IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

123
IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI KABUPATEN BULUKUMBA ROSNAENI 105641113616 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM

DI KABUPATEN BULUKUMBA

ROSNAENI

105641113616

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

i

IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM

DI KABUPATEN BULUKUMBA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

ROSNAENI

105641113616

Kepada:

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

ii

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

iii

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

NamaMahasiswa : Rosnaeni

NomorStambuk : 105641113616

Program Studi : IlmuPemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya tulis ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri

tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau

melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari pernyataan ini tidak benar, makasaya bersedia menerima sanksi

akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan akademik.

Makassar, 05 Oktober 2020

Yang Menyatakan,

Rosnaeni

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

v

ABSTRAK

Rosnaeni. 2020. Implementasi Program Unggulan Kampung Iklim di

Kabupaten Bulukumba. ( Dibimbing oleh Hj.Ihyani Malik dan Rudi Hardi).

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program

Ungguan Kampung Iklim di Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif dengan tipe fenomenologi. Sumber data, yaitu primer dan

sekunder, jumlah informan 6 (Enam) orang. Pengumpulan data menggunakan

observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data meliputi Reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program Unggulan

Kampung Iklim pada 1). Adaptasi yaitu: a. Pada lahan masyarakat terdapat sumur

resapan dan empang untuk menampung air. b. Petani memakai sistem irigasi ke

sawah. c. Sampah organik dan non organik di buang di Bank Sampah.. 2) Mitigasi

yaitu: a. Membuat Bank Sampah untuk mengolah sampah menjadi kerajinan dan

pupuk. b. Menambah tutupan vetegasi/penanaman pohon untuk membuat tanah

makin subur dan membuat desa makin hijau. c. Mengurangi Pestisida pada

tanaman dan menggunakan pupuk organik.

Kata Kunci: Implementasi, Program Kampung Iklim, Kebijakan,.

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata paling indah yang patut di ucapkan seorang hamba kepada Sang

Pencipta atas segala Cinta dan kasih-Nya yang tak terhingga serta nikmat-Nya

yang tak berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna

dan memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Implementasi Perogram Unggulan Kampung Iklim di Kabupaten

Bulukumba” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan dari program studi Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makssar. Saya menyadari bahwa untuk

menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini tidaklah mudah, namun saya begitu

banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si, selaku

pembimbing I dan Bapak Rudi Hardi, S. Sos., M. Si selaku pembimbing II, yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarakan penulis,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

vii

Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya

terutama kepada:

1. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S. IP., M. Si dan bapak Ahmad Harakan, S.IP.,

M.Hi selaku ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Hj Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Segenap Dosen serta Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk memberi pelayanan kepada penulis selama

menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba

yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi terkait

penelitian ini.

5. Pihak KSPS Komunitas Swabima petani Salassaedan Masyarakat Desa

Salassae yang telah membantu dan mendukung penelitian ini.

6. Sahabat SMA penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada

penulis.

7.Kepada seluruh teman-teman yang membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga dan saudara penulis yang telah memberikan dukungan selama

penulisan skripsi.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

viii

9. Kakak-kakak angkatan 2015.

10. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan.

11. Saudara dari awal masuk Universitas sampai sekarang IP.C.

12. Teman-teman kelas IP. A, IP.B, IP.D.

Ucapan terima kasih yang teristimewa dan terdalam dari penulis kepada

kedua orang tua tercinta Bapak Abbas dan Ibu Rahbia, karena semua usaha

penulis tidak berarti tanpa adanya dorongan semangat yang sangat luar biasa dari

beliau yang selalu sukarela melakukan segala hal, memberikan doa yang tulus,

motivasi, nasehat serta bimbingan dan membesarkan penulis dengan kasih sayang.

Teriring doa semoga Allah SWT menjadikan pengorbanan dan kebaikan itu

sebagai cahaya penerang di dunia maupun di akhirat kelak. Akhir kata penulis

mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada para

pembaca untuk menambah Ilmu Pengetahuan terutama yang berkaitan dengan

Ilmu Pemerintahan.

Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 05 Oktober 2020

Penulis

ROSNAENI

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

PENERIMAAN TIM ............................................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.............................................. iv

ABSTRAK ..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ixi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

A. Penelitan Terdahulu ........................................................................................ 6

B. Implementasi .................................................................................................... 9

1. Pengertian Implementasi ..................................................................... 9

2. Tujuan Implementasi ......................................................................... 13

C. Inovasi ............................................................................................................ 13

D. Program Kampung Iklim .............................................................................. 17

1. Pengertian Program kampung Iklim .................................................. 17

2. Tujuan Khusus Program Kampung Iklim .......................................... 18

3. Manfaat Program Kampung Iklim meliputi ...................................... 19

4. Pendekatan, Prinsip dan Strategi ....................................................... 19

E. Pelaksanaan Program kampung iklim ......................................................... 20

F. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 21

G. Fokus Penelitian ............................................................................................ 23

H. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................28

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

x

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 28

B. Jenis dan Tipe penelitian .............................................................................. 28

C. Sumber Data .................................................................................................. 29

D. Informan Penelitian ....................................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 30

F. Teknik Analisis Data. ................................................................................... 32

G. Pengabsahan Data ......................................................................................... 33

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................35

A. Deskripsi objek penelitian ............................................................................ 35

1. Gambaran Umum Kabupaten Bulukumba ....................................... 35

2. Gambaran Khusus Lokasi Penelitian ............................................... 37

3. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba .. 38

B. Profil Program Kampung Iklim Di Kabupaten Bulukumba ..................... 55

1. Data Daerah yang menerapkan Program Kampung Iklim ............. 57

C. Implementasi Program Kampung Ikim di Desa Salassae Kabupaten

Bulukumba. ......................................................................................................... 60

1. Adaptasi............................................................................................ 61

2. Mitigasi ............................................................................................ 69

D. Faktor yang mempengaruhi Implementasi Program Unggulan Kampung

Iklim di Kabupaten Bulukumba ...................................................................... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................81

A. KESIMPULAN ............................................................................................. 81

B. SARAN .......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................83

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu . .................................................................................6

Tabel 2 Informan Penelitian. ..................................................................................36

Tabel 3 Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba.. ..............................................36

Tabel 4 Data Base Lokasi Program Kampung Iklim Kabupaten Bulukumba. ......58

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Bulukumba merasakan fenomena perubahan iklim sebagai

salah satu ancaman terhadap kelangsungan hidup masyarakat. Hal ini dilihat

dari kenaikan suhu bumi yang berisiko terjadinya bencana terkait iklim seperti

banjir, longsor, kekeringan, gagal panen, kerusakan keragaman hayati,

kenaikan muka air laut serta penurunan kualitas kesehatan manusia.

Perubahan iklim disebabkan pemanasan global yang memicu terjadinya

perubahan cuaca yang ekstrem, dimana kondisi iklim yang jauh berbeda

dengan kondisi iklim normal. Pada kondisi iklim ekstrem, parameter iklim

seperti temperatur dan curah hujan dapat naik atau turun secara signifikan atau

bahkan terjadi musim kemarau yang berkepanjangan sehingga menimbulkan

dampak yang merugikan masyarakat. Dalam mengurangi dampak dari

perubahan iklim maka lahirlah keputusan pemerintah menetapkan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, pemerintah berwenang menetapkan dan melaksanakan

kebijakan di bidang pengendalian dampak perubahan iklim.

Hal ini menjadi acuan Kabupaten Bulukumba untuk mengendalikan

dampak perubahan iklim dengan adanya aksi adaptasi sebagai upaya yang

dilakukan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim serta aksi

mitigasi melakukan kegiatan yang dapat menurunkan tingkat emisi gas rumah

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

2

kaca. Setiap daerah perlu mendorong pemerintah maupun masyarakat bisa

aktif terlibat untuk melakukan perbaikan lingkungan.

Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat terintegrasi dengan

kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan masyarakat desa

Salassae dengan memperhatikan faktor risiko iklim dan dampak perubahan

iklim yang mungkin terjadi. Upaya yang dilakukan perlu diinventarisasi dan

terdata dengan baik agar dapat diukur kontribusinya terhadap pencapaian

target pengurangas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan peningkatan kapasitas

adaptasi nasional. Pendataan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

dapat dilaksanakan melalui pendekatan yang bersifat bottom-up, yaitu dengan

mendorong berbagai pihak mengumpulkan informasi mengenai kegiatan yang

sudah dilaksanakan oleh masyarakat dan dapat memberikan manfaat nyata

terhadap upaya penanganan perubahan iklim.

Penetapan lokasi kampung iklim dilakukan melalui serangkaian proses

penilaian yang dilaksanakan melalui Program Kampung Iklim (ProKlim).

ProKlim diharapkan akan memperkuat kemitraan berbagai pemangku

kepentingan dalam menghadapi perubahan iklim serta memfasilitasi

penyebarluasan dan pertukaran informasi mengenai upaya terbaik (best

practises) adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Kabupaten Bulukumba menjadi salah-satu kabupaten yang telah

menjalankan program kampung iklim termasuk di desa salassae, dimana

upaya awal yang dilakukan dengan pendekatan kepada masyarakat melakukan

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

3

kampanye Program Kampung Iklim sebagai gerakan meningkatkan

pemahaman dan wawasan masyarakat tentang perubahan iklim, melalui

Instruksi Bupati Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Upaya Adaptasi

Dan Mitigasi Perubahan Iklim Tingkat desa Melalui Program Kampung Iklim.

Melihat situasi dan kondisi dimana iklim selalu berganti membuat

masyarakat desa Salassae berupaya mempersiapkan serta mencegah kerusakan

terhadap lingkungan dan pertaniannya yang diakibatkan kondisi iklim yang

berbeda-beda disetiap tahunnya, mulai dari musim kemarau yang

berkepanjangan sampai musim hujan. Hal ini yang membuat pemerintah

menjadikan Desa Salassae sebagai desa yang menerapkan Program Kampung

Iklim untuk memberikan arahan sehingga pada saat pergantian iklim

masyarakat sudah mempersiakan apa yang harus mereka lakukan.

Pelaksanaan Program Kampung Iklim yang dilakukan Desa Salassae

Kecamatan Bulukumpa mendapat penghargaan sebagai pembina Proklim.

Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa menjadi desa percotohan untuk wilayah

setiap daerah di sulawesi selatan karena dilihat dari Pelaksanaan Proklim yang

sudah mampu mengubah dan memperbaiki kondisi lingkungan setelah

menerapkan kegiatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik

mengkaji sejauh mana pelaksanaan program kampung iklim serta hambatan

pelaksanaan Proklim di Kabupaten bulukumba.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

4

Berdasarkan latar belakang yang tersebut maka penulis akan

mengadakan penelitian yang berjudul “Implementasi Program Unggulan

Kampung Iklim di Kabupaten Bulukumba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas pokok permasalahan yang dirumuskan

dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan program unggulan kampung iklim di Kabupaten

Bulukumba ?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanakan program

unggulan kampung iklim?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksanaan program kampung iklim di Kabupaten Bulukumba.

2. Mengetahui fakor pendukungdan penghambat dalam pelaksanaan program

unggulan kampung iklim.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat yang

bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis:

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

5

1. Secara Teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat menambah khasanah

keilmuan pada dunia pembelajaran masyarakat. Hasil penelitian ini dapat

menambah wawasan kepustakaan di Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang dapat digunakan sebagai referensi dalam

melakukan penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

a. Bagi Pemerintah Kabupaten Bulukumba

Sebagai masukan untuk pemerintah Kabupaten Bulukumba agar

menerapakan program kampung iklim di setiap daerah di kabupaten

Bulukumba.

b. Bagi Warga Masyarakat

Memberi motivasi pada masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam

program kampung iklim.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini secara praktis dapat menambah pengalaman kepada peneliti

di bidang akademis.

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitan Terdahulu

Sebelum peneliti melakukan penelitian, ada beberapa penelitian terdahulu

yang telah melakukan penelitian tentang kebijakan atau program yaitu :

Tabel Penelitian Terdahulu 2.1

No. Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Faedlulloh.,

dkk. (2019)

Program Unggulan

Kampung Iklim

(Proklim) Berbasis

Pemberdayaan

Masyarakat

Penelitian ini menunjukkan

bahwa Program Kampung

Iklim yang dilaksanakan di

Kelurahan Kebon Kosong dan

Kelurahan Jati berjalan dengan

baik. Dimana dalam aktivitas

adaptasi maupun mitigasi

perubahan iklim yang

dilaksanakan di Kelurahan

Kebong Kosong dan Kelurahan

Jati sama-sama menekankan

pentingnya proses

pemberdayaan dan partisipasi

masyarakat. masyarakat di

kelurahan tersebut akhirnya

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

7

lebih berdaya dalam

menghadapi perubahan iklim.

2. Puspito,

Ahmad

Ilham.(2016)

Implementasi

Program Kampung

Iklim di Kelurahan

Plalangan Kecamatan

Gunungpati Kota

Semarang

Penelitian ini menunjukkan

bahwa Pelaksanaan program

kampung iklim tingkat provinsi

tergolong baik sesuai dengan

komponen program kampung

iklim. Kelurahan Plalangan

sudah melakukan kegiatan

adaptasi dan mitigasi

perubahan lingkungan.

Keberhasilan program

Kampung Iklim tingkat

provinsi di Kelurahan

Plalangan didukung dengan

masyarakat yang berperan serta

secara aktif didalam

pelaksanaannya .

3. Rinaldy, R.,

dkk (2017)

Proses Community

Development Pada

Program Kampung

Hasil dari penelitian ini

menunjukan proses community

development pada 7 tahapan

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

8

Iklim Di Desa

Cupang Kecamatan

Gempol Kabupaten

Cirebon (Studi Kasus

Program Bank

Sampah Dalam

Program Kampung

Iklim)

yang dilakukan hanya ada 5

tahapan yang sudah berjalan

sebagaimana mestinya, yaitu

tahapan engagement,

assessment, perencanaan

program, Implementasi, dan

terminasi. Adapun tahapan

evaluasi belum dilakukan

secara menyeluruh dan

berkesinambungan. Temuan

lain dalam penelitian ini

menunjukkan kendala pada

pemasaran produk dan

manajemen organisasi terutama

terhadap sumber daya manusia

(SDM) dalam pelaksanaan

kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas tentang penelitian terdahulu terdapat

beberapa kesamaan diantaranya jenis penelitiannya sama-sama kualitatif

dan pembahasan mengenai Program Kampung Iklim Sedangkan perbedaan

penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penelitian saudara Faedlulloh.,

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

9

dkk yaitu meneliti mengenai Pemberdayaan Masyarakat dalam upaya

adaptasi dan mitigasi dalam Program Unggulan Kampung Iklim (Proklim),

sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu implementasi

program unggulan kampung iklim. Kemudian perbedaan penelitian yang

akan peneliti lakukan dengan saudara Rinaldy, R., dkk yaitu penelitian yang

dilakukan terkait Proses Community Development pada program kampung

iklim, sedangkan peneliti akan meneliti mengenai implementasi Program

kampung iklim.

