implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

152
IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH) TERHADAP KEDISIPLINAN MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: UJI WINDIYANTO A220020026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

Transcript of implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

Page 1: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS

MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH)

TERHADAP KEDISIPLINAN MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA

SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:

UJI WINDIYANTO

A220020026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

Page 2: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

ii

PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS

MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH)

TERHADAP KEDISIPLINAN MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA

SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2008/2009

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

NAMA : UJI WINDIYANTO

NIM : A. 220 020 026

FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JUR/PROG : IPS/PPKN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi S-1

Pembimbing I

DR. Nurhadiantomo

NIK. 501

Pembimbing II

Dra. Risminawati, M.Pd

NIP. 131126558

ii

Page 3: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

iii

PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS

MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH)

TERHADAP KEDISIPLINAN MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA

SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

UJI WINDIYANTO

A. 220 020 026

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Pada tanggal: Januari 2009

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. DR. Nurhadiantomo (……………………..)

2. Dra. Risminawati, M.Pd (……………………..)

3. Drs. H. M. Abdul Choir, SH (……………………..)

Surakarta, Januari 2009

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

a.n. Dekan FKIP

Wakil Dekan I

Drs. H. Maryadi, MA

NIP. 131602728

iii

Page 4: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat kata atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam

pernyataan saya, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Januari 2009

Yang menyatakan,

UJI WINDIYANTO

NIM: A. 220 020 026

iv

Page 5: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

v

MOTTO

K egagalan m erupakan aw al dari keberhasilan . M eratapi kegagalan m erupakan ju rang kehancuran.

(Penulis)(Penulis)(Penulis)(Penulis)

v

Page 6: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

vi

PERSEMBAHAN

D engan segenap cinta dan do’a karya sederhana in i penulis persem bahkan teruntuk:

1. B apak dan Ibu tercinta

2. Putri adikku dan K akakku D idik.

3. Sahabat-sahabatku PP K n 2002.

4. A lm am ater.

vi

Page 7: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

dan Inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa banyak pihak yang memberikan

bimbingan dan arahan serta berbagai masukkan yang positif, sehingga membantu

memperlancar terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan

berdo’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada :

1. Drs. Sofyan Anif, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah memberi ijin

untuk mengadakan penelitian.

2. Drs Achmad Muthali’in, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan yang telah menunjuk dosen pembimbing dalam

penyusunan skripsi ini, dan selaku pembimbing akademik yang mengarahkan

penulis untuk menyelesaikan studi.

3. DR. Nurhadiantomo., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran

mengarahkan serta membimbing hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.

vii

Page 8: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

viii

4. Dra Risnawati, M.Pd, selaku pembimbing II yang penuh kesabaran

mengarahkan serta kesediaan dan rasa tanggung jawab dalam membimbing

penulis dalam menyusun hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Ibunda tercinta atas segala cinta, cita kasih sayang, motivasi dan doa restunya

serta pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Almarhum Bapak, tauladanmu adalah semangat hidupku, semoga engkau

diterima disisi Allah SWT.

7. Keluargaku tercinta, terima kasih kasih sayang dan dukungan yang kalian

berikan selama ini.

8. Temanku yang selalu menemaniku dalam suka dan duka Triyono (Bodonk)

dan Yoyok.

9. Teman-teman PPKn angkatan 2002.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga amal baik yang telah diberikan mendapat ridho,

rahmat dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini

mengingat keterbatasan waktu dan tenaga serta ilmu penulis. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan untuk lebih

menyempurnakan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Januari 2009

Uji Windiyanto

viii

Page 9: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

ABSTRAK ...................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

1. Obyek Penelitian ................................................................. 5

2. Subyek Penelitian................................................................ 5

D. Perumusan Masalah................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian....................................................................... 6

F. Manfaat atau kegunaan Penelitian............................................. 7

1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis ......................................... 7

ix

Page 10: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

x

2. Manfaat dan Kegunaan Praktis ........................................... 8

G. Sistematika Penulisan................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10

B. Kerangka Teoritik ..................................................................... 12

1. Peran Guru Bimbingan Konseling ...................................... 12

a) Pengertian Bimbingan................................................... 12

b) Pengertian Konseling.................................................... 12

c) Unsur-unsur Bimbingan Konseling .............................. 13

d) Fungsi Bimbingan Konseling ....................................... 13

e) Tujuan Bimbingan Konseling....................................... 14

f) Prinsip Bimbingan Konseling....................................... 15

g) Asas-asas Bimbingan Konseling .................................. 15

2. Intensitas mengikuti kegiatan OSIS.................................... 16

a) Pengertian Intensitas ........................................................ .. 16

b) Intensitas dalam Mengikuti Kegiatan OSIS..................... 16

c) Pengertian OSIS............................................................... 16

d) Tujuan OSIS .................................................................... 17

e) Fungsi OSIS..................................................................... 17

f) Struktur Organisasi OSIS................................................. 18

3. Kedisiplinan Siswa di Sekolah............................................ 19

a) Pengertian Kedisiplinan................................................... .. 19

b) Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Anak.............. 19

x

Page 11: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xi

4. Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling dan

Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS kaitannya dengan

Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah pada Siswa ........ 20

C. Kerangka Pemikiran..................................................................... 21

D. Hipotesis....................................................................................... 22

BABIII. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 23

B. Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel 24

1. Populasi Penelitian ................................................................... 24

2. Sampel Penelitian..................................................................... 25

3. Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel.......................... 26

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 29

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ....................................... 33

1. Metode Pokok berupa Angket dan Dokumentasi .................... 34

2. Metode Bantu berupa Observasi dan Wawancara ................... 37

E. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen.......................... 37

1. Uji Validitas ............................................................................. 38

2. Uji Reliabilitas.......................................................................... 40

F. Teknik Uji Persyaratan Analisis................................................... 42

1. Uji Normalitas .......................................................................... 42

2. Uji Independen ......................................................................... 43

3. Uji Linieritas ............................................................................ 44

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 45

xi

Page 12: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................. 48

1. Data Hasil Uji Coba (Try Out) Beserta Uji Validitas dan

Reliabilitas............................................................................. 48

a. Uji Validitas.................................................................... 53

b. Uji Reliabilitas................................................................ 61

2. Data Hasil Penelitian............................................................. 72

a. Sampel Penelitian ............................................................ 73

b. Data Skor tentang Implementasi Peran Guru BK............ 74

c. Data Skor Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS .............. 75

d. Data Skor Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah.... 76

e. Data Gabungan ................................................................ 78

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 79

1. Uji Normalitas .................................................................. .. 79

a. Uji Normalitas Data Skor Implementasi Peran Guru

BK ............................................................................. 80

b. Uji Normalitas Data Skor Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS .......................................................... 83

c. Uji Normalitas Data Skor Kedisiplinan Mentaati

Tata Tertib Sekolaah ................................................. 86

2. Uji Independen ................................................................. 89

a. Uji Independen antara Impementasi Peran Guru BK

dengan Kedisipinan Mentaati Tata Tertib Sekolah... 89

xii

Page 13: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xiii

b. Uji Independen antara Intensitas Mengikuti

kegiatan OSIS dengan Kedisipinan Mentaati Tata

Tertib Sekolah ........................................................... 93

3. Uji Linearitas Regresi ..................................................... 96

a. Uji Linieritas Regresi Variabel Impementasi Peran

Guru BK (X1) terhadap Kedisipinan Mentaati Tata

Tertib Sekolah (Y)..................................................... 96

b. Uji Linieritas Regresi Variabel Intensitas Mengikuti

kegiatan OSIS (X2) terhadap Kedisiplinan Mentaati

Tata Tertib Sekolah (Y) ........................................... 100

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................................ 103

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 110

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................... 113

1. Kesimpulan Teoritis ............................................................... 113

2. Kesimpulan Hasil Penelitian .................................................. 113

B. Implikasi Hasil Penelitian............................................................. 115

1. Dampak Teoritis ..................................................................... 115

2. Dampak Praktis ...................................................................... 115

C. Saran-Saran................................................................................... 116

1. Kepada Siswa ......................................................................... 116

2. Kepada Sekolah...................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 117

LAMPIRAN ...................................................................................................... 119

xiii

Page 14: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. Perincian Kegiatan Pokok Penelitian ........................................................ 23

2. Distribusi Populasi Penelitian .................................................................... 24

3. Distribusi Sampel Penelitian...................................................................... 28

4. Daftar Nama Subyek Uji Coba (Try out) ................................................... 50

5. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Implementasi Peran Guru BK ............. 51

6. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS... 52

7. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah....................................................................................................... 53

8. Persiapan Perhitungan Validitas Angket Implementasi Peran Guru BK... 54

9. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Item Angket Implementasi Peran

Guru BK..................................................................................................... 55

10. Persiapan Perhitungan Validitas Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan

OSIS ........................................................................................................... 57

11. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Item Angket Intensitas Mengikuti

Kegiatan OSIS............................................................................................ 58

12. Persiapan Perhitungan Validitas Angket Kedisiplinan Mentaati Tata

Tertib Sekolah ............................................................................................ 59

13. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Item Kedisiplinan Mentaati Tata

Tertib Sekolah ............................................................................................ 61

14. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Implementasi Peran Guru BK untuk

Belahan Nomor Ganjil (X)......................................................................... 62

xiv

Page 15: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xv

15. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Implementasi Peran Guru BK untuk

Belahan Nomor Genap (Y) ........................................................................ 63

16. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

Untuk elahan Nomor Ganjil (X) dan Untuk Belahan Nomor Genap (Y) .. 64

17. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

untuk Kelompok Belahan Item Nomor Ganjil (X) .................................... 66

18. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

untuk Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y).................................... 67

19. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

untuk Skor Kelompok Belahan Nomor Item Ganjil (X) dan Skor

Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y) .............................................. 68

20. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah untuk Skor Kelompok Belahan Nomor Item Ganjil (X) .............. 70

21. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah untuk Skor Kelompok Belahan Nomor Item Genap (Y).............. 71

22. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah untuk Skor Kelompok Belahan Nomor Item Ganjil (X) dan

Kelompok Belahan Nomor Item Genap (Y) .............................................. 72

23. Data Nama Sampel Penelitian.................................................................... 74

24. Data Skor Implementasi Peran Guru BK .................................................. 75

25. Data Skor Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS......................................... 76

26. Data Skor Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah .............................. 78

xv

Page 16: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xvi

27. Data Gabungan Skor Implementasi Peran Guru BK (X1), Intensitas

Mengikuti Kegiatan OSIS (X2), dan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah (Y) ................................................................................................ 79

28. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Skor Implementasi

Peran Guru BK........................................................................................... 82

29. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Skor Intensitas

Mengikuti Kegiatan OSIS.......................................................................... 86

30. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Skor Kedisiplinan

Mentaati Tata Tertib Sekolah..................................................................... 89

31. Uji Independen Implementasi Peran Guru BK dengan Kedisiplinan

Mentaati Tata Tertib Sekolah..................................................................... 90

32. Uji Independen antara Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS dengan

Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah ............................................... 94

33. Uji Linieritas Implementasi Peran Guru BK (X1) terhadap Kedisiplinan

Mentaati Tata Tertib Sekolah (Y) .............................................................. 98

34. Uji Linieritas Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS (X1) terhadap

Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah (Y)......................................... 101

35. Tabel Persiapan Analisis Regresi Dua Prediktor (X1 dan X2) dengan Y... 104

xvi

Page 17: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Kesediaan Menjadi Konsultan........... 119

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Research...................................... 121

Lampiran 3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian..................... 122

Lampiran 4 Kisi-Kisi Angket Implementasi Peran Guru Bimbingan

Konseling (BK), Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS,

Terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Kecamatan

Wanadadi Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................... 123

Lampiran 5 Angket Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling

(BK), Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS, Terhadap

Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah Siswa Kelas

VIII SMP Cokroaminoto Kecamatan Wanadadi Tahun

Pelajaran 2008/2009...................................................... 126

xvii

Page 18: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xviii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN

INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI

SISWA INTRA SEKOLAH) TERHADAP KEDISIPLINAN

MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA

KELAS VIII SMP COKROAMINOTO KECAMATAN

WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2008/2009

Uji Windiyanto, A 220020026, Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi peran

guru bimbingan konseling (BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Kecamatan Wanadadi Tahun Pelajaran 2008/2009. Populasi

penelitian adalah semua siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Kecamatan

Wanadadi Tahun Pelajaran 2008/2009 yang keseluruhan berjumlah 70 siswa.

Sampel penelitian sebanyak 30 siswa, yang didasarkan pada jenis penelitian

berupa penelitian korelatif, sehingga jumlah sampel yang representative adalah

10% dari populasi.

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pokok

angket, sedangkan observasi dan wawancara sebagai metode Bantu. Metode

angket digunakan untuk mengumpulkan data implementasi peran guru bimbingan

konseling (BK), intensitas mengikuti kegiatan OSIS, dan kedisiplinan mentaati

tata tertib sekolah. Di samping itu digunakan pula metode Bantu berupa observasi

dan wawancara untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui

angket.

Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan

model analisis regresi dua prediktor dengan rumus:

Freg = )1(

)1(2

2

Rm

mNR

−−

Dari perhitungan analisis regresi diperoleh harga Freg = 6,743,

dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan db (2;37) adalah

sebesar 3,26 dan pada taraf signifikansi 1% = 4,38, hasilnya Fhitung > Ftabel = 6,743

> 3,26 atau 6,743 > 4,38. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif

implementasi peran guru bimbingan konseling (BK) dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas

VIII SMP Cokroaminoto Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun

pelajaran 2008/2009.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi peran guru

bimbingan konseling (BK) berpengaruh terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah sebesar 12,56%, sedangkan intensitas mengikuti kegiatan OSIS

xviii

Page 19: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

xix

memberikan pengaruh sebesar 14,15%. Artinya masih ada faktor-faktor lain yang

besarnya 73,3% yang secara efektif mempengaruhi kedisiplinan mentaati tata

tertib sekolah.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan

dari implementasi peran guru bimbingan konseling (BK) dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah. Oleh karena itu

lebih lanjut dapat dikatakan bahwa semakin baik implementasi peran guru

bimbingan konseling (BK) dan semakin tinggi intensitas mengikuti kegiatan

OSIS, maka akan meningkatkan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah,

demikian sebaliknya.

Surakarta, Januari 2009

Pembimbing I

DR. Nurhadiantomo

NIK. 591

Pembimbing II

Dra. Risminawati, M.Pd

NIP. 131126558

Mengetahui

Dekan

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si.

NIK. 547

xix

Page 20: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan menengah tidak dapat lepas dari peran

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolah sebagai pembinaan siswa. OSIS

merupakan salah satu wadah yang sangat penting bagi anak didik, karena didalam

pembinaan siswa diajarkan berbagai ketrampilan dan kedisiplinan. Pemanfaatan

OSIS sebagai wadah dalam pembinaan siswa ini salah satu wujud kegiatannya

adalah menyelenggarakan upacara bendera, yang dapat melatih dan menanamkan

kedisiplinan pada siswa. Disiplin akan membantu siswa untuk menjadi matang

pribadinya dan mengembangkannya dari ketergantungan menuju ketidak

tergantungan, sehingga siswa mampu berdiri sendiri atas tanggung jawab sendiri.

Adanya disiplin siswa berarti siswa tunduk pada peraturan-peraturan yang

ada dalam tata tertib sekolah dengan senang hati. Perlu dipahami bahwa OSIS

akan berfungsi efektif sebagai salah satu wadah siswa, apabila didukung oleh

partisipasi yang tinggi dari para peserta didik.

Manfaat dan perlunya kepatuhan terhadap peraturan bagi diri sendiri ialah

adanya ketenangan batin dan ketentraman hati, tidak merasa khawatir karena

dikejar-kejar oleh perasaan bersalah. Kepatuhan terhadap peraturan akan melatih

hidup teratur dan berdisiplin yang akhirnya dapat membawa untuk mencapai

kebahagiaan.

1

Page 21: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

2

Membiasakan diri hidup tertib dan teratur dalam kehidupan sehari-hari

harus dilatih sejak dini. Apabila hidup tertib dan teratur sudah mendarah daging

dalam diri sendiri, maka apabila melihat ketidaktertiban dan ketidakteraturan akan

tergeraklah hati untuk menertibkan dan membuatnya teratur.

Disiplin merupakan kunci sukses, karena dengan berdisiplin akan

menumbuhkan sifat yang teguh dalam memegang prinsip tekun dalam berusaha

mundur dalam kebenaran dan rela berkorban dan serta jauh dari sifat putus asa.

Oleh karena itu disiplin sangat, penting dan besar pengaruhnya dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tidak dapat disangkal bahwa orang-orang, yang berhasil mencapai sukses

dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup berhasil mencapai disiplin,

memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan

tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya.

Salah satu usaha menanamkan dan menumbuhkan sikap disiplin pada

manusia Indonesia terutama pada generasi muda diantaranya adalah melalui

pendidikan, baik yang diberikan dalam lingkungan keluarga, pendidikan formal di

sekolah maupun pendidikan dalam lingkungan masyarakat. Jadi pendidikan

berlangsung seumur hidup dan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan

sehingga akan lebih mendorong tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat

demi tercapainya peningkatan demi tercapainya kemanusiaan yang adil dan

beradab dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana

tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3, telah digariskan

bahwa:

Page 22: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

3

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakat dan kebangsaan (RI, 2003:30).

Di Indonesia yang berdasarkan Pancasila, di dalam dunia pendidikan formal

untuk membina sikap dan moral yang dapat menumbuhkan sifat disiplin peserta

didik dapat ditempuh antara lain melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PKn). Melalui mata pelajaran PKn diharapkan para peserta

didik dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan,

memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman

berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga

menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta

memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut.

Hakekat manusia menurut sifat kodrat monodualisme sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu terdiri atas jasmani dan

rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Bersatunya jasmani dan rohani

membentuk ciri-ciri tersendiri diantaranya mempunyai cipta, rasa dan karsa. Sifat

individu manusia mengarah kepada kepentingan pribadinya. Sebagai makhluk

sosial, manusia merupakan anggota dari suatu kelompok. Pola kehidupan manusia

dalam kelompok pada umumnya akan mempengaruhi sikap sosial manusia,

sehingga manusia akan berusaha untuk menonjolkan diri diantara manusia-

manusia yang lain, dengan demikian sangat memungkinkan terciptanya interaksi

antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 23: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

4

Sejak anak-anak manusia mulai mengenal atau belajar melalui norma, adat-

istiadat, dan lingkungan sebagai pedoman tingkah laku untuk kehidupan

selanjutnya. Pada waktu menginjak remaja usia remaja terjadilah perubahan

dalam dirinya baik fisik, psikologis maupun sosialnya. Mereka ingin melepas saja

sifat kekanak-kanakannya, tetapi mereka belum dapat bertingkah laku secara

dewasa. Pada masa remaja akhir mulai menyadari bahwa manusia akan hidup

sendiri, tanpa bantuan dari orang lain. Peranan sikap sosial ini memegang peranan

yang sangat penting, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam

kehidupan berkelompok.

B. Identifikasi Masalah

Kedisiplinan siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang

saling terkait baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Pada hakekatnya

tidak ada faktor tunggal yang berdiri sendiri yang secara otomatis menentukan

kedisiplinan siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor kesadaran dari

individu, pola asuh dari orang tua, bimbingan guru konseling, sanksi yang

diterapkan, intensitas kegiatan di sekolah, lingkungan pergaulan siswa,

lingkungan tempat tinggal siswa, lingkungan sosial siswa, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas,

maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh

implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan

OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII

SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran

2007/2008.

Page 24: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

5

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan judul di atas sangat luas, sehingga

tidak mungkin dari lapangan permasalahan yang ada itu dapat terjangkau dan

terselesaikan semua. Oleh karena perlu adanya pembatasan permasalahan, selain

itu juga untuk menghindari kesalahpahaman sehingga tidak timbul penafsiran

yang berbeda-beda yang akan mengakibatkan kekacauan dalam penulisan skripsi

atau penelitian tersebut, maka dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan

fokus masalah yang diteliti sebagai berikut:

1. Obyek penelitian

a. Implementasi peran guru bimbingan konseling pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran

2007/2008.

b. Intensitas mengikuti kegiatan OSIS pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran

2007/2008.

c. Kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi tahun ajaran 2007/2008.

2. Subyek penelitian

Siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008 yang keseluruhan berjumlah 70 orang

siswa.

Page 25: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

6

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika merupakan bagian

penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu

seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu

permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas maka proses

pemecahannya akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan

suatu permasalahan sebagai berikut: “Adakah pengaruh positif yang berarti

(signifikan) dari implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas

mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada

siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun

ajaran 2007/2008?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan titik pijak untuk mempengaruhi aktivitas yang akan di

laksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini pun

perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang

diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data

sampai langkah pemecahan masalahnya.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui implementasi peran guru bimbingan konseling pada siswa

kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun

ajaran 2007/2008.

Page 26: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

7

b. Untuk mengetahui intensitas mengikuti kegiatan OSIS pada siswa kelas VIII

SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran

2007/2008.

c. Untuk mengetahui kedisiplinan mentaati tata tertib pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008.

d. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh implementasi peran guru bimbingan

konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan

mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008.

F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian

1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

maupun bagi masyarakat luas pada umumnya, mengenai pengaruh

implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan dalam mentaati tata tertib sekolah

pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008.

b. Menambah pengetahuan khususnya mengenai pengaruh implementasi

guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS

terhadap kedisiplinan dalam mentaati tata tertib sekolah pada siswa.

Page 27: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

8

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

penelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat atau Kegunaan Praktis

a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya peran guru

bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran

2007/2008.

b. Sebagai pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan

penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada

khususnya, maupun masyarakat luas pada umumnya.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudahkan para pembaca dalam memahami skripsi ini maka

sangat perlu penulis mengemukakan tentang sistematikanya. Adapun sistematika

penulisan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut.

Bagian awal meliputi : Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman

Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran dan Abstrak. Bagian

pokok skripsi ini terperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup: Latar

Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika

Penulisan.

Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang

mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

Page 28: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

9

ini. Selanjutnya Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis

mengenai Peran Guru Bimbingan Konseling, yang berisi uraian tentang

Pengertian Bimbingan, Pengertian Konseling, Unsur-Unsur Bimbingan

Konseling, Fungsi Bimbingan Konseling, Tujuan Bimbingan Konseling, Prinsip

Bimbingan Konseling, dan Asas-Asas Bimbingan Konseling. Selanjutnya uraian

mengenai Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS, yang menguraikan mengenai

Pengertian Intensitas, Intensitas dalam Kegiatan OSIS, Pengertian OSIS, Tujuan

OSIS, Fungsi OSIS, dan Struktur Organisasi OSIS. Uraian selanjutnya adalah

mengenai Kedisiplinan Siswa di Sekolah, di dalamnya berisi Pengertian

Kedisiplinan, dan Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Anak. Selanjutnya

adalah uraian mengenai Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling dan

Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS kaitannya dengan Kedisiplinan Mentaati Tata

Tertib sekolah pada siswa, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan

kerangka pemikiran serta hipotesis.

Bab III Metode Penelitian berisi Uraian: Tempat dan Waktu Penelitian;

Populasi, Sampel, Sampling, dan Prosedur Pengambilan Sampel; Variabel

Penelitian; Metode Pengumpulan Data; Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen; Teknik Uji Persyaratan Analisis; serta Teknik Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian berisi: Deskripsi data yang mencangkup data hasil

uji coba (Try out) Validitas dan Reliabilitas Instrumen beserta Analisisnya dan

Data Hasil Penelitian, Pengujian Persyaratan Analisis, Analisis Data dan

Pengujian Hipotesis, serta Pembahasan Hasil Analisis Data.

Bab V Kesimpulan, Implikasi, serta Saran-saran. Pada bagian akhir berisi

Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Ralat (bila ada).

Page 29: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Ketaatan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, pada dasarnya

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara satu dengan lainnya saling terkait

erat. Kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, salah satu faktornya

adalah peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS,

dengan kata lain peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS akan mempengaruhi kedisiplinan siswa mematuhi tata tertib.

Berbagai studi telah membuktikan tentang adanya keterkaitan antara peran

guru bimbingan konseling, intensitas kegiatan OSIS, dan kedisiplinan mentaati

tata tertib sekolah. Berdasar studi-studi yang sudah ada, sangat beralasan jika

peneliti ingin mengadakan kajian mengenai kedisiplinan siswa dalam mentatuhi

tata tertib yang dipengaruhi oleh peran guru bimbingan konseling dan intensitas

mengikuti kegiatan OSIS, sebagaimana terfokus dalam penelitian ini.

Peran guru bimbingan konseling merupakan suatu proses bantuan dari

seseorang kepada orang lain secara berkelanjutan untuk mengembangkan bakat

dan minat anak didik, membuat keputusan dan unsur mengatasi masalah yang

dihadapinya secara mandiri.

Organisasi siswa intra sekolah mempunyai tugas dan kewajiban

mempertinggi moral dan etika, memperdalam rasa kebangsaan, mendorong

10

Page 30: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

11

kreativitas, mengobarkan semangat dan tekad belajar untuk membentuk siswa

teladan dan berdisiplin tinggi. Sehingga dengan demikian OSIS mempunyai

peranan dalam meningkatkan belajar pengaruhnya terhadap kedisiplinan mentaati

tata tertib sekolah bagi siswa.

Penelitian yang dilakukan Marsuciyati (2003:124), membuktikan adanya

hubungan antara bimbingan orang tua dengan kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah adalah signifikan yaitu memberikan sumbangan efektif (SE) sebesar

25,885%. Penelitian Purwanti (2004:128), menunjukkan bahwa keterlibatan siswa

dalam OSIS mempengaruhi kedisiplinan siswa di sekolah secara efektif sebesar

69%.

Berdasar dari hasil penelitian di atas dapat dikemukakan bahwa ada

pengaruh antara intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan

mentaati tata tertib sekolah. Oleh karena itu sangat beralasan diadakannya kajian

mengenai intensitas mengikuti kegiatan OSIS, terhadap kedisiplinan mentaati tata

tertib sekolah dan dikaitkan dengan variabel lain, yaitu peran guru bimbingan

konseling sebagaimana fokus penelitian ini.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang dikutip di atas.

Perbedaannya terletak pada jumlah dan keterkaitan variabel yang diteliti.

Penelitian yang dikutip di atas jumlah variabelnya dua dan hanya mengkaitkan

kedua variabelnya, sedangkan penelitian ini variabelnya tiga dan ketiganya

dikaitkan.

Page 31: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

12

B. Kerangka Teoritik

Kedisiplinan siswa mentaati tata tertib sekolah yang dikaitkan dengan peran

guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS paling tidak

dibutuhkan suatu telaah yang cukup mendalam mengenai kedisiplinan, tata

tertib, dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS, serta kaitannya satu sama lain.

Kesemuanya itu dipaparkan dalam kajian teoritis sebagaimana uraian berikut.

1. Peran Guru Bimbingan Konseling.

a. Pengertian Bimbingan. Marsudi dkk (2003:33) mengemukakan

bahwa “Bimbingan itu suatu proses, artinya bahwa kegiatan bimbingan bukan

sekali jadi melainkan sebagai suatu proses berkelanjutan sesuai dengan dinamika

perkembangan individu”. Selanjutnya Haditono dalam Marsudi dkk (2003:33)

menyatakan bahwa “bimbingan adalah bantuan dari seseorang kepada orang lain

baik anak-anak, orang muda maupun orang tua untuk mengembangkan

pandangannya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan unsur cara pengatasannya

sendiri”.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan

adalah suatu proses bantuan dari seseorang kepada orang lain secara berkelanjutan

untuk mengembangkan pandangannya sendiri, membuat keputusan sendiri dan

unsur pengatasannya sendiri

b. Pengertian Konseling. Walgito dalam Marsudi dkk (2003:36)

menyatakan bahwa “konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu

dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara

Page 32: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

13

yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapinya untuk mencapai

kesejahteraan hidupnya”. Pepinsky dalam Marsudi dkk (2003:36) mengemukakan

bahwa “konseling adalah interaksi yang terjadi antara dua orang individu, masing-

masing sebagai konselor dan klien, terjadi dalam suasana profesional untuk

memudahkan perubahan dalam tingkah laku klien”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka konseling dapat didefinisikan

sebagai bantuan yang diberikan konselor kepada klien dalam memecahkan

masalahnya yang terjadi dalam suasana profesional dengan wawancara untuk

memudahkan perubahan dalam tingkah laku klien dan mencapai kehidupan yang

sejahtera.

c. Unsur-unsur Bimbingan Konseling. Bimbingan konseling mempunyai

unsur-unsur yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Adanya wawancara langsung (face to face) dari dua individu, satu

sebagai konselor dan yang lain sebagai klien.

2) Adanya masalah yang dihadapi klien yang harus dipecahkan.

3) Klien sangat memerlukan bantuan dari konselor dalam memecahkan

masalah.

4) Ada hubungan timbal balik, saling menghargai dan menghormati

sehingga tumbuh saling percaya mempercayai.

5) Konselor membantu untuk meningkatkan kemampuan agar klien mampu

memecahkan masalahnya sendiri (Marsudi dkk, 2003:37)

d. Fungsi Bimbingan Konseling. Marsudi dkk (2003:38-39) menyatakan

bahwa bimbingan konseling mempunyai fungsi:

1) Fungsi pemahaman.

2) Fungsi pencegahan (preventif)

3) Fungsi perbaikan, pengobatan (kuratif)

Page 33: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

14

Adapun penjelasan dari masing-masing fungsi adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Pemahaman, fungsi pemahaman akan menghasilkan pemahaman

tentang sesuatu oleh pihak tertentu (konselor) guna mengembangkan

kemampuan siswa. Fungsi pemahaman ini meliputi

a) Pemahaman tentang subyek sasaran

b) Pemahaman tentang lingkungan siswa termasuk keluarga, dan lingkungan

sekolah terutama oleh siswa sendiri dan konselor.

c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, termasuk informasi

pendidikan, informasi jabatan, informasi nilai budaya.

2) Fungsi pencegahan (preventif), adalah fungsi bimbingan yang sifatnya

mencegah, menghindarkan diri subyek bimbingan agar terhindar dari

permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat, atau menimbulkan

kesulitan dalam proses perkembangan.

3) Fungsi perbaikan, pengobatan (curative), adalah bimbingan yang

menghasilkan terpecahkannya masalah yang dihadapi individu (siswa) siswa

yang sedang bermasalah ibarat berada dalam kondisi yang tidak enak, ia perlu

bantuan orang lain agar kondisinya berubah menjadi enak.

e. Tujuan Bimbingan Konseling. Marsudi dkk (2003:40-41)

mengemukakan bahwa tujuan bimbingan konseling adalah:

1) Memiliki kesadaran diri, yakni mengenal dirinya dan kekhususan dirinya

sendiri.

2) Mengembangkan sikap positif.

3) Membuat pilihan secara sehat.

4) Mampu menghargai orang lain.

5) Memiliki rasa tanggung jawab.

6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi.

7) Dapat memecahkan konflik.

Page 34: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

15

8) Membuat keputusan secara efektif.

f. Prinsip Bimbingan Konseling. Belki dalam Marsudi dkk (2003:43)

mengemukakan ada 6 (enam) prinsip bagi konselor agar bimbingan konseling di

sekolah memiliki makna, yaitu:

1) Konselor sejak awal harus memiliki kinerja yang tinggi sehingga harus

bekerja keras melaksanakan bimbingan.

2) Konselor harus bekerja secara profesional menghindarkan sikap elitis

(kesombongan, keangkuhan) profesional dan atau menjaga hubungan

harmonis dengan personil sekolah yang lain.

3) Konselor harus mampu menerjemahkan peranannya dalam kegiatan

nyata atau layanan bimbingan yang dilakukan memberi manfaat nyata

bagi siswa.

4) Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa baik siswa yang gagal,

suka mengganggu teman, siswa yang mungkin putus sekolah, memiliki

masalah, mengalami kesulitan belajar, prestasi rendah, pemalu dan

sebagainya.

5) Konselor mampu mengembangkan potensi siswa melalui berbagai

kegiatan.

6) Konselor mampu bekerja sama secara efektif dengan kepala sekolah

untuk menegakkan citra bimbingan konseling.

g. Azas-azas Bimbingan Konseling. Marsudi dkk (2003:44-47)

mengemukakan bahwa azas-azas bimbingan konseling adalah:

1) Azas Kerahasiaan.

2) Azas kesukarelaan.

3) Azas keterbukaan

4) Azas kekinian.

5) Azas kemandirian.

6) Azas kegiatan.

7) Azas kedinamisan.

8) Azas keterpaksaan.

9) Azas normatif.

10) Azas keahlian.

11) Azas alih tangan

12) Azas Tut Wuri Handayani.

Page 35: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

16

2. Intensitas mengikuti kegiatan OSIS

a. Pengertian Intensitas. “Intensitas mempunyai pengertian keadaan

(tingkatan atau ukuran) intensnya (hebat atau sangat kuat (tentang kekuatan, efek,

dan sebagainya)” (Daryanto, 1997:286).

b. Intensitas dalam Mengikuti Kegiatan OSIS. Intensitas dalam mengikuti

kegiatan OSIS adalah banyaknya ragam kegiatan yang dilakukan oleh siswa

dalam rangka mewujudkan program OSIS di sekolah. Adapun macam-macam

kegiatan dalam OSIS menurut Daryanto (1998:62-63) diantaranya adalah:

1) Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran.

a) Diskusi, temu karya, seminar dan lain-lain.

b) Penelitian.

c) Karya wisata.

d) Penulisan karangan untuk berbagai media.

e) Percobaan-percobaan akademis di luar sekolah.

2) Kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi.

a) Latihan kepemimpinan.

b) Palang Merah Remaja (PMR).

c) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

d) Pramuka.

e) Lintas alam.

f) Olah raga.

g) Kesenian.

h) Pengaturan Lalu Lintas.

i) Pengumpulan benda-benda bekas (perangko, binatang dan lain-lain).

3) Kegiatan-kegiatan pengembangan sikap.

a) Pengumpulan dana sosial.

b) Pengertian hari-hari besar nasional, keagamaan.

c) Membantu masyarakat yang kena musibah.

c. Pengertian OSIS. Daryanto (1998:62) menyatakan:

OSIS merupakan organisasi murid yang resmi dan diselenggarakan di

sekolah dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan murid serta

memberikan wahana bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan ko-

kurikuler yang sesuai. Oleh karena itu supaya pembinaan administrasinya

terutama menyangkut pembinaan pengelolaan organisasinya dan

kegiatannya, apapun kegiatan yang dikembangkan hendaknya selalu dalam

Page 36: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

17

rangkaiannya dengan tujuannya, yaitu pengembangan pengetahuan dan

kemampuan penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan

sikap, selaras dengan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa OSIS merupakan

organisasi yang berada di sekolah yang bertujuan untuk melatih kepemimpinan

serta memberikan wadah bagi murid untuk melakukan kegiatan yang sesuai

dengan bakat dan minat siswa.

d. Tujuan OSIS. Pengembangan Organisasi murid yang efektif di sekolah,

baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah harus dapat menjamin

partisipasi murid dalam program sekolah yang bersangkutan, program pendidikan,

dan program pengabdian masyarakat. Daryanto (1998:68) menyatakan bahwa

tujuan OSIS sebagai organisasi intra sekolah adalah “membina generasi muda

umumnya dan membina personel dan sosial murid khususnya”.

e. Fungsi OSIS. Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki

berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki

pula beberapa fungsi dalam salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan.

Berdasarkan pengertian OSIS yang dikemukakan oleh Daryanto (1998:62), maka

OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama

dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan,

pembinaan, kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam, mewujudkan fungsinya

sebagai wadah dan wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur yang lain,

yaitu latihan kepemimpinan, ekstra kurikuler dan wawasan wiyata mandala.

Tanpa saling bekerja sama dari berbagai jalur, peranan OSIS, sebagai wadah tidak

akan terjadi.

Page 37: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

18

f. Struktur Organisasi OSIS. Menurut Daryanto (1998:67) “murid dalam

kegiatan dapat diorganisir sedemikian sehingga merupakan suatu government

yang terdiri dari ketua, wakil, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi”. Adapun

struktur organisasi OSIS di SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008, adalah sebagaimana gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Struktur Organisasi OSIS SMP Cokroaminoto Wanadadi

Page 38: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

19

3. Kedisiplinan Siswa di Sekolah

a. Pengertian Kedisiplinan. Daryanto (1997:173) menyatakan “disiplin

adalah tertib, patuh aturan”. Maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah

keteraturan perilaku individu untuk patuh terhadap aturan berdasarkan nilai moral

yang telah mempribadi dalam dirinya tanpa tekanan atau dorongan dari faktor

eksternal. Berdasarkan pengertian kedisiplinan tersebut maka kedisiplinan di

sekolah adalah kepatuhan siswa terhadap peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan oleh sekolah.

Kedisiplinan merupakan unsur yang penting bagi setiap individu dalam

membentuk pola perilaku yang sesuai, baik ditinjau dari manusia sebagai mahkluk

sosial maupun mahkluk spiritual. Individu yang disiplin diharapkan dapat

melaksanakan tugas-tugasnya dengan tertib sesuai dengan tata tertib yang berlaku

dalam lingkungan hidupnya.

b. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Anak. Hurlock (1990:47)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah:

1) Pola asuh. Perkembangan dimulai sejak masa kanak-kanak. Disiplin yang

ketat lebih aman digunakan untuk anak kecil daripada anak yang lebih besar.

Misalnya saja pada remaja, sebaliknya diberikan secara lebih demokratis.

Remaja dianggap sebagai teman sehingga pendapatnya tidak diabaikan, dalam

arti kedisiplinan telah menjadi perilaku yang menetap dalam diri remaja bukan

pengaruh dari luar.

2) Jenis kelamin. Tuntutan lingkungan yang berbeda terhadap pria dan wanita

menjadikan siswa tumbuh secara berbeda pula dalam hal kedisiplinan terhadap

Page 39: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

20

peraturan sekolah. Siswa wanita lebih dituntut untuk patuh terhadap peraturan,

sedangkan pria lebih diarahkan untuk berani mengekspresikan diri. Hal ini

menyebabkan siswa wanita lebih enggan melanggar peraturan, sebaliknya pria

lebih berani melanggar peraturan yang dirasa tidak sesuai dengan dirinya.

4. Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling dan Intensitas Mengikuti

Kegiatan OSIS Kaitannya dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah pada Siswa

Guru konseling mempunyai peran yang sangat krusial dalam pembentukan

pribadi anak didik. Kegiatan bimbingan yang dilakukan di sekolah akan

membentuk sikap anak yang mandiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya,

serta meningkatkan daya nalar anak. Dengan bimbingan konseling tersebut

diharapkan anak akan lebih mandiri dan dapat mengikuti kegiatan yang ada di

sekolah dengan baik dan dengan penuh tanggung jawab.

Kegiatan OSIS merupakan salah satu organisasi formal yang ada di sekolah-

sekolah baik tingkat SMP maupun SMA dan sederajad. Kegiatan tersebut

bertujuan untuk membentuk pribadi dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang

diadakan oleh OSIS.

Peran guru bimbingan konseling ditunjang dengan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS yang baik akan membentuk pribadi-pribadi yang berdisiplin

mentaati tata tertib yang berlaku. Sebaiknya, intensitas mengikuti kegiatan OSIS

yang tak beraturan dan tidak adanya bimbingan konseling maka akan membentuk

pribadi-pribadi yang tidak atau sulit untuk berdisiplin.

Page 40: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

21

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan

sering diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Surakhmad dalam

Arikunto (1998:60), “Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak

pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”. Manfaat dari anggapan

dasar adalah untuk memperkuat permasalahan dan membantu peneliti dalam

memperjelas menetapkan obyek penelitian, wilayah pengambilan data, instrumen

pengumpulan data. Dalam hal ini dimaksud bahwa setiap penyelidik harus

mempunyai anggapan dasar yang dipakai sebagai dasar sementara bagi aktifitas

penyelidikan atau penelitian secara ilmiah.

Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di muka, maka

dalam penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran

sebagai berikut:

1. Konseling dapat didefinisikan sebagai bantuan yang diberikan konselor

kepada klien dalam memecahkan masalahnya yang terjadi dalam suasana

profesional, yaitu dengan wawancara untuk memudahkan perubahan dalam

tingkah laku klien dan mencapai kehidupan yang sejahtera.

2. Intensitas dalam mengikuti kegiatan OSIS adalah tingkat ukuran,

intensitasnya, kuatnya, bergeloranya siswa dalam mengikuti segala kegiatan

yang ada dalam OSIS.

3. Kedisiplinan merupakan unsur yang penting bagi setiap individu dalam

membentuk pola perilaku yang sesuai, baik ditinjau dari manusia sebagai

mahkluk sosial maupun mahkluk spiritual.

Page 41: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

22

4. Implementasi peran guru bimbingan konseling yang ditunjang intensitas

mengikuti kegiatan OSIS akan membentuk pribadi-pribadi yang berdisiplin

mentaati tata tertib yang berlaku. Sebaliknya, intensitas mengikuti kegiatan

OSIS yang tak beraturan dan tidak adanya bimbingan konseling maka akan

membentuk pribadi-pribadi yang tidak atau sulit untuk berdisiplin.

D. Hipotesis

Menurut Arikunto (1998:67), hipotesis adalah ”suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul”. Pada hakekatnya hipotesis adalah sebuah keputusan atau

simpulan yang masih bersifat sementara, karena masih harus diuji kebenarannya

secara empiris..

Hipotesis tidak harus selalu bersifat positif, artinya tidak harus dapat

dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh

positif yang signifikan dari implementasi peran guru bimbingan konseling dan

intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib pada

siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun

ajaran 2007/2008”.

Page 42: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan

penulisan laporan penelitian, secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih

lima bulan, yaitu sejak bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2007. Adapun

tahap-tahap maupun perincian kegiatan pokok yang dilakukan adalah tabel 1

berikut ini.

Tabel 1. Perincian Kegiatan Pokok Penelitian

Bulan dan Minggu Pelaksanaan

Juni

2007

Juli

2007

Agustus

2007

September

2007

Oktober

2007 No

Nama

Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Persiapan dan

pra survey √ √

2.

Penyusunan

dan uji coba

instrumen

penelitian

√ √ √ √

3.

Pengumpulan

data √ √ √ √

4. Tabulasi dan

formating

√ √ √

5. Analisis dan

interpretasi √ √ √

6.

Penyusunan

konsep

laporan

penelitian

(skripsi)

√ √ √ √

23

Page 43: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

24

B. Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dapat diberi makna yang cukup beragam Sudjana (1988:5),

memberikan batasan bahwa populasi adalah:

Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran,

kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan obyek yang lengkap dan kelas yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya.

Selanjutnya menurut Arikunto (1998:115), “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Sementara itu Nawawi (1998:220) memberi pengertian bahwa:

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa – peristiwa

sebagai sumber mata yang memiliki karakteristik tertentu sebagai sumber

suatu penelitian.

Berdasarkan ketiga konsep di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

keseluruhan objek penelitian yang mempunyai sifat-sifat sama. Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2007/2008 yang

keseluruhan berjumlah 70 siswa, dengan perincian sebagaimana dipaparkan pada

tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Distribusi Populasi Penelitian

Jumlah siswa No Kelas

Putra Putri Total

1 VIII A 18 19 37

2 VIII B 17 16 33

Jumlah 35 35 70

Page 44: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

25

2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (1998:117), yang dimaksud dengan sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi-populasi yang diteliti, dengan kata lain, sampel

adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya lebih kecil dibanding dengan

jumlah populasi yang dipandang representatif terhadap populasi tersebut untuk

menentukan jumlah sampel dalam suatu penelitian ada aturan yang harus dipatuhi

dan dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan penelitian.

Pada prinsipnya semakin besar sampel-sampel yang diambil akan semakin

baik. Menurut Danapriatna dan Setiawan (2005:62), pertimbangan dalam

menentukan besar kecilnya sampel adalah :

a. Keanggotaan populasi, makin homogen makin sedikit sampelnya.

b. Klasifikasi dari populasinya: makin banyak klasifikasi, sampel harus

semakin banyak.

c. Taraf ketepatan hasil penelitian: makin tinggi taraf ketepatan yang

diharapkan, sampel harus semakin banyak.

d. Teknik sampling: pada random tidak terbatas (seluruh anggota populasi)

sampelnya harus lebih banyak daripada random terbatas (stratified dan

cluster).

e. Efisiensi: tergantung dari waktu, biaya dan tenaga yang tersedia.

Sementara itu menurut Gay sebagaimana dikutip oleh Danapriatna dan

Setiawan (2005:63), bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima

berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Desain deskriptif, minimal 10 % dari populasi. Untuk populasi yang

relatif kecil minimal 20%.

b. Desain deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek

c. Metode ex post facto, minimal 30 subyek perkelompok

d. Metode eksperimenental, minimal 15 subyek

Page 45: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

26

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas maka dalam penelitian ini

peneliti mengambil sampel sebanyak 40 orang siswa dari 70 orang siswa kelas

VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran

2007/2008 yang menjadi anggota populasi jumlah tersebut dipandang

reprensentatif, karena sudah melampaui jumlah batas minimal sampel yang dapat

diterima untuk jenis penelitian deskriptif korelasional sebagaimana jenis

penelitian ini, yaitu 10 % dari populasi dari jumlah sampel minimal sebanyak 30

subyek.

3. Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel

Dalam setiap kegiatan penelitian, sampel yang digunakan harus benar-benar

mencerminkan kondisi riil populasi yang ada melalui serangkaian aturan tertentu

dalam pengambilan sampel yang disebut sampling. Menurut Danapriatna dan

Setiawan (2005:59), sampling adalah “cara pengumpulan data sampel yang

berasal dari suatu populasi“.

Sementara itu Nawawi (1998:152 ) merumuskan sampling adalah:

Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran

sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan

sifat-sifat dan penjabaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif

atau benar-benar mewakili populasi.

Menurut Hadi (2001:75-86), sampling dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

random sampling dan non random sampling. Random sampling adalah

pengambilan sampel secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki

peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Adapun cara randomisasinya

sebagai berikut:

a. Cara undian.

Page 46: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

27

b. Cara ordinal.

c. Melalui tabel bilangan random.

Non random sampling adalah pengambilan sampel tidak secara acak, yaitu

sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dengan kata lain

tidak setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi

anggota populasi.

Penelitian ini menggunakan teknik atau cara pengambilan sampel kombinasi

(combined sampling), yaitu “Quota purposive area proportional random

sampling”. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Quota sampling, berarti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel dari

populasi. Dalam penelitian ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 40 orang

siswa

b. Purposive sampling, berarti pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri atau

sifat-sifat tertentu (karakteristik) yang dipandang mempunyai sangkut paut

yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. Dalam hal ini karakteristiknya adalah seluruh siswa kelas VIII

SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran

2007/2008.

c. Area sampling yaitu pengambilan sampel mempertimbangkan daerah atau

tempat populasi berada, dan tiap-tiap daerah diambil perwakilannya sebagai

sampel penelitian.

d. Proportional sampling, yaitu pengambilan sampel denagn mempertimbangkan

proporsi atau pertimbangan jumlah siswa di setiap kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2007/2008.

Page 47: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

28

Adapun distribusi sampel secara proportional sebagaimana tercantum dalam

tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Tabel Distribusi Sampel Penelitian

No Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel

1 VIII A

Pa = 4070

18× = 10,28571

Pi = 4070

19× = 10,85714

= 10 orang

= 11 orang

2 VIII B

Pa = 4070

17× = 9,714286

Pi = 4070

16× = 9,142857

= 10 orang

= 9 Orang

Jumlah seluruh anggota sampel = 40 = 40 orang siswa

e. Random Sampling, yaitu langkah menentukan siapa-siapa individu yang

menjadi anggota sampel, yang penentuannya dilakukan dengan cara undian.

Adapun langkah-langkahnya, menurut Hadi (1990:76) sebagai berikut:

1) Buatlah suatu daftar yang berisi semua subyek, obyek, gejala, peristiwa

atau kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.

2) Beri kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek,

obyek, gejala, peristiwa atau kelompok yang dimaksudkan dalam (1).

3) Tulis kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil.

4) Gulung kertas itu baik-baik

5) Masukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam tempolong, kaleng

atau tempat-tempat yang semacam.

6) Kocok baik-baik tempolong atau kaleng itu.

7) Ambillah kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan.

Berdasarkan rambu-rambu di atas maka prosedur yang dilakukan dalam

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 48: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

29

1. Membuat daftar yang berisi semua subyek yang ada dalam populasi (siswa

kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun

Ajaran 2007/2008).

2. Memberi kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek yang

dimaksud pada tiap kelas

3. Menulis kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil.

4. Menggulung-gulung kertas itu baik-baik.

5. Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam masing-masing botol

atau kaleng.

6. Mengocok baik-baik tempolong-tempolong atau botol-botol itu.

7. Mengambil kertas gulungan sebanyak yang dibutuhkan yaitu 40 orang siswa.

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu istilah yang tidak pernah ditinggalkan dalam

setiap jenis penelitian, istilah variabel ini bermacam-macam, sejalan dengan

konsep masing-masing pemikiran. Arikunto (1998:99) telah mengkonsepsikan

variabel sebagai “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian”. Hadi (2001:224), menyatakan bahwa “gejala-gejala yang

menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya, maupun dalam tingkatannya disebut

variabel”. Berdasarkan hal tersebut variabel didefiniskan sebagai gejala-gejala

yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian.

Menurut fungsinya variabel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

variabel penyebab didalamnya terdiri dari variabel bebas, variabel moderator,

Page 49: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

30

variabel kendali dan variabel rambang. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya sesuatu. Variabel

moderator adalah variabel yang ikut diperhatikan meskipun tidak diutamakan.

Variabel kendali adalah variabel yang ikut berpengaruh, tetapi kemudian

dinetralisir atau dianggap tidak ada pengaruhnya. Variabel rambang adalah

variabel yang diabaikan pengaruhnya karena tidak menimbulkan perbedaan yang

berarti. Selanjutnya, variabel tergantung adalah variabel akibat yang ditimbulkan

oleh pengaruh variabel bebas.

Berdasarkan klasifikasi di atas maka variabel-variabel dalam penelitian ini

mencakup:

1. Variabel bebas pertama (X1) yaitu Implementasi Peran Guru Bimbingan

Konseling yaitu keikutsertaan guru bimbingan konseling dalam memecahkan

masalah yang dimiliki oleh para siswa. Variabel tersebut diukur berdasarkan

indikator sebagai berikut:

a. Implementasi peran guru bimbingan konseling dalam bidang bimbingan

pribadi, dengan pokok-pokok sebagai berikut:

1) Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya melalui

kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari

di masyarakat maupun untuk kehidupan di masa depan.

3) Pemahaman bakat dan minat pribadi, serta penyaluran dan

pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif.

Page 50: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

31

4) Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya

5) Pemahaman dan pengamalan hidup sehat

b. Implementasi peran guru bimbingan konseling bidang bimbingan sosial,

dengan pokok-pokok sebagai berikut:

1) Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun

tulisan

2) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial

3) Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya

4) Pemahaman dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah

c. Implementasi peran guru bimbingan konseling dalam bimbingan belajar,

pokok-pokoknya sebagai berikut:

1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

2) Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara individual

maupun kelompok

3) Mengembangkan penguasaan materi program belajar

4) Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial,

dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan

pribadi

5) Orientasi belajar di sekolah

d. Implementasi peran guru bimbingan konseling dalam bimbingan karier,

dengan pokok-pokok kegiatan sebagai berikut:

1) Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan kecenderungan

pilihan jabatan serta arah pengembangan karir

Page 51: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

32

2) Pengenalan bimbingan kerja atau karir, khususnya berhubungan

dengan pilihan pekerjaan

3) Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan

4) Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasukinya

5) Orientasi dan informasi pendidikan selanjutnya.

2. Variabel bebas kedua (X2) yaitu intensitas mengikuti kegiatan OSIS adalah

banyaknya ragam kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka

mewujudkan program OSIS di sekolah. Adapun indikatornya adalah:

4) Intensitas mengikuti kegiatan pengembangan pengetahuan dan

kemampuan penalaran, yang mencakup:

a) Diskusi, temu karya, seminar dan lain-lain.

b) Penelitian.

c) Karya wisata.

d) Penulisan karangan untuk berbagai media.

e) Percobaan-percobaan akademis di luar sekolah.

5) Intensitas mengikuti kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan

hobi, yang mencakup:

1) Latihan kepemimpinan.

2) Palang Merah Remaja (PMR).

3) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

4) Pramuka.

5) Lintas alam.

6) Olah raga.

Page 52: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

33

7) Kesenian.

8) Pengaturan Lalu Lintas.

9) Pengumpulan benda-benda bekas (perangko, binatang dan lain-lain).

6) Intensitas mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan sikap, yang

mencakup:

1) Pengumpulan dana sosial.

2) Pengertian hari-hari besar nasional, keagamaan.

3) Membantu masyarakat yang kena musibah.

3. Variabel terikat (Y) yaitu kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa

adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang

mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah, atau peraturan yang

berlaku di sekolah. Adapun indikatornya meliputi:

a. Kedisiplinan siswa mentaati peraturan cara berpakaian

b. Kedisiplinan siswa mentaati peraturan waktu di sekolah.

c. Kedisiplinan siswa mentaati kewajiban mengikuti upacara.

d. Kedisiplinan siswa mentaati larangan sekolah.

e. Kedisiplinan siswa menjaga almamater sekolah.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara – cara

atau teknik pengumpulan data tertentu sehingga proses penelitian dapat berjalan

lancar. Berkaitan dengan proses pengumpulan data tersebut, Hadi (1990:67),

mengatakan bahwa:

Page 53: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

34

Bagaimana memperoleh data adalah persoalan metodologik yang khusus

membicarakan teknik-teknik pengumpulan data. Apakah seorang penyelidik

akan menggunakan questionnaire, interview, observasi biasa, test,

eksperimen, koleksi, atau metode lainnya, atau kombinasi dari pada

beberapa metode itu, semuanya harus mempunyai dasar-dasar yang

beralasan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa cara pengumpulan data

merupakan salah satu kegiatan utama yang harus diperhatikan dalam suatu

penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Metode Pokok Berupa Angket

Arikunto (1998:140), mengatakan bahwa yang dimaksud dengan angket

(kuesioner) adalah “Sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau mengenai hal-hal

yang ia ketahui”. Dengan kata lain angket merupakan metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan yang harus dikerjakan atau

dijawab oleh orang yang menjadi sarana angket tersebut.

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data

implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas mengikuti kegiatan

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) serta data kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi tahun ajaran

2006/2007.

Berdasarkan keleluasaan responden mengajukan dan memformulasikan

jawaban-jawaban angket dibedakan menjadi dua macam, yaitu angket tertutup dan

angket terbuka (Faisal, 1981:4). Disebut angket tertutup jika item pertanyaan pada

angket juga disertai kemungkinan jawabannya sehingga reponden tinggal

Page 54: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

35

memilih jawaban yang nilainya paling sesuai, sedangkan angket terbuka jika item

pertanyaannya tanpa disediakan kemungkinan jawaban, sehingga responden harus

memformulasikan sendiri isian jawaban yang dipandang sesuai.

Berdasarkan pada kaitan responden dengan jawaban yang diberikan, maka

angket dapat dibedakan menjadi “angket langsung dan angket tidak langsung”

(Faisal, 1981:4). Angket langsung bila item pertanyaan bermaksud menggali atau

merekam mengenai diri responden itu sendiri, sedangkan angket tidak langsung

bila item pertanyaannya bermaksud menggali atau merekam informasi dari apa

yang diketahui responden mengenai obyek atau subyek tertentu dan informasi

dimaksud tidak berbicara langsung mengenai diri responden bersangkutan.

Arikunto (1998:141) membedakan angket berdasarkan bentuknya menjadi:

1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check ( √ ) pada kolom yang sesuai.

4. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya mulai dari

sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Berdasarkan klasifikasi angket tersebut maka dalam penelitian ini digunakan

jenis angket langsung karena peneliti langsung memberikan angket kepada siswa

yang isinya menceritakan diri responden itu sendiri dan responden itu tinggal

memberi tanda pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai

dengan pilihan masing-masing.

Keuntungan angket atau kuesioner menurut Arikunto (1998:141) adalah:

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

Page 55: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

36

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing, dan

menurut waktu senggang responden.

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-

malu menjawab.

5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

Arikunto (1998:141) menyatakan kelemahan-kelemahan angket , yaitu:

1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga dalam

menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewat dan tidak terjawab,

padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.

2. Seringkali sukar dicari validitasnya.

3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

4. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.

5. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang

ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Dalam penelitian ini skoring atas jawaban tiap item dari masing-masing

responden ditentukan sebagai berikut:

1. Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif maka skoring untuk

setiap alternatif jawaban adalah:

a. Untuk jawaban a di beri skor 4

b. Untuk jawaban b diberi skor 3

c. Untuk jawaban c diberi skor 2

d. Untuk jawaban d diberi skor 1

2. Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat negatif maka skoring untuk

setiap alternatif jawaban adalah:

a Untuk jawaban a diberi skor 1.

b Untuk jawaban b diberi skor 2.

c Untuk jawaban c diberi skor 3.

d Untuk jawaban d diberi skor 4.

Page 56: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

37

2. Metode Bantu Berupa Observasi dan Wawancara

a. Metode observasi. Menurut Arikunto (1998:30) “Metode observasi adalah

suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti

serta pencatatan secara sistematis”. Metode Observasi dalam penelitian ini

digunakan untuk mengkonfirmasi data, terutama data mengenai implementasi

peran guru bimbingan konseling, intensitas mengikuti kegiatan OSIS, maupun

data kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah. Dengan demikian hasil observasi ini

sekaligus mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui angket dengan

kenyataan yang sebenarnya.

b. Metode Wawancara. Wawancara atau interview atau kuesioner lisan

adalah “Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari

responden dengan tanya jawab sepihak” (Arikunto, 1998:30). Dalam penelitian

ini metode wawancara digunakan untuk memperkuat dan memperjelas data yang

diperoleh melalui angket, baik data implementasi peran guru bimbingan

konseling, intensitas mengikuti kegiatan OSIS, dan kedisiplinan mentaati tata

tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Ajaran 2007/2008.

E. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen menurut Arikunto (1998:151) adalah “alat penelitian yang

digunakan untuk mencari data yang hubungannya dengan masalah yang diteliti”.

Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tetap.

Page 57: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

38

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (1998:158), uji validitas adalah “suatu alat ukur yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah

tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”.

Arikunto (2001:64-72) telah memformulasikan adanya empat validitas yaitu:

a. Validitas logis

1) Validitas isi (Content validity)

2) Validitas konstruksi (Construct Validity)

b. Validitas Empiris

1) Validitas yang ada sekarang (Concurrent Validity)

2) Validitas Prediksi (Predictive Validity)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Validitas isi (Content Validity), artinya sebuah test dikatakan memiliki

validitas isi bila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi

atau isi pelajaran yang diberikan.

b. Validitas Konstruks (Construct Validity), artinya sebuah tes dikatakan

memiliki validitas konstruksi apabila butir – butir soal yang membangun tes

tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan

Instruksional Khusus (TIK).

c. Validitas yang ada sekarang (Concurrent validity), yang artinya sebuah tes

dikatakan memiliki validitas jenis ini jika hasilnya sesuai dengan pengalaman.

d. Validitas Prediksi (Predictive Validity), artinya bahwa sebuah tes dikatakan

memiliki validitas prediksi bila mempunyai kemampuan untuk meramalkan

apa yang terjadi dimasa yang akan datang.

Page 58: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

39

Penelitian ini menggunakan jenis validitas isi (content validity), karena

bahan yang akan diujikan relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran,

pengalaman, latar belakang orang yang akan diuji. Dalam hal ini isi instrumen

disusun sesuai dengan kenyataan yang menunjukkan indikator implementasi

peran guru bimbingan konseling, intensitas mengikuti kegiatan OSIS, dan

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2007/2008.

Untuk mengukur validitas item atau butir soal dapat digunakan rumus korelasi

product moment dari Karl Pearson sebagaimana yang dikutip oleh Arikunto

(1998:256) yang terdiri dari dua macam yaitu:

a. Korelasi product moment dengan simpangan, dengan rumus:

( )( )22xy

ΣyΣx

Σxyr =

Dimana:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dan variabel

yang dikorelasikan (x = X – X dan y = Y – Y )

∑xy = Jumlah hasil dari x dan y.

x2 = (X- X )

y2

= (Y- Y )

Page 59: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

40

b. Korelasi product moment dengan angka kasar, dengan rumus:

rxy = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

2222 )(.)(.

))((.

YYNXXN

YXXYN

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara X dan variabel Y.

X = Skor tiap faktor.

Y = Skor seluruh faktor.

N = Jumlah Subjek.

Dari kedua rumus tersebut digunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar, karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan dapat

menghindari angka pecahan. Mengenai perhitungan korelasinya didasarkan pada

ketentuan jika rxy ≥ rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) valid,

dan sebaliknya bila rxy < rtabel 5% maka butir soal tersebut tidak valid dan

sekaligus tidak memenuhi persyaratan. Menurut Arikunto (1998:260), mengenai

cara interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat digunakan ketentuan sebagai

berikut:

a. Antara 0,800 sampai 1,000 = Sangat tinggi

b. Antara 0,600 sampai 0,800 = Tinggi

c. Antara 0,400 sampai 0,600 = Cukup

d. Antara 0,200 sampai 0,400 = Rendah

e. Antara 0,000 sampai 0,200 = Sangat rendah (tak berkorelasi)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2001:90) reliabilitas adalah “ketepatan suatu tes apabila

diteskan terhadap subyek yang sama”. Dalam penelitian ini untuk mengukur

reliabilitas angket implementasi peran guru bimbingan konseling, intensitas

Page 60: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

41

mengikuti kegiatan OSIS, dan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa

kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran

2007/2008 digunakan teknik belah dua dengan cara membelah data skor nomor

item ganjil dan nomor item genap yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap.

Di samping itu juga membelah data skor item–item pada belahan nomor awal dan

belahan nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal akhir. Kemudian

mencari korelasi antara skor masing-masing belahan item tersebut dengan

menggunakan teknik korelasi product moment. Selanjutnya, hasil korelasi itu

dianalisis untuk mencari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus dari

Spearman Brown, sebagaimana dikutip Arikunto (1998:93) yaitu sebagai berikut:

r11 =

+

21

21

21

21

1

.2

r

r

Dimana:

r½½ = koefisien korelasi antara skor – skor tiap belahan tes

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disipkan.

Adapun mengenai interpretasi besarnya koefisien korelasi digunakan ketentuan

sebagaimana telah dikemukakan oleh Arikunto (1998:260), yaitu:

a. Antara 0,800 sampai 1,000 = Sangat tinggi

b. Antara 0,600 sampai 0,800 = Tinggi

c. Antara 0,400 sampai 0,600 = Cukup

d. Antara 0,200 sampai 0,400 = Rendah

e. Antara 0,000 sampai 0,200 = Sangat rendah (tak berkorelasi)

Page 61: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

42

F. Teknik Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini digunakan beberapa uji persyaratan yang meliputi uji

normalitas, uji independen, dan uji linearitas sebagaimana uraian berikut ini.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data skor

implementasi peran guru bimbingan konseling, intensitas mengikuti kegiatan

OSIS, dan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah, mengikuti distribusi normal.

Uji normalitas ini akan menggunakan uji Liliefors, sebagaimana dikemukakan

oleh Sudjana (1988:450-451), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hitung Zi = S

XXi −

Dimana:

Zi = angka baku

X = rata-rata

= N

X )( 1Σ

S = Simpangan baku

= )1.(

)().(2

1

2

1

Σ−Σ

NN

XXN

b. Untuk setiap angka baku (Zi) denagn menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian hitung peluang F (Zi) = P(Z < Zi)

c. Hitung : S (z1) = Banyaknya Z1, Z2............... Zn , yang < Zi

N

d. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi), Jadikan Lhitung

Page 62: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

43

e. Tarik Kesimpulan:

1) Jika Lhit ≥ Ltab atau Lhit ≥ Lkritis maka tolak hipotesis statistik, berarti

distribusi sebarannya tidak normal.

2) Jika Lhit < Ltab maka terima hipotesis statistik, berarti distribusi sebarannya

normal.

2. Uji Independen

Uji ini dimaksudkan untuk memberikan informasi apakah kriterium benar-

benar tergantung pada prediktor atau tidak. Adapun langkah-langkah untuk

menghitung uji independen ini, sebagaimana telah dikemukakan Suryono

(1993:83-84), adalah sebagai berikut:

a. Menghitung

1) JKγ = ∑Yi2

2) Jk reg(a) = ( )

N

Yi

2∑

3) JK reg (b/a) = b ( )( )

−Σ∑∑

N

YXYX

2

11

11

4) JK res = JKγ – JKreg (a) – Jk reg (b/a)

b. Menghitung:

1) dfreg(a) = Banyaknya prediktor = 1

2) df reg (b/a) = Banyaknya prediktor = 1

3) df reg = N- (dfreg(a) + df reg(b/a))

Page 63: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

44

c. Menghitung:

1) RJK reg(a) = ( )

( )ares

ares

df

JK

2) RJK reg(b/a) = ( )

( )abreg

abreg

df

JK

/

/

3) RJK reg = res

res

df

JK

4) F hitung = ( )

res

abres

RJK

RJK/

d. F tabel = (1-α) (1,N-2)

1) Jika F hitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak berarti Y tidak independen X, Jadi X

dapat memprediksi Y.

2) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima berarti Y independen X, jadi X

tidak dapat memprediksi Y.

3. Uji Linieritas

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan linier yang

telah diperoleh cocok atau tidak. Adapun langkah-langkahnya oleh Suryono

(1993:88), telah dirumuskan sebagai berikut:

a. Nilai X1 yang sama harus disusun bersatu dengan Y1 pasangannya

b. Menghitung:

1) Jk (E) = ( )

Σ−Σ

N

yy

2

12

1

2) JK (tc) = Jkres – JK (E)

3) JK (c) = JK res – JK (tc)

Page 64: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

45

c. Menghitung:

1) df(E) = N-K

2) df(TC) = K-2

K = Banyaknya kelompok x

d. Menghitung:

1) RJK(E) = ( )

( )E

E

df

JK

2) RJK(TC) = ( )

( )TC

TC

df

JK

e. Fhitung = ( )

( )E

TC

Rjk

RJK

f. Ftabel = (1-α)(K-2,N-K)

1) Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka hipotesis nol ditolak berarti persamaannya tidak

linier

2) Jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis nol diterima berarti persamaannya

linier.

G. Teknik Analisis data

Untuk mengenalisis data dalam penelitian ini maka digunakan teknik

analisis statistik, sehingga hasil analisis relatif lebih bersifat objektif dan

menghasilkan kesalahan yang sekecil-kecilnya. Hadi (1987:1), bahwa:

Statistik berarti cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan,

menyusun, meringkas, dan menyajikan data penyelidikan. Lebih lanjut

statistik merupakan cara untuk mengolah data tersebut dan menarik

kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan yang logik dari pengolahan

data tersebut.

Page 65: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

46

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi. Menurut Hadi (1987:2),

tugas pokok analisis regresi adalah:

1. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor

2. Menguji apakah korelasi itu signifikan ataukah tidak

3. mencari persamaan garis regresinya

4. Menemukan sumbangan efektif antara sesama prediktor, jika

prediktornya lebih dari satu.

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi dua prediktor dengan alasan:

1. Dalam penelitian ini ada tiga variabel yang diteliti, yaitu meliputi dua variabel

sebagai prediktor dan satu variabel lainnya sebagai kriterium.

2. Ketiga variabel itu masing-masing berskala interval

3. Masing-masing variabel akan diuji keterkaitannya satu sama lain

4. Penelitian ini diarahkan untuk sampai pada penemuan dasarnya sumbangan

relatif (SR%) serta sumbangan efektif (SE%) prediktor terhadap kriterium.

Adapun formulasi serta langkah-langkah analisis regresi itu, sebagaimana

dikemukakan Hadi (1987:21-47), adalah sebagai berikut:

1. Penyajian data dalam bentuk tabel

Subjek

Nomor X1 Y2 Y Y1

2 X2

2 Y

2 X1Y X2Y

1

2

3

Dst

2. Mencari koefisien korelasi antara prediktor (x) dengan kriterium (y), dengan

menggunakan korelasi product moment dari Pearson dengan rumus:

ry(1,2) = ∑

∑ ∑+

2

2211

y

yxayxa

Dimana:

Page 66: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

47

ry (1,2) = Koefisien korelasi antara y dengan x1, x2 dan x3

a1 = koefisien prediktor x1

a2 = koefisien prediktor x2

a3 = Jumlah produk x32 dengan y

∑x1y = Jumlah produk antara x1 dengan y

∑x2y = Jumlah produk antara y2 dengan y

∑y2 = Jumlah kuadrat kriterium y

3. Mencari persamaan garis regresi (Y= a2x1 + a2x2+ k) dengan diawali mencari:

a. ∑x1y = a1∑x12 + a2∑x1x2 + a3∑x1x3

b. ∑x2y = a1∑x1x2 + a2∑x1x22 + a3∑x2x3

4. Mencari besarnya harga Freg dengan rumus:

F reg = ( )

( )2

2

1

1

Rm

mNR

−−

Derajat kebebasan (db) untuk menguji harga F reg itu adalah m lawan N-m-1

5. Mencari sumbangan relatif dan efektif garis regresi

a Untuk mencari sumbangan relatif (SR%) prediktor terhadap kriteria

digunakan rumus:

SR% X1 = %10011 ×Σ

regJK

yxa

SR% X2 = %10022 ×Σ

regJK

yxa

b Untuk mencari sumbangan efektif (SE%) prediktor terhadap kriterium

digunakan rumus:

SE% X1 = SR % X1 × R2

SE% X2 = SR% X2 × R2

Page 67: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Berikut ini ada dua kelompok data yang hendak dipaparkan, yaitu data dari

hasil uji coba (try out) untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen serta

hasil penelitian. Data hasil uji coba (try out) instrumen meliputi data mengenai

skor hasil uji coba angket implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK),

intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), serta data

hasil uji coba angket kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah. Data hasil

penelitian meliputi data mengenai subjek sampel penelitian, data skor

implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK), data skor intensitas

mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), serta data skor

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa Kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008.

Data kedua kelompok tersebut masing-masing dipaparkan pada uraian berikut ini.

1. Data Hasil Uji Coba (Try Out) Beserta Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data, perlu diujicobakan

terlebih dahulu terutama untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Adapun

langkah-langkahnya dalam uji coba ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan subjek uji coba sebanyak 20 orang siswa yang masih termasuk

anggota populasi, tetapi di luar sampel penelitian dengan karakteristik yang

telah ditentukan. Adapun daftar nama subjek uji coba (try out) adalah

48

Page 68: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

49

sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4 berikut ini.

Tabel 4

Daftar Nama Subjek Uji Coba ( Try Out )

Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara

Tahun Pelajaran 2007/2008

No Nama Jenis Kelamin Kelas

1 Roni Prasetyawan L VIII A

2 Anjar Setiady L VIII A

3 Eka Saputro L VIII A

4 Angga Widodo L VIII A

5 Mahdi Faizal Abidin L VIII A

6 Ibnu Hasan L VIII B

7 Feri Setiawan L VIII B

8 Andi Purnomo L VIII B

9 Supriyadi L VIII B

10 Mudin L VIII B

11 Soimah P VIII A

12 Jumriyah P VIII A

13 Susi Susanti P VIII A

14 Haryani P VIII A

15 Kuat Lusiati P VIII A

16 Kartika Yuniati P VIII B

17 Yaroh Widianti P VIII B

18 Antika Nur Fauziyah P VIII B

19 Noviati P VIII B

20 Nurvita Ujianti P VIII B

b. Setelah menentukan subjek uji coba (try out) selanjutnya menyebarkan angket

kepada mereka. Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2007

yang pelaksanaannya dibantu oleh guru BK kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara. Adapun data skoring atau penilaian atas

jawaban responden pada uji coba angket implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK), intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah), serta data hasil uji coba angket kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah adalah sebagaimana dipaparkan pada tabel 5, 6, dan 7 berikut ini.

Page 69: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

50

Tabel 5

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling

(BK) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No. Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 total

1 4 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 89

2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3 4 73

3 3 3 3 2 4 3 1 3 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 76

4 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 77

5 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 74

6 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 2 2 4 70

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88

8 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 77

9 3 2 2 1 3 2 2 3 4 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 85

10 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85

11 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 80

12 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 90

13 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 78

14 3 2 1 1 3 3 3 2 4 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 3 4 83

15 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 66

16 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 4 1 1 1 2 2 2 67

17 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 72

18 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 48

19 3 2 2 2 4 3 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 88

20 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 87

ΣX 61 68 49 63 66 67 68 66 67 64 67 67 68 66 67 68 66 68 64 63 66 67 65 64 1553

Page 70: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

51

Tabel 6

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No. Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total

1 2 2 1 3 2 1 4 1 1 2 1 1 1 3 1 2 3 3 4 3 74

2 1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 4 4 4 3 63

3 4 3 3 3 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 1 1 3 3 4 3 61

4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 75

5 4 4 2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 69

6 4 4 2 2 4 2 2 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 61

7 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 1 1 4 2 3 4 4 3 69

8 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 2 1 4 1 1 4 4 2 72

9 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 4 3 2 4 54

10 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 68

11 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 77

12 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 4 1 1 1 2 2 4 4 3 67

13 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 3 3 1 3 1 1 2 1 57

14 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 2 4 4 1 1 1 4 3 2 63

15 3 4 2 1 2 1 4 3 2 1 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 74

16 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 2 2 2 57

17 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 3 3 3 59

18 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 1 1 4 1 2 4 4 3 72

19 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 77

20 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 3 4 47

∑X 66 68 65 68 66 67 68 66 71 66 68 60 64 60 65 59 67 65 67 70 1316

Page 71: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

52

Tabel 7

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah pada

Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun

Pelajaran 2007/2008

c. Setelah angket diujicobakan dan telah diberikan skor, langkah selanjutnya

melakukan analisis untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen

berdasarkan data dalam tabel 5, 6, dan 7, tersebut di atas.

No. Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Total

1 4 1 4 3 2 3 1 4 4 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 3 82

2 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 67

3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 67

4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

6 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 77

8 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 79

9 4 1 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 60

10 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 76

11 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 82

12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 72

13 1 1 2 4 2 2 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 63

14 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 67

15 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

16 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 60

17 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 1 67

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 75

19 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85

20 4 2 4 4 4 3 3 2 1 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 2 56

∑X 66 68 65 68 67 67 67 66 70 63 68 60 64 62 62 59 67 67 65 63 65 70 1439

Page 72: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

53

1) Uji Validitas

a) Uji validitas item angket Implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK)

diawali dengan menguji validitas item nomor 1 beserta perhitungannya,

dengan terlebih dahulu membuat tabel 8 berikut ini.

Tabel 8

Persiapan Perhitungan Validitas Angket Implementasi Peran Guru Bimbingan

Konseling (BK) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 untuk Item Nomor 1

No. X Y X2

Y2

XY

1 4 90 16 8100 360

2 2 72 4 5184 144

3 3 76 9 5776 228

4 3 77 9 5929 231

5 3 74 9 5476 222

6 3 70 9 4900 210

7 4 88 16 7744 352

8 3 77 9 5929 231

9 3 85 9 7225 255

10 4 88 16 7744 352

11 4 80 16 6400 320

12 4 91 16 8281 364

13 3 78 9 6084 234

14 3 85 9 7225 255

15 2 63 4 3969 126

16 3 66 9 4356 198

17 3 72 9 5184 216

18 2 44 4 1936 88

19 3 91 9 8281 273

20 2 87 4 7569 174

61 1554 195 123292 4833 ΣΝ = 20

∑X ∑Y ∑X2 ∑Y

2 ∑XY

Hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan dalam rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

rXY = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑2222 Y)(-YNX)(-XN

Y)X)(( -XYN

Page 73: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

54

= { }{ }22 (1554)-20.123292(61)-20.195

(61)(1554)-4833.02

= ( )( )2414916-24658403721-3900

94794)-96660(

=

9115396

1866

=

3019.171

1866

= 0,618

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi item nomor 1 adalah

0,618. Telah ditentukan bahwa rtabel dengan N = 20 pada taraf signifikansi 5%

adalah 0,444, sedang pada taraf signifikansi 1% adalah 0,561. Karena rhitung > rtabel

yakni 0,618 > 0,444 atau 0,618 > 0,561, maka koefisien korelasi tersebut

menunjukkan bahwa item nomor 1 tersebut terbukti valid. Perhitungan butir

angket nomor selanjutnya dilakukan dengan langkah-langkah yang sama seperti di

atas. Adapun ringkasan hasil analisis uji validitas item angket implementasi peran

guru Bimbingan Konseling (BK) dipaparkan dalam tabel 9 berikut ini.

Tabel 9

Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Item Angket Implementasi Peran Guru

Bimbingan Konseling (BK) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi

Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No. ΣX ΣY ΣX2

ΣY2

ΣXY rxy Ket.

1 61 1554 195 123292 4833 0.618 Valid

2 68 1554 228 123292 5219 0.563 Valid

3 49 1554 152 123292 4159 0.573 Valid

4 63 1554 227 123292 5174 0.617 Valid

5 66 1554 224 123292 5212 0.667 Valid

6 67 1554 231 123292 5323 0.907 Valid

7 68 1554 238 123292 5368 0.641 Valid

Bersambung

Page 74: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

55

Lanjutan tabel 9

No. ΣX ΣY ΣX2 ΣY2 ΣXY rxy Ket.

8 66 1554 226 123292 5222 0.649 Valid

9 67 1554 235 123292 5330 0.757 Valid

10 64 1554 214 123292 5074 0.661 Valid

11 67 1554 229 123292 5277 0.661 Valid

12 67 1554 231 123292 5294 0.682 Valid

13 68 1554 196 123292 4785 0.609 Valid

14 66 1554 224 123292 5212 0.667 Valid

15 67 1554 231 123292 5323 0.907 Valid

16 68 1554 228 123292 5239 0.688 Valid

17 66 1554 226 123292 5222 0.649 Valid

18 68 1554 226 123292 5229 0.698 Valid

19 64 1554 216 123292 5083 0.653 Valid

20 63 1554 211 123292 5046 0.844 Valid

21 66 1554 228 123292 5240 0.694 Valid

22 67 1554 219 123292 5142 0.651 Valid

23 65 1554 223 123292 5168 0.679 Valid

24 64 1554 222 123292 5118 0.694 Valid

Dari hasil perhitungan ternyata item angket implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) semuanya valid. Dengan demikian keseluruhan item tersebut

dapat digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini.

b) Uji validitas item angket aktivitas dalam kegiatan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) diawali dengan menguji

validitas item nomor 1 beserta perhitungannya, dengan terlebih dahulu

membuat tabel 10 berikut ini.

Page 75: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

56

Tabel 10

Persiapan Perhitungan Validitas Angket Intensitas mengikuti kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 untuk Item

Nomor 1

No. X Y X2

Y2

XY

1 4 74 16 5476 296

2 4 63 16 3969 252

3 3 61 9 3721 183

4 4 75 16 5625 300

5 3 69 9 4761 207

6 3 61 9 3721 183

7 3 69 9 4761 207

8 4 72 16 5184 288

9 2 52 4 2704 104

10 3 68 9 4624 204

11 4 77 16 5929 308

12 3 67 9 4489 201

13 3 55 9 3025 165

14 3 63 9 3969 189

15 4 74 16 5476 296

16 3 57 9 3249 171

17 3 59 9 3481 177

18 4 73 16 5329 292

19 3 78 9 6084 234

20 3 45 9 2025 135

66 1312 224 87602 4392 ΣΝ = 20

∑X ∑Y ∑X2 ∑Y

2 ∑XY

Data hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan dalam rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

rXY = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑2222 Y)(-YNX)(-XN

Y)X)(( -XYN

= { }{ }22 (1312)-20.87602(66)-20.224

(66)(1312)-0.43922

= ( )( )1721344-17520404356-4480

86592)-87840(

Page 76: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

57

=

3806304

1248

=

1950,975

1248

= 0,639

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi item nomor 1 adalah

0,639. Telah ditentukan bahwa rtabel dengan N = 20 pada taraf signifikansi 5%

adalah 0,444, sedang pada taraf signifikansi 1% adalah 0,561. Karena rhitung > rtabel

yakni 0,639 > 0,444 atau 0,639 > 0,561, maka koefisien korelasi tersebut

menunjukkan bahwa item nomor 1 tersebut terbukti valid. Perhitungan butir

angket nomor selanjutnya dilakukan dengan langkah-langkah yang sama seperti di

atas. Adapun ringkasan hasil analisis uji validitas item angket intensitas mengikuti

kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dipaparkan dalam tabel 11

berikut ini.

Tabel 11

Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Item Angket Intensitas mengikuti kegiatan

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada Siswa Kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No. ΣX ΣY ΣX2

ΣY2

ΣXY rxy Ket.

1 66 1312 224 87602 4513 0,640 Valid

2 68 1312 236 87602 4332 0,608 Valid

3 65 1312 219 87602 4532 0,623 Valid

4 68 1312 238 87602 4392 0,697 Valid

5 66 1312 224 87602 4483 0,640 Valid

6 67 1312 231 87602 4529 0,876 Valid

7 68 1312 238 87602 4399 0,668 Valid

8 66 1312 226 87602 4602 0,619 Valid

9 69 1312 245 87602 4405 0,732 Valid

10 66 1312 226 87602 4524 0,672 Valid

Bersambung

Page 77: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

58

Lanjutan tabel 11

No. ΣX ΣY ΣX2 ΣY

2 ΣXY rxy Ket.

11 68 1312 238 87602 3972 0,619 Valid

12 59 1312 193 87602 4296 0,596 Valid

13 64 1312 216 87602 4035 0,744 Valid

14 60 1312 196 87602 4348 0,632 Valid

15 65 1312 221 87602 3889 0,687 Valid

16 58 1312 182 87602 4464 0,579 Valid

17 67 1312 231 87602 4355 0,686 Valid

18 65 1312 221 87602 4494 0,744 Valid

19 67 1312 239 87602 4646 0,661 Valid

20 70 1312 250 87602 6253 0,616 Valid

Dari hasil perhitungan ternyata item angket intensitas mengikuti kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) semuanya valid. Dengan demikian keseluruhan

item tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini.

c) Uji validitas item angket kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah diawali

dengan menguji validitas item nomor 1 beserta perhitungannya, dengan

terlebih dahulu membuat tabel 12 berikut ini.

Tabel 12

Persiapan Perhitungan Validitas Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 untuk Item Nomor 1

No. X Y X2

Y2

XY

1 4 84 16 7056 336

2 4 67 16 4489 268

3 3 67 9 4489 201

4 4 83 16 6889 332

5 3 76 9 5776 228

6 3 63 9 3969 189

7 3 77 9 5929 231

8 4 79 16 6241 316

9 2 55 4 3025 110

10 3 76 9 5776 228

11 4 82 16 6724 328

12 3 72 9 5184 216

Bersambung

Page 78: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

59

Lanjutan tabel 12

No. X Y X2 Y2 XY

13 3 58 9 3364 174

14 3 66 9 4356 198

15 4 80 16 6400 320

16 3 55 9 3025 165

17 3 65 9 4225 195

18 4 75 16 5625 300

19 3 85 9 7225 255

20 3 55 9 3025 165

66 1420 224 102792 4755 ΣΝ = 20

∑X ∑Y ∑X2 ∑Y

2 ∑XY

Data hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan dalam rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

rXY = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑2222 Y)(-YNX)(-XN

Y)X)(( -XYN

= { }{ }22 (1420)-20.102792(66)-20.224

(66)(1420)-0.47552

= ( )( )2016400-20558404356-4480

93720)-95100(

=

4890560

1380

=

0,624

1380

= 0,624

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi item nomor 1 adalah

0,624. Telah ditentukan bahwa rtabel dengan N = 20 pada taraf signifikansi 5%

adalah 0,444, sedang pada taraf signifikansi 1% adalah 0,561. Karena rhitung > rtabel

yakni 0,624 > 0,444 atau 0,624 > 0,561, maka koefisien korelasi tersebut

menunjukkan bahwa item nomor 1 tersebut terbukti valid. Perhitungan butir

Page 79: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

60

angket nomor selanjutnya dilakukan dengan langkah-langkah yang sama seperti di

atas. Adapun ringkasan hasil analisis uji validitas item angket kedisiplinan

mentaati tata tertib sekolah secara keseluruhan dipaparkan dalam tabel 13 berikut

ini.

Tabel 13

Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Item Angket Kedisiplinan Mentaati Tata

Tertib Sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No. ΣX ΣY ΣX2

ΣY2

ΣXY rxy Ket.

1 66 1420 224 102792 4755 0,624 Valid

2 68 1420 236 102792 4886 0,596 Valid

3 65 1420 219 102792 4691 0,615 Valid

4 68 1420 238 102792 4903 0,648 Valid

5 63 1420 209 102792 4557 0,582 Valid

6 67 1420 231 102792 4849 0,809 Valid

7 67 1420 231 102792 4826 0,607 Valid

8 66 1420 226 102792 4763 0,606 Valid

9 70 1420 250 102792 5030 0,604 Valid

10 62 1420 208 102792 4505 0,584 Valid

11 68 1420 238 102792 4894 0,570 Valid

12 60 1420 196 102792 4382 0,687 Valid

13 64 1420 216 102792 4662 0,794 Valid

14 62 1420 206 102792 4511 0,661 Valid

15 56 1420 182 102792 4108 0,592 Valid

16 59 1420 185 102792 4273 0,572 Valid

17 67 1420 239 102792 4868 0,655 Valid

18 59 1420 193 102792 4320 0,678 Valid

19 65 1420 227 102792 4726 0,630 Valid

20 63 1420 211 102792 4567 0,598 Valid

21 65 1420 250 102792 4688 0,686 Valid

22 70 1420 228 102792 5028 0,584 Valid

Dari hasil perhitungan ternyata item angket kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah semuanya valid. Dengan demikian keseluruhan item tersebut dapat

digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini.

Page 80: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

61

2) Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas angket maka langkah selanjutnya adalah

melakukan uji reliabilitas angket. Dalam penelitian ini uji reliabilitas

menggunakan teknik belah dua yaitu antara nomor item ganjil dengan nomor item

genap. Rumusnya menggunakan korelasi product moment yang dilanjutkan

dengan menerapkan rumus Spearman Brown.

a) Uji Reliabilitas Angket tentang Implementasi Peran Guru Bimbingan

Konseling (BK). Langkah awal untuk menghitung reliabilitas angket

implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dengan membuat tabel belah

dua menjadi kelompok skor item nomor ganjil (X) dan skor kelompok item nomor

genap (Y). Adapun tabel untuk masing-masing kelompok skor item nomor ganjil

(X) dan genap (Y) item angket implementasi peran guru Bimbingan Konseling

(BK) pada siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008, adalah sebagaimana dipaparkan dalam

tabel 14 dan 15 berikut ini.

Tabel 14

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling

(BK) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 Kelompok Belahan Item Ganjil (X)

Nomor Item Angket

Skor No.

Resp.

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 total

1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 44

2 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34

3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 40

4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 37

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 36

7 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 42

Bersambung

Page 81: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

62

Lanjutan tabel 14

Nomor Item Angket

Skor No.

Resp.

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 total

8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 38

9 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 42

10 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 44

11 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 39

12 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46

13 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 39

14 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 43

15 2 1 3 3 4 3 1 3 3 2 2 4 31

16 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 32

17 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 36

18 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 1 22

19 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 46

20 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 41

∑X 61 49 66 68 67 67 68 67 66 64 66 65 769

Tabel 15 Data Skor Hasil Uji Coba Angket Implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 untuk Belahan Item Nomor Genap (Y)

Nomor Item Angket

Skor No.

Resp.

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 total

1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 46

2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 38

3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 40

5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 37

6 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 34

7 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 46

8 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 39

9 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 43

10 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 44

11 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 41

12 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 45

13 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 39

14 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 42

15 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 32

16 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 34

17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 36

18 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 22

19 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 45

20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 46

∑X 66 65 67 66 64 67 66 66 66 63 65 64 785

Page 82: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

63

Dari tabel 14 dan 15 di atas tersebut kemudian dibuat tabel kerja sebagaimana

tabel 16 berikut ini.

Tabel 16

Persiapan Uji Reliabilitas Angket Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) untuk Skor Kelompok Belahan Item Nomor Ganjil (X) dan

Skor Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y)

No X Y X2

Y2

XY

1 44 46 1936 2116 2024

2 34 38 1156 1444 1292

3 40 36 1600 1296 1440

4 37 40 1369 1600 1480

5 37 37 1369 1369 1369

6 36 34 1296 1156 1224

7 42 46 1764 2116 1932

8 38 39 1444 1521 1482

9 42 43 1764 1849 1806

10 44 44 1936 1936 1936

11 39 41 1521 1681 1599

12 46 45 2116 2025 2070

13 39 39 1521 1521 1521

14 43 42 1849 1764 1806

15 31 32 961 1024 992

16 32 34 1024 1156 1088

17 36 36 1296 1296 1296

18 22 22 484 484 484

19 46 45 2116 2025 2070

20 41 46 1681 2116 1886

769 785 30203 31495 30797 Σ N = 20

ΣX ΣY ΣX2

ΣY2

ΣXY

Hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

rXY = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑2222 Y)(-YNX)(-XN

Y)X)(( -XYN

= { }{ }22 (785)-20.31495(769)-20.30203

(769)(785)-30797.02

Page 83: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

64

= { }{ }616225-629900603665-604060

603665-615940

= { }{ }1367512699

12275

= 13177,967

12275

= 0,931

Koefisien korelasi tersebut baru menunjukkan setengah reliabilitas, maka

harus dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

r11 = ½ r½ 1

½ r½ x 2

+

= 0,931 1

0,931 x 2

+

= 1,931

1,863

= 0,965

Hasil product moment empiris = 0,965 kemudian dikonsultasikan dengan r

product moment N = 20 pada taraf signifikan 5% ditetapkan r product moment

batas penolakan sebesar 0,444, artinya product moment empiris 0,965 terletak di

atas r product moment pada tabel yaitu 0,965 > 0,444. Sementara itu pada taraf

signifikansi 1% telah ditetapkan r product moment batas penolakan sebesar 0,561

sehingga 0,965 > 0,561.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

angket implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) yang digunakan

dalam penelitian ini adalah reliable dengan taraf reliabilitas sangat tinggi.

Page 84: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

65

b) Uji Reliabilitas Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah). Langkah awal untuk menghitung reliabilitas

angket intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

dengan membuat tabel belah dua menjadi kelompok skor item nomor ganjil (X)

dan kelompok skor item nomor genap (Y). Adapun tabel untuk masing-masing

kelompok skor item nomor ganjil (X) dan genap (Y) angket intensitas mengikuti

kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), sebagaimana dipaparkan dalam

tabel 17 dan 18 berikut ini.

Tabel 17

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 untuk Kelompok

Belahan Item Nomor Ganjil (X)

Nomor Item Angket Skor No.

Resp.

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Total

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 33

3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32

4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 36

5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 34

6 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 31

7 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 35

8 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 36

9 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 29

10 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 34

11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33

13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28

14 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 32

15 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38

16 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 29

17 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 30

18 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38

19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

20 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 21

∑X 66 65 66 68 69 68 64 65 67 67 665

Page 85: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

66

Tabel 18

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi

Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 untuk Kelompok Belahan

Item Nomor Genap (Y)

Nomor Item Angket Skor No.

Resp.

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Total

1 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 36

2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 30

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 35

6 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 30

7 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 34

8 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 36

9 3 2 3 3 3 1 2 1 2 3 23

10 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 34

11 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

12 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 34

13 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 27

14 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 31

15 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 36

16 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 28

17 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 29

18 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 35

19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

20 3 3 2 2 2 4 1 2 2 3 24

∑X 68 68 67 66 66 59 60 58 65 70 647

Dari tabel 17 dan 18 di atas tersebut kemudian dibuat tabel kerja sebagaimana

tabel 19 berikut ini.

Page 86: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

67

Tabel 19

Persiapan Uji Reliabilitas Angket Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) untuk Skor Kelompok Belahan Nomor Item Ganjil (X) dan

Skor Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y)

No X Y X2

Y2

XY

1 38 36 1444 1296 1368

2 33 30 1089 900 990

3 32 29 1024 841 928

4 36 39 1296 1521 1404

5 34 35 1156 1225 1190

6 31 30 961 900 930

7 35 34 1225 1156 1190

8 36 36 1296 1296 1296

9 29 23 841 529 667

10 34 34 1156 1156 1156

11 39 38 1521 1444 1482

12 33 34 1089 1156 1122

13 28 27 784 729 756

14 32 31 1024 961 992

15 38 36 1444 1296 1368

16 29 28 841 784 812

17 30 29 900 841 870

18 38 35 1444 1225 1330

19 39 39 1521 1521 1521

20 21 24 441 576 504

665 647 22497 21353 21876 Σ N = 20

ΣX ΣY ΣX2

ΣY2

ΣXY

Hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

rXY = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑2222 Y)(-YNX)(-XN

Y)X)(( -XYN

= { }{ }22 (647)-20.21353(665)-20.22497

(665)(647)-21876.02

= { }{ }418609-427060430255-449940

430255-437520

= { }{ }84517715

7265

Page 87: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

68

= 8074,619

7265

= 0,900

Koefisien korelasi tersebut baru menunjukkan setengah reliabilitas, maka

harus dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

r11 = ½ r½ 1

½ r½ x 2

+

= 0,900 1

0,900 x 2

+

= 1,900

1,799

= 0,953

Hasil product moment empiris = 0,953 dikonsultasikan dengan r product

moment N = 20 pada taraf signifikan 5% telah ditetapkan r product moment batas

penolakan sebesar 0,444. Ternyata r product moment empiris 0,953 terletak di atas

r product moment pada tabel yaitu 0,953 > 0,444. Sementara itu pada taraf

signifikansi 1% telah ditetapkan r product moment batas penolakan sebesar 0,561

sehingga 0,953 > 0,561.

Berdasarkan hasil analisis tersebut diambil kesimpulan bahwa angket

intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang

digunakan dalam penelitian ini reliable dengan taraf reliabilitas sangat tinggi.

Page 88: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

69

c) Uji Reliabilitas Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah.

Langkah awal untuk menghitung reliabilitas angket ini dengan membuat tabel

belah dua menjadi kelompok skor item nomor ganjil (X) dan kelompok skor item

nomor genap (Y). Tabel untuk masing-masing kelompok skor item nomor ganjil

(X) dan genap (Y) angket kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah sebagaimana

dipaparkan dalam tabel 20 dan 21 berikut ini.

Tabel 20

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah pada

Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun

Pelajaran 2007/2008 untuk Kelompok Belahan Item Nomor Ganjil (X)

Nomor Item Angket Skor No.

Resp.

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 total

1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42

2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 35

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34

4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 40

5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 38

6 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 32

7 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 38

8 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 40

9 2 2 2 3 3 3 3 1 4 2 2 27

10 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 37

11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 42

12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 35

13 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 28

14 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 34

15 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 41

16 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 30

17 3 3 4 3 3 4 3 1 2 4 3 33

18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 40

19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43

20 3 3 2 2 3 2 2 1 2 4 3 27

X 66 65 63 67 70 68 64 56 67 65 65 716

Page 89: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

70

Tabel 21

Data Skor Hasil Uji Coba Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah pada

Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun

Pelajaran 2007/2008 untuk Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y)

Nomor Item Angket Skor No.

Resp.

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 total

1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42

2 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 32

3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 33

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43

5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 38

6 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 31

7 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 39

8 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 39

9 3 2 3 3 3 2 2 2 1 4 3 28

10 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 39

11 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 40

12 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 37

13 3 3 3 3 4 2 2 4 1 2 3 30

14 3 4 3 3 2 2 4 2 4 2 3 32

15 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 39

16 3 3 3 2 1 2 2 2 1 2 4 25

17 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 32

18 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 35

19 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42

20 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 28

X 68 68 67 66 62 60 62 59 59 63 70 704

Dari tabel 20 dan 21 tersebut kemudian dibuat tabel kerja sebagaimana tabel 22

berikut ini.

Page 90: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

71

Tabel 22

Persiapan Uji Reliabilitas Angket Motivasi Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah untuk Skor Kelompok Belahan Nomor Item Ganjil (X) dan Kelompok

Skor Belahan Nomor Item Genap (Y)

No X Y X2

Y2

XY

1 42 42 1764 1764 1764

2 35 32 1225 1024 1120

3 34 33 1156 1089 1122

4 40 43 1600 1849 1720

5 38 38 1444 1444 1444

6 32 31 1024 961 992

7 38 39 1444 1521 1482

8 40 39 1600 1521 1560

9 27 28 729 784 756

10 37 39 1369 1521 1443

11 42 40 1764 1600 1680

12 35 37 1225 1369 1295

13 28 30 784 900 840

14 34 32 1156 1024 1088

15 41 39 1681 1521 1599

16 30 25 900 625 750

17 33 32 1089 1024 1056

18 40 35 1600 1225 1400

19 43 42 1849 1764 1806

20 27 28 729 784 756

716 704 26132 25314 25673 Σ N = 20

ΣX ΣY ΣX2

ΣY2

ΣXY

Hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

rXY = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑2222 Y)(-YNX)(-XN

Y)X)(( -XYN

= { }{ }22 (644)-20.21148(648)-20.21432

(648)(644)-21247.02

= { }{ }495616-506280512656-522640

504064-513460

= { }{ }106649984

9396

Page 91: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

72

= 10318,4

9396

= 0,911

Koefisien korelasi tersebut baru menunjukkan setengah reliabilitas, maka

harus dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

r11 = ½ r½ 1

½ r½ x 2

+

= 0,911 1

0,911 x 2

+

= 1,911

1,821

= 0,953

Hasil product moment empiris = 0,953 dikonsultasikan dengan r product

moment N = 20 pada taraf signifikan 5% diperoleh r product moment batas

penolakan sebesar 0,444. Ternyata r product moment empiris 0,953 terletak di atas

r product moment pada tabel yaitu 0,953 > 0,444. Sementara itu pada taraf

signifikansi 1% telah ditetapkan r product moment batas penolakan sebesar 0,561

sehingga 0,953 > 0,561.

Berdasarkan hasil analisis tersebut diambil kesimpulan bahwa angket

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah yang digunakan dalam penelitian ini

reliable pada taraf reliabilitasnya sangat tinggi.

2. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian untuk variabel Implementasi Peran Guru Bimbingan

Konseling (BK), Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah), dan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa Kelas VIII

SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran

Page 92: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

73

2007/2008 diungkap dengan mengunakan angket. Pelaksanaan penelitian tanggal

6 Mei 2007. Secara rinci dipaparkan sebagai berikut.

a. Sampel Penelitian

Subjek sampel penelitian ini sebanyak 40 orang siswa, yang merupakan

sebagian dari keseluruhan populasi, yaitu siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008. Daftar nama

sampel penelitian tersebut adalah sebagaimana dipaparkan pada tabel 23 berikut.

Tabel 23

Daftar Nama Sampel Penelitian

No. Subjek Nama Jenis Kelamin Kelas

1 Bambang Apriyanto Laki-laki VIII A

2 Joko Sutomo Laki-laki VIII A

3 Agus Yunanto Laki-laki VIII A

4 Waljito Purnomo Laki-laki VIII A

5 Eko Prayitno Laki-laki VIII A

6 Heru Eksantoro Laki-laki VIII A

7 Badrus Zaman Laki-laki VIII A

8 Aditya Siswanto Laki-laki VIII A

9 Agus Dwi Murtono Laki-laki VIII A

10 Iwan Gunardi Laki-laki VIII A

11 Ita Irawati Perempuan VIII A

12 Juwita Ika H Perempuan VIII A

13 Lucia Widia Ningrum Perempuan VIII A

14 Lilik Purwanti Perempuan VIII A

15 Mulyani Perempuan VIII A

16 Novaiyani Perempuan VIII A

17 Nur Cahyaningsih Perempuan VIII A 18 Dwi Nurhayati Perempuan VIII A

19 Olivia Ana Perempuan VIII A

20 Olivia Anis Perempuan VIII A

21 Iwan Susanto Laki-laki VIII B

22 Bahtiar Effendi Laki-laki VIII B

23 Yanuar Eka Darma Laki-laki VIII B

24 Anjung Yunianto Laki-laki VIII B 25 Joko Dwi Prasetyo Laki-laki VIII B

26 Nanang Pambudi Laki-laki VIII B

27 Wahyu Utomo Laki-laki VIII B

28 Antoni Wirawan Laki-laki VIII B

29 Setyadi Laki-laki VIII B

Bersambung

Page 93: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

74

Lanjutan tabel 23 No. Subjek Nama Jenis Kelamin Kelas

30 Agung Iskandar Laki-laki VIII B

31 Sriyanti Perempuan VIII B

32 Tri Supriyanto Perempuan VIII B

33 Wahyono Widayat Perempuan VIII B

34 Windy Astuti Perempuan VIII B

35 Wulan Agustina Perempuan VIII B

36 Febria Utami Perempuan VIII B

37 Rela Hurningsih Perempuan VIII B

38 Tawakal Perempuan VIII B

39 Tri Merdekawati Perempuan VIII B

40 Yuni Setianingsih Perempuan VIII B

b. Data Skor tentang Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling (BK).

Angket variabel ini terdiri dari 24 butir dengan 4 alternatif jawaban,

setelah dilakukan skoring, hasilnya dipaparkan dalam tabel 24 sebagai berikut.

Tabel 24 Data Skor Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) Pada

Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten BanjarnegaraTahun

Pelajaran 2007/2008

No. Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 total

1 3 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 69

2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 3 2 1 3 2 4 4 1 2 2 2 3 2 72

3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 4 3 3 69

4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 61

5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 48

6 4 4 4 3 4 4 3 2 1 4 4 2 2 2 2 4 2 4 3 4 2 1 1 1 67

7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 69

8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 3 2 68

9 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 2 2 4 2 68

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 71

11 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 77

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 72

13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 66

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 78

15 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 55

16 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 73

17 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 79

18 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 78

19 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 58

20 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 74

21 4 2 4 2 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 1 2 3 4 2 4 74

Bersambung

Page 94: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

75

Lanjutan tabel 24

No. Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 total

22 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 81

23 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 62

24 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 70

25 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 69

26 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 2 2 3 3 3 74

27 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 68

28 2 4 3 2 3 1 1 4 4 3 1 1 1 2 3 4 4 2 3 1 4 3 2 1 79

29 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 73

30 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 65

31 3 2 2 1 3 3 1 2 4 3 3 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 55

32 3 2 1 1 3 3 3 2 4 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 3 4 72

33 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 1 2 3 2 3 3 3 2 3 4 77

34 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 62

35 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 68

36 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52

37 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 65

38 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 60

39 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 79

40 2 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 2 2 4 56

Σ X 56 58 60 55 57 60 63 61 60 59 57 59 64 55 56 46 48 46 58 55 52 64 56 56 1361

c. Data Skor Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah).

Angket variabel ini terdiri dari 20 butir dengan 4 alternatif jawaban,

setelah dilakukan skoring, hasilnya dipaparkan dalam tabel 25 sebagai berikut.

Tabel 25 Data Skor Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah) pada Siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total

1 3 1 3 1 1 1 1 4 4 4 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 64 2 3 4 2 1 1 1 2 4 2 1 3 1 1 1 1 2 4 4 4 3 60 3 3 4 2 1 2 1 3 4 4 3 1 1 3 1 4 4 4 4 4 4 60 4 3 1 2 1 1 1 1 2 4 4 3 1 2 3 2 4 1 4 2 3 61 5 1 3 2 4 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 39 6 3 3 1 1 2 2 4 2 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 4 4 46 7 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 40

Bersambung

Page 95: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

76

Lanjutan tabel 25 No Nomor Item Angket Skor

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total

8 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 41 9 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 46

10 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 45 11 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 46 12 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 40 13 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 43 14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 68 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 47 16 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 4 4 42 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 65 18 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 65 19 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 1 1 2 2 2 48 20 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 1 2 1 1 2 50 21 3 3 1 2 2 1 1 3 2 3 4 1 3 2 1 1 3 4 4 3 51 22 3 1 2 3 1 1 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 70 23 3 1 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 1 4 4 2 58 24 3 3 1 2 2 3 1 4 3 4 3 3 2 2 2 1 3 2 1 3 60 25 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 4 4 3 2 2 2 1 1 3 3 45 26 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 3 4 2 65 27 3 3 2 1 2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 60 28 2 4 4 4 3 2 2 2 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 55 29 3 2 2 3 2 1 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 41 30 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 2 4 4 3 3 50 31 2 2 2 3 2 1 1 1 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 62 32 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 2 4 4 1 1 1 4 3 2 60 33 1 2 2 3 3 1 1 2 4 4 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 56 34 4 4 3 3 2 1 1 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 40 35 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 46 36 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 4 1 3 2 1 2 2 2 2 2 47 37 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 53 38 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 50 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 40 3 2 3 2 2 1 1 2 3 3 4 1 4 2 3 2 3 4 2 2 43

∑N=40 85 84 117 99 110 106 101 102 101 101 107 101 102 104 118 122 104 105 102 107 2078

d. Data Skor Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

Angket variabel ini terdiri dari 22 butir dengan 4 alternatif jawaban,

setelah dilakukan skoring hasilnya dipaparkan dalam tabel 26 sebagai berikut.

Page 96: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

77

Tabel 26

Data Skor Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No Nomor Item Angket Skor Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Total

1 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 1 4 3 1 1 1 1 1 2 2 3 77

2 4 3 2 4 1 4 3 1 2 2 3 1 3 4 3 1 1 1 1 2 4 4 72

3 4 3 2 2 1 2 2 1 1 3 3 1 4 3 1 1 1 1 1 2 2 3 67

4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 3 4 2 4 2 3 2 1 1 3 2 2 2 69

5 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 1 4 3 4 3 3 2 2 1 2 2 4 57

6 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 1 4 1 1 4 4 2 1 71

7 4 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 72

8 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 65

9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 2 1 78

10 4 3 4 4 4 3 3 1 1 1 2 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 65

11 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4 72

12 4 4 4 3 1 4 4 1 1 3 4 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4 74

13 4 4 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4 63

14 4 4 4 3 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 1 1 1 1 3 3 74

15 4 4 4 4 1 4 3 1 1 4 4 1 3 3 1 1 1 1 1 1 4 4 61

16 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 3 2 4 3 1 1 1 1 1 1 4 3 61

17 4 4 4 4 1 4 4 1 1 3 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1 3 4 74

18 4 4 4 3 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 3 70

19 4 3 4 2 4 4 4 1 2 4 3 1 4 3 1 1 1 1 1 2 3 2 58

20 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 1 3 4 1 1 1 1 1 1 2 2 71

21 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 65

22 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 75

23 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 70

24 4 4 4 3 4 1 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 67

25 3 3 2 2 4 1 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 66

26 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 2 72

27 3 3 2 2 4 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 71

28 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 77

29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 65

30 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 77

31 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

32 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 80

33 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 73

34 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66

35 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 69

36 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 68

37 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 51

38 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 53

39 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 54

40 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

∑N=40 89 123 123 127 123 128 122 125 134 128 130 134 138 124 127 126 126 133 129 129 103 94 2715

Page 97: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

78

e. Data Gabungan

Berdasarkan tabel 24, 25 dan 26 di atas, kemudian disusun data gabungan

yang meliputi data Implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK),

Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), dan

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa Kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008.

Data gabungan tersebut dipaparkan dalam tabel 27 berikut ini.

Tabel 27

Data Gabungan Skor Implementasi Peran guru Bimbingan Konseling (BK) (X1),

Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) (X2), dan

Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah (Y) pada Siswa Kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

No Nama X1 X2 Y

1 Bambang Apriyanto 69 64 77

2 Joko Sutomo 72 60 72

3 Agus Yunanto 69 60 67

4 Waljito Purnomo 61 61 69

5 Eko Prayitno 48 39 57

6 Heru Eksantoro 67 46 71

7 Badrus Zaman 69 40 72

8 Aditya Siswanto 68 41 65

9 Agus Dwi Murtono 68 46 78

10 Iwan Gunardi 71 45 65

11 Ita Irawati 77 46 72

12 Juwita Ika H 72 40 74

13 Lucia Widia Ningrum 66 43 63

14 Lilik Purwanti 78 68 74

15 Mulyani 55 47 61

16 Novaiyani 73 42 61

17 Nur Cahyaningsih 79 65 74

18 Dwi Nurhayati 78 65 70

19 Olivia Ana 58 48 58

20 Olivia Anis 74 50 71

21 Iwan Susanto 74 51 65

22 Bahtiar Effendi 81 70 75

Bersambung

Page 98: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

79

Lanjutan tabel 27

No Nama X1 X2 Y

23 Yanuar Eka Darma 62 58 70

24 Anjung Yunianto 70 60 67

25 Joko Dwi Prasetyo 69 45 66

26 Nanang Pambudi 74 65 72

27 Wahyu Utomo 68 60 71

28 Antoni Wirawan 79 55 77

29 Setyadi 73 41 65

30 Agung Iskandar 65 50 77

31 Sriyanti 55 62 75

32 Tri Supriyanto 72 60 80

33 Wahyono Widayat 77 56 73

34 Windy Astuti 62 40 66

35 Wulan Agustina 68 46 69

36 Febria Utami 52 47 68

37 Rela Hurningsih 65 53 51

38 Tawakal 60 50 53

39 Tri Merdekawati 79 50 54

40 Yuni Setianingsih 56 43 50

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu Implementasi peran guru

Bimbingan Konseling (BK) (X1), Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) (X2), dan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah (Y). Data

ketiga variabel tersebut sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji

persyaratan, yaitu uji normalitas, uji independen dan uji linearitas. Ketiga uji ini

dilakukan karena untuk analisis regresi mensyaratkan hal tersebut, sehingga hasil

dari analisisnya dapat dipertanggungjawabkan. Masing-masing uji yang dimaksud

dipapakan dalam uraian berikut ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data Implementasi

peran guru Bimbingan Konseling (BK) (X1), Intensitas mengikuti kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) (X2), dan kedisiplinan mentaati tata tertib

Page 99: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

80

sekolah (Y) yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari distribusi yang

normal atau tidak, karena jika data tidak normal maka analisis data tidak dapat

dilakukan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagaimana uraian berikut ini:

a. Uji Normalitas Data Skor Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling

(BK)

1) Menghitung Zi = S

X - Xi

Diketahui bahwa untuk variabel Implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) diperoleh data: ΣX = 2733 dan ΣX2 = 189291

N

X X

∑=

= 40

2733

= 68,33

S = 1)-N(N

X)(-)XN.( 22ΣΣ

= 1)-40(40

(2733)-)40.(1892912

= 1560

102351

= 65,610

= 8,10

Z1 = S

)XX( 1 −

= 10,8

)33,6848( −

= -2,51

Page 100: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

81

2) Menghitung F(Zi) dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan dengan

daftar distribusi normal. Dalam hal ini untuk Zi = -2,51 diperoleh F(Zi) = 0,5

– 0,4940 = 0,0060.

3) Menghitung S(Zi) diperoleh banyaknya N

Z......Z,Z,Z n321

Untuk selisih Zi nomor 1 = S(Zi) = 40

1 = 0,0250.

4) Menghitung selisih

F(Zi) – S(Zi) = 0,0060 – 0,0250 = 0,0190.

5) L hitung = selisih F(Zi) – S(Zi) yang terbesar

= 0,0864.

Langkah-langkah sebagaimana digambarkan di atas dilakukan sebanyak

empat puluh kali untuk menghitung data implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) pada siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008. Hasilnya secara keseluruhan

sebagaimana dipaparkan tabel 28 berikut ini.

Tabel 28

Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data

Skor Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling (BK)

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)

1 48 -2,51 0,0060 0,0250 0,0190

2 52 -2,02 0,0217 0,0500 0,0283

3 55 -1,65 0,0495 0,1000 0,0505

4 55 -1,65 0,0495 0,1000 0,0505

5 56 -1,52 0,0643 0,1250 0,0607

6 58 -1,27 0,1020 0,1500 0,0480

7 60 -1,03 0,1515 0,1750 0,0235

8 61 -0,90 0,1841 0,2000 0,0159

9 62 -0,78 0,2177 0,2500 0,0323

Bersambung

Page 101: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

82

Lanjutan tabel 28

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)

10 62 -0,78 0,2177 0,2500 0,0323

11 65 -0,41 0,3409 0,3000 0,0409

12 65 -0,41 0,3409 0,3000 0,0409

13 66 -0,29 0,3859 0,3250 0,0609

14 67 -0,16 0,4364 0,3500 0,0864

15 68 -0,04 0,4840 0,4500 0,0340

16 68 -0,04 0,4840 0,4500 0,0340

17 68 -0,04 0,4840 0,4500 0,0340

18 68 -0,04 0,4840 0,4500 0,0340

19 69 0,08 0,5319 0,5500 0,0181

20 69 0,08 0,5319 0,5500 0,0181

21 69 0,08 0,5319 0,5500 0,0181

22 69 0,08 0,5319 0,5500 0,0181

23 70 0,21 0,5832 0,5750 0,0082

24 71 0,33 0,6293 0,6000 0,0293

25 72 0,45 0,6736 0,6750 0,0014

26 72 0,45 0,6736 0,6750 0,0014

27 72 0,45 0,6736 0,6750 0,0014

28 73 0,58 0,7190 0,7250 0,0060

29 73 0,58 0,7190 0,7250 0,0060

30 74 0,70 0,7580 0,8000 0,0420

31 74 0,70 0,7580 0,8000 0,0420

32 74 0,70 0,7580 0,8000 0,0420

33 77 1,07 0,8577 0,8500 0,0077

34 77 1,07 0,8577 0,8500 0,0077

35 78 1,19 0,8830 0,9000 0,0170

36 78 1,19 0,8830 0,9000 0,0170

37 79 1,32 0,9066 0,9650 0,0684

38 79 1,32 0,9066 0,9650 0,0684

39 79 1,32 0,9066 0,9650 0,0684

40 81 1,56 0,9406 1,0000 0,0594

Berdasarkan tabel 28 tentang ringkasan hasil uji normalitas data untuk

variabel implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) diketahui bahwa

kolom F(Zi) - S(Zi) hasil terbesarnya, terdapat data kolom terakhir dari tabel,

yaitu Lhitung = 0,0864, kemudian, dikonsultasikan dengan tabel ternyata untuk N =

40 pada taraf nyata α (0,01) didapat Ltabel = 0,1743 sedangkan pada taraf nyata α

(0,05) didapat Ltabel 0,1401. Dengan demikian Lhitung < Ltabel yaitu 0,0864 < 0,1743

Page 102: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

83

dan 0,0864 < 0,1401. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data implementasi

peran guru Bimbingan Konseling (BK) pada siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 adalah normal.

b. Uji Normalitas Data Skor Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah)

1) Menghitung Zi = S

X - Xi

Diketahui bahwa untuk variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) diperoleh data: ΣX = 2078 dan ΣX2 =

111176

N

X X

∑=

= 40

2078

= 51,95

S = 1)-N(N

X)(-)XN.( 22ΣΣ

= 1)-40(40

(2078)-)40.(1111762

= 1560

128956

= 82,664

= 9,09

Page 103: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

84

Z1 = S

)XX( 1 −

= 09,9

)95,5139( −

= -1,42

2) Menghitung F(Zi) dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan dengan

daftar distribusi normal. Dalam hal ini untuk Zi = -1,42 diperoleh F(Zi) = 0,5

– 0,4222 = 0,0778.

3) Menghitung S(Zi) diperoleh banyaknya N

Z......Z,Z,Z n321

Untuk selisih Zi nomor 1 = S(Zi) = 40

1 = 0,0250.

4) Menghitung selisih

F(Zi) – S(Zi) = 0,778 – 0,0250 = 0,0528.

5) L hitung = selisih F(Zi) – S(Zi) yang terbesar

= 0,1332.

Langkah-langkah sebagaimana digambarkan di atas dilakukan sebanyak

empat puluh kali untuk menghitung data Intensitas mengikuti kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008. Hasilnya secara

keseluruhan sebagaimana dipaparkan tabel 29 berikut ini.

Page 104: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

85

Tabel 29

Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data

Skor Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)

1 39 -1,42 0,0778 0,0250 0,0528

2 40 -1,31 0,0951 0,1000 0,0049

3 40 -1,31 0,0951 0,1000 0,0049

4 40 -1,31 0,0951 0,1000 0,0049

5 41 -1,20 0,1151 0,1500 0,0349

6 41 -1,20 0,1151 0,1500 0,0349

7 42 -1,09 0,1379 0,1750 0,0371

8 43 -0,98 0,1635 0,2250 0,0615

9 43 -0,98 0,1635 0,2250 0,0615

10 45 -0,76 0,2236 0,2750 0,0514

11 45 -0,76 0,2236 0,2750 0,0514

12 46 -0,65 0,2558 0,3750 0,1192

13 46 -0,65 0,2558 0,3750 0,1192

14 46 -0,65 0,2558 0,3750 0,1192

15 46 -0,65 0,2558 0,3750 0,1192

16 47 -0,54 0,2946 0,4250 0,1304

17 47 -0,54 0,2946 0,4250 0,1304

18 48 -0,43 0,3336 0,4500 0,1164

19 50 -0,21 0,4168 0,5500 0,1332

20 50 -0,21 0,4168 0,5500 0,1332

21 50 -0,21 0,4168 0,5500 0,1332

22 50 -0,21 0,4168 0,5500 0,1332

23 51 -0,10 0,4602 0,5750 0,1148

24 53 0,12 0,5478 0,6000 0,0522

25 55 0,34 0,6331 0,6250 0,0081

26 56 0,45 0,6736 0,6500 0,0236

27 58 0,67 0,7486 0,6750 0,0736

28 60 0,89 0,8138 0,8000 0,0138

29 60 0,89 0,8138 0,7250 0,0888

30 60 0,89 0,8138 0,8000 0,0138

31 60 0,89 0,8138 0,8000 0,0138

32 60 0,89 0,8138 0,8000 0,0138

33 61 1,00 0,8413 0,8250 0,0163

34 62 1,11 0,8665 0,8500 0,0165

35 64 1,33 0,9082 0,8750 0,0332

36 65 1,44 0,9251 0,9500 0,0249

37 65 1,44 0,9251 0,9500 0,0249

38 65 1,44 0,9251 0,9500 0,0249

39 68 1,77 0,9616 0,9650 0,0134

40 70 1,99 0,9767 1,0000 0,0233

Page 105: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

86

Berdasarkan tabel 29 tentang ringkasan hasil uji normalitas data untuk

variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

bahwa kolom F(Zi) - S(Zi) hasil terbesarnya terdapat data kolom terakhir dari

tabel, diperoleh Lhitung = 0,1332, kemudian, setelah dikonsultasikan dengan tabel

ternyata untuk N = 40 pada taraf nyata α (0,01) didapat Ltabel = 0,1743 sedangkan

pada taraf nyata α (0,05) didapat Ltabel 0,1401. Dengan demikian Lhitung < Ltabel

yaitu 0,1332< 0,1743 dan 0,1332 < 0,1401. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa penyebaran data tentang intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) pada siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi

Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008 adalah normal.

c. Uji Normalitas Data Skor Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

1) Menghitung Zi = S

X - Xi

Diketahui bahwa untuk variabel kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah diperoleh data: ΣX = 2715 dan ΣX2 = 186523

N

X X

∑=

= 40

2715

= 67,88

S = 1)-N(N

X)(-)XN.( 22ΣΣ

= 1)-40(40

(2715)-)40.(186523 2

Page 106: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

87

= 1560

89695

= 57,497

= 7,58

Zi = S

)XX( 1 −

= 58,7

)88,6750( −

= -2,36

2) Menghitung F(Zi) dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan dengan

daftar distribusi normal. Dalam hal ini untuk Zi = -2,36 diperoleh F(Zi) = 0,5

– 0,4909 = 0,0091.

3) Menghitung S(Zi) diperoleh banyaknya N

Z......Z,Z,Z n321

Untuk selisih Zi nomor 1 = S(Zi) = 40

1 = 0,0250.

4) Menghitung selisih

F(Zi) – S(Zi) = 0,0091 – 0,0250 = 0,0159.

5) L hitung = selisih F(Zi) – S(Zi) yang terbesar

= 0,0664.

Langkah-langkah sebagaimana digambarkan di atas dilakukan sebanyak

empat puluh kali untuk menghitung data skor kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah pada siswa Kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten

Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008. Hasilnya secara keseluruhan

sebagaimana dipaparkan tabel 30 berikut ini.

Page 107: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

88

Tabel 30

Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data

Skor Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)

1 50 -2,36 0,0091 0,0250 0,0159

2 51 -2,23 0,0129 0,0500 0,0371

3 53 -1,96 0,0250 0,0750 0,0500

4 54 -1,83 0,0336 0,1000 0,0664

5 57 -1,43 0,0764 0,1250 0,0486

6 58 -1,30 0,0968 0,1500 0,0532

7 61 -0,91 0,1814 0,2000 0,0186

8 61 -0,91 0,1814 0,2000 0,0186

9 63 -0,64 0,2611 0,2250 0,0361

10 65 -0,38 0,3520 0,3250 0,0270

11 65 -0,38 0,3520 0,3250 0,0270

12 65 -0,38 0,3520 0,3250 0,0270

13 65 -0,38 0,3520 0,3250 0,0270

14 66 -0,25 0,4013 0,3750 0,0263

15 66 -0,25 0,4013 0,3750 0,0263

16 67 -0,12 0,4522 0,4250 0,0272

17 67 -0,12 0,4522 0,4250 0,0272

18 68 0,02 0,5080 0,4500 0,0580

19 69 0,15 0,5596 0,5000 0,0596

20 69 0,15 0,5596 0,5000 0,0596

21 70 0,28 0,6103 0,5500 0,0603

22 70 0,28 0,6103 0,5500 0,0603

23 71 0,41 0,6591 0,6250 0,0341

24 71 0,41 0,6591 0,6250 0,0341

25 71 0,41 0,6591 0,6250 0,0341

26 72 0,54 0,7054 0,7250 0,0196

27 72 0,54 0,7054 0,7250 0,0196

28 72 0,54 0,7054 0,7250 0,0196

29 72 0,54 0,7054 0,7250 0,0196

30 73 0,68 0,7517 0,7500 0,0017

31 74 0,81 0,7910 0,8250 0,0340

32 74 0,81 0,7910 0,8250 0,0340

33 74 0,81 0,7910 0,8250 0,0340

34 75 0,94 0,8264 0,8750 0,0486

35 75 0,94 0,8264 0,8750 0,0486

36 77 1,20 0,8849 0,9500 0,0651

37 77 1,20 0,8849 0,9500 0,0651

38 77 1,20 0,8849 0,9500 0,0651

39 78 1,34 0,9099 0,9650 0,0651

40 80 1,60 0,9452 1,0000 0,0548

Page 108: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

89

Berdasarkan tabel 30 tentang ringkasan hasil uji normalitas data untuk

variabel kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah diketahui bahwa kolom F(Zi) -

S(Zi) hasil terbesarnya terdapat data kolom terakhir dari tabel, yaitu Lhitung =

0,0664, kemudian, setelah dikonsultasikan dengan tabel ternyata untuk N = 40

pada taraf nyata α (0,01) didapat Ltabel = 0,1743 sedangkan pada taraf nyata α

(0,05) didapat Ltabel 0,1401. Dengan demikian Lhitung < Ltabel yaitu 0,0664 < 0,1743

dan 0,0664 < 0,1401. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data tentang

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa Kelas VIII SMP

Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2007/2008

adalah normal.

2. Uji Independen

Uji independen dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel kriterium

benar-benar tergantung pada predictor atau tidak. Adapun langkah pengujian

independen diawali dengan penyusunan tabel data dilanjutkan dengan

perhitungan-perhitungan.

a. Uji Independen antara Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling

(BK) dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

Tabel 31

Uji Independen Implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK)

dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

No. Subjek X1 Y X12 Y

2 X1.Y

1 69 77 4761 5929 5313

2 72 72 5184 5184 5184

3 69 67 4761 4489 4623

4 61 69 3721 4761 4209

5 48 57 2304 3249 2736

6 67 71 4489 5041 4757

7 69 72 4761 5184 4968

Bersambung

Page 109: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

90

Lanjutan tabel 31

No. Subjek X1 Y X12 Y2 X1.Y

8 68 65 4624 4225 4420

9 68 78 4624 6084 5304

10 71 65 5041 4225 4615

11 77 72 5929 5184 5544

12 72 74 5184 5476 5328

13 66 63 4356 3969 4158

14 78 74 6084 5476 5772

15 55 61 3025 3721 3355

16 73 61 5329 3721 4453

17 79 74 6241 5476 5846

18 78 70 6084 4900 5460

19 58 58 3364 3364 3364

20 74 71 5476 5041 5254

21 74 65 5476 4225 4810

22 81 75 6561 5625 6075

23 62 70 3844 4900 4340

24 70 67 4900 4489 4690

25 69 66 4761 4356 4554

26 74 72 5476 5184 5328

27 68 71 4624 5041 4828

28 79 77 6241 5929 6083

29 73 65 5329 4225 4745

30 65 77 4225 5929 5005

31 55 75 3025 5625 4125

32 72 80 5184 6400 5760

33 77 73 5929 5329 5621

34 62 66 3844 4356 4092

35 68 69 4624 4761 4692

36 52 68 2704 4624 3536

37 65 51 4225 2601 3315

38 60 53 3600 2809 3180

39 79 54 6241 2916 4266

40 56 50 3136 2500 2800

2733 2715 189291 186523 186508 N = 40

ΣX1 ΣY ΣX12 ΣY

2 ΣX1.Y

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Diketahui:

N = 40 ∑ Y = 2715

∑ X1 = 2733 ∑ Y2 = 186523

∑ X12 = 189291 ∑ X1Y = 186508

Page 110: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

91

1) Perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) :

JKT = ∑ Y2

= 186523

JKa = N

)Y( 2Σ

= 40

)2715( 2

= 184281

Koefisien b, diketahui:

b = 2

1

2

1

11

)X(XN.

Y))(X(-Y)XN.(

Σ−Σ

ΣΣΣ

= 2)7332(189291.40

)2715)(2733()186508.(40

= 0,393

JKb/a = b

ΣΣ

ΣN

Y))(X( - Y)X( 1

1

= 0,393

40

1)2715(2733)(198 - (186508)

= 395,2

JKS = JKT – JKa – JKb/a

= 186523 – 184281 – 395,2

= 1847,154

2) Perhitungan derajat kebebasan (dk) :

dka = 1

dkb/a = 1

dkS = N – dka – dkb/a

= 40 – 1 – 1

= 38

Page 111: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

92

3) Perhitungan Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) :

RJKa = 1

184281

dk

JK

a

a =

= 184281

RJKb/a = 1

395,2

dk

JK

b/a

b/a =

= 395,2

RJKS = 38

1847,154

dk

JK

S

S =

= 48,609

F = resS

regS2

2

= S

b/a

RJK

RJK

= 48,609

395,2

= 7,544

Ftabel = (1-α) (1,N-2) = (1-0,05) (1,40-2)

= 0,95 (1,38) = 4,08

dan

= 0,99 (1,38) = 7,31

Hasil perhitungan uji independen sebagaimana telah dikemukakan di atas

menunjukkan bahwa Fhitung terletak di atas Ftabel yaitu 7,544 > 4,08 pada taraf

signifikansi 5% dan 7,544 > 7,31 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa variabel Y tidak independen terhadap X, karena itu X

dapat memprediksi Y artinya implementasi peran guru bimbingan konseling (BK)

dapat memprediksikan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah.

Page 112: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

93

b. Uji Independen antara Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

Tabel 32

Uji Independen Antara Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa

Intra Sekolah) dengan Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

No. Subjek X2 Y X22 Y2 X2.Y

1 64 77 4096 5929 4928

2 60 72 3600 5184 4320

3 60 67 3600 4489 4020

4 61 69 3721 4761 4209

5 39 57 1521 3249 2223

6 46 71 2116 5041 3266

7 40 72 1600 5184 2880

8 41 65 1681 4225 2665

9 46 78 2116 6084 3588

10 45 65 2025 4225 2925

11 46 72 2116 5184 3312

12 40 74 1600 5476 2960 13 43 63 1849 3969 2709

14 68 74 4624 5476 5032

15 47 61 2209 3721 2867

16 42 61 1764 3721 2562

17 65 74 4225 5476 4810

18 65 70 4225 4900 4550

19 48 58 2304 3364 2784 20 50 71 2500 5041 3550

21 51 65 2601 4225 3315

22 70 75 4900 5625 5250

23 58 70 3364 4900 4060

24 60 67 3600 4489 4020

25 45 66 2025 4356 2970

26 65 72 4225 5184 4680

27 60 71 3600 5041 4260

28 55 77 3025 5929 4235

29 41 65 1681 4225 2665

30 50 77 2500 5929 3850

31 62 75 3844 5625 4650

32 60 80 3600 6400 4800

33 56 73 3136 5329 4088

34 40 66 1600 4356 2640

35 46 69 2116 4761 3174

36 47 68 2209 4624 3196

37 53 51 2809 2601 2703

38 50 53 2500 2809 2650

39 50 54 2500 2916 2700

40 43 50 1849 2500 2150

2078 2715 111176 186523 142216 N = 40

ΣX2 ΣY ΣX22 ΣY2 ΣX2.Y

Page 113: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

94

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Diketahui:

N = 40 ∑ Y = 2715

∑ X2 = 2125 ∑ Y2 = 186523

∑ X22 = 111176 ∑ X2Y = 142216

Perhitungan selanjutnya adalah:

1) Perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) :

JKT = ∑ Y2

= 186523

JKa = N

)Y(2

Σ

= 40

)2715( 2

= 184281

Koefisien b, diketahui:

b = 2

2

2

2

22

)X(XN.

Y))(X(-Y)XN.(

Σ−Σ

ΣΣΣ

= 2)2078(111176.40

)7152)(2078()142216.(40

= 0,364

JKb/a = b

ΣΣ

ΣN

Y))(X( - Y)X( 2

2

= 0,364

40

5)(2078)(271 - (142216)

= 425,88

JKS = JKT – JKa – JKb/a

Page 114: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

95

= 186523 – 184281 – 425,88

= 1816,494

2) Perhitungan derajat kebebasan (dk) :

dka = 1

dkb/a = 1

dkS = N – dka – dkb/a

= 40 – 1 – 1 = 38

3) Perhitungan Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) :

RJKa = 1

184281

dk

JK

a

a =

= 184281

RJKb/a = 1

425,881

dk

JK

b/a

b/a =

= 425,881

RJKS = 38

1816,494

dk

JK

S

S =

= 47,802

F = resS

regS2

2

= S

b/a

RJK

RJK

= 47,802

425,881

= 8,909

Ftabel = (1-α) (1,N-2) = (1-0,05) (1,40-2)

= 0,95 (1,38) = 4,08

Page 115: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

96

dan

= 0,99 (1,38) = 7,35

Hasil perhitungan uji independen sebagaimana telah dikemukakan di atas

menunjukkan bahwa Fhitung terletak di atas Ftabel yaitu 8,909 > 4,08 pada taraf

signifikansi 5% dan 8,909 > 7,35 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa variabel Y tidak independen terhadap X, karena itu X

dapat memprediksi Y artinya Intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) dapat memprediksikan kedisiplinan mentaati tata tertib

sekolah.

3. Uji Linieritas Regresi

a. Uji Linieritas Regresi Variabel Implementasi Peran Guru Bimbingan

Konseling (BK) (X1) terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Sekolah (Y)

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang

diperoleh linier atau tidak. Langkah pengujian linearitas regresi diawali dengan

penyusunan tabel data dilanjutkan dengan perhitungan-perhitungan. Adapun

penyajian uji linieritas mengenai implementasi peran guru Bimbingan Konseling

(BK) terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah adalah sebagaimana

dipaparkan dalam tabel 33 berikut ini.

Page 116: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

97

Tabel 33

Uji Linieritas Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) (X1)

Terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah (Y)

No X1 Y K F X12

Y2

X1Y

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

1 48 57 1 1 2304 3249 2736 2 52 68 2 1 2704 4624 3536 3 55 75 3 3025 5625 4125 4 55 61 2 3025 3721 3355 98 5 56 50 4 1 3136 2500 2800 6 58 58 5 1 3364 3364 3364 7 60 53 6 1 3600 2809 3180 8 61 69 7 1 3721 4761 4209 9 62 66 8 3844 4356 4092 10 62 70 2 3844 4900 4340 8 11 65 77 9 4225 5929 5005 12 65 51 2 4225 2601 3315 338 13 66 63 10 1 4356 3969 4158 14 67 71 11 1 4489 5041 4757 15 68 69 12 4624 4761 4692 16 68 71 4624 5041 4828 17 68 78 4624 6084 5304 18 68 65 4 4624 4225 4420 88,75 19 69 77 13 4761 5929 5313 20 69 66 4761 4356 4554 21 69 72 4761 5184 4968 22 69 67 4 4761 4489 4623 77 23 70 67 14 1 4900 4489 4690 24 71 65 15 1 5041 4225 4615 25 72 72 16 5184 5184 5184 26 72 80 5184 6400 5760 27 72 74 3 5184 5476 5328 34,6667 28 73 61 17 5329 3721 4453 29 73 65 2 5329 4225 4745 8 30 74 71 18 5476 5041 5254 31 74 65 5476 4225 4810 32 74 72 3 5476 5184 5328 28,6667 33 77 73 19 5929 5329 5621 34 77 72 2 5929 5184 5544 0,5 35 78 74 20 6084 5476 5772 36 78 70 2 6084 4900 5460 8 37 79 77 21 6241 5929 6083 38 79 54 6241 2916 4266 39 79 74 3 6241 5476 5846 312.667 40 81 75 22 1 6561 5625 6075

2733 2715 22 40 189291 186523 186508 1002,25 ∑N = 40

ΣX1 ΣY Σk ΣF ΣX12 ΣY2 ΣX1Y Σ

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

Page 117: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

98

Perhitunganya adalah sebagai berikut:

Diketahui:

N = 40 ∑ Y = 2715

∑ X1 = 2733 ∑ Y2 = 186523

∑ X12 = 189291 ∑ X1Y = 186508

Selanjutnya langkah analisisnya adalah sebagai berikut:

1) Perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) :

JKG = ∑

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

= 1002,250

JKTC = JKS – JKG

= 1847,154 – 1002,250

= 844,904

2) Perhitungan derajat kebebasan (dk) :

k = 22

dkG = N – k = 40 – 22

= 18

dkTC = k – 2 = 22 – 2

= 20

3) Perhitungan Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) :

RJKG = G

G

dk

JK =

18

1002,250

= 55,681

Page 118: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

99

RJKTC = TC

TC

dk

JK =

20

844,904

= 42,245

F2 = GS

TCS2

2

= G

TC

RJK

RJK

= 55,681

42,245

= 0,759

Ftabel = (1-α) (k-2,N-k)

= (1-0,05) (22-2, 40-22)

= 0,95 (20,18) = 2,190

dan

= (1-0,01) (22-2, 40-22)

= 0,99 (20,18) = 3,070

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 0,759 dan

nilai Ftabel 5% adalah 2,190 sedangkan Ftabel 1% adalah 3,070. Ini berarti Fhitung <

Ftabel (0,759 < 2,190 dan 0,759 < 3,070), sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan data variabel implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah merupakan hubungan linier atau garis

lurus.

Page 119: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

100

b. Uji Linieritas Regresi Variabel Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) (X2) terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata

Tertib Sekolah (Y)

Tabel 34

Uji Linieritas Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah) (X2) terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah (Y)

No X2 Y k F X22

Y2

X2Y

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

1 39 57 1 1 1521 3249 2223

2 40 74 2 1600 5476 2960

3 40 72 1600 5184 2880

4 40 66 3 1600 4356 2640 34,6667

5 41 65 3 1681 4225 2665

6 41 65 2 1681 4225 2665 0

7 42 61 4 1 1764 3721 2562

8 43 50 5 1849 2500 2150

9 43 63 2 1849 3969 2709 84,5

10 45 65 6 2025 4225 2925

11 45 66 2 2025 4356 2970 0,5

12 46 71 7 2116 5041 3266

13 46 78 2116 6084 3588

14 46 69 2116 4761 3174

15 46 72 4 2116 5184 3312 45

16 47 61 8 2209 3721 2867

17 47 68 2 2209 4624 3196 24,5

18 48 58 9 1 2304 3364 2784

19 50 54 10 2500 2916 2700

20 50 77 2500 5929 3850

21 50 53 2500 2809 2650

22 50 71 4 2500 5041 3550 438,75

23 51 65 11 1 2601 4225 3315

24 53 51 12 1 2809 2601 2703

25 55 77 13 1 3025 5929 4235

26 56 73 14 1 3136 5329 4088

27 58 70 15 1 3364 4900 4060

28 60 71 16 3600 5041 4260

29 60 67 3600 4489 4020

30 60 67 3600 4489 4020

31 60 80 3600 6400 4800

32 60 72 5 3600 5184 4320 113,2

33 61 69 17 1 3721 4761 4209

34 62 75 18 1 3844 5625 4650

Bersambung

Page 120: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

101

Lanjutan tabel 34

No

X2 Y k F X22 Y2 X2Y

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

35 64 77 19 1 4096 5929 4928

36 65 72 20 4225 5184 4680

37 65 74 4225 5476 4810

38 65 70 3 4225 4900 4550 8

39 68 74 21 1 4624 5476 5032

40 70 75 22 1 4900 5625 5250

2078 2715 22 40 111176 186523 142216 749,117 ∑N =

40 ΣX2 ΣY Σk ΣF ΣX22

ΣY2

ΣX2Y Σ

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Diketahui:

N = 40 ∑ Y = 2715

∑ X2 = 2078 ∑ Y2 = 186523

∑ X22 = 111176 ∑ X2Y = 142216

Selanjutnya langkah analisisnya adalah sebagai berikut:

1) Perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) :

JKG = ∑

ΣΣ

ni

Y)(- Y

22

= 749,117

JKTC = JKS – JKG

= 1816,494 – 749,117

= 1067,377

2) Perhitungan derajat kebebasan (dk) :

k = 22

dkG = N – k = 40 – 22

= 18

Page 121: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

102

dkTC = k – 2 = 22 – 2

= 20

3) Perhitungan Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) :

RJKG = G

G

dk

JK =

20

749,117

= 41,618

RJKTC = TC

TC

dk

JK =

18

1067,377

= 53,369

F2 = GS

TCS2

2

= G

TC

RJK

RJK

= 41,618

53,369

= 1,282

Ftabel = (1-α) (k-2,N-k)

= (1-0,05) (22-2, 40-22)

= 0,95 (20,18) = 2,190

dan

= (1-0,01) (22-2, 40-22)

= 0,99 (20,18) = 3,070

Hasil perhitungan di atas menunjukkan ternyata nilai Fhitung adalah 1,282

dan nilai Ftabel 5% adalah 2,190 sedangkan Ftabel 1% adalah 3,070. Ini berarti Fhitung

< Ftabel atau 1,282 < 2,190 dan 1,282 < 3,070, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 122: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

103

hubungan data variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa

Intra Sekolah) dan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah adalah linear atau garis

lurus.

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Untuk menganalisis data pengaruh implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah) terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah, menggunakan teknik

analisis regresi dua prediktor. Langkah-langkahnya diawali dengan tabulasi data

kemudian dilanjutkan perhitungan-perhitungan. Adapun penyajian perhitungan

analisis regresi dua prediktor sebagaimana tercantum dalam tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Tabel Persiapan Analisis Regresi Dua Prediktor

(X1 dan X2) dengan Y

No X1 X2 Y X12 X2

2 Y

2 X1.Y X2.Y X1.X2

1 69 64 77 4761 4096 5929 5313 4928 4416

2 72 60 72 5184 3600 5184 5184 4320 4320

3 69 60 67 4761 3600 4489 4623 4020 4140

4 61 61 69 3721 3721 4761 4209 4209 3721

5 48 39 57 2304 1521 3249 2736 2223 1872

6 67 46 71 4489 2116 5041 4757 3266 3082

7 69 40 72 4761 1600 5184 4968 2880 2760

8 68 41 65 4624 1681 4225 4420 2665 2788

9 68 46 78 4624 2116 6084 5304 3588 3128

10 71 45 65 5041 2025 4225 4615 2925 3195

11 77 46 72 5929 2116 5184 5544 3312 3542

12 72 40 74 5184 1600 5476 5328 2960 2880

13 66 43 63 4356 1849 3969 4158 2709 2838

14 78 68 74 6084 4624 5476 5772 5032 5304

15 55 47 61 3025 2209 3721 3355 2867 2585

16 73 42 61 5329 1764 3721 4453 2562 3066

Bersambung

Page 123: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

104

Lanjutan tabel 35

No X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1.Y X2.Y X1.X2

17 79 65 74 6241 4225 5476 5846 4810 5135

18 78 65 70 6084 4225 4900 5460 4550 5070

19 58 48 58 3364 2304 3364 3364 2784 2784

20 74 50 71 5476 2500 5041 5254 3550 3700

21 74 51 65 5476 2601 4225 4810 3315 3774

22 81 70 75 6561 4900 5625 6075 5250 5670

23 62 58 70 3844 3364 4900 4340 4060 3596

24 70 60 67 4900 3600 4489 4690 4020 4200

25 69 45 66 4761 2025 4356 4554 2970 3105

26 74 65 72 5476 4225 5184 5328 4680 4810

27 68 60 71 4624 3600 5041 4828 4260 4080

28 79 55 77 6241 3025 5929 6083 4235 4345

29 73 41 65 5329 1681 4225 4745 2665 2993

30 65 50 77 4225 2500 5929 5005 3850 3250

31 55 62 75 3025 3844 5625 4125 4650 3410

32 72 60 80 5184 3600 6400 5760 4800 4320

33 77 56 73 5929 3136 5329 5621 4088 4312

34 62 40 66 3844 1600 4356 4092 2640 2480

35 68 46 69 4624 2116 4761 4692 3174 3128

52 47 68 2704 2209 4624 3536 3196 2444 36

37 65 53 51 4225 2809 2601 3315 2703 3445

38 60 50 53 3600 2500 2809 3180 2650 3000

39 79 50 54 6241 2500 2916 4266 2700 3950

40 56 43 50 3136 1849 2500 2800 2150 2408

2733 2078 2715 189291 111176 186523 186508 142216 143046 ΣN=40

ΣX1 ΣX2 ΣY ΣX12

ΣX22

ΣY2

ΣX1.Y ΣX2.Y ΣX1.X2

Dari tabel 35 di atas diketahui data-data sebagai berikut :

Σ X1 = 2733 Σ X12 = 189291 Mean (rata-rata):

Σ X2 = 2078 Σ X22 = 111176 1X = 89,775 N = 40

Σ Y = 2715 Σ Y2 = 186523 2X = 54,900

Σ X1Y = 186508 Σ X2Y = 142216 Y = 49,525

Σ X1X2 = 143046

Selanjutnya langkah analisisnya adalah sebagai berikut :

Page 124: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

105

1) Menghitung skor deviasi:

Σ x12 =

N

)X(-X

2

12

1

ΣΣ

= 40

(2733)-189291

2

= 2558,77

Σ x22 =

N

)X(-X

2

22

2

ΣΣ

= 40

(2078)-111176

2

= 3223,90

Σ y2 =

N

Y)(-Y

22 Σ

Σ

= 40

(2715)-186523

2

= 2242,38

Σ x1x2 = N

)X).(X(-XX 21

21

ΣΣΣ

= 40

8)(2733)(207-143046

= 1066,65

Σ x1y = N

Y)).(X(-YX 1

1

ΣΣΣ

= 40

5)(2733)(271-186508

= 1005,63

Page 125: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

106

Σ x2y = N

Y)).(X(-YX 2

2

ΣΣΣ

= 40

5)(2078)(271-142216

= 1171,75

2) Menghitung koefisien korelasi :

(Σ x22) (Σ x1y) - (Σ x1x2) (Σx2y)

b1 =

(Σ x12) (Σ x2

2) - (Σ x1x2)

2

(3223,90)(1005,63) – (1066,65)( 1171,75)

=

(2558,77)(3223,90) - (1066,65)2

= 7111492,50

1992187,3

= 0,280

(Σ x12) (Σ x2y) - (Σ x1x2) (Σx1y)

b2 =

(Σ x12) (Σ x2

2) - (Σ x1x2)

2

(3223,90)(1171,75) – (1066,65)(1005,63)

=

(2558,77)(3223,90) - (1066,65)2

= 7111492,50

1925594,7

= 0,271

3) Menghitung persamaan garis regresi :

Y = b1 (X1 – X 1) + b2 (X2 - X 2) + Y

Y = 0,280 (X1 - 68,33) + 0,271 (X2 - 51,95) + 67,88

Jadi persamaan garis regresinya adalah sebagai berikut :

Page 126: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

107

Y = 0,280.X1 + 0,271.X2 + 34,668

4) Perhitungan koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y adalah :

Ry(1,2) = 2

2211

y

yx.byx.b

Σ

Σ+Σ

= 2242,38

1171,75) x (0,2711005,63) x (0,280 +

= 2242,38

598,989

= 0,532

Ry2 = 0,267

JK reg = Ry2

. Σ y2

= 0,267 x 2242,38

= 598,989

JK res = (1 – Ry2

) (Σ y2)

= (1 - 0,267) (2242,38)

= 1643,386

JK tot = JK reg + JK res

= 598,989 + 1643,386

= 2242,375

db reg = m = 2

db res = (N – m – 1)

= 40 – 2 – 1 = 37

db tot = N - 1

= 40 – 1 = 39

Page 127: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

108

MK regresi = reg db

JKreg

= 2

598,989

= 299,495

MK residu = res db

resJK

= 37

1643,386

= 44,416

5) Perhitungan uji F:

F regresi = resMK

regMK

= 44,416

299,495

= 6,743

Harga F regresi ini dicek lagi dengan rumus regresi sebagai berikut :

F regresi = ( )2Ry-1m

1)-m-(NRy 2

= ( )267,012

)37(267,0

= 6,743

Hasilnya dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan db

(2;37;0,05) = 3,26 dan pada taraf signifikansi 1% = 4,38, hasilnya Fhitung >

Ftabel = 6,743 > 3,26 atau 6,743 > 4,38. Ini berarti hipotesis dapat diterima,

yaitu ada pengaruh yang signifikan dari X1 dan X2 terhadap Y atau ada

Page 128: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

109

pengaruh implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas

mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) terhadap

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah.

Efektivitas regresi = % 100x JKtot

JKreg

= 2242,375

598,989 x 100% = 26,7%

6) Sumbangan Relatif:

SR % X1 = reg

11

JK

yx.b Σx 100%

= 598,989

)1005,63)(280,0(x 100%

= 47,03%

SR % X2 = reg

22

JK

yx.b Σx 100%

= 598,989

)1171,75)(271,0(x 100%

= 52,97%

7) Sumbangan Efektif:

SE % X1 = 47,00% x 0,267

= 12,56%

SE % X2 = 52,97 % x 0,267

=14,15%

Jadi total sumbangan efektif adalah sebesar 56,7%.

Page 129: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

110

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Pengujian hipotesis tentang pengaruh implementasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah) terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah dilaksanakan dengan

menggunakan analisis regresi dua prediktor. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai

koefisien korelasi Ry2 sebesar 0,267. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan

implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dengan kedisiplinan mentaati tata

tertib sekolah sebesar 26,7%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Persamaan garis regresi yang diperoleh adalah:

Y = 0,280.X1 + 0,271.X2 + 34,668.

Dari hasil perhitungan tersebut harga Freg dikonsultasikan dengan Ftabel pada

taraf signifikansi 5% dengan db (2;37) adalah sebesar 3,26 dan pada taraf

signifikansi 1% = 4,38, hasilnya Fhitung > Ftabel = 6,743 > 3,26 atau 6,743 > 4,38,

sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh implementasi peran guru

Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi

Siswa Intra Sekolah) terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah dinyatakan

dapat diterima.

Variabel implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan

sumbangan relatif (SR%X1) sebesar 47,03% dan sumbangan efektif (SE%X1)

sebesar 12,56%. Variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa

Intra Sekolah) memberikan sumbangan relatif (SR%X2) sebesar 52,97% dan

sumbangan efektif (SE%X2) sebesar 14,15%, Sehingga nampak bahwa variabel

Page 130: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

111

intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) memiliki

pengaruh yang lebih dominan terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah

dibandingkan variabel implementasi peran guru Bimbingan Konseling (BK).

Page 131: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

112

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Teoritis

a. Konseling dapat didefinisikan sebagai bantuan yang diberikan konselor

kepada klien dalam memecahkan masalahnya yang terjadi dalam suasana

profesional, yaitu dengan wawancara untuk memudahkan perubahan

dalam ingkah laku klien dan mencapai kehidupan yang sejahera.

b. Intensitas dalam mengikuti kegiatan OSIS adalah tingkat ukuran,

inensitasnya, kuatnya, bergeloranya siswa dalam mengikuti segala kegiaan

yang ada dalam OSIS.

c. Kedisiplinan merupakan unsur yang penting bagi setiap individu dalam

membentuk pola perilaku yang sesuai, baik ditinjau dari manusia sebagai

makhluk sosial maupun makhluk spiritual.

d. Implemenasi peran guru bimbingan konseling yang ditunjang inensitas

megikuti kegiatan OSIS akan membentuk pribadi-pribadi yang berdisiplin

mentaati tata tertib yang berlaku. Sebaliknya, intensitas mengikuti

kegiatan OSIS yang tidak beraturan dan tidak ada bimbingan konseling

maka akan menbentuk pribadi-pribadi yang tidak atau sulit untuk

berdisiplin.

2. Kesimpulan Hasil Penelitian

112

Page 132: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

113

a. Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi (ry1,2) = 0,532 setelah

dikonsultasikan dengan rtabel dengan N = 30 pada taraf signifikan 5%

ditemukan besarnya rtabel = 0,312, sedangkan pada taraf signifikan 1%

ditemukan besarnya rtabel sebesar = 0,403. Ternyata besarnya harga rxy

empiris > rtabel atau 0,532 > 0,312 dan 0,532 > 0,403. Dengan demikian ada

hubungan yang signifikan antara implemenasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa

Intra Sekolah) terhadap kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada

siswa kelas VIII Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun

Pelajaran 2007/2008.

b. Hasil perhitungan regresi memperoleh harga Freg = 6,743, dikonsultasikan

dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan db (2;37) adalah sebesar

3,26 dan pada tara signifikan 1% = 4,38, hasilnya Fhitung > Ftabel = 6,743 >

3,26 atau 6,743 > 4,38, sehingga hipotesis yang mengatakan ada pengaruh

implemenasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas

mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) terhadap

kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah dinyatakan dapat diterima.

c. Variabel peran guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan sumbangan

relatif (SR%X1) sebesar 47,03% dan sumbangan efektif (SE%X1) sebesar

12,56%. Variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa

Intra Sekolah) memberikan sumbangan relatif (SR%X2) sebesar 52,97%

dan sumbangan efektif (SE%X2) sebesar 14,15%, sehingga nampak bahwa

variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Page 133: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

114

Sekolah) memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kedisiplinan

mentaati tata tertib sekolah dibandingkan variabel implementasi peran

guru Bimbingan Konseling (BK).

B. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan

dari antara implemenasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas

mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) terhadap kedisiplinan

mentaati tata tertib sekolah. Dengan demikian jika dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) baik didukung oleh implemenasi

peran guru Bimbingan Konseling (BK)baik yang tinggi dapat dipastikan adanya

peningkatan mentaati tata tertib sekolah pada siswa yang bersangkutan, begitu

pula sebaliknya. Dengan demikian implemenasi peran guru Bimbingan Konseling

(BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi kedisiplinan mentaati tata

tertib sekolah pada siswa.

1. Dampak Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya

meningkatkan kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah yang dipengaruhi oleh

implemenasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas mengikuti

kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada kegiatan di sekolah.

2. Dampak Praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implemenasi peran guru Bimbingan

Konseling (BK) dan intensitas mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra

Page 134: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

115

Sekolah) ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan

mentaati tata tertib sekolah. Oleh karena itu perlu diupayakan usaha untuk

meningkatkan implemenasi peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan intensitas

mengikuti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang baik. Selain itu

siswa juga ditutntuk untuk memperbaiki tingkat ketaatan terhadap tata tertib

sekolah.

C. Saran

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan presasi belajar mahasiswa,

maka penulis merasa perlu untuk menyampaikan saran yaitu:

1. Bagi Siswa

a. Para siswa hendaknya memberikan kepada guru Bimbingan Konseling

(BK) khususnya berkaitan dengan kemampuan mereka dalam

membimbing siswa.

b. Para siswa hendaknya meningkatkan intensitas mengikuti kegiatan OSIS

(Organisasi Siswa Intra Sekolah) untuk meningkatkan ketaatan siswa

terhadap tata tertib sekolah.

2. Kepada Sekolah

a. Hendaknya pihak sekolah memberikan suatu wadah kepada para siswa

untuk dapat berkomunikasi atau berdialog dengan guru bimbingan

konseling (BK).

b. Hendaknya OSIS meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan

OSIS.

Page 135: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

116

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Edisi

Revisi IV). Jakarta: Asdi Mahastya.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Aksara.

Danapriatna, Nana dan Rony Setiawan. 2005. Pengantar Statistika. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Daryanto, M. 1998. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo.

Faisal, Sanapiah.1981. Dasar dan Teknik Penyusunan Angket. Surabaya: Usaha

Nasional.

Hadi, Sutrisno. 1987a. Analisis Regresi. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi UGM.

Hadi, Sutrisno. 1987b. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Hadi, Sutrisno. 1987c. Statistik Jilid I. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research Jilid 3 . Yogyakarta: Andi Offset

Hurlock, E. B. 1990. Perkembangan Anak: Psikologi Perkembangan Suatu

Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan Istiwidayanti.

Jakarta: Erlangga.

Marsuciati, Wulan. 2003. Pengaruh Intensitas Bimbingan Orang Tua dan

Aktivitas dalam OSIS terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah

pada Siswa Kelas II SMU Muhammadiyah I Karanganyar Tahun Pelajaran

2002/2003 (Skripsi Sarjana S-1). Surakarta: FKIP UMS.

Marsudi, Saring dkk. 2004. Layanan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Surakarta:

Muhammadiyah University Pers.

Nawawi, Hadari. 1998. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Purwanti. 2004. Pengaruh Intensitas dalam Kegiatan OSIS dan Aktivitas dalam

Kelompok Belajar terhadap Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib Sekolah pada

116

Page 136: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

117

Siswa Kelas I SMU Muhammadiyah 1 Klaten Tahun Pelajaran 2003/2004

(Skripsi Sarjana S-1). Surakarta: FKIP UMS.

RI. 2003. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Sinar Grafika.

Saring Marsudi, Rubino Rubiyanto, Sunarjo, dan Darsinah. 2003. Layanan

Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta: Muhammadiyah University

Press.

Sudjana. 1988. Metoda Statistika Edisi ke IV. Bandung: Tarsito.

Suryono, Hasan. 1993. Metoda Statistika Terapan. Surakarta: UNS.

Page 137: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

118

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448

Surakarta 57102

Nomor : 2233/ FKIP / A3-II /VI /2007 Surakarta, 18 Juni

2007

Lamp : 1 bendel Skripsi

Hal : Permohonan Menjadi Konsultan

Kepada : Yth. DR. Nurhadiantomo

Dosen FKIP-UMS

di Surakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta, setelah mempelajari usul permohonan JUDUL

SKRIPSI yang diajukan oleh:

Nama : Uji Windiyanto

NIM : A220020026

NIRM : -

Jurusan : PPKn

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN

KONSELING DAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS

(ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH) TERHADAP KEDISIPLINAN

MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP

COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI KABUPATEN

BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2006/2007

Memandang perlu untuk menerima usul tersebut dengan maksud bahwa dalam

rangka penyusunan, kami mohon hormat kesediaan Bapak/Ibu menjadi konsultan

dengan catatan judul tersebut dapat direvisi.

Atas kesediaannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si.

NIK. 547

Page 138: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

119

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448

Surakarta 57102

Nomor : 2233/ FKIP / A3-II /VI /2007 Surakarta, 18 Juni

2007

Lamp : 1 bendel Skripsi

Hal : Permohonan Menjadi Konsultan

Kepada : Yth. Dra. Risminawati, M.Pd

Dosen FKIP-UMS

di Surakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta, setelah mempelajari usul permohonan JUDUL

SKRIPSI yang diajukan oleh:

Nama : Uji Windiyanto

NIM : A220020026

NIRM : -

Jurusan : PPKn

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN

KONSELING DAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS

(ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH) TERHADAP KEDISIPLINAN

MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP

COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI KABUPATEN

BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2006/2007

Memandang perlu untuk menerima usul tersebut dengan maksud bahwa dalam

rangka penyusunan, kami mohon hormat kesediaan Bapak/Ibu menjadi konsultan

dengan catatan judul tersebut dapat direvisi.

Atas kesediaannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si.

NIK. 547

Page 139: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

120

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448

Surakarta 57102

Nomor : 2233/FKIP/A3-II/IX/2007 Surakarta, 26 September 2007

Lamp. : -

Hal : MOHON IJIN RISET

Kepada : Kepala Sekolah

SMP Cokroaminoto Wanadadi Banjarnegara

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta, menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Uji Windiyanto

NIM : A. 220020026

NIRM : -

Jurusan : PPKn

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Akan mengadakan riset guna penyusunan skripsi dengan judul :

IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN

INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI SISWA

INTRA SEKOLAH) TERHADAP KEDISIPLINAN MENTAATI TATA

TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO

WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN

2006/2007

Mohon bantuannya agar mahasiswa tersebut dapat diijinkan dalam pencarian data

riset di wilayah/tempat Bapak/Ibu.

Atas kerjasamanya dan bantuannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

a.n Dekan

Wakil Dekan I

Drs. H. Maryadi.,M.A

NIP. 131 602 728

Page 140: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

121

KISI-KISI ANGKET IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN

KONSELING (BK), INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS

(ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH) DAN KEDISIPLINAN

MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP

COKROAMINOTO KECAMATAN WANADADI KABUPATEN

BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2007/2008

Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Nomor Item

e. Implementasi peran guru bimbingan konseling

dalam bidang bimbingan pribadi, dengan

pokok-pokok sebagai berikut:

6) Pemantapan kebiasaan dan pengem

bangan sikap dalam beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1

7) Pemahaman kekuatan diri dan arah pe-

gembangannya melalui kegiatan yang

kreatif dan produktif baik dalam

kehidupan sehari-hari di masyarakat

maupun untuk kehidupan di masa depan.

2

8) Pemahaman bakat dan minat pribadi, serta

penyaluran dan pengembangannya

melalui kegiatan yang kreatif dan

produktif.

3

9) Pengenalan kelemahan diri dan upaya

penanggulangannya

4

10) Pemahaman dan pengamalan hidup

sehat

5

f. Implementasi peran guru bimbingan konseling

dalam bidang bimbingan sosial, dengan

pokok-pokok sebagai berikut:

5) Pengembangan kemampuan ber-

komunikasi baik secara lisan maupun

tulisan

6

6) Pengembangan kemampuan ber- tingkah

laku dan berhubungan sosial

7

7) Pengembangan hubungan yang harmo-

nis dengan teman sebaya

8

A. Implementasi Peran

Guru Bimbingan

Konseling

Keikutsertaan guru bimbingan

konseling dalam memecahkan

masalah yang dimiliki oleh para

siswa

8) Pemahaman dan pengamalan disiplin dan

peraturan sekolah

9

Page 141: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

122

g. Implementasi peran guru bimbingan konseling

dalam bimbingan belajar, pokok-pokoknya

sebagai berikut:

6) Pengembangan sikap dan kebiasaan

belajar yang baik

10

7) Menumbuhkan disiplin belajar dan

berlatih, baik secara individual maupun

kelompok

11

8) Mengembangkan penguasaan materi

program belajar

12

9) Mengembangkan pemahaman dan

pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan

pengembangan pengetahuan, keterampil-

an, dan pengembangan pribadi

13,14,15,16,17

10) Orientasi belajar di sekolah 18

h. Implementasi peran guru bimbingan konseling

dalam bimbingan karier, dengan pokok-

pokok kegiatan sebagai berikut:

6) Pengenalan konsep diri berkaitan dengan

bakat dan kecenderungan pilihan jabatan

serta arah pe-ngembangan karir

19

7) Pengenalan bimbingan kerja atau karir,

khususnya berhubungan dengan pilihan

pekerjaan

20

8) Orientasi dan informasi jabatan dan usaha

memperoleh penghasilan

21

9) Pengenalan berbagai lapangan kerja yang

dapat dimasukinya

22

10) Orientasi dan informasi pendidikan

selanjutnya

23

7) Intensitas mengikuti kegiatan pengembangan

pengetahuan dan kemampuan penalaran, yang

mencakup:

f) Diskusi, temu karya, seminar dan lain-lain. 1,2,3

g) Penelitian. 4

h) Karya wisata. 5

i) Lomba penulisan karangan untuk

berbagai media.

j) Percobaan-percobaan akademis di luar

sekolah.

6

8) Intensitas mengikuti kegiatan pengembangan

keterampilan berdasarkan hobi, yang men-

cakup:

7

B. Intensitas mengikuti

kegiatan OSIS

Banyaknya ragam kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam rangka

mewujudkan program OSIS di

sekolah

10) Latihan kepemimpinan. 8

Page 142: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

123

11) Palang Merah Remaja (PMR). 9

12) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). 10

13) Pramuka. 11

14) Lintas alam. 12

15) Olah raga. 13

16) Kesenian. 14

17) Pengaturan Lalu Lintas. 15

18) Pengumpulan benda-benda bekas

(perangko, binatang dan lain-lain).

16

9) Intensitas mengikuti kegiatan-kegiatan pe-

ngembangan sikap, yang mencakup:

4) Pengumpulan dana sosial. 17

5) Peringatan hari-hari besar nasional,

keagamaan.

18

6) Membantu masyarakat yang kena

musibah.

19

a. Kedisiplinan siswa mentaati peraturan cara

berpakaian

1,2,3,4,5

b. Kedisiplinan siswa mentaati peraturan waktu

di sekolah.

6,7,8,9,10

c. Kedisiplinan siswa mentaati kewajiban me-

ngikuti upacara.

11,12,13,14,15

d. Kedisiplinan siswa mentaati larangan sekolah. 16,17,18,19,20

C. Kedisiplinan mentaati

tata tertib sekolah

Kepatuhan untuk menghormati dan

melaksana-kan suatu sistem yang

mengharuskan orang tunduk pada

keputusan, perintah, atau peraturan

yang berlaku di sekolah

e. Kedisiplinan siswa menjaga almamater

sekolah.

21,22

Page 143: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

124

Banjarnegara, 21 Januari 2008

Kepada Yth:

Siswa-siswi kelas VIII

SMP Cokroanimoto Wanadadi

Di Wanadadi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan segenap kerendahan hati kami serahkan satu bendel daftar

pertanyaan (angket) kepada saudara untuk diisi sebagaimana mestinya. Untuk itu

kami mohon dengan sangat kesediaan saudara untuk meluangkan waktu sejenak

guna memberikan informasi melalui angket ini. Informasi tersebut semata-mata

hanya akan digunakan sebagai bahan dalam rangka penelitian untuk menyusun

skripsi yang berjudul: “IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN

KONSELING (BK), INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS

(ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH) DAN KEDISIPLINAN

MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP

COKROAMINOTO WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2007/2008”.

Kami sangat mengharapkan kesedian saudara untuk mengisi angket dengan

jujur atau apa adanya, karena jawaban saudara hanya akan bermanfaat apabila

benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Mengingat pentingnya data segera dikumpulkan, maka setelah angket diisi

mohon segera dikembalikan kepada kami. Atas kesediaan dan partisipasi saudara,

kami ucapkan terima kasih. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita maupun

semua pihak yang terkait dan berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Mengetahui dan Menyetujui,

Kepala Sekolah

SMP Cokroaminoto Wanadadi

Subur, S.Pd.

NIP. 500107801

Hormat kami,

Uji Windiyanto

Peneliti

Page 144: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

125

ANGKET IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING

(BK), INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS (ORGANISASI

SISWA INTRA SEKOLAH) DAN KEDISIPLINAN MENTAATI TATA

TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP COKROAMINOTO

WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN

2007/2008

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Pertanyaan yang berupa isian, dimohon mengisi jawaban pada tempat yang

telah disediakan.

2. Pertanyaan yang berupa pilihan, dimohon memilih jawaban yang paling sesuai

dengan keadaan yang sesungguhnya dengan memberi tanda silang ( X ) pada

salah satu huruf a, b, c atau d.

Identitas Responden

1. Nama Lengkap :

2. No induk/kelas :

3. Jenis kelamin : Pria / Wanita

4. Tempat/Tgl Lahir :

5. Alamat :

A. Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling

1. Apakah guru bimbingan konseling memberikan arahan dalam masalah

keagamaan yang anda anut?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah guru bimbingan konseling anda mengajak untuk mengikuti

kegiatan out bound dan training untuk mengetahui kreativitas dan

produktivitas siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 145: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

126

3. Setelah guru bimbingan konseling anda mengetahui potensi yang ada

dalam diri anda, apakah kemudian menyalurkan dan meningkatkan potensi

yang ada dalam diri anda tersebut?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Apakah guru bimbingan konseling mengenalkan kelemahan anda dan

membantu memberikan upaya penanggulangannya?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Apakah guru bimbingan konseling anda mengadakan penyuluhan tentang

hidup sehat tanpa narkoba?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Apakah guru bimbingan konseling anda mengajarkan bagaimana cara

berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik dan sopan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Apakah anda berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling mengenai

bagaimana baiknya dalam membina suatu pertemanan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Apakah guru bimbingan konseling mengajarkan pada anda bagaimana

pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Apakah guru bimbingan konseling mengajarkan pemahaman serta

pengamalan disiplin dan peraturan sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Apakah guru bimbingan konseling mengajarkan kepada anda bagaimana

cara belajar yang baik?

Page 146: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

127

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11. Apakah guru bimbingan konseling anda mengajarkan untuk

menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara individual maupun

kelompok?.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Apakah guru bimbingan konseling anda mengajarkan tentang cara

bagaimana mengembangkan penguasaan materi program belajar di

sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Apakah guru bimbingan konseling mengembangkan pemahaman dan

pemanfaatan kondisi fisik anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Apakah guru bimbingan konseling mengembangkan pemahaman dan

pemanfaatan kondisi sosial anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Apakah guru bimbingan konseling memberikan pemahaman dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan yang anda miliki?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16. Apakah guru bimbingan konseling memberikan pemahaman dan

pemanfaatan keterampilan yang anda miliki?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

17. Apakah guru bimbingan konseling memberikan pemahaman dalam

pengembangan pribadi anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 147: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

128

18. Apakah guru bimbingan konseling memberikan orientasi belajar di

sekolah pada anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Apakah guru bimbingan konseling melakukan pengenalan konsep diri

berkaitan dengan bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah

pengembangan karir anda?.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Apakah guru bimbingan konseling, memberikan bimbingan kerja atau

karir, khususnya berhubungan dengan pilihan pekerjaan bagi saudara?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

21. Apakah guru bimbingan konseling memberikan orientasi dan informasi

jabatan dalam usaha memperoleh penghasilan kepada saudara?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

22. Apakah guru bimbingan konseling mengenalkan berbagai lapangan kerja

yang sesuai dengan keadaan anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

23. Apakah guru bimbingan konseling memberikan orientasi dan informasi

pendidikan yang lebih tinggi kepada saudara?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

24. Apakah guru BK memberikan dorongan pada anda untuk melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

B. Angket intensitas mengikuti kegiatan OSIS

1. Selama menjadi siswa di sekolah ini berapa kali diri anda mengikuti

diskusi yang diselenggarakan oleh OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

Page 148: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

129

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

2. Selama menjadi siswa di sekolah ini berapa kali diri anda mengikuti temu

karya yang diselenggarakan oleh OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

3. Selama menjadi siswa di sekolah ini berapa kali diri anda mengikuti

seminar yang diselengarakan oleh OSIS ?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

4. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan penelitian yang diadakan oleh

OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

5. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan karya wisata yang diadakan oleh

sekolah anda?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

6. Apakah anda mengikuti kegiatan lomba penulisan karangan di berbagai

media?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

7. Apakah anda pernah mengikuti percobaan-percobaan akademis di luar

sekolah?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

8. Selama menjadi siswa di sekolah ini, berapa kali anda mengikuti latihan

kepemimpinan yang diselengarakan oleh OSIS ?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

9. Apakah anda mengikuti kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) yang

didakan di sekolah anda?

Page 149: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

130

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

10. Apakah anda mengikuti kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah yang ada di

sekolah anda?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

11. Apakah anda mengikuti kegiatan Pramuka yang diselenggarakan di

sekolah anda?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

12. Apakah anda mengikuti kegiatan lintas alam yang diselenggarakan oleh

OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

13. Apakah anda mengikuti kegiatan olah raga yang diselenggarakan oleh

OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

14. Apakah anda mengikuti kegiatan kesenian yang diselenggarakan oleh

OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

15. Apakah anda mengikuti kegiatan PKS yang diadakan di sekolah anda?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

16. Apakah anda mengikuti kegiatan Filateli (pengumpul perangko), dan

bagaimanakah keterlibatan anda dalam kegiatan tersebut?

a. sebagai peserta aktif

b. sebagai peserta pasif

c. sebagai pemerhati atau penonton

d. tidak pernah terlibat dalam kegiatan tersebut

Page 150: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

131

17. Apakah anda mengikuti kegiatan pengumpulan dana sosial untuk korban

bencana alam?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

18. Selama menjadi siswa di sekolah ini berapa kali anda mengikuti kegiatan

upacara memperingati hari-hari nasional yang diselenggarakan OSIS ?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

19. Selama menjadi siswa di sekolah ini berapa kali anda mengikuti kegiatan

peringatan hari-hari besar keagamaan yang diselenggarakan OSIS?

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

20. Apakah anda ikut serta ketika sekolah mengadakan kegiatan untuk

membantu masyarakat yang kena musibah?.

a. belum pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. lebih dari 4 kali

C. Kedisiplinan dalam Mentaati Tata Tertib Sekolah

1. Apakah anda mengenakan pakaian seragam sekolah secara rapi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah anda merasa tidak nyaman melihat teman anda mengenakan

pakaian yang tidak rapi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Apakah anda mentaati kerapian berpakaian di sekolah dengan beratribut

lengkap?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Apakah anda lebih percaya diri mengenakan seragam sekolah ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 151: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

132

5. Apakah anda bersekolah mengenakan pakaian bebas?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Apakah anda datang ke sekolah tepat waktu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Jika anda menjadi petugas piket kebersihan, apakah anda datang lebih

awal daripada siswa lain yang tidak piket?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Apakah anda pergi ke kantin waktu pelajaran kosong?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Apakah anda meninggalkan pelajaran sebelum waktunya?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Jika anda meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran usai, apakah anda

meminta ijin kepada guru piket?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11. Apakah anda bersikap khidmat ketika mengikuti upacara?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Apakah anda lebih memilih terlambat mengikuti upacara ketika ditunjuk

sebagai petugas upacara?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Apakah anda memakai sepatu hitam dan kaus kaki putih ketika mengikuti

upacara bendera?

a. Selalu c. Kadang-kadang

Page 152: implementasi peran guru bimbingan konseling dan intensitas ...

133

b. Sering d. Tidak pernah

14. Apakah anda memakai atribut lengkap ketika mengikuti upacara?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Apakah anda mengikuti upacara karena terpaksa?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16. Apakah anda mengkonsumsi minuman keras, baik di luar sekolah maupun

di dalam sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

17. Apakah anda merokok di sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18. Apakah anda menyimpan, melihat, atau mengedarkan video atau gambar

porno, baik di HP, majalah maupun berbentuk VCD?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Apakah anda mengkonsomsi psikotropika?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Apakah anda pernah ikut tawuran antar sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

21. Apakah anda berkelakuan baik walaupun di luar jam sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

22. Apakah perbuatan yang anda lakukan di luar jam sekolah menjaga nama

baik sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah