Indeks Kesehatan 10-06-2015

49
INDEKS KESEHATAN Oleh: dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH

description

indeks kesehatan.

Transcript of Indeks Kesehatan 10-06-2015

INDEKS KESEHATAN

Oleh:

dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH

PENDAHULUAN

Indeks kesehatan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai kesehatan masyarakat

Sumber data: data-data demografi

Indeks kesehatan terdiri dari:

1.Indeks Fertilitas

2.Indeks Mortalitas

3.Indeks Morbiditas

INDEKS FERTILITAS

Ukuran-ukuran fertilitas yg banyak digunakan:

1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)

2. Angka fertilitas menurut golongan umur (Age spesific fertility rate/ASFR)

3. Angka fertilitas total (Total fertility rate/TFR)

1. ANGKA KELAHIRAN KASAR

CBR adalah semua kelahiran hidup dalam satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yg sama

Hasilnya biasanya x 1000 angka kelahiran per 1000 penduduk

CBR = (B/P) x k

B = jml lahir hidup yg dicatat selama 1 tahun

P = jml penduduk pada pertengahan tahun yg sama

k = konstanta = 1000

Disebut CBR karena penyebutnya adalah jumlah penduduk, termasuk yg tidak punya peluang melahirkan, seperti laki-laki, wanita lanjut usia, anak-anak.

Kurang spesifik untuk: 1. Membandingkan fertilitas dua wilayah

2. Mengukur perubahan fertilitas karena perubahan pada tingkat kelahiran akan menimbulkan perubahan pada jumlah penduduk

1. Angka kelahiran kasar (Cont.)

2. ANGKA FERTILITAS MENURUT GOLONGAN UMUR (ASFR)

ASFR adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk wanita pada golongan umur tertentu pada pertengahan tahun yg sama

ASFR = Jml lahir hidup dari ibu gol. Umur ttt dlm 1 tahun x 1000

Jml penduduk wanita gol. Umur ttt pd pertengahan

tahun yg sama

2. ASFR (Cont.)

Interval golongan umur biasanya 5 tahun

Manfaat:

1. Mengetahui pada gol. Umur berapa yg fertilitasnya paling tinggi

2. Menentukan prioritas program KB

3. ANGKA FERTILITAS TOTAL (TOTAL FERTILITY RATE/TFR)

TFR merupakan jumlah angka fertilitas menurut golongan umur yg dicatat selama 1 tahun

TFR = Jumlah angka fertilitas menurut gol umur x k

Bila k = 1, maka angka yg dihasilkan menunjukkan

rata-rata jumlah anak yg dilahirkan setiap ibu

selama masa subur

INDEKS MORTALITAS

Indeks mortalitas yg sering digunakan adalah:

1. Angka kematian kasar (Crude death rate = CDR)

2. Angka kematian berhubungan dengan umur

3. Angka kematian berhubungan dgn sebab tertentu

1. ANGKA KEMATIAN KASAR

AKK adalah jumlah kematian yg dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yg sama

Disebut kasar karena tidak memperhatikan kematian pada kelompok-kelompok umur tertentu dalam populasi yg tingkat kematiannya berbeda-beda

AKK = Jml kematian yg dicatat selama 1 tahun x 1000 Jml penduduk pada pertengahan tahun yg sama

AKK = (D/P) x k

ATAU

D = jml kematian yg dicatat selama 1 tahun P = jml penduduk pertengahan tahun yg sama K = konstanta = 1000

2. ANGKA KEMATIAN MENURUT GOLONGAN UMUR

Perhitungan kematian pada setiap golongan umur

Disebut angka kematian spesifik (Specific death rate)

Selain umur, spesifikasi juga dapat dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dll.

Rumus:

ASDR = (dx/px) x k

dx= jml kematian yg dicatat selama 1 thn pada penduduk gol umur x

Px = jml penduduk pertengahan tahun pada gol umur x

k = konstanta

2a. ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY RATE)

AKB adalah jml kematian penduduk berumur kurang dari 1 tahun yg dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama

AKB = (d0/B) x k

d0 = jml kematian bayi yg berumur < 1 tahun

B = jml lahir hidup pd thn yg sama

k = konstanta

2b. ANGKA KEMATIAN NEONATAL

Neonatal adalah bayi yg berumur kurang dari 28 hari

AKN adalah jml kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yg dicatat selama satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yg sama

AKN = Jml kematian bayi berumur <28 hari x k

Jml lahir hidup pd tahun yg sama

Tinggi rendahnya NMR dpt digunakan utk;

1. Tinggi rendahnya usaha perawatan neonatal

2.Program imunisasi

3.Pertolongan persalinan

4.Penyakit infeksi terutama saluran nafas bagian atas

2c. ANGKA KEMATIAN PERINATAL

Perinatal mortality rate (PMR)

Perinatal: masa kehamilan 28 minggu sampai bayi berumur 7 hari (WHO)

AKP = Jml kematian perinatal x k

Jml lahir hidup pd thn

yg sama

2d. ANGKA KEMATIAN BALITA

Disebut juga Under five Mortality Rate

Merupakan gabungan antara angka kematian bayi dan angka kematian anak berusia 1-4 tahun

UMR = Jml kematian Balita dalam 1 thn x k

Jml penduduk balita pd thn yg sama

3. ANGKA KEMATIAN KARENA SEBAB TERTENTU

A. Case fatality ratio

B. Maternal mortality rate

A. CASE FATALITY RATIO

CFR adalah perbandingan antara jumlah kematian karena penyakit tertentu yg terjadi selama satu tahun dgn jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

Memperoleh gambaran tentang distribusi penyakit serta tingkat kematian penyakit tersebut yg terjadi di rumah sakit

CFR = Jml kematian krn penyakit ttt

Jml semua penderita penyakit tsb

Untuk mengetahui penyakit-penyakit dgn kematian yg tinggi

Dapat dispesifikasi utk gol umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dll

B. MATERNAL MORTALITY RATE (ANGKA KEMATIAN IBU)

AKI/MMR adalah jml kematian ibu sbg akibat komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas yg dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yg sama

Jml kematian ibu hamil, bersalin dan

nifas yg dicatat selama 1 tahun x 1000

Jml lahir hidup pada tahun yg sama AKI =

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan:

1. Sosial ekonomi

2. Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas

3. Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil

4. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

ANGKA MORBIDITAS

Angka morbiditas adalah jml penderita yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk pertengahan tahun pada tahun yg sama

menggambarkan keadaan kesehatan secara umum, mengetahui keberahasilan program program pemberantasan penyakit, dan sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayanan kesehatan

Secara umum ukuran yang banyak digunakan dalam menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan porporsi.

Dapat digunakan untuk: 1. Menggambarkan keadaan kesehatan secara

umum

2. Mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit

3. Mengetahui keadaan sanitasi lingkungan

4. Memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayanan kesehatan

INDEKS MORTALITAS

• AKK = (D/P) x k

• Pembilang: angka kematian dihitung sepanjang tahun

• Penyebut: jumlah penduduk dihitung pada satu saat, yaitu pertengahan tahun

• Dalam 1 tahun, orang tidak meninggal secara bersamaan

• penyebut digunakan PYL (Person Years Lived), yaitu tahun hidup yg diikuti selama 1 tahun

• Contoh: 1. Suatu populasi berjumlah 300 orang dengan rincian spt pada tabel berikut:

Jml

Penduduk

Lahir Mati Jml Hari

Hidup

PYL

10 11/1 19/11 3020 8,27

1 8/4 100 0,27

1 13/9 13/11 61 0,17

288 288

Jumlah 296,71

Lahir, Mati Dan Jumlah Tahun Hidup Selama 1 Tahun (1 Januari – 31 Desember 2004)

Cara perhitungan:

10 orang lahir tgl 1 Januari, meninggal 19 Nopember dlm thn tsb tiap orang menjalani hidup selama 302 hari 10 org, jadi 3020 hari PYL = 3020/365 = 8,27

1 orang lahir sebelum tgl 1 Januari dan meninggal tgl. 8 April hidup 100 hari pd thn tsb PYL = 100/365 = 0,27

1 org lahir tgl. 13 September dan meninggal tgl 13 Nopember 61 hari PYL = 61/365 = 0,17

Sisanya, 288 orang tetap hidup sepanjang tahun 2004 PYL = 288

Jumlah thn hidup = 296,71 dgn jumlah kematian sebanyak 12 orang, maka:

AKK = (D/P) x k

= (12/296,71) x 1000

= 40,44 per 1000 penduduk

Pada populasi besar kesulitan menghitung PYL digunakan

penduduk pertengahan tahun

Pertimbangan: 1. Distribusi kematian selama 1 tahun

merata penduduk pertengahan tahun merupakan rata-rata jumlah penduduk sepanjang tahun dan dianggap sama dengan jml tahun hidup/PYL

2. Kalaupun distribusi kematian tidak merata sepanjang tahun, jml penduduk pertengahan tahun masih dapat digunakan tanpa menyebabkan kesalahan besar

Perhitungan Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

Diketahui jml penduduk 1 Januari dan 31 Desember:

(P1 + P2) atau P1 + (P2 - P1)

2 2 • P1 = jml penduduk 1 Januari • P2 = jml penduduk 31 Desember

Diperoleh jml penduduk 1 Maret dan 31 Desember: P = P1 + (3/12) x P2 • P = jml penduduk pertengahan tahun • P1 = jml penduduk 1 Maret • P2 = jml penduduk 31 Desember

Jumlah penduduk pertengahan tahun terletak diantara 2 sensus:

P = P1 + n N(P2 – P1)

•P = jml penduduk pertengahan tahun •P1 = jml penduduk pada sensus pertama •P2 = jml penduduk pada sensus kedua •n = jml bulan antara sensus pertama dgn pertengahan tahun •N = jml bulan antara 2 sensus

STANDARDIZE RATE

STANDARISASI ANGKA KEMATIAN KASAR

AKK dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin

AKK yg lebih tinggi di suatu daerah belum tentu mempunyai derajat kesehatan yg lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain dg AKK yg lebih rendah

Oleh karena itu perlu standarisasi

Distribusi penduduk menurut golongan umur, jumlah kematian dan angka kematian kasar

Umur Daerah A Daerah B

Jml Pddk Jml Mati AK Jml Pddk Jml Mati AK

0 - 200.000 10.000 50,0 3.000 160 53,3

5 - 300.000 200 0,7 3.700 3 0,8

15 - 300.000 200 0,7 5.000 5 1,0

25 - 35 700.000 1.300 1,8 10.000 40 4,0

45 -55 500.000 10.000 20,0 2.500 63 25,2

65 - 200.000 17.500 87,5 400 30 90,0

Jumlah 2.200.000 39.200 17,8 24.600 307 12,47

Bila AKK daerah A dan daerah B dibandingkan tanpa memperhatikan distribusi penduduknya, maka kesimpulan akan bias

harus dilakukan standarisasi

dulu sebelum dibandingkan

Standarisasi: kedua populasi yang akan dibandingkan direfleksikan pada populasi ketiga yg disebut populasi standar

2 Cara Standarisasi:

1. Standarisasi Langsung

2. Standarisasi Tidak Langsung

1. Standarisasi Langsung

Angka kematian menurut golongan umur populasi yang dibandingkan diterapkan pada populasi standar

Jml kematian yg diharapkan terjadi bila kedua populasi mempunyai distribusi gol umur seperti populasi standar dan AKK kedua populasi dapat dihitung dan dibandingkan

Umur Jml Pddk

standar

Angka Kematian Kematian yg

diharapkan

A B A B

0 - 50.000 50,0 53,3 2.500 2.665

5 - 50.000 0,7 0,8 35 40

15 - 20.000 0,7 1,0 14 20

25 - 35 20.000 1,8 4,0 36 80

45 -55 10.000 20,0 25,2 200 252

65 - 300 87,5 90,0 26 27

Jumlah 150.300 2.811 3.084

CDR/AKK 18,7 20,52

2. Standarisasi Tidak Langsung

Distribusi penduduk menurut golongan umur pada kedua populasi yg akan dibandingkan diterapkan pada angka kematian menurut golongan umur populasi standar

Digunakan bila angka kematian menurut golongan umur kedua populasi tidak diketahui, hanya diketahui distribusi penduduk menurut golongan umur

Umur

AK

populasi

standar

Distribusi Menurut Gol.

Umur

Jml kematian yg

diharapkan

A B A B

0 - 50,0 200.000 3.000 10.000 150

5 - 10,0 300.000 3.700 3.000 37

15 - 5,0 300.000 5.000 1.500 25

25 - 35 20,0 700.000 10.000 14.000 200

45 -55 60,0 500.000 2.500 30.000 150

65 - 100,0 200.000 400 20.000 40

Jumlah 2.200.000 24.600 78.500 602

CDR/AKK 20,0 33,66 23,65

Sebelum distandarisasi:

CDR/AKK daerah A = 17,8

CDR/AKK daerah B = 12,47

Indeks kematian daerah A = 20,0/33,68 = 0,56

Indeks kematian daerah B = 20,0/23,65 = 0,846

Setelah standarisasi:

CDR daerah A = 17,8 x 0,56 = 9,97

CDR daerah B = 12,47 x 0,846 = 10,5

Penentuan Populasi Standar

Populasi yg dapat digunakan sebagai standar adalah:

1. Populasi hasil sensus terakhir

2. Salah satu populasi yang akan dibandingkan

3. Populasi yg tidak berbeda jauh dengan keadaan yang sesungguhnya