IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF...

115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : DIANA NIM : X7406065 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH

BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP NEGERI 1

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh :

DIANA

NIM : X7406065

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH

BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP NEGERI 1

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh:

DIANA

NIM : X7406065

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sutaryadi, M. Pd Susantiningrum, SPd.SE MABNIP. 19540526 198103 1 004 NIP. 19761229 200501 2 002

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Dra. C. Dyah SI, M.Pd 1........................

Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti , M.Pd 2........................

Anggota I : Drs. Sutaryadi, M. Pd. 3........................

Anggota II : Susantiningrum, SPd.SE MAB 4.......................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.NIP. 19600727 198702 1 001

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Diana, Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional diSMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Surakarta:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, November2010.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui dan mengkaji ImplementasiProgram Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMP Negeri 1Sukoharjo (2) mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi SMP Negeri 1Sukoharjo dalam mengarahkan sekolahnya menuju bertaraf Internasional (SBI)(3) mendeskripsikan usaha-usaha apa saja yang dilakukan SMP Negeri 1Sukoharjo untuk mengatasi kendala tersebut.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif denganstrategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan adalah informan,dokumen dan arsip, serta tempat/peristiwa. Teknik sampling yang digunakandalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dan Snowball Sampling. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, analisis dokumendan arsip, serta observasi. Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi datadan trianggulasi metode. Sedangkan Teknik analisis data menggunakan modelinteraktif mengalir.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) ImplementasiProgram Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 SukoharjoTahun Ajaran 2009/2010 tertuang dalam delapan komponen yaitu, (a) Standarkompetensi lulusan berupa input siswa dengan nilai 75, nilai KKM sedangberjalan menuju KKM ideal yaitu 75, mencapai nilai Ujian Nasional 75 setiapmata pelajaran untuk kelas RSBI, memenuhi SNP dan diperkaya keunggulanmutu lulusan dengan keunggulan tertentu yang berasal dari negara OECD ataunegara maju lainnya (b) Standar isi (kurikulum) menggunakan KTSP Plus , (c)Standar proses (proses pembelajaran) berupa pembelajaran yang menumbuhkandan mengembangkan daya kreasi, inovasi nalar, dan eksperimen untukmenemukan kemungkinan-kemungkinan baru, pembelajaran PAKEM,pembelajaran bilingual dan pembelajaran TI, (d) Standar pendidik dankependidikan yaitu guru dan karyawan sebagian besar sudah memiliki nilaiTOEFL yang berstandar internasional dan Kepala sekolah juga sudah mencapainilai yang sesuai dengan standar tersebut. Kepala sekolah sudah memenuhi syaratuntuk menjadi kepala sekolah RSBI yaitu berpendidikan S2 dari perguruan tinggiyang terakreditasi A, telah mengikuti pelatihan kepala sekolah yang diakuipemerintah, dapat berbahasa inggris secara aktif dan memiliki visi internasional,mampu membangun jejaringan internasional, memiliki kompetensi manajerialserta jiwa kepemimpinan dan entreprenual (kewirausahaan) yang kuat, (e) Standarsarana dan prasarana yaitu rata-rata rasio jumlah siswa 1:28, perpustakaan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

memiliki buku cetak untuk setiap mata pelajaran, laboratorium komputer memilikijumlah komputer yang sesuai dengan jumlah siswa, memiliki buku referensi bagiguru, namun belum memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja dalam unitkesehatan, (f) Standar pembiayaan diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintahdaerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi dan Direktur JendralPendidikan Dasar dan Menengah, (g) Standar pengelolaan (manajemen)menggunakan manajemen mutu ISO versi 9001:2008, (h) Standar penilaianberbasis TIK, melaksanakan ujian sekolah dengan bahasa pengantar bahasainggris serta melakukan sertifikasi yang diadakan oleh Dirjen Dikdasmen; (2)Kendala-kendala yang dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam mengarahkansekolahnya menuju bertaraf Internasional (SBI) yaitu (a) Kekurangan dana, (b)Kualitas SDM belum memenuhi standar dalam sekolah RSBI, (c) Kurikulumsekolah (RSBI) yang belum memenuhi standar; (3) Usaha-usaha yang dilakukanSMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan rintisansekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintahuntuk mendapatkan dana pengembangan sekolah, (b) Memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, (c) Pengembangan prosesdan isi dari referensi-referensi sekolah bertaraf internasional untukmengembangkan kurikulum yang diterapkan pada proses pembelajaran.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Diana, Implementation Program of International Standard SchoolPioneering in SMP Negeri 1 Sukoharjo in Academic Year 2009/2010. Essay,Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, University of SebelasMaret, November 2010.

The purpose of this study are: (1) to understand and study theimplementation program of standard international school (RSBI) in SMP Negeri 1Sukoharjo (2) to describe the constraints faced by SMP Negeri 1 Sukoharjo indirecting the school towards an International (SBI) (3) to describe any efforts bySMP Negeri 1 Sukoharjo to overcome these obstacles.

This study used a qualitative descriptive research with a single fixedstrategy. Sources of data used informants, documents and archives, as soon as aplace / event. The sampling technique used in this study was purposive samplingand Snowball Sampling. Techniques of data collection techniques used wereinterviews, document analysis and archival, as soon as observation. The validityof the data used is the triangulation of data and triangulation of methods. Whilethe analysis using an interactive model of flow.

Based on the results of this study concluded that: (1) Implementationstandard international school Pioneering in SMP Negeri 1 Sukoharjo in AcademicYear 2009/2010 set out in the eight components, namely, (a) the standard ofcompetence in the form of graduate student input with a value of 75, KKM valuewas walking toward KKM ideal value of 75, reaching values NationalExamination 75 each subject to RSBI class, meet the SNP and excellence enrichedquality of graduates with certain advantages that come from OECD countries orother developed countries (b) Standard content (curriculum) using KTSP Plus, (c )standard process (learning process) in the form of learning that fosters anddevelops creativity, innovation reasoning, and experimentation to discover newpossibilities, PAKEM learning, bilingual teaching and learning IT, (d) educatorsand educational standards of teachers and employees of most of the already have aTOEFL score of international standard and headmaster, has reached the value inaccordance with these standards. The school principal is eligible to becomeprincipals are educated RSBI S2 (magister) from an college that is accridated of“A”, has been training school principals recognized by the government, can speakenglish actively and have international vision, able to build an international,managerial competence and leadership skills and entreprenual (entrepreneurship)is strong, (e) The standard of facilities and infrastructure that is the average ratioof student numbers 1:28, the library has a print book for each subject, a computerlab has a number of computers in accordance with the number of students, has areference book for teachers , but do not have a safety assurance system in healthunits, (f) Standard of financing obtained from the central government, local

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

government, district government, the provincial government and the DirectorGeneral of Primary and Secondary Education, (g) Standard of management usingISO quality management 9001:2008 version, (h) Standard of ICT-basedassessments, conducting school examinations by introduction english and conductcertification held by the Director General Dikdasmen, (2) The constraints faced bySMP Negeri 1 Sukoharjo in directing the school towards an International (SBI ),is (a) Lack of funds, (b) Quality human resources do not meet the standards inschool RSBI, (c) The curriculum of schools (RSBI) which do not meet standards,(3) Efforts that do SMP Negeri 1 Sukoharjo to overcome obstacles in theimplementation pioneering international school namely (a) To submit proposals tothe government to get funds for school development, (b) Provide training toimprove the quality of teachers, (c) Development of process and content ofreferences to international schools to develop curriculum that applied to thelearning process.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

MOTTO

“Mengakui kekurangan diri adalah tangga untuk mencapai cita-cita, dan

berusaha untuk mengisi kekurangan tersebut adalah keberanian yang luar

biasa.”

(Hamka)

“Sesungguhnya Sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain.”

(Qs. Alam Nasrah ayat 6-7))

“Kebahagiaan adalah saat kita bisa meraih apa yang kita impikan dengan

tetesan keringat kita sendiri.”

(Peneliti)

“Hidup adalah bagaimana kita bisa menghargai orang apa adanya dan bukan

karena apa yang dimilikinya”

(Peneliti)

“Hidup adalah mempersembahkan yang terbaik, dan bermakna bagi dunia dan

akherat.”

(Peneliti)

PERSEMBAHAN

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada :

Ibu dan Bapak Tercinta

Kakak-kakak aku tersayang

Saudara-saudara dan keluarga

besarku yang selalu mendukungku,

Teman-temanku semua

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian

prasyarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan UNS Surakarta

3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNS Surakarta

4. Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan UNS Surakarta

5. Bapak Drs. Sutaryadi, M. Pd., selaku Pembimbing I

6. Ibu Susantiningrum, S. Pd. SE. MAB, selaku Pembimbing II

7. Bapak/Ibu dosen Khususnya BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang

telah memberi banyak ilmu.

8. Bapak Bambang Maryadi,S. Pd.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Sukoharjo yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di Sekolah

yang beliau pimpin.

9. Ibu Dra. Indiah Dewi Murni, M.Pd., selaku WAKA 2 yang telah banyak

membantu dalam penyediaan infomasi.

10. Ibu dan bapak yang telah senantiasa memberikan doa dan dorongan, kakakku,

kakek dan nenekku yang selalu memberi semangat dan motivasi sehingga

peneliti dapat menyelesaikan sekripsi ini.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

11. Teman-temanku Rini, Fahim, Vera, Vivin, Ratna, Prengky, Yuli, Mala,

Maria, Ika, Wartini, Anum, Dias, Dian, Sari, Neti, Naning, Purnama, Inti,

Rika, Tiwi, Kemi, Iyut, Mas Rangga, Mas Prima, Niko, Romadhan, Rohmat,

yang tak akan terlupakan dan tergantikan.

12. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan

Yang Maha Esa.

Walaupun disadari dalam skripsi ini masih ada kekurangan, namun

diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga

bagi pembaca.

Surakarta, 18 Oktober 2010

Peneliti

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN.......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK............................................................................... v

HALAMAN MOTTO................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................... 1

B. Perumusan Masalah ......................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka.............................................................. 6

1. Tinjauan tentang Pendidikan ...................................... 6

2. Tinjauan tentang Sekolah Menengah

Pertama...................................................................... 8

3. Tinjauan tentang Sekolah Bertaraf

Internasional .............................................................. 9

B. Kerangka Berfikir ............................................................ 22

BAB III METODOLOGI..................................................................... 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………................ 25

B. Bentuk dan Strategi Penelitian………………… .............. 26

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

C. Sumber Data…………………………………… .............. 27

D. Teknik Sampling…………………................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data…………………….. .............. 30

F. Validitas Data………………………………….. .............. 31

G. Analisis Data………………………………….................. 32

H. Prosedur Penelitian……………………………. ............... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................ 37

A. Deskripsi Lokasi Penelitian……………………………… 37

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Sukoharjo. 37

2. Visi, Misi, Tujuan dan Program Strategis SMP

Negeri 1 Sukoharjo..................................................... 37

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Sukoharjo ............. 41

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian……………………...... 48

1. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo .................. 49

2. Kendala-kendala yang dihadapi SMP Negeri 1

Sukoharjo dalam mengarahkan sekolahnya menuju

bertaraf Internasional .................................................. 70

3. Usaha-usaha yang dilakukan smp negeri 1 sukoharjo

untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

rintisan sekolah bertaraf internasional ......................... 73

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori...... 77

1. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo .................. 77

2. Kendala-kendala yang dihadapi SMP Negeri 1

Sukoharjo dalam mengarahkan sekolahnya menuju

bertaraf Internasional .................................................. 85

3. Usaha-usaha yang dilakukan smp negeri 1 sukoharjo

untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

rintisan sekolah bertaraf internasional ......................... 87

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .............................. 89

A. Simpulan.......................................................................... 89

B. Implikasi .......................................................................... 94

C. Saran................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 97

LAMPIRAN

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Negeri

1 Sukoharjo .................................................................................. 37

Tabel 2. Jabatan-Jabatan yang terdapat di SMP Negeri 1

Sukoharjo ..................................................................................... 41

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir ............................................................ 24

Gambar 2. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir .................................. 33

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian .......................................................... 36

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

Lampiran 4. Field Note Wawancara

Lampiran 5. Daftar Rekap Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)

Lampiran 7. Daftar Nilai Ujian Nasional SMP Negeri 1 sukoharjo Tahun

Pelajaran 2009 / 2010

Lampiran 8. Data Prestasi Siswa Pada Dasawarsa Terakhir (2001-2010)

Lampiran 9. Kalender Pendidikan SMP Negeri 1 Sukoharjo

Lampiran 10. Daftar Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 sukoharjo

Lampiran 11. Jadwal pelajaran SMP Negeri 1 sukoharjo Semester genap tahun

Pelajaran 2009 / 2010

Lampiran 12. Daftar Wali Kelas dan Jumlah Siswa

Lampiran 13. Bagan Struktur Organisasi

Lampiran 14. Daftar fasilitas sekolah

Lampiran 15. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out

Lampiran 16. Surat Keterangan Telah Mengadakan Research/Try Out

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor yang menentukan kecerdasan suatu bangsa.

Melalui pendidikan, manusia dibekali ilmu pengetahuan dan pengajaran tentang

kehidupan yang mencakup banyak hal seperti afektif, psikomotor, dan kognitif.

Sebagai salah satu cita-cita nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka proses pencerdasan dapat dilakukan

melalui jalur pendidikan formal maupun non formal. Pencerdasan melalui

pendidikan formal (sekolah) harus tetap dijalankan, apalagi mulai tahun 1984

telah diwajibkan pendidikan 9 tahun untuk setiap masyarakat sehingga pendidikan

menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat. Upaya pencerdasan

melalui pendidikan non formal dapat diperoleh melalui pengalaman yang sifatnya

empiris yang dapat memberikan pengajaran hidup yang bermakna apalagi ada

pepatah yang mengatakan “Pengalaman adalah guru terbaik”.

Kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi membuat jauhnya

jarak antar bangsa tidak lagi menjadi hambatan karena semuanya dapat diakses

dengan mudah. Era globalisasi menuntut setiap bangsa khususnya Indonesia untuk

mampu bersaing di segala bidang termasuk pendidikan. Sistem pendidikan yang

pernah berlaku di Indonesia adalah sistem birokratis-sentralistik atau sistem

manajemen pendidikan terpusat, yaitu segala kebijakan dan keputusan dibuat oleh

atasan (pemerintah pusat). Sementara sekolah hanya sebagai pelaksana kebijakan-

kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Dengan adanya Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

otonomi daerah yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi diberbagai bidang termasuk pendidikan.

maka sekolah dituntut untuk ikut serta terlibat secara aktif dan dinamis dalam

rangka proses peningkatan kualitas pendidikan (desentralistik) yaitu secara

mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas-prioritas,

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber

yang ada baik kepada masyarakat maupun pemerintah.

Oleh karena itu, maka diperlukan suatu peranan manajemen sekolah

melalui strategi sekolah yang dapat menciptakan sekolah yang bermutu sehingga

mampu membekali siswanya di era global ini. Peningkatan kompetisi, pilihan, dan

tuntutan masyarakat mempengaruhi pendidikan saat ini. Pendidikan di Indonesia

perlu mendapat pengaturan dan standarisasi untuk memenangkan kompetisi dan

peningkatan mutu terus menerus. Fokus utama yang harus perhatikan dalam

peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan institusi sekolah sebagai basis

utama pendidikan, baik aspek manajemen, sumber daya manusianya, maupun

sarana dan prasarananya.

Pendidikan di Indonesia pada era globalosasi dituntut untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pengetahuan

serta mampu bersaing di dunia teknologi. Teknologi komunikasi dan informasi

yang begitu pesat rasanya memang tidak menjadikan perdebatan bila

perkembangan ini diikuti dengan mendirikan sekolah bertaraf internasional

di Indonesia. Pendidikan dan pelatihan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan

sehubungan menjelang Tahun 2020. Perkonomian Indonesia akan berubah dan

berkembang ke arah perekonomian global sehingga diperlukan pengembangan

sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang mampu

memenuhi dan mengimbangi kebutuhan lokal, regional maupun internasional.

Maka dari itu untuk mendukung tujuan tersebut pemerintah mempunyai

ide dasar untuk mewujudkan sekolah yang membekali peserta didiknya

berdasarkan standar nasional pendidikan dan bertaraf internasional sehingga

lulusannya memiiki daya saing internasional. Tujuan utama penyelenggaraan

Sekolah Bertaraf Internasional adalah upaya perbaikan kualitas pendidikan

nasional, khususnya supaya eksistensi pendidikan nasional Indonesia diakui di

mata dunia dan memiliki daya saing dengan negara-negara maju lainnya.

Kebijakan pemerintah mengenai Sekolah Bertaraf Internasional didukung

secara penuh seperti yang di cantumkan pada UU No. 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas Pasal 50 ayat (3). SBI merupakan proyek prestisius, karena akan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dibiayai oleh Pemerintah Pusat 50%, Pemerintah Propinsi 30%, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota 20%. Pada dasarnya kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional

merupakan langkah maju untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Namun dalam

pelaksanaannya, sampai sekarang ini masih terdapat masalah sehingga

pelaksanaan program Sekolah Bertaraf Internasional tersebut tidak dapat berjalan

dengan lancar.

Masalah yang dimaksud adalah mengenai kurikulum yang diterapkan di

sekolah yang selama ini belum sepenuhnya mengadopsi dan beradaptasi dengan

kurikulum dari negara-negara maju yang tergabung dalam Organisation for

Economic Co-operation and Development (OECD) dan negara maju lainnya.

sehingga dalam proses pembelajarannya itu belum secara maksimal menggunakan

Bahasa Inggris. Selain itu, sekolah juga belum secara maksimal memanfaatkan

Teknologi Informasi (TI) dalam proses pembelajarannya, dan partisipasi dari

masing-masing warga sekolah masih dirasa kurang sehingga mengakibatkan

program SBI tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.

SMP Negeri 1 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah yang

mengarahkan sekolahnya menuju sekolah yang berstandar internasional.

Pelaksanaan program RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo diharapkan dapat

memberikan kontribusi yang baik terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Dan

dengan pelaksanaan program RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo, maka sekolah

dapat membekali lulusannya dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada

dalam sekolah tersebut serta menciptakan lulusan yang berkualitas internasional.

Dengan demikian alumni SMP Negeri 1 Sukoharjo mereka dapat melanjutkan

serta diterima ke jenjang berikutnya yaitu SMA (Sekolah Menengah Atas) atau

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang favorit. Maka dari uraian di atas

menimbulkan keinginan peneliti untuk meneliti dan mengkaji secara mendalam

tentang “IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH

BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP NEGERI 1 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2009/2010”

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai permasalahan apa

saja yang akan diteliti untuk mendapatkan jawabannya. Berdasarkan latar

belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) di SMP Negeri 1 Sukoharjo?

2. Apa kendala-kendala yang dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam

mengarahkan sekolahnya menuju bertaraf Internasional (SBI)?

3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk

mengatasi kendala tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah yang telah

dirumuskan secara tegas dalam rumusan masalah. Tujuan yang ingin dicapai

peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui dan mengaji Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) di SMP Negeri 1 Sukoharjo.

2. Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo

dalam mengarahkan sekolahnya menuju bertaraf Internasional (SBI).

3. Mendeskripsikan usaha-usaha apa saja yang dilakukan SMP Negeri 1

Sukoharjo untuk mengatasi kendala tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan informasi

yang akurat, rinci, dan faktual sehingga akan memberikan manfaat yang besar

bagi peneliti dan orang lain. Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari sudut

aplikasi dalam konteks kehidupan manusia yaitu :

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pendidikan serta cakrawala pandang tentang implementasi Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah sebagai

sumbangan pemikiran dalam hal implementasi program Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI).

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai referensi yaitu studi

pendalaman tentang implementasi program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana (S1).

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia,

1889 - 1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan

umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan

bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan

masyarakatnya”.

Kamus Bahasa Indonesia (1991:232) menyebutkan bahwa pendidikan

berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga

menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara

dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai

akhlak dan kecerdasan pikiran.

Lebih lanjut dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional, Disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pengertian diatas merupakan pengertian pendidikan dari berbagai pihak,

sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan pada penelitian ini adalah usaha

sadar dan terencana untuk memelihara serta memberi latihan kepada peserta didik

sehingga terwujudnya suatu suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif

mengembangkan potensi yang ada pada anak didik yaitu kekuatan spiritual

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

b. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan di Indonesia dicantumkan dalam TAP MPR No

4/MPR/1975 Disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah membangun di bidang

pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk

membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk

membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya; memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab

dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa; dapat

mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur;

mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan

yang termaksud dalam UUD 1945, Bab II (Pasal 2, 3, dan 4).

UU No. 2 Tahun 1985 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya

yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan berbangsa.

Pengertian diatas merupakan pengertian tujuan pendidikan dari berbagai

pihak, sedangkan tujuan pendidikan pada penelitian ini adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya sehingga

menjadi manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,

maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional

,sehat jasmani dan rohani, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan

dan berbangsa yang berdasar atas falsafah negara pancasila.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Tinjauan tentang Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain

yang sederajat. Menurut Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Dasar merupakan pendidikan awal

selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di SD dan SMP. Pada

masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain:

a. Ilmu Pengetahuan Alam

b. Matematika

c. Ilmu Pengetahuan Sosial

d. Bahasa Indonesia

e. Bahasa Inggris

f. Pendidikan Seni

g. Pendidikan Olahraga

Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

pendidikan dasar, yakni SD atau yang sederajat selama enam tahun dan SMP atau

yang sederajat selama tiga tahun. SMP diselenggarakan oleh pemerintah maupun

swasta. SMP adalah tingkatan atau jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia

setelah SD dan merupakan persiapan bagi SMA.

SMP ditempuh dalam waktu tiga tahun, mulai dari Kelas VII (tujuh)

sampai Kelas IX (sembilan). Murid Kelas IX pada akhirnya diwajibkan untuk

mengikuti Ujian Nasional (UN) yang dapat mempengaruhi kelulusan peserta

didik. Lulusan dari SMP dapat melanjutkan pendidikan ke SMA atau SMK atau

sederajatnya. Pada umumnya pelajar SMP berusia antara umur 13-15 tahun.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada Tahun 2001, pengelolaan

SMP Negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen

Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Sedangkan

Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMP Negeri merupakan Unit

Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

3. Tinjauan tentang Sekolah Bertaraf Internasioanal

a. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

Agus Purwanto (2009:5) menyatakan bahwa Sekolah Bertaraf

Internasional adalah Sekolah Nasional yang menyiapkan peserta didiknya

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) Indonesia dan tarafnya

Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing

internasional.

Sedangkan menurut Sutopo Ghani Nugroho (http://www.

belajarmandiri.blogspot.com, Jumat, 3 juli 2009) pengertian Sekolah Bertaraf

Internasional adalah sekolah nasional yang menyelenggarakan pendidikan

berdasarkan atau telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan sebagai Indikator

Kinerja Kunci Minimal (IKKM), dan mutu internasional sebagai Indikator Kinerja

Kunci Tambahan (IKKT), sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf

nasional dan internasional sekaligus.

Sebagaimana pengertian Sekolah Bertaraf Internasional yang

disampaikan diatas, yang dimaksud dengan Sekolah Bertaraf Internasional pada

penelitian ini adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didiknya

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Indonesia sebagai Indikator Kinerja

Kunci Minimal dan mutu internasional sebagai Indikator Kinerja Kunci

Tambahan, sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf nasional dan

internasional sekaligus.

Sekolah Bertaraf Internasional dapat dirumuskan sebagai berikut : SBI =

SNP + X. SNP adalah standar nasional pendidikan yang meliputi standar

kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar

pengelolaan, dan standar penilaian. Komponen X merupakan penguatan,

pengayaan, pengembangan, perluasan, pendalaman melalui adaptasi atau adopsi

terhadap standar pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri, yang diyakini

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional ( Depdiknas,

2007:3).

Visi Sekolah Bertaraf Internasional adalah ”terwujudnya insan Indonesia

yang cerdas dan kompetitif secara internasional”. Visi tersebut memiliki implikasi

bahwa penyiapan manusia bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang

dilakukan secara intensif, terarah, terencana, dan sistematik agar dapat

mewujudkan bangsa yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan

oleh bangsa-bangsa lain. Maka dari itu misi Sekolah Bertaraf Internasional adalah

mewujudkan manusia Indonesia cerdas dan kompetitif secara internasional, yang

mampu bersaing dan berkolaborasi secara global. Penyelenggaraan Sekolah

Bertaraf Internasional bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkelas

nasional dan internasional sekaligus.

b. Latar Belakang Sekolah Bertaraf Internasional

Menurut Kir Haryana (2007;37), Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf

Internasional dilatar belakangi oleh tiga alasan yaitu:1) Era globalisasi yang

menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi, manajemen dan

sumber daya manusia, 2) Dasar hukum yang kuat, 3) Penyelenggaraan Sekolah

Bertaraf Internasional didasari oleh filosofi eksistensialisme dan esensialisme

(fungsionalisme). Keunggulan teknologi akan menurunkan biaya produksi,

meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas keragaman produk dan

meningkatkan mutu produk. Keunggulan manajemen akan meningkatkan

efektivitas dan efisiensi. Keunggulan sumber daya manusia merupakan kunci daya

saing karena SDM yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga

kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemenangan dalam persaingan.

Dasar hukum Sekolah Bertaraf Internasional dapat ditemui dalam UU

No. 20 tahun 2003 pasal 50 ayat 3 tentang sistem pendidikan nasional (UUSPN

20/2003) yang menyebutkan bahwa “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah

menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua

jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf

internasional. Demikian pula halnya, ayat 1 pasal 61 Peraturan Pemerintah

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Nomor 19 mengamanatkan bahwa pemerintah bersama-sama pemerintah daerah

menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi satu satuan yang bertaraf

internasional.

Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus

menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin

melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat,

pro-perubahan, kreatif, inovatif, eksperimentif, menumbuhkan dan

mengembangkan bakat, minat, serta kemampuan peserta didik. Filosofi

eksistensialisme ini berpandangan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta

didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan,

mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi (kompetensi)

intelektual (IQ), emosional (EQ), dan Spiritual (SQ). Sedangkan Filosofi

esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan

kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor

dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan

tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia

Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.

c. Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional

Sekolah yang telah bertaraf internasional harus memiliki keunggulan

yang ditunjukkan oleh pengakuan internasional terhadap masukan, proses dan

hasil-hasil pendidikan dalam berbagai aspek. Pengakuan tersebut dibuktikan

dengan sertifikasi berpredikat baik dari salah satu anggota OECD dan/atau negara

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan,

diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional, serta

lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Lulusan Sekolah

Bertaraf Internasional diharapkan, menguasai kompetensi sesuai dengan Setandar

Nasional Pendidikan di Indonesia, serta menguasai kemampuan-kemampuan

kunci global agar setara dengan lulusan negara-negara maju yang lain.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Menurut Stella Maris (www.stellamarisserpong.wordpress.com), bahwa

Sekolah Bertaraf Internasional itu memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yangdikembangkan dari standart isi, standart kompetensi kelulusan dan kompetensidasar yang diperkaya dengan muatan Internasional.

2. Menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris, minimal untuk matapelajaran MIPA dan Bahasa Inggris.

3. Mengadopsi buku teks yang dipakai Sekolah Bertaraf Internasional (negaramaju).

4. Menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari standar kompetensilulusan yang ada di dalam Standar Nasional Pendidikan

5. Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standart kompetensi yangditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan.

6. Sarana/prasarana memenuhi Standar Nasional Pendidikan.7. Penilaian memenuhi standar nasional dan Internasional.

d. Profil Sekolah Bertaraf Internasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengeluarkan

rumusan tentang profil Sekolah Bertaraf Internasional yang mencakup komponen-

komponen utama di sekolah. Sekolah bertaraf internasional terdiri dari delapan

komponen utama yang meliputi : standar kompetensi lulusan, standar isi, standar

proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pembiayaan, standar pengelolaan, dan standar penilaian (Depdiknas,

2007:3).

1) Standar Kompetensi Lulusan

Sebagaimana dikemukakan dalam peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa

“Standar Kompetensi Lulusan adalah kualitifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”. Standar Kompetensi lulusan

tersebut berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada

setiap satuan pendidikan, rujukan untuk penyusunan standar – standar pendidikan

lain dan merupakan arah peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar pada

jenjang pendidikan dasar serta merupakan pedoman penilaian dalam penentuan

kelulusan peserta didik yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran

serta mencakup aspek sikap , pengetahuan dan keterampilan.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sekolah bertaraf internasional

berdasarkan Permendiknas (2009: 78) :

1. Mendapat Input Siswa dengan nilai 75;2. Mencapai nilai KKM 75;3. Mencapai nilai UN 75;4. Memenuhi SNP dan diperkaya keunggulan mutu lulusan dengan keunggulan

tertentu yang berasal dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya5. Berdaya saing komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan

menampilkan keunggulan lokal ditingkat internasional;6. Mampu bersaing dalam berbagai lomba internasional yang dibuktikan dengan

perolehan medali emas, perak, perunggu7. Memperoleh penghargaan internasional lainnya;8. Berperan aktif secara internasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan

perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkunganhidup;

9. Menggunakan dan mengembangkan teknologi komunikasi dan informasisecara professional.

Penelitian ini menggunakan standar kopetensi lulusan yang mengacu

pada:

a. Mendapat Input Siswa dengan nilai 75;

b. Mencapai nilai KKM 75;

c. Mencapai nilai UN 75;

d. Memenuhi SNP dan diperkaya keunggulan mutu lulusan dengan keunggulan

tertentu yang berasal dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya

2) Standar Isi (Kurikulum)

Menurut S. Nasution (2008:5), kurikulum merupakan suatu rencana yang

disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan

tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.

Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 ayat 19, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.”

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pengertian diatas merupakan pengertian kurikulum dari berbagai pihak,

sedangkan yang dimaksud dengan kurikulum pada penelitian ini merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga

pendidikan beserta staf pengajarnyayang berfungsi untuk melancarkan proses

berlajar mengajardalam mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai isi, bahan dan strategi pembelajaran sebagai acuan

penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pembelajaran di sekolah pelaksana Sekolah

Bertaraf Internasional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guna

meningkatkan kualitas kompetensi siswa.

Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan kurikulum nasional yang

dikembangkan sekolah dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan KTSP yang diperkaya agar

memenuhi standar nasional pendidikan plus kurikulum internasional yang digali

(adopsi dan adaptasi) dari berbagai sekolah mitra baik dalam maupun luar negeri,

yang memiliki reputasi internasional.

3) Standar Proses (Proses Pembelajaran)

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. (Falah Yunus, http//www. falsburgers.biz, 12 Mei 2004)

Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses dalam kontek

ini menunjukkan adanya interaksi antara komponen-komponen dalam lingkup

sekolah dan pembelajaran yang mencakup guru, siswa, sumber belajar, serta

sarana prasarana.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengertian diatas merupakan pengertian pembelajaran dari berbagai

pihak, sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran pada penelitian ini adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar dengan tujuan agar terjadi suatu proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik.

Standar proses pembelajaran Sekolah Bertaraf Internasional yaitu: (1)

pro-perubahan yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan

mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk

menemukan kemungkinan-kemungkinan baru, (2) menerapkan model

pembelajaran aktif (cooperative learning), kreatif (quantum learning), efektif

(learning revolution) dan menyenangkan (contextual learning), yang kesemuanya

itu telah memiliki standar internasional. (3) menerapkan proses pembelajaran

berbasis teknologi informasi dan komunikasi. (4) Proses pembelajaran

menggunakan Bahasa Inggris khususnya mata pelajaran sains, matematika, dan

teknologi.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru, telah di tetapkan bahwa “Setiap guru wajib

memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara

nasional”. Kualifikasi akademik ditempuh melalui pendidikan formal atau melalui

uji kelayakan dan kesetaraan. Kualifikasi akademik yang ditempuh melalui

pendidikan formal adalah minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI)

program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan

diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Sedangkan kualifikasi akademik

guru yang ditempuh melalui uji kelayakan dan kesetaraan adalah bagi seseorang

yang memiliki keahlian tanpa ijasah dan pelaksanaannya dilakukan oleh

perguruan tinggi yang diberi kewenangan untuk menguji agar dapat diangkat

menjadi guru.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Sedangkan standar kompetensi guru yang juga harus dipenuhi adalah

terdiri dari: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. Sebagai bukti bahwa guru telah memenuhi

persyaratan sebagai pendidik yang memenuhi standar kualifikasi akademik dan

standar kompetensi, maka diwajibkan juga memiliki sertifikat dalam jabatannya

sebagai guru yang dapat diperoleh melalui sertifikasi yang dilaksanakan oleh

pemerintah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah ditetapkan di dalam

Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang “Sertifikasi Bagi Guru Dalam

Jabatan“.

Persyaratan utama sekolah sebagai penyelenggara Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional adalah guru, kepala sekolah dan karyawan harus mampu

berkomunikasi dalam bahasa inggris. Persyaratan kemampuan berbahasa inggris

bagi sekolah yang melaksanakan SBI menurut Kir Haryana (2007:43) adalah :

a. Karyawan harus memiliki TOEFL minimal 400,b. Guru memiliki TOEFL minimal 450,c. Kepala Sekolah memiliki TOEFL minimal 500.

Selain guru atau tenaga pendidik harus memenuhi kualifikasi akademik

dan kompetensi, maka tenaga kependidikan lain juga harus memenuhi

persyaratan, khususnya tentang kepala sekolah. Hal ini telah ditetapkan dalam

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang “Standar Kepala Sekolah”.

Dijelaskan bahwa untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah, seseorang

wajib memenuhi standar kepala sekolah. Standar kepala sekolah pada jenjang

SMP harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi. Kualifikasi kepala sekolah

yang dijelaskan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dalam Kir

Haryana (2007:50), bahwa dalam Sekolah Bertaraf Internasional untuk tenaga

kependidikan (kepala sekolah) itu meliputi kualifikasi sebagai berikut :

1. Kepala sekolah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang programstudinya terakreditasi A.

2. Kepala sekolah telah menempuh pelatihan kepala sekolah yang diakui olehPemerintah.

3. Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif.4. Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring

internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan danenterprenual yang kuat.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Penelitian ini mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan

diatas sebagai dasar untuk melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan.

5) Standar Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana sebagai pendukung program SBI sesuai dengan pasal 15

ayat 1 UU Sidiknas tahun 2003 menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan

formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan

kependidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi

fisik,kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik

Semua sarana dan prasarana pendidikan bagi sekolah bertaraf internasional

harus menjamin keselamatan bagi penggunanya sehingga perlu pencapaian

kriteria SBI (Depdiknas, 2005: 10-12), sebagai berikut :

a. Rasio jumlah siswa 1:24 dan minimum satu kelas untuk tiap- tiap tingkatmemiliki satu sel perangkat ICT.

b. Perpustakaan memiliki buku teks dalam bentuk cetak / digital untuk setiapmata pelajaran minimal sama dengan jumlah siswa dalam satu kelas.

c. Laboratorium computer memiliki jumlah computer sesuai dengan rata- ratajumlah siswa (maksimum 24 siswa per rombel).

d. Memiliki buku referensi bagi guru sesuai dengan mata pelajaran yangdiajarkan.

e. Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam unit kesehatan.

Penelitian ini mengacu pada standar sarana dan prasarana diatas sebagai

dasar untuk melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan.

6) Standar Pembiayaan

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan

PP Nomor 19 Tahun 2005 ditetapkan bahwa “Setiap sekolah harus memenuhi

standar pembiayaan yang memadai yang didasarkan atas kebutuhan pencapain

ketuntasan kompetensi, sebagaimana yang ada dalam kurikulum sekolah.

Diasumsikan bahwa, makin tinggi standar prestasi atau hasil-hasil pendidikan

yang dituntut atau ditetapkan, maka akan memerlukan pembiayaan yang makin

tinggi pula.”

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional membutuhkan biaya yang

tidak sedikit. Pada umumnya sekolah di Indonesia belum memenuhi standar

internasional. Dana Sekolah Bertaraf Internasional dapat bersumber dari

pemerintah pusat, daerah, komite sekolah, sponsor dunia usaha dan industri, dan

unit produksi sekolah.

7) Standar Pengelolaan (Manajemen)

Manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakan, mengembangkan segala upaya dalam mengatur

dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai

tujuan organisasi yang ditetapkan secara efisien dan efektif.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah serta

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, bahwa dalam pengelolaan

(manajemen) Sekolah bertaraf internasional, antara lain :

a. Memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar pengelolaansekolah di negara anggota OECD atau negara maju lainnya;

b. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi terakhir;c. Mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih prestasi tingkat

nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologidan/atau seni; dan

d. Menerapkan sistem administrasi sekolah berbasis teknologi informasi dankomunikasi pada 8 (delapan) standar nasional pendidikan.

e. Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah, rindang, aman,dan sehat,

f. Mengembangkan lingkungan sekolah bebas asap rokok dan narkoba,g. Mengembangkan lingkungan sekolah bebas budaya kekerasan, dan berbudaya

akhlak muliah. Memiliki lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran,

profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individudan komunitas sosial warga sekolah

i. Melaksanakan seleksi penerimaan siswa baru SBI pada sekolah berdasarkanpersyaratan

j. Membangun kultur yang mengarah pada peningkatan kemampuan di bidangbahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya, teknologi informasi dankomunikasi, dan budaya lintas bangsa;

k. Menjalin kemitraan dengan sekolah unggul di dalam negeri dan/atau di negaramaju, meliputi :1) Penyelenggaraan program sekolah kembaran (sister school);2) Penyelenggaraan program kegiatan perolehan kredit;

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Penyelenggaraan program transfer kredit;4) Pertukaran peserta didik;5) Pertukaran pendidik dan/atau tenaga kependidikan;6) Pemanfaatan bersama berbagai sumberdaya;7) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler;8) Penyelenggaraan pertemuan ilmiah;9) Penyelenggaraan program penelitian; dan/atau10) Penyelenggaraan seminar bersama.

l. Bekerja sama bidang akademik dan non-akademik yang dengan satuanpendidikan setara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan asing yangterakreditasi atau yang diakui di negaranya, meliputi :1) Penyelenggaraan program sekolah kembaran (sister school);2) Penyelenggaraan program kegiatan perolehan kredit;3) Penyelenggaraan program transfer kredit;4) Pertukaran peserta didik;5) Pertukaran pendidik dan/atau tenaga kependidikan;6) Pemanfaatan bersama berbagai sumberdaya;7) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler;8) Penyelenggaraan pertemuan ilmiah;9) Penyelenggaraan program penelitian; dan/atau10) Penyelenggaraan seminar bersama.

Dalam penelitian ini menggunakan Standar Pengelolaan (Manajemen)

yang mengacu pada :

1. Memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar

pengelolaan sekolah di negara anggota OECD atau negara maju lainnya;

2. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi

terakhir;

3. Mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih prestasi

tingkat nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau seni.

8) Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan adalah SNP yang berkaitan dengan

prosedur, mekanisme, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Hal ini sesuai

dengan PP No 19 Th 2005 dan Permendiknas No 20 Tahun 2007. Penilaian

merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara

berkesinambungan untuk pengambilan keputusan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian

adalah: bertujuan mengukur pencapaian kompetensi, menggunakan acuan kriteria

yaitu membandingkan antara hasil yang dicapai dengan standar yang telah

ditentukan/ditetapkan, dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan, hasil

penilaian dipergunakan sebagai tindak lanjut berupa perbaikan (remidial),

pengayaan, dan percepatan pencapaian kompetensi siswa, serta penilaian

disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam pembelajaran.

Penilaian juga dapat dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan program

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu dalam pelaksanaan

penilaian harus dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyajian hasil,

sampai dengan pemanfaatan atau tindak lanjut penilaian.

Standar penilaian sekolah bertaraf internasional berdasarkan

Permendiknas (2009: 78) meliputi:

a. Menerapkan standar penilaian yang diperkaya dengan sistem penilaianpendidikan sekolah unggul di negara anggota OECD atau negara majulainnya.

b. Menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaianberbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

c. Melaksanakan ujian nasional.d. Dapat melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan

pendidikan yang bersangkutan dalam bahasa Inggris atau bahasa asinglainnya.

e. Memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sertifikasi yang diakui secarainternasional dan/atau mengikuti ujian akhir sekolah yang sederajat darinegara anggota OECD atau negara maju lainnya.

Dalam penelitian ini menggunakan Standar penilaian yang mengacu

pada:

1) Menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaianberbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

2) Melaksanakan ujian nasional.3) Dapat melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan

pendidikan yang bersangkutan dalam bahasa Inggris atau bahasa asinglainnya.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4) Memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sertifikasi yang diakui secarainternasional dan/atau mengikuti ujian akhir sekolah yang sederajat darinegara anggota OECD atau negara maju lainnya.

e. Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Program RSBI

Pelaksanaan Sekolah Bertaraf Internasional di tingkat sekolah dasar dan

menengah masih terdapat kekurangan yang berdampak terhadap mutu pendidikan

maupun bagi kemajuan pendidikan. Menurut Kir Haryana (2007:40), hal tersebut

terjadi karena terdapat beberapa kendala dalam implementasi RSBI antara lain :

1. Kurikulum Sekolah RSBI pada umumnya belum mampu secara maksimalmengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum dari negara-negara OECD.

2. Penguasaan kemampuan TIK dan bahasa inggris SDM yang meliputi guru danstaf masih tergolong rendah.

3. Kualifikasi akademik guru S-2 dan tenaga Administrasi (minimal SMA) masihbelum semua memenuhi sesuai ketentuan dan masih terkait denganketerbatasan dalam pendanaan.

4. Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana/prasarana yang berstandarinternasional baik dari pemerintah kabupaten maupun dari komite sekolahmasih belum sesuai yang diharapkan.

Dengan adanya kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan Sekolah

Berstandar Internasional tersebut maka diperlukan suatu perhatian yang lebih bagi

sekolah untuk mengatasinya. Menurut Kir Haryana (2007:41) untuk mengatasi

kendala-kendala dalam pengimplementasian RSBI, sekolah dapat melakukan

cara-cara sebagai berikut:

1. Sikap dan SDM: kerja keras, kursus, IHT, workshop.2. Kurikulum dan pembelajaran: mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum

Cambridge dengan kurikulum nasional, perangkat pembelajaran, PBM, danalat evaluasi bilingual dan berbasis IT.

3. Anggaran dan sarana/prasarana: moving class, penjadualan, kerjasama denganpihak ketiga.

4. Fasilitator kurang aktif untuk dapat sharing dengan fasilitator yang aktif.5. Mengubah pola pikir: memperbaiki PBM, Kepala Sekolah bersikap informatif

dan terbuka.6. Perubahan kebijakan sekolah berupa komitmen yang tinggi dari tim RSBI

sekolah.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Kerangka Berpikir

Globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma dalam dunia

pendidikan. Dan untuk melakukan itu semua, diperlukan peranan manajemen

sekolah melalui strategi sekolah yang dapat menciptakan sekolah yang bermutu

sehingga mampu membekali siswanya di era global ini.

Fokus utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu

pendidikan adalah peningkatan institusi sekolah sebagai basis utama pendidikan,

baik aspek manajemen, sumber daya manusianya, maupun sarana dan

prasarananya. Pendidikan di Indonesia pada era globalosasi dituntut untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pengetahuan

serta mampu bersaing di dunia teknologi juga punya jiwa kebangsaan yang

tinggi, sehingga di manapun berada selalu memberikan karya terbaik bagi

bangsa dan negaranya.

SMP adalah tingkatan atau jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia

setelah lulus SD dan merupakan persiapan bagi SMA. SMP Negeri 1 Sukoharjo

adalah salah satu sekolah menengah pertama yang mengidentitaskan dirinya

sebagai salah satu sekolah di Surakarta yang bertaraf internasional atau RSBI.

Dalam membekali lulusannya agar dapat bersaing di era globalisasi dan

berkualitas ketika melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu SMA atau SMK, maka

sekolah perlu meningkatkan kualitasnya dengan cara memaksimalkan standar

minimal sebagai sekolah yang bertaraf internasional, yang terdiri dari delapan

komponen utama yang meliputi :

1. standar kompetensi lulusan,

2. standar isi,

3. standar proses,

4. standar pendidik dan tenaga kependidikan,

5. standar sarana dan prasarana,

6. standar pembiayaan,

7. standar pengelolaan,

8. standar penilaian.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sedangkan kendala-kendala yang muncul secara umum dalam

pelaksanaan program RSBI adalah sebagai berikut :

1. Kurikulum Sekolah RSBI pada umumnya belum mampu secara maksimal

mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum dari negara-negara OECD,

2. Penguasaan kemampuan TIK dan bahasa inggris SDM yang meliputi guru

dan staf masih tergolong rendah,

3. Kualifikasi akademik guru S-2 dan tenaga Administrasi (minimal SMA)

masih belum semua memenuhi sesuai ketentuan dan masih terkait dengan

keterbatasan dalam pendanaan,

4. Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana/prasarana yang berstandar

internasional baik dari pemerintah kabupaten maupun dari komite sekolah

masih belum sesuai yang diharapkan.

Adanya kendala-kendala dalam pelaksanaan program RSBI, maka

hendaknya sekolah dapat berupaya dalam mengatasi hambatan-hambatan yang

ada pada standar-standar pelaksanaan SBI tersebut. Dengan adanya upaya sekolah

untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka akan berdampak pada

pelaksanaan program RSBI yang lebih baik sehingga sekolah yang masih

berstatus RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dapat menjadi SBI

(Sekolah Bertaraf Internasional). Adapun skema dari kerangka berfikir di atas

adalah sebagai berikut:

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir

SMP RSBI

Pemenuhan StandarMinimal SBI, yang meliputi :1. Standar kompetensi

lulusan,2. Standar isi,3. Standar proses,4. Standar pendidik dan

tenaga kependidikan,5. Standar sarana dan

prasarana,6. standar pembiayaan,7. Standar pengelolaan,8. Standar penilaian

Kendala-kendala

Upaya mengatasi kendala-kendala

Pelaksanaan RSBI yanglebih baik

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

BAB III

METODOLOGI

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) : “ Metodologi penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”

Sedangkan Menurut Cholid Narbuko & Abu Achmadi (2003:2) : “Metodologi

penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau

mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi

kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai

menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah”.

Berdasarkan kedua pengertian metodologi penelitian bahwa metodologi

penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan data dalam penelitian dengan

teratur, terencana dan sistematis untuk mencari jawaban atas suatu masalah

berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Disebutkan oleh Saifudin

Azwar (2004: 19) bahwa “Seorang peneliti harus dapat memilih dan menentukan

metode yang tepat dan mungkin dilaksanakan guna mencapai tujuan

penelitiannya”. Untuk itulah maka peneliti perlu memahami terlebih dahulu

tentang metode- metode penelitian.

Adapun bagian-bagian dari metodologi yang digunakan untuk memandu

penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukoharjo, yang beralamat

di Jalan Pemuda 36 Sukoharjo. Alasan-alasan yang menjadi pertimbangan

penelitian di tempat ini adalah :

a. SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah salah satu SMP RSBI yang ada di Sukoharjo

yang akan melaksanakan program SBI

b. Tersedia data untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Lokasi SMP Negeri 1 Sukoharjo dekat dengan tempat tinggal asal peneliti yang

mudah dijangkau oleh peneliti sehingga memudahkan dalam pelaksanan

penelitian.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah proposal disetujui dan telah

mendapat ijin dari pihak-pihak terkait. Penelitian dilaksanakan selama delapan

bulan yaitu bulan Maret 2010 sampai dengan November 2010. Jadwal penelitian

terlampir.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menemukan,

menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan

dengan menggunakan suatu metode ilmiah.

Menurut Lexy Moleong (2004:6) penelitian kualitatif adalah :

“Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain, secara holistik dan dengan cara deskreptif dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.” Sedangkan Menurut Sukmadinata (2005: 94), penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

(menggambarkan) dan menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial secara alamiah dan sudut perspektif partisipan penelitian kualitatif.

Jadi penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

mendiskripsikan (menggambarkan) dan menganalisis fenomena-fenomena,

peristiwa, aktifitas sosial pada konteks khusus yang ilmiah dengan memanfaatkan

berbagai motode ilmiah dan sudut perspektif partisipan penelitian kualitatif.

Berdasarkan tujuan penelitian dan perumusan masalah yang dikaji, maka

penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa perbandingan atau

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menghubungkan dengan variabel lain. Peneliti tidak memberikan perlakuan

terhadap obyek, sehingga obyek dibiarkan seperti kondisi aslinya dan apa adanya.

2. Strategi Penelitian

Masalah penelitian harus dikaji secara mendetail dan lengkap. Untuk itu

dibutuhkan suatu pendekatan permasalahan melalui pemilihan strategi penelitian

yang tepat. Strategi yang dipilih oleh penulis digunakan sebagai dasar untuk

mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil

penelitian. Dalam hal ini peneliti penulis mengacu pada bentuk penelitian

deskriptif. Sesuai dengan pendapat Mardalis (2002:26) bahwa penelitian

deskriptif adalah “Penelitian yang bertujuan mendeskripsikan apa yang saat ini

berlaku”. Penelitian deskriptif berupaya untuk mendeskripsikan, mencatat,

menganalisis, dan menginterprestasikan kondisi yang sekarang terjadi atau ada.

Peneliti tidak menguji dan menggunakan hipotesa, melainkan hanya

mendeskripsikan informasi apa yang ada sesuai dengan variabel yang diteliti.

Ciri-ciri penelitian deskriptif kualitaif adalah :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada sekarang, pada masalah-

masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mulai disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.

(Winarno Surakhmad, 2004:140).

Penelitian deskriptif yang dilaksanakan adalah menggunakan strategi

penelitian tunggal terpancang. Strategi penelitian tunggal terpancang merupakan

kegiatan pengumpulan kegiatan data yang lebih terarah berdasarkan tujuan dan

pertanyaan-pertanyaan peneliti yang lebih dahulu diajukan. Dalam strategi

penelitian tunggal terpancang peneliti hanya memusatkan penelitiannya pada

beberapa hal yang sesuai dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan.

C. Sumber Data

Sesuai dengan pendapat HB.Sutopo (2002:30) Bahwa “Sumber data

kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, dan tingkah laku, dokumen dan arsip

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

serta berbagai benda lain ”. Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokan

sebagai berikut:

1) Informan

Informan merupakan orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang

akan diteliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Menurut

Lexy J Moleong (2004:132), “Informan adalah orang yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang

penelitian”. Jadi informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar

belakang penelitian dan dapat memberilan informasi yang tepat kepada

peneliti. Orang yang menjadi informan peneliti di SMP Negeri 1 Sukoharjo

adalah :

a. Wakil Kepala Sekolah 1

b. Wakil Kepala Sekolah 2

c. QMR (Quality manajement representatif)

d. Kurikulum

e. Kesiswaan

f. Sarana Prasarana

g. Tata Usaha

h. Guru

2) Dokumen dan Arsip

Dokumen di dalam penelitian merupakan sumber data yang penting,

walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata atau tindakan merupakan

sumber kedua, jelas hal itu tidak diabaikan karena dalam banyak hal dokumen

sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan

untuk meramalkan. Menurut H. B. Sutopo (2002: 54), “Dokumen dan arsip

merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau

aktivitas tertentu”. Lebih lanjut Lexy J. Moleong (2004: 159) mengungkapkan

“Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber

tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip,

dokumen pribadi, dan dokumen resmi”. Dokumen yang digunakan dalam

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

penelitian ini adalah sejarah berdirinya SMP Negeri 1 Sukoharjo, dan data

lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3) Tempat dan Peristiwa

Dalam melakukan kegiatan penelitian baik wawancara atau observasi akan

melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa. HB. Sutopo (2002: 52)

mengungkapkan “Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau

aktivitas yang dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang

merupakan tempat maupun lingkungannya”. Peneliti mengambil tempat

penelitian di SMP Negeri 1 Sukoharjo, sedangkan peristiwa yang dimaksud

yaitu mengenai implementasi program Rintisan Sekolah Bertraf Internasional

di SMP Negeri 1 Sukoharjo.

D. Teknik Sampling

Menurut Iskandar (2008:69) “Teknik Sampling merupakan penelitian

yang tidak meneliti seluruh subyek yang ada dalam populasi melainkan hanya

sebagian saja yang di perlukan oleh peneliti dalam penelitian”. Dalam penelitian

ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti hanya menentukan

sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan tentang

permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan

teknik purposive sampling.

Menurut Lexy J. Moleong (2004:224) bahwa ”Dengan teknik purposive

sampling ini terkandung maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi

berbagai macam sumber dan bangunannya”. Purposive sampling merupakan

sampel yang diambil tidak ditekankan pada jumlah, tetapi ditekankan pada

kualitas pemahamannya kepada masalah yang diteliti. Peneliti tidak menentukan

sampel, tetapi peneliti menentukan kualitas pemahaman informan yang akan

diwawancarai untuk memperoleh informasi tentang masalah yang diteliti.

Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Dalam

teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang

mengetahui permasalahan yang sedang diteliti, yaitu dengan cara menunjuk

seorang informan kemudian informan yang terpilih dapat menunjuk informan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang lebih tahu, sehingga akan didapat data yang lebih lengkap. Penarikan sampel

bola salju ini mempunyai beberapa tahapan. Tahap pertama, menentukan satu atau

beberapa orang informan untuk diwawancarai. Informan tersebut berperan sebagai

titik awal penarikan sampel. Tahap kedua, dari informan yang pertama

selanjutnya menunjuk informan yang dirasa lebih mengetahui tentang

permasalahan yang sedang diteliti. Kemudian peneliti mewawancarai informan

tersebut dan demikian selanjutnya sampai diperoleh data yang mendalam dan data

yang dikumpulkan benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Pemecahkan suatu permasalahan harus dilakukan secara tuntas

dan baik. Untuk itu diperlukan sejumlah data yang valid. Sedangkan untuk

mendapatkan data tersebut perlu digunakan teknik pengumpulan data.

Iskandar (2008:178 ) menyebutkan bahwa, “Teknik Pengumpulan data

merupakan tata cara atau langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan data

penelitian, peneliti harus menggunakan teknik dan prosedur pengumpulan data

yang sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan, apakah data berbentuk kualitatif

atau kuantitatif. Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa teknik

pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan.

Sesuai dengan metode penelitian diskriptif kualitatif maka teknik

pengumpulan data adalah:

1. Wawancara

Menurut Iskandar (2008:41), “Wawancara merupakan tanya jawab peneliti

dengan orang- orang yang relevan untuk dijadikan sebagai sumber data”.

Tanya jawab itu dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyan itu”. Dalam teknik ini

peneliti mengumpulkan data mengenai implementasi program Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo. Dalam teknik

wawancara ini, peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan yang

ditunjuk.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Observasi

Merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan langsung terhadap subjek dan objek penelitian di lokasi

penelitian sehingga diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang diteliti.

Menurut pendapat HB. Sutopo (2002:75) mengatakan bahwa “Teknik

observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa

peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman

gambar”. Peneliti dalam melakukan observasi di lokasi penelitian, mengamati

secara langsung implementasi program Rintisan sekolah bertaraf internasional

di SMP Negeri 1 Sukoharjo.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini merupakan teknik pengumpulan data melalui

penelaahan dokumen yang ada, dengan maksud untuk melengkapi data yang

di perlukan dalam analisis terhadap masalah yang dikaji. Informasi yang

terdapat dalam dokumen sangat mendukung dalam suatu penelitian. Dalam

analisis ini akan menjadi sumber data untuk mendapatkan data yang lengkap

dan mempermudah dalam penelitian antara lain dokumen dan arsip yang

berada di SMP Negeri 1 Sukoharjo yang ada hubungannya dengan penelitian

tersebut. Dokumentasi dalam penelitian ini antara lain dokumen dari sekolah

yang meliputi keadaan umum sekolah, data sarana dan prasarana, data guru,

data siswa (peserta didik), serta data-data lain menunjang dalam penelitian.

F. Validitas Data

Validitas data sangat diperlukan kebenarannya agar data dan informasi

yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Validitas data

merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil

penelitian,(H.B Sutopo, 2002:78). Untuk menganalisa data kualitatif digunakan

suatu teknik yang disebut Triangulasi. Menurut Iskandar (2008:230),

“Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan datanya memanfaatkan

sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai bahan

pembanding terhadap data itu”.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Menurut HB. Sutopo (2002: 70-74) ada empat macam triangulasi yaitu:

a. Trianggulasi data atau trianggulasi sumber, adalah penelitian denganmenggunakan berbagai sumber data yang berbeda untukmengumpulkan data sejenis.

b. Trianggulasi penulis, adalah cara yang mana hasil penelitian baik dataataupun kesimpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhan diujikevaliditasnya dari berbagai penulis.

c. Trianggulasi metodologi, yaitu penelitian yang dilakukan denganmenggunakan data yang sejenis tetapi dengan menggunakan teknikpengumpulan data yang berbeda.

d. Trianggulasi teori, yaitu melakukan penelitian tentang topik yang samadan datanya dianalisis dengan menggunakan perspektif lebih dari suatuteori.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi

data, yaitu peneliti menggunakan beberapa narasumber yang berbeda untuk

mengumpulkan data atau informasi yang sejenis sehingga informasi yang

diperoleh dari narasumber satu dapat dibandingkan dengan informasi yang

diperoleh dari narasumber lain. Di samping itu peneliti juga menggunakan

trianggulasi metode yaitu menyimpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan

teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Dalam metode ini yang

menjadi titik tekan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda.

Karena data yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data yang

berbeda tersebut, hasilnya akan dapat dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan

sehingga lebih kuat validitasnya.

G. Analisis Data

Analisis penelitian kualitatif dilakukan dengan proses pengumpulan data

atau dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data atau dilakukan di

lapangan. Menurut Bondan & Biken yang dikutip oleh Lexy J. Moleong

(2004:248) mengatakan “Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain”. Teknik analisis data dalam penelitian ini

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

menggunakan model teknik analisis interaktif yang dimulai dari tahap

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Tiga komponen analisis yaitu reduksi data, penyajian data , penarikan

kesimpulan, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

HB. Sutopo (2002:95) berpendapat bahwa, ”Dalam bentuk ini penelitibergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulandata selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Sesudahmengumpulkan data berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponenanalisisnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagipenelitiannya, proses analisis ini disebut sebagai model analisisinteraktif”.

Untuk lebih jelasnya model tiga komponen analisis dapat digambarkan

dalam skema model analisis interaktif sebagai berikut:

(Sumber: H.B. Sutopo, 2002:96)

Gambar. 1 Skema Analisis Data Model Interaktif

Keterangan:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses menyeleksi, menfokuskan data yang telah

diperoleh dari laporan penelitian. Reduksi data dilakukan sebelum peneliti

memutuskan kerangka konsepsual wilayah penelitian, permasalahan penelitian

dan pengumpulan data yang mana akan dipilih dan tahap ini berlangsung terus

sampai laporan akhir lengkap tersusun. Sebagai bagian dari analisis, maka

proses menajamkan, menggolongkan, mengarahkan membuang yang tidak

PengumpulanData

SajianData

Penarikansimpulan/Verifikasi

ReduksiData

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

perlu dan mengoorganisasikan data merupakan hal yang amat penting

dilakukan, sehingga akan mempermudah dalam menarik dan menverifikasi

kesimpulan final.

2. Sajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan penyajian ini dapat membantu peneliti dalam memahami apa yang

sedang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan. Penyajian informasi ini

dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan yang tersusun secara

terpadu sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan langkah

selanjutnya yang harus dilakukan. Kegiatan penyajian data di samping sebagai

kegiatan analisis, juga merupakan kegiatan reduksi data.

3. Penarikan Simpulan / Verifikasi

Pada dasarnya kesimpulan awal sudah dapat ditarik pada saat matriks terisi,

tetapi hal tersebut belum begitu jelas, dan hal ini dapat menggiring pada

pengambilan keputusan untuk menentukan langkah berikutnya yang harus

dilakukan. Kesimpulan-kesimpulan mungkin tidak muncul sampai

pengumpulan data terakhir. Hal ini sangat bergantung pada besarnya

kumpulan catatan-catatan lapangan, angka pengkodeannya, penyimpanan, dan

metode pencarian ulang yang digunakan. Jadi bukan berarti sesudah dilakukan

penarikan kesimpulan merupakan final dari analisis karena pada dasarnya

makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya dan kecocokannya

yakni yang merupakan validitasnya. Sehingga hal ini menuntut peneliti siap

dan mampu bergerak diantara kegiatan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa

analisis data kualitatif merupakan upaya yang berkelanjutan, berulang dan

terus menerus, saling susul menyusul antara proses yang satu dengan proses

yang lainnya.

Tiga komponen analisis yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan (verifikasi) aktivitasnya dilakukan dengan bentuk interaktif dengan

proses mengalir (siklus). Analisis dilakukan bersamaaan (serentak) dengan proses

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pengumpulan data. “Hal ini berarti bahwa analisis tidak dilakukan setelah data

yang dikumpulkan secara keseluruhan telah terkumpul” (HB. Sutopo, 2002:96).

Sedangkan kesimpulan akhir merupakan keadaan dari yang belum jelas

kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan yang

kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada atau dari beberapa permasalahan

didiskusikan dengan berbagai pihak yang relevan yang akhirnya terjadi sebuah

kesimpulan. Dengan maksud apabila ada data baru kemudian akan merubah

kesimpulan sementara segera melakukan perbaikan melalui data yang diperoleh

selanjutnya. Hal ini terus dilaksanakan sampai seluruh data dikumpulkan.

Ketiga komponen tersebut berjalan bersama pada waktu kegiatan

pengumpulan data. Setelah memperoleh, reduksi data segera dibuat dan

diiteruskan dengan penyusunan sajian data. Dari sajian data tersebut dapat

dipergunakan untuk menyusun kesimpulan sementara tersebut perlu diubah.

Dengan demikian setiap kesimpulan yang salah dapat dibenarkan atau diperbaiki

melalui data yang diperoleh selanjutnya. Demikian seterusnya perjalanan data dan

analisis berjalan sampai seluruh data selesai dikumpulkan. Ketiga macam kegiatan

analisis yang menyatu dengan pengumpulan data di muka saling berhubungan dan

berlangsung terus selama penelitian dilakukan.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam suatu

penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Prosedur yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan mulai dari berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun

ke lapangan mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal penelitian dan

mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik

yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

untuk melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benar-benar

valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan tersebut

sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang dianalisis

dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam pengumpulan data

yang merupakan data pendukung dalam mencapai tujuan penelitian.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh

data yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup semua

kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai, ditulis

dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bentuk

laporan yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dibuat bagan prosedur

penelitian sebagai berikut:

Gb. 2 : Prosedur Penelitian

PersiapanPenelitian

Pengumpulan Data Analisis Data Awal

PembuatanProposal

Penelitian danPerijinan

Pembuatan DanPenggandaan Laporan

Penarikan Kesimpulan

Analisis Data Ahkir

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Sukoharjo

SMP Negeri 1 Sukoharjo berada di Jalan Pemuda 36 Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah. SMP Negeri 1 Sukoharjo ini berdiri

pada tanggal 1 Mei 1960. Pada saat itu SMP Negeri 1 Sukoharjo resmi didirikan

oleh Bapak Sudibyo yang kemudian di angkat sebagai kepala sekolah.

Sejak berdirinya, SMP Negeri 1 Sukoharjo telah mengalami pergantian

kepemimpinan. Periode kepemimpinan di SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah

sebagai berikut :

Tabel 1. Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Negeri 1 Sukoharjo

No Nama Periode1 Sudibyo 1959 s.d 19602 S. Mangunsuwondo 1960 s.d 19613 Sumardjo 1961 s.d 19634 Widjono BA 1963 s.d 19765 Supijatto, BA 1976 s.d 19836 Brotowidjono 1983 s.d 19867 Soewardi, BA 1986 s.d 19908 Drs. Sri Slamet 1990 s.d 19949 Drs. K. Mursidi 1994 s.d 199810 Taqwim, BBA, S. Pd 1998 s.d 200211 Drs. Sinung Hartadi, M. Hum 2002 s.d 200612 Bambang Mariyadi, S, Pd, M. Pd 2006 s.d sekarang

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMP Negeri 1 Sukoharjo

SMP Negeri 1 Sukoharjo merupakan salah satu jenis lembaga pendidikan

formal tingkat dasar yang mempersiapkan lulusannya untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan menengah yang terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA)

atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Adapun Visi dan Misi serta Tujuan

Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai berikut :

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

a. Visi

Beriman, bertaqwa, cerdas dan kompetitif secara nasional dan

internasional

b. Misi

1. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran

agama sebagai cermin keimanan dan ketaqwaan yang mengaitkan semua

mata pelajaran dengan imtaq.

2. Meningkatkan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik

sesuai dengan potensi yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi dirinya,

masyarakat dan bangsa.

3. Mewujudkan manusia Indonesia bertaraf internasional yang mampu

bersaing dan bekolaborasi secara global.

c. Tujuan Sekolah

Dalam menuju sekolah bertaraf internasional, maka SMP Negeri 1

Sukoharjo memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Agar sekolah memiliki budaya untuk terus menerus melakukan peningkatan

mutu layanan pendidikan sehingga menjadi Sekolah Nasional Bertaraf

Internasional.

2. Agar sekolah dapat terus menerus meningkatkan mutu pembelajaran yang

mendukung pencapaian standar kompetensi bertaraf internasional.

3. Agar siswa mendapatkan pengakuan dan perlakuan sama dengan sekolah

internasional lain di dunia untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

d. Program Strategis Sekolah

Hal-hal yang sudah dilakukan untuk mencapai visi, misi dan tujuan

sekolah yaitu:

1. Pemenuhan SKL SMP yang bertaraf internasional:

a. Peningkatan prestasi bidang akademik di tingkat nasional dan

internasional

b. Peningkatan prestasi bidang non akademik di tingkat nasional dan

internasional

c. Peningkatan nilai UN

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

d. Pencapaian jumlah > 75 % siswa yang melanjutkan studi ke sekolah yang

lebih tinggi dan bertaraf internasional

2. Pemenuhan Standar Isi bertaraf internasional:

a. Pengembangan Buku-1 KTSP (Dokumen-1 KTSP) bertaraf internasional

b. Pengembangan silabus bertaraf internasional

c. Pengembangan RPP bertaraf internasional

d. Pengembangan Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya bertaraf

internasional

e. Pengembangan Panduan Pembelajaran bertaraf internasional

f. Pengembangan Panduan Evaluasi Hasil Belajar bertaraf internasional

3. Pemenuhan Standar Proses bertaraf internasional:

a. Pemenuhan persiapan pembelajaran bertaraf internasional

b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran bertaraf internasional

c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaran bertaraf internasional

d. Peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran bertaraf internasional

e. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran bertaraf internasional

4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan bertaraf

internasional:

a. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah) bertaraf

internasional

b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru) bertaraf internasional

c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya yang bertaraf

internasional

5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana bertaraf internasional:

a. Pemenuhan sarana dan prasarana bertaraf internasional

b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya bertaraf internasional

c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian bertaraf internasional

6. Pemenuhan Standar Pengelolaan bertaraf internasional:

a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan

kegiatan sekolah

b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah

d. Peningkatan peranserta masyarakat dan kemitraan

e. Pengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi

Sekolah)

f. Pengembangan SIM sekolah

g. Pengembangan standar ISO: 9001 tahun 2008

7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:

a. Peningkatan sumber dana pendidikan

b. Pengembangan pengalokasian dana

c. Pengembangan penggunaan dana

d. Peningkatan pelaporan penggunaan dana

e. Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana

f. Pengembangan income generating unit/unit produksi/unis usaha sekolah

8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan bertaraf internasional:

a. Peningkatan frekuensi ulangan harian

b. Peningkatan pelaksanaan UUS

c. Pengembangan materi UAS bertaraf internasional

d. Pengembangan materi bertaraf internasional untuk ulangan kenaikan

kelas

e. Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas

f. Pengembangan instruman ulangan harian bertaraf internasional

g. Pengembangan instrumen ulangan kenaikan kelas bertaraf internasional

h. Pengembangan instrumen UUS bertaraf internasional

i. Pengembangan instrumen UAS bertaraf internasional

j. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru

k. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah

l. Pengembangan perangkat pendokumentasian penilaian

9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah:

a. Pengembangan budaya bersih

b. Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang, sejuk, dll (tamanisasi)

c. Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

d. Penciptaan budaya tata krama “in action”

e. Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Sukoharjo

Sekolah sebagai sebuah institusi memerlukan pengorganisasian yang baik

dengan penerapan struktur organisasi yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan

suatu pembagian fungsi dan tugas yang jelas antara bagian yang satu dengan

bagian yang lainnya. Berikut ini merupakan jabatan-jabatan yang terdapat di SMP

Negeri 1 Sukoharjo.

Tabel 2 : Jabatan-Jabatan yang terdapat di SMP Negeri 1 Sukoharjo

No Nama Jabatan1 Bambang Maryadi, S.Pd,M.Pd Kepala sekolah2 Sunardi, S.Pd, M.Pd Waka 13 Dra. Indiah Dewi Murni, M.Pd Waka 24 Ramto, S.Pd Wakil Manajemen Mutu (WMM/QMR)5 Dra. Laili Hidayati Ka TU6 Lasimin, A.Md.Pd Bagian Kurikulum7 Sugeng Widodo, S.Pd Bagian Humas8 Drs. Darno Bagian Sarana Prasarana9 Suyanti, S.Pd, M.Pd Bagian Kesiswaan

Fungsi dan tugas pengelola sekolah:

a. Kepala Sekolah :1) Kepala sekolah sebagai Edukator

Bertugas melakukan proses belajar mengajar atau bimbingan dan

konseling

2) Kepala sekolah selaku Manajer bertugas :

a) Menyusun perencanaan

b) Pengorganisasian kegiatan

c) Mengarahkan kegiatan

d) Mengkoordinasikan kegiatan

e) Melaksanakan pengawasan

f) Melakukan evaluasi kegiatan

g) Menentukan kebijakan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

h) Mengadakan rapat

i) Mengatur administrasi

1. Ketatausahaan

2. Kesiswaan

3. Ketenagaan

4. Sarana prasarana

5. Keuangan

6. Hubungan masyarakat

j) Mengatur OSIS

k) Mengambil keputusan

l) Mengatur proses belajar mengajar

m)Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat

3) Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggaraan

administrasi:

a) Perencanaan

b) Pengorganisasian

c) Pengarahan

d) Pengkoordinasian

e) Pengawasan

f) Kurikulum

g) Kesiswaan

h) Ketatausahaan

i) Ketenagaan

j) kantor

k) Keuangan

l) Perpustakaan

m)Laboratorium

n) Ruang ketrampilan/ kesenian

o) Bimbingan dan konseling

p) UKS

q) OSIS

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

r) Aula

s) Multi Media

t) Gudang

4) Kepala sekolah selaku supervisor, menyelenggarakan supervisi mengenai:

a) Proses belajar mengajar

b) Kegiatan bimbingan dan konseling

c) Kegiatan ekstrakurikuler

d) Kegiatan ketatausahaan

e) Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait

f) Sarana prasarana

g) kegiatan OSIS

5) Kepala sekolah selaku Leader

a) Menyusun visi dan misi sekolah

b) Memahami semua personil sekolah

c) Mengambil keputusan sekolah

d) Melaksanakan pengembangan sekolah

6) Kepala sekolah selaku Inovator

a) Melaksanakan pembaharuan bidang kurikulum, kesiswaan dan

pembaharuan sekolah lainnya.

b) Melaksanakan pembaharuan hubungan dengan masyarakat, orang tua

siswa dan lainnya.

c) Melaksanakan pembinaan / latihan guru dan karyawan

7) Kepala sekolah selaku Motivator

a) Mengatur ruangan kelas yang kondusif dan inovatif

b) Mengatur ruangan laboratorium yang kondosif dan inovatif.

c) Mengatur lingkungan sekolah yang kreatif dan indah.

d) Mengadakan hubungan harmonis dengan stakeholder sekolah

e) Menerapkan hukuman dan hadiah bagi guru dan karyawan.

b. Wakil Kepala Sekolah 1 :1) Membantu kepala sekolah mengkoordinasikan bidang-bidang:

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

a) Bidang pengembangan KTSP, Pembelajaran dan penilaian

b) Bidang pengembangan dan pemenuhan sarana prasarana

c) Bidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

d) Bidang pengembangan sistim informasi manajemen

e) Bidang Pengembangan RSBI/ Imersi

f) Kegiatan wali kelas dan koordinator

2) Membantu kepala sekolah menangani bidang lain yang sesuai.3) Mempersiapkan kegiatan rapat-rapat sekolah.

c. Wakil Kepala Sekolah 2 :

1) Membantu kepala sekolah mengkoordinasikan bidang-bidang:

a) Bidang pengembangan RSBI/ Imersi .

b) Bidang kesiswaan

c) Bidang BK dan kesehatan

d) Pengembangan peran serta masyarakat dan kemitraan

e) Pengembangan budaya, kreativitas dan lingkungan sekolah.

f) Pengembangan bidang, koordinator dan kegiatan lain yang sesuai.

2) Membantu kepala sekolah menangani bidang lainnya yang sesuai.

3) Mempersiapkan rapat-rapat sekolah.

d. Quality Management Representatif (QMR)

1) Melaksanakan pengembangan kemampuan guru / TU dalam bidang

penerapan ICT dan Sistim informasi manajemen

2) Melaksanakan pengembangan pembelajaran berbasis ICT

3) Melaksanakan pengembangan kemampuan akses internet

4) Melaksanakan pengembangan penerapan ICT dalam manajemen sekolah

5) Melaksanakn tugas lainnya yang berhubungan dengan pengembangan ICT

6) Melaksanakan pengembangan manajemen mutu ISO 9001 tahun 2008

e. Bidang Kurikulum

a) Menyusun program tahunan

b) Menyususn KTSP bersama dengan guru.

c) Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

d) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

e) Mengatur penyusunan program pengajaran, Tahunan, semester, Silabus ,

RPP

f) Mengatur kegiatan intra kurikuler dan ekstrakurikuler.

g) Mengatur program kegiatan penilaian, kenaikan kelas, kelulusan, laporan

kemajuan belajar siswa, pembagian rapot, Ijazah dll.

h) Mengatur program perbaikan, pengayaan.

i) Mengatur piket guru, agar kelas tidak ada yang kosong.

j) Mengatur kegiatan tambahan jam pelajaran/ pendalaman materi.

k) Menyediakan perangkat administrasi PBM bagi guru.

l) Mengatur lingkungan sekolah dan lainnya sebagai media pembelajaran.

m)Mengatur pengembangan MGMP dan Koordinator mata Pelajaran.

n) Membuat jadwal supervisi akademis.

o) Mengatur pelaksanaan Ulangan harian, Ulangan tengah, Semester,

Ulangan Kenaikan Kelas, Ujian sekolah dan Ujian Nasional.

p) Mengatur PBM berjalan dengan baik.

q) Menyusun rencana pelatihan profesionalisme guru tingkat sekolah

r) Mengatur dan memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.

s) Memanfaatkan media pembelajaran dan sarana pembelajaran.

t) Melaksanakan kegiatan lainnya berhubungan dengan akademis.

u) Menyiapkan agenda rapat, notulen rapat sekolah

v) Menyusun laporan

f. Bidang Sarana Prasarana

1) Merencanakan pengembangan sarana prasarana sekolah

2) Merencanakan pengembangan sarana prasarana pembelajaran

3) Merencanakan pengembangan sarana lainnya

4) Melaksanakan pemenuhan sarana prasarana

5) Melaksanakan pemeliharaan sarana prasarana sekolah.

6) Membuat laporan kegiatan

7) Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan sarana prasarana

g. Bidang Kesiswaan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a) Menyusun program tahunan

b) Mengatur dan membina kegiatan OSIS meliputi semua kegiatan

ekstrakurikuler, keagamaan dll.

c) Mengatur kegiatan keagamaan siswa.

d) Mengatur pelaksanaan pemilihan siswa berprestasi.

e) Mengatur dan mengembangkan bakat siswa.

f) Menyeleksi siswa untuk memperoleh bea siswa.

g) Mengatur pelaksanaan lomba siswa

h) Mengatur kegiatan siswa lainya

i) Menggunakan keuangan dengan efisien dan efektif

j) Melaporkan keuangan secara berkala setiap bulan sekali.

k) Melaksanakan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kesiswaan.

l) Latihan dasar kepemimpinan

m)Melaksanakan Masa Orientasi siswa baru

n) Melaksanakan Penerimaan siswa baru ( PSB)

o) Menyusun laporan kegiatan.

h. Bidang Humas

1) Melaksanakan pengembangan peran serta masyarakat terhadap sekolah

2) Melaksanakan pengembangan kerjasama dengan pihak/ instansi lain untuk

pengembangan sekolah

3) Menjalin kerja sama dengan sekolah dalam negeri dan luar negeri untuk

pengembangan RSBI

4) Menggali dana dari msyarakat untuk pengembangan sekolah

5) Menginformasikan kepada masyarakat program dan kegiatn sekolah.

6) Dan tugas lainnya yang berhubungan dengan peran serta masyarakat dan

kerja sama

i. Tata Usaha

1) Membuat Program

2) Mengkoordinir semua tenaga Tata Usaha

3) Memberikan tugas pengetikan dan penggandaan kepada tenaga tata Usaha

4) Mengawasi kebersihan, keindahan, dan keamanan sekolah.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5) Mengkoordinir kegiatan lainnya yang berhubungan dengan tata usaha.

6) Laporan kegiatan kepada kepala sekolah

j. Wali Kelas :

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:

1) Pengelolaan kelas.

2) Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi:

a) Denah tempat duduk.

b) Papan absensi siswa

c) Daftar pelajaran kelas.

d) Daftar piket kelas.

e) Buku absensi siswa

f) Buku kegiatan pembelajaran di kelas ( jurnal kelas).

g) Tata tetib kelas

3) Penyusunan/ pembuatan statistik bulanan siswa.

a) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( legger).

b) Pengisian Daftar kelas.

c) Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

d) Pencatatan mutasi siswa

e) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.

f) Pembagian buku laporan hasil belajar.

g) Mengenal dan memahami permasalahan siswa

h) Membantu siswa yang mengalami permasalahan.

i) Kunjungan rumah( home visit).

k. Guru Mata Pelajaran

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

meliputi:

a) Membuat perangkat pembelajaran, terdiri:

1. Silabus

2. Program tahunan/ semester

3. Program Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4. Daftar nilai/ skala nilai

5. Agenda Mengajar

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran (PBM).

c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan semester, ujian nasional, penugasan, portopolio,

kwis dll.

d) Menyusun analisis hasil ulangan harian/ ulangan tengah semester

e) Menyusun dan melaksanakan progran perbaikan dan pengayaan.

f) Mengisi daftar nilai siswa.

g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasanan pengetahuan)

kepada guru lain dalam proses PBM.

h) Membuat alat peraga/ alat pembelajaran.

i) Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.

j) Mengikuti pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.

k) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l) Mengikuti upacara bendera .

m)Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung

jawabnya.

n) Membuat catatan kemajuan belajar siswa.

o) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

p) Mengatur keberasihan ruang kelas dan ruang praktium.

q) Mengumpulkan dan menghitung angka krerdit untuk kenaikan pangkatnya

r) Menjadi contoh atau teladan bagi siswa.

s) Menjadi guru piket.

t) Mengikuti MGMP.

u) Hadir ke sekolah setiap hari mulai jam 07.00 sampai 13.30.

B. Deskripsi Masalah Penelitian

Data atau informasi yang diperoleh di lapangan perlu didefinisikan secara

sistematis sehingga dapat mempermudah peneliti dalam menarik kesimpulan.

Penelitian ini mengkaji tentang Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010. Sesuai

dengan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka berikut ini

dijelaskan deskripsi masalah tentang Implementasi Program Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI) di SMP Negeri 1 Sukoharjo, kendala-kendala yang

dihadapi SMP Negeri 1 Surakarta dalam mengarahkan sekolahnya menuju

bertaraf Internasional (SBI) dan usaha-usaha yang dilakukan sekolah untuk

mengatasi kendala tersebut.

1. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di

SMP Negeri 1 Sukoharjo

Penerapan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1

Sukoharjo dimulai sejak tahun ajaran 2007/2008. Seperti yang diungkapkan oleh

informan 1 (wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Ya perlu diketahui sebelumnya bahwa kami SMP Negeri 1 Sukoharjopada saat itu tidak mencalonkan sebagai sekolah yang ingin menujubertaraf internasional (RSBI), tetapi kita dipilih sendiri oleh DirektoratJenderal Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai wakil KabupatenSukoharjo untuk tingkat SMP yang ber-title Rintisan Sekolah BertarafInternasional (RSBI). SMP Negeri 1 Sukoharjo dipilih sebagai RSBI olehDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah karena prestasisekolah yang baik selama 3 tahun berturut-turut. Pada saat itu jugapemerintah mencanangkan program RSBI untuk tingkat SMP adalahsebanyak 200 sekolah se-Indonesia dan 20 sekolah se-Propinsi JawaTengah sehingga sekolah ini terpilih menjadi salah satunya dandikeluarkan SK-nya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah pada Tahun Ajaran 2007/2008. Sejak dikeluarkan SK sebagaisekolah RSBI tersebut, Alhamdulillah SMP Negeri 1 Sukoharjo sekarangmenjadi sekolah RSBI dan paling favorit di kabupatennya.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan 2 (wawancara pada tanggal

19 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Sebagai satuan pendidikan (SMP), kami saling bekerjasamamewujudkan tekad bulat kami untuk menjadikan sekolah ini bertarafinternasional (SBI). Terpilihnya sekolah ini menjadi RSBI pada tahunajaran 2007/2008 adalah modal awal yang baik untuk kami teruskanperjuangan kami untuk menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI).Kami disini yakin bahwa dengan adanya kerja keras yang ulet danprofesionalitas serta kualitas dari tenaga-tenaga kami baik dari tenagapendidik maupun tenaga kependidikan yang kami miliki dan mampu

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bekerja secara individual maupun tim, itu juga merupakan modal awalyang cukup baik bagi kami untuk melangkah lebih maju.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo

menjadi salah satu rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) karena

prestasi sekolah yang baik selama 3 tahun berturut-turut. Kemudian dengan

dikeluarkan Surat Keputusan(SK) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah pada Tahun Ajaran 2007/2008 maka SMP Negeri 1 Sukoharjo ber-title

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Tujuan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), adalah

menciptakan lulusan yang dapat bersaing di era globalisasi baik di tingkat

nasional maupun tingkat internasional. Seperti yang diungkapkan oleh informan 1

(wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut : ”Tujuan kami untuk

melaksanakan program RSBI adalah untuk mempersiapkan lulusan yang mampu

bersaing di era globalisasi. Kemudian membekali lulusan tersebut dengan

kompetensi yang standarnya nasional maupun internasional untuk melanjutkan ke

jenjang berikutnya yaitu SMA atau SMK”. Kemudian hal yang sama diungkapkan

oleh informan 2 (wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Tujuan dari pada pelaksanaan RSBI adalah mewujudkan pencapaian Standar

Kompetensi Lulusan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

yang diperkaya dan dikembangkan sesuai dengan kurikulum internasional.

Kemudian untuk mewujudkan lulusan yang berdaya saing tinggi.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa tujuan SMP Negeri 1

Sukoharjo melaksanakan program RSBI antara lain :

a. Untuk mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di era globalisasi.

b. Membekali lulusan tersebut dengan kompetensi yang standarnya nasional

maupun internasional untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu SMA atau

SMK.

c. Mewujudkan pencapaian Standar Kompetensi Lulusan yang sesuai dengan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diperkaya dan dikembangkan sesuai

dengan kurikulum internasional

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Penerapan Komponen utama yang menjadi bahan penilaian suatu satuan

pendidikan (sekolah) dalam menuju Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat

dilihat dalam pelaksanaan delapan komponen, yaitu meliputi standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar pengelolaan, dan

standar penilaian. Adapun penjabaran dari komponen-komponen pemberdayaan

sekolah yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

1) Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan sekolah yang bertaraf internasional adalah

mengacu pada:

a. Mendapat Input Siswa dengan nilai 75

Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan penerimaan siswa baru (PSB).

Untuk sekolah (SMP) RSBI, harus mendapat input peserta didik SD yang

memiliki nilai rata-rata 75. Seperti yang diungkapkan oleh informan 5

(wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : ”Memang ada syarat

untuk menjadi siswa SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu bagi siswa SD yang ingin

mendaftar di SMP ini harus memiliki rata-rata nilai rapor 75 untuk semua mata

pelajaran mulai dari kelas 3, 4, 5, dan kelas 6 semester 1.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal

23 Agusturs 2010) sebagai berikut :

”Nilai rata-rata rapor kelas 3 sampai 6 semester 1 minimal harus 75 bagicalon pendaftar dan setelah itu mereka juga harus melewati beberapa tesyang kami berikan, meliputi tes tertulis, tes komputer, psikotes, tes IQ,dan wawancara. Dan apabila lolos maka tinggal menunggu hasil ujianUAN dari anak tersebut, jika lolos ujian UAN maka siswa tersebutditerima menjadi siswa SMP Negeri 1 Sukoharjo.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo

sudah melakukan penyaringan peserta didik baru yang sesuai dengan standar

sekolah RSBI. Penyaringan peserta didik baru dengan syarat sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata rapor Sekolah Dasar (SD) minimal harus 75 untuk kelas

3,4,5 dan 6 semester 1.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Lolos tes tertulis,

3. Lolos tes komputer,

4. Lolos psikotes,

5. Lolos tes IQ,

6. Lolos tes wawancara,

7. Lolos ujian UAN

b. Mencapai nilai KKM 75

Kinerja Ketuntasan Minimal (KKM) untuk peserta didik SMP RSBI

harus mencapai 75. nilai tersebut meliputi nilai tugas, nilai ulangan, nilai ujian

mid semester dan nilai ujian semester. Seperti yang diungkapkan oleh informan 5

(wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Untuk kelas RSBI SMP Negeri 1 Sukoharjo nilai rata-rata Kinerja

Ketuntasan Minimal (KKM) sedang berjalan untuk menuju KKM idial

yaitu 75 sehingga untuk KKM setiap mata pelajaran berbeda-beda ada

yang 71,72,73 dan sudah ada yang 75 misalnya untuk mata pelajaran

agama dan senitari KKM nya sudah 75 sedangkan untuk mata pelajaran

matematika, ips dan ipa KKM nya masih 71.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal

23 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Untuk kelas RSBI di SMP ini hanya mata pelajaran tertentu yang nilai

KKM nya mencapai 75 yaitu untuk mata pelajaran pendidikan agama,

karawitan dan senitari. untuk mata pelajaran lainnya KKM nya berbeda-

beda masih kurang dari 75 seperti hal nya mata pelajaran Biologi yang

saya ajarkan untuk KKM nya masih 71. Dimana nilai KKM itu meliputi

nilai tugas, ulangan, ujian mid semester dan ujian semesteran. Apabila

ada peserta didik yang belum mencapai nilai rata-rata KKM tersebut

maka kami adakan remedial agar nilai minimal KKM tersebut tercapai.”

Berdasarkan data lapangan di atas menunjukkan bahwa nilai Kinerja

Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP Negeri 1 Sukoharjo sedang berjalan untuk

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menuju KKM idial yaitu 75. Sehingga untuk KKM setiap pelajaran masih ada

yang belum mencapai KKM 75 seperti IPA,IPS dan Matematika KKM nya masih

71. Nilai KKM itu meliputi nilai tugas, ulangan, ujian mid semester dan ujian

semesteran. Apabila ada peserta didik yang belum mencapai nilai rata-rata KKM

tersebut maka kami adakan remedial agar nilai minimal KKM tersebut tercapai.”

c. Mencapai nilai Ujian Nasional (UN) 75

Sesuai dengan standar sebagai sekolah RSBI, nilai ujian nasional untuk

setiap mata pelajaran yang diujikan minimal harus mencapai 75. Seperti yang

diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010) sebagai

berikut : Sudah tercapai untuk UN sudah minimal 75 untuk kelas RSBI. Hal yang

sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal 23 Agustus 2010)

sebagai berikut :

”Alhamdulillah selama ini untuk kelas RSBI kami bisa mencapai nilaiUN dengan nilai rata-rata UN 75, bahkan rata-rata peserta didik kamikemarin bisa lebih dari 75 untuk setiap mata pelajaran yang diujikandalam UN. Termasuk mata pelajaran yang diujikan oleh DirjenDikdasmen yang meliputi IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK yangpengantarnya dengan menggunakan bahasa inggris.”

Berdasarkan data lapangan di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta

didik RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo dapat melebihi nilai UN 75 untuk setiap

mata pelajaran yang diujikan termasuk ujian yang diberikan oleh Dirjen

Dikdasmen.

d. Memenuhi SNP dan diperkaya keunggulan mutu lulusan dengan keunggulan

tertentu yang berasal dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 4 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut :

” Untuk kelulusannya sudah sesuai dengan standar SNP, Kamimenggunakan kurikulum yang berlaku di indonesia sekarang yaituKTSP, juga ada muatan lokal berupa bahasa jawa. Namun disamping itu,untuk kelas RSBI ada tambahan kompetensi-kompetensi lain yang harusdiberikan pada anak didik kami yang standarnya internasional. Misalnyasaja ada Englishday yang wajib dilakukan setiap warga sekolah setiaphari selasa. Pembelajaran yang tidak hanya dari buku saja namun jugamemanfaatkan ICT misalkan dengan menggunakan internet. Selain itujuga ada penambahan jam mata pelajaran tertentu berupa pengayaan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

untuk mata pelajaran IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK dalampembelajaran bilingual .”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 3 (wawancara pada tanggal

20 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Sudah kami lakukan mengenai hal ini namun baru sedikit yang barukami lakukan seperti Englishday, pembelajaran menggunakan ICT danlaboratorium, pembelajaran bilingual untuk mata pelajaran IPA,matematika, bahasa inggris dan TIK. Selain itu model pembalarannyalebih dituntut yang mampu menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa di SMP Negeri 1

Sukoharjo sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu

menggunakan kurikulum KTSP dan terdapat muatan lokal berupa bahasa jawa.

Disamping itu, SMP Negeri 1 Sukoharjo juga sudah diperkaya keunggulan mutu

lulusan yang standarnya internasional misalnya dengan adanya Englishday,

pembelajaran menggunakan ICT dan laboratorium, pembelajaran bilingual untuk

mata pelajaran IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK. Selain itu model

pembalarannya mampu menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM).

2) Standar Isi (Kurikulum)

Sekolah bertaraf internasional menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Penidikan (KTSP) yang diperkaya agar memenuhi standar nasional pendidikan

plus kurikulum internasional yang digali (adopsi dan adaptasi) dari berbagai

sekolah mitra baik dalam maupun luar negeri, yang memiliki reputasi

internasional. Namun untuk SMP Negeri 1 Sukoharjo belum mengadopsi dan

mengadaptasi kurikulum tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh informan 1

(wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Untuk acuan penyelenggaraan kegiatan dalam pembelajaran di SMPNegeri 1 Sukoharjo itu menggunakan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Hanya saja untuk memenuhi syarat sebagai sekolahSBI itu harus Standar Nasional Produk (SNP) + X. Namun untuk SMPNegeri 1 Sukoharjo belum sampai pada unsur X karena belum dapatmengadopsi dan mengadaptasi kurikulum dari negara OECD hanya

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

melakukan penekanan pada pengembangan proses dan isi materi darimembaca referensi-referensi saja untuk mengembangkan kurikulum danditerapkan pada saat proses pembelajaran Maka disini kami Sebutkurikulum tersebut dengan KTSP plus .”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 (wawancara pada tanggal

20 Agusturs 2010) sebagai berikut :

“Untuk masalah kurikulum kita memakai KTSP Plus yang manakurikulum tersebut memenuhi standar-standar nasional dan diperkayalagi dengan adanya unsur Plus tersebut, yang mana unsur Plus tersebutartinya bahwa kita menekankan dalam hal proses pembelajaran yaitu :a. Pertama, pembelajaran bilingual (Bahasa Inggris) di beberapa mata

pelajaran terutama mata pelajaran sains (IPA), matematika, TIK(Teknik Informasi dan Komunikasi) serta khusus pada Hari Selasaseluruh warga sekolah wajib memakai Bahasa Inggris.

b. Kedua, pembelajaran berbasis IT (Teknologi Informasi) yangdiwujudkan dengan penyediaan LCD disetiap kelas untukpembelajaran dan ruang laboratorium yang memenuhi standar untuk 1anak 1 alat.

c. Ketiga, ada tambahan muatan lokal bahasa Jawa dan setiap hari kamisseluruh warga sekolah wajib memakai bahasa jawa.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa di SMP Negeri 1

Sukoharjo menggunakan KTSP Plus yang mana di dalam kurikulum tersebut

terdapat penekanan dalam hal proses pembelajaran yang meliputi :

1. Pertama, pembelajaran bilingual (Bahasa Inggris) di beberapa mata

pelajaran terutama mata pelajaran sains (IPA), matematika, TIK

(Teknik Informasi dan Komunikasi) serta khusus pada Hari Selasa

seluruh warga sekolah wajib memakai Bahasa Inggris.

2. Kedua, pembelajaran berbasis IT (Teknologi Informasi) yang

diwujudkan dengan penyediaan LCD disetiap kelas untuk

pembelajaran dan ruang laboratorium yang memenuhi standar untuk 1

anak 1 alat.

3. Ketiga, memasukkan muatan lokal berupa bahasa Jawa dan setiap hari

kamis seluruh warga sekolah wajib memakai bahasa jawa.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3) Standar Proses (Proses Pembelajaran)

Standar proses pembelajaran Sekolah Bertaraf Internasional hendaknya

memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Pro-perubahan yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan

mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk

menemukan kemungkinan-kemungkinan baru.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : “Tersedianya ruang lab. dan media pembelajaran

yang lengkap membuat anak-anak senang pada saat KBM, dan tentunya

membantu sekali bagi kami dalam menyampaikan materi. Dengan begitu pula

peserta didik mampu mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan

eksperimentasi dalam model pembelajaran baru seperti di RSBI ini.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal

23 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Daya kreasi, inovasi dan ekperimentasi anak didik bisa kami rangsangmelalui pembelajaran di laboratorium. Misalkan saja mempraktekkanbagaimana terjadinya gerhana matahari dengan menggunakan alatperaga, eksperimen anatomi tubuh hewan dengan bantuan alatmikroskop, menggambar melalui corel draw pada saat pelajarankomputer, dan lain lain. Kemudian untuk nalar bisa kami rangsang padaanak, misalkan saja pada saat melakukan tanya jawab presentasi dandiskusi kelompok.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

kelas RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah dapat merangsang peserta didik

untuk mampu berinovasi, berkreasi, dan bereksperimen pada saat pembelajaran di

laboratorium. Untuk merangsang daya nalar peserta didik, dapat diwujudkan

misalnya pada saat tanya jawab presentasi dan diskusi kelompok. Dan semua itu

tidak lepas dari faktor tenaga pendidik yang mampu mengarahkan serta

merangsang peserta didik agar dapat berinovasi, berkreasi, berdaya nalar dan

dapat bereksperimen.

b. Menerapkan model pembelajaran aktif (cooperative learning), kreatif

(quantum learning), efektif (learning revolution) dan menyenangkan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

(contextual learning), yang kesemuanya itu telah memiliki standar

internasional.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut :

“Rata-rata guru di sini sistem mengajarnya sudah modern, maksudnyasudah tidak seperti jaman dahulu yang hanya bercerita, kemudian pesertadidik diperintah untuk mengerjakan soal dan begitu terus berulang-ulangmembosankan. Tetapi sekarang sudah ada model diskusi kelompok danpresentasi untuk melatih peserta didik untuk berani dan berapresiasi didepan kelas serta menggunakan internet sebagai sumber belajar tidakhanya dengan buku. Kemudian rutin memberikan tugas dan ulangan baikyang sifatnya lisan, tertulis atau praktek.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal

23 Agustus 2010) sebagai berikut : “Dalam proses pembelajaran, sering kami

adakan diskusi kelompok, presentasi, dan bahkan kami melakukan e-learning atau

pembelajaran dengan menggunakan media internet. Semua itu kami upayakan

agar dapat merangsang terciptanya pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan (PAKEM).”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

kelas RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo juga berusaha untuk menciptakan

PAKEM dengan cara seperti sering mengadakan presentasi, diskusi kelompok,

dan E-learning atau pembelajaran dengan menggunakan media internet.

c. Menerapkan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : “Dalam proses pembelajaran bagi kami,

sekolah yang berstandar internasional itu harus berbasis teknologi informasi

(IT). Jadi untuk sekolah ini kami wujudkan dalam pembelajaran E-learning.

Selain itu, setiap kelas RSBI itu tersedia LCD dan 1 unit Laptop untuk

membantu guru dalam menyampaikan materi.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal

23 Agustus 2010) sebagai berikut :

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

“Kami sediakan lab. komputer yang bagus sesuai dengan standarinternasional dan sudah 1 alat untuk 1 anak didik. Untuk kelas juga sudahdilengkapi LCD untuk kegiatan belajar mengajar di kelas sehinggawhiteboard semakin jarang digunakan oleh guru. Tapi meskipun begitutetap kami sediakan whiteboard juga disetiap kelas RSBI. Namun untukperpustakaan belum bisa kami wujudkan digital library karena terbenturdengan dana yang minim dan tidak adanya tenaga yang bisamengoperasikannya. Namun ke depan akan kami wujudkan.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

kelas RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah memenuhi standar internasional

dalam hal penggunaan IT dalam proses pembelajaran berupa penyediaan LCD dan

1 unit laptop disetiap kelas kemudian pembelajaran E-learning serta laboratorium

yang sesuai dengan standar internasional. Namun ada beberapa yang belum bisa

dikembangkan oleh sekolah, yaitu digital library pada perpustakaan sekolah

karena terbentur oleh dana dan belum tersedianya tenaga yang dapat

mengoperasikannya.

d. Proses pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris khususnya mata pelajaran

sains, matematika, dan teknologi.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : “Pembelajarannya menggunakan pengantar

Bahasa Inggris yaitu untuk mata pelajaran matematika, sains (IPA) dan TIK, serta

buku panduan belajarnya.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 8 (wawancara pada tanggal

23 Agustus 2010) sebagai berikut : ”Pada hari selasa baik saat proses

pembelajaran maupun pada saat istirahat sekolah, peserta didik wajib

menggunakan bahasa inggris yang kita sebut hari itu sebagai Englishday. Untuk

beberapa mata pelajaran juga di wajibkan dengan pengantar bahasa inggris yaitu

mata pelajaran Sains, matematika dan TIK.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

kelas RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah memenuhi standar internasional

dalam hal penggunaan bahasa inggris. Hal tersebut diwujudkan ketika hari selasa

adalah Englishday, penggunaan bahasa inggris pada mata pelajaran tertentu

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

seperti pelajaran matematika, sains (IPA) dan TIK serta didukung dengan buku

materi yang menggunakan pengantar bahasa inggris.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Untuk standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada jalur,

jenjang, dan jenis pendidikan mencakup kualifikasi dan tingkat penguasaan

kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan serta memiliki sertifikat

kompetensi. Selain itu, persyaratan lainnya bagi sekolah yang berstandar

internasional (SBI) terutama bagi karyawan, tenaga pendidik, dan kepala sekolah

harus mampu berbahasa inggris dengan standar minimal yang telah ditetapkan

sebagai berikut :

a. Karyawan harus memiliki TOEFL minimal 400

b. Tenaga Pendidik harus memiliki TOEFL minimal 450

c. Kepala Sekolah harus memiliki TOEFL minimal 500

Seperti yang diungkapkan oleh informan 7 (wawancara pada tanggal 23

Agustus 2010) sebagai berikut :

“Guru-guru di SMP Negeri 1 Sukoharjo,sebagian besar telah memilikisertifikat TOEFL dengan capaian nilai 450. Namun juga masih adabeberapa guru yang belum meiliki sertifikat tersebut. Ada juga yangmasih kurang nilainya sehingga harus mengulang lagi. Untuk pegawaiadministrasi masih ada beberapa yang belum memiliki sertifikat TOEFLdengan capaian nilai minimal 400. Dan ada beberapa juga dari merekayang ikut kursus bahasa inggris untuk lebih memperdalamkemampuannya dan untuk kepala sekolah sudah memcapai nilai 500untuk TOEFL”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal

21 Agustus 2010) sebagai berikut : ”Di SMP sini, sebagian besar karyawan dan

guru-guru sudah memiliki sertifikat TOEFL dengan nilai minimal 450 bagi guru

dan 400 bagi tenaga administrasi.. Kemudian untuk kepala sekolah tentunya juga

otomatis memiliki sertifikat TOEFL tetapi nilainya lebih tinggi dari kami.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam standar tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagian besar

tenaga administrasi dan tenaga pendidik sudah memiliki sertifikat TOEFL dan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

nilainya sesuai standarnya masing-masing yaitu untuk tenaga pendidik minimal

450 dan untuk tenaga administrasi minimal 400. Ada beberapa dari mereka yang

belum memiliki sertifikat tersebut namun mereka juga berupaya untuk

memperolehnya dengan cara mengikuti pelatihan dan tes TOEFL. Jadi dengan

adanya kondisi tersebut, maka SMP Negeri 1 Sukoharjo belum sepenuhnya

memenuhi standar ketenagaan sebagai sekolah berstandar internasional (RSBI).

Sedangkan untuk kepala sekolah SMP Negeri 1 sukoharjo telah memiliki

sertifikat TOEFL sesuai dengan yang di syaratkan untuk sekolah standar

internasional (RSBI) yaitu 500.

Standar kepala sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)

yang berstandar internasinal (SBI) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Kepala sekolah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program

studinya terakreditasi A.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada tanggal 18

Agustus 2010) sebagai berikut : “Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo telah

mengenyam riwayat pendidikan yang baik. Di perguruan tinggi negeri, baik

pendidikan S1-nya maupun pendidikan S2-nya dan terakreditasi A”. Hal yang

sama diungkapkan oleh informan 4 (wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010)

sebagai berikut : “Beliau telah memenuhi persyaratan sebagai kepala sekolah,

misalnya dalam hal riwayat pendidikan. Beliau lulusan S1 FKIP Bahasa, Sastra

Indonesia dan Daerah di UNS dan kemudian melanjutkan kuliah S2-nya dengan

jurusan yang sama juga di UNS, yang pada waktu itu telah terakreditasi A.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Sukoharjo telah memiliki riwayat pendidikan yang sesuai dengan

persyaratan. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo menyelesaikan pendidikan

S1 & S2 di UNS yaitu FKIP Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang pada saat

itu telah terakreditasi A.

2. Kepala sekolah telah menempuh pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh

Pemerintah.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 7 (wawancara pada tanggal 23

Agustus 2010) sebagai berikut : “Beliau telah mengikuti kepelatihan sebagai

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kepala sekolah dan melakukan studi banding di Singapura.”. Hal yang sama

diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010) sebagai

berikut : “Kepala sekolah telah mengikuti kepelatihan di turki dan singapura yang

gunanya untuk meningkatkan manajemen dan pengelolaan sekolah.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Sukoharjo telah menempuh pelatihan kepala sekolah yang tarafnya

internasional di turki dan di singapura. Kepelatihan tersebut berbentuk studi

banding yang berguna untuk meningkatkan manajemen dan pengelolaan sekolah.

3. Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada tanggal 18

Agustus 2010) sebagai berikut : “Beliau juga dapat berbahasa Inggris dengan baik

dan lancar. Saya pernah berdialog menggunakan bahasa Inggris dengan Beliau”.

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Beliau mampu berbahasa Inggris dan memiliki

nilai TOEFL yang telah sesuai dengan standar untuk sekolah RSBI.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Sukoharjo mampu berbahasa Inggris aktif dan telah memiliki sertifikat

TOEFL yang nilainya sudah sesuai dengan standar untuk menjadi kepala sekolah

RSBI.

4. Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring

internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan

enterprenual yang kuat.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada tanggal 18

Agustus 2010) sebagai berikut :

“Kepala sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo memiliki visi internasionalyang cemerlang sehingga mampu mengantarkan SMP Negeri 1Sukoharjo menjadi SMP RSBI, memiliki jiwa kepemimpinan dankewirausahaan baik serta mampu memanajerial sekolah yang inginberkembang ini untuk memenuhi syarat SBI meskipun sekolah tidakmemiliki cukup dana untuk melakukan itu”.

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 (wawancara pada tanggal

20 Agustus 2010) sebagai berikut :

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

“Beliau mampu memanfaatkan dan memanajerial sumber daya yang adadi sekolah ini sehingga menjadi lebih baik dan selalu berperan aktifdalam memajukan sekolah ini untuk menjadi SMP unggulan yangbertaraf internasional, selain itu juga mengajarkan kemampuanmanajerialnya kepada peserta didik, misalnya peserta didik dilatih untukwajib menabung dan mempunyai rekening di bank agar suatu saatapabila peserta didik itu membutuhkan keperluan sekolah baik itusifatnya mendadak ataupun tidak, mereka tidak membebani para orangtua mereka. Selain itu beliau juga mampu menumbuhkan jiwakewirausahaan kepada peserta didik yang diwujudkan ketika kelasmeeting, siswa kami didik untuk berwirausaha kecil-kecilan berjualanmakanan dengan modal sendiri-sendiri dari setiap kelas dan kami jadikanajang lomba untuk mengisi kelas meeting.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Sukoharjo sudah memiliki syarat-syarat sebagai kepala sekolah yang

berstandar internasional. Ide-ide dan usahanya dapat mengantarkan sekolah

tersebut menjadi sekolah bertaraf internasional (RSBI). Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Sukoharjo memiliki visi internasional, jiwa kepemimpinan dan

kewirausahaan yang baik serta mampu memanajerial sekolah untuk diarahkan

menuju sekolah bertaraf internasional (SBI).

5) Standar Sarana dan Prasarana

Semua sarana dan prasarana pendidikan bagi sekolah bertaraf

internasional harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Rasio jumlah siswa 1:24 dan minimum satu kelas untuk tiap- tiap tingkat

memiliki satu sel perangkat ICT.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 6 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Rata-rata rasio perbandingan jumlah siswa

RSBI kita adalah 1:28 anak dan dapat dikatakan masih belum bisa menyesuaikan

dengan standar SBI yang 1 kelasnya 1:24 anak. Kemudian untuk kelas RSBI

sudah dilengkapi 1 unit LCD dan 1 unit Laptop untuk membantu tenaga pendidik

dalam proses pembelajaran.”

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal

20 Agustus 2010) sebagai berikut : “Di SMP 1 Sukoharjo per kelas untuk kelas

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

RSBI itu perbandingan rasio jumlah siswanya bermacam macam, ada yang 1 kelas

isinya 21 anak,23 anak, 24 anak, 27 anak dan ada juga yang 28 anak. Tapi yang

paling banyak itu 1 kelas diisi dengan 28 anak. Namun setiap kelasnya sudah

dilengkapi seperangkat ICT berupa LCD dan Laptop.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar sarana

prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal rasio jumlah siswa per

kelas, ternyata belum memenuhi standar sebagai sekolah yang berstandar

internasional (RSBI). Rata-rata rasio jumlah siswa per kelas di SMP Negeri 1

Sukoharjo adalah 1:28 anak per kelas, sedangkan standar yang sebenarnya adalah

harus 1:24 anak per kelas. Kemudian untuk kelas RSBI sudah dilengkapi 1 unit

LCD dan 1 unit Laptop untuk proses pembelajaran.

b. Perpustakaan memiliki buku teks dalam bentuk cetak / digital untuk setiap

mata pelajaran minimal sama dengan jumlah siswa dalam satu kelas.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 6 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “untuk buku teks semua pelajaran Sudah tersedia

di perpustakaan dan jumlahnya juga mencukupi siswa perkelas”. Kemudian hal

yang sama juga diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Perpustakaan kami sudah tercukupi buku

teksnya untuk siswa dan tersedia juga untuk semua mata pelajaran. Dan buku-

buku tersebut selalu terawat dan tertata rapi di perpustakaan kami.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar sarana

prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal penyediaan buku teks

ternyata telah mencukupi bagi setiap siswa per kelas. Selain itu tersedia untuk

setiap mata pelajaran dan selalu terawat serta tertata rapi di perpustakaan.

c. Laboratorium komputer memiliki jumlah komputer sesuai dengan rata-rata

jumlah siswa (maksimum 24 siswa per rombel).

Seperti yang diungkapkan oleh informan 6 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Untuk penyediaan komputer di sekolah ini sudah

mencukupi untuk jumlah siswa perkelas dan spesifikasi komputernya sudah

pentium 4 serta dilengkapi dengan jaringan internet”. Kemudian hal yang sama

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

juga diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010)

sebagai berikut : “Lab. Komputer sudah mencukupi bagi siswa, malah jumlahnya

itu 30 unit komputer berarti melebihi dari jumlah siswa per kelas.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar sarana

prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal penyediaan komputer

laboratorium ternyata sudah mencukupi dari jumlah peserta didik per kelas.

Bahkan jumlah komputer yang berada di laboratorium ada 30 unit melebihi

jumlah siswa per kelas dan untuk spesifikasi komputernya pentium 4.

d. Memiliki buku referensi bagi guru sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Buku panduan untuk guru itu sudah disediakan

oleh sekolah”. Kemudian hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 6

(wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010) sebagai berikut : “Buku ajar yang

kami pakai ini pemberian dari sekolah, jadi kami tinggal memakainya saja.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar sarana

prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal penyediaan buku ajar

bagi tenaga pendidik itu telah disediakan oleh sekolah.

e. Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam unit kesehatan.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 6 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Untuk asuransi kesehatan itu hanya

mengandalkan askes kami sebagai pegawai negeri yang diberikan dari

pemerintah.”. Kemudian hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 5

(wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010) sebagai berikut : “Untuk jaminan

kesehatan kami itu hanya sebatas pada kepemilikan askes kami sebagai pegawai

negeri yang selebihnya itu tidak ada, maka dari itu untuk pegawai GTT dan PTT

kami tidak ada jaminan kesehatannya, melainkan hanya bergantung pada rasa

solidaritas dan kekeluargaan kami saja sebagai warga sekolah SMP Negeri 1

Sukoharjo.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar sarana

prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal jaminan kesehatan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

masih kurang baik. Untuk pegawai PNS mendapatkan asuransi kesehatan hanya

berupa Askes yang diberikan dari pemerintah sedangkan Guru tidak tetap (GTT)

dan pegawai tidak tetap (PTT) tidak mendapatkan asuransi kesehatan, namun

hanya sebatas solidaritas dan rasa kekeluargaan saja apabila ada diantara mereka

yang sakit.

6) Standar Pembiayaan

Dana Sekolah Bertaraf Internasional dapat bersumber dari pemerintah

pusat, daerah, komite sekolah, sponsor dunia usaha dan industri, dan unit produksi

sekolah. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 1 (wawancara

pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :”SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah

salah satu sekolah yang bertaraf internasional (RSBI) yang mendapat bantuan

dana dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah

propinsi, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada

tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “Untuk pengembangan sekolah, SMP

Negeri 1 Surakarta ini mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa BOS,

APBN, dan pemerintah daerah dan kabupaten”. Hal senada juga diungkapkan oleh

informan 6 (wawancara Tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Dalam memperoleh bantuan dana pengembangan sekolah ini di perolehdari pemerintah pusat lewat Bantuan Operasional Sekolah (BOS),pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi,(Anggaran Pendapatan Belanja Negara) APBN, Direktorat JenderalPendidikan Dasar dan Menengah. Alokasinya untuk KBM, Pembelianbuku wajib, pembelian buku perpus, alat tulis kantor, materipembelajaran, manajemen/ rapat, pajak telepon, listrik dan air, perawatandan pemeliharaan, honor guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap(PTT), Gaji guru dan karyawan.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar pembiayaan,

SMP Negeri 1 Sukoharjo memperoleh bantuan dana dari pemerintah pusat.

Bantuan tersebut berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan bantuan-

bantuan lain dari pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi,

(Anggaran Pendapatan Belanja Negara) APBN, dan dari Direktorat Jenderal

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Pendidikan Dasar dan Menengah. Alokasinya untuk KBM, pembelian buku wajib,

pembelian buku perpustakaan, alat tulis kantor, materi pembelajaran,

manajemen/rapat, pajak telepon, listrik dan air, perawatan dan pemeliharaan,

honor guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), Gaji guru dan

karyawan.

7) Standar Pengelolaan (Manajemen)

Untuk memenuhi standar pengelolaan (manajemen), satuan pendidikan

(sekolah) yang berstandar internasional harus memenuhi syarat, antara lain :

a. Memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar pengelolaan

sekolah di negara anggota OECD atau negara maju lainnya.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 3 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Untuk sistem manajemennya, kami telah

berupaya untuk memakai sistem manajemen yang sama dengan sistem manajemen

di negara OECD. Hanya saja pelaksanaannya mungkin kurang maksimal bila

dibandingkan negara OECD”. Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 4

(wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Sebenarnya kita sudah memakai sama dengan sistem manajemennyasana, namanya sistem manajemen mutu ISO. Kayaknya SDM kami yangmungkin perlu beradaptasi dan lebih disiplin dalam menjalankan sistemmanajemen tersebut. Apabila SDM kami mampu beradaptasi dan lebihdisiplin, bukan hanya sistem manajemennya saja yang sama tetapihasilnya juga akan sama.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar manajemen

yang dipakai di SMP Negeri 1 Sukoharjo ini sebenarnya sudah memakai sistem

manajemen yang dipakai di negara OECD yaitu sistem manajemen mutu ISO.

Namun demikian, tetap saja dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal bila

dibandingkan negara OECD tersebut. Hal itu terjadi karena SDM di SMP Negeri

1 Sukoharjo kurang dapat beradaptasi dan kurang disiplin sehingga hasil yang

diperoleh berbeda dengan yang dilakukan oleh negara-negara OECD.

b. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi terakhir.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Seperti yang diungkapkan oleh informan 3 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut :

“Sistem manajemen yang kita pakai adalah SMM ISO 9001:2008. Didalam kegiatan manajemennya itu ada yang bertindak sebagai pengawasmutu manajemennya yaitu QMR (Quality Management Representatif).Jadi selalu ada kontrol dalam melakukan aktivitas manajemen dan selaluberpegang teguh pada klausul-klausul/syarat-syarat yang terdapat dalamISO 9001:2008. Segala syarat-syaratnya telah ditulis dalam dokumenISO 9001:2008, dan klausul-klausul/syarat-syarat tersebut harus dipenuhidengan apa yang telah ditetapkan dalam dokumen ISO. Apabila tidakdapat dipenuhi maka akan terjadi suatu kesalahan prosedur yangberakibat negatif pada saat kegiatan evaluasi baik internal (dari pihaksekolah) maupun evaluasi eksternal (dari pihak luar sekolah).”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada

tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut : “Sekolah kami memakai SMM ISO

9001:2008 dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun ajaran

2008/2009.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo

sudah memakai Sistem Manajemen Mutu ISO versi 9001:2008 sejak tahun ajaran

2008/2009. Di dalamnya terdapat klausul-klausul/syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Karena apabila klausul-klausul tersebut ada yang tidak terpenuhi, maka

akan terjadi kesalahan prosedur yang berakibat negatif pada saat kegiatan evaluasi

baik internal (dari pihak sekolah) maupun evaluasi eksternal (dari pihak luar

sekolah). Dan yang menjadi tim pengawas mutu di SMP Negeri 1 Sukoharjo

adalah QMR (Quality Management Representatif).

c. Mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih prestasi tingkat

nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau seni.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 3 (wawancara pada tanggal 20

Agustus 2010) sebagai berikut : “Kaitannya untuk mempersiapkan peserta didik

yang berprestasi, bisa kami ambil langkah misalnya pada saat Penerimaan Peserta

Didik Baru (PPDB), disitu kita bisa memperoleh informasi tentang prestasi anak

tersebut sejak SD. Setelah kita mempunyai bibit-bibit baru, langkah selanjutnya

kita lakukan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler.”

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informa 5 (wawancara pada

tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “Bisa kita persiapkan melalui

pembinaan secara terus menerus kepada peserta didik yang berprestasi di setiap

bidang akademik dan non akademik. Selain itu juga melakukan program karantina

bagi peserta didik yang akan mengikuti lomba.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa langkah yang dilakukan

oleh SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam mempersiapkan peserta didik yang

berprestasi, antara lain :

a. Mencari informasi bibit-bibit baru melalui PPDB

b. Melakukan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler

c. Melakukan pembinaan secara terus menerus kepada peserta didik

yang berprestasi di setiap bidang akademik dan non akademik.

d. melakukan program karantina bagi peserta didik yang akan mengikuti

lomba

8) Standar Penilaian

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian

sekolah bertaraf internasional adalah :

a. Menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaian

berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Seperti yang diungkapkan oleh informan 2 (wawancara pada tanggal 19

Agustus 2010) sebagai berikut : ” Model penilaian berbasis teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) sudah kami lakukan bahkan untuk untuk kalangan guru

sudah memakai sistem Computerize yang didalamnya sudah dibuatkan

perhitungan untuk penilaian hasil pembelajaran peserta didik”. Kemudian hal

yang sama juga diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : “Pengembangan TIK dalam sistem penilaian itu

sudah kami lakukan, rata-rata semua guru disini sudah menggunakan komputer

untuk perhitungan nilai yang mana sudah diprogramkan rumusnya di masing-

masing laptopnya..”

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa untuk standar penilaian di

SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah mengembangkan sistem penilaian yang berbasis

IT. Tenaga pendidik sudah menggunakan sistem komputerisasi dalam mengolah

nilai peserta didik yang telah terprogram di laptopnya masing-masing.

b. Melaksanakan ujian nasional.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : ”Ujian nasional pasti selalu wajib dilakukan

disekolah manapun di Indonesia”. Kemudian hal yang sama juga diungkapkan

oleh informan 2 (wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Pastinya ada ujian nasional.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa di SMP Negeri 1

Sukoharjo juga melaksanakan ujian nasional.

c. Dapat melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan

pendidikan yang bersangkutan dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

Seperti yang diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : ”Sudah kami lakukan dan diwujudkan ketika

ujian semester untuk yang kelas RSBI mendapat soal ujian dari Dirjen Dikdasmen

dengan pengantar bahasa inggris untuk mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa

inggris dan TIK”. Kemudian hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 2

(wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut : “Selain soal ujian

dari pusat, peserta didik di SMP Negeri 1 Sukoharjo juga menempuh tes tambahan

dari Dirjen Dikdasmen pada saat ujian semester dan ujian UN khusus untuk mata

pelajaran IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK menggunakan pengantar

bahasa inggris.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa di SMP Negeri 1

Sukoharjo selain melaksanakan ujian dari pusat, sekolah tersebut juga

melaksanakan ujian dari Dirjen Dikdasmen yang meliputi mata pelajaran IPA,

matematika, bahasa inggris dan TIK menggunakan pengantar bahasa inggris.

d. Memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sertifikasi yang diakui secara

internasional dan/atau mengikuti ujian akhir sekolah yang sederajat dari negara

anggota OECD atau negara maju lainnya.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Seperti yang diungkapkan oleh informan 2 (wawancara pada tanggal 19

Agustus 2010) sebagai berikut : ”Peserta didik belum dapat melakukan akses

sertifikasi yang diakui secara internasional dikarenakan belum adanya hubungan

tindak lanjut dengan negara mitra yang berada di luar negeri sehingga tidak

mungkin hal tersebut terjadi.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 5 (wawancara pada

tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “Belum dilakukan dan hanya

sertifikasi internasional yang diakui dari Dirjen Dikdasmen.”

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa peserta didik di SMP

Negeri 1 Sukoharjo belum dapat melakukan akses sertifikasi dengan sekolah mitra

yang ada di luar negeri. Hal tersebut dikarenakan belum adanya tindak lanjut dari

MoU yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Sukoharjo dengan sekolah mitra yang

berada di luar negeri. Peserta didik SMP Negeri 1 Sukoharjo sementara hanya

mendapat sertifikasi internasional yang diakui dari Dirjen Dikdasmen.

2. Kendal-kendala yang Dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam

Mengarahkan Sekolahnya Menuju Bertaraf Internasional (SBI)

Kendala-kendala dalam pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain:

a. Kekurangan Dana

Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta

pengembangan sekolah lainnya yang berstandar internasional baik dari

pemerintah pusat melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), APBN,

pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi, Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah masih belum sesuai dengan harapan

sehingga mengakibatkan pelaksanaan program RSBI kurang lancar. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh informan 4 (wawancara tanggal 20 Agustus 2010)

sebagai berikut :

“Memang kami agak kesulitan dalam pengembangan sekolah sepertiyang diharapkan dalam sekolah RSBI, karena kami hanya mendapatkanbantuan dana dari pemerintah pusat melalui APBN, Bantuan OperasionalSekolah (BOS), dan dari pemerintah propinsi, serta pemerintah

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kabupaten. Hal tersebut semakin dipersulit dengan adanya programsekolah gratis sehingga kita hanya punya sedikit kas untukpengembangan sekolah.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada tanggal

19 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Bahwa dalam mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum Negara-negaraOECD itu membutuhkan dana yang besar. Dengan mengadopsi danberadaptasi dengan kurikulum dari Negara OECD pastinya perludidukung dana untuk pengembangan sekolah seperti sarana prasarana,kemudian dana untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra SMPNegeri 1 Sukoharjo dan dana untuk peningkatan kualitas SDM dll.Sedangkan sumber dana kami hanya dari pemerintah pusat yang manauntuk pencairannya bertahap, sehingga kami harus bersabar untukmenuju SBI.”

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas,

menunjukan bahwa di SMP Negeri 1 Sukoharjo mengalami kekurangan dana

untuk pengembangan sekolah seperti pengadaan sarana prasarana, kemudian dana

untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra SMP Negeri 1 Sukoharjo dan dana

untuk peningkatan kualitas SDM, dll. Sedangkan besarnya dana sekolah yang

berasal dari pemerintah belum mencukupi untuk pengembangan sekolah tersebut.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Rendahnya kualitas SDM yang dimiliki suatu satuan pendidikan

(Sekolah) RSBI, maka akan menghambat jalannya suatu program yang ingin

dikembangkan di sekolah (RSBI) tersebut. Hal tersebut dapat ditunjukkan seperti

masih terdapatnya tenaga pendidik dan staf administrasi yang belum memiliki

kemampuan TIK dan penguasaan dalam berbahasa inggris. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan oleh informan 6 (wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010)

sebagai berikut :

“Guru SMP disini ada beberapa yang belum mampu berbahasa Inggrisdengan baik terutama bagi guru-guru yang sudah berusia setengah bayaatau tua dan sudah hampir pensiun. Alasannya ketika saya tanya danmereka menjawabnya juga seperti itu karena faktor usia. Jadi susah kalaudimasuki ilmu yang baru lagi apalagi seperti bahasa inggris. Selain itu,tenaga administrasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo belum semuanyamemenuhi syarat, ada beberapa yang belum begitu mahir dalammengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki kemampuan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

bahasa inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah yangbertaraf internasional (SBI).”Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 7

(wawancara pada tanggal 23 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Ya kalau untuk berbahasa inggris ketika KBM di kelas, saya lumayanbisa mbak namun saya kadang mengalami kesulitan juga ketika sayamenemui kata-kata baru yang tidak bisa saya artikan atau ketika maungomong begitu tapi kadang lupa bahasa inggrisnya apa. Kemudiandalam melakukan pembelajaran IT, Alhamdullillah sekarang saya tidakmengalami kesulitan lagi karena sudah terbiasa.”

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas,

menunjukan bahwa tenaga pendidik dan staf administrasi di SMP Negeri 1

Sukoharjo masih dikatakan kurang untuk memenuhi standar sebagai sekolah RSBI

karena dibuktikan dengan hasil wawancara yaitu masih terdapatnya beberapa

tenaga pendidik yang belum mampu berbahasa inggris dengan baik terutama

bagi Tenaga Pendidik yang sudah berusia setengah baya atau tua dan sudah

hampir pensiun. Selain itu, tenaga administrasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo belum

semuanya memenuhi syarat, ada beberapa yang belum begitu mahir dalam

mengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki kemampuan bahasa

inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah yang bertaraf

internasional (SBI).

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Sebagai sekolah yang bertaraf internasional (RSBI) hendaknya mampu

mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum negara-negara OECD, namun

SMP Negeri 1 Sukoharjo belum mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum

negara-negara OECD tersebut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh

informan 1 (wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :

“KTSP Plus yang kami pakai memang belum mengadopsi danberadaptasi dengan negara OECD, namun baru mengupayakan prosesnyabelum pada tahap adopsi dan adaptasi karena hal tersebut membutuhkandana yang besar dan kami terbentur dengan hal anggaran tersebut. Jadiselama ini kita hanya pengembangan proses dan isi materi darimaembaca referensi-referensi saja untuk mengembangkan kurikulum danditerapkan pada saat proses pembelajaran. Belum sampai melihat bentukkurikulum dan proses pembelajaran di sekolah-sekolah negara mitra

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sehingga belum dapat dikatakan sudah adopsi dan adaptasi dengankurikulum negara mitra. Karena untuk mengadopsi dan beradaptasidengan kurikulum dengan negara mitra dibutuhkan kerjasama MoU.Sebenarnya kami sudah melakukan MoU dengan negara mitra tetapiuntuk tindak lanjutnya belum kita lakukan karena hal itu membutuhkanbiaya yang tidak sedikit dan kami sekali lagi jelaskan bahwa kami kitabelum bisa melakukan itu karena terbentur dengan dana.”

Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 2

(wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010) sebagai berikut :

“Kami memang belum mampu untuk pada taraf mengadopsi danmengadaptasi kurikulum di negara-negara OECD dengan kondisi sekolahyang hanya bergantung pada bantuan pemerintah saja dan ditambahpelaksanaan program sekolah gratis. Jadi kalau dengan waktu secepat itusaya kira tidak akan mampu karena butuh biaya yang besar untukmengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum negara-negara OECDtersebut, namun kami semua optimis dan yakin bahwa itu mampu kamiwujudkan dengan perlahan namun pasti.”

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas,

menunjukan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo belum dapat mengadopsi dan

beradaptasi dengan kurikulum di negara-negara OECD namun hanya melakukan

penekanan pada pengembangan proses dan isi materi dari membaca referensi-

referensi saja untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses

pembelajaran sehingga kurikulum tersebut dinamakan KTSP plus.

3. Usaha-Usaha yang Dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk Mengatasi

Kendala dalam Pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Usaha-usaha yang dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanaan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional antara lain:

a. Kekurangan Dana

Tidak banyak usaha yang dapat dilakukan yang dapat dilakukan sekolah

untuk mengatasi kekurangan dana bagi sekolah RSBI yang sumber dananya dari

pemerintah saja melainkan hanya dapat menunggu dana tersebut dengan batas

waktu yang tidak menentu. Keadaan seperti itu membuat sekolah RSBI tersebut

terhambat untuk melakukan pengembangan sekolah sedangkan dana yang

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

dibutuhkan untuk pengembangan sekolah RSBI itu tidak sedikit. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh informan1 (wawancara pada tanggal 19 Agustus

2010) sebagai berikut : ”Terus rajin mengajukan permohonan bantuan berbentuk

proposal baik kepada pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, dan pemerintah

propinsi agar dapat mengembangkan sekolah kita menjadi sekolah yang bertaraf

internasional (SBI)”. Dan hal senada juga diungkapkan oleh informan 6

(wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “Sekolah tidak

dapat berbuat banyak untuk mengatasi kekurangan dana, sekolah hanya bisa

berupaya untuk mengajukan proposal untuk pengembangan sekolah dan

meningkatkan prestasi peserta didik agar pemerintah tidak segan-segan untuk

memberikan bantuan kepada sekolah ini”.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas,

menunjukan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo tidak dapat berbuat banyak untuk

mengatasi kekurangan dana melainkan hanya dapat mengajukan proposal kepada

pemerintah dan hanya dapat menunggu dana tersebut diberikan. Tetapi sekolah

juga berupaya untuk meningkatkan prestasi peserta didik agar pemerintah tidak

segan-segan dalam memberikan bantuan dana untuk pengembangan SMP Negeri

1 Sukoharjo.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Usaha yang dapat dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala kurangnya

kualitas SDM agar memenuhi persyaratan tenaga pendidik RSBI, maka yang

dapat dilakukan sekolah untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik yaitu dengan

cara memberikan pelatihan-pelatihan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan

oleh informan 3 (wawancara pada tanggal 20 Agustus 2010) sebagai berikut :

”Untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru usaha sekolah antara lainada pelatihan-pelatihan seperti diklat, penataran, mengikuti MGMP yangtingkat kabupaten dan tingkat propinsi serta antar RSBI, kemudiankursus-kursus berupa kursus komputer dan kursus bahasa inggris yangbekerja sama dengan ELTI, English First (EF) dan ALFABANK dankursus ini diperuntukkan bagi staf administrasi dan guru”.

Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 5

(wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “Untuk kepelatihan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

guru ada diklat, penataran, MGMP sedangkang untuk staf administrasi ada kursus

computer dan bahasa inggris.” Dan senada juga seperti yang diungkapkan oleh

informan 6 (wawancara tanggal 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “Saat ini

sekolah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru melalui

berbagai cara diantaranya seminar (workshop), diklat, penataran, MGMP antar

RSBI, Lokakarya (ICT, kursus bahasa inggris, pembuatan model-model

pembelajaran, dll)”.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas,

menunjukan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo juga berupaya untuk meningkatkan

kualitas tenaga pendidik misalnya dengan diklat, penataran, seminar (workshop),

MGMP antar RSBI, Lokakarya (ICT, kursus bahasa inggris, pembuatan model-

model pembelajaran, dll). Sedangkan untuk staf administrasi biasanya diberikan

kursus komputer dan bahasa inggris yang bekerja sama dengan lembaga

pendidikan seperti ELTI, English First (EF) dan ALFABANK.

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kurikulum yang

berupa adopsi dan adaptasi terhadap kurikulum negara-negara OECD pada

dasarnya sekolah RSBI tersebut harus memiliki cukup dana untuk melakukan

kerja sama dengan sekolah mitra yang berada di luar negeri (kerja sama MoU),

kerja sama tersebut diantaranya menyelenggarakan program sekolah kembaran

(sister school), pertukaran tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta

didik, penyelenggaraan seminar bersama, menyelenggarakan program penelitian

bersama, dll. Dilihat dari kegiatan-kegiatan tersebut tentunya banyak

membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan apabila sekolah RSBI tersebut

kekurangan dana maka akan kesulitan mewujudkannya. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan oleh informan 1 (wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010)

sebagai berikut :

”SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai sekolah RSBI memang belummelakukan adopsi dan adaptasi dengan kurikulum negara mitra yangberada di luar negeri. SMP Negeri 1 Sukoharjo hanya sebatas padamemiliki negara mitra yang berada diluar negeri namun kelanjutan darihubungan kerja sama tersebut belum ada tindak lanjutnya dikarenakankurangnya dana yang dialami sekolah dan hanya mengandalkan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

datangnya bantuan dana dari pemerintah sehingga untuk melakukantersebut jadi terhambat”.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan 5 (wawancara tanggal 21

Agustus 2010) sebagai berikut : “Kami hanya bisa menunggu sampai cukup dana,

baru bisa kami tindaklanjuti mengenai masalah kurikulum kami yang belum

standar sebagai sekolah yang bertaraf internasional (SBI)”. Kemudian hal senada

juga diungkapkan oleh informan 2 (wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010)

sebagai berikut :

“Selain lambannya bantuan dari pemerintah, sekolah kami jugamenerapkan program sekolah gratis seperti apa yang diamanatkanpemerintah Kabupaten Sukoharjo. Dengan kondisi itu maka sekolah kamisemakin kekurangan dana untuk pengembangan sekolah sehingga dalammewujudkan kerja sama dengan sekolah mitra kami yang berada di luarnegeri kaitannya dengan adopsi dan adaptasi kurikulum masih tertundasampai saat ini dan sekolah kami sejauh ini hanya sekedarpengembangan proses dan isi materi dari referensi-referensi saja untukmengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat prosespembelajaran”.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas,

menunjukan bahwa SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi masalah kurikulum

yang belum pada tahap mengadopsi dan mengadaptasi dengan kurikulum negara

mitra yang berada di luar negeri adalah pada pengembangan proses dan isi materi

dari referensi-referensi saja untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan

pada saat proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan lambannya bantuan dana

dari pemerintah dan sekolah juga melaksanakan program sekolah gratis seperti

apa yang diamanatkan pemerintah Kabupaten Sukoharjo. SMP Negeri 1

Sukoharjo juga berupaya untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah

sehingga untuk ke depannya sekolah dapat menindaklanjuti kerja sama dengan

sekolah mitra yang berada di luar negeri dalam hal adaptasi dan adopsi kurikulum

tanpa adanya hambatan dana.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

C. Temuan Studi yang Dikaitkan dengan Kajian Teori

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, temuan studi yang dapat

dihubungkan dengan kajian teori adalah mengenai :

1. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di

SMP Negeri 1 Sukoharjo

Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah nasional yang menyiapkan

peserta didiknya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Indonesia sebagai

Indikator Kinerja Kunci Minimal dan mutu internasional sebagai Indikator

Kinerja Kunci Tambahan, sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf

nasional dan internasional sekaligus. SMP Negeri 1 Sukoharjo menjadi salah satu

rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) karena prestasi sekolah yang baik

selama 3 tahun berturut-turut. Kemudian dengan dikeluarkan Surat

Keputusan(SK) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada

Tahun Ajaran 2007/2008 maka SMP Negeri 1 Sukoharjo ber-title Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Komponen utama yang menjadi bahan penilaian suatu satuan pendidikan

(sekolah) dalam menuju Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat dilihat

dalam pelaksanaan 8 (delapan) komponen, yaitu meliputi standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar pengelolaan, dan

standar penilaian.

1) Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan sekolah yang bertaraf internasional adalah

mengacu pada:

a. Mendapat Input Siswa dengan nilai 75

Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan penerimaan Peserta didik baru

(PPDB). Untuk sekolah (SMP) RSBI, harus mendapat input peserta didik SD yang

memiliki nilai rata-rata 75. SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah melakukan

penyaringan peserta didik baru yang sesuai dengan standar sekolah RSBI.

Penyaringan peserta didik baru dengan syarat nilai rata-rata rapor Sekolah Dasar

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

(SD) minimal harus 75 dan setelah itu mereka juga harus melewati beberapa tes

yang diantaranya ada tes tertulis, tes komputer, psikotes, tes IQ, dan wawancara.

Apabila lolos maka tinggal menunggu hasil ujian UAN dari anak tersebut, jika

lolos ujian UAN maka siswa tersebut diterima menjadi siswa SMP Negeri 1

Sukoharjo.

b. Mencapai nilai KKM 75

Nilai Kinerja Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP Negeri 1 Sukoharjo

sedang berjalan untuk menuju KKM idial yaitu 75. Sehingga untuk KKM setiap

pelajaran masih ada yang belum mencapai KKM 75 seperti IPA,IPS dan

Matematika KKM nya masih 71. Nilai KKM itu meliputi nilai tugas, ulangan,

ujian mid semester dan ujian semesteran. Apabila ada peserta didik yang belum

mencapai nilai rata-rata KKM tersebut maka kami adakan remedial agar nilai

minimal KKM tersebut tercapai.

c. Mencapai nilai Ujian Nasional (UN) 75

Sesuai dengan standar sebagai sekolah RSBI, nilai ujian nasional untuk

setiap mata pelajaran yang diujikan minimal harus mencapai 75. Rata-rata peserta

didik RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo dapat melebihi nilai UN 75 untuk setiap

mata pelajaran yang diujikan termasuk ujian yang diberikan oleh Dirjen

Dikdasmen.

d. Memenuhi SNP dan diperkaya keunggulan mutu lulusan dengan keunggulan

tertentu yang berasal dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya.

SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan

(SNP) yaitu menggunakan kurikulum KTSP dan terdapat muatan lokal berupa

bahasa jawa. Disamping itu, SMP Negeri 1 Sukoharjo juga sudah diperkaya

keunggulan mutu lulusan yang standarnya internasional misalnya dengan adanya

Englishday, pembelajaran menggunakan ICT dan laboratorium, pengayaan untuk

mata pelajaran IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK. Selain itu model

pembalarannya mampu menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM).

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

2) Standar Isi (Kurikulum)

Sekolah bertaraf internasional menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Penidikan (KTSP) yang diperkaya agar memenuhi standar nasional pendidikan

plus kurikulum internasional yang digali (adopsi dan adaptasi) dari berbagai

sekolah mitra baik dalam maupun luar negeri, yang memiliki reputasi

internasional.

SMP Negeri 1 Sukoharjo belum mengadopsi dan mengadaptasi

kurikulum tersebut. SMP Negeri 1 Sukoharjo menggunakan KTSP Plus yang

mana di dalam kurikulum tersebut terdapat penekanan dalam hal proses

pembelajaran yang meliputi :

a. Pertama, pembelajaran bilingual (Bahasa Inggris) di beberapa mata pelajaran

terutama mata pelajaran sains (IPA), matematika, TIK (Teknik Informasi dan

Komunikasi) serta khusus pada Hari Selasa seluruh warga sekolah wajib

memakai Bahasa Inggris.

b. Kedua, pembelajaran berbasis IT (Teknologi Informasi) yang diwujudkan

dengan penyediaan LCD disetiap kelas untuk pembelajaran dan ruang

laboratorium yang memenuhi standar untuk 1 anak 1 alat.

c. Ketiga, memasukkan muatan lokal berupa bahasa Jawa dan setiap hari kamis

seluruh warga sekolah wajib memakai bahasa jawa.

3) Standar Proses (Proses Pembelajaran)

Standar proses pembelajaran Sekolah Bertaraf Internasional hendaknya

memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Pro-perubahan yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan

mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk

menemukan kemungkinan-kemungkinan baru. Proses pembelajaran kelas RSBI

di SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah dapat merangsang peserta didik untuk

mampu berinovasi, berkreasi, dan bereksperimen pada saat pembelajaran di

laboratorium. Untuk merangsang daya nalar peserta didik, dapat diwujudkan

misalnya pada saat tanya jawab presentasi dan diskusi kelompok. Dan semua

itu tidak lepas dari faktor tenaga pendidik yang mampu mengarahkan serta

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

merangsang peserta didik agar dapat berinovasi, berkreasi, berdaya nalar dan

dapat bereksperimen.

b. Menerapkan model pembelajaran aktif (cooperative learning), kreatif (quantum

learning), efektif (learning revolution) dan menyenangkan (contextual

learning), yang kesemuanya itu telah memiliki standar internasional. Proses

pembelajaran kelas RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo juga berusaha untuk

menciptakan PAKEM dengan cara seperti sering mengadakan presentasi,

diskusi kelompok, dan E-learning atau pembelajaran dengan menggunakan

media internet.

c. Menerapkan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Proses pembelajaran kelas RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah memenuhi

standar internasional dalam hal penggunaan IT dalam proses pembelajaran

berupa penyediaan LCD dan 1 unit laptop disetiap kelas kemudian

pembelajaran E-learning serta laboratorium yang sesuai dengan standar

internasional. Namun ada beberapa yang belum bisa dikembangkan oleh

sekolah, yaitu digital library pada perpustakaan sekolah karena terbentur oleh

dana dan belum tersedianya tenaga yang dapat mengoperasikannya.

Proses pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris khususnya mata

pelajaran sains, matematika, dan teknologi. Proses pembelajaran kelas RSBI di

SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah memenuhi standar internasional dalam hal

penggunaan bahasa inggris. Hal tersebut diwujudkan ketika hari rabu adalah

Englishday, penggunaan bahasa inggris pada mata pelajaran tertentu seperti

pelajaran matematika, sains (IPA) dan TIK serta didukung dengan buku materi

yang menggunakan pengantar bahasa inggris.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Untuk standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada jalur,

jenjang, dan jenis pendidikan mencakup kualifikasi dan tingkat penguasaan

kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan serta memiliki sertifikat

kompetensi. Selain itu, persyaratan lainnya bagi sekolah yang berstandar

internasional (SBI) terutama bagi karyawan, tenaga pendidik, dan kepala sekolah

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

harus mampu berbahasa inggris dengan standar minimal yang telah ditetapkan

sebagai berikut :

a. Karyawan harus memiliki TOEFL minimal 400

b. Tenaga Pendidik harus memiliki TOEFL minimal 450

c. Kepala Sekolah harus memiliki TOEFL minimal 500

Standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1

Sukoharjo sebagian besar tenaga administrasi dan tenaga pendidik sudah memiliki

sertifikat TOEFL dan nilainya sesuai standarnya masing-masing yaitu untuk

tenaga pendidik minimal 450 dan untuk tenaga administrasi minimal 400. Ada

beberapa dari mereka yang belum memiliki sertifikat tersebut namun mereka juga

berupaya untuk memperolehnya dengan cara mengikuti pelatihan dan tes TOEFL.

Jadi dengan adanya kondisi tersebut, maka SMP Negeri 1 Sukoharjo belum

sepenuhnya memenuhi standar ketenagaan sebagai sekolah berstandar

internasional (RSBI). Sedangkan untuk kepala sekolah SMP Negeri 1 sukoharjo

telah memiliki sertifikat TOEFL sesuai dengan yang di syaratkan untuk sekolah

standar internasional (RSBI) yaitu 500..

Standar kepala sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)

yang berstandar internasinal (SBI) harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi

yang tarafnya internasional yaitu

a. Pendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya

terakreditasi A. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo telah memiliki

riwayat pendidikan yang sesuai dengan persyaratan. Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Sukoharjo menyelesaikan pendidikan S1 & S2 di UNS yaitu FKIP

Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang pada saat itu telah terakreditasi A.

b. Menempuh pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah. Kepala

Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo telah menempuh pelatihan kepala sekolah

yang tarafnya internasional di turki dan di singapura. Kepelatihan tersebut

berbentuk studi banding yang berguna untuk meningkatkan manajemen dan

pengelolaan sekolah.

c. Kepala sekolah harus mampu berbahasa inggris secara aktif. Kepala Sekolah

SMP Negeri 1 Sukoharjo mampu berbahasa inggris aktif dan telah memiliki

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

sertifikat TOEFL yang nilainya sudah sesuai dengan standar untuk menjadi

kepala sekolah RSBI.

d. Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring

internasional, dan memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kewirausahaan

(enterprenual) yang kuat. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah

memiliki syarat-syarat sebagai kepala sekolah yang berstandar internasional.

Ide-ide dan usahanya dapat mengantarkan sekolah tersebut menjadi sekolah

bertaraf internasional (RSBI). Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukoharjo

memiliki visi internasional, jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan yang baik

serta mampu memanajerial sekolah untuk diarahkan menuju sekolah bertaraf

internasional (SBI).

5) Standar Sarana dan Prasarana

Semua sarana dan prasarana pendidikan bagi sekolah bertaraf

internasional harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Rasio jumlah siswa 1:24 dan minimum satu kelas untuk tiap- tiap tingkat

memiliki satu sel perangkat ICT. Standar sarana prasarana di SMP Negeri 1

Sukoharjo khususnya dalam hal rasio jumlah siswa per kelas, ternyata belum

memenuhi standar sebagai sekolah yang berstandar internasional (RSBI). Rata-

rata rasio perbandingan siswa per kelas di SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah 1:28

anak per kelas, sedangkan standar yang sebenarnya adalah harus 1:24 anak per

kelas. Kemudian untuk kelas RSBI sudah dilengkapi 1 unit LCD dan 1 unit

Laptop untuk proses pembelajaran.

b. Perpustakaan memiliki buku teks dalam bentuk cetak / digital untuk setiap mata

pelajaran minimal sama dengan jumlah siswa dalam satu kelas. Standar sarana

prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal penyediaan buku

teks ternyata telah mencukupi bagi setiap siswa per kelas. Selain itu tersedia

untuk setiap mata pelajaran dan selalu terawat serta tertata rapi di perpustakaan.

c. Laboratorium komputer memiliki jumlah komputer sesuai dengan rata-rata

jumlah siswa (maksimum 24 siswa per rombel). Standar sarana prasarana di

SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal penyediaan komputer

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

laboratorium ternyata sudah mencukupi dari jumlah peserta didik per kelas.

Bahkan jumlah komputer yang berada di laboratorium ada 30 unit melebihi

jumlah siswa per kelas.

d. Memiliki buku referensi bagi guru sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan. Standar sarana prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya

dalam hal penyediaan buku ajar bagi tenaga pendidik itu telah disediakan oleh

sekolah.

e. Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam unit kesehatan.

Standar sarana prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo khususnya dalam hal

jaminan kesehatan masih kurang baik. Guru tidak tetap (GTT) dan pegawai

tidak tetap (PTT) tidak mendapatkan asuransi kesehatan, namun hanya sebatas

solidaritas dan rasa kekeluargaan saja apabila ada diantara mereka yang sakit.

6) Standar Pembiayaan

Dana Sekolah Bertaraf Internasional dapat bersumber dari pemerintah

pusat, daerah, komite sekolah, sponsor dunia usaha dan industri, dan unit produksi

sekolah. SMP Negeri 1 Sukoharjo memperoleh dana berasal dari pemerintah

pusat. Bantuan tersebut berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemerintah

daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi, (Anggaran Pendapatan

Belanja Negara) APBN, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Alokasinya untuk KBM, pembelian buku wajib, pembelian buku perpustakaan,

alat tulis kantor, materi pembelajaran, manajemen/rapat, pajak telepon, listrik dan

air, perawatan dan pemeliharaan, honor guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak

tetap (PTT), Gaji guru dan karyawan.

7) Standar Pengelolaan (Manajemen)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Manajemen

sekolah bertaraf internasional adalah

1) Memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar pengelolaan

sekolah di negara anggota OECD atau negara maju lainnya. SMP Negeri 1

Sukoharjo ini sebenarnya sudah memakai sistem manajemen yang dipakai di

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

negara OECD yaitu sistem manajemen mutu ISO. Namun demikian, tetap saja

dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal bila dibandingkan negara

OECD tersebut. Hal itu terjadi karena SDM di SMP Negeri 1 Sukoharjo

kurang dapat beradaptasi dan kurang disiplin sehingga hasil yang diperoleh

berbeda dengan yang dilakukan oleh negara-negara OECD.

2) Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi terakhir.

SMP Negeri 1 Sukoharjo sudah memakai Sistem Manajemen Mutu ISO versi

9001:2008 sejak tahun ajaran 2008/2009. Di dalamnya terdapat klausul-

klausul/syarat-syarat yang harus dipenuhi. Karena apabila klausul-klausul

tersebut ada yang tidak terpenuhi, maka akan terjadi kesalahan prosedur yang

berakibat negatif pada saat kegiatan evaluasi baik internal (dari pihak sekolah)

maupun evaluasi eksternal (dari pihak luar sekolah). Dan yang menjadi tim

pengawas mutu di SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah QMR (Quality

Management Representatif).

3) Mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih prestasi tingkat

nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau seni. SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam mempersiapkan peserta didik

yang berprestasi yaitu dengan mencari informasi bibit-bibit baru melalui

Penerimaan peserta didik baru, Melakukan pengembangan diri melalui

kegiatan ekstrakurikuler, Melakukan pembinaan secara terus menerus kepada

peserta didik yang berprestasi di setiap bidang akademik dan non akademik,

melakukan program karantina bagi peserta didik yang akan mengikuti lomba.

8) Standar Penilaian

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian

sekolah bertaraf internasional adalah :

a. Menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaian

berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Standar penilaian di SMP

Negeri 1 Sukoharjo sudah mengembangkan sistem penilaian yang berbasis IT.

Tenaga pendidik sudah menggunakan sistem komputerisasi dalam mengolah

nilai peserta didik yang telah terprogram di laptopnya masing-masing.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

b. Melaksanakan ujian nasional. SMP Negeri 1 Sukoharjo juga melaksanakan

ujian nasional.

c. Dapat melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan

pendidikan yang bersangkutan dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

SMP Negeri 1 Sukoharjo selain melaksanakan ujian dari pusat, sekolah tersebut

juga melaksanakan ujian dari Dirjen Dikdasmen yang meliputi mata pelajaran

IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK menggunakan pengantar bahasa

inggris.

d. Memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sertifikasi yang diakui secara

internasional dan/atau mengikuti ujian akhir sekolah yang sederajat dari negara

anggota OECD atau negara maju lainnya. Peserta didik di SMP Negeri 1

Sukoharjo belum dapat melakukan akses sertifikasi dengan sekolah mitra yang

ada di luar negeri. Hal tersebut dikarenakan belum adanya tindak lanjut dari

MoU yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Sukoharjo dengan sekolah mitra yang

berada di luar negeri. Peserta didik SMP Negeri 1 Sukoharjo sementara hanya

mendapat sertifikasi internasional yang diakui dari Dirjen Dikdasmen.

2. Kendala-kendala yang Dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam

Mengarahkan Sekolahnya Menuju Bertaraf Internasional (SBI)

Kendala-kendala dalam pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain:

a. Kekurangan Dana

Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta

pengembangan sekolah lainnya yang berstandar internasional baik dari

pemerintah pusat melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), APBN,

pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi, Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah masih belum sesuai dengan harapan

sehingga mengakibatkan pelaksanaan program RSBI kurang lancar.

SMP Negeri 1 Sukoharjo mengalami kekurangan dana untuk

pengembangan sekolah seperti pengadaan sarana prasarana, kemudian dana untuk

menjalin kerjasama dengan negara mitra SMP Negeri 1 Sukoharjo dan dana untuk

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

peningkatan kualitas SDM, dll. Sedangkan besarnya dana sekolah yang berasal

dari pemerintah belum mencukupi untuk pengembangan sekolah tersebut.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Rendahnya kualitas SDM yang dimiliki suatu satuan pendidikan

(Sekolah) RSBI, maka akan menghambat jalannya suatu program yang ingin

dikembangkan di sekolah (RSBI) tersebut. Hal tersebut dapat ditunjukkan seperti

masih terdapatnya tenaga pendidik dan staf administrasi yang belum memiliki

kemampuan TIK dan penguasaan dalam berbahasa inggris.

SMP Negeri 1 Sukoharjo masih dikatakan kurang untuk memenuhi

standar sebagai sekolah RSBI karena dibuktikan dengan hasil wawancara yaitu

masih terdapatnya beberapa tenaga pendidik yang belum mampu berbahasa

inggris dengan baik terutama bagi Tenaga Pendidik yang sudah berusia setengah

baya atau tua dan sudah hampir pensiun. Selain itu, tenaga administrasi di SMP

Negeri 1 Sukoharjo belum semuanya memenuhi syarat, ada beberapa yang belum

begitu mahir dalam mengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki

kemampuan bahasa inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah

yang bertaraf internasional (SBI).

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Sebagai sekolah yang bertaraf internasional (RSBI) hendaknya mampu

mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum negara-negara OECD, namun

kebanyakan di sekolah-sekolah RSBI yang ada diseluruh Indonesia pada

umumnya masih belum secara sempurna mengadopsi dan beradaptasi dengan

kurikulum negara-negara OECD.

SMP Negeri 1 Sukoharjo belum dapat mengadopsi dan beradaptasi

dengan kurikulum di negara-negara OECD namun hanya melakukan penekanan

pada pengembangan proses dan isi materi dari membaca referensi-referensi saja

untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses pembelajaran

sehingga kurikulum tersebut dinamakan KTSP plus.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

3. Usaha-Usaha yang Dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk Mengatasi

Kendala dalam Pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Usaha-usaha yang dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanaan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional antara lain:

a. Kekurangan Dana

Tidak banyak usaha yang dapat dilakukan yang dapat dilakukan sekolah

untuk mengatasi kekurangan dana bagi sekolah RSBI yang sumber dananya dari

pemerintah saja melainkan hanya dapat menunggu dana tersebut dengan batas

waktu yang tidak menentu. Keadaan seperti itu membuat sekolah RSBI tersebut

terhambat untuk melakukan pengembangan sekolah sedangkan dana yang

dibutuhkan untuk pengembangan sekolah RSBI itu tidak sedikit.

SMP Negeri 1 Sukoharjo tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi

kekurangan dana melainkan hanya dapat mengajukan proposal kepada pemerintah

dan hanya dapat menunggu dana tersebut diberikan. Tetapi sekolah juga berupaya

untuk meningkatkan prestasi peserta didik agar pemerintah tidak segan-segan

dalam memberikan bantuan dana untuk pengembangan SMP Negeri 1 Sukoharjo.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Usaha yang dapat dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala kurangnya

kualitas SDM agar memenuhi persyaratan tenaga pendidik RSBI, maka yang

dapat dilakukan sekolah untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik yaitu dengan

cara memberikan pelatihan-pelatihan.

SMP Negeri 1 Sukoharjo juga berupaya untuk meningkatkan kualitas

tenaga pendidik misalnya dengan diklat, penataran, seminar (workshop), MGMP

antar RSBI, Lokakarya (ICT, kursus bahasa inggris, pembuatan model-model

pembelajaran, dll). Sedangkan untuk staf administrasi biasanya diberikan kursus

komputer dan bahasa inggris yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan

seperti ELTI, English First (EF) dan ALFABANK.

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kurikulum yang

berupa adopsi dan adaptasi terhadap kurikulum negara-negara OECD pada

dasarnya sekolah RSBI tersebut harus memiliki cukup dana untuk melakukan

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kerja sama dengan sekolah mitra yang berada di luar negeri (kerja sama MoU),

kerja sama tersebut diantaranya menyelenggarakan program sekolah kembaran

(sister school), pertukaran tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta

didik, penyelenggaraan seminar bersama, menyelenggarakan program penelitian

bersama, dll. Dilihat dari kegiatan-kegiatan tersebut tentunya banyak

membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan apabila sekolah RSBI tersebut

kekurangan dana maka akan kesulitan mewujudkannya.

SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi masalah kurikulum yang belum pada

tahap mengadopsi dan mengadaptasi dengan kurikulum negara mitra yang berada

di luar negeri adalah pada pengembangan proses dan isi materi dari referensi-

referensi saja untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses

pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan lambannya bantuan dana dari pemerintah

dan sekolah juga melaksanakan program sekolah gratis seperti apa yang

diamanatkan pemerintah Kabupaten Sukoharjo. SMP Negeri 1 Sukoharjo juga

berupaya untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah sehingga untuk ke

depannya sekolah dapat menindaklanjuti kerja sama dengan sekolah mitra yang

berada di luar negeri dalam hal adaptasi dan adopsi kurikulum tanpa adanya

hambatan dana.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis

yang telah dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan guna

menjawab perumusan masalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain

sebagai berikut :

1. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP

Negeri 1 Sukoharjo

Penerapan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP

Negeri 1 Sukoharjo dapat dilihat sebagai berikut :

a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu:

1. Melakukan penyaringan peserta didik baru yang sesuai dengan standar

sekolah RSBI yaitu Input Siswa dengan nilai 75.

2. Nilai Kinerja Ketuntasan Minimal (KKM) sedang berjalan untuk menuju

KKM ideal yaitu 75. Sehingga KKM untuk setiap pelajaran masih ada yang

belum mencapai KKM 75 seperti IPA,IPS dan Matematika KKM nya masih

71.

3. Rata-rata Peserta didik RSBI dapat melebihi nilai UN 7,5 untuk setiap mata

pelajaran yang diujikan.

4. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu menggunakan

kurikulum KTSP dan terdapat muatan lokal berupa bahasa jawa. Disamping

itu, juga sudah diperkaya keunggulan mutu lulusan yang standarnya

internasional misalnya dengan adanya Englishday, pembelajaran

menggunakan ICT dan laboratorium, pembelajaran bilingual untuk mata

pelajaran IPA, matematika, bahasa inggris dan TIK. Selain itu model

pembelajarannya mampu menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan (PAKEM)

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

b. Standar Isi (Kurikulum)

Menggunakan KTSP Plus yang mana didalamnya ada beberapa

penekanan:

1. Pertama, pembelajaran bilingual (Bahasa Inggris) di beberapa mata pelajaran

terutama mata pelajaran sains (IPA), matematika, TIK (Teknik Informasi dan

Komunikasi) serta khusus pada Hari Selasa seluruh warga sekolah wajib

memakai Bahasa Inggris.

2. Kedua, pembelajaran berbasis IT (Teknologi Informasi) yang diwujudkan

dengan penyediaan LCD disetiap kelas untuk pembelajaran dan ruang

laboratorium yang memenuhi standar untuk 1 anak 1 alat.

3. Ketiga, ada tambahan muatan lokal bahasa Jawa dan setiap hari kamis seluruh

warga sekolah wajib memakai bahasa jawa.

c. Standar Proses (Proses Pembelajaran)

Standar proses pembelajarannya telah Berstandar Internasional dengan

penekanan antara lain:

1. Proses pembelajarannya sudah dapat merangsang peserta didik untuk mampu

berinovasi, berkreasi, dan bereksperimen.

2. Berusaha untuk menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan (PAKEM).

3. Pembelajaran Berbasis IT (Teknologi Informasi)

4. Pembelajaran menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris/Bilingual

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Sebagian besar tenaga administrasi dan tenaga pendidik sudah memiliki

sertifikat TOEFL dan nilainya sesuai standarnya masing-masing yaitu untuk

tenaga pendidik minimal 450 dan untuk tenaga administrasi minimal 400. Ada

beberapa dari mereka yang belum memiliki sertifikat tersebut namun mereka juga

berupaya untuk memperolehnya dengan cara mengikuti pelatihan dan tes TOEFL.

Jadi dengan adanya kondisi tersebut, maka SMP Negeri 1 Sukoharjo belum

sepenuhnya memenuhi standar pendidik dan kependidikan sebagai sekolah

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

berstandar internasional (RSBI). Sedangkan untuk kepala telah memiliki sertifikat

TOEFL sesuai dengan yang di syaratkan untuk sekolah standar internasional

(RSBI) yaitu 500.

Kepala sekolah telah memenuhi syarat sebagai kepala sekolah yang

berstandar internasinal (SBI) yaitu:

1. Memiliki riwayat pendidikan yang sesuai dengan persyaratan. Kepala Sekolah

menyelesaikan pendidikan S1 & S2 di UNS yaitu FKIP Bahasa, Sastra

Indonesia dan Daerah yang pada saat itu telah terakreditasi A.

2. Menempuh pelatihan kepala sekolah yang tarafnya internasional di turki dan di

singapura.

3. Mampu berbahasa inggris aktif dan telah memiliki sertifikat TOEFL yang

nilainya sudah sesuai dengan standar untuk menjadi kepala sekolah RSBI.

4. Memiliki visi internasional, jiwa kepemipinan dan kewirausahaan yang baik

serta mampu memanajerial sekolah untuk diarahkan menuju sekolah bertaraf

internasional (SBI).

e. Standar Sarana Pasarana

Standar sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu:

1. Rasio jumlah siswa per kelas, belum memenuhi standar sebagai sekolah

yang berstandar internasional (RSBI). Rata-rata rasio perbandingan siswa

per kelas adalah 1:28 anak per kelas.

2. Penyediaan buku teks telah mencukupi bagi setiap siswa per kelas.

3. Penyediaan komputer laboratorium sudah mencukupi dari jumlah peserta

didik per kelas.

4. Penyediaan buku ajar bagi tenaga pendidik itu telah disediakan oleh

sekolah.

5. Jaminan kesehatan masih kurang baik..

f. Standar Pembiayaan

Dana untuk pembiayaan sekolah berasal dari :

1. Pemerintah pusat lewat bantuan operasional sekolah (bos)

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

2. Pemerintah daerah

3. Pemerintah kabupaten

4. Pemerintah propinsi

5. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

6. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Alokasinya untuk KBM, pembelian buku wajib, pembelian buku

perpustakaan, alat tulis kantor, materi pembelajaran, manajemen/rapat, pajak

telepon, listrik dan air, perawatan dan pemeliharaan, honor guru tidak tetap

(GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), Gaji guru dan karyawan.

g. Standar Pengelolaan (Manajemen)

Standar pengelolaan (Manajemen) di SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu

1. Sudah memakai sistem manajemen yang dipakai di negara OECD yaitu

sistem manajemen mutu ISO.

2. Memakai Sistem Manajemen Mutu ISO versi 9001:2008 sejak tahun ajaran

2008/2009.

3. Dalam mempersiapkan peserta didik yang berprestasi, antara lain :

a. Mencari informasi bibit-bibit baru melalui PPDB

b. Melakukan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler

c. Melakukan pembinaan secara terus menerus kepada peserta didik yang

berprestasi di setiap bidang akademik dan non akademik.

d. melakukan program karantina bagi peserta didik yang akan mengikuti

lomba

h. Standar Penilaian

Standar penilaian di SMP Negeri 1 Sukoharjo yaitu

1. Sudah mengembangkan sistem penilaian yang berbasis IT.

2. Melaksanakan ujian nasional.

3. Melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan

pendidikan dalam bahasa inggris yaitu untuk mata pelajaran IPA,

Matematika dan TIK .

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

4. Belum dapat melakukan akses sertifikasi dengan sekolah mitra yang ada di

luar negeri.

2. Kendala-kendala yang Dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam

Mengarahkan Sekolahnya Menuju Bertaraf Internasional (SBI)

Kendala-kendala dalam pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain:

a. Kekurangan Dana

Sekolah mengalami kekurangan dana untuk pengembangan sekolah

seperti pengadaan sarana prasarana, kemudian dana untuk menjalin kerjasama

dengan negara mitra dan dana untuk peningkatan kualitas SDM, dll. Sedangkan

besarnya dana sekolah yang berasal dari pemerintah belum mencukupi untuk

pengembangan sekolah tersebut.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Untuk kualitas SDM masih kurang karena dibuktikan dengan hasil

wawancara yaitu masih terdapatnya beberapa tenaga pendidik yang belum mampu

berbahasa inggris dengan baik terutama bagi Tenaga Pendidik yang sudah berusia

setengah baya atau tua dan sudah hampir pensiun. Selain itu, tenaga administrasi

belum semuanya memenuhi syarat, ada beberapa yang belum begitu mahir dalam

mengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki kemampuan bahasa

inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah yang bertaraf

internasional (SBI).

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Sekolah belum dapat mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum di

negara-negara OECD namun hanya melakukan penekanan pada pengembangan

proses dan isi materi dari membaca referensi-referensi saja untuk

mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses pembelajaran

sehingga kurikulum tersebut dinamakan KTSP plus.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

3. Usaha-Usaha yang Dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk Mengatasi

Kendala dalam Pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Usaha-usaha yang dilakukan SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanaan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional antara lain:

a. Kekurangan Dana

Sekolah tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi kekurangan dana

melainkan hanya dapat mengajukan proposal kepada pemerintah dan hanya dapat

menunggu dana tersebut diberikan. Tetapi sekolah juga berupaya untuk

meningkatkan prestasi peserta didik agar pemerintah tidak segan-segan dalam

memberikan bantuan dana untuk pengembangan.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah (RSBI)

Berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik misalnya dengan diklat,

penataran, seminar (workshop), MGMP antar RSBI, Lokakarya (ICT, kursus

bahasa inggris, pembuatan model-model pembelajaran, dll). Sedangkan untuk staf

administrasi biasanya diberikan kursus komputer dan bahasa inggris yang bekerja

sama dengan lembaga pendidikan seperti ELTI, English First (EF) dan

ALFABANK.

c. Kurikulum Sekolah (RSBI) yang Belum Memenuhi Standar

Untuk mengatasi masalah kurikulum yang belum pada tahap mengadopsi

dan mengadaptasi dengan kurikulum negara mitra yang berada di luar negeri

adalah pada pengembangan proses dan isi materi dari referensi-referensi saja

untuk mengembangkan kurikulum dan diterapkan pada saat proses pembelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan dan berbagai

fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu Implementasi Program

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo, maka

implikasi hasil penelitian ini dapat peneliti kemukakan sebagai berikut :

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

a. Implementasi program RSBI berorientasi pada perbaikan/penyempurnaan yang

berkelanjutan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang sehingga membuat

sekolah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya.

b. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan ide baru bagi SMP-SMP yang

masih belum standar SBI untuk meningkatkan kualitas pendidikannya agar

mampu bersaing juga dengan SMP-SMP yang sudah mengikuti standar

internasional.

c. Implementasi Program RSBI di SMP Negeri 1 Sukoharjo merupakan upaya

sekolah untuk meningkatkan kualitas lulusan yang berupa nilai tambah bagi

peserta didik yaitu memiliki kualitas internasional sehingga masyarakat lebih

percaya untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 1 Sukoharjo.

C. Saran

Dari analisis yang dilakukan, kesimpulan dan implikasi yang telah

diambil maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Tenaga Pendidik

a. Sebaiknya tenaga pendidik lebih meningkatkan kompetensinya melalui

program sekolah antara lain kemampuan berbahasa inggris dan pemanfaatan

multimedia untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Tenaga pendidik sebagai orang yang berperan penting pada saat KBM di

kelas, hendaknya dapat menyuarakan aspirasinya kepada sekolah tentang

apa saja yang dibutuhkan tenaga pendidik kaitannya untuk peningkatan

proses pembelajaran. Suara/aspirasi dari tenaga pendidik tersebut dapat

membantu sekolah dalam mengalokasikan dana untuk pengembangan

sekolah mengingat sekolah tersebut minim sekali dengan dana.

2. Bagi Kepala Sekolah

a. Sekolah hendaknya berusaha lebih keras untuk mencari sumber-sumber

dana baru mengingat sekolah hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah

saja. Misalnya mencari informasi dan mencoba untuk mengajukan proposal

yang berkaitan dengan bantuan dana kepada sekolah mitra yang berada di

luar negeri.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF ...eprints.uns.ac.id/3026/1/178122511201104041.pdf · sekolah bertaraf internasional yaitu (a) Mengajukan proposal kepada pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

b. Sekolah hendaknya dapat lebih memprioritaskan dalam hal pengalokasian

dana karena minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah. Misalnya untuk

mengembangkan sarana/prasarana, untuk meningkatkan kesejahteraan guru

dan karyawan serta lain sebagainya sehingga dapat membantu dalam

mensukseskan pelaksanaan program RSBI di sekolah tersebut.

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version