INFO ENANA - bnpb.go.id · galami penurunan. engkulu Selatan atau Pidie Jaya. ... ga Manggarai...

4
INFO BENCANA Dalam edisi ini: Sorotan P.1 Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa 7,3 SR P.2 Waspada Banjir, Longsor dan Pung Beliung Hingga 2 Bulan ke Depan P.3 Peta Kejadian Bencana Indonesia P.4 Edisi Nopember 2014 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual SOROTAN Bulan Nopember sesuai dengan perkiraan BMKG sebagian besar wilayah Indonesia telah me- masuki musim penghujan, hujan turun mulai dari in- tensitas ringan hingga lebat. Asap akibat kebakrana lahan dan hutan yang sempat mengganggu dan kekeringan yang melanda pertania, tekah ditekan dengan turunya air hujan. Namun, hujan yang turun sedikit banyak menyebabkan bencana hidrometeor- ologi mengalami peningkatan, seper banjir, tanah longsor dan pung beliung. Masyarakat yang nggal di daerah yang rawan banjir terlebih di wilayah yang ru- n terkena banjir harus bersiap-siap menghadapi bencana ini agar dak menimbulkan dampak yang cukup besar. Data kejadian bencana Indonesia mencatat bahwa selalu terjadi peningkatan keka Indonesia me- masuk musim penghujan. Pada musim peralihalan P.1 atau yang lebih sering disebut pancaroba, pung beliung mengalami peningkatan intensitas. Bulan Nopember ini, pung beliung mendominasi jenis bencana yang terjadi yaitu 84 kali. Sehingga rata-rata bencana ini terjadi 2-3 kali dalam sehari. Selain bencana ini, tanah longsor dan banjir juga ikut mengalami peningkatan intensitas. Sebanyak 62 kali tanah longsor dan 48 kali banjir terjadi di bulan ini. Peringatan dini tsunami dikeluarkan oleh BMKG pada tanggal 15 Nopember 2014 yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,3 SR dengan kedalaman 48 KM, lo- kasi berada di utara Laut Maluku yaitu di 158 km TIimur Laut Bitung atau 160 km Barat Laut Ternate. Gempabumi yang terjadi dirasakan cukup keras di beberapa daerah. Lebih dari 200 bencana yang terjadi di bulan Nopember ini, menimbulkan 24 jiwa meninggal & hilang serta lebih dari 140 ribu jiwa menderita & mengungsi. Ke- rusakan rumah yang dimbulkan adalah 784 RB, 1.522 RS dan 3.090 RR.

Transcript of INFO ENANA - bnpb.go.id · galami penurunan. engkulu Selatan atau Pidie Jaya. ... ga Manggarai...

INFO BENCANA

Dalam edisi ini:

Sorotan P.1

Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa 7,3 SR P.2

Waspada Banjir, Longsor dan Putting Beliung

Hingga 2 Bulan ke Depan P.3

Peta Kejadian Bencana Indonesia P.4

Edisi Nopember 2014 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual

SOROTAN

Bulan Nopember sesuai dengan perkiraan

BMKG sebagian besar wilayah Indonesia telah me-

masuki musim penghujan, hujan turun mulai dari in-

tensitas ringan hingga lebat. Asap akibat kebakrana

lahan dan hutan yang sempat mengganggu dan

kekeringan yang melanda pertania, tekah ditekan

dengan turunya air hujan. Namun, hujan yang turun

sedikit banyak menyebabkan bencana hidrometeor-

ologi mengalami peningkatan, seperti banjir, tanah

longsor dan puting beliung. Masyarakat yang tinggal di

daerah yang rawan banjir terlebih di wilayah yang ru-

tin terkena banjir harus bersiap-siap menghadapi

bencana ini agar tidak menimbulkan dampak yang

cukup besar.

Data kejadian bencana Indonesia mencatat

bahwa selalu terjadi peningkatan ketika Indonesia me-

masuk musim penghujan. Pada musim peralihalan

P.1

atau yang lebih sering disebut pancaroba, puting beliung

mengalami peningkatan intensitas. Bulan Nopember ini,

puting beliung mendominasi jenis bencana yang terjadi

yaitu 84 kali. Sehingga rata-rata bencana ini terjadi 2-3

kali dalam sehari. Selain bencana ini, tanah longsor dan

banjir juga ikut mengalami peningkatan intensitas.

Sebanyak 62 kali tanah longsor dan 48 kali banjir terjadi di

bulan ini. Peringatan dini tsunami dikeluarkan oleh BMKG

pada tanggal 15 Nopember 2014 yang disebabkan oleh

gempa berkekuatan 7,3 SR dengan kedalaman 48 KM, lo-

kasi berada di utara Laut Maluku yaitu di 158 km TIimur

Laut Bitung atau 160 km Barat Laut Ternate. Gempabumi

yang terjadi dirasakan cukup keras di beberapa daerah.

Lebih dari 200 bencana yang terjadi di bulan

Nopember ini, menimbulkan 24 jiwa meninggal & hilang

serta lebih dari 140 ribu jiwa menderita & mengungsi. Ke-

rusakan rumah yang ditimbulkan adalah 784 RB, 1.522 RS

dan 3.090 RR.

Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa 7,3 SR

Gempabumi yang terjadi pada tanggal 15 Nopem-

ber 2014, dengan kedalaman 48 km. Lokasi berada

di utara Laut Maluku yaitu di 158 km Timur Laut Bitung

atau 160 km Barat Laut Ternate, berpotensi menimbulkan

tsunami. Sehingga secara langsung BMKG memberikan

informasi mengenai peringatan dini tsunami di beberapa

daerah yang kemungkinan terdampak. Gempa 7,3 SR te-

lah diikuti gempa susulan 5 SR pada pukul 09.43 WIB dan

6,3 SR di 93 Km Tengah Bolaang Mongondu pada pukul

10.08 WIB. Gempa dirasakan sangat kuat di wilayah Si-

taro. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah

karena guncangan dirasakan selama 5-7 detik.

Berdasarkan analisis dari Pacific Disaster Center,

tsunami dengan tinggi gelombang 0.3 - 1 m akan men-

capai beberapa wilayah pesisir Indonesia. Perkiraan 0.5

jam mencapai pantai Manado dan Ternate. Selanjutnya 1-

2 jam kemudian mencapai pantai Maluku, Papua, dan

Sulteng. Wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi tsunami

adalah.

1. MALUT Halmahera SIAGA. 2. MALUT Halmahera-Utara SIAGA. 3. MALUT Kepulauan Sula SIAGA. 4. SULUT Bolaangmongondow Bagian Selatan SIAGA. 5. SULUT Kepulauan Sangihe SIAGA. 6. SULUT Kepulauan Talaud SIAGA.

P.2

7. SULUT Minahasa Bagian Selatan SIAGA. 8. SULUT Minahasa-Selatan Bagian Selatan SIAGA. 9. SULUT Minahasa-Utara Bagian Selatan SIAGA. 10. SULUT Minahasa-Utara Bagian Utar SIAGA. 11. GORONTALO Gorontalo Bagian Utara WASPADA. 12. MALUKU Buru WASPADA. 13. MALUKU Seram-Bagian-Barat WASPADA. 14. MALUT Halmahera-Selatan WASPADA. 15. MALUT Kota-Ternate WASPADA. Gempa 7.3 SR terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Eurasia di barat pada lempeng Laut Maluku. Subduksi ganda menghasilkan kompresi barat timur dengan laju 4 cm/tahun. Gempa tadi pagi memiliki mekanisme sesar naik. Sejarah kegem-paan yang pernah terjadi adalah gempa tsunami tahun 1932 dengan kekuatan magnitude 8.3. Selain gempa ter-sebut yaitu gempa 1858, denga Magnitude 7.4 yang juga menghasilkan tsunami. Pada peta gempa terbaru wila-yah tersebut memiliki percepatan tinggi.

Akibat yang ditimbulkan oleh gempa ini antara lain BPBD Sulawesi Utara telah melaporkan bahwa ada kerusakan sebagian dinding pada lantai 7 Hotel Lion di Kota Manado rusak ringan. Tidak ada korban jiwa. Di Ka-bupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang dan Biaro)

ada 4 rumah rusak ringan di Kelurahan Bahoy, Kecama-tan Tagulandang. Sedangkan di Kabupaten Talaud, Sangi-he, Minahasa Utara, Bitung, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Selatan, Bo-laang Mongondow Timur, dan Minahasa Utara tidak ada korban jiwa dan kerusa-kan bangunan. BPBD Kota Ternate, BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Kepulauan Sula, dan Halmahera Barat tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah dan bangunan pemerintahan akibat gempabumi dan tsu-nami minor.

Selama tahun 1629-2014 telah terjadi 174 tsunami. Hampir 60% terjadi wila-yah Indonesia bagian timur. Artinya ancaman disana lebih tinggi dibandingkan di bagian barat karena kondisi tataran lempeng teknonik yang lebih rumit. Waktu yang tersedia (golden time) untuk evakuasi hanya rata-rata 30 menit setelah gempabumi. Ini jika sumber gempanya lokal berada di sekitar Indonesia.

Penyusun :

Tim Pusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Lt. 4

www.bnpb.go.id

P.3

Waspada Banjir, Longsor dan Puting Beliung Hingga 2

Bulan ke Depan

Historis data kejadian bencana di Indonesia

menunjukan bahwa berdasarkan bulan kejadiannya, Janu-

ari merupakan bulan yang paling sering terjadi bencana.

Siklus bencana di Indonesia menunjukan mulai ada pen-

ingkatan pada bulan Nopember, Desember, dan Januari.

Pada bulan-bulan selanjutnya bencana cenderung men-

galami penurunan.

Mulai bulan Nopember ini sebagian besar wilayah

Indonesia yang memasuki musim penghujan sudah nam-

pak adanya peningkatan intesitas kejadian banjir, puting

beliung dan tanah longsor. Saat ini 61 juta jiwa penduduk

yang tinggal di 315 kab/kota yang berada di daerah baha-

ya sedang-tinggi dari banjir. Ada 124 juta jiwa penduduk

yang tinggal di 274 kab/kota yang bahaya sedang-tinggi

dari longsor. Dampak kerugian dan kerusakan banjir dan

longsor tahun 2014 tercatat, banjir Jakarta Jakarta Rp 5

triliun, banjir dan longsor di 16 kab/kota di Jawa Tengah

Rp 2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulut Rp 1,4 triliun.

Sedangkan banjir di Pantura Jawa (dari Banten-Jabar-

Jateng dan Jatim) berdampak Rp 6 triliun.

BMKG memprediksikan bahwa curah hujan nor-

mal. Tetapi banjir dan longsor tetap ada. Besar-kecilnya

banjir dan longsor dipengaruhi oleh hujan yang ada. Di-

perkirakan banjir dan longsor akan banyak terjadi di Sum-

sel, Jambi, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalsel

dan Kalteng selama Desember 2014 hingga Februari

2015 dengan puncaknya pada Januari 2015.

Seperti di wilayah DKI Jakarta banjir sudah mu-

lai mengancam. Penduduk yang tinggal di sepanjang

bantaran sungai dari Kelurahan Srengseng Sawah hing-

ga Manggarai lebih dari 34.000 KK. Jumlah penduduk

ini setara dengan jumlah penduduk di Kabupaten

Bengkulu Selatan atau Pidie Jaya.

Akibat hujan deras yang menyebabkan

Sungai Krueng Gunci meluap. Lima kecamatan di

Kabupaten Aceh Utara terendam air setinggi 80-

100 cm,yakni Kecamatan Matangku-

lim,Kecamatan Tanah Luas,Kecamatan Samude-

ra,Kecamatan Baktiya Barat, dan Kecamatan

Sawang. Banjir terjadi pada hari Sabtu, (22/11),

pukul 03.00 WIB.

Puting beliung juga telah terjadi di be-

berapa wilayah. Sejak Jumat (28/11) hingga

Minggu(30/11), bencana puting beliung menimpa

wilayah jatim. Kabupaten yang terdampak puting

beliung adalah Tuban, Gresik dan Bojonegoro. Tanggal

30 Nopember bencana ini terjadi di Desa Timbangsari,

Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan,

Provinsi Jawa Tengah. Tanggal 27 Nopember puting

beliung melanda tiga kecamatan terdampak,yaitu

Kecamatan Bandung yang terdampak di Desa Pan-

amping, Desa Mandar, Kecamatan Cikande, di Desa

Julang dan Kecamatan Kibin di Desa Nambo Ilir.

Longor juga terjadi di bebepa daerah seperti

Kampung Cililin Timur RT 04 RW 03, Kecamatan Cililin

Barat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada

Senin (24-11-2014) pukul 16.30 Wib. Sebelumnya

tanggal 22 Nopember longsor terjadi di Desa Sibio Bio,

Kecamatan Sibabangun, Kab Tapanuli Tengah, Prov Su-

matera Utara menyebabkan 5 orang tewas. Longsor

juga terjadi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Bar-

at, pada hari Kamis, 20 Nopember 2014, pukul 22.30

WIB