IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah...

156
i IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 CIGANJUR JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I) Oleh Putri Firdah Rajak NIM 111201000100 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

i

IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN

JUZ 29 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2

CIGANJUR JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.I)

Oleh

Putri Firdah Rajak

NIM 111201000100

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

v

ABSTRAK

PUTRI FIRDAH RAJAK (1112011000100), “Implementasi Program Tahfidz

Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan”. Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program

tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan serta faktor pendukung

dan penghambat dari pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di sekolah tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pendekatan studi kasus

di Madrasah Tsanawiyyah Negeri 2 Jakarta Selatan. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dan

berdasarkan data yang diperoleh tersebut peneliti analisis menggunakan analisis

deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan atau menggambarkan apa adanya hasil

temuan di lapangan terkait pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs

Negeri 2 jakarta Selatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MTs Negeri 2 Jakarta telah

melaksanakan program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 sebagai bentuk implementasi

kurikulum muatan lokal sebagaiman ketentuan dari Kementrian Agama Provinsi

DKI Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan peneliti memperoleh

temuan-temuan antara lain manfaat yang dirasakan oleh siswa, guru, maupun

orang tua, penetapan alokasi waktu dan pembagian materi hafalan, metode

menghafal yang digunakan guru dalam pembelajaran cukup beragam, adanya

perencanaan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran berupa ujian lisan

maupun tertulis serta pembagian sertifikat bagi siswa yang telah menelesaikan

hafalannya. Pelaksanaan program tahfidz dapat terlaksana dengan baik karena

adanya faktor pendukung dari segi usia anak didik, lingkungan belajar yang cukup

baik, dukungan dari guru maupun orang tua, serta fasilitas yang cukup memadai

dan kegiatan pendukung di luar KBM. Di dalam melaksanakan program terdapat

kendala-kendala atau penghambat terlaksananya program tahfidz di sekolah.

Adapun faktor penghambat terlaksananya program tahfidz tersebut yaitu dari segi

alokasi waktu, kurang dapatnya siswa mengatur waktu, faktor lupa, serta

lingkungan pergaulan.

Kata Kunci: Program tahfidz, tahfidz Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang tiada

pernah berhenti mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada semua

makhluk-Nya. Dengan kekuasaan-Nya menciptakan manusia menjadi makhluk

yang paling sempurna dengan diberikan akal agar manusia dapat berfikir akan

nikmat Allah yang melimpah. Melalui pertolongan Allah akhirnya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an

Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang

senantiasa mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Semoga kita semua termasuk

ke dalam orang beriman yang mendapatkan syafa’atnya pada hari kiamat kelak.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Agama Islam. Peneliti

menyadari tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang peneliti hadapi dalam

penelitian skripsi ini. Namun atas bimbingan dari-Nya serta motivasi dan arahan

dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung, akhirnya skripsi ini

dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan. Sudah selayaknya

peneliti menghanturkan untaian terima kasih dan penghormatan yang tak ternilai

kepada:

1. Prof. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Marhamah Saleh, Lc. MA., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Masan Af., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

vii

6. M. Shaleh Hasan MA., selaku Dosen Pembimbing II dengan penuh kesabaran

dan keikhlasan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Dr. Muhammad Dahlan, M.Hum., selaku dosen Penasehat Akademik yang

dengan penuh perhatian telah memberi nasihat, arahan, motivasi serta ilmu

pengetahuan kepada peneliti selama masa perkuliahan.

8. Utob Tabroni Lc.,M.Cl. dan Nailil Huda, Lc., M.Ed selaku pengasuh Ma’had

UIN Jakarta dan Nailil Huda Pengasuh Asrama UIN Jakarta yang telah

membimbing, mengarahkan dan memberikan ilmu pengetahuan kepada

peneliti selama berada di Asrama UIN Jakarta.

9. Seluruh Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Dosen

Pembinaan di Ma’had yang telah mengajar dan memberikan ilmunya kepada

peneliti selama proses perkuliahan berlangsung. Semoga Allah SWT

memberikan balasan dan pahala berlipat atas ilmu yang telah diberikan.

10. Seluruf Staf Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama Staf Jurusan

Pendidikan Agama Islam dan Staf Kemahasiswaan yang selama ini telah

memberikan pelayanan yang baik bagi peneliti selama proses perkuliahan.

11. Drs. Wawan M, M.Pd. selaku Kepala MTs Negeri 2 Jakarta. yang telah

membantu dan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

12. Tuti Ani, M.Pd.I. dan Dr. Faiz, Lc. M.Ag., selaku guru Tahfidz MTs Negeri 2

Jakarta yang telah meluangkan waktu untuk membantu proses penelitian.

13. Seluruh guru dan Staf MTs Negeri 2 Jakarta yang membantu memberikan

arahan dan motiavasi kepada peneliti serta seluruh siswa MTs Negeri 2

Jakarta.

14. Kyai Yasif Maimun dan Nyai Hj. Ianah Pengasuh Pondok Pesantren

Assalafiat II Ciwaringin Cirebon yang senantiasa mendoakan, memberi

nasihat dan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama ini.

15. Abdul Rojak dan Saidah selaku kedua orang tua yang telah memberikan

dukungan baik moril maupun materil kepada peneliti selama ini hingga

akhirnya peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

viii

16. Seluruh Keluarga terdekat yang telah mendoakan dan memberikan dukungan

kepada peneliti, terutama Iqbal dan Adib, selaku adik peneliti.

17. Seluruh rekan dan sahabat yang selalu memberikan motivasi dan semangat,

terutama Syaiful Bahri, sahabat Sejuta Umat (Zuya, Fitri, Siti, Devita, Richa,

Aldita, Nita), mutiara, mutiyowati, ka yuni, weni, dewi, mika, dan seluruh

teman seperjuangan saat di MIN 6 Jakarta, MTs Negeri 2 Jakarta, MAN 2

Cirebon, dan Pondok Assalafiat II.

18. Keluarga Besar Ma’had UIN syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu

memberikan motivasi kepada peneliti.

19. Keluarga Besar PAI UIN Jakarta angkatan 2012, Kancawan dan Kancawati

PAI C, terutama Zuhdiyati, Nurjanah, Sholihati, Een, Rini , Febi, Ira, Ayu,

Fuji, Syifa, Susy, Ranti, Mala, Zairina, dan Amel, Sayidah, dan Arum, yang

telah banyak memberikan masukkan dan motivasi kepada peneliti.

20. Semua pihak yang tidak dapat peneliti tuliskan satu persatu, yang telah

membantu proses penyelesaian skripsi ini.

Peneliti hanya dapat berdoa mudah-mudahan bantuan, bimbingan, motivasi

masukan, dan doa yang telah diberikan akan mendapat balasan menjadi pintu

datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan di akhirat

Akhir kata dengan segala keterbatasan yang ada, peneliti mengucapkan

mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini. Kritik

dan saran sangat peneliti harapkan untuk perbaikan kedepannya, namun dengan

kerendahan hati peneliti berharap skripsi ini dapar bermanfaat, minimal untuk

peneliti sendiri.

Jakarta, Januari 2016

Peneliti

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJUAN MUNAQASAH .............. iii

PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................9

C. Pembatasan Masalah ...................................................................9

D. Perumusan Masalah ..................................................................10

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..............................................10

BAB II: KAJIAN TEORI

A. Implementasi Program ..............................................................12

1. Pengertian Implementasi ...................................................12

2. Pengertian Program ............................................................12

3. Langkah Penyusunan Program ...........................................13

4. Komponen-komponen Program .........................................14

5. Macam-macam Program .....................................................15

B. Tahfidz Al-Qur’an ....................................................................16

1. Pengertian Program Tahfidz Al-Qur’an .............................16

2. Hukum Menghafal Al-Qur’an. ...........................................18

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

x

3. Urgensi Menghafalkan Al-Qur’an ......................................21

4. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an ......................................24

C. Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an di Sekolah .............27

1. Pengertian Program Tahfidz Al-Qur’an .............................27

2. Landasan Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an ..........28

3. Tujuan Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an ..............28

4. Materi dalam Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an ....29

5. Metode Menghafal Al-Qur’an ............................................29

6. Faktor Pendukung dan Penghambat Menghafal dalam

Al-Qur’an............................................................................34

D. Hasil Penelitian Relevan ...........................................................38

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................40

B. Latar Penelitian .......................................................................40

C. Metode Penelitian.................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 43

E. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data .................. 47

F. Teknik Analisi Data ................................................................ 50

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..........................................................................52

B. Pembahasan

1. Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs

Negeri 2 Jakarta ................................................................. 55

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program

Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta ...........72

BAB V: PENUTUPAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 82

B. Implikasi ................................................................................... 83

C. Saran .................................................................................................. 84

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

xi

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................85

LAMPIRAN ..................................................................................................88

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sumber dan Teknik Pengumpulan data

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara

Tabel 3.4 Daftar Ceklist

Tabel 4.1 Gambaran Diri Informan

Tabel 4.2 Gambaran Data Hasil Wawancara

Tabel 4.3 Gambaran Data Hasil Studi Dokumentasi

Tabel 4.4 Materi Program Tahfidz Al-Quran Juz 29

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Sekolah

Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Tahfidz

Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Pendukung

Lampiran 4 Hasil Wawancara Kepala Madrasah

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII dan VIII

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas IX

Lampiran 7 Hasil Wawancara Siswa Kelas VII

Lampiran 8 Hasil Wawancara Siswa kelas VII

Lampiran 9 Hasil Wawancara Siswa kelas VIII

Lampiran 10 Hasil Wawancara Siswa kelas VIII

Lampiran 11 Hasil Wawancara Siswa kelas IX

Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa kelas IX

Lampiran 13 Hasil Wawancara Orang tua Murid

Lampiran 14 Hasil Daftar Ceklist

Lampiran 15 Hasil Studi Dokumentasi Profil Sekolah

Lampiran 16 Foto-foto

Lampiran 17 Surat Keterangan Hasil Penelitian dari Sekolah

Lampiran 18 Lembar Uji Referensi

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pendidikan Islam merupakan ilmu pendidikan yang berdasarkan

Islam, yang berisi ajaran-ajaran tentang kehidupan manusia, dan ajaran itu

dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada Al-Qur’an, hadits, dan akal.

Dalam pendidikan agama Islam, Al-Qur’an adalah hal pokok yang harus

dipelajari dan dipahami oleh setiap muslim. Karena Al-Qur’an merupakan

landasan dan pedoman hidup umat muslim dalam menjalani kehidupan. Semua

aspek kehidupan ini tercangkup di dalam Al-Qur’an. Kalam Allah yaitu Al-

Qur’an adalah cahaya yang gemerlap di hati orang yang beriman, firman Allah

SWT dalam surat Al-Ankabut (29) ayat 49:

نات في صدوري الذيين أوتوا العيلم وما يحد بيآياتينا إيل الظاليمون بل هو آيات ب ي

" Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada

orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat

Kami kecuali orang-orang yang zalim.”1

Materi pembelajaran Al-Qur’an adalah materi yang paling agung di

antara sekian banyak materi pembelajaran lainnya. Betapa agungnya manusia

yang mau mempelajari dan mengajarkannya, sebagaimana sabda Nabi

Muhammad SAW:

عت سع ث نا شعبة، قال: أخب رني علقمة بن مرثد، سي هال، حد ن اج بن مي ث نا حج ، حد د بن عب يدي أبي عن لمي صل عبدي الرحني الس ي الله عنه، عني النبي ا ى ا ه عليهي وسلم قال: عن عثمان رضي

ركم من ت علم القرآن وعلمه » «خي “Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan

kepada kami Syu'bah ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin

1 Departemen Agama RI. Al-Hikmah ; Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung : CV

Penerbit Diponegoro .2008), hal. 402

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

2

Martsad Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami

dari Utsman radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau

bersabda:“Sebaik-baik (manusia) di antara kamu adalah yang mempelajari

Al-Qur’an dan mengajarkannya””. (HR. al-Bukhari nomor 5027).2

Materi pembelajaran Al-Qur’an meliputi pengajian membaca Al-Qur’an

dengan tajwid, sifat dan makhrajnya. Selain itu juga terdapat kajian makna,

terjemahan dan tafsirnya. Para pakar pendidikan sepakat bahwa Al-Qur’an

adalah materi pokok dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan kepada anak

didik.3 Orang tua dan guru Agama Islam memiliki keharusan untuk memberi

pengajaran tentang Al-Qur’an kepada anak-anak. Semua itu dapat dimulai

dengan mengajarkan cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar serta

membimbing anak-anak tersebut untuk menghafalkan ayat-ayat di dalam Al-

Qur’an. Usaha nyata untuk memelihara kemurnian Al-Qur’an adalah dengan

menghafalkannya, karena menghafalkan Al-Qur’an merupakan suatu

pekerjaan yang sangat mulia di hadapan manusia dan dihadapan Allah SWT.

Tidak ada suatu kitab pun di dunia ini yang dihafal oleh puluhan ribu orang di

dalam hati mereka, kecuali hanya Al-Qur’an yang telah dimudahkan oleh

Allah SWT. Untuk diingat dan dihafal Sebagaimana Firman Allah dalam Surat

Al-Qamar (54) ayat 17:

ن مدكير رنا القرآن ليلذكري ف هل مي ولقد يس

“Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka

adakah orang yang mau mengambil pelajaran? “4

Menghafalkan Al-Qur’an adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan

terpuji. Sebab orang yang menghafalkan Al-Qur’an merupakan salah satu

2 Ahmad Ibn Ismail Abu Ismail Abu ‘Abdullah Al Bukhari, Al Jami al Musnad as Shahih al

Muktashar min Umury Rasulullah SAW. wa Sunanihi wa Ayyamih= Sahih Bukhari, Pentahqiq

Muhammad Zuhair ibn Nashir an Nashir, (Daar an Najaat: 1422 H), Cet Ke 1, Juz 6, h. 192. 3Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi : hadits-hadits pendidikan. (Jakarta : Kencana, 2012)

Cet. Ke-2 hal. 13 4 Departemen Agama RI. Op.cit. hal 529

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

3

hamba yang ahlullah di muka bumi. Itulah sebabnya tidak mudah dalam

menghafalkan Al-Qur’an, diperlukan metode–metode khusus ketika

menghafalkanya. Harapanya, setelah hafal ayat-ayat Allah, hafalan tersebut

tidak cepat lupa atau hilang dari ingatan. Karena itu dibutuhkan keuletan dan

kedisiplinandalam menghafal Al-Qur’an. Rasulullah SAW. bersabda :

، عن أبييهي، عن أنس ق ث نا عبد الرحني بن بديل العقيليي مدي، حد ث نا عبد الص ال: قال رسول حديل: من أهل ا ا هي صلا ى ا ه عليهي وسلم: " إين ن الناسي "، فقي هم؟ قال: " أهل ليلهي أهليني مي ن هي مي

أحد( ه)روا ه.القرآني هم أهل ا“Telah menceritakan kepada kami Abdusshamad, telah menceritakan kepada

kami Abdurrahman bin Budaili Al-Uqaili, meriwayatkan dari ayahnya, dari

Anas berkata: sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “sesungguhnya

Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari para manusia”. Lalu

Rasulullah SAW.. ditanya: Siapakah mereka ya Rasulullah? jawab beliau:

“Ahlul Quran”. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-

Nya”.5 (HR. Ahmad nomor 12292) Melihat kenyataan yang ada, meskipun pendidikan yang ada di Indonesia

memasukan Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran utama.

Namun yang sangat disayangkan kemampuan siswa dalam menghafal maupun

membaca Al-Qur’an masih sangat kurang, tidak hanya di sekolah-sekolah

umum, di sekolah-sekolah agama seperti Madrasah, pada umumnya masih

banyak siswa yang kurang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.

Kemudian sangat disayangkan pula kebanyakan pihak sekolah maupun

orang tua kurang memperhatikan hal tersebut. Mungkin karena faktor-faktor

tertentu seperti, kurangnya alokasi waktu disekolah untuk mengajarkan Al-

Qur’an yang lebih intensif atau kondisi lingkungan yang kurang memadai

untuk siswa dapat mempelajari dan menghafalkan Al-Qur’an.

Madrasah sebagai sekolah berciri khas agama Islam memiliki beragam

potensi yang salah satunya adalah hafalan Al-Qur’an. Dan untuk meningkatkan

prestasi siswa dalam hal hafalan Al-Qur’an diperlukan adanya program khusus

pembelajaran dalam bentusk muatan lokal.

5 Abu ‘Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad Asyaibani, Musnad

Ahmad bin Hanbal,(Muassasah ar Risalah, 1421 H/2001 M), jilid. 19, hal.296.

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

4

Sehubung dengan hal tersebut lahirlah kebijakan dari Bidang Pendidikan

Madrasah Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta, yang

menjadikan program hafalan Al-Qur’an Juz 30 pada tingkat Madrasah

Ibtidaiyyah, dan hafalan Juz 29 sebagai muatan lokal pada tingkat Madrasah

Tsanawiyah. Serta hafalan Juz 28 untuk tingkat Madrasah Aliyah. Secara

umum moto yang akan digunakan dalam menghafal Al-Qur’an adalah one day

one verse (satu hari satu ayat) sehingga para peserta didik tidak mengalami

kesulitan dalam menghafal Al-Qur’an.6

Sebagaimana yang disampaikan oleh H. Murtado selaku Kepala Kanwil

Kemenag Provinsi DKI Jakarta yang peneliti kutip dari website resmi

Kementrian Agama provinsi DKI Jakarta

Agar karakter madrasah tetap terjaga, maka mulok tahfidz mulai akan

diterapkan tahun pelajaran 2013/2014, minimal dua jam pelajaran dalam

seminggu. Adapun strukturnya untuk MI minimal menghafal Juz 30, MTs

minimal menghafal Juz 30 dan 29, MA minimal menghafal Juz 30, 29 dan

28. Hafal Al-Qur’an merupakan nilai tambah yang luar biasa bagi umat

Islam, di tengah kehidupan yang semakin modern.”7

Al-Qur’an memiliki fungsi penting sebagai solusi terhadap kompleksnya

kehidupan dan inspirator untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Dengan

adanya pengembangan kurikulum dengan program hafalan Al-Qur’an tersebut

tentunya akan meningkatkan kompetensi lulusan madrasah khususnya di

wilayah DKI Jakarta, terutama kompetensi membaca, menulis, dan menghafal

Al-Qur’an, sehingga peserta didik senantiasa menghayati, mengamalkan, dan

menjunjung tinggi nilai-nilai kandungan Al-Qur’an yang tercermin dalam

perilaku kehidupan bermasyarakat.

Kebijakan ini diberlakukan di seluruh Madrasah dan tentunya dapat di

kembangkan sesuai kondisi Madrasah masing-masing. Di dalam pelaksanaan

program hafalan tersebut diperlukan upaya dari pihak sekolah untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan menghafal siswa, dan juga diperlukan

6 Ahmad Faiz Ahmad, Panduan Menghafal Al-Qur’an Juz 29. Jakarta : Pustaka Balqis. 2015.

Kata Pengantar. 7 Humas Kementrian Agama, “ Ka. Kanwil : Siswa-siswi Madrasah DKI Jakarta wajib hafal

Al-Qur’an”, https: //dki.kemenag.go.id, 15 januari 2016.

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

5

dorongan dari berbagai pihak agar siswa mampu mencapai target hafalan Al-

Qur’an sesuai yang telah ditetapkan.

Harapan dari Kementrian Agama DKI Jakarta yang diungkapkan oleh

Kepala Kanwil yaitu “dengan adanya program muatan lokal hafalan Al-

Qur’an, dapat menyiapkan peserta didik di Madrasah khususnya di wilayah

DKI Jakarta mampu menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu agar siswa

mampu menghayati, mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang

terkandung dalam Al-Qur’an”. 8

Hafalan Al-Qur’an dalam bentuk ekstrakurikuler maupun muatan lokal

sudah diterapkan dibeberapa madrasah, namun sebagian besar madrasah di

DKI ini belum menjadikan hafalan Al-Qur’an sebagai muatan lokal.9 Dan pada

kenyataannya dalam pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an ini masih

terdapat banyak permasalahan serta hambatan. Hal tersebut dapat dilihat dari

segi fasilitas, tenaga pendidik, siswa, maupun pada pelaksanaanya. Selain itu,

yang menjadi permasalahannya ialah karena program tahfidz ini baru

diterapkan sehingga masih sangat perlu perbaikan dan peningkatan agar yang

diharapkan oleh pemerintah maupun sekolah dapat tercapai.

Guru yang dibutuhkan untuk membimbing siswa dalam menghafalkan Al-

Qur’an tentunya harus disesuaikan dengan bidangnya agar pelaksanaan

program hafalan tersebut sesuai dengan tujuan dan harapan. Guru pembimbing

menghafal tentunya diharapkan guru yang memang kompeten dibidang hafalan

Al-Qur’an. Selain itu peranan guru lain khususnya guru kelas juga sangat

dibutuhkan dalam pelaksanaan program menghafal Al-Qur’an ini. Dengan

kerjasama yang baik antara semua pihak tentunya apa yang diharapkan oleh

pemerintah, sekolah, maupun orang tua akan mudah terlaksanakan dengan

baik.

Al-Qur’an. Guru yang memiliki hafalan Al-Qur’an tentu selain mampu

membimbing siswa dalam menghafal, juga akan menjadi teladan yang baik,

karena selain mengajarkan guru juga telah mencontohkan. Namun karena

8 Ibid 9 Ibid

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

6

keterbatasan tenaga pendidik khususnya guru tahfidz yang kompeten dan

menguasai hafalan sesuai yang dibutuhkan pemerintah maka terkadang

sekolah mengalami kesulitan untuk dapat mengimplementasikan program

tahfidz tersebut dengan maksimal. Sehingga pada kenyataannya masih banyak

siswa yang kurang serius dalam menghafalkan.

Tahfidz Al-Qur’an merupakan suatu program baru yang diterapkan di

sekolah, pada pelaksanaannya banyak siswa yang merasa keberatan dengan

adanya program tahfidz tersebut. Hal itu dikarenakan belum terbiasa, kurang

motivasi, dan beberapa dari mereka belum lancar dalam membaca Al-Qur’an.

Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang harus dibaca secara khusus dan sesuai

dengan bacaan yang telah diturunkan Allah.

Sebagaimana firman Allah di dalam surat al-Qiyamah (75) ayat 18:

فإيذا ق رأناه فاتبيع ق رآنه

“Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya

itu.”10

Dan di dalam surat al-Muzzammil (20) ayat 4 Allah berfirman :

ورتلي القرآن ت رتييل

“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”11

Sementara itu Rasulullah SAW. bersabda;

م بن ب هدلة عن زير عن عبدي ا ثني عاصي ث نا يي عن سفيان حد د حد ث نا مسد للهي بني عمر حدبي القرآني اق رأ وارتقي ورتل .قال كما كنت قال رسول اللهي صلا ى الله عليهي وسلم ي قال ليصاحي

ري آية ت قرؤها ن يا فإين منزيلك عيند آخي ت رتل في الد

“Telah menceritakan kepada Kami Musaddad telah menceritakan kepada

Kami Yahya dari Sufyan, telah menceritakan kepadaku 'Ashim bin

Bahdalah dari Zirr dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata; Rasulullah

shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Dikatakan kepada orang yang

10 Departemen Agama RI. Op.cit. hal.577 11 Ibid. hal. 574

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

7

membaca Al Qur'an: "Bacalah, dan naiklah, serta bacalah dengan tartil

(jangan terburu-buru), sebagaimana engkau membaca dengan tartil di

dunia, sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau

baca.””12 (HR. Abu Daud nomor 1464)

Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan bacaan yang

telah diturunkan kepada Rasulullah SAW., dan seperti bacaan rasulullah

kepada sahabatnya, yaitu dengan cara pelan-pelan, hati-hati, dan tidak tergesa-

gesa (tartil). Selain itu, membaca Al-Qur’an juga harus memperhatikan

makhraj (tempat keluar), sifat masing-masing huruf, tajwidnya, membaguskan

huruf-hurufnya, mengetahui saat mengawali dan mengakhiri bacaanya, dan

ketentuan-ketentuan lainnya. 13

Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa bacaan Al-Qur’an harus

sesuai dengan bacaan yang diturunkan Allah dan harus sesuai hukum

bacaannya (Ilmu tajwidnya). Dengan demikian ketika diterapkan program

menghafal Al-Qur’an disekolah, yang harus diperhatikan terlebih dahulu

adalah bacaannya. Jadi seorang guru pembimbing tahfidz tidak boleh

membiarkan siswanya sekedar hafal saja melainkan harus memperhatikan

bacaan tiap siswanya agar siswa tidak sekedar hafal di luar kepala tapi

bacaannya tepat dan benar sesuai ketentuan bacaan Al-Qur’an.

Pada kenyataannya masih banyak siswa yang hanya sekedar hafal namun

bacaannya banyak yang belum sesuai dengan ketentuan bacaan Al-Qur’an baik

dari segi makhrajnya, tajwid maupun yang lainnya. Tentunya banyak faktor

yang menyebabkan hal itu terjadi, baik dari tingkat kemampuan membaca Al-

Qur’an tiap anak yang berbeda, keterbatasan waktu pembelajaraan, maupun

perhatian guru dan orang tua yang masih kurang. Oleh sebab itu pula banyak

siswa yang belum dapat menuntaskan target hafalan yang telah ditentukan atau

dengan kata lain indikator pencapaian pembelajaran tahfidz masih belum

tercapai.

12 Abu Daud Sulaiman bin Al-Asy’ats Al-Azady as- Sijistany, Sunan Abu Daud. Ditahqiq

oleh: Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, (Beirut: Maktabah al-Asyriyah) Jilid 2 hal. 73 13 Hisyah Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadits. PT Sapta Sentosa. 2008.

hal. 349

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

8

Dalam mengimplementasikan suatu program perlu adanya perhatian

khusus dari sekolah, dimana harus adanya upaya-upaya yang sekiranya mampu

mendorong dan mendukung siswa dalam menghafal Al-Qur’an sesuai yang

ditargetkan dan sesuai indikator pencapaian dalam pembelajaran tahfidz

tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan, maka

peneliti tertarik untuk meneliti sebuah sekolah yang telah melaksanakan

program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 sejak ditetapkan oleh Kementrian Agama

DKI Jakarta yaitu pada tahun 2013, sekolah tersebut adalah Madrasah

Tsanawiyah Negeri 2 di daerah Ciganjur Jakarta Selatan. Maka dari itu

penelitian ini berjudul “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.”

Ada beberapa hal yang mendorong peneliti mengambil judul tersebut,

antara lain :

1. Tahfidz Al-Qur’an merupakan program unggulan yang telah menjadi

kebijakan Kemenag Bidang Pendidikan untuk seluruh Madrasah di

wilayah DKI Jakarta, baik tingkat Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah, maupun

Aliyah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti penerapan program

tahfidz tersebut secara langsung di sekolah.

2. MTs Negeri 2 Jakarta Selatan telah mengimplementasikan program

tahfidz Al-Qur’an sejak tahun 2013. Dan sepengetahuan peneliti bahwa di

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan belum pernah diadakan penelitian terkait

program tahfidz Al-Qur’an oleh pihak manapun.

3. Peneliti memilih MTs Negeri 2 Jakarta Selatan sebagai tempat penelitian

salah satu faktornya adalah dikarenakan peneliti sudah cukup mengenal

MTs Negeri 2 Jakarta. Hal itu dikarena peneliti melakukan Praktik Profesi

Keguruan Terpadu di sana selama kurang lebih empat bulan yang menjadi

titik awal studi pendahuluan yang peneliti lakukan terkait program tahfidz

yang dilaksanakan disana.

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

9

4. MTs Negeri 2 Jakarta Selatan merupakan salah satu sekolah yang cukup

diminati masyarakat, hal itu terlihat dari jumlah siswa yang mendaftar

setiap tahunnya terus meningkat. Selain itu kemampuan siswa di sekolah

ini tentunya beragam, khususnya kemampuan dalam membaca Al-Qur’an.

Meskipun untuk dapat diterima di sekolah ini salah satu tesnya adalah

membaca Al-Qur’an dan hafalan surat-surat pendek, namun tidak dapat

dipungkiri bahwa kemampuan tiap siswa dalam membaca Al-Qur’an serta

kemampuan menghafalnya tentu berbeda-beda, sehingga sekolah harus

sedemikian rupa mengupayakan agar program hafalan Al-Qur’an tersebut

dapat berjalan dengan baik.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Minat terhadap pembelajaran Al-Qur’an bagi anak-anak masih sangat

kurang.

2. Kurangnya dorongan dan bimbingan orang tua terhadap anak-anak dalam

pembelajaran Al-Quran terutama dalam menghafalkan Al-Qur’an.

3. Masih terdapat Madrasah di DKI Jakarta yang belum menerapkan

program tahfidz Al-Quran.

4. Pelaksanaan program tahfidz di sekolah belum berjalan secara maksimal.

5. Peranan sekolah dalam memotivasi siswa menghafalkan Al-Qur’an belum

optimal.

6. Terdapat siswa yang sudah mampu menghafal ayat Al-Qur’an namun

bacaanya tidak sesuai makhraj maupun tajwidnya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, agar penelitian lebih terarah

dan mengingat keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan akademik, waktu,

biaya, dan tenaga, maka permasalah yang akan diteliti dibatasi pada

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di sekolah MTs Negeri 2

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

10

Jakarta Selatan, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program

tahfidz di sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah peneliti uraikan di atas, maka secara umum penelitian ini

mengungkapkan:

1. Bagaimana pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program tahfidz

Al-Qur’an?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan gambaran

tentang;

a. Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan

b. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program tahfidz Al-

Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

akademik di bidang Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam

mengembangkan pengetahuan terkait pentingnya program

pembelajaran Al-Qur’an. Dan dalam hal ini program pembelajaran

yang dimaksud adalah program menghafal Al-Qur’an.

2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literature

penelitian yang akan datang dengan masalah yang sejenis.

b. Kegunaan Praktis

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

11

1) Bagi masyarakat dapat memberi masukan dan sumbangan

pemikiran dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingya

menghafal Al-Qur’an.

2) Bagi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan, memberikan kontribusi dalam

rangka pengembangan program tahfidz Al-Qur’an.

3) Bagi peneliti, sebagai sarana uji kemampuan terhadap materi yang

di peroleh di bangku perkuliahan, dan menambah wawasan dan

pelajaran yang berharga terkait pelaksanaan program tahfidz di

sekolah.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Implementasi Program

1. Pengertian Implementasi

Implementasi menurut kamus lengkap bahasa Indonesia yaitu

“penerapan atau pelaksanaan”.1 Menurut Nana Sudjana, implementasi dapat

diartikan sebagai upaya pimpinan untuk memotivasi seseorang atau

kelompok orang yang dipimpin dengan menumbuhkan dorongan atau

motivasi dalam dirinya untuk melakukan tugas atau kegiatan yang diberikan

sesuai dengan rencana dalam rangka mencapai tujuan organisasi.2

Adapun menurut Nurdin “Implementasi atau pelaksanaan bermuara

pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem.

Implementasi bukan hanya sekedar aktivitas, namun suatu kegiatan yang

terencana dan untuk mencapai tujuan suatu kegiatan.”3

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah

pelaksanaan atau penerapan sebuah kegiatan yang memerlukan

keterampilan, motivasi dan kepemimpinan untuk mencapai tujuan yang

telah diharapkan. Dan dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan rencana,

dan kemudian rencana tersebut dilaksanakan dengan mekanisme tertentu.

2. Pengertian Program

Menurut kamus umum bahasa Indonesia program adalah “rencana atau

rancangan mengenai sesuatu serta usaha-usaha yang akan dijalankan.”4

Menurut Suharsimi dan Cepi, program dapat didefinisikan sebagai “suatu

1Indrawan W.S. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media). 2000.

Hal. 231 2Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung : Sinar Baru .2009)

hal. 20 3 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kuriklum, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. 2002). hal.70 4W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1982), hal. 965.

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

13

unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi

dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan

terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang”.5

Adapun menurut Eko Putro program adalah serangkaian kegiatan yang

direncanakan dengan seksama. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu

organisasi yang melibatkan banyak orang.6

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa unsur pokok untuk dapat dikategorikan sebagai program:

a. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan seksama.

b. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan

ke kegiatan lain atau dapat dikatakan ada keterkaitan antar kegiatan

sebelum dengan kegiatan sesudahnya.

c. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik formal

maupun nonformal.

d. Kegiatan tersebut dalam implementai atau pelaksananya melibatkan

banyak orang.

3. Langkah Penyusunan Program

Adapun Muhaimin merumuskan, dalam penyusunan program ada

empat langkah yang perlu dilakukan, yaitu menetapkan program,

menentukan indikator keberhasilan program, dan menetapkan penanggung

jawab program.7

a. Menetapkan program

Tahapan awal dalam menyusun suatu program yaitu sebaiknya

menetapkan program yang akan dilakukan. Hal ini tentu dengan

5 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan ( Pedoman

Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. ( Jakarta : Bumi Aksara,2010)

cet. Ke-2 hal. 4 6 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran : Panduan Praktis bagi

Pendidik dan Calon Pendidik, (Yogyakarta : Pustaka Belajar.2015) hal. 8 7Muhaimin, dkk, Menejemen Pendidikan; Aplikasi dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah. (Jakarta : Kencana 2009) hal. 200

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

14

landasan dan latar belakang yang tepat, agar program yang akan

dilaksanakan tidak menyalahi dan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

b. Menentukan indikator keberhasilan program

Indikator keberhasilan dapat diartikan acuan yang akan dicapai.

Setelah menentukan program yang akan dilaksanakan, untuk mencapai

tujuan dari pelaksanaan program tersebut perlu ditentukan beberapa

indikator keberhasilan dari program tersebut. Hal tersebut perlu

dilakukan guna mengidentifikasi apa saja yang harus dicapai dari

program yang akan dilaksanakan tersebut.

c. Menetapkan penanggung jawab program

Penanggung jawab terhadap program yang akan dilaksanakan

merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Dalam menetapkan

penanggung jawab tentu harus dengan pertimbangan.

d. Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan

Tahapan terakhir yang harus dilakukan adalah menyusun kegiatan

dan jadwal kegiatan dari program yang akan dilaksanankan. Dengan

menyusun dan menentukan jadwal kegiatan tentunya program yang

akan dilaksanakan akan lebih jelas dan terarah.

4. Komponen-komponen Program

Menurut Suharsimi dan Cepi, “komponen program adalah bagian-

bagian atau unsur-unsur yang membangung sebuah program yang saling

terkait dan merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan program.”8 Maka

dari itu dalam melaksanakan suatu program tentu harus mengidentifikasi

komponen atau unsur-unsurnya agar pelaksanaan program tersebut dapat

terlaksana dengan baik.

Sudjana menyebutkan komponen program itu meliputi beberapa hal,

antara lain; tujuan, sasaran, isi, jenis kegiatan, proses kegiatan, waktu,

fasilitas, alat, biaya, organisasi penyelenggara dan lain sebagainya.9

8 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, op. cit., hal. 7 9 Djuju Sudjana, Menejemen Program Pendidikan ; untuk Pendidikan Luar Sekolah

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, ( Bandung : Falah Production, 2009), hal. 1

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

15

Banyaknya komponen dalam setiap program berbeda-beda, semua itu

tergantung dari tingkat kompleksitas program yang bersangkutan.

Kumpulan dari beberapa komponen atau unsur yang ada tersebut berkaitan

dengan suatu program dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan

dari program tersebut.10

Dalam pelaksanaan program yang berada dalam bidang pendidikan

atau program pembelajaran tentu terdapat komponen-komponen yang

berkaitan. Dan komponen-komponen tersebut tentu saling melengkapi satu

sama lain agar program pembelajaran tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Selain itu tentunya dari komponen-komponen yang ada, tujuan suatu

program dapat dicapai.

5. Macam-macam Program

Program dapat bermacam-macam wujudnya ditinjau dari berbagai

aspek, menurut Suharsimi Arikunto aspek tersebut antara lain;

a. Program ditinjau dari tujuan, ada program dengan kegiatan yang

bertujuan mencari keuntungan dan ada yang bertujuan sukarela.

b. Program ditinjau dari jenisnya, ada program pendidikan, program

koperasi, program kemasyarakatan, program pertanian, dan sebagainya.

Adapun pengklasifikasianya didasarkan atas isi kegiatan program

tersebut.

c. Program ditinjau dari jangka waktu, ada program berjangka pendek

jangka menengah, dan jangka panjang. Dalam mengukur jangka waktu

bagi suatu program sebenarnya relatif, disesuaikan dengan pelaksanaan

kegiatan program itu sendiri.

d. Program ditinjau dari keluasannya, ada program sempit dan program

luas. Program sempit hanya menyangkut variabel yang terbatas

sedangkan program luas menyangkut banyak variabel.

10 Suharsimi dan Cepi, op. cit., hal. 10

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

16

e. Program ditinjau dari pelaksana, ada program kecil yang hanya

dilaksanakan oleh beberapa orang, dan program besar yang

dilaksanakan oleh beberapa orang.

f. Program ditinjau dari sifatnya, ada program penting dan program kurang

penting. Program penting adalah program yang dampaknya menyangkut

nasib orang banyak mengenai hal yang vital, sedangkan program kurang

penting adalah program yang dampaknya hanya menyangkut sebagian

orang atau program yang mengenai hal yang tidak terlalu vital.11

B. Tahfidz Al-Qur’an

1. Pengertian Tahfidz Al-Qur’an

Tahfidz berasa dari lafal اظ يتحف ظحيححف - yang berarti menjaga ححفظح -

(jangan sampai rusak), memelihara, melindungi.12 Dalam hal ini maksud

tahfidz ialah menghafal.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi kata-kata atau kalimat dalam

bahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.. yang

diriwayatkan dan tersebar secara mutawatir. Segala kata-katanya hingga

huruf yang terdapat dalam tulisan Al-Qur’an adalah sama seperti saat

ditulis untuk pertama kalinya, dan dinilai sebagai ibadah bagi siapa yang

membacanya.13

Al-Qur’an adalah Firman Allah yang menjadi sumber aqidah kita.

Secara mutlak, Al-Qur’an merupakan perkataan yang paling agung dan

paling mulia. Al-Qur’an berasal dari sisi Allah, sehingga memiliki derajat

yang mulia dan memiliki keagungan.14 Kebenaran Al-Qur’an dan

11 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: PT Bina Aksara.

1988), hal. 2 12A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka

Progresif,1997), Cet. Ke-14, hal 279 13Imam Mukhlas, Al-Qur’an Berbicara, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1996), hal.19 14 Muhammad Syauman ar-Ramli. Keajaiban Membaca Al-Qur’an.( Sukoharjo : Insan

Kamil.2007) hal. 28

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

17

keterpeliharaannya sampai saat ini justru semakin terbukti. Firman Allah

SWT dalam surat At-Takwir (81) ayat 19-21:

كحر إ رحسحول محك ي.ينهحلحقحولح أحم ي.ذ يق حوةع ندحذ يالعحرش .محطحاعثح

“Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman Allah yang

dibawa oleh utusan yang mulia (Jibril), yang memiliki kedudukan tinggi di

sisi Allah yang memiliki Arsy, yangdisana (di alam malaikat) di taati dan

dipercaya.”15

Dari penjelasan ayat tersebut dapat di pahami bahwa Al-Qur’an

memiliki sifat keagungan dan memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.

Maka dari itu tentunya mempelajari Al-Qur’an baik membaca, menulis,

menghafalkan, dan mempelajari isi kandungan Al-Qur’an merupakan

suatu keharusan bagi umat muslim.

Menurut Muhaimin Zen menghafal Al-Qur’an adalah “kegiatan

memberikan bimbingan dalam menghafal Al-Qur’an”.16

Menurut Abdurrab Nawabuddin dalam menghafal Al-Qur’an,

memelihara serta menalarnya harus memperthatikan tiga hal pokok, antara

lain sebagai berikut:

a. Menghayati bentuk-bentuk visual sehingga mampu di ingat kembali

meski tanpa melihat kitab.

b. Membaca secara rutin ayat-ayat yang dihafalkan.

c. Mengingat-ingatnya.17

Sebelum menghafal Al-Qur’an sangat dianjurkan bagi orang yang

akan menghafal Al-Qur’an untuk terlebih dahulu lancar dalam membaca

Al-Qur’an. Sebab, kelancaran saat membaca Al-Qur’an akan

mempengaruhi cepat lambatnya dalam menghafal Al-Qur’an. Akan tetapi

15Departemen Agama RI. Al-Hikmah ; Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung : CV

Penerbit Diponegoro .2008), hal. 586 16 Muhaimin Zen, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’annul Karim, (Jakarta : PT

Al-Husna Zikra, 1996) cet. I hal. 10 17 Abdurrab Nawabuddin, Tekhnik Mennghafal Al-Qur’an, Terj. dari Kaifa Tahfazhul

Quran oleh Bambang Saeful Ma’arif. Bandung: Sinar Baru Al-Gensindo, 1991) cet. I, hal.

25

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

18

bukan hanya sekedar lancar, melainkan harus baik, benar, dan fasih, serta

menguasai ilmu tajwid. Sebab jika bacaan salah maka hasil yang

dihafalkannya pun akan salah.18

2. Hukum Menghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang sudah terjamin keasliannya oleh

Allah SWT. Menurut Al-Azmi Al-Qur’an adalah “risalah terakhir untuk

umat manusia, diwahyukan pada Rasul terakhir yakni Nabi Muhammad,

yang meruang dan terpelihara dari segi keaslian bahasa tanpa perubahan,

tambahan, maupun pengurangan.”19 Sebagaimana firman Allah dalam surat

Al-Hijr (15) ayat 9:

وحإ نالحهحلححاف ظحون .إ نانحنحن حزلنحاالذ كرح“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan

sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”20

Kendatipun Allah telah menjamin akan terpeliharanya Al-Qur’an

berdasarkan ayat di atas, namun kita tidak boleh melepas tanggung jawab

dan kewajiban kita untuk memelihara kemurnian Al-Qur’an dari tangan-

tangan jahil dan dari musuh-musuh Islam yang tidak henti-hentinya

berusaha mengotori dan memalsukan ayat-ayat Al-Qur’an.

Memelihara Al-Qur’an pada dasarnya adalah kewajiban kita sebagai

umat Islam. Karena Al-Qur’an adalah hal pokok yang harus kita jaga

kemurniannya. Dan sebagai umat Islam sudah sepatutnya peduli terhadap

Al-Qur’an. Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan kemurnian

Al-Qur’an adalah dengan menghafalkannya.

Menurut Ahsin W. Alhafidz menghafalkan Al-Qur’an merupakan hal

yang sangat diperlukan dengan beberapa alasan;

18 Wiwi Alawiyah, Panduan Menghafal A-Quran Super Kilat, (Yogyakarta : Diva

Press. 2015 ) hal. 50 19 Prof M.M, Al-A’zami, The History The Qur’anic Text: Sejarah Teks Al-Qur’an

dari Wahyu sampai Kompilasi. (Jakarta : Gema Insani.2005). 20 Departemen Agama RI, op. cit., hal. 262

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

19

a. Al-Qur’an diturunkan, diterima, dan diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW secara hafalan, sebagaimana ditegaskan Allah dalam firmann-

Nya dalam surat As-Syu’ara (26) ayat 192-195:

العحالحم يح ب ه الروححالحم يح.وحإ نهحلحت حنز يلحرحب المحنذ ر ينحعحلحى.ن حزحلح ل تحكحونحم نح .ق حلب كحمحب ي .ب ل سحانعحرحب

“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan

semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam

hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara

orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang

jelas.”21

b. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur memiliki hikmah

sebagai isyarat dan dorongan ke arah tumbuhnya kemauan kuat untuk

menghafal, dan Nabi Muhammad SAW merupakan figur seorang Nabi

yang dipersiapkan untuk menguasai wahyu secara hafalan, untuk

menjadi teladan bagi umatnya. Nabi Muhammad menerima wahyu

secara hafalan, kemudian mengajarkan kepada para sahabat secara

hafalan dan mendorong para sahabat untuk menghafalkan Al-Qur’an.

c. Firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 9 di atas bersifat aplikatif,

artinya bahwa pemeliharaan terhadap kemurnia Al-Qur’an adalah

Allah yang memberikannya, tetapi tugas secara nyata untuk

memeliharanya harus dilakukan oleh umat Islam sebagai pemiliknya.22

Hukum menghafal Al-Qur’an adalah fardhu kifayah, sebagaimana

yang dikutip oleh Muhaimin Zen dari kitab Burhan fi Ulumil-Quran, juzu’

I, halaman 539, Imam Badruddin bin Muhammad bin Abdullah Az-

Zarkasih mengatakan bahwa “menghafal Al-Qur’an adalah fardhu

kifayah.” Dan dalam kitab Nihayah Qaulul-Mufid, Syeikh Muhammad

Makki Nashr mengatakan “sesungguhnya menghafal Al-Qur’an diluar

21 Departemen Agama RI, op. cit.,, hal. 375 22 Ahsin. W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. (Jakarta: Bumi

Aksara,1994) , hal. 22-23

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

20

kepala hukumnya fardhu kifayah”. Demikian pula mengajarkanya.

Mengajarkan membaca Al-Qur’an adalah fardhu kifayah dan merupakan

Ibadah yang utama.23

Menurut Imam Nawawi, mengajarkan seorang muslim untuk

mempelajari Al-Qur’an adalah tugas seorang yang mengenal Al-Qur’an.

Harus ada perwakilan di antara umat islam yang dididik untuk mengenal

serta menghafalkan Al-Qur’an. Jika tidak ada satu pun di antara umat Islam

yang menghafalkan Al-Qur’an maka kita senidri yang akan berdosa,

namun jika ada meskipun hanya sebagian yang menekuninya, maka yang

lain tidak berdosa. Dan jika ada pengajar Al-Qur’an diminta untuk

mengajari seseorang lalu menyatakan keengganannya, maka menurut

pendapat paling shahih ia tidak berdosa, namun ia dibenci jika tidak ada

alasan yang tepat.24 Firman Allah SWT dalam surat At-Taghabun (64) ayat

16:

مفحات قحوااللهحمحااستحطحعتح “Maka bertaqwalah kalian kepada Allah semampu kalian.”25

Salah satu sifat manusia yang sudah menjadi kodrat dan sangat

manusiawi adalah lupa, dan salah. Begitupun orang yang menghafalkan

Al-Qur’an tentunya mempunyai sifat dan mengalami lupa dalam

hafalannya. Mengenai dosa atau tidaknya terhadap hafalan Al-Qur’an

tergantung dari usaha dalam menjaga hafalan. Rasulullah selalu

menganjarkan untuk selalu memelihara dan menjaga hafalannya dengan

cara membacanya setiap saat dan men-takrir hafalannya supaya tidak lupa

dan hilang. Setelah ada usaha tetapi masih juga lupa, maka yang

23 Muhaimin Zen, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’annul Karim, (Jakarta : PT

Al-Husna Zikra, 1996) cet. I hal. 37 24 Imam Nawawi, Adab Mengajarkan Al-Qur’an, terj. dari Al-Tibyan Fi Adab

Hamalat Al-Qur’an, oleh Tramana Ahmad, ( Jakarta : Hikmah ). Cet. II hal. 45 25 Departemen Agama RI, op. cit., hal. 557

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

21

menghafalkan Al-Qur’an tersebut tidak lagi dinyatakan sebagai orang yang

lengah dan bersalah. 26

Jadi dapat dikatakan bahwa hukum menghafal Al-Qur’an adalah

fardhu kifayah sama seperti hukum mempelajari Al-Qur’an. al ini berarti

bahwa orang yang menghafal Al-Qur’an tidak boleh kurang dari jumlah

mutawatir. Adapun mengenai hukum orang yang lupa terhadap apa yang

dihafalkannya itu tergantung dari bagaimana usaha orang tersebut dalam

menjaga hafalannya.

3. Urgensi Menghafal Al-Qur’an

Menurut Abdul Qoyyum, “menghafal ilmu di dada mempunyai

kedudukan yang sangat penting. Tanpa menghafal ilmu, penuntut ilmu tidak

mungkin mencapai tingkatan yang dia inginkan.”27 Dengan menghafalkan

Al-Qur’an tentu seseorang akan memiliki kedudukan yang sangat tinggi,

karena Al-Qur’an merupakan sumber kehidupan, sumber pengetahuan dan

petunjuk bagi umat Islam.

Kegiatan menghafal Al-Qur’an adalah agenda turun-temurun semenjak

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad sampai saat ini dan sampai

waktu yang akan datang nanti. Pada masa lampau menghafalkan Al-Qur’an

merupakan dasar bagi pendidikan umat muslim, dan pada dewasa ini

tampak adanya perubahan titik berat dalam pendidikan Islam. Namun

demikian menurut Ahmad Von Denffer menghafalkan Al-Qur’an masih

tetap diperlukan bagi seluruh umat muslim dengan beberapa alasan sebagai

berikut:

a. Menghafal Al-Qur’an merupakan sunah Rasul, dan hal yang

dilaksanakan oleh para sahabat, tabi’in, dan orang-orang shalih

terdahulu.

26 Wiwi Alawiyah, Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an, (Yogyakarta : Diva Press.

2014 ) hal. 156-157 27 Abdul Qoyyum, Keajaiban Hafalan : Bimbingan Bagi Yang Ingin Menghafal Al-

Qur’an, (Klaten : Pustaka Al-Haura’. 1429) hal. 12

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

22

b. Kemampuan membaca Al-Qur’an dalam bentuk hafalan amat

diperlukan agar dapat melaksanakan sholat dengan baik.

c. Hafalan Al-Qur’an tetap merupakan modal dasar bagi pelaksana

dakwah yang baik.

d. Penghafalan dan pengulangan Al-Qur’an akan membawa ke arah untuk

lebih mengingat Allah dan firman-Nya.

e. Penghafalan terhadap ayat-ayat ahkam akan menuntun kita ke arah

kesadaran dan ikhtiar. Penghafalan akan mengarah pada pemahaman

dan keimanan yang lebih dalam terhadap kandungan pesan Al-Qur’an.28

Adapun menurut Abdul Aziz ada beberapa urgensi menghafal Al-

Qur’an, antara lain yaitu:

a. Menjaga Kemutawatiran Al-Qur’an.

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu hal yang sangat penting.

Dengan adanya penghafalan Al-Qur’an tentu keotentikannya akan

terjaga. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang telah ada sejak empat

belas abad lalu, tanpa terkurangi kata bahkan hurufnya merupakan

kenikmatan besar yang harus disyukuri umat Islam. Hal ini tidak

terlepas dari jasa para penghafal Al-Qur’an yang jumlahnya banyak

dan terus ada sepanjang sejarah kehidupan manusia. Sehingga Al-

Qur’an teriwayatkan secara mutawatir, dan tidak mungkin diubah atau

dipalsukan oleh tangan-tangan kotor, sebagaimana kitab-kitab suci

sebelumnya.

Perhatian ulama salaf sangat besar dalam merealisasikan

kepentingan ini. Mereka telah berhasil mengabadikan sanad pengajaran

Al-Qur’an sejak zaman rasulullah, sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in

sampai sekarang. Proses belajar Al-Qur’an yang bersanad akan

menjadikan pelajar Al-Qur’an benar-benar menguasai Al-Qur’an

28 Ahmad Von Denfer, Ilmu Al-Qur’an penenalan dasar, Terj. dari Ulum Al-Qur’an :

An Introduction to the sciences of the Quran oleh Ahmad Nasir Budiman, ( Jakarta :

Rajawali . 1988) hal. 204

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

23

secara baik dan benar, karena inilah yang mampu menjaga keaslian

pengajaran Al-Qur’an.

b. Meningkatkan Kualitas Umat.

Al-Qur’an merupakan sumber ilmu dan petunjuk bagi manusia.

Kualitas umat Islam tidak akan terangkat kecuali dengan Al-Qur’an.

Dengan menjaga kemurnian Al-Qur’an dan menggali apa yang ada di

dalam Al-Qur’annya sebagai sumber kehidupan tentu akan

meningkatkan kualitas umat Islam. Menghafal Al-Qur’an merupakan

cara untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an. Jadi dengan menghafalkan

Al-Qur’an tentu dapat meningkatkan kualitas umat.

c. Menjaga terlaksananya sunah-sunah rasulullah.

Sebagian ibadah yang dilakukan Rasulullah SAW ada yang terkait

dengan hafalan Al-Qur’an dalam pelaksanaannya. Hafalan yang

terbatas pada surat-surat pendek membatasi kita mentauladani ibadah

beliau secara sempurna, khususnya dalam melaksanakan ibadah sholat.

Dengan menghafalkan Al-Qur’an tentu akan menjaga kita untuk

berusaha melaksanakan sunah-sunah Rasulullah. Pembinaan yang

dilakukan Rasulullah terhadap sahabat-sahabatnya lebih mengarah

pada praktik daripada teori. Pertemuan- pertemuan dengan para sahabat

lebih banyak mengajak mereka untuk langsung berinteraksi terhadap

ayat Al-Qur’an.

d. Menjaga mukmin dari aktivitas laghwu (tidak ada nilainya di sisi

Allah).

Banyak cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari kegiatan yang

tidak manfaat. Dan kembali kepada Al-Qur’an merupakan salah satu

cara terbaik. Dengan selalu membacanya apalagi menghafalkannya

secara otomatis akan membentengi diri kita dari kegiatan yang tidak

bermanfaat atau sia-sia. Dan muukmin yang sejati adalah yang telah

berhasil menjauhkan diri dari aktifitas yang laghwu, baik yang mubah

apalagi haram.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

24

e. Melestarikan budaya Shalafusshalih.

Melihat sejarah kehidupan orang-orang shalih zaman dahulu, akan kita

dapatkan kehidupan yang cemerlang baik dalam hal pengetahuan

maupun dalam ketaqwaan kepada Allah. Di antara kecemerlangan itu

terlihat dalam perhatian mereka yang besar terhadap kitab Al-Qur’an.

Dengan mempelajari Al-Qur’an apalagi menghafalkannya tentu akan

melestarikan budaya orang-orang shalih zaman dahulu dan tentu akan

menciptakan kehidupan yang cemerlang.29

4. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan penutup berbagai kitab

suci sebelumnya, sehingga isinya berlaku secara umum dan abadi, baik dari

segi waktu tempat maupun umat yang menerima risalah. Yang mana Al-

Qur’an secara umum isi kandungannya terdiri atas tiga hal pokok, yaitu:

Aqidah, Hukum, dan Akhlak. Kemudian ditetapkan pula bahwa syariat

Islam memiliki keutamaan untuk membentuk agar setiap pribadi menjadi

pelaku dan penganjur amal sholeh, menegakkan keadilan merata, dan

menyelenggarakan kehidupan dengan sebaik-baiknya.30

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji

dan mulia. Orang-orang yang mempelajari, membaca atau menghafal Al-

Qur’an merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih Allah untuk

menerima warisan kitab suci Al-Qur’an.

Allah SWT. Berfirman dalam surat Fathir (35) ayat 32:

ن هحممحق ه وحم ل ن حفس ن هحمظحال نع بحاد نحافحم نحام الذ ينحاصطحفحي أحورحث نحاالك تحابح هحمثح ن دوحم تحص

ب يح الفحضلحالكح هحوح الله ذحل كح ب إ ذن سحاب قب الحي رحات “Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang Kami

pilihdi antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang

menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang

29 Abdul Aziz, Kiat Sukses Menghafal Al-Qur’an, ( Jakarta : Dzilal Press.1996), hal.

14-21 30 Imam Mukhlas. Op. cit., hal. 38

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

25

pertengahan dan di antara mereka ada pula yang lebih cepat berbuat

kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat

besar.31 Rasulullah SAW bersabda:

يلالعحقحيل ي،عحنأحب يه ،عحنأح بحدح بنح الرححن ث حنحاعحبدح الصمحد ،ححد ث حنحاعحبدح ححد :قحالح نحسقحالحاهلل صحلىاهللح إ،فحق يلح:محنرحسحولح النا م نح ل له أحهل يح ن هحم عحلحيه وحسحلمح:إإ ن أحهلحاهلل م

هحمأحهلحا :إأحهلحالقحرآن أحد(ه)رواهلل.قحالح“Telah menceritakan kepada kami Abdusshamad, telah

menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Budaili Al-Uqaili,

meriwayatkan dari ayahnya, dari Anas berkata: sesungguhnya

Rasulullah SAW. bersabda: “sesungguhnya Allah itu mempunyai

keluarga yang terdiri dari para manusia”. Lalu Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam, ditanya: Siapakah mereka ya Rasulullah? jawab beliau:

“Ahlul Quran”. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-

Nya”. (HR. Ahmad nomor 12292)32 Adapun manfaat dan keutamaan menghafal Al-Qur’an menurut Imam

Nawawi dalam kitabnya At-Tibyan fi Adabi Hamalati Al-Qur’an, adalah

sebagai berikut: a. Al-Qur’an adalah pemberi syafaat pada hari kiamat untuk umat

manusia yang membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Para penghafal Al-Qur’an telah dijanjikan oleh Allah akan diangkat

derajatnya yang tinggi di sisi-Nya, akan mendapatkan pahala yang

besar, serta mendapatkan penghormatan di antara sesame manusia.

c. Para pembaca Al-Qur’an, khususnya para penghafal Al-Qur’an yang

kualitas dan kuantitas bacaannya lebih bagus akan bersama malaikat

yang selalu melindunginya dan mengajak kepada kebaikan.

d. Orang yang menghafalkan Al-Qur’an akan mendapatkan fasilitas

khusus dari Allah SWT yaitu, berupa terkabulnya segala harapan,

serta keinginan tanpa harus memohon dan berdoa.

31Departemen Agama RI. Op. cit., hal 438 32Abu ‘Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad Asyaibani, Musnad

Ahmad bin Hanbal. Muassasah ar Risalah, 1421 H/2001 M), jilid. 19, hal.296.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

26

e. Para penghafal Al-Qur’an memiliki potensi untuk mendapatkan

pahala yang banyak karena sering membaca (takrir) dan mengkaji Al-

Qur’an.

f. Para penghafal Al-Qur’an akan diprioritaskan untuk menjadi imam

sholat.

g. Menghafalkan Al-Qur’an akan menjadikan hidup menjadi lebih

berkah karena menghabis kan waktu dengan sesuatu yang bermanfaat

dan bernilai ibadah.

h. Para penghafal Al-Qur’an adalah orang pilihan Allah SWT.

i. Para penghafal Al-Qur’an merupakan orang-orang yang memiliki

ilmu pengetahuan yang luas dan mereka adalah para ilmuan.

j. Para penghafal Al-Qur’an adalah keluarga Allah.

k. Orang yang menghafalkan Al-Qur’an merupakan orang-orang yang

mulia dari umat Rasulullah.

l. Menghafalkan Al-Qur’an adalah salah satu kenikmatan paling besar

yang telah Allah berikan kepada mereka yang mau menghafalkannya.

m. Mencintai para penghafal Al-Qur’an sama halnya seperti mencintai

Allah.

n. Orang yang menghafalkan Al-Qur’an dijanjikan sebuah kebaikan,

kebarokahan, dan kenikmatan dari Al-Qur’an.

o. Orang yang menghafalkan Al-Qur’an memperoleh keistimewaan

yang luar biasa karena lisannya tak pernah kering dan pikirannya tak

pernah kosong, karena mereka sering membaca dan mengulang-

ngulang Al-Qur’an.

p. Para penghafal Al-Qur’an memiliki ingatan yang tajam dan bersih

intuisinya.keduanya dapat dimiliki dan muncul dengan sendirinya.

q. Orang yang menghafalkan Al-Qur’an akan dapat berbicara dan

membaca Al-Qur’an dengan fasih (jelas) dan benar.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

27

r. Menghafalkan Al-Qur’an mempunyai manfaat akademis. Al-Qur’an

merupakan pengetahuan dasar bagi para penuntut ilmu dalam proses

belajarnya.33

C. Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an di Sekolah

1) Pengertian Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an

Implementasi program tahfidz Al-Qur’an adalah penerapan rencana

kegiatan dalam menghafalkan Al-Qur’an.

Menurut Khalid, program menghafal Al-Qur’an adalah menghafal Al-

Qur’an dengan mutqin (hafalan yang kuat) terhadap lafadz-lafadz Al-

Qur’an dan menghafal makna-maknanya dengan kuat yang memudahkan

untuk menghadirkannya setiap menghadapi berbagai masalah kehidupan,

yang mana Al-Qur’an senantiasa ada dan hidup di dalam hati sepanjang

waktu sehingga memudahkan untuk menerapkan dan mengamalkannya.34

Adapun program tahfidz Al-Qur’an dalam hal ini merupakan

seperangkat rencana dan pengajaran mengenai kegiatan menghafalkan

semua surat dan ayat yang telah ditentukan, untuk mengucapkan dan

mengungkapkannya kembali secara lisan pada semua surat dan ayat

tersebut, sebagai aplikasi menghafal Al-Qur’an.35

Jadi dapat disimpulkan implementasi program tahfidz Al-Qur’an jika

di terapkan di sekolah adalah pelaksanaan rencana kegiatan menghafalkan

Al-Qur’an untuk seluruh siswa sesuai kebijakan yang telah ditentukan.

Setelah menghafalkan, seluruh siswa diharapkan menyetorkan hafalannya

kepada guru pembimbing tahfidz atau guru yang telah ditentukan oleh

sekolah. Dalam pelaksanaan program tersebut disesuaikan dengan

kebutuhan dan kebijakan dari masing-masing sekolah itu sendiri.

33 Imam Nawawi, Adab Seorang Ahlul Quran, dari At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil

Quran oleh Hakim, PPA.(Kamis, 21 Februari 2013). 30-02-2016, 07:12. Pdf. .hal. 17-21.

(www.ashakimppa.blogspot.co.id) 34 Khalid bin Abdul Karim Al-Lahim, Metode Mutakhir Cara Cepat Menghafal Al-

Qur’an, ( Surakarta : Daar An-Naba. 2 008), hal. 19 35 Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta, Kurikulum Muatan Lokal Hafaln Al-

Qur’an Madrasah Tsanawiyah DKI Jakarta, 2013. hal. 3

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

28

2) Landasan Pelaksanaan Program Tahfidz

a. Surat al-Ankabut (29) ayat 48-49 tentang keutamaan dari menghafal Al-

Qur’an.

المحبط لحوحمحا رتحابح لح إ ذ ا ين كح ب يحم تححطهح ك تحابوحلح نق حبل ه م ن لحوم ت حت آيحات.ونحكحنتح بحلهحوح

الظال محون صحدحور الذ ينحأحوتحواالع لمحوحمحايحححدحب آيحات نحاإ ل .ب حي نحاتف

“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu

Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan

kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-

benar ragulah orang yang mengingkari(mu). Sebenarnya, Al Quran itu

adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi

ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-

orang yang zalim”36

b. Surat al- Qiyamah ( 75) 17-18 tentang perintah membaca Al-Qur’an

نحاجحعحهحوحق حرآنحهح ق حرآنحهحرحأنحاهحفحاتب عفحإ ذحاق ح.إ نعحلحي “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah

selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.”37

3) Tujuan Program Tahfidz

Menurut Ahmad Lutfi tujuan program menghafal Al-Qur’an di sekolah

antara lain;

a. Siswa dapat memahami dan mengetahui arti penting dari

kemampuan dalam menghafal Al-Qur’an

b. Siswa dapat terampil menghafal ayat-ayat dari surat-surat tertentu

yang menjadi materi pelajaran.

c. Siswa dapat membiasakan menghafal Al-Qur’an dan supaya dalam

berbagai kesempatan siswa sering melafadzkan ayat-ayat Al-

Qur’an dalam kegiatan sehari-hari.38

Tujuan adanya pelaksanaan program tahfidz di sekolah adalah untuk

menyiapkan peserta didik di madrasah untuk mampu membaca,

36 Departemen Agama RI, op. cit., hal. 402 37 Ibid. hal. 578 38 Ahmad Lutfi, Pembelajarn Al-Qur’an dan Hadits (Jakarta : Dirrektorat Pendidikan

Islam,2009) hal. 168-169

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

29

menghafalkan, mempelajari, mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai-

nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.39

4) Materi dalam Program Menghafal Al-Qur’an

Materi dalam program menghafal Al-Qur’an di sekolah tentu

disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan dari sekolah maupun

pemerintah setempat. Adapun untuk Madrasah di wilayah DKI Jakarta

materi dalam program menghafal sebagai berikut;

a. Materi hafalan untuk tingkat Ibtidaiyyah adalah AlQuran Juz 30. Al-

Qur’an Juz 30 terdiri dari surat an-Naba, an-Nazi’at, ‘Abasa, at-Takwir,

al-Infitar, al-Muthaffifiin, al-Insyiqoq, al-Buruj, at-Tariq, al-A’la, al-

Ghasiyyah, al-Fajr, al-Balad, asy-Syams, al-Lail, at-Tin, al-‘Alaq, al-

Qadr, al-Bayyinah, al-Zalzalah, al-‘Adiyat, al-Qori’ah, at-Takatsur, al-

‘Asr, al-Humazah, al-Fil, al-Quraisy, Al-Ma’un, al-Kautsar, al-Kafirun,

an-Nasr, al-Lahab, al-Ikhalas, al-Falaq, dan surat An-nas.

b. Materi hafalan untuk tingkat Tsanawiyyah adalah Al-Qur’an Juz 29. Al-

Qur’an Juz 29 terdiri dari surat al-Mulk, al-Qolam, al-Haqqoh, Al-

Ma’arij, Nuh, Jin, al-Muzzammil, al-Mudatsir, al-Insan, dan surat Al-

Mursalah.

c. Materi hafalan untuk tingkat Aliyah adalah Al-Qur’an Juz 28. Al-

Qur’an Juz 28 terdiri dari surat al-Mujadillah, al-Hasyr, Al-

Mumtahanah, as-Saff, al-Jumu’ah, al-Munafiqun, at-Tagabun, at-Talaq,

dan surat at-Tahrim.

5) Metode dalam Menghafal Al-Qur’an

a. Metode Bi al-Nazhar

Metode bi al-nazhar, yaitu membaca cermat ayat Al-Qur’an yang

akan dihafal dengan berulang-ulang. Salah satu metode untuk

mempercepat menghafalkan Al-Qur’an ialah memperbanyak

membacanya sesering mungkin sebelum menghafalkannya. Hal ini

memiliki tujuan agar orang yang menghafalkannya akan mengenal

39 Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta, loc. cit.

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

30

terlebih dahulu ayat-ayat yang akan dihafalkan dan tidak asing lagi

dengan ayat-ayat tersebut, sehingga akan lebih mudah untuk

menghafalkannya. Semakin sering membaca tentu akan membuat

penghafal lebih mudah untuk menghafal.40

Menurut Ahsin W. Alhafidz metode Bin Nazhar dapat disebut

metode wahdah yaitu menghafal satu persatu ayat-ayat yang hendak

dihafalkan. Dan untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat dapat dibaca

sebanyak sepuluh kali, atau lebih sehingga proses ini mampu

membentuk pola bayangannya. Setelah benar-benar hafal barulah

dilanjutkan pada ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama..41

Menghafal dengan cara ini tentu memerlukan kesabaran yang ektra,

karena akan memakan waktu yang cukup banyak. Menurut Abdul Aziz,

menghafal dengan cara mengulang-ulang ini sangat cocok untuk para

penghafal yang daya ingatannya lemah, hanya saja diperlukan kondisi

fisik yang prima. Selain itu metode ini juga cocok untuk bagi anak-anak

yang sedang mengikuti program menghafal, karena anak belum mampu

mengingat sendiri, jadi perlu bimbingan untuk membacakannya secara

berulang-ulang sampai anak tersebut hafal.42

Dengan membaca Al-Qur’an secara cermat dan berulang-ulang

akan membantu mempercepat proses menghafal ayat-ayat Al-Qur’an.

Semakin banyak bacaan yang diulang maka kualitas hafalan akan

semakin baik.

b. Metode Kitabah

Metode kitabah yaitu penghafal terlebih dahulu menulis ayat-ayat

yang hendak dihafalkan pada kertas atau buku khusus yang telah

dipersiapkan. Setelah di tulis kemudian ayat-ayat tersebut dibacanya

40 Wiwi, Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an. Op. cit., hal. 102 41 Ahsin. W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. (Jakarta: Bumi

Aksara,1994) , hal. 63 42 Abdul Aziz, Kiat Sukses Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta : Dzilal Press.1996), hal.

49

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

31

sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya.

Menghafalkannya dapat dilakukan dengan menulis ayat yang akan

dihafalkannya berulang kali, sehingga dengan demikian orang yang

menghafal akan lebih mudah untuk merekam hafalannya, karena dengan

menuliskannya berulang kali tentu sekaligus dapat memperhatikan dan

menghafalkannya ayat –ayat Al-Qur’an di dalam hati.43

Menulis dengan tangan sendiri dapat membantu proses menghafal.

Metode kitabah sangat tepat dilakukan bagi seseorang yang mempunyai

kesulitan dalam menghafal atau karena lemahnya otakapabila

menghafal. Dengan menulis ayat Al-Qur’an melalui gerakan tangan dan

indra penghlihatan akan memudahkan otak untuk meresap ayat-ayat

yang dihafalkan. 44

Metode kitabah ini dapat dijadikan alternatif lain dari metode yang

pertama yaitu bi nazhar atau wahdah. Apabila seorang penghafal

mengalami kesulitan dalam menghafal dan sudah berulang kali

membaca ayat yang akan dihafal, penghafal dapat menuliskannya

terlebihh dahulu baik dikertas, buku, atau papan tulis. Dengan

demikian tentu akan membantu penghafal untuk mengingat ayat yang

sedang dalam proses penghafalan. Dan untuk lebih maksimal dan lebih

cepat meresap ke dalam daya ingatan, penulisan ayat tersebut dapat

dilakukan berulang kali. Karena itu akan memudahkan otak untuk

meresap ayat – ayat yang dihafalkan tersebut.

c. Metode Sima’i

Metode sima’i yaitu dengan cara mendengarkan atau menyimak

suatu bacaan untuk dihafalkan. Menurut Ahsin W. Alhafidz metode ini

dapat dilakukan dengan dua alternative, antara lai;

1) Mendengar dari guru yang membimbingnya, terutama bagi

penghafal tunanetra atau anak-anak. Dalam hal ini guru diharap

43 Ibid., hal. 64 44 Wiwi Alawiyah, Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an. op. cit., hal. 100

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

32

untuk lebih sabar dan teliti dalam membaca dan membimbing,

selain itu guru dituntut untuk berperan aktif dalam membantu

proses menghafalkan.

2) Merekam ayat-ayat yang akan dihafalkan ke dalam pita kaset, tape

re-corder, atau menggunakan alat perekam pada handphone sesuai

kebutuhan dan kemampuannya. Kemudian apa yang direkam

tersebut diputar dan didengar secara seksama sambil megikutinya

secara perlahan-lahan. 45

Salah satu cara menerapkan metode sima’i yaitu dengan membuat

metode teratur untuk mendengarkan bacaan ayat Al-Qur’an yang

sedang dihafalkan dengan kaset-kaset, atau music di handphone dari

syeikh besar yang terpercaya, seperti Syeikh Khusari dan Syeikh Abdul

Basith untuk bacaan Al-Qur’an murottal.46

Metode sima’i sangat membantu proses menghafal ayat- ayat Al-

Qur’an. Selain itu dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an yang

telah dihafal, ini akan membantu penghafal mengulangi dan

menguatkan hafalan.

d. Metode Talaqqi

Metode talaqqi yaitu metode setoran, seseorang yang

menghafalkan Al-Qur’an menyetorkan hafalan atau memperdengarkan

hafalan yang baru dihafal kepada pendidik atau teman sebaya. Metode

ini dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan Al-Qur’an dan mendapat

bimbingan seperlunya. 47

Menyetorkan hafalan kepada pendidik atau guru tahfidz

merupakan kaidah baku yang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW..

Al-Qur’an pada dasarnya diambil dengan cara talaqqi (berguru kepada

45 Ahsin, op. cit., hal. 65 46 Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi, Revolusi Menghafal Al-Qur’an. ( Surakarta : Insan

Kamil. 2013). hal. 51 47 Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. Kurikulum Muatan Lokal Hafalan Al-

Qur’an Madrasah Tsanawiyah. 2013. hal. 9

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

33

ahlinya), dan sangat disarankan untuk belajar dari lisan para ulama

yang mempunyai keahlian atau pakar mengenai lafal-lafal Al-Qur’an.

Sehingga, seorang murid tidak mengalami kekeliruan ketika membaca

atau melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an. 48

Seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an sangat diharuskan

menerapkan metode talaqqi ini. Karena apa yang dihafalkan tentunya

harus diperdengarkan kepada guru atau pendidik. Dan tentunya untuk

menyetorkan hafalan harus pada guru yang tepat yang memang

menguasai cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai aturan.

Karena apabila guru tidak mengerti atau memperhatikan bacaan

muridnya tentu akan menimbulkan kekeliruan dalam membaca Al-

Qur’anm dan itu akan berakibat fatal. Karena kesalahan dalam

mengucapkan atau melafalkan ayat Al-Qur’an akan mengubah arti dan

maksud dari ayat itu sendiri.

e. Metode Takrir

Menurut Wiwi, Metode takrir yaitu mengulang hafalan dan

memperdengarkan hafalannya kepada guru atau teman sebaya. Selain

dengan guru dan teman sebaya takrir dapat dilakukan kapan saja dan

dimana saja guna memperlancar hafalan ayat Al-Qur’an dan menjaga

hafalannya agar tidak lupa.49

Seseorang penghafal tidak akan bisa menghafal Al-Qur’an dengan

baik kecuali jika ia mengulanginya berkali-kali. Bahkan sebagian dari

pada ulama ada yang mengulang-ulang satu permasalahan sebanyak

100 kali, dan ada juga yang mengulang sampai 400 kali, sehingga ilmu

yang didapatnya seolah-olah berada di antara kedua matanya.50

48 Wiwi, op. cit., hal. 79 49 Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta, loc. cit. 50 Yahya, op. cit., hal. 84

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

34

f. Metode Jama’

Metode jama’ yaitu cara menghafalkan Al-Qur’an yang dilakukan

secara kolektif atau bersama-sama. Ayat-ayat yang akan dihafalkan

dibaca secara bersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur.51

6) Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Program Menghafalkan

Al-Qur’an

a. Faktor Pendukung dalam Menghafalkan Al-Qur’an

Menurut Ahsin W. Alhafidz terdapat beberapa hal penting sebagai

pendukung tercapainya tujuan menghafal Al-Qur’an. Adapun faktor-

faktor yang dimaksudkan antara lain

1) Usia yang Ideal

Sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu secara mutlak untuk

menghafal Al-Qur’an tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat

usia seseorang berpengaruh terhadap keberhasilan menghafal Al-

Qur’an.Seseorang yang masih muda tentu akan lebih potensial daya

serap dan resapnya terhadap materi-materi yang dibaca dan dihafal,

atau yang didengarnya dibanding mereka yang berusia lanjut,

namun hal tersebut tidak bersifat mutlak.

2) Manajemen Waktu

Bagi mereka yang menempuh program khusus menghafal Al-

Qur’an dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan dan

memaksimalkan seluruh kapasitas waktu yang dimilikinya,

sehingga dapat menyelesaikan proram menghafal Al-Qur’an

dengan lebih cepat, karena tidak mengahadapi kendala dari

kegiatan-kegiatan lainnya. Sebaliknya bagi mereka yang memiliki

kegiatan-kegiatan lain, seperti sekolah, bekerja, dan kesibukan

yang lain, makaia harus pandai-pendai memanfaatkan waktu yang

ada. Dan diperlukan manajemen waktu yang baik.

51 Ahsin, op. cit.,, hal. 69

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

35

Alokasi waktu yang ideal untuk ukuran sedang dengan target

harian satu halaman adalah empat jam, dengan rincian dua jam

untuk menghafal ayat-ayat baru, dan dua jam untuk muroja’ah ayat-

ayat yang telah dihafalnya terdahulu. Penggunaan waktu tersebut

dapat disesuaikan dengan manajemen yang diperlukan oleh

masing-masing para penghafal.

Adapun waktu–waktu yang dianggap baik untuk menghafal

antaralain; waktu sebelum terbit fajar, setelah fajar sehingga terbit

matahari, setelah bangun dari tidur siang, setelah sholat, dan waktu

di antara magrib dan isya.

Namun tidak berarti bahwa waktu selain yang disebutkan di

atas tidak baik untuk membaca atau menghafal Al-Qur’an. Semua

waktu pada dasarnya baik untuk menghafal tergantung pada situasi

dan kondisi masing-masing penghafal.

3) Tempat Menghafal

Situasi dan kondisi suatu tempat ikut mendukung tercapainya

program menghafal Al-Qur’an. Untuk menghafalkan Al-Qur’an

diperlukan tempat yang ideal untuk terciptanya konsentrasi dalam

menghafal.

Adapun beberapa tempat yang ideal untuk menghafal Al-

Qur’an antara lain;

a) Jauh dari kebisingan

b) Bersih dan suci dari kotoran dan najis

c) Cukup ventilasi untuk pergantian udara

d) Tidak terlalu sempit

e) Cukup penerangan

f) Mempunyai temperatur yang sesuai dengan kebutuhan

g) Terhindar dari berbagai ganguan.52

52Ahsin. W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. (Jakarta: Bumi

Aksara,1994) , hal. 56-61

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

36

b. Faktor Penghambat dalam Menghafal Al-Qur’an

Siapapun dapat menghafal Al-Qur’an, baik anak-anak, remaja

bahkan orang tua, baik sebagian maupun keseluruhan. Jadi, usia bukan

merupakan penghalang untuk menghafal Al-Qur’an. kesibukan ataupun

status sosial juga bukan penghalang seseorang untuk menghafalkan Al-

Qur’an. Menurut Abdul Aziz, “penghalang utama dalam menghafal

adalah malas, tidak ada kemauan, hilang akal, dan mati hati.” Jika

penyakit-penyakit tersebut lenyap, insya Allah akan mudah untuk

menghafal Al-Qur’an.53

Menurut Wiwi Alawiyah, ada beberapa faktor yag menyebabkan

seseorang mengalami kesulitan dan terhambat dalam menghafalkan Al-

Qur’an, antara lain;

1) Tidak Menguasai Makhorijul Huruf dan Tajwid

Salah satu faktor penghambat atau kesulitan dalam menghafal

Al-Qur’an adalah karena bacaan yang tidak bagus, baik dari segi

makhorijul huruf, kelancaran membacanya, ataupun tajwidnya. Hal-

hal tersebut merupakan modal dasar yang harus diperhatikan.

Karena orang yang tidak menguasai makharijul huruf dan

memahami ilmu tajwid, akan mendapatkan kesulitan dan akan

memakan waktu yang lama dalam menghafalkan ayat Al-Qur’an.

2) Tidak Sabar

Sabar adalah kunci kesuksesan untuk meraih cita-cita, termasuk

cita-cita dan keinginan untuk menghafal Al-Qur’an. Jika tidak

memiliki sifat sabar dalam menghafal Al-Qur’an maka proses

menghafalkan Al-Qur’an akan terhambat. Oleh karena itu seseorang

yang menghafalkan Al-Qur’an tidak boleh mengeluh dan patah

semangat ketika mengalami kesulitan dalam proses menghafal. Bila

53 Abdul Aziz, op. cit., hal. 20

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

37

proses menghafal dilakukan dengan sabar dan tulus semua ayat-ayat

yang dihafalkan akan terasa sangat mudah dan tidak mengalami

kesulitan yang berarti.

3) Tidak Sungguh-sungguh

Kesungguhan dalam melakukan setiap pekerjaan sangat

diharuskan. Apabila dalam menghafal Al-Qur’an tidak dengan

sungguh-sungguh tentu akan menghambat proses menghafal Al-

Qur’an. Salah satu peetanda niat setengah hati adalah kurangnya

kerja keras dan kesungguhan dalam menghafalkan Al-Qur’an.

4) Kurang dalam Berdoa

Berdoa adalah senjata umat Islam. Sebaai umat Islam kita harus

meyakini bahwa tidak ada yang sia-sia dari usaha kita dalam berdoa.

Selain berusaha atau bekerja dalam melakukan sesuatu termasuk

menghafalkan Al-Qur’an, kita harus senantiasa berdoa. Ketika

mengalami kesulitan dalam menghafalkan Al-Qur’an sedangkan

kita tidak berdoa tentu Allah tidak akan membantu, sebab kita tidak

meminta kepada-Nya.54

Sedangkan Muhaimin Zen menyebutkan bahwa ada beberapa

hal yang menjadi problem dalam menghafalkan Al-Qur’an,

antaralain;

a) Ayat – ayat yang sudah dihafal lupa lagi.

b) Banyaknya ayat-ayat yang serupa tetapi tidak sama.

c) Gangguan-gangguan kejiwaan.

d) Ganggauan lingkungan.

Program menghafal Al-Qur’an di sekolah termasuk ke dalam

program yang ada dalam bidang pendidikan. Menurut Suharsimi dan

Cepi, “Keberhasilan suatu program dalam bidang pendidikan sangat

tergantung dari beberapa faktor penting, yaitu siswa, guru, materi,

sarana-prasarana, pengelolaan, dan lingkungan.”55

54 Wiwi Alawiyah, Panduan Menghafal Al-Qur’an Super kilat. op. cit.,, hal. 113-117 55 Suharsimi dan Cepi, op. cit., hal. 10

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

38

Faktor penting yang telah disebutkan di atas dapat dikatakan sebagai

komponen–komponen dari suatu program dalam bidang pendidikan

atau pembelajaran. Apabila salah satu komponen tersebut kinerjanya

kurang baik, pasti keberhasilan program pembelajaran tidak akan

maksimal. Kegagalan dari suatu program tidak dapat dibebankan hanya

pada satu atau dua faktor saja, namun harus diteliti komponen atau

faktor mana saja yang kinerjanya kurang baik.

D. Hasil Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Surwarti (3103098), Mahasiswa IAIN Wali

Songo Semarang, Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam,

dengan judul Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an 2 Juz (Studi Di

SDIT Harapan Bunda Semarang) pada tahun 2008, Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan data yang

dikumpulkan berupa, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program

tahfidz di SDIT Harapan Bunda, dan apa saja faktor penghambat dan

pendukung pelaksanaan program tersebut. Program tahfidz al-Qur’an di

SDIT Harapan Bunda termasuk program kurikulum khas. Metode

menghafalnya tidak ditentukan oleh pihak sekolah, sekolah hanya

memberikan wadah dan guru sebagai fasilitator, yang membimbing dan

mengarahkan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rohim (109011000046), Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Agama Islam pada tahun 2014. Judul penelitiannya

adalah Implementasi Daqu Method pada Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an

di Podok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang, Tangerang.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskripsi, yang

mengungkapkan tentang Daqu method yang menjadi program unggulan di

Daarul Quran. Daqu method yaitu pendidikan karakter yang berbasis

Qurani yang bersumber dari nash Al-Qur’an.

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

39

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Idris, Mahasiswa IAIN Wali

Songo Semarang jurusan Pendidikan Agama Islam pada tahun 2013.

Dengan judul penelitiannya Manajemen Pembelajaran Tahfidzul Quran di

MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif, dengan data yang dikumpulkan berupa, wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

bagaimana perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran tahfidz Al-

Qur’an di MI Al-Khoiriyah. Proses kegiatan pembelajaran tahfidz di MI

Al-Khoiriyyah, baik dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi sudah

sangat baik. Guru-guru tahfidz di sekolah ini secara umum sudah cukup

baik dalam menerapkan pengajaran menghafal Al-Qur’an.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan yang akan peneliti lakukan

adalah membahas tentang pelaksanaan tahfidz Al-Qur’an. Metode yang

digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif berdasarkan teknik

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Namun

dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah studi kasus. Selain itu

terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lokasi dan

pembatasan penelitian tertuju kepada program tahfidz Al-Qur’an yang akan di

teliti ini merupakan program yang termasuk dalam muatan lokal yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah. Dan penelitian ini juga akan difokuskan pada

pelaksanaan program tahfidz dan faktor apa saja yang mendukung dan

meghambat pelaksanaan program tahfidz Al-Quran di sekolah yang menjadi

tempat penelitian.

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dipusatkan di MTSN 2 Jakarta, yang beralamat di Jl.

Moh. Kahfi I no. 34 Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan,

dan waktu penelitian direncanakan mulai November 2015 sampai November

2016.

B. Latar Penelitian

1. Latar

a. Latar Fisik

MTs Negeri 2 Jakarta terletak di tengah perkampungan penduduk.

Lokasi sekolahnya cukup strategis dan nyaman, karena tidak dekat

dengan jalan raya. Sehingga terhindar dari kebisingan yang biasa

disebabkan oleh kendaraan yang melintas. Namun untuk menjangkaunya

jika ditempuh dengan naik angkot harus sedikit berjalan kaki untuk bisa

sampai ke sekolah. Bangunan sekolah merupakan bangunan milik

Departemen Agama, yang didirikan pada tahun 1989. Dari tahun ke

tahun gedung sekolah mengalami perubahan dan pertambahan agar

kegiatan belajar mengajar serta kegiatan penunjang lainnya dapat

berjalan lancar.

Bagian depan sekolah ini nampak satu gerbang sebagai pintu utama

untuk memasuki sekolah. Dan tak jauh dari gerbang terdapat pos satpam

dan tempat parkir. Dan dibelakang sekolah juga terdapat gerbang kecil

yang dibuka hanya ketika jam pulang sekolah saja. Di samping parkiran

terdapat masjid yang persis di atas masjid terdapat aula dan di samping

masjid terdapat ruang pertemuan.

Di depan masjid terdapat lapangan sekolah, dan disebranggnya

terdapat ruang guru yang di depan ruang guru terdapat meja piket,

kemudian disamping kanan ruang guru ada ruang kepala sekolah, ruang

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

41

tata usaha yang di dalamnya terdapat finger print machine untuk absen

guru dan karyawan serta UKS, dan di sisi kiri ruang guru di antara tangga

terdapat ruang perpustakaan, dan Lab IPA. Sedangkan Lab komputer

terdapat di lantai dua bersebelahan dengan ruang BK. Ruang OSIS juga

berada di lantai dua di antara ruang kelas. Dan posisi kantin serta koperasi

sekolah ada di belakang dan disana terdapat satu rumah dinas untuk salah

satu karyawan. Adapun jumlah kelas secara keseluruhan ada 15 ruang

kelas, masing-masing tingkat kelas menempati 5 ruang kelas.

b. Latar Sosial

Lingkungan sosial yang tercipta di MTs N 2 Jakarta cukup harmonis

dan religius. Hal ini dapat dilihat dari hubungan antara kepala seklah

dengan guru dan karyawan berjalan dengan baik. Semua menjalankan

tugasnya masing-masing. Tak jarang kepala sekolah mengontrol

kegiatan-kegiatan dan berbincang-bincang dengan guru dan karyawan.

Hal yang sama juga diterapkan kepada siswanya.

Setiap hari siswa maupun guru melaksanakan sholat zuhur

berjamaah, dan dibuat jadwal imam untuk guru, dan jadwal adzan dan

pembaca doa untuk siswa. Hal ini untuk membiasakan siswa agar siap

ketika terjun dimasyarakat. Dan ada juga kegiatan sholat dhuha

berjamaah namun masih secara bergilir.

Banyak kegiatan-kegiatan yang mendukung keakraban guru satu

sama lain, salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat di tengah

kesibukan mengajar yaitu one day one juz yang setiap harinya harus

dilaporkan kepada salah satu guru penanggung jawab. Begitu pula

hubungan sekolah dengan komite dan orang tua murid juga cukup baik.

Ada kegiatan setiap minggu pengajian yang di hadiri oleh komite

sekolah, guru-guru, serta orang tua murid.

c. Latar proses

Program menghafal Al-Qur’an Juz 29 dilakukan oleh seluruh siswa

MTs Negeri 2 Jakarta. Kegiatan menghafal Juz 29 tersebut sistemnya

berkelanjutan dari jenjang kelas VII sampai kelas IX. Dalam proses

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

42

pelaksanaan kegiatan menghafal tersebut siswa tidak semata-mata

menyetorkan hafalannya saja, melainkan adanya guru pembimbing yang

akan masuk ke dalam kelas untuk membimbing dan mengarahkan siswa

dalam menghafal. Kegiatan bimbingan menghafal tersebut dilaksanakan

satu pertemuan di dalam seminggu dengan alokasi waktu dua jam.

2. Entri

Peneliti mulai datang ke sekolah MTs Negeri 2 Jakarta ketika

melaksanakan Praktik Profesi Keguruan pada bulan Agustus 2015.

Pengamatan mengenai sekolah serta program tahfidz sudah sejak

pelaksanaan Praktik Profesi Keguruan. Namun peneliti melakukan

perencanaan penelitian terkait program tahfidz Al-Qur’an terhitung pada

bulan November 2015.

C. Metode Penelitian

Metode penelitan merupakan suatu cara yang dilakukan penelitian untuk

melakukan penelitian. Dalam penyusunan ini, peneliti menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Nana Syaodih “penelitian kualitatif

adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis fenomena, peristiwa, aktivits sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,

pemikiran orang secara individual maupun kelompok”.1

Melihat rumusan masalah yang diajukan, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Zainal Arifin dalam

bukunya menjelaskan, “studi kasus merupakan penelitian yang mendalam

tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan

sebagainya dalam waktu tertentu.”2

Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus ini bertujuan untuk

mengetahui suatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti

akan menggunakan metode studi kasus untuk mencari tahu secara mendalam

1Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya,2011), hal. 60 2 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan ; Metode dan Paradigma Baru. (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2014) hal. 152

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

43

bagaimana implementasi program tahfidz Al-Qur’an juz 29 di MTs Negeri 2

Jakarta.

D. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara dan

dari berbagai sumber. Dilihat dari caranya teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, serta studi dokumen. Dan

bila dilihat dari sumber datanya maka sumber datanya berupa data primer serta

sekunder. Dan hal ini tentu saja disesuaikan dengan masalah yang akan diteliti.

Tabel 3.1

Sumber dan Teknik Pengumpulan data

Sumber data Metode Instrumen

Primer Fenomena, aktivitas

sosial, peristiwa dengan

kata-kata dan tindakan.

Observasi Lembar

Observasi

Informan Wawancara Pedoman

Wawancara

dan alat

perekam.

Sekunder Data tertulis, foto, buku,

dan data-data terkait.

Studi

dokumentasi

Daftar

Ceklist

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang

paling utama dalam penelitian kualitaf. Menurut Djam’an Satori observasi

penelitian kualitatif adalah “pengamatan langsung terhadap objek untuk

mengertahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam

mengumpulkan data penelitian.”3 Observasi dilakukan untuk mendapatkan

data dengan mengadakan kunjungan langsung ke tempat penelitian dan

3 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung :

Alfabeta.2013) hal.105

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

44

mengamati keadaan sekolah, kegiatan yang berlangsung, sarana dan

prasarana serta data yang mendukung lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi partisipatif yaitu

peneliti mendatangi lokasi penelitian langsung, yaitu MTs Negeri 2 Jakarta.

Kemudian peneliti mengamati dan mencatat kegiatan yang berhubungan

dengan program tahfidz Al-Qur’an dan sesekali peneliti terlibat langsung

dalam beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program

tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2.

Peneliti tidak mempersiapkan intrumen observasi secara sistematis dari

awal karena peneliti belum mengetahui pasti apa yang akan terjadi

dilapangan, jenis data apa yang berkembang dan dengan cara apa data baru

itu paling sesuai dieksplorasi. Namun sebagai alat bantu dalam penelitian ini,

peneliti membuat pedoman observasi secara garis besar sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi

No. Komponen Objek Observasi Aspek Pengamatan

1. Place

(tempat)

Sekolah MTs

Negeri 2 Jakarta

Keadaan fisik sekolah, sarana

prasarana, dan keadaan ruang

lingkup sekolah.

Ruang kelas saat

pembelajaran

tahfidz

Kondisi ruang kelas dan

sarana prasarana pembelajaran

dikelas.

2. Actor

(pelaku)

Kepala Sekolah,

Guru Tahfidz, dan

Siswa.

Sikap dan kebiasaan-

kebiasaan yang dilakukan di

dalam kelas maupun luar kelas

yang berkaitan dengan

program tahfidz.

3. Activity

(kegiatan)

Aktivitas KBM

tahfidz di kelas.

Proses KBM

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

45

Aktivitas di luar

kelas yang berkaitan

dengan program

tahfidz.

Jenis kegiatan, tujuan yang

ingin dicapai dalam kegiatan,

2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan

beberapa pertanyaan kepada responden. Wawancara yang akan digunakan

adalah wawancara semiterstruktur, yaitu peneliti melakukan wawancara

berbentuk dialog bersama narasumber dengan penggabungan antara

pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan pertanyaan yang lebih luas

dan mendalam dengan mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada

namun tetap berpatokan kepada pedoman yang telah disiapkan.4

Adapun dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan wawancara

kepada Kepala Sekolah, guru tahfidz Al-Qur’an, beberapa siswa MTsN 2

Jakarta serta wali murid MTs Negeri 2 Jakarta. Instrumen dalam teknik

wawancara ini peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara yang berisi

aspek pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Wawancara

No. Aspek Pertanyaan Informan

1. Latar belakang pelaksanaan

program tahfidz

Kepala Sekolah, Guru

Tahfidz

2. Tujuan dan manfaat program

tahfidz

Kepala Sekolah, Guru

Tahfidz, Siswa, dan

Orang tua

3. Kompetensi guru pembimbing

program tahfidz

Kepala Sekolah

4 Afifuddin dan Beni Ahmad, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : Pustaka

Setia.2009). hal. 133

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

46

4. Bentuk motivasi dan dukungan

guru terhadap program tahfidz

Kepala Sekolah Guru,

siswa

5. Bentuk motivasi dan dukungan

orang tua terhadap program

tahfidz

Siswa, Orang tua

6. Pelaksanaan pembelajaran

program tahfidz di kelas

Guru, Siswa

7. Metode dalam menghafal Guru, Siswa

8. Penilaian dalam program

pembelajaran tahfidz

Guru

9. Kendala-kendala dalam

menghafalkan

Siswa

10. Fasilitas pendukung Kepala Sekolah, Guru,

Siswa

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu

pristiwa, dimana dokumen sendiri menurut Samiaji “berarti segala materi

dalam bentuk catatan dalam kertas maupun elektronik yang dibuat

manusia.”5

Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara. Menurut Djam’an Satori,

“Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang

diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens

sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian

suatu kejadian.” 6

Dokumen yang akan dikumpulkan peneliti dapat meliputi data keadaan

sekolah secara umum, seperti profil sekolah, keadaan warga sekolah dan,

5 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. (Jakarta: Indeks. 2012). Hal. 61 6 Djam’an Satori, op.cit, hal. 149

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

47

foto yang berkaitan dengan pelaksanaan program tahfidz serta data-data

lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Tabel 3.3

Daftar Ceklist Dokumentasi Sekolah

No. Nama Dokumen Ada Tidak

Ada

Keterangan

1. Dokumentasi Sekolah

a. Profil Sekolah

b. Visi Misi dan

Tujuan Sekolah

c. Keadaan guru dan

karyawan

d. Keadaan Siswa

2. Dokumentasi

pembelajaran Tahfidz

3. Dokumentasi

pendukung

E. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data

Untuk memeriksa atau mengecek keabsahan data diperlukan suatu teknik

pemeriksaan data. Menurut Lexy J. Moleong, “pelaksanaan teknik pemeriksaan

didasarkan atas kriteria tertentu. Ada empat krtiteria yang digunakan, yaitu

derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability).”7

Masing-masing Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik

pemeriksaan sendiri-sendiri. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

pemeriksaan atau pengecekan data dengan teknik-teknik sebagai berikut;

1. Derajat kepercayaan

a. Perpanjangan keikutsertaan

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), Cet. Ke-29, hal. 324

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

48

Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.8 Dalam

penelitian ini peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan guna

mendapatkan data-data terkait sekolah MTs Negeri 2 Jakarta dan program

tahfidz Al-Qur’an. Keikut sertaan peneliti dalam sebuah penelitian sangat

menentukan pengumpulan data. Dengan waktu yang lebih lama peneliti

dapat mengetahui gejala-gejala dalam pelaksanaan program tahfidz Al-

Qur’an dengan lebih mendalam.

b. Ketekunan/keajegan pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan

terkait program tahfidz Al-Qur’an secara terperinci dan terus menerus

selama kebutuhan data berlangsung.

c. Triangulasi

Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan pemeriksaan atau

pengecekan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut

Affifudin dan Beni Ahmad, “proses triangulasi merupakan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu”.9 Pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti antaralain :

1) Triangulasi data, yaitu dengan cara membandingkan data hasil

pengamatan dengan wawancara, data hasil wawancara dengan

dokumentasi, dan data hasil pengamatan dengan dokumentasi. Hasil

perbandiangan ini diharapkan dapat menyatukan persepsi atas data

yang diperoleh.

2) Triangulasi metode, yaitu dengan cara penggunaan berbagai metode

untuk meneliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode

wawancara yang ditunjang dengan metode observasi saat wawancara

dilakukan, dan peneliti menggunakan metode observasi ditunjang

dengan dokumen pada saat melakukan observasi.

8 Ibid. hal. 327 9 Affifudin dan Beni Ahmad, op. cit. hal. 143

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

49

3) Triangulasi pengamat, yaitu dengan cara adanya pengamat di luar

peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam

penelitian ini dosen pembimbing dan guru tahfidz bertindak sebagai

pengamat yang memberikan masukan kepada peneliti terhadap hasil

pengumpulan data.

d. Pemeriksaan Sejawat

Penulis melakukan teknik ini dengan cara berdiskusi dengan rekan

sejawat, guru yang bersangkutan, serta dosen pembimbing terkait hasil

sementara maupun hasil akhir penelitian. Sehingga peneliti mendapat

masukkan, kritik, serta saran atas kekurangan yang mungkin terjadi dalam

melakukan penelitian.. Dengan adanya teknik ini akan membantu peneliti

agar mampu mempertahankan keterbukaan dan kejujuran.

e. Analisis Kasus Negatif

Penulis mengumpulkan contoh kasus yang ditemui di lapangan yang

tidak sesuai dengan informasi yang telah dikumpulkan. Hal tersebut

dilakukan sebagai bahan pembanding. Apabila terdapat informasi yang

bertentangan dari dua narasumber, atau antara hasil wawancara dengan

fakta lapangan, maka peneliti akan melakukan analisis informasi atau data

tersebut atau melakukan konfirmasi ulang kepada narasumber yang

kompeten.

2. Keteralihan / Transferability

Usaha dalam membangun keteralihan dalam penelitian ini dilakukan

dengan uraian rinci.10 Peneliti berusaha untuk mencari dan mengumpulkan

kejadian yang terjadi di lapangan terkait program tahfidz Al-Qur’an di

sekolah dengan menguraikan secara rinci dan seteliti mungkin. Hal tersebut

akan menuntut peneliti agar dapat dilaporkan hasil penelitian.

3. Kebergantungan /Dependability (Reliabilitas)

Dalam hal ini peneliti berusaha untuk mempertajam uraian yang lebih

konkrit. Dengan mengungkapkan data wawancara, dan dokumen dengan

10 Moleong op. cit. Hal. 337

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

50

berulang-ulang terhadap responden, meminta pendapaat dan pertimbangan

peneliti lain yang menggunakan pendekatan kualitatif, dan pencatatan data

atau informasi dengan alat mekanis komputer.

4. Kepastian/Objektivitas /Confirmability

Data yang telah ditemukan peneliti analisis secara cermat dan teliti.

Disusun dan dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan

pengalaman tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.

F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan

data. Data-data yang penulis peroleh akan dianalisis dengan analisis data

dekskriptif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara

sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diteliti.

Sugiono mengutip pendapat Miles dan Huberman yang mengemukakan

bahwa “aktivitas dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktifitas dalam analisis data yaitu melalui data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verivication”.11

1. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan. Setelah itu langkah

selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Reduksi data diartikan sebagai

proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis

dilapangan.

Dalam penelitian ini setelah peneliti menelaah seluruh data yang

tersedia baik dari observasi, wawancara, maupun studi dokumentasi,

peneliti melakukan reduksi data untuk memilah dari semua data yang

ditemukan kemudian peneliti mengambil hanya hal-hal yang sesuai dengan

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, dan R & D, (Bandung Alfabeta,2012)cet.17 hal.

225

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

51

penelitian. Dan reduksi data dalam penelitian ini penulis lakukan selama

proses penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yaitu peneliti

menyajikan data berupa pendeskripsian sekumpulan informasi yang telah

disusun sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

mengambil tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang difahami tersebut..

Dalam penelitian ini penyajian data disajikan dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analiss lanjutan dari reduksi data

dan display data. Setelah melakukan penyajian data peneliti melakukan

penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan sifatnya masih sementara. Sehingga peneliti masih

berpeluang untuk menerima masukan. Penarikan kesimpulan sementara,

masih dapat diuji kembali dengan data di lapangan, dengan cara

mereflesikan kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat,

triangulasi, sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai.

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Observasi

Observasi yang peneliti lakukan ini, berkaitan dengan hal-hal yang

berhubungan dengan program tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan, baik secara umum maupun secara khusus meliputi tempat, pelaku,

serta kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan program tahfidz Al-

Qur’an. Dan berdasarkan observasi secara garis besar peneliti mendapatkan

data sebagai berikut :

1) Lingkungan sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan cukup bersih dan

nyaman. Meskipun sekolah tidak terlalu luas namun pemanfaatan lahan

kosong di sekitar lapangan sangat baik karena terdapat banyak tanaman

serta membuat suasana sekolah asri dan nyaman untuk beraktivitas.

2) Ruang kelas sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

cukup bersih karena adanya jadwal piket setiap harinya. Jumlah siswa

di dalam kelas sekitar 35-38 orang. Selain meja dan kursi, di dalam kelas

terdapat lemari, dua buah kipas angin, proyektor, serta speaker yang

dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran.

3) Pelaksanaan pembelajaran tahfidz di kelas, berlangsung dengan tertib.

Peneliti melakukan observasi pada kelas VIII-2 dan VII-4. Observasi di

kelas peneliti lakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan

pembelajaran tahfidz di dalam kelas. Peneliti mengamati proses

pembelajaran serta pelaku yang terlibat dalam proses pembelajaran

tahfidz tersebut, baik guru maupun siswa.

4) Selain dalam pembelajaran di kelas peneliti juga mengamati kegiatan

yang berhubungan dengan pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di

luar kegiatan belajar mengajar dikelas. Kagiatan itu seperti tadarus Al-

Qur’an Juz 29 sebelum kegiatan belajar mengajar, pembagian sertifikat

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

53

dan reward bagi siswa yang telah menyelesaikan target hafalan yang

diselipkan saat upacara bendera hari senin. Dan beberapa kegiatan

lainya yang berkaitan dengan pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an

di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

2. Deskripsi Data Hasil Wawancara

Peneliti melakukan dengan berbagai pihak yang terkait dengan

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

Dalam memilih dan memanfaatkan informan tentu peneliti terlebih dahulu

menentukan bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui situasi dan

kondisi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan dan program tahfidz Al-Qur’an yang

berlangsung serta terlibat dalam pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an.

Hal tersebut bertujuan agar peneliti mendapatkan informasi yang mendalam

dengan tepat dan sesuai kebenaran yang ada. Adapun informan yang

diwawancarai antara lain :

1) Drs. Wawan M. M.Pd, yang merupakan Kepala Madrasah Tsanawiyah

Negeri 2 Jakarta. Informasi yang peneliti dapatkan dari beliau berkaitan

dengan latar belakang dan tujuan adanya program tahfidz Al-Qur’an,

peranan Kepala Sekolah serta upaya sekolah dalam

mengimplementasikan program tahfidz, kendala-kendala yang dihadapi

serta harapan untuk pelaksanaan program tahfidz ke depannya.

2) Tuti Ani, M.Pd.I, merupakan guru tahfidz kelas VII dan VIII. Beliau

adalah lulusan Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Dari beliau peneliti

mendapatkan cukup banyak informasi. Informasi terkait program

tahfidz Al-Qur’an di sekolah untuk pertama kalinya peneliti

mendapatkan informasi pada beliau. Pada tahun 2015 peneliti pernah

mewawancarai dan seiring berjalannya waktu karena diperlukan

informasi baru maka peneliti mewawancarai beliau lagi. Adapun

informasi yang peneliti dapatkan secara umum mencangkup

pelaksanaan pembelajaran program tahfidz, baik dari perencanaan,

proses pembelajaran dikelas yang mencangkup metode dan media apa

yang digunakan, serta evaluasi terhadap pembelajaran. Selain itu juga

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

54

peneliti mendapatkan informasi mengenai faktor pendukung serta

penghambat yang dihadapi dan terlaksananya program tahfidz dan

peranan guru tahfidz dalam memotivasi dan membimbing siswanya

dalam menghafal Al-Qur’an juz 29.

3) Dr. Ahmad Faiz, Lc, M.Ag, merupakan guru tahfidz kelas IX. Beliau

adalah guru yang membuat buku panduan menghafal Al-Qur’an untuk

siswa MTs Negeri 2 Jakarta Selatan. Dari beliau peneliti mendapatkan

informasi terkait latar belakang pembuatan buku panduan tersebut. Dan

beberapa hal terkait buku tahfidz yang beliau buat. Selain itu peneliti

juga menanyakan proses pembelajaran tahfidz di kelas, faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan program menghafal yang

dilakukan siswa.

4) Siswa MTs Negeri 2 Jakarta, yaitu sebanyak enam orang siswa. Dari

siswa-siswa tersebut peneliti mendapatkan informasi terkait

pelaksanaan pembelajaran dikelas, tanggapan mereka terkait adanya

program tahfidz, dan kendala-kendala yang mereka rasakan dalam

menghafalkan Al-Qur’an serta motivasi dalam menghafalkan Al-

Qur’an.

5) Orang tua siswa, sebagai sumber informasi tambahan mengenai

program tahfidz di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

3. Deskripsi Data Hasil Studi Dokumen.

Dalam melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait program tahfidz Al-

Qur’an sebagai data tambahan dari data-data utama yaitu wawancara dan

observasi.

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

55

B. Pembahasan

1. Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan

a. Langkah Penyusunan Program Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs

Negeri 2 Jakarta

Dalam menyusun Program Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan, terdapat beberapa langkah penyusunan yaitu;

1) Menetapkan Program

Program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta

ditetapkan sebagai kurikulum muatan lokal. Hal tersebut

sebagaimana dikatakan oleh kepala Madrasah MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan bahwa, “Program tahfidz ini sebagai muatan lokal yang

mana pelaksanaan program tahfidz di sekolah ini sebagai bentuk

implementasi kebijakan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama

Kanwil DKI Jakarta.”.1

Kemudian ditambahkan lagi informasi dari bapak Faiz selaku

guru tahfidz yang mengatakan bahwa:

Sebenarnya adanya program tahfidz di sekolah ini kan

berdasarkan keputusan Kanwil, sebagai ciri khas madrasah

yang ada di DKI Jakarta. Kenapa menjadi ciri khas karena

melihat selama ini yang menerapkan hafalan-hafalan Al-Qur’an

itu memang rata-rata hanya sekolah-sekolah swasta Islam.

Maka dari itu beberapa tahun belakangan ini mulai lah ada

program tahfidz.2

Sekolah Madrasah tidak lepas dari agama Islam, yang namanya

Islam pasti itu tidak lepas dari AlQur’an. Oleh karena itu kewajiban

kita sebagai orang muslim untuk menjaga dan memelihara Al-

Qur’an, walaupun Allah telah menjaminnya. Hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT dalam Surat Al-Hijr (15) ayat 9 :

1 Wawan Munjiani, wawancara. Jakarta, 1 September 2016 2 Ahmad Faiz Ahmad, wawancara. Jakarta, 12 Oktober 2016

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

56

كرح وحإنا لحه لححافظونإنا نحن ن حزلنحا الذ “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan alQur’an dan

sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.3

Salah satu upaya yang harus dilakukan madrasah agar

pendidikan agamanya berkualitas adalah dengan cara memelihara

tradisi-tradisi keagamaan. Pemeliharaan tradisi keagamaan ini

dilakukan di samping secara formal melalui pengajaran ilmu-ilmu

agama sesuai dengan struktur kurikulum yang dikembangkan oleh

pemerintah juga dilakukan secara informal melalui pembiasaan.

2) Menentukan Tujuan Program

Dalam mengimplementasikan suatu program tentu harus ada

tujuan yang akan dicapai dalam program tersebut. Begitu juga

dengan program tahfidz al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

Dan adapun tujuan yang diharapkan sebagai hasil kegiatan dari

pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

sebagaimana yang , sebagai berikut:

a) Untuk mengimplementasikan kebijakan Kementrian Agama

Provinsi DKI Jakarta.

b) Siswa yang menyelesaikan belajarnya di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan di harapkan sudah dapat menghafal surat-surat dalam

Juz 29.

c) Untuk mengenalkan siswa bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah

suatu hal yang sangat penting.

d) Untuk mendorong, membina dan membimbing siswa siswi MTs

Negeri 2 untuk mencintai Al-Qur’an dengan menghafal dan

mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.4

3) Menentukan Penanggung Jawab Program

3 Departemen Agama RI. Al-Hikmah ; Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung : CV

Penerbit Diponegoro .2008), hal 529 4 Wawan Munjiani, wawancara. Jakarta, 1 September 2016

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

57

Dalam hal ini sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

menetapkan dua orang guru tahfidz yang bertanggung jawab

membimbing siswa menghafal di kelas dan juga yang akan

menyimak setoran hafalan. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Kepala MTs Negeri 2 Jakartsa Selatan;

Alhamdulillah kebetulan di sekolah kan ada dua guru tahfidz

ya, Bu Tuti sama Pak Faiz. Pa faiz sendiri itu lulusan kairo

mesir di rumah juga beliau punya santri penghafal Al-Qur’an

selain itu juga kan beliau membuat buku tahfidz dan menjadi

perwakilah guru dari DKI Jakarta untuk lomba tahfidz tingkat

nasional. Kemudia bu tuti juga alumni IIQ, selain itu juga beliau

ustadzah mengisi ekskul SBQ di sekolah dan mengisi pengajian

setiap hari minggu untuk komite dan orang tua murid. Jadi

memang kualifikasi guru tahfidz di sekolah ini memang saya

rasa mampu membimbing siswa menghafal Al-Qur’an.

Selain guru tahfidz, Kepala Sekolah juga memiliki tanggung

jawab dalam pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan. Karena Kepala Sekolah harus mengawasi

segala kegiatan di sekolah termasuk program tahfidz Al-Qur’an.

4) Penetapan Alokasi Waktu dan Pembagian Materi

Alokasi waktu disini adalah perkiraan berapa lama peserta didik

mempelajari materi hafalan yang telah ditentukan di dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Alokasi perlu diperhatikan untuk

memperkirakan jumlah jam tatap muka yang diperlukan. Adapun

alokasi waktu tatap muka antara guru pembimbing tahfidz dengan

siswa sebagaimana pelajaran lainnya. Karena program ini termasuk

muatan lokal, jadi setiap minggunya tiap kelas hanya mendapat

kesempatan satu kali tatap muka dengan guru pembimbing dengan

waktu belajar satu pertemuan 2 x 40 menit.5

Materi dalam program tahfidz di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

menyesuaikan target yang telah ditentukan oleh Pemerintah

setempat. Adapun untuk pembagian materi setiap pekannya di atur

5 Tuti Ani, Wawancara. Jakarta, 1 November 2015

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

58

oleh guru tahfidz itu sendiri. Berdasarkan hasil studi dokumentasi

lebih jelasnya akan peneliti paparkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4

Materi Program Tahfidz Al-Qur’an Juz 29

Alokasi

Waktu

(2x40

menit)

Materi hafalan

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Pekan

I

Surat Al-Mulk

ayat 1-5

Surat Nuh ayat 1-4 Surat Al-Insan

ayat 1-4

Pekan

II

Surat Al-Mulk

ayat 6-10

Surat Nuh ayat 5-9 Surat Al- Insan

ayat 5-12

Pekan

III

Surat Al-Mulk

ayat 11-15

Surat Nuh ayat 10-

16

Surat Al- Insan

ayat

Pekan

IV

Surat Al-Mulk

ayat 15-20

Surat Nuh ayat 17-

23

Surat Al- Insan

ayat 13- 16

Pekan

V

Surat Al-Mulk

ayat 20-25

Surat Nuh ayat 24-

28

Surat Al- Insan

ayat 17- 21

Pekan

VI

Surat Al-Mulk

ayat 26-30

Surat Jin ayat 1-6 Surat Al- Insan

ayat 22-25

Pekan

VII

Surat Al-Qolam

ayat 1-9 Surah Jin ayat 7- 11 Surat Al- Insan

ayat 26-29

Pekan

VIII

Surat Al-Qolam

ayat 10-20 Surah Jin ayat 12-

17

Surat Al- Insan

ayat 30-31

Pekan

IX

Surat Al-Qolam

ayat 21- 28 Surat Jin ayat 18-23 Surat Al-Mursalat

ayat 1-8

Pekan

X

Surat Al-Qolam

ayat 29-36 Surat Jin ayat 24 –

28

Surat Al-Mursalat

ayat 9-18

Pekan

XI

Surat Al-Qolam

ayat 37-43

Surat Al-Muzzammil

ayat 1-9 Surat Al-Mursalat

ayat 19-27

Pekan

XII

Surat Al-Qolam

ayat 44-48

Surat Al-Muzzammil

ayat 10-16 Surat Al-Mursalat

ayat 28-36

Pekan

XIII

Surat Al-Qolam

ayat 49- 52

Surat Al-Muzzammil

ayat 17-19 Surat Al-Mursalat

ayat 37-44

Pekan

XIV

Surat Al-Haqoh

ayat 1-8

Surat Al-

Muzzammil ayat 20 Surat Al-Mursalat

ayat 45-50

Pekan

XV

Surat Al-Haqoh

ayat 9-14

Surat Al-Muddatsir

ayat 1- 13

Pekan

XVI

Surat Al-Haqoh

ayat 15-22

Surat Al-Muddatsir

ayat 14 - 25

Pekan

XVII

Surat Al-Haqoh

ayat 23-32

Surat Al-Muddatsir

ayat 26 – 31

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

59

Pekan

XVIII

Surat Al-Haqoh

ayat 33-42

Surat Al-Muddatsir

ayat 31-38

Pekan

XIX

Surat Al-Haqoh

ayat 43- 52

Surat Al-Muddatsir

ayat 39-49

Pekan

XX

Surat Al-Ma’arij

ayat 1-10

Surat Al-Muddatsir

ayat 50-56

Pekan

XXI

Surat Al-Ma’arij

ayat 11-23 Surat Al - Qiyamah

ayat 1-10

Pekan

XXII

Surat Al-Ma’arij

ayat 24-31 Surat Al - Qiyamah

ayat 11-21

Pekan

XXIII

Surat Al-Ma’arij

ayat 32-39 Surat Al - Qiyamah

ayat 22 – 32

Pekan

XXIV

Surat Al-Ma’arij

ayat 40 -44 Surat Al-Qiyamah

ayat 33-40

Materi yang harus disampaikan oleh guru tahfidz dan disetorkan

siswa cukup banyak dan waktunya terbatas jika hanya mengandalkan

jam pembelajaran di kelas. Melihat materi dan target hafalan tersebut

oleh karenanya seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan berupaya menerapkan kegiatan-kegiatan

yang mendukung pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an seperti

membiasakan siswa-siswinya 15 menit sebelum KBM untuk

membaca ayat Al-Qur’an pada Juz 29 dan guru tahfidz memberikan

kesempatan untuk siswa menyetorkan hafalan diluar KBM.

b. Manfaat program Tahfidz

Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta

memiliki banyak manfaat. Hal itu penulis ketahui berdasarkan hasil

wawancara dan observasi. Manfaat yang di dapatkan dari pelaksanaan

program tersebut antara lain:

1) Siswa menjadi hafal surat-surat yang ada di Juz 29.

Dengan diterapkan program menghafal di dalam pembelajaran

di kelas tentunya setiap siswa tidak mampu menolak atau pun

enggan melaksanakanya. Meskipun awalnya terlihat berat namun

setelah dilakukan siswa akan merasakan manfaatnya. Seperti yang

di katakan oleh salah seorang siswi bernama putri yaitu, “awalnya si

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

60

saya takut gak bisa mengikuti pelajaran menghafal, karena memang

gak biasa juga. Tapi seiring berjalannya waktu si asyik-asyik aja

kak. Saya juga seneng jadi bisa hafal surat-surat yang ada di Juz 29

ini, Yah meskipun belum hafal keseluruhan dan suka lupa juga.”6

Dengan adanya program tahfidz ini tentu siswa memiliki bekal

hafalan yang tentunya sangat bermanfaat untuk kehidupannya.

Selain itu dengan adanya program ini siswa menjadi tertarik untuk

menghafalkan Al-Qur’an secara keseluruhan 30 Juz.

2) Terciptanya lingkungan sekolah yang cinta Al-Qur’an.

Salah satu manfaat adanya program tahfidz di sekolah yaitu

membentuk lingkungan yang cinta Al-Qur’an. Dengan adanya

pelajaran khusus Al-Qur’an tentu akan membentuk siswa untuk

selalu terbiasa membaca Al-Qur’an dan juga menghafalkannya.

Dengan adanya pembiasaan tersebut tentunya akan menimpulkan

rasa cinta terhadap Al-Qur’an. Berdasarkan hasil pengamatan yang

penulis dapatkan, terdapat banyak kegiatan yang dapat

memunculkan sikap cinta Al-Qur’an antara lain;

a. Kegiatan tadarus Al-Qur’an 15 menit sebelum KBM.

b. Pembacaan ayat Al-Qur’an setiap upacara bendera hari senin

oleh petugas upacara dan kegiatan-kegiatan lainnya yang

dibacakan oleh perwakilan siswa.

c. Lomba Tahfidz Al-Qur’an pada perayaan Hari Besar Islam.

d. Pembacaan ayat Al-Qur’an secara estafet oleh siswa yang sudah

tuntas hafalan di saksikan oleh seluruh warga sekolah.

3) Mudah dalam menghafal materi pelajaran lain karena terbiasa

menghafal Al-Qur’an.

Manfaat ini dapat dirasakan oleh siswa sendiri. Siswa meraskan

karena seringnya mereka menghafal Al-Qur’an ini, mereka jadi

terbiasa dan ketika dalam menerapkan hafalan pada pelajaran

6 Putri Aditiana, wawancara. Jakarta 20 Oktober 2016.

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

61

lainnya akhirnya mereka lebih mudah untuk melakukannya. Seperti

yang dikatakan oleh Syahidah, “Saya jadi bisa menghafalkan Al-

Qur’an, jadi rajin baca Al-Qur’an, terus jadi terbiasa menghafal. Dan

karena biasa ngafalin saya ngerasa jadi ketika pelajaran lain yang

ada hafalan jadi kaya lebih mudah aja ka ngafalinnya.” 7

4) Dapat memperbaiki bacaan Al-Qur’an.

Dalam pelaksanaan menghafal Al-Qur’an siswa tidak semata-

mata hanya menyetorkan hafalannya saja. Hal tersebut dapat

diketahui dari hasil wawancara dan observasi di kelas. Sebelum

siswa menyetorkan hafalan, guru tahfidz membimbing dan

memberikan contoh bacaan yang sesuai dengan makhroj maupun

tajwidnya. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Ibu Tuti Ani;

Sebelum siswa menambah hafalan guru harus membimbing

dulu, setiap pertemuan kan ada materi yang harus di hafalkan

oleh siswa, jadi sebelum disetorkan harus di contohkan terlebih

dulu biar bacaanya pun benar. Kemampuan siswa kan beda-

beda ada yang bacaanya masih kurang jadi harus diajarkan

dahulu biar makhroj, tajwid nya benar. Dan setiap ayat yang

dihafal saya bahas hukum tajwidnya. Karena kalau siswa

dibiarkan menghafal sendiri khawatir bacaanya masih ada yang

salah, nanti yang ada bacaan Al-Qur’annya jadi rusak.8

Dari sini dapat dilihat dengan adanya program khusus

menghafal Al-Qur’an disekolah siswa tidak hanya hafal melainkan

bacaanya pun sesuai. Karena kemampuan membaca Al-Qur’an

siswa juga berbeda-beda dengan di bimbing dan diperbaiki bacaanya

oleh guru tentu proses menghafal akan lebih mudah. Dan dengan

pelaksanaan program tahfidz yang dilaksanakan dengan tepat tentu

siswa akan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

c. Metode

Penggunaan metode yang tepat dalam menghafal Al-Qur’an

memudahkan siswa untuk cepat menghafal Al-Qur’an. Masing-masing

7 Ummi Syahidah, wawancara. 25 November 2016 8 Tuti Ani, Wawancara. Jakarta, 1 November 2015

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

62

siswa memiliki pengalaman yang beragam dan latar belakang yang

variatif, sehingga metode yang digunakan siswa satu belum tentu sama

dengan siswa lainnya. Oleh karena itu, penggunaan metode menghafal

Al-Qur’an sepenuhnya diserahkan kepada anak itu sendiri.

Adapun dalam proses Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai

metode yang disesuaikan dengan kemampuan memori hafalan anak dan

keadaan anak yang belum lancar membaca Al-Qur’an. Untuk mengatasi

kebosanan metode pembelajaran tahfidz selalu berubah-ubah sesuai

dengan keadaan siswa, sehingga dalam suatu pembelajaran Tahfidz guru

menggunakan metode gabungan. Adapun metode-metode yang

digunakan guru-guru tahfidz di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

berdasarkan hasil wawancara dan observasi antara lain:

1) Metode Bi al-Nazhar

Metode bin nazhar atau melihat yaitu membaca cermat ayat Al-

Qur’an yang akan dihafalkan. Siswa diperkenankan untuk melihat

dan membaca tampilan ayat yang akan di hafal terlebih dahulu di

proyektor maupun di buku panduan mengafal. Dengan membaca

ayat yang akan di hafal secara berulang-ulang tentu akan

memudahkan siswa untukmemperoleh gambaran menyeluruh

tentang ayat yang dihafalkannya.

2) Metode Kitabah

Metode ini dilakukan dengan cara siswa menuliskan ayat yang

akan dihafalkan pada buku panduan menghafal Al-Qur’an. Seperti

yang disampaikan oleh bapak Faiz bahwa metode kitabah itu perlu

diterapkan dalam proses menghafal. Dengan metode ini tentu siswa

akan terbiasa menulis ayat Al-Qur’an sehingga akan terlatih untuk

dapat menulis dengan baik. Selain itu metode kitabah ini juga dapat

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

63

membantu siswa menghafal, karena siswa akan mudah menghafal

ketika mereka menulis terlebih dahulu apa yang akan dihafalnya. 9

Jadi di sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan metode kitabah

ini digunakan oleh guru tahfidz sebagai tugas harian siswa. Dengan

cara menuliskan terlebih dahulu ayat yang akan dihafalkan,

diharapkan dapat membantu proses hafalan siswa. Selain itu dengan

penerapan metode ini tentu diharapkan siswa tidak hanya hafal

namun dapat menuliskan ayat yang dihafalkannya. Dan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran tahfidz tes tulis

pun dilakukan. Hal tersebut dapat diketahui dari adanya Ulangan

Harian, ulangan Tengan Semester, dan Ulangan Akhir Semeter yang

menggunakan sistem tes tulis.

3) Metode Sima’i

Sebelum siswa menambah hafalan yang baru, guru tahfidz

mencontohkan bacaan ayat yang harus di hafalkan pada pertemuan

saat itu. Semua siswa harus mendengarkan sambil memperhatikan

buku panduan menghafal atau tampilan ayat pada proyektor.

Selain itu terkadang guru pembimbing tahfidz memutarkan

murotal Al-Qur’an seperti yang saya lihat saat observasi dan

berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Untuk

pelaksanannya pertama, guru memulai dengan memutar bacaan

ayat-ayat yang akan dihafalkan, murid-murid menirukan.

Dan ketika di luar pembelajaran beberapa siswa pun

mengatakan bahwa salah satu cara mereka untuk menghafalkan

yaitu dengan mendengar murotal Al-Qur’an dari MP3, seperti yang

dikatakan oleh Rhafa, “Saya biasanya ngafalinya dibaca ulang-ulang

ka, Saya juga suka dengerin murotal Al-Qur’an surat yang lagi

dihafalin pake HP. Bu Tuti juga kalau ngajar suka gitu ka di awalnya

kita dengerin murotalnya dulu biar tau bacanya gimana.”10

9 Ahmad Faiz Ahmad, wawancara. Jakarta, 12 Oktober 2016 10 Rhaffa Izzatul Awaliyah, Wawancara. Jakarta, 26 Oktober 2016

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

64

4) Metode Takrir

Metode ini adalah yang selalu dan paling sering diterapkan oleh

guru di kelas. Guru membacakan ayat-ayat yang akan dihafal dan

siswanya mendengarkan, kemudian murid melantunkan bersama-

sama. Hal seperti itu dilakukan secara berulang-ulang terus menerus

sampai anak terbiasa mendengarkan dan membacanya. Setelah ayat-

ayat itu dapat mereka baca dengan baik dan benar, dengan sedikit

demi sedikit mencoba menutup buku panduan menghafal Al-

Qur’annya dan demikian seterusnya sehingga ayat-ayat yang sedang

dihafalnya yaitu benar-benar sepenuhnya masuk dalam ingatannya.

Jadi secara otomatis secara tidak sadar mereka dapat menghafal

dengan sendirinya. Setelah kira-kira semua siswa hafal, barulah

mereka disuruh menyetorkan kepada guru pembimbing tahfidz. 11

Mengulang bacaan hafalan dilakukan pula ketika pertama kali

mengawali pelajaran dan menutup. Guru pembimbing menyuruh

siswa untuk mengulangi bacaan ayat yang sebelumnya mereka hafal.

Ayat-ayat yang siswa ulangi bacaan tersebut selalu dimulai dari ayat

pertama dari surat yang mereka sedang hafalkan. Selain itu mereka

juga dapat murojaah hafalannya setiap hari sebelum jam pelajaran

pertama yaitu dengan tadarus Al-Qur’an yang menjadi habitual

curriculum.

5) Metode Jama’

Siswa membaca bersama-sama hafalan yang telah di hafal pada

pertemuan sebelumnya maupun yang baru dihafalkan dengan

dipimpin oleh salah seorang siswa perkelompok.

6) Metode Talaqi (setor hafalan)

Metode setor selain sebagai metode sekaligus juga untuk

menilai seberapa jauh hafalan siswa. Siswa memperdengarkan

hafalannya di depan guru pembimbing dan dinilai

11 Observasi Pembelajaran Tahfidz kelas VII. Jakarta, 25 Oktober 2016

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

65

d. Perencanaan, Proses, dan Penilaian Pembelajaran Program tahfidz

Al-Qur’an

1) Perencanaan Pembelajaran

Dalam merencanakan pembelajaran, sebagaimana hasil

wawancara dengan ustadzah Tuti Ani, beliau mengatakan bahwa

dalam tahap perencanaan guru-guru tahfidz juga harus menyusun

program-program perencanaan pembelajaran. Seperti halnya

kalender pendidikan, perhitungan pekan efektif dan jam tatap muka,

Prota (Program tahunan), Promes (Program semester), dan terakhir

membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

dikembangkan sendiri oleh guru-guru tahfidz MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan itu sendiri.12

2) Proses Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Juz 29 di kelas

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah upaya yang

dilakukan oleh pendidik untuk merealisasikan rancangan yang telah

disusun baik di dalam silabus maupun rencana pembelajaran.

Karena itu pelaksanaan kegiatan pembelajaran menunjukkan

penerapan langkah-langkah metode dan strategi kegiatan belajar

mengajar.

Dalam penyusunan pelaksanaan pembelajaran di kelas guru

tahfidz menyesuaikan kurikulum yang diberlakukan di sekolah MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan. Kelas VII dan VIII sudah menerapkan

Kurtilas, adapun kelas IX masih menggunakan KTSP. Dan tentunya

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing

guru tahfidz memiliki cara yang berbeda. Seperti yang dikatakan

oleh bapak Faiz bahwa, “Setiap guru tentu berbeda-beda dalam

menyampaikan pelajaran. Begitupun saya dengan bu Tuti dalam

membimbing siswa menghafal.” 13 Maka dari itu peneliti akan

12 Tuti Ani, Wawancara. Jakarta, 1 November 2015 13 Ahmad Faiz Ahmad, wawancara. Jakarta, 12 Oktober 2016

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

66

memaparkan pelaksanaan pembelajaran tahfidz dari dua guru yang

berbeda.

Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berdasarkan data dari hasil

wawancara dan observasi, proses pelaksanaan pembelajaran di kelas

dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Pelaksanaan Pembelajaran di kelas VII dan kelas VIII14

Tahapan awal dalam proses pembelajaran adalah kegiatan

pendahuluan dengan durasi kurang lebih 15 menit. Dalam

tahapan ini guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam, menanyakan kabar kemudian berdoa bersama. Setelah itu

guru meminta siswa untuk bersama-sama muroja’ah hafalan

sebelumnya. Sebelum menyampaikan materi baru, guru

menanyakan materi hafalan sebelumnya dan memberikan

kesempatan siswa untuk menyetorkan hafalannya yang

sebelumnya bagi yang belum setoran.

Tahapan kedua yaitu kegiatan inti dengan durasi kurang

lebih 50 menit. Dalam tahap ini guru tahfidz melakukan

serangkaian aktivitas pembelajaran dengan membimbing peserta

didik untuk menghafal Al Qur’an dan kemudian menyetorkan

hafalanya. Karena pendekatan pada kurikulum 2013

menggunakan pendekatan scientific, guru harus berupaya untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum

yang berlaku di sekolah. Dalam pendekatan scientific itu dikenal

dengan 5 M yaitu, mengamati, menanya, mencoba,

mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

Menerapkan pendekatan scientific untuk pembelajaran

tahfidz ini tidak semudah pada pelajaran lain. Hal ini seperti

yang disampaikan oleh ibu Tuti bahwa;

14 Observasi Pembelajaran Tahfidz di kelas VII ( 25 Oktober 2016) dan di Kelas VIII ( 26

Oktober 2016)

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

67

Karena sekolah ini sudah melaksanakan kurikulum 2013

untuk kelas VII dan VIII. Jadi diusahakan untuk

menyesuaikan meskipun terkadang agak susah yah, karena

untuk membimbing siswa menghafal Al-Qur’an sendiri kan

memang harus guru yang berusaha aktif membimbing,

mencontohkan bacaan yang benar. Jadi untuk menerapkan

yang benar-benar sesuai kurikulum 2013 yah sejujurnya

bagi saya tidak semudah pelajaran lain. Tapi saya tetap

mengusahakan karena itu tuntutan.15

Dalam proses mengamati, guru tahfidz menayangkan

bacaan surat yang akan dihafalkan tiap ayatnya menggunakan

proyektor dan siswa mengamati tampilan ayat tersebut. Selain

itu kegiatan mengamati juga dilakukan oleh siswa dengan

mengamati guru pembimbing yang membacakan ayat yang akan

dihafalkan siswa.

Setelah siswa mengamati bacaan ayat kemudian diberikan

kesempatan untuk bertanya baik hukum tajwid maupun

penjelasan ayat. Dan apabila siswa tidak ada yang bertanya maka

guru yang balik bertanya kepada siswa.

Kegiatan mencoba dapat terlihat dari bagaimana siswa

mulai menghafalkan ayat dengan bimbingan guru. Proses

menghafalkan tersebut dilakukan dengan berbagai metode yang

dipraktikan oleh guru. Siswa medengarkan guru kemudian

mengikuti bacaan guru dan begitu selanjutnya sampai ayat yang

ditentukan selesai di ajarkan.

Mengasosiasi dalam hal ini dapat dilihat dari guru

memberikan kesempatan bagi setiap kelompok berdasarkan

barisan, untuk membacakan ayat yang sudah di hafalkan.

Kemudian guru memberikan kesempatan perwakilan dari siswa

untuk membacakan tafsir dari ayat yang sedang dihafalkan

berdasarkan buku panduan menghafal.

15 Tuti Ani, Wawancara. Jakarta, 4 September 2016

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

68

Dan yang terakhir ini yaitu mengkomunikasikan, dapat

terlihat dari kegiatan menyetorkan hafalan. Siswa secara

bergiliran maju menyetorkan hafalannya. Karena waktu yang

terbatas maka guru membolehkan siswa untuk maju berdua,

bertiga, bahkan sampai berlima. Namun tetap penilaiannya

secara individu. Sebagaimana di sampaikan oleh ibu Tuti,

“karena waktu yang terbatas maka saya membolehkan siswa

untuk menyetorkan hafalannya berdua sampai berlima. Namun

penilaiannya tetap masing-masing, karean saya memperhatikan

bacaan dari masing-masing siswa. Tapi menjelang UTS atau

UAS itu saya minta setorannya sendiri-sendiri”.16

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru meminta siswa

muroja’ah kembali materi peremuan hari itu secara bersama-

sama. Kemudian guru memberikan tugas menulis ayat Al-

Qur’an untuk materi hafalan minggu depan. Kemudian kegiatan

di tutup dengan ucapan hamdallah dan salam dari guru.

b) Pelaksanaan Pembelajaran di kelas IX17

Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran tahfidz di kelas

IX sama halnya dengan kelas VII dan VIII. Dalam tahapan ini

berisi kegiatan membuka pelajaran dan muroja’ah materi

hafalan sebelumnya bersama-sama selama kurang lebih 15

menit dan kegiatan setoran hafalan bagi yang belum setoran

minggu lalu. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam, kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh guru.

Dalam kegiatan pendahuluan ini juga guru meminta siwa untuk

membuka botol minuman bagi yang membawa. Menurut pak

Faiz tujuannya sebagai ikhtiar berharap air yang dibacakan ayat-

ayat Al-Qur’an ini bisa menjadi perantara bagi anak-anak agar

mendapatkan keberkahan dari Al-Qur’an serta kemudahan

16 Tuti Ani, Wawancara. Jakarta, 4 September 2016 17 Observasi Pembelajaran Tahfidz di Kelas IX, 20 Oktober 2016.

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

69

dalam menghafalkannya.18 Firman Allah SWT di dalam surat

Al-Anbiya ayat 30;

ان حتحا رحت قا نحا نح ف ح أحوحلح ي حرح الذينح كحفحروا أحن السمحاوحات وحالحرضح كح ح ح حا وح فحت حقنحانونح المحاء كل شحيء ححي أحفحلح ي ؤ

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui

bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu

yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari

air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah

mereka tiada juga beriman.19

Pada tahapan kedua yaitu kegiatan inti berisi kegiatan

pembelajaran tahfidz yaitu menambah hafalan dan setoran ayat

Al-Qur’an selam kurang lebih 45 menit. Kurikulum yang

diterapkan pada kelas IX yaitu KTSP. Dalam KTSP di kenal

istilah eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam proses

pembelajaranya.

Ekplorasi dalam kegiatan pembelajaran ini dapat terlihat

dari guru meperdengarkan bacaan Al-Qur’an yang akan

dihafalkan oleh siswa. Semua siswa menyimak dan mengulangi

bacaan guru. Guru memberikan contoh dan menanyakan hukum

tajwid dari ayat yang sedang dihafalkan siswa.

Adapun elaborasi dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu

setelah guru memberikan contoh bacaan dan siswa menirukan,

kemudian siswa membacakan sendiri materi hafalannya. Hal itu

dilakukan dengan cara bersamaan maupun perbarisan. Dan

dilakukan sampai sekiranya siswa sudah menguasai.

Kegiatan yang terakhir yaitu konfirmasi. Siswa diberikan

kesepatan untuk menyetorkan hafalannya. Karena keterbatasan

waktu juga, maka siswa dibolehkan maju berdua sampai

berlima. Namun tetap penilaiannya masing-masing sesuai denga

18 Ahmad Faiz Ahmad, wawancara. Jakarta, 12 Oktober 2016 19 Departemen Agama RI, op. cit. hal. 324

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

70

tingkat kelancaran dan makhroj serta tajwidnya. Bagi siswa yang

masih memiliki hutang hafalan maka akan dipanggil terlebih

dahulu untuk menyetorkan hafalan sebelumnya.

Kegiatan penutup. Dalam tahap ini siswa muraja’ah lagi

terhadap ayat yang tadi dihafal. Kemudian guru menutup

pembelajaran dengan mengucap hamdallah dan berdo’a

bersama-sama.

3) Penilaian Pembelajaran

Penilaian dalam pembelajaran tahfidz diukur melalui tes lisan

berupa setoran hafalan, dan tes tertulis juga seperti pelajaran lain, yaitu

Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir

Semester.

Program tahfidz ini harus mengikuti ketentuan penilaian

sebagaimana pelajaran lainnya. Namun hal di utamakan yaitu setoran

hafalan siswa. Setiap kali siswa menyetorkan hafalan guru akan

memberikan nilai. Penilaiannya berdasarkan kelancaran hafalan,

makhroj, serta tajwidnya.

Bapak Faiz dan ibu Tuti sedikit berbeda dalam hal penyetoran

ayat. Hal ini seperti dikatakan oleh beberapa siswa yang pernah di

ajarkan oleh keduanya. Dan salah satunya adalah Hikam yang

menatakan bahwa, “kalau bu tuti setorannya itu dari awal ka, kalau pa

Faiz itu materi yang baru kita hafalin aja, jadi gak di ulang. Nanti di

ulangnya paling pas mau semesteran.”20

Hal tersebut juga dikatakan oleh pak Faiz, “Karena waktu yang

terbatas jadi saya minta siswa untuk menyetorkan materi hafalan yang

barunya saja. Namun tetap di awal pelajaran dan diakhir ada

muroja’ah dari awal surat. Dan nanti menjelang UTS atau UAS itu

beru setoran semuanya”.21

20 Ahmad Mufti Hikam, wawancara. 26 November 2016 21 Ahmad Faiz Ahmad, wawancara. 12 Oktober 2016

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

71

Setiap guru memiliki kebijakan sendiri dalam mengajar. Dan

kebijakan tersebut tentunya dengan alasan masing-masing. Baik bu

Tuti maupun pak Faiz berusaha untuk membimbing siswa dalam

menghafalkan Al-Qur’an dengan sebaik mungkin.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Tahfidz

JUz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu proses panjang yang

membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan kesungguhan. Oleh karena itu,

menghafal Al-Qur’an membutuhkan minat dan motivasi yang tinggi bagi

orang yang hendak menghafalkannya. Berhubung menghafal merupakan

suatu proses, maka dalam pelaksanaannya tentu dipengaruhi oleh banyak

faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program tahfidz Al-

Qur’an dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, meliputi faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri

2 Jakarta Selatan.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan faktor penunjang keberhasilan

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh siswa.

Faktor pendukung dalam menghafalkan Al-Qur’an . Adapun faktor-

faktor pendukung dalam menghafalkan Al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan sebagai berikut:

1) Faktor Usia Siswa MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Usia muda menjadi salah satu faktor penunjang untuk dapat

menghafalkan Al-Qur’an lebih mudah. Ada pepatah mengatakan,

“belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu, dan belajar

setelah dewasa ibarat mengukir di atas air”. Makna dari pepatah

tersebut yaitu bahwa, faktor umur mempengaruhi proses

pembelajaran.

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

72

Usia anak-anak dan remaja, atau usia antara tujuh sampai lima

belas tahun merupakan masa yang mudah untuk menerima

pengetahuan, termasuk untuk mampu menghafalkan Al-Qur’an.

masa anak-anak adalah masa paling tepat untuk menghafalkan Al-

Qur’an. 22

Siswa MTs Negeri 2 Jakarta Selatan dapat dikategorikan usia

muda atau remaja. Hal itu dapat diketahui dari usia siswa kisaran

dua belas sampai lima belas tahun setingkat SLTP. Dengan usia

yang tergolong muda, tentu daya ingatnya pun lebih tinggi. Namun

hal itu tidak menjadi jaminan karena kemampuan setiap siswa yang

berbeda-beda.

2) Keadaan Lingkungan MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Lokasi sekolah MTs Negeri 2 cukup strategis dan jauh dari

jalan raya, sehingga suasana belajar di sekolah terhindar dari

kebisingan. Di sekitar halaman sekolah terdapat berbagai tanaman,

baik buah-buahan, tanaman obat, maupun tanaman hias. Hal

tersebut membuat asri dan sejuk lingkungan sekolah.

Ruang belajar di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan berukuran

50,16 m2 dengan banyak siswa setiap kelasnya 35 sampai 38 orang.

Ruangan kelas cukup nyaman, meskipun hanya terdapat kipas

angin di sisi kanan dan kiri. Namun terdapat pula ventilasi yang

cukup, sebagai tempat pertukaran udara.

.

3) Perhatian Guru

Perhatian guru sangat mempengaruhi pelaksanaan program

tahfidz Al-Qur’an. Perhatian guru sangat berperan mendorong

siswa untuk menghafalkan surat-surat yang dihafalkan sesuai

dengan target yang telah ditentukan.

22 Abdurrab Nawabuddin dan Drs Bambang Saiful Ma’arif, Tekhnik Menghafal Al-Qur’an,

Terj. dari Kaifa Tahfazhul Quran oleh Bambang Saeful Ma’arif, Bandung: Sinar Baru al

Gensindo.1991. Cet. I hal. 33

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

73

Perhatian semua guru terhadap program ini sangat tinggi,

khususnya guru pembimbing tahfidz. Oleh karena itu, guru

pembimbing bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses dan

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan. Di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah selain siswa

menghafalkan sendiri.

4) Motivasi dari Orang tua

Sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan menjadi salah satu

pilihan sekolah yang cukup di minati oleh masyarakat dari berbagai

kalangan. Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tentu

mengharapkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya di sekolah.

Seperti yang dikatakan salah orang tua dari salah seorang siswa

bahwa beliau menyekolahkan anaknya di MTs N 2 Jakarta selain

karena keinginan anak juga karena berharap untuk anaknya sekolah

di Madrasah. Karena di Madrasah itu banyak pelajaran agamanya

khususnya pembelajaran Al-Qur’an. Dan ketika anaknya di terima

di MTs N 2 Jakarta perasaan beliau senang sekali dan cukup

bangga, karena yang mendaftar di sekolah MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan banyak dan tesnya pun cukup banyak.23

Dukungan dari orang tua sangat mempengaruhi siswa untuk

mampu mengikuti program hafalan dengan baik di sekolah. Salah

satu dukungan orang tua kepada anaknya adalah dengan memberi

nasihat dan mengarahkan anaknya untuk belajar mengaji di luar

kegiatan sekolah. Seperti yang dikatakan oleh Adelia;

Alhamdulillah orang tua saya memang selalu dukung saya

kalau soal pelajaan Al-Qur’an. Terutama mama saya selalu

ingetin buat ngafalin, kadang mama juga yang bantuin

ngafalin. Apalagi kalau ada lomba pasti orang tua juga yang

ikutan repot dan marahin kalau akunya gak serius. Di rumah

juga saya ngaji ka, selain ngaji baca Al-Qur’an yang biasa,

saya juga ada latihan tilawah seminggu sekali.24

23 Faridhotul Bidayah, Wawancara. Jakarta, 26 November 2016 24 Adelia Aliefiani Karim, Wawancara. Jakarta 25 Oktober 2016

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

74

Adelia salah satu contoh siswa yang memiliki catatan bagus

dalam pelajaran tahfidz. Adelia menjadi salah satu siswa yang

mewakili sekolah untuk lomba tahfidz tingkat DKI Jakarta dan

mendapat juara ke-3. Salah satu faktor pendukung yang

menghantarkan ia mampu mengikuti program tahfidz dengan baik

adalah karena dukungan orang tuanya. Dukungan orang tua di

rumah memang menjadi hal yang sangat penting guna menunjang

keberhasilan siswa di sekolah. Seperti yang dikatakan oleh ibu

Faridhotul yang merupakan ibu salah satu orang tua murid bahwa;

Menurut saya orang tua itu sangat penting perananya dalam

mendukung segala kegiatan belajar siswa di sekolah. Terlebih

lagi ini pelajarannya Al-Qur’an, kalau di dengar di awal

mungkin kayanya berat menghafal Al-Qur’an, tapi kalau sudah

dilakukan kan jadi enak buat diri sendiri nantinya. Makanya

orang tua itu harus mendukung dan kasih semangat anaknya

untuk mencintai Al-Qur’an. Apalagi ini kan menghfala jadi

orang tua harus mantau juga dan kalau bisa bantu muroja’ah

biar hafalan si anak tidak hilang.25

Ibu Faridhotul yang merupakan ibunda dari Hikam. Hikam

merupakan salah satu siswa yang sudah menyelesaikan program

menghafal juz 29 dan sudah mendapatkan sertifikat tahfidz secara

lengkap. Motivasi yang beliau berikan kepada anaknya cukup

besar. Dengan motivasi tersebut akhirnya anaknya mampu

menyelesaikan hafalannya secara tuntas lebih cepat dari sebagian

teman-temannya.

5) Fasilitas yang Memadai

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan memberikan fasilitas program

tahfidz Al-Qur’an sebagaimana mata pelajaran lainnya. Sebagai

bagian dari kurikulum khas yang ditetapkan oleh Kementrian

Agama. Program ini dilaksanakan di kelas sebagaimana proses

25 Faridhotul Bidayah, Wawancara. Jakarta, 26 November 2016

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

75

belajar mengajar mata pelajaran lainnya, sehingga tidak kesan

pembedaan dengan pembelajaran materi lain.

Fasilitas merupakan salah satu hal pokok yang menunjang

keberhasilan kegiatan hafalan siswa. Kesadaran tentang

pemenuhan sarana dan prasarana hafalan mutlak harus dilakukan.

Hal ini dikarenakan fasilitas merupakan faktor yang ikut andil dan

menentukan keberhasilan hafalan siswa.

Jika dilihat fasilitas yang diberikan oleh MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan cukup memadai. Hal ini terlihat dari sarana prasarana di

dalam kelas yang menunjang terbantunya proses pembelajaran

seperti terdapat proyektor dan speaker di dalam kelas.

Program tahfidz Al-Qur’an dijadikan program unggulan oleh

Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. Setiap siswa Madrasah

harus mampu mencapai target hafalan yang ditentukan yaitu Al-

Qur’an juz 29. Sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan

program tahfidz tersebut sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Program tahfidz ini tergolong program yang baru diterapkan,

oleh karena ini pemerintah belum menyiapkan buku paket atau

buku pedoman pembelajaran untuk guru maupun siswa. Namun

sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan sendiri telah menyiapkan

buku panduan menghafal untuk membantu pelaksanaan kegiatan

program tahfidz Al-Qur’an. Sebagaimana hasil wawancara dengan

pak Faiz;

Sejauh ini si belum ada panitia yang menyiapkan buku

panduan untuk siswa. Saya pun pernah memberitahu

mengenai buku panduan tahfidz yang di gunakan di MTs 2 ini

ke kanwil, dan pihak mereka sangat mengapresiasi dan

menyadari bahwa buku panduan menghafal ini memang perlu

di buat. Namun belum ada tindak lanjutnya lagi. Dan

kebanyakan memang madrasah lainnya belum menggunakan

buku panduan menghafal, jadi masih menggunakan Al-Qur’an

saja. 26

26 Ahmad Faiz Ahmad, wawancara. Jakarta, 12 Oktober 2016

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

76

Selain itu karena menyiapkan buku panduang menghafal Al-

Qur’an yang dibuat sendiri oleh salah seorang guru pembimbing

tahfidz Al-Qur’an. Buku panduan menghafal Al-Qur’an tersebut

dibuat sesuai dengan kebutuhan dan buku tersebut dibuat dalam

tiga jilid, seseuai materi yang harus dihafalkan siswa tiap tingkat

kelas.

6) Penghargaan bagi siswa yang tuntas hafalannya.

Siswa yang telah tuntas menyetorkan hafalannya sesuai target

akan mendapatkan sertifika tahfidz. Sekolah mengupayakan agar

siswa mendapatkan tiga buah sertifikat selama tiga tahun mereka

bersekolah di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan. Sertifikat tersebut

dibagi sesuai tingkatan kelasnya. Dan sekolah berharap dengan

sertifikat tahfidz tersebut akan membuat siswa termotivasi ke

depannya untuk selalu mempelajari Al-Qur’an.

Selain sertifikat siswa juga mendapatkan sebuah amplop yang

berisikan uang sekedarnya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk

apresiasi sekolah, karena siswa telah berusaha dengan baik dalam

melaksanakan program tahfidz di sekolah.

7) Kegiatan Pendukung di Luar KBM

Dalam mencapai tujuan dari adanya program tahfidz Al-

Qur’an juz 29 di sekolah, selain kegiatan pembelajaran tahfidz di

kelas, dibutuhkan pula kegiatan-kegiatan lainya yang mampu

membantu terlaksananya program tahfidz di sekolah. Sebagaimana

di katakan oleh Kepala Madrasah, “Jika hanya mengandalkan

pembelajarn tahfidz di kelas saja saya rasa itu kurang, karena waktu

pembelajarannya yang terbatas. Makanya sekolah berupaya untuk

menyelipkan kegiatan-kegiatan lain yang sekiranya dapat

menunjang program hafalan tersebut.” 27 Adapun kegiatan-kegiatan

tersebut antara lain;28

27 Wawan Munjiani, wawancara. Jakarta, 1 September 2016 28 Lembar Observasi Lapangan

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

77

a) Kegiatan tadarus Al-Qur’an 15 menit sebelum KBM.

Pelaksanaan tadarus Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan selama ini sudah berjalan dengan baik. Guru piket

bertanggung jawab untuk mengingatkan dan memantau

kegiatan tadarus siswa sebelum KBM. Bukan hanya guru piket,

guru yang masuk pada jam pertama juga diharapkan untuk

mengawasi dan ikut siswa bertadarus di kelas. Namun di

lapangan masih terdapat kelas yang gurunya terlambat masuk

kelas dan tidak mengikuti dan mengawasi siswa tadarus si

kelas. Dan dalam kegiatan tadarus Al-Qur’an tersebut ketua

kelas bertugas memimpin teman-temannya untuk bersama-

sama membaca Al-Qur’an Juz 29 selama 15 menit.

b) Pembacaan ayat Al-Qur’an pada upacara bendera.

Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin. Petugas

upacara ditentukan secara bergiliran. Setiap kelas akan

mendapatkan kesempatan untuk menjadi petugas upacara. Di

dalam pelaksanaan upacara selalu di selipkan kegiatan baca Al-

Qur’an oleh perwakilan siswa dari petugas upacara. Selain itu

peneliti juga beberapa kali melihat adanya penampilan siswa-

siswi yang telah menyelesaikan target hafalannya tampil

sebelum upacara di tutup. Mereka akan mendapatkan sertifikat

tahfidz dan reward dari sekolah, namun sebelum mendapatkan

itu mereka harus membaca hafalannya secara estafet di depan

siswa lainnya.

Dengan adanya hal tersebut tentu akan menjadi motivasi

tersendiri bagi siswa lainnya yang belum menuntaskan

hafalannya. Seperti yang dikatakan Putri, “kalau bisa selesai

hafalannya itu kita dapat sertifikat ada uangnya juga. Kadang

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

78

suka baper liat anak-anak yang selesai setoran hafalanya cepet.

Soalnya dipanggil ke depan pas upacara gitu”.29

c) Perlombaan dan penampilan siswa dalam hafalan Al-Qur’an.

Kegiatan perlombaan maupun penampilan di bidang tahfidz

sering di adakan di MTs Negeri 2. Kegiatan tersebut biasa

dilakukan pada peringatan Hari Besar Islam dan peringatan

lainnya. Tidak hanya perlombaan tahfidz di sekolah, sesekali

sekolah mengirimkn siswa-siswinya untuk mengikuti lomba

tahfidz di luar Sekolah.

Adanya perlombaan di sekolah tentu akan memberikan suatu

wadah bagi siswa untuk mampu menujukkan kemampuannya.

Dengan memberikan ruang dan kesempatan tersebut tentu akan

menimbulkan semangat dan motivasi bagi siswa.

b. Faktor penghambat

Selain faktor pendukung, terdapat pula faktor penghambat

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan. Faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut;

1) Terbatasnya Alokasi waktu KBM Tahfidz

Alokasi waktu pembelajaran tahfidz hanya 2 jam pelajaran

dalam satu minggu. Dalam waktu tersebut guru tahfidz harus

mampu menyampaikan materi, membimbing siswa menghafal, dan

menyimak siswa dalam setoran hafalan.

Dengan waktu yang terbatas itu tentu akan menghambat

pelaksanaan program tahfidz di sekolah. Guru harus berupaya

memaksimalkan waktu yang tersedia agar mampu mencapai target

yang diharapakan untuk semua peserta didik hafal juz 29 secara

tuntas. Upaya yang sekolah lakukan guna membantu pelaksanaan

program tahfidz yaitu dengan kegiatan tadarus Al-Qur’an juz 29

sebelum kegiatan belajar mengajar setiap harinya selama 15 menit.

29 Putri Aditiana, Wawancara. Jakarta, 20 Oktober 2016

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

79

2) Lingkungan Pergaulan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap pribadi seseorang, apalagi bagi anak-anak. Pengaruh yang

ditimbulkan oleh lingkungan sekitar (masyarakat) dapat

membentuk pribadi anak. Oleh karena itu, orang tua seharusnya

mengontrol kegiatan dan aktivitas anak di luar rumah.

Orang tua harus memperhatikan perilaku anak ketika mereka

bergaul dengan orang lain. Pergaulan anak dengan orang yang

cenderung memiliki watak negatif, misalnya teman yang suka

mencuri, maka kemungkinan anak terpengaruh. Oleh karena itu,

orang tua harus selalu mengawasi kemanapun anak pergi di luar

rumah dengan siapa anak bergaul.

Hal tersebut dilakukan untuk menjauhkan anak dari hal-hal

negatif yang timbul di masyarakat. Oleh karena itu, banyak siswa

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan yang terlambat menyetorkan hafalan

Al-Qur’an dikarenakan terpengaruh dengan teman sebayanya di

lingkungan sekitar, sehingga pelaksanaan program tahfidz Al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan kurang dapat berjalan

dengan maksimal.

3) Kurang dapat Mengatur Waktu

Masa anak dan remaja adalah masa bermain, sehingga

sebagian waktunya terbuang. Meskipun demikian, bukan berarti

anak tidak mendapat pengawasan dari orang tua ketika di rumah

dan pengawasan guru ketika di sekolah. Terkait dengan persoalan

ini, kerja sama antara guru dan orang tua sangat diperlukan. Guru

memantau anak di sekolah dan orang tua memantau anak ketika di

rumah. Keduanya saling bekerja sama dan berusaha semaksimal

mungkin mengarahkan arah terhadap hal-hal yang bersifat positif.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan yaitu mulai 06.30 sampai 14.15 kecuali hari jumat. Dengan

aktifitas yang demikian padat siswa sering mengeluh sulitnya

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

80

membagi waktu. Seperti yang di katakana oleh Zianurr Ramdan,

“Kebanyakan pelajaran ka PR nya juga banyak, ditambah hafalan

gini kadang jadi kaya suka pusing. Pulang sekolah sampai rumah

udah sore. Paling waktu luangnya sabtu minggu, saya biasanya

main”.30

Tidak hanya Zainurr, mungkin sebagian siswa lainnya

merasakan hal yang sama. Seperti yang dirasakan juga oleh Rhafa,

“Kendalanya lupa dan susah bagi waktu ka ka, kan udah ngafalin

tuh di ajarin guru, terus lupa lagi de sama yang udah pernah di

hafalin. Terus juga pelajaran di seklah banyak jadi kadang akunya

tidak sempet ngulang hafalan.”31

Meskipun tidak semua anak merasakan hal yang sama, namun

pendapat Zainur dan Rhafa ini dapat mewakili sebagian siswa di

sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan. Karena setiap siswa

memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda.

Sehubungan dengan masalah tersebut, masalah yang biasa

dihadapi anak dalam program tahfidz Al-Qur’an adalah masalah

manajemen waktu. Banyak di antara anak-anak yang belum tuntas

menghafalkan target hafalan dikarenakan kurang mampu dalam

mengatur waktu.

4) Lupa

Kendala yang juga merupakan “alasan klasik” dalam

menghafalkan Al-Qur’an adalah lupa. Kebanyakan siswa

merasakan kendala dalam menghafal yaitu lupa terhadap ayat yang

pernah dihafalkan. Seperti yang dikatakan oleh Ummi syahidah,

“Kendala gak terlalu banyak ka, asalkan kitanya mau rajin, paling

lupa tuh ka sama yang udah dihafalin”.32

30 Ahmad Zainur Ramdan, Wawancara. Jakarta, 26 Oktober 2016 31 Rhaffa Izzah Awalia, Wawancara. Jakarta, 26 Oktober 2016 32 Ummi Syahidah, Wawancara. Jakarta , 25 November 2016

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

81

Malasnya mengulang hafalan tentu mengakibatkan siswa lupa

akan materi hafalan yang sudah di ajarkan oleh guru di kelas.

Selain syahidah beberapa siswa lainnya pun merasakan hal yang

sama yaitu kesulitan dalam mengingat apa yang pernah dihafalkan

sebelumnya. Lupa menjadi salah satu faktor yang menghambat

proses hafalan siswa Juz 29 secara keseluruhan. Dengan demikian

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di sekolah pun akan

terhambat juga. Dalam mengantisipasi hal demikian sekolah

berupaya untuk memberikan kegiatan-kegiatan yang dapat

membantu siswa untuk kembali mengingat dan mengulang apa

yang mereka hafalkan melalui kegiatan di luar kegiatan

pembelajaran tahfidz.

Seperti yang disampaikan oleh ibu Tuti bahwa setiap anak

memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Namun yang paling

utama itu kemauan, jika setiap anak mau berusaha menghafalkan

tanpa ada rasa malas tentu program akan berjalan lebih lancar. 33

Dalam mengatasi siswa yang malas guru berusaha untuk

menegur dan selalu mengingatkan untuk setoran hafalan. Dan

dalam proses pembelajaran tahfidz di kelas, guru sedemikian rupa

menerapkan berbagai metode menghafal sehingga siswa dengan

kemampuan yang berbeda dapat menerima materi hafalan yang

baru dengan cara-cara yang beragam. Kontrol dan pengawasan

guru di sekolah tetap dilakukan, sedangkan ketika siswa di rumah

sepenuhnya diserahkan kepada orang tua.

33 Tuti Ani, wawancara. Jakarta, 4 September 2016

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

82

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Implementasi Program Tahfidz

Al-Qur’an Juz 29 di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur‟an

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan sudah mengimplementasikan program

tahfidz Al-Qur‟an sejak diberlakukannya kebijakan tersebut yaitu kurang

lebih pada tahun 2013. Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur‟an di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan sudah berjalan dengan cukup baik, namun tetap

perlu adanya peningkatan agar semua tujuan yang diharapkan dapat

tercapai secara optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi,

wawancara, serta telah dokumen yang peneliti dapatkan di lapangan.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapatkan informasi bahwa program

tahfidz Al-Qur‟an memiliki banyak manfaat yang dirasakan oleh pihak

sekolah, siswa, maupun orang tua murid.

Alokasi waktu pembelajaran tahfidz setiap pertemuan adalah dua jam

pelajaran (2 x 40 menit). Dalam pelaksanaan program tahfidz di kelas,

guru tahfidz membimbing dan mengajarkan siswa dengan baik. Berbagai

metode menghafal digunakan dalam proses pembelajaran tahfidz. Metode

yang digunakan antara lain, metode bi al-nazhar, kitabah, simai’, takrir,

jama’dan talaqqi. Dalam setiap pertemuan dalam pembelajaran tahfidz si

kelas guru harus bisa membagi waktu untuk membimbing siswa

menambah hafalan dan waktu untuk siswa setoran.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam pelaksanaan program tahfidz di MTs Negeri

2 Jakarta Selatan yaitu faktor usia siswa, lingkungan sekolah, perhatian

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

83

guru, motivasi orang tua, fasilitas yang memadai dan adanya kegiatan

pendukung program tahfidz di luar KBM.

Selain faktor pendukung terdapat pula faktor penghambat dalam

pelaksanaan program tahfidz di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan, yaitu

terbatasnya alokasi waktu KBM tahfidz, lingkungan pergaulan, kurang

dapat mengatur waktu, dan lupa terhadap ayat yang pernah dihafalkan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka berikut ini dikemukakan

implikasi dari penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Penerapan program tahfidz Al-Quran di sekolah merupakan suatu kegiatan

yang sangat bermanfaat. Namun untuk menerapkan program tersebut harus

mendapat dukungan dari sekolah,guru, maupun orang tua. Guru tahfidz di

kelas selain memeliki tugas untuk menyimak hafalan siswa, juga harus

mampu membimbing siswa dalam menghafal. Dalam membimbing

hafalan siswa diperlukan metode menghafal sehingga proses siswa dalam

menghafal lebih mudah.

2. Implikasi Praktis

a. Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian ini, mungkin

dapat memberikan gambaran bagi sekolah lain untuk menerapkan

program menghafal untuk siswa di sekolah.

b. Dalam menerapkan program tahfidz di seolah tentu terdapat kendala-

kendala yang akan dihadapi, namun semua dapat di atasi dengan usaha

keras dari pihak sekolah, guru, maupun orang tua. Beberapa usaha

yang mungkin dapat dilakukan yakni: (1) menambahkan alokasi

pembelajaran tahfidz di kelas (2) mengadakan kegiatan-kegiatan di

luar KBM yang dapat mendukung terlaksananya program (3)

mengadakan pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua (4)

memberikan program bimbingan khusus bagi siswa yang belum lancar

menghafal (5) menggunakan metode-metode yang lebih menarik

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

84

sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih senang terhadap

pembelajara tahfidz.

c. Adanya kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan program

tahfidz Al-Qur‟an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan harus diatasi

semaksimal mungkin. Oleh sebab itu kemauan, kreatifitas, semangat

dan keteladanan guru dapat menentukan keberhasilan sekolah dalam

menerapkan program tahfidz Al-Qur‟an.

C. Saran

Setelah melakukan penelitian di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan secara

langsung, maka peneliti ingin mengutarakan beberapa hal antara lain;

1. Peneliti berharap pelaksanaan program tahfidz Al-Qur‟an di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan dapat tetap ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat

mencapai semua tujuan yang diharapkan.

2. Mengingat pentingnya program tahfidz Al-Qur‟an ini, sebaiknya guru

lainnya, terutama wali kelas ikut serta memperhatikan pelaksanaan

program hafalan oleh siswa. Salah satunya dapat dilakukan dengan selalu

datang tepat waktu di kelas pada jam pelajaran pertama, untuk mengawasi

siswa tadarus sekaligus muroja’ah hafalan Al-Qur‟an juz 29.

3. Pihak sekolah sebaiknya melakukan komunikasi kepada pihak orang tua

secara khusus terkait pelaksanaan program tahfidz Al-Qur‟an di sekolah.

Dengan adanya komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua,

diharapkan orang tua turut andil dalam mengawasi dan memberi dukungan

penuh kepada anaknya dalam menghafalkan Al-Qur‟an.

4. Guru tahfiz diharapkan selalu melakukan inovasi dan trobosan baru agar

pelaksanaan kegiatan pembelajaran tahfidz di kelas dapat lebih maksimal

dan tercapai semua tujuan yang diharapkan.

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

85

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad Asyaibani, Musnad

Ahmad bin Hanbal. Muassasah ar Risalah, 1421 H/2001 M, jilid: 19

Afifuddin dan Beni Ahmad, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka

Setia.2009.

Al Bukhari, Ahmad Ibn Ismail Abu Ismail Abu „Abdullah, Al Jami al Musnad as

Shahih al Muktashar min Umury Rasulullah SAW wa Sunanihi wa

Ayyamih = Sahih Bukhari. Pentahqiq Muhammad Zuhair ibn Nashir an

Nashir, Daar an Najaat: 1422 H. Cet Ke 1, Jilid. 6

Ahmad, Faiz Ahmad. Panduan Menghafal al-Quran Juz 29. Jakarta : Pustaka

Balqis.2015.

Alawiyah, Wiwi. Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Quran, Yogyakarta: Diva

Press.2014.

Al-A‟zami, M.M., The History The Qur’anic Text:Sejarah Teks Al-Quran dari

Wahyu sampai Kompilasi. Jakarta: Gema Insani.2005.

Al-Lahim, Khalid bin Abdul Karim, Metode Mutakhir Cara Cepat Menghafal al-

Quran. Surakarta: Daar An-Naba.2008

Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan ; Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.2014.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: PT Bina

Aksara, 1988.

Arikunto, Suharsimi, dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan:Pedoman

Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.2010. cet. Ke-2

As- Sijistany, Abu Daud Sulaiman bin Al-Asy‟ats Al-Azady Sunan Abu Daud.

Ditahqiq oleh : Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, Beirut: Maktabah

al-Asyriyah. Jilid 2

Asyaibani, Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad,

Musnad Ahmad bin Hanbal. Muassasah ar Risalah.1421 H/2001 M. jilid:

19

Aziz, Abdul. Kiat Sukses Menghafal Al-Quran, Jakarta: Dzilal Press.1996.

Departemen Agama RI, Al-Hikmah; Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: CV

Penerbit Diponegoro.2008.

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

86

Fattah, Yahya Abdul. Revolusi Menghafal Al-Quran. Surakarta: Insan

Kamil.2013.

Humas Kementrian Agama “Ka. Kanwil: Siswa-siswi Madrasah DKI Jakarta

wajib hafal Al-Qur‟an”, https://dki.kemenag.go.id.15 januari.2016.

Imam, Mukhlas, Al-Quran Berbicara. Surabaya: Pustaka Progresif.1996.

J. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.2011. Cet. Ke-29

Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. Kurikulum Muatan Lokal Hafalan Al-

Quran Madrasah Tsanawiyah.2013.

Lutfi, Ahmad. Pembelajarn Al-Quran dan Hadits. Jakarta: Dirrektorat Pendidikan

Islam.2009.

Majid Khon, Abdul, Hadis Tarbawi: hadits-hadits pendidikan. Jakarta:

Kencana.2012. Cet. Ke-2

Muhaimin, dkk, Menejemen Pendidikan; Aplikasi dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah. Jakarta: Kencana.2009.

Mukhlas, Imam. Al-Quran Berbicara, Surabaya: Pustaka Progresif.1996.

Munawwir, A.W. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka

Progresif.1997. Cet. Ke-14

Nawabuddin, Abdurrab. Tekhnik Menghafal Al-Quran, Terj. dari Kaifa Tahfazhul

Quran oleh Bambang Saeful Ma‟arif, Bandung: Sinar Baru al-

Gensindo.1991. Cet. I

Nawawi, Imam, Adab Seorang Ahlul Quran, dari At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil

Quran oleh Hakim, PPA. Kamis, 21 Februari 2013).30-02-2016, 07:12.

Pdf. (www.ashakimppa.blogspot.co.id)

Nawawi, Imam, Adab Mengajarkan Al-Quran, terj. dariAl-Tib yan Fi Adab

Hamalat Al-Quran, oleh Tramana Ahmad, Jakarta : Hikmah. Cet. II

Putro Widoyoko, Eko , Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi

Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.2015.

Qoyyum, Abdul, Keajaiban Hafalan: Bimbingan Bagi Yang Ingin Menghafal Al-

Quran. Klaten: Pustaka Al-Haura‟.1429.

Salim Badwildan, Ahmad Kisah Inspiratif Para Penghafal Al-Quran. Sukoharjo:

Wacana Ilmiah Press.2014.

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

87

Satori, Djam‟an dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:

Alfabeta.2013.

Sarosa, Samiaji Penelitian Kualitatif (Dasar-dasar). Jakarta: Indeks.2012

Sudjana, Djuju, Menejemen Program Pendidikan; untuk Pendidikan Luar Sekolah

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah

Production.2009.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru.2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.2012.

cet.17

Syahidah, Ummi, wawancara. Jakarta.25 November 2016

Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.2011.

ar-Ramli, Muhammad Syauman Keajaiban Membaca al-Quran. Sukoharjo: Insan

Kamil.2007.

Thalbah, Hisyah. Ensiklopedia Mukjizat Al-Quran dan Hadits. PT Sapta

Sentosa.2008.

Usman, Nurdin Konteks Implementasi Berbasis Kuriklum, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.2002.

Von Denfer, Ahmad ,Ilmu Al-Quran penenalan dasar, Terj. dari Ulum Al-Quran:

An Introduction to the sciences of the Quran oleh Ahmad Nasir Budiman,

Jakarta: Rajawali.1988.

W. Alhafidz, Ahsin. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quran. Jakarta: Bumi

Aksara.1994.

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.1982.

W.S. Indrawan , Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media.2000

Zen, Muhaimin, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quranul Karim, Jakarta: PT

Al-Husna Zikra.1996. cet. I

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

88

LEMBAR OBSERASI SEKOLAH

A. Sarana Prasarana

No Fasilitas JUMLAH KETERANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

Ruang Kelas

Ruang Kepala Madrasah

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

Laboratorium

a. Komputer

b. IPA

c. Bahasa

Perpustakaan

Ruang TIK

Ruang Aula

15

1

1

1

1

1

-

1

1

1

Luas ukuran ruang kelas perkiraan

lebih dari 50 m2. Setiap ruang kelas

terdiri dari 35-38 siswa. Di dalam

ruang kelas terdapat 1 meja dan kursi

guru, lemari , proyektor, empat

barisan meja siswa dengan dua kusi

permeja.

Ruang kepala sekolah kondisinya

sangat baik, terdapat meja dan shofa

untuk menerima tamu dan disana juga

terdapat beberapa piala yang

terpajang.

Kondisinya baik dan nyaman.

Ruangan cukup luas, karena di isi

hanya beberapa pegawai, dan di dalam

ruangan tersebut terdapat satu ruang

khusus untuk Kepala TU.

Tidak terdapat ruang laboratorium

bahasa di sekolah

Ruang perpustakaan cukup nyaman

hanya saja bukunya kurang tertata

dengan baik, terdapat seorang penjaga

perpustakaan dan Kepala Perputakaan.

Kondisi ruang TIK sangat nyaman,dan

luas namun terdapat beberapa

komputer yang rusak. Di Ruang TIK

juga terdapat mesin photo copy dan

Lampiran 1

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

89

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Ruang BP/BK

Ruang UKS

Ruang Pertemuan

Masjid/Musholla

Rumah Dinas

Kantin

Koperasi

Ruang Osis

WC Guru

WC Siswa

1

1

1

1

1

2

1

1

2

6

printer.

Ruang serbaguna terdapat di lantai

atas masjid. Sering digunakan untuk

latihan hadroh atau kegiatan-kegiatan

lainnya.

Ruang UKS bersih dan terdapat obat-

obatan serta galon air. Pengurus UKS

adalah Siswa yang mengikuti

Ekstrakurikuler PMR dengan satu

orang Pembina.

Terdapat satu buah ruangan yang

digunakan untuk kegiatan yang

dilakukan kepala sekolah, guru-guru,

komite, atau orangtua.

Kondisi masjid di sekolah sangat baik.

Dan terawat. Selain digunakan untuk

kegiatan sholat dhuha berjama’ah,

terkadang menjadi tempat pilihan

siswa untuk menghafal Al-Qur’an.

Dan juga sebagai tempat ekskul

Tilawah dan pengajian yang dihadiri

orang tua siswa.

Rumah dinas bagian belakang sekolah.

Terdapat 2 bagian kantin di sekolah, di

kantin terdapat kios-kios yang di sewa

oleh pedagang.

Koperasi sekolah menjual berbagai

kebutuhan siswa dari alat tulis,

pakaian, serta makanan ringan.

Kurang terawat

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

90

B. Sarana Pendukung

NO Fasilitas KET NO KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER

KET

1 Lapangan Olah Raga 1 Pramuka

2 Tiang Bendera 2 Palang Merah

3 Gawang Futsal 3 PASKIBRA

4 Ring Basket 4 Tilawah

5 Alat-alat Kesenian 5 Seni Lukis/Kaligrafi

6 Alat-alat Keterampilan 6 IPA

7 Alat-alat Praktikum IPA 7 Futsal

8 Meja Piket 8 Volly

9 Majalah Dinding 9 Tari

10 Pos Jaga 10 Hadroh

11 Tempat Parkir 11 Karate

Catatan:

1. Letak sekolah MTs Negeri 2 Jakarta cukup strategis, namun jika menaiki kendaraan

umum harus sedikit berjalan untuk sampai di sekolah. Lingkungan sekolah MTs

Negeri 2 Jakarta berada di tengah perkampungan dan cukup jauh dari jalan raya,

sehingga terhindar dari kebisingan.

2. Sekolah MTs Negeri 2 Jakarta memang tidak terlalu luas namun terdapat berbagai

tanaman di sekitar halaman sekolah yang membuat suasanya tampak asri dan

nyaman.

3. Fasilitas pendukung lainnya yaitu, sekolah menyediakan buku paket pembelajaran

yang dapat dipinjam di perpustakaan. Dan terdapat pula buku yang harus dimiliki

oleh siswa sendiri seperti buku tahfidz Al-Qur’an yang sangat diperlukan oleh siswa

dan akan bermanfaat meskipun siswa telah selesai pendidikannya di MTs Negeri 2

Jakarta.

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

91

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kelas : VII- 4

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016

Materi Hafalan : Surat Al-Qolam ayat 21-28

Waktu : 10.00 – 11.20

Objek Pengamatan : - Proses Kegiatan Belajar Mengajar

- Prilaku Guru dan Siswa

No.

ASPEK YANG

DIAMATI

DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar.

Siswa sudah siap menerima pelajaran, terlihat dari

sudah dipersiapkannya buku pelajaran tahfidz di meja.

II Kegiatan

Membuka

Pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan memimpin untuk

membaca basmallah. Sebelum melanjutkan ke materi

selanjutnya guru meminta siswa untuk melafadzkan

hafalan yang sebelumya yaitu membaca surat al-Qolam

ayat 1-10. Untuk permulaan guru meminta siswa

membaca bersama-sama surat yang sudah dihafalkan

sebelumnya. Dengan dipimpin oleh ketua tiap

kelompok dalam barisan tempat duduk.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Pelaksanaan

Kegiatan

Pembelajaran

Guru menjelaskan materi hafalan yaitu surat Al-Qolam

ayat 10-20. Selanjutnya siswa mendengarkan audio

murotal terkait ayat yang akan dihafal dan juga melihat

bacaan ayat yang ditampilkan dengan proyektor.

Guru membimbingan bacaan yang akan dihafal per

ayat. Siswa mengikuti bacaan guru. Kemudian guru

menanyakan hukum tajdwidnya. Siswa mengacungkan

tangan dan menjawab. Setelah itu guru meminta siswa

Lampiran 2

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

92

mengulang bacaan ayat tersebut baik secara bersama-

sama. Jika dirasa siswa sudah hafal maka guru

melanjutkan ayat berikutnya. Setelah selesai sampai

ayat 28. Kemudian guru meminta siswa yang sudah

merasa hafal untuk maju ke depan menyetorkan

hafalan. Dan saat ada yang setoran siswa lainnya sibuk

mempersiapkan setoran.

B. Penilaian Penilaian dilakukan berdasarkan setoran hafalan siswa.

C. Penugasan Siswa diberikan tugas menulis ayat yang harus

dihafalkan pada pertemuan berikutnya, surat Al-Qolam

ayat 29-36.

IV PENUTUP Guru memberikan semangat untuk siswa agar tetap

sabar dalam menghafal dan meminta siswa untuk selalu

mengulang hafalannya dan Kegiatan pembelajaran di

tutup dengan membaca“hamdallah”.

Catatan:

1. Kegiatan pembelajaran dimulai tepat waktu dan berjalan dengan tertib. Namun

masih terdapat beberapa siswa yang tidak sempat menyetorkan hafalan karena

waktu telah habis.

2. Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru membimbing hafalan

siswa dengan sabar dan selalu memberikan energy positive untuk siswa.

3. Metode yang digunakan dalam membimbing hafalan, yaitu mengulang hafalan

minggu lalu dengan dipimpin perwakilan siswa, mendengarkan audio dan

guru, membaca ayat yang akan dihafalkan pada proyektor, mengikuti bacaan

guru secara berulang-ulang, dan menyetorkan hafalan.

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

93

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kelas : VIII- 2

Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2016

Materi Hafalan : Surat Jin ayat 18-23

Waktu : 08.20 - 09.40

Objek Pengamatan : - Proses Kegiatan Belajar Mengajar

- Prilaku Guru dan Siswa

No. ASPEK YANG

DIAMATI

DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar.

Siswa siap menerima pelajaran.

II Kegiatan

Membuka

Pelajaran

Pembelajaran di buka dengan membaca “basmallah”.

Sebelum melanjutkan materi selanjutnya guru

meminta siswa untuk melafadzkan hafalan yang

sebelumya yaitu surat Jin ayat 1-17. Siswa membaca

bersama-sama surat yang sudah dihafalkan

sebelumnya. dipimpin oleh ketua tiap kelompok dalam

barisan tempat duduk.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Pelaksanaan

Kegiatan

Pembelajaran

Guru menjelaskan materi pelajaran yaitu surat Al-

Qolam ayat 29-36. Guru menampilkan ayat yang akan

di hafalkan serta artinya pada proyektor. Selanjutnya

Guru membimbingan bacaan yang akan dihafal per

ayat. Siswa mengikuti bacaan guru. Kemudian guru

menanyakan hukum tajdwid. Siswa mengacungkan

tangan dan menjawab. Setelah itu guru meminta siswa

mengulang bacaan ayat tersebut baik secara bersama-

sama maupun perkelompok. Jika dirasa siswa sudah

Lampiran 2

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

94

hafal maka guru melanjutkan ayat berikutnya. Setelah

selesai membimbing bacaan siswa sampai ayat 23,

kemudian guru meminta siswa yang sudah merasa

hafal untuk maju ke depan menyetorkan hafalan.

Siswa menyetorkan hafalan secara bergiliran. Ada

yang menyetorkan hafalan sendiri, berdua, bertiga,

bahkan berempat. Namun ketika ada empat orang

siswa yang menyetor hafalan namun terlihat belum

lancar dan masih belum benar guru tersebut meminta

untuk duduk kembali dan menghafalkan ulang. Namun

karena keterbatasan waktu tidak semua siswa dapat

menyetorkan hafalannya sehingga setorannya

digabung dengan pertemuan selanjutnya.

B. Penilaian Penilaian dilakukan berdasarkan setoran hafalan siswa.

C. Penugasan Siswa diberikan tugas menulis ayat yang harus

dihafalkan pada pertemuan berikutnya yaitu surat Jin

ayat 24-28

IV PENUTUP Bel pelajaran berbunyi dan pembelajaran tahfidz

diakhiri dengan membaca hamdallah.

Catatan:

1. Kegiatan pembelajaran dimulai tepat pada waktunya. Namun karena waktu

terbatas masih terdapat sebagian siswa yang belum menyetorkan hafalan.

2. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cukup baik. Namun ketika

siswa lain setoran terdapat beberapa siswa yang mengobrol.

3. Guru membimbing hafalan dengan baik, menegur siswa yang kurang tertib.

4. Metode yang digunakan untuk membimbing hafalan cukup beragam, antara

lain dengan mengulang hafalan, mendengarkan, membaca, dan menyetorkan

hafalan.

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

95

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kelas : IX – 5

Hari/ Tanggal : Kamis, 20 Oktober 2016

Waktu : 08.20 – 9.40

Materi Hafalan : Surat Al-Mursalat ayat 1-8

Objek Pengamatan : - Proses Kegiatan Belajar Mengajar

- Prilaku Guru dan Siswa

No. ASPEK YANG

DIAMATI

DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar.

Siswa sudah siap menerima pelajaran. Beberapa

siswa tampak menyiapkan botol minumannya di atas

meja dengan posisi tutup botol minum terbuka. Guru

mengingatkan siswa yang belum menmbuka buku

panduan menghafal untuk membuka buku tersebut

dan bagi siswa yang membawa minum untuk

menyiapkan di atas meja.

II Kegiatan Membuka

Pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan memimpin untuk

berdoa bersama. Sebelum melanjutkan ke materi

selanjutnya guru meminta siswa untuk murojaah

hafalan yang sebelumya yaitu membaca surat A-

Insan ayat 1-31.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Pelaksanaan

Kegiatan

Pembelajaran

Guru memberi contoh bacaan surat yang akan

dihafalkan siswa yaitu surat Al-Mursalat ayat 1-8.

Siswa mendengarkan kemudian mengikuti bacaan

guru. Kemudian guru menjelaskan tafsir dan

penjelasan ayat secara singkat. Jika dirasa siswa

Lampiran 2

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

96

sudah hafal maka guru melanjutkan ayat berikutnya.

Setelah selesai membimbing bacaan siswa sampai

ayat 23, kemudian guru meminta siswa yang sudah

merasa hafal untuk maju ke depan menyetorkan

hafalan. Siswa yang menyetorkan hafalan secara

bergiliran. Ada yang menyetorkan hafalan sendiri,

berdua, bertiga, bahkan berempat. Ketika terlihat

ada siswa yang tidak lancar atau hanya ikutan saja,

guru mempersilahkan siswa untuk duduk kembali.

B. Penilaian Penilaian dilakukan berdasarkan setoran hafalan

siswa.

C. Penugasan Siswa diberikan tugas menulis ayat yang harus

dihafalkan pada pertemuan berikutnya yaitu surat

Al-Mursalat ayat 9-18 beserta mencari hukum

tajwidnya.

IV PENUTUP Sebelum menutup pembelajaran. Bersama-sama

mengulang kembali ayat yang sedang dihafalkan.

Dan kegiatan pembelajaran di tutup dengan

mengucapkan “hamdallah”.

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

97

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PENDUKUNG

No. Nama Kegiatan dan

Waktu Pengamatan

Deskripsi

1. Tadarus Al-Qur’an

Juz 29

( Setiap pagi hari

pada waktu

pelaksanaan PPKT

tahun 2015)

Pada saat bel masuk sekolah berbunyi, guru piket

berbicara lewat speaker dan mengingatkan seluruh

kelas ntuk bertadarus. Ada beberapa guru pada jam

pertama yang masuk kelas untuk mempin tadarus

namun banyak yang masuk kelas ketika bel jam

pelajaran berbunyi. Kegiatan tadarus Al-Qur’an

dilakukan 15 menit sebelum KBM berlangsung. Saat

Tadarus berlangsung surat yang dibaca adalah Juz

dengan dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian saat bel

jam pelajaran pertama berbunyi kegiatan tadarus di

tutup dengan membaca doa belajar bersama dan

kemudian infaq harian.

2. Upacara Bendera

( Setiap hari senin

pada saat PPKT

tahun 2015)

Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah seorang

petugas upacara sebagai pembukaan kegiatan

upacara. Saat kegiatan upacara hampir selesai di isi

dengang kegiatan estafet ayat Al-Qur’an Juz 29 yang

dilakukan oleh siswa-siswi yang telah menyelesaikan

hafalan sesuai target yang ditentukan. Kemudian

dilanjutkan dengan pembagian sertifikat dan uang

pada siswa-siswi yang telah menyelesaikan hafalan

yang ditentukan tepat waktu atau lebih dahulu.

3. Lomba Tahfidz

(Bulan November

tahun 2015)

Perwakilan dari MTs Negeri 2 Jakarta mengikuti

perlombaan tahfidz tingkat DKI Jakarta di Sekolah

Citra Cendekia. Yang terpilih mewakili sekolah ada

dua orang siswa dan siswi bernama Adil dan Friska.

Semua biaya administrasi perlombaan dan biaya

Lampiran 3

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

98

akomodasi lainnya ditanggung oleh sekolah.

4. PHBI Isra’ Mi’raj Terdapat perlombaan yang diikuti oleh seluruh siswa

MTs N 2. Salah satunya adalah lomba tahfidz Al-

Kegiatan tersebut di ikuti banyak peserta. Dalam

perlombaan tersebut akhirnya di menangkan oleh

Ummi Syahidah kelas VII-I, Ahmad Mufti Hikam

Kelas VIII-3 dan M. Adil kelas VIII-2

5. Lomba Tahfidz

(27 November

tahun 2016)

Siswa MTs Negeri 2 Jakarta kembali mengikuti

perlomban tahfidz tingkat DKI Jakarta, peneliti ikut

serta sebagai pendamping siswa. Siswa yang

mewakili sekolah antaralain Hikam kelas IX, Ummi

Syahidah kelas VIII, dan Adelia VII. Dalam

perlombaan tersebut Adelia mendapat juara III.

Sebelum mengikuti lomba mereka di bombing oleh

guru tahfidz di sekolah bahkan di rumah guru

tersebut mereka juga dibimbing.

6. Pentas Seni

“Doeganz Explor

talent Area”

(22 Desember 2016)

Dalam kegiatan tersebut di isi dengan beragam

penampilan siswa. salah satu yang cukup menonjol

adalah penampilan dari beberapa siswa untuk

memperdengarkan hafalannya di atas panggung.

Suasana sekolah dan kegiatan tersebut terasa lebih

khidmat dan sejuk.

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

99

HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Nama : Drs. Wawan Munjiani, M.Pd

Hari/Tanggal : kamis, 1 September 2016

Waktu : 12. 30 – 13.1

Tempat : di Ruang Kepala Sekolah

Bagaimana latar belakang pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di

sekolah ini?

Program tahfidz ini sebagai muatan lokal yang mana pelaksanaan program

tahfidz di sekolah ini sebagai bentuk implementasi kebijakan yang ditetapkan

oleh Kementrian Agama Kanwil DKI Jakarta. Dan tahfidz ini merupakan

program unggulan dan jadi ciri khas untuk sekolah madrasah itu sendiri.

Apakah program ini untuk sekolah negri saja atau untuk seluruh

madrasah yang ada di Jakarta ?

Untuk seluruh madrasah yang ada di DKI ya. Tapi yang terutama itu

madrasah Negeri, baik MIN, MTsN, maupun MAN. Dan mulok ini harus

diterapkan disetiap madrasah karena ada standar kelulusan dari setiap

tingkatan kelasnya,”

Sejak kapan sekolah mulai menerapkan program tahfidz ?

Saya kebetulan mendapat tugas di sini itu baru ya, sekitartahun ajaran

2014/2015. Tapi yang saya ketahui sejak di tetapkan kebijakan dari Kemenag

yah sekolah ini karena memang negeri langsung menerapkan. Kalau tidak

salah mulai 2012 atau 2013 tapi yang jelas silabus itu turun dari Kemenag

mulai tahun ajaran 2013/2014. Tapi waktu awal pelaksanaanya belum seperti

sekarang ini.

Apakah tujuan adanya program tahfidz Al-Qur’an di sekolah ini?

Tujuannya untuk memantapkan pendidikan agama mencakup Qurdis, fikih,

Aqidah Ahlak, B.arab. Yang kedua membiasakan siswa trampil dalam

hafalan, ketiga meningkatkan pemahaman terhadap kitab suci Al-Qur’an dan

untuk mengenalkan siswa bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah suatu hal

Lampiran 4

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

100

yang sangat penting. Jangan sampai keluar dari madrasah sama sekali tidak

ada bekal hafalan Al-Qur’an, nanti tidak ada beda dengan SMP. Siswa yang

menyelesaikan belajarnya di MTs Negeri 2 Jakarta di harapkan sudah dapat

menghafal surat-surat dalam Juz 29.

Apakah sejauh ini pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik ?

Bagaimana perkembangan tiap tahunnya?

Alhamdulillah sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Dan semuanya tentu

berproses untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Bagaimana tanggung jawab dan apa saja tugas Bapak selaku kepala

sekolah dalam pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an?

Saya bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di sekolah ini, maka dari itu

saya tentu melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang ada meskipun

tidak mendetail. Namun nanti ada evaluasi dan pertemuan-pertemuan antara

saya dengan guru yang lainnya.

Apakah guru tahfidz di sekolah ini sesuai kompetensi yang seharusnya di

miliki oleh guru tahfidz ? atau dapat dikatakan apa mereka hafal Quran?

Alhamdulillah kebetulan di sekolah kana da dua guru tahfidz ya, bu tuti sama

pa faiz. Pa faiz sendiri itu lulusan kairo mesir di rumah juga beliau punya

santri penghafal Al-Qur’an selain itu juga kan beliau membuat buku tahfidz

dan menjadi perwakilah guru dari DKI Jakarta untuk lomba tahfidz tingkat

nasional. Kemudia bu tuti juga alumni IIQ, selain itu juga beliau ustadzah

mengisi ekskul SBQ di sekolah dan mengisi pengajian setiap hari minggu

untuk komite dan orang tua murid. Jadi memang kualifikasi guru tahfidz di

sekolah ini memang saya rasa mampu membimbing siswa menghafal Al-

Qur’an.

Apa saja dukungan yang diberikan sekolah untuk pelaksanaan program

tahfidz ini ?

Jadi di sekolah ini kita menyiapkan sertifikat tahfidz kemudian ada reward

juga bagi yang sudah tuntas ya. Sedikit si jumlah uangnya cuma buat motivasi

mereka bias semangat hafalannya. Kemudian juga saya suka minta anak-anak

untuk tampil kalau ada acara-acara PHBI, seperti kemarin acara tahun baru

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

101

Islam itu kita minta perwakilan untuk tampil. Ada juga perlombaan-

perlombaan tahfidz juga di sekolah, dan kemudian yang memang kiti utus lagi

mewakili sekolah.

Apakah semua siswa sudah dapat dikatakan mampu menghafal sesuai

yang diharapkan oleh Kemenag ?

Kalau dikatakan hafal secara keseluruhan saya rasa belum semua siswa

mampu benar-benar hafal secara sempuran Juz 29 jika di minta membaca

dari awal surat sampai akhir. Apalagi mengingat hanya 2 jam waktu untuk

pembaelajaran tahfidz, tapi saya percayakan kepada dua guru tahfidz disini

untuk memaksimalkan waktu yang ada agar siswa dapat pula mencapai target

yang diharapkan.

Adakah kendala-kendala yang dialami sekolah dalam

mengimplementasikan program tahfidz Al-Qur’an di sekolah ?

Kendala-kendala tentu ada hanya saja, sekolah harus berupaya

meminimalisir hambatan-habmbatan yang ada. Seperti contohnya alokasi

waktu belajar tahfidz di kelas itu kan menurut saya kurang ya, untuk

membimbing kemudian anak-anak setoran kepada satu orang guru. Kemudian

juga kesadaran dari anak-anak yang masih kurang akan pentingnya membaca

dan menghafal Al-Qur’an sehingga ketika mereka sudah setoran hafalan

kemudian ada hafalan baru mereka jadi lupa

Faktor apa saja yang mendukung dalam pelaksanaan program tahfidz

Al-Qur’an ?

Fasilitas yang disiapkan sekolah seperti buku tahfidz dan sertifikat tahfidz

yang saat ini belum dipersiapkan oleh Pemerintah, mungkin jika sertifikat ini

atas nama Kemenag itu akan lebih menjadi motivasi besar bagi siswa serta

sekolah untuk memaksimalkan pelaksanaan program hafalan ini ya. Selain itu

ya guru tahfidz yang disipakan sekolah memang sesuai bidangnya sehingga

pelaksanaan program tahfidz ini dapat berjalan dengan baik. Jika hanya

mengandalkan pembelajarn tahfidz di kelas saja saya rasa itu kurang, karena

waktu pembelajarannya yang terbatas. Oleh karena itu ada upaya-upaya dari

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

102

menyelipkan kegiatan-kegiatan lain yang sekiranya menunjang program

hafalan itu.

Apa saja contoh kegiatan tersebut ?

Contohnya kegiatan tadarus Juz 29 sebelum KBM itu membantu siswa untuk

mengingat dan mengulang hafalanya. Dalam penerapan hukuman pada siswa

kita juga menjadikan hafalan sebagai sanksi. Selain itu juga ada lomba

tahfidz Al-Qur’an pada perayaan hari besar Islam terus juga kita suka ada

penampilan perwakilan siswa untuk memperdengarkan hafalannya jika pada

acara-acara tertentu. Dan semoga dengan kegiatan tersebut dapat

mendukung terlaksananya program tahfidz seperti yang diharapkan dan

mampu memotivasi siswa untuk lebih semangat menghafalkan Al-Qur’an.

Apa saja harapan bapak ke depannya untuk pelaksanaan program

tahfidz di sekolah ini ?

Harapan nya semoga seluruh siswa MTs Negeri 2 Jakarta selain mampu

mengahfal juga dapat mengamalkan nilai-nilai di dalam Al-Qur’an. dan untuk

ke depannya saya berharap program ini menjadi lebih baik lagi da nada

perhatian lebih dari pemerintah agar program ini terus berkembang.

Jakarta, 1 September 2016

Dr. Wawan Munjiani, M.Pd

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

103

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TAHFIDZ

Nama : Tuti Ani, M.Pd.I

Hari/Tanggal : Tahap I : Minggu, 29 November 2015

Tahap II : Minggu, 4 September 2016

Waktu : Pukul 16.00-18.00 dan Pukul 17.00-18.00

Tempat : Jl. Sadar Raya Gandaria Ujung Rt 11 Rw 02

(Rumah ibu Tuti Ani)

Tahap I ( Minggu, 29 November 2015)

Apa dasar atau latar belakang pelaksanaan tahfid di MTs N 2 Jakarta ?

Sebenarnya pelaksanaan program tahfidz di MTsN 2, berdasarkan kebijakan

yang di tetapkan oleh Kemenag DKI Jakarta. yang mana menjadikan mata

pelajaran tahfidz ini ke dalam muatan lokal.

Sudah berapa lama sekolah mengimplementasikan program tahfidz Al-Qur’an?

Kurang lebih sudah 3 tahun, yah setelah ada keputusan kebijakan dari kanwil

Kemenag sekolah langsung melaksanakan.

Ada berapa jumlah guru tahfidz di MTs N 2 ?

Ada dua orang, dan kebetulan saya sertifikasinya mulok jadi pas sekali ada

kebijakan dari pemerintah mengenai prgram tahfidz yang dijadikan mulok .

Apa saja tujuan Pelaksanaan program tahfidz ?

Tujuannya si banyak ya, secara umunyanya kami berharap lulusan sekolah ini

sudah hafal surat-surat dalam juz 29. Kemudian juga untuk membimbing siswa

cinta Al-Qur’an, dan juga memperi tahu anak-anak akan pentingya menghafal Al-

Qur’an.

Bagaimana pembagian materi hafalan di sekolah untuk mencapai target

hafal Juz 29 tersebut ?

Materi dan target hafalan sebenarnya sudah di tentukan oleh Pemerintah, adapun

rinciannya. kelas tujuh adalah surat al-Mulk, surat Al-Qolam, surat al-Haqqah

dan al-Ma’arij. Sedangkan untuk kelas delapan adalah surat Nuh, Jin, al-

Lampiran 5

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

104

Muzammil, surat al-Mudatsir, adapun untuk kelas 9 adalah surat al-Insan dan

surat al-Mursalah.

Bagimana penetuan alokasi waktu dalam jam pelajaran ?

Tatap muka di kelas dalam seminggu 1 kali, dengan alokasi waktu 2 x 40 menit.

Namun untuk setoran bisa di luar jam pembelajaran, karena waktu yang

sedemikian itu sebenarnya tidak cukup.

Apakah pelajaran tahfidz membuat RPP seperti pada pelajaran lainnya ?

Tentu saja, dalam tahap perencanaan guru tahfidz juga harus menyusun

program-program perencanaan pembelajaran karena sudah ada silabus juga dari

pemerintah.Seperti halnya kalender pendidikan, perhitungan pekan efektif dan

jam tatap muka, Prota (Program tahunan), Promes (Program semester), dan

terakhir membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

dikembangkan sendiri oleh guru tahfidz.

Berapa target hafalan pada tiap pertemuan pelajaran tahfidz ?

Untuk materi setiap pertemuan 5-8 ayat yang harus dihafal pada minggu

sebelumnya tergantung panjang pendeknya ayat.

Apa upaya sekolah dalam mendukung dan memotivasi siswa menghafal ?

Dalam mengimplementasi program tahfidz ini sekolah menyiapkan buku panduan

menghafal untuk siswa. Dan buku ini di buat oleh pak Faiz, kemudian juga untuk

memotivasi anak ada sertifikat untuk siswa yang sudah mencapai target hafalan,

kemudian ada sedikit uang juga, yah tujuannya si sebagai apresiasi bagi mereka

yang sudah mencintai Al-Qur’an dengan menghafalkannya.

Tahap II ( Minggu, 4 September 2016)

Bagaimana perkembangan dalam pelaksanaan program tahfidz saat ini ?

Alhamdulillah masih berjalan dengan baik, dan tetap harus selalu di evaluasi.

Sejauh ini kendala apa saja yang ibu rasakan dalam membimbing siswa

dalam menghafalkan Al-Qur’an ?

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

105

Kendalanya sebenarnya ada saja, seperti kemampuan siswa itu kan berbeda-

beda, apalagi di sekolah ini kelasnya itu masih ada kelas unggulan dan kelas

yang biasa. Jadi ya dibutuhkan kesabaran, namun semaksimal mungkin saya

berusaha untuk menyikapi dan berinovasi terus untuk membimbing siswa

menghafal.

Apakah semua siswa mampu mencapai target yang telah ditentukan itu ?

Setiap anak tentunya memiliki kemampua yang berbeda-beda namun kemauan itu

yang utama. Kalau dikelas unggulan si mereka cepat dalam menghafal jadi tidak

perlu ditagih malah ada siswa yang setoran hafalan melebihi targt

perminggunya, namun ada juga siswa yang agak malas, sehingga harus selalu

ditagih hafalan. Siswa yang memiliki tanggung jawab yang bagus tentu akan

berusaha menyetorkan hafalan tepat waktu namun yang malas ya akibatnya

setorannya yang terlambat. Tapi secara umum sejauh ini siswa sudah mampu

mencapai indikator pembelajaran karena kan memang sistem penilaiannya

seperti pelajaran lain dan penilaianya juga dari berbagai aspek.

Bagaimana proses pembelajarn tahfidz yang ibu lakukan di kelas ?

Pelaksanaanya menyesuaikan RPP yang saya buat aja. Karena sekolah ini sudah

melaksanakan kurikulum 2013 untuk kelas VII dan VIII. Jadi diusahakan untuk

menyesuaikan meskipun terkadang agak susah yah, karena untuk membimbing

siswa menghafal Al-Qur’an sendiri kan memang harus guru yang berusaha aktif

membimbing, mencontohkan bacaan yang benar. Jadi untuk menerapkan yang

benar-benar sesuai kurikulum 2013 yah sejujurnya bagi saya tidak semudah

pelajaran lain. Tapi saya tetap mengusahakan karena itu tuntutan.

Jadi siswa gak menghafal sendiri ya bu ?

Iya sebelum siswa menambah hafalan guru harus membimbing dulu, setiap

pertemuan kan ada materi yang harus di hafalkan oleh siswa, jadi sebelum

disetorkan harus di contohkan terlebih dulu biar bacaanya pun benar.

Kemampuan siswa kan beda-beda ada yang bacaanya masih kurang jadi harus

diajarkan dahulu biar makhroj, tajwid nya benar. Dan setiap ayat yang dihafal

saya bahas hukum tajwidnya. Karena kalau siswa dibiarkan menghafal sendiri

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

106

khawatir bacaanya masih ada yang salah, nanti yang ada bacaan Al-Qur’annya

jadi rusak.

Metode apa saja yang biasa ibu gunakan ketika membimbing siswa

menghafal?

Macem-macem ya. Karena itu tadi kemampuan siswa yang berbeda jadi saya

campur-campur. Saya biasanya juga pakai audio visual. Jadi tampilkan ayat

pakat power point kemudian sambil dengerin murotal dan ikutin bacaanya. Tapi

kalau audio jarang si cuma beberapa kali aja biar siswa semangat. Dan

selebihnya saya sendiri yang mencontohkan. Siswa mendengarkan kemudian

mengulang bacaan yang saya contohkan berulang ulang biasanya saya pakai

metode 5 x 5 dan kalau siswanya masih belum hafal yah bisa sampai 10 x 10.

Maksudnya metode 5 x 5 sampai 10 x 10 itu bagaimana ya bu ?

Jadi bacaan ayat yang di hafal diulang sebanyak 5 x 5 kali sampai 10 x 10 kali,

dan disesuaikan dengan siswanya juga si. Saya selalu menanyakan kalau ketika

dibaca 3 kali sudah hafal ya saya lanjutkan hafalannya ke ayat selanjutnya. Selai

itu juga ada imla juga ya. Jadi siswa juga biasanya menulis ayat yang akan

dihafal terlebih dahulu sebagaimana di buku panduan tahfidz yang telah

disediakan.

Mengenai setoran hafalan, bagaimana sistem setorannya apakah dengan

waktu yang terbatas itu cukup untuk seluruh siswa menyetorkan hafalanya ?

Karena waktu yang terbatas maka saya membolehkan siswa untuk menyetorkan

hafalannya berdua sampai berlima. Namun penilaiannya tetap masing-masing,

karean saya memperhatikan bacaan dari masing-masing siswa. Tapi menjelang

UTS atau UAS itu saya minta setorannya sendiri-sendiri.

Apakah yang siswa setorkan itu sesuai materi yang ditentukan saja, atau

diulang dari awal ?

Kalau saya si meminta siswa untuk menyetorkan hafalan dari awal surat terus.

Jadi siswa tidak hanya menyetorkan materi hafalan baru melainkan dari awal.

Hal itu agar siswa tetap hafal, dan nanti ketika menjelang UTS atau UAS jadi

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

107

lebih mudah untuk setoran keseluruhan ayat di dalam surat. Tapi resikonya ya

memang sedikit memakan waktu lebih banyak.

Bagaimana sistem penilaian untuk pelajaran tahfidz ini sendiri ?

Hampir sama dengan pelajaran lain, dan karena memang mengikuti kurikulum

yang berlaku juga. Ada nilai harian, ulangan harian, ulangan tengah semester,

dan ulangan akhir semester. Nilai harian itu pakai setoran hafalan setiap

pertemuan. Kemudian ulangan harian, UTS dan UAS itu tertulis. Tapi karena

setoran itu diutamakan jadi tetap menjelang UTS dan UAS siswa menyetorkan

hafalannya terlebh dahulu secara keseluruhan setorannya sendiri-sendiri tidak

lagi berdua sampai berlima.

Kelas yang ibu ajarkan menggunakan Kurtilas apakan ada penilaian sikap

juga?

Iya tentu ada penilalian sikap juga. Dengan mengamati bagaimana siswa di

kelas.

Jakarta, 4 September 2016

Tuti Ani, M.Pd.I

NIP.197306042006042031

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

108

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TAHFIDZ

Nama : Dr. Ahmad Faiz Ahmad, Lc.M.Ag

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Oktober 2016

Waktu : Pukul 11.00 – 11.30

Tempat : Ruang Guru MTs Negeri 2 Jakarta

Apakah yang menjadi latar belakang adanya program tahfidz di sekolah

ini?

Sebenarnya adanya program tahfidz di sekolah ini kan berdasarkan

keputusan Kanwil, sebagai ciri khas madrasah yang ada di DKI Jakarta.

Kenapa menjadi ciri khas karena melihat selama ini yang menerapkan

hafalan-hafalan Al-Qur’an itu memang rata-rata hanya sekolah-sekolah

swasta Islam. Maka dari itu beberapa tahun belakangan ini mulai lah ada

program tahfidz. Dan dari sinilah kemudian saya berfikir perlu dibuat buku

panduan untuk siswa menghafal.

Apakah tidak ada buku yang dipersiapkan oleh pemerintah untuk

pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an?

Sejauh ini si belum ada panitia yang menyiapkan buku panduan untuk siswa.

Saya pun pernah memberitahu mengenai buku panduan tahfidz yang di

gunakan di MTs 2 ini ke kanwil, dan pihak mereka sangat mengapresiasi dan

menyadari bahwa buku panduan menghafal ini memang perlu di buat.

Namun belum ada tindak lanjutnya lagi. Dan kebanyakan memang madrasah

lainnya belum menggunakan buku panduan menghafal, jadi masih

menggunakan Al-Qur’an saja.

Bagaimana proses pembuatan buku tahfidz ini ?

Mengenai proses pembuatan buku ini cukup panjang. Karena waktu awal

saya membuat juga masih sederhana hingga dari tahun ke tahun saya

tambahkan dan saya perbaiki. Hal tersebut agar buku panduan ini benar-

benar dapat membantu dan menudahkan siswa untuk menghafal. Jadi

Lampiran 6

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

109

kronologisnya memang untuk jadi buku seperti ini 3 tahun baru jdi seperti

ini.

Apa saja yang ada di dalam buku panduan menghafal yang bapak buat?

Buku panduan itu isinya ayat-ayat dengan terjemahan dan tafsirnya. Selain

itu terdapat tabel latihan tajwid, soal-soal latihan, lembar siswa untuk

latihan menulis dan tebel laporan setoran. Pada halaman awal saya

membuat pendahulan yang berisi motivasi agar siswa tidak menganggap

bahwa menghafalkan Al-Qur’an itu susah dan berfikir positif untuk menyukai

pembelajarn menghafal Al-Qur’an ini. Saya juga menuliskan dalam buku

beberapa point mengenai persiapan sebelum menghafal serta metode

menghafal.

Apakah tujuan adanya program tahfidz Al-Qur’an di sekolah ini?

Banyak sekali yang diharapkan dengan adanya program ini. Selain untuk

mengimplementasikan program dari Kemenag juga diharapkan dengan

program ini anak-anak jadi senang membaca Al-Qur’an dan mempelajari Al-

Qur’an, dengan adanya program hafalan 1 juz ini yaitu juz 29 semoga bisa

menjadi awal untuk anak-anak menghafalkan Al-Qur’an secara keseluruhan.

Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yang bapak

ajarkan?

Setiap guru tentu berbeda-beda dalam menyampaikan pelajaran. Begitupun

saya dengan bu Tuti dalam membimbing siswa menghafal. Agar anak tidak

main-main makanya perlu juga diadakan Ujian tertulis seperti pelajaran-

pelajaran lain, jadi anak-anak tidak sekedar hanya setoran hafalan saja.

Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran Tahfidz?

Metode yang digunakan bisa dibilang campuran, karena karakter setiap

anak berbeda-beda dan untuk memudahkan hafalan juga perlu diterapkan

berbagai metode. Seperti metode murojaah setiap mengawali pelajaran,

untuk setiap nambah materi hafalan ya itu saya contohkan dulu bacaanya,

mereka mendengarkan terus ngikutin apa yang saya baca.

Kalau metode menulis ada tidak pak? Apa hanya sekedar hafalan saja ?

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

110

Tentu ya itu diterapkan,metode menulis itu penting, banyak juga orang hafal

Al-Qur’an tapi tulisannya gak bagus. Dengan dibiasakan menulis ayat Al-

Qur’an tentu siswa akan terlatih menulis dengan rapih, selain itu juga. siswa

mudah menghafal ketika mereka menulis dahulu apa yang akan mereka

hafalkan. Dan di buku panduan menghafal sudah tertera latihan-latihan

untuk siswa menulis ayat, biasanya saya menjadikan itu buat penugasan

sebelum mereka menghafal. Karena kan selain tes hafalan kita juga ada UH,

UTS, dan UAS.

Bagaimana pembagian materi untuk mencapai target hafal Juz 29

tersebut ?

Materi dan target hafalan sebenarnya sudah di tentukan oleh Pemerintah,

adapun rinciannya. kelas tujuh adalah surat al-Mulk, surat Al-Qolam, surat

al-Haqqah dan al-Ma’arij. Sedangkan untuk kelas delapan adalah surat Nuh,

Jin, al-Muzammil, surat al-Mudatsir, adapun untuk kelas 9 adalah surat al-

Insan dan surat al-Mursalah. Masalah pembagian materi setiap pertemuan

itu sejak dari awal memang sudah direncanakan di hitung dalam satu tahun

ada berapa pekan pertemuan dan semua saya konsepkan di dalam buku

panduan menghafal.

Bagimana penetuan alokasi waktu dalam jam pelajaran ?

Tatap muka di kelas dalam seminggu 1 kali, dengan alokasi waktu 2 x 40

menit. Namun untuk setoran bisa di luar jam pembelajaran, karena waktu

yang sedemikian itu sebenarnya tidak cukup.

Berapa target hafalan pada tiap pertemuan pelajaran tahfidz ?

Untuk materi setiap pertemuan 5-8 ayat yang harus disetorkan siswa. Semua

tergantung panjang pendeknya ayat. Dan pembagian itu sudah direncanakan

sejak awal. Dan pada buku penduan menghafal itu tadi sudah saya bagi-bagi

setiap pekannya.

Apakah yang siswa setorkan itu sesuai materi yang ditentukan saja,

atau diulang dari awal ?

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

111

Karena waktu yang terbatas jadi saya minta siswa untuk menyetorkan

materi hafalan yang barunya saja. Namun tetap di awal pelajaran dan

diakhir ada muroja’ah dari awal surat. Dan nanti menjelang UTS atau UAS

itu baru setoran semuanya.

Apakah semua siswa mampu mencapai target yang telah ditentukan itu?

karena memang sudah dikonsepkan dari awal pembagian hafalannya jadi

saya rasa seluruh siswa sudah mampu menyetorkan hafalannya. Hanya saja

untuk dikatan semurna mungkin belum.

Apa upaya yang bapak lakukan dalam memotivasi siswa menghafal ?

Saya si selalu menekankan pada anak-anak bahwa menghafalkan Al-Qur’an

itu gak sulit. Lakukan semuanya dengan ikhlas, dan jangan lupa berdoa.

Makanya saya buat buku itu juga saya harap dengan buku itu siswa

termotivasi dan merasakan lebih mudah untuk menghafal. Dan biasanya

ketika saya mengajar saya meminta siswa untuk membuka botol minuman

bagi yang membawa.

Tujuannya apa ya pa? soalnya saya juga pernah lihat anak-anak ketika

tadarus buka tutp botol air minumnya, katanya di kasih tau bapak ?

Iya kali aja haus gitu kan baca terus, ngafalin terus hehe. Sebagai salah satu

ikhtiar minta keberkahan dari ayat Al-Qur’an berharap dengan minum air

tersebut anak-anak mendapat kemudahan dalam menghafal. Selain berusaha

menghafal dan menjaga hafalan kan tetap harus berdoa.

Mengenai evaluasi pembelajaran, bagaimana evaluasi dan penilaian

dalam pembelajaran tahfidz ini ?

Sebenarnya sama dengan pelajaran lain, ada ulangan Harian, UTS, dan

UAS dan dalam hal ini tes tulis namun selain itu ada penilaian setoran

hafalan per-pertemuan.

Jakarta, 12 Oktober 2016

Dr. Ahmad Faiz Ahmad, Lc, M.Ag

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

112

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Adelia Aliefiani Karim

Kelas : VII

Hari/Tanggal : Jumat, 25 November 2016

Waktu : 15.30-16.00

Tempat : di Rumah bu Tuti (Jalan Gandaria Ujung Jagakarsa)

Bagaimana pendapat adik dengan adanya pembelajaran tahfidz di

sekolah?

Menurut saya bagus ka

Apa manfaat adanya pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di sekolah?

Manfaatnya saya jadi bisa ngafalin Al-Qur’an, terbiasa baca Al-Qur’an

dengerin bacaan Al- Quran juga.

Apakah adik senang dengan adanya pembelajaran tahfidz?

Senang banget

Apakah di sekolah sebelumnya adik sudah terbiasa menghafalkan Al-

Qur’an?

Saya dulu di MI jadi udah biasa ngafalin Al-Qur’an

Adakah dukungan khusus dari orang tua dirumah terhadap adanya

pembelajaran tahfidz di sekolah?

Alhamdulillah orang tua saya memang selalu dukung saya kalau soal

pelajaan Al-Qur’an. Terutama mama saya selalu ingetin buat ngafalin,

kadang mama juga yang bantuin ngafalin. Apalagi kalau ada lomba pasti

orang tua juga yang ikutan repot dan marahin kalau akunya gak serius.

Di rumah juga saya ngaji ka, selain ngaji baca Al-Qur’an yang biasa,

saya juga ada latihan tilawah seminggu sekali.. hehe

Apa saja dorongan dari sekolah yang adik rasakan sehingga adik

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an?

Guru nya si saya suka ngajarnya enak ngebantu banget buat cepet

ngafalin. Trus katanya kalau udah hafal nanti dapat sertifikat ka. Terus

Lampiran 7

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

113

kalau ada acara suka ditampilin gitu ka tahfidz aku aja pernah tampil

hehe. Terus seneng juga bisa ikut lomba kaya gini ngewakilin sekolah.

Bagaimana cara guru tahfidz di sekolah ini dalam membimbing

kalian menghafalkan Al-Qur’an?

Saya yang ngajarnya kan bu tuti enak si ka, jadi dicontohin dulu, di baca

ulang-ulang ditanyain juga udh hafal belum, kalau banyak yang belum

dibaca lagi bareng-bareng.

Kapan waktu adik menghafal?

Pas pelajaranya ka, kalau dirumah juga saya ngafalin ka soalnya suka

ditanyain mama udah ngafalin belum.

Bagaimana cara adik menghafal ayat demi ayat Al-Qur’an?

Saya suka dengerin murotal ka, terus kalau mau nambah hafalan ya saya

baca aja berulang-ulang.

Apakah selama ini adik telah mencapai target hafalan yang telah di

tentukan?

Surat Al-mulk aku sudah hafal, sekrang lagi hafalin surat Al-Qolam.

Kendala apa saja yang adik alami ketika menghafal Al-Qur’an?

Gak ada si ka aku mah ngerasanya enak aja ada hafalan gini. Paling kalau

lagi ga mood aja kayanya susah gitu masuknya.

Jakarta, 25 November 2016

Adelia Aliefiani Karim

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

114

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Ahmad Zainur Ramdan

Kelas : VII- 4

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2016

Waktu : 10.00-10.15

Bagaimana pendapat adik dengan adanya pembelajaran tahfidz di

sekolah ?

Bagus-bagus aja

Apa manfaat adanya pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di sekolah ?

Bisa ngafalin Al-Qur’an

Apakah adik senang dengan adanya pembelajaran tahfidz ?

Biasa aja si ka, seneng-seneng aja

Apakah di sekolah sebelumnya adik sudah terbiasa menghafalkan Al-

Qur’an ?

Gak ka, saya kan sekolahnya di SD dulunya jadi g ada pelajaran hafaln Al-

Qur’an kaya di sini

Adik kan dari SD apakah tidak keberatan ada program menghafal

disekolah ?

Lumayan si ka cuma kan emang saya dirumah juga ngaji, jadi jalanin aja

Adakah dukungan khusus dari orang tua dirumah terhadap adanya

pembelajaran tahfidz di sekolah?

Orang tua tau si paling di suruh ngaji aja terus di ingetin suruh ngafalin

Apa saja dorongan dari sekolah yang adik rasakan sehingga adik

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an?

Kan di nilai ka kaya pelajaran lain, terus katanya ada sertifikat juga

Bagaimana cara guru tahfidz di sekolah ini dalam membimbing

kalian menghafalkan Al-Qur’an?

Diulang-ulang gitu ka ikutin bacaannya.

Kapan waktu adik menghafal?

Lampiran 8

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

115

Di sekolah pas pelajarannya

Bagaimana cara adik menghafal ayat demi ayat Al-Qur’an?

Saya ngafalinnya ikut yang diajarin guru yang ngajar aja, diulang-ulang.

Kendala apa saja yang adik alami ketika menghafal Al-Qur’an?

Kebanyakan pelajaran ka pr nya juga banyak, ditambah hafalan gini

kadang jadi kaya suka pusing. Pulang sekolah sampai rumah udah sore.

Paling waktu luangnya sabtu minggu, saya biasanya main.

Jakarta, 26 Oktober 2016

Ahmad Zainur Ramdan

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

116

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Ummi Syahidah

Kelas : VIII-3

Hari/Tanggal : Jumat, 25 November 2016

Waktu : 16.15 – 16.30

Bagaimana pendapat adik dengan adanya pembelajaran tahfidz di

sekolah?

Bersyukur banget ka ada pelajaran menghafal.

Apa manfaat adanya pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di sekolah?

Saya jadi bisa menghafalkan Al-Qur’an, jadi rajin baca Al-Qur’an, jadi lebih

tentram aja gitu. terus jadi terbiasa menghafal. Karena biasa ngafalin saya

ngerasa jadi ketika pelajaran lain yang ada hafalan jadi kaya lebih mudah aja

ka ngafalinnya.

Apakah adik senang dengan adanya pembelajaran tahfidz ?

Senang ka, malah jadi kepengen gitu hafal Al-Qur’an secara keseluruhan.

Apakah di sekolah adik dulu sudah terbiasa menghafalkan Al-Qur’an ?

Saya udah biasa si ka ngafalin alhamdulillah, kaya surat al-mulk udah biasa

dibaca diyayasan.

Berarti kebantu juga ya tinggal di yayasan jadi kaya pesantren gitu ?

Iya ka Al-Hamdulillah

Apa saja dorongan dari sekolah yang adik rasakan sehingga adik

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an ?

Karena masuk rapot ka jadi kan ada keinginan buat nilai bagus, terus ada

sertifikat juga alhamdulillah saya udah dapet. Terus ada lomba-lomba juga

ka. Alhamdulillah saya menang pas kemarin isro’ mi’raj.

Oia katanya dapet amplop juga ya kalau udah selesai hafalanya ?

Iya ka Alhamdulillah.

Bagaimana cara guru tahfidz di sekolah ini dalam membimbing kalian

menghafalkan Al-Qur’an ?

Lampiran 9

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

117

Saya waktu kelas 7 dulu sama pa Faiz, kalau sekarang sama bu Tuti, hampir

sama si sistemnya jadi biasanya si kita dengerin dulu gurunya terus diajarin

dulu bacanya kita ikutin satu ayat satu ayat, terus dibahas tajwidnya juga.

Setelah itu kita setoran deh. Kita juga gak ngafalin aja si ka kana da nulis-

nulisnya juga biasanya si tugas nulis ayat itu buat PR jadi sebelu kita dikasih

materi baru kita disuruh nulis dulu ayatnya.

Berapa banyak anak yang maju setoran? melihat banyaknya anak dan

waktu yang terbatas untuk setoran?

Biasanya si ka yang maju sendiri ada cuma jarang. Kadang yang maju 2

orang 3 orang malah kadang pas di akhir akhir semesteran karena banyak

yang belum tuntas setorannya ya udah jadi majunya bisa sampai 6 orang.

Kapan waktu adik menghafal?

Kalau saya si paling di yayasan waktu sebelum atau setelah sholat jamaah

ka. ngahaflinnya di musholah de, kadang juga di kamar.

Bagaimana cara adik menghafal ayat demi ayat Al-Qur’an?

Saya baca ulang-ulang ka.

Apakah selama ini adik telah mencapai target hafalan secara

keseluruhan?

Al-hamdulillah ka sudah setoran semua. Sertifikat juga udah dapet. Tapi tetap

si harus di baca terus.

Kegiatan tadarus Al-Qur’an itu yang di baca surat apa? berjalan gak

kegiatannya ?

Surat-surat di Juz 29 ka, misalkan sekarang lagi hafalin surat al-mulk ya

udah tiap pagi kit abaca itu. Sambil kaya ngulang hafalan ka, tapi ada aja si

yang susah diatur dikelas.

Kendala apa saja yang adik alami ketika menghafal Al-Qur’an?

Kendala gak terlalu banyak ka , asalkan kitanya mau rajin, paling lupa tuh ka

sama yang udah dihafalin.

Jakarta, 25 November 2016

Ummi Syahidah

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

118

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Rhaffa Izatul Awaliyah

Kelas : VIII-1

Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2016

Waktu : 14.30-14.45

Bagaimana pendapat adik dengan adanya pembelajaran tahfidz di

sekolah ?

Menurut saya bagus ka

Apa manfaat adanya pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di sekolah ?

Banyak ka, jadi terbiasa baca Al-Qur’an, jadi bisa belajar ngafalin juga

Apakah adik senang dengan adanya pembelajaran tahfidz ?

Senang ka

Apakah di sekolah sebelumnya adik sudah terbiasa menghafalkan Al-

Qur’an?

Gak ada ka

Adik kan dari SD apakah tidak keberatan ada program menghafal

disekolah?

Lumayan si ka, tapi aku senang jadi bisa tambah ilmu lagi walaupun di sd

dulu cuma pelajaran agama dan gak terlalu lengkap.

Adakah dukungan khusus dari orang tua dirumah terhadap adanya

pembelajaran tahfidz di sekolah?

Orang tua kan yang emang nyuruh sekolah di MTs biar aku banyak tau

pelajaran Agama. Kan aku bilang ada pelajaran menghafal yah mereka

nyuruh semangat ngafalin terus manggil guru ngaji ke rumah.

Apa saja dorongan dari sekolah yang adik rasakan sehingga adik

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an ?

Dapat sertifikat ka terus juga kan di nilai, jadi harus nagafalin terus.

Bagaimana cara guru tahfidz di sekolah ini dalam membimbing kalian

menghafalkan Al-Qur’an ?

Lampiran 10

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

119

Di ajarin ka cara bacaanya dulu, hukum tajwidnya juga terus kita ikutin,

kadnag juga bu tuti setel murotal gitu biar kita tau bacaanya.

Kapan waktu adik menghafal ?

Biasanya di kelas, terus di rumah juga kana da guru ngajinya.

Bagaimana cara adik menghafal ayat demi ayat Al-Qur’an ?

Saya biasanya ngafalinya dibaca ulang-ulang ka, Saya juga suka dengerin

Murotal Al-Qur’an surat yang lagi dihafalin pake HP. Bu Tuti juga kalau

ngajar suka gitu ka di awalnya kita dengerin murotalnya dulu biar tau

bacanya gimana.

Kendala apa saja yang adik alami ketika menghafal Al-Qur’an ?

Kendalanya lupa ka, kan udah ngafalin tuh di ajarin guru, terus lupa lagi deh

sama yang udah pernah di hafalin. Terus juga pelajaran di seklah banyak jadi

kadang akunya g sempet ngulang hafalan.

Jakarta, 26 Oktober 2016

Rhaffa Izatul Awaliyah

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

120

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Putri Aditiana

Kelas : IX-5

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Oktober 2016

Waktu : 12.00-12.15

Bagaimana pendapat adik dengan adanya pembelajaran tahfidz di

sekolah?

Menurut saya bagus2 aja si ka

Apa manfaat adanya pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di sekolah ?

Banyak si ka, saya jadi bisa belajar membaca, menulis, juga ngafalin. Terus

juga saya jadi belajar lagi cara baca Al-Qur’an, soalnya saya belum terlalu

lancar baca Al-Qur’an.

Apakah adik senang dengan adanya pembelajaran tahfidz ?

Senang si ka, jadi kaya ada pelajaran khusus Al-Qur’an

Apakah di sekolah sebelumnya adik sudah terbiasa menghafalkan?

Gak ka, saya kan sekolahnya di SD dulunya jadi g ada pelajaran hafalan Al-

Qur’an kaya di sini

Adik kan dari SD apakah tidak keberatan ada program menghafal

disekolah ?

Awalnya si saya merasa berat tapi setelah dijalani asyik-asyik aja ka.

Mungkin karena udah terbiasa.

Adakah dukungan khusus dari orang tua dirumah terhadap adanya

pembelajaran tahfidz di sekolah?

Orang tua saya si tau ada pelajaran menghafal Al-Qur’an gini. Karena

awalnya liat saya lagi menghafal surat Al-Mulk. Ibu saya kadang-kadang

suka ngomel-ngomel kalau saya main hp aja, pasti ditanya “udah ngapalin

Al-Qur’an buat disekolah belom ? lagu-lagu aja apal, Al-Qur’an males

diapalin” gitu ka kata mama saya hehe. Terus juga dirumah kan saya juga

disuru ngaji sama orang tua saya.

Lampiran 11

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

121

Apa saja dorongan dari sekolah yang adik rasakan sehingga adik

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an ?

Karena ada penilaiannya juga si ka kaya pelajaran lain, jadi kalau males

ngapalin nanti nilainya kurang. Terus juga kalau bisa selesai hafalannya itu

kita dapat sertifikat ada uangnya juga. Kadang suka baper liat anak-anak

yang selesai setoran hafalanya cepet. Soalnya dipanggil ke depan pas

upacara gitu.

Bagaimana cara guru tahfidz di sekolah ini dalam membimbing kalian

menghafalkan Al-Qur’an?

Kelas 9 kan sekarang sama pa Faiz dulu waktu kelas 8 saya sama bu

Tuti,hampir sama si mereka ngajarnya jadi kita di kasih tau dulu cara

bacanya.

Kapan waktu adik menghafal?

Biasanya di sekolah kan bareng-bareng tuh ya. Kadang aku ngulang-ngulang

sendiri kalau ada jam kosong. Tapi kadang juga suka males si ka, jadi

seringnya pas pelajaran tahfidz nya aja.. Sekolah kan dari pagi sampe sore

jadi kaya udah kecapean gitu kalau di rumah.

Bagaimana cara adik menghafal ayat demi ayat Al-Qur’an?

Saya biasanya ngafalinya dibaca ulang-ulang ka. Sebenarnya dikelas kita

juga dibimbing si ka bacanya sama bu tuti. Itu juga bacanya diulang-ulang

terus sama-sama sampai kita hafal, terus ada nulisnya juga. Cuma kalau ga

diulang lagi dan setoran suka lupa. Aku juga kadang pake musik gitu ka kaya

murotalan juga ngafalinnya.

Apakah adik telah mencapai target hafalan yang telah di tentukan

Saya mah belum selesai ka, tapi banyak juga si yang udah

Kendala apa saja yang adik alami ketika menghafal Al-Qur’an?

Kendalanya si yang paling sering tuh lupa ka, sama males hehe, jadi lebih ke

diri sendiri aja, suka males ngulang hafalan.

Jakarta, 20 Oktober 2016

Putri Aditiana

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

122

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Ahmad Mufti Hikam

Kelas : IX 5

Hari/Tanggal : Sabtu, 26 November 2016

Waktu : 11.00 – 11.20

Bagaimana pendapat adik dengan adanya pembelajaran tahfidz di

sekolah?

Wah saya mah senang banget ka

Apa manfaat adanya pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di sekolah ?

Banyak banget ka. Saya jadi bisa hafal juz 29 yah meskipun belum sempurna.

Apakah di sekolah adik dulu sudah terbiasa menghafalkan Al-Qur’an ?

Saya udah biasa si ka ngafalin gitu waktu MI. Tapi saya lupa kayanya si g

ada hafal-hafalan Al-Qur’an kaya disini cuma paling ngafalin beberapa surat

aja. Terus ga bener-bener dijadiin pelajaran kaya di sini.

Adakah dukungan khusus dari orang tua terhadap pembelajaran

tahfidz?

Alhamdulillah si ka mama saya mah dukung banget. Malah dibantuin terus

ngafalinnya. Jadi suka setoran hafalan sama mama juga. Malah mama saya

suka yang nyuruh-nyuruh ikut lomba tahfidz mulu. Ini aja saya mau di

daftarin lomba di masjid At-tin tapi saya masih belum siap si.

Apa saja dorongan dari sekolah yang adik rasakan sehingga adik

semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an ?

Guru nya si ka, ngajarinnya enak, jadi kita g asal dilepas aja ngafalin tapi

emang dibimbing gitu. Terus juga dapet sertifikatnya tuh ka ada hadiah

amplop juga hehe jadi semangat saya. Terus ada lomba tahfidz juga di

sekolah, jadi bisa partisipasi.

Bagaimana cara guru tahfidz di sekolah ini dalam membimbing kalian

menghafalkan Al-Qur’an?

Kalau di kelas biasanya kita dengerin dulu gurunya terus diajarin dulu

bacanya kita ikutin tiap ayat, terus dibahas tajwidnya juga. Setelah itu kita

Lampiran 12

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

123

setoran deh. Kita juga gak ngafalin aja si ka kana da nulis-nulisnya juga

biasanya si tugas nulis ayat itu buat PR jadi sebelum kita dikasih materi baru

kita disuruh nulis dulu ayatnya.

Kapan waktu adik menghafal ?

Kalau saya si paling enak ngulang-ngulang gityu dirumah ka. Kalau

nambahin hafalan kan emang biasanya di sekolah pas jam pelajaran

dibantuin gurunya. Tapi kadang saya sebelum disuruh hafalin materi baru

saya udah hafalin duluan biar enak dan jadi cepet ka.

Bagaimana cara adik menghafal ayat demi ayat Al-Qur’an ?

Saya biasanya biar inget saya baca ulang-ulang. Saya hafalin terus pas sholat

saya suka baca ayat yang saya lagi hafalin.

Apakah selama ini adik telah mencapai target hafalan secara

keseluruhan?

Al-hamdulillah ka sudah setoran semua. Sertifikat juga udah dapet. Tapi tetep

aja di rumah saya disuruh mamanya buat tetep murojaah hafalan terus.

Kendala apa saja yang adik alami ketika menghafal Al-Qur’an ?

Sebenernya gak ada kendala si ka asal kitanya rajin. Lagian juga enak di

sekolah udah disipain buku panduan menghafal juga. Tapi menurut saya

waktu belajar di kelasnya yang kurang. Soalnya sering waktu udah abis tapi

belum setoran semua.

Hikam kan pernah diajar Ibuu tuti maupun Pak Faiz, ada kah

perbedaanya?

Hampir sama si ka, tapi kalau Bu tuti setorannya itu dari awal ka, kalau pa

Faiz itu materi yang baru kita hafalin aja, jadi g di ulang. Nanti di ulangnya

paling pas mau semesteran. Terus kalau Bu Tuti ngajar suka pake proyektor

dan kadang pake denger murotalan gitu. Tapi sama-sama enak koq ka bikin

termotivasi keduanya.

Jakarta, 26 November 2016

Ahmad Mufti Hikam

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

124

HASIL WAWANCARA ORANG TUA MURID

Nama : Ibu Faridhotul Bidayah ( Ibu dari Hikam kelas 95)

Hari/Tanggal : Sabtu, 26 November 2016

Waktu : Pukul 11.20 – 12.00

Tempat : Musholah Citra Cendekia

(Saat mendampingi Hikam lomba MHQ)

Apakah ibu mengetahui ada program menghafal di sekolah Hikam ?

Iya, saya tau

Bagaimana menurut ibu dengan adanya program menghafal Al-Quran juz

29 di sekolah ?

Bagus si kak, saya sangat mendukung Hikam buat rajin menghafal Al-Quran

Apa saja dukungan yang ibu berikan kepada Hikam dalam menghafalkan

Al-Quran ?

Dalam seminggu minimal 2 kali Hikam murojaah hafalannya sama saya.

Biasanya hari rabu sama jumat. Sisayan ya saya mengingatkan agar setiap hari

tetap murojaah. Selain itu juga dirumah setiap abis magrib dia ngaji Al-Quran

sama ustadz, sambil memperbaiki terus bacaannya.

Bagaimana peranan orang tua dalam pelaksaan program menghafal siswa di

sekolah menurut ibu ?

Menurut saya orang tua itu sangat penting perananya dalam mendukung segala

kegiatan belajar siswa di sekolah. Terlebih lagi ini pelajarannya Al-Quran, kalau

di dengar di awal mungkin kayanya berat menghafal Al-Quran, tapi kalau sudah

dilakukan kan jadi enak buat diri sendiri nantinya. Makanya orang tua itu harus

mendukung dan kasih semangat anaknya untuk mencintai Al-Quran. Apalagi ini

kan menghfala jadi orang tua harus mantau juga dan kalau bisa bantu muroja’ah

biar hafalan si anak tidak hilang.

Mengapa ibu semangat mensupport Hikam dalam belajar Al-Quran ?

sampai ibu berkenan mengantarkan Hikam lomba MHQ ini ?

Lampiran 13

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

125

Saya dulu waktu Hikam SD lebih memprioritaskan pelajaran-pelajaran umum

seperti matematika, bahasa inggris, dan IPA sampai saya nyari guru privat biar

nilainya bagus. Namun setelah itu saya berfikir bahwa ilmu agama juga sangat

penting dan harus jadi prioritas. Dan melihat Hikam semangat sekali dalam

belajar Al-Quran di sekolah MTs saya jadi mendukung juga. Saya sebenarnya

juga g pernah menghafal Juz 30 sama Juz 29 tapi karena sering bantu Hikam

Murojaah, jadi sedikitnya hafal.

Apa harapan ibu terhadap program tahfidz yang ada di sekolah ini ?

Harapan saya semoga program ini terus berlanjut dan semakin baik. Dan saya

juga berharap orang tua siswa lainnya menyadari bahwa pelajaran AL-Quran itu

sangat penting. Jangan hanya menyuruh anak untuk menguasai pelajaran umum

tapi ilmu agamanya dibiarkan. Jika orang tua mendukung tentu akan membantuk

pelaksanaan program menghafal itu sendiri dan tentu ituakan sangat bermanfaat.

Jakarta, 26 November 2016

Faridhotul Bidayah

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

126

DAFTAR CEKLIST DOKUMENTASI SEKOLAH

No. Nama Dokumen Ada Tidak

Ada Keterangan

1.

Dokumentasi Sekolah

a. Profil Sekolah √

Berisi Identitas sekolah.

b. Visi Misi dan

Tujuan Sekolah √

c. Keadaan guru dan

karyawan √

Jumlah guru serta

karyawan

d. Keadaan Siswa √

Jumlah Siswa Keseluruhan

dan tiap rombel kelas.

2. Dokumentasi

pembelajaran Tahfidz √

Silabus dan Buku Panduan

Menghafal Al-Quran untuk

siswa

3. Dokumentasi

pendukung √

Sertifikat Tahfidz, Program

Pembiasaan, dan foto-foto

kegiatan di sekolah terkait

program tahfidz.

Lampiran 14

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

127

HASIL STUDI DOKUMENTASI SEKOLAH

1. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MTs Negeri 2 Ciganjur

Alamat Madrasah : JL. R.M Kahfi 1 No.34

No. Telp : 021 7270822

Kelurahan : Ciganjur

Kecamatan : Jagakarsa

Kota Madya : Jakarta Selatan

Provinsi : DKI Jakarta

Kode Pos : 12630

Nama Kepala Sekolah : Drs. H. Wawan M, M.Pd.

Status Madrasah : Negeri

Standar Madrasah : a. Tingkat Akreditasi A

b. Type Madrasah B

Keadaan Gedung : Permanen

No. Statistik Madrasah : 212317531036

Tahun Didirikan : 1989

Tahun beroperasi : 1990

Status Tanah : Milik Departemen Agama

Luas Tanah : 2.280 M2

Luas Bangunan : 1.243 M2

2. Visi dan Missi

a. Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta

Unggul dalam ilmu Pengetahuan berlandaskan Iman dan taqwa

menuju penguasaan teknologi moderen.

b. Misi Madrasah

- Menumbuhkan semangat belajar secara berkesinambungan.

- Meningkatkan pembinaan akhlaqul karimah melalui keteladanan.

- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Lampiran 15

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

128

- Menerapkan pola pembiasaan melalui kegiatan Tadarus Al Qur’an,

sholat dan sholat berjamaah.

- Meningkatkan pelayanan prima dalam mendukung peningkatan

mutu madrasah.

- Menumbuhkan semangat dalam melaksanakan Program 9K.

- Meningkatkan penguasaan teknologi moderen menuju

profesionalisme

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan data guru dan karyawan yang penulis dapatkan, Jumlah

kseseluruhan guru dan karyawan MTs Negeri 2 Ciganjur adalah sebanyak

49 orang. Jumlah guru sebanyak 37 orang, jumlah karyawan tata usaha

sebanyak 10 orang, dan keamanan sekolah sebanyak 3 orang. Adapun

dalam status kepegawaian, sebanyak 35 orang guru berstatus Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Sementara 2 lainnya sebagai Non-PNS (honorer). Dan

untuk mata pelajar tahfidz di MTs Negeri 2 Jakarta terdiri dari dua orang

guru pembimbing tahfidz.

4. Siswa

Jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 542 anak.

Adapun pembagiannya sebagai berikut;

No. Kelas Jumlah Siswa No. Kelas Jumlah Siswa

1. VII-1 35 9. VIII-4 37

2. VII-2 34 10. VIII-5 38

3. VII-3 34 11. IX-1 37

4. VII-4 34 12. IX-2 37

5. VII-5 34 13. IX-3 36

6. VIII-1 37 14. IX-4 38

7. VIII-2 38 15. IX-5 36

8. VIII-3 37

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

129

5. Program Pembiasaan

Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter

peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

RUTIN SPONTAN KETELADANAN

Upacara Terbiasa antri Berpakaian rapi

Tadarus dan berdoa memberi salam Berprilaku sopan santun

INFAQ, membuang sampah

pada tempatnya

Tepat waktu

Sholat dhuha dan

Sholat zuhur

berjamaah

Musyawarah Membiasakan

disiplin

Jadwal imam dan

doa

Bertanggung jawab

sebagai pengurus

kelas

Saling menghormati dan

menyayangi

Jadwal piket Berani tampil dalam

acara

Terbiasa disiplin

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

130

FOTO-FOTO DOKUMENTASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHFIDZ DI KELAS

KEGIATAN TADARUS AL-QURAN

Lampiran 16

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

131

PEMBAGIAN SERTIFIKAT TAHFIDZ AL-QURAN

LOMBA TAHFIDZ AL-QURAN TINGKAT DKI JAKARTA

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

132

BUKU PANDUAN MENGHAFAL AL-QURA’N UNTUK SISIWA

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

133

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

134

SURAT KETERANGAN HASIL PENELITIAN DARI SEKOLAH

Lampiran 17

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

135

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

136

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

137

Lampiran 18

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

138

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

139

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

140

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

141

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

142

Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN JUZ 29 · PDF fileDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah ... Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Tahfidz kelas VII ... aspek kehidupan ini tercangkup

143