Implementasi PPSP dalam Penguatan Pilar-Pilar …...Penguatan Pilar‐Pilar STBM (IPP‐STBM)....

2
Implementasi PPSP dalam Penguatan Pilar-Pilar STBM (IPP-STBM) Apa itu IPP-STBM ? IPPSTBM LEMBAR INFORMASI Skema IPPSTBM STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) merupakan salah satu strategi pelibatan masyarakat dalam program sanitasi. Sejak dimulai tahun 2008, STBM menjadi pilihan strategi untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kondisi sanitasi total yang berkelanjutan. Di sisi lain, PPSP (Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman) memiliki tujuan agar Kabupaten/Kota memiliki sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang komprehensif. Dalam prosesnya, PPSP memiliki 3 produk yaitu Buku PuƟh Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Memorandum Program Sanitasi (MPS). Melalui PIUAE/Kementerian Kesehatan, STBM disinkronkan dalam PPSP dalam bentuk Implementasi PPSP melalui Penguatan PilarPilar STBM (IPPSTBM). Melalui IPPSTBM, STBM akan menjadi bagian dari tahap perencanaan sampai pada tahap implementasi (BPS – SSK – MPS). Melalui IPPSTBM, sinergi antar SKPD dalam pembangunan sanitasi dapat terlihat dalam diagram di bawah ini. Dalam 3 tahap pembangunan sanitasi yaitu: persiapan masyarakat, konstruksi dan O & M, sinergi antar SKPD dapat dilaksanakan sehingga seƟap tahap dapat mencapai hasil yang maksimal. SeperƟ misalnya Dinas Kesehatan dengan STBMnya dapat membantu PU dalam penyiapan masyarakat dengan melakukan kegiatan pemicuan, penyusunan RKM, pemilihan opsi teknologi, dst. Sumber : USDP Implementasi PPSP melalui Penguatan PilarPilar STBM (IPPSTBM) merupakan sebuah usaha terobosan di bidang pembangunan sanitasi dengan mensinergikan STBM ke dalam PPSP. Dengan menggunakan kelebihan masingmasing program, IPPSTBM memberikan pendekatan baru dengan menggunakan metode baru dalam pemicuan, pemicuan dilakukan di 5 pilar STBM, dilaksanakan di daerah perkotaan (daerah berisiko Ɵnggi dan sangat Ɵnggi berdasarkan Buku PuƟh Sanitasi), kegiatan pemicuan dilakukan sebelum pembangunan/konstruksi serta Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang didasarkan pada prioritas masyarakat setempat. Di sisi lain IPPSTBM juga membawa semangat “government and community driven”. Tahun 2013, mulai AprilDesember telah dilakukan pilot project IPPSTBM di Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat dan Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh. Pilot project ini bertujuan untuk mencari skema penguatan sinergi STBM dalam PPSP, dari tahap perencanaan sampai implementasi di Kabupaten/Kota (sebelum dan sesudah pembangunan sik). FINAL DRAFT

Transcript of Implementasi PPSP dalam Penguatan Pilar-Pilar …...Penguatan Pilar‐Pilar STBM (IPP‐STBM)....

Page 1: Implementasi PPSP dalam Penguatan Pilar-Pilar …...Penguatan Pilar‐Pilar STBM (IPP‐STBM). Melalui IPP‐STBM, STBM akan menjadi bagian dari tahap perencanaan sampai pada tahap

Implementasi PPSP dalam Penguatan Pilar-Pilar STBM (IPP-STBM)

Apa itu IPP-STBM ?

IPP‐STBM ‐ LEMBAR INFORMASI 

Skema IPP‐STBM   STBM  (Sanitasi  Total  Berbasis Masyarakat)  merupakan  salah  satu strategi  pelibatan  masyarakat  dalam program  sanitasi.  Sejak  dimulai  tahun 2008, STBM menjadi pilihan strategi untuk mengubah  perilaku  higiene  dan  sanitasi melalui  pemberdayaan masyarakat  untuk mewujudkan  kondisi  sanitasi  total  yang berkelanjutan.   Di  sisi  lain, PPSP  (Program Percepatan Pembangunan  Sanitasi  Permukiman) memiliki  tujuan  agar  Kabupaten/Kota memiliki  sebuah  perencanaan  pemba‐ngunan sanitasi yang komprehensif. Dalam prosesnya,  PPSP memiliki  3  produk  yaitu Buku Pu h Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota  (SSK),  dan  Memorandum  Program Sanitasi (MPS).    Melalui  PIU‐AE/Kementerian Kesehatan, STBM disinkronkan dalam PPSP dalam  bentuk  Implementasi  PPSP melalui Penguatan  Pilar‐Pilar  STBM  (IPP‐STBM). Melalui  IPP‐STBM,  STBM  akan  menjadi bagian  dari  tahap  perencanaan  sampai pada  tahap  implementasi  (BPS  –  SSK  – MPS).  

Melalui  IPP‐STBM,    sinergi  antar  SKPD dalam  pembangunan  sanitasi  dapat terlihat dalam diagram di bawah ini.  Dalam  3  tahap  pembangunan  sanitasi yaitu:  persiapan  masyarakat,  konstruksi dan  O  &  M,  sinergi  antar  SKPD  dapat dilaksanakan  sehingga  se ap  tahap dapat 

mencapai hasil yang maksimal.  Seper  misalnya Dinas  Kesehatan  dengan STBM‐nya  dapat  membantu  PU  dalam penyiapan masyarakat dengan melakukan kegiatan  pemicuan,  penyusunan  RKM, pemilihan opsi teknologi, dst.  

Sumber : USDP 

Implementasi  PPSP  melalui                 

Penguatan  Pilar‐Pilar  STBM 

(IPP‐STBM) merupakan  sebuah 

usaha  terobosan  di  bidang 

pembangunan  sanitasi  dengan 

mensinergikan STBM ke dalam 

PPSP.  

  Dengan  menggunakan  kelebi‐

han masing‐masing  program,  IPP‐

STBM  memberikan  pendekatan 

baru  dengan  menggunakan 

metode  baru  dalam  pemicuan, 

pemicuan  dilakukan  di  5  pilar 

STBM,  dilaksanakan  di  daerah 

perkotaan  (daerah  berisiko  nggi 

dan  sangat  nggi  berdasarkan  

Buku  Pu h  Sanitasi),  kegiatan 

pemicuan  dilakukan  sebelum   

pembangunan/konstruksi  serta 

Rencana  Kerja Masyarakat  (RKM) 

yang  didasarkan  pada  prioritas 

masyarakat  setempat.  Di  sisi  lain 

IPP‐STBM  juga  membawa           

semangat  “government  and            

community    driven”.  

  Tahun  2013,  mulai  April‐

Desember  telah  dilakukan  pilot 

project  IPP‐STBM  di  Kota  Cimahi 

Provinsi  Jawa  Barat  dan  Kota 

Lhokseumawe Provinsi Aceh. 

  Pilot project  ini bertujuan untuk 

mencari  skema  penguatan  sinergi 

STBM  dalam  PPSP,  dari                  

tahap  perencanaan  sampai                           

implementasi  di  Kabupaten/Kota 

(sebelum  dan  sesudah                       

pembangunan fisik). 

FINAL D

RAFT

Page 2: Implementasi PPSP dalam Penguatan Pilar-Pilar …...Penguatan Pilar‐Pilar STBM (IPP‐STBM). Melalui IPP‐STBM, STBM akan menjadi bagian dari tahap perencanaan sampai pada tahap

 

Tahapan  Pelaksanaan  Kegiatan  IPP‐STBM Secara  keseluruhan  tahapan Implementasi  PPSP  melalui  penguatan pilar‐pilar STBM  (IPP‐STBM)  terdiri dari 6 tahap  sebagai berikut: 

Tahap 01 Persiapan IPP‐STBM   Dalam  tahapan  ini,  tujuan  yang  ingin dicapai  yaitu: mendapat  gambaran    peta area berisiko  sanitasi dari dokumen Buku Pu h  Sanitasi,  gambaran  progam  dan kegiatan  yang  akan  dilakukan  selama  5 tahun  dalam  dokumen  SSK  serta mendapat  gambaran  alokasi  pendanaan dari  APBD  Kabupaten/Kota,  APBD Provinsi,  APBN,  pihak  swasta,  dan  donor untuk  pembangunan  sanitasi  dari dokumen MPS. 

Tahap 02 Komitmen Anggaran Tujuan  yang  ingin  dicapai  pada  tahap 

ini: mengetahui  komitmen  daerah    untuk melakukan  pembangunan  sanitasi terutama pada  area berisiko  sangat  nggi dan  area berisiko  nggi  serta mengetahui adanya dukungan pendanaan dari provinsi, pusat,  swasta,  dan  donor  untuk pembangunan sanitasi. 

Tahap 03 Pemilihan Desa/Kelurahan Tujuan  yang  ingin  dicapai  yaitu: 

penentuan  desa/kelurahan  yang  akan ditangani  melalui  pendekatan pemberdayaan  masyarakat  dan kemitraan dengan berbagai pihak  terkait 

berdasarkan  peta  area  berisiko  sanitasi serta  mendapat  dukungan  dari  desa/kelurahan terpilih. 

Tahap 04 Pela han Pela han  IPP‐STBM  dilaksanakan 

dengan tujuan: memberikan pemahaman yang  sama  antar  Pokja  Sanitasi  Kabu‐paten/Kota  dalam  melaksanakan Implementasi  PPSP  melalui  penguatan pilar‐pilar  STBM,  menciptakan  tenaga fasilitator  yang  berasal  dari  masyarakat yang  siap  melakukan  pendampingan masyarakat,  serta  mendapatkan dukungan dari Tokoh Masyarakat. 

Tahap 05 Pendampingan Masyarakat Tahap  Pendampingan  Masyarakat 

mempunyai  tujuan:  masyarakat  mema‐hami  permasalahan  sanitasi  yang  ada  di wilayahnya  dan  mau  melakukan perubahan  perilaku  untuk  memperbaiki kondisi  sanitasi  yang  ada  mengacu kepada  5  pilar  STBM,  masyarakat mempunyai  RKM  bidang  sanitasi, membantu  masyarakat  untuk  memilih teknologi  yang  sesuai  dan  memberikan alterna f  pendanaan  yang  lebih  mudah dan  murah,  menyiapkan  organisasi masyarakat  yang  akan  mengawal pembangunan dan operasi pemeliharaan sarana serta melakukan monitoring serta meningkatkan  layanan  sarana  dan prasarana  air  limbah,  persampahan  baik secara individual maupun komunal sesuai dengan  kebutuhan  masyarakat  secara berkelanjutan. 

Tahap 06 Monitoring dan Evaluasi  Tahap  06  yaitu  monitoring  dan 

evaluasi  bertujuan  untuk  memantau perkembangan,  hambatan/permasalahan dan mengukur kesenjangan antara target dan hasil  yang dicapai pada pelaksanaan kegiatan agar menjadi efek f dan efesien; menilai efesiensi dan efek vitas, dampak, manfaat, dan keberlanjutan program dan kegiatan; serta menyusun rencana  ndak lanjut  dan  rekomendasi  untuk  perbaikan kinerja. 

IPP‐STBM ‐ LEMBAR INFORMASI 

Sumber : USDP 

FINAL D

RAFT