Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKatup 2/2, sliding valve,...
Transcript of Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewKatup 2/2, sliding valve,...
Indonesia Australia Partnership for Skills DevelopmentBatam Institutional Development Project
Paket Pembelajaran & Penilaian
Kode Unit : BSDC - 0303
HIDROLIK 1
(Menerapkan Dasar-dasar Sistem Hidrolik Di Industri)
Februari 2002
Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini.....................................................................1Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1Definisi.........................................................................................................................1Berapa Lama Mencapai Kompetensi...........................................................................2Simbol..........................................................................................................................2Terminologi..................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................5Peran Pelatih................................................................................................................5Strategi Penyajian........................................................................................................5Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................5Peraturan.....................................................................................................................6Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan..........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................7Judul Unit.....................................................................................................................7Deskripsi Unit...............................................................................................................7Kemampuan Awal........................................................................................................7Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..............................................................7Variabel........................................................................................................................8Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.......................................................................9Konteks Penilaian......................................................................................................11Aspek Penting Penilaian............................................................................................11Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................11Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....12
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13A Recana Materi....................................................................................................13B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................15C Materi Pendukung Untuk Pelatih........................................................................20
Lembar Informasi...........................................................................................21Tugas.............................................................................................................65Transparansi..................................................................................................76
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.......................................................................................98Apa yang dimaksud dengan penilaian?.....................................................................98Apakah yang kita maksud dengan kompeten?..........................................................98Pengakuan kemampuan yang dimiliki.......................................................................98Kualifikasi penilai........................................................................................................98Ujian yang disarankan................................................................................................99Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:.........................................................105Lembar Penilaian.....................................................................................................107
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc
i
Bab 1 Pengantar
BAB 1 PENGANTAR
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini Buku pedoman ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja. Berdasarkan kepada standar kompetensi yakni suatu cara yang secara Nasional sudah disepakati tentang penyampaian ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu . Penekanan utama adalah tentang apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting tentang pelatihan yang berdasarkan kompetensi fokusnya adalah terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.
Guru/Instruktur/Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan:
kebutuhan peserta pelatihan
persyaratan-persyaratan organisasi
waktu yang tersedia untuk pelatihan
situasi pelatihan.
Strategi pembelajaran/penyampaian, termasuk isi perencanaan sudah dipersiapkan oleh guru/pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit inii tidaklah bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka, contoh-contoh lokal dan produk-produk industri untuk menyesuaikan materinya atau mengembangkan sumber-sumber yang mereka miliki, agar dapat memastikan relevansi pelatihan.
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung Untuk melaksanakan kursus secara efektif agar dapat mencapai standar kompetensi diperlukan tingkat literasi dan numerasi berikut:
Literasi Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.
Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian
Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam kontek umum dan yang dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.
DefinisiDalam bahan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Berapa Lama Mencapai KompetensiDi dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian kompeterisi/keahlian, bukan pencapain pada pemenuhan waktu tertentu, sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda untuk menjadi ahli dalam suatu keterampilan tertentu
SimbolDalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol:
Simbol Keterangan
HO Handout ( Dokumen pegangan ) untuk peserta
OHTOverhead Transparan merupakan informasi untuk ditransfer peserta pada papan tulis atau flipchart.
Penilaian TugasPenilaian untuk tugas yang harus diselesaikan
Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus diselesaikan.
TerminologiAkses dan EquityMengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
PenilaianProses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
PenilaiSeseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.
KompetenMampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan KompetensiPelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan penilaian.
Kontek PenilaianMenetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Elemen atau sub.kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun sebuah unit kompetensi.
Evidence Guide Evidence guide atau pedoman penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus dinilai.
FairAdil dan tidak merugikan para peserta (kandidat) tertentu.
FleksibelMengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian FormatifIni merupakan tuga-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Key Competency (Kompetensi Umum / kunci) Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja suatu pekerjaan.Ini meliputi: mengumpulkan, menganalisis,mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-matemmatis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan kedalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi kunci
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan secara periodik kemajuannya dicek oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul tanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi PembelajaranStrategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan institusi / organisasi yang bersangkutan.
Kaitan dengan Unit LainMenerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi penuh yang ditetapkan oleh industri. Hal ini memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai bersama.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Standar Kompetensi NasionalPernyatakan tentang keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan dan standar-standar penampilan kerja yang diperlukan .
Kriteria Unjuk kerja Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapai kompetensi dalam suatu unit.kompetensi.
Range of Variabel (Kondisi Unjuk Kerja)Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan kontex yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu
Reliable (Dapat Dipercaya)Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh kontex dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Hasil Belajar Sebelumnya (RPL- Recognition of Prior Learning)Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unuit kompetensi yang juga menopang pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industri tapi dapat juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian SummatifPenilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswaOrang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih atau guruOrang yang memberikan pelatihan.
Underpinning Skills and Knowledge (Ketrampilan dan Pengetahuan Pokok)Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil pada tingkat yang telah ditetapkan
Unit Descriptor (Uraian Unit)Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
ValidPenilàian pada fakta-fakta dan kriteria-unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda..
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH
Peran Pelatih Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan mereka secara tepat?
Apakah anda menyadari ruang-Iingkupan situasi industri dimana kompetensi ini mungkin diterapkan?
Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?
Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi PenyajianVariasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
tugas-tugas praktek
proyek-proyek dan tugas-tugas
study kasus
pengajaran / kuliah
video dan referensi
aktifitas kelompok
bermain peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek on the job tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi IniRuang kelas atau ruang belajar (ruang teori) yang cukup luas untuk penyampaian teori terhadap peserta pelatihan, papan tulis, projector, Iayar proyektor, flip chart, kertas flip chart dan alat-alat lain yang diperlukan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih
PeraturanPerhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi operasi anda, dan yakinkan bahwa trainee anda mengikutinya.
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahanSumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:
Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan
Judul: Hydraulics (Basic Level TP 501)
Pengarang: D.Markle,B.Schrader,M.Thomes.
Penerbit: Festo Didactic KG
Tanggal terbit: 1990
Tempat terbit: Islingen 1
Judul: Industrial hydraulic Control
Pengarang: Peter Rohner
Penerbit: Australian Education Press Pty. Ltd
Tanggal terbit: 1984
Tempat terbit: Melbourne
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
B ab 3 Standar Kompetensi
B AB 3 STANDAR KOMPETENSIDalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat:
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
memeriksa/mencek kemajuan peserta pelatihan
meyakinkan bahwa semua elemen (sub.kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian
Judul UnitMenerapkan dasar-dasar sistem hidrolik di industri
Deskripsi UnitUnit ini merupakan unit dasar yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar tentang sistem hidrolik dan penerapannya di industri.
Kemampuan AwalPeserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut:
Dasar-dasar sistem tenaga fluida (Modul: 0106).
Matematika aritmatik.
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk KerjaElemen Kriteria UnjukKerja
1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulan, pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik.
1.1 Komponen-komponen hidrolik diidentifikasi secara keseluruhan agar konstruksi dan keunggulannya difahami.
1.2 Konsep pengoperasian komponen hidrolik dijelaskan.
1.3 Keperluan pengaplikasian dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan diaplikasikan.
2.0 Menginterpretasikan spesifikasi teknis dan data-data yang berhubungan dengan komponen hidrolik dan sistem hidrolik .
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik diterjemahkan.
2.2 Parameter yang digunakan untuk memilih komponen hidrolik diaplikasikan.
2.3 Spare part pengganti komponen hidrolik diidentifikasi dan dipilih dari / dengan menggunakan katalog.
3.0 Mendemonstrasikan kemampuan praktis yang dibutuhkan
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen dan sistem hidrolik didemonstrasikan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
B ab 3 Standar Kompetensi
Elemen Kriteria UnjukKerja
untuk merawat komponen dan sistem hidrolik dalam tata cara yang aman.
3.2 Komponen hidrolik diperiksa agar beroperasi dengan baik dan dibandingkan dengan spesifikasi manufactur.
3.3 Keselamatan kerja standar di jaga sepanjang waktu.
4.0 Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit serta menginstal dan mengoperasikan sirkuit hidrolik .
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik sederhana dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan kemudian dioperasikan
Variabel
Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor seperti industri manufacturing, transportasi, pemindahan / pengurusan barang, pertambangan, kemiliteran dan pelayanan industri-industri.
Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan ;
Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem hidrolik dasar.
Tersedia alat keselamatan dan kesehatan kerja .
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
Arti istilah-istilah yang digunakan :
(a) Gangguan: Gangguan/kesalahan yang umum terjadi di lingkungan industri.
(b) Diagnosis: Ditekankan pada pendekatan yang logis untuk menemukan gangguan .
(c) Komponen dan Rangkaian: Yang digunakan sesuai dengan kebutuhan industri lokal maupun standar internasional
(d). Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dan tidak terbatas pada :
Pemakaian pakaian yang cocok
Bahaya udara kempa
Pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja .
Pengetahuan dan Keterampilan PokokPokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan penampilannya adalah sebagai berikut :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
B ab 3 Standar Kompetensi
Cairan Hidrolik Properties Cairan Hidrolik .
Kekentalan/Viskositas . Indeks kekentalan Resistansi Oksidasi. Resistansi Foaming. Demulsibilitas
Tipe-tipe cairan hidrolik. Minyak hidrolik Minyak dalam air Air dalam minyak Water glycol Phosphate ester
Memonitor kondisi fluida. Memonitor Flushing
Pompa HidrolikTipe-tipe pemindahan tetap
Internal gear Bent axis piston Swash plate piston Radial piston Balanced vane
Instalasi Kondisi Intake Hydraulic reservoir Relief valve Case drains Filtration Coupling aligment Commissioning
Pengujian Efisiensi Volumetrik
Katup pengendali direksional (Katup Pengarah)Tipe
Pilot check (single / double) Rotary spool Rotary disk / plate
Kondisi Centre Tandem Float Kondisi Cross over
Instalation dan commissioning Katup pengendali aliran Tipe
Pressure compensated ( restrictor dan bypass ) Temperature compensated ( sharpedge dan thermal rod )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
B ab 3 Standar Kompetensi
Flow deviders ( tipe valve dan tipe rotary ) Decelation valve
Instalasi dan commissioning
Pressure control valve Direct pilot operated :
Unloading Counter balance Sequence Reducing (relief)
Instalasi dan commisioningAkumulator
Pemilihan Ukuran Tipe-tipe akumulator Instalasi Perawatan Commissioning
Aktuator HidrolikAktuator Linier:
Differential Through rod Tandem Telescoping ( single acting dan double acting )
Aktuator rotary: Internal gear Bent-exis piston Radial piston Vane
Sirkuit (Rangkaian) Hidrolik Pengembangan diagram rangkaian:
Metode Intuitif Notasi operasional Layout gambaran rangkaian Identifikasi simbol Menerjemahkan diagram rangkaian Menggambar diagram rangkaian
Pengkonstruksian Rangkaian: Metode pemasangan komponen Mengkonstruksi operasi rangkaian dari diagram (hingga 2 cylinder
sequenced dan synchronised ) Memeriksa instalasai rangkaian
Konteks PenilaianUnit kompetensi ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan atau di industr tempat bekerja (on the job). Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktek/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.
Aspek Penting Penilaian
Aspek-aspek Penting dalam Penilaian
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
B ab 3 Standar Kompetensi
Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan komponen dan sistem rangkaian (sirkit), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk cakupan bagi industri pada umumnya..
Lihat untuk : Identifikasi komponen-komponen Interpretasi diagram sirkit pneumatik . Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik
sederhana.. Dasar-dasar menemukan kerusakan (gangguan) .
Keterkaitan dengan Unit LainUnit ini merupakan unit dasar yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk dapat bekerja di industri yang menggunakan sistem hidrolik .. Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan / dilakukan penilaian karena ada hubungan dengan unit lain.
Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit ini. Untuk pra pelatihan kejuruan secara umum lembaga pelatihan harus menyediakan program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk kerja (tempat latihan) akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus perlu diupayakan pelatihan khusus agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
B ab 3 Standar Kompetensi
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini
KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI
TINGKAT KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI
TINGKAT
Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi
2 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika
2
Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi
2 Memecahkan Masalah 2
Merencanakan dan Mengorganisir Aktifitas-aktifitas
2 Menggunakan Teknologi 2
Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok
2 .
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada pemeriksaan rutin kemajuannya oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan kemampuan personal untuk pekeijaan sendiri dilakukan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN
A Recana MateriCatatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok ketrampilan dan pengetahuan .
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulan, pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik.
1.1 Mengidentifikasikan komponen Hidrolik.
1.2 Menjelaskan konsep pengoperasian komponen hidrolik.
1.3 Pengaplikasian dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan didemonstrasikan .
Cairan hidrolik :
Properti cairan hidrolik
Macam-macam cairan hidrolik .
Komponen sistem hidrolik :
(Konstruksi,cara kerja dan penggunaan)
Unit tenaga.
Unit pengatur
Unit penggerak
Penyajian
Tanya-jawab
Diskusi
Contoh soal
Latihan
Handout
OHT
Lembar tugas
Soal-soal
2.0. Menginterpretasikan spesifikasi teknis dan data-data yang berhubungan dengan komponen hidrolik dan sistem hidrolik .
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik diinterpretasikan .
2.2 Menentukan parameter yang digunakan dan mengaplikasikannya dalam memilih komponen hidrolik.
Komponen sistem hidrolik :
(Spesifikasi,data komponen dan katalog)
Unit tenaga.
Unit pengatur.
Unit penggerak .
Penyajian konsep
Tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi
Latihan/praktek
Handout
OHT
Lembar tugas
Jobsheet
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
2.3 Memilih spare part pengganti komponen hidrolik dari katalog.
3.0 Mendemonstrasikan kemampuan praktis yang dibutuhkan untuk merawat komponen dan sistem hidrolik dalam tata cara yang aman.
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen dan sistem yang didemonstrasikan.
3.2 Komponen hidrolik diperiksa agar beroperasi dengan baik dan dibandingkan dengan spesifikasi manufactur.
3.3 Keselamatan kerja standar di jaga sepanjang waktu.
Sistematika Pemeliharaan :
Preventive maintenance.
Pemeriksaan komponen.
*Penyajian konsep
*Tanya jawab
*Diskusi
*Demonstrasi
*Praktek
*Handout
*OHT
*Jobsheet
4.0 Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit serta menginstal dan mengoperasikan sirkuit hidrolik
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik sederhana dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan.dan dioperasikan
Grafik simbol hidrolik.
Diagram sirkuit .
Perakitan sirkuit
Penyajian konsep
Tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi
Praktek
Handout
OHT
Jobsheet
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi Sesi ini menunjukkan handout, tugas / praktek dan overhead transparencies yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada siswa?
1.1 Mengidentifikasikan komponen Hidrolik. Menerangkan cairan hidrolik dan penggunaannya .
HO 2 - 12 .
OHT 1 - 15.
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :
Tugas 1 - 5
1.2 Menjelaskan konsep pengoperasian komponen hidrolik.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara kerja komponen hidrolik.
HO 13 - 36
OHT 5 – 15
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :
Tugas 3-5
1.3 Pengaplikasian dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan didemonstrasikan .
Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pemasangan/penginstalasian komponen hidrolik
HO 13-36
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada siswa?
OHT 5-15
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik diterjemahkan.
Menyediakan waktu yang cukup untuk diskusi dalam mengamati data-data komponen dan menyusun spesifikasi.
HO 13-36
OHT 1-15
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:
Tugas 1-5
2.2 Menentukan parameter yang digunakan dan mengaplikasikannya dalam memilih komponen hidrolik.
Mendemonstrasikan cara memilih komponen berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan.
HO 13-36
OHT 5-15.
2.3 Memilih spare part pengganti komponen hidrolik dari katalog.
Mendemonstrasikan cara menggunakan katalog untuk memilih komponen .
HO 13-36
Peserta diberi tugas / tugas praktek dengan lembar tugas berikut :
Tugas 1-5
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam Menjelaskan sistematika pemeliharaan secara umum dan aplikasinya pada sistem
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada siswa?
menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen dan sistem didemonstrasikan.
hidrolik. Kemudian siswa / peserta diberi kesempatan untuk mendiskusikan bagaimana melaksanakan pemeliharaan sistem hidrolik.
HO 45-46
OHT 23-24
Peserta menyelesaikan tugas berikut :
Tugas 6-11
3.2 Komponen hidrolik diperiksa agar beroperasi dengan baik dan dibandingkan dengan spesifikasi manufactur.
Menjelaskan cara menemukan kesalahan pada komp[onen hidrolik
HO 45-46
OHT 23-24
Tugas 6-11
3.3 Keselamatan kerja standar dijaga sepanjang waktu.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara kerja yang aman
HO 36-44
Tugas 6-11
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
.
Menjelaskan arti setiap simbol dan bagaimana menggunakan serta menggambar simbol secara lengkap.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada siswa?
HO 36-44
OHT 16-22
Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut.
Tugas 6-11
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
Menjelaskan bagaimana menginterpretasikan diagram sirkuit dan cara kerjanya.
HO 36-44
OHT 16-22
Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut untuk ditampilkan.
Tugas 6-11
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik sederhana dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan kemudian dioperasikan
Mendemonstrasikan cara merakit sirkuit hidrolik .
HO 36-44
OHT 16-22
Siswa / peserta diberikan tugas praktek berikut untuk ditampilkan.
Tugas 6-11
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung Untuk Pelatih
C Materi Pendukung Untuk Pelatih Bahan pendukung/penunjang bagi guru/pelatih dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Handout: Merupakan lembar informasi sebagai pegangan siswa yang berisi teori penunjang dan informasi latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.
2. Sesi Tugas / Pratek / Kegiatan: Merupakan ketrampilan praktek, yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi pada diskripsi unit.
3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Lembar Informasi HO1
Menerapkan Dasar-Dasar Sistem Hidrolik di IndustriNama Siswa / Peserta………………………………………………………………….Group: ………..…………………………………………………………………….
1.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 2
1.1.Properti Cairan hidrolik Yang dimaksud dengan properti cairan hidrolik adalah hal-hal yang dimiliki oleh cairan hidrolik itu sehingga karena properti tersebut cairan hidrolik dapat melaksanakan tugas atau fungsinya.
Fungsi / tugas cairan hidrolik:Fungsi atau tugas cairan hidrolik adalah :
Penerus tekanan atau penerus daya.
Pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak
Pendingin
Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
Pencegah korosi
Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari komponen.
Sebagai pengirim isyarat (signal)
Viskositas (Kekentalan)Yang dimaksud dengan viskositas ialah berapa besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa viskositasnya rendah.dan kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.
Satuan viskositas Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem standar internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik(kinematic viscosity) dengan satuan ukuran mm2/s. atau cm2/s.
1 cm2/s = 100 mm2/s.
cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel Stokes (1819-1903).
mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt
Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga digunakan dalam sistem hidrolik yaitu :
Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol ( R1 ).
Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan simbol (SU).
Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler ( 0E )
Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:
R1 = 4,10 VK
SU = 4,635 VK
E = 0,132 VK.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc
1. CAIRAN HIDROLIK
VK = Viskositas Kenematik
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 3
Cairan Hidrolik (Lanjutan) Dalam standar ISO viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan menjadi beberapa viscosity Grade dan nomor gradenya diambil kira-kira pertengahan antara viskositas min. ke viskositas max. Tabel berikut ini menunjukkan daftar viskositas grade tersebut:
Jadi yang digunakan untuk pemberian nomor VG adalah angka pembulatan dari pertengahan diantara viskositas min. dan viskositas max.
Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24.20.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 4
Cairan Hidrolik (Lanjutan) Karena oli untuk pelumas gear box juga sering digunakan untuk instalasi hidrolik maka grade menurut SAE juga dibahas di sini. Berikut ini adalah grading berdasarkan SAE.dan konversinya dengan ISO-VG. Dijelaskan juga di sini aplikasi penggunaan oli hidrolik sesuai dengan nomor gradenya.
Viscosity margins.Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan bawah yang perlu diketahui. Karena untuk viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya pelumas kecil, daya perapat kecil sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila viscositas terlalu tinggi juga akan meningkatkan gesekan dalam cairan sehingga memerlukan tekanan yang lebih tinggi .
Berikut ini diberikan gambaran tentang batas viskositas yang ideal:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 5
Cairan Hidrolik (Lanjutan)Kesetaraan antara ke-empat sistem satuanTabel berikut ini menunjukkan kesetaraan antara ke-empat sistem satuan viskositas.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 6
Cairan Hidrolik (Lanjutan)
Viscometer Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada beberapa macam viscometer antara lain :
Ball Viscometer atau Falling sphere viscometer.Besar viskositas kenematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi dengan berat jenis cairan yang sedang diukur. (lihat gambar 1)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 1
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 7
Cairan Hidrolik (Lanjutan)
Capillary viscometer
Indeks Viskositas (Viscosity Index)Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity index ( VI ) ialah angka yang menunjukkan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik berhubungan dengan perubahan suhu. Dengan demikian viscosity index ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hidrolik berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks ini ditetapkan dalam DIN ISO 2909.
Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinya perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat digunakan dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity index (VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan (additives) yang disebut “ VI improvers “ untuk meningkatkan VI menjadi lebih tinggi dari 100. Oli hidrolik dengan indeks viskositas tinggi juga disebut multigrade oils.Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde’s viscosity –temperature diagram berikut ini (gambar 3)
HO 8
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Cara pengukurannya adalah sebagai berikut: (lihat gambar 2)
Cairan hidrolik yang akan diukur dituangkan melalui lubang A hingga ke kontainer E yang suhunya diatur. Melalui kapiler C zat cair dihisap hingga naik pada labu D sampai garis L1, kemudian semua lubang ditutup. Untuk mengukurnya , buka bersama-sama lubang A,B dan C dan hitung waktu yang digunakan oleh cairan untuk turun sampai ke L2 . Waktu tersebut menunjukkan viskositas cairan. Makin kental cairan hidrolik akan makin lama untuk turun dan berarti viskositas makin besar.
Gambar 2
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Cairan Hidrolik (Lanjutan)
Viscosity-pressure characteristics.Hal ini juga penting diketahui karena dengan meningkatnya tekanan, meningkat pula viscosity index. Gambar 4 berikut ini menunjukkan diagram viscosity pressure characteristic.
HO 9
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 4
Gambar 3
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Cairan Hidrolik (Lanjutan)
Karakteristik Cairan hidrolik yang dikehendaki.Cairan hidrolik harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi persyaratan dalam menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat yang diperlukan antara lain adalah :
Kekentalan (Viskositas ) yang cukup.Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.
Indeks Viskositas yang baik.Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.
Tahan api ( tidak mudah terbakar ) Sistem hidrolik sering juga beroperasi di tempat-tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.
Tidak berbusa ( Foaming )Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
Tahan dingin Yang dimaksud dengan tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang kehendaki oleh cairan hidrolik berkisar antara 100 – 150 C di bawah suhu permulaan mesin dioperasikan ( start-up ). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.
Tahan korosi dan tahan aus. Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi korosi maka konstruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.
De mulsibility ( Water separable )Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik untuk memisahkan air dari cairan hidrolik. Mengapa air harus dipisahkan dari cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
Minimal compressibilitySecara teorotis cairan adalah uncompressible (tidak dapat dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar relatif tidak dapat dikempa atau kalaupun dapat dikempa kemungkinannya sangat kecil.
HO 10
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Cairan Hidrolik (Lanjutan)1.2 Macam-macam Cairan Hidrolik Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya. Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja sistem.
Secara garis besar cairan hidrolik dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Oli hidrolik (Hydraulic oils)Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.
Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
Hydraulic oil HL
Hydraulic oil HLP
Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan korosi dan / atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli ( lihat tabel pada HO 4 )
Adapun sifat-sifat khusus dan kesesuaian penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Kode Sifat khusus Penggunaan
HL Meningkatkan kemampuan mencegah korosi dan kestabilan oli hidrolik.
Digunakan pada sistem hidrolik yang bekerja pada suhu tinggi dan untuk tempat yang mungkin tercelup air
HLP Meningkatan ketahanan terhadap aus.
Seperti pada pemakaian HL, juga digunakan untuk sistem yang gesekannya tinggi
HV Meningkatkan indeks viskositas ( VI )
Seperti pemakaian HLP, juga digunakan secara luas untuk sistem yang fluktuasi perubahan temperaturnya cukup tinggi.
HO 11
Cairan Hidrolik (Lanjutan)Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
b. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammabilty)Yang dimaksud dengan cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak mudah atau tidak dapat terbakar.
Cairan hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat atau mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :
Die casting machines
Forging presses
Hard coal mining
Control units untuk power station turbines
Steel works dan rolling mills.
Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air atau dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis cairan hidrolik tahan api tersebut :
Kode No: pada lembar stadar VDMA
Komposisi Persentase ( % ) kandungan air
HFA 24 320 Oil-water emulsions 80 - 98
HFB 24 317 Water-oil emulsions 40
HFC 24 317 Hydrous solutions, e.g : Water glycol
35 - 55
HFD 24 317 Anhydrous liquid, e.g : Phosphate ether
0 - 0,1
Perbandingan antara macam-macam cairan hidrolik tersebut di atas dapat kita lihat pada tabel berikut :
HO 12
Cairan Hidrolik (Lanjutan)
1.3 Pemeliharaan Cairan Hidrolik.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik akan semakin menambah mahalnya harga sistem hidrolik. Sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun sistem akan lebih awet.
Panduan pemeliharaan cairan hidrolik Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering , dingin dan terlindung
(dari hujan, panas dan angin).
Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.
Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan (pre-filter).
Pantau (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hidrolik.
Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat yang digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.
Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. ( Periksa dengan pemasok cairan hidrolik )
Cegah jangan sampai terjadi kontaminasi, gunakan filter udara dan filter oli yang baik.
Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang pendingin (cooling) atau bila terjad, periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang un-loading pump atau excessive resistance.
Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang maitenance man yang terlatih.
Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang berbeda), pasti-kan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru. Demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik dan benar-benar bersih.
Jadi pemantauan atau monitoring cairan hidrolik perlu memperhatikan panduan tersebut di atas disamping harus memperhatikan lingkungan kerja maupun lingkungan penyimpanan cairan hidrolik.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 13
2. POMPA HIDROLIK
2.1 Macam-macam Fixed Displacement PumpSecara garis besar pompa hidrolik ada dua macam yaitu :
Fixed displacement Pumps
Variable displacement Pumps.
Sedangkan macam-macamnya dapat kita lihat pada skema berikut ini
Pada modul Hidrolik 1 ini akan dibahas macam-macam fixed displacement pumps.
Pompa Roda gigi (External Gear Pump)Pompa roda gigi luar terdiri atas bagian utama yaitu :
Rumah pompa
Sepasang roda gigi luar yang bertautan secara presisi di dalam rumah pompa tersebut
Penggerak mula (prime mover) yang porosnya dikopel dengan poros driver gear.
Dari perputaran sepasang roda gigi terjadilah daya hisap (tanda kotak) kemudian cairan (oli) ditangkap di antara celah gigi dan rumah pompa dan diteruskan ke saluran tekan (outlet).
Dapat kita lihat bahwa tekanan yang cukup besar terjadi pada sisi saluran tekan yang juga akan berakibat menekan pada poros roda gigi dan bearingnya. Hal ini akan menjadikan gesekan mekanik pada bearing pun semakin besar.Juga akan terjadi tekanan lebih seal (perapat) pada poros. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah drain duct (saluran pencerat) untuk mengurangi tekanan lebih. Gambar 5 berikut menunjukkan external gear pump.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 14
Pompa hidrolik (Lanjutan)
Pompa roda gigi dalam tipe CRESCENT.Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk cairan hidrolik yang bervariasi. Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan pompa yang sama dan tingkat kebisingannya lebih kecil.
Seperti external gear pump, pompa ini juga termasuk pressure unbalanced. Cara kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 5
Gambar 6
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 15
Pompa hidrolik (Lanjutan)Keterangan gambar 6 :
1. Saluran oli masuk ( inlet)
2. Oli masuk oleh sedotan roda gigi yang berputar.
3. Penyedotan terjadi kerena adanya rongga antara gigi iner dan outer ring gear
4. Terjadinya penyedotan di ruang No: 4 ini.
5. Di titik No 5 ini oli didesak/ditekan oleh pasangan gigi.
6. Saluran tekan ( outlet )
Pompa roda gigi dalam type GEROTORPompa ini terdiri atas inner rotor yang dipasak dengan poros penggerak dan rotor ring. Rotor ring atau outer rotor yang merupakan roda gigi dalam diputar oleh inner rotor yang mempunyai jumlah gigi satu lebih kecil dari jumlah gigi outer ring gear. Ini bertujuan untuk membentuk rongga pemompaan. Inner rotor dan outer rotor berputar searah.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 7
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 16
Pompa hidrolik (Lanjutan)Balanced Vane (Pompa Kipas balanced)Pompa ini menggunakan rumah pompa yang bagian dalamnya berbentuk elips dan terdapat dua buah lubang pemasukan ( inlet ) serta dua buah lubang pengeluaran outlet yang posisinya saling berlawanan arah. Dibuat demikian agar tekanan radial dari cairan hidrolik saling meniadakan sehingga terjadilah keseimbangan ( balanced )
Vane (kipas) yang bentuknya seperti gambar 8b dipasang pada poros beralur (slots) dan karena adanya gaya sentrifugal selama rotor berputar maka vane selalu merapat pada rumah pompa sehingga terjadilah proses pemompaan..
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 8a
Gambar 8b
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 17
Pompa hidrolik (Lanjutan)
Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump)Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial yaitu tegak lurus poros. Piston digerakkan oleh sebuah poros engkol (eccentric crankshaft) sehingga besar langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi pada waktu piston terbuka sehingga oli hidrolik dari crankshaft masuk ke dalam silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan dari setiap silinder melalui check valve ke saluran tekan.
Pompa ini dapat mencapai tekanan hingga 63 MPa.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 9
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 18
Pompa hidrolik (Lanjutan)
Bent axis piston pump (Pompa torak dengan poros tekuk)Pada pompa ini blok silinder berputar pada suatu sudut untuk dapat memutar poros. Batang torak dipasang pada flens poros penggerak dengan menggunakan ball joint. Besar langkah piston tergantung pada besar sudut tekuk. Untuk fixed displacement piston pump besar sudut (offset engle) berkisar 250 .
Gerakan langkah torak dapat kita lihat pada gambar 10b berikut ini.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 10a
Gambar 10b
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 19
Pompa hidrolik (Lanjutan)Pemilihan pompa hidrolikTabel berikut ini menunjukkan perbandingan karakteristik bermacam-macam pompa hidrolik, sebagai petunjuk untuk memilih pompa agar sesuai dengan kebutuhan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 20
Pompa hidrolik (Lanjutan)
2.2. Instalasi pompa hidrolikKoplingKopling adalah komponen penyambung yang menghubungkan penggerak mula (motor listrik) dengan pompa hidrolik. Kopling ini mentransfer momen puntir dari motor ke pompa hidrolik. Juga kopling ini merupakan bantalan di antara motor dan pompa.yang akan mencegah terjadinya hentakan/getaran selama motor mentransfer daya ke pompa dan selama pompa mengalami hentakan tekanan yang juga akan sampai ke motor. Kopling juga menyeimbangkan dan mentolerir adanya error alignment (ketidak sentrisan yaitu antara sumbu poros motor dengan sumbu poros pompa tidak segaris).
Contoh-contoh bahan kopling
Untuk memenuhi persyaratan tersebut di atas maka pada umumnya kopling dibuat dari bahan :
Karet (Rubber couplings)
Roda gigi payung ( Spiral bevel gear couplings )
Clutch dengan perapat plastik ( Square tooth clutch with plastic inserts )
Tangki hidrolik ( Reservoir )Tangki hidrolik (Reservoir) merupakan bagian dari instalasi unit tenaga yang konsruksinya ada bermacam-macam, ada yang berbentuk silindris dan ada pula yang berbentuk kotak.
Gambar 11 berikut ini menunjukkan salah satu konstruksi tangki hidrolik.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 11
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 21
Pompa hidrolik (Lanjutan)Fungsi/tugas tangki hidrolik
Sebagai tempat atau tandon cairan hidrolik.
Tempat pemisahan air, udara dan partikel-partikel padat yang hanyut dalam cairan hidrolik.
Menghilangkan panas dengan menyebarkan panas ke seluruh badan tangki.
Tempat memasang komponen unit tenaga seperti pompa, penggerak mula, katup-katup, akumulator dan lain-lain.
Ukuran tangki hidrolik berkisar antara 3 s/d 5 kali penghasilan pompa dalam liter/menit dan ruang udara di atas permukaan cairan maksimum berkisar antara 10% s/d 15 %.
Baffle PlateIni berfungsi sebagai pemisah antara cairan hidrolik yang baru datang dari sirkulasi dan cairan hidrolik yang akan dihisap oleh pompa. Juga berfungsi untuk memutar cairan yang baru datang sehingga memiliki kesempatan lebih lama untuk menyebarkan panas, untuk mengendapkan kotoran dan juga untuk memisahkan udara serta air sebelum dihisap kembali ke pompa.
Filter (Saringan )Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang berasal dari komponen sistem hidrolik seperti bagian-bagian kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi dan sebagainya.
Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada macam-macam Filter yaitu :
Suction filter, dipasang pada saluran hisap dan kemungkinannya di dalam tangki.
Pressure line filter, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk mengamankan komponen-komponen yang dianggap penting.
Return line filter, dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran jangan masuk ke dalam tangki.
Kebanyakan sistem hidrolik selalu memasang suction filter. Gambar 12a,12b dan 12c menunjukkkan proses penyaringan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc
a. Gambar 12. b
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 22
Pompa hidrolik (Lanjutan)
Pengetesan Efisiensi Pompa hidrolik.Yang dimaksud dengan efisiensi ialah perbandingan antara output dan input dan dinyatakan dalam persen ( % )
Terjadinya perbedaan antara output dan input dikarenakan adanya kerugian-kerugian diantaranya terjadinya kebocoran di dalam pompa sehingga akan mengurangi volume output. Secara keseluruhan, kebocran dapat terjadi pada pompa hidrolik, katup-katup, aktuator dan pada setiap konektor. Sehingga dalam hal ini perbandingan antara volume cairan hidrolik yang secara efisien menghasilkan daya di banding dengan penghasilan pompa teoritis disebut efisiensi volumetrik.(v )
Penghasilan pompa (misal:pompa roda gigi) secara teoritis dapat dihitung dengan rumus :
Penghasilan pompa tergantung pada besar tekanan kerja sistem hidrolik. Semakin besar tekanan, penghasilan pompa ( Q ) akan semakin berkurang. Karakteristik pompa semacam ini dapat kita lihat pada diagram berikut ( Gambar 13 )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 12c
Q = n . VQ = penghasilan pompa teoritis ( l/min.)
n = putaran pompa ( r.p.m )
V = volume caiaran yang dipindahkan tiap putaran ( cm3 )
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 23
Pompa hidrolik (Lanjutan)Informasi berikut dapat kita temukan pada diagram karakteristik pompa :
Apabila p = 0 , penghasilan pompa Q penuh ( Q teoritis)
Apabila p 0 , penghasilan pompa berkurang karena adanya kebocoran dan secara logika . semakin tinggi tekanan akan semakin besar pula kebocoran.
Garis lengkung pada diagram menunjukkan efisiensi volumetrik pompa ( v )
Contoh :Untuk pompa yang baru , kebocoran 6 % pada p = 230 bar.
Q( p=0) = 10 l/min.
Q(p=230) = 9,4 l/min.
QL = 0,6 l/min. Jadi efisiensi volumetrik ( v ) = 94 %
Untuk pompa yang lama, kebocoran mencapai 13 % pada p = 230 bar
Q(p=0) = 10 l/min.
Q(p=230) = 8,7 l/min.
QL = 1,3 l/min. Jadi efisiensi volumetrik ( v ) = 87 %
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 13
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 24
3. UNIT PENGATUR ( CONTROL ELEMENT )Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem hidrolik susunan urutannya dapat kita jelaskan sebagai berikut :
Isyarat (Signal) masukan atau input element mendapat energi langsung dari pembangkit aliran fluida ( pompa hidrolik ) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
Isyarat pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan secara logic untuk diteruskan ke final control element.
Sinyal pengendali akhir ( Final control element ), akan mengarahkan out put yaitu arah gerakan aktuator ( Working element ) dan ini merupakan hasil akhir dari sistem hidrolik .
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup ( Valves ).
Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
A Katup Poppet ( Poppet Valves ) yaitu apabila untuk menutup katup tersebut dengan cara menekan anak katup (bola atau kones atau piringan) pada dudukan .
Menurut jenis anak katupnya , katup poppet digolongkan menjadi :
Katup bola ( Ball seat valves )
Katup kones ( Cone popet valves )
Katup Piringan ( Disc seat valves )
B Katup Geser ( Slide valves )
Longitudinal Slide
Plate Slide (Rotary slide valve)
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :
a. Katup pengarah ( Directional control valves )
b. Katup satu arah ( Non return valves )
c. Katup pengatur tekanan ( Pressure cotrol valves )
d. Katup pengontrol aliran ( Flow control valves )
e. Katup buka-tutup ( Shut-off valves )
3.1 Katup Pengarah ( Directional Control Valves )
Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah cairan hidrolik yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain, katup ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan aktuator .
Katup pengarah diberi nama berdasarkan :
Jumlah lubang / saluran kerja ( port )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 25
Unit Pengatur (Lanjutan) Jumlah posisi kerja
Jenis penggerak katup
Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.
Berikut ini contoh-contoh katup pengarah dan namanya :
Gambar 14 menunjukkan katup 2 / 2, sliding valve, penggerak tombol, pembalik pegas, posisi normal menutup, termasuk jenis katup geser ( sliding valve )
Gambar 15 menunjukkan katup 2 / 2 , penggerak manual, dengan pengunci , pembalik pegas dan katup ini termasuk jenis popet kones.
Gambar 16 adalah katup 3/2 penggerak tombol, pembalik pegas normal menutup.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 26
Unit Pengatur (Lanjutan)
Gambar 17 adalah katup 4/2.penggerak tombol , pembalik pegas ( 4/2 DCV push-button actuated, spring centered), termasuk jenis katup geser ( sliding valves ).
Gambar 18 adalah katup 4/2.penggerak tombol , pembalik pegas ( 4/2.DCV.push button actuated, spring centered ) termasuk jenis katup geser dengan tiga piston pengatur.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 17
Gambar 18
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 27
Unit Pengatur (Lanjutan)
Gambar 19 adalah katup 4/3 Manually, menggunakan pengunci (detent), pembalik pegas,, dengan by-pas ke pompa ( re-circulating )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 19
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 28
Unit Pengatur (Lanjutan)Gambar 20 adalah katup 4/3 , penggerak manual, dengan pengunci, pembalik pegas dan normal menutup
3.2 Katub satu arah ( Non Return Valves )
Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida hanya satu arah saja yaitu bila fluida telah melewati katup tersebut maka fluida tidak dapat berbalik arah.
Macacam-macam katup searah
HO 29
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 20
Gambar 21a
De-lockable non-return valveGambar 21b :
De-lockable double non-return valve
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Unit Pengatur (Lanjutan)Gambar 22 adalah katup yang disebut check valve
3.3 Katup pengatur aliran ( Flow Control Valve )
Katup ini berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan besar kecilnya aliran cairan hidrolik .Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume cairan hidrolik yang mengalir akan mempengaruhi kecepatan gerak aktuator.
Macam-macam flow control :
a. Fix flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap ( tidak dapat disetel )
b. Adjustable flow control yaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut penyetel .
c. Adjustable flow control dengan check valve by pass.
Konstruksi pokok dari flow control ada dua macam yaitu :
Restrictor (Gambar 23a).
Orifice (Gambar 23b)
HO 30
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Cairan hidrolik dengan tekanan p1 akan mengangkat popet kones sehingga cairan dapat mengalir .
Agar tekanan p1 dapat mengangkat popet :
P1 p2 + pF
Gambar 22
Gambar 23a Gambar 23b
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Unit Pengatur (Lanjutan)
Gambar 25 di bawah ini menunjukkan flow control dua arah dan dapat disetel
HO 31
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 24
Gambar 24 berikut ini menunjukkan flow control satu arah ,yaitu dari arah A ke B diatur dan dari arah B ke A aliran fluida penuh
Gambar 25
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Unit Pengatur (Lanjutan)Tabel berikut ini menunjukkan macam-macam bentuk ristrictor dan karakteristiknya.
HO 32
Unit Pengatur (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
3.4 Katup Pengatur Tekanan
Ada beberapa macam antara lain :
a Pressure Relief Valve
Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem (pengaman). Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan fluida lebih dibuang ke tangki. Jadi tekanan fluida yang mengalir ke sistem tetap aman. Katup ini juga dapat berfungsi sebagai sequence valve yaitu apabila dia dihubungkan dengan aktuator lain. Bila saluran pada aktuator pertama telah mencapai tekanan penuh maka katup akan membuka saluran ke aktuator kedua.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 26a
Gambar 26a menunjukkan relief valve dengan internally controlled sedangkan gambar 26b adalah relief valve dengan externally controlled.(dari saluran X )
Gambar 26b
b. Pressure RegulatorPressure regulator berfungsi untuk mengurangi tekanan input atau tekanan kerja menjadi tekanan tertentu. Hal ini digunakan apabila dalam satu sistem terdapat perbedaan kebutuhan tekanan bagi setiap aktuatornya. Sering juga ini disebut sebagai reducing valve.
Gambar 27.
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 33
4. UNIT PENGGERAK (ACTUATOR ) .Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau out put dari sistem hidrolik .
Macam-macam aktuator :
a. Linear motion actuator ( Penggerak lurus )
Single acting cylinder ( Silinder kerja tunggal )
Double acting cylinder ( Silinder kerja ganda )
b. Rotary motion actuator ( Penggerak putar )
Hydraulic Motor ( Motor Hidrolik )
Limited Rotary actuator
Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan tujuan penggunaan sistem hidrolik tersebut
4.1 Single Acting CylinderSilinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja. Untuk mengembalikan ke posisi semula biasanya digunakan pegas atau kembali karena beratnya sendiri atau beban.. Silinder kerja tunggal hanya dapat memberikan tenaga pada satu sisi saja. Salah satu contoh single acting cylinder telah kita lihat dan kita bahas pada modul “ Dasar-dasar sistem Tenaga Fluida “ Ada beberapa jenis silinder kerja tunggal ini dan dapat kita lihat pada gambar berikut .(Gambar 28)
HO 34
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 28
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Unit Penggerak (Lanjutan)4.2 Double Acting Cylinder (Silinder Kerja Ganda)Silinder ini mendapat suplai aliran liquid dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan tenaga pada kedua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak ( piston rod ) pada satu sisi dan ada pula yang pada kedua sisi. Konstruksi mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan. (Lihat tabel berikut)
HO 35
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Unit Penggerak (Lanjutan)
4.3 Hydraulic Motor ( Motor Hidrolik )
Motor hidrolik mengubah energi fluida (aliran liquid) menjadi gerakan putar mekanik yang kontinyu. Motor hidrolik ini telah cukup berkembang dan penggunaannya telah cukup meluas.
Macam-macam motor hidrolik adalah sebagai berikut :
Piston Hydraulic Motor
Sliding Vane Motor
Gear Motor
Berikut ini adalah contoh-contoh motor hidrolik :
Gambar 29 adalah salah satu contoh radial piston hydraulic motor, dapat berputar bolak-balik
Cairan hidrolik masuk mendorong piston, kemudian piston berputar memutarkan poros engkol dan poros engkol memutar poros (drive shaft).
HO 36
Unit Penggerak (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 29
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 30 adalah Sliding Vane Motor .
Cairan hidrolik masuk mendorong vane (kipas) yang dapat keluar-masuk alur karena gaya sentrifugal dan selalu merapat pada dinding motor. Dengan vane yang berputar ini maka poros ikut terputar sehingga timbulah putaran motor.
Gambar 31 adalah gambar motor roda gigi dengan gerakan satu arah putaran saja.
HO 37
5. SIRKUIT HIDROLIK
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 30
Gambar 31
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
5.1 Diagram SirkuitSetelah kita mengenal simbol-simbol sistem tenaga fluida seperti yang telah kita pelajari pada modul “Dasar-dasar sistem tenaga fluida” ( Modul : BSDC.0106 ) maka gambar gambar rancangan sirkuit hidrolik ( sistem hidrolik ) akan kita komunikasikan dengan simbol-simbol (grafik simbol). Hal ini akan sangat mudah untuk menggambar maupun memahaminya. Lain halnya bila kita menggambar rangkaian dengan menggunakan gambar benda sesungguhnya kita akan mengalami kesulitan. Untuk menggambar/merancang diagram sirkuit kita gunakan aturan tata letak seperti gambar berikut :
Working elements
Actuating elements
Signal elements
Supply elements
Untuk penggerak dan kelompok katup-katup (control element) maupun power suply diberi nomor dengan angka-angka ( Arabic number ). Digit kedua dibelakang titik menunjukkan jenis komponen dan digit pertama menunjukkan nomor aktuator dan juga aktuator mana yang dikontrol oleh unit pengatur yang sedang bekerja.
Perhatikan pedoman berikut : .0 Nomor kode untuk aktuator ( Working element ) contoh : 1.0 , 2.0 , 3.0 dst .1 Nomor kode untuk final control,contoh :1.1,2.1,3.1 dst Katup yang mengontrol
aktuator no:1,no:2 dan no:3.
.2 , .4 (angka genap) adalah menunjukkan komponen yang mengatur aktuator bergerak maju, contoh : 1.2 , 1.4 , 2.4 dst .
.3 , .5 (angka ganjil) adalah menunjukkan komponen yang mengatur aktuator bergerak mundur,contoh : 1.3 , 1.5 , 2.3 dst.
.01 , .02 adalah komponen di antara kontrol elemen dan aktuator,contoh : 1.02 , 1.02
0.1 , 0.2 , 0.3 dst adalah suplai element dan kelengkapannya
HO 38
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 32
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Diagram sirkuit hidrolik berikut ini (gambar 33) memberikan contoh cara-cara penyusunan diagram , meliputi tata letak komponen, penyambungan dan penomoran.
`````````````
Diagram Sirkuit hidrolik dengan silinder kerja tunggal dan katup 2/2 manually
HO 39
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 33
Sirkuit ini seperti yang digunakan pada mesin embossing press,yaitu mesin stempel untuk menekan dies pada pembuatan gambar atau lekukan pada pelat. Besar tekanan yang digunakan untuk menekan silinder dapat dihitung dengan rumus berikut :
Gambar 34a
Gambar 34b, menunjukkan diagram sirkuit hidrolik untuk mesin embossing tersebut di depan. Pemasangan check valve seperti pada gambar bertujuan untuk mencegah agar oli tidak kembali masuk ke dalam pompa
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Diagram Sirkuit hidrolik dengan silinder kerja ganda
HO 40
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 34b
Sirkuit ini seperti yang digunakan pada pengangkat ladle untuk pengecoran alluminium.
Cara kerjanya alat ini perhatikan gambar 35a di samping.
Gambar 35a
Gambar 35b berikut ini adalah diagram sirkuit untuk mesin pengangkat ladle pada gambar 35a di depan.
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Diagram Sirkuit hidrolik dengan pengaturan kecepatan (Speed regulations) pada ragum.
HO 41
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 35b
Gambar 36a
Ragum hidrolik seperti gambar sket di samping menghendaki pada waktu rahang bergerak maju (gerak pencekaman) harus pelan-pelan untuk menjaga agar benda kerja tetap aman (utuh). Lihat gambar 36a.
Untuk tujuan itu maka dipasanglah flow control pada saluran masuk dan disebut inlet flow control.lihat gambar 36b. Tetapi dapat juga dipasang outlet flow control. Apa untung ruginya ?
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Diagram Sirkuit hidrolik pengaturan kecepatan (speed control) pada hydraulic crane
HO 42
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 36b
Pengaturan kecepatan juga diterapkan pada hydraulic crane, seperti gambar 37a di samping. Untuk mengatur kecepatan beban turun/naik digunakan flow control yang dipasang pada outlet (Gambar 37b), atau dapat juga dipasang pada inlet dan dilengkapi dengan counter balance (Gambar 37c)
Perhatikan gambar-gambar tersebut dan pikirkan cara kerjanya.
Gambar 37a
Gambar 37b Gambar 37c
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Diagram Sirkuit Hidrolik dengan pengatur tekanan.
HO 43
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Mesin gurdi (drilling machine) seperti pada gambar sket di samping (gambar 38a) dioperasikan secara hidrolis. Pada sirkuit hidrolik mesin tersebut terdapat dua silinder hidrolik yaitu silinder A menggerakkan ragum mesin untuk pencekaman dan silinder B untuk gerak pemakanan .mata bor. Pada saluran ke silinder A dipasang pressure regulator (reducing valve) untuk mengatur besar tekanan yang diperlukan oleh silinder A (30 bar). Lihat gambar 38b.
Gambar 38a
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 44
Sirkuit Hidrolik (Lanjutan)
5.2 Menginstalasikan Sirkuit Hidrolik
Seperti halnya dalam menggambar diagram sirkuit hidrolik, menginstalasikan atau merakit sirkuit hidrolik juga berurutan seperti merancang diagram.
Urutan menginstalasikan sirkuit hidrolik sebagai berikut :
1) Membaca dan memahami diagram sirkit hidrolik. Komponen-komponen dipilih dan disiapkan sesuai dengan grafik simbol
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 38b
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
2) Memasang penggerak hidrolik (aktuator) ditempat yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan keperluan. Posisi aktuator juga ditetapkan misalnya mendatar atau tegak atau miring dsb. Pengikatan aktuator harus diperiksa apakah sudah cukup kuat.
3) Memasang unit-unit pengatur yang telah dipilih sesuai dengan keperluan, baik jenisnya maupun jumlahnya. Posisi setiap unit pengatur pun harus diatur, disesuaikan dengan posisi aktuator dan posisi unit tenaga, pengikatan unit-unit pengatur pada tempatnya perlu diperiksa, apakah sudah cukup kuat.
4) Memasang unit tenaga.
Unit tenaga dan kelengkapannya dipasang dan ditempatkan seefisien mungkin. Jarak antara unit tenaga dan penggerak yang terlalu jauh akan mempengaruhi transfer daya dan juga akan banyak kerugian gaya karena gesekan.
5) Menginstalasikan konduktor
Konduktor dan konektor yang telah dipilih dipasang sesuai dengan ketentuan.
6) Memeriksa kembali semua instalasi dengan tangan, apakah pemasangan dan pengikatan sudah pas dan cukup kuat.
7) Uji coba (uji jalan) dengan menghidupkan dan menjalankan sirkuit dan amatilah apakah jalannya sistem sudah sesuai dengan ketentuan.
8) Bila semua sudah berjalan dengan baik berarti sirkuit hidrolik telah siap untuk difungsikan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas
Tugas 1
Tugas 1 : Mengidentifikasi Cairan HidrolikCarilah jenis cairan hidrolik di lingkungan anda (di pabrik atau di industri atau di toko oli atau di Pertamina), masing-masing 2 (dua) jenis kemudian diidentifikasi meliputi :
o Jenis cairan hidrolik : ………………………………………………………….
o Viskositas : dalam cSt
dalam R1
dalam SU
dalam 0 E
o Viscosity Grade (VG) ………………………………………………………………
o Viscosity index (VI) …………………………………………………………………..
o Jenis additive ………………………………………………………………………….
o Karakteristik :……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 2
Tugas 2 : Pemeliharaan Cairan HidrolikBuatlah lembar observasi untuk mengopservasi dan memonitor perlakuan kita terhadap cairan hidrolik yang kita gunakan. Setelah itu gunakan lembar observasi tersebut untuk mengobservasi dan memonitor cairan hidrolik.
Format berikut ini dapat digunakan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 3
Tugas.3. Identifikasi Komponen Unit TenagaAmbil seperangkat unit tenaga kemudian diobservasi dan sebutkan nama-nama bagian serta jenis setiap bagian tersebut . Demikian pula spesifikasi setiap bagian tersebut :
a. ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
c. ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
d. …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….
e. ……………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
f. ………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 4
Tugas.4 Identifikasi Unit PengaturAmbil masing-masing peserta 3 (tiga) buah katup yang berbeda (katup pengatur tekanan, katup pengatur aliran dan katup pengarah). Kemudian sebutkan nama katup tersebut, fungsi nama bagian-bagian dan fungsinya, cara penggunaan dan cara kerja katup tersebut serta cara pemeliharaannya.
a : ………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
b : ………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………..
c : …………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 5
Tugas.5. Identifikasi Komponen AktuatorAmbilah masing-masing peserta 1 (satu) buah aktuator, kemudian tuliskan namanya, fungsi aktuator tersebut, nama bagian-bagian dan fungsi setiap bagian, carakerja dan cara pemeliharaannya. Kemudian pertukarkan diantara peserta.
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 6
Tugas 6: Sirkuit hidrolik dengan single acting cylinder tanpa katup pengarahPerhatikan diagram-diagram sirkuit hidrolik di bawah ini, kemudian selesaikan dengan baik tugas-tugas berikut :
6.1 Sebutkan nama-nama komponen pada diagram sirkuit tersebut di samping..
……………………………………….
………………………………………..
………………………………………..
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
6.2 Bacalah diagram sirkuit tersebut kemudian jelaskan cara kerjanya.
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
……………………………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..
6.3 Rangkailah sirkuit tersebut sesuai dengan diagram kemudian operasikan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 7
Tugas 7 Sirkuit hidrolik dengan silinder kerja tunggal
Perhatikan diagram sirkuit hidrolik untuk hardening furnace di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas berikut dengan baik.
7.1 Sebutkan nama-nama komponen dalam diagram sirkuit di bawah ini.
7.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.
7.3 Rangkailah sirkuit tersebut pada profile plate sesuai dengan diagram, kemudian operasikan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 8
Tugas 8 Sirkuit hidrolik untuk konveyor
Perhatikan diagram sirkuit hidroilk untuk konveyor di bawah ini kemudian selesaikan tugas berikut .
8.1 Sebutkan nama-nama
komponen dan fungsi
masing-masing !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
……………………………..
……………………………..
………………………………
……………………………..
8.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….
…………………………….
……………………………
………………………………
……………………………….
…………………………………
…………………………………
………………………………….
………………………………….
……………………………………..
8.3 Buat rangkaian pada
profile plate sesuai dengan
diagram sirkuit kemudian
operasikan sirkuit tersebut!
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 9
Tugas 9 Surface grinding machine
Surface grinder yang menggunakan silinder kerja ganda tetapi menggunakan katup pengarah katup 3/2. Perhatikan gambar berikut kemudian selesaikan tugas -tugas di bawah ini !
9.1 Sebutkan nama-nama komponen yang ada.
9.2 Jelaskan cara kerjanya.
9.3 Konstruksikanlah sirkuit tersebut
sesuai dengan diagram sirkuit !
( Pada profile plate )
9.4 Operasikan sirkit tersebut dan
perhatikan apakah cara kerjanya
telah sesuai dengan fungsi yang
diharapkan .
9.5 Baca dan catatlah penunjukan
tekanan pada pressure gauge pada
langkah maju dan mundur .
Tugas 10
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugasa 10 Sirkuit hidrolik mesin embossing
Suatu mesin embossing ( stempel ) digunakan untuk mengembossed gambar pada metel foil.. Mesin digerakkan oleh silinder hidrolik kerja ganda. Matres atau die digerakkan maju dan menstempel metal foil ketika liver penggerak katup dioperasikan. Gerakan mundur atau balik terjadi ketika pengepressan telah sepenuhnya selesai dan liver penggerak dilepaskan dan posisi katup dikembalikan oleh pegas.
Selesaikan tugas-tugas berikut !
10.1 Sebutkan nama-nama komponen
10.2 Jelaskan cara kerjanya
10.3 Instal pada profile plate
10.4 Operasikan sirkuit tsb.
10.5 Catat penunjukan pressure
gauge.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 11
Tugas 11 Sirkuit hidrolik pengontrol pintu dapur
Pintu dapur hardening dioperasikan oleh sistem hidrolik dengan silinder kerja ganda. Untuk mengoperasikan digunakan katup pengarah 4/2 manually pembalik pegas .
Perhatikanlah uraian di atas kemudian selesaikan tugas-tugas berikut !
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc
11.1 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada sirkuit di samping.
11.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.
11.3 Rakitlah sirkuit hidrolik sesuai dengan diagram di samping,kemudian operasikan
11.4 Catatlah penunjukan pressure gauge pada setiap langkah.
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
Transparansi
OHT 1
PROPERTI CIRAN HIDROLIK
KOMPONEN-KOMPONEN CAIRAN HIDROLIK
VISKOSITAS
INDEKS VISKOSITAS
DAYA LUMAS
TAHAN KOROSI
COMPRESSIBILITY
TUGAS CAIRAN HIDROLIK PENERUS TEKANAN / DAYA PELUMAS PENDINGIN SEBAGAI BANTALAN DARI HENTAKAN PADA AKHIR LANGKAH PENCEGAH KOROSI PENGHANYUT BRAM / CHIPS PENGIRIM ISYARAT (SIGNAL)
VISKOSITAS MAKSUD SATUAN VISKOSITAS:
o VISKOSITAS KENEMATIC mm2/s = cSt
o REDWOOD 1 R1
o SAYBOLT UNIVERSAL SU
o DERAJAT ENGLER 0E
KONVERSI SATUAN :( UNTUK VISKOSITAS TINGGI ) R1 = 4,10 VK SU = 4,635 VK 0E = 0,132 VK VK = VISKOSITAS KENEMATIK
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc
CAIRAN HIDROLIK
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 2
CAIRAN HIDROLIK(Lanjutan)
ISO VISCOSITY GRADE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 3
CAIRAN HIDROLIK(Lanjutan)
SAE-VISCOSITY GRADE :
VISCOSITY MARGINS .
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 4
CAIRAN HIDROLIK(Lanjutan)MACAM-MACAM CAIRAN HIDROLIK1. OLI HIDROLIK (BERBASIS MINYAK MINERAL) Kode Sifat khusus Penggunaan HL Meningkatkan kemampuan
mencegah korosi dan kestabilan oli hidrolik.
Digunakan pada sistem hidrolik yang bekerja pada suhu tinggi dan untuk tempat yang mungkin tercelup air
HLP Meningkatan ketahanan terhadap aus.
Seperti pada pemakaian HL, juga digunakan untuk sistem yang gesekannya tinggi
HV Meningkatkan indeks viskositas ( VI )
Seperti pemakaian HLP, juga digunakan secara luas untuk sistem yang fluktuasi perubahan temperatur cukup tinggi.
2. CAIRAN HIDROLIK TAHAN API (LOW FLAMABILITY)
Kode No: pada lembar stadar VDMA
Komposisi Persentase ( % ) kandungan air
HFA 24 320 Oil-water emulsions 80 - 98 HFB 24 317 Water-oil emulsions 40 HFC 24 317 Hydrous solutions,
e.g : Water glycol 35 - 55
HFD 24 317 Anhydrous liquid, e.g : Phosphate ether
0 - 0,1
OHT 5
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc
3. PERBANDINGAN
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
POMPA HIDROLIK
TUGAS POMPA HIDROLIK IALAH MEMBANGKITKAN ALIRAN FLUIDA ATAU DIKATAKAN MENGUBAH TENAGA MEKANIK DARI PENGGERAK MULA MENJADI TENAGA FLUIDA YANG BERBENTUK ALIRAN FLUIDA YANG BERTEKANAN.
BESAR KECILNYA TENAGA TERGANTUNG PADA BESAR TENAGADARI PENGGERAK MULA.
MACAM-MACAM POMPA HIDROLIK DAPAT DILIHAT PADA SKEMA BERIKUT :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 6
POMPA HIDROLIK (Lanjutan)
KARAKTERISTIK MACAM-MACAM POMPA HIDROLIK
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 7
INSTALASI UNIT TENAGA
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 11FILTER ( SARINGAN )
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 8
UNIT PENGATUR
KLASIFIKASI MENURUT KONSTRUKSIA. KATUP POPET
KATUP BOLA (BALL SEAT VALVES) KATUP KONES (CONE POPET VALVES) KATUP PIRINGAN (DISC SEAT VALVES)
B. KATUP GESER (SLIDE VALVES) LONGITUDINAL SLIDE PLATE SLIDE (ROTARY SLIDE VALVES)
KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI : KATUP PENGARAH (DIRECTIONAL CONTROL
VALVE) UNTUK MENGATUR ARAH ALIRAN FLUIDA KATUP SATU ARAH (NON RETURN VALVE) UNTUK
MENGATUR ARAH ALIRAN JUGA SEHINGGA JUGA DISEBUT KATUP PENGARAH KHUSUS.
KATUP PENGATUR TEKANAN (PRESSURE CONTROL VALVE) UNTUK MENGATUR BESAR-KECILNYA TEKANAN YANG BEKERJA PADA SIRKUIT ATAU PADA SEBAGIAN SIRKUIT.
KATUP PENGATUR ALIRAN (FLOW CONTROL VALVE) UNTUK MENGATUR BESAR KECILNYA ALIRAN
KATUP BUKA-TUTUP (SHUT-OFF VALVE) UNTUK MEMBUKA ATAU MENUTUP ALIRAN FLUIDA DAN TIDAK MENGENAL ARAH
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 9
UNIT PENGATUR(LANJUTAN)
KATUP PENGARAH
Katup 2/2, sliding valve, penggerak tombol, pembalik pegas, posisi normal menutup, termasuk jenis katup geser ( sliding valve )
Katup 2 / 2 , penggerak manual, dengan pengunci , pembalik pegas dan katup ini termasuk jenis popet kones.
Katup 3/2 penggerak tombol, pembalik pegas normal menutup.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 10
UNIT PENGATUR(LANJUTAN)
KATUP SATU ARAH (NON RETURN VALVE)
CHECK VALVE
DE-LOCKABLE NON RETURN VALVE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 11
UNIT PENGATUR(LANJUTAN)
Flow control dua arah dan dapat disetel
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Flow control satu arah , yaitu dari arah A ke B diatur dan dari arah B ke A aliran fluida penuh
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 12
UNIT PENGATUR(LANJUTAN)
KATUP PENGATUR TEKANANA. PRESSURE RELIEF VALVE
B. PRESSURE REGULATOR
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 13
UNIT PENGGERAK (ACTUATOR)
FUNGSI ACTUATOR :
UNTUK MENGHASILKAN GERAK ATAU USAHA SEBAGAI WUJUD
HASIL AKHIR ( OUT-PUT ) DARI SISTEM HIDROLIK
UNIT PENGGERAK ( ACTUATOR ) MENGHASILKAN :
GERAK LURUS ( LINEAR MOTION )
GERAK LENGKUNG / RADIUS ( SWIVEL )
GERAK PUTAR ( ROTARY MOTION )
MACAM-MACAM ACTUATOR :
1 . LINEAR MOTION ACTUATOR ( GERAK LURUS )
SINGLE ACTING CYLINDER ( SILINDER KERJA TUNGGAL ) DOUBLE ACTING CYLINDER ( SILINDER KERJA GANDA )
2 . ROTARY MOTION ACTUATOR ( GERAK PUTAR )
AIR MOTOR ( HIDROLIK MOTOR ) LIMITED ROTARY ACTUATOR
SINGLE ACTING CYLINDER
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 14
UNIT PENGGERAK (ACTUATOR)
DOUBLE ACTING CYLINDER
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 15
UNIT PENGGERAK (ACTUATOR)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc
RADIAL PISTON HYDRAULIC MOTOR
GEAR MOTOR
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 16
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK
TATA LETAK ( LAY OUT )
WORKING ELEMENT
ACTUATING ELEMENT
SIGNAL ELEMENTS
SUPPLY ELEMENTS
MEMBACA DIAGRAM SIRKUIT
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 17
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK (Lanjutan)
SIRKUIT HIDROLIK DENGAN KATUP 2/2 DAN CHECK VALVE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 18
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK (Lanjutan)
SIRKUIT HIDROLIK DENGAN SILINDER KERJA GANDA (PENGGERAK LADLE)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 19
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK (Lanjutan)
SIRKUIT HIDROLIK DENGAN SPEED CONTROL
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 20
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK (Lanjutan)
SIRKUIT HIDROLIK MESIN GURDI MENGGUNAKAN PRESSURE REGULATOR
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 21
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK (Lanjutan)
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK KONVEYOR( DIAGRAM SIRKUIT )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 22
DIAGRAM SIRKUIT HIDROLIK (Lanjutan)
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK KONVEYOR (PRACTICAL ASSEMBLY)
.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI
Apa yang dimaksud dengan penilaian?Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pembuatan nilai atas kemajuan siswa / peserta dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai (poin) yang ditetapkan dianggap memadai , dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapal . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi pencaapaian prestasi-prestasi siswa / peserta pelatihan dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.
Apakah yang kita maksud dengan kompeten?Tanyakan pada diri anda sendiri , pertanyaan : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oieh karyawan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada anda tentang apa yang kita maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan ketrampilan berati bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
menampilkan keterampilan pada level (tingkat) yang dapat diterima
mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah
memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan
mentransfer/mengimplementasikan ketrampiian dan pengetahuan pada situasi baru.
Bila anda meniiai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .
Pengakuan kemampuan yang dimilikiPrinsip peniiaian nasionai terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
kualifikasi terdahulu
beiajar secara informal.
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan untuk dinilai apakah seorang individu telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.
Kualifikasi penilaiDalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini . Anda diakui untuk menilai unit ini mungkin anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ujian yang disarankanUmumUnit Kompetensi, seperti hal ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) menampilkan pokok ketrampilan dan pengetahuan untuk setiap elemen kompetensi / kriteria unjuk kerja, dan
(b) berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau mempersiapkan praktek dalam suatu ketrampilan.
Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas seharusnya dinilai secara individu untuk tiap sub kompetensi. Sesi praktek seharusnya diulang sampai tingkat penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes Essay dapat juga digunakan dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
pengetahuan dan ketrampilan pokok dan
hubungan dengan ketrampilan praktek.
Untuk penilaian unit: Menerapkan Dasar-Dasar Sistem Hidrolik di Industri, penilaian berikut disarankan untuk digunakan:
Penilaian pokok Keterampilan dan Pengetahuan Sub.Kompetensi Satu : Mengidentifikasi dan menyebutkan konstruksi, keunggulan,
pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik .
Penilaian Satu
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
1.1 Jelaskan hal-hal yang ada hubungannya dengan properti cairan hidrolik :
a. Apa yang dimaksud dengan viskositas, indeks viskositas dan viscosity grade.
b. Sebutkan sifat-sifat cairan hidrolik yang dikehendaki.!
c. Apakah yang disebut dengan kondisi normal dan tuliskan kondisi normal secara teknik maupun secara fisika.
d. Sebutkan 4 macam satuan viskositas dan tuliskan konversinya .
e. Apa arti kode-kode cairan hidrolik berikut : HV 46,HFC,HLP
f. Sebutkan komponen unit tenaga.
g. Sebutkan macam-macam katup (unit pengatur)
h. Sebutkan macam-macam aktuator.
1.2 Selesaikan tugas-tugas beriku:
a. Sebutkan fungsi atau tugas-tugas cairan hidrolik.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
b. Jelaskan cara kerja unit tenaga !
c. Apa perbedaan antara pressure relief valve dan pressure regulator.
d. Jelaskan tujuan penggunaan flow control dan bagaimana cara kerjanya.
e. .Apa perbedaan antara silinder kerja tunggal dan silinder kerja ganda.
1.3. Jelaskan cara pemasangan/penginstalasian komponen-komponen berikut :
a. Pompa hidrolik dan penggerak mulanya.
b. Katup relief valve
c. Katup pengarah
d. Silinder kerja ganda
Sub.Kompetensi Dua :Menginterpretasikan spesifikasi teknis dan data-data yang berhubungan dengan komponen hidrolik maupun sistem hidrolik
Penilaian Dua
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
2.1 Buatlah spesifikasi dari komponen-komponen berikut :
a. Motor listrik penggerak pompa hidrolik.
b. Tangki hidrolik.
c. Cairan hidrolik untuk mesin perkakas .
d. Katup pengarah untuk sirkuit hidrolik dengan silinder kerja ganda.
2.2 Pilihlah komponen-komponen hidrolik untuk membuat sirkuit hidrolik seperti diagram sirkuit pada soal 4.3
2.3 Pilihlah komponen-komponen tersebut pada soal No: 2.2 di atas dari buku katalog (buku katalog disediakan )
Sub.Kompetensi Tiga : Mendemonstrasikan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat komponen dan sistem hidrolik dalam tata cara yang aman.
Penilaian Tiga
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
3.1 Jelaskan maksud dari istilah-istilah berikut :
a. Preventive maintenance.
b. Daily maintenance, weekly maintenance, monthly maintenance, lack of maintenance.
3.2 Pertanyaan –pertanyaan berikut berhubungan dengan perawatan sistem hidrolik :
a. Coba klasifikasikanlah kegiatan pada daily maintenance !
b. Bagaimana cara memelihara cairan hidrolik agar tetap baik ?
3.3 Sebutkan sikap kerja yang selalu memnerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja !
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Sub.Kompetensi Empat :Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram- sirkuiti serta menginstal dan mengoperasikan sirkuit hidrolik .
Penilaian Empat .
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
4.1 Gambarkanlah secara simbolis komponen-komponen hidrolik berikut :
a. Pompa hidrolik .
b. Sumber energi hidrolik ( source Energy )
c. Unit tenaga .
d. Katup 3/2 way, penggerak manual pembalik pegas.
e. Katup 4/3 penggerak liver, menggunakan pengunci (detent) .
f. Adjustable flow control check valve by-pass.
g. Double acting cylinder
h. Motor hidrolik putar kanan dan kiri .
4.2 Apa arti simbol-simbol angka berikut pada lay-out diagram sirkit :
a. 1.0 , 2.0 , 3.0 ,
b. 1.1 , 1.2 , 2.1 , 3.1 , 3.2
c. 0.1 , 0.2 .
d. 1.3 , 1.5 , 2.3
4.3 Perhatikan diagram sirkuit hidrolik pada halaman berikut ini kemudian selesaikan tugas-tugas di bawah :
a. Sebutkan nama-nama komponen yang ada dalam diagram sirkuit.
b. Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut .
4.4 Apabila pemesangan flow control dan katup relief dibalik, apa yang terjadi dan jelaskan mengapa demikian
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Penilaian Praktek Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Penilaian Praktek , meliputi tugas : 1 - 11
Setiap pelaksanaan praktek hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan, dapat dicapai.
Bila melaksanakan penilaian praktek hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
Pemilihan komponen-komponen yang akan digunakan harus benar .
Dalam mempersiapkan peralatan, selang, konektor, adaptor dan sebagainya harus benar .
Kemampuan untuk merakit sirkuit secara benar.
Ketepatan dan ketelitian dalam membaca diagram sirkuit.
Perakitan instalasi sirkuit secara aman.
Penyelesaian seluruh tugas.
Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .
Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah memberikan kontribusi
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mentes secara individu dari setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ihtisar Penilaian Pokok-pokok Keterampilan dan Pengetahuan.Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah Siswa/Peserta pelatihan anda telah menguasai pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
Pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan Tugas-tugas untuk penilaian Ya Tidak
Perlu latihan lanjut
1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulan, pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik.
1.1 Mengidentifikasikan komponen Hidrolik.
1.2 Menggambarkan konsep pengoperasian komponen hidrolik.
1.3 Keperluan pengaplikasian dan pemasangan pada komponen hidrolik dijelaskan dan diaplikasikan.
2.0 Menginterpretasikan spesifikasi dan data teknis yang ada hubungannya dengan komponen hidrolik dan sistem hidrolik.
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik diterjemahkan.
2.2 Menentukan parameter yang digunakan dan mengaplikasikannya dalam memilih komponen hidrolik.
2.3 Memilih spare part pengganti komponen hidrolik dari katalog.
3.0 Mendemonstrasikan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat komponen dan sistem hidrolik dalam tata cara yang aman .
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen dan sistem, didemonstrasikan.
3.2 Komponen hidrolik diperiksa agar beroperasi dengan baik dan dibandingkan dengan spesifikasi manufactur.
3.3 Keselamatan kerja standar di jaga sepanjang waktu.
4.0 Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit serta menginstal dan mengoperasikan sirkuit hidrolik.
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik sederhana diinstal (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan.kemudian dioperasikan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:
Menerapkan Dasar-Dasar Sistem Hidrolik di Industri
Nama Calon : Nama Penilai :
Apakah Calon telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang menunjukkan bahwa dia dapat :
Catatan-catatan
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke dalam unit lain yang terkait :
Unit ini mendasari penampilan secara efektif dalam : Penerapan Sistem Hidrolik Tingkat Lanjut (Hidrolik 2).
Mendemonstrasikan Pengetahuan :
Menjelaskan, menggunakan komponen, menyebutkan fungsi dan konstruksi.
Menjelaskan pengertian simbol , menyebutkan nama-nama komponen melalui simbol dan menggambarkan simbol-simbol komponen serta menggambar / menginterpretasikan diagram sirkit .
Menampilkan keterampilan teknik / prosedur untuk standar yang dikehendaki bagi suatu pekerjaan termasuk penggunaan peralatan yang benar :
Memilih, mempersiapkan dan merakit / menginstal komponen hidrolik berdasarkan diagram sirkit yang telah disediakan
Mengoperasikan / menguji jalan apakah cara kerja sirkit telah sesuai dengan desain.
Pada waktu menginstal dan mengoperasikan sirkit, senantiasa menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan kerja .
Perencanaan dan pengorganisasian kegiatan secara efiktif :
Merencanakan kegiatan praktek sebelum menyambungkan komponen dan peralatan.
Menyambungkan peralatan dan komponen kemudian diperiksa , kalau perlu dengan Pelatih / Guru , sebelum menghidupkan (meng ON kan) sumber tenaga.
Membagi-bagi tugas apabila terdapat lebih dari satu orang dalam kelompok.
Bekerja dan berkomunikasi dengan kawan-kawan :
Menjelaskan/menjernihkan dengan kawan-kawan,hal-hal yang meragukan atau permasalahan yang mungkin terjadi.
Memohon penjelasan kepada Guru / Pelatih tentang hal-hal yang belum jelas atau meragukan .
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Reaksi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kegiatan pekerjaan :
Masalah penempatan peralatan atau komponen dan masalah lainnya seharusnya dilaksanakan secara logis.
IPenerapan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja secara terintegrasi :
Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kegiatan workshop.
Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
Mengamati lingkungan dan hal-hal yang terjadi selama bekerja, misalnya suara atau bau yang asing.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Lembar Penilaian
Unit: BSDC - 0303
Menerapkan Dasar-Dasar Sistem Hidrolik di Industri
Nama Perserta Pelatihan: ………………………………………………
Nama Penilai: ………….………………………………………………….
Peserta dinilai: Kompeten
Kompetensi yang Dicapai Umpan blaik untuk Peserta:
Tanda tanganPeserta sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
Tanda tangan Penilai:
Tanggal:
Saya sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut.
Tanda tangan Peserta Pelatihan:
Tanggal:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107Batam Institutional Development Projectdocument.doc