IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB...

95
IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) LAMPUNG DALAM MENGELOLA TENAGA KERJA INDONESIA BERMASALAH TAHUN 2016 Skripsi Oleh AYU WULANDARI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) LAMPUNG

DALAM MENGELOLA TENAGA KERJA INDONESIA BERMASALAH

TAHUN 2016

Skripsi

Oleh

AYU WULANDARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

ABSTRAK

IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) LAMPUNG

DALAM MENGELOLA TENAGA KERJA INDONESIA BERMASALAH

(TKIB) TAHUN 2016

Oleh

AYU WULANDARI

Provinsi Lampung menempati posisi ke lima terbesar sebagai daerah pengirim

TKI ke luar negeri, namun perlindungan terhadap TKI belum terlaksana dengan

baik, hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya TKI yang mengalami masalah.

Oleh sebab itu, BP3TKI Lampung selaku instansi yang bertanggung jawab dalam

penempatan dan perlindungan TKI memerlukan strategi dalam menangani TKIB.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi dari strategi

BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB serta kendala-kendala yang dihadapi.

Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada

pengimplementasian strategi-strategi yang dimiliki oleh BP3TKI Lampung dalam

mengelola TKIB sudah berjalan dengan cukup baik. Layanan pengaduan masalah

TKI melalui crisis center, fasilitasi advokasi dan mediasi, pembinaan dan

pemberdayaan TKI purna serta kerjasama dengan instansi terkait sudah cukup

mampu dalam mengatasi permasalahan TKIB. Namun, perlindungan hukum bagi

TKI masih perlu ditingkatkan terutama pada saat pra maupun masa penempatan.

Adapun kendala-kendala BP3TKI Lampung dalam pelaksanaan strategi, yaitu: (1)

Kendala internal, seperti kurangnya Sumber Daya Manusia khususnya pada Seksi

Perlindungan dan Pemberdayaan, belum terlihat adanya langkah proaktif dari

BP3TKI Lampung untuk mengoptimalkan pendataan terhadap TKIB; serta belum

optimalnya koordinasi dengan penegak hukum dalam menangani masalah yang

dialami oleh TKIB. (2) Kendala eksternal, seperti belum adanya inisiatif dan

keterbukaan untuk membahas dualisme kewenangan antara BP3TKI Lampung

dengan Disnakertrans dan Dinsos Provinsi Lampung, serta rendahnya kepedulian

masyarakat dalam mencegah adanya TKI ilegal.

Kata Kunci: Implementasi Strategi, BP3TKI Lampung, dan TKIB

Page 3: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF THE STRATEGY OF THE

ORGANIZATION OF THE PLACEMENT AND PROTECTION OF

INDONESIAN WORKERS (BP3TKI LAMPUNG) IN MANAGING

INDONESIAN WORKER WITH PROBLEM 2016

BY

AYU WULANDARI

Lampung Province occupies the fifth largest rank as the sender of migrant

workers, but the protection for Indonesian Workers not implemented good

enough, this is proven by still many Indonesian Workers who have problems in

employment. Therefore, BP3TKI Lampung requires some of stretagy to manage

Indonesian Workers with problem (TKIB) as the organization which have an

authority in placement and protection of Indonesian Workers. This research aims

to describe the implementation of BP3TKI Lampung’s strategy in managing

TKIB and the obstacles during its implementation. The type of research used in

this research is descriptive research with qualitative approach. The result of this

research showed that the implementation of those strategies by BP3TKI Lampung

in managing TKIB had implemented good enough. The implementation of

strategy such as, the service of receiving complaint issues from Indonesian

Workers by crisis center, facilitating advocacy and mediation, empowering

former of Indonesian Workers, and cooperation with related government

institution, were capable enough to solve the problem of TKIB. However, the

protection of law for Indonesian Workers still need to be enhanced, especially in

pre and during the placement. The obstacles of BP3TKI Lampung on the

implementation of the strategy are: (1) Internal obstacles, such as the lack of

human resources especially in department of protection and empowering, there

has been no proactive steps of BP3TKI Lampung to optimize logging of TKIB,

and unoptimal coordination with law enforcement agencies in solving the problem

of TKIB (2) External obstacles, such as there have been no initiatives to discuss

about the dualism of authority between BP3TKI Lampung, Department of Labor

and Transmigration of Lampung Province and Department of Social of Lampung

Province, and the disregard attitude of the society in preventing illegal migration

of Indonesian Workers.

Key Words: The Implementation of the strategy, BP3TKI Lampung, TKIB.

Page 4: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) LAMPUNG

DALAM MENGELOLA TENAGA KERJA INDONESIA BERMASALAH

TAHUN 2016

Oleh

AYU WULANDARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan
Page 6: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan
Page 7: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan
Page 8: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Ayu Wulandari, lahir di Tanjung Karang, Kota Bandar

Lampung pada tanggal 24 Juli 1994. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,

dari pasangan Bapak Sunarto dan Ibu Kanti Rahayu. Pendidikan yang ditempuh oleh

penulis dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 5 Sawah Lama Bandar

Lampung diselesaikan tahun 2006, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 5 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2009, dan pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Jurusan Akuntansi yang

diselesaikan pada tahun 2012.

Selanjutnya pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, melalui

jalur Penerimaan Bibit Unggul Daerah (PBUD). Pada tahun 2016, penulis melaksanakan

KKN di Desa Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus selama 60

hari. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah mengikuti organisasi Forum Studi

Pengembangan Islam (FSPI) sebagai Sekretaris Bidang Kaderisasi, dan Himpunan

Mahasiswa Ilmu Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara sebagai Anggota Bidang Kajian

Pengembangan Keilmuan (KPK).

Page 9: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bersungguh-sungguh

untuk urusan yang lain.”

(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)

“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat.”

(Q.S. Al- Mujadalah:11)

“If you can imagine it, you can achieve it.

If you can dream it, you can become it.”

( William Arthur Ward)

“There is a will, There is a way.”

(Unknown)

Page 10: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

PERSEMBAHAN

Dengan diiringi rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

yang telah memberikan limpahan kasih sayang serta nikmat akal

kepadaku skripsi ini saya persembahkan untuk :

Ibu dan Bapak tercinta

Kakak dan adikku tersayang

Terima kasih untuk semua dukungan baik moril maupun materil,

kasih sayang dan segala doa untukku.

Seluruh keluarga dan sanak saudara yang mendoakan dan

mendukungku hingga mampu menyelesaikan kuliah.

Teman-teman seperjuangan yang banyak membantuku.

Para pendidik dan Almamater tercinta...

Page 11: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ Implementasi Strategi Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Lampung dalam Mengelola

Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB) Tahun 2016” , sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.AN) di

Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain:

1. Ibu Rahayu Sulistiyowati, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing utama.

Terima kasih bu atas bimbingan dan motivasi serta masukannya yang

banyak membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini dan juga ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan. Penulis

memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan penulis yang

sekiranya kurang berkenan.

2. Bapak Izzul Fatchu Reza, S.AN, M.PA selaku dosen pembimbing kedua.

Penulis mengucapkan terima kasih atas motivasi, saran dan bimbingannya

Page 12: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

yang banyak membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi. Penulis

juga memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan penulis yang

sekiranya kurang berkenan.

3. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si selaku dosen penguji. Penulis

mengucapkan terima kasih atas segala ilmu yang diberikan serta masukan,

saran dan bimbingannya yang telah banyak membantu penulis dalam

proses penyusunan skripsi. Penulis juga memohon maaf atas segala

kesalahan dan kekurangan penulis yang sekiranya kurang berkenan.

4. Ma’am Meiliyana, M.A soon to be PhD. Thanks for all of your

motivation, kindness and your help Ma’am. May Allah bless you and your

lovely family, always. Aamiin. Fighting for your PhD’s school Ma’am.

5. Bapak Dr. Bambang Utoyo Sutiyoso, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik. Terima kasih pak atas nasehat, arahan, motivasi dan ilmu yang

diberikan selama proses pendidikan hingga saat ini.

6. Kepada seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Ibu Indri, Ibu

Ita, Pak Eko, Ibu Dewi, Ibu Devi, Ibu Dian, Pak Nana, Pak Simon, Pak

Noverman, Ibu Novita, Ibu Selvi, Prof. Yuli, Ibu Intan, Pak Syamsul,

terima kasih banyak untuk semua ilmu yang telah diajarkan kepada

penulis.

7. Ibu Nuraini dan Pak Ashari selaku staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara

yang selalu membantu dalam hal administratif. Terima kasih atas

kesabaran dan kesediaannya selama ini.

8. BP3TKI Lampung yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian disana. Terima kasih atas kesediaannya dalam hal informasi

Page 13: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

dan data yang dibutuhkan penulis. Terima kasih atas kebaikan dan

keramahan seluruh staf selama penulis melakukan penelitian.

9. Bapak Waydinsyah, S.Sos selaku Kepala Seksi Perlindungan dan

Pemberdayaan TKI. Terima kasih pak atas kesediaan dan keramahannya

untuk diwawancarai oleh penulis.

10. Mbak Praja Setiawati, S.Psi selaku Staf Pengelola Seksi Perlindungan dan

Pemberdayaan TKI. Terima kasih mbak atas kesediaan dan keramahannya

dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh penulis.

11. Ibu Yunita Rohani dan Ibu Eli Astuti Dewi selaku perwakilan dari Buruh

Migran Indonesia Lampung. Terima kasih ibu atas kesediaan dan

keramahannya dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

penulis.

12. Enam perempuan yang luar biasa. Terima kasih atas kebersamaan,

bantuan, semangat, dan kritikan yang membangunnya. Dwi Mar’atus

Sholihah (jazakillah wi atas semangat untuk terus yakin kepada-Nya ),

Asti Rahweni (semangat wen, yakin bentar lagi wisuda), Eka Fitria

Andriani (semangat pit, ayo dikerjain skripsinya) , Laras Retno

Wulandharie (makasi yas dan maaf karna sering ngerepotin untuk jadi

tukang ojek syari), Nanda Nandani (makasi nda, semangat nyusun

skripsinya, jangan males), Gustian Istiqomah (makasi ti, tetep jadi orang

yang woles, tapi jangan lupa cepet diselesain skripsinya). Semoga Allah

memudahkan segala urusan kita. See you on top, girls!

13. Akhwat Hamdalah. Teh Rizky, Minan Ratu, Erfinna, Syaroh, Ajeng, Tria.

Terima kasih atas canda tawa dan kebersamaan yang senantiasa

Page 14: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

mengingatkan kepada Allah hingga saat ini. Semoga kita dimudahkan

dalam segala urusan di dunia dan di akhirat oleh-Nya. Aamiin.

14. Uun Nur’aini, Fitri Wahyuni, Arinta Fitriani, Pindo Riski Saputra, Ahmad

Fajar Adi P, Muhammad Iqbal. Terima kasih telah banyak membantu

selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi. Semoga dimudahkan

dan dilipatgandakan rezeki dan pahala oleh-Nya.

15. Teman-teman KKN Datar Lebuay. Kiyai Diyan, Gde Agung, Bang

Wahyu, Hadi Akil, dan Koko Josep. Terima atas pengalaman berharga

selama 60 harinya.

16. Alas Menara (Adi, Ade, Edo, Zikri, Agnes, Andan, Anggi, Ayu Krui, Cici,

Eci, Desti, Emon, Devi, Devi Yona, Dewi, Dimas, Dinda, Yona, Fela,

Ghina, Ghozie, Gibran, Hendriansyah, Hendro, Kartika Febri, Kesy, Lela,

Sasa, Hasby, Leo, Lika, Neldian, Nisa, Nita, Oca, Okke, Prayoga, Yogi,

Galih, Rezghi, Respaty, Revardo, Rico, Rindu, Riska, Septiya, Sidik,

Sintia, Tiara, Taufik, Ukis, Vania, Wahyu, Wiza, Wulan, Artha, Zulham,

Nurhafifah, Ari, Arief, Bayu, Sedy, Defita, Luse, Hendriko, Jita,Maya,

Dila, Meylani, Okta, Pepy, Rahma, Kiana, Ala, Kartika Raihana). Serta

keluarga besar Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala kebersamaan dan

dukungannya selama proses perkuliahan.

17. Keluarga Besar Forum Studi Pengembangan Islam. Terima kasih atas

ilmu dan kebersamaan yang tidak terlupakan. Mbak Eva, Mbak Evi, Mbak

Marlia, Mbak Widya, Mbak Ari, Mbak Yuli, Mbak Muna, Kak Ogi, Kak

Aji, Bang Sholeh, Kak Wahyu, Kusna, Faisal, Erig, Roihan, Laila, Marni,

Page 15: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

Nurma, Anggita, Wiwin, Desri, Salsa, Gendiz, Farida, Fathan, Seval.

Semoga kita selalu dimudahkan dalam segala urusan oleh-Nya dan tetap

istiqomah di jalan-Nya.

18. Rania Nasifa Fitriawan dan Rifqi Nadra Fitriawan. Terima kasih atas

canda tawa dan kebersamaannya. Semoga kalian bisa menjadi anak-anak

yang sholeha dan sholeh yang membanggakan orangtua, bangsa dan

agama. Amiin.

19. Seluruh pihak yang membantu penulis selama perkuliahan dan

penyusunan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis ucapkan terima kasih untuk semuanya.

Semoga sebuah karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 19 Juni 2017

Penulis

Ayu Wulandari

Page 16: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Organisasi Publik ............................................................................ 13

1. Pengertian Organisasi ................................................................................ 13

2. Pengertian Organisasi Publik ..................................................................... 14

3. Tipe-Tipe Organisasi Publik ..................................................................... 15

B. Tinjauan Strategi ............................................................................................ 22

1. Pengertian Strategi .................................................................................... 22

2. Tipe-Tipe Strategi ..................................................................................... 24

C. Tinjauan Manajemen Strategi ....................................................................... 27

1. Pengertian Manajemen Strategi ................................................................ 27

2. Proses Manajemen Strategi ....................................................................... 28

D. Tinjauan Implementasi Strategi .................................................................... 30

1. Pengertian Implementasi Strategi .............................................................. 30

2. Konsep Implementasi Strategi .................................................................. 31

E. Tinjauan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB) ................................. 36

1.Pengertian TKIB ........................................................................................ 36

2. Ruang Lingkup TKIB ................................................................................ 39

D. Kerangka Pikir ............................................................................................... 40

Page 17: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

iii

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe dan Pendekatan Penelitian ...................................................................... 42

B. Fokus Penelitian .............................................................................................. 42

C. Lokasi Penelitian ............................................................................................. 45

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 46

1. Jenis Data .................................................................................................. 46

2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 47

E. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 50

F. Teknik Keabsahan Data ................................................................................... 52

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum BP3TKI Lampung ........................................................... 55

1. Sejarah BNP2TKI ................................................................................... 55

2. Profil BP3TKI Lampung ......................................................................... 58

B. Visi, Misi, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi, serta

Struktur Organisasi BP3TKI Lampung .......................................................... 59

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Strategi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI

(BP3TKI) Lampung dalam Mengelola TKIB Tahun 2016 ............................. 65

1. Menyediakan Layanan Crisis Center yang Mampu Melayani

Pengaduan TKI secara Online .............................................................. 69

2. Memberikan Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum dalam

Memenuhi Hak-Hak TKI Sejak Pra, Masa dan Purna Penempatan ..... 88

3. Melakukan Pembinaan dan Pemberdayaan TKI dalam Rangka

Pembekalan TKI Purna Untuk Mengelola Keuangan dan Menjadi

Wirausaha ............................................................................................ 109

4. Bekerjasama Dengan Instansi Terkait dalam Rangka Pendampingan

TKIB Sampai Ke Rumah TKI ............................................................. 133

B. Kendala-Kendala Implementasi Strategi BP3TKI Lampung

dalam Mengelola TKI Bermasalah ............................................................... 150

a. Kendala Internal ................................................................................... 150

b. Kendala Eksternal ................................................................................ 156

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................................................... 162

B. Saran .............................................................................................................. 164

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Data Jumlah TKIB Berdasarkan 8 Debarkasi Tahun 2011-2015 ....................... 4

2.1 Tipologi Organisasi Publik Menurut Sorensen ................................................... 16

3.1 Daftar Informan Penelitian .................................................................................. 47

3.2 Daftar Dokumen Penelitian ................................................................................. 50

5.1 Rencana Strategis BP3TKI Lampung Tahun 2015-2019

dalam Pengelolaan TKI Bermasalah ................................................................... 67

5.2 Data Pengaduan TKI Berdasarkan Jenis Masalah Tahun 2016 .......................... 79

5.3 SOP Penanganan Pengaduan TKI di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung ................................. 85

5.4 Data Laporan Klaim Asuransi TKI BP3TKI Lampung Tahun 2016 .................. 97

5.5 Besaran Bantuan Tanggap Darurat Bagi TKI Bermasalah ................................. 103

5.6 Pelaksanaan Program Pemberdayaan TKI Purna/ TKIB/ WNIO BP3TKI

Lampung Tahun 2016 ........................................................................................ 124

5.7 Agenda Pemberdayaan Terintegrasi Melalui Pelatiha Kewirausahaan TKI

Purna/ TKIB/ WNIO .......................................................................................... 125

5.8 Data Fasilitasi Pemulangan TKIB Oleh BP3TKI Lampung Tahun 2016 ........... 147

Tabel

Page 19: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Grafik Penempatan TKI Asal Lampung ................................................... 6

1.2 Grafik Pengaduan Masalah TKI Asal Lampung ....................................... 7

2.1 Strategi Sebagai Salah Satu dari 7 S Organisasi ....................................... 20

2.2 Kerangka Pikir .......................................................................................... 41

4.1 Struktur Organisasi BP3TKI Lampung ..................................................... 64

5.1 Nilai Remitansi yang diterima Oleh Pemerintah Indonesia

Tahun 2011-2015 ..................................................................................... 65

5.2 Tampilan Awal Halaman Website Layanan Crisis Center ...................... 70

5.3 Pelatihan Bimbingan Teknis Crisis Center yang Dilakukan

Oleh BNP2TKI ......................................................................................... 72

5.4 Pegawai Front Office BP3TKI Lampung Sedang Melayani

Pengaduan Masalah TKI ........................................................................... 74

5.5 Proses Pengaduan Melalui Crisis Center BNP2TKI ................................ 76

5.6 Contoh Pamflet Informasi Layanan Crisis Center Milik BP3TKI .......... 81

5.7 BP3TKI Lampung Membantu Proses Klaim Asuransi Bagi

TKI Bermasalah Kepada PJ TKI/ PPTKIS ............................................... 90

5.8 Mekanisme Advokasi TKIB ..................................................................... 94

5.9 Pelatihan Bimbingan Teknis Advokasi dan Mediasi TKI

yang Dilaksanakan Oleh BNP2TKI .......................................................... 96

5.10 Penyerahan Bantuan Tanggap Darurat Kepada Salah Satu

Korban TKI Non Prosedural Oleh BP3TKI Lampung .......................... 102

5.11 Mekanisme Pelaksanaan Program Pemberdayaan

TKI Purna/ TKIB/ WNIO ....................................................................... 117

5.12 Pelaksanaan Program Pemberdayaan TKI Tahun 2016

Di Desa Purwosari................................................................................... 126

5.13 Pembentukan Koperasi TKI Purna Korea di Desa Taman Endah,

Kec.Purbolinggo, Kab. Lampung Timur ............................................... 130

5.14 Rapat Koordinasi Lintas Instansi dengan BP3TKI Lampung ................. 135

5.15 BP3TKI Lampung Berkoordinasi dengan Para Stakeholder

dalam Proses Pemulangan Jenazah TKI ................................................ 136

5.16 Ambulance Milik BP3TKI Lampung ...................................................... 139

5.17 Kegiatan BP3TKI Lampung dalam Memfasilitasi TKIB ....................... 140

5.18 Contoh Brafak yang Dikirimkan Oleh KBRI Mengenai

Pemulangan TKIB .................................................................................. 142

Page 20: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

vi

5.19 Alur Fasilitasi Kepulangan TKIB Oleh BNP2TKI dan BP3TKI ............ 143

5.20 Staff Pengelola Perlindungan dan Pemberdayaan Dibantu Dengan

Staff Dari Seksi Lain Pada Pelaksanaan Program Pemberdayaan

di Desa Purwosari, Lampung Selatan ..................................................... 152

Page 21: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

vii

DAFTAR SINGKATAN

BNP2TKI : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia

BP3TKI : Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia

Brafak : Berita Faksimili

CTKI : Calon Tenaga Kerja Indonesia

Dinsos : Dinas Sosial

Disnakertrans : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia

Kemenakertrans : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kemensos : Kementerian Sosial

LP3TKI : Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

NGO : Non-Government Organization

P4TKI : Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia

PAP : Pembekalan Akhir Keberangkatan

PMB : Pekerja Migran Bermasalah

PPTKIS : Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta

Puslitfo : Pusat Penelitian dan Informasi

RPTC : Rumah Perlindungan dan Trauma Center

SBMI : Serikat Buruh Migran Indonesia

SIP : Surat Izin Pengarahan

SIPENDAKI Sistem Pencatatan Kedatangan TKI

SOP : Standar Operasional Prosedur

SPR : Surat Perintah Rekrut

TKI : Tenaga Kerja Indonesia

TKIB : Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah

UEP Usaha Ekonomi Produktif

WNIO : Warga Negara Indonesia Overstayers

Page 22: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara pengirim tenaga kerja terbesar di dunia. Seiring

dengan meningkatnya tuntutan pekerja murah dari negara-negara pengirim baik di

sektor formal maupun informal, serta tingginya angka pengangguran dan

kemiskinan di Indonesia,1 menjadikan pilihan untuk bekerja ke luar negeri masih

menjadi daya tarik bagi sebagian besar masyarakat, khususnya yang berasal dari

kabupaten atau pedesaan. Tenaga Kerja Indonesia, selanjutnya disebut TKI,

sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri adalah setiap Warga Negara

Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam

hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.2

International Organization of Migration (IOM) mengemukakan bahwa

pengembangan perekonomian dan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia

menjadi faktor pendorong dari migrasi tenaga kerja internasional. Saat ini TKI

terkonsentrasi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur serta Timur Tengah,

1 Berdasarkan data dari International Organization of Migration (IOM) disampaikan dalam

Penyuluhan Tentang Bekerja Keluar Negeri Secara Legal dan Aman pada Bulan Maret Tahun

2011. Diakses melalui situs http://www.bnp2tki.go.id pada 12 Desember 2016 pukul 22:13 WIB. 2 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar

Negeri Pasal 1 Poin (1).

Page 23: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

2

khususnya Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, dan Uni Emirat

Arab.3 Berdasarkan jenis pekerjaannya, TKI terbagi menjadi dua yaitu TKI

formal dan TKI informal. TKI formal adalah TKI yang bekerja di perusahaan

negara atau swasta di luar negeri yang berbadan hukum. TKI formal saat ini

tersebar di beberapa sektor seperti sektor industri, sektor perikanan, sektor

perkebunan, dan sektor kesehatan. Sedangkan, TKI informal adalah TKI yang

bekerja dengan perorangan dan/atau bukan perusahaan negara atau swasta di luar

negeri. Pada umumnya, TKI informal bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga

(PRT) atau juga dikenal dengan istilah domestic worker.4

Mayoritas tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, berketerampilan rendah

dan bekerja di sektor informal dengan pekerjaan yang cenderung kotor, sulit, dan

berbahaya. TKI, terutama yang bekerja di sektor informal, seringkali tidak

mengetahui atau tidak diberitahu mengenai realitas migrasi, hak yang seharusnya

mereka peroleh termasuk prosedur bermigrasi yang legal dan aman, serta

bagaimana mengakses layanan bantuan ketika mengalami masalah. Hal ini

membuat para TKI menjadi sangat rentan terhadap perekrutan yang

menyeleweng, mengalami tindak kekerasan baik fisik maupun psikologis,

eksploitasi, bahkan perdagangan orang sepanjang proses migrasi,5 yang pada

akhirnya membuat mereka masuk kedalam daftar TKI Bermasalah (TKIB).

3 IOM. Op. Cit. Hlm 1. 4 Dikotomi atau pemisahan antara sektor formal dan informal ini mulai dilegitimasi pada tahun

1985 melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 28/Men/ 1985 tentang Penetapan Pola

Perjanjian Kerja Antar Kerja Antar Negara (AKAN). Lihat dalam Anis Hidayah, dkk, Selusur

Kebijakan Minus Perlindungan Buruh Migran Indonesia, (Jakarta: Migrant Care, 2013), Hlm. 27. 5 IOM. Loc. Cit.

Page 24: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

3

TKI Bermasalah (TKIB) adalah setiap TKI yang sedang menghadapi

masalah, baik permasalahan ketenagakerjaan maupun non ketenagakerjaan.6

TKIB tidak hanya berasal dari sektor informal, melainkan dapat pula berasal dari

sektor formal. Namun, selama ini sebagian besar TKI yang mengalami masalah

ialah TKI yang berangkat secara non prosedural (atau juga dikenal dengan istilah

TKI ilegal) yang umumnya merupakan TKI yang bekerja di sektor informal. Hal

tersebut disebabkan karena TKI informal bekerja pada pengguna jasa (majikan)

yang bersifat perseorangan, sehingga pemerintah Indonesia mengalami kesulitan

dalam mengawasi para TKI karena tidak memiliki jam kerja pasti.

Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BNP2TKI) tahun 2015, diperkirakan jumlah TKI yang bekerja di

luar negeri sekitar 6,2 juta orang,7 dengan 70 hingga 80 persen bekerja secara

ilegal.8 Selanjutnya, berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Siaran Pers Nomor: 01/Humas

PMK/I/2015, mayoritas TKIB berada di Malaysia dan Arab Saudi. Pada tahun

2015 tercatat jumlah WNI Overstayers/TKIB yang berada di Malaysia sebanyak

1.250.000 orang, di Arab Saudi sebanyak 588.075 orang dan negara lain sebanyak

32.073 orang. Terkait dengan data TKIB, berikut ini data kedatangan TKIB yang

tercatat oleh BNP2TKI selama tahun 2011 sampai dengan 2015.

6 Sebagaimana dijelaskan dalam Lampiran I Perka BNP2TKI Nomor 17 Tahun 2015 Tentang

Petunjuk Teknis Pemberdayaan TKI Purna/ TKIB/ WNI Overstay dan Keluarganya. Hlm 5. 7 Illa Kartila, “Kenapa TKI Bermasalah di Luar Negeri”, diakses dari

http://www.antarasumsel.com/berita/291317/kenapa-tki-bermasalah-di-luar-negeri pada tanggal 13

Desember 2016 Pukul 08:42 WIB. 8 BNP2TKI, “Materi Sosialisasi Pencegahan TKI Non-Prosedural Nomor: 02.05”, diakses dari

http://www.bnp2tki.go.id/uploads/data/data_26-03-

2015_103709_02.05_SOS_PENCEGAHAN_TKI_NON_PROSEDURAL.ppsx. pada tanggal 11

September 2016, pukul 09:15 WIB.

Page 25: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

4

Tabel 1.1 Data Jumlah TKIB Berdasarkan 8 Debarkasi Tahun 2011-2015

No. Debarkasi 2011 2012 2013 2014 2015

1. Selapajang Tangerang/

CUL T2 Soetta

44.432 31. 528 19.741 8.727 5.090

2. Surabaya 5.167 4.130 2.998 2.617 578

3. Tanjung Pinang 15.850 7.864 17.748 15.611 10.144

4. Semarang 1.625 228 211 297 351

5. Yogyakarta 907 542 423 151 369

6. Mataram 5 6 8 7 0

7. Solo 407 146 91 43 158

8. Lainnya 3.801 3.176 2.867 3.208 2.339

TOTAL 72.194 47.620 44.087 30.661 19.029

Sumber: Puslitfo BNP2TKI Tahun 2016

Jika melihat data pada tabel 1.1, jumlah TKIB yang tercatat oleh BNP2TKI

dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2011-2015) cenderung mengalami

penurunan. Pada tahun 2011, sebanyak 72.194 TKIB tercatat melaporkan

kedatangannya di titik-titik debarkasi. Jumlah ini kemudian mengalami

penurunan pada tahun 2012 sebanyak 34% dari tahun 2011 menjadi 47.620 TKIB.

Pada tahun 2013, TKIB yang tercatat di titik debarkasi hanya sebanyak 44.087

TKIB atau turun 7,4% dari tahun 2012. Tahun 2014 jumlah ini kembali turun

sebanyak 30,4% dari tahun 2013 menjadi 30.661 TKIB. Penurunan dengan

persentase terbesar selama kurun waktu lima tahun terjadi pda tahun 2015, jumlah

TKIB yang tercatat di titik-titik debarkasi berada pada angka 19.029 TKIB atau

turun menjadi 38% dari tahun 2014. Penurunan jumlah TKIB ini tidak serta merta

dapat memberikan kesimpulan bahwa pengelolaan TKIB sudah berjalan baik, pun

tidak pula dapat disimpulkan sebaliknya. Hingga saat ini, keberadaan TKIB di

negara penempatan berimplikasi pada melekatnya citra buruk negara Indonesia

Page 26: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

5

dimata dunia bahkan melemahkan posisi tawar bangsa Indonesia dengan negara

lain.9

Pemerintah Indonesia sejatinya telah berupaya untuk menekan jumlah TKIB

di tingkat hulu dengan mengadakan sosialisasi pencegahan TKI non prosedural di

daerah-daerah yang dianggap sebagai basis pengirim TKI. Namun, sosialisasi

tersebut masih belum mampu untuk menekan besarnya jumlah TKI yang

berangkat secara ilegal. Sosialisasi hanya dilaksanakan di 7 hingga 10 titik di tiap

daerah (misalnya kabupaten) dalam setahun, dengan melibatkan perangkat desa

dan masyarakat.10

Pada tiap titik, jumlah peserta dibatasi hanya 50 orang saja,11

angka tersebut tentu tidak sebanding dengan jumlah TKI yang berangkat secara

non prosedural melalui jasa penyalur TKI ilegal atau yang biasa disebut Calo.

Sosialisasi juga diduga masih kurang tepat sasaran, sebab beberapa daerah

yang masuk ke dalam catatan pengirim TKI ilegal terbanyak di tingkat daerah

belum mendapatkan sosialisasi pencegahan TKI ilegal. Sehingga jumlah TKI

ilegal belum mampu ditekan secara optimal. Seperti yang terjadi di Lampung,

sebagai provinsi yang berada di peringkat kelima pengirim TKI terbesar di tingkat

nasional, upaya sosialisasi pencegahan TKI ilegal diduga belum optimal. Salah

satu daerah basis TKI di Lampung ialah Kabupaten Lampung Timur, dimana

sejumlah kecamatan memiliki masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai TKI.

Beberapa diantaranya ialah Kecamatan Way Jepara, Labuhan Ratu, Sekampung,

Marga Tiga, Bandar Sribawono, dan lain-lain. Kecamatan Sekampung termasuk

9 Loc. Cit.

10 Hasil wawancara dengan Praja Setiawati pada tanggal 9 September 2016.

11 Loc. Cit.

Page 27: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

6

daerah yang banyak terdapat TKIB, namun selama ini kecamatan tersebut belum

pernah mendapatkan sosialisasi pencegahan TKI non prosedural.12

Sebagai provinsi yang memiliki sejumlah daerah yang menjadi kantong TKI,

Provinsi Lampung juga tidak luput dari permasalahan TKIB. Umumnya

pemerintah baru mengetahui bahwa seorang TKI terkena masalah apabila TKI

tersebut mengadukan permasalahannya kepada pemerintah. Sebagai suatu

perbandingan, pengaduan masalah TKI asal Lampung (lihat gambar 1.2.) secara

persentase masih sangat kecil jika dibandingkan dengan penempatan TKI dalam

kurun waktu lima tahun terakhir (2011-2015) yang tertera pada gambar 1.1

berikut.

Gambar 1.1 Grafik Penempatan TKI Asal Lampung Tahun 2011-2015

Sumber: Data P2TKI Puslitfo BNP2TKI Tahun 2016

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1.1, penempatan TKI asal Lampung

pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami pergerakan yang

fluktuatif. Pada tahun 2011, Provinsi Lampung mampu menempatkan sebanyak

17.085 orang TKI di sejumlah negara penempatan. Jumlah ini kemudian

mengalami penurunan sebesar 4,8 % pada tahun 2012 menjadi 16.259. Kemudian

12

Berdasarkan wawancara dengan Praja Setiawati selaku Staff Pengelola Perlindungan dan

Pemberdayaan TKI di BP3TKI Lampung pada tanggal 15 Desember 2016.

17,085

16,259

17,97518,500

16,109

14,000

15,000

16,000

17,000

18,000

19,000

2011 2012 2013 2014 2015

Page 28: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

7

pada tahun 2013 dan 2014, jumlah pengiriman TKI asal Lampung kembali

mengalami peningkatan secara berturut-turut menjadi 17.975 orang dan 18.500

orang. Namun, pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan sebanyak 12,9 %

menjadi 16.109 orang.

Gambar 1.2 Grafik Pengaduan Masalah TKI Asal Lampung

Sumber: Data P2TKI Puslitfo BNP2TKI Tahun 2016

Jika menilik data penempatan TKI asal Lampung dari tahun 2011-2015 dan

dibandingkan dengan pengaduan masalah TKI yang diterima oleh BP3TKI

dengan rentang waktu yang sama (lihat gambar 1.2), maka dapat diketahui bahwa

terdapat kesenjangan antara grafik penempatan dan pengaduan masalah TKI,

khususnya pada kurun waktu tiga tahun terakhir (2013-2015). Pada gambar 1.1,

penempatan TKI mengalami peningkatan antara tahun 2013 ke tahun 2014,

kemudian mengalami penurunan pada tahun 2015. Namun, pada gambar 1.2,

pengaduan masalah TKI mengalami peningkatan mulai dari tahun 2013 hingga

tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan pengiriman TKI tidak selalu

diiringi dengan penurunan pengaduan masalah yang dihadapi TKIB.

Sebagai bagian dari warga negara Indonesia yang saat ini menjadi salah satu

penyumbang pendapatan negara terbesar ketiga setelah migas dan pariwisata, TKI

66

111

80103

199

2011 2012 2013 2014 2015

Page 29: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

8

khususnya TKIB, memerlukan adanya peran pemerintah untuk membantu

menyelesaikan masalah yang dihadapi mulai dari pra, masa maupun purna

penempatan. Pada era desentralisasi saat ini, pemerintah terus berupaya untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan melimpahkan wewenang

administrasi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (dekonsentrasi).

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BNP2TKI) melalui asas dekonsentrasi tersebut menunjuk Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Lampung sebagai lembaga

pemerintah non kementerian yang dalam hal ini bertanggung jawab mengelola

penyelenggaran dan perlindungan TKI di Provinsi Lampung.

BP3TKI Lampung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari BNP2TKI

di Provinsi Lampung yang berperan dalam penyelenggaraan TKI mulai dari pra

penempatan, penempatan, kepulangan, hingga pemberdayaam. BP3TKI

Lampung termasuk salah satu dari 20 balai layanan penyelenggaraan TKI yang

tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. UPT BP3TKI Lampung sebelumnya

beroperasi sebagai Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI)

yang bergerak dibawah naungan BP3TKI Palembang di Tahun 2011, kemudian

pada pertengahan tahun 2013 naik status menjadi Loka Pelayanan Penempatan

dan Perlindungan TKI (LP3TKI). Terakhir, pada bulan Oktober 2014 kembali

naik status menjadi BP3TKI Lampung.13

Naiknya status dari P4TKI Lampung menjadi BP3TKI Lampung bukanlah

tanpa alasan. Provinsi Lampung yang saat ini berada pada peringkat ke-5 sebagai

13

Berdasarkan wawancara dengan Praja Setiawati. Op.Cit.

Page 30: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

9

daerah pengirim TKI terbesar se-Indonesia, tentunya membutuhkan sebuah

organisasi yang mampu mengakomodir segala kebutuhan terkait dengan

penyelenggaraan pelayanan TKI di tingkat daerah.14

Oleh karena itu, keberadaan

BP3TKI Lampung sangat dibutuhkan, dimana BP3TKI Lampung berkoordinasi

langsung dengan BNP2TKI sebagai organisasi di tingkat pusat untuk

memaksimalkan pelayanan. Keberadaan BP3TKI Lampung diharapkan mampu

mengatasi masalah-masalah dalam penyelenggaraan TKI, dalam hal ini khususnya

pengelolaan TKIB.

Mengelola TKIB tentunya memerlukan upaya-upaya atau sejumlah strategi.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wheelen dan Hunger (2001), bahwa

strategi adalah rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana organisasi

akan mencapai mencapai misi dan tujuannya.15

Salah satu misi BP3TKI yang

berkaitan dengan pengelolaan TKIB ialah perlindungan utuh di empat tahapan,

TKI mendapatkan jaminan dan akses perlindungan sejak di tahap pra-

keberangkatan, masa bekerja, kepulangan hingga tahap pemberdayaan.

Sedangkan salah satu tujuannya ialah, terwujudnya TKI yang profesional,

bermartabat dan sejahtera. 16

Misi dan tujuan BP3TKI Lampung hanya akan tercapai jika

diimplementasikan, sebab kunci sukses dari manajemen strategis adalah pada saat

pengimplementasian strategi tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Wheelen dan

14

Hal ini dibuktikan dengan telah ditempatkannya sebanyak 6.793 orang TKI asal Lampung di

sejumlah negara penempatan pada periode Januari hingga Mei 2016. Berdasarkan data dari

Laporan Pengolahan Data BNP2TKI Januari-Mei 2016 diunduh dari www.bnp2tki.go.id pada 20

Oktober 2016. 15

Thomas L Wheelen, dan J. David Hunger, Manajemen Strategis Edisi Kelima, (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2001), Hlm. 16. 16

Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis BP3TKI Lampung Tahun 2015-2019.

Page 31: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

10

Hunger, implementasi strategi ialah proses dimana manajemen mewujudkan

strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui program, anggaran, dan prosedur.17

Adapun startegi BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB sebagaimana tertuang

dalam Rencana Strategis BP3TKI Lampung Tahun 2015-2019 diantaranya

sebagai berikut: 18

1) Menyediakan layanan crisis center yang mampu melayani pengaduan

TKI secara online,

2) Memberikan pelayanan advokasi dan perlindungan hukum dalam

memenuhi hak-hak TKI sejak pra, masa, dan purna penempatan,

3) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan dalam rangka pembekalan TKI

purna untuk mengelola keuangan dan menjadi wirausaha demi

terwujudnya kesejahteraan,

4) Bekerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pendampingan TKIB

sampai ke rumah TKI.

Setiap strategi menuntut adanya implementasi, tanpa adanya impelementasi,

maka strategi yang telah direncanakan tidak mempunyai arti apa-apa. Menurut

Salusu, Implmentasi merupakan tahapan penting dalam manajemen strategi yang

menentukkan berhasil atau tidaknya organisasi.19

Selanjutnya menurut Amirullah,

pelaksanaan (implementation) dapat didefinisikan sebagai suatu proses

pengelolaan sumber daya organisasi dan manajemen melalui strategi yang dipilih.

Pelaksanan strategi diperlukan dengan tujuan utama untuk merinci lebih jelas dan

17

Wheelen dan Hunger, Op. Cit, Hlm. 17. 18

Berdasarkan wawancara dengan Praja Setiawati. Op. Cit. 19

Salusu, Pengambilan Keputusan Stratjik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit,

(Jakarta: Penerbit Grasindo, 2006), Hlm. 407.

Page 32: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

11

tepat bagaimana realisasi sesungguhnya pilihan strategi yang telah dipilih.20

Mengacu pada penjelasan tersebut, sejumlah strategi yang telah dipilih oleh

BP3TKI Lampung untuk mengelola TKIB memerlukan adanya implementasi

sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya strategi tersebut dalam mengelola

TKIB. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis

tertarik mengambil judul penelitian: “Implementasi Strategi Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Lampung dalam

Mengelola Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB) Tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah implementasi strategi BP3TKI Lampung dalam mengelola

TKIB di Provinsi Lampung Tahun 2016?

2. Apa sajakah kendala yang dihadapi oleh BP3TKI Lampung dalam mengelola

TKIB?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis implementasi strategi BP3TKI Lampung

dalam mengelola TKIB di Provinsi Lampung.

2. Menginventarisir kendala-kendala dalam pelaksanaan strategi oleh BP3TKI

Lampung.

20

Amirullah, Manajemen Strategik, (Jakarta: Mitra Wacana Media), Hlm. 155.

Page 33: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

12

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan tentang kajian Ilmu Administrasi Negara

khususnya tentang strategi dalam sebuah organisasi publik dan menjadi

referensi bagi penelitian mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara

lainnya yang tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan TKI.

2. Manfaat Praktis

Dapat menjadi masukan dan bahan informasi serta rekomendasi bagi

lembaga-lembaga terkait, dalam hal ini ialah BP3TKI Lampung, Dinas

Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Lampung, Dinas Sosial Provinsi

Lampung, dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wilayah Lampung

dalam upaya pengelolaan TKIB di Provinsi Lampung.

Page 34: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Organisasi Publik

1. Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti alat (tool),

kemudian masuk ke bahasa Latin, menjadi organizatio dan kemudian masuk

ke bahasa Prancis pada abad ke-14 menjadi organisation.34

Definisi

organisasi sangat beragam, orientasi dan fokusnya pun berbeda-beda.

Robbins dalam Kusdi

yang mendefinisikan organisasi merupakan suatu

entitas/unit sosial yang secara sadar terkoordinasi, memiliki suatu batas yang

relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif kontinu

(berkesinambungan) untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan

bersama. 35

Barnard dalam Sutarto medefinisikan organisasi ialah suatu sistem

tentang aktivitas – aktivitas kerja sama dari dua orang atau lebih sesuatu

yang tak berwujud dan tak bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hal

hubungan-hubungan. Barnard berpandangan bahwa organisasi adalah sistem

34

Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi,(Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009), Hlm 4. 35

Ibid, Hlm. 5.

Page 35: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

14

kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial.36

Tidak jauh berbeda dengan

definisi diatas, secara sederhana Sutarto mendefinisikan organisasi adalah

sistem yang saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang

bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.37

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa organisasi adalah sekumpulan individu yang melakukan kerja sama

yang terkoordinasi secara sadar untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam

rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengertian Organisasi Publik

Organisasi publik memiliki definisi yang sangat beragam. Istilah publik

berasal dari bahasa Latin, dimana publik berarti “of people” (yang berkenaan

dengan masyarakat).38

Dalam literatur administrasi publik, pengertian

organisasi berawal dari konsep public goods, yaitu adanya produk-produk

tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme

pasar yang dilakukan individu-individu.39

Konsep tersebut menunjukkan

adanya produk-produk yang bersifat kolektif dan harus diupayakan secara

kolektif, sehingga organisasi publik harus diadakan.

Menurut Sulistiyani dalam Noviana memandang organisasi publik

sebagai instansi pemerintah yang memiliki legalitas formal, difasilitasi oleh

negara untuk menyelenggarakan kepentingan rakyat di segala bidang yang

36

Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), Hlm 23. 37

Ibid. Hlm. 40. 38

Kusdi. Op.Cit. Hlm 41. 39

Kusdi. Loc.Cit

Page 36: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

15

sifatnya kompleks.40

Ittner dan Larcker dalam Imelda mendefinisikan

organisasi publik adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan memberikan

pelayanan kepada masyarakat.41

Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas,

Kusdi secara sederhana memandang organisasi publik diadakan untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayan-pelayanan yang

tidak dapat diusahakan sendiri secara terpisah oleh masing-masing individu.

Berdasarkan beberapa definisi tentang organisasi publik diatas, penulis

menyimpulkan bahwa organisasi publik merupakan organisasi yang

menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat di segala bidang yang

difasilitasi oleh pemerintah.

3. Tipe-Tipe Organisasi Publik

Organisasi publik jika dicermati lebih jauh ternyata tidak sama antara

satu dengan lainnya. Sorensen dalam Kusdi membagi organisasi publik

kedalam empat kategori.42

Masing-masing kategori dibedakan berdasarkan

dua hal: (1) tingkat kejelasan dan keterukuran sasaran yang ingin dicapai;

dan (2) sejauh mana hubungan sebab-akibat dalam proses operasional

organisasi dapat diketahui. Melalui dua kriteria ini Kusdi memperoleh empat

kategori publik yang dapat dilihat pada tabel 2.1. 43

40

Astria Noviana, Kinerja Perum Bulog Divisi Regional Lampung dalam Penyelenggaraan

Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah Tahun 2013, Skripsi, (Bandar

Lampung: Universitas Lampung, 2014), Hlm. 12. 41

Imelda R.H.N, Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Vol. 6, No. 2 November 2004: 106-122, Hlm. 107. 42

Kusdi, Op.Cit, Hlm. 46. 43

Kusdi, Loc.Cit.

Page 37: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

16

Tabel 2.1 Tipologi Organisasi Publik Menurut Sorensen

TUJUAN

Jelas Tidak Jelas

Hubungan

Kausal

Pasti A: Efisiensi Ekonomi C: Legitimasi Kelembagaan

Tidak Pasti B: Kriteria judgmental D: Legitimasi Kelembagaan

Sumber: Kusdi (2009: 46)

Berdasarkan Tabel 2.1 diatas, Kusdi mengkategorikan organisasi publik

ke dalam empat kategori sebagai berikut: 44

1. Organisasi publik kategori A

Organisasi-organisasi publik yang memiliki berbagai tujuan yang

terdefinisi secara jelas serta hubungan sebab-akibat yang diketahui

dengan pasti dalam memproduksi public goods yang ditugaskan

kepadanya. Tipe ini bisa ditemukan pada perusahaan-perusahaan milik

negara.

2. Organisasi publik kategori B

Organisasi-organisasi publik dimana tujuan-tujuan yang harus dicapai

cukup jelas, tetapi hubungan sebab-akibat dalam proses operasionalnya

tidak diketahui secara pasti. Contohnya organisasi-organisasi publik

yang menangani masalah pendidikan. Faktor-faktor input yang

memengaruhi proses pendidikan telah diketahui dengan jelas, tetapi

hubungan sebab akibat dalam proses belajar masih menjadi suatu

perdebatan. Oleh karena itu perlu melibatkan peran judgmental untuk

menilai kinerja organisasi dengan tipe ini.

44

Kusdi. Loc.Cit.

Page 38: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

17

3. Organisasi publik kategori C

Organisasi-organisasi publik dimana tujuan-tujuan organisasi tidak

secara jelas bisa didefinisikan (biasanya dikarenakan banyaknya

stakeholder yang terlibat), tetapi hubungan sebab-akibat dalam kategori

operasional organisasi dapat ditentukan secara pasti. Contoh organisasi

publik tipe ini adalah rumah sakit milik pemerintah, perusahaan jawatan,

bea cukai, perpajakan, dan lain sebagainya.

4. Organisasi publik kategori D

Organisasi-organisasi publik dimana baik tujuan-tujuan maupun

hubungan sebab-akibat dalam kegiatan operasionalnya tidak dapat

ditentukan secara jelas. Tipe ini mencakup badan-badan pemerintah

seperti departemen kepolisian, tentara, dan lain-lain. Untuk kategori C

dan D, menerapkan ukuran-ukuran kinerja secara ekonomis sebagaimana

dalam kategori A, maupun melalui pendapat ahli (judgmental) tidak

dapat diterapkan, melainkan melalui legitimasi kelembagaan.45

Berbeda dengan Sorensen, Kusdi mengutip pendapat Adrian Webb dalam

Buku Administration: The Word and the Science karangan Dunsire yang

membagi organisasi publik berdasarkan tingkat interaksi organisasi dengan

pengguna (klien), diantaranya sebagai berikut: 46

1. Total Institutions

Tingkat interaksi yang paling intensif dimana pada organisasi-organisasi

publik semacam ini, klien biasanya dipisahkan dari lingkungannya dan

45

Sorensen (1993) dalam Kusdi (2009) mendefinisikan legitimasi kelembagaan adalah apakah

suatu organisasi publik melakukan aktivitas-aktivitas yang harmonis dengan tujuan-tujuan dasar

masyarakat atau tidak. Hlm 47. 46

Kusdi, Op.Cit, Hlm 47.

Page 39: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

18

hanya berhubungan dengan lembaga yang mengurusinya, dan biasanya

berlangsung dalam durasi waktu yang cukup panjang. Contohnya seperti

penjara, rumah sakit jiwa, dan rumah sakit umum.

2. Quasi-total Institution

Organisasi-organisasi publik yang juga memiliki intensitas hubungan

yang erat antara penyedia layanan dengan pengguna, tetapi tidak

seintensif total institution. Contohnya adalah sekolah asrama serta pusat-

pusat krisis (attendance centre) yang menangani masalah kecanduan obat

bius, penyakit AIDS, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lain.

Selain dari kedua tipe organisasi tersebut adalah organisasi-organisasi

yang tidak memiliki intensitas hubungan yang khusus antara penyedia

layanan dan klien. Webb juga membagi organisasi publik berdasarkan sifat

layanan yang disediakan, diantaranya sebagai berikut:47

1. Pelayanan Regulatif

Pelayanan yang bertujuan untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban

dalam masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Disini

mencakup institusi lembaga pemasyarakatan, pusat-pusat krisis, Dinas

Pengaturan Lalu Lintas, dan badan-badan pengawas lingkungan hidup.

2. Pelayanan Adaptif

Pelayanan yang bertujuan menangani permasalahan-permasalahan sosial

tertentu di masyarakat, seperti kenakalan remaja, pengangguran, orang

lanjut usia, dan lain-lain.

47

Loc. Cit.

Page 40: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

19

3. Pelayanan Biasa

Pelayanan yang dibutuhkan masyarakat dan biasanya bernilai ekonomis

sehingga dikenakan tarif tertentu untuk memperolehnya. Seperti rumah

sakit, sekolah, asuransi, dana pensiun dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa tipe organisasi publik yang dikemukakan di atas,

penulis lebih condong pada tipe organisasi publik yang dikemukakan oleh

Webb, karena BP3TKI merupakan organisasi publik yang memberikan

pelayanan kepada masyarakat (khususnya para CTKI, TKI, TKIB maupun

TKI Purna). BP3TKI masuk ke dalam kategori Quasi-total Institutional,

sebab BP3TKI termasuk salah satu organisasi dalam pusat-pusat krisis. Hal

ini sejalan dengan penyediaan layanan bagi para TKI yang memiliki masalah

baik dalam proses penempatan, pada saat bekerja, maupun ketika kembali ke

tanah air. Bentuk layanan tersebut seperti layanan pengaduan pada Crisis

Centre, advokasi, fasilitasi TKI yang meninggal dunia atau sakit, dan

sebagainya.

Untuk masuk ke dalam lingkungan permasalahan TKIB, BP3TKI

membutuhkan strategi yang tepat agar nantinya organisasi dapat diterima dan

bekerjasama dengan masyarakat dalam menangani permasalahan TKIB. Hal

ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kusdi bahwa strategi

kadang-kadang digambarkan sebagai salah satu unsur yang memengaruhi

organisasi, yaitu bersama dengan nilai organisasi (shared-value), sistem

operasional (systems), struktur organisasi (structure), kemampuan anggota

(skills), jajaran pengelola (staffs), dan gaya pengelolaan (style). Pendapat ini

Page 41: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

20

merupakan adaptasi dari model Seven S milik McKinsey, sebagaimana

terlihat pada gambar 2.1 berikut ini. 48

Gambar 2.1 Strategi Sebagai Salah Satu dari 7 S Organisasi

Sumber: Kusdi (2009:89)

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa tujuh komponen utama (the seven S’s)

harus saling terkait agar strategi dapat berjalan efektif. Adapun penjelasan

masing-masing komponen ialah sebagai berikut:49

1) Struktur (Structure). Bagan organisasi dan perangkat yang

menyertainya yang menunjukkan siapa pelapor kepada siapa dan cara

pembagian dan pengintegrasian tugas.

2) Strategi (strategy). Serangkaian tindakan logis yang ditujukan untuk

memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan,

48

Kusdi, Op.Cit. Hlm, 89. 49

Amirullah, Op.Cit, Hlm. 174.

Misi/ Visi

Obyektif

Stretagy

Structure System

Staffs

Style Skills

Shared Values

Tujuan-tujuan dan

Sasaran-sasaran

Page 42: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

21

memperkuat posisi terhadap konsumen, atau mengalokasikan sumber

daya.

3) Staf (staff). Orang-orang di dalam organisasi, yaitu menyangkut

demografik perusahaan.

4) Gaya manajemen (management style). Apa yang dianggap penting

oleh manajemen melalui penggunaan waktu dan perhatian serta

perilaku simbolik. Dalam hal ini bukan hal yang dikatakan

manajemen, tetapi cara mereka berperilaku.

5) Sistem dan prosedur (systems and procedures). Sejumlah proses dan

arus yang memperlihatkan cara suatu perusahaan melaksanakan

sesuatu dari hari ke hari (sistem informasi, sistem penganggaran

modal, proses pabrikasi, sistem pengendalian mutu, dan sistem

pengukuran prestasi)

6) Keahlian (skills). Kemampuan yang dimiliki oleh organisasi secara

keseluruhan dan bukan keahlian perorangan.

7) Nilai bersama (shared values). Nilai yang berada di luar, tetapi yang

dapat mencakup pernyataan tujuan sederhana dalam menentukan

nasib perusahaan.

Page 43: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

22

B. Tinjauan Strategi

1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari kata Yunani Kuno, yaitu strtategos atau

strategus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti Jendral tetapi dalam

Yunani Kuno sering berarti perwira negara (state officer) dengan fungsi yang

luas. Dalam arti sempit, Matloff dalam Salusu memaknai strategi sebagai

seni jendral (the art of the general), hal ini berdasarkan sejarah zaman Yunani

Kuno yang menganggap bahwa jendral memiliki tanggung jawab dalam suatu

peperangan, kalah atau menang.50

Salusu mendefinisikan strategi sebagai suatu seni mengungkapkan

kecakapan dan sumber daya organisasi untuk mencapai sasarannya melalui

hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling

menguntungkan.51

Mintzberg dalam Heene berpendapat bahwa konsep

strategi memiliki banyak arti, yang sekurang-kurangnya mencakup lima arti

yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu: 52

a. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh

organisasi secara rasional mewujudkan tujuan-tujuan jangka

panjangnya.

b. Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun

inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.

50

Salusu, Pengambilan Keputusan Stratjik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit,

(Jakarta: Penerbit Grasindo, 2006), Hlm. 86. 51

Ibid. Hlm. 101. 52

Aime Heene, dkk, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Bandung: Penerbit Rafika

Aditama, 2010), Hlm. 54-55.

Page 44: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

23

c. Sudut pemosisian yang dipilih organisasi saat memunculkan

aktivitasnya.

d. Suatu perspektif menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi

dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

e. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk

mengelabuhi para pesaing ataupun oposan.

Sedangkan menurut Amirullah, strategi adalah suatu kesatuan rencana

perusahaan yang menyeluruh, komprehensif, dan terpadu yang digunakan

untuk mencapai tujuan perusahaan.53

Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan

yang dikemukakan Wheelen dan Hunger yang mendefinisikan strategi

merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana

perusahaan (dalam hal ini organisasi) akan mencapai misi dan tujuannya.54

Kemudian, Kusdi mendefinisikan strategi sebagai penetapan berbagai tujuan

dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi,

yang selanjutnya dikembangkan melalui perencanaan aktivitas dan

pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran

tersebut. 55

Berdasarkan beberapa pengertian strategi diatas, dapat disimpulkan

strategi adalah perencanaan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang

bersifat mendasar bagi sebuah organisasi yang bersifat komprehensif dan

berorientasi pada visi misi organisasi yang ditetapkan sedemikian rupa dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama.

53

Amirullah, Op.Cit, Hlm. 4. 54

Wheelen dan Hunger, Op. Cit, Hlm. 16. 55

Kusdi, Op. Cit, Hlm. 101.

Page 45: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

24

2. Tipe – Tipe Strategi

Setiap organisasi memiliki strategi yang berbeda antara yang satu dengan

yang lain. Ada beberapa tipe strategi yang umumnya digunakan oleh

organisasi dalam mencapai tujuannya. Tipe-tipe organisasi menurut para ahli

diantaranya sebagai berikut.

Menurut Koteen dalam Salusu (2006) mengemukakan beberapa tipe

strategi sebagai berikut: 56

a. Corporate Strategy (Strategi Organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai dan

inisiatif strategi yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu

mengenai apa yang dilakukan dan untuk siapa.

b. Program Strategy (Strategi Program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategi

dari suatu program tertentu. Perkiraan terkait dampak apa yang akan

ditimbulkan apabila suatu program tertentu dilancarkan atau

diperkenalkan (apa dampaknya bagi sasaran organisasi).

c. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)

Strategi ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan

sumber daya-sumber daya esensial yang tersedia dalam rangka

meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa

tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

d. Institutional Strategy (Strategi Kelembagaan)

56

Salusu, Op. Cit. Hlm. 104-105.

Page 46: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

25

Fokus dari strategi ini ialah mengembangkan kemampuan organisasi

untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.

Mintzberg dan Walters dalam Heene membagi tipe organisasi menjadi

delapan tipe, diantaranya sebagai berikut: 57

(1) Strategi yang terencana

Strategi ini merupakan keluaran dari perencanaan formal dirumuskan dan

didistribusikan oleh manajemen tingkat atas, yang menjagai

kesinambungan implementasi dalam lingkungan yang terkendali dan

teramalkan melalui sarana prosedur pengendalian formal.

(2) Strategi Intrapreneur

Strategi ini merupakan keluaran dari visi terpusat, yang kadangkala

berasal dari gagasan satu atau beberapa manajer dan yang dapat

disesuaikan dengan peluang-peluang baru. Pemimpin atau manajer

tersebut melaksanakan pengendalian pribadi terhadap organisasi.

(3) Strategi Ideologi

Strategi ini merupakan keluaran dari nilai-nilai kemasyarakatan yang

secara normatif diperkuat dan dikendalikan melalui sosialisasi dan

indoktrinasi. Ada kalanya organisasi bereaksi secara proaktif berkenaan

dengan perubahan lingkungan.

(4) Strategi Payung

Strategi ini merupakan keluaran dari suasana penuh keterbatasan, dimana

manajemen tingkat atas hanya mempunyai wewenang terbatas untuk

mengendalikan organisasi, mendefinisikan strategi aturan main, yang

57

Heene,dkk, Op. Cit. Hlm. 60 -61.

Page 47: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

26

hanya disimpulkan dari prakiraan-prakiraan sasaran yang bersifat umum.

Ciri khas strategi ini yaitu dapat diterapkan pada lingkungan kompleks

yang sulit untuk diramalkan.

(5) Strategi Proses

Strategi ini merupakan keluaran dari suatu proses, dimana manajemen

tingkat atas mengawasi semua proses strategi tersebut (mencari anggota,

penataan struktur) dan mendelegasikan elemen-elemennya pada pelaku

lain dalam organisasi.

(6) Strategi Parsial

Strategi ini muncul menjadi bagian-bagian kecil, dimana para pelaku

dalam organisasi mengembangkan sendiri pola-pola tertentu dalam

aktivitas mereka dikarenakan ketiadaan suatu strategi terpusat atau

keadaan yang berlawanan dengan ketentuan terpusat yang berlaku.

(7) Strategi Konsensus

Strategi ini muncul dari kesepakatan melalui upaya saling pengertian,

dimana para pelaku organisasi saling menyesuaikan pola yang mereka

kembangkan, dikarenakan oleh ketiadaan ketentuan terpusat atau yang

lebih mengikat.

(8) Strategi Pendukung

Strategi ini merupakan keluaran dari dinamika lingkungan, dimana

lingkungan mendikte pola-pola tertentu dalam aktivitas organisasi.

Lingkungan secara langsung menggiring strategi organisasi atau secara

tidak langsung membatasi melalui pemilihan alternatif yang berbeda.

Page 48: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

27

Berkaitan dengan penelitian ini, tipe strategi yang relevan dengan

penelitian ini diantaranya ialah Corporate Strategy (Strategi Organisasi), dan

Program Strategy (Strategi Program). Coporate Strategy dibutuhkan untuk

merumuskan atau membangun misi, tujuan, nilai-nilai dan inisiatif yang akan

dilakukan organisasi, sebab hal-hal tersebut berasal dari inisiatif masyarkat

serta harus memiliki batasan-batasan tentang apa yang mereka lakukan dan

untuk siapa. Untuk Program Strategy, dapat berupa kebijakan maupun

berbagai kegiatan yang selaras dengan tujuan yang hendak dicapai organisasi,

sehingga hasilnya juga dapat dirasakan oleh sasaran organisasi tersebut.

C. Tinjauan Manajemen Strategi

1. Pengertian Manajemen Strategi

Dalam setiap organisasi, keputusan strategis dan rencana strategis

disiapkan oleh kelompok manajemen strategis. Kelompok manajemen

stratejik atau sering disebut sebagai manajemen puncak, memiliki sejumlah

tugas utama yang mulai dari merumuskan misi, tujuan, dan sasaran

organisasi, keputusan-keputusan stratejik lainnya, rencana stratejik,

mengevaluasi pelaksanaan keputusan stratejik, atau mengevaluasi

implementasi strategi.58

Menurut Salusu, manajemen strategi dapat diartikan sebagai suatu cara

untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien, sampai kepada

implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya

58

Salusu, Op.Cit. Hlm. 490.

Page 49: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

28

tercapai. Menurut David dalam Salusu, manajemen strategi ialah seni dan

ilmu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi

keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan organisasi

mencapai sasarannya.59

Menurut Pearce dan Robinson dalam Amirullah,

manajamen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan

tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan

(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-

sasaran organisasi.60

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, penulis

menyimpulkan manajemen strategis adalah serangkaian proses manajemen

puncak yang direncanakan secara matang dengan berorientasi pada

perencanaan jangka panjang dan tujuan yang ingin dicapai organisasi.

