imunisasi4

88
Prosedur Vaksinasi Prosedur Vaksinasi

description

4

Transcript of imunisasi4

  • Prosedur Vaksinasi

  • VaksinasiMemberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau toksoidSesuai jadwal yang ditetapkanDisuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk merangsang kekebalan tubuh penerima hati-hati : dapat menimbulkan KIPI

    Prosedur vaksinasi yang benar : Merangsang kekebalan lebih baik Memperkecil dampak KIPI : medik, non medik

  • PROSEDUR VAKSINASIRantai Vaksin dan PenyimpanannyaPersiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan mengatasi gawat - daruratPersiapan pemberian : anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khususInformed consent : manfaat, risiko KIPIpemeriksaan fisikCara pemberiandosis, interval Lokasi, sudut, kedalamanPencatatan (dan pelaporan)Pemantauan KIPI Pengelolaan sisa vaksin, pemusnahan alat suntik

  • BCG Difteria Tetanus Pertusis Kolera Meningo Pneumo Hib Typhoid ViCampak Parotitis Rubela Varisela OPV Yellow Fever Influenza Hepatitis B Hepatitis A IPV RabiesJenis-jenis Vaksin

  • Vaksin Hepatitis B Partikel permukaan antigen virus hepatitis Brekombinan DNA sel ragi, tidak infeksiusKontra indikasi : alergi pada komponen vaksin (sangat jarang)Penyimpanan : 2 8 C, uji kocokPenyuntikan : intramuskular, jangan di glutealKIPI : Reaksi lokal : kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari. Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala, nyeri otot, sendi

  • Vaksin Polio Oral (OPV)Heat MarkerVaccine Vial Monitor (VVM)

  • VVM = Vaccine Vial Monitor

  • Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pHBoleh diberikan

  • Vaksin Polio Oral (OPV)Virus hidup, dilemahkanVirus poliomielitis tipe 1, 2, 3 strain SabinPenyimpanan (sebelum dibuka): dalam suhu - 20C potensi sampai 2 thndlm suhu 2 8C potensi sampai 6 bulanSetelah dibuka simpan dlm suhu 2 8C potensi hanya sampai 7 hariTidak beku, ada sorbitolSedang diare : boleh divaksin, 4 minggu kemudian beri 1 dosis sebagai dosis tambahan

  • Vaksin Polio Injeksi (Injectable / Inactivated Polio Vaccine = IPV)Virus polio matiKekebalan di mukosa usus : sedikitTidak digunakan selama dicurigai masih ada transmisi virus polio liar Tidak ada risiko VAPP dan VDPP Penyimpanan : dlm suhu 2 8C stabil 3 thn (OPV 6 bln) Serokonversi IPV > OPV (Kenya) Sudah digunakan di negara maju sejak 2002

  • Vaksin BCGMycobacterium bovis hidup yang dilemahkan Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C (bukan freezer), hanya boleh 3 jamKering : simpan dlm suhu 2 8C, lebih baik dalam freezer,Jangan kena sinar matahariDosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kanan

    Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80 Vademecum Biofarma, 2002

  • Vaksin Difteri Tetanus Pertusis whole cells (DTPw) dan Tetanus Toksoid (TT)Heat Marker /Vaccine Vial Monitor (VVM)

  • Vaksin Difteri Tetanus Pertusis aselular (DPaT)

  • Vaksin Difteri, Tetanus dan PertusisDifteria dan tetanus : toksoid dimurnikanPertusis : bakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfatTiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis, 15 Lf toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg.Simpan dan transportasi dalam 2 8C, jangan dalam freezerKocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau endapan jangan digunakanIndikasi kontra- Riwayat anafilaksisEnsefalopati pasca DPT sebelumnya

  • Vaksinasi anti Tetanus (DPT, TT)Tujuan Eliminasi tetanus neonatorumCegah tetanusTarget imunisasi tetanus : > 5 kali 3 dosis saat bayi + 2 dosis toksoid dewasadosis ke-4 (18 24 bl) kekebalan > 5 thDosis ke-5 (masuk SD) kekebalan > 10 thDosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) kekebalan > 20 th

  • Vaksin Campak (1)Heat MarkerVaccine Vial Monitor(VVM)

  • Vaksin Campak (2)Virus hidup dilemahkan, jangan kena sinar matahariVaksin kering : simpan < 0 C atau < 8C, lebih baik minus 20 C. Pelarut tidak boleh beku.Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C maksimum 8 jam Tiap 0,5 ml mengandung 1000 u virus strain CAM 70 100 mcg kanamisin, 30 mg eritromisinDosis 0,5 ml, subkutan, di deltoid lengan atas

  • Vaksin MMR Virus campak Schwarz hidup dilemahkan dlm embrio ayamVirus gondong Urabe dibiak dlm telur ayamVirus rubela Wistar dibiak pada sel deploid manusia PFS, vial, simpan 2 - 8 C, Subkutan atau intra muskularKontra indikasi imunodepresi, hamil, pasca imunoglobulin, transfusi darah (tunda 6 12 minggu), alergi neomisin, kanamisinTidak ada bukti sahih berkaitan dgn Autisme

  • Vaksin Haemophilus Influenza type b

    Mencegah : Meningitis, Pneumonia, bukan InfluenzaPolisakarida H. influenza b dikonjugasikan pada toksoid tetanus, trometamol, sukrosa, NaClSimpan : 2 - 8C, jangan bekuSuspensi berkabut keputihan: normalKombinasi dgn DTaP /DTwP< 2 thn : paha mid anterolateral> 2 thn : deltoid

  • Vaksin Demam Tifoid

    Komposisi Polisakarida kapsul Vi Salmonella typhi Fenol, NaCl, NaHPO3HPFS, simpan 2 8CIntramuskular atau subkutan umur > 2 thnImunitas 2 3 minggu pasca vaksinasiImunogenitas rendah pada umur < 2 thnPerlindungan 3 tahunTidak melindungi thdp S.paratyphi A & B

  • Vaksin Pneumokokus Konjugasi (PCV-7)Vaksin polisakarida S.pneumoniae 7 serotipe : 4, 6B, 9V, 14, 18C, 19F dan 23F.Konjungasi dengan difteri toksoid

    T cell dependentMempunyai memori jangka panjangImunogenik pada anak 90% mencegah penyakit pneumokokus invasifMencegah 86% bakteremia Mencegah 83% meningitis anak

  • Vaksin Pneumokokus PPV 23Nama dagang: Pneumo-23@ (Sanofi Pasteur) kapsul polisakarida S. pneumoniae 23 serotipe 14, 6B, 19F, 18C, 23F, 4, 9V, 19A, 6A, 7F, 3, 1, 9N, 22F, 18B, 15C, 12F, 11A, 18F, 33F, 10A, 38, 13

    T cell independentMempunyai imunitas jangka pendekTidak imunogenik pada anak 2 tahun dalam risiko tinggi, yaitu penyakit kronikanatomic atau functional aspleniaimunokompromais, pengobatan kemoterapi atau steroid, infeksi HIV

    Effektifitas 88% untuk pencegahan bakteremia pneumokokus60%-70% untuk pencegahan penyakit invasif Kurang effektif mencegah pneumonia

    KIPI ringan Reaksi lokal : 30 50 %Demam, mialgia : < 1 %

  • Vaksin Influenza Virus tidak aktif, dlm PFS (prefilled syringe)Bahan lain: telur, neomisin, formaldehidPenyimpanan: suhu 2 8C, jangan kena cahaya atau bekuTiap tahun strain bisa berbeda berdasar rekomendasi WHO : Selatan & UtaraStrain 2004 untuk daerah selatanH1N1 (New Caledonia/20/99)H3N2 (Fujian/411/2002)Hongkong/330/2001Penyuntikan: intramuskular atau subkutan 635 bulan : dosis 0,25 ml> 36 bln: dosis 0,5 ml> 8 thn : perlu booster 4 minggu kemudianVaksinasi diulang tiap tahun

  • Vaksin Hepatitis A

    Virus inaktif, dalam formaldehidIndikasi : anak umur > 2 thn endemis sering transfusi (hemofilia) panti asuhan

    Indikasi kontra demam, infeksi akut hipersensitif thdp komponen vaksin

    Intramuskular, jangan dibokong (gluteus)

  • Vaksin Varisela (Cacar Air)

    Virus hidup dilemahkan, strain OkaMengandung Kanamycin sulfat, eritromisinSubkutan, umur > 1 thnKontra indikasi Demam, sakit akutPerhatian Jangan diberikan bersama vaksin hidup lainJangan hamil dalam 2 bln yad tidak effektif bila transfusi gamma globulin

  • Vaksin Kombinasi

    Tetract-Hib : kombinasi DPwT+HibInfanrix-Hib : kombinasi DPaT+HibDPwT/DPaT : dalam vialHib dalam PFS (prefilled syringe)Sebelum disuntikkan, dicampur dengan menyedot DPwT/DPaT ke dalam PFS HibKontra indikasiSama dengan komponen masing-masing vaksin

  • Vaksin Human Papiloma Virus (HPV)untuk cegah Ca Cervix

  • Penyimpanan vaksin harus dijaga sepanjang rantai perjalanan dari pabrik sampai saat melaksanakan vaksinasi RANTAI VAKSIN Proses TransportasiDinKes Provinsi DinKes KabupatenPelayanan Kes. PrimerDistributorApotikPraktek SwastaPabrik

  • Suhu dan Lama Penyimpanan Vaksin

    Pusat/ Bio FarmaPropinsiKab./ KotaPelayananMASA SIMPAN VAKSIN6 bulan3 bulan + 1 bulan cad.2 bulan + 1 bulan cad.1 bulan + 1 bulan cad.OPVFreezer: Suhu -15C s/d -25C+2Cs/d+8CDPTDTTTBCGCAMPAKHEP. B

    LEMARI ES: +2Cs/d+8C

  • Rantai vaksin : suhu 2 80 CTidak boleh kena panas, sinar matahari langsung semua vaksinTerutama vaksin hidup : Polio, BCG, Campak

    Tidak boleh beku Vaksin mati (komponen kuman, toksoid, polisakharida, rekombinan)Hepatitis B, DPT, DT dan TT

    Stok vaksin di Puskesmas :Untuk 1 bulan + cadangan 1 minggu

  • Masa simpan vaksin belum dipakaiVademicum Bio Farma Jan.2002

    Jenis VaksinSuhu PenyimpananUmur VaksinBCG+2 s/d +8C-15s/d -25C 1 tahun1 tahunDPT+2 s/d +8C2 tahunHepatitis B+2 s/d +8C26 bulanTT+2 s/d +8C2 tahunDT+2 s/d +8C2 tahunOPV+2 s/d +8C-15 s/d -25C6 bulan2 tahunCampak+2 s/d +8C-15 s/d -25C2 tahun2 tahun

  • Penyimpanan vaksin Lemari esJarak lemari es dengan dinding belakang 15 cmLemari es tidak terkena sinar matahari langsungSirkulasi ruangan cukup

    Penyusunan vaksinJarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksin

  • Rak I : Polio , Campak dan BCG.Rak II : DPT , Hept. BRak III : DT, TTFungsi cold pack sama dengan botol air di bagian bawah lemari es - Mempertahankan suhu, jika lemari es mati agar suhu tetap stabil.Pengontrol suhu (thermometer) pada rak kedua, freeze watch/freeze tag pada rak ketiga.Lakukanlah pencatatan suhu dua kali sehari, pada grafik suhu.

  • Kesalahan Penyimpanan Vaksin

  • Hasil Pemantauan Suhu Lemari EsDKI Jakarta*daftar nama fasilitas kesehatan ada di DinKes Propinsi DKI JakartaHanya 5 dari 85 (6%) fasilitas kesehatan yang suhu lemari esnya stabil (2-8C)

    1 jam1 jam & >8C8C2 - 8C9 RS12 RS4 RS5 RS18 RS4 RS1 BPS1 RSB1 RSAB1 RSB12 RB1 BPS1 Apotik1 RB1 RSB 3 RB3 Klinik1 RB3 Klinik1 Bidan1 Apotik11 faskes18 faskes8 faskes13 faskes30 faskes5 faskes

  • Kondisi Lemari Es di beberapa RS

  • (

  • -Memantau suhu lemari es dengan termometer44.7%-Pencatatan suhu dilakukan 2 kali sehari (??)16.0%-Vaksin disimpan sesuai standar (??)47.1%-Vaksin tidak layak pakai (VVM = Vaccine Vial Monitor, telah berubah warna)38.8%-Vaksin kedaluwarsa di lemari es 8.2%

  • Vaksin Hidup : sensitif (tidak tahan) panas, tahan beku

    VaksinPada suhuDapat bertahan selamaPolioBeberapa 0C diatas suhu udara luar < 34 C2 hariBCG, CampakBeberapa 0C diatas suhu udara luar < 34 C7 hari

  • Vaksin Mati :sensitif (tidak tahan) beku, tahan panas

    VaksinPada suhuDapat bertahan selamaHepB, DPT-HB,- 0.50 C (beku)Maks jamDPT, DT, TT- 5 sd -100 C (beku)Maks 1,5 2 jamDPT, DPT-HB, DTBeberapa 0C diatas suhu udara luar < 34 C14 hariHepB, TTBeberapa 0C diatas suhu udara luar < 34 C30 hari

  • VVM = Vaccine Vial Monitor

  • Uji Kocok (Shake Test)Boleh digunakanVaksin tidak pernah bekuVaksin pernah bekuJangan digunakanSetelah dikocokSetelah 15 menitSetelah 30 menitSetelah 60 menit

  • Pengambilan vaksinAmbil sampel tiap kotakLihat : tanggal kadaluarsa,VVM, warna larutan, gumpalan dalam larutanPisahkan vaksin yangTidak memenuhi syarat VVM A dan B, jangan dicampurVVM B dipakai lebih dahulu

  • Membawa VaksinMasukkan dalam cold box atau vaccine carrier

    Bila jarak dekat masukan cool pack cairBagian tengah letakkan termometer Muller

    Bila jarak jauh masukkan cold pack beku HepB dan DPT-HB tidak boleh menempelMasukkan freeze tag / watch

    Termos tidak boleh kena sinar matahari langsung

  • Cool-pack

  • Cold pack & cool pack

    Wadah plastik atau kantong plastikDiisi air

    Cair (cool pack) : biru / merahdinginkan di lemari es 2-80 C/min. 24 jamUntuk vaksin HepB, DPT, DPT-HB, DT, TT

    Beku (cold pack) : putihbekukan di freezer-5 sd 150C min 24 jamUntuk vaksin Polio, BCG, Campak

  • Persetujuan Tindakan Kedokteran (1)1. Permenkes no 290 / 2008 ttg Persetujuan Tindakan KedokteranTindakan Kedokteran : preventif, diagnostik, terapeutik, rehabilitatif (ps 1, ayat 3)

    Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan (ps 2, ayat 1), tertulis maupun lisan (ayat 2)

    Program pemerintah, utk kepentingan masyarakat banyak, tidak perlu persetujuan (ps 15)

    Persetujuan : setelah mendapat penjelasan lengkap mengenai tindakan yang akan dilakukan (ps 1, ayat 1)

    Penjelasan harus diberikan : diminta atau tidak diminta (ps 7 ayat 1)

  • Persetujuan Tindakan Kedokteran (2)Isi penjelasan : (ps 7 ayat 3) :Diagnosis dan tatacara tindakanTujuanAlternatif tindakan lain dan risikonyaRisiko dan komplikasi PrognosisPerkiraan biaya

    Penjelasan tsb dicatat dalam rekam medis (ps 9 ayat 2)Tanggal, waktuNama, tanda tangan : pemberi dan penerima penjelasan

    Dapat membantu berikan penjelasan : tenaga kesehatan yang ikut memberikan layanan langsung (ps 10 a 3 & 4)

  • Persetujuan Tindakan Kedokteran (3)Tindakan berisiko tinggi : persetujuan tertulis (ps 3 a 1)Dapat akibatkan kematian atau kecacatan

    Tidak berisiko tinggi : dapat lisan (ps 3, a 2), ucapan setuju, anggukan kepala (ps 4)

    Penolakan (ps 16 ayat 1) atau pembatalan (ps 5 a1,2), harus tertulis

    Pembinaan dan pengawasan oleh Ka Dinkes, melibatkan organisasi profesi (ps 18)

    Dapat mengambil tindakan administratif :Teguran lisan, tertulisPencabutan SIP

  • Persetujuan Tindakan KedokteranPenjelasan tentang manfaat dan risiko vaksinasi Empathybukan menghakimi (non-judgmental approach)Gunakan istilah awam dan sederhana

  • Persetujuan Tindakan Kedokteran (4)2. UU Perlindungan Konsumen (no 8 tahun 1999) Hak informasi yang benar, jelas & jujurHak didengar pendapat dan keluhannyaHak memilihwajib memberi informasi yang benar, jelas dan jujur Dilarang : menawarkan, mempromosikan berlebihan

    3. UU Praktik Kedokteran (no 29 tahun 2004).Praktik kedokteran : rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan Tindakan kedokteran : harus jelaskan pada pasienPasien : berhak mendapat penjelasan tentang tindakan medis persetujuan

  • Anamnesis, Komunikasi, Informasi, Edukasi Cek identitas, vaksinasi yang telah didapatUmur, jarak dgn vaksinasi sebelumnyaInformed consent : manfaat dan KIPIIndikasi kontra, perhatian khusus, penyakit, obatKIPI vaksinasi sebelumnyaPenanggulangan KIPI seandainya terjadiRutin pediatrik Asupan nutrisi, miksi, defekasi, tidurPertumbuhan dan perkembanganJadwal vaksinasi berikutnya

  • Pemeriksaan FisikPemeriksaan umumPemeriksaan khusus Mencari indikasi kontra atau hal-hal yang perlu diperhatikanbekas vaksinasi terdahuluLokasi vaksinasi yang akan dikerjakan

  • Persiapan Pemberian Vaksin Cuci tangan dengan antiseptikBaca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa, Teliti kondisi vaksin apakah masih layak: warna indikator VVM, Kocok: penggumpalan, perubahan warnaAlat suntik: sekali pakaiEncerkan dan ambil vaksin sebanyak dosisUkuran jarum: ketebalan otot bayi / anakPasang dropper polio dengan benar

  • Penyediaan alat-alatPeralatan vaksinasi (alat cuci tangan, pemotong ampul, alat suntik sekali pakai, kapas alkohol, plester, kotak limbah)Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen), Pencatatan : Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi

  • Gambar Alur Kerja VaksinatorPenempatan Alat untuk Memudahkan VaksinasiKursi pasienKursi vaksinatorTempat sampahKotak pembawa vaksinKotak pembuangan jarum bekasForm R&RAir & sabun untuk cuci tangan

  • Ukuran JarumIntramuskular di paha mid-anterolateralNeonatus kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm)cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm) 124 bulan : 7/8 1 inch(22,2-25,4 mm)

    Intramuskular di deltoid > 2 thn (tergantung ketebalan otot) 7/8 1,25 inch (22,2 -31,75 mm) Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch (38,1mm)

  • Mengatasi Ketakutan dan NyeriJangan menakut-nakuti anak Empati, jangan dipaksa dengan dipegang kuatDiajak bicara, dielus-elus, ditenangkanBayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnyaTekan 10 detik sebelum disuntikSpray pendingin (etil klorid) =EMLATempel es batu 1 2 detik tidak direkomendasikanKrim EMLA (Eutetic Mixture of Local Anesthesia) 1 jam sebelum penyuntikan, efek sampai 24 jamLidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntikAnak : bernafas dalam, tiup baling-baling, ajak bicara, bacakan cerita, musikDipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasi

  • Penyuntikan dan Penetesan Vaksin Bicara pada bayi dan anakTentukan lokasi penyuntikan : paha, lenganPosisi bayi / anak : nyaman dan amanDesinfeksiPegang; peregangan kulit, cubitanPenyuntikan: dosis, sudut, caraTetesan: dosis, hati-hati dimuntahkanPenekanan bekas suntikanMembuang alat suntik bekasPenulisan tanggal vaksinasi di kolom yang sudah disediakan

