IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI...

154
i IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh: KAROMAH INDARWATI NIM. 12010170057 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI...

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

i

IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER

DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA

KOTA SURAKARTA

Oleh:

KAROMAH INDARWATI

NIM. 12010170057

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

iv

IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER

DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA

KOTA SURAKARTA

=

Oleh:

KAROMAH INDARWATI

NIM. 12010170057

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Salatiga

sebagai pelengkap persyaratan untuk

gelar Magister Pendidikan

Salatiga, 16 Januari 2019

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

v

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

vi

MOTTO

Artinya:

Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah

kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

(Q.S. Al-Baqarah ayat 152)

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

vii

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua tersayang, Ibu Hanik Khoiriyah dan Bapak Suwondo yang

senantiasa berdo’a, berjuang penuh kasih dan memotivasi untuk putri-putrinya

2. Kakakku (Siti Qona’ah Rahmawati dan Hendra Apri Nugraha) yang tak lelah

memberikan dukungan dan dorongan semangat untuk berjuang dalam

mewujudkan mimpi

3. Keluarga besar SMP Negeri 1 Kartasura yang memberikan motivasi

terselesaikannya Tesis ini

4. Sahabatku (Imania, Maulida, Ayu, Rahajeng, Bintang, Nanda, Puput dan

Ocha) yang selalu memberi dorongan untuk selesainya Tesis ini

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

viii

PRAKATA

Puji syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Illahi Robbi atas rahmat

dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis

yang berjudul “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI

SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA” sesuai

dengan rencana atau jadwal yang telah ditetapkan. Tesis ini disusun untuk

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Magister Pendidikan di IAIN

Salatiga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis penelitian ini

dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M. A, selaku Direktur Program Pascasarjana

IAIN Salatiga;

3. Bapak Dr. Ruwandi, S. Pd., M. A. selaku Ketua Program Studi Pascasarjana PAI

IAIN Salatiga;

4. Bapak Prof. Dr. Muh. Saerozi M. Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga Tesis ini

dapat terselesaikan;

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

ix

5. Ibu Viveri Wuryandari, S. Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Kartasura yang

memberikan dukungan untuk penyelesaian Tesis ini;

6. Keluarga Besar SMP Negeri 1 Kartasura yang selalu memberi dukungan dalam

menyelesaikan Tesis ini;

7. Bp. Bambang Wahyono, M. Pd., selaku Kepala Dikdas SMP Dinas Pendidikan

Kota Surakarta yang telah memberi arahan dan dukungan dalam menyelesaikan

Tesis ini;

8. Ibu Ari Kristiati, S. Pd., M. Pd., selaku Kepala SMP Negeri 12 Surakarta yang

telah memberikan dukungan selama proses penelitian berlangsung;

9. Bp. Sukidi, S. Ag., M. Pd., selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Surakarta yang

telah memberikan dukungan selama proses penelitian berlangsung;

10. Bp. Br. Yustinus Tri Haryadi, S. Pd., FIC., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur

Bintang Laut Surakarta yang telah memberikan dukungan selama proses

penelitian berlangsung;

11. Bp. Drs. Riyadi Marjono, selaku Kepala SMP Kristen 1 Surakarta yang telah

memberikan dukungan selama proses penelitian berlangsung;

12. Ibu Farida Kurniyati, S. Pd., selaku Kepala SMP Kasatriyan 1 Surakarta yang

telah memberikan dukungan selama proses penelitian berlangsung;

13. Teman-teman seperjuangan Pascasarjana PAI IAIN Salatiga Angkatan 2017 yang

telah memberikan dukungan selama penyelesaian Tesis ini;

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

x

14. Semua pihak yang telah membantu, sehingga penulisan Tesis ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis penelitian ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun masih sangat kami harapkan

demi kesempurnaan Tesis penelitian ini.

Salatiga, Januari 2020

Penulis

Karomah Indarwati

NIM. 12010170057

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

xi

ABSTRAK

Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Negeri dan Swasta Kota Surakarta

Penelitian ini mengkaji tentang: perencanaan implementasi pendidikan karakter,

implementasi dan valuasinya serta faktor pendukung dan penghambat implementasi

pendidikan karakter di Sekolah Negeri dan Swasta Kota Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif. Lokasi Penelitian di

Sekolah Negeri dan Swasta Kota Surakarta Surakarta, yang terdiri dari 1 SMP Negeri

dan 4 SMP Swasta (Islam, Katholik, Kristen dan Umum).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan implementasi pendidikan

karakter di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta berdasarkan 3 aspek sesuai

dengan Perda Pendidikan Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017, yaitu: aspek

Kepramukaan, Kegiatan Keagamaan dan Penumbuhan Budi Pekerti (Akhlak Mulia).

Dalam pengimplementasinya terdapat perbedaan dan persamaan implementasi

pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta. Evaluasi menunjukkan adanya

perubahan perilaku yang positif dari peserta didik baik di SMP Negeri dan Swasta

Kota Surakarta. Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan

karakter yaitu beragamnya peserta didik dengan berbagai kompleks masalah.

Kata Kunci : Implementasi, Pendidikan Karakter

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

xii

ABSTRACT

Implementation of Character Education in State and Private Junior High Schools in

Surakarta Regency

This study examines: planning of character education implementation, its

implementation and valuation. As well as supporting and inhibiting factors of

character education implementation in State and Private Junior High Schools in

Surakarta Regency.

This research uses descriptive qualitative method of research. The research

locations are in State and Private Junior High Schools in Surakarta Regency, which

consist of one State Junior High School and four private Junior High Schools

(Islamic, Catholic, Cristian and General).

The result shows that planning of character education implementation in State

and Private Junior High Schools is based 3 aspect in line with the Surakarta Regency

Education Regulation No. 12 of 2017, namely: aspects of Scouting, Religious

Activities and Growth of Nobel Character in its implementation. There are

differences and similaritis in the character education implementation in State and

Private Junior High Schools. The evaluation shows that there are positive behaviooral

changes from the students both in State dan Private Schools in Surakarta Regency.

The supporting and inhibiting factors in the implementation of character education

are the various diversity of the students with various complex problem.

Keywords : Implementation, Character Education

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN …………………………... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v

MOTTO ............................................................................................................

PERSEMBAHAN ............................................................................................

PRAKATA .......................................................................................................

vi

vii

viii

ABSTRAK ........................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah

1. Indentifikasi Masalah ..............................................................

2. Batasan Masalah .....................................................................

3. Perumusan Masalah ................................................................

3

4

4

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian ....................................................................

2. Manfaat Penelitian ..................................................................

5

5

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 6

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian ...........................................................................

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Sumber Data ..........................................................................

b. Teknik Pengumpulkan Data ..................................................

4. Teknik Analisis Data ..................................................................

F. Sistematika Penulisan ..................................................................

8

9

10

11

11

11

BAB II IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI LEMBAGA

PENDIDIKAN

A. Pendidikan Karakter ....................................................................

1. Karakter Kepramukaan ..........................................................

2. Karakter Keagamaan ..............................................................

3. Karakter Budi Pekerti dan Akhlak Mulia ................................

13

14

17

19

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

xiv

BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN

KARAKTER DI SMP NEGERI DAN SWASTA

A. Perencanaan Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta ...... 22

B. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta .....

1. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP N 12 Surakarta ...

2. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta .................................................................................

3. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur

Bintang Laut Surakarta ...........................................................

4. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Kristen 1

Surakarta .................................................................................

5. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Kasatriyan 1

Surakarta .................................................................................

23

23

26

28

31

33

BAB IV EVALUASI DAN FAKTOR PENDUKUNG PENGHAMBAT

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

A. Evaluasi Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta ...............................................................

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan

Karakter di SMP Negeri dan Swasta ...........................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................

B. Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

35

37

40

41

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Perencanaan Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta ... 21

Tabel 4.1. Evaluasi Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta ........ 36

Tabel 4.2.

Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan

Karakter di Sekolah Negeri dan Umum ......................................

38

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

Lampiran 2 : Hasil Wawancara

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 : Surat Bukti telah Melakukan Penelitian

Lampiran 5 : Dokumentasi

Lampiran 6 : Lembar Bimbingan Tesis

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia merupakan konsensus

nasional yang berhasil disepakati pada awal reformasi tahun 1999. Pilihan

tersebut lahir sebagai antitesa terhadap kuatnya penerapan sentralisasi pada masa

pemerintahan Orde Baru.1 Jika dilihat dari perspektif demokrasi, kebijakan

pemerintah daerah telah memberikan ruang cukup luas kepada masyarakat di

daerah untuk berpartisipasi membangun daerahnya. Termasuk pula pengelolaan

dan pengembangan bidang pendidikan yang desentralistik.2

Pengertian Pemerintah Daerah menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015 adalah penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan dewan perwakilan

rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia.3 Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah

1 Sum Chan, Analisis SWOT: Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2011, 1. 2 Djohermansyah Djohan, Merajut Otonomi Daerah Pada Era Reformasi, Jakarta:

IKAPTK, 2014, 26. 3Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.

1

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

2

dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dan kekhasan

suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.4

Pemerintah daerah berwenang menempatkan peraturan daerah dan

peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.5

Kewenangan ini termaktub dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah bahwa, pemerintah daerah memiliki kewenangan menjalankan otonomi

seluas-luasnya termasuk perihal kebijakan di bidang pendidikan.6

Kota Surakarta merupakan salah satu daerah otonom yang telah

mengeluarkan sebuah kebijakan pemerintah daerah berupa Peraturan Daerah

(Perda) tentang pendidikan. Keberadaan pendidikan bagi Kota Surakarta sebagai

media strategis dalam membangun kecerdasan dan kepribadian warga ke arah

yang lebih baik.

Payung hukum penyelenggaraan pendidikan di Surakarta adalah Perda No.

12 Tahun 2017. Perda ini menggantikan Perda sebelumnya yaitu Perda No. 4

Tahun 2010. Hal menarik dalam perda baru adalah terdapat bagian yang memuat

kebijakan pendidikan karakter. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah

Surakarta bersifat up to date terhadap realitas perubahan penyelengaaraan

pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.

Dasar hukum atas Perda No. 12 Tahun 2017 adalah Peraturan Mendikbud

Nomor 21 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti luhur (pendidikan

karakter) dalam lembaga pendidikan. Permendikbud memberikan inspirasi untuk

4Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya, Jakarta: Sinar Grafika, 2018, 1. 5 Sarundajang, Babak Baru Sistim Pemerintahan, Jakarta: Kata Hasta Pustaka, 2011, 60.

6 Hasbullah, Kebijakan Pendidikan Dalam Perspektif Teori, Aplikasi dan Kondisi

Objektif Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2016, 47.

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

3

mencantumkan butir-butir Pasal 56 Bab VIII Kurikulum bagian ketiga

“Pendidikan Karakter” dengan beberapa butir pasal yang dimodifikasi bersama

Tim Ahli Hukum UNS, Tenaga Ahli Fraksi, Dewan Pendidikan dan Dinas

Pendidikan Kota Surakarta.

Selain Permendikbud dipertegas lagi dengan Peraturan Presiden Nomor 87

Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Pelaksanaan PPK ini

adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter yang meliputi:

nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

sosial dan bertanggungjawab.7

Hal menarik lain dari kebijakan pemerintah Kota Surakarta ini adalah

sebagai pionir pencetus peraturan daerah yang memuat pendidikan karakter dalam

sistem penyelenggaraan pendidikan. Pionir ini tampak beda dibandingkan dengan

daerah otonom lainnya se-Keresidenan Surakarta (meliputi: Sragen, Wonogiri,

Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Boyolali). Fenomena Perda No. 12 Tahun

2017 mendorong penulis untuk meneliti aspek implementasinya. Peneliti ingin

melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di

Sekolah Negeri dan Swasta Kota Surakarta”.

7Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

4

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Kota Surakarta telah melakukan upgrade dan merevitalisasi peraturan

daerah tentang penyelenggaraan pendidikan yang dirumuskan dalam Perda

No. 12 Tahun 2017 menggantikan Perda No. 4 Tahun 2010. Di dalam

Perda terbaru terdapat bagian yang memuat kebijakan pendidikan karakter.

Perda ditetapkan pada tanggal 29 Desember 2017 dan diberlakukan pada

tanggal 29 Desember 2018. Peneliti akan mengungkap implementasi

pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta di Surakarta.

2. Pembatasan Masalah

Fokus penelitian ini mengenai implementasi pendidikan karakter yang

meliputi tiga aspek, yaitu: kepramukaan, keagamaan dan penumbuhan

budi pekerti (akhlak mulia). Lembaga pendidikan yang diteliti adalah SMP

Negeri dan Swasta Kota Surakarta. Lokasi penelitian adalah sekolah yang

mewakili dari 1 SMP Negeri, 4 SMP Swasta (Yayasan Islam, Katholik,

Kristen dan Umum). Pemilihan lokasi ini diambil secara acak dari 73 SMP

di Kota Surakarta.

3. Perumusan Masalah

Penelitian ini akan menjawab pertanyaan:

a. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta?

b. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta?

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

5

c. Bagaimana evaluasi pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta

Kota Surakarta?

d. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan

karakter di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengungkap perencanaan pendidikan karakter di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta.

b. Mendiskripsikan implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta.

c. Menelaah evaluasi pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta Kota

Surakarta.

d. Menjelaskan faktor pendukung dan penghambat implementasi

pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta di Surakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

khazanah ilmiah mengenai implementasi pendidikan karakter sebagai

kajian Perda No. 12 Tahun 2017 di SMP Negeri dan Swasta.

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

6

b. Manfaat Praksis

1) Diharapkan dapat menyumbangkan hasil penelitian yang empiris dan

kredibel mengenai perbedaan implementasi pendidikan karakter

yang dimuat dalam Perda di SMP Negeri dan Swasta.

2) Diharapkan menjadi dasar pertimbangan dalam mengembangkan dan

menumbuhkan semangat karakter kepada peserta didik.

3) Diharapkan sebagai bahan kajian evaluasi implementasi kebijakan

Perda Pendidikan khususnya di Kota Surakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian Anis Wulandari8 memfokuskan pada penerapan sistem pendidikan

karakter melalui manajemen, pembelajaran dan pembinaan kegiatan

kesiswaan. Penelitian mengungkapkan strategi implementasi, yaitu:

sosialisasi pemahaman pendidikan karakter, penentuan indikator nilai-nilai

karakter yang ditanamkan, tegas dalam menyusunan aturan dan peningkatan

komunikasi dengan Dinas Pendidikan.

Penelitian dari Sri Judiani9 selaku Setditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, mengungkapkan bahwa implementasi pendidikan

karakter di sekolah tidak merupakan mata pelajaran tersendiri, tidak pula

merupakan tambahan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD),

8Anis Wulandari, “Implementasi Sistemik Pendidikan Karakter Di Lembaga Pendidikan

Islam (Studi di Madrasah Tsanawiyah Al-Irsyad Tengaran Kabupaten Semarang dan Sekolah

Menengah Pertama Muhammdiyah Salatiga)”, Tesis, IAIN Salatiga, 2018. 9Sri Judiani, “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan

Pelaksanaan Kurikulum”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 16, Edisi Khusus III

(Oktober 2010), 280-289.

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

7

tetapi dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada,

pengembangan diri dan budaya sekolah serta muatan lokal.

Penelitian Nur Ainiyah10

mengungkapkan perlunya peran PAI dalam

membentuk karakter peserta didik. Memaksimalkan pembelajaran PAI di

sekolah diantaranya: Guru profesional dalam keilmuan dan berakhlak,

kegiatan ektrakurikuler keagamaan, kewajiban melaksanakan ibadah-ibadah

tertentu di sekolah, menyediakan tempat ibadah, pembiasan akhlak baik

komunitas sekolah dan pengintegrasian pendidikan karakter oleh guru mapel.

Penelitian Arif Purnomo dkk11

mengemukakan bahwa pengintegrasian

PPK dengan mata pelajaran IPS SMP di Kabupaten Semarang, khususnya

Ambarawa masih pada tahap pengenalan. Hal ini merupakan suatu inovasi

bagi MGMP IPS Ambarawa dalam pembelajaran yang bertujuan memberikan

tambahan ilmu dan wawasan berharga bagi peserta dan tim pengabdi.

Penelitian Sita Acetylena12

mengemukakan implementasi kebijakan

pendidikan karakter di SD Taman Siswa Turen berjalan dengan baik

meskipun ada beberapa kendala. Hambatannya adalah kurangnya

profesionalisme guru, dampak negatif globalisasi, dan kurangnya peran

orangtua dan masyarakat. Strategi dalam mengatasi hambatan tersebut adalah:

meningkatkan profesionalsime guru, menerapkan metode pendidikan karakter

10

Nur Ainiyah, “Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Al-

Ulum, Volume 13, Nomor 1 (Juni 2013), 25-38. 11

Arif Purnomo, Abdul Muntholib dan Ferani Mulianingsih, “Pelatihan Pengembangan

Perangkat Pembelajaran IPS Berorientasi pada Perpres Nomor 87 Tahun 2017 pada Forum Guru

Ambarawa”, Jurnal Panjar, Volume 1, Nomor 2 (April 2019), 156-159. 12

Sita Acetylena, “Analisis Implementasi Kebijakan Karakter di Perguruan Taman Siswa

Kecamatan Turen Kabupaten Malang”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Volume

1, Nomor 1 (Januari 2013), 55-61.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

8

dengan: ngerti, ngrasa, nglakoni” dan penguatan peran orangtua dan

masyarakat melalui komite sekolah.

Dengan demikian, terdapat perbedaan penelitian ini dengan kajian

terdahulu, yaitu penelitian ini difokuskan pada implementasi pendidikan

karakter pada aspek kepramukaan, kegiatan keagamaan dan penumbuhan

budi pekerti luhur. Lokasi penelitian adalah di SMP Negeri dan Swasta di

Kota Surakarta dan metode penelitian ini kualitatif desktriptif.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif deskriptif.13

Metode

kualitatif menekankan pentingnya pemahaman makna dari perilaku

manusia dan konteks sosio-budaya suatu interaksi sosial.14

Penelitian

kualitatif bertujuan untuk menggambarkan (to describe), memahami (to

understand) dan menjelaskan (to explain) tentang suatu fenomena yang

unik secara mendalam dan lengkap dengan prosedur dan teknik yang

khusus sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, sehingga

menghasilkan sebuah teori yang grounded yaitu teori yang dibangun

berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung.15

13

Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan

Teknik-teknik Teoritisasi Data, Terjemahan Tjejep Rohendi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, 5. 14

Michael Quiin Patton, Metode Evaluasi Kualitatif, Terjemahan Budi Puspo Priyadi,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 25. 15

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Pendidikan Baru,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, 143.

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

9

Penelitian kualitatif bersifat perspektif emic artinya memperoleh

data bukan “sebagai mana seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang

difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang

terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan dan difikirkan oleh partisipan/

sumber data.16

Dengan penelitian kualitatif deskriptif diharapkan mampu

mengungkap bagaimana perencanaan, implementasi, evaluasi dan faktor

pendukung dan penghambat pendidikan karakter di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Ada 73 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surakarta terdiri

dari Negeri 27 dan Swasta 4617

. Penelitian ini dilakukan di 1 sekolah

Negeri dan 4 sekolah Swasta, yaitu:

1) SMP Negeri 12 Surakarta

Alamat : Jl. Ahmad Yani 370 Kerten, Kecamatan Laweyan

2) SMP Muhammadiyah 1 Surakarta (Swasta Islam)

Alamat : Jl. Flores No. 1 Kampung Baru Kecamatan Pasar Kliwon

3) SMP Pangudi Luhur Bintang Laut (Swasta Katholik)

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No. 94 Keprabon Kecamatan Banjarsari

4) SMP Kristen 1 Surakarta (Swasta Kristen)

16

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2017, 296. 17

https://dapodikdasmen.kemdikbud.go.id diakses pada hari Kamis, 19 Desember 2019

pukul 20:40 WIB.

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

10

Alamat : Jl. Abdul Rachman Saleh No. 1 Setabelan Kecamatan

Banjarsari

5) SMP Kasatriyan 1 Surakarta (Swasta Umum)

Alamat: Jl. Kamandungan No. 2 Baluwarti Kecamatan Pasar

Kliwon

b. Waktu Penelitian

Penilitian dilaksanakan selama 6 bulan (Juli-Desember 2019). Ada

empat tahap penelitian, yaitu orientasi, pengumpulan data, analisis data

dan pelaporan.

1) Tahap Orientasi

Peneliti melakukan kegiatan yaitu: izin penelitian ke Dinas

Pendidikan dan SMP Negeri serta Swasta di Surakarta.

2) Tahap pengumpulan data

Melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan dan

Kepala Sekolah beserta sumber informan lainnya di SMP Negeri

dan Swasta Kota Surakarta.

3) Tahap Analisis Data

Melakukan triangulasi, yaitu membandingkan data yang diperoleh

dari wawancara, observasi dan teorisasi secara jelas dan ringkas.

4) Pelaporan

Melakukan pelaporan, yaitu melaporkan hasil penelitian ke dosen

pembimbing.

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

11

3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari subyek penelitian saat proses pengumpulan

data di lapangan. Subyek dalam penelitian ini adalah: Kepala Sekolah,

Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Guru BK dan Guru Mata Pelajaran

Agama dan Budi Pekerti (SMP Negeri 12, SMP Muhammadiyah 1,

SMP Bintang Laut, SMP Kristen 1 dan SMP Kasatriyan) Kota

Surakarta. Mereka merupakan sumber informasi untuk memperoleh

data mengenai rencana, bentuk implementasi, evaluasi dan faktor

pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter.

b. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga cara18

.

Pertama, observasi ke lokasi penelitian di SMP Negeri dan Swasta di

Surakarta. Kedua, wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka

Kesiswaan, Guru Pendidikan Agama dan BK untuk menggali informasi

implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan formal.

Ketiga, dokumentasi. Proses pencatatan dokumen diusahakan

menuliskan berbagai hal secara cermat mengenai bagaimana

implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam studi ini adalah model analisis

interaktif, meliputi tiga tahap, yaitu: (1) reduksi data, proses menajamkan,

18

Haribertus Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret University

Press, 2002, 35.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

12

mengarahkan dan mengorganisasikan data, (2) penyampaian data, (3)

penarikan kesimpulan19

.

F. Sistematika Penulisan

Guna memudahkan dalam memahami isi Tesis ini, berikut pemaparan

sistematika kepenulisannya:

Bab pertama tentang Pendahuluan. Pada bab ini menguraikan tentang

latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, tinjauan

pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua memaparkan kajian teori mengenai pendidikan karakter

dari berbagai sumber referensi.

Bab ketiga akan mendeskripsikan perencanaan dan implementasi

pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta berdasar dari

data yang diperoleh dari berbagai sumber informan.

Bab keempat membahas tentang evaluasi implementasi pendidikan

karakter dan faktor pendukung serta faktor penghambatnya di SMP Negeri

dan Swasta Kota Surakarta.

Bab kelima adalah penutup. Pada bab ini disajikan kesimpulan yang

merupakan jawaban atas permasalahan penelitian. Di samping itu juga

diberikan saran-saran yang terkait dengan hasil-hasil temuan penelitian.

19

Haribertus Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, ...., 35.

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

13

BAB II

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

DI LEMBAGA PENDIDIKAN

A. Pendidikan Karakter

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap

individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang dapat membuat keputusan dan

siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya.20

Sosok

pribadi yang berkarakter itu tidak hanya cerdas secara lahir dan batin, tetapi

juga memiliki kekuatan untuk menjalankan sesuatu yang dipandangnya benar

dan mampu membuat orang lain memberikan dukungan terhadap apa yang

dijalankannya.21

Menurut Thomas Lickona pendidikan karakter adalah usaha yang

disengaja untuk membantu seseorang sehingga dapat memahami,

memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika. Pendidikan karakter adalah

usaha sadar mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik

secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga

baik untuk masyarakat.22

20

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013, 41. 21

Abdullah Munir, Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah,

Yogyakarta: Pedagogia, 2010, 2. 22

Thomas Lickona, Character Matters: Persoalan Karakter, Bagaimana Membantu Anak

Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas dan Kebijakan Penting Lainnya, Terjemahan

Juma Abdu Wamaungo, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015, 6.

13

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

14

Ada 18 nilai yang menjadi pilar pendidikan budaya dan karakter

bangsa Indonesia: religius, toleransi, cinta damai, bersahabat/komunikatif,

demokratis, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,

gemar membaca, menghargai prestasi, peduli lingkungan, peduli sosial,

semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bertanggung jawab.23

Implementasi

pendidikan karakter melibatkan komponen pendidikan yaitu: tujuan

pembelajaran, isi kurikulum pendidikan, proses pembelajaran, pengelolaan

mata pelajaran, penilaian, manajemen sekolah, kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah, perlengkapan sarana dan prasarana.24

Aspek karakter yang akan diteliti dan merujuk pada Perda Pendidikan

Kota Surakarta ada tiga, yaitu: kepramukaan, keagamaan (spiritual) dan

penumbuhan budi pekerti luhur. Ketiga aspek tersebut akan dipaparkan

sebagai berikut:

1. Karakter Kepramukaan

Pramuka padatan dari Praja Muda Karana memiliki arti pemuda yang

senang berkarya. Mengacu pada Permendikbud Nomor 63 tahun 2014

pasal 1 ayat 1 bahwa pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib

pada pendidikan dasar dan menengah dalam memproses pembentukan

kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui pengamalan

dan penghayatan nilai-nilai kepramukaan.25

Pembelajaran pramuka

23

Siti Musdah, Karakter manusia Indonesia: Butir-butir Pendidikan Karakter untuk

Generasi Muda, Bandung: Nuansa Cendekia, 2013, 8. 24

Akhmad Muhamimin, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia: Revitalisasi

Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2014, 36. 25

Jayanti, Buku Lengkap Pramuka, Yogyakarta: Media Ilmu Abadi, 2013, 14.

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

15

adalah kegiatan belajar yang menyenangkan. Adapun kegiatan

kepramukaan meliputi26

:

1) Upacara

Kegiatan pembelajaran dalam pramuka diawali dengan upacara

pembukaan dan diakhiri dengan upacara penutupan. Kegiatan

upacara ditujukan untuk memnanamkan rasa cinta tanah air, rasa

persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, kepedulian sosial, dan

menghargai sesama.

2) Mencari jejak

Tanda jejak adalah tanda yang menunjukan sesuatu, baik itu arah

maupun hal-hal lain seperti peristiwa atau kejadian. Mencari jejak

adalah ketrampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap

anggota pramuka. Setiap angota pramuka wajib waspada saat

berjalan di alam terbuka, selalu siaga mewaspadai setiap

rintangan dna bahaya yang akan datang.

3) PBB (Peraturan Baris Berbaris)

PBB merupakan suatu wujud latihan fisik, yang diperuntukan

guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang

diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

Perarturan baris berbaris bertujuan menumbuhkan jiwa yang

tegap tangkas, rasa disiplin dan tanggung jawab, rasa persatuan

26

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kepramukaan Bahan Ajar Implementasi

Untuk Kepala Sekolah, Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan, 2014, 15.

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

16

dan kesatuan. Dan penampilan pribadi yang baik secara peroragan

maupun kelompok.

4) Perpetaan

Perpetaan adalah kegiatan kepramukaan yang sangat menarik dan

menyenangkan karena peserta didik dibawa langsung di alam

terbuka.27

Peta adalah sebuah gambaran suatu daerah geografis

yang biasanya merupakan bagaian dari permukaan bumi yang

digambar atau dicetak dalam sebuah bidang datar.28

5) Berkemah

Perkemahan merupakan kegiatan perkemahan yang biasa

digunakan sebagai penutup rangkaian kegiatan pramuka lainya.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan perkemahan.

Banyak manfaat yang adapat diambil dari kegiatan berkemah,

diantaranya melatih ketangkasan, kemandirian, tanggung jawab,

dan melatih kemampuan bersosialisai dan bekerja secara

kelompok.

6) Membuat Simpul

Ketrampilan membuat simpul adalah ketrampilan yang dapat

digunakan dalam berbagai keperluan, seperti membuat tenda,

mengikat kayu, membuat tempat sepatu, membuat jemuran, dan

27

Suhadi, Materi Dasar Kepramukaan, Semarang: Gerakan Pramuka Kwartir Daerah 1

Jawa Tengah, 2006, 120. 28

Suhadi, Materi Dasar Kepramukaan, .... 172.

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

17

membuat tandu. Anggota pramuka yang baik harus menguasai

keterampilan membuat beraneka simpul dari tali temali.29

7) Pionering

pionering merupakan kegiatan yang melibatkan tongkat dan tali,

kegiatan pioneering meliputi membuat gapura, tiang bendera,

menara pandang, membuat jembatan, membuat tali goyang, dan

lain-lain.30

8) Sandi dan Semaphore

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirimkan dan menerima

pesan menggunakan dua bendera. Pesan disampaiakan dalam

bentuk sandi atau kode-kode yang tidak dimengerti oleh semua

orang. Semaphore juga bermanfaat untuk mengirimkan pesan

ketika sedang dalam keaadaan penting atau darurat atau tidak

memungkinkan menggunakan suara.31

2. Karakter Keagamaan

Menurut Durkheim agama sebagai suatu sistem kepercayaan yang

terpadu, praktik-praktik berhubungan dengan benda-benda suci yang

disakralkan dan dihormati, kepercayaan dan perilaku menyatu dalam

suatu komunitas moral, jamaah, umat dan tempat ibadah.32

Agama

sebagai tata keimanan atau keyakinan atas adanya suatu mutlak di luar

29

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kepramukaan Bahan Ajar .., 19. 30

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kepramukaan Bahan Ajar, ..., 20. 31

Asep Mochamad Maftuh, 2009, Buku Pegangan Pembina Pramuka, Cimahi: Mts

Darussalam, 45. 32

Rahmat Hidayat, 2014, Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 32.

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

18

manusia, tata peribadatan manusia kepada yang dianggapnya mutlak

dan tata kaidah mengatur hubungan manusia dengan manusia lain

serta alam sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan pemeluk

agama masing-masing.33

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa agama

menjadi palang terdepan manusia dalam mengaktualisasi segala

bentuk kebutuhan yang secara komprehensif di atur dalam agama.

Aktualisasi agama yang dianggap paling ampuh adalah melalui

pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan proses transmisi

pengetahuan yang diarahkan pada tumbuhnya penghayatan

keagamaan yang akan memupuk kondisi ruhaniah mengandung

keyakinan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan segala

ajaran yang diturunkan maka, dengan keyakinan tersebut menjadi

daya dorong seseorang untuk pengamalan ajaran agama dalam

perilaku sehari-hari.

Salah satu aspek dalam pendidikan agama adalah moralitas,

senada dengan tujuan pendidikan yaitu membuat peserta didik atau

masyarakat menjadi dewasa, mandiri, berwawasan dan berbudaya

luhur sesuai dengan nilai-nilai moral yang positif dan universal.34

Apabila nilai-nilai agama telah terintanilasasi dalam diri seseorang

maka, dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia

yang bertakwa dengan salah satu cirinya adalah mampu

33

Endang Saifuddin Anshari, 1982, Ilmu Filsafat Dan Agama, Surabaya: PT. Bina Ilmu,

172. 34

Dadang Kahmad, 2006, Sosiologi Agama, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 119.

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

19

mengendalikan hawa nafsu (self control) dari pemuasan hawa nafsu

yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Nilai karakter religius atau

keagamaan adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya (peserta didik) sehingga memiliki sifat

yang toleran serta hidup rukun dengan antar pemeluk agama.35

Dengan demikian, penanaman nilai keagamaan di lembaga

pendidikan adalah berupa praktik-praktik ritual keagamaan berwujud

pembiasaan sesuai dengan agama peserta didik. Indikator

pencapaiannya adalah peserta didik mampu memiliki self control yang

baik sehingga menjadi insan bermoral dan memiliki sifat toleran serta

ruku antar umat beragama.

3. Karakter Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

Disadari atau tidak, bahwasanya nilai-nilai dasar kemanusiaan yang

berakar dari Pancasila masih sebatas pemahaman dalam tataran

konseptual. Nilai-nilai dasar kemanusiaan ini belum sepenuhnya

terwujud menjadi nilai aktual dengan cara yang menyenangkan di

lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Padahal sebetulnya,

nilai-nilai tersebut sangatlah penting agar anak-anak Indonesia

memiliki karakter yang positif.

Hal tersebut mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Mendikbud) yang kala itu dibawah kendali Anies Baswedan untuk

menerbitkan Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang

35

Darmayati Zuchdi, 2011, Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktisi,

Yogyakarta: UNY Press, 177.

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

20

Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam peraturan itu, diatur bentuk-bentuk

kegiatan wajib maupun pembiasaan umum yang dapat dilakukan

sekolah kepada peserta didik. Adapun beberapa kewajiban yang harus

dilaksanakan sesuai Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015

tentang Penumbuhan Budi Pekerti adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan

sekolah.

2) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk

jenjang SMP, SMA/SMK.

3) Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

4) Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta

tanah air, baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu

terkini.

Jenis kegiatan penumbuhan budi pekerti itu didasarkan pada

tujuh nilai-nilai dasar kemanusiaan. Ketujuh nilai dasar itu adalah

internalisasi sikap moral dan spiritual; penanaman nilai kebangsaan

dan kebhinekaan; interaksi positif dengan sesama peserta didik;

interaksi positif dengan guru dan orang tua; penumbuhan potensi unik

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

21

dan utuh setiap anak; pemeliharaan lingkungan sekolah; dan pelibatan

orang tua dan masyarakat.36

Dengan demikian, penumbuhan budi pekerti adalah

pelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah yang

bertujuan menciptakan iklim sekolah yang menyenangkan bagi

seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak-anak

bangsa. Penumbuhan budi pekerti ini dilakukan dengan tahapan mulai

dari diajarkan, dibiasakan, didisiplinkan sehingga menjadi kebiasaan

dan akhirnya menjadi kebudayaan.

36

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf, diakses 20 Desember 2019

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

22

BAB III

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

PENDIDIKANKARAKTER DI SMP NEGERI DAN SWASTA

A. Perencanaan Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta

Perencanaan dalam Bahasa Inggris adalah planning, artinya serangkaian

kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Berisi susunan

langkah-langkah pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian

tujuan tertentu.37

Sehingga dalam hal ini perencanaan pendidikan karakter

adalah suatu usaha yang berisi langkah-langkah untuk penumbuhan karakter

dalam diri peserta didik.

Dengan demikian, perencanaan adalah cikal bakal awal yang

menghasilkan implementasi. Berikut adalah perencanaan pendidikan karakter

dari tiap-tiap sekolah yang diteliti.

Tabel 3.1.

Perencanaan Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta

NAMA SEKOLAH BENTUK PERENCANAAN

PENDIDIKAN KARAKTER

SMP Negeri 12

Surakarta

1. Tujuan : Mewujudkan sekolah ramah yang berbasis

budaya nasional serta lulusan yang berakhlak mulia,

berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil dan berwawasan

lingkungan.

2. Program: Kegiatan Kepramukaan, Pembiasaan Ritual

Keagamaan dan Penumbuhan akhlak mulia.

3. Tenaga Manusia: Pembina Pramuka dan seluruh Warga

Sekolah.

SMP

Muhammadiyah 1

Surakarta

1. Tujuan: Membentuk sekolah Muhammadiyah yang

unggul, kompetitif dan terdepan dengan mewujudkan

sumber daya insani yang berakhlak mulia, ramah, cerdas,

percaya diri, sehat, berprestasi dalam pengembangan

37

Manap Somantri, 2014, Perencanaan Pendidikan, Bogor: IPB Press, 5.

22

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

23

ilmu pengetahuan.

2. Program: Kegiatan Hizbul Wathon (HW), Pembiasaan

Ibadah Agama Islam dan penumbuhan akhlak mulia.

3. Tenaga Manusia: Pembina HW dan seluruh warga

sekolah.

SMP Pangudi Luhur

Bintang Laut

Surakarta

1. Tujuan : Komunitas pendidikan yang beriman, cerdas

dan unggul dengan meneladani Bunda Maria.

2. Program : Kegiatan Kepramukaan, Pembiasaan

Keagamaan Katholik dan Penumbuhan akhlak mulia.

3. Tenaga Manusia : Pembina Pramuka dan seluruh warga

sekolah.

SMP Kristen 1

Surakarta

1. Tujuan : Berprestasi dan berkarakter dengan dijiwai nilai

kasih serta berwawasan lingkungan yang berbudaya.

2. Program : Kegiatan Kepramukaan, Pembiasaan

Keagamaan Kristen dan Penumbuhan akhlak mulia.

3. Tenaga Manusia : Pembina Pramuka dan seluruh warga

sekolah.

SMP Kasatriyan 1

Surakarta

1. Tujuan : Berprestasi, berbudi pekerti luhur, berbudaya

Jawa dan maju di bidang Olahraga.

2. Program : Kegiatan Kepramukaan, Pembiasaan

Keagamaan Kristen dan Penumbuhan akhlak mulia.

3. Tenaga Manusia : Pembina Pramuka dan seluruh warga

sekolah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa perencanaan implementasi

pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta yang dilihat

dari visi masing-masing sekolah bermuara sama yaitu menjadikan insan

berkarakter. Pencapaiannya tak lain adalah dengan perencanaan program

karakter yang mencakup aspek kepramukaan, kegiatan keagamaan dan

penumbuhan budi pekerti (akhlak mulia).

B. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta

1. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Negeri 12 Surakarta

a) Kegiatan Kepramukaan

Kegiatan yang biasa dilakukan dalam kepramukaan yaitu: Upacara,

Mencari Jejak, PBB, Perpetaan, Berkemah, Membuat Simpul,

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

24

Pionering, Sandi dan Semaphore.38

Implementasi kepramukaan di

SMP Negeri 12 yaitu meliputi kegiatan outdoor diantaranya: Pelatihan

Baris Berbaris (PBB), Praktek Semaphore dan tali menali dilakukan di

lapangan sekolah, Kemah Pengukuhan Dewan Inti dan Out bond di

Bumi Perkemahan Skipan Karanganyar.39

Sedangkan kegiatan indoor

pemberian materi kepramukaan bagi kelas VII dilakukan oleh

beberapa peserta didik kelas VIII sebagai anggota Penggalang Inti.

Materi kepramukaan: Teori tali temali, Sandi Morse dan Balik,

Semaphore, Perkemahan, dsb.

b) Kegiatan Keagamaan

Shalat Dhuha dilakukan hanya saat pelajaran PAI, Pendalaman Iman

pada Jum’at ke 3 di tiap bulan. Agenda pendalaman iman bagi peserta

didik beragama Islam adalah Kajian Islam di Masjid Sekolah, Bagi

Non Islam ibadah doa di ruang kelas. Bakti Sosial setiap bulan

Dzulhijjah (Bertepatan dengan Idul Adha dan hari Tasyriq), Shalat

Jum’at berjamaah di sekolah, Pesantren Kilat di Bulan Ramadhan,

Bimbingan belajar membaca Al-Qur’an.40

Kegiatan keagamaan

peserta didik beragama Katholik adalah ziarah ke Gua Mawar

Boyolali pada tanggal 28 November 2018. Ziarah didampingi oleh

38

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kepramukaan Bahan Ajar,... 19. 39

Wawancara dengan Guru Pembina Pramuka SMP N 12 Surakarta pada hari Rabu, 17

Juli 2019. 40

Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP N 12

Surakarta pada hari Rabu, 17 Juli 2019.

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

25

Guru Pendidikan Agama Katholik.41

Terdapat ekstrakurikuler

keagamaan yaitu Rohaniawan Islam (Rohis), Rohaniawan Kristen

(Rokris) dan Rohaniawan Katholik (Rokat).42

c) Penumbuhan Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

Terdapat empat Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti43

yang telah direduksi dengan data yang

diperoleh dari lapangan yang meghasilkan:

(1) Upacara bendera setiap hari Senin

Upacara bendera setiap hari Senin petugasnya secara bergiliran

dari kelas VIII A-I. Upacara memperingati hari-hari penting sesuai

kalender pendidikan, misalnya: HUT Kemerdekaan RI, Hari

Pendidikan, HUT PGRI, Hari Pramuka, dsb.

(2) Upacara bendera pembukaan masa orientasi

Upacara bendera pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan

Sekolah (MPLS) di awal tahun pelajaran baru. Peserta upacara

adalah para peserta didik yang telah diterima di SMP Negeri 12

Surakarta dan petugas upacara adalah OSIS.

(3) Berdoa setiap memulai KBM dan menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia Raya

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, menyanyikan lagu

Indonesia Raya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta

41

Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti SMP N 12

Surakarta pada hari Rabu, 17 Juli 2019. 42

Wawancara dengan Waka Kurikulum SMP N 12 Surakarta pada hari Rabu, 17 Juli

2019. 43

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf, diakses 20 Desember 2019.

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

26

tanah air bangsa dalam diri mereka. Kemudian, peserta didik

berdoa untuk memperdalam sisi spiritualitas peserta didik.

Dilanjutkan dengan kegiatan Literasi selama 10 menit.44

(4) Menyanyikan lagu bernuansa patriotik dilanjutkan berdoa di akhir

pembelajaran

Pemutaran lagu nuansa patriotik dari center suara yaitu, lagu wajib

nasional dan daerah saat menyambut kedatangan peserta didik ke

sekolah pada pukul 06.30 WIB. Berdoa dalam hati di akhir KBM

yang dipimpin oleh ketua kelas.45

2. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta

a) Kegiatan Kepramukaan

Kegiatan dalam kepramukaan yaitu: Upacara, Mencari Jejak, PBB,

Perpetaan, Berkemah, Membuat Simpul, Pionering, Sandi dan

Semaphore.46

Kepramukaan di SMP Muhammadiyah disebut Hizbul

Wathon (HW). Pelaksanaan HW tidak jauh beda dengan kepramukaan

pada umumnya, misalnya: pionering (tali menali), jelajah, membaca

kompas dan peta panorama, praktek Semaphore dan mendirikan tenda

di halaman sekolah.47

Materi kegitan indoor diantaranya: P2HW (P3K),

lagu dan tepuk, Al-Islam, kepemimpinan, Game ruang dan Ujian

Standar Kelulusan Tingkat (SKT).

44

Wawancara dengan Kepala SMP N 12 Surakarta pada hari Rabu, 17 Juli 2019. 45

Observasi di SMP N 12 Surakarta pada hari Rabu, 17 Juli 2019. 46

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kepramukaan Bahan Ajar,... 19. 47

Wawancara dengan Guru Pembina Pramuka SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada

hari Jum’at, 16 Agustus 2019.

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

27

b) Kegiatan Keagamaan

Pembiasaan Shalat Dhuha berjamaah kelas VII, VIII dan IX setiap hari

di masjid sekolah pukul 09.00 WIB kemudian membaca Asmaul Husna.

Isitirahat ke-2 pukul 11.40 WIB melakukan shalat Dhuhur berjamaah.

Teragendakan shalat Jum’at dan shalat Idul Adha di sekolah. 48

Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai ciri khas Yayasan

Islam Muhammadiyah. Materinya yaitu: Latar belakang berdirinya

Muhammadiyah, Sejarah dan Periodesasi Pimpinan Muhammadiyah,

Kepribadian dan sifat Muhammadiyah, Janji, tugas dan kewajiban

pelajar Muhammadiyah, dsb.49

c) Penumbuhan Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

Terdapat empat Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti50

yang telah direduksi dengan data yang

diperoleh dari lapangan yang meghasilkan:

(1) Upacara bendera setiap hari Senin

Upacara bendera setiap hari Senin petugasnya OSIS dan kelas VIII

secara bergantian. Upacara memperingati hari-hari tertentu sesuai

kalender pendidikan, misalnya: HUT Kemerdekaan RI, Hari

Pendidikan, HUT PGRI, Hari Pramuka, dsb.

48

Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak SMP Muhammadiyah 1

Surakarta pada hari Jum’at, 16 Agustus 2019. 49

Wawancara dengan Waka Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada hari

Jum’at, 16 Agustus 2019. 50

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf, diakses 20 Desember 2019.

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

28

(2) Upacara bendera pembukaan masa orientasi

Upacara bendera pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan

Sekolah (MPLS) di awal tahun pelajaran baru. Peserta upacara

adalah para peserta didik yang telah diterima di SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta dan petugas upacara adalah OSIS.51

(3) Berdoa setiap memulai KBM dan menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia Raya

Sebelum pembelajaran, menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu

berdoa dalam hati dipimpin oleh Ketua Kelas. Kemudian peserta

didik membaca Al-Qur’an secara kontinu dibimbing oleh Guru

mapel jam pertama.52

(4) Menyanyikan lagu bernuansa patriotik dilanjutkan berdoa di akhir

pembelajaran

Setelah pembelajaran selesai peserta didik berdoa dalam hati.

Secara bergiliran bersalaman dengan guru sebelum pulang.53

3. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur Bintang

Laut

a) Kegiatan Kepramukaan

Kegiatan kepramukaan yaitu: Upacara, Mencari Jejak, PBB,

Perpetaan, Berkemah, Membuat Simpul, Pionering, Sandi dan

51

Wawancara dengan Waka Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada hari

Jum’at, 16 Agustus 2019. 52

Wawancara dengan Waka Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada hari

Jum’at, 16 Agustus 2019. 53

Observasi di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada hari Jum’at, 16 Agustus 2019.

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

29

Semaphore.54

Di sekolah ini pemberian materi: tali temali, Sandi

Morse dan Balik, Semaphore, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

(PPPK), Kemah Akhir Tahun kelas VII dan VIII di Bumi perkemahan

Skipan Karanganyar, dsb.55

b) Kegiatan Keagamaan

Kegiatan keagamaan di SMP BL ini adalah Ziarah di Gua Maria

Kerep Ambarawa bagi kelas VII, Rekoleksi bagi kelas VIII, Inner

Motivation dan Gladi Rohani untuk kelas IX. Kegiatan keagamaan

lain Pra Paskah & Paskah, Adven & Natal, Rekoleksi Panggilan.56

Mata pelajaran Kepangudiluhuran (Ke-PL-an) sebagai ciri khas

Yayasan Pangudi Luhur. Sepuluh keutamaan PL, yaitu: rendah hati

(humality), teladan baik (good example), mencintai para bruder (love

for this Brother), saleh (godliness), sikap bijaksana (prudence),

lembut hati (gantleness), tabah hati (stedfastness), kebijaksanaan dan

berpengetahuan (widow and knowledge), semangat dan keteguhan hati

(zeal and courage), dan percaya kepada Tuhan (trust).57

54

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kepramukaan Bahan Ajar,... 19. 55

Wawancara dengan Pembina Pramuka SMP Bintang Laut Surakarta pada hari Rabu,

14 Agustus 2019. 56

Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti SMP Bintang

Laut Surakarta pada hari Rabu, 14 Agustus 2019. 57

Wawancara dengan Guru ke PL-an SMP Bintang Laut Surakarta pada hari Rabu, 14

Agustus 2019.

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

30

c) Penumbuhan Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

Terdapat empat Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti58

yang telah direduksi dengan data yang

diperoleh dari lapangan yang meghasilkan:

(1) Upacara bendera setiap hari Senin

Upacara bendera setiap hari Senin petugasnya OSIS dan kelas VIII

gantian. Upacara memperingati hari-hari tertentu sesuai kalender

pendidikan, misalnya: HUT Kemerdekaan RI, Hari Pendidikan,

HUT PGRI, Hari Pramuka, dsb.59

(2) Upacara bendera pembukaan masa orientasi

Upacara bendera pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan

Sekolah (MPLS) di tahun pelajaran baru. Peserta upacara adalah

para peserta didik yang telah diterima di SMP BL dan petugas

upacara adalah OSIS.

(3) Berdoa setiap memulai KBM dan menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia Raya

Diawali dengan Doa Malaikat Tuhan/ Ratu Surga, menyanyikan

lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Bintang laut. Aktivitas

tersebut di monitoring dari center suara oleh Guru yang bertugas.60

(4) Menyanyikan lagu bernuansa patriotik dilanjutkan berdoa di akhir

pembelajaran

58

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf, diakses 20 Desember 2019. 59

Wawancara dengan Waka Kesiswaan SMP Bintang Laut Surakarta pada hari Rabu, 14

Agustus 2019. 60

Observasi di SMP Bintang Laut Surakarta pada hari Rabu, 14 Agustus 2019.

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

31

Pemutaran lagu bernuansa patriotik (daerah dan nasional) melalui

center suara saat istirahat. Berdoa dalam hati di akhir pembelajaran

kemudian pulang.61

4. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Kristen 1 Surakarta

a) Kegiatan Kepramukaan

Materi kepramukaan sesuai SKU, yaitu: tali temali, Sandi Morse,

Semaphore dsb. Diberikan oleh peserta didik kelas VIII bagian dari

Dewan Penggalang Sekolah. Perkemahan Cakrawala untuk kelas VII

di Tawangmangu, Kemah pengukuhan Dewan Penggalang, pelatihan

baris Berbaris (PBB) di lapangan depan sekolah.62

b) Kegiatan Keagamaan

Kegiatan event-event keagamaan, yaitu Jum’at Agung berdoa bersama

membaca firman Tuhan dan menafsirkan Al-Kitab, Bakti Sosial Pra

Natal, Kebaktian Syafaat dan Ibadah Paskah. Ada Ektrakurikuler

keagamaan yaitu, Katekisasi (pendalaman ilmu agama Kristen).63

c) Penumbuhan Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

Terdapat empat Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti64

yang telah direduksi dengan data yang

diperoleh dari lapangan yang meghasilkan:

61

Observasi di SMP Bintang Laut Surakarta pada hari Rabu, 14 Agustus 2019. 62

Wawancara dengan Pembina Pramuka SMP Kristen 1 Surakarta pada hari Selasa, 3

Desember 2019. 63

Dokumen Program Sekolah Tahun Pelajaran 2019/ 2020 SMP Kristen 1 Surakarta. 64

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf, diakses 20 Desember 2019.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

32

(1) Upacara bendera setiap hari Senin

Upacara bendera setiap hari Senin petugasnya OSIS dan kelas VIII

secara bergantian. Upacara memperingati hari-hari tertentu sesuai

kalender pendidikan, misalnya: HUT Kemerdekaan RI, Hari

Pendidikan, HUT PGRI, Hari Pramuka, dsb.65

(2) Upacara bendera pembukaan masa orientasi

Upacara bendera pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan

Sekolah (MPLS) di awal tahun pelajaran baru. Peserta upacara

adalah para peserta didik yang telah diterima di SMP Kristen 1

Surakarta dan petugas upacara adalah OSIS.

(3) Berdoa setiap memulai KBM dan menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia Raya

Pukul 06.50 para peserta didik melakukan doa bersama dipimpin

oleh salah seorang Guru yang sudah terjadwalkan diiringi alunan

musik organ. Kemudian dilanjut dengan pembacaan ayat firman

Tuhan yang didengarkan dengan saksama oleh para peserta didik.

Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia

Raya.66

(4) Menyanyikan lagu bernuansa patriotik dilanjutkan berdoa di akhir

pembelajaran

Pemutaran lagu bernuansa patriotik (daerah dan nasional) dari

center suara secara acak berselang 5 menit setelah bel tanda pulang

65

Wawancara dengan Waka Kesiswaan SMP Kristen 1 Surakarta pada hari Selasa, 3

Desember 2019. 66

Observasi di SMP Kristen 1 Surakarta pada hari Selasa, 3 Desember 2019.

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

33

sekolah berbunyi. Berdoa dalam hati di akhir pembelajaran

kemudian pulang.

5. Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Kasatriyan 1 Surakarta

a) Kegiatan Kepramukaan

Kegiatan kepramukaan yaitu tali temali, Sandi Morse, Sandi Balik,

Semaphore, PPPK, Perkemahan, dsb. Kemah Bakti Penggalang Ramu

untuk kelas VII dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 September 2019,

Kemah pengukuhan Dewan Penggalang kelas VIII, Out Bond,

Penjelajahan dan Perkemahan Penggalang.67

b) Kegiatan Keagamaan

Pembiasaan keagamaan shalat Dhuha secara mandiri pada saat

istirahat pertama 09.15. Shalat Dhuhur berjamaah di istirahat kedua.68

c) Penumbuhan Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

Terdapat empat Peraturan Mendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti69

yang telah direduksi dengan data yang

diperoleh dari lapangan yang meghasilkan:

(1) Upacara bendera setiap hari Senin

Upacara bendera setiap hari Senin petugasnya OSIS dan kelas VIII

secara bergantian. Upacara memperingati hari-hari tertentu sesuai

67

Wawancara dengan Kepala SMP Kasatriyan 1 Surakarta pada hari Jumat, 13 Desember

2019. 68

Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kasatriyan 1

Surakarta pada hari Jumat, 13 Desember 2019. 69

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf, diakses 20 Desember 2019.

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

34

kalender pendidikan, misalnya: HUT Kemerdekaan RI, Hari

Pendidikan, HUT PGRI, Hari Pramuka, dsb.70

(2) Upacara bendera pembukaan masa orientasi

Upacara bendera pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan

Sekolah (MPLS) di awal tahun pelajaran baru. Peserta upacara

adalah para peserta didik yang telah diterima di SMP Kasatriyan 1

Surakarta dan petugas upacara adalah OSIS.

(3) Berdoa setiap memulai KBM dan menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia Raya

Sudah melakukan kegiatan berdoa sebelum KBM dilanjutkan

menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.71

(4) Menyanyikan lagu bernuansa patriotik dilanjutkan berdoa di akhir

pembelajaran

Setelah pembelaajran selesai peserta didik berdoa dalam hati.

Secara bergiliran bersalaman dengan guru sebelum pulang.

70

Wawancara dengan Kepala SMP Kasatriyan 1 Surakarta pada hari Jumat, 13 Desember

2019. 71

Observasi di SMP Kasatriyan 1 Surakarta pada hari hari Jumat, 13 Desember 2019.

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

35

BAB IV

EVALUASI DAN FAKTOR PENDUKUNG PENGHAMBAT

IMPLMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

A. Evaluasi Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Negeri dan Swasta

Kota Surakarta

Evaluasi hasil belajar untuk domain kognitif umumnya dilakukan melalui tes

berbagai bentuk, seperti tes objektif, tes uraian, tes kinerja, portofolio,

observasi dll. Sedangkan evaluasi pendidikan karakter lebih menekankan

pada hasil belajar domain afektif dan psikomotorik. Sehingga teknik evaluasi

yang sesuai adalah angket, inventori, portofolio dan observasi atau

pengamatan langsung.72

Pada penelitian ini teknik evaluasi yang dipakai

adalah observasi.

Observasi adalah teknik evaluasi dengan cara mengamati langsung

hasil belajar yang ingin dievaluasi. Instrumen observasi atau pengamatan

langsung berupa lembar observasi yang memuat indikator-indikator yang

menjadi pedoman dievaluasi dan telah dilengkapi dengan kriteria-kriteria

untuk masing-masing indikator. Penilaian dapat menuliskan informasi atau

memberi tanda pada kriteria yang sudah diberikan. Selain observasi, interview

juga efektif digunakan untuk evaluasi sikap.73

Berikut adalah evaluasi

72

Ni Made Sri Mertasari, Model Evaluasi Pendidikan Karakter Yang Komprehensif,

Jakarta: Seminar Nasional Riset Inovatif (SENARI), 2016, 439. 73

Daniel Muller, 1985, Measuring Social Attitude, New York: Teacher Chollage dalam

penelitian Ni Made Sri Mertasari, 2016, Model Evaluasi Pendidikan Karakter Yang Komprehensif,

... 440.

35

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

36

implementasi pendidikan karakter yang dilihat dari aspek kepramukaan,

kegiatan keagamaan dan penumbuhan budi pekerti di SMP Negeri dan

Swasta Kota Surakarta:

Tabel 4.1.

Evaluasi Pendidikan Karakter

NAMA SEKOLAH ASPEK EVALUASI

SMP Negeri 12

Surakarta

Kepramukaan Peserta didik antusias dalam melaksanakan

kegiatan kepramukaan. Anak menjadi

disiplin, kompak, bertanggung jawab dan

Tertib.

Kegiatan

Keagamaan

Dengan adanya kegiatan keagamaan

menambah sisi religius peserta didik

semakin dekat dengan Sang Ilahi.

Penumbuhan

Budi Pekerti

Penumbuhan nasionalisme melalui upacara,

menyanyikan lagu nuansa patriotik membuat

anak memupuk rasa cinta air dan toleransi

yang tinggi sehingga menekan perselisihan.

SMP

Muhammadiyah 1

Surakarta

Kepramukaan Peserta didik antusias dalam melaksanakan

kegiatan HW. Kedisiplinan, kekompakan,

rasa tanggung jawab ditunjukkan oleh

mereka.

Kegiatan

Keagamaan

Pembiasaan kegiatan keagamaan Islam

menambah sisi religius peserta didik

semakin dekat dengan Sang Ilahi.

Penumbuhan

Budi Pekerti

Penumbuhan nasionalisme melalui upacara,

menyanyikan lagu nuansa patriotik membuat

anak memupuk rasa cinta air dan toleransi

yang tinggi sehingga menekan perselisihan.

SMP Pangudi

Luhur Bintang

Laut Surakarta

Kepramukaan Peserta didik antusias dalam melaksanakan

kegiatan kepramukaan. Anak menjadi

disiplin, Kompak, bertanggungjawab dan

Tertib.

Kegiatan

Keagamaan

Adanya kegiatan keagamaan Katholik

menambah sisi religius peserta didik

semakin dekat dengan Sang Ilahi.

Penumbuhan

Budi Pekerti

Penumbuhan nasionalisme melalui upacara,

menyanyikan lagu nuansa patriotik membuat

anak memupuk rasa cinta air dan toleransi

yang tinggi sehingga menekan perselisihan.

SMP Kristen 1

Surakarta

Kepramukaan Peserta didik mengikuti dengan baik

pelaksanaan kegiatan kepramukaan. Anak

menjadi disiplin, Kompak,

bertanggungjawab dan Tertib.

Kegiatan

Keagamaan

Adanya kegiatan keagamaan Kristen

menambah sisi religius peserta didik

semakin dekat dengan Sang Ilahi.

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

37

Penumbuhan

Budi Pekerti

Penumbuhan nasionalisme melalui upacara,

menyanyikan lagu nuansa patriotik membuat

anak memupuk rasa cinta air dan toleransi

yang tinggi sehingga menekan perselisihan.

SMP Kasatriyan 1

Surakarta

Kepramukaan Rasa antusias terpancar dari peserta didik

ketika mengikuti kegiatan kepramukaan.

Mereka menjadi disiplin, Kompak,

bertanggungjawab dan Tertib.

Kegiatan

Keagamaan

Dengan adanya kegiatan keagamaan

menambah sisi religius peserta didik

semakin dekat dengan Sang Ilahi.

Penumbuhan

Budi Pekerti

Penumbuhan nasionalisme melalui upacara,

menyanyikan lagu nuansa patriotik membuat

anak memupuk rasa cinta air dan toleransi

yang tinggi sehingga menekan perselisihan.

Dari hasil evaluasi yang diapaparkan dengan tabel di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa implementasi pendidikan karakter mencakup tiga aspek,

yaitu: kepramukaan, kegiatan keagamaan dan penumbuhan budi pekerti

menunjukkan adanya perubahan perilaku yang positif dari peserta didik baik

di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter

di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta

Proses implementasi pendidikan karakter tidak selalu lancar dalam realita di

lapangan. Tentunya ada beberapa hambatan yang akan di lalui seiring

berjalannya waktu. Selain adanya faktor hambatan diimbangi pula dengan

munculnya faktor pendukung dalam proses implementasinya, karena tanpa

adanya sebuah faktor pendukung pendidikan karakter dalam sekolah tidak

akan terwujud. Berikut adalah pemetaan faktor pendukung dan faktor

penghambat yang ditemui di lapangan terkait dengan implementasi

pendidikan karakter di sekolah, yaitu:

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

38

Tabel 4.2.

Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter

NAMA SEKOLAH FAKTOR

PENDUKUNG

FAKTOR

PENGHAMBAT

SMP Negeri 12

Surakarta

1) Dukungan dari sekolah.

2) Kolaborasi baik antara

guru.

1) Orang tua/ wali murid kurang

mendukung kegiatan sekolah.

2) Guru Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti yang

kurang kompak (miss

comunication) dari intern

rumpun PAI.

3) Lingkup rumah peserta didik.

SMP

Muhammadiyah 1

Surakarta

(Swasta Islam)

1) Faktor regulasi terlindungi

oleh undang-undang.

2) Wali murid memahami

pembentukkan karakter di

sekolah.

3) Faktor Sumber Daya

Manusia (SDM) hebat

membentuk karakter peserta

didik.

4) Lingkungan menciptakan

iklim kondusif

1) Karakteristik guru yang

kurang semangat.

2) Kontrol orangtua ketika di

rumah.

3) Kurang kesadaran disiplin

tepat waktu ke sekolah dalam

diri peserta didik.

SMP Pangudi Luhur

Bintang Laut (SMP

BL)

(Swasta Katholik)

1) Komitmen warga

sekolahmenciptakan iklim

karakter.

2) Peran bapak dan ibu guru

dalam keberhasilan

pengimplementasian

pendidikan karakter.

1) Oknum dari sebagian Guru

dan Karyawan sekolah.

2) Budaya dari rumah peserta

didik yang bertolak belakang

dengan aturan sekolah.

SMP Kristen 1

Surakarta

(Swasta Kristen)

1) Dibuatnya kesepakatan

antara guru dengan peserta

didik di awal kontrak

belajar.

1) Faktor dari lingkungan

Keluarga.

2) Faktor dari lingkungan

masyarakat, yaitu adanya

komunitas negatif di

lingkungan tempat tinggal

peserta didik.

SMP Kasatriyan 1

Surakarta

(Swasta Umum)

1) Kekompakan guru dan

karyawan dalam

melaksanakan peraturan

sekolah.

2) Konsistensi pelaksanaan

kegiatan berbasis karakter.

3) Dukungan dari pihak

yayasan dan Keraton.

1) Latar belakang peserta didik

yang beraneka ragam.

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

39

Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa adanya faktor pendukung dan

penghambat dalam proses implementasi pendidikan karakter antar sekolah di

atas muaranya secara garis besar sama. Keberagaman para peserta didik

dengan berbagai kompleks masalah sangat memengaruhi jalannya pendidikan

karakter. Diperlukan sebuah strategi dari sekolah kerjasama antara Walikelas

dan Guru BK yang solid untuk membimbing peserta didik yang bermasalah

itu menemukan solusi.

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

40

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri dan Swasta

Kota Surakarta yang dilihat dari visi masing-masing sekolah bermuara

sama yaitu menjadikan insan berkarakter. Pencapaiannya tak lain adalah

dengan perencanaan program karakter yang mencakup aspek

kepramukaan, kegiatan keagamaan dan penumbuhan budi pekerti (akhlak

mulia).

2. Ada perbedaan dan persamaan implementasi pendidikan karakter di SMP

Negeri dan Swasta. Persamaannya terletak pada belum menyanyikan lagu

bernuansa patriotik setelah selesai pembelajaran. Perbedaannya terletak

pada pemutaran lagu bernuansa patriotik. Pemutaran di sekolah Negeri

pada saat penyambutan peserta didik dan pulang sekolah, sedangkan

Sekolah Swasta saat istirahat dan pulang sekolah.

3. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter

yang mencakup tiga aspek, yaitu: kepramukaan, kegiatan keagamaan dan

penumbuhan budi pekerti menunjukkan adanya perubahan perilaku yang

positif dari peserta didik baik di SMP Negeri dan Swasta Kota Surakarta.

4. Adanya faktor pendukung dan penghambat dalam proses implementasi

pendidikan karakter antar sekolah di atas muaranya secara garis besar

40

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

41

sama. Keberagaman para peserta didik dengan berbagai kompleks masalah

sangat memengaruhi jalannya pendidikan karakter. Diperlukan sebuah

strategi dari sekolah kerjasama antara Walikelas dan Guru BK yang solid

untuk membimbing peserta didik yang bermasalah itu menemukan solusi.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

Mengagendakan workshop bagi Guru-guru dalam pengaplikasian

pendidikan karakter sesuai mata pelajaran yang diampu. Bagi Dinas

Pendidikan terkait, setelah lahirnya Perda tentang penyelenggaraan

pendidikan alangkah baiknya membuat aturan turunan berupa petunjuk

pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) untuk implementasi

khususnya pendidikan karakter di sekolah-sekolah.

2. Bagi Kepala Sekolah

Setelah adanya Peraturan Daerah mengenai Pendidikan Karakter alangkah

baiknya sebagai seorang pemimpin, seorang kepala sekolah menerapkan

dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif sebagai upaya mendukung kebijakan

pemerintah. Inovasi dari kepala sekolah dan guru sangat terbuka lebar dalam

semangat menumbuhkan karakter dalam diri peserta didik.

3. Bagi peneliti yang akan datang

Penelitian kebijakan pemerintah daerah ini mengenai pendidikan karakter

masih dapat dikembangkan sebagai upaya follow up Perda tersebut. sebagai

bahan kajian untuk penelitian yang akan datang.

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

42

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Agama. Yogyakarta: Kurnia Alam

Semesta. 2006.

Acetylena, Sita. “Analisis Implementasi Kebijakan Karakter di Perguruan Taman

Siswa Kecamatan Turen Kabupaten Malang”, Jurnal Kebijakan dan

Pengembangan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1 (2013), 55-61.

Ainiyah, Nur “Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam”, Jurnal

Al-Ulum, Volume 13, Nomor 1 (2013), 25-38.

Anshari, Endang Saifuddin. Ilmu Filsafat Dan Agama. Surabaya: PT. Bina

Ilmu.1982.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Pendidikan Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012.

Chan, Sum. Analisis SWOT: Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011.

Creswell, John W. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed

Methods Approaches, Terj. Research Design: Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Danim, Sudarwan. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Jakarta: Bina Aksara.

2005.

Djohan, Djohermansyah. Merajut Otonomi Daerah Pada Era Reformasi. Jakarta:

IKAPTK. 2014.

Hasbullah. Kebijakan Pendidikan Dalam Perspektif Teori Aplikasi dan Kondisi

Objektif Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2016.

Hidayat, Rahmat. Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2014.

Jalal, Fasli. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta:

Adictia Karya Nusa. 2001.

Jayanti. Buku Lengkap Pramuka. Yogyakarta: Media Ilmu Abadi. 2013.

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

43

Judiani, Sri “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui

Penguatan Pelaksanaan Kurikulum”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,

Volume 16, Edisi Khusus III (2010), 280-289.

Kahmad, Dadang. Sosiologi Agama. Bandung: Rosda Karya. 2002.

Lickona, Thomas. Character Matters: Persoalan Karakter, Bagaimana

Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas dan

Kebijakan Penting Lainnya, terj. .Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2015.

Maftuh, Asep Mochamad. Buku Pegangan Pembina Pramuka. Cimahi: Mts

Darussalam. 2009.

Mertasari, Ni Made Sri. Model Evaluasi Pendidikan Karakter Yang

Komprehensif. Jakarta: Seminar Nasional Riset Inovatif (SENARI). 2016.

Muhaimin, Akhmad. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia: Revitalisasi

Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa.

Jogjakarta: Ar-Russ Media. 2014.

Munir, Abdullah. Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak Dari

Rumah. Yogyakarta: Pedagogia. 2010.

Musdah, Siti. Karakter manusia Indonesia: Butir-butir Pendidikan Karakter

untuk Generasi Muda. Bandung: Nuansa Cendekia. 2013.

Patton, Michael Quiin. How to Use Qualitative Methods in Evaluation, Terj.

Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

Purnomo, Arif dkk, “Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS

Berorientasi pada Perpres Nomor 87 Tahun 2017 pada Forum Guru

Ambarawa”, Jurnal Panjar, Volume 1, Nomor 2 (2019), 156-159.

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. Kepramukaan Bahan Ajar

Implementasi Untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. 2014.

Rahayu, Ani Sri. Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya. Jakarta: Sinar Grafika. 2018.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

44

Sarundajang. Babak Baru Sistim Pemerintahan. Jakarta: Kata Hasta Pustaka.

2011.

Somantri, Manap. Perencanaan Pendidikan. Bogor: IPB Press. 2014.

Sri, Ani. Pengantar Pemerintahan Daerah: Kajian Teori, Hukum dan

Aplikasinya. Jakarta: Sinar Grafika. 2018.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata

Langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta. 2017.

Suhadi. Materi Dasar Kepramukaan. Semarang: Gerakan Pramuka Kwartir

Daerah 1 Jawa Tengah. 2006.

Sutopo, Haribertus. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press. 2002.

Tilaar. Kebijakan Pendidikan: Pengantar untuk Memahami Kebijakan Pendidikan

dan Kebijakan Pendidikan sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta, 2012.

Wulandari, Anis. “Implementasi Sistemik Pendidikan Karakter Di Lembaga

Pendidikan Islam (Studi di Madrasah Tsanawiyah Al-Irsyad Tengaran

Kabupaten Semarang dan Sekolah Menengah Pertama Muhammdiyah

Salatiga)”, Tesis, IAIN Salatiga, 2018.

Zuchdi, Darmayati. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktisi.

Yogyakarta: UNY Press. 2011.

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

45

Internet:

https://dapodikdasmen.kemdikbud.go.id diakses pada hari Kamis, 19

Desember 2019 pukul 20:40 WIB.

http:kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP. pdf, diakses pada

hari Jum’at, 20 Desember 2019 Pukul 14.30 WIB.

Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

Dokumen:

Brosur SMP Kasatriyan Surakarta

File SMP Kasatriyan Surakarta

File SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

File SMP Negeri 12 Surakarta

Hand Out SMP Kristen 1 Surakarta

Hand Out SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta

Risalah Pembahasan Pansus Raperda Tahun 2017 DPRD Surakarta

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN 1 : PEDOMAN WAWANCARA

DAFTAR PERTANYAAN KE KEPALA DINAS PENDIDIKAN

SURAKARTA

1. Sudah berapa lama Anda menjabat sebagai kepala dinas pendidikan Kota

Surakarta ini?

2. Apakah anda ikut terlibat dalam merumuskan Perda terbaru mengenai

penyelenggaraan pendidikan di Kota Surakarta ini? Kalaupun terlibat, sejauh

mana keterlibatan Anda?

3. Dewasa ini, kita tentu dapat melihat banyaknya kasus-kasus yang terjadi di

kalangan pelajar yang membuat prihatin semua kalangan dari pemerintah

maupun civitas akademika. Setelah menganalisis lebih lanjut krisis moral atau

degradasi moral para pelajar tersebut karena pemerintah melalui lembaga

pendidikan dirasa kurang maksimal dalam memberikan pendidikan karakter

di bangku sekolah. Bagaimana pendapat Anda menanggapi hal tersebut?

4. Penyelenggaraan pendidikan di Kota Surakarta diatur dalam Perda No 4

Tahun 2010 yang kemudian di perbaharui Perda No 12 Tahun 2017. Ada sisi

menarik dalam perda baru tersebut, dimana terdapat bagian yang memuat

kebijakan pendidikan karakter. Lalu,

apa yang melatar belakangi munculnya Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun

2017 Pasal 56 tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan

kurikulum pendidikan karakter tersebut?

5. Atas inisiatif dari siapa atau pihak mana dalam mencetuskan perda yang

memuat pendidikan karakter tersebut? mengingat Kota Surakarta sebagai

pionir yang memuat kebijakan pendidikan karakter dalam peraturan daerah.

Karena setelah peneliti melakukan kroscek se-keresidenan Surakarta (Klaten,

Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri) mereka belum

meng-upgrade Perda Penyelenggaraan pendidikan di daerah otonomnya.

6. Bagaimana alur perumusan kebijakan pendidikan karakter ini sampai pada

akhirnya ikut disertakan dalam perda terbaru ini?

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

7. Perumusan perda pendidikan karakter ini bersifat top down (atas kebawah)

atau botton up (bawah ke atas)? top down: melihat relalita di masyarakat

kemudian pemerintah daerah selaku daerah otonom memberikan feedback

(umpan balik) sebagai solusi dari permasalahan. Atau sebaliknya yang

bersifat botton up : perumusan dari pemerintah daerah selaku daerah otonom

sebagai pengendali kebijakan dan wajib di laksanakan di suatu daerah

otonom.

8. Apa yang sudah dilakukan dari dinas pendidikan dalam upaya

mensosialisasikan atau mem-publish perda baru ini yang memuat pendidikan

karakter kepada lembaga pendidikan di Surakarta? bentuk riilnya seperti apa?

9. Bagaimana jika di lapangan terdapat sekolah yang tidak mengikuti atau tidak

melaksanakan perda khususnya pada sub bagian implementasi pendidikan

karakter yang telah temakdum dalam Perda No 12 Tahun 2017? Adakah

pemberian sanksi dari Dinas Pendidikan Kota Surakarta?

10. Apa harapan dari Anda selaku kepala dinas pendidikan Kota Surakarta

dengan adanya kebijakan pendidikan karakter ini?

DAFTAR PERTANYAAN KE SMP NEGERI DAN SWASTA

Kepala Sekolah

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah yang Anda pimpin

ini?

3. Sebagai pemimpin di sekolah ini, sudahkan Anda mengetahui bahwasanya

pendidikan karakter telah termakdum dalam payung hukum Perda Nomor

12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian

Ketiga Sub bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

4. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

a) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

b) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran

pendidikan agama dan kegiatan keagamaan lainnya

c) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan

budi pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

1) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan

ketetapan sekolah

2) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

3) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru

dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

4) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta

tanah air, baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu

terkini.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut?

Jika akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena

kebijakan ini bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari

Anda? Tentunya khusus pasal pendidikan karakter!

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta

didik?

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

10. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan

karakter khusunya?

Waka Kesiswaan

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah ini?

3. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

4. Sudahkan Anda mengetahui bahwasanya pendidikan karakter telah

termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12 tahun 2017 tentang

penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub bab

Pendidikan Karakter Pasal 56?

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

a) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

b) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran

pendidikan agama dan kegiatan keagamaan lainnya

c) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan

penumbuhan budi pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

1) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan

ketetapan sekolah

2) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa

orientasi pengenalan peserta didik baru untuk jenjang

SMP

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

3) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan

sesudahnya guru dan peserta didik menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesia raya

4) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran,

guru dan peserta didik menyanyikan lagu bernuansa

patriotik atau cinta tanah air, baik lagu wajib nasional,

lagu daerah maupun lagu terkini.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut?

Jika akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena

kebijakan ini bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari

Anda? Tentunya khusus pasal pendidikan karakter!

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta

didik?

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017 Pasal

56 tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan

karakter di sekolah ini?

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan

karakter khusunya?

Guru Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel Pendidikan Agama di sekolah

ini?

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

4. Sebagai guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti strategi apa yang anda

terapkan dalam menerapkan pendidikan berbasis karakter?

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti?

6. Kegiatan keagamaan apa yang mendukung sebagai bentuk

pengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah ini?

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

9. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk

sesuai harapan dari sekolah?

10. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang

tua dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan

dilakukannya? Berkala dalam waktu?

11. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru Pendidikan Agama lainnya

di luar sana dalam menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Guru Bimbingan Konseling (BK)

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel BK?

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

4. Sebagai guru BK strategi apa yang anda terapkan dalam menerapkan

pendidikan berbasis karakter?

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

mapel BK?

6. Seperti apa tindakan preventif dari BK sebagai upaya untuk menimilalisir

peserta didik yang keluar dari zona berkarakter?

7. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk

sesuai harapan dari sekolah?

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

8. Punishment apa yang dilakukan dari BK kepada peserta didik yang keluar

dari zona berkarakter?

9. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

10. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

11. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang

tua dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan

dilakukannya? Berkala dalam waktu?

12. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru BK di luar sana dalam

menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN 2: HASIL WAWANCARA

KEPALA DINAS PENDIDIKAN SURAKARTA

Hari, Tanggal: Selasa, 16 Juli 2019

Disposisi oleh Bp. Bambang Wahyono (Kepala Bidang/ Kabid Bagian SMP)

11. Sudah berapa lama Anda menjabat sebagai kepala dinas pendidikan Kota

Surakarta ini?

Sejak November 2011-2012, SK diperbaharui 2012 adanya SOP yang

baru.

12. Apakah anda ikut terlibat dalam merumuskan Perda terbaru mengenai

penyelenggaraan pendidikan di Kota Surakarta ini? Kalaupun terlibat, sejauh

mana keterlibatan Anda?

Kebetulan dikarenakan kami selaku di bidang dikdas mau tidak mau ikut

terlibat raperda tersebut yang disahkan oleh Dewan DPRD Komisi IV kota

Surakarta. keterlibatan kami sejak awal adalah memberikan kontribusi

masukan, mengedit redaksional yang ada dalam perda itu. Kemudian

setelah perda itu selesai kamilah pelaku yang akan melaksanakan perda

tersebut, karena itu memang untuk pendidikan dasar termasuk SMP.

Sedangkan perda yang dulu sebelum ini, dibuat untuk lembaga pendidikan

kota Surakarta yang notabene dari TK sampai jenjang SMA. Tapi dengan

adanya peraturan bahwasanya SMA/SMK yang dikelola oleh provinsi ya

kita melakukan perda yang mengacu dari perda pendidikan dasar.

13. Dewasa ini, kita tentu dapat melihat banyaknya kasus-kasus yang terjadi di

kalangan pelajar yang membuat prihatin semua kalangan dari pemerintah

maupun civitas akademika. Setelah menganalisis lebih lanjut krisis moral atau

degradasi moral para pelajar tersebut karena pemerintah melalui lembaga

pendidikan dirasa kurang maksimal dalam memberikan pendidikan karakter

di bangku sekolah. Bagaimana pendapat Anda menanggapi hal tersebut?

Untuk terjadinya kemerosotan moral atau degradasi moral memang tidak

dipungkiri ini sedang terjadi di seluruh wilayah nusantara, tidak hanya di

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Surakarta saja karena tidak menutup kemungkinan di Surakarta juga

terjadi hal semacam itu. Karena bebasnya budaya asing kek kita, kontrol

orangtua yang dengan kesibukannya mereka itu kadang pula kurang

ketemu dengan si anak sehingga komunikasi antara anak dan orang tua

akan kurang juga. Lain dengan kami saat kecil dulu, orangtua yang ada di

rumah otomatis dapat mengontrol kelunturan etika dalam diri anak. kita

prihatin, tapi mita optimis untuk mendidik karakter anak dan memperbaiki

karakter anak menjadi lebih baik lagi.

14. Penyelenggaraan pendidikan di Kota Surakarta diatur dalam Perda No 4

Tahun 2010 yang kemudian di perbaharui Perda No 12 Tahun 2017. Ada sisi

menarik dalam perda baru tersebut, dimana terdapat bagian yang memuat

kebijakan pendidikan karakter. Lalu,

apa yang melatar belakangi munculnya Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun

2017 Pasal 56 tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan

kurikulum pendidikan karakter tersebut?

Jadi, begini dengan munculnya perda dikarenakan keprihatinan dan untuk

penataan pengembaliaan daripada sistem pendidikan khususnya masalah

moral atau ketatakramaan anak-anak. Menurut kami moral para anak-anak

sekarang perlu untuk diperbaiki.

15. Atas inisiatif dari siapa atau pihak mana dalam mencetuskan perda yang

memuat pendidikan karakter tersebut? mengingat Kota Surakarta sebagai

pionir yang memuat kebijakan pendidikan karakter dalam peraturan daerah.

Karena setelah peneliti melakukan kroscek se-keresidenan Surakarta (Klaten,

Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri) mereka belum

meng-upgrade Perda Penyelenggaraan pendidikan di daerah otonomnya.

Dari lingkup kita, dari para penyelenggara pendidikan yang notabene

difasilitasi oleh dinas pendidikan. Dari para masukan guru-guru, masukan

dari masyarakat yang peduli terhadap kemajuan pendidikan di kota

Surakarta kemudian kami akomodir, kami selaku pelaku pendidikan harus

menindaklanjuti itu dan ikut terjun di dalam itu karena kami adalah

pemain utama di dalam kesuksesan penyelenggaran pendidikan di

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Surakarta. kami mengelola guru, mengelola sarana prasarana, mengelola

murid, kami punya tangan panjang yang namanya pengawas sekolah dan

guru-guru.

16. Bagaimana alur perumusan kebijakan pendidikan karakter ini sampai pada

akhirnya ikut disertakan dalam perda terbaru ini?

Alurnya begini, dari awal mula kita mengakomodir dari masukan-masukan

baik dari cvitas akademika lembaga pendidikan dan masyarakat

(lingkungan) kemudian kita analisa terus kita rumuskan stakeholder terkait

yang meliputi dewan pendidikan, PGRI, Bapeda, Bapermas, Dinas Sosial,

unsur masyarakat yaitu LSM, Perguruan Tinggi yang kemudian kita

rumuskan dibuat semacam redaksional untuk mengatur semacam itu

kemudian dalam bentuk raker kita koordinasikan dengan DPRD Komisi

IV. Kemudian di bahas dalam sidang-sidang pleno itu akhirnya tercetuslah

penyelenggaraan pendidikan memuat pendidikan karakter itu. Untuk

waktunyapun cukup lama. Karena memang cukup pelik dalam

merumuskan sebuah kebijakan ya. Hampir sekian tahun dalam

penggodogan-nya. Isi perda yang baru inipun secara substansi juga tidak

sama persis dengan perda sebelumnya (tentang penyelenggaraan

pendidikan) maka dari itu memelrukan waktu yang lumayan lama dalam

perumusannya. Untuk pasnya berapa lama saya lupa, tapi yang jelas

membutuhkan waktu beberapa tahun.

17. Perumusan perda pendidikan karakter ini bersifat top down (atas kebawah)

atau botton up (bawah ke atas)? top down: melihat relalita di masyarakat

kemudian pemerintah daerah selaku daerah otonom memberikan feedback

(umpan balik) sebagai solusi dari permasalahan. Atau sebaliknya yang

bersifat botton up: perumusan dari pemerintah daerah selaku daerah otonom

sebagai pengendali kebijakan dan wajib di laksanakan di suatu daerah

otonom.

Perumusan perda pendidikan karakter ini bersifat botton up (dari bawah ke

atas) karena yang mengusulkan masyarakat, civitas akademika lembaga

pendidikan baru ke dinas pendidikan diakomodir yang kemudian kami

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

sampaikan ke DPRD Komisi IV hingga berbentuklah perda

penyelenggaraan pendidikan yang memuat pendidikan karakter.

18. Apa yang sudah dilakukan dari dinas pendidikan dalam upaya

mensosialisasikan atau mem-publish perda baru ini yang memuat pendidikan

karakter kepada lembaga pendidikan di Surakarta? bentuk riilnya seperti apa?

Kami sudah melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah saat melakukan

pembinaan kepala sekolah dan pengawas sekolah. Bahkan juga sebelum

SMA/SMK di oper ke provinsi kamipun sudah mensosialisasikan

mengenai pendidikan karakter. Tapi, mengenai implementasinya seperti

apa tergantung dari sekolah masing-masing dalam mengimplementasikan

pendidikan karakter tersebut.

19. Bagaimana jika di lapangan terdapat sekolah yang tidak mengikuti atau tidak

melaksanakan perda khususnya pada sub bagian implementasi pendidikan

karakter yang telah temakdum dalam Perda No 12 Tahun 2017? Adakah

pemberian sanksi dari Dinas Pendidikan Kota Surakarta?

Mengenai pelaksanaan upacara setau saya lhoya saya tidak tau kalau kita

kecolongan, namanya kecolongan itu kita tidak mengetahui. Semua sudah

melaksanakan, kita tidak ada sekolah yang “ekstream”, entah kalaupun ada

sekolah yang melanggar maka dari kami selaku dinas akan melakukan

pembinaan belum ada sanksi yang mengatur. Yang jelas, untuk kontrol

dari kami mengenai implementasi pendidikan karakter sudah kami berikan

sosialisasi melalui kepala sekolah dan pengawas sekolah.

20. Apa harapan dari Anda selaku kepala dinas pendidikan Kota Surakarta

dengan adanya kebijakan pendidikan karakter ini?

Harapannya program-program pendidikan karakter yang telah dicanangkan

oleh pemerintah ini selayaknya telah terimplementasikan di semua

lembaga pendidikan entah di kota Surakarta atau kota/ kabupaten lainnya.

Mengingat moral anak yang semakin memprihatinkan sehingga

harapannya melalui pendidikan inilah sebagai kunci dalam membangun

pendidikan karakter dalam diri anak.

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Mengenai profil kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan dengan 54

kelurahan. Dari 54 kelurahan yang ada sesuai dengan visi dan misi

walikota Surakarta yakni Waras, Wasis, Wareg dan Mapan yang disingkat

3 WMP. Dinas Pendidikan berkewajiban untuk menyukseskan wasis-nya.

Wasis disini artinya adalah pinter. Di dalam penyelenggaraan pendidikan

di Kota Surakarta karena kami hanya mengurusi masalah pendidikan

Dasar (Paud/ TK pendidikan Nonformal, SD dan SMP). Di Kota Surakarta

terdapat 27 SMP Negeri, 45 SMP Swasta, 2 MTs Negeri dan 6 MTs

Swasta. Jika diakumulasikan jumlah siswa tersebut sekitar 34.500 sekian.

Penyebaran sekolah memang kami akui belum semua kelurahan ada lokasi

sekolah itu bahkan terdapat kelurahan yang banyak sekolah dan ada pula

keluruhan tertentu yang belum ada SMP Negerinya. Jadi, penyebarannya

masih belum menyeluruh. Eksistensi dari Walikota untuk penyebaran

lokasi bangunan sekolah, maka disini 3 tahun terakhir ini walikota itu

memindahkan SMP N 11 di daerah Semanggi, kemudian SMP N 5 di

Mojosongo yang semula itu satu komplek (nyumpel) SMP N 5, SMP N 3,

dan SMP N 10 di dekat Mangkunegaran di sana. Tahun besok SMP N 3

dipindah di Karangasem. Karangasem Solo Barat yang rakyatnya padat

tapi tidak ada SMP negerinya. Jadi, Permen yang terkait dengan zonasi itu,

alhamdulillah Solo sudah mendahului penataan. Gurupun sudah di tata,

dirotasi dan di rolling.

Masalah mengenai pendidikan karakter yang notabene masuk dalam

kurikulum, dulu saat 2000-2001 SOT pertama efek dari Jakarta dan

Surakarta bakar-bakaran itu, kami membentuk suatu kurikulum lokal yang

disebut kurikulum budi pekerti dan sudah dilaksanakan 2 tahun. Kita

launching sekitaran tahun 2003. Tujuan yang ditekankan pembentukan

kurikulum tersebut adalah terletak pada moral atau akhlaknya, baik anak

Islam maupun Non Islam. Meliputi: tata krama, tutur kata, menghormati

dengan orangtua, bagaimana bergaul dengan sesama, bagaimana dalam

menyikapi, bagaimana dalam pembagian tugas. Jadi, lebih ditekankan di

action-nya. Contoh anak-anak sekarang itu lewat di depan orang yang

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

lebih tua atau gurunya jarang sekali kita temui anak-anak yang

membungkukkan badannya. Salah satu caranya dengan kita

mengimplementasikan di saat anak akan masuk ruang kelas, guru dengan

membawa penggaris di taruh sejajar di dinding kelas itu agar muridnya

ketika melewatinya membungkuk. Karena jika tidak membungkuk maka

badan murid akan menabrak penggaris yang memang sengaja di pasang

guru di dinding itu. Ini hanya salah satu contoh. Kemudian cara anak

ngrapu rancan. Itu semua belum final, implementasinya belum lengkap

dari pusat muncullah kurikulum pendidikan karakter. Kemudian kurikulum

pendidikan karakter dari pusat kemudian kita jabarkan, kita

impementasikan, detailkan di perwali (peraturan wali kota) tentang

penyelenggaraan pendidikan. Ini yang namanaya pendidikan karakter ini

tidak ada mata pelajaran tersendiri. Jadi, terinclude gabung dengan mata

pelajaran lain baik mapel bahasa indonesia, bahasa daerah, matematika

semua mapel bisa disisipi mengenai pendidikan karakter. Karena

pendidikan karakter itu menurut pengertian kami hanya untuk membentuk,

untuk memproduk karakter atau sikap anak yang diwujudkan dalam sistem

pembelaajran. Jadi karakter yang dinilai dari anak disini adalah pada

actualisasi (action) nya dalam diri anak. disitulah sampai sini pihak kami

dari dinas yang bekerjasama dengan pengawas sekolah untuk melakukan

kontroling-kontroling ke sekolah. Namun, kami juga mengakui

bahwasanya juga ada yang belum melakukan sepenuhnya, namun tetap

kota Surakarta yang terkenal dengan kealusannya InsyaAllah masih dalam

tanda kutip implementasinya masih lebih dibandingkan dengan daerah

lain.

Kenapa sampai dibentuk dalam sebuah perda ini dikarenakan memang

kota Surakarta ini mengutamakan pada pembentukan karakter atau watak

anak yang selayaknya menjadi seorang siswa yang kelak akan

menggantikan kami para generasi tua. Jadi, daerah-daerah lain yang belum

terakomodir terwujud dalam peraturan walikota atau perda itu tergantung

dari daerah lain. Tapi dari kami memang memprioritaskan mengenai

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

pendidikan karakter. Semua sekolah sudah kami sosialisasikan tapi ya

tergantung dari sekolah tentunya kami masih menyadari pasti ada sekolah

yang implementasinya kurang maksimal, pasti itu ada dan kejadian.

Sampai dalam bentuk perda ini, asalnya dari atas (peraturan pusat) lalu kita

jabarkan dalam bentuk peraturan daerah ini yang tidak terlepas dari para

civitas akademika kota Surakarta, dewan pendidikan dan orang-orang

berkompeten lainnya dalam perumusan perda ini. Lalu kami dari dinas

mensosialisasikan ke sekolah-sekolah yang ada di Surakarta. Seperti yang

sudah saya tekankan tadi, tentunya sekolah-sekolah dalam

pengimplementasikannyapun juga beragam. Mungkin ada kendala-kendala

sendiri-sendiri yang tentunya berbeda antara sekolah satu dengan lainnya.

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

SMP NEGERI 12 SURAKARTA

Hari, Tanggal : Rabu, 17 Juli 2019

Informan : Ibu Ari Kristiati, S. Pd., M. Pd. (Kepala Sekolah SMP N 12)

11. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

Karakter bagi kami adalah hal yang sangat utama karena itu merupakan

salah satu langkah anak-anak menuju sukses adalah karakternya. Kalau

seorang anak karakternya bagus pasti otaknya juga bagus. Makanya kalau

anak-anak disini terutama anak-anak yang sudah tahu apa yang harus dia

lakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, karena apabila melakukan

sesuatu hal yang tidak boleh dilakukan pasti kami beri sanksi pastinya

sanksi yang edukasi. Tetap harus ada sanksi agar anak-anak tahu bahwa hal

tersebut salah.

12. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah yang Anda pimpin

ini?

Karakter yang saya bagun disini yang nomor satu adalah karakter yang

sifatnya disiplin, kunci utama anak-anak yaitu disiplin. Tata tertib yang

sudah tertulis harus dipatuhi dan orang tua murid pun juga harus

mengetahui. Jadi orang tua murid kelas VII akan dikumpulkan untuk

mensosialisasikan dan mengajak bahwa sekolah itu inginnya selain

mendidik anak menjadi berilmu tetapi juga mendidik anak berkarakter. Jadi

apabila anak tidak sesuai dengan aturan pasti orang tua akan tahu dan tidak

marah apabila ada punishment, tapi dalam kutip punishmen kami adalah

punishment yang mendidik. Misalkan contoh kecil apabila anak tidak

memasukkan baju pasti akan ada punishment seperti menyiram bunga,

membersihkan kelas, mencabut rumput ataupun mencari sampah. Karena

disini termasuk sekolah adiwiyata jadi memang saya mengedepankan itu.

Jadi anak-anak sudah tahu apabila melanggar langsung sudah siap. Ini

memang salah satu karakter yang saya canangkan di SMP 12 ini bukan

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

hanya murid saja tetapi guru juga. Jadi tidak hanya murid saja yang saya

tuntut baik,gurunya juga harus baik. Kalau gurunya baik nanti muridnya

juga baik. Jadi kesalahan anak itu tidak mungkin mutlak anak yang salah,

jadi saya mengajak kepada guru-guru untuk introspeksi dini kenapa seperti

ini. Mengajak guru-guru untuk memberikan contoh yang baik, misalkan

gurunya saja masuk telat, anaknya kadang juga terlambat. Dengan seperti

ini, prestasi dari tahun ke tahun selama saya menjadi kepala sekolah disini

naik.

13. Sebagai pemimpin di sekolah ini, sudahkan Anda mengetahui bahwasanya

pendidikan karakter telah termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12

tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub

bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Saya sangat setuju dan sudah saya terapkan di sekolah ini.

14. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kami ada program ekstrakurikuler yang mengolah karakter anak, misalnya

ada pramuka, osis, rohis, tekwondo dsb. Pendidikan karakter yang kami

terapkan bersifat pembiasaan. Jadi bukan sebuah mata pelajaran pendidikan

karakter dalam bentuk jam pelajaran.

15. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

d) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

e) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

f) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

5) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan

seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

6) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

7) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

8) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta

didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air, baik

lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah. Anda bisa melakukan konfirmasi juga dengan waka kurikulum

terkait hal tersebut.

16. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut?

Jika akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan

ini bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Dalam setiap keputusan pasti melibatkan dan memperhatikan sumbangsih

dari berbagai pihak, karena Pak Rudi itu orangnya sangat komunikatif, jadi

apa-apa selalu dikomunikasikan.

17. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Semua program yang berkaitan dengan pendidikan karakter untuk anak dari

kami selalu dukung penuh.

18. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Faktor penghambat itu pastinya pertama kali saya disinikan mungkin kaget,

yang terbiasa nya mungkin santai mungkin tidak biasa, tapi lama-lama guru-

guru tahu arah saya itu harus bagaimana itu gur-guru tahu. Ya pertama kali

itu pasti ada kendala tapi hanya sebagian kecil saja, lama-lama akan

terbiasa.

Cara mengatasinya dengan cara saya berikan contoh dan selalu saya ajak

komunikasi. Koordinasi itu tidak mengenal waktu tidak hanya seminggu

sekali, terkadang setiap kali itu saya koordinasi. Dan saya selalu

memberikan contoh, saya tidak pernah pulang duluan, saya pasti selalu

pulang terakhir. Kecuali kalau memang saya ada kepentingan, kalaupun ada

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

rapat selesai rapat saya selalu kembali ke sekolah. Biasanya kan ada yang

pulang, kalau saya belum pernah saya pasti selalu kembali ke sekolah.

19. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Saya memeberikan contoh, selalu komunikasi, selalu berkoordinasi dan saya

selalu menanamkan kepada guru-guru bahwa ini adalah tugas yang mulia.

Kita sudah beruntung sudah mendapatkan banyak murid tanpa harus

bberusaha seperti sekolah-sekolah yang lainnya, kita beruntung pasti selalu

mendapatkan jam mengajar sebanyak minimal 24 jam, jadi sertifikasi juga

tidak ada masalah. Jadi itu langkah-langkah yang saya lakukan untuk

menggugah semangat guru agar selalu paham dengan tupoksinya masing-

masing.

20. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Dampaknya sangat luar biasa baik. Sekolah menjadi lebih baik, tertib dan

dengan adanya payung hukum tersebut membuat sekolah melangkah lebih

nyaman dan tenang.

21. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Pendidikan karakter kalau menurut saya sudah cukup dan perlu

dipertahankan. Karena bagi saya pendidikan karakter adalah modal utama

untuk menjadi sukses. Jadi dengan adanya payung hukum seperti ini yang

hanya berlaku di surakarta, mestinya menteri pendidikan akan mengadopsi

atau mungkin lebih menekankan agar semua sekolah di daerah-daerah lain

juga ikut seperti ini agar siswa-siswa Indonesia bisa mempunyai karakter

yang kuat. Karena dengan hal demikian guru-guru dalam mengajar akan

menjadi lebih nyaman.

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Waka Kesiswaan

Informan: Bp. Sarbudi, S. Pd.

12. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

Bagi saya sangat penting sekali, kenapa sangat penting,karena menurut saya

keberhasilan seseorang itu tidak hanya terletak pada kemampuan IQ nya

saja, namun karakter anak itu sendiri yang akan menentukan

keberhasilannya. Karena dengan karakter yang baik anak itu sendiri akan

tahu apa yang harus dia kerjakan dan apa yang harus dia tinggalkan. Maka

pembiasaan-pembiasaan yang baik ini diharapkan bisa membentuk sebuah

karakter yang baik. Maka kegiatan-kegiatan agama, sholat berjamaah,

pengajian, membaca Al-Qur’an itu salah satu pembiasaan yang baik untuk

karakter yang baik. Karena keberhasilan seseorang bukan terletak pada IQ

nya tapi terletak pada budi perkertinya bagaimana kecerdasan dia dalam

mencerminkan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya

sebagai pelajar. Maka pendidikan agama, pembiasaan agama terutama

agama Islam itu perlu sekali. Seperti kegiatan shalat berjamaah disini, bagi

anak-anak yang sudah sadar akan kebutuhan tersebut dia akan secara sadar

untuk melaksanakan shalat berjamaah tanpa harus disuruh, namun bagi

anak-anak yang belum terbiasa kita dilembaga ini membiasakan mereka

untuk shalat berjamaah agar terbentuk suatu karakter yang baik. Jadi mereka

bisa menyadari apabila disuruh mereka akan sadar dan berangkat sendiri,

apabila tidak diperbolehkan akan sesuatu hal maka mereka tidak akan

melakukannya. Dan ini membutuhkan pembiasaan dan proses yang tidak

sebentar. Namun susahnya apabila di sekolah yang waktunya sangat terbatas

ini, mungkin hanya tiga tahun yaitu dikelas VII, VIII dan IX, apabila anak

masuk ke dalam lingkungan yang lain maka akan kembali lagi ke karakter

semula, lingkungan dirumahpun juga sangat mempengaruhi karakter

seorang anak. Jadi baiknya pendidikan karakter harus berkesinambungan

antara guru di sekolah dengan orang tua dirumah agrar pendidikan karakter

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

tidak terputus disekolah saja. Kalau saya selaku guru pendidikan karakter ini

merupakan hal yang paling utama. Saya hanya mencotoh Ari Ginanjar

(pencetus ESQ) yang pernah berkata “Keberhasilan seseorang tidak terletak

pada IQ nya”

13. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah ini?

Sikap disiplin, nasionalisme, sikap santun

14. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kedisiplinan, program pramuka wajib, setiap mata pelajaran di include kan

dengan pendidikan karakter, penumbuhan sikap nasionalisme seperti

upacara bendera setiap hari senin, setiap hari setiap sebelum pelajaran

dimulai selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan berdiri secara

khidmat, baik anak-anak, guru, staf maupun karyawan apabila tiba saat

menyanyikan lagu Indonesia Raya dimanapun merekan berada harus berdiri

dan ikut bernyanyi, berdoa juga pasti.

15. Sudahkan Anda mengetahui bahwasanya pendidikan karakter telah

termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12 tahun 2017 tentang

penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub bab Pendidikan

Karakter Pasal 56?

Secara payung hukum belum, tetapi pelaksanaan nya sudah diterapkan di

sekolah ini jauh-jauh sebelum berpayung hukum tersebut.

16. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

d) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

e) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

f) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

5) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan

seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

6) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

7) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

8) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta

didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air, baik

lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah. Pramuka di hari Jum’at sepulang sekolah. Seperti Anda lihat sendiri

sebelum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kami melakukan

upacara pembukaan yang dilanjutkan dengan kegiatan MPLS. Di sekolah ini

sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) semua warga SMP N 12 akan

berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.

17. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut?

Jika akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan

ini bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Point-point tersebut sudah memuat karakter-karakter yang baik tentunya.

Pemerintah tetap harus memberikan perhatian lebih mencakup pengelolaan

karakter anak. jadi, tidak hanya yang difokuskan pada sisi kognitif saja.

Kalau sudah terpayung hukum begini, itu menunjukkan bahwa pemerintah

sudah bisa dikatakan melek terhadap realita.

18. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Faktor pendukung tentunta dari pihak Kepala Sekolah sudah sangat

mendukung pendidikan karakter di sekolah ini, selain itu adanya kolaborasi

yang baik antara teman-teman guru untuk menerapkan pendidikan karakter,

karena apabila tidak ada kolaborasi atau bisa dibilang jalan sendiri-sendiri

maka akan sulit dalam mencapai keberhasilan pendidikan karakter ini.

Karena apabila ada keluhan dari satu guru tentang anak yang dikatakan

bermasalah maka guru-guru yang lain akan kompak dan berkolaborasi

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

dalam menyelesaikan permasalahan anak tersebut, sehingga bisa terjadi

pembiasaan yang selaras.

19. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Hambatannya tidak semua orang tua tidak mendukung dengan apa yang

sekolah lakukan, terkadang ada orang tua yang salah paham anaknya

dihukum untuk membentuk karakter yang baik tetapi orang tuanya tidak

menerima. Kemudian apabila ada anak yang kurang baik kemudian menjadi

seperti sebuah penyakit yang menular ke anak-anak lainnya itu sangat

berbahaya. Jadi untuk mengatasi hal-hal seperti itu perlu adanya kolaborasi

dari teman-teman yang lain.

20. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Kalau pemahaman saya setiap guru sudah mempunyai karakter masing-

masing jadi saya tidak mau menggurui dengan menegur mereka.Saya selalu

memberikan aplikasi contoh dilapangan khususnya pada saat upacara,

kemudian pada saat menangani kasus pelanggaran tata tertib anak anak

disekolah diberi apa, dihukum apa,seperti itu. Jadi melalui tindakan

langsung. Kalau ada kesempatan kita sampaikan di forum rapat.

21. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Bagi saya ada payung hukum ataupun tidak ada payung hukumnya menurut

saya sebuah lembaga pendidikan memang harus seperti itu. Karena sebelum

payung hukum ada bapak ibu guru sudah menyadari betapa pentingnya

sebuah pendidikan karakter. Apalagi setelah adanya sistem zonasi ini

dimana kita tidak bisa mengatur input yang masuk, jadi pendidikan karakter

disini harus lebih ditekankan.

22. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Ya kalau bisa sarana prasarana yang menunjang kepada keberhasilan

pendidikan karakter anak di sekolah sekolah yang belum lengkap untuk bisa

dilengkapi. Salah satu contoh yaitu sarana prasarana upacara, masjid,

perlengkapan ibadah uantuk agama apapun juga. Jika itu disediakan di

setiap sekolah-sekolah maka akan menjadi lebih baik. Seperti yang kita

ketahui kalau untuk agam kristen/katolik atau agama minoritas itu hanya

mendompeleng di satu ruang kelas saja, belum ada sekolahan yang

menyediakan ruang khusus untuk agama-agama masing-masing.

Guru Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Informan:

a) Mustamir, S. Pd.I (Koordinator GPAI SMP N 12 Surakarta)

b) Siti Zulaikhah, S. Pd. I

c) Aprilia Safitri, S. Pd. I

d) Niken Larasati, S. Pd.

12. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel Pendidikan Agama di sekolah

ini?

Jawab:

Bp. Mustamir telah mengabdi di SMP N 12 Surakarta sejak tahun 2003

Ibu Siti Zulaikhah telah mengabdi di SMP N 12 Surakarta sejak tahun

2003

Ibu Aprilia Safitri telah mengabdi di SMP N 12 Surakarta sejak tahun

2019 (CPNS, baru 3 bulan)

Ibu Niken Larasati telah mengabdi di SMP N 12 Surakarta sejak tahun

2016

13. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Jawab:

Secara garis besar keempat guru agama tersebut merasakan perbedaan

yang signifikan dalam mendidik anak tempo dulu dengan tempo sekarang.

Salah satu penyebabnya adalah ketergantungan Gadget membuat anak

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

mengalami penurunan karakter. Fitur-fitur dalam gadget kadang memuat

konten-konten yang dirasa kurang pas untuk anak zaman sekarang,

sedangkan orang tua tidak mengontrol hal tersebut. Perbedaan itu

ditunjukkan anak-anak zaman dahulu jika diberitahu atau dinasehati oleh

Gurunya akan nurut mudah untuk di kontrol, berbeda dengan anak-anak

zaman sekarang ada tantangannya gitu dalam penanganan dari Guru.

Sekarang ini kita berharapnya anak tidak mesti nurut tetapi paling tidak

sesuai dengan alur yang kita arahkan.

14. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Jawab:

Anak sekarang dikasih tau, dinasehati/ diberi masukan tentang sesuatu hal

tidak langsung menurut. Jadi, disini tantangan kita sebagai guru PAI

adalah membuat anak mengikuti alur yang kita arahkan. Karena dimanja

oleh pemerintah juga sebuah tantangan untuk kita. Dimanja dalam artian

anak yang nakal kita tidak boleh mendidik mereka dengan terlalu keras,

padahal jika tidak dikerasi anak naka tersebut akan menebarkan virus ke

teman yang lainnya.

15. Sebagai guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti strategi apa yang anda

terapkan dalam menerapkan pendidikan berbasis karakter?

Jawab:

Minimal kita memberikan sebuah keteladanan. Pendekatan secara

emosional kepada anak didik juga penting. Karena karakteristik siswa

berbeda-beda, maka pendekatan yang dilakukanpun juga beda-beda.

Ketika kita dekat dengan anak, maka apabila mereka akan melakuakn

suatu yang tidak baik maka mereka akan ada rasa sungkan.

16. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti?

Jawab:

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Karakter yang dibetuk pertama kali adalah menumbuhkan kesadaran

sholat dalam diri anak. Sehingga di sekolah ini ada kegiatan rutin sholat

dhuha dan sholat dhuhur berjamaah.

17. Kegiatan keagamaan apa yang mendukung sebagai bentuk

pengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah ini?

Jawab:

Pembiasaan sholat dhuha berjamaah di pagi hari sebelum KBM mapel

PAI, pembiasaan doa pagi, Jum’at religi sebulan dua kali bertempat di

lapangan. Jum’at religi ini untuk yang bergama Kristen dan Katolik akan

berdoa di ruang doa dipimpin oleh guru agama Kristen dan Katolik juga.

Kemarin ketika Ramadhan kami mengadakan pesantren kilat yang diisi

dengan kegiatan-kegiatan nuansa Islami, buka bersama dan mabit di

sekolah. Shalat Jum’at berjamaah juga diagendakan di sini, karena sekolah

ini 5 hari dan pulang sore, maka mau tidak mau Sholat Jum’at

dilaksanakan di sekolah. Selain itu ada juga Rohis yang ikut serta dalam

kegiatan-kegiatan Islam misalnya pembagian zakat, qurban, kajian, rebana

dsb. Di Rohis ini ada kegiatan anak untuk menuntaskan membaca Al-

Qur’an. Jadi, anak akan saling menyimak bacaan Al-Qur’an teman secara

bergantian.

18. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Jawab:

Sarana dan prasarana telah mendukung, masjid juga sudah selesai proses

renovasi InsyaAllah besok pertengahan Juli ini sudah bisa digunakan

bersama dalam mendukung kegiatan-kegiatan pembentukan karakter anak.

sekolah juga sudah menyediakan media pembelajaran yang berbasis

teknologi, yaitu proyektor LCD yang bisa kita pakai, walaupun belum

semua ruangan terpasang. Karena anak-anak lebih tertarik pembelajaran

dengan memutakan video, bagi mereka monoton jika hanya guru ceramah.

Perizinan dari sekolah juga sebagai faktor pendukung dalam segala

kegiatan nuansa Islami ini. Ketika izin dari sekolah sudah dikantongi

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

kegiatan akan jalan sebagaimana mestinya. Yang jelas komunikasi antara

koordinator PAI dengan sekolah harus sinkron.

19. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Jawab:

Faktor penghambatnya itu kurang ada kekompakan. Ini ditunjukkan ketika

yang satu memberikan solusi gini, sedangkan yang lainnya itu sudah

berbeda. Maka ini akan terjadi miss communication. Kurang kekompakkan

disini lebih ditujukan intern GPAI nya. Dukungan dari sekolahpun kadang

juga belum maksimal, ada yang peduli dan ada yang tidak terhadap

program-program dari kami (GPAI) ini.

20. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk

sesuai harapan dari sekolah?

Jawab:

Kami tidak bekerja sendirian, dibantu juga oleh guru BK. Ada sinergi

antara GPAI dengan Guru BK untuk mencarikan solusi anak yang

bermasalah tersebut. setelah iu kita komunikasin dengan orang tua. Karena

kalau di sekolah kita sudah berusaha semaksimal mungkin misalnya

menekankan anak untuk sholat berjamaah, namun ternyata di rumah orang

tua tidak mendukung program kami disekolah yaa ini kendalanya,

semacam telah terputus sedangkan kami terbatas dalam memantau anak.

Ketika pengambilan rapor pun juga waktu tidak intensif ketika berbincang

kepada orangtua mengenai perkembangan anaknya. Kadang juga kita ada

sanksi. Sanksi yang mendidik tentunya, misalnya menulis arab,

membersihkan masjid semacam itu.

21. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang

tua dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan

dilakukannya? Berkala dalam waktu?

Jawab:

Sekolah kami memiliki sebuah aplikasi “Mata Gadis” (Pemantauan Kita

dalam Menegakkan Kedisiplinan). Jadi Mata Gadis ini sebagai komunikasi

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

sekolah dengan orang tua. Tetapi fungsinya saja kurang begitu maksimal.

Mata Gadis ini sebagai pemantauan dari sekolah untuk menegakkan

kedisiplinan dalam diri anak. Selain itu wali kelaslah yang melakukan

komunikasi dengan wali murid. Adapun yang dilakukan dari sekolah

ketika anak-anak akan menghadapi ujian. Persiapan ujian itu nnati

orangtua dari anak-anak baru di undang ke sekolah untuk diberikan

sosialisasi dan pengarahan sebelum anak menghadapi ujian dsb. Disini ada

juga konseling, tapi ketika anak sudah melakukan pelanggaran barulah

orangtua dipanggil ke sekolah. Jadi, ketika ada masalah dalam diri anak

barulah ada parenting khusus ke orang tua ketika sudah tersangkut

masalah. Sejauh ini untuk GPAI sendiri belum ada parenting khusus untuk

orangtua.

22. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru Pendidikan Agama lainnya

di luar sana dalam menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Jawab:

Kita harus memberikan sebuah keteladanan bagi anak. keteladanan itu

penting, jadi tidak hanya cukup menjadi contoh. Berbeda konteks jika kita

bilang “sana” tapi “ayo”. Misalnya: “Ayo, kita sholat berjamaah nak”.

Karena anak sebetulnya tidak hanya butuh sebuah contoh, tetapi

keteladanan dan itu harus kita lakukan sebagai penggerak pembentukan

karakter anak didik.

Guru Bimbingan Konseling (BK)

Informan: Budhi Nugrahaningsih, S. Pd

13. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel BK?

Kalau di SMP N 12 ini saya baru 1.5 tahun. Tetapi sebelumnya

saya telah bergelut di dunia pendidikan sejak tahun 2007.

14. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Sebenarnya pada prinsipnya cara penanganan anak itu adalah sama

hanya saja karena “masa” istilahnya anak-anak zaman old dan

now. Bedanya pasti ada dan perbadaan itu mencolok. Mencoloknya

ini terlihat ketika anak dulu dari rumah telah dibekali sebuah budi

pekerti dan karakter (tata krama) yang lumayan, tetapi anak

sekarang bukan maksudnya tidak dibekali dari rumah tapi masih

dirasa kurang pembekalan sebuah karakter dari rumah. Anak itu

lebih cenderung kurang patuh, karena anak yang beragam pula

maka tidak menutup kemungkinan masalah juga beagam yang

dibawa anak.

15. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Tantangan yang dihadapi adalah dimana anak sekarang dia merasa

sudah lebih tahu segalanya dengan kemudahan informasi global

yang di dapat melalui sosial media. Padahal sebetulnya belum pas.

Latar belakang orang tua juga berpengaruh dengan karakter anak.

keluarga yang agamis dan tidak akan terlihat. Maka dari itu,

disinilah tantangan dari kami sebagai Guru BK. Faktor dari

keluraga yang anak

16. Sebagai guru BK strategi apa yang anda terapkan dalam menerapkan

pendidikan berbasis karakter?

Ada strategi khusus dari saya. Dimana kita nguwongke

(humanisme) menghargai keberadaan sang anak sehingga tidak

akan ada jarak antara seorang guru dan anak didik. Kemudian

ketika akan sudah nyaman dan tidak ada jarak dengan kita, mereka

akan secara bebas bercerita mengenai masalahnya yang kemudian

akan kita carikan solusi dari permasalahan tersebut, nglawani atau

di backing-i. Kita tidak boleh mendikte, menasihati anak bahwa

kamu harus gini gini.. jika anak salah. Tetapi kita mengajak

berpikir dengan mengandaikan itu ke kamu (anak), gimana kalau

kamu yang diginikan. Sehingga anak akan mengetahui sendiri

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

perbuatan tersebut benar atau salah. Jadi, kita menggiring anak

untuk menemukan jawaban atas kesalahan yang telah diperbuat.

Konsekuensi apa yang diterima dari perbuatannya itu. Penekanan,

pencontohan juga sebuah strategi yang kami terapkan dalam

mendisiplinkan anak.

17. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

mapel BK?

Karakter yang diharapkan adalah mereka berbudi pekerti luhur.

Cakupannyapun juga luas. mulai dari tangung jawab, jujur, cinta

lingkungan, cinta terhadap Tuhan, cinta terhadap sesama dsb.

18. Seperti apa tindakan preventif dari BK sebagai upaya untuk menimilalisir

peserta didik yang keluar dari zona berkarakter?

Ada kontrol dari tata tertib, pembiasaan-pembiasaan. Misalnya kita

selalu mengingatkan ke anak mengenai perilaku berbudi pekerti

luhur. Sistem point bagi siswa yang melanggar aturan itu

sebetulnya milik kesiswaan tapi disalah artikan jadi ranah BK.

Sebetulnya posisi BK disini menggiring anak agar jangan sampai

mendapatkan point karena melanggar tata tertib sekolah. Kita juga

melakukan komunikasi dengan anak berkaitan dengan ibadah

sembahyang. Melakukan kroscek ke anak ibadah apa yang belum

ditunaikan. Misalnya sholat, sholat apa yang belum di lakukan.

Lalu kami tanyakan alasannya ke anak yang bersangkutan.

Ternyata terjadi misscomunication antara sekolah dengan orang

tua. Ketika di sekolah diterapkan pembiasaan sholat berjamaah

ternyata di rumah orang tua tidak mengontrol kembali ibadah anak.

Begitupun dengan anak yang non muslim yang ternyata

kejarangannya beribadah ke gereja. Sehingga kita disini akan

mengarahkan ke anak agar mandiri dan mengadopsi pengalaman-

pengalaman yang dirasa kurang pas.

19. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk

sesuai harapan dari sekolah?

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Penangannya dari kami biasanya memberikan sebuah hukuman

yang mendidik, seperti merawat taman, membersihkan musholla

bagi yang beragama Islam dsb. Bahkan jika sudah terlampaui batas

kami memanggil orang tuanya untuk datang ke sekolah guna

melakukan klarifikasi terhadap kesalahan anak tersebut dan anak

akan menuliskan pernyataan tidak akan mengulangi kembali.

Sejauh ini kita belum pernah memberikan sanksi kepada siswa

sampai tahap di skors (tidak mengikuti KBM dalam kurun waktu

tertentu). Hukuman yang diberikan ke anak adalah sesuai dengan

tingkat kesalahan yang anak lakukan. Keberadaan BK harus

bersifat situasional dalam menghadapi beragam anak, apalagi di

sekolah ini adalah sekolah rujukan inklusi.

20. Punishment apa yang dilakukan dari BK kepada peserta didik yang keluar

dari zona berkarakter?

Punishment yang diberikan haruslah bersifat mendidik. Misalnya

menyiram tanaman, membersihkan mushola dsb. Bahkan jika

sudah terlampaui batas kami memanggil orang tuanya untuk datang

ke sekolah guna melakukan klarifikasi terhadap kesalahan anak

tersebut dan anak akan menuliskan pernyataan tidak akan

mengulangi kembali. Sejauh ini kita belum pernah memberikan

sanksi kepada siswa sampai tahap di skors (tidak mengikuti KBM

dalam kurun waktu tertentu). Hukuman yang diberikan ke anak

adalah sesuai dengan tingkat kesalahan yang anak lakukan.

21. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Faktor pendukungnya di sini disediakan fasilitas masjid, ruang doa

untuk agama non muslim walaupun fungsinya sering bergantian.

Sekolah menjadwalkan waktu-waktu tertentu berkaitan dengan

kerohaniawan. Sebulan sekali pada hari Jum’at ada doa bersama.

bagi yang beragama Islam di halaman sekolah lantaran masjid

sedang proses finishing pembangunan sedangkan yang beragama

Kristen dan Katolik di ruang doa khusus yang telah disediakan

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

untuk Kebaktian. Ada juga ekskul-ekskul juga sebagai pendukung

untuk menumbuhkan karakter dalam diri anak. dengan mengikuti

kegiatan ekstra tersebut anak-anaka akan melatih diri bertanggung

jawab,berkreasi, disiplin waktu dsb. Sarana dan prasarana sekolah

yang mendukung penuh sudah lumayan.

22. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Faktor penghambatnya dari lingkup anak sendiri, yaitu dari rumah.

Sesuatu hal yang di bawa anak dari rumah, misalnya anak terlalu

manja. Kita yang tidak bisa memantau anak 24 jam tentu kita

serahkan ke orang tua ketika sudah di rumah. Lha disini orang tua

sebagai pendidik utama dalam keluarga sebetulnya juga ikut

mengontrol anak ketika di rumah. Sedangkan di sekolah gurulah

yang mengontrol. Ini kadang yang terjadi miscom (terputusnya

hubungan) antara sekolah dan anak dalam menumbuhkan karakter

anak.

23. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang

tua dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan

dilakukannya? Berkala dalam waktu?

Sebetulnya itu adalah program BK yang ingin kami lakukan.

Tetapi itu baru wacana. Kita cari waktu yang tepat. Tetapi jika kita

ingin ketemu dengan orang tua untuk anak yang bermasalah maka

akan langsung kita panggil agar orang tua ke sekolah atau kita

yang melakukan home visit. karena dirasa home visit lebih efektif.

Tapi ya itu, hanya untuk anak-anak yang bermasalah saja.

Sebetulnya harusnya parenting itu memang program yang jitu ya.

Tapi, kita perlu waktu itu juga yaa, karena mengingat sekolah kami

sekarang 5 hari kerja pulangnya sore. Kalau sabtu itu juga dirasa

kurang efektif.

24. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru BK di luar sana dalam

menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Page 94: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Memang sebetulnya kita itu harusnya menjadi teladan. Mengolah

diri itu juga penting, karena berbicara mengenai pendidikan

karakter itu kita tidak hanya sekadar ngomong tetapi kan harus

memberikan contoh. Harus menjadi pelakunya terlebih dahulu

sebelum menggiring anak sesuai harapan kita.

SMP MUHAMMADIYAH I 1 SURAKARTA

Hari, Tanggal : Jum’at, 16 Agustus 2019

Informan : Bapak Sukidi, S. Ag., M. Pd. (Kepala Sekolah)

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

Sangat harus dan penting, karena karakter itu harus ditanamkan dalam diri

anak. sesuai dengan ajaran Islam bahwasanya Rasulullah diutus itu untuk

membenahi akhlak umat manusia. Karakter ya akhlak itu, sehingga dalam

pendidikan karakter haruslah di nomor satukan. Bahkan dalam hal ini telah

ada peraturan dari pemerintah mengenai pendidikan karakter.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah yang Anda pimpin ini?

Memiliki kedisiplinan. Jujur, integritas, sikap ramah, memiliki sifat sopan

santun (kecerdasan emosional), hormat kepada yang tua sayang kepada

yang kecil. Sehingga menciptakan brand yang berkarakter akan menarik

minat masyarakat menyekolahkan anaknya di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta ini.

3. Sebagai pemimpin di sekolah ini, sudahkan Anda mengetahui bahwasanya

pendidikan karakter telah termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12

tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub

bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Iya, dalam peraturan tersebut maka setiap mapel harus menyertakan

karakter ketika proses KBM.

4. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Page 95: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Dari awal masuk ke sekolah kami para guru telah menyambut kedatangan

mereka dengan menyalami setiap anak yang datang. Ini menunjukkan

bahwa kedatangan mereka ke sekolah itu memang ditunggu oleh para

gurunya yang ramah dalam penyambutan tersebut. Kemudian paginya

kami ada kegiatan membaca Al-Qur’an, melakukan sholat Dhuha secara

bersama. Setiap ketemu dengan siapapun kami sudah sampaikan ke anak

bahwa harus sapa, senyum, salam. Untuk mengurangi rasa ego dalam diri

anak sifat pelit maka setiap hari Jum’at ada infak (sodaqoh) seikhlasnya

anak agar anak terbiasa berbagi atas apa yang telah ia miliki. Kegiatan

Pramuka kami disebut HW yang telah aktif sepulang sekolah di hari

Jum’at. Selain itu dalam Lomba-lomba HUT RI yang Ke 74 kami

memunculkan lomba-lomba yang bersifat menguatkan kembali sosialisasi

antar anak, seperti gbak sodor, dakon dsb. Secara periodik 3 bulan sekali

kami mengundang pembicara untuk memotivasi anak. misalnya kami

kemarin telah mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) yang

bertujuan sebagai tindakan preventif kepada peserta didik akan bahaya

Narkotika dan NAPZA. Karakter yang diharapkan setelah menghadirkan

dengan BNN adalah agar peserta didik mampu memanajemen rasa coba-

cobanya dan mampu mengalihkannya ke hal-hal yang baik. Rencana kami

juga akan mengundang mubaligh-mubaligh fenomenal yang kekinian.

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

g) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

h) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

i) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

Page 96: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

9) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan

seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

10) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

11) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

12) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta

didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air, baik

lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Secara garis besar telah terpenuhi semuanya. Tetapi ada tambahan

pendidikan karakter dari Yayasan Muhammadiyah yang ditekankan.

Misalnya sholat Dhuha berjamaah, Membaca al-Qur’an, dsb. Karena

program-program tersebut memang dari Yayasan yang boleh apabila ada

inovasi pengolahan karakter yang dilakukan dari pihak sekolah itu. Selain

itu ada pelajaran Kemuhammadiyahan juga.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Sudah setuju dan apabila ditambahkan maka perlunya perhatian khusus

kegiatan parenting yang dianggarkan pula oleh pemerintah. Karena tidak

dipungkiri bahwasanya mendidik anak tidak hanya tuas para guru di

sekolah tetapi orangtua di rumahpun memiliki andil yang besar dan tidak

terbatasnya waktu antara anak dan orangtua. Maka, pemerintah perlu

suport adanya kegiatan parenting ini.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Faktor regulasi (aturan main) yang sudah jelas secara aturan sudah

terlindungi oleh undang-undang. Yang kedua faktor dorongan dari

orangtua anak yang sudah memahami akan dibentuk karakter yang seperti

ini di sekolah ini, yang ketiga adalah faktor SDM yang ada disini yaitu

semangat dari bapak dan ibu guru yang hebat lagi dalam membentuk

Page 97: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

karakter anak menjadi baik. Serta yang keempat adalah faktor dari

lingkungan masyarakat sini (Simpon, Gladak) yang lumayan ramai untuk

mendukung dan menciptakan iklim kondusif untuk anak-anak yang

bersekolah disini. Kita menjalin kerjasama pula dengan kelurahan dan

limas setempat.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Penghambatnya yang jelas guru banyak pasti ada bermacam-macam, ada

yang semangat, ada yang kurang semangat dan ada pula yang tidak

semangat sama sekali. Kurang tidak semangatnya mereka karena belum

memahami dengan baik. Jadi, tugas kami adalah memahamkan agar

mereka tergugah niat untuk bersemangat dalam mengikuti program

pembentukan pendidikan karakter untuk anak. Kedua, faktor orangtua

yang sudah memasrahkan anak untuk dididik tanpa adanya kontrol dari

mereka ketika di rumah. Misalnya ketika sholat lima waktu, ketika di

sekolah kami ada program-program sholat yang harus dilakukan oleh anak,

tetapi ketika di rumah anak tidak di kontrol sholatnya oleh orangtua

mereka, maka dari sini telah terputus pendidikan karakter spiritual antara

sekolah dan rumah. Padahal sebaiknya terjadi hubungan yang sinergis

antara sekolah dan orangtua agar anakpun merasa didukung menjadi

pribadi yang berkarakter. Hambatan lainnya muncul ketika menerapkan

sikap disiplin dalam diri anak, karena jangkauan rumah dan sekolah cukup

jauh sehingga masih ada anak yang terlambat masuk sekolahnya.

Keterlambatan mereka itu mengakibatkan mereka tidak bisa mengikuti

pembinaan karakter di awal yaitu pembacaan al-Qur’an. Karena sekolah

swasta tidak menerapkan zonasi seperti di sekolah negeri maka banyak

dari murid-murid kami berdomisili di luar surakarta, misalnya dari wilayah

atau kabupaten lain yang masih se-keresidenan Surakarta.

Solusi untuk hambatan yang terjadi karena faktor orangtua kami

melakuakn kegiatan parenting guna mengedukasi orangtua dalam

mendidik anak zaman sekarang.

Page 98: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta

didik?

Kami melakukan pembinaan setiap hari Senin, guna untuk memahamkan

(breefing), secara khusus akan dipahamkan dengan dipanggil ke ruang

kepala sekolah diberi masukan untuk jangan terlambat ke sekolah, jangan

terlambat ketika memasuki ruang kelas dsb. Setiap pagi saya memberikan

motivasi dan mengingatkan agar masuk kelas tepat waktu melalui group

WA SMP, kadang dengan pengeras suara. Kadang mengontrol dengan

keliling kelas, dan apabila menemukan kelas yang tanpa guru dan ramai

akan saya masuki dan saya ambil gambar (foto) dan saya share di group

WA bertuliskan akibat terlambat masuk kelas, anak-anak tidak terkontrol.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Dampaknya lebih terpayung hukum itu lebih enak jika ingin melangkah

dalam membentuk karakter anak. Akan tetapi karena SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta ini telah memiliki visi untuk membangun

karakter melalui nafas Islami sesuai dengan amanat yayasan maka tidak

terlalu berat dalam mengamalkan kegiatan-kegiatan pembentukan

karakter.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khususnya?

Payung hukum mengenai perda pendidikan karakter ini dikawal

sedemikian rupa sehingga sekolah-sekolah yang tidak melaksanakan

dengan sungguh-sungguh segera dilakukan pembinaan-pembinaan

walaupun sudah banyak pembinaan, workshop tetapi perlu dilakukan lagi

agar semakin mengakar. Kalau perlu pemerintah memberikan penghargaan

(reward) bagi sekolah yang sudah menjalankan point-point karakter

dengan diberikannya bantuan guna mendukung pembelajaran siswa.

Page 99: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Waka Kesiswaan

Informan: Bp. Kusyulianto, S. Pd.

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

Sangat penting. Sebaiknya sekolah tidak hanya terfokuskan pada kognitif

saja. Keseimbangan antara kognitif dan karakter perlu dibentuk agar

menjadi siswa rahmatan lil’alamin.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah ini?

Religius, disiplin, berkarakter yang baik sesuai dengan suri taudalan

Rasulullah.

3. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Pembiasaan keagamaan seperti shalat Dhuha berjamaah, membaca asmaul

husna, shalat dhuhur berjamaah, melalui ekstrakurikuler dsb.

4. Sudahkan Anda mengetahui bahwasanya pendidikan karakter telah termakdum

dalam payung hukum Perda Nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan

pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Belum ada informasi mengenai hal tersebut, yang jelas kepala sekolah

selalu memberikan pembinaan kepada guru-guru disini untuk

menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri anak.

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

g) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

h) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

i) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

9) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan

seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

Page 100: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

10) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

11) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru

dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

12) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air,

baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah kami lakukan, hanya selesai KBM guru mapel pada jam terkahir

belum menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Perlunya evaluasi dari pemerintah daerah akan implementasi pendidikan

karakter di sekolah-sekolah. Sudah bagus, apabila dicantumkan di Perda

berarti pemerintah respect.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Kerjasama dan kekompakan dari guru dan karyawan, kepala sekolah yang

mendukung dan orangtua murid yang mendukung pula.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Oknum guru yang kurang sadar bahwa perilakunya menjadi teladan bagi

siswa-siswi.

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Itu kewenangan dari kepala sekolah. Sebagai waka kesiswaan kami hanya

saling mengingatkan sesama guru.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Page 101: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Ada dampak tetapi tidak terlalu dirasa dari kami. Setidaknya aturan telah

berdasar hukum maka dalam melangkah ada dasar hukum akan terlindungi

hukum.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khususnya?

Payung hukum mengenai perda pendidikan karakter ini dikawal

sedemikian rupa sehingga sekolah-sekolah yang tidak melaksanakan

dengan sungguh-sungguh segera dilakukan pembinaan-pembinaan

walaupun sudah banyak pembinaan, workshop tetapi perlu dilakukan lagi

agar semakin mengakar.

Guru Mapel Aqidah Akhlak

Informan: Bp. Wildan Asy’ari, S. Pd.

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel Pendidikan Agama di sekolah ini?

Berjalan 4 tahun ini. Saya berkecimpung di dunia pendidikan sejak tahun

2016.

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Ada beberapa berbedaan tetapi tidak signifikan dalam 4 tahun terakhir ini.

Bentuk kenakalan di awal saya mengajar dengan 3 tahun terakhir lebih

tepatnya. Sekarang mereka pembahasan sudah gadget, membahasnyapun

ketika KBM berlangsung. Siswa perempuanpun juga antusias.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Anak sekarang kritisnya aneh-aneh. Misalnya sudah menilai perilaku guru

dan secara ekspresif mengutarakan tanpa rasa pekewuh.

4. Sebagai guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti strategi apa yang anda

terapkan dalam menerapkan pendidikan berbasis karakter?

Mengambil hati anak dengan belajar ikut dalam dunia mereka. Mencari

frekuensi sama hal-hal apa saja yang sedang disukai anak ini, bahasa

mereka itu hits. Lalu sudah punya bahan, ngorborl dan nyambung maka

Page 102: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

secara tidak langsung sudah mengambil hati mereka dan akan menasehati

lebih mudah.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti?

Bertingkah laku sesuai ajaran Rasulullah, tidak melenceng dari Al-Qur’an

dan Hadits.

6. Kegiatan keagamaan apa yang mendukung sebagai bentuk

pengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah ini?

Shalat Dhuha berjamaah, membaca Asmaul Husna, Shalat Idul Adha dan

Shalat Jum’at di sekolah serta ada mapel Kemuhammadiyahan.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Kerjasama dan kekompakan dari guru dan karyawan, kepala sekolah yang

mendukung dan orangtua murid yang mendukung pula.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Oknum guru yang kurang sadar bahwa perilakunya menjadi teladan bagi

siswa-siswi.

9. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Kerjasama antara walikelas dan guru BK dalam mencarikan solusi bagi

anak yang bermasalah.

10. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Ada, setiap 6 bulan sekali ketika pengambilan raport siswa. Biasanya yang

memberikan parenting adalah wali kelas masing-masing.

11. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru Pendidikan Agama lainnya

di luar sana dalam menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Mendidik itu dengan memberikan teladan pula, tidak hanya sekadar

perintah dan main tunjuk ke anak.

Guru Bimbingan Konseling (BK)

Page 103: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Informan: Bp. Sudarto, S. Pd.

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel BK?

Kurang lebih 10 tahun.

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Tentu ada. Anak zaman dahulu ada rasa perkewuh (malu) yang tinggi.

Tetapi anak sekarang rasa malunya ada tetapi tidak seperti anak dulu. Jika

mereka salah susah untuk mengakui kesalahan dan bangga terhadap

kelakuan yang salah tadi.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Informasi yang cepat beredar, tanpa mereka saring kebenaran hal itu.

Mereka menelan bulat-bulat informasinya tanpa kroscek. Sehingga mereka

mengedepankan asumsi dan sumber berita yang belum benar kejelasannya.

4. Sebagai guru BK strategi apa yang anda terapkan dalam menerapkan

pendidikan berbasis karakter?

Memahami dunia mereka. Menjalin kerjasama yang baik dan menjadi guru

serta sahabat untuk mereka.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui mapel

BK?

Karakter disisplin, jujur, religius dsb.

6. Seperti apa tindakan preventif dari BK sebagai upaya untuk menimilalisir

peserta didik yang keluar dari zona berkarakter?

Selalu memberikan motivasi ke anak

7. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Kami melakukan pendekatan ke mereka, kemudian mendiskusikan dengan

baik apa yang menjadi keluhan dari mereka.

8. Punishment apa yang dilakukan dari BK kepada peserta didik yang keluar dari

zona berkarakter?

Selama masih dalma batas kewajaran diberikan teguran.

Page 104: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

9. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Kerjasama dan kekompakan dari guru dan karyawan, kepala sekolah yang

mendukung dan orangtua murid yang mendukung pula.

10. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Oknum guru yang kurang sadar bahwa perilakunya menjadi teladan bagi

siswa-siswi.

11. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Ada, setiap 6 bulan sekali ketika pengambilan raport siswa. Biasanya yang

memberikan parenting adalah wali kelas masing-masing.

12. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru BK di luar sana dalam

menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Mendidik itu dengan memberikan teladan pula, tidak hanya sekadar

perintah dan main tunjuk ke anak.

HASIL WAWANCARA

SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta

Hari, Tanggal: Rabu, 14 Agustus 2019

Informan : Br. Yustinus Tri Haryadi, S. Pd., FIC. (Kepala Sekolah SMP

PL BL)

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter

dalam lembaga pendidikan?

Karakter itu adalah sesuatu yang mendasar menurut kami. Mendasarnya

adalah nanti itu menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan. Masing-

masing pribadi pasti telah membawa karakter-karakternya dari rumah

sebagai karakter bawaan. Lha, fungsi sebuah lembaga pendidikan ini yaitu

hanya menguati karakter-karakter pribadi tersebut. menguati dalam hal ini

Page 105: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

yaitu menguati karakter anak dari keluarga atau karakter dari anak itu

sebelumnya. Sehingga disini kami hanya menguatkan karakter tersebut

dan memfokuskan karakter yang akan dibentuk dalam lembaga. Hal ini

sungguh bagus apabila dari pemerintahpun mendukung proses

implementasi karakter di sekolah-sekolah. Kami disini hanya

menindaklanjuti dan dalam bentuk uji nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah yang Anda pimpin

ini?

Kami membangun empat hal karakter dalam sekolah ini, yaitu:

Kedisiplinan, Religius, Humanis, dan Integritas. Keempat karakter tersebut

dibangun dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang ter-include pada

mapel dan pada kegiatan-kegiatan sekolah. Misalnya, dalam bulan Agustus

ini kelas 7 dan 8 ada rekoleksi. Rekoleksi ini adalah pengolahan perasaan

murid yang dibimbing oleh wali kelasnya masing-masing. Jadi, mereka

mengeluarkan semua uneg-uneg nya terhadap lingkungan sosial teman-

teman sekelasnya. Kemudian, pengalaman-pengalam yang membuatnya

sakit hati itu dituangkan di dalam forum. Dengan harapan setelah naik

kelas (yang kelas 7 ke kelas 8 dan sebaliknya kelas 8 ke kelas 9) semakin

kompak sudah tidak ada lagi sebuah uneg-uneg yang mengganjal di hati.

Pada akhir rekoleksi akan ada sebuah maaf-maafan dan pencarian solusi

atas permasalahan yang dihadapi oleh anak. sehingga di kelas berikutnya

itu anak sudah membuka lembaran baru, semakin kompak, solid dengan

teman sekelasnya dan tidak ada lagi hal-hal yang membuat hatinya

mengganjal. Ending-nya, anak-anak dalam kelas akan membangun sebuah

komitmen yang disepakati bersama dengan tujuan yang ingin dicapai yang

dibacakan setiap harinya biar mereka semua ingat akan tujuan yang telah

disepakati tersebut. kemudian kelas 9 kami ada kegiatan inner motivasi

yang dilakukan 2 kali. Inner motivasi yang pertama, menyadarkan a anak

atau membangun bahwasanya di kelas 9 ini ending-nya itu adalah berhasil

lulus dengan nilai yang memuaskan sesuai target masing-masing anak.

akan kita bangun di awal semester untuk membangkitkan semangat belajar

Page 106: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

anak agar lebih serius lagi. Karakter disini adalah konsistensi anak, dimana

kalau dalam diri anak sudah memiliki target pribadi ya bagaimana caranya

agar target tersebut terpenuhi atau tercapai. Sedangkan inner motivasi yang

kedua yaitu membangun sinergi antara orangtua, sekolah dan anak yang

dilaksanakan sebelum USBN. Itu menyinkronkan antara relasi anak

dengan orangtua, kesadaran kami dalam hubungan itu mempengaruhi

keberhasilan anak sehingga kita sinkronkan. Harapan anak, orangtua dan

sekolah kami sinkronkan dan strategi dalam mewujudkan harapan-harapan

tersebut.

2. Sebagai pemimpin di sekolah ini, sudahkan Anda mengetahui bahwasanya

pendidikan karakter telah termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12

tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub

bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Iya, dan sebagai umpan balik (feedback) atas perda tersebut tahun ini kami

membentuk sebuah tim penguatan pendidikan karakter (PPK) guna

mengemas kurikulum atau materi pendidikan karakter selama satu tahun.

Materi itu memuat tema-tema karakter yang didalami ketika saat perwalian

atau pembinaan wali kelas. Wali kelas melakukan pendampingan

pendidikan akrakter melalui materi-materi yang telah dibuat tadi oleh tim

PPK. Pendampingan ini berlangsung selama satu jam waktu KBM sekitar

40 menit. Misalnya kemarin materi mengenai mars Bintang Laut

harapannya tidak hanya dinyanyikan tetapi juga diresapi. Kemudian materi

Pancasila agar anak lebih mendalami butir-butir pancasila dan berperilaku

jiwa pancasilais.

3. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Lha, bentuknya dari kami ini bisa dilihat dimana ketika anak pertama kali

mau masuk itu, anak sudah kami ajarkan untuk memberikan salam, sapa

sebagai hal yang sederhana. Setelah masuk ke kelas setelah berbaris

terlebih dahulu kami melakukan doa yang dilakukan melalui sentral,

kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk

memupuk semangat nasionalisme dalam diri anak, Mars PPK, Mars

Page 107: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Bintang Laut sebagai upaya pembentukan karakter anak. kami juga ada

“lost found” dimana jika anak menemukan sesuatu barang atau uang milik

teman yang lainnya di ruang kelas atau di lingkungan sekolah, maka

mereka secara sukarela akan memberikan ke bagian staff dan setiap pagi

akan kami informasikan barang hilang tersebut selama beberapa waktu.

Dan apabila beberpa waktu itu barangnya belum juga diambil, maka kami

akan tempelkan di depan. Hal ini juga bertujuan dalam pembentukan sikap

kejujuran dalam diri anak kalau bukan miliknya ya jangan diambil.

Pembiasaan literasi bertujuan agar anak suka membaca, pemutaran lagu-

lagu daerah atau lagu-lagu nasionalis. Sebelum pulang kami ada

pembiasaan menuliskan refleksi di buku anak semacam diary harian. Anak

masing-masing punya buku ini, mereka akan menuliskan pengalaman pada

hari itu yang dipandu oleh guru mapel pada jam terkahir. Tugas wali kelas

adalah mengumpulkan setiap minggunya yang kemudian di baca dan jika

ada sesuatu hal yang perlu ditindak lanjuti maka akan ditindak lanjuti dari

kami. Kerjasama antara wali kelas dan BK sangat diperlukan dalam hal

ini. Semua kelas 7, 8 dan 9 wajib menulis refleksi di akhir pembelajaran.

Harapannya dengan adanya buku refleksi ini adalah menjadi pribadi yang

reflektif, artinya mampu menangkap peristiwa dengan gaya anak tentunya.

Disisi lain juga melatih anak untuk menulis akan sesuatu hal. Buku refleksi

dan buku tata tertib ini akan selalu di bawa anak selain mereka membawa

buku mapel. Fungsi dari buku tata tertib ini apabila anak melakukan

pelanggaran, maka dia akan menuliskan pelanggaran yang dilakukannya

dan akan memintakan tanda tangan ke guru. Pelanggaran ini akan di cek di

tiap bulannya, jadi bisa juga di kontrol oleh orang tua di rumah mengenai

pelanggaran apa saja yang hari itu dilakukan oleh anaknya. Anak

harapannya mampu untuk apa yang terbaik dalam diri anak yang dibangun

melalui sekolah BL ini.

4. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

Page 108: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

j) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

k) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

l) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

13) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan

sekolah

14) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

15) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru

dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

16) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air,

baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah untuk beberapa, bisa di kroscek saat observasi. Implementasi yang

belum seselai KBM belum menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau

cinta tanah air.

5. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Sebenarnya sudah baik, hanya tinggal pengaplikasikannya. Kalau menurut

analisis saya mungkin bisa juga sebagai acuan dalam penelitian, bahwa

anak-anak sekarang ini dari segi perpikiran mungkin sudah mampu

mengevaluasi mana yang baik dan tidak baik. Namun secara jiwa, anak

belum mampu. Lha itu mungkin yang saat kini menjadi sesuatu yang

penting. Kebanyakan, jika anak belum siap, mereka kecenderungan dalam

tanda kutip sehingga anak gampang setres bahkan berujug pada tingkat

Page 109: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

depresi. Sehingga perlu psikiater-psikiater guna mendampingi anak dengan

tingkat permasalahan yang sekarang lebih kompleks dibandingkan dengan

anak zaman dahulu. Karena secara teori perkembangan jiwa anak perlu

dipikirkan pula. Sekarang tingkat anak stres dapat dilihat dari cara

mengekspresikan rasa jengkelnya dengan spontanitas yang tinggi. Saat dia

tidak senang atau dia tidak suka jiwa pemberontaknya lebih tinggi, kalau

dahulu anak jika ada sesuatu hal yang tidak disukai cukup diam dan

manut. Kalau sekarang anak-anak kan engga seperti itu. Lha, itu berarti

jiwanya yang perlu didampingi, karena dia tidak mampu mengendalikan.

Sehingga jiwanya itu perlu dampingan agar tidak semakin ada penolakan

yang lebih ekstream.

6. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Pendukungnya ini adalah sebuah komitmen bahwa memang kami sudah

membahasnya di raker dan suka tidak suka harus melakukannya. Selain itu

pendukungnya dari bapak dan ibu guru dalam keberhasilan

pengimplementasian pendidikan karakter ini, maka dari itu bapak dan ibu

guru juga perlu untuk dikelola agar konsistensinya selalu tetap ada.

Pengelolaannya dapat berupa pemberian motivasi dan pembinaan untuk

bapak dan ibu guru.

7. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Faktor penghambat disini adalah pribadi-pribadi. Kembali dari masing-

masing pribadi ada yang mendukung ada juga yang menghambat itu tadi.

Misalnya mengenai kedisiplinan, apabila ada bapak ibu guru terlambat

itupun akan melemahkan pendidikan karakter tetapi kalau kita komitmen

maka ya jangan sampai kita sendiri yang melanggar komitmen yang telah

kita sepakati. Kesadaran sangatlah perlu dalam hal ini. Sehingga disini

kami melakukan dialog-dialog kepada bapak dan ibu guru. Prinsipnya

kami menekankan adalah “saling”, jadi yang menegur tidak hanya kepala

sekolah tetapi antar guru saling mengingatkan demi tercapainya sebuah

tujuan yang telah dibuat di awal tadi. Dan disinipun keberadaan kepala

Page 110: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

sekolahpun juga berhak ditegur oleh bawahan apabila memang perlu untuk

ditegur.

8. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta

didik?

Selalu mengingatkan tentunya. Setiap akhir setelah berdoa kami

melakukan evaluasi-evaluasi yang terjadi hari ini, berbagi informasi-

informasi berkenaan dengan sekolah supaya tidak terjadi terputusnya

sebuah informasi. Kami juga melakukuan rekoleksi untuk para guru dan

karywan. Rekoleksi ini bertujuan untuk membangn hubungan yang lebih

baik antar guru dan karyawan. Ini adalah acara tahunan. Sedangkan acara

pertengahan tahun kami mengadakan motivasi iner kami mengundang

seorang yang berkompeten semacam motivator sekaligus untuk berbagi

strategi untuk kami dalam segala hal, misalnya dalam bidang pendidikan,

pola asuh dsb. Sayapun sebagai kepala sekolah dan sebagai pimpinan

disinipun selalu melibatkan guru lain dalam membuat kebijakan. Jadi, saya

menerima masukan, saran ataupun kritikan dari guru-guru. Itulah strategi-

strategi dari kami dalam melangkah bersama dalam memajukan BL ini.

9. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Sebetulnya sebelum ada perda inipun sudah mengimplementasikan

pendidikan karakter. Tapi sebelumnya belum tertulis, istilahnya rekam

jejaknya atau buktinya itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kecuali kalau

sudah ada tulisan jadi jelas ada. untuk urusan dilaksanakan atau tidak itu

kan urusan kedua, tapi secara aturan atau secara legal isi aturan ini sudah

baik tinggal bagaimana membawanya, saya yakin semua sekolah sudah

melaksanakannya. Masing-masing sekolah punya karakter pendidikan

yang ingin dibangun. Mungkin kelemahannya hanya pada buktinya saja

bahwa itu memang sudah dilakukan atau diimplementasikan dalam bentuk

kegiatan-kegiatan. Dampak dari kebijakan inipun tidak berefek yang

Page 111: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

begitu karena kami sudah melakukan beberapa implementasi yang memuat

pendidikan karakter. Hanya saja dari sisi ke legal-an nya dan terorganisasi

lebih jelas.

10. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Sederhana sekali sebenarnya, bahwa pendidikan karakter itu tidaklah

sekadar teori tidak hanya direalisasikan tapi juga dilaksanakan, maka

semua pihak dan semua elemen termasuk dinas pendidikan itu konsisten

dengan apa yang dikatakan dan dengan apa yang dilakukan. Hal ini juga

dapat dimulai dari kita, dimana kita memperjuangkan satu nilai akan luar

biasa. Misalnya, disiplin dilakukan dengan sepenuh hati pasti akan

berimbas baik pula.

Waka Kesiswaan

Informan: Blasius Tri Budi Mulyono, S. Si.

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter dalam

lembaga pendidikan?

Sangat penting. Sebaiknya sekolah tidak hanya terfokuskan pada kognitif

saja. Keseimbangan antara kognitif dan karakter perlu dibentuk agar

menjadi siswa rahmatan lil’alamin.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah ini?

Religius, disiplin, berkarakter yang baik sesuai dengan suri taudalan

Rasulullah.

3. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Pembiasaan keagamaan seperti shalat Dhuha berjamaah, membaca asmaul

husna, shalat dhuhur berjamaah, melalui ekstrakurikuler dsb.

4. Sudahkan Anda mengetahui bahwasanya pendidikan karakter telah termakdum

dalam payung hukum Perda Nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan

pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Page 112: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Belum ada informasi mengenai hal tersebut, yang jelas kepala sekolah

selalu memberikan pembinaan kepada guru-guru disini untuk

menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri anak.

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

j) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

k) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

l) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

13) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

14) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

15) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru

dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

16) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air,

baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah kami lakukan, hanya selesai KBM guru mapel pada jam terkahir

belum menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Perlunya evaluasi dari pemerintah daerah akan implementasi pendidikan

karakter di sekolah-sekolah. Sudah bagus, apabila dicantumkan di Perda

berarti pemerintah respect.

Page 113: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Kerjasama dan kekompakan dari guru dan karyawan, kepala sekolah yang

mendukung dan orangtua murid yang mendukung pula.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Oknum guru yang kurang sadar bahwa perilakunya menjadi teladan bagi

siswa-siswi.

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Itu kewenangan dari kepala sekolah. Sebagai waka kesiswaan kami hanya

saling mengingatkan sesama guru.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Ada dampak tetapi tidak terlalu dirasa dari kami. Setidaknya aturan telah

berdasar hukum maka dalam melangkah ada dasar hukum akan terlindungi

hukum.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khususnya?

Payung hukum mengenai perda pendidikan karakter ini dikawal

sedemikian rupa sehingga sekolah-sekolah yang tidak melaksanakan

dengan sungguh-sungguh segera dilakukan pembinaan-pembinaan

walaupun sudah banyak pembinaan, workshop tetapi perlu dilakukan lagi

agar semakin mengakar.

Guru Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Informan: Bp. Pur Adi T. P. S. Ag. dan Ibu Elsa Febrina S. Ag.

(GPAKatholik SMP PL Bintang Laut)

12. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel Pendidikan Agama di sekolah

ini?

Page 114: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Bu Elsa 7 bulan telah mengabdi di SMP PL Bintang Laut ini sedangkan

Pak Adi sudah 1 tahun lebih.

13. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Sekarang kan era digital, untuk mereka pembelajaran teoritis kurang

mengena jadi lebih cocoknya ke praktek yang disertai ketedalanan dari

guru. Di sekolah ini semua terintegrasi bukan hanya sebuah

tanggungjawab dari guru agama saja, tetapi semua guru dan komponen

pendidikan disini saling bekerja sama dalam hal mendidik anak.

14. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Tantangan yang kami hadapi adalah menngenai sopan santun anak

sekarang yang jauh berbeda dengan sopan santun anak zaman dahulu serta

memili rasa tanggung jawab mereka yang kurang. Generasi sekarang

berpikir secara instan, banyak juga yang gagap literasi tidak mau

membaca atau mencari sebuah informasi terkait pelajaran misalnya di

buku, tetapi mereka memilih instan dengan mengakses interenet agar cepat

menemukan jawaban tersebut. Maka dari itu, mengolah karakter anak di

era digital ini perlu adanya sebuah inovasi terkait pendidikan karakter dari

guru agar anak mampu menerimanya. Selain itu guru agamapun juga harus

update mengenai kebutuhan anak zaman sekarang.

15. Sebagai guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti strategi apa yang anda

terapkan dalam menerapkan pendidikan berbasis karakter?

Ruang lingkup pendidikan karakter dari saya sekolah sampai sekarang ini

masih sama, yaitu: mengenal pribadi, mengenal gereja, mengenal

masyarakat, dan mengenalkan Yesus Kristus. Itu adalah scoup karakter

yang diajarkan dalam agama Katholik. Masing-masing dari tingkatan

sekolah akan membahas materi itu semua. Cara penanganan anakpun juga

berbeda strategi. Anak yang memiliki karakter yang beragam dan

bermacam-macam maka strateginyapun juga berbeda. Ada anak yang

sudah sadar diri jika melakukan pelanggaran tata tertib lalu mengisi sendiri

Page 115: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

kesalahan yang dilanggarnya, ada anak yang harus diberi perhatian ekstra

agar karakternya terbentuk, macam-macamlah.

16. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti?

Karakter yang dibentuk tak lain sesuai dengan karakter dari sekolah ini

yaitu: Kedisiplinan, Religius, Humanis, dan Integritas. Sehingga semua hal

yang berkaitan dengan keagamaan haruslah memuat kempat karakter

tersebut.

17. Kegiatan keagamaan apa yang mendukung sebagai bentuk

pengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah ini?

Awal sebelum KBM kami melakukan doa bersama yang dibantu pula oleh

guru-guru mapel lain. Siang jam 12 ada doa. Kegiatan lain di awal tahun

itu ada misa, ada rekoleksi untuk kelas 7 dan 8, iner motivasi untuk kelas 9

sebagai kemantapan hatinya dalam menghadapi USBN, ziarah untuk kelas

7.

18. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Anak-anak senang jika pembelajaran dilakukan di luar sekolah, misalnya

ziarah. Selain untuk pembelajaran juga bertujuan menambah keimanan

para siswa. Dalam merealisasikan kegiatan tersebut adanya dukungan dari

kesiswaan, dari bruder dan warga sekolah lainnya ini akan memperlancar

kegiatan.

19. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Sedangkan faktor penghambatnya adalah maslaah cost (pembiayaan).

Karena tentunya dalam kegiatan di luar itu akan membutuhkan dan

mengeluarkan cost. Faktor penghambat lainnya jika terdapat anak yang

sedang mengikuti lomba entah membawa nama sekolah atau pribadi yang

bebarengan dengan kegiatan ziarah misalnya. Hal itu membuat 100% anak

tidak bisa mengikuti. Biasanya juga kami terbentur masalah waktu, dimana

semakin banyak kegiatan maka akan mempengaruhi pula waktu dalam

proses KBM.

Page 116: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

20. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk

sesuai harapan dari sekolah?

Kami melakukan pendekatan kepada anak terlebih dahulu, mencari inti

permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak. kami juga melakukan

kerjasama dengan guru BK dan wali kelas. Pendekatan antar anakpun juga

beda-beda karena mengingat anak-anak yang beragam pula dari

lingkungan keluarga yang beragam. Pendekatan yang kami lakukanpun

menempatkan murid sebagai teman jadi tidak memerintah layaknya guru

ke murid.

21. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran orang

tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Kegiatan parenting telah dilakukan di awal tahun pelajaran, baik untuk

calon murid kelas 7, kelas 8 dan kelas 9. Parenting untuk kelas 7 dan 8 ini

biasanya dilanjutkan lagi ketika pengambilan rapor UTS ataupun PAS

semester 1 dan 2 antara wali kelas masing-masing dengan wali murid.

Sedangkan parenting bagi kelas 9 ini selain ketika pengambilan rapor juga

ketika akan mendekati USBN. Pengarahan kepada orang tua dalam

mengontrol anak-anaknya di rumah.

22. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru Pendidikan Agama lainnya di

luar sana dalam menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Apapun agamanya, apapun kepercayaannya dalami dengan baik, dihayati

bukan hanya sampai di kepala tetapi juga dilaksanakan. Karena menurut

kami sebuah pengetahuan akan sia-sia jika tidak sampai kita praktekkan

dalam kehidupan sehari-hari apalagi ini menyangkut ritual keagamaan

yang mendukung pula penanaman karakter pada sisi religius.

Guru Bimbingan Konseling (BK)

Informan: Drs. Churnelius Mujari dan Scholastika Windy, S. Pd

Page 117: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel BK?

Bapak Mujari telah mengabdi di SMP PL Bintang Laut sejak tahun 1996

sekitar 23 tahun sedangkan Bu Windy sejak tahun Juli 2018 sekitar 13

bulan.

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Iya tentunya berbeda, perbedaannya terletak pada sopan santun atau

unggah-ungguh nya. Ini terlihat saat para anak sekarang yang ke

perpustakaan guna meminjam buku langsung masuk saja tanpa permisi

atau menyapa guru atau pegawai perpustakaan yang kebeutulan di sana

juga. Berbeda dengan anak yang angkatan dulu ketika masuk perpustakaan

itu menyapa kami seraya mohon izin. Anak dulu apabila melakukan

kesalahan dan kami hanya melihatnya saja itu, mereka aku menunduk

tanda bahwa dia sadar akan kesalahan yang dilakukannya, tetapi anak

sekarang itu harus ditunjukkan kesalahannya, dipaparkan sampai perlu

sentuhan khusus agar mereka menyadarinya.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Tantangannya kita harus pandai-pandai mengatur strategi ketika mengajar.

Misalnya di kelas saya ketika sedang menerangkan terdapat siswa yang

ngobrol dan sudah diperingatkan, itu saya suruh berdiri, kemudian saya

melanjutkan merangkan. Ketika dirasa cukup hukuman tersebut saya

bilang ke murid “Kalau sudah bisa diam silakan duduk kembali”. Hal ini

biar menjadi pelajaran untuk yang lain juga selain membuat anak tadi jera.

Tujuannya itu agar anak setidaknya menciptakan kelas yang kondusif

untuk KBM.

4. Sebagai guru BK strategi apa yang anda terapkan dalam menerapkan

pendidikan berbasis karakter?

Ya seperti yang tadi kami jabarkan, bahwa keberadaan strategi dala

mengkondusifkan kelas itu sangatlah penting. Anak disini terbilang kritis-

kritis sehingga mudah bosan jika gurunya tidak punya strategi dalam

Page 118: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

mengkondusifkan kelas. Jadi, kami juga selasng seling kadang belajar

model game, menulis, diskusi dsb.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui mapel

BK?

Tentunya karakter yang ingin di bentuk di BL ini adalah Kedisiplinan,

Religius, Humanis, dan Integritas. Jadi, dalam pembelajaran BK kami

meng-include kan KBM memuat empat karakter tersebut. pengolahan

humanis misalnya, di sekolah ini beragam agama yang dianut siswa.

Kristen dan Katholik 50:50, ada juga Islam dan Buddha. Siswa Islam itu

dulu masuk sini memakai jilbab, tapi karena ini yayasan Katholik maka

jilbab tersebut harus dilepas. Tetapi disini kami tidak memaksakan untuk

pindah ke agama Katholik. Sebelumnya di awal kami sudah diskusi

dengan orang tua siswa yang Islam tersebut, karena baru ini yang berjilbab

kebanyakan siswa Islam yang tidak berjilbab. Dari awal pihak sekolah

sudah memaparkan bahwasnya di sini adalah sekolah yayasan Katholik

maka untuk pembelajaran agama adalah mengikuti Katholik dan

seragamnyapun juga harus mengikuti aturan sekolah. Karena mereka

sudah sepakat dan menyetujuinya maka bukanlah suatu kendala lagi. Kami

ada juga literasi kitab suci, dimana para siswa akan membawa dan

membaca kitab suci masing-masing agama yag dianutnya. Kedisiplinan

disini kami terapkan dimana saat pergantian jam mapel dan kebetulan

adalah BK maka kami sebisa mungkin guru mendisiplinkan diri masuk ke

kelas tepat waktu, memberikan keteladan dan contoh kepada anak agar

memiliki karakter yang disiplin pula. Dari sisi religius, ketika kebetulan

ada teman satu kelas yang sedang ulang tahun maka kami perintahkan

maju ke depan kelas seraya di doakan teman-teman.

6. Seperti apa tindakan preventif dari BK sebagai upaya untuk menimilalisir

peserta didik yang keluar dari zona berkarakter?

Palingan dari kami tindakan pencegahan yang dilakukan adalah selalu

memberikan motivasi dan nasehat-nasehat agar anak selalu menaati taa

Page 119: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

tertib sekolah, pendekatan dengan mereka layaknya seorang bapak dan

anak.

7. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Perlu ditekankan bahwasanya keberadaan BK tidak ada hak untuk

menghukum siswa yang melakukan pelanggaran karena itu adalah ranah

kesiswaan. Disini BK mewadahi apabila ada siswa yang bermasalah akan

kami follow up akar permasalahannya dan dicarikan solusi bersama

dengan melibatkan wali kelas dan wali murid.

8. Punishment apa yang dilakukan dari BK kepada peserta didik yang keluar

dari zona berkarakter?

Seperti yang kami sampaikan tadi, keberadaan BK tidak ada hak untuk

menghukum siswa yang melakukan pelanggaran karena itu adalah ranah

kesiswaan. Tapi ketika pembelajaran mapel BK di kelas anak membuat

ulah kami berhak memberikan hukuman kepada anak tersebut. Misalnya

tadi, menyuruhnya berdiri samapi ada kesepakatan antara kami bahwa dia

bisa diam dan bisa mengkondiskan dirinya.

9. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Faktor pendukungnya adalah adanya kerjasama antara seluruh warga

sekolah baik guru dan staff karyawan. Jadi, semua elemen menyadari

untuk menciptakan suasana berkarakter dalam sekolah.

10. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kalau dari kami adalah ketika membangun karakter kedisiplinan ini masih

terkendala akan anak yang membawa budaya di rumah ke sekolah adalah

penghambat.

11. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran orang

tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Ada mbak, kalau pertemuan secara formal ada. sudah dilakukannya di

kelas 7 kemarin. Kelas 7 kemarin memuat tema berkaitan dengan adaptasi

Page 120: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

di lingkungan sekolah baru (SMP), kelas 8 tema nya berkaitan dengan

motivasi belajar dan masa puber sedangkan untuk kelas 9 mengarah ke

UNBK.

12. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru BK di luar sana dalam

menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Membuat karakter dalam diri anak itu dimulai dengan pemberian contoh

baik keteladanan kepada anak, maka itu nanti anak akan melihat role mode

karena sesungguhnya pembelajaran yang lebih mengena adalah praktek

daripada hanya berfokus pada sebuah teori.

HASIL WAWANCARA

SMP KRISTEN 1 SURAKARTA

Hari, Tanggal : Selasa, 3 Desember 2019

Informan : Drs. Riyadi Marjono, S. Pd. (Kepala Sekolah)

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter dalam

lembaga pendidikan?

Karakter bagi kami adalah hal yang sangat utama karena itu merupakan

salah satu langkah anak-anak menuju sukses adalah karakternya. Kalau

seorang anak karakternya bagus pasti otaknya juga bagus. Makanya kalau

anak-anak disini terutama anak-anak yang sudah tahu apa yang harus dia

lakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, karena apabila melakukan

sesuatu hal yang tidak boleh dilakukan pasti kami beri sanksi pastinya

sanksi yang edukasi. Tetap harus ada sanksi agar anak-anak tahu bahwa hal

tersebut salah.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah yang Anda pimpin ini?

Karakter yang saya bagun disini yang nomor satu adalah karakter yang

sifatnya disiplin, kunci utama anak-anak yaitu disiplin. Tata tertib yang

sudah tertulis harus dipatuhi dan orang tua murid pun juga harus

mengetahui.

Page 121: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

3. Sebagai pemimpin di sekolah ini, sudahkan Anda mengetahui bahwasanya

pendidikan karakter telah termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12

tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub

bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Saya sangat setuju dan sudah saya terapkan di sekolah ini.

4. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kami ada program ekstrakurikuler yang mengolah karakter anak, misalnya

ada pramuka, osis, seni tari dan paduan suara. Pendidikan karakter yang

kami terapkan bersifat pembiasaan. Jadi bukan sebuah mata pelajaran

pendidikan karakter dalam bentuk jam pelajaran.

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

m) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

n) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

o) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

17) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

18) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

19) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru

dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

20) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air,

baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah. Anda bisa melakukan konfirmasi juga dengan waka kurikulum

terkait hal tersebut.

Page 122: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Dalam setiap keputusan pasti melibatkan dan memperhatikan sumbangsih

dari berbagai pihak.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Semua program yang berkaitan dengan pendidikan karakter untuk anak dari

kami selalu dukung penuh.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Faktor penghambat lingkungan keluarga peserta didik yang penuh

kompleks.

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Saya memeberikan contoh, selalu komunikasi, selalu berkoordinasi dan saya

selalu menanamkan kepada guru-guru bahwa ini adalah tugas yang mulia.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Dampaknya baik. Sekolah menjadi lebih baik, tertib dan dengan adanya

payung hukum tersebut membuat sekolah melangkah lebih nyaman dan

tenang.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Pendidikan karakter kalau menurut saya sudah cukup dan perlu

dipertahankan. Karena bagi saya pendidikan karakter adalah modal utama

untuk menjadi sukses. Jadi dengan adanya payung hukum seperti ini yang

hanya berlaku di surakarta, mestinya menteri pendidikan akan mengadopsi

atau mungkin lebih menekankan agar semua sekolah di daerah-daerah lain

Page 123: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

juga ikut seperti ini agar siswa-siswa Indonesia bisa mempunyai karakter

yang kuat

Waka Kesiswaan

Informan: Rita Nugraheni, S. Pd.

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter dalam

lembaga pendidikan?

Bagi saya sangat penting sekali, kenapa sangat penting,karena menurut saya

keberhasilan seseorang itu tidak hanya terletak pada kemampuan IQ nya

saja, namun karakter anak itu sendiri yang akan menentukan

keberhasilannya.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah ini?

Sikap disiplin, nasionalisme, sikap santun

3. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kedisiplinan, program pramuka wajib, setiap mata pelajaran di include kan

dengan pendidikan karakter, penumbuhan sikap nasionalisme seperti

upacara bendera setiap hari senin, setiap hari setiap sebelum pelajaran

dimulai selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan berdiri secara

khidmat, baik anak-anak, guru, staf maupun karyawan apabila tiba saat

menyanyikan lagu Indonesia Raya dimanapun merekan berada harus berdiri

dan ikut bernyanyi, berdoa juga pasti.

4. Sudahkan Anda mengetahui bahwasanya pendidikan karakter telah termakdum

dalam payung hukum Perda Nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan

pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Secara payung hukum belum, tetapi pelaksanaan nya sudah diterapkan di

sekolah ini jauh-jauh sebelum berpayung hukum tersebut.

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

Page 124: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

m) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

n) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

o) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

17) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan

seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

18) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

19) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

20) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta

didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air, baik

lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah. Pramuka di hari Jum’at sepulang sekolah. Seperti Anda lihat sendiri

sebelum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kami melakukan

upacara pembukaan yang dilanjutkan dengan kegiatan MPLS. Di sekolah ini

sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) semua warga sekolah ini akan

berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Point-point tersebut sudah memuat karakter-karakter yang baik tentunya.

Pemerintah tetap harus memberikan perhatian lebih mencakup pengelolaan

karakter anak. jadi, tidak hanya yang difokuskan pada sisi kognitif saja.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Page 125: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Faktor pendukung tentunta dari pihak Kepala Sekolah sudah sangat

mendukung pendidikan karakter di sekolah ini, selain itu adanya kolaborasi

yang baik antara teman-teman guru untuk menerapkan pendidikan karakter.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Hambatannya tidak semua orang tua tidak mendukung dengan apa yang

sekolah lakukan, terkadang ada orang tua yang salah paham anaknya

dihukum untuk membentuk karakter yang baik tetapi orang tuanya tidak

menerima.

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Kalau pemahaman saya setiap guru sudah mempunyai karakter masing-

masing jadi saya tidak mau menggurui dengan menegur mereka. Kapasitas

dari Kepala sekolah yang bisa menegur.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Bagi saya ada payung hukum ataupun tidak ada payung hukumnya menurut

saya sebuah lembaga pendidikan memang harus seperti itu. Karena sebelum

payung hukum ada bapak ibu guru sudah menyadari betapa pentingnya

sebuah pendidikan karakter. Apalagi setelah adanya sistem zonasi ini

dimana kita tidak bisa mengatur input yang masuk, jadi pendidikan karakter

disini harus lebih ditekankan.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Ya kalau bisa sarana prasarana yang menunjang kepada keberhasilan

pendidikan karakter anak di sekolah sekolah yang belum lengkap untuk bisa

dilengkapi.

Page 126: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Guru Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Informan: Entin Kristiyaningsih, S. Si.

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel Pendidikan Agama di sekolah ini?

Sekitar sejak tahun 2003

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Secara garis besar keempat guru agama tersebut merasakan perbedaan yang

signifikan dalam mendidik anak tempo dulu dengan tempo sekarang. Salah

satu penyebabnya adalah ketergantungan Gadget membuat anak mengalami

penurunan karakter. Fitur-fitur dalam gadget kadang memuat konten-konten

yang dirasa kurang pas untuk anak zaman sekarang, sedangkan orang tua

tidak mengontrol hal tersebut. Perbedaan itu ditunjukkan anak-anak zaman

dahulu jika diberitahu atau dinasehati oleh Gurunya akan nurut mudah

untuk di kontrol, berbeda dengan anak-anak zaman sekarang ada

tantangannya gitu dalam penanganan dari Guru. Sekarang ini kita

berharapnya anak tidak mesti nurut tetapi paling tidak sesuai dengan alur

yang kita arahkan.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Anak sekarang dikasih tau, dinasehati/ diberi masukan tentang sesuatu hal

tidak langsung menurut. Jadi, disini tantangan kita sebagai guru Pendidkan

Agama Kristen adalah membuat anak mengikuti alur yang kita arahkan.

Karena dimanja oleh pemerintah juga sebuah tantangan untuk kita. Dimanja

dalam artian anak yang nakal kita tidak boleh mendidik mereka dengan

terlalu keras, padahal jika tidak dikerasi anak naka tersebut akan

menebarkan virus ke teman yang lainnya.

4. Sebagai guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti strategi apa yang anda

terapkan dalam menerapkan pendidikan berbasis karakter?

Minimal kita memberikan sebuah keteladanan. Pendekatan secara

emosional kepada anak didik juga penting. Karena karakteristik siswa

Page 127: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

berbeda-beda, maka pendekatan yang dilakukanpun juga beda-beda. Ketika

kita dekat dengan anak, maka apabila mereka akan melakuakn suatu yang

tidak baik maka mereka akan ada rasa sungkan.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti?

Karakter yang dibetuk pertama kali adalah menumbuhkan kesadaran sholat

dalam diri anak. Sehingga di sekolah ini ada kegiatan rutin sholat dhuha dan

sholat dhuhur berjamaah.

6. Kegiatan keagamaan apa yang mendukung sebagai bentuk

pengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah ini?

Pembiasaan berdoa yang diiringi musik organ oleh Guru, Merayakan Natal,

Misa dsb.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Sarana dan prasarana telah mendukung.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Faktor penghambatnya lingkungan dari anak. lingkungan negatif terbawa ke

sekolah menularkan ke anak lain.

9. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Kami tidak bekerja sendirian, dibantu juga oleh guru BK. Ada sinergi antara

GPAK dengan Guru BK untuk mencarikan solusi anak yang bermasalah

tersebut. setelah iu kita komunikasin dengan orang tua. Karena kalau di

sekolah.

10. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Persiapan ujian itu nnati orangtua dari anak-anak baru di undang ke sekolah

untuk diberikan sosialisasi dan pengarahan sebelum anak menghadapi ujian

dsb. Disini ada juga konseling, tapi ketika anak sudah melakukan

pelanggaran barulah orangtua dipanggil ke sekolah. Jadi, ketika ada masalah

Page 128: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

dalam diri anak barulah ada parenting khusus ke orang tua ketika sudah

tersangkut masalah. Sejauh ini untuk GPAK sendiri belum ada parenting

khusus untuk orangtua.

11. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru Pendidikan Agama lainnya

di luar sana dalam menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Kita harus memberikan sebuah keteladanan bagi anak. keteladanan itu

penting, jadi tidak hanya cukup menjadi contoh.

Guru Bimbingan Konseling (BK)

Informan: Sri Budi Darwiyanti S. Pd

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel BK?

Kurang lebih 17 tahun. Sebelumnya saya mengajar di SMP Regina Pacis

Surakarta.

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Tentu ada. Anak zaman dahulu ada rasa perkewuh (malu) yang tinggi.

Tetapi anak sekarang rasa malunya ada tetapi tidak seperti anak dulu. Jika

mereka salah susah untuk mengakui kesalahan dan bangga terhadap

kelakuan yang salah tadi.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Informasi yang cepat beredar, tanpa mereka saring kebenaran hal itu.

Mereka menelan bulat-bulat informasinya tanpa kroscek. Sehingga mereka

mengedepankan asumsi dan sumber berita yang belum benar kejelasannya.

4. Sebagai guru BK strategi apa yang anda terapkan dalam menerapkan

pendidikan berbasis karakter?

Memahami dunia mereka. Menjalin kerjasama yang baik dan menjadi guru

serta sahabat untuk mereka.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui mapel

BK?

Page 129: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Karakter disisplin, jujur, religius dsb.

6. Seperti apa tindakan preventif dari BK sebagai upaya untuk menimilalisir

peserta didik yang keluar dari zona berkarakter?

Selalu memberikan motivasi ke anak

7. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Kami melakukan pendekatan ke mereka, kemudian mendiskusikan dengan

baik apa yang menjadi keluhan dari mereka.

8. Punishment apa yang dilakukan dari BK kepada peserta didik yang keluar dari

zona berkarakter?

Selama masih dalma batas kewajaran diberikan teguran.

9. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Kerjasama dan kekompakan dari guru dan karyawan, kepala sekolah yang

mendukung dan orangtua murid yang mendukung pula.

10. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Oknum guru yang kurang sadar bahwa perilakunya menjadi teladan bagi

siswa-siswi.

11. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Ada, setiap 6 bulan sekali ketika pengambilan raport siswa. Biasanya yang

memberikan parenting adalah wali kelas masing-masing.

12. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru BK di luar sana dalam

menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Mendidik itu dengan memberikan teladan pula, tidak hanya sekadar

perintah dan main tunjuk ke anak.

Page 130: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

HASIL WAWANCARA

SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA

Hari, Tanggal : Jum’at, 13 Desember 2019

Informan : Ibu Farida, S. Pd. (Kepala Sekolah)

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter dalam

lembaga pendidikan?

Karakter bagi kami adalah hal yang sangat utama karena itu merupakan

salah satu langkah anak-anak menuju sukses adalah karakternya. Kalau

seorang anak karakternya bagus pasti otaknya juga bagus. Makanya kalau

anak-anak disini terutama anak-anak yang sudah tahu apa yang harus dia

lakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, karena apabila melakukan

sesuatu hal yang tidak boleh dilakukan pasti kami beri sanksi pastinya

sanksi yang edukasi. Tetap harus ada sanksi agar anak-anak tahu bahwa hal

tersebut salah.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah yang Anda pimpin ini?

Karakter yang saya bagun disini yang nomor satu adalah karakter yang

sifatnya disiplin, kunci utama anak-anak yaitu disiplin. Tata tertib yang

sudah tertulis harus dipatuhi dan orang tua murid pun juga harus

mengetahui.

3. Sebagai pemimpin di sekolah ini, sudahkan Anda mengetahui bahwasanya

pendidikan karakter telah termakdum dalam payung hukum Perda Nomor 12

tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub

bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Saya sangat setuju dan sudah saya terapkan di sekolah ini.

4. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kami ada program ekstrakurikuler yang mengolah karakter anak, misalnya

ada pramuka, osis, seni tari dan paduan suara. Pendidikan karakter yang

kami terapkan bersifat pembiasaan. Jadi bukan sebuah mata pelajaran

pendidikan karakter dalam bentuk jam pelajaran.

Page 131: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

p) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

q) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

r) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

21) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

22) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

23) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru

dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

24) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air,

baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah. Anda bisa melakukan konfirmasi juga dengan waka kurikulum

terkait hal tersebut.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Dalam setiap keputusan pasti melibatkan dan memperhatikan sumbangsih

dari berbagai pihak.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Semua program yang berkaitan dengan pendidikan karakter untuk anak dari

kami selalu dukung penuh.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Page 132: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Faktor penghambat lingkungan keluarga peserta didik yang penuh

kompleks.

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Saya memeberikan contoh, selalu komunikasi, selalu berkoordinasi dan saya

selalu menanamkan kepada guru-guru bahwa ini adalah tugas yang mulia.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Dampaknya baik. Sekolah menjadi lebih baik, tertib dan dengan adanya

payung hukum tersebut membuat sekolah melangkah lebih nyaman dan

tenang.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Pendidikan karakter kalau menurut saya sudah cukup dan perlu

dipertahankan. Karena bagi saya pendidikan karakter adalah modal utama

untuk menjadi sukses. Jadi dengan adanya payung hukum seperti ini yang

hanya berlaku di surakarta, mestinya menteri pendidikan akan mengadopsi

atau mungkin lebih menekankan agar semua sekolah di daerah-daerah lain

juga ikut seperti ini agar siswa-siswa Indonesia bisa mempunyai karakter

yang kuat.

Waka Kesiswaan

Informan: Ibu Budhy Iriani, S. Pd.

1. Menurut Bapak/Ibu seberapa urgensinya penerapan pendidikan karakter dalam

lembaga pendidikan?

Bagi saya sangat penting sekali, kenapa sangat penting,karena menurut saya

keberhasilan seseorang itu tidak hanya terletak pada kemampuan IQ nya

Page 133: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

saja, namun karakter anak itu sendiri yang akan menentukan

keberhasilannya.

2. Karakter yang seperti apa yang dibangun di sekolah ini?

Sikap disiplin, nasionalisme, sikap santun

3. Seperti apa implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Kedisiplinan, program pramuka wajib, setiap mata pelajaran di include kan

dengan pendidikan karakter, penumbuhan sikap nasionalisme seperti

upacara bendera setiap hari senin, setiap hari setiap sebelum pelajaran

dimulai selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan berdiri secara

khidmat, baik anak-anak, guru, staf maupun karyawan apabila tiba saat

menyanyikan lagu Indonesia Raya dimanapun merekan berada harus berdiri

dan ikut bernyanyi, berdoa juga pasti.

4. Sudahkan Anda mengetahui bahwasanya pendidikan karakter telah termakdum

dalam payung hukum Perda Nomor 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan

pendidikan Bab VIII Bagian Ketiga Sub bab Pendidikan Karakter Pasal 56?

Secara payung hukum belum, tetapi pelaksanaan nya sudah diterapkan di

sekolah ini jauh-jauh sebelum berpayung hukum tersebut.

5. Sudahkah sekolah ini menerapkan poin-poin dalam butir pasal 56 yang

mendorong implementasi pendidikan karakter di sekolah? Butir tersebut

meliputi:

p) Setiap satuan pendidikan dasar wajib melaksanakan pendidikan

kepramukaan/kepanduan atau sebutan lain

q) Penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis keagamaan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidik melalui mata pelajaran pendidikan

agama dan kegiatan keagamaan lainnya

r) Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan kegiatan penumbuhan budi

pekerti dan akhlak mulia sebagai berikut:

21) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan

seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah

22) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan masa orientasi

pengenalan peserta didik baru untuk jenjang SMP

Page 134: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

23) Berdo’a setiap memulai hari pembelajaran dan sesudahnya guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya

24) Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta

didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air, baik

lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.

Sudah. Pramuka di hari Jum’at sepulang sekolah. Seperti Anda lihat sendiri

sebelum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kami melakukan

upacara pembukaan yang dilanjutkan dengan kegiatan MPLS. Di sekolah ini

sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) semua warga sekolah ini akan

berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.

6. Bagaimana menurut Anda mengenai poin-point dalam pasal 56 tersebut? Jika

akan ada revisi dari pemerintah kota dan Anda dilibatkan karena kebijakan ini

bersifat down-top, maka sumbangsih pemikiran apa dari Anda? Tentunya

khusus pasal pendidikan karakter!

Point-point tersebut sudah memuat karakter-karakter yang baik tentunya.

Pemerintah tetap harus memberikan perhatian lebih mencakup pengelolaan

karakter anak. jadi, tidak hanya yang difokuskan pada sisi kognitif saja.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Faktor pendukung tentunta dari pihak Kepala Sekolah sudah sangat

mendukung pendidikan karakter di sekolah ini, selain itu adanya kolaborasi

yang baik antara teman-teman guru untuk menerapkan pendidikan karakter.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Hambatannya tidak semua orang tua tidak mendukung dengan apa yang

sekolah lakukan, terkadang ada orang tua yang salah paham anaknya

dihukum untuk membentuk karakter yang baik tetapi orang tuanya tidak

menerima.

9. Bagaimana strategi anda untuk menggugah semangat guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut kepada para peserta didik?

Kalau pemahaman saya setiap guru sudah mempunyai karakter masing-

masing jadi saya tidak mau menggurui dengan menegur mereka.Saya selalu

memberikan aplikasi contoh dilapangan khususnya pada saat upacara,

Page 135: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

kemudian pada saat menangani kasus pelanggaran tata tertib anak anak

disekolah diberi apa, dihukum apa,seperti itu. Jadi melalui tindakan

langsung. Kalau ada kesempatan kita sampaikan di forum rapat.

10. Apa dampak kebijakan Perda Kota Surakarta No. 12 Tahun 2017 Pasal 56

tentang penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan pendidikan karakter di

sekolah ini?

Bagi saya ada payung hukum ataupun tidak ada payung hukumnya menurut

saya sebuah lembaga pendidikan memang harus seperti itu. Karena sebelum

payung hukum ada bapak ibu guru sudah menyadari betapa pentingnya

sebuah pendidikan karakter. Apalagi setelah adanya sistem zonasi ini

dimana kita tidak bisa mengatur input yang masuk, jadi pendidikan karakter

disini harus lebih ditekankan.

11. Sebagai bagian dari civitas akademika, adakah hal yang perlu Anda

sampaikan kepada pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan karakter

khusunya?

Ya kalau bisa sarana prasarana yang menunjang kepada keberhasilan

pendidikan karakter anak di sekolah sekolah yang belum lengkap untuk bisa

dilengkapi. Salah satu contoh yaitu sarana prasarana upacara, masjid,

perlengkapan ibadah uantuk agama apapun juga. Jika itu disediakan di

setiap sekolah-sekolah maka akan menjadi lebih baik. Seperti yang kita

ketahui kalau untuk agam kristen/katolik atau agama minoritas itu hanya

mendompeleng di satu ruang kelas saja, belum ada sekolahan yang

menyediakan ruang khusus untuk agama-agama masing-masing.

Guru Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Informan: Bp. Faudji Asrori, S. Ag.

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel Pendidikan Agama di sekolah ini?

Sekitar sejak tahun 2006

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Page 136: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Secara garis besar keempat guru agama tersebut merasakan perbedaan yang

signifikan dalam mendidik anak tempo dulu dengan tempo sekarang. Salah

satu penyebabnya adalah ketergantungan Gadget membuat anak mengalami

penurunan karakter. Fitur-fitur dalam gadget kadang memuat konten-konten

yang dirasa kurang pas untuk anak zaman sekarang, sedangkan orang tua

tidak mengontrol hal tersebut. Perbedaan itu ditunjukkan anak-anak zaman

dahulu jika diberitahu atau dinasehati oleh Gurunya akan nurut mudah

untuk di kontrol, berbeda dengan anak-anak zaman sekarang ada

tantangannya gitu dalam penanganan dari Guru. Sekarang ini kita

berharapnya anak tidak mesti nurut tetapi paling tidak sesuai dengan alur

yang kita arahkan.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Anak sekarang dikasih tau, dinasehati/ diberi masukan tentang sesuatu hal

tidak langsung menurut. Jadi, disini tantangan kita sebagai guru PAI adalah

membuat anak mengikuti alur yang kita arahkan. Karena dimanja oleh

pemerintah juga sebuah tantangan untuk kita. Dimanja dalam artian anak

yang nakal kita tidak boleh mendidik mereka dengan terlalu keras, padahal

jika tidak dikerasi anak naka tersebut akan menebarkan virus ke teman yang

lainnya.

4. Sebagai guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti strategi apa yang anda

terapkan dalam menerapkan pendidikan berbasis karakter?

Minimal kita memberikan sebuah keteladanan. Pendekatan secara

emosional kepada anak didik juga penting. Karena karakteristik siswa

berbeda-beda, maka pendekatan yang dilakukanpun juga beda-beda. Ketika

kita dekat dengan anak, maka apabila mereka akan melakuakn suatu yang

tidak baik maka mereka akan ada rasa sungkan.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti?

Page 137: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Karakter yang dibetuk pertama kali adalah menumbuhkan kesadaran sholat

dalam diri anak. Sehingga di sekolah ini ada kegiatan rutin sholat dhuha dan

sholat dhuhur berjamaah.

6. Kegiatan keagamaan apa yang mendukung sebagai bentuk

pengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah ini?

Pembiasaan sholat dhuha mandiri saat istirahat pertama, pembiasaan doa

pagi dan sebelum pulang.

7. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Sarana dan prasarana telah mendukung, masjid juga sudah selesai proses

renovasi InsyaAllah besok pertengahan Juli ini sudah bisa digunakan

bersama dalam mendukung kegiatan-kegiatan pembentukan karakter anak.

8. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Faktor penghambatnya itu kurang adalah lingkungan dari anak. apabila

lingkungan negatif akan terbawa ke sekolah lalu menular ke anak lain.

9. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Kami tidak bekerja sendirian, dibantu juga oleh guru BK. Ada sinergi antara

GPAI dengan Guru BK untuk mencarikan solusi anak yang bermasalah

tersebut. setelah iu kita komunikasin dengan orang tua. Karena kalau di

sekolah.

10. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Persiapan ujian itu nnati orangtua dari anak-anak baru di undang ke sekolah

untuk diberikan sosialisasi dan pengarahan sebelum anak menghadapi ujian

dsb. Disini ada juga konseling, tapi ketika anak sudah melakukan

pelanggaran barulah orangtua dipanggil ke sekolah.

11. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru Pendidikan Agama lainnya

di luar sana dalam menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Page 138: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Kita harus memberikan sebuah keteladanan bagi anak. keteladanan itu

penting, jadi tidak hanya cukup menjadi contoh.

Guru Bimbingan Konseling (BK)

Informan: Ibu Murni, S. Pd

1. Sudah berapa lama Anda mengampu mapel BK?

Kurang lebih 10 tahun.

2. Adakah suatu perbedaan mengenai anak tempo dulu dengan anak milenial

zaman sekarang? Jika ada, apa itu?

Tentu ada. Anak zaman dahulu ada rasa perkewuh (malu) yang tinggi.

Tetapi anak sekarang rasa malunya ada tetapi tidak seperti anak dulu. Jika

mereka salah susah untuk mengakui kesalahan dan bangga terhadap

kelakuan yang salah tadi.

3. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mendidik anak milenial zaman

sekarang?

Informasi yang cepat beredar, tanpa mereka saring kebenaran hal itu.

Mereka menelan bulat-bulat informasinya tanpa kroscek. Sehingga mereka

mengedepankan asumsi dan sumber berita yang belum benar kejelasannya.

4. Sebagai guru BK strategi apa yang anda terapkan dalam menerapkan

pendidikan berbasis karakter?

Memahami dunia mereka. Menjalin kerjasama yang baik dan menjadi guru

serta sahabat untuk mereka.

5. Karakter apa yang ingin Anda bentuk dalam diri peserta didik melalui mapel

BK?

Karakter disisplin, jujur, religius dsb.

6. Seperti apa tindakan preventif dari BK sebagai upaya untuk menimilalisir

peserta didik yang keluar dari zona berkarakter?

Selalu memberikan motivasi ke anak

7. Bagaimana penanganan anak yang dirasa karakternya belum terbentuk sesuai

harapan dari sekolah?

Page 139: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Kami melakukan pendekatan ke mereka, kemudian mendiskusikan dengan

baik apa yang menjadi keluhan dari mereka.

8. Punishment apa yang dilakukan dari BK kepada peserta didik yang keluar dari

zona berkarakter?

Selama masih dalma batas kewajaran diberikan teguran.

9. Apa faktor pendukung implementasi pendidikan karakater di sekolah ini?

Kerjasama dan kekompakan dari guru dan karyawan, kepala sekolah yang

mendukung dan orangtua murid yang mendukung pula.

10. Apa faktor penghambat implementasi pendidikan karakter di sekolah ini?

Oknum guru yang kurang sadar bahwa perilakunya menjadi teladan bagi

siswa-siswi.

11. Pembentukan karakter dalam diri anak tidak terpelas pula dengan peran

orang tua. Adakah komunikasi dengan orang tua (parenting) kepada orang tua

dalam pembentukan karakter peserta didik? Kalau ada kapan dilakukannya?

Berkala dalam waktu?

Ada, setiap 6 bulan sekali ketika pengambilan raport siswa. Biasanya yang

memberikan parenting adalah wali kelas masing-masing.

12. Pesan yang ingin Anda sampaikan untuk Guru BK di luar sana dalam

menumbuhkan semangat karakter untuk peserta didik?

Mendidik itu dengan memberikan teladan pula, tidak hanya sekadar

perintah dan main tunjuk ke anak.

Page 140: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN 3: SURAT IZIN PENELITIAN

Page 141: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN 4 : SURAT BUKTI TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Page 142: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:
Page 143: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:
Page 144: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:
Page 145: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:
Page 146: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN 5 : DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kabid Dikdas SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta

Ziarah ke Gua Mawar Boyolali Peserta didik Katholik SMP N 12 Surakarta

Pada tanggal 28 November 2018

Page 147: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sebelum Pembelajaran

SMP Bintang Laut Surakarta

Kajian bagi peserta didik putri yang halangan ketika shalat Jum’at berjamaah di

Masjid SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Page 148: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Pendalaman Iman atau Kajian Islam bagi peserta didik beragama Islam

SMP Negeri 12 Surakarta

Pendalaman Iman bagi peserta didik beragama Katholik

SMP Negeri 12 Surakarta

Page 149: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Upacara Memperingati Hari PGRI ke- 74

SMP Negeri 12 Surakarta

Kegiatan Outdoor Hizbul Wathon

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Page 150: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Kegiatan Menyambut Natal 2019

SMP Kristen 1 Surakarta

Seminar Parenting

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Page 151: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

Wawancara dengan Ketua Komisi IV DPRD Surakarta

Kegiatan Upacara di hari Senin

SMP Negeri 12 Surakarta

Page 152: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

LAMPIRAN 6 : LEMBAR BIMBINGAN TESIS

Page 153: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:
Page 154: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH NEGERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8131/1/KAROMAH... · 2020. 6. 17. · DI SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA KOTA SURAKARTA Oleh:

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Karomah Indarwati

Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 3 Februari 1995

Alamat

:

Sanggrahan RT 001 RW 002

Pucangan, Kartasurura, Kode

Pos. 57168 Kab. Sukoharjo

Agama : Islam

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Kartasura 04

SMP Negeri 1 Kartasura

SMA Negeri 1 Kartasura

S-1 Pendidikan Agama Islam

IAIN Surakarta

Tahun 2016