Industri Styrene Ade

29
INDUSTRI KIMIA DARI SENYAWA AROMATIK 3. INDUSTRI STYRENE 3.1 Pendahuluan Styrene (C 6 H 5 C 2 H 5 ) adalah salah satu senyawa kimia yang mempunyai kegunaan yang sangat besar terutama dalam industri plastik, sebagai zat antara untuk pembuatan senyawa kimia lainnya, dan sebagai monomer yang digunakan untuk membuat karet sintesis. Styren diproduksi dengan cara dehydrogenasi ethylbenzene. Dari tahun ketahun kebutuhan styrene di Indonesia makin meningkat, hal ini terlihat dengan meningkatnya impor styrene di Indonesia. Diperkirakan kebutuhan tersebut akan meningkat pada tahun-tahun mendatang dengan makin berkembangnya industri pengolahan styrene. 3.2 Klasifikasi Proses Proses pembuatan styren dapat diklasifikasikan menjadi : 3.1.2 Dehidrogenasi etilbenzene 3.1.3 Hidrogenasi – dehidrasi asetofenon Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah proses Dehidrogenasi etilbenzene. 3.3 Data Kuantitatif

description

bnkk

Transcript of Industri Styrene Ade

INDUSTRI KIMIA DARI SENYAWA AROMATIK

INDUSTRI KIMIA DARI SENYAWA AROMATIK3.INDUSTRI STYRENE

3.1Pendahuluan

Styrene (C6H5C2H5) adalah salah satu senyawa kimia yang mempunyai kegunaan yang sangat besar terutama dalam industri plastik, sebagai zat antara untuk pembuatan senyawa kimia lainnya, dan sebagai monomer yang digunakan untuk membuat karet sintesis. Styren diproduksi dengan cara dehydrogenasi ethylbenzene.

Dari tahun ketahun kebutuhan styrene di Indonesia makin meningkat, hal ini terlihat dengan meningkatnya impor styrene di Indonesia. Diperkirakan kebutuhan tersebut akan meningkat pada tahun-tahun mendatang dengan makin berkembangnya industri pengolahan styrene.

3.2Klasifikasi Proses

Proses pembuatan styren dapat diklasifikasikan menjadi :

3.1.2Dehidrogenasi etilbenzene

3.1.3Hidrogenasi dehidrasi asetofenonYang akan dibahas dalam makalah ini adalah proses Dehidrogenasi etilbenzene.

3.3Data Kuantitatif

Basis

: 1 ton produk styrene (86 % yield)Benzene

:0.87 ton

Ethylbenzene

: 0.32 ton

AlCl3

:10-11 kg

Kapasitas yang digunakan: 30-400 ton/hari

3.4Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk

3.4.1Bahan Baku

a.Ethylene (C2H4)

Berat molekul

:28.05 g/mol

Density

:1.178 kg/m at 15 C, gas

Titik leleh :-169.2 oC (104 K, -272,6 OF)

Titik didih :-103,7 OC ( 169,5 k, -154,7 OF)

Kelarutan dalam air:3,5 mg/100 ml (17OC)

Flash point

:-136 OC

Molecular shape :D2h

Dipole moment

:zero

Appearance colorless :gas

Acidity (pKa)

:44

MSDS External

:MSDS

EU classification :Extremely flammable (F+)b. Benzene (C6H6)

Massa molar

:78,1121 g/mol-1

Titik leleh

:5,5 C (278,6 K), 42OF

Titik didih

:80,1OC, 353k, 176 OF

Densitas

:0,8786 g/mL, zat cair

Kelarutan dalam air:1,8 gr/L (15OC)

Viskositas

:0,652 cP at 20 OC

Flash Point

:-11OC

MSDS External

:MSDS

S-phrases

:S53, S45c. Etil Klorida (C2H5Cl)

Massa molar

:64.51 g/mol

Penampilan

:Colourless gas

Titik leleh

: 139 C (134 K)

Titik didih

:12,3 oC (285,4 K)

Density

:0.92 g/cm3, liquid

Kelarutan dalam air:0,6 g/100ml

Dipole moment

:2.06 D

Main Hazards

:Flammable

Flash Point

: -50 oC

d. Alumunium Klorida (AlCl3)

Massa molar

:133.34 g/mol (anhidrat)

241,43 g/mol (hexahydrate)

Titik leleh

:192,4 oC (anhidrat)

0 OC (hexahydrate)

Titik didih

:120 C (hexahydrate)

Densitas

:2.48 g/cm3 (anhydrous)

Kelarutan dalam air:43,9 g/100ml (0OC)

Kelarutan:Larut dalam Hidrogen Klorida, Ethanol, klroform, carbon tetrachloride slightly soluble in benzene.

MSDS

:External MSDS

EU classification:Corrosive (C)

3.4.2Produk

a.Styrene (C 8 H 8)

Massa molar

:104,15 g / mol

Penampilan

:cairan berminyak tidak berwarna

Kepadatan

:0,909 g / cm

Titik lebur

:-30 C, 243 K, -22 F

Titik didih

:145 C, 418 K, 293 F

Kelarutan dalam air: