INDONESIA BERDAYA - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/34844/2/Fajrul Munawir - Indonesia...

i

INDONESIA BERDAYA Kiprah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam

dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (25.04.2019)

ii

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

•Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbulsecara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelahsuatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpamengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuanperaturanperundang-undangan.(Pasal1ayat[1]).

•PenciptaatauPemegangHakCiptasebagaimanadimaksuddalamPasal8memilikihakekonomiuntukmelakukan:a.penerbitanCiptaan;b.PenggandaanCiptaandalamsegalabentuknya; c. penerjemahanCiptaan; d. pengadaptasian,pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan; e.Pendistribusian Ciptaan atau salinannya; f. pertunjukanCiptaan; g. Pengumuman Ciptaan; h. KomunikasiCiptaan;dani.penyewaanCiptaan.(Pasal9ayat[1]).

•Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpaizin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukanpelanggaranhakekonomiPenciptasebagaimanadimaksuddalamPasal9ayat(1)hurufa,hurufb,hurufe,dan/atauhuruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidanadenganpidanapenjarapalinglama4(empat)tahundan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00(satumiliarrupiah).(Pasal113ayat[3]).

•Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentukpembajakan,dipidanadenganpidanapenjarapalinglama10(sepuluh)tahundan/ataupidanadendapalingbanyakRp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). (Pasal 113ayat[4]).


iii

INDONESIA BERDAYA Kiprah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam

dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa

Siti SyamsiyatunPajar Hatma Indra Jaya

Azis Muslim Ahmad Izudin

Siti Aminah M. Fajrul Munawir


iv

KatalogDalamTerbitan(KDT)

© ProdiPengembanganMasyarakatIslam Indonesia Berdaya Kiprah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa/Yogyakarta:SamudraBiru&PodiPMI,2018. x+168hlm.;15,5x23cm ISBN:

I.Sosial II.Masyarakat III.BerdayaIV.JudulHak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutipataumemperbanyaksebagianatauseluruhisibukuinidalambentukapapun,tanpaizintertulisdaripenerbit.Penulis :SitiSyamsiyatun,AhmadIzudin,AzisMuslim,PajarHatmaIndraJaya,SitiAminah,M.FajrulMunawwirEditor :AhmadIzudin DesignCover:SamudraBiruLayouter :AminSB

CetakanI,Desember2018

DiterbitkanOleh:Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Jl.MarsdaAdisucipto,Yogyakarta

Bekerjasamadengan:Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI)Jln.JomblanganGg.OntosenoBlokBNo.15RT12RW30BanguntapanBantulDaerahIstimewaYogyakarta55198e-mail:[email protected]/www.cetakbuku.bizPhone:0813-2752-4748


v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,kamihunjuksyukurkepadaAllahSWTyangtelahmemberikan kenikmatan Iman dan Islam.Atas kenikmatantersebut diberikan pula kekuatanhati dan pikiran jernih sehinggadapatmenyelesaikanbukuantologi inidenganbaik.Shalawatdansalam semoga selalu tercurahkan kepadaNabiMuhammad SAW,ataskeharibannyadansyafa’atnya,kitamasihberadadalamnuansahatiyangpenuhcinta,terutamacintakepadasesamaumatmanusia.

Untaianidedangagasanyangtertuangdalamtiapbait‘kataperkata’menjadikekuatanbagiperkembangan ilmupengetahuan.Luasnya hamparan ilmu pengetahuan yang penuh makna tetapada batasnya jika digali. Begitu pula dengan hasil yang tertuangdalambukuantologiini.adabanyakkelemahandankesalahan,baiksecarateknismaupunnonteknis, tentusajamengiringisetiapbaityang tersusun. Entah yang bersifat tuangan ide maupun gagasanyang teruntai setiap baris, kalimat, paragraf, dan wacana yangdikembangkan.Untukmembangunketelitiandikemudianhari,tentuharapanparapenulismelaluigoresanpenayangtertuangdalambukuantologiini,sangatditunggukritikdansarannyayangmembangunbagi siapapun pembacanya. Dengan kritik dan saran konstruktiftentudapatmembangunnarasibaruuntuktetapberkontribusibagiperkembanganilmupengetahuandimasamendatang.

Dalampenyusunanbukuantologi ini tentusajamelibatkanberbagai unsur dan pihak terkait. Atas dasar keterbatasan yangpara penulismaka rasa ucapan terima kasih tak terhingga kepadasiapapunyangmembantuprosespenyusunanakhirdraftnaskahini.Paranarasumberpenelitian,mahasiswayangmencaridatalapangan,


vi

kolega,danlainnya,kamihaturkanberibukataucapanterimakasih.Semoga buku antologi yang berjudul “Indonesia Berdaya: KiprahProdi Pengembangan Masyarakat Islam untuk MenyelesaikanPersoalanBangsa”inidapatdijadikandandisusunkembalisehinggamenjadikaryatulisyangbermanfaat.Tentusaja‘katamanfaat’tidakhanyaselesaipadatulisan.Harusadapembaharuandanformatbaruyangdisusununtukkemudiandikirimkepadastakeholders negeriinisehingga dapat digunakan sebagai rencana intervensi dan desainkebijakan.

Namun, format lain juga perlu disusun kembali. Pasalnya,outputdanharapandariluaranbukuantologiinitidaklainadalahpublikasiilmiah.Berbicarapublikasi,sudahbarangtentu,yangpalingmendesakadalahdapatditerbitkan.Selainkewajibankamisebagaidosen, publikasi pula dapatmenjadikan kita orang yang dikenangolehsejarah.PramoedyaAnantaToerpernahberkata,“Orangbolehpandaisetinggilangit,tapiselamaiatidakmenulismakaakanhilandariperadabandansejarah,karenamenulisadalahuntukkeabadian”.Begituuntaiankatayangpenuhmaknatersebut.Untukitu,harapanpara penulis capaian dari buku antologi ini dapat dimanfaatkansebaikmungkin.Semoga!

Yogyakarta,Desember2018


vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar vDaftar Isi vii

Nilai Strategis Prodi Pengembangan Masyarakat Islam untuk Indonesia Berdaya di Era DisrupsiSiti Syamsiyatun

1

Sekolah “Tukang” Pemberdayaan MasyarakatPajar Hatma Indra Jaya

19

Efektivitas Praktikum Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (Prodi PMI) dalam Mengatasi Masalah di MasyarakatAzis Muslim

41

Kegiatan Penelitian dan Menjadi Pembelajar Aktif untuk Masyarakat BerdayaAhmad Izudin

61

Ekoliterasi: Gerakan Nyata Pemberdayaan Masyarakat di DIY-JatengSiti Aminah

83

Ta’wil Ayat-Ayat Pengembangan Masyarakat dalam al-Qur’anM. Fajrul Munawir

107

Indeks Biografi Penulis


“Pengetahuan tidak akan ada artinya jika tidak dilakukan”


Ta’wil Ayat-Ayat Pengembangan Masyarakat dalam al-Qur’an

M. Fajrul Munawir

“Posisi al-Qur’an adalah merupakan pedoman hidup pertama dan utama bagi setiap muslim yang dimotori oleh Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yang diamanahi al-

Qur’an untuk disebarkan isinya kepada umat manusia. ”

PendahuluanTulisaninimembahasayat-ayatal-Qur’anyangsinergidanin

linedenganisupengembanganmasyarakat.Denganpendekatanta’wilayat,penulismencobamengkaitkankhitabayatyangkadangkalabersifatkhusus (khas) dan lokal, diterjemahkan ke dalam situasi kekinian;ketikaayat-ayatmasihterasakemuthlakannya,dimemuqayyadkannyadalam kajian yang relevan dengan pengembanganmasyarakat. Inibentuk ijtihad penulis mencoba memberi makna baru terhadapayat-ayat al-Qur’an tanpamenghilangkanmakna fundamentalnya.Pemilihanistilahta’wildalamjuduldiatasbertujuanagarayat-ayatal-Qur’anbenar-benarmampudidekatkansedekatmungkindengandenyutnadibidanggarapanpengembanganmasyarakat.Ta’wil itusendiri bisa bermakna tafsir atau menjelaskan (ma’luf, 1986: 21),tetapi juga bisa bermakna mengalihkan pengertian ayat ke dalampemahaman yang sesuai dengan rasio (al-Suyuthi,1979:1, 173)1.

1 Lihat, www.sarjanaku.com. Dalam persoalan ta’wil (dan tamsil ataumetafora),QuraishShihabmenjelaskanhalitusebagaicaraulamatafsirmembantumenyelesaikanpersoalanpersoalankeagamaanyangbelumterselesaikandenganpendekatantafsir.Iamenyebutbeberapaulamayangmempeloporidankemudiandisusul ulama lain yang melakukan tradisi ta’wil, mulai dari al-Jahiz (w.225



106 Indonesia Berdaya: Kiprah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa

Tetapidalamtulisaninipenulissebisamungkinakanmemberikanpengertianyangtidakjauhdanmasihrelevandengantafsirayatitusendiri(ta’wildekat:al-ta’wil al-qarib).

Menurut pandangan penulis bahwa pengembanganmasyarakat sinonim dengan dakwah bil hal atau dakwah dengankarya nyata, maka sangat banyak Ayat-ayat al-Qur’an yangberbicara soal pengembangan masyarakat baik secara langsungmaupun tidak. Tetapi dalam kajian ini, penulis menyajikan ayat-ayat al-Qur’an secara acak tidak berdasarkan urutan turunnya;hal mana biasa dilakukan penulis ketika menafsirkan ayat secaratematik (mawdu’iy)2.Meskipundemikian, antara satu ayatdenganayatyanglainnyasangatterkaitsecarasinergisdenganepistemologipengembanganmasyarakatitusendiri.

Inilah sisi kemukjizatan al-Qur’an yangdahuludisinggungolehAbdullahDarrazdalamal-Naba’ al-Azimsebagaimanadikutipoleh M. Quraish Shihab dalam buku Membumikan Al-Qur’an(Shihab, 1997: 16) dimana cahaya kemukjizatan al-Qur’an tidakakan habis dinikmati oleh jutaan umat muslim para pembaca al-Qur’antidakterkecualisetiappenulismelakukantafsirbir ra’ydalamtulisan tulisan terdahulu selalu menadapatkan nur dan zilal sertai’jaznya, demikian juga saat penulis akan dan tengah menungkantulisan ini, mencoba melakukan ta’wil ayat dalam perspektifpengembanganmasyarakatIslam,penulisdisuguhicahayaal-Qur’anmelaluiuntaianayat-ayatnyayangsecaramenakjubkanmelakukanmunasabah (hubungankesesuaian) ayat satudenganyang laindanmemberita’wildalambidangyangsedangpenulistuangkan.

Berikutadalahsajiankajianyangpenulishantarkandihadapanpembaca; sebuah kajian sangat awal (warming up) dari the grand designrisetyanginsyaAllahakanpenulislakukanterhadapayat-ayat

H/868M) laluIbnQutaibah(w276H/889M)hinggaal-Syatibi,MuhammadAbduh,RasyidRidhodanBintal-Syathi’.

2 Di dalammetode tafsir tematik (mawdu’iy), penafsirmengakomodirayat-ayat al-Qur’an secara tematik sesuai dengan tema yang hendak dicaripenyelesaiannya yang salah satu caranya dengan menyusun ayat-ayatnyaberdasarkanpengurutanataswaktuturunnya;yangturunlewihawaldiletakkanpadapembahasanpertamadandemikianseterusnya.(al-Farmawiy).


M. Fajrul Munawir

107Indonesia Berdaya: Kiprah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa

al-Qur’anyangberbicaratentangdakwah;pemberdayaanmasyarakatdan peran perempuan dalam berdakwah dan pemberdayaan yangdirekamdalamal-Qur’andenganmenggunakanberbagaipendekatandengan berharap akan diperoleh tafsir baru tentang dakwah danpemberdaan masyarakat sehingga bisa membererikan kontribusibagiepistemologidakawahdanpemberdayaanmasyarakatdalamal-Qur’ankontemporer.

Pengembangan Masyarakat Sebagai Gerakan PerubahanDalam pandangan penulis, pengembangan masyarakat

merupakangerakanperubahandidalammasyarakatyangdilakukanoleh siapapun baik individu maupun kelompok yang bernamapemberdaya masyarakat, pendamping masyarakat, fasilitatorpemberdayaan,lembagaswadayamasyarakat,dinassosial,organisasikemasyarakatan,organisasikeagamaan,organisasikemanusiaandanapapun itunamanyayangbertujuan terwujudnyamasyarakatyangberubahdari keadaanbelumberdayakepada masyarakatberdaya,darimasyarakatyangbelumsadardanbelummengertiakanpotensiyangdimilikikepadamasyarakatyangmengertiakanpotensiyangdimiliki.

Sebagai entitas muslim, penulis melihat bahwa sejarahpemberdayaanmasyarakatdimulaidarisejarahdakwahfasepertamaNabiMuhammadsawdiMakkahhinggamasakejayaanIslamawal(fajr al-Islam) di Madinah. Dakwah dan pemberdayaan memilikibanyakkesamaanvisidanmisinyadalamhalmenjadikanmasyarakatmemiliki jalan dan kehidupan yang lebih baik dan lebih berdaya.Dalam istilah yang biasa diungkapkan oleh para penceramah dankhatib bahwa orientasi dakwah Rasulullah saw dikenal denganjargonmembawaumatdarijalankegelapankepadacahaya.

Jadi,Rasulullahsawmerupakanda’iyangpertamadanjugaaktor utama pemberdayaan umat yang pertama dalam perspektifpandanganmuslim.Katalaindalampemberdayaanbisaditerjemahkandengan penyadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat.Penyadaran akankemampuanyangdimiliki olehmasyarakat yang




tidakmerekasadarikecualikalauadaoranglainyangmemberitahu;meminjamistilahself disclosurenya(penyingkapandiri)JosephLuthdanHarryInghamyangdikutipBermawyMunthedkk(BermawyMunthe et. al, 2009: 65-67) dimana dalam manusia terdapat the blind area(wilayahbuta)yangharusdisingkapolehoranglainagartidakadalagiareatersembunyididalamdirimanusiasehinggabisamembuakadiriselebar-lebarnyauntuksiapmenerimasaran,kritikan,masukanoranglainuntukdiajakmajubersama,sadarpotensidiridanmenjadiberdaya.Oranglainitulahyangdisebutsebagaifasilitator,mediatordanpemberdayamasyarakat.

Penulis melihat bahwa Rasulullah saw telah melakukanpenyadaran kepada masyarakat kafir Quraish tentang dekadensimoralmerekayanglakukansertakemusyrikanyangsedangmerekaagungkan seperti penyembahan berhala denganmengajakmerekakepada agama tauhid yaitu Islam, mengajak mereka menyadaribahwa laki-laki dan perempuan adalah sama kedudukannya dimataAllahdanmemilikihakdanperanyangsamauntukberperandan lalu dimulyakan (adil gender) tanpa melihat jenis kelamin(sex), menyadarkan mereka tentang tingginya nilai akhkaq muliadihadapanAllahtanpamemandangsuku.

Padasisi lain,posisial-Qur’anadalahmerupakanpedomanhiduppertamadanutamabagisetiapmuslimyangdimotoriolehNabi Muhammad saw sebagai Nabi yang diamanahi al-Qur’anuntukdisebarkanisinyakepadaumatmanusia.Praktekpenyadaranmasyarakat akan potensi diri mereka oleh Rasulullah saw adalahsebagai tafsir terhadap kemujmalan ayat-ayat al-Qur’an. Makasesungguhnyakonseppokokdakwahdanpemberdayaanmasyarakatmenjadi tema-tema pokok kajian dalam al-Qur’an karena secaragrand designbahwaal-Qur’anmengajarkanmanusiauntukmenjadimanusia ataumemanusiakanmanusia yaitumenjadi khalifah ataupemimpindimukabumiiniatasmakhlukyanglain.

Istilah“perubahan”secaragamblangtermaktubkandidalamal-Qur’ansuratal-Ra’d:11Allahswtberfirman:


M. Fajrul Munawir


11. “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalumengikutinyabergiliran,dimukadandibelakangnya,merekamenjaganya atas perintahAllah. SesungguhnyaAllah tidakmerubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubahkeadaanyangadapadadirimerekasendiri.DanapabilaAllahmenghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka takadayangdapatmenolaknya;dansekali-kalitakadapelindungbagimerekaselainDia”

Ayatdiatasmemberikantantangankepadamasyarakat(kaum)untukmerubahdirimerekakearahyanglebihbaik.Perubahankearahyanglebihbaikbisadilakukanapabilaadaaktoryangmenginisiasiprogram-programyangrealistisdanbisadijalankandalamberbagaiaspek seperti ekonomi, sosial, keagamaan, atau tentangkelestarianlingkungansekitar.Aktordalamkontekpengembanganmasyarakatadalah para pendamping dan fasilitator yang mendampingi danmenfasilitasiberbagaiperubahandanmimpiyangdinginkanbersama(masyarakat)gunamerubahkeadaanmenjadilebihbaik.

Halyangmenarikdalamkontenayatdi atasadalahbahwamanusiadituntutuntukaktifdandinamisdalammenjalanikehidupanini, bergerak dan berusaha tanpa henti, melakukan evalusai danmuhasabah.Tetapiadaaktorperubahanyangtidakbolehdilupakanadalah malaikat yang berperan sebagai pengawas manusia dalamberaktifitas. Hadirnya malaikat di seputar manusia dimaksudkanagarmanusiaselalumawasdiridalammengisikehidupandiduniaini.Malaikatdalamta’wilpenulisadalahperanorang-orangsekitaryang tidak boleh diabaikan dalam memacu dan mempengaruhimunculnya perubahan dalam masyarakat. Sedangkan di atas itusemua, suatukaumdankomunitasharusmeletakkan segalaupayaperubahan hanya kepada Allah swt sang Creator dan penciptaalamsemestaini.Hikmahyangbisadipetikadalahkewajibansuatukaumyangtelahberubahkepadakemajuandankeberhasilanharus

ۥله خلنفه نن وم نه يدي بين ن م ت ب عق ونههۦمه ۥينفظه ر من

أ نن هٱم نلل إللٱ راد

أ إوذا ه من ه س نفه

أ ب ما وا ه غي يه حت م قون ب ما ه غي يه للهٱل ب م قون

مردله وءافل سه نۥ مم لهه وما ه ون نوالۦده م

كن ونٱ۞وما نه م ؤن نمه ل من هه نن م قة رن ف كه ن م نفر ل فلون كفة وا نفره ل

ف وا تفقهه ل فة ينٱطائ لنل إ وا رجعه ذا إ من مهه قون وا ره هنذ لعول من ه من لههون ينذره

ما نفب م ة ٱرحن يظلل اغل نتفظ كه ولون من تلهه للنقلنبٱل نفض واف ك ل حون نن ٱم فه وعن من هه نن فرنٱع تغن سن ف من رنهه وشاو من ر ٱلهه من

ذالن فإ لع تفتوكن ٱعزمن نلل للٱإ ب يٱيه توك نمه ل

تعينهٱو سن وا ٱب ٱولصبن ة لصلو للع يةإ عيٱإونهالكب ش لنخ

ها ي

أ ينٱي وال ٱءامنه وا تعينه سن ٱب ٱولصبن ة نلصلو نلصٱمعللٱإ ب

نٱف ب صن هوا وله

أ صب مٱكما لنعزن ن لٱم لر سه من نهه

كأ من لهه ل ج تعن تسن ول فهلن غ بل نهار ن م ساعة ل إ وا يلنبثه لمن ن و هوعده ي ما ن ون ير م يون

ل إ لكه هن مهٱيه ونٱلنقون قه س لنف




dikembalikan kepadaAllah swt yang sesungguhnyamerubah danmenciptakansegalakebaikan

Ayatdiatassecaraimplisitmenuntutperansangkreatordaninisiatoryangbernama“fasilitatorpemberdayaan”untukmelakukangerakanpenyadaranmasyarakat;gerakanmendampingidanmenggalipotensidansumberdayamasyarakatsekaligussumberdayaalamdisekitarnya.Karenaperandanpengaruhnyayangsangatbesardalammendampingimasyarakat,makamerekaparacalonfasilitatorharusmenimba ilmu sebanyak mungkin baik teori-teori dalam literaturmaupun praktikum di masyarakat dan di lembaga pemberdayaanmasyarakat. Sering melakukan magang di lembaga pemberdayaangunamenambahjamterbangdanpengalamansebelumbenar-benarterjundimasyarakat.

Terkaitdengankewajibandantuntutanparacalonfasilitatormasyarakatuntukmendalamiilmuilmuyangterkaitsebelumterjundi masyarakat untuk melakukan gerakan penyadaran masyarakatadalahapayangdifirmankanAllahswtdalamQSal-Tawbah:122:

122.Tidaksepatutnyabagimukmininitupergisemuanya(kemedanperang).Mengapatidakpergidaritiap-tiapgolongandi antara mereka beberapa orang untuk memperdalampengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberiperingatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembalikepadanya,supayamerekaitudapatmenjagadirinya

Ayatdi atas secara tektualberbicara soalkondisimaraknyapeperangan (al-ghazawa) yang terjadi dimasaRasulullah saw.Didalam ayat tersebut secara tegas Allah memperingatkan kepadaRasulullah saw dan kaum mukminin untuk membagi tugas danperan di dalam masyarakat. Kaetika mayoritas kaum musliminberangkat kemedan perang, hendaknya ada beberapa orang yangtidak berperang melainkan pergi menimba ilmu dengan harapan











ها ي







M. Fajrul Munawir


merekaakanmemberiwarnadanpringatankepadakaummusliminyang sedang berperang melawan orang-orang kafir saat merekakembalikemedanperang.

Ayat iniseolahmenuntutdidalamsebuahmasyarakatatausuatu kaum tentang hadirnya orang-orang yang memiliki tugaskhusus “memberi peringatan” atau lebih tepatnya dalam bahasapemberdayaanmasyarakat“memberipenyadaran”ditengahorang-orangyangberadadalamkeadaanberperangdimanakondisimentalfisik,pikirandansegalanyaberadapadatitikyangserbakurangstabil,kontrolemosikurangbaikdanseterusnya.

Dalam tafsir pemberdayaan masyarakat, bahwa komunitasyangmendalami“al-din”yangberfungsimemberiperingankepadapasukanyangkembalidarimedanpeperanganbisadimaknaidenganparapendampingdanfasilitatormasyarakatyangdituntutmendalamiilmu-ilmu yang diperlukan guna melakukan pendampingan danfasilitasiyangdalamayatdisebut“al-din”.

Al-dindidalamayatberfungsidiartikansebagai ilmuetika,moralyangadadalamsyariatyangberfungsisebagaipedomanhidupagarterhindardarietikayangamoralpascaperang.Sedangkanmakna“al-din” dalam kontek pemberdayaan masyarakat kontemporeradalah“serangkaian ilmuberupa teori2pemberdayaanmasyarakat,danpraktikumpemberdayaanmasyarakat”

Jadiseorangpengembangmasyarakatdikaitkandenganayatdiatasharusmenimbailmusebanyak-banyaknyaagarketikanantikembalikemasyarakatmampuberperanmendampingimasyarakatmendesain bersama program-program pemberdayaan sehinggamencapai masyarakat yang berdaya dinamis dan terus menerusmelakukanpembaharuankarenaperansekelompokkomunitasyangtafaqquh fiddinataukaumterdidikterpelajar.

Kelompokpendampingmasyarakatdituntutmemilikibanyakilmubaikteorimaupunpraktek,Salahsatuhalyangwajibmerekapunyaadalahsikapkepemimpinanmerekadimasyarakatyangharuspenuhkebijaksanaandankedewasaandanpenuhkehangatan.Selalumengedepankanmusyawarahdalammenyelesaikansetiapprogram




dan persoalan. Berkaitan dengan hal itu, al-Qur’an secara tegasberbicara soal pentingnya sikap lemah lembut dan musyawarahdalam menyelesaikan masalah di tengah-tengah masyarakat danumat.

AllahswtberfirmandalamQSAliImran159

159.Makadisebabkan rahmatdariAllah-lahkamuberlakulemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikapkeraslagiberhatikasar,tentulahmerekamenjauhkandiridarisekelilingmu.Karena itumaafkanlahmereka,mohonkanlahampun bagimereka, dan bermusyawaratlah denganmerekadalamurusanitu.Kemudianapabilakamutelahmembulatkantekad, maka bertawakkallah kepada Allah. SesungguhnyaAllahmenyukaiorang-orangyangbertawakkalkepada-Nya

Dalam ayat diatasAllah swt tegaskan bahwa berakhlaqnyaRasulullahsawyangsangatmuliadenganperangianayayanglembuttersebutterjadidisebabkankarenaAllahlahjua.JadiinipenegasankepadamanusiabahwadibalikkelembutanRasulullahsawdalammenghadapimasyarakatMakkahdanMadinah,adaAllahswtyangmentaqdirkanitusemua.

Pelajaranlainyangpentingdalamayatdiatasadalahbahwasyaratuntamakesuksesanseorangda’iataupendampingmasyarakatadalah akhlaq mulia dengan bersikap lemah lembut, memaafkan,sertamemohonkanampununtukmereka.

Selain itu kunci sukses bermasyarakat dan mendampingimasyarakat adalah memegang teguh prinsip musyawarah dalammenyelesaikan segala urusan kemasyarakatan karena di dalammusyawarahitu,selainmanfaatmusyawarahitusendirilebihmudahmenemukan solusinya, juga terdapat arti akan penghargaan ataskemampuanoranglain(masyarakat);Hikmahlainnyayangharuskitapahamiadalahmenatahatidanpikiranuntukselalumenyadarisikap











ها ي







M. Fajrul Munawir


pasrahatautawakkalpadaAllahdalammemulaidanmeyelesaikantugasdimasyarakat

Di dalam pemberdayaan masyarakat terdapat orang orangyang akan diberdayakan sehingga masyarakat menyadari akanpotensimereka dan kemapuanmereka untuk selanjutnyamenjadimasyarakat yang mandiri, kreatif dan tidak tegantung kepadaorang lain.Merekamampumengevaluasi dirimereka sendiri danmampumenentukanmasadepanmereka.Masyarakatdalambahasadakwahadalahsasarandakwahatauobyekdakwah(mad’u).Dalamtartaran pengembangan masyarakat, masyarakat adalah menuutama pemberdayaan. Masyarakat secara de facto memiliki hatitetapiseringkalihatinyatertutupuntuk“memikirkan”denganjernihtentangkemajuan,kesiksesan,keberdayaandanseterusnya;memilikimata tetapi belum bisa “melihat” dan menentukan masa depanmereka yang lebih baik; memiliki telinga tetapi pendengarannyabelum “mendengar” hal-hal yang sesungguhnya bermanfaat bagihidupnyadanmasyarakatsekitarsertaumatmanusia.Kondisidansitausisepertiinibanyakterdapatditengah-tengahmasyarakatbaikpedesaanmaupunperkotaandinegeraberkembangsepertiIndonesia.Fenomena seperti ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagiparapendampinguntukmenjadikanmereka“berfikir,melihatdanmendengar”sehinggapadaakhirnyamerekasecaramandirimemilikiketajaman dalam hal berpikir, mendengar dan malihat tentangkeberdayaan dan kemandirian dan keberfungsian peran manusiasebagaikhalifahdimukabumiinisecaramaksimal.

Proses membuka mata dan telinga masyarakat bukanperkara yang sederhana dan mudah. Cara masuk dan membukajalur di tengah-tengah masyarakat dampingan juga tidak mudah.Dibutuhkancaradankeahliantaertentuagarmasyarakat langsungmenerima kehadiran dan niat baik kita. Salah satu modal dalammemulai dakwah dan pemberdayaaan masyarakat yang diajarkanal-Qur’anajarkanadalahsoalkesabaran.HaltersebutsebagaimanatercantumdalamQS.Al-Baqarah2:ayat45danayat153:




2. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dansesungguhnyayangdemikianitusungguhberat,kecualibagiorang-orangyangkhusyu´

153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar danshalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah besertaorang-orangyangsabar

Dua ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allahkepada orang yang beriman agar menjadikan kesabaran sebagaipenolongdalammenghadapiberbagaiujiandanproblemkehidupandisampingsolat.Tindakkesabaranmerupakanhalyangberatdamsulit sehinggaapabila seseorangmampubersabardalamberibadahkepadaAllah,niscayaiaakanmendapatkankeuntunganyangbesaryaitukebersamaanAllah.

Dalamkontekpengembanganmasyarakat,tindakankesabaranadalahkuncisuksesdalammemberdayakanmasyarakat.Dalamsifatsabarterkandungdidalamnyaunsurkeberanian,kegigihan,keuletan,tidakmudahmengeluh, tidakmudahpatah arang,perlahan tetapipasti dan unsur-unsur positif lainnya (Munawir, 2005: ). Sifat iniapabiladimilikiolehpengembangmasyarakatdanditerapkandalammemberdayakan masyarakat sudah pasti akan berdampak positifbagikeberhasilpengembanganmasyarakattersebut.

Masyarakat adalah sekelompak manusia yang memilikiberbagaimacam karakter dan sifat, berbagai tingkat keahlian danpengalaman,levelkependidikandanprofesi.Keragamaninimenjaditantangan dan kendala yang harus dihadapi oleh pendampingmasyarakat. Dalam bahasa al-Qur’an, mereka disebut sebagaiorang-orang yang khusyu’ pilihan Allah. Para pelaku sabar dalampandanganAllah adalahmemilikiderajat yang sangat tinggi yangdalamkedudukannyasejajardengansolat.Didalamal-Qur’anparapelakusabarkedudukannyadisejajarkandenganparaRasulullahdan











ها ي
















ها ي







M. Fajrul Munawir


Nabiullah.Hal tersebut sebagaimanafirmanAllah sawdalamQSal-Ahqaf:35:

35. Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yangmempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabardan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagimereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkankepadamereka(merasa)seolah-olahtidaktinggal(didunia)melainkansesaatpadasianghari.(Inilah)suatupelajaranyangcukup,makatidakdibinasakanmelainkankaumyangfasik

Ayat di atas menunjukkan bahwa para Rasulullah yangmemiliki keteguhan hati(‘ulul azmi’) dijadikan sebagai contohdan standarmutu tertinggi prilaku sabar; teruji kesabaranmerekadalam menghadapi pembangkangan dan perlawanan kaumnyamasing-masing para kafirin, munafiqin, serta murtaddin. ParapendampingmasyarakatdanpengembangmasyarakatharusmenirudanmencontohkesabaranparaRasulullahdalammemberdayakanmasyarakat. Salah satu contoh kesabaran yang ditunjukkan olehNabiMuhammadsawmisalnya,ketikabeliauberdakwahdiMakkahditentang habis-habisan oleh kaum kafir Quraish; ditertawakan,dicemooh, dimushi, diludahi, dilempari batu, dikhianati, bahkandikejar-kejarhendakdibunuh.

Dalamkontekpemberdayaanmasyarakatsaatini,meskipunkontek dan situasinya berbeda jauh dengan zaman Rasulullahsaw, tetapi aspek kesabaran tetap saja menjadi pilar fundamentalkesuksesansebuaahdakwahpemberdayaan.Dalamkontekini,yanghendakpenulistekankanpesanmoralnyaadalahbahwadisiniajaranRasulullahsawtetaprelevandanuniversalmeskipunsosiokulturnyaberbeda. Pendamping masyarakat yang sabar siap menghadapiberbagaipenolakan,cemoohan,danbahkanancamanyangmungkinditermiamasyarakatdampingannya;pendampingmasyarakatyang











ها ي









sabarakanlulusmenghadapiujiantersebutdanmampumembawamasyarakatyangtangguh,berdaya,dansadarakanpotensidirinya;pendampingmasyarakatyangsepertiitumewarisisifatsifatkenabiandantermasukhambayangkhusyu’dimataRab-Nya.

Pemberdayaan Masyarakat sebagai Praktek Ajaran Islam tentang al-Ta’awun ala al-Birr wa al-Taqwa

Di dalam al-Qur’an terdapat ayat yang merupakan pilarutama pemberdayaan masyarakat, yaitu dalam al-Qur’an surat al-Maidahayat2yangberbunyi:

2.Haiorang-orangyangberiman,janganlahkamumelanggarsyi´ar-syi´arAllah,danjanganmelanggarkehormatanbulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatanghad-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)mengganggu orang-orang yang mengunjungi BaitullahsedangmerekamencarikurniadankeridhaandariTuhannyadan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, makabolehlah berburu.Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangikamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Danbertakwalah kamu kepadaAllah, sesungguhnyaAllah amatberatsiksa-Nya

Ayatdi atasberbicara seputarpelaksanaan ibadahhajidanaturan-aturannya.Tetapiperhatianpenulisfokuspadaakhirayatdiatas yaitu perintahAllah untuk tolongmenolongdalamkebaikan

ها ي

أ ين ٱ ي ئر لذ ٱءامنوا ل تلوا شع هر ٱول للذ له ٱول لرام ٱ لشذ د

ئد ٱول ني لقل ب هم لرام ٱ ليت ٱول ءام ن رذ يبتغون فضلا م إوذا حللتم ف ناا ٱورضو ن يرمنذكم شن ل و صطادوا

ان وو أ ن

وكم عن وتعاونوا لع لرام ٱ لمسجد ٱصد ن تعتدوا ٱن لذ ٱو لب قو

ثم ٱول تعاونوا لع ٱو لعدون ٱو ل قوا ٱ تذ ٱإنذ للذ لعقاب ٱشديد للذ

وجوهكم وبل لبذ ٱ۞لذيس وا ن تولكنذ لمغرب ٱو لمشق ٱن ول

لبذ ٱ ٱمن ءامن ب ئكة ٱو ألخر ٱ لوم ٱو للذ ٱو لكتب ٱو لمل ن نلذبي حب ه لمال ٱوءات بن ٱو لمسكني ٱو لتم ٱو لقرب ٱذو ۦلع

بيل ٱ ائلني ٱو لسذ واب ٱوف لسذ وام لر ة ٱون لو ة ٱوءات لصذ كو لموفون ٱو لزذ

و هدوا بين ٱبعهدهم إذا ع ساء ٱف لصذاء ٱو لأ ذ س ٱوحني لضذ

لأ

ئك ولين ٱن و صد لذ ئك هم وا ول

لمتذقون ٱون


M. Fajrul Munawir


dan ketaqwaan. “tolong menolong” dalam “kebaikan” dan “taqwa”inline dengan pengembangan masyarakat yang bertujuan untukmenolongmenyadarkanmereka akanpotensi yangdimilikidalamhal-hal yang baik tentu saja. Inti dari pengembangan masyarakatadalah “saling tolong menolong masyarakat dalam menyadarkanmerekaakanpotensi-potensikebaikanyangadapadadirimereka,alamsekitar,dankehidupanmereka”.Salingtolongmenolongdanmenguatkansatusamalain,memberikanevaluasi,kritik,sarandankebaikanmasyarakatdanumatolehpemberdayamasyarakatadalahpilarutamapengembanganmasyarakat.Kata“ta’awunsangatsentralposisinyadalamkonseppengembanganmasyarakat.

Jadi terdapat tiga kata kunci (key word) pemberdayaanmasyarakatyangsecaraeksplisitdinyatakandalamal-Qur’anadalah“ta’awun”ataumenolong,“al-birr”ataukebaikan,dan“al-taqwa”atauketaqwaan.Inilahajaranintidalampraktikpemberdayaanmasyarakatyangsecaranofrmatifdanjauhharitelahdipublishal-Qur’an,yaitumenolongmasyarakatdalamhalkebaikandanketaqwaan.

Kata al-Birr dan Taqwa dalam pandangan al-Qur’andidudukkanpadakedudukanyangsama.Kebaikandanketaqwaandalamta’wilpenulismemilikinilaiyangsama-samaluarbiasabagusnyadimataAllah;Taqwasebagaimanadalamberbagaipengertiansyara’adalahmenjalankanperintahAllahdanmenjauhilarang-larangNya.Sedangkanal-birratauditerjemahkandengankebaikaninilahyangkemudian oleh al-Qur’an dielaborasi sebagimana yang termaktubdalamal-Qur’ansuratal-Baqarahayat177:

ها ي

أ ين ٱ ي ئر لذ ٱءامنوا ل تلوا شع هر ٱول للذ له ٱول لرام ٱ لشذ د

ئد ٱول ني لقل ب هم لرام ٱ ليت ٱول ءام ن رذ يبتغون فضلا م إوذا حللتم ف ناا ٱورضو ن يرمنذكم شن ل و صطادوا

ان وو أ ن

وكم عن وتعاونوا لع لرام ٱ لمسجد ٱصد ن تعتدوا ٱن لذ ٱو لب قو

ثم ٱول تعاونوا لع ٱو لعدون ٱو ل قوا ٱ تذ ٱإنذ للذ لعقاب ٱشديد للذ

وجوهكم وبل لبذ ٱ۞لذيس وا ن تولكنذ لمغرب ٱو لمشق ٱن ول

لبذ ٱ ٱمن ءامن ب ئكة ٱو ألخر ٱ لوم ٱو للذ ٱو لكتب ٱو لمل ن نلذبي حب ه لمال ٱوءات بن ٱو لمسكني ٱو لتم ٱو لقرب ٱذو ۦلع

بيل ٱ ائلني ٱو لسذ واب ٱوف لسذ وام لر ة ٱون لو ة ٱوءات لصذ كو لموفون ٱو لزذ

و هدوا بين ٱبعهدهم إذا ع ساء ٱف لصذاء ٱو لأ ذ س ٱوحني لضذ

لأ

ئك ولين ٱن و صد لذ ئك هم وا ول

لمتذقون ٱون




177. Bukanlahmenghadapkanwajahmu ke arah timur danbaratitusuatukebajikan,akantetapisesungguhnyakebajikanitu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,kitab-kitab,nabi-nabidanmemberikanhartayangdicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orangmiskin,musafir (yangmemerlukan pertolongan) danorang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)hambasahaya,mendirikanshalat,danmenunaikanzakat;danorang-orang yangmenepati janjinya apabila ia berjanji, danorang-orangyangsabardalamkesempitan,penderitaandandalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar(imannya);danmerekaitulahorang-orangyangbertakwa

Ayat di atas menjelaskan bahwa “al-birr” adalah akumulasidari keimanan, keislaman; dan akhlaq dalam satu paket utuh dantidak terpisah pisah; keimanan kepada Allah swt, para malaikat,kitab-kitab, para nabi diikuti dengan tindakan nyata bersedekahdanempatisosialkepadaorangterdekatsekitarnyadanorang-orangyang membutuhkan, lalu mendirikan solat, zakat, menepati janji,serta menghiasai dengan akhlaq sabar. Ayat di atas menegaskanbahwa sedekahmendapatkanperhatian yangpaling tinggi setelahkeimanan.Jadidengandemikiandikaitkandenganpengembanganmasyarakat,makaposisinyasangat terhormatdimataAllahkarenaia (praktek pengembangan masyarakat) adalah refleksi nyata daribesedekah kepada masyarakat dalam bentuk program-programpenyadaran,pengkapasitasandanpemberdayaan.

Al-birr jika ditakwil menunjukkan pada kebaikan yangparipurna yang mengakomodir dimensi ilahiyah vertical dandimensi sosialhorizontal sertadimensi spiritual yangmemadukanestetikailahiyahdansosialsecarabersamaanyangdalamparadigmaBuyaHamkasebagaitasawufmodern(Hamka).Dalampandanganpenulis,kinerjapengembanganmasyarakatadalahwujuddarial-birrdalamkontekssekarang,karenadidalamnyamencakupketigaaspektersebut: ilahiyah-sosial-spiritual. Melakukan proses penyadaranmasyarakat akan penanganan sampah dan tentang pemanfaatanbarang limbah sampah misalnya,3 menjadi sesuatu yang bernilai

3 DiYogyakartadanditempatlainnyadiIndonesia,marakterjadigerakanpenyadaranpemanfaanlimbahsampahrumahtanggamenjadibernilaiekonomisetelahdipisahkandandidaurulangmenjadibarang-barangyangmulti fungsi.


M. Fajrul Munawir


kesehatan lingkungan dan sosial-ekonomi adalah wujud darikeimanankepadaAllah,paramalaikat, paraRasulNya,dankitab-kitabNya;adalahwujuddarimendirikan‘solatyangsesungguhnya’(berdampak munculnya pencegahan terjadinya kekejian dankemungkaran;tanha an al-fakhsya’ wa al-munkar),bersedekahpadamasyaraka; danadalahpraktikdaribertasawwufkarenadidalammelakukan pemberdayaan masyarakat tersebut terdapat praktikunsurkesabaran.

Menurutanalisispenulis,ayatdiatassangatmecengangkandanmenakjubkan(unsurkemukjizatanal-Qur’an)bagipembacanyaterutama yang terkait skala prioritas ayat. Setelah ayat tersebutmenguraikantentangunsurkeimanan,pernyataanberikutnyayangmenjadi titik tekan di sini adalah empati sosial-ekonomi (dalamkonteksayatdiatas)terhadaptetanggaterdekatdankerabatsebelumtuntutan mendidirikan solat benar-benar harus dikedepankandandiutamakan.Paradigmaskalaprioritas ini yang seringoverlapdengan praktek kerislaman masyarakat muslim. Ini yang harussegeradikoreksidandiluruskan.SekalilagiinimenujukkanbahwaAllahswtsangatmemerintahkanhambanyauntukterlebihdahulumelakukan tindakan dan aksi sosial ekonomi dengan redaksi “wa atul mala ala hubbihi...”barukemudianpraktiksolatyangjugasaratdengannilaiempatisosialkemasyarakatan.

Halinisemakinmemberikandukungani’tiqodiyyah(rasayakindanpercaradiri)bahwapengembanganmasyarakatmenjadiprioritasutama dan pertama dalam vis msisi kehidupan ini. Pemberdayayang linier dengan visi al-Qur’an adalah yang pemberdaya yangmemiliki visi keummatan dan kepentingan masyarakat di atassegalanya. Pengembanagan masyarakat yang bervisi keummatanbisadimasukkankedalamkaukus“warosatul anbiya”atauprwarisvisimisidakwahkenabian.AdalahRasulullahyaituNabiMuhmammadsawyangsangatmencintaidanmenyayangiumatnyadiatascintanyakepadakeluarganya;beliaumendedikasikanhidupnyauntukumat;beliausimpando’amustabanyauntuksyafaatummmatnya;danbeliaututup kahidupannya dengan tetap memikirkan umatnya, ummati Masyarakat menyebut dengan bank sampah; atau ada yang menyebut sedekahsampah.




ummati, ummati.....!!!.JadiRasulullahsawadalahfigurpemberdayamasyarakat yang sudah tidak perlu lagi diragukan kredibilitasnyaterhadapmasyarakatdanyangpatutditauladaniolehumatmanusiadimanapun dan kapanpun berada. Beliau adalah pelaku ta’awun ala al-birr wa al-taqwayangutamadimasyarakat;beliaulahjawaradalam kebaikan dan ketaqwaan yang oleh Allah disebuat sebagai“almuttaqun”dipenghujungayat177tersebutdiatas.

Penutup Kajian tentang ta’wil ayat-ayat pengembangan masyarakat

diatasbarumemasukifaseyangsangatawalsekali;barumemasukietapepertamakajian.Masihbanyakayat-ayat lainnyayangbelumpenulis tuangkan karena keterbatasan waktu dan kebutuhanpragmatisdalam tulisan ini.Namundemikian, kajian awaldi atastelah memberikan banyak hikmah dan manfaat terutama terkaitdenganpraktekpengembanganmasyarakatyangberlandaskanayat-ayatal-Qur’an.Padaawalkajianta’wilayat-ayatpengembanganini,sudahbanyak“ikan”yangdidapat.SatuhalyangperludigarisbawahiadalahbahwapraktekpengembanganmasyarakatsangatQur’anidanIslamimeskipuntanpaembel-embelatasnamaIslam,karenasetiaplangkahpemberdayaanselaludilandasiolehayat-ayatal-Qur’an.

Istilah-istilah penting yang match secara menakjubkanlahirmelaluipendekatan ta’wil.Walaupunkajian inimasih sangatawal,namunberhasilmelahirkanistilah-istilahpentingyangsecaraharmonis bersinggungan langsung antara ayat yang melangitdan pengembangan masyarakat yang membumi. Beberapa istilahpengembanganmasyarakatyangbermunculandalamta’wilal-Qur’ansepertihalnya: ayat tagyir (perubahan)denganvisipengembanganmasyarakat yang merupakan gerakan perubahan; ayat tuntutanbagi sebagian kelompokmengkhususkandiri tidak berperangdanber“tafaqquh fiddin” (mendalami agama untuk berperan sebagaipemberiperingatan)dengantuntutanbagikomunitaspengembangdan pemberdaya masyarakat untuk belajar memberdayakanmasyarakatsebelumbenar-benarterjundimasayarkat;ayatanjurandantuntunanmanusiauntukber“ta’awun”(salingmembantu)dalam


M. Fajrul Munawir


“al-birr,dan“al-taqwa”dengancore valuepengembanganmasyarakatyangberkiprahdalamhalpenyadaranmasyarakatakanpotensiyangdimilikingat.

Tulisansederhanainidalampandangandanharapanpenulisbisamenjadi pembuka lahirnya tulisan-tulisan selanjutnya denganconcernyangsamayaitu“ta’wilayat-ayatpengembanganmasyarakatdalam al-Qur’an” sehingga akan memunculkan ta’wil ayat yangkomprehensip yang menyuguhkan dialektika normatif-Qur’anidenganpraktekdakwahdanpengembanganmasyarakat.

ReferensiAbdulHafidzDasuki(dkk.).(1990).Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Al-Madinah al-Munawwarah: Mujamma’ al-Malik Fahd liTiba’ahal-Mushafal-Syarif&DepagRI.

Abd al-Hayyi al-Farmawi. (1977). al-Bidayah fi al-Tafsir al-Mawdhu’iy: Dirasah Manhajiyah Mawdhu’iyyah. t.tp:Mathba’ahal-Hadlarahal-Islamiyyah.

Bermawy Munthe dkk,. (2007). Sukses di Perguruan Tinggi.Yogyakarta:SukaPress.

M.QuraisShihab.(1997).Membumikan al-Qur’an,Bandung:Mizan.

M.FajrulMunawir.(2005).Konsep Sabar dalam al-Qur’an, Pendekatan Tafsir Tematik,.Yogyakarta:THPress.

Louis Ma’luf. (1986). al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam Beirut:Daral-Masyriq.


Boigrafi Penulis

Siti Syamsiyatun

SitiSyamsiyatunadalahdosendiprodiPengembanganMasyarakatIslamUINSunanKalijagadansaatinidipercayasebagaiDirekturIndonesianConsortiumforReligiousStudies(ICRCS),Yogyakarta.Gelar Strata-1 diraihnya dari IAIN Sunan Kalijaga. MelanjutnyastudimasternyadiMcGillUniversity,Montreal,Kanadatahun1998padabidangIslamic Studies.Judultesismasternya“Al-ShahrastaniontheShi’iDoctrineofImama:AnAnalysisoftheViewsExpressedinHisWorksofAl-Milal wa al-Nihal and Nihayatul Iqdam fi ‘Ilmi al-Kalam”.SitiSyamsiyatunselanjutnyamenyelesaikanprogramdok-toraldalambidangpolitikdariMonashUniversity,Australia,denganjuduldisertasi“ServingYoungIslamicWomen:TheDynamicoftheDevelopment of Gender Discourse in Nasyiatul Aisyiyah 1965-2005”. Sebagai seorang akademisi ada banyak pernghargaan danbeasiswayangtelahdiraihnya.Aktivitaskegiataninternasionalpunsudahbanyakdilalui,buku-buku,danbeberapakaryayangtereksposdijurnalinternasionaldapatdijumpai.FokuskajianSitiSyamsiyatunmenyoal isuIslamdanGender.Dapatdihubungidialamate-mailsiti.syamsiyatun@gmail.com.

Pajar Hatma Indra Jaya

PajarHatma Indra Jaya ataudikenal dengan sapaan ‘Pajar’ adalahKetua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (2015-2019). Pajarmenyelesaikan studi strata-1 dariUniversitas Sebelas


126

Maret (UNS) Solo, studi master dan doktoralnya di UniversitasGajahMada(UGM)Yogyakarta.Mulaidaristrata-1hinggadok-tormengambilbidangstudiyangsama,yakniSosiologi.Adabanyakkarya yang dapat djumpaimulai dari jurnal bereputasi dan buku-bukuyangberhubungandenganbidangkeilmuanyang selama iniditekuninya. Di tempatnya mengabdi sebagai akademisinya, PajarmengampumatakuliahAnalisisMasalahSosial.Iasangatpercayabahwatujuanbelajarilmusosialtidaksekedarmendiskripsikanataumembongkar realitasmasyarakat, namunyangpentingmelakukanintervensi terhadapnya.Dengandemikianmerumuskanmodel in-tervensi-pengembanganmasyarakatyangidealmenjadiprioritasnya.Dapatdihubungidialamate-mailpapinmbantul@gmail.com.

Azis Muslim

Azis Muslim adalah dosen di prodi Pengembangan MasyarakatIslamUINSunanKalijagadanpenggagas‘SodaqohSampah’bagimasyarakatditempattinggalnya,DusunPakem,DesaTamanmar-tani,Kalasan,Sleman.Sebagaiseorangakademisi,tindakannyatadimasyarakatyangmempopulerkan‘SodaqohSampah’,sudahbanyakdesa-desalainyangmengadopsipemikirannya.Menyelesaikanstudistrata-1dariIAINSunanKalijaga,studimasternyadariUniversitasNegeriYogyakarta (UNY),dan studidoktoralnyadariUniversitasSebelasMaret(UNS)Solo.Ditempatpengabadiannyasebagaiaka-demisi,saatinimengampumatakuliahMetodologiPengembanganMasyarakat.Adapunkarya-karyanyadapatdijumpaidimediapub-likasi jurnal (nasionalmaupun internasional)[email protected].

Ahmad Izudin

Ahmad Izudin adalah dosen di Prodi PengembanganMasyarakatIslamUINSunanKalijaga.Bidangkeilmuanyangsedangditekunisaatiniadalahkebijakansosialdanpemberdayaanmasyarakat.Me-milihbidangkeilmuaninididorongketikamengambilmasterpadabidang ilmu Social Work diUIN SunanKalijaga. Sebagai seorang


127

akademisi, karya-karyanya baik sebagai penulis maupun editordapat ditemukan di dalam bentuk buku, jurnal (nasionalmaupuninternasional),opinisuratkabar,majalahdanlainnya.Adapunbukupenuh yang sudah ditulisnya berjudul; (1)Gerakan Sosial Petani:Pola, Strategi, danTantangandiTengahModernitas (Yogyakarta:SamudraBiru,2017),(2)PerencanaanKebijakanSosial(Yogyakar-ta:SamudraBiru,2018).Untukmemberikansarandankritikdapatmenghubungiemail:[email protected].

Siti Aminah

SitiAminahadalahdosendiProdiPengembanganMasyarakatIslamUIN SunanKalijaga dan pengagasTBMDelima.Menyelesaikanstrata-1danmasternyadariUINSunanKalijagapadabidangstudiSocial Work.Sebagaiakademisi,sudahbanyakkarya-karyayangdapatdijumpaidijurnal-jurnal.Selainsebagaiakademisi,Aminahsapaan-nya, aktif terlibat diFatayyatNUBantul denganmempopulerkangerakanekoliterasiPeKa(PembalutKain)kebeberapalembagapen-didikan non formal, seperti PondokPesantren [email protected].

M. Fajrul Munawir

M.FajrulMunawirlahirdiKediri9April1970.Adalahdosenal-Qur’andanHadisdiProdiPengembanganMasyarakatIslamUINSunanKalijaga.MenyelesaikanS1dariFakultasUshuluddinIAINSunanAmpelSurabaya JurusanTafsirHadis tamat 1995,S2dariIAINAlaudinUjungPandangJurusanIslamicStudies.Saatinise-dangmenyelesaikanprogramdoktordiUINSunanKalijagapadabidangStudial-Qur’an.Sebagaiakademisiadabanyakkaryayangsudahditerbitkanbaikjurnalmaupunbuku.Dapatdihubungidiala-mate-mailfajrulmunawir@gmail.com.


128Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (25.04.2019)

INDONESIA BERDAYA - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/34844/2/Fajrul Munawir - Indonesia...

Documents

Transcript of INDONESIA BERDAYA - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/34844/2/Fajrul Munawir - Indonesia...