Peneliti tertarik untuk mengangkat tema penelitian mengenai

implementasi program unggulan kampung iklim di kabupaten Bulukumba .

Hal ini dimaksudkan agar masalah dalam pelaksanaan Proklim dapat teratasi

untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program kedepannya. Dengan

demikian program ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam

mempersiapkan diri terhadap perubahan iklim.

B. Implementasi

1. Pengertian Implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi

biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna.

Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan. Tindakan ini berusaha

untuk mengubah keputusan-keputusan tersebut menjadi pola-pola

operasional serta berusaha mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

10

sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya. Implementasi pada

hakikatnya juga merupakan upaya pemahaman apa yang seharusnya terjadi

setelah program dilaksanakan,Menurut Mulyadi dalam Apriandi Iwan

(2015).

Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar

mempunyaidampak atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dalam

tataran praktis, implementasi memiliki proses pelaksanaan keputusan

dasar, Winarno dalam Kurniawan Rudi (2012). Proses tersebut terdiri atas

beberapa tahapanyakni:

a. Tahapan pengesahan peraturan perundangan.

b. Pelaksanaan keputusan oleh instansi pelaksana.

c. Kesediaan kelompok sasaran untuk menjalankan keputusan.

d. Dampak nyata keputusan baik yang dikehendaki maupun tidak.

e. Dampak keputusan sebagaimana yang diharapkan instansi pelaksana.

f. Upaya perbaikan atas kebijakan atau peraturan perundangan.

Proses persiapan implementasi setidaknya menyangkut beberapa

hal penting yakni:

a. Penyiapan sumber daya, unit dan metode.

b. Penerjemahan kebijakan menjadi rencana dan arahan yang dapat

diterima dan dijalankan.

c. Penyediaan layanan, pembayaran dan hal lain secara rutin.

Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Agustino (2008),ada

enam variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, yakni:

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

11

a) Ukuran dan tujuan kebijakan.

Ukuran dan tujuan diperlukan untuk mengarahkan dalam

melaksanakan kebijakan, hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan

program yang sudah direncanakan. Kejelasan dan sasaran kebijakan

harus dapat dilihat secara spesifik sehingga di akhir program dapat

diketahui keberhasilan atau kegagalan dari kebijakan atau program yang

dijalankan

b) Sumberdaya.

Dalam suatu implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya,

baik sumberdaya manusia (human resources) maupun sumberdaya

materi (matrial resources) dan sumberdaya metoda (method resources).

Dari ketiga sumberdaya tersebut, yang paling penting adalah

sumberdaya manusia, karena disamping sebagai subjek implementasi

kebijakan juga termasuk objek kebijakan publik.

c) Hubungan antar organisasi.

Dalam banyak program implementasi kebijakan, sebagai realitas

dari program kebijakan perlu hubungan yang baik antar instansi yang

terkait, yaitu dukungan komunikasi dan koordinasi. Untuk itu,

diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan

suatu program tersebut. Komunikasi dan koordinasi merupakan salah

satu urat nadi dari sebuah organisasi agar program-programnya tersebut

dapat direalisasikan dengan tujuan serta sasarannya.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

12

d) Karakteristik agen pelaksana.

Dalam suatu implementasi kebijakan agar mencapai keberhasilan

maksimal harus diidentifikasikan dan diketahui karakteristik agen

pelaksana yang mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-

pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, semua itu akan

mempengaruhi implementasi suatu program kebijakan yang telah

ditentukan.

e) Disposisi implementor.

Dalam implementasi kebijakan sikap atau disposisi implementor

ini dibedakan menjadi tiga hal, yaitu; (a) respons implementor terhadap

kebijakan, yang terkait dengan kemauan implementor untuk

melaksanakan kebijakan publik; (b) kondisi, yakni pemahaman terhadap

kebijakan yang telah ditetapkan; dan (c) intens disposisi implementor,

yakni preferensi nilai yang dimiliki tersebut.

f) Kondisi lingkungan sosial, politik dan ekonomi.

Variabel ini mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang

dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana

kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi

implementasi kebijakan; karakteristik para partisipan, yakni mendukung

atau menolak; bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan dan

apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

13

2. Tujuan Implementasi

a. Tujuan umum

Implementasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara

sistematis dan terikat oleh mekanisme untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sehingga dalam hal ini tujuan utama dari implementasi adalah

untuk melaksanakan rencana yang telah disusun secara cermat baik

individu maupun kelompok.

b. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari implementasi yaitu :

a) Untuk menguji serta mendokumentasikan suatu prosedur dalam

penerapan rencana atau kebijakan.

b) Untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam

perencanaan atau kebijakan yang telah dirancang.

c) Untuk dapat mengetahui kemampuan masyarakat dalam

menerapkan suatu kebijakan atau rencana sesuai dengan yang

diharapkan.

d) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu kebijakan atau

rencana yang telah dirancang demi perbaikan atau peningkatan

mutu.

C. Inovasi

Inovasi merupakan suatu pengetahuan yang baru yang dapat di

implementasikan sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.Inovasi adalah

suatu ide, gagasan, praktek atauobjek/benda yang disadari dan diterima

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

14

sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Menurut Everett M. Rogers dalam Anggraeny Cindy (2013).

Inovasi program juga digunakan untuk menanggapi permasalahan yang

dihadapi. Dalam hal ini, inovasi secara bertahap dapat mempengaruhi

program atau kebijakan yang ada, juga dapat menjadi suatu produk dari

sesuatu yang sama sekali baru. Inovasi merupakan usaha untuk menggunakan

sumber daya yang ada menjadi lebih baik.

Dalam penerapannya, inovasi memiliki atribut yang melekat didalamnya.

Atribut inovasi yang dimaksud menurut Rogers dalam Suwarno ( 2008)

yaitu:

a) Relative Advantage atau Keuntungan Relatif

Inovasi harus memiliki keunggulan dibandingkan yang

sebelumnya, ada nilai yang membedakannya dengan yang lain.

b) Compatibility atau Kesesuaian

Inovasi juga mempunyai sifat kompatibel dan sesuai dengan

inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama

tidak serta merta dilupakan,namun inovasi yang lama menjadi bagian

proses transisi ke inovasi terbaru.selain itu juga dapat memudahkan

proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu secara lebih

cepat.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

15

c) Complexity atau Kerumitan

inovasi yang baru mungkin dapat menimbulkan tingkat kesulitan

yang lebih tinggi. Namun dengan adanya keuntungan yang dihasikan maka

hal ini tidak menjadi masalah penting.

d) Triability atau Kemungkinan dicoba.

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji sdan terbukti

mempunyai keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi

lama.sehingga sebuah produk inovasi harus melewati fase“uji

coba”,dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk

menguji kualitas dari sebuah inovasi.

e) Observability atau Kemudahan diamati.

inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana sebuah

inovasibekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Adapun Tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi,

menurut Rogers dalam Setiawan Sidiq (2017)yaitu :

1. Tahap pengetahuan.

Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai

inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus

disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa

melalui media elekt ronik, media cetak, maupun komunikasi

interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh

beberapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1)

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

16

Karakteristik sosial-ekonomi, (2) Nilai-nilai pribadi dan (3) Pola

komunikasi.

2. Tahap persuasi.

Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari

informasi/detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak

dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud

berkaitan dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti: (1) Kelebihan

inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3) Kompleksitas, ( 4) Dapat dicoba dan

(5) Dapat dilihat.

3. Tahap pengambilan keputusan.

Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan

menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan

memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi.

4. Tahap implementasi.

Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang

berbeda-beda tergantung pada situasi. Selama tahap ini individu

menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih

lanjut tentang hal itu.

5. Tahap konfirmasi.

Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan

mencari pembenaran atas keputusan mereka. Tidak menutup

kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya

menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

17

D. Program Kampung Iklim

1. Pengertian Program kampung Iklim

ProKlim Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19

Tahun 2012 adalah program berlingkup nasional yang dikembangkan

Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong partisipasi aktif

masyarakat dan seluruh pihak dalam melasanakan aksi lokal untuk

meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan

pengurangan emisi. Program Kampung Iklim menjadi wilayah yang

masyarakatnya melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

secara terukur, terstruktur dan berkesinambungan.

Adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan

iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian iklim ekstrim sehingga

potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yang

ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi

yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi. Mitigasi perubahan

iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya

menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya

penanggulangan dampak perubahan iklim.

Instruksi Bupati No.3 Tahun 2017 Tentang pembinaan dan

pendampingan bagi lokasi- lokasi yang akan diusul sebagai lokasi

kampung iklim skala Desa/kelurahan, dusun/lingkungan dan skala rukun

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

18

warga (RW) yang mewakili kecamatan dengan lingkup kegiatan sebagai

berikut :

a. Budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca (GRK) dan

peningkatan tutupan vegetasi;

b. Pengelolaan dan pemanfaatan sampah/limbah;

c. Pengendaian penyakit terkait iklim;

d. Peningkatan ketahanan pangan dan urban farming ; dan

e. Peningkatan ketahanan energi serta penggunaan energi baru,

terbarukan dan konservasi energi.

2. Tujuan Khusus Program Kampung Iklim

Program kampung iklim tidak hanya memiliki tujuan umum namun

juga memiliki tujuan khusus. Tujuan Khusus Program Kampung Iklim

adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta

potensi pengembangannya di tingkat lokal.

2. Memberikan pengakuan terhadap aksi lokal yang telah dilakukan

masyarakat untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan

iklim.

3. Mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan

iklim yang telah berhasil dilaksanakan pada lokasi tertentu untuk

dapat diterapkan di daerah lain.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

19

3. Manfaat Program Kampung Iklim meliputi

a. Meningkatnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas

iklim dan dampak perubahan iklim;

b. Terukurnya potensi dan kontribusi pengurangan emisi GRK suatu

lokasi terhadap pencapaian target penurunan emisi GRK nasional.

c. Tersedianya data kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta

potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan

masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program terkait

perubahan iklim;

d. Tersosialisasinya kesadaran dan gaya hidup rendah karbon;

e. Meningkatnya kemampuan masyarakat di tingkat lokal untuk

mengadopsi tekait perubahan iklim.

4. Pendekatan, Prinsip dan Strategi

Pelaksanaan ProKlim menerapkan pendekatan adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim berbasis masyarakat berdasarkan prinsip kemitraan.

Dengan pendekatan tersebut para pemangku kemitraan berinteraksi secara

aktif dalam proses penyelesaian masalah terkait perubahan iklim untuk

memperkuat kapasitas sosial di tingkat lokal maupun nasional. Strategi

pelaksanaan program secara umum adalah sebagai berikut:

a. Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam mendukung upaya

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

b. Memperkuat kapasitas masyarakat dalam melaksanakan upaya

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

20

c. Menjalin kemitraan dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah

daerah, dunia usaha , dan lembaga non-pemerintah.

d. Mendorong terciptanya kepemimpinan di tingkat masyarakat untuk

menjamin keberlangsungan pelaksanaan kegiatan adaptasi dan

mitigasiperubahan iklim;

e. Mendorong komitmen pengambil kebijakan di tingkat nasional dan

daerah untuk mendukung pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim;

f. Menyebarluaskan keberhasilan upaya adaptasi dan mitigasi

perubahaniklim di tingkat lokal;

g. Meningkatkan pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna

yang mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di

tingkat lokal.

h. Mendorong optimalisasi potensi sumber pendanaan untuk mendukung

pelaksanaan Program Kampung Iklim.

E. Pelaksanaan Program kampung iklim

Pelaksanaan program kampung iklim menjadi salah satu inovasi yang

dapat mengendalian perubahan iklim dengan melaksanan program adaptasi

dan mitigasi dalam menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca.

Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor

P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program

Kampung Iklim terdapat tahapan pelaksanaan Program Kampung Iklim,

yaitu:

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

21

1. Persiapan

a. Pembentukan Kelompok Kerja

b. Pembuatan Profil Kerentanan dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

2. Perencanaan Program

a. Perencanaan Pengembangan, Peningkatan Kapasitas, dan Kelembagaan

Masyarakat.

b. Penyusunan rencana aksi adaptasl dan mitigasi perubahan iklim tingkat

lokal berbasis masyarakat

3. Pelaksanaan Program

a. Pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal

berbasis masyarakat

b. Peningkatan kapasitas akses sumberdaya, pendanaan, serta teknologi

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

4. Pengembangan dan penguatan Program Kampung Iklim

F. Kerangka Berfikir

Program Kampung Iklim menjadi program pemerintah dalam rangka

meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim melalui pelaksanaan

ProKlim dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam ProKlim.

Program kampung iklim adalah program berlingkup nasional yang

dikembangkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk mendorong partisipasi

aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melasanakan aksi lokal untuk

meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan

emisi gas rumah kaca .

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

22

Implementasi Program Iklim yang akan diteliti dalam penelitian ini

adalah pelaksanaan program kampung iklim dengan melaksanakan upaya

adaptasi dan mitigasi. Berdasarkan uraian diatas, kerangka pikir dari

penelitian ini dapat digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:

Faktor penghambat

1) Pemberian

Pupuk

bersubsisidan

pestisida

2) Kurangnya Dana

Faktor pendukung

a. Komunitas

Swabima Petani

Salassae

b. Dukungan

Kebijakan dalam

Pelaksanaan

Proklim

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19

Tahun 2012

2. Instruksi Bupati No.3 Tahun 2017 yaitu :

a. Adaptasi

Penerapan adaptasi di desa Salassae

yaitu:

1) Pengendalian kekeringan(pemanenan air

hujan, peresapan air, perlindungan mata air).

2) Peningkatan ketahanan pangan (penerapan

pola tanam heterokultur, perbaikan sistem

irigasi, pertanian terpadu).

3) Pengendalian penyakit terkait iklim

b. Mitigasi

Penerapan mitigasi di desa Salassae

yaitu:

1) Pengelolaan sampah, limbah padat

2) Menambah tutupan vegetasi

3) Melakukan budidaya pertanian

Untuk mengatasi

perubahan iklim

Implementasi program unggulan

kampung iklim

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

23

G. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini mengenai Implementasi Program kampung Iklim

di Kabupaten Bulukumba dengan menggunakan Kebijakan yang ada pada

program kampung menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19

Tahun 2012 yaitu adaptasi dan mitigasi, serta bagaimana faktor pendukung

dan penghambat dalam pelaksanaan Program Kampung Iklim di Kabupaten

Bulukumba.

H. Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraian, penulis kemudian akan

mendeskripsikan fokus penelitian sebagai berikut :

Adapun pelaksanaan program kampung iklim dalam Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 20122012dan Instruksi Bupati No.3

Tahun 2017 tentang pembinaan dan pendampinganTentang pembinaan dan

pendampingan bagi lokasi- lokasi yang akan diusul sebagai lokasi kampung

iklim skala desa/kelurahan, dusun/lingkungan dan skala rukun warga (RW)

yang mewakili kecamatan yaitu :

a. Adaptasi

Hal ini merupakan upaya yang dilakukan Dinas lingkungan Hidup

Kabupaten Bulukumba dalam memberikan pemahaman kepada desa

Salassae untuk mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim yang

terjadi dengan melakukan kegiatan pencegahan.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

24

Penerapan adaptasi di desa Salassae yaitu:

1) Pengendalian kekeringan (pemanenan air hujan, peresapan air,

perlindungan mata air)

Dalam upaya pengendalian kekeringan masyarakatdesa

Salassae melakukan kegiatan yaitu dengan membuat sumur resapan

yang digunakan untuk menampung air hujan dan meresapkan

kedalam tanah..

2) Peningkatan ketahanan pangan (penerapan pola tanam heterokultur,

perbaikan sistem irigasi, pertanian terpadu).

Peningkatan ketahanan pangan merupakan kegiatan yang

dilakukan desa Salassae untuk mengantisipasi kekurangan pangan

akibat gagal panen dengan meningkatkan potensi tanaman. Kegiatan

yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menerapkan sistem

pola tanamdan melakukan inovasi sistem irigasi diarea persawahan

yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

3) Pengendalian penyakit terkait iklim

Pengendalian penyakit merupakan kegiatan untuk pencegahan

penyakit yang muncul akibat perubahan iklim. Beberapa penyakit

yang sering terjadi karena lingkungan yang kurang bersih seperti

diare, malaria dan DBD atau Demam Berdarah Dengue.

b. Mitigasi

Mitigasi merupakan upaya yang dilakukan Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten Bulukumba dengan memberikan arahan kepada desa

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

25

Salassae untuk mengatasi dampak perubahan iklim dengan melakukan

kegiatan-kegiatan pengurangan resiko kerusakan lingkungan akibat

perubahan iklim.

Penerapan mitigasi di desa Salassae yaitu:

1) Pengelolaan sampah, limbah padat

Dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat di

desa Salassae yaitu dengan membentuk bank sampah yang dikelola

oleh KASIMPADA. Desa Salassae memiliki satu unit bank sampah

sebagai tempat pengelolaan sampah yang diharapkan mampu

mengelola sampah dengan tepat dan dapat menjadi suatu kegiatan

yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

2) Menambah tutupan vegetasi

Peningkatan tutupan vegetasi merupakan salah satuupaya

masyarakat untuk menjaga keseimbangan lingkungandengan

melakukan kegiatan penghijauan. Adapun kegiatan penghijauan

yang dilakukan masyarakat desa Salassae yaitu dengan

menanambeberapa pohon seperti pohon cengkeh, kayu Bitti, dll.

3) Melakukan budidaya pertanian

Budidaya pertanian dalam pelaksanaan Proklim adalah salah

satu kegiatan yang dilakukan sebagai upaya masyarakat di desa

Salassae untuk mengurangi gas rumah kaca akibat penggunaan

pupuk dan pestisida kimia serta membakar jerami. Budidaya

pertanian yang di lakukan desa Salassae setelah diterapkannya,

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

26

Proklim kini masyarakat menggunakan pupuk organik dalam sektor

pertanian.

Adapun faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan

program kapung iklim yaitu :

a. Faktor pendukung

1) Komunitas Swabima Petani Salassae

Komunitas Swabina Petani Salasse (KSPS) merupakan

komunitas berbadan hukumyang menjadi salah satu pendukung

pelaksanaan program kampung iklim di Kabupaten Bulukumba,

dengan memberikan pembinaan serta mendorong masyarakat

melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat

lokal.

2) Dukungan Kebijakan dalam Pelaksanaan

Dukungan kebijakan dalam pelaksanaan Proklim di Desa

Salassae merupakan bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh

instruksi Bupati no.3 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan

pendampingan bagi lokasi-lokasi yang akan diusul sebagai lokasi

kampung iklim skala desa/kelurahan, dusun/lingkungan dan skala

rukun warga(RW) dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi untuk

mengurangi dampak perubahan iklim .

b. Faktor penghambat

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

27

1) Pemberian Pupuk bersubsisi dan pestisida

Pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi merupakan salah

satu program dari dinas pertanian untuk kebutuhan petani. Hal ini

bertolak belakang dari program kampung ikim, dimana program

kampung iklim mencanangkan pertanian alami namun mereka juga

tidak bisa menolak bantuan dari pemerintah terutama karena bantuan

yang diberikan secara gratis.

2) Kurangnya Dana

Dana merupakan salah satu penghambat dalam pelaksanaan

program kampung iklim di kabupaten Bulukumba karena setiap

program yang dijalankan pasti memerlukan biaya agar pelaksanaan

program kampung iklim didesa Salassae dapat berjalan sesuai tujuan

yang ingin dicapai.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September. Lokasi

penelitian ini berada di Kabupaten Bulukumba tepatnya didesa Salassae

Kecamatan Bulukumpa, sebagai desa yang melakukan kegiatan adaptasi dan

mitigasi dalam persiapan menghadapi perubahan iklim. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana implementasi program

unggulan kampung ikim di Kabupaten Bulukumba.

B. Jenis dan Tipe penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pada penelitian

kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, pendapat, motivasi,

tindakan, dll. Deskripsi dalam dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran

seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia. Penelitian

kualitatif berhubungan dengan ide, pendapat, ataupun kepercayaan orang

yang diteliti dan semuanya tidak dapat diukur dengan angka.

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

29

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah fenomenologi yang dimaksudkan untuk

memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah yang akan di teliti

berdasarkan pengalaman yang telah dialami oleh informan. Masalah yang

akan diteliti terkait Implementasi Program Unggulan Kampung Iklim di

Kabupaten Bulukumba.

C. Sumber Data

Sumber data adalah tempat dimana peneliti memperoleh data-data yang

diperlukan selama peneliti melaksanakan penelitiannya.

1. Data primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.

Data ini tidak tersedia dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari

melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang

yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai

sarana mendapatkan informasi ataupun data.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data sekunder ini adalah data yang sifatnya

mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan

bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan

yang akan diteliti secara mendetail. Adapun teknik penentuan informan dalam

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

30

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu atau dengan kata lain

orang yang dapat memberikan informasi akurat tentang Implementasi

Program Unggulan Kampung Iklim dikabupaten Bulukumba.

Informan dalam Penelitian ini yaitu Informan sebanyak 6 orang yaitu:

Tabel 2. Informan Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

yang memungkinkan diperoleh data detail dengan waktu yang relatif lama.

NO. NAMA JABATAN

1. Ir. Hj.St.Patimah Kepala Seksi Pemeliharaan

Lingkungan Hidup dan

Pertamanan

2. Ponnong Komunitas Swabima Petani

Salassae (KSPS)

3. Muhammad Nur Komunitas Swabima Petani

Salassae (KSPS)

4. Gito Sukamdani Kepala Desa Salassae

5. Abdul Wahid Masyarakat

6. Hasmah Masyarakat

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

31

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Berikut ini akan dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Teknik wawancara,

Teknik yang dilakukan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi ataupun ide melalui Tanya jawab secara lisan dan mendalam

terhadap beberapa informan yang diambil sebagai sampel yang dianggap

mampu memberikan informasi yang akurat terkait implementasi Program

Unggulan Kampung Iklim di Kabupaten Bulukumba.

2. Teknik pengamatan/observasi,

Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan

pencatatan yang sistemastis terhadap masalah-masalah yang terkait dengan

Implementasi Program Unggulan Kampung Iklim di Kabupaten

Bulukumba. Pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh keterangan-

keterangan data yang akurat dan relevan antara jawaban responden dengan

kenyataan yang terjadi dilapangan.

3. Teknik dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen atau buku

ataupun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan Implementasi Program

Unggulan Kampung Iklim di Kabupaten Bulukumba. Teknik dokumentasi

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

32

digunakan untuk mengungkap serta melengkapi informasi yang erat

kaitannya dari pokok permasalahan.

F. Teknik Analisis Data.

Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah data kualitatif, sehingga

teknik analisisnyasesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018)

yaitu dilakukan secara interaktif. Adapun langkah yang peneliti gunakan dalam

menganalisis data sesuai dengan prosedur dan tahapan-tahapan berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan pemilihan data dan pemusatan perhatian

kepada data-data yang betul-betul dibutuhkan sebagai data utama dan juga

data yang sifatnya hanya pelengkap saja. Data yang diperoleh dari lokasi

penelitian atau data lapangan dituangkan dalam uaraian atau laporan yang

lengkap dan terinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-

hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.

2. Penyajian data

Penyajian data yang telah diperoleh dari lapangan terkait dengan

seluruh permasalahan penelitian dipilah anatara mana yang dibutuhkan

dengan yang tidak, lalu dikelompokkan, kemudian diberikan batasan

masalah.

3. Penarikan kesimpulan

Setelah melakukan penyajian data maka kesimpulan awal dapat

dilakukan. Penarikan kesimpulan ini juga dilakukan selama penelitian

berlangsung. Sejak awal kelapangan serta dalam proses pengumpulan data

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

33

peneliti berusaha melakukan analisis dan mencari makna dari yang telah

terkumpulkan.

G. Pengabsahan Data

Pada tahap ini Peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi

dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.Adapun Macam-

macam teknik triangulasi. Menurut sugiyono dalam Sinatriyo (2019).

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber adalah triangulasi yang digunakan untuk menguji

data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Dalam hal ini peneliti dapat membandingkan hasil pengamatan,

wawancara, dengan dokumen-dokumen yang ada. Perbandingan hasil

wawancara dari informan (Data Primer) dengan buku bacaan atau file

ataupun dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ( Data sekunder).

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah triangulasi yang digunakan untuk menguji

data dengan cara mengecek data yang sama namun dengan teknik yang

berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan teknik wawancara lalu

dilakukan pengecekan dengan teknik observasi ataupun dokumen.

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu adalah triangulasi yang sering mempengaruhi

data. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, peneliti bisa melakukan

pengecekan atau pengamatan tidak hanya satu kali dan dengan berbagai

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

34

cara. Dalam hal ini peneliti bisa melakukan pengamatan pada saat di pagi

hari saat informan masih dalam keadaaan segar. Kemudian melakukan

pengamatan kembali pada saat sore hari untuk mendapatkan data yang

lebih valid dan memastikan data yang diperoleh tidak berbeda dari waktu

ke waktu.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

35

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi objek penelitian

Pada bab ini peneliti akan memberikan gambaran umum tentang lokasi

penelitian dan bagaimana implementasi program unggulan kampung iklim di

kabupaten Bulukumba. Gambaran umum lokasi penelitian meliputi gambaran

umum wilayah kabupaten Bulukumba dan gambaran umum Dinas

Lingkungan Hidup dan kehutanan selaku penanggung jawab dari program

kampung iklim di kabupaten Bulukumba. Gambaran umum kabupaten

Bulukumba mencakup kondisi fisik serta wilayah kependudukan kabupaten

Bulukumba. Gambaran umum Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mencangkup tugas, fungsi, visi dan misi.

1. Gambaran Umum Kabupaten Bulukumba

Secara kewilayahan, Kabupaten Bulukumba memiliki luas 1.154,58

km2 atau sekitar 2,5 persen dari luas wilayah Sulawesi Selatan yang

meliputi 10 (sepuluh) kecamatan dan terbagi kedalam 27 kelurahan dan 109

Desa. Ditinjau dari segi luas kecamatan Gantarang dan Bulukumpa

merupakan dua wilayah kecamatan terluas masing-masing seluas 173,51

km2 dan 171,33 km2 sekitar 30 persen dari luas kabupaten. Kemudian

disusul kecamatan lainnya dan yang terkecil adalah kecamatan Ujung Bulu

yang merupakan pusat kota kabupaten dengan luas 14,44 km2 atau hanya

sekitar 1 persen. Wilayah Kabupaten Bulukumba hampir 95,4 persen

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

36

berada pada ketinggian 0 sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut

(dpl) dengan tingkat kemiringan tanah umumnya 0-400. Terdapat sekitar 32

aliran sungai yang dapat mengairi sawah seluas 22.958 Hektar, sehingga

merupakan daerah potensi pertanian.Curah hujannya rata-rata 170 mm per

bulan dan rata-rata hari hujan 12 hari per bulan. Dari luas wilayah tersebut

jumlah Penduduk di Kabupaten Bulukumba dari berbagai macam suku

bangsa yang sebahagian besar adalah suku Bugis, dan Makassar yang

terdiri dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba

No. Kecamatan

Jumlah

penduduk(jiwa)

2016

1. Gantarang 74 582

2. Ujung Bulu 53 764

3. Ujung loe 41 397

4. Bontobahari 25 233

5. Bontotiro 21 916

6. Herlang 24 560

7. Kajang 48 635

8. Bulukumpa 52 259

9. Rilau Ale 39 775

10. Kindang 31 108

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

37

Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba.

Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat dimensi, yakni

dataran tinggi pada kaki Gunung Bawakaraeng – Lompobattang, dataran

rendah, pantai dan laut lepas. suhu rata-rata kabupaten Bulukumba

berkisar antara 23,82 °C – 27,68 °C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok

untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Berdasarkan

analisis Smith – Ferguson (tipe iklim diukur menurut bulan basah dan

bulan kering) maka klasifikasi iklim di Kabupaten Bulukumba termasuk

iklim lembap atau agak basah. Kabupaten Bulukumba berada di sektor

timur, musim gadu antara Oktober – Maret dan musim rendengan antara

April – September. Dengan kondisi seperti ini memberikan dampak

terhadap iklim di Kabupaten Bulukumba. Hal ini yang mengawali

pemerintah menerapkan program kampung iklim untuk mencegah

berbagai kerusakan lingkungan.

2. Gambaran Khusus Lokasi Penelitian

Secara khusus lokasi penelitian ini berada di desa Salassae yang

merupakan salah satu desa dalam wilayah kecamatanBulukumpa

kabupaten bulukumba. Secara administratif, wilayah desa Salassae

memiliki batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Jojjolo

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Bonto Haru Kec. Rilau Ale

c. SebelahTimur : Berbatasan dengan Desa BontoMangiring

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bulo-Bulo

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

38

Luas wilayah desa Salassae adalah 917,29 Ha yang terdiri dari 111

Ha berupa pemukiman, 756 Ha berupa daratan yang digunakan untuk

lahan pertanian, serta 50,29 ha berupa lahan pekarangan dan fasilitas

umum.Sebagaimana wilayah tropis, Desa Salassae mengalami musim

kemarau dan musim penghujan dalam tiap tahunnya.Jarak pusat desa

dengan ibu kota kabupaten yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat

kurang lebih 37 km. Sedangkan jarak pusat desa dengan ibu kota

kecamatan yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 7

km.

3. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba

a. Visi & Misi, Tujuan, Sasaran

1) Visi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten

Bulukumba

Visi adalah suatu gambaran dan cita-cita tentang keadaan

masa depan yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah,

dengan mengacu pada batasan tersebut. Visi merupakan pandanga

jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus

dibawa dan berkarya agar konsisten dan tetap eksis, inovatif,

antisipatif dan produktif. Adapun Visi Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :

“Terwujudnya pelestarian fungsi lingkungan hidup”

2) Misi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten

Bulukumba

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

39

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang

dilandaskan pada potensi maupun sumber daya yang dimiliki

serta didukung oleh semangat kebersamaan, tanggung jawab

yang optimal an proporsional, maka misi Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :

a) Meningkatnya upaya pemenuhan baku mutu lingkungan

hidup

b) Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kabupaten

Bulukumba

c) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup

3) Tujuan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten

Bulukumba

“Terwujudnya pelestarian fungsi lingkungan hidup”

4) Sasaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten

Bulukumba sebagai berikut :

a) Meningkatnya upaya pemenuhan baku mutu lingkungan

hidup

b) Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kabupaten

Bulukumba

c) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

40

b. Tugas dan Fungsi Pokok Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kabupaten Bulukumba

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

mengkoordinasikan penyelenggaraan lingkungan hidup dan

Kehutanan. Untuk menyelenggarakan tugas, Kepala Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai fungsi:

a. Mengoordinasikan perumusan rencana strategis Dinas

Lingkungan Hidup dan kehutanan;

b. Mengoordinasikan perumusan kebijakan agar tercipta

sinkronisasi dan integrasi kebijakan pemerintah dalam

lingkup kerja dan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup

dan kehutanan;

c. Melaksanakan pengendalian, penempatan dan pembinaan

kepegawaian lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan

kehutanan;

d. Mengendalikan pengelolaan keuangan Dinas Lingkungan

Hidup dan kehutanan;

e. Menyelenggarakan urusan umum Dinas Lingkungan Hidup

dan kehutanan;

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

41

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Dinas mengoordinasikan penyelenggaraan kesekretariatan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Untuk melaksanakan

tugas, maka uraian Sekretaris sebagai berikut :

a. Mengoordinasikan penyusunan program dan kegiatan

Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan;

b. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis

pelaksanaan penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala

pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan;

d. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan

kepada bawahan;

e. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan

tugas bawahan;

3. Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan

Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Dinas menyiapkan bahan penyusunan, pemantauan dan

evaluasi kebijakan daerah bidang penataan dan penaatan,

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

42

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi

perencanaan dan kajian dampak lingkungan, pengaduan dan

penyelesaian sengketa lingkungan dan penegakan hukum

lingkungan. Untuk melaksanakan tugas, maka uraianBidang

Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Penataan dan Penaatan,

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Bidang Penataan dan Penaatan

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melaksanakan

perumusan kebijakan terkait perencanaan dan kajian

dampak lingkungan hidup.

4. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan

Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan

memiliki tugas pokok membantu Kepala Bidang menyiapkan

bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

43

bidang perencanaan. Untuk melaksanakan tugas pokok, maka

uraian Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan

sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan dan Kajian

Dampak Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Perencanaan dan Kajian

Dampak Lingkungan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Menginventarisasi data dan informasi sumber daya alam.

5. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

tugas pokok membantu Kepala Bidang menyiapkan bahan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan. Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Seksi Pengaduan dan

Penyelesaian Sengketa Lingkungan sebagai berikut :

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

44

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengaduan dan

Penyelesaian Sengketa Lingkungan sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Pengaduan dan Penyelesaian

Sengketa Lingkungan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan tentang tata

cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian pengaduan

masyarakat;

6. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan

Seksi Penegakan Hukum Lingkungan mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang menyiapkan bahan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

penegakan hukum lingkungan. Untuk melaksanakan tugas,

maka uraian Seksi Penegakan Hukum Lingkungan sebagai

berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Penegakan Hukum

Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

45

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Penegakan Hukum

Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Menyusun kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau

kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin

perlindungan dan pengelolaan lingkungan;

7. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun dan Peningkatan Kapasitas

Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun dan Peningkatan Kapasitas mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Dinas menyiapkan bahan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

pengelolaan sampah, limbah bahan berbahaya dan beracun dan

peningkatan kapasitas meliputi pengelolaan sampah, limbah

bahan berbahaya dan beracun serta peningkatan kapasitas

lingkungan hidup. Untuk Melaksaanakan tugas, maka uraian

Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun dan Peningkatan Kapasitas sebagai berikut :

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

46

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah,

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peningkatan

Kapasitas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah,

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peningkatan

Kapasitas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melaksanakan

perumusan kebijakan terkait pengelolaan sampah;

8. Seksi Pengelolaan Sampah

Seksi Pengelolaan Sampah mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

pengelolaan sampah. Untuk melaksanakan tugas, maka uraian

pokok Seksi Pengelolaan Sampah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Penegakan Hukum

Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

47

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Perencanaan dan Kajian

Dampak Lingkungan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Menyusun informasi pengelolaan sampah.

9. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan

bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah

bidang limbah bahan berbahaya dan beracun. Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Seksi Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

48

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Merumuskan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan

sementara limbah bahan berbahaya dan beracun

(pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan);

10. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam

menyiapkan bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi

kebijakan daerah bidang peningkatan kapasitas lingkungan

hidup. Untuk melaksanakan tugas, maka uraian Seksi

Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Peningkatan Kapasitas

Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Peningkatan Kapasitas

Lingkungan Hidup untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas.

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

49

11. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Hidup

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Dinas menyiapkan bahan penyusunan, pemantauan dan

evaluasi kebijakan daerah bidang pengendalian pencemaran

lingkungan, pengendalian kerusakan lingkungan dan

pemeliharaan lingkungan hidup dan pertamanan. Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Bidang Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan Hidup untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melaksanakan

perumusan kebijakan terkait pengendalian pencemaran

lingkungan.

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

50

12. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan

bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah

bidang pengendalian pencemaran lingkungan.Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Seksi Pengendalian

Pencemaran Lingkungan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengendalian

Pencemaran Lingkungan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Pengendalian Pencemaran

Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusi dan non

institusi.

13. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan

Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan

bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

51

bidang pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Seksi Pengendalian

Kerusakan Lingkungan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Peningkatan Kapasitas

Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Peningkatan Kapasitas

Lingkungan Hidup untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan.

14. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup

Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

pemeliharaan lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas

Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemeliharaan

Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

52

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Pemeliharaan Lingkungan

Hidup untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Melaksanakan perlindungan sumber daya alam.

15. Bidang Kehutanan dan Pelestarian Lingkungan

Bidang Kehutanan dan Pelestarian Lingkungan

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas menyiapkan

bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah

bidang pemanfaatan dan kawasan hutan, perlindungan dan

pengamanan hutan serta kelembagaan dan konservasi. Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Bidang Kehutanan dan

Pelestarian Lingkungan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Kehutanan dan

Pelestarian Lingkungan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Bidang Kehutanan dan Pelestarian

Lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

53

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melaksanakan

perumusan kebijakan terkait pemanfaatan kawasan hutan.

16. Seksi Pemanfaatan Kawasan Hutan

Seksi Pemanfaatan Kawasan Hutan mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

pemanfaatan kawasan hutan. Untuk melaksanakan tugas, maka

uraian Seksi Pemanfaatan Kawasan Hutan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemanfaatan Kawasan

Hutan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Pemanfaatan Kawasan Hutan

untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Menyiapkan rumusan kebijakan terkait rencana dan

bimbingan teknis inventarisasi potensi, penataan kawasan,

penyusunan rencana pengelolaan kawasan hutan.

17. Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

54

Seksi Perlindungan dan PengamananHutan mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan

bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah

bidang perlindungan dan pengamanan hutan.Untuk

melaksanakan tugas, maka uraian Seksi Perlindungan dan

Pengamanan Hutan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan dan

Pengamanan Hutan sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Perlindungan dan

Pengamanan Hutan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan pencegahan,

penanggulangan, dan pembatasan kerusakan yang

disebabkan oleh manusia, ternak, alam, spesies infasif,

hama, dan penyakit pada kawasan hutan;

18. Seksi Kelembagaan dan Konservasi

Seksi Kelembagaan dan Konservasi mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

55

penyusunan, pemantauan dan evaluasi kebijakan daerah bidang

kelembagaan dan konservasi. Untuk melaksanakan tugas, maka

uraian Seksi Kelembagaan dan Konservasi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kelembagaan dan

Konservasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkungan Seksi Kelembagaan dan

Konservasi untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas;

e. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan.

B. Profil Program Kampung Iklim Di Kabupaten Bulukumba

Program Kampung Iklim (Proklim) telah diluncurkan sebagai gerakan

nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas oleh Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 1 Desember 2016. Proklim

yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, bertranformasi daroo memberikan

apresiasi terhadap wilayah administratif paling rendah setingkat RW/ dusun

dan paling tinggi setingkat kelurahan/desa, yang mendorong dan memfalitasi

tumbuhnya kampung iklim melalui pengayaan inovasi program adaptasi

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

56

maupun mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan secara kolaborasi antara

pemerintah (party) dengan “ Non party Stakeholder”.

Kriteria lokasi Proklim juga diperluas mencakup wilayah yang

masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi secara

berkesinambungan, seperti komunitas pondok pesantren, perguruan tinggi, dan

lain-lain, hal ini juga sebagai wujud pelaksanaan perjanjian paris dimana

pemerintah RI telah meratifikasinya menjadi Undang-Undang No 16 tahun

2016 tentang persetujuan paris atas konvensi kerangka kerja PBB mengenai

perubahan iklim. Landasan hukum Proklim adalah peraturan menteri

lingkungan hidup dan kehutanan nomor: P.84/MenLHK-

Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim, dan telah ditindak

lanjuti dengan dikelurkannya Peraturan Dirjen Pengendalian perubahan Iklim

Nomor: P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program

Kampung Iklim.

Lokasi Proklim harus memiiki 3 (tiga) komponen utama yaitu :

a. Adanya aksi adaptasi menanggulangi dampak perubahan iklim yang telah

terjadi maupun yang belum terjadi (antisipasi)

b. Adanya aksi mitigasi mengurangi gas rumah kaca yang dikeluarkan

maupun dengan menyerap kembali yang sudah ada di udara lepas

c. Adanya kelompok masyarakat yang merupakan penggerak dalam kegiatan

adaptasi dan mitigasi

Instruksi Bupati No.3 Tahun 2017 Tentang pembinaan dan

pendampingan bagi lokasi- lokasi yang akan diusul sebagai lokasi kampung

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

57

iklim skala desa/kelurahan, dusun/lingkungan dan skala rukun warga (RW)

yang mewakili kecamatan dengan lingkup kegiatan sebagai berikut :

a. Budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca (GRK) dan peningkatan

tutupan vegetasi;

b. Pengelolaan dan pemanfaatan sampah/limbah;

c. Pengendaian penyakit terkait iklim;

d. Peningkatan ketahanan pangan dan urban farming ; dan

e. Peningkatan ketahanan energi serta penggunaan energi baru, terbarukan

dan konservasi energi.

1. Data Daerah yang menerapkan Program Kampung Iklim

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai perubahan Iklim

melalui pelaksanaan Proklim dan mendorong masyarakat khusus

Kabupaten Bulukumba untuk berpartisipasi dalam Proklim, Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kab. Bulukumba telah melaksanakan

sosialisasi kampanye Proklim tahun 2019 di tujuh lokasi yaitu: Desa

Salassae Kec. Bulukumba, Desa Baji Minasa Kec Rilau Ale, Desa

Kambuno Kec Bulukumba, Desa Orogading Kec.Kindang, Desa Tamaona

Kec.Kindang dan Desa Buhun Kec Bontotiro.Peserta sosialisasi ini

meliputi perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kab.Bulukumba, komunitas/masyarakat kelompok tani dalam lembaga

swadaya masyarakat, aparatur Desa, maupun tokoh masyarakat Desa

setempat.Pada tahun 2016 Desa Salassae memperoleh penghargaan

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

58

Proklim Lestari dan penghargaan Kategori Utama diberikan kepada

Kepala Desa Kambuno dan Desa Baji Minasa.

Tabel 4.Data Base Lokasi Program Kampung Iklim Kabupaten Bulukumba.

No. Lokasi Proklim Status Penghargaan Tahun

1. Dusun Parukku, Desa

Bululohe.

Trophy Proklim 2016

2. Kelurahan Ballasaraja Sertifikat Proklim 2016

3. Dusun Cilallang, Desa

Balangtaroang.

Proklim Madya 2016

4. Desa Salassae. Trophy Proklim 2017

5. Dusun Barugae, Desa

Kambuno.

Sertifikat Proklim 2017

6. Desa Jojjolo. Sertifikat Proklim 2018

7. Desa Swatani. Sertifikat Proklim 2018

8. Desa Bonto Haru. Peserta Verfikasi Proklim. 2018

9. Dusun Batu Tompo, Desa

Bajiminasa.

Peserta Verfikasi Proklim. 2018

10. Dusun Ganjenge, Desa Tanah

Harapan

Peserta Proklim. 2018

11. Dusun Cempaga, Desa

Tamaona.

Peserta Proklim. 2018

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

59

12. Dusun Bonto Sura, Desa

Tugondeng.

Peserta Proklim. 2018

13. Dusun Luppung, Desa

Manyampa.

Peserta Proklim. 2018

14. Dusun Kampung Baru, Desa

Balang Pesoang.

Peserta Proklim. 2018

15. Dusun Batu Loe, Desa

Seppang.

Peserta Proklim. 2018

16. Desa Salassae. Pembina Kelompok Tani

Persiapan Proklim Lestari.

2018

17. Kabupaten Bulukumba Peserta Proklim. 2018

18. Desa Salassae. Trophy Proklim Lestari 2019

19. Desa Kambuno. Sertifikat Proklim Utama 2019

20. Kabupaten Bulukumba Pembina Kelompok Tani

Persiapan Proklim Lestari.

2019

21. Desa Bialo. Peserta Proklim. 2019

22. Desa Bajiminisa Sertifikat Proklim. 2019

23. Desa Orogading. Peserta Proklim. 2019

24. Desa BT. Malewang. Peserta Proklim. 2019

25. Desa Seppang Peserta Verifikasi

Proklim.

2019

26. Desa Bukit Harapan. Peserta Verifikasi

Proklim.

2019

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

60

27. Desa Tamaona . Peserta Verifikasi

Proklim.

2019

28. Desa Buhung Bundang. Peserta Verifikasi

Proklim.

2019

(Sumber : Hasil wawancara, 2020)

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa masih banyak desa yang

masih menjadi peserta verifikasi Prokim, dimana desa tersebut belum

maksimal dalam menerapkan Proklim, selain itu hanya desa Salassae yang

mendapatkan thophy Proklim.Perlu adanya pendampingan dari Dinas

Lingkungan Hidup untuk desa-desa yang menjadi lokasi usulan Proklim.

C. Implementasi Program Kampung Ikim di Desa Salassae Kabupaten

Bulukumba.

Proklim adalah program yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan. Tujuannya untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat

dalam penanganan kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitasnya

terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim dan

penurunan emisi gas rumah kaca. Implementasi merupakan kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat secara matang untuk

mencapai tujuan tertentu suatu kegiatan dikatakan telah berhasil apabila semua

tujuan sudah mampu dilakukan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

Pada penelitian ini implementasi program unggulan kampung iklim dapat

dilihat dari 2 indikator yaitu : (1) adaptasi dan (2) mitigasi. Adapun hasil dari

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

61

penelitian terkait dengan implementasi program kampung iklim di Kabupaten

Bulukumba, sebagai berikut :

1. Adaptasi

Adaptasi adalah bentuk penyesuaian diri masyarakat desa Salassae

terhadap rencana-rencana dari Proklim yang telah diterapkan oleh

pemerintah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dinas Lingkungan Hidup

yang menyatakan bahwa :

“Untuk menanggulangi perubahan iklim pemerintah disini

melakukan sosialisasi di desa Salassae terkait dampak perubahan

iklim dan selalu mengarahkan masyarakat”.(Hasil wawancara SP

pada tanggal 8 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas Dinas Lingkungan Hidup berupaya

mengembangkan program kampung iklim di desa Salassae dengan

memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi

dalam Proklim melalui aksi adaptasi. Hal ini juga didukung dengan

pernyataan Kepala desa Salassae bahwa :

“Adanya dampingan dan arahan dari Dinas Lingkungan Hidup

terkait Proklim, dengan melaksanakan program kampung iklim baik

dari tahan awal memberikan sosialisasi sampai pada tahan dimana

desa ini mendapatkan penghargaan Proklim Lestari”. (Hasil

wawancara GS 09 September 2020).

Dari hasil wawancara diatas tahap dasar sebelum mencapat tujuan

tercapainya Proklim dengan memberikan ruang antara pemerintah dan

masyarakat untuk saling bekerjasama menerapkan suatu kebiasaan yang

bermanfaat dengan melalui cara yang benar dengan dukungan

pengetahuan dari pemerintah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

62

masyarakat di desa Salassae untuk mecapai Proklim melalui aksi adaptasi

yaitu :

a. Pengendalian kekeringan (pemanenan air hujan, peresapan air,

perlindungan mata air).

Dalam upaya pengendalian kekeringan masyarakat desa Salassae

melakukan kegiatan yaitu dengan membuat sumur resapan yang

digunakan untuk menampung air hujan dan meresapkan kedalam

tanah.

Manfaat dari sumur resapan yaitu mengurangi airan permukaan,

menekan laju erosi, maupun melindungi kualitas air tanah. Selain

sumur resapan masyarakat di desa Salassae juga membuat rorak .

rorak merupakan lubang-lubang dengan ukuran tertentu yang berfungsi

untuk meresap air kedalam tanah serta menampung sendimen. Hal ini

sebagai upaya adaptasi masyarakat didesa salassae untuk mengurangi

dampak perubahan iklim. Hal ini disampaikan oleh masyarakat yang

menyatakan bahwa :

“Kalau untuk dilahan saya ada sumur resapan, dan juga membuat

empang itu gunanya untuk menampung air pada musim hujan, jadi

saat musim kemarau tidak kesulitan air untuk tanaman ”.(Hasil

wawancara AW pada tangga 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatan bahwa masyarakat

dalam hal ini sudah memenuhi kegiatan adaptasi dalam hal

pengendaian kekeringan.Upaya adaptasi ini sangat membantu dalam

mengurangi dampak perubahan iklim yang tak menentu.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

63

Upaya perlindungan mata air juga dilaksanakan oleh masyarakat

dengan melakukan pembuatan struktur perlindungan mata air.

Tujuannya sebagai bentuk jaminan akan perlindungan sumber mata air

yang ada di desa Salassae. Kegiatan ini dilakukan supaya sumber mata

air yang ada, agar tetap hidup dan mendapat perlindungan oleh

masyarakat setempat dan sekitar desa Salassae.Pernyataan ini telah

disampaikan oleh Sekertaris KSPS bahwa :

“Untuk mencegah kekeringan, melindungi tanaman dengan

melindungi mata air, masyarakat tidak boleh berlebihan

menggunakan mata air agar kualitas mata air selalu terjaga,tidak

memasang pipa seenaknya untuk dialiri ke tempatnya sendiri,

selain itu menjaga dan melestarikan mata air dengan melakukan

penanaman pohon, karena pohon tidak hanya menyerap air tetapi

juga mampu menghasilkan air”. (Hasil wawancara MN pada

tanggal 09 September 2020).

Dari hasil wawancara untuk mengendalikan kekeringan dengan

mencegah dan menjaga sumber alam yang ada , bukan hanya mencari

solusi memperbaiki hal yang sudah terjadi.

b. Peningkatan ketahanan pangan (penerapan pola tanam heterokultur,

perbaikan sistem irigasi, pertanian terpadu).

Peningkatan ketahanan pangan merupakan kegiatan yang

dilakukan desa Salassae untuk mengantisipasi kekurangan pangan

akibat gagal panen dengan meningkatkan potensi tanaman.Kegiatan

yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menerapkan sistem

pola tanamdan melakukan inovasi sistem irigasi diarea persawahan

yang dimiliki oleh masyarakat setempat.Sistem pola tanam yang

dilakukan yaitu penerapan pola tanam berupa pagi-pagi-palawija dan

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

64

padipalawija-pagi, kegiatan ini dilakukan oleh petani yang ada di desa

Salassae. Kemudian, dalam sistem irigasi juga sudah dilakukaan di

desa Salassae. Hal ini berdasarkan pernyataan dari Sekertaris

Komunitas Swabima Petani Salassae yang menyatakan bahwa :

“Petani disini kebanyakan sawah, jadi untuk mengairi dilakukan

sistem irigasi dengan mengambi air dari sungai untuk dialiri ke

sawah, kita juga menggunakan pupuk organik jadi hasil yang

diperoleh juga lebih banyak yang dulunya pakai pupuk pestisida

hasil panenya sedikit setelah diterapkan kampung iklim hasil

panenya lebih banyak, selain itu masyarakatnya menanam di

lahannya bermacam-macam mulai dari kayu bitti yang dipakai

pembuatan kapal phinisi, cengkeh, merica dan coklat selain itu

juga berternak sapi dan ada pula empang ikan. Jadi tidak harus

menunggu waktu panen satu tanaman saja”. (Hasil wawancara MN

pada tangga 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas bahwa masyarakat sudah melakukan

sistem irigasi untuk tanaman padi. Hal ini membuat sistem pertanian

akan semakin baik melalui kegiatan yang dapat memperbaiki sistem

pertanian.

c. Pengendalian penyakit terkait iklim

Pengendalian penyakit merupakan kegiatan untuk pencegahan

penyakit yang muncul akibat perubahan iklim. Beberapa penyakit yang

sering terjadi karena lingkungan yang kurang bersih seperti diare,

malaria dan DBD atau Demam Berdarah Dengue. Salah satu upaya

yang dilakukan desa Salassae dengan tidak membuang sampah

sembarangan tempat,karena sampah merupakan penyebab utama

munculnya penyakit, selain itu didukung dengan gaya hidup

masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatannya. Upaya lain

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

65

yang dilakukan dengan menerapkan kegiatan 3M (menguras,

menimbun dan menutup) yang dapat memicu timbulnya sarang

nyamuk seperti menguras bak mandi, membersihkan selokan air dan

melakukan pembersihanlingkungan dari genangan air. Kegiatan ini

juga disampaikan masyarakat yang menyatakan bahwa :

“Disini sampah-sampah organik maupun non organik, tidak lagi

dibuang sembarang karena sudah ada Bank sampah yang

dikembangkan oleh kelompok pemuda Salassae, jadi kita

mengumpulkan sampah yang selanjutnya diolah untuk dijadikan

kerajinan serta dibuat pupuk untuk dijual”. (hasi wawancara HS

pada tangga 9 september 2020).

Dari hasi wawancara diatas komunitas berupaya untuk melakukan

kegiatan yang mendukung pengendalian penyakit, hal ini sudah

menunjukkan aksi adaptasi yang diterapkan di desa Salassae.

Upaya lain yang dilakukan dalam pengendalianpenyakit terkait

perubahan iklim yaitu perilaku hidup bersihdan sehat atau singkatnya

PHBS. Kegiatan ini merupakan perilaku masyarakat dalam menjaga

kesehatan supaya masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dan

dapat berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di

lingkungannya.Penerapan kegiatan PHBS sebagai upaya

mempertahankan ketahanan tubuh masyarakat dalam melawan wabah

penyakit terkait iklim.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yaitudengan kegiatan

mencuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sehari-

hari, menggunakan jamban sehat dan menggunakan air

bersih.Kegiatan ini juga telah dilaksanakanoleh masyarakat dengan

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

66

menerapkan kegiatan PHBS di desa Salassae. Kegiatan seperti gotong-

royong atau kerjabakti, mencuci tangan dengan sabun dan perilaku

lainnya telah dilaksanakan apalagi dalam upaya pencegahan virus

corona yang terjadi sekarang dengan tujuan untuk menjaga kebersihan

dan kesehatan di lingkungan masyarakat.Kegiatan ini sangat penting

untuk dilaksanakan sebagai upaya untuk pengendalian penyakit,

khususnya akibatperubahan iklim. Dalam penelitian yang pernah

dilakukan menjelaskan bahwa menerapkan perilaku hidup bersih

dansehat (PHBS) merupakan langkah ampuh menangkalpenyakit.

“Masyarakat disini sudah lebih bersih, apalagi dengan adanya

komunitas KSPS yang memberikan contoh awal melakukan hidup

bersih dengan mengurangi penggunaan minuman yang

menggunakan plastik supaya tidak banyak sampah yang dihasilkan.

Untuk merubah pola hidup bersih harus dari diri masing-masing

jadi masyarakat juga harus berupaya menerapkannya meski secara

bertahap tidak langsung semua pola hidup bersih dilakukan”.

(Hasil wawancara PN pada tanggal 09 September 2020).

Dari hasil wawancara diatas bahwa hal yang dapat mengubah pola

hidup bersih adalah diri kita sendiri untuk itu perlu adanya kesadaran

dari diri sendiri belajar menerapkan perilaku hidup sehat baik dari

makanan, lingkungan dan kebiasaan. Kegiatan PHBS dalam Proklim

dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk terus

melakukan hidup bersih dan sehat danmenjadi salah satu solusi dan

upaya dalam pengendalian penyakit didesa Salassae yang disebabkan

oleh perubahan iklim.

Proklim ini dapat berjalan sesuai tujuan yang hendak dicapai tidak

lepas dari kerjasama pemerintah, komunitas dan masyarakat yang

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

67

peduli terhadap lingkungan dengan melakukan aksi adaptasi untuk

mengurangi dampak dari perubahan iklim itu sendiri. Pernyataan ini

didukung dengan pernyataan Komunitas Swabima Petani Salassae

(KSPS) yang menyatakan bahwa :

“2011 komunitas sudah menerapkan kampung iklim namun

bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup bermula pada tahun

2017 terkait pertanian alami, peternakan dll. Desa Salassae

dimotori oleh KSPS yg membina 10 Desa diluar Salassae yang

didorong untuk menerapkan program kampung iklim dan di 2017

mendapat trophy Proklim lestari.KSPS juga mencanangkan

program seperti mengkonsumsi pangan sehat,program penanaman

pohon,membuat Rorak, mengolah Sampah organik dan non

organik, membuat pupuk kompos, membuat pestisida dari bahan

alami. Hal ini dapat mengurangi dampak dari perubahan iklim

seperti : kerusakan ekosistem, dampak pada kegiatan pertanian dan

perkebunan (gagal panen), merebahnya wabah penyakit, bencana

alam, hama yang dapat merusak pertanian,kekeringandan

kekurangan sumber air serta harga pangan yang semakin tinggi.”

(hasil wawancara MN pada tanggal 9 september 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat kita ketahui program

kampung iklim atau sering disebut Proklim ini dilaksanakan bermula

dari kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan

lingkungan. Kemudian, pemerintah menginisiasi suatu program yang

bertujuan untuk pengembangan dan penguatan pada kegiatan yang

telah dilaksanakan oleh masyarakat tersebut melalui Proklim. Desa

Salassae hanya perlu binaan dari pemerintah untuk mampu

menjalankan program tersebut dengan tepat. KSPS selaku penggerak

Proklim ini termotivasi dari kesadaran terkait permasaahan-

permasalahan yang terjadi di desa Salassae. Melihat dari bagaimana

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

68

dampak yang dirasakan karena perubahan iklim, hal ini berdasarkan

penyampaian dari Sekertaris KSPS yang menyatakan bahwa :

“Motivasi awal komunitas ikut berperan dalam Proklim melihat

permasalahan soal sampah, kekeringan terjadi karena perubahan

iklim, ekonomi masyarakat juga minim, hasil panen kurang,

tanaman juga kurang bagus. Untuk itu komunitas ini tergerak

melakukan upaya-upaya supaya bagaimana mengurangi dampak

buruk kerena perubahan iklim”. (Hasil wawancara MN pada

tanggal 9 september 2020).

Dari hasil wawancara bahwa masalah-masalah yang dirasakan

masyarakat di desa Salassae menjadi keinginan utama masyarakat

untuk menerapkan Proklim. Setelah berjalannya Proklim ini

masyarakat sudah merasakan dampak positif di desa Salassae. Adapun

pernyataan dari masyarakat yang menyatakan bahwa :

“Sebelum diterapkannya program kampung iklim di desa Salassae

yang dulunya gersang, panas dan pendapatan petani yang kurang

karena dampak dari perubahan iklim tersebut. Namun setelah

diterapkannya program kampung iklim, masyarakan sudah

merasakan perubahan di desa Salassae yang sudah semakin sejuk

apalagi dibulan september-oktober yang merupakan musim

kemarau namun masih ada hujan. Selain itu penapatan masyarakat

juga semakin meningkat karena sudah tidak harus mengeluarkan

biaya untuk membeli pestisida, dan pupuk lagi”.(Hasi wawancara

AW pada tanggal 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan

aksi adaptasi program kampung iklim sudah memberikan dampak besar

bagi masyarakat mulai dari kondisi lingkungan yang semakin bersih

karena adanya penanganan sampah, kurangnya resiko kekeringan dan

banjir karena upaya adaptasi yang dilakukan, serta dari sektor ekonomi

semakin meningat.

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

69

2. Mitigasi

Mitigasi adalah upaya yang dilakukan masyarakat desa Salassae

sesuai arahan dari pemerintah untuk mengatasi dampak perubahan iklim

dengan melakukan kegiatan-kegiatan pengurangan resiko kerusakan

lingkungan akibat perubahan iklim. Masyarakat di desa Salassae

melakukan upaya mitigasi perubahan iklim perlu arahan dari pemerintah

dan komunitas. Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Kabupaten

bulukumba memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait aksi

mitigasi didalam pelaksanaan program kampung iklim. Hal ini sesuai

pernyataan Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup dan

Pertamanan bahwa :

“Kita selaku pemerintah mengupayakan setiap aksi adaptasi dan

mitigas untuk setiap daerah yang melaksanakan Program kampung

Iklim, terutama di desa Salassae yang sudah mendapat penghargaan

Proklim Lestari. Kita tidak boleh lepas tanggung jawab untuk terus

mengembangkan 2 aspek penting ini apalagi masih ada yang masih

kurang pelaksanaanya”. (Hasil wawancara SP tanggal 09 September

2020)

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa aksi adaptasi dan

mitigasi menjadi 2 aspek paling penting dalam pelaksanaan Program

Kampung Iklim. Untuk itu desa Salassae telah melaksanakan aksi mitigasi

dengan menerapkan komponen berikut :

a. Pengelolaan sampah, limbah padat

Sampah dan limbah padat merupakan salah satu masalah

pencemaran lingkungan yang masih susah dalam hal penanganan atau

solusi yang tepat. Sampah menjadi salah satu penyebab emisi gas

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

70

rumah kaca yang berakibat pada perubahan iklim. Partisipasi

masyarakat juga menjadi komponen penting dalam upaya pengurangan

sampah. Mengingat jumlah penduduk di suatu wilayah semakin

meningkat maka komposisi sampah yang dihasilkan akan semakin

bertambah. Upaya yang dilakukan KASIMPADA yang

mencanangkan Bank sampah sangat membantu masyarakat dalam

mengurangi sampah. Pemuda Salassae melakukan inovasi selain

mengurangi emisi gas rumah kaca juga meningkatkan pendapatan bagi

masyarakat. Hal ini disampaikan oleh masyarakat yang menyatakan

bahwa:

“Disini ada Bank sampah, jadi kita disini tidak lagi membuang

sampah sembarangan tempat, tetapi mengolah sampah tersebut

untuk dibuat kerajinan dan dijual, selain menjadikan desa Salassae

semakin bersih, hal tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat”. (Hasil wawancara HS pada tanggal 9 september

2020).

Dari hasil wawancara diatas bahwa sampah menjadi permasalahan

yang serius pada lingkungan, untuk itu adanya penanganan yang serius

terhadap sampah memang menjadi hal yang penting. Dengan adanya

Bank sampah ini menjadi solusi mengurangi sampah. Pembentukan

bank sampah, dapatmeminimalisir penumpukan sampah. Untuk itu

masyarakat perlu menjagaatau mengembangkan inovasi lain agar

penanganan sampah semakin bisa teratasi.Pelaksanaan Proklim harus

melibatkan berbagai pihak, tidak hanya menjadi tugas pemerintah,

partisipasi masyarakat juga menjadi komponen penting dalam upaya

pengurangan sampah.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

71

Dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat di

desa Salassae yaitu dengan membentuk banksampah yang dikelola

oleh KASIMPADA. Desa Salassae memiliki satu unit bank sampah

sebagai tempat pengelolaan sampah yang diharapkan mampu

mengelola sampah dengan tepat dan dapat menjadi suatu kegiatan

yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Kegiatan yang dilakukan

dalam Bank sampah ini yaitu pengumpulan, pewadahan dan pemilahan

sampah. Pemilahan sampah dilakukan antara sampah botol plastik,

kardus dan kaca. Untuk pewadahan yang dilakukan menggunakan

karung. Setelah dilakukan pengumpulan, pewadahan dan pemilahan,

sampah selanjutnya dijual kepada pengepul dan hasil penjualan

dimasukkan dalam bentuk kas komunitas.

Mengingat jumlah penduduk di suatu wilayah semakin meningkat

maka komposisi sampah yang akan dihasilkan akan semakin

bertambah. Hal ini sesuai pernyataan Ketua KSPS menyatakan bahwa :

“Masyarakat dan komunitas disini bekerjasama dengan baik,

komunitas mengajarkan cara mengolah sampah, setiapmasyarakat

bisa ikut di komunitas untuk pembinaan inovasi yang dibuat ,

selain itu komunitas juga mengarahkan masyarakat untuk

mengurangi penggunaan sampah plastik, mending kalau dirumah

pakai air alami saja yang dimasak, atau acara-acara mending tidak

usah pakai air kemasan”. (hasil wawancara PN pada tanggal 09

September 2020).

Pembahasan diatas menjelaskan bahwa upaya-upaya mencegah

sampah diawali dengan ha-hal kecil, dengan tidak menggunakan air

kemasan. Hal ini sangat berpengaruh dalam mengurangi dampak

perubahan iklim jika lingkungan bersih dengan berkurangnya sampah .

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

72

b. Menambah tutupan vegetasi

Peningkatan tutupan vegetasi merupakan salah satuupaya

masyarakat untuk menjaga keseimbangan lingkungandengan

melakukan kegiatan penghijauan. Adapun kegiatan penghijauan yang

dilakukan masyarakat desa Salassae yaitu dengan menanam beberapa

pohon seperti pohon cengkeh, kayu Bitti, dll. Hal ini juga

disampaiakan masyarakat yang menyatakan :

“Penerapan kampung iklim ini sudah berjalan sebelum adanya

arahan dari pemerintah, di desa ini sudah melakukan penanaman

pohon termasuk dilahan saya, seperti pohon cengkeh, merica”.

(Hasil wawancara AW tanggal 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas menerangkan bahwa masyarakat

sudah mampu menjalankan arahan dari pemerintah, merubah

pandangan mereka untuk memperbaiki dan melindungi alam.

Masyarakat sudah melakukan penghijauan di desa Salassae dengan

menanam beberapa pohon dan tanaman jangka panjang dan jangka

pendek. Untuk melakukan itu semua perlu adanya bimbingan yang

tepat. Hal ini sesuai pernyataan dari Instansi yang menyatakan bahwa :

“Kita disini selalu berupaya supaya masyarakat dan pemerintah

bisa bekerja sama untuk menerapkan Proklim ini, karena manfaat

yang didapat juga besar dan yang lebih merasakan perubahan dan

manfaat ya masyarakat sendiri. Bimbingan dari kita juga penting

apalagi mengenai tanaman yang perlu dan paling berguna untuk

ditanam dilahan masyarakat”. (hasil wawancara SP tanggal 09

September 2020).

Hasil wawancara iatas bahwa tanggung jawab sebagai pemerintah

tidak boleh lepas, selalu ada hal yang perlu di perbaiki lagi dan lagi

untuk itu mengubah semuanya haruslah adanya bimbingan untuk

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

73

masyarakat, untuk mampu menggerakkan masyarakat melakukan

perubahan.

c. Melakukan budidaya pertanian

Budidaya pertanian dalam pelaksanaan Proklim adalah salah satu

kegiatan yang dilakukan sebagai upaya masyarakat di desa Salassae

untuk mengurangi gas rumah kaca akibat penggunaan pupukdan

pestisida kimia serta membakar jerami. Budidaya pertanian yang di

lakukan desa Salassae setelah diterapkannya, Proklim kini masyarakat

menggunakan pupuk organik dalam sektor pertanian. Adanya kegiatan

Pembuatan pupuk organaik hasil pengelolaan Komunitas Swabima

Petani Salassae. Berdasarkan hasil wawancara instansi yang

menyatakan bahwa :

“Beberapa kegiatan untuk mengurangin penggunaan pupuk

pestisida telah dicanangkan oleh pemerintah, pemerintah telah

memberikan bantuan untuk mengolah pupuk organik hal ini agar

masyarakat semakin giat untuk menerapkan Program Kampung

Iklim. Untuk itu pemerintahberharap besar bahwa aksi mitigasi ini

dapat berjalan dengan maksimal dengan adanya kerjasama dengan

komunitas dan masyarakat”. (Hasil wawancara SP pada tanggal 8

September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas mengatakan bahwa

pemerintah sudah berperan dalam setiap aksi mitigasi yang dilakukan

di desa Salassae, salah satunya dengan memberikan bantuan berupa

alat untuk membantu mengolah pupuk, sampah, dll.Hal ini

disampaikan juga Komunitas di desa Salassae bahwa :

“Penggunaan pupuk organik ,hasil dari pengelolaan limbah kotoran

sapi,sampah organik dan non organikyang diolah menjadi pupuk,

dengan proses menggunakan alat pencacah limbah yang diberikan

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

74

oleh pemerintah.Hasil produksi pupuk tersebut, selain digunakan

untuk kegiatan pertanian, hasil produksi pupuk ini telah dijual ke

daerah lain”. (Hasil wawancara MN pada tanggal 09 September

2020).

Berdasarkan hasil wawancara bahwa alat diperluan untuk

menjalankan program, namun peran serta kerjasama masyarakat,

komunitas dan pemerintah juga sangat mendukung pelaksanaan

Proklim ini. Masyarakat sudah mampu mengolah dan menghasilkan

pendapat dengan melakukan aksi mitigasi Proklim. Aksi mitigasi

sangat diperlukan dalam program kampung iklim karena upaya

tersebut setelah dilakukan sangat memberikan perubahan besar bagi

masyarakat.

Dari pernyataan informan diatas dapat kita ketahui bahwa

masyarakat sudah mampu melakukan aksi mitigasi untuk menguragi

emisi gas rumah kaca, dan mereka mampu mengembangkan ide-ide

kreatif untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.

D. Faktor yang mempengaruhi Implementasi Program Unggulan Kampung

Iklim di Kabupaten Bulukumba

1. Faktor pendukung

a. Komunitas Swabima Petani Salassae

Komunitas adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan

Proklim di suatu kampung iklim. Hal ini dipertegas oleh Dinas

Lingkungan Hidup yang menjelaskan bahwa :

“Kegiatan proklim harus didampingi organisasi atau komunitas

yang berbadan hukum yang tersertifikasi,karena hal tersebut

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

75

menjadi penilaian pertama untuk mengadakan program kampung

iklim (Hasi wawancara ST 09 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas bahwa komunitas yang bersertfikat

sebagai salah satu kriteria dalam pelaksanaan Proklim. Untuk

mendapatkan kategori Proklim utama harus adanya lokasi yang telah

melaksanakan sampai dengan 50 % kegiatan Proklim, untuk Proklim

madya adanya lokasi yang telah melaksanakan antara 51-80%, untuk

nominasi Proklim utama lokasi yang telah melaksanakan 81% kegiatan

Proklim, dan untuk Proklim lestari lokasi yang telah mendapat

penghargaan Proklim utama dan telah mereplikasi kegiatan Proklim

minima ke-10 lokasi lain yang selanjutnya didaftarkan sebagai

kampung iklim. Desa Salassae memiiki komunitas yang terjun dalam

kegiatan pengeloaanl lingkungan, sebagian besar komunitas ini terdiri

dari Komunitas Swabima Petani Salassae, Serikat Perempuan Salassae

(SPS), dan Komunitas Swabima Pemuda Salassae (KASIMPADA).

Kontribusi dari KSPS sebagai organisasi paling tua dan yang memotori

dari kedua organisasi dibawahnya yaitu KASIMPADA dan SPS.

Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi terkait program kampung

iklim, melakukan kegiatan penanaman pohon, pembagian bibit dan

pembinaan kepada masyarakat dalam pertanian alami. KASIMPADA

merupakan komunitas yang memberikan wadah bagi pemuda Salassae

untuk mengembangkan kreatifitas yang dimiliki, salah satunya yaitu

bank sampah, pemuda memahami bahwa sampah plastik disisi lain

dapat menguntungkan bukan hanya bagi pemuda tetapi juga

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

76

masyarakat. Untuk itu mereka mengolah menjadi sebuah kerajinan

serta pupuk yang dapat menambah perekonomian masyarakat.

Keberadaan kelompok masyarakat dalam pelaksanaan Proklim

mewujudkan tujuan khusus pelaksanaan Proklim dengan mendorong

kelompok masyarakat melakukan kegiatan adaptasi dan

mitigasi.Bahkan, kelompok masyarakat tersebut sangat mendukung

upaya peningkatan kapasitas masyarakat serta pendapatan . Hal ini

terkait pernyataan Sekertaris KSPS yang menyatakan bahwa :

“Untuk menjalankan suatu program mesti adanya kesadaran dari

masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan

selain itu pengetahuan masyarakat terkait apa saja yang dapat

dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, dan dapat

membantu penghasilan masyarakat”. (Hasil wawancara MN

tanggal 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas disimpulkan bahwa untuk

menjalankan program kampung iklim harus adanya dukungan penuh

dari masyarakat. Karena komunitas dapat dikatakan berhasil dalam

membantu dan mendukung kegiatan proklim apabila masyarakat sudah

melakukan perubahan terhadap diri dan lingkungannya, perlu adanya

kesadaran dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menjaga

alam sekitar dengan menerapkan Program Kampung Iklim.

2. Dukungan Kebijakan dalam Pelaksanaan Proklim

Dukungan kebijakan dalam pelaksanaan Proklim di desa Salassae

merupakan bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh Instruksi Bupati

no.3 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan pendampingan bagi lokasi-

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

77

lokasi yang akan diusul sebagai lokasi kampung iklim skala

desa/kelurahan, dusun/lingkungan dan skala rukun warga(RW). Dinas

Lingkungan Hidup terus melakukan sosialisasi dan pembinaan di Desa

Salassae, selain itu Proklim tidak lepas dari campur tangan pemerintah

desa Salassae yang mendukung dan bekerjasam dengan komunitas, dan

masyarakat terkait Proklim . Hal ini didukung dengan pernyatan kepala

desa Salasae yang menyatakan bahwa :

“Dengan arahan dari pemerintah Dinas Lingkungan Hidup,

pemerintah desa berupaya dan bekerjasama dengan komunitas

yang ada di Salassae dapat meningkatkan antusian dan partisipasi

masyarakat. Masyarakat yang dulunya tidak tertarik dengan

proklim dapat berubah haluan karena telah melihat perubahan yang

terjadi di desa ini, selain itu pemerintah selalu berupaya untuk

meyakinkan masyarakat terkait dampak yang dirasakan jangka

panjang setelah penerapan Proklim”. (Hasil wawancara GS pada

tangga 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan

dari pemerintah desa merupakan hal yang perlu untuk menggerakkan

masyarakat dalam melakukan setiap program yang dapat merubah

desanya menjadi lebih baik. Masyarakat di desa Salasaae merasa sudah

sangat puas dengan penerapan program kampung iklim ini dimana

setiap pemerintah mampu terlibat dalam pengeloalan kampung iklim .

hal ini sesuai pernyataan dari masyarakat yang menyatakan bahwa :

“Selalu ada sosialisasi yang dilakukan di kantor desa terkait

proklim dan pemerintah juga mendampingi masyarakat dalam

kegiatan proklim”. (Hasi wawancara HS pada tangga 9 september

2020).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah

desa juga ikut berperan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

78

terkait Prokim. Masyarakat akan sangat antusias jika pemerintahnya

juga antusian untuk memberikan dukungan serta arahan yang dapat

memberikan hal baik untuk desanya.

2. Faktor penghambat

a. Pemberian Pupuk bersubsisi dan pestisida

Pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi merupakan salah satu

program dari dinas pertanian untuk kebutuhan petani. Hal ini bertolak

belakang dari program kampung ikim, dimana program kampung iklim

di desa Salassae mencanangkan pertanian alami namun mereka juga

tidak bisa menolak bantuan dari pemerintah. Jadi kendala yang dialami

masyarakat berasal dari pemerintah itu sendiri. Hal ini yang dapat

dilihat dari penyataan masyarakat di desa Salassae yang menyatakan

bahwa :

“Secara garis besar program kampung iklim belum efektif

karena adaptasi dan mitigasi yang masih belum diterapkan

sepenuhnya, pemerintah harus serius menangani Proklim( KSPS

ingin menerapkan Proklim dengan tidak sama sekali menggunakan

pestisida) tapi pemerintah masih memberikan bantuan pestisida.

Selain itu masyarakat masih terkendala yang namanya dana dimana

masyarakat masih berjalan sendiri seperti membuat sumur resapan

masih menggunakan dana pribadi.” (hasil wawancara AW pada

tanggal 9 september 2020).

Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa harapan dari masyarakat

adanya dana untuk pupuk organik atau pertanian alami saja, bukan

bantuan berupa pestisida yang bukan menjadi program dari kampung

iklim tersebut.

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

79

b. Kurangnya Dana

Dana merupakan salah satu pendukung program, karena setiap

program yang dilakukan pasti membutukan peralatan. Kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan Proklim didesa Salassae, sebagaian kecil

cenderung pada permasalahan dana, dimana masyarakat ada saja yang

tidak ingin ikut berpartisispasi dalam pengelolaan kampung iklim, hal

ini terkait tidak ada dana bantuan dari pemerintah. Hal ini sesuai

penyataan Ketua Seksi Badan Pemeliharan Lingkungan Hidup dan

Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang

menyatakan bahwa :

“Kendala yang dirasakan pemerintah, salah satunya pemahaman

masyarakat mengenai setiap program pasti ada dana yang

diberikan, sedangkan Dinas Lingkungan Hidup hanya menjalankan

sosialisasi terkait Proklim, dana hanya untuk memfasilitasi

perjalanan dan kegiatan sosialisasi di desa yang akan dibina terkait

Proklim. Adapun dana yang diberikan kepada desa apabila

desatersebut sudah mendapatkan penghargaan Proklim”.(Hasil

wawancara SP pada tanggal 8 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas bahwa merasa masyarakat belum

mampu memahami mengenai dana, namun dana memang menjadi

salah-satu hal penting untuk menjalankan suatu program. Dari

masyarakat sendiri merasakan kendala terkait dana , dimana setiap

program yang dilakukan menggunakan dana pribadi, hal ini yang

kadang menjadi pertimbagangan bagi masyarakat untuk ikut

menjalankan program kampung iklim. Sebagian masyarakat

beranggapan bahwa kegiatan ini tidak menguntungkan. Meskipun

sebagian besar masyarakat tidak terbebani dan secara sukarela

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

80

melakukan melakukan kegiatan, Namun seharusnya dalam

pelaksanaan Proklim, sumber dana yang digunakan berasal dari

sumberdana bersama yang dapat diperoleh dari kerjasama masyarakat

di Komunitas Swabima Petani Salasasae dengan melakukan pelatihan

membuat kerajinan dari sampah.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa sumber dana terbanyak

terbesar yang digunakan masyarakat desa Salassae berasal dari

swadaya masyarakat melalui kerjasama, adapun bantuan hanya sedikit

dan berupa kegiatan saja seperti pembinaan dan penunjang fasilitas

atau sarana prasarana. Selain itu, masyarakat yang masih ada yang

mengeluarkan biaya secara pribadi terkait pembuatan rorak dilahan

masing-masing. Hal ini terkait penuturan masyarakat yang menyatakan

bahwa:

“Tidak ada bantuan dana dari pemerintah, sebelum pemerintah

mencanangkan Proklim sendiri, masyarakat dari awal

menggunakan dana pribadi untuk lahan sendiri, dan dana dari

kerjasama komunitas dan masyarakat yang mengembangkan ide-

ide berupa kerajiana, penjualan pupuk kompos dari kotoran sapi

untuk dapat menjalankan program ini”. (Hasil wawancara AW

tanggal 9 september 2020).

Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa masyarakat

masih ada yang menggunakan dana pribadi hal itu yang menjadikan

segelintir masyarakat sangat mempertimbangkan mengenai

keikutsertaan dalam program kampung iklim, . Namun masyarakat

yang tidak paham mengenai hal tersebut tidak ingin berpartisipasi

dalam Proklim.

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1) Implementasi Program Unggulan Kampung Iklim di Kabupaten

Bulukumba dapat dilihat melalui 2 indikator Implementasi yaitu:

a. Adaptasi adalah bentuk penyesuaian diri masyarakat Desa Salassae

terhadap rencana Proklim dari pemerintah yaitu : a. Pada lahan

masyarakat terdapat sumur resapan dan empang untuk menampung

air. b. Petani memakai sistem irigasi ke sawah. c. Sampah organik

dan non organik di buang di Bank Sampah.

b. Mitigasi adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan

masyarakat desa Salassae untuk mengurangi efek gas rumah kaca

yaitu: a. Membuat Bank Sampah untuk mengolah sampah menjadi

kerajinan dan pupuk. b. Menambah tutupan vetegasi/penanaman

pohon untuk membuat tanah makin subur dan membuat desa makin

hijau. c. Mengurangi Pestisida pada tanaman dan menggunakan

pupuk organik.

2). Faktor yang mempengaruhi implementasi Program Kampung Iklim di

Kabupaten Bulukumba terdapat dua faktor yaitu:

a. Faktor Pendukung: a). Pelaksanaan Proklim didampingi oleh

Komunitas Swabima petani Salassae. b). Adanya pembinaan dan

pendampingan terhadap lokasi-lokasi yang menjadi sasaran Proklim.

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

82

b. Faktor Penghambat yaitu: a). Masih ada petani yang menggunakan

pestisida. b). Kurangnya Dana.

B. SARAN

Berdasarkan Kesimpulan diatas dan hasil analisis pada bab-bab

sebelumnya maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Pihak pemerintah harus lebih berupaya lagi dalam menangani Proklim

karena masih banyak permasalahan-permaslahan dalam upaya adaptasi

dan mitigasi yang dilakukan

2. Pihak pemerintah diharapkan dapat menerapkan Proklim di desa-desa

lain dengan cara yang sama seperti di desa Salassae, melakukan

sosialisasi, dampingan,dan pembinaan

3. Dalam upaya peningkatan pelaksanaan Proklim, masyarakatdapat

memaksimalkan kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan

menyebarluaskan keberhasilan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan

iklim di tingkat lokal supaya kegiatan Proklim dapat terus di

laksanakan. Kemudian, peningkatan partisipasi juga dilakukan dengan

lebih banyak melibatkan masyarakat di setiap kegiatan, sehingga

kegiatan Proklim dapat lebih dirasakan sebagai suatu kebutuhan oleh

masyarakat di tingkat lokal.

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

83

DAFTAR PUSTAKA

Ajif, P. (2013). Pola Jaringan Sosial pada Industri Kecil Rambut Palsu di Desa

Karang banjar, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga.31–

40.https://eprints.uny.ac.id/18100/5/BAB III 09.10.033 Aji p.pdf

Anggraeny, Cindy. 2013. “Inovasi Pelayanan Kesehatan.” 1: 85–93.

Dinas, K., Lingkungan, P., & Selatan, P. S. (2018).Strategi Pelaksanaan Program

Kampung Iklim Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018.

Elisa Faizaty, Nur, Amzul Rifin, and Netti Tinaprilla. 2016. “Proses Pengambilan

Keputusan Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya Kedelai Jenuh Air (Kasus:

Labuhan Ratu Enam, Lampung Timur).” AGRARIS: Journal of

Agribusiness and Rural Development Research 2(2): 97–106.

Elsya, Rekavianti. 2019. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program

Kampung Iklim (Proklim) Di Kelurahan Cepoko Kecamatan Gunungpati

Kota Semarang. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf.

Faedlulloh, D., Irawan, B., & Prasetyanti, R. (2019). Program unggulan kampung

iklim (proklim) berbasis pemberdayaan masyarakat. Publisia: Jurnal Ilmu

Administrasi Publik, 4(1), 28–44. https://doi.org/10.26905/pjiap.v4i1.2364

Kurniawan, R. Ahmad, J. (2017). Implementasi Kebijakan Qanun Nomor 3 Tahun

2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dayah serta Pelaksanaan

Legalisasi Ijazah Dayah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Aceh Utara Rudi.4(Maret), 20–31.

Puspito, ahmadilham. (2016). Implementasi Program KampungIklim Di

Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun

2016.Skripsi.

Rinaldy, R., Nulhaqim, S. A., & Gutama, A. S. (2017). Proses Community

Development Pada Program Kampung Iklim Di Desa Cupang Kecamatan

Gempol Kabupaten Cirebon (Studi Kasus Program Bank Sampah Dalam

Program Kampung Iklim). Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada

Masyarakat, 4(2). https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14344

Sarmi, K., & Papua, P. (2018).Jurnal wilayah dan kota. 05, 27–31.

Setyawan, Sidiq. 2017. “Pola Proses Penyebaran Dan Penerimaan Informasi.”

Jurnal Komuniti 9(2): 146–56.

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

84

Sinatriyo, Surya Sukmawan. 2019. “Desain Sistem Informasi Akuntansi Berbasis

Komputer Untuk Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan Microsoft

Access 2010 ( Design of Accounting Information System Based on

Computer for the Preparation of Financial Statement Using Microsoft

Access 2010 ).” VI(1): 63–68.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumber Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba.

Suwarno, Yogi. 2020. “Inovasi Sektor Publik.” Kompas: 1.

https://www.inovasi.nsdbjweb.

Sumber Lain

Dirjen PPI. (2017). Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

Nomor : P1.PPI/SET/KUM.I/2/2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Kampung Iklim.

of Indonesia, Republic. 1997. “Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang:

Pengelolaan Lingkungan Hidup.” Greenmining.or.Id (23).

http://sipongi.menlhk.go.id/cms/images/files/1026.pdf.

Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2019 tentang: Pelaksanaan Upaya Adaptasi

Dan Mitigasi Perubahan Iklim Tingkat Desa Melalui Program

Kampung Iklim.

Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 tentang pembinaan dan pendampingan

lokasi-lokasi yang akan diusulkan sebagi Lokasi Kampung Iklim skala

Desa/Kelurahan, Dusun/Lingkungan dan skala Rukun Warga (RW).

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2012 tentang Program

Kampung Iklim.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

85

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

86

➢ Dokumentasi

(Lokasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumaba, 08

September 2020, Jln. Dahlia, Caile)

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

87

➢ Wawancara Dengan Intansi

( Ibu Ir.Hj.St.Patimah,08 September 2020, di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Kabupaten Bulukumba).

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

88

➢ Wawancara Dengan Kepala Desa Salassae

(Bapak Gito Sukamdani, 09 September 2020, di Kantor DesaSalassae)

(Lokasi Kantor Salassae,09 september 2020, di Desa Salassae Kecamatan

Bulukumpa)

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

89

➢ Wawancara Dengan Komunitas Swabima Petani Salassae

(Ketua KSPS Bapak Ponnong, 09 September 2020, di Desa Salassae)

(Sekertaris KSPS Bapak Muhammad Nur, 09 September 2020, di Desa Salassae)

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

90

➢ Wawancara Dengan Masyarakat Desa Salassae

(Bapak Abdul Wahid, 09 September 2020, di Desa Salassae)

( Ibu Hasmah,09 September 2020, di Desa Salassae)

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

91

Tabel 4 . Hasil Fokus Group Diskusion (FGD) Proklim

No

.

Kriteria Proklim Permasalahan/

kondisi

Rekomendasi

Penanganan

OPD Penanggung

jawab

ADAPTASI

A. Pengendalian kekeringan dan banjir

A.

1

Pemanenan Air

Hujan

Seluruh lokasi usulan

belum optimal

melaksanakan upaya

pemanenan air hujan

baik dalam bentuk

pembuatan kolam-

kolam penampung air

ataupun penyediaan

sarana Embung untuk

keperluan pertanian

dan perkebunan

sehingga kebutuhan air

pada saat musim kering

agak sulit.

Pendampingan

kelompok untuk

pembuatan kolam-

kolam

penampungan air

hujan serta

pembuatan Embung

untuk keperluan

pertanian dan

perkebunan

masyarakat. Lokasi

yang mengusulkan

pembuatan Embung

adalah Desa Tanah

Harapan, Desa

Bonto Haru, Desa

Swatani, Desa

Bonto Haru, Desa

Dinas

PSDA,DLHK,

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

92

Bajiminasa

(Kecamatan Riau A

le), Desa Jojjolo

(Bulukumpa), Desa

Tugondeng

(Kecamatan

Herlang),

Desa Tamaona

(Kecamatan

Kindang),

A.

2

Peresapan Air Umumnya lokasi

usulan Proklim belum

melaksanakan

kegiatan_kegiatan

penyelamatan air

dengan peresapan

seperti Biopori, Sumur

resapan, Bangunan

terjunan air, Rorak di

area perkebunan, d

Perlu

pendampingan

pembuatan biopori

dan sumur resapan

bagi kelompok

masyarakat (seluruh

lokasi Proklim)

DLHK, Dinas

Tanaman Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan

A.

3

Perlindungan

Mata Air

Seluruh lokasi usulan

Proklim Memiliki

Perlu dilakukan

kegiatan revegasi

DLHK dan PSDA

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

93

potensi mata air namun

tidak dilakukan upaya

perlindungan mata air,

sehingga

kecenderungan

pengurangan debit pada

mata air terus terjadi

serta tidak adanya

struktur perlindungan

dan penampung debit

air.

pada lokasi mata air

serta pembuatan

struktur pelindung

mata air pada

seluruh sumber-

sumber mata air

yang berada

dilokasi usulan

Program Kampung

Iklim.

A.

4

Penghematan

Penggunaan Air

Kegiatan penghematan

penggunaan air belum

dilakukan secara

optimal oleh

masyarakat pada lokasi

Proklim.

Perlu pembinaan

dan Penyuluhan

Kegiatan

Penghematan Air

DLHK, PSDA dan

Dinas Kesehatan

A.

5

Sarana dan

Prasarana

Pengendai Banjir

Terdapat lokasi

Proklim yang

berpotensi banjir akibat

luapan aliran sungai

yang disebabkan oleh

tidak terdapatnya

Perlu dilaksanakan

pembuatan tanggul

pengaman banjir

pada sungai yang

melintasi Desa

Swatani

Dinas PSDA

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

94

tanggul pengaman

sungai, lokasi banjir

terdapat di Desa

Swartani pada area

sekitar sungai yang

tidak memiliki tanggul

pengaman.

A.

7

Rancang Bangun

Adaptif

A.

8

Pembuatan

Terasering

Lahan kemiringan pada

lokasi usulan Proklim

umumnya telah

membuat Terasering

Perlu dilaksanakan

pembinaan terkait

dengan

pemanfaatan lahan

diarea kemiringan

DLHK, Dinas

Tanaman Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan

B. Peningkatan Ketahanan Pangan

B.1 Sistem pola

Tanam

Seluruh lokasi Usulan

Proklim telah

mengembangkan

sistem pola tanam

dengan pola padi-

paawaja-padi

Perlu

pendampingan

terkait dengan

sistem pola tanam

hubungannya

dengan

produktifitas lahan

dan ketersediaan

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

95

pangan pada

seluruh lokasi

usulan Proklim

B.2 Sistem Irigasi/

Drainase

Masih terdapat lokasi

persawahan yang

mendapatkan air secara

optimal karena kondisi

aliran irigasi seperti di

Desa Tamaona kindang

sebesar 214 Ha, irigasi

Dusun Bonto kamase

Desa Jojjolo, Desa

Bajiminasa, Desa

Tanah harapan, Desa

Bonto Haru dan Desa

Swatani, Desa

Tugondeng

Perlu dilakukan

pembenahan pada

saluran irigasi

pertanian pada

lokasi-lokasi usulan

Proklim

Dinas PSDA

B.3 Pertanian

Terpadu

Pelaksanaan pertanian

terpadu atau pertanian

terintegrasi yaitu

perpaduan kegiatan

pertanian dan

perkebunan serta

Perlu pembinaan

pengembangan

pertanian

terintegrasi pada

seluruh lokasi

usulan Proklim

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman

Pangan,Dinas

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

96

peternakan dan

perikanan beum banyak

berkembang di okasi

usuan Prokim

Peternakan, Dinas

Perikanan

B.4 Penganekaragama

n Tanaman

Pangan

Kelompok masyarakat

yang terdapat pada

lokasi usulan prokim

telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan

pertanian dan

perkebunan dengan

model

penganekaragaman

tanaman namun tetap

perlu mendapat

bimbingan terkait

dengan produktifitas

tanaman.

Perlu

pendampingan dan

penyuluhan

penganekaragaman

tanaman pangan

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan.

B.5 Pemanfaatan

lahan Pekarangan

Untuk Budi Daya

Masih terdapat banyak

masyarakat pada

wilayah usulan Prokim

belum memanfaatkan

pekarangan sebagai

Perlu dilaksanakan

pendampingan bagi

masyarakat dalam

pelaksanaan

pemanfaatan

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan,

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

97

lokasi budi daya

tanaman

pekarangan dalam

rangka produktifitas

pangan

Dinas Peternakan,

Dinas Perikanan

C. Pengendalian Penyakit Terkait Iklim

C.1 Pengendalian

vector

Kegiatan terkait

pelaksanaan 3 M

(menguras, menimbun

dan menutup) perlu

ditingkatkan

Penyuuhan 3 M

perlu dilaksanakan

Dinas Kesehatan

C.2 Sanitasi dan Air

Bersih

Permasalahan

pengelolaan limbah

cair masih menjadi

persoalan pada hampir

seluruh lokasi Prokim

deain itu juga masih

terdapat permasaahan

pada ketersediaan air

bersih. (masih terdapat

warga pada lokasi

usulan Proklim belum

memiliki jamban selain

itu fasilitas air bersih

juga masih terbatas)

Peru pendampingan

dan dukungan

untuk pemenuhan

penanganan sanitasi

masyarakat

khususnya terkait

ketersediaan

jamban bagi

masyarakat serta

fasilitas

pengelolaan imbah

(IPAL Komunal)

serta ketersediaan

jaringan air bersih

Dinas Kesehatan,

Pemerintah Desa,

Dinas Perumahan,

Dinas Pemukiman

dan Pertanahan

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

98

C.3 PHBS Perlu tetap

dilaksanakan

penyuluhan terkait

PHBS

Dinas Kesehatan,

MITIGASI

A. Pengeloaan Sampah, Limbah Cair dan Padat

A.

1

Pengelolaan

limbah Padat

Perilaku pengelolaan

sampah dengan cara

membuang ke

sembarang tempat,

membakar sampah

serta menimbun

sampah masih

dilakukan oleh

masyarakat pada lokasi

usulan Proklim

disebabkan karena

pemahaman

masyarakat yang masih

kurang, selain itu

sarana dan prasarana

pengeloaan sampah

yang sangat terbatas.

(1)Perlu

dilaksanakan

sosialisasi

pengeloaan sampah

yang benar, (2)

perlu membuat

regulasi dan

ketentuan

pengelolaan

sampah oleh

pemerintah Desa

melalui Bumdes,

(3) membentuk

mekanisme

pengelolaan

sampah tingkat

Desa, (4)

DLHK,

Pemerintah Desa,

Dinas Perumahan,

Pemukiman dan

Pertanahan

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

99

penyediaan sarana

dan prasarana, (5)

pendampingan

pengelolaan bank

sampah, (6)

pendampingan

mekanisme

pemiahan dan

pewadahan,

pengangkutan dan

pengoahan serta

pemasaran.

A.

2

Pengeloaan

Limbah Cair

Masih terdapat warga

pada lokasi Proklim

yang Tidak memiiki

jamban

Perlu

pendampingan dan

dukungan

penyediaan sarana

pengelolaan limbah

pada lokasi Proklim

dan peningkatan

pemahaman

masyarakat tentang

pengelollaanl

imbah

Dinas Kesehatan,

DLHK, Dinas

Perumahan,

Pemukiman dan

Pertanahan

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

100

B. Menggunakan Energi Baru dan Terbarukan

B.1 Penggunaan

Energi Baru dan

Konservasi

Energi

Penggunaan energi

terbarukan belum

banyak berkembang di

lokasi usulan Prokim,

sementara potensi

energy terbarukan

tersedia dengan adanya

potensi peternakan dan

energi potensi air

sungai

Perlu dukungan

untuk

pengembangan

energy terbarukan

dalam bentuk

biogas dengan

pemanfaatan

limbah peternakan

serta pemanfaatan

septik/IPAL

komunal. (lokasi

Proklim yang

membutuhkan

teknologi biogas

peternakan adalah

Desa Bajiminasa,

Desa Swatani, Desa

Bonto Haru, Desa

Tanah Harapan,

Desa Tamaona,

Desa Orogading,

Desa Baang

Dinas Peternakan

dan Kesehatan

Hewan, Dinas

Perdagangan dan

Perindustrian,

DLHK

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

101

Pesoang, Desa

Jojjolo, Desa

Tugondeng, Desa

Salassae, Desa

Bonto Biraeng.

C. Pengelolaan Budi Daya Pertanian

C.1 Penggunaan

pupuk organik

Persentasi jumlah

masyarakat petani yang

menggunakan prinsip

pertanian organik

masih cukup kecil pada

lokasi usulan Proklim

Perlu

pendampingan dan

dukungan dalam

hal peningkatan

pemehaman

masyarakat petani

daam pengeloaan

pertanian organik

bagi masyarakat

khususnya pada

seluruh lokasi

usulan Proklim

Dinas Tanaman

Pangan,

hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan,

Dinas Peternakan,

Dinas Perikanan

C.2 Pengelolaan

Jerami

Perilaku membakar

jerami oeh masyarakat

petani masih terdapat

pada beberapa lokasi

usulan Prokim

Perlu

pendampingan dan

dukungan dari OPD

terkait pengelolaan

limbah pertanian

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan,

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

102

berupa jerami

menjadi kompos

maupum menjadi

pakan ternak

Dinas Peternakan.

D. Peningkatan Tutupan Vegetasi

D.

1

Penghijauan Umumnya tutupan

vegetasi pada lokasi

usulan program

kampung iklim cukup

tinggi, namun

pemahaman tentang

fungsi ekologis masih

kurang dan umumnya

masih berfikir pada

potensi produksi

tanaman.

Perlu pembinaan

kegiatan

penghijauan

khususnya terkait

dengan fungsi

pengendali iklim

mikro, fungsi

pengendalian

ketersediaan air

pada sumber mata

air, fungsi stabilitas

tanah, dan fungsi

produksi

DLHK, Dinas

Tanaman Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan

D.

2

Wanatani Kegiatan wanatani di

lokasi Proklim masih

sangat minim

Perlu penyuluhan

pelaksanaan

kegiatan wanatani

bagi petani

Dinas Tanaman

Pangan,

Hortikultura dan

Perkebunan, Dinas

Tanaman Pangan,

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

103

Dinas Peternakan

E. Mencegah Kebakaran Hutan dan ahan

E.1 Membuka lahan

Bakar

Perilaku membuka

lahan dengan dibakar

umumnya sudah tidak

dilakukan oeh warga

masyarakat

KELEMBAGAA

N

A. Status

kelembagaan

kelompok

masyarakat

Legaitas lembaga

penyusung program

kampung iklim,

kaderisasi anggota,

kejelasan fungsi dan

peran, aturan

kelembagaan terkait

pengelolaan lingkungan

Perlu

pendampingan

pengurusan status

kelembagaan

kelompok tani dan

peningkatan

kapasitas kader

kelompok

DHK, Pemerintah

Desa

B. Dukungan

Kebijakan

Kebijakan keompok,

kebijakan tingkat Desa,

kecamatan dan

kabupaten terkait

pengelolaan

lingkungan, kesehatan,

Perlu

pendampingan

penyusunan

kebijakan Desa

terkait pengelolaan

lingkungan hidup

OPD terkait,

Pemerintah Desa

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

104

sarana dan prasarana

air bersih, kebijakan

bidang pertanian

baik berupa

kebijakan

pengelolaan

sampah, kebijakan

pengelolaan

sumber-sumber air,

kebijakan

pengelolaan

pertanian organik,

kebijakan

pengelolaan

pertanian

terintegrasi,

kebijakan

pengelolaan air

irigasi

C. Dinamika

Kemasyarakatan

Tingkat keswadayaan

masyarakat, sistem

pendanaan peran

gender masih peru

ditingkatkan

Perlu pembinaan

pengelolaan hasil

produksi

masyarakat atau

kelompok dalam

hal pemasaran,

perlu

Dinas

Perindustrian dan

Perdagangan,

Dinas Koperasi

dan UMKM.

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

105

pendampingan

dalam hal

permodaan

keompok dan

masyarakat, perlu

pendampingan

untuk membuka

ruang usaha untuk

pendampingan

moda usaha,

pengemasan

produk, dll

D. Kapasitas

masyarakat

Pemahaman tentang

perubahan ikim dan

upaya pengendaian

perubahan ikim beum

tersebar merata pada

seuruh masyarakat,

peningkatan kapasitas

masyarakat daam

pengeoaan pertanian

ramah inngkungan,

peningkatan kapasitas

Perlu dilaksanakan

pembinaan dan

sosialisasi program

kampung iklim

sampai dengan

tingkat tapak

dengan intensitas

yang cukup tinggi,

perlu pembinaan

dan peningkatan

kapasitas

DHK dan seuruh

OPD terkait

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

106

masyarakat daam

pengeoaan hasi

produksi, dll

masyarakat terkait

dengan teknis

pertanian ramah

lingkungan,

pemasaran produk,

dll

E. Dukungan

Eksternal

Keteribatan pihak luar

dalam pengembangan

kampung iklim masih

sangat minim

Perlu dukunga dari

OPD untuk

mendorong

terjadinya

hubungan dan

jejaring dengan

pihak eksterna

(swasta perguruan

tinggi dan lembaga

lainnya) untuk

mendorong upaya

pengendalian

perubahan iklim

DHK dan OPD

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

107

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

108

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

109

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

110

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM DI …

111

RIWAYAT HIDUP

ROSNAENI, lahir pada tanggal 20 juli 1998 di Ompoa

Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Provinsi

Sulawesi Selatan. Penulis merupakan Anak ke-dua dari

dua Bersaudara (Anak Bungsu ) yang merupakan buah

cinta dari pasangan Abbas dan Rahbia.

Penulis memulai jenjang pendidikan formal dari Sekolah Dasar 42 Gantarang

Kabupaten Bulukumba pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2010. Ditahun yang

sama, penulis melanjutkan di SMPN 1 Banyorang Kabupaten Bantaeng dan tamat

pada tahun 2012. Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan pendidikannya

di SMAN 1 Tompobulu Kabupaten Bulukumba dan tamat pada tahun 2015.

Setelah tamat SMA penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi dan

terdaftar sebagai mahasiswa program studi strata satu Jurusan Ilmu Pemerintahan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis Pernah mengikuti Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Pada tahun 2020 penulis mendapatkan gelar S.1 Jurusan Ilmu Pemerintahan

dengan judul “Implementasi Program Unggulan Kampung Iklim di Kabupaten

Bulukumba.” Semoga dengan hasil penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca

dan penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari Universitas

Muhammadiyah Makassar di masyarakat.