IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN...

207
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NURUL LAILATUL HIDAYAH NIM 11513009 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN...

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTERPADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGATAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

NURUL LAILATUL HIDAYAH

NIM 11513009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

iii

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTERPADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGATAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

NURUL LAILATUL HIDAYAH

NIM 11513009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA

2017

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

v

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

vi

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

vii

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

viii

MOTTO

Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya Dia Tidak Akan Pernah

Mendapatkan Mutiara Yang Amat Mahal Harganya.

(Mushliuddin Sa’di Syirazi)

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Orangtua tercinta Imam Asnawi dan Dwi Ratna Ningtyas yang telah

mencurahkan kasih sayang, support, dan doa demi keberhasilan penulis

2. Adik-adik tercinta Arung Samudra, M. Thoriq Al As ‘Ad, Alya Hida

Ma’rufah, dan Asyifa Al‘Aina Al Madya, yang selalu menghibur dan

memberikan semangat serta doa kepada penulis

3. Keluarga besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, terutama

jurusan PGMI konsentrasi matematika yang telah berjuang bersama

4. Sahabat PPTQ al-Muntaha terutama Sahabat satu kamar, Annisa’ Dini Noor

Fithri dan Humaida Fatwati, yang selalu memberikan support kepada penulis

5. Seluruh Guru Madrasah Ibtidaiyah

6. Semua pihak yang telah membantu dengan keikhlasan dan doa.

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

x

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas

karuniaNya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017” ini yang merupakan tugas dan

syarat wajib yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat di jagat raya ini.

Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, yang dapat menjadi bekal hidup

manusia di dunia dan di akhirat kelak.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan,

serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaiakan ucapan

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya

kepada:

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xi

4. Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran, bimbingan, dan arahan serta keikhlasan dan kebijaksanaan

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan pada

penulisan skripsi ini

5. Segenap Dosen serta Staff Karyawan di lingkup jurusan PGMI

6. Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I., selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif NU

Mangunsari Kota Salatiga, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penulisan di sekolah tersebut

7. Fauziyah, M.Ag., selaku Guru kelas I sekaligus Waka Kurikulum MI Ma’arif

NU MangunsariKota Salatiga yang menjadi narasumber utama dan membantu

penulis selama melakukan penulisan

8. Segenap Guru serta Staff Karyawan MI Ma’arif NU MangunsariKota Salatiga

yang telah membantu penulis selama melakukan penulisan

9. Orangtua tercinta Imam Asnawi dan Dwi Ratna Ningtyas yang telah

mencurahkan kasih sayang, support, dan doa demi keberhasilan penulis

10. Adik-adik tercinta Arung Samudra, M. Thoriq Al As ‘Ad, Alya Hida

Ma’rufah, dan Asyifa Al‘Aina Al Madya, yang selalu menghibur dan

memberikan semangat serta doa kepada penulis

11. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaecho, AH., selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha, yang

telah mencurahkan barokah ilmu dan doa beliau kepada penulis

12. Sahabat satu kamar di PPTQ Al-Muntaha Annisa’ Dini Noor Fithri dan

Humaida Fatwati, yang selalu memberikan support kepada penulis

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xii

13. Teman-teman PPTQ Al-Muntaha yang selalu memberikan semangat

14. Sahabat seperjuangan PGMI terutama satu kosentrasi matematika yang telah

berjuang bersama

15. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka

mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun

di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga, 17 Juli 2017

Penulis

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xiii

ABSTRAK

Hidayah, Nurul Lailatul. 2017. Implementasi Pendidikan Karakter PadaPembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari Kota SalatigaTahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing: Dra.Hj. Siti Farikhah, M.Pd.

Kata Kunci: nilai-nilai karakter dan pembelajaran matematika

Penelitian ini adalah upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter padapembelajaran matematika di MI Ma’arif NU Mangunsari. Pertanyaan utama yangingin dijawab dalam penelitian ini yaitu, Bagaimana perencanaan pembelajaranmatematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter?,Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yangterintegrasi dalam nilai-nilai karakter?, Bagaimana evaluasi pembelajaran matematikaMI Ma’arif NU Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan pendekatankualitatif. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dandokumentasi. Untuk analisis data dengan menggunakan analisis data model interaktif,sedangkan pengecekan keabsahan datanya menggunakan triangulasi teknik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Perencanaan pembelajaran matematikaMI Ma’arif NU Mangunsari yang terintegrasi nilai-nilai karakter, yaitu terdapat padasilabus dengan nilai-nilai karakter percaya diri, tanggung jawab, kerja keras, mandiri,kejujuran, danpada RPP dengan nilai-nilai karakter kereligiusan, kedisiplinan, kerjakeras, percaya diri, kedemokratisan, ketangguhan, kejujuran, kreatif, kerjasama,tanggung jawab, keingintahuan. Pelaksanaan pembelajaran matematika MI Ma’arifNU Mangunsari yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter, dapat diintegrasikanmelalui kegiatan diantaranya yaitu kegiatan awal atau pembukaan dengan nilai-nilaikarakter kereligiusan, kemandirian, keingintahuan, kedisiplinan, santun, danbersahabat, kemudiandiintegrasikan dalam kegiatan inti atau pembentukankompetensi dan karakter, dengan nilai-nilai karakter kerja keras, keingintahuan,kemandirian, percaya diri, kedisiplinan, ketangguhan, kedemokratisan, tanggungjawab, santun, kepedulian, menghargai prestasi, dan kreatif, serta diintegrasikandalam kegiatan akhir atau penutup,dengan nilai-nilai karakter kereligiusan,kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian.Evaluasi pembelajaran matematika MIMa’arif NU Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter terdapat padapenilaian yaitu penilaian tes, yang terdapat pada soal dengan nilai karakterkepedulian, dan penilaiain nontes, dengan memadukan penilain observasi dananecdotal record, dengan melakukan 2 macam penilaian sikap yaitu sosial danspiritual.

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ................................................................................................... ii

JUDUL........................................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................................... vi

PERNYTAAN PUBLIKASI SKRIPSI.......................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................... x

ABSTRAK ..................................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL.......................................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. xxii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xv

E. Penegasan Istilah................................................................................................ 9

1. Pendidikan Karakter ...................................................................................... 9

2. Pembelajaran ................................................................................................. 11

3. Matematika .................................................................................................... 12

F. Metode Penelitian............................................................................................... 12

1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ................................................................... 12

2. Kehadiran Peneliti ......................................................................................... 12

3. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 13

4. Sumber Data .................................................................................................. 13

5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 14

6. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 16

7. Analisis Data ................................................................................................. 17

8. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................................... 20

9. Tahap-Tahap Penelitian ................................................................................ 22

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................... 25

A. Hakikat Karakter dan Pendidikan Karakter ....................................................... 25

1. Hakikat Karakter............................................................................................ 25

2. Pendidikan Karakter ...................................................................................... 26

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xvi

3. Tahapan Pendidikan Karakter ....................................................................... 31

4. Tujuan Pendidikan Karakter.......................................................................... 32

5. Fungsi Pendidikan Karakter .......................................................................... 33

6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter..................................................................... 35

B. Pembelajaran Matematika .................................................................................. 36

1. Pengertian Pembelajaran ............................................................................... 36

2. Komponen Pembelajaran............................................................................... 36

3. Pengertian Pembelajaran Matematika ........................................................... 38

4. Tujuan Pembelajaran Matematika ................................................................. 39

5. Nilai-nilai Karakter pada Pembelajaran Matematika .................................... 39

C. Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika................. 39

1. Desain Pendidikan Karakter .......................................................................... 39

2. Kesimpulan Akhir Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran

Matematika .................................................................................................... 47

3. Model Pengintegrasian Pendidikan Karakter ................................................ 47

4. Integrasi Pendidikan Karakater dalam Kegiatan Pembelajaran .................... 52

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN....................................... 64

A. Gambaran Umum MI Ma’arif NU Mangunsari ................................................ 64

1. Sejarah Berdirinya MI Ma’arif NU Mangunsari ........................................ 64

2. Letak Geografis MI Ma’arif NU Mangunsari ............................................. 65

3. Identitas MI Ma’arif NU Mangunsari ......................................................... 66

4. Visi, Misi, dan Tujuan MI Ma’arif NU Mangunsari................................... 67

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xvii

5. Jumlah Guru dan Tenaga Pendukung MI Ma’arif NU Mangunsari............ 71

6. Jumlah siswa dan rombel tahun 2016-2017 ................................................ 72

7. Struktur dan Bagan Organisasi MI Ma’arif NU Mangunsari ..................... 73

8. Jumlah Ketersediaan Buku dan Sarana Prasarana Pendukung.................... 74

9. Jumlah Ketersediaan Ruangan .................................................................... 75

10. Jadwal Ekstrakurikuler dan Kegiatan Pembiasaan...................................... 76

11. Data Prestasi MI Ma’arif NU Mangunsari .................................................. 77

12. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di MI Ma’arif NU Mangunsari ............. 78

B. Temuan Penelitian ............................................................................................. 81

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

yang Terintegrasi dalam Nilai-Nilai Karakter ............................................... 82

2. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

yang Terintegrasi dalam Nilai-Nilai Karakter ............................................... 85

3. Evaluasi Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

Terintegrasi dalam Nilai-Nilai Karakter........................................................ 95

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................. 103

A. Perencanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

Terintegrasi dalam Nilai-Nilai Karakter ............................................................ 103

B. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

Terintegrasi dalam Nilai-Nilai Karakter ............................................................ 111

C. Evaluasi Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

Terintegrasi dalam Nilai-Nilai Karakter ............................................................ 118

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xviii

BAB V PENUTUP......................................................................................................... 122

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 122

B. Saran .................................................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 126

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter..........................................34

Tabel 2.2 Format Anecdotal Record ..........................................................................59

Tabel 2.3 Format Penilaian Portofolio ......................................................................61

Tabel 3.1 Jumlah Guru dan Tenaga Pendukung MI Ma’arif NU Mangunsari ..........71

Tabel 3.2 Jumlah PTK Berdasarkan Tingkat Kualifikasi Akademik.........................72

Tabel 3.3 Kualifikasi Pendidik Berdasarkan Tingkat Kompetensi/Sertifikasi ..........72

Tabel 3.4 Jumlah Siswa dan Rombel Tahun 2016-2017............................................72

Tabel 3.5 Struktur dan Bagan Organisasi MI Ma’arif NU Mangunsari ....................73

Tabel 3.6 Koleksi Perpustakaan MI Ma’arif NU Mangunsari ...................................74

Tabel 3.7 Peralatan Pendidikan MI Ma’arif NU Mangunsari ....................................74

Tabel 3.8 Media Pendidikan MI Ma’arif NU Mangunsari ........................................74

Tabel 3.9 Perabot Sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari............................................75

Tabel 3.10 Prasarana MI Ma’arif NU Mangunsari ....................................................75

Tabel 3.11 Ruangan Pokok MI Ma’arif NU Mangunsari ..........................................75

Tabel 3.12 Ruangan Penunjang MI Ma’arif NU Mangunsari....................................76

Tabel 3.13 Jadwal Ekstrakurikuler MI Ma’arif NU Mangunsari...............................76

Tabel 3.14 Jadwal Kegiatan Pembiasaan MI Ma’arif NU Mangunsari Tahun

Pelajaran 2016/2017...................................................................................................76

Tabel 3.15 Prestasi Non Akdemik .............................................................................77

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xx

Tabel 3.16 Checklist Kegiatan Pembelajaran Matematika yang

Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter......................................................................91

Tabel 3.17 Penilaian Sikap pada Pembelajaran Matematika yang

Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter......................................................................98

Tabel 4.1 Nilai-Nilai Karakter Yang Terintegrasi pada Silabus ................................105

Tabel 4.2 Nilai-Nilai Karakter Yang Terintegrasi pada RPP.....................................107

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Analisis Data Model Interaktif ................................................................. 19

Gambar 1.2 Skema Triangulasi Teknik ....................................................................... 21

Gambar 2.1 Keterpaduan Oleh Hati, Olah Pikir, Olah Raga, Olah Rasa, dan

Karsa ............................................................................................................................ 41

Gambar 2.2 Grand Design Pendidikan Karakter ......................................................... 43

Gambar 2.3 Strategi Mikro Pendidikan Karakter ........................................................ 44

Gambar 2.4 Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa ........................ 45

Gambar 2.5 Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Semua Mata

Pelajaran ...................................................................................................................... 52

Gambar 2.6 Format Penilaian Diri ............................................................................... 63

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tema 7 Pembelajaran 1 ...... 127

Lampiran 2 Silabus Pembelajaran Tema 7................................................................... 138

Lampiran 3 Pedoman Checklist Kegiatan Pembelajaran Matematika ......................... 141

Lampiran 4 Hasil Checklist Kegiatan Pembelajaran Matematika ............................... 145

Lampiran 5 Soal Kelompok Saat Pembelajaran........................................................... 149

Lampiran 6 Soal UAS .................................................................................................. 150

Lampiran 7 Kode Penelitian......................................................................................... 153

Lampiran 8 Pedoman Wawancara Dengan Kepala Sekolah....................................... 154

Lampiran 9 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas............................................... 155

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik ......................................... 157

Lampiran 11 Transkrip Wawancara Dengan Kepala Sekolah ..................................... 159

Lampiran 12 Transkrip Wawancara Dengan Guru Kelas ............................................ 163

Lampiran 13 Transkrip Wawancara Dengan Peserta Didik......................................... 167

Lampiran 14 Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian .................................................. 171

Lampiran 15 Surat Tugas Pembimbing........................................................................ 175

Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................................... 176

Lampiran 17 Surat Telah Melakukan Penelitian.......................................................... 177

Lampiran 18 Lembar Konsultasi Skripsi ..................................................................... 178

Lampiran 19 Daftar Nilai SKK.................................................................................... 179

Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup............................................................................. 184

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 merupakan upaya sadar

dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu

agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab,

kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter) mulia. Definisi ini

menjelaskan pentingnya pendidikan untuk dijalani bagi seluruh individu.

Dalam pelaksanaannya terdapat berbagai jenjang pendidikan yang dapat

dilalui oleh masing-masing individu, baik pendidikan formal maupun

informal. Pendidikan formal misalnya dimulai dari jenjang pendidikan Taman

Kanak-kanan (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah menengan Atas (SMA), hingga jenjang perkulihan. Sedangkan

pendidikan informal misalnya lembaga-lemabaga kursus, seperti lembaga

kursus komputer, lembaga kursus menjahit, dan lain-lain.

Selanjutnya, dalam UU tersebut menyebutkan bahwa “pendidikan

nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

2

negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan tersebut merupakan

rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan

melalui pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional inilah yang menjadi

landasan pengembangan pendidikan karakter bangsa.

Dapat disimpulkan, bahwasanya tujuan pendidikan nasional mengarah

pada pengembangan berbagai karakter manusia Indonesia, walaupun dalam

penyelenggaraanya masih jauh dari apa yang dimaksudkan dalam UU.

Pendidikan nasional seharusnya pendidikan karakter bukan pendidikan

akademik semata. Dalam hal ini Sunaryo Kartadinata dalam Dharma Kesuma,

dkk (2012:8-9) menegaskan, “ukuran keberhasilan pendidikan yang berhenti

pada angka ujian, seperti halnya ujian nasional, adalah sebuah kemunduran,

karena dengan demikian pembelajaran akan menjadi sebuah proses menguasai

keterampilan dan mengakumulasikan pengetahuan. Paradigma ini

menempatkan peserta didik sebagai pelajar imitatif dan belajar dari ekspos-

ekspos didaktif yang akan berhenti pada penguasaan fakta, prinsip, dan

aplikasinya. Paradigma ini tidak sesuai dengan esensi pendidikan yang

digariskan dalam UU Sisdiknas.

Selama ini pencapaian tujuan pendidikan belum sepenuhnya

terealisasi. Banyak ranah-ranah yang harus dipenuhi dalam rangka mencapai

tujuan dari pendidikan. Dalam pendidikan terdapat 3 ranah yang menjadi

sasaran, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam hal ini, yang

paling diutamakan sebagian besar guru di Indonesia adalah pencapaian

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

3

kognitif saja, dan terkadang kurang memperhatikan afektif serta

psikomotoriknya. Karena rata-rata dari sebagian besar jenjang pendidikan

terlalu mengutamankan ranah kognitif. Akibatnya dari hasil tersebut

meninggalkan sebuah persoalan bahwa negara ini banyak yang pintar namun

tak berkarakter.

Di tengah masyarakat terdapat anggapan bahwa hasil pendidikan

hanya melahirkan anak pintar, namun berprilaku tidak sopan, tidak peduli,

kurang cinta pada tanah air, dan cenderung radikal. Dengan begitu,

pembelajaran di sekolah di anggap lebih menekankan pada aspek kognitif.

Sekolah juga dinilai kurang menekankan peserta didik pada sikap untuk

berbuat baik. Oleh karena itu, gerakan pendidikan untuk mengatasi masalah

tersebut dan memperbaiki moral anak bangsa, yaitu dengan cara pemerintah

mencanangkan pendidikan berbasis karakter. Dengan harapan bahwa peserta

didik tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki sikap dan nilai-

nilai yang baik.

Pendidikan karakter sejatinya menjadi tugas penting dalam suatu

lembaga pendidikan yang saat ini kurang diperhatikan. Lembaga pendidikan

tidak hanya bertanggungjawab meningkatkan mutu akademis, tetapi

bertanggungjawab dalam membentuk karakter.

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter hendaknya sudah dilakukan

sejak dini dalam program pembelajaran suatu lembaga pendidikan, yaitu

sudah diaplikasikan sejak tingkat Sekolah Dasar (SD). Di SD, mata pelajaran

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

4

yang bermuatan karakter hanya dapat terealisasi pada mata pelajaran tertentu

yang memang bertujuan membentuk watak, seperti Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn), dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Sedangkan

mata pelajaran selain itu hanya mengutamakan ranah kognitif. Dengan

demikian, tentu tujuan pembelajaran tersebut tidak tercapai sepenuhnya.

Karena setiap mata pelajaran harus menunjukan hasil yang dapat dilihat dari

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam pembelajaran matematika sangat menarik jika dihubungkan

dengan pendidikan karakter, karena matematika sendiri merupakan ilmu

universal yang mendasari perkembangan modern, dan dapat meningkatkan

daya pikir. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa mendatang,

perlu penguasaan matematika sejak dini. Untuk membekali peserta didik yang

mampu menerapkan ilmunya untuk bangsa dan negara, maka kemampuan

kognitif saja tidak cukup, namun diperlukan pembentukan karakter peserta

didik.

Seperti dalam pembelajaran matematika di SD, seorang guru

terkadang hanya memfokuskan diri untuk mengajar teori yang disertai

hitungan. Peserta didik dianggap berhasil jika dapat mengerjakan ulangan dan

mendapat nilai yang baik. Tentunya hal ini tidak sesuai jika pencapaian

belajar peserta didik hanya dinilai dari kognitif saja, karena masing-masing

peserta didik memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Pencapaian belajar

pada semua mata pelajaran hendaknya harus dapat dilihat hasilnya dari 3

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

5

ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika dianalisa, dalam proses

pembelajaran matematika ternyata guru selain mengajarkan materi yang

sifatnya kognitif, dapat juga mengintegrasikan dan mengembangkan nilai-

nilai karakterkepada peserta didik. Jika nilai-nilai karakter tersebut

diperhatikan, dan menjadi target guru selama proses pembelajaran dan

penilaian, maka peserta didik tidak hanya cakap dalam akademis melainkan

memiliki karakter yang baik.

Banyak peserta didik yang menganggap bahwasanya mata pelajaran

matematika merupakan mata pelajaran yang sulit karena banyak berhubungan

dengan angka-angka dan proses hitung-menghitung. Ketika ulangan maupun

ujian matematika, tidak sedikit peserta didik yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal. Akibatnya, banyak dari mereka yang mendapatkan nilai di

bawah target. Dengan demikian, hasil belajar peserta didik terkadang hanya

dipandang guru dari satu sisi, yakni melalui hasil semata yang bisa dilihat

dengan angka. Padahal mata pelajaran matematika sesungguhnya bukanlah

mata pelajaran yang menghendaki pada perubahan dari sisi kognitif saja,

melainkan sisi afektif dan psikomotorik juga. Dari sisi afektif misalnya

seorang guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada proses

pembelajaran yang terdapat dalam materi pelajaran matematika kepada

peserta didik, seperti berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan,

kemandirian, percaya diri, dan sebagainya. Harapan dari pengintegrasian

nilai-nilai karakter pembelajaran matematika pada peserta didik adalah agar

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

6

mereka mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga, hasil belajar peserta didik tidak hanya dapat dilihat dari kognitif

saja melainkan perubahan karakter yang dapat diketahui perkembangannya

lewat proses pembelajaran dan perubahan sikap. Dalam hal ini peneliti dapat

menyimpulkan, dalam tujuan pembelajaran matematika pengamatan dan

penilaian proses pembelajaran lebih penting dibandingkan dengan hasil

belajar yang hanya dilihat dari ranah kognitif.

Melihat hal tersebut, pentingnya implementasi pendidikan karakter

dalam pembentukan karakter peserta didik, maka penulis tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian tentang pendidikan karakter dalam pembelajaran

matematika di MI Mangunsari, dikarenakan MI tersebut sudah menerapkan

pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak hanya diterapkan dalam proses

pembelajaran melainkan dalam budaya sekolah tersebut seperti pelaksanaan

sholat Dhuha dan membaca doa belajar sebelum dan setelah pelajaran.

Sehingga, didasarkan pada latar belakang tersebut maka peneliti

tertarik untuk mengambil judul skripsi mengenai “IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2016/2017”

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

7

B. Fokus Penelitian

Terdapat beberapa hal penting yang akan diungkap dalam skripsi ini.

Melihat uraian di bagian latar belakang, maka perlu dirumuskan masalah

skripsi guna memberikan fokus kajian yang terarah. Adapun fokus penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan, maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter

3. Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

8

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini, manfaat

yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang berharga bagi

perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bagi para peneliti bidang

pendidikan maupun pemegang kurikulum

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi para peneliti

lainnya untuk melakukan penelitian yang sejenis secara lebih luas dan

mendalam

d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bagi penelitian di bidang

pendidikan khususnya dalam perkembangan karakter dan pembelajaran

matematika

2. Manfaat praktis

a. Bagi jajaran Dinas Pendidikan maupun instansi yang terkait, penelitian

ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam menentukan kebijakan

untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya bagi perkembangan

karakter peserta didik dan pembelajaran matematika

b. Bagi para guru MI Ma’arif NU Mangunsari, penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan untuk

mengaplikasikan program pendidikan karakter

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

9

c. Bagi para guru, penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan

dan dapat dijadikan pertimbangan serta koreksi diri terhadap

kekurangan-kekurangan dalam melaksanakan tugasnya secara

profesional

d. Penelitian ini dapat dijadikan respon positif bagi peserta didik dalam

penerimaan pembelajaran matematika

e. Bagi kepala sekolah, peelitian ini bermanfaat dalam membantu

meningkatkan pembinaan kepada para guru secara efektif dan efisien

f. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengaplikasikan

gagasan maupun ide yang dimiliki guna meningkatkan proses

pembelajaran khususnya dalam mengimplementasikan pendidikan

karakter dalam pembelajaran matematika.

E. Penegasan Istilah

1. Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri

seseorang peserta didik untuk lebih maju. (Retno Lestyarti, 2012:3)

Menurut Ahmad D. Rimba pendidikan adalah bimbingan atau

pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yaitu

tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya

pendidikan yaitu menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

10

agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingiinya. (Agus

Wibowo, 2012:17-18)

Secara etimologis, menurut Echols dan Shadily sebagaimana yang

dikutip Suyadi (2013:5) mendefinisikan kata karakter (Inggris: character)

berasal dari bahasa Yunani, eharrasein yang berarti “to engrave” . Kata

“to engrave” itu sendiri dapat diterjemahkan menjadi mengukir, melukis,

memahatkan, atau menggoreskan. Arti sama dengan istilah “karakter”

dalam bahasa Inggris (character) yang juga berarti mengukir, melukis,

memahatkan, atau menggoreskan.

Menurut Suyanto, pendidikan bertujuan melahirkan insan cerdas

dan berkarakter kuat, itu juga pernah dikatakan Marthin Luther King,

yakni; Intelligence plus character…that is the good of true education

(kecerdasan yang berkarakter…adalah tujuan akhir pendidikan yang

sebenarnya). Karena itu pendidikan karakter adalah pendidikan budi

pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),

perasaan (feeling), dan tindakan (action). (Darmiyati Zuchdi, 2011:29)

Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang direncanakan secara

bersama yang bertujuan menciptakan generasi penerus yang memiliki

dasar-dasar pribadi yang baik, baik dalam pengetahuan (cognitive),

perasaan (feeling), dan tindakan (action). (Deni Damayanti, 2014:12)

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

11

2. Pembelajaran

Menurut dictionary of psychology disebutkan bahwa belajar

memiliki dua definisi. Pertama belajar diartikan sebagai “the process of

acquiring knowledge.” Kedua, belajar diartikan sebagai, “arelatively

permanent change potentiality which occurs as a result of reinforced

practice.” Pengertian pertama belajar memiliki arti suatu proses untuk

memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu

perubahan kemampuan untuk berinteraksi yang relatif langgeng sebagai

hasil latihan yang diperkuat. (Lilik Sriyanti, 2013:16-17)

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terperogram dalam

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar. (Dimyati, Mudjiono,

2002:297)

3. Matematika

Menurut Ruseffendi menjelaskan bahwa matematika adalah bahasa

simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;

ilmu tentang keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur

yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.

Sedangkan menurut Soedjadji, hakikat matematika adalah memiliki objek

abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir deduktif. (Heruman,

2007:1)

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

12

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2008:60) penelitian kualitatif

(Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok.

Sedangkan menurut Moleong ( 2009:6), Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

Adapun alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

adalah karena data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data deskriptif

yang bersumber dari hasil observasi, wawancara, maupun studi

dokumenter. Penelitian ini mendeskripsikan realitas di lapangan mengenai

implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika MI

Ma’arif NU Mangunsari kota Salatiga.

2. Kehadiran Peneliti

Untuk mendapatkan data yang valid dan obyektif, maka kehadiran

peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan.

Kehadiran peneliti sebagai pengamat langsung terhadap kegiatan-kegiatan

yang akan diteliti sangat menentukan hasil peneltian. Dalam penelitian ini,

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

13

instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sekaligus sebagai pengumpul

data. Sedangkan instrumen-instrumen yang lain merupakan instrumen

pendukung. Adapun tujuan kehadiran peneliti di lapangan adalah untuk

mengamati secara langsung keadaan atau kegiatan yang terjadi di sekolah,

sekaligus mencari data lain berupa hasil wawancara maupun dokumentasi

yang terkait dengan penelitian ini.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang menjadi sasaran penelitian ini adalah MI

Ma’arif NU Mangunsari kota Salatiga. Dengan subjek penelitian ini adalah

peserta didik kelas 1. Adapun peserta didik kelas 1 secara kesulurahan

berjumlah 70 yang dibagi menjadi 3 rombongan belajar (rombel). Alasan

peneliti memilih lokasi penelitian di MI Ma’arif NU Mangunsari, karena

berdasarkan hasil pengamatan terhadap sekolah beserta wawancara tidak

terstruktur terhadap kepala sekolah dan waka kurikulum, bahwasanya

sekolah ini sudah menerapkan pendidikan karakter dan membangun budaya

karakter di sekolah. Selain itu, sekolah ini sudah mengintegrasikan

pendidikan karakter dalam berbagai mata pelajaran termasuk mata

pelajaran matematika.

4. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2009:157) sumber

data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

14

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Adapun

sumber data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Sumber data primer yang peneliti dapatkan berasal dari guru

kelas, baik data berupa ucapan, tulisan, maupun hasil observasi saat

pembelajaran matematika.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari hasil

wawancara dengan peserta didik dan kepala sekolah MI Ma’arif NU

Mangunsari.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan (observasi)

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2008:220) observasi atau

pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan peneliti guna menjawab

rumusan masalah penelitian ini dengan mengamati proses perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pada pembelajaran matematika yang

terintegrasi dalam nilai-nilai karakter. Mengenai pedoman observasi,

peneliti menggunakan checklistsebagai acuan untuk mengamati kegiatan

tersebut. Adapun pedoman dan hasilnya terdapat pada lampiran.

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

15

b. Wawancara atau interview

Menurut Kahn dan Cannel dalam Samiaji Sarosa (2012:45)

wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih

dengan tujuan tertentu. Wawancara ini diadakan secara langsung kepada

pihak-pihak yang terkait dan berperan dalam pengimplementasian

pendidikan karater dalam pembelajaran matematika serta pihak-pihak

yang berkompeten dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan

peneliti. Adapun pihak-pihak yang diwawancarai adalah guru kelas,

peserta didik, dan kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari. Data

wawancara ini berguna untuk menjawab rumusan masalah mengenai

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran matematika yang terintegrasi

dalam nilai-nilai karakter. Pedoman dan transkrip wawancara terdapat

pada lampiran.

c. Dokumentasi

Menurut Esterberg dalam Samiaji Sarosa (2012:61) dokumen

adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh

manusia. Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan dalam kertas

(hardcopy) maupun elektronik (soft copy). Menurut Nana Syaodih

Sukmadinata (2008:221) studi dokumenter (documentary study)

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,

maupun elektronik. Data hasil dari studi dokumenter ini merupakan data

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

16

yang dibutuhkan peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian

ini yakni penjelasan tentang perencanaan dan evaluasi pembelajaran

matematika yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa

buku-buku kumpulan silabus dan RPP yang ada di MI Ma’arif NU

Mangunsari. Adapun hasil dokumentasi terdapat pada lampiran.

6. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan indikator penerapan

pendidikan karakter pada pembelajaran matematika. Instrumen pengumpul

data yang digunakan berupa checklist. Metode checklist merupakan bagian

dari metode observasi dimana observer sudah menentukan indikator prilaku

yang akan di observasi dari subjek dalam satu tabel. Adapun indikator

dalam instrumenini memuat nilai-nilai karakter yang meliputi berpikir logis

dan kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri,

kereligiusan, kejujuran, kedisiplinan, ketangguhan, kedemokratisan,

kepedulian, tanggung jawab, santun, kerjasama, bersahabat, menghargai

prestasi, dan kreatif. Nilai-nilai karakter tersebut terintegrasi dalam

pembelajaran matematika, yang meliputi:

a. Perencanaan pembelajaran matematika yang terdapat pada RPP dan

silabus

b. Pelaksanaan pembelajaran matematika yang terdapat pada proses

pembelajaran matematika yang berlangsung

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

17

c. Evaluasi pembelajaran matematika yang terdapat pada penilaian.

7. Analisis Data

Analisis data menurut Moleong (2009:280) adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti disarankan data.

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong

(2009:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang

lain. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yaitu dengan wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resi,

gambar, foto, dan sebagainya. (Moleong, 2009:247)

Menurut Nasution sesungguhnya analisis data yang sudah dilakukan

saat peneliti melakukan pengenalan dan perumusan masalah, saat

pengumpulan data di lapangan hingga sampai pembuatan laporan

penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan sejak grand tour

observationhingga laporan penelitian dibuat. (Anis Fuad dan Kandung

Sapto Nugroho, 2014: 15)

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

18

Menurut Miles dan Huberman dalam Anis Fuad dan Kandung Sapto

Nugroho (2014: 16) analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang

berlangsung secara bersamaan, yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data dimaknai sebagai proses memilah dan memilih,

menyederhanakan data yang terkait dengan kepentingan penelitian saja,

abstraksi dan transformasi data-data kasar dari field notes (catatan

lapangan). Reduksi data perlu dilakukan karena ketika peneliti semakin

lama di kancah penelitian akan semakin banyak data atau catatan

lapangan (field note) yang peneliti kumpulkan. Tahap dari reduksi

adalah memilah dan memilih data yang pokok, fokus pada hal-hal yang

penting, mengelompokkan data sesuai dengan tema, membuat

ringkasan, memberi kode, membagi data dalam partisi-partisi dan

akhirnya dianalisis sehingga terlihat pola-pola tertentu

b. Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah mereduksi data adalah penyajian

data. Yang paling sering dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah

menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Display data

dapat membantu peneliti dalam memahami apa yang terjadi,

merencanakan analisis selanjutnya berdasarkan apa yang sudah

dipahami sebelumnya.

c. Menarik kesimpulan/ verifikasi

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

19

Langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan

Huberman adalah melakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan pola-pola yang sudah tergambarkan dalam penyajian data,

terdapat hubungan kausal atau interaktif antara data dan didukung

dengan teori-teori yang sesuai, peneliti kemudian mendapatkan sebuah

gambaran utuh tentang fenomena yang kita teliti dan kemudian kita

dapat menyimpulkan fenomena tersebut sebagai temuan baru, maka

peneltian sudah dianggap selesai.

Gambar 1.1 Analisis Data Model Interaktif

Komponen-Komponen Analisis Data

Sumber: Miles dan Huberman dalam Anis Fuad dan Kandung

Sapto Nugroho (2014: 16)

8. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk melakukan pengecekan keabsahan data, teknik yang

digunakan peneliti dalam hal ini adalah teknik triangulasi. Menurut

Data Collection

Data Reduction

Data Display

Conclusion:Drawing/Verifyin

g

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

20

Moleong (2009:330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Anis Fuad dan

Kandung Sapto Nugroho (2014:19) triangulasi merupakan bentuk vaidasi

silang. Triangulasi melakukan pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Menurut Sugiyono dalam Anis

Fuad dan Kandung Sapto Nugroho (2014:19) setidaknya ada 3 bentuk

triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi

waktu.

Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi teknik dalam

mengecek keabsahan data. Menurut Anis Fuad dan Kandung Sapto

Nugroho (2014:20), triangulasi teknik dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.

Data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan adakah konsistensi, jika

berbeda dijadikan catatan dan dilakukan pengecekan selanjutnya mengapa

data bisa berbeda. Di bawah ini adalah skema triangulasi teknik:

Gambar 1.2 Skema Triangulasi Teknik

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

21

Sumber: Anis Fuad dan Kandung Sapto Nugroho (2014:20)

Proses triangulasi teknik yang digunakan peneliti meliputi 3 sumber

data yaitu data hasil observasi, data hasil wawancara, dan data hasil

dokumentasi. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti yakni

langkah pertama membandingkan hasil wawancara dari kepala sekolah,

guru, dan siswa dengan hasil pengmatan di lingkungan MI Ma’arif NU

Mangunsari serta pengamatan di dalam kelas ketika proses pembelajaran

matematika. Langkah kedua adalah membandingkan hasil wawancara

antara informan satu dengan informan lainnya, misal informasi dari guru

kelas dibandingkan informasi dari kepala sekolah dan siswa. Langkah

ketiga adalah membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen

yang dimiliki oleh MI Ma’arif NU Mangunsari, misalnya keterangan dari

guru bahwa nilai-nilai karakter disisipkan dalam RPP dan silabus, maka

peneliti melihat dokumen RPP dan silabus untuk menguji kebenaran

tersebut.

9. Tahap-Tahap Penelitian

Wawancara

Mendalam

Dokumentasi

Observasi

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

22

Menurut Moleong (2009:127) tahap penelitian secara umum terdiri

dari empat tahap yang meliputi tahap pra lapangan, tahap pekerjaan

lapangan, dan tahap analisis data. Dalam penelitian ini tahapan yang

ditempuh sebagai berikut:

a. Tahap Pra-Lapangan

Dalam kegiatan ini meliputi, kegiatan menyusun rancangan

penelitian dalam bentuk proposal, penyesuaian paradigma dengan teori,

memilih lapangan penelitian, kegiatan penentuan fokus penelitian,

konsultasi proposal penelitian, observasi di lapangan sekaligus

mengurus perizinan dengan pihak sekolah, menyiapkan perlengkapan

penelitian

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Dalam kegiatan ini peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang

berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran

matematika kelas I MI Ma’arif NU Mangunsari. Data tersebut diperoleh

dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

c. Tahap analisis data

Pada tahapan ini peneliti melakukan analisis data yang diperoleh

dari hasil observasi, wawancara, maupun dokumentasi mendalam

dengan pihak sekolah. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai

dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan

pengecekan keabsahan data dengan teknik triangulasi yaitu sebuah

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

23

teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik, dan teori.

d. Tahap Penulisan Laporan

Kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian

kegiatanpengumpulan data hingga pemberian makna data, kemudian

melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan

perbaikan maupun saran-saran demi kesempurnaan skripsi. Langkah

terakhir melakukan pengurusan kelengkapan persyaratan untuk ujian

skripsi

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, maka dalam hal ini peneliti akan

membagi dari beberapa Bab diantaranya:

BAB I : Bab pertama merupakan pendahuluan yang di dalamnya

berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,

metode penelitian (jenis penelitian, kehadiran peneliti,

lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,

instrument pengumpulan data, analisis data, pengecekan

keabsahan data) dan sistematika penulisan

BAB II : Bab kedua meliputi kajian pustaka dan kerangka berpikir,

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

24

yang terdiri dari pendidikan karakter, pembelajaran

matematika, dan implementasi pendidikan karakter pada

pembelajaran matematika

BAB III : Bab ketiga merupakan paparan hasil penelitian berisi

gambaran umum MI Ma’arif NU Mangunsari (letak

geografis, subjek penelitian, visi, misi, dan profil sekolah),

dan hasil penelitian

BAB IV : Bab keempat berisi pembahasan hasil penelitian mengenai

konsep perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran matematika yang terintegrasi dalam nilai-nilai

karakter

BAB V : Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan

saran

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

25

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Karakter dan Pendidikan Karakter

1. Hakikat Karakter

Dalam kamus bahasa Indonesia ‘karakter’ diartikan sebagai sifat-sifat

kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti. Karakter juga dapat diartikan sebagai

tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan.

(Darmiyanti Zuchdi, 2011:27).

Deni Damayanti (2014:11) juga berpendapat bahwa karakter adalah

cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup

dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan

negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang

ia buat.

Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Suyadi (2013:5) karakter

merupakan nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi seluruh

aktivitas kehidupan, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri,

sesama manusia, maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran,

sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,

hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

26

Sedangkan, Menurut Thomas Lickona dalam Agus Wibowo (2012:32)

karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara

bermoral. Sifat alami ini dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui

tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain

dan karakter mulia lainnya. Pengertian yang dikemukakan Lickona ini, mirip

dengan apa yang diungkapkan oleh Aristoteles, bahwa karakter itu erat

kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus-menerus dilakukan.

Lebih jauh, Lickona menekankan tiga hal dalam mendidik karakter, yang

dirumuskan dengan indah: Knowing, Loving, and acting the good.

Menurutnya, keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman

karakter yang baik, mencintainya, dan pelaksanaan atau peneladanan atas

karakter baik itu.

Karakter yang dimiliki seseorang dipengaruhi dari beberapa faktor,

salah satunya adalah faktor hereditas. Perilaku seorang anak seringkali tidak

jauh dengan perilaku ayah dan ibunya. (Muchlas Samani dan Hariyanto,

2014:43)

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan cara berpikir

dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan

bekerjasama, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama

manusia, maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

27

tata karma, budaya, dan adat istiadat, yang terbentuk baik karena pengaruh

hereditas maupun lingkungan.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Muara ranah kognitif adalah tumbuh dan

berkembangnya kecerdasan dan kemampuan intelektual akademik, ranah

afektif bermuara pada terbentuknya karakter kepribadian, dan ranah

psikomotorik akan bermuara pada keterampilan vokasional dan prilaku. (Deni

Damayanti, 2014:9)

Sedangkan menurut Agus Wibowo ( 2012:18), pendidikan adalah

sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana yang

dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan keterampilan kepada

anak didik, demi terciptanya manusia sempurna yang berkarakter atau insan

kamil.

Menurut agama Islam, pendidikan karakter bersumber dari wahyu Al-

Qur’an dan As-Sunah. Akhlak atau karakter Islam ini, terbentuk atas dasar

prinsip “ketundukan, kepasrahan, kedamaian” sesuai dengan makna dasar dari

kata Islam. Ajaran Islam tentang pendidikan karakter bukan hanya sekedar

teori, tetapi figur Nabi Muhammad SAW tampil sebagai contoh (uswah

khasanah) atau suri tauladan. Sebagaimana dijelaskan dalam Alqur’an,

sebagai berikut:

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

28

لقد كان لكم في رسول هللا أسوة حسنة لمن كان یرجوا هللا والیوم

األخر وذكر هللا كثیرا

Artinya: “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

(Q.S. Al-Ahzab: 21)

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwasanya Nabi Muhammad

merupakan suri tauladan bagi umat di seluruh alam. Dengan adanya suri

tauladan tersebut, maka manusia dapat belajar agar dapat mencontoh akhlak

ataupun karakter seperti Nabi Muhammad. Jika mereka mencontoh perilaku

Nabi Muhammad, baik dari segi sikap, ucapan dan ibadah, maka akhlak atau

karakter mereka dapat terbentuk menjadi baik dan seperti ayat yang dijelaskan

di atas bagi yang mencontoh karakter Nabi Muhammad akan memperoleh

rahmat Allah pada hari kiamat.

Dalam membentuk karakter anak, di lingkup keluarga terdapat

orangtua dan di lingkup sekolah terdapat guru. Hendaknya para guru maupun

orangtua dapat mencontohkan figur seperti Nabi Muhammad ataupun figur

baik lainnya. Sehingga dalam hal ini, orangtua dan guru memiliki peran

penting dalam membentuk karakter anak.

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

29

Sejalan dengan hal tersebut, pengertian pembentukan karakter adalah

upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak baik lahir maupun batin, dari

sifat kodratinya menuju ke arah peradaban masyarakat dan bangsa secara

umum. Sedangkan, Pendidikan pembentukan karakter merupakan upaya

untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik atau positif

pada diri anak sesuai dengan etika moral yang berlaku. Anak tidak tahu apa

yang seharusnya dilakukan tetapi juga memahami mengapa hal tersebut

dilakukan, sehingga anak akan berprilaku seperti yang diharapkan. (Deni

Damayanti, 2014: 10)

Dalam hal ini, Konteks kajian P3 dalam Novan Ardy Wiyani

(2013:27) mendefinisikan pendidikan karakter dalam setting sekolah sebagai

pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku

anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk

sekolah. Definisi ini mengandung makna berikut:

a. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang terintegrasi dengan

pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran

b. Pendidikan karakter diarahkan pada pengembangan perilaku anak secara

utuh. Asumsi yang dikemukakan ialah anak merupakan manusia yang

memilki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan

c. Penguatan dan pengembangan perilaku dalam pendidikan karakter didasari

oleh nilai yang dirujuk sekolah

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

30

Selain itu, Pendidikan karakter menurut Novan Ardy Wiyani

(2013:27) adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk

menjadi manusia seutuhnya, yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga,

serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang

bertujuan untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang

baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh

hati.

Jingga Gm (2013:51) juga berpendapat bahwa Pendidikan karakter

adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah

yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan

untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi

manusia insan kamil. Selanjutnya, dalam pendidikan karakter di sekolah,

semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-

komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran

dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata

pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-

kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh

warga dan lingkungan sekolah.

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

31

Dapat disimpulkan, bahwa pendidikan karakter merupakan upaya

untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik atau positif

pada diri anak sesuai dengan etika moral yang berlaku, yang berkarakter

dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa untuk melaksanakan nilai-

nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,

lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil

3. Tahapan Pendidikan Karakter

Menurut Deni Damayanti (2014:10) pendidikan karakter bersifat

terus-menerus dan berkelanjutan, yaitu mulai dari pendidikan usia dini hingga

perguruan tinggi, agar terinternalisasi dengan baik dalam diri anak.

Pendidikan karakter melalui tahapan sebagai berikut:

a. Pada usia 5 sampai 8 tahun ditanamkan nilai-nilai yang bersifat global dan

spontan

b. Pada usia 9 sampai 12 tahun pendidikan karakter berupa nilai-nilai hakikat

kebenaran berupa baik atau buruk

c. Pada usia 14 sampai 16 tahun anak mulai dilatihkan berbagai prilaku

berupa kebaikan betapapun beratnya

d. Pada usia 17 sampai 20 tahun anak dibiasakan tidak hanya berbuat baik

tetapi juga menyadari maksud dan tujuan suatu sikap.

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

32

4. Tujuan Pendidikan Karakter

Menurut Mulyasa (2014:9) pendidikan karakter bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,

dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setia satuan

pendidikan.

Sejalan dengan hal ini, pendidikan karakter menurut Zuchdi dalam

Deni Damayanti (2014:12-13) bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai

tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan

prilaku yang baik dan bertanggungjawab. Nilai-nilai ini digambarkan sebagai

perilaku moral. Dengan demikian pendidikan karakter atau pendidikan nilai

bertujuan agar peserta didik menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya, Novan Ardy Wiyani (2013: 70-72) menambahkan,

bahwasanya secara operasional tujuan pendidikan karakter dalam setting

sekolah sebagai berikut:

a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap

penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepemilikan peserta didik

yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan

b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai

yang dikembangkan oleh sekolah

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

33

c. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam

memerankan tanggungjawab karakter bersama

5. Fungsi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter tidak hanya memiliki tujuan, namun juga

memiliki fungsi. Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010:7), fungsi

pendidikan karakter adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi

berprilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan

prilaku yang mencerminkan bidaya dan karakter bangsa

b. Perbaikan; memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk

bertanggungjawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih

bermanfaat

c. Penyaringan; untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa

lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang

bermartabat.

6. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Menurut Megawangi yang merupakan tokoh pencetus pendidikan

karakter di Indonesia dalam Mulyasa (2014:5) telah menyusun 9 pilar karakter

mulia yang selayaknya dijadikan acuan dalam pendidikan karakter, baik di

sekolah maupun di luar sekolah, yaitu sebagai berikut:

a. Cinta Allah dan kebenaran

b. Tanggungjawab, disiplin, dan mandiri

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

34

c. Amanah

d. Hormat dan santun

e. Kasih sayang, peduli, dan kerjasama

f. Percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah

g. Adil dan berjiwa kepemimpinan

h. Baik dan rendah hati

i. Toleran dan cinta damai

Sedangkan menurut Kementerian Dinas Pendidikan, terdapat 18 nilai

yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa sebagaimana dalam

tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa

No. Nilai Deskripsi

1.Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadappelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun denganpemeluk agama lain.

2.Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalamperkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3.Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yangberbeda dari dirinya.

Bersambung …

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

35

Sambungan…

4.Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5.Kerja keras Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6.Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara

atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki

7.Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8.Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama

hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9.Rasa ingintahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untukmengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yangdipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10.Semangatkebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yangmenempatkan kepentingan bangsa dan negara di ataskepentingan diri dan kelompoknya

11.Cinta tanahair

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukankesetiaan, kepeduliaan, dan penghargaan yang tinggiterhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,ekonomi, dan politik bangsa.

12.Menghargaiprestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat danmengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain

13.Bersahabat/komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

Bersambung…

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

36

Sambungan….

14.Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang

lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15.Gemarmembaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagaibacaan yang memberikan kajikan bagi dirinya.

16.Pedulilingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, danmengembangkan upaya-upaya untuk memperbaikikerusakan alam yang sudah terjadi.

17.Pedulisosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuanpada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18.Tanggungjawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugasdan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadapdiri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, danbudaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: Kemendiknas (2010:9-10)

B. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Pembelajaran

Proses belajar dan mengajar (pembelajaran) menurut Zainal Aqib

(2013:66) adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk

mewujudkan proses pembelajaran secara efektif dan efisien yang dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2. Komponen Pembelajaran

Dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen di dalamnya.

Komponen-komponen pembelajaran menurut Moedjiono dan Dimyati dalam

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

37

(https://menurutpengertian.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-komponen-

) diakses tanggal 27 Maret 2017, adalah sebagai berikut:

a. Peserta didikMenurut undang undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional,peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusahamengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersediapada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

b. GuruGuru adalah seseorang dengan fitrahnya sebagai manusiaberkepribadian yang memegang peranan penting dalam proses belajarmengajar dan berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakanpendidikan.

c. Tujuan PembelajaranDalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Prosesdisebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untukmemilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikanwaktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedurpengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukurprestasi belajar siswa.

d. Materi/isiSecara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikapyang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standarkompetensi yang ditetapkan..

e. MetodeMetode pembelajaran menurut Oemar Hamalik, merupakan salah satucara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengansiswa pada saat berlangsungnya pembelajaran untuk mencapai tujuanyang ditetapkan

f. MediaKata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berartitengah, perantara atau pengantar.Media pembelajaran merupakanseperangkat alat bantu yang dapat digunakan sebagai sumber belajaroleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa atau peserta didik.

g. EvaluasiMenurut Nana Sudjana, evaluasi merupakan proses memberikan ataumenentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteriatertentu. Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dankemajuan belajar peserta didik yang dilakukan secara berkala berbentukujian, hasil praktik, tugas harian, atau pengamatan oleh guru.

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

38

3. Pengertian Pembelajaran Matematika

Matematika menurut Deni Damayanti (2014:115) secara pragmatis,

kita dapat menyatakan bahwa matematika adalah himpunan dari nilai

kebenaran yang terdiri dari teorema-teorema beserta buktinya. Objek

matematika secara material berupa benda-benda konkret, gambar, kolam,

berbentuk persegi, atap rumah berbentuk limas, dan sebagainya.

Dengan demikian, pembelajaran matematika merupakan suatu

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika yang dilakukan oleh

guru terhadap peserta didik dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang

ada, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan pembelajaran mata pelajaran matematika untuk semua jenjang

pendidikan dasar dan mengengah dalam Standar Isi (SI) adalah sebagai

berikut:

a. Siswa mampu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah

b. Siswa mampu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,

atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

39

c. Siswa mampu memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan

model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh

d. Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

diagram, atau media lain, untuk memperjelas keadaan atau masalah

e. Siswa mampu memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecah

masalah. (Deni Damayanti, 2014: 118)

5. Nilai-Nilai Karakter Pembelajaran Matematika

Adapun nilai-nilai karakter yang diitegrasikan dalam mata pelajaran

matematika adalah nilai religiusitas, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,

kepedulian, demokratis, berpikir logis, kritis, kerja keras, keingitahuan,

kemandirian, dan percaya diri. (Deni Damayanti, 2014: 47)

C. Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika

1. Desain Pendidikan Karakter

Menurut Joseph Zins dalam bukunya Emotional Intelligent and School

Success yang dikutip Agus Wibowo(2012: 18), ada sederet faktor-faktor

resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor resiko tersebut ternyata

bukan terletak pada kecerdasan otak, melainkan pada karakter, yaitu rasa

percaya diri, kemampuanbekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan

berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan bermokunikasi. Terkait dengan

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

40

hal tersbut, Danil Goleman berpendapat bahwa keberhasilan seseorang di

masyarakat, ternyata 80% ditentukan oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20%

ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ).

Karakter individu yang dijiwai oleh sila-sila pancasila, yang

dikembangkan dari buku Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa 2010-

2025 dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2013:24-25), antara lain dapat

dikemukakan sebagai berikut:

a. Karakter yang bersumber dari oleh hati, antar lain beriman dan bertaqwa,

bersyukur, jujur, amanah, adil, tertib, sabar, disiplin, taat aturan,

bertanggungjawab, berempati, punya rasa iba, berani mengambil resiko,

pantang menyerah, menghargai lingkungan, rela berkorban, dan berjiwa

patriotik

b. Karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif,

inovatif, analisis, ingin tahu (kuriositas, kepenasaran, intelektual),

produktif, berorientasi ipteks, dan reflektif

c. Karakter yang bersumber dari olah raga/ kinestetika antara lain bersih dan

sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif,

determinative, kompetitif, ceria, ulet, dan gigih

d. Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa antara lain kemanusiaan,

saling menghargai, saling mengasihi, gotong royong, kebersamaan, ramah,

peduli, hormat, toleran, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

41

kepentingan umum, cinta tanah air, bangga menggunakan bahasa dan

produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja.

Keterpaduan Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa secara

ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar. 2.1

Keterpaduan Olah Hati, Oleh Pikir, Olah Raga, Olah Rasa dan Karsa

Sumber: Desain Induk Pendidikan Karakter Kemendiknas

(Novan Ardy Wiyani, 2013:29)

Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter idealnya

dilakukan dengan mengacu pada grand design pendidikan karakter. Sebagai

sebuah penegasan terhadap pengertian pendidikan karakter dari grand design,

Novan Ardy Wiyani (2013:30-31) menyimpulkan, pertama pendidikan

karakter dapat dimaknai sebagai upaya terencana untuk menjadikan peserta

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

42

didik mengenal, peduli, dan menginternalisasikan nilai-nilai sehingga peserta

didik berperilaku sebaga insan kamil. Kedua, pendidikan karakter dapat

dimaknai sebagai sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah

yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan

untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun, kebangsaan sehingga menjadi insan

kamil. Di bawah ini adalah skema Grand Design Pendidikan Karakter :

Gambar 2.2

Grand Design Pendidikan Karakter

Sumber: Novan Ardy Wiyani ( 2013:10)

Penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa mengandung makna

bahwa tidak hanya siswa yang dilibatkan, tetapi sekaligus para guru, kepala

sekolah, dan tenaga non-kependidikan di sekolah serta orangtua siswa yang

terlibat dalam pendidikan karakter. Pelibatan seluruh warga sekolah dan

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

43

orangtua siswa dalam pelaksanaan pendidikan karakter dapat dilihat dari

gambar di bawah ini.

Gambar 2.3

Strategi Mikro Pendidikan Karakter

Sumber: Novan Ardy Wiyani ( 2013: 31)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengembangan

karakter dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar-mengajar di kelas,

kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan budaya satuan pendidikan,

kegiatan ko-kurikuler dan/ atau ekstra kurikuler, serta kegiatan keseharian di

rumah dan di masyarakat.

Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan

pendidikan karakter di sekolah adalah mengusahakan agar peserta didik itu

mengenal dan menerima nilai-nilai karakter sebagai milik mereka, dan

bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

44

pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan

suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip tersebut, peserta

didik belajar melalui proses berpikir, bersikap dan berbuat. Ketiga proses

dalam pendidikan karakter sebagaimana diuraikan, bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial,

dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk

sosial. Secara terperinci Kemendiknas (2010:13-14) mengemukakan prinsip-

prinsip penting dalam pengembangan pendidikan karakter, yaitu:

a. Berkelanjutan

Berkelanjutan artinya proses pengembangan nilai-nilai karakter merupakan

sebuah proses panjang, dimulai dari masuk sampai selesai dari suatu satuan

pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun

pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP.

Pendidikan budaya dan karakter di SMA merupakan kelanjutan dari proses

yang terjadi selama 9 tahun

b. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah

Artinya proses pengembangan nilai-nilai karakter dilakuakn melalui setiap

mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan kurikuler serta kegiatan

ekstrakurikuler. Berikut ini adalah gambar yang memperlihatkan

pengembangan nilai-nilai melalui jalur-jalur sebagai berikut:

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

45

Gambar 2.4

Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa

Sumber: (Kemendiknas, 2010:12)

c. Nilai tidak diajarkan, tetapi dikembangkan

Artinya materi nilai-nilai karakter bukanlah bahan ajar biasa. Materi

pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk

mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter. Yang perlu diperhatikan

adalah satu aktivitas belajar dapat digunakan untuk mengembangkan

kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik

d. Proses pendidikan dilakukan dengan penekanan agar peserta didik secara

aktif dan menyenangkan.

Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh

peserta didik bukan oleh guru. Prinsip ini menyatakan bahwa proses

pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa

senang dan tidak indoktrinatif. Misalnya pengenalan terhadap pengertian

nilai yang dikembangkan. Untuk melaksanakan strategi agar peserta didik

Nilai Mata Pelajaran

Pengembangan Diri

Budaya sekolah

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

46

aktif, maka guru harus merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan

peserta didik aktif merumuskan pertanyaa, mencari sumber informasi,

mengolah informasi, menumbuhkan nilai-nilai karkater pada diri mereka

melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di sekolah dan tugas-tugas di

luar sekolah.

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter menurut

Jingga Gm (2013: 55) diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini:

a. Agama

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,

kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran

agama dan kepercayaannya. Secara plitis, kehidupan kenegaraanpun

didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan

itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus

didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

b. Pancasila

Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip

kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut pancasila. Nilai-nilai

yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur

kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

47

c. Budaya

Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat

mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan

karakter bangsa

d. Tujuan nasional pendidikan

Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang

harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, menjadi sumber

pokok dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

2. Kesimpulan Akhir Tentang Implementasi Pendidikan Karakter Pada

Pembelajaran Matematika

Berdasarkan kajian pendidikan karakter dan pembelajaran matematika

yang telah terpapar di depan, dapat disimpulkan bahwa implementasi

pendidikan karakter pada pembelajaran matematika merupakan sebuah usaha

yang dilakukan oleh seluruh pihak-pihak sekolah yang terkait, mulai dari

siswa, para guru, kepala sekolah, dan tenaga non-kependidikan dalam rangka

mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada pembelajaran matematika, guna

menciptaka peserta didik yang tidak hanya cakap dalam kognitif melainkan

memiliki karakter yang baik.

3. Model Pengintegrasian Pendidikan Karakter

Menurut Agus Wibowo (2012: 84), model pengintegrasian pendidikan

karakter di sekolah dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

48

a. Integrasi dalam program pengembangan diri

Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter pada peserta didik

dalam program pengembangan diri, dapat dilakukan melalui kegiatan

sehari-hari di sekolah, diantaranya melalui hal-hal berikut:

1) Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan anak didik secara

terus menerus dan konsisiten pada setiap saat. Contoh kegiatan ini

adalah upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan

(kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari senin, beribadah

bersama atau sholat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam),

berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucapkan salam bila

bertemu guru, teaga kependidikan, atau teman.

2) Kegiatan spontan

Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan pada

saat itu kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat guru atau tenaga

kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik

dari peserta didik, yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru

mengetahui adanya prilaku dan sikap yang kurang baik, maka pada saat

itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan

melakukan tindakan yang tidak baik itu. Misalnya, ketika ada peserta

didik yang membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak

sehingga menggagu pihak lain, berkelahi, berteriak, memalak, berlaku

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

49

tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh; maka guru atau tenaga

kependidikan lainnya, harus cepat mengkoreksi kesalahan yang

dilakukan anak didik tersebut. Kegiatan spontan ini tidak saja berlaku

untuk prilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik, tetapi prilaku

yang baik harus direspon secara spontan dengan memberikan pujian.

Misalnya ketika anak didik memperoleh nilai yang tinggi, menolong

orang lain, memperoleh prestasi dalam olahraga atau kesenian, berani

menentang atau mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

3) Keteladanan

Keteladanan adalah prilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan

yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang

baik, sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk

mencotohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain

mengharapkan agar peserta didik berperilaku atau bersikap sesuai

dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga

kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama

memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai

itu. Misalnya berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja

keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta

didik, jujur, menjaga kebersihan.

4) Pengkodisian

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

50

Keterlaksanaan pendidikan karakter maka sekolah harus dikondisikan

sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan

kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan.

Misalnya toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat

dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan

teratur.

b. Pengintegrasian dalam budaya sekolah

Menurut Kemendiknas (2010:19), budaya sekolah merupakan suasana

kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi, baik denga

sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, guru denga guru,

konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan

antara anggota kelompok masyarakat sekolah. Pengembangan nilai-nilai

karakter dalam budaya sekolah mencangkup kegiatan-kegiatan yang

dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika

berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.

1) Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan atau

kegiatan yang dirancang sedemikian rupa.

2) Sekolah, melalui kegiatan sekolah yang diikuti seluruh peserta didik,

guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi di sekolah itu,

direncanakan sejak awal tahun pelajaran, dimasukkan dalam kalender

akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

51

sekolah. Contoh kegiatannya adalah pagelaran seni, lomba pidato,

lomba kesenian, lomba membuat tulisan, dan lain-lain.

3) Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang

diikuti oleh seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sejak awal

tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam kalender akademik. Misalnya

kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap

tanah air, menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, melaksanakan

pengabdian masyarakat, dan lain-lain

c. Pengintegrasian dalam mata pelajaran

Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran.

Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pengembangan

nilai-nilai itu dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini:

1) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya

2) Menggunakan tabel 2.1 yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan

KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan

dikembangkan

3) Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 2.1

itu ke dalam silabus

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

52

4) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam

RPP

5) Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang

memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan

internalisasi nilai dan menujukannya dalam perilaku yang sesuai

6) Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami

kesulitan untuk menginternalisasikan nilai maupun untuk

menunjukannya dalam perilaku.

4. Integrasi Pendidikan Karakater dalam Kegiatan Pembelajaran

Gambar. 2.5Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam Pembelajaran

Semua Mata Pelajaran

Sumber: (https://abelpetrus.wordpress.com/education/pendidikan-

karakter-di-pendidikan-dasar-dan-menengah/) diakses 17 Juli 2017

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

53

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui, bahwa implementasi

pendidikan karakter pada masing-masing pembelajaran dapat dilakukan

melalui 3 kegiatan, yaitu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Perencanaan Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-Nilai

Karakter

Sebelum melakukan pembelajaran, seorang guru terlebih

dahulu harus menyusun perencanaan agar menghasilkan proses

pembelajaran yang optimal serta hasil yang maksimal. Perencanaan

yang dilakukan guru untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam

mata pelajaran adalah dengan membuat RPP berkarakter berdasarkan

silabus. RPP berkarakter menurut Mulyasa (2014:78) pada hakikatnya

merupakan rencana jangka pendek untuk memperikarakan atau

memproyeksikan karakter yang akan ditanamkan kepada peserta didik

dalam pembelajaran. Menurutnya (2014:79-81), Pendidikan karakter di

sekolah yang akan bermuara pada pengembangan RPP, sedikitnya harus

mencangkup tiga kegiatan, yaitu sebagai berikut:

1) Identifikasi Karakter

Karakter yang baik adalah sesuatu yang perlu dimiliki oleh

peserta didik, dan merupakan komponen yang harus dirumuskan

dalam pembelajaran. Karakter yang jelas akan memberi petunjuk

yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan

metode, dan media pembelajaran, serta memberi petunjuk terhadap

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

54

penilaian. Pembentukan karakter melibatkan inteligensi question

(IQ), emotional question (EQ), creativity question (CQ), yang

secara keseluruhan harus tertuju pada pembentukan spiritual

question (SQ).

Karakter yang harus dimiliki peserta didik perlu dinyatakan

sedemikian rupa agar dapar dinilai, sebagai wujud hasil belajar

peserta didik yang mengacu paad pengalaman langsung. Penilaian

terhadap pendidikan karakter perlu dilakukan secara objektif,

berdasarkan kinerja peserta didik, yang diwujudkan dalam

perilakunya.

2) Integrasi Karakter ke dalam Kompetensi Dasar

Menurut Gordon dalam Mulyasa (2014:80) menjelaskan

beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep

kompetensi sebagai berikut:

a) Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadarn dalam bidang kognitif.

b) Pemahaman (understading), yaitu kedalaman kognitif dan afektif

yang dimilki oleh individu

c) Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu

untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepadanya

d) Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini

dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

55

e) Sikap (attitude) yaitu persaan atau reaksi terhadap suatu

rangsangan yang datang dari luar

f) Minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk

melakukan sesuatu perbuatan

Jika dianalisis setiap ranah dalam kompetensi tersebut,

maka karakter dapat diintegarsikan dalam setiap ranah secara

proporsional, namun akan lebih tepat diitegrasikan dalam

pembentukan nilai, sikap, minat, yang nantinya akan membentuk

pribadi seseorang.

3) Penyusunan RPP Berkarakter

Komponen RPP mencangkup kompetensi dasar, karakter yang

akan dibentuk, materi standar, metode dan teknik, media, dan

sumber belajar, waktu belajar, dan daya dukung lainnya.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-Nilai

Karakter

Menurut Mulyasa (2014:125-131), dalam mengintegrasikan

pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui

kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal atau pembukaan,

kegiatan inti atau pembentukan kompetensi atau karakter, serta kegiatan

akhir atau penutup:

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

56

1) Kegiatan awal atau pembukaan

Kegiatan ini mencangkup pembinaan keakraban dan pre-test.

a) Pembinaan keakraban

Pembinaan keakraban dilakukan untuk menciptakan iklim

pembelajaran yang kondusif bagi pembentukan kompetesi dan

karakter peserta didik. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengkondisikan peserta didik agar mereka siap melakukan

kegiatan belajar

b) Pretes (tes awal)

Setelah melakukan kegiatan pembinaan keakraban

selanjutnya dilakukan kegiatan pretes. Kegiatan ini dilakukan

untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, untuk

mengetahui timgkat kemajuan peserta didik sehubungan

dengan proses pembelajaran yang dilakukan, untuk mengetahui

kemampuan awal peserta didik serta untuk mengetahui

darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai.

2) Kegiatan Inti Atau Pembentukan Kompetensi atau Karakter

Dalam pembentuka karakter dan kompetensi perlu diusahakan

untuk melibatkan peserta didik seoptimal mungkin. Prosedur yang

dapat ditempuh dalam pembentukan kompetensi dan karakter

adalah sebagai berikut:

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

57

a) Guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai

peserta didik, dan cara belajar peserta didik

b) Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis,

pokok bahasan dikemukakan dengan jelas atau ditulis di papan

tulis

c) Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa hand out

dan fotokopi beberapa bahan yang akan dipelajari

d) Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik

e) Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam

mengerjakan lembaran kegiatan

f) Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan sara menukar

pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan jawabannya

g) Kekeliruan atau kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik

3) Kegiatan Akhir atau Penutup

Kegiatan akhir pembelajaran atau penutup dapat dilakuakan

dengan memberikan tugas, refleksi dan post test. Berdasarka teori

belajar tuntas, peserta didik dipandang tuntas belajar jika mampu

menyelesaika, menguasai kompetensi, dan karakter atau mencapai

tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan

pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah

peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal

65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik.

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

58

c. Evaluasi Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-Nilai

Karakter

Dalam pendidikan karakter, penilaian harus ditunjukan untuk

mengetahui tecapai tidaknya indikator yang telah ditetapkan. Menurut

Mulyasa (2014:206-215), penilaian pembelajaran dapat dilakukan

terhadap program, proses dan hasil belajar. Penilaian program bertujuan

untuk menilai efektivitas program yang telah dilaksanakan. Penilaian

proses bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi peserta didik

dalam pembelajaran, sedangkan penilaian hasil bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi, dan karakter

peserta didik. Penilaian dapat dilakukan dengan tes dan nontes. Tes

dapat dilakukan dengan lisan, tulisan, dan perbuatan. Adapun nilai

nontes dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, jawaban terinci,

lembar pendapat, dan lain-lain.Menurutnya, pendidikan karakter dapat

dilakukan dengan berbagai model, diataranya adalah:

1) Observasi

Pengumpulan data yang pengisiannnya berdasarkan pada

pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku peserta didik

dengan cara pembiasaan, keteladanan, dan pembentukan karakter

peserta didik. Kegiatan observasi dapat dilakukan guru, baik saat

pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran.

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

59

2) Anecdotal Record

Anecdotal Recordmenurut Mulyasa (2014: 209) merupakan

kumpulan rekaman/catatan tentang peristiwa-peristiwa penting yang

menonjol dan menarik perhatian berkaitan dengan karakter peserta

didik dalam situasi tertentu.

Di bawah ini adalah Contoh format anecdotal record

Tabel 2.2

Format Anecdotal Record

Nama peserta didik : ……………………………………….

Kelas : ………………………………………..

Semester : …………………………………………

Tahun pelajaran : …………………………………………

Tanggal Peristiwa Tafsiran Keterangan

Sumber: (Mulyasa, 2014: 209)

Dari contoh format di atas, cara penilaiannya adalah dengan

mengamati masing-masing sikap peserta didik. Dari hasil

pengamatan tersebut, maka dapat di deskripsikan peristiwa penting

yang menonjol atau menarik yang dilakukan peserta didik dan

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

60

kemudian ditafsiri oleh guru, apakah peristiwa tersebut merupakan

peristiwa ke arah baik atau buruk. Dari hasil tafsiran tersebut guru

dapat melakukan kegiatan tindak lanjut yang dapat dijadikan

perbaikan ataupun peningkatan sikap yang dilakukan peserta didik.

3) Wawancara

Penilaian wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan

tidak terstruktur. Kegiatan wawancara yang dilakukan secara

terstruktur yakni dilakukan secara sengaja oleh guru dengan

menggunakan waktu dan pedoman tertentu yang sudah dipersiapkan

oleh guru, misalnya dalam kegiatan mengemukakan pendapat,

menyatakan rasa suka atau duka terhadap suatu kejadian, dan

menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya. Sedangkan

wawancara tidak terstruktur yaitu kegiatan wawancara yang

dilakukan secara tidak sengaja, dan tidak dipersiapkan terlebih

dahulu, misalnya mengucapkan salam saat bertemu, berdoa sebelum

dan sesudah kegiatan.

4) Portofolio

Portofolio menurut Mulyasa (2014:211) adalah kumpulan

tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian portofolio

adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta

didik dalam mata pelajaran tertentu. Berdasarkan pengertian ini

guru dapat mengoleksi karya peserta didik berdasarkan aturan

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

61

tertentu. Penilaian portofolio dilakukan dengan membandingkan

karya peserta didik dari waktu ke waktu dengan kemampuan dirinya

sendiri. Format penilaian portofolio dapat dikembangkan sebagai

berikut:

Tabel 2.3

Format Penilaian Portofolio

KompetensiDasar (KD)

JenisKarakter

Indikator MateriPokok

JenisPenilaian

Keterangan

Sumber: Mulyasa (2014:213)

Dari format tabel di atas, hasil belajar terkait dengan KD yang

akan dicapai. Dari KD tersebut di analisis sejumlah karakter yang di

nilai, disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan

materi pokok.

5) Skala Bertingkat

Skala penilaian memuat daftar kata-kata atau persyaratan

mengenai, perilaku, sikap, dan atau kemampuan peserta didik.

Skala penilaian dapat berbentuk bilangan, huruf, dan ada pula yang

berbentuk uraian. Di bawah ini contoh skala penilaian bilangan.

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

62

Bentuk Skala Penilaian Bilangan

Aktivitas belajar peserta didik 1 2 3 4 5

Skala Penilaian Bentuk Uraian

Bagaimana usaha peserta didik dalam menyelesaikan pekerjaan

…. 1 Lamban, kurang berusaha

…. 2 sering tidak menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan

…. 3 sekadar selesai

…. 4 rajin bekerja, kadang-kadang lebih dari yang diharapkan

…. 5 sangat rajin, selalu lebih dari yang diharapkan

Sumber: (Mulyasa, 2014: 214)

Skala penilaian yang berbentuk bilangan terdiri dari

pernyataan, kata atau lainnya, dan di sebelahnya disediakan

bilangan tertentu, misalnya 1 sampai 5. Pengamat tinggal memberi

tanda checklistpada kolom salah satu prilaku yang muncul dan lajur

skala atau angka yang diamati.

Skala berbentuk uraian juga terdiri dari pernyataan atau bentuk

kemampuan di satu sisi dan di sebelahnya disediakan kolom titik

untuk diisi oleh pengamat dalam bentuk kalimat.

6) Evaluasi diri

Menurut Gardner dalam Mulyasa (2014:214) mengatakan

bahwa evaluasi diri adalah penilaian yang dilakukan dengan

menetapkan kemampuan yang telah dimiliki seseorang dari suatu

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

63

kegiatan pembelajaran atau kegiatan lainnya dalam rentang waktu

tertentu. Evaluasi ini dilakukan sendiri oleh peserta didik dengan

bantuan guru. di bawah ini adalah contoh penilaian diri:

Gambar 2.6

Format Penilaian Diri

HARI INI AKU

Sumber: Mulyasa (2014: 215)

Proses penilaiannya adalah dengan cara peserta didik dibantu

guru menganalisis hasil kerja atau merasakan apa yang telah

dilakukannya dengan bantuan guru, yaitu bisa dengan memilih dan

memberi tanda checklist pada format di atas.

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

64

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Ma’arif NU Mangunsari

1. Sejarah Berdirinya MI Ma’arif NU Mangunsari

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Mangunsari merupakan sebuah

lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Ma’arif

Cabang Salatiga. Nama sekolah ini berasal dari bahasa Arab yang

secara bahasa berarti sekolah dasar. Sebagaimana lembaga pendidikan

Islam lainnya, MI Ma’arif Mangunsari memberikan perhatian yang

lebih terhadap Pendidikan Agama Islam di samping mata pelajaran

umum lainnya.

Latar belakang dari berdirinya MI Ma’arif Mangunsari adalah

adanya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat Mangunsari dan

sekitarnya akan adanya sekolah di lingkungan mereka. Pada saat itu,

sekolah di daerah tersebut masih sangat sedikit jumlahnya. Melihat

fenomena tersebut, beberapa tokoh agama yang mempunyai tanggung

jawab dan merasa berkewajiban untuk mempersiapkan generasi muda

yang berpengetahuan agama dan umum, berinisiatif untuk

memprakarsai berdirinya sebuah lembaga pendidikan Islam. Harapan

itu terealisasi dengan berdirinya MI Ma‘arif Mangunsari pada tanggal

15 Januari 1969.

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

65

Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar di MI Ma’arif

Mangunsari harus dilaksanakan di rumah-rumah warga karena belum

mempunyai bangunan sendiri. Kini, di usianya yang sudah sekitar 47

tahun, MI Ma’arif Mangunsari telah berkembang menjadi salah satu

sekolah yang diminati oleh masyarakat di kota Salatiga.

Lembaga ini memandang pendidikan sebagai modal asasi bagi

setiap orang dalam menjalani hidup sebagai khalifah fil ardli.

Sebagian orang boleh beranggapan bahwa pendidikan bukanlah

segala-galanya. Namun, perlu disadari bahwa segala sesuatu berasal

dari pendidikan.

2. Letak Geografis MI Ma’arif NU Mangunsari

MI Ma’arif Mangunsari terletak di Jl. Abdul Syukur no. 3A

desa Mangunsari kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Letak MI

Ma’arif Mangunsari strategis karena berada di tengah komplek

perumahan warga, yang dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda

2 maupun roda 4. Selain itu, lingkungan sekitar MI Ma’arif NU

Mangunsari sangat kondusif karena tidak berada di tengah kota.

Sehingga, mendukung untuk proses belajar mengajar untuk anak usia

sekolah dasar.

Sekolah ini berada di atas tanah seluas 1169 , dengan luas

bangunan 633 , dan sisanya digunakan untuk tempat bermain/

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

66

upacara (halaman), tempat parkir serta tanaman lumbung. MI Ma’arif

NU Mangunsari mempunyai 2 ruangan, yaitu ruangan pokok dan

ruangan penunjang. Adapun ruangan pokok MI Ma’arif NU

Mangunsari diantaraya adalah 12 ruang kelas/belajar ukuran 6 x 7 m, 1

ruang kepala sekolah ukuran 3 x 4 m, serta 1 ruang guru 7 x 6 m.

Adapun ruangan penunjang MI Ma’arif NU Mangunsari diantaranya

adalah 1 ruang perpustakaan ukuran 7 x 6 m, 1 ruang UKS ukuran 2 x

2 m, 2 WC/ kamar mandi guru, dan 6 WC/ kamar mandi murid. Untuk

kegiatan beribadah, warga sekolah ini menempati mushola yang ada di

MI Ma’arif NU Mangunsari. Setiap ruangan yang ada di lingkungan

MI Ma’arif NU Mangunsari baik di dalam maupun di luarnya dihiasi

dengan kata-kata mutiara, semboyan serta media pembelajaran yang

sesuai. Di samping itu, madrasah ini dilengkapi dengan berbagai

fasilitas berupa sarana kebersihan, sarana olahraga, dan multimedia

yang memadai.

3. Identitas MI Ma’arif Mangunsari

Adapun profil dari MI Ma’arif NU Mangunsari adalah sebagai

berikut:

a. Nama Sekolah : MI Ma’arif Mangunsari

b. Alamat :

1) Jalan : Abdul Syukur no 3A

2) Desa/ Kelurahan : Mangunsari

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

67

3) Kecamatan : Sidomukti

4) Kabupaten/ Kota : Salatiga

5) Provinsi : Jawa Tengah

6) Kode Pos : 50721

7) No. Telepon/HP : (0298)328782

c. Mulai operasional : Tahun 1965

d. Luas Tanah : 1169 m2

e. Luas Bangunan : 633 m2

f. Status Tanah : Wakaf

g. Status Bangunan : Milik Sendiri/

h. Terakreditasi : A. (Sumber: Profil MI Ma’arif NU

Mangunsari tahun 2016/2017)

4. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’arif NU Mangunsari

Setiap madrasah ataupun sekolah memiliki visi dan Misi serta

tujuan, begitu juga dengan MI Ma’arif NU Mangunsari. Adapun visi,

misi, dan tujuan MI Ma’arif NU Mangunsari adalah sebagai berikut:

a. Visi MI Ma’arif NU Mangunsari

”Terwujudnya warga Madrasah yang Cerdas, Religius dan

Berakhlakul karimah baik secara individual maupun sosial”

Uraian visi (3C-4K-5S):

1) Cerdas Secara Intelektual dalam prestasi Akademik.

2) Cerdas Secara Emosional dalam berperilaku

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

68

3) Cerdas Secara Spiritual dalam motivasi dan aktivitas.

4) Berkarakter Kemandirian

5) Berkarakter Percaya diri,disiplin dan jujur

6) Berkarakter Peka dan Tangungjawab

7) Berkarakter Teliti dan Sabar

8) Sholeh Ritual : Dasar Tauhid kokoh berpola Ikhsan

9) Sholeh Ritual : Disiplin dalam beribadah

10) Sholeh Sosial: Berakhlaq mulia, toleran

11) Sholeh Sosial : Sahaja, sopan santun

12) Sholeh Personal : Ikhlas dan sabar

Indikator Visi :

1) Unggul dalam pencapaian target daya serap kurikulum

2) Unggul dalam lomba akademik maupun non akademik.

3) Unggul dalam membaca tulis Alqur’an

4) Unggul dalam kedisiplinan beribadah

5) Unggul dalam kesiapan kecakapan hidup.

6) Unggul dalam kegiatan seni , Olahraga dan ketrampilan.

7) Unggul dalam pembentukan watak dan sikap

kepribadian tercermin dalam prilaku keseharian.

8) Mampu menjadi rujukan bagi standar layanan

pendidikan dasar

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

69

b. Misi MI Ma’arif NU Mangunsari

“Belajar Enjoy Sepanjang Hayat”

Rincian Misi :

1) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar

Sepanjang Hayat.

2) Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY

(Efektif, Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islamy).

3) Memantik potensi dasar siswa secara Multi kecerdasan.

4) Menumbuhkan wawasan patriotisme kebangsaan.

5) Mengembangkan pola kehidupan yang menjunjung

tinggi Nilai Islamiyah, Budaya Lokal yang baik serta

nasionalisme.

6) Mengembangkan potensi masyarakat Peduli

Pendidikan.

7) Mengembangkan tata lingkungan yang mendukung

proses pendidikan.

c. Tujuan Madrasah

1) Tujuan Umum : Tujuan pendidikan dasar adalah

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2) Tujuan Khusus MI Ma’arif Mangunsari :

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

70

a) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar

Sepanjang Hayat.

b) Mengembangkan pembelajaran yang ENJOY (Efektif,

Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islami.

c) Mengembangkan potensi dasar peserta didik secara

terpadu baik kecerdasannya, keagamaannya dan

akhlakul karimahnya.

d) Menanamkan wawasan Nasionalisme religius

patriotisme kebangsaan.

e) Mengembangkan pola kehidupan yang menjunjung

tinggi Nilai Islamiyah, Budaya Lokal yang baik serta

nasionalisme.

f) Mengembangkan potensi masyarakat Peduli

Pendidikan.

g) Mengembangkan tata lingkungan yang menunjang

proses pendidikan.(Sumber: Profil MI Ma’arif NU

Mangunsari tahun 2016/2017)

5. Jumlah Guru dan Tenaga PendukungMI Ma’arif NU Mangunsari

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

71

Tabel 3.1Nama Guru MI Ma’arif NU Mangunsari

No. Nama / NIP JabatanMengajar

Kelas1 Susriana Wahyu IL,

M.PdIKepala

MadrasahB.Indonesia IIIB,AA(IIIB dan VI)

2 Ismiyati, S.Pd II

3 Dra. Nurul Aini V

4 Fathul Ghufron, S.PdI III

5 Siti Nasiroh, S.Ag II

6 Siti Nurkholifah III

7 Achmad SabiqulUmam, S.Ag

SKI (III-VI), AA(IV-V), QH (V)

8 M. Turis Niagawan, SH VI

9 Fauziah, M.Ag I

10 Dian MAriani, S.Pd VI

11 Arifatul Farida, S.Pd V

12 Tri Handayani, S.Pd.I I

13 Khoriyatun Ni’mah,S.PdI

IV

14 Syafi’il Abthohi, S.Pd.I IV

15 Sarah Ariyani F, S.Pd.I III

16 Abdul Ghoni, S.PdI QH (I-IV dan VI)

17 Habib Ali Luthfi, S.Pd.I Tata Usaha

18 Taufiqurrahman, S.Pd.I

19 Ali Ashadi

20 Yunus Satpam

21 Supriyati Kebersihan

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Page 94: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

72

Tabel 3.2Jumlah PTK Berdasarkan Tingkat Kualifikasi Akademik

No Status/ JabatanTingkat Pendidikan Terakhir

< SLTP SLTA D2 D3 S1*) S2 S31. Kepala Sekolah - - - - - 1 -2. Guru PNS - - - - 5 - -3. Guru wiyata - - - - 11 1 -4 Karyawan - 3 - - - - -4 Penjaga sekolah - 1 - - - - -

*) Sarjana PendidikanSumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Tabel 3.3Kualifikasi Pendidik Berdasarkan Tingkat Kompetensi/ Sertifikasi

No Status/ JabatanJumlah Personil yang Lulus Sertifikasi/

Jumlah Tahun

1. Kepala Sekolah 1 20132. Guru PNS 1 2012

4 20133. Guru wiyata 1 2011

1 20121 2013

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

6. Jumlah Siswa dan Rombel tahun 2016- 2017

Tabel 3.4Jumlah Siswa dan Rombel tahun 2016-2017

Kelas Paralel Laki-laki Perempuan Jumlah Total1 A 11 13 24 72

B 13 11 24C 13 11 24

2 A 15 8 23 69B 16 7 23C 17 6 23

Bersambung...

Page 95: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

73

Sambungan ....3 A 17 14 31 62

B 17 14 314 A 13 21 34 69

B 14 21 355 A 12 15 27 59

B 16 16 326 A 11 15 26 51

B 18 7 25Jumlah 382

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

7. Struktur dan Bagan Organisasi MI Ma’arif NU Mangunsari

Tabel 3.5Struktur Organisasi MI Ma’arif NU Mangunsari

.......................

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

PENASEHAT

KEMENTERIAN AGAMA KOTA SALATIGA

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KOTA SALATIGA

KEPALA MADRASAH

Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I

KOORDINATOR BIDANG

KURIKULUM

Fauziyah, M.Ag

KESISWAAN

KhoiriyatunNi’mah, S.Pd.I

KEUANGAN

Fathul Ghufron,S.Pd.I

SARANA PRASARANA

Syafi’il Abtoghi, S.Pd.I

GURU/ KARYAWAN

Page 96: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

74

8. Jumlah Ketersediaan Buku dan Sarana Prasana PendukungTabel 3.6

Koleksi PerpustakaanMI Ma’arif NU MangunsariNo Jenis Koleksi Buku Jumlah Satuan1. Buku Teks Utama 850 Examplar2. Buku Bacaan 2000 Examplar3. Buku Referensi 400 Examplar

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Tabel 3.7Peralatan PendidikanMI Ma’arif NU Mangunsari

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan Kondisi1. Alat Peraga IPA (Torso) - - -2. IPS 5 Set Cukup3. Matematika 2 Unit Rusak4. Bahasa Indonesia 4 Unit Rusak5. Bahasa Inggris 2 Unit Rusak6. IPBAl quran 4 Unit Baik7. KIT IPA 4 Unit Baik

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Tabel 3.8Media PendidikanMI Ma’arif NU Mangunsari

No Jenis Media Jumlah Satuan Kondisi1. Perangkat Komputer 12 Unit 8= Rusak

4= Baik2. Printer 3 Unit 1 = Cukup

2 = Baik3. LCD 3 Unit 3 = baik4. Projector (OHP) - - -5. Layar OHP 1 Unit Baik6 Televisi 1 Unit Baik7 Laptop 2 Unit 1 = Rusak8 DVD Player 1 Unit Baik9 Sound System 1 Unit Cukup

10 CD Keping-Interaktif - - -Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Page 97: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

75

Tabel 3.9Perabot SekolahMI Ma’arif NU Mangunsari

No Jenis Perabotan Sekolah Jumlah Satuan Kondisi1. Meja/kursi Kepala Sekolah 1 Set Baik2. Meja/kursi Guru 17 Set Baik3. Meja Siswa 300 Buah Cukup4. Kursi Siswa 350 Buah Cukup5. Meja Komputer 2 Buah Cukup-Baik6. Lemari Kelas 13 Buah Cukup7. Rak Buku Perpustakaan 6 Buah Baik8 Papan Tulis/ White Board 14 Buah 4 = Rusak

10 = Baik9. Papan Data Kantor 1 Unit Cukup

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Tabel 3.10Prasana MI Ma’arif NU Mangunsari

JenisKeberadaan Berfungsi

Ya Tidak Ya Tidak

Instalasi Air √ √Jaringan Listrik √ √Jaringan Telepon √ √Internet √ √Akses Jalan √ √

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

9. Jumlah Ketersedian RuanganTabel 3.11

Ruangan PokokMI Ma’arif NU MangunsariNo Nama Ruangan Jumlah Satuan Kondisi1. Ruang Kelas/ Belajar 12 (6 x 7m) M2 Baik2. Ruang Kepala Sekolah 3 x 4 M2 Baik3 Ruang Guru 7 x 6 M2 Baik

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Page 98: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

76

Tabel 3.12Ruangan PenunjangMI Ma’arif NU Mangunsari

No Nama Ruangan Ukuran Satuan Kondisi1. Ruang Perpustakaan 7 x 6 m M2 Baik2. UKS 2 x 2 m M2 Baik3. WC GURU 2 (2 x 3) m M2 Baik4. WC MURID 6 ( 2 x 2m) M2 Baik

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

10. Jadwal Ekstrakurikuler dan Kegiatan Pembiasaan

Tabel 3.13Jadwal Ekstrakurikuler MI Ma’arif NU Mangunsari

Hari Waktu Ekskul Pemandu Ket.Kamis 13.00 -14.00 Khot dan

kaligrafiFatkhul Ghufron, S.Pd.I Kelas III

Jum’at 13.00 – 14.30 Rebana Khoriyatun Ni’mah,S.Pd.I

Kelas III,IV, V

Sabtu 10.00 – 12.00 Pramuka - Dra. Nurul Aini- Ismiyati, S.Ag- M. Turuis

Niagawan

Kelas III-VI

Sabtu 10.00 -12.00 Drumbband

Lukman, S.Pd Kelas IVdan V

Sabtu 10.00 -12.00 Melukis Kak Ajik Kelas ISabtu 10.00 -12.00 Menari - Kelas II

Tabel 3.14Jadwal Kegiatan Pembiasaan MI Ma’arif NU Mangunsari

Tahun Pelajaran 2016/2017Kegiatan Hari Waktu

Tadarus, Tahfidz, SholatDhuha

Senin-Sabtu 07.00 – 08.00

Sholat Dhuhur Berjamaah Senin-Kamis 12.20 – 12.40

Page 99: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

77

11. Data Prestasi MI Ma’arif NU Mangunsari

a. Prestasi Akademik

1) Jumlah Peserta UAS/UASBN Tahun 2014/2015= 37 orang

2) Rata-rata hasil UASBN Tahun 2015/2016 = 19.76

3) nilai tertinggi UASBN Tahun 2015/2016 =26.85

4) nilai terendah UASBN Tahun 2015/2016 =11.05

5) Jumlah yang diterima di SMP/ Sederajat = 37orang

b. Prestasi (tahun 2017)Tabel 3.15

Prestasi Non AkademikNO PRESTASI TAHUN TINGKAT1. Juara I Adzan 2017 Kecamatan2. Juara II TIKI Putri 2017 Kecamatan3. Juara III TIKI Putra 2017 Kecamatan4. Juara II MTQ Putri 2017 Kecamatan5. Juara III MTQ Putra 2017 Kecamatan6. Juara II Cerita Islami Putra 2017 Kecamatan7. Juara II Cerita Islami Putri 2017 Kecamatan8. Juara II Pidato Putri 2017 Kecamatan9. Juara III Pidato Putra 2017 Kecamatan10. Juara II Tartil Putra 2017 Kecamatan11. Juara II Khot Putri 2017 Kecamatan12. Juara II Sholat Putri 2017 Kecamatan13. Juara III Macapat Putri 2017 Kecamatan14. Juara I Cerita Islami 2017 Kota Salatiga15. Juara II Cerita Islami Putri 2017 Kota Salatiga16. Juara II TIKI Putri 2017 Kota Salatiga17. Juara II TIKI Putra 2017 Kota Salatiga18. Juara III Pidato Putri 2017 Kota Salatiga

Sumber: Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Page 100: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

78

12. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di MI Ma’arif Mangunsari

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, MI Ma’arif NU

Mangunsari sebenarnya sudah melaksanakan pendidikan karakter sejak

MI tersebut dibangun. Pada dasarnya pendidikan yang terdapat di

jenjang Madrasah termasuk MI adalah pendidikan moral atau karakter,

karena yang ditonjolkan dalam pendidikan madrasah adalah

pendidikan moral atau biasa disebut pendidikan akhlak. Sebagaimana

yang telah diungkap oleh Ibu Susriana Wahyu Ika LestariKepala

Sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari:

“Kalau di madrasah pada umumnya pendidikan yangdicanangkan ya pendidikan karakter, jadi pendidikan karaktermulai diterapkan sejak madrasah ini dibangun. Kalaumadrasah ini lahirya sekitar tahun 1960. Kalau madrasahseperti itu. Untuk resminya atau konsentrassinya itu dimulaisejak 2009” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, tentunya

harus diseragamkan dengan kurikulum yang telah ditetapkan pada

masing-masing jenjang pendidikan. MI Ma’arif NU Mangunsari

merupakan MI yang berdiri di bawah naungan Kementerian Agama.

Sehingga untuk menerapkan sebuah kurikulum yang menjadi acuan

sekolah, MI ini harus mengikuti kebijakan Kementerian Agama.

Kementerian Agama menetapkan kurikulum yang digunakan saat ini

adalah kurikulum 2013. Sehingga, MI ini juga menggunakan

kurikulum 2013.

Page 101: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

79

Terdapat beberapa sasaran dalam mengimplementasikan

pendidikan karakter. Hal tersebut disampaikan oleh SWIL sebagai

berikut:

“Sasaran utama, ya anak. Namun, sebelum kita memberikan keanak, pasti pengajarnya harus terlebih dahulu berkarakter. Jadiguru berkarakter dulu baru dicontohkan ke anak. Di sekolah iniada pelatihan pembinaan bagi guru berkarakter”(W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47/ R1).

Pendidikan karakter sejatinya adalah pendidikan moral. Untuk

menumbuhkan karakter tentunya dibutuhkan langkah-langkah pasti

untuk diterapkan. Dalam mensukseskan program pendidikan karakter,

sekolah ini mengimplementasikannya dari berbagai kegiatan sekolah,

seperti yang telah dipaparkan SWIL sebagai berikut:

“Jadi kita implementasikan di pembelajaran, muatan materiapapun bisa kita laksanakan disitu. selain itu juga adapembiasaan contohnya sholat dhuha, mengaji setiap pagi harisebelum belajar dengan metode qiroati, sholat dhuhurjamaah, dan sebagainya. Dalam pembelajaran kita terapakanseperti etika sopan santun, contohnya etika kepada guru, carabicara dengan guru, berinteraksi dengan teman, jadi kitaajarkan langsung saat pelajaran. Untuk budaya sekolah,contohnya kita terapkan supaya siswa membuang sampahpada tempatnya, hal tersebut kita usahakan denganmenambah jumlah tempat sampah dan mencotohkannyamembuang sampah pada tempatnya ”(W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1)

Dari hasil paparan di atas, bahwasanya sekolah ini

mengimplementasikan pendidikan karakter melalui tiga cara, yakni

diintegrasikan melalui sejumlah mata pelajaran, melalui kegiatan

Page 102: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

80

pembiasaan, dan kegiatan budaya sekolah. Untuk kegiatan

pembiasaannnya berupa mengaji setiap pagi dengan metode qiroati,

sholat dhuha. Dan kegiatan budaya sekolah, contohnya Jum’at bersih,

dan program membuang sampah pada tempatnya.

Dari hasil implementasi pendidikan karakter secara umum,

membuahkan hasil yang baik bagi perubahan dan perkembangan

karakter peserta didik. Hal tersebut disampaikan oleh SWIL sebagai

berikut:

“Terdapat banyak perubahan-perubahan yang bisa dilihat.Seperti pencapaain prestasi non akademik yang mulai terlihat.Anak yang kita pandang tidak mampu dalam akademik,ketika kita latih untuk maju dalam sebuah event lombamereka ternyata juga bisa berprestasi. Kemudian untukkebiasaan-kebiasaan beribadah, bisa kita buktikan lewattanggapan orang tua terhadapa perubahan anak yang lebihrajin beribadah. Contohnya ada orangtua yang punya anakdua, yang satu sekolah di SD yang satunya sekolah di mi.Setelah mereka mengamati ternyata anak mereka yangsekolah di mi lebih rajin dan tanggap sholat ketika adzanmulai dikumandangkan dibandingkan anak mereka yangsekolah di SD” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

Dari paparan di atas dapat diketahui, bahwa hasil dari

pendidikan karakter tidak hanya dapat dilihat dari prestasi akademik

saja melainkan dapat dilihat dari prestasi non-akademik dan sikap

yang baik. Sikap yang baik ditandai dengan misalnya meningkatnya

kebiasaan-kebiasaan beribadah.

Page 103: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

81

B. Temuan Penelitian

Sumber data penelitian yang penulis kumpulkan berasal dari sumber

data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berasal dari guru

kelas 1, baik data yang di dapat melalui hasil wawancara, observasi maupun

dokumentasi. Sedangkan sumber data sekunder adalah berasal dari kepala

sekolah dan peserta didik. Sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan adalah studi documenter/ dokumentasi, observasi, dan wawancara.

MI Ma’arif NU Mangunsari telah mengimplementasikan pendidikan

karakter di berbagai bidang, termasuk diintegrasikan dalam semua mata

pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran matematika.

Dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran,

sekolah ini menggunakan kurikulum 2013. Dalam kurikulum ini diterapkan

pembelajaran integrasi (terpadu), yaitu pembelajaran yang secara sengaja

mengaitkan beberapa mata pelajaran. Tentunya ketika pembelajaran terpadu,

yang berdiri bukanlah mata pelajaran melainkan kumpulan tema yang di

dalamnya sudah terintegrasi berbagai mata pelajaran. Jadi, seorang guru

ketika mengajar harus mampu mengkaitkan] antara mata pelajaran satu

dengan mata pelajaran lain, yang dibungkus dalam bentuk tema. Salah satu

mata pelajaran yang masuk dalam konsep tematik adalah mata pelajaran

matematika.

Page 104: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

82

Adapun tahapan dalam implementasi pendidikan karakter pada

pembelajaran matematika meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan

tahap evaluasi.

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

Yang Terintegrasi Dalam Nilai-Nilai Karakter

Tahap perencanaan merupakan tahap persiapan untuk menyusun

kegiatan pelaksanan pembelajaran dan evalusi. Kegiatan ini dilakukan agar

pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana dan lebih maksimal.

Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran peneliti dalam melakukan

penelitian yaitu mata pelajaran matematika dengan subjek peserta didik

kelas 1B.

Untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran matematika, MI Ma’arif NU Mangunsari pada tahap

perencanaan, peneliti menggunakan teknik studi dokumentasi. Melalui

teknik studi dokumentasi dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan

pembelajaran seorang guru membutuhkan beberapa persiapan, yaitu

mempersiapakan RPP dan silabus.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi, Silabus dan RPP yang disusun

sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013, dan buku acuan yang digunakan

adalah buku tematik. Dalam buku tematik kelas 1 terdapat 7 tema. Salah

Page 105: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

83

satunya adalah tema 7 yang membahas tentang “Benda, Hewan, dan

Tanaman di sekitarku”. Tema tersebut yang peneliti jadikan objek dalam

mengamati pembelajaran matematika yang terintegrasi nilai-nilai karakter.

Dari tema tersebut, peneliti mengamati sub tema 1 yang membahas tentang

“Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di Sekitarku” pada pembelajaran 1.

Silabus yang disusun oleh MI Ma’arif NU Mangunsari sesuai dengan

ketentuan silabus yang dikeluarkan oleh Kemendikbud revisi 2016.

Adapun paparan silabus yang digunakan sebagai acuan selama

pembelajaran pada proses penelitian terdapat pada lampiran 1. Silabus yang

dikeluarkan oleh Kemendikbud revisi 2016 mencangkup ketentuan sebagai

berikut:

a. Identitas sekolah dan tema (satuan pendidikan, kelas, tema)

b. Alokasi waktu

c. Mata pelajaran dan Kompetensi dasar

d. Materi Pembelajaran

e. Kegiatan pembelajaran

Selain menyusun silabus, dalam tahap persiapan guru juga menyusun

RPP. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh wali kelas sesuai

dengan format penyusunan RPP kurikulum 2013. Adapun paparan RPP

pada saat proses penelitian terdapat pada lampiran 2. Format penyusunan

RPP yang disusun guru mencangkup ketentuan sebagai berikut:

Page 106: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

84

a. Identitas Sekolah dan mata pelajaran (satuan pendidikan,

kelas/semester, Tema, Sub tema, pembelajaran, dan alokasi

waktu)

b. Kompetensi Inti

c. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

d. Tujuan pembelajaran

e. Materi Pembelajaran

f. Metode pembelajaran

g. Kegiatan pembelajaran

1) Pendahuluan

2) Kegiatan inti

3) penutup

h. Sumber dan Media Pembelajaran

i. Penilaian proses dan hasil Pembelajaran

Dari hasil studi dokumentasi RPP, bagian-bagian RPP yang

menggambarkan adanya integrasi nilai-nilai karakter yaitu pada bagian

kegiatan pembelajaran dan bagian penilaian. Pada bagian kegiatan

pembelajaran, nilai karakter tidak secara langsung dicantumkan pada RPP,

namun nilai tersebut terkandung dalam deskripsi kegiatan. Sedangkan

untuk bagian penilaian, integrasi nilai-nilai karakter terlihat pada penilaian

sikap. Pada penilaian ini, guru membagi penilaian sikap menjadi 2 yaitu:

Page 107: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

85

1) Penilaian spiritual

Pada penilaian spiritual terdapat beberapa indikator sikap, yaitu

penilaian berdoa sebelum pelajaran, berdoa sesudah pelajaran,

dan jujur.

2) Penilaian sosial

Pada penilaian sosial terdapat beberapa indikator sikap,

diantaranya percaya diri, kerjasama, disiplin, rasa ingin tahu,

tanggung jawab, dan lain-lain. Untuk penilaian sosial,

disesuaikan dengan target guru ingin menerapkan dan menilai

karakter apa saja dalam pembelajaran.

Cara melakukan penilaiannya adalah dengan memberikan tanda-tanda

tertentu dalam lembar penilaian yang sudah dibuat kolom penilaian siswa

yang direncanakan pada RPP. Adapun keteranganya sebagai berikut:

+ : sangat menonjol

- :kurang menonjol

Tak ada tanda :menonjol

2. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

Yang Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter

Tahap pelaksanaan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik yang telah

direncanakan oleh guru dalam silabus dan RPP. Untuk mengetahui

implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika MI

Page 108: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

86

Ma’arif NU Mangunsari pada tahap pelaksanaan, peneliti menggunakan

teknik wawancara dan observasi. Teknik wawancara untuk mengetahui

pendapat guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada

pembelajaran matematika dan teknik observasi untuk mengamati nilai-nilai

karakter dalam pembelajaran matematika yang terkandung selama proses

pembelajaran.

Pada tahap pelaksanaan, Ibu Fauziyahselaku wali kelas 1B MI Ma’arif

NU Mangunsari menyampaikan tentang pengintegrasian nilai-nilai

karakter pada pembelajaran matematika. Adapun paparannya sebagai

berikut:

“Integrasi pendidikan karakter pada pembelajaran dilaksanakanmelalui 3 tahap yaitu mulai tahap persiapan yang dintegrasikan padaRPP dan silabus, tahap pelaksanaan yang diintegrasikan langsung padapembelajaran, dan tahap evalusi yang diintegrasikan pada penilaian.Kalau di RPP kan ada langkah-langkah pembelajaran dan evaluasi,disitu menggambarkan nilai-nilai karakter. Selain itu kita juga seringsharing-sharing dengan para guru, membahas tentang nilai-nilaikarakter, tapi guru paralel, soalnya kan nanti dimasukin ke rapornyasejalan” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwasanya pelaksanaan

pendidikan karakter pada pembelajaran matematika dilaksanakan melalui 3

tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap

persiapan, pernyataan di atas sejalan dengan studi dokumentasi yang

dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan, yakni mempersiapkan RPP

dan silabus. Pada tahap ini guru memaparkan bahwa pada RPP memuat

Page 109: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

87

nilai karakter yang tercantum pada bagian langkah-langkah pembelajaran

dan lembar evaluasi. Selain 3 tahap tersebut, untuk menunjang pelaksanaan

pendidikan karakter, guru juga mengadakan diskusi untuk membahas

pengembangan implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran

matematika.

Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada pembelajaran

matematika, dibutuhkan beberapa komponen pembelajaran. Adapun

komponen yang dibutuhkan dalam pembelajaran salah satunya adalah

metode pembelajaran. Dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakter

pada pembelajaran matematika, F selaku wali kelas 1B menggunakan

beranekamacam metode diantaranya adalah seperti yang dipaparkan

berikut:

“Metode yang kerap kita gunakan ya banyak, tinggal disesuaikandengan situasai dan kondisi. Ya seperi card short, diskusi, demonstrasi,bermain peran,,mendongeng cerita matematika dan lain-lain. Intinyametode untuk menerapkan pendidikan karakter, prinsip saya belajartidak terbatas pada dinding-dinding kelas, belajar itu ya di alam yangluas, kelas ya dimana saja.” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

Dari paparan di atas, metode yang kerap digunakan guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran

matematika adalah card short, diskusi, demonstrasi, bermain peran,

mendongeng cerita matematika dan lain-lain. Selain metode, komponen

lainnya yang dipersiapkan guru adalah media pembelajaran. Adapun media

Page 110: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

88

yang biasa digunakan F dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakter

pada pembelajaran matematika adalah seperti pada paparan di bawah ini:

“Kalau kelas 1 kan pembelajaran matematika dari yang riil baruabstrak, misalnya kalau menghitung benda kita gunakan media sekitarseperti kerikil, misalnya penjumlahan yang ditonjolkan ya yang riil-riildulu” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

Dari pernyataan tersebut, guru biasa memanfaatkan media sekitar

untuk pembelajaran. Media yang digunakan bisa berupa kerikil, misalnya

diterapkan pada materi penjumlahan.

Proses pembelajaran yang diterapkan pada MI ini menggunakan acuan

kurikulum 2013. Pada proses pembelajaran matematika terdapat kegiatan

yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan

ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran

sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,

eksperimen/explore, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan observasi pembelajaran, tepatnya pada

kegiatan pembelajaran 1. Adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran di

paparkan di bawah ini:

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam. Guru meminta

seluruh peserta didik untuk memutar kursi mengahadap guru, sekaligus

guru mengecek kesiapan peserta didik dalam belajar. Guru meminta

Page 111: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

89

salah satu peserta didik untuk memimpin doa bersama. Kegiatan

dilanjut mengabsen masing-masing peserta didik, sebagai wujud

perhatian guru kepada masing-masing peserta didik. Sebelum memulai

pembelajaran, guru mengajak peserta didik bernyanyi dan bertepuk

untuk meningkatkan minat dan semangat belajar peserta didik.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti

Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil,

yang berisikan antara 5-6 anak, dengan posisi tempat duduk

mengelompok atau terkotak-kotak. Guru membagikan 2 kertas kepada

masing-masing kelompok. Guru menjelaskan materi tentang bilangan

61-80. Guru juga mengajarkan cara menulis bilangan di papan tulis.

Guru mengajak peserta didik untuk melafalkan bilangan 61-80 secara

bersama-sama dengan suara nyaring. Sambil melafalkan bilangan,

guru mengamati peserta didik satu persatu tentang perhatian mereka

kepada materi. Setelah melafalkan guru menegur peserta didik yang

tidak memperhatikan.

Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk melihat 2

kertas yang sudah diberikan guru saat awal pembelajaran. Guru

meminta masing-masing kelompok untuk memotong kertas berisikan

bilangan 61-80 yang tersusun secara acak, dan meminta kepada

Page 112: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

90

mereka untuk menempelkan angka-angka yang sudah dipotong ke

kertas kosong satunya yang berisikan kolom-kolom yang sudah

disediakan. Guru meminta siswa untuk menempelkannya secara urut

mulai dari yang terkecil hingga terbesar dan meminta untuk

mengerjakannya secara cepat. Masing-masing kelompok mulai

mengerjakan dan berdiskusi untuk menyelesaikan tugas kelompok dari

guru.

Hasil kinerja kelompok yang sudah selesai di tempel di depan.

Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

berupa bintang-bintang. Semakin cepat mereka mengumpulkan kinerja

kelompok, semakin banyak pula bintang yang mereka peroleh. Setelah

semua hasil kelompok di tempel di depan, guru bersama peserta didik

mengkoreksi kinerja masing-masing kelompok. Kemudian, dari hasil

koreksi, guru membacakan pemenang kelompok. Seluruh peserta didik

memberikan ucapan selamat kepada kelompok yang menang, dan

memberikan semangat kepada kelompok yang belum menang.

Guru memberikan tugas individu kepada peserta didik untuk

mengejakan tugas di buku tematik peserta didik yaitu menebak benda

dengan cara menghubungkan angka 61-80 secara berurutan. Setelah

hasil kinerja mereka terkumpul, guru memberikan tugas rumah kepada

peserta didik.

Page 113: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

91

c. Kegiatan Penutup

d. Guru melakukan refleksi terhadap pelajaran yang telah dipelajari. Guru

meminta peserta didik untuk berkemas dan merapikan tempat duduk

mereka. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa

pulang bersama. Guru mengucapkan salam penutup. Para peserta didik

berbaris pulang, dan mencium tangan guru saat keluar.

Dari hasil kegiatan pembelajaran di atas, peneliti

mempersiapakan checklist kegiatan pembelajaran matematika yang

mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Adapun hasilnya terpapar di

bawah ini:

Tabel 3.16

Checklist Kegiatan Pembelajaran Matematika

Yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter

No. Nilai Karakter Kegiatan Pembelajaran KondisiYa Tidak

1. Berpikir logisdan kritis

1. Guru menugaskan peserta didik menyelesaikanpersoalan open-ended untuk memberikanpemikiran alternatif pemecahannya

2. Kerja keras 1. Guru memberikan tugas di dalam kelas2. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah3. Guru memberikan tugas terstruktur4. Guru meminta sisiwa untuk menyelesaikan

tugas sesuai batas waktu yang di tetapkan5. Guru mengajak peserta didik untuk giat belajar

Bersambung...

Page 114: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

92

Sambungan…

3. Keingintahuan 1. Melakukan kegiatan tanya jawab saat kegiatanapersepsi

2. Melakukan kegiatan tanya jawab pada kegiatandiskusi

3. Menugaskan peserta didik mencari sumberbelajar

4. Kemandirian 1. Melakukan penilaian secara individu2. Guru mengingatkan peserta didik untuk

menyelesaikan sendiri tugas yang menjaditanggung jawabnya

3. Memberikan kesempatan kepada peserta didikuntuk menentukan kelompok diskusinyasendiri

4. Guru meminta peserta didik untukmengerjakan soal di papan tulis

5. Percaya diri 1. Guru mengajak peserta didik untuk beranimenyampaikan pendapatnya saat diskusi dikelas

2. Guru meminta peserta didik maju mengerjakansoal atau melaksanakan perintah sesuaiyangdikatakan guru

3. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidakmengeluh saat menyelesaikan masalah yangdihadapi

6. Kereligiusan 1. Guru mengucapkan salam di awal dan akhirkegiatan pembelajaran

2. Guru menyiapkan peserta didik untukmemulai dan mengakhiri pembelajaran denganberdoa

Bersambung…

Page 115: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

93

Sambungan…

7. Kejujuran 1. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidakmencontek temannya saat mengerjakan tugasatau ulangan

2. Guru mengingatkan peserta didik untukmengerjakan tugas pekerjaan rumah secaraindividu dan tidak menjadi plagiat dalammengerjakan setiap tugas

3. Melakukan kegiatan refleksi sehingga pesertadidik dapat mengemukakan rasa senang atautidak tidak senang terhadap pelajaran

8. Kedisiplinan 1. Guru masuk kelas tepat waktu2. Guru menegur peserta didik yang melanggar

aturan di dalam kelas (seperti makan di dalamkelas, berbicara, mengganggu temannya,berkeliaran, dan sebagainya)

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik4. Menggunakan seragam guru sesuai aturan

9. Ketangguhan 1. Guru mengingatkan peserta didik untukpantang menyerah/ tidak mudah putus asadalam menghadapi berbagai kesulitan dalammelaksanakan kegiatan pembelajaran

2. Guru memberikan support agar peserta didiktidak cengeng

3. Guru memberikan support agar peserta didiktidak malas

4. Guru memberikan support agar peserta didiktidak manja

Bersambung…

Page 116: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

94

Sambungan…

10. Kedemokratisan 1. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk memilih ketua kelompoknya didalam kelompoknya sendiri

2. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk menyampaikan hasil diskusikelompok

3. Guru memberi kesempatan kepada pesertadidik untuk mengemukakan pendapat sesuaidengan cara masing-masing saat kegiatandiskusi

4. Guru mengingatkan peserta didik agarmenghargai pendapat orang lain

11. Kerjasama 1. Guru memberi tugas kelompok2. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi

dengan baik menyelesaikan tugas kelompok3. Guru mengingatkan peserta didik untuk

mengutamakan kepetntingan bersama dantidak mengutamakan kepentingan individu

12. Tanggung jawab 1. Guru menyuruh peserta didik mengerjakantugas dengan baik

2. Guru mengingatkan peserta didik agar dapatmempertanggungjawabkan setiap pekerjaanatau perbuatan yang dilakukan

13. Kepedulian 1. Guru melatih peserta didik memberikantanggapan atas pertanyaan yang disampaikanteman

2. Guru meminta peserta didik memberikankesempatan kepada temannya untukberpendapat saat kegiatan tanya jawab

3. Guru meminta peserta didik untuk memberikanbantuan terhadap temannya sesuai dengankemampuannya terhadap teman lain yangmemiliki masalah

4. Guru meminta peserta didik untuk salingmemberikan semangat belajar

Bersambung…

Page 117: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

95

Sambungan….

14. Menghargaiprestasi

1. Guru mengingatkan peserta didik untuk salingmenghargai prestasi

2. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

15. Santun 1. Guru mengingatkan peserta didik agar

menghormati orang yang lebih tua darinya2. Guru mengingatkan peserta didik agar tidak

berkata-kata kotor, kasar, dan takabur3. Guru mengingatkan peserta didik agar tidak

meludah di sembarang tempat4. Guru mengingatkan peserta didik agar tidak

menyela pembicaraan pada waktu yang tidaktepat

5. Guru mengingatkan peserta didik untukmengucapkan terima kasih setelah menerimabantuan orang lain

6. Bersikap 3s (salam, senyum, sapa)7. Guru mengingatkan peserta didik untuk

meminta ijin ketika memasuki ruangan oranglain atau menggunakan barang orang lain

8. Guru mengingatkan peserta didik untukmemperlakukan orang lain sebagaimana dirisendiri ingin diperlakukan

16. Bersahabat 1. Guru mengajak bertepuk dan bernyanyibersama

2. Menanyakan kabar dan kondisi peserta didik3. Guru bercerita kepada peserta didik

17. Kreatif 1. Guru menyuruh peserta didik membuat mediapembelajaran

2. Guru menggunakan berbagai metodepembelajaran

3. Guru menggunakan media pembelajaran

K

3. Evaluasi Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari Yang

Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter

Tahap evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengukur

keberhasilan suatu rencana/program. Kegiatan evaluasi dilakukan guru

Page 118: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

96

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan keberhasilan peserta didik

dalam belajar, serta sebagai wujud analisis tindak lanjut bagi peserta didik

yang tidak memenuhi standar atau di atas standar. Dalam hal ini peneliti

menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk tidak hanya

mengutamakan kognitif melainkan afektifnya juga. Sehingga, dalam

mengevaluasi, guru setiap hari harus mengamati perkembangan atau

perilaku peserta didik, tidak hanya di kelas melainkan di luar kelas atau di

luar jam pelajaran. Mengenai evaluasi, Ibu Fauziahselaku wali kelas 1

menyampaikan sebagai berikut:

“Evaluasinya ya hasil dari pengamatan, kemudian dari hasilpengamatan kita catat. Makanya penilaiannya lebih ekstra dibandingmenilai pengetahuan, karena kita harus mengamati betul satu persatuanak-anak, jadi guru harus lebih dekat, lebih detail semua siswa harusdilihat. Pengamatan juga tidak waktu pas pembelajaran saja, tapi jugapas waktu di luar jam pelajaran seperti saat istirahat” (W/ F/EPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

Penyataan tersebut membuktikan bahwa guru melakukan evaluasi

setiap waktu dengan mengamati perilaku peserta didik, baik di dalam kelas

maupun di luar kelas. Dari hasil pengamatan, guru menuliskan hasilnya di

lembar evaluasi yang sudah dipersiapkan. Adapun cara mengevaluasi

dijelaskan oleh F berikut ini:

“Caranya ya dari hasil pengamatan, kalau kelihatan menonjol kitatulis plus (+), kalau yang tidak menonjol ya kita tulis minus (-),berarti kalau yang lain gak ada keterangan, kita angap sudah sesuai

Page 119: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

97

standar. Pembentukan karakter itu yang penting pembiasaan” (W/F/EPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

Pernyataan di atas sejalan dengan studi dokumentasi yang dilakukan

peneliti pada tahap perencanaan yakni pada RPP, bahwa dalam melakukan

evaluasi guru mengamati sikap peserta didik satu persatu, kemudian

hasilnya ditulis pada lembar evaluasi dengan kode berikut:

+ : sangat menonjol

- :kurang menonjol

Tak ada tanda :menonjol

Salah satu tujuan diadakannya evaluasi adalah untuk

menindaklanjuti kekurangan dalam pembelajaran. Kegiatan tindak lanjut

dianalisis dari sisi pengetahuan, sikap atau keterampilan. Adapun

pernyataan mengenai tindak lanjut, dijelaskan oleh F sebagai berikut:

“Kalau ada siswa yang kurang ya harus dimotivasi, dilatih, kalaukelas 1 misalnya kita kasih cerita dengan karakter yang jelek danakibatnya, supaya dia nanti bisa berubah menjadi yang lebih baik.Kita juga kasih tau orangtuanya, supaya nanti bisa dibimbingdirumah, dan kita beri masukan caranya menegur” (W/ F/EPM/15-4-2017/10-.00-11.00/R2).

Dari hasil pemaparan tersebut dapat diketahui, bahwa tindak lanjut

yang dilakukan guru adalah dengan memotivasi peserta didik, salah

satunya dengan cara memberikan cerita yang berisikan karakter baik dan

buruk serta dampaknya. Dari cerita tersebut, harapan guru agar peserta

didik bisa mengambil pelajaran dan bisa berubah menjadi lebih baik. Selain

Page 120: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

98

itu, tindak lanjut tidak hanya dilakukan kepada peserta didik saja,

melainkan kepada orangtua peserta didik, yakni dengan memberitahu

perilaku anaknya di sekolah, dan memberikan masukan caranya menegur

dan mendidik anak.

Dari hasil studi dokumentasi tentang evaluasi pembelajaran

matematika yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter, guru membagi

penilaian menjadi 2 bagian, yaitu penilaian spiritual dan penilaian sosial.

Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.18

Penilaian SikapPembelajaran 1 Pada Pembelajaran Matematika

Yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter

No NamaSiswa

PenilaianSpiritual Sosial

Berdoa

sebelumpelajaran

Berdoa

sesudahpelajaran

Jujur

Percayadiri

Kerjasam

a

Disiplin

Tanggungjaw

ab

1. AghniImroatulHasanah

+ +

2. AnggunPuspa

3. AnnisaZahra

+ + -

4. ApristaAudyPrasetyo

5. Aurella NurAyuni

Bersambung…

Page 121: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

99

Sambungan…

6. Dany FadhilAl Rasyid

7. Deva AbdiPamungkas

8. DewiSyafiraPuspitasari

9. Dito RevanPermana

10. FaidzinAkhbarWicaksono

11. Faza HilmaZaizaf

12. FukaynaFathin

13. HafidhShidqi

14. KharissaElma Safitri

-

15. LubnaUmairoh

16. MaulanaPuspaWijaya

- -

17. MuhammadAbimanyuAkhdan

18. MuhammadFaiq AbyanSukmawan

19. MustafaFardan

20. NadiyaButsainatulUlya

21. Rafi FaizalPutra

-

Bersambung…

Page 122: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

100

Sambungan…

22. RidhoPangeranJati

+

23. SabitaAnjani S

+ + +

24. SatriyaRizkyPratama

-

Evaluasi yang disusun guru selama pembelajaran dalam satu

semester, hasilnya akan direkap dalam rapor sikap yang memuat gambaran

perilaku sikap peserta didik selama satu semester. Dari hasil rekapitulasi

tersebut akan muncul predikat dalam bentuk abjad, seperti predikat A, B,

C, dan D. Selain predikat, akan diketahui hasil deskripsi final sikap peserta

didik. Dalam kurikulum 2013, yang diutamakan bukan hanya penilaian

hasil kognitif, melainkan juga sikap. Di MI Ma’arif NU Mangunsari, justru

yang diutamakan adalah perubahan sikap. Jika mungkin dahulu yang

menjadi acuan utama naik kelas adalah penilaian kognitif, namun ketika

kurikulum 2013 diterapkan, penilaian dari beberapa aspek memiliki bobot

yang sama. Seperti yang pernah diungkap oleh guru kelas, peserta didik

tetap akan naik kelas jika memiliki sikap yang baik, meskipun hasil

kognitifnya kurang memenuhi standar.

Page 123: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

101

Selain dari kegiatan penilaian, peneliti menemukan nilai-nilai

karakter yang terdapat dalam soal tugas kelompok. Soal tugas kelompok

tersebut terlampir. Dalam tugas tersebut peserta didik diberi tugas untuk

menyusun dan memasangkan angka dari yang terkecil ke yang terbesar.

Dalam kegiatan pengerjaan tersebut, peserta didik saling berdiskusi.

Kegiatan diskusi ini merupakan salah satu bagian metode dari serangkaian

metode pembelajaran yang digunakan guru saat pembelajaran berlangsung.

Dari kegiatan diskusi kelompok yang guru ciptakan, terdapat nilai karakter

diantaranya adalah kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri,

kdisiplinan, ketangguhan, kedemokratisan, kepedulian, tanggung jawab,

santun, menghargai prestasi, dan kreatif. Selain tugas kelompok dalam

pembelajaran 1, guru memberikan tugas individu. Peneliti tidak

menemukan nilai-nilai karakter dalam soal tugas individu yang diberikan

guru, baik di kelas maupun pekerjaan rumah.

Selain tugas di atas, peneliti juga mengamati bentuk soal UAS.

Dalam soal UAS tersebut, peneliti menemukan bentuk soal yang

mengintegrasikan nilai-nilai karakter yakni terdapat pada tema 7. Bentuk

soal yang mengintegrasikan nilai karakter pada tema 7 yaitu pada soal

nomor 27, sebagai berikut:

Page 124: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

102

Dika memiliki 45 permen.

Diberikan kepada Baraka 13 permen.

Jadi sisa permen Dika adalah ....

Dari soal tersebut, dapat ditemukan nilai karakter kepedulian,

karena melalui soal tersebut guru mengajarkan kepada peserta didik saling

memberi.

Pada tema 7 soal matematika yang mengintegrasikan nilai-nilai

karakter hanya terdapat pada soal nomor 27. Sedangkan untuk soal UAS

tema 5 dan tema 6 pada mata pelajaran matematika, peneliti tidak

menemukan soal yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter.

Page 125: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

103

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

Yang Terintegrasi dengan Nilai-Nilai Karakter

Menurut Agus Wibowo (2012: 84), model pengintegrasian pendidikan

karakter di sekolah dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Integrasi dalam program pengembangan diri

2. Pengintegrasian dalam budaya sekolah

3. Pengintegrasian dalam mata pelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan,

MI Ma’arif NU Mangunsari telah melakukan persiapan dan pelaksanaan

pengintegrasian pendidikan karakter di sekolah dengan berbagai cara, seperti

yang telah disampaikan dari hasil wawancara oleh Kepala Sekolah dan Wali

Kelas I pada Bab III, bahwasanya pengintegrasian pendidikan karakter

dilakukan melalui tiga cara, yakni diintegrasikan melalui sejumlah mata

pelajaran, melalui kegiatan pembiasaan, dan kegiatan budaya sekolah. Selain

dari hasil wawancara, peneliti mengamati kegiatan di sekolah bahwasanya

terdapat kegiatan pendidikan karakter yang dilakukan secara terencana seperti

kegiatan mengaji dengan metode qiroati sebelum memulai pembelajaran,

sholat dhuha, sholat dhuhur berjama’ah, dan kegiatan ekstrakurikuler yang

Page 126: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

104

bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Selain

kegiatan terencana, lingkungan sekolah di desain dengan suasana yang baik

untuk menunjang pendidikan karakter, dibuktikan dengan adanya lingkungan

sekolah yang bersih, tempat sampah yang tersedia di masing-masing kelas

agar peserta didik membuang sampah pada tempatnya, terdapat kata-kata

mutiara di setiap sudut yang di desain dengan sangat menarik agar peserta

didik sering membaca dan mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari.

Dalam hal ini, sekolah secara umum sudah merencanakan dan

melaksanakan kegiatan pendidikan karakter dan menciptakan suasana sekolah

yang menunjang pendidikan karakter dengan sangat baik. Hal tersebut sudah

sesuai dengan teori model pengintegrasian pendidikan karakter di sekolah.

Selain dari kegiatan sekolah secara umum yang menunjang pendidikan

karakter, kepala sekolah juga menginstruksikan kepada seluruh guru untuk

mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran di masing-

masing kelas. Mengenai hal tersebut tentunya ada persiapan secara umum dan

tata cara dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Seperti yang dibahas

pada bab II, menurut Menurut Agus Wibowo (2012: 84) pengembangan nilai-

nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa diintegrasikan dalam setiap

pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan

dalam silabus dan RPP.

Page 127: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

105

Dari hasil dokumentasi mengenai persiapan pembelajaran, peneliti

mengamati bahwasanya sebelum guru melakukan pembelajaran, mereka

menyiapkan silabus dan RPP serta perangkat lainnya seperti materi dan

media. Silabus dan RPP yang digunakan guru merupakan silabus dan RPP

yang dikeluarkan Kemendikbud. Di RPP dan silabus yang digunakan, di

sana tidak secara langsung tercantum nilai-nilai karakter yang hendak di

capai. Namun ketika peneliti melakukan analisa terhadap kegiatan

pembelajaran di dalam RPP dan silabus, di sana sudah memuat nilai-nilai

karakter dalam pembelajaran matematika yang akan dilaksanakan. Dalam

silabus, bagian yang memuat nilai-nilai karakter yakni pada bagian kegiatan

pembelajaran, sedangkan dalam RPP, bagian yang menggambarkan nilai-

nilai karakter yakni pada bagian kegiatan pembelajaran dan evaluasi.

Dalam menganalisis nilai-nilai karakter yang terintegrasi pada

pembelajaran matematika, peneliti perlu memilah silabus yang membahas

tentang pembelajaran matematika, karena dalam silabus tersebut kegiatan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 yang artinya memadukan mata

pelajaran satu dengan yang lainnya dalam bentuk tema. Dari hasil analisis

yang dilakukan peneliti pada bagian silabus, maka kegiatan pembelajaran 1

ditemukan sejumlah nilai karakter sebagai berikut:

Page 128: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

106

Tabel 4.1

Nilai-Nilai Karakter yang Terintegrasi pada Silabus

Kegiatan Pembelajaran Nilai-Nilai KarakterMenyebutkan angka 61-80 bersama danmenuliskan nama bilangan pada papan tulisdengan dibantu guru

Percaya diri

Bermain dengan cara menentukan pasangan namadan lambang bilangan 61-80

Tanggung jawab, Kerjakeras

Mengurutkan angka mulai dari yang terkecil dandari yang terbesar

Tanggung jawab, Kerjakeras

Menebak bennda dengan menghubungkanbilangan 61-80 secara berurutan

Tanggung jawab,mandiri, kerja keras

Mengerjakan latihan pada buku siswa Kerja keras, kejujuran,tanggung jawab,mandiri

Dari data tabel di atas dapat diketahui, bahwa terdapat beberapa nilai-

nilai karakter yang terintegrasi dalam silabus. Nilai karakter tersebut

diantaranya meliputi percaya diri, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, dan

kejujuran.

Komponen RPP menurut Mulayasa (2014:81)mencangkup kompetensi

dasar, karakter yang akan dibentuk, materi standar, metode dan teknik,

media, dan sumber belajar, waktu belajar, dan daya dukung lainnya.

Menurutnya (2014:125-131), dalam mengimplementasikan pendidikan

karakter dalam kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui kegiatan

pembelajaran yang meliputi kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti

Page 129: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

107

atau pembentukan kompetensi atau karakter, serta kegiatan akhir atau

penutup

RPP yang digunakan MI Ma’arif NU Mangunsari formatnya meliputi

identitas Sekolah dan mata pelajaran (satuan pendidikan, kelas/semester,

tema, sub tema, pembelajaran, dan alokasi waktu), kompetensi inti,

kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan

pembelajaran (pendahuluan, kegiatan inti, penutup), sumber dan media

pembelajaran, penilaian proses dan hasil pembelajaran.

Secara keseluruhan persiapan dari segi RPP, MI Ma’arif NU

Mangunsari sudah sesuai teori, namun tidak ada keterangan secara langsung

karakter yang akan dibentuk pada saat proses pembelajaran. Hal ini

membuktikan bahwa mungkin guru kurang mengkaji kompetensi dasar dan

indikator untuk menetukan nilai karakter yang hendak dicapai. Meskipun

demikian, nilai karakter secara langsung tetap terlihat yaitu pada penilaian

sikap.

Dalam menganalisis RPP pembelajaran matematika, peneliti

menemukan integrasi nilai-nilai karakter pada bagian kegiatan pembelajaran

dan evalusi. Nilai-nilai karakter dalam RPP juga tidak secara langsung di

tulis. Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti pada bagian RPP, maka

kegiatan pembelajaran 1 ditemukan sejumlah nilai karakter sebagai berikut:

Page 130: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

108

Tabel 4.2

Nilai-Nilai Karakter yang Terintegrasi pada RPP

Kegiatan Pembelajaran Nilai-Nilai KarakterGuru memberikan salam dan mengajak semuasiswa berdoa menurut agama dan keyakinanmasing-masing

Kereligiusan

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisilembar kehadiran dan memeriksa pakaian,posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengankegiatan pembelajaran

Kedisiplinan

Ajak siswa menyebutkan angka 61-80 secarabersama-sama

Percaya diri

Guru membantu menuliskan nama bilanganpada papan tulis

Percaya diri

Siswa bermain menentukan pasangan nama danlambang bilangan 61-80

Kerja keras, tanggungjawab

Guru memberikan tugas kelompok kepada siswa Kerjasama, kreatifMasing-masing kelompok berdisikusi dalammengerjakan tugas

Kerja keras,kedemokratisan,ketangguhan, kerjasama,tanggung jawab

Guru memberikan penghargaan berupa bintang-bintang dengan tingkat kecepatan masing-masing kelompok dalam mengerjakan

Kedemokratisan

Guru bersama siswa mengkoreksi kinerjamasing-masing kelompok

Keingintahuan

Siswa diminta menyelesaikan tugas menebakbenda dengan cara menghubungkan angka 61-80secara berurutan seperti yang ada pada bukusiswa

Kerja keras, kemandirian,kejujuran, tanggungjawab

Kegiatan di akhiri dengan memberika tugaslatihan (pekerjaan rumah) pada buku siswa

Kerja keras, kemandirian,kejujuran

Bersambung…

Page 131: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

109

Sambungan….

Bersama-sama siswa membuatkesimpulan/rangkuman hasil belajar selamasehari

Keingintahuan,kedemokratisan

Bertanya jawab tentang materi yang telahdipelajari

Kejujuran, keingintahuan

Melakukan penilaian hasil belajar KemandirianMengajak semua siswa berdoa menurut agamadan keyakinan masing-masing

Kereligiusan

Dari hasil analisis di atas terhadap RPP pada bagian kegiatan

pembelajaran, dapat ditemukan sejumlah nilai-nilai karakter. Nilai karakter

tersebut diantaranya adalah kereligiusan, kedisiplinan, kerja keras, percaya

diri, kedemokratisan, ketangguhan, kejujuran, kreatif, kerjasama, tanggung

jawab, keingintahuan, dan percaya diri.

Selain pada kegiatan pembelajaran, pada bagian penilaian atau evaluasi

juga terdapat integrasi nilai-nilai karakter di dalamnya. Hal tersebut

dibuktikan dengan adanya penilaian sikap yang dilakukan guru. penilaian

sikap tersebut dibagi menjadi 2, yaitu penilaian spiritual dan sosial. Pada

pembelajaran 1, penilaian spiritual terdapat 3 indikator yaitu berdoa sebelum

pelajaran, berdoa setelah pelajaran, dan jujur. Sedangkan untuk penilaian

sosial terdiri dari percaya diri, kerjasama, disiplin, dan tanggungjawab.

Jika dikaitkan dengan teori pengembangan nilai-nilai karakter di atas,

terdapat ketidaksesuaian teori yang digunakan guru dalam mengembangkan

Page 132: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

110

nilai-nilai karakter pada tahap perencanaan. Hal tersebut dikarenakan kurang

adanya sosialisasi dan diskusi dengan para guru untuk mengembangkan

nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Mungkin pada silabus bisa

dikembangkan dengan memodifikasinya, yaitu menambahkan nilai-nilai

karakter tertentu yang akan diintegrasikan. Dari hasil modifikasi tersebut

akan berdampak terhadap RPP, karena yang menjadi acuan penyusunan RPP

adalah silabus. Sehingga, ketika dalam silabus terdapat nilai-nilai karakter,

yang kemudian dijadikan acuan RPP, maka akan terjadi kesesuaian antara

silabus dan RPP. Dengan demikian persiapan pengintegrasian nila-nilai

karakter dalam pembelajarann matematika lebih terarah.

Walaupun tidak secara langsung nilai-nilai karakter tertera dalam

silabus maupun RPP, guru telah mengimplementasikan nilai-nilai karakter

dalam kegiatan pembelajaran, yang jika di analisa akan diketahui banyak

nilai karakter di sana. Nilai-nilai karakter tersebut diimplementasikan dalam

kegiatan pembelajaran yang divariasikan dengan metode pembelajaran yang

menurut peneliti cukup relevan, dan menarik jika diterapkan bagi peserta

didik.

Dari paparan data tersebut, dapat diketahui bahwa MI Ma’arif NU

Mangunsari telah mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada perencanaan

pembelajaran matematika. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan

bahwaperencanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

Page 133: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

111

yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter yaitu terdapat pada silabus dan

RPP berkarakter.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari

Yang Terintegrasi dengan Nilai-Nilai Karakter

Dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen di dalamnya.

Komponen-komponen pembelajaran menurut Moedjiono dan Dimyati dalam

(https://menurutpengertian.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-komponen-

) diakses tanggal 27 Maret 2017, adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik

2. Guru

3. Tujuan Pembelajaran

4. Materi/isi

5. Metode

6. Media

7. Evaluasi

Berdasarkan kegiatan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas,

peneliti menemukan berbagai komponen pembelajaran sebagai berikut:

1. Peserta didik, yang merupakan subjek yang dididik

2. Guru sebagai pendidik, yang menyampaikan ilmu serta mendidik

peserta didik

3. Tujuan pembelajaran yaitu sebuah target yang akan dicapai dalam

pembelajaran

Page 134: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

112

4. Materi pembelajaran. Materi pembelajaran matematika yang diteliti

yaitu berupa materi tentang bilangan 61-80

5. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah

permainan/simulasi, card short, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

6. Media pembelajaran matematika yang digunakan guru berupa kertas

bilangan

7. Dan evaluasi yang digunakan guru berupa evalusi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.

Komponen pembelajaran matematika yang dilaksanakan sudah sesuai

dengan teori, dan dilaksnakan dengan cukup menarik. Menurut peneliti,

antara materi, media dan metode yang digunakan sangat sesuai. Sehingga,

ketika peneliti mengamati pembelajaran, seluruh peserta didik tampak

bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran, kelaspun menjadi lebih

hidup dan berwarna.

Menurut Mulyasa (2014:125-131), dalam mengimplementasikan

pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui kegiatan

pembelajaran yang meliputi kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti

atau pembentukan kompetensi atau karakter, serta kegiatan akhir atau

penutup:

Page 135: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

113

a. Kegiatan awal atau pembukaan.

Kegiatan ini mencangkup pembinaan keakraban dan pre-test.

b. Kegiatan inti atau pembentukan kompetensi atau karakter

Prosedur yang dapat ditempuh dalam pembentukan kompetensi dan

karakter adalah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai

peserta didik, dan cara belajar peserta didik

2) Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis,

pokok bahasan dikemukakan dengan jelas atau ditulis di papan

tulis

3) Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa hand out

dan fotokopi beberapa bahan yang akan dipelajari

4) Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik

5) Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam

mengerjakan lembaran kegiatan

6) Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan sara menukar

pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan jawabannya

7) Kekeliruan atau kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik

c. Kegiatan Akhir atau Penutup

Kegiatan akhir pembelajaran atau penutup dapat dilakuakan

dengan memberikan tugas, refleksi dan post test.

Page 136: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

114

Dari hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran, guru

melakukan pembelajaran yang meliputi tiga kegiatan, yaitu kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup.

Pada kegiatan pendahuluan guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu

diawali dengan kegiatan berdoa bersama, yang dipimpin salah seorang siswa.

Karena peserta didik kelas I merupakan peralihan dari masa TK, maka

kegiatan tepuk dan bernyanyi masih melekat pada diri mereka. Dalam

kegiatan pembelajaran, guru selalu mengawali dan mengajak peserta didik

untuk bernyanyi dan bertepuk bersama. Kegiatan tersebut dilakukan untuk

meningkatkan minat dan semangat belajar peserta didik, selain itu

menciptakan suasana yang bersahabat. Dalam kegiatan ini terdapat nilai-nilai

karakter diantaranya kereligiusan, kemandirian, keingintahuan, kedisiplinan,

santun, dan bersahabat.

Dalam kegiatan inti guru melakukan pembentukan kompetensi dan

karakter. Guru menggunakan metode permainan/simulasi, card short, diskusi,

tanya jawab, penugasan dan ceramah. Metode tersebut dikombinasikan

dengan cukup menarik. Dari sekian metode tersebut, yang selalu digunakan

guru dalam melakukan pembelajaran adalah metode ceramah. Dan dari

metode tersebut yang paling membuat aktif peserta didik adalah metode card

short. Pada metode ini, masing-masing kelompok peserta didik, diberi tugas

untuk memasangkan angka secara berurutan. Pada metode ini, terdapat

Page 137: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

115

banyak nilai karakter yang tercantum di dalamnya. Dari kegiatan pelaksanaan

metode tersebut, peserta didik saling berdiskusi dan bekerjasama. Selain

menyenangkan, pembelajaran tersebut juga meningkatkan daya kerja otak,

dan kemampuan bersosial.

Media pembelajaran yang digunakan adalah kertas angka. Peserta

didik diberi tugas untuk memotong-motong angka, dan memasangkannya

pada kertas satunya secara urut. Kegiatan memotong ini dapat meningkatkan

kreativitas peserta didik, dan kemampuan berpikir logis dalam menyusun

angka. Selain itu, karena media ini diterapkan pada tugas kelompok,

memungkinkan peserta didik belajar untuk membagi tugas dengan temannya.

Selain menyalurkan materi dalam pembelajaran, guru selalu

mengamati aktivitas siswa, baik dalam hal sikap, pengerjaan tugas atau

kemampuan dari segi pengetahuan, serta keterampilan mereka. Khusus untuk

penilaian sikap, guru mengamati secara terus-menerus apakah dari mereka ada

yang sikapnya menonjol jika dibanding dengan lainnya, baik sikap yang

menonjol baik atau buruk, ataukah biasa-biasa saja. Pengamatan sikap dari

hasil belajar, nantinya akan direkap dalam buku penilaian sikap.

Dari paparan kegiatan inti tersebut, dapat ditemukan nilai-nilai

karakter yang diintegrasikan guru. Adapun nilai-nilai karakter tersebut

diantaranya adalah kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaaya diri,

Page 138: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

116

kedisiplinan, ketangguhan, kedemokratisan, tanggung jawab, santun,

kepedulian, menghargai prestasi, dan kreatif.

Kegiatan diakhiri dengan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

Selama pembelajan dari awal hingga akhir guru selalu bertanya jawab kepada

peserta didik untuk melatih kemampuan berbicara mereka. Kegiatan ini

ditutup dengan doa bersama. Dalam kegiatan penutup terdapat nilai-nilai

karakter diantaranya adalah kereligiusan, kejujuran, kedisiplinan, dan

kepedulian.

Hasil deskripsi kegiatan pembelajaran secara mendetail tercantum

pada bab III. Jika dikaitkan dengan teori yang disampaikan oleh Mulyasa

((2014:125-131)di depan sebagaimana tentang implementasi pendidikan

karakter dalam kurikulum 2013, guru melaksanakan pembelajaran sudah

sejalan dengan teori tersebut. Ada terdapat sedikit kekurangan dalam kegiatan

pembelajaran, yakni tidak tercantum kegiatan pre test dan post test. Namun

secara umum, pembelajaran matematika yang terintegrsi nilai-nilai karakter

sudah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan teori.

Pada saat pelaksanaan pembelajaran, peneliti mempersiapkan checklist

untuk melihat pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran

matematika. Dari hasil checklist tersebut, guru sudah mengintegrasikan nilai-

nilai karakter dengan baik mulai dari kegiatan awal hingga akhir, karena

indikator nilai-nilai karakter matematika sebagian besar sudah

diimplementasikan guru dalam pembelajaran. Adanya beberapa kegiatan

Page 139: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

117

pembelajaran dalam indikator nila-nilai karakter matematika yang tidak

diimplementasikan guru, mungkin karena melihat situasi pembelajaran,

apakah kegiatan tersebut bisa diterapkan atau tidak. Salah satu indikator

kegiatan pembelajaran yang tidak diterapkan guru adalah pada nilai karakter

berpikir kritis dan logis yaitu kegiatanmenugaskan peserta didik

menyelesaikan persoalan open-ended untuk memberikan pemikiran alternatif

pemecahannya. Kegiatan tersebut untuk peserta didik kelas 1 mungkin belum

dapat dipakai, karena materi matematika kelas 1 sebagian besar baru

pengenalan materi matematika yang sifatnya masih mendasar atau riil.

Kegiatan tersebut mungkin bisa digunakan guru saat mengajar kelas atas,

yang memang materi matematika sudah lebih komplek, dan membutuhkan

beberapa alternatif pengerjaan.

Dari pembahasan di atas tentang pelaksanaan pembelajaran

matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang teritegrasi dengan nilai-nilai

karakter, dapat disimpulkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran matematika pada tahap pelaksanaan dapat dilakukan melalui

kegiatan diantaranya yaitu 1) kegiatan awal atau pembukaan yang

mencangkup pembinaan keakraban, 2) kegiatan inti atau pembentukan

kompetensi atau karakter, 3) kegiatan akhir atau penutup yang dapat

dilakukan dengan memberikan tugas dan refleksi

Page 140: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

118

C. Evaluasi Pembelajaran Matematika MI Ma’arif NU Mangunsari Yang

Terintegrasi dengan Nilai-Nilai Karakter

Menurut Mulyasa (2014:206), penilaian pembelajaran dapat dilakukan

terhadap program, proses dan hasil belajar. Penilaian program bertujuan untuk

menilai efektivitas program yang telah dilaksanakan. Penilaian proses

bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi peserta didik dalam

pembelajaran, sedangkan penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil

belajar atau pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik. Penilaian

dapat dilakukan dengan tes dan nontes. Tes dapat dilakukan dengan lisan,

tulisan, dan perbuatan. Adapun nilai nontes dapat dilakukan dengan observasi,

wawancara, jawaban terinci, lembar pendapat, dan lain-lain.

Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran matematika yang terintegrasi

dengan nilai-nilai karakter, peneliti memperoleh data melalui hasil

wawancara, observsi, dan dokumentasi. Dalam kegiatan tersebut peneliti

mengetahui bahwa penilaian pembelajaran MI Ma’arif NU Mangunsari yang

terintegrasi dalam nilai-nilai karakter meliputi penilaian proses dan hasil.

Untuk evaluasi sikap, guru mengutamakan kegiatan observasi untuk

mengamati sikap mereka. Dari hasil observasi, jika ditemukan adanya peserta

didik yang menonjol sikapnya, baik menonjol ke arah baik atau buruk, maka

guru akan segera menuliskannya dalam lembar penilaian yang sudah

tersedia,lembar penilaian tersebut termasuk ke dalam penilaian anecdotal

record. Dalam penilaian tersebut, guru menggunakan beberapa indicator nilai-

Page 141: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

119

nilai karakter disesuaikan dengan materi dan target guru dalam menilai

karakter dalam pembelajaran. Dalam penilaian tersebut guru membagi

penilaian menjadi 2 sikap, yakni spiritual dan sosial. Penilaian spiritual

meliputi kegiatan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran, serta jujur.

Sedangkan penilaian sosial dalam pembelajaran matematika yang peneliti

amati meliputi percaya diri, kerjasama, disiplin, dan tanggung jawab.

Kegiatan penilaian tersebut dilakukan guru setiap waktu, baik di saat

pelajaran maupun di luar pembelajaran. Dari hasil dari penilaian tersebut,

akan direkap pada saat penyusunan nilai rapor. Sikap yang dicatat hanya

untuk siswa yang menonjol, baik menonjol ke arah baik atau buruk. Untuk

siswa yang berperilaku sewajarnya, dianggap sudah memenuhi standar.

Selain kegiatan nontes, peneliti juga menemukan nilai-nilai karakter

pada kegiatan tes, yakni terdapat pada soal UAS mapel matematika tema 7 no.

23. Soal tersebut secara tidak langsung mengandung nilai karakter kepedulian

maksudnya guru mencontohkan karakter baik dengan cara saling memberi

kepada sesama.

Berdasarkan analisis peneliti terhadap soal yang disusun guru, peneliti

jarang menemukan soal yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Soal yang

peneliti amati sebagian besar bahkan hampir keseluruhan menggambarkan sisi

kognitif saja. Hal tersebut terjadi, mungkin karena kurang adanya pengkajian

dan inovasi yang dilakukan guru terhadap penyusunan soal berkarakter,

khususnya untuk mata pelajaran matematika.

Page 142: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

120

Kegiatan evaluasi pembelajaran matematika MI Ma’arif NU

Mangunsari yang terintegrasi nilai-nilai karakter sudah sesuai dengan teori.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat kelemahan yaitu tidak ditemukannya

penilaian program yang bertujuan untuk menilai efektivitas program yang

telah dilaksanakan. Dalam proses evaluasi hanya dilakukan terhadap penilaian

proses dan hasil. Jika MI Ma’arif NU Mangunsari melakukan penilaian

program, maka akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika

yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter. Karena dari kegiatan tersebut,

akan ada perbaikan-perbaikan terhadap efektifitas program yang dilaksanakan.

Penilaian program tidak dilakukan, mungkin karena kurang adanya diskusi

para guru dalam meningkatkan pembelajaran dan kurangnya pemahaman guru

terhadap penilaian program yang bertujuan untuk menilai efektivitas

program.Selain itu, menurut peneliti penilaian sikap memiliki kekurangan,

karena guru dituntut untuk mengamati peserta didik secara menyeluruh

dengan jumlah peserta didik yang besar yaitu berjumlah 24. Karena memang

kemampuan manusia terbatas, sehingga untuk menilai sikap peserta didik

secara keseluruhan, penilaian yang dilakukan guru kurang maksimal. Namun

secara keseluruhan, penilaian pendidikan karakter yang terintegrasi dalam

pembelajaran matematika sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai teori.

Selain itu, guru juga sudah mengaplikasikan bentuk-bentuk penilaian dengan

baik, hal tersebut dibuktikan dengan adanya pengaplikasian penilaian dari

berbagai bentuk yang meliputi tes dan nontes. Dengan demikian, dari kegiatan

Page 143: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

121

evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa yang diutamakan guru bukan hanya

penilaian yang sifatnya hasil kognitif saja, namun juga penilaian proses dalam

membentuk karakter.

Dapat disimpulkan bahwa Evaluasi pembelajaran matematika yang

terintegrasi pada nilai-nilai karakterterdapat pada penilaian tes dan nontes.

Integrasi nilai-nilai karakter pada kegiatan tes terdapat pada soal UAS dan

kegiatan nontes dilakukan dengan memadukan penilaian observasi dan

anecdotal record.

Page 144: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

122

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

terintegrasi nilai-nilai karakter, yaitu terdapat pada silabus dan RPP

berkarakter. Pada silabus terdapat pada kegiatan pembelajaran sedangkan

dalam RPP terdapat pada kegiatan pembelajaran dan penilaian sikap.

Pada silabus terdapat nilai-nilai karakter diantaranya percaya diri,

tanggung jawab, kerja keras, mandiri, dan kejujuran. Sedangkan nilai-

nilai karakter yang terdapat pada RPP diantaranya kereligiusan,

kedisiplinan, kerja keras, percaya diri, kedemokratisan, ketangguhan,

kejujuran, kreatif, kerjasama, tanggung jawab, keingintahuan, dan

percaya diri.

2. Pelaksanaan pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

teritegrasi dengan nilai-nilai karakter, dapat diintegrasikan melalui

kegiatan diantaranya yaitu 1) kegiatan awal atau pembukaan yang

mencangkup pembinaan keakraban dengan nilai-nilai karakter yang

diintegrasikan diantaranya kereligiusan, kemandirian, keingintahuan,

kedisiplinan, santun, dan bersahabat, 2) kegiatan inti atau pembentukan

Page 145: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

123

kompetensi dan karakter dengan nilai-nilai karakter yang dintegrasikan

diantaranya kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaaya diri,

kedisiplinan, ketangguhan, kedemokratisan, tanggung jawab, santun,

kepedulian, menghargai prestasi, dan kreatif, 3) kegiatan akhir atau

penutup dengan memberikan tugas dan refleksi yang mengintegrasikan

nilai-nilai karakter diantaranya kereligiusan, kejujuran, kedisiplinan, dan

kepedulian.

3. Evaluasi pembelajaran matematika MI Ma’arif NU Mangunsari yang

terintegrasi pada nilai-nilai karakter terdapat pada penilaian tes dan

nontes. Integrasi nilai-nilai karakter pada kegiatan tes terdapat pada soal

dan kegiatan nontes dilakukan dengan memadukan penilain observasi dan

anecdotal record. Adapun nilai-nilai karakter yang terdapat pada soal

yaitu nilai karakter kepedulian, sedangkan nilai-nilai karakter yang

terdapat pada nontes dibagi menjadi 2 sikap, yakni spiritual dan sosial.

Penilaian spiritual meliputi kegiatan berdoa sebelum dan setelah

pembelajaran, serta jujur. Sedangkan penilaian sosial meliputi percaya

diri, kerjasama, disiplin, dan tanggung jawab.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut:

Page 146: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

124

1. Pihak sekolah hendaknya lebih mempersiapkan perencanaan dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam kegiatan sekolah,

terutama dalam integrasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran

2. Pihak sekolah hendaknya melakukan sosialisasi dengan para guru guna

membahas pelaksanaan kurikulum 2013 yang mengintegrasikan nilai-

nilai karakter pada proses pembelajaran, khususnya sosialisasi pada

tahap persiapan yakni pembahasan silabus dan RPP, agar pelaksanaan

pembelajaran menjadi lebih maksimal dan bermakna.

3. Pihak sekolah dengan pihak orangtua/ wali peserta didik hendaknya

meningkatkan hubungan kerjasama guna menunjang kegiatan

pendidikan karakter pada peserta didik

4. Guru kelas hendaknya mampu mengimplementasikan pendidikan

karakter pada pembelajaran matematika dengan baik. Guru mampu

memadukan integrasi nilai-nilai karakter pada pembelajaran dengan

metode, media, pendekatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Semua guru beserta karyawan diharapkan benar-benar mampu

memberikan teladan yang baik kepada peserta didik, baik dari segi

ucapan maupun tindakan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan

karakter di sekolah

6. Pihak sekolah bersama para guru dan orangtua hendaknya membahas

bahwa hasil pendidikan anak yang terpenting adalah bukan hasil

kognitif semata melainkan perubahan sikap yang baik.

Page 147: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

125

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Deni. 2014. Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.Yogyakarta: Araska

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Fuad, Anis dan Nugroho, Kandung Sapto. 2014. Panduan Praktis PenelitianKualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Heruman.2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Huberman, Michael, Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya danKarakter Bamgsa-Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian danPengembangan

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter; dalam Metode Aktif, Inovatif, danKreatif. Jakarta: Penerbit Erlangga

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bnadung: PTRemaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PTRemaja Rosdakarya

Nurdin, Syafruddin dan Usman, Basyirudin. 2004. Guru Profesional danImplementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2014. Pendidikan Karakter: Konsep dan Model.Bandung: PT Remaja Rosadakarya

Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta; Penerbit Ombak

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Poerwadarminta, W.J.S.. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka

Profil MI Ma’arif NU Mangunsari tahun 2016/2017

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks

Page 148: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

126

Syaodih, Sukmadinata Nana. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter BangsaBerperadaban. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Membumikan Pendidikan Karakter di SD: Konsep,Praktik, dan Strategi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter: dalam Perspektif Teori dan Praktik.(Yogyakarta: UNY Press)

https://abelpetrus.wordpress.com/education/pendidikan-karakter-di-pendidikan-dasar-dan-menengah/ diakses 17 Juli 2017

https://menurutpengertian.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-komponen- diaksestanggal 27 Maret 2017

Page 149: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Ma’arif NU Mangunsari

Kelas / Semester : I (Satu) / 2

Tema 7 : Benda Hewan dan Tanaman di Sekitarku

Sub Tema 1 : Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di

Sekitarku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan

sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Mengenal teks deskrip-tif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud

dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru

Page 150: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

128

atau te-man dalam bahasa In-donesia lisan dan tulis yang dapat diisi

deng-an kosakata bahasa daerah untuk memban-tu pemahaman

4.1 Mengamati dan meni-rukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan

pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam

secara mandiri dalam bahasa Indo-nesia lisan dan tulis yang dapat diisi

deng-an kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Indikator ;

Mengidentifikasi benda berdasarkan teks deskriptif yang dibaca.

Menceritakan kembali isi teks deskriptif yang dibaca tentang benda hidup

dan benda tak hidup.

Membaca teks deskriptif tentang benda hidup dan benda tak hidup.

Memberikan tanggapan tentang pengelompokkan benda hidup dan benda tak

hidup.

PPKn

Kompetensi Dasar (KD)

3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-

hari di rumah dan sekolah

4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah

Indikator ;

Menjelaskan tata tertib dalam pengelompokkan benda.

Berdiskusi mengenai tata tertib pengelompokkan benda.

Menuliskan tata tertib pengelompokkan benda.

Matematika

Kompetensi Dasar (KD)

3.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda

yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain

4.3 Mengemukakan kem-bali dengan kalimat sendiri dan memecah-kan

masalah yang ber-kaitan dengan penjum-lahan dan pengurang-an terkait

dengan aktivitas sehari-hari serta memeriksa kebenarannya

Page 151: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

129

Indikator ;

Mengurutkan bilangan 61-80.

Membilang banyaknya anggota benda dalam satu kelompok.

Menuliskan nama bilangan banyaknya anggota benda dalam satu kelompok.

Menuliskan lambang bilangan banyaknya anggota benda dalam satu

kelompok.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengamati contoh, siswa dapat membaca teks deskriptif tentang

benda hidup dan benda tak hidup dengan lancar.

Setelah membaca teks, siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan.

Setelah membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi benda hidup dan benda

tak hidup dengan benar.

Setelah mengamati lingkungan sekitar, siswa dapat mengelompokkan benda

hidup dan tak hidup yang ada di sekitarnya dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan aturan pengelompokan

benda dengan benar.

Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menentukan tata tertib pengelompokan

benda dengan benar.

Setelah berdiskusi, siswa dapat menuliskan aturan pengelompokan benda

dengan benar.

Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat mengurutkan bilangan

61 sampai 80 dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menentukan banyak anggota benda

dalam satu kelompok dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan nama bilangan yang

menunjukkan banyak anggota benda dalam kelompok dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan lambang bilangan yang

menunjukkan banyak anggota benda dalam satu kelompok dengan benar.

Page 152: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

130

D. MATERI PEMBELAJARAN

Klasifikasi Benda Hidup dan Benda Tak Hidup

Aturan Pengelompokan Benda

Menulis Nama dan Lambang Bilangan 61-80

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, card short, diskusi, tanya jawab,

penugasan dan cerama

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan DeskripsiKegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Gurumemberikansalamdanmengajaksemuasiswaberdo’amenurut agama dankeyakinanmasing-masing.

Gurumengecekkesiapandiridenganmengisilembarkehadirandanmemeriksakerapihanpakaian,posisidantempatdudukdisesuaikandengankegiatanpembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkanyaitu tentang ”Benda, Hewan dan Tanaman diSekitar”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputikegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti Langkah-langkah kegiatan bagian satu: Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai

benda di sekitar kita. Benda terbagimenjadidua,yaitubendahidupdanbendatakhidup. Bendahidupsepertimanusia, hewan, dantumbuhan.Selainbendahidup, disekitarkitajugabanyakbendatakhidup, sepertibatu,air, udara, tas, sepatu, dan lain-lain.Beripenjelasanmengenaiudara. Meskipuntakterlihat,udaraadalahbagiandaribenda yang

30 MenitX 35 JP

Page 153: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

131

Kegiatan DeskripsiKegiatanAlokasiWaktu

sangatdibutuhkanolehbendahidup, begitupundenganair.TambahkanpenjelasanpentingnyabersyukuratasrahmatTuhanini,dansebagaibendahendaknyabersyukurdengancaramemeliharaalam,menjagaudaradenganmengurangipolusi, danmenjagaair dengancaramenggunakannyasesuaikebutuhan.(Mengamati)

Siswa mengamatigambar yang ada dibukulalusiswadimintauntukkeluarkelasbeberapamenitdanmengamatibendaapasaja yang ada di luardan didalamkelas. Siswaberada di beberapatempat yangberbeda agar pengamatanbisalebihluas.

Siswamengamatidengansaksamasehingga data yangdihasilkandapatmewakilibendahidupdanbendatakhidup.

Siswamenyebutkanapasajabenda yangmerekalihatsebanyakmungkin. (Mengekplorasi)

Siswamengelompokkanbenda yangdilihatnyakedalamkelompokbendahidupdanbendatakhidup. Gurumembantumenuliskanjawabansiswapadapapantulisdenganmenggunakantabel.

Siswamendengarkanpenjelasantambahandari guruketikasiswamasihkelirudalammengelompokkanbenda.

Siswamengamatigambar yang adapadabuku,lalumerekamenentukanmana yangtermasukbendahidupdanbendatakhidup.Siswamengguntingdanmenempelkangambarbendahidupdanbendatakhiduppadakolom yang tersedia dibukusiswa.

Siswamendapatkankartuberisigambarbendahidupdanbendatakhidup. Guru menyiapkanduabuahkotak

Page 154: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

132

Kegiatan DeskripsiKegiatanAlokasiWaktu

yang sudahdiberi label “Benda Hidup” dan “BendaTakHidup”.

Secarabergiliransiswamaju,lalumenunjukkankartutersebutkepada temannya.Setelah itu, siswa akan menentukan termasukkelompok mana kartu yang dimilikinya. Jika gambaryang dimilikinya bukan termasuk benda hidup, siswatersebut harus memasukkan ke kotak “Benda TakHidup”. Jika termasuk benda hidup, siswa tersebutharus memasukkan ke kotak “Benda Hidup”(Mengasosiasi)

Siswa lainnya diminta mengamati agar bisa salingmemberi masukan jika ada temannya yang kelirudalam mengelompokkannya.

Simpan hasil pengelompokan ini untuk digunakanpada pertemuanberikutnyasaatmengenalkanciri-ciribendahidup.

Siswamendengarkanpenjelasan gurumengenaiaturanpengelompokandanmanfaatnya.Pengelompokanbendadapatdilakukansesuaidengankebutuhan.Pengelompokanbisaberdasarkansifatataucirinya.Pengelompokanakanmemudahkanidentifikasi.

Siswa mengerjakan latihan untuk menentukanpengelompokan benda yang ada pada buku siswa.(Mengkomunikasikan)

Langkah-langkahkegiatanbagiandua: Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru

mengenai aturan pengelompokan. Setelah siswadapat menentukan pengelompokan benda, ajak siswamenebak gambar benda dan menen-tukan gambartersebut termasuk benda hidup atau tak hidup dengancara menghubungkan angka 61-80 secara berurutan.(Mengamati)

Sebelummengurutkanangka, siswa

Page 155: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

133

Kegiatan DeskripsiKegiatanAlokasiWaktu

mendengarkanpenjelasan gurumengenainamadanlambangbilangan 61sampaidengan 80.

Ajaksiswamenyebutkanangka 61-80 secarabersama-sama. (Mengekplorasi)

Gurumembantumenuliskannamabilanganpadapapantulis,misalnya 61 = enampuluhsatu, 72 = tujuhpuluhdua.

Siswabermainmenentukanpasangannamadanlambangbilangan 61-80.

Guru memberikan 2 kertaskepadamasing-masingkelompok.Kertaspertamaadalahgambarkolom yang berisiangkayang takberaturan.Kertaskeduaadalahgambarkolomkosong

Guru menjelaskanaturan main. Gurumemintasiswauntukmemotong-motongkertas yangberisikolomangkadanmemasangkannya dikertaskeduadengancaramengurutkanangkadari yangterkecil ke yang terbesar. Gurumemintasiswauntukbekerjasecaracepatdanmengacungkantanganjikaselesaimengerjakan. Bagi yang palingcepat, kelompoktersebutadalahpemenangnya(mengamati)

Guru memberi aba-aba permainan dimulai(mengamati)

Masing-masingkelompokberdiskusidalammengerjakantugas.(mengeksplorasi dan Mengasosiasi).

Gurumemberikanpenghargaanberupabintangsesuaidengantingkatkecepatanmasing-masingkelompokdalammengerjakan

Guru bersamasiswamengkoreksikinerjamasing-masingkelompok. (Mengkomunikasikan)

Page 156: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

134

Kegiatan DeskripsiKegiatanAlokasiWaktu

Setelahpermainanusai,siswadimintamenyelesaikantugasmenebakbendadengancaramenghubungkanangka 61-80secaraberurutanseperti yang adapadabukusiswa.Mintasiswamenentukangambartersebuttermasukkelompokbendahidupataubukan.

Kegiatandiakhiridenganmemintasiswamengerjakanlatihanpadabukusiswa,yaitumenentukanbanyaknyaanggotakelompokbendadengancaramenuliskannamadanlambangbilangan.(Mengkomunikasikan)

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untukmenyampaikan pendapatnya tentang pembelajaranyang telah diikuti.

Melakukanpenilaianhasilbelajar Mengajaksemuasiswaberdo’amenurut agama

dankeyakinanmasing-masing(untukmengakhirikegiatanpembelajaran)

15 menit

G. SUMBER & MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku

Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2013).

Page 157: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

135

Kartu-kartu bergambar benda hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar

sebanyak jumlah siswa (manusia, hewan, tumbuhan, dan gambar benda di

sekitar)

Kotak/kardus bekas sebanyak dua buah, diberi label benda hidup dan benda

tak hidup

Kertas bilangan

Lembar kolom urutan bilangan

H. PENILAIAN PROSES & HASIL BELAJAR

1. Penilaian Sikap

Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Penilaian

Spiritual Sosial

Ber

doa

sebe

lum

pela

jara

n

Ber

doa

sesu

dah

pela

jara

n

Juju

r

Per

caya

diri

Ker

jasa

ma

Dis

iplin

Tan

ggun

gja

wab

1. Aghni ImroatulHasanah

+ +

2. Anggun Puspa

3. Annisa Zahra + + -

4. Aprista AudyPrasetyo

5. Aurella Nur Ayuni

6. Dany Fadhil AlRasyid

7. Deva AbdiPamungkas

8. Dewi Syafira

Page 158: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

136

Puspitasari

9. Dito Revan Permana

10. Faidzin AkhbarWicaksono

11. Faza Hilma Zaizaf

12. Fukayna Fathin

13. Hafidh Shidqi

14. Kharissa Elma Safitri -

15. Lubna Umairoh

16. Maulana PuspaWijaya

- -

17. MuhammadAbimanyu Akhdan

18. Muhammad FaiqAbyan Sukmawan

19. Mustafa Fardan

20. Nadiya ButsainatulUlya

21. Rafi Faizal Putra -

22. Ridho Pangeran Jati +

23. Sabita Anjani S + + +

24. Satriya RizkyPratama

-

Keterangan:+ = sangat menonjol- = kurang menonjolTak ada tanda = menonjol

Page 159: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

137

2. Penilaian pengetahuan:

Instrumen penilaian: tes tertulis (lembar kerja) mengelompokkan benda,

mengurutkan bilangan 61-80, menulis nama dan lambang bilangan.

3. Penilaian keterampilan:

Observasi (Pengamatan)

Lembar pengamatan kemampuan menentukan benda hidup atau benda

tak hidup

Page 160: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

138

Page 161: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

139

SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

(SD/MI)

Satuan pendidikan : MI Ma’arif NU Mangunsari

Kelas : I (satu)

Tema7 : Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku

Alokasi waktu : 104 jam pelajaran

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar MateriPembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila danKewarganegaraan1.1 Menerima gambar (bintang segi lima,

rantai, pohon beringin, kepalabanteng, dan padi kapas) padalambang negara “Garuda Pancasila”

2.1 Bersikap positif terhadap gambar padalambang negara “Garuda Pancasila”

3.1 Memahami gambar pada lambangnegara “Garuda Pancasila”

4.1 Menceritakan gambar pada lambangnegara “Garuda Pancasila”

1.2 Menun jukkan sikap mematuhiaturan yang berlaku dalamkehidupan sehari-hari di rumah

2.2 Melaksanakan aturan yang berlakudalam kehidupan sehari-hari dirumah

3.2 Mengurutkan aturan yang berlakudalam kehidupan sehari-hari dirumah

4.2 Melakukan kegiatan sesuai denganaturan yang berlaku dalamkehidupan sehari-hari di rumah

1.4 Menunjukkan sikap kerjasamadalam suasana keberagaman dirumah

2.4 Bekerjasama dalam keberagaman dirumah

3.4 Menggambarkan bentuk kerjasamadalam keberagaman di rumah

4.4 Menceritakan pengalaman kerjasama

gambar (bintangsegi lima, rantai,pohon beringin,kepala banteng,dan padi kapas)pada lambangnegara “GarudaPancasila”

aturan di rumah keberagaman

karakteristikindividu

bentuk kerjasamadalamkeberagaman

Subtema 1: Benda Hidup danBenda Tak Hidup di Sekitarku (26jam pelajaran) mengelompokkan benda hidup

dan benda tak hidup di dalamkelas dan luar kelas

menggunting, menempelkan,dan memasukkan gambar kekotak sesuai dengan kelompokbenda hidup dan benda takhidup

mengelompokkan benda danmanfaatnya serta nama danlambang bilangan 61-80 sesuaidengan aturan

menentukan gambar bendahidup dan benda tak hidupdengan cara menghubungkanbilangan 61-80 secara berurutan

menyebutkan angka 61-80bersama dan menuliskan namabilangan pada papan tulisdengan dibantu guru

bermain dengan caramenentukan pasangan nama danlambang bilangan 61-80,

mengurutkan angka mulai dariyang terkecil dan dari yangterbesar

menebak benda denganmenghubungkan bilangan 61-80

Page 162: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

140

dalam keberagaman di rumah secara berurutan mengerjakan latihan pada buku

siswa membaca wacana di buku siswa

tentang tokoh yang bermainboneka dan tokoh yang bermainbersama hewan peliharaan

mendengarkan penjelasan gurumengenai: perbedaan perlakuanyang diberikan tokoh padabenda kesayangannya,perbedaan benda hidup danbenda tak hidup

mendiskusikan tentangpersamaan, perbedaan, danperbandingan kursi dan kucingdengan huruf tegak bersambungkursi dan kucing,

menceritakan pengalamanmelihat langit pada malam harikemudian mendengarkanpenjelasan tentang jenis bendayang ada di langit

mengamati guru menyanyikanlagu dengan gerakan badankemudian membaca, menghafalteks lagu Bintang Kecil, danmenyanyikan lagu denganbergerak sesuai isi lagu

bermain melempar gulungankertas

mendengar penjelasan gurumengenai ciri benda hidup yangmampu bergerak sendiri untukberpindah tempat ataumenanggapi rangsangan

mengamati gambar dan teks dibuku siswa tentang benda hidupyang dapat berpindah sendiri

bermain melempar danmenangkap bola sertamempraktikkan gerak lempartangkap bola sambil berlarimenyamping

mendengar penjelasan gurumengenai garis bilangan,

Bahasa Indonesia3.6 Memahami kosakata tentang berbagai

jenis benda di lingkungan sekitarmelalui teks pendek (berupa gambar,slogan sederhana, tulisan, dan/atausyair lagu)

4.6 Menggunakan kosakata bahasaIndonesia dan ejaan yang tepatberbagai jenis benda di lingkungansekitar dalam teks tulis sederhana

3.7 Memahami kosakata yang berkaitandengan peristiwa siang dan malammelalui teks pendek (gambar,tulisan, dan/atau syair lagu)

4.7 Menyampaikan penjelasan dengankosakata Bahasa Indonesia dan ejaanyang tepat peristiwa siang danmalam dalam teks tulis dan gambar

3.8 Memahami ungkapan penyampaianterima kasih, permintaan maaf,tolong, dan pemberian pujian,ajakan, pemberitahuan, perintah, danpetunjuk kepada orang lain denganmenggunakan bahasa yang santunsecara lisan dan tulisan yang dapatdibantu dengan kosakata bahasadaerah

4.8 Mengucapkan ungkapan terima kasih,permintaan maaf, tolong, danpemberian pujian, denganmenggunakan bahasa yang santunkepada orang lain secara lisan dantulis

kosakata tentangberbagai jenisbenda dilingkungansekitar

kosakata yangberkaitandengan peristiwasiang dan malammelalui tekspendek

ungkapanpenyampaianterima kasih,permintaanmaaf, tolong,dan pemberianpujian, ajakan,pemberitahuan,perintah, danpetunjuk kepadaorang laindenganmenggunakanbahasa yangsantun secaralisan dan tulisanyang dapatdibantu dengankosakata bahasadaerah

Matematika3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah

sampai dengan 99 sebagai banyakanggota suatu kumpulan objek

4.1 Menyajikan bilangan cacah sampaidengan 99 yang bersesuaian dengan

Bilangan cacahsampai dengan99

bilangan sampaidua angka dannilai tempat

Page 163: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

141

banyak anggota kumpulan objekyang disajikan

3.2 Menjelaskan bilangan sampai duaangka dan nilai tempat penyusunlambang bilangan menggunakankumpulan benda konkret serta caramembacanya

4.2 Menuliskan lambang bilangansampai dua angka yang menyatakanbanyak anggota suatu kumpulanobjek dengan ide nilai tempat

3.3 Membandingkan dua bilangan sampaidua angka dengan menggunakankumpulan benda-benda konkret

4.3 Mengurutkan bilangan-bilangansampai dua angka dari bilanganterkecil ke bilangan terbesar atausebaliknya dengan menggunakankumpulan benda-benda konkret

3.4 Menjelaskan dan melakukanpenjumlahan dan penguranganbilangan yang melibatkan bilangancacah sampai dengan 99 dalamkehidupan sehari-hari sertamengaitkan penjumlahan danpengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupansehari-hari yang berkaitan denganpenjumlahan dan penguranganbilangan yang melibatkan bilangancacah sampai dengan 99

3.8 Mengenal dan menentukan panjangdan berat dengan satuan tidak bakumenggunakan benda/situasi konkret

4.8 Melakukan pengukuran panjang danberat dalam satuan tidak bakudengan menggunakan benda/situasikonkret

penyusunlambangbilangan

opersi hitungpenjumlahan danpenguranganbilangan yangmelibatkanbilangan cacahsampai dengan99

pola bilanganyang berkaitandengankumpulanbenda/gambar/gerakan ataulainnya

bangun ruangdan bangun datardenganmenggunakanberbagai bendakonkret

bangun dataryang dapatdisusunmembentuk polapengubinan

panjang danberat dengansatuan tidak bakumenggunakanbenda/situasikonkret

kemudian membuat garis danmenuliskan bilangan dari 61-80

bermain dengan cara berdiri danbergerak 5 langkah sesuai yangdituju

menyimpulkan benda hidupyang dapat bergerak sendiri danbenda tak hidup yang tidakdapat bergerak sendiri

berdiskusi tentang pentingnyamakanan dan minuman

mendengarkan penjelasan gurumengenai perbedaanpertanaman yang terjadi padamakhluk hidup

mengamati gambar di bukusiswa, menuliskan cerita sesuaidengan gambar, danmenyampaikan hasil tulisannya

menyimpulkan sikap yang harusditiru dan tidak boleh ditiru

menjawab pertanyaan di buku memahami cara mengukur berat

badan dan tinggi badan mengamati gambar anak yang

sedang berenang dan gambarseorang anak laki-laki yangsedang membantumengeluarkan anak kucing darikarung

berdiskusi mengapa bendahidup memerlukan udara untukbernafas

berlatih pernafasan di kolamrenang atau di darat

melakukan pernafasan denganduduk di tepi kolam danmenggerak-gerakkan kaki atauberlari mengelilingi lapangansebanyak dua kali

berlatih menarik nafas lalumembuang melalui hidung

mendengarkan teks desktiptifdari guru tentang kebutuhanudara bagi benda hidup

Page 164: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

142

Pedoman Checklist Kegiatan Pembelajaran Matematika

Yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter

No. Nilai Karakter Kegiatan Pembelajaran KondisiYa Tidak

1. Berpikir logisdan kritis

1. Guru menugaskan peserta didik menyelesaikanpersoalan open-ended untuk memberikanpemikiran alternative pemecahannya

2. Kerja keras 1. Guru memberikan tugas di dalam kelas2. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah3. Guru memberikan tugas terstruktur4. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan

tugas sesuai batas waktu yang di tetapkan5. Guru mengajak peserta didik untuk giat belajar

3. Keingintahuan 1. Melakukan kegiatan tanya jawab saat kegiatanapersepsi

2. Melakukan kegiatan tanya jawab pada kegiatandiskusi

3. Menugaskan peserta didik mencari sumberbelajar

4. Kemandirian 1. Melakukan penilaian secara individu2. Guru mengingatkan peserta didik untuk

menyelesaikan sendiri tugas yang menjaditanggung jawabnya

3. Memberikan kesempatan kepada peserta didikuntuk menentukan kelompok diskusinyasendiri

4. Guru meminta peserta didik untukmengerjakan soal di papan tulis

5. Percaya diri 1. Guru mengajak peserta didik untuk beranimenyampaikan pendapatnya saat diskusi dikelas

2. Guru meminta peserta didik maju mengerjakansoal atau melaksanakan perintah sesuai yangdikatakan guru

3. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidakmengeluh saat menyelesaikan masalah yang

Page 165: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

143

dihadapi6. Kereligiusan 1. Guru mengucapkan salam di awal dan akhir

kegiatan pembelajaran2. Guru menyiapkan peserta didik untuk

memulai dan mengakhiri pembelajaran denganberdoa

7. Kejujuran 1. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidakmencontek temannya saat mengerjakan tugasatau ulangan

2. Guru mengingatkan peserta didik untukmengerjakan tugas pekerjaan rumah secaraindividu dan tidak menjadi plagiat dalammengerjakan setiap tugas

3. Melakukan kegiatan refleksi sehingga pesertadidik dapat mengemukakan rasa senang atautidak tidak senang terhadap pelajaran

8. Kedisiplinan 1. Guru masuk kelas tepat waktu2. Guru menegur peserta didik yang melanggar

aturan di dalam kelas (seperti makan di dalamkelas, berbicara, mengganggu temannya,berkeliaran, dan sebagainya)

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik4. Menggunakan seragam guru sesuai aturan

9. Ketangguhan 1. Guru mengingatkan peserta didik untukpantang menyerah/ tidak mudah putus asadalam menghadapi berbagai kesulitan dalammelaksanakan kegiatan pembelajaran

2. Guru memberikan support agar peserta didiktidak cengeng

3. Guru memberikan support agar peserta didiktidak malas

4. Guru memberikan support agar peserta didiktidak manja

10. Kedemokratisan 1. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk memilih ketua kelompoknya didalam kelompoknya sendiri

2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta

Page 166: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

144

didik untuk menyampaikan hasil diskusikelompok

3. Guru memberi kesempatan kepada pesertadidik untuk mengemukakan pendapat sesuaidengan cara masing-masing saat kegiatandiskusi

4. Guru mengingatkan peserta didik agarmenghargai pendapat orang lain

11. Kepedulian 1. Guru melatih peserta didik memberikantanggapan atas pertanyaan yang disampaikanteman

2. Guru meminta peserta didik memberikankesempatan kepada temannya untukberpendapat saat kegiatan tanya jawab

3. Guru meminta peserta didik untuk memberikanbantuan terhadap temannya sesuai dengankemampuannya terhadap teman lain yangmemiliki masalah

4. Guru meminta peserta didik untuk salingmemberikan semangat belajar

12. Tanggung jawab 1. Guru menyuruh peserta didik mengerjakantugas dengan baik

2. Guru mengingatkan peserta didik agar dapatmempertanggungjawabkan setiap pekerjaanatau perbuatan yang dilakukan

13. Santun 1. Guru mengingatkan peserta didik agarmenghormati orang yang lebih tua darinya

2. Guru mengingatkan peserta didik agar tidakberkata-kata kotor, kasar, dan takabur

3. Guru mengingatkan peserta didik agar tidakmeludah di sembarang tempat

4. Guru mengingatkan peserta didik agar tidakmenyela pembicaraan pada waktu yang tidaktepat

5. Guru mengingatkan peserta didik untukmengucapkan terima kasih setelah menerimabantuan orang lain

6. Bersikap 3s (salam, senyum, sapa)7. Guru mengingatkan peserta didik untuk

Page 167: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

145

meminta ijin ketika memasuki ruangan oranglain atau menggunakan barang orang lain

8. Guru mengingatkan peserta didik untukmemperlakukan orang lain sebagaimana dirisendiri ingin diperlakukan

14. Kerjasama 1. Guru memberi tugas kelompok2. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi

dengan baik menyelesaikan tugas kelompok3. Guru mengingatkan peserta didik untuk

mengutamakan kepetntingan bersama dantidak mengutamakan kepentingan individu

15. Menghargaiprestasi

1. Guru mengingatkan peserta didik untuk salingmenghargai prestasi

2. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi16. Bersahabat 1. Guru mengajak bertepuk dan bernyanyi

bersama2. Menanyakan kabar dan kondisi peserta didik3. Guru bercerita kepada peserta didik

17. Kreatif 1. Guru menyuruh peserta didik membuat mediapebelajaran

2. Guru menggunakan berbagai metodepembelajaran

3. Guru menggunakan media pembelajaran

Page 168: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

146

Hasil Checklist Kegiatan Pembelajaran Matematika

Yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter

No. Nilai Karakter Kegiatan Pembelajaran KondisiYa Tidak

1. Berpikir logisdan kritis

1. Guru menugaskan peserta didik menyelesaikanpersoalan open-ended untuk memberikanpemikiran alternatif pemecahannya

2. Kerja keras 1. Guru memberikan tugas di dalam kelas2. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah3. Guru memberikan tugas terstruktur4. Guru meminta sisiwa untuk menyelesaikan

tugas sesuai batas waktu yang di tetapkan5. Guru mengajak peserta didik untuk giat

belajar

3. Keingintahuan Melakukan kegiatan tanya jawab saat kegiatanapersepsi

4. Melakukan kegiatan tanya jawab pada kegiatandiskusi

5. Menugaskan peserta didik mencari sumberbelajar

4. Kemandirian 5. Melakukan penilaian secara individu6. Guru mengingatkan peserta didik untuk

menyelesaikan sendiri tugas yang menjaditanggung jawabnya

7. Memberikan kesempatan kepada peserta didikuntuk menentukan kelompok diskusinyasendiri

8. Guru meminta peserta didik untukmengerjakan soal di papan tulis

5. Percaya diri 4. Guru mengajak peserta didik untuk beranimenyampaikan pendapatnya saat diskusi dikelas

5. Guru meminta peserta didik maju mengerjakansoal atau melaksanakan perintah sesuaiyangdikatakan guru

6. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidak

Page 169: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

147

mengeluh saat menyelesaikan masalah yangdihadapi

6. Kereligiusan 3. Guru mengucapkan salam di awal dan akhirkegiatan pembelajaran

4. Guru menyiapkan peserta didik untukmemulai dan mengakhiri pembelajaran denganberdoa

7. Kejujuran 4. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidakmencontek temannya saat mengerjakan tugasatau ulangan

5. Guru mengingatkan peserta didik untukmengerjakan tugas pekerjaan rumah secaraindividu dan tidak menjadi plagiat dalammengerjakan setiap tugas

6. Melakukan kegiatan refleksi sehingga pesertadidik dapat mengemukakan rasa senang atautidak tidak senang terhadap pelajaran

8. Kedisiplinan 5. Guru masuk kelas tepat waktu6. Guru menegur peserta didik yang melanggar

aturan di dalam kelas (seperti makan di dalamkelas, berbicara, mengganggu temannya,berkeliaran, dan sebagainya)

7. Guru mengecek kehadiran peserta didik8. Menggunakan seragam guru sesuai aturan

9. Ketangguhan 5. Guru mengingatkan peserta didik untukpantang menyerah/ tidak mudah putus asadalam menghadapi berbagai kesulitan dalammelaksanakan kegiatan pembelajaran

6. Guru memberikan support agar peserta didiktidak cengeng

7. Guru memberikan support agar peserta didiktidak malas

8. Guru memberikan support agar peserta didiktidak manja

10. Kedemokratisan 5. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk memilih ketua kelompoknya didalam kelompoknya sendiri

Page 170: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

148

6. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk menyampaikan hasil diskusikelompok

7. Guru memberi kesempatan kepada pesertadidik untuk mengemukakan pendapat sesuaidengan cara masing-masing saat kegiatandiskusi

8. Guru mengingatkan peserta didik agarmenghargai pendapat orang lain

11. Kerjasama 4. Guru memberi tugas kelompok5. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi

dengan baik menyelesaikan tugas kelompok6. Guru mengingatkan peserta didik untuk

mengutamakan kepetntingan bersama dantidak mengutamakan kepentingan individu

12. Tanggung jawab 3. Guru menyuruh peserta didik mengerjakantugas dengan baik

4. Guru mengingatkan peserta didik agar dapatmempertanggungjawabkan setiap pekerjaanatau perbuatan yang dilakukan

13. Santun 9. Guru mengingatkan peserta didik agarmenghormati orang yang lebih tua darinya

10. Guru mengingatkan peserta didik agartidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur

11. Guru mengingatkan peserta didik agartidak meludah di sembarang tempat

12. Guru mengingatkan peserta didik agartidak menyela pembicaraan pada waktu yangtidak tepat

13. Guru mengingatkan peserta didik untukmengucapkan terima kasih setelah menerimabantuan orang lain

14. Bersikap 3s (salam, senyum, sapa)15. Guru mengingatkan peserta didik untuk

meminta ijin ketika memasuki ruangan oranglain atau menggunakan barang orang lain

16. Guru mengingatkan peserta didik untukmemperlakukan orang lain sebagaimana dirisendiri ingin diperlakukan

14. Kepedulian 5. Guru melatih peserta didik memberikan

Page 171: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

149

tanggapan atas pertanyaan yang disampaikanteman

6. Guru meminta peserta didik memberikankesempatan kepada temannya untukberpendapat saat kegiatan tanya jawab

7. Guru meminta peserta didik untuk memberikanbantuan terhadap temannya sesuai dengankemampuannya terhadap teman lain yangmemiliki masalah

8. Guru meminta peserta didik untuk salingmemberikan semangat belajar

15. Menghargaiprestasi

3. Guru mengingatkan peserta didik untuk salingmenghargai prestasi

4. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

16. Bersahabat 4. Guru mengajak bertepuk dan bernyanyi

bersama5. Menanyakan kabar dan kondisi peserta didik6. Guru bercerita kepada peserta didik

17. Kreatif 4. Guru menyuruh peserta didik membuat mediapembelajaran

5. Guru menggunakan berbagai metodepembelajaran

6. Guru menggunakan media pembelajaran

K

Page 172: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

150

Potonglah susunan angka tak beraturan di bawah ini dan tempelkan angka pada

kolom kosong dengan susunan angka dari yang terkecil ke yang terbesar!

61 80 62 79 63

78 64 77 65 76

66 75 67 74 68

73 69 72 70 71

Page 173: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

151

ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER 2TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata Pelajaran : Tema 7 Nama :............................................Kelas : I (Satu) No. :............................................Hari/tanggal : Nilai :............................................Kerjakan soal-sol di bawah ini dengan benar!PPKn KD Soal Nilai

3.1 1, 2, 3

3.2 4, 5, 6

1. Gambar di samping adalah simbol sila Pancasila yang ke ....

a. tiga b. empat c. lima

2. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat ... dalam permusyawaratanperwakilan.a. permusyawaratan b. perwakilan c. kebijaksanaan

3. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalampermusyawaratan perwakilan adalah bunyi sila ke ....

4. Salah satu cara merawat hewan peliharaan adalah memberi makan dan....a. minum b. racun c. pupuk

5. Ketika akan meminjam barang teman, terlebih dahulu harus meminta ....a. maaf b. uang c. izin

6. Setelah meminjam barang teman, kita kembalikan dengan mengucapkan....

BAHASAINDONESIA

KD Soal Nilai3.6 7, 8, 9, 103.8 11, 12, 13

untuk soal nomor 7 sampai dengan 10.Ada banyak benda di sekitar kitaAda benda hidup dan benda tak hidupBenda hidup bisa bergerak sendiriBenda tak hidup tidak bisa bergerak sendiriBenda hidup juga mengalami pertumbuhan

151

ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER 2TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata Pelajaran : Tema 7 Nama :............................................Kelas : I (Satu) No. :............................................Hari/tanggal : Nilai :............................................Kerjakan soal-sol di bawah ini dengan benar!PPKn KD Soal Nilai

3.1 1, 2, 3

3.2 4, 5, 6

1. Gambar di samping adalah simbol sila Pancasila yang ke ....

a. tiga b. empat c. lima

2. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat ... dalam permusyawaratanperwakilan.a. permusyawaratan b. perwakilan c. kebijaksanaan

3. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalampermusyawaratan perwakilan adalah bunyi sila ke ....

4. Salah satu cara merawat hewan peliharaan adalah memberi makan dan....a. minum b. racun c. pupuk

5. Ketika akan meminjam barang teman, terlebih dahulu harus meminta ....a. maaf b. uang c. izin

6. Setelah meminjam barang teman, kita kembalikan dengan mengucapkan....

BAHASAINDONESIA

KD Soal Nilai3.6 7, 8, 9, 103.8 11, 12, 13

untuk soal nomor 7 sampai dengan 10.Ada banyak benda di sekitar kitaAda benda hidup dan benda tak hidupBenda hidup bisa bergerak sendiriBenda tak hidup tidak bisa bergerak sendiriBenda hidup juga mengalami pertumbuhan

151

ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER 2TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata Pelajaran : Tema 7 Nama :............................................Kelas : I (Satu) No. :............................................Hari/tanggal : Nilai :............................................Kerjakan soal-sol di bawah ini dengan benar!PPKn KD Soal Nilai

3.1 1, 2, 3

3.2 4, 5, 6

1. Gambar di samping adalah simbol sila Pancasila yang ke ....

a. tiga b. empat c. lima

2. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat ... dalam permusyawaratanperwakilan.a. permusyawaratan b. perwakilan c. kebijaksanaan

3. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalampermusyawaratan perwakilan adalah bunyi sila ke ....

4. Salah satu cara merawat hewan peliharaan adalah memberi makan dan....a. minum b. racun c. pupuk

5. Ketika akan meminjam barang teman, terlebih dahulu harus meminta ....a. maaf b. uang c. izin

6. Setelah meminjam barang teman, kita kembalikan dengan mengucapkan....

BAHASAINDONESIA

KD Soal Nilai3.6 7, 8, 9, 103.8 11, 12, 13

untuk soal nomor 7 sampai dengan 10.Ada banyak benda di sekitar kitaAda benda hidup dan benda tak hidupBenda hidup bisa bergerak sendiriBenda tak hidup tidak bisa bergerak sendiriBenda hidup juga mengalami pertumbuhan

Page 174: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

152

Contoh benda hidup adalah macam-macam hewan dan tumbuhan7. Benda di sekitar kita ada benda hidup dan ....

a. padat b. tak hidup c. cair8. Benda yang dapat bergerak sendiri disebut benda ....

a. hidup b. tak hidup c. cair9. gambar di samping menunjukkan bahwa makhluk

hidup mengalami ....

a. pertumbuhan b. penyusutan c. berkembang

10. gambar di samping merupakan salah satu contoh benda ....

11. gambar di samping adalah pemberitahuan dilarang membawa ....

a. tumbuhan b. hewan c. tanaman

12. Naura : wah, kamu pandai sekali Wafa, dapat nilai 100.Wafa : iya Naura, karena saya selalu rajin belajar.Percakapan di atas berisi tentang ungkapan ....

a. terimakasih b. perintah c. pujian

13. Tulislah satu contoh kalimat pujian ....

MATEMATIKA KD Soal Nilai3.2 14, 15, 163.3 17, 18, 193.4 20, 21, 22,

23

14. Banyaknya bintang di samping adalah ....a. 20b. 22c. 21

Page 175: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

153

15. 73 ditulis ....a. enam puluh tiga b. tujuh puluh tiga c. tujuh puluh dua

16. 73 = ... puluhan + ... satuanUntuk soal nomor 17 sampai dengan 19.

24 buah apel 13 buah pepaya 18 buah belimbing17. Buah yang paling banyak adalah ....

a. apel b. pepaya c. belimbing18. Buah yang paling sedikit adalah ....

a. apel b. pepaya c. belimbing19. ... lebih banyak dari belimbing.20. 86 + 12 = ....

a. 98 b. 99 c. 9721. 57 – 23 = ....

a. 35 b. 24 c. 3422.

+ = ....

a. 24 b. 25 c. 2323. Dika memiliki 45 permen.

Diberikan kepada Baraka 13 permen.Jadi sisa permen Dika adalah ....

153

15. 73 ditulis ....a. enam puluh tiga b. tujuh puluh tiga c. tujuh puluh dua

16. 73 = ... puluhan + ... satuanUntuk soal nomor 17 sampai dengan 19.

24 buah apel 13 buah pepaya 18 buah belimbing17. Buah yang paling banyak adalah ....

a. apel b. pepaya c. belimbing18. Buah yang paling sedikit adalah ....

a. apel b. pepaya c. belimbing19. ... lebih banyak dari belimbing.20. 86 + 12 = ....

a. 98 b. 99 c. 9721. 57 – 23 = ....

a. 35 b. 24 c. 3422.

+ = ....

a. 24 b. 25 c. 2323. Dika memiliki 45 permen.

Diberikan kepada Baraka 13 permen.Jadi sisa permen Dika adalah ....

153

15. 73 ditulis ....a. enam puluh tiga b. tujuh puluh tiga c. tujuh puluh dua

16. 73 = ... puluhan + ... satuanUntuk soal nomor 17 sampai dengan 19.

24 buah apel 13 buah pepaya 18 buah belimbing17. Buah yang paling banyak adalah ....

a. apel b. pepaya c. belimbing18. Buah yang paling sedikit adalah ....

a. apel b. pepaya c. belimbing19. ... lebih banyak dari belimbing.20. 86 + 12 = ....

a. 98 b. 99 c. 9721. 57 – 23 = ....

a. 35 b. 24 c. 3422.

+ = ....

a. 24 b. 25 c. 2323. Dika memiliki 45 permen.

Diberikan kepada Baraka 13 permen.Jadi sisa permen Dika adalah ....

Page 176: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

154

KODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. RespondenNama Kode

Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I SWIL

Fauziyah, M.Ag FRafka Aufa Albara RAA

Nadia Dwi Pramesti NDP

2. Metode PenelitianMetode Penelitian Kode

Wawancara WObservasi O

Dokumentasi D

3. Media Penyimpanan DataMedia Kode

Rekaman RFoto TFile F

4. KategoriKategori Kode

Pendidikan Karakter Secara Umum di Sekolah PKSPerencanaan Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter RPMPelaksanaan Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter PPM

Evaluasi Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter EPM

Page 177: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

155

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :SWIL

Kode Data :W/SWIL/R1

Hari/Tanggal :7 April 2017

Tempat : MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu :14.00 – 14.47 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud pendidikan karakter?

2. Sejak kapan sekolah ini melaksanakan pendidikan karakter?

3. Alasan sekolah ini menerapkan pendidikan karakter

4. Kurikulum apa yang diterapkan dalam mengintegrasikan pendidikan karakter di

sekolah ini?

5. Siapakah yang bertugas dalam menggalakkan program pendidikan karakter?

6. Siapakah yang menjadi sasaran dalam pengimplementasian pendidikan karakter?

7. Sebutkan tujuan diintegrasikannya pendidikan karakter ini?

8. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini?

9. Jelaskan perubahan siswa yang bisa diamati dalam pelaksanaan pendidikan

karakter?

10. Jelaskan kesulitan/hambatan dalam melaksanakan pendidikan karakter?

11. Jelaskan Solusi mengatasi hambatan dalam melaksanakan pendidikan karakter?

Page 178: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

156

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELAS

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :F

Kode Data :W/ F/R2

Hari/Tanggal :15 April 2017

Tempat : MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu :10.00 – 11.10WIB

Daftar Pertanyaan :

A. Pelaksanaan pendidikan karakter pada pembelajaran matematika1. Bagaimana pengintegrasian pendidikan karakter pada pelaksanaan

pembelajaran matematika?

2. Terdapat nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika?

3. Metode apakah yang digunakan guru dalam pengintegrasian pendidikan

karakter dalam pembelajaran matematika?

4. Media apakah yang digunakan guru dalam pengintegrasian pendidikan

karakter dalam pembelajaran matematika?

5. Bagaimana manfaat dari implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran matematika?

B. Evalusi pendidikan karakter pada pembelajaran matematika1. Bagaimana bentuk evaluasi yang digunakan dalam pengintegrasian

pendidikan karakter pada pembelajaraan matematika?

2. Bagaimana cara mengevaluasi pendidikan karakter pada pembelajaran

matematika?

Page 179: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

157

3. Bagaiamana tindak lanjut dari hasil evaluasi dalam pengintegrasian

pendidikan karakter pada pembelajaraan matematika?

4. Apa saja kesulitan guru dalam mengimplementasikan pendidikan karater

dalam pembelajaran matematika?

5. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala dari implementasipendidikan karakter dalam pembelajaran matematika?

Page 180: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

158

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :RAA

Kode Data : W/RAA/R3

Hari/Tanggal : 20 Mei 2017

Tempat : Depan MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu : 09.30 – 10.00 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah kamu tahu sikap baik dan sikap buruk ?

2. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan contoh yang baik di

sekolah?

3. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk belajar

sendiri/tidak mencontek?

4. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan utuk selalu

menghargai sesama dan menghargai prestasi teman?

5. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk

bekerjasama/tidak egois saat berdiskusi ?

6. Apakah bapak/ibu guru ramah?

7. Apakah bapak/ibu guru sabar dalam mengajar?

8. Apakah bapak/ibu guru adil?

Page 181: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

159

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :NDP

Kode Data : W/NDP/R3

Hari/Tanggal : 20 Mei 2017

Tempat : Depan MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah kamu tahu sikap baik dan sikap buruk ?

2. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan contoh yang baik di

sekolah?

3. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk belajar

sendiri/tidak mencontek?

4. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan utuk selalu

menghargai sesama dan menghargai prestasi teman?

5. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk

bekerjasama/tidak egois saat berdiskusi ?

6. Apakah bapak/ibu guru ramah?

7. Apakah bapak/ibu guru sabar dalam mengajar?

8. Apakah bapak/ibu guru adil?

Page 182: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

160

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :SWIL

Kode Data :W/SWIL/R1

Hari/Tanggal :7 April 2017

Tempat : MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu :14.00 – 14.47 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud pendidikan karakter?

“Sebelum masuk ke pendidikan karakter, kita perlu tahu makna dari

karakter itu sendiri. Jadi, karakter adalah bekal dari tuhan pencipta

berupa kebaikan-kebaikan yang dimilki pribadi masing-masing, yang

dimaksud disini adalah setiap individu pasti punya karakter yang baik.

Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha untuk memberikan

pendidikan sehingga karakter yang dimiliki seseorang bisa muncul

dengan baik sesuai kodratnya, dalam kata lain guru berperan sebagai

stimulus bagi peserta didik untuk memunculkan karakter mereka.”

(W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

2. Sejak kapan sekolah ini melaksanakan pendidikan karakter?

“Kalau di madrasah pada umumnya pendidikan yang dicanangkan ya

pendidikan karakter, jadi pendidikan karakter mulai diterapkan sejak

madrasah ini dibangun. Kalau madrasah ini lahirya sekitar tahun 1960.

Page 183: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

161

Kalau madrasah seperti itu. Untuk resminya atau konsentrassinya itu

dimulai sejak 2009.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47/ R1).

3. Alasan sekolah ini menerapkan pendidikan karakter

“Jadi, yang kita harapkan dari output anak-anak setelah lulus dari

sekolah ini adalah tidak hanya menguasai ilmu-ilmu pengetahuan yang

seperti agama atau mum, yang seputar hanya hafalan atau menjawab

soal, namun yang kita harapkan adalah karakter dari masing-masing

anak bisa muncul, karena karakter mereka berbeda-beda. Kalau kita

seragamkan, harus menghafal ini atau menjawab ini, karakter masing-

masing anak tidak akan muncul. Jadi, pendidikan karakter kita canangkan

supaya karater anak bisa muncul baik itu dari segi sikap maupun

keterampilan.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

4. Kurikulum apa yang diterapkan dalam mengintegrasikan pendidikan

karakter di sekolah ini?

“Kurikulu 2013.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

5. Siapakah yang bertugas dalam menggalakkan program pendidikan

karakter?

“Yang bertugas menggalakan ya semuanya terlibat, baik guru maupun

karyawan.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47/ R1).

6. Siapakah yang menjadi sasaran dalam pengimplementasian pendidikan

karakter?

“Sasaran utama, ya anak. Namun, sebelum kita memberikan ke anak,

pasti pengajarnya harus terlebih dahulu berkarakter. Jadi guru

berkarakter dulu baru dicontohkan ke anak. Di sekolah ini ada pelatihan

pembinaan bagi guru berkarakter.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 –

14.47 /R1).

7. Sebutkan tujuan diintegrasikannya pendidikan karakter ini?

“Jadi tujuannya untuk memunculkan karakter-karakter pada diri anak,

karena karakter mereka berbeda-beda. Di sekolah itu berbeda dengan

Page 184: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

162

individu, kalau individu mereka bisa mengecek bakat atau keterampilan

mereka lewat psikolog, sedangkan kalau di sekolah ya lewat guru. Jadi,

guru harus mengetahu dulu lebih awal karakter atau bakat anak apa yang

kemudian bisa dikonsultasikan lewat psikolog, sehingga dari situ

karakter mereka bisa muncul baik sikap maupun keterampilannya.

Sehingga, mereka mampu mengembangkannya dengan baik.”

(W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

8. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini?

“Jadi kita implementasikan di pembelajaran, muatan materi apapun bisa

kita laksanakan disitu. Selain itu juga ada pembiasaan contohnya sholat

dhuha, mengaji setiap pagi hari sebelum belajar dengan metode qiroati,

sholat dhuhur jamaah, dan sebagainya. Dalam pembelajaran kita

terapakan seperti etika sopan santun, contohnya etika kepaada guru,

cara bicara dengan guru, berinteraksi dengan teman, jadi kita ajarkan

langsung saat pelajaran. Untuk budaya sekolah, contohnya kita terapkan

supaya siswa membuang sampah pada tempatnya, hal tersebut kita

usahakan dengan menambah jumlah tempat sampah dan mencotohkannya

membuang sampah pada tempatnya.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 –

14.47/ R1).

9. Jelaskan perubahan siswa yang bisa diamati dalam pelaksanaan

pendidikan karakter?

“Terdapat banyak perubahan-prubahan yang bisa dilihat. Seperti

pencapaain prestasi non akademik yang mulai terlihat. Anak yang kita

pandang tidak mampu dalam akademik, ketika kita latih untuk maju

dalam sebuah event lomba mereka ternyata juga bisa berprestasi.

Kemudian untuk kebiasaan-kebiasaan beribadah, bisa kita buktikan lewat

tanggapan orang tua terhadapa perubahan anak yang lebih rajin

beribadah. Contohnya ada orangtua yang punya anak dua, yang satu

sekolah di SD yang satunya sekolah di mi. Setelah mereka mengamati

Page 185: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

163

ternyata anak mereka yang sekolah di mi lebih rajin dan tanggap sholat

ketika adzan mulai dikumandangkan dibandingkan anak mereka yang

sekolah di SD.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

10. Jelaskan kesulitan/hambatan dalam melaksanakan pendidikan karakter?

“Karena beranekaragam anak, dan muridnya banyak, jadi tidak semua

karakter anaka bisa terihat, tergali, dan dikembangkan . Yang kelihatan

secara umum yang bisa kita kembangkan. Selain itu, kurangnya tenaga

pengajar. Jadi antara pengajar dengan jumlah siswa tidak imbang.

Kurangnya kualitas sumber daya manusia dari para guru, yang membuat

kurang maksimal dalam melakukan proses pembelajaran.”

(W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00 – 14.47 /R1).

11. Jelaskan Solusi mengatasi hambatan dalam melaksanakan pendidikan

karakter?

“Perbandingannya antara guru dan siswa kita setarakan, khususnya wali

kelas. Selain itu, kita adakan latihan-latihan untuk para guru, guna

meningkatkan sumber daya dan inovasi mereka dalam pembelajaran

maupun penerapan pendidikan karakter.” (W/SWIL/PKS/7-7-2017/14.00

– 14.47/ R1).

Page 186: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

164

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU KELAS

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :F

Kode Data :W/ F/R2

Hari/Tanggal :15 April 2017

Tempat : MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu :10.00 – 11.10WIB

Daftar Pertanyaan :

A. Pelaksanaan pendidikan karakter pada pembelajaran matematika1. Bagaimana pengintegrasian pendidikan karakter pada pelaksanaan

pembelajaran matematika?

“Integrasi pendidikan karakter pada pembelajaran dilaksanakan

melalui 3 tahap yaitu mulai tahap persiapan yang dintegrasikan pada

RPP dan silabus, tahap pelaksanaan yang diintegrasikan langsung pada

pembelajaran, dan tahap evalusi yang diintegrasikan pada penilaian.

Kalau di RPP kan ada langkah-langkah pembelajaran dan evaluasi,

disitu menggambarkan nilai-nilai karakter. Selain itu kita juga sering

sharing-sharing dengan para guru, membahas tentang nilai-nilai

karakter, tapi guru parallel, soalnya kan nanti dimasukin ke rapornya

sejalan” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

2. Terdapat nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika?

Page 187: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

165

“Ada berpikir kritis, logis, disiplin, tanggung jawab, religius, jujur,

kerjasama, kebersamaan, ya banyak” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-

11.00/R2).

3. Metode apakah yang digunakan guru dalam pengintegrasian pendidikan

karakter dalam pembelajaran matematika?

“Metode yang kerap kita gunakan ya banyak, tinggal disesuaikan

dengan situasai dan kondisi. Ya seperi card short, diskusi, demonstrasi,

bermain peran,,mendongeng cerita matematika dan lain-lain. Intinya

metode untuk menerapkan pendidikan karakter, prinsip saya belajar

tidak terbatas pada dinding-dinding kelas, belajar itu ya di alam yang

luas, kelas ya dimana saja.” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

4. Media apakah yang digunakan guru dalam pengintegrasian pendidikan

karakter dalam pembelajaran matematika?

“Kalau kelas 1 kan pembelajaran matematika dari yang riil baru

abstrak, misalnya kalau menghitung benda kita gunakan media sekitar

seperti kerikil, misalnya penjumlahan yang ditonjolkan ya yang riil-riil

dulu” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

5. Bagaimana manfaat dari implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran matematika?

“Kalau karakter itu ya yang diharapkan oleh semua unsur

pembelajaran bukan hanya matematika. ya manfaatnya yang pasti

membuat anak berkarakter. Jadi, berkarakter bukan hanya di sekolah,

melainkan kita membangun karakter kan dari sekarang tapi tujuannya

tetap besok, karena pembentukan karakter tidak bisa satu, dua tahun.

Makanya di matematika ada pembiasaan seperti itu, ketika nilai

karakter anak masih D berarti dia gak naik. Membentuk karakter lebih

Page 188: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

166

dominan daripada pengetahuannya” (W/ F/PPM/15-4-2017/10.00-

11.00/R2).

B. Evalusi pendidikan karakter pada pembelajaran matematika1. Bagaimana bentuk evaluasi yang digunakan dalam pengintegrasian

pendidikan karakter pada pembelajaraan matematika?

“Evaluasinya ya hasil dari pengamatan, kemudian dari hasil

pengamatan kita catat. Makannya penilaiannya lebih ekstra dibanding

menilai pengetahuan, karena kita harus mengamati betul satu persatu

anak-anak, jadi guru harus lebih dekat, lebih detail semua siswa harus

dilihat. Pengamatan juga tidak waktu pas pembelajaran saja, tapi juga

pas waktu di luar jam pelajaran seperti saat istirahat” (W/ F/EPM/15-

4-2017/10.00-11.00/R2).

2. Bagaimana cara mengevaluasi pendidikan karakter pada pembelajaran

matematika?

“Caranya ya dari hasil pengamatan, kalau kelihatan menonjol kita tulis

plus (+), kalau yang tidak menonjol ya kita tulis minus (-), berarti kalau

yang lain gak ada keterangan, kita angap sudah sesuai standar.

Pembentukan karakter itu yang penting pembiasaan” (W/ F/EPM/15-4-

2017/10.00-11.00/R2).

3. Bagaiamana tindak lanjut dari hasil evaluasi dalam pengintegrasian

pendidikan karakter pada pembelajaraan matematika?

“Kalau ada siswa yang kurang ya harus dimotivasi, dilatih, kalau kelas

1 misalnya kita kasih cerita dengan karakter yang jelek dan akibatnya,

supaya dia nanti bisa berubah menjadi yang lebih baik. Kita juga kasih

tau orangtuanya, supaya nanti bisa dibimbing dirumah, dan kita beri

masukan caranya menegur” (W/ F/EPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

Page 189: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

167

4. Apa saja kesulitan guru dalam mengimplementasikan pendidikan karater

dalam pembelajaran matematika?

“Kesulitannya di waktu, waktunya memang harus dibuat ekstra, sampai

kadang-kadang guru ingin menulis administrasi untuk dirinya sendiri

gak sempat, kan melihat anak-anak terus. Berbeda dengan IQ, kita bisa

nyambi, yang penting anak bisa menerima pelajaran saya. jadi ketika

karakter yang diperhatikan, anak ulanganpun saya perhatikan, ya kita

harus meluangkan waktu. Yang kedua kadang kita gak telaten” (W/

F/EPM/15-4-2017/10.00-11.00/R2).

5. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala dari implementasi

pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika?

“Guru harus banyak latihan, pembinaan, pendidikan membentuk

karakter anak. Sebenarnya ada sharing setiap sabtu, tapi kurang

terlaksana karena saking padatnya acara. Selain itu ya pastinya guru di

tuntut berkualitas. Kadang juga kita sharing dengan orangtua face to

face, kalau tidak ya lewat grup whatsapp” (W/ F/EPM/15-4-

2017/10.00-11.00/R2).

Page 190: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

168

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :RAA

Kode Data : W/RAA/R3

Hari/Tanggal : 20 Mei 2017

Tempat : Depan MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu : 09.30 – 10.00 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah kamu tahu sikap baik dan sikap buruk ?

”Tau. Sifat baik contohnya membantu orangtua, membuang

sampah pada tempatnya, sholat, mengaji. Sifat buruk contohnya

tidak sholat, tidak mengaji, nakal sama teman, tidak mengerjakan

PR, gojekan di kelas.” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

2. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan contoh yang baik di

sekolah?

“iya, Menyapu di kelas, membuang sampah pada tempatnya,

membantu orangtua, sholat.” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-

10.00/R3)

3. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk belajar

sendiri/tidak mencontek?

“ Iya” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

Page 191: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

169

4. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan utuk selalu

menghargai sesama dan menghargai prestasi teman?

“Iya” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

5. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk

bekerjasama/tidak egois saat berdiskusi ?

“Iya” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

6. Apakah bapak/ibu guru ramah?

“Iya” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

7. Apakah bapak/ibu guru sabar dalam mengajar?

“Iya” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

8. Apakah bapak/ibu guru adil?

“Iya” (W/RAA/PPM/20-5-2017/09.30-10.00/R3)

Page 192: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

170

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MI MA’ARIF NU MANGUNSARI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kode Responden :NDP

Kode Data : W/NDP/R4

Hari/Tanggal : 20 Mei 2017

Tempat : Depan MI Ma’arif NU Mangunsari

Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah kamu tahu sikap baik dan sikap buruk ?

“tahu, “Sifat baik contohnya sifat baik, membantu orangtua,

belajar, membantu teman, menabung, tidak mencontek, membantu

teman. Sifat buruk contohnya mencontek, tidak mendengarkan

nasihat orangtua, tidak sholat, tidak ngaji.” (W/NDP/PPM/20-5-

2017/10.00-10.30/R4)

2. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan contoh yang baik di

sekolah?

“ Iya, menyapu di kelas, menegur gak boleh mencontek.”

(W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

3. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk belajar

sendiri/tidak mencontek?

“ Iya” (W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

Page 193: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

171

4. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan utuk selalu

menghargai sesama dan menghargai prestasi teman?

“Iya” (W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

5. Apakah bapak/ibu guru pernah mengingatkan untuk

bekerjasama/tidak egois saat berdiskusi ?

“Iya” (W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

6. Apakah bapak/ibu guru ramah?

“Iya” (W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

7. Apakah bapak/ibu guru sabar dalam mengajar?

“Iya” (W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

8. Apakah bapak/ibu guru adil?

“Iya” (W/NDP/PPM/20-5-2017/10.00-10.30/R4)

Page 194: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

172

DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Kegiatan Pembiasaan Mengaji Dengan Metode Qiroati

Page 195: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

173

Kegiatan Pembelajaran Matematika Yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter

Page 196: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

174

Wawancara Dengan Wali Kelas 1

Piala Hasil Prestasi Prestasi Akademik-Non Akademik Peserta Didik

Page 197: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

175

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka

Kegiatan mengaji para Guru dan pengarahan metode mengaji Qiroati

Page 198: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

176

Page 199: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

177

Page 200: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

178

Page 201: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

179

Page 202: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

180

DAFTAR SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Nurul Lailatul Hidayah

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

NIM : 115-13-009

Dosen pembimbing : Dra. Hj. Siti Farikhah, M. Pd.

No. Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Skor1. OPAK STAIN Salatiga 2013 dengan tema

Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa yangCerdas, Peka, dan Peduli

26-27 Agustus2013

Peserta 3

2. OPAK Tarbiyah 2013 dengan tema MenjunjungTinggi Nilai-nilai Kearifan Lokal sebagaiIdentitas Pendidikan Indonesia

29 Agustus2013

Peserta 3

3. Library User Education diselenggarakan olehUPT Perpustakaan STAIN Salatiga

16 September2013

Peserta 2

4. Surat Keputusan Ketua Prodi PGMI JurusanTarbiyah STAI Salatiga tentang SusunanPengurus HMPS PGMI Periode 2013-2014

17 September2013

Pengurusdevisi Sains

dan Olahraga

4

5. Training Pembuatan Makalah yangdiselenggarakan oleh LDK Darul Amal STAINSalatiga

18 September2013

Peserta 2

6. Seminar Nasional Bahasa Arab degan temaInovasi Pembelajaran Bahasa : Upaya MenjagaEksistensi dan Masa Depan PembelajaranBahasa Arab yang dilaksanakan oleh ITTAQO

9 Oktober2013

Peserta 8

7. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) MahasiswaV tingkat Mahasiswa, SMA se-derajat, danPondok Pesantren se-Salatiga dan sekitarnyadengan tema MTQ Wahana Apresiasi untukMencetak Insan Qur’ani yang diselenggarakanoleh JQH STAIN Salatiga

23 Oktober2013

Peserta 2

8. Training SIBA-SIBI Semester Gasal 2013-2014yang diselenggarakan oleh CEC dan ITTAQO

8-9 November2013

Peserta 2

9. Seminar Nasional HMJ Tarbiyah STAIN 18 November Peserta 8

Page 203: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

181

Salatiga dengan tema Guru Kreatif dalamImplementasi Kurikulum 2013

20013

10. Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH 2013dengan tema Kristalisasi Nilai Qur’ani MenujuInsan yang Penuh Hikmah yang diselenggarakanJQH STAIN Salatiga

23-24November

2013

Peserta 2

11. SIBA-SIBI Training UAS Semester Ganjil2013-2014 yang diselenggarakan oleh CEC danITTAQO

10-11 Januari2014

Peserta 2

12. Surat Keputusan Kepala Unit Kemahasiswaan(UPK) STAIN Salatiga tentang PengangkatanPengurus JQH Al-Furqan STAIN Salatiga MasaBakti 2014

31 Janauari2014

PengurusDevisi

Tilawah

4

13. Sarasehan Akbar bersama Tokoh Nasionaldengan Tema Komitmen Politik Islam dalamMenata Arah Masa Depan Bangsa Indonesiayang diselenggarakan oleh LDMI PB HMI

15 Maret 2014 Peserta 8

14. Workshop Nasional Tilawatil Qur’an bersamaH. Mu’min Ainul Mubarok, S. Pd.I dalamrangka Adikarya Qur’aniyah Semarak MiladiyahXV JQH Al-Mizan

22 Maret Peserta 8

15. SIBA-SIBI Training UTS Semester Genaptahun 2014 yang diselenggarakan oleh CEC danITTAQO

2-3 Mei 2014 Peserta 2

16. Tafsir Tematik dengan tema Konsep PemimpinIdeal Menurut Al-Qur’an Telaah Al-Qur’an Al-An’am ayat 165 yang diselenggarakan oleh JQHAl-Furqan STAIN Salatiga

17 Mei 2014 Peserta 2

17. Pesantren Kilat SMP Negeri 7 Salatiga yangdiselenggarakan oleh SMP Negeri 7 Salatigabekerjasama dengan LDMI HMI CabangSalatiga

15-18 Juli2014

Pemateri 4

18. Pegakraban Mahasiswa Baru PGMI STAINSalatiga dengan tema Harmoni Keluarga PGMIyang Humanis dan Berkarakter diselenggarakanoleh HMPS PGMI STAIN Salatiga

27 Agustus2014

Panitia 3

19. Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka Pandega 26-29 Peserta 2

Page 204: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

182

(PLCPP) XXIV dengan tema PLCPP SebagaiLangkah Rekonstrukstif Karakter Pandegadalam Membangun Racana yang Loyal danBermartabat yang diselenggarakan oleh RacanaKusuma Dilaga – Woro Srikandhi

September2014

20. Haflah Khotmil Qur’an dan Haul Para Masyaikhyang diselenggarakan oleh PPTQ Al-Munta ha

11 November2014

Panitia 3

21. Gebyar Seni Qur’aniyy (GSQ) Umum ke-VI se-Jawa Tengah dengan tema Aktualisasi Maknadan Syiar AL-Qur’an Sebagai Sumber Inspirasiyang diselenggarakan oleh JQH Al-FurqanSTAIN Salatiga

5 November2014

Panitia 3

22. Surat Keputusan STAIN Salatiga tentangPenyelenggaraan Gebyar Seni Qur’ani JQH Al-Furqan STAIN Salatiga tahun 2014

5 November2014

PanitiaKoordinator

Tilawah23 Seminar Nasional Enterpreunership yang

diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka RacanaKusuma Dilaga – Woro Srikandhi

16 November Peserta 8

24. Pentas Seni dan Budaya dengan temaMelestarikan Budaya Melalui Seni danKeterampilan yang diselenggarakan HMPSPGMI STAIN Salatiga

9 Desember2014

Panitia 3

25. PAB (Penerimaan Anggota Baru) JQH Al-Furqan STAIN Salatiga dengan temaMenumbuhkan Karakter Islami dan Qur’aniyang diselenggarakan oleh JQH Al-FurqanSTAIN Salatiga

13-14Desember

2014

Panitia 3

26. Diskusi Publik dan Dengar Pendapat dengantema Memperkokoh Pondasi Kebangsaan yangdiselenggarakan oleh Barisan Pemuda Bangsa(BPB) Kota Salatiga

7 Maret 2015 Panitia 3

27. Surat Keputusan Rektor IAIN Salatiga tentangPengangkatan Pengurus JQH Al-Furqan IAINSalatiga Masa Bakti 2015

17 Maret 2015 PengurusSekretaris

4

28. Piagam Penghargaan Musabaqoh TilawatilQur’an (MTQ) Pelajar, Musabaqoh TilawatilQur’an (MTQ) Umum dan Festival Rebana

20 Mei 2015 Peserta Juara1 MTQUmum

3

Page 205: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

183

Tingkat Kota Salatiga Tahu n 2015 Cabang 5 Juzdan TilawahUmum Putri

29. Keputusan Rektor IAIN Salatiga tentangWorshop Tilawah Nasional IAIN Satiga tahun2015

28 Mei 2015 Panitia SeksiKesekretariat

an

8

30. Worshop Tilawah Nasional dengan temaAktualisasi Nyata Syiar Islam dalam BingkaiKreasi Seni Qur’ani yang diselenggarakan olehJQH Al-Furqan IAIN Satiga

30 Mei 2015 Panitia

31. Piagam Penghargaan Pengurus PondokPesantren Al-Muntaha 2014-2015

4 Juni 2015 Pengurus 4

32. Surat Keputusan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Muntaha tentang Pengangkatan danPenetapan Pengurus Pondok Pesantren TahfidzAl-Qur’an Al-Muntaha Masa Bakti 2015-2016

6 Juli 2015 PengurusWakil Ketua

4

33. Pengakraban Mahasiswa Baru Jurusan PGMIdengan tema One Soul, One Fight, One GoalMembentuk Mahasiswa PGMI yang Unggul danBerkarakter yang diselenggaraka HMPS PGMI

5 September2015

Panitia 3

34. Gebyar Seni Qur’ani ke-VII Tingkat JawaTengah dengan tema Menyiarka Islam MelaluiApresiasi Maha Karya Seni Qur’aniiyy yangdiadakan oleh JQH Al-Furqan IAIN Salatiga

6-8 November2015

Panitia 3

35. Piagam Penghargaan Kegiatan perkemahanBakti Satuan Karya Kalpataru II Kwartir DaerahGerakan Pramuka Jawa Tengah

26-29November

2015

Peserta 4

36. Keputusan Rektor IAIN Salatiga tentangPengangkatan Pengurus Jam’iyyatul Qurra’ WalHuffadz (JQH) Al-Furqan IAIN Salatiga MasaBakti 2016

14 Maret 2016 PengurusSekretaris

4

37. Festival Seni Islami II se-Jawa Tengah dan DIYyang diselenggarakan oleh IPQOSH UNSIQWonosobo

30 April 2016 Pesertacabang lomba

MHQ

2

38. Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan MinatMahasiswa Perguruan Tinggi Keagaman IslamNegeri (IPPBMM-PTKIN) VII se-Jawa Tengah

4 Mei 2016 Pesertalomba MHQ

5 Juz dan

2

Page 206: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

184

yang diselenggarakan di IAIN Tulungagung Tilawah39. Nusantara Mengaji 300.000 Khataman Al-

Qur’an Serentak se-Indonesia UntukKeselamatan dan Kesejahteraan Bangsa yangdiselenggarakan JQH dan Dema IAIN Salatiga

8 Mei 2016 Peserta 2

40. Workshop Tahfidz dengan temaKontekstualisasi Nila-nilai Al-Qur’an dalamMembentuk Kepribadian Huffadz MenujuPeradaban Dunia yang diselenggarakan olehJQH Al-Furqan IAIN Salatiga

4 Juni 2016 Panitia 3

41. Local Day of Human Rights dengan tema HAM,Perdamaian dan Toleransi Menuju IslamRahmatan Lil ‘Alamamin yang diselenggarakandi Pondok Pesantren Al-Muntaha bekerjasamadengan CSRC UIN Jakarata dan KAS untukIndonesia dan Timor Leste dengan DukunganBantuan Hibah dari Uni Eropa (EU)

28 Agustus2016

Panitia 3

42. Surat Keputusan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Muntaha tentang Pengangkatan danPenetapan Pengurus Pondok Pesantren TahfidzAl-Qur’an Al-Muntaha Masa Bakti 2017-2018

25 Mei 2017 PengurusSeksi

Keamanan

4

43. Piagam Penghargaan Pengurus PondokPesantren Al-Muntaha 2016-2017

25 Mei 2017 PengurusBendahara

4

TOTAL 151

Page 207: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2210/1/NURUL LAILATUL... · viii MOTTO Jika Seorang Penyelam Takut Dengan Buaya, Niscaya

185

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :Nurul Lailatul Hidayah

Tempat/Tanggal Lahir :Jakarta, 19 Januari 1996

Alamat :Gundi, RT 06/RW 08, Kec. Suruh Kab. Semarang

Agama :Islam

Nama Ayah :Imam Asnawi

Nama Ibu :Dwi Ratna Ningtyas

Tempat penelitian : MI Ma’arif NU Mangunsari

Riwayat pendidikan :

1. TK Islamiyah Desa Kampung Asem lulus tahun 2002

2. MI Wathoniyah Wonosegoro lulus tahun 2007

3. SMP Negeri 1 Suruh lulus tahun 2010

4. MAN Suruh lulus tahun 2013

5. S1 PGMI lulus 2017

Pengalaman organisasai :

1. UKM Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) Al-Furqan IAIN Salatiga tahun

2013-2016

2. UKM Racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandi tahun 2015-2016

3. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Karnoto Zarkasyi cabang

Kota Salatiga tahun 2013-2014

4. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI IAIN Salatiga 2013-2015