Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

13
Ringkasan Eksekutif Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat ini dibuat oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Irian Jaya Barat Badan Pusat Statistik Provinsi Irian Jaya Barat Jl. Trikora Wosi, Manokwari (98312) Telp. (0986) 211237, Fax. (0986) 211241 E-mail : [email protected] Ulasan Ringkas Data Statistik Irian Jaya Barat Untuk Para Eksekutif Latar Belakang Upaya-Upaya Pembangunan Aspek-Aspek Pembangunan Terminologi

Transcript of Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Page 1: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Ringkasan Eksekutif Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat ini dibuat oleh Badan Pusat Statistik Provinsi

Irian Jaya Barat

Badan Pusat Statistik Provinsi Irian Jaya Barat Jl. Trikora Wosi, Manokwari (98312) Telp. (0986) 211237, Fax. (0986) 211241 E-mail : [email protected]

Ulasan Ringkas Data Statistik Irian

Jaya Barat Untuk Para Eksekutif

Latar Belakang Upaya-Upaya

Pembangunan Aspek-Aspek

Pembangunan Terminologi

Page 2: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

Kata Pengantar

ndikator Pembangunan Manusia Provinsi Irian Jaya Barat 2005 ini merupakan pertama kalinya diterbitkan

oleh Badan Pusat Statistik Propinsi Irian Jaya Barat. Penyusunan publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran komprehensif tentang keadaan pembangunan manusia di Provinsi Irian Jaya Barat khususnya tentang hasil yang telah dicapai pada kesejahteraan serta kualitas fisik sumber daya manusia..

Data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan rangkuman dari pengolahan beberapa data dasar yang bersumber dari BPS Provinsi Irian Jaya Barat maupun BPS Kabupaten/Kota. Dengan adanya publikasi ini, para pengambil keputusan dan perumus kebijakan pembangunan diharapkan dapat menggunakan informasi yang ada dalam upaya mengarahkan penentuan prioritas pembangunan, misalnya dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya publikasi ini disampaikan penghargaan dan terima kasih. Kritik dan saran dari para pengguna data, akan bermanfaat sebagai bahan penyempurnaan edisi berikutnya Manokwari, 17 Agustus 2006 BPS Provinsi Irian Jaya Barat

Kepala,

Ir. Dudy S. Sulaiman, M.Eng

NIP: 340 005 952

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 1

Page 3: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

1 Pendahuluan

Pembangunan manusia merupakan paradigma

pembangunan yang mendapatkan manusia (penduduk) sebagai

fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan. Model

pembangunan manusia sebagai nilai intrinsik, dalam arti sebagai

tujuan akhir pada dirinya sendiri. Pembangunan manusia

dititikberatkan pada 3 (tiga) hal yang meliputi pendidikan, kesehatan

dan pendapatan yang merupakan indikator untuk mengukur tingkat

kualitas dan kelayakan hidup manusia.

Sebagai paradigma pembangunan yang holistik,

pembangunan manusia memandang program pembangunan yang

dirancang seharusnya bercirikan tentang, untuk dan oleh penduduk

dengan pengertian dasar bahwa :

a. Tentang Penduduk, pemberdayaan penduduk diupayakan

melalui bidang-bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan

sosial dasar lainnya.

b. Untuk Penduduk, pemberdayaan penduduk diupayakan melalui

program yang dapat menciptakan peningkatan peluang bekerja

dan memperluas peluang berusaha misalnya dengan cara

memperluas kegiatan ekonomi suatu wilayah.

c. Oleh Penduduk, pemberdayaan penduduk yang dapat

meningkatkan harkat dan martabat melalui peningkatkan

partisipasi pengambilan keputusan di bidang politik dan proses

pembangunan.

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 2

Page 4: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

2 Upaya-Upaya Pembangunan

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Tingkatan atau level IPM dapat menggambarkan serta

menyatakan kemajuan suatu daerah relatif terhadap daerah lain.

Sebagai suatu parameter terhadap beberapa sektor, IPM juga bisa

memberikan gambaran komprehensif mengenai upaya

pembangunan yang dilakukan khususnya dampak kinerja

pembangunan manusia.

Tabel : 1.

Angka Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Irian Jaya Barat Tahun 2004 dan 2005

IPM Peringkat Provinsi/Kab Provinsi/

Kabupaten/Kota 2004 2005 2004 2005 1 2 3 4 5

FakFak 67,5 67,7 247 262 Kaimana 65,8 66,9 315 304 Teluk Wondama 58,8 60,1 426 423 Teluk Bintuni 59,8 60,0 422 424 Manokwari 60,7 60,9 414 420 Sorong Selatan 61,9 63,1 404 404 Sorong 64,6 65,5 352 354 Raja Ampat 59,8 60,9 421 419 Kota Sorong 73,9 74,3 38 41

Irian Jaya Barat 63,7 64,8 30 30

Sumber : BPS Pusat

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 3

Page 5: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

Dampak kinerja pembangunan manusia Provinsi Irian Jaya

Barat pada tahun 2004 mencapai angka IPM sebesar 63,7

menempati peringkat ke-30 dari 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan sebesar 1,73%

menjadi 64,8 dan masih menempati peringkat ke-30 dari 33 provinsi

di seluruh Indonesia.

2. Reduksi Shortfall

Reduksi shortfall per tahun digunakan untuk mengukur

kecepatan perkembangan nilai IPM dalam suatu kurun waktu.

Apabila yang diperoleh adalah data pertambahan nilai, maka

reduksi shortfall menunjukkan kecepatan pertambahan jarak

suatu IPM terhadap IPM ideal (semula). Demikian pula sebaliknya

bila diperoleh data pengurangan.

Pada tahun 2004, angka IPM yang diperoleh Provinsi

Irian Jaya Barat adalah 63,7 sedangkan pada tahun 2005

mengalami perubahan menjadi 64,8. Maka Reduksi Shortfall

(pertambahan) Provinsi Irian Jaya Barat yang dihitung dengan

menggunakan rumus reduksi shortfall :

{ (64,8 – 63,7) x 100 / (100 – 63,7) } adalah : 3,03.

Perubahan shortfall yang sangat cepat (kemajuan maupun kemunduran), maka harus diperiksa ulang penyebabnya dari

satu komponen tertentu atau paralel dengan komponen lainnya.

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 4

Page 6: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

3

Aspek Pembangunan Manusia

1. Angka Harapan Hidup

Salah satu pencapaian pembangunan sosial ekonomi

dicerminkan oleh Angka Harapan Hidup. Semakin besar angka ini

memberikan indikasi semakin tinggi tingkat kualitas fisik penduduk

suatu daerah.

Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota dan Provinsi Irian Jaya Barat Tahun 2004-2005

60

65

70

75

2004 2005

FakFak Kaimana T. Wondama T. BintuniManokwari Sorong Selatan Sorong Raja AmpatKota Sorong Irian Jaya Barat

Angka harapan hidup Provinsi Irian Jaya Barat pada tahun

2004 sebesar 66,8 tahun dan pada tahun 2005 sebesar 66,9 tahun

sehingga meningkat sekitar 0,1 tahun dengan indikasi bahwa tingkat

kualitas fisik penduduk Provinsi Irian Jaya Barat meningkat.

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 5

Page 7: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

Tabel : 2. Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2004-2005.

Sumber : BPS Pusat

Kabupaten/Kota 2004 2005

(1) (2) (3) Fak Fak 68,8 69,0

Kaimana 68,7 68,8

Teluk Wondama 66,2 66,4

Teluk Bintuni 66,4 66,8

Manokwari 66,5 66,6

Sorong Selatan 65,1 65,5

Sorong 65,3 65,7

Raja Ampat 64,6 64,7

Kota Sorong 69,6 70,2

Irian Jaya Barat 66,8 66,9

Dari tabel tersebut tampak bahwa pada tahun 2005

penduduk Irian Jaya Barat memiliki harapan hidup sebesar 66,8

tahun. Umur harapan hidup ini terus meningkat sejalan dengan

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Begitu pula yang

terjadi dengan seluruh kabupaten/kota di wilayah Irian Jaya Barat.

Tampak jelas bahwa angka harapan hidup di seluruh kabupaten/kota

terus meningkat.

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 6

Page 8: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

2. Angka Melek Huruf Tingkat melek huruf merupakan ukuran keberhasilan

pembangunan di bidang pendidikan. Tingkat melek huruf

merupakan bagian dari kemampuan penduduk untuk berkomunikasi

secara lisan dan tertulis karena kemampuan membaca dan menulis

dipandang sebagai kemampuan dasar minimal yang harus dimiliki

oleh setiap individu (dewasa) agar paling tidak memiliki peluang

untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan.

Tabel : 3.

Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2004-2005.

Kabupaten/Kota 2004 2005

(1) (2) (3) Fak Fak 95,8 95,9

Kaimana 91,1 91,2

Teluk Wondama 69,7 70,1

Teluk Bintuni 69,8 70,0

Manokwari 76,9 77,2

Sorong Selatan 87,6 87,9

Sorong 89,9 90,3

Raja Ampat 86,0 86,3

Kota Sorong 99,1 99,1

Irian Jaya Barat 85,1 85,4

Sumber : BPS Pusat

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 7

Page 9: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

Angka melek huruf di Irian Jaya Barat berkembang ke arah

positif berdasarkan trend selama periode tahun 2004 – 2005.

Proporsi penduduk yang mampu membaca dan menulis selama

periode tersebut bertambah 0,3 persen yaitu dari 85,1 persen pada

tahun 2004 menjadi 85,4 persen pada tahun 2005.

20

40

60

80

100

02004 2005

Fak Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong SelatanSorong Raja Ampat Kota Sorong

Gambar : 2.Angka Merek Huruf Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2004-

2005

Bila diamati lebih jauh dalam kemampuan baca-tulis penduduk

antar kabupaten/kota, terjadi pergeseran proporsi selama tahun

2004-2005. Pada tahun 2004, angka melek huruf tertinggi terdapat di

Kota Sorong (99,1 persen) dan terendah di Kabupaten Teluk

Wondama (69,7 persen). Sementara pada tahun 2005, angka

tertinggi masih tetap berada di Kota Sorong (99,1 persen) dan

terendah di Kabupaten Teluk Bintuni (70,0 persen).

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 8

Page 10: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

3. Rata-Rata Lama Sekolah

Secara umum, tingkat pendidikan penduduk dewasa dapat

dilihat dari rata-rata lama sekolah (mean years of schooling).

Indikator ini menunjukkan tingkat pendidikan penduduk dewasa

sampai dimana jenjang pendidikannya.

Tabel : 4. Rata-Rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2004-2005.

Kabupaten/Kota 2004 2005

(1) (2) (3) Fak Fak 7,8 7,9 Kaimana 7,1 7,1 Teluk Wondama 5,7 5,8 Teluk Bintuni 5,7 5,6 Manokwari 5,5 5,6 Sorong Selatan 7,0 7,0 Sorong 7,9 8,0 Raja Ampat 6,9 7,0 Kota Sorong 10,1 10,1

Irian Jaya Barat 7,1 7,2

Sumber : BPS Pusat Dengan rata-rata lama sekolah sebesar 7,2 tahun pada tahun 2005, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk dewasa di Irian Jaya Barat baru menyelesaikan Sekolah Dasar. Namun, bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, sekitar 30% kabupaten/kota yang penduduknya berada di bawah Sekolah Dasar, diantaranya adalah Kabupaten Teluk Wondama, Teluk Bintuni dan tragisnya lagi juga Kabupaten Manokwari yang merupakan ibukota Provinsi Irian Jaya Barat.

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 9

Page 11: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

4. Rata-Rata Pengeluaran Konsumsi

Daya beli diperoleh dari data dasar pengeluaran konsumsi

perkapita untuk makanan dan non makanan. Peningkatan daya beli

seseorang terkait langsung dengan peningkatan pendapatan dan

pengendalian harga. Upaya yang perlu diperhatikan dalam

peningkatan pendapatan, yaitu :

1. Peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

2. Pengendalian harga melalui peningkatan kelancaran distribusi

dan penyediaan.

Tabel : 5. Pengeluaran Perkapita Riil Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2004-2005 (dalam Ribuan Rupiah)

Kabupaten/Kota 2004 2005

(1) (2) (3) Fak Fak 568,8 568,8 Kaimana 568,9 581,3 Teluk Wondama 571,3 583,8 Teluk Bintuni 581,5 581,9 Manokwari 573,8 574,0 Sorong Selatan 554,4 566,5 Sorong 572,8 578,9 Raja Ampat 536,8 548,6 Kota Sorong 615,3 615,8

Irian Jaya Barat 571,5 584,0

Sumber : BPS Pusat

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 10

Page 12: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

Daya beli penduduk Irian Jaya Barat pada tahun 2004 adalah

sebesar Rp. 571.500,-/tahun/orang, sedangkan pada tahun 2005

mengalami peningkatan menjadi Rp. 584.000,-/tahun/orang.

Dari tabel 5 terlihat daya beli penduduk Irian Jaya Barat

meningkat sebesar 2,19%. Peningkatan ini mengindikasikan pula

bahwa terjadi peningkatan pendapatan penduduk Irian Jaya Barat.

Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, baik tahun 2004

maupun tahun 2005, tingkat daya beli penduduk tertinggi terdapat di

Kota Sorong dan terendah terdapat di Kabupaten Raja Ampat.

Pengeluaran Perkapita Riil Kabupaten/Kota dan Provinsi Irian Jaya Barat Tahun 2004-2005

480500520540560580600620640

FakFak

KaimanaT. W

ondamaT. B

intuniManokw

ari

Sorong SelatanSorong

Raja AmpatKota Soron

g

Irian J

aya Barat

(Rib

uan)

20042005

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 11

Page 13: Indeks Pembangunan Manusia Prov. Irian jaya Barat 2005

Indeks Pembangunan Manusia Irian Jaya Barat 2005

TERMINOLOGI

Rata-Rata Lama Sekolah, menggambarkan lamanya pendidikan yang ditempuh, dapat disetarakan dengan jenjang pendidikan. Jika nilai indikator ini 7,2 berarti bahwa rata-rata tingkat pendidikan yang telah ditempuh adalah tamat SD. Angka Melek Huruf, menggambarkan seberapa banyak penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Secara umum, semakin tinggi nilai indikator yang digunakan semakin baik kualitas sumber daya manusia. Angka Harapan Hidup, adalah indikator yang menggambarkan derajat kesehatan penduduk. Semakin tinggi angka harapan hidup, semakin baik derajat kesehatan penduduk.

BPS Provinsi Irian Jaya Barat 12