IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI...

132
i IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU BERGAMBAR DALAM MENGENAL HURUF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TKLB-SLB NEGERI KLASEMAN, GATAK, SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyusun Skripsi Oleh Ragil Tri Puspitasari NIM: 133131015 JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI...

Page 1: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

i

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU

BERGAMBAR DALAM MENGENAL HURUF PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TKLB-SLB NEGERI KLASEMAN,

GATAK, SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Menyusun Skripsi

Oleh

Ragil Tri Puspitasari

NIM: 133131015

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 3: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmaaniirrahiim dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang dan dengan penuh rasa syukur serta segenap cinta dan do’a, karya

kecil ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku, Ibu Budiwati dan Bapak Samudji yang telah mendidik,

mengasihi dan senantiasa mendo’akan serta memberi dukungan dengan penuh

ketulusan dan kesabaran.

2. Kakakku tercinta, Eko Adhi Jatmiko dan Aris Dwi Wicaksono dan adikku

tersayang Bayu Catur Prasetrya, serta anggota keluarga lainnya yang selalu

memberi semangat dan mendo’akan.

Page 5: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

v

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk atau rupa kamu, juga

tidak kepada harta benda kamu. Akan tetapi, Allah swt memandang kepada hati

dan amal perbuatanmu semata.” (HR. Ibn Majah).

Page 6: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 7: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT

yang maha pengasih dan penyayang, yang telah melimpahkan nikmat, hidayah,

inayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini. Shalawat serta salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan

dan uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Penggunaan Media Visual Kartu

Bergambar dalam Mengenal Huruf Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di TKLB-

SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo” ini di susun guna memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Institut Agama Islam

Negeri Surakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,

motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dr. Mudhofir, S.Ag, M.Pd, selaku Rektor IAIN Surakarta.

2. Dr. H. Giyoto, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

3. Drs. Subandji, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut

Agama Islam Negeri Surakarta.

4. Subar Junanto, S.Pd, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sejak

pembuatan sampai skripsi ini selesai.

5. Kedua orang tuaku, Ibu Budiwati dan Bapak Samudji yang telah mendidik,

mengasihi dan senantiasa mendo’akan serta memberi dukungan dengan penuh

ketulusan dan kesabaran.

6. Sahabat terbaiku Oryza Sativa Zamzanul Sahid yang setia mendampingi dan

membantu saya

7. Ibu Eny Rusdiatun dan Bapak Umar Sahid yang selalu mendukung serta

membantu saya selama masa perantauan.

Page 8: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

8. Sahabat-sahabat Dwi Linda Puspitasari, Elly Nurlaelly, Siti herdianti yang setia

memberiku semangat .

9. Guru-guru TK LB-SLB NEGERI KLASEMAN GATAK, Sukoharjo yang

selalu membimbing dan mendukung semua kegiatan maupun permasalahan

dalam penelitian ini.

10. Anak-anak tercintaku di KB-TKIT TELADAN Sadon yang selalu memberi

semangat dan keceriaan kepada bunda.

11. Joko Julianto, S.Pd. Selaku Kepala SLB Negeri Sukoharjo yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis.

12. Susiana, S.Pd dan Yuniavi, S.Pd salaku guru kelas P1C TKLB-SLB Negeri

Sukoharjo yang telah membantu saya selama penelitian.

13. Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta.

14. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta yang

memberikan izin untuk membaca buku di perpustakaan.

15. Staf perpustakaan Pusat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta.

16. Teman-teman dan sahabatku Jurusan PIAUD IAIN Surakarta 2013 yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu.

17. Almamater tercinta IAIN Surakarta.

Dengan kerendahan hati, sebagai manusia biasa penulis skripsi ini

menyadari kekurangan-kekurangan dalam menyusun skripsi ini. Sehingga penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak,

semoga dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

membaca pada umumnya.

Surakarta, 5 Desember 2017

Penulis,

Ragil Tri Puspitasari

NIM. 133131015

DAFTAR ISI

Page 9: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

ix

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................... vi

KATA PENGANTAR..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II: LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................................... 8

1. Media Visual Kartu Bergambar ........................................................... 8

a. Pengertian Media Visual ................................................................ 8

b. Kriteria Pemilihan Media .............................................................. 12

c. Pengertian Media Kartu Bergambar............................................... 12

d. Manfaat Kartu Bergambar Bagi Anak ........................................... 14

e. Kelebihan dan Kekurangan kartu Bergambar ................................ 15

f. Tahap-tahap permainan dengan media kartu bergambar ............... 17

2. Mengenal Huruf ................................................................................... 25

a. Pengertian Mengenal Huruf ........................................................... 25

b. Ciri-ciri Anak Yang Mengenal Huruf ............................................ 26

c. Langkah-langkah Mengenalkan Huruf........................................... 27

Page 10: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

d. Mengembangkan Pengetahuan Huruf ............................................ 27

e. Manfaat Mengenal Huruf Pada Anak ............................................ 30

3. Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita............................................. 30

a. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ........................................ 30

b. Mendeteksi Kelainan Pada Anak Usia Dini ................................... 32

c. Pengertian Anak Tunagrahita ......................................................... 34

d. Penyebab Anak Tunagrahita........................................................... 35

e. Klasifikasi Anak Tunagrahita ......................................................... 77

f. Karakteristik Anak Tunagrahita ..................................................... 41

g. Pelayanan Pendidikan Anak Tunagrahita....................................... 47

h. Prinsip pembelajaran Bagi Anak Tunagrahita................................ 44

B. Kajian Penelitian Terdahulu ..................................................................... 46

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 48

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ....................................................................................... 51

B. Setting Penelitian ...................................................................................... 52

C. Subyek dan Informan ............................................................................... 53

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 53

E. Teknik Keabsahan Data ........................................................................... 56

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 58

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Fakta Temuan Penelitian ....................................................................... .....63

1. Deskripsi SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo ...................... .....62

2. Implementasi Pengguanaan Media Visual Kartu Bergambar ......... .....63

B. Interpretasi Hasil Penelitian ................................................................ .....74

1. Tahap persiapan .............................................................................. .....74

2. Tahapan pelaksanaan pembelajaran .............................................. .....75

3. Penilaian .......................................................................................... .....77

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 80

Page 11: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

xi

B. Saran-saran............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 84

Page 12: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

xii

ABSTRAK

Ragil Tri Puspitasari, 2017, Implementasi Penggunaan Media Visual Kartu

Bergambar Dalam Mengenal Huruf Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di TKLB-

SLB Negeri Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017, Jurusan Pendidikan Islam

Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta.

Pembimbing : Subar Junanto, S.Pd., M.Pd Kata Kunci : Kartu Bergambar, Mengenal Huruf, Anak Berkebutuhan Khusus

Kemampuan membaca yang paling mendasar yakni kemampuan dalam

mengenal huruf-huruf. Dalam belajar membaca berkaitan dengan kemampuan

mengenal huruf, sebelum membaca anak tunagrahita harus mengenal huruf huruf

terlebih dahulu. Akan tetapi terkadang tidak semua media dapat diterapkan pada

anak tungrahita. Oleh karena itu, guru yang bersangkutan menggunakan media

visual kartu bergambar dalam pengenalan huruf pada anak tunagrahita. Tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal huruf pada anak

berkebutuhan khusus di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini

bertempat di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo yang dilaksanakan kurang lebih 3

bulan terhitung dari Mei – Agustus 2017. Sedangkan informan dalam penelitian ini

adalah kepala sekolah, dan Guru pembimbing kelas P1C TKLB-SLB Negeri

Sukoharjo. Untuk teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi

sumber dan triangulasi teknik. Untuk teknik analisis data melalui teknik analisis

interaktif yaitu pengumpulan data, dan verifikasi atau kesimpulan.

Hasil penelitian ini ialah dalam kaitannya dengan penggunaan media visual

kartu bergambar di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo; Jadi dapat disimpulkan dalam

langkah-langkah penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal huruf

pada anak berkebutuhan khusus Di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo (1) langkah

persiapan, guru merencanakan proses kegiatan pembelajaran dan menggunakan

media visual kartu bergambar yang tepat bagi kelangsungan proses pembelajaran

yang berguna dalam pengenalan huruf pada anak, lalu dengan menggunakan

langkah pelaksanaan. (2) pelaksanaan proses kegiatan belajar menggunakan media

visual kartu bergambar dengan membagikan dan membuat kegiatan permainan

kartu bergambar dengan menyenangkan. (3) penilaian dilakukan untuk mengetahui

kemampuan yang dimiliki oleh anak, dengan melakukan catatan harian atau catatan

anekdot dan penilaian kepada anak selama proses pembelajaran.

Page 13: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

DAFTAR TABEL

Hlm

Tabel 1 Metode-metode penilaian ............................................................... 21

Tabel 2 Gangguan Retardasi Mental Pada Anak ........................................ 39

Tabel 3 Jadwal Penelitian ............................................................................. 52

Page 14: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

DAFTAR LAMPIRAN

Hlm

Lampiran 1: Pedoman penelitian ...................................................................... 84

Lampiran 2: Field note ..................................................................................... 89

Lampiran 3: Permohonan izin penelitian .......................................................... 111

Lampiran 4: Surat keterangan dari TKLB-SLB Negeri Sukoharjo .................. 112

Lampiran 5: Surat Tugas ................................................................................... 113

Lampiran 6: Usulan Judul Skripsi..................................................................... 114

Lampiran 7: Rencana Program Pembelajaran ................................................... 115

Lampiran 8: Photo pembelajaran siswa ............................................................

Page 15: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya semua manusia di hadapan Allah itu sama tak

terkecuali dengan anak yang memiliki kebutuhan khusus. Anak

Berkebutuhan Khusus memiliki kedudukan, hak, kewajiban, dan peran yang

sama dengan masyarakat pada umumnya tak terkecuali dalam pendidikan

anak berkebutuhan khusus juga memperoleh hak kewajiban yang sama

dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Anak berkebutuhan khusus memiliki jenis karakeristik yang

berbeda. Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yakni anak tunagrahita.

Menurut Kemis Dan Ati Rosnawati (2013: 11) anak tunagrahita adalah

individu yang secara signifikan memiliki intelegensi di bawah normal

dengan IQ sama atau lebih rendah dari 70 yang akan menghambat aktifitas

kehidupan sehari, dalam bersosialisasi, komunikasi dan ketidakmampuan

yang bersifat akademik.

Anak tunagrahita memiliki kebutuhan pendidikan yang patut

dipenuhi. Kebutuhan itu harus dipenuhi mengingat keadaan anak

tunagrahita sebagai makhluk yang dapat dididik. Tempat pendidikan anak

tunagrahita ialah di tempat khusus terutama bagi anak tunagrahita yang

kelainannya sedang atau berat. Program pendidikan untuk anak tunagrahita

dalam bidang akademik disusun sedemikian rupa yang mencakup

keterampilan membaca, menulis, berhitung, pengetahuan tentang alam dan

Page 16: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 17: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

masyarakat. Dengan mempelajari keterampilan tersebut, sangat

diharapkan anak mampu mandiri dalam kehidupannya nanti. Dari semua

keterampilan di atas keterampilan membaca sangat penting untuk anak.

Kemampuan membaca yang paling mendasar yakni kemampuan dalam

mengenal huruf-huruf. Dalam belajar membaca berkaitan dengan

kemampuan mengenal huruf, sebelum membaca anak tunagrahita harus

mengenal huruf huruf terlebih dahulu. Sependapat dengan Agus Hariyanto

(2009: 66) apabila anak sudah mengenal huruf dari A sampai Z, maka ia

dapat menebak dengan benar bunyi suku kata dan dengan cepat mengenal

seluruh suku kata. Bahwa anak yang kesulitan dalam kemampuan mengenal

huruf tentu akan kesulitan dalam belajar membaca. Untuk itu mengenal

huruf perlu diberikan diberikan pada pembelajaran anak tunagrahita agar

anak mampu membaca dan dapat mengikuti pembelajaran di sekolah.

Sri Anitah (2012) salah satu komponen yang perlu mendapat

perhatian dalam perencanaa pembelajaran adalah pemilihan media

pembelajaran yang sesuai. Pemakaian media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.Media

pmbelajaran sangat banyak ragamnya, dari media audio, media visual, dan

media audio visual.Dari berbagai ragam media yang ada salah satu media

pembelajaran adalah media visual, media visual memiliki fungsi.

Media pembelajaran yang digunakan untuk siswa tunagrahita harus

disesuaikan dengan karakteristik dari siswa tunagrahita.Karakteristik

Page 18: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

tunagrahita dari segi kognitif antara lain berpikir konkrit, sulit

berkonsentrasi, tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit (Mohammad

Efendi, 2006: 98).

Azhar (2015: 21) mengungkapkan fungsi atensi media visual

merupakan inti , yang menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi dengan isi makna visual yang ditampilkan.Fungsi afektif

media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar

(membaca) teks yang bergambar. Fungsi kognitif media visual terlihat dari

temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual

atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi

kompensatoris bahwa media visual yang memberiakan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca.Mengingat

anak tunagrahita merupakan anak yang dapat didik maka dari itu pemilihan

media juga harus disesuaikan dengan kebutuhan anak itu sendiri.Pemilihan

media yang tepat bagi anak tunagrahita akan mempengaruhi kegiatan proses

belajar.

Pada tanggal 25 januari 2017, peneliti melakukan observasi di kelas

P1C dan ditemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran

mengenal huruf seperti: ada beberapa anak yang kesulitan dalam mengenal

huruf. Berdasarkan hasil pengamatan ketika peneliti meminta anak untuk

menuliskan nama anak dapat menulis dengan benar, namun ketika diminta

untuk menyebutkan satu persatu huruf dari nama itu anak tidak menjawab.

Ketika peneliti menyuruh menuliskan a, b, c, d, e, f anak dapat dapat

Page 19: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

menuliskan dengan baik dan benar. Namun ketika peneliti mendikte a, b, c,

d, e anak hanya menuliskan beberapa huruf tidak menyelesaikan sesuai

perintah. Hal itu disebabkan karena anak masih kesulitan dalam mengingat

bentuk dan bunyi huruf abjad, konsentarsi anak yang mudah teralihkan,

media pembelajaran yang kurang menarik perhatian anak, serta cara

penyampaian guru masih menyampaikan dengan bahasa yang tidak

disesuaikan dengan anak usia dini sehingga anak mudah bosan dalam

pembelajaran di kelas.

Wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 februari 2017

hambatan pada anak tunagrahita yaitu kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran didalam kelas, dikarenakan intelektual siswa tunagrahita

berada dibawah rata-rata orang normal sehingga akan kesulitan untuk

berpikir sesuai dengan tahapan usia anak tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Susi pada 15 maret 2017 bahwa

bererbagai media telah banyak diterapkan dalam proses pembelajaran

khususnya dalam pengenalan huruf pada anak tunagrahita diantaranya

media yang telah digunakan Kolase huruf. Penggunaan kolase huruf kurang

menarik perhatian siswa dikarenakan permainan kolase harus menempel

potongan kertas-kertas origami untuk ditempelkan di huruf yang besar

dengan lem, anak-anak masih merasa jijik dengan lem jadi hasilnya anak

tidak tidak menyelesaikan dengan baik. Media yang pernah dicoba lainnya

yaitu Finger Painting hal ini juga tidak berjalan dengan lancar.

Maka dari itu media pembelajaran yang penulis fokuskan di sini

adalah media visual kartu bergambar, dengan melihat banyaknya karya anak

Page 20: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

yang ditempelkan berbentuk gambar dan media visual dapat membantu

siswa yang lemah dalam membaca, mengingat anak tunagrahita adalah anak

yang memiliki kemampuan akademik yang kurang maka dari itu media

visual kartu diharapkan mampu mengatasi kesulitan anak dalam belajar

membaca.

Dengan melihat uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul skripsi “Implementasi Penggunaan Media Visual

Kartu Bergambar Dalam Mengenal Huruf Pada Anak Berkebutuhan

Khusus Di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo Klaseman, Gatak, Sukoharjo

Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan mengenal huruf anak-anak masih sangat kurang

2. Anak-anak masih kesulitan dalam menyebutkan bunyi huruf alphabet

3. Konsentrasi anak mudah teralihkan

4. Media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa siswi.

5. Guru masih mengalami kendala-kendala dalam menggunakan media

visual kartu bergambar dalam kemampuan mengenal huruf pada anak

berkebutuhan khusus.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, Berikut

penulis kemukakan pembatasan masalahnya sebagai berikut :

1. Penggunaan media kartu bergambar dalam pengenalan huruf.

Page 21: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Kartu bergambar yang dimaksud di sini adalah kertas tebal

berbentuk persegi panjang diberi gambar tertentu, yang telah dikenal

anak, di bawahnya bertuliskan sesuai gambar dan di atasnya diberi huruf

pertama gambar tersebut.

2. Pengenalan huruf bagi anak berkebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus yang dimaksud di sini adalah anak

tunagrahita kelas P1C di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka

masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam

mengenal huruf pada anak berkebutuhan khusus di TKLB-SLB Negeri

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016//2017.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam

mengenal huruf anak berkebutuhan khusus di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo

tahun pelajaran 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menggali pengetahuan tentang

penggunaan media pembelajaran berupa permainan kartu

bergambar dalam pengenalan huruf pada anak tunagrahita.

Page 22: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pijakan penelitian

selanjutnya.

c. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang ”Implementasi

Penggunaan Media Kartu Bergambar Dalam Kemampuan Mengenal

Huruf Pada Anak Berkebutuhan Khusus TKLB-SLB Negeri

Sukoharjo”

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan serta wawasan mengenai media

pembelajaran khususnya media visual kartu bergambar sebagai

media yang menyenangkan dalam pengenalan huruf

b. Bagi Siswa

Menambah pengalaman pembelajaran dengan

memanfaatkan media kartu bergambar dalam belajar. Dapat

mendorong siswa dalam belajar membaca.

c. Bagi Guru

Menambah wawasan dan pengalaman guru dalam mengajar

menggunakan media visual kartu bergambar dalam pengenalan

huruf pada anak tunagrahita.

d. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan adanya

media visual kartu bergambar dalam pembelajaran anak usia dini

berkebutuhan khusus.

Page 23: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Visual Kartu Bergambar

a. Pengertian Media Visual

Dengan adanya media, diharapkan dalam proses kegiatan

belajar mengajar akan menimbulkan dampak positif dan

memudahkan bagi guru dan peserta didik dalam penyampaian

informasi .Menurut Sri Anitah (2012: 5) kata media berasal dari

bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang

berarti sesuatu yang terletak di tengah. Sedangkan menurut Arief

Sadiman (2011: 6) media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Menurut beberapa ilmuan memberikan batasan definisi

tentang media pengajaran, diantaranya, Menurut AECT

(Association of Education end Communication Tecnonology)

memberi batasan mengenai media sebagai, “segala bentuk dan

saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau

informasi”. Menurut NEA (National Education Assocation)

menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik

tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Dan hendakanya

dapat dimanupulasi, dilihat, didengar dan dibaca.

Page 24: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan media

adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran yang berfungsi

sebagai pembawa pesan dari sumber kepada peneriman pesan.

Menurut Andini Widyastuti (2016: 83) visual

menitikberatkan pada ketajaman penglihatan yang mengandalkan

indera penglihatan. Secara umum media pembelajaran berbasis

visual dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu media grafis

dan media cetak (Azhar Arsyad, 2006: 85).

1) Media Grafis

Azhar Arsyad (2006: 89) mendefinisikan grafis sebagai

seni atau ilmu menggambar, terutama mekanik. Dalam bahasa

Yunani graphikos berarti melukiskan atau menggambarkan

garis-garis. Sebagai kata sifat grafis, diartikan sebagai

penjelasan ,Macam-macam media grafis di antaranya :

a) Media Gambar atau Foto

Gambar atau foto merupakan salah satu media

pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan

pembelajaran. Gambar atau foto merupakan bahasa yang

umum yang mudah dimengerti dan dinikmati di mana-mana.

Gambar sendiri berarti tiruan barang (orang, binatang) yang

dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas atau

lainnya. Dan foto adalah barang (orang, binatang, dan

sebagainya) yang dibuat dengan alat pemotret atau kamera.

b) Media Sketsa ( Stick Figure )

Page 25: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar

yang melukiskan bagian-bagian pokoknya secara detail.

Selain dapat menarik perhatian peserta didik, sketsa dapat

menghindari verbalisme dan dapat memperjelas

penyampaian pesan. (Azhar Arsyad, 2006:89-91)

c) Media Bagan atau Chart

Bagan atau Chart adalah media visual yang berfungsi

pokok menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit

bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara

visual.Sebagai media yang baik, bagan atau chart harus :

d) Media Grafik ( Graphs )

Grafik adalah media visual dalam bentuk gambar

sederhana untuk menyajikan data kuantitatif yang

menggunakan titik-titik, garis, maupun gambar.

e) Media Papan Tulis

Papan tulis merupakan papan dari kayu dengan

permukaan yang bisa ditulis ulang dengan menggunakan

kapur tulis. Papan tulis mempunyai kelebihan dan

kelemahan

f) Media Papan Buletin

Papan buletin adalah papan yang khusus yang

digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh

pekerjaan siswa, gambar, poster, bagan, dan objek dalam

bentuk tiga dimensi.

Page 26: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

g) Media Slide

S. Naution (1994:105) mendefinisikan slide sebagai

film transparansi yang berukuran 35mm dengan bingkai 2 x

2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film

bingkai diproyeksikan melalui slide projector.

2) Media Cetak

Media cetak merupakan media pembelajaran visual yang

dicetak dalam bentuk modul, poster, dan komik.

a) Modul

Menurut Sukiman (2012: 131) modul ialah salah satu

kesatuan program yang dapat mengukur tujuan.

b) Media Poster

Poster adalah karya seni atau desain grafis yang

memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas

berukuran besar.

c) Komik

Daryanto (2010: 127-128) mendefinisikan komik

sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan

menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat

hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk

memberikan hiburan kepada para pembaca.

Dari pemamaparan di atas dapat disimpulkan bahwa

media visual itu terbagi menjadi dua macam yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 27: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

b. Kriteria Pemilihan Media

Pemilihan media yang tepat dapat menutukan keberhasilan

dalam proses pembelajaran, untuk itu ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh pendidik saat memilih media. Azhar Arsyad

(2015: 74-76) ada beberapa kriteria dalam pemilihan media anatara

lain, sebagai berikut:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

2) Tetap mendukung isi pelajaran

3) Praktis, luwes dan bertahan. Guru dapat memilih media yang

ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri pleh guru.

Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan

kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta

mudah dipindahkan dan dibaw ke mana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya, apapun media itu guru harus

mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.

5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok

besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada

kelompok kecil atau peroorangan.

c. Pengertian Media Kartu Gambar

Media pembelajaran untuk latihan konsentrasi, yaitu media

kartu gambar. Media gambar adalah yang paling umum dan yang

banyak digunakan saat pembelajaran, karena dengan gambar para

Page 28: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

peserta didik akan lebih tertarik. Media pembelajaran kartu

bergambar temasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan

pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan

yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol

komunikasi visual.

Wibawa dan Mukti (2001: 45) berpendat bahwa flash cards

biasanya berisi kata-kata, gambar, atau kombinasinya dan dapat

digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam

mata pelajaran bahasa pada umumnya dan mata pelajaran bahasa

asing pada khususnya. Menurut Agus Hariyanto (2009: 84) Flash

Card adalah metode dengan menggunakan kartu yang sudah diberi

tulisan dibalik kartu itu disertakan gambar dari kata yang dimaksud.

Sedangkan Maimunah Hasan (2009: 65) berpendapat Flash Card

memungkinkan balita mampu untuk belajar membaca dengan cara

mengingat gambar dan bentuk.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan media

kartu bergambar adalah media yang memiliki ukuran dan bentuk

serta berisikan gambar, tulisan baik itu huruf maupun tulisan yang

merangkai huruf kata dari gambar yang dimaksud, sehingga

memudahkan anak dalam menerima informasi saat pembelajaran.

d. Manfaat Kartu Bergambar bagi Anak

Kartu bergambar sebagai salah satu media visual yang dapat

memberikan manfaat bagi siswa dalam proses kegiatan belajar

Page 29: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

mengajar. Ani Sanitah (2012: 9) menyebutkan manfaat gambar

sebagai media visual antara lain sebagai berikut:

1) Menimbulkan daya tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai

warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta

perhatian siswa.

2) Mempermudah pengertian siswa. Suatu penjelasan yang

sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga siswa

lebih mudah memahami yang dimaksud.

3) Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar,

dapat diperbesar bagian-bagian yang penting sehingga dapat

diamati lebih jelas.

4) Menyingkat suatu uraian panjang

Sedangkan manfaat lain yang dikemukakan oleh Maimunah

Hasan (2009: 66) antara lain adalah sebagai berikut:

1) Dapat membaca pada usia dini

2) Mengembangkan daya ingat otak kanan

3) Melatih kemampuan konsentrasi balita

4) Memperbanyak perbendaharaan kata dari balita.

Dari uraian di atas manfaat gambar sangat banyak bukan

sekedar menarik perhatian siswa, gambar juga dapat membangun

daya ingat dan konsentrasi pada anak. Maka dari itu pemilihan

gambar juga harus diperhatikan dan disesuaikan kebetuhan.

Sri Sanitah (2012: 9) menjelaskan ciri-ciri gambar yang baik

sebagai berikut:

Page 30: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

1) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan anak

2) Bersahaja dalam arti tidak terlalu kompleks, karena dengan

gambar anak mendapat gambaran pokok. Kalau gambar terlalu

kompleks perhatian anak akan terbagi, akibatnya ada sesuatu

yang justru penting tetapi tidak tertangkap oleh anak

3) Realistis, maksdunya gambar itu seperti benda yang

sesungguhnya atau sesuai apa yang digambar

Dengan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas bahwa gambar

yang baik harus memperhatikan tingkatan umur dan kemampuan

anak.

e. Kelebihan dan Kelemahan Kartu Bergambar

Sri Sanitah (2012: 9) mengemukakan kelebihan dan

kelemahan gambar sebagai berikut:

Kelebihan media gambar :

1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang

lebih nyata

2) Banyak tersedia dalam buku-buku

3) Sangat mudah dipakai karena tidak mebutuhkan perelatan

4) Relatif tidak mahal

5) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.

Dari uraian di atas tentang kelebihan media gambar, dapat di

simpulkan bahwa secara umum media gambar dapat menghemat

biaya, mudah di buat dan mudah didapatkan, serta mudah digunakan

dalam pembelajaran.

Page 31: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Kelemahan media gambar:

1) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukan di kelas yang

besar

2) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menujukan

dimensi yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu

seri gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.

3) Tidak dapat menujukan gerak

4) Pelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca

(menginterpretasi) gambar.

Sedangkan Kelemahan media gambar menurut Arief S.

Sadiman dkk (2011: 31) adalah sebagai berikut :

1) Media gambar hanya menekankan persepsi indra mata

2) Media gambar kurang efektif jika menerangkan gambar yang

terlalu kompleks

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

Dari berbagai uraian di atas tentang kelemahan media

gambar, dapat disimpulkan bahwa secara umum media gambar

hanya menekankan pada indra mata, dan mudah rusak serta dapat

hilang jika tidak dirawat, sehingga memerlukan perawatan yang

baik.

f. Tahap-tahap permainan dengan media kartu bergambar

Maimunah Hasan (2013: 334) Flash Card merupakan

sebuah terobosan dalam bidang pendidikan anak usia dini yang

Page 32: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

menggunakan sejumlah kartu sebagai alat bantu. Adapu tahap-tahap

permainanya adalah sebagai berikut:

1) Persiapan Materi/Bahan

Persiapan yang matang akan mempermudah pelaksanaan

kegiatan belajar membaca. Materi/bahan-bahan untuk kegiatan

belajar membaca ini dibuat sesederhana mungkin. Selain itu,

mempertimbangkan kemampuan dan penglihatan si anak serta

menyesuaikan perkembangannya. Materi pelajaran harus

dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan, mulai dari melihat

bentuk-bentuk sederhana sampai yang rumit .

a) Siapkanlah kartu yang banyak, anak biasanya akan merasa

bosan, sehingga harus mempersiapkan kartu yang banyak.

Lakukan perencanaan dan persiapan lebih awal, sehingga

akan selalu lebih baik.

b) Setelah persiapan bahan/materi lengkap, guru atau orang tua

juga harus menguasai bahan/materi pelajaran yang akan

diberikan pada si anak.

c) Buatlah program yang sederheana agar kegiatan belajar

membaca ini berhasil.

2) Cara mengajar

Setelah persiapan bahan/materi pelajaran sudah siap, saatnya

guru/orang tua memulai kegiatan belajar membaca yang

menyenangkan bagi anak. Teknis pelaksanaannya adalah

sebagai berikut:

Page 33: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

a) Siapkan kartu dan mulailah dengan 15 kata tunggal. Pilihlah

kata-kata tunggala yang akrab dengan kehidupan si anak atau

nama anggota keluarga, hewan-hewan favorit, benda-benda

di dalam rumah, dan sebagainya.

b) Tunjukan padanya kata “mama” biarkan si anak melihatnya.

Tunjukan 3 kata lainnya dengan cara yang sama. Setelah 5

kata, peluk atau berilah pengharagaan lainnya sebagai

ungkapan rasa cinta. Jangan lupa katakana pada si anak

bahwa ia hebat dan pandai dan katakana. “Bu Guru senang

bermain dengan kalian”

c) Saat guru atau orang tua menujukan kartu-kartu itu,

sebaiknya diambil dari belakang, sehingga orang tua atau

guru dapat membaca bagian sudut kiri atas yang terdapat

kata tunggal yang diperlihatkan pada si anak. Jadi, ketika

orang tua atau guru mengucapkan kata itu, bisa memusatkan

perhatiannya pada wajah si anak. Cara ini efektif untuk

melihat ekspresi wajah si anak. Perhatian dan semangat

pengajar tertuju hanya pada si anak

d) Ulangi tahapan tersebut sebanyak tiga kali pada hari

pertama. Pastikan agar urutan kartu yang ditunjukan pada si

anak berbeda setiap kali.

3) Penilaian

Menurut Ralph Tayler dalam (Anita Yus, 2011: 39)

Penilaian adalah sebuah proses pengumpulan data untuk

Page 34: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana

tujuan pendidikan sudah tercapai. Sedangkan menurut Edy

Purnomo (2016: 8) Penilaian dalam pembelajaran adalah

kegiatan untuk mendapatkan berbagai informasi secara

berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil

belajar selama dan setelah mengikuti pembelajaran.

Menurut Anita Yus (2011: 40) penilaian pada pendidikan

anak usia dini lebih banyak untuk mendeskripsi ketercapaiann

perkembangan anak. Dengan penilaian dapat diketahui dan

ditetapkan aspek-aspek perkembangan yang telah dicapai dan

yang belum dicapai.

a) Metode dan Alat penilaian

Anita Yus (2011: 41) Observasi (Pengamatan)

merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan

alat indera. Hasil pengamatan sangat ditentukan oleh

keterampilan guru melakukan pengamatan dan merekam

data yang diperoleh dari pengamatan. Untuk itu, sebelum

melaksanakan pengamatan guru harus terlatih membuat alat

pengamatan yang sesuai dengan keperluan penilaian dan

terlatih menggunakannya. Setiap anak dapat diamati sendiri-

sendiri atau secara berkelompok dan hasil pengamatan

dicatat dengan menggunakan alat rekam atau catatan

pengamatan yang digunakan. Alat bantu tersebut dapat

Page 35: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

berbentuk catatan anekdot, catatan berjalan, catatan

speciemen, time sampling, daftar cek atau skala penilaian.

(1) Catatan anekdot

Menurut Anita Yus (2011: 77) Catatan anekdot

merupakan salah satu bentuk pencatatan (kumpulan catatan)

tentang gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan

prilaku anak yang khusus, baik yang positif maupun yang

negatif. Menurut Ismet Basuki dan Hariyanto (2014: 80)

catatan anekdot adalah paparan singkat yang melukiskan

perilaku siswa dalam konteks mana perilaku tersebut timbul.

Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat penilaian di

TK. Catatan anekdot yang baik memuat ciri-ciri sebagai

berikut:

(a) Memuat keterangan atau data tentang tanggal, tempat,

dan suasana di mana peristiwa itu terjadi.

(b) Menggambarkan perbuatan-perbuatan anak dan reaksi-

reaksi orang lain yang hadir pada saat perbuatan anak

berlangsung.

(c) Melengkapinya dengan gerakan isyarat yang

ditampilkan anak, seperi mikmik, gerak-gerik, dan

tekanan suara. Hal ini tidak dimaksudkan untuk

memberikan penafsiran tentang tingkah laku anak, tetapi

sekedar menampilkan gerakan-gerakan yang memang

Page 36: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

dilakukan anak sehingga pembaca dapat menduga

keadaanya

(d) Uraiannya cukup luas sehingga meliputi semua espisode

yang terjadi, sehingga tidak ada yang tertinggal atau

terlupakan

(e) Memisahkan catatan fakta dan komentar/interpretasi

pembuat catatan anekdjot.

Berikut metode dan alat penilaian menurut George

S.Morisson (216: 129)

Table 2.1 Metode-metode penilaian

Metode Tujuan Garis Pedoman

Observasi

Memperhatikan

anak dan

mengamati anak

secara sistematis

Guru Mengidentifikasi

prilaku para murid,

mendokumentasikan

performa mereka, dan

membuat keputusan.

Rancanglah Observasi

dan buatlah dengan

tujuan-tujuan yang

jelas dalam observasi

tersebut

Catatan Anekdot

Mendeskripsikan

tertulis pendek

tentang perilaku

murid di suatu

waktu

Menyediakan

pemahaman tentang

perilaku tertentu dan

menjadi basis untuk

merancang starategi

pengajaran tertentu

Catatlah hanya apa

yang diamati atau

didengar, hadapilah

hanya fakta-fakta dan

tuliskan juga lingkup-

lingkuonya (Seperti

tempat dan waktu

perilaku muncul) dan

Page 37: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

apa yang dikatakan

dan dilakukan murid

Catatan Berjalan

Berfokus pada

tujuan urutan

kejadian-kejadian

yang muncul

diwaktu tertentu

Membantu

mendapatkan

pemahaman lebih

mendetail tentang

sebuah perilaku di

periode waktu tertentu

Pertahankan

objektivitas dan

berusaha

mencatumkan detail

sebanyak mungkin

Sampling

Peristiwa

Berfokus pada

perilaku tertentu di

sebuah peristiiwa

tertentu (contohnya

perilaku di jam

makan siang,

perilaku di taman

bermain, perilaku

di kelas)

Membantu

mengidentifikasi

perilaku selama kejadian

tertentu berlangsung di

periode waktu tertentu

Identifikasi perilaku

target yang harus

diamti selaa waktu

tertentu (Contohnya

pertengkaran selama

kegiatan)

Sampling Waktu

Merekam kejadian

atau perilaku

tertentu di interval

waktu tertentu

(Contohnya

5menit, 10 menit)

Membantu

mengidentifikasi ketika

anak tertentu

mendemonstrasikan

perilaku tertentu:

Membantu menjawab

pertanyaan “Apakah

Observasilah hanya

selama periode waktu

tertentu

Page 38: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

anak melakukan sesuatu

di semua waktu ataukah

hanya di waktu dan

kejadian tertentu?”

Skala Peratingan

Mengandung

daftar deskripsi

untuk seperangkat

perilaku

Para guru mencatat data-

data kapan data-data itu

diobservasi

Pastikan deskripsi dan

skala peratingan

sudah tepat untuk hal-

hal yang diamti

Daftar Periksa

(Checklist)

Daftar perilaku

untuk

mengidentifikasi

keterampilan dan

pengetahuan murid

Memudahkan guru

mngamati dan

mengecek dengan

mudah apa yang

diketahui dan mampyu

murid lakukan

Pastikan daftar

periksa mencakup

juga perilaku-perilaku

yang pentin bagi

program pembelajran

(Contohnya

menghitung dari 1-10,

melompat dengan satu

kaki)

Sampel Kerja

Mengambil hasi

kerja murid yang

membuktikan apa

yang mereka tahu

dan sanggup

lakukan

Menyediakan contoh-

contoh konket

pembelajran dapat

memperlihatkan

pertumbuhan dan

prestasi belajar murid

diperiode waktu tertentu

Pastikan sampel kerja

mendemonstrasikan

apa yang ,murid

ketahui dan mampu

lakukan. Biarkan

mereka membantu

memilihkan hal-hala

yang mereka ingin

Page 39: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

gunakan sebagai

contoh pemebelajaran

mereka

Jadi dapat disimpulkan dalam Tahap-tahap permainan

dengan media kartu bergambar dengan melakukan persiapan

kemudian cara mengajar atau pelaksanaan dan tindak lanjut.

Persiapan dalam pembelajaran sangat penting untuk

merencanakan bagaimana kegiatan pembelajaran itu

berlangsung, selain itu pelaksanaan dalam kegiatan belajar

mengajar menggunakan kartu bergambar perlu diperhatikan agar

proses pembelajaran berjalan lebih menarik dan menyenangkan.

Setelah persiapan dan pelaksanaan yang perlu diperhatikan

selanjutnya adalah langkah penilaian hal ini bertujuan untuk

mengetahui apa yang apa yang telah maupun belum tercapai oleh

siswa saat pembelajaran baik selama proses pembelajaran

belajar selama dan setelah mengikuti pembelajaran.

2. Mengenal Huruf

a. Mengenal Huruf

Kemampuan mengenal huruf merupakan komponen dalam

aspek perkembangan bahasa anak pada tahap awal awal anak belajar

membaca. Seperti yang dikutip oleh Retno Pangestuti (2013: 111)

mengemukakan bahwa bahasa adalah sarana komunikasi dalam

bentuk lisan, isyarat, tulisan, atau gerak dengan menggunakan kata-

kata, syimbol lambang, atau gambar.

Page 40: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Poerwadarminta (2007: 429) huruf adalah unsur abjad yang

melambangkan gambar bunyi bahasa. Zainal Aqib (2011: 27)

berpendapat bahwa anak baru dapat membaca setelah anak dapat

menggerakan matanya, mengenal dan membedakan suara, mengenal

dan membedakan suara, mengenal pola, mengenal benda,

menguasai kosa kata. Sedangkan Menurut Ahmadi & Jauhar (2015:

299) bahwa proses yang dialami dalam membaca mencakup

beberapa kegiatan yang dimulai dari mengenali huruf. Kemampuan

mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu

menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga

anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya (Soenjono

Darjowidjojo, 2003: 300).

Seefldt & Wasik (2008: 331) menyebutkan bahwa anak-anak

yang bisa mengenal dan menyebut huruf-huruf pada daftar abjad

mereka belajar membaca dengan kurang kesulitan dibandingkan

dengan anak-anak yang tidak mengetahui abjad. Agus Hariyanto

(2009: 66) apabila anak sudah mengenal huruf dari A sampai Z,

maka ia dapat menebak dengan benar bunyi suku kata dan dengan

cepat mengenal seluruh suku kata.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengenal

huruf adalah anak dapat menyebutkan bunyi yang dihasilkan dari

bentuk huruf tersebut.

b. Ciri-Ciri Anak yang Mengenal Huruf

Page 41: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Menurut Marie Ckay dalam (Seefeldt & Wasik, 2008: 329)

ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang anak yang telah mengembangkan

pemahaman tentang konsep mengenai huruf dan konsep sebuah

buku:

1) Mengerti bahwa sebuah buku itu untuk dibaca.

2) Mencirikan bagian belakang dari bagian depan sebuah buku

maupun bagian atas dari bagian bawah.

3) Mengerti bahwa huruf dan bukan gambar membawa pesan.

4) Mengerti bahwa Anda membaca huruf dari kiri ke kanan.

5) Mengetahui di mana orang mulai membaca pada sebuah

halaman.

6) Bisa mengidentifikasi judul, pengarang, dan illustrator.

Dari ciri-ciri di atas dapat disimpulkan anak yang telah

mengenal huruf memiliki ciri-ciri melalui buku anak mengetahui

bahwa sebuah buku itu untuk dibaca, dapat mengidetifikasi judul

dari suatu buku, dan tidak kebalik ketika membaca buku.

c. Langkah-langkah Mengenalkan huruf

Dalam mengenalkan huruf pada anak kita tidak bisa

memaksakan anak langsung bisa. Menurut Wasdi Dan Irine (2015:

68) ada beberapa langkah yang tepat dalam mengajari anak huruf,

yaitu:

1) Memperkenalkan berbagai macam bentuk garis, yaitu : garis

tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran.

2) Mengenalkan simbol huruf vokal terlebih dahulu (a, i, u, e, o)

Page 42: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

3) Menulis simbol huruf vokal

4) Menyebutkan simbol huruf vokal

5) Lalu mengenalkan simbol huruf konsonan (b, c, d, e, f, g, …)

6) Menulis symbol huruf konsonan

7) Menyebutkan simbol huruf konsonan

8) Menyebutkan susunan abjad dari a sampai z

9) Menulis susunan abjad dari a sampai z

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan untuk

mengenal huruf harus menggunakan cara-cara yang menyenangkan

agar anak mudah mengerti serta dapat membedakan antara lambang

dan bunyi dari setiap huruf. Kegiatan dapat dimulai dari membuat

garis-garis yang membentuk sebuah huruf lalu menyebutkan

lambang bunyi huruf yang telah dibuat.

d. Mengembangkan Pengetahuan Huruf

Schickedanz dalam (Seefldt Carol & Wasik, 2008: 375)

Belajar huruf adalah tonggak kuriklum TK lewat penyingkapan

berulang dan bermakna kepada peristiwa-peristiwa baca-tulis, anak-

anak menjadi sadar akan huruf-huruf dan mengerti bahwa huruf

huruf membentuk kata-kata. Belaajar huruf-huruf di TK

menciptakan dasar untuk mulai membaca di kelas satu

Anak-anak belia belajar paling baik bila mereka membangun

makna dari lingkungan mereka bukan dilatih keras dengan informasi

hafalan dan tak bermakna. Menurut (Seefldt Carol & Wasik, 2008:

Page 43: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

377) ada beberapa pendekatan untuk mengajar abajad kepada anak-

anak:

1) Huruf di dalam tema

Mengajar abjad lewat pendekatan tema adalah salah satu

cara untuk mengajar dalam pengetahuan huruf. Guru memilih

huruf-huruf yang mungkin ditemukan bila mengajar tema itu.

Pendekatan ini menuntut bahwa guru merencanakan tema-tema

apa sepanjang tahun dan mempunyai rencana umum dari huruf-

huruf yang akan disampaikan di setiap tema. Huruf-huruf yang

telah disampaikan diulangi lagi guna menjaga anak-anak tetap

ingat huruf-huruf lama maupun huruf-huruf baru.

2) Huruf di dalam nama

Tidak ada yang berarti dan pribadi bagi seorang anak

daripada namanya. Mengajarkan abjad dengan menggunakan

nama anak-anak adalah sebuah pendekatan memberi kepada

huruf-huruf konteks yang bermakna. Memilih sebuah huruf

awal dari nama seorang anak dan memberi kepada kelas

penyingkapan berulang terhadap nama itu akan memudahkan

belajar huruf. Salah satu kelemahan untuk menggunakan

huruf-huruf di nama-nama itu ialah bahwa tidak semua huruf

26 huruf abjad tampil sebagai huruf awal dalam nama anak-

anak. Nama-nama bisa dipakai sebagai cara untuk

memperkenalkan huruf-huruf.

3) Huruf dari pekan

Page 44: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Pendekatan umum lain yang menyajikan abjad kepada

anak-anak usia 3-5 tahun ialah lewat huruf di pekan. Para

guru memilih sebuah huruf yang ingin mereka fokuskan dan

menghabiskan pekan itu dengan menonjolkan benda-benda,

nama-nama, dan kegiatan-kegiatan yang dimulai dengan huruf

itu. Satu kelemahan dengan huruf dari metode pecan ialah tidak

adanya konteks belajar huruf .

Dalam mengembangkan pengetahuan huruf pada anak ada

beberapa pendekatan di atas disimpulkan bahwa pendekata

huruf di dalam tema merupakan salah satu cara yang

memungkinkan memudahkan dalam mengenalkan huruf pada

anak hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ada beberapa tema

yang disampaikan dan dari setiap tema terdapat huru-huruf yang

berbeda yang dapat dipelajari banyak oleh anak.

e. Manfaat Mengenal Huruf Pada Anak

Carol seefelt dan Barbara A. Wasik (2008: 375)

mengungkapkan bahwa belajar huruf adalah tonggak kurikulum

Taman Kanak-kanak lewat penyingkapan berulang dan bermakna

kepada peristiwa-peristiwa baca tulis, sehingga anak menjadi tahu

akan huruf-huruf dan mengerti bahwa huruf-huruf membentuk

sebuah kata. Menurut Agus Hariyanto (2009:82) mengungkapkan

bahwa dengan setrategi pengenalan huruf sejak usia dini sangat

bermanfaat bagi perkembangan bahasa anak, karena membantu

Page 45: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

mempersiapkan anak untuk dapat membaca dengan mudah.

Sedangkan menurut Maimunah Hasan (2013: 317) Ketika anak

belajar huruf, menyusun huruf-huruf tersebut sebelum bersekolah

itu berarti telah memabantu anak untuk mempersiapkan bisa

membaca.

Jadi berdasarkan hal-hal tersebut dapat ditegaskan bahwa,

anak-anak yang belajar mengenal huruf sejak usia dini dapat

memberikan manfaat bagi anak-anak untuk mempersiapkan diri

dalam belajar membaca dan menulis.

3. Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita)

a. Pengertian Anak Berkebutuhan khusus

Menurut Sri Sularti (2012) berpendapat Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) adalah anak yang memerlukan penanganan khusus

sehubungan dengan gangguan perkembangan dan kelainan yang

dialami. Jenny Thompson (2010: 3) istilah ABK merujuk pada anak

yang memiliki kesulitan atau ketidakmampuan belajar yang

membuatnya lebih sulit untuk belajar atau mengakses pendidikan

dibandingkan kebanyakan anak usianya. Hergio (2012: 4) anak

berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kelainan pada

fisik, mental, tingkah laku, atau indranya memiliki kelainan yang

sedemikian sehingga untuk mengembangkan secara maksimum

kemampuannya membutuhkan pendidikan luar biasa.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami gangguan

Page 46: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

dalam pertumbuhan dan atau perkembangannya sehingga dalam

kegiatan sehari-hari mengalami hambatan dan mereka memerlukan

layanan khusus yang disesuaikan dengan hambatan yang

dimilikinya.

Menurut Hergio (2012: 6) anak berkebutuhan khusus dapat

dibedakan ke dalam dua kelompok untuk keperluan pendidikan luar

biasa, yaitu:

1) Masalah (problem) dalam Sensorimotor

Problem Sensorimotor dengan mudah diidentifikasi

yaitu efek terhadap kemampuan melihat, mendengar dan

bergeraknya . Tiga jenis kelainan yang termasuk masalah dalam

sensorimotor yaitu:

a) Hearing disorder (kelainan pendengaran atau tunarungu)

b) Visual Impairment (kelainan penglihatan atau tunanetra)

c) Physical Disability (kelaianan fisik atau tunadaksa)

2) Masalah (problem) dalam belajar dan tingkah laku

Kelompok anak berkebutuhan khusus yang mengalami

masalah dalam belajar adalah:

a) Intellectual Disability (keterbelakangan mental atau

tunagrahita)

b) Learning Disability (ketidakmampuan belajar atau kesulitan

belajar khusus)

c) Behavior disorder (anak nakal atau tunalaras)

d) Gifet dan talented (anak berbakat)

Page 47: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

e) Multy handicap (cacat lebih dari satu atau tunaganda)

b. Mendeteksi Kelainan Pada Anak Usia dini

Menurut Novan, A. W (2016: 9) anak usia dini berkebutuhan

khusus adalah anak usia 0-6 tahun yang mengalami gangguan

perkembangan yang secara signifikan berbeda dengan anak normal

sehingga dalam kehidupan sehari-harinya serta diberbagai

kegiatannya mereka memerlukan perlakuan yang khusus dari orang

lain

Saat ini tak jarang ditemui berbagai kasus anak-anak yang

berkebutuhan khusus, sebenarnya kasus-kasus tersebut dapat

ditanggulangi apabila para orangtua atau pendidik PAUD dapat

mendeteksi apakah anak atau peserta didiknya memiliki kelainan

atau tidak. Jika kelainan dapat dideteksi sejak dini secepatnya

mendapatkan penangan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang

secara normal.

Novan Ardy (2016: 21-22) ada sembilan cara yang dapat

dilakukan oleh orangtua maupun pendidik PAUD untuk mendeteksi

kelainan pada anak usia dini yang berusia 4-5 tahun, dengan cara

sebagai berikut :

1) Memerintahkan kepada anak usia dini apakah ia bisa membuka

dan memakai bajunya sendiri untuk mengetahui fungsi motorik

halusnya.

2) Meminta kepada anak untuk menyebutkan 4 warna.

Page 48: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

3) Mendorong anak usia dini untuk berbicara dengan kalimat. Anak

usia dini harus dapat menjawab menggunakan 5-6 kata.

4) Meminta kepada anak usia dini untuk mendengarkan. Misalnya,

dengan membisikan kalimat “Apa kabar, dik?” , lalu tanyakan

kepadanya apa yang baru saja ditanyakan.

5) Memerintahkan kepada anak usia dini untuk mengikuti suatu

petunjuk.

6) Menginstruksikan anak usia dini untuk menggambar dengan

pensil.

7) Menguji penglihatan anak usiadini dengan cara menutup mata

sebelah kirinya menggunakan sapu tangan dan meminta

kepadanya untuk menyusun 5 kelereng sesuai dengan gambar

yang telah ditentukan. Kemudian , tutup mata kanan dan minta

anak usia dini untuk menyusun 5 kancing sesuai gambar yang

telah ditentukan.

8) Memberikan instruksi kepada anak usia dini untuk bermain

dengan anak lain untuk mengetahui apakah ia mau bermain

dengan temannyan dalam satu kelompok.

9) Meminta pada anak untuk melakukan lompatan dengan satu

kaki. Meloncat sebanyak 3 kali dan anak harus dapat

melakukannya.

Dari pemamaparan di atas untuk mendeteksi kelainan pada

anak usia dini Jika ada salah satu atau lebih yang tidak dapat

dilakukan oleh anak usia dini, orangtua atau pendidik PAUD harus

Page 49: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

secepatnya berkonsultasi dengan pihak terkait mengenai bagaimana

menindaklanjuti penangannya.

c. Pengertian Anak Tunagrahita

Menurut Novan (2016: 99) tuna berarti merugi dan grahita

berarti pikiran. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan

umum yang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan

berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri dan berprilaku

adaptif. Menurut Somantri (2006: 103) Tunagrahita adalah istilah

yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai

kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Menurut Wasdi Dan

Irine (2015:90) tunagrahita merupakan anak yang mengalami

kesulitan dalam semua keterampilan berhitung disebabkan

kecerdasannya yang sangat terbatas. Sedangkan menurut Kemis Dan

Ati Rosnawati (2013: 11) anak tungrahita adalah individu yang

secara signifikan memiliki intelegensi dibawah normal dengan IQ

sama atau lebih rendah dari 70 yang akan menghambat aktifitas

kehidupan sehari, dalam bersosialisasi, komunikasi dan

ketidakmampuan yang bersifat akademik.

Dari beberapa pengertian tersebut para tokoh di atas maka

dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita adalah seorang individu

akademik yang mengalami keterlambatan atau hambatan dalam

berbagai perkembangannya yakni perkembangan intelktual, sosial,

emosionalnya dibawah rata-rata sehingga individu tersebut

mengalami kesulitan dalam mengurus dirinya sendiri ataupun

Page 50: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

menyesuaikan di lingkungan rumah, sekolah, kerja serta kesulitan

dalam menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan akedemik

maupun non akademik.

d. Penyebab Anak Tunagrahita

Anak Tunagrahita mengalami hambatan dalam bersosialisasi

dengan lingkungan serta fungsi kecerdasan, sosial, emosi maupun

kepribadiannya. Dari hambatan-hambatan yang dialaminya tentunya

ada penyebab yang membuatnya menjadikan anak tunagrahita.

Kemis dan Ati Rosnawati (2013: 15-16) mengemukakan penyebab

tunagrahita secara umum sebagai berikut:

1) Infeksi atau intoxikasi

2) Rudapaksa atau sebab fisik lain

3) Gangguan metabolism, pertumbuhan atau gizi dan nutrisi

4) Penyakit otak yang nyata (kondisi setelah lahir/post-natal)

5) Akibat penyakit sebelum lahir yang tidak diketahui

6) Akibat kelinan kromosomal

7) Gangguan waktu kehamilan (gestational disorder)

8) Gangguan pasca-psikiatrik/gangguan jiwa berat

9) Pengaruh lingkungan

10) Kondisi-kondisi lain yang tak tergolongkan

Sedangkan Novan Ardy (2016: 105-106) mendefinisikan

faktor penyebab tunagrahita sebagai berikut:

1) Penyebab Pre-Natal

Page 51: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Ada empat kelainan yang dapat terjadi pada masa pre-natal

yang dapat menyebabkan retardasi mental:

a) Kelainan Kromosom

b) Kelainan Metabolik

c) Infeksi

d) Intoksisasi, Fetal alcihool syindrom (FAS) merupakan suatu

sindrom yang diakibtkan intoksikasi (kemabukan dan

keracunan) alcohol pada janin karena ibu hamil minum-

minuman yang mengandung alcohol, tertuama pada triwulan

pertama.

2) Penyebab Perintal

Jika bayi semakin rendah lahirnya, semakin banyak pula

kelainan yang dialaminya, baik fisik maupun mentalnya.

3) Penyebab Post-natal

Faktor-faktor postnatal seperti infeksi, trauma, malnutrisi,

intoksisasi, kejang dapat menyebabkan kerusakn otak yang pada

kahirnya menimbulkan retardasi mental.

Jadi dapat disimpulakan bahwa penyebab anak tunagrahita

bukan hanya faktor keturunan saja melainkan bisa terjadi saat

kelahiran, sebelum kelahiran, sesudah kelahiran dan saat masa

pertumbuhan.

e. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Page 52: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Anak tuna grahita dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

macam. Menurut Kemis dan Ati (2013: 11) mengklasifikasikan

Anak Tuna grahita menjadi 6 macam yaitu:

1) Klasifikasi anak tunagrahita untuk keperluan pembelajaran,

antara lain:

a) Educable, anak pada kelompok ini masih mempunyai

kemampuan dalam akademik setara dengan anak regular

pada kelas 5 sekolah dasar

b) Trainable, mempunyai kemampuan dalam mengurus diri

sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial. Sangat

terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara

akademik

c) Custodial, dengan latihan yang terus menerus dan khusus

dapat melatih anak cara menolong diri ssendir dan

kemampuan yang bersifat komunikatif

2) Klasifikasi anak tunagrahita secara medis-biologis sebagai

berikut:

a) Tunagrahita taraf perbatasan (IQ 68-85)

b) Tunagrahita ringan (IQ 36-61)

c) Tunagrahita sedang (IQ 36-61)

d) Tungrahita sangat berat (IQ kurang dari 20)

3) Klasifikasi anak tunagrahita secara sosial-psikologis berdasrkan

kriteria psikomotorik yaitu:

a) Tunagrahita ringan dengan = IQ 55-69

Page 53: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

b) Tunagrahita sedang dengan =IQ 40-54

c) Tunagrahita berat dengan= IQ 20-39

d) Tunagrahita sangat berat dengan = IQ 20 ke bawah

4) Klasifikasi anak tunagrahita secara sosial-psikologis menurut

kriteria perilaku adaptif tidak berdasrkan taraf inteligensi, tetapi

berdasrkan kematangan sosial, yaitu:

a) Ringan

b) Sedang

c) Berat

d) Sangat berat

Menurut Somantri (2006: 106) klasifikasi anak tungrahita

sebagai berikut:

1) Tunagrahita ringan disebut juga debil IQ 52-68, masih bisa

membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Dengan bimbingan

dan pendidikan yang baik, anak tungrahita ringan pada saatnya

akan dapat memperoleh penghasil untuk dirinya sendiri. Pada

umumnya anak tungrahita ringan tidak mengalami gangguan

fisik.

2) Tungrahita sedang disebut juga imbesil IQ 36-51, mereka dapat

dididik mengurs diri sendiri, melindungi diri dari bahaya. Anak

tungrahita sedang sangat sulit belajar seacara akademik seperti

menulis, membaca, dan berhitung tetapi mereka masih dapat

menulis secara sosial misalnya menulis nama sendiri, alamat

rumahnya, dan lain-lain

Page 54: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

3) Tunagrahita Berat disebut Idiot memili IQ 32-20, anak

tungrahita berat memerlukan bantuan perawatan secara total

dalam hal berpakaian, mandi, makan, dan lain-lain,

Sedangkan Menurut Novan (2016: 102) ada empat tingkatan

anak tunagrhita sebagai berikut:

Table 2.2 Gangguan Retardasi Mental pada Anak

Tingkat

Retardasi

mental

Kategori

Pendidikan

Kisaran IQ

(Skala

Wechler)

Kemampuan Anak Usia dini

Ringan Mampu didik 69-55 - Dapat membangun kemampuan dan

berkomunikasi

- Koordinasi otot sedikit terganggu.

- Sering sekali tidak terdiagnosis

Sedang Mampu latih 54 – 40 - Dapat berboicara dan belajar

berkomunikasi.

- Kesadaran sosial kurang

- Koordinasi otot cukup

Berat Mampu latih

dengan bantuan

39 – 25 - Dapat mengucapkan bebrapa kata

- Mampu mempelajari kemampuan

untuk menolong diri sendiri

- Tidak memiliki kemampuan

ekspresif atau hanya sedikit.

- Koordinasi otot jelek.

Parah Mampu rawat 24 – 0 - Sangat terbelakang

- Koordinasi ototnya sedikit sekali.

- Memerlukan perawatan khusus.

Kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak dengan

retardasi mental ringan antara lain :

1) Membaca, menulis, mengeja, dan mengitung

2) Menyesuaikan diri dan tidak tergantung pada orang lain.

Page 55: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

3) Dapat memiliki keterampilan yang sederhana untuk kepentingan

kerja di kemudian hari.

Kemampuan yang perlu diajarkan pada anak retardasi mental

sedang antara lain :

1) Belajar mengurus dirinya sendiri, misalnya makan, memakai

pakaian, mandi, tidur, dan lainnya

2) Belajar menyesuaikan diri di lingkungan rumah dan sekitarnya.

3) Mempelajari kegunaan ekonomi di rumah, di bengkel kerja atau

lembaga khusus.

Sementara anak dengan retardasi mental berat yang

mampu latih dengan bantuan adalah mereka yang mengalami

perkembangan motorik dan komuniaksi buruk sehingga

memmerlukan pelatihan bantu diri. Pelatihan bantu diri tersebut

harus diberikan disertai dengan pengawasan orang lain.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa jelas bahwa anak tungrahita memiliki ukuruan intelegensi

sangat rendah dibandingkan rata-rata orang pada umumnya,

sehingga seseorang yang mempunyai kemampuan kecerdasan

rendah itu membutuhkan pendidikan khusus, atau tidak mampu

secara baik melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya,

sehingga mereka membutuhkan pelayanan pendidikan khusus

untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal.

Tunagrahita Sedang adalah mereka yang dalam pembelajaran

tergolong mampu latih, Antara Tunagrahita Ringan dan

Page 56: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Tunagrahita Sedang baik penyebab maupun karakteristiknya

sama.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada anak

tunagrahita sedang

f. Karakteristik Anak Tunagrahita

Tunagrahita atau retardasi mental merupakan kondisi

dimana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan

sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal.

Somantri (2006: 103) mengemukakakn ada beberapa karakterisitik

umum tunagrahita yang sebagai berikut:

1) Keterbatas Intelegensi

Intelegensi dapat diartikan sebagai keamampuan untuk

mempelajari informasi dan keterampulan-ketrampilan

menyesuaikan diri dengan masalah-masalah dan situasi-situasi

kehidupan baru. Kapasitas belajar anak tunagrahita terutama

yang bersifat abstarak seperti belajar dan berhitung, menulis dan

membaca juag terabatas.

2) Keterbatasan Sosial

Disamping memiliki keterbatas intelegensi, anak

tunagrahita juga memiliki kesulitan dalam mengurus diri sendiri

dalam masyarakat, oleh karena itu mereka memerlukan

bantuan.Anak tungrahita cenderung berteman dengan anak yang

lebih muda usainta, ketergantungan terhadap orang tua sangat

Page 57: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

besar, tidak mampu memikul tanggung jawab sosial dengan

bijaksana, sehingga mereka harus selalu dibimbing dan diawasi.

3) Keterbatasan Fungsi-fungsi Mental Lainnya

Anak tungrahita mememrlukan waktu lebih lama untuk

menyesuaikan reaksi pada situasi yang baru dikenalnya. Anak

tungrahita memiliki keterbatas dalam penguasaan bahasa. Selain

itu, anak tungrahita kurang mampy untuk mempertimbnagkan

sesuatu, membedakan antara baik dan buruk, dan membedakan

benar dan yang salah.

Dari dua pendapat ahli di atas dapat peneliti simpulkan

bahwa anak tunagrahita memiliki karakteristik yang khusus dan

kemampuan yang sangat terbatas, sehingga membutuhkan

pendidikan khusus dan pelayanan secara khusus pula agar

mereka dapat hidup mandiri serta dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan di mana dia berada.

g. Pelayanan Pendidikan Untuk Anak Tungrahita

Semua anak berhak mendapt pendidikan tanpa terkecuali

bagi anak tungrahita, Kemis dan Ati Rosnawati (2013: 19-20)

pelayanan pendidikan pada anak tungrahita dapat diberikan

pada:

1) Kelas Transisi

Kelas transisi merupakan kelas bagi anak tunagrahita

yang berada di sekolah regular sebagai persiapan dan

Page 58: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

pengalaman dengan acuan kurikulum SD dengan modifikasi

sesuai kebutuhan anak

2) Sekolah Khusu (Sekolah Luar Biasa)

Layanan pendidikan untuk anak tungrahita yang

diberikan pada sekolah luar biasa. Kegiatan belajar mengajar

sepanjang ahri di kelas khusus. Untuk anak tungrahita dapat

bersekolah di SLB-C sedangkan anak tungrahita sedang

dapat bersekolah di SLB-C1.

3) Pendidikan Terpadu

Anak tunagrahita belajr bersama-sama dengan anak

regular di kelas yang sama dengan bimbingan guru regular

pada sekolah regular. Jika anak tungrahita mempunya

kesulitan akan mendapat bimbingan dari Guru Pembimbing

Khusus (GPK) dari SLB terdekat.

4) Program Sekolah di Rumah

Program ini diperuntukan bagi anak tungrahita yang

tidak mampu mengikuti pendidikan di sekolah karenta

keterbatasannya.

5) Pendidikan Inklusi

Layanan pendidikan inklusi diselenggarakan pada

sekolah regular. Anak tungrahita belajar bersama-sama

dengan ank regular, pada kelas dan guru atau pembimbing

yang sama.

6) Panti (Griya) Rehabilitas

Page 59: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Panti ini diperuntukan bagi anak tungrahita pada tingkat

berat, yang mempunyai kemampuan sangat rendah, dan pada

umumnya memiliki kelainan ganda seperti penglihatan,

pendengaran, atau motorik.

Dapat disimpulakan dari penjelasan anak-anak

tungrahita dengan kategori ringan-sedang dapat

disekolahkan dan dapat mendapat pendidikan yang sama

seperti anak-anak normal lainnya.

h. Prinsip Pembelajaran bagi Anak Tungrahita

Dalam pembelajaran bagi siswa tunagrahita, ada prinsip

pendidikan yang harus dilakukan. Pada dasarnya prinsip

pembelajaran bagi siswa tunagrahita sama dengan siswa pada

umumnya tapi juga harus menerapkan prinsip khusus dalam

pembelajaran (Lay Kekeh Marthan, 2007: 176), yang dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Prinsip khusus

Pada anak tunagrahita, mereka mengalami hambatan

dalam bidang intelektual yang dapat mempengaruhi aspek-aspek

perkembangan yang lain. Anak tunagrahita selain kesulitan

dalam intelektual mereka juga kesulitan dalam berperilaku

adaptif sehingga sulit dalam berperilaku selayaknya orang pada

usianya.

Prinsip pembelajaran yang diterapkan pada tunagrahita

menurut Lay Kekeh Marthan (2007: 182-184) antara lain: (1)

Page 60: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

prinsip kasih sayang, karena hambatan intelektual yang

disandangnya anak tunagrahita sering merasa kesulitan dalam

memahami informasi yang dia terima, khususnya dalam hal

akademik. Tugas yang diberikan guru, walaupun itu sangat

sederhana atau mudah anak sering merasa kesulitan, sehingga

guru sering menjadi jengkel dan menganggapnya bodoh. Untuk

itu dalam mengajar anak tunagrahita guru perlu ekstra sabar dan

penuh kasih sayang, serta jangan memaksakan materi pelajaran

pada anak, karena anak mudah frustasi pada hal-hal yang

dianggapnya sulit dilakukan; (2) prinsip keperagaan, kesulitan

pada anak tunagrahita dalam bidang akademik, pada khususnya

disebabkan oleh kesulitannya dalam berpikir abstrak. Dalam

pembelajaran hendaknya siswa mengalami pengalaman

langsung, dengan berada di situasi atau lingkungan yang

dimaksud atau dengan penggunaan alat peraga. Pembelajaran

dikaitkan dengan pengalaman yang dialami anak didik, misalnya

lingkungan tempatnya tinggal; (3) prinsip habilitasi

(mengembangkan potensi anak, meski kemampuan tersebut

terbatas)dan rehabilitasi (usaha untuk mengembalikan

kemampuan yang hilang atau belum berfungsi secara optimal),

meskipun mengalami hambatan dalam hal akademik, guru

hendaknya mencari potensi lain dari anak tunagrahita. Apabila

potensi itu ditemukan guru dapat mengembangkannya seoptimal

mungkin.

Page 61: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu

kebutuhan ilmiah yang berguna untuk memberikan kejelasan dan batasan

pemhaman informasi yang digunakan, diteliti melalui hasanah pustaka dan

sebatas jangkauan yang dapat digunakan untuk memperoleh data-data yang

berkaitan dengan tema penulisan.

Ada beberapa karya yang dapat dijadikan perbandingan maupun

rujukan yang kaitannya dengan pembahasan” Impelementasi Penggunaan

Media Visual Kartu Bergambar Dalam kemampuan mengenal Huruf Pada

Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita) di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo

diantaranya:

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan media visual skripsi

yang disusun oleh Erianawati mahasisiwi Fakultas Pendidikan Universitas

Negeri Semarang tahun 2005 yang berjudul “Penggunaan Media Visual

(Gambar) Dalam Pembelajaran Anak Hiperaktif Di Lembaga Terapi Anak

Altisma Kudus” bertujuan 1) mengetahui bagaimana merancang

pembelajaran anak hiperaktif dengan menggunakan media visual (gambar).

2) mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran anak hiperaktif

dengan menggunakan media visual (gambar). 3) mengetahui bagaimana

evaluasi pembelajaran anak hiperaktif dengan menggunakan media visual

(gambar).

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tunagrahita skripsi yang

disusun oleh Ifa Arifah mahasisiwi jurusan pendidikan prasekolah dan

sekolah dasar Fakultas ilmu pendidikan Universitas negeri Yogyakarta 2014

Page 62: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran Bagi Siswa Tunagrahita Di Kelas

5 Sd Gunungdani, Pengasih, Kulonprogo”. Bertujuan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan pembelajaran bagi siswa tunagrahita di kelas 5 SD

Gunungdani, Pengasih, Kulon Progo Penelitian yang dilakukan Ifa

menggunakan pendekatan Penelitian kualitatif deskriptif.

Dari kajian hasil penelitian di atas penelitian yang akan dilakukan

peneliti ini memiliki kesamaan dengan judul refrensi yang pertama skripsi

Eriniawati (2005) yakni sama-sama mengkaji mengenai media visual

perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya digunakan oleh peneliti

yakni anak tungrahita sedangkan yang Eriniawati subjek penelitiannya anak

hiperaktif. Penelitian ini juga tidak jauh beda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ifa (2014) Penelitian yang dilakukan ifa bertujuan Bertujuan

untuk mengetahui dan mendeskripsikan pembelajaran bagi siswa

tunagrahita di kelas 5 SD sedangkan tujuan dalam penlitoian ini untuk

mengetahui implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam

mengenal huruf pada anak tungrahita.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari aspek

perkambangan bahasa pada anak usia dini. Mengenal huruf adalah

kesanggupan anak dalam mengetahui atau mengenal dan memahami tanda-

tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan huruf abjad dalam

melambangkan bunyi bahasa. Pengenalan huruf perlu dirangsang dengan

cara yang tepat, sehingga kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf

dapat berkembang optimal. Anak tunagrahita mengalami hambatan dalam

Page 63: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

kegaiatan belajar, salah satunya hambatan dalam kemampuan permulaan

membaca yakni kemampuan mengenal huruf hal ini dikarenakan anak

tunagrahita mempunyai IQ yang rendah sehingga mengalami kesulitan

dalam menerima informasi dalam bidang akademik maupun dalam bidang

lainnya. Pengenalan huruf unuk anak tunagrahita bertujuan untuk

mempersiapkan anak dalam belajar membaca. Ketidakmampuan anak

dalam mengenal huruf akan kesulitan dalam belajar membaca dibanding

anak yang sudah mengenal huruf.

Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan ialah

meskipun anak-anak dengan kebutuhan khusus sering tertinggal

perkembangnnya, mereka bertumbuh dan berubah seperti semua anak. Para

guru perlu mengerti keterampilan dan kemampuan anak-anak dengan

kebutuhan khusus ke dalam ruang kelas. Dengan keterampilan yang sudah

ada pada anak itu, guru harus bekerja mengani anak keterampilan tersebut.

Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan salah satu sekolah yang menampung

anak tunagrahita dan sekaligus suatu lembaga yang melatih anak tunagrahita

untuk hidup mandiri. Anak tunagrahita tentu berbeda dengan anak-anak

normal lainnya dalam hal belajar di sekolah. Anak tunagrahita lebih dilatih

untuk mandiri dan mampu berkreativitas (berketerampilan), yang nantinya

berguna untuk mereka di masa yang akan datang. Pengenalan huruf pada

anak tungrahita sangat penting diberikan hal ini diharapkan anak mampu

mengikuti pembelajaran di sekolah lanjutan. Pengenalan huruf dapat

diajarkan pada anak tunagrahita dengan terus dilatih yang didukung dengan

media pembelajaran yang menarik.

Page 64: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Media visual kartu bergambar merupakan media bisa melatih

konsentrasi anak dalam pembelajaran. Melalui kartu bergmbar ini anak

mampu mengidentifikasi huruf, menghafal huruf dengan melihat gambar-

gambar yang ada di sekitar anak, dan juga belajar untuk membunyikan

huruf tersebut. Kartu bergambar dapat dibuat sendiri oleh guru dari

bahan-bahan yang ada di sekitar. Menghemat biaya dan waktu. Selain

itu, dapat menarik perhatian dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

karena dengan kartu bergambar anak diajak untuk belajar sambil bermain.

Anak akan lebih mudah menyerap materi yang disampaikan guru dengan

kegiatan yang menyenangkan.

Melihat masalah yang dihadapi guru, maka dari itu guru berusaha

menggunakan media pembelajaran yang menarik. Salah satu media yang

digunakan guru saat belajar membaca yaitu menggunakan media visual

kartu bergambar. Strategi, media/ alat pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan diperlukan dalam pengenalan huruf abjad pada anak.

Oleh sebab itu, peneliti menggunakan media visual kartu bergambar

sebagai solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam

mengenal huruf abjad.

Page 65: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendaptkan data,

dengan tujuan dapat dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2009: 6). Penelitian ini merupakan jenis

deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang mengedepankan pengumpulan

data atau realitas persoalan dengan berlandasakan pada pengungkapan apa-

apa yang telah dieksplorasikan atau diungkapkan para subyek dan informan

dan data yang dikumpulkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan prilaku yang diamati (Lexy J. Moleong, 2013: 11).

Penentuan pendekatan ini dengan pertimbangan bahwa penelitian

ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan

media visual kartu bergambar dalam kemampuan mengenal huruf pada

anak berkebutuhan khusus tunagrahita. Dalam penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif karena dengan metode kualitatif, peneliti dapat

berkomunikasi langsung dengan subyek dan informan, sehingga realitas

yang terjadi dapat diungkapakan oleh informan secara jelas dan terang

dengan dukungan data-data yang ada.

B. Setting dan Waktu Penelitian

Page 66: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo yang

berolakasi di desa Klaseman, kecamatan Gatak, kabupaten Sukoharjo.

Alasan tempat ini dipilih, karena adanya permasalahan dalam mengenal

huruf pada anak tunagrahita. Alasan lainnya yakni di tempat tersebut

telah menggunakan media kartu bergambar dalam pembelajaran di

kelas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 sampai bulan

agustus 2017. Adapun rincian waktu penelitian terdapat pada table

uraian berikut ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

NO

Kegiatan

Pelaksanaan

Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proposal x x x x x

2 Observasi

awal

x

3 Persipan

Penelititan

x

4 Pengumpu

lan data

x x x x x x x

5 Analisis

data

x x x

6 Penyusun

an hasil IV

x x x x x x x x

Page 67: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

7 Penyusun

an laporan

akhir

x x

C. Subyek dan Informan Penelitian

1. Subyek Penelitian

Menurut Syaifuddin Azwar (2001: 117) subyek Penelitian adalah

pihak-pihak yang hendak diteliti oleh peneliti, yakni pihak-pihak yang

menjadi sasaran penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan

peserta didik tunagrahita P1C TKLB-SLB Negeri Sukaharjo

2. Informan Penelitian

Menurut (Moeloeng, 2013: 132) Informan adalah pihak-pihak yang

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. yang

diperlukan oleh peneliti. Informan dalam penelitian ini adalah kepala

sekolah dan Guru lainnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan hal terpenting dalam suatu penelitian.

Pengumpulan data dimkasudkan untuk memperoleh data atau keterangan

yang benar dan dan dapat dipercaya dalam penelitian. Untuk memperoleh

data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan

data, diantaranya:

1. Observasi

Sutrisno Hadi (2004: 151) observasi adalah suatu cara

menghimpun data yang dilakukan mengamati, mencatat gejala-gejala

yang sedang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung

(menggunakan data bantu). Menurut Afifudin dan Beni (2012: 134)

Page 68: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

manfaat yang diperoleh dari teknik pengumpulan data dengan observasi

adalah:

1) Memperoleh data secara langsung yang menambah keabsahan data

2) Memperoleh data lapangan yang lebih meyakinkan

3) Mengungkapakan masalah yang sebenarnya terjadi di lokasi

penelitian

4) Memperoleh data-data baru yang terkait

5) Memperdalam pengamatan dengan teknik komunikasi langsusng

Dalam penelitian ini metode observasi untuk mengetahui kondisi di

lapangan berkenaan tentang penggunaan media visual kartu bergambar

dalam kemampuan mengenal huruf pada anak berkebutuhan khusus

tunagrahita TKLB-SLB Negeri Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017.

Serta digunakan untuk mendapatkan data-data melalui pengamatan

tentang letak geografis, sarana dan prasarana sekolah, serta proses

pembelajaran mengenal huruf dengan media visual kartu bergambar.

2. Metode Wawancara

Menurut Wina Sanjaya (2013: 158) wawancara adalah teknik

penelitian yang dilaksanakan dengan dialog baik secara langsung (tatap

muka) maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara

dengan yang diwawancarai sebagai sumber data. Menurut Afifudin dan

Beni (2012: 131) wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

cara menyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau

responden. Caranya dengan bercakap-cakat secara tatap muka.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

Page 69: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 2013: 186)

Zainal Arifin (2012: 158) menyebutkan untuk menyusun

pedoman wawancara dapat mengikuti langkah- langkah berikut:

a. Merumuskan tujuan wawancara

b. Membuat kisi-kisi atau lay out dan pedoman wawancara

c. Menyusun pertanyaan sesuai data yang diperlukan dan bentuk-

bentuk pertanyaan yang diinginkan.

d. Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan

pertanyaan yang disusun, sehingga dapat diperbaiki lagi.

e. Melaksanakan wawancara dalam situasi sebenarnya.

Metode wawancara ini akan dilaksanakan untuk menggali

informasi secara langsung dari informan mengenai penggunaan media

visual kartu bergambar dalam kemampuan mengenal huruf pada anak

berkebutuhan khusus TKLB-SLB Negeri Sukoharjo tahun pelajaran

2016/2017. Dalam penelitian ini yang menjadi pewawancara adalah

Penulis, sedangkan yang diwawancarai adalah kepala sekolah, Guru

Utama serta Guru Pendamping di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-

hal/variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya yang diperlukan dalam

melengkapi data penelitian yang diperlukan (Suharsimi Arikunto, 2006:

Page 70: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

231). Sedangkan menurut afifudin dan Beni (2012: 141) teknik

documenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui

pencarian dan penemuan bukti-bukti.

Melalui metode dokumentasi ini peneliti akan mengumpulkan

data berdasarkan sumber-sumber dokumentasi yang ada, sesuai dengan

data-data yang diperlukan data penelitian.

Metode dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil

observasi dan wawancara. Metode ini akan digunakan untuk mencari

data-data yang berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

penggunaan media visual kartu bergambar pada anak berkebutuhan

khusus tunagrahita tahun pelajaran 2016/2017. Dokumen-dokumen

tersebut antara lain Profil SLB Negeri Sukoharjo, visi dan misi SLB

Negeri sukoharjo, data tentang kepegawaian, keadaan data siswa-siswi

SLB Negeri Sukoharjo, kegiatan belajar mengajar di kelas P1C, Meida

visual kartu bergambar, PROMES (program semester), RPPM (rencana

pelaksanaan program mingguan) dan RPPH (rencana pelaksanaan

program harian), data asesmen anak, Catatan harian anak, laporan

perkembangan peserta didik.

E. Teknik Keabsahan Data

Dalam mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan

data yang diperoleh, kemudian dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian

harus diusahakan kebenarannya.

Penelitian ini mengguanakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di

Page 71: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

luar data itu sendiri dengan maksud untuk pengecekan atau sebagai

pembanding (Moleong, 2013: 330).

Menurut Denzin dalam (Moleong, 2013: 331) Empat macam

triangluasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik dan teori.

1. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda.

2. Triangulasi dengan metode pengecekan derajat kepercayaan penemuan

hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

3. Triangulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk

keperluan penegecekan kembalid derajat kepercayaan data.

4. Triangulasi dengan teori dinamakan penjelasan banding.

Triangulasi yang dipakaidalam penelitian ini adalah triangulasi sumber

dan metode. Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan dalam penelitian kualitatif. Dalam triangulasi

sember, untuk mengecek keabsahan data dengan membandingkan antara

informasi yang diperoleh dari subyek dan informan.

Sedangkan triangulasi metode adalah mengecek derajat kepercayaan

dengan membandingkan beberapa metode penelitian.Maka untuk

pemeriksaan keabsahan data ini dilakukan dengan cara membandingkan

data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi untuk

memastikan data-data itu tidak saling bertentangan.

Page 72: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu tahapan yang sangat penting

setelah peneliti memperoleh dan mengumpulkan data baik secara symbol,

dokumen atau yang lainnya. analisis data adalah proses menyusun,

mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk

memahami maknanya (Nasution, 1992: 128). Menurut Afifudin dan Beni

(2012: 145) analisi data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisakannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Sedangkan menurut Bogdan dalam (moleong, 2013: 248) analisis data

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisakn data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari.

Menurut Miles dan Huberman (1992: 20) teknik analis data dilakukan

dengan:

1. Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh dilapangan dicatat atau direkam dalam

bentuk deskriptif naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan

penggunaan media visualkartu bergambar dalam kemampuan mengenal

huruf pada anak berkebutuhan khusus tungrahita di TKLB-SLB Negeri

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Reduksi Data.

Page 73: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Reduksi data ulang dilakukan sebagai seleksi, pemfokusan,

penyerdahanaan dan abstraksi dari catatan lapangan. Proses tersebut

berlangsung sejak awal penelitian maupun pada saat penelitian. Pada

saat penelitian reduksi data yang dilakukan dengan membuat ringkasan

dari catatan yang diperoleh dari lapangan dengan membuat merupakan

bagan dari analisis data yang mempertegas, memperpendek, membuang

hal-hal yang tidak penting untuk mengatur data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan.

3. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Tahap ini merupakan upaya untuk merakit kembali semua data

yang diperoleh dari lapangan selama kegiatan berlangsung. Data yang

selama kegiatan dari data yang disederhanakan dalam reduksi data.

Penyajian data yang dilakukan dengan merakit organisasi informasi.

Deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan peneliti

dapat dilakukan dengan menyusun kalimat secara logis dan sistematis

sehingga mudah dibaca dan dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan prosses akhir dari penelitian

setelah tahap penyajian data dan reduksi data terlaksana. Penyusunan

catatan, pola dan arahan sebab-akibat dilakukan secara teratur.

Penarikan kesimpulan dari pandangan hanyalah sebagian dari suatu

Page 74: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung.

Berikut skema interaksi analisis data kualititatif yang

digambarkan oleh Mattew B Miles dan A Mitchel Huberman (1992: 20)

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman

Dari gambar di atas maka analisis data yang dilakukan setelah

mengumpulkan data, yang pertama yaitu mereduksi data yang kemudian

setelah itu dilakukan penyajian data sementara agar dapat dilakukan proses

selanjutnya yaitu menarik kesimpulan dari hal-hal yang terdapat pada

reduksi data dan sajian data. Apabila pada penarikan kesimpulan ini masih

terjadi kejanggalan, maka proses analisis data analisis data kembali pada

proses awal yaitu proses pengumpulan data. Proses ini akan terus berjalan

sampai didapati suatu kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah

yang disampaikan

Pengumpulan

Data

Penyajian

Data

Penarikan

Kesimpulan

Reduksi

Data

Page 75: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Fakta Temuan Penelitian

1. Deskripsi SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo

a. Letak dan Keadaan Geografis

Dari sudut letak geografis TKLB-SLB Negeri Sukoharjo

berjarak kurang lebih 20 km dari pusat kabupaten sukoharjo.

Dalangan RT 02 RW 02 Klaseman Kecamatan Gatak Kabupaten

Sukoharjo. Adapun perbatasan SLB Negeri Sukoharjo adalah

sebagai berikut:

Sebelah Barat :Jalan Giritontro - Giriwoyo

Sebelah Utara : Pekarangan / Pemukiman warga

Sebelah Timur : Pekarangan/ Pemukiman warga

Sebelah Selatan :Pekarangan / Pemukiman warga.

Secara umum, kondisi lingkungan fisik TKLB-SLB Negeri

Sukoharjo sangatlah mendukung terjadinya proses pembelajaran.

Hal itu terlihat dari gedung dan kelas yang bersih serta nyaman,

halaman yang cukup luas, serta letak geografis yang strategis dengan

jangkauan cukup luas.

b. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SLB NEGERI SUKOHARJO

NSS : 8340311090001

NPSN : 20310492

Akreditasi : B

Page 76: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Waktu KBM : Pagi hari

Status Sekolah : Negeri

Status Gedung : Milik Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Tengah

Status Tanah : Hak Guna (milik pemerintah Desa)

Luas Tanah : 7.655 m2

Alamat sekolah : Dalangan RT 02 RW 02

Desa Kelurahan : Klaseman

Kecamatan : Gatak

Kabupaten : Sukoharjo

Kode Pos : 57557

Provinsi : Jawa Tengah

Telepon : 081 225 820 25

Alamat Email : [email protected]

Jenjang Pendidikan : TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB

Jenis Kelainan : Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita.

Tuna Daksa, Autis.

2. Implementasi Penggunaan Media Visual Kartu Bergambar Pada

Anak Berkebutuhan Khusus dalam Mengenal huruf TKLB-SLb

Negeri Sukoharjo

Dalam penelitian ini terdapat tiga bahasan mengenai

penggunaan media kartu bergambar dalam mengenal huruf pada anak

berkebutuhan khusus di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo. Pertama adalah

persiapan awal sebelum guru mengajar dengan menggunakan media

Page 77: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

kartu bergambar. Yang ke dua adalah penggunaan kartu bergambar itu

sendiri,an yang ketiga evaluasi atau penelian saat pembelajaran. Untuk

lebih jelasnya, maka akan dijelaskan seperti di bawah ini

1. Perencanaan pembelajaran dengan kartu bergambar

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

orang guru yakni, guru utama, guru pembimbing serta kepala

sekolah. Wawancara terkait perencanaan pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus. Tiga guru menyatakan bahwa adanya

perencanaan sebelum proses pembelajran. Saat peneliti menanyakan

Apakah sebelum proses mengajar membuat perencanaan/persiapan

terlebih dahulu, guru menjawab sebagai berikut:

Pak Joko : “Semua guru disini wajib membuat perencanaan

terlebih dahaulu sebelum mengajar. Pembuatan perencanaan pembelajaran sepenuhnya dilakukan oleh guru kelas”

Ibu Susi : “ Sebelum mengajar dirinya melakukan hal yang sama dengan guru-guru yang lainnya.

Yaitu melihat tema pada minggu ini, lalu menyusun RPPH yang mengacu pada PROMES dan RPPM yang memang telah

dibuat dalam satu semester. Untuk kartu gambar biasanya saya menacari terlebih dulu

gambar yang yang sesuai dengan tema tentunya”

Ibu Vivi :”sebagian besar guru-guru TK di sini sudah

mempersiapkan rencana pembelajran harian itu dalam satu minggu dengan acuan dari

PROTA, PROMES, dan RPPM” Hal itu terlihat ketika saya melakukan observasi 4, Kamis 8

Juni 2017 berada dikantor menunggu jam masuk ibu susi

mempersiapkan pembelajaran tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan

tercantum pada rencana pelaksanaan pembelajarn harian. Kartu

gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran tercatat di RPP

Page 78: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

sebagai kegiatan, bahwa anak-anak mengurutkan kartu gambar yang

telah disiapkan oleh guru secara bergantian

Dalam membuat kartu bergambar yang dibawa oleh guru

adalah dengan melihat tema pada minggu ini, ibu guru yang

bersangkutan dalam membuat kartu gambar terkadang membuat

dengan menggambar sendiri, terkadang juga mencari gambar dari

internet, ataupun juga memotong dari buku, majalah ataupun koran.

Yang terpenting gambar yang akan disampaikan itu menarik dan

mudah dikenali oleh anak. Pada saat peneliti bertanya, Apakah

media kartu gambar dibuat sendiri, guru-guru tersebut menjawab :

Ibu Susi :“pembuatan dengan menggunakan alat

permainan edukatif yang lainnya pun saya mencari dari berbagai sumber baik itu internet

biasanya tinggal print, ataupun dari majalah yang sudah tidak terpakai yang saya gunting terlebih dahulu selanjutnya menempelkan

gambar tersebut di kertas yang agak tebal dan terkadang saya membuat sendiri juga .”

Ibu Vivi :” media yang digunakan untuk pembeljarana biasanya memanfaatkan media yang sudah ada ataupun membuat sendiri. Untuk gambar

biasanya didapatkan dari internet karena bisa mengirit waktu juga”

Selain wawancara hasi observasi dan dokumentasi hari

kamis, 8 Juni 2017, kegiatan pembelajaran di dalam kelas diisi oleh

dua guru yang berperan sebagai guru utama dan guru pendamping

yang terlihat membawa lembaran kertas HVS bergambar. Guru

membawa kartu bergambar berukuran 10 x 5cm yang terbuat dari

kertas yang agak tebal. Kartu tersebut di isi dengan gambar yang di

atasnya di tuliskan huruf awal dari nama gambar tersebut, dan

dibawah gambar dituliskan nama gambar tersebut setiap huruf yang

Page 79: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

menjadi awalan diberi tanda warna merah. Kartu gambar tersebut di

simpan di dalam kotak yang terbuat dari kardus.

Berdarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti

lakukan, dapat disimpulkan bahwa guru melakukan persiapan

perencanaan sebelum proses pembelajaran.selain membuat RPPH

guru juga membuat media yang akan disampaikan terkait dengan

tema pada saat itu.

2. Pelaksanaan pengenalan huruf dengan media visual kartu bergambar

Pada Observasi awal, 25 Maret 2017 Dalam pembelajaran di

dalam kelas ketika bel berbunyi pada pukul 08:00 anak-anak

langsung memasuki kelas masing-masing ada yang diantarkan oleh

ibunya ke kelas, orang tua yang mengantarkan tidak ikut ke dalam

kelas mereka duduk di luar kelas sambil menunggu anak-anaknya,

namun tidak semua anak-anak diantarkan ada beberapa anak-anak

yang sudah mandiri ketika bel berbunyi langsung memasuki kelas

sendiri. yang dilakukan ibu guru ketika masuk kelas ialah . Hal

pertama yang dilakukan dalam pembelajaran diawali dengan salam

bernyanyi, dan berdoa bersama membaca al-fatihah dan ikrar

kerelaan. Menanyakan kabar anak dengan lagu serta menanyakan

siapa temannya yang tidak berangkat. (Observasi tanggal 25 Maret

2017)

Pada observasi ke 1, Senin 5 Juni 2017 di dalam kelas yang

mana kelas yang saya observasi kelas P1C. ketika guru tiba anak-

anak sudah bersiap duduk kemudian guru menyampaikan salam,

Page 80: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

bernyanyi beberapa lagu, yang dilanjutkan dengan berdoa bersama,

menanyakan kabar, serta mengajak anak untuk mengingat temannya

yang tidak berangkat. Ibu guru mengawali pembelajaran dengan

menanyakan PR dan meminta untuk dikumpulkan di meja, tidak

hanya PR melainkan ada buku baca yang diletakan di meja. Setelah

itu masing-masing guru mengecek pekerjaan rumah yang

dilanjutkan dengan baca aism. Hanya beberapa anak yang diminta

untuk membaca karena belum semua nya bisa membaca. Anak-anak

diminta berhitung menggunakan bahasa jawa dengan cara

bernyanyi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti tentang

penggunaan media kartu bergamabar di dalam kelas yang dilakukan

guru ketika masuk adalah 3S ( Salam, Senyum, Sapa). Siswa-siswi

di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo ketika bel masuk beberbunyi anak-

anak langsung memasuki kelas dengan pendampingan orang tua

yang kemudian anak-anak memasuki kelas masing-masing dan

orang tua tetap menunggu di luar. Guru di kelas P1C ada 2 yang

bertugas menjadi guru utama dan guru pendamping, guru utama

memimpin berdoa membaca al-fatihah dan ikrar keralaan yang di

awali dengan lagu. Pembelajaran di mulai dengan salam,

menanyakan kabar dan bertanya mengenai teman kelasnya yang

tidak hadir pada hari ini. Ibu guru mengajak siswa untuk bernyanyi

dan berdoa bersama adapun lirik lagu yang dinyanyikan sebagai

berikut:

Page 81: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Tangan Ke Atas

Ambil Bintang-bintang

Tangan Ke samping naik kapal terbang

Tangan ke depan ikan berenang

Tangan dilipat duduk dengan tenang

Setelah guru masuk dan mengucapkan salam, menanyakan

kabar serta siswa yang tidak hadir. Ibu guru berbincang-bincang

terlebih dahulu menanyakan makanan apa yang mereka makan saat

sarapan. Dan langsusng memulai pembelajaran. Dengan meminta

anak untuk mengeluarkan buku tugas, dan guru berkeliling satu-satu

dibantu dengan guru pembimbing untuk melihat hasil tugas

siswanya. Pada pembelajaran hari itu tema yang di sampaikan

mengenai binatang. Ibu guru menggambar macam-macam (ayam,

). Setelah itu menanyakan meminta anak untuk menirukan suara dari

binatang yang disebutkan. Ibu guru yang bersangkutan membawa

alat permainan edukatif yaitu kartu huruf bergambar. Terlihat guru

membawa kartu bergambar berukuran 10 x 5cm yang terbuat dari

kertas yang agak tebal. Kartu tersebut di isi dengan gambar yang di

atasnya di tuliskan huruf awal dari nama gambar tersebut, dan

dibawah gambar dituliskan nama gambar tersebut setiap huruf yang

menjadi awalan diberi tanda warna merah. Kartu gambar tersebut di

simpan di dalam kotak yang terbuat dari kardus. Penyampaian media

yang disampaikan oleh bu guru dimulai dengan menyembunyikan

kartu gambar tersebut di dalam kardus, yang memancing anak-anak

Page 82: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

penasaran dengan apa yang di bawa oleh gurunya. Hal ini untuk

menstimulus anak agar tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

Sebelum guru membuka kardus tersebut, siswa diminta untuk

berhitung 1-5 dengan bahasa Indonesia dan bahasa jawa. Semua

siswa pun mengikuti perintah dari ibu guru tersebut, ada yang

mencoba maju ke depan untuk melihat apa yang guru bawa.

(Observasi 8 Juni 2017)

Guru memulai materi mengenal huruf dengan bernyanyi

bersama tentang huruf-huruf abjad. Menunjuk huruf dengan satu

persatu dari kartu gambar yang telah ditempelkan pada papan

tulis kelas. Guru memberikan kesempatan pada beberapa anak

untuk menyanyi di depan kelas. Adapun langkah-langkah dalam

menggunakan kartu gambar huruf ini yaitu:

1) Guru membagikan satu set kartu huruf kepada setiap anak.

2) Guru mengajak anak untuk menyebutkan gambar nama yang

terdapat pada kartu

3) Guru mengajak anak untuk mengangkat huruf yang diucapkan,

guru meminta anak untuk mengangkat huruf “a”, kemudian

anak-anak mengangkat kartu huruf yang diminta oleh guru.

4) Kemudia meminta anak untuk menuliskan kembali huruf yang

disebutkan tadi

Gambar yang dibawakan oleh bu guru yang bersangkutan

dibuat dengan sangat menarik sehingga anak-anak sangat antusias

Page 83: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

untuk mengikuti permainan dari ibu guru tersebut. (Observasi 8 Juni

2017 )

Observasi dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2017. Tema

yang diajarkan mengenai binatang dengan sub tema binatang air . Di

dalam pembelajaran mengenalkan ciri-ciri binatang air, manfaat

binatang air, makanan binatang, serta gerakan binatang. Seperti

biasanya pembeajaran diawali dengan salam, bernyanyi, dan berdoa

bersama membaca al-fatihah dan ikrar kerelaan. Menanyakan kabar

anak dengan lagu serta menanyakan siapa temannya yang tidak

berangkat. Pada pembelajran kali ini mengajarkan pengenalan huruf

vokal, kartu huruf yang dibagikan hanya gambar ayam, ikan, elang,

ular. Tahap permainan dengan media kartu huruf bergambar

sama seperti kegiatan pembelajaran sebelumnya, guru

memberikan kartu huruf tersebut, kemudian sama-sama

menyebutkan gambar, Guru mengajak anak untuk mengangkat

huruf yang diucapkan, Kemudian meminta anak untuk

menuliskan kembali huruf yang disebutkan. Saat mengenalkann

huruf-huruf vokal guru mempraktekan kalau a itu mulutnya di buka,

sedangkan kalau “i” mulutnya seperti orang tersenyum, untuk “u”

bibirnya seperti monyong. Dan anak-anakpun mengikuti gerakan-

gerakan bibir yang dicontohkan oleh ibu guru.

Saat mengenalkan huruf-huruf konsonan guru menjelaskan

dengan cara yang sama, yakni melihat gambar lalu menebak huruf

di atasnya kemudian mencari apa huruf yang sama, kemudian

Page 84: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

meminta anak untuk menuliskan huruf-huruf yang disebutkan.

(Observasi 12 Juni 2017)

Pada pembelajaran itu bertema profesi yang membahas

tentang pak kusir, ibu guru tersebut membawa gambar delman dan

meminta anak untuk menyebutkan gambar tersebut, yang kemudian

guru membahas mengenai delman, bertanya siapa yang pernah

melihat dan menaiki delman. Kemudian guru pada saat itu

membawa kartu gambar yang bergambar delman yang di bawah

gambar dituliskan delman dan di atas diberi huruf pertama.

Setelah selesai pembelajaran pada hari tersebut. Ibu guru

yang bersangkutan menerangkan bahwa dalam pembelajaran saat itu

berjalan cukup lancar, gambar yang dipilih juga menarik perhatian

anak sehingga anak sangat antusias mengikuti pembelajaran. Saat

peneliti bertanya mengenai apa yang menjadi kendala dalam

pengenalan huruf dengan menggunakan media kartu bergambar saat

pembelajaran. Para guru menjawab sebagai berikut:

Ibu Susi :“ Kendala yang biasa ditemui adalah pemilihan

gambar yang disesuaikan dengan tema karena terkdang tidak semua gambar mendukung dengan tema saat itu, anak masih kesulitan

membedakan huruf b dan d, kesulitan mengucapkan huruf. Dan daya konsentrasi

anak yang rendah membuat pembeljaran terkadang tidak sesuai rencana, terkadang di rencakan akan mengenalkan beberapa huruf

karena kondisi yang tidak memungkinkan jadi hanya bebeapa kartu yang dibagikan.”

Ibu Vivi :Paling kesulitannya anak-anak belum bisa membedakan huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama seperti b dan d, kemudian p

dan q. Dalam pengucapan juga anak merasa

Page 85: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

kesulitan dalam mengucapkan huruf r yang

berubah menjadi “l”.” Selanjutnya mengenai respon siswa semua guru menyatakan

bahwa anak merasasenang saat belajar dan cukup antusias terhadap

pembelajran yang dilakukan ibu susi. Para guru menjawab sebagai

berikut:

Ibu Susi :“ Respon siswa positif. Para siswa selalu

bersemangat ketika pembelajaran. Para siswa akan lebih berkonsentrasi, merasa lebih senang

saat pembelajaran. Dengan begitu anak-anak akan cukup lumayan lama focus, karena banyak gambar yang di berikan. sehingga anak-anak

tidak selalu ramai , tidak mengganggu temannya, dan tidak asik bermain sendiri

meskipun terkadang masih ada anak yang suka mengganggu temaannya entah itu mengajak main atau terkadang ada yang berebut dan

akhirnya mereka berantem itu dikarenakan anak tunagrahita memang memilki daya

konsentrasi yang rendah jadi disinilah peran guru dalam menggunakan media itu sendiri agar anak-anak lebih berkonsentrasi lagi.”

Ibu Vivi :Respon siswa positif, Penggunaan media kartu bergambar bisa menarik perhatian siswa

sehingga para siswa selalu antusias pada saat pembelajaran menggunakan media. Para siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.”

3. Penilaian

Penilaian digunakan untuk menentukan sejauh mana, dalam

hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan yang sudah tercapai.

Dalam penilaian yang digunakan yaitu metode observasi dan alat

penilainnya menggunakan catatan anekdot. Berdasarkan wawancara

dengan ibu susi bahwa penilaian yang dilakukan menggunakan

catatan anekdot yang ditulis dibuku tulis siswa yang

mendeskripsikan tentang pembelajaran hari ini dan hal-hal penting

yang terjadi pada murid serta pencapaian anak selama proses

Page 86: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

pembelajaran. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan

mengenai penilaian yang digunakan para guru menjawab sebagai

berikut:

Ibu Susi :“ penilaian yang dilakukan menggunakan catatan anekdot yang ditulis dibuku tulis siswa

yang mendeskripsikan tentang pembelajaran hari ini dan hal-hal penting yang terjadi pada murid serta pencapaian anak selama proses

pembelajaran. Setelah membuat catatan selanjutnya memberikan penilaian dengan

memberikan bintang 3 pada anak yang mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan, dan memberikan bintang 2 apabila anak mampu

melakukan kegiatan dengan bantuan, dan bintang 1 bagi anak yang belum mampu

menyelesaikan kegiatan.” Ibu Vivi :Respon siswa positif, Penggunaan media kartu

bergambar bisa menarik perhatian siswa

sehingga para siswa selalu antusias pada saat pembelajaran menggunakan media. Para siswa

dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.” Berdasarkan jawaban-jawaban yang peneliti dapatkan

darihasil wawancara didukung dengan hasil observasi. Berdasarkan

hasil observasi yang peneliti lakukan diketahui bahwa peneliti

mengamati penilaian guru pada siswanya terlihat ketika lembar kerja

diberikan pada anak guru memberikan bintang sebagai penilaiannya

dan setelah proses pembelajaran ibu guru yang bersangkutan

menuliskan catatan harian pada buku tulis para siswa.

3. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Tahap Persiapan

Dari deskripsi yang telah peneliti jabarkan pada hasil penelitian

melalui wawancara dengan bu susi dan bu vivi, serta dokumentasi.

Bahwa dalam pembelajaran yang harus dipersiapkan guru yakni

Page 87: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

membuat rencana pelaksanaan mingguan maupun harian yang telah

dibuat sebelumnya oleh guru sebelum proses pembelajaran itu

berjalan. Persiapan yang baik sangat penting dalam tercapainya

suatu pembelajaran guru harus membuat persiapan dengan

merencanakan apa yang akan disampaikan pada anak tunagrahita.

Seperti yang dikemukakan oleh Maimunah hasan (2013: 334)

bahwa dalam tahap-tahap permainan kartu gambar yakni (1)

persiapan yang matang akan mempermudah pelaksanaan kegiatan

belajar membaca. Materi/bahan-bahan untuk kegiatan belajar

membaca ini dibuat sesederhana mungkin. Selain itu,

mempertimbangkan kemampuan dan penglihatan si anak serta

menyesuaikan perkembangannya.

Dalam membuat perencanaan harus disesuaikan dengan

perkembangan anak itu sendiri. Guru TK yang akan mengajar

dengan tentunya harus mempersiapkan pembelajaran yang akan

disampaikan kepada peserta didik. Dalam perencanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan adalah

melihat PROMES (Program Semester) yang termuat lalu membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Setelah itu guru

mencari gambar yang disesuiakan dengan tema.

Dalam membuat kartu bergambar yang dibawa oleh guru adalah

dengan melihat tema pada minggu ini, ibu guru yang bersangkutan

dalam membuat kartu gambar terkadang membuat dengan

menggambar sendiri, terkadang juga mencari gambar dari internet,

Page 88: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

ataupun juga memotong dari buku, majalah ataupun koran. Yang

terpenting gambar yang akan disampaikan itu menarik dan mudah

dikenali oleh anak.

2. Tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan media visual kartu

bergambar

Dalam pembelajaran mengenal huruf yang dilakukan di

dalam kelas, ibu guru setiap pertemuan selalu menyampaikan

dengan gambar-gambar yang mudah dipahami oleh anak. Meskipun

terkadang dalam pembelajran gambar yang disampaikan tidak

sesuai tema karena terkadang tidak semua tema gambar tidak sesuai

dengan huruf abjad yang disampaikan. Nyatanya selama penulis

melakukan observasi pembelajaran di kelas selalu berjalan dengan

baik. Hal tersebut disiasati dengan mencari gambar-gambar di

internet, yang mana banyak sekali pilihan gambar yang sangat

menarik untuk anak-anak dan sesuai dengan usianya.

Penggunaan media kartu bergambar dapat yang dilakukan

oleh ibu guru tergantung dengan tema dan kondisi siswa-siswinya.

kartu gambar yang digunakan hampir menyesuaikan dengan

tema.sesuai yang dikemukakan oleh Seefldt carol & Wasik (2008:

375) bahwa mengembangkan pengetahuan huruf abjad pada anak

dapat melalui salah satunya melalui pendekatan huruf didalam tema.

Adakalanya tema hari ini buah-buahan gambar yang

disampaikan tidak hanya buah-buahan melainkan ada gambar-

gambar yang lain seperti binatang, profesi atau lainnya. Nah, jika

Page 89: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

keadaanya seperti itu kartu gambar disampaikan sesuai dengan

urutan huruf.

Langkah yang disampaikan guru ketika mengajar

menggunakan media visual kartu bergambar sebagai berikut:

1. Membagikan satu set kartu huruf kepada setiap anak yang

dibagikan hanya huruf vokal

2. Guru mengajak anak untuk menyebutkan gambar nama yang

terdapat pada kartu

3. Guru mengajak anak untuk mengangkat huruf yang diucapkan,

guru meminta anak untuk mengangkat huruf “a”, kemudian

anak-anak mengangkat kartu huruf yang diminta oleh guru.

4. Kemudian meminta anak untuk menuliskan kembali huruf yang

disebutkan tadi

Permainan yang dilaksanakan oleh Ibu Susi sesuai yang

dikemukakan oleh Maimunah Hasan (2013: 334) adanya tahap

Page 90: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

pelaksanaan atau cara mengajara saatnya guru/orang tua memulai

kegiatan belajar membaca yang menyenangkan bagi anak. Bahwa

pembelajaran haruslah menyenangkan bagi anak yang disampaikan

dengan berbagai media dan metode.

3. Langkah Penilaian

Penilaiann dilakukan untuk menentukan sejauh mana, dalam

hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Menurut

Anita Yus (2011: 40) penilaian pada pendidikan anak usia dini lebih

banyak untuk mendeskripsi ketercapaiann perkembangan anak.

Dengan penilaian dapat diketahui dan ditetapkan aspek-aspek

perkembangan yang telah dicapai dan yang belum dicapai. Kegitan-

kegiatan yang dilakukan diantaranya melihat proses dan hasi belajar

anak. Berdasarkabn fakta temuan media yang cocok digunakan guru

untuk memberikan kesimpulan tentang kemampuan mengenal huruf

anak dengan menggunakan media visual kartu bergambar, yaitu

dengan melakukan peramainan melihat gambar serta menebak huruf

pada gambar yang bertuliskan nama dari gambar tersebut.

Dengan demikian apa yang diimplementasikan oleh ibu guru

tersebut dalam penggunaan media visual kartu bergambar dalam

mengenalkan huruf pada anak berkebutuhan khusus benar-benar

dilaksanakan dan menarik perhatian para siswa-siswinya. Dari hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi yang peneliti lakukan,

bahwasannya keberhasilan penggunaan media visual kartu

bergambar yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan

Page 91: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

teori mengenai manfaat dari kartu bergambar. Dalam teori mengenai

manfaat kartu bergambar yang ditulis oleh Maimunah Hasan. 2009

dengan judul Pendidikan Anak Usia Dini antara lain adalah sebagai

berikut:

5) Dapat membaca pada usia dini

6) Mengembangkan daya ingat otak kanan

7) Melatih kemampuan konsentrasi balita

8) Memperbanyak perbendaharaan kata dari balita.

Dengan demikian apa yang dilaksanakan oleh ibu guru yang

bersangkutan dalam penggunaan media visual kartu bergambar

dalam mengenal huruf pada anak berkebutuhan khusus di TKLB-

SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo memang sudah sesuai dan

benar. Implementasi yang dilakukan oleh ibu guru tunagrahita

sesuai dengan pendapat pada sumber di atas bahwa kartu gambar

dapat melatih konsentrasi dan dapat membaca pada usia dini dimana

pengenalan huruf adalah tahapan awal dalam kegiatan membaca.

Jadi dapat disimpulkan dalam langkah-langkah penggunaan

media visual kartu bergambar dalam mengenal huruf pada anak

berkebutuhan khusus Di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo langkah

persiapan, guru merencanakan proses kegiatan pembelajaran dan

menggunakan media visual kartu bergambar yang tepat bagi

kelangsungan proses pembelajaran yang berguna dalam pengenalan

huruf pada anak, lalu dengan menggunakan langkah pelaksanaan.

Dalam proses kegiatan belajar menggunakan media visual kartu

Page 92: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

bergambar dengan membagikan dan membuat kegiatan permainan

kartu bergambar dengan menyenangkan. sedangkan langkah

penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki

oleh anak, dengan melakukan catatan harian atau catatan anekdot

dan penilaian kepada anak selama proses pembelajaran.

Page 93: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang “Implementasi Penggunaan Media

Visual Kartu Bergambar dalam Mengenal Huruf Pada Anak

Berkebutuhan Khusus di TKLB-SLB Negeri Sukoharjo, dapat

disimpulkan bahwa: penggunaan media kartu bergambar oleh ibu susi

dalam pengenalan huruf pada anak tunagrahita telah berjalan dengan

baik dan benar bahwa penggunaan kartu gambar dapat melatih

konsentrasi dan dapat membaca pada usia dini dimana pengenalan huruf

adalah tahapan awal dalam kegiatan membaca.

Adapun dalam penggunaan media visual kartu bergambar

tersebut dapat peneliti simpulkan (1) langkah persiapan, guru

merencanakan proses kegiatan pembelajaran dan menggunakan media

visual kartu bergambar yang tepat bagi kelangsungan proses

pembelajaran yang berguna dalam pengenalan huruf pada anak, lalu

dengan menggunakan langkah pelaksanaan. (2) pelaksanaan proses

kegiatan belajar menggunakan media visual kartu bergambar dengan

membagikan dan membuat kegiatan permainan kartu bergambar dengan

menyenangkan. (3) penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan

yang dimiliki oleh anak, dengan melakukan catatan harian atau catatan

anekdot dan penilaian kepada anak selama proses pembelajaran.

.

Page 94: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

B. Saran

1. Guru

Bagi guru agar selalu memberikan cara agar anak lebih

tertarik lagi dalam kegiatan membaca yaitu mengenal huruf dalam

pembelajaran yang dilaksanakan agar siswa selalu merasa senang,

tertarik dan tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran. Mengapa

demikian ? karena mengenal huruf merupakan pembelajaarn yang

sangat penting. Menegnal huruf merupakan awal kegiatan anak

dalam membaca dimana membaca adalah hal yang sangat penting di

sekolah karena semua kegiatan dilakukan dengan membaca jadi

pengenalan huruf penting diberikan sejak usia dini. Guru perlu

mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran yang ada

agar siswa merasa senang dan termotivasi dalam mengikuti proses

pembelajaran serta dapat menguasai konsep membaca sedini

mungkin dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran kartu bergambar untuk pembelajaran penegenalan

huruf.

2. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya selalu meningkatkan kualitas tenaga

pendidiknya dengan memberikan pelatihan bagi guru agar dapat

memilih dan menggunakan media yang tepat sehingga dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Page 95: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 96: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

LAMPIRAN

Page 97: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

PEDOMAN OBSERVASI/WAWANCARA/DOKUMENTASI

No Fokus Aspek Metode

pengumpulan

data

informan keterangan

1. Profil TKLB-SLB

Negeri Klaseman,

Gatak, Sukoharjo

Tahun Pelajaran

2016/2017

1. Profil TKLB-SLB Negeri

Klaseman, Gatak, Sukoharjo

2. Visi dan misi SLB Negeri

Klaseman, Gatak, Sukoharjo

3. Data kepegawaian SLB Negeri

Sukoharjo

4. Data tentang kelengkapan saran

dan prasarana sekolah

5. Data tentang kepagawaian SLB

Negeri Klaseman, Gatak,

Sukoharjo

6. Keadaan Siswa-siswi TKLB-SLB

Negeri Sukoahrjo

7. Data tentang asesmen

Dokumentasi Kepala

Sekolah

(Pak Joko)

Page 98: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

8. Kegiatan belajar mengajar dengan

kartu bergambar

9. Media visual kartu bergambar

yang biasa digunakan dalam

pembelajaran

2. Implementasi

Penggunaan Media

Visual Kartu

Bergambar Dalam

Mengena Huruf Pada

Anak Berkebutuhan

Khusus Di TKLB-

SLB Negeri

Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2016/2017

10. Apa ibu membuat rencana

pembelaran sebelum mengajar ?

11. Sejak kapan ibu mengajar

menggunakan media kartu

bergambar ?

12. Apakah ibu membuat sendiri kartu

gambar tersebut ?

13. Bagaimana reaksi/sikap siswa

pada saat ibu mengajar dengan

kartu bergambar ?

14. Apa alasan ibu menggunakan

kartu bergambar khususnya

dalam pengenalan huruf pada anak

?

Wawancara

Guru Utama

Kelas P1C

(Ibu Susi)

Page 99: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

15. Apa saja persiapan yang ibu

lakukan sebelum mengajar

menggunakan kartu bergambar ?

16. Apakah dalam pengenalan huruf

pada anak ibu hanya

menggunakan kartu begambar

saja, atau atau media yang lain ?

17. Apakah dalam mengajar dengan

kartu bergambar ibu mengalami

kendala ?

18. Apa saja yang biasa ibu lakukan

untuk mengatasi kendala dalam

pembelajaran ?

19. Apakah ibu membuat penilaian

terhadap perkembangan anak

khususnya dalam mengenal huruf

? penilaian yang ibu pakai seperti

apa ?

Page 100: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

20. Apakah ibu susi menggunakan

media kartu bergambar dalam

pembelajaran, lalu persiapan apa

yang dilakukan ?

21. Apakah anak-anak merasa senang

atau tertarik dengan kartu gambar

yang di sampaikan oleh bu guru ?

22. Apakah ada media lain yang di

gunakan, selain media kartu

bergambar ?

wawancara Guru

Pendamping

(Ibu vivi)

23. Letak geografis TKLB-SLB

Negeri Sukoharjo

observasi

Page 101: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

24. Sarana dan prasarana atau fasilitas

pembelajaran yang ada di TKLB-

SLB Negeri Sukoharjo

25. Proses pembelajaran dengan

menggunakan kartu bergambar

dalam mengenal huruf pada siswa

tungrahita

Page 102: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

FIELD NOTE

DOKUMENTASI

Sumber : Profil SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Juni 2017

Waktu : 09:30 WIB

Aspek Penelitian Deskripsi Makna

Profil SLB Negeri Klaseman,

Gatak, Sukoharjo

Nama Sekolah : SLB NEGERI SUKOHARJO

NSS : 8340311090001

NPSN : 20310492

Akreditasi : B

Waktu KBM : Pagi hari

Status Sekolah : Negeri

Status Gedung : Milik Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Tengah

Status Tanah : Hak Guna (milik pemerintah Desa)

D. a. 1

Page 103: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Luas Tanah : 7.655 m2

Alamat sekolah : Dalangan RT 02 RW 02

Desa Kelurahan : Klaseman

Kecamatan : Gatak

Kabupaten : Sukoharjo

Kode Pos : 57557

Provinsi : Jawa Tengah

Telepon : 081 225 820 25

Alamat Email :

[email protected]

Jenjang Pendidikan : TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB

Jenis Kelainan : Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna

Grahita. Tuna Daksa, Autis

Page 104: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

FIELD NOTE

DOKUMENTASI

Sumber : Profil SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Mei 2017

Waktu : 09:30 WIB

Aspek Penelitian Deskripsi Makna

Visi, Misi dan tujuan SLB Negeri

Klaseman, Gatak, Sukoharjo

Visi :

Mewujudkan manusia beriman, bertaqwa, dan

terampil sebagai kekuatan bangsa

Misi :

D. a. 2

Page 105: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

a) Membimbing siswa agar mampu

mengoptimalkan sisa kemampuan sesuai

karakteristiknya

b) Memotivasi siswa agar tidak putus asa dalam

meyambut masa depan.

c) Mengantarkan siswa agar menjadi manusia yang

mandiri dalam hidup bermasyarakat.

Tujuan :

a) Mewujudkan manusia yang beriman, bertaqwa,

dan berbudi mulia.

b) Meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat

sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemampuan peserta didik.

c) Membekali siswa dengan keterampilan sesuai

dengan tuntutan dunia kerja untuk hidup di

masyarakat dikemudian hari.

Page 106: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

FIELD NOTE

DOKUMENTASI

Sumber : Profil SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Juni 2017

Waktu : 09:30 WIB

D. a. 4

Page 107: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Aspek Penelitian Deskripsi Makna

Bagaimana keadaan siswa, dan guru

TKLB-SLB Klaseman, Gatak,

Sukoharjo

Jumlah siswa TKLB-SLB Negeri Sukoharjo 31 siswa

dengan rincian sebagai berikut:

No Kelas Jumlah siswa

1 P1C 10

2 P1B 9

3 P1D 3

4 P1Q 3

5 P2Q 3

6 P2C 5

Dari jumlah 32 siswa yang ada di TKLB-SLB

NegeriSukoharjo tahun pelajaran 2016/2017 jumlah

siswa laki-laki 19 siswa dan jumlah siswa perempuan 13.

Page 108: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

FIELD NOTE

DOKUMENTASI

Sumber : Profil SLB Negeri Klaseman, Gatak, Sukoharjo

D. a. 4

Page 109: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Hari/Tanggal : Kamis,25 Mei 2017

Waktu : 09:30 WIB

Aspek Penelitian Deskripsi Makna

Bagaimana jumlah guru dan

kepegawaian SLB Negeri

Klaseman, gatak, Sukoharjo

Pengajar di TKLB-SLB Negeri Klaseman, gatak, sukoharjo

berjumlah 4 dan jumlah seluruh pengajar SLB Negeri Klaseman,

Gatak, Sukoharjo berjumlah 33 dan kepala sekolah. Serta

administrasi berjumlah 3 orang serta petugas perpustakaan 2

orang. Semua guru yang mengajar berasalah dari jurusan PLB

kecuali untuk mata pelajaran penjasorkes, guru agama islam.

no Nama Jabatan Guru Jenis Guru/

Tugas tambahan

1. Joko Zuliyanto, M.Pd Kepala sekolah PKN

2. Susiana, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

3. Yuniviani Nur H, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

Page 110: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

4. Risma

Primaningtyas,S.Pd

Guru Non PNS Guru Kelas

5. Wahyu Jati Utono, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

6. Siti Maesaroh

Kurniasih, S.Pd

Guru PNS Guru Kelas

7. Muhammad Fahri, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

8. Apriana Sri Hartanti,

S.Pd

Guru Non PNS Guru Kelas

9. Suma Ardyan Prasetyo,

S.Psi

Guru Non PNS Guru Kelas

10. Burhanuddin, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

11 Siti Rohmani, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

12. Ningsih Setyani, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

13. Riris Rochmalina, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

14. Sri Mulyani, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

15. Sri Wahyuni, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

16. Mei Dwi Winarti, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

Page 111: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

17. Fica Asnirno, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

18. Subandriya Guru PNS Guru Kelas

19. Retno Hartati, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

20 Dra. Nanik Sumarni Guru PNS Guru Kelas

21. Nining Yani Irianti,

S.Pd

Guru PNS Guru Kelas

22. Siti Nur Rochmi, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

23. Suwanti, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

24. Anjar Asmarahadi, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

25. Edi Sumartono, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

26. Joko Purnomo, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

27. Tri Sunari,S.Pd Guru PNS Guru Kelas

28. Sunardi, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

29. Herman Yusuf, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

30. Dra. Harjani Ari W Guru PNS Guru Kelas

31. Titik Marwiyati, S.Pd Guru PNS Guru Kelas

32. Happy Suci P, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

Page 112: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

33. Tomy Nur Cahyo, S.Pd Guru Non PNS Guru Kelas

34. Solikhah Wahyu Nur,

S.Pd

Guru Non PNS Guru Kelas

35. Zusina Nur Susanti,

S.Pd

Guru Non PNS Guru Kelas

36. Nur Hasan, S.Ag Guru Non PNS Guru Agama

Islam

37. Eki Terolita, S.Pd Guru Non PNS Keterampilan

(menjahit)

38. Lusita Dyah Putriasturi Guru Non PNS Keterampilan

(Salon)

39. Sarjono, S.Pdi Guru Non PNS Guru Agama

Islam

40. Muhammad

Basyarudin, S.Pd

Guru Non PNS Guru Olahraga

41. Anang Santoso, S.Pd Guru Non PNS Guru Olahraga

42. Hestik Retnowati, S.Pd Guru Non PNS Guru BK

43. Hendro Purnomo Non PNS TU

44. Suryanto Non PNS TU

45. Ali Rohmat Non PNS Penjaga sekolah

Page 113: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

46. Choirul Noor Roqim PTT

47. Dian Meilia PTT

48 Maya Saraswati, S.Pdi GTT Guru Agama

Islam

Page 114: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

FIELD NOTE

OBSERVASI

(implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal huruf pada anak berkebutuhan khusus)

Aspek Penelitian Deskripsi Makna

Bagaimanakah

penggunaan media

visual kartu bergambar

dalam mengenal huruf

pada anak berkebutuhan

khusus

- Observasi ke-1 (Senin, 5 Juni 2017)

Upacara 07:00-08:00

Masuk 08:30 (Bernyanyi, menirukan gerakan-gerakan

sesuai irama, berdoa)

Tema binatang: Mengenal binatang yang hidup di air,

menonton video mengenai binatang yang hidup di air

Kegiatan menoton video

Istirahat 09:30-10:00

Sebelum memulia

pembelajran : Bernyanyi

dan berdoa

Page 115: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

KBM II menceritakan pembelajaran di KBM I,

menyiapkan kertas bergambar binatang, menyebutkan

binatang-binatang yang penah ditemui. Menanyakan

perasaan pada pembelajran hari ini.

- Observasi ke-2 (Selasa, 6 Juni 2017)

Observasi selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 6 Juni

2017. Tema yang diajarkan masih mengenai bintang

dengan sub tema binatang air .

Memasangkan binatang dengan jenis makanannya

- Observasi ke-3 (Rabu, 7 Juni 2017)

SOP

Bercerita : mengenai dampak membuang sampah

sembarangan

Aspek yang difokuskan Bahasa

Meminta anak untuk maju kedapan dan menceritakan

kembali

Memberi bintang pada anak yang berani maju ke depan.

Kosakata bahasa inggris bilangan 1-10

Page 116: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

- Observasi ke-4 (Kamis, 8 Juni 2017)

Kognitif : Mengenal huruf vokal

Media yang digunakan kartu huruf bergambar,

Pelaksanaan permainan diantaranya :

5. Guru membagikan satu set kartu huruf kepada setiap

anak yang dibagikan hanya huruf vokal

6. Guru mengajak anak untuk menyebutkan gambar

nama yang terdapat pada kartu

7. Guru mengajak anak untuk mengangkat huruf yang

diucapkan, guru meminta anak untuk mengangkat

huruf “a”, kemudian anak-anak mengangkat kartu

huruf yang diminta oleh guru.

Page 117: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

8. Kemudian meminta anak untuk menuliskan kembali

huruf yang disebutkan tadi

(tulisan anak ketika diminta menuliskan huruf yang

disebutkan)

- Observasi ke-5 (Senin, 12 juni 2017)

Di dalam pembelajaran mengenalkan ciri-ciri binatang

air, manfaat binatang air, makanan binatang, serta

gerakan binatang. Seperti biasanya pembeajaran diawali

dengan salam, bernyanyi, dan berdoa bersama membaca

al-fatihah dan ikrar kerelaan. Menanyakan kabar anak

dengan lagu serta menanyakan siapa temannya yang

tidak berangkat

Page 118: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Saat mengenalkann huruf-huruf vokal guru

mempraktekan kalau a itu mulutnya di buka, sedangkan

kalau “i” mulutnya seperti orang tersenyum, untuk “u”

bibirnya seperti monyong. Dan anak-anakpun

mengikuti gerakan-gerakan bibir yang dicontohkan oleh

ibu guru.

(Pembelajaran menggunakan kartu huruf mengenal

huruf vokal)

Saat mengenalkan huruf-huruf konsonan guru

menjelaskan dengan cara yang sama, yakni melihat

gambar lalu menebak huruf di atasnya kemudian

Page 119: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

mencari apa huruf yang sama, kemudian meminta anak

untuk menuliskan huruf-huruf yang disebutkan.

- Observasi ke-6 (Rabu, 13 juni 2017)

Pembelajaran hari ini bercerita, guru

menyamoaikan dengan menggunakan boneka

tangan .

- Observasi ke-7 (Kamis, 14 Juni 2017)

Pembelajaran hari ini mengurutkan nama anak yang

sudah diberi contoh diatasnya lalu amak

memasangkan sesuai nama-nama huruf mereka

sendiri.

Page 120: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

FIELD NOTE

WAWANCARA

(Kepala Sekolah, Guru Utama Kelas P1C, Guru Pendamping Kelas P1C)

No Pertanyaan Jawaban Refleski

1. Apakah sebelum

proses mengajar

membuat

perencanaan/persia

Pak Joko

(Kepala Sekolah)

Semua guru disini wajib membuat perencanaan

terlebih dahaulu sebelum mengajar. Pembuatan

perencanaan pembelajaran sepenuhnya dilakukan oleh

guru kelas

RPPH (Rencana

perenecanaan pembelajaran

harian) dibuat melihat acuan

dari PROTA (Program

Tahunan), PROMES

(Program Semester), Serta

Page 121: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

pan terlebih dahulu

?

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

Sebelum mengajar dirinya melakukan hal yang

sama dengan guru-guru yang lainnya. Yaitu

melihat tema pada minggu ini, lalu menyusun

RPPH yang mengacu pada PROMES dan RPPM

yang memang telah dibuat dalam satu semester.

Untuk kartu gambar biasanya saya menacari

terlebih dulu gambar yang yang sesuai dengan

tema tentunya

RPPM ((Rencana

perenecanaan pembelajaran

mingguan)

Ibu Vivi

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

sebagian besar guru-guru TK di sini sudah

mempersiapkan rencana pembelajran harian itu

dalam satu minggu dengan acuan dari PROTA,

PROMES, dan RPPM.

Page 122: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

2. Apakah guru

menggunakan

media pembelajaran

dalam pelaksanaan

pembelajaran bagi

anak tunagrahita ?

Pak Joko

(Kepala Sekolah)

Untuk media pembelajaran yang dipakai biasanya

disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan

tema pembelajarannya. yang sering dipakai

biasanya menggunakan media gambar terkadang

juga menggunakan media yang nyata.

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

Media yang digunakan banyak, ada media visual

seperti gambar, majalah biasanya dipakai ketika

kegiatan bercerita dan media audio-visual

biasanya digunakan saat pembelajaran pada hari

jumat ada acara menonton bersama. Atau guru

menggambar sendiri di papan tulis.

Ibu Vivi

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

Penggunaan media dapat membantu siswa

maupun guru ketika belajar, jadi media yang

digunakan adalah media yang familiar bagi siswa

sehingga para siswa lebih mudah untuk

memahami dan mengenal apa yang disampaikan.

Page 123: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Media yang digunakan diantaranya gambar,

kolase, f

3. Apakah media

kartu gambar dibuat

sendiri ?

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

pembuatan dengan menggunakan alat permainan

edukatif yang lainnya pun saya mencari dari

berbagai sumber baik itu internet biasanya tinggal

print, ataupun dari majalah yang sudah tidak

terpakai yang saya gunting terlebih dahulu

selanjutnya menempelkan gambar tersebut di

kertas yang agak tebal dan terkadang saya

membuat sendiri juga .

Ibu Vivi

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

media yang digunakan untuk pembeljarana

biasanya memanfaatkan media yang sudah ada

ataupun membuat sendiri. Untuk gambar

biasanya didapatkan dari internet karena bisa

mengirit waktu juga

Page 124: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

4. Apakah anak-anak

merasa senang atau

tertarik dengan

kartu gambar yang

disampaikan ?

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

Para siswa akan lebih senang ketika belajar

dengan media kartu gambar, dan lebih cepat

dalam mengingat huruf yang tertulis dikartu

gambar tersebut.

Ibu Vivi

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

Pada dasarnya anak-anak memang menyukai

gambar, mereka akan lebih tertarik untuk

mengikuti pembelajaran meskipun ditengah-

tengah pembelajaran terkadang masih anak yang

membuat keributan atau mengganggu temannya.

Tetapi kalau gambar yang diberikan beragam atau

banyak maka anak akan lebih mudah untuk

menarik perhatian pada anak. Paling kesulitannya

anak-anak belum bisa membedakan huruf-huruf

Page 125: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

yang memiliki bentuk yang sama seperti b dan d,

kemudian p dan q. Dalam pengucapan juga anak

merasa kesulitan dalam mengucapkan huruf r

yang berubah menjadi “l”.

5. Apa yang menjadi

kendala dalam

pengenalan huruf

dengan

menggunakan

media kartu

bergambar saat

pembelajaran?

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

Kendala yang biasa ditemui adalah pemilihan

gambar yang disesuaikan dengan tema karena

terkdang tidak semua gambar mendukung dengan

tema saat itu, anak masih kesulitan membedakan

huruf b dan d, kesulitan mengucapkan huruf. Dan

daya konsentrasi anak yang rendah membuat

pembeljaran terkadang tidak sesuai rencana,

terkadang di rencakan akan mengenalkan

beberapa huruf karena kondisi yang tidak

memungkinkan jadi hanya bebeapa kartu yang

dibagikan.

Ibu Vivi

Paling kesulitannya anak-anak belum bisa

membedakan huruf-huruf yang memiliki bentuk

yang sama seperti b dan d, kemudian p dan q.

Page 126: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

Dalam pengucapan juga anak merasa kesulitan

dalam mengucapkan huruf r yang berubah

menjadi “l”.

6.

Bagaimana

respon/reaksi siswa

terhadap

pembelajaran

dengan

menggunakan

media kartu

bergambar

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

Respon siswa positif. Para siswa selalu

bersemangat ketika pembelajaran. Para siswa

akan lebih berkonsentrasi, merasa lebih senang

saat pembelajaran. Dengan begitu anak-anak akan

cukup lumayan lama focus, karena banyak

gambar yang di berikan. sehingga anak-anak tidak

selalu ramai , tidak mengganggu temannya, dan

tidak asik bermain sendiri meskipun terkadang

masih ada anak yang suka mengganggu

temaannya entah itu mengajak main atau

terkadang ada yang berebut dan akhirnya mereka

berantem itu dikarenakan anak tunagrahita

Page 127: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

memang memilki daya konsentrasi yang rendah

jadi disinilah peran guru dalam menggunakan

media itu sendiri agar anak-anak lebih

berkonsentrasi lagi

Ibu Vivi

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

Respon siswa positif, para siswa selalu antusias

pada saat pembelajaran menggunakan media.

Para siswa dapat menyelesaikan tugas yang

diberikan.

7. Bagaimana cara

mengevalusi atau

memberi penilaian

pada siswa saat

pembelajaran ?

Ibu Susi

(Guru Utama Kelas

P1C)

penilaian yang dilakukan menggunakan catatan

anekdot yang ditulis dibuku tulis siswa yang

mendeskripsikan tentang pembelajaran hari ini

dan hal-hal penting yang terjadi pada murid serta

pencapaian anak selama proses pembelajaran.

Penilaiam dalam bentuk

catatan anekdot dan skor

bintang

Page 128: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal

Setelah membuat catatan selanjutnya

memberikan penilaian dengan memberikan

bintang 3 pada anak yang mampu melakukan

kegiatan tanpa bantuan, dan memberikan bintang

2 apabila anak mampu melakukan kegiatan

dengan bantuan, dan bintang 1 bagi anak yang

belum mampu menyelesaikan kegiatan

Ibu Vivi

(Guru Pembimbing

Kelas P1C)

penilaian harian dituliskan dibuku tulis anak

seperti catatan anekdot namun tidak tersetruktur

maksudnya tidak ada buku tersendiri hanya ditulis

dibuku tulis anak

Page 129: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 130: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 131: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal
Page 132: IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL KARTU …eprints.iain-surakarta.ac.id/2528/1/RAGIL TRI PUSPITASARI.pdf · i implementasi penggunaan media visual kartu bergambar dalam mengenal