Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa...

188
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project Paket Pembelajaran Dan Penilaian Unit Code: BSDC - 0159 Menemukan dan Memperbaiki Kesalahan Pada PLC Dasar Dalam Sistem

Transcript of Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa...

Page 1: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Indonesia Australia Partnership for Skills DevelopmentBatam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran Dan Penilaian

Unit Code: BSDC - 0159

Menemukan dan Memperbaiki Kesalahan Pada PLC Dasar Dalam Sistem

(Diagnose and Rectify Faults in Basic PLC Based Systems)(18 February 2002)

Page 2: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini.....................................................................1Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1Definisi.........................................................................................................................1Berapa Lama Mencapai Kompetensi...........................................................................2Simbol..........................................................................................................................2Terminologi..................................................................................................................2

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................6Peran Pelatih................................................................................................................6Strategi Penyajian........................................................................................................6Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................6Peraturan.....................................................................................................................7Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan..........................................7

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................8Judul Unit.....................................................................................................................8Deskripsi Unit...............................................................................................................8Kemampuan Awal........................................................................................................8Sub-Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja...................................................................8Variabel........................................................................................................................9Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.....................................................................10Konteks Penilaian......................................................................................................10Aspek Penting dalam Pengujian................................................................................10Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................11Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................11Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....11

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................12A Rencana Materi..................................................................................................12B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................14C Materi Pendukang Untuk Pelatih........................................................................20

Lembar Informasi...........................................................................................21Tugas.............................................................................................................72Transparansi..................................................................................................79

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.....................................................................................124Apa yang dimaksud dengan penilaian?...................................................................124Apakah yang kita maksud dengan kompeten?........................................................124Pengakuan Kompetensi Pengakuan kemampuan yang dimiliki..............................124Kualifikasi penilai......................................................................................................124Ujian yang disarankan..............................................................................................125Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk..........................................................128Lembar Penilaian.....................................................................................................129

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 3: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Daftar Isi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 4: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman iniBuku pedoman ini menggunakan pelatihan yang berdasar kompetensi untuk mengajar keterampilan ditempat kerja. Pelatihan berdasar standar kompetensi yakni suatu cara yang secara Nasional sudah disepakati tentang penyampalan ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas khusus. Penekanan utama adalah tentang apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dalam mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting tentang pelatihan berdasar kompetensi ini adalah fokusnya terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.

Pelatih harus menyusun semua kegiatannya sesuai dengan: kebutuhan peserta pelatihan persyaratan-persyaratan organisasi waktu yang tersedia untuk pelatihan situasi pelatihan.

Strategi penyampaian sudah disiapkan oleh pelatih untuk mengajar peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi standar kompetensi.

Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang diberikan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk menggunakan pengetahuan mereka, pengalaman contoh-contoh lokal dan produk-produk industri untuk menerapkan materinnya atau mengembangkan sumber-sumber yang mereka miliki, agar dapat memastikan relevansi pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & BerhitungAmbil bagian untuk melaksanakan pekerjaan kursus yang efektif untuk memenuhi kompetensi sesuai dengan tingkat lietrasi dan numerasi berikut:

Literasi Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.

Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian

Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam kontek umum dan bisa diprediksi dan dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

DefinisiDalam bahan pelatihan ini, seseorang yang berkeinginan untuk mencapai kompetensi disebut sebagai trainee. Dalam sistem pelatihan di tempat anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang yang mengajarkan kompetensi ini disebut sebagai trainer. Dalam sistem pelatihan di tempat anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 5: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai KompetensiDibawah pelatihan yang berdasarkan kepada kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian kepada kompetensi/keahlian, bukan pencapain kepada pemenuhan persyaratan untuk waktu tertentu, sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memakan waktu yang berbeda untuk menjadi ahli dalam suatu keterampilan khusus.

SimbolDalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol:

Simbol Keterangan

HO Handout (pegangan) untuk peserta

OHTOverhead Transparan dari informasi yang ditransfer pada chalkboard atau flipchart untuk peserta.

Penilaian TugasPenilaian untuk tugas yang harus diselesaikan

Tugas Tugas atau aktivitas yang harus diselesaikan.

TerminologiAkses dan EquityMengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.

PenilaianProses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang berkualitas dalam kerangka kerja dengan persetujuan secara Nasional.

PenilaiSeseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh indutri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.

KompetenMampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Pelatihan yang Berdasarkan KompetensiPelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur unjuk kerja terhadap standar yang sudah ditetapkan.

Aspek Penting PenilaianMenerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan penilaian.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 6: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 1 Pengantar

Kontek PenilaianMenetapkan dimana, bagaimana dan dengan apa metode penilaian akan dilakukan.

DefinisiDalam materi pelatihan ini, seseorang yang berusaha mencapai kompetensi dianggap sebagai peserta pelatihan. Dalam situasi pelatihan orang tersebut mungkin dianggap sebagai seorang murid, seorang yang belajar atau seorang peserta. Pada kondisi yang sama, seseorang yang mengajar kompetensi ini dianggap sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan, orang ini mungkin dianggap sebagai seorang guru, penasehat, fasilitator atau supervisor.

ElemenKeterampilan-ketrampilan, yang mendukung sebuah unit kompetensi.

Pedoman BuktiIni adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit harus dinilai.

FairTidak merugikan para kandidat tertentu.

FleksibelMengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam suatu sistem yang berdasarkan kepada kompetensi.

Penyajian Formatif

Ini merupakan tugas-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.

Kompetensi Utama

Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja pekerjaan. ini meliputi mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisir ide-ide dan informasi, mengkomunikasikan ide-ide dan informasi merencanakan dan mengorganisir aktivitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide dan

teknik-teknik matematis.

Kompetensi-kompetensi in digolongkan kedalam 4 tingkat yang berbeda.

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana memberikan pelatihan terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan tempat pelatihan institusi/organisasi yang bersangkutan.

Kaitan dengan Unit Lain

Menerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi sepenuhnya yang ditetapkan oleh industri. Memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai bersama.

Standar Kompetensi NasionalCara menyatakan keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan serta standar-standar untuk kerja yang dibutuhkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 7: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 1 Pengantar

Kriteria KinerjaKriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapal kompetensi dalam suatu unit.

Batas Perbedaan Variabel

Rincian batas perbedaan kontek yang mungkin diterapkan pada suatu unit khusus.

Dapat Dipercaya

Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh kontek dan seluruh peserta pelatihan.

Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC — Recognition of Current Competence)

Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)

Pengakuan Terhadap Pembelajaran Utama (RPL — Recognition of Prior Learning)Pengakuan terhadap pembelajaran utama atau pengakuan terhadap kompetensi utama seseorang yang telah dicapainya. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang berkaitan dengan industri standar kompetensi tap dapat juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)

Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapal kompetensi utama

Tingkat Karakteristik

1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada pemeriksaan rutin kemajuan oleh supervisor.

2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan meningkatkan otonomi -personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Memikul aktivitas-aktivitas yang komplek dan non-rutin, yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Penilaian SummatifPenilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.

Peserta Pelatihan atau siswaOrang yang menerima pelatihan.

Pelatih atau guruOrang yang memberikan pelatihan.

Ketrampilan dan Pengetahuan PenunjangMendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil pada tingkat yang telah ditetapkan

Penggambaran UnitSuatu gambaran umum tentang standar kompetensi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 8: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 1 Pengantar

ValiditasPenilaian pada bukti dan kriteria yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang sama dan penilai yang berbeda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 9: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran PelatihSalah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja dengan menggunakan kompetensi ini dalam melatih peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilan anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?

Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?

Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek? Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan

pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan dalam melakukan pekerjaan mereka secara tepat?

Apakah anda menyadari Iingkungan situasi industri dimana dalam kompetensi ini mungkin diterapkan?

Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan peserta pelatihan yang dibutuhkan membaca dan menulis serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam ukuran standar ini?

Sudahkan anda pertimbangkan issue-issue akses dan equity dalam merencanakan penyampaian program pelatihan?

Strategi PenyajianBatas perbedaan aktivitas pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi:

tugas-tugas praktis proyek-proyek dan tugas-tugas study kasus pengajaran video dan referensi aktivitas kelompok permainan peran dan simulasi.

Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang cocok untuk kompetensi yang diajarkan, situasi dan kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek pada pekerjaan tidak memungkinkan, maka beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi IniRuang kelas yang cukup untuk penyampaian terhadap peserta pelatihan, papan tulis, projector, Iayar proyektor, flip chart, dokument flip chart.

PeraturanPerhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi anda operasi, dan yakinkan bahwa trainee dapat mengikutinya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 10: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahanSumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:

Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan

Judul: Programmable Controllers 1

Pengarang: North Metropolitan College of Tafe

Western Australia Department of Training

Penerbit: North Metropolitan College of Tafe

Tanggal terbit:

Tempat terbit: Australia

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 11: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSIDalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan dan bimbingan bagi peserta pelatihan atau siswa agar dapat:

mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan mengecek kemajuan peserta pelatihan meyakinkan bahwa semua elemen dan kriteria kinerja telah dimasukkan

dalam pelatihan dan penilaian

Judul UnitMenemukan dan memperbaiki kesalahan pada PLC dasar dalam sistem

Deskripsi UnitUnit ini merupakan unit dasar yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar PLC dan aplikasinya di industri.

Unit ini merupakan unit pengenalan, yang mana ditujukan untuk membantu personal yang bekerja untuk pemeliharaan dengan memahami Programmable Logic Controller (PLC) dan aplikasinya di industri dan bagaimana mencari kesalahan dalam rangkaian PLC sederhana.

Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut:

Pengetahuan dan keterampilan dasar sistem Digital.

Sub-Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Elemen Kriteria Unjuk Kerja

1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan bagian komponen, dan operasi PLC sederhana.

1.1 Diagram blok PLC digambarkan dan fungsi setiap komponen dijelaskan.

1.2 Tiga dasar siklus scanning dituliskan dan setiap siklus dijelaskan.

1.3 Metode mengatasi problem Response time dijelaskan, dengan menggunakan timing diagram.

1.4 Evolusi kontrol industrial dari relays sampai PLC didiskusi, keuntungan penting PLC.

2.0 Menginterpretasi ladder diagram dan menampilkan pemrograman PLC sederhana.

2.1 Instruksi I/O dasar – Load, Load Not, Out, Out Not digunakan dalam aplikasi sederhana.

2.2 Penggunaan Latch, Timers, One-shots, Master Control dan Shift Registers digunakan dalam aplikasi sederhana.

2.3 Akuisisi dan perpindahan data ditampilkan menggunakan perintah yang relevan.

2.4 Fungsi Mathematik digunakan pada aplikasi sederhana.

2.5 Penerapan sistem bilangan dan Aljabar boole PLCs dipalikasikan untuk aplikasi sederhana.

3.0 Menghubungkan input dan output

3.1 Rangkaian input khusus DC dan AC diuji coba secara rinci, meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 12: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Elemen Kriteria Unjuk Kerjaperalatan ke rangkaian, ke PLC.

dijumpai di industri lokal.

3.2 Rangkaian output relay dan transistor diuji coba secara rinci, meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal.

Variabel

Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor seperti industri manufaktur, transportasi, pemindahan/pengurusan barang, pertambangan, kemiliteran, dan pelayanan industri-industri.

Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan ;

Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem PLC dasar.

Tersedia alat keselamatan dan kesehatan kerja .

Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.

Arti istilah-istilah yang digunakan :

(a) Gangguan: Gangguan/kesalahan yang umum terjadi di lingkungan industri.

(b) Diagnosis: Ditekankan pada pendekatan yang logis untuk menemukan gangguan .

(c) Komponen dan Rangkaian: Yang digunakan sesuai dengan kebutuhan industri lokal maupun standar internasional

(d). Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dan tidak terbatas pada :

Pemakaian pakaian yang cocok Bahaya penggunaan arus listrik AC Pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 13: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok

Untuk mendemonstrasikan kompetensi, bukti ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada bidang ini:

Dasar PLC Komponen PLC - Input relay; Utilitas relay internal; Penghitung;

Timer; relay output; Penyimpan data. Program Scanning – Pengujian status input, eksekusi program,

pembaharuan status output. Waktu Tanggap – input, eksekusi, output. Waktu Tanggap berhubungan dengan fungsi pulsa stretch, fungsi

interupsi.

Ladder diagram dan pemrograman PLC sederhana Relay – sebagai saklar elektromagnetik. PLC sebagai pengganti relay. Interpretasi ladder diagram. Dasar instruksi I/O – Load, Load Not, Out, Out Not – aplikasinya. Register PLC– bagaimana data disimpan dalam register. Latch, Timer, One-shot, Pengendali master dan Register geser –

aplikasinya. Akuisisi dan pemindahan data. Fungsi matematika. Sistem bilangan dan Matematika Boolean aplikasinya di PLC.

Rangkaian Input dan output PLC. Rangkaian input DC dan AC dan aplikasinya. Rangkaian output Relay dan transistor dan aplikasinya.

Konteks PenilaianUnit kompetensi ini penilaiannya dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan atau pada tempat bekerja di Industri. Penilaian disyaratkan meliputi penilaian unjuk kerja pada kemampuan praktek dan penilaian pokok-pokok pengetahuan menggunakan beberapa metoda penilaian.

Aspek Penting dalam PengujianAspek-aspek Penting dalam Penilaian

Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan komponen dan sistem rangkaian (sirkit), tetapi hal ini juga tergantung kebutuhan pada sektor industri yang terkait. Program pelatihan pra-kejuruan kemungkinan dibutuhkan bagi semua sektor industri.

Yang meliputi:

1. Unit ini diharapkan secara ideal ada keterkaitan dan merupakan cakupan terintegrasi antara teori dan praktik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 14: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 3 Standar Kompetensi

2. Penekanan diharapkan lebih pada aplikasi praktek

3. Aplikasi diharapkan terkait dengan lingkup perbaikan/pemeliharaan pada industri elektronika

4. Alat ukur untuk pengujian diharapkan ada kesamaan dengan yang digunakan di industri.

Keterkaitan dengan Unit LainUnit ini merupakan unit dasar yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk dapat bekerja di industri yang menggunakan sistem PLC. Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan dan dilakukan penilaian karena ada hubungan dengan unit lain (system pengendali, kontrol mesin, dsb.).

Agar dapat mencapai persyaratan pelatihan unit ini, perlu berhati-hati dalam pengembangan pelatihan ini. Untuk pelatihan pra-kejuruan secara umum lembaga pelatihan harus menyediakan program pelatihan yang dapat mencakup semua industri, jadi bukan hanya untuk satu sektor industri saja. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus perlu diupayakan pelatihan khusus pula, agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini

KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI

TINGKAT KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI

TINGKAT

Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi

2 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika

2

Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi

2 Memecahkan Masalah 2

Merencanakan dan Mengorganisir Aktivitas-aktivitas

2 Menggunakan Teknologi 2

Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok

2 .

Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini

Tingkat Karakteristik1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada

pemeriksaan rutin kemajuan oleh supervisor.

2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan meningkatkan otonomi -personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Memikul - aktivitas aktivitas yang komplex dan non-rutin, yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 15: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Rencana MateriCatatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam

standar kompetensi.

2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan bagian komponen, dan operasi PLC sederhana.

1.1 Diagram blok PLC dan fungsi setiap komponen.

1.2 Tiga dasar siklus scanning

1.3 Metode mengatasi problem Response time, dengan menggunakan timing diagram.

1.4 Evolusi kontrol industrial dari relays sampai PLC didiskusi, keuntungan penting PLC.

Pengenalan dan latar belakang mengapa dibutuhkan PLC di industri

Penjelasan Blok diagram dan komponen

Siklus scanning Tanggapan waktu pada

proses scan Evolusi kontrol industri dan

penggunaan PLC sebagai penganti sistem relay

Presentasi Penjelasan Diskusi Tanya

jawab Praktik

Pegangan peserta

OHT Task

2 Menginterpretasi ladder diagram dan menampilkan pemrograman PLC sederhana

2.1 Instruksi I/O dasar – Load, Load Not, Out, Out Not dan aplikasi sederhana.

2.2 Penggunaan Latch, Timers, One-shots, Master Control dan Shift Registers dan aplikasi sederhana.

2.3 Akuisisi dan perpindahan data menggunakan perintah yang relevan.

2.4 Penggunaan fungsi Mathematik pada aplikasi sederhana.

Penjelasan Instruksi dasar PLC: Instruksi I/O dasar – Load, Load

Not, Out, Out Not Latch, Timers, One-shots, Master

Control dan Shift Registers Instruksi akuisisi dan perpindahan

data fungsi Mathematik Penerapan sistem bilangan dan

Aljabar boole

Presentasi Penjelasan Diskusi Tanya

jawab Praktik

Pegangan peserta

OHT Task

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 16: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

2.5 Penerapan sistem bilangan dan Aljabar boole untuk aplikasi sederhana.

3 Menghubungkan input dan output peralatan ke rangkaian, ke PLC

3.1 Uji coba rangkaian input khusus DC dan AC, meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal.

3.2 Uji coba rangkaian output relay dan transistor, meliputi hub. pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal

Penjelasan rangkaian input dan output PLC:

rangkaian input khusus DC dan AC

rangkaian output relay dan transistor

Presentasi Penjelasan Diskusi Tanya

jawab Praktik

Pegangan peserta

OHT Task

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 17: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar KompetensiSesi ini menampilkan pegangan, tugas / praktek dan transparansi yang berkaitan dengan standar kompetensi.

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang harus dimiliki peserta?

Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?

1.1 Diagram blok PLC dan fungsi setiap komponen.

Trainer menjelaskan digram blok PLC dan fungsi setiap komponen dan contoh sederhana.

Diskusi tentang komparasi antara fungsi tubuh dengan fungsi PLC

HO 1 .

OHT 1

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 1

1.2 Tiga dasar siklus scanning Trainer memberikan gambaran tentang tiga dasar siklus scanning, mendikusikannya dan memberikan contoh proses scan pada ladder diagram.

HO 2

OHT 2

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 2

1.3 Metode mengatasi problem Response time, dengan menggunakan timing

Trainer menjelaskan problem sehubungan dengan response time dan cara mengatasi problem tersebut, serta mendiskusikannya

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 18: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang harus dimiliki peserta?

Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?

diagram. HO 3 – 5

OHT 3 – 6

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 3

1.4 Evolusi kontrol industrial dari relays sampai PLC, dan keuntungan penting PLC .

Trainer menjelaskan penggunaan relay pada kontrol industri dan pengantian system tersebut dengan PLC, dan mendiskusikannya dalam memberikan contoh aplikasinya.

HO 6,7

OHT 7,8.

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 4

2.1 Instruksi I/O dasar – Load, Load Not, Out, Out Not dan aplikasi sederhana.

Trainer menjelaskan instruksi I/O dasar – Load, Load Not, Out, Out Not dan mendiskusikan dalam menjelaskan aplikasi sederhana

HO 8 – 10

OHT 9,10

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 19: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang harus dimiliki peserta?

Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?

Tugas 5

2.2 Penggunaan Latch, Timers, One-shots, Master Control dan Shift Registers dan aplikasi sederhana.

Trainer menjelaskan Penggunaan Latch, Timers, One-shots, Master Control dan Shift Registers dan mendiskusikan dalam menjelaskan aplikasi sederhana

HO 11 – 34

OHT 11 – 31

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 6 – 11

2.3 Akuisisi dan perpindahan data menggunakan perintah yang relevan.

.

Trainer menguraikan prinsip dan mendiskusikan kerja akuisisi dan perpindahan data menggunakan perintah yang relevan, dan memberikan contoh sederhana

HO 35 – 37

OHT 32,33

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 12

2.4 Penggunaan fungsi Mathematik pada aplikasi sederhana.

Trainer menjelaskan penggunaan fungsi Mathematik pada aplikasi sederhana dan mendiskusikan dalam memberikan contoh ladder diagram.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 20: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang harus dimiliki peserta?

Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?

HO 38 – 40

OHT 34,35

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 13

2.5 Penerapan sistem bilangan dan Aljabar boole untuk aplikasi sederhana

Trainer menjelaskan penerapan sistem bilangan dan Aljabar boole untuk aplikasi sederhana dan mendiskusikannya dalam memberikan contoh sederhana.

HO 41 – 43

OHT 36 – 38

Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan.

Tugas 14

3.1 Uji coba rangkaian input khusus DC dan AC, meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal.

Trainer menjelaskan bagaimana membuatan rangkaian dan menguji coba rangkaian input khusus DC dan AC, meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal dan mendiskusikannya dalam memberikan contoh.

HO 44 – 47

OHT 39 – 41

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 21: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang harus dimiliki peserta?

Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?

. Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 15

3.2 Uji coba rangkaian output relay dan transistor, meliputi hub. pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal

Trainer menjelaskan bagaimana membuatan rangkaian dan menguji coba rangkaian output relay dan transistor, meliputi hub. pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal dan mendiskusikannya dalam memberikan contoh.

HO 48 – 51

OHT 42 – 45

. Peserta diberi tugas /sesi praktek untuk menyelesaikan

Tugas 16

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 22: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukang Untuk Pelatih

C Materi Pendukang Untuk PelatihBahan penunjang bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:

1. Handout (pegangan): Merupakan pegangan siswa yang berisi teori penunjang dan informasi latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.

2. Sesi Tugas/Pratek/Kegiatan: Merupakan ketrampilan praktek, yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi pada diskripsi unit.

3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout (pegangan) (lihat 2 dibawah).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 23: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi

Komponen sebuah PLC HO 1

PLC umumnya terdiri dari CPU, tempat penyimpan (memory), dan rangkaian tertentu untuk menerima dan mengirim data input/output.Kita dapat menganggap bahwa PLC merupakan kotak yang penuh dengan ratusan atau ribuan relay, counter, timer dan memori. Pertanyaan yang muncul benarkah terdapat counter, timer dll.? Jawabnya, “secara phisik tidak memiliki”, tetapi merupakan simulasi yang dibuat melalui software baik itu counter, timer maupun lain-lainnya.. Internal relay disimulasikan melalui lokasi bit dalam register (akan dijelaskan rinci pada bab lain).

Apa yang dilakukan oleh setiap bagian tersebut?

INPUT RELAY-(kontaktor) Ini disambungkan ke dunia luar PLC, dan secara phisik ada dan menerima sinyal dari saklar, sensor dan lainnya.

INTERNAL UTILITY RELAY-(kontaktor) Ini tidak menerima sinyal dari luar dan secara phisik tidak ada. Hal ini berupa simulasi relay dan memungkinkan PLC untuk mengeliminasi relay eksternal. Juga terdapat relay khusus untuk menampilkan fungsi satu tugas saja. Kondisinya dapat ditentukan ON atau OFF dan beberapa secara khusus digunakan untuk inisialisasi data yang disimpan.

COUNTERS- secara phisik tidak ada, merupakan simulasi counter dan dapat diprogram untuk menghitung pulsa. Counter ini dapat menghitung naik, turun atau keduanya naik atau turun, selama waktu simulasi dapat dibatasi kecepatan hitungnya. Beberapa perusahaan membuat counter berkecepatan tinggi dengan bantuan tambahan hardware.

TIMERS- secara phisik tidak ada, dibuat dengan banyak ragam dan yang paling umum adalah tipe tunda saat ON (on-delay) dan tunda saat OFF (off-delay) dan dua tipe yang dapat menyimpan data atau tidak dapat menyimpan data (retentive dan non-retentive types), variasi kenaikan antara 1ms sampai 1s.

OUTPUT RELAYS-(kumparan) Ini tersambung dengan dunia luar, secara phisik ada dan melaksanakan tugas mengirim sinyal ON/OFF ke solenoid, lampu dll. Output relay ini dapat berupa transistor, relay atau triac tergantung pada model yang dipilih.

DATA STORAGE-Merupakan register untuk penyederhanaan penyimpanan data, yang biasanya berfungsi sebagai penyimpan data temporer untuk proses matematik atau manipulasi data. Dapat juga digunakan sebagai penyimpan data pada saat arus listrik ke PLC diputus, sehingga saat arus listrik sambung kembali PLC tetap berisi data yang sama dan dapat melanjutkan proses yang terputus tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 24: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Operasi PLC HO 2

PLC bekerja melalui scanning program secara terus menerus, dalam siklus scan terdapat 3 langkah penting. Sebenarnya terdapat lebih dari 3 langkah, tapi kita coba focus pada 3 langkah penting tersebut. Yang lain biasanya berkisar pada pengujian sistem dan memperbaharui isi counter dan timer yang ada.

Langkah 1-CHECK INPUT STATUS-Pada awal PLC melihat setiap input untuk menentukan kondisinya ON atau OFF, apakah sensor 1 terhubung ke input pertama dalam kondisi ON?, bagaimana input kedua?, bagaimana input ketiga?, hal ini akan dicatat dalam memori untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan program berikutnya.

Langkah 2-EXECUTE PROGRAM-Berikutnya PLC menjalankan program anda satu instruksi setiap kali, misalkan program anda mengatakan bahwa input pertama ON maka aksinya adalah mengaktifkan output pertama ON. Setelah diketahui input mana berkondisi ON atau OFF dari langkah sebelumnya, maka berdasarkan hal ini dapat diputuskan output mana yang seharusnya diaktifkan (ON/OFF) dan ini dicatat sebagai hasil pelaksanaan untuk digunakan pada langkah berikutnya.

Langkah 3-UPDATE OUTPUT STATUS-Pada akhirnya PLC memperbaharui status output berdasar hasil pelaksanaan program langkah 2, berdasar contoh pada langkah 1 input ON dan program anda mengatakan untuk mengaktifkan (ON) output pertama bila dihasilkan kondisi True.

Setelah selesai langkah 3 PLC akan kembali mengulang langkah pertama dan mengulang langkah-langkah berikutnya secara terus menerus seperti yang dituliskan diatas.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 25: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Waktu Tanggap HO 3

Waktu tanggap total dari sebuah PLC merupakan bahan pertimbangan saat kita membelinya. Seperti halnya pada otak kita, PLC memerlukan waktu tertentu untuk mereaksi perubahan, namun demikian dalam banyak aplikasi kecepatan bukan merupakan hal utama.

Sebagai ilustrasi kita ambil contoh gambar yang digantung pada dinding. Mata kita akan melihat gambar terlebih dahulu sebelum otak kita berpikir tentang gambar tergantung di dinding. Dalam contoh ini mata sebagai sensor sebagai input rangkaian ke otak kita, rangkaian otak memerlukan waktu merealisasikan apa yang telah dilihat oleh mata, terlebih lagi bila seseorang minum alcohol tanggapan terhadap input tersebut akan memerlukan waktu lama. Pada intinya otak merealisasikan apa yang telah dilihat mata, memproses datanya dan mengirimkan sinyal output ke mulut anda, mulut anda menerima data dan memulai menanggapinya sehingga mulut anda mengucapkan kata “Gee, gambar itu betul-betul jelek”

Dalam contoh ini kita telah menanggapi 3 hal:

INPUT- Otak memerlukan waktu tertentu untuk mencerna sinyal input dari mata.

EXECUTION- Diperlukan waktu untuk melakukan proses informasi yang diterima dari mata. Pertimbangan program yaitu ketika mata melihat gambar jelek maka output keluar berupa kata-kata dari mulut.

OUTPUT- Mulut menerima sinyal dari otak dan keluar ucapan "Gee, gambar itu betul-betul jelek!"

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 26: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Permasalahan Pada Waktu Tanggap HO 4

Sekarang kita tahu tentang waktu tanggap, hal ini sangat berarti bagi suatu aplikasi. PLC hanya dapat melihat input ON/OFF ketika melihat hal itu. Dengan kata lain, ini hanya melihat input selama menguji status input merupakan bagian dari scan.

Dalam gambar, input 1 tidak terbaca sampai scan 2, karena ketika input 1 berubah kondisi ON scan 1 telah selesai membaca input, input 2 tidak terbaca sampai scan 3 hal ini juga karena ketika input berubah kondisi ON scan 2 telah selesai membaca input. Input 3 tidak pernah terbaca karena ketika scan 3 telah membaca input sinyal 3 belum ON. Ini berubah OFF sebelum scan 4 membaca input, sehingga sinyal 3 praktis tak terbaca oleh PLC.

Untuk menghindari hal ini seharusnya kondisi ON input paling tidak:

1 input waktu tunda + 1 waktu scan.

Bagaimana jika tidak mungkin ON selama waktu tersebut, maka PLC tidak akan membaca saat input berubah ON, oleh karena itu perubahan menjadi tidak berguna, pembacaan input menjadi tidak benar. Hal ini perlu dicarikan penyelesaian agar perubahan input tersebut dapat terbaca oleh PLC, yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara berikut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 27: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Permasalahan Pada Waktu Tanggap(Lanjutan)

HO 5

Sekarang tidak masalah walaupun dibutuhkan waktu lama untuk membuat output ON, dengan asumsi bahwa ketika saklar diputar ON kita butuh memberikan ON pada beban yang dihubungkan pada output PLC.

Diagram berikut memberikan gambaran tunda waktu yang panjang untuk membuat output ON setelah input ON (alasan terjelek karena input tidak terbaca sampai scan 2).

Tunda waktu maksimum adalah 2 sklus scan - 1 tunda waktu input.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Fungsi perpanjangan pulsa (Pulse stretch). Fungsi ini memperpanjang waktu pembacaan input yaitu dilakukan pada saat PLC melaksanakan scan berikutnya (dalam gambar tampak perpanjangan pulsa).

Fungsi Interupsi. fungsi ini menginterupsi scan untuk melaksanakan rutin khusus. Sebagai contoh begitu input berubah ON PLC menghentikan operasi yang sedang dilakukan dan menjalankan rutin dari interupsi (rutin dapat juga dituliskan diluar program utama). Setelah menyelesaikan rutin interupsi, PLC kembali melaksanakan program utama yaitu melanjutkan program dimana PLC menghentikan operasinya dengan scan normal.

Page 28: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Relay HO 6

Sekarang kita sudah memahami bagaimana PLC melakukan proses, input, output dan program. Dengan ini kita hampir siap untuk memulai menuliskan program, tetapi untuk sementara kita lihat lebih dahulu bagaimana system kerja relay. Dari semua itu tujuan utama penggunaan PLC adalah menggantikan fungsi relay sebenarnya.

Kita dapat berpikir relay sebagai saklar elektromagnetik, menggunakan tegangan pada kumparan dan untuk membangkitkan medan magnit. Medan magnit digunakan untuk menarik saklar (kontaktor) untuk membuatnya ON atau OFF, sehingga memungkinkan aliran listrik mengalir antara 2 titik yang merupakan rangkaian tertutup.

Kita lihat contoh berikut, contoh sederhana ini untuk membunyikan bell makan siang ketika saklar tertutup. Kita memiliki 3 area berbeda, yaitu saklar, relay dan bell. Ketika saklar tertutup arus mengalir untuk membunyikan bell.

Catatan: Dalam gambar kita dapati 2 macam rangkaian, bagian bawah merupakan rangkaian DC dan atas merupakan rangkaian AC.

Disini kita gunakan DC untuk mengendalikan rangkaian AC, merupakan keuntungan relay bahwa saat saklar terbuka tidak ada arus melalui kumparan relay. Begitu saklar tertutup, arus mengalir melalui kumparan dan membuat medan magnit yang mengaktifkan kontak relay tertutup, sehingga Arus AC mengalir dalam lingkaran arus tertutup untuk membunyikan bell dan kita mendengarnya.

Sebuah relay industri.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 29: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Penganti Relay HO 7

Berikut kita gunakan PLC untuk gantikan relay, mungkin bukan merupakan biaya yang efektif untuk aplikasi ini akan tetapi hal ini merupakan dasar untuk mendemonstrasikan apa yang kita butuhkan. Untuk pertama kali kita lihat apa yang disebut sebagai ladder diagram, setelah melihat lebih dalam akan memberikan gambaran yang jelas apa yang dimaksud ladder diagram. Kila buat hal yang demikian untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan PLC akan tetapi PLC sendiri tidak mengerti gambar skema, karena ia hanya mengenal kode-kode yang dikenalnya. Oleh karena itu kebanyakan PLC memiliki software yang dapat mengubah ladder digram kedalam kode, hal ini menjadi perisai kita dari belajar PLC melalui kode-kode.

Langkah pertama- Kita harus menterjemah semua item yang digunakan dalam simbol PLC, karena PLC tidak mengerti terminology seperti saklar, relay, bell, input, output, kumparan, kontak dll. Disini tak perlu dipermasalakan bagaimana dan apa sebenarnya rangkaian input atau output, yang terpenting bahwa ada saluran input dan saluran output.

Berikut merupakan simbol input atau dikenal dengan kontak(saklar) atau kontak (relay) dan simbol output untuk mewakili kumparan relay.

Simbol kontak (input) Simbol kumparan (output)

Pada contoh sumber AC merupakan eksternal sumber, sehingga kita tidak menggunakannya pada ladder diagram. PLC hanya melakukan output mana yang akan diaktifkan atau tidak dan apa yang secara phisik dihubungkan padanya.

Langkah kedua- Kita harus mengenalkan pada PLC dimana penempatan segala sesuatu yang dihubungkan padanya, oleh karena itu perlu memberikan alamat padanya. Dimana saklar secara phisik dihubungkan pada PLC?. Bagiamana dengan bell? Kita mulai dengan peta jalan kota PLC dan berikan alamat setiap item? Kita tahu bahwa setiap item tinggal dikota yang sama tetapi di rumah yang berbeda dan kota PLC memiliki banyak rumah (input dan output) tetapi kita harus menggambarkan siapa tinggal dimana (peralatan apa dihubungkan kemana) , oleh karena itu kita membutuhkan alamat. Pabrik PLC melakukannya dengan cara yang berbeda, kita ambil contoh disini menggunakan input dengan alamat “0000” dan output dengan alamat “500”.

Langkah akhir- Kita harus mengubah skema ke dalam sekuensial logika, program yang dituliskan akan menentukan apa yang seharusnya PLC lakukan. Dalam contoh kita menentukan apa yang harus dilakukan oleh PLC ketika operator menekan saklar ON yaitu membunyikan bell, jangan sampai saat saklar ON ternyata PLC tidak tahu harus melakukan apa, bila terjadi demikian maka hal tersebut merupakan tindakan yang bodoh!

Gambar diatas merupakan ladder diagram input-output

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 30: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Instruksi Dasar PLC HO 8

Sekarang kita lihat lebih rinci instruksi dasar, apa yang dapat dilakukan untuk setiap instruksi.

Load Instruksi load (LD) adalah kontak pada kondisi normal terbuka (normally open) dan berfungsi secara phisik menguji kondisi input yang disimbolkan sebagai berikut:

Simbol Load (kontak)

Ini digunakan bilamana dibutuhkan untuk membaca sinyal dari input, bial input ON maka kita katakan bahwa instruksi belogika True. Kita uji kondisi input, jika secara phisik ON maka simbol berlogika ON dan ini mereferensikan kondisi logika 1.

Simbol ini biasanya digunakan untuk internal input, eksternal input dan eksternal kontak, perlu kita ingat bahwa secara phisik internal relay itu tidak ada jadi berupa simulasi software.

LoadBar Instruksi LoadBar merupakan kontak yang dalam kondisi normal tertutup, kadang disebut LoadNot yang berfungsi untuk menguji secara phisik input tertutup. Simboldari instruksi ini digambarkan sebagai beriku:

Simbol LoaDNot (normally closed)

Ini digunakan untuk menampilkan sinyal input tidak ON. Bila secara phisik input OFF maka dikatakan instruksi adalah True. Dengan ini kita dapat menguji input secara phisik untuk sinyal OFF, jika secara phisik OFF maka simbol ON. Kondisi OFF juga mereferensikan kondisi logika o.

Simbol ini biasanya dapat digunakan untuk internal input, eksternal input dan kadang kontak eksternal input. Sekali lagi perlu diingat bahwa simbol ini secara phisik tidak ada dan hanya merupakan simulasi kontak relay secara software. Instruksi ini merupakan kebalikan dari instruksi Load.

Catatan: Pada kebanyakan PLC, instruksi ini diletakan pada sisi kiri pada ladder diagram.

Kondisi Logika Load LoadBar

0 False True

1 True False

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 31: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Instruksi Dasar (Lanjutan) HO 9

Out Instruksi Out biasanya disebut juga dengan instruksi pemberi tenaga pada Output. Instruksi Out digambarkan seperti simbol kumparan, berikut merupakan simbol Out:

Simbol OUT (kumparan)

Bila didapati instruksi True maka akan memberikan True juga pada ladder rung, dan juga akan berkondisi True ketika secara phisik instruksi adalah True. Kita dapat tentukan bahwa instruksi ini adalah output dalam konmdisi normal terbuka (normally open output). Instruksi ini dapat digunakan untuk kumparan internal maupun eksternal.

Outbar Instruksi Outbar disebut juga dengan instruksi OutNot,. Beberapa perusahaan tidak melengkapi instruksi ini, instruksi outbar sama seperti relay untuk normally closed. Simbolnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Simbol OUTBar (kumparan normally closed)

Bilamana pada jalur instruksi terdapat instruksi False maka akan memberikan False juga pada ladder rung, hal ini akan True bilamana instruksi juga True dan secara phisik True. Kita dapat tentukan bahwa instruksi ini adalah output dalam konmdisi normal tertutp (normally close output). Instruksi ini dapat digunakan untuk kumparan internal maupun eksternal dan kebalikan dari instruksi Out.

Kondisi Logika Out OutBar

0 False True

1 True False

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 32: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Contoh Sederhana HO 10

Kita coba sekarang dengan membandingkan ladder diagram sederhana dengan rangkaian sebenarnya dari rangkaian sebuah relay.

Rangkaian diatas kumparan diberi sumber tenaga dari batery yaitu setelah terjadi rangkaian tertutup dari terminal + sampai ke terminal – batery. Kita dapat mensimulasikan rangkaian tersebut pada ladder diagram. Sebuah ladder diagram terdiri rung individu dan setiap rung terdiri dari satu atau lebih input dan terdiri dari satu atau lebih output. Instruksi pertama pada rung harus instruksi input dan instruksi akhir pada rung harus selalu output atau ekivalennya.

Catatan: Diatas merupakan satu rung Ladder diagram sederhana , disini kita gunakan instruksi Load dan Out. Beberapa perusahaan membuat persyaratan bahwa setiap akhir ladder diagram ditambahkan instruksi END, beberapa PLC juga memerlukan instruksi ENDH yang diletakan pada rung setelah END.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 33: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Register PLC HO 11

Kita ambil contoh diatas dan kita ganti saklar SW 2 dengan Instruksi Loadbar (normally closed) SW1 secara phisik OFF dan SW2 secara phisik ON, ladder diagram sekarang dapat dilihat seperti berikut:

Catatan: Disini kita harus menempatkan alamat pada setiap simbol atau setiap instruksi, alamat ini menentukan tempat penyimpanan yang sebenarnya dalam file data PLC. Dengan demikian status instruksi True atau False dapat disimpan di dalamnya. Banyak PLC menggunakan 16 slot atau lokasi penyimpanan bit. Untuk contoh di atas kita gunakan dua macam lokasi penyimpanan atau register.

REGISTER 00

15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

1 0

REGISTER 05

15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0

Pada tabel diatas kita dapat melihat dalam register 00, bit 00 (misal input 0000) berlogika 0 dan bit 01 (misal input 0001) berlogika 1. Register 05 memperlihatkan bahwa bit 00 (misal output 0500) berlogika 0. Logika 0 atau 1 mengindikasikan apakah instruksi pada kondisi False atau True. *Begitu pula semua item dalam register diatas adalah kosong yang berarti berisi logika 0.

SIMBOL KONDISI LOGIKA

LOGIKA BIT LD LDB OUT

Logika 0 False True False

Logika 1 True False True

PLC hanya memberikan energi ke output bilamana kondisi rung adalah True. Coba lihat pada tabel diatas kita temui bahwa contoh diatas SW1 berlogika 1 dan SW2 harus berlogika 0, sehingga kumparan hanya dan jika salah satu instruksi pada rung sebelum output False maka output (kumparan) akan False (tak berenergi).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 34: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Register PLC (lanjutan) HO 12

Kita lihat sekarang tabel kebenaran dari program kita diatas untuk memberikan ilustrasi penting, tabel berikut menunjukan kemungkinan kombinasi status 2 buah input.

Input Output Register Logika Bit

SW1(LD) SW2(LDB) KUMPARAN(OUT) SW1(LD) SW2(LDB) KUMPARAN(OUT)

False True False 0 0 0

False False False 0 1 0

True True True 1 0 1

True False False 1 1 0

Catatan dari tabel bahwa pada perubahan kondisi input akan menentukan kondisi output, output akan True (berenergi) bila semua instruksi pada rung dalam kondisi True. Dari table register SW2(LDB) kebalikan dari kondisi input SW2(LDB) karena pada ladder rung SW2 adalah NOT.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 35: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Aplikasi Pengatur Level HO 13

Kita telah mempelajari bagaimana register bekerja, selanjutnya bagaimana dapat memahami proses program scan pada PLC. Berikut kita pelajari aplikasi berikut:

Kita ingin mengendalikan pengisian minyak pelumas dari tangkinya, untuk ini kemungkinannya menggunakan 2 sensor yang diletakan satu dekat dasar dan satu dekat batas atas, seperti gambar berikut:

Disini kita ingin mengisi minyak pelumas sampai sensor (high level) ON, pada batas ini kita inginkan mematikan pompa dan dibiarkan mati sampai minyak pelumas di dalamnya habis mencapai sensor batas bawah, kemudian bila telah mencapai batas ini pompa dihidupkan lagi (ON) untuk mengulangi pengisian kembali minyak pelumas.

Dalam hal ini kita memerlukan 3 I/O yang terdiri dari 2 buah input (sensor) dan 1 output pompa (fill motor). Kedua input sensor adalah NC (normally closed) dari level sensor optik fiber. Ketika sensor tidak terendam cairan akan memberikan kondisi logika ON dan bila terendam cairan akan memberikan logika OFF.

Kita berikan alamat pada peralatan input dan output, hal ini dimaksudkan agar PLC tahu dimana input dan output tersebut secara phisik dihubungkan dan alamat tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Input Address Output Address Internal Relay

Low 0000 Motor 0500 1000

High 0001

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 36: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Aplikasi Pengatur Level (Lanjutan)

HO 14

Berikut merupakan ladder diagram yang sebenarnya diharapkan, dalam contoh ini digunakan utilitas internal relay yang dapat kita gunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan.Disini digunakan untuk mensimulasikan sebuah relay dengan 2 set kontak, kita harus tetap mengingat bahwa relay ini secara phisik tidak ada dalam PLC jadi merupakan simulasi relay berupa bit dalam register.

Kita seharusnya selalu mengingat bahwa alasan secara umum penggunaan PLC dalam aplikasi kita adalah untuk menggantikan fungsi relay sebenarnya.

Utilitas internal relay membuat semua itu mungkin dilakukan, namun demikian sangat tidak mungkin untuk menyatakan berapa jumlah internal relay untuk setiap merk PLC. Beberapa dilengkapi dengan 100 sementara yang lain dilengkapi 1000 serta yang lain lagi menyediakan dalam jumlah yang lain pula. Secara khusus ukuran PLC lebih ditentukan dari bukan ukuran phisik dibanding jumlah I/O, jika menggunakan PLC-mikro denngan beberapa I/O maka kita tidak memerlukan internal relay yang banyak. Akan tetapi bila kita menggunakan PLC besar dengan 100 atau 1000 I/O sudah barang tentu kita butuhkan internal relay yang banyak.

Hal yang perlu dilakukan bila perusahan menyediakan internal relay terbatas, sebaiknya gunakan lembar spesifikasi untuk mengetahuinya lebih jauh, untuk aplikasi yang sangat besar sebaiknya dipilih dengan kapasitas yang lebih banyak untuk memenuhinya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 37: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Scan Program HO 15

Lihat apa yang terjadi pada program scan bertahap berikut:

Inisialisasi tanki kosong, sehingga input 0000 berkondisi True dan input 0001 berkondisi True juga.

Scan 1 Scan 2 - 100Tanki diisi karena 500 (fill motor) kondisi ON.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 38: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Scan Program (Lanjutan) HO 16

Setelah 100 kali scan level minyak naik keatas dan sensor level bawah menjadi terbuka yang berarti False.

Scan 101 - 1000Walaupun sensor level bawah False rung tetap berkondisi True karena kontak relay tetap True dan sensor level atas tetap True, ini sebabnya kita gunakan internal relay. Relay 1000 membuat latching output 500 tetap ON, dan dipertahankan kondisi ini sampai sensor level atas 0001 tersentuh minyak dan berubah kondisi False.

Setelah 1000 kali scan level minyak naik keatas mencapai sensor level atas dan membuatnya menjadi terbuka.

Scan 1001 Scan 1002

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 39: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Scan Program (Lanjutan) HO 17

Apabila jalur (rung) tidak lagi berkondisi True, maka output 500 tidak lagi berenergi (true) oleh karena itu motor OFF.

Setelah 1050 kali scan level minyak terlihat turun di bawah sensor level atas, dengan demikian sensor level atas menjadi berkondisi True lagi.

Scan 1050Walaupun sensor level atas berkondisi True, jalur (rung) tetap False karena sensor level bawah terendah minyak berarti False dan kumparan 1000 masih mengingat logika False.

Setelah 2000 kali scan level minyak berada di bawah sensor level bawah, yang berarti sensor berkondisi True lagi. Dengan demikian program scan akan diulangi dari scan 1 kembali dimana motor pompa berkondisi True dan seterusnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 40: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Instruksi Latch HO 18

Sekarang kita lihat bagaimana input/output diproses oleh PLC, pada regular output kumparan (coil) merupakan bagian yang esensial dari suatu program dan akan berkondisi True apabila semua instruksi yang berada pada rung juga berkondisi True. Apa yang terjadi bilamana ia tidak True, sudah tentu output akan menjadi False (turn off).

Kembali pada contoh bell makan siang pada bab terdahulu, apa yang terjadi jika kita tidak memiliki tombol ON/OFF? maka kita akan menekan terus selama bell ingin kita bunyikan. Instruksi Latch memungkinkan kita gunakan tombol dan program PLC, sehingga bila kita tekan satu tombol output akan bunyi (ON) dan bila tombol lainnya ditekan maka bell akan mati (OFF).

Contoh lain aplikasi nyata sehari-hari adalah remote control untuk TV yang memiliki tombol ON dan yang lainnya OFF. Jika ditekan tombol ON maka TV akan hidup dan jika tombol OFF di tekan maka TV kembali mati. Jadi kita tak perlu menekan terus tombol selama TV ingin kita hidupkan, dengan menekan beberapa detik saja TV sudah ON dan untuk itu dalam PLC kita manfaatkan fungsi instruksi Latch.

Instruksi Latch sering disebut dengan SET atau OTL (output latch), kebalikan dari itu adalah instruksi Unlatch yang sering disebut dengan RES (reset), OUT ( output unlatch) atau RST (reset). Diagram berikut menggambar penggunaan dari keduanya:

Disini kita gunakan dua tombol tekan (push button), satu secar phisik dihubungkan input 0000 sementara itu yang kedua dihubungkan pada input 0001. Ketika operator menekan tombol input 0000 maka instruksi “set 500” akan menjadi True dan output 0500 secara phisik menjadi True walaupun tombol tersebut dilepas (tidak ditekan lagi), dengan demikian output 0500 memegang kondisi ini (latch on). Hanya satu cara untuk membuat output 0500 menjadi OFF yaitu dengan menekan tombol input 0001 beberapa detik, hal ini dapat dilakukan karena adanya instruksi “res500” yang menjadi True sehingga membuat unlatch atau reset pada output 0500.

Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana seandainya kedua tombol ditekan dalam waktu yang bersamaan?. Akankah output 0500 menjadi set atau reset (latched atau unlatched)?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita kembali pada proses scan yang dilakukan secara sekuensial dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Pertama kali scan dilakukan pada tombol 0000 dan membuat output set, scan berikutnya tombol reset juga ditekan maka output 0500 akan tereset akibatnya pada output akan terlihat selalu pada kondisi OFF.

Instruksi ini dapat digantikan dengan instruksi KEEP, untuk kali ini tidak dijelaskan secara rinci karena disini baru materi dasar. Untuk mempelajari secara mendalam penjelasan dan aplikasi instruksi KEEP dapat dilihat pada materi PLC OMRON dari Modul BSDC untuk aplikasi PLC tingkat lanjut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 41: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Penghitung (Counter) HO 19

Penghitung merupakan peralatan sederhana untuk melaksanakan hitungan, dan setiap perusahaan penghasil PLC membuatnya dengan cara yang berbeda namun demikian secara fungsi tetap sama.

Penghitung seperti apa yang ada didalamnya? Terdapat penghitung naik yaitu menghitung mulai 1, 2, 3 ……..dst, untuk ini disebut dengan CTU (count up) CNT,C , atau CTR. Disamping itu juga penghitung turun yang menghitung turun 9, 8, 7,…….dst. yang disebut CTD (count down) dan penghitung naik/turun yang disebut UDC(up-down counter).

Banyak perusahaan membuat PLC yang dilengkapi hanya satu atau dua tipe penghitung yang dapat berfungsi penghitung naik, turun atau fungsi keduanya.

Bahkan beberapa perusahaan membuat penghitung dengan kecepatan tinggi, yang sering disebut dengan HSC (high-speed counter), CTH (CounTer High-speed?) atau penghitung khusus yang berupa "hardware", dan biasanya penghitung berupa "software" yang berarti secara phisik tidak ada dalam PLC dan lebih merupakan simulasi software. Untuk penghitung yang berupa hardware dalam PLC tidak tergantung pada proses scan.

Aturan yang baik dan mudah adalah sederhana selalu menggunakan penghitung normal yaitu dari software kecuali pulsa yang kita hitung lebih cepat 2x dari waktu yang dibutuhkan scan, sebagai contoh jika waktu scan 2 ms dan pulsa yang masuk untuk dihitung setiap kali 4 ms atau lebih lama dibanding menggunakan penghitung software. Jika masuk lebih cepat dibanding setiap 4 ms (misal 3 ms) maka gunakan penghitung hardware dengan kecepatan tinggi (high-speed counter). (2 x waktu scan = 2x2ms= 4ms)

Untuk menggunakannya kita harus tahu 3 hal:

1. Darimana datangnya pulsa yang ingin kita hitung, biasanya berasal dari satu input atau sensor yang dihubungkan padanya misal pada input 0000.

2. Berapa banyak pulsa yang ingin dihitung sebelum kita mereaksinya, taruhlah hitungan 5 sebelum kita memasukan sesuatu ke dalam kotak.

3. Kapan dan bagaimana kita akan mereset penghitung sehingga dapat memulai menghitung kemabali, misal setelah selesai hitungan 5 maka penghitung direset.

Ketika program running dalam PLC, program biasanya menampilkan nilai yang ada atau akumulasi nilai sehingga kita dapat melihat tampilan nilai yang ada saat itu.

Umumnya penghitung dapat menghitung dari 0 sampai 9999, dari –32.768 sampai +32.767 atau dari 0 sampai 65535. Mengapa demikian?, karena PLC mempunyai penghitung 16 bit, dan ditentukan bahwa untuk penghitung 0-9999 adalah 16 bit penghitung BCD (binary coded decimal) dan yang menhitung dari -32,768 - 32767 dan 0 to 65535 - adalah 16-bit penghitung biner.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 42: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Penghitung (Lanjutan) HO 20

Berikut beberapa simbol instruksi yang akan dibahas tergantung perusahaan mana yang memproduksinya dan bagaiman menggunakannya. Ingat beberapa kelihatan berbeda akan tetapi pada dasarnya memiliki cara yang sama, biasanya bila kita bisa mensetup satu maka kita dapat mensetup yang lainnya.

Pada penghitung ini kita membutuhkan 2 input.

Satu input sebagai jalur reset (reset line), yaitu bila input berkondisi ON maka nilai akumulasi hitungan yang ada pada penghitung akan dikembalikan pada posisi nol.

Input kedua merupakan alamat dimana pulsa masuk yang akan dihitung.

Sebagai contoh kita hitung berapa banyak barang atau sesuatu yang melewati sensor yang secara phisik terhubung dengan input 0001, dengan menggunakan kontak NO alamat 0001 tersebut kita sambungkan dengan jalur pulsa.

Cxxx adalah nama dari penghitung (counter), jika kita ingin menyebutnya penghitung 000 maka padanya kita tuliskan “C000”.

yyyyy adalah jumlah pulsa yang ingin kita hitung sebelum melakukan sesuatu. Jika kita ingin menghitung 5 sebelum mengkondisikan ON pada output maka kita harus mencantumkan angka 5 pada tempat tersebut. Jika ingin hitungan 100 kita cantumkan 100 disini dst. Jika penghitung telah selesai misal menghitung yyyy maka akan memberikan kondisi ON kontak-kontak yang berinisial Cxxx pada seluruh ladder diagram.

Catatan bahwa penghitung (counter) menjumlahkan nilai dan penghitungan berlangsung manakala terjadi perubahan transisi dari OFF ke ON pada pulsa input.

Gambar ini merupakan simbol ladder diagram penerapan penghitung, dan diberi nama C000, menghitung dari 0 sampai 100 yang dipicu pulsa yang bersal dari input 0001 sebelum mengaktifkan output 500 serta meresetnya dari sensor yang beralamat input 0002.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 43: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Penghitung (Lanjutan) HO 21

Berikut sebuah simbol untuk penghitung naik/turun (up/down counter), dengan nama penghitung UDCxxx dan nilai akumulasi hitungan yyyyy.

Pada penghitung ini kita butuhkan 3 buah input, fungsi reset sama persis dengan penghitung sebelumnya, disini kita memiliki 2 buah input penghitung yaitu untuk hitungan naik (UP) dan untuk hitungan turun (DOWN). Untuk lebih jelasnya kita ikuti contoh berikut, yaitu sebuah ladder diagram yang berfungsi mengakftifkan penghitung naik/turun dengan nama UDC000, kita beri preset 1000 yang merupakan akumulasi pulsa yang dihitung, sensor kita pasangkan pada input 0001 untuk hitungan naik, sensor kita pasangkan pada input 0003 untuk hitungan turun dan input 2 sebagai reset.Bila didapati ON pada input 0001 (sensor ON) maka hitungan naik dan bila didapati ON pada input 0003 maka hitungan akan turun. Output akan diaktifkan manakala jumlah hitungan telah mencapai 1000.

Bila kapasitas yang diperlukan untuk penghitungan tidak cukup, cara yang terbaik adalah dengan mengaktipkan counter lain melalui output counter. Misal C000 kita umpankan pada UDC0001 sedangkan naik/turun hitungan kita bisa paralelkan (lihat gambar berikut), sehingga setiap UDC000 selesai hitungan 1000 maka UDC0001 naik 1.

Operasi 1 counter Operasi kaskada 2 counter

Satu hal penting bahwa pengitung dan timer tidak boleh mempunyai nama yang sama pada kebanyakan PLC, hal ini karena menggunakan register yang sama dalam PLC, adapun timer akan dijelaskan lebih rinci pada bab berikutnya.

Pada sesi praktek hali bisa dicoba sesuai tugas instruktur, karena bila dipraktekan akan lebih mudah dan pada prinsipnya antara satu produk dengan produk lain adalah sama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 44: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Timer HO 22

Bagaimana timer bekerja dan apa yang dimaksud timer?, timer dapat dikatakan sebuat instruksi yang menunggu dalam waktu tertentu untuk melakukan sesuatu.

Jika kita lihat timer dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan untuk tipe timer diproduksi oleh pabrik disesuaikan dengan metoda dan cara mereka masing-masing.

On-Delay timer-Tipe sangat sederhana, yaitu setelah sensor melalui input berkondisi ON, maka tidak langsung memberikan reaksi ON pada output karena harus menunggu selama waktu yang telah ditentukan ( misal x detik). Timer yang demikian sering disebut dengan TON (timer on-delay), TIM (timer) atau TMR(timer).

Off-Delay timer- Timer ini kebalikan dari timer diatas, setelah sensor melalui input berkondisi ON, maka tidak langsung memberikan reaksi OFF pada output karena harus menunggu selama waktu yang telah ditentukan ( misal x detik). Timer yang demikian sering disebut dengan TOF (timer off-delay).

Retentive or Accumulating timer- Tipe ini merupakan timer yang memerlukan 2 input, satu input untuk start dan yang lain untuk meresetnya. Saat input sensor ON timer mulai berdetak dan bila timer telah mencapai nilai yang telah ditentukan akan mengaktifkan kontaknya sehingga ON, untuk meresetnya yaitu dengan memberikan ON pada reset sehingga nilai kembali pada nilai awal dan kontak dari timer kembali pada kondisi OFF.Timer ini akan mempertahankan nilai detak bilamana timer dihentikan selama waktu detak dan akan melanjutkan nilai tersebut bila timer diaktifkan kembali dan untuk meresetnya adalah melalui input reset. Timer ini sering disebut dengan RTC (retentive timer) atau (accumulating timer).

Sekarang bagaimana menggunakannya, ada dua hal yang perlu diperhatikan:

Apa yang mengaktifkan Timer. Umumnya untuk ini dilakukan oleh sebuah input misalnya sebuah sensor yang dihubungkan pada input 0000.

Berapa lama kita ingin menunda waktu reaksi. Taruhlah 5 detik sebelum mengaktifkan sebuah selenoid.

Ketika instruksi didepan simbol timer berkondisi True maka timer mulai berdetak, bila telah mencapai nilai yang telah ditentukan akan membuat kontak dari timer ON. Bila program running pada PLC, maka program biasanya menampilkan akumulasi waktu sehingga kita dapat melihat nilai detak yang dicapai oleh timer, timer dapat berdetak mulai 0 sampai 9999 kali atau 0 sampai 65535 kali.

Mengapa demikian? Karena kebanyakan PLC memiliki timer 16 bit, dimana 0-9999 adalah 16 bit BCD (binary coded decimal) dan 0-65535 adalah 16 bit biner. Setiap detak adalah memakan waktu x detik.

Setiap produk memiliki lama detak yang berbeda yaitu antara 10 dan 100 ms kenaikan, "ms" artinya milli-detik (second) atau 1/1000 detik. Beberapa produk menggunakan 1 ms atau 1 detik untuk setiap kenaikan. Perbedaan timer antara satu dengan lainnya hanya terletak pada perbedaan nama untuk menampilkan waktu dasarnya (timebase), diantaranya dengan nama TMH (high speed timer), TMS (super high speed timer) atau TMRAF (accumulating fast timer)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 45: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Timer (Lanjutan) HO 23

Gambar berikut merupakan simbol instruksi timer, kita akan bahas bagaimana menggunakannya, ingat bahwa banyak PLC dan banyak darinya berbeda namun secara prinsip dasar adalah sama. Bila kita dapat mensetup satu maka kita akan dapat mensetup yang lain pula.

Timer ini masuk dalam kelompok tipe on-delay dengan nama Txxx, ketika input enable berkondisi ON maka timer mulai bekerja (berdetak). Ketika ia berdetak yyyyy kali (waktu yang ditentukan), maka akan membuat kontaknya ON. Ingat bahwa lama waktu detak (naik) antar satu pabrik dengan pabrik pembuat PLC lain adalah bervariasi ( misal 1 ms atau 1 s atau …….).

Berikut aplikasi Timer dalam ladder diagram:

Dalam gambar kita menunggu input 0001 berkondisi ON, bila dicapai maka timer T000 (100 ms) mulai berdetak dan akan berdetak sebanyak 100 kali. Setiap detak penambahan waktu adalah 100 ms sehingga timer akan bekerja selama 10000 ms atau sama dengan 10 detik. Setelah 10 detik tercapai maka kontak T000 akan tertutup (close) sehingga ouput 0500 berkondisi ON. Bila input 0001 kembali berkondisi False atau OFF maka timer T000 akan tereset kembali ke 0, oleh karena itu kontak T000 kembali OFF dan membuat output 0500 pun kembali OFF. Bila diinginkan kita dapat merangkai timer seperti gambar berikut bila kapasitas timer tidak mencukupi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 46: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Timer (Lanjutan) HO 24

Timer ini diberi nama Txxx, ketika input enable berkondisi ON maka timer mulai berdetak dan ketika detaknya mecapai yyyyy kali (sebagai nilai yang ditentukan), maka akan menyebabkan kontaknya berkondisi ON. Ingat waktu detak (kenaikan) tergantung pada pabrik pembuatnya misalnya mungkin 1 ms atau 1 detik. Bilamana enable input kembali berkondisi OFF maka timer berhenti berdetak dan nilai timer akan dipertahankan, bila enable input kembali ON maka timer akan melanjutkan dengan nilai yang terakhir. Hanya satu jalan untuk membuat timer kembali pada nilai awal yaitu dengan memberikan kondisi ON pada input reset.

Simbol berikut merupakan penggunaaan timer pada ladder diagram.

Operasi 1 Timer Operasi kaskada 2 Timer

Dalam gambar kita tunggu input 0002 berkondisi ON, bila tercapai maka timer T000 mulai berdetak dan berdetak selama 100 kali sedangkan setiap detak lama waktu yang dibutuhkan 10 ms, sehingga timer bekerja selama waktu 100 detak x 10 ms = 1000 ms atau sama dengan 1 detik. Ketika waktu tersebut tercapai kontak T000 akan tertutup dan membuat output 0500 berkondisi ON. Jika 0002 kembali berkondisi OFF maka timer akan berhenti dan mempertahankan nilainya, dan bila 0002 kembali berkondisi ON lagi maka timer akan meneruskan detaknya berdasar nilai yang telah dicapainya. Sekarang bilamana input 0001 berkondisi ON (true) maka timer T000 akan direset kembali ke 0. Dengan demikian kontak T000 akan kembali terbuka dan output 0500 kembali pada kondisi OFF.

Bila kemampuan Timer terbatas maka dengan fungsi yang sama kita buat operasi kaskada, saat T000 ON maka Timer menghentikan detaknya sendiri melalui NC T000 sekaligus mengaktifkan Timer T001. Bila detak tercapai akan mereset Timer T000 dan untuk mereset Timer T001 tetap harus direset dari input 0001. Jadi kedua rangkaian fungsinya sama hanya batas waktu yang berbeda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Timer akumulasi terlihat seperti gambar ini

Page 47: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Ketepatan Timer HO 25

Setelah kita belajar bagaimana sebuah timer bekerja, maka sekarang kita lihat ketepatan atau kepresisiannya. Ketika kita membuat timer yang bekerja beberapa detik atau lebih, maka kita kurang memperhitungkan akan kepresisiannya. Akan tetapi bila kita menginginkan timer dengan durasi dalam mili detik (1ms = 0,001 detik) maka kita harus memperhitungkan akan kepresisiannya.

Umumnya terdapat dua macam error pada penggunaan timer, yang pertama disebut input error dan yang berikutnya output error dan total error adalah menjumlahkan keduannya antara input error dan output error.

Input error- error ini muncul tergantung pada saat input timer berubah on selama sklus scan. Ketika input berubah on seketika setelah PLC melihat status input selama sklus scan, bila seperti ini maka error terbesar terjadi karena lebih dari 1 kali waktu scan penuh. Hal ini disebabkan karena input dibaca sekali selama satu scan, jika kondisi awal off ketika PLC membacanya dan terlambat berubah on dalam scan maka kita akan dapati adanya error. Berikutnya kita harus menunggu sampai instruksi timer dijalankan selama pelaksanaan program scan, jika instruksi timer merupakan instruksi terakhir pada rung maka akan didapat kesalahan yang besar.

Output error- Kesalahan (error) lain yang mungkin muncul tergantung pada saat timer dalam ladder pada posisi "times out" dan ketika PLC selesai melaksanakan program sebagai bagian dari scan saat pembaharuan kondisi output. Hal ini disebabkan timer selesai selama pelaksanaan program sedangkan PLC masih harus menyelesaikan pelaksanaan program lanjutan sebelum sempat membuat output on.

Berikut adalah diagram yang mengilustrasikan kemungkinan terjelek disebabkan adanya input error. Yang mana kemungkinan terjelek dari input error tersebut 1 waktu scan penuh + 1 waktu pelaksanaan program. Perlu diingat bahwa waktu pelaksanaan program bervariasi antara satu program dengan program lainnya hal ini tergantung dari berapa banyak instruksi dalam program.

Gambar berikut menunjukan kemungkinan terjelek output error, disini dapat terlihat bahwa kemungkinan terjelek output error adalah 1 waktu scan penuh.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 48: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Ketepatan Timer (Lanjutan) HO 26

Berdasar pada informasi diatas kita dapat melihat total kemungkinan terjelek error pada timer yaitu:

1 waktu scan + 1 eksekusi program + 1 waktu scan= 2 waktu scan + 1 eksekusi program

Hal ini berarti banyak perusahaan yang melengkapi PLCnya dengan timer dengan penambahan 1ms sehingga tak seharusnya durasi kurang dari beberapa mili detik. Diasumsikan disini bahwa waktu scan adalah 1 ms, jika waktu scan 5 ms lebih baik kita tak menggunakan timer dengan durasi kurang dari 15 ms. Dengan demikian, kita ketahui error apa dapat kita temui. Jika kita kenali error apa yang akan terjadi, kita dapat berpikir seberapa jauh kemungkinan error yang masih diijinkan untuk aplikasi kita. Pada kebanyakan aplikasi error ini tidak terlalu tetapi pada beberapa aplikasi berkecepatan tinggi atau aplikasi yang sangat presisi error ini akan sangat berpengaruh.

Kita seharusnya juga mencatat bahwa error diatas hanyalah kesalahan software, disamping juga hardware input error dan hardware output error.

Pada hardware input error disebabkan oleh waktu yang digunakan PLC untuk merealisasikan bahwa input berkondisi on ketika PLC melaksanakan scan inputnya. Umumnya durasinya sekitar 10 ms, hal ini dikarenakan PLC membutuhkan bahwa input seharusnya secara phisik on untuk beberapa scan sebelum ditentukan secar phisik on hal ini juga dimaksudkan untuk menghilangkan noise atau “bouncing” pada input.

Pada hardware output error disebabkan oleh waktu yang diambil ketika PLC mulai menentukan secara phisik outputnya berubah on sampai waktu yang tepat untuk melakukannya. Umumnya sebuah transistor memerlukan kira-kira 0.5 ms dimana untuk relay memerlukan kira-kira 10 ms.

Error ternyata tetap meningkat, jika hal ini menjadi terlalu besar untuk aplikasi, disarankan untuk menggunakan eksternal "hardware" timer.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 49: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

One-shot HO 27

One-shot adalah sebuah alat pemrograman (programming tool), yang digunakan untuk membuat suatu program dengan hanya satu kali scan. Seperti kita ketahui bahwa dalam satu program (ladder diagram) terdapat beberapa kali scan.

Pada umumnya perusahaan memiliki one-shot yang mereaksi trasisi dari kondisi OFF ke ON dan tipe lain yang berbeda digunakan untuk mereaksi transisi dari ON ke OFF.

Instruksi ini dikenal dengan nama DIFU atau DIFD (differentiate up/down), sotu/sotd (single output up/down), osr (one-shot rising) walaupun nama ini banyak fungsi dan hasil yang diperoleh dari instruksi ini tetap sama.

Instruksi one-shot Diagram waktu One shot

Gambar diatas adalah simbol instruksi difu (one-shot). Untuk instruksi difd tampak sama akan tetapi dalam simbol tertulis "difd". Untuk beberapa alasan bebarapa perusahaan tidak mengikut sertakan instruksi differentiate down, kita akan memperoleh efek yang sama dengan menempatkan instruksi NC (normally closed) ataupun instruksi NO(normally open), misal dengan membalikan logika sebelum instruksi difu. Pada diagram waktu terlihat bahwa instruksi ini menghasilkan 1 pulsa dalam waktu yang cukup pendek, setiap diaktifkan atau kondisi true akan dihasilkan 1 pulsa tersebut.

Sekarang kita coba sebuah aplikasinya dalam sebuah ladder diagram, instruksi ini sering digunakan bersama-sama dengan instruksi yang lebih komplek dimana diinginkan segala sesuatu terjadi hanya dalam satu kali. Sebuah rangkaian flip-flop akan memberikan gambaran instruksi tersebut secara sederhana. Dimana dengan menekan tombol set sekali flip-flop akan pada kondisi latch maka rangkaian setelah flip-flop akan dijalankan sampai flip-flop direset.

Berikut ladder diagram untuk instruksi tersebut:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 50: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

One-shot (Lanjutan) HO 28

Cara kerja rangkaian:

Rung 1- Ketika NO (normally open) input 0000 menjadi true DIFU 1000 menjadi true.

Rung 2- NO 1000 berkondisi true, NO 1001 mencatat false, NC 1001 mencatat true, NC 1000 berubah false. Dengan kita dapatkan jalur true yaitu NO 1000 - NC 1001 maka OUT 1001 menjadi true.

Rung 3- NO 1001 berkondisi true oleh karena itu OUT 500 berkondisi true.

Scan berikutnya

Rung 1- NO 0000 mencatat true. DIFU 1000 menjadi false. Hal ini karena instruksi DIFU true hanya untuk satu scan. (misal kenaikan tebing logika padanya sebelum rung)

Rung 2- NO 1000 berkondisi false, NO 1001 mencatat true, NC 1001 berkondisi false, NC 1000 berubah true. Sehingga kita tetap mendapat jalur true, (NO 1001 & NC 1000) OUT 1001 mencatat true.

Rung 3- NO 1001 berkondisi true oleh karena itu OUT 500 mencatat true.

Setelah 100 kali scan, NO 0000 berubah off (menjadi false). Logika mencatat pada kondisi yang sama pada “Scan berikutnya” seperti ditunjukan diatas, difu tidak memberikan reaksi oleh karena itu logika tetap sama pada rung 2 dan 3.

Pada scan 101 NO 0000 berubah kembali on. (menjadi true)

Rung 1- Ketika NO (normally open) input 0000 menjadi true DIFU 1000 menjadi true.

Rung 2- NO 1000 berkondisi true, NO 1001 mencatat true, NC 1001 menjadi false, NC 1000 juga menjadi false. Sehingga kita tidak lagi memiliki jalur true, OUT 1001 menjadi false.

Rung 3- NO 1001 berkondisi false oleh karena itu OUT 500 menjadi false.

Pelaksanaan program dengan instruksi ini mudah untuk diikuti, untuk program yang panjang mungkin agak sulit diikuti tetapi dengan fungsi register dapat menolong untuk memahami program tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 51: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Pengendali Master HO 29

Sekarang kita lihat apa sebenarnya yang dimaksud dengan pengendali master (master control), berbicara masalah ini dapat dikaitkan dengan sebuah tombol bahaya (emergency stop switches). Tombol ini biasanya bentuknya besar bulat warna merah dan berfungsi memutuskan sumber lestrik bila terjadi bahaya.

Instruksi pengendali master umumnya digunakan secara pasangan dengan pengendali master reset, umumnya disimbolkan dengan MC/MCR (master control set/master control reset) atau MCS/MCR secara sederhana MCR (master control reset).

Gambar diatas menunjukan contoh simbol pengendali master (master control).

Sedangkan gambar berikut merupakan simbol pengendali master reset (master control reset.)

Adapun cara kerja atau fungsi instruksi MC/MCR disimulasikan pada ladder diagram berikut:

Berikut dijelaskan bagaimana PLC melaksanakan program.

Perusahaan X- Dalam contoh ini rungs 2 dan 3 diekskusi hanya ketika input 0000 on (true). Jika input 0000 tidak true PLC menganggap bahwa logika antara instruksi mc dan mcr tidak ada, oleh karena itu blok instruksi ini tidak dilaksanakan dan langsung ke rung berikutnya yaitu rung setelah instruksi mcr sebagai batas akhir blok.

Kebalikan dari hal tersebut, jika input 0000 true, PLC akan mengeksekusi rungs 2 dan 3 dan memperbaharui status output 0500 dan 0501. Sehingga, jika input 0000 true, eksekusi program pergi ke rung 2. Jika input 0001 true 0500 akan jadi true yaitu akan berubah on ketika PLC melaksanakan perbaharuan kondisi output. Sedangkan input 0002 dalam kondisi true (secara phisik off) sehingga output 0501 berkondisi true atau on ketika PLC memperbaharui output ini.

MCR memberitahu PLC bahwa "ini adalah akhir dari blok MC/MCR”

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 52: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Pengendali Master (Lanjutan) HO 30

Pada PLC ini, waktu scan tidak diperpanjang dikarenakan blok mc/mcr tidak dijalankan sehingga PLC beranggapan tidak ada rangkaian logika di dalam blok. Dengan kata lain, instruksi di dalam blok tidak diperdulikan oleh PLC dan oleh karena itu tidak dieksekusi.

Perusahaan Y- Dalam contoh ini, rung 2 dan 3 selalu dieksekusi sehubungan dengan kondisi atau status input 0000 baik on atau off. Jika input 0000 false PLC melaksanakan instruksi MC dan membuat semua instruksi input di dalam blok menjadi off.

Kemudian jika input 0000 true, program pada rung 2 dilaksanakan. Jika input 0001 true maka output 0500 akan menjadi true dan perubahan on ketika PLC memperbaharui output. Input 0002 true (secara phisik off) output 0501 akan menjadi true dan perubahan on ketika PLC memperbaharui output. MCR hanya memberitahu PLC bahwa itu merupakan akhir blok MC/MCR. Ketika input 0000 false, inputs 0001 dan 0002 mau tidak mau menjadi off walaupun secara phisik kondisi on atau off. Oleh karena itu, outputs 0500 dan 0501 akan menjadi false.

Perbedaan antara perusahaan X dan Y diatas adalah terletak pada waktu scan, karena pada Y waktu scan akan selalu sama baik saat block berkondisi on atau off. Hal ini karena PLC membaca setiap instruksi walaupun blok berkondisi on atau off.

Oleh karena itu pada umumnya perusahaan akan memiliki instruksi yang pertama, dan di dalam MC/MCR blok dianggap satu instruksi.

Jika kondisi sebelumnya true, maka akan dianggap true.

Jika kondisi sebelumnya false, maka akan dianggap false.

Timers sebaiknya tidak digunakan dalam blok mc/mcr karena beberapa diproduksi memberikan reset ke 0 ketika blok false dimana produksi lain akan mempertahankan status waktu saat itu.

Counters umumnya mempertahankan nilai hitungannya saat itu.

Hal ini merupakan catatan umum terjadi, ketika blok mc/mcr off (misal input 0000 berkondisi false dalam ladder seperti contoh sebelumnya) maka sebuah instruksi OUTB (OutBar atau OutNot) secara phisik tidak akan on. Instruksi ini dipaksa secara phisik off.

OutBar instruction

Kita harus berhati-hati, karena banyak juga perusahaan yang memproduksi tipe Y untuk melaksanakan instruksi ini, oleh karena itu lebih baik kita baca manual sebaik-baiknya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 53: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Register Geser HO 31

Dalam berbagai aplikasi digunakan untuk menyimpan status atau kondisi dari suatu keadaan yang terjadi sebelumnya. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya ini merupakan proses sederhana, tetapi apa yang kita lakukan jika kita harus menyimpan banyak status dari keadaan sebelumnya dan aksi berikutnya. Jawabnya adalah kita panggil instruksi register geser.

Kita gunakan sebuah register atau sekelompok register untuk membuat deretan bit dan untuk menyimpan status on/off sebelumnya. Setiap kali perubahan status akan disimpan pada bit pertama dan bit-bit yang tersimpan di register digeser ke bit berikutnya.

Register geser memiliki banyak nama yang sudah umum digunakan yaitu SFT (Shift), BSL (Bit Shift Left), SFR (Shift Forward Register), register-register ini bergeser ke kiri. . Sedangkan yang lain yaitu BSR (Bit Shift Right) dan SFRN (Shift Forward Register Not) contoh register-register yang geser ke kanan. Harus kita catat bahwa tidak semua perusahaan membuat register geser ke kanan, umumnya mereka membuat register geser ke kiri.

Simbol register geser seperti gambar diatas, pada simbol digambarkan adanya 3 input dan memiliki data di dalam simbol.

Alasan dipasangkan setiap input adalah sebagai berikut:

Data- Penampung input data dengan status true/false yang akan digeser pada register. Bilamana data input true maka bit pertama dalam register akan berisi 1. Data tersebut dapat masuk ke register hanya pada saat ada clock dan memanfaatkan sisi tebing (edge) naik dari input clock.

Clock- Input clock input merupakan pemberitahuan ke register geser untuk melakukan sesuatu pada sisi tebing (edge) naik dari input clock, register geser akan menggeser data satu lokasi ke lokasi berikutnya dan input data akan menempati bit pertama dari register geser. Setiap kali clock proses input data akan diulangi.

Reset- Input reset berfungsi untuk menghapus sehingga isi register geser mejadi 0.

1000 yang tertulis dalam simbol register geser adalah lokasi bit pertama, jika kita berpikir tentang register geser maka seperti halnya pada kereta api dan bit tersebut ibaratnya lokomotifnya. 1003 yang terdapat dalam simbol diatas adalah bit terakhir yang merupakan gerbong terakhir, sedangkan 1001 dan 1002 merupakan gerbong diantaranya. Sehingga dapat dikatakan bahwa register geser tersebut memiliki 4 bit yaitu 1000,1001,1002,dan1003.

Register Geser (Lanjutan) HO 32

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 54: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Kita lihat sebuah aplikasi mengapa/bagaimana kita menggunakan register geser.

Bayangkan ada sebuah mesin pembuat cone ice cream yang memiliki 4 langkah proses, pada awalnya kita verifikasi apakah cone tidak pecah. Berikutnya kita masukan ice cream ke dalam cone.(membuat on output 500) lalu kita tambahkan kacang.(membuat on output 501) dan akhirnya kita tambah lapisan akhir (membuat on output 502). Jika cone pecah kita jangan menambahkan ice cream dan lainnya. Oleh karena itu kita harus menyingkirkan cone jelek dari jalur proses, jadi kita katakan pada mesin untuk tidak menambahkan sesuatu lagi. Kita gunakan sensor untuk melihat bagian bawah cone (input 0000), jika dalam kondisi on maka cone berkondisi baik dan jika off maka cone pecah. Melalui sebuah encoder trak cone jatuh ke konveyor. (input 0001) Tombol tekan pada mesin akan menghapus isi register (input 0002)

Gambar ini merupakan ladder untuk kebutuhan diatas.

Kita ikuti operasi register geser, berikut merupakan register seri 1000.

10xx Register15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0 0 0 0

Cone yang baik menuju ke depan sensor (input 0000). sensor (input data) berubah on. 1000 tidak akan berubah on sampai tebing naik dari enkoder (input 0001). Akhirnya encoder menghasilkan sebuah pulsa dan status input data (cone input sensor 0000) mentransfer bit 1000, sekarang register terlihat seperti:

10xx Register15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0 0 0 1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 55: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Register Geser (Lanjutan) HO 33

Sebagai system konveyor akan bergerak, sehingga cone yang lain datang tepat didepan sensor. Waktu ini terlihat ada cone pecah dan sensor mencatat off. Sekarang enkoder menghasilkan pulsa lain dan status lama dari bit 1000 ditransfer ke 1001, status yang lama dari 1001 digeser ke 1002. status lama dari 1002 digeser ke 1003. Dan status baru dari input data (cone sensor) ditransfer ke bit 1000 dan register tampak seperti berikut:

10xx Register15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0 0 1 0

Tampilan register sekarang pada 1001 kondisinya on, ladder menyatakan bahwa output 0500 berkondisi on dan ice cream dimasukan ke dalam cone.

Sebagai system konveyer akan bergerak terus menerus, cone yang datang tepat di depan sensor, saat ini didapati cone yang baik dan sensor berubah on. Sekarang enkoder menghasilkan pulsa lain, status lama bit 1000 ditransfer ke bit 1001, status lama bit 1001 digeser ke 1002, status lama 1002 digeser ke 1003. Dan status baru input data (cone sensor) ditransfer ke bit 1000. register sekarang terlihat sebagai berikut:

10xx Register15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0 1 0 1

Terlihat bahwa register 1002 sekarang on, ladder menentukan bahwa output 0501 berubah on dan kacang dimasukan ke cone. Sekarang 1001 memegang status adanya cone rusak, sehingga tercatat off dalam ladder diatas dan ice-cream tidak diisikan ke dalam cone. Sebagai system konveyer akan bergerak terus menerus, cone yang datang tepat di depan sensor, saat ini didapati cone yang baik dan sensor berubah on. Sekarang encoder menghasilkan pulsa lain dan status lama bit 1000 ditransfer ke bit 1002, status lama bit 1002 ditransfer ke bit 1003, sedangkan status baru dari input data (cone sensor) ditransfer ke bit 1000. Register tampak sebagai berikut:

10xx Register15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

1 0 1 1

Ketika register terlihat bahwa 1003 sekarang on ladder membuat output 0502 berubah menjadi on dan penyemprotan butiran coklat dilakukan pada cone. Sekarang 1002 memegang status cone yang pecah, 0501 mencatat off, berdasar ladder diatas maka tidak ada kacang yang dimasukan pada cone. Dengan register menampilkan bahwa 1001 on ladder menyatakan bahwa output 0500 berubah on dan ice cream masukan ke dalam cone.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 56: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Register Geser (Lanjutan) HO 34

Sebagai system konveyor akan bergerak, sehingga cone yang lain datang tepat didepan sensor. Waktu ini terlihat ada cone pecah dan sensor mencatat off. Sekarang enkoder menghasilkan pulsa lain dan status lama dari bit 1000 ditransfer ke 1001, status yang lama dari 1001 digeser ke 1002. status lama dari 1002 digeser ke 1003. Dan status baru dari input data (cone sensor) ditransfer ke bit 1000 dan register tampak seperti berikut:

10xx Register15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0 1 1 0

Terlihat bahwa status dari cone pertama tidak tampak, secara realitas berada pada lokasi 1004 tetapi ini tidak berguna apabila kita aplikasikan dengan 16 proses, tempat tidak mencukupi karena setelah bit digeser semua ke kiri, tidak akan tampak lagi dan tidak pernah dapat dilihat kembali. Dengan kata lain, data sudah digeser keluar semua dari register dan dihapus dari memori. Walaupun hal ini tidak tergambarkan, operasi diatas tetap dilanjutkan dimana setiap bit digeser pada saat tebing kenaikan dari signal enkoder.

Register geser umumnya digunakan pada system konveyor, aplikasi pemberian label atau pengisian botol (labelling atau bottling), dsb. Terkadang ini juga tepat untuk digunakan pada operasi penundaan gerak cepat pengisian botol. Sebagai contoh sebuah selenoid dapat menendang tempat bir ketika sensor menentukan bahwa tempat tersebut jelek (rusak), yaitu selenoid memberikan reaksi pada saat tempat bir melewatinya. Penempatan selenoid biasanya didepan jalur konveyor atau jalur register geser, sehingga tempat bir tersebut akan ditendang keluar ketika ia tersensor kondisinya rusak.

Dengan melihat contoh diatas tampak bahwa keuntungan dari penggunaan Shift register hanya untuk system operasi kontinyu yang panjang, dimana hanya dibutuhkan penggeseran data. Dan secara sekuensial operasi dilakukan dengan menggeser data awal yang diberikan pada register melalui pemberian clock. Akan tetapi bila dikehendaki program yang lebih komplek dimana program harus mampu meresponi perubahan input setiap saat, maka register geser tidak sesuai lagi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 57: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Ambil dan Pemindahan Data HO 35

Sekarang kita mulai bekerja dengan data. Dengan demikian dapat dikatakan penggunaan fungsi PLC lebih lanjut, ini juga merupakan titik untuk melihat perbedaan nyata antara produk dari beberapa perusahaan baik fungsi maupun implementasinya. Berikut akan mejelaskan dua cara umum bagimana medapatkan dan manipulasi data.

Mengapa kita menginginkan mendapat data? Jawabnya adalah sederhana, katakanlah kita menggunakan modul A/D, dimana modul ini memperoleh sinyal analog dari dunia luar PLC dan mengubahnya besaran tertentu sehingga PLC dapat membacanya. Data secara otomatis disimpan pada lokasi memori untuk kita gunakan nantinya, Setelah kita dapatkan data dari luar maka harus dipindahkan ke tempat lain, apabila tidak data analog berikutnya akan menggantikan data yang telah kita bicarakan barusan. Dengan kata lain, data perlu dipindahkan atau dihapuskan, terkadang kita berkeinginan menyimpan data konstan, mengambil data biner dari terminal input, melakukan proses matematika dan menyimpan hasilnya ditempat yang berbeda.

Terdapat 2 macam instruksi umum “sets” untuk keperluan ini, beberapa perusahaan menggunakan instruksi tunggal dan yang lain dua instruksi terpisah. Berikut menjelaskan lebih rinci setiap instruksi.

Instruction ini biasanya disebut MOV (move), beberapa vendor juga mengikut sertakan instruksi MOVN (move not). Ia memiliki fungsi yang sama dengan MOV tetapi transfernya merupakan kebalikannya, misal jika bit berkondisi 1, maka yang disimpan/ditransfer logika 0 begitu pula sebaliknya. Instruksi MOV digambarkan seperti simbol berikut:

Simbol instruksi MOV

Instruksi pasangan ini disebut LDA (LoaD Accumulator) dan STA (STore Accumulator). Akumulator adalah register sederhana yang terdapat di dalam PLC, yang digunakan untuk menyimpan data secara temporer. Instruksi LDA umumnya seperti ditunjukan simbol dibawah, begitu pula untuk instruksi STA:

Tanpa memperhatikan apakah kita gunakan satu simbol atau dua simbol instruksi ia akan bekerja dengan cara yang sama, kita tidak punya pilihan hal ini tergantung pada PLC mana yang digunakan.

Kita lihat instruksi tunggal MOV yang membutuhkan 2 hal dari kita.

Sumber (xxxx)- Tempat dimana data ingin dipindahkan, kita dapat menuliskan misal 2222 yang berarti sumber data adalah nomor 2222,.kita harus menuliskan lokasi atau alamat dimana data ingin dipindahkan tersebut. Jika kita tulis DM100 maka data yang diinginkan dipindahkan berada di lokasi memori 100.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 58: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Ambil dan Pemindahan Data (Lanjutan)

HO 36

Tujuan (yyyy)- Tempat atau lokasi dimana data akan ditempatkan, sebagai contoh kita tuliskan DM201 maka data akan dituliskan di lokasi memori nomor 201. Kita dapat pula menuliskan 0500 yang berarti data dipindahkan secara phisik ke output 0500 dan bersisi bit terkecil (LSB), output 0501 ditempati bit berikutnya ….. sampai output 0515 akan ditempati bit terbesar (MSB). Hal ini akan berdaya guna penuh bilamana penampil biner dihubungkan ke output dan kita dapat menampilkan isi penghitung untuk operator mesin setiap saat.

Ladder diagram diatas menunjukan kerja instruksi tersebut.

Disini kita juga memanfaatkan instruksi "difu" yaitu dengan alasan sederhana karena jika kita tidak maka data akan dipindahkan setiap kali scan. Kadang hal ini merupakan pikiran yang baik misal kita menerima data dari modul A/D, tetapi untuk hal lain justru tidak baik misal untuk penampil eksternal tidak terbaca karena data berubah terlalu sering.

Ladder menggambarkan bahwa setiap kali input 0000 menjadi true, difu akan menjadi true hanya untuk satu kali scan. Pada waktu ini Load 1000 menjadi true dan PLC akan memindahkan data dari memori 200 pada lokasi memori 201.

Secara sederhana kita dapat mengganti DM200 dengan menuliskannya bilangan 2222 dalam symbol, maka setiap kali symbol dilaksanakan bilangan konstan 2222 dipindahkan ke memori dengan alamat DM201.

Kedua instruksi bekerja dengan cara yang sama tetapi terdapat perbedaan, untuk itu kita harus memahami dua pemikiran, yaitu:

LDA- Merupakan instruksi mirip dengan sumber dari instruksi MOV. Tempat dimana data akan dipindahkan, kita dapat menuliskan misal 2222 yang berarti sumber data adalah nomor 2222,.kita harus menuliskan lokasi atau alamat dimana data ingin dipindahkan tersebut. Jika kita tulis DM100 maka data yang diinginkan dipindahkan berada di lokasi memori 100.

STA- Merupakan instruksi mirip dengan sumber dari instruksi MOV. Kita perlu menuliskan alamat disini misal DM201 data akan dipindahkan ke memori 201. Kita dapat pula menuliskan 0500 yang berarti data dipindahkan secara phisik ke output 0500 dan bersisi bit terkecil (LSB), output 0501 ditempati bit berikutnya ….. sampai output 0515 akan ditempati bit terbesar (MSB). Hal ini akan berdaya guna penuh bilamana penampil biner dihubungkan ke output sehingga kita dapat melihat isi penghitung setiap saat terutama untuk operator mesin

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 59: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Ambil dan Pemindahan Data (Lanjutan)

HO 37

Ladder diagramnya bekerja juga mirip dan ditunjukan seperti gambar diatas, disini sekali lagi kita gunakan one shot sehingga permindahan data terjadi hanya sekali setiap input 0000 mejadi true.

Pada ladder kita pindahkan konstanta 2222 ke dalam lokasi memori 200. Tanda "#" digunakan oleh beberapa perusahaan untuk mensimbolkan bilangan desimal. Jika kita hanya menggunakan 2222 PLC akan beranggapan penunjukan alamat 2222. Perlu diingat bahwa semua PLC adalah sama akan tetapi tetap terdapat perbedaan didalamnya.

Kita dapat berpikir bahwa instruksi ini merupakan pintu gerbang untuk instruksi lanjutan. Instruksi ini sangat berguna nantinya karena banyak instruksi tidak dapat berfungsi tanpa adanya instruksi ini. Berikut merupakan contoh aplikasi dimana PLC harus memberikan suatu harga hasil proses hitungan pada sebuah monitor BCD, proses hitungan tambah 1 pada counter terjadi bila terdeteksi sebuah kapsul pada sensor, hasil counter dipindahkan pada memori DM100 kemudian dari memori dikirim ke output yang disambungkan pada monitor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 60: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Instruksi Matematika HO 38

Tiba gilirannya sekarang kita mempelajari dasar fungsi matematika di dalam PLC, sering kali dalam aplikasi kita harus menggunakan rumus matematika pada data kita. Hal ini jarang terjadi akan tetapi pada kondisi tertentu data tersebut betul-betul kita butuhkan.

Sebagai contoh, kita bekerja untuk membuat suatu barang. Kita tidak ingin menampilkan jumlah bilangan yang telah dibuat hari ini, akan tetapi kita ingin menampilkan berapa banyak yang kita butuhkan untuk memnuhi kuota. Taruhlah kuota kita hari ini 1000 buah, dan pruduksi saat ini x buah, oleh karena itu kita dapat gambaran kekurangannya adalah sejumlah1000-X. Untuk itu kita memerlukan rumus untuk dapat melaksanakan hitungan matematika.

Pada umumnya hampir semua PLC mengikut sertakan fungsi matematika berikut:

Penjumlahan- Kemampuan menambahkan satu data ke data lainnya, instruksi ini umumnya disebut instruksi ADD.

Pengurangan - Kemampuan mengurangkan satu data dengan data lainnya, instruksi ini umumnya disebut instruksi SUB.

Multiplikasi- Kemampuan mengalikan satu data dengan data lainnya, instruksi ini umumnya disebut instruksi MUL.

Pembagian- Kemampuan membagi satu data dengan data lainnya, instruksi ini umumnya disebut instruksi DIV.

Seperti halnya pada instruksi MOV yaitu terdapat dua cara yang umum digunakan oleh para pembuat PLC, cara pertama menyertakan instruksi tunggal yang harus dilengkapi beberapa kunci informasi yang meliputi hal sebagai berikut:

Sumber A- Alamat untuk bagian data pertama yang akan digunakan dalam rumus, dengan kata lain merupakan lokasi memori dimana bilangan pertama berada.

Sumber B- Alamat bagian kedua dari data yang akan digunakan dalam rumus. –Kita hanya dapat bekerja dengan 2 data setiap kali. Dengan kata lain kita tidak bisa kerja langsung dengan rumus seperti 1+2+3. Dalam hal ini kita harus memecahnya menjadi beberapa pecahan, seperti 1+2=X kemudian X+3 = hasil akhir.

Tujuan – Alamat ini merupakan tempat dimana hasil dari perhitungan rumus ditempatkan. Sebagai contoh, jika 1+2=3 maka secara otomatis bilangan 3 diletakan pada lokasi memori sebagai tujuan.

Simbol ADD

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 61: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Instruksi Matematika (Lanjutan) HO 39

Instruksi seperti yang disimbolkan diatas juga berlaku untuk instruksi matematika yang lain, jadi instruksi ADD pada prinsipnya mirip dengan instruksi SUB, MUL, DIV, dll. Sumber A adalah DM100, sumber B adalah DM101 dan tujuan adalah DM102. Oleh karena itu, dengan rumus sederhana berapa data berada di dalam DM100 + isi dalam DM101 dan hasilnya otomatis disimpan ke dalam DM102.

Ladder diagram diatas merupakan contoh bagaimana menggunakan fungsi matematika, disini kita tetap menggunakan instruksi one shot karena jika tidak maka instruksi fungsi matematika akan dilaksanakan setiap scan. Ketika input 0000 menjadi true dan sebelumnya kita letakan bilangan 100 ke dalam DM100 dan 200 ke dalam DM101 maka hasil penjumlahan 300 akan disimpan di DM103.

Simbol ADD (dual method)

Instruksi dual method juga berlakuk untuk instruksi sejenis atau mirip, dalam cara ini kita hanya memberikan simbol lokasi sumber B, Lokasi sumber A diberikan oleh instruksi LDA dan tujuan sudah termasuk dalam instruksi STA.

Ladder diagram diatas menunjukan apa yang kita maksudkan dengan instruksi cara tunggal.

Apa yang terjadi jika kita memperoleh hasil yang lebih besar dari kemampuan lokasi memori untuk menyimpannya?

Memori umumnya memiliki 16 bit lokasi, yang berarti jika bilangan lebih besar dari 65535 (2^16=65535) adalah terlalu besar dan bila terjadi demikian maka disebut dengan over flow. Hal inipun tergantung pada PLC karena kita akan mempunyai data yang berbeda di lokasi tujuan dari yang kita inginkan, maka kebanyakan PLC akan memberikan peringatan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 62: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Instruksi Matematika (Lanjutan) HO 40

Beberapa menggunakan 32 bit fungsi matematika, yang digunakan untuk menyelesaikan masalah (tidak termasuk untuk bilangan yang terlalu besar). Jika melakukan pembagian, sebagai contoh dibagi dengan nol (illegal) maka terjadi overflow. Bila demikian maka perlu dilihat (cek) pada ladder diagram dan jika kondisi true, perlu perbaikan pada ladder.

Banyak PLC dilengkapi dengan kapasitas lebih untuk operasi matematika, diantara termasuk:

Akar kuadrat

Skala

Nilai mutlak

Sinus

Cosinus

Tangen

Logaritma Natural

Logaritma berbasis 10

X^Y (X pangkat Y)

Arcsinus (tan, cos)

dan masih banyak fungsi lainnya yang bisa dibaca di buku manual.

Beberapa PLC menggunakan matematika nilai mengambang (floating-point). Floating point dapat dilihat secara sederhana sebagai nilai desimal, misalkan 10 dibagi 3 akan didapatkan 3,33333 dan jika diteruskan akan diperoleh angka 3 dibelakang koma terus tanpa batas maka nilai demikian disebut floating point. Atau dapat pula dikatakan bahwa 10 dibagi 3 sama dengan 3 dengan sisa 1. Banyak PLC yang tidak mengikut sertakan nilai mengambang dalam instruksi matematikanya, kecuali PLC yang berkemampuan besar biasanya disertakan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 63: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Fungsi Boolean HO 41

Seperti pada teknik digital yang pernah kita pelajari sebelumnya maka pada PLC juga dilengkapi dengan fungsi dasar ini biasanya terdiri dari AND, OR dan XOR, untuk lebih jelas lihat uraian berikut:

AND- Fungsi ini merupakan fungsi perkalian dimana banyak digunakan untuk bilangan biner, dan banyak juga untuk membuat data clear, misal jika kita ingin menyimpan 12 bit data pada 16 bit register maka jalan terbaik adalah menggunakan fungsi AND dengan 4 bit yang ingin diberi statu 0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table kebenaran berikut.

Hasil = A AND B

A B Hasil0 0 0

1 0 0

0 1 0

1 1 1

OR- Fungsi ini juga sama dengan fungsi pada teknik digital yang telah kita pelajari sebelumnya yaitu fungsi jumlah, sedangkan table kebenarannya dapat dilihat pada table berikut:

Hasil = A OR B

A B Hasil0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 1

EXOR- Fungsi ini juga sama dengan fungsi pada teknik digital yang telah kita pelajari sebelumnya, fungsi ini sangat berguna untuk membandingkan bit dari 2 register dan memberikan garis tebal bit mana berbeda. Dan ini diperlukan untuk kalkulasi checksum, yang umumnya untuk menuji error pada protocol untuk komunikasi, sedangkan table kebenarannya dapat dilihat pada table berikut:

Hasil = A XOR B

A B Hasil0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 0

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 64: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

*Fungsi Boolean (Lanjutan)

HO 42

Instruksi logika umumnya pada ladder dinyatakan sebagai AND, ANDA, ANDW, OR, ORA, ORW, XOR, EORA XORW.

Seperti halnya pada instruksi MOV yaitu terdapat dua cara yang umum digunakan oleh para pembuat PLC, cara pertama menyertakan instruksi tunggal yang harus dilengkapi beberapa kunci informasi yang meliputi hal sebagai berikut:

Sumber A- Alamat untuk bagian data pertama yang akan digunakan, dengan kata lain merupakan lokasi memori dimana A berada.

Sumber B- Alamat untuk bagian data pertama yang akan digunakan, dengan kata lain merupakan lokasi memori dimana B berada

Tujuan – Alamat ini merupakan tempat dimana hasil ditempatkan. Sebagai contoh, jika A AND B = 0 maka secara otomatis hasil diletakan pada lokasi memori sebagai tujuan.

Simbol AND

Instruksi diatas memiliki symbol umumnya seperti pada gambar diatas, sudah barang tentu kata AND dapat diganti untuk symbol lain seperti OR atau XOR. Dalai symbol sumber A adalah DM100, sumber B adalah DM101 dan tujuan adalah DM102. Oleh karena itu kita dapat menyederhanakan persamaan DM100 AND DM101 = DM102 dimana hasil secara otomatis disimpan di DM102.

Fungsi Boolean pada ladder diagram ditunjukan sebagai berikut:.

Pada instruksi ini juga kita gunakan instruksi one shot, hal ini kita lakukan karena jika kita tidak menggunakannya maka instruksi ini akan dieksekusi setiap kali scan. Untuk itu kita perlukan instruksi one shot agar fungsi dijalankan bilamana input 0000 menjadi true.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 65: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Fungsi Boolean (Lanjutan) HO 43

Simbol AND (instruksi dual)

Instruksi dual digambarkan sesuai dengan symbol diatas, pada cara ini hanya diberikan lokasi sumber B sedangkan lokasi sumber A diberikan oleh instruksi LDA dan tujuan diberikan oleh instruksi STA. Berikut adalah ladder diagram untuk instruksi ini:

Hasilnya adalah sama dengan instruksi tunggal walaupun secara ladder diagram berbeda. Walaupun ladder diagram diatas untuk fungsi AND namum berlaku juga untuk fungsi OR atau EXOR yang hasilnya dapat dilihat pada table kebenaran.

Kita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan berbagai tipe PLC. Dan untuk dapat mengoperasikan kita harus selalu berpedoman pada buku manual yang disediakan oleh setiap pembuat PLC.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 66: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Input DC HO 44

Bagaimana rangkaian input pada PLC?, berikut akan kita pengertian yang baik tentang rangkaian input tersebut karena kemungkinan ada kesalahan sambung pada input yang cukup fatal.

Modul input DC dibuat untuk bekerja dengan tegangan 5, 12, 24, dan 48 volts, hati-hati untuk pembelian PLC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan anda tentang rangkaian input yang akan digunakan.

Modul input DC memungkinkan kita menghubungkan rangkaian transistor baik dari jenis PNP berupa rangkaian sourcing atau NPN yaitu rangkaian sinking. Jika kita gunakan rangkaian saklar atau saklar limit yang umum dapat kita abaikan apakah PNP atau NPN. Kita harus ingat bahwa kebanyakan PLC tidak memberikan kemungkinan mencampur untuk rangkaian NPN dan PNP. Ketika menggunakan sensor seperti photo-eye, prox, dll. Kita harus lebih berhati-hati dan melihat dengan cermat tentang jenisnya NPN atau PNP. (cek pada data dari pabrik)

Perbedaan kedua tipe adalah sambungan ke input PLC apakah ke positip sumber atau ke ground sumber tegangan. Untuk NPN sensor pemberian tegangan adalah dengan ground dan PNP sensor diberikan tegangan dari tegangan positip.

Berikut gambar sambungan output sensor ke input PLC untuk NPN dan PNP.

Pada sensor tipe NPN kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui pemberian tegangan ground sumber. Jika sensor tidak diberikan dari sumber yang sama maka diharuskan untuk menghubung ground kedua sumber tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Amerika utara.

Banyak perancang system pengendali mengatakan bahwa jenis PNP adalah lebih aman dan lebih baik karena diberikan tegangan sumber melalui ground.

Pada sensor tipe PNP kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui pemberian tegangan positip sumber. Jika sensor tidak diberikan dari sumber yang sama maka diharuskan untuk menghubung positip kedua sumber tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Eropa.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 67: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Input DC (Lanjutan) HO 45

Dalam sensor transistor melaksanakan fungsi saklar. Dalam rangkaian sensor membuat transistor menjadi ON ketika adanya target pada sensor. sehingga transistor membuat rangkaian tertutup yang menghubungkan V+ dan input PLC. seperti pada gambar diatas.

Terminal PLC yang bisa digunakan oleh pemakai adalah terminal yang berlabel COMMON, INPUT 0000, INPUT 0001, INPUT xxxx... dan untuk terminal common kemungkinan dihubungkan ke V+ atau ground. Dimana terminal ini dihubungkan tergantung pada tipe sensor, ketika menggunakan sensor tipe NPN dihubungkan ke V+ dan ketika digunakan sensor PNP maka terminal common ini dihubungkan ke 0V (ground).

Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan ke input dengan cara yang mirip. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke V+ dan sisi yang lain dihubungkan ke input PLC, dengan asumsi bahwa terminal common dihubungkan ke 0V (ground). Dan jika terminal common terhubung ke V+ maka hubungan ke saklar dilakukan kebalikan dari rangkaian yang pertama.

Dalam PLC biasanya sudah dilengkapi dengan rangkaian photo-coupler yang berfungsi untuk mengisolasi rangkaian internal PLC dengan input dari luar PLC. Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya gangguan listrik (noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-coupler bekerjanya berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya) diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh rangkaian internal.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 68: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Input AC HO 46

Setelah kita mengerti input DC, baiklah kita lihat bagaimana cara kerja input AC. Catatan awal untuk input AC adalah tidak polarisasi pada tegangannya. Put simply, this means that there is no positive or negative to "worry about". Bagaimanapun bekerja dengan tegangan AC kita harus hati-hati karena cukup berbahaya. Umumnya modul input AC memungkinkan dapat bekerja dengan tegangan 24, 48, 110, dan 220 volts. Dalam pembelian juga harus hati-hati dan pertimbangkan berdasarkan kebutuhan anda tidak haya dari segi harga tetapi juga dari aspek teknis.

OUCH... use care!!

Modul input AC jarang digunakan dibandingkan modul input DC, alasannya adalah sensor dewasa ini banyak dibuat dengan output transistor. Transistor tidak dapat bekerja dengan tegangan AC, oleh karena itu umumnya pada tegangan AC digunakan saklar atau saklar limit dsb. Bila system operasi menggunakan sensor maka kemungkinannya adalah beroperasi dengan tegangan DC.

Umumnya kita menghubungkan input bertegangan AC seperti pada gambar diatas, kawat yang aktif disambungkan ke input PLC dan kawat netral disambungkan common PLC. AC ground (3 wire) sebaiknya disambungkan pada terminal ground PLC. Untuk pemakaian kawat hubungan bertegangan AC biasanya digunakan kawat dengan isolasi berwarna, umumnya warna coklat (aktif), biru (netral) dan hijau/kuning (ground).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 69: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Input AC (Lanjutan) HO 47

Rangkaian modul input AC pada PLC digambarkan sebagai berikut:

Yang dapat diakses oleh pemakai adalah yang berlabel COMMON, INPUT 0000, INPUT xxxx... terminal common dihubung ke kawat netral.

Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan langsung ke terminal input. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke INPUT XXX dan sisi yang lain dihubungkan ke kawat aktif, dengan asumsi bahwa terminal common dihubungkan ke netral.

Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya gangguan listrik (noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-coupler bekerjanya berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya) diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh rangkaian internal.

Pada input AC jauh lebih lambat disbanding input DC, akan tetapi programmer tidak terlalu pusing karena umumnya memakai sensor berupa saklar mekanik dan saklar mekanik adalah sangat lambat. Setiap saklar membutuhkan 25 mili detik atau lebih, sehingga dibutuhkan rangkaian internal delay dimana setiap rangkaian internal bekerja dengan 5 volt DC.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 70: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Output Relay HO 48

Setelah input kita pahami dengan benar tiba gilirannya kita pelajari bagaimana menggunakan output pada PLC.

Satu tipa output yang paling banyak digunakan adalah output relay, dengan relay output dapat kita hubungkan langsung baik beban bertegangan AC maupun DC. Kita sebut beban output karena beban yang berada diluar PLC kita hubungkan dengan terminal output PLC. Dalam merangkai harus pula kita pahami perlakuan khusus untuk output relay karena dengan menghubungkan sembarangan pada sumber tegangan akan menyebabkan kerusakan pada relay. Hal ini mirip dengan kejadian pada fitng lampu seharusnya dipasang sebuah lampu pijar akan tetapi langsung dihubungkan dengan sebuah kawat, akibatnya arus yang cukup besar mengalir padanya dan sekering akan terbakar.

Beberapa beban yang sering digunakan adalah selenoid, lampu, motor listrik dll. Sebelum kita menghubungkan beban pada PLC sebaiknya kita lihat terlebih dahulu spesifikasi beban, perlu arus berapa bekerja dengan tegangan berapa sebab bila arus dan tegangan kerja melebihi tegangan atau arus yang diijinkan pada output relay maka akan berakibat relay terbakar.

Beberapa tipe beban adalah beban semu, beban ini disebut juga dengan beban induktif. Beban induktif menghasilkan arus balik ketika diberikan arus pertama kali (mulai ON)". Arus balik ini menyebabkan adanya tegangan kejut pada system.

Contoh sederhana sebuah beban induktif adalah mesin pendingin ruangan (AC) yang selalu mati/hidup sepanjang waktu. Kalau kita amati baik dikantor atau di rumah ternyata dengan memasang AC saat dimana alat ini terdengar deru agak keras maka lampu-lampu yang nyala akan terlihat redup beberapa saat kemudian kembali ke nyala normal. Hal ini disebabkan karena AC berubah ON, kejadian ini sangat berbahaya untuk output relay PLC disebabkan arus yang mengalir bisa mencapai 30 kali arus rata-rata. Untuk membantu mengatasi hal diatas dibutuhkan rangkaian diode, varistor, atau yang lain. Rangkaian berikut menunjukan bagaimana output PLC disambungkan ke beban.

Gambar diatas merupakan cara untuk menghubungkan output relay PLC, walaupun dalam rangkaian digambarkan dengan AC namun dapat juga digunakan untuk rangkaian DC. Relay tidak memiliki polaritas dan biasanya dapat digunakan sumber tegangan DC atau AC, dimana common dihubungkan ke terminal sumber tegangan dan terminal yang lainnya disambungkan ke beban selanjutnya dari beban disambungkan ke ke output PLC yang telah ditentukan dalam program ladder diagram.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 71: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Output Relay (Lanjutan) HO 49

Internal relay PLC adalah rangkaian yang menghubungkan antara terminal output PLC dengan rangkaian internal PLC. Ketika ladder diagram membuat output berkondisi ON, PLC akan menggerakan kumpara relay dengan tegangan. Tegangan ini akan membuat kontak tertutup dan saat tertutup arus dari luar masuk melalui terminal ke kontak dan kembali ke terminal luar PLC yang selanjutnya ke beban. Dengan demikian terjadi lingkaran arus tertutup dari sumber ke beban terus ke terminal PLC dan ke kontak kemudian kembali ke terminal dan sumber. Apabila PLC membuat kontak tersebut terbuka akan memutus rangkaian tertutup.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 72: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Output Transistor HO 50

Untuk rangkaian output yang menggunakan transistor hanya dapat bekerja dengan arus atau tegangan DC, oleh karena itu kita tidak dapat menggunakannya dengan sumber AC.

Kita dapat menganggap bahwa transistor sebagai saklar “solid state”, atau lebih sederhana disebut dengan saklar elektronik. Dengan arus yang kecil diumpankan pada basis transistor sebagai input dapat menggerakan arus yang lebih besar pada outputnya, dalam hal ini PLC memberikan arus yang kecil pada basis transistor dan membuat transistor ON yang berarti menggantikan fungsi kontak dari sebuah relay. Sedangkan pada saat PLC memutus arus yang ke basis transistor maka transistor akan OFF sehingga hubungan ke outputpun terputus.

Seperti hal yang lalu untuk transistor terdapat dua tipe yaitu PNP dan NPN, oleh karena itu terdapat dua tipe output PLC yang menggunakan transistor yaitu juga PNP dan NPN. Disamping transistor bipolar juga terdapat jenis transistor lain yaitu MOSFET (Metal Oxide Semiconductor- Field Effect Transistor) yang memiliki kapasitas lebih besar dan lebih cepat dibanding transistor bipolar.

Gambar diatas merupakan cara untuk merangkai beban dengan output transistor NPN, jika digunakan transistor tipe PNP maka common PLC dihubungkan dengan V+ dan V- dihubungkan ke beban dan dari beban ke terminal PLC.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 73: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Output Transistor HO 51

Berikut contoh rangkaian output transistor dengan tipe NPN:

Pada rangkaian diatas digunakan photocoupler seperti pada rangkaian input transistor, disini terjadi isolasi antara luar PLC (beban) dengan rangkaian internal. Ketika ladder diagram memberikan sinyal ON maka dengan menggunakan arus dan tegangan yang kecil photocoupler mengaktifkan LED kemudian dari cahay LED digunakan untuk memberikan sinyal ON pada basis transistor dan transistor akan ON. Oleh karena transistor pada photocoupler dihubungkan ke basis transistor juga maka transistor inipun akan ikut ON sehingga menghubungkan (kontak) antara common dan output terminal beralamat 0500. Begitu pula bila sinyal dari rangkaian internal OFF maka pada output juga akan memutus kontak common dengan output terminal 0500.

Hal yang penting dan perlu diperhatikan bahwa untuk output transistor tidak dapat memberikan beban yang lebih besar dibanding relay. Untuk itu perlu dicek spesifikasinya, kalau demikian mengapa kita pilih transistor dibanding relay, memang ada keuntungan dan kerugian memakai kedua sistem oleh karena itu harus dipikirkan terlebih dahulu mana yang akan kita gunakan.

Kesimpulan kita bahwa transistor untuk ON/OFF jauh lebih cepat dibanding relay, saklar untuk arus yang kecil, dapat bertahan lama dibanding relay karena pada kontak muncul percikan api dan hanya bekerja dengan tegangan DC.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 74: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1

Komponen PLC

1. Jelaskan apa yang dapat dilakukan oleh sebuah PLC!

2. Jelaskan fungsi dari komponen PLC berikut:

Input relay

Internal relay

Penghitung

Timer

Output relay

Penyimpan data

Tugas 2

Operasi PLC

1. Jelaskan tahapan penting dalam sikuls scanning pada PLC!

2. Apa yang dimaksud dengan status input?

3. Jelaskan proses pelaksanaan instruksi dalam satu program!

4. Jelaskan proses pembaharuan status output pada PLC!

Tugas 3

Tanggapan Waktu PLC (Response Time)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tanggapan waktu pada PLC!

2. Jelaskan mengapa dalam satu siklus scan = 1 input waktu tunda + 1 waktu scan?

3. Jelaskan fungsi dari pulsa stretch!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 75: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

4. Jelaskan proses fungsi interupsi dalam scan!

5. Berapakah waktu tunda agar input dapat terbaca pada saat scan?

Tugas 4

Relay pada PLC

1. Jelaskan bagaimana system relay bekerja!

2. Gambarkan rangkaian relay dengan penggerak arus DC dan pada kontak terpasang rangkaian AC dengan beban lampu!

3. Jelaskan perbedaan saklar dengan kontak pada relay!

4. Gambarkan symbol kontak relay dan kumparannya pada ladder diagram!

5. Buat interpretasi cara kerja dari 2 macam ladder diagram berikut!

6. Jelaskan pemakaian register bila rangkaian ladder digambarkan sebagai berikut!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 76: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5

Scan Program pada PLC

1. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan scan program?

2. Jelaskan proses scan pada ladder diagram berikut!

Tugas 6

Instruksi Latch

1. Jelaskan fungsi dari instruksi latch!

2. Jelaskan proses scan pada ladder diagram berikut!

3. Jelaskan, apa yang terjadi bila kedua input dalam kondisi sama-sama true?

Tugas 7

Penghitung (Counter)

1. Gambarkan symbol dari Penghitung (Counter) pada PLC!

2. Jelaskan proses scan pada ladder diagram berikut!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 77: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

3. Jelaskan, apa yang terjadi apabila pulsa yang terbaca lebih dari batas yang diberikan pada penghitung (misal lebih dari 100)?

4. Gambarkan dan jelaskan prinsip kerja UDC (Up/Down Counter)!

Tugas 8

Timer

1. Sebutkan dan jelaskan ada berapa macam Timer pada PLC!

2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang nilai detak tertinggi dari Timer PLC 16 bit!

3. Gambarkan dan jelaskan prinsip kerja Timer!

4. Jelaskan system kerja timer pada 2 macam ladder diagram berikut!

5. Jelaskan, kemungkinan terjadinya kesalahan pada pembacaan timer saat proses scan!

Tugas 9

One Shot

1. Uraikan dengan singkat apa yang anda ketahui tentang instruksi one shot!

2. Jelaskan system kerja ladder diagram berikut!

Tugas 10

Pengendali MasterIndonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 78: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

1. Gambarkan symbol dan jelaskan fungsi instruksi pengendali master !

2. Jelaskan system kerja ladder diagram berikut!

3. Jelaskan, mengapa beberapa instruksi disarankan untuk tidak digunakan dalam blok instruksi pengendali master (timer, penghitung, dll.)?

Tugas 11

Register Geser

1. Gambarkan symbol dan jelaskan prinsip kerja instruksi Register Geser !

2. Jelaskan system kerja ladder diagram berikut!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 79: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12

Ambil dan Pemindahan Data

1. Gambarkan symbol dan jelaskan prinsip kerja instruksi pemindahan data LDA, STA dan MOV!

2. Jelaskan system kerja ladder diagram dari instruksi MOV berikut!

3. Jelaskan system kerja ladder diagram dari instruksi LDA dan STA berikut!

Tugas 13

Instruksi Matematika

1. Gambarkan symbol dan jelaskan prinsip kerja instruksi matematika data ADD, SUB, MUL dan DIV!

2. Jelaskan system kerja ladder diagram berikut!

3. Jelaskan system kerja ladder diagram berikut!

Tugas 14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 80: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Fungsi Boolean

1. Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui tentang fungsi AND, OR dan EXOR!

2. Gambarkan symbol Boolean AND, jelaskan fungsi yang tertulis pada simbol!

3. Jelaskan system kerja 2 macam ladder diagram berikut!

Tugas 15

Input DC/AC

1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja input DC (NPN, PNP)!

2. Jelaskan rangkaian photocoupler pada input DC!

3. Jelaskan secara singkat prinsip kerja input AC!

4. Jelaskan rangkaian photocoupler pada input AC!

5. Buatlah contoh gambar rangkaian hubungan modul input dan PLC!

Tugas 16

Ouput PLC

1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja Relay pada Output PLC!

2. Jelaskan rangkaian photocoupler pada Output PLC!

3. Jelaskan secara singkat prinsip kerja Transistor pada Output PLC!

4. Buatlah contoh gambar rangkaian hubungan modul output dengan PLC!

Sesi Praktek

Gunakan Trainer PLC yang sesuai dan uji permasalahan dalam tugas diatas secara praktek!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 81: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Transparansi

Komponen sebuah PLC OHT 1

PLC umumnya terdiri dari CPU, tempat penyimpan (memory), dan rangkaian tertentu untuk menerima dan mengirim data input/output.Kita dapat menganggap bahwa PLC merupakan kotak yang penuh dengan ratusan atau ribuan relay, counter, timer dan memori.

Apa yang dilakukan oleh setiap bagian tersebut?

INPUT RELAY-(kontaktor) Ini disambungkan ke dunia luar PLC

INTERNAL UTILITY RELAY-(kontaktor) Ini tidak menerima sinyal dari luar dan secara phisik tidak ada.

COUNTERS-Sekali lagi ini juga secara phisik tidak ada, merupakan simulasi counter dan dapat diprogram untuk menghitung pulsa.

TIMERS-Hal ini juga secara phisik tidak ada, dibuat dengan banyak ragam dan sistem kenaikan (increment). Yang paling umum adalah tipe tunda saat ON (on-delay) dan tunda saat OFF (off-delay) dan dua tipe yang dapat menyimpan data atau tidak dapat menyimpan data (retentive dan non-retentive types), variasi kenaikan antara 1ms sampai 1s.

OUTPUT RELAYS-(kumparan) Ini tersambung dengan dunia luar, secara phisik ada.

DATA STORAGE-Merupakan register untuk penyimpanan data

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 82: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Operasi PLC OHT 2

SIKLUS SCAN PLC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 83: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Waktu Tanggap OHT 3

ILUSTRASI WAKTU TANGGAP PADA MANUSIA

INPUT- Mata melihat Obyek

( Baca Input sinyal)

EXECUTION- (Pengolahan sinyal input di dalam CPU/PLC)

Otak memerlukan waktu untuk mencerna sinyal input dari mata.

Diperlukan waktu untuk melakukan proses informasi.

Pertimbangan untuk keluarkan output ke Mulut.

OUTPUT- (Ouput menerima sinyal dari CPU/PLC)Keluar berupa kata-kata dari mulut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 84: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Permasalahan Pada Waktu Tanggap OHT 4

MENGUJI STATUS INPUT SEBAGAI BAGIAN DARI SCAN.

Sinyal pada 1 INPUT + 1 SCAN

Kondisi yang diinginkan:.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Kondisi ON input = 1 input waktu tunda + 1 waktu scan

Page 85: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Permasalahan Pada Waktu Tanggap(Lanjutan)

OHT 5

MEMPERPANJANG WAKTU BACA INPUT (Pulse stretch).

Menginterupsi scan untuk melaksanakan rutin khusus.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 86: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Permasalahan Pada Waktu Tanggap(Lanjutan)

OHT 6

TUNDA WAKTU PANJANG UNTUK MEMBUAT OUTPUT ON SETELAH INPUT ON

Tunda waktu maksimum adalah 2 sklus scan - 1 tunda waktu input.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 87: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Relay OHT 7

Rangkaian Listrik Pada Relay

Contoh Relay

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 88: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Penganti Relay OHT 8

PLC TIDAK KENAL TERMINOLOGY SAKLAR, RELAY, BELL, INPUT, OUTPUT, KUMPARAN, KONTAK DLL..

Simbol kontak (input) Simbol kumparan (output)

Sumber AC merupakan eksternal sumber, sehingga kita tidak menggunakannya pada ladder diagram. PLC hanya melakukan output mana yang akan diaktifkan atau tidak

Ladder Diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 89: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Instruksi Dasar PLC OHT 9

Instruksi Load (LD):

Simbol Load (kontak)

Instruksi LoadBar

Simbol LoaDNot (normally closed)

Kondisi Logika Load LoadBar

0 False True

1 True False

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 90: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Instruksi Dasar (Lanjutan) OHT 10

Simbol OUT (kumparan)

Simbol OUTBar (kumparan normally closed)

Kondisi Logika Out OutBar

0 False True

1 True False

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 91: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Contoh Sederhana OHT 11

Rangkaian Sebuah Relay.

Ladder Diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 92: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Register PLC OHT 12

Ladder Diagram

REGISTER 00

15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

1 0

REGISTER 05

15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0

SIMBOL KONDISI LOGIKA

LOGIKA BIT LD LDB OUT

Logika 0 False True False

Logika 1 True False True

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 93: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Register PLC (lanjutan) OHT 13

Tabel Kebenaran

Input Output Register Logika Bit

SW1(LD)SW2(LDB)KUMPARAN(OUT)SW1(LD)SW2(LDB)KUMPARAN(OUT)

False True False 0 0 0

False False False 0 1 0

True True True 1 0 1

True False False 1 1 0

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 94: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Scan Program OHT 14

Pengisian minyak pelumas dari tangki, untuk ini digunakan 2 sensor yang diletakan satu di dasar dan di atas.

Ladder Diagram dari soal diatas

Saat Tanki kosong, input 0000 True dan input 0001 True juga.

Scan 1 Scan 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 95: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Scan Program (Lanjutan) OHT 15

Setelah 100 kali scan level naik dan sensor bawah menjadi False.

Scan 101

Setelah 1000 kali scan level mencapai sensor atas (True)

Scan 1001 Scan 1002

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 96: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Scan Program (Lanjutan) OHT 16

Setelah 1050 kali scan level turun di bawah sensor atas, dengan demikian sensor atas menjadi berkondisi True lagi.

Scan 1050

Walaupun sensor level atas berkondisi True, jalur (rung) tetap False karena sensor level bawah terendah minyak berarti False dan kumparan 1000 masih mengingat logika False.

Setelah 2000 kali scan level minyak berada di bawah sensor level bawah, yang berarti sensor berkondisi True lagi. Dengan demikian program scan akan diulangi dari scan 1 kembali dimana motor pompa berkondisi True dan seterusnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 97: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Instruksi Latch OHT 17

Instruksi Latch sering disebut dengan SET atau OTL (output latch), kebalikan dari itu adalah instruksi Unlatch yang sering disebut dengan RES (reset), OUT ( output unlatch) atau RST (reset).

Contoh Ladder Diagram:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 98: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Penghitung (Counter) OHT 18

Penghitung naik yaitu menghitung mulai 1, 2, 3 ……..dst, untuk ini disebut dengan CTU (count up) CNT,C , atau CTR.

Penghitung turun yang menghitung turun 9, 8, 7,…….dst. yang disebut CTD (count down) dan penghitung naik/turun yang disebut UDC(up-down counter).

Penghitung dengan kecepatan tinggi, yang sering disebut dengan HSC (high-speed counter), CTH (CounTer High-speed?), penghitung khusus yang berupa "hardware", atau penghitung berupa simulasi "software".

Aturan yang baik dan mudah adalah menggunakan penghitung normal yaitu dari software kecuali pulsa yang kita hitung lebih cepat 2x dari waktu yang dibutuhkan scan, sebagai

Jika waktu scan 2 ms dan pulsa yang masuk untuk dihitung setiap kali 4 ms atau lebih lama dibanding penggunaan penghitung software.

Jika masuk lebih cepat dibanding setiap 4 ms (misal 3 ms) maka gunakan penghitung hardware dengan kecepatan tinggi (high-speed counter). (2 x waktu scan = 2x2ms= 4ms)

Untuk menggunakannya kita harus tahu 3 hal:

1. Darimana datangnya pulsa yang ingin kita hitung, biasanya berasal dari satu input atau sensor yang dihubungkan padanya misal pada input 0000.

2. Berapa banyak pulsa yang ingin dihitung sebelum kita mereaksinya, taruhlah hitungan 5 sebelum kita memasukan sesuatu ke dalam kotak.

3. Kapan dan bagaimana kita akan mereset penghitung sehingga dapat memulai menghitung kemabali, misal setelah selesai hitungan 5 maka penghitung direset.

Batas Hitungan:

Penghitung desimal 16 bit dari 0 sampai 9999, penghitung 16 bit BCD dari –32.768 sampai +32.767 atau dari 0 sampai 65535. dan 16 bit biner menghitung dari -32,768 - 32767 dan 0 to 65535.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 99: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Penghitung (Lanjutan) OHT 19

Simbol Penghitung dengan Reset:

Cxxx adalah nama dari penghitung (counter), jika kita ingin menyebutnya penghitung 000 maka padanya kita tuliskan “C000”.

yyyyy adalah jumlah pulsa yang ingin kita hitung sebelum melakukan sesuatu. Jika penghitung telah selesai misal menghitung yyyy maka akan memberikan kondisi ON kontak-kontak yang berinisial Cxxx pada seluruh ladder diagram.

Catatan bahwa penghitung (counter) menjumlahkan nilai dan penghitungan berlangsung manakala terjadi perubahan transisi dari OFF ke ON pada pulsa input.

Contoh Ladder Diagram:

Nama penghitung C000, menghitung dari 0 sampai 100 yang dipicu pulsa yang bersal dari input 0001 sebelum mengaktifkan output 500 serta meresetnya dari sensor yang beralamat input 0002.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 100: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Penghitung (Lanjutan) OHT 20

Simbol penghitung naik/turun (up/down counter), dengan nama penghitung UDCxxx dan nilai akumulasi hitungan yyyyy.

Penghitung (counter) menjumlahkan nilai dan penghitungan berlangsung manakala terjadi perubahan transisi dari OFF ke ON pada pulsa input.

Contoh Ladder Diagram:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 101: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Timer OHT 21

Tipe timer diproduksi oleh pabrik disesuaikan dengan metoda dan cara mereka masing-masing, yaitu.

On-Delay timer -Tipe sangat sederhana, yaitu setelah sensor melalui input berkondisi ON, maka tidak langsung memberikan reaksi ON pada output karena harus menunggu selama waktu yang telah ditentukan ( misal x detik). Timer yang demikian sering disebut dengan TON (timer on-delay), TIM (timer) atau TMR(timer).

Off-Delay timer- Timer ini kebalikan dari timer diatas, setelah sensor melalui input berkondisi ON, maka tidak langsung memberikan reaksi OFF pada output karena harus menunggu selama waktu yang telah ditentukan ( misal x detik). Timer yang demikian sering disebut dengan TOF (timer off-delay).

Retentive or Accumulating timer - Tipe ini merupakan timer yang memerlukan 2 input, satu input untuk start dan yang lain untuk meresetnya. Saat input sensor ON timer mulai berdetak dan bila timer telah mencapai nilai yang telah ditentukan akan mengaktifkan kontaknya sehingga ON, untuk meresetnya yaitu dengan memberikan ON pada reset sehingga nilai kembali pada nilai awal dan kontak dari timer kembali pada kondisi OFF.Timer ini akan mempertahankan nilai detak bialamana timer dihentikan selama waktu detak dan akan melanjutkan nilai tersebut bila timer diaktifkan kembali dan untuk meresetnya adalah melalui input reset. Timer ini sering disebut dengan RTC (retentive timer) atau (accumulating timer).

Timer berdetak mulai 0 sampai 9999 kali atau 0 sampai 65535 kali.

Kebanyakan PLC memiliki timer 16 bit, dimana 0-9999 adalah 16 bit BCD (binary coded decimal) dan 0-65535 adalah 16 bit biner. Setiap detak adalah memakan waktu x detik.

Perbedaan timer pada waktu dasarnya (timebase), yaitu TMH (high speed timer), TMS (super high speed timer) atau TMRAF (accumulating fast timer)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 102: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Timer (Lanjutan) OHT 22

Simbol Instruksi Timer

Cara kerja Timer: Timer ini masuk dalam kelompok tipe on-delay dengan nama

Txxx, ketika input enable berkondisi ON maka timer mulai bekerja (berdetak).

Ketika ia berdetak yyyyy kali (waktu yang ditentukan), maka akan membuat kontaknya ON.

Lama waktu detak (naik) antar satu pabrik dengan pabrik pembuat PLC lain adalah bervariasi ( misal 1 ms atau 1 s ).

Dibawah ini merupakan simbol yang diaplikasikan pada ladder diagram:

Contoh Ladder Diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 103: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Timer (Lanjutan) OHT 23

Simbol Timer dengan reset:

Prinsip kerja:

Timer ini diberi nama Txxx, ketika input enable berkondisi ON maka timer mulai berdetak dan ketika detaknya mecapai yyyyy kali (sebagai nilai yang ditentukan), maka akan menyebabkan kontaknya berkondisi ON.

Bilamana enable input kembali berkondisi OFF maka timer berhenti berdetak dan nilai timer akan dipertahankan, bila enable input kembali ON maka timer akan melanjutkan dengan nilai yang terakhir.

Hanya satu jalan untuk membuat timer kembali pada nilai yang ditentukan yaitu dengan memberikan kondisi ON pada input reset.

Contoh Ladder Diagram

Satu hal penting adalah antara penghitung dan timer tidak boleh memiliki alamat yang sama, karena keduanya menggunakan alamat register dalam PLC yang sama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 104: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Ketepatan Timer OHT 24

Untuk timer dengan durasi dalam mili detik (1ms = 0,001 detik) harus diperhitungkan kepresisiannya.

Terdapat dua macam error pada penggunaan timer:

pertama input error

kedua output error

Input error- Ini muncul saat input timer berubah on selama siklus scan dan input dibaca sekali selama satu scan, jika kondisi input off ketika PLC membacanya dan terlambat berubah on dalam scan maka akan didapati error. Untuk baca kondisi on tersebut harus menunggu sampai instruksi timer dijalankan selama pelaksanaan program scan berikutnya. Bahayanya jika instruksi timer merupakan instruksi terakhir pada rung maka akan didapat kesalahan yang besar.

Output error- Ini muncul pada saat timer pada posisi "times out" dan ketika PLC selesai melaksanakan program sebagai bagian dari scan dimana seharusnya PLC melakukan pembaharuan kondisi output. Hal ini disebabkan timer selesai selama pelaksanaan program sedangkan PLC belum sempat membuat output on karena harus menyelesaikan pelaksanaan program lanjutan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 105: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Ketepatan Timer (Lanjutan) OHT 25

Kemungkinan adanya input error adalah:

1 waktu scan penuh + 1 waktu pelaksanaan program.

Waktu pelaksanaan program bervariasi tergantung berapa banyak instruksi dalam program

Kemungkinan adanya output error adalah 1 waktu scan penuh

Total kemungkinan terjelek error pada timer yaitu:

1 scan + 1 eksekusi + 1 scan = 2 scan + 1 eksekusi program

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 106: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

One-shot OHT 26

One-shot adalah sebuah alat pemrograman (programming tool), yang digunakan untuk membuat suatu program dengan hanya satu kali scan. Instruksi ini dikenal dengan nama DIFU atau DIFD (differentiate up/down), sotu/sotd (single output up/down), osr (one-shot rising).

Simbol Instruksi

Contoh ladder diagram:

Prinsip kerja ladder

Rung 1 - Ketika NO (normally open) input 0000 menjadi true DIFU 1000 menjadi true.

Rung 2 - NO 1000 berkondisi true, NO 1001 mencatat false, NC 1001 mencatat true, NC 1000 berubah false. Dengan kita dapatkan jalur true, (NO 1000 & NC 1001) OUT 1001 menjadi true.

Rung 3 - NO 1001 berkondisi true oleh karena itu OUT 500 berkondisi true.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 107: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

One-shot (Lanjutan) OHT 27

Scan berikutnya

Rung 1 - NO 0000 mencatat true. DIFU 1000 menjadi false. Hal ini karena instruksi DIFU true hanya untuk satu scan. (misal kenaikan tebing logika padanya sebelum rung)

Rung 2 - NO 1000 berkondisi false, NO 1001 mencatat true, NC 1001 berkondisi false, NC 1000 berubah true. Sehingga kita tetap mendapat jalur true, (NO 1001 & NC 1000) OUT 1001 mencatat true.

Rung 3 - NO 1001 berkondisi true oleh karena itu OUT 500 mencatat true.

Setelah 100 kali scan, NO 0000 berubah off (menjadi false). Logika mencatat pada kondisi yang sama pada “Scan berikutnya” seperti ditunjukan diatas, difu tidak memberikan reaksi oleh karena itu logika tetap sama pada rung 2 dan 3.

Pada scan 101 NO 0000 berubah kembali on. (menjadi true)

Rung 1 - Ketika NO (normally open) input 0000 menjadi true DIFU 1000 menjadi true.

Rung 2 - NO 1000 berkondisi true, NO 1001 mencatat true, NC 1001 menjadi false, NC 1000 juga menjadi false. Sehingga kita tidak lagi memiliki jalur true, OUT 1001 menjadi false.

Rung 3 - NO 1001 berkondisi false oleh karena itu OUT 500 menjadi false.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 108: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Pengendali Master OHT 28

Instruksi pengendali master umumnya digunakan secara pasangan dengan pengendali master reset, umumnya disimbolkan dengan MC/MCR (master control set/master control reset) atau MCS/MCR secara sederhana MCR (master control reset).

Simbol pengendali master

Ladder Diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 109: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Pengendali Master (Lanjutan) OHT 29

Timers sebaiknya tidak digunakan dalam blok mc/mcr karena beberapa diproduksi memberikan reset ke 0 ketika blok false dimana produksi lain akan mempertahankan status waktu saat itu.

Counters umumnya mempertahankan nilai hitungannya saat itu.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 110: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Register Geser OHT 30

Fungsi Register Digunakan untuk menyimpan status atau kondisi dari suatu keadaan yang terjadi sebelumnya dan merupakan deretan bit untuk menyimpan status on/off. Setiap kali perubahan status akan disimpan pada bit pertama dan bit-bit yang tersimpan di register digeser ke bit berikutnya.

Nama register geser SFT (Shift), BSL (Bit Shift Left), SFR (Shift Forward Register), pada register-register ini data digeser ke kiri. Sedangkan yang lain yaitu BSR (Bit Shift Right) dan SFRN (Shift Forward Register Not) digeser ke kanan.

Sintak Instruksi Register

Data- Penampung input data dengan status true/false yang akan digeser pada register. Bilamana data input true maka bit pertama dalam register akan berisi 1. Data tersebut dapat masuk ke register hanya pada saat ada clock dan memanfaatkan sisi tebing (edge) naik dari input clock.

Clock- Input clock input merupakan pemberitahuan ke register geser untuk melakukan sesuatu pada sisi tebing (edge) naik dari input clock, register geser akan menggeser data satu lokasi ke lokasi berikutnya dan input data akan menempati bit pertama dari register geser. Setiap kali clock proses input data akan diulangi.

Reset- Input reset berfungsi untuk menghapus sehingga isi register geser mejadi 0.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 111: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Register Geser (Lanjutan) OHT 31

Contoh Ladder diagram

Struktur Register pada PLC

10xx Register

15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

0 0 0 0

Register 1000, 1001, 1002, dan 1003 berisi status false

10xx Register

15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

1 0 0 1

Register 1000, dan 1003 berisi status true

Register 1001 dan 1002 berisi status false

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 112: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Ambil dan Pemindahan Data OHT 32

Mengapa kita menginginkan mendapat data?

Jawabnya adalah sederhana, data perlu dipindahkan atau dihapuskan, terkadang kita berkeinginan menyimpan data konstan, mengambil data biner dari terminal input, melakukan proses matematika dan menyimpan hasilnya ditempat yang berbeda.

Simbol instruksi MOV

Sumber (xxxx) Tempat dimana data ingin dipindahkan, jika kita tulis DM100 maka data yang ingin dipindahkan berada di lokasi memori 100.

Tujuan(yyyy) Tempat dimana data akan ditempatkan, jika tuliskan DM201 maka data akan dituliskan di lokasi memori 201. Dan jika ditulis 0500 berarti data dipindahkan secara phisik ke output 0500 (LSB), sampai output 0515 (MSB).

Contoh Ladder diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 109Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 113: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Ambil dan Pemindahan Data (Lanjutan)

OHT 33

Instruksi pasangan

LDA (LoaD Accumulator) dan STA (STore Accumulator).

LDA- Instruksi mirip dengan instruksi MOV. Tempat diamana data akan dipindahkan, jika kita tulis DM100 maka data yang diinginkan dipindahkan berada di lokasi memori 100.

STA- Instruksi mirip dengan instruksi MOV. Tempat diamana data akan dipindahkan, jika kita tulis DM201 maka data yang diinginkan dipindahkan berada di lokasi memori 201. Jika dituliskan 0500 berarti data dipindahkan secara phisik ke output 0500 (LSB) sampai output 0515 (MSB).

Contoh Ladder Digram:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 110Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 114: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Instruksi Matematika OHT 34

Hampir semua PLC memiliki fungsi berikut:

Penjumlahan - Kemampuan menambahkan data, instruksi ini disebut instruksi ADD.

Pengurangan - Kemampuan mengurangkan data, instruksi ini disebut instruksi SUB.

Multiplikasi - Kemampuan mengalikan data, instruksi ini disebut instruksi MUL.

Pembagian - Kemampuan membagi, instruksi ini disebut instruksi DIV.

Sintak Instruksi:

Sumber DM100 - Alamat memori dimana data pertama berada

Sumber DM101 - Alamat memori dimana data kedua berada

Tujuan – Alamat memori dimana hasil logika ditempatkan.

DM100 ADD DM101 = DM102

Contoh Ladder Diagram Instruksi ADD

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 111Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 115: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Instruksi Matematika (Lanjutan)

OHT 35

Simbol ADD (dual method)

Contoh Ladder Diagram

Jika diperoleh hasil lebih besar dari kemampuan lokasi memori

Memori umumnya memiliki 16 bit lokasi

bilangan lebih besar 65535 (2^16=65535) akan terjadi over flow

Beberapa PLC menggunakan 32 bit fungsi matematika

Pembagian dengan nol (illegal) akan terjadi overflow

Operasi matematika pada PLC

Akar kuadrat

Skala

Nilai mutlak

Sinus

Cosinus

Tangen

Logaritma Natural

Logaritma berbasis 10

X^Y (X pangkat Y)

Arcsinus (tan, cos) Beberapa PLC menggunakan Floating point

10 dibagi 3 akan didapatkan 3,33333

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 112Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 116: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Fungsi Boolean OHT 36

Tabel Kebenaran AND

Hasil = A AND B

A B Hasil

0 0 0

1 0 0

0 1 0

1 1 1

Tabel Kebenaran OR

Hasil = A OR B

A B Hasil

0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 1

Tabel Kebenaran EXOR

Hasil = A XOR B

A B Hasil

0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 0

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 113Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 117: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Fungsi Boolean (Lanjutan) OHT 37

Instruksi logika dinyatakan dengan

AND, ANDA, ANDW OR, ORA, ORW XOR, EORA XORW.

Sintak instruksi Logika

Sumber DM100 - Alamat memori dimana data pertama berada

Sumber DM101 - Alamat memori dimana data kedua berada

Tujuan – Alamat memori dimana hasil logika ditempatkan.

DM100 AND DM101 = DM102

Contoh Ladder Diagram Logika AND

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 114Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 118: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Fungsi Boolean (Lanjutan) OHT 38

Simbol AND (instruksi dual)

Contoh Ladder diagram Instruksi AND

Contoh ini berlaku juga untuk fungsi OR atau EXOR

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 115Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 119: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Input DC OHT 39

Sambungan output sensor ke input NPN dan PNP.

Pemberian tegangan positip.

Pemberian tegangan positip sumber

Rangkaian Input DC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 116Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 120: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Input AC OHT 40

Hati-hati AC cukup berbahaya.

O UCH...

Modul input AC jarang digunakan dibandingkan input DC

Transistor tidak dapat bekerja dengan tegangan AC

Tegangan AC digunakan saklar atau saklar limit dsb.

Operasi sensor dengan tegangan DC.

Digunakan kawat dengan isolasi berwarna coklat (aktif), biru (netral) dan hijau/kuning (ground).

Rangkaian Input AC pada PLC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 117Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 121: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Input AC OHT 41

Rangkaian modul input AC pada PLC

Rangkaian photo-coupler bekerja berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya) diubah kembali menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh rangkaian internal.

Pada input AC jauh lebih lambat dibanding input DC.

Saklar mekanik sangat lambat, membutuhkan 25 mili detik atau lebih, sehingga dibutuhkan rangkaian internal delay

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 118Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 122: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Output Relay OHT 42

Beberapa beban yang sering digunakan adalah selenoid, lampu, motor listrik dll.

Sebelum menghubungkan beban pada PLC sebaiknya lihat terlebih dahulu spesifikasi beban, perlu arus berapa bekerja dengan tegangan berapa sebab bila arus dan tegangan kerja melebihi tegangan atau arus yang diijinkan pada output relay maka akan berakibat relay terbakar.

Cara Menghubungkan Output Relay

.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 119Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 123: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Output Relay OHT 43

Internal relay PLC berfungsi menghubungkan antara terminal output PLC dengan rangkaian internal PLC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 120Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 124: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Output Transistor OHT 44

Output transistor hanya dapat bekerja dengan arus atau tegangan DC

Terdapat dua tipe Transistor bipolar yaitu PNP dan NPN MOSFET (Metal Oxide Semiconductor- Field

Effect Transistor)

Rangkaian Beban Pada Output Transistor Npn,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 121Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 125: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Output Transistor OHT 45

Rangkaian Output Photocoupler

Output Transistor:Tidak dapat memberikan beban yang lebih besar dibanding relay, ON/OFF jauh lebih cepat dibanding relay, saklar untuk arus yang kecil, dapat bertahan lama dibanding relay karena pada kontak muncul percikan api dan hanya bekerja dengan tegangan DC.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 122Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 126: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang dimaksud dengan penilaian?Penilaian adalah proses pengumpulan petunjuk dan pembuatan penilaian atas kemajuan kearah ketercapaian kriteria unjuk kerja yang dimaksud dalam Standar Kompetensi. Pada poin yang tepat, penilaian dilakukan dengan mengetahui apakah kompetensi sudah dicapai atau belum. Penilaian cenderung mengindentifikasi prestasi-prestasi peserta pelatihan dibanding menampilkan unjuk kerja relatif anatara peserta dengan peserta lain.

Apakah yang kita maksud dengan kompeten?Tanyakan pada diri anda,”Apa yang benar -benar dibutuhkan oleh karyawan untuk melakukan sesuatu?”. Jawaban terhadap pertanyaan kepada anda yaitu apa yang kita maksudkan dengan sebauah kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan ketrampilan berati bahwa orang tersebut harus mampu untuk:

unjuk kerja pada tingkat ketrampilan yang dapat diterima mengorganisir tugas-tugas yang dibutuhkan merespon dan mereaksi secara layak bila sesuatu salah menjalankan suatu peranan dalam skema sesuatu pada pekerjaan mentransfer ketrampiian dan pengetahuan pada situasi baru.

Bila anda menilai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas untuk mencerminkan kerja sebenarnya dan alami.

Pengakuan Kompetensi Pengakuan kemampuan yang dimilikiPrinsip penilaian nasionai terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dimana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:

kualifikasi terdahulu beiajar secara informal.

Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan petunjuk untuk menilai setiap individu terhadap standar kompetensi agar dapat menentukan apakah mereka telah

Kualifikasi penilaiDalam kondisi Iingkungan kerja, yaitu seorang peniIai industri yang diakui dapat menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini. Jika anda diakui untuk menilai unit ini kemungkinan anda dapat memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk bukti dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 123Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 127: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang disarankanUnit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:

(a) menampilkan ketrampilan dan pengetahuan penunjang untuk setiap elemen kompetensi/kriteria unjuk kerja, dan

(b) berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau layanan praktek dalam suatu ketrampilan.

Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak dapat mengikuti progress unit berikutnya sampai mereka benar-benar berkemampuan pada materi yang melingkupi sesi pelatihan.

Sebagai patokan keharusan disini adalah paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pendukung pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas disaratkan dinilai secara individu untuk sub kompetensi. Sesi praktek diharuskan untuk diulang sampai tingkat yang disyaratkan dari sub kompetansi dapat dicapai.

Tes pengetahuan penunjang biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Penggunaan Tes Essay berupa pertanyaan biasanya tidak cocok untuk tipe unit ini.

Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:

pengetahuan dan ketrampilan pendukung

hubungan dengan ketrampilan praktek.

Untuk unit Penggunaan Pelatihan Berdasar Kompetensi pada tempat kerja penilaian berikut disarankan untuk digunakan:

Penilaian Ketrampilan dan Pengetahuan PenunjangElemen satu …Mengidentifikasi dan menjelaskan bagian komponen, dan operasi PLC sederhana

Pengujian satu

1. Gambarkan secara blok PLC dan jelaskan fungsi setiap komponen.

2. Jelaskan tiga dasar siklus scanning.

3. Jelaskan metode untuk mengatasi problem Tanggap waktu PLC, dengan menggunakan timing diagram.

4. Sebutkan keuntungkan penggunaan PLC disbanding kontrol industrial dari

Elemen dua: ……. Menginterpretasi ladder diagram dan menampilkan pemrograman PLC sederhana

Pengujian dua

1. Jelaskan instruksi I/O dasar – Load, Load Not, Out, Out Not dan terapkan dalam aplikasi sederhana.

2. Jelaskan penggunaan Latch, Timers, One-shots, Master Control dan Shift Registers dan terapkan dalam aplikasi sederhana.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akuisisi dan perpindahan data dan terapkan pada aplikasi sederhana.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 124Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 128: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

4. Jelaskan fungsi Mathematik dan gunakan pada aplikasi sederhana.

5. Jelaskan penerapan sistem bilangan dan Aljabar boole dan gunakan untuk aplikasi sederhana pada PLC

Element tiga: Menghubungkan input dan output peralatan ke rangkaian, ke PLC.

Penilaian tiga

1. Buatlah rangkaian input khusus DC dan AC dan uji rangkaian tersebut yang meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal.

2. Buat rangkaian output relay dan transistor dan uji rangkaian tersebut yang meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal.

Penilaian sesi Paktek

Penilaian sesi praktek

Setiap sesi praktek dinilai secara individual dan setiap peserta diharuskan melakukan keseluruhan, atau bagian komponen sampai dicapainya ketrampilan dan pengetahuan yang disyaratkan oleh standar kompetensi.

Dalam pelaksanaan penilaian praktek hal berikut disyaratkan untuk digunakan sebgai pertimbangan:

Penggunaan dan operasi secara benar alat penguji; Kemampuan merangkai hubungan secara benar Akurasi pembacaan data yang disyaratkan; Meneyelesaikan semua tugas-tugas; Interpretasi yang benar terhadap hasil ; Dalam kerja kelompok yakinkan bahwa semua anggota ambil bagian Kerapian dan penataan laporan yang baik.

Pertanyaan oral dapat digunakan untuk menilai individu untuk menilai beberapa poin utama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 125Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 129: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ringkasan Penilaian Ketrampilan dan Pengetahuan penunjangGunakan tugas berikut untuk menentukan bahwa peserta telah memiliki Ketrampilan dan Pengetahuan penunjang

Pengetahuan dan Ketrampilan penunjang Penilaian Tugas Ya Tidak Pelatihan

lanjutan

1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan bagian komponen, dan operasi PLC sederhana

1. Gambarkan secara blok PLC dan jelaskan fungsi setiap komponen.

2. Jelaskan tiga dasar siklus scanning.

3. Jelaskan metode untuk mengatasi problem Tanggap waktu PLC, dengan menggunakan timing diagram.

4. Sebutkan keuntungkan penggunaan PLC disbanding kontrol industrial dari

2.0 Menginterpretasi ladder diagram dan menampilkan pemrograman PLC sederhana Comprehend pneumatic fundamentals.

1. Jelaskan instruksi I/O dasar – Load, Load Not, Out, Out Not dan terapkan dalam aplikasi sederhana.

2. Jelaskan penggunaan Latch, Timers, One-shots, Master Control dan Shift Registers dan terapkan dalam aplikasi sederhana.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akuisisi dan perpindahan data dan terapkan pada aplikasi sederhana.

4. Jelaskan fungsi Mathematik dan gunakan pada aplikasi sederhana.

5. Jelaskan penerapan sistem bilangan dan Aljabar boole dan gunakan untuk aplikasi sederhana pada PLC

3.0 Menghubungkan input dan output peralatan ke rangkaian, ke PLC

1. Buatlah rangkaian input khusus DC dan AC dan uji rangkaian tersebut yang meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal.

2. Buat rangkaian output relay dan transistor dan uji rangkaian tersebut yang meliputi hubungan pada berbagai peralatan yang banyak dijumpai di industri lokal

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 126Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 130: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk

Menemukan dan memperbaiki kesalahan pada PLC dasar dalam sistem

Nama peserta: Nama Penilai:

Apakah peserta dapat menunjukan bukti yang cukup tentang:

Catatan

Menerapkan ketrampilan dan pengetahuan tertentu berhubungan dengan unit lainya.

Unit menunjang secara efektif unjuk kerja dalam Menemukan dan memperbaiki kesalahan pada PLC dasar dalam sistem

Mendemonstrasikan pengetahuan:

Menjelaskan, menggunakan perhitungan, menggunakan komponen, fungsi dan konstruksi.

Menjelaskan, menggunakan diagram, operasi rangkaian PLC

Unjuk kerja ketrampilan teknik/ prosedur sesuai standar yang disyaratkan oleh industri termasuk penggunaan alat pengujian.

Pengolerasi Komputer yang dihubungkan dengan PLC sesuai dengan kebutuhan industri.

interpretasi pembacaan ladder diagram, sinyal dan data yang digunakan dalam PLC.

Perencanaan dan organisasi kegiatan yang efektif:

Perencanaan sesi praktek sebelum koneksi peralatan dan komponen lain yang diperlukan.

Menghubungkan peralatan dan mengujinya sebelum listrik disambungkan (power on).

Alokasi tugas jika lebih dari satu orang dalam team.

Bekerjasam dan komunikasi dengan teman:

Klarifikasi hal yang tak jelas atau kemungkinan permasalahan dengan teman.

Bertanya untuk klarifikasi pada pelatih untuk hal yang belum jelas.

Tanggapan pada permasalahan yang kemungkinan muncul pada kegiatan kerja:

penempatan penulisan diagram berhubungan dengan permasalahan peralatan dalam kegiatan.

Integrasi prosedur kesehatan, kenyamanan dan keamanan :

Menggunakan pakaian kerja yang sesuai..

Observasi suara keselamatan ketika bekerja dengan arus listrik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 127Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 131: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKita harus selalu ingat bahwa teori juga sangat penting, jika kita mengerti teori tentang PLC maka kita dapat menggunakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian

Unit: BSDC – 0159- Menemukan dan memperbaiki kesalahan pada PLC dasar dalam sistem

Nama Perserta Pelatihan: ………………………………………………

Nama Penilai: ………….………………………………………………….

Peserta dinilai: Kompeten

Kompetensi yang Dicapai Umpan blaik untuk Peserta:

Tanda tanganPeserta sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan

Tanda tangan Penilai:

Tanggal:

Saya sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut.

Tanda tangan Peserta Pelatihan:

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 128Batam Institutional Development Projectdocument.doc