Indikator asam basa

13
INDIKATOR ASAM BASA Oleh : Malihatun Nisa’

Transcript of Indikator asam basa

Page 1: Indikator asam basa

INDIKATOR ASAM BASA

Oleh :

Malihatun Nisa’

Page 2: Indikator asam basa

Indikator Asam Basa•Beberapa Indikator Asam Basa

Indikator Perubahan warna dengan naiknya pH

Jangka pH

Asam pikrat Tak berwarna-kuning 0,1- 0,8

Biru Timol Merah – kuning 1,2 – 2,8

2,6-dinitrofenol Tak berwarna – kuning 2,0 – 4,0

Kuning Metil Merah- kuning 2,9 – 4,0

Biru Bromtimol Kuning – biru 3,0 – 4,6

Jingga Metil Merah – kuning 3,1 – 4,4

Hijau Bromkresol Kuning – biru 3,8 – 5,4

Merah Metil Merah – kuning 4,2 – 6,2

Lakmus Merah – biru 5,0 – 8,0

Ungu Metil Ungu – hijau 4,8 – 5,4

Page 3: Indikator asam basa

Indikator perubahan warna dengan naiknya pH

Jangka pH

P-netrofenol Tak berwarna – kuning

5,6 – 7,6

Ungu Bromkresol Kuning- ungu 5,2 – 6,8

Biru Bromtimol Kuning – biru 6,0 – 7,6

Merah netral Merah – kuning 6,8 – 8,0

Merah fenol kuningg - merah 6,8 – 8,4

P-a naftolftalein Kuning – merah 7,0 – 9,0

Fenolftalein Tak berwarna – merah

8,0 – 9,6

Timolftalein Takberwarna – biru 9,3 - 10,6

Kuning R alizarin Kuning – lembayung

10,1 – 12,0

1,3,5-Trinitrobenzena

Tekberwarna - jingga

12,0 – 14,0Sumber : R.A. Day, JR. , A, L. 1991. Quantitative analysis. Prentice-Hall international, Inc

Page 4: Indikator asam basa

Cara Kerja IndikatorO Indikator sebagai asam lemah-Lakmus

kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalam air

Hlit (aq) H+(aq) + Lit -

(aq)

Penambahan ion hidroksida:

Page 5: Indikator asam basa

Penambahan ion hidrogen:

Jika konsentrasi Hlit dan Lit- sebanding:

*demikian juga dengan kerja Indikator lainnya, sesuai dengan hukum kesetimbangan/ Prinsip Le Chatelier

+ =

Page 6: Indikator asam basa

Pemilihan indikator untuk titrasi

Harus diingat bahwa titik ekivalen titrasi merupakan titik dimana jika campuran dua zat pada perbandingan yang tepat sama. Disetiap titrasi pasti membutuhkan pemilihan indikator yang perubahan warnanya mendekati titik ekivalen. Indikator yang dipilih bervariasi dari satu titrasi ke titirasi yang lain.

Page 7: Indikator asam basa

Rentang pH indikator

Page 8: Indikator asam basa

Asam kuat vs basa kuat

Page 9: Indikator asam basa

Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat perubahan indikator pada titik ekivalen.

Akan tetapi, gambar menurun tajam pada titik ekivalen tersebut yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada volume asam yang ditambahkan apapun indikator yang dipilih.

Jika mengguanakan fenolftalein, maka kita akan mentitrasi sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna (pada pH 8,8) karena itu adalah titik terdekat untuk mendapatkan titik ekivalen.

menggunakan jingga metil, anda akan mentitrasi sampai bagian pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika larutan berubah menjadi merah, anda mendapatkan titik yang lebih jauh dari titik ekivalen.

Page 10: Indikator asam basa

Asam kuat vs basa lemah

Kali ini adalah sangat jelas bahwa fenolftalein akan lebih tidak berguna. Akan tetapi jingga metil mulai berubah dari kuning menjadi jingga sangat mendekati titik ekivalen.

Page 11: Indikator asam basa

Asam lemah vs basa kuat

Kali ini, jingga metil sia-sia! Akan tetapi, fenolftalein berubah warna dengan tepat pada tempat yang anda inginkan.

Page 12: Indikator asam basa

Asam lemah vs basa lemah

Page 13: Indikator asam basa

Dapat dilihat bahwa kedua indikator tidak dapat digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya sebelum tercapai titik ekivalen, dan jingga metil jauh ke bawah sekali. Ini memungkinkan untuk menemukan indiaktor yang memulai perubahan warna atau mengakhirinya pada titik eqivalen, karena pH titik ekivalen berbeda dari kasus yang satu ke kasus yang lain, anda tidak dapat mengeneralisirnya. Sehingga untuk asam yang sanagt lemah, misalnya pKa=9. kita tidak dapat mendeteksi titik ekivalen dengan kecermatan yang lazim kita inginkan.