IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

153
IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Riri Yusriyyah NIM: 11140110000066 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS

AL-QUR’AN SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI 2 JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.)

Oleh:

Riri Yusriyyah

NIM: 11140110000066

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

i

ABSTRAK

Riri Yusriyyah (NIM: 11140110000066), “Implementasi Program

Pembiasaan Tadarus al-Qur’an Siswa di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 2 Jakarta Selatan”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program

pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa di MTs Negeri 2 Jakarta dan juga mengetahui

faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program pembiasaan

tadarus al-Qur’an tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

dengan metode studi kasus di MTs Negeri 2 Jakarta. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan informan

beberapa diantaranya adalah Kepala Madrasah, koordinator kegamaan dan

perwakilan siswa/siswi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

Hasil penelitian mengenai Program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs

Negeri 2 Jakarta terlihat dalam pelaksanaannya dapat dikatakan sebagai program

yang sangat baik. Faktor pendukung pada program pembiasaan tadarus al-Qur’an

ini diantaranya adalah fasilitas kegiatan yang memadai, motivasi dan perhatian

guru, kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an dan adanya penerapan

program habitual curriculum. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2010

dan masih dilaksanakan sampai saat ini. Dengan adanya pembiasaan seperti ini di

pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai dengan begitu suasana di sekolah tercipta

nuansa yang religius, semakin berdisiplin, setelah bertadarus al-Qur’an hati

menjadi tenang, mudah dalam menghafal dan melantunkan ayat al-Qur’an,

kemampuan membaca al-Qur’an dan beribadah siswa siswi MTs Negeri 2 Jakarta

perlahan mengalami peningkatan dan siswa juga antusias dalam program

pembiasaan tadarus al-Qur’an ini. Disamping faktor pendukung tersebut program

ini juga terdapat faktor penghambat diantaranya yaitu, siswa kurang menghargai

waktu dan kurang pengawasan lebih. Selain itu program pembiasaan al-Qur’an

adalah termasuk salah satu program Habitual Curriculum. Dimana penerapan HC

itu adalah suatu bentuk pembinaan siswa dalam penanaman nilai-nilai ajaran

agama islam. Pembinaan itu berupa hafalan Juz 29, Monitoring ibadah siswa,

resume peringatan hari besar Islam di sekolah, penilaian kegiatan kultum,

rekapitulasi niali budaya membaca, dan rangkuman kegiatan bulan Ramadhan.

Kata Kunci : Program Pembiasaan, Tadarus al-Qur’an

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

ii

ABSTRACT

Riri Yusriyyah NIM: 11140110000066. The implementation of the

program of habituation tadarus al-Qur’an students in Madrasah

Tsanawiyah Negeri 2 South Jakarta.

This study was carried out to determine of the implementation of the

program of habituation tadarus al-Qur’an students in MTs Negeri 2 Jakarta and

find out the factors supporting anf inhibiting the implementation of these

activities. This research use approach qualitative with case study method in MTs

Negeri 2 Jakarta. The data obtained in this study through observation, interview,

and documentation. With the informants some of the, are the head of the

madrasah, coordinator religious and students representatives.

The results of research on the program of habituation tadarus al-Qur’an in

MTs Negeri 2 Jakarta can be said as a good program. Supporting factors on this

activity including activities offered, the motivation an attention of the teacher, the

student’s ability in read the qur’an an the implementation of a program of habitual

curriculum. This program, has been implemented since year 2010 until now. With

the habituation of these activities create the nuance of the religious, more

disciplined, after reading the qur’an the heart become calm and easy preformance

memorize and recite verses of the qur’an. The ability to read the qur’an and

worship of students has increased and students were enthusiastic in this activity.

Inhibiting factor from this activity in that students are less appreciative of

the time, and less supervision. In addition, the program of habituation tadarus al-

qur’an belongs to one of the programs habitual curriculum. The program is a form

of coaching students in the investment value of the teachings of islam. The

guidance is in the form of memrization of Juz 29, monitoring of worship students,

a resume is the anniversary of the islamic, assesment activities kultuma

recapitulation of the warning values of a culture of reading and a summary of the

activities of the month of ramadhan.

Keyword : The program of habituation, tadarus al-Qur’an.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi Robbi, karena atas nikmat

dan karunia-Nya, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda

Nabi besar Muhammad Saw, para keluarganya, sahabatnya dan saya selaku

ummatnya yang insya Allah akan tetap istiqomah dalam ajarannya. Akhirnya

penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan judul “Implementasi

Program Pembiasaan Tadarus Al-Qur’an Siswa di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 2 Jakarta Selatan ” .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan

tadarus ini dilakukan di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis

terbesar kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan sekaligus dosen pembimbing akademik.

3. Marhamah Soleh Lc, MA selaku Sekretaris Jurusan.

4. Dr. Muhammad Soleh Hasan, Lc. MA, selaku dosen pembimbing atas

bimbingan dan sarannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang dengan ikhlas telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Hj. Yeni Triasih selaku kepala sekolah MTs Negeri 2 Jakarta Selatan dan

dewan guru yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan

penelitian di sekolah tersebut.

7. Kedua orang tuaku (Muhammad Tji B.A dan Nurjannah) atas limpahan kasih

sayangnya yang tulus, dorongan, kesabaran serta iringan do’a yang tiada

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

iv

8. hentinya serta telah mendidik dan memberi kesempatan kepada penulis untuk

mengenyam pendidikan sampai saat ini.

9. Kakak-kakakku tercinta Titi Amti’ah S.Pd, Nurali S.Pd, Adhi Fauzan,

Nurhayati, Feti Fatimah, Rasidi, Mashuri Sahid, Atika Humairoh S.Pd,

Rauzan Kamil dan kaka sepupuku Nurseha S.Pd, Pras Oktav S.Pd, dan

Humaira S.Pd yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014

khususnya kelas PAI B (Pukis) yang telah bersama melewati suka duka

dalam masa perkuliahan selama 4 tahun ini yang tak akan penulis lupakan.

Khususnya teman terdekat Ana, Alfi, Ulfi, Meri, Tiaz, Dian, Kiki dan Hani

atas do’a, semangat dan kebersamaannya.

11. Orang terkasih yang insya Allah akan menjadi pendamping hidup penulis

Kaka Irfan Maulana atas do’a, semangat dan bantuannya selama penulisan

skripsi.

12. Teman-teman seperjuangan Alumni Ponpes Nurul Hijrah Jakarta angkatan

2013 khususnya teman terdekat Devi arvian, Ita Rosita, dan Ita Konita atas

dukungan dan semangatnya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya selaku penyusun memohon maaf jika dalam penulisan proposal

skripsi ini masih terdapat kekurangan di sana-sini, harap maklum adanya.

Karena tiada sesuatu yang sempurna kecuali ciptaan Allah Swt. Penulis tidak

akan mampu membalas jasa-jasa semua pihak yang telah disebutkan di atas.

Hanya doa yang penulis hadiahkan semoga Allah swt memberikan

penggantinya.

Demikianlah, akhirnya hanya saya serahkan segala amal baik ini kepada

Allah Swt. Semoga diterima amal ini dan pihak-pihak yang membantu

sebagai amal sholih. Amin.

Jakarta, 14 Oktober 2018

Riri Yusriyyah

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

F. Kegunaan Penelitian...................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Implementasi Program ................................................................................ 10

1. Pengertian Implementasi ...................................................................... 10

2. Pengertian Program .............................................................................. 10

B. Metode Pembiasaan .................................................................................... 11

1. Pengertian Pembiasaan ........................................................................ 11

2. Pelaksanaan Metode Pembiasaan ......................................................... 12

3. Syarat-syarat Metode Pembiasaan ...................................................... 14

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan .................................. 16

C. Tadarus al-Qur’an ....................................................................................... 17

1. Pengertian al-Qur’an ........................................................................... 17

2. Tadarus al-Qur’an ............................................................................... 19

3. Adab Membaca al-Qur’an ................................................................... 21

4. Keutamaan Membaca al-Qur’an ......................................................... 23

D. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 25

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 28

B. Latar Penelitian ............................................................................................ 28

C. Metode Penelitian........................................................................................ 30

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ........................................... 30

E. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data ........................................... 34

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................................... 38

B. Deskripsi Data ............................................................................................ 45

C. Pembahasan ................................................................................................ 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 73

B. Implikasi ............................................................................................... 74

C. Saran ...................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 77

LAMPIRAN ........................................................................................................... 80

RIWAYAT PENULIS ........................................................................................... 136

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Tabel 3.2 Pedoman Observasi di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Wawancara

Tabel 3.4 Tabel Ceklist Dokumentasi MTs Negeri Jakarta Selatan

Tabel 4.1 Tabel Daftar Nama Dewan Guru dan Jabatan MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.2 Tabel Data Keadaan Karyawan

Tabel 4.3 Tabel Data Keadaan Siswa/siswi Kelas VII MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.4 Tabel Data Keadaan Siswa/siswi Kelas VIII MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.5 Tabel Data Keadaan Siswa/siswi Kelas IX MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.6 Daftar Bangunan MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.7 Tabel Sarana dan Prasarana MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.8 Tabel Kegiatan Ekstrakurikuler MTs Negeri 2 Jakarta

Tabel 4.9 Tabel Observasi Pelaksanaan Kegiatan Tadarus al-Qur’an

Tabel 4.10 Format Pelaksanaan Habitual Curriculum

Tabel 4.11 Tabel Materi Hafalan Kegiatan Habitual Curriculum

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Buku Monitoring Habitual Curriculum

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Observasi Pelaksanaan Kegiatan Tadarus al-Qur’an

Lampiran 2 Lembar Observasi Sekolah

Lampiran 3 Hasil Wawancara Kepala MTs Negeri 2 Jakarta

Lampiran 4 Hasil Wawancara Koordinator Kegiatan Keagamaan

Lampiran 5 Hasil Wawancara Koordinator Kegiatan Keagamaan

Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VII

Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII

Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII

Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas IX

Lampiran 10 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas IX

Lampiran 11 Hasil Studi Dokumentasi Sekolah

Lampiran 12 Tabel Ceklist Dokumentasi MTs Negeri 2 Jakarta

Lampiran 13 Angket Siswa MTs Negeri 2 Jakarta (Tadarus al-Qur’an)

Lampiran 14 Hasil Angket Siswa/i MTs Negeri 2 Jakarta

Lampiran 15 Kesimpulan Hasil Angket Siswa/i MTs Negeri 2 Jakarta

Lampiran 16 Dokumentasi Kegiatan Tadarus al-Qur’an dan HC

Lampiran 17 Surat Izin Penelitian

Lampiran 18 Surat Keterangan Hasil Penelitian dari Sekolah

Lampiran 19 Lembar Uji Referensi

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan

pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,

memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.1

Menurut Armai Arief M.A “Pendidikan merupakan persoalan yang

kompleks, menyangkut semua komponen yang terkandung di dalamnya.

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan al-Qur’an dan as-

sunnah selain mempunyai tujuan keilmuan, juga mempunyai tujuan

menjadikan manusia sebagai khalifah yang dapat menjalankan tugasnya

dengan baik.”2

Dalam pendidikan agama Islam al-Qur’an adalah hal utama yang harus

dipelajari dan dipahami karena al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi

umat muslim. Orang tua dan guru agama Islam memiliki tanggung jawab

untuk memberi pengajaran tentang al-Qur’an pada anak-anak.

ث نا ابن أب ذئب ، عن الزىري ، عن أب سلمة بن ث نا آدم ، حد عبد الرحن ، عن أب حد

كل مولود يولد على الفطرة ىري رة ، رضي اللو عنو ، قال : قال النب صلى الله عليو وسلم

سانو كمثل البهيمة ت نت فأب واه رانو ، أو يج ج البهيمة ىل ت رى فيها جدعاء ي هودانو ، أو ي نص

3لبخاري١ رواه

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada

kami Ibnu Abu Dza’bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin ‘Abdurrahman

1 E.Mulyasa, Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004) Cet ke-1., h. 132 2 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002) Cet ke-1.,h. 29 3 Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiroh al-Bukhari, Abu Abdillah, Jami

Shahih, Shahih Buhkari, (Kairo: Daar el-syuab, 1987M/1407H) Cet ke-1, Jilid 2., h. 125

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

2

dari Abu Abu Hurairah ra berkata: Nabi saw bersabda: "Setiap anak

dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang

akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi

sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan

sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya.4

Hadis tersebut menjelaskan tentang fithrah setiap anak, bahwa

statusnya bersih dan suci. Kemudian orang tuanyalah yang memelihara dan

memperkuat keislamannya bahkan mengubah seorang anak tersebut menjadi

tidak muslim. Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat

dominan dalam membentuk kepribadian seorang anak dengan adanya

pendidikan.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, karena dari merekalah anak-anak mula-mula menerima pendidikan.

Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan

keluarga. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan

amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya.5

Pendapat dari aliran empirisme yang dipelopori oleh tokoh utama John

Locke, doktrin aliran empirisme yang amat masyhur adalah “tabula rasa”

sebuah istilah bahasa Latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran

kosong (blank slate/blank tablet). Doktrin tabula rasa menekankan arti

pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia

itu semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman

pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak

ada pengaruhnya.6

Ungkapan dan hadis tersebut menunjukkan bahwa adanya pengaruh

pendidikan yang kuat dari lingkungan anak terutama orang tua. Memberikan

pendidikan untuk anak bagaikan menorehkan tinta diatas lembaran kosong.

4 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi hadis-hadis Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia

Group, 2012) Cet ke-1., h. 23 5 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Cet. Ke-6., h. 35

6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013) Cet ke-16., h. 44

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

3

Dengan begitu orang tua menginginkan putra putri mereka agar dapat

mempelajari al-Qur’an, membaca al-Qur’an, mentadabburi al-Qur’an

bahkan sampai dengan menghafalkannya. Menurut beberapa ulama yaitu

Ibnu Sina, Abu Thawam, Al-Ghazali, dan al-Jahiz berpendapat bahwa

materi yang pendidikan Islam yang paling utama adalah al-Qur’an; baik

keterampilan membaca, menulis, menghafal dan mengamalkan ajaran-

ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.7

Menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Armai Arief mengemukakan,

bahwa pendidikan anak hendaknya dimulai dengan pelajaran al-Qur’an.8

Materi pembelajaran al-Qur’an meliputi pengajian membaca al-Qur’an

dengan tajwid, sifat dan makhrajnya. Selain itu juga terdapat kajian makna,

terjemahan, sifat dan tafsirnya. Para pakar pendidikan sepakat bahwa al-

Qur’an adalah materi pokok dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan

kepada anak didik.9 Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Zuhaili yang

dikutip oleh Novan Ardy Wiyani bahwa al-Qur’an adalah kalam Allah yang

mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditulis dalam

mushahih, merupakan ibadah dalam membacanya, yang diriwayatkan secara

mutawatir diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhir dengan surat an-

Nas.10

Berdasarkan pemaparan diatas jelaslah bahwa kedudukan al-Qur’an di

mata seorang mukim sangatlah penting. Karena al-Qur’an merupakan

pedoman hidup bagi umat Islam. Membaca al-Qur’an merupakan suatu

kegiatan yang harus dilakukan sebagai umat muslim. Dengan begitu orang

tua saat ini menginginkan putra putri mereka dapat mempelajari al-Qur’an

khususnya dalam membaca al-Qur’an dan menjadikan kegiatan tersebut

menjadi kebutuhan batin layaknya seperti makan yang telah menjadi

7 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002) Cet ke-1.,h. 31 8 Ibid., 32

9 Abdul Majid Khon, op. cit.,h. 13

10 Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Agama Islam berbasis Pendidikan Karakter,

(Bandung: Alfabeta, 2013) Cet-1., h. 44

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

4

kebutuhan pokok hidup sehari-hari agar hati mereka disibukkan dengan al-

Qur’an dan juga menumbuhkan kecintaan terhadap al-Qur’an.

Dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah

sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir,

bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Oleh

karena itu, sebagai awal dalam proses pendidikan, pembiasaan merupakan

cara yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral ke dalam jiwa

anak. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya kemudian akan

termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah keusia

remaja dan dewasa.11

Menurut Ibnu Khaldun yang dikutip oleh Ablah Jawwad Al-Harsyi

menerangkan bahwa pengajaran al-Qur’an pada anak-anak kecil merupakan

salah satu bentuk syiar agama yang dilakukan oleh orang di berbagai kawasan

Islam. Pengajaran al-Qur’an kepada anak-anak ketika mereka masih kecil

akan membuatnya lebih mudah diserap dalam hati mereka. Ia akan

menambah kekuatan iman tersebut dapat memenuhi hatinya.12

Oleh karena itu pembiasaan dalam membaca al-Qur’an harus dilakukan

sejak dini. Dengan dilakukannya pembiasaan tadarus al-Qur’an akan

berdampak positif terhadap akhlak anak maupun keterampilan membaca al-

Qur’an sesuai dengan ajaran Rasulullah saw yakni melatih membaca al-

Qur’an secara berulang-ulang. Selain itu kegiatan pembiasaan juga

menanamkan sikap istiqomah dalam melakukan kegiatan pembiasaan tadarus

al-Qur’an. Oleh karena itu membaca al-Qur’an sangat penting bagi anak-anak

terutama peserta didik agar kelak mereka menjadi generasi muslim sejati

yang mencintai al-Qur’an juga berguna bagi agama nusa dan bangsa. Maka

pembiasaan adalah suatu upaya praktis dalam pendidikan dan pembinaan

11

Armai Arief, M.A , Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:

Ciputat Pers 2002) Cet ke-1., h. 110 12

Ablah Jawwad Al- Harsyi, Kecil-kecil hafal Al-Quran Panduan Praktis Bagi Orangtua

dalam Membimbing Anak Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Hikmah, 2006) Cet ke-1., h.11-12

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

5

peserta didik. Hasil daripada pembiasaan tersebut adalah terciptanya suatu

kebiasaan positif bagi peserta didik tersebut.

Kenyataan yang terjadi saat ini bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang disertai dengan semakin pesatnya arus globalisasi dunia

membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Semakin

berkembangnya kebiasaan yang mengglobal dalam gaya hidup seperti cara

berpakaian, kebiasaan makanan, maka berimplikasi pada aspek sosial,

ekonomi dan agama. Sehingga nilai-nilai dan ajaran agama semakin

ditinggalkan karena dianggap kuno terlebih kegiatan keagamaan seperti

hilangnya kebiasaan membaca al- Qur’an, enggan mengikuti aktivitas

keagamaan, menghadiri majlis ilmu dan lain sebagainya.

Melihat kondisi saat ini dengan adanya kemajuan teknologi pesatnya

media sosial, game online, internet dan lain sebagainya yang membuat

kebiasaan baru bagi manusia sehingga berkurangnya aktivitas keagamaan

salah satunya yakni membaca al-Qur’an khususnya bagi peserta didik. Selain

itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin

pesatnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia

pendidikan. Pendidikan formal lebih diutamakan dibanding pendidikan

agama.

Pembiasaan dan pendidikan agama itu didapat dari orang tua dan

gurunya, terutama guru agama. Perkembangan agama pada seorang anak

sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman anak tersebut sejak kecil,

baik dalam keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Oleh karena

itu, pendidikan agama Islam ditanamkan dari sejak dini kemudian dilanjutkan

pembinaan pendidikan di sekolah dari taman kanak-kanak hingga perguruan

tinggi. Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bercorak Islam

memiliki beragam potensi, untuk itu MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

membentuk sebuah program pembiasaan yang bersifat keagamaan seperti

membaca al-Qur’an dan sholat Dhuha berjama’ah yang dilaksanakan setiap

hari sebelum jam pelajaran sekolah dimulai. Hal tersebut diterapkan agar

tertanamnya kepribadian yang beragama, taat beribadah yang mencerminkan

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

6

seorang muslim yang bertakwa kepada Allah Swt. Dengan adanya

pembiasaan membaca al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan dapat

mengajak siswa agar lebih terbiasa dalam melaksanakan kegiatan keagamaan,

lebih taat kepada Allah swt, khususnya terkait dalam pembinaan membaca al-

Qur’an.

Berdasarkan observasi awal ketika peneliti melaksanakan praktik

profesi keguruan terpadu pada tahun 2017 lalu telah terlihat bahwa MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan telah menerapkan program dalam rangka

pembiasaan dalam kegiatan kegamaan khususnya dalam pembiasaan

membaca al-Qur’an yang juga mengarah kepada Pendidikan Agama Islam.

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran utama yang

ada di Indonesia. Namun sangat disayangkan kemampuan siswa dalam

membaca al-Qur’an masih belum cukup baik, walaupun sudah terdapat

beberapa siswa yang sudah baik bacaannya. Berbagai faktor dari lingkungan

keluarga maupun sekolah yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi.

Mungkin karena alokasi waktu yang kurang memadai ataupun kesibukan

yang memungkinkan siswa untuk tidak dapat mempelajari bahkan menghafal

al-Qur’an. Tidak hanya di lembaga yang berbasis agama seperti madrasah

namun sekolah umum juga demikian.

Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berbasis agama

Islam memiliki beragam potensi yang harus dimiliki oleh siswa salah satunya

yakni membaca al-Qur’an. Disamping itu sekolah memiliki program yang

juga berkaitan untuk melatih kemampuan membaca al-Qur’an dan

pembiasaan dalam segi keagamaan siswa yakni program Habitual Curriculum

atau dikenal dengan sebutan HC.

Namun pada kenyataannya masih ada siswa yang belum dapat

membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid. Mereka sekedar mampu

membaca al-Qur’an belum sesuai dengan ketentuan bacaan al-Qur’an.

Dengan adanya mata pelajaran kaligrafi atau dapat disebut Baca Tulis Qur’an

dapat membantu siswa untuk memperbaiki bacaan dan kemampuan menulis

mereka. Disamping itu kepala madrasah juga menerapakan program Habitual

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

7

Curriculum untuk dapat membiasakan siswa dalam segi keagamaan. Melatih

siswa dalam membaca al-Qur’an , menghafal do’a sehari-hari, pembinaan

kultum, mengumandangkan asmaul husna, dan penananman nilai-nilai ajaran

agama Islam dan juga penanaman nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab

dalam menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Dalam mengimplementasikan suatu program perlu adanya perhatian

khusus dari pihak sekolah agar suatu program tersebut dapat terealisasikan

dengan baik sesuai tujuan. Dari latar belakang masalah yang telah peneliti

uraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam sejauh mana

penerapan program pembiasaan yang bersifat kegamaan khususnya

pembiasaan membaca al-Qur’an siswa di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan yang

juga termasuk dalam salah satu program Habitual Curriculum. Maka dari itu

penelitian ini berjudul

“Implementasi Program Pembiasaan Tadarus al-Qur’an siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta Selatan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

yang diajukan berkaitan dengan :

1. Kurangnya aktivitas keagamaan pada anak khususnya pada kegiatan

membaca al-Qur’an.

2. Pendidikan formal lebih diutamakan dibanding pendidikan agama Islam.

3. Kemajuan teknologi saat ini mengalihkan perhatian anak pada segi ibadah.

4. Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an masih belum cukup baik

(penggunaan kaidah tajwid belum tepat).

5. Pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di sekolah belum

berjalan maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terungkap dalam identifikasi masalah,

maka penelitian ini dibatasi pada salah satu permasalahan yaitu pelaksanaan

program pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

D. Rumusan Masalah

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

8

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah di atas, maka

perumusan masalah yang diajukan peneliti adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembiasaan membaca al-Qur’an siswa di

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembiasaan

tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pelaksanaan program pembiasaan kegiatan tadarus al-Qur’an

siswa di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

2. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

program pembiasaan kegiatan tadarus al-Qur’an siswa di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan.

F. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini berguna sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi yang

dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dalam dunia pendidikan dan

bagi program Pendidikan Agama Islam pada khususnya. Bagi mahasiswa

program Pendidikan Agama Islam penelitian ini dapat:

a. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang implementasi program

pembiasaan tadarus al-Qur’an di tingkat MTs.

b. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang dampak positif dari

pembiasaan tadarus Al-Qur’an.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi orang tua memberikan motivasi terhadap anak tentang

pembiasaan tadarus al-Qur’an

b. Sebagai bahan pembelajaran orang tua siswa tentang pentingnya

pembiasaan tadarus al-Qur’an dalam meningkatkan kemampuan

membaca dan disiplin siswa dalam beragama.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

9

c. Akademisi dan mahasiswa sebagai bahan informasi yang dapat

digunakan untuk karya tulis ilmiah.

d. Bagi sekolah MTs Negeri 2 memberikan kontribusi dalam rangka

pengembangan program pembiasaan tadarus al- Qur’an.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Implementasi Program

1. Pengertian Implementasi

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau

penerapan. Majon dan Wildavsky (1979) mengemukakan implementasi

sebagai evaluasi, Browne dan Wildavsky (1983) juga mengemukakan

bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan

(dalam Yatim Riyanto dari Pressman dan Wildavsky, 1984); Implementasi

merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh

Melaughlin (dalam Mann, 1978).1

Menurut Nurdin “Implementasi merupakan suatu proses penerapan

ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis

sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

keterampilan, maupun nilai dan sikap”.2

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi

adalah suatu penerapan sebuah kegiatan yang memiliki tujuan untuk

menghadirkan adanya perubahan dari segi pengetahuan, keterampilan

maupun nilai dan sikap dan dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan

rencana dan kemudian dilaksanakan dengan ketentuan tertentu.

2. Pengertian Program

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia program adalah “rencana

atau rancangan mengenai sesuatu serta usaha-usaha yang akan

dijalankan.”3 Menurut Suharsimi dan Cepi, program dapat didefinisikan

sebagai “suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau

implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses

1 Syafruddin Nurdin, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Madrasah

dan Perguruan Tinggi, (Ciputat : Quantum Teaching Ciputat Press Group, 2010)., h. 99 2 Oemar Halamik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2011) Cet ke-4.,h. 237 3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008)., h. 1104

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

11

berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan

sekelompok orang.4

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa program

adalah suatu kegiatan yang direncanakan dengan seksama berlangsung

secara berkelanjutan hari demi hari dan dilaksanakan dalam sebuah

lembaga formal maupun non formal.

B. Pembiasaan Tadarus al-Qur’an

1. Pengertian Pembiasaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara etimologi

pembiasaan asal katanya adalah “biasa” yang berarti 1) Lazim atau umum,

2) Seperti sedia kala, 3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari

kehidupan sehari-hari.”5

Menurut Armai Arief dalam kaitannya dengan metode pengajaran

dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah

sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir,

bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. 6

Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-

ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan

(habituation) ini berintikan pengalaman. Karena yang dibiasakan itu ialah

sesuatu yang diamalkan. Dan inti kebiasaan adalah pengulangan.7

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembiasaan

dalam bidang keagamaan, sangatlah penting bagi peserta didik, agar anak-

anak selalu dalam pendidikan yang tidak berbuat negatif dan menjadi

bekal dalam kehidupan dunia akhiratnya. Pembiasaan merupakan cara

yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral ke dalam jiwa

anak. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya kemudian akan

4 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis

Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet Ke-2., h. 4 5 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: PN Balai Pustaka, 1984)., h. 135 6 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers

2002) Cet ke-1., h. 110 7 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012)., h. 93

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

12

termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah

keusia remaja dan dewasa. Oleh karena itu, pendekatan pembiasaan

sesungguhnya sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai positif ke

dalam diri anak didik, baik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Selain itu, pendekatan pembiasaan juga dinilai sangat efisien dalam

mengubah kebiasaan negatif menjadi positif.

Maka proses pembiasaan dalam segi keagamaan harus ditanamkan

kepada anak sejak dini karena pembiasaan yang dimulai dari sejak dini

sangatlah penting terlebih dalam menanamkan pembentukan pribadi dan

akhlak anak. Jika pembiasaan sudah ditanamkan maka dalam kehidupan

sehari-harinya anak tidak merasa berat untuk melakukan kegiatan dalam

segi ibadah. Salah satunya yakni membiasakan anak untuk membaca al-

Qur‟an setiap hari.

Pendidikan dengan pembiasaan menurut Mulyasa (2011: 167-168)

dapat dilaksanakan secara terprogram dalam pembelajaran atau dengan

tidak terprogram dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan pembiasaan dalam

pembelajaran secara terprogram dapat dilaksanakan dengan perencanaan

khusus dalam kurun waktu tertentu, untuk mengembangkan pribadi

peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal. 8

2. Pelaksanaan Metode Pembiasaan

Pendekatan pembiasaan dalam pendidikan berarti memberikan

kesempatan kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya,

baik secara individual maupun secara berkelompok dalam kehidupan

sehari-hari. Berawal kepada pembiasaan itulah peserta didik terbiasa

menuruti dan patuh kepada aturan-aturan yang berlaku di tengah

kehidupan masyarakat.9

Dalam pembinaan sikap, metode pembiasaan adalah suatu metode

yang efektif bagi peserta didik. Dengan begitu ahli-ahli pendidikan sepakat

bahwa metode pembisaan sebagai salah satu upaya pendidikan yang baik

8 Ibid., h. 94

9 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam Analis Filosofis Sistem Pendidikan Islam Jilid 1,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2015), Cet ke-4.,h. 406-407.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

13

dalam pembentukan manusia dewasa. Pembiasaan merupakan metode

yang jitu. Metode pembiasaan tidak hanya mengenai yang batini, tetapi

juga yang lahiri. Metode pembiasaan berjalan bersama-sama dengan

metode keteladanan, sebab pembiasaan itu dicontohkan oleh guru. Dengan

begitu pada dasarnya metode pembiasaan berintikan pengulangan. 10

Cara lain yang digunakan oleh al-Qur‟an dalam memberikan materi

pendidikan adalah melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap. Al-

Qur‟an menjadikan kebiasaan itu sebagai salah satu teknik atau metode

pendidikan. Selain itu al-Qur‟an juga menciptakan agar tidak terjadi

kerutinan yang kaku dalam bertindak, dengan cara terus menerus

mengingatkan tujuan yang ingin dicapai dengan kebiasaan itu, dan dengan

menjalin hubungan yang hidup antar manusia dengan Allah dalam satu

hubungan yang dapat mengalirkan berkas cahaya ke dalam hati sehingga

tidak gelap gulita.11

Sangatlah penting menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada

awal kehidupan anak seperti melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa,

suka menolong orang yang dalam kesusahan dan kebiasaan-kebiasaan baik

lainnya. Dengan pembiasaan diharapkan peserta didik mampu

mengamalkan agamanya secara berkelanjutan.12

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembiasaan

merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat penting, terutama

bagi peserta didik, khususnya dalam pembentukan pribadi dan akhlak

anak. Dalam kehidupan mereka belum sadar arti sebenarnya kehidupan

terlebih untuk ajaran agama Islam. Maka harus dibiasakan pada sesuatu

hal yang baik. Seseorang yang sudah dibiasakan melakukan kegiatan

tertentu akan dapat terus dilakukannya dengan mudah dan dengan senang

10

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya) Cet-ke 9., h. 144-145. 11

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama 2015)., h. 153 12

Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam Analis Filosofis Sistem Pendidikan Islam Jilid 1,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2015) Cet ke-4., h. 407

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

14

hati. Bahkan, segala kebiasaan yang dilakukan dari sejak usia muda akan

sulit untuk dirubah dan tetap dilaksanakan sampai hari tua.

Sebagai contoh anak dibiasakan melaksanakan ibadah sholat lima

waktu, puasa ramadhan, berakhlak baik, dan menolong sesama maka anak

tidak akan merasa berat lagi untuk melakukan kebaikan dan beribadah

sesuai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Agar anak dapat

melaksanakan perintah Allah swt dengan baik dan rutin maka pembiasaan

dalam hal ini sangat diperlukan. Karena setiap orang tua yang beragama

islam memiliki kewajiban untuk mendidik anaknya agar menjadi orang

yang sholeh dan sholehah.

3. Syarat-syarat Metode Pembiasaan

Pendekatan pembiasaan sangat erat kaitannya dengan aliran

behaviorisme dalam dunia psikologi pendidikan. Menurut aliran

behaviorisme, dasar atau keturunan itu tidak ada, hasil pendidikan

ditentukan oleh pengaruh lingkungan.

Dalam aliran konvergensi berpendapat, bahwa proses perkembangan

manusia tidak hanya ditentukan oleh faktor pembawaan yang telah ada

pada orang itu. Aktivitas manusia dalam perkembangannya turut

menentukan atau memainkan peranan juga. Hasil perkembangan seseorang

tidak mungkin dapat dibaca dari pembawaan dan lingkungan saja. Dilihat

dari pandangan Islam, bahwa aliran konvergensi ini sejalan dengan

pandangan Islam.13

Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran Islam, memuat prinsip-prinsip

umum dalam pemakaian metode pembiasaan dalam proses pendidikan.

Dalam merubah perilaku negatif, al-Qur‟an menggunakan pendekatan

pembiasaan secara berangsur-angsur.oleh karena itu, pendekatan

pembiasaan sesungguhnya sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai

13

Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia

Group, 2009) Cet ke-1 edisi pertama.,h. 123

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

15

positif ke dalam diri anak didik, baik dari aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.14

Pembiasaan pada pendidikan anak sangatlah penting, khususnya

dalam pembentukan pribadi dan akhlak. Pembiasaan agama akan

memasukkan unsur-unsur positif pada pertumbuhan anak. Semakin banyak

pengalaman agama yang didapat anak melalui pembiasaan, maka semakin

banyak unsur agama dalam kepribadiannya dan semakin mudahlah ia

memahami ajaran agama.15

Oleh karena itu dalam metode pembiasaan terdapat syarat-syarat

yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan pendekatan pembiasaan

dalam pendidikan. Diantaranya adalah:

a. Mulailah pembiasaan tersebut sebelum terlambat. Segala sesuatu yang

dibiasakan sejak dini akan berpengaruh terhadap perkembangannya di

masa yang akan datang. Kebiasaan positif maupun negatif itu akan

muncul sesuai dengan lingkungan yang membentuknya. Karena setiap

anak memiliki rekaman yang kuat dalam menerima pengaruh

langsung dari lingkungan sekitarnya.

b. Pembiasaan hendaknya dilakukan secara continue atau terus menerus,

teratur dan berprogram. Sehingga akan terbentuk sebuah kebiasaan

yang utuh, dan konsisten. Oleh karena itu sebuah pengawasan sangat

menentukan dalam pencapaian keberhasilan dari proses ini.

c. Pembiasaan hendaknya diawali secara ketat, konsisten, dan tegas.

Jangan memberikan kesempatan yang luas pada anak didik untuk

melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan.16

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembiasaan adalah sebuah cara atau jalan yang dilakukan secara terus

menerus dan konsisten agar menjadikan sebuah kebiasaan tersebut

melekat pada diri seorang anak. Selain itu lingkungan juga sangat

14

Armai Arief, M.A, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:

Ciputat Pers 2002) Cet ke-1.,h. 114 15

Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993).,h. 64 16

Armai Arief, op. Cit.,h. 115

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

16

berpengaruh bagi perkembangan anak atau peserta didik dan tentunya

harus ada pengawasan lebih secara tegas dalam pelaksanaan pembiasaan

tersebut.

Orang tua, guru dan lingkungan yang disebut dengan tri pusat

pendidikan sangat memiliki peran penting terhadap perkembangan anak.

Agar suatu kebiasaan tersebut dapat berjalan sesuai harapan guru ataupun

orang tua maka dalam pelaksanaan metode pembiasaan di lingkungan

keluarga maupun sekolah tentunya sangat membutuhan motivasi dalam

pelaksanaan metode ini. Anak harus selalu dibiasakan melakukan hal-hal

positif terlebih dari sejak dini anak harus diajarkan tentang keagamaan.

Dengan begitu pelaksanaan metode pembiasaan akan menghasilkan sikap

positif bagi anak ataupun peserta didik.

4. Kelebihan dan kekurangan Metode Pembiasaan

Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainnya didalam proses

pendidikan, pendekatan pembiasaan tidak bisa terlepas dari dua aspek

yang saling bertentangan, yaitu kelebihan dan kekurangan. Sebab tidak

satupun dari hasil pemikiran manusia yang sempurna dan bebas dari

kelemahan.

a. Kelebihan

Kelebihan dari pendekatan ini antara lain adalah:

1) Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

2) Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah aspek tetapi juga

berhubungan dengan aspek bathiniah.

3) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling

berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

b. Kekurangan

Kelemahan metode ini adalah membutuhkan tenaga pendidik yang

benar-benar dapat dijadikan sebagai contoh tauladan dalam menanamkan

sebuah nilai kepada anak didik.17

17

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers

2002) Cet ke-1., h. 115-116

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

17

C. Tadarus Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur‟an berasal dari kata Qara’a yang memiliki arti

mengumpulkan dan menghimpun. Qira‟ah berarti merangkai huruf-

huruf dan kata-kata satu dengan lainnya dalam satu ungkapan kata yang

teratur. Al-Qur‟an asalnya sama dengan qira’ah yaitu akar kata

(masdar-infinitif) dari qara’a, qira’atan wa qur’anan وقرانا –قراأة –قرأ 18

Menurut Darma Afandi dalam bukunya al-Qur‟an petunjuk hidup

bagi manusia al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab secara etimologi

berasal dari kata Qoro’a yang berarti bacaan, yang dibaca. Makna ini

selaras dengan makna kata “Qur‟an” sebagaimana firman Allah swt

dalam surat yang pertama turun yaitu surat 96 QS al-Alaq ayat 1-3.

نسان من علق )١اق رأ باسم ربك الذي خلق ) ١9 ( ٣( اق رأ وربك الكرم )٢( خلق ال

Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa al-

Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara

malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk

atau pedoman hidup bagi umat manusia.20

Al-Qur‟an menurut bahasa ialah bacaan atau yang dibaca. Al-

Qur‟an adalah mashdar yang diartikan dengan arti isim maf‟ul yaitu

maqru= yang dibaca‟. Menurut istilah agama (urf syara’) ialah nama

18

Syaikh Manna al-Qaththan, Pengantar studi Ilmu al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka al-

Kautsar, 2013), Cet ke-1., h. 16 19

Darma Afandi, Al-Qur‟an petunjuk hidup bagi manusia, ( Jakarta, Bahtera Ilmu, 2010)

Cet ke-1.,h. 5 20

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008), Edisi k-4., h. 44

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

18

bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang

ditulis dalam mushaf.21

Secara terminologi al-Qur‟an, sebagaimana yang disepakati oleh

para ulama dan ahli ushul fiqh adalah sebagai berikut:

كلام الله المعجز المنزل على خات النبياء والمرسلي بواسطة الامي جبيل عليو

نا قول إلي بدوء السلام المكتوب على المصا حف المن

واتر، المت عبد بتلاوتو، الم بالت

بسورة الفاتة والمختتم بسورة الناس Al-Qur’an adalah kalam Allah swt yang mengandung mukjizat

(sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan) diturunkan kepada

penghulu para nabi dan rasul (yaitu Nabi Muhammad Saw) melalui

Malaikat Jibril yang tertulis pada mushaf, yang diriwayatkan kepada

kita secara mutawatir, dinilai ibadah membacanya, yang dimulai dari

surah al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Nas.22

Menurut Manna‟ al-Qaththan yang dikutip oleh Abudin Nata

dalam bukunya al-Qur‟an dan Hadits beliau berpendapat bahwa, al-

Qur‟an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Muhammad saw dan

membacanya adalah ibadah.23

Definisi lain mengenai al-Qur‟an

dikemukakan oleh al-Zarqani “Al-Qur‟an itu adalah lafal yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dari permulaan surat al-

Fatihah sampai akhir surat al-Naas”.24

Maka berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa al-

Qur‟an adalah firman Allah swt atau perkataan Allah Swt, salah satu

kitab suci umat Islam yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw

melalui malaikat Jibril, diawali dari surah al-fatihah dan diakhiri

dengan surah an-naas dan membaca al-Qur‟an dicatat sebagi ibadah.

21

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’an

dan Tafsir,(Semarang, PT Pustaka Rizki Putra, 2011) Cet ke-4.,h. 1 22

Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim

dari Hafash (Jakarta: Amzah, 2013) Cet ke-2., h. 2 23

Abudin Nata, Al-Qur’an dan Hadits, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) h., 54 24

Ibid., h. 55

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

19

Oleh karena itu al-Qur‟an harus dibaca dengan benar sesuai

makhrajnya.

2. Tadarus Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tadarus adalah membaca

al-Qur‟an secara bersama-sama.25

Kata tadarus timbul dari kata تدارس–

اتدارس –يتدارس dalam bahasa Arab berarti saling mempelajari, yang

terdiri dari dua orang atau lebih (musyarakah bayna itsnayni wa akstar)

atau antara jamaah yang terdiri dari banyak orang. Makna tadarus di

sini maknanya sama dengan mudzakarah atau muthala’ah bersama,

belajar bersama yang oleh para huffazh al-Qur‟an disebut juga sima’an,

artinya saling menyimak atau saling mendengarkan.26

Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang

mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan

membaca bacaan yang lain. Sesuai dengan arti al-Qur‟an secara

etimologi adalah bacaan karena al-Qur‟an diturunkan memang untuk

dibaca. Banyak sekali keistimewaan bagi orang yang menyibukkan

dirinya untuk membaca al-Qur‟an27

Keistimewaan al-Qur‟an adalah membacanya merupakan ibadah.

Oleh karena itu, dengan membacanya manusia mendapat pahala dan

memperoleh balasan kebaikan dari Allah Swt. Keistimewaan ini tidak

terdapat dalam kitab-kitab selain dari kitab-kitab sebelum al-Qur‟an

(Taurat, Zabur, dan Injil). 28

25

Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. Cit., h. 1373 26

Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim

dari Hafash (Jakarta: Amzah, 2013) Cet ke-2., h. 37 27

Ibid., h. 55 28

Muhammad Ahmad Abdullah, Metode Cepat dan efektif menghafal Al-Qur’an Al-

Karim, (Jogjakarta: Garailmu, 2009) Cet ke-1., h. 117

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

20

Allah Swt telah menjelaskan, bahwa membaca al-Qur‟an itu

merupakan bentuk perniagaan yang tidak akan mengalami

kebangkrutan atau perniagaan yang tidak laku, namun merupakan

perniagaan (dengan Allah) yang akan (otomatis) mendatangkan

keuntungan yang sangat besar. Hal ini dijelaskan Allah Swt dalam

firman-Nya berikut ini.

لون كتاب اللو وأقاموا الصلاة وأن فقوا ما رزق ناىم سرا وعلانية ي رجو ن تارة إن الذين ي ت

(٩٢لن ت بور )

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan

mendirikan Shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,

mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. .

(QS. Faatir {35} : 29).29

Sementara Rasulullah Saw bersabda sebagai berikut.

ركم من ت علم القرآن وعلمو لبخاري١ رواه خي

“Orang yang paling baik di antara kalian adalah ia yang mempelajari

al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain” (H.R Bukhori)

Orang-orang yang berpedoman pada al-Qur‟an serta membacanya

secara berulang-ulang, ayat demi ayat pada waktu siang ataupun malam

hari adalah oarang-orang yang mendapat kehormatan dari Allah swt.

Pengaruh bacaan al-Qur‟an bukan hanya untuk pembacanya, akan tetapi

berpengaruh pada seluruh makhluk Allah swt. Diantara keistimewaan

al-Qur‟an adalah mudah dibaca, mudah dihafal, dan mudah

diterangkannya. Ibnu Katsir menyitir firman Allah Swt dalam surat al-

Qamar ayat 17 yang artinya “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan

29

Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Fitrah Rabbani, 2011)., h. 437

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

21

al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil

pelajaran”.30

Selain itu tadarus al-Qur‟an merupakan salah atu ibadah yang

paling utama, yang dengannya seseorang hamba mendekatkan diri

kepada Rabbnya. Al-Qur‟an adalah fasilitas dari Allah swt untuk

hamba-Nya dan rahmat dari-Nya untuk seluruh manusia.31

Perlu diketahui bahwa disunnahkan membaca al-Qur‟an secara

berjamaah. Sebagaimana yang dikutip oleh Imam Nawawi Abu

Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Suatu

kaum yang berkumpul di dalam salah satu rumah Allah Swt. Seraya

membaca kitab Allah dan tadarrus, akan turun kepada mereka

ketenangan. Mereka pun diliputi rahmat, dimuliakan para malaikat,

serta disebut-sebut Allah sebagai kelompok-Nya”.32

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

tadarus al-Qur‟an adalah kegiatan orang-orang untuk sama-sama

membaca, menyimak, memahami arti dan mempelajari al-Qur‟an.

Kegiatan tadarus biasanya dilakukan pada bulan ramadhan dan

dilaksanakan setelah sholat tarawih maupun di waktu yang lain. Maka

seorang hamba Allah swt senantiasa sangat dianjurkan untuk selalu

membaca, mempelajari dan juga mengamalkan ajaran agama sesuai

ketentuan yang terdapat dalam kitab suci al-Qur‟an agar kehidupan di

dunia menjadi terarah jika selalu mengikuti petunjuk dari Allah swt.

3. Adab membaca Al-Qur’an

Dalam hidupnya manusia memerlukan etika dan adab untuk

melakukan sesuatu perbuatan. Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam

yang dimana bagi yang membaca al-Qur‟an dinilai sebagai ibadah

30

Bambang Saiful Ma‟arif dkk, Teknik Menghafal al-Qur’an Kaifa Tahfazul Qur’an,

(Jakarta: Sinar Baru Algesindo, 2005).,h. 6-7 31

Ahmad Bin Salim Baduwailan, Cara Mudah dan Cepat Hafal al-Qur’an, (Solo,

Kiswah, 2014)., h. 234 32

Imam Nawawi, Menjaga Kemuliaan Al-Qur’an Adab dan Tata Caranya, (Bandung:

Al- Bayan, 1996) Cet ke-1., h.101

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

22

dengan begitu ketika ingin membacanya memerlukan etika maupun

adab agar ketika kita membaca al-Qur‟an karena semata-mata

mengharap ridha Allah swt. Banyak adab yang dilakukan ketika tadarus

al-Qur‟an yang disebutkan oleh para ulama, diantaranya adalah:

a. Membaca al-Qur‟an sesudah berwudhu karena ia termasuk dzikir

yang paling utama, meskipun boleh membacanya bagi orang yang

berhadats kecil.

Sebagimana berdasarakan firman Allah swt dalam QS al-Waqi‟ah

(56) { 79-80 }

رون و إلا المطه )٠٨ (ت نزيل من رب العالمي ) ٩٢(لا يس

Artinya : Tidak meneyentuhnya kecuali hamba-hamba yang

disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.

b. Membacanya di tempat yang bersih dan suci, untuk menjaga

keagungan membaca al-Qur‟an.

c. Membacanya dengan khusyuk, tenang dan penuh rahmat.

d. Bersiwak sebelum memulai membaca.

e. Membaca ta‟awaudz pada permulaannya, berdasarkan firman Allah

swt. Seabagaimana dalam QS An-Nahl: 98

يطان الرجيم فإذا ق رأت القرآن فاستعذ بال لو من الش

“Apabila kamu hendak membaca al-Qur’an, maka mintalah

perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

f. Membaca basmalah pada permulaan setiap surat, kecuali surat

Bara‟ah (at-Taubah), sebab basmalah termasuk salah satu ayat al-

Qur‟an menurut pendapat yang kuat.

g. Membacanya dengan tartil, tartil yaitu membaca al-Qur‟an dengan

bacaan perlahan-lahan, tidak terburu-buru dan jelas serta

memberikan hak setiap huruf, seperti membaca mad dan idgham.

Allah swt berfirman dalam { QS al-Muzammil (73) :4 }

أو زد عليو ورتل القرآن ت رتيلا

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

23

Artinya: Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.

h. Merenungkan ayat-ayat yang dibacanya.

i. Meresapi makna dan maksud ayat-ayat al-Qur‟an, yang berhubungan

dengan janji maupun ancaman, sehingga merasa sedih dan menangis

ketika membaca ayat-ayat yang berkenaan dengan ancaman karena

takut dan ngeri.

j. Mengeraskan bacan al-Qur‟an, karena membacanya dengan suara

jahar (keras) lebih utama. 33

Berdasarkan paparan diatas jelaslah bahwa membaca al-Qur‟an

tidak sama seperti membaca buku ataupun majalah. Membaca al-

Qur‟an yakni membaca kalam Allah swt layaknya seorang hamba

sedang berkomunikasi dengan tuhannya. Oleh karena itu, adab yang

baik dan sesuai ajaran agama Islam harus digunakan karena membaca

kitab suci al-Qur‟an bernilai ibadah agar mendapat ridha dari Allah swt.

4. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Membaca al-Qur‟an merupakan kegiatan yang paling baik disisi

Allah swt. Sesungguhnya orang yang paling mulia ibadahnya serta

besar pahalanya ketika mendekatkan diri kepada Allah swt adalah

membaca al-Qur‟anul-Karim. Sebagaimana diterangkan dalam firman

Allah Swt:

ر منو فاق رءوا ما ت يس

Artinya: “ ..... Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-

Qur’an .....”. (QS. Al-Muzammil: 20).34

Mengenai keutamaan membaca al-Qur‟an juga dijelaskan dalam

firman Allah Swt.

33

Syaikh Manna al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu al-Qur’an,(Jakarta: Pustaka, al-

Kautsar, 2013), Cet ke-1.,h. 233- 237 34

Al-Qur‟an dan terjemahnya, Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Raja Fahd.,h. 990

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

24

لون كتاب اللو وأقاموا الصلاة وأن فقوا ما رزق ناىم سرا وعلانية ي رج ون إن الذين ي ت

٣٨إنو غفور شكور لي وف ي هم أجورىم ويزيدىم من فضلو ٢٢ تارة لن ت بور

“Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan

mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,

mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar

Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah

kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya, Allah swt Maha

Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

(QS. Faathir: 29-30).35

Dapat disimpulkan bahwa banyak keutamaan dalam membaca

al-Qur‟an. Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang mulia

dibandingkan membaca bacaan lain.

Membaca al-Qur‟an dengan niat ikhlas dan maksud baik adalah

suatu ibadah yang karenanya seorang muslim mendapatkan pahala. Ibn

Mas‟ud meriwayatkan “Bahwa Rasulullah bersabda: barang siapa

membaca satu huruf dari kitab Allah swt, maka ia akan mendapatkan

satu kebaikan dan setiap kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali

lipat.” Dalam sebuah hadis Abu Umamah, ditegaskanyang artinya:

“Bacalah Qur’an! Karena pada hari kiamat ia akan datang sebagai

penolong bagi pembacanya.”36

Berikut adalah dasar dalam kegiatan tadarus Al-Qur‟an:

Firman Allah yang berkaitan dengan dasar membaca Al-Qur‟an dan

sebagai dasar perintah untuk membaca adalah (Q.S Al-„Alaq : 1-5)

35

Otong Surasman, Metode Insani Kunci Praktis Membaca Al-Qur’an Baik dan Benar,

(Jakarta: Gema Insani, 2004) Cet ketiga., h. 19 36

Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, (Bogor: Pustaka Litera Antarnusa,

2015)., Cet ke-18, h., 267

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

25

نسان من علق )١الذي خلق )اق رأ باسم ربك ( ٣( اق رأ وربك الكرم )٢( خلق ال

نسان ما ل ي علم )٤الذي علم بالقلم ) (٥( علم ال

Artinya : “(1) Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah

menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal

darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah, (4) Yang

mengajar manusia dengan perantaran qalam (alat tulis), (5) Dia

mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” 37

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan pada penelitian yang akan dilakukan penulis, terdapat

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang relevan diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Winarni Jurusan Kependidikan

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Sunan Kalijaga yang

berjudul Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Tadarus al-Qur’an dan

Shalat Dhuha siswa kelas VIII MTs Negeri Gondowulung Bantul

Yogyakarta. Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan tadarus

al-Qur‟an dan shalat Dhuha di MTs Negeri Gondowulung Bantul

Yogyakarta yang merupakan kegiatan rutin setiap pagi. Penelitian ini

menitikberatkan pada nilai-nilai pendidikan karakter yang tertanam pada

kegiatan tadarus al-Qur‟an dan shalat Dhuha siswa. Bahwa nilai-nilai

pendidikan karakter yang tertanam pada kegiatan tadarus al-Qur‟an dan

Shalat Dhuha meliputi 11 karakter yaitu religius, jujur, disiplin, kerja

keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, bersahabat, gemar membaca,

peduli sosial, dan tanggung jawab. Adapun persamaan penelitian

relevan dengan penelitian ini adalah pada kegiatan tadarus al-Qur‟an.

Sedangkan perbedaannya ialah jika penelitian relevan yakni

menitikberatkan pada nilai-nilai pendidikan karakter pada tadarus al-

37

Al-Qur‟an dan terjemahnya, Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Raja Fahd., h. 1079

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

26

Qur‟an dan shalat Dhuha sedangkan penelitian ini yakni hanya penerapan

pembiasaan tadarus al-Qur‟an dalam program Habitual Curriculum.38

2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Moh. Soleh Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tabiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2013 dengan judul Pembiasaan Shalat

Dhuha dalam Pembinaan Akhlak Siswa Kelas IV di MI Maarif Candran

Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan

pembiasaan shalat dhuha dalam pembinaan akhlak siswa kelas 4 di MI

Ma‟arif Candran berjalan dengan lancar meski ada sebagian siswa yang

ramai dalam pelaksanaannya. (2) Dampak pembinaan akhlak siswa kelas

IV terhadap pembiasaan shalat Dhuha dapat dikatakan cukup baik. Hal

tersebut ditandai dengan perubahan perilaku positif (3) Faktor pendukung

dan penghambat pembiasaan shalat Dhuha terhadap pembinaan akhlak

siswa diantaranya kendala dari guru, dan kendala dari siswa.

Adapun persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah

menggunakan metode pembiasaan dalam rangka membina siswa.

Kemudian perbedaannya ialah objeknya. Jika dalam penelitian relevan

yakni shalat Dhuha sebagai pembinaan akhlak siswa dan jika penelitian ini

yakni tadarus al-Qur‟an sebagai pembinaan cinta al-Qur‟an siwa.39

3. Penelitian yang terakhir dilakukan oleh Nurul Faizah Lestari, Program

Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun

2015. Dengan judul Program Pembiasaan Membaca al-Qur’an Kelas V di

MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara. Hasil pengamatan program

pembiasaan membaca al-Qur‟an kelas V dilaksanakan dengan dua

kegiatan yaitu kegiatan membaca al-Qur‟an secara bersama-sama dan

38

Winarni, “Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Tadarus al-Qur’an dan Shalat Dhuha

siswa kelas VIII MTs Negeri Gondowulung Bantul Yogyakarta”, Skripsi pada Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan., h. 75-

76, tidak dipublikasikan. 39

Moh. Soleh, “Pembiasaan Shalat Dhuha dalam Pembinaan Akhlak Siswa Kelas 4 di

MI Maarif Candran Yogyakarta”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

tahun 2013., h. 81-83, tidak dipublikasikan

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

27

kegiatan hafalan sendiri-sendiri. Pembiasaan yang diterapkan pada kelas V

bertujuan untuk membantu siswa di kelas VI. Karena di kelas VI akan

diadakan Khotmil Qur‟an. Faktor pendukung pembiasaan membaca al-

Qur‟an di kelas V MI Muhammadiyah yaitu siswa yang mematuhi

peraturan madrasah dan ketentuan bahwa hafal Juz 30 dijadikan sebagai

syarat untuk naik ke kelas VI. Sedangkan faktor penghambatnya adalah

kurangnya alokasi waktu dan siswa kelas V yang banyak mengikuti latihan

dalam rangka persiapan pekan olahraga daerah.

Adapun persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah

dari segi pengamatan yaitu meneliti tentang program pembiasaan

membaca al-Qur‟an. Sedangkan perbedaannya ialah dari segi subjeknya

jika penelitian relevan subjeknya adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah,

sedangkan penelitian ini yaitu siswa Madrasah Tsanawiyah.40

40

Nurul Faizah Lestari, “Program Pembiasaan Membaca al-Qur’an Kelas V di MI

Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2015., h.49-50, tidak dipublikasikan.

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

28

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2

Jakarta Selatan yang beralamat di Jl. Moh. Kahfi I No. 34 RT. 007/01

Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

2. Waktu Penelitian

Studi Pendahuluan terhitung mulai dari tanggal 2 Agustus 2017

sampai dengan 7 November 2017 selama Praktik Profesi Keguruan

Terpadu (PPKT). Kemudian dilanjutkan dengan penelitian selanjutnya

terhitung mulai tanggal 17 September 2018 sampai dengan tanggal 1

Oktober 2018.

B. Latar/ Rancangan Penelitian (Setting)

1. Latar Fisik

MTs Negeri 2 Ciganjur Jakarta Selatan terletak di tengah komplek

perumahan. Lokasi madrasah cukup nyaman dan sejuk, karena jauh dari

jalan raya sehingga terhindar dari kebisingan dan polusi kendaraan.

Untuk menempuh jarak ke sekolah harus berjalan kaki dari depan

komplek. Bangunan madrasah dari tahun ke tahun bertambah agar proses

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

Bagian depan sekolah terdapat satu gerbang utama untuk memasuki

kawasan sekolah. Kemudian terdapat pos satpam dan tempat parkir guru

ataupun karyawan sekolah. Di samping kanan tempat parkir terdapat

masjid sekolah yang bernama Masjid An-Nur dan diatas masjid lantai 2

terdapat aula sekolah. Di samping kanan masjid juga terdapat ruang

pertemuan. Di depan masjid sekolah nampak lapangan sekolah yang

biasa digunakan untuk upacara, olahraga dan kegiatan sekolah lainnya.

disebelah kiri gerbang terdapat taman sekolah dan terdapat kolam ikan

kecil, kemudian didepannya terdapat ruang UKS, disamping UKS

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

29

terdapat ruang Tata Usaha, kemudian disampingnya lagi Ruang Kepala

Sekolah dan Ruang Guru.

Perpustakaan, dan Lab. IPA terdapat di lantai satu tepatnya di samping

kanan ruang kelas IX. Kemudian dilantai dua terdapat 10 kelas, ruang

Lab. Komputer, ruang OSIS dan juga ruang BK.

2. Latar Sosial

Lingkungan sosial yang terdapat di MTs Negeri 2 Ciganjur Jakarta

Selatan sangat baik. Hubungan yang terjalin erat antara guru, karyawan,

Office Boy, Security maupun siswa terlihat sangat baik. Kegiatan

berjalan dengan baik dan teratur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Setiap hari siswa melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dengan

baik mulai pukul 07.00 sampai dengan 15.00. Sebelum pelajaran di mulai

siswa melaksanakan kegiatan rutin yaitu sholat duha berjamaah dan

tadarus al-Qur’an pada tiap masing-masing kelas. Kemudian guru dan

siswa melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah dan setelah itu

melanjutkan KBM sampai dengan bel pulang berbunyi.

3. Latar Proses

Penerapan tadarus al-Qur’an dilakukan oleh seluruh siswa MTs

Negeri 2 Ciganjur Jakarta Selatan. Tadarus al-Qur’an dilakukan sebelum

jam pelajaran dimulai mulai pukul 06.30 (ketika bel masuk kelas

berbunyi) hingga pukul 07.00. Tadarus dilakukan setiap hari kecuali pada

hari Senin. Tadarus dilakukan dikelas masing-masing dan didampingi

oleh wali kelas ataupun guru mata pelajaran jam pertama. Dan dilakukan

pengontrolan oleh guru piket.

Semenjak bulan Maret 2018 pelaksanaan kegiatan tadarus al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta mengalami perubahan dari segi alokasi

waktu, segi materi dan tempat pelaksanaan kegiatan.

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

30

C. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Trianto penelitian kualitatif

ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang

partisipan. Dengan demikian, penelitian kualitatif ialah penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah di mana peneliti

merupakan instrumen kunci.2

Menurut Nisbet dan Watt (1984:72) yang dikutip oleh Tatang Ari

Gumanti menyatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan contoh

spesifik yang sering dirancang untuk menggambarkan sebuah prinsip yang

lebih umum. Penelitian studi kasus dilakukan dengan menggunakan objek

yang khusus dan cenderung merupakan satu kesatuan.3

Pada dasarnya penelitian dengan jenis ini bertujuan untuk mengetahui

suatu hal secara mendalam yang menekankan pada analisis situasional yang

mengamati konteks nyata disuatu tempat. Dimana dalam penelitian ini

peneliti berusaha menggambarkan bagaimana rasanya berada dalam situasi

tertentu. Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengetahui secara mendalam

bagaimana implementasi program pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa di

MTs Negeri 2 Ciganjur Jakarta Selatan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Trianto metode

pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data.4 Pengumpulan data yang dilakukan dalam

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012) Cet. ke-15 h., 3 2 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010) Cet ke-1., h. 179 3Tatang Ary Gumanti, dkk, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2016)., h. 231 4 Trianto, op. Cit., h. 262

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

31

penelitian ini dengan beberapa cara dari berbagai sumber. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi.

Tabel 3.1

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data Metode Instrumen

Primer

Aktivitas sosial Observasi Lembar Observasi

Informan Wawancara

Pedoman

wawancara dan

alat perekam

Sekunder

Data tertulis, foto,

buku dan data-data

terkait

Studi

Dokumentasi Daftar Ceklist

1. Observasi

Observasi yaitu cara menghimpun data yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.5

Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati siswa dalam kegiatan

tadarus al-Qur’an di lingkungan MTs Negeri 2 Jakarta Selatan sebagai data

penelitian. Disini peneliti bertindak sebagai pengamat, teknik observasi ini

bertujuan untuk memperoleh informasi. Teknik ini dapat dikatakan sebagai

metode primer dalam pelaksanaan penelitian kualitatif. Peneliti juga

melakukan observasi partisipan dengan ikut serta mengawasi siswa dalam

kegiatan tadarus al-Qur’an di kelas masing-masing pada saat kegiatan

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Sedangkan pada saat peneliti

melakukan penelitian lebih lanjut terkait pelaksanaan kegiatan tadarus al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta peneliti hanya sebagai pengamat.

5 Idrus Alwi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Daraz Publishing, 2013), Cet.

Ke-1., h. 110

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

32

Tabel 3.2

Pedoman Observasi di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

No Komponen Objek Aspek Pengamatan

1 Tempat

Sekolah MTs

Negeri 2 Ciganjur

Jakarta.

Keadaan fisik sekolah, sarana dan

prasarana, dan keadaan di

lingkungan sekolah.

2 Pelaku

Kepala Sekolah,

Guru , dan siswa.

Sikap dan respon terhadap

kegiatan program pembiasaan

tadarus al-Qur’an di MTs Negeri

2 Jakarta.

3 Kegiatan

Aktivitas ketika

kegiatan tadarus

berlangsung

Proses pelaksanaan kegiatan

pembiasaan tadarus al-Qur’an

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewer) dinamankan interviu.6 Teknik ini dilakukan

untuk mendapatkan informasi yang valid dan sesuai dengan fakta dari

sumber lainnya. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui informasi

tentang pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an yang dilaksanakan setiap

pagi sebelum pelajaran dimulai. Dalam hal ini, penulis melakukan

wawancara terstruktur dengan Kepala Madrasah MTs Negeri 2 Jakarta,

guru agama, koordinator keagamaan dan beberapa siswa mengenai

program kegiatan pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan.

6Trianto, loc. Cit.

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

33

Tabel 3.3

Tabel Kisi-kisi wawancara

No Pertanyaan yang akan diajukan Informan

1 Latar belakang kegiatan pembiasaan tadarus

al-Qur’an

Kepala Madrasah MTs

Negeri 2 Jakarta

2 Tujuan kegiatan pembiasaan tadarus al-Qur’an Kepala Madrasah MTs

Negeri 2 Jakarta

3 Faktor pendukung / penghambat kegiatan

tadarus al-Qur’an disekolah

Kepala Madrasah MTs

Negeri 2 Jakarta dan

koordinator keagamaan

4 Manfaat yang dirasakan dengan adanya

kegiatan tersebut

Guru Agama dan Siswa

MTs Negeri 2 Jakarta.

5 Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan tadarus al-

Qur’an

Kepala Madrasah dan

koordinator keagamaan

MTs Negeri 2 Jakarta

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Djam’an Satori, “yaitu mengumpulkan

dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu

ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah

kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian”.7 Studi dokumentasi dalam

penelitian kualitatif merupakan pelengkap metode observasi dan wawancara.

Dalam penelitian ini dokumen yang akan dikumpulkan penulis meliputi data

keadaan MTs Negeri 2 Jakarta Selatan,data tentang lembaga, staff pengajar

dan karyawan, keadaan siswa, dan dokumentasi foto kegiatan yang berkaitan

dengan tadarus al-Qur’an di sekolah.

7 Djam’an Stori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,

2013)., h. 149

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

34

Tabel 3.4

Tabel Ceklist Dokumentasi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

No Nama Dokumen Ada Tidak ada Keterangan

1 Profil Sekolah

2 Visi Misi Sekolah

3 Keadaan Guru

dan Karyawan

4 Keadaan Siswa

5 Foto kegiatan

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Lexy J Moleong, “Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan

atas kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability).8

1. Derajat Kepercayaan

Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan studi pendahuluan

terkait program ketika pelaksanaan PPKT terhitung pada bulan 1

Agustus- 7 November 2017. Kemudian dilanjutkan pada tanggal 17

September sampai dengan 1 Oktober 2018. Selain itu penulis juga

melakukan teknik pemeriksaan teman sejawat yaitu dengan cara

berdiskusi dengan teman sejawat ketika PPKT, guru yang bersangkutan,

koordinator keagamaan dan dosen pembimbing terkait hasil sementara

dan hasil akhir dari proses penelitian. Sehingga peneliti mendapatkan

masukan dan kritik atas kekurangan yang terjadi dalam penelitian.

2. Keteralihan

Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mencari dan

mengumpulkan kejadian yang terjadi terkait program kegiatan tadarus al-

8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011)., h. 324

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

35

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta dengan menguraikan secara rinci dan

seteliti mungkin.

3. Kebergantungan

Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menguraikan data

yang konkrit yaitu dengan mengungkapakan data wawancara dan

dokumen dengan meminta pendapat dan pertimbangan terhadap

responden. Kemudian melaksanakan pencatatan data sesuai hasil

observasi dan wawancara.

4. Kepastian

Data yang telah peneliti temukan kemudian di analisis dengan

cermat dan kemudian disusun berdasarkan pengalaman.

Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan teknik triangulasi, yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu.9

Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode.

1. Triangluasi sumber berarti membandingkan dan mengecek derajat

kepercayaan suatu informasi, baik yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam penelitian kualitatif.10

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan dua cara yakni membandingkan data hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara dan membandingkan data hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

2. Triangulasi metode, menurut Patton, terdapat dua strategi dalam

triangulasi metode, yaitu: a) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan

hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan b) Pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

11Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan strategi pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama,

peneliti membandingkan data hasil wawancara antara kepala sekolah,

guru dan siswa.

9 Ibid., h. 330

10 Ibid., h. 331

11 Ibid., h 331

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

36

F. Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan

data. Data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis data deskriptif,

dengan tujuan untuk menggambarkan secara sitematis, dan akurat mengenai

fakta yang ada dilapangan. Sebagaimana yang dikatakan Miles dan

Huberman yang dikutip oleh Sugiyono mengemukakan bahwa “aktivitas

dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.12

1. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan. Setelah itu

mengadakan reduksi data. Menurut Sugiyono dalam bukunya Reduksi data

diartikan sebagai proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.13

Dalam penelitian ini setelah peneliti menelaah data-data yang tersedia

dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi kemudian peneliti

melakukan reduksi data untuk memilah dari semua data yang ditemukan

kemudian peneliti mengambil hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, kemudian langkah selanjutnya yaitu peneliti

menyajikan data berupa pendeskripsian sekumpulan informasi yang telah

disusun sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

kemudian merencanakan tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah

difahami tersebut. Dalam penelitian ini penyajian data disajikan dalam

bentuk teks naratif.

12

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012) Cet. 15., h. 337 13

Ibid., h. 338

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

37

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan penarikan kesimpulan

dari data yang telah disajikan. Menurut Miles dan Huberman yang dikutip

oleh Sugiyono dalam bukunya bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.14

Penarikan kesimpulan sementara dapat diuji kembali dengan data yang ada

di lapangan sampai dengan peneliti menemukan data yang valid dan data

tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.

14

Ibid., h. 345

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Identitas Sekolah

a. Nama Madrasah : MTs Negeri 2 Ciganjur

b. NPSN : 20178227

c. NSS : 121131740005

d. Akreditasi : Terakreditasi –A (Tahun 2017)

e. Alamat Madrasah : Jl. R. M Kahfi I No. 34 Rt007/01

Kelurahan : Ciganjur

Kecamatan : Jagakarsa

Kab./Kota : Jakarta Selatan

Kode Pos : 12630

Telp : 021 7270822

Provinsi : DKI Jakarta

Email : [email protected]

Website : mtsnegeri2jkarta.sch.id

f. Waktu Belajar : Pagi

g. Jumlah Rombel : 15 kelas

h. Tahun didirikan : 1968

i. Tahun penegrian : 1978

j. Kepemilikan

Status Tanah : Milik Sendiri

Luas Tanah : 4. 744 M2

Luas Bangunan : 1. 473 M2

Halaman : 200 M2

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur Jakarta

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

39

Unggul dalam ilmu pengetahuan berlandaskan Iman dan Taqwa menuju

penguasaan teknologi modern. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-

cita madrasah yang :

1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi madrasah

2) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

3) Ingin mencapai keunggulan

4) Mendorong semangat dan komitmen seluruh civitas madrasah

5) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik

6) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) madrasah

b. Misi MTs Negeri 2 Jakarta

1) Menumbuhkan semangat belajar secara berkesinambungan

2) Meningkatkan pembinaan akhlaqul karimah melalui keteladanan

3) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

4) Menerapkan pola pembiasaan melalui kegiatan Tadarus al-Qur’an dan

sholat berjamaah

5) Meningkatkan pelayanan prima dalam mendukung peningkatan mutu

madrasah

6) Menumbuhkan semangat dalam melaksanakan program 9K

7) Meningkatkan penguasaan teknologi modern menuju profesionalisme

3. Data Kepala Madrasah

a. Nama Lengkap : Dra. Hj. Yeni Triasih M.Pd

b. Status Kepegawaian : PNS Pusat

c. NIP : 196509141996032001

d. Pendidikan Terakhir : S2 Magister Pendidikan

4. Data Guru dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan data guru dan karyawan yang peneliti dapatkan, Jumlah

keseluruhan guru dan karyawan MTs Negeri 2 Ciganjur Jakarta Selatan adalah

sebanyak 50 orang. Jumlah guru sebanyak 34 orang, jumlah karyawan tata

usaha sebanyak 10 orang, jumlah petugas kebersihan sekolah sebanyak 3

orang, dan petugas keamanan sekolah sebanyak 3 orang. Jumlah guru dan

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

40

tenaga kependidikan di MTs Negeri 2 Ciganjur, Jakarta Selatan sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Daftar nama dewan guru dan jabatan

No Nama Mata

Pelajaran

Pendidikan

Terakhir

Tugas

tambahan

1 Dra. Hj. Yeni Triasih

M.Pd

B. Indonesia S2 KepSek

2 Drs. Namud Alenda B. Indonesia S1 Wali kelas

3 H. Madaniah S.Pd B. Indonesia S1 Kepala

Perpustakaan

4 Dra. Hj. Herlina B. Indonesia S1 Wali kelas

5 Nurain, S.Pd B. Indonesia S1 Wali kelas

6 Drs. H. Mas’ud Matematika S1 Waka

Kurikulum

7 Rahmat S.Pd Matematika S1 Wali kelas

8 Suharyanto, S.Pd Matematika S1 Wali kelas

9 Lely Farhani, S.Pd Matematika S1 Wali kelas

10 Badi’ah Bandjar, S.Pd B. Inggris S1

11 Siti Suryanih, S.Pd B. Inggris S1 Wali kelas

12 Husni Thamrin, S.Pd B. Inggris S2 Pembina

Pramuka

13 Dian Jatiningsih B. Inggris S2

14 Nafiatul Murtafiah, S.Pd IPA S1 Wali kelas

15 Hidayat Rakasi, S.Pd IPA S1

16 Maimunah, S.Si IPA S1 Wali kelas

17 Faqih Usman M.Pd IPA S2 Wali kelas

18 Buchori, S.Pd IPS S1

19 Undang Tarmidzi, S.Pd IPS S1

20 Eko Suwarno IPS S1 Wali kelas

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

41

21 Ahmad Zaini, S.Ag PKN S1

22 Lilik Haryani, S.Pd PKN S1 Wali kelas

23 Emi Karyati, S.Ag SKI S1 Wali kelas

24 Hj. Mimin M, S.Ag SBK S1

25 Khairiah, S.Ag Fiqih S1

26 Dra. Hj. Nursaena Akidah Akhlak S1 Wali kelas

27 Tuti Ani, M. Ag Tahfidz S2 Wali kelas

28 Dr. H.A. Faiz, LC. M.Ag B. Arab S3

29 Ibnu Djarir, S.Ag B. Arab S1 Wali kelas

30 Rismanto PJOK S2

31 Yusman DS, S.Pd PJOK S1

32 Wildan, S.Ag Qur’an Hadis S1

33 Taufik Husain, M.Ag B. Arab S2

Tabel 4.2

Data Keadaan Karyawan MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

No Nama L/P Status Jabatan

1 Laelatun Nahriyah, A.Md P PNS Staf TU

2 Mustanginah p PNS Staf TU

3 Nur Hasan Slafuddin L PNS Staf TU

4 Sa’ali L PNS Staf TU

5 Dwi Ardi Puspitaningsih P PNS Staf TU

6 Bahjatul Istiqomah P PNS Staf TU

7 Muhammad Ali L PNS Staf TU

8 Sarto L PNS Staf TU

9 Sa’adullah L Honor Kebersihan

10 Mahfuzi L Honor Keamanan

11 Agung Wahyudi L Honor Keamanan

12 Muhammad Idris L Honor Keamanan

13 Anjas Prasetyo L Honor Kebersihan

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

42

14 Wahyuningsih P Honor Kebersihan

15 Fika Hikayah, S.Pd P Honor Staf TU

5. Keadaan Siswa

Tabel 4.3

Data siswa-siswi Kelas VII MTs Negeri 2 Jakarta

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 7.1 9 24 33

2 7.2 14 22 36

3 7.3 13 21 34

4 7.4 12 24 36

5 7.5 14 20 34

Tabel 4.4

Data siswa-siswi Kelas VIII MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 8.1 16 9 35

2 8.2 8 27 35

3 8.3 16 20 36

4 8.4 18 18 36

5 8.5 18 18 36

Tabel 4.5

Data siswa-siswi Kelas IX MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 9.1 18 22 38

2 9.2 16 22 38

3 9.3 5 33 38

4 9.4 17 21 38

5 9.5 16 22 38

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

43

6. Jumlah Bangunan

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur, Jakarta Selatan berdiri di atas

tanah seluas 4.744 M2 dan luas bangunan 1.473 M

2. Luas bangunan tersebut

dijadikan Ruang Kelas, Kantor Guru, Lapangan, Masjid dan lain sebagainya.

Adapun bangunan yang ada di MTs Negeri 2 diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Daftar Bangunan MTs Negeri 2 Jakarta

No Jenis Bangunan Keterangan Jumlah

1 Ruang Kelas 15

2 Ruang Kepala Madrasah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang UKS 1

5 Ruang Tata Usaha (TU) 1

6 Perpustakaan 1

7 Ruang Laboratorium IPA 1

8 Ruang Laboratorium Komputer 1

9 Ruang OSIS 1

10 Ruang Pertemuan 1

11 Aula 1

12 Masjid 1

13 Ruang Bimbingan Konseling 1

14 Toilet Siswa 6

15 Toilet Guru dan karyawan 3

16 Kantin Sekolah 1

17 Koperasi Sekolah 1

18 Pos Satpam 1

19 Tempat Parkir 1

20 Tempat Wudhu 1

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

44

7. Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran

Tabel 4.7

No Jenis Sarpras

Jumlah Sarpras Menurut

Kondisi

Baik Rusak

1 Kursi Siswa 496 50

2 Meja kursi 480 30

3 Kursi Guru di Ruang Kelas 15 -

4 Meja Guru di Ruang Kelas 15 -

5 Papan Tulis 21 2

6 Lemari di Ruang Kelas 9 6

7 Komputer 14 8

8 Alat peraga 283 30

9 Bola sepak 4 4

10 Bola Voli 9 3

11 Bola Basket 6 -

12 Meja pingpong 1 1

8. Kegiatan Ekstrakurikuler MTs Negeri 2 Jakarta1

Tabel 4.8

No Jenis Ekstrakurikuler

1 Pramuka

2 Palang Merah Remaja (PMR)

3 Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra)

4 Sepak bola/Futsal

5 Bola Basket

6 Bulu tangkis

7 Olahraga Bela Diri

1 Sumber dari Staf Tata Usaha MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

45

8 Seni Tari

9 Marawis

10 Matematika Club

11 English Club

B. Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk

mengetahui efektifitas program pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan, maka pada bab ini peneliti akan menguraikan data-data

yang berasal dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Deskripsi Data Hasil Observasi

Observasi yang peneliti lakukan berkaitan dengan hal-hal yang

berhubungan dengan implementasi program pembiasaan tadarus al-Qur’an di

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan, baik secara umum maupun khusus. Berdasarkan

hasil observasi yang peneliti lakukan secara garis besar peneliti mendapatkan

data sebagai berikut:

a. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta terletak di tengah komplek

perumahan. Lokasi madrasah cukup nyaman dan sejuk, karena jauh dari

jalan raya sehingga terhindar dari kebisingan dan polusi kendaraan.

b. Ruang kelas MTs Negeri 2 Jakarta Selatan terdapat lima belas kelas.

Sepuluh kelas terdapat dilantai dua dan lima kelas di lantai satu. Lima

kelas untuk tingkat kelas VII, lima kelas untuk tingkat kelas VIII, dan lima

kelas lagi untuk tingkat kelas IX. Keadaan kelas cukup baik, terdapat

fasilitas dan alat belajar memadai. Alat belajar tersebut diantaranya : meja,

kursi, papan tulis putih, marker, penghapus papan tulis, lemari siswa dan

guru, proyektor, alat kebersihan, kipas angin, foto presiden dan wakil

presiden.

c. Pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta sudah

berjalan cukup baik hingga saat ini dan juga terdapat perubahan dalam

metode pelaksanaan kegiatan tersebut. Pada saat peneliti melaksanakan

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

46

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pelaksanaan kegiatan tadarus

al-Qur’an dilaksanakan di kelas masing-masing. Tiga kelas secara

bergantian setiap hari melaksanakan sholat Dhuha berjamaah di masjid

sekolah sedangkan kelas lainnya melaksanakan kegiatan tadarus al-Qur’an.

Materi bacaan yang mereka baca tiap kelas berbeda. Setelah itu peneliti

melaksanakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih dalam

penerapan kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah. Ternyata ada perubahan

dari segi tempat pelaksanaan dan juga materi. Pada saat ini kegiatan

tadarus al-Qur’an dilaksanakan di lapangan secara bersama-sama

kemudian dilanjutkan dengan sholat Dhuha berjamaah. Alokasi waktu dari

pukul 06.30-07.00. Materi yang dibaca sama antara kelas tujuh, delapan

dan kelas sembilan. Setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis seluruh siswa

MTs Negeri 2 Jakarta melaksanakan kegiatan tadarus al-Qur’an di

lapangan. Pada hari Senin dilaksanakan kegiatan upacara bendera dan

literasi sedangkan hari Jum’at ada kegiatan yasin dan tahlil, kultum,

Jum’at bersih dan Jum’at sehat setiap Minggunya. Setiap hari siswi yang

berhalangan absen di buku absen ibadah. Dalam pelaksanaan kegiatan

tadarus al-Qur’an siswa/siswi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan terlihat

antusias dan terlihat bersemangat ketika melaksanakan aktivitas tersebut.

Tabel 4.9

Pelaksanaan Kegiatan Tadarus Al-Qur’an siswa

MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 September 2018

Tempat : MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Objek Pengamatan : Pelaksanaan Kegiatan Tadarus Al-Qur’an

Perilaku Guru dan Siswa

No Aspek yang diamati Deskripsi

1 Persiapan sebelum

pelaksanaan kegiatan

Sebelum kegiatan dimulai siswa siswi MTs

Negeri 2 Jakarta diwajibkan sudah memiliki

wudhu dari rumah. Maka sesampainya

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

47

mereka disekolah dan bel sekolah berbunyi

staff yang bertugas sebagai sarana prasarana

mempersiapkan karpet/terpal di tengah

lapangan sekolah tepatnya di depan masjid

sekolah. Tidak hanya siswa siswi MTs Negeri

2 Jakarta yang melaksanakan kegiatan tadarus

Al-Qur’an, namun seluruh guru juga bersiap-

siap untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Selain itu OSIS juga membantu guru yang

bertugas untuk mempersiapkan kegiatan yang

akan berlangsung.

2 Pelaksanaan kegiatan

tadarus Al-Qur’an

Kegiatan berlangsung di lapangan sekolah

MTs Negeri 2 Jakarta. Seluruh siswa MTs

Negeri 2 Jakarta melaksanakan kegiatan

tadarus tersebut mulai dari kelas VII sampai

dengan kelas IX. Seluruh siswi juga terlihat

mengenakan mukena pada saat kegiatan

tadarus berlangsung. Setiap harinya terdapat

beberapa guru yang bertugas untuk

melakukan pengawasan terhadap kegiatan

tadarus al-Qur’an tersebut dan dibantu oleh

anggota OSISI MTs Negeri 2 Jakarta.

3 Alokasi waktu Waktu pelaksanaan kegiatan tadarus Al-

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

48

pelaksanaan Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta berlangsung

selama 20 menit. Tepatnya kegiatan tadarus

al-Qur’an berlangsung setelah bel tanda

masuk berbunyi. Bel berbunyi pada pukul

06.30 WIB kemudian mulailah dilaksanakan

kegiatan pembiasaan tadarus al-Quran

tersebut dilaksanakan. Kegiatan tadarus al-

Qur’an dipimpin oleh seorang siswa, setiap

harinya secara bergantian. Kemudian setelah

kegiatan tadarus al-Qur’an dilaksanakan

dilanjutkan sholat dhuha berjamaah yang

dipimpin oleh guru .

4 Sikap siswa ketika

kegiatan berlangsung

Berdasarkan pengamatan yang peneliti

lakukan siswa maupun seluruh guru yang

mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an

tersebut berjalan dengan baik dan sesuai

harapan. Siswa siswi terlihat antusias, disiplin

dan saling mengingatkan teman sebayanya

demi terlaksananya kegiatan tersebut. Siswa

terlihat sangat khidmat ketika kegiatan

tadarus Al-Qur’an berlangsung. Terlebih

siswa yang dipilih koordiantor keagamaan

untuk memimpin tadarus Al-Qur’an secara

bergantian setiap harinya. Bacaan yang

dilantunkan juga sangat baik dan bersuara

merdu. Semua siswa siswi juga mengikuti

kegiatan dengan serius, tidak ada yang

bercanda, mengantuk dan bercanda. Seluruh

siswa juga membawa kitab suci Al-Qur’an

dari rumahnya masing-masing dan mereka

juga terlihat sangat bertanggung jawab dan

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

49

menjalankan kegiatan pembiasaan tadarus Al-

Qur’an tersebut.

5

Materi pada

pelaksanaan kegiatan

tadarus Al-Qur’an

Pada awal diterapkannya kegiatan tadarus al-

Qur’an sejak tahun 2010 kegiatan

dilaksanakan di kelas masing-masing.

Kemudian materi bacaan tadarus tidak

ditentukan oleh guru. Sejak pergantian kepala

sekolah baru Dra. Yeni Triasih M.Pd pada

bulan Maret 2018 penerapan kegiatan tadarus

al-Qur’an di modifikasi dari mulai tempat

pelaksanaan dan materi. Yang mulanya di

kegiatan dilaksanakan di kelas masing-masing

kemudian saat ini dilaksanakan dilapangan

secara berjamaah dan materi bacaan al-

Qur’an berurutan dari Juz 1 sampai dengan

selesai. Sebelumnya materi kegiatan tadarus

al-Qur’an di bagi sesuai tingkatan kelas, kelas

VII membaca al-Qur’an mulai dari Juz 1-10,

kemudian kelas VIII membaca mulai dari Juz

11-20, dan kelas IX membaca mulai dari Juz

21-30. Kemudian ketika berlangsung

beberapa hari alokasi materi seperti itu tidak

efektif maka dimodifikasi lagi materi

bacaannya menjadi sama. Mulai dari Juz 1

sampai dengan waktu selesai. Setiap harinya

tidak ditentukan, tergantung situasi dan

kondisi yaitu selama 20 menit. Kemudian

dilanjutkan dengan sholat Dhuha berjamaah

yang dipimpin oleh guru.

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

50

2. Deskripsi Data Hasil Wawancara

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan pihak terkait dengan

implementasi program pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan. Dalam memilih informan peneliti terlebih dahulu menentukan

bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui situasi dan kondisi

pelaksanaan program kegiatan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta dan

juga terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an.

Hal tersebut bertujuan agar peneliti mendapatkan informasi yang mendalam

sesuai fakta yang ada. Adapun informan yang peneliti wawancarai antara lain:

a. Dra. Hj. Yeni Triasih

Beliau adalah kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta Selatan.

Informasi yang peneliti dapatkan dari beliau tentunya berkaitan dengan

latar belakang dan tujuan diterapkannya program pembiasaan tadarus al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta, alokasi waktu dan materi dalam kegiatan

tadarus al-Qur’an, faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan

program pembiasaan tadarus al-Qur’an, evaluasi yang berkaitan dengan

pelaksanaan program, dan tentunya harapan kepala sekolah dengan

diterapkannya program pembiasaan tadarus al-Qur’an siswa siswi MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan.

b. Tuti Ani M.Ag

Beliau adalah guru tahfidz sekaligus koordinator kegamaan di MTs Negeri

2 Jakarta Selatan. Selain itu beliau juga selaku koordinator penyusun buku

monitoring penilaian habitual curriculum (MPHC). Beliau adalah lulusan

Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Peneliti mendapatkan informasi

terkait pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di sekolah,

tujuan di terapkannya kegiatan tersebut, faktor pendukung dan

penghambat yang terjadi ketika pelaksanaan kegiatan, perkembangan yang

terjadi pada kegiatan tersebut dari mulai diterapkannya program tersebut

sampai dengan saat ini, evaluasi yang berkenaan dengan penerapan

kegiatan tersebut, hasil positif yang dirasakan oleh siswa dan bagaimana

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

51

efektifitas pelaksanaan program pembiasan tadarus al-Qur’an di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan.

c. Taufik Husein S.s

Beliau adalah guru Bahasa Arab sekaligus koordinator keagamaan di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan. Peneliti mendapatkan informasi terkait

pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di sekolah, bagaimana

kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an, efektifitas pelaksanaan

kegiatan tadarus al-Qur’an, faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah, kemudian solusi apa

yang diberikan ketika terjadi kendala seperti itu, kemudian alokasi waktu

dan materi kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah.

d. Perwakilan Siswa siswi MTs Negeri 2 Jakarta dari tiap kelas.

Peneliti mewawancarai lima orang siswa. Peneliti mendapatkan informasi

terkait pandangan mereka terhadap kegiatan tadarus al-Qur’an disekolah,

manfaat yang mereka rasakan setelah melaksanakan kegiatan tadarus al-

Qur’an, perkembangan dalam pelaksanaan tadarus al-Qur’an, efektifitas

kegiatan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

3. Deskripsi Data Hasil Studi Dokumentasi

Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait program pembiasaan

tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan dan juga digunakan

sebagai data tambahan atau penguat dari hasil wawancara dan observasi

kegiatan yang telah peneliti lakukan.

C. Pembahasan

1. Impelementasi Program Pembiasaan Tadarus Al-Qur’an Siswa di MTs

Negeri 2 Jakarta.

Sekolah Madrasah tidak lepas dari ajaran agama Islam dengan begitu

siswa siswi yang bersekolah di lembaga pendidikan berbasis agama harus

dibekali ilmu pengetahuan agama. Salah satu upaya yang dilakukan oleh

madrasah agar pendidikan agamanya berkualitas yaitu dengan cara

menanamkan nilai-nilai agama sesuai dengan ajaran Islam yang disusun oleh

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

52

organisasi sekolah dalam bentuk pembinaan dan pembiasaan siswa

Intrakurikuler yang dikenal dengan Habitual Curriculum.

Sejalan dengan visi dan misi serta tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2

Jakarta, dalam melaksanakan pendidikan Islam bagi generasi mendatang

yang hidup ditengah-tengah pergaulan dunia yang semakin mengglobal

dan di era pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

komuniasi, maka perlu disusun Program Pembinaan Siswa yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program kurikuler di

Madarash Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta.2

Program pembinaan siswa Intrakurikuler di Madarasah Tsanawiyah

Negeri 2 dikenal dengan istilah Habitual Curiculum (HC). Habitual Curriculum

merupakan program yang dilaksanakan dalam bentuk pembinaan diantaranya

yakni: membaca al-Qur’an, menghafal surat-surat al-Qur’an, menghafal ayat-

ayat tertentu, melantunkan asmaul husna, kultum dan membiasakan siswa

siswi MTs Negeri 2 Jakarta untuk selalu berakhlak mulia dalam mengamalkan

nilai-nilai keagamaan dan kemandirian juga menegakkan kebaikan dan

mencegah kemungkaran. Berdasarkan hasil wawancara oleh kepala Madrasah

MTs Negeri 2 Jakarta. Program pembiasaan al-Qur’an dipercayakan oleh

koordinator keagamaan yang dibentuk oleh sekolah untuk membina siswa dan

mengawasi kegiatan keagamaan. Program pembiasaan tadarus al-Qur’an

adalah salah satu program guna untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap

al-Qur’an. Program ini dibentuk agar menjadi sebuah pembiasaan yang baik

dalam kegiatan sehari-hari siswa bukan hanya di sekolah namun juga ketika

mereka berada di lingkungan keluarga terlebih di masyarakat.3

Di terapkannya program pembiasaan tadarus al-Qur’an ini untuk

membiasakan siswa siswi di MTs Negeri 2 Jakarta agar mereka cinta

terhadap al-Qur’an dengan cara membiasakan mereka untuk membaca,

manghafal ayat ataupun surat, dan memahami arti yang terdapat dalam al-

Qur’an. Dengan adanya program ini, maka secara otomatis siswa akan

terbiasa dalam membaca al-Qur’an dan menjadikan al-Qur’an adalah

kebutuhan pokok bagi diri mereka. Karena sesungguhnya itulah kewajiban

umat muslim yakni beribadah kepada Allah swt dengan cara membaca al-

2 Buku Monitoring Penilaian Habitual Curiculum (MPHC), MTs Negeri 2 Jakarta., h. iii

3 Dra. Hj. Yeni Triasih, wawancara, Jakarta 1 Oktober 2018, Ruang Kepala Sekolah

MTsN 2 Jakarta.

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

53

Qur’an, menghafal, mentadabburi bahkan mengamalkan ajaran Islam dan

menjauhkan larangan Allah swt.4

Berdasarkan wawancara pada koordiantor keagamaan Bapak Taufik

Husein pada hari Rabu 26 September 2018. Beliau mengatakan bahwa penerapan

program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan adalah

salah satu kegiatan sebagai pendukung pendidikan karakter siswa. Penanaman

nilai keagamaan harus diterapkan sejak dini, selain itu juga sebagai upaya

internalisasi nilai ajaran Islam di MTs Negeri 2 Jakarta yang dinaungi oleh

Kementrian Agama. Disamping itu kegiatan yang diterapkan di MTs Negeri 2

tidak hanya tadarus al-Qur’an namun juga ada kegiatan sholat Dhuha berjamaah

dan juga program Habitual Curriculum yang diterapkan setelah adanya pergantian

kepala madrasah bulan Maret lalu.5

Program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta dijadikan

sebagai pembiasaan bagi siswa untuk membaca al-Qur’an yang dilaksanakan

setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis sebelum mata pelajaran pertama dimulai.

Tujuan dari program tadarus al-Qur’an adalah sebagai bentuk penanaman nilai-

nilai keagamaan dan juga pembiasaan untuk siswa di luar mata pelajaran lain dan

diluar jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Di MTs Negeri 2 Jakarta juga

ada ekstrakurikuler Baca Seni Qur’an atau biasa disebut dengan BSQ. Lain halnya

dengan tadarus al-Qur’an. Menurut kepala madrasah Ibu Yeni Triasih kegiatan

pembiasaan tadarus al-Qur’an harus dipertahankan dilembaga ini karena kegiatan

tadarus al-Qur’an ini memiliki hasil positif bagi siswa untuk bekal akhirat dan

juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.6

Menurut koordinator keagamaan sekaligus guru tahfidz al-Qur’an Ibu Tuti

Ani pembiasaan tadarus al-Qur’an bertujuan untuk membentuk karakter peserta

didik dengan menanamkan nilai-nilai religius, sikap yang sangat mencintai kitab

suci al-Qur’an, menumbuhkan sikap disiplin, dan juga melatih siswa agar terbiasa

malantukan ayat suci al-Qur’an dengan baik.7

4 Ibid.wawancara Keapala Sekolah

5 Taufik Husein, wawancara, 26 September 2018, Ruang Pertemuan MTsN 2 Jakarta.

6Ibid, wawancara Taufik Husein

7 Tuti Ani M.Ag, wawancara, 26 September 2018, Ruang Guru MTsN 2 Jakarta.

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

54

2. Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan Kegiatan Tadarus al-Qur’an dan

Habitual Curriculum

Dengan adanya impelementasi program pembiasaan tadarus al-Qur’an di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta tentu ada harapan yang menjadi tujuan

utama ditetapkannya pelaksanaan kegiatan ini. Berdasarkan hasil wawancara

oleh kepala MTs Negeri 2 Jakarta Ibu Yeni Triasih M.Pd pada tanggal 1

Oktober 2018. Beliau mengatakan bahwa aspek kemampuan yang diharapkan

pada pelaksanaan program Habitual Curriculum yakni:

a. Siswa hafal Juz 30 dan Juz 29 dan mampu membaca al-Qur’an dengan

tartil sesuai target bacaan yang telah ditentukan.

b. Siswa hafal do’a-do’a harian, bacaan sholat, dan dapat melantunkan

Asmaul Husna.

c. Pengembangan akhlakul karimah.

d. Pengembangan keterampilan dasar mengungkapkan pendapat positif

ketika kultum.

e. Pengembangan sikap kemandirian dan tanggung jawab

f. Pengembangan kemampuan menegakkan amar ma’ruf dan mencegah

kemungkaran. (Penerapan dari mata pelajaran Aqidak Akhlak)

g. Mengembangkan minat baca siswa.

Selain adanya tujuan dari program pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an

di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan pastinya juga terdapat manfaat yang

dirasakan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi manfaat yang di

dapatkan dari pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di sekolah

antara lain:

a. Terciptanya lingkungan sekolah yang cinta al-Qur’an

Salah satu manfaat diterapkannya program pembiasaan tadarus al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan salah satunya yaitu terciptanya

lingkungan sekolah yang cinta al-Qur’an. dengan diterapkannya program

pembiasaan tadarus al-Qur’an tentunya siswa akan terbiasa melantunkan

ayat suci al-Qur’an. Pembinaan cinta al-Qur’an adalah salah satu usaha

pendidikan agama Islam yang mengarah kepada pendekatan terhadap al-

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

55

Qur’an diantaranya yakni membaca al-Qur’an, memahami arti bacaan al-

Qur’an, menyimak atau mendengarkan bacaan al-Qur’an, menghafal al-

Qur’an dan berbagai macam kegiatan lainnya tentang al-Qur’an yang

mengarah pada kegiatan pembinaan cinta al-Qur’an.

Kecintaan terhadap kitab suci Al-Qur’an adalah sesuatu yang harus

ditanamkan pada dalam diri anak dari usia dini. Menurut Ibnu Khaldun

yang dikutip oleh Ablah Jawwad Al-Harsyi dalam bukunya menerangkan

bahwa pengajaran Al-Qur’an pada anak-anak kecil merupakan salah satu

bentuk syiar agama yang dilakukan oleh orang di berbagai kawasan Islam.

Pengajaran Al-Qur’an kepada anak-anak ketika mereka masih kecil akan

membuatnya lebih mudah diserap dalam hati mereka, ia akan menambah

kekuatan iman, serta menjadikan iman tersebut dapat memenuhi hatinya.8

Setiap mukmin yang mempercayai al-Qur’an, mempunyai

kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Diantara kewajiban

dan tanggung jawabnya itu ia mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.

Sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid Khon Ibnu Rusyd

mengungkapkan :Hendaknya al-Qur’an diajarkan pertama kali kepada

anak kecil. Tujuannya semata untuk mempersiapkan secara fisik dan

intelektual dalam pengajaran ini agar ia mereguk bahasa aslinya dan

agar jiwanya tertanam ajaran-ajaran keimanan.9

Berdasarkan hasil wawancara oleh salah satu koordinator

kegamaan beliau mengatakan bahwa “Penerapan pembiasaan ini

termasuk salah satu penanaman nilai-nilai ajaran Islam disekolah

agar tercipta nuansa yang religius terlebih MTs Negeri 2 Jakarta

adalah lembaga pendidikan berbasis Islam yang tentunya harus

selalu mengutamakan ajaran Islam dan menanamkan nilai-nilai

agama pada peserta didiknya.”10

8 Ablah Jawwad Al-Harsyi, Kecil-kecil Hafal Al-Qur’an Panduan Praktis Bagi Orangtua

dalam Membimbing Anak Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Hikmah, Mizan Publika, 2006) Cet ke-

1., h. 11-12 9 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012),

h.13 10

Taufik Husein S.S, Wawancara, 26 September 2018, Ruang pertemuan MTsN 2

Jakarta.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

56

Dapat disimpulkan bahwa implementasi program pembiasaan al-

Qur’an salah satu manfaatnya yaitu agar tercipta masyarakat sekolah yang

cinta akan al-Qur’an dan juga menciptakan suasana yang religius.

b. Mudah dalam melantukan ayat suci al-Qur’an

Manfaat ini dapat dirasakan oleh siswa itu sendiri. Siswa merasakan

bahwa ketika mereka terbiasa melakukan kegiatan tadarus al-Qur’an di

sekolah ketika kegiatan belajar mengajar di kelas terdapat potongan ayat

suci al-Qur’an mereka mudah dalam melantunkan ayat tersebut.

Dikarenakan mereka sudah terbiasa membaca ayat al-Qur’an. Seperti yang

dikatakan oleh Fitri salah satu siswi MTs Negeri 2 Jakarta, “Jadi menurut

aku tadarus yang dilaksanain di sekolah itu manfaat banget. Selain itu

manfaat tadarus yang aku rasain aku jadi lebih mudah dan terbiasa

melafalkan ayat al-Qur’an udah ga terbata-bata lagi. Kaidah tajwid juga

lumayan dipake karena sering denger dan baca ketika kegiatan tadarus.

Jadi kalo dibiasain tu jadi lancar baca al-Qur’annya.”11

c. Dapat memperbaiki bacaan al-Qur’an secara perlahan

Dalam penerapan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan ternyata terdapat salah satu manfaat ini yaitu

dapat memperbaiki bacaan al-Qur’an siswa secara bertahap. Dapat peneliti

simpulkan berdasarkan hasil wawancara oleh koordinator keagamaan dan

siswa MTs itu sendiri bahwa kemampuan membaca al-Qur’an siswa

tentunya berbeda-beda. Ada yang sudah baik bacaannya dan sesuai dengan

kaidah tajwid bahkan suaranya juga indah, namun ada juga yang hanya

sekedar mampu membaca namun belum mengaplikasikan teori tajwid

ketika mereka membaca al-Qur’an. Sebagaimana pula yang dikatakan oleh

Bapak Taufik Husein selaku guru Bahasa Arab dan Juga Kaligrafi, dalam

mata pelajaran kaligrafi sama halnya dengan baca tulis Qur’an di sekolah

lain (BTQ). Bacaan dan tulisan siswa dalam mata pelajaran ini

diperhatikan dan di perbaiki.12

Maka di tambah lagi dengan program

11

Farihatul Fitri, wawancara, 1 Oktober , Ruang pertemuan MTsN 2 Jakarta. 12

Taufik Husein S.s, wawancara, 26 September 2018, Ruang pertemuan MTsN Jakarta.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

57

habitual curriculum di sekolah yakni tadarus al-Qur’an yang dilaksanakan

setiap hari Selasa, Rabu da Kamis pagi. Kegiatan ini juga membantu siswa

dalam memperbaiki bacaan secara perlahan dengan cara membiasakan

siswa untuk melantunkan ayat suci al-Qur’an. walaupun tidak secara

langsung dan tatap muka pada guru, namun siswa yang dipilih menjadi

pemimpin ketika kegiatan tadarus berlangsung adalah mereka yang

memiliki kualitas bacaan al-Qur’an yang cuku baik bahkan mereka sudah

mengikuti kejuaraan MTQ.

d. Siswa menjadi lebih disiplin

Seiring dengan berjalannya kegiatan tadarus al-Qur’an di MTs

Negeri 2 Jakarta selalu mengalami perubahan yang positif. Salah satunya

yakni siswa siwi di MTS Negeri 2 Jakarta menjadi lebih disiplin. Awal

mula diterapkannya metode pertama manfaat disiplin untu siswa belum

begitu terlihat hal tersebut berdasarkan pengamatan peneliti pada saat

melaksanakan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di sekolah

tersebut. Karena pengawasan dan perhatian dari dewan guru dalam

pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta belum berjalan manksimal. Maka tingkat kedisiplinan siswa dalam

kegiatan tadarus al-Qur’an juga belum terlihat. Masih banyak siswa yang

tidak melaksanakan kegiatan tersebut.

Setelah diterapkannya metode yang berbeda dengan perubahan

tempat pelaksanaan dan materi pada kegiatan tersebut maka tingkat

kedisiplinan siswa perlahan membaik. Berdasarkan hasil wawancara oleh

koordinator keagamaan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tadarus yang

diterapkan berbeda dari sebelumnya menghasilkan dampak positif bagi

siswa diantaranya yakni siswa lebih berdisiplin ketika kegiatan

berlangsung, lebih mudah mengatur siswa yang terlambat dan dewan guru

yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan tadarus al-

Qur’an setiap harinya dibantu oleh guru piket selalu melakukan tindakan

secara langsung bagi siswa yang terlambat datang ke sekolah dan terdapat

poin ketika mereka melanggar disiplin. Jika dibandingkan metode

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

58

sebelumnya tingkat disiplin siswa dalam pelaksanaan kegiatan ini belum

begitu terlihat, melihat kondisi tersebut dilakukan di kelas masing-masing.

Maka guru tidak dapat mengawasi secara langsung. Dengan begitu

pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an saat ini dapat mengurangi angka

keterlambatan siswa dan siswa juga perlahan mentaati aturan yang berlaku

dan lebih berdisiplin dalam pelaksanaan kegiatan tadarus ini.

3. Pelaksanaan Program Pembiasaan Tadarus al-Qur’an siswa di MTs

Negeri 2 Jakarta Selatan.

a. Alokasi Waktu, Tempat dan Materi Kegiatan Tadarus Al-Qur’an.

Alokasi waktu disini yakni berapa lama siswa/siswi MTs Negeri 2

Jakarta Selatan melaksanakan kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah.

Program ini bukanlah program muatan lokal maka alokasi waktu dalam

kegiatan ini tidak sama dengan mata pelajaran di kelas. Alokasi waktu

kegiatan tadarus al-Qur’an yakni 30 menit sebelum jam pelajaran pertama

dimulai. Bell berbunyi pukul 06.30, bersamaan dengan itu kegiatan tadarus

al-Qur’an di sekolah di laksanakan mulai pukul 06.30 sampai dengan

07.00. Namun, 30 menit itu dibagi lagi dalam dua kegiatan yakni kegiatan

tadarus al-Qur’an kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sholat Dhuha

berjamaah. Kegiatan tadarus al-Qur’an biasanya dilakukan selama 20

menit dan 10 menit lagi untuk sholat Dhuha berjamaah. Pelaksanaan

kegiatan tadarus al-Qur’an setiap Minggunya dilaksanakan tiga kali yakni

pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Untuk hari Senin dilaksanakan

Upacara bendera dan literasi atau bimbingan wali kelas dan untuk hari

Jum’at dilaksanakan pembacaan yasin dan tahlil, kultum untuk Minggu

pertama dan ketiga, Jum’at bersih atau Jum’at sehat dilaksanakan pada

Minggu ke dua dan ke empat setiap bulannya.

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tadarus al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta yaitu di lapangan sekolah. Tepatnya di

depan masjid al-Ikhlas. Seluruh siswa melaksanakan kegiatan tadarus al-

Qur’an kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sholat Dhuha berjamaah di

lapangan sekolah. Bagian sarana prasarana menyiapakan terpal dan karpet

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

59

sebelum bell dimulai. Awalnya kegiatan tadarus al-Qur’an dilaksanakan di

kelas masing-masing, kemudian sejak bulan Maret 2018 terhitung setelah

pergantian kepala madrasah, metode dan tempat pelaksanaan kegiatan

tadarus al-Qur’an di rubah. Mulai dari bulan Maret 2018 kegiatan tadarus

al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta dilaksanakan di lapangan secara

bersama-sama.

Untuk materi dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an awalnya

diterapkan per Juz tiap kelas. Misalnya, kelas tujuh ditugaskan untuk

membaca Juz satu sampai dengan sepuluh, kelas delapan ditugaskan

membaca Juz sebelas sampai dengan Juz dua puluh, kemudian kelas

sembilan ditugaskan membaca Juz dua puluh satu sampai dengan Juz tiga

puluh. Karena penerapan materi yang seperti itu dinilai kurang efektif

maka saat ini kepala madrasah dan koordinator keagamaan menetapkan

materi yang dibaca siswa/siswi dari kelas tujuh sampai kelas delapan

sama. Materi atau ayat al-Qur’an setiap harinya tidak ditentukan, yakni

mengikuti waktu kegiatan yaitu selama dua puluh menit. Pada umunya

kegiatan tersebut dilakukan dengan membaca 2 lembar al-Qur’an.

4. Perkembangan Kegiatan Tadarus Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta.

a. Metode pertama

Metode pertama terhitung sejak tahun 2010 MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan menetapkan adanya program pembiasaan tadarus al-Qur’an di

sekolah selama 30 menit sebelum mata pelajaran pertama dimulai. Seluruh

siswa melaksanakan kegiatan tadarus al-Qur’an dikelas masing-masing.

Materi yang dibaca peserta didik tidak ditentukan oleh kepala sekolah,

dewan guru maupun koordinator keagamaan. Materi bacaan tersebut

biasanya ditentukan oleh ketua kelas atau kesepakatan mereka, apakah

mereka ingin mengulas materi pada pelajaran tahfidz ataukah mereka ingin

membaca surat tertentu. Untuk kegiatan sholat Dhuha dilaksanakan di

masjid sekolah, siswa yang melaksanakan kegiatan sholat Dhuha hanya tiga

kelas setiap harinya, kemudian kelas lain yang tidak melaksanakan sholat

Dhuha ditugaskan untuk bertadarus al-Qur’an di kelas masing-masing.

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

60

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program pembiasaan tadarus

al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta telah dilaksanakan sejak lama.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada kegiatan Praktik

Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhitung sejak bulan Agustus sampai

dengan bulan November 2017 tahun lalu, kegiatan tadarus yang

dilaksanakan di kelas terlihat kurang efektif. Siswa banyak yang tidak

mengikuti kegiatan tadarus al-Qur’an bahkan harus selalu diawasi, ditegur

oleh guru. Mereka kurang disiplin, bercanda, mengobrol dengan temannya

bahkan bermain handphone. Bahkan bisa terhitung siswa yang membaca al-

Qur’an dengan serius, mereka tidak membaca dan membawa al-Qur’an

dengan alasan tidak memiliki wudhu dan al-Qur’an tertinggal di rumah.

Dengan begitu pembiasaan yang dilakukan tersebut hanya sekedar

formalitas. Tidak ada evaluasi yang membahas tentang pelaksanaan

program kegiatan tadarus al-Qur’an. Maka hasil positif yang dirasakan

sangat sedikit dari metode yang terapkan pertama ini. Kepala madrasah

juga kurang berperan dalam kegiatan tadarus al-Qur’an siswa. Bahkan

setiap kegiatan tersebut berlangsung tidak ada pengawasan khusus yang

diberikan oleh guru terhadap peserta didik. Dengan begitu mereka dengan

seenaknya melakukan kegiatan yang mereka inginkan diluar kegiatan

tadarus al-Qur’an tersebut.

b. Metode kedua

Metode kedua yakni metode pembiasaan yang dilaksanakan oleh

kepala sekolah baru yakni Dra. Hj. Yeni Triasih. Beliau sebelumnya

menjabat sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 26 pulau seribu.

Beliau lulusan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sejak

bulan Maret 2018 beliau menjabat sebagai kepala MTs Negeri Jakarta

Selatan. Kemudian beliau menerapakan adanya Habitual Curriculum (HC)

di MTs Negeri 2 Jakarta yang sebelumnya beliau juga terapkan di MTs

Negeri terdahulu. Salah satu kegiatan yang ada dalam program Habitual

Curriculum yakni program pembiasaan tadarus al-Qur’an.

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

61

Metode yang diterapkan oleh Ibu Yeni Triasih di MTs Negeri 2

Jakarta mengalami perubahan. Dari segi waktu, tempat dan juga materi.

Jika pelaksanaan metode sebelumnya sudah penulis paparkan di bagian

awal. Sedangkan pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an saat

ini dilaksanakan di lapangan secara bersama-sama, seluruh siswa mulai

dari kelas tujuh sampai dengan kelas delapan mengikuti kegiatan tadarus

al-Qur’an di lapangan kemudian dilanjutkan dengan sholat Dhuha

berjamaah. Alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an

selama 20 menit. Dari pukul 06.30 sampai dengan pukul 06.50 kemudian

sepuluh menit dilanjutkan sholat Dhuha berjamaah sampai dengan pukul

07.00. Kegiatan tersebut berlangsung selama 30 menit sebelum mata

pelajaran pertama dimulai. Kegaiatan tadarus al-Qur’an di Mts Negeri 2

Jakarta dilaksanakan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis. Untuk hari Senin

dilaksanakan upacara bendera dan pembinaan wali kelas, kemudian untuk

hari Jum’at diisi dengan kegiatan membaca yasin dan tahlil, kultum,

Jum’at sehat dan Jum’at bersih. Materi yang dibaca dalam kegiatan

tadarus al-Qur’an mulanya dibagi antara tiap kelas per Juz. Misalnya kelas

VII Juz 1-10, kelas VII Juz 11-20, kelas IX Juz 21-30. Namun setelah

dilaksanakan seperti itu kegiatan terlihat tidak efektif. Namun berdasarkan

kesepakatan dewan guru maka materi yang dibaca dari kelas VII sampai

kelas IX sama. Tidak dibedakan dan bacaan yang dibaca secara berurutan

mulai dari Juz satu sampai dengan selesai. Siswa kelas VIII dan IX ada

yang dipilih oleh koordiantor kegamaan untuk memimpin jalannya

kegiatan tadarus al-Qur’an. Siswa yang terpilih tentunya dianggap mampu

membaca al-Qur’an dengan baik.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Tadarus al-

Qur’an.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan faktor penunjang keberhasilan

pelaksanaan suatu program. Adapun faktor pendukung dalam penerapan

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

62

kegiatan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan adalah sebagai

berikut:

1) Fasilitas kegiatan yang memadai

Salah satu indikator keberhasil suatu program di lembaga

pendidikan salah satunya yakni adanya fasilitas atau sarana dan

prasarana yang memadai. Terutama lingkungan sekolah yang bersih,

lingkungan sekolah yang bersih dapat menciptakan ketenangan ketika

melaksanakan suatu kegiatan. Jika suatu lingkungan tidak baik ataupun

tidak bersih, maka pelaksanaan kegiatan kurang berjalan dengan

efisien. Kenyamanan peserta didik harus diutamakan terutama

kebersihan lingkungan sekolah. Terlebih lembaga pendidikan yang

berbasis Islam. Tentunya sudah mengetahui betul, bahwa kebersihan

adalah sebagian dari iman. Setelah itu sarana dan prasarana yang

memadai. Menurut kepala madrasah Ibu Yeni Triasih, kegiatan akan

berjalan dengan baik jika terdapat fasilitas yang menunjang.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa sarana dan prasarana

MTs Negeri 2 telah memenuhi standar. Dan tentunya berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan yang peneliti amati terkaitan program pembiasaan

tadarus al-Qur’an di sekolah. Dari segi tempat sudah memadai,

kemudian sound system, mic, karpet ataupun terpal dan kitab suci al-

Qur’an sebagai alat atau media dalam pelaksanaan kegiatan.13

2) Motivasi dan perhatian guru

Dalam segala kegiatan di lembaga pendidikan perhatian guru

terhadap peserta didik sangat diperlukan. Peserta didik saat ini harus

selalu dibekali motivasi. Karena motivasi tidak hanya berasal dari diri

sendiri (internal) namun motivasi dari luar atau orang lain juga sangat

mereka butuhkan (eksternal). Dengan adanya motivasi dan perhatian

dari guru, maka peserta didik akan tergugah hatinya untuk selalu

melaksanakan kegiatan sekolah dengan baik, tertib dan sesuai aturan

13

Dra. Hj. Yeni Triasih M.Pd, wawancara, 1 Oktober 2018, Ruang kepala sekolah MTsN

2 Jakarta.

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

63

yang berlaku tanpa menyalahi aturan dan melawan para dewan guru.

Berdasarkan hasil wawancara oleh kepala madrasah, bahwa setiap

kegiatan upacara bendera tepatnya hari Senin kepala sekolah ataupun

dewan guru yang bertugas selalu memberikan perhatian, motivasi serta

do’a untuk seluruh peserta didiknya agar selalu melaksanakan kegiatan

di sekolah dengan ikhlas dan selalu tertib dalam berdisiplin.

Dalam memberikan motivasi guru tidak hanya sebatas pada

kegiatan upacara saja, namun dalam kegiatan pembinaan wali kelas dan

juga ketika pelajaran berlangsung. Guru selalu memberikan motivasi

dan arahan kepada peserta didik setiap harinya, tentunya juga

memberikan hadis ataupun firman Allah swt sebagai penguat dalam

motivasi tersebut. Begitu juga sejarah yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad saw adalah salah satu suri tauladan yang patut kita teladani

karena akhlaknya yang sangat mulia, sifatnya yang sangat baik,

kemampuannya yang sangat cerdas, dan juga sikap yang tidak pernah

berdusta.14

3) Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an

Salah satu faktor pendudukung dalam pelaksanaan kegiatan

pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta salah satunya

yakni kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an. Berdasarkan hasil

wawancara oleh Bapak Taufik Husein selaku guru Bahasa Arab dan

koordinator keagamaan beliau menagatakan sejauh ini kemampuan

siswa siswi MTs Negeri 2 Jakarta tergolong cukup baik, tidak dikatakan

rendah dan juga tidak dikatakan bagus sekali. Minimal siswa siswi yang

bersekolah di MTs Negeri 2 Jakarta memiliki kemampuan membaca al-

Qur’an jika mereka tidak sama sekali mampu membaca al-Qur’an maka

ketika adanya seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mereka

tidak dikategorikan lulus. Maka kemampuan siswa dalam membaca al-

Qur’an dalam kegiatan tadarus al-Qur’an ini juga dibutuhkan. Jika

terdapat siswa yang masih belum bisa membaca al-Qur’an maka akan

14

Tuti Ani M.Ag, wawancara, 26 September, Ruang Guru MTsN 2 Jakarta.

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

64

terjadi kesulitan ketika mengikuti kegiatan keagamaan khususnya.

Secara umum kemampuan siswa siswi di MTs Negeri 2 Jakarta

alhamdulillah sudah dapat menunjang kegiatan tadarus al-Qur’an.

Dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an ada yang memimpin

berjalannya kegiatan yakni siswa yang dipilih guru atau koordinator

kegamaan tentunya yang dianggap mampu untuk mengajak dan

melantunkan ayat suci al-Qur’an di depan tema-temannya. Siswa yang

dipilih dari kelas delapan dan sembilan. Bahkan kemampuannya sudah

sampai tingkat Nasional dalam mengikuti lomba Musabaqoh Tilwatil

Qur’an (MTQ).15

Berdasarkan hasil wawancara oleh salah satu siswa MTs Negeri 2

Jakarta kelas tujuh ia merasakan bahwa dirinya belum mampu untuk

membaca al-Qur’an dengan baik sesuai kaidah tajwid. Maka dengan

adanya siswa yang terpilih untuk memimpin kegiatan tadarus tersebut

sangat membantu siswa –siswi yang belum bisa membaca al-Qur’an

dengan baik. 16

Maka dalam pemilihan siswa yang dianggap mampu

untuk membaca al-Qur’an dengan baik salah satu kriterianya yaitu

mereka mampu mengaplikasikan teori tajwid keadalam bacaan al-

Qur’an. tidak hanya sekedar faham akan teori tajwid tersebut, namun

cara membacanya juga mereka faham.

4. Penerapan program habitual curriculum

Dalam pelaksanaan Habitual Curriculum (HC) kepala madrasah

beserta jajarannya membuat buku pedoman khusus yakni buku

Monitoring Penilaian Habitual Curriculum atau dikenal dengan

sebutan MPHC. Didalam buku monitoring penilaian habitual

curriculum terdapat format pelaksanaan Habitual curriculum.

MTs Negeri 2 menerapkan program pembinaan siswa yang

merupakan program khusus yang dilaksanakan dalam bentuk

pembinaan. Program pembinaan siswa merupakan bagian yang tidak

15

Taufik Husein S.s, wawancara, 26 September 2018, Ruang pertemuan MTsN 2 Jakarta. 16

Afaf Arifa, wawancara, 26 September 2018, Ruang pertemuanMTsN 2 Jakarta.

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

65

terpisahkan dari program kurikuler di MTs Negeri 2 Jakarta.

Berdasarkan hasil wawancara oleh kepala madrasah, hasil dari

pembiasaan yang dilakukan seorang guru adalah terciptanya suatu

kebiasaan bagi anak didiknya. Seorang anak yang terbiasa

mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam lebih dapat diharapkan dalam

kehidupan dan akan menjadi seroang muslim yang saleh dan salehah.

Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa kebiasaan

tersebut menjadi semacam kebiasaan sehingga menjadi bagian yang

tak dapat terpisahkan dari kepribadiannya.17

b. Faktor Penghambat

1) Kurang menghargai waktu

Dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah tentunya

disiplin menjadi faktor utama dalam pelaksanaan suatu kegiatan.

Dikategorikan berhasil jika suatu program dapat berjalan dengan efektif

dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara oleh koordinator keagamaan

dan kepala MTs Negeri 2 Jakarta bahwa salah satu faktor penghambat

atau kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an

di sekolah salah satunya yaitu kurang menghargai waktu.

Kepala sekolah dan dewan guru berharap agar semua kegiatan

yang ada di sekolah dapat berjalan seuai waktu yang telah ditentukan

tidak kurang ataupun lebih. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti

amati, siswa kurang bisa menghargai waktu. Contohnya pada kegiatan

belajar mengajar berlangsung, mereka lebih senang melakukan aktivitas

diluar kelas atau free class, dan mereka cenderung mengulur waktu

yang telah ditentukan. Kesadaran mereka akan pentingnya waktu itu

belum ada. Dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an salah

satunya yaitu ada alokasi waktu. Alokasi waktu dalam kegiatan ini

tidaklah lama atau sebanyak mata pelajaran lainnya. Melainkan hanya

20 menit kemudian dilanjutkan sholat Dhuha berjamaah. Namun

17

Dra. Yeni Triasih M.Pd, wawancara, 1 Oktober 2018, Ruang kepala sekolah MTsN 2

Jakarta.

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

66

dengan adanya waktu yang diberikan, walaupun sedikit namun

diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah

ditentukan dan tidak membuang-buang waktu. Dengan itu untuk

memanfaatkan waktu agar kegiatan tadarus berjalan dengan kondusif

dan efektif maka kepala madrasah menentukan bahwa seluruh peserta

didik diwajibkan sudah memiliki air wudhu untuk kegiatan tersebut.

Maka dengan berjalannya ketentuan tersebut dengan baik, maka

kegiatan juga tentunya berjalan sesuai yang diharapkan dan juga sangat

bernilai positif dalam pembiasaan siswa untuk lebih disiplin dalam

menghargai waktu.

Peraturan yang telah ditentukan oleh kepala sekolah dalam metode

baru ini yakni seluruh siswa diwajibkan untuk memiliki wudhu dari

rumah. Hal itu sangat dianjurkan karena untuk menghemat waktu.

Karena alokasi waktu yang tersedia dalam pelaksanaan kegiatan tadarus

al-Qur’an hanya dua puluh menit kemudian dilanjutkan untuk

melaksanakan sholat Dhuha berjamaah sepuluh menit. Namun masih

ada saja siswa yang belum memiliki wudhu ketika sampai disekolah.

Hal itu terus di perhatikan bersamaan dengan berjalannya kegiatan.

Dewan guru, kepala madrasah dan koordiantor keagamaan maupun

Organisasi Intra Sekolah (OSIS) juga turut membantu demi berjalannya

kegiatan pembiasaan tersebut dengan baik dan sesuai harapan. Tidak

hanya itu, keterlambatan siswa juga termasuk faktor kurangnya siswa

dalam menghargai waktu.

Berdasarkan hasil wawancara oleh siswa yang bernama Allya

mengatakan bahwa jika kegiatan tadarus al-Qur’an sudah berlangsung

masih terdapat siswa yang terlambat datang ke sekolah, masih ada

siswa yang berlama-lama ketika sudah diperintahkan untuk segera

melaksanakan kegiatan dan kemudian masih ada yang tidak membawa

al-Qur’an dari rumah.18

Dapat disimpulkan bahwa kurangnya kesadaran

dalam berdisiplin siswa belum sangat baik walaupun tentunya kepala

18

Allya, wawancara, 1 Oktober 2018, Ruang pertemuan MTsN 2 Jakarta.

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

67

sekolah maupun dewan guru selalu berusaha semaksimal mungkin

untuk mengurangi angka siswa yang sering melanggar disiplin. Dengan

berbagai tindakan yang tentunya mendidik siswa dan khususnya

mengingatkan siswa untuk selalu menjalankan kegiatan sekolah dengan

tepat waktu dan mengikuti peraturan yang berlaku dengan tidak sering

melanggar aturan.

2) Kurang pengawasan lebih

Penerapan program pembiasaan tadarus al-Qur’an akan berjalan

dengan efektif apabila ada pengawasan lebih terhadap suatu kegiatan.

Berdasarkan hasil wawancara oleh koordinator keagamaan yakni Bapak

Taufik Husein S.s, beliau mengatakan bahwa jika dalam pelaksanaan

kegiatan tidak ada yang mengawasi, akibatnya siswa tidak mengikuti

kegiatan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan tadarus diharapkan dapat

berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Maka koordinator keagamaan

dan kepala madrasah selalu rajin mengingatkan dewan guru untuk

secara bergantian mengawasi peserta didik dalam setiap kegiatan. Maka

pengawasan yang ekstra harus selalu di laksanakan dalam setiap

kegiatan terutama kegiatan pembiasaan tadarus-al-Qur’an.19

Dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an terlihat bahwa

dewan guru yang bertugas untuk melakukan pengawasan sudah

menjalankan tugasnya dengan baik. Namun memang karena

pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan dan seluruh

siswa melaksanakan kegiatan tersebut maka dalam pengawasan

kegiatan tersebut juga seharusnya lebih banyak yang mengawasi agar

siswa siswi dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik tanpa

adanya gangguan dari temannya atau sibuk dengan dirinya sendiri.

6. Kegiatan Habitual Curriculum MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

a. Pelaksanaan Kegiatan Habitual Curriculum

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta adalah salah satu lembaga

pendidikan di daerah Jakarta Selatan yang dinaungi dibawah pimpinan

19

Taufik Husein S.s, wawancara, 26 September 2018, Ruang pertemuan MTsN 2 Jakarta.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

68

Kementrian Agama. Sudah sepatutnya lembaga pendidikan yang berbasis

Islam harus memiliki program tersendiri untuk menjadikan peserta didiknya

memiliki kemampuan dan sikap yang mencerminkan sebagai seorang muslim

yang sejati. Dengan begitu kepala MTs Negeri Jakara menerapkan adanya

Habitual Curriculum atau dikenal dengan istilah HC.

Salah satu kelebihan manusia sebagi makhluk Allah swt adalah dia

dianugerahi fitrah untuk melaksanakan ajaranNya. Dalam kata lain manusia

dikarunia naluri beragama. Faktor lingkungan sangat berperan dalam

mempengaruhi perkembangan fitrah keberagamaan anak. Jiwa beragama atau

kesadaran bergama merujuk pada aspek rohaniah individu yang berkaitan

dengan keimanan kepada Allah swt yang direfleksikan dalam bentuk

peribadatan kepada Allah swt, baik bersifat hablumminallah maupun

hablumminannas.20

Berdasarkan kutipan diatas bahwa seorang anak juga tumbuh dengan

naluri keberagamaan. Faktor lingkungan membawa pengaruh besar terhadap

pertumbuhan mereka. Sebagaimana dapat disebut bahwa keluarga, sekolah dan

masyarakat adalah tri pusat pendidikan yang sangat berperan. Madrasah

pertama bagi seorang anak adalah ibunya, maka sepatutnya seorang ibu

maupun ayah dapat membimbing dan membina anak-anak mereka dalam

ajaran Islam sesuai aturannya. Tidak hanya di lingkungan keluarga, namun di

sekolah juga termasuk dalam tri pusat pendidikan. bahwa sekolah juga harus

berperan dalam pendidikan dan pertumbuhan anak baik secara formal maupun

non formal. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang harus dibekali kepada anak

didik namun pengetahuan tentang agama juga mesti di bekali untuk bekal

mereka hidup di akhirat dan tentunya hidup sesuai syariat Islam.

Dengan begitu MTs Negeri 2 Jakarta menerapkan program pembinaan

siswa yang merupakan program khusus yang dilaksanakan dalam bentuk

pembinaan. Program pembinaan siswa merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari program kurikuler di MTs Negeri 2 Jakarta. Berdasarkan hasil

20

Syamu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012), Cet-ke13, h., 56

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

69

wawancara oleh kepala madrasah, hasil dari pembiasaan yang dilakukan

seorang guru adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi anak didiknya. Seorang

anak yang terbiasa mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam lebih dapat

diharapkan dalam kehidupan dan akan menjadi seroang muslim yang saleh dan

salehah. Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa kebiasaan

tersebut menjadi semacam kebiasaan sehingga menjadi bagian yang tak dapat

terpisahkan dari kepribadiannya.21

Adapun aspek kemampuan yang diharapkan menjadi perangkat dalam

merealisasikan fungsi Habitual Curriculum ini, meliputi:

1. Hafal Juz 30 dan Juz 29 dan mampu membaca al-Qur’a dengan tartil

sesuai target bacaan yang telah ditentukan.

2. Hafal do’a-do’a harian, kata-kata mutiara, bacaan sholat, Asmaul Husna

dan pemahamannya.

3. Pengembangan akhlak al karimah.

4. Pengembangan keterampilan dasar mengungkapkan pendapat positif

ketika kultum.

5. Pengembangan sikap kemandirian dan tanggung jawab, (Penerapan dari

pelajaran PKn)

6. Pengembangan kemampuan menegakkan amar ma’ruf dan mencegah

kemungkaran. (Penerapan dari mata pelajaran Aqidak Akhlak)

7. Mengembangkan minat baca siswa.22

Dalam pelaksanaan Habitual Curriculum (HC) kepala madrasah beserta

jajarannya membuat buku pedoman khusus yakni buku Monitoring Penilaian

Habitual Curriculum atau dikenal dengan sebutan MPHC. Didalam buku

monitoring penilaian habitual curriculum terdapat format pelaksanaan Habitual

curriculum. Diantaranya yaitu:

1. Materi hafalan kelas VIII semester I

2. Materi hafalan kelas VII semester II

3. Materi hafalan kelas VIII

4. Materi hafalan kelas IX

5. Materi hafalan Juz 29 kelas VII

6. Materi hafalan Juz 29 kelas VIII

7. Materi hafalan juz 29 kelas IX

21

Dra. Yeni Triasih M.Pd, wawancara, 1 Oktober 2018, Ruang kepala sekolah MTsN 2

Jakarta. 22

Buku Monitor Penilaian Habitual Curriculum MTs Negeri 2 Jakarta, h. iii

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

70

8. Nilai kerajinan, monitoring ibadah siswa, dan rangkuman kegiatan

Ramadhan

9. Tema kultum pelajaran PkN dan Aqidah akhlak

10. Penilaian kultum kelas masing-masing

11. Resume peringatan Isra’ Mi’raj

12. Resume peringatan Nuzulul Qur’an

13. Resume peringatan Tahun Barus Islam

14. Resume peringatan Maulid Nabi Muhammad saw

15. Rekapitulasi nilai budaya membaca

16. Catatan/pesan untuk wali kelas

17. Rekapitulasi nilai , dan

18. Catatan wali kelas23

Gambar 4.1

Buku Pedoman Habitual Curriculum

23

Ibid., v

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

71

Tabel 4.10

Format Pelaksanaan Habitual Curriculum24

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

06.30-07.00 Upacara Tadarus al-

Qur’an

Tadarus al-

Qur’an

Tadarus al-

Qur’an

Yasin, Tahlil

& Kultum

06.30-07.00

Pembinaan

Walas &

kultum

Hafalan Hafalan Hafalan Jum’at Sehat

06.30-07.00 Upacara Sholat Dhuha Sholat

Dhuha Sholat Dhuha

Yasin, Tahlil

& Kultum

06.30-07.00

Pembinaan

Walas &

Kultum

Literasi Literasi Literasi Jum’at Bersih

Tabel 4.11

Materi Hafalan Kegiatan Habitual Curriculum25

Kelas Materi Hafalan

VII

1. Do’a setelah shalat wajib

2. Do’a setelah shalat Dhuha

3. Asmaul Husna

4. Ayat-ayat al-Qur’an

QS. Al-Baqarah

Ayat 1-5

Ayat 284-286

24

Ibid., h. 1 25

Ibid., h.1

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

72

Ayat 225

Ayat 163

VIII

1. Pengulangan Materi kelas VII

2. QS An-Naas sampai dengan QS Adh-Dhuha

3. Do’a sehari-hari

4. Do’a sujud Syukur, Tilawah dan sujud Syahwi

5. Kata-kata mutiara

IX

1. Pengulangan materi kelas VIII

2. QS Al-Ghasiyah dan Al A’la

3. QS An-Naba

4. Do’a shalat tahajud

5. Do’a shalat istikharah

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

74

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dengan judul

Implementasi Program Pembiasaan Tadarus al-Qur’an Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta Selatan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan pembiasaan tadarus Al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan.

MTs Negeri 2 Jakarta telah menerapkan program pembiasaan

tadarus al-Qur’an terhitung mulai dari tahun 2010. Pelaksanaan program

pembiasaan tadarus al-Qur’an di laksanakan berdasarkan kebijakan

sekolah bukan dari kebijakan kementrian agama. Pelaksanaan program

pembiasaan tadarus Al-Qur’an di MTs Negeri 2 mengalami perubahan

pada tahun 2018 sejak bergantinya kepala madrasah di sekolah tersebut.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi bahwa

implementasi program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta saat ini menghasilkan dampak positif bagi peserta didik

diantaranya yaitu: Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang

bernuansa islami dan lebih mencintai al-Qur’an, siswa siwi MTs Negeri 2

Jakarta terlihat semakin berdisiplin,setelah bertadarus al-Qur’an hati

menjadi tenang, mudah dalam menghafal dan melantunkan ayat al-Qur’an,

kemampuan membaca al-Qur’an dan beribadah siswa siswi MTs Negeri 2

Jakarta perlahan mengalami peningkatan dengan diterapkannya program

Habitual Curriculum. Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan tadarus al-

Qur’an di sekolah selama 20 menit kemudian 10 menit dilanjutkan dengan

sholat Dhuha berjamaah di lapangan sekolah. Kegiatan tadarus al-Qur’an

dilaksanakan pada hari Selasa, Rabu dan Kami pagi sebelum mata

pelajaran dimulai. Penerapan kegiatan tadarus al-Qur’an dan habitual

Curriculum di sekolah ini yakni bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai

ajaran agama Islam berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

75

kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk habitual curriculum terbukti sangat efektif

dalam penanaman nilai-nilai keagamaan pada siswa dengan menerapkan metode

pembiasaan salah satunya yakni pembiasaan tadarus al-Qur’an, menghafal ayat-ayatl al-

Qur’an, do’a sehari-hari, melantunkan asmaul husna dan selalu berperilaku baik dan

bertanggung jawab serta melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi segala

laranganNya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Tadarus al-Qur’an siswa

Dalam pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta Selatan tentunya terdapat faktor pendukung dan penghambat kegiatan tersebut.

Faktor pendukung implementasi program pembiasaan al-Qur’an tersebut diantaranya

yaitu: fasilitas kegiatan yang memadai, motivasi dan perhatian dari dewan guru,

kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an berbeda-beda dan diterapkannya program

habitual curriculum. Selain dari adanya faktor pendukung yang terdapat pula faktor

penghambat dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta

Selatan diantaranya yaitu: siswa masih kurang berdisiplin, kurang pengawasan lebih, dan

kurang menghargai waktu.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka berikut ini dikemukakan implikasi dari

penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Implementasi program pembiasan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari dan kehidupan di masa yang akan datang. Dalam penerapan kegiatan

pembiasaan tadarus al-Qur’an perlu adanya dukungan dari kepala sekolah, dewan guru

dan khususnya koordinator keagamaan. Agar suatu program tersebut berjalan sesuai

harapan maka perlu adanya pengawasan lebih, motivasi dan evaluasi setiap akhir pekan

agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan selalu menghasilkan dampak yang positif

bagi pserta didik.

2. Implikasi Praktis

a. Dalam penerapan kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah pastinya terdapat kendala

yang terjadi dalam setiap pelaksanaan kegiatan. Namun semua kendala itu tentunya

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

76

dapat diatasi dengan berbagai usaha dari pihak sekolah, guru maupun siswa itu

sendiri. Beberapa usaha yang mungkin dilakukan yaitu :

1) memberikan program bimbingan khusus bagi siswa atau siswi yang belum lancar

bacaan al-Qur’annya, 2) menambah alokasi waktu pelaksanaan program kegiatan

tadarus al-Qur’an, 3) memberikan pengawasan ekstra terhadap siswa siswi dalam

pelaksanaan suatu program.

b. Berdasarkan hasil temuan peneliti di MTs Negeri 2 Jakarta, dapat dijadikan sebagai

gambaran bagi sekolah lain untuk dapat menerapkan kegiatan intrakurikuler seperti

habitual curriculum (HC) di luar jam pelajaran sekolah yang bersifat kegamaan

yakni pembinaan dan dalam pendidikan agama Islam.

C. Saran

Setelah melakukan penelitian di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan secara langsung, maka

dapat dikemukan beberapa hal diantaranya yaitu:

1. Peneliti berharap implementasi program pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta dapat dipertahankan dan selalu ditingkatkan agar semua tujuan yang diharapkan

dapat tercapai secara optimal.

2. Mengingat perlunya program pembiasaan tadarus al-Qur’an di sekolah terutama program

habitual curriculum, sebaiknya guru harus selalu mengawasi dan mengingatkan siswa

untuk dapat melaksanakan kewajiban mereka dengan mengikuti dan melaksanakan

program habitual curriculum tersebut. Bukan hanya di lingkungan sekolah namun

kegiatan yang sekiranya dilakukan di rumah harus selalu diperhatikan dan memberikan

penilaian pada kegiatan tersebut secara objektif berdasarkan fakta yang mereka lakukan

yaitu agar siswa dapat melaksanakan kewajibannya sebagai muslim yang taat terhadap

perintah Allah swt.

3. Pihak sekolah harus selalu melakukan komunikasi kepada pihak orang tua secara khusus

terkait pelaksanaan kegiatan pembiasaan tadarus al-Qur’an yang mencakup program

habitual curriculum di lingkungan keluarga. Dengan begitu diharapkan orang tua juga

dapat membantu guru dalam mengawasi dan mengingatkan siswa untuk melaksanakan

program habitual curriculum dengan sebaik-baiknya agar mendapat penilaian yang baik

dari wali kelas masing-masing dan menjadi kegiatan yang selalu diaplikasikan oleh siswa

dalam kehidupan sehari-hari untuk bekal mereka di akhirat.

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

77

DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdillah, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiroh al-Bukhari. Jami

Shahih. Shahih Buhkari. Kairo: Daar el-syuab. 1987M/1407H. Cet ke-1,

Jilid 2.

Afandi, Darma. Al-Qur’an Petunjuk Hidup Bagi Manusia. Jakarta: Bahtera Ilmu.

2010. Cet ke-1.

Ahmad Abdullah, Muhammad. Metode Cepat dan Efektif menghafal Al-Qur’an

Al-Karim. Jogjakarta: Garailmu, 2009. Cet ke-1.

Al-Qur’an dan Terjemahnya. Lembaga Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd

Alwi, Idrus. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: Daraz Publishing, 2013.

Cet. Ke-1.

Ardy Wiyani, Novan. Pendidikan Agama Islam berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: Alfabeta. 2013. Cet-1.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002. Cet ke-1.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman

Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2008. Cet Ke-2.

Ary Gumanti, Tatang dkk. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2016.

Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Cet. 6.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008

Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Halamik, Oemar. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya. 2011.Cet ke-4.

Hasbi Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad. Sejarah dan Pengantar Ilmu al-

Qur’an dan Tafsir. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. 2011. Cet ke-4.

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

78

Jawwad Al-Harsyi, Ablah. Kecil-kecil Hafal Al-Qur’an Panduan Praktis Bagi

Orangtua dalam Membimbing Anak Menghafal Al-Qur’an. Jakarta:

Hikmah Mizan Publika, 2006. Cet ke-1.

Khalil al-Qattan, Manna. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. Bogor: Pustaka Liter

Antarnusa, 2015. Cet-ke 18.

Majid Khon, Abdul. Hadis Tarbawi Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta: Kencana,

2012.

----- . Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari

Hafash. Jakarta: Amzah, 2013. Cet ke-2.

Manna al-Qaththan, Syaikh. Pengantar Studi Ilmu al-Qur’an. Jakarta: Pustaka al-

Kautsar, 2013. Cet-1.

Monitor Penilaian Habitual Curriculum. MTs Negeri 2 Jakarta Selatan.

Mulyasa, E. Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2004. Cet pertama.

Nata, Abudin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Prenadamedia Group. 2009. Cet ke-1. edisi pertama

-------. Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013.

------. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2015.

Nawawi, Imam. Menjaga Kemuliaan Al-Qur’an Adab dan Tata Caranya.

Bandung: Al- Bayan, 1996. Cet ke-1.

Nurdin, Syafruddin. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah,

Madrasah dan Perguruan Tinggi. Ciputat: Quantum Teaching Ciputat

Press Group. 2010.

Ramayulis. Filsafat Pendidikan Islam Analis Filosofis Sistem Pendidikan Islam

Jilid 1. Jakarta: Kalam Mulia. 2015. Cet- keempat.

Saiful Ma’arif, Bambang dkk. Teknik Menghafal al-Qur’an Kaifa Tahfazul

Qur’an. Jakarta: Sinar Baru Algesindo. 2005.

Salim Baduwailan, Ahmad Bin.. Cara Mudah dan Cepat Hafal al-Qur’an. Solo.

Kiswah. 2014.

Stori, Djam’an dan Komariah, Aan. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2013.

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

79

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2012. Cet. Ke-15.

Surasman, Otong. Metode Insani Kunci Praktis Membaca Al-Qur’an Baik dan

Benar. Jakarta: Gema Insani. 2004. Cet ketiga

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2013. Cet ke-16.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya. Cet-ke 9.

Trianto. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana, 2010. Cet

ke1.

W.J.S Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: PN

Balai Pustaka, 1984.

Winarni, “Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Tadarus al-Qur’an dan Shalat

Dhuha siswa kelas VIII MTs Negeri Gondowulung Bantul Yogyakarta”,

Skripsi pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jurusan

Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Moh. Soleh, “Pembiasaan Shalat Dhuha dalam Pembinaan Akhlak Siswa Kelas 4

di MI Maarif Candran Yogyakarta”, Skripsi Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2013.

Nurul Faizah Lestari, “Program Pembiasaan Membaca al-Qur’an Kelas V di MI

Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara”, Skripsi pada Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2015.

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

80

Lampiran 1

HASIL OBSERVASI

PELAKSANAAN KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN SISWA

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 September 2018

Tempat : MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

Objek Pengamatan : Pelaksanaan Kegiatan Tadarus Al-Qur’an

Perilaku Guru dan Siswa

No Aspek yang diamati Deskripsi

1 Persiapan sebelum

pelaksanaan kegiatan

Sebelum kegiatan dimulai siswa siswi MTs

Negeri 2 diwajibkan sudah memiliki wudhu

dari rumah. Maka sesampainya mereka

disekolah dan bel sekolah berbunyi staff yang

bertugas sebagai sarana prasarana

mempersiapkan karpet/terpal di tengah

lapangan sekolah tepatnya di depan masjid

sekolah. Tidak hanya siswa siswi MTs Negeri

2 Jakarta yang melaksanakan kegiatan tadarus

Al-Qur’an, namun seluruh guru juga bersiap-

siap untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

2 Pelaksanaan kegiatan

tadarus Al-Qur’an

Kegiatan berlangsung di lapangan sekolah

MTs Negeri 2 Jakarta. Seluruh siswa MTs

Negeri 2 Jakarta melaksanakan kegiatan

tadarus tersebut mulai dari kelas VII sampai

dengan kelas IX. Seluruh siswi juga terlihat

mengenakan mukena pada saat kegiatan

tadarus berlangsung.

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

81

3 Alokasi waktu

pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan tadarus Al-

Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta berlangsung

selama 20 menit. Tepatnya kegiatan tadarus

al-Qur’an berlangsung setelah bel tanda

masuk berbunyi. Bel berbunyi pada pukul

06.30 WIB kemudian mulailah dilaksanakan

kegiatan pembiasaan tadarus al-Quran

tersebut dilaksanakan. Kegiatan tadarus al-

Qur’an dipimpin oleh seorang siswa, setiap

harinya secara bergantian. Kemudian setelah

kegiatan tadarus al-Qur’an dilaksanakan

dilanjutkan sholat dhuha berjamaah yang

dipimpin oleh guru .

4 Sikap siswa ketika

kegiatan berlangsung

Berdasarkan pengamatan yang peneliti

lakukan siswa maupun seluruh guru yang

mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an

tersebut berjalan dengan baik dan sesuai

harapan. Siswa siswi terlihat antusias, disiplin

dan saling mengingatkan teman sebayanya

demi terlaksananya kegiatan tersebut. Siswa

terlihat sangat khidmat ketika kegiatan

tadarus Al-Qur’an berlangsung. Terlebih

siswa yang dipilih koordiantor keagamaan

untuk memimpin tadarus Al-Qur’an secara

bergantian setiap harinya. Bacaan yang

dilantunkan juga sangat baik dan bersuara

merdu. Semua siswa siswi juga mengikuti

kegiatan dengan serius, tidak ada yang

bercanda, mengantuk dan bercanda. Seluruh

siswa juga membawa kitab suci Al-Qur’an

dari rumahnya masing-masing dan mereka

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

82

juga terlihat sangat bertanggung jawab dan

menjalankan kegiatan pembiasaan tadarus Al-

Qur’an tersebut.

5

Materi pada

pelaksanaan kegiatan

tadarus Al-Qur’an

Pada awal diterapkannya kegiatan tadarus al-

Qur’an sejak tahun 2010 kegiatan

dilaksanakan di kelas masing-masing.

Kemudian materi bacaan tadarus tidak

ditentukan oleh guru. Sejak pergantian kepala

sekolah baru Dra. Yeni Triasih M.Pd pada

bulan Maret 2018 penerapan kegiatan tadarus

al-Qur’an di modifikasi dari muali tempat

pelaksanaan dan materi. Yang mulanya di

elas saat ini dilaksanakan dilapangan secara

berjamaah dan materi bacaan al-Qur’an

berurutan dari Juz 1 sampai dengan selesai.

Setiap harinya tidak ditentukan, tergantung

situasi dan kondisi yaitu selama 20 menit.

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

83

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH

A. Sarana dan Prasarana

No Fasilitas Jumlah

Keterangan

1 Lapangan Sekolah 1

Lapangan MTs Negeri 2 Jakarta

berukuran P = dan L=

Lapangan digunakan untuk aktivitas

sekolah. Contohnya : Sholat dhuha dan

tadarus al-Qur’an berjamaah, Upacara

bendera, olahraga, dan kegiatan lainnya.

2 Masjid 1

Masjid MTs Negeri 2 bernama Al-

Ikhlas. Masjid MTsN 2 terlihat baik dan

digunakan untuk tempat beribadah

siswa siswi, guru maupun karyawan

sekolah. Didepan sisi kanan masjid

terdapat tempat untuk wudhu.

3 Ruang Kepala

Sekolah 1

Ruang kepala madrasah MTs Negeri 2

Jakarta terlihat sangat baik. Lingkungan

ruang tersebut juga bersih dan terdapat

pendingin udara (AC) dan juga

dilengkapi WC kepala madrasah.

Terdapat lemar arsip, sofa untuk tamu

dan ruang khusus kerja kepala madrasah

dan juga terdapat bendera sekolah dan

bendera Indonesia.

4 Ruang Guru 1

Ruang guru terdapat di samping ruang

kepala madrasah. Terlihat ruang guru

ini sangat luas dan juga terdapat sofa

untuk penerimaan tamu. Kemudian

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

84

masing-masing guru memiliki mejanya

sendiri dan terdapat westafel.

Kondisi terlihat baik dan nyaman.

5 Ruang Tata Usaha 1

Ruang TU MTs Negeri 2 terdapat di

antara ruang UKS dan ruang kepala

madrasah. Ukuran ruang TU cukup

luas. Terlihat nyaman dan baik.

6 Ruang UKS 1

Ruang UKS terdapat di samping ruang

TU. Kondisi ruang UKS baik dan

terdapat peralatan untuk kesehatan dan

juga terdapat 1 buah kasur.

7 Ruang

Laboratorium 2

Ruang Lab di MTsN 2 terdapat 2 buah.

Yakni Lab IPA dan Lab Komputer.

8 Ruang Pertemuan 1

Ruang pertemuan terdapat di samping

masjid sekolah. Kondisinya baik, di

dalamnya terdapat meja, bangku, TV,

AC, lemari arsip dan lainnya. Ruang ini

digunakan untuk acara rapat guru,

pertemuan kepala sekolah dan lainnya.

9 Ruang Aula 1

Ruang aula terdapat di lantai dua.

Tepatnya diatas masjid sekolah. Aula

sekolah biasanya digunakan untuk

kegiatan ekstra kulikuler.

10 WC Guru 2 Wc terlihat baik.

11 WC Siswa 6 Wc terlihat baik .

12 Ruang Kelas 15

Terdapat di lantai 1 dan 2. Terhitung

mulai dari kelas VII sampai kelas IX.

Masing-masing tingkatan ada 5 kelas.

7.1, 7.2, 7.3, 7.4 7.5 dan seterusnya.

Kelas terlihat baik, terdapat lemari guru,

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

85

proyektor, foto presiden dan wakilnya

dan terdapat alat piket.

13 Kantin Sekolah 2

Kantin sekolah terdapat di belakang

ruang guru.

14 Ruang Osis 1

Ruang osis MTsN 2 terdapat di lantai 2

tepatnya disamping tangga sisi kiri.

15 Ruang BK 1

Ruang BK terdapat di lantai 2. Tepatnya

disamping ruang komputer

16 Koperasi sekolah 1

Koperasi terdapat disamping kantin

sekolah. Dan terlihat baik dan cukup

membantu siswa untuk membeli

peralatan sekolah.

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA KEPALA MADRASAH

Nama : Dra. Hj. Yeni Triasih M.Pd

Hari/Tanggal : Senin 1 Oktober 2018

Waktu : 09.30 s.d selesai

Tempat : Ruang Kepala Sekolah MTs Negeri 2 Jakarta

Pertanyaan

1. Bagaimana latar belakang pelaksanaan program pembiasaan tadarus Al-

Qur’an di sekolah ini ?

Jawaban : Sejalan dengan visi misi serta tujuan MTs Negeri 2 Jakarta, dalam

melaksanakan pendidikan Islam bagi generasi mendatang maka perlu disusun

Program pembinaan siswa yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

progrm kurikuler di MTs Negeri 2. Maka dibuatlah pembinaan intrakurikuler

yang dikenal dengan Habittual Curriculum (HC). HC merupakan program

khusus yang dilaksanakan dalam bentuk pembinaan membaca al-Qur’an,

berdo’a, kultum, mengumandangkan asmaul husna dan penghayatannya serta

membiasakannya, memberikan pemahaman dan pemantapan untuk selalu

berakhlak mulia dalam upaya menanamkan nilai-nilai kemandirian .

Kemudian di terapkannya program pembiasaan tadarus al-Qur’an ini untuk

membiasakan siswa siswi di MTs Negeri 2 Jakarta agar mereka cinta terhadap

al-Qur’an dengan cara membiasakan mereka untuk membaca, manghafal ayat

ataupun surat, dan memahami arti yang terdapat dalam al-Qur’an. Dengan

adanya program ini, maka secara otomatis siswa akan terbiasa dalam

membaca al-Qur’an dan menjadikan al-Qur’an adalah kebutuhan pokok bagi

diri mereka. Karena sesungguhnya itulah kewajiban umat muslim yakni

beribadah kepada Allah swt dengan cara membaca al-Qur’an, menghafal,

mentadabburi bahkan mengamalkan ajaran Islam dan menjauhkan larangan

Allah swt.

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

87

2. Sejak tahun berapa sekolah menerapkan pembiasaan tadarus Al-Qur’an

?

Jawaban : Saya menjadi kepala sekolah di MTs Negeri 2 Jakarta terhitung dari

bulan Maret. Namun program pembiasaan tadarus sudah ada disekolah ini.

hanya pola/metode saja yang saya rubah dikarenakan metode yang pertama

kurang efektif menurut saya. Pembiasaan tadarus menerapkan kegiatan ini

terhitung dari tahun 2010.

3. Apakah tujuan diterapkannya program pembiasaan tadarus Al-Qur’an ?

Jawaban : Untuk membiasakan siswa/siswi dalam kegiatan membaca Al-

Qur’an, belajar berdisiplin, belajar memberanikan diri untuk menjadi

pemimpin dalam membaca al-Qur’an, agar bacaan al-Qur’an meningkat, dan

tentunya agar kebiasaan ini tidak hanya dilakukan disekolah namun dirumah

juga harus dilaksanakan. Menurut saya kegiatan pembiasaan tadarus al-Qur’an

harus dipertahankan dilembaga ini karena kegiatan tadarus al-Qur’an ini

memiliki hasil positif bagi siswa untuk bekal akhirat dan juga aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari. Program pembiasaan al-Qur’an dipercayakan oleh

koordinator keagamaan yang dibentuk oleh sekolah untuk membina siswa dan

mengawasi kegiatan keagamaan. Program pembiasaan tadarus juga

merupakan salah satu program guna untuk menumbuhkan kecintaan siswa

pada al-Qur’an. Program ini dibentuk agar menjadi sebuah pembiasaan yang

baik dalam kegiatan sehari-hari siswa bukan hanya di sekolah namun juga

ketika mereka berada di lingkungan keluarga/ masyarakat. Hasil dari

pembiasaan yang dilakukan seorang guru adalah terciptanya suatu kebiasaan

bagi anak didiknya. Seorang anak yang terbiasa mengamalkan nilai-nilai

ajaran Islam lebih dapat diharapkan dalam kehidupan dan akan menjadi

seroang muslim yang saleh dan saleha. Pembiasaan yang dilakukan sejak dini

akan membawa kebiasaan tersebut menjadi semacam kebiasaan sehingga

menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari kepribadiannya.

4. Apakah program pembiasaan tadarus Al-Qur’an selama ini sudah

berjalan dengan baik sesuai harapan ?

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

88

Jawaban : Awalnya saya menjadi kepala madrasah disekolah ini, menurut saya

metode dalam pelaksanaan kegiatan tadarus belum berjalan efektif. Masih

banyak siswa yang tidak berdisiplin dan kurang pengawasan. Maka dengan

dirubahnya metode yang saat ini diterapkan, alhamdulillah sejauh ini terlihat

efektif dan sesuai harapan. Walaupun masih saja ada kendala yang terjadi,

namun semua itu ada evaluasinya.

5. Adakah ketentuan yang berlaku dalam kegiatan tadarus al-Qur’an di

sekolah ?

Jawaban : Ketentuan ataupun peraturan pasti ada pada setiap pelaksanaan suatu

kegiatan. Dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an ketentuannya adalah :

1. Siswa diwajibkan membawa alat ibadah dari rumah mereka masing-masing

. (Putri : mukena dan sajadah Putra: peci dan sajadah)

2. Siswa/siswi diwajibkan membawa al-Qur’an dari rumah

3. Siswa/siswi diwajibkan memiliki air wudhu dari rumah

4. Siswa/siswi diwajibkan mentaati aturan yang berlaku dalam pelaksanaan

kegiatan

6. Apakah program pembiasaan tadarus Al-Qur’an disekolah ini ada

kaitannya dengan pembinaan hafalan Al-Qur’an siswa pada mata

pelajaran Tahfidz Qur’an ?

Jawaban : Tidak. Karena kegiatan tadarus al-Qur’an hanya sebatas pembinaan

diri siswa dan ini termasuk program intrakurikuler atau disebut dengan HC.

Kalau tahfidz qur’an itu masuk ke dalam muatan lokal dan ada RPP nya.

7. Apa saja dukungan yang diberikan kepada kepala sekolah dalam

pelaksanaan program pembiasaan tadarus Al-Qur’an ?

Jawaban : Saya sebagai kepala madrasah di MTs Negeri 2 Jakarta tentunya

mengharapkan agar siswa/siswi di sekolah ini dapat membaca al-Qur’an

dengan baik, mentaati aturan yang ada, berlaku disiplin ketika kegiatan ini

dilaksanakan. Maka dukungan yang diberikan selain motivasi, namun juga

pengawasan terhadap anak kemudian ikut melaksanakan kegiatan tersebut.

Dari segi sarana prasarana tentunya kepala madrasah yang menugasi bagian

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

89

sarpras untuk selalu on time menyediakan fasilitas untuk kegiatan tersebut

agar berjalan efektif dan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.

8. Adakah evaluasi setiap bulan yang diadakan kepala sekolah dan para

guru dalam pelaksanaan program pembiasaan tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Tentu ada. Setiap bulan ada rapat evaluasi kepala sekolah dengan

guru-guru. Maka disitulah kami membahas tentang evaluasi program dan

tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

9. Adakah kendala yang dialami dalam menerapkan program pembiasaan

tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Dalam kegiatan ini, kendala itu pasti ada saja diluar ekspektasi kita.

Biasanya kendalanya di anak-anak.

Contohnya: Aturan yang seharusnya sebelum ke sekolah siswa siswi wajib

sudah berwudhu di rumah. Namun ada saja yang belum wudhu.

Masih ada yang terlambat datang ke sekolah dan juga tidak membawa al-

Qur’an.

10. Faktor apa saja yang mendukung dalam pelaksanaan program

pembiasaan tadarus Al-Qur’an di sekolah?

Jawaban : Motivasi dari kepala sekolah dan guru tentunya dalam kegiatan ini.

kemudian dari segi pengawasan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan agar

berjalan efektif, sarana prasarana yang harus ada dalam pelaksanaan kegiatan.

Contohnya : terpal/ karpet yang akan digunakan, sound, dan al-Qur’an.

11. Bagaimana alokasi waktu dan materi untuk pelaksanaan kegiatan

tadarus al-Qur’an di sekolah ?

Jawaban : Untuk alokasi waktu dalam kegiatan tadarus al-Qur’an ini dimulai

dari pukul 06.30-07.00 sebelum mata pelajaran pertama dimulai.

Untuk hari Senin kegiatannya upacara dan pembinaan wali kelas

Untuk hari Selasa – Kamis itu kegiatan tadarus Al-Qur’an

Untuk hari Jum’at itu di rolling setiap minggungnya ada kultum, yasin, tahlil,

Jum’at bersih dan Jum’at sehat.

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

90

12. Apakah program tadarus Al-Qur’an termasuk program unggulan di

MTs Negeri 2 Jakarta ? Adakah buku pedoman yang diberikan siswa ?

Jawaban : Dikatakan unggul tidak. Karena kegiatan ini adalah kegiatan

intrakurikuler siswa. Yang sengaja kami terapkan untuk pembiasaan dan

pembinaan peserta didik di sekolah dan menjadikan kegiatan tersebut menjadi

kegiatan pokok di rumah mereka masing-masing. Karena membaca al-Qur’an

sangat dianjurkan bagi seorang muslim dalam sehari. Minimal satu ayat.

Buku pedoman ada. Namanya Monitor Penilaian Habitual Curiculum

(MPHC).

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

91

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA KOORDINATOR KEAGAMAAN

Nama : Tuti Ani M.Ag

Hari/Tanggal : Rabu, 26 September 2018

Waktu : 14.30 s.d selesai

Tempat : Ruang Guru

Pertanyaan

1. Sudah berapa lama sekolah mengimplementasikan program pembiasaan

tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Program pembiasaan tadarus ini dilakukan terhitung sejak dari

tahun 2010. Sampai dengan sekarang .

2. Apa yang menjadi latar belakang pelaksanaan tadarus al-Qur’an di

sekolah ?

Jawaban : Untuk membiasakan peserta didik membaca al-Qur’an setiap hari

agar menjadi kebutuhan pokok mereka yang tidak bisa mereka tinggalkan

sebagai seorang muslim yang baik. Tentunya pembiasaan ini dilakukan sejak

dini agar mereka terbiasa dalam melaksanakan kegiatan ibadah lainnya. Tidak

hanya disekolah namun dirumah mereka juga dan untuk penanaman nilai

kegamaan agar peserta didik tidak terombang ambing dengan pesatnya

perkembangan zaman dan juga menyangkut visi misi sekolah.

3. Apa saja tujuan pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Tujuan pembiasaan tadarus al-Qur’an bertujuan untuk membentuk

karakter peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai religius, sikap yang

sangat mencintai kitab suci al-Qur’an, menumbuhkan sikap disiplin, dan juga

melatih siswa agar terbiasa malantukan ayat suci al-Qur’an dengan baik dan

membiasakan siswa berakhlak mulia, terbiasa membaca al-Qur’an dan

mengamalkan kegiatan yang positif dilingkungan rumah dan sekolah, tentunya

juga mengembangkan minat baca siswa.

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

92

4. Bagaimana efektifitas pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta ?

Jawaban : Kegiatan ini berjalan dengan baik. Walaupun masih banyak kendala

yang terjadi. Namun metode yang diterapkan saat ini menurut saya lebih

efektif dibandingkan metode sebelumnya.

5. Bagaimana metode tersebut diterapkan? Apa perbedaannya metode

yang sekarang dilaksanakan dengan metode sebelumnya ?

Jawaban : Metode pertama, kegiatan tadarus dilaksanakan di kelas masing-

masing, diawasi dengan guru mata pelajaran dan dikontrol guru piket, masing-

masing bacaan yang dibaca berbeda tergantung bacaan masing-masing, belum

ada buku pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan, belum ada

evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan ini, siswa kurang antusias dan tidak

terlihat disiplin dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan tidak efektif.

Metode saat ini, kegiatan tadarus al-Qur’an dilaksanakan di lapangan secara

bersama-sama, materi yang dibaca sama, ada siswa yang memimpin bacaan

tadarus, diawasi dengan guru, guru juga ikut membaca, anak-anak terlihat

antusias dan semua membaca al-Qur’an, tidak bercanda maupun ngobrol, dan

lebih semangat keliatannya dibanding metode pertama.

6. Apakah ketika kegiatan tadarus Al-Qur’an berlangsung terdapat

hambatan yang ibu/bapak rasakan ?

Jawaban : Hambatan yang terjadi paling dari anak-anak. Yang harusnya

mereka sudah wudhu di rumah, tapi masih ada yang belum wudhu atau batal

dijalan. Kepala sekolah sudah memberikan ketentuan untuk siswa agar

membawa al-Qur’an masing-masing, namun ada saja yang tidak membawa,

masih ada siswa yang tidak membaca.

7. Bagaimana perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-

Qur’an di sekolah ?

Jawaban : Cukup baik. Karena saat ini mulai bulan Maret 2018 sudah ada

perubahan metode dalam kegiatan. Yang tadinya baca dikelas sekarang baca

dilapangan secara berjamaah kemudian dilanjutkan dengan sholat dhuha

berjamaah.

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

93

8. Apakah hasil positif yang dirasakan para guru dengan adanya program

pembiasaan tadarus Al-Qur’an ?

Jawaban : Anak-anak jadi terbiasa baca al-Qur’an, mereka juga lebih disiplin

sejak diterapkan metode yang sekarang. Sholat Dhuha berjamaah juga semua

melaksanakan. Kalo yang dulu itu ga semua, jadi 3 kelas yang sholat Dhuha

selebihnya tadarus al-Qur’an. Kalo metode sekarang semua melakukan

tadarus al-Qur’an kemudian setelah itu sholat Dhuha berjamaah di lapangan.

9. Pada saat kegiatan berlangsung adakah pembimbing khusus atau selaku

koordinator kegamaan yang memimpin berjalannya kegiatan tadarus

tersebut?

Jawaban : Kalo koordinator palaksanaan kegiatan ada. Saya sendiri dan Bpk

Taufik. Tapi kalo yang memimpin bacaan tadarus al-Qur’an itu siswa yang

dipilih yang dianggap mampu dan sudah bisa membaca al-Qur’an dengan

baik. Kalo guru dan koordinator kegamaan mengawasi dan ikut membaca

dibelakang siswa biasanya.

10. Apakah kegiatan tersebut hanya diberlakukan untuk siswa ?

Jawaban : Ya. Karena guru memiliki program tersendiri di grup Whatsapp.

Untuk kegiatan membaca al-Qur’an itu. Tetapi dianjurkan sekali guru-guru

mengawasi semua peserta didik dalam kegiatan tadarus al-Qur’an. Tentunya

kita semua bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan ekstra maupun intra

sekolah.

11. Bagaimana kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an ? apakah

sudah baik, atau masih rendah?

Jawaban : Alhamdulillah sudah baik, walaupun msih ada yang belum faham

betul tentang kaidah tajwid dan cara bacanya. Namun untuk membaca sejauh

ini lumayan baik. Berdasarkan fakta karena saya mengajar di kelas juga jadi

terlihat mana siswa yang mampu membaca al-Qur’an dengan baik sesuai

kaidah tajwid, mana yang hanya sekedar mampu membaca namun tidak

terlalau memperhatikan kaidah tajwidnya.

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

94

12. Apa yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an di

sekolah salah satunya yaitu adanya fasilitas atau sarana prasarana yang

memadai, kegiatan akan berjalan dengan baik jika terdapat fasilitas yang

menunjang. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa sarana dan

prasarana MTs Negeri 2 telah memenuhi standar. Dan tentunya berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan yang peneliti amati terkaitan program

pembiasaan tadarus al-Qur’an di sekolah. Dari segi tempat sudah memadai,

kemudian sound system, mic, karpet ataupun terpal dan kitab suci al-Qur’an

sebagai alat atau media dalam pelaksanaan kegiatan adanya perhatian khusus

dari kepala sekolah, dewan guru nmaupun koordinator keagamaan, dan juga

kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an tentunya.

Selain itu dewan guru juga selalu memberi arahan, perhatian ekstra dan juga

motivasi kepada siswa setiap harinya, tentunya juga memberikan hadis

ataupun firman Allah swt sebagai penguat dalam motivasi tersebut. Begitu

juga sejarah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah salah satu suri

tauladan yang patut kita teladani.

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

95

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA KOORDINATOR KEAGAMAAN

Nama : Taufik Husein S.S

Hari/Tanggal : Rabu, 26 September 2018

Waktu : 11.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Pertemuan

Pertanyaan

1. Apa yang menjadi latar belakang pelaksanaan tadarus al-Qur’an di

sekolah ?

Jawaban : Latar belakangnya, untuk mewujdukan visi misi sekolah.

Menjadikan siswa/siswi memiliki bekal ibadah dari sejak dini untuk masa

depannya, membiasakan anak agar terbiasa melakukan kegiatan agama. Dan

menciptakan suasana yang religius di lingkungan sekolah terutama.

2. Apa saja tujuan pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Agar peserta didik terbiasa membaca al-Qur’an dengan baik,

lantang dan menjadikan kegiatan membaca al-Qur’an itu adalah suatu

keharusan pada diri mereka. Bisa dibilang ibadah wajib selain sholat lima

waktu. Tentu agar ketika mereka lulus dari MTs Negeri 2 mereka sudah

dibekali nilai keagamaan. Maka bukan hanya tadarus saja yang ada.

3. Bagaimana efektifitas pembiasaan tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2

Jakarta?

Jawaban : Sejauh ini sudah efektif. Karena sejak kepala sekolahnya ganti itu

ada perubahan metode dalam kegiatan tadarus ini. Menurut saya metode yang

sekarang itu lebih efektif dari yang dulu. Namun sejauh ini setelah berjalan

metode yang baru alhamdulillah terlihat lebih efektif dari pada sebelumnya.

siswa antusias dan sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Walapun masih banyak yang tidak mentaati aturan yang berlaku.

4. Apakah ketika kegiatan tadarus al-Qur’an berlangsung terdapat

hambatan yang ibu/bapak rasakan ?

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

96

Jawaban : Hambatan ada aja pasti. Tapi biasanya dari anak-anak sendiri.

Mereka kurang disiplin, kurang pengawasan mungkin dan kurang menghargai

waktu. Tapi lama-kelamaan dari pertama kemudian sekarang alhamdulillah

selalu ada perkembangan baik. Dan selalu ada evaluasi dan langsung diterapin

lagi solusinya.

Menurut saya kalo dalam pelaksanaan kegiatan ga ada yang mengawasi,

akibatnya siswa tidak mengikuti kegiatan dengan baik. Namun, pelaksanaan

kegiatan tadarus di sekolah diharapkan dapat berjalan dengan baik. Maka

koordinator keagamaan dan kepala madrasah selalu rajin mengingatkan dewan

guru untuk secara bergantian mengawasi peserta didik dalam setiap kegiatan.

Maka pengawasan yang ekstra harus selalu di laksanakan dalam setiap

kegiatan terutama kegiatan pembiasaan tadarus-al-Qur’an.

5. Bagaimana perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan tadarus Al-

Qur’an di sekolah ?

Jawaban : Ya itu tadi. Menurut saya perkembang sudah cukup baik. Dari

metode yang pertama dengan yang sekarang itu sangat berbeda.

6. Apakah ada evaluasi khusus mengenai kegiatan tadarus Al-Qur’an ?

Jawaban : Ada. Kalo lagi rapat evaluasi tia bulan biasanya juga dibahas. Tapi

kadang juga secara langsung. Tanpa di acara rapat kegiatan tadarus bisa

berubah ketentuannya. Karena terlihat kurang efektif kurang disiplin maka

secara langsung di infomasikan bagaimana seharusnya dilakukan.

Contoh : Abis tadarus kan sholat Dhuha. Mereka ada yang naro qur’an di

bawah. Kan ga boleh. Makanya disediakan meja disisi kana kiri depan

belakang siswa.

Yang awalnya materinya : Kelas VII Juz 1-10 , kelas VIII Juz 11-20, kelas IX

Juz 21-30. Terus diganti jadi bacaannya serempak semua. Karena terlihat ga

kondusif dan kedengerannya juga ga enak.

7. Apakah hasil positif yang dirasakan para guru dengan adanya program

pembiasaan tadarus Al-Qur’an ?

Jawaban : Anak-anak jadi lebih disiplin, yang tadinya banyak yang suka

terlambat lama-kelamaan karena tadarus di lapangan jadi lebih sedikit yang

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

97

terlambat, mereka lebih antusias baca qur’annya dibanding metode pertama

yang dilakukan di kelas masing-masing, ada kerja samanya, ada motivasinya

juga. Karena terbiasa tadarus setiap hari anak-anak jadi mudah melantunkan

bacaan al-Qur’an gak terlalu terbata-bata walaupun masih ada saja yang belum

baik.

8. Pada saat kegiatan berlangsung adakah pembimbing khusus atau selaku

koordinator kegamaan yang memimpin berjalannya kegiatan tadarus

tersebut?

Jawaban : Kalo pembimbing khusus ga ada. Tapi kalo penanggung jawab

kegiatan keagamaan ada. Saya dan bu Tuti.

Jadi pada saat kegiatan tadarus berlangsung ada guru yang mengawasi setiap

pagi secara bergantian sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

9. Menurut bapak apakah kegiatan tadarus al-Qur’an menjadi dasar

sebagai program penanaman nilai-nilai kegamaan pada siswa?

Jawaban : Ya tentu saja. Penerapan program pembiasaan tadarus al-Qur’an di

MTs Negeri 2 Jakarta adalah salah satu kegiatan sebagai pendukung

pendidikan karakter siswa. Karena penanaman nilai keagamaan harus

diterapkan sejak dini, selain itu juga sebagai upaya internalisasi nilai ajaran

Islam.

Disamping itu kegiatan yang diterapkan di MTs Negeri 2 tidak hanya tadarus

al-Qur’an namun juga ada kegiatan sholat Dhuha berjamaah dan juga program

Habitual Curriculum yang diterapkan setelah adanya pergantian kepala

madrasah bulan Maret lalu. Menurut saya program ini juga agar menciptakan

suasana yang religius, siswa juga cinta sama al-Qur’an dan membiasakan

siswa untuk membaca al-Qur’an setiap hari.

10. Bagaimana kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an ? Apakah

sudah baik, atau masih rendah?

Jawaban : Kalo dibilang rendah engga. Karena dilihat dari PPDB. Kriteria

salah satunya lulus PPDB itu bisa baca al-Qur’an walaupun belum sesuai

sama kaidah tajwid. Yang ga bisa sama sekali ketika di tes PPDB itu mereka

ga lulus. Jadi menurut saya kemampuan mereka dalam baca al-Qur’an itu

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

98

cukup baik. Hanya perlu pembinaan khusus saja dan dibiasakan tadarus

qur’an. Karena di MTs Negeri 2 Jakarta belum menerapkan ektrakurikuler

BTQ. Namun di MTs terdapat mata pelajaran kaligrafi yang penerapan dan

materinya hampir sama seperti Baca Tulis Qur’An (BTQ).

11. Menurut bapak apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

tadarus al-Qur’an ?

Jawaban : Menurut saya faktor pendukungnya yaitu bisa dari sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan tersebut kemudian kemampuan siswa

dalam membaca al-Qur’an. Kemampuan siswa siswi MTs Negeri 2 Jakarta

tergolong cukup baik, tidak dikatakan rendah dan juga tidak dikatakan bagus

sekali. Minimal siswa siswi yang bersekolah di MTs Negeri 2 Jakarta memiliki

kemampuan membaca al-Qur’an jika mereka tidak sama sekali mampu

membaca al-Qur’an maka ketika adanya seleksi Penerimaan Peserta Didik

Baru (PPDB) mereka tidak dikategorikan lulus. Maka kemampuan siswa dalam

membaca al-Qur’an dalam kegiatan tadarus al-Qur’an ini juga dibutuhkan.

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

99

Lampiran 6

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VII

Nama : Afaf Arifa

Hari/Tanggal : Rabu, 26 September 2018

Waktu : 09.00

Tempat : Ruang pertemuan

Pertanyaan

1. Menurut adik, apakah kegiatan tadarus ini sangat bermanfat bagi anda

?

Jawaban : Bermanfaat sekali ka. Karena kalo di rumah aku jarang baca al-

Qur’an. Setidaknya dalam sehari aku baca al-Qur’an walaupun di sekolah.

2. Menurut adik, apakah kemampuan membaca adik sudah baik? Apakah

kegiatan tadarus ini membantu siswa dalam peningkatan kemampuan

membaca al-Qur’an siswa ?

Jawaban : Menurut aku kalo kemampuan membaca aku si ga terlalu baik ka.

Karena yang aku rasain sendiri kalo lagi ada pelajaran al-Qur’an Hadist

ketika hafalan masih suka ada yang salah kata guru. Aku juga belum faham

bener teori tajwid ka. Taunya Cuma sedikit. Jadi aplikasi pas baca al-Qur’an

kurang baik.

3. Apakah ketika kegiatan tadarus Al-Qur’an di laksanakan setiap pagi

hari terdapat hambatan yang terjadi ?

Jawaban : Ada ka. Biasanya banyak yang suka belum wudhu dari rumah atau

kadang mereka batal di tengah jalan. Terus lama kalo disuru kelapangan

jadinya agak menghambat waktu.

4. Apakah kamu mengalami kesulitan ketika mengikuti kegiatan tadarus

Al-Qur’an ?

Jawaban : Engga si ka. Karena kan pas tadarus Qur’an ada yang mimpin

bacaan. Setiap hari juga beda orangnya. Paling kalo yang mimpin bacanya

kecepetan jadi susah ngikutinnya.

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

100

5. Menurut adik, apakah siswa yang terpilih untuk memimpin kegiatan

tadarus al-Qur’an sudah baik bacaan al-Qur’annya?

Jawaban : Sudah deh ka. Karena setau aku ada salah satu siswa yang ikut

kejuaraan MTQ dan kaka itu juga termasuk salah satu siswa yang dipilih guru

untuk mimpin kegiatan tadarus itu. Suaranya juga merdu. Jadi kalo ada yang

mimpin dan bacaannya juga bagus sesuai kaidah tajwid kita ngerasa kebantu.

Kalo ternyata bacaan kita itu salah.

6. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator keagamaan dalam

kegiatan ini sudah terdapat perubahan yang baik, apakah yang anda

rasakan dari perubahan tersebut?

Jawaban : Yang aku rasain si kalo sekarang tadarus di lapangan itu lebih

enak. Lebih disiplin dan teratur.

7. Lebih baik mana metode yang diterapkan, pertama atau kedua ?

Jawaban : Ya lebih baik yang sekarang ka tentunya. Kalo yang dulu itu di

kelas kurang bagus. Karena ga semuanya pada baca Qur’an.

8. Adakah perbedaan antara metode pertama dan kedua dalam

pelaksanaan kegiatan tadarus di sekolah?

Jawaban : ada ka. Kalo pertama itu dikelas. Kalo sekarang dilapangan.

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

101

Lampiran 7

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VIII

Nama : Riziq Husein

Hari/Tanggal : Rabu, 24 September 2018

Waktu : 09.00

Tempat : Ruang pertemuan

Pertanyaan

1. Menurut adik , apakah kegiatan tadarus ini sangat bermanfat bagi anda

? Apa manfaat yang dirasakan?

Jawaban : Sangat bermanfaat ka. Pertama, kalo keseringan tadarus lama-lama

jadi gampang kalo baca bahasa arab. Apa lagi kalo lagi pelajaran Bahasa

Arab, al-Qur’an Hadist, Aqidah. Kedua, hati jadi lebih tenang.

2. Apakah menurut kamu kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dilakukan

disekolah sudah berjalan dengan baik ?

Jawaban : Lebih baik daripada yang sebelumnya ka. Karena kalo yang

sebelumnya kurang pengawasan dari guru. Jadi siswa kurang serius dan

banyak yang ga baca al-Qur’an.

3. Apakah kamu mengalami kesulitan ketika mengikuti kegiatan tadarus

Al-Qur’an ?

Jawaban : Engga si ka. Karena kan pas tadarus Qur’an ada yang mimpin

bacaan.

4. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator keagamaan dalam

kegiatan ini sudah terdapat perubahan yang baik, apakah yang anda

rasakan dari perubahan tersebut?

Jawaban : Yang aku rasain si kalo sekarang tadarus di lapangan itu lebih

enak. Lebih disiplin dan teratur. Walaupun masih banyak yang suka

ngelanggar dan ga ikutin aturan yang ada. Tapi yang pasti setiap hari ada

petugas entah itu dari OSIS ataupun guru piket yang nulis pelanggaran siswa.

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

102

5. Lebih baik mana metode yang diterapkan, pertama atau kedua (saat ini)

?

Jawaban : Ya lebih baik yang sekarang ka tentunya. Kalo yang dulu itu di

kelas kurang bagus. Karena ga semuanya pada baca Qur’an.

6. Adakah perbedaan antara metode pertama dan kedua dalam

pelaksanaan kegiatan tadarus di sekolah?

Jawaban : ada ka. Kalo pertama itu dikelas. Kalo sekarang dilapangan.

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

103

Lampiran 8

WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VIII

Nama : Allya

Hari/Tanggal : Senin, 1 Oktober 2018

Waktu : 09.30

Tempat : Ruang pertemuan

Pertanyaan

1. Menurut adik, apakah kegiatan tadarus ini sangat bermanfaat bagi anda

?

Jawaban : Manfaat banget ka. Jadi kita itu terbiasa baca al-Qur’an, pahalanya

juga kita dapet. Baca 1 ayat dapet pahala apa lagi baca satu lembar ayat.

2. Apakah menurut kamu kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dilakukan

disekolah sudah berjalan dengan baik ataukah belum?

Jawaban : Menurut aku lumayan lah. Karena kan dari pertama diterapin itu

selalu ada perubahan ka. Dari materi baca al-Qurannya terutama. Tapi

menurut aku sejauh ini udah berjalan dengan baik dari pada sebelumnya.

3. Apakah dengan adanya kegiatan tadarus Al-Qur’an dapat membantu

siswa dalam pembinaan membaca maupun hafalan Al-Qur’an ?

Jawaban : Membantu si ka. Kalo dalam baca Qur’an. jadi kita terbiasa baca

Qur’an. Tapi kalo sama tahfidz aga berbeda ka. Materi yang di baca dan di

hafal kan berbeda. Tapi ngebantu kita biar kalo baca Qur’an tu enak

didengernya.

4. Apakah ketika kegiatan tadarus Al-Qur’an di laksanakan setiap pagi

hari terdapat hambatan yang terjadi ?

Jawaban : Ada aja si ka. Contohnya masih ada yang terlambat, ga bawa al-

Qur’an, belum wudhu dari rumah katanya batal.

5. Apakah kamu mengalami kesulitan ketika mengikuti kegiatan tadarus

Al-Qur’an ?

Jawaban : Palingan kalo yang pimpin baca Qur’an bacanya kecepetan.

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

104

6. Apakah yang kalian rasakan setelah mengikuti kegiatan tadarus Al-

Qur’an di sekolah ?

Jawaban : Hati jadi tenang ka.

7. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator keagamaan dalam

kegiatan ini sudah terdapat perubahan yang baik, apakah yang anda

rasakan dari perubahan tersebut?

Jawaban : Iya ka. Aku ngerasain banget perubahannya. Lebih baik yang

sekarang dari pada yang dulu.

8. Lebih baik mana metode yang diterapkan, pertama atau kedua (saat ini)

?

Jawaban : Ya yang sekarang ka. Sekarang kan bacanya dilapangan jadi anak-

anak itu pada baca Qur’an, ga ada yang bercanda, ngobrol apa lagi main Hp

karena diawasin sama guru, terus yang mimpin bacaan Qur’an juga suaranya

enak dan baik, jadi lebih semangat kalo tadarusnya di lapangan ka.

9. Adakah perbedaan antara metode pertama dan kedua dalam

pelaksanaan kegiatan tadarus di sekolah?

Jawaban : Ada ka. Kalo pertama kan dikelas terus bacaannya beda-beda. Kalo

sekarang dilapangan bacanya bareng-bareng terus bacaan yang di baca itu

sama semua.

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

105

Lampiran 9

WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IX

Nama : Fikri Ramadhan

Hari/Tanggal : 24 September 2018

Waktu : 11.00

Tempat : Ruang Pertemuan

Pertanyaan

1. Menurut adik , apakah kegiatan tadarus ini sangat bermanfat bagi

anda?

Jawaban : Menurut saya. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali. Terutama

saya sendiri yang mengalaminya. Kegiatan ini jadi membuat siswa lebih

disiplin walaupun masih banyak yang suka terlambat tapi lama kelamaan jadi

berkurang. Terus jadi lebih mudah melafalkan ayat al-Qur’an

2. Apakah menurut kamu kegiatan tadarus al-Qur’an yang dilakukan

disekolah sudah berjalan dengan baik ?

Jawaban: Kalo untu saat ini alhamdulillah saya ngerasain perubahan yang

baik dari pada tadarus sebelumnya. Karena sebelumnya tadarus itu dilakukan

di kelas masing-masing sholat dhuha juga ga semuanya. Setiap hari 3 kelas.

Kalo sekarang di lapangan secara berjamaah dilanjutin sholat dhuha

berjamaah.

3. Apakah dengan adanya kegiatan tadarus al-Qur’an dapat membantu

siswa dalam pembinaan membaca maupun hafalan al-Qur’an ?

Jawaban: Kalo pembinaan hafalan al-Qur’an kayanya engga. Karena

materinya beda. Tapi kalo membantu kita jadi terbiasa buat hafalan Qur’an

iya.

4. Apakah ketika kegiatan tadarus al-Qur’an di laksanakan setiap pagi

hari terdapat hambatan yang terjadi ?

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

106

Jawaban: Palingan anak-anak masih suka ada yang lama kalo di suruh

kelapangan. Jadinya kan ngulur waktu. Yang harusnya jam setengah tujuh

dah tadarus malah kadang kelewat .karena suka nunggu.

5. Apakah yang kalian rasakan setelah mengikuti kegiatan tadarus al-

Qur’an di sekolah ?

Jawaban : Yang saya rasain hati jadi tenang, terus manfaat dari tadaru al-

Qur’an itu kan banyak. Jadi bisa jadi pengganti kalo suatu saat lagi ga

tadarus di rumah.

6. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator keagamaan dalam

kegiatan ini sudah terdapat perubahan yang baik, apakah yang anda

rasakan dari perubahan tersebut?

Jawaban : Yang saya rasain itu temen-temen jadi pada tadarus ka. Karena

otomatis kalo di lapangan kan harus punya wudhu karna abis tadarus sholat

dhuha. Jadi otomatis temen-temen baca Qur’an. kalo di kelas iu ga ada yang

ngontrol jarang banget dan anak-anak juga yang tadarus itu semaunya. Paling

yang rajin tadarus Cuma kelas unggulan.

7. Lebih baik mana metode yang diterapkan, pertama atau kedua (saat ini)

?

Jawaban : ya jelas lebih baik yang sekarang ka. Karna dampak positifnya

lebih banyak dan lebih efektif juga.

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

107

Lampiran 10

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IX

Nama : Farihatul Fitri

Hari/Tanggal : Senin, 1 Oktober 2018

Waktu : 13.30 sd selesai

Tempat : Ruang pertemuan

Pertanyaan

1. Menurut adik, apakah kegiatan tadarus ini sangat bermanfat bagi anda

?

Jawaban : Menurut aku sangat bermanfaat banget ka.

Karena kegiatan tadarus al-Qur’an itu ngelatih kita baca al-Qur’an.

membiasakan kita baca Qur’an, ga Cuma di rumah tapi di sekolah juga. Terus

kalo di rumah kadang suka ga sempet baca Qur’an karena pulang sekolah

sore. Terus istirahat, mandi. Dilanjutin sholat magrib terus ngerjain PR.

Kadang ga sempet kadang males. Jadi menurut aku tadarus yang dilaksanain

di sekolah itu manfaat banget. Selain itu manfaat tadarus yang aku rasain aku

jadi lebih mudah dan terbiasa melafalkan ayat al-Qur’an udah ga terbata-bata

lagi. Kaidah tajwid juga lumayan dipake karena sering denger dan baca ketika

kegiatan tadarus. Jadi kalo dibiasain jadi lancar baca al-Qur’annya.

2. Apakah menurut kamu kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dilakukan

disekolah sudah berjalan dengan baik ?

Jawaban : Alhamdulillah udah ka dengan berjalannya waktu. Menurut aku

dah baik dibandingkan yang sebelumnya. lebih efektif juga kayanya. Anak-

anaknya semangat.

3. Apakah ketika kegiatan tadarus Al-Qur’an di laksanakan setiap pagi

hari terdapat hambatan yang terjadi ?

Jawaban : Ada ka. Contohnya anak-anak masih ada yang terlambat, masih

ada yang belum bawa al-Qur’an, masih ada yang belum wudhu di rumah,

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

108

masih ada yang ngobrol tapi ga sebanyak pas dikelas dulu, terus kalo dah bell

disuru ke lapangan masih ada yang lama ga cepet-cepet ke lapangan.

4. Apakah yang kalian rasakan setelah mengukuti kegiatan tadarus Al-

Qur’an di sekolah ?

Jawaban : Yang aku rasain kalo abis baca al-Qur’an hati jadi adem. Lega gitu

baca Qur’an terus sholat Dhuha juga, abis itu dilanjutin belajar.

5. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator keagamaan dalam

kegiatan ini sudah terdapat perubahan yang baik, apakah yang anda

rasakan dari perubahan tersebut?

Jawaban : Yang aku rasain dari perubahan kegiatan tadarus al-Qur’an itu beda

banget sama yang sebelumnya. Kalo yang pertama itu bacanya di kelas, anak-

anak juga banyak yang ga baca, ga megang Qur’an dengan alesan ga ada

wudhu, bercanda keluar kelas, ada yang ngerjain PR, yang baca mah baca

yang engga ya sibuk sama kerjaannya. Jarang ada yang ngawasin juga, ga ada

yang bimbing dan mimpin baca Qur’an.

Kalo yang sekarang, anak-anak lebih disiplin, pasti pada baca Qur’an karena

diawasin dan mereka punya wudhu karena abis itu kan sholat dhuha, ada

yang mimpin baca al-Qur’an, terus semangat bacanya, bacanya juga lumayan

banyak, lebih rapi juga keliatannya.

Pokoknya kalo menurut pandangan aku lebih efektif yang metode sekarang

ka dari pada yang di kelas.

6. Lebih baik mana metode yang diterapkan, pertama atau kedua ?

Jawaban : Patinya karena alesannya dah tadi aku jelasin. Jadi lebih baik yang

sekarang.

7. Apakah menurut kalian pembiasaan tadarus al-Qur’an itu termasuk

kegiataan pembinaan keagamaan dan penanaman nilai-nilai keagamaan

atau engga ?

Jawaban : Iya ka. Banget malah.

Jadi kepala sekolah yang sekarang itu nerapin habitual curiculum ka. Jadi ga

Cuma disekolah aja kita punya kegiatan keagamaan, tapi di rumah juga.

Karena kita masing-masing punya buku monitoring jadi semua kegiatan dan

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

109

bukti di catet disitu ka. Dari materi hafalan, sholat, rangkuman kegiatan

ramadhan, resume kegiatan keagamaan (PHBI, Isra’ Miraj, Maulid Nabi,

Nuzulul Qur’an), catatan atau pesan buat wali kelas, catatan wali kelas, daftar

tanda tangan orang tua juga ada.

Jadi habitual curriculum itu mencakup kegiatan ibadah kita di sekolah dan di

rumah. Bagus banget si ka, walaupun kadang aku pribadi agak keberatan

8. Apa yang kamu rasakan dengan adanya penerapan habitual curriculum

ini ? ada bukunya kan?

Jawaban : Iya ka kita masing-masing pegang buku monitoring MPHC itu.

Rasanya si mungkin tiap siswa beda-beda ya ka. Karena kan tergantung

gimana kita. Kalo aku si seneng ada kegiatan kaya gitu di rumah ataupun di

sekolah. Jadi berasa hidup tu berguna, teratur dan sesuai sama kewajiban kita

sebagai orang islam. walaupun kadang masih suka bolong kegiatannya tapi

dengan adanya buku monitoring walaupun kita jalaninnya terpaksa. Aku

yakin si, ada pelajaran untuk itu semua. Istilahnya kaya bekal buat di dunia

dan di akhirat juga. Jadi yang aku rasain itu bagus dan manfaat buat kita ka.

9. Untuk kegiatan disekolah itu, menurut kamu mana yang bagus dan

manfaat ?

Jawaban : Semua kegiatan di sekolah menurut aku bagus dan manfaat buat

kita. Disini kan ada kegiatan ektrakurikuler dan intrakulikuler. Kalo ekstra

aku ikut paskibra dan kalo intra kan semua siswa wajib ikuti program

sekolah. Dan kalo yang sangat manfaat si kata aku yang ada di buku pedoman

habitual curriculum. Itu terutama dari segi keagamaannya. Sangat membantu

dan membiasakan kita banget buat jalanin kegiatan keagamaan dan bekal buat

masa depan kita juga.

10. Lebih baik metode yang mana yang lebih efektif, apa perbedaannya?

Jawaban : Menurut aku lebih baik metode yang kedua. Karena lebih efektif dan

terlihat rapi dan disiplin. Anak-anak juga antusias ngikutin kegiatannya

dibanding yang pertama. Perbedaannya dari segi tempat dan materi. Kalo yang

pertama di laksanakin di kelas dan materi tiap kelas berbeda sesuai bacaan

mereka. Kalo yang sekarang dilaksanain di lapangan, bacanya secara

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

110

berjamaah dan materi bacan sama. Tapi waktu itu pernah diterapin keas 7 dari

juz 1-10, kelas 8 juz 11-20, kelas 9 juz 21-30. Tapi mungkin ga efektif dan

kedengerannya jadi gaduh dan ga enak jadinya disetarain semua bacaan dari

kelas 7 sampai 9 disamain. Dan dipimpin sama satu orang yang dipilih guru

buat mimpin kegiatan tadarus.

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

108

Lampiran 11

HASIL STUDI DOKUMENTASI SEKOLAH

1. Identitas Sekolah

a. Nama Madrasah : MTs Negeri 2 Ciganjur

b. NPSN : 20178227

c. NSS : 121131740005

d. Akreditasi : Terakreditasi –A (Tahun 2017)

e. Alamat Madrasah : Jl. R. M Kahfi I No. 34 Rt007/01

Kelurahan : Ciganjur

Kecamatan : Jagakarsa

Kab./Kota : Jakarta Selatan

Kode Pos : 12630

Telp : 021 7270822

Provinsi : DKI Jakarta

Email : [email protected]

Website : mtsnegeri2jkarta.sch.id

f. Waktu Belajar : Pagi

g. Jumlah Rombel : 15 kelas

h. Tahun didirikan : 1968

i. Tahun penegrian : 1978

j. Kepemilikan

Status Tanah : Milik Sendiri

Luas Tanah : 4. 744 M2

Luas Bangunan : 1. 473 M2

Halaman : 200 M2

Kebun/taman : 5 M2

Belum digunakan : 30 M2

2. Visi dan Misi

a. Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur Jakarta

Unggul dalam ilmu pengetahuan berlandaskan Iman dan Taqwa menuju

penguasaan teknologi modern.

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita madrasah yang :

1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi madrasah

2) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

3) Ingin mencapai keunggulan

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

109

4) Mendorong semangat dan komitmen seluruh civitas madrasah

5) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik

6) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) madrasah

b. Misi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

1. Menumbuhkan semangat belajar secara berkesinambungan

2. Meningkatkan pembinaan akhlaqul karimah melalui keteladanan

3. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt

4. Menerapkan pola pembiasaan melalui kegiatan tadarus al-Qur’an dan

sholat berjamaah

5. Meningkatkan pelayanan prima dalam mendukung peningkatan mutu

madrasah

6. Menumbuhkan semangat dalam melaksanakan program 9K

7. Meningkatkan penguasaan teknologi modern menuju profesionalisme

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan data guru dan karyawan yang penulis dapatkan, Jumlah

keseluruhan guru dan karyawan MTs Negeri 2 Ciganjur adalah sebanyak 47

orang. Jumlah guru sebanyak 34 orang, jumlah karyawan tata usaha sebanyak

10 orang, jumlah petugas kebersihan sekolah sebanyak 3 orang, dan petugas

keamanan sekolah sebanyak 3 orang. Jumlah guru dan tenaga kependidikan di

MTs Negeri 2 Ciganjur, Jakarta Selatan sebagai berikut:

Tabel daftar nama dewan guru dan jabatan

No Nama Mata Pelajaran Pendidikan

Terakhir

Tugas

tambahan

1 Dra. Hj. Yeni Triasih

M.Pd

B. Indonesia S2 KepSek

2 Drs. Namud Alenda B. Indonesia S1 Wali kelas

3 H. Madaniah S.Pd B. Indonesia S1 Kepala

Perpustakaan

4 Dra. Hj. Herlina B. Indonesia S1 Wali kelas

5 Nurain, S.Pd B. Indonesia S1 Wali kelas

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

110

6 Drs. H. Mas’ud Matematika S1 Waka

Kurikulum

7 Rahmat S.Pd Matematika S1 Wali kelas

8 Suharyanto, S.Pd Matematika S1 Wali kelas

9 Lely Farhani, S.Pd Matematika S1 Wali kelas

10 Badi’ah Bandjar, S.Pd B. Inggris S1

11 Siti Suryanih, S.Pd B. Inggris S1 Wali kelas

12 Husni Thamrin, S.Pd B. Inggris S2 Pembina

Pramuka

13 Dian Jatiningsih B. Inggris S2

14 Nafiatul Murtafiah, S.Pd IPA S1 Wali kelas

15 Hidayat Rakasi, S.Pd IPA S1

16 Maimunah, S.Si IPA S1 Wali kelas

17 Faqih Usman M.Pd IPA S2 Wali kelas

18 Buchori, S.Pd IPS S1

19 Undang Tarmidzi, S.Pd IPS S1

20 Eko Suwarno IPS S1 Wali kelas

21 Ahmad Zaini, S.Ag PKN S1

22 Lilik Haryani, S.Pd PKN S1 Wali kelas

23 Emi Karyati, S.Ag SKI S1 Wali kelas

24 Hj. Mimin M, S.Ag SBK S1

25 Khairiah, S.Ag Fiqih S1

26 Dra. Hj. Nursaena Akidah Akhlak S1 Wali kelas

27 Tuti Ani, M. Ag Tahfidz S2 Wali kelas

28 Dr. H.A. Faiz, LC. M.Ag B. Arab S3

29 Ibnu Djarir, S.Ag B. Arab S1 Wali kelas

30 Rismanto PJOK S2

31 Yusman DS, S.Pd PJOK S1

32 Wildan, S.Ag Qur’an Hadis S1

33 Taufik Husain, M.Ag B. Arab S2

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

111

4. Siswa

Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur, Jakarta Selatan

berjumlah 541 yang terdiri dari 3 tingkatan kelas VII, VIII, dan IX. Masing-

masing terdapat 5 kelas.

Tabel data siswa-siswi MTs Negeri 2 Ciganjur Jakarta

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 7.1 9 24 33

2 7.2 14 22 36

3 7.3 13 21 34

4 7.4 12 24 36

5 7.5 14 20 34

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 8.1 16 9 35

2 8.2 8 27 35

3 8.3 16 20 36

4 8.4 18 18 36

5 8.5 18 18 36

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 9.1 18 22 38

2 9.2 16 22 38

3 9.3 5 33 38

4 9.4 17 21 38

5 9.5 16 22 38

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

112

5. Sarana dan Prasarana

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur, Jakarta Selatan berdiri di atas

tanah seluas 4.744 M2 dan luas bangunan 1.473 M

2. Luas bangunan tersebut

dijadikan Ruang Kelas, Kantor Guru, Lapangan, Masjid dan lain sebagainya.

Adapun bangunan yang ada di MTs Negeri 2 diuraikan sebagai berikut:

Daftar Sarana MTs Negeri 2 Ciganjur Jakarta

No Jenis Bangunan Keterangan Jumlah

1 Ruang Kelas 15

2 Ruang Kepala Madrasah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang UKS 1

5 Ruang Tata Usaha (TU) 1

6 Perpustakaan 1

7 Ruang Laboratorium IPA 1

8 Ruang Laboratorium Komputer 1

9 Ruang OSIS 1

10 Ruang Pertemuan 1

11 Aula 1

12 Masjid 1

13 Ruang Bimbingan Konseling 1

14 Toilet Siswa 6

15 Toilet Guru dan karyawan 3

16 Kantin Sekolah 1

17 Koperasi Sekolah 1

18 Pos Satpam 1

19 Tempat Parkir 1

20 Tempat Wudhu 1

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

113

Lampiran 12

Tabel Ceklist Dokumentasi MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

No Nama Dokumen Ada Tidak

ada Keterangan

1 Profil Sekolah √ Identitas sekolah

2 Visi Misi Sekolah √

3 Keadaan Guru dan Karyawan √

Jumlah guru dan

karyawan

4 Keadaan Siswa √ Jumlah siswa

5 Foto kegiatan √

6 Struktur organisasi OSIS √ Ruang OSIS

7 Struktur organisasi Sekolah √

8 Program tertulis Habbit

Curriculum MTs Negeri 2

Jakarta

9 Buku pedoman Habbit

Curriculum √

Format

pelaksanaan dan

penilaian

10 Data siswa siswi yang

mengikuti kegiatan sholat

berjamah dan rekap absensi

kehadiran

Daftar hadir

siswi

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

114

Lampiran 13

ANGKET SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 JAKARTA

Nama : Kelas :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya, berdasarkan kenyataan yang

anda rasakan dan lakukan !

1. Apakah kegiatan tadarus Al-Qur’an disekolah sudah berjalan dengan baik ?

a. Ya

b. Belum

2. Apakah kegiatan tadarus tersebut bermanfaat untuk siswa/siswi di sekolah?

a. Ya

b. Tidak

3. Selain di sekolah, apakah dirumah kalian juga melakukan kegiatan tadarus Al-

Qur’an setiap hari?

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

4. Menurut anda, apakah anda sudah dapat membaca Al-Qur’an dengan baik,

sesuai kaidah tajwid?

a. Sudah baik

b. Belum baik

5. Apakah kalian sudah mengerti kaidah tajwid ?

a. Ya

b. Belum

c. Tidak sama sekali

6. Apakah anda membaca Al-Qur’an dengan menggunakan kaidah tajwid?

a. Ya

b. Tidak

7. Apa yang lebih kalian senangi ?

a. Membaca al-Qur’an dan mempelajarinya

b. Bermain gadget dan menonton TV

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

115

c. Bermain diluar rumah

8. Apakah orang tua anda sudah membiasakan kegiatan tadarus Al-Qur’an di

rumah sejak dini ?

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah orang tua kalian marah ketika kalian tidak melaksanakan kewajiban

sebagai orang islam (tidak sholat, tidak membaca al-Qur’an)?

a. Ya

b. Tidak

10. Menurut anda, orang tua lebih memperhatikan anda dalam segi apa ?

a. Segi ibadah (membaca Al-Qur’an , sholat, puasa dll)

b. Segi pendidikan (belajar giat agar mendapat prestasi yang baik)

11. Apakah orang tua kalian selalu mengingatkan kalian untuk sholat dan

membaca Al-Qur’an ?

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

12. Apa yang lebih dulu anda kerjakan dirumah ?

a. Bermain Hp (update status WA dan IG, Game, Chat )

b. Mengerjakan PR sekolah

c. Tadarus Al-Qur’an walaupun satu lembar

13. Apakah dalam sehari kalian membaca Al-Qur’an walaupun satu ayat/ satu

lembar al-Qur’an ?

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

14. Menurut anda, lebih efektif mana kegiatan tadarus Al-Qur’an di sekolah di

lakukan ?

a. Di kelas masing-masing

b. Di lapangan secara berjama’ah

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

116

Lampiran 14

HASIL ANGKET SISWA/SISWI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 JAKARTA

No Nama

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Fitriah A a b a a a b a a a a a b b

2 Azkiya A a b b b a b a a a b a a b

3 Salma A a b b b a b a a a a a b b

4 Riziq A a b b a a b a a a a a a b

5 Farrel A a b b b b b a a a a c a b

6 Indra A a b b a a b a a a a a a b

7 Salsabila A a b b b a c a a a a b b b

8 Aliandra A a b a a a c a a a a a b a

9 Ridho A a b b b a c a a a a a b b

10 Sheva A a b b a a a a a a b a b b

11 Viore A a b b b a c a a b a a b b

12 Halimah A a b b a a a a a a a a b b

13 Syauqi A a b b a a a a a a a c a b

14 Nazmi A a b b b a a a a a a a a b

15 Adisty A a b b a a a a a a a a a a

16 Athaya B a b b a a b a a b a a a b

17 Rosa B a b b b a a a a a a b a b

18 Rabbiah A a b b b a a b a a a a b b

19 Fuziah A a b b a a b a a a a a b b

20 Lita A a b b a a b a a a a a a b

21 Carissa A a b b a a a a a a b c a a

22 Firliana B a b b b a b a a a a b b b

23 Anisa J A a b b a a a a a a a b a b

24 Suhaila A a b b b a b a a a a b b b

25 M. Iqbal A a b b a a c a a a a b a b

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

117

26 Mira M A a b a a a c a a a a a a b

27 Mufliha A a b a a a a a a a a b b b

28 Aldilah A a a b b a b a a a a b a b

29 Mauizhah A a a b a a b a a a a b a b

30 Tegar A a a a a a c a a b b c a b

31 Haikal A a a b a a b a a a a a a b

32 Syakirah B a a b b b b a a a a a a b

33 Khansa a a b b b a b a a a a b b b

34 Runi a a a a a a a a a a a b a b

35 Farhan a a a b a a b a a a a a a a

36 M. Zida a a a b a a b a a a a a a a

37 Mufid a a b b b a a a a a a b a b

38 Adies a a b b b a c a a a a c a b

39 Halimatus a a b b a a a a a a a b a b

40 Mutia a a b a a a a a a a a c b b

41 Frizy a a b a b a b a a a a a a b

42 Zaidan a a b b b b c a a a a c a b

43 Fahmi a a b b b a b a a a a a a b

44 Izzati a a b a a a b a a a a b a b

45 Rizky a a a a a a a b a a a c a b

46 Ridho a a a a a a a a b a a c a b

47 Ihsan a a a a a b a b a a a a b b

48 Poundra a a a a b a b a a a b b a b

49 Akmal a a a a a a b b a a a c a b

50 Abizar a a a b b a b a a a b a a b

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

118

Lampiran 15

KESIMPULAN HASIL ANGKET SISWA/SISWI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 JAKARTA

No Jawaban Kesimpulan

A b C

1 50 - - Kegiatan tadarus al-Qur’an sudah berjalan dengan baik

2 50 - - Kegiatan tadarus sangat bermanfaat bagi siswa

3 14 36 - Siswa kadang-kadang membaca al-Qur’an di rumah

walaupun tidak setiap hari

4 14 36 - Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an belum

baik (belum sesuai kaidah tajwid)

5 29 21 - Siswa mengerti teori kaidah tajwid

6 46 4 - Siswa membaca al-Qur’an dengan kaidah tajwid

(panjang pendeknya secara umum)

7 17 24 9 Siswa lebih senang bermain gadget dibanding membaca

al-Qur’an

8 46 4 - Orang tua sudah membiasakan anak-anak tadarus sejak

dini

9 49 1 - Orang tua siswa marah ketika anaknya tidak

melaksanakan ibadah

10 47 3 - Orang tua lebih memperhatikan segi ibadah dari pada

pendidikan

11 44 6 - Orang tua mengingatkan anaknya untuk sholat dan

membaca Qur’an

12 25 15 10 Siswa lebih dulu bermain HP dibanding mengerjakan

PR dan tadarus Qur’an

13 14 36 - Siswa tidak setiap hari membaca Qur’an lebih banyak

kadang-kadang dibadingkan sering

14 4 46 - Tadarus al-Qur’an lebih efektif dilakukan di lapangan

dari pada di kelas

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

119

Lampiran 16

DOKUMENTASI

Pelaksanaan Kegiatan Tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan

1. Kegiatan Tadarus al-Qur’an di Kelas

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

120

2. Kegiatan Tadarus al-Qur’an di Lapangan

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

121

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

122

3. Kegiatan Sholat Dhuha Berjamaah di Lapangan

4. Buku Pedoman Habitual Curriculum

5. Format Pelaksanaan Habitual Curriculum

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

123

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

124

Lampiran 17

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

125

Lampiran 18

SURAT KETERANGAN HASIL PENELITIAN DARI SEKOLAH

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …
Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBIASAAN TADARUS AL-QUR’AN …

136

RIWAYAT PENULIS

Riri Yusriyyah panggilan Riri lahir di Jakarta, 1 Agustus 1995. Anak

kelima dari pasangan Bapak Muhammad Tji B.A dan Ibu Nurjannah, yang

merupakan keturunan asli DKI Jakarta (betawi). Penulis tinggal di OTISTA III

Jl.H. Hasbi I Rt010/ Rw009 No.10. Kel. Bidaracina, Kec. Jatinegara Jakarta

Timur.

Penulis memulai pendidikannya di Taman Kanak-kanak An Ilmiyah pada

tahun 2000 selama satu tahun. Kemudian melanjutkan pendidikan di SDI Assalam

pada tahun 2001-2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di lembaga

Pondok Pesantren Modern Nurul Hijrah di Jakarta Timur selama 6 tahun (MTs

dan MA) dari tahun 2007-2013. Selama menjalankan pendidikan di Pondok

Pesantren Nurul Hijrah penulis mengikuti kegiatan ektrakurikuler Pramuka dan

terpilih menjadi ketua regu dan mengikuti beberapa perlombaan di daerah

jabodetabek dan mengikuti kegiatan Jambore Santri di Sumedang pada tahun

2008. Setelah lulus dari lembaga Ponpes tersebut penulis diminta oleh kepala

yayasan untuk mengabdi selama satu tahun untuk mengajar di pondok tersebut

dan berkesempatan menjadi bendahara di Pondok Pesantren Modern Nurul Hijrah.

Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas

melalui jalur SPMB Mandiri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam. Selain itu penulis

juga mengajar private di lingkungan sekitar rumah dan alhamdulilah penulis

telah menyelesaikan kuliah tepat waktunya.

Semoga karya ilmiah yang berjudul Implementasi Program Pembiasaan

Tadarus al-Qur’an di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan dapat menjadi batu bagi

penulis guna mencapai kesuksesan serta memberi manfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca.