IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK...

140
i IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH INKLUSI SMP N 4 MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: RENI WIDIASTUTI NIM: 11110047 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

Transcript of IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK...

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

i

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

DI SEKOLAH INKLUSI SMP N 4 MOJOSONGO

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

RENI WIDIASTUTI

NIM: 11110047

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

iii

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

DI SEKOLAH INKLUSI SMP N 4 MOJOSONGO

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

RENI WIDIASTUTI

NIM: 11110047

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

v

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

vi

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

vii

MOTTO

Hiduplah seakan engkau akan mati besuk.

Belajarlah seakan engkau akan hidup selamanya

-Mahatma Gandhi

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

viii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta bapak H. Rusidi dan ibu Musnidah yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tidak pernah putus bagi

putra putrinya.

2. Kakak-kakakku Muhammad Agus Widiyanto, Muhammad Nurul

Ashari, dan Muhammad Anip Himawan yang selama ini selalu

mendukungku dalam segala hal.

3. Ibu Lilik Sriyanti, M.Si, yang telah sabar dalam mengarahkan dan

memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini.

4. Budhe Sri, Pakde Yanto, Mbak Susi yang telah menjadi orang tua

dan menjagaku selama aku tinggal di Salatiga.

5. Sahabat-sahabatku Sri Rahayu, Luluk Nurrohmah, Hesti

Ambarwati, Mbak Nur Wulan Maslahah, dan Kunti Musyiah yang

selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua teman-teman Tarbiyah khususnya PAI B angkatan 2010 yang

sama-sama berjuang dan belajar bersama di STAIN Salatiga.

7. Semua pihak yang selalu memberi semangat dan dukungan bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

8. Pembaca yang budiman.

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya

kejalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini

adalah “Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran

2013/2014”. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak

yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd, selaku ketua progdi Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Segenap dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal

pengetahuan, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

6. Bapak Syafii, M.Pd, kepala SMP N 4 Mojosongo Boyolali yang telah

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

x

mengijinkan penulis mengadakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi.

7. Bapak Widodo, S.Ag selaku guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Dra. Siti

Muharromah selaku guru Pembimbing Khusus, Ibu Kanastrin selaku

karyawan TU dan segenap keluarga besar SMP N 4 Mojosongo Boyolali

yang telah memberikan banyak informasi kepada penulis.

8. Ibu dan Bapak penulis, yang telah memberikan dukungan dan doa restu atas

penyusunan skripsi.

9. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

penulisan skripsi.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Salatiga, 27 Agustus 2014

Reni Widiastuti

NIM. 11110047

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xi

ABSTRAK

Widiastuti, Reni. 2014. Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo

Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program

Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Dra. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata kunci: Implementasi Pendidikan Agama Islam, Anak Berkebutuhan

Khusus, Inklusi

Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama Islam yang terdapat di

sekolah umum. Kewajiban pihak sekolah untuk memberi pelajaran agama kepada

siswa sesuai dengan keyakinan yang dimiliki. Baik yang dianut anak normal

maupun anak berkebutuhan khusus. ABK berhak mendapatkan layanan

pendidikan sebagaimana yang didapatkan oleh anak normal, salah satu solusinya

yaitu pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi menempatkan anak berkebutuhan

khusus untuk belajar bersama di sekolah regular bersama dengan anak-anak

normal lain agar ABK dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bagaimana Implementasi

Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah

Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali 2) Apa Saja Faktor Pendukung dalam

Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali 3) Apa Saja Faktor Penghambat

dan Solusi dalam Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali.

Metode yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

dilakukan mulai bulan Mei 2014 di SMP N 4 Mojosongo. Teknik pengumpulan

data dengan wawancara kepada kepala sekolah, guru PAI, guru pembimbing

khusus, dan siswa ABK. Data dikumpulkan berdasarkan catatan lapangan,

observasi, dan dokumentasi kemudian data ditranskip menjadi data yang lengkap.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Pelaksanaan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam diawali dengan langkah-langkah penyusunan

perencanaan pembelajaran PAI di sekolah inklusi adalah melalui identifikasi,

assesment atau pengukuran, penyusunan program yang disesuaikan dengan

kebutuhan peserta didik yang bersangkutan. Pelaksanaan pembelajaran PAI bagi

ABK di beri pelayanan individu yaitu ABK sering didekati dan di beri pertanyaan

agar tidak tertinggal dengan siswa normal lainnya dan untuk mengoptimalkannya

dengan diberi jam tambahan sepulang sekolah. Evaluasi pembelajaran PAI

dilakukan bersama dengan anak normal yang lain dengan waktu dan soal yang

sama. Faktor pendukung yaitu dukungan orang tua siswa, komite sekolah, dan

pemerintah Kabupaten Boyolali. Faktor penghambat dan solusi dalam

pelaksanaan pembelajaran PAI yaitu kesadaran tentang pentingnya pendidikan

bagi ABK yang relatif kurang. Solusi: sekolah mensosialisasikan pentingnya

pendidikan bagi ABK, mengadakan pelatihan ketrampilan dan pengembangan

bakat minat ABK.

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………………...

LOGO ……………………………………………………………….……...

JUDUL ……...…………………………………..………………………….

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………….…………...………..

LEMBAR PENGESAHAN ……...……………………………..………....

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………..………………….…

MOTTO ………………………....................................................................

PERSEMBAHAN ……………………...………..………………………...

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..

ABSTRAK ………………………………………………...……………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ……….………………..………………

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………...

B. Rumusan Masalah .……………………………………………

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………..

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………

E. Penegasan Istilah …………………………………………….

F. Metode Penelitian …………………………………………….

G. Sistematika Penulisan ………………………………………...

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xii

xvi

xvii

1

5

6

6

7

9

16

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam ……………………………………..

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ………………..…..

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ………………………..

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ……………….………..

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam …………….…

5. Sumber Pendidikan Agama Islam …………………….…

6. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI ……………..

B. Anak Berkebutuhan Khusus ………………………………….

1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus …....…………...

2. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus …...…………….

C. Kesulitan Belajar (Learning Disability) ...……………………

1. Pengertian Kesulitan Belajar …...…………………...…...

2. Karakteristik Kesulitan Belajar …..……………………...

3. Klasifikasi Kesulitan Belajar …………………………....

4. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar …..……..……

D. Sekolah Inklusi ……………………………………………….

1. Pengertian Sekolah Inklusi …...………………………….

2. Model Sekolah Inklusi …........…………………………..

3. Sejarah Inklusi di Indonesia ………………………..…....

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP N 4 Mojosongo Boyolalai …………..

1. Sejarah Berdirinya SMP N 4 Mojosongo Boyolali ........…

19

19

21

22

23

24

24

27

27

28

32

32

35

35

37

38

38

41

43

46

46

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xiv

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMP N 4 Mojosongo Boyolali …..

3. Profil Sekolah …………………………………………….

B. Temuan Penelitian ……………………………………………

1. Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak

berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali ……………………………………..

2. Faktor pendukung dalam implementasi Pendidikan

Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di

sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali ………….

3. Faktor penghambat dan solusi dalam implementasi

Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali ……….

BAB IV PEMBAHASAN

A. Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak

berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali ………………………………………….

B. Faktor pendukung dalam implementasi Pendidikan Agama

Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah

inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali ……………………….

C. Faktor penghambat dan solusi dalam implementasi

Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

(ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali …...

47

49

54

54

68

70

72

80

83

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………...

B. Saran ………………………………………………………….

C. Penutup ……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

86

89

90

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xvi

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5

Tabel 3.6

Bagan 3.1

Bagan 3.2

Identitas Sekolah …...…………………………………….

Pendidik dan Tenaga Kependidikan ……………………..

Data Guru Pengurus Inklusi ……………………………...

Jumlah Siswa ……………………………………………..

Jumlah Siswa Menurut Agama …………………………..

Data Siswa Berkebutuhan Khusus ……………………….

Struktur Organisasi SMP N 4 Mojosongo Boyolali ……..

Struktur Organisasi Subbag Tata Usaha …………………

49

50

50

51

51

52

53

54

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nota Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi

Lampiran 5 : Surat Keterangan Kegiatan (SKK)

Lampiran 6 : Pedoman Wawancara

Lampiran 7 : Verbatin wawancara

Lampiran 9 : Dokumentasi Foto

Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampian 11 : Daftar Riwayat Hidup

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu

negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena

bagaimanapun juga, pendidikan merupakan sarana untuk mencetak Sumber

Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Menurut (Suhartono, 2008:43),

“pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong

timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan

suatu hal yang telah diketahui itu”.

Disebutkan juga dalam (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,

2005:3) Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan rencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk

memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Maka sangat wajar apabila

pendidikan memiliki posisi penting dalam setiap kehidupan manusia. Dalam

ajaran Islam juga mengutamakan tentang keimanan dan ilmu pengetahuan, hal

ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Mujaadilah ayat 11 yang

berbunyi:

1

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xix

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",

Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS QS. Al

Mujaadilah/58:11).

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan hambanya

untuk menuntut ilmu, itu artinya pendidikan menduduki posisi yang sangatlah

penting. Demikian pula dengan pendidikan agama juga sangat penting, karena

merupakan kebutuhan setiap individu terutama dalam hal ibadah dalam

kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama merupakan hal mendasar yang harus

diberikan kepada semua peserta didik sebagai bekal kehidupan. Perwujudan

pendidikan agama pada sekolah terangkum dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang merupakan mata pelajaran yang dijadikan kurikulum wajib

untuk dipelajari oleh seluruh peserta didik yang beragama Islam.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami

dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan

hidup (way of life) (Daradjat, 2011:86).

Pentingnya mempelajari ilmu agama ini bermakna luas, tidak

memandang kondisi seseorang baik dia normal ataupun memiliki keterbatasan

2

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xx

fisik, mental maupun perilaku. Anak berkebutuhan khusus juga berhak

mendapatkan pendidikan. Amanat hak atas pendidikan bagi penyandang

kelainan atau ketunaan ditetapkan dalam Undang Undang No 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 23 disebutkan bahwa: pendidikan

khusus (anak luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,

emosional, mental, sosial (Efendi, 2006:1).

Ketetapan dalam Undang Undang No 20 Tahun 2003 tersebut bagi anak

penyandang kelainan sangat berarti karena memberi landasan yang kuat bahwa

anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang

diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran.

Memberikan kesempatan yang sama kepada anak berkelainan untuk

memperoleh pendidikan dan pengajaran berarti memperkecil kesenjangan

angka partisipasi pendidikan anak normal dengan anak berkelainan.

Pendidikan inilah yang menjadi terobosan terbentuknya pelayanan

pendidikan bagi ABK berupa penyelenggaraan pendidikan inklusi. Pendidikan

inklusi adalah pendidikan pada sekolah umum yang disesuaikan dengan

kubutuhan siswa yang memerlukan pendidikan khusus pada sekolah umum

dalam satu kesatuan yang sistematik (Smart, 2010:90). Program pemerintah

berupa layanan pendidikan inklusi memungkinkan ABK untuk memperoleh

ilmu pengetahuan di sekolah umum sebagaimana yang diperoleh anak normal.

Program inklusi tersebut, anak-anak berkebutuhan khusus disekolahkan

bersama dengan anak normal disekolah reguler, sehingga diharapkan anak

3

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxi

berkebutuhan khusus memiliki rasa percaya diri dan akhirnya mereka dapat

mandiri. Sehingga, anak-anak normal akan terdidik dan belajar toleransi antar

sesama manusia.

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat dimaknai dengan anak-anak

yang tergolong cacat atau yang menyandang ketunaan, dan juga anak berbakat.

Dalam perkembangannya, saat ini konsep ketunaan berubah menjadi

berkelainan (exception) atau luar biasa (Sujiono, 2009:166). Beberapa yang

termasuk dalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,

tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, dan anak

dengan gangguan kesehatan.

Penulis, dalam hal ini tertarik melakukan penelitian di SMP N 4

Mojosongo Boyolali. Sekolah ini menerima siswa berkebutuhan khusus untuk

memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya (anak normal) dalam

pendidikan. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

telah menerapkan pendidikan inklusi yaitu menggabungkan peserta didik yang

berkebutuhan khusus dengan peserta didik normal pada umumnya untuk

belajar bersama. Melalui pendidikan inklusi, anak berkebutuhan khusus dididik

bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang

dimiliki anak melalui pendidikan di sekolah. Di sekolah ini mereka

memperoleh haknya, sama seperti anak yang normal lainnya dalam

mendapatkan pengajaran dan pendidikan, begitu pula dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam.

4

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxii

Dari latar belakang diatas muncul ketertarikan penulis untuk melakukan

penelitian dengan judul “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH INKLUSI

SMP N 4 MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.

B. Fokus Penelitian

Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu:

1. Bagaimana implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak

berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo

Boyolali?

2. Apa saja faktor pendukung dalam implementasi Pendidikan Agama Islam

bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali?

3. Apa saja faktor penghambat dan solusi dalam implementasi Pendidikan

Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi

SMP N 4 Mojosongo Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Berdasar fokus penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Pendidikan Agama Islam bagi

anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo

Boyolali.

5

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxiii

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dalam implementasi

Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di

sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali.

3. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan solusi dalam

implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

(ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas

tentang pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak berkebutuhan khusus,

sehingga dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan khasanah keilmuan

dalam ilmu pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

khususnya di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang

mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru

tentang pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada

sekolah inklusi.

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi baru tentang

pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada anak berkebutuhan khusus

di sekolah inklusi SMP Negeri 4 Mojosongo Boyolali.

6

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxiv

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengembangkan proses pelaksanaan

pembelajaran PAI yang tepat bagi ABK, serta masyarakat dapat

mengetahui cara mendidik anak yang baik khususnya pada ABK untuk

memudahkan dalam menghadapi dan memahami tingkah laku mereka.

E. Penegasan Istilah

1. Implementasi Pendidikan Agama Islam

Implementasi merupakan kata asing yang telah dibahasa

indonesiakan yang beranonim dengan kata penerapan, begitupun dalam

(KBBI, 2007:427), implementasi berarti “pelaksanaan atau penerapan”.

Sedangkan Pendidikan Agama Islam didefinisikan sebagai: Usaha yang

berupa pengajaran, bimbingan, dan asuhan terhadap anak agar kelak

selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan

agama Islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan baik pribadi

maupun kehidupan masyarakat (Syafaat, 2008:16).

Jadi implementasi Pendidikan Agama Islam adalah pelaksanaan

mata pelajaran PAI dalam rangka proses bimbingan dan asuhan supaya

ajaran yang diperoleh ketika belajar dapat diamalkan oleh peserta didik

berkebutuhan khusus.

2. Anak Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang memiliki

karakteristik khusus. Keadaan khusus membuat mereka berbeda dengan

7

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxv

anak pada umumnya. Lynch Lewis dalam (Yusuf, dkk 2003:7),

mengelompokkan ABK menjadi: anak berkesulitan belajar, gangguan

wicara, retardasi mental, gangguan emosi, gangguan fisik dan kesehatan,

gangguan pendengaran, gangguan pengelihatan, dan tuna ganda.

Anak luar biasa (ALB) merupakan kelompok yang sudah jelas

kedudukannya (dalam UU No.2/1989 dan PP No.72/1991 disebut

berkelainan fisik dan/atau mental dan/atau perilaku). Mereka terdiri atas

tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, dan tunaganda.

Anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa tidak

dikategorikan sebagai anak luar biasa (UUSPN Pasal 8:2). Anak dengan

problema belajar tidak secara eksplisit disebut dalam UUSPN atau PP

72/1991 tentang pendidikan luar biasa (Yusuf dkk, 2003:7).

SMP N 4 Mojosongo, ABK yang ditangani adalah anak-anak dengan

kesulitan belajar atau sering disebut learning disorders. Anak kesulitan

belajar adalah anak yang memiliki gangguan satu atau lebih dari proses

dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa lisan atau

tulisan, gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk

kemampuan yang tidak sempurna dalam mendengarkan, berpikir,

berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau menghitung.

3. Sekolah Inklusi

Istilah terbaru yang digunakan dalam mendeskripsikan penyatuan

bagi anak-anak berkelainan (difabel) ke dalam program sekolah reguler

adalah inklusi. Ada sebagian orang mengartikannya sebagai

8

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxvi

mainstreaming, namun ada juga yang mengartikan sebagai full inclusion,

yang berarti menghapus sekolah khusus. Namun yang pasti, inklusi berarti

bahwa tujuan pendidikan bagi yang mengalami hambatan adalah

keterlibatan yang sebenarnya dari tiap anak dalam kurikulum, lingkungan,

interaksi yang ada di sekolah (Smith, 2006:45-46).

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa sekolah inklusi

adalah lembaga pendidikan yang memungkinkan anak-anak berkebutuhan

khusus ikut berbaur dalam kelas reguler bersama anak-anak normal.

Dalam hal ini ABK yang dimasukkan dalam kelas reguler adalah anak-

anak berkebutuhan khusus dalam tingkat tertentu yang dianggap masih

dapat mengikuti kegiatan anak-anak lain meski memiliki keterbatasan.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan alam penelitian ini adalah kualitatif,

menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis,

gambar, dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011:4). Data yang berasal dari

naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi dideskripsikan

sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif. Menurut (Sukardi, 2004:157) penelitian deskriptif merupakan

9

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxvii

metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai

dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non-eksperimen,

karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan

memanipulasi variabel penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

peneliti mendeskripsikan dan menginterpretasi implementasi PAI bagi

ABK di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali.

2. Kehadiran Peneliti[

Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai

pengamat dan tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi masih

melakukan fungsi pengamatan, ia sebagai anggota pura-pura, jadi tidak

melebur dalam arti sesungguhnya (Moleong, 2011:77). Peneliti menjadi

pengamat dalam pembelajaran PAI di SMP N 4 Mojosongo dan mengikuti

secara pasif kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek kajian dalam

penyusunan skripsi ini adalah di SMP N 4 Mojosongo Boyolali. Lokasi

sekolah mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian dan observasi

karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Boyolali.

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara

lagsung (Arikunto, 2006:145). Digunakan untuk mendapatkan data

10

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxviii

tentang implementasi PAI bagi ABK di sekolah inklusi SMPN 4

Mojosongo Boyolali. Adapun untuk memperoleh data dengan

melakukan wawancara dengan para informan yang telah ditentukan

meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan dan

pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi ABK. Adapun sumber data

dalam penelitian ini yaitu: Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama

Islam, (GPK) Guru Pendamping Khusus/ Penanggungjawab inklusi.

b. Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau

penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006:145). Sumbernya berupa

dokumen, arsip, buku, karya ilmiah lainnya serta foto kegiatan belajar

mengajar.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang valid, maka dalam penelitian ini

penulis menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-

gejala dalm objek penelitian (Afifuddin, 2009:134). Metode observasi

penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan siswa-

siswi berkebutuhan khusus dan kondisi keagamaan. Observasi

dilakukan berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan mengadakan

pengamatan, pencatatan dan mendengarkan secara cermat.

11

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxix

Observasi dilakukan dilingkungan SMP N 4 Mojosongo

Boyolali. Hal-hal yang diobservasi adalah pelaksanaan pembelajaran

PAI, letak geografis, dan fasilitas. Obsevasi dimaksudkan untuk dapat

mengetahui adanya faktor-faktor yang berpengaruh, baik faktor

pendukung maupun faktor penghambat dan solusi yang dilakukan

dalam proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

bagi ABK di SMP N 4 Mojosongo Boyolali.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

(Moleong, 2011:186).

Dengan metode ini penulis mendapatkan informasi ataupun data

tentang rencana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

bagi ABK, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi

ABK, evaluasi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

bagi ABK, dan solusi yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama

Islam dalam mengatasi kesulitan-kesulitan pembelajaran yang dialami

ABK di SMP N 4 Mojosongo Boyolali. Dalam hal ini peneliti

mewawancari pihak yang terkait yaitu: Kepala Sekolah, Guru

Pendidikan Agama Islam, dan (GPK) Guru Pendamping Khusus/

Penanggungjawab inklusi.

12

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxx

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar, maupun elektronik (Sukmadinata, 2008:221).

Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini

antara lain: Rencana pelaksanaan pembelajaran PAI, data siswa

berkebutuhan khusus, tenaga pendidik dan kependidikan, data guru

pembimbing khusus, dan data-data lain yang menunjang penelitian ini.

6. Analisis Data

Analisis data bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan di interpretasi, dalam memberikan interpretasi

data yang diperoleh, akan digunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu

suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sugiyo, 2006:82).

Sehingga digunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan pelaksanaan

PAI bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali.

Ada tiga kegiatan dalam analisis data, yaitu:

a. Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing-masing

informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian

sehingga perlu dibuang atau dikurangi. Reduksi data dilakukan

dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian,

maka akan memberikan gambaran yang lebih tajam.

13

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxi

b. Penyajian data adalah deskripsi penemuan dari apa yang di peroleh

dilapangan, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

untuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Verifikasi atau menarik kesimpulan merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan yang dapat di uji

kebenarannya berdasarkan penyajian data yang diperoleh dari

informan yang menjadi objek penelitian di lapangan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti

menanyakan langsung kepada obyek, peneliti juga berupaya mencari

jawaban dari sumber lain. (Bungin, 2004:99) menyatakan “keabsahan data

dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiran

peneliti di lapangan, observasi mendalam, triangulasi (menggunakan

beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori), pembahasan dengan sejawat

melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota”.

Untuk memperoleh keabsahan data, teknik yang penulis gunakan

adalah:

a. Triagulasi

Triagulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong, 2002:178).

Hal itu dapat dicapai dengan jalan: membandingkan data hasil

pengamatan dengan hasil wawancara atau dengan membandingkan

14

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxii

apa yang dikatakan orang-orang saat penelitian dengan apa yang

dikatan disepanjang waktu.

b. Menggunakan Bahan Referensi

Penggunaan referensi sebagai pendukung dari observasi yang

dilakukan oleh peneliti. Menurut Eister dalam (Moleong, 2002:181)

kecukupan referensi sebagai alat untuk menampung dan

menyesuaikan dengan teknik untuk keperluan evaluasi.

c. Teknik Member Check

Menurut Lincolin dalam (Moleong, 2002:221) teknik member

check yaitu dengan mendatangi kembali informasi sambil

memperlihatkan data yang sudah diketik pada lembar catatan lapangan

yang sudah disusun menjadi paparan data dan temuan penelitian. Serta

dikonfirmasikan pada informan apakah maksud informan itu sudah

sesuai dengan apa yang ditulis atau belum. Intinya dalam member

check, informan dan peneliti mengadakan review terhadap data yang

diperoleh dalam penelitian baik isi maupun bahasannya.

8. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Tahap Pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih

lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan

lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan

kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).

15

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxiii

b. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan

diri, memasuki lapangan, berperan aktif sambil mengumpulkan data).

c. Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat

dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah

ditentukan sebelumnya).

d. Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses

penelitian. Pada tahp ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian

dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami oleh

pembaca).

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah didalam memahami pokok bahasan skripsi maka

penulis membagi menjadi lima bab. Sistematikanya adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal yang meliputi: sampul, logo, judul, persetujuan pembimbing,

lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan bagan, daftar lampiran.

2. Bagian inti yang memuat:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis mengemukakan: latar belakang masalah,

fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,

metode penelitian, sistematika penulisan.

16

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxiv

Bab II : Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini dikemukakan kajian pustaka yang meliputi:

A. Pendidikan Agama Islam terdiri dari pengertian Pendidikan Agama

Islam, tujuan PAI, fungsi PAI, ruang lingkup PAI, sumber PAI,

komponen pelaksanaan PAI.

B. Anak Berkebutuhan Khusus terdiri dari pengertian ABK, jenis-jenis

ABK.

C. Sekolah inklusi terdiri dari pengertian sekolah inklusi, model sekolah

inklusi, sejarah inklusi di Indonesia.

Bab III : Paparan Data dan Temuan Penelitian

Dalam bab ini akan mengurai tentang gambaran umum SMP N 4

Mojosongo Boyolali yang meliputi:

A. Gambaran umum SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Sejarah Berdirinya SMP Negeri 4 Mojosongo Boyolali, Visi Misi dan

Tujuan SMP N 4 Mojosongo Boyolali, Profil Sekolah.

B. Paparan Data dan Temuan Penelitian

Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan

khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali yang

terdiri dari: Penyusunan Rencana Pembelajaran PAI bagi ABK,

Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK, Evaluasi Pelaksanaan

Pembelajaran PAI bagi ABK. Faktor pendukung dalam implementasi

Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di

sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali. Faktor penghambat

17

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxv

dan solusi dalam implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak

berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo

Boyolali.

Bab IV: Pembahasan

Pada bab ini akan mengurai tentang Implementasi Pendidikan Agama

Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali yang terdiri dari: Penyusunan Rencana Pembelajaran

PAI bagi ABK, Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK, Evaluasi

Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK. Faktor pendukung dalam

implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

(ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali. Faktor

penghambat dan solusi dalam implementasi Pendidikan Agama Islam bagi

anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo

Boyolali.

Bab V: Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari: kesimpulan, saran,

dan kata penutup.

18

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxvi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang

Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, pendidikan agama

adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap,

kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran

agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata

pelajaran/ kuliyah pada semua jalur, jenjang, dan jenis penelitian (Pasal 1

ayat 1).

Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam adalah usaha

sadar generasi orang tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, dengan keterampilan kepada generasi muda agar kelak

menjadi manusia bertaqwa kepada Allah SWT (Majid, 2006:130).

Kata Pendidikan Agama Islam terdiri dari dua kata berbeda, yaitu

pendidikan dan agama Islam. Pendidikan berasal dari kata didik yang

diberi awalan pe- dan akhiran -an yang mengandung arti perbuatan (hal,

cara, dan sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa

Yunani, yaitu pedagoie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada

anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, yaitu

education yang berarti pengembangan dan bimbingan. Sedangkan dalam

19

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxvii

bahasa Arab istilah ini sering di terjemahkan dengan tarbiyah, yang

berarti pendidikan (Ramayulis, 2008:1).

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan

bangsa (Kurikulum PAI, 2002:3).

Sementara itu pengertian lebih spesifik tentang Pendidikan Agama

Islam diberikan (Syafaat, 2008:16) Pendidikan Agama Islam yaitu usaha

yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak

selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan

ajaran agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik

pribadi maupun kehidupan masyarakat.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

implementasi pendidikan agama Islam adalah suatu pelaksanaan kegiatan

yang terencana untuk memperoleh hasil yang efektif dan efisien sesuai

dengan tujuan yang ditunjukkan kepada anak didik yang sedang tumbuh

agar mereka mampu menumbuhkan sikap dan budi pekerti yang baik

serta dapat memelihara perkembangan jasmani dan rohani secara

seimbang dimasa sekarang dan mendatang sesuai dengan aturan agama

Islam dan menjadikan agama Islam menjadi pandangan hidup.

20

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxviii

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Makna tujuan secara etimologi adalah “arah, maksud atau haluan”,

dalam bahasa Arab “tujuan” diistilahkan dengan ghayat, ahdaf, atau

maqashid. Sementara dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan goal,

purpose, objectives. Secara terminologi, tujuan berarti “sesuatu yang

diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai”. Oleh H.

M. Arifin menyebutkan, bahwa tujuan proses pedidikan Islam adalah

“Idealitas (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai Islam yang hendak

dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara

bertahap”(Arief, 2002:19).

Secara umum, tujuan pendidikan Islam menurut (Daradjat,

2011:30-33) terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan

akhir, dan tujuan operasional.

a. Tujuan umum adalah tujun yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain.

Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap,

tingkah laku, kebiasaan, dan pandangan.

b. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik

diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

kurikulum pendidikan formal.

c. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik

menjadi manusia-manusia sempurna (insan kamil) setelah ia

menghabisi sisa umurnya.

21

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xxxix

d. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengaan

sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Suatu unit kegiatan

pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan

diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Berbicara mengenai Pendidikan Agama Islam tentunya tidak

terlepas dari apa fungsi dan tujuannya. Maka dari itu Pendidikan Agama

Islam mempunyai beberapa fungsi yaitu:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaatan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

b. Penanaman mental, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya

dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia

22

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xl

seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,

sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki

bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain (Majid, 2006:134-135).

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara lain: hubungan manusai dengan

Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan

manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan makhluk lain

dan lingkungannya (Ramayulis, 2008:22-23).

Sebagaimana diketahui, ajaran pokok Islam adalah aqidah

(keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (ihsan). Ketiga ajaran pokok

ini kemudian diajarkan dalam bentuk rukun iman, rukun Islam, dan

akhlak. Dari ketiganya lahirlah Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqh, dan Ilmu

Akhlak. Ketiga kelompok ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits, ditambah lagi dengan

sejarah Islam (tarikh) sehingga secara berurutan: Ilmu Tauhid

(keimanan), Ilmu Fiqh, Aqidah Akhlak, Ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadits,

Tarikh Islam (Majid, 2006:77).

23

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xli

5. Sumber Pendidikan Agama Islam

Sumber pendidikan Islam yaitu al-Qur’an, as-Sunnah, ucapan para

sahabat (mazhab al-sahabl), kemaslahatan umat (masalih al-mursalah),

tradisi atau adat yang sudah dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat

(al-‘urf), dan hasil ijtihad para ahli. Selain itu ada pula yang

meringkaskan sumber pendidikan Islam menjadi tiga macam yaitu al-

Qur’an, as-Sunnah, Ijtihad.

6. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI

Komponen pelaksanaan pendidikan berati kajian tentang sistem

pendidikan yang merupakan satu kesatuan, saling berkaitan dan tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Menurut Hunt dalam

(Syaifuddin dkk, 2007:10) pembelajaran itu efektif jika siswa

memperoleh pengalaman baru dan perilakunya berubah menuju titik

akumulasi kompetensi yang dikehendaki. Terdapat lima bagian penting

dalam peningkatan efektivitas pembelajaran, yaitu perencanaan,

komunikasi, pembelajaran itu sendiri (pelaksanaan pembelajaran),

pengaturan, dan evaluasi. Pada penelitian ini, peneliti hanya membahas

tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan

rencana, model, pola, bentuk, konstruksi, yang melibatkan guru,

peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan, yang tersusun

secara sistematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dan

24

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xlii

efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan

(Chamsijiatin dkk, 2008:4).

Beberapa tahap yang harus dilalui dalam perencanaan

pembelajaran dan pengorganisasian siswa berkebutuhan khusus.

Tahapan tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) menetapkan

bidang-bidang atau aspek problema/kesulitan belajar yang akan

ditangani, apakah seluruh mata pelajaran, sebagian mata pelajaran,

atau hanya bagian tertentu dari suatu mata pelajaran. 2) menetapkan

pendekatan pembelajaran yang akan dipilih termasuk rencana

pengorganisasian siswa, apakah bentuknya berupa pelajaran

remedial, penambahan laitihan-latihan di dalam kelas atau luar kelas,

pendekatan kooperatif, atau kompetitif. 3) menyusun program

pembelajaran individual. Program pembelajaran individual (PPI)

disusun agar anak peproblema belajar/bermasalah mendapatkan

layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan khusus mereka (Yusuf

dkk, 2003:48).

b. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari

rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan

pembelajaran menjadi panduan yang harus digunakan dalam

pembelajaran, karena di dalam rencana pembelajaran tersebut telah

ditetapkan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (Lapono dkk, 2008:131).

25

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xliii

Pelaksanaan pembelajaran pada model pendidikan inklusi,

pada tahap ini, guru melaksanakan program pembelajaran serta

pengorganisasian siswa berproblema belajar/kesulitan belajar sesuai

dengan rancangan yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap

sebelumnya. Sudah tentu pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa

disesuaikan dengan perkembangan anak, tidak dapat dipaksakan

sesuai dengan target yang akan dicapai oleh guru. Program tersebut

bersifat fleksibel.

Dalam hal pendidikan, terapi yang paling efektif untuk

menangani anak berkesulitan belajar adalah dengan memberikan

pengajaran remedial. Remedial teaching atau pengajaran perbaikan

adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau

membetulkan, atau dengan singkat pengajaran yang membuat

menjadi baik (Ahmadi, 2004: 152).

c. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi diterapkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran,

menemukan kelemahan-kelemahan baik yang berkaitan dengan

materi, metode, media, ataupun sarana (Nizar, 2002:78).

Evaluasi dilakukan untuk membantu mengatasi problema

belajar anak, perlu dilakukan pemantauan secara terus-menerus

terhadap kemajuan dan/atau kemunduran belajar anak. Jika anak

mengalami kemajuan dalam belajar, pendekatan yang dipilih oleh

26

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xliv

guru perlu terus dimantapkan, tetapi jika tidak terdapat kemajuan

perlu diadakan peninjauan kembali, baik mengenai isi dan

pendekatan program, maupun motivasi anak yang bersangkutan

untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Diharapkan pada

akhirnya semua problema belajar pada anak secara bertahap dapat

diperbaiki sehingga anak terhindar dari kemungkinan tidak naik

kelas atau bahkan putus sekolah.

B. Anak Berkebutuhan Khusus

1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Istilah ABK adalah pengganti istilah anak berkebutuhan cacat atau

penyandang cacat. Istilah ABK adalah untuk menunjuk mereka yang

memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan sosial. ABK

memiliki masalah dalam sensori, motorik, belajar, dan tingkahlakunya.

Semua ini mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik anak. Hal

ini karena sebagian besar ABK mengalami hambatan dalam merespon

rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru

gerak, dan bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga ia

tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan benar.

(Efendi, 2006:26) mengatakan Anak berkebutuhan khusus adalah

anak yang memiliki kelainan atau penyimpangan dari rata-rata anak

normal, dalam aspek fisik, mental, dan sosial, sehingga untuk

27

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xlv

mengembangkan potensinya perlu layanan pendidikan khusus sesuai

dengan karakteristiknya.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik

khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya (Smart, 2010:33).

Sesuai dengan kata “exception” anak luar biasa atau anak berkebutuhan

khusus bisa diartikan sebagai individu yang mempunyai karakteristik

yang berbeda dari individu lainnya yang dipandang oleh masyarakat pada

umumnya (Thalib, 2010:245).

ABK adalah anak yang memiliki karakteristik khusus. Keadaan

khusus membuat mereka berbeda dengan anak pada umumnya.

Pemberian predikat berkebutuhan khusus tentu saja tanpa selalu

menunjukkan kepada pengertian lemah mental. Tidak identik juga

dengan ketidak mampuan emosi atau kelainan fiisik (Santoso, 2010:127).

Dari beberapa paparan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik

khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu

menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi, ataupun fisik. ABK

memiliki penyimpangan dari rata-rata anak normal sehingga untuk

mengembangkan potensinya perlu layanan pendidikan khusus yang

sesuai dengan karakteristiknya.

2. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus mempunyai jenis-jenis yang berbeda

berdasarkan karakteristiknya dan hambatan yang di miliki anak

28

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xlvi

berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB)

berdasarkan karakter dan kekhususannya. Untuk ABK dengan

kekhususan tertentu seperti ABK dengan masalah berkesulitan belajar

dapat ditempatkan dalam kelas inklusif.

Anak yang termasuk berpredikat ABK menurut Santoso antara lain:

tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar.

a. Tunanetra

Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam

pengelihatan. Tunanetra dapat diklasifikasikan ke dalam dua

golongan, yaitu buta total (blind) dan low vision. Karena tunanetra

memiliki keterbatasan dalam indra pengelihatan, maka proses

pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra

peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu, prinsip yang harus

diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu

tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat faktual dan

bersuara. Sebagai contoh adalah penggunaaan tulisan Braille,

gambar timbul, benda model, dan benda nyata. Sedangkan media

yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak (software)

(Santoso, 2010: 128-129).

b. Tunarungu

Tunarungu adalah inividu yang memiliki hambatan dalam

pendengaran permanen maupun temporer (tidak permanen).

Tunarungu diklasifikasikan berdasrkan tingkat gangguan

29

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xlvii

pendengaran, yaitu gangguan pendengaran sangat ringan (27-40 dB),

gangguan pendengaran ringan (41-55 dB), gangguan pendengaran

sedang (56-70 dB), gangguan pendengaran berat 71-90 dB),

gangguan pendengaran ekstrem/tuli (di atas 91 dB). Hambatan dalam

pendengaran pada individu tunarungu berakibat terjadinya hambatan

dalam berbicara. Sehingga, mereka disebut tunawicara. Cara

berkomunikasi dengan individu tunarungu menggunakan bahasa

isyarat. Bahasa isyarat melalui abjad jari telah dipatenkan secara

internasional. Untuk komunikasi dengan isyarat bahasa masih

berbeda-beda di setiap negara (Santoso, 2010: 129-130).

c. Tunagrahita

Tunagrahita adalah individu yang memiliki tingkat kecerdasan

di bawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam

adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

Klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkat IQ (Intelligent

Quotient). Tunagrahita ringan (IQ = 51-70), tunagrahita sedang (IQ

= 36-51), tunagrahita berat (IQ = 20-35), dan tunagrahita sangat

berat (IQ di bawah 20). Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih

dititikberatkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi (Santoso,

2010:130).

d. Tunadaksa

Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

yang disebabkan oleh kelainan neuromuscular dan struktur tulang

30

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xlviii

yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk

celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan

masuk kategori ringan bila memiliki keterbatasan dalam melakukan

aktivitas fisik, tetapi masih bisa ditingkatkan melalui terapi. Sedang,

jika memiliki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan

koordinasi sensorik, dan berat jika memiliki keterbatasan total dalam

gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik (Santoso,

2010:131).

e. Tunalaras

Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam

mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu tunalaras biasanya

menunjukkan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma

dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Penyebab tunalaras terbagi

menjadi faktor internal (dari dalam diri) dan faktor eksternal (dari

lingkungan sekitar) (Santoso, 2010:131).

f. Kesulitan Belajar

Individu mengalami gangguan pada satu atau lebih

kemampuan dasar psikologis, khususnya pemahaman dan

penggunaan bahasa, berbicara, dan menulis. Gangguan tersebut

selanjutnya mempengaruhi kemampuan berpikir, membaca,

berhitung, ataupun berbicara. Penyebabnya antara lain gangguan

persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dyslexia, dan afasia

perkembangan. Individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau

31

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xlix

di atas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik,

gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang, serta

mengalami keterlambatan perkembangan konsep (Santoso, 2010:

131-132).

C. Kesulitan Belajar (Learning Disability)

1. Pengertian Kesulitan Belajar

Definisi kesulitan belajar khusus menurut (Smith, 2006:75)

“Kesulitan belajar khusus (specific learning disability) berarti suatu

gangguan pada satu atau lebih proses psikologi dasar yang meliputi

pemahaman atau penggunaan bahasa, lisan atau tulisan, yang dapat

diwujudkan dengan kemampuan yang tidak sempurna dalam mendengar,

berfikir, berbicara, membaca, menulis, dan mengeja, atau melakukan

perhitungan matematis. Istilah ini meliputi kondisi-kondisi tertentu

seperti gangguan persepsi (perceptual andicaps), luka otak (brain

injury), disfungsi minimal otak/ DMO (minimal brain dysfunction/MBD),

disleksia (dyslexia), dan aphasia perkembangan (developmental aphasia).

Istilah ini tidak termasuk anak-anak yang mempunyai masalah-masalah

belajar (learning problems) yang diakibatkan terutama faktor penglihatan

(tunanetra), pendengaran (tunarungu), atau gangguan gerak (tunadaksa),

terbelakang mental (tunagrahita), keridakstabilan emosi (emotional

disturbance), atau hal-hal yang merugikan dari ligkungan, mental,

budaya, ataupun ekonomi”.

32

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

l

Banyak definisi tentang kesulitan belajar. Bahkan setiap istilah

diartikan berbeda oleh setiap ahli, salah satunya (Mulyati, 2010: 6-7)

memilih beberapa istilah dan mendefinisikannya untuk menggambarkan

kesulitan belajar mempunyai pengertian luas, diantaranya:

a. Learning Disorder (ketergangguan belajar): Suatu keadaan yang

dialami seseorang saat proses belajar mengajar, timbul gangguan

karena respon yang bertentangan.

b. Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar): Suatu keadaan

yang dialami seorang siswa yang menunjukkan ketidakmampuan

dalam belajar bahkan menghindari belajar.

c. Learning Disfunction (ketidakfungsian belajar): Suatu keadaan siswa

yang menunjukkan gejala tidak berfungsinya proses belajar dengan

baik.

d. Under Achiever (prestasi di bawah kemampuan): Suatu keadaan

siswa yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi

prestasi belajarnya tergolong rendah.

e. Slow Learner (lambat belajar): Suatu keadaan siswa yang lambat

dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu

dibandingkan dengan murid yang lain yang memiliki taraf potensi

intelektual yang sama.

Dalam (Osman, 2002:4) menjelaskan bahwa: Suatu kelompok

heterogen dari gangguan yang diwujudkan oleh kelemahan mencolok

dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan matematika, penalaran,

33

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

li

menulis, membaca, berbicara, mendengarkan, atau keterampilan bergaul.

Gangguan ini adalah hakiki bagi individu itu dan diduga merupakan

akibat disfungsi sistem saraf pusat. Meskipun lemah belajar bisa terjadi

berbarengan dengan kondisi cacat lainnya (misalnya, kelemahan saraf

sensor, retardasi mental, gangguan emosional dan sosial), dengan

pengaruh sosial-lingkungan (misalnya, perbedaan cultural, instruksi yang

tidak memadai atau tidak cukup faktor-faktor psikogenetik), dan terutama

gangguan karena merasa kurang diperhatikan, yang semuanya bisa

menimbulkan masalah belajar, namun lemah belajar bukan akibat

langsung dari kondisi atau pengaruh tersebut.

Namun tidak semua kesulitan dalam proses belajar dapat disebut

learning disorders (LD). Sebagian anak mungkin hanya mengalami

kesulitan dalam mengembangkan bakatnya. Kadang-kadang, seseorang

memperlihatikan ketidakwajaran dalam perkembangan alaminya,

sehingga tampak seperti LD, namun ternyata hanyalah keterlambatan

dalam proses pendewasaan diri saja. Sebenarnya para ahli telah

menentukan kriteria-kriteria pasti di mana seseorang dapat dinyatakan

sebagai penderita LD (Wood, 2011: 24).

Berdasarkan gambaran di atas, penulis dapat membuat batasan

yang lebih ringkas sebagai berikut: Anak kesulitan belajar adalah anak

yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademiknya,

yang disebabkan oleh adanya disfungsi minimal otak, atau dalam

psikologis belajar, sehingga prestasi belajarnya tidak sesuai dengan

34

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lii

potensi yang sebenarnya, dan untuk mengembangkan potensinya secara

optimal mereka memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus.

2. Karakteristik Kesulitan Belajar

Menurut Clements, dalam (Sunardi, 2000:26) ada 10 karakteristik

yang dianggap paling sering ditemukan, yaitu: hiperaktif (hyperactivity),

gangguan persepsi motorik (perceptual-motor impairments), emosi labil

(emotional lability), lemah dalam mengoordinasi secara umum (general

coordination deficits), gangguan pemusatan perhatian (disorder of

attention), impulsif (impulsivity), gangguan berfikir dan mengingat

(disorders of memory and hinking), kesulitan belajar spesifik (specific

learning disabilities), gangguan wicara dan pendengaran (disorders of

speech and hearing), tanda neorologi tampak samar (neurological signs).

Berbagai macam karakteristik banyak ditemui pada anak

berkesulitan belajar, banyak ahli yang memberikan karakteristik yang

berbeda-beda. Tidak semua karakteristik tersebut ditemukan pada setiap

anak berkesulitan belajar, biasanya seorang anak hanya menunjukkan

beberapa karakteristik saja. Karena itulah, penanganan terhadap anak

berkesulitan belajar antara anak yang satu dengan anak yang lain

berbeda, dan setiap anak memiliki kurikulum tersendiri karena adanya

perbedaan karakteristik yang ditunjukkan.

3. Klasifikasi Berkesulitan Belajar

Secara garis besar (Abdurrahman, 2003:11) dan (Yusuf, 2005:60-

66) mengklasifikasikan kesulitan belajar ke dalam dua kelompok, yaitu:

35

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

liii

a. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

(developmental learning disabilities), mencakup:

1) Gangguan perkembangan motorik dan persepsi

2) Gangguan perkembangan bahasa dan komunikasi

3) Gangguan penyesuaian perilaku sosial

4) Kesulitan belajar kognitif

b. Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities)

Menunjuk kepada adanya kegagalan pencapaian prestasi

akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.

Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan

dalam membaca, menulis, dan/ matematika. Kesulitan belajar

akademik dapat diketahui oleh guru atau orang tua ketika anak gagal

menampilkan salah satu atau beberapa keterampilan akademik.

Berbagai literatur yang mengkaji kesulitan belajar hanya

menyebutkan tiga jenis kesulitan belajar akademik sebagai berikut:

1) Kesulitan belajar membaca (Disleksia)

Anak penderita disleksia adalah anak yang menghadapi

kesulitan dalam membaca, menulis dan mengeja.

2) Kesulitan belajar menulis (Disgrafia)

Disgrafia adalah masalah pembelajaran spesifik yang

berdampak terhadap kesulitan dalam menyampaikan hal yang

ada dalam pikiran dalam bentuk tulisan, yang akhirnya

menyebabkan tulisannya menjadi buruk.

36

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

liv

3) Kesulitan belajar menghitung (Diskalkulia)

Diskalkulia adalah masalah yang memberi dampak

terhadap operasi penghitungan dalam matematika. Mereka

mengalami kelemahan dalam proses pengamatan dan mengingat

fakta dan rumus untuk menyelesaikan perhitungan matematika.

4. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Menurut (Abdurrahman, 2003:10) penyebab utama kesulitan

belajar siswa adalah faktor internal, yaitu kemungkinan adanya

neurologis. Sedangkan penyebab utama problem belajar adalah faktor

eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru,

pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar

anak dan pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat.

Sebenarnya disfungsi neurologis sering tidak hanya menyebabkan

kesulitan belajar tetapi juga dapat menyebabkan tuna grahita dan

gangguan emosional. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan disfungsi

neurologis yang akhirnya dapat menyebabkan kesulitan belajar antara

lain: 1) faktor genetik, 2) luka pada otak karena trauma fisik atau karena

kekurangan oksigen, 3) biokimia yang hilang, 4) biokimia yang dapat

merusak otak, 5) pencemaran lingkungan, 6) gizi yang tidak memadai,

7) pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan

perkembangan anak.

Fenomena kesulitan belajar seorang anak biasanya tampak jelas

dari menurunnya kinerja akademik atau belajarnya. Namun, kesulitan

37

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lv

belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku

(misbehavior) anak seperti sukar berteriak di dalam kelas, mengusik

teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan gemar membolos

(Syah, 2010:184).

D. Sekolah Inklusi

1. Pengertian Sekolah Inklusi

Sekolah menurut Undang Undang Republik Indonesi No. 20 Tahun

2003 Pasal 18, tentang pendidikan nasional, sekolah adalah lembaga

pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Sekolah

adalah sebuah lembaga yang ditujukan khusus untuk pengajaran dengan

kualitas formal (Alif, 2006:6).

Inklusi (dari kata bahasa Inggris: inclusion-peny) merupakan istilah

baru yang digunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak-anak

berkelainan (penyandang hambatan/cacat) ke dalam program-program

sekolah adalah inklusi. Bagi sebagian besar pendidik, istilah ini dilihat

sebagai deskripsi yang lebih positif dalam usaha-usaha menyatukan

anak-anak yang memiliki hambatan dengan cara-cara yang realistis dan

komprehensif dalam kehidupan pendidikan yang menyeluruh (Smith,

2006:45). Inklusi dapat berarti penempatan anak-anak yang memiliki

hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan konsep

diri (visi-misi) sekolah.

38

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lvi

Pendidikan inklusi terjadi manakala pengintegrasian dalam

penempatan peserta didik di kelas-kelas reguler berdasarkan atas ide

pandangan hidup yang berbeda dengan pandangan sebelumnya. Konsep

inklusi berdasarkan atas gagasan bahwa sekolah reguler harus

menyediakan lingkungan belajar bagi seluruh peserta didik sesuai dengan

kebutuhannya, apapun tingkat kemampuan atau pun kelainannya.

Sekolah inklusi menyelenggarakan berbagai keterampilan berkaitan

dengan budaya, sosial, kelompok etnik dan latar belakang sosial.

Sekolah inklusi menyediakan lingkungan yang inklusif dalam arti

kata bahwa sekolah mampu melayani semua anggota dalam lingkungan

tersebut. Inklusi biasanya memberikan penempatan belajar ke arah kelas

reguler tanpa menghiraukan tingkat atau tipe kelainannya (Delphie,

2009:16).

Pendidikan inklusi mengakui bahwa masalah-masalah

pembelajaran merupakan bentuk yang saling berhubungan secara

bersama antara lingkungan khusus, ruang kelas khusus, beserta guru

khusus dan peserta didik khusus. Kurikulum model pembelajaran dan

strategi pembelajaran dipergunakan oleh guru agar seluruh peserta didik

yang berkelainan dapat terlayani dalam ruang kelas reguler. Komitmen

terhadap pendidikan inklusi diartikan bahwa guru, sekolah, lingkungan

dapat memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemecahan masalah

yang muncul di dalam kelas dan sekolah sebagai upaya untuk

mewujudkan hak setiap peserta didik dalam mendapatkan pelayanan

39

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lvii

sebaik mugkin agar mereka yang berkelainan tidak mendapatkan resiko

negatif.

Kurikulum yang digunakan pada pendidikan inklusif adalah

kurikulum yang fleksibel, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan

setiap siswa. Model pendidikan ini sebenarnya berupaya untuk

memberikan ksempatan yang sama kepada ABK agar dapat memperoleh

kesempatan yang sama dengan anak-anak yang lainnya. Yaitu, setiap

anak memiliki akses yang sama ke sumber-sumber belajar yang tersedia,

dan sarana yang dibutuhkan ABK dapat terpenuhi dengan baik (Smart,

2010:90).

Sejalan dengan perkembangan layanan pendidikan untuk anak-anak

berkebutuhan khusus, sekolah inklusi memberikan pelayanan yang

berbeda dengan sekolah-sekolah khusus lainnya. Model yang diberikan

sekolah inklusif ini menempatkan pada keterpaduan penuh,

menghilangkan keterbatasan dengan menggunakan prinsip education for

all. Layanan pendidikan ini diselenggarakan pada sekolah-sekolah

reguler. Dalam kelas inklusi terdiri atas dua orang guru dan yang satunya

adalah guru khusus yang bertugas membantu anak-anak ABK yang

merasa kesulitan dalam belajar. Semua anak diperlakukan dan memiliki

hak dan kewajiban yang sama sengan anak-anak normal lainnya.

Dari beberapa paparan di atas penulis dapat menyimpulkan sekolah

inklusi adalah lembaga pendidikan yang memungkinkan semua anak

dapat belajar bersama-sama tanpa membedakan hambatan atau kesulitan

40

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lviii

yang mungkin dimiliki oleh anak. Anak normal dan ABK akan

memperoleh keuntungan secara kognitif dan sosial dalam pembelajaran

inklusi. Rasa saling menghargai, memahami, membantu, dan bertoleransi

akan terbentuk dalam diri anak didik. ABK akan terbiasa hidup dalam

lingkungan yang inklusif (tidak terpisah) sehingga memiliki kesiapan

untuk hidup bersama di tengah masyarakat.

2. Model Sekolah Inklusi

Pilihan penempatan model pelayanan pendidikan disesuaikan

dengan kondisi dan potensi lapangan. Pada umumnya ada tiga tipe

pilihan pengelolaan anak dengan problema belajar di sekolah-sekolah

umum yaitu kelas khusus, ruang sumber, dan kelas reguler (Yusuf dkk,

2003:58-61):

a. Kelas khusus

Sistem pelayanan dalam bentuk kelas khusus biasnya

menampung antara 10 hingga 20 anak berproblema belajar di bawah

asuhan seorang guru khusus. Ada dua jenis kelas khusus yang biasa

digunakan, yaitu kelas khusus sepanjang hari belajar dan kelas

khusus untuk mata pelajaran tertentu atau kelas khusus sebagian

waktu. Pada kelas khusus sepanjang hari belajar, anak-anak

berproblema belajar dilayani oleh guru khusus. Anak-anak di kelas

ini mempelajari semua jenis mata pelajaran dan hanya berinteraksi

dengan anak-anak lain yang tidak berproblema belajar pada saat

turun main atau istirahat.

41

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lix

b. Ruang sumber

Ruang sumber merupakan ruang yang disediakan oleh sekolah

untuk memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi anak-anak

yang membutuhkan, terutama yang berproblema belajar. Di dalam

ruang sumber terdapat guru remedial atau guru sumber dan berbagai

media belajar. Aktivitas utama dalam ruang sumber umumnya

berkonsentrasi pada upaya memperbaiki ketrampilan dasar seperti

membaca, menulis, dan berhitung. Guru sumber atau guru remedial

dituntut untuk menguasai bidang keahlian yang berkenaan dengan

pendidikan anak berproblema belajar. Guru sumber juga diharapkan

dapat menjadi pengganti guru kelas dan menjadi konsultan bagi guru

reguler. Anak belajar di ruang sumber sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan.

c. Kelas reguler

Sistem pelayanan dalam bentuk kelas reguler dimaksudkan

untuk mengubah citra adanya dua tipe anak, yaitu anak berproblema

belajar dan anak tidak berproblema belajar. Dalam kelas reguler

yang dirancang untuk membantu anak berproblema belajar

diciptakan suasana belajar yang kooperatif sehingga semua anak

dapat menjalin kerjasama dalam mencapai tujuan belajar.

Suasana belajar kompetitif dihindari agar anak berproblema

belajar tidak putus asa. Program pendidikan individual diberikan

kepada semua anak yang membutuhkan, baik yang berproblema

42

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lx

belajar, yang memiliki keunggulan, maupun yang memiliki

penyimpangan lainnya. Dalam kelas reguler semacam ini berbagai

metode untuk berbagai jenis anak digunakan bersama.

3. Sejarah Inklusi di Indonesia

Pendidikan inklusi di Indonesia bisa diurutkan dalam rentetan sejarah

sebagai berikut:

a. Sebelum kemerdekaan

1) 1909 : Dr. Westhoff mendirikan sekolah tunanetra pertama di

Indonesia yang diberi nama SLB A Wiyata Guna Bandung.

2) 1927 : Folker merintis pendidikan tunagrahita pertama yang

diberi nama “Folker School” yang terletak di Bandung.

3) 1930 : Ny. Roelfsema mendirikan “Vereniging Voor Onderwijs

an Doffstomme Kenderen in Indonesia”.

4) 1938 : di Wonosobo, Bruder Karitae mendirikan “Werk Voor

Kinderen in Nederlands Vost Indie” yang merupakan sekolah

tunarungu.

b. Perkembangan PLB tahun 1984-1990

1) Pengenalan wajib belajar 6 tahun.

2) Pendirian SDLB dengan dana proyek inpres.

3) Keluarnya Kepmen 002/U/1986 tentang pendidikan terpadu.

4) Pendirian SLB Pembina baik di tingkat nasional maupun di

tingkat provinsi.

43

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxi

c. PLB dari tahun 1990-sekarang

1) Pengenalan wajib belajar 9 tahun.

2) Perluasan Subdit PSLB menjadi Direktorat PLB.

3) Uji coba model pendidikan terpadu (menuju pendidikan inklusi)

di berbagai daerah.

4) Berkembangnya sekolah-sekolah inklusi di daerah-daerah

(Ma’ruf, 2009:12-13).

Di Indonesia, sejak awal tahun 2000 pemerintah mengembangkan

program pendidikan inklusi. Program ini merupakan kelanjutan program

pendidikan terpadu yang sesungguhnya pernah diluncurkan di Indonesia

pada tahun 1980-an, tapi kemudian kurang berkembang, dan baru mulai

tahun 2000 dimunculkan kembali dengan mengikuti kecenderungan

dunia, menggunakan konsep pendidikan inklusi.

Tindak lanjut yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah adalah mengeluarkan surat dinas tertanggal 20 Januari

2003, dengan Nomor 380/C.C6/MN/2003. Surat Dinas tersebut ditujukan

kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota di seluruh

Indonesia agar mengupayakan berbagai model penyelenggaraan

pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan yang mengikutsertakan

ABK untuk belajar bersama-sama dengan anak sebayanya di sekolah

umum (Delphie, 2010:16).

44

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxii

Pada tahun 2004 di Indonesia di selenggarakan Konvensi Nasional

dengan menghasilkan Deklarasi Bandung dengan komitmen Indonesia

menuju pendidikan inklusi. Untuk memperjuangkan hak-hak anak

dengan hambatan belajar, pada tahun 2005 diadakan Simposium

Internasional di Bukittinggi dengan menghasilkan rekomendasi

Bukittinggi yang isinya antara lain menekankan perlunya terus

dikembangkan program pendidikan inklusi sebagai salah satu cara

menjamin bahwa semua anak benar-benar memperoleh pendidikan dan

pemeliharaan yang berkualitas dan layak (Romlah, 2010:42).

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus selalui mengalami

perkembangan dari waktu ke waktu sejalan dengan tuntutan mereka

untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya.

Pendidikan inklusi dianggap sebagai layanan pendidikan yang paling

sesuai utnuk mengembangkan potensi mereka pada saat ini.

45

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxiii

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP N 4 Mojosongo Boyolali

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 4 Mojosongo

SMP Negeri 4 Mojosongo berdiri pada tahun 1976 dengan

nama Pemda yang berlokasi di SD Mojosongo 2 atas prakarsa para bapak

ibu guru SD di kecamatan Mojosongo. Pada tahun 1978 sekolah

dipindahkan ke SD Kemiri. Kemudian pada tahun 1984 SMP PEMDA di

Negerikan statusnya menjadi SMP Negeri 2 Mojosongo.

Pada tahun 1984 Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayan Republik Indonesia Nomor: 0557/0/1984 tanggal 20

November 1984. SMP Negeri 2 Mojosongo mengalami beberapa kali

perubahan atau berganti nama dari SMP Negeri 2 Mojosongo menjadi

SLTP Negeri 4 Mojosongo sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 2005

sekolah berganti nama lagi menjadi SMP Negeri 4 Mojosongo sampai

sekarang.

Status akreditasi “A” bisa diraih oleh SMP Negeri 4 Mojosongo

pada tahun 2005. Begitu juga status Rintisan Sekolah Standar Nasional

(RSSN) yang di raih pada tahun 2008 dan sekolah terus mengupayakan

agar SMP Negeri 4 Mojosongo menjadi Sekolah Standar Nasional.

Karena sekolah sering menjumpai anak-anak yang kompetensinya

rendah sehingga harus mendapat pelayanan khusus. Maka sekolah

46

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxiv

mencoba mengajukan program ke DIKPORA untuk menjadikan sekolah

penyelenggara inklusi. Sejak tahun 2010, SMP Negeri 4 Mojosongo di

percaya untuk melaksanakan program sekolah inklusi.

2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 4 Mojosongo

a. Visi :

“Terwujudnya sekolah dengan warga yang bertaqwa, berdisiplin, dan

berprestasi”.

Indikator:

1) Terwujudnya kurikulum sekolah yang bermutu, efisien, efektif,

relevan, dan bersaing.

2) Terwujudnya budi pekerti luhur yang didasari iman dan taqwa.

3) Terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab dalam mengemban

misi pendidikan.

4) Terwujudnya pendidikan yang merata kompetitif dan mandiri.

5) Terwujudnya sistem pendidikan aktif, transparan, dan akuntabel.

6) Terwujudnya lingkungan yang sehat, nyaman, dan bersih.

b. Misi Sekolah

1) Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang terarah secara

efektif, efisien sehingga siswa dapat berkembang secara optimal

sesuai dengan potensinya.

2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

sehingga menjadi sumber keimanan, ketaqwaan, dan kearifan

dalam bertindak serta berprestasi dibidang keagamaan.

47

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxv

3) Menyelenggarakan kegiatan ekstra kulikuler untuk

mengembangkan minat dan bakat siswa.

4) Menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan untuk menigkatkan

nilai kerukunan, kebersamaan, dan kepedulian siswa terhadap

sesama.

5) Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan dalam bidang

keterampilan diluar jam pembelajaran efektif untuk memberikan

bekal kecakapan hidup kepada siswa.

6) Menumbuhkan semangat dalam meningkatkan prestasi

akademik, olah raga, dan kesenian.

7) Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dengan

mengembangkan sikap disiplin dalam mengemban misi

pendidikan.

8) Membudayakan siswa untuk bersikap dan berperilaku sesuai

norma susila, hukum, agama, dan sosial.

9) Menjalin kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan

masyarakat.

10) Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih, indah, dan

aman.

c. Tujuan :

Secara khusus sesuai dengan visi dan misi sekolah, tujuan SMP

Negeri 4 Mojosongo sebagai berikut:

48

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxvi

1) Peningkatan nilai rata-rata Ujian Nasional minimal +0,2 setiap

tahun.

2) Setiap guru mampu mengembangkan silabus dan sistem

penilaian.

3) Setiap guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan

pendekatan kontekstual (CTL).

4) Setiap guru mampu melaksanakan penilaian berbasis kelas

(Class Based Assessement).

5) Telah dilaksanakan pembelajaran dengan model lesson study.

3. Profil Sekolah

Berdasarkan dokumen profil sekolah, diperoleh data tentang SMP Negeri

4 Mojosongo Boyolali sebagai berikut:

a. Identitas Sekolah

Tabel 3.1 Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah SMP Negeri 4 Mojosongo Boyolali

2 No. Statistik Sokolah 201030906035/ 20308493

3 Tipe Sekolah A

4 Alamat Sekolah Jl. Nagka. Kelurahan Kemiri,

Kecamatan Mojosogo, Kabupaten

Boyolali, Provinsi Jawa Tengah

5 Telepon/HP/Fax (0276) 324360

6 Email [email protected]

7 Status Sekolah Negeri / SK Penegrian No.

05570/0/1984 Tgl. 20 Nop 1984

8 Nilai Akreditasi Sekolah 90 skor = A

9 Luas Lahan 13.005 m2

11 Jumlah Rombel 17

49

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxvii

b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 3.2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu

L P L P

1 S3/S2 3 - - - 3

2 S1 10 14 1 - 25

3 D4 - - - -

4 D3/ Sarmud 2 2 - - 4

5 D2 - 2 - - 2

6 D1 1 2 - - 3

7 ≤ SMA/ Sederajat - - - - -

Jumlah 16 20 1 - 37

Tabel 3.3 Data Guru Pengurus Inklusi

No Nama Jenis Jabatan

dalam Dinas Jabatan dalam Pengurus

1 Syafii, M.Pd Kepala SMP N 4

Mojosongo

Penanggung Jawab

2 Adam Purwono,

S.Pd

Wakil Kepala

Sekolah

Ketua

3 Sri Haryani, S.Pd Urs. Kurikulum,

Guru BK/GPK

Sekretaris dan penyusun

assesmen

4 Dra. Siti

Muharromah

Koordinator

BK/GPK

Bendahara dan penyusun

assesmen

5 Mafilatul, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Bhs. Inggris Kelas IX

6 Sarimin, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Bhs. Indonesia Kelas

VIII

7 Agus Daryono, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel IPA Kelas IX

8 Marjito, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Matematika Kelas VII

9 Sutamti, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Matematika Kelas IX

10 Endang Tri P., S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Bhs. Inggris Kelas

VIII

11 Harman Sujiyanto Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel IPA Kelas VIII

12 Drs. Hardi, M.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Bhs.Indonesia Kelas

IX

13 Dra. Sri Suharni Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Bhs. Inggris Kelas VII

50

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxviii

14 Mulyono, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel IPA Kelas VII

15 Romiyatun, S.Pd Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Bhs. Indonesia Kelas

VIII

16 Sri Darwati Guru Guru ABK, penyusun RPP

Mapel Matematika Kelas

VIII

c. Keadaan siswa

Tabel 3.4 Jumlah Siswa

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII A 20 14 34

2 VII B 19 14 33

3 VII C 20 14 34

4 VII D 20 13 33

5 VII E 20 14 34

6 VII F 20 14 34

7 VIII A 15 13 28

8 VIII B 16 14 30

9 VIII C 14 14 28

10 VIII D 13 14 27

11 VIII E 15 13 28

12 VIII F 16 14 30

13 IX A 14 10 24

14 IX B 15 8 23

15 IX C 16 8 24

16 IX D 14 10 24

17 IX E 12 8 20

18 IX F 12 12 24

JUMLAH 290 219 509

Tabel 3.5 Jumlah Siswa Menurut Agama

No Kelas Agama

Jumlah Islam Kristen Katolik Hindu Budha

1 VII 199 1 2 0 0 202

2 VIII 166 3 0 0 0 169

3 IX 134 2 1 1 0 138

Jumlah 499 6 3 1 0 509

51

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxix

Dari keseluruhan siswa inklusi di SMP N 4 Mojosongo tahun

ajaran 2013/2014 dikategorikan sebagai ABK yang mengalami kesulitan

belajar. Sebagaimana yang diungkapkan Dra. Siti Muharromah:

“Siswa berkebutuhan khusus yang ada di sini yaitu siswa yang

mengalami kesulitan belajar namun ada beberapa yang lamban

belajar akan tetapi kami mengategorikan sebagai anak yang

mengalami kesulitan belajar”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Sekolalh Bapak Syafii,

M.Pd dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Kesulitan belajar ada juga yang slow leaner, kalau ada ketunaan

yang lain ya akan diterima. Sejauh ini belum ada ketunaan yang

terlalu berat yang mendaftar disekolah ini mugkin mereka lebih

memilih ke SLB. Jumlahnya sekitar 20 siswa mbk”.

Jumlah siswa berkebutuhan khusus tahun 2013/2014 yang ada di

SMP Negeri 4 Mojosongo Boyolali berjumlah 20 anak, terdiri dari 4

siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Dalam pelaksanaan

pembelajarannya siswa inklusi dijadikan satu dengan siswa-siswa normal

lainnya. Untuk lebih jelas penulis sajikan data ABK di bawah ini:

Tabel 3.6 Data Siswa Berkebutuhan Khusus

No Nama L/P Kelas IQ Jenis Kelainan

1 Wahyu Heriyanto L 7D 103 Lamban belajar

2 Tatang Firmansyah L 7D 81 Kesulitan belajar

3 Nurhana P 7A 81 Kesulitan belajar

4 Tri Aris Budiyanto L 7B 81 Kesulitan belajar

5 Aria Dwi Prakoso L 7E 81 Kesulitan belajar

6 Burhanudin L 7E 85 Kesulitan belajar

7 Rinto Endriyanto L 7E 81 Kesulitan belajar

8 Eko Windiarto L 7F 81 Kesulitan belajar

9 Muh Ilyas Rifai L 7F 81 Kesulitan belajar

10 Trimani Heni Lestari P 7F 88 Kesulitan belajar

11 Putra Satria L 8C 81 Kesulitan belajar

12 Armedian Prasetyo L 8D 81 Kesulitan belajar

13 Adi Prasetyo L 8A 88 Kesulitan belajar

14 Azis Mustofa L 8F 91 Lamban belajar

15 Rani Ayu Kusuma D P 8A 81 Kesulitan belajar

52

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxx

16 Sidiq Purnama Aji L 8D 81 Kesulitan belajar

17 Bekti Nugroho L 8B 82 Kesulitan belajar

18 Syifa Gorita P 9A 81 Kesulitan belajar

19 Maryadi L 9F 91 Lamban belajar

20 Moh Rafik Setiawan L 9F 91 Lamban belajar

d. Struktur Organisasi Sekolah

Organisasi dalam arti luas yaitu suatu badan yang mengatur

segala urusan untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan kerjasama antar individu dalam sebuah

organisasi melalui adanya struktur organisasi. Adapun struktur

organisasi SMP N 4 Mojosongo Boyolali sebagai berikut:

Struktur Organisasi SMP N 4 Mojosongo Boyolali2013/2014

Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMP N 4 Mojosongo Boyolali201

KEPALA SEKOLAH

SYAFII.M.Pd

KOMITE SEKOLAH

SARIYONO,BA

,M.Pd KASUBBAG TU

SURATNO

WAKASEK

ADAM PURWONO, S.Pd

.SUKINI

WAKA UR

HUMAS

Drs. HARDI, M.Pd

WAKA UR

SARANA PRAS WIDODO, S.Ag

SRI PARYANTI

WAKA

KESISWAAN WIDODO, S.Ag

SRI WAHYUNI

WAKA

KURIKULUM

Drs. MARYONO

WALI KELAS

BP/BK

GURU MAPEL

SISWA

53

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxi

Struktur Organisasi Subbag Tata Usaha

Bagan 3.2 Struktur Organisasi Subbag Tata Usaha

Keterangan

---------------- Garis Koordinasi

___________ Garis Komando

B. Temuan Penelitian

1. Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali

a. Penyusunan Rencana Pembelajaran PAI bagi ABK

Langkah-langkah yang dilakukan sekolah sebelum melakukan

penyusunan RPP ialah melakukan musyawarah dengan komite

sekolah maupun orang tua murid mengenai layanan yang akan

diberikan kepada siswa ABK. Kemudian anak diberikan tes IQ, hasil

tes tersebut digunakan untuk menentukan apakah siswa tersebut

memiliki intelegensi rata-rata, di atas rata-rata, atau dibawah rata-

rata dan kebutuhan khusus apa yang diderita siswa. Hasil ini juga

KASUBBAG TATA USAHA

SURATNO

BAGIAN

BENDAHARA

SUKINI

BAGIAN

ANGENDA

KANASTRIN

BAGIAN

INVENTARIS

SRIWAHYUNI

BAGIAN

KESISWAAN

RITA ISTANTI

BAGIAN

KEPEGAWAIAN

SURATNO

BAGIAN

TK.KEBUN

SUPARDI

BAGIAN

KEBERSIHAN

AMRI

BAGIAN

SATPAM

YOPI A

BAGIAN

JAGA SEK

SUPARDI

BAGIAN

JAGAMALAM

SUPARDI

54

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxii

digunakan dalam pertimbangan memilih pendekatan pembelajaran

yang sesuai dengan anak tersebut. Hal tersebut sangat penting karena

guru dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai. Sebagaimana

hasil wawancara bersama GPK Dra. Siti Muharromah berikut:

“ langkah-langkah yang perlu ditempuh yaitu identifikasi,

assesment atau pengukuran selanjutnya guru baru mulai

mendesain program pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan anak. Jadi, melalui beberapa langkah tadi guru tidak

sembarangan dalam memberikan pembelajaran bagi ABK”.

Rencana pembelajaran PAI bagi ABK di sekolah inklusi yang

dilakukan SMP N 4 Mojosongo Boyolali sudah tersusun dengan

baik. Penyusunan perencanaan pembelajaran tersebut disesuaikan

berdasarkan pada kurikulum sekolah reguler. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah Syafii, M.Pd, menyatakan:

“Sebenarnya untuk kurikulum di sekolah ini relatif sama

dengan kurikulum yang ada di sekolah umum. Hanya saja ada

sedikit modifikasi, terutama untuk materi-materi UN seperti

Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris”.

Hal serupa juga disampaikan oleh Dra. Siti Muharromah

selaku guru pembimbing khusus:

“Kurikulum sama dengan sekolah umum, hanya dimodifikasi

waktunya mbak… Soalnya disini berkebutuhan khususnya

baru kesulitan belajar. Kedepannya nanti kalau untuk siswa

yang betul-betul mengalami ketunaan seperti tuna netra, tuna

rungu wicara, dll nanti ada kurikulum tersendiri”.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Guru PAI

Widodo, S.Ag berikut:

“Berdasarkan pada kurikulum Pendidikan Agama Islam yang

telah ditetapkan oleh departemen pendidikan dan kebudayaan,

dalam pelaksanaan program PAI. Kurikulum yang dipakai di

55

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxiii

SMP N 4 Mojosongo Boyolali relatif sama dengan kurikulum

yang ada di sekolah umum, sejauh ini masih menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang

membedakan hanya pada penyampaian materi-materinya.

Contohnya materi sholat yang dimodifikasi sedemikian rupa

agar siswa berkebutuhan khusus lebih mudah dalam

memahami mulai dari niat, bacaan, dan gerakannya”.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa,

kurikulum yang digunakan di SMP N 4 Mojosongo Boyolali untuk

materi PAI masih menggunakan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). Dalam pembuatan perencanaan pelaksanaan

pembelajaran PAI sama seperti perencanaan pada umumnya, guru

PAI wajib membuat perencanaan dalam pembelajaran. Pada hari

Sabtu tanggal 19 April 2014 pukul 07.30 WIB di ruang wakil kepala

SMP N 4 Mojosongo Boyolali penulis melakukan wawancara

mengenai perencanaan pembelajaran PAI dengan Bapak Widodo.

Berikut ini perencanan yang dilakukan guru PAI sebelum

melaksanakan pembelajaran:

1) Penyusunan Silabus dan RPP

Setiap kali pertemuan guru diharapkan menggunakan RPP

dalam kegiatan belajar mengajar. Keberadaan RPP sangat

membantu guru dalam penyampaian materi, karena anak yang

mereka hadapi bukan hanya anak normal akan tetapi juga ABK

sehingga memerlukan strategi dan perencanaan yang matang.

Seperti perencanaan pada umumnya, setiap guru wajib

membuat (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

56

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxiv

Penyusunan RPP di SMP N 4 Mojosongo dimodifikasi bahan

ajarnya agar sesuai dengan kebutuhan siswa berkebutuhan

khusus. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan guru PAI

Bapak Widodo, S.Ag berikut ini:

“Pembuatan silabus dan RPP dilakukan pada awal tahun

ajaran baru. Silabus dibuat berdasarkan penjabaran dari

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian. Hanya saja RPP ada sedikit modifikasi bahan

ajarnya supaya ABK bisa megikuti pelajaran di kelas

regular seperti dengan teman-temannya”.

Dalam penyusunan RPP, modifikasi yang dilakukan

adalah modifikasi bahan ajar agar sesuai dengan kemampuan

ABK. Seperti yang diungkapkanan Kepala Sekolah, Syafii,

M.Pd:

“Penyusunan RPP sesuai dengan silabus, hanya saja ada

modifikasi bahan ajar agar ABK bisa mengikuti pelajaran

di kelas seperti teman-temannya. Modifikasi bahan ajar

tersebut adalah dengan cara menurunkan tingkat

kesulitannya agar ABK dapat menerima apa yang

disampaikan guru dalam pembelajaran. Dalam

memberikan layanan khusus ABK diawali dengan

deskripsi kemampuan awal. Misalnya tadi saat saya

mengajar bahasa Indonesia, kemampuan awal anak

membaca itu sampai mana. Dengan kita tahu kemampuan

awal anak tersebut, maka kita bisa memberikan layanan

secara tepat”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dra. Siti Muharromah

selaku guru pembimbing khusus:

“Perencanaan pembelajaran inklusi meliputi penyusunan

RPP yang dimodifikasi bahan ajarnya, disesuaikan dengan

kemampuan ABK. RPP disusun untuk diaplikasikan di

kelas. ABK satu dan lainnya penanganannya berbeda

57

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxv

tergantung masalah yang dialami anak”.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa,

penyusunan RPP sesuai dengan silabus hanya saja bahan ajar

disesuaikan dengan kemampuan ABK agar dapat mengikuti

pelajaran bersama teman-temannya di kelas.

2) Penentuan Strategi dan Metode Pembelajaran

Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tantang cara-

cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Pengertian

lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar

atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas

baik secara individu atau secara kelompok, agar pelajaran itu

dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan

baik. Dari hasil penelitian mengenai penentuan strategi dan

metode pembelajaran agam Islam di SMP N 4 Mojosongo

Boyolali dapat dilihat dari wawancara dengan Guru PAI

Widodo, S.Ag berikut ini:

“Metodekan banyak, yang lebih sering digunakan metode

ceramah, namanya juga pelajaran agama. Metode drill

juga ada, tanya jawab, demonstrasi. Terkadang saya

memutar CD tentang sholat, itu bisa membantu anak

mempertajam ingatanya. Metode ceramah yang saya

gunakan saat pelajaran aqidah dan al-qur’an, tapi untuk

pelajaran lain juga bisa. Metode yang lain juga ada seperti

demonstrasi, menurut saya metode ini yang paling

cocok….”.

Guru PAI dalam menentukan strategi dan metode

pembelajaran sudah dapat diterapkan untuk ABK sekaligus anak

58

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxvi

normal lainnya yang berada dalam satu kelas. Dalam

penyampaian strategi maupun metode telah disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik.

3) Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran

Sekolah yang ideal adalah sekolah yang didalamnya

terdapat sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses

belajar mengajar. Adapun sarana yang digunakan dalam

pembelajaran PAI antara lain ruang kelas, buku-buku yang

terkait dengan Pendidikan Agama Islam, mushola, mukena,

peci, sarung, video, TV, VCD, iqro' serta hal-hal yang dapat

digunakan sebagai media/sarana dalam pembelajaran.

Dalam tahap penyediaan sumber, alat dan sarana

pembelajaran guru PAI telah menerapkan/memanfaatkan sarana

tersebut sesuai dengan kebutuhan seperti yang di ungkapkan

Bapak Widodo, S.Ag di bawah ini:

“Alhamdulillah mbak untuk sarana prasarananya insyaAllah

selalu diupayakan agar mencukupi. Sarana dan prasarana

untuk Pendidikan Agama Islam antara lain ruang kelas,

buku-buku yang terkait dengan Pendidikan Agama Islam,

mushola, mukena, peci, sarung, video, TV, VCD, iqro',

serta hal-hal yang dapat digunakan sebagai media/sarana

dalam pembelajaran”.

4) Penentuan cara, alat penilaian, dan hasil belajar

Penilaian dalam pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk

mencapai tujuan atau sebagai kontrol pelaksanaan program

mengajar. Penentuan cara penilaian pembelajaran PAI di SMP N

59

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxvii

4 Mojosongo dapat diketahui melalui wawancara dengan Bapak

Widodo, S.Ag berikut ini:

“Ini kan pendidikan agama mbak ya jadi bukan cuma

penilaian dari tes tes tertulis: dilakukan melalui ulangan

harian, ulangan semesteran dan UAS. Bisa juga dengan tes

lisan, tes ini lebih melihat kemampuan siswa dalam

memahami dan menghafal materi. Tapi lebih utama itu

dari tes perbuatan: dilakukan dengan praktek langsung

terhadap materi yang telah diajarkan serta dibiasakan

kepada siswa pada kehidupan sehari-hari. Kalau saya

pribadi ya mbak walaupun saat tes tertulis nilainya jelek

tapi anak itu membaca al-Qur’annya lancar, sholatnya

baik, dan akhlaknya baik itu pasti saya beri nilai bagus”.

Dari wawancara tersebut dapat di simpulkan adapun cara

penilaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diterapakan di SMP N 4 Mojosongo Boyolali antara lain dengan

cara:

a) Tes tertulis, dapat dilakukan melalui ulangan harian,

ulangan semesteran dan ulangan akhir sekolah.

b) Tes lisan, tes ini lebih melihat kemapuan siswa dalam

memahami dan menghafal materi.

c) Tes perbuatan, dilakukan dengan praktek langsung terhadap

materi yang telah diajarkan serta dibiasakan kepada siswa.

Hasil pembelajaran PAI merupakan barometer bagi baik

atau buruknya pembelajaran yang telah dilakukan. Apakah

sudah berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan atau belum sesuai.

Hasil pelaksanaan Pendidikan Agama Islam SMP N 4

60

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxviii

Mojosongo Boyolali dapat dilihat dari wawancara dengan Bapak

Widodo, S.Ag seperti yang akan dijelaskan di bawah ini:

“Ndelalahnya itu mbak untuk pelajaran PAI itu anak-anak

yang tergolong ABK itu tidak ada masalah itu. Malah

terkadang ya anak yang dibilang ABK itu nilainya lebih

bagus dari anak-anak normal lainnya. Lawong kalau

dirumah itu rajin sholat, pinter ngaji. Ya walaupun tidak

semuanya mbak ada juga yang agak lamban. Mungkin

karena mereka itu di golongkan ABK karena nilai UNnya

saja yang kurang memuaskan”.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak

semua ABK yang mengalami kesulitan belajar mengalami

kesulitan dalam pembelajaran PAI, bahkan lebih baik daripada

teman-temannya yang normal. Dikarenakan ABK tersebut telah

mendapatkan pendidikan agama yang baik dilingkungan

keluarganya. Jadi, lingkungan keluarga juga sangat berperan

dalam keberhasilan anak.

5) Setting lingkungan pembelajaran

SMP N 4 Mojosongo Boyolali adalah salah satu sekolah

yang mendidik anak-anak yang mempunyai kemampuan di

bawah rata-rata sehingga pengaturan ruang kelas dan siswa

(setting kelas) merupakan tahap yang penting dalam

melaksanakan proses belajar mengajar. Karena itu kursi, meja

dan ruang belajar perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat

menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan

peserta didik. Seperti yang di ungkapkan Bapak Widodo, S.Ag

berikut ini:

61

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxix

“Adapun setting lingkungan pembelajaran disesuaikan

dengan kebutuhan dan keadaan siswa. Soalnya di kelas

kan kadang ada yang jumlahnya 2-3 ABK tapi ada juga

yang tidak ada ABKnya sama sekali … ”.

Selain itu, guru PAI juga menggunakan lingkungan

sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar seperti yang

diungkapkan Bapak Widodo, S.Ag berikut ini.

“ …Saat pembelajaran kadang saya mengajak ke

mushola, kemudian dilanjutkan dengan sholat dhuhur

bejamaah. Kadang saya juga mengumpulkan anak-anak

berkebutuhan khusus untuk saya ajak shalat dhuha di

mushola”.

Siswa-siswi berkebutuhan khususpun mengaku senang

dengan setting lingkungan pembelajaran yang di lakukakn Guru

PAI, mereka mengaku senang dan tidak merasa bosan saat

pembelajaaran PAI seperti yang diungkapkan RA siswa

berkebutuhan khusus di bawah ini:

“Menyenangkan mbak, pak Widodo sering guyon-guyon

gitu jadi pembelajarannya tidak membosankan. Kadang

kita diajak belajar di luar kelas, diajak ke Mushola juga”.

Hal senada juga di ungkapkan oleh AP salah satu siswa

berkebutuhan khusus dalam kutipan wawancara dibawah ini:

“Emm nag dibanding pelajaran lain sih termasuk enak.

Kadang kita diajak ke mushola buat praktek. Jadinya

nggak membosankan. Nak di kelas teruskan

membosankan trus ngantuk san mbak”.

Salah seorang siswa berkebutuhan khusus juga

memberikan pengakuan yang sama seperti rekan-rekannya.

Seperti kutipan wawancara penulis dengan AM di bawah ini:

62

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxx

“Walah enak banget mbak. Pas pelajaran di selingi

becanda-becanda gitu. Saya dan teman-teman kadang juga

di ajak ke mushola. Pernah juga mbak di ajak ke lapangan

sekolah. Nak semua pelajaran kayak gitukan aku jadi

seneng mbak”.

Dari kutipan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

dengan merencanakan setting lingkungan pembelajaran dengan

baik saat pelaksanaan pembelajaran siswa akan merasa nyaman

dan senang. Apabila siswa merasa senang maka ABK akan lebih

mudah menyerap materi yang diberikan oleh guru.

b. Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK

Implementasi pembelajaran PAI adalah suatu pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di kelas. Pelaksanaan pembelajaran agama

Islam di SMP N 4 Mojosongo Boyolali hampir sama dengan sekolah

reguler, kurikulumnya relatif sama dengan kurikulum di sekolah

umum, hanya dibatasi pada jumlah materinya. Materi yang diajarkan

di SMP N 4 Mojosongo Boyolali menggunakan penyesuaian materi

dari Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian digunakan

sebagai acuan dalam proses belajar mengajar. Seperti yang

diungkapkan Bapak Widodo, S.Ag:

“Materi yang diajarkan di SMP N 4 Mojosongo Boyolali

kurang lebih sama dengan materi diterapkan di SMP Negeri

pada umumnya. Soalnya kegiatan pembelajaran di sekolah ini

dalam hal penataan ruang kelasnya menjadi satu kelas antara

siswa berkebutuhan khusus dengan siswa normal lainnya”.

Adapun pokok-pokok materi Pendidikan Agama Islam di SMP

N 4 Mojosongo Boyolali secara garis besarnya sebagai berikut: 1) Al

63

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxi

Qur’an, 2) Aqidah, 3) Akhlak, 4) Fiqih, 5) Tarikh/ Sejarah Islam.

Pelaksanaan pembelajaran PAI di SMP N 4 Mojosongo

Boyolali diungkapkan oleh Bapak Widodo, S.Ag sebagai berikut:

“Pembelajaran Agama Islam di SMP N 4 Mojosongo Boyolali

ini hanya 2 jam pelajaran dalam seminggu, dengan alokasi

waktu pembelajaran hanya 40 menit/jam”.

Selanjutnya langkah-lagkah yang dilakukan guru PAI saat

pembelajaran melalui pengamatan yang dilakukan penulis pada hari

Sabtu, 19 April 2014 jam 10.20 adapun tahap pelaksanaan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP N 4

Mojosongo Boyolali antara lain:

1) Pra Intruksional

Tahap ini tahap sebelum pelajaran dimulai dengan doa

pembukaan yaitu basmalah, di lanjutkan dengan guru

melakukan absensi, selanjutnya guru memberikan apersepsi.

Setelah itu siswa berkebutuhan khusus ditempatkan dibangku

paling depan.

2) Instruksional

Pada tahap ini merupakan tahap inti dari serangkaian

aktifitas pembelajaran yang dilakukan guru dengan peserta didik

dalam mencapai suatu tujuan yang termuat dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran, dalam pelaksanaan pembelajaran

guru PAI melakukan pendekatan dengan peserta didik serta

menggunakan beberapa metode, tahapannya sebagai berikut:

64

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxii

Pertama, Guru menuliskan materi di papan tulis, dan

menjelaskannya. Selanjutnya siswa menyalinnya dalam buku

masing-masing, namun bagi beberapa ABK yang mengalami

kesulitan, maka guru akan membantu. Metode ini digunakan

guru pada awal pelajaran, bisa dikatakan prolog dari awal proses

pembelajaran dan digunakan pada mata pelajaran PAI.

Kedua, Siswa membaca satu persatu di depan, motode ini

dilakukan agar peserta didik terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga proses pembelajaran tidak bersifat satu

arah, melainkan ada feed back dengan peserta didik.

Ketiga demontrasi, metode ini merupakan metode

interaksi edukatif yang sangat efektif dalam membantu peserta

didik untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran,

metode ini biasanya digunakan pada materi pokok atau pokok

bahasan yang membutuhkan praktek seperti materi pelaksanaan

sholat, pelaksanaan haji dan lainnya.

Keempat, cerita, metode ini merupakan metode yang di

terapkan oleh semua guru mata pelajaran PAI sebagaimana

upaya untuk mengembangkan pola pikir peserta didik, metode

ini dinilai efektif dalam meningkatkan motivasi siswa dalam

menguasai materi yang akan dibahas pada pertemuan

berikutnya. Kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa,

dan lebih sering pertanyaan diberikan kepada ABK.

65

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxiii

3) Penutup

Tahap ini guru PAI memberikan penguatan atau

kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah disampaikan.

Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri guru memberikan

beberapa pekerjaan rumah kepada siswa. Kemudian,

pembelajaran diakhiri dengan membaca doa bersama-sama.

Pihak sekolah juga memiliki program khusus dalam

pelaksanaan pembelajaran untuk ABK. Program tersebut yaitu

memberikan layanan jam tambahan kepada siswa-siswi

berkebutuhan khusus yang dilaksanakan setelah pulang sekolah. Hal

tersebut dilakukan untuk memberikan layanan individu kepada ABK

yang bersekolah di sekolah regular agar ABK tidak ketinggalan

pelajaran dengan siswa normal lainnya, khususnya dalam

pembelajaran PAI.

c. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK

Evaluasi merupakan alat untuk mengukur sampai di mana

kemampuan anak didik menguasai materi yang telah diberikan.

Evaluasi dapat dijadikan oleh sekolah sebagai bahan introspeksi diri,

dengan melihat sejauh mana kondisi belajar yang diciptakannya.

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran PAI

seperti yang diugkapkan Bapak Widodo, S.Ag:

“Untuk tesnya ada ulangan setiap selesai materi mbak, tiap

pertengahan semester juga ada UTS dan setiap akhir semester

ada UAS. Soalnya sama, bentuk bisa bervariasi, ada soal

dengan bentuk memilih jawaban seperti: pilihan ganda, dua

66

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxiv

pilihan (benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, dan ada juga

bentuk soal dengan uraian. Selanjutnya untuk non tes nya saya

nilai dari perkembanganya saat mengikuti pelajaran, aktif dan

tidaknya murid. Masalahnya kadang ada murid di dalam kelas

tapi dia hanya bengong tidak bisa menangkap”.

Berikut petikan wawancara dengan guru pembimbing khusus

Dra. Siti Muharromah:

“Evaluasi yang dilakukan pada kelas reguler sama dengan anak

yang lain. Jika siswa ABK pada saat dilakukan evaluasi

nilainya tidak memenuhi standar minimal, maka diadakan

remedial. Remedial itu dilaksanakan bersama-sama dengan

siswa lain yang juga belum memenuhi standar minimal. Ini

menunjukkan kembali jika siswa ABK di kelas reguler

mendapat perlakuan yang sama dengan siswa lain”.

Hal senada juga dikemukakan oleh Kepala SMP N 4

Mojosongo Boyolali, Bapak Syafii, M.Pd:

“Evaluasi yang dilakukan seperti evaluasi pada umumnya.

Evaluasi yang dilakukan di kelas reguler ada program remedial

untuk anak yang belum mencapai standar minimal yang

ditetapkan.Jadi guru memantau anak secara terus menerus.

Setelah itu juga diadakan review yaitu mengecek kembali

keadaan siswa sebelum mendapatkan layanan khusus dan

sesudahnya sehingga kita tahu perkembangannya sejauh mana

dan program yang diberikan berhasil atau tidak”.

Dari petikan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa,

peran evaluasi sangat penting agar pembelajaran efektif. Di samping

berguna untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa, juga

informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk perencanaan

pembelajaran berikutnya. Hasil evaluasi dapat menggambarkan

siswa yang telah mencapai maupun yang belum mencapai standar

kompetensi minimal yang ditetapkan sekolah. Siswa yang sudah

mencapai kompetensi diadakan pengayaan sedangkan siswa yang

67

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxv

belum mencapai standar kompetensi minimal diadakan remedial.

Siswa berkebutuhan khusus juga mengikuti ujian seperti siswa

lain. Seperti kutipan wawancara dibawah ini:

RA mengatakan: “Sama mbak, pas ulangan saya juga ulangan,

pas UTS saya juga UTS bareng temen-temen. …”.

AP mengatakan: “Sama to mbak wong ulangannya satu kelas

bareng-babreng soalnya juga sama. Tapi nak UTS sama UAS

nggak tau mbak sama tidak…”.

Guru Pendidikan Agama Islam Bapak Widodo, S.Ag juga

menjelaskannya dalam kutipan wawancara berikut ini:

“ABK juga mengikuti tes akhir semester maupun UAN sama

seperti anak lainnya. Soal yang diberikan kepada ABK di SMP

ini sama dengan anak yang lain. Sebenarnya soal yang

diberikan pada ABK tidak harus sama dengan anak yang lain.

Pada ujian akhir semester soal dapat dibuat oleh guru

pembimbing sendiri, namun setelah diadakan pertemuan

dengan wali murid, para wali murid sepakat jika anaknya

mendapatkan soal yang sama dengan anak yang lain. Di SMP

ini para ABK mengikuti UAN SMP sehingga mereka bisa

melanjutkan ke SMA”.

Dari petikan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa ABK

di SMP N 4 Mojosongo mengikuti ujian yang sama dengan anak

lain. Pemilihan ujian tersebut didasarkan atas kesepakatan orang tua

atau wali murid sehingga tak jarang jika ABK dapat melanjutkan

sekolah di sekolah-sekolah reguler.

2. Faktor Pendukung dalam Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali

Dalam pelaksanaan PAI bagi ABK di sekolah inklusi pastilah

68

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxvi

pembelajaran tersebut tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya

faktor yang mendukung terlaksananya pembelajaran. Berikut petikan

wawancara dengan Dra. Siti Muharohah GPK SMP N 4 Mojosongo:

“Faktor pendukung: semua guru disini sangat mendukung

mbak…”.

Lebih lanjut, dinyatakan juga oleh Bapak Widodo mengenai faktor

pendukung dalam pembelajaran PAI sebagai berikut:

“Dari sarana dan prasarana Alhamdulillah selalui di upayakan agar

mendukung. Selain itu komite sekolah juga sangat mendukung

mbak. Lalu dari pihak orang tua itu juga sangat mendukung, setiap

diundang ke sekolah untuk berdoa bersama itu semua orang tua

selalu datang mbak…”.

Selain itu faktor pendukung dari segi peserta didik terdapat faktor

pendukung dalam proses pelaksanaan pembelajaran PAI seperti kutipan

wawancara di bawah ini:

RA mengatakan: “Ya belajar terus mbak. Belajar dari jam 7- jam 8

kalau belum paham saya tanya sama bapak nak nggak ya sama

ibuk. Biasanya nak soal agama mereka paham mbak”.

AP menyatakan: “Lebih di dalami aja. Kalau pas pelajaran kadang-

kadang sih saya Tanya mbak sama pak widodo. Ya, walaupun lebih

sering Tanya sama temen”.

AM menyatakan: “Nak pelajaran PAI sih saya tanya sama orangtua

mbak. La habis nak tanya dikelas ki pada di sorakin sama temen-

temen. Daripada malu ya saya tanya sama ortu”.

Dari beberapa petikan wawancara di atas dan melalui pengamatan

selama penelitian. Penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor

pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di SMP N 4

Mojosongo diantaranya adalah: dukungan orang tua siswa, guru selalu

mengajar dengan sabar dan tlaten, latar belakang pendidikan guru yang

69

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxvii

sudah sesuai, didukung oleh komite sekolah, keberadaan sekolah inklusi

SMP N 4 Mojosongo didukung oleh pemerintah Kabupaten Boyolali,

ABK berusaha agar tidak ketingggalan pelajaran dengan siswa lain,

adanya jam tambahan untuk ABK, adanya guru pembimbing khusus,

adanya sosialisasi tentang inklusi.

3. Faktor Penghambat dan Solusi dalam Implementasi Pembelajaran PAI

bagi ABK di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Selain faktor pendukung, ada juga faktor yang menghambat

pelaksanaan pembelajaran PAI sebagaimana yang diungkapkan Bapak

Widodo, S.Ag dalam wawancara di bawah ini:

“…Mengahambat: 1) air mbak, sudah ada PAM tapi masih sulit.

Padahal sudah dijadwalkan sholat jamaah tapi karena airnya tidak

ada ya batal mbak. Solusi: selalu di upayakan mbak, biyar saat

jadwal shalat jamaah tidak kehabisan air. 2) dari siswanya. Saat

jadwal shalat jamaah ada saja siswa yang malah jajan. Saat

pelajaran agama Islam ada juga yang siswa yang bolos mbak. Saya

juga kurang tau mbak namanya juga anak-anak dunianya pasti

berbeda dengan dunia kita yang sudah tua. Solusi: melibatkan

orang tua, orang tua di panggil ke sekolah kemudian di beri

pengarahan. 3) beberapa waktu yang lalu guru agamanya hanya

satu. Solusi: menambah tenaga pengajar, walaupun masih honorer”.

Bukan hanya itu ada faktor lain yang menghambat pelaksanaan

pembelajaran seperti yang di jelaskan Dra Siti Muharromah di bawah ini:

“…Siswa: kesadaran menerima jam tambahan masih kurang, harus

dipaksa dan harus di beri penekanan. Seharusnya anak sudadah

memiliki kesadaran sendiri

Fasilitas pembelajaran PAI masih terbatas sebagaimana pernyataan

Bapak Syafii, M.Pd berikut ini:

“Fasilitas pembelajaran memang sudah ada, tetapi belum

mencukupi sepenuhnya, untuk fasilitas pembelajaran PAI di antaranya

70

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxviii

ada musholla, tempat wudlu, al-qur‟an, dll”.

Dari beberapa petikan wawancara di atas dan melalui pengamatan

selama penelitian. Penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor

penghambat dan solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran

PAI di SMP N 4 Mojosongo diantaranya adalah:

a. Tingkat kesadaran masyarakat umum dan keluarga penyandang

kelainan khusus tentang arti pentingnya pendidikan bagi ABK yang

relatif kurang. Solusi: Sekolah mensosialisasikan pentingnya

pendidikan bagi ABK, mengadakan pelatihan ketrampilan dan

pengembangan bakat minat ABK.

b. Masih terbatas sarana dan prasarananya. Seperti minimnya alat

peraga dalam media pembelajaran. Solusi: Memanfaatkan dan

mendayagunakan dengan sebaik-baiknya sarana prasarana yang ada.

c. Buku-buku penunjang khususnya dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP N 4 Mojosongo Boyolali untuk ABK sesuai

jenis ketunaan belum ada. Solusi: Dalam pelaksanaannya guru

menggunakan buku-buku PAI yang sudah ada.

d. Jam pelajaran PAI dirasa masih kurang. Solusi: Guru PAI

mengadakan jam tambahan sepulang sekolah bagi ABK.

e. Kurangnya kesadaran dari siswa dalam mengikuti pelajaran PAI.

Solusi: Sebisa mungkin guru PAI melakukan pendekatan secara

halus kepada siswa dan menjadikan pembelajaran PAI

menyenagkan.

71

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

lxxxix

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 4 Mojosongo

Boyolali melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dimana telah

terkumpul data dari pihak sekolah, maka penulis akan menganalisa data untuk

dapat menjawab rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

A. Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan

Khusus di Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali

1. Penyusunan Rencana Pembelajaran PAI bagi ABK

Ketidaksetaraan dalam pendidikan tetap menjadi kekhawatiran dan

perhatian bagi semua negara, namun diskriminasi tetap menyebar di

sekolah dan sistem pendidikan. Untuk menjembatani jarak ini, sangat

penting menumbuhkan kesadaran pada guru dan administrator

pendidikan tentang pentingnya pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi itu

sendiri sudah marak akhir-akhir ini di Indonesia. Pendidikan ini

memungkinkan ABK untuk belajar bersama anak normal lain. Dengan

begitu diskriminasi dapat dihilangkan, pendidikan inklusi merupakan

suatu strategi untuk mempromosikan pendidikan universal atau

pendidikan untuk semua. Pendidikan yang efektif, karena dapat

menciptakan sekolah yang responsif terhadap kebutuhan anak dan

masyarakat.

Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam perencanaan

72

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xc

pembelajaran dan pengorganisasian siswa berkebutuhan khusus. Tahapan

tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut : (a) menetapkan bidang-

bidang atau aspek problema belajar yang akan ditangani, apakah seluruh

mata pelajaran, sebagian mata pelajaran atau hanya sebagian tertentu dari

suatu mata pelajaran, (b) menetapkan pendekatan pembelajaran yang

akan dipilih termasuk rencana pengorganisasian siswa, apakah bentuknya

berupa pelajaran remedial, penambahan latihan-latihan di dalam kelas

atau luar kelas, pendekatan kooperetif atau kompetitif, (c) menyusun

program pembelajaran individual. Program pembelajaran individual

(PPI) disusun agar anak beproblema belajar/bermasalah mendapatkan

layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan khusus mereka (Yusuf dkk,

2003:48).

Hasil penelitian di SMP N 4 Mojosongo Boyolali mengenai

perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah terlaksana

dengan baik akan tetapi belum ada penyusunan program pembelajaran

individual, dikarenakan kurangnya guru pembimbing khusus dan siswa

berkebutuhan khusus masih sebatas pada siswa berkesulitan belajar dan

siswa lamban belajar.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan sekolah sebelum

melakukan penyusunan RPP ialah melakukan musyawarah dengan

komite sekolah maupun orang tua murid mengenai layanan yang akan

diberikan kepada siswa ABK serta sekolah bekerja sama atau meminta

bantuan tenaga profesional di bidang psikologi agar anak dapat diberikan

73

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xci

tes IQ. Hasil tes tersebut dapat digunakan untuk menentukan apakah

siswa tersebut memiliki intelegensi rata-rata, di atas rata-rata, atau

dibawah rata-rata. Hasil ini juga dapat digunakan dalam pertimbangan

memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan anak tersebut. Hal

tersebut sangat penting karena sebagai guru hendaknya memahami

kondisi individu siswa, dengan mengetahui kondisi individual siswa,

guru dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai. Sebagaimana hasil

wawancara bersama Dra. Siti Muharromah berikut:

“ langkah-langkah yang perlu ditempuh yaitu identifikasi,

assesment atau pengukuran selanjutnya guru baru mulai mendesain

program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Jadi,

melalui beberapa langkah tadi guru tidak sembarangan dalam

memberikan pembelajaran bagi ABK”.

Dalam penyusunan rencana pembelajaran di SMP N 4 Mojosongo

Boyolali Guru Pendidikan Agama Islam menyusun rencana dan program

pembelajaran (Silabus, RPP), penjabaran materi, menentukan strategi dan

metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, penyediaan sumber,

alat, dan sarana pembelajaran, penentuan cara penilaian dan hasil belajar,

dan setting lingkungan pembelajaran. Salah satunya dibuktikan dengan

hasil wawancara dengan Bapak Widodo, S.Ag mengenai setting

lingkungan pembelajaran di bawah ini:

“Adapun setting lingkungan pembelajaran disesuaikan dengan

kebutuhan dan keadaan siswa. Soalnya di kelas kan kadang ada

yang jumlahnya 2-3 ABK tapi ada juga yang tidak ada ABKnya

sama sekali … ”.

Berdasarkan hasil temuan peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa

penyelenggaraan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah

74

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xcii

inklusi dapat terlaksana dengan baik jika ada perencanaan yang matang

di setiap tahapannya, mulai dari identifikasi anak sampai pada

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajarannya itu sendiri.

Mengetahui kesulitan belajar anak serta penetapan pendekatan

pembelajaran merupakan modal utama dalam melaksanakan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam hendaknya

senantiasa disesuaikan dengan perkembangan anak dan tidak dapat

dipaksakan (fleksibel). Karena belajar merupakan kepentingan peserta

didik bukan kepentingan guru. Apabila pelaksanaan pembelajaran

mengabaikan kemampuan yang dimilikinya maka besar kemungkinan di

dalam dirinya tidak akan tumbuh keaktifan, motivasi, kreatifitas untuk

berprestasi dalam belajarnya. Berdasarkan perkembangan dan

kemampuan anak, maka pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan

tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana

pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran menjadi

panduan yang harus digunakan dalam pembelajaran, karena di dalam

rencana pembelajaran tersebut telah ditetapkan tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran

(Lapono dkk, 2008:131).

Pelaksanaan pembelajaran PAI di sekolah inklusi SMP N 4

75

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xciii

Mojosongo Boyolali merupakan implementasi RPP yang telah disusun

sebelumnya. Dalam proses pelaksanaannya siswa berkebutuhan khusus

mendapatkan perlakuan yang sama seperti siswa lain. ABK dilibatkan

langsung dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas

menggunakan materi yang kurang lebih sama dengan sekolah umum

lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Widodo selaku guru PAI

berikut ini:

“Materi yang diajarkan di SMP N 4 Mojosongo Boyolali kurang

lebih sama dengan materi diterapkan di SMP Negeri pada

umumnya. Soalnya kegiatan pembelajaran di sekolah ini dalam hal

penataan ruang kelasnya menjadi satu kelas antara siswa

berkebutuhan khusus dengan siswa normal lainnya”.

Perbedaan terletak pada perhatian dan motivasi guru yang

diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan penulis saat pembelajaran Pendidikan

Agama Islam berlangsung guru mengkondisikan kelas, siswa

berkebutuhan khusus duduk di bangku depan dekat dengan guru agar

guru lebih mudah memantau dalam proses pembelajaran. Guru juga

sering mendekatinya dan memberikan pertanyaan.

Adapun yang dilakukan pihak sekolah untuk mengoptimalkan

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk anak

berkebutuhan khusus yaitu dengan mengadakan jam tambahan. Program

tersebut dilaksanakan setelah pulang sekolah, hal tersebut dilakukan

untuk memberikan layanan individu kepada ABK yang bersekolah di

sekolah regular agar ABK tidak ketinggalan pelajaran dengan siswa

76

Page 94: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xciv

normal lainnya, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran PAI di sekolah inklusi SMPN 4 Mojosongo Boyolali siswa

berkebutuhan khusus dan siswa normal belajar bersama dalam satu kelas.

Dalam pelaksanaannya siswa berkebutuhan khusus duduk di bangku

depan dekat dengan guru agar guru lebih mudah memantau dalam proses

pembelajaran. Selain itu guru juga selalu melibatkan ABK dalam

pembelajaran kooperatif dengan anak normal lain yaitu dengan

mendekati siswa berkebutuhan khusus dan di beri pertanyaan. Hal

tersebut dilakukan agar ABK lebih mudah memahami pembelajaran dan

tidak tertinggal dengan siswa normal lainnya. Selain itu, untuk

mengoptimalkan layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus

pihak sekolah mengadakan jam tambahan yang dilaksanakan setelah

pulang sekolah dan salah satu mata pelajarannya adalah Pendidikan

Agama Islam.

3. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK

Evaluasi diterapkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang

pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan

kelemahan-kelemahan baik yang berkaitan dengan materi, metode,

media, ataupun sarana (Nizar, 2002:78). Evaluasi merupakan alat untuk

mengukur sampai dimana kemampuan anak didik menguasai materi yang

telah diberikan. Evaluasi bisa dijadikan sekolah sebagai bahan

77

Page 95: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xcv

introspeksi diri, dengan melihat sejauh mana kondisi belajar

diciptakannya.

Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 4

Mojosongo Boyolali dilaksanakan serempak satu kelas seperti pada kelas

reguler pada umumnya. Siswa ABK maupun siswa bukan ABK

mendapatkan soal yang sama dengan waktu yang bersamaan pula. Dalam

evaluasi diadakan pula remedial atau perbaikan. Setelah anak dievaluasi

dan hasilnya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka

guru mengadakan remedial. Remedial ini bukan hanya untuk ABK saja

tetapi juga untuk semua anak yang mengikuti tes dan hasilnya tidak atau

kurang dari standar yang ditetapkan. Hal tersebut sebagaimana yang di

ugkapkan Dra. Siti Muharromah berikut ini:

“Evaluasi yang dilakukan pada kelas reguler sama dengan anak

yang lain. Jika siswa ABK pada saat dilakukan evaluasi nilainya

tidak memenuhi standar minimal, maka diadakan remedial.

Remedial itu dilaksanakan bersama-sama dengan siswa lain yang

juga belum memenuhi standar minimal. Ini menunjukkan kembali

jika siswa ABK di kelas reguler mendapat perlakuan yang sama

dengan siswa lain”.

Remedial diadakan oleh guru sebagai upaya perbaikan terhadap

sesuatu yang dipandang masih belum mencapai apa yang diharapkan

atau diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimal. Dengan

diadakannya remedial tersebut maka diharapkan ada peningkatan prestasi

sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.

Untuk pelaksanaan evaluasi akhir atau tes akhir semester dan/atau

tes kenaikan kelas dan UAN, siswa ABK mengikuti ujian bersama

78

Page 96: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xcvi

teman-temannya yang lain. Meskipun ABK mendapatkan perlakuan yang

khusus saat pembelajaran, akan tetapi mereka da pat mengikuti ujian

bersama teman-temannya yang lain. Hal tersebut atas kesepakatan orang

tua para ABK, karena semua program yang menyangkut ABK harus

dilaksanakan secara terbuka dan harus ada konsultasi dengan pihak-pihak

terkait khususnya orang tua. Seperti dalam kutipan wawancara dengan

Bapak Widodo, S.Ag berikut:

“ABK juga mengikuti tes akhir semester maupun UAN sama

seperti anak lainnya. Soal yang diberikan kepada ABK di SMP ini

sama dengan anak yang lain. Sebenarnya soal yang diberikan

pada ABK tidak harus sama dengan anak yang lain. Pada ujian

akhir semester soal dapat dibuat oleh guru mapel, namun setelah

diadakan pertemuan dengan wali murid, para wali murid sepakat

jika anaknya mendapatkan soal yang sama dengan anak yang lain.

Di SMP ini para ABK mengikuti UAN SMP sehingga mereka

bisa melanjutkan ke SMA”.

Dari hasil penelitian di SMP N 4 Mojosongo Boyolali, maka

dapat disimpulkan bahwa evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk

mengetahui pencapaian kompetensi siswa serta sebagai bahan untuk

menyempurnakan perencanaan pembelajaran berikutnya. Evaluasi

tengah semester, uijan kenaikan kelas maupun UAN dilaksanakan

serempak satu kelas seperti pada kelas reguler pada umumnya. Siswa

ABK maupun siswa bukan ABK mendapatkan soal yang sama dengan

waktu yang bersamaan pula. Setelah anak dievaluasi dan hasilnya tidak

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka guru mengadakan

remedial.

79

Page 97: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xcvii

B. Faktor Pendukung dalam Implementasi Pembelajaran PAI bagi ABK di

Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Keberhasilan suatu pembelajaran tidak bisa lepas dari faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Beberapa faktor pendukung pelaksanaan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi ABK di sekolah inklusi SMP N

4 Mojosongi Boyolali sebagaimana di ungkapkan Bapak Widodo, S.Ag

dalam kutipan wawancara berikut ini :

“Dari sarana dan prasarana Alhamdulillah selalui di upayakan agar

mendukung. Selain itu komite sekolah juga sangat mendukung mbak.

Lalu dari pihak orang tua itu juga sangat mendukung, setiap diundang

ke sekolah untuk berdoa bersama itu semua orang tua selalu datang

mbak…”.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan penulis

di SMP N 4 Mojosongo Boyolali dapat dijabarkan faktor-faktor pendukung

dalam pelaksanaan pembelajaran PAI antara lain sebagai berikut:

1. Dukungan orang tua siswa

Dukungan dan kerjasama antara orang tua ABK sangat membantu

proses penyembuhan anak berkebutuhan khusus. Sekolah dan orang tua

saling terbuka dan menyampaikan perkembangan yang telah dicapai oleh

anak. Orangtua mendukung penuh penyelenggaraan pelaksanaan inklusi.

Setiap akhir tahun menjelang ujian orang tua siswa selalu menghadiri

undangan untuk berdoa bersama di sekolah.

2. Guru selalu mengajar dengan sabar dan tlaten

Guru PAI di Sekolah inklusi bukanlah suatu pekerjaan yang

mudah. Didalamnya dituntut pengabdian dan juga ketekunan. Harus ada

80

Page 98: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xcviii

pula keikhlasan dan kesabaran dalam menyampaikan pelajaran. Sejatinya

guru bukan hanya mendidik tetapi juga mengajarkan. Hanya orang-orang

tertentu saja yang mampu menjalankannya.

Hal tersebut dibuktikan penulis ketika melakukan observasi, saat

proses pembelajaran berlangsung siswa berkebutuhan khusus belum

paham dengan materi yang disampaikan, kemudian guru dengan sabar

dan tlaten mengulang materi tersebut sampai siswa berkebutuan kusus

tersebut paham.

3. Latar belakang pendidikan guru yang sudah sesuai

Guru Pendidikan Agama Islam di SMP N 4 Mojosongo Boyolali

mengajar sesuai dengan lulusan kependidikannya. Berdasarkan hasil

dokumentasi yang diperoleh penulis, guru PAI di SMP N 4 Mojosongo

Boyolali berlatar belakang S1 Pendidikan Agama Islam di IAIN

Walisongo Semarang. Latar belakang pendidikan yang sudah sesuai

tersebut sangatlah membantu terciptanya pembelajaran PAI yang efektif.

4. Didukung oleh komite sekolah

Berdasarkan dokumentasi yang diperoleh penulis, komite turut

menghadiri sosialisasi pendidikan inklusi yang diadakan pihak sekolah.

Bukan hanya itu, komite juga menghadiri doa bersama yang dilakukan

bersama orang tua siswa di akhir tahun menjelang ujian.

81

Page 99: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

xcix

5. Keberadaan sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo didukung oleh

pemerintah Kabupaten Boyolali.

Keberadaan sekolah inklusi sangat didukung dari pihak DIKPORA

Boyolali. Pada tahun 2010 pihak SMP N 4 Mojosongo Boyolali

mengajukan permohonan untuk di alihkan menjadi sekolah inklusi dan

langsung mendapat tanggapan positif pemerintah Boyolali, karena

sekolah inklusi tingkat SMP belum ada saat itu.

6. ABK berusaha agar tidak ketingggalan pelajaran dengan siswa lain.

Walaupun termasuk siswa berkebutuhan khusus mereka tidak

berputus asa. Apabila tidak paham dengan pelajaran PAI mereka

berusaha semaksimal mungkin dengan bertanya dengan teman bahkan

orang tuanya saat dirumah. Semua itu dilakukan agar mereka tidak

ketinggalan dengan siswa lain.

7. Adanya jam tambahan untuk ABK

Karena keterbatasan kemampuan siswa berkebutuhan khusus maka

pihak sekolah berinisiatif mengadakan jam tambahan khusus yang

dikelola langsung oleh GPK. Jam tambahan khusus tersebut dilaksanakan

setiap hari senin-kamis setiap sepulang sekolah. Anak-anak normal

lainnya yang ingin mengikuti jam tambahan juga diperbolehkan.

8. Adanya guru pembimbing khusus

Adapun guru pembimbing khusus (GPK) bertugas sebagai

konsultan dalam menangani ABK, ikut serta dalam merencanakan

program pembelajaran, memonitor pelaksanaan program pembelajaran

82

Page 100: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

c

dan mengevaluasi pelaksanaan program pembelajaran, memberi masukan

guru tentang kondisi, kelebihan dan kelemahan ABK. Sehingga guru

dapat menjadikannya sebagai acuan dalam menangani ABK.

9. Adanya sosialisasi tentang inklusi.

Setiap tahun ajaran baru selalu diadakan sosialisasi tentang sekolah

inklusi kepada komite selanjutnya kepada guru dan yang terakhir kepada

orang tua murid dan murid baru di SMP N 4 Mojosongo Boyolali.

C. Faktor Penghambat dan Solusi dalam Implementasi Pendidikan Agama

Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Inklusi SMP

N 4 Mojosongo Boyolali

Proses pembelajaran juga tidak bisa terlepas dari beberapa faktor yang

menghambatnya. Beberapa faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Widodo,

S.Ag dalam kutipan wawancara berikut ini:

“…Mengahambat: 1) air mbak, sudah ada PAM tapi masih sulit.

Padahal sudah dijadwalkan sholat jamaah tapi karena airnya tidak ada

ya batal mbak. Solusi: selalu di upayakan mbak, biyar saat jadwal shalat

jamaah tidak kehabisan air. 2) dari siswanya. Saat jadwal shalat jamaah

ada saja siswa yang malah jajan.Saat pelajaran agama Islam ada juga

yang siswa yang bolos mbak. Saya juga kurang tau mbak namanya juga

anak-anak dunianya pasti berbeda dengan dunia kita yang sudah tua.

Solusi: melibatkan orang tua, orang tua di panggil ke sekolah kemudian

di beri pengarahan. 3) beberapa waktu yang lalu guru agamanya hanya

satu. Solusi: menambah tenaga pengajar, walaupun masih honorer”.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan penulis

di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo dapat dijabarkan faktor-faktor

penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran PAI dan solusinya bagi anak

83

Page 101: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

ci

berkebutuhan khusus di sekolah inklusi adalah:

1. Tingkat kesadaran masyarakat umum dan keluarga penyandang tentang

arti pentingnya pendidikan bagi ABK yang relatif kurang.

Solusi: Sekolah menyediakan buku penghubung siswa dengan orangtua

untuk mengajak berperan serta dalam mengawasi perkembangan belajar

dan kemandiriannya. Sedangkan untuk menghilangkan stigma negatif

tentang ABK, Sekolah mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi

anak berkebutuhan khusus serta sekolah mengadakan pelatihan

ketrampilan dan pengembangan bakat minat. Seperti: seni musik, seni

tari, dan menjahit. Sehingga mereka tetap bisa berprestasi dan tidak kalah

dengan siswa nomal lainnya.

2. Sarana dan Prasarana

Mengingat lembaga ini melayani anak berkebutuhan khusus, tentu saja

memerlukan sarana dan prasarana lebih khusus dibanding dengan

lembaga pendidikan lain untuk memberikan pelayanan yang optimal.

sarana dan prasarana pembelajaran PAI memang sudah mencukupi akan

tetapi masih sangat terbatas. Contohnya belum ada gambar peragaan

sholat, boneka untuk praktik sholat jenazah, dan sering matinya saluran

air sangat menghambat proses belajar mengajar PAI khusunya saat

praktek sholat dan praktek wudlu.

Solusi: Memanfaatkan dan mendayagunakan dengan sebaik-baiknya

sarana prasarana yang ada, namun setiap guru dituntut untuk

menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

84

Page 102: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cii

Guru PAI juga selalu mengusahakan agar pasokan air untuk mushola

tidak terlambat.

3. Buku Penunjang

Adapun buku-buku penunjang khususnya dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP N 4 Mojosongo Boyolali untuk siswa

berkebutuhan khusus sesuai jenis ketunaan belum ada.

Solusi: Dalam pelaksanaannya guru menggunakan buku-buku PAI pada

umumnya kemudian dalam penyampaiannya disesuaikan dengan

kemampuan yang mereka miliki.

4. Jam pelajaran PAI yang dirasa masih kurang

Dalam satu minggu siswa hanya mendapatkan materi PAI sebanyak 2x40

menit, itu dirasakan masih sangat kurang.

Solusi: Guru PAI mengadakan jam tambahan sepulang sekolah bagi

anak-anak berkebutuhan khusus.

5. Kurangnya kesadaran dari siswa dalam mengikuti pelajaran PAI.

Saat akan dimulai pembelajaran masih ada saja murid yang bermalas-

malasan masuk kelas, bahkan ada juga yang melarikan diri saat pelajaran.

Solusi: Sebisa mungkin guru PAI melakukan pendekatan secara halus

kepada siswa dan menjadikan suasana pembelajaran PAI yang

menyenagkan. Sehigga siswa tidak lagi malas-malas mengikuti jam

pelajaran PAI.

85

Page 103: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

ciii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan pemahaman yang mengacu pada rumusan

masalah yang ditetapkan serta berdasarkan analisis data yang diuraikan secara

deskriptif pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus

(ABK) di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali:

a. Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran PAI bagi ABK

di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali adalah identifikasi,

assessment atau pengukuran, dan selanjutnya guru baru mulai

mendesain program pembelajaran berdasarkan pada kemampuan

awal ABK. Perencanaan yang dilakukan guru PAI sebelum

pembelajaran yaitu menyusun RPP dan silabus, menentukan strategi

dan metode, penyediaan sumber alat dan sarpras, alat penilaian dan

hasil belajar, dan setting lingkungan pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan ABK.

b. Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK

1) Siswa berkebutuhan khusus dan siswa normal belajar bersama

dalam satu kelas.

2) Tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu pra intruksional berisi

pembukaan, intruksional berisi penyampaian materi, dan yang

86

Page 104: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

civ

terakhir yaitu penutup berisi kesimpulan.

3) Pelaksanaannya, untuk mengkondisikan kelas ABK duduk di

bangku depan dekat dengan guru agar mudah dipantau dalam

proses pembelajaran, ABK diberi pelayanan individu yaitu ABK

sering didekati dan diberi pertanyaan agar ABK memahami

pelajaran dan tidak tertinggal dengan siswa normal lainnya.

Pihak sekolah memberikan layanan individu untuk ABK dengan

mengadakan jam tambahan Pendidikan Agama Islam bagi siswa

berkebutuhan khusus yang dilakukan setelah pulang sekolah.

c. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran PAI bagi ABK adalah melalui

pemantauan secara terus menerus terhadap kemajuan dan

kemunduran belajar anak. Evaluasi dilakukan bersama dengan anak

normal yang lain dengan waktu dan soal yang sama, hal tersebut

diterapkan pada UTS, UAS, UAN. Apabila hasil tidak sesuai dengan

standar yang ditetapkan maka diadakan remedial.

2. Faktor pendukung dalam implementasi Pendidikan Agama Islam bagi

anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di sekolah

inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali dapat dijabarkan faktor-faktor

pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran PAI antara lain:

a. Dukungan orang tua siswa

b. Guru selalu mengajar dengan sabar dan tlaten

87

Page 105: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cv

c. Latar belakang pendidikan guru yang sudah sesuai

d. Didukung oleh komite sekolah

e. Sekolah inklusi didukung oleh pemerintah Kabupaten Boyolali

f. ABK berusaha agar tidak ketingggalan pelajaran dengan siswa lain

g. Adanya jam tambahan untuk ABK

h. Adanya guru pembimbing khusus

i. Adanya sosialisasi tentang inklusi.

3. Faktor penghambat dan solusi dalam implementasi Pendidikan Agama

Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusi SMP N 4

Mojosongo Boyolali

Adapun faktor penghambat dan solusi pelaksanaan Pendidikan Agama

Islam bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi adalah:

a. Tingkat kesadaran masyarakat umum dan keluarga penyandang

kelainan khusus tentang arti pentingnya pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus yang relatif kurang.

Solusi: Sekolah mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi ABK,

mengadakan pelatihan ketrampilan dan pengembangan bakat minat.

b. Masih terbatas sarana dan prasarananya. Seperti minimnya alat

peraga dalam media pembelajaran.

Solusi: Memanfaatkan dan mendayagunakan dengan sebaik-baiknya

sarana prasarana yang ada.

c. Buku-buku penunjang khususnya dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP N 4 Mojosongo Boyolali untuk siswa

88

Page 106: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cvi

berkebutuhan khusus sesuai jenis ketunaan belum ada.

Solusi: Dalam pelaksanaannya guru menggunakan buku-buku PAI

yang sudah ada.

d. Jam pelajaran PAI yang dirasa masih kurang

Solusi: Guru PAI mengadakan jam tambahan sepulang sekolah bagi

anak-anak berkebutuhan khusus.

e. Kurangnya kesadaran dari siswa dalam mengikuti pelajaran PAI.

Solusi: Sebisa mungkin guru PAI melakukan pendekatan secara

halus kepada siswa dan menjadikan suasana pembelajaran PAI yang

menyenagkan.

B. Saran

Sehubungan hasil penelitian ini, penulis dapat memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Bagi lembaga :

a. SMP N 4 Mojosongo Boyolali adalah sekolah inklusi maka

diharapkan kedepannya ada ruang khusus untuk ABK.

b. SMP N 4 Mojosongo Boyolali diharapkan lebih meningkatkan

program-program yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam,

sehingga SMP N 4 Mojosongo Boyolali akan lebih berkembang lagi

dimasa yang akan datang, serta dapat menghasilkan generasi penerus

yang berkualitas, bermanfaat bagi bangsa dan Negara khususnya

agama Islam.

89

Page 107: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cvii

2. Bagi guru di SMP N 4 Mojosongo Boyolali hendaknya guru dapat

memilih metode yang tepat dalam pembelajaran agar pelaksanaan

pembelajaran dapat berjalan dengan lebih optimal.

3. Bagi orangtua siswa, hendaknya orang tua memberikan perhatian yang

besar pada perkembangan anak, yaitu dengan meluangkan waktu ketika

dirumah dengan mendampingi anaknya dalam proses belajar.

4. Bagi peneliti lain, agar dapat meneliti pembelajaran inklusi dari substansi

manajemen pendidikan yang lainnya atau tetap pada substansi yang sama

akan tetapi pada latar penelitian yang berbeda.

C. Kata Penutup

Demikian penelitian ini penulis susun sebagai salah satu syarat dalam

melaksanakan penelitian. Dalam penulisan ini masih banyak kekurangan yang

disebabkan karena kemampuan penulis yang masih sangat terbatas, maka dari

itu penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran dan

kritik yang sifatnya membangun.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca pada umumnya, terimakasih atas semua pihak yang telah

membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

90

Page 108: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cviii

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Afifudin & Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arief, Armai. 2002. Pengantar Illmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Pers.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.

Chamsijiatin, Lise dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum SD 3 SKS. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Delphie, Bandi. 2009. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting

Pendidikan Inklusi. Klaten: PT. Intan Sejati.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum

Balitbang Depdiknas.

Efendi, Mohammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Lapono, Nasibi dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD (2SKS). Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Ma’ruf, Amir. 2009. Model Pendidikan Inklusi di MAN Maguwoharjo Depok

Sleman Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 109: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cix

Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Mulyasa E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan

Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyati. 2010. Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang: IKIP PGRI Semarang

Press.

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Osman, Betty B. 2002. Lemah Belajar dan ADHD. Jakarta: Grasindo.

Ramayulis. 2008. Metode Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Romlah, Mamah Siti. 2010. Pendidikan Agama Islam dalam Setting Pendidikan

Inklusi. Tesis. Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Santoso, Satmoko Budi. 2010. Sekolah Alternatif, Mengapa Tidak. Jagjakarta:

Diva Press.

Smart, Aqila. 2010. Anak Cacat Bukan Kiamat. Yogyakarta: Kata Hati.

Smith, J. David. 2006. Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung: Nuansa.

Sugiyo. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono, Suparlan. 2008. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sujiono dan Yuliani Nuraini. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Indeks.

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya.

Jakarta: Sinar Grafika.

Sukmadinata, Nana Syaodiah. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya.

Sunardi. 2000. Ortopedagogik Umum II Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sebelas Maret.

Suprayogo, Imam. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 110: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cx

Syafaat Aat, Sohari Sahrani. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam

Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: Rajawali

Press .

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syaifuddin, Muhammad dkk. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Cet. VI.

Thalib, Samsul Bahri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris

Aplikatif. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wood, Derek dkk. 2011. Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Jogjakarta: Kata

Hati.

Yusuf, Munawir dkk. 2003. Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar.

Solo: Tiga Serangkai.

Page 111: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxi

Page 112: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxii

Page 113: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxiii

Page 114: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxiv

Page 115: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxv

Page 116: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxvi

Page 117: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxvii

Page 118: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxviii

Page 119: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxix

PEDOMAN WAWANCARA

I. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jabatan :

4. Pendidikan terakhir :

5. Tempat wawancara :

6. Wawancara hari/tanggal :

7. Waktu :

II. Sasaran Wawancara

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran PAI

2. Pelaksanaan pembelajaran PAI

3. Sistem yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran PAI

4. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran PAI

5. Upaya yang dilakukan untuk menindak lanjuti kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran PAI

III. Butir-butir Pertanyaan

A. Kepala Sekolah

1. Kebutuhan khusus seperti apa yang diderita anak didik di sekolah

ini? Berapa jumlahnya?

2. Bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah ini pak?

3. Bagaimana menghadapi anak-anak dengan kebutuhan khusus

tersebut apa ada pembimbing/ ruang khususnya?

4. Untuk penyusunan RPP di sekolah ini sama dengan sekolah umum

tidak pak?

5. Sistem evaluasi untuk ABK bagaimana pak?

6. Untuk fasilitas pembelajaran PAI apakah sudah terpenuhi?

B. Guru Pendidikan Agama Islam

1. Sejak kapan bapak mengajar di sini?

2. Kurikulum yang dipakai sama dengan sekolah umum atau tidak?

3. Bagaimana perencanaan dalam pelaksanaan PAI bagi ABK?

4. Metode seperti apa yang bapak gunakan dalam pelaksanaan

pendidikan agama Islam?

5. Sarpras menunjang tidak untuk pembelajaran PAI terutama untuk

ABK?

6. Bagaimana penentuan cara penilaiannya pak?

Page 120: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxx

7. Setting lingkungan pembelajaranmya?

8. Untuk materi PAI di SMP N 4 Mojosongo dengan SMP pada

umumnya sama atau tidak pak?

9. Berapa jam dalam satu minggu materi pelajaran agama

disampaikan?

10. Evaluasi seperti apa yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

siswa pada pembelajaran PAI pak?

11. Evaluasi untuk ABK dan siswa normal lainyya sama tidak pak?

12. Untuk hasil pembelajaran PAI bagaimana pak?

13. Apa faktor yang mendukung dan menghambat penerapan metode

pembelajaran PAI bagi anak berkebutuhan khusus?

14. Metode apa yang paling sesuai untuk ABK?

15. Jika nilai ABK tidak memenuhi standar minimal bagaimana pak?

C. Guru Pembimbing Khusus

1. Sejak kapan ibu diangkat menjadi GPK?

2. Siswa berkebutuhan khusus seperti apa yang di ada di sekolah

inklusi ini?

3. Bagaimana penyiapan kurikulumnya?

4. Berapa jumlah siswa inklusinya bu? berapa IQ nya?

5. Lalu Bu, bagaimana dengan penyusunan RPP untuk ABK?

6. Bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran untuk ABK?

7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pendidikan inklusi di

sekolah ini?

8. Bagaimana pihak sekolah tau kalau anak tersebut termasuk anak

yang berkebuthan khusus?

9. Untuk evaluasinya bagaimana bu? Apakah siswa ABK juga ikut

UAS seperti siswa normal lainnya?

D. Siswa Berkebutuhan Khusus

1. Apa yang mendorong anda masuk ke sekolah ini?

2. Bagaimana perlakuan guru dan teman-teman di sekolah?

3. Saat di jelaskan dan belum paham apa yang anda lakukan?

4. Pembelajaran PAInya menyenagkan tidak?

5. Ujiannya sama dengan teman-teman yang lain tidak dek? Mengalami

kesulitan tidak?

6. Menurut anda materi apa yang paling sulit dalam pembelajaran PAI?

Page 121: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxi

VERBATIN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP NEGERI 4

MOJOSONGO BOYOLALI

Responden : Syafii, M.Pd

Usia : 51 tahun

Jabatan : Kepala Sekolah

Pendidikan terakhir : Magister Pendidikan

Tempat wawancara : Ruang Kepala Sekolah

Hari/tanggal : Selasa, 8 April 2014

Waktu : 10.20-11.20

NO PERANYAAN JAWABAN KODE

1 Kebutuhan khusus

seperti apa yang

diderita anak didik

di sekolah ini?

Berapa jumlahnya?

Kesulitan belajar ada juga yang slow

leaner, kalau ada ketunaan yang lain ya

akan diterima. Sejauh ini belum ada

ketunaan yang terlalu berat yang mendaftar

disekolah ini mugkin mereka lebih

memilih ke SLB. Jumlahnya sekitar 20

siswa mbk.

Keadaan siswa

2 Bagaimana

pelaksanaan

kurikulum di

sekolah ini pak?

Sebenarnya untuk kurikulum di sekolah ini

relatif sama dengan kurikulum yang ada di

sekolah umum. Hanya saja ada sedikit

modifikasi, terutama untuk materi-materi

UN seperti matematika, IPA, Bahasa

Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Penyusunan

RPP

3 Bagaimana

menghadapi anak-

anak dengan

kebutuhan khusus

tersebut apa ada

pembimbing/ ruang

khususnya?

Ada Guru Pembimbing Khususnya yaitu

guru BK. BK sebagai kordinator, walaupun

bukan lulusan pendidikan luar biasa tapi

melalui proses, pengalaman dan

memperoleh pengetahuan kami memilih

BK karena berhubungan dengan kelebihan,

kekurangan, dan kelemahan siswa. Jadi

penelusurannya melalui guru BK,

penentuan siswa ABK di lakukan oleh guru

BK karena punya cukup banyak waktu

karena tidak masuk jam pelajaran. Tapi

sampai sekarang belum ada ruang

khususnya untuk ABK.

Page 122: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxii

4 Untuk penyusunan

RPP di sekolah ini

sama dengan

sekolah umum tidak

pak?

Penyusunan RPP sesuai dengan silabus,

hanya saja ada modifikasi bahan ajar agar

ABK bisa mengikuti pelajaran di kelas

seperti teman-temannya. Modifikasi bahan

ajar tersebut adalah dengan cara

menurunkan tingkat kesulitannya agar

ABK dapat menerima apa yang

disampaikan guru dalam pembelajaran.

Dalam memberikan layanan khusus ABK

diawali dengan deskripsi kemampuan

awal. Misalnya tadi saat saya mengajar

bahasa Indonesia, kemampuan awal anak

membaca itu sampai mana. Dengan kita

tahu kemampuan awal anak tersebut, maka

kita bisa memberikan layanan secara tepat

Penyusunan

Silabus dan RPP

5 Sistem evaluasi

untuk ABK

bagaimana pak?

Evaluasi yang dilakukan seperti evaluasi

pada umumnya. Evaluasi yang dilakukan

di kelas reguler ada program remedial

untuk anak yang belum mencapai standar

minimal yang ditetapkan.Jadi guru

memantau anak secara terus menerus.

Setelah itu juga diadakan review yaitu

mengecek kembali keadaan siswa sebelum

mendapatkan layanan khusus dan

sesudahnya sehingga kita tahu

perkembangannya sejauh mana dan

program yang diberikan berhasil atau tidak

Evaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

6 Untuk fasilitas

pembelajaran PAI

apakah sudah

terpenuhi?

Fasilitas pembelajaran memang sudah ada,

tetapi belum mencukupi sepenuhnya, untuk

fasilitas pembelajaran PAI ya seperti yang

panjenengan lihat di sini, di antaranya ada

musholla, tempat wudlu, al-Qur’an, dll.

Faktor

pendukung dan

penghambat

Page 123: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxiii

VERBATIN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP NEGERI 4

MOJOSONGO BOYOLALI

Responden : Widodo, S.Ag

Usia : 55 tahun

Jabatan : Guru PAI

Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Agama islam

Tempat wawancara : Ruang Wakil Kepala Sekolah

Hari/tanggal : Sabtu, 19 April 2014

Waktu : 07.30-08.30

NO PERANYAAN JAWABAN KODE

1 Sejak kapan bapak

mengajar di sini?

Saya disini mulai 2003, sebelumnya

saya mengajar di SD di kecamatan

cepogo.

2 Kurikulum yang

dipakai sama dengan

sekolah umum atau

tidak?

Berdasarkan pada kurikulum

pendidikan agama Islam yang telah

ditetapkan oleh departemen pendidikan

dan kebudayaan, dalam pelaksanaan

program PAI. Kurikulum yang dipakai

di SMP N 4 Mojosongo Boyolali relatif

sama dengan kurikulum yang ada di

sekolah umum, sejauh ini masih

menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), yang

membedakan hanya pada penyampaian

materi-materinya. Contohnya materi

sholat yang dimodifikasi sedemikian

rupa agar siswa berkebutuhan khusus

lebih mudah dalam memahami mulai

dari niat, bacaan, dan gerakannya.

Penyusunan

RPP

3 Bagaimana

perencanaan dalam

pelaksanaan PAI bagi

ABK?

Pembuatan silabus dan RPP dilakukan

pada awal tahun ajaran baru. Silabus

dibuat berdasarkan penjabaran dari

Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) kedalam

materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian

Penyusunan

Silabus dan RPP

Page 124: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxiv

kompetensi untuk penilaian. Hanya saja

RPP ada sedikit modifikasi bahan

ajarnya supaya ABK bisa megikuti

pelajaran di kelas reguler seperti dengan

teman-temannya.

4 Metode seperti apa

yang bapak gunakan

dalam pelaksanaan

pendidikan agama

Islam?

Metodekan banyak, yang lebih sering

digunakan metode ceramah, namanya

juga pelajaran agama. Metode drill juga

ada, Tanya jawab, demonstrasi.

Terkadang saya memutar CD tentang

sholat, itu bisa membantu anak

mempertajam ingatanya. Metode

ceramah yang saya gunakan saat

pelajaran aqidah dan al-qur’an, tapi

untuk pelajaran lain juga bisa. metode

yang lain juga ada seperti demonstrasi,

menurut saya metode ini yang paling

cocok.

Penentuan

Strategi dan

Metode

Pembelajaran

5 Sarpras menunjang

tidak untuk

pembelajaran PAI

terutama untuk ABK?

Alhamdulillah mbak untuk sarana

prasarananya insyaAllah selalu

diupayakan agar mencukupi. Sarana

dan prasarana untuk pendidikan agama

Islam antara lain ruang kelas, buku-

buku yang terkait dengan Pendidikan

Agama Islam, mushola, mukena, peci,

sarung, video, TV, VCD, iqro', serta

hal-hal yang dapat digunakan sebagai

media/sarana dalam pembelajaran.

Penentuan

Strategi dan

Metode

Pembelajaran

6 Bagaimana penentuan

cara penilaiannya pak?

Ini kan pendidikan agama mbak ya jadi

bukan cuma pake penilaian dari tes tes

tertulis: dilakukan melalui ulangan

harian, ulangan semesteran dan ulangan

akhir sekolah. Bisa juga dengan tes

lisan, tes ini lebih melihat kemapuan

siswa dalam memahami dan menghafal

materi. Tapi lebih utama itu dari tes

perbuatan: dilakukan dengan praktek

langsung terhadap materi yang telah

diajarkan serta dibiasakan kepada siswa

pada keidupan sehari-hari. Kalau saya

Penentuan Cara

Penilaian

Page 125: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxv

pribadi ya mbak walaupun saat tes

tertulis nilainya jelek tapi anak itu

membaca al-Qur’annya lancar,

sholatnya baik, dan akhlaknya baik itu

pasti saya beri nilai bagus.

7 Setting lingkungan

pembelajaranmya?

Adapun setting lingkungan

pembelajaran disesuaikan dengan

kebutuhan dan keadaan siswa. Soalnya

di kelas kan kadang ada yang

jumlahnya 2-3 ABK tapi ada juga yang

tidak ada ABKnya sama sekali.

Saat pembelajaran kadang saya

mengajak ke mushola, kemudian

dilanjutkan dengan sholat dhuhur

bejamaah. Kadang saya juga

mengumpulkan anak-anak

berkebutuhan khusus untuk saya ajak

shalat dhuha di mushola.

Setting

lingkungan

pembelajaran

8 Untuk materi PAI di

SMP N 4 Mojosongo

dengan SMP pada

umumnya sama atau

tidak pak?

Materi yang diajarkan di SMP N 4

mojosongo boyolali kurang lebih sama

dengan materi diterapkan di SMP

Negeri pada umumnya. Soalnya

kegiatan pembelajaran di sekolah ini

dalam hal penataan ruang kelasnya

menjadi satu kelas antara siswa

berkebutuhan khusus dengan siswa

normal lainnya.

Pelaksanaan

Pembelajaran

PAI

9 Berapa jam dalam satu

minggu materi

pelajaran agama

disampaikan?

Pembelajaran agama Islam di SMP N 4

Mojosongo Boyolali ini hanya 2 jam

pelajaran dalam seminggu, dengan

alokasi waktu pembelajaran hanya 40

menit/jam.

Pelaksanan

Pembelajaran

PAI

10 Evaluasi seperti apa

yang digunakan untuk

mengukur keberhasilan

siswa pada

pembelajaran PAI pak?

Untuk tesnya ada ulangan setiap selesai

materi mbak, tiap pertengahan semester

juga ada UTS dan setiap akhir semester

ada UAS. Bentuk soalnya bisa

bervariasi, ada soal dengan bentuk

memilih jawaban seperti: pilihan ganda,

dua pilihan (benar-salah, ya-tidak),

menjodohkan, dan ada juga bentuk soal

Evaluasi

Pelaksanaan

Pembelajaran

PAI

Page 126: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxvi

dengan uraian. Selanjutnya untuk non

tes nya saya nilai dari perkembanganya

saat mengikuti pelajaran, aktif dan

tidaknya murid. Masalahnya kadang

ada murid di dalam kelas tapi dia hanya

bengong tidak bisa menangkap.

11 Evaluasi untuk ABK

dan siswa normal

lainyya sama tidak pak?

ABK juga mengikuti tes akhir semester

maupun UAN sama seperti anak

lainnya. Soal yang diberikan kepada

ABK di SMP ini sama dengan anak

yang lain. Sebenarnya soal yang

diberikan pada ABK tidak harus sama

dengan anak yang lain. Pada ujian akhir

semester soal dapat dibuat oleh guru

pembimbing sendiri, namun setelah

diadakan pertemuan dengan wali murid,

para wali murid sepakat jika anaknya

mendapatkan soal yang sama dengan

anak yang lain. Di SMP ini para ABK

mengikuti UAN SMP sehingga mereka

bisa melanjutkan ke SMA.

Evaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

12 Untuk hasil

pembelajaran PAI

bagaimana pak?

Ndelalahnya itu mbak untuk pelajaran

PAI itu anak-anak yang tergolong ABK

itu tidak ada masalah itu. Malah

terkadang ya anak yang dibilang ABK

itu nilainya lebih bagus dari anak-anak

normal lainnya. Lawong kalau dirumah

itu rajin sholat, pinter ngaji. Ya

walaupun tidak semuanya mbak ada

juga yang agak lamban. Mungkin

karena mereka itu di golongkan ABK

karena nilai UNnya saja yang kurang

memuaskan.

Hasil yang di

capai dalam

pelaksanaan

pembelaajaran

PAI

13 Apa faktor yang

mendukung dan

menghambat penerapan

metode pembelajaran

PAI bagi anak

berkebutuhan khusus?

Dari sarana dan prasarana

Alhamdulillah selalu di upayakan agar

mendukung

Selain itu komite sekolah juga sangat

mendukung mbak.

Lalu dari pihak orang tua itu juga

sangat mendukung, setiap diundang ke

Faktor

pendukung

dalam

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

Page 127: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxvii

sekolah untuk berdoa bersama itu

semua orang tua selalu datang mbak.

Mengahambat:

-air mbak, sudah ada PAM tapi masih

sulit. Padahal sudah dijadwalkan sholat

jamaah tapi karena airnya tidak ada ya

batal mbak.

Solusi: selalu di upayakan mbak, biyar

saat jadwal shalat jamaah tidak

kehabisan air.

-dari siswanya. Saat jadwal shalat

jamaah ada saja siswa yang malah jajan.

Saat pelajaran agama Islam ada juga

yang siswa yang bolos mbak. Saya juga

kurang tau mbak namanya juga anak-

anak dunianya pasti berbeda dengan

dunia kita yang sudah tua.

solusi: melibatkan orang tua, orang tua

di panggil ke sekolah kemudian di beri

pengarahan.

-beberapa waktu yang lalu guru

agamanya hanya satu

Solusi: menambah tenaga pengajar,

walaupun masih honorer

Faktor

penghambat dan

solusi

14 Metode apa yang paling

sesuai untuk ABK?

Karena pembelajaran yang didalamnya

ada ABK itu yang paling penting

praktek, tanpa praktek pembelajaran tak

akan bisa maksimal. Intinya saya

menggunakan metode yang berbeda-

beda supaya anak berkebutuhan khusus

dan anak normal lainnya faham apa

yang saya sampaikan.

Pelaksanaan

pembelajaran

PAI

15 Jika nilai ABK tidak

memenuhi standar

minimal bagaimana

pak?

Jika siswa ABK pada saat dilakukan

evaluasi nilainya tidak memenuhi

standar minimal, maka diadakan

remedial. Remedial itu dilaksanakan

bersama-sama dengan siswa lain yang

juga belum memenuhi standar minimal.

Evaluasi

Pelaksanaan

pembelajaran

PAI

Page 128: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxviii

VERBATIN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP NEGERI 4

MOJOSONGO BOYOLALI

Responden : Siti Muharromah

Usia : 49 tahun

Jabatan : Guru BK/ GPK

Pendidikan terakhir : S1 BK

Tempat wawancara : Ruang BK

Hari/tanggal : Sabtu, 12 April 2014

Waktu : 10.30-11.00

NO PERANYAAN JAWABAN KODE

1 Sejak kapan ibu

diangkat menjadi

GPK?

Saya ditunjuk sebagai GPK sejak tahun

2010. Sebenarnya GPK lulusan PLB.

Namun karena tidak ada lulusan PLB

disekolah ini maka sekolah menunjuk BK

sebagai penanggung jawab inklusi.

Awalnya hanya guru BK tapi sekarang

diprogramkan guru yang mengajar di jam

tambahan akan memperoleh SK menjadi

GPK juga mbk.

2 Siswa berkebutuhan

khusus seperti apa

yang di ada di sekolah

inklusi ini?

Siswa berkebutuhan khusus yang ada di

sini yaitu siswa yang mengalami kesulitan

belajar namun ada beberapa yang lamban

belajar akan tetapi kami mengategorikan

sebagai anak yang mengalami kesulitan

belajar.

Keadaan siswa

3 Bagaimana penyiapan

kurikulumnya?

Kurikulum sama dengan sekolah umum,

hanya dimodifikasi waktunya mbak.

Dengan jam tambahan 20 menit bagi siswa

yang mengalami inklusi. Soalnya disini

berkebutuhan khususnya baru kesulitan

belajar. Kedepannya nanti kalau untuk

siswa yang betul-betul mengalami

ketunaan seperti tuna netra, tuna rungu

wicara, dll nanti ada kurikulum tersendiri.

Penyusunan

RPP

4 Berapa jumlah siswa

inklusinya bu? berapa

Jumlah siswa inklusi tahun 2013/2014

yang ada di SMP Negeri 4 Mojosongo

Page 129: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxix

IQ nya? Boyolali berjumlah 20 anak, terdiri dari 4

siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya siswa

inklusi dijadikan satu dengan siswa-siswa

normal lainnya. IQ nanti bisa saya

perlihatkan datanya mbk.

5

Lalu Bu, bagaimana

dengan penyusunan

RPP untuk ABK di

sekolah ini bu?

Perencanaan pembelajaran inklusi meliputi

penyusunan RPP yang dimodifikasi bahan

ajarnya, modifikasi tersebut disesuaikan

dengan kemampuan ABK. RPP disusun

untuk diaplikasikan di kelas. Jadi ABK

satu dan lainnya penangannnya berbeda

tergantung masalah yang dialami anak

Penyusunan

Silabus dan

RPP

6 Bagaimana cara

mengevaluasi

pembelajaran untuk

ABK?

“Evaluasi yang dilakukan pada kelas

reguler sama dengan anak yang lain. Jika

siswa ABK pada saat dilakukan evaluasi

nilainya tidak memenuhi standar minimal,

maka diadakan remedial. Remedial itu

dilaksanakan bersama-sama dengan siswa

lain yang juga belum memenuhi standar

minimal. Ini menunjukkan kembali jika

siswa ABK di kelas reguler mendapat

perlakuan yang sama dengan siswa lain”.

Evaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

7 Apa saja faktor

pendukung dan

penghambat

pendidikan inklusi di

sekolah ini?

Faktor pendukung: semua guru disini

sangat mendukung mbak

Faktor penghambat: sarana masih

kurang,meskipun sudah ada, Seharusnya

setiap kelas inklusi dibuat model pegangan

disetiap pintu masuknya. Namun karena

sejauh ini belum ada siswa tunanetra maka

sampai sekarang belum di buat seperti itu.

Siswa: kesadaran menerima jam tambahan

masih kurang, harus dipaksa dan harus di

beri penekanan. Seharusnya anak sudadah

memiliki kesadaran sendiri.

Faktor

pendukung

dalam

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

8 Bagaimana pihak

sekolah tau kalau anak

tersebut termasuk

anak yang

berkebuthan khusus?

Kami seleksi menggunakan hasil UN

kemudian diperingkat, ditanyakandari SD

nya termasuk penyelenggara inklusi tidak.

Setelahitu dari tes IQ dan penerimaan

guru-guru mapel yang mengajar.

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

PAI

Page 130: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxx

Kemudian dimusyawarahkan dