Info Vet

14
Info Vet http://www.vet-klinik.com/Pets-Animals/Breeding-pada-Anjing- Pomeranian.html Breeding pada Anjing Pomeranian Ditulis oleh Admin Saturday, 12 July 2008 Pomeranian adalah anjing toy yang berjenis kecil dan aktif. Trah ini mempunyai bulu bagian dalam yang lembut dan tebal. Sedangkan, bagian luarnya bertekstur agak kasar, panjang dan lurus. Ekornya yang indah selalu berdiri tinggi dan lurus menghadap ke kepala. Anjing ini sangat waspada, menunjukkan intelegensi yang tinggi, dapat menunjukkan apa yang dia inginkan dengan cara yang kita mengerti serta mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Saat dia berjalan, dia terlihat sangat cantik sehingga seakan-akan dia buatan. Dia juga dapat diandalkan sebagai alarm dog. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum anda memutuskan untuk mengawinkan anjing betina anda karena merawat anjing hamil dan mengurus anakan bukan hal yang mudah tetapi harus dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang besar. Dalam breeding , jangan anda lakukan semata-mata hanya karena uang. Jangan pernah berpikir kalau anakan anjing dapat menghasilkan uang yang banyak untuk anda. Anda harus memikirkan nasib anakan anjing yang telah anda hasilkan, apakah mereka dipelihara oleh orang yang bertanggung jawab dan apakah kesejahteraan hidup mereka baik.

description

INFO DUNIA VETERINER

Transcript of Info Vet

Page 1: Info Vet

Info Vethttp://www.vet-klinik.com/Pets-Animals/Breeding-pada-Anjing-Pomeranian.html

Breeding pada Anjing Pomeranian Ditulis oleh Admin    Saturday, 12 July 2008 Pomeranian adalah anjing toy yang berjenis kecil dan aktif. Trah ini mempunyai bulu bagian dalam yang lembut dan tebal. Sedangkan, bagian luarnya bertekstur agak kasar, panjang dan lurus. Ekornya yang indah selalu berdiri tinggi dan lurus menghadap ke kepala. Anjing ini sangat waspada, menunjukkan intelegensi yang tinggi, dapat menunjukkan apa yang dia inginkan dengan cara yang kita mengerti serta mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Saat dia berjalan, dia terlihat sangat cantik sehingga seakan-akan dia buatan. Dia juga dapat diandalkan sebagai alarm dog.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum anda memutuskan untuk mengawinkan anjing betina anda karena merawat anjing hamil dan mengurus anakan bukan hal yang mudah tetapi harus dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang besar. Dalam breeding , jangan anda lakukan semata-mata hanya karena uang. Jangan pernah berpikir kalau anakan anjing dapat menghasilkan uang yang banyak untuk anda. Anda harus memikirkan nasib anakan anjing yang telah anda hasilkan, apakah mereka dipelihara oleh orang yang bertanggung jawab dan apakah kesejahteraan hidup mereka baik.

 

anjing pomerian 

Page 2: Info Vet

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anjing harus dibreeding:1. PenyakitAnjing betina harus pernah dikawinkan dan mempunyai anak minimal satu kali dalam seumur hidupnya untuk mencegah penyakit kanker rahim atau kanker mamae (kelenjar susu). Jika anda tidak mau membreeding anjing betina dan sebaiknya dilakukan operasi pengangkatan rahim (sterilisasi) di usia muda atau sebelum anjing betina mendapat haid yang pertama.2. Penerus keturunanUmur anjing tidak sepanjang umur manusia, umumnya orang ingin mendapat anjing pengganti bila kelak anjingnya mati. Biasanya kita menginginkan anjing pengganti yang sifatnya dan fisiknya sama atau mendekati dengan anjing sebelumnya.3. Meningkatkan kualitasBiasanya dilakukan oleh seorang breeder yang ingin menghasilkan keturunan yang lebih baik lagi dalam segi anatomi dan sifat. Anjing betina yang memiliki anatomi dan sifat yang baik akan dikawinkan dengan anjing jantan yang mempunyai anatomi dan fisik yang lebih baik dari anjing betina untuk mendapatkan dan menyempurnakan anatomi dan fisik dari sang induk. Hal ini dilakukan terus menerus dan tidak akan pernah berhenti untuk menghasilkan anjing yang berkualitas tinggi.

Umur yang tepat untuk breedingUmur yang tepat untuk breeding berbeda-beda untuk tiap rasnya. Menurut peraturan yang dibuat oleh Perkin, syarat umur minimal kawin pada anjing trah kecil adalah 12 bulan. Tetapi ada anjing ras tertentu yang pada saat umur tersebut belum menyelesaikan masa pertumbuhannya. Jadi umur yang tepat agar anjing dapat dikawinkan tanpa mengganggu pertumbuhannya yaitu untuk trah kecil dengan ukuran berat badan sampai 10 kg, minimal usia kawin yang baik adalah pada umur 1,5 tahun atau pada saat anjing mendapat loops (haid) yang ketiga.

http://www.vet-klinik.com/Pets-Animals/Metode-Perkawinan-kucing-Persia.html

Metode Perkawinan kucing Persia Ditulis oleh Admin    Sunday, 13 July 2008 Pemilik kucing persia harus mengetahui dan selalu mengontrol karakter dan keadaan kucingnya apalagi ketika kucing tersebut sedang birahi, hal ini dilakukan untuk menghindari perkawinan inbreeding dan dapat menangani perkawinan secara benar.

Masa birahiKucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan dimana berlangsung selama 7-10 hari, dan siklus birahi akan berulang setelah 1,2-3 bulan. Tanda

Page 3: Info Vet

kucing betina birahi antara lain suara menjadi berat dan keras, suka berguling- guling, agresif, dan nafsu makan menurun.Kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan sebelum berumur 1 tahun dengan berat minimum 6 pound (sekitar 2,7 kilo). Pemilik perlu memperhatikan timbulnya pyometra sehingga menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali.

Pyometra adalah infeksi uterus karena penumpukan hormone progesterone, dan berakibat adanya penebalan dinding uterus dan berpotensi tumbuhnya bakteri, dan jika terjadi pyometra maka harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian.Pemilik kucing harus selalu memperhatikan kesehatan kucing persia miliknya karena ini merupakan prioritas utama sebelum memutuskan untuk re-breeding. Kucing betina yang dalam masa menyusui dan membesarkan anak-anaknya sebelum anaknya lepas sapih (umur 3 bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu. Formula minimum untuk periode re-breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui.Masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu tahun atau lebih. Tanda kucing jantan birahi yaitu suara mulai keras, suka mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya.

Pemeriksaan sebelum perkawinanDilakukan pemeriksaan terutama pada kucing betina, yaitu :

Vaksinasi

Tujuan vaksinasi adalah agar anak yang dilahirkan bisa memperoleh nutrisi yang baik dari induk yang bebas penyakit, sehingga anaknya bisa gemuk dan sehat.

Pemberian obat cacing

Tujuannya adalah agar anak kucing yang dilahirkan tidak cacingan. Kondisi kesehatan

Sebelum dikawinkan kucing betina harus dipastikan dalam keadaan sehat, tidak kurus, kulit dan bulu tidak bermasalah. Tujuannya agar proses perkawianan lancer, proses persalinan lancar, dan anak yang dilahirkan tidak mengalami masalah akibat tertular penyakit dari induknya.Kucing jantan hanya diperiksa seperti biasanya (general checkup).

Proses perkawinanCara mengawinkan kucing Persia :

Kucing jantan dan betina didekatkan tetapi tidak dalam satu kandang. Proses ini sebagai pengenalan dan penentuan proses selanjutnya. Jika berjalan lancar maka membutuhkan waktu antara 1-2 hari.

Proses perkawinan dapat dilangsungkan dan biasanya berjalan secara alami. Pejantan akan mendekati betina, menciumi kemaluan betina, mulai menaiki sambil menggigit tengkuk betina, dan berlangsunglah perkawinan. Saat berlangsung penetrasi, biasanya betina mengerang keras lalu berguling dan sambil menjilati kemaluannya.

Ada kalanya betina sulit dikawini pejantan karena salah posisi (miring,

Page 4: Info Vet

terlentang, pinggul tidak diangkat). Jika hal ini terjadi maka kita dapat membantunya dengan memegang betina pada posisi yang benar. Keberhasilan proses ini tergantung pada kemauan, kemampuan, pengalaman, dan kesabaran pejantan menghadapi betina.

Proses kedua dan ketiga akan berlangsung 2-7 hari dan setelah itu pejantan dan betina bisa dipisahkan.

Sebaiknya mating dilakukan 3-4 kali per hari dalam jangka waktu 2-3 hari berturutan, setelah itu pisahkan pejantan dan betinanya sampai kita yakin terjadinya kehamilan. Bila proses kehamilan gagal biasanya betina akan mengalami estrus lagi. Sebaiknya proses perkawinan juga diawasi, paling tidak kita menyaksikan bahwa proses tersebut berhasil yang ditandai dengan betina yang berguling-guling dan marah bila didekati oleh pejantannya.

Tidak seperti breeding pada anjing, telur kucing akan dijatuhkan setelah proses breeding terjadi dan semuanya dijatuhkan sekaligus. Oleh karena itu betina akan berguling-guling dalam rangka menjatuhkan telurnya agar bisa bertemu dengan sperma yang ditinggalkan pejantannya.

Biasanya (tidak selalu) dalam 24 jam atau 48 jam setelah proses matting, betina akan berhenti memberikan tanda2 birahinya (berteriak2, berguling-guling, merintih2). Ini menandakan bahwa proses pembuahan telah terjadi. Dan kemudian dalam hari ke 21 sudah bisa di cek apakah puting susunya membesar dan berubah warna menjadi pink. Pada beberapa kucing Persia, perubahan bisa saja terjadi pada 1 bulan pertama atau bahkan pada minggu ke 6.

Kadang-kadang antara hari ke 21-28, betina menunjukkan gejala2 heat lagi yang terjadi karena perubahan hormonal. Atau juga terjadi pada minggu ke 6 dimana dia mulai merasakan pergerakan anak didalam perutnya. Pada masa ini, biasanya dia akan mencari tempat untuk sembunyi untuk melahirkan. Pastikan bahwa tersedia tempat yang tenang dari gangguan kucing lain sebelum proses kelahiran terjadi.

Kucing betina biasanya mengalami masa kehamilan antara 59-68 hari. Untuk mempermudah perhitungan, kita bisa mengambil angka rata2 63-65 hari dihitung dari hari pertama kita mulai mengawinkan (asumsi terjadi pembuahan pada hari pertama). Gunakan calendar untuk menandai masa kawin dan kemungkinan masa kelahiran. Hal sangat penting bagi kita sebagai pemilik untuk mengevaluasi kondisi kehamilan terutama menjelang minggu-minggu terakhir. Diskusikan perkembangan dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatannya.

http://www.vet-klinik.com/Perunggasan/cacar-unggas.html

cacar unggas (Avian Pox) Ditulis oleh Admin   

Page 5: Info Vet

Sunday, 06 July 2008 EtiologiAvian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox memiliki 3 tipe yaitu: fowl pox virus (virus cacar pada unggas), pigeon pox virus (virus cacar pada burung dara) dan canary pox virus (virus cacar pada burung kenari). Biasanya cacar pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus.

PenularanVirus Avian Pox ditularkan oleh nyamuk, nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi. . Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung dapat melalui kontak dengan ayam yang sakit dengan ayam yang sehat.Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu. Gejala klinis-Lesi fokal berwarna merah jambu terlihat pada jengger (balung) dan pial serta bagian tubuh lainnya yang tidak berbulu. Lesi ini berdiameter 0,5 sampai 1mm, berwarna hitam seperti kudis, yang akan terus bertahan sampai 2minggu dan diikuti oleh pengelupasan dan kesembuhan.-Suara nafas abnormal akan terdengar terutama apabila ayam tersebut dipelihara dengan ventilasi kurang optimal. -pertumbuhan yang lambat pada unggas muda-penurunan produksi telur pada ayam layer (petelur) PencegahanLangkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi via perkutan pada sayap dengan jarum khusus.Dipeternakan pada kawanan ayam menderita mikoplasmosis yang ditularkan secara vertikal, reaksi vaksin yang kurang baik dapat dihindari dengan pemberian vaksin pox burung merpati.

http://www.vet-klinik.com/Pets-Animals/Persiapan-ketika-kucing-akan-melahirkan.html

Persiapan ketika kucing akan melahirkan Ditulis oleh Admin   

Page 6: Info Vet

Sunday, 13 July 2008 Ketika waktu melahirkan sudah dekat, kucing betina akan membaringkan dirinya, lalu mengatur nafasnya dan mulai mengejan. Air ketuban akan keluar disertai dengan sedikit darah dan disusul dengan kelahiran sang bayi yang beriring dengan ari-arinya. Setelah bayi kucing keluar, kita harus memperhatikan apakah sang induk care kepada anaknya. Care diartikan sang induk mau membersihkan anaknya, memotong tali pusarnya, dan mau menyusuinya. Jika tidak, kita sebagai pemilik harus turun tangan untuk membantunya. Caranya, setelah bayi kucing keluar, tetapi induknya tidak mau membuka selaputnya, maka kita yang harus membuka selaput dengan gunting disela-sela tangan atau kaki, lalu gunting tali pusarnya sepanjang 3-5 cm.

Setelah itu, bayi kucing kita ambil dan dilap dengan handuk yang lembut. Posisi memegang bayi kucing harus sangat hati-hati. Posisi kepalanya harus dibawah dan dalam posisi telungkup. Setelah agak kering, bayi kucing didekatkan kepada induknya agar induknya agar induknya dapat menyusui dan membersihkannya. Proses melahirkan ini biasanya berlangsung selama tiga jam, bahkan bisa lebih, maka kita sebagai pemilik harus sabar untuk menunggu kucing kesayangan kita. Jarak kelahiran bayi kucing yang pertama, kedua, dan seterusnya berbeda-beda. Ada yang 15 menit, 30 menit, bahkan ada yang satu jam.

Tanda pasti bahwa sebentar lagi kucing kita akan melahirkan adalah air ketubannya pecah dan mengalir seperti air kencing. Jika keadaannya sudah seperti itu, yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Gunting kecil untuk memotong tali pusar. Gunting ini harus tajam dan tidak

berkarat.

2. Pinset untuk menjepit tali pusar sebelum proses pengguntingan. Jika tidak ada

pinset, sebelum dipotong tali pusar dikaitkan.

3. Handuk atau lap untuk membersihkan bayi kucing yang baru lahir, terutama jika

induk tidak mau menjilatinya. Hal yang harus diperhatikan oleh pemilik yaitu

Fungsi handuk atau lap tidak bisa digantikan tisu karena tisu justru bisa menempel

di tubuh bayi kucing tersebut.

4. Obat-obatan seperti alkohol dan cairan antiseptik (obat luka) untuk membersihkan

bekas potongan tali pusar agar bayi kucing tidak terkena infeksi.

Page 7: Info Vet

http://www.vet-klinik.com/Pets-Animals/Program-Vaksinasi-Pada-Kucing.html

Program Vaksinasi Pada Kucing Ditulis oleh Admin    Sunday, 13 July 2008 Vaksinasi adalah proses menumbuhkan dan mengembangkan sistem pertahanan tubuh, dengan tujuan individu yang telah dilakukan vaksinasi terhindar dari terjangkitnya penyakit infeksi, hingga tidak timbulnya gejala sakit, atau untuk membatasi proses infeksi oleh agen infeksi patogen. Pada prakteknya program vaksinasi dilakukan untuk melindungi hewan terhadap penyakit yang khusus disebabkan oleh mikroorganisme, seperti: bakteri dan virus. Terhadap agen infeksius lain, misalnya parasit, untuk pencegahan secara vaksinasi masih dalam pengembangan untuk bisa menjadi efektif.

Vaksin dapat melindungi tubuh individu terhadap agen infeksi yang patogen secara primer, dengan membentuk antibodi, selain itu secara sekunder membentuk sistem cellular Mediated immunity (CMI) dan mendorong pembentukan antibodi lokal. Vaksin seperti itu, mampu mencegah timbulnya gejala, tetapi tidak mampu mencegah re-infeksi ditunjukkan oleh vaksin distemper, ICH, dan panleukopenia. Vaksin yang hanya mampu mencegah gejala tanpa mampu mencegah terjadinya reinfeksi, ditunjukkan pada vaksin FVR (Feline Viral Rhinotracheitis). Vaksin tersebut hanya mampu mengatifkan kekebalan sellular dan mendorong pembentukkan antibodi lokal, hingga dapat berperan mencegah terjadinya infeksi.

Hambatan Vaksinasi Pada Kucing

Bermacam faktor berperan dalam penentuan keberhasilan suatu program vaksinasi. Faktor-faktor tersebut meliputi peran antibodi maternal, jenis vaksin, aplikasi vaksinasi, umur hewan, kondisi hewan saat vaksinasi, dan ada tidaknya penyakit lain saat vaksinasi.

A. Peran antibodi maternal

Antibodi yang dimiliki anak kucing berasal dari perolehan saat fetus dalam kandungan atau perolehan melalui kolostrum. Berdasarkan anatomi plasenta yang dimiliki kucing, dapat menjadi analisis bahwa 95% immunoglobulin telah diwariskan pada anak dibandingkan 100% yang dimiliki oleh induk. Dengan demikian anak kucing yang lahir dengan tidak mendapat kolostrum masih dapat bertahan terhadap infeksi dalam beberapa waktu, mengingat bahwa anak kucing mengandung 95% immunoglobulin. Bila immunitas yang diterima dalam kandungan dan ditambah dengan immunitas yang diperoleh melalui kolostrum, maka anak yang dilahirkan tersebut dalam beberapa hari memiliki maternal immunity. Sistem immunitas yang terbentuk seperti diatas disebut juga immunitas pasif. Immunitas yang berbentuk immunoglobulin tersebut mampu bertahan 14-16 minggu. Pada beberapa minggu terakhir dari waktu yang telah disebutkan jumlah zat kebal sudah demikian rendah hingga anak kucing rentan terhadap infeksi. Penurunan zat kebal menurun karena pertambahan berat badan anak. Apabila pada umur 6-8 minggu anak

Page 8: Info Vet

kucing divaksin, mereka sudah mampu membentuk zat kebalnya secara aktif (Soebronto, 2006; Day, 2003; Viner, 1998).

B. Jenis vaksin yang digunakan

1. Vaksin yang dipersiapkan adalah antigen, baik itu virus maupun bakteri yang dilemahkan, melalui berbagai cara, antara lain dengan mempasasekan berulang kali pada hewan coba, sehingga memiliki sifat-sifat seperti berikut.

vaksin hanya mengandung relatif kecil antigen. Antigen yang masih hidup tersebut di diharapkan mampu memperbanyak diri didalam tubuh individu yang diinjeksi hingga menstimulasi pembentukkan antibodi.

Kesalahan dalam menyimpan atau memindahkan tempat akan dapat membunuh virus amupun bakteri. Perubahan suhu yang terlalu mendadak dan tinggi, sinar matahari dan ultraviolet, atau radiasi, dapat mematikan virus atau bakteri, atau dapat menurunkan potensi vaksin.

Vaksin mampu menghasilkan kekebalan yang lebih tinggi titernya dan lebih lama tinggal didalam tubuh.

2. Vaksin yang dipersiapkan dari organisme yang diinaktifkan atau dimatikan melalui berbagai cara, misalnya dipanaskan, atau ditambah bahan kimia, contohnya formalin. Jumlah organisme, virus atau bakteri, yang diinaktifkan jauh lebih banyak dibandingkan yang dilemahkan. Dengan matinya organisme, organisme tersebut akan terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya. Vaksin yang dihasilkan dikenal sebagai vaksin inaktif atau “killed vaccine”, memiliki sifat-sifat berikut. Vaksin yang dipersiapkan untuk bakteri yang diinaktifkan dikenal sebagai bakterin.

a. vaksin yang menggandung masa antigenik yang besar jumlahnya.b. Vaksin menstimulasi pembentukkan antibodi dari individu yang divaksin.

Untuk perpanjangan immunitas, dan mengurangi jumlah organisme yang digunakan, vaksin inaktif dapat ditambah dengan adjuvant, hingga individu yang diinjeksi dapat membentuk antibodi yang lebih lama, dengan demikian frekuensi penyuntikkan dapat dengan mudah dikurangi. Ajuvant yang digunakan mungkin dapat berupa aluminium hidroksida, aluminium fosfat untuk mengadsorpsi antigen pelarut atau lanolin untuk mengemulsikan antigen, maupun β-propiolakton (Soebronto).

C. Cara atau aplikasi penggunaan vaksin

Kegagalan vaksinasi karena cara pemberian vaksin karena tidak mengikuti petunjuk penggunaan. Berdasarkan penggunaan pemakaian vaksin, vaksin campak (measles vaccine) harus diinjeksikan secara intramuscullar (IM). Vaksin distemper, ICH, panleukopenia, dapat disuntikkan secara intramuscullar ataupun subkutan (SC). Selanjutnya vaksin campak (measles vaccine) yang dikombinasikan dengan vaksin distemper harus diinjeksikan secara intramuscullar (IM), dan vaksin panleukopenia dan

Page 9: Info Vet

MLV-IN, dan feline calici viral disease MLV-IN hanya diberikan secara aerosol langsung kepada mucosa pernafasan (inhalasi).

D. Umur individu yang divaksinAnak kucing yang terlalu muda, kurang dari 6 minggu belum siap membentuk antibodi dengan baik. Penyuntikkan dengan vaksin live modified dapat mengakibatkan blocking, hingga anak kucing dengan mudah dapat terinfeksi agen infectious dari lingkungan, atau oleh virus yang disuntikkan 2-3 minggu kemudian.Kucing yang mengalami hipotermia bila divaksin tidak membuahkan hasil, karena untuk untuk stimulasi pembentukkan CMI suhu optimalnya adalah 38-39oC.Kucing tua, lebih dari 4 tahun, sudah tidak begitu responsif terhadap pembentukkan antibodi maupun CMI, hingga perlu diberikan booster tahunan. Banyak pemilik atau profesional yang menganggap karena hewan telah tua dan telah divaksin berulang-ulang dianggap sudah kebal sepenuhnya, hingga vaksinasi terhadap kucing dianggap tidak lagi penting.

E. Kondisi tubuh hewan saat divaksin

Hewan yang kurus biasanya tidak cukup baik untuk divaksin. Dalam keadaan demikian, atau kondisi dimana vaksinasi diulang sebelum waktunya, atau apabiala kondisi hewan sudah normal, baru divaksin ulang. Sebaliknya hewan yang mengalami obesitas, dan secara laboratorik tidak ditemukan kelainan, juga kurang baik untuk dilakukan vaksinasi.

Tabel 1. Anjuran atau pegangan dalam melakukan vaksinasi pada kucingNO

Penyakit Tipe vaksin

Vaksinasi 1

(minggu)

Vaksinasi 2

(minggu)

Ulangan

Cara Vaksina

si

1. Panleukopenia

Inaktif 8 12 Tahunan

SC/IM

MLV 8 12 Tahunan

SC/IM

MLV-IN

8 12 Tahunan

IN

2. Feline Viral Rhinotrachei

tis (FVR)

MLV 8 (atau <)

12 Tahunan

IM

MLV-IN

8 - Tahunan

IN

3. Feline Caliciviral Disease (FCD)

MLV 8 (atau <)

12 Tahunan

IM

MLV-IN

8 - Tahunan

IN

Page 10: Info Vet

4. Rabies Inaktif 12 - Tahunan

IM

MLV 12 - Tahunan

IM

5. Pneumonitis MLV 8 - Tahunan

SC/IM