In House Training OM Gov

download In House Training OM Gov

of 6

Transcript of In House Training OM Gov

Proposal In House Training Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi dengan Outcome Mapping

Development Studies Foundation

Pendahuluan Dalam suatu program/proyek yang berkaitan dengan pembangunan sering kali dipersoalkan adalah bagaimana dampak dari program/proyek tersebut. Dampak sering kali dilihat hanya sebagai hasil akhir dari suatu program/proyek. Pada kenyataannya dampak merupakan suatu hasil dari proses keterlibatan berbagai aktor dalam suatu program/proyek. Perubahan skala besar sering kali merupakan hasil kumpulan dari berbagai kejadian, di mana tiada satu lembaga atau agen pun yang memiliki kontrol atasnya, atau dapat mengakui dirinya sebagai satu-satunya pihak yang berjasa. Gambar 1. Runutan pola pikir dalam suatu perencanaan program Suatu program seringkali dilihat secara linier seperti gambar diatas. Runutan pola pikir itu berasumsi ada hubungan sebab akibat yang linier. Pada kenyataannya proses tersebut dipengaruhi oleh berbagai aktor dan factor yang tidak bisa diprediksi. Kompleksitas tersebut digambarkan dalam kotak hitam seperti gambar di bawahini. Gambar 2. Kompleksitas di runutan pola pikir dalam perencanaan program Outcome Mapping mengenali dan mengakui kompleksitas proses pembangunan. Metode ini berupaya menyediakan pendekatan dan perangkat yang lebih sesuai untuk memahami proses-proses kompleks tersebut. Harapannya, program dapat dirancang dengan lebih baik sehingga dapat berkontribusi lebih maksimal demi tercapainya Dampak yang diharapkan. Outcome Mapping Outcome Mapping (OM) adalah suatu pendekatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi yang terpadu dan paling baik digunakan saat awal program setelah fokus utama program ditentukan. Hal ini berarti bahwa program perlu menetapkan arah input aktivitas output outcome dampak input aktivitas output outcome dampak

Proses tak terduga (proses hubungan & interaksi yg non linier & kompleks dr aktor2 & faktor2

strategis atau isu utama terlebih dahulu sebelum mengembangkan sebuah kerangka Outcome Mapping. OM membantu program menjelaskan apa yang ingin dicapai, dengan siapa, dan bagaimana. Kemudian menawarkan sebuah metode untuk memantau perubahan- perubahan pada Mitra- Mitra Langsung dan perubahan di dalam program sebagai sebuah organisasi. OM juga mendorong program untuk secara teratur melihat bagaimana cara meningkatkan kinerjanya. OM juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk melakukan penilaian akhir program, jika tujuan Evaluasi akhir adalah untuk mempelajari program secara keseluruhan. Outcome Mapping (OM) merupakan pendekatan inovatif untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi dari suatu program pembangunan. Melalui logika tertentu, OM menawarkan pendekatan alternative untuk mengantisipasi perubahan social suatu program yang kompleks dan perubahan karakter social yang tak terduga. OM berfokus pada proses perubahan dibandingkan atribut, membantu dalam usaha meningkatkan kapasitas pembangunan dan mendorong pembelajaran dan refleksi ke dalam program. OM mempromosikan ide bahwa esensi pembangunan adalah hubungan antar manusia dan lingkungannya, oleh karena itu OM menempatkan pelaku dalam program sebagai pusat perancangan dan proses M&E. Dalam tataran praktis, OM merupakan alat dan panduan yang memandu suatu proyek atau program melalui proses iteratif untuk menemukenali perubahan yang diinginkan dan bekerja bersama antar pelaku untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hasil dari suatu program diukur dengan melihat perubahan perilaku , aksi dan hubungan antar individu, grup maupun organisasi dengan pihak dimana program diperuntukkan secara langsung dan mencari pengaruh (Smutylo, 2005). Outcome Mapping dikembangkan oleh International Development Research Centre (IDRC) pada tahun 2001 Mengaplikasikan OM akan membantu suatu program dalam : Mendifinisikan outcome program sebagai perubahan perilaku dari mitra langsung; Memfokuskan pada bagaimana suatu program memfasilitasi perubahan daripada bagaimana mengnedalikan atau menyebabkan perubahan; Mengenali dan mengerti kompleksitas pembangunan secara bersama-sama sesuai konteks dimana mereka muncul; Melihat logika hubungan antara intervensi dan outcome, daripada mencoba menghubungkan hasil dengan intervensi tertentu; Pemantauan performansi dari pelaksana program;

Melibatkan staf dan mitra melalui tahap perencanaan, monitoring dan evaluasi; Membangun pembelajaran dan refleksi dalam program (kemitraan pembejaran)

Objektif Pelatihan Dalam 16 jam training ini, difokuskan pada tahap intentional design. Dalam workshop ini meliputi juga latihan praktis yang berkaitan dengan realitas dan konteks dari partisipan. Dalam akhir workshop partisipan diharapkan mampu : Mengerti konsep dan prinsip dasar dari Outcome Mapping; Mengerti tahap-tahap kerangka kerja Outcome Mapping dengan focus utama intentional design; Mengetahui kapan OM sebaiknya digunakan (dan kapan tidak) Mengerti bagaimana OM sesuai dan berbeda dengan kerangka kerja/model perencanaan dan monitoring yang ada sekarang. Grup Studi kasus Bergantung dari jumlah partisipan, 3 atau 4 grup studi kasus akan dibentuk (kurang lebih 5 orang/grup). Setiap grup akan berlatih untuk setiap kasus yang menggambarkan setiap tahap dan konsep OM. Kasus dipilih oleh partisipan yang akan lebih baik merupakan program yang nyata (atau fiktif). Partisipan sebaiknya mengerti dan mengenali dengan program yang dipilih dan mengerti kontekstual dari kasus. Kasus dapat dipilih selama workshop atau sudah dipersiapkan sebelumnya (jika memungkinkan) Jumlah Peserta Jumlah Peserta Workshop ini adalah 20 orang Jangka Waktu Workshop dilakukan sebanyak 16 jam pelajaran, sedangkan jangka waktu pelatihan disesuaikan dengan kesiapan peserta

Materi Workshop Hari Pertama I II 2.1 2.2 2.3 Hari Kedua 2.4 2.5 2.6 III IV V Fasilitator Rasiono Eko Kuswardono, S.T, M.T Program Manager dan Peneliti di Development Studies Foundation (DSF) serta asisten pada beberapa mata kuliah di Program Magister Studi Pembagunan ITB. Fokus bidang keahlian Outcome Mapping. Mempunyai pengalaman memberikan pelatihan Outcome Mapping di Bangkok dan terlibat beberapa riset di Program Magister Studi Pembangunan. email : [email protected] Dalam training ini, fasilitator utama akan didampingi oleh seorang asisten Anggaran Biaya Biaya yang ditawarkan adalah sebesar Rp 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah). Biaya tersebut meliputi materi, modul, honor dan transport instruktur serta sertifikat. * Untuk luar pulau Jawa, belum termasuk biaya transportasi antar pulau Sekilas DSF Development Studies Foundation (DSF) didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan mempengaruhi pengetahuan agen-agen yang berkaitan serta dengan pembangunan, komunitas pembangunan, membentuk Prinsip-prinsip Utama Outcome Mapping Intentional Design (Rancangan Terarah) (7 Langkah Intentional Design) (teori dan Praktek) Formulasi Visi & Misi Program Identifikasi Boundary Partners (Mitra Langsung) Formulasi Outcome Challenges (Capaian Dambaan) Formulasi Progress Markers (Penanda Kemajuan) Mendefinisikan Strategy Maps (Peta Strategi) Mendefinsikan Organizational Practices (Perilaku Organisasi) Monitoring dan Evaluasi di Outcome Mapping Refleksi terhadap Outcome Mapping Tanya Jawab

cendekiawan yang mempunyai karakter inovatif dan demokratis. DSF sendiri terbuka bagi individu-individu yang mempunyai pandangan yang sama akan

paradigma pembangunan. Dibentuk oleh komunitas (dosen/peneliti, asisten, mahasiswa) di Program Magister Studi Pembangunan ITB. Kegiatan yang dilakukan Kajian-kajian teoretis dan praktis untuk mengembangkan alternatif model pembangunan; Diseminasi hasil-hasil kajian di bidang pembangunan ke berbagai pemangku kepentingan; Mediasi interaksi para pelaku yang berkiprah di bidang pembangunan. Kegiatan-kegiatan tersebut akan menghasilkan produk dalam bentuk, antara lain: i. Materi dan Metoda Pelatihan (bidang Analisis dan Simulasi Kebijakan; bidang Evaluasi Pembangunan (outcome mapping); memfasilitasi penerapan Outcome Mapping; mediated modeling (system dynamics); bidang Technology Assessment, dan lain-lain); ii. Makalah Kebijakan (Policy Paper) yang dipublikasikan pada pemangku kepentingan terkait; Buku dan publikasi elektronik untuk konsumsi publik.

Kontak : Bu Nunuk Development Studies Foundation (DSF) Jl Gempol Kulon no 83, Bandung 40232 Jawa Barat, Indonesia Tel: 022 73947469 http://www.whatisdsf.org [email protected] !