  • Teknik dan Posisi PenyuntikanBayi digendong pengasuh, Anak dipeluk menghadap pengasuh (chest to chest)Otot yang akan disuntik : lemas (relaks)Tungkai : sedikit rotasi ke dalamLengan : sedikit fleksi pada sendi sikuAnak dipersilahkan memilih lokasi suntikanMetode Z tract : sebelum jarum disuntikkan geser kulit dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskanJarum disuntikan dengan cepatBila suntikan lebih dari 1 kali, disuntikan bersamaan

  • Teknik Penyuntikan dan PenetesanOrale.g. polio

  • Posisi Anak ketika DivaksinasiTungkai anakdijepit paha ibuLengan yg satudijepit ketiak ibuTangan yg laindipegang ibu, Kemudian anak dipeluk

  • Posisi Anak ketika Divaksinasi

  • Posisi Anak Kurang AmanKaki bebasBisa berontaksuntikTangan bebasBisa meraih jarumsuntik

  • Posisi bayi dalam pelukan ibu pada penyuntikan BCG

  • Penetesan Vaksin Polio

  • PencatatanNama dagang, produsen, No. lot / seri vaksin, Tgl penyuntikanBagian tubuh yang disuntik (deltoid kiri, paha kanan mis)

  • PEMAKAIAN VAKSIN DAN SISA VAKSIN (1)EEFO (early expired first out)Yang hampir kadaluarsa dipakai dahuluVVM (vaccine vial monitor)warna segi empat hampir sama dengan lingkaran dipakai dahuluVaksin yang dibawa kelapanganBelum dibuka : dipakai untuk kegiatan berikutnyaSudah dibuka : semua sisa vaksin harus dibuang

  • SISA VAKSINBCG setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 3 jam (simpan dalam suhu 2 8 C)Polio Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari (simpan dlm suhu 2 8 C) DPT Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak hilang setelah dikocok jangan dipakaiCampak Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam (simpan dlm suhu 2 8 C)

  • PEMAKAIAN VAKSIN DAN SISA VAKSIN (2)Di pelayanan statis : Tulis tanggal dan jam melarutkan Sisa BCG setelah dilarutkan dipakai dlm 3 jamSisa Campak dan Meningokokus ACW135Y setelah dilarutkan dipakai dlm 8 jam

    Polio bisa disimpan 2 mingguSisa DPT, DT, TT , Hep B, DPT-HepB, bisa disimpan 4 minggu,

    Syarat :Belum kadaluarsaDisimpan dalam suhu 2 80 CVVM : warna segi empat lebih mudaTidak pernah terendam airSterilitas terjaga

  • PEMANTAUAN SETELAH VAKSINASIPerhatikan keadaan umumTunggu 30 menit di ruang tunggu

  • SAFE INJECTION : MENGAPA PERLU ?Estimasi WHO : 30 % suntikan imunisasi tidak aman (WHO bull. Oktober, 1999)

    Imunisasi rutin (Soewarta,1999: 4 propinsi): tidak disterilkan : spuit 38%, jarum 23 %alat suntik pakai ulang :krn tidak ada jarum (18%), tidak ada spuit (4%)

    Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Soewarta,1999) 45 % alat suntik tidak disterilkanalat suntik pakai ulang : krn tidak ada sterilisator (39%), tidak ada jarum (28 %) tidak ada alat suntik (6%)

    Suntikan dapat menularkan : hepatitis B, Hepatitis C, HIV, jamur, parasit, bakteri, menyebabkan absesPenyebaran melalui suntikan lebih cepat daripada melalui udara, mulut atau seks

  • SAFE INJECTION Aman bagi yang disuntik penyuntik lingkungan

  • TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK (1)Vaksin Suhu > 8 C, atau VVM telah terpapar panasBotol vaksin bocor, retak, atau terpasang jarumAda partikel dalam larutanTelah dilarutkan lebih dari 6 jam Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh beku)Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB atau Hib)

  • TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK (2)Alat suntikSpuit disposable dipakai ulangHanya mengganti jarumTidak dibersihkan dulu langsung disterilkanHanya dengan desinfektanMembakar jarum di apiMerebus dalam panci terbukaMenyentuh ujung jarum

  • TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK (3)Cara melarutkan / pengambilan vaksin Cairan pelarut untuk vaksin lain atau > 8C1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus jarum ditinggalkan menancap di vialMencampur isi 2 vial

    Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan

    Tidak ada alat / obat gawat kedaruratanDesinfektan sebelum penyuntikan

  • TIDAK AMAN BAGI PENYUNTIKMenekan luka berdarah dengan jari(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)Membawa atau meletakkan alat suntik bekas sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak limbah)Menyentuh atau mencabut jarum suntikMenutup kembali (recapping) jarum suntikMengasah jarum bekasMemilah-milah tumpukan jarum bekasTidak ada alat / obat gawat darurat

    Tidak aman bagi lingkungan : Meninggalkan alat suntik bekas sembarangan

  • TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH

  • TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH

  • Contoh yang salahBeberapa tempat/wadah yang digunakan untuk membuang Alat suntik yang telah digunakanRecappingBERBAHAYA

  • PEMUSNAHAN KOTAK + ISI LIMBAHDibakar dalam insinerator khusus (suhu 600 - 1100 C)risiko pencemaran kecilRp. 10 30 juta, BBM / kayu bakar

    Dibakar dalam lubang atau drum

    DigilingMilling atau shreedingSerbuk masih infeksius 375-750 alat suntik / jamlistrik 750 w

  • Prosedur vaksinasi yang benar :

    Aman, nyaman Merangsang kekebalan optimal Memperkecil dampak KIPI : medik, non medik

    Kita untung .Bangsa untung

    *****Here is the vaccine classification.We are going to see each of it, emphasizing the stake of the disease and its vaccine, today.

    *****************************AAP. Informing Patients and Parents. In : Pickering LK. Ed. Red Book : 2003 Report of the Committee on Infectious Disease. 26th ed. Elk Grove Village, IL: AAP; 2003; 4-7Depkes RI. Permenkes no tentang Persetujuan Medik (Informed Concent)

    *AAP. Informing Patients and Parents. In : Pickering LK. Ed. Red Book : 2003 Report of the Committee on Infectious Disease. 26th ed. Elk Grove Village, IL: AAP; 2003; 4-7Depkes RI. Permenkes no tentang Persetujuan Medik (Informed Concent)

    *AAP. Informing Patients and Parents. In : Pickering LK. Ed. Red Book : 2003 Report of the Committee on Infectious Disease. 26th ed. Elk Grove Village, IL: AAP; 2003; 4-7Depkes RI. Permenkes no tentang Persetujuan Medik (Informed Concent)

    **AAP. Informing Patients and Parents. In : Pickering LK. Ed. Red Book : 2003 Report of the Committee on Infectious Disease. 26th ed. Elk Grove Village, IL: AAP; 2003; 4-7Depkes RI. Permenkes no tentang Persetujuan Medik (Informed Concent)

    **********Vaccines are usually given by injection.() Most live-attenuated viral vaccines are given by the subcutaneous route but some can be given intramuscularly, if this is in line with local practice.() The intramuscular route is favoured for killed, inactivated vaccines and sub-unit vaccines. Injections are usually made into the anterolateral muscle of the thigh in babies and into the deltoid muscle of the upper arm in older subjects. Vaccines should not be injected into the buttocks because then they may be deposited in fat layers which reduces their immunogenicity. () The BCG tuberculosis vaccine is injected intradermally. This route shouldnt be used for any other vaccines as it is unlikely to provoke an adequate immune response.Other ways of administering vaccines are continually being investigated. () People who dont like injections would find orally administered vaccines much more acceptable than injectable vaccines but, to date, the only oral vaccines are the Sabin polio vaccine and a live-attenuated typhoid fever vaccine. Intranasal vaccination may be feasible for some respiratory diseases. An intranasally administered flu vaccine has recently been launched in the US. Vaccines are never given intravenously. There is a serious risk of a severe reaction if antigens were to be administered directly into the blood stream.()*****************