Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Mikro

3
Bismillahirrahmanirrahim. Ini sebagian dari kumpulan tugas saya. Semoga bermanfaat. Jangan asal copy dan paste ok. Diharapkannya, dibaca dahulu oleh teman-teman agar transfer ilmunya sampai. Silahkan tinggalkan kritik dan saran ya, terimakasih. :D * Sumber dari kumpulan tugas: Buku buku, internet, pengalaman, tanggapan pribadi dll. Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Mikro Kamis, 15 Oktober 2009 | 06:58 WIB JAKARTA, KOMPAS.com- Permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia bukanlah permasalahan ekonomi makro, melainkan masalah ekonomi mikro. Yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah para insinyur bukan ahli ekonomi. Hal tersebut disampaikan Fauzi Ichsan, Vice President&Economist Standard Chartered. "Tantangan yang ada adalah dalam bidang ekonomi mikro,"ucapnya dia di Jakarta, Rabu (14/10) malam. Permasalahan tersebut, lanjutnya antara lain masalah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan yang menjadi gerbang masuknya devisa asing. Selain itu, kata Fauzi, belum meratanya pembangunan pembangkit tenaga listrik di Indonesia juga menjadi salah satu masalah ekonomi Indonesia yang perlu diperhatikan. Pasalnya listrik merupakan motor penggerak roda perekonomian."Semua itu bisa diatasi oleh para ahli di bidang proyek dan pembangunan," kata dia. Masalah mikro lainnya, lanjut Fauzi adalah masalah pembebasan lahan yang selama ini sering menjadi permasalahan besar antara

description

*@widiastutinurfa via twitter atau Widiastuti Nur Farida via FBBismillahirrahmanirrahim. Dokumen ini berisi mengenai tanggapan saya mengenai masalah ekonomi mikro yang dihadapi Indonesia. Semoga bermanfaat. Jangan asal copy dan paste ok. Diharapkannya, dibaca dahulu oleh teman-teman agar transfer ilmunya sampai. Silahkan tinggalkan kritik dan saran ya, terimakasih. :D *Sumber dari kumpulan tugas yang saya upload: Buku, internet, pengalaman, tanggapan pribadi, tugas dll.*http://honestlyilikefirework.blogspot.com/

Transcript of Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Mikro

Page 1: Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Mikro

Bismillahirrahmanirrahim. Ini sebagian dari kumpulan tugas saya. Semoga bermanfaat. Jangan

asal copy dan paste ok. Diharapkannya, dibaca dahulu oleh teman-teman agar transfer ilmunya

sampai. Silahkan tinggalkan kritik dan saran ya, terimakasih. :D

* Sumber dari kumpulan tugas: Buku buku, internet, pengalaman, tanggapan pribadi dll.

Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Mikro

Kamis, 15 Oktober 2009 | 06:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia bukanlah permasalahan

ekonomi makro, melainkan masalah ekonomi mikro. Yang dapat menyelesaikan permasalahan

tersebut adalah para insinyur bukan ahli ekonomi. Hal tersebut disampaikan Fauzi Ichsan, Vice

President&Economist Standard Chartered. "Tantangan yang ada adalah dalam bidang ekonomi

mikro,"ucapnya dia di Jakarta, Rabu (14/10) malam.

Permasalahan tersebut, lanjutnya antara lain masalah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol

dan pelabuhan yang menjadi gerbang masuknya devisa asing. Selain itu, kata Fauzi, belum

meratanya pembangunan pembangkit tenaga listrik di Indonesia juga menjadi salah satu masalah

ekonomi Indonesia yang perlu diperhatikan. Pasalnya listrik merupakan motor penggerak roda

perekonomian."Semua itu bisa diatasi oleh para ahli di bidang proyek dan pembangunan," kata

dia.

Masalah mikro lainnya, lanjut Fauzi adalah masalah pembebasan lahan yang selama ini sering

menjadi permasalahan besar antara pengembang dan warga. Belum transparannya penggunaan

retribusi pajak juga menjadi salah satu masalah ekonomi yang dihadapi Indonesia. Menurut Fauzi,

permasalahan pembebasan lahan dan retribusi pajak hanya dapat diselesaikan oleh pemerintah

daerah, bukan para menteri yang duduk di pemerintahan.

Fauzi mengatakan, kesemua masalah tersebut harus segera diselesaikan. Para investor terutama

investor asing baru akan menanamkan modalnya jika mendapat kejelasan dari sisi ekonomi.

"Indonesia ini sangat potensial untuk investasi, tapi investor mana yang bersedia menanamkan

modalnya jika sarana dan prasarana belum jelas," tegas Fauzi.

Penulis: RDI | Editor: primus

Page 2: Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Mikro

Sumber:

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/10/15/06585344/

indonesia.hadapi.masalah.ekonomi.mikro

Tanggapan:

Masalah yang di paparkan dari artikel tersebut yaitu masalah ekonomi mikro mengenai

pembangunan, masalah pembebasan lahan, dan belum transparannya penggunaan retribusi

pajak. Ekonomi mikro sebagai pondasi perekonomian jangan sampai dilupakan karena ekonomi

mikro yang stabil dapat digunakan sebagai modal dalam persaingan global. Ekonomi mikro

menjadi cerminan dari kondisi perekonomian dalam negeri yang dapat menjadi daya tarik negara-

negara lain. Maka dari itu, wacana ketiga permasalahan tersebut harus segera dipecahkan.

Salah satu solusi pemerintah untuk mengatasi masalah pembangunan yang dapat

membuat Indonesia menjadi daya tarik negara lain adalah pemerataan. Fakta saat ini,

pembangunan berpusat di jawa. Dimulai dari pemerintahan, penfifikan, ekonomi. Sedangkan

daerah-daerah lain pembangunannya tidak semaju dengan daerah-daerah di Pulau Jawa. Jadi

sampai kapanpun Indonesia tidak akan pernah maju kalau pembangunannya belum merata.

Pemerintah berupaya mengurangi urbanisasi supaya penduduknya merata, tetapi daerah luar

Pulau Jawa tidak dibangun maka tidak salah lagi, banyak penduduk yang kembali lagi ke Pulau

Jawa.

Masalah pembebasan lahanpun tidak kalah pentingnya dengan masalah pemerataan. Hal

tersebut menghambat pembangunan. Dalam hal ini, komunikasi antara pengembang dan warga

harus ditingatkan. Koordinasi yang terorganisasi di pihak pengembang dan warga harus terus

terjalin. Karena disisi lain, warga tidak ingin dirugikan atas terbebasnya lahan mereka.

Belum transparannya penggunaan retribusi pajak dapat menjadi celah dalam

penyalahgunaan dana pajak. Penyalahgunaan dana pajak ini, akan menambah sederetan masalah

baru. Maka dari itu, semestinya pemerintah melaporkan secara berkala. Sehingga rakyatpun tahu,

sejauh mana distribusi retribusi pajak kembali kepada rakyat.