Implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021
Transcript of Implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Implementasi PPKM Darurat Jawa-Bali 3-20 Juli 2021
Jend. TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
1 Juli 2021
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 2
Kasus Konfirmasi Mengalami Peningkatan Tertinggi Selama 1 Minggu Terakhir
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
22000
24000
2-M
ar-2
09
-Mar
-20
16
-Mar
-20
23
-Mar
-20
30
-Mar
-20
6-A
pr-
201
3-A
pr-
20
20
-Ap
r-2
02
7-A
pr-
20
4-M
ay-2
01
1-M
ay-2
01
8-M
ay-2
02
5-M
ay-2
01
-Ju
n-2
08
-Ju
n-2
01
5-J
un
-20
22
-Ju
n-2
02
9-J
un
-20
6-J
ul-
201
3-J
ul-
20
20
-Ju
l-2
02
7-J
ul-
20
3-A
ug-
20
10
-Au
g-2
01
7-A
ug-
20
24
-Au
g-2
03
1-A
ug-
20
7-S
ep-2
01
4-S
ep-2
02
1-S
ep-2
02
8-S
ep-2
05
-Oct
-20
12
-Oct
-20
19
-Oct
-20
26
-Oct
-20
2-N
ov-
20
9-N
ov-
201
6-N
ov-
20
23
-No
v-2
03
0-N
ov-
20
7-D
ec-2
01
4-D
ec-2
02
1-D
ec-2
02
8-D
ec-2
04
-Jan
-21
11
-Jan
-21
18
-Jan
-21
25
-Jan
-21
1-F
eb-2
18
-Feb
-21
15
-Feb
-21
22
-Feb
-21
1-M
ar-2
18
-Mar
-21
15
-Mar
-21
22
-Mar
-21
29
-Mar
-21
5-A
pr-
211
2-A
pr-
21
19
-Ap
r-2
12
6-A
pr-
21
3-M
ay-2
11
0-M
ay-2
11
7-M
ay-2
12
4-M
ay-2
13
1-M
ay-2
17
-Ju
n-2
11
4-J
un
-21
21
-Ju
n-2
12
8-J
un
-21
Idul Fitri
PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/KotPSBB 2 PPKM Mikro
Harian 21.8077DMA 20.693
Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah
Perubahan 7DMA seminggu terakhirdibandingkandengan 7DMA seminggusebelumnya
(↑ 51,25%)
7DMA harian
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA
Keterisian Tempat Tidur Saat Ini Melebihi Puncak KeterisianPasca Nataru
TT isolasi & intensif telah naik >2x lipat dibanding titik terendah selama bulan Mei 2021
Nat
aru
Mau
lid N
abi
Idu
l Fit
ri
22.424
25-Des
42,424
52.045
23.020
1-O
ct-2
0
4-O
ct-2
0
7-O
ct-2
0
10-
Oct
-20
13-
Oct
-20
16-
Oct
-20
19-
Oct
-20
22-
Oct
-20
25-
Oct
-20
28-
Oct
-20
31-
Oct
-20
3-N
ov-
20
6-N
ov-
20
9-N
ov-
20
12-
No
v-20
15-
No
v-20
18-
No
v-20
21-
No
v-20
24-
No
v-20
27-
No
v-20
30-
No
v-20
3-D
ec-2
0
6-D
ec-2
0
9-D
ec-2
0
12-
Dec
-20
15-
Dec
-20
18-
Dec
-20
21-
Dec
-20
24-
Dec
-20
27-
Dec
-20
30-
Dec
-20
2-J
an-2
1
5-J
an-2
1
8-J
an-2
1
11-
Jan
-21
14-
Jan
-21
17-
Jan
-21
20-
Jan
-21
23-
Jan
-21
26-
Jan
-21
29-
Jan
-21
1-F
eb-2
1
4-F
eb-2
1
7-F
eb-2
1
10-
Feb
-21
13-
Feb
-21
16-
Feb
-21
19-
Feb
-21
22-
Feb
-21
25-
Feb
-21
28-
Feb
-21
3-M
ar-2
1
6-M
ar-2
1
9-M
ar-2
1
12-
Mar
-21
15-
Mar
-21
18-
Mar
-21
21-
Mar
-21
24-
Mar
-21
27-
Mar
-21
30-
Mar
-21
2-A
pr-
21
5-A
pr-
21
8-A
pr-
21
11-
Ap
r-21
14-
Ap
r-21
17-
Ap
r-21
20-
Ap
r-21
23-
Ap
r-21
26-
Ap
r-21
29-
Ap
r-21
2-M
ay-2
1
5-M
ay-2
1
8-M
ay-2
1
11-
May
-21
14-
May
-21
17-
May
-21
20-
May
-21
23-
May
-21
26-
May
-21
29-
May
-21
1-J
un
-21
4-J
un
-21
7-J
un
-21
10-
Jun
-21
13-
Jun
-21
16-
Jun
-21
TT Intensif Terpakai Total TT Terpakai TT Isolasi Terpakai
30-Jun
TT: 102.741BOR: 74%
26-Jan
TT: 82.067BOR: 63%
1-Nov
TT: 82.067BOR: 27%
19-Mei
TT: 91.971BOR: 25%
+230%
+23%76.013
4
Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (1/3)
a. Pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 100% (seratus persen) Work From Home(WFH);
b. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan)dilakukan secara daring/online;
c. pelaksanaan kegiatan pada sektor:1) esensial seperti keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan
komunikasi, perhotelan non penanganan karantina COVID-19, industri orientasi ekspor diberlakukan 50%(lima puluh persen) maksimal staf Work From Office (WFO) dengan protokol kesehatan secara ketat; dan
2) kritikal seperti energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman danpenunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional,konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari diberlakukan 100% (seratus persen) maksimal staf Work From Office (WFO) dengan protokolkesehatan secara ketat;
3) untuk supermarket, pasar tradisional, took kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50%(lima puluh persen); dan
4) untuk apotek dan toko obat dapat buka selama 24 jam;
5
Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (2/3)
d. kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup sementara;
e. pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kakilima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusatperbelanjaan/mal hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in);
f. pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen)
dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
g. tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang
difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara;
h. fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) ditutup sementara;
i. kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga dan
kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara;
6
Pengetatan Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 (3/3)
j. transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan
sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan
menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
k. resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (tiga puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara
lebih ketat dan tidak menerapkan makan di tempat resepsi, penyediaan makanan hanya diperbolehkan
dalam tempat tertutup dan untuk dibawa pulang;
l. pelaku perjalanan domestik yang menggunakan transportasi jarak jauh (pesawat, bis dan kereta api) harus
menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dan PCR H-2 untuk pesawat serta Antigen (H-
1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya;
m. tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan di luar rumah. Tidak
diizinkan penggunaan face shield tanpa menggunakan masker;
n. Pelaksanaan PPKM Mikro di RT/RW Zona Merah tetap dilakukan.
7
Wilayah Kabupaten/Kota Cakupan PPKM Darurat 3-20 Juli2021 (1/3)
a. Gubernur DKI Jakarta untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria level 4 (empat) yaitu Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota
Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kota Administrasi Jakarta Pusat
b. Gubernur Banten dan Bupati/Wali kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:
1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon; dan
2) level 4 (empat) yaitu Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kota Serang.
c. Gubernur Jawa Barat dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:
1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten
Pangandaran, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut,
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat,
Kabupaten Bandung; dan
2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Sukabumi,
Kota Depok, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Banjar, Kota Bandung dan Kota
Tasikmalaya,
8
Wilayah Kabupaten/Kota Cakupan PPKM Darurat 3-20 Juli2021 (2/3)
d. Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:
1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Tegal,
Kabupaten Sragen, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Karanganyar,
Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Brebes, Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Blora, Kabupaten Batang, Kabupaten Banjarnegara, Kota Pekalongan; dan
2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus,
Kabupaten Klaten, Kabupaten Kebumen Kabupaten Grobogan, Kabupaten Banyumas, Kota Tegal, Kota
Surakarta, Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kota Magelang,
e. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:
1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul; dan
2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta,
9
Wilayah Kabupaten/Kota Cakupan PPKM Darurat 3-20 Juli2021 (3/3)
f. Gubernur Jawa Timur dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria:
1) level 3 (tiga) yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, Kabupaten
Sampang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pacitan,
Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Magetan,
Kabupaten Lumajang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Jember, Kabupaten Gresik,
Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten
Bangkalan, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan; dan
2) level 4 (empat) yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten
Lamongan, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar dan Kota
Batu
g. Gubernur Bali dan Bupati/Wali Kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria level 3 (tiga) yaitu
Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung,
Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar.
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 10
Pengaturan Tambahan Dalam PPKM Darurat (1/2)
1. Gubernur berwenang mengalihkan alokasi kebutuhan vaksin dari Kabupaten dan Kota yang kelebihan alokasi
vaksin kepada Kabupaten dan Kota yang kekurangan alokasi vaksin.
2. Gubernur, Bupati dan Wali kota melarang setiap bentuk aktivitas/kegiatan yang dapat menimbulkan
kerumunan
3. Gubernur, Bupati dan Wali kota didukung penuh oleh TNI, Polri dan Kejaksaan dalam mengoordinasikan
pelaksanaan PPKM Darurat COVID-19
4. TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemberlakuan
pengetatan aktivitas masyarakat selama periode PPKM Darurat 3-20 Juli 2021
5. Bagi daerah Kabupaten dan Kota yang tidak termasuk dalam cakupan area PPKM Darurat, tetap
memberlakukan Instruksi Menteri Dalam Negeri yang menetapkan PPKM Berbasis Mikro dan
Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Penyebaran COVID-19
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 11
Pengaturan Tambahan Dalam PPKM Darurat (2/2)
6. Dalam hal Gubernur, Bupati dan Wali Kota tidak melaksanakan ketentuan Pengetatan
Aktivitas Masyarakat Selama Periode PPKM Darurat dan ketentuan poin 2 diatas,
dikenakan sanksi administrasi berupa teguran tertulis dua kali berturut-turut sampai
dengan pemberhentian sementara sebagaimana diatur dalam Pasal 68 ayat (1) dan ayat
(2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Pengaturan detail akan dikeluarkan melalui Instruksi Mendagri.
8. Terkait ketersediaan oksigen, kami sudah meminta kepada Menteri Perindustrian agar
memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90% produksinya untuk
kebutuhan medis. Kami meminta masing-masing provinsi agar membentuk Satgas yang
memastikan ketersediaan oksigen, alkes dan farmasi. Satgas ini agar berkoordinasi
langsung dengan Menkes jika terjadi kesulitan suplai.
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 12KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASIREPUBLIK INDONESIA 1
Pola Operasi PPKM Darurat yang di Wilayah Jawadan Bali
TINGKAT PUSAT1. Rapat koordinasi TK Pusat
2. Evaluasi kinerja pelaksanaan PPKM darurat
3. Memberi dukungan melekat mengenaiNakes,Vaksin, Obat, Oksigen, alat tes dll
4. Inspektorat Pelaksanaan PPKM Darurat
TINGKAT PROVINSI1. Rapat koordinasi tk Provinsi2. Pengawasan melekat pelaksanaan
PPKM Darurat (Kab/Kota)
3. Pengawasan Vaksinasi (SDM,realokasivaksin)
4. Mendukung tempat karantina terpusat(OTG dan ringan)
5. Mendukung ketersediaan Vaksin, Obat, Oksigen, alat tes
6. Pengawas pelaksanaan 3T secaraterpadu
7. Melaporkan ke Tingkat Pusat (WA grup)
GUBERNUR WILAYAH JAWA DAN BALIPANGDAM WILAYAH JAWA DAN BALIKAPOLDA WILAYAH JAWA DAN BALI
KAJATI WILAYAH JAWA DAN BALI
Menko marinvest
Menkes Kasatgas Mendagri Pang TNI Kapolri Jaksa
Agung
WALIKOTA/BUPATI ASESMENT III DAN IVDANDIM ASESMENT III DAN IV
KAPOLRES ASESMENT III DAN IV
KAJARI ASESMENT III DAN IV
TINGKAT KABUPATEN/KOTA1. Pelaksana PPKM Darurat (sinergi
Forkominda)2. Pelaksana dan pengawasan melekat
tempat Karantina (OTG dan ringan)3. Pengawasan melekat RS (BOR, sdm,
obat dan oksigen)4. Pelaksana percepatan Vaksin
5. Pelaksana dan pengawas 3T Tracing tracking dan treatment sampai tk RT
6. Penjagaan & Penyekatan wilayah dg syarat (kartu vaksin,PCR, antigen)
7. Melaporkan ke Tk Pusat dan Prov(WA Grup dan aplikasi perubahan
perilaku)
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND
INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA13
Pemulihan Ekonomi Telah Terjadi Hingga PertengahanTahun 2021
• Pemulihan ekonomimenunjukkan keberhasilanlangkah-langkah kebijakanyang dilakukan pemerintahselama masa pandemi.
• Pemerintah telahmelakukan koordinasiuntuk menambah dan mempercepat penyaluranBantuan Sosial selamaPPKM Darurat, terutamauntuk melindungi ekonomimasyarakat menengah kebawah.
• Melalui langkah tersebut, dampak PPKM Darurat akandimitigasi dan ekonomi dapatpulih lebih cepat darisebelumnya.
Sumber: BPS
Terima Kasih
14