Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
-
Upload
eka-puspa-rini -
Category
Documents
-
view
50 -
download
1
Transcript of Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
INDIKATOR ASAM BASA
Oleh :
Malihatun Nisa’
Indikator Asam Basa•Beberapa Indikator Asam Basa
Indikator Perubahan warna
dengan naiknya pH
Jangka pH
Asam pikrat Tak berwarna-kuning 0,1- 0,8
Biru Timol Merah – kuning 1,2 – 2,8
2,6-dinitrofenol Tak berwarna – kuning 2,0 – 4,0
Kuning Metil Merah- kuning 2,9 – 4,0
Biru Bromtimol Kuning – biru 3,0 – 4,6
Jingga Metil Merah – kuning 3,1 – 4,4
Hijau Bromkresol Kuning – biru 3,8 – 5,4
Merah Metil Merah – kuning 4,2 – 6,2
Lakmus Merah – biru 5,0 – 8,0
Ungu Metil Ungu – hijau 4,8 – 5,4
Indikator perubahan warna
dengan naiknya pH
Jangka pH
P-netrofenol Tak berwarna – kuning 5,6 – 7,6
Ungu Bromkresol Kuning- ungu 5,2 – 6,8
Biru Bromtimol Kuning – biru 6,0 – 7,6
Merah netral Merah – kuning 6,8 – 8,0
Merah fenol kuningg - merah 6,8 – 8,4
P-a naftolftalein Kuning – merah 7,0 – 9,0
Fenolftalein Tak berwarna – merah 8,0 – 9,6
Timolftalein Takberwarna – biru 9,3 - 10,6
Kuning R alizarin Kuning – lembayung 10,1 – 12,0
1,3,5-Trinitrobenzena Tekberwarna - jingga 12,0 – 14,0
Sumber : R.A. Day, JR. , A, L. 1991. Quantitative analysis. Prentice-Hall international, Inc
Cara Kerja IndikatorO Indikator sebagai asam lemah
-Lakmus
kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalam air
Hlit (aq) H+(aq) + Lit - (aq)
Penambahan ion hidroksida:
Penambahan ion hidrogen:
Jika konsentrasi Hlit dan Lit- sebanding:
*demikian juga dengan kerja Indikator lainnya,
sesuai dengan hukum kesetimbangan/ Prinsip
Le Chatelier
+ =
Pemilihan indikator untuk titrasi
Harus diingat bahwa titik ekivalen titrasi merupakan
titik dimana jika campuran dua zat pada
perbandingan yang tepat sama. Disetiap titrasi pasti
membutuhkan pemilihan indikator yang perubahan
warnanya mendekati titik ekivalen. Indikator yang
dipilih bervariasi dari satu titrasi ke titirasi yang lain.
Rentang pH indikator
Asam kuat vs basa kuat
Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat
perubahan indikator pada titik ekivalen.
Akan tetapi, gambar menurun tajam pada titik ekivalen
tersebut yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada
volume asam yang ditambahkan apapun indikator yang
dipilih.
Jika mengguanakan fenolftalein, maka kita akan mentitrasi
sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna (pada pH
8,8) karena itu adalah titik terdekat untuk mendapatkan titik
ekivalen.
menggunakan jingga metil, anda akan mentitrasi sampai
bagian pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika
larutan berubah menjadi merah, anda mendapatkan titik yang
lebih jauh dari titik ekivalen.
Asam kuat vs basa lemah
Kali ini adalah sangat jelas bahwa fenolftalein akan lebih tidak
berguna. Akan tetapi jingga metil mulai berubah dari kuning menjadi
jingga sangat mendekati titik ekivalen.
Asam lemah vs basa kuat
Kali ini, jingga metil sia-sia! Akan tetapi, fenolftalein
berubah warna dengan tepat pada tempat yang anda
inginkan.
Asam lemah vs basa lemah
Dapat dilihat bahwa kedua indikator tidak dapat
digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya
sebelum tercapai titik ekivalen, dan jingga metil jauh ke
bawah sekali. Ini memungkinkan untuk menemukan
indiaktor yang memulai perubahan warna atau
mengakhirinya pada titik eqivalen, karena pH titik
ekivalen berbeda dari kasus yang satu ke kasus yang
lain, anda tidak dapat mengeneralisirnya. Sehingga
untuk asam yang sanagt lemah, misalnya pKa=9. kita
tidak dapat mendeteksi titik ekivalen dengan kecermatan
yang lazim kita inginkan.