INDUKSI AKAR DARI EKSPLAN DAUN GINSENG JAWA …repository.unair.ac.id/25673/1/Muhallilin.pdf ·...
-
Upload
hoangxuyen -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of INDUKSI AKAR DARI EKSPLAN DAUN GINSENG JAWA …repository.unair.ac.id/25673/1/Muhallilin.pdf ·...
INDUKSI AKAR DARI EKSPLAN DAUN GINSENG JAWA (Talinum
paniculatum Gaertn.) DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
IZZATUL MUHALLILIN
PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2012
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
INDUKSI AKAR DARI EKSPLAN DAUN GINSENG JAWA (Talinum
paniculatum Gaertn.) DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains Bidang Biologi
pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga Surabaya
Disetujui Oleh:
Pembimbing I,
Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si
NIP. 19640303 198810 2 001
Pembimbing II,
Drs. Hery Purnobasuki, M.Si, Ph.D
NIP. 19670507 199102 1 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI
Judul : Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa
(Talinum paniculatum) dengan Zat Pengatur Tumbuh
Auksin Secara In Vitro
Penyusun : Izzatul Muhallilin
NIM : 080810061
Pembimbing I : Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si
Pembimbing II : Drs. Hery Purnobasuki, M.Si, Ph.D
Tanggal Ujian : 16 Juli 2012
Disetujui oleh :
Pembimbing I,
Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si
NIP. 19640303 198810 2 001
Pembimbing II,
Drs. Hery Purnobasuki, M.Si, Ph.D
NIP. 19670507 199102 1 001
Mengetahui:
Ketua Departemen Biologi,
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Dr. Alfiah Hayati
NIP. 19640418 198810 2 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam
lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan
sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.
Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Induksi Akar dari
Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn) dengan Zat Pengatur
Tumbuh Auksin Secara In Vitro. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Airlangga.
Kelancaran dari penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh sebab itu, segala kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Juni 2012
Penulis
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, segala puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menganugerahkan rahmat, taufik dan
berkahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
baik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si selaku dosen pembimbing I yang
senantiasa mencurahkan segenap ilmu, waktu, tenaga untuk memberikan
semangat, bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berharga.
2. Bapak Drs. Hery purnobasuki, M.Si, Ph.D selaku dosen pembimbing II yang
senantiasa mencurahkan segenap ilmu, waktu, tenaga untuk memberikan
semangat, bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berharga.
3. Ibu Dr. Edy Setiti Wida Utami, M.S. selaku dosen penguji III yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
4. Bapak Drs. H. Abdul Latif Burhan, MS selaku dosen penguji IV yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
5. Ibu Dr. Nimatuzahroh selaku dosen wali yang telah membimbing,
mengarahkan dan senantiasa memberikan motivasi selama penulis belajar di
program studi Biologi.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan arahan
selama masa perkuliahan.
7. Bapak laboran (Mas Joko, Mas Eko, Pak Sunar, Pak Ni, Mas Yanto dan Mas
Catur) yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan.
8. Ibu sebagai sosok yang paling penting atas doa, dukungan, kasih sayang dan
semangat yang dicurahkan selama hidup. Adik Eva dan Awaf atas pengertian
dan dukungannya. Seluruh keluarga besar atas doa dan dukungannya yang
luar biasa.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
9. Teman–teman penelitian di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan (Lina, Aila,
Indah, Bulek, Tining, Mas Agus, Mbak Azima) atas bantuan dan dukungannya
selama melakukan penelitian.
10. Teman-teman angkatan 2008 (Hanik, Rivia, Depe, Risa, Ayu koi dan lainnya
yang tidak cukup disebutkan disini), Pengurus JIMM FSAINTEK, Pengurus
dan warga HIMBIO, Pengurus JANUR UKMKI 2012 atas semua dukungan
luar biasa yang diberikan kepada penulis.
Surabaya, 2012
Penulis
Izzatul Muhallilin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Izzatul Muhallilin, 2012. Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara
In Vitro. Skripsi ini di bawah bimbingan Dr. Y Sri Wulan Manuhara, M.Si
dan Drs. Hery purnobasuki, M.Si, Ph.D. Departemen Biologi, Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK
Ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia. Bagian akar tanaman ini mengandung senyawa steroid, saponin, tanin, polifenol, dan minyak atsiri yang berkhasiat untuk afrodisiak dan tonikum. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Jenis dan konsentrasi auksin dimasukkan kedalam media MS yang digunakan sebagai media induksi akar. Respon yang diamati meliputi waktu terbentuknya akar, jumlah akar, panjang akar, berat segar dan berat kering akar yang diamati selama 6 minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis dan konsentrasi auksin berpengaruh secara signifikan terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Jenis dan konsentrasi auksin yang paling efektif adalah IBA 2 mg/L dengan menghasilkan akar dalam rerata waktu 7 hari, rerata jumlah akar 12,8, rerata panjang akar 1,828 cm, rerata berat segar 0,06532 g serta rerata berat kering 0,00924. Kata kunci : induksi, Talinum paniculatum Gaertn., akar, auksin.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Izzatul Muhallilin, 2012. Root induction from Leaf Explants of Java Ginseng
(Talinum paniculatum Gaertn.) with an growth regulators auxin as In Vitro.
This research was written under guidance by Dr. Y Sri Wulan Manuhara,
M.Si dan Drs. Hery purnobasuki, M.Si, Ph.D. Biology Departement, Faculty
of Science and Technology, Airlangga University, Surabaya
ABSTRACT
Java Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) is a medicinal plant in Indonesia. The roots of these plants contained steroid, saponin, tannin, polyphenol, and essential oils which believed as aphrodisiac and tonicum. The aims of this research were to know the effect of plant growth regulators auxin type (IAA, NAA, IBA and 2,4-D) at various concentrations (1 mg/L, 2 mg/L and 3 mg/L) for root induction on leaf of explants java ginseng. The types and concentrations of auxin added into the MS medium was used as a root induction medium. Responses were observed including the formation of roots, root number, root length, fresh weight and root dry weight observed for 6 weeks. These results indicated that the type and concentration of auxin had significance influence on root induction at ginseng leaf explants of Java. The most effective type and concentration of auxin was IBA 2 mg / L to produce roots in the average time was 7 days, average number of roots 12.8, average root length 1.828 cm, average fresh weight 0.06532 g and average dry weight was 0.00924 g. Key words: induction, Talinum paniculatum Gaertn., roots, auxin.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL .................................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii PENDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ............................................................. iv KATA PENGANTAR .............................................................................................. v UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ x DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah Penelitan ..................................................................... 4 1.3. Asumsi Penelitian ..................................................................................... 5 1.4. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 5 1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6 1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8 2.1 Tinjauan Tanaman Ginseng Jawa ..................................................................... 8 2.1.1 Klasifikasi Ginseng Jawa ................................................................ 8 2.1.2 Morfologi tanaman ginseng jawa .................................................... 8 2.1.3 Kandungan Kimia Ginseng Jawa .................................................. 10 2.1.4 Manfaat tanaman ginseng jawa ...................................................... 10 2.2 Tinjauan Umum Kultur Jaringan ..................................................................... 11 2.2.1 Pengertian dan Manfaat Kultur Jaringan Tanaman ........................ 11 2.2.2 Media kultur jaringan ..................................................................... 12 2.2.3 Eksplan .......................................................................................... 13 2.2.4 Zat Pengatur Tumbuh Auksin ........................................................ 13
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan ............................................................................ 15 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 17
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 17 3.2. Bahan dan Alat Penelitian ......................................................................... 17 3.2.1 Alat Penelitan ................................................................................. 17 3.2.2 Bahan penelitian ............................................................................ 17 3.3. Metode Kerja ........................................................................................... 18 3.3.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 18 3.3.2 Rancangan Penelitan ....................................................................... 18 3.4. Prosedur Penelitian .................................................................................. 19
3.4.1 Sterilisasi alat .................................................................................. 19
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
3.4.2 Pembuatan larutan stok untuk media MS .................................... 19 3.4.3 Pembuatan media MS dengan zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4 D ........................................................... 21 3.4.4 Sterilisasi eksplan ......................................................................... 21 3.4.5 Sterilisasi ruang kerja ..................................................................... 22 3.4.6 Induksi akar eksplan daun .............................................................. 22 3.5 Parameter ......................................................................................... 22 3.6 Pengumpulan Data ........................................................................... 23 3.7 Analisis Data .................................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 25
4.1. Hasil ......................................................................................................... 25 4.1.1 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin ......
terhadap lama waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) ................................ 25
4.1.2 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap jumlah akar yang terbentuknya akar dari eksplan
daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) ....................... 29 4.1.3 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin ......
terhadap panjang akar yang terbentuk akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) ....................... 33 4.1.4 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin ......
terhadap lama berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) .......... 37 4.1.5 Pengamatan akar yang terbentuk dari eksplan daun
ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) pada berbagai jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur
tumbuh auksin selama 6 minggu ................................................... 40 4.2. Pembahasan ............................................................................................. 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 51 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 51 5.2 Saran ................................................................................................ 51 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 52
LAMPIRAN
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman 3.1 Macam-macam perlakuan pada eksplan daun ginseng
jawa (Talinum paniculatum Gaertn). 18
4.1 Rerata lama waktu (hari) terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan n = 5
26
4.2 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata lama waktu terbentukya akar pada minggu ke 6.
29
4.3 Rerata jumlah akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5)
30
4.4 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata jumlah akar yang terbentuk pada minggu ke 6.
33
4.5 Rerata panjang akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5)
34
4.6 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata panjang akar ginseng jawa yang terbentuk pada minggu ke 6.
37
4.7 Berat segar dan berat kering akar (gram) eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu
38
4.8 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke 6.
40
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
2.1 Habitus tanaman ginseng jawa yang tumbuh di pot, a: daun, b: batang, c; bunga. Skala = 1 cm
9
2.2 Akar tanaman ginseng jawa, d: akar. Skala = 1cm 9
2.3 Bunga dan buah ginseng jawa, c: bunga, e: buah. Skala = 1 cm
10
4.1 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada hari ke 8 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
27
4.2 Grafik rerata waktu terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
28
4.3 Jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
30
4.4 Grafik rerata jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
32
4.5 Panjang akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
35
4.6 Rerata panjang akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
36
4.7 Rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk dari 39
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
4.8 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IAA pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
41
4.9 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IBA pada minggu ke 6 yaitu (d) IBA 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
42
4.10 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin NAA pada minggu ke 6 yaitu (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
43
4.11 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D pada minggu ke 3 yaitu (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah berwarna menunjukkan pertumbuhan kalus. Skala: 1 cm.
44
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
1. Komposisi Penyusun Media Murashige and Skoog (MS)
2. Data hasil induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa
3. Hasil uji statistik induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa dengan zat pengatur tumbuh auksin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki ketergantungan yang besar terhadap obat dan bahan
baku obat konvensional impor yang nilainya mencapai US$ 160 juta per tahun,
sehingga perlu dicarikan substitusinya dengan produk industri dalam negeri.
Sementara itu, kecenderungan masyarakat konsumen dunia yang menuntut
pangan dan produk kesehatan yang aman dengan slogan ”back to nature”
menunjukkan pertumbuhan pesat, termasuk di Indonesia sendiri. Pengembangan
obat bahan alam khas Indonesia yang dikenal sebagai “jamu”, dimana tanaman
obat menjadi komponen utamanya, memiliki arti strategis dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan kemandirian Indonesia di
bidang kesehatan (Prastowo, et al., 2007).
Ginseng jawa (Talium paniculatum Gaertn.) merupakan salah satu dari
sekian banyak jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat
(Hidayat, 2005). Akar ginseng jawa mengandung senyawa steroid, saponin, tanin,
polifenol, dan minyak atsiri (Santa dan Prajogo, 1996). Ginseng jawa berkhasiat
untuk mengatasi air susu ibu terlalu sedikit, nafsu makan kurang, bisul, dan
afrosidiak (Hariana, 2008).
Selama ini upaya yang telah dilakukan untuk perbanyakan ginseng jawa
yaitu dengan biji, stek batang maupun dengan umbinya. Namun ketiga cara
tersebut memiliki beberapa kelemahan antara lain keberhasilan tumbuh dengan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
biji sangat tergantung dari faktor fisik dan faktor biologis biji tersebut.
Perbanyakan dengan stek batang memerlukan media pasir untuk kecepatan
pertambahan tingginya dan pertumbuhan akarnya namun media pasir memiliki
kandungan hara rendah sehingga akar tidak tumbuh optimum, sedangkan
perbanyakan dengan umbi memerlukan waktu lama dan memerlukan bahan umbi
yang memiliki cukup mata tunas sehingga tidak efisien (Hidayat, 2005).
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan
bagian- bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan
zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian
tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Kegunaan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru
dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat
fisiologi dan morfologi sama persis dengan tanaman induknya (Hendaryono dan
Wijayani, 1994). Selain itu teknik kultur jaringan tidak tergantung pada musim.
Stok tanaman dapat segera diperbanyak setelah pengiriman atau penyimpanan
karena semua proses dilakukan di bawah kondisi lingkungan yang terkendali di
laboratorium (Zulkarnain, 2011).
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan adalah
media (Abbas, 2011). Medium merupakan substrat pertumbuhan tanaman yang
mengandung garam-garam mineral yang terdiri dari unsur-unsur makro dan
mikro, sumber karbon, vitamin, asam-asam amino, zat pengatur tumbuh dan
bahan organik kompleks. Zat pengatur tumbuh sangat diperlukan sebagai
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
komponen medium bagi pertumbuhan dan diferensiasi. Tanpa penambahan zat
pengatur tumbuh dalam medium, pertumbuhan sangat terhambat bahkan mungkin
tidak tumbuh sama sekali (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Auksin merupakan
salah satu zat pengatur tumbuh yang ditambahkan dalam medium. Pierik (1987)
menyatakan bahwa umumnya auksin meningkatkan pemanjangan sel, pembelahan
sel dan pembentukan akar adventif. Untari dan Puspitaningtyas (2006)
menyatakan bahwa kombinasi media organik dan konsentrasi NAA berpengaruh
nyata terhadap semua parameter pertumbuhan eksplan anggrek hitam (Coelogyne
pandurata Lindl.) baik tinggi eksplan, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar
dan panjang akar. Hasil penelitian induksi perakaran tunas Piretrum
(Chrysabthemum cinerariifolium, Trevir.) vis. Klon Prau 6 secara in vitro
menunjukkan bahwa penambahan NAA atau IBA ke dalam media MS
berpengaruh terhadap waktu inisiasi, jumlah, panjang dan karakteristik akar
piretrum klon Prau 6 (Rostiana dan Seswita, 2007). Penelitian tentang
pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L.) asal seedling di polibag
menunjukkan bahwa pemberian IBA berpengaruh terhadap variabel pertambahan
jumlah akar sekunder, pertambahan panjang akar, berat kering total akar dan
bobot kering pupus (Asmara, 2007). Sedangkan pada penelitian induksi akar
Azadirachta excels (Jack) M. Jacobs menunjukkan bahwa perlakuan NAA 1 mg/L
menghasilkan jumlah akar dan panjang akar terbesar (Raharjo, 2004).
Beberapa penelitian mengenai ginseng jawa telah dilakukan antara lain dari
penelitian Sugiarso et al., (1996) diketahui bahwa konsentrasi NAA dan saat
pemberian NAA melalui daun mempunyai pengaruh terhadap produksi akar
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ginseng jawa. Induksi akar ginseng jawa eksplan hipokotil dengan zat pengatur
tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) berpengaruh terutama terhadap lama
waktu terbentuknya akar, rerata jumlah akar, kemampuan ekplan dalam
membentuk akar, dan kualitas perakaran (Fitriyah, 2008). Hal ini juga terjadi pada
eksplan epikotil ginseng jawa (Aina, 2008).
Penelitian tentang pengaruh berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur
tumbuh auksin terhadap induksi akar dengan eksplan daun ginseng jawa belum
banyak dilakukan sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui zat
pengatur tumbuh auksin yang paling tepat digunakan untuk induksi akar ginseng
jawa dengan menggunakan eksplan daun. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat menambah informasi cara produksi akar tanpa menumbuhkan
bagian-bagian lain dari tanaman ginseng jawa.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) pada
berbagai konsentrasi berpengaruh pada induksi akar eksplan daun ginseng
jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)?
2. Manakah dari berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin
(IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) yang paling baik untuk induksi akar eksplan
daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)?
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
1.3 Asumsi Penelitian
Kondisi fisiologis suatu tanaman secara alamiah akan beragam seiring
dengan perubahan tahap pertumbuhannya. Pada umumnya auksin meningkatkan
pemanjangan sel, pembelahan sel, dan pembentukan akar adventif. Hasil
penelitian induksi perakaran tunas Piretrum (Chrysabthemum cinerariifolium,
Trevir.) vis. Klon Prau 6 Secara In Vitro menunjukkan bahwa penambahan NAA
atau IBA ke dalam media MS berpengaruh terhadap waktu inisiasi, jumlah,
panjang dan karakteristik akar piretrum klon Prau 6. Penelitian tentang
pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L.) asal seedling di polibag
menunjukkan bahwa pemberian IBA berpengaruh terhadap variabel pertambahan
jumlah akar sekunder, pertambahan panjang akar, berat kering total akar dan
bobot kering pupus. Sedangkan pada penelitian induksi akar Azadirachta excels
(Jack) M. Jacobs menunjukkan bahwa perlakuan NAA 1 mg/L menghasilkan
jumlah akar dan panjang akar terbesar. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
diasumsikan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan
2,4-D) mampu menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun tanaman
ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
1.4 Hipotesis Penelitian
1.4.1 Hipotesis Kerja
Jika jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) dengan
berbagai konsentrasi tumbuh berpengaruh pada induksi akar maka terdapat
perbedaan lama waktu induksi akar, panjang akar, jumlah akar yang terbentuk,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.).
1.4.2 Hipotesis Statistik
H0 : Tidak ada pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan
2,4-D) dengan berbagai konsentrasi tumbuh (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L)
terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum
Gaertn.).
H1 : Ada pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D)
dengan berbagai konsentrasi tumbuh (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) terhadap
induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D)
pada berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh (1 mg/L, 2 mg/L dan 3
mg/L) pada induksi akar eksplan daun ginseng jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.).
2. Jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan
2,4-D) yang sesuai untuk induksi akar eksplan daun ginseng jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah tentang jenis
auksin beserta konsentrasinya yang sesuai untuk induksi akar tanaman ginseng
jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) secara in vitro. Sehingga dapat bermanfaat
untuk pengembangan penyediaan akar tanaman ginseng jawa dengan lebih cepat
dan berkualitas sebagai tanaman obat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tanaman Ginseng Jawa
2.1.1 Klasifikasi ginseng jawa
Ginseng jawa merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis.
Menurut Simpson, 2006 ginseng jawa diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Portulacaceae
Genus : Talinum
Species : Talinum paniculatum Gaertn.
Ada beberapa sinonim untuk ginseng jawa yaitu Portulaca paniculata Jacq.,
Portulaca patens L., Talinum patens (L.) Willd. Di Indonesia tanaman ini disebut
ginseng jawa atau som jawa (Hidayat, 2005). Sebutan lain untuk tanaman ini di
Inggris adalah panicled fameflower root, sedangkan di Cina disebut tu ren shen
(Hariana, 2008)
2.1.2 Morfologi tanaman ginseng jawa
Ginseng jawa merupakan herba menahun dengan tinggi 0,3 – 0,8 m. Batang
berbentuk bulat. Daun tersebar berbentuk bulat telur terbalik (Gambar 2.1), 3-10
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
kali 1,5-5 cm (Van Steenis, 1947). Akarnya merupakan akar tunggang (Gambar
2.2) dan berdaging tebal (Dalimartha, 1999)
Gambar 2.1 Habitus tanaman ginseng jawa yang tumbuh di pot, a: daun, b:
batang, c; bunga. Skala = 1 cm.
Gambar 2.2 Akar tanaman ginseng jawa, d: akar. Skala = 1 cm
Bunga dalam malai terminal, longgar, berbunga banyak, cabang terujung
bercabang lagi dengan cara menggarpu (Gambar 2.3). Tangkai bunga langsing.
Daun kelopak lepas, ungu, bulat telur ± 2 mm. Daun mahkota 5, oval atau bulat
telur terbalik, panjang 3-4 mm, merah-ungu. Benang sari 5-15, kebanyakan 8-12.
d
a
c
b
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tangkai putik bercabang 3. Buah berbentuk bola (Gambar 2.3), merah cokelat,
dinding terluar rontok (Van Steenis, 1947).
Gambar 2.3 Bunga dan buah ginseng jawa, c: bunga, e: buah. Skala = 1 cm
2.1.3 Kandungan kimia ginseng jawa
Akar ginseng jawa mengandung senyawa steroid, saponin, tanin, polifenol,
dan minyak atsiri (Santa dan Prajogo, 1996). Menurut Hidayat (2005) akar
ginseng jawa mengandung steroid, triterpenoid (Kalium 41,44 %, Natrium
10,03%, Kalsium 2,21 %, Magnesium 5,50% dan Besi 0,32%), tanin, saponin, dan
minyak atsiri,. Daun ginseng jawa mengandung saponin, flavonoida dan tanin
(Dalimartha, 1999).
2.1.4 Manfaat tanaman ginseng jawa
Ginseng jawa berkhasiat mengatasi kondisi badan lemah, banyak keringat,
pusing, lemah syahwat, batuk, paru-paru lemah, nyeri lambung, diare, ngompol
(enuresis), datang haid tidak teratur, keputihan dan air susu ibu (ASI) sedikit.
Sedangkan daun ginseng jawa berkhasiat melancarkan pengeluaran ASI, obat
untuk bisul dan kurang nafsu makan (Dalimartha, 1999). Menurut Wijayakusuma
(1994), tanaman ginseng jawa berguna sebagai obat karena mempunyai
c e
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
bermacam-macam khasiat. Selain sebagai afrodisiak, akarnya juga dimanfaatkan
sebagai tonikum, obat batuk, obat radang paru-paru, anti diare, pelancar haid dan
obat untuk keputihan. Daunnya juga mempunyai kegunaan untuk melancarkan
ASI dan obat bengkak.
Kajian Nugroho (2005) tentang toksisitas akut dan khasiat ekstrak ginseng
jawa menunjukkan bahwa ginseng jawa berkhasiat sebagai stimulan dengan
menaikkan ambang kelelahan. Selain itu tanaman ginseng jawa dimanfaatkan
untuk tanaman hias (Pitojo, 2006).
2.2 Tinjauan Umum Kultur Jaringan
2.2.1 Pengertian dan manfaat kultur jaringan tanaman
Pemuliaan tanaman dengan melibatkan kultur jaringan mencakup semua
teknik kultur sel atau jaringan yang meliputi perbanyakan, pengamatan, dan
manipulasi genetik tanaman tanpa melibatkan siklus seksual. Pada dasarnya kultur
jaringan merupakan suatu proses perbanyakan sel, jaringan, organ atau protoplas
dengan teknik steril (Nasir, 2001).
Kultur jaringan berhubungan erat dengan teori totipotensi sel dari Schwan
dan Schleiden yang menyatakan setiap sel yang hidup dari organisme sel banyak
mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang bila tersedia lingkungan
yang sesuai (Abbas, 2011).
Menurut Hendaryono dan Wijayani (1994), Teknik kultur jaringan
sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang
disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium padat atau
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
cair yang cocok dan dalam keadaan steril. Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kultur jaringan yaitu jenis media, jenis bahan tanaman dan
lingkungan yang sesuai (Abbas, 2011).
Zulkarnain (2011) menyatakan bahwa manfaat utama kultur jaringan
tanaman adalah perbanyakan klon atau perbanyakan masal dari tanaman yang
sifat genetiknya identik satu sama lain. Disamping itu, teknik kultur jaringan juga
bermanfaat dalam beberapa hal khusus antara lain perbanyakan klon secara cepat,
keseragaman genetik, kondisi aseptik, seleksi tanaman, stok tanaman mikro,
lingkungan terkendali, pelestarian plasma nutfah, produksi tanaman sepanjang
tahun dan memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif
konvensional.
2.2.2 Media kultur jaringan
Media merupakan formulasi dari semua unsur-unsur yang diperlukan
tanaman, organ, jaringan, sel, dan protoplas untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Medium
merupakan substrat pertumbuhan tanaman yang mengandung garam-garam
mineral yang terdiri dari unsur-unsur makro dan mikro, sumber karbon, vitamin,
asam-asam amino, zat pengatur tumbuh dan bahan organik kompleks
(Hendaryono dan Wijayani, 1994).
Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan kultur in vitro yang optimal bervariasi
antar spesies maupun antar varietas. Bahkan, jaringan yang berasal dari bagian
tanaman yang berbeda kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, tidak ada satu pun
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
medium dasar yang berlaku universal untuk semua jenis jaringan dan organ.
Meskipun demikian medium MS (Murashige and Skoog) adalah yang paling luas
penggunaannya dibandingkan dengan media dasar lainnya (Zulkarnain, 2011).
2.2.3 Eksplan
Eksplan adalah bahan tanaman yang dipakai untuk perbanyakan tanaman
pada sistem kultur jaringan (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Eksplan yang
berasal dari tanaman yang sehat dan kuat memiliki peluang keberhasilan kultur
yang lebih besar daripada eksplan yang sakit dan lemah (Zulkarnain, 2011).
Ukuran eksplan yang besar lebih mudah diregenerasikan dibandingkan eksplan
yang berukuran kecil (Abbas, 2011). Jika eksplan yang dikulturkan semakin kecil,
semakin kecil pula kemungkinan membawa organisme kontaminan. Namun
peluang hidup eksplan tersebut untuk hidup menjadi semakin kecil (Zulkarnain,
2011). Eksplan dapat tumbuh dengan baik apabila diambil dari tanaman yang
sehat dan subur dengan jaringannya yang aktif tumbuh. Pertumbuhan eksplan
secara in vitro sangat ditentukan oleh genotip, umur tanaman, keadaan fisiologis
tanaman induk, ukuran eksplan, musim, pelukaan dan metode inokulasi (Abbas,
2011).
2.2.4 Zat pengatur tumbuh auksin
Di dalam tubuh tanaman terdapat hormon tumbuh yaitu senyawa organik
yang jumlahnya sedikit dan dapat merangsang atau menghambat berbagai proses
fisiologis tanaman. Di dalam tubuh tanaman senyawa organik ini jumlahnya
hanya sedikit, maka diperlukan penambahan hormon dari luar. Hormon sintesis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
yang ditambahkan dari luar tubuh tanaman disebut zat pengatur tumbuh (Abbas,
2011).
Pierik (1987) mengemukakan bahwa fitohormon adalah senyawa-senyawa
yang dihasilkan oleh tanaman tingkat tinggi secara endogen. Senyawa tersebut
berperan merangsang dan meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan sel,
jaringan, dan organ tanaman menuju arah diferensiasi tertentu. Senyawa-senyawa
lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan hormon, tetapi diproduksi
secara eksogen, dikenal sebagai zat pengatur tumbuh. Upaya perbanyakan
tanaman dengan cara kultur jaringan sangat perlu melibatkan zat pengatur
tumbuh.
Auksin adalah sekelompok senyawa yang fungsinya merangsang
pemanjangan sel-sel pucuk (Zulkarnain, 2011). Pada umumnya auksin
meningkatkan pemanjangan sel, pembelahan sel, dan pembentukan akar adventif
(Pierik, 1987). Menurut Campbell et al., (2003) auksin mempengaruhi beberapa
aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah
merangsang pemanjangan sel tunas muda yang sedang berkembang. Selain itu
auksin mempengaruhi pertumbuhan sekunder dengan cara menginduksi
pembelahan sel kambium pembuluh dan dengan mempengaruhi diferensiasi
xilem sekunder. Auksin juga meningkatkan aktivitas pembentukan akar adventif.
Hormon auksin di dalam tubuh tanaman dihasilkan oleh pucuk-pucuk
batang, pucuk-pucuk cabang dan ranting yang menyebar luas ke dalam seluruh
tubuh tanaman. Zat pengatur tumbuh yang tergolong auksin adalah Indol Asam
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Asetat (IAA), Indol Asam Butirat (IBA), Naftalen Asam Asetat (NAA) dan 2,4
Dikhlorofenoksiasetat (2,4-D) (Abbas, 2011).
Hasil induksi akar secara in vitro dari eksplan hipokotil dan plumulae
Helianthus annuus menunjukkan bahwa pada konsentrasi IAA 0,9 mg/L optimal
menginduksi akar adventif dan pada konsentrasi 0,3 mg/L diperoleh akar yang
paling panjang (Vesperinas, 1999). Kajian yang dilakukan oleh Sivanesan dan
Jeong (2009) menunjukkan bahwa pemberian IBA dengan konsentrasi 1 mg/L dan
NAA dengan konsentrasi 0,5 mg/L menghasilkan jumlah akar yang terbanyak
pada tanaman Plumbago zeylanical. Sedangkan pada penelitian kultur ruas batang
Arabidopsis menunjukkan bahwa IBA dengan konsentrasi 10 µM efektif
menginduksi akar adventif (Muller et al., 2005).
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah) dan pembesaran
sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan
merupakan proses yang tidak dapat berbalik. Perkembanagan tanaman merupakan
suatu kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks yaitu proses pertumbuhan
dan diferensiasi (spesialisasi sel) yang mengarah pada akumulasi berat kering.
Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang
daur hidup (Gardner et al., 1991).
Menurut Salisbury dan Ross (1995) pertumbuhan berarti pertambahan
ukuran. Pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot,
jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Tahapan dalam
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
pertumbuhan dan perkembangan sel yang pertama adalah pembelahan sel: satu sel
dewasa membelah menjadi dua sel yang terpisah. Yang kedua adalah pembesaran
sel: sel yang membelah tersebut membesar volumenya. Peristiwa yang ketiga
adalah diferensiasi sel: sel yang sudah mencapai volume tertentu kemudian
terspesialisasi dengan cara khusus. Berbagai macam cara sel membelah,
membesar dan terspesialisasi telah menghasilkan berbagai jenis jaringan dan
organ tumbuhan serta banyak jenis tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan sel lebih lanjut yang ditunjukkan dengan
adanya diferensiasi menjadi bagian khusus tumbuhan dan masih ada sel yang
tetap bersifat embrio (embrional) yaitu mampu mengadakan pembelahan terus-
menerus. Jaringan yang bersifat embrio dalam tubuh tumbuhan dewasa disebut
dengan meristem (Mulyani, 2006). Meristem apikal tajuk dan meristem akar
terbentuk selama proses perkembangan embrio saat pembentukan biji dan disebut
meristem primer. Sedangkan kambium pembuluh dan daerah meristematik pada
nodus monokotil dinamakan meristem sekunder (Salisbury dan Ross, 1995).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Januari – Mei
tahun 2012, di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pinset, skalpel, cawan petri,
botol kultur, erlenmeyer, autoclave, gelas ukur, gelas beaker, LAF (Laminar Air
Flow), kertas payung, tisyu, gunting, kertas pH, kompor listrik, alumunium foil,
kertas saring, timbangan analitik, syrink, pengaduk, oven, sprayer, magnetic
stirrer dan kamera digital.
3.2.2 Bahan penelitian
Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplan daun
ginseng jawa. Daun yang digunakan yaitu daun ke 2 sampai ke 5 dari pucuk
tanaman ginseng jawa. Selain eksplan tanaman bahan lain yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu bahan kimia penyusun media MS (Lampiran 1), zat pengatur
tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA, 2,4-D) dengan berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2
mg/L dan 3 mg/L), alkohol 70 %, klorox 10 %, aquades, spiritus, HCl 1 N, dan
KOH 1 N.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
3.3 Metode Kerja
3.3.1 Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas : Jenis zat pengatur tumbuh auksin yaitu IAA, NAA, IBA, 2,4-D
dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L.
b. Variabel terikat : lama waktu induksi terbentuknya akar, jumLah akar yang
terbentuk, panjang akar, berat segar akar dan berat kering akar.
c. Variabel terkendali : suhu, pH, media dan cahaya.
3.3.2 Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan
menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan.
Tabel 3.1 Macam-macam perlakuan pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
No Kode Perlakuan Konsentrasi (mg/L) 1 IAA 1 IAA 1 2 IAA 2 IAA 2 3 IAA 3 IAA 3 4 IBA 1 NAA 1 5 IBA 2 NAA 2 6 IBA 3 NAA 3 7 NAA 1 IBA 1 8 NAA 2 IBA 2 9 NAA 3 IBA 3 10 2,4-D 1 2,4-D 1 11 2,4-D 2 2,4-D 2 12 2,4-D 3 2,4-D 3
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Sterilisasi alat
Alat-alat yang akan digunakan dicuci dengan deterjen dan dibilas sampai
bersih. Untuk skalpel, gunting, pinset, dan cawan petri dibungkus dengan kertas
payung sedangkan untuk erlenmeyer dan gelas beaker ditutup dengan alumunium
foil, kemudian disterilkan dalam autoclave bertekanan 1 atm, temperatur 121ºC
selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, alat-alat tersebut dikeluarkan
kemudian disimpan dalam oven inkubator dengan suhu 60-70°C agar tetap steril.
3.4.2 Pembuatan larutan stok untuk media MS
a. Stok mikronutrien
Menimbang bahan-bahan kimia mikronutrien (Lampiran 1) dengan
timbangan analitik, kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan satu per satu
dalam erlenmeyer 200 mL yang berisi aquades ± 80 mL. Setiap kali memasukkan
bahan kimia harus segera dilarutkan (diaduk) setelah larut bahan selanjutnya
dimasukkan agar tidak terjadi presipitat (endapan), untuk itu dilarutkan dengan
bantuan magnetic stirrer. Larutan yang sudah jadi ditambahkan aquades sampai
volume menjadi 100 mL. Selanjutnya dimasukkan dalam botol khusus dan ditutup
dengan alumunium foil dan diberi label: MIKRONUTRIEN MS 100X, 1 mL/L.
Hal ini berarti untuk membuat medium MS 1 liter, diperlukan 1 mL stok
mikronutrien dan menyimpan stok dalam kulkas.
b. Stok zat besi
Menimbang 1.492 mg Na2EDTA dan 1.112 mg FeSO4.7H2O, kemudian ke
dua bahan tersebut dilarutkan dalam 75 mL aquades secara terpisah. Selanjutnya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
memanaskan larutan FeSO4.7H2O sampai hampir mendidih dan memasukkan
larutan Na2EDTA sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan magnetic stirrer.
Kedua larutan akan tercampur, bening dan berwarna kuning, dibiarkan dingin
dalam suhu kamar, kemudian ditambahkan aquades sampai volume 200 mL.
Selanjutnya diberi label: ZAT BESI MS 40X, 5 mL/L artinya untuk membuat 1
liter medium MS, diperlukan 5 mL larutan stok zat besi. Kemudian menyimpan
stok dalam kulkas.
c. Stok vitamin
Menimbang Glycin 100 mg, Nicotinic 25 mg, Pyridoxin 25 mg, Tiamin 5
mg dan melarutkan satu persatu dalam erlenmeyer yang berisi aquades steril ±
150 mL. Menambahkan aquades steril sampai volume 200 mL kemudian
dimasukkan dalam botol dan menutup rapat dengan alumunium foil dan diberi
label: VITAMIN MS 50X, 4mL/L artinya untuk membuat 1 liter medium MS
diperlukan 4 mL stok vitamin. Kemudian meyimpan stok dalam kulkas.
d. Stok zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA, IBA dan 2,4-D)
Menimbang IAA; NAA; IBA dan 2,4-D secara terpisah masing-masing
sebanyak 10 mg. Kemudian masing-masing bahan dimasukkan dalam erlenmeyer
100 mL. Kemudian diteteskan beberapa tetes larutan KOH 1 N dengan hati-hati
kemudian dipanaskan sampai larut (jernih), sambil diaduk dan ditambahkan
aquades 50 mL untuk mempercepat proses kelarutan. Kemudian memindahkan
dalam labu takar sampai 100 mL dan ditambahkan aquades sampai volume
menjadi 100 mL dan dipindahkan dalam erlenmeyer. Selanjutnya diberi label dan
disimpan dalam kulkas.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
3.4.3 Pembuatan media MS dengan zat pengatur tumbuh auksin (IAA, NAA,
IBA dan 2,4-D)
Pembuatan media MS dengan zat pengatur tumbuh auksin dengan berbagai
konsentrasi, diawali dengan menyiapkan erlenmeyer 1000 mL yang berisi 500 mL
aquades, kemudian ditimbang dan memasukkan setiap komponen bahan kimia
yang menyusun makronutrien (Lampiran 1) ke dalam erlenmeyer tersebut.
Selanjutnya ditambahkan 5 mL larutan stok zat besi, 1 mL mikronutrien, 4 mL
larutan stok vitamin, 100 mg myo-inositol dan sukrosa 30 g dilarutkan dengan
bantuan magnetic stirrer. Kemudian menambah aquades sampai volume 1000 mL
dan membagi media dalam 12 gelas beaker, kemudian ditambahkan zat pengatur
tumbuh IAA, NAA, IBA dan 2,4-D dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3
mg/L pada masing-masing gelas beaker yang berisi media tersebut.
Mengukur pH larutan 5,6-5,8 apabila terlalu asam ditambahkan KOH
beberapa tetes dan apabila larutan terlalu basa ditambahkan beberapa tetes HCl.
Setelah pH sesuai, 0,6 gram agar-agar dimasukkan kedalam masing-masing gelas
beaker. Kemudian dipanaskan (sambil diaduk) sampai agar-agar larut. Dalam
keadaan masih cair, media dimasukkan dalam botol kultur dan di tutup dengan
alumunium foil. Botol kultur yang berisi media disterilkan dalam autoclave pada
suhu 121ºC, tekanan 1 atm selama 15 menit. Selanjutnya menyimpan media
tersebut dalam ruang penyimpanan.
3.4.4 Sterilisasi eksplan
Mengambil daun ke 2 sampai ke 5 dari pucuk tanaman ginseng jawa
kemudian dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
direndam dalam larutan klorox 10 %. Setelah 5-10 menit, eksplan dibilas dengan
akuades steril sebanyak 3 kali.
3.4.5 Sterilisasi ruang kerja
Alkohol 70 % disemprotkan pada tisyu kering kemudian mengusapkan pada
meja kerja LAF. Setelah itu lampu UV dinyalakan selama 15-20 menit dan ruang
kerja siap untuk digunakan. Saat bekerja dalam LAF lampu UV dimatikan diganti
dengan lampu neon dan blower.
3.4.6 Induksi akar eksplan daun
Induksi akar eksplan daun ginseng jawa dilakukan dalam ruang kerja LAF.
Alat-alat (botol kultur, cawan petri, pinset, skalpel, gelas ukur, erlenmeyer) dan
bahan dimasukkan dalam LAF kemudian dilakukan sterilisasi ruangan. Setelah
ruang kerja steril lampu UV dimatikan diganti dengan lampu neon dan blower.
Eksplan yang telah disterilkan dipotong kurang lebih berukuran 1x1 cm kemudian
ditanam dalam media MS dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur
tumbuh auksin yaitu IAA (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L), NAA (1 mg/L, 2mg/L, 3
mg/L), IBA (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L), dan 2,4-D (1 mg/L, 2mg/L, 3 mg/L).
3.5 Paramater
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah parameter kuantitatif
dan kualitatif. Parameter kuantitatif meliputi lama waktu terbentuknya akar,
jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa, panjang akar yang
diukur dari munculnya akar sampai ujung akar setelah diinduksi selama 6 minggu,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
berat segar dan berat kering akar hasil induksi selama 6 minggu. Parameter
kualitatif berupa karakteristik morfologi akar.
3.6 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati lama waktu terbentuknya
akar, menghitung banyaknya akar yang terbentuk setiap hari selama 6 minggu,
mengukur panjang akar yang terbentuk pada setiap eksplan setelah 6 minggu dan
menimbang berat segar serta berat kering akar yang terbentuk. Data kualitatif
perakaran dianalisis secara deskriptif.
3.7 Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan
menggunakan SPSS 17. Untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh auksin
(IAA, NAA, IBA dan 2,4-D) dengan konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L
terhadap induksi akar eksplan daun ginseng jawa, maka dilakukan uji normalitas
dan homogenitas data. Untuk data yang berdistribusi normal, data dianalisis
dengan menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf signifkasi 5%. Selanjutnya
dilakukan uji Tamhane’s T2 untuk mengetahui perbedaan nyata antar variabel.
Untuk data yang tidak berdistribusi normal, data dianalisis dengan
menggunakan Kruskal Wallis dengan dengan taraf signifikasi 5 %. Selanjutnya
dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan
nyata antar variabel. Dalam hal ini, jenis auksin dikatakan baik apabila mampu
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
menginduksi perakaran lebih awal serta memiliki berat segar dan serta berat
kering yang paling besar.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan konsentrasi zat pengatur
tumbuh auksin yang paling sesuai untuk induksi akar dari eksplan daun ginseng
jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
Untuk mengetahui respon eksplan daun ginseng jawa terhadap zat pengatur
tumbuh auksin yang digunakan yaitu IAA, IBA, NAA dan 2,4-D dengan
konsentrasi 1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L dilakukan pengamatan selama 6 minggu.
Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar yang meliputi
berbagai respon yang diamati yaitu lama waktu terbentuknya akar, jumlah akar,
panjang akar, berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke 6.
Dari berbagai perlakuan dengan jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin
eksplan daun ginseng jawa menghasilkan respon yang bervariasi.
4.1.1 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap
lama waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.)
Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
auksin terhadap rerata lama waktu terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng
jawa disajikan pada tabel 4.1 Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan
sebanyak 5 eksplan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.1 Rerata lama waktu (hari) terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) (n = 5).
Kode Perlakuan Hari ke- IAA 1 7,2 a IAA 2 8,6 a IAA 3 7,6 a IBA 1 7 a IBA 2 7 a IBA 3 7,8 a NAA 1 7,6 a NAA 2 8,2 a NAA 3 7,4 a 2,4-D 1 - b 2,4-D 2 - b 2,4-D 3 - b
Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%.
Kelompok perlakuan dengan zat pengatur tumbuh auksin IBA
menunujukkan hasil terbentuknya akar pada rerata hari ke-7 untuk konsentrasi 1
mg/L dan 2 mg/L. Untuk IBA dengan konsentrasi 3 mg/L terbentuk pada rerata
hari ke-7,8. Kelompok perlakuan IAA menunjukkan hasil terbentuknya akar pada
rentang waktu 7,2 hari sampai 8,6 hari. Kelompok perlakuan NAA menunjukkan
hasil terbentuknya akar pada waktu yang hampir sama dengan kelompok IAA
yaitu rerata hari ke-7,4 sampai hari ke-8,2. Sedangkan pada penambahan zat
pengatur tumbuh auksin 2,4-D dengan berbagai konsentrasi pada media tidak
terbentuk akar sampai pada minggu ke-6. Eksplan hanya merespon zat pengatur
tumbuh auksin 2,4-D dengan menunjukkan warna kecoklatan dan adanya
pertumbuhan kalus (Gambar 4.1).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.1 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada hari ke 8 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
a b c
d e f
i h g
j k l
k k
k
ak ak ak
ak ak
ak
ak
ak
ak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.2 Grafik rerata waktu terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng
jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa rerata waktu terbentuknya
akar mulai hari ke-7. Rerata waktu terbentuknya akar paling cepat didapatkan dari
hasil induksi dengan menggunakan IBA konsentrasi 1 mg/L dan 2 mg/L yaitu
pada hari ke-7. Sedangkan pada 2,4-D pada semua konsentrasi tidak terbentuk
akar sampai minggu ke-6.
Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan yaitu
penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam
menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data lama waktu
terbentuknya akar dianalisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas data
dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikan (α) 5 %. Hasil uji
Kruskal Wallis dapat dilihat pada tabel 4.2.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
rera
ta w
aktu
(h
ari)
Jenis dan konsentrasi auksin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.2 Hasil uji statistik Kruskal Wallis, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata lama waktu terbentukya akar.
Chi Squares df Sig.
22.086 5 .000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah
0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata waktu
terbentuknya akar dari eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata
antar perlakuan terhadap rerata lama waktu terbentuknya akar pada eksplan
ginseng jawa maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Mann Whitney
(Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunjukkan ada perbedaan nyata pada
perlakuan terhadap lama waktu terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng
jawa.
4.1.2 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap
jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.)
Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
auksin terhadap jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa
disajikan pada tabel 4.3. Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan
sebanyak 5 eksplan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.3 Rerata jumlah akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5).
Kode Perlakuan Rerata jumlah ± SD
IAA 1 8,8 ± 5,891 a IAA 2 5,6 ± 2,0736 a IAA 3 9,8 ± 5,4037 a IBA 1 5 ± 3,3166 a IBA 2 12,8 ± 3,6332 a IBA 3 11,8 ± 2,9496 a NAA 1 7 ± 2,8284 a NAA 2 5,4 ± 2,1909 a NAA 3 3,8 ± 1,9235 a 2,4-D 1 0 b 2,4-D 2 0 b 2,4-D 3 0 b
Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah akar yang terbentuk
selama 6 minggu pada masing-masing jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
auksin berbeda-beda. Pada kelompok perlakuan IBA menunjukkan rerata jumlah
akar yang paling banyak dibandingkan perlakuan yang lainnya yaitu 12,8 untuk
konsentrasi IBA 2 mg/L. Kelompok perlakuan dengan menggunakan zat pengatur
tumbuh auksin IAA dan NAA mampu menghasilkan akar namun jumlahnya lebih
sedikit dari IBA sedangkan pada media yang ditambah zat pengatur tumbuh
auksin 2,4-D tidak terbentuk akar. Respon yang diberikan eksplan adalah adanya
perubahan warna eksplan menjadi coklat dan tumbuhnya kalus (Gambar 4.3).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.3 Jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
a b c
d e f
i h g
l j k
ak ak
ak ak
ak
ak
ak
k k k
k k
k
ak
ak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.4 Grafik rerata jumlah akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa akar yang diinduksi dengan
menggunakan IBA 2 mg/L memiliki rerata jumlah yang paling besar sedangkan
zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D tidak menghasilkan rerata akar pada seluruh
konsentrasi pada minggu ke-6.
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan yaitu penambahan
berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam induksi
terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data jumlah akar yang
terbentuk pada minggu ke-6 dianalisis menggunakan uji normalitas dan
homogenitas data dilanjutkan dengan uji Anova satu arah dengan taraf signifikan
(α) 5 %. Hasil uji Anova satu arah dapat dilihat pada tabel 4.4.
0
2
4
6
8
10
12
14
rera
ta ju
mla
h a
kar
Jenis dan konsentrasi auksin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.4 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata jumlah akar yang terbentuk pada minggu ke 6.
Sum of Squares df F Sig.
1556.333 59 10.074 .000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah
0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata jumlah akar eksplan daun
ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan terhadap rerata
jumlah akar yang terbentuk pada eksplan ginseng jawa maka dilanjutkan dengan
menggunakan uji Tamhane’s T2 (Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunjukkan
ada perbedaan nyata pada perlakuan terhadap jumlah akar yang terbentuk pada
eksplan daun ginseng jawa.
4.1.3 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap
panjang akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum
Gaertn.)
Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
auksin terhadap panjang akar dari eksplan daun ginseng jawa disajikan pada tabel
4.5. Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan sebanyak 5 eksplan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.5 Rerata panjang akar yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu (n = 5)
Kode Perlakuan Panjang akar (cm) ± SD
IAA 1 1,383 ± 0,230 ad IAA 2 0,964 ± 0,7350 ab IAA 3 0,839 ± 0,2061 ab IBA 1 4,043 ± 2,2868 ab IBA 2 1,828 ± 0,908 ab IBA 3 1,757 ± 0,4160 abcd NAA 1 1,029 ± 0,2138 abcd NAA 2 0,379 ± 0,1433 bc NAA 3 0,503 ± 0,4033 ab 2,4-D 1 0 e 2,4-D 2 0 e 2,4-D 3 0 e
Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%.
Kelompok perlakuan IBA menghasilkan panjang akar yang paling panjang
dibandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan IBA konsentrasi 1 mg/L
menghasilkan rerata panjang akar yang paling panjang yaitu 4,043 cm. Kelompok
perlakuan IAA dan NAA dapat menghasilkan akar namun panjangnya lebih kecil
dibandingkan dengan perlakuan IBA. Perlakuan dengan penambahan zat pengatur
tumbuh auksin 2,4-D tidak menunjukkan adanya pertumbuhan akar. Eksplan
merespon dengan adanya pertumbuhan kalus dan perubahan warna ekaplan daun
dari hijau menjadi coklat (Gambar 4.5).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.5 Panjang akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L; (d) IBA 1 mg/L; (e) IBA 2 mg/L; (f) IBA 3 mg/L; (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. k= kalus, ak = akar. Skala: 1 cm.
a b c
d e f
i h g
l j k
ak ak
ak ak ak
ak
ak
k k
k
k
k k
ak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.6 Rerata panjang akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
Berdasarkan gambar 4.6 dapat diketahui bahwa akar yang di induksi dengan
menggunakan IBA 1 mg/L memiliki panjang yang paling besar. Sedangkan pada
media MS yang ditambah zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D pada seluruh
konsentrasi tidak terbentuk akar sampai minggu ke-6.
Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan yaitu
penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam
menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data panjang
akar yang terbentuk pada minggu ke-6 dianalisis menggunakan uji normalitas dan
homogenitas data dilanjutkan dengan uji Anova satu arah dengan taraf signifikan
(α) 5 %. Hasil uji Anova satu arah dapat dilihat pada tabel 4.6.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
rera
ta p
anja
ng
akar
(cm
)
Jenis dan konsentrasi auksin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.6 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata panjang akar ginseng jawa yang terbentuk pada minggu ke 6.
Sum of Squares df F Sig.
99.796 59 10.986 .000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah
0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata panjang akar dari induksi
akar eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan
terhadap rerata panjang akar yang terbentuk pada eksplan ginseng jawa maka
dilanjutkan dengan menggunakan uji Tamhane’s T2 (Lampiran 3). Hasil uji
tersebut menunjukkan ada perbedaan nyata pada perlakuan terhadap panjang akar
yang terbentuk pada eksplan daun ginseng jawa.
4.1.4 Pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap
berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.)
Hasil pengamatan pengaruh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
auksin terhadap berat segar dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa
disajikan pada tabel 4.7. Pada tabel ini jumlah pengulangan yang digunakan
sebanyak 5 eksplan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.7 Berat segar dan berat kering akar (gram) eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu
Kode Perlakuan Berat segar (g) ± SD Berat kering (g) ± SD
IAA 1 0,01606 ± 0,0185 a 0,00326 ± 0,0037 a
IAA 2 0,01374 ± 0,02671 a 0,00204 ± 0,0018 a IAA 3 0,01614 ± 0,0112 a 0,0023 ± 0,0015 a IBA 1 0,06436 ± 0,0469 b 0,00666 ± 0,0032 b IBA 2 0,06532 ± 0,0509 b 0,00924 ± 0,0025 b IBA 3 0,02732 ± 0,0328 b 0,00594 ± 0,0038 b NAA 1 0,02276 ± 0,0144 a 0,00218 ± 0,0008 a NAA 2 0,00672 ± 0,0043 a 0,00108 ± 0,0007 a NAA 3 0,00652 ± 0,0071 a 0,00116 ± 0,0010 a 2,4-D 1 0 a 0 a 2,4-D 2 0 a 0 a 2,4-D 3 0 a 0 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf tidak berbeda nyata menurut uji Tamhane’s T2 taraf 5%.
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui panjang akar yang dihasilkan oleh
masing-masing perlakuan berbeda. Kelompok perlakuan IBA dengan berbagai
konsentrasi menghasilkan berat segar dan berat kering yang paling besar
dibandingkan kelompok perlakuan yang lainnya. Konsentrasi IBA yang paling
besar berat segar dan berat keringnya yaitu IBA konsentrasi 2 mg/L dengan berat
segar sebesar 65,32 mg dan berat kering sebesar 9,24 mg. Berat segar dan berat
kering IBA dengan konsentrasi 2 mg/L merupakan berat segar dan berat kering
yang paling besar diantara seluruh perlakuan. Akar hasil induksi dari IBA
konsentrasi 1 mg/L memiliki berat segar 64,36 mg dan berat kering 6,66 mg.
Berat segar dan berat kering akar pada media MS yang ditambahkan IBA
konsentrasi 1 mg/L merupakan berat segar dan berat kering terbesar ke 2 setelah
IBA konsentrasi 2 mg/L. Sedangkan IBA konsentrasi 3 mg/L menghasilkan akar
yang memiliki berat segar 27,32 mg dan berat kering 5,94 mg.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Gambar 4.7 Rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk dari eksplan
daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) selama 6 minggu.
Berdasarkan gambar 4.7 dapat diketahui bahwa akar yang diinduksi dengan
menggunakan IBA 2 mg/L memiliki rerata berat segar dan berat kering yang
paling besar. Sedangkan zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D tidak menghasilkan
akar sampai minggu ke-6 pada seluruh konsentrasi.
Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan yaitu
penambahan berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dalam
menginduksi terbentuknya akar pada eksplan daun ginseng jawa, data berat segar
dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke-6 dianalisis menggunakan
uji normalitas dan homogenitas data dilanjutkan dengan uji Anova satu arah
dengan taraf signifikan (α) 5 %. Hasil uji Anova satu arah dapat dilihat pada tabel
4.7.
0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
Jenis dan konsentrasi auksin
Ber
atse
gar
(g)
Ber
atke
rin
g (g
)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Tabel 4.8 Hasil uji statistik Anova satu arah, pengaruh zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) terhadap rerata berat segar dan berat kering akar yang terbentuk pada minggu ke 6.
Sum of Squares df F Sig.
Rerata berat segar .057 59 5.252 .000
Rerata berat kering .001 59 10.184 .000
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasinya adalah
0,000 yang berarti bahwa nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh zat pengatur tumbuh auksin terhadap rerata berat segar dan berat kering
akar dari induksi akar eksplan daun ginseng jawa. Untuk mengetahui beda nyata
antar tiap perlakuan terhadap rerata berat segar dan berat kering akar yang
terbentuk pada eksplan ginseng jawa maka dilanjutkan dengan menggunakan uji
Tamhane’s T2 (Lampiran 3). Hasil uji tersebut menunujukkan ada perbedaan
nyata pada perlakuan terhadap berat segar dan berat kering akar yang terbentuk
pada eksplan daun ginseng jawa.
4.1.5 Pengamatan akar yang terbentuk dari eksplan daun ginseng jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.) pada perlakuan berbagai jenis (IAA,
IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat
pengatur tumbuh auksin selama 6 minggu
Untuk mengetahui pembentukan akar selama 6 minggu dari eksplan daun
ginseng jawa pada masing-masing perlakuan, maka dilakukan pengamatan
dimulai dari minggu pertama penanaman eksplan sampai pada minggu ke-6.
Pengamatan kualitas perakaran dijelaskankan secara deskriptif berdasarkan
masing-masing kelompok perlakuan jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA,
NAA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Perlakuan dengan zat pengatur tumbuh IAA 1 mg/L pada hari ke-6
menunjukkan adanya pertumbuhan akar. Akar yang tumbuh berwarna putih dan
berukuran pendek. Akar tersebut tumbuh pada daerah dimana kalus tumbuh.
Perlakuan dengan IAA 2 mg/L pada hari ke-7 menunjukkan ada pertumbuhan
akar namun ada beberapa eksplan yang baru menunjukkan adanya pertumbuhan
akar pada hari ke-8, ke-9 dan hari ke-11. Perlakuan IAA 3 mg/L menunjukkan
adanya pertumbuhan pada hari ke-7 namun kebanyakan eksplan baru
menunjukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-8. Akar yang tumbuh
berwarna putih dan tumbuh pada bagian yang telah tumbuh kalus sebelumnya
(Gambar 4.8). Pada kelompok perlakuan IAA sebagian eksplan mulai berwarna
coklat pada hari ke-22. Perubahan warna eksplan menjadi coklat menunjukkan
bahwa eksplan mengalami kematian sehingga eksplan tidak mampu menghasilkan
akar lagi.
Gambar 4.8 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA pada minggu ke 6 yaitu (a) IAA 1 mg/L; (b) IAA 2 mg/L; (c) IAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
Pada kelompok perlakuan IBA akar yang dihasilkan memiliki kualitas yang
lebih baik daripada perlakuan yang lainnya. Pertumbuhan akar dimulai rata-rata
a b c
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
pada hari ke-7. Karakteristik akar kelompok perlakuan IBA memiliki penampilan
lebih gemuk dari kelompok perlakuan lainnya. IBA konsentrasi 1 mg/L dapat
menginduksi akar yang paling panjang sedangkan pada IBA konsentrasi 2 mg/L
menginduksi jumlah akar paling banyak. Akar pada media MS yang ditambah
IBA 2 mg/L dan 3 mg/L lebih bergerombol dari pada IBA 1 mg/L. Selain itu akar
pada kelompok perlakuan IBA menghasilkan cabang-cabang akar. Cabang akar
paling banyak dimiliki oleh akar yang diinduksi dengan menggunakan IBA 2
mg/L. Hal ini membuat berat segar dan berat kering akar hasil induksi IBA 2
mg/L menjadi semakin besar. Oleh karena itu IBA 2 mg/L merupakan jenis dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin yang paling baik dalam menginduksi
akar. Akar yang tumbuh pada kelompok perlakuan IBA ini berwarna putih dan
tumbuh dari bagian dimana kalus telah tumbuh (Gambar 4.9). Eksplan pada
kelompok IBA ini tidak menunjukkan ada perubahan warna sampai pada minggu
ke-6 sehingga hal ini memungkinkan akar masih dapat tumbuh dari eksplan daun
ginseng jawa.
Gambar 4.9 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA pada minggu ke 6 yaitu (d) IBA 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
d e f
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Pada kelompok perlakuan NAA eksplan mulai berwarna kecoklatan pada
hari ke-14. Selain itu kalus yang tumbuh pada bagian yang dilukai lebih banyak
dari pada perlakuan IAA dan IBA. Pada NAA 1 mg/L eksplan mulai
menunujukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-7 namun kebanyakan
eksplan baru menunjukkan pertumbuhan akar pada hari ke-8. Pada NAA 2 mg/L
eksplan mulai menunujukkan adanya pertumbuhan akar pada hari ke-7 namun
kebanyakan eksplan baru menunjukkan pertumbuhan akar pada hari ke-8 sampai
ke-10. Pada NAA 3 mg/L eksplan mulai menunujukkan adanya pertumbuhan akar
pada hari ke-7 sampai hari-8. Akar yang dihasilkan oleh kelompok perlakuan
NAA tumbuh pada daerah dimana kalus tumbuh dan berwarna putih pada awal
tumbuhnya namun setelah ekpaln berwarna coklat akar juga berwarna coklat.
Akar tersebut berukuran pendek dan tidak memiliki cabang (Gambar 4.10).
Perubahan warna eksplan menjadi coklat menunjukkan bahwa eksplan mengalami
kematian sehingga tidak dapat menghasilkan akar lagi.
Gambar 4.10 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA pada minggu ke 6 yaitu (g) NAA 1 mg/L; (h) NAA 2 mg/L; (i) NAA 3 mg/L. Anak panah menunjukkan pertumbuhan akar. Skala: 1 cm.
Pada kelompok perlakuan jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin
2,4-D seluruh konsentrasi, tidak dihasilkan akar. Kelompok ini hanya
i h g
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
menghasilkan kalus (Gambar 4.11) dalam jumlah yang paling banyak
dibandingkan kelompok perlakuan yang lainnya. Eksplan menunjukkan ada
perubahan warna dari hijau menjadi coklat mulai hari ke-14. Perubahan warna
eksplan menjadi coklat menunjukkan bahwa eksplan mengalami kematian
sehingga tidak mampu menghasilkan akar lagi.
Gambar 4.11 Akar eksplan daun ginseng jawa dengan berbagai jenis dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D pada minggu ke 3 yaitu (j) 2,4-D 1 mg/L; (k) 2,4-D 2 mg/L; (l) 2,4-D 3 mg/L. Anak panah berwarna menunjukkan pertumbuhan kalus. Skala: 1 cm.
j k l
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D)
dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin
berpengaruh terhadap lama waktu terbentuknya akar dari eksplan ginseng jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.).
Berdasarkan hasil pengamatan waktu terbentuknya akar dari eksplan
ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) zat pengatur tumbuh auksin IBA
(konsentrasi 1 mg/L dan 2 mg/L) menunjukkan waktu terbentuknya akar yang
paling cepat yaitu 7 hari (Tabel 4.1). Hal ini selaras dengan penelitian Rostiana
dan Seswita (2007) pada tanaman piretrum [Chrysanthemum cinerariifolium
(Trevir.)Vis.] klon prau 6 yang menyatakan bahwa akar yang terbentuk dengan
penambahan IBA konsentrasi 0,2 mg/L menujukkan waktu inisiasi yang relatif
pendek (12,5 hari) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Penelitian pada
tanaman pule pandak (Raufolvia serpentine L.) menunjukkan bahwa penambahan
IBA dengan konsentrasi 2 sampai 4 mg/L dapat menginisiasi pertumbuhan akar
lebih cepat dari pada perlakuan lainnya yaitu 15 hari (Palestine, 2008).
Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa zat pengatur tumbuh IBA
memegang peranan penting pada proses pembelahan dan pembesaran sel,
terutama di awal pembentukan akar. Hal ini menunjukkan IBA memiliki
kemampuan paling baik dalam menginduksi terbentuknya akar bila dibandingkan
dengan jenis auksin lainnya. Meskipun demikian IAA dan NAA dapat
menginisiasi terbentuknya akar.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Hasil perhitungan jumlah akar yang tebentuk pada eksplan ginseng jawa
pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan
konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin
berpengaruh terhadap jumlah akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.). Berdasarkan hasil penelitan pada tabel 4.3 perlakuan
dengan menggunakan IBA 2 mg/L mampu menginduksi akar dengan jumlah akar
yang paling banyak (14,1) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini selaras
dengan penelitian pada tanaman Ginkgo biloba L. yang menunjukan bahwa
perlakuan dengan IBA 10 µM mampu menginduksi akar dengan rerata jumlah
yang paling banyak yaitu 6,96 (Pandey et. al, 2011). Penelitian pada tanaman
piretrum [Chrysanthemum cinerariifolium (Trevir.)Vis.] klon prau 6 perlakuan
dengan menggunakan IBA 0,2 mg/L memperlihatkan hasil dengan jumlah akar
yang cukup banyak yaitu 14,1 (Rostiana dan Seswita, 2007).
Menurut Irwanto (2001) IBA memiliki sifat penyebaran yang sangat kecil.
Sehingga apabila IBA diberikan pada akar, ia hanya akan menstimulasi pada
bagian akar saja, dan kemungkinan kecil untuk mampu menstimulasi
pertumbuhan pada bagian atas tanaman. IBA memiliki kandungan kimia lebih
stabil dan mobilitasnya di dalam tanaman rendah. Sifat inilah yang menyebabkan
pemakaian IBA lebih berhasil karena sifat kimianya yang mantap dan
pengaruhnya lebih lama (Hendaryono dan Wijayani, 1994).
Jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3
mg/L) zat pengatur tumbuh auksin pada penelitian ini menunjukkan adanya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
pengaruh terhadap panjang akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.). Berdasarkan hasil penelitan pada tabel 4.5 menunjukkan
bahwa kelompok perlakuan IBA mampu menginduksi akar dengan rerata panjang
paling besar dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 4,043 cm untuk IBA 1 mg/L,
1,828 cm untuk IBA 2 mg/L dan 1,757 cm untuk IBA 3 mg/L.
Selaras dengan penelitian Palestine (2008) pada tanaman pule pandak
(Raufolvia serpentine L.) menyatakan bahwa aplikasi IBA dengan berbagai
konsentrasi dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah dan panjang
akar. Pada tanaman Ginkgo biloba L. menunjukan bahwa perlakuan dengan IBA
10 µM mampu menginduksi akar dengan rerata panjang yang besar yaitu 8,38 cm
(Pandey et. al, 2011).
Pertumbuhan akar disebabkan oleh IBA yang menginisiasi pemanjangan sel
dengan cara mempengaruhi pengendoran atau pelenturan dinding sel (Asmara,
2007). Dijelaskan oleh Salisbury dan Ross (1995), bahwa IBA mengakibatkan sel
penerima mengeluarkan H+ ke dinding sel primer yang mengelilinginya dan
kemudian menurunkan pH sehingga terjadi pengenduran dinding dan
pertumbuhan dengan cepat. pH rendah ini diduga mengaktifkan enzim yang dapat
memutuskan ikatan pada polisakarida dinding sel sehingga memungkinkan
dinding sel merenggang. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan sel
akar akan semakin cepat.
Hasil penimbangan berat basah dan berat kering pada penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh jenis (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) dan konsentrasi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
(1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) zat pengatur tumbuh auksin terhadap berat segar
dan berat kering akar dari eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum
Gaertn.). Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan IBA
menunjukkan hasil yang paling tinggi. Hasil berat segar dan berat kering tertinggi
dari kelompok perlakuan IBA adalah 0,06532 g dari IBA 2 mg/L. Berat segar
tertinggi juga didapatkan pada IBA dengan konsentrasi 2 mg/L dari akar hasil
induksi dari eksplan hipokotil ginseng jawa (Fitriyah, 2008). Penelitian Danu
(1993) mendapatkan pengaruh positif terhadap berat kering akar yang dihasilkan
stek Gmelina arborea Linn yang diberi perlakuan hormon IBA.
Asam indolbutarat (IBA) lebih lazim digunakan untuk memacu perakaran
dibandingkan NAA atau auksin lainnya. IBA bersifat aktif, sekalipun cepat
dimetabolismekan menjadi IBA-aspartat dan sekurangnya menjadi satu konjugat
dengan peptida lainnya (Weisman et al., 1989 dalam Salisbury dan Ross, 1995).
Diduga terbentuknya konjugat tersebut dapat menyimpan IBA yang kemudian
bertahap dilepaskan. Hal itu menjadikan konsentrasi IBA bertahan pada tingkat
yang tepat, khususnya pada tahap pembentukan akar selanjutnya (Salisbury dan
Ross, 1995).
Zat pengatur tumbuh IAA dan NAA dapat menginduksi terbentuknya akar
meskipun tidak sebaik IBA. Pada penelitian Pandey et al. (2001) menunjukkan
hasil bahwa IBA 10 µM merupakan perlakuan dengan hasil perakaran terbaik
dibandingkan perlakuan dengan menggunakan NAA pada tanaman Ginkgo biloba
L. meskipun NAA dapat menginduksi akar. Penelitian Fitriyah (2008)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
menunjukkan hasil induksi perakaran dengan menggunakan IBA lebih baik
daripada menggunakan IAA dan NAA pada eksplan hipokotil ginseng jawa.
Menurut Hartman dan Kester (1975) bahwa asam indol-3 asetat (IAA)
sebagai senyawa alami yang menunjukkan aktivitas auksin yang mendorong
pembentukan akar adventif. Namun senyawa IAA mudah mengalami degradasi
akibat pengaruh cahaya dan oksidasi enzimatik (Zulkarnain, 2011). Menurut
Wudianto (1998) IAA mudah menyebar ke bagian lain sehingga menghambat
perkembangan dan pertumbuhan tunas dan NAA dalam mempergunakannya harus
benar-benar tahu konsentrasi tepat yang diperlukan oleh suatu jenis tanaman, bila
tidak tepat akan memperkecil batas konsentrasi optimum perakaran.
Hasil induksi akar dari ekplan daun ginseng jawa dengan zat pengatur
tumbuh IAA, IBA dan NAA mampu menghasilkan akar sedangkan zat pengatur
tumbuh 2,4-D tidak menghasilkan akar. Selaras dengan penelitian Fitriyah (2008)
yang menyatakan induksi akar dari eksplan hipokotil ginseng jawa dengan
menggunakan 2,4-D hanya menghasilkan kalus. Hal ini memunculkan dugaan
bahwa 2,4-D tidak cocok untuk induksi akar. Pada perkembangan embrio somatik
pada Coffea arabica terjadi pertumbuhan kalus jika pada medium diperkaya
dengan 2,4-D. Menurut Abbas (2011) jenis auksin yang umum digunakan pada
tahap inisiasi dan multiplikasi sel adalah 2,4-D dengan kisaran 0,5-1,0 mg/L untuk
medium proliferasi sel kalus.
Pada dasarnya pemberian zat pengatur tumbuh dimaksudkan untuk
mempercepat proses fisiologi pada akar yang memungkinkan tersedianya bahan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
pembentuk akar dengan segera sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan zat
hara (Wareing, 1976 dalam Lukitariati et al., 1996). Dengan pertumbuhan akar
yang baik maka jumlah akar, panjang akar, berat segar dan berat kering akar akan
meningkat sehingga kualitas perakaran semakin baik.
Dari data yang didapatkan terlihat bahwa hasil terbaik untuk menginduksi
akar dari eksplan daun ginseng jawa adalah IBA 2 mg/L. Hal ini disebabkan
karena IBA 2 mg/L menghasilkan akar dalam rerata waktu relatif pendek (7 hari),
jumlah akar yang cukup banyak (12,8), ukuran akar yang relatif panjang (1,828
cm), berat segar yang relatif besar (0,06532) serta berat kering yang relatif besar
(0,00924) dari pada perlakuan lainnya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) pada
berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) berpengaruh pada
induksi akar dari eksplan ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
yaitu terhadap lama waktu terbentuknya akar, jumlah akar yang
terbentuk, panjang akar yang terbentuk, berat segar dan berat kering
akar yang terbentuk.
2. Zat pengatur tumbuh IBA dengan konsentrasi 2 mg/L merupakan zat
pengatur tumbuh yang paling baik dalam menginduksi akar dari
eksplan daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
5.2 Saran
Perbanyakan akar ginseng jawa dapat dilakukan dengan menggunakan
eksplan daun yang ditanam pada media MS dengan menggunakan zat
pengatur tumbuh auksin yang paling sesuai yaitu IBA 2 mg/L.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Daftar Pustaka
Abbas, B, 2011, Prinsip Dasar Kultur Jaringan, Alfabeta, Bandung Aina, N, 2008, Induksi Akar dari Eksplan Hipokotil dan Epikotil Tanaman
Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan BAP, Skripsi, Unversitas Airlangga, Surabaya
Asmara, A.P, 2007, Pengaruh Beberapa Konsetrasi IBA Terhadap Pertumbuhan
Bibit Manggis (Garcinia mangostana L) Asal Seedling di Polibag, Skripsi, Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Campbell, N. A, Reece, J. B, Mitchell, L. G, 2003, Biologi edisi kelima Jilid 2,
Erlangga, Jakarta Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Anggota Ikapi,
Jakarta Danu, 1993, Pengaruh Bahan Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Pertumbuhan Stek Sungkai (Peronema canescens Jack.), Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Teknologi Perbenihan, Departemen Kehutanan, Bogor
Fitriyah, R, 2008, Induksi Akar Eksplan Hipokotil Ginseng Jawa (Talinum
paniculatum) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro, Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya
Gardner, Franklin P, Pearce, R. Brent, Mitchell, Roger L, 1991, Fisiologi
Tanaman Budidaya, UI Press, Jakarta Hariana, A, 2008, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3, Penebar Swadaya,
Jakarta Hartman, H T, Kester D E and Davies F T, 1975, Plant Propagation. Prentice
Hall International Inc, London Hidayat, S, 2005, Ginseng Multivitamin Alami Berkhasiat, Penebar Swadaya.
Bogor Hendaryono, D P S dan Wijayani, A, 1994, Teknik Dasar Kultur Jaringan
Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif, Kanisius, Yogyakarta
Irwanto, 2001. Pengaruh hormon IBA (Indole Butyric Acid) Terhadap Persen
Jadi Pucuk Meranti Putih (Shorea montigena). Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Ambon,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
http://www.freewebs.com/irwantoshut/shorea _montigena.pdf.02. diakses tanggal 23 Mei 2012
Lukitariati S., N.L.P. Indriyani, A. Susiloadi, dan M.J. Anwarudin,1996,
Pengaruh Naungan dan konsentrasi Asam Indol Butirat terhadap Pertumbuhan Bibit batang bawah Manggi,. Jurnal Holtikultura 6 (3): 220-226
Muller, J L, Vertocnik, A and Town C D, 2005, Analysis of Indole-3-Butyric
Acid Induced Adventitious Root Formation on Arabidopsis Stem Segments, Journal of Experimental Botany, 56 (418): 2095-2105
Mulyani, S E S, 2006, Anatomi Tumbuhan, Kanisius, Yogyakarta Nasir, M, 2001, Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal, Pendidikan
Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta Nugroho, Y A, 2005, Toksisitas Akut dan Khasiat Ekstrak Som Jawa (Talinum
Paniculatum Gaertn) sebagai stimulant, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 3: 17-20
Palestine, A.S, 2008, Induksi Akar Pada Biakan Tanaman Pule Pandak
(Rauvolfia serpentine L.) Secara Kultur Jaringan, Skripsi, Jurusan Budidaya Pertanian fakultas Pertanan, Malang
Pandey, A, Tamta, S, Giri D, 2011, Role of auxin on adventitious root formation
and subsequent growth of cutting raised plantlets of Ginkgo biloba L., International Journal of Biodiversity and Conservation, 3(4): 142-146
Pierik, R.L.M, 1987, In Vitro Culture of Higher Plant, Martinus Nijhoff
Publisher, Dordrecht, Netherland Pitojo, Setijo, Ir, 2006, TALESOM, Sayuran Berkhasiat Obat, Kanisisus,
Yogyakarta Prastowo, B, Syakir, M, Kemala, S, Rostiana, O, Rizal, M, Raharjo, M, Yulianti,
S, dan Sugiharto, 2007, Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Tanaman Obat Edisi Kedua, Badan Litbang pertanian, Jakarta
Rostiana, O dan Seswita D, 2007, Pengaruh Indole Butyric Acid dan Naphtaline
Acetic Acid Terhadap Induksi Perakaran Tunas Piretrum (Chrysabthemum cinerariifolium, Trevir) vis. Klon Prau 6 Secara In Vitro, Jurnal Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, XVIII: 39-48
Raharjo, K D, 2004, Pengaruh Pemberian IBA, NAA, Air Kelapa dan Arang Aktif
Terhadap Induksi Akar Azadirachta excels (Jack) M. Jacobs Secara In Vitro, Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Salisbury, Frank B, Ross, Cleon W, 1995, Fisiologi Tumbuhan, Penerbit ITB,
Bandung Santa, I. G. P dan Prajogo, B. C. W, 1996, Studi Taksonomi Talinum paniculatum
Gaertn. dan Talinum triangulare (Jacq). Willid, Prosiding Seminar Nasional Pokjanas Tanaman Obat Indonesia XI, Surabaya.
Simpson, M. G, 2006, Plant systematic, Academic Press, USA Sivanesan, I, Jeong, B R, 2009, Induction and establishment of adventitious and
hairy root cultures of Plumbago zeylanical, African Journal of Biotechnology, 8 (20)
Sugiarso, S., Fauzi, dan Nurhadi M, 1996, Pengaruh Konsentrasi dan Saat
Pemberian NAA Lewat Daun Terhadap Hasil Som Jawa (Talinum panculatum), Prosiding Seminar Nasional Pokjanas Tanaman Obat Indonesia XI, Surabaya.
Untari, R dan Puspitaningtyas, D M, 2006, Pengaruh Bahan Organik NAA
terhadap Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne pandulata Lindl.) dalam Kultur in Vitro, Jurnal Biodiversitas, 7 (3): 344-348
Van Steenis, C. G. G. J, 1947, Flora. PT. Pradnya Paramita, Jakarta Vesperinas, E S, 1999, In vitro Root Induction in Hypocotyl and Plumulae
Explants of Helianthus annuus, Environmental and Experimental Botany, 39: 271-277
Wijayakusuma, H, 1994, Tanaman berkhasiat Obat di Indonesia, Pustaka Kartini,
Jakarta Wudianto, R, 1998, Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi, Penebar Swadaya,
Jakarta Zulkarnain, 2011, Kultur Jaringan Tanaman, Bumi Aksara, Jakarta
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Lampiran 1
Komposisi Penyusun Media Murashige and Skoog (MS)
Bahan mg/L
Makronutrien:
NH4NO3 KNO3 CaCl2.2H2O MgSO4,7H2O KH2PO4
1.650 1.900 440 370 170
Mikronutrien:
MnSO4.H2O ZnSO4.4H2O H3BO3 KI Na2Mo4.2H2O CuSO4.5H2O CoCl2.6H2O
22,3 8,6 6,2 0,83 0,25 0,025 0,025
Zat Besi:
FeSO4.7H2O Na2EDTA
27,8 37,3
Vitamin:
Thiamine-HCl Nicotinic Acid Pyroxidine-HCl Glycine
0,1 0,5 0,5 2
Sukrosa 30.000 Myo-inositol 100 Agar 8.000 Aquades Sampai 1 Liter
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Lampiran 2 Data hasil induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa
Perlakuan n Waktu
(hari) Jumlah
Reraata panjang
(cm)
Berat basah
(g)
Berat kering
(g)
IAA 1 1 6 4 1,425 0,0045 0,0002 IAA 1 2 8 4 1,725 0,0152 0,0019 IAA 1 3 7 17 1,229 0,0476 0,0095 IAA 1 4 7 6 1,1216 0,0013 0,0011 IAA 1 5 8 13 1,415 0,0117 0,0036 rata2 7,2 8,8 1,383 0,0161 0,0033 SD 0,8367 5,891 0,230 0,0185 0,0037
IAA 2 1 9 3 0,266 0,0008 0,0001 IAA 2 2 8 4 1,35 0,0615 0,0048 IAA 2 3 7 8 0,4875 0,0021 0,0013 IAA 2 4 8 6 2,061 0,0029 0,0027 IAA 2 5 11 7 0,657 0,0014 0,0013 rata2 8,6 5,6 0,9643 0,01374 0,0020 SD 1,5166 2,0736 0,7350 0,02671 0,0018
IAA 3 1 8 7 0,814 0,0024 0,0008 IAA 3 2 8 3 0,500 0,0086 0,0011 IAA 3 3 8 17 0,976 0,0263 0,0039 IAA 3 4 7 13 1,023 0,0283 0,0038 IAA 3 5 7 9 0,880 0,0151 0,0019 rata2 7,6 9,8 0,8386 0,0161 0,0023 SD 0,5477 5,4037 0,2061 0,0112 0,0015
IBA 1 1 7 8 1,4125 0,0904 0,0068 IBA 1 2 7 2 4,6 0,0429 0,0038 IBA 1 3 7 9 1,88 0,1278 0,0118 IBA 1 4 7 4 6,275 0,0559 0,0068 IBA 1 5 7 2 6,05 0,0048 0,0041 rata2 7 5 4,0435 0,0644 0,0067 SD 0 3,3166 2,2868 0,0469 0,0032
IBA 2 1 7 13 1,63 0,1392 0,0111 IBA 2 2 7 13 1,7 0,0982 0,0112 IBA 2 3 7 17 0,923 0,0354 0,0104 IBA 2 4 7 14 1,53 0,0213 0,0055 IBA 2 5 7 7 3,357 0,034 0,008 rata2 7 12,8 1,828 0,0656 0,0092 SD 0 3,6332 0,908 0,0509 0,0025
IBA 3 1 7 11 1,59 0,0046 0,0027 IBA 3 2 8 16 2,081 0,0340 0,0071 IBA 3 3 8 11 2,036 0,0117 0,0099 IBA 3 4 8 13 1,98 0,0818 0,0087 IBA 3 5 8 8 1,1 0,0045 0,0013 rata2 7,8 11,8 1,7574 0,0273 0,0059 SD 0,4472 2,9496 0,4160 0,0328 0,0038
NAA 1 1 7 12 0,86 0,0177 0,0023 NAA 1 2 7 6 1,116 0,0428 0,0032 NAA 1 3 8 5 0,92 0,0052 0,0009 NAA 1 4 8 6 1,366 0,0308 0,002 NAA 1 5 8 6 0,883 0,0173 0,0025 rata2 7,6 7 1,0290 0,0228 0,0022 SD 0,5477 2,8284 0,2138 0,0144 0,0008
NAA 2 1 8 8 0,3 0,0063 0,0002 NAA 2 2 10 6 0,266 0,0137 0,0016 NAA 2 3 7 2 0,45 0,0068 0,002 NAA 2 4 9 6 0,283 0,002 0,0005
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
NAA 2 5 7 5 0,6 0,0048 0,0011 rata2 8,2 5,4 0,3798 0,0067 0,0011 SD 1,3038 2,1909 0,1433 0,0043 0,0007
NAA 3 1 8 5 0,1 0,0046 0,0001 NAA 3 2 8 3 0,6 0,0028 0,0009 NAA 3 3 7 1 0,2 0,0009 0,0005 NAA 3 4 7 4 1,125 0,0055 0,0018 NAA 3 5 7 6 0,488 0,0188 0,0025 rata2 7,4 3,8 0,5026 0,0065 0,0012 SD 0,5477 1,9235 0,4033 0,0071 0,0010
2,4 D 1 1 0 0 0 0 0 2,4 D 1 2 0 0 0 0 0 2,4 D 1 3 0 0 0 0 0 2,4 D 1 4 0 0 0 0 0 2,4 D 1 5 0 0 0 0 0 rata2 0 0 0 0 0 SD 0 0 0 0 0
2,4 D 2.1 1 0 0 0 0 0 2,4 D 2.2 2 0 0 0 0 0 2,4 D 2.3 3 0 0 0 0 0 2,4 D 2.4 4 0 0 0 0 0 2,4 D 2.5 5 0 0 0 0 0
rata2 0 0 0 0 0 SD 0 0 0 0 0
2,4 D 3.1 1 0 0 0 0 0 2,4 D 3.2 2 0 0 0 0 0 2,4 D 3.3 3 0 0 0 0 0 2,4 D 3.4 4 0 0 0 0 0 2,4 D 3.5 5 0 0 0 0 0
rata2 0 0 0 0 0 SD 0 0 0 0 0
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Lampiran 3 Hasil uji statistik induksi akar dari eksplan daun ginseng jawa dengan zat pengatur tumbuh auksin
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
waktu
N 60 Normal Parametersa,,b Mean 5.7000
Std. Deviation 3.40637 Most Extreme Differences Absolute .382
Positive .203 Negative -.382
Kolmogorov-Smirnov Z 2.959 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
waktu 60 5.7000 3.40637 .00 11.00 jeniskons 62 6.7742 3.74349 1.00 15.00 Kruskal-Wallis Test
Ranks
jeniskons N Mean Rank
waktu 6.00 5 21.70
7.00 5 19.90
8.00 5 22.30
9.00 5 18.10
10.00 5 5.50
11.00 5 5.50
Total 30 Test Statistics
b,c
waktu
Chi-Square 22.086 Df 5 Asymp. Sig. .001 Monte Carlo Sig. Sig. .000a
95% Confidence Interval Lower Bound .000 Upper Bound .000
a. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000. b. Kruskal Wallis Test c. Grouping Variable: jeniskons
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Mann-Whitney Test
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 4.00 20.00
2.00 5 7.00 35.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.638 Asymp. Sig. (2-tailed) .101 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 4.80 24.00
3.00 5 6.20 31.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 9.000 Wilcoxon W 24.000 Z -.808 Asymp. Sig. (2-tailed) .419 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 6.00 30.00
4.00 5 5.00 25.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 25.000 Z -.645 Asymp. Sig. (2-tailed) .519 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
waktu 1.00 5 6.00 30.00
5.00 5 5.00 25.00
Total 10
Test Statisticsb
waktu
Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 25.000 Z -.645 Asymp. Sig. (2-tailed) .519 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 4.40 22.00
6.00 5 6.60 33.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 7.000 Wilcoxon W 22.000 Z -1.315 Asymp. Sig. (2-tailed) .189 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 4.80 24.00
7.00 5 6.20 31.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 9.000 Wilcoxon W 24.000 Z -.808 Asymp. Sig. (2-tailed) .419 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 4.40 22.00
8.00 5 6.60 33.00
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 4.80 24.00
7.00 5 6.20 31.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 7.000 Wilcoxon W 22.000 Z -1.201 Asymp. Sig. (2-tailed) .230 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 5.20 26.00
9.00 5 5.80 29.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 11.000 Wilcoxon W 26.000 Z -.346 Asymp. Sig. (2-tailed) .729 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.805 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.805 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 1.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.805 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 6.60 33.00
3.00 5 4.40 22.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 7.000 Wilcoxon W 22.000 Z -1.243 Asymp. Sig. (2-tailed) .214 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 7.50 37.50
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
4.00 5 3.50 17.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 2.500 Wilcoxon W 17.500 Z -2.362 Asymp. Sig. (2-tailed) .018 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 7.50 37.50
5.00 5 3.50 17.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 2.500 Wilcoxon W 17.500 Z -2.362 Asymp. Sig. (2-tailed) .018 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 6.30 31.50
6.00 5 4.70 23.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 8.500 Wilcoxon W 23.500 Z -.945 Asymp. Sig. (2-tailed) .345 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 6.60 33.00
7.00 5 4.40 22.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Mann-Whitney U 7.000 Wilcoxon W 22.000 Z -1.243 Asymp. Sig. (2-tailed) .214 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 5.90 29.50
8.00 5 5.10 25.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 10.500 Wilcoxon W 25.500 Z -.430 Asymp. Sig. (2-tailed) .667 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 6.90 34.50
9.00 5 4.10 20.50
Total 10
Test Statisticsb
waktu
Mann-Whitney U 5.500 Wilcoxon W 20.500 Z -1.560 Asymp. Sig. (2-tailed) .119 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Z -2.795 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.795 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 2.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.795 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 7.00 35.00
4.00 5 4.00 20.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.964 Asymp. Sig. (2-tailed) .050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 7.00 35.00
5.00 5 4.00 20.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.964 Asymp. Sig. (2-tailed) .050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 5.00 25.00
6.00 5 6.00 30.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 25.000 Z -.655 Asymp. Sig. (2-tailed) .513 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
Jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 5.50 27.50
7.00 5 5.50 27.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 12.500 Wilcoxon W 27.500 Z .000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 4.90 24.50
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
8.00 5 6.10 30.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 9.500 Wilcoxon W 24.500 Z -.669 Asymp. Sig. (2-tailed) .504 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 6.00 30.00
9.00 5 5.00 25.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 25.000 Z -.600 Asymp. Sig. (2-tailed) .549 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 3.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 5.50 27.50
5.00 5 5.50 27.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 12.500 Wilcoxon W 27.500 Z .000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 3.50 17.50
6.00 5 7.50 37.50
Total 10
Test Statisticsb
waktu
Mann-Whitney U 2.500 Wilcoxon W 17.500
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Z -2.449 Asymp. Sig. (2-tailed) .014 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 4.00 20.00
7.00 5 7.00 35.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.964 Asymp. Sig. (2-tailed) .050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 4.00 20.00
8.00 5 7.00 35.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.928 Asymp. Sig. (2-tailed) .054 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 4.50 22.50
9.00 5 6.50 32.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 7.500 Wilcoxon W 22.500 Z -1.500 Asymp. Sig. (2-tailed) .134 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -3.000 Asymp. Sig. (2-tailed) .003 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -3.000 Asymp. Sig. (2-tailed) .003 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 4.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -3.000 Asymp. Sig. (2-tailed) .003 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 3.50 17.50
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
6.00 5 7.50 37.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 2.500 Wilcoxon W 17.500 Z -2.449 Asymp. Sig. (2-tailed) .014 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 4.00 20.00
7.00 5 7.00 35.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.964 Asymp. Sig. (2-tailed) .050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 4.00 20.00
8.00 5 7.00 35.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 5.000 Wilcoxon W 20.000 Z -1.928 Asymp. Sig. (2-tailed) .054 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .151a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 4.50 22.50
9.00 5 6.50 32.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Mann-Whitney U 7.500 Wilcoxon W 22.500 Z -1.500 Asymp. Sig. (2-tailed) .134 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -3.000 Asymp. Sig. (2-tailed) .003 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -3.000 Asymp. Sig. (2-tailed) .003 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 5.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -3.000
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Asymp. Sig. (2-tailed) .003 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 6.00 5 6.00 30.00
7.00 5 5.00 25.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 25.000 Z -.655 Asymp. Sig. (2-tailed) .513 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 6.00 5 5.20 26.00
8.00 5 5.80 29.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 11.000 Wilcoxon W 26.000 Z -.339 Asymp. Sig. (2-tailed) .735 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 6.00 5 6.50 32.50
9.00 5 4.50 22.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 7.500 Wilcoxon W 22.500 Z -1.225 Asymp. Sig. (2-tailed) .221 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 6.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.887 Asymp. Sig. (2-tailed) .004 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 6.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.887 Asymp. Sig. (2-tailed) .004 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 6.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.887 Asymp. Sig. (2-tailed) .004 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 7.00 5 4.90 24.50
8.00 5 6.10 30.50
Total 10
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Test Statisticsb
waktu
Mann-Whitney U 9.500 Wilcoxon W 24.500 Z -.669 Asymp. Sig. (2-tailed) .504 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 7.00 5 6.00 30.00
9.00 5 5.00 25.00
Total 10
Test Statisticsb
waktu
Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 25.000 Z -.600 Asymp. Sig. (2-tailed) .549 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 7.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 7.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 7.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 8.00 5 6.40 32.00
9.00 5 4.60 23.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 8.000 Wilcoxon W 23.000 Z -1.017 Asymp. Sig. (2-tailed) .309 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 8.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.795
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 8.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.795 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N
Mean Rank Sum of Ranks
waktu 8.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.795 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 9.00 5 8.00 40.00
10.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 9.00 5 8.00 40.00
11.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 9.00 5 8.00 40.00
12.00 5 3.00 15.00
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.835 Asymp. Sig. (2-tailed) .005 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 10.00 5 5.50 27.50
11.00 5 5.50 27.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 12.500 Wilcoxon W 27.500 Z .000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 10.00 5 5.50 27.50
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
12.00 5 5.50 27.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 12.500 Wilcoxon W 27.500 Z .000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
Ranks
jeniskons N Mean Rank Sum of Ranks
waktu 11.00 5 5.50 27.50
12.00 5 5.50 27.50
Total 10 Test Statistics
b
waktu
Mann-Whitney U 12.500 Wilcoxon W 27.500 Z .000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: jeniskons
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
panjang
N 45 Normal Parametersa,,b Mean .0043
Std. Deviation .37091 Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .110 Negative -.114
Kolmogorov-Smirnov Z .767 Asymp. Sig. (2-tailed) .599 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway
Test of Homogeneity of Variances Panjang
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.419 8 36 .001
ANOVA Panjang
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Between Groups 4.087 8 .511 9.354 .000 Within Groups 1.966 36 .055 Total 6.053 44 Post Hoc Tests
Multiple Comparisons Dependent Variable:panjang
(I) jeniskons
(J) jeniskons
Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tamhane 1.00 2.00 .26118 .16111 .999 -.9052 1.4276
3.00 .22547 .06414 .339 -.1188 .5697
4.00 -.39710 .13833 .771 -1.3721 .5779
5.00 -.08755 .09491 1.000 -.6910 .5159
6.00 -.09715 .06126 .998 -.4188 .2245
7.00 .13068 .04963 .676 -.1090 .3704
8.00 .57912** .07528 .012 .1435 1.0147
9.00 .57240 .18791 .727 -.8163 1.9611
2.00 1.00 -.26118 .16111 .999 -1.4276 .9052
3.00 -.03571 .16746 1.000 -1.1038 1.0324
4.00 -.65829 .20752 .389 -1.6577 .3412
5.00 -.34873 .18149 .978 -1.3262 .6288
6.00 -.35833 .16638 .960 -1.4397 .7230
7.00 -.13051 .16246 1.000 -1.2714 1.0104
8.00 .31794 .17204 .990 -.7063 1.3421
9.00 .31122 .24339 1.000 -.8609 1.4833
3.00 1.00 -.22547 .06414 .339 -.5697 .1188
2.00 .03571 .16746 1.000 -1.0324 1.1038
4.00 -.62257 .14568 .219 -1.5034 .2582
5.00 -.31302 .10533 .549 -.8617 .2357
6.00 -.32262 .07642 .100 -.6871 .0419
7.00 -.09479 .06745 1.000 -.4360 .2464
8.00 .35365 .08806 .140 -.0734 .7807
9.00 .34693 .19338 .995 -.9444 1.6382
4.00 1.00 .39710 .13833 .771 -.5779 1.3721
2.00 .65829 .20752 .389 -.3412 1.6577
3.00 .62257 .14568 .219 -.2582 1.5034
5.00 .30956 .16160 .975 -.5150 1.1341
6.00 .29995 .14443 .967 -.5923 1.1922
7.00 .52778 .13990 .418 -.4210 1.4765
8.00 .97622* .15091 .024 .1294 1.8230
9.00 .96950 .22895 .119 -.1691 2.1081
5.00 1.00 .08755 .09491 1.000 -.5159 .6910
2.00 .34873 .18149 .978 -.6288 1.3262
3.00 .31302 .10533 .549 -.2357 .8617
4.00 -.30956 .16160 .975 -1.1341 .5150
6.00 -.00960 .10360 1.000 -.5610 .5417
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
7.00 .21822 .09718 .929 -.3633 .7997
8.00 .66667* .11246 .016 .1139 1.2195
9.00 .65995 .20564 .506 -.5151 1.8350
6.00 1.00 .09715 .06126 .998 -.2245 .4188
2.00 .35833 .16638 .960 -.7230 1.4397
3.00 .32262 .07642 .100 -.0419 .6871
4.00 -.29995 .14443 .967 -1.1922 .5923
5.00 .00960 .10360 1.000 -.5417 .5610
7.00 .22783 .06472 .280 -.0940 .5496
8.00 .67627* .08598 .003 .2542 1.0984
9.00 .66955 .19244 .517 -.6358 1.9749
7.00 1.00 -.13068 .04963 .676 -.3704 .1090
2.00 .13051 .16246 1.000 -1.0104 1.2714
3.00 .09479 .06745 1.000 -.2464 .4360
4.00 -.52778 .13990 .418 -1.4765 .4210
5.00 -.21822 .09718 .929 -.7997 .3633
6.00 -.22783 .06472 .280 -.5496 .0940
8.00 .44844* .07812 .037 .0255 .8714
9.00 .44172 .18906 .939 -.9230 1.8065
8.00 1.00 -.57912* .07528 .012 -1.0147 -.1435
2.00 -.31794 .17204 .990 -1.3421 .7063
3.00 -.35365 .08806 .140 -.7807 .0734
4.00 -.97622* .15091 .024 -1.8230 -.1294
5.00 -.66667* .11246 .016 -1.2195 -.1139
6.00 -.67627* .08598 .003 -1.0984 -.2542
7.00 -.44844* .07812 .037 -.8714 -.0255
9.00 -.00672 .19735 1.000 -1.2480 1.2345
9.00 1.00 -.57240 .18791 .727 -1.9611 .8163
2.00 -.31122 .24339 1.000 -1.4833 .8609
3.00 -.34693 .19338 .995 -1.6382 .9444
4.00 -.96950 .22895 .119 -2.1081 .1691
5.00 -.65995 .20564 .506 -1.8350 .5151
6.00 -.66955 .19244 .517 -1.9749 .6358
7.00 -.44172 .18906 .939 -1.8065 .9230
8.00 .00672 .19735 1.000 -1.2345 1.2480 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jumlah
N 60 Normal Parametersa,,b Mean 6.4167
Std. Deviation 5.05325 Most Extreme Differences Absolute .148
Positive .148 Negative -.129
Kolmogorov-Smirnov Z 1.146
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
Asymp. Sig. (2-tailed) .145 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway
Test of Homogeneity of Variances Jumlah
Levene Statistic df1 df2 Sig.
7.185 11 48 .000
ANOVA Jumlah
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1092.983 11 99.362 11.531 .000 Within Groups 413.600 48 8.617 Total 1506.583 59 Post Hoc Tests
Multiple Comparisons Jumlah Tamhane
(I) jeniskons
(J) jeniskons
Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1.00 2.00 3.20000 2.79285 1.000 -17.1525 23.5525
3.00 -1.00000 3.57491 1.000 -19.8273 17.8273
4.00 3.80000 3.02324 1.000 -14.4525 22.0525
5.00 -4.00000 3.09516 1.000 -22.0260 14.0260
6.00 -3.00000 2.94618 1.000 -21.6763 15.6763
7.00 1.20000 2.64575 1.000 -22.6303 25.0303
8.00 .60000 2.69815 1.000 -21.6849 22.8849
9.00 1.40000 2.64575 1.000 -22.4303 25.2303
10.00 8.80000 2.63439 .855 -15.4247 33.0247
11.00 8.80000 2.63439 .855 -15.4247 33.0247
12.00 8.80000 2.63439 .855 -15.4247 33.0247 2.00 1.00 -3.20000 2.79285 1.000 -23.5525 17.1525
3.00 -4.20000 2.58844 1.000 -22.4787 14.0787 4.00 .60000 1.74929 1.000 -9.5356 10.7356 5.00 -7.20000 1.87083 .395 -18.4327 4.0327 6.00 -6.20000 1.61245 .329 -15.1722 2.7722 7.00 -2.00000 .95917 .999 -9.6198 5.6198 8.00 -2.60000 1.09545 .968 -8.9338 3.7338 9.00 -1.80000 .95917 1.000 -9.4198 5.8198 10.00 5.60000 .92736 .222 -2.9276 14.1276 11.00 5.60000 .92736 .222 -2.9276 14.1276 12.00 5.60000 .92736 .222 -2.9276 14.1276
3.00 1.00 1.00000 3.57491 1.000 -17.8273 19.8273 2.00 4.20000 2.58844 1.000 -14.0787 22.4787 4.00 4.80000 2.83549 1.000 -11.7444 21.3444 5.00 -3.00000 2.91204 1.000 -19.4405 13.4405
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
6.00 -2.00000 2.75318 1.000 -18.8348 14.8348 7.00 2.20000 2.42899 1.000 -19.5947 23.9947 8.00 1.60000 2.48596 1.000 -18.5718 21.7718 9.00 2.40000 2.42899 1.000 -19.3947 24.1947 10.00 9.80000 2.41661 .641 -12.4221 32.0221 11.00 9.80000 2.41661 .641 -12.4221 32.0221 12.00 9.80000 2.41661 .641 -12.4221 32.0221
4.00 1.00 -3.80000 3.02324 1.000 -22.0525 14.4525 2.00 -.60000 1.74929 1.000 -10.7356 9.5356 3.00 -4.80000 2.83549 1.000 -21.3444 11.7444 5.00 -7.80000 2.20000 .398 -19.3914 3.7914 6.00 -6.80000 1.98494 .457 -17.2868 3.6868 7.00 -2.60000 1.50333 1.000 -15.5840 10.3840 8.00 -3.20000 1.59374 .999 -14.3513 7.9513 9.00 -2.40000 1.50333 1.000 -15.3840 10.5840 10.00 5.00000 1.48324 .847 -8.6392 18.6392 11.00 5.00000 1.48324 .847 -8.6392 18.6392 12.00 5.00000 1.48324 .847 -8.6392 18.6392
5.00 1.00 4.00000 3.09516 1.000 -14.0260 22.0260 2.00 7.20000 1.87083 .395 -4.0327 18.4327 3.00 3.00000 2.91204 1.000 -13.4405 19.4405 4.00 7.80000 2.20000 .398 -3.7914 19.3914 6.00 1.00000 2.09284 1.000 -10.2191 12.2191 7.00 5.20000 1.64317 .883 -9.1332 19.5332 8.00 4.60000 1.72627 .950 -7.8944 17.0944 9.00 5.40000 1.64317 .851 -8.9332 19.7332 10.00 12.80000 1.62481 .089 -2.1410 27.7410 11.00 12.80000 1.62481 .089 -2.1410 27.7410 12.00 12.80000 1.62481 .089 -2.1410 27.7410
6.00 1.00 3.00000 2.94618 1.000 -15.6763 21.6763 2.00 6.20000 1.61245 .329 -2.7722 15.1722 3.00 2.00000 2.75318 1.000 -14.8348 18.8348 4.00 6.80000 1.98494 .457 -3.6868 17.2868 5.00 -1.00000 2.09284 1.000 -12.2191 10.2191 7.00 4.20000 1.34164 .884 -7.2113 15.6113 8.00 3.60000 1.44222 .967 -6.0303 13.2303 9.00 4.40000 1.34164 .843 -7.0113 15.8113 10.00 11.80000 1.31909 .055 -.3298 23.9298 11.00 11.80000 1.31909 .055 -.3298 23.9298 12.00 11.80000 1.31909 .055 -.3298 23.9298
7.00 1.00 -1.20000 2.64575 1.000 -25.0303 22.6303 2.00 2.00000 .95917 .999 -5.6198 9.6198 3.00 -2.20000 2.42899 1.000 -23.9947 19.5947 4.00 2.60000 1.50333 1.000 -10.3840 15.5840 5.00 -5.20000 1.64317 .883 -19.5332 9.1332 6.00 -4.20000 1.34164 .884 -15.6113 7.2113 8.00 -.60000 .63246 1.000 -4.9114 3.7114 9.00 .20000 .34641 1.000 -1.6175 2.0175
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
10.00 7.60000* .24495 .000 5.3476 9.8524 11.00 7.60000* .24495 .000 5.3476 9.8524 12.00 7.60000* .24495 .000 5.3476 9.8524
8.00 1.00 -.60000 2.69815 1.000 -22.8849 21.6849 2.00 2.60000 1.09545 .968 -3.7338 8.9338 3.00 -1.60000 2.48596 1.000 -21.7718 18.5718 4.00 3.20000 1.59374 .999 -7.9513 14.3513 5.00 -4.60000 1.72627 .950 -17.0944 7.8944 6.00 -3.60000 1.44222 .967 -13.2303 6.0303 7.00 .60000 .63246 1.000 -3.7114 4.9114 9.00 .80000 .63246 1.000 -3.5114 5.1114 10.00 8.20000* .58310 .010 2.8381 13.5619 11.00 8.20000* .58310 .010 2.8381 13.5619 12.00 8.20000* .58310 .010 2.8381 13.5619
9.00 1.00 -1.40000 2.64575 1.000 -25.2303 22.4303 2.00 1.80000 .95917 1.000 -5.8198 9.4198 3.00 -2.40000 2.42899 1.000 -24.1947 19.3947 4.00 2.40000 1.50333 1.000 -10.5840 15.3840 5.00 -5.40000 1.64317 .851 -19.7332 8.9332 6.00 -4.40000 1.34164 .843 -15.8113 7.0113 7.00 -.20000 .34641 1.000 -2.0175 1.6175 8.00 -.80000 .63246 1.000 -5.1114 3.5114 10.00 7.40000* .24495 .000 5.1476 9.6524 11.00 7.40000* .24495 .000 5.1476 9.6524 12.00 7.40000* .24495 .000 5.1476 9.6524
10.00 1.00 -8.80000 2.63439 .855 -33.0247 15.4247 2.00 -5.60000 .92736 .222 -14.1276 2.9276 3.00 -9.80000 2.41661 .641 -32.0221 12.4221 4.00 -5.00000 1.48324 .847 -18.6392 8.6392 5.00 -12.80000 1.62481 .089 -27.7410 2.1410 6.00 -11.80000 1.31909 .055 -23.9298 .3298 7.00 -7.60000* .24495 .000 -9.8524 -5.3476 8.00 -8.20000* .58310 .010 -13.5619 -2.8381 9.00 -7.40000* .24495 .000 -9.6524 -5.1476 11.00 .00000 .00000 . .0000 .0000 12.00 .00000 .00000 . .0000 .0000
11.00 1.00 -8.80000 2.63439 .855 -33.0247 15.4247 2.00 -5.60000 .92736 .222 -14.1276 2.9276 3.00 -9.80000 2.41661 .641 -32.0221 12.4221 4.00 -5.00000 1.48324 .847 -18.6392 8.6392 5.00 -12.80000 1.62481 .089 -27.7410 2.1410 6.00 -11.80000 1.31909 .055 -23.9298 .3298 7.00 -7.60000* .24495 .000 -9.8524 -5.3476 8.00 -8.20000* .58310 .010 -13.5619 -2.8381 9.00 -7.40000* .24495 .000 -9.6524 -5.1476 10.00 .00000 .00000 . .0000 .0000 12.00 .00000 .00000 . .0000 .0000
12.00 1.00 -8.80000 2.63439 .855 -33.0247 15.4247
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
2.00 -5.60000 .92736 .222 -14.1276 2.9276 3.00 -9.80000 2.41661 .641 -32.0221 12.4221 4.00 -5.00000 1.48324 .847 -18.6392 8.6392 5.00 -12.80000 1.62481 .089 -27.7410 2.1410 6.00 -11.80000 1.31909 .055 -23.9298 .3298 7.00 -7.60000* .24495 .000 -9.8524 -5.3476 8.00 -8.20000* .58310 .010 -13.5619 -2.8381 9.00 -7.40000* .24495 .000 -9.6524 -5.1476 10.00 .00000 .00000 . .0000 .0000 11.00 .00000 .00000 . .0000 .0000
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
beratbasahx
N 45 Normal Parametersa,,b Mean -1.9260
Std. Deviation .60237 Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088 Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .590 Asymp. Sig. (2-tailed) .877 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Oneway
Test of Homogeneity of Variances Beratbasah
Levene Statistic df1 df2 Sig.
6.981 11 48 .000
ANOVA beratbasahx
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6.931 8 .866 3.452 .005 Within Groups 9.035 36 .251 Total 15.966 44
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
Beratbasah Tamhane
(I) jeniskons
(J) jeniskons
Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1.00 2.00 .0023200 .0145254 1.000 -.078915 .083555
3.00 -.0000800 .0096536 1.000 -.056766 .056606
4.00 -.0483000 .0225258 .997 -.205717 .109117
5.00 -.0495600 .0242062 .999 -.224000 .124880
6.00 -.0112600 .0168221 1.000 -.112747 .090227
7.00 -.0067000 .0104786 1.000 -.063374 .049974
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
8.00 .0093400 .0084879 1.000 -.059980 .078660
9.00 .0095400 .0088514 1.000 -.052978 .072058
10.00 .0160600 .0082644 1.000 -.059936 .092056
11.00 .0160600 .0082644 1.000 -.059936 .092056
12.00 .0160600 .0082644 1.000 -.059936 .092056 2.00 1.00 -.0023200 .0145254 1.000 -.083555 .078915
3.00 -.0024000 .0129452 1.000 -.090851 .086051 4.00 -.0506200 .0241205 .995 -.195515 .094275 5.00 -.0518800 .0256968 .998 -.211570 .107810 6.00 -.0135800 .0189042 1.000 -.114835 .087675 7.00 -.0090200 .0135716 1.000 -.092421 .074381 8.00 .0070200 .0121008 1.000 -.097728 .111768 9.00 .0072200 .0123586 1.000 -.090845 .105285 10.00 .0137400 .0119451 1.000 -.096103 .123583 11.00 .0137400 .0119451 1.000 -.096103 .123583 12.00 .0137400 .0119451 1.000 -.096103 .123583
3.00 1.00 .0000800 .0096536 1.000 -.056606 .056766 2.00 .0024000 .0129452 1.000 -.086051 .090851 4.00 -.0482200 .0215407 .996 -.223514 .127074 5.00 -.0494800 .0232923 .999 -.242202 .143242 6.00 -.0111800 .0154781 1.000 -.125278 .102918 7.00 -.0066200 .0081481 1.000 -.050758 .037518 8.00 .0094200 .0053511 1.000 -.028217 .047057 9.00 .0096200 .0059108 1.000 -.024425 .043665 10.00 .0161400 .0049890 .882 -.029737 .062017 11.00 .0161400 .0049890 .882 -.029737 .062017 12.00 .0161400 .0049890 .882 -.029737 .062017
4.00 1.00 .0483000 .0225258 .997 -.109117 .205717 2.00 .0506200 .0241205 .995 -.094275 .195515 3.00 .0482200 .0215407 .996 -.127074 .223514 5.00 -.0012600 .0309314 1.000 -.164105 .161585 6.00 .0370400 .0255694 1.000 -.105479 .179559 7.00 .0416000 .0219228 1.000 -.125406 .208606 8.00 .0576400 .0210441 .968 -.131958 .247238 9.00 .0578400 .0211933 .966 -.126965 .242645 10.00 .0643600 .0209550 .918 -.128333 .257053 11.00 .0643600 .0209550 .918 -.128333 .257053 12.00 .0643600 .0209550 .918 -.128333 .257053
5.00 1.00 .0495600 .0242062 .999 -.124880 .224000 2.00 .0518800 .0256968 .998 -.107810 .211570 3.00 .0494800 .0232923 .999 -.143242 .242202 4.00 .0012600 .0309314 1.000 -.161585 .164105 6.00 .0383000 .0270614 1.000 -.116801 .193401 7.00 .0428600 .0236462 1.000 -.141604 .227324 8.00 .0589000 .0228338 .984 -.147451 .265251 9.00 .0591000 .0229715 .983 -.142760 .260960 10.00 .0656200 .0227517 .952 -.143595 .274835 11.00 .0656200 .0227517 .952 -.143595 .274835
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
12.00 .0656200 .0227517 .952 -.143595 .274835 6.00 1.00 .0112600 .0168221 1.000 -.090227 .112747
2.00 .0135800 .0189042 1.000 -.087675 .114835 3.00 .0111800 .0154781 1.000 -.102918 .125278 4.00 -.0370400 .0255694 1.000 -.179559 .105479 5.00 -.0383000 .0270614 1.000 -.193401 .116801 7.00 .0045600 .0160057 1.000 -.102553 .111673 8.00 .0206000 .0147792 1.000 -.109848 .151048 9.00 .0208000 .0149910 1.000 -.103550 .145150 10.00 .0273200 .0146520 1.000 -.107414 .162054 11.00 .0273200 .0146520 1.000 -.107414 .162054 12.00 .0273200 .0146520 1.000 -.107414 .162054
7.00 1.00 .0067000 .0104786 1.000 -.049974 .063374 2.00 .0090200 .0135716 1.000 -.074381 .092421 3.00 .0066200 .0081481 1.000 -.037518 .050758 4.00 -.0416000 .0219228 1.000 -.208606 .125406 5.00 -.0428600 .0236462 1.000 -.227324 .141604 6.00 -.0045600 .0160057 1.000 -.111673 .102553 8.00 .0160400 .0067264 .989 -.035560 .067640 9.00 .0162400 .0071797 .989 -.029609 .062089 10.00 .0227600 .0064421 .801 -.036479 .081999 11.00 .0227600 .0064421 .801 -.036479 .081999 12.00 .0227600 .0064421 .801 -.036479 .081999
8.00 1.00 -.0093400 .0084879 1.000 -.078660 .059980 2.00 -.0070200 .0121008 1.000 -.111768 .097728 3.00 -.0094200 .0053511 1.000 -.047057 .028217 4.00 -.0576400 .0210441 .968 -.247238 .131958 5.00 -.0589000 .0228338 .984 -.265251 .147451 6.00 -.0206000 .0147792 1.000 -.151048 .109848 7.00 -.0160400 .0067264 .989 -.067640 .035560 9.00 .0002000 .0037136 1.000 -.021514 .021914 10.00 .0067200 .0019348 .818 -.011071 .024511 11.00 .0067200 .0019348 .818 -.011071 .024511 12.00 .0067200 .0019348 .818 -.011071 .024511
9.00 1.00 -.0095400 .0088514 1.000 -.072058 .052978 2.00 -.0072200 .0123586 1.000 -.105285 .090845 3.00 -.0096200 .0059108 1.000 -.043665 .024425 4.00 -.0578400 .0211933 .966 -.242645 .126965 5.00 -.0591000 .0229715 .983 -.260960 .142760 6.00 -.0208000 .0149910 1.000 -.145150 .103550 7.00 -.0162400 .0071797 .989 -.062089 .029609 8.00 -.0002000 .0037136 1.000 -.021914 .021514 10.00 .0065200 .0031698 1.000 -.022628 .035668 11.00 .0065200 .0031698 1.000 -.022628 .035668 12.00 .0065200 .0031698 1.000 -.022628 .035668
10.00 1.00 -.0160600 .0082644 1.000 -.092056 .059936 2.00 -.0137400 .0119451 1.000 -.123583 .096103 3.00 -.0161400 .0049890 .882 -.062017 .029737
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
4.00 -.0643600 .0209550 .918 -.257053 .128333 5.00 -.0656200 .0227517 .952 -.274835 .143595 6.00 -.0273200 .0146520 1.000 -.162054 .107414 7.00 -.0227600 .0064421 .801 -.081999 .036479 8.00 -.0067200 .0019348 .818 -.024511 .011071 9.00 -.0065200 .0031698 1.000 -.035668 .022628 11.00 .0000000 .0000000 . .000000 .000000 12.00 .0000000 .0000000 . .000000 .000000
11.00 1.00 -.0160600 .0082644 1.000 -.092056 .059936 2.00 -.0137400 .0119451 1.000 -.123583 .096103 3.00 -.0161400 .0049890 .882 -.062017 .029737 4.00 -.0643600 .0209550 .918 -.257053 .128333 5.00 -.0656200 .0227517 .952 -.274835 .143595 6.00 -.0273200 .0146520 1.000 -.162054 .107414 7.00 -.0227600 .0064421 .801 -.081999 .036479 8.00 -.0067200 .0019348 .818 -.024511 .011071 9.00 -.0065200 .0031698 1.000 -.035668 .022628 10.00 .0000000 .0000000 . .000000 .000000 12.00 .0000000 .0000000 . .000000 .000000
12.00 1.00 -.0160600 .0082644 1.000 -.092056 .059936 2.00 -.0137400 .0119451 1.000 -.123583 .096103 3.00 -.0161400 .0049890 .882 -.062017 .029737 4.00 -.0643600 .0209550 .918 -.257053 .128333 5.00 -.0656200 .0227517 .952 -.274835 .143595 6.00 -.0273200 .0146520 1.000 -.162054 .107414 7.00 -.0227600 .0064421 .801 -.081999 .036479 8.00 -.0067200 .0019348 .818 -.024511 .011071 9.00 -.0065200 .0031698 1.000 -.035668 .022628 10.00 .0000000 .0000000 . .000000 .000000 11.00 .0000000 .0000000 . .000000 .000000
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
beratkeringx
N 40 Normal Parametersa,,b Mean -2.7369
Std. Deviation .51206 Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .070 Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .680 Asymp. Sig. (2-tailed) .744 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oneway
Test of Homogeneity of Variances Beratkering
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.105 10 44 .000
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
ANOVA
Beratkering
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .000 10 .000 6.228 .000 Within Groups .000 44 .000 Total .000 54 Post Hoc Tests
Multiple Comparisons Beratkering Tamhane
(I) jeniskons
(J) jeniskons
Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1.00 2.00 .16294 .40121 1.000 -1.6704 1.9963
3.00 -.04778 .31242 1.000 -1.7287 1.6331
4.00 -.55485 .29369 .972 -2.3781 1.2684
5.00 -.43530 .32742 .999 -2.0778 1.2072
6.00 -.07298 .29508 1.000 -1.8804 1.7344
7.00 .32173 .33456 1.000 -1.3172 1.9606
8.00 .36976 .37326 1.000 -1.3468 2.0863 2.00 1.00 -.16294 .40121 1.000 -1.9963 1.6704
3.00 -.21072 .31926 1.000 -1.9449 1.5235 4.00 -.71780 .30096 .849 -2.5995 1.1639 5.00 -.59825 .33396 .972 -2.2885 1.0920 6.00 -.23592 .30232 1.000 -2.1015 1.6297 7.00 .15879 .34095 1.000 -1.5252 1.8428 8.00 .20681 .37901 1.000 -1.5416 1.9552
3.00 1.00 .04778 .31242 1.000 -1.6331 1.7287 2.00 .21072 .31926 1.000 -1.5235 1.9449 4.00 -.50708 .16496 .409 -1.3204 .3062 5.00 -.38753 .21946 .969 -1.4074 .6323 6.00 -.02520 .16742 1.000 -.8387 .7883 7.00 .36951 .22996 .989 -.7149 1.4540 8.00 .41753 .28334 .997 -1.0412 1.8763
4.00 1.00 .55485 .29369 .972 -1.2684 2.3781 2.00 .71780 .30096 .849 -1.1639 2.5995 3.00 .50708 .16496 .409 -.3062 1.3204 5.00 .11955 .19186 1.000 -.8929 1.1320 6.00 .48188 .12914 .150 -.1087 1.0724 7.00 .87658 .20379 .144 -.2282 1.9813 8.00 .92461 .26255 .377 -.6482 2.4974
5.00 1.00 .43530 .32742 .999 -1.2072 2.0778 2.00 .59825 .33396 .972 -1.0920 2.2885 3.00 .38753 .21946 .969 -.6323 1.4074 4.00 -.11955 .19186 1.000 -1.1320 .8929 6.00 .36233 .19398 .961 -.6438 1.3684 7.00 .75704 .24997 .372 -.3877 1.9017 8.00 .80506 .29980 .585 -.6429 2.2531
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin
6.00 1.00 .07298 .29508 1.000 -1.7344 1.8804 2.00 .23592 .30232 1.000 -1.6297 2.1015 3.00 .02520 .16742 1.000 -.7883 .8387 4.00 -.48188 .12914 .150 -1.0724 .1087 5.00 -.36233 .19398 .961 -1.3684 .6438 7.00 .39471 .20579 .954 -.7015 1.4910 8.00 .44273 .26410 .990 -1.1155 2.0010
7.00 1.00 -.32173 .33456 1.000 -1.9606 1.3172 2.00 -.15879 .34095 1.000 -1.8428 1.5252 3.00 -.36951 .22996 .989 -1.4540 .7149 4.00 -.87658 .20379 .144 -1.9813 .2282 5.00 -.75704 .24997 .372 -1.9017 .3877 6.00 -.39471 .20579 .954 -1.4910 .7015 8.00 .04802 .30758 1.000 -1.4091 1.5052
8.00 1.00 -.36976 .37326 1.000 -2.0863 1.3468 2.00 -.20681 .37901 1.000 -1.9552 1.5416 3.00 -.41753 .28334 .997 -1.8763 1.0412 4.00 -.92461 .26255 .377 -2.4974 .6482 5.00 -.80506 .29980 .585 -2.2531 .6429 6.00 -.44273 .26410 .990 -2.0010 1.1155 7.00 -.04802 .30758 1.000 -1.5052 1.4091
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro.
Izzatul Muhallilin