2. Proses Manajemen Strategi

David dalam Salusu membatasi tahapan dalam manajemen stratejik

menjadi tiga tahapan, yaitu tahap perumusan strategi, disusul dengan tahap

implementasi strategi, dan terakhir tahap evaluasi starategi. 61

Tidak jauh

berbeda, Hubeis dan Najib juga membagi proses manajemen kedalam tiga

tahapan menjadi perumusan strategi (formulasi strategi), implementasi

strategi, dan evaluasi strategi. 62

Amirullah juga membagi proses manajemen

59

Salusu, Op.Cit. Hlm. 493. 60

Amirullah, Op.Cit. Hlm. 5. 61

Salusu, Op.Cit. Hlm. 493. 62

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing

Organisasi, (Jakarta : PT Gramedia, 2014), Hlm. 23.

Page 50: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

29

strategi kedalam tiga tahapan yang sama yaitu pembuatan (formulating),

penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating).63

Dari serangkaian pendapat para ahli tersebut, penulis menyimpulkan ada

tiga tahapan penting dalam proses manajemen strategis diantaranya sebagai

berikut:

a. Formulasi strategi

Formulasi strategi atau perumusan strategi merupakan tahapan awal

dimana organisasi menetapkan visi, misi serta analisa mendalam terkait

faktor internal dan faktor eksternal organisasi, penetapan tujuan jangka

panjang serta pedoman kebijakan.

b. Implementasi strategi

Tahapan penting setelah perumusan strategi selesai adalah implementasi

strategi. Pada tahap ini, strategi yang telah diidentifikasi secara ketat

terkait faktor lingkungan eksternal dan internal serta penyesuaian tujuan

organisasi, selanjutnya diterapkan atau diimplementasikan dalam

kebijakan-kebijakan intensif dimana setiap divisi dan fungsional dalam

tubuh organisasi saling berkolaborasi dan bekerja sesuai dengan tugas

dan kebijakannya masing-masing.

c. Evaluasi strategi

Tahap akhir setelah strategi diterapkan dalam praketk nyata dinilai

efektifitasnya terhadap ekspektasi dan pencapaian tujuan perusahaan.

Penilaian dilakukan dengan mengukur faktor-faktor atau indikator sukses

yang dicapai dan mengevaluasi keberhasilan kinerja dari strategi guna

63

Amirullah, Op.Cit, Hlm. 5.

Page 51: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

30

perumusan dan penerapan lanjutan dimasa yang akan datang agar lebih

baik dan efektif.

D. Tinjauan Implementasi Strategi

1. Pengertian Implementasi Strategi

Implementasi adalah proses ketika rencana direalisasikan. Banyak

organisasi mampu menyusun perumusan strategi yang baik, namun tidak

mampu mengimplementasikannya dengan baik.64

Implementasi merupakan

tahapan penting dalam manajemen strategi yang menentukkan berhasil atau

tidaknya organisasi. Salusu mendefinisikan implementasi adalah

seperangkat kegiatan yang dilakukan menyusul satu keputusan. Dalam hal ini

keputusan dimaksudkan untuk mencapai sasaran tertentu. Implementasi

merupakan operasionalisasi dari berbagai aktivitas guna mencapai suatu

sasaran tertentu.65

Higgins dalam Salusu merumuskan, implementasi adalah rangkuman dari

berbagai kegiatan yang didalamnya Sumber Daya Manusia (SDM)

menggunakan sumber daya lain untuk mencapai sasaran dari strategi.

Kegiatan tersebut menyentuh seluruh jajaran manajemen, mulai dari

manajamen puncak hingga karyawan lini paling bawah.66

Pelaksanaan (implementation) dapat didefinisikan sebagai suatu proses

pengelolaan sumber daya organisasi dan manajemen melalui strategi yang

64

Hubeis dan Najib, Op.Cit. Hlm. 27. 65

Salusu, Op. Cit. Hlm 409. 66

Loc. Cit.

Page 52: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

31

dipilih. Pelaksanaan strategi diperlukan dengan tujuan utama untuk merinci

lebih jelas dan tepat bagaimana realisasi sesunngguhnya piliha strategi yang

telah dipilih.67

Sekali suatu strategi dan seperangkat kebijakan dibentuk,

fokus manajemen strategis bergeser pada implementasinya. Wheelen dan

Hunger, mengemukakan bahwa implementasi strategi adalah sejumlah total

aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah

perencanaan strategis. Implementasi merupakan kunci sukses manajemen

strategis.68

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa

implementasi strategi adalah serangkaian aktivitas yang dibutuhkan dalam

menjalankan sebuah perencanaan strategis dengan menggunakan sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Konsep Impelementasi Strategi

Strategi yang telah direncanakan selanjutnya diimplementasikan oleh

organisasi agar mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini

beberapa konsep implementasi strategi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

a. Konsep implementasi strategi menurut Wheelen dan Hunger: 69

1) Program

Program merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-

langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali

67

Amirullah, Op.Cit, Hlm. 155. 68

Wheelen dan Hunger, Op.Cit, Hlm. 296. 69

Ibid, Hlm. 17-18, 301.

Page 53: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

32

pakai. Tujuan program dibuat adalah untuk membuat strategi dapat

dilaksanakan dalam tindakan (action-oriented).

2) Anggaran

Setelah semua program yang dibutuhkan disusun, saatnya untuk

mulai membuat anggaran. Merencanakan sebuah anggaran adalah

pengecekan terakhir pihak manajemen terhadap kelayakan strategi

yang dipilihnya. Dengan memperkirkan biaya yang harus

dikeluarkan untuk mengimplementasi sebuah program khusus. Hal

tersebut dapat menjadi petunjuk bagaimana hal yang sering terjadi

seperti strategi yang tampaknya ideal, ternyata cacat atau betul-betul

tidak dapat dijalankan.

3) Prosedur

Prosedur adalah sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang

berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas

atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci

berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan

program-program perusahaan.

b. Konsep implementasi strategi menurut Hubeis dan Najib: 70

1) Penetapan tujuan tahunan

Sasaran dan tujuan organisasi yang telah dirumuskan dalam proses

perumusan strategi merupakan sasaran dan tujuan lima tahunan yang

harus diturunkan dalam tujuan tahunan. Organisasi perlu

70

Hubeis dan Najib, Op. Cit. Hlm. 27-28.

Page 54: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

33

menetapkan tujuan tahunan yang mendukung pencapaian sasaran

dan tujuan lima tahunan.

2) Perumusan kebijakan

Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan,

perusahaan perlu merumuskan kebijakan-kebijakan yang

mendukung. Kebijakan merupakan seperangkat keputusan

manajerial berupa aturan-aturan yang dibuat untuk mendukung

pencapaian tujuan organisasi.

3) Memotivasi pekerja

Implementasi strategi adalah proses aksi yang membutuhkan

dukungan dari semua staf dan karyawan. Proses motivasi ini

diperlukan agar karyawan atau anggota organisasi mendukung secara

penuh strategi yang akan dan sedang dijalankan perusahaan.

4) Alokasi sumber daya

Sumber daya yang perlu dialokasikan kembali untuk pencapaian

tujuan-tujuan strategi yang baru adalah keuangan, teknologi, dan

sumber daya manusianya. Perubahan strategi sangat mungkin

membutuhkan perubahan alokasi sumber daya karena adanya

perubahan prioritas-prioritas dalam aktivitas yang akan

dilaksanakan.

Page 55: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

34

c. Konsep Implementasi Strategi menurut Higgins dalam Salusu: 71

1) Perencanaan Integral dan Sistem Pengendalian

Sasaran yang ingin dicapai oleh strategi, dijabarkan secara rinci,

yang selanjutnya dibuatkan perencanaan antara dan perencanaan

operasional. Perencanaan antara atau sering disebut sebagai

program, adalah penghubung antara sasaran-sasaran strategi dan

perencanaan operasional. Program ini mencakup ruang lingkup yang

cukup luas, waktu yang memadai, cukup komprehensif dan memiliki

rincian detail. Adapun tugas dari program adalah menerjemahkan

strategi ke dalam tugas operasional. Sedangkan, tugas perencanaan

operasional adalah menerjemahkan perencanaan antara ke dalam

rencana yang pasti yaitu kegiatan yang memberi hasil yang

diinginkan. Anggaran yang merupakan kunci dari keberhasilan

perencanaan operasional, biasanya disebut rencana operasional

keuangan dan rencanan pembiayaan. Melalui anggaran inilah dapat

diketahui pencapaian dari rencana operasional terhadap sasaran

organisasi.

2) Kepemimpinan, Motivasi dan Sistem Komunikasi

Gaya kepemimpinan memegang peranan sentral dalam menggerakan

anggota organisasi menuju sukses. Para manajer hendaknya mampu

memberikan motivasi kepada jajaran kepegawaian jika ingin maju.

Selain itu sistem komunikasi yang dimiliki harus baik guna

mencapai tujuan yang ingin dicapai.

71

Salusu, Op. Cit. Hlm. 435-436.

Page 56: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

35

3) Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur Organisasi

Komponen implementasi biasanya ditangani oleh bagian personalia

dalam organisasi yang memiliki dua fungsi utama. Pertama,

menempatkan karyawan atau anggota organisasi yang sekaligus

mencakup perencanaan personil, perekrutan, saringan, pelatihan dan

orientasi. Kedua, berfungsi apabila karyawan sudah mulai bekerja

yang mencakup pelatihan dan pengembangan, penyediaan

kompensasi dan motivasi, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja,

evaluasi dan pengendalian, perbaikan produktivitas dan perbaikan

komunikasi dalam organisasi.

Berdasarkan beberapa konsep impelemtasi yang telah dikemukakan,

berkaitan dengan penelitian ini, penulis menggunakan konsep implementasi

startegi menurut Higgins dalam Salusu yang menawarkan suatu sistem

implementasi yang dianggapnya akan mampu menyelesaikan berbagai

masalah dalam pelaksanaanya, yaitu berupa proses integral dari tiga

komponen utama yang meliputi: (1) perencanaan integral dan sistem

pengendalian; (2) kepemimpinan, motivasi dan sistem komunikasi; dan (3)

manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi.72

Alasan penulis

menggunakan model implementasi strategi ini karena penulis ingin

menganalisis sasaran-sasaran strategi yang ingin dicapai oleh BP3TKI yang

diinterpretasikan melalui program-program yang berkaitan dalam pengelolaan

TKIB dan telah disusun dalam rencana pasti yaitu berupa kegiatan-kegiatan

yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

72

Salusu, Op.Cit. Hlm. 435-436.

Page 57: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

36

Pada pelaksanaan kegiatan tersebut, selain melihat program dan anggaran

yang telah dirincikan, maka perlu juga dilihat gaya kepemimpinan manajer

dalam organisasi sehingga mampu menunjukkan arah tujuan organisasi

tersebut, memberikan motivasi kepada anggotanya, serta sistem komunikasi

yang terjalin antar pegawai BP3TKI Lampung dalam menjalankan strategi

yang telah dirumuskan. Serta, penulis juga ingin mengetahui bagaimana

pengelolaan sumber daya manusia dan kultur organisasi yang ada dalam

tubuh organisasi. Selain itu, penulis menganggap bahwa model implementasi

strategi yang dikemukakan oleh Higgins ini lebih mengarah kepada strategi

BP3TKI sebagai organisasi publik.

E. Tinjauan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB)

1. Pengertian TKIB

Konvensi Migran dalam Wahyuni mendefinisikan pekerja migran (yang

dalam hal ini dimaknai sebagai TKI) adalah seseorang yang akan, tengah dan

telah melakukan pekerjaan yang dibayar dalam suatu negara dimana ia bukan

menjadi warga negara.73

Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004

tentang Perlindungan dan Penempatan TKI di Luar Negeri, yang dimaksud

dengan TKI setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk

bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu

dengan menerima upah. Sedangkan Suharto dalam Wahyuni secara

73

Dinar Wahyuni, Perlindungan TKI di Malaysia, Jurnal ASPIRASI Vol.1 No.2 Edisi Tahun

Pertama, Desember 2010, (Indonesia: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi - Dewan

Perwakilan Rakyat, 2010), Hlm. 151.

Page 58: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

37

sederhana mendefinisikan Tenaga Kerja Indonesia adalah orang Indonesia

yang bekerja di luar negeri.

Hingga saat ini, belum ada definisi yang secara khusus dalam

mendeskripsikan tentang TKIB. Pengertian TKIB dalam Peraturan Kepala

BNP2TKI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan

Tanggap Darurat Bagi TKIB,74

TKIB (TKIB) didefiniskan sebagai TKI yang

mengalami permasalahan atau musibah yang terjadi baik di dalam maupun di

luar negeri. Kemudian, dalam Perka BNP2TKI Nomor 16 Tahun 2015

tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kepulangan TKIB75

mendefinisikan

TKIB ialah TKI yang menghadapi masalah di luar negeri (seperti masalah

gaji, kriminal, sakit, meninggal, pelecehan seksual, dan tindakan

menyimpang lainnya). Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas, Perka

BNP2TKI Nomor 17 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pemberdayaan

TKI Purna/ TKIB /WNI Overstayers dan Keluarganya76

mendefinisikan

TKIB adalah setiap TKI yang sedang menghadapi masalah, baik

permasalahan ketenagakerjaan maupun non-ketenagakerjaan.

Dari beberapa definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa TKIB

adalah setiap TKI yang sedang mengalami permasalahan atau musibah, baik

masalah ketenagakerjaan maupun non-ketenagakerjaan.

74

Perka BNP2TKI Nomor 2 Tahun 2015, Op.Cit, diunduh melalui http://jdih.bnp2tki.go.id/ pada

30 Oktober 2016. 75

Perka BNP2TKI Nomor 16 Tahun 2015, Op.Cit, diunduh melalui http://jdih.bnp2tki.go.id/ pada

30 Oktober 2016. 76

Perka BNP2TKI Nomor 17 Tahun 2015, Op.Cit, diunduh melalui http://jdih.bnp2tki.go.id/ pada

30 Oktober 2016.

Page 59: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

38

2. Ruang Lingkup TKIB

Dalam Perka BNP2TKI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis

Pemberian Bantuan Tanggap Darurat Bagi TKIB Bab II Pasal 2, yang

termasuk dalam kategori TKIB secara garis besar terdiri dari TKI prosedural

dan TKI non-prosedural. Sedangkan secara detail, TKIB meliputi:

a. TKI sakit dan masih memerlukan perawatan lanjutan;

b. TKI yang pulang karena mengalami tindak kekerasan, penyiksaan,

penipuan, dan lain-lain;

c. TKI yang tidak mendapatkan hak-hak ketenagakerjaannya setelah

melalui proses upaya pengurusannya baik di dalam maupun di luar

negeri (gaji, upah lembur);

d. TKI yang meninggal dunia;

e. TKI yang tidak mendapatkan santunan asuransi atau santunan

asuransi tidak mencukupi (asuransi sudah kadaluarsa, klaim ditolak);

f. TKI yang dipulangkan karena negara penempatan dalam keadaan

perang, bencana alam dan terjangkit wabah penyakit;

g. TKI yang menghadapi permasalahan hukum di luar negeri;

h. TKI yang mengalami deportasi.

Dari beberapa TKI yang disebutkan diatas, hampir secara keseluruhan

TKI tersebut harus kembali ke Indonesia guna ditindaklanjuti oleh

pemerintah Indonesia, sehingga tindak menimbulkan masalah baru di negara

penempatan. Adapun bagi TKI yang sakit dan meninggal dunia, BP3TKI

sebagai UPT dari BNP2TKI di tingkat daerah memfasilitasi dengan

Page 60: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

39

membantu mengurus hal-hal yang diperlukan yang berkaitan dengan

penyembuhan bagi TKI yang sakit dan pengurusan bagi TKI yang meninggal

dunia. Sedangkan bagi TKI yang kembali karena deportasi,77

repatriasi,78

dan TKI yang kembali dengan tidak mengalami cacat fisik dapat diarahkan

untuk dikelola oleh BP3TKI melalui rehabilitasi atau diikutsertakan dalam

kegiatan pemberdayaan.

F. Kerangka Pikir

Penyelenggaraan TKI tidak akan terkelola dengan baik jika tidak ada peran

serta pemerintah sebagai pelaksana dan fasilitator yang menjembatani penempatan

dan perlindungan TKI di luar negeri. Tingginya angka TKIB yang berada di

beberapa negara penempatan seperti Malaysia dan Arab Saudi, membutuhkan

adanya peran pemerintah untuk membantu menyelesaikan permasalahan TKIB.

Pada era desentralisasi saat ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat dengan melimpahkan wewenang administrasi dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (dekonsentrasi). Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui asas

dekonsentrasi tersebut menunjuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

TKI (BP3TKI) Lampung sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang

dalam hal ini bertanggung jawab mengelola penyelenggaran dan perlindungan

TKI di Provinsi Lampung.

Provinsi Lampung sebagai daerah pengirim TKI terbesar kelima di tingkat

nasional, tentunya tidak terlepas dari masalah pengelolaan TKI, termasuk TKIB.

77

Deportasi adalah pengusiran/ memulangkan seseorang ke negara asalnya. Lihat dalam

http://kbbi.web.id/deportasi diakses pada 23 Mei 2017, Pukul 15.23 WIB. 78

Repatriasi adalah pemulangan kembali seseorang ke negara asalnya. Lihat dalam

http://kbbi.web.id/repatriasi diakses pada 23 Mei 2017, Pukul 15.24 WIB.

Page 61: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

40

Oleh karena itu, pemerintah melalui BP3TKI Lampung merancang sejumlah

strategi guna menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para

TKIB. Adapun startegi BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB diantaranya

sebagai berikut:

(1) Menyediakan layanan crisis center yang mampu melayani

pengaduan TKI secara online, (2) Memberikan pelayanan advokasi dan

perlindungan hukum dalam memenuhi hak-hak TKI sejak pra, masa, dan purna

penempatan, (3) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan dalam rangka

pembekalan TKI purna untuk mengelola keuangan dan menjadi wirausaha demi

terwujudnya kesejahteraan; (4) Bekerjasama dengan instansi terkait dalam rangka

pendampingan TKIB sampai ke rumah TKI. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk menganalisis dan mendeskripsikan strategi BP3TKI Lampung dalam

mengelola TKIB serta pengimplementasiannya di lapangan.

Suksesnya perumusan strategi tidak menjamin bahwa implementasi strategi

juga akan sukses. Dalam hal ini, penulis menggunakan sistem implementasi

menurut Higgins dalam Salusu yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu: (a)

Perencanaan Integral dan Sistem Pengendalian; (b) Kepemimpinan, Motivasi dan

Sistem Komunikasi; dan (c) Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kultur

Organisasi. Sehingga setelah dilakukan analisis dengan menggunakan model

implementasi tersebut, diharapkan nantinya akan diperoleh hasil apakah strategi

BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB telah berhasil atau justru gagal. Selain

itu, penulis juga menginventarisir berbagai kendala yang dihadapi BP3TKI dalam

implementasi strategi dan program di lapangan serta dalam pengembangan

kapasitas kelembagaan.

Page 62: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

41

Kendala-kendala yang

dihadapi dalam implementasi

strategi BP3TKI Lampung

dalam mengelola TKIB di

Provinsi Lampung

Kompleksitas Permasalahan TKIB di luar negeri

BP3TKI Lampung selaku organsasi yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan pengiriman dan perlindungan TKI ke luar negeri

Terwujudnya TKI

yang Profesional,

Bermartabat, dan

Sejahtera

Implementasi Strategi BP3TKI

Lampung dalam Mengelola

TKIB Tahun 2016

Penulis menggunakan sistem implementasi strategi

yang dikemukakan oleh Higgins dalam Salusu

(2006:435), berupa suatu proses integral dari tiga

komponen utama yang terdiri dari:

a. Perencanaan Integral dan Sistem

Pengendalian

b. Kepemimpinan, Motivasi dan Sistem

Komunikasi

c. Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Kultur Organisasi.

Gambar 2.2. Kerangka Pikir

Sumber: Diolah Penulis, 2017

Strategi BP3TKI Lampung dalam Mengelola TKIB Tahun 2016 melalui:

1) Menyediakan layanan crisis center,

2) Memberikan pelayanan Advokasi dan perlindungan hukum,

3) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan TKI purna, dan

4) Bekerjasama dengan instansi terkait.

Page 63: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe dan Pendekatan Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Moleong mendefinisikan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.79

Alasan penulis

menggunakan tipe penelitian tersebut adalah karena penulis melakukan deskripsi

dan analisis dalam hal aktivitas dan kegiatan implementasi strategi yang dilakukan

oleh Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Lampung

dalam mengelola TKIB di lapangan.

B. Fokus Penelitian

Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian dengan menggunakan metode

kualitatif yaitu masalah dan fokus penelitian. Penentuan fokus suatu penelitian

79

J. Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), Hlm. 6.

Page 64: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

43

memiliki dua tujuan. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi sehingga

peneliti tidak perlu kesana kemari untuk mencari subjek penelitian sebab telah

dengan sendirinya dibatasi oleh fokus. Kedua, penetapan fokus berfungsi untuk

memenuhi kriteria inklusi-enklusi atau kriteria masuk-keluar (inclusion-exclusion

criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan sehingga peneliti dapat

membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang dapat dikumpulkan dan

mana yang akan dibuang.80

Fokus dari penelitian ini yaitu:

1. Implementasi strategi BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB melalui

sistem implementasi strategi menurut Higgins dalam Salusu yang terdri dari

tiga komponen utama diantaranya sebagai berikut:81

a. Perencanaan integral dan sistem pengendalian oleh BP3TKI Lampung

Tahap awal dimana strategi yang telah dirumuskan oleh BNP2TKI

sebagai organisasi di tingkat pusat selanjutnya diinterpretasikan kembali

oleh BP3TKI dalam bentuk program dan anggaran, serta sasaran yang

ingin dicapai yang dijabarkan secara rinci dalam rencana strategis.

Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana strategi yang

telah dirumuskan tersebut diimplementasikan dalam bentuk rencana

strategis BP3TKI Lampung yang didalamnya dijelaskan secara rinci

terkait program, anggaran serta sasaran yang ingin dicapai oleh strategi

tersebut dalam mengelola TKIB di Provinsi Lampung. Serta sistem

pengendalian yang dijalankan oleh BP3TKI Lampung.

b. Kepemimpinan, motivasi, dan sistem komunikasi dalam BP3TKI

Lampung

80

Ibid. Hlm. 94. 81

Salusu, Op.Cit. Hlm. 435-436.

Page 65: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

44

Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh para pimpinan, eselon atas,

hendaknya mampu memberikan motivasi kepada para pegawai. Proses

motivasi ini dibutuhkan agar para pegawai mendukung penuh strategi

yang akan dan sedang dijalankan oleh BP3TKI. Selain itu, sistem

komunikasi yang ada dalam BP3TKI Lampung juga turut mempengaruhi

para pegawai dalam melaksanakan strategi. Dalam implementasi strategi

masalah seperti kurangnya koordinasi antar pegawai dalam menjalankan

program kerja akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program.

Penelitian ini menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan, motivasi dan

sistem komunikasi baik di internal maupun eksternal BP3TKI Lampung

terutama dalam menjalankan program-program yang berkaitan dengan

pengelolaan TKIB.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan kultur organisasi pada

BP3TKI Lampung.

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik serta membangun kultur

organisasi yang positif mampu menunjang kinerja organisasi dalam

menjalankan strategi yang telah disusun. Penelitian ini juga menganalisis

bagaimana manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi yang

dibangun dalam tubuh BP3TKI Lampung sebagai organisasi publik yang

bergerak dalam pelayanan jasa penempatan TKI di luar negeri.

2. Berbagai kendala yang dihadapi BP3TKI dalam implementasi strategi dari

program di lapangan.

Page 66: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

45

C. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan TKI (BP3TKI) yang berlokasi di Jalan Untung Suropati Nomor 21-

A Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung. Alasan dari

pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan:

1. Provinsi Lampung merupakan wilayah yang masuk dalam peringkat ke 5

nasional sebagai daerah pengirim TKI ke luar negeri, sehingga kompleksitas

permasalahan dalam pengelolaan TKI khususnya TKIB cukup tinggi.

2. BP3TKI merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) sebagai

lembaga pemerintah non kementerian yang memiliki perhatian terhadap

permasalahan yang dialami oleh TKI yang bekerja di luar negeri termasuk

TKIB di Provinsi Lampung mulai dari pembinaan dan pemberdayaan.

BP3TKI Lampung juga memfasilitasi pelayanan bagi TKI yang memiliki

masalah ketika kembali ke Lampung dalam keadaan sakit, meninggal dunia,

mengalami tindak kekerasan, dan lain-lain.

3. BP3TKI merupakan organisasi yang mendorong pemerintah daerah dan

berbagai stakeholder terkait untuk turut berperan dalam mengelola TKIB

dalam satuan tugas yang difasilitasi oleh BNP2TKI.

Page 67: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

46

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah:

a. Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data utama. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang berisi kata-kata dan tindakan. Data-data primer

merupakan unit analisis utama yang digunakan dalam analisis data. Data

primer akan didapatkan oleh peneliti selama berada di lokasi penelitian

dan dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan observasi

mengenai strategi BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB di Provinsi

Lampung.

b. Data Sekunder

Lofland dan Lofland dalam Moleong mengemukakan bahwa sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.82

Data tambahan

atau sering kita sebut dengan data sekunder dalam penelitian ini ialah

peraturan perundang-undangan yang digunakan oleh BP3TKI Lampung

sebagai landasan konstitusional dalam pelaksanaan program bagi TKIB,

dokumentasi kegiatan BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB,

notulensi rapat, laporan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan dan

foto-foto kegiatan.

82

Moleong, Op.Cit. Hlm. 157.

Page 68: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

47

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya sebagai berikut:

a. Wawancara

Sumber data yang berasal dari informan melalui kata-kata langsung dan

tanya jawab disebut dengan wawancara. Wawancara adalah kegiatan

tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung. Wawancara

bisa dilakukan secara langsung (personal interviewi) maupun tidak

langsung (telephone atau mail interview). Pewawancara disebut

interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee

atau informan. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan

memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. 83

Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Daftar Informan Penelitian

No. Informan Informan Tanggal

Wawancara

Substansi Wawancara

1. Bapak

Waydinsyah,

S.Sos

Kepala Seksi

Perlindungan

dan

Pemberdayaan

BP3TKI

Lampung

31 Agustus 2016

31 Januari 2017

23 Mei 2017

1) Perencanaan Integrasl

dan sistem pengendalian

2) Kepemimpinan,

Motivasi, Sistem

Komunikasi

3) Manajemen SDM dan

Kultur Organisasi.

2. Praja

Setiawati,

S.Psi

Staff Pengelola

Perlindungan

dan

Pemberdayaan

BP3TKI

Lampung

31 Agustus 2016

15 Desember 2016

31 Januari 2017

1) Perencanaan Integrasl

dan sistem pengendalian

2) Kepemimpinan,

Motivasi, Sistem

Komunikasi

3) Manajemen SDM dan

Kultur Organisasi..

3. Ulfa

Mubarika,

S.Sos

Staff Pengelola

Perlindungan

dan

Pemberdayaan

31 Januari 2017 1) Perencanaan Integrasl

dan sistem pengendalian

2) Kepemimpinan,

Motivasi, Sistem

83

Harbani Pasolong, Metode Penelitian Administrasi Publik, (Bandung: CV Alfabeta, 2012), Hlm.

137.

Page 69: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

48

BP3TKI

Lampung

Komunikasi

3) Manajemen SDM dan

Kultur Organisasi..

4. Andrew SB

Gumay,

S.I.Kom

Staff Pengelola

Perlindungan

dan

Pemberdayaan

BP3TKI

Lampung

31 Januari 2017 1) Perencanaan Integrasl

dan sistem pengendalian

2) Kepemimpinan,

Motivasi, Sistem

Komunikasi

3) Manajemen SDM dan

Kultur Organisasi..

5. Dani Rismala,

S.Sos

Staff Pengelola

Penyiapan dan

Penempatan

TKI BP3TKI

Lampung

22 Maret 2017 Pelaksanaan Program

Rehabilitasi TKIB dan

Program Pemberdayaan TKI

Purna/ TKIB/ WNIO

6. Bapak Bagya

Wahyanta

Kepala Seksi

Penempatan

Tenaga Kerja

Luar Negeri

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Provinsi

Lampung

02 Februari 2017 Koordinasi dengan BP3TKI

Lampung dalam Pengelolaan

TKIB

7. Ibu Yulia Eva Kepala Seksi

Korban Tindak

Kekerasan dan

Pekerja Migran

Bermasalah

Dinas Sosial

Provinsi

Lampung

31 Januari 2017 Koordinasi dengan BP3TKI

Lampung dalam Pengelolaan

TKIB

8. Ibu Yunita

Rohani

Ketua SBMI

Lampung

.sekaligus TKIB

10 Februari 2017 1) Koordinasi dengan

BP3TKI Lampung dalam

fasilitasi TKIB

2) Pengalaman sebagai TKIB

3) Kinerja BP3TKI Lampung

dalam menangani TKI

9. Ibu Eli Astuti

Dewi

Koordinator

SBMI Cabang

Lampung

Timur,

Pendamping

Program

Pemberdayaan

TKI dan TKIB

22 Maret 2017 1) Pelaksanaan Program

Pemberdayaan TKI

2) Pengalaman sebagai TKIB

3) Kinerja BP3TKI Lampung

dalam menangani TKI

10. Ibu Win

Faidah

TKIB 02 April 2017 1) Pengalaman sebagai TKIB

2) Kinerja BP3TKI Lampung

dalam menangani TKI

11. Ibu Ismi

Malihatun N.

Koordinator

SBMI Cabang

Lampung

Selatan dan

TKIB

02 April 2017 1) Pengalaman sebagai TKIB

2) Kinerja BP3TKI Lampung

dalam menangani TKI

Sumber: Diolah oleh Penulis, Tahun 2017.

Page 70: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

49

b. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan suatu pengamatan secara langsung dengan

sistematis terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti. Observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psiokologis,84

seperti melihat, mengamati, dan

mencermati, serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan

tertentu. Melalui observasi, penulis melakukan pengamatan langsung ke

lapangan untuk memperoleh data-data yang akurat mengenai pengelolaan

TKIB oleh BP3TKI Lampung serta hasil yang sesuai dengan topik yang

diangkat dalam penelitian ini berupa strategi organisasi dan strategi

program yang digunakan oleh BP3TKI dalam mengatasi permasalahan

TKIB.

c. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk menghimpun data sekunder yang memuat

informasi tertentu yang bersumber dari dokumen-dokumen seperti surat-

menyurat, peraturan pemerintah, foto-foto kegiatan dan lain sebagainya.

Sumber data ini merupakan data sekunder sebagai penguat penelitian

yang berkaitan dengan pengelolaan TKIB dan keluargannya di Provinsi

Lampung. Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

84

Pasolong, Op. Cit, Hlm 131.

Page 71: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

50

Tabel 3.2 Daftar Dokumen Penelitian

No. Dokumen Substansi

1. Laporan Pertanggung Jawaban

BP3TKI Lampung Tahun 2016

Realisasi Program dan Anggaran

2. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor

02 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Teknis Pemberian Bantuan Tanggap

Darurat bagi TKIB

1)Ruang Lingkup TKI yang memperoleh

Bantuan Tanggap Darurat

2)Peruntukan Bantuan Tanggap Darurat

3)Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan

Tanggap Darurat

3 Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor

16 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Teknis Pelayanan Kepulangan TKIB

1) Pelaksana Kepulangan TKI

2) Sarana Help Desk/ Crisis Center

3) Jenis Pelayanan Kepulangan

4) Alur Pelayanan Kepulangan TKIB dan

Jenazah TKI

4. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor

17 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Teknis Pemberdayaan TKI Purna/

TKIB/WNIO dan Keluarganya

1) Maksud dan Tujuan Pemberdayaan

2) Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan

3) Mekanisme Pemberdayaan

4) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

Pemberdayaan

5. Perpres Nomor 45 Tahun 2013

tentang Koordinasi Pemulangan TKI

1) Ketentuan Umum

2) Ruang Lingkup Pemulangan

3) Tim Koordinasi Pemulangan TKI

4) Koordinasi Pemulangan TKI di daerah

5) Monitoring dan evaluasi

6) Pembiayaan

6. Rencana Strategis BNP2TKI Tahun

2015-2019

1) Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan

Kebijakan BNP2TKI

2) Program dan Anggaran BNP2TKI

7. Rencana Strategis BP3TKI Lampung

Tahun 2015-2019

1)Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan

Kebijakan BP3TKI Lampung

2)Program dan Anggaran BP3TKI Lampung

8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

di Luar Negeri

1) Tugas Tanggung Jawab, dan Kewajiban

Pemerintah

2) Hak dan Kewajiban TKI

3) Perlindungan TKI

Sumber: Diolah oleh Penulis, 2017.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh selanjutnya akan dianalisis. Menurut Bagdon dan

Taylor dalam Moleong, analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara

formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang

disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan

Page 72: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

51

hipotesis kerja itu.85

Sedangkan Moleong mendefinisikan analisis data sebagai

proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.86

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis

data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam bukunya Qualitative

Data Analisis yang dikutip oleh Moleong.87

Secara umum proses analisis datanya

mencakup:

a. Reduksi Data

Reduksi data ialah proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Secara sederhana, mereduksi juga berarti

merangkum, memilih hal-hal yang penting serta dicari tema dan polanya.

Reduksi data dalam penelitian ini diantaranya: merekap hasil wawancara

dengan informan, melakukan pengamatan dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan pelaksanaan strategi BP3TKI dalam mengelola TKIB di Provinsi

Lampung.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan penyusunan sekumpulan informasi yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Pada

penelitian kualitatif, penyajian data disajikan dalam bentuk uraian singkat,

85

Moleong, Op.Cit, Hlm. 280. 86

Ibid. 87

Ibid, Hlm. 308.

Page 73: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

52

bagan, hubungan antar kategori, flowchart atau sejenisnya. Dalam penelitian

ini, penyajian data berupa teks naratif, tabel, foto dan bagan.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya dari analisis data ialah penarikan kesimpulan. Dalam

penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan menjawab masalah yang

dirumuskan sejak awal yang disimpulkan setelah penelitian di lapangan.

Dalam penelitian ini, kesimpulan akhir berupa teks naratif yang

mendeskripsikan tentang pelaksanaan strategi BP3TKI dalam mengelola

TKIB di Provinsi Lampung. Serta kendala-kendala yang dihadapi oleh

BP3TKI juga turut disajikan.

F. Teknik Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.

Adapun kriteria yang digunakan yaitu Derajat Kepercayaan (Credibility).

Penjaminan keabsahan data melalui derajat kepercayaan data dapat dilakukan

dengan menggunakan beberapa teknik pemeriksaan data, diantaranya: 88

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Peneliti adalah instrumen utama dalam penelitian kualitatif, keikutsertaan

peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut

tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan

keikutsertaan peneliti dalam penelitian. Dalam penelitian ini, penulis ikut

88

Ibid, Hlm. 327.

Page 74: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

53

serta dalam pengumpulan data-data yang berkaitan dengan pengelolaan TKIB

di Provinsi Lampung.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan

kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata

lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup maka ketekunan

pengamatan menyediakan kedalaman. Dalam hal ini, penulis berusaha lebih

tekun dan peka terhadap isu yang berkaitan dengan pengelolaan TKIB.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Dengan triangulasi, peneliti dapat melakukan recheck

terhadap hasil temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai

sumber, metode, atau teori. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

model triangulasi sumber yaitu dengan membandingkan data hasil wawancara

dengan hasil observasi serta dokumentasi yang penulis peroleh selama

penelitian.

d. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi yaitu mengumpulkan data berupa rekaman-rekaman,

catatan-catatan dalam wawancara dan foto-foto dokumentasi yang digunakan

sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran

data. Penulis mengumpulkan referensi berupa rekaman hasil wawancara

(transkrip) dengan para informan, foto-foto dokumentasi guna menjadi salah

satu acuan dalam menganalisis data.

Page 75: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

54

e. Pemeriksaan Sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan diskusi dengan dosen pembimbing

dan rekan-rekan sejawat yang sedang melakukan penelitian dengan tema yang

serupa guna menunjang kebenaran dari penelitian ini.

Page 76: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum BP3TKI Lampung

1. Sejarah BNP2TKI

Sejarah penempatan TKI di luar negeri tercatat telah berlangsung sejak

1890 pada era kolonial Belanda. Selanjutnya, pada masa Indonesia meraih

kemerdekaan tahun 1945 hingga akhir 1960-an, penempatan TKI ke luar

negeri belum melibatkan pemerintah, melainkan dilakukan secara perorangan,

kekerabatan, dan bersifat tradisional. Penempatan TKI dengan berdasarkan

kebijakan Pemerintah Indonesia baru terjadi pada 1970 dibawah naungan

Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi dengan

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 1970 melalui

Program Antarkerja Antardaerah (AKAD) dan Antarkerja Antarnegara

(AKAN), dan sejak saat itu pula penempatan TKI ke luar negeri melibatkan

pihak swasta (PPTKIS).

Selanjutnya pada tahun 1986, terjadi penggabungan dua Direktorat

Jenderal yaitu Direktorat Jenderal Bina Guna dan Direktorat Jenderal

Pembinaan dan Perlindungan (Bina Lindung) menjadi Direktorat Jenderal

Pembinaan dan Penempatan (Binapenta). Seksi AKAN kemudian berubah

menjadi Pusat AKAN dibawah Sekretariat Jenderal Depnakertrans, dan pada

Page 77: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

56

tingkat daerah kegiatan penempatan TKI dilaksanakan oleh Balai AKAN.

Perubahan kembali terjadi pada 1994, Pusat AKAN dibubarkan dan

fungsinya digantikan dengan Direktorat Ekspor Jasa TKI dibawah Direktorat

Jenderal Binapent. Namun hanya berselang lima tahun, tepatnya di tahun

1999, Direktorat Ekspor Jasa TKI diubah menjadi Direktorat Penempatan

Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN).

Perjalanan BNP2TKI dimulai pada saat dibentuknya Badan Koordinasi

Penempatan TKI (BPTKI) pada tanggal 16 April 1999 melalui Keppres

Nomor 29 Tahun 1999 dalam rangka meningkatkan kualitas penempatan dan

keamanan perlindungan TKI. Pada awal terbentuk, BPTKI memiliki

keanggotaan yang terdiri dari 9 instansi terkait lintas sektoral pelayanan TKI.

Kemudian, pada tahun 2001, Direktorat Jenderal Binapenta dan Direktorat

PTKLN dibubarkan dan diganti menjadi Direktorat Jenderal Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN). Untuk memberikan

pelayanan penempatan TKI ke luar negeri Direktorat Jenderal PPTKLN pun

membentuk Direktorat Sosialisasi dan Penempatan di tingkat pusat,

sedangkan di tingkat daerah dijalankan oleh Balai Pelayanan dan Penempatan

TKI (BP2TKI).

Pada tahun 2004 terbentuklah Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, yang pada Pasal

94 Ayat (1) dan (2) mengamanatkan pembentukan Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), disusul dengan lahirmya

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Pembentukan BNP2TKI

Page 78: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

57

yang struktur operasional kerjanya melibatkan unsur-unsur instansi

pemerintah pusat terkait pelayanan TKI, seperti Kementerian Luar Negeri,

Kementerian Perhubungan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

Kepolisian, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Nasional,

Kementerian Kesehatan, Imigrasi (Kementerian Hukum dan Keamanan), dan

lain-lain.

Berkaitan dengan struktur organisasi BNP2TKI maka dikeluarkanlah

Peraturan Kepala (Perka) BNP2TKI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Struktur

Organisasi BNP2TKI yang berlandaskan pada Instruksi Presiden (Inpres)

Nomor 6 Tahun 2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan

Perlindungan TKI. Struktur organisasi BNP2TKI meliputi unsur-unsur

instansi pemerintah tingkat pusat yang memiliki keterkaitan dalam pelayanan

TKI. Pembentukan struktur organisasi tersebut juga diiringi dengan

dikeluarkannya Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 02 Tahun 2007 yang

menunjuk Moh. Jumhur Hidayat sebagai Kepala BNP2TKI yang

kewenangannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.

Dengan kehadiran BNP2TKI ini, maka segala urusan kegiatan penempatan

dan perlindungan TKI berada dalam otoritas BNP2TKI, yang berkoordinasi

dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, namun tanggung jawab

tugasnya kepada presiden. Dan secara otomatis, keberadaan Direktorat

Jenderal PPTKLN dibubarkan serta fungsinya telah beralih ke BNP2TKI.

Ditingkat daerah, kegiatan penempatan TKI dilaksanakan oleh Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari Balai Pelayanan Penempatan dan

Page 79: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

58

Perlindungan TKI (BP3TKI), Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

TKI (LP3TKI), serta Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI

(P4TKI) yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Saat ini sebaran UPT

yang membantu tugas BNP2TKI dalam penempatan TKI di tingkat daerah

diantaranya terdiri dari BP3TKI sebanyak 20 Unit, LP3TKI sebanyak 4 Unit,

dan P4TKI sebanyak 23 Unit. 89

2. Profil BP3TKI Lampung

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Lampung

merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)

dimana sebelumnya bernama Balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia (BP2TKI) yang merupakan UPT dari Departemen Tenaga Kerja

dan Transmigrasi. BP3TKI dibentuk sesuai dengan Peraturan Kepala

BNP2TKI Nomor: KEP.333/KA/XII/2007 dimana terbentuknya setelah

BNP2TKI berdiri berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006

tentang Pembentukan BNP2TKI. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Kepala BNP2TKI tersebut, BP3TKI berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala BNP2TKI dan sebagai UPT. BP3TKI adalah satuan

organisasi yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas operasional dan

atau tugas teknis penunjang di lingkungan BNP2TKI.90

89

Sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi BNP2TKI http://www.bnp2tki.go.id, diakses pada 05

Januari 2017 pukul 14:35 WIB. 90

Sebagaimana dijelaskan dalam Veronica T. Datu, Pelayanan BP3TKI Serang dalam

Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang, Skripsi, (Serang: Universitas Sultan

Agung Tirtayasa, 2015), Hlm. 69.

Page 80: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

59

UPT BP3TKI Lampung sebelumnya beroperasi sebagai Pos Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI) yang bergerak dibawah naungan

BP3TKI Palembang di Tahun 2011, kemudian pada pertengahan tahun 2013

naik status menjadi Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI

(LP3TKI). Terakhir, pada bulan Oktober 2014 kembali naik status menjadi

BP3TKI Lampung.91

BP3TKI Lampung memiliki wilayah kerja seluruh

wilayah Provinsi Lampung dan memiliki kantor yang terletak di Jalan Untung

Suropati Nomor 21-A Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar

Lampung. BP3TKI Lampung sebagai kepanjangan tangan dari BNP2TKI

bertugas untuk melayani para TKI yang berada di wilayah kota/kabupaten

bahkan desa yang sulit dijangkau. BP3TKI Lampung diharapkan mampu

membantu masyarakat yang ingin, sedang, dan telah bekerja ke luar negeri

secara legal dan dapat dilindungi oleh negara.

B. Visi, Misi, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Struktur Organisasi

BP3TKI Lampung92

Adapun penjabaran terkait visi, misi, tujuan, tugas pokok dan fungsi, serta

struktur organisasi ialah sebagai berikut:

1. Visi BP3TKI Lampung

Terwujudnya TKI yang profesional, bermartabat, dan sejahtera.

91

Hasil wawancara Penulis dengan Praja Setiwati selaku Staff Pengelola Perlindungan dan

Pemberdayaan TKI di BP3TKI Lampung tanggal 15 Desember 2016. 92

Sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Strategis BP3TKI Lampung Tahun 2015-2019

Page 81: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

60

2. Misi BP3TKI Lampung

a. Zero TKI informal. Seluruh TKI yang dikirimkan ke luar negeri berstatus

tercatat sebagai TKI dan dipekerjakan pada sektor formal. Target juga

mencakup beralihnya seluruh TKI ilegal yang dipersiapkan kembali

menjadi TKI legal pada sektor formal.

b. Pra-keberangkatan TKI rata-rat satu bulan. Tersedianya layanan cepat

dan mudah sejak pengurusan administrasi, pembekalan TKI, persiapan

keberangkatan hingga keberangkatan TKI menuju negara penempatan.

c. Dua bulan gaji biaya maksimal TKI. Meminimalkan biaya persiapan dan

pemberangkatan yang menjadi beban TKI sehingga menjadi sebesar-

besarnya dua bulan gaji TKI yang besangkutan.

d. Remitansi TKI meningkat menjadi tiga kali lipat. Meningkatkan nilai

pengiriman uang TKI dari negara penempatan menjadi tiga kali lipat dari

nilai perolehan tahun 2014 yaitu sebesar Rp 70 Triliun/ Tahun.

e. Perlindungan utuh di empat tahapan. TKI mendapatkan jaminan dan

akses perlindungan sejak di tahap pra-keberangkatan, masa bekerja,

kepulangan hingga tahap pemberdayaan.

f. TKI purna jalani lima solusi mandiri. TKI yang kembali ke tanah air

mendapatkan beragam fasilitas dan layanan berupa: (i) pelatihan; (ii)

dukungan finansial; dan (iii) pendampingan usaha, untuk menjadikannya

sebagai wirausaha mandiri serta (iv) pelatihan dan (v) lapangan pekerjaan

bagi yang akan bekerja di perusahaan.

Page 82: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

61

3. Tugas

BP3TKI Lampung mempunyai tugas memberikan kemudahan pelayanan

pemrosesan seluruh dokumen penempatan, perlindungan dan secara

terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerja, melaksanakan tugas

pemberian kemudahan pelayanan pemrosesan dokumen bersama-sama

dengan instansi Pemerintah terkait baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah.

4. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud BP3TKI

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan dan pengembangan program dan anggaran.

b. Pembinaan, pemantauan dan evaluasi kinerja lembaga penempatan

tenaga kerja Indonesia.

c. Penyelenggaraan pemasyarakatan program penempatan dan perlindungan

TKI.

d. Pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).

e. Pengumpulan data, pemberian layanan informasi serta pembinaan sistem

dan jaringan informasi penempatan dan perlindungan TKI.

f. Pemberdayaan dan pembekalan akhir pemberangkatan TKI.

g. Pelaksanaan pemantauan penempatan dan perlindungan TKI di negara

penempatan.

h. Pelaksanaan pendaftaran dan seleksi calon TKI penempatan oleh

pemerintah.

i. Monitoring penyediaan dan pelaksanaan sertifikasi calon TKI.

Page 83: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

62

j. Pemantauan pelaksanaan kerjasama luar negeri dan promosi.

k. Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian masalah TKI.

l. Fasilitasi unit pelayanan terpadu satu pintu dan pos pelayanan

penempatan dan perlindungan TKI.

m. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan penempatan

dan perlindungan TKI.

n. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.

5. Struktur Kepengurusan BP3TKI Lampung

Berikut merupakan struktur kepengurusan BP3TKI Lampung (Per Desember

2016):

a. Kepala BP3TKI Lampung

b. Sub Bagian Tata Usaha:

1) Kasubbag Tata Usaha

2) Bendahara

3) Pengelola Ketatausahaan

4) Petugas Ketatausahaan

5) Satpam

6) Supir

7) Petugas Pramusaji

c. Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program

1) Kasi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program

2) Pengelola Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program

d. Seksi Persiapan dan Penempatan

1) Kasi Persiapan dan Penempatan

Page 84: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

63

2) Pengelola Persiapan Penempatan

e. Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan

1) Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan

2) Pengelola Perlindungan dan Pemberdayaan

f. Pengantar Kerja Pertama

Page 85: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

64

Page 86: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa pada implementasi strategi BP3TKI

Lampung dalam mengelola TKIB tahun 2016 sudah terlaksana dengan cukup

baik. Berikut adalah kesimpulan pada tiap-tiap strategi yang telah

diimplementasikan oleh BP3TKI Lampung dalam mengelola TKIB tahun 2016:

1. Menyediakan layanan crisis center yang mampu melayani pengaduan TKI

secara online.

Layanan crisis center yang disediakan oleh BP3TKI Lampung untuk

memfasilitasi pengaduan yang mudah diakses oleh TKI sudah cukup baik.

Tahun 2016, BP3TKI Lampung mampu menyelesaikan 104 pengaduan

dari total 110 pengaduan. Namun, layanan pengaduan masalah TKI masih

mengalami tumpang tindih dengan yang disediakan oleh Disnakertrans.

2. Memberikan pelayanan advokasi dan perlindungan hukum dalam

memenuhi hak-hak TKI sejak pra, masa, dan purna penempatan.

Bentuk impelementasi dari strategi ini ialah adanya pelayanan advokasi

dan mediasi serta perlindungan hukum bagi TKI baik legal maupun ilegal.

Pada pelayanan advokasi dan mediasi BP3TKI Lampung sudah

Page 87: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

163

melaksanakan dengan cukup baik. Namun, dalam hal perlindungan

hukum belum sesuai dengan rencana strategis. BP3TKI Lampung belum

maksimal dalam memberikan perlindungan pada saat pra maupun masa

penempatan, dan baru terlihat ketika masalah sudah menimpa TKI,

sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan selain membantu proses

pemulangan TKI dan memberikan bantuan sosial.

3. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan dalam rangka pembekalan TKI

purna untuk mengelola keuangan dan menjadi wirausaha demi

terwujudnya kesejahteraan

Implementasi dari strategi ini ialah pelatihan kewirausahaan dan edukasi

keuangan bagi TKI purna. Pada pelaksanaanya, BP3TKI Lampung

mampu membentuk satu koperasi TKI purna dari empat desa yang pernah

diberikan pembinaan dan pemberdayaan.

4. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pendampingan TKIB

sampai ke rumah TKI

Fasilitasi pendampingan TKIB sampai ke rumah sudah terlaksana dengan

baik. Namun, BP3TKI Lampung perlu meningkatkan komunikasi dan

koordinasi dengan instansi terkait agar tidak terjadi adanya dualisme

kewenangan dalam memfasilitasi pemulangan TKIB.

Berkaitan dengan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan stretagi

oleh BP3TKI Lampung, penulis mengelompokkan menjadi dua yaitu kendala

internal dan kendala eksternal. Adapun kendala-kendala tersebut diantaranya

sebagai berikut:

Page 88: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

164

a. Kendala Internal yang dihadapi diantaranya: (1) Kurangnya Sumber

Daya Manusia di BP3TKI Lampung, khususnya pada Seksi

Perlindungan dan Pemberdayaan.; (2) Belum terlihat adanya langkah

proaktif dari BP3TKI Lampung untuk mengoptimalkan pendataan

terhadap TKIB; (3) Belum Optimalnya Koordinasi dengan Penegak

Hukum dalam Menangani Masalah yang dialami Oleh TKIB.

b. Kendala eksternal diantaranya ialah: (1) Belum adanya inisiatif dan

keterbukaan untuk membahas dualisme kewenangan antara BP3TKI

Lampung dengan Disnakertrans dan Dinsos Provinsi Lampung; (2)

Rendahnya kepedulian masyarakat dalam mencegah adanya TKI

ilegal; (3) Sulitnya mencari mitra lokal dan mitra usaha dalam

membantu memberdayakan TKI Purna; (4) Rendahnya minat

masyarakat dalam berwirausaha; serta (5) Rendahnya Loyalitas dari

Instansi Terkait dalam Membantu Proses Pemulangan TKIB ke

Rumah TKI, Terutama di Luar Jam Kerja.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran-saran yang Penulis berikan antara lain:

1. BP3TKI Lampung sebaiknya mengajukan adanya penambahan jumlah

pegawai kepada BNP2TKI, khususnya untuk Seksi Perlindungan dan

Pemberdayaan TKI sehingga diharapkan lebih mampu memaksimalkan

pelayanan kepada TKI. Penulis menyarankan adanya penambahan

pegawai baru sebanyak dua orang untuk ditempatkan di Seksi

Perlindungan dan Pemberdayaan TKI di BP3TKI Lampung.

Page 89: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

165

2. BP3TKI Lampung sebaiknya mulai melakukan langkah-langkah proaktif

dengan memasukkan ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang

pengelolaan terhadap TKIB di tingkat hulu, sehingga tidak hanya

bersikap pasif atau menunggu pada saat menangani TKIB.

3. BP3TKI Lampung sebaiknya mengadakan pertemuan dengan Dinas

Sosial Provinsi Lampung dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Lampung dalam rangka membahas dan menyelesaikan

permasalahan dualisme kewenangan yang terjadi dalam fasilitasi

pemulangan TKIB, pemberdayaan TKI Purna, serta penanganan

pengaduan masalah TKI.

4. BP3TKI Lampung sebaiknya lebih meningkatkan koordinasi dengan

penegak hukum agar dapat menangani kasus-kasus TKI sesuai dengan

standar operasional prosedur serta undan-undang yang mengatur tentang

penyelenggaraan TKI.

5. BP3TKI Lampung sebaiknya membuat adanya suatu program

peningkatan kapasitas yang mampu memberdayakan masyarakat untuk

lebih partisipatif membantu pemerintah dalam penyelengaraan

penempatan dan perlindungan terhadap TKI di daerah.

6. BP3TKI Lampung sebaiknya lebih intensif dalam mengajak TKI purna

yang telah berhasil memanfaatkan remitansinya untuk membangun usaha

guna turut memberdayakan dan menggandeng TKI purna lain yang

kurang berhasil memanfaatkan remitansi mereka.

7. BP3TKI Lampung sebaiknya lebih intensif dalam berkoordinasi dengan

instansi terkait untuk membangun adanya pemahaman tentang visi misi

Page 90: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

166

dan urgensi sehingga dapat terbangun suatu komitmen dalam

memberikan pelayanan kepada TKIB.

Page 91: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Amirullah. 2015. Manajemen Strategik: Teori-Konsep-Kinerja. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Heene,Aime, dkk. 2010. Manajemen Strategik Keorganisasian Publik. Bandung:

Penerbit Rafika Aditama.

Hidayah,Anis,dkk.2013. Selusur Kebijakan Minus Perlindungan Buruh Migran

Indonesia. Jakarta: Migrant Care.

Hubeis, Musa, Mukhamad Najib. 2014. Manajemen Strategik dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta : PT Gramedia.

Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Penerbit Salemba

Humanika.

Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Pasolong, Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung: CV

Alfabeta.

Salusu. 2006. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Sutarto. 2006. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Wheelen, Thomas L. and J. David, Hunger. 2001. Manajemen Strategis Edisi

Kelima. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Page 92: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

Sumber Dokumen:

Instruksi Presiden Nomor 06 Tahun 2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem

Penempatan dan Perlindungan TKI

Laporan Data Pemulangan TKI Bermasalah Tahun 2015 BP3TKI Lampung

Laporan Pertanggung Jawaban Tahun 2016 BP3TKI Lampung.

Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tentang Petunjuk

Teknis Pelayanan Kepulangan TKIB

Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 17 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis

Pemberdayaan TKI Purna/ TKIB/ WNI Overstay dan Keluarganya

Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 02 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis

Pemberian Bantuan Tanggap Darurat Bagi TKIB

Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 09 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Unit

Pelayanan Publik di Lingkungan BNP2TKI

Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 04 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan TKI,

TKI Purna dan Keluarganya

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 16 Tahun 2012 tentang Tata Cara

Kepulangan TKI dari Negara Penempatan Secara Mandiri Ke Daerah Asal

Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2013 tentang Koordinasi Pemulangan TKI

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Rencana Strategis BP3TKI Lampung Tahun 2015-2019

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2012 tentang Pengesahan

International Convention On The Protection of The Rights of All Migrant

Workers And Members of Their Families (Konvensi Internasional Mengenai

Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan

Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri

Page 93: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

Sumber Karya Tulis Ilmiah:

Datu, Veronica T. 2015. Pelayanan BP3TKI Serang dalam Penempatan dan

Perlindungan TKI Asal Kabupaten Serang. Skripsi. Serang: Universitas

Sultan Agung Tirtayasa.

Meiliyana., C, Indriyati S. 2015. Koordinasi Antar Organisasi dalam Pengelolaan

Purna TKI di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Usulan

Penelitian. Lampung: Universitas Lampung.

Noviana, Astria. 2014. Kinerja Perum Bulog Divisi Regional Lampung Dalam

Penyelenggaraan Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan

Rendah Tahun 2013. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Reza, Izzul Fatchu. 2014. Collaborative Govarnance dalam Pengelolaan Buruh

Migran Internasional di Provinsi DI Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Yulita, Helvi. 2015. Evaluasi Kegiatan Penanganan Tenaga Kerja Indonesia

Bermasalah di Debarkasi Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali

Haji. Hllm 7.

Sumber Jurnal:

Mahardika, Rangga, dkk. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan. Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas Brawijaya.

R.H.N, Imelda. 2004. Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik.

dipublikasikan dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 6, No. 2

November 2004: 106-122.

Wahyuni, Dinar. 2010. Perlindungan TKI di Malaysia dipublikasikan dalam

Jurnal ASPIRASI Vol.1 No.2 Edisi Tahun Pertama.Desember 2010.

Indonesia: Dewan Perwakilan Rakyat. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data

dan Informasi. Hlm 151.

Sumber Website:

Alur Pemulangan TKI Bermasalah di Bandara Soekarno-Hatta diunduh melalui

www.bnp2tki.go.id, diakses pada 13 Desember 2016 pukul 20:25 WIB

Page 94: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

Auliani, Palupi Anisa. diposting pada tanggal 19 Juni 2013 pukul 07:31 WIB,

http://nasional.kompas.com/read/2013/06/19/07315291/TKI.Pulang.Tak.Har

us.Lewat.Terminal.Khusus , diakses pada 08 April 2017 pukul 20.23 WIB.

BNP2TKI, Mediasi dan Advokasi Untuk Meningkatkan Perlindungan TKI,

diakses dari www.bnp2tki.go.id/.../data_14-09-

2016_084550_03.02.01.2016__Mediasi_dan_Ad pada tanggal 28 Mei 2017

pukul 13.04 WIB.

BNP2TKI. Sosialisasi Pelayanan Pengaduan TKI (Crisis Center) BNP2TKI

diakses dari http://www.bnp2tki.go.id/read/11638/Materi-Sosialisasi-

Bidang-Perlindungan-Tahun-2016-:-Crisis-Center pada tanggal 25 Mei

2017, Pukul 22.03 WIB.

BNP2TKI. http://www.bnp2tki.go.id/read/12171/Deputi-Perlindungan:-TKI-

Purna-Korea-memiliki-komitmen-yang-tinggi-untuk-dibina-dalam-program-

pemberdayaan.html diakses pada 22 April 2017 pukul 18.48 WIB.

http://halotki.bnp2tki.go.id/ccms/login, diakses pada 07 April 2017 pukul

20.33WIB.

Humas BP3TKI Lampung. BP3TKI Lampung Kembali Fasilitasi Penyerahan

Klaim Asuransi TKI Meninggal,diakses melalui

http://www.bnp2tki.go.id/read/10054/BP3TKI-Lampung-Kembali-

Fasilitasi-Penyerahan-Klaim-Asuransi-TKI-Meninggal pada tanggal 10

Maret 2017, pukul 21.05 WIB.

Kartila, Illa. Kenapa TKI Bermasalah di Luar Negeri, diakses dari

http://www.antarasumsel.com/berita/291317/kenapa-tki-bermasalah-di-luar-

negeri pada 13 Desember 2016 Pukul 08:42 WIB.

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam situs http://kbbi.web.id/deportasi, diakses

pada 23 Maret 2017 pukul 15:23 WIB.

Kamus Besar Bahasa Indonesia diakses melalui situs http://kbbi.web.id/repatriasi,

diakses pada 23 Maret 2017 pukul 15:23 WIB.

Laporan Pengolahan Data BNP2TKI Januari sampai dengan Mei 2016 diunduh

melalui situs resmi BNP2TKI www.bnp2tki.go.id diakses pada 20 Oktober

2016 pukul 10:54 WIB.

Laporan Penyelenggaraan dan Penempatan TKI (P2TKI) Tahun 2016. Diunduh

melalui situs resmi BNP2TKI www.bnp2tki.go.id diakses pada 12 April

2017.

Page 95: IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN …digilib.unila.ac.id/27532/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · implementasi strategi balai pelayanan penempatan dan perlindungan

Materi Sosialisasi Nomor: 03.03.01.2016 tentang Informasi Kepulangan TKI

diakses melaui www.bnp2tki.go.id pada 12 Desember 2016 pukul 22:50

WIB

Materi Sosialisasi Pencegahan TKI Non Prosedural diakses melalui

http://www.bnp2tki.go.id/uploads/data/data_26-03-

2015_103709_02.05_SOS_PENCEGAHAN_TKI_NON_PROSEDURAL.p

psx. pada 11 September 2016 pukul 09:15 WIB.

Materi Sosialisasi Pencegahan TKI Non Prosedural Nomor 02.02.01.2016,

diakses melalui http://bnp2tki.go.id pada 17 September 2016 pukul 09:15

WIB.

Penyuluhan Tentang Bekerja Keluar Negeri Secara Legal Dan Aman oleh

International Organization of Migration (IOM) disampaikan pada Bulan

Maret Tahun 2011. Diakses melalui situs http://www.bnp2tki.go.id pada 12

Desember 2016 pukul 22:13 WIB.

Saktiyanto, Aji. BP3TKI Lampung Fasilitasi Bantuan Tanggap Darurat Empat

TKI Unprocedural, diposting pada 31 Agustus 2016, diakses melalui

http://saibumi.com/artikel-79335-Bp3TKI-lampung-kembali-fasilitasi-

penyerahan-klaim-asuransi-TKI-meninggal pada 10 Maret 2017, Pukul

21.02 WIB.

Sejarah BNP2TKI, diakses melalui http://bnp2tki.go.id pada 05 Januari 2017,

pukul 14.35 WIB.

Visi Misi dan Program Aksi Jokowi – Jusuf Kalla. 2014. Jalan Perubahan untuk

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian. Jakarta. Hlm 6-7.

Diunduh melalui www.kpu.go.id pada 12 September 2016.