INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan...

5

Click here to load reader

Transcript of INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan...

Page 1: INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas struktur APBD dengan menurunkan

1

dr. H.HASTO WARDOYO, Sp.OG (K)

Bupati Kulonprogo

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD)

BUPATI KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2012

Drs. SUTEDJO

Wakil Bupati Kulonprogo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segenap masyarakat Kulonprogo yang kami banggakan.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan puji kehadirat

Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(ILPPD) Tahun Anggaran 2012 dapat terlaksana.

Berdasarkan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 dan Pasal 17 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, dengan ini kami

melaporkan informasi penyelenggaraan pemerintahan

daerah kepada masyarakat guna mendorong terwujudnya

tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance),

akuntabilitas kinerja dan tranparansi kepada publik.

Tahun Anggaran 2012 merupakan tahun pertama

pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD) Daerah Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011-

2016, dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten

Kulonprogo yang sehat, mandiri, berprestasi, adil,

aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa yang

dicapai melalui misi, program dan kegiatan seperti yang

tertuang pada APBD Tahun 2012.

Sebagai gambaran hasil pelaksanaan program dan

kegiatan serta pengaruhnya terhadap kondisi makro

daerah, kami laporkan sebagai berikut:

Jumlah penduduk Kabupaten Kulonprogo pada

tahun 2011 sebanyak 473.622 jiwa menjadi 479.189 jiwa

pada tahun 2012 atau mengalami laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,17 %.

Kondisi makro ekonomi pada tahun 2011 relatif baik,

tercermin dengan peningkatan beberapa indikator,

meliputi: peningkatan Nilai PDRB Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2000, dari sebesar Rp.

1.781.227.000.000,- pada tahun 2010 naik menjadi

sebesar Rp.1.869.338.000.000,- pada tahun 2011.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 3,31% pada tahun

2010 menjadi sebesar 4,95% pada Tahun 2011, dimana

angka capaian pertumbuhan pada tahun 2011 ini

merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai selama 5

(lima) tahun terakhir.

Nilai PDRB Tahun 2007-2011 (Trilyun Rp.)

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2007-2011 (%)

Sumber: BPS Kab. Kulonprogo, 2013

Akselerasi pertumbuhan ekonomi tersebut, diikuti

dengan perbaikan kondisi pendapatan masyarakat yang

digambarkan dengan peningkatan PDRB perkapita atas

dasar harga berlaku yaitu sebesar 8,65%, dari sebesar

Rp.9.121.466,- pada tahun 2010 menjadi Rp. 9.910.472,-

pada tahun 2011.

Perbaikan kondisi ekonomi tersebut juga

dipengaruhi laju inflasi yang relatif rendah pada tahun 2011

yaitu sebesar 2,60 %, lebih rendah dibandingkan angka

inflasi DIY sebesar 3,88 %.

Jumlah penduduk miskin berdasarkan data dari BPS

tahun 2010 sebanyak 90.100 jiwa atau 23,15%, tahun

2011 menjadi 92.800 jiwa atau 23,62%, sehingga naik

sebesar 0,47%. Namun demikian apabila dievaluasi

berdasarkan pendataan Kabupaten Kulonprogo pada

tahun 2011, setelah ada intervensi kegiatan selama tahun

2012, prosentase penduduk miskin mengalami penurunan

sebesar 0,95% dari data awal sebesar 23,73% menjadi

22,78%.

Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten

Kulonprogo selama 3 tahun berturut-turut mengalami

penurunan. Tahun 2009 4,31 %, tahun 2010 sebesar

4,18%, dan tahun 2011 turun signifikan menjadi sebesar

2,56%.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami

peningkatan dari sebesar 74,49 pada tahun 2010 menjadi

75,04 pada tahun 2011. Hal ini karena pengaruh

pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi

di Kabupaten Kulonprogo. Angka Harapan Hidup

Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2010 sebesar 74,38

tahun naik menjadi 74,48 tahun pada tahun 2011. Angka

ini lebih tinggi dari rata-rata Provinsi DIY sebesar 73,27

tahun.

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

Indeks Pembangunan Manusia

Tahun 2009-2011

Sumber: BPS Kab. Kulonprogo, 2013

Page 2: INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas struktur APBD dengan menurunkan

2

Salah satu permasalahan yang perlu menjadi

perhatian adalah masih banyaknya penduduk miskin.

Dalam rangka penanganan penduduk miskin, kami

berupaya melakukan terobosan dengan program inovatif

yang lebih mengedepankan local genius budaya dan

karakter yang dimiliki masyarakat, seperti meningkatkan

rasa kepedulian, kegotong-royongan dan kesetiakawanan

sosial, melalui Bedah rumah swadaya berbantuan telah

berhasil memperbaiki rumah tidak layak huni sebanyak 661

unit, dengan rincian 221 unit dana swadaya, 37 unit

bantuan inisiasi program mandiri masyarakat, dan 403 unit

bantuan Pemerintah. Gerakan Zakat Infaq Shodaqoh dari

PNS Islam selama tahun 2012 untuk kegiatan sosial

termasuk penanggulangan kemiskinan berhasil

menghimpun dana sebesar Rp.2.478.335.761,-, dan dana

persembahan dari PNS Kristiani berhasil terhimpun

sebanyak Rp.31.805.086,-.

Program Desa Binaan Menuju Desa Bebas

Kemiskinan “One Village One Sister Company” telah ada

22 badan usaha yang bersedia dan telah dimulai diberikan

bantuan kepada desa, untuk memberikan pendampingan

bantuan pada 30 desa dalam rangka penanggulangan

kemiskinan.

Untuk mengembangkan program pemberdayaan

model “pola asuh”, yaitu masyarakat yang mampu

mendampingi masyarakat miskin dalam wadah Kelompok

Asuh Keluarga Binangun (KAKB). Sampai saat ini telah

terbentuk sebanyak 130 KAKB Warung dan 86 KAKB

Ekonomi Produktif pada 253 Posdaya. Untuk mendukung

operasional KAKB Warung, dengan bekerjasama dengan

yayasan Damandiri telah berhasil mendirikan Sentra

Kulakan Posdaya (Senkudaya) pada bulan Agustus 2012,

yang berfungsi sebagai pusat perkulakan dan simpan

pinjam bagi warung KAKB, saat ini Senkudaya telah

mampu melayani 78 warung KAKB. Dengan inovasi

tersebut, kami telah mendapatkan penghargaan sebagai

Bupati Penggerak Posdaya Terbaik se Indonesia dari

Yayasan Damandiri. Dan pada saat Rapat Kerja Nasional

Tahun 2013 yang dibuka Presiden RI, pada saat acara

presentasi Menko Kesra, Kabupaten Kulonprogo

mendapatkan apresiasi sebagai salah satu dari dua

Kabupaten yang punya kepedulian sosial yang tinggi untuk

kesejahteraan rakyatnya.

Selain upaya tersebut, kami juga melakukan

program pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui

optimalisasi pemanfaatan potensi lokal. Dengan gerakan

“Bela Beli Kulonprogo”, program ini guna meningkatkan

kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat.

Kebijakan untuk mendongkrak pasar terhadap

industri kerajinan batik, dengan memunculkan motif batik

spesifik daerah yaitu “gebleg renteng” dan

mengembangkan pasar lokal dengan menetapkan batik

gebleg renteng sebagai salah satu seragam bagi PNS,

karyawan BUMD dan siswa-siswi di lingkungan Kabupaten

Kulonprogo. Dengan kebijakan ini telah berhasil

memberikan dampak positif terhadap 27 kelompok perajin

yang ada, karena mereka harus meningkatkan produksi

untuk memenuhi kebutuhan batik sebanyak 81.899 lembar

tiap tahun. Kami juga telah berhasil mengupayakan produk

ini memperoleh sertifikat hak cipta dari Kementrian Hukum

dan HAM RI.

Melimpahnya potensi batu andesit di Kulonprogo,

telah kami lakukan intervensi kebijakan berupa penciptaan

peluang pasar yaitu dengan memanfaatkan jenis batu ini

untuk pembangunan trotoar, taman dan halaman

perkantoran.

Kebijakan kepada PNS di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Kulonprogo untuk membeli beras produksi

petani, berdampak positif terhadap kenaikan harga gabah

di tingkat petani, telah tersalur beras lokal sebanyak

109,48 ton.

Untuk peningkatan pendapatan BUMD, kami

mendirikan bengkel dengan rintisan sebagai konsumen

adalah kendaraan dinas, disamping konsumen umum

lainnya. Dan dalam rangka penyediaan air minum kemasan

untuk kebutuhan lokal, PDAM Tirta Binangun telah merintis

industri air mineral kemasan, yang saat ini sedang tahap

penyelesaian perijinan.

Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan

juga progress beberapa program strategis di Kabupaten

Kulonprogo yang kami lakukan pada tahun 2012, sebagai

berikut:

Perkembangan rencana pembangunan bandara

internasional di Kulonprogo, setelah selesainya Feasibility

Study beberapa waktu yang lalu, sampai saat sudah

mendapat respon dari Kementerian Perhubungan terkait

penetapan pemrakarsa dan penetapan model investasi

yang akan diterapkan. Rekomendasi dari Gubernur DIY

telah dikeluarkan guna kelengkapan penyusunan master

plan bandara yang ditujukan PT Angkasa Pura. Selama

proses penetapan kebijakan tersebut, kami bersama

Pemerintah DIY selalu aktif koordinasi dengan Pemerintah

dan pihak-pihak terkait.

Perkembangan rencana pengolahan potensi pasir

besi, Pemerintah Daerah tetap konsisten mengawal

pelaksanaan Kontrak Karya, dalam hal ini mendorong PT.

JMI menyusun rencana kerja perusahaan dan rencana

pembangunan unit pemurnian konsentrat menjadi pig iron

yang direncanakan selesai pada tahun 2015.

Dalam rangka melanjutkan penyelesaian

pembangunan pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta,

pada tahun 2012 telah dilakukan pengerukan kolam

pelabuhan dan pembangunan sebagian fasilitas

pendukung pelabuhan. Sebagai informasi bahwa pada

Tahun 2013 direncanakan kegiatan pendalaman alur

pelayaran dengan kedalaman -4,5 m dan menyelesaikan

pembangunan fasilitas pendukung pelabuhan, sehingga

pada awal Tahun 2014 sudah dapat beroperasional.

Pada kawasan industri Sentolo telah ada investor

mulai 23 Maret 2013 ini membangun industri alat mesin

pertanian dan ada calon investor yang rencana

membangun industri padat karya yang sedang pada

tahapan negosiasi lahan. Sedangkan realisasi rencana

kawasan strategis ekonomi yang meliputi Kecamatan

Sentolo, Lendah dan Galur, kami bekerjasama dengan

Kementerian Perindustrian telah berhasil membuat master

plan kawasan industri, yang memadukan kawasan

pertambangan pasir besi sebagai industri hulu dengan

kawasan industri manufaktur sebagai industri hilirnya.

Rencana beberapa investasi di Kulonprogo tersebut

sinergis dengan rencana pengembangan kawasan di

wilayah DIY, dimana wilayah DIY masuk dalam Masterplan

Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI).

Selain program-program tersebut diatas, dalam

rangka memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat kami juga menetapkan kebijakan penjaminan

kesehatan bagi semua penduduk (total coverage).

Kebijakan di bidang kesehatan ini dalam bentuk

penyediaan pembiayaan pada layanan dasar di

Puskesmas dan subsidi terbatas pada rawat inap Rumah

Sakit Kelas III sampai dengan Rp. 5.000.000,- per orang

per tahun. Dari dana jaminan kesehatan total coverage

tahun 2012 yang dialokasikan sebesar Rp.9.062.057.000,-

terserap sebesar Rp.7.061.519.213,-.

Di bidang pengelolaan keuangan daerah, secara

bertahap berupaya meningkatkan pendapatan dan

melakukan kebijakan efisiensi penggunaan anggaran. Hal

ini tercermin dari realisasi pendapatan pada tahun 2012

sebesar Rp. 882.586.663.589,07, mengalami over target

10,20% dari target RPJMD sebesar Rp.

800.878.038.969,25. Dibandingkan rencana pendapatan

pada APBD tahun 2012 sebesar Rp. 865.922.173.157,18

atau over target 1,92%.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercapai

sebesar Rp. 74.028.663.155,07. Dibanding target RPJMD

sebesar Rp. 54.293.140.915,25 mengalami over target

sebesar 36,35%. Dibanding dengan rencana PAD pada

APBD tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 64.998.319.035,18

mengalami over target 13,89%. Sedangkan apabila

dibanding PAD tahun 2011 sebesar Rp. 53.752.293.431,63

terjadi peningkatan signifikan yaitu 37,72 %.

Pendapatan Daerah Tahun 2011-2012 (juta rupiah)

Pendapatan Asli Daerah

Tahun 2011-2012 (juta rupiah)

Sedangkan realisasi belanja pada tahun 2012

sebesar Rp.881.690.249.329,85 dibanding rencana belanja

pada APBD tahun 2012 sebesar Rp. 932.363.178.849,89

atau sebesar 94,57%. Dibandingkan Tahun 2011 realisasi

belanja sebesar 92,70 %, mengalami peningkatan menjadi

1,87%.

Page 3: INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas struktur APBD dengan menurunkan

3

Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan

efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas

struktur APBD dengan menurunkan belanja tidak langsung

dan meningkatkan belanja langsung untuk kepentingan

masyarakat. Upaya tersebut telah mulai kami lakukan pada

tahun 2012, hal ini tercermin dengan perbaikan kualitas

struktur APBD tahun 2012 yang ditunjukkan dengan

penurunan prosentase belanja tidak langsung dari 63,07%

pada tahun 2011 menjadi 61,9% pada tahun 2012 dan

kenaikan prosentase belanja langsung dari 28,07% tahun

2011 menjadi 30,38% tahun 2012 atau mengalami

peningkatan 2,37%. Belanja pegawai pada tahun 2011

sebesar 60,78% dari total APBD, mengalami penurunan

bila dibandingkan tahun 2012 tanpa kenaikan tunjangan

profesi dan tunjangan perbaikan penghasilan guru sebesar

57,65% atau turun 3,13%.

Kontribusi APBD Tahun 2010-2012

Belanja Daerah APBD Tahun 2011-2012

(Jutaan rupiah)

Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang

ditetapkan pada RPJMD sesuai Perda Nomor 2 Tahun

2012, kami sampaikan capaian kinerja pelaksanaan

program dan kegiatan urusan pada tahun 2012 sebagai

berikut:

Misi Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas

tinggi dan berakhlak mulia melalui peningkatan

kemandirian, kompetensi, ketrampilan, etos kerja,

tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kualitas

keagamaan.

Peningkatan pelayanan bdang pendidikan relatif

baik ditunjukkan dengan Angka Partisipasi Murni (APM)

pada tahun 2012 untuk jenjang pendidikan dasar, SD/MI

97,46% melebihi target RPJMD 94,00%, lebih tinggi

dibanding tahun 2011 96,78% dan SMP/MTs 98,99%,

melebihi target RPJMD 77,00%, lebih tinggi dibanding

tahun 2011 sebesar 98,77%. Pada jenjang pendidikan

menengah 97,21%, melebihi target RPJMD 77,00%, lebih

tinggi dibanding tahun 2011 83,47%. Partisipasi anak untuk

bersekolah sesuai kelompok umurnya relatif tinggi dan

meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Angka Melek Huruf pada tahun 2012 sebesar

95,63% lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 90,83%,

menunjukkan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang

dapat membaca dan menulis relatif tinggi dan mengalami

peningkatan sebesar 4,80%.

Prosentase ketersediaan sekolah terhadap

penduduk usia sekolah tahun 2012 pada jenjang

pendidikan dasar, SD/MI sebesar 98,69% melebihi target

RPJMD 89,36%, sedangkan untuk SMP/MTs tahun 2012

sebesar 80% belum memenuhi target RPJMD 80,2%.

Kondisi sekolah dalam keadaan baik tahun 2012, untuk

SD/MI sebesar 75% telah tercapai sesuai target RPJMD,

SMP/MTs sebesar 82,24%, belum memenuhi target

RPJMD 85%, dan untuk SMA/MA/SMK sebesar 89,26%

belum memenuhi target RPJMD 92,8%.

Angka kelulusan SD/MI sebesar 100%, melebihi

target RPJMD 99%, sedangkan untuk jenjang SMP/MTs

98,73%, belum mencapai target RPJMD 99,01% dan untuk

SMA/MA/SMK sebesar 99,63% melebihi target RPJMD

97,7%. Telah diselenggarakan pilot project Sekolah

Unggulan yang akan dievaluasi Juni 2013.

Peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan ditandai dengan kenaikan jumlah guru yang

layak mengajar atau latar belakang pendidikan Diploma

IV/S1 pada tahun 2012 berjumlah 4.413 orang dari jumlah

guru sebanyak 7.124 orang atau 61,00%, meningkat

1,32% dibanding tahun 2011. Jumlah guru bersertifikasi

pada tahun 2011 sebanyak 3.008 orang meningkat

menjadi 4.046 orang pada tahun 2012 atau naik 34,51%.

Prestasi menonjol yang diperoleh, yaitu: peringkat

ke-4 Nasional Pengelola Terbaik Lembaga PAUD, Juara II

Nasional Kepala Sekolah berprestasi atas nama Guryadi,

S.Pd Kepala SMP N 1 Panjatan, dan Juara III Nasional

Lomba LPIR IPA atas nama Yetiani SMPN 2 Panjatan.

Pelayanan perpustakan membaik, ditunjukan

jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2012

sebanyak 82.713 orang, telah memenuhi 104,17% dari

target RPJMD 79.405 orang. Jumlah koleksi buku yang

tersedia di perpustakaan tahun 2012 sebanyak 18.709

judul, melebihi target RPJMD 18.546 judul atau 100,87%.

Jumlah buku sebanyak 39.942 eksemplar, melebihi target

RPJMD 39.091 eksemplar atau 102,17%.

Capaian indikator program pada urusan kesehatan

ditunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas pelayanan

dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Kebijakan total coverage jaminan kesehatan, telah berhasil

meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan, utamanya pelayanan kesehatan rujukan.

Dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kunjungan rawat

inap sebesar 34,11%, pada tahun 2012 sebanyak 17.485

dibanding tahun 2011 sebanyak 13.038. Sedangkan

kunjungan rawat jalan meningkat 28,31%, pada tahun

2012 sebanyak 127.572 kunjungan dibanding tahun 2011

sebanyak 99.424 kunjungan.

Keberhasilan pelayanan kesehatan juga terlihat

dari capaian indikator derajat kesehatan masyarakat, yakni:

Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan yang

sangat signifikan dari 105,04/100.000 Kelahiran Hidup

tahun 2011 menjadi 52,68/100.000 Kelahiran Hidup pada

tahun 2012. Angka kematian Bayi (AKB) mengalami

penurunan dari 12,80/1000 Kelahiran Hidup tahun 2011

menjadi 12,15/1000 KH pada tahun 2012.

Pemberantasan penyakit menular belum

sepenuhnya menunjukkan hasil yang menggembirakan,

kasus Demam Berdarah mengalami penurunan dari 123

kasus pada tahun 2011 menjadi 50 kasus pada tahun

2012. Namun terjadi peningkatan kasus Malaria dari 159

kasus pada tahun 2011 menjadi 229 kasus pada tahun

2012, dengan rincian 179 kasus pada saat KLB.

Pengembangan sarana prasarana pelayanan

kesehatan telah terlaksana pada 7 (tujuh) lokasi pada

tahun 2012 sesuai target RPJMD dan telah tersusun Detail

Enginering Desain (DED) Rumah Sakit type D yang

rencana berlokasi di Desa Banguncipto.

Prestasi yang diperoleh RSUD Wates

mendapatkan penghargaan Nasional sebagai Rumah

Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSIB), Juara III Tingkat

Nasional Lomba TOGA, Juara I Lomba PHBS Tingkat DIY,

Juara I Lomba Posyandu tingkat DIY, Juara II Lomba

Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) Tingkat DIY dan SD

Negeri Prembulan, Galur sebagai Juara II Tingkat DIY

Lomba Sekolah Sehat tingkat SD.

Kinerja bidang Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera ditunjukkan adanya peningkatan akseptor KB

aktif dari tahun 2011 sebesar 76,91 %, menjadi sebesar

77,95 % pada Tahun 2012. Jumlah Keluarga Miskin yang

terdiri dari Pra Keluarga Sejahtera dan Keluarga Sejahtera

pada tahun 2011 sebesar 57,42%, turun menjadi 56,96%

pada tahun 2012.

Prestasi yang diraih pada tahun 2012 yaitu :

UPPKS Sekar Arum, Senden, Sidorejo, Lendah sebagai

Juara II Tingkat Nasional Lomba UPPKS dan

Rr.Sumartinah, Kader BKB “Bayu Seto” Panjatan sebagai

Juara II tingkat Nasional Lomba Kader Bina Keluarga

Balita.

Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) yang telah menerima bantuan sosial pada

tahun 2012 terealisasi 56,53%, belum mencapai target

RPJMD sebesar 74,3%. Jumlah PMKS sampai dengan

tahun 2012 yang mendapatkan program pemberdayaan

sosial sebanyak 34.582 KK dari 52.895 KK atau sebesar

65,38%, melebihi target RPJMD Tahun 2012 sebesar 60%.

Penghargaan di bidang sosial yang diperoleh PKH Award

untuk kategori Kerjasama Operator dan Pendamping

Terbaik dari Menteri Sosial.

Peningkatan kinerja ketenagakerjaan ditunjukkan

dengan jumlah pengangguran mengalami penurunan

3,24%, dari sebanyak 10.631 pada tahun 2011 menjadi

10.287 jiwa pada tahun 2012, capaian ini belum memenuhi

target RPJMD 3,25%. Kegiatan yang dilaksanakan pada

tahun 2012 mampu menempatkan tenaga kerja sebanyak

6.305 orang.

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ditunjukkan

dengan jumlah nilai swadaya masyarakat pada tahun 2011

sebesar Rp. 30.910.000.000,- meningkat menjadi sebesar

Rp. 36.263.729.251,- atau naik sebesar 17,32 %, capaian

ini telah melampaui target RPJMD sebesar Rp.

33.110.000.000,-, bantuan keuangan kepada desa pada

tahun 2012 sebesar Rp. 25.757.143.256,- mengalami

Page 4: INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas struktur APBD dengan menurunkan

4

peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar

Rp.20.871.074.072,- atau meningkat 18,97%. Peningkatan

kapasitas aparatur Pemerintahan Desa, pada tahun 2012

sebanyak 770 orang telah memenuhi target RPJMD

sebanyak 448 orang atau over target 71,87%.

Pelestarian kebudayaan daerah dilakukan dengan

pelestarian seni budaya daerah 1.598 kelompok, Benda

Cagar Budaya, perlindungan hak cipta, gelar seni dan

mengembangkan seni budaya unggulan di tiap kecamatan.

Penghargaan yang diperoleh Juara Umum Kemah Budaya

tingkat DIY, Penyaji Terbaik Tingkat DIY Kethoprak Lesung

Remaja, Juara I Karnaval Museum Tingkat DIY, Juara I

Lomba Penyanyi Keroncong Tingkat DIY dan Penyaji

Terbaik II Festival Kethoprak antar Kabupaten/Kota se-DIY.

Pembinaan Pemuda dan Olahraga ditunjukkan

dengan mengembangkan olahraga unggulan di tiap

kecamatan dan dilaksanakannya Pertukaran Pemuda

Antar Negara (Indonesia-Australia) sebanyak 36 orang.

Penghargaan yang diperoleh Juara I tingkat DIY Tim Tri

Lomba Juang jarak 45 km dan 10 atlet Kulonprogo

mengikuti Kejurnas mewakili DIY.

Penyelenggaraan Transmigrasi dilakukan

pemberangkatan transmigran Tahun 2012 sebanyak 53

Kepala Keluarga dengan 164 jiwa dari target RPJMD

sebanyak 75 KK atau tercapai 70,67%. Hal ini karena

terdapat ketergantungan dengan kuota dari Pemerintah,

saat ini telah siap dan menunggu pemberangkatan (waiting

list) sebesar 106 KK. Jumlah rumah transmigran lokal Ring

I yang ditempati pada tahun 2012 sebanyak 177 unit dari

250 unit yang disediakan atau 70,8%, telah memenuhi

target RPJMD sebesar 68,5%. Penghargaan yang

diperoleh pada tahun 2012 di bidang transmigrasi adalah

Penghargaaan Transmigrasi (Transmigration Award)

Makarti Nayotama.

Misi Mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan

dan aparatur pemerintahan yang berorientasi pada

prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih

(clean goverment and good governance)

Peningkatan kapasitas kelembagaan ditunjukkan

dengan terealisasinya 3 jenis pelaporan kinerja,

terealisasinya penerapan Standar Pelayanan Minimal pada

urusan wajib sebanyak 17 urusan, terlaksananya

persiapan penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN), terwujudnya penataan kelembagaan

dilakukan pada Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi

Pamong Praja, terlaksananya peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur dilakukan diklat sejumlah 223 orang.

Dalam rangka mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas kinerja, dilaksanakan pengadaan barang/jasa

melalui LPSE yang telah terlaksana 102 paket dari 256

paket dengan nilai pekerjaan sebesar Rp.80.631.945.246,-

dari total pekerjaan Rp.227.503.084.288,- mencapai

35,44%.

Pengawasan internal secara berkala pada tahun

2012 dilaksanakan terhadap 43 unit dari target RPJMD 40

unit, pemeriksaan tematik sebanyak 48 unit dari target

RPJMD 90 unit. Penanganan kasus pengaduan sebanyak

6 kasus dapat diperiksa dan diselesaikan.

Penghargaan yang diperoleh di bidang kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah Kabupaten

Kulonprogo menempati Peringkat 7 kabupaten kinerja

terbaik Nasional, peringkat ini naik dari tahun 2010 yang

menempati peringkat 14 dan tahun 2011 peringkat 10.

Perencanaan Pembangunan ditunjukkan dengan

tersusunnya 15 dokumen perencanaan dan pengendalian

pada tahun 2012 yang telah sesuai dengan target RPJMD.

Untuk kebutuhan data dan statistik sebagai bahan

pengambilan kebijakan dan gambaran umum hasil

pembangunan ditunjukkan dengan tersusunnya 9 dokumen

statistik.

Penataan Kearsipan ditunjukkan dengan

peningkatan kualitas SDM kearsipan pada tahun 2012

sebanyak 142 orang, telah tercapai 229,03% dari target

RPJMD (62 orang).

Misi Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah yang

berbasis pada pertanian dalam arti luas, industri dan

pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan

bertumpu pada pemberdayaan masyarakat

Pencapaian peningkatan produksi pertanian padi

dan palawija pada tahun 2011 sebanyak 212.494 ton, naik

menjadi 216.772 ton pada tahun 2012 atau mengalami

peningkatan 1,09%, dibandingkan RPJMD sebesar

205.949 ton terjadi over target RPJMD sebesar 4,22%.

Produktivitas padi pada tahun 2011 sebanyak 62,04 kw/ha

meningkat menjadi 68,22 kw/ha pada tahun 2012 atau

meningkat 9,96%, dibanding RPJMD 63,61 kw/ha terjadi

over target 7,24%.

Cadangan pangan masyarakat sebesar 414 ton,

dengan ketersediaan energi perkapita sebesar 3.418

kkal/kapita/hr, telah memenuhi target RPJMD sebesar

3.204 kkal/kapita/hari atau 106,67% dan capaian

ketersediaan protein perkapita sebesar 155,04 gr/hari,

telah melebihi target RPJMD sebesar 145,6 gr/hr atau

106,48%.

Berbagai prestasi yang diperoleh bidang pertanian

meliputi: Juara I Tingkat Nasional Lomba Petani

Berprestasi atas nama Jumaryanto, S.Pt, Purwosari

Girimulyo; Unit Pengelola Farmer Managed Activities

(UPFMA) Berprestasi Tingkat Nasional atas nama UPFMA

Sidorejo Lendah; Penyuluh Perikanan Teladan Tingkat

Nasional atas nama Suyadi, SPKP; Penyuluh Pertanian

Teladan Tingkat Nasional atas nama Mustakim, SST.,

Juara Harapan I Tingkat Nasional atas nama P3A Sekar

Mulyo, Donomulyo, Nanggulan dan Juara I DIY Lomba

Intensifikasi Jagung atas nama Kelompok Tani Makmur,

Tarubanwetan, Tuksono, Sentolo.

Kinerja bidang Kelautan dan Perikanan ditunjukkan

dengan pencapaian produksi perikanan budidaya tahun

2011 sebesar 12.115.597 kg meningkat menjadi

12.564.705 kg pada tahun 2012 atau meningkat 3,71%,

belum sesuai target RPJMD sebesar 13.300.600 kg atau

baru tercapai 94,47%. Hal ini karena 1.859 Rumah Tangga

Perikanan (RTP) baru, tingkat intensifikasi budidayanya

belum optimal. Produksi perikanan tangkap tahun 2011

sebanyak 1.075.175 kg, meningkat menjadi 1.410.171 kg

pada tahun 2012 atau meningkat 31,16%, belum sesuai

target RPJMD sebesar 2.173.700 kg atau baru tercapai

64,87%.

Dari sisi konsumsi makan ikan, tingkat konsumsi

makan ikan pada tahun 2011 mencapai 18,45 kg/kap/th

meningkat menjadi 19,60 kg/kap/th pada tahun 2012 atau

meningkat 6,23%, lebih rendah dari target RPJMD sebesar

20,22 kg/kap/th atau baru tercapai 96,92%. Hal ini

disebabkan makan ikan belum membudaya di masyarakat.

Prestasi yang diperoleh bidang kelautan dan

perikanan, meliputi: Peringkat II Dokter Hewan Berprestasi

Tingkat Nasional atas nama drh. Yuriyati, Juara I Tingkat

Provinsi Lomba Kelompok Agribisnis Kambing atas nama

Kelompok Ngudi Lestari, Balong Banjarsari Samigaluh.

Capaian kinerja urusan Perdagangan ditunjukkan

dengan nilai ekspor produk pada tahun 2011 sebesar

2.960.968,76 $US meningkat menjadi 7.822.040,25 $US

pada tahun 2012 atau meningkat 164,17%, lebih tinggi dari

target RPJMD 3.771.647 $US atau over target 107,39%.

Terwujudnya penerbitan ijin baru sebanyak 131 ijin,

pembaharuan/perpanjangan sebanyak 101 ijin dan

penghapusan sejumlah 2 ijin, serta pemberian

rekomendasi bagi terbitnya Surat Ijin Usaha Perdagangan

(SIUP) baik Kecil, Menengah dan Besar sejumlah 122 ijin.

Jumlah unit usaha pada tahun 2011 sebanyak

20.325 unit menjadi 20.305 unit pada tahun 2012 atau

turun 0,10%, tidak terealisasi dari target RPJMD yaitu ada

pertumbuhan usaha sebesar 0,5%. Hal ini karena adanya

usaha baru 41 buah, namun terjadi penutupan 61 unit

usaha. Peningkatan kapasitas kelompok usaha industri

kecil dan menengah pada tahun 2012 sejumlah 14 unit

usaha, dan telah melampaui target RPJMD 10 unit usaha

atau over target 40 %.

Kinerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

ditunjukkan dengan jumlah koperasi tahun 2012 sebanyak

345 unit telah mencapai 101,17% dari target RPJMD

sebanyak 341 koperasi, peningkatan kelembagaan

koperasi aktif sebanyak 318 unit dari 345 unit atau 92,17

%, melebihi target RPJMD sebesar 92%, jumlah koperasi

sehat sebanyak 125 unit dari target RPJMD 175 unit atau

tercapai 71,42% dan jumlah UMKM yang melaksanakan

kemitraan terealisasi sebesar 454 KUMKM dari target

dalam RPJMD sebanyak 325 KUMKM atau over target

39,69%. Prestasi yang diperoleh meliputi: Bupati

Kulonprogo sebagai Penggiat OVOP (One Village One

Product) Terbaik Nasional dari Menteri Koperasi dan UKM,

Pataka Koperasi dan Piagam Penghargaan sebagai

Kabupaten Penggerak Koperasi Tahun 2012 dengan

Peringkat Paramadhana Utama Nugraha Koperasi dari

Menteri Koperasi dan UKM, Satya Lencana Wirakarya

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) atas nama

KRT Sudomo Wiwaha Ketua KUD “Sidosubur” Samigaluh

dan Koperasi Berprestasi dan Koperasi penerima award

Tahun 2012 Tingkat Nasional oleh Koperasi Unit Desa

(KUD) “Sedyo Rahayu” Galur.

Pembinaan lembaga keuangan ditunjukkan

peningkatan kesehatan keuangan pada 4 BUMD, 12 LKD

dan 88 LKM. Kesehatan keuangan LKM Binangun yang

masuk dalam kategori sehat sebanyak 68 buah dari target

RPJMD 88 LKM atau tercapai 77,27% dan jumlah BUMD

sehat sebanyak 4 buah atau terealisasi 100%. Prestasi

yang diperoleh adalah Bupati Kulon Progo sebagai

Pembina BPR Terbaik Peringkat IV Nasional pada BUMD

dan CEO BUMD Award dan PD. BPR Bank Pasar

memperoleh penghargaan BPR Terbaik ke-4 Nasional dan

BPR The Best Finance ke-5, serta Direktur Utama BPR

Bank Pasar mendapatkan penghargaan sebagai The Best

CEO on Survival Management Tahun 2012.

Page 5: INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN · PDF file3 Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas struktur APBD dengan menurunkan

5

Pencapaian kinerja Penanaman Modal ditunjukkan

dengan terealisasinya nilai investasi PMA/PMDN tahun

2011 sebesar Rp.336.955.501.674,- meningkat menjadi

Rp.430.555.033.249,- pada tahun 2012 atau naik 27,78%,

peningkatan investasi sebesar Rp.93.599.531.575,- belum

mencapai target RPJMD sebesar Rp.114.207.000.000,-

atau tercapai 81,96%. Selanjutnya keseluruhan nilai

investasi menurut sektor / sub sektor sebesar

Rp.3.236.109.204.810,-. Prestasi yang diperoleh adalah

“LOS Award” sebagai daerah dengan komitmen terbaik

dalam penegakan etika usaha berkelanjutan dari Lembaga

Ombusdman Swasta Yogyakarta.

Pengembangan pariwisata ditunjukkan dengan

jumlah kunjungan wisata pada tahun 2011 sebesar

345.889 orang meningkat menjadi 377.442 orang pada

tahun 2012 atau meningkat 9,15%, belum memenuhi target

RPJMD 425.744 pengujung atau baru tercapai 81,22%.

Pendapatan retribusi pariwisata pada tahun 2011 sebesar

Rp.1.184.501.500,- meningkat menjadi Rp.

1.376.919.000,- pada tahun 2012 atau meningkat 16,24 %,

melebihi target RPJMD Rp.1.370.510.000,- atau over

target 0,5%. Prestasi yang diperoleh pada tahun 2012,

Desa Wisata Banjarasri “Dewi Asri “Kalibawang

mendapatkan penghargaan sebagai Desa Wisata Utama II

Tingkat Nasional.

Misi Meningkatkan pelayanan infrastruktur wilayah

Untuk peningkatan pelayanan infrastruktur dalam

rangka mewujudkan target semua jalan dalam kondisi baik

pada akhir RPJM (Tahun 2016), dilakukan pemeliharaan

jalan kabupaten tahun 2012 sebanyak 91 ruas sepanjang

98,71 km dari total panjang jalan 763,680 km, melampui

target RPJMD 77,00 km/tahun. Peningkatan jalan dengan

kondisi baik sepanjang 484.830 km atau sebesar 63,73%,

melebihi target RPJMD 60% atau over target 3,73%.

Jaringan irigasi dalam kondisi baik tahun 2012 tercapai

65,73%, belum memenuhi target RPJMD sebesar 67,2%

dan pembangunan/rehabilitasi berat sarana prasarana

gedung pada tahun 2012 sebanyak 3 unit, telah

melampaui target RPJMD 2 unit per tahun. Prestasi yang

diperoleh adalah Peringkat Terbaik II Nasional untuk

Bidang Pembinaan Jasa Konstruksi Kategori

Kabupaten/Kota Tahun 2012.

Kinerja penanganan perumahan ditunjukkan

dengan pengurangan rumah tidak layak huni pada tahun

2012 sebanyak 661 unit, belum memenuhi target RPJMD

sebanyak 680 unit atau baru tercapai 97,2%, pencegahan

pemukiman kumuh perkotaan dilakukan dengan

pembangunan jaringan komunal limbah rumah tangga di 3

lokasi.

Penyediaan sarana dan prasarana Perhubungan

ditunjukkan dengan pengadaan rambu-rambu lalu lintas

pada tahun 2012 sebanyak 122 unit, marka jalan seluas

1.225 m2 dan pagar pengaman jalan sepanjang 172 m.

Ketiga capaian indikator sesuai dengan target RPJMD.

Terpeliharanya 1.375 titik Lampu Penerangan Jalan

Umum (LPJU) dari 1.406 titik yang ada dan terpasangnya

meterisasi sebanyak 26 unit pada 62 titik lampu sehingga

terjadi efisiensi biaya sebesar Rp. 589.628.616,-.

Terlaksananya uji kelayakan kendaraan wajib uji tahun

2011 sebanyak 2.726, meningkat menjadi 2.750

Kendaraan Bermotor Wajib Uji (KBWU) tahun 2012 atau

meningkat 0,9%.

Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika

ditunjukkan dengan peningkatan jumlah menara

telekomunikasi dari tahun 2011 sebanyak 91 menara,

meningkat menjadi 93 menara tahun 2012, terdapat

penambahan PAD baru dari hasil retribusi menara sebesar

Rp.597.981.423,-.

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum seluas

14.070 m2, belum tercapai dibanding target RPJMD

sebesar 66.949 m2 dan penerbitan sertifikat tanah pada

tahun 2012 sejumlah 10.700 sertifikat.

Misi Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan

lingkungan secara optimal dan berkelanjutan

Capaian pengelolaan sumberdaya alam

peningkatan luas hutan rakyat dari tahun 2011 seluas

19.106,61 ha menjadi 19.547,31 ha pada tahun 2012,

melebihi dibanding target RPJMD sebesar 19.488,74 ha.

Luas lahan kritis pada tahun 2011 sebesar 5.605,31 ha

berkurang menjadi 5.448,35 ha pada tahun 2012 atau

mengalami penurunan lahan kritis 2,80 %.Produksi kayu

olahan primer tahun 2011 sebanyak 2.711 m3 menjadi

3.049 m3 pada tahun 2012 atau meningkat 112,47%,

capaian ini melebihi 19,6% dari target RPJMD 2.550 m3.

Prestasi yang diperoleh mendapatkan Rekor MURI

Penanaman Sengon Laut sebanyak 300.000 batang dalam

1 hari dan Juara I Tingkat Provinsi Lomba One Billion

Indonesian Trees (OBIT).

Pengelolaan lingkungan hidup ditunjukkan dengan

jumlah mata air yang terlindungi pada tahun 2011

sebanyak 50 buah meningkat menjadi 80 mata air pada

Tahun 2012, memenuhi target RPJMD 75 mata air,

terbangunnya unit biodigester pada tahun 2011 sebanyak

136 unit menjadi 167 unit pada tahun 2012, telah

memenuhi target RPJMD 165 unit atau over target 1,2%,

jumlah desa melakukan pengelolaan sampah pada tahun

2011 sebanyak 11 desa meningkat menjadi 16 desa pada

tahun 2012, melebihi target RPJMD 13 desa atau over

target 23,08%. Prestasi yang diperoleh meliputi:

Penghargaan Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya

Lingkungan) Tingkat Nasional untuk SDN 4 Wates dan

SMKN 1 Pengasih, Penghargaan sebagai Penyusun

Terbaik Nasional Laporan Status Lingkungan Hidup

Daerah dari Menteri Lingkungan Hidup dan Juara I

Kalpataru tingkat DIY Kategori Penyelamat Lingkungan

Hidup untuk KT. Manunggal, Separang, Pagerharjo,

Samigaluh.

Capaian kinerja pengelolaan Energi dan

Sumberdaya Mineral ditunjukkan dengan pelayanan

perijinan bidang pertambangan sebanyak 78 buah, naik

dari tahun 2011 sebanyak 49 buah atau 59,18%.

Pengawasan pertambangan sebanyak 48 kali, dengan

mengeluarkan Surat Peringatan/Teguran 3 buah, Surat

perintah penghentian penambangan belum berijin 4 buah,

Surat pembinaan/arahan teknik dan lindungan lingkungan

tambang 18 buah.

Untuk penataan ruang ditunjukkan dengan

tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Kawasan sebanyak 2 dokumen, belum tercapai dibanding

target RPJMD sebanyak 3 dokumen dan terlaksananya

koordinasi pemanfaatan ruang secara berkala, sesuai

dengan target RPJMD.

Misi Mewujudkan ketentraman dan ketertiban melalui

kepastian, perlindungan dan penegakan hukum

Capaian pelayanan Kependudukan dan Catatan

Sipil ditunjukkan dengan kepemilikan KTP ber-NIK yang

diterbitkan 295.064 jiwa dari wajib KTP 303.607 jiwa atau

97,19%, cakupan penerbitan akta kelahiran di tahun 2012

sebanyak 5.099 orang dari jumlah kelahiran sebanyak

5.269 orang.Prestasi yang diperoleh urusan

Kependudukan dan Catatan Sipil adalah penghargaan

atas Keberhasilan Penerapan e-KTP dari Menteri Dalam

Negeri.

Capaian kinerja pada urusan Kesbangpoldagri

ditunjukkan dengan peningkatan pembinaan wawasan

kebangsaan dan pendidikan politik sebanyak 32 kali,

patroli terpadu sebanyak 140 kali, penegakan Perda dan

Perbup dilakukan sebanyak 170 kali dan pelatihan

Linmas SAR terlaksana 350 orang. Untuk

penanggulangan bencana dilakukan penguatan kapasitas

Desa Tangguh Bencana terealisasi 5 desa dari target

RPJMD 4 desa, atau over target 25%, terbentuk Tim

Reaksi Cepat, peta resiko bencana telah tersusun 1 buah

dan jumlah early warning system sebanyak 2 buah.

Penyusunan Peraturan Daerah tercapai sebanyak

23 buah, melebihi target RPJMD sebanyak 13 buah.

Selanjutnya untuk pengaturan pelaksana telah diterbitkan

Peraturan Bupati sebanyak 89 buah, Keputusan Bupati

sebanyak 419 buah, dan Instruksi Bupati sebanyak 5

buah.

Dari seluruh uraian yang telah kami sampaikan,

dapat kami nyatakan bahwa pada tahun anggaran 2012

secara umum program dan kegiatan telah dilaksanakan

mengacu RPJMD tahun 2011-2016 dan RKPD Tahun

2012.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan

tersebut tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi dari

segenap komponen masyarakat dan dunia usaha, kerja

keras dan komitmen segenap aparatur pemerintah serta

berkat dukungan dan kemitraan yang harmonis dari DPRD

Kabupaten Kulonprogo.

Akhirnya kami menyampaikan permohonan maaf

yang setulus-tulusnya atas segala kekurangan dan

kekhilafan, semoga pencapaian positif sampai saat ini

dapat dilanjutkan demi kejayaan dan kemajuan Kabupaten

Kulonprogo di masa mendatang. Selanjutnya saran dan

kritik dapat disampaikan melalui email

[email protected] atau media lainnya,

guna perbaikan penyelenggaraan pemerintahan yang akan

datang.

Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Wates, 26 Maret 2013