IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri...

95
IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENYEDIAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI (STUDY KASUS EKSLOKALISASI SEMAMPIR KOTA KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Oleh : Hendro Tri Wahyudi NIM.105120507111002 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri...

Page 1: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM MENYEDIAKAN RUANG

TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI (STUDY KASUS

EKSLOKALISASI SEMAMPIR KOTA KEDIRI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik

Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Oleh :

Hendro Tri Wahyudi

NIM.105120507111002

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

MENYEDIAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI (STUDY KASUS

EKSLOKALISASI SEMAMPIR KOTA KEDIRI)

SKRIPSI

Disusun oleh :

Hendro Tri Wahyudi

NIM.105120507111002

Telah disetujui oleh dosen pembimbing:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Sholih Mu’adi, SH.,M.Si Taufiq Akbar , S,IP., M,IP

NIP.19520101 198203 1 006 NIDN. 0004118503

Page 3: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

MENYEDIAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI (STUDY KASUS

EKSLOKALISASI SEMAMPIR KOTA KEDIRI)

SKRIPSI

Disusun oleh :

Hendro Tri Wahyudi

NIM.105120507111002

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana tanggal: 11 Juli 2017

Tim penguji:

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Sholih Mu’adi, SH.,M.Si Taufiq Akbar , S,IP., M,IP

NIP.19520101 198203 1 006 NIDN. 0004118503

Tanggal: 11 Juli 2017 Tanggal: 11 Juli 2017

Anggota Penguji 1 Anggota Penguji 2

A.Hasan Ubaid, S.IP., M.IP Faqih Alfian,S.IP.,M.IP

NIK.2016078204211001 NIK.20140586121611001

Tanggal: 11 Juli 2017 Tanggal: 11 Juli 2017

Malang, 11 Juli 2017

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE, M.Si., Ak.

NIP. 196908141994021001

Page 4: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hendro Tri Wahyudi

NIM : 115120507111002

Jurusan / Peminatan : Ilmu Politik / Governance and Transisi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI

STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENYEDIAKAN

RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI (STUDY KASUS EKSLOKALISASI

SEMAMPIR KOTA KEDIRI)” Adalah benar merupakan karya sendiri. Hal-hal yang

bukan karya saya, diberi tanda dan citasi yang ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan yang tidak benar dan ditemukan

pelanggaran atas skripsi, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

skripsi dan gelar yang saya peroleh

Malang, Juli 2017

Hendro Tri Wahyudi

115120507111002

Page 5: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

I. Data Pribadi

1. Nama : HENDRO TRI WAHYUDI

2. Tempat dan Tanggal Lahir : KEDIRI, 23 JUNI 1991

3. Jenis Kelamin : LAKI LAKI

4. Agama : ISLAM

5. Status Pernikahan : BELUM MENIKAH

6. Warga Negara : INDONESIA

7. Alamat KTP : DSN.KRAJAN RT.01 R.02

DESA.BRANGGAHAN

KEC.NGADILUWIH

KAB.KEDIRI

PROV.JAWATIMUR

9. Nomor Telepon / HP : 085655697805

10. e-mail : [email protected]

11. Kode Pos : 64171

II. Pendidikan Formal :

Periode

(Tahun)

Sekolah / Institusi /

Universitas

Jurusan

SDN 1 BRANGGAHAN -

SMPN 2 NGADIUWIH -

2007 SMKN 1 KOTA KEDIRI TEKNIK AUDIO VIDEO

2010 UNIV.BRAWIJAYA ILMU POLITIK

Page 6: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

ABSTRAK

Ruang terbuka hijau sebagai unsur utama tata ruang kota mempunyai fungsi yang

sangat berpengaruh besar yang berguna bagi kemaslahatan hidup warga. Sedangkan

permasalahan di Kota Kediri banyak penyediaan RTH yang menjadi tempat berdagang para

pedagang kaki lima selain itu banyak juga masyarakat yang kurang perduli dengan

keberadaan Ruang Terbuka Hijau. Maka masalah RTH yang ada di Kota Kediri yang

memerlukan penanganan secara struktural melalui berbagai kajian dan kebijakan mengingat

RTH merupakan pengendali ekosistem khususnya bagi daerah yang sedang berkembang.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana implementasi strategi kebijakan Pemerintah

Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri?

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan

rancangan penelitian deskriptif dalam usaha mengungkap implementasi strategi kebijakan

Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri. Sedangkan

model analisis menggunakan model analisis interaktif, yang mencakup reduksi data, display

data dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa Implementasi strategi kebijakan Pemerintah

Daerah dalam menyediakan RTH di Kota Kediri yaitu dengan merefungsi lahan menjadi

RTH 13,235,667 m2 sedangkan di eks lokalisasi semampir itu 13,925m2(1,39h2). Selain itu

juga merefungsi ruang terbuka mulai dari membangun fasilitas fasilitas umum dan taman

taman hijau kota melalui program pengembangan kota hijau. Dalam hal ini dinas sosial

memiliki klasifikasi terhadap warga yang terkena dampak yaitu, warga miskin dan wanita

tuna susila serta anak jalanan. Upaya penanaman dan penghijauan telah dilakukan tanggal 19

mei 2017 bersama bapak walikota yang didukung oleh masyarakat sekitar karena rencanaya

akan di jadikan taman bermain layak anak dan wisata kuliner. Faktor pendukung penanganan

RTH di Kota Kediri adalah masyarakat yang antusias, karena mereka ingin cepat terealisasi

dan cepat mendapatkan uang dari program-program pembangunan RTH. Faktor pengahambat

penanganan ruang Terbuka HIjau di Kota Kediri adalah terbentur dana juga anggaran. Selain

faktor anggaran juga pada kinerja dinas-dinas terkait untuk memaksimalkan penanganan

program-program tersebut.

Keyword: Implementasi strategi kebijakan, Ruang Terbuka Hijau

Page 7: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

ABSTRACT

Open green space as the main element of the space city has a very large effect

functions useful for the benefit of the life of the citizens. While the problems in the town of

Kediri much provision open green space the trade the street vendors in addition also many

communities that are less concerned with the existence of open green space. The existing

open green space by a problem in the city of Kediri that require handling of structurally

through the various studies and policies governing ecosystem is open green space considering

an environment particularly for regions that are developing, as open green space. The focus

of the research is how implementation of the strategy of local government policy in providing

open green space in the city of Kediri?

The approach used was qualitative research with the use of the draft a descriptive

research in an attempt to uncover the implementation strategy for the policy of local

government in providing open green space in the city of Kediri. While the model analysis

using interactive analysis models, which include the reduction of data, display data and

conclusions.

The results of this research were obtained that the Implementation strategy of the local

government policy in providing open green space in the town of Kediri by re function land

open green space,667 13,235 m2 while in localization ex Semampir was 13, 925m2 (1,

39h2). It also re function open spaces ranging from building facilities of public facilities

green spaces and parks of the city through the green city development program. In this case

the social agency has a classification of affected, namely, the citizens are poor and a woman

prostitute as well as street children. Planting and greening efforts have been conducted on

May 19, 2017 together Mr. Mayor supported by the local community because planing will be

in the playground the children and decent food. Factors supporting the handling of open

green space in the town of Kediri was an enthusiastic community, because they want to

quickly realized and quickly earn money from open green space development programs. A

barrier factors in the handling of open green space in the city of Kediri was stuck to the

budget funds. In addition to the factors on the performance of Agency budget-related service

to maximize the handling of those programs.

Keyword: Implementation strategy policy, open green space

Page 8: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur yang sedalam-dalamnya dipanjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul: “Implementasi Strategi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam

Menyediakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Kediri”.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya. Sehubungan dengan selesainya penulisan tersebut maka perlu

disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua Bapak samilan dan Ibu suwarti, Kakak saya, keluarga besar dan

yang menjadi penyemangat dan motivasi terbesar dalam keberhasilan studi

maupun penulisan skripsi ini

2. Dr.Sholih Mu’adi,SH.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama yang selalu setia

dalam memberikan bimbingan kepada penulis

3. Taufik Akbar,S.IP.,M.IP selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang juga setia

dalam memberikan bimbingan kepada penulis

4. Ahmad hasan Ubaid,S.IP.,M.IP dan Faqih Alfian,S.IP.,M.IP selaku penguji, juga

kami sampaikan terimakasi atas saran dan masukan yang diberikan dalam

perbaikan skripsi ini

5. Bapak/ Ibu dosen Program Studi Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Brawijaya yang telah memberikan ilmu selama ini.

Page 9: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

6. Teman-teman seperjuangan di program studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang luar biasa dan saling memberikan

semangat.

7. Teman-teman LSO gendhis dan Unitantri Universitas Brawijaya yang

memberikan proses luar biasa.

8. Teman-teman Ikatan Pemuda desa Branggahan kalian terimakasih karena sudah

di izinkan memberikan sumbangsih jerih pemikiran selama ini.

9. Teman seperjuangan hidup di malang Satrio,Ari zaul, Ilham, Pugut,

Rosyid,vanani,dicky,yusyoga,johansonny,damai, dan yang tak bisa dilupakan

rindya ratna F. Terimaksih telah memberi makna teman selama di malang.

Dan akhir kata dengan menyadari akan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini baik

materi maupun cara penulis menyajikannya tidak lain karena keterbatasan penulis, sehingga

demi penyempurnaannya penulis mohon adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak.

Penulis

Hendro Tri Wahyudi

Page 10: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan.. .......................................................................................... i

Lembar Pengesahan.. .......................................................................................... ii

Kata Pengantar……. .......................................................................................... iii

Daftar Isi………….. .......................................................................................... iv

Daftar Tabel dan Gambar ..................................................................................... v

Abstraksi…… ...................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................. 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 10

2.1 Teori Implementasi Kebijakan ................................................... 10

2.1.1 Konsep Implementasi Kebijakan .............................................. 10

2.1.2 Pendekatan Implementasi Kebijakan ........................................ 11

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan .. 20

2.2 Konseptualiasi ............................................................................. 24

2.2.1 Ruang Terbuka Hijau ................................................................ 24

2.2.2 Peran RTH dalam penataan Ruang Perkotaan .......................... 28

2.2.3 Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan . 31

2.2.4 Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan ........ 35

2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................... 38

2.4 Kerangka pemikiran ..................................................................... 42

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 44

3.1 Tipe Penelitian ............................................................................ 44

3.2 Fokus penelitian ......................................................................... 45

3.3 Teknik Pengambilan Data .......................................................... 45

3.4 Subyek Penelitian ....................................................................... 47

3.5 Obyek Penelitian ........................................................................ 47

3.6 Sumber Data ............................................................................... 47

3.7 Analisa Data ............................................................................... 48

3.8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................ 49

Page 11: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

BAB IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ........................................ 51

4.1 Gambaran Umum Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri ................. 51

4.1.1 Kondisi Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri .............................. 51

4.1.2 Program Pengembangan Kota Hijau ......................................... 53

4.1.3 Kualitas Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri .............................. 55

4.2 Permasalahan Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri ........................ 56

BAB V. IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM MENYEDIAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI

............................................................................................................ 58

5.1 Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Kediri .. 58

5.2 Faktor Pendukung dan Pengahambat Penanganan Ruang Terbuka Hijau

..................................................................................................... 73

5.2.1 Faktor Pendukung ..................................................................... 73

5.2.2 Faktor Pengahambat.................................................................. 75

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 80

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 80

6.2 Saran ........................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan masyarakat yang ada di dunia tumbuh dengan pesat dari

waktu ke waktu. Jumlah penduduk di suatu negara yang terus meningkat akan

menuntut pemerintah negaranya untuk selalu siap memenuhi segala sarana dan

pemenuhan hidup rakyatnya baik yang di pedesaan maupun perkotaan.

Pertumbuhan penduduk yang pesat memberikan implikasi pada tingginya tekanan

terhadap pemanfaatan ruang terkait semakin sempitnya ruang untuk bergerak.

Kota sebagai pusat pertumbuhan, perkembangan dan perubahan serta pusat

berbagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum dan pertahanan

keamanan menempati kedudukan yang sangat strategik dalam tatanan nasional

kita.1 Sehingga penataan dan pemanfaatan ruang kawasan perkotaan perlu

mendapat perhatian yang khusus, terutama yang terkait dengan penyediaan

kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial serta ruang-ruang terbuka publik (open

spaces) di perkotaan. Dalam hal ini perlu keselarasan pemanfaatan ruang dalam

bentuk kajian berupa aturanaturan yang bersifat mengikat dari pemerintah.

Permasalahan ini akan menjadi permasalahan yang mendasar mengingat

Pasal 33 ayat 3 UUD 1945, yang menghendaki kita untuk menggunakan dan

memanfaatkan bumi, air dan kekayaan alam yang sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat. Kemakmuran rakyat tersebut harus dapat dinikmati, baik

1 Tim Evaluasi Hukum. 2007. Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Pengelolaan Kawasan

Perkotaan dan Pedesaan. Jakarta. Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan

Hak Asasi Manusia RI. Hal.1

Page 13: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

2

oleh generasi sekarang maupun yang akan datang. Ini berarti, dalam

pembangunan diterapkan asas kelestarian bagi sumberdaya alam dan selanjutnya

memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dengan tidak merusak tata lingkungan

hidup manusia.2

Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam

kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya,serta pemanasan

global yang semakin meningkat yang mengakibatkan perubahan iklim dan hal ini

akan memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup. Untuk itu perlu

dilakukan dua hal yakni perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan. Tentang

lingkungan hidup, hak alam ciptaan dan hak lingkungan hidup telah dijadikan

tema dalam setiap pertimbangan dan kebijakan sosial, ekonomi dan politik dunia.3

Demikian pula perkembangan penataan ruang di berbagai wilayah di

Indonesia yang muncul terkait kebijakan otonomi daerah menurut UU No. 23

tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, memberikan wewenang kepada daerah

untuk penyelenggaraan penataan ruang mencakup kegiatan pengaturan,

pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang, didasarkan pada

pendekatan wilayah administratif dan dengan tingkat pemanfaatan ruang yang

berbeda. Dengan kewenangan sebagai implementasi kebijakan otonomi daerah

tersebut, daerah juga memiliki kewenangan untuk mengelola sumber daya yang

tersedia di wilayahnya dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan

2 Daud Silalahi. 2001. Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonsia.

Bandung. Alumni. Hal.18 3 Amatus Woi, , 2008. Menyapa Bumi menyembah Hyang Ilahi, dalam tulisan “Manusia dan

Lingkungan dalam persekutuan ciptaan. Yogyakarta. Kanisius. Hal. 21

Page 14: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

3

sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sehingga jelas bahwa menjaga

keseimbangan kualitas lingkungan hidup juga memerlukan perhatian serius oleh

daerah.

Implikasinya diperlukan kebijakan pengendalian lingkungan hidup yang

mengupayakan adanya ruang terbuka hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) didalam

lingkungan pembangunan secara global saat ini diperlukan demi menjaga

keseimbangan kualitas lingkungan hidup suatu daerah khususnya di daerah

perkotaan yang memiliki berbagai permasalahan berkaitan dengan masalah ruang

yang sedemikian kompleks. RTH tersebut pada dasarnya merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari penataan ruang kota yang antara lain berfungsi sebagai

kawasan hijau pertamanan kota dan paru-paru kota.

Ruang terbuka hijau merupakan salah satu komponen penting lingkungan.

Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari penataan ruang

kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, kawasan hijau hutan

kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga kawasan hijau

dan kawasan hijau pekarangan. Ruang terbuka hijau sebagai unsur utama tata

ruang kota mempunyai fungsi yang sangat berpengaruh besar yang berguna bagi

kemaslahatan hidup warga. Pengurangan lahan untuk ruang terbuka hijau ternyata

terjadi secara sistematis yang melibatkan semua aktor pembangunan,yaitu

pemerintah,swasta, dan masyarakat yang tidak lagi mengindahkan kebijakan

pelestarian lingkungan perkotaan.

Salah satu masalah kependudukan yang di Jawa Timur adalah penggunaan

lahan untuk tempat tinggal secara ilegal, contohnya, seperti RTH di Kota Malang

Page 15: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

4

mulai kritis karena luasannya diperkirakan hanya sekitar dua persen dari luas

wilayah kota itu. Luasan RTH suatu wilayah idealnya 20 persen dari luas wilayah

untuk RTH publik dan 10 pesren RTH pribadi. Namun kenyataannya di Kota

Malang malah hanya menyisakan sekitar dua persen saja. Banyak sekali area RTH

di wilayah itu yang beralih fungsi, baik menjadi pertokoan (pusat perdagangan)

maupun permukimam, bahkan Mal. Menurunnya luasan RTH sebagai akibat dari

pesatnya perkembangan dan pembangunan. Selain itu, banyaknya lahan milik

warga yang dijual kepada pengembang dan berubah fungsi menjadi perumahan

atau ruko dan aset tanah milik Pemkot Malang yang dipergunakan untuk

pembangunan perkantoran dan rusunawa serta gedung lainnya. Area terbuka di

kawasan kampus yang juga banyak dibangun gedung-gedung menjulang.4

Sedangkan di Probolinggo, keberadaan Hutan Kota yang di kembangkan

menjadi Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL). Lokasi TWSL berada di

lahan eks Joboan Kelurahan Mangunharjo kecamatan Mayangan dengan luas

kurang lebih 1 ha . Terdapat kurang lebih dua puluh jenis tanaman tahunan di

TWSL antara lain: Sengon , mengkudu , Mahoni , Waru Rangkang, dan masih

banyak. Selain berbagai jenis tanaman, di Taman Wisata Study Lingkungan juga

terdapat taman satwa. Ini adalah Taman Wisata yang harus dikunjungi ketika

berada di Probolinggo, bisa dijadikan destinasi pendidikan di Indonesia.5

Permasalahan terbatasnya RTH ini juga terdapat di Madiun, dimana Kota

Madiun, saat ini tergolong minim Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat banyaknya

fasilitas umum yang digunakan kepentingan pribadi. Data Pemerintah Kota

4 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/03/12/o3xjez382-ruang-terbuka-hijau-di-

malang-makin-kritis, diakses 25 Maret 2017 5 http://www.east-java.com/tourism/probolinggo/city-tour/ina/twsl.html, diakses 25 Maret 2017

Page 16: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

5

(Pemkot) Madiun, mencatat, hingga saat ini RTH publik di Kota Madiun masih di

kisaran 13 persen dari total wilayah setempat. Padahal, idealnya harus ada 33

persen RTH di suatu wilayah. Kota Madiun saat ini masih jauh di bawahnya.

Untuk itu, pihak Pemkot Madiun saat ini mulai merencanakan penertiban

wilayahnya guna mendukung pencapaian target RTH sebesar 33 persen tersebut.6

Sedangkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Blitar akan

mempersiapkan lahan terbuka hijau di wilayah pusat ibu kota Kabupaten Blitar di

Kecamatan Kanigoro. Langkah itu dilakukan untuk memulai pembangunan ruang

terbuka hijau di Kecamatan Kanigoro dengan luas lahan 2,5 hektare. RTH itu

nantinya juga berfungsi sebagai sarana rekreasi, tempat pertemuan dan media

olahraga. Bahkan saat ini BLH Kabupaten Blitar telah merintis pembangunan

RTH dengan menanam tanaman peneduh dan juga tanaman pagar dilokasi yang

telah ditetapkan di Kecamatan Kanigoro dengan luas area mencapai 2,5 hektar.7

Jika dibandingkan dengan Surabaya sekarang punya Ruang Terbuka Hijau

(RTH) seluas 26 persen. Hal itu merupakan komitmen Pemkot Surabaya

merealisasikan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. UU tersebut

mensyaratkan RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah

kota. RTH terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat.

Proporsi RTH publik pada wilayah kota paling sedikit 20% dari luas wilayah kota.

Selain pembuatan taman, RTH juga bisa berupa pembuatan waduk.8

6 http://www.antarajatim.com/lihat/berita/161347/kota-madiun-minim-ruang-terbuka-hijau,

diakses 25 Maret 2017 7 http://www.bangsaonline.com/berita/11159/pemkab-blitar-siapkan-lahan-hijau-25-hektar-untuk-

dibangun-rth, diakses 25 Maret 2017 8 http://www.enciety.co/surabaya-berbagi-resep-sukses-ruang-terbuka-hijau/, diakses 25 Maret

2017

Page 17: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

6

Sedangkan permasalahan di Kota Kediri banyak penyediaan RTH yang

menjadi tempat berdagang para pedagang kaki lima selain itu banyak juga

masyarakat yang kurang perduli dengan keberadaan Ruang Terbuka Hijau.

Padahal ruang terbuka hijau sangatlah penting untuk kelangsungan hidup

manusia. Kota Kediri termasuk salah satu kota yang sedang giat untuk melakukan

pembangunan di segala bidang. Termasuk juga pembenahan tata kota, seperti

yang tercantum dalam perda Kota Kediri Nomor 1 tahun 2012. Pemerintah daerah

dalam peraturan daerah tersebut sendiri telah mencanangkan program tentang tata

ruang di wilayah strategis Kota Kediri. Walaupun demikian sampai saat ini

penyediaan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri belum tercapai secara optimal.

Seperti halnya mengenai refungsi eks Lokalisasi Semampir, dimana lahan

tempat hunian ini bakal dialihkan untuk ruang terbuka hijau, taman bermain dan

wisata kuliner. Sementara terkait sumber hukum yang melandasi refungsi

eks lokalisasi Semampir di antaranya, lokalisasi Semampir telah ditutup sejak

1998. Malahan penutupan eks lokalisasi ditetapkan melalui peraturan daerah

(perda). Dasar Perda Kota Kediri tersebut No 26/1998 tentang perubahan kedua

Perda Kota Kediri No 2/1957 tentang pemberantasan pelacuran di Kota Kediri.

Selain itu juga Surat Gubernur Jatim perihal pencegahan dan

pemberantasan prostitusi atau human traficking. Karena di

eks lokalisasi ditengarai masih ada transaksi seks dan human traficking.

Adanya tawar menawar kebijakan RTH di atas lahan seluas 3,6ha tersebut

ini terjadi ketika perwakilan warga RW 05 eks-Lokasisasi Semampir sempat

memberikan masukan dan meminta Pemerintah Kota Kediri untuk meninjau

Page 18: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

7

kembali kebijakan agar nantinya masyarakat tetap mendapatkan pendampingan

atas kebijakan itu. Warga sepakat bila protitusi diberantas namun warga

diharapkan mendapatkan pendampingan paska diminta pergi dari lokasi.

Berdasarkan data, sedikitnya 227 bangunan berdiri di atas lahan yang seharusnya

telah habis masa sewanya dan sejauh ini ada sekitar 70 persen yang berpindah

tangan. Pemerintah Kota telah melayangkan surat pemberitahuan kepada para

penghuni untuk segera memugar bangunannya dan mengamankan aset yang

berharga. Pihaknya resmi berikan surat pemberitahuan selama 3 kali kemudian

Pemerintah Kota mendirikan pos pemantau.

Uraian mengenai masalah RTH yang ada di Kota Kediri pada khususnya,

memerlukan penanganan secara struktural melalui berbagai kajian dan kebijakan

mengingat RTH merupakan pengendali ekosistem suatu lingkungan khususnya

bagi daerah yang sedang berkembang, karena RTH sebagai penyeimbang kualitas

lingkungan. Pokok persoalannya adalah apakah pemerintah Kota Kediri melalui

perangkat pemerintahannya telah merealisasikan penyediaan ruang terbuka hijau

sebesar 30% sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUPR, menilik dari

perkembangan kota-kota di Indonesia yang notabene terbentuk secara alami,

bukan melalui suatu perencanaan yang matang dan menyeluruh. Kalaupun ada

beberapa kota dan desa yang direncanakan, semacam city planning dalam

perkembangannya tumbuh dan berkembang secara tak terkendali.9

9 Tim Evaluasi Hukum. 2007. Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Pengelolaan Kawasan

Perkotaan dan Pedesaan. Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan

Hak Asasi Manusia RI. Hal.1

Page 19: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

8

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, menjadi dasar penulis

tertarik untuk meneliti tentang implementasi strategi kebijakan Pemerintah Daerah

dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan uraian latar belakang diatas maka pokok permasalahan

yang dibahas dan dicari jawaban dalam penelitian ini adalah bagaimana

implementasi strategi kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang

terbuka Hijau di Kota Kediri?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi strategi

kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota

Kediri.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Memberikan tambahan wawasan bagi penulis mengenai peran Pemerintah

Kota dalam menyediakan ruang terbuka Hijau.

2. Bagi Instansi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Pemerintah Kota

dalam menyediakan ruang terbuka Hijau, sekaligus sebagai bahan

pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam pemecahan masalah

yang sedang dihadapi dalam menyediakan ruang terbuka Hijau.

Page 20: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

9

3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Sebagai salah satu sumbangan pemikiran dan informasi dalam melengkapi

dan mengembangkan perbendaharaan ilmu sosial dan sebagai tambahan

wawasan bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Page 21: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan lebih mendalam mengenai teori-teori yang

menjelaskan tentang implementasi strategi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

menyediakan ruang terbuka Hijau.

2.1 Teori Implementasi Kebijakan

2.1.1 Konsep Implementasi Kebijakan

Menurut pendapat Webster,1 mengatakan bahwa implementasi kebijakan

merupakan suatu proses pelaksanaan keputusan kebijakan (biasanya dalam bentuk

Undang-Undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, perintah eksekutif,

atau dekrit presiden). Pada sisi lain, Van Mater dan Van Horn,2 mengatakan

bahwa “ policy implementation encompasses those action by public and private

individuals (and groups) that are directed at the achievement of goals and

objectives set forth in prior policy decisions” makna yang bisa ditangkap dari

pernyataan itu adalah bahwa implementasi kebijakan adalah tindakan-tindakan

yang dilaksanakan oleh individu-individu dan kelompok-kelompok pemerintah

dan swasta, yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran yang menjadi

prioritas dalam keputusan kebijakan.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa implementasi kebijakan meliputi

semua tindakan yang berlangsung antara pernyataan atau perumusan kebijakan

1 Putra, Fadillah, 2001, Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar Offset,

Yogyakarta. Hal. 21 2 Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation Proceess A

Conceptual Framework in Administration and Society, Volume, 6 No. 4, Sage, Baverly Hills

Page 22: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

11

dan dampak aktualnya. Sedangkan menurut pendapat Bardac,3 mengatakan bahwa

implementasi kebijakan merupakan suatu sistem pengendalian untuk menjaga

agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan kebijakan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa implementasi

kebijakan pada prinsipnya tidak hanya terbatas pada proses pelaksanaan suatu

kebijakan namun juga melingkupi tindakan-tindakan atau perilaku individu-

individu dan kelompok pemerintah dan swasta, serta badan-badan administratif

atau unit birokrasi yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dalam

mencapai tujuan, akan tetapi juga mencermati berbagai kekuatan politik, sosial,

ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap sasaran yang ingin dicapai. Dengan

demikian, implementasi kebijakan dimaksudkan untuk memahami apa yang

terjadi setelah suatu program dirumuskan, serta apa dampak yang timbul dari

program kebijakan itu. Disamping itu, implementasi kebijakan tidak hanya terkait

dengan persoalan administratif, melainkan juga mengkaji faktor-faktor

lingkungan yang berpengaruh terhadap proses implementasi kebijakan tersebut.

2.1.2 Pendekatan Implementasi Kebijakan

Berangkat dari beberapa konsep implementasi yang telah dijelaskan diatas,

maka kajian implementasi merupakan suatu proses mengubah gagasan atau

program menjadi tindakan dan bagaimana kemungkinan cara menjalankan

perubahan tersebut agar bisa mencapai sasaran. Untuk menganalisis bagaimana

proses implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang

terbuka Hijau di Kota Kediri bisa berlangsung secara efektif, penulis

3 Bardac, Eugene, 1977, The Implementation Game : Massacchussetts, The Mit Press

Page 23: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

12

menggunakan model implementasi top down dan bottom up Mazmanian dan

Sabatier, yang masing-masing model memiliki karakter kelebihan dan kelemahan.

a. Pendekatan top down

Menurut pendapat Sabatier, mengatakan bahwa kelebihan yang dimiliki

oleh model pendekatan top down ini adalah:4

1) Pemahaman akan dapat diperoleh, baik mengenai berapa besar

pengaruh dari cara kerjanya instrumen-instrumen legal seperti

undang-undang dan peraturan pemerintah yang legal lainnya. Pada

pendekatan ini memfokuskan perhatian kepada pendukung program

yang dianggap sebagai aktor kunci dalam implementasi kebijakan.

2) Dapat memberi bantuan dalam melakukan penilaian terhadap

efektivitas pelaksanaan kebijakan. Tujuan utama pendekatan ini

adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan-tujuan kebijakan yang

telah ditentukan secara legal.

3) Dapat mengungkapkan kelemahan-kelemahan program yang

dilaksanakan sehingga aktor yang terlibat dapat menciptakan strategi

baru pada saat implementasi kebijakan masih berlangsung.

Sementara itu beberapa kelemahan yang juga dimiliki oleh model top

down ini sebagaimana menurut pendapat Sabatier adalah sebagai

berikut:5

4 Sabatier, Paul and Daniel, Mazmanian, 1986, Top Down and Bottom Up Approach to

Implementation Research, in Journal of Public Policy 5 Ibid

Page 24: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

13

1) Metode yang menggiring para pengikutnya mengasumsikan para

decisionmaker adalah aktor utama, sedangkan lainnya dianggap

sebagai penghalang dalam implementasi kebijakan.

2) Penerapan pada lembaga pemerintah yang terlalu banyak akan

mengalami kesulitan, begitu juga terhadap aktor-aktor lain yang

terlibat dalam proses implementasi kebijakan.

3) Strategi yang digunakan oleh kelompok-kelompok bawah dan

kelompok sasaran kurang menjadi perhatian.

b. Pendekatan bottom up

Selain pendekatan model top down, dikembangkan pula pendekatan model

bottom up yang lebih lanjut menurut pendapat Sabatier mengatakan bahwa

analisis yang digunakan pada model bottom up dengan cara

mengidentifikasikan jaringan aktor-aktor yang terlibat dalam satu atau

lebih dari wilayah lokal dan mempertanyakan tujuan-tujuan dan hubungan

diantara mereka yang terlibat didalam perencanaan, pembiayaan dan

pelaksanaan program pemerintah disamping memfokuskan persoalan pada

interaksi yang terjadi diantara berbagai aktor dalam jaringan kebijakan.

Adapun kelebihan dari pendekatan model bottom up ini, sebagaimana

menurut pendapat Sabatier adalah sebagai berikut:6

1) Akan memperoleh pemahaman yang jelas tentang proses interaksi

antara aktor yang terlibat dalam tahap implementasi kebijakan.

6 Ibid

Page 25: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

14

2) Mempermudah dalam meralivisir pentingnya program pemerintah

dalam memecah masalah.

3) Dapat memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan dari

program-program pemerintah.

Sementara itu beberapa kelemahan yang juga dimiliki oleh model bottom

up ini, sebagaimana menurut pendapat Sabatier adalah sebagai berikut :

1) Fokus perhatiannya pada tujuan-tujuan para aktor, sehingga mudah

terjebak untuk mengabaikan pengaruh pusat yang mempengaruhi

struktur kelembagaan dimana aktor tersebut beroperasi.

2) Melihat sumber daya para aktor sebagai suatu keputusan kebijakan

tanpa adanya upaya penyelidikan tersebut beroperasi.

3) Keterlibatan para aktor sebagai suatu keputusan kebijakan tanpa disertai

penjelasan mengenai upaya-upaya sebelumnya yang dilakukan.

4) Tidak mampu menciptakan bangunan teori secara eksplisit didalam

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepentingan subyektif

para aktor.

Berdasarkan gambaran beberapa faktor kelebihan dan kelemahan dari

model pendekatan top down dan bottom up tersebut, maka lebih lanjut menurut

pendapat Sabatier memberikan pertimbangan bahwa pendekatan bottom up tidak

perlu digunakan untuk mempertimbangkan keterlibatan banyak aktor dalam

implementasi kebijakan begitu juga terhadap analisis untuk mengetahui efektifitas

program, disamping model pendekatan bottom up juga diperuntukkan bagi

pemerintah yang memiliki dana dan waktu yang cukup banyak. Sementara model

Page 26: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

15

pendekatan top down lebih tepat digunakan terhadap kasus dimana pemerintah

bertindak sebagai agen yang dominan dengan analisis kepentingan untuk

mengetahui efektiftas program, disamping dapat dipergunakan oleh pemerintah

yang memiliki dana dan waktu terbatas.

Berdasarkan beberapa konsep implementasi kebijakan di atas, maka

kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota

Kediri perlu dilaksanakan dengan baik oleh pelaksana kebijakan agar dapat

mencapai tujuan kebijakan tersebut. Aspek pelaksanaan mulai tahap perencanaan,

implementasi sampai pada tahap evaluasi program, sangat penting untuk

diperhatikan. Bila terjadi belum optimalnya hasil yang diharapkan setelah

kebijakan dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri di

implementasikan. Ini berarti kebijakan dalam menyediakan ruang terbuka Hijau

belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik.

Selanjutnya rangkaian proses implementasi kebijakan menurut Sabatier dan

Mazmanian akan terlihat dalam skema berikut:7

Skema 1

Tahap-tahap dalam implementasi kebijakan.

Sumber: Solichin Abd W, 1990, Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Rineka Cipta, Jakarta

7 Abdul Wahab, Solichin. 2001, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakan Negara, PT. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 15

Dampak

output

kebijakan

sebagai

dipersepsi

Dampak

nyata

output

kebijakan

Perbaikan

mendasar

dalam

peraturan

Kesediaan

kelompok

sasaran

mematuhi

output

kebijakan.

Out put

kebijakan

Badan

pelaksana

Page 27: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

16

Apabila skema di atas dikaitkan dengan kebijakan rencana pembangunan

tanggul, maka proses implementasi kebijakan di mulai dari output kebijakan

pemerintah berupa undang-undang tentang RTH, kemudian menuju kepada

ketersediaan lahan dan dukungan sosial untuk mematuhi ketentuan sesuai dengan

perundang-undangan tersebut. Setelah itu menghasilkan dampak nyata output

kebijakan berupa ketersediaan sarana prasarana bagi masyarakat. Hasil yang

sudah dicapai tersebut dibandingkan dengan hasil yang dipersepsikan, sehingga

dapat dilakukan penilaian terhadap keberhasilan tujuan kebijakan.

Sementara itu Menurut Grindle proses implementasi kebijaksanaan hanya

dapat dimulai apabila tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang semula bersifat

umum telah diperinci, program-program aksi telah dirancang dan sejumlah

dana/biaya telah dialokasikan untuk mewujudkan tugas-tugas dan sasaran

tersebut.8 Kebijakan publik dalam realisasinya perlu dianalisa secara cermat agar

diketahui sampai berapa jauh memberikan manfaat bagi publik.

Pengertian Analisis Publik menurut Willian Dunn adalah “Disiplin ilmu

sosial terapan yang menggunakan berbagai pengkajian multiple dalam konteks

argumentasi dan debat politik untuk menciptakan, secara kritis menilai dan

mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan”.9 Berhasil

tidaknya suatu kebijakan dapat diketahui melalui evaluasi kebijakan dengan yang

memiliki fungsi menurut William Dunn sebagai berikut:

8 Abd Wahab, Solichin, 1990, Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Rineka Cipta, Jakarta. Hal.

16 9 Dunn, N. William, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir Darwin

(Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal. 65

Page 28: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

17

1. Memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja

kebijakan yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat

dicapai melalui tindakan publik.

2. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang

mendasari pemikiran tujuan dan target.

3. Memberi sumbangan pada aplikasi dan metode analisis kebijakan lainnya,

temasuk perumusan masalah dan rekomendasi.

Keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan untuk mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan, merupakan ukuran dalam penilaian kebijakan

tersebut. Namun kebijakan publik apapun sebenarnya mengandung resiko untuk

gagal. Hogwood dan Gunn telah membagi pengertian kegagalan kebijakan (policy

failure) ini dalam 2 kategori, yaitu non implementation (tidak terimplementasikan)

dan unsuccesfull implementation (implementasi yang tak berhasil).10

Kegagalan kebijakan publik menurut Andrew Dunsire, dinamakan sebagai

implementation gap, yaitu suatu istilah yang dimaksudkannya untuk menjelaskan

suatu keadaan dimana dalam proses kebijakan selalu terbuka kemungkinan

terjadinya perbedaan antara apa yang diharapkan oleh pembuat kebijakan dengan

apa yang senyatanya dicapai. Besar kecilnya perbedaan tersebut tergantung pada

apa yang disebut oleh Walter Williams sebagai implementation capacity dari aktor

untuk melaksanakan keputusan kebijakan sedemikian rupa sehingga ada jaminan

bahwa tujuan yang telah ditetapkan (dalam dokumen formal) dapat dicapai.11

10

Abdul Wahab, Solichin, 2001, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakan Negara, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hal. 18 11

Ibid

Page 29: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

18

Keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan untuk mencapai tujuan sasaran

merupakan ukuran dalam penilaian kebijakan. Pengukuran dimaksud sebagaimana

pendapat Van Meter dan Van Horn adalah bahwa: Suatu kebijakan tentulah

menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana

kebijakan, kegiatan kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat

ketercapaian standar dari sasaran tersebut.12

Menurut Martin dan Kettner, bahwa ukuran pelaksanaan kebijakan

mengkombinasikan tiga perspektif pertanggungjawaban yaitu:13

(1) perspektif

efisiensi (efficiency perspective), (2) Perspektif kualitas (quality perspective), (3)

Perspektif efektifitas (effectiveness perspective). Dari ketiga perspektif tersebut

menunjukkan perbedaan konsep program pertanggungjawaban pelaksanaan

kebijakan, serta penekanan pada perbedaan feedbacknya. Selanjutnya rangkaian

perspektif menurut Martin dan Kettner seperti skema berikut.

Skema 3

Measuring Performance of Human Service

Effectiveness Perspektif

Sumber: Martin dan Kettner (1996)

12

Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation Proceess A

Conceptual Framework in Administration and Society, Volume, 6 No. 4, Sage, Baverly Hills 13

Martin, Lawrence L dan Kettner, M Peter, 1996, Measuring The Peformance of Human Service

Programs, International Educational and Professional Publisher Thousand Oaks, London New

Delhi, California

Human Service

Program Output

Quality Perpective

Quality

output

Outcomes Input

Efficiency perspectif

Page 30: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

19

Dari gambar tersebut Martin dan Kettner menjelaskan bahwa palaksanaan

kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:14

1. Output (hasil kerja kebijakan) untuk mengukur efisiensi kebijakan,

apakah hasil yang dicapai sesuai dengan biaya (cost) yang dikeluarkan.

2. Quality output (mengukur kualitas kebijakan) apakah kualitas yang

dilakukan dalam program ini memuaskan kelompok sasaran.

3. Outcomes (dampak kebijakan) yaitu dampak jangka panjang pelaksanaan

suatu kebijakan. Sedangkan efektifitas merupakan policy action yang

diambil atau ditempuh, mampu mencapai policy goal yang diinginkan

karena setiap kebijakan mempunyai tujuan.

Sebagai indikator dari ketiga palaksanaan kebijakan tersebut (output,

quality output dan outcomes) memiliki perbedaan antara satu sama lainnya. Lebih

lanjut Martin dan Kettner menyatakan bahwa pelaksanaan kebijakan terdiri atas

policy goal, policy outcomes dan policy performance (policy output + policy

goals). Apabila policy outcomes jauh dibawah policy goal, maka policy

performancenya rendah. Akan tetapi bila policy outcomes jauh lebih tinggi dari

policy goals, maka policy performance (pelaksanaan kebijakan) tinggi.

Secara lebih rinci dapat dikemukakan bahwa di dalam perpektif policy

outcomes itu sendiri terdiri atas : (1) economic benefit, (2) subject well being, (3)

equity, dan (4) integration social. Keempat perspektif indikator pengukuran

tersebut perlu diperhatikan di dalam kebijakan publik. Namun bukan berarti

14

Ibid

Page 31: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

20

keempat perspektif tersebut diukur atau digunakan secara bersamaan, akan tetapi

dipilih sesuai dengan tingkat kebutuhan dalam penelitian.15

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan

Dalam menganalisis implementasi strategi kebijakan Pemerintah Daerah

dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri, maka seperti diketahui,

keberhasilan program dapat dikaji dari dua perspektif yang berbeda, yaitu dari

sudut proses (implementasi) dan hasil (outcomes). Perspektif yang pertama

menekankan pada konsistensi antara pelaksanaan program dan kebijakan dengan

policy guidelines. Menurut perspektif ini, suatu program pemerintah dikatakan

berhasil kalau pelaksanaan program itu sesuai dengan policy guidelines yang telah

ditentukan. Dari tinjauan outcomes, suatu program dapat dinilai berhasil kalau

program itu menghasilkan dampak seperti yang diinginkan.16

Bila dihubungkan dengan penulisan skripsi ini, maka faktor-faktor

penyebab yang dapat di treatment melalui suatu kebijakan (actionable causes)

adalah merupakan variabel terpengaruh (dependent variable), dalam hal ini yang

di maksudkan adalah proses implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

menyediakan ruang terbuka Hijau, dimana terhadap faktor ini akan dilihat dalam

pelaksanaannya yang disesuaikan dengan perundang-undangan yang ditetapkan,

sehingga di dalam implementasinya akan terlihat tahapan proses yang

dilaksanakan menuju sasaran dan manfaaat program kebijakan yang dicapai.

15

Ibid 16

Dwiyanto, Agus, 1999, Evaluasi Program dan Kebijaksanaan Pemerintah, Pelatihan dan

Teknik Manajemen Kebijakan Publik, Angkatan II, UGM, Yogyakarta. Hal. 52

Page 32: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

21

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Pemerintah

Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau adalah faktor bebas

(independent variable) diperoleh dari model yang dikembangkan oleh Sabatier

dan Masmanian yang mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi

pencapaian tujuan-tujuan formal dari keseluruhan proses implementasi kebijakan

yaitu:17

(1) Karakteristik masalah seperti ketersediaan teknologi dan teori teknis,

keragaman perilaku kelompok sasaran, prosentase kelompok sasaran

dibanding jumlah penduduk, ruang perilaku yang diinginkan,

(2) Kemampuan kebijakan untuk menstrukturkan proses implementasi, seperti

kejelasan dan konsistensi tujuan, teori kausal yang memadai, sumber

keuangan yang mencukupi, integrasi organisasi pelaksana, diskresi

pelaksana, rekruitmen pejabat pelaksana, akses formal pihak luar,

(3) Faktor-faktor yang diluar peraturan seperti kondisi sosial ekonomi,

dukungan publik, sikap dan sumber daya, dukungan kewenangan,

komitmen dan kemampuan pejabat pelaksana.

Dari berbagai indikator yang termasuk di dalam variabel tersebut, maka

berdasarkan pertimbangan kondisi di lapangan, dirangkaikan ke dalam beberapa

variabel yang dinilai paling mendekati untuk menjelaskan permasalahan proses

implementasi kebijakan. Dalam konstelasi faktor yang dominan mempengaruhi

proses implementasi kebijakan tersebut adalah faktor isi kebijakan dalam konteks

kebijakan seperti tersedianya sumber daya, karakteristik pelaksana kebijakan,

17

Abdul Wahab, Solichin, 2001, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakan Negara, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hal. 20

Page 33: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

22

karakteristik administrasi dan organisasi, serta aspek waktu seperti service

delivery dan complience, disamping peristiwa atau kejadian tertentu pada saat

implementasi kebijakan mempengaruhi asumsi kontinuitas, baik karakteristik

kegiatan kebijakan, administrasi dan pelaksana dalam menjalankan tujuan dari

kebijakan sebagai mandat yang harus dipertanggungjawabkan. Dalam kaitan itu

terhadap kelima variabel tersebut dapat diasumsikan sebagai faktor yang sangat

potensial berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan implementasi kebijakan di

lapangan.

Setiap program pada hakekatnya membutuhkan pelaksana-pelaksana yang

memiliki hasrat kuat untuk mengembangkan aturan-aturan dan prosedur-prosedur

pelaksanaan pekerjaan yang baru serta mau bekerja keras untuk

memberlakukannya jika menghadapi penolakan dari kelompok-kelompok sasaran

dan pejabat-pejabat pemerintah yang enggan melaksanakan perubahan.18

Pada prinsipnya ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pembuat

undang-undang/peraturan untuk menjamin bahwa para pejabat pelaksana

memiliki kesepakatan yang disyaratkan demi tercapainya tujuan. Pertama;

tanggung jawab untuk implementasi dapat ditugaskan pada badan-badan yang

orientasi kebijaksanaannya sejalan dengan undang-undang dan bersedia

menempatkan program baru itu pada prioritas utama. Prosedur seperti ini

kebanyakan dilaksanakan jika suatu badan baru dibentuk secara khusus untuk

melaksanakan undang-undang, dengan maksud agar program itu menjadi prioritas

utamanya dan penciptaan prioritas pos-pos baru itu akan membuka pintu bagi

18

Ibid

Page 34: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

23

pendukung-pendukung undang-undang tersebut. Kedua; implementasi dapat pula

ditugaskan pada badan yang sudah ada yang memandang tugas baru itu sejalan

dengan orientasi yang selama ini dimilikinya dan kini sedang mencari program-

program baru.

Penerapan kebijakan akan dapat berhasil dengan baik apabila dilaksanakan

secara efektif, maka dari itu para pelaksana tidak saja terlebih dahulu harus

mengetahui kemampuan untuk menerapkannya, tetapi juga harus mempunyai

kombinasi yang kuat untuk menjalankan kebijakan tersebut dengan rasa penuh

tanggung jawab. Dalam kaitan itu hal-hal yang menyangkut dengan komitmen

akan semakin jelas bila melihat batasan yang dikemukan oleh Salusu yang

mengatakan bahwa komitmen itu antara lain berkaitan dengan penyusunan

struktur organisasi yang sesuai dengan sasaran yang dikehendaki, pendelegasian

wewenang, pengambilan keputusan dan perhatian kepada kultur organisasi.19

Sedangkan menurut Wernham mengatakan bahwa komitmen menyangkut

keyakinan dan antusiasme yang harus ditampakkan oleh para karyawan dengan

menggambarkan siapa melaksanakan apa, bagaimana dan kapan pekerjaan itu

diselesaikan.20

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen dari para pelaksana

suatu kebijakan sangat menentukan berhasil tidaknya dalam

mengimplementasikan kebijakan tersebut. Oleh karena itu para pelaksana

kebijakan dituntut secara profesional untuk memiliki komitmen terhadap program

kebijakan yang dia terima sebagai mandat dari visi dan misi organisasi yang

19

Salusu J, 1998, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi

Nonprofit, PT. Grasindo, Jakarta. Hal. 44 20

Ibid

Page 35: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

24

bersangkutan. Lebih jauh Thompson dan Stricland, mengatakan bahwa kunci

sukses implementasi kebijakan adalah dapat menyatukan organisasi secara total

untuk mendukung dan melihat apakah setiap tugas administratif dan aktifitas

dilakukan menurut cara yang memadukan secara tepat semua persyaratan,

sehingga pelaksanaan dari implementasi kebijakan itu dapat dinikmati.21

Ini

mengandung tuntutan akan adanya komitmen, maka hanya dengan komitmen dari

semua jajaran pimpinan dan para pelaksana, keinginan itu dapat direalisasikan.

2.2 Konseptualiasi

2.2.1 Ruang Terbuka Hijau

Secara umum ruang terbuka public (open space) diperkotaan terdiri

dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau.22

Ruang terbuka

merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai arti sebagai

suatu lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam lingkup urban.

Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan dalam Instruksi

Mendagri no. 4 tahun 1988, yang menyatakan "Ruang terbuka hijau yang

populasinya didominasi oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya

tanaman, dalam pemanfataan danfungsinya adalah sebagai areal

berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan perkotaan.23

Menurut SNI Badan Standardisasi Nasional tentang Tata Cara

Perencanaan Lingkungan Perumahan di perkotaan Ruang terbuka adalah

wadah yang dapat menampung kegiatan tertentu dari warga lingkungan baik

21

Thompson, Artur A Jr and Stricland III. AJ, 1992, Strategic Management Concept and Causes,

Boston : Irwin. Hal. 54 22

Direktorat Jendral Departemen PU Tahun 2006, Ruang Terbuka Hijau, Hal. 2 23

SNI 2004. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan, , Hal. 35

Page 36: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

25

secara individu atau kelompok. Menurut SNI Tata Cara Perencanaan

Lingkungan Perumahan Di Perkotaan, 2004 Ruang terbuka merupakan

komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai arti sebagai suatu

lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam lingkup urban.24

Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan dalam

Instruksi Mendagri no. 4 tahun 1988, yang menyatakan "Ruang terbuka hijau

(RTH) adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik

dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur

dimana didalam penggunaannya lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa

bangunan.25

Sedangkan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah total area

atau kawasan yang tertutupi hijau tanaman dalam satu satuan luas tertentu

baik yang tumbuh secara alami maupun yang dibudidayakan.26

Ruang Terbuka dapat berupa ruang terbuka yang diperkeras (paved)

maupun ruang terbuka biru (RTB) yang berupa permukaan sungai, danau

maupun areal-areal yang diperuntukkan sebagai kawasan genangan (retention

basin). Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik

secara langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung

dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka berfungsi sebagai ventilasi

kota, dapat berupa jalan, trotoar, ruang terbuka hijau, dan sebagainya. Ruang

terbuka juga dapat diartikan sebagai ruang interaksi seperti kebun binatang,

taman rekreasi. Dilihat dari sifatnya, ruang terbuka dapat dibedakan menjadi:

24

Ibid, Hal. 34 25

Instruksi Mendagri Nomor 4 Tahun 1988, Hal. 3 26

Ibid, Hal. 10

Page 37: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

26

a. Ruang terbuka privat, memiliki batas waktu tertentu untuk mengaksesnya

dan kepemilikannya bersifat pribadi seperti, halaman rumah tinggal

b. Ruang terbuka semi privat, kepemilikannya pribadi tetapi dapat diakses

langsung oleh masyarakat

c. Ruang terbuka umum, kepemilikannya oleh pemerintah dan bias diakses

langsung oleh masyarakat tanpa batas seperi, alun-alun, trotoar.27

Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai infrastruktur hijau perkotaan

adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan

yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna

mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh

RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan

keindahan wilayah perkotaan tersebut. Sedangkan secara fisik RTH dapat

dibedakan menjadi RTH alami yang berupa habitat liar alami, kawasan

lindung dan taman-taman nasional, maupun RTH non-alami atau binaan yang

seperti taman, lapangan olah raga dan kebun bunga.28

Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri nomor 1 tahun 2007

pada bab 1 pasal 1 ayat 2 yang menyatakan bahwa Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Perkotaan yang selanjutnya disingkat RTHKP adalah bagian dari

ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman

guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika.

Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman

27

Bappeda Kota Kediri, Rencana Aksi Ruang Terbuka Hijau, Tahun 2009, Hal. 2 28

Direktorat Jendral Departemen PU, Tahun 2006. Hal. 2-3

Page 38: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

27

perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan

sosial dan kegiatan ekonomi.29

Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat berfungsi secara ekologis,

social/budaya, arsitektural, dan ekonomi.

1. Ekologis

RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi

polusi udara, dan menurunkan temperature kota. Bentuk-bentuk RTH

perkotaan secara ekologis antara lain :

a. Sabuk hijau kota

b. Hutan kota

c. Taman botani

d. Sempadan sungai

2. Sosial/budaya

RTH sebagai ruang interaksi social, sarana rekreasi, dan sebagai tetenger

kota yang berbudaya. Bentuk RTH perkotaan secara sosial/budaya:

a. Taman-taman kota

b. Lapangan olah raga

c. Kebun raya

d. PU

3. Arsitektural

29

Peraturan Mendagri No 1 Tahun 2007. Hal. 9

Page 39: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

28

RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melalui

keberadaan taman-taman kota, kebun-kebun bunga dan jalur-jalur hijau di

jalan-jalan kota.

4. Ekonomi

RTH dapat berfungsi secara langsung seperti penghusahaan lahan-lahan

kosong menjadi lahan pertanian/perkebunan dan pengembangan sarana

wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan.

2.2.2 Peran RTH dalam penataan Ruang Perkotaan

Secara umum penataan ruang ditujukan untuk menghasilkan suatu

perencanaan tata ruang yang kita inginkan dimasa yang akan datang. Rencana

tersebut lalu diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan ruang yang sesuai dengan

rencana yang ditetapkan. Pada dasarnya perencanaan tata ruang perkotaan

seyogyanya dimulai dengan mengidentifikasi kawasan-kawasan yang secara

alami harus diselamatkan (kawasan lindung) untuk menjamin kelestarian

fungsi lingkungan, dan kawasan-kawasan yang secara alami rentan terhadap

bencana (prone to natural hazards) seperti gempa, longsor, banjir maupun

bencana alam lainnya. Dengan demikian perencanaan tata ruang di perkotaan

seyogyanya harus dapat mengakomodasi kepentingan-kepentingan social

untuk mewadai aktifitas masyarakat, serta kepentingan-kepentingan

lingkungan untuk menjamin keberlanjutan.

Agar keberadaan RTH di perkotaan dapat berfungsi secara efektif

baik secara ekologis maupun secara planologis, perkembangan RTH tersebut

sebaiknya dilakukan secara hierarki dan terpadu dengan system struktur ruang

Page 40: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

29

yang ada di perkotaan. Dengan demikian keberadaan RTH bukan sekedar

menjadi elemen pelengkap dalam perencanaan suatu kota semata, melainkan

lebih merupakan sebagai pembentuk struktur ruang kota, sehingga kita dapat

mengidentifikasi hierarki struktur ruang kota melalui keberadaan komponen

pembentuk RTH yang ada.30

Menurut Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008 Tujuan dari

penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah :

a. Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air

b. Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara

lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk

kepentingan masyarakat.

c. Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana

pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, indah, dan bersih.

Ada dua fungsi Ruang Terbuka Hijau pada kawasan perkotaan yaitu

antara lain :

1. Fungsi utama (intrinsik) yaitu sebagai :

- Memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi

udara (paru-paru kota).

- Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami

dapat berlangsung lancer

- Sebagai peneduh

30

Direktorat Jendral Departemen PU Tahun 2006, Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama

Tata Ruang Kota. Hal. 6

Page 41: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

30

- Produsen oksigen

- Penyerap air hujan

- Penyedia habitat satwa

- Penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta

- Penahan angin.

2. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu:

a. Fungsi sosial dan budaya:

- Menggambarkan ekspresi budaya lokal

- Merupakan media komunikasi warga kota

- Tempat rekreasi

- Wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam

mempelajari alam.

b. Fungsi ekonomi:

- Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun,

sayur mayur;

- Bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan

lain-lain.

c. Fungsi estetika:

- Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari

skala mikro: halaman rumah, lingkungan permukimam, maupun makro:

lansekap kota secara keseluruhan;

- Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota;

- Pembentuk faktor keindahan arsitektural;

Page 42: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

31

- Menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan

tidak terbangun.

Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini dapat

dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan

kota seperti perlindungan tata air, keseimbangan ekologi dan konservasi

hayati.31

2.2.3 Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan

Ada dua manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada kawasan

perkotaan yaitu:

1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu

membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan

mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, buah).

2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu

pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan

persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora

dan fauna yang ada (konservasi hayati atau keanekaragaman hayati).32

Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami berupa

habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional serta RTH non

alami atau binaan seperti taman, lapangan olahraga, pemakaman atau jalur-

jaur hijau jalan. Dilihat dari fungsi RTH dapat berfungsi ekologis, sosial

budaya, estetika, dan ekonomi. Secara struktur ruang, RTH dapat mengikuti

31

Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2008. Hal. 5-6 32

Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2008. Hal. 6

Page 43: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

32

pola ekologis (mengelompok, memanjang, tersebar), maupun pola planologis

yang mengikuti hirarki dan struktur ruang perkotaan.33

Jenis-jenis Ruang Terbuka Hijau menurut Edi Purwanto Ruang

terbuka hijau berdasarkan tipenya dibedakan menjadi:

1. Ruang Terbuka Hijau Lindung (RTHL)

Ruang terbuka hijau lindung adalah ruang atau kawasan yang lebih luas,

baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana

penggunaannya lebih bersifat terbuka/ umum, di dominasi oleh tanaman

yang tumbuh secara alami atau tanaman budi daya.Kawasan hijau lindung

terdiridari cagar alam di daratan dankepulauan, hutan lindung, hutanwisata,

daerah pertanian, persawahan,hutan bakau, dan sebagainya.

2. Ruang Terbuka Hijau Binaan (RTHB)

Ruang terbuka hijau binaan adalah ruang atau kawasan yang lebih luas,

baik dalam bentuk arealmemanjang/jalur atau mengelompok, dimana

penggunaannya lebih bersifat terbuka/umum, dengan permukaan tanah di

dominasi oleh perkerasan buatan dan sebagian kecil tanaman.Kawasan/

ruang hijau terbuka binaan sebagai upaya menciptakan keseimbangan

antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai

paru-paru kota, peresapan air,pencegahan polusi udara dan perlindungan

terhadap flora seperti koridor jalan, koridor sungai, taman, fasilitas olah

raga, play ground.

33

Peraturan Menteri Tahun 2008. Hal. 17

Page 44: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

33

3. Koridor Hijau Jalan

Koridor hijau jalan yang berada di kanan kiri jalan dengan pepohonan di

dalamnya akan memberikan kesan asri bagi jalan tersebut dan memberikan

kesan teduh.Koridor hijau jalan dengan pepohonanakan memberikan

kesejukan bagi pengguna jalan, dengan penggunaan pepohonan pada

koridor jalandiharapkan dapat mengurangi polusi udara, memberi kesan

asri, serta dapatmenyerap air hujan (resapan air).

4. Koridor Hijau Sungai

Koridor Hijau sungai yang berada di sepanjang bantaran sungai yang

berupa tanaman akan memberikan fungsi yang beraneka ragam, antara lain

pencegah erosidaerah sekitar, penyerapan ait hujan lebih banyak. Dengan

penanaman pohon-pohon yang mempunyai banyak akar diharapkan akar-

akar tersebut akan mengikat tanah-tanah di sekitar sungai tersebut, tanaman

yang dapat mecegah erosi dengan akarnya seperti bambu, tanaman yang

rapat, penanaman poho secara rapat. Koridor sungai juga berfungsi

menjaga kelestarian sumber air, sebagai batas antara sungai dengan daerah

sekelilingnya. Koridor sungai dapat memberikan keindahan visual dengan

penataan yang sesuai dan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan yang ada serta

penambahan tumbuh-tumbuhan berwarna-warni.

5. Taman

Taman adalah wajah dan karakter lahan atau tapak dari bagian muka bumi

dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya, baik yang

bersifat alami maupun buatan manusia yang merupakan bagian atau total

Page 45: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

34

lingkungan hidup manusia beserta mahluk hidup lainnya, sejauh mata

memandang sejauh segenap indra kita dapat menangkap dan sejauh

imajinasi kita dapatmembayangkan.34

Jenis-jenis ruang terbuka menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan

Perkotaan bab III pasal 6: 25 bersifat alami maupun buatan manusia yang

merupakanbagian atau total lingkungan hidup manusia beserta mahluk hidup

lainnya, sejauh mata memandang sejauh segenap indra kita dapat menangkap

dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan.

Jenis-jenis ruang terbuka menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan

Perkotaan bab III pasal 6 :

- Taman kota

- Taman wisata alam

- Taman rekreasi

- Taman lingkungan perumahan dan permukiman

- Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial

- Taman hutan raya

- Hutan kota.

- Hutan lindung

- Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah

- Cagar alam

- Kebun raya

- Kebun binatang

- Pemakaman umum

- Lapangan olah raga

- Lapangan upacara

- Parkir terbuka

- Lahan pertanian perkotaan

- Jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET)

34

Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, Tahun 2007, Ruang Terbuka hijau di

Perumahan Graha Estetika Semarang. Hal.49

Page 46: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

35

- Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa

- Jalur pengguna

- Jalan, median jalan, rel kereta, pipa gas dan pedestrian

- Kawasan dan jalur hijau

- Daerah penyangga (buffer zone)

- Lapangan udara

- Taman atap (roof garden).35

2.2.4 Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan

1. Penyediaan RTH Berdasarkan Luas Wilayah di perkotaan adalah sebagai

berikut:

a. Ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH privat

b. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang

terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang

terbuka hijau privat

c. Apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang bersangkutan

telah memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan yang

berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap dipertahankan.

Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin

keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan

keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat

meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta

sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. Target luas sebesar 30%

dari luas wilayah kota dapat dicapai secara bertahap melalui pengalokasian

35

Peraturan Menteri No. 1 Tahun 2007, Penataan RTH Kawasan Perkotaan. Hal. 5

Page 47: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

36

lahan perkotaan secara tipikal sebagaimana ditunjukkan pada bagan dibawah

ini.36

Menurut Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008 Ruang Terbuka

Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan adalah sebagai berikut:

1. Ruang Kota terdiri dari ruang terbangun dan ruang terbuka. Ruang

terbangun terdiri dari hunian adalah 40% dengan KDB adalah 80% dan

non hunian adalah 20% dengan KDB 90%. Ruang Terbuka HIjau (RTH)

untuk hunian adalah 8% dan RTH non hunian 2% sehingga RTH privat

adalah 10%. Untuk ruang terbuka terdiri dari taman adalah 12,5% dengan

KDB 0%, jalan adalah 20% dan lainnya 7,5% dengan KDB adalah 80%.

Ruang terbuka hijau untuk taman 12,5%, untuk jalan adalah 6% dan ruang

terbuka hijau untuk lainnya 1,5% sehingga Ruang terbuka hijau public

adalah 20%.Maka standard Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan

perkotaan adalah 30% .

2. Penyediaan RTH Berdasarkan Kebutuhan Fungsi Tertentu

Fungsi RTH pada kategori ini adalah untuk perlindungan atau pengamanan,

sarana dan prasarana misalnya melindungi kelestarian sumber daya alam,

pengaman pejalan kaki atau membatasi perkembangan penggunaan lahan

agar fungsi utamanya tidak teganggu.RTH kategori ini meliputi: jalur hijau

sempadan rel kereta api, jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH

36

Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2008. Hal. 9

Page 48: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

37

kawasan perlindungan setempat berupa RTH sempadan sungai, RTH

sempadan pantai, dan RTH pengamanan sumber air baku/mata air.37

3. Penyediaan RTH Berdasarkan jumlah penduduk

Untuk menentukan luas RTH berdasarkan jumlah penduduk, dilakukan

dengan mengalikan antara jumlah penduduk yang dilayani dengan standar

luas RTH per kapita sesuai peraturan yang berlaku

4. RTH Taman Kota

RTH Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani

penduduksatu kota atau bagian wilayah kota. Taman ini melayani minimal

480.000penduduk dengan standar minimal 0,3 m2. per penduduk kota,

dengan luastaman minimal 144.000 m2. Taman ini dapat berbentuk sebagai

RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olah

raga, dan kompleks olah raga dengan minimal RTH 80% - 90%. Semua

fasilitastersebut terbuka untuk umum.

Jenis vegetasi yang dipilih berupa pohon tahunan, perdu, dan semak

ditanam secara berkelompok atau menyebar berfungsi sebagai pohon pencipta

iklim mikro atau sebagai pembatas antar kegiatan.38

37

Ibid. Hal. 10 38

Ibid, Hal. 14

Page 49: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

38

2.3 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

N

o

Penulis Judul

Penulisan

Temuan Sumber Perbedaan

Penelitian

1 Taufiq

Ardiansyah

Implementasi

Kebijakan

Dalam

Penyediaan

Ruang

Terbuka

Hijau Publik

Melalui

Peraturan

Daerah

Nomor 7

Tahun 2010

tentang

Penataan

Ruang

Terbuka

Hijau di Kota

Semarang

Bahwa implementasi

kebijakan dalam

Peraturan Nomor 7 Tahun

2010 tentang Penataan

Ruang Terbuka Hijau di

Kota Semarang sudah

dilaksanakan kebijakan

yaitu adanya sosialisasi

unuk menciptakan sinergi

dari pihak instansi antara

pemerintah dengan

masyarakat,komunitas

Hijau,dan pihak

pengembang secara

maksimal. Pemerintah

juga telah mengupayakan

peningkatan Ruang

Terbuka Hijau Publik

dengan membangun

taman baru diwilayah

Kota Semarang antara

lain Taman Tirto Agung,

Taman Madukoro, Taman

Sampangan, Taman

Tlogosari dan didukung

pula pemeliharaan taman

berupa

penyiraman,pemupukan

tanaman. Selain itu telah

terjadi pelibatan

masyarakat berupa

partisipasi masyarakat

dilakukan oleh

masyarakat berkompeten

seperti Komunitas Hijau

yang peduli terhadap

lingkungan maupun

masyarakat umum yang

menjaga lingkungan

dengan cara bekerja bakti

dilingkungannya

Jurnal

Review

Politik

Penelitian

Taufiq

Ardiansyah

menekankan

pada

Peraturan

Daerah

Nomor 7

Tahun 2010

tentang

Penataan

Ruang

Terbuka

Hijau di

Kota

Semarang.

Sedangkan

penelitian ini

adalah fokus

pada

implementas

i strategi

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dalam

menyediaka

n ruang

terbuka

Hijau di

Kota Kediri

2 Ferlina

Nurdiansya

h , Azis Nur

Strategi

peningkatan

dan

Bahwa alternatif strategi

yang menjadi prioritas

dalam peningkatan RTH

Jurnal

Review

Politik

Penelitian

tersebut

menekankan

Page 50: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

39

Bambang ,

dan Hartuti

Purnaweni

penyediaan

RTH privat

rumah tinggal

di kawasan

perkotaan

(Studi kasus

di Kelurahan

Panjunan,

Kudus)

rumah tinggal di

Kabupaten Kudus adalah

dari aspek ekologi dengan

alternatif sosialisasi

bentuk dan fungsi

ekologis RTH privat

rumah tinggal

masyarakat. Hal ini

menunjukkan bahwa

peningkatan RTH privat

berkaitan erat dengan

keberlanjutan lingkungan

di kawasan perkotaan.

pada

peningkatan

dan

penyediaan

RTH privat

rumah

tinggal di

kawasan

perkotaan.

Sedangkan

penelitian ini

adalah fokus

pada

implementas

i strategi

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dalam

menyediaka

n ruang

terbuka

Hijau

3 Chairin

Indah

Triani

Upaya

Pemerintah

Kota Dalam

Penyediaan

Ruang

Terbuka

Hijau (Studi

Pada

Pembangunan

Taman Sejati

Di

Kecamatan

Sungai

Kunjang Kota

Samarinda)

Bahwa upaya pemerintah

kota dalam penyediaan

ruang terbuka hijau (studi

pada pembangunan taman

sejati di kecamatan sungai

kunjang Kota Samarinda)

dikatakan kurang baik.

Hal ini dapat dilihat dari

pelaksanaan yang tidak

sesuai dengan rencana,

koordinasi yang kurang

antar dinas terkait dan

pemeliharaan tidak sesuai

dengan rencana. Faktor

pendukung adalah adanya

Perda RTRW No. 2

Tahun 2014-2043 yang

mempermudah SKPD

terkait untuk menjalankan

program mereka, serta

bantuan dari pihak ketiga

(CV/PT). Faktor

penghambat adalah

menentukan lokasi yang

tepat dan kurangnya

koordinasi antar SKPD

terkait

Jurnal

Review

Politik

Penelitian

tersebut

menekankan

pada upaya

pemerintah

kota dalam

penyediaan

ruang

terbuka

hijau.

Sedangkan

penelitian ini

adalah fokus

pada

implementas

i strategi

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dalam

menyediaka

n ruang

terbuka

Hijau di

Kota Kediri

Page 51: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

40

4 Nurul

Hidayati

Kebijakan

pemkot

Surabaya

dalam

memanfaatka

n ruang

terbuka hijau

kebun bibit

Bratang

Kebijakan pemerintah

kota dalam

memanfaatkan ruang

terbuka hijau di kota

Surabaya sudah diatur

dalam Peraturan Daerah

No 7 Tahun 2002 tentang

Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau yang

proporsinya haruslah

mencapai 30% dari luas

kota. Ruang Terbuka

Hijau tidak hanya berupa

hutan kota, melainkan

kawasan hijau yang

berfungsi sebagai

pertamanan, rekreasi,

pemakaman, pertanian,

jalur hijau, dan

pekarangan. Di dalam

ruang terbuka hijau

diwajibkan ada kegiatan

penghijauan. Salah satu

caranya adalah dengan

budidaya tanaman

sehingga terjadi

perlindungan terhadap

kondisi lahan. Akan

tetapi, di Kota Surabaya

proporsi ruang terbuka

hijau masih ±23% dari

luas kota, belum

mencapai target yang

sudah ditetapkan pada

peraturan daerah. Hal

tersebut disebabkan

sistem pemerintahan yang

kurang baik dan

transparan.

Jurnal

Review

Politik

Penelitian

tersebut

menekankan

pada

Kebijakan

pemerintah

kota dalam

memanfaatk

an ruang

terbuka

hijau.

Sedangkan

penelitian ini

adalah fokus

pada

implementas

i strategi

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dalam

menyediaka

n ruang

terbuka

Hijau di

Kota Kediri

5 Mini Farida Perubahan

Pemanfaatan

Ruang

Terbuka

Hijau di Kota

Makassar

(Studi Kasus

Lapangan

Karebosi)

Penelitian ini bertujuan

mengetahui perubahan

pemanfaatan ruang

terbuka hijau (RTH) di

kota Makassar khususnya

di lapangan Karebosi.

Jurnal

Manaje

men

Perkotaa

n

Penelitian

Mini Farida

menekankan

pada

perubahan

pemanfaatan

ruang

terbuka hijau

(RTH).

Sedangkan

penelitian ini

Page 52: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

41

adalah fokus

pada

implementas

i strategi

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dalam

menyediaka

n ruang

terbuka

Hijau di

Kota Kediri

6 Nurul

Hidayati

Kebijakan

Pemerintah

Kota

Surabaya

Dalam

Memanfaatka

n Ruang

Terbuka

Hijau Kebun

Bibit Bratang.

Penelitian ini berusaha

mengkaji kebijakan

pemkot Surabaya dalam

memanfaatkan ruang

terbuka hijau kebun bibit

Bratang

Jurnal

Politik

Penelitian

Nurul

Hidayati

menekankan

pada

kebijakan

pemkot

Surabaya

dalam

memanfaatk

an ruang

terbuka

hijau.

Sdangkan

penelitian ini

fokus pada

strategi

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dalam

menyediaka

n ruang

terbuka

Hijau di

Kota Kediri.

Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, penelitian ini berbeda dengan

penelitian sebelumnya. Penelitian ini ditempatkan pada pembahasan mengenai

implementasi strategi kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang

terbuka Hijau di Kota Kediri. Penulisan ini akan membahas lebih fokus pada

Page 53: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

42

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Pemerintah Daerah dalam menyediakan

ruang terbuka Hijau di Kota Kediri.

2.4 Kerangka pemikiran

Kerangka konsep pemikiran yang dapat diambil dalam penulisan ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

*) diolah oleh penulis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

bahwa pemerintah Kota Kediri yang terdiri dari berbagai macam dinas, dalam hal

ini khususnya Dinas Tata Kota Dan Pariwisata Kota Kediri dalam menangani

Ruang Terbuka Hijau, maka dengan ini Dinas Tata Kota Dan Pariwisata Kota

Kediri melaksanakan peraturan daerah kota Malang Nomor 1 Tahun 2012 tentang

Rencana tata ruang di wilayah Kota Kediri. Hal ini dimaksudkan agar

mengarahkan pembangunan kota Kediri dengan memanfaatkan ruang wilayah

UUD 1945 pasal 33 ayat 3

Permendagri No. 1 tahun 2007

Perda Kota No. 1Kediri tahun 2012

Implementasi Kebijakan pemerintah Kota

Kediri dalam Penyediaan Ruang Terbuka

Hijau di Kota Kediri

Analisa di dasarkan atas teori implementasi

Kebijakan serta konsep tentang perda no.1

tahun 2012 tentang ruang terbuka hijau dan

menggunakan metode deskriptif kualitatif

Penarikan Kesimpulan

Page 54: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

43

secara selaras, seimbang dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan juga mewujudkan kerterpaduan pembangunan

antar sektor,daerah maupun masyarakat. Pemerintah pusat bekerja sama dengan

pemerintah daerah telah lama mengeluarkan beberapa kebijakan yang dituangkan

dalam peraturan peraturan daerah khusus di Kota kediri diatur dalam perda Kota

Kediri Nomor 1 tahun 2012. Pemerintah daerah dalam peraturan daerah tersebut

sendiri telah mencanangkan beberapa program tentang tata ruang di wilayah

strategis Kota Kediri

Page 55: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan data-data yang

lengkap untuk memberi jawaban semua masalah-masalah yang diteliti, oleh

karena itu digunakan metode sebagai berikut:

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan guna mendapatkan sesuatu yang

dilakukan secara sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah yang ada.

Penelitian pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan dengan cara-cara tertentu

untuk memahami suatu obyek (fenomena) yang ada. Uraian yang jelas dan

sistematis atas data yang dikumpulkan diharapkan memberi hasil yang

maksimal sehingga dapat dikategorikan sebagai tulisan yang mempunyai nilai

ilmiah.

Memperhatikan tujuan penelitian yang sedang diteliti, peneliti

menggunakan jenis penelitian kualitatif yang mendeskripsikan peristiwa atau

kejadian yang ada pada masa sekarang. Beberapa definisi mengenai penelitian

kualitatif, dinyatakan oleh Bogdan dan Taylor (1975) seperti dikutip Moleong,

yang mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif

ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Individu

yang sedang diamati haruslah dipandang sebagai bagian yang dari suatu

keutuhan, tidak boleh hanya mengisolasikan1.

1 Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal. 4

Page 56: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

45

3.2 Fokus penelitian

Dalam pelaksanaan suatu penulisan, penetapan fokus sangatlah penting.

Dengan adanya fokus penulisan akan mempermudah penulis untuk semakin

terpusat pada satu pokok permasalahan yang diteliti. Fokus penulisan adalah garis

besar dari penulisan, sehingga obeservasi dan analisa akan menjadi terarah. Fokus

penulisan ini

1. Mengenai Implementasi kebijakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Kediri

2. Faktor pendukung dan pengahambat penanganan ruang Terbuka HIjau di Kota

Kediri

3.3 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk

memperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta

dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian. Sehingga dalam

penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini

diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyan.2 Dengan

melakukan observasi kita bisa mengamati secara langsung suatu benda,

2 Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal. 69

Page 57: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

46

keadaan, kondisi, situasi, kegiatan, proses atau penampilan tingkah laku

seseorang.

Dalam pengamatan ini peneliti menggunakan bentuk observasi non

partisipan dimana peneliti hanya mengamati kebijakan Pemerintah Daerah

dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri tanpa ikut aktif

dalam kegiatan subjek, karena peneliti hanya sebagai pengamat. Melalui

metode observasi, peneliti ingin mengetahui gambaran yang lebih jelas

mengenai kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang terbuka

Hijau di Kota Kediri.

b. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul

data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden di catat atau di

rekam dengan alat perekam.3 Penulis melakukan wawancara untuk

memperoleh informasi yang tidak bisa diperoleh hanya dengan melihat

objek yang diteliti. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh

data kualitatif, serta untuk mengetahui beberapa permasalahan yang penulis

hadapi melalui pertanyaan-pertanyaan.

Pada penelitian ini, metode wawancara yang digunakan adalah

wawancara konversional informal, yaitu: proses wawancara didasarkan

sepenuhnya pada berkembangnya pertanyaanpertanyaan secara spontan

dalam interaksi alamiah.

3 Ibid Hal. 68

Page 58: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

47

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat

berupa berbagai macam, tidak hanya dokumentasi resmi.4 Dengan

dokumentasi penulis bisa menganalis data yang diperoleh dari

penelitiannya, misalnya dalam bentuk tabel, daftar, dan sebagainya.

3.4 Subyek Penelitian

Subjek penelitian berkaitan dengan sumber informasi berupa orang

yang bisa memberikan informasi secara lengkap terkait dengan penelitian.

Oleh karena itu, penelitian dilakukan di Pemerintah Daerah Kota Kediri,

maka subjek peneliti yang diambil adalah:

1. Kepala Bidang Humas dan Protokoler Kota Kediri.

2. Kepala Bidang Dinas Sosial Kota Kediri.

3. Kepala Bidang Dinas LHKP Kota Kediri.

3.5 Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Dinas Lingkungan Hidup kebersihan dan

pertamanan Kota Kediri yang beralamat di Jl. Mayor Bismo no 4. Kota Kediri.

3.6 Sumber Data

a. Data Primer, merupakan Data, fakta dan / atau informasi yang diperoleh

langsung oleh peneliti dari lapangan (lokasi penelitian) termasuk juga dari

narasumber. Data primer dalam penelitian ini adalah segala unsur, baik itu

berupa data dan fakta di lapangan maupun informasi dari narasumber yang

4 Ibid Hal. 70

Page 59: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

48

berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang

terbuka Hijau di Kota Kediri.

b. Data Sekunder, data dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Tata Kota

Dan Pariwisata Kota Kediri yang berkaitan dengan pokok pembahasan

dalam penelitian, yang sifatnya melengkapi dan memperkuat hasil

penelitian, yaitu: berupa literatur ilmiah, laporan dan segala bentuk

dokumen yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah dalam

menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri.

3.7 Analisa Data

Teknik analisis data yang dilakukan peneliti menggunakan analisis

kualitatif, teknik analisa yang digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk

menafsirkan dan menginterpretasikan data yang didapat dari observasi,

dokumentasi, dan wawancara dengan responden dengan tujuan

mendeskripsikan bagaimana kebijakan Pemerintah Daerah dalam

menyediakan ruang terbuka Hijau. Adapun tahapan dalam menganalisa data:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama penelitian

berlangsung.5

5 Ibid Hal: 72

Page 60: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

49

b. Display Data

Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan

kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema, jaringan

kerja berkaitan dengan kegiatan kedalam tabel. Dengan demikian maksud

peneliti melakukan display data beertujuan untuk menyajikan data yang

berkaitan kedalam tabel sesuai dengan data yang diperoleh.6

c. Pengambilan Keputusan.

Akhir dari seluruh kegiatan analisis data kualitatif terletak pada

pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti

berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti.7

3.8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dibutuhkan teknik pemeriksaan

keabsahan data sebagai usaha untuk meningkatkan derajat kepercayaan data.

Apabila upaya melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat

sesuai dengan teknik yang digunakan, maka hasil upaya penelitiannya benar-benar

dapat tercapai dengan baik. Setelah diperoleh data yang sudah disusun secara

sistematis dalam rangkuman yang jelas, maka langkah selanjutnya memeriksa

keabsahan data, hal ini dilakukan dengan kategorisasi data yang ada.

Dari hasil yang didapat kemudian penulis mengurutkan sesuai dengan

permasalahan yang diteliti. Setelah data yang diperoleh tersebut dikelompokkan,

maka penulis memeriksa dan mengoreksi kembali keabsahan data tersebut dengan

menggunakan teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

6 Ibid Hal: 72

7 Ibid Hal: 72

Page 61: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

50

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

pembanding terhadap data itu.

Triangulasi data merupakan usaha untuk meningkatkan derajat

kepercayaan data. Apabila penelitian melaksanakan pemeriksaan terhadap

keabsahan data secara cermat sesuai dengan teknik yang digunakan, maka hasil

upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Setelah diperoleh

data yang sudah disusun secara sistematis dalam rangkuman yang jelas, maka

langkah selanjutnya memeriksa keabsahan data yang ada. Hal ini dilakukan

dengan kategorisasi data yang ada.

Dari data yang sudah dikategorikan tersebut, kemudian dilakukan

pengelolaan data sedemikian rupa yaitu dengan memanipulasi data agar data yang

ada mempunyai makna sebagaimana yang tergambar dalam permasalahan, mulai

dari menelaah dan mengelompokkan data yang diperoleh baik primer maupun

sekunder serta menganalisanya dilihat dari permasalahan dari kebijakan

Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri. Dari

hasil yang didapat kemudian penulis mengurut-urutkan sesuai dengan

permasalahan yang diteliti. Setelah data yang diperoleh tersebut dikelompokkan,

maka penulis memeriksa dan mengoreksi kembali keabsahan data tersebut dengan

menggunakan dua dari empat kriteria teknik pemeriksaan yaitu kepercayaan dan

kepastian. Hal ini dilakukan sebelum sampai pada kesimpulan.

Page 62: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

51

BAB IV

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri

4.1.1 Kondisi Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri

Polemik keharusan menyediaan RTH oleh pemerintah daerah pada

kawasan perkotaan sebenarnya telah lama ada. Undang-Undang Nomor 24 Tahun

1992 tentang Penataan Ruang dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14

Tahun 1998 tentang Penatan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan

sebenarnya telah mengatur hal tersebut. Namun pelaksanaannya belum sesuai

dengan kondisi yang diinginkan.Pasal 1 Undand-Undang Nomor 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang, RTH didefinisikan sebagai area memanjang/jalur

dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat

tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja

ditanam. Lebih lanjut pada pasal 29 disebutkan bahwa Ruang terbuka hijau terdiri

dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat, dimana proporsi

ruang terbuka hijau kota paling sedikit 30% dari luas wilayah kota, sedangkan

proporsi ruang terbuka hijau publik paling sedikit 20% dari luas wilayah kota.

Sedangkan permasalahan di Kota Kediri banyak penyediaan RTH yang

menjadi tempat berdagang para pedagang kaki lima selain itu banyak juga

masyarakat yang kurang perduli dengan keberadaan Ruang Terbuka Hijau.

Padahal ruang terbuka hijau sangatlah penting untuk kelangsungan hidup

manusia. Kota Kediri termasuk salah satu kota yang sedang giat untuk melakukan

Page 63: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

52

pembangunan di segala bidang. Termasuk juga pembenahan tata kota, seperti

yang tercantum dalam perda Kota Kediri Nomor 1 tahun 2012. Pemerintah daerah

dalam peraturan daerah tersebut sendiri telah mencanangkan program tentang tata

ruang di wilayah strategis Kota Kediri. Walaupun demikian sampai saat ini

penyediaan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri belum tercapai secara optimal.

Uraian mengenai masalah RTH yang ada di Kota Kediri pada khususnya,

memerlukan penanganan secara struktural melalui berbagai kajian dan kebijakan

mengingat RTH merupakan pengendali ekosistem suatu lingkungan khususnya

bagi daerah yang sedang berkembang, karena RTH sebagai penyeimbang kualitas

lingkungan. Pokok persoalannya adalah apakah pemerintah Kota Kediri melalui

perangkat pemerintahannya telah merealisasikan penyediaan ruang terbuka hijau

sebesar 30% sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUPR, menilik dari

perkembangan kota-kota di Indonesia yang notabene terbentuk secara alami,

bukan melalui suatu perencanaan yang matang dan menyeluruh. Kalaupun ada

beberapa kota dan desa yang direncanakan, semacam city planning dalam

perkembangannya tumbuh dan berkembang secara tak terkendali.1

Seperti halnya kasus pengosongan eks-Lokalisasi Semampir yang nampak

telah menjadi ruang terbuka hijau. Hal ini dapat dilihat dari peran Walikota Kediri

bersama 200 orang yang berasal dari komunitas Earth Hours, komunitas FKH,

komunitas 3R, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Kediri dan warga RW 5

Kelurahan Semampir melakukan penghijauan di area eks-lokalisasi Semampir.

Penghijauan ini merupakan langkah awal pembangunan Ruang Terbuka Hijau

1 Tim Evaluasi Hukum. 2007. Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Pengelolaan Kawasan

Perkotaan dan Pedesaan. Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan

Hak Asasi Manusia RI. Hal.1

Page 64: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

53

(RTH) di kawasan ini. Telah dijadikannya taman di kawasan ini diharapkan dapat

membuang persepsi negatif terhadap kawasan ini. Juga nanti setiap orang yang

akan berkunjung ke lokasi ini akan berfikir positif tidak lagi berfikiran

negatif. Selain itu, kedepan kawasan ini akan dijadikan RTH yang representatif

dan sustainable yang akan terlihat indah dari atas jembatan.

Pemerintah Kota Kediri telah memiliki skema yang akan dikerjakan di tahun

2018-2019. Untuk 2017 masih berada pada pra desain yang masuk di PAK. Pra

desain yang akan dibuat adalah taman yang ramah anak. Nantinya akan menjadi

keramaian. Dari keramaian ini lah yang akan memberikan dampak positif bagi

warga sekitar. Perekonomian di kawasan ini pasti akan bergerak. Aksi

penghijauan yang diawali dengan apel bersama ini, menanam 670 batang pohon,

dengan tujuh jenis pohon yakni, ketapang kencana, tabe puya kuning, tabe puya

putih, sepatu dea, trembesi, kigelia dan pule.

4.1.2 Program Pengembangan Kota Hijau

Kota Kediri seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan

penduduknya tentu memiliki implikasi terhadap keberlangsungan adanya RTH di

Kota Kediri. Dalam meningkatkan kebutuhan akan RTH di Kota Kediri saat ini,

Pemerintah Kota Kediri telah melakukan berbagi usaha, salah satunya adalah

membangun taman taman tematik di berbagai wilayah di Kota Kediri melalui

P2KH atau Progam Pengembangan Kota Hijau.

Program Pengembangan Kota Hijau atau lebih disingkat dengan nama

P2KH merupakan salah satu program peningkatan penataan kawasan berupa RTH

melalui anggaran kewenangan Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan

Page 65: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

54

Umum RI. Program ini sebagai implemetasi pola penataan ruang sekaligus reward

bagi Kabupaten/Kota yang telah menyelesaikan RTRW Kabupaten/Kota sebagai

lokasi P2KH. Program ini dilaksanakan melalui mekanisme dekonsentrasi dan

tugas pembantuan. Misi kota hijau sebenarnya tidak hanya sekedar

“menghijaukan” kota. Lebih dari itu, kota hijau dengan visinya yang lebih luas

dan komprehensif, yaitu kota yang ramah lingkungan, memiliki misi antara lain

memanfaatkan secara efektif dan efesien sumberdaya air dan energi, mengurangi

limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam penataan RTH/Hutan Kota yaitu2:

a. Optimalisasi kawasan berfungsi lindung;

b. Meminimalkan dampak pemasan global;

c. Sebagai kawasan pelestarian lingkungan hidup sesuai penataan ruang;

d. Sebagai kawasan tempat berkembangnya keanekaragaman hayati;

e. Menjaga dan mengendalikan ekosistem kota yang serasi, selaras dan

seimbang dengan lingkungannya;

f. Penataan kawasan hijau agar memiliki nilai estetika yang tinggi (ekowisata

dan pendidikan lingkungannya);

g. Mempertahankan kawasan resapan air;

h. Sarana rekreasi;

i. Sebagai wahana pendidikan dan budaya;

j. Sebagai wahana usaha

2 http://www.kompasiana.com/rizkifitri/opini-rth-ruang-terbuka-hijau-kota-

kediri_57ad3dbe1197739e2b0d4942

Page 66: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

55

Program pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang telah dirintis ole

Kementerian Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

merupakan salah satu langkah nyata Pemerintah Pusat bersama-sama dengan

pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten dalam memenuhi ketetapan

UUPR, terutama terkait pemenuhan luasan RTH perkotaan, sekaligus menjawab

tantanngan perubahan iklim di Indonesia. P2KH merupakan inovasi program

perwujudan RTH perkotaan yang berbasis komunitas.

4.1.3 Kualitas Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri

Keberadaan RTH di Kota Kediri masih jauh dari kata layak baik dari segi

kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas misalnya, beberapa RTH di Kota

Kediri masih kurang tertata dan terawat dengan baik misalnya taman sekartaji dan

sekitarnya, walaupun beberapa RTH seperti taman kota di Kota Kediri dapat

dikatakan layak seperti taman ngronggo yang memang baru keberadaanya, namun

masih ada beberapa RTH seperti kurang terpelihara keberadaanya. Namun

pastinya dinas-dinas terkait sudah melakukan tugas pokok dan fungsinya untuk

melakukan penataan dan pemeliharaan RTH tersebut dengan baik. Dari segi

kuantitas, RTH di Kota Kediri masih jauh dari kata ideal (IMHO), banyak factor

yang mempengaruhinya, dan alasan yang paling klasik adalah alasan anggaran.

Sebenanya banyak spot-spot yang dapat difungsikan sebagai RTH/ taman kota

yang tersebar di Kota Kediri.

Seharusnya Pemerintah daerah mampu memanfaatkan RTH dengan lebih

baik lagi sehingga mempu memberikan manfaat bagi masyarakat. Manfaat dari

adanya RTH tidak hanya dari segi lingkungan/ekologi, akan tetapi dapat juga

Page 67: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

56

berdampak pada sosial dan ekonomi, dari segi sosial contohnya, masyarakat

memiliki ruang public yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan

lingkungan maupun antar masyarakat, dari segi ekonomi sebagai contohnya,

apabila pemerintah daerah mampu membangun RTH/Taman kota dengan konsep

yang baik, seperti kota besar lainya di Indonesia (Malang, Surabaya, Bandung)

maka akan menambah nilai jual bagi pemerintah daerah untuk menjadikanya

sebagai icon wisata baru dan kebanggaan bagi masyarakat maupun pemerintah

daerah setempat.

4.2 Permasalahan Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri

Namun kembali lagi yang menjadi masalah utama adalah anggaran,

sebenarnya banyak daerah sudah menggunakan konsep CSR untuk membangun

RTH, Ruang public ataupun taman kota, Kota Kediri sebenarnya juga mampu

untuk menggunkan konsep ini dalam mengembangkan RTH, Ruang public

maupun taman kota, yang terpenting hanyalah kemauan dari kepala daerah dan

seluruh stakeholder untuk membangun network/jaringan dengan pihak swasta.

Dalam pengelolaan RTH pun dapat melibatkan masyarakat melalui event

dengan lebih aktif agar masyarakat memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk

menjaga RTH yang ada. Seiring dengan perkembangan informasi dan sosial

media yang begitu pesatnya pasti akan mampu menjangkau seluruh elemen

masyarakat terutama generasi muda untuk ikut aktif berperan serta dalam

mengembangkan RTH melalui komunitas maupun even-event.

Maka dalam mengembangkan RTH di Kota Kediri ini adalah selalu

memperhatikan lingkungan atau ekologi sekitar, penataan yang baik/ estetika,

Page 68: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

57

keamanan bagi pengunjung, kebersihan. Dengan demikian jika ada kemauan dari

pemerintah daerah maka RTH di Kota Kediri dapat menjadi lebih baik dari segi

kualitas maupun kuantitas dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat maupun

pemerintah daerah itu sendiri serta menjadi nilai tambah bagi ekologi, sosial

maupun ekonomi.

Page 69: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

58

BAB V

IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM MENYEDIAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KEDIRI

5.1 Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Kediri

Ruang terbuka hijau pada dasarnya adalah penyangga daerah dalam

membentuk keindahan serta meminimalisir terjadinya bencana alam

yang semakin rawan. Banjir yang terjadi, diakibatkan oleh minimnya resapan air

dan semakin sempitnya drainase yang terkikis oleh bangunan gedung yang

semakin menjamur. Adanya longsor karena alih fungsi RTH menjadi fasilitas

umum, sehingga mengakibatkan kekuatan tanah semakin tergerus oleh aliran air.

Implikasinya diperlukan kebijakan pengendalian lingkungan hidup yang

mengupayakan adanya ruang terbuka hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) didalam

lingkungan pembangunan saat ini diperlukan demi menjaga keseimbangan

kualitas lingkungan hidup suatu daerah khususnya di daerah perkotaan yang

memiliki berbagai permasalahan berkaitan dengan masalah ruang yang

sedemikian kompleks. Hal ini seperti yang disampaikan oleh subyek penelitian:

“Secara umum RTH di kota Kediri ini sudah bisa dibilang cukup mas,

karena percepatan pembangunan serta keingin pak walikota yang gencar

merefungsi lahan menjadi RTH, sejauh ini luas wilayah RTH dikota Kediri

yang sudah kami kelola adalah 13,235,667 m2 sedangkan luas lahan di eks

lokalisasi semampir itu 13,925m2(1,39h2) untuk semampir ini nanti nya

akan di pecah antara selatan jembatan dan utara jembatan karena

pembangunanya tidak sama, nah dari kuota yang dicanangkan

pembangunan RTH kami sudah mencapai 20,87% dari total luas RTH

dikota kediri yang dikelola belum termasuk makam, serta ruang lapang

seperti bukit selomangleng dan sekitarnya”.1

1 Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017)

Page 70: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

59

Hal ini dapat dijelaskan bahwa luasan RTH Kota Kediri dibutuhkan kejelian

dari pihak yang terkait dalam menganalisis terhadap kebutuhan RTH untuk

melakukan pengelompokkanya, sebab semakin tingginya kebutuhan masyarakat,

pihak swasta dan pemerintah akan keberadaan RTH di Kota Kediri, seiring

dengan semakin tingginya pemanasan global dan berbagai gejolak masalah sosial

yang salah satunya ditimbulkan oleh keberadaan RTH dilingkungan Kota Kediri.

Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan dalam Instruksi

Mendagri no. 4 tahun 1988, yang menyatakan "Ruang terbuka hijau yang

populasinya didominasi oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya

tanaman, dalam pemanfataan danfungsinya adalah sebagai areal berlangsungnya

fungsi ekologis dan penyangga kehidupan perkotaan.2

Maka menjadi hal penting merefungsi ruang terbuka. Hal ini seperti yang

disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Menurut undang undang no. 26 tahun 2007 tentang ruang terbuka kami

selaku pemerintah Kota Kediri oleh karena ini instruksi langsung dari bapak

walikota untuk meningkatkan kualitas lingkungan, kami berupaya

merefungsi ruang terbuka di kota Kediri mulai dari membangun fasilitas

fasilitas umum dan taman taman hijau kota melalui program pengembangan

kota hijau”.3

Mengacu pada hasil wawancara di atas Pemerintah Kota Kediri perlu

melakukan pengawasan terhadap pengembangan pada pengelompokkan RTH,

perlu ketegasan terhadap kebijakan berkaitan dengan lingkungan yang semakin

tersudutkan.RTH sebagai fasilitas publik harus terbangun sesuai fungsinya.

Pembangunan pada lahan RTH harus dihentikan. Hal ini dibutuhkan sebuah

2 SNI 2004. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan, , Hal. 35

3 Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017.

Page 71: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

60

perencanaan yang komprehensif di dalam menjaga dan mengelola RTH sebagai

pengendalian terhadap semakin rawanya masalah sosial yang dipengaruhi oleh

lingkungan yang tidak kondusif.

Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan dalam Instruksi

Mendagri no. 4 tahun 1988, yang menyatakan "Ruang terbuka hijau (RTH) adalah

ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk

area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana didalam

penggunaannya lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan.4 Seperti

halnya mengenai refungsi eks Lokalisasi Semampir, dimana lahan tempat hunian

ini bakal dialihkan untuk ruang terbuka hijau, taman bermain dan wisata kuliner.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Kebijakan relokasi sendiri dimulai adanya perda pelarangan aktivitas

prostitusi tahun 2004, secara berkala sampai terakhir tahun 2016 kemarin

secara resmi harus dikosongkan. Kami dari Dinsos berupaya penuh agar

proses pembongkaran dan pengkosongan tidak menyalahi asas

kemanusiaan, karena sudah barang pasti itulah tugas kami di Dinas Sosial”.5

Sementara terkait sumber hukum yang melandasi refungsi

eks lokalisasi Semampir di antaranya, lokalisasi Semampir telah ditutup sejak

1998. Malahan penutupan eks lokalisasi ditetapkan melalui peraturan daerah

(perda). Dasar Perda Kota Kediri tersebut No 26/1998 tentang perubahan kedua

Perda Kota Kediri No 2/1957 tentang pemberantasan pelacuran di Kota Kediri.

Selain itu juga Surat Gubernur Jatim perihal pencegahan dan

pemberantasan prostitusi atau human traficking. Karena eks lokalisasi ditengarai

masih ada transaksi seks dan human traficking. Dengan demikian diperlukan

4 Instruksi Mendagri Nomor 4 Tahun 1988, Hal. 3

5 Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 72: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

61

perencanaan yang tepat sasaran terkait dengan perencanaan RTH di Kota Kediri,

seperti yang disampaikan subyek penelitian sebagai berikut:

“Kita susun untuk perencanaanya itu kita mulai dari Pradesain tahun ini

2017, kemudian ke desain atau DED ditahun 2018 dan pembangunan secara

fisik di tahun 2019”.6

Pada kebutuhan ruang terbuka hijau Kota Kediri memang harus memiliki

perancaan yang betul-betul berpihak pada masyarakt umum, karena selama ini

diakui bahwa banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai pihak,

sehingga kebutuhan RTH yang ada saat ini semakin terkikis oleh banyaknya

masalah sosial di Kota Kediri dengan berbagai kepentingan kelompok

atau individu. Konsekuensi ini dapat kita lihat di berbagai titik pusat kota yang

seharusnya menjadi RTH beralih fungsi menjadi fasilitas umum. Dengan

demikian perencanaan tata ruang di perkotaan seyogyanya harus dapat

mengakomodasi kepentingan-kepentingan social untuk mewadai aktifitas

masyarakat, serta kepentingan-kepentingan lingkungan untuk menjamin

keberlanjutan.

Secara hirarkis, ruang public di Kota Kediri hampir mengalami

pengurangan yang sangat besar serta mengalami pergeseran kebutuhan secara

nyata. Dengan demikian perlu ada pemetaan jumlah RTH di Kota Kediri secara

jelas, seperti yang disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Kalau jumlahnya saya tidak tahu pasti, coba nanti tanyakan dinas yang

terkait sebagaimana dalam hal ini adalah dinas lingkungan hidup. Yang

pasti sudah ada banyak taman yang kami gubah seperti taman sekartaji,

taman ngronggo, taman makam pahlawan dan taman tempurejo”.7

6 Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017) 7 Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017

Page 73: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

62

Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya kebutuhan RTH disetiap

wilayah adalah 30% dari luas wilayah. Permasalahnnya sekarang adalah kebijakan

RTH di atas lahan seluas 3,6ha tersebut ini terjadi ketika perwakilan warga RW

05 eks-Lokasisasi Semampir sempat memberikan masukan dan meminta

Pemerintah Kota Kediri untuk meninjau kembali kebijakan agar nantinya

masyarakat tetap mendapatkan pendampingan atas kebijakan itu. Hal ini seperti

yang disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Jadi seperti ini, kami dari dinas sosial ini punya klasifikasi terhadap warga

yang berdampak yaitu : 1. Warga miskin 2. Wanita tuna susila 3. anak

jalanan ini yang menjadi domain dinsos dalam menanggulai dampak

pengosongan kemarin. Mereka sudah kami pantau dan kami beri arahan

terus sampai saat ini dan saat ini sudah baik baik saja”.8

Hal ini juga didukung dengan hasil observasi di lapangan, bahwa warga

sepakat bila masalah sosial tersebut diberantas namun warga diharapkan

mendapatkan pendampingan paska diminta pergi dari lokasi. Berdasarkan data,

sedikitnya 227 bangunan berdiri di atas lahan yang seharusnya telah habis masa

sewanya dan sejauh ini ada sekitar 70 persen yang berpindah tangan. Pemerintah

Kota telah melayangkan surat pemberitahuan kepada para penghuni untuk segera

memugar bangunannya dan mengamankan aset yang berharga. Pihaknya resmi

berikan surat pemberitahuan selama 3 kali kemudian Pemerintah Kota mendirikan

pos pemantau. Pelaksanaan sosialisasi ini juga telah dilaksanakan oleh pemerintah

kota setempat seperti yang disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Sebelumnya gini mas, kita ini sudah memulai rangkain ini sangat panjang

mas, mulai saat penutupan resmi lokalisasi tahun 2004 saat walikota pak

maschut dulu bahkan detelah ditutupun masih ada kegiatan, sebenarya ada

8 Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 74: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

63

banyak permasalahan dan banyak penolakan dari warga yang tergusur

akhirnya mundur mundur sampai pembongkaran terakhir kemarin. Ada

banyak rahasia rahasia kemanusian yang kita tidak bisa lanjutkan dan balik

lagi balik lagi sampai sekarang. Kita sebenarya sudah memberikan banyak

opsi-opsi diantaranya pemberian modal tapi cuma nggak dianggap sama

mereka.karena tentu merekan anggap ini merugikan mereka”.9

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa perdebatan

terhadap kebutuhan RTH sering kali terjadi, namun pertahanan terhadap RTH

semakin sulit untuk disadarkan, hal itu sebagai dampak dari kepentingan-

kepentingan yang ada. Pola RTH kota merupakan struktur RTH yang ditentukan

oleh hubungan fungsional, antar komponen pembentukannya, terdiri dari RTH

struktural dan no struktural. Agar keberadaan RTH di perkotaan dapat berfungsi

secara efektif baik secara ekologis maupun secara planologis, perkembangan RTH

tersebut sebaiknya dilakukan secara hierarki dan terpadu dengan system struktur

ruang yang ada di perkotaan. Dengan demikian keberadaan RTH bukan sekedar

menjadi elemen pelengkap dalam perencanaan suatu kota semata, melainkan lebih

merupakan sebagai pembentuk struktur ruang kota, sehingga kita dapat

mengidentifikasi hierarki struktur ruang kota melalui keberadaan komponen

pembentuk RTH yang ada.10

Untuk satu wilayah perkotaan, maka dapat dibangun pola integrasi

berdasarkan bobot tertinggi pada kerawanan ekologis kota, sehingga dapat

dihasilkan pola RTH struktural. Seperti yang disampaikan oleh subyek penelitian

sebagai berikut:

9 Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017) 10

Direktorat Jendral Departemen PU Tahun 2006, Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama

Tata Ruang Kota. Hal. 6

Page 75: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

64

“Sejauh ini sudah cukup ya, dalam artian pembangunan yang kami lakukan

juga sudah rampung masyarakat juga sudah bisa menikmati fasilitas fasilitas

yang kami berikan”.11

Hal ini dapat dijelaskan bahwa RTH yang ada di Kota Kediri pada

khususnya, memerlukan penanganan secara struktural melalui berbagai kajian dan

kebijakan mengingat RTH merupakan pengendali ekosistem suatu lingkungan

khususnya bagi daerah yang sedang berkembang, karena RTH sebagai

penyeimbang kualitas lingkungan. Jadi dalam mempertahankan kebijakan RTH

memang banyak pihak yang berkepentingan yang terlibat yaitu pihak pemerintah,

swasta dan masyarakat, khususnya terkait penanggulangan ekslokalisasi

semampir diperlukan program sesuai dengan perundang-undan yang ada. Hal ini

seperti yang disampikan oleh subyek pnelitian sebagai berikut:

“Sebelumnya gini, kami mulai tahun 2014 sudah melakukan pendampingan

tidak serta merta langsung mengosongkan, kami melayangkan surat

pemberitahuan bagi penyewa lahan sebanyak 3 kali sebelum melakukan

pengosongan resmi tahun 2016, kami dan seluruh stake holder inspektorat

dinas gotong royong agar dampaknya tidak semakin meluap luap, dari 230

KK warga yang asli yang memliki KTP kota Kediri kami lakukan

pembekalan, pelatihan dan alih profesi”.12

Perencanaan terhadap RTH sendiri sesungguhnya harus diimplementasikan

ke dalam aspek kebijakan, pada indicator perencanaan RTH Kota Kediri,

realitasnya sudah sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada. Dengan demikian,

implementasi kebijakan dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi setelah

suatu program dirumuskan, serta apa dampak yang timbul dari program kebijakan

itu. Disamping itu, implementasi kebijakan tidak hanya terkait dengan persoalan

administratif, melainkan juga mengkaji faktor-faktor lingkungan yang

11

Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017 12

Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 76: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

65

berpengaruh terhadap proses implementasi kebijakan tersebut. Sehingga

mengakibatkan timbulnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan RTH.

Ketepatan kebijakan dinilai dari sejauh mana kebijakan yang ada telah bermuatan

hal-hal yang memang memecahkan masalah yang hendak dipecahkan, seperti

yang disampikan oleh subyek pnelitian sebagai berikut:

“Alhamdulillah mas, waktu setelah pembongkaran dan terakhir ada

penanaman dan penghijauan tanggal 19 mei 2017 bersama bapak walikota

kemarin, yang nanti sebelum dilakukan pembangunan respon masyarakat

sangat antusias karena rencanaya akan di jadikan taman bermain layak anak

dan wisata kuliner yang meningkatkan ekonomi dan pariwisata di sekitar,

terlebih dikota Kediri jadi kalo mau rekreasi ya nggak usah jauh jauh ke

Malang ke Batu cukup di kotanya sendiri”.13

Menjadi tantangan bagi Kota Kediri dalam pengembangan dan pengelolaan

terhadap keberadaan RTH, cepatnya pembangunan kota, penyalahgunaan

terhadap fungsi RTH juga semakin menghawatirkan. Kota Kediri menjadi

tumpuan investor untuk mengembangkan usahanya dengan berbagai kesempatan

yang ada, namun kadang RTH memang selalu menjadi korban dari kepentingan

kelompok atau individu. Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 26 tahun

2007 tentang Penataan Ruang serta adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah

Daerah Kota Kediri mengenai pengendalian lingkungan hidup maka kesadaran

hukum masyarakat mengenai masalah lingkungan diharapkan mulai tumbuh.

Maka kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan ruang terbuka

Hijau di Kota Kediri perlu dilaksanakan dengan baik oleh pelaksana kebijakan

agar dapat mencapai tujuan kebijakan tersebut. Aspek pelaksanaan mulai tahap

perencanaan, implementasi sampai pada tahap evaluasi program, sangat penting

13

Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017)

Page 77: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

66

untuk diperhatikan. Maka mengimplementasikan kebijakan pemerintah daerah

menjadi hal penting dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri,

seperti yang disampikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Sejauh ini program kami adalah karena instruksi khusus dari bapak

walikota, dimana beliau mencanangkan untuk melanjutkan banyak sekali

program program yang kebetulan mandek di periode kepemimpinan

walikota sebelumnya, seperti program prodamas, proyek jembatan baru dan

RSUD gambiran 2 jadi kami memprioritaskan apa yang menjadi grand

desain bapak walikota sekarang. Terkait urgensinya bapak walikota sendiri

yang bisa menentukan kapan dan anggaran nya”.14

Hasil wawancara tersebut dapat difahami bahwa kebijakan Pemerintah

Daerah dalam menyediakan ruang terbuka Hijau di Kota Kediri, pada dasarnya

memberikan kesadaran masyarakat mengenai arti penting kelestarian lingkungan

dan penataan ruang yang baik mampu mempengaruhi perilaku mereka menjadi

motivasi kuat yang dapat melahirkan tindakan yang nyata dalam usaha

pemanfaatan ruang yang baik dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Menurut Grindle proses implementasi kebijaksanaan hanya dapat dimulai apabila

tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang semula bersifat umum telah diperinci,

program-program aksi telah dirancang dan sejumlah dana/biaya telah dialokasikan

untuk mewujudkan tugas-tugas dan sasaran tersebut.15

Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang serta adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah Kota Kediri

mengenai pengendalian lingkungan hidup maka kesadaran masyarakat mengenai

masalah lingkungan diharapkan mulai tumbuh. Terlebih dikaitkan dengan upaya

14

Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017 15

Abd Wahab, Solichin, 1990, Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Rineka Cipta, Jakarta. Hal.

16

Page 78: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

67

pemberdayaan selama ini bagi warga di ekslokalisasi, seperti yang disampikan

oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Sebenarnya upaya pemberdayaan selama ini bagi warga di ekslokalisasi

banyak sekali, kami dari dinsos mulai pelatihan bentuknya: bagi wanita tuna

susila kami berikan kursus menjahit, kursus memasak dan menjual

produknya sendiri. Kami juga memberikan bantuan alat yaitu mesin jahit

dan alat pertukangan. Bagi warga yang terkena dampak mulai tahun 2014

kami melakukan santunan dana sosial yang besaranya 500rb/KK sampai

tahun 2016, tidak hanya itu pasca pengosongan kami juga memberikan dana

kerohiman sebesar 2,5jt/KK untuk yang mempunyai KTP kota Kediri, dan

kami juga memberikan bantuan dana 5jt selama 2 tahun dan memfasilitasi

bagi mereka yang mau pindah tinggal di Rusunawa kota Kediri”.16

Dengan demikian, pengelolaan RTH kota akan lebih dimengerti

kepentingannya (apresiatif) sehingga tertib. RTH sekaligus merupakan fasilitas

rekreasi yang lokasinya merata di seluruh bagian kota, dan amat penting bagi

perkembangan kejiwaan penduduknya. Dalam hal ini Pemerintah Kota Kediri

tentunya telah menyusun berbagai kebijakan lain yang berhubungan dengan

pengelolaan lingkungan hidup khususnya penanganan penataan ruang yang

diakibatkan oleh kegiatan kegiatan pembangunan sektor perdagangan, jasa,

pemukiman dan lain-lain yang sedang digalakkan di Kota Kediri, dapat

berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup.

Keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan untuk mencapai tujuan sasaran

merupakan ukuran dalam penilaian kebijakan. Pengukuran dimaksud sebagaimana

pendapat Van Meter dan Van Horn adalah bahwa: Suatu kebijakan tentulah

menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana

kebijakan, kegiatan kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat

16

Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 79: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

68

ketercapaian standar dari sasaran tersebut.17

Maka peran Pemerintah Daerah Kota

Kediri melalui LHKP telah memberikan kebijakan RTH, seperti yang disampikan

oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Sebenarnya gini mas ini bukan hanya tanggung jawab dinas LHKP saja

tapi seluruh dinas di kerahkan untuk mendukung. Cuma leader sektornya

dinas sosial, tapi karena mereka itu ndak punya alat berat dan kita punya

buldoser kita punya truk nah akhirnya kita sama sama memfasilitasi gitu

mas”.18

Untuk merealisasikan keberadaan RTH yang mumpuni di Kota Kediri

diperlukan komitmen kuat dari semua pihak baik pemerintah pemerintah daerah,

masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Setiap program pada hakekatnya

membutuhkan pelaksana-pelaksana yang memiliki hasrat kuat untuk

mengembangkan aturan-aturan dan prosedur-prosedur pelaksanaan pekerjaan

yang baru serta mau bekerja keras untuk memberlakukannya jika menghadapi

penolakan dari kelompok-kelompok sasaran dan pejabat-pejabat pemerintah yang

enggan melaksanakan perubahan.19

Upaya pemerintah pemerintah daerah antara lain mendorong permukiman

melalui bangunan vertikal. Dengan tinggal di permukiman yang vertikal, maka

akan menggunakan lahan yang lebih sedikit, sehingga lahan lainnya dapat

dimanfaatkan untuk RTH Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk

menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan system hidrologi dan

keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat

meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta

17

Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation Proceess A

Conceptual Framework in Administration and Society, Volume, 6 No. 4, Sage, Baverly Hills 18

Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017) 19

Ibid

Page 80: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

69

sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. Target luas sebesar 30% dari

luas wilayah kota dapat dicapai secara bertahap melalui pengalokasian lahan

perkotaan secara tipikal. Hal ini seperti juga disampaikan oleh subyek penelitian

sebagai berikut:

“Kegiatan kegiatan program penghijuan yang sebenarnya tidak hanya

sekedar membangun dan menghijaukan kota akan tetapi juga menghadirkan

kota yang layak, komprehensif dan kota yang ramah lingkungan

memanfaatkan sumberdaya air dan energy, mengurangi emisi dan limbah

serta serta menerapkan sistem transportasi yang terpadu seperti yang bapak

walikota sampaikan saat launching city branding kota Kediri yaitu “servis

city”.20

Melalui Pasal 29 UU No.26 Tahun 2007 tentang proporsi penyediaan

ruang terbuka hijau, Pemkot Kediri telah berusaha memenuhi kriteria program

tersebut. Berkaitan dengan penyediaan RTH melalui kewenangan yang

diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk sikap dan tindakan serta disesuaikan

dalam UUPR maka dalam pelaksanaannya meliputi perencanaan, pengendalian

dan pemanfaatan ruang kota sebagai upaya untuk mendapatkan RTH minimal

30% dari luas Kota Kediri dengan standar minimal 20% untuk publik dan 10%

dipenuhi dari privat.

Begitu juga dengan partisipasi masyarakat dalam implementasi ketentuan

penyediaan RTH yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri adalah sangat penting

karena hanya itulah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa implementasi

berjalan dengan baik. Namun demikian, disadari bahwa partisipasi dalam

pelaksanaan harus tetap dikawal oleh Pemkot Kediri selaku pemerintah daerah

20

Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017

Page 81: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

70

yang berwenang. Hal ini seperti juga disampaikan oleh subyek penelitian sebagai

berikut:

“Jadi sebenarnya masyarakat sekitar tidak pernah menolak, karena warga

yang di sana itu banyak kerjanya tukang becak,warung, dan tukang ojek, ya

dulu saat evakuasi pengosongan kami mendapat penolakan kami membuat

tenda darurat lengkap dengan peralatan masaknya, namun setelah para

provokator bayaran, ya karena bnyak penyewa lahan dari luar kota dan

mendatangkan para wanita tuna susila ini ketempat mereka dengan bisnis

yang seperti itu, jadi yang menolak itu orang yang sebernarnya bisa

dikatakan mampu karena memiliki rumah di luar daerah itu sendiri, dan

Alhamdulillah tidak ada konflik lagi sampai hari ini”.21

Walaupun tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanan program RTH

ini cukup baik, namun dalam lingkup pemanfaatan ruang perkotaan, masyarakat

dapat berada pada posisi yang berbeda-beda, antara lain sebagai pelaku utama

pemanfaatan ruang, sebagai pihak yang terkena dampak kegiatan pemanfaatan

ruang, sebagai pihak yang mempengaruhi kebijakan pemanfaatan ruang

perkotaan, sebagai pihak yang mengawasi dan mengkontrol kebijakan

pemanfaatan ruang perkotaan.

Penerapan kebijakan akan dapat berhasil dengan baik apabila dilaksanakan

secara efektif, maka dari itu para pelaksana tidak saja terlebih dahulu harus

mengetahui kemampuan untuk menerapkannya, tetapi juga harus mempunyai

kombinasi yang kuat untuk menjalankan kebijakan tersebut dengan rasa penuh

tanggung jawab. Dalam kaitan itu hal-hal yang menyangkut dengan komitmen

akan semakin jelas bila melihat batasan yang dikemukan oleh Salusu yang

mengatakan bahwa komitmen itu antara lain berkaitan dengan penyusunan

21

Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 82: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

71

struktur organisasi yang sesuai dengan sasaran yang dikehendaki, pendelegasian

wewenang, pengambilan keputusan dan perhatian kepada kultur organisasi.22

Oleh sebab itu, masyarakat merupakan pelaku pembangunan yang memiliki

peran terbesar dalam pemanfaatan ruang perkotaan, terlebih lagi selain membuat

ruang kota nyaman juga mengatasi masalah sosial, seperti refungsi eks Lokalisasi

Semampir, dimana lahan tempat hunian ini bakal dialihkan untuk ruang terbuka

hijau, taman bermain dan wisata kuliner. Hal ini seperti juga disampaikan oleh

subyek penelitian sebagai berikut:

“Kalau kita awalnya ndak ada gambaran untuk membangun itu kita ndak

ada, yang jelas itu untuk karena aturan dari pemerintah lokalisasi harus

dihilangkan. Tapi untuk menepiskan kondisi agar tidak semua mengarah

kesitu akhirnya pak walikota mengambil inisiatif merencanakan pembangun

RTH saja, alif fungsi tapi akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar

lebih baik lagi”.23

Masyarakat dapat bertindak secara individu atau kelompok. Pada kondisi

yang lebih berkembang, masyarakat membentuk suatu forum yang menghimpun

anggota masyarakat yang memiliki kepentingan yang sama, dimana mereka dapat

mengambil keputusan, membahas permasalahan, dan berusaha mempengaruhi

kebijakan pemerintah. Dengan demikian, untuk mencapai pelaksanaan

pemanfaatan ruang perkotaan yang sesuai dengan RTRW, keterlibatan masyarakat

harus dihidupkan dan pemahaman masyarakat akan manfaat jangka pendek,

menengah dan panjang penataan ruang perkotan perlu ditingkatkan. Karena ini

akan menentukan sukses dan tidak program RTH yang akan diimplementasikan

22

Salusu J, 1998, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi

Nonprofit, PT. Grasindo, Jakarta. Hal. 44 23

Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017)

Page 83: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

72

sebagai bentuk evaluasi, seperti juga disampaikan oleh subyek penelitian sebagai

berikut:

“Setiap program pasti ada evaluasinya, terkait implementasi untuk bisa

dikatakan layak atau sukses rasanya bisa dilihat sendiri bagaimana

masyarakat dan dinas-dinas terkait untuk melakukan penataan ruang sesuai

dengan konsep yang di peruntukan dan bermanfaat tidak hanya dari segi

ekologi akan tetapi juga berdampak pada sektor sosial dan ekonomi, apabila

dari evaluasi tersebut dirasa masih kurang akan di eavluasi dan dimasukan

RPJM daerah pada tahap selanjutnya”.24

Hasil dari implementasi ketentuan penyediaan ruang terbuka hijau

berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang di Kota Kediri yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kota serta wujud dari

kerjasama baik dari masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini Pemkot Kediri

telah melakukan sosialisasi dan Pemerintah Kota memberikan ongkos pindah

sebagai bentuk motivasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan RTH.

Beberapa partisipasi dan peran yang diharapkan dimiliki oleh masyarakat

antara lain:

a. Membuka diri terhadap pembelajaran dari pihak luar, terutama yang

terkait dengan RTRW, pemanfaatan ruang dan pengawasan pemanfaatan

ruang.

b. Mampu mengidentifikasi persoalan lingkungannya sendiri,

peluangpeluang, dan mengelola kawasan budidaya dan lindung di

lingkungan sekitarnya.

24

Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017

Page 84: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

73

c. Mampu mengorganisasi diri dan mendukung pengembangan wadah local

atau forum masyarakat sebagai tempat masyarakat mengambil sikap atau

keputusan.

d. Melaksanakan dan mengawasi pemanfaatan ruang sesuai ketentuan yang

berlaku.

e. Berperan aktif dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat, baik berupa

pemberian masukan, pengajuan keberatan, penyelenggaraan konsultasi,

penyusunan program bersama pemerintah, atau berpartisipasi dalam

proses mediasi.

f. Membina kerjasama dan komunikasi dengan pemerintah agar

kebijakan publik yang disusun tidak merugikan kepentingan masyarakat

5.2 Faktor Pendukung dan Pengahambat Penanganan Ruang Terbuka Hijau

5.2.1 Faktor Pendukung

Ruang Terbuka Hijau (RTH) didalam lingkungan pembangunan secara

global saat ini diperlukan demi menjaga keseimbangan kualitas lingkungan hidup

suatu daerah khususnya di daerah perkotaan yang memiliki berbagai

permasalahan berkaitan dengan masalah ruang yang sedemikian kompleks. RTH

tersebut pada dasarnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penataan

ruang kota yang antara lain berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota dan

paru-paru kota. Seperti halnya mengenai refungsi eks Lokalisasi Semampir

sebagai RTH, dimana penutupan eks lokalisasi ditetapkan melalui peraturan

daerah (perda) yang mendapat dukungan dari masyarakat setempat sebagai bentuk

Page 85: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

74

partisipasi dalam pembangunan RTH, seperti juga disampaikan oleh subyek

penelitian sebagai berikut:.

“Kalau sampai saat ini waktu saya mengerjakan ek-slokalisasi Semampir ini

justru pasca pembongkaran ini mereka antusias, karena mereka ingin cepat

terealisasi dan cepat mendapatkan uang dari program-program

pembangunan nya itu mulai dari pembangunan pertokoan, tenaga parkir dan

keamanan dan lain lain akhirnya mereka mendapatkan perputaran uang”.25

Hal ini dapat dijelaskan bahwa di Kota Kediri banyak penyediaan Ruang

Terbuka Hijau yang menjadi tempat berdagang para pedagang kaki lima selain itu

banyak juga masyarakat yang kurang perduli dengan keberadaan Ruang Terbuka

Hijau. Padahal ruang terbuka hijau sangatlah penting untuk kelangsungan hidup

manusia. Mengingat bahwa Ruang Terbuka Hijau adalah factor determinan dalam

menentukan kualitas lingkungan kota, maka ruang terbuka hijau itu sendiri harus

berada dalam keadaan terbaiknya. Unsur-unsur ruang terbuka hijau, seperti

pepohonan, badan-badan air, harus berada pada kondisi dan situasi yang sesuai

dengan persyaratan kehidupannya. Jadi keberadaan ruang terbuka hijau itu sendiri

bukanlah obyek, tetapi subyek peningkatan kualitas bagi wilayah perkotaan

tersebut. Dalam menciptakan ruang terbuka hijau kota untuk meningkatan kualitas

kehidupan kota, seperti juga disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Diharapkan bahwa dengan apa yang dilakukan pemerintah kota dapat

menambah kemakmuran masyarakat di kota Kediri, selain menjadi tempat

bermanfaat dan menunjang dalam setiap kegiatan masyarakat, juga dalam

mengembangkan kota Kediri semakin maju dari semua elemen masyarakat,

ekologi dan sosial ekonomi menjadi lebih baik bukan hanya dari segi

kualitas tapi juga kuantitas dan menjadi kebanggaan masyarakat kota

Kediri”.26

25

Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017) 26

Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017

Page 86: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

75

Dari seluruh rangkaian prioritas program Dinas Tata Ruang, umumnya

melibatkan peran serta secara aktif dari masyarakat dalam rangka mewujudkan

kotanya sebagai kota yang indah, bersih, nyaman, sehat, asri dan lestari. Dengan

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan ruang terbuka hijau

ini, maka diharapkan mereka sadar bahwa untuk menciptakan suatu lingkungan

hidup yang baik bukan hanya merukapan tanggung jawab Pemerintah Kota

semata, namun juga menjadi tanggung jawab warga kota khususnya Kota

Kediri. Hal ini seperti juga disampaikan oleh subyek penelitian sebagai berikut:

“Harapanya ekslokalisasi semoga bisa dimanfaatkan lebih baik kedepanya

berguna bagi masyarakat, semoga sesuai dengan harapan pemkot dan

masyarakat dan tidak timbul masalah Penyakit masyarakat lagi. Di

ekslokalisasi sendiri tidak timbul masalah lagi, tidak timbul prostitusi di

temapt lain. Tidak ada prostitusi lagi yang samar samar entah itu di

kafe,warung,hotel atau tempat lainya. Agar menjadikan kota Kediri semakin

lebih baik lagi”.27

Hal ini dapat dijelaskan bahwa kegiatan pengelolaan ruang terbuka hijau

oleh masyarakat umumnya dapat dilihat di kawasan permukiman, warga

masyarakat mengelola dan memelihara secara gotong royong. Mengingat bahwa

Ruang Terbuka Hijau adalah factor determinan dalam menentukan kualitas

lingkungan kota, maka ruang terbuka hijau itu sendiri harus berada dalam keadaan

terbaiknya. Jadi keberadaan ruang terbuka hijau itu sendiri bukanlah obyek, tetapi

subyek peningkatan kualitas bagi wilayah perkotaan tersebut.

5.2.2 Faktor Pengahambat

Meskipun Pemerintah Daerah Kota Kediri telah mengeluarkan kebijakan

tentang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, akan tetapi

27

Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 87: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

76

berkurangnya fungsi ruang terbuka hijau yang terus berlangsung dapat

menurunkan kualitas lingkungan hidup. Adanya faktor-faktor dan kendala-

kendala yang mempengaruhi berkurangnya ruang terbuka walaupun sudah ada

kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dari pemerintah daerah dalam hal

penanganan jumlah ruang terbuka yang sesuai. Termasuk juga pembenahan tata

kota, seperti yang tercantum dalam perda Kota Kediri Nomor 1 tahun 2012.

Pemerintah daerah dalam peraturan daerah tersebut sendiri telah mencanangkan

program tentang tata ruang di wilayah strategis Kota Kediri. Namun demikian

masih terkendalah dengan kurangnya anggaran dalam melaksanakan

pembangungan RTH, seperti juga disampaikan oleh subyek penelitian sebagai

berikut:

“Sebenarnya faktor penghambat pembangunan RTH eks-lokalisasi semampir

terbentur dana juga anggaran, karena program pak wali itu ada program harus

dipenuhi (besar), sedang dan ringan, nah pembangunan eks lokalisasi

semampir ini termasuk program yang sedang bukan yang harus cepat

dipenuhi (besar), hari ini tahun 2016-2017 kita sudah membangun taman

sekartaji, taman memorial park dan membangun taman ngronggo, itu sudah

hampir mencapai 15 milyar lebih dan tahu ini kita kan membangun taman di

daerah PDAM tanpa mengurangi satu tumbuhan pun itu akan menjadi taman

hutan kota, jadi kita lebih mendahulukan program program yang sudah

berjalan seperti RSUD dan jembatan baru yang mandek pemabanguan”.28

Posisi, potensi riil, dan kondisi Kediri dalam konteks interaksi dengan

kawasan hinterland-nya yang begitu terbuka dan mudah diakses, membawa

konsekuensi-konsekuensi yang mau tidak mau harus ditanggung dan diupayakan

solusinya. Berdasarkan pada situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini terdapat

perbedaan nilai-nilai yang dianut tentang pemanfaatan ruang antara pemerintah

28

Hasil wawancara dengan Arif Priyantoro (Kasi Pertamanan dan Sumbermata Air/ menaungi

masalah pembangunan eks-semampir), tgl 5 juni 2017)

Page 88: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

77

dan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Kediri menganut nilai

memanfaatkan tanah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanah

dimanfaatkan tanpa merusak lingkungan sekitar dan harus memperhatikan

estetika, untuk kepentingan semua pihak.

“Kami berharap percepatan pembanguan RTH ini semakin baik dikota Kediri,

mekudian masyarakt kota Kediri ini bisa menikmati ndak perlu jauh jauh ke

luar kota, di dalam kota pun sudah cukup. Sumber mata air di kota Kediri ini

bisa di tambah lagi melalui upaya perencanaan yang lebih baik”.29

Berdasarkan wawancara penulis dengan subyek penelitian di atas bahwa

Pemerintah Kota dalam pelaksanaan penyediaan Ruang Terbuka Hijau

berdasarkan Pasal 29 UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang di Kota Kediri ada sedikit hambatan meskipun Pemkot Kediri telah

melakukan instruksi khusus dari bapak walikota, seperti juga disampaikan oleh

subyek penelitian sebagai berikut:

“Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, bahwa instruksi khusus dari

bapak walikota, dimana beliau mencanangkan banyak sekali program

program jadi yang mana urgensinya perlu di utamakan dan didahulukan

selain faktor anggaran juga pada dinas-dinas terkait untuk penanganan

program-program tersebut”.30

Dalam pelaksanaannya untuk merelokasi penduduk yang bermasalah dengan

penataan ruang, Pemkot memiliki Tim yaitu ada Tim dari beberapa SKPD yaitu

Tim Teknis dan Nonteknis, untuk Nonteknis bertugas untuk pendekatan terhadap

masyarakat dan maupun swasta, yaitu ada Dinas Tata Ruang Kota sebagai

penanggung jawab, Kepala Satpol PP sebagai Ketua pelaksana, untuk

pelindungnya dapat dari Walikota sendiri ataupun Wakil Walikota, lalu untuk

29

Hasil wawancara dengan Apip Permana (Kabag Hubungan Masyarakat dan Protokoler), tgl 6

juni 2017 30

Hasil wawancara dengan Sulaiman Fadli (Kasubag Umum), tgl 6 juni 2017

Page 89: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

78

Setda dan Asisten pemerintahan bertugas untuk mengkoordinasikan ke bawahnya

yaitu Camat, Lurah. Maka semua terlibat, sebagai pihak yang mengantisipasi

kemungkinan-kemungkinan apabila terjadi hambatan dalam pelaksanaan

penyediaan ruang hijau bagi publik di Wilayah Kediri.

Berdasarkan pantauan penulis di lapangan masih ada benturan-benturan

mengenai perbedaan kepentingan antar manusia, dari yang sekedar untuk

mendapatkan ruang hidup saja, dengan kepentingan yang hendak memperoleh hak

penguasaan atau pemilikan yang berlebih-lebihan, antara kepentingan

pembangunan dan kepentingan perorangan.

Salah satu bentuk sektor informal yang dikaji lebih lanjut adalah pedagang

Kaki Lima, karena Pedagang Kaki Lima dikategorikan sebagai jenis pekerjaan

yang penting dan relatif khas khususnya sebagai usaha kecil-kecilan

yang kurang teratur. Istilah Pedagang Kaki Lima sendiri mengarah pada konotasi

pedagang barang dagangan dengan menggelar tikar di pinggir jalan, atau di muka-

muka toko yang dianggap strategis. Terdapat pula sekelompok pedagang yang

berjualan dengan menggunakan kereta dorong dan kioskios kecil.

Pedagang Kaki Lima di Kota Kediri pun memanfaatkan tempat yang

semestinya menjadi Ruang Terbuka Hijau, misalnya saja taman kota yang

menjadi tempat para Pedagang Kaki Lima. Pemerintah Kota Kediri sudah

menyediakan tempat untuk para Pedagang Kaki Lima tersebut tidak jauh dari

taman kota. Tetapi dalam pelaksanaann masih ada beberapa Pedagang Kaki

Lima yang masih berdagang di taman kota, memang cukup sulit untuk

menanggulangi para pedagang tersebut jika pemerintah tidak tegas. Relokasi

Page 90: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

79

pedagang tersebut itu untuk mengembalikan fungsi Taman Kota

yang sebenarnya sebagai Ruang Terbuka Hijau.

Berbagai kepentingan itu seringkali sulit untuk menentukan penyelesaian

yang memuaskan semua pihak yang terkena, oleh karenanya dapat menimbulkan

permasalahan yuridis. Misalnya, tawar menawar kebijakan RTH di atas lahan

seluas 3,6ha tersebut ini terjadi ketika perwakilan warga RW 05 eks-Lokasisasi

Semampir sempat memberikan masukan dan meminta Pemerintah Kota Kediri

untuk meninjau kembali kebijakan agar nantinya masyarakat tetap mendapatkan

pendampingan atas kebijakan itu.

Kendala lain adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di

daerah yang pertumbuhan pembangunannya terhambat dan masih memiliki

banyak ruang-ruang kosong ataupun lahan mangkrak. Sehingga sebagai salah satu

upaya mewujudkan pemenuhan sarana dan prasarana tersebut serta melaksanakan

pembangunan yang merata, Pemerintah Kota dalam Raperda RTRW-nya berusaha

untuk dapat menerapkan ketentuan penataan ruang sesuai dengan UU No.26

Tahun 2007 begitupula dalam penyediaan ruang terbuka hijau sebagai intensitas

pemanfaatan ruang sebagai penyeimbang ekosistem lingkungan.

Maka program partisipasi masyarakat bertujuan menyadarkan masyarakat

luas agar memahami pentingnya ruang terbuka hijau dalam meningkatkan kualitas

lingkungan, mengubah gaya hidup masyarakat menjadi sadar lingkungan, dan

mengarahkan masyarakat berwawasan lingkungan menuju masyarakat

berwawasan ekologis. Pada akhirnya, pencapaian kuantitas ruang terbuka hijau

kota minimal 30 % dapat terwujud karena dukungan dan partisipasi masyarakat.

Page 91: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

80

BAB VI

PENUTUP

Di dalam bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran terhadap

masalah-masalah yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya.

6.1 Kesimpulan

Dari perumusan masalah yang penulis kemukakan serta

pembahasannya baik yang berdasarkan atas teori maupun data-data yang

penulis dapatkan selama mengadakan penelitian, maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

Implementasi strategi kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyediakan

ruang terbuka Hijau di Kota Kediri yaitu dengan merefungsi lahan menjadi RTH

13,235,667 m2 sedangkan di eks lokalisasi semampir itu 13,925m2(1,39h2) yang

nanti nya akan di pecah antara selatan jembatan dan utara jembatan Selain itu

juga merefungsi ruang terbuka di kota Kediri mulai dari membangun fasilitas

fasilitas umum dan taman taman hijau kota melalui program pengembangan kota

hijau. Kebijakan relokasi sendiri dimulai adanya perda pelarangan aktivitas

prostitusi tahun 2004, secara berkala sampai terakhir tahun 2016 secara resmi

harus dikosongkan. Perencanaan mulai dari Pradesain tahun kemudian ke desain

atau DED ditahun 2018 dan pembangunan secara fisik di tahun 2019. Dalam hal

ini dinas sosial memiliki klasifikasi terhadap warga yang terkena dampak yaitu,

warga miskin dan wanita tuna susila serta anak jalanan. Walaupun sebelumnya

banyak penolakan dari warga yang tergusur, namun dengan terus diberikan

Page 92: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

81

sosialisasi dan pendampingan serta pembekalan, pelatihan dan alih profesi. Upaya

penanaman dan penghijauan telah dilakukan tanggal 19 mei 2017 bersama bapak

walikota yang didukung oleh masyarakat sekitar karena rencanaya akan di jadikan

taman bermain layak anak dan wisata kuliner.

Faktor pendukung penanganan ruang Terbuka HIjau di Kota Kediri adalah

masyarakat yang antusias, karena mereka ingin cepat terealisasi dan cepat

mendapatkan uang dari program-program pembangunan RTH. Selain itu

ekslokalisasi sendiri tidak timbul masalah sosial juga tidak timbul prostitusi lagi

yang samar samar seperti di kafe, warung, hotel atau tempat lainya. Faktor

pengahambat penanganan ruang Terbuka HIjau di Kota Kediri adalah terbentur

dana juga anggaran, karena program RTH ada program yang harus dipenuhi

(besar), sedang dan ringan. Untuk pembangunan eks lokalisasi semampir

termasuk program yang sedang bukan yang harus cepat dipenuhi (besar). Selain

faktor anggaran juga pada kinerja dinas-dinas terkait untuk memaksimalkan

penanganan program-program tersebut.

6.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang diperoleh,

beberapa hal yang dapat disarankan adalah:

1. Seiring dengan pembangunan yang terus menerus di Kota Kediri ini

maka perlu adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kota sehingga

dalam perencanaan kota, pembangunan fisik kota kedepannya tidak

bersifat terpusat (tersentralisasi). Begitu pula dalam sebaran ruang

terbuka hijau.

Page 93: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

82

2. Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan perekonomian Kota

Kediri, seiring dengan makin sempitnya ruang khususnya semakin

menipisnya ruang terbuka hijau kota maka setidak-tidaknya pemerintah

kota dapat lebih memanfaatkan daerah–daerah yang kurang bisa

dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Daerah yang layak

dan memadai ini yang merupakan elemen ruang kota yang sangat vital

bagi kehidupan sebuah kota. Sehingga penambahan trotoar sebagai jalur

hijau (green belt) dan jalur pejalan kaki (pedestrian) di setiap jalur-jalur

baik yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan umum hingga ke pelosok –

pelosok pemukiman penduduk, adalah langkah yang paling praktis dan

konservatif demi mendapatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih

baik

Page 94: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

DAFTAR PUSTAKA

Amatus Woi, , 2008. Menyapa Bumi menyembah Hyang Ilahi, dalam tulisan

“Manusia dan Lingkungan dalam persekutuan ciptaan” Yogyakarta:

Kanisius

Daud Silalahi. 2001. Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum

Lingkungan Indonsia. Bandung: Alumni

Dunn, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir Darwin

(Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Eugene, 1977, The Implementation Game : Massacchussetts, The Mit Press

Fadillah, 2001, Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta

Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Jan Timbergea, 1987. Rencana Pembangunan, Jakarta

Martin, Lawrence L dan Kettner, M Peter, 1996, Measuring The Peformance of

Human Service Programs, International Educational and Professional

Publisher Thousand Oaks, London New Delhi, California

Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung

Sabatier and Mazmanian, 1986, Top Down and Buttom Up Approach to

Implementation Research, in Journal of Public Policy

Saiman, M.Si, dkk. 2004 . Pengantar Pembangunan. UMM Press, Malang

Siagian, Sondang. 1988. Administrasi Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta

Solichin, Abdul Wahab. 2001, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke

Implementasi Kebijakan Negara, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Soul M. Kattz, terjemahan Tjahya Supriatna, 2000. Organisasi dan Koordinasi

Pembangunan, Jakarta

Supanji, Babad. Dkk.2004. Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan

Daerah. Humaniora.

Page 95: IMPLEMENTASI STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH …repository.ub.ac.id/1072/1/Hendro Tri Wahyudi.pdf · DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae I. Data Pribadi 1. Nama : HENDRO TRI

Tim Evaluasi Hukum. 2007. Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Pengelolaan

Kawasan Perkotaan dan Pedesaan. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum

Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

Van Meter and Van Horn, 1975, The Policy Implementation Proceess A

Conceptual Framework in Administration and Society, Volume, 6 No. 4,

Sage, Baverly Hills

Instruksi Mendagri Nomor 4 Tahun 1988

Direktorat Jendral Departemen PU Tahun 2006, Ruang Terbuka Hijau

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2004." Formulir Isian Untuk

Analisi SWOT untuk Sepuluh Fungsi Pemerintah Daerah'" Diakses pada

tanggal 21 Juni 2015 dari www.scbdp.com

Direktorat Jendral Departemen PU Tahun 2006, Ruang Terbuka Hijau Sebagai

Unsur Utama Tata Ruang Kota SNI 2004. Tata Cara Perencanaan

Lingkungan Perumahan Di Perkotaan

Wikipedia. 2008. "Pemerintah Daerah". Diakses pada Tanggal 20 Juni 2015 Dari

www.wikipedia.com

Peraturan Mendagri No 1 Tahun 2007 Penataan RTH Kawasan Perkotaan

Bappeda Kota Kediri, Rencana Aksi Ruang Terbuka Hijau, Tahun 2009

Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, Tahun 2007, Ruang Terbuka

hijau di Perumahan Graha Estetika Semarang