IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN...
Transcript of IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN...
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER
BIDANG PENDIDIKAN
(Studi Pelaksanaan Tugas Kelompok Kerja PUG
di Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Tahun 2016)
JURNAL
Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji
Oleh
RIRIN DETHA ZULAIKHA
NIM : 110565201075
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
1
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER
BIDANG PENDIDIKAN
(Studi Pelaksanaan Tugas Kelompok Kerja PUG
di Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Tahun 2016)
Ririn Detha Zulaikha, Kustiawan, M.Soc, Handrisal, S.Sos., M.Si
(Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH Tanjungpinang)
ABSTRAK
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang PUG Dalam Pembangunan Nasional
yang telah menginstruksikan agar setiap institusi pemerintah melaksanakan
pengarusutamaan gender yang dilakukan dengan cara memasukkan dimensi
kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh tahapan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan program pembangunan.
Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang
Pendidikan (Studi Pelaksanaan Tugas Kelompok Kerja PUG di Dinas Pendidikan
Kota Tanjungpinang Tahun 2016), dapat di kategorikan telah sesuai dengan visi
dan misi serta rencana strategis pada Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
Pembahasan dalam skripsi ini mengacu kepada teori oleh Singarimbun (2008:4).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Adapun yang dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini
sebanyak 4 orang. Hasil penelitian bahwa Implementasi Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan (Studi
Pelaksanaan Tugas Kelompok Kerja PUG di Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang Tahun 2016), dapat di kategorikan telah sesuai dengan visi dan
misi serta rencana strategis pada Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
Kata Kunci : Implementasi Permendiknas, Pengarusutamaan Gender,
Pendidikan
2
ABSTRACT
Presidential instruction no. 9 years 2000 about of a pug in the development of the
national average which has issued an instruction in order for any agencies with
the aim are capable of carrying out for supporting the mainstreaming of gender
committed by a man who incorporate as many dimensions of gender equality and
justice in the entire the stage of activity planning , the implementation of the ,
monitoring and policy evaluation development programs .The implementation of
the minister of national education republic of indonesia number is 84 years 2008
about legislative for supporting the mainstreaming of gender the education sector
( the study the execution of a task a group of work of a pug in the education office
of kota tanjungpinang years 2016 ) , could be lowered in kategorikan are already
in accordance with the vision and mission of the central bank strategic as well as
the plan from the local office of tanjungpinang kota education .Of discussion to be
addressed in a thesis its reference to theory by singarimbun ( 2008: 4 ) .Research
methods that were used of these tests are descriptive of qualitative .The technique
of collecting data which is done is we re using observation , the objective of the
interview , and documentation of. But as for which has been used for as an
informer in this research as many as 4 people .The results of the study that the
implementation of the minister of national education republic of indonesia
number is 84 years 2008 about legislative for supporting the mainstreaming of
gender the education sector ( the study the execution of a task a group of work of
a pug in the education office of kota tanjungpinang years 2016 ) , could be
lowered in kategorikan are already in accordance with the vision and mission of
the central bank strategic as well as the plan from the local office of
tanjungpinang kota education.
Keywords: Implementation of the Minister of National Education Regulation,
Gender Mainstreaming, Education
3
PENDAHULUAN
Keadilan dan kesetaraan gender saat ini telah menjadi prioritas utama
dalam pembangunan nasional Indonesia. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden
Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang PUG
Dalam Pembangunan Nasional yang telah menginstruksikan agar setiap institusi
pemerintah melaksanakan pengarusutamaan gender yang dilakukan dengan cara
memasukkan dimensi kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh tahapan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan program
pembangunan. Dari kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang dapat diketahui bahwa Dinas Pendidikan merupakan instansi
pemerintahan yang membidangi pendidikan yang ada di Kota Tanjungpinang
khususnya SD dan SMP karena SMA/SMK sudah diambil alih kewenangan
pengurusannya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai strategi
pengarusutamaan gender dalam pendidikan, pemerintah telah mengeluarkan
Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam pembangunan. Di sektor pendidikan pelaksanaan pengarusutamaan
gender telah diatur dalam Permendikans Nomor 84 Tahun 2008 tentang
pedoman pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pendidikan. Dinas
Pendidikan Kota Tanjungpinang merupakan lembaga yang bertanggungjawab
dalam pendidikan. Pokja Pengarusutamaan Gender di Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang berdiri sekitar tahun 2010 namun dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya masih belum maksimal, karena sampai saat ini masih banyak guru-guru
atau kepala sekolah di sekolah-sekolah khususnya sekolah dasar yang belum
mengetahui dan memahami keberadaan serta tugas dan fungsi dari Pokja PUG
tersebut.
4
Tabel I.1.
Tugas-Tugas Kelompok Kerja (Pokja) PUG Dinas Pendidikan
Kota Tanjungpinang Tahun 2015-2016 Berdasarkan Permendikans
Nomor 84 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender Dalam Pendidikan.
No. Tugas/Program Kerja Tahun 2015 Tahun 2016
1 Mempromosikan dan memfasilitasi
PUG Bidang Pendidikan kepada unit
kerja terkait.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
2. Melaksanakan sosialisasi dan
advokasi PUG kepada kantor dinas,
kecamatan, kepala desa/lurah.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
3. Menyusun program kerja setiap tahun. Tidak Berjalan Tidak Berjalan
4. Mendorong terwujudnya anggaran
yang berperspektif gender.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
5. Menyusun rencana program kerja
PUG Bidang Pendidikan setiap tahun.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
6. Bertanggungjawab kepada Walikota. Tidak Berjalan Tidak Berjalan
8. Merumuskan rekomendasi kebijakan
Kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Walikota.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
9. Memfasilitasi unit kerja yang
membidangi pendataan pendidikan
untuk menyusun profil gender Bidang
pendidikan di Kota.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
10. Melakukan pemantauan pelaksanaan
PUG di unit terkait.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
11. Menetapkan tim teknis untuk
melakukan analisis terhadap anggaran
pendidikan daerah.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
12. Menyusun rencana aksi daerah PUG
di Kota.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
13. Mendorong dilaksanakannya
pemilihan dan penetapan penggerak
kegiatan PUG di masing-masing unit
kerja.
Tidak Berjalan Tidak Berjalan
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, 2017.
Dari tabel 1.1. tersebut dapat dijelaskan bahwasannya tugas-tugas atau
program kerja yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Pengarusutamaan gender
yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang berdasarkan
5
Permendikans Nomor 84 Tahun 2008 tentang pedoman pelaksanaan
pengarusutamaan gender tidak berjalan sebagaimana mestinya.
METODE
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Menurut pendapat
Sugiono (2005:11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain.
Selanjutnya Singarimbun (2008:4) menyebutkan bahwa penelitian diskriptif
kualitatif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial
tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak
melakukan pengujian hipotesa.
Lokasi penelitian terletak di Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan
wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan sumber data primer dan
sekunder. yang menjadi sampel sebanyak 4 orang yang terdiri dari 1 orang
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian PAUD/PNF Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang, 1 orang Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas
Pendidikan Kota Tanjungpinang, 1 orang Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana
Prasarana SMP Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang dan 1 orang Staf
Fungsional Umum PAUD dan PNF.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Komunikasi
Berkaitan dengan kejelasan informasi tentang Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan bagi masyarakat pada
6
waktu itu memang belum dapat dilakukan secara langsung oleh Dinas Pendidikan
Kota Tanjungpinang karena keterbatasan anggaran biaya yang diberikan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang sehingga dalam menjelasakan informasi kepada masyarakat
berkenaan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
Bidang Pendidikan hanya diwakilkan oleh organiasasi kemasyarakatan saja
seperti LSM dan PKK dan hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pengetahuan
masyarakat yang dapat dikatakan kurang dan bahkan tidak mengetahui dan tidak
memahami tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan
secara menyeluruh sehingga sebagian masyarakat di Kota Tanjungpinang masih
belum terbiasa dan bahkan tidak mengetahui tentang maksud dan tujuan dari
program Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan tersebut.
B. Sumberdaya
Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang sudah terbatas dan jika tetap
mengalokasikan dana anggaran dari APBD tentang PUG dikhawatirkan akan
menjadi polemik dan indikasi adanya tindakan penyalahgunaan wewenang dan
berakibat pada kemungkinan adanya temuan Badan Pemeriksaan Keuangan akibat
salah dalam menggunakan anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan tentu saja akan berdampak negatif bagi kinerja Dinas Pendidikan
Kota Tanjungpinang itu sendiri.
C. Disposisi/Sikap
Berkaitan dengan adanya koordinasi pegawai Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang dengan guru/kepala sekolah yang ada di Kota Tanjungpinang
7
berkaitan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
Bidang Pendidikan dalam hal ini memang pernah ada namun terbatas pada
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang ada di Kota Tanjungpinang hal
tersebut dikarenakan tidak adanya lagi alokasi dana baik dari APBN maupun
APBD yang diperuntukkan secara khusus dalam hal PUG bidang pendidikan,
namun untuk koordinasi dibidang lain seperti bantuan operasional sekolah,
kemudian sosialisasi tentang kebijakan kurikulum sekolah sampai saat ini masih
intensif dan bersifat berkelanjutan tetap dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang kepada pihak sekolah dalam hal ini guru-guru dan kepala sekolah
yang ada di Kota Tanjungpinang secara professional efisien dan efektif sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
D. Struktur Birokrasi
Berkaitan dengan adanya prosedur dalam melaksanakan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan yang harus
diikuti dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada dalam hal terbut
tentunya memang ada prosedur dalam pelaksanaan kebijakan tersebut dan
tentunya melalui mekanisme yang cukup panjang sehingga sasaran dari kebijakan
tersebut merasakan dampak positif dari adanya Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan karena sebagaimana
yang diketahui bersama bahwa pada umumnya tujuan utama dibentuknya suatu
kebijakan adalah untuk membuat segala sesuatu berjalan dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik secara sosial maupun secara moral dan
dalam hal ini prosedur pelaksanaan kebijakan PUG bidang pendidikan melalui
pengintegrasian gender bidang pendidikan juga dilakukan secara sinergi dan
koordinatif dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya terutama dalam hal
perencanaan dan penganggaran pendidikan yang berbasis responsif gender, audit
gender, pengembangan pedoman, dan acuan teknis kegiatan yang disusun
bersama-sama pakar, para mitra, Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dengan
8
sistem prosedural serta sinergi dan koordinasi ini diharapkan akan menghasilkan
peningkatan kapasitas PUG bidang pendidikan secara lebih memadai sesuai
dengan maksud dan tujuan mulia dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan itu sendiri
KESIMPULAN
Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
Bidang Pendidikan (Studi Pelaksanaan Tugas Kelompok Kerja PUG di Dinas
Pendidikan Kota Tanjungpinang Tahun 2016), dapat di kategorikan telah sesuai
dengan visi dan misi serta rencana strategis pada Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang Namun ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penghambat
dalam Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
Bidang Pendidikan (Studi Pelaksanaan Tugas Kelompok Kerja PUG di Dinas
Pendidikan Kota Tanjungpinang Tahun 2016) yaitu dalam indikator Adanya
dukungan anggaran dari APBN dalam melaksanakan kebijakan berkaitan dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 84 Tahun
2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan
dan indikator tentang adanya dukungan anggaran dari APBD dalam melaksanakan
kebijakan berkaitan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan tersebut belum ada dukungan
anggaran baik dari APBN maupun APBD
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Abidin, S. Zainal. 2004. Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.
Al-Amin, Mufham. 2006. Manajemen Pengawasan: Refleksi dan Kesaksian
Seseorang Auditor. Jakarta: Kalam Indonesia.
9
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dahlan, Rukimin. 1998. Tingkat Keberhasilan Program, Badan Penulisan dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial. Departemen Sosial RI.
Daniel L. Stufflebeam dan Antony J. Shinfield.2008. Evaluation Theory, Models
and Applications .San Francisco: Jossey-Bass.
Djaali dan Puji Mulyono. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan .Jakarta:
PT Grasindo.
Dunn, William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan Penelitian .Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Fakih, Mansour .2007. Penyadaran gender: Buku panduan untuk para pekerja.
Jakarta: ILO Indonesia.
Hafidz, Wardah 2005. Daftar istilah jender. Jakarta: Kantor Menteri Negara
Urusan Peranan Wanita.
James C. McDavid dan Laura R.L. Hawthorn. 2006. Program Evaluation and
Performance Measurement: An Introduction to Practice .California: Sage
Publications.
Labolo, Muhadam. 2005. Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Grafindo
Persada.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung.
Remaja Rosda Karya.
Mosse, J.C. 2006. “Apakah gender itu?” Dalam Mansour Fakih, Gender dan
pembangunan. Yogyakarta: Rifka Annisa.
Ndraha, Taliziduhu. 1990. Membangun Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat
Tinggal Landas. Jakarta : Rineka Cipta.
------------------------. 1997. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Nugroho, Riant. 2008. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.
Jakarta. Elex Media Komputindo.
Parson, Wayne. 2006. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Kencana.
10
Saptari, R. & Holzner, B. 1995. Perempuan kerja dan perubahan sosial: Sebuah
pengantar studi perempuan. Jakarta: Grafiti.
Sedarmayanti. 2000. Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk
menghadapi dinamika perubahan lingkungan; ditinjau dari beberapa
aspek esensial dan aktual. Bandung: CV. Mandar Maju.
-----------------. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
-----------------. 2004. Good Governance. Jakarta : CV. Mandar Maju
Sugiyono.2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
S. Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan
Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidikan .Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2007. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi
Pendidikan .Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya .Jakarta: Bumi
Aksara.
Syafiie, Inu Kencana. 2004. “Filsafat Pemerintahan” mencari bentuk good
govermen yang sebenarnya. Jakarta : CV. Mandar maju.
Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Winarno, Budi. 2004. Globalisasi Wujud Implementasi Baru. Yogyakarta: Tajidu
Press.
-------------------. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Yusuf, Syamsu. 2000. Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:
Remaja Rosdakarya.
2. Jurnal
Suleeman, E. (2000) “Gender roles stereotypes and education” Dalam S. van
Bemmelen, A. Habsjah, & L. Setyawati (Penyunting). (2000). Benih
bertumbuh: Kumpulan karangan untuk Pprof. Tapi Omas Ihromi.
Jakarta: Kelompok Perempuan Pejuang Perempuan Tertindas.
3. Peraturan Perundang-undangan
11
Undang- Undang Dasar 1945.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 84 Tahun
2008 Tentang Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan.
Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Serta Ujian Sarjana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang tahun 2011.