infark miokard STEMI

download infark miokard STEMI

of 14

Transcript of infark miokard STEMI

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    1/14

    Infark Miokard STEMI

    Priscila Ratna Suprapto*

    NIM : 102010262

    26 September 2012

    Mahasiswa Fakultas kedokteran UKRIDA

    *Alamat Korespodensi

    Priscila Ratna Suprapto

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510.

    No. Telp (021-8476756) email: [email protected]

    Pendahuluan

    Jantung adalah organ dalam tubuh manusia yang sangat berpengaruh pada kehidupan

    manusia. Tanpa jantung, yang bekerja sebagai pompa darah, maka setiap sel dalam tubuh

    manusia tidak akan mendapatkan nutrisi yang diperolah dari darah. Jantung tidak pernah

    berhenti bekerja, bahkan saat dimana manusia beristirahat. Sehingga sangat penting untuk

    mengetahui status kesehatan jantung yang tentunya akan menunjang kualitas hidup manusia.

    Pembuluh darah merupakan saluran yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh manusia.

    Dengan adanya pompa darah dari jantung maka pembuluh darah dapat melanjutkan tugas dari

    jantung yaitu memberikan nutrisi kepada seluruh sel dalam tubuh manusia. Dengan adanya

    makalh ini, pembaca diharapkan mengerti mengenai tentangkelainan jantung dan pembuluh

    darah dengan lebih rinci.

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    2/14

    Pembahasan

    Anamnesis

    Hal paling utama yang harus dilakukan oleh seorang dokter adalah anamnesis. Yaitu

    menyanyakan keadaan pasien sebelum datang ke rumah sakit (RS). Apa saja keluhan yang

    dirasakannya dan daoat menempatkan rasa empati dengan benar, serta mendapatkan

    kepercayaan pasien sehingga pasien dapat menceritakan semua yang dirasakannya tanpa

    menutup-nutupi apa yang dia alami.

    Apabila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk diajak berbicara mengenai penyakitnya,

    maka anamnesis ini dapat dilakukan oleh orang terdekat atau orang yang mengantarkan

    pasien ke tempat praktek atau unit gawat darurat (UGD) yang disebut dengan alloanamnesis.

    Sangat penting untuk mendapatkan anamnesis yang akurat, karena dari anamnesis, dokter

    dapat mengetahui gejala-gejala yang dialami pasien sehingga dapat mengenali lebih lagi

    penyakit apa yang dialami oleh pasien.

    Pada kasus skenario dimana didapatkan keadaan pasien yang memiliki beberapa riwayat

    penyakit sebelumnya, perlu ditanyakam beberapa hal yang penting dan menunjang

    diagnosis, diantaranya:

    1. Sejak berapa lama keluhan-keluhan yang membuat pasien datang ke dokter telahdirasakan.

    2. Riwayat penyakit pasien lebih mendetail. Dimana ditanyakan kapan pasienmengalaminya, apakah sampai sekarang pasien masih merasakan keluhan dari penyakit

    terdahulu tersebut.

    3. Apakah rasa nyeri yang dirasakan menjalar tersebut sering dialami.4. Apakah pasien merasakan rasa sesak nafas yang memperberat dan mempersulit pasien

    dalam melakukan kegiatan kesehariannya. Hal ini ditanyakan untuk menyingkirkan

    diagnosis penyakit paru.

    5. Apakah pasien sering merasakan nyeri di ulu hati yang bisa saja disebabkan olehpenyakit saluran pencernaan.

    6. Pernahkah rasa nyeri yang dirasakan pasien timbul di waktu beristirahat atau sedangtidur. 1

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    3/14

    Pemeriksaan

    1. Fisika. Inspeksi

    Inspeksi dapat dilakukan sejak pertama kali pasien masuk kedalam ruangan praktek.

    Dengan melihat bagian-bagian lengan atau kaki atau bahkan kulit muka pasien dan

    dinilai apakah tampak adanya lesi kulit atau kelainan yang lain. Sendangkan dari

    mimik muka pasien, dapat dinilai pula apakah pasien merasakan sakit atau nyeri.

    Dengan melihat keadaan pasien, hal yang dapat dinilai meliputi,

    1) Bentuk toraks2) Pergerakan thoraks dan abdomen saat bernafas

    b. PalpasiDari palpasi bagian toraks, tepatnya dibagian sela iga keempat dan kelima garis

    midaksilaris, dapat dirasakan adanya iktus kordis atau bagian apeks jantung saat

    memoma darah. Tetapi pada keadaan pasien normal, gerak jantung tidak dapat

    dirasakan di sela iga tersebut.

    c. PerkusiPerkusi merupakan tindakan mengetuk bagian thoraks untuk menentukan batas

    antara jantung, paru dan hepar pasien.

    Pada perkusi juga dapat dideteksi adanya pembesaran pada jantung dimana besar

    jantung dari hasil perkusi didapatkan lebih besar daripada keadaan normalnya.

    Dari perkusi juga didapati berapa jarak peranjakan hati saat inspirasi dan ekspirasi.

    d. AuskultasiPada auskultasi perlu didengarkan suara detak jantung pasien dengan cermat dan

    mendengarkan dengan benar apakah terdapat bunyi jantung yang tidak normal.

    Beberapa bunyi jantung yang tidak normal adalah murmur yang terbagi atas murmur

    sitolik dan murmur diastolik, gallop dan sebagainya.

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    4/14

    2. Penunjanga. Radiologi

    Foto radiology posisi terbaik untuk mendapatkan ukruan jantung terdekat dengan

    ukuran sebenarnya adalah foto yang memenuhi syarat berikut:

    1) Sinar datang dari arah posterior, ,dan film berada di posisi anterior pasien.Posisi ini disebut dengan foto toraks PA.

    2) Foto simetris3) Pasien diminta untuk inspirasi dalam4) Jarak foto adalah 1,8 sampai 2 meter.

    b. LaboratoriumPemeriksaan yang berkaitan dengan fungsi jantung dan dapat menunjang diagnosis

    adalah pemeriksaan kadar:

    1) Creatin Kinase (CKMB)Kadar CKMB akan meningkat setelah 3 jam apabila terjadi infark miokard dan

    mencapai puncak pada 10-24 jam dan kembali normal di hari kedua hinnga

    keempat. Karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan sesegera mungkin apabila

    dicurigai pasien mengalami infark miokard. 1

    2) Cardiac specific troponinMerupakan penanda yang optimal untuk pasien infark miokard dengan elevasi

    ST dengan kerusakan otot skelet. Ada dua jenis yaitu cTn T dan cTn I.

    Keduanya meningkat pada jam kedua, bila terdapat infark. Dan mencapai

    puncak pada 10-24 jam. cTn T masih dapat dideteksi setelah 5-14 hari.

    Sedangkan cTn I setelah 5-10 hari. 1

    3) MioglobinDapat dideteksi satu jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 4-6 jam. 1

    4) Creatin Kinase (CK)Meningkat setelah 3-8 jam dan mencapai puncak pada 10-36 jam, normal pada

    3-4 hari bila terdapat infark miokard. 1

    5) Lactic Dehidrogenase (LDH)Meningkat setelah 24-48 jam bila terjadi infark miokard, mencapai puncak padahari 3-6 dan kembali normal pada hari 8-14. 1

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    5/14

    c. Elektrokardiografi (EKG)Alat ini merekam aktivitas listrik sel-sel di atrium dan ventrikel jantung sehingga

    tergambarlah hasilnya dalam bentuk gelombang yang kompleks namun spesifik.Aktivitas terekam dengan menggunakan elektroda yang dilekatkan di kulit dan

    dihubungkan ke mesin EKG. Sehingga dapat disimpulkan bahwa EKG adalah

    voltmeter yang merekam aktivitas listrik dalam jantung manusia akibat adanya

    depolarisasi dari otot-otot jantung.

    Pada EKG terdapat beberapa bagian yang penting untuk diketahui. Normalnya, hasil

    dari rekam jantung dengan EKG ini akan memberikan gambaran dari beberapa

    gelombang, interval dan kompeks. 2

    Hasil EKG dapat digunakan untuk menentukan:

    1) Ritme atau irama jantung2) Frekuensi (laju QRS)3) Morfologi gelombang P4) Interval PR5) Kompleks QRS, dapat digunakan untuk menilai:

    o Aksis jantungo Amplitudoo Durasio Morfologi kompleks QRS

    6) Segmen ST7) Gelombang T8) Interval QT9) Gelombang U

    Working Diagnosis: Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI, ST Elevation

    Myocard Infarction)

    1.EtiologiInfark miokard akut dapat terjadi akibat adanya nekrosis miokard akibat gangguan aliran

    darah ke otot jantung yang dihantarkan oleh arteri koronaria. 3

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    6/14

    2.Epidemiologia. Angka kejadian

    Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu diagnosis dari rawat inap tersering

    di negara maju. Laju mortalitas awal, dalam 30 hari, adalah 30% dalam 2 dekadeterakhir dengan kematiang yang terjadi sebelum pasien sampai ke rumah sakit.

    Namun, laju mortalitas menurun sebesar 30% juga pada 2 dekade ini. Meskipun

    demikian, sekitar satu dari 25 pasien yang hidup pada perawatan awal, meninggal

    pada tahun pertama setelah mengalami IMA. 1

    b. Faktor pencetus terjadinya IMA- Merokok- Hipertensi- Akumulasi lipid 1

    3.PatogenesisInfark miokard akut dengan elevasi ST (STEMI) umumnya terjadi jika aliran darah

    koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang

    sudah ada sebelumnya. Stenosis arteri koroner berat yang berkembang secara lambat

    biasanya tidak memicu STEMI karena berkembangnya banyak kolateral sepanjang

    waktu. STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri

    vaskular, di mana injuri ini dicetuskan oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi,

    dan akumulasi lipid.1

    Pada sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami fisur, ruptur

    atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga

    terjadi trombus mural pada lokasi ruptur yang mengakibatkan oklusi arteri koroner.

    Penelitian histologis menunjukkan plak koroner cenderung mengalami ruptur jika

    mempunyai fibrous cap yang tipis dan inti kaya lipid (lipid rich core). Pada STEMI

    gambaran patologis klasik terdiri dari fibrin rich red trombus, yang dipercaya menjadi

    dasar sehingga STEMI memberikan respons terhadap terapi trombolitik.

    Selanjutnya pada lokasi ruptur plak, berbagai agonis (kolagen, ADP, epinefrin,

    serotonin) memicu aktivasi trombosit, yang selanjutnya akan memproduksi dan

    melepaskan A2 (vasokonstriktor lokal yang poten). Selain itu aktivasi trombosit memicuperubahan konformasi reseptor glikoprotein Iib/IIIa. Setelah mengalami konversi

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    7/14

    fungsinya, reseptor mempunyai afinitas tinggi terhadap sekuen asam amino pada protein

    adhesi yang larut (integrin) seperti faktor von Willebrand (vWF) dan fibrinogen, di

    mana keduanya adalah molekul multivalen yang dapat mengikat 2 platelet yang berbeda

    secara simultan, menghasilkan ikatan silang platelet dan agregasi.1,4

    Kaskade koagulasi diaktivasi oleh pajanan tissue factor pada sel endotel yang rusak.

    Faktor VII dan X diaktivasi, mengakibatkan konversi protrombin menjadi trombin, yang

    kemudian mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin. Arteri koroner yang terlibat (culprit)

    kemudian akan mengalami oklusi oleh trombus yang terdiri agregat trombosit dan

    fibrin.

    Pada kondisi yang jarang, STEMI dapat juga disebabkan oleh oklusi arteri koroner yang

    disebabkan oleh emboli koroner, abnormalitas kongenital, spasme koroner dan berbagai

    penyakit inflamasi sistemik.

    Aterosklerosis

    Merupakan proses dimana terbentuk dinding yang menebal pada pembuluh darah

    sehingga dapat mengganggu aliran darah yang mengalir didalam saluran tersebut. 4

    Terdapat tiga macam aterosklerosis, yaitu:

    1. ArteriosklerosisAdanya akumulasi sel radang, sel otot, lemak dan jaringan penyambung yang

    progresif. Jenis ini merupakan yang paling sering muncul. 4

    2. Monckebergs sklerosisAdanya kalsifikasi distrofik pada tunika media pembuluh darah pasien. Biasanya

    pasien adalah orang dengan lanjut usia. Terjadinya penyempitan pembuluh darah pada

    jenis ini terkadang tidak membuat adanya gangguan yang signifikan. 4

    3. ArteriolosklerosisMerupakan aterosklerosis yang terjadi pada arteriol atau mikrovaskuler. Terdapat dua

    macam arteriolosklerosis, yaitu:

    a. Arteriolosklerosis hialinBiasanya timbul pada pasien dengan diabetes melitus. Disebabkan oleh penebalan

    pembuluh darah karena adanya deposit protein amorf yang disebabkan oleh

    adanya plasma leakage sehingga protein dalam darah terdeposit di dalam dinding

    pembuluh darah. 4

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    8/14

    b. Arteriolosklerosis hiperplastikHiperplasia yang terjadi pada tunika media ini menyebabkan terjadinya gambaran

    PA (patologi anatomi) yang menyerupai kulit bawang yang disebut dengan onion

    skin appearance. 4

    4.Faktor resikoFaktor resiko terbagi atas dua macam yaitu faktor yang dapat diubah dan yang tidak dapat

    diubah. 3

    a. Faktor yang dapat diubah- Hiperlipidemia

    Dimana kadar LDL yang tinggi dan kadar HDL yang rendah

    - HipertensiDimana tekanan darah melebihi atau sama dengan 140/90 mmHg

    - Merokok- Diabetes mellitus baik yang bergantung insulin maupun yang tidak- Obestitas- Ketidakaktidan fisik- Hiperhomosisteinemia. 3

    b. Faktor yang tidak dapat diubah- Usia

    Sejalan dengan bertambahnya usia, maka kemungkinan menderita aterosklerosis

    bertambah.

    - Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga. 3

    5.Gejala klinis- Angina pektoris

    Angina pektoris adalah adanya erangan rasanyeri di daerah substernal dimana

    terkadang menjalar ke lengan kiri bahkan ke daerah rahang.. Angina pektoris terbagi

    atas tiga jenis, yaitu:

    Angina tipikal atau StableSifat dari angina yang tipikal adalah rasa nyeri dada yang ditandai dengan adanya

    nyeri dada dan pemendekan nafas yang menghilang setelah beristirahat atau

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    9/14

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    10/14

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    11/14

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    12/14

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    13/14

    jenis unstable angina pektoris (UAP). Ini disebabkan adanya mikroemboli yang sewaktu-

    waktu dapat menyebabkan terjadinya emboli bahkan saat pasien sedang tidak melakukan

    kerja berat. Dapat dikatakan juga bahwa UAP adalah asal rasa sakit atau sumbatan yang

    terjadi sehingga terjadi infark yang disebut dengan NSTEMI. 4, 5

    2. Miokard Infark UAP (Angina Pectoris Tak Stabil)Keluhan pasien umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang

    bertambah dari biasa. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih lama,

    mungkin timbul pada waktu istirahat, atau timbul karena aktivitas yang minimal. Nyeri

    dada dapat disertai keluhan sesak napas, mual, sampai muntah, kadang-kadang disertai

    keringat dingin. Pada pemeriksaan jasmani seringkali tidak ada yang khas.

    Etiologi

    Ruptur plak Trombosis dan agregasi trombosit Vasospasme Erosi pada plak tanpa ruptur

    3. PerikarditisPerikarditis akut adalah peradangan primer maupun sekunder perkardium

    parietalis/viseralis atau keduanya. Etiologi bervariasi luas dari virus, bakteri , tuberkulosis,

    jamur,uremia,neoplasia,autoimun,trauma,infark jantung sampai ke idiopatik. Keluhan

    paling sering adalah sakit/nyeri dada yang tajam,retrosternal atau sebelah kiri.

    Kesimpulan

    Berdasarkan tinjauan pusaka, mengenai gejala dan hasil EKG pasien Ny.B yang berusia

    60th, Nyonya B menderita Miokard infark dengan STelevasi.

  • 7/27/2019 infark miokard STEMI

    14/14

    Daftar Pustaka

    1. Alwi I. Infark miokard akut dengan elevasi st. Dalam: Sudoyo AW, Setiohadi B, Alwi I,Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Vol. 2. Edisi ke-5.

    Jakarta: Interna Publishing; 2009. h.1741-54.

    2. Dharma S. Sistematika intepretasi EKG. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2009.3. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Vol. 1. Edisi 6.

    Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2003.

    4. King TC. Elseviers integrated pathology. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2007.5. Harun S. Alwi I. Infark miokard akut tanpa elevasi st. Dalam: Dalam: Sudoyo AW,

    Setiohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

    Edisi ke-5. Jakarta: Interna Publishing; 2009. h. 1757.