INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan...

41
Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia INDONESIA 2005 - 2025 BUKU PUTIH Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi dan Manajemen Transportasi Jakarta, 2006

Transcript of INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan...

Page 1: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005 - 2025

BUKU PUTIH

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Teknologi dan Manajemen Transportasi

Jakarta, 2006

Page 2: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

KATA PENGANTAR

Buku Putih Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek dan Manajemen

Transportasi, adalah merupakan buku yang diterbitkan oleh Kementerian Negara

Riset dan Teknologi.

Buku ini disusun tidak saja dimaksudkan sebagai wacana evaluasi baik terhadap

pelaksanaan program-program maupun kinerja penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi bidang transportasi, namun juga sebagai bentuk

pertanggungjawaban Tim Penyusun Buku Putih terhadap masyarakat dan juga

komunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi.

Buku Putih ini memberikan gambaran ringkas mengenai kebijakan Kementerian

Negara Riset dan Teknologi bidang teknologi dan manajemen transportasi yang

berupa arah, sasaran, dan fokus serta indikator program kegiatan penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta manajemen bidang

transportasi untuk mengatasi permasalahan sistemik di bidang transportasi.

Penyusun Buku Putih ini menggunakan bahan-bahan yang terkait bidang

manajemen dan teknologi transportasi yang berasal dari berbagai institusi.

Diharapkan informasi yang terkandung dalam Buku Putih ini dapat dipakai acuan

oleh semua pihak dalam mengambil kebijakan penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi bidang transportasi.

Jakarta, Juli 2006

Tim Penyusun Buku Putih

i

Page 3: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

SAMBUTAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi merupakan salah satu fokus

pembangunan yang harus mendapat perhatian semua pihak. Hal ini bukan saja

karena fakta masih terbatasnya pasokan teknologi transportasi yang ada, melainkan

juga adanya kenyataan masih buruknya manajemen transportasi dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat bidang transportasi selama ini. Masalah-masalah ini muncul

sebagai akibat bertambahnya jumlah populasi di satu pihak dan perubahan waktu di

pihak lain. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

cara penting untuk mengungkapkan kompleksitas permasalahan dan mencarikan

jawaban pemecahan pembangunan transportasi nasional masa kini dan mendatang.

Buku Putih ini berisikan rencana kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi

dan manajemen transportasi nasional untuk periode 2005-2009 yang disusun oleh

Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Adapun maksud dari penyusunan Buku

Putih ini tidak hanya untuk memenuhi salah satu komitmen bidang fokus Riset Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (Riptek) yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009, namun yang terpenting dimaksudkan sebagai

pedoman dan arah bagi seluruh lembaga penelitian dan pengembangan dalam

pelaksanaan Riptek dan Manajemen transportasi nasional.

Aspek-aspek yang diungkapkan dalam Buku Putih ini selain menyangkut kebijakan

dan permasalahan terkini yang dihadapi dalam pembangunan transportasi, juga

dirumuskan rencana penelitian yang dipertimbangkan penting untuk menjadi

pedoman seluruh lembaga penelitian di tingkat nasional maupun daerah dalam

pengembangan teknologi dan manajemen transportasi khususnya untuk periode

2005-2009. Petarencana (roadmaps) yang berisikan lingkungan masa depan, tujuan

yang harus dicapai dalam lingkungan dimaksud dan rencana pencapaian tujuan

tahunan juga diupayakan dirumuskan dalam Buku Putih ini. Pengungkapan aspek-

ii

Page 4: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

aspek ini ditujukan agar fokus penelitian dan pengembangan teknologi dan

manajemen transportasi pada periode tahun 2005-2009 menjadi lebih terarah, jelas,

sistematis, tajam, dan mudah dilakukan seluruh lembaga penelitian dan

pengembangan di seluruh Indonesia.

Namun demikian, kami mengakui bahwa Buku Putih ini tentu masih memiliki

berbagai keterbatasan dan kekurangan yang mendalam terutama dalam menjawab

seluruh kompleksitas permasalahan dan kebutuhan dinamis masyarakat dalam

pembangunan transportasi nasional. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk

perbaikan dan penyempurnaan Buku Putih ini sangat kami harapkan.

Jakarta, Juli 2006 Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kusmayanto Kadiman

iii

Page 5: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar iSambutan Menteri Negara Riset dan Teknologi iiDaftar Isi ivDaftar Tabel vDaftar Petarencana (Roadmaps) viPengertian viiRingkasan Eksekutif ixBab I Pendahuluan 1Bab II Kebijakan Pembangunan Transportasi Nasional 3

A. Umum 3B. Moda Transportasi 5

1. Jalan 5 2. Perkeretaapian 6 3. Sungai, Danau dan Penyeberangan (SDP) 7 4. Laut 8 5. Udara 9

C. Transportasi Antarmoda/Multimoda 9Bab III Permasalahan Riptek dan Manajemen Transportasi 11

A. Masalah Regulasi 11B. Masalah Pemanfaatan dan Pengembangan Teknologi 12C. Masalah Manajemen Transportasi 14

Bab IV Kebijakan dan Program Bidang Riptek dan Manajemen Transportasi

17

A. Visi dan Misi Riptek 17B. Kebijakan Pengembangan Riptek dan Manajemen Transportasi 18C. Program Pengembangan Riptek dan Manajemen Transportasi 18

Bab V Petarencana (Roadmaps) dan Indikator Keberhasilan Program 21A. Petarencana (Roadmaps) 21B. Indikator Keberhasilan Program 27

Bab VI Penutup 30

iv

Page 6: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan Sistem Transportasi Nasional dari Perspektif Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Manajemen Transportasi

15

Tabel 2. Penelitian dan Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan 29Tabel 3. Penelitian dan Pengembangan Sistem Transportasi Antar Pulau 29Tabel 4. Penelitian dan Pengembangan Sistem Transportasi Pesawat Kecil 29

v

Page 7: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

DAFTAR PETARENCANA (ROADMAPS) Halaman

Petarencana 1. Penelitian dan Pengembangan Moda dan Teknologi Angkutan Umum Perkotaan

22

Petarencana 2. Penelitian dan Pengembangan Manajemen dan Sistem Jaringan Angkutan Umum Perkotaan

23

Petarencana 3. Penelitian Perilaku (Consumer Behaviour) Pengguna dan Operator Angkutan Umum Perkotaan

24

Petarencana 4. Kajian Regulasi dan Penegakan Hukum di Bidang Transportasi Perkotaan

25

Petarencana 5. Penelitian dan Pengembangan Kapal Antar Pulau 26Petarencana 6. Penelitian dan Pengembangan Pesawat Kecil (Small

Aircraft) 27

vi

Page 8: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

PENGERTIAN Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan transportasi yang

terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api,

transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, transportasi laut serta transportasi

pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang

saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir

membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien,

berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang

secara dinamis.

Tataran Transportasi Nasional (Tatranas) adalah tatanan transportasi yang

berfungsi sebagai pedoman untuk pengembangan jaringan prasarana dan jaringan

pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau barang antarsimpul atau

kota nasional dan dari simpul atau kota nasional ke luar negeri atau sebaliknya.

Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) adalah tatanan transportasi yang

berfungsi sebagai pedoman untuk pengembangan jaringan prasarana dan jaringan

pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau barang antarsimpul atau

kota wilayah ke simpul atau kota nasional atau sebaliknya.

Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) adalah tatanan transportasi yang berfungsi

sebagai pedoman untuk pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan

yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau barang antarsimpul atau kota lokal,

dan dari atau kota lokal ke simpul atau kota wilayah, dan simpul atau kota nasional

terdekat atau sebaliknya, serta dalam kawasan perkotaan dan perdesaan.

Moda transportasi terdiri dari moda transportasi jalan, kereta api, sungai, danau

dan penyeberangan, laut dan udara, yang dapat membentuk jaringan transportasi,

dengan karakteristik teknis yang berbeda, serta pemanfaatannya disesuaikan

dengan kondisi geografis daerah layanan.

Transportasi antarmoda adalah transportasi penumpang dan atau barang yang

menggunakan lebih dari satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang

berkesinambungan.

vii

Page 9: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Transportasi multimoda adalah transportasi barang dengan menggunakan paling

sedikit 2 (dua) moda transportasi yang berbeda, atas dasar satu kontrak yang

menggunakan Dokumen Transportasi Multimoda dari suatu tempat barang diterima

oleh operator transportasi multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk

penerimaan barang tersebut

viii

Page 10: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Transportasi merupakan salah satu komponen yang mutlak penting bagi pencapaian

tujuan pembangunan nasional masa kini dan mendatang. Berbagai studi telah

menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil dalam pencapaian tujuan

pembangunan adalah negara-negara yang memiliki sistem transportasi yang

memadai dalam memenuhi kebutuhan dinamis penduduknya, vice versa. Namun

demikian, agar pembangungan transportasi nasional lebih efisien, efektif dan

memberikan nilai tambah bagi sektor lain serta tidak menimbulkan berbagai dampak

negatif bagi masyarakat dan lingkungan, maka perlu disusun dan dirumuskan

rencana pembangunannya. Salah satu bentuk rencana yang penting untuk disusun

dan dirumuskan yakni rencana dalam penelitian dan pengembangan teknologi dan

manajemen transportasi.

Buku Putih ini disusun dan dirumuskan untuk menjawab kebutuhan di atas. Lebih

tegasnya dimaksudkan untuk memenuhi salah satu komitmen bidang fokus Riset

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Riptek) yang ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009 di satu pihak dan merupakan

pedoman dan arah bagi seluruh lembaga penelitian dan pengembangan dalam

pelaksanaan Riptek bidang transportasi nasional di lain pihak. Diharapkan dengan

adanya Buku Putih ini, maka visi yang ditetapkan bagi tersedianya program prioritas

pengembangan teknologi dan manajemen transportasi serta terlaksananya kegiatan-

kegiatan tersebut untuk mendukung pencapaian Sistem Transportasi Nasional dapat

terpenuhi.

Sistematika Buku Putih ini terdiri dari enam bagian. Bab pertama adalah

Pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang singkat pentingnya disusun dan

dirumuskan rencana penelitian dan pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi nasional khususnya pada periode tahun 2005-2009. Bab kedua

berisikan penjelasan kebijakan pembangunan transportasi nasional yang dirumuskan

khususnya oleh Departemen Perhubungan. Dalam bab ini kebijakan yang dijelaskan

tidak hanya menyangkut kebijakan umum dalam pembangunan transportasi

nasional, melainkan juga penjelasan kebijakan khusus untuk setiap moda

ix

Page 11: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

transportasi yang menyangkut transportasi jalan, perkeretaapian, sungai, danau dan

penyeberangan, laut, udara dan transportasi antarmoda/multimoda.

Bab ketiga membahas permasalahan yang dihadapi dalam sistem transportasi

nasional terutama yang berkaitan dengan pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi nasional. Permasalahan yang dibahas meliputi masalah regulasi,

masalah pemanfaatan dan pengembangan teknologi dan masalah manajemen

transportasi. Diungkapkannya permasalahan ini dimaksudkan sebagai dasar

argumen penting dalam penetapan rencana penelitian dan pengembangan teknologi

dan manajemen transportasi 2005-2009.

Bab IV dan V merupakan inti dari Buku Putih ini. Dalam Bab IV tersebut selain

dikemukakan visi dan misi Riptek yang menjadi acuan Kebijakan Strategis Iptek

Nasional (Jakstranas), juga diuraikan kebijakan pengembangan Riptek dan

Manajemen transportasi. Dari uraian-uraian ini kemudian dirumuskan dan dianalis

program-program Riptek dan manajemen transportasi nasional periode 2005-2009.

Selanjutnya, petarencana (roadmaps) dan indikator keberhasilan program

dirumuskan dalam Bab V.

Akhirnya, berbagai harapan dan kondisi yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan

Riptek dalam pengembangan teknologi dan manajemen transportasi 2005-2009

diberikan pada Bab VI sebagai penutup. Dalam hal ini ditekankan betapa pentingnya

komitmen seluruh lembaga penelitian dan pengembangan dalam pelaksanaan

kegiatan Riptek dalam pengembangan teknologi dan manajemen transportasi

nasional yang telah disusun dalam Buku Putih ini. Tanpa komitmen yang kuat dari

seluruh lembaga penelitian dan pengembangan yang ada mustahil rencana Riptek

pengembangan teknologi dan manajemen transportasi dapat dijalankan.

x

Page 12: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN

Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi merupakan salah satu tugas

penting yang harus dilakukan pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan

nasional. Hal ini karena dengan adanya pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi, maka perpindahan dan pergerakan barang-barang, jasa dan penduduk

dari satu tempat ke tempat lain dapat berjalan lebih cepat, efisien dan efektif. Bahkan

Morlock (1980) dan Bruton (1985) secara lebih spesifik menegaskan bahwa: “……advances in transport have made possible changes in the way we live and

the way in which societies are organized, and thereby have influenced the

development of civilization”

Walaupun kemajuan transportasi ini memiliki korelasi erat dengan pembangunan

peradaban, namun keberhasilannya sangat berkaitan erat dengan berbagai

kompleksitas dari faktor-faktor lainnya, seperti kualitas, biaya dan tingkat pelayanan

sistem transportasi itu sendiri. Tanpa perhatian terhadap faktor-faktor ini, maka

hampir dipastikan kemajuan transportasi nasional dapat menimbulkan berbagai

biaya sosial (social costs) baik berupa kecelakaan, kemacetan, kebisingan, dan

polusi.

Untuk mengurangi paradoks atau dampak negatif dari pengembangan sistem

transportasi pada pembangunan peradaban dimaksud, maka perlu disusun rumusan

rencana pengembangan sistem transportasi nasional. Pentingnya rumusan rencana

ini tidak saja dimaksudkan agar langkah pencapaian tujuan yang diharapkan dapat

lebih terarah dan sistematis, namun juga dimaksudkan untuk menghindari kesalahan

dalam pencapaian tujuan pengembangan transportasi nasional yang diinginkan.

Penelitian dan pengembangan teknologi dan manajemen transportasi tentu

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan

pembangunan transportasi nasional. Hal ini karena dengan adanya penelitian, maka

tidak saja dapat diidentifikasi dan dianalisis faktor-faktor atau komponen (input

factors) yang ada dalam pembangunan sistem transportasi nasional, melainkan juga

dapat diungkapkan masalah dan isu-isu yang terjadi di sektor transportasi. Hasil

1

Page 13: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

identifikasi dan analisis ini selanjutnya berguna untuk merumuskan kebijakan yang

diperlukan dalam pengembangan teknologi yang diperlukan dan langkah-langkah

yang harus diambil dalam menjawab dinamika kebutuhan masyarakat di bidang

transportasi.

Berangkat dari pertimbangan di atas, maka Buku Putih yang memuat rencana

kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi dan manajemen

transportasi beserta roadmaps yang jelas mutlak penting disusun dan dirumuskan.

Dengan adanya Buku Putih ini diharapkan penelitian dan pengembangan sistem

transportasi nasional dapat lebih terarah, tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan mampu mengurangi berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi

dari adanya pembangunan sistem transportasi nasional.

2

Page 14: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

BAB II KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI NASIONAL

A. UMUM

Transportasi merupakan industri jasa yang mengemban fungsi pelayanan publik dan

misi pembangunan nasional, yang secara umum menjalankan fungsi sebagai

katalisator pendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, dan

pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pembangunan

transportasi berpedoman pada sistem transportasi nasional (Sistranas), diarahkan

untuk mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera sejalan dengan upaya

perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis.

Untuk mendukung perwujudan kesejahteraan masyarakat, penyelenggaraan

transportasi berperan mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan

masyarakat luas baik di perkotaan maupun perdesaan dengan harga terjangkau,

mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan

terpencil, serta untuk melancarkan distribusi barang dan jasa dan mendorong

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi nasional.

Guna mendukung perwujudan kondisi aman dan damai, perlu tersedia prasarana

dan sarana transportasi untuk mendukung percepatan pembangunan daerah

termasuk daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, mempererat hubungan antar

wilayah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, serta menunjang tindakan

pencegahan dan penyelesaian konflik di daerah rawan konflik.

Dalam rangka menunjang perwujudan Indonesia yang adil dan demokratis, maka

peranan transportasi diperlukan untuk menjembatani kesenjangan dan mendorong

pemerataan hasil-hasil pembangunan. Tersedianya pelayanan transportasi antar

wilayah yang mendorong dan meningkatkan perdagangan antar wilayah, mengurangi

perbedaan harga antar wilayah, meningkatkan mobilitas dan pemerataan tenaga

kerja untuk mendorong terciptanya kesamaan kesempatan pembangunan wilayah.

Pemerataan pelayanan transportasi secara adil dan demokratis juga dimaksudkan

agar setiap lapisan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pelayanan jasa

transportasi secara mudah dan terjangkau.

3

Page 15: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Secara umum, kendala yang dihadapi sektor transportasi meliputi kuantitas dan

kapasitas prasarana dan sarana yang tidak memadai dan diperparah dengan

terjadinya bencana alam, kelembagaan dan peraturan, sumber daya manusia,

teknologi, pendanaan/investasi, serta manajemen, operasi dan pemeliharaan. Oleh

karena itu, sasaran umum pembangunan transportasi dalam kurun lima tahun

mendatang adalah: (1) meningkatnya kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana;

(2) meningkatnya kualitas pelayanan dan keselamatan transportasi; (3)

meningkatnya kualitas penyelenggaraan transportasi yang berkesinambungan dan

ramah lingkungan, sesuai dengan standar pelayanan yang dipersyaratkan; (4)

meningkatnya mobilitas dan distribusi nasional dan wilayah; (5) meningkatnya

pemerataan dan keadilan pelayanan transportasi antar golongan masyarakat dan

antar wilayah, baik di perkotaan, perdesaan, maupun daerah terpencil dan

perbatasan; (6) meningkatnya akuntabilitas pelayanan transportasi melalui

pemantapan sistem transportasi nasional, wilayah dan lokal; dan (7) khusus untuk

daerah-daerah yang terkena bencana nasional akan dilakukan program rehabilitasi

sarana dan prasarana transportasi, pembinaan sumber daya manusia (SDM) yang

terpadu dengan program-program sektor-sektor lain serta rencana pengembangan

wilayah.

Untuk mencapai sasaran di atas, maka disusun kebijakan umum pembangunan

transportasi meliputi: (1) kebijakan pembangunan prasarana dan sarana transportasi;

(2) meningkatkan keselamatan transportasi nasional secara terpadu; (3)

meningkatkan mobilitas dan distribusi nasional; (4) pembangunan transportasi yang

berkelanjutan; (5) pembangunan transportasi terpadu yang berbasis pengembangan

wilayah; (6) peningkatan data dan informasi serta pengembangan audit prasarana

dan sarana transportasi nasional; (7) pembangunan dan pemantapan sistem

transportasi nasional, wilayah dan lokal secara bertahap dan terpadu; (8)

restrukturisasi kelembagaan dan peraturan perundangan transportasi; (9)

mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang bersifat komersial dengan

melibatkan peran serta swasta dan masyarakat serta peningkatan pembinaan pelaku

transportasi nasional; dan (10) pemulihan jalur distribusi dan mobilisasi di wilayah-

wilayah yang terkena dampak bencana nasional secara terpadu.

4

Page 16: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

B. MODA TRANSPORTASI 1. JALAN

Sasaran pembangunan transportasi jalan adalah: (1) terpeliharanya dan

meningkatnya daya dukung, kapasitas, dan kualitas pelayanan prasarana lalu-lintas

angkutan jalan untuk daerah yang sudah berkembang; (2) meningkatnya

aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang; (3) terwujudnya

kerjasama antar pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta dalam

penyelenggaraan pelayanan prasarana jalan; (4) menurunnya kecelakaan dan

meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal ketertiban, keamanan dan

kenyamanan; (5) meningkatnya keterpaduan antar moda dan efisiensi dalam

mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa; (6) meningkatnya keterjangkauan

pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas serta dukungan pelayanan

transportasi jalan perintis di wilayah terpencil untuk mendukung pengembangan

wilayah; (7) meningkatnya efisiensi dan efektivitas regulasi dan kelembagaan

transportasi; (8) meningkatnya kesadaran masyarakat dalam bertransportasi; (9)

penanganan dampak polusi udara dan pengembangan teknologi sarana yang ramah

lingkungan; (10) terwujudnya penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien,

handal, ramah lingkungan dengan tarif terjangkau.

Arah kebijakan pembangunan transportasi jalan, antara lain:

a. Mengharmoniskan sistem jaringan jalan dengan kebijakan tata ruang wilayah

nasional dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem jaringan prasarana

lainnya dalam konteks pelayanan antarmoda dan Sistranas.

b. Mengembangkan rencana induk sistem jaringan prasarana berbasis pulau.

c. Melanjutkan dan merampungkan reformasi di bidang transportasi jalan melalui

UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan revisi Undang-undang Nomor 14

Tahun 1992 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan

Pelaksanaannya.

d. Mendorong keterlibatan peran dunia usaha dan masyarakat dalam

penyelenggaraan dan penyediaan prasarana jalan.

5

Page 17: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

e Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan melalui penanganan muatan

lebih secara komprehensif, dan melibatkan berbagai instansi terkait.

f. Meningkatkan keselamatan lalu-lintas jalan secara komprehensif dan terpadu.

g. Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu melalui

penataan sistem jaringan dan terminal, manajemen lalu-lintas dan sebagainya.

h. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat diantaranya melalui

penyediaan pelayanan angkutan perintis pada daerah terpencil.

i. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas peraturan serta kinerja kelembagaan.

j. Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur dan operator serta disiplin

pengguna jasa, meningkatkan kemampuan manajemen dan rekayasa lalu-

lintas, serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi.

k. Mendukung pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama

penggunaan transportasi umum masal di perkotaan yang efisien.

2. PERKERETAAPIAN

Sasaran pembangunan perkeretaapian diprioritaskan untuk meningkatkan kinerja

pelayanan terutama keselamatan angkutan, melalui penurunan tingkat kecelakaan

dan fatalitas akibat kecelakaan di perlintasan sebidang dengan jalan dan

penanganan keamanan operasi pada sepanjang lintas utama yang padat, serta

kelancaran mobilisasi angkutan barang dan jasa. Secara garis besar sasaran

pembangunan perkeretaapian adalah: (1) pulihnya kehandalan dengan prioritas jalur

yang strategis dan padat; (2) optimal dan pulihnya jaringan yang ada; (3)

berkembangnya jaringan baru dan peningkatan kapasitas; (3) revisi peraturan

perundangan di bidang perkeretaapian; (4) meningkatnya kualitas perencanaan dan

pendanaan; (5) meningkatnya peran pemerintah daerah, BUMN dan swasta dalam

bidang perkeretaapian; (6) meningkatnya SDM dan penguasaan teknologi; (7)

standarisasi perkeretaapian nasional secara terpadu agar kesinambungan investasi,

operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana perkeretaapian nasional dapat

tercapai secara efisien.

6

Page 18: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Arah kebijakan pembangunan perkeretaapian, antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan keselamatan angkutan dan kualitas pelayanan melalui pemulihan

kondisi pelayanan prasarana dan sarana angkutan perkeretaapian.

b. Melaksanakan audit kinerja prasarana dan sarana serta SDM operator

perkeretaapian.

c. Meningkatkan peran angkutan perkeretaapian nasional dan lokal, dan

meningkatkan strategi pelayanan angkutan yang lebih berdaya saing secara

antarmoda dan intramoda.

d. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan terutama pada koridor yang

telah jenuh serta koridor-koridor strategis dengan mengacu pada Sistranas;

e. Meningkatkan frekuensi dan menyediakan pelayanan angkutan Kereta Api (KA)

yang terjangkau.

f. Melaksanakan perencanaan, pendanaan dan evaluasi kinerja perkeretaapian

secara terpadu, dan berkelanjutan didukung pengembangan sistem data dan

informasi yang lebih akurat.

g. Melanjutkan reformasi dan restrukturisasi kelembagaan dan BUMN serta revisi

peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian (UU No. 13 Tahun

1992 beserta peraturan pelaksanaannya).

h. Meningkatkan peran serta pemerintah daerah dan swasta di bidang

perkeretaapian.

i. Meningkatkan SDM perkeretaapian dan pengembangan teknologi

perkeretaapian nasional.

3. SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

Sasaran pembangunan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) adalah:

(1) meningkatnya jumlah prasarana dermaga/lintas penyeberangan yang memenuhi

standar yang ditentukan; (2) meningkatnya kelaikan dan jumlah sarana ASDP; (3)

meningkatnya keselamatan ASDP; (4) meningkatnya kelancaran perpindahan

antarmoda angkutan penumpang dan kendaraan, serta meningkatnya pelayanan

angkutan perintis; (5) meningkatnya peran swasta dan pemerintah daerah dalam

pembangunan dan pengelolaan ASDP, serta meningkatnya kinerja BUMN di bidang

ASDP. 7

Page 19: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Arah kebijakan pembangunan ASDP, antara lain adalah:

a. Meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana, sarana dan

pengelolaan ASDP.

b. Meningkatkan kelancaran dan kapasitas pelayanan di lintas yang telah jenuh

dan pelayanan angkutan antarmoda.

c Meningkatkan aksesibilitas pelayanan ASDP.

d. Mendorong peran serta Pemda dan swasta dalam penyelenggaraan ASDP.

e. Mendorong penyelesaian revisi UU Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran

serta peraturan pelaksanaannya.

f. Melaksanakan restrukturisasi BUMN dan kelembagaan dalam moda SDP.

4. LAUT

Sasaran pembangunan transportasi laut, antara lain meliputi: (1) meningkatnya

pangsa pasar armada pelayaran nasional untuk angkutan laut dalam negeri dan

ekspor-impor; (2) meningkatnya kinerja dan efisiensi pelabuhan; (3) meningkatnya

kecukupan dan kehandalan sarana bantu navigasi pelayaran; (4) meningkatnya

peran swasta dalam berinvestasi di bidang prasarana pelabuhan.

Arah kebijakan pembangunan transportasi laut, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan peran armada pelayaran nasional baik untuk angkutan dalam

negeri maupun ekspor-impor dengan memberlakukan azas cabotage1.

b. Menghapuskan pungutan-pungutan tidak resmi di pelabuhan melalui

peningkatan koordinasi bagi semua instansi yang terkait dalam proses bongkar

muat barang.

c. Memenuhi standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO

(International Maritime Organisation) maupun IALA (International Association of

Lighthouse Authorities) serta pelaksanaan ISPS (International Ship and Port

Security) Code.

d. Merestrukturisasi peraturan perundang-undangan (revisi UU No 21 Tahun 1992

tentang Pelayaran dan peraturan pelaksanaannya) serta kelembagaan di

1 Lihat Inpres No. 5 Tahun 2005.

8

Page 20: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

subsektor transportasi laut guna menciptakan kondisi yang mampu menarik

minat swasta dalam pembangunan prasarana transportasi laut.

e. Menyerahkan secara bertahap aset pelabuhan regional dan lokal yang dikelola

Unit Pelaksana Teknis/Satuan Kerja kepada Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten/Kota.

f. Pemutakhiran tatanan kepelabuhanan nasional mengacu pada Sistranas.

g. Melanjutkan pelayanan angkutan laut perintis.

5. UDARA

Sasaran pembangunan transportasi udara adalah terjaminnya keselamatan,

kelancaran dan kesinambungan pelayanan transportasi udara baik untuk angkutan

penerbangan domestik dan internasional, maupun perintis. Di samping itu sasaran

yang tak kalah pentingnya adalah terciptanya persaingan usaha di dunia industri

penerbangan yang wajar.

Arah kebijakan pembangunan transportasi udara, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Memenuhi standar keamanan dan keselamatan penerbangan ICAO

(Internasional Civil Aviation Organisation) guna meningkatkan keselamatan

penerbangan baik selama penerbangan maupun di bandara di wilayah

Indonesia.

b. Menciptakan persaingan usaha pada industri penerbangan nasional yang lebih

transparan dan akuntabel.

c. Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan (revisi UU No. 15 Tahun

1992 dan peraturan pelaksanannya) serta kelembagaan di subsektor

transportasi udara guna menciptakan kondisi yang mampu menarik minat

swasta dalam pembangunan prasarana transportasi udara.

d. Pemutakhiran tatanan kebandarudaraan nasional mengacu pada Sistranas.

e. Melanjutkan pelayanan angkutan udara perintis.

C. TRANSPORTASI ANTARMODA/MULTIMODA

Sasaran pengembangan transportasi antarmoda/multimoda antara lain adalah

terwujudnya pelayanan menerus (single seamless services) antarmoda transportasi

9

Page 21: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

yang terlibat dalam pelayanan transportasi penumpang dan barang tepat waktu dari

pintu ke pintu. Pengembangan pelayanan transportasi penumpang dan barang dari

pintu ke pintu diarahkan pada keterpaduan jaringan pelayanan dan jaringan

prasarana transportasi antarmoda/multimoda yang efektif dan efisien dalam bentuk

interkoneksi pada simpul transportasi yang berfungsi sebagai titik temu yang

memfasilitasi alih moda yang dapat disebut sebagai terminal antarmoda (intermodal

terminal) yang memberikan nilai tambah pada sektor lain.

Jaringan pelayanan transportasi antarmoda/multimoda diwujudkan melalui

keterpaduan antar trayek/lintas/rute angkutan jalan, kereta api, sungai dan danau,

penyeberangan, laut dan udara, dengan memperhatikan keunggulan moda

berdasarkan kesesuaian teknologi dan karakteristik wilayah layanan, serta lintas

tataran transportasi baik dalam Tatranas, Tatrawil, maupun Tatralok.

Pengembangan jaringan prasarana antarmoda untuk penumpang dan atau barang,

dilakukan dengan memperhatikan keunggulan masing-masing moda transportasi,

didasarkan pada konsep pengkombinasian antara moda utama, moda pengumpan

dan moda lanjutan.

Kebijakan yang dijadikan pedoman untuk mencapai sasaran tersebut antara lain:

a. Standardisasi sarana dan prasarana untuk terwujudnya pelayanan menerus

(single seamless services) antar moda transportasi.

b. Penataan regulasi dan kelembagaan untuk mendukung penyelenggaraan

transportasi antarmoda/multimoda yang efektif dan efisien.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan mengarah kepada penerapan sistem tiket

terpadu/dokumen tunggal.

10

Page 22: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

BAB III PERMASALAHAN RIPTEK DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI

Permasalahan sistem transportasi nasional merupakan suatu permasalahan yang

sangat kompleks dan dapat dilihat dari berbagai perspektif. Dari perspektif

pengembangan teknologi dan manajemen transportasi, permasalahan yang dihadapi

adalah: (1) regulasi, (2) pemanfaatan dan pengembangan teknologi, serta (3)

manajemen transportasi, untuk memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang

aman, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan. Ketiga permasalahan aktual

tersebut sangat terkait satu sama lain dan dirasakan oleh pelaku transportasi baik

pada transportasi jalan, kereta api, sungai, danau dan penyeberangan (SDP), laut,

dan udara, meski dalam tingkat yang berbeda.

A. MASALAH REGULASI

Masalah keselamatan, kenyamanan dan keamanan dari berbagai moda transportasi

sangat terkait dengan masalah regulasi. Berbagai peristiwa kecelakaan yang

memakan banyak korban jiwa, baik kecelakaan lalu-lintas di jalan raya, kereta api,

SDP, kapal laut dan pesawat udara, menunjukkan betapa lemahnya dan tidak

ditaatinya peraturan yang berlaku.

Dari perspektif teknologi dan manajemen transportasi, masalah regulasi yang sangat

menonjol dan ditengarai sebagai faktor utama penyebab kecelakaan pada berbagai

moda transportasi adalah, tidak ditaatinya peraturan yang berkaitan dengan (1)

kapasitas sarana dan prasarana; (2) kelaikan sarana transportasi; (3) kecepatan laju

kendaraan dan penggunaan alat pengaman (sabuk pengaman, pelampung, dll.), dan

(4) ketidaksepadanan (kompatibilitas) antara teknologi dengan regulasi.

Dalam hal kapasitas prasarana dan sarana diidentifikasi tidak sesuai dengan

kebutuhan. Hal ini sangat dirasakan, dan secara nyata dapat dilihat sehari-hari, pada

moda transportasi jalan dan kereta api, utamanya di kota-kota besar dan

metropolitan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu upaya untuk pengembangan

angkutan masal dengan kapasitas besar Bus Rapid Transit and Mass Rapid Transit

11

Page 23: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

dan pengaturan ‘jam-jam/waktu-waktu sibuk’ (peak-hours/peak-seasons

management).

Selanjutnya masalah kapasitas sarana dan prasarana banyak dijumpai pada

kendaraan pengangkut barang yang merusak jalan dan jembatan karena

ketidaksesuaian antara kelas jalan/jembatan dengan beban gandar. Akibatnya,

waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan angkutan barang bertambah lama,

menimbulkan kerawanan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan lalu-lintas.

Gambaran serupa juga ada pada moda transportasi SDP dan laut. Kecelakaan

sering terjadi dikarenakan pelanggaran batas muatan utamanya di daerah-daerah di

luar pulau Jawa.

Sarana transportasi juga banyak dijumpai yang tidak laik. Dalam beberapa kasus

masih dijumpai pengoperasian sarana transportasi tersebut yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan akan jasa pelayanan transportasi. Hal ini berakibat selain

membahayakan keselamatan, kemacetan lalu-lintas, polusi dan pemborosan BBM.

Kecepatan kendaraan yang tidak terkontrol tanpa memperhatikan kondisi kendaraan

dan jalan merupakan faktor penyebab tingginya kecelakaan di jalan raya. Pengemudi

kendaraan baik umum maupun pribadi seringkali mengemudikan kendaraannya

dengan kecepatan yang melebihi ketentuan, saling mendahului dan berjalan tanpa

memperhatikan kondisi kendaraan. Hal ini karena lemahnya law enforcement dan

belum dimanfaatkannya teknologi seperti speed detector untuk law enforcement.

B. MASALAH PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Selama ini banyak teknologi yang sudah dimiliki dan dikuasai tetapi belum

dimanfaatkan dan dikembangkan sepenuhnya untuk mendukung sektor transportasi.

Padahal pemanfaatan dan pengembangan teknologi dalam sektor transportasi dapat

membantu meningkatkan keselamatan dan menyediakan sarana transportasi yang

secara ekonomis dapat menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah serta ramah

lingkungan. Teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang sistem

transportasi nasional yang efektif dan efisien antara lain adalah: (1) Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK); (2) Energi baru dan terbarukan; (3) Komponen

Lokal; (4) Informasi meteorologi dan geofisika.

12

Page 24: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Pemanfaatan TIK bagi kepentingan transportasi belum optimal. Hal ini terlihat dari

minimnya penggunaan teknologi tersebut pada sistem persinyalan jaringan kereta

api, sistem pengaturan lalu-lintas jalan raya seperti ITS (Intelligent Transportation

System), pengaturan lalu-lintas penerbangan dan bandar udara serta perangkat

pendukungnya seperti ATS (Air Traffic Service), ATM (Air Traffic Management) dan

EDI (Electronic Data Interchange) untuk pelabuhan. Padahal TIK ini sudah

berkembang dan mampu meningkatan kinerja pelayanan jasa transportasi serta

mendukung fungsi SAR (Search and Rescue).

Masalah lain yang dihadapi sektor transportasi adalah besarnya jumlah penggunaan

Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai sumber energi transportasi. Data menunjukkan

bahwa pada tahun 2004 hampir separuh (48 persen) konsumsi BBM nasional

digunakan oleh sektor transportasi. Penggunaan BBM untuk pengoperasian

kendaraan/angkutan saat ini menjadi beban berat bagi pemerintah. Dengan semakin

menipisnya cadangan minyak bumi dan meningkatnya harga BBM di pasar dunia,

penggunaan energi alternatif/bahan bakar non BBM yang ramah lingkungan untuk

pengoperasian kendaraan/angkutan saat ini merupakan suatu keharusan. Selain

mempunyai keuntungan ekonomis penggunaan energi alternatif non BBM juga dapat

mengurangi dampak pencemaran lingkungan

Selain masalah di atas, juga diidentifikasi rendahnya penggunaan komponen lokal

yang berdaya saing dalam sektor transportasi. Hal ini menyebabkan tingginya

ketergantungan impor, mengurangi kemandirian bangsa dan rendahnya posisi tawar

dalam persaingan global.

Kurangnya pemanfaatan informasi meteorologi dan geofisika menyebabkan

kecelakaan transportasi. Salah satu contohnya adalah kecelakaan laut yang

dikarenakan terpaan gelombang dan angin kencang, utamanya pada sarana

transportasi SDP dan pelayaran rakyat.

13

Page 25: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

C. MASALAH MANAJEMEN TRANSPORTASI

Berkaitan dengan Manajemen Transportasi permasalahan yang dihadapi anatara

lain:

1. Rendahnya kualitas SDM sebagai pelaku transportasi. Kualitas SDM yang ada

belum sesuai dengan perkembangan teknologi transportasi.

2. Kesisteman dan koordinasi antarmoda. Untuk mendukung penyelenggaraan

transportasi antarmoda/multimoda yang effektif dan effisien, dibutuhkan suatu

sistem transportasi yang terintegrasi, yang mencakup antara lain manajemen

dan pengaturan jaringan transportasi multimoda/antarmoda, penerapan

dokumen tunggal, dan sistem tiket terpadu.

3. Ketidak seimbangan penggunaan dan ketersediaan sarana transportasi

antarmoda juga cukup dominan. Untuk transportasi jalan, utamanya di daerah

dengan koridor padat seperti pantai utara Jawa (Pantura), masalah utama

adalah kelebihan permintaan daripada fasilitas yang tersedia. Sarana dan

prasaran transportasi jalan sangat dipadati oleh angkutan barang maupun

penumpang. Sebaliknya, untuk transportasi laut di koridor yang sama, fasilitas

yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal. Diperlukan estimasi arus

pergerakan barang dan manusia. Untuk itu diperlukan suatu peta mobilitas

orang dan barang yang secara akurat dapat memberikan gambaran tentang

arus perpindahan orang dan barang pada waktu-waktu tertentu.

Secara rinci ketiga permasalahan tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel 1 di

bawah.

14

Page 26: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan Sistem Transportasi Nasional dari Perspektif Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Manajemen Transportasi

No Masalah Utama Identifikasi Permasalahan

1. Kapasitas muatan (orang, barang, dll.) 2. Kelaikan sarana transportasi 3. Penggunaan alat pengaman (sabuk keselamatan,

pelampung) 4. Kecepatan laju kendaraan 5. Pengaturan jalur lalu-lintas 6. Penyelarasan semua peraturan perundang-undangan

baik yang berkaitan dengan investasi maupun penyelenggaraan jasa transportasi; karena keterbatasan anggaran, pemerintah hendaknya mengajak peran swasta dalam usaha pengembangan transportasi

7. Pengaturan standard pelayanan, keselamatan 8. Belum ada tindakan tegas bagi berbagai pelanggaran

lalu-lintas 9. Belum ada/belum dipatuhinya ketentuan

pemanfaatan/penggunaan produksi dan komponen lokal dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi

10. Belum ada tindakan tegas bagi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kerusakan sarana transportasi, gas buangan, dll

11. Belum ada sistem insentif bagi: usaha angkutan yang menggunakan energi alternatif; swasta yang bersedia membangun infrastruktur transportasi

1 Regulasi

12. Perlu dilakukan peninjauan kembali dan merevisi berbagai peraturan yang ’out of date’(deregulasi)

1. Belum memanfaatkan TIK secara maksimal untuk optimalisasi arus lalulintas/pemanfaatan infrastruktur; manajemen lalu-lintas dan navigasi

2. Tidak/kurang memperhatikan ramalan cuaca (arah dan kecepatan angin, besar gelombang, dll.)

3. Aksesibilitas terhadap energi alternatif yang lebih effisien, murah dan ramah lingkungan

4. Belum banyak menggunakan dan memproduksi sarana transportasi yang efisien (ringan) serta hemat bahan bakar

5. Belum menggunakan komponen lokal secara maksimal dalam pembangunan sarana dan prasarana transportasi

6. Belum memanfaatkan tenaga ahli dalam negeri dalam mendisain sarana dan prasarana transportasi yang sesuai dengan kondisi lokal

2 Pemanfaatan IPTEK

15

Page 27: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

1. Tidak ada data tentang estimasi pergerakan manusia dan barang pada waktu yang tertentu (jam sibuk, musim libur, dll)

2. Peningkatan kualitas SDM yang sesuai dengan perkembangan Iptek transportasi belum dilakukan secara maksimal

3. Kualitas pelayanan rendah 4. Ketidak disiplinan operator dan awak kendaraan serta

pengguna jasa 5. Belum mengembangkan jaringan fasilitas/sarana

transportasi dan tiket terpadu 6. Belum/kurang ada sistem dan mekanisme pendanaan

untuk menunjang investasi dan operasi bidang prasarana dan sarana transportasi

7. Regenerasi sarana dan pemeliharaan serta peningkatan prasarana transportasi

8. Pengembangan dan pemanfaatan data based untuk monitoring dan evaluasi

9. Pengelolaan jaringan antarmoda belum berkembang 10. Ketidakseimbangan peran antarmoda 11. Pengelolaan dokumen yang lemah dan belum/kurang

memanfaatkan teknologi informasi

3 Manajemen

12. Kurangnya perhatian penyediaan sarana transportasi umum bagi daerah/pulau terpencil

16

Page 28: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

BAB IV KEBIJAKAN DAN PROGRAM BIDANG PENGEMBANGAN

IPTEK DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI A. VISI DAN MISI RIPTEK

Visi Riptek di bidang transportasi yang hendak dicapai selama lima tahun ke depan

adalah: Tersedianya program prioritas pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi serta terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut untuk mendukung

pencapaian Sistem Transportasi Nasional.

Visi ini merupakan pondasi bagi pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi lima tahunan berikutnya sampai dengan tahun 2025. Adapun misi yang

akan dilaksanakan meliputi: (1) meningkatkan kemampuan riset ilmu pengetahuan

dan teknologi untuk menjawab berbagai isu pelayanan, seperti keselamatan,

keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta keterjangkauan masyarakat luas; (2)

meningkatkan kemampuan Riptek strategis dalam rangka pengembangan sistem

transportasi nasional yang handal, efektif dan efisien yang sesuai kondisi fisik

wilayah serta sosial-ekonomi-budayanya; (3) meningkatkan penguasaan dan

kemampuan teknologi industri dalam negeri yang ramah terhadap lingkungan, hemat

energi untuk mendukung sistem transportasi nasional serta mendukung kelancaran

sistem operasional dan kemampuan untuk perawatan; (4) peningkatan kapasitas

teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan industri serta peningkatan sinergi

antar berbagai komponen sistem inovasi; dan (5) meningkatkan kemampuan

manufakturing teknologi tinggi yang berdaya saing internasional untuk mendukung

pembangunan sarana dan prasarana transportasi.

Visi dan misi ini akan dapat dilaksanakan dengan cara memperkuat kerjasama

kelembagaan yang berkelanjutan, terintegrasi dan sinergi kemampuan nasional.

17

Page 29: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

B. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN IPTEK DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI

Iptek dan manajemen transportasi merupakan aspek penting dalam upaya mencapai

kinerja sistem transportasi nasional yang lebih baik. Hal ini diantaranya dapat

ditunjukkan dengan tingkat kehandalan, tingkat efisiensi yang dicapai, serta tingkat

harga pelayanan jasa yang relatif murah. Dalam fungsinya sebagai faktor stimulan

kegiatan ekonomi, pengembangan teknologi dan penataan manajemen transportasi

akan secara langsung mempengaruhi kemampuan serta daya saing global bagi

armada transportasi nasional baik jalan, kereta api, sungai, danau dan

penyeberangan, maupun laut dan udara.

Seperti diuraikan sebelumnya, permasalahan regulasi, pemanfaatan dan

pengembangan teknologi, serta manajemen transportasi merupakan potret

keseharian pembangunan transportasi nasional. Berangkat dari permasalahan

transportasi tersebut, diperlukan kerangka kebijakan yang mengarah kepada: (1)

fokus program penelitian dan pengembangan teknologi dan manajemen bagi

kepentingan penerapan regulasi di bidang transportasi; (2) fokus riset-riset sosio-

ekonomi dan kultural untuk menjawab berbagai masalah yang bermula dari para

pelaku transportasi; (3) menyediakan berbagai bentuk insentif yang tepat untuk

mengembangkan inovasi dan rekayasa transportasi; (4) mendorong peningkatan

kemampuan industri transportasi nasional agar penggunaan komponen lokal,

penerapan azas cabotage, maupun pembentukan kemandirian bangsa dapat

diwujudkan; (5) meningkatkan dukungan politik dan dukungan publik untuk

mewujudkan tercapainya pemenuhan kebutuhan akan jasa transportasi nasional.

C. PROGRAM PENGEMBANGAN RIPTEK DAN MANAJEMEN

TRANSPORTASI

Prioritas utama pengembangan teknologi dan manajemen transportasi adalah:

(1) mengembangkan program-program Iptek transportasi terintegrasi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat; dan mengutamakan keselamatan dan keamanan; serta

sebesar-besarnya mengutamakan komponen lokal; (2) meningkatkan penelitian dan

pengembangan teknologi dan manajemen untuk melayani kebutuhan angkutan

18

Page 30: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

umum perkotaan, angkutan antar pulau, sungai dan danau, serta pemanfaatan

teknologi informasi; (3) meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi yang

berkaitan dengan mitigasi dampak lingkungan dan sosial; (4) meningkatkan

penelitian dan pengembangan sektor transportasi yang mampu memberi nilai

tambah bagi sektor lain utamanya sektor ekonomi; (5) memperluas penelitian dan

pengembangan yang dapat menghasilkan konservasi energi di bidang transportasi.

Mengacu pada prioritas utama pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi tersebut di atas, program-program yang dimungkinkan untuk

diprioritaskan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan (2007 – 2009), diantaranya

adalah:

1. Penelitian dan pengembangan manajemen dan sistem transportasi perkotaan.

Permasalahan umum yang sering dijumpai di perkotaan adalah:

ketidakdisiplinan pelaku transportasi dan angkutan umum yang didominasi oleh

tipe dan jenis angkutan yang tidak efisien, sehingga menyebabkan kemacetan

lalu-lintas dan persoalan transportasi yang lain. Oleh karena itu, penerapan

sistem transportasi masal sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

Kondisi yang ada saat ini, tidak satupun kota-kota besar di Indonesia, memiliki

sistem transportasi masal yang memadai. Dalam rangka mengatasi masalah-

masalah di atas, pilihan program penelitian dan pengembangan teknologi dan

manajemen transportasi yang harus dilakukan adalah:

a. Penelitian dan pengembangan moda dan teknologi angkutan umum

perkotaan baik yang bersifat konvensional maupun teknologi baru sesuai

dengan karakteristik dan klasifikasi kota di Indonesia.

b. Penelitian dan pengembangan manajemen dan sistem jaringan transportasi

perkotaan yang menuju pada penerapan Intelligent Transportation System

(ITS).

c. Penelitian perilaku (consumer behaviour) bagi pengguna maupun operator

angkutan umum perkotaan.

d. Kajian regulasi dan penegakan law enforcement transportasi di perkotaan.

2. Penelitian dan pengembangan sistem transportasi antar pulau, sungai dan

danau. 19

Page 31: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Kondisi geografis Indonesia serta kenyataan adanya kesenjangan

pembangunan antar wilayah maupun antar daerah, khususnya di Kawasan

Timur Indonesia, menuntut peran transportasi sebagai motor penggerak

pembangunan dan sistem logistik nasional. Untuk tujuan tersebut dan sejalan

dengan upaya penerapan azas cabotage, pilihan program penelitian dan

pengembangan teknologi dan manajemen transportasi yang harus dilakukan

adalah:

a. Penelitian dan pengembangan moda dan teknologi angkutan laut, sungai

dan danau yang dapat dibangun oleh industri galangan kapal nasional

termasuk galangan kapal rakyat.

b. Penelitian dan pengembangan moda dan teknologi angkutan udara,

utamanya pesawat udara dengan kapasitas kecil.

c. Penelitian dan pengembangan alat bantu navigasi dan telekomunikasi

untuk pelayaran perintis.

d. Penelitian dan pengembangan peralatan penunjang manajemen sistem

transportasi kapal laut, kapal sungai dan danau, pesawat udara yang

menuju kepada kerangka penataan sistem tata ruang udara nasional2 dan

penataan Alur Kepulauan Indonesia (ALKI).

3. Penelitian dan pengembangan elemen penunjang pengembangan teknologi

dan manajemen transportasi.

Mengingat bahwa pengembangan teknologi dan manajemen transportasi tidak

dapat berdiri sendiri, maka penelitian dan pengembangan elemen penunjang

teknologi dan manajemen transportasi harus secara paralel dilakukan. Pilihan

program penelitian dan pengembangan yang harus dilakukan adalah:

a. Penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif untuk angkutan

perkotaan.

b. Penelitian dan pengembangan material dan komponen bagi angkutan

perkotaan, kapal antar pulau dan pesawat udara yang mencakup sarana

dan prasarana.

c. Penelitian dan pengembangan manajemen bagi industri galangan kapal

rakyat nasional. 2 CNS/ATM dalam kerangka One Sky Global Policy.

20

Page 32: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

BAB V. PETARENCANA DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

A. PETARENCANA

Petarencana merupakan rincian pelaksanaan program yang hendak dicapai dalam

jangka panjang. Secara ideal petarencana akan menjadi sangat berguna apabila

memuat penjabaran rinci mengenai rencana kegiatan, waktu yang dibutuhkan untuk

masing-masing kegiatan, kebutuhan anggaran serta pelaksana kegiatan. Sebagai

sebuah petarencana, setiap kegiatan harus memuat sasaran maupun tujuan yang

hendak dicapai. Albraight (1992), mendefinisikan petarencana sebagai berikut: ….a future environment, objectives to be achieved within that environment,

and plans for how those objectives will be achieved over time. It lays out a

framework, or architecture, as a way of understanding how the pieces of a

complex technological system fit together, interact and evolve. It links

applications, technical challenges and the technological solutions together,

and it helps set priorities for achieving the objectives…..

Dalam konteks program pengembangan teknologi dan manajemen transportasi,

petarencana ini merupakan alat bantu perencanaan, koordinasi, supervisi dan

evaluasi bagi Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) bersama dengan

instansi terkait maupun sektor industri dalam melaksanakan program penelitian

maupun pengembangan teknologi.

Berkenaan dengan kegunaan dari sebuah petarencana, Buku Putih Pengembangan

Teknologi dan Manajemen Transportasi menetapkan petarencana pada tataran

program. Adapun petarencana program yang ditetapkan dalam Buku Putih memuat

secara rinci dua rencana program penelitian yaitu: (1) Program Penelitian dan

Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan dan (2) Program Penelitian dan

Pengembangan Sistem Transportasi Antar Pulau, Sungai dan Danau. Sedangkan

program ketiga yaitu Penelitian dan Pengembangan Elemen Penunjang

Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi tidak dibahas, mengingat

program penunjang tersebut merupakan kompentensi bidang lain. Dengan demikian

maka petarencana yang ditetapkan adalah:

21

Page 33: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

1. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN a. Penelitian dan Pengembangan Moda dan Teknologi Angkutan Umum

Perkotaan Jenis Program : Penelitian dan Pengembangan Sasaran : Jenis dan tipe angkutan umum perkotaan yang

mendukung penerapan sistem angkutan masal Waktu : 5 tahun Indikator Keberhasilan Program

: Sebuah disain dan prototipe angkutan umum yang telah diuji dan siap untuk diproduksi dengan menggunakan material dan komponen lokal secara maksimal

Petarencana 1. Penelitian dan Pengembangan Moda dan Teknologi Angkutan Umum Perkotaan

Tahun ke- Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Penelitian Kebutuhan Tipe dan Jenis Angkutan Umum Perkotaan

2. Pengembangan Disain dan Teknologi Angkutan Umum Perkotaan

3. Penelitian dan Pengembangan Material dan Komponen Angkutan Umum Perkotaan

4. Blueprint Disain Prototipe Angkutan Umum Perkotaan

5. Pembangunan Prototipe Angkutan Umum Perkotaan

6. Pengujian Prototipe Angkutan Umum Perkotaan

7. Pembangunan Angkutan Umum Perkotaan

Keterangan:

Jika penelitian pada tahun 2007 menyimpulkan bahwa jenis angkutan perkotaan yang perlu

dikembangkan adalah bus berbahan bakar gas dengan kapasitas penumpang 40, maka kegiatan

pengembangan pada tahun 2008 dan seterusnya difokuskan pada bus jenis tersebut.

22

Page 34: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

b. Penelitian dan Pengembangan Manajemen dan Sistem Jaringan Angkutan Umum Perkotaan Jenis Program : Penelitian dan Pengembangan Sasaran : Disain manajemen dan sistem jaringan angkutan

umum perkotaan beserta dengan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mendukung penerapan sistem angkutan umum masal

Waktu : 5 tahun Indikator Keberhasilan Program

: Sebuah disain sistem jaringan angkutan umum perkotaan yang telah diuji dan siap untuk di terapkan.

Petarencana 2. Penelitian dan Pengembangan Manajemen dan Sistem Jaringan Angkutan Umum Perkotaan

Tahun ke- Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pemetaan Manajemen dan Sistem Jaringan Pelayanan Angkutan Umum Perkotaan

2. Pengembangan Disain Sistem Serta Teknologi Pendukungnya

3. Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengaturan Jaringan Pelayanan Angkutan Perkotaan

4. Pengembangan Perangkat Keras untuk Pengaturan Jaringan Pelayanan Angkutan Perkotaan

5. Pembuatan Perangkat Lunak dan Prototipe Perangkat Keras

6. Pengujian Perangkat Lunak dan Perangkat Keras di Satu atau Lebih Kota Besar di Indonesia

7. Pembangunan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras dan Penerapannya

23

Page 35: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

c. Penelitian Perilaku (Consumer Behaviour) Pengguna dan Operator Angkutan Umum Perkotaan Jenis Program : Penelitian Sasaran : Karakteristik pengguna dan operator angkutan

umum Waktu : 3 tahun Indikator Keberhasilan Program

: Membaiknya perilaku pengguna maupun operator angkutan umum perkotaan.

Petarencana 3. Penelitian Perilaku (Consumer Behaviour) Pengguna dan Operator Angkutan Umum Perkotaan

Tahun ke- Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Observasi Perilaku Pelaku Transportasi

2. Kajian Aspirasi dan Persepsi Masyarakat tentang Kualitas dan Kuantitas Fasilitas Transportasi Publik

3. Kajian Kebutuhan dan Ketersediaan Fasilitas Transportasi Publik

24

Page 36: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

d. Kajian Regulasi dan Penegakan Hukum di Bidang Transportasi Perkotaan Jenis Program : Penelitian

Sasaran : Regulasi dan penerapan regulasi transportasi perkotaan

Waktu : 2 tahun Indikator Keberhasilan Program

: Membaiknya perilaku pengguna maupun operator angkutan umum perkotaan dari aspek regulasi dan penegakan hukum

Petarencana 4. Kajian Regulasi dan Penegakan Hukum di Bidang Transportasi Perkotaan

Tahun ke- Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Kajian Kebijakan Publik dalam Berbagai Moda dan Implementasinya di Lapangan

2. Kajian tentang Pengetahuan Perilaku dan Praktek (KAP) Operator dan Pengguna Jasa Transportasi dalam Melaksanakan Kegiatan Transportasi

3. Kajian tentang Efektivitas Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Transportasi

4. Aspirasi dan Persepsi Masyarakat tentang Penegakan Hukum dalam Bertransportasi

25

Page 37: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

2. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI ANTAR PULAU a. Penelitian dan Pengembangan Kapal Antar Pulau

Jenis Program : Penelitian dan Pengembangan Sasaran : Tipe dan jenis kapal antar pulau yang

mendukung pembangunan, sistem logistik nasional dan penerapan azas cabotage

Waktu : 5 tahun Indikator Keberhasilan Program

: Sebuah disain dan prototipe kapal antar pulau yang telah diuji dan siap untuk diproduksi dengan menggunakan material dan komponen lokal secara maksimal

Petarencana 5. Penelitian dan Pengembangan Kapal Antar Pulau Tahun ke-Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Penelitian Kebutuhan Tipe dan Jenis Kapal Antar Pulau

2. Pengembangan Disain dan Teknologi Kapal Antar Pulau

3. Penelitian dan Pengembangan Material dan Komponen Kapal Antar Pulau

4. Blueprint Disain Prototipe Kapal Antar Pulau

5. Pembangunan Prototipe Kapal Antar Pulau

6. Pengujian Prototipe Kapal Antar Pulau di Kawasan Timur Indonesia

7. Pembangunan Kapal Antar Pulau oleh Industri Galangan Kapal Rakyat

26

Page 38: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

b. Penelitian dan Pengembangan Pesawat Terbang Kapasitas Kecil (Small Aircraft)

JS

WIP

Pe

1

2

3

4

5

6

7

B. INDIK

Untuk men

indikator. D

1. Terlaksa

manajem

enis Program : Penelitian dan Pengembangan asaran : Tipe dan jenis pesawat kecil yang mendukung

pembangunan dan sistem logistik nasional yang mampu memenuhi kebutuhan transportasi udara di daerah terpencil, utamanya di Kawasan Timur Indonesia

aktu : 5 tahun ndikator Keberhasilan rogram

: Sebuah disain dan prototipe pesawat kecil yang telah diuji dan siap untuk diproduksi dengan menggunakan material dan komponen lokal

secara maksimal

tarencana 6. Penelitian dan Pengembangan Pesawat Kecil (Small

Aircraft) Tahun ke- Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

. Penelitian Kebutuhan Tipe dan Jenis Pesawat Kecil

. Pengembangan Disain dan Teknologi Pesawat Kecil

. Penelitian dan Pengembangan Material dan Komponen Pesawat

. Blueprint Disain Prototipe Pesawat Kecil

. Pembangunan Prototipe Pesawat Kecil

. Pengujian Prototipe Pesawat Kecil di Kawasan Timur Indonesia

. Pembangunan Pesawat Kecil oleh Industri Kedirgantaraan Nasional

ATOR KEBERHASILAN PROGRAM

gukur keberhasilan program secara menyeluruh, diperlukan suatu

alam Buku Putih ini indikator yang dipergunakan adalah:

nanya program-program Riptek di bidang pengembangan teknologi dan

en transportasi sebagaimana disebutkan pada Bab IV.

27

Page 39: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

2. Terlaksananya program difusi dan pemanfaatan iptek di bidang pengembangan

teknologi dan manajemen transportasi.

3. Tersedianya rancangbangun (design), model uji dan prototipe yang dapat

diaplikasikan lebih lanjut oleh industri.

4. Secara lebih khusus, program pengembangan teknologi dan manajemen

transportasi diharapkan mampu meningkatkan kemampuan riset dan teknologi

yang dapat menjawab berbagai isu pelayanan transportasi yang mencakup aspek

keselamatan, keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta keterjangkauan

dan mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Indikator utama yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan program di atas

adalah:

1. Indikator Keselamatan

Ukuran yang dipergunakan adalah jumlah korban dan tingkat kecelakaan.

2. Indikator Mobilitas

Ukuran yang dipergunakan adalah jumlah perjalanan orang, barang dan jasa per

hari dalam kurun waktu tertentu.

3. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Ukuran yang dipergunakan adalah besarnya kontribusi sektor transportasi

terhadap pertumbuhan ekonomi.

Indikator keberhasilan bagi usulan program kegiatan pada kurun waktu 2007-2009

adalah seperti terlihat pada Tabel 2, 3 dan 4 berikut:

28

Page 40: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

Tabel 2. Penelitian dan Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan

Kegiatan Indikator Program

a. Teknologi Moda Angkutan Perkotaan

1. Tipe dan jenis angkutan menurut karakteristik dan klasifikasi kota 2. Blueprint tipe dan jenis angkutan 3. Jenis material dan komponen 4. Prototipe jenis angkutan 5. Hasil pengujian prototipe jenis angkutan

b. Manajemen Sistem Transportasi Perkotaan

1. Manajemen Sistem Jaringan Transportasi menurut karakteristik dan klasifikasi kota

2. Blueprint dan disain perangkat lunak dan perangkat keras penunjang sistem jaringan transportasi

3. Perangkat lunak dan prototipe perangkat keras bagi sistem jaringan transportasi kota

4. Hasil uji coba perangkat lunak dan prototipe perangkat keras manajemen sistem di satu atau lebih kota di Indonesia

c. Consumer Behaviour dan Penerapan Law enforcement

1. Faktor yang mempengaruhi “buruknya” perilaku pengguna dan operator pelayanan jasa transportasi di perkotaan.

2. Faktor yang berpengaruh terhadap “rendahnya” penerapan law enforcement transportasi di perkotaan.

Tabel 3. Penelitian dan Pengembangan Sistem Transportasi Antar Pulau

KEGIATAN Indikator Program

Penelitian dan Pengembangan Kapal Antar Pulau

1. Tipe dan jenis Kapal Antar Pulau 2. Blueprint tipe dan jenis Kapal Antar Pulau 3. Jenis material dan komponen 4. Prototipe Kapal Antar Pulau 5. Hasil pengujian prototipe Kapal Antar Pulau

Tabel 4. Penelitian dan Pengembangan Sistem Transportasi Pesawat Terbang

Kapasitas Kecil

KEGIATAN Indikator Program

Penelitian dan Pengembangan Pesawat Terbang Kapasitas Kecil

1. Tipe dan jenis Pesawat Kecil 2. Blueprint tipe dan jenis Pesawat Kecil 3. Jenis material dan komponen 4. Prototipe Pesawat Kecil 5. Hasil pengujian prototipe Pesawat Kecil

29

Page 41: INDONESIA 2005 - 2025 BUKU · PDF filekomunitas yang bergerak dalam bidang teknologi dan manajemen transportasi. Buku Putih ... Tabel 4. Penelitian dan ... dan misi Riptek yang menjadi

BAB VI PENUTUP

Keberhasilan dalam melaksanakan program-program yang dirumuskan dalam Buku

Putih ini sangat tergantung pada komitmen semua pihak khususnya lembaga

penelitian dan pengembangan yang ada pada tingkat nasional dan daerah dalam

menjalankannya. Walaupun diakui masih banyak isu-isu yang penting untuk

dirumuskan dalam Riptek pengembangan teknologi dan manajemen transportasi

nasional 2007-2009, berbagai program yang disusun dalam buku putih ini diyakini

dapat dikembangkan sedemikian rupa untuk mengakomodasi kekurangan dan

keterbatasan dimaksud. Hal ini karena penyusunan program-program penelitian dan

pengembangan teknologi dan manajemen transportasi menyangkut berbagai

kompleksitas kebutuhan masyarakat di satu pihak dan keterbatasan pendanaan di

lain pihak. Oleh karena itu, peran dan kesadaran seluruh lembaga penelitian dan

pengembangan sangat diharapkan dalam memahami dan sekaligus menjalankan

program-program Riptek dan manajemen transportasi yang telah disusun dalam

Buku Putih ini.

Akhirnya, yang masih harus dipikirkan dengan lebih cermat adalah bagaimana

caranya agar Buku Putih ini dapat digunakan secara berkelanjutan dan memperoleh

modifikasi seperlunya pada waktu tertentu sesuai dengan tuntutan jaman serta

mendapat dukungan politik yang memadai, sehingga kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan berdasarkan Buku Putih ini memberi dampak luas bagi pembangunan

sistem transportasi nasional pada khususnya dan pembangunan ekonomi nasional

pada umumnya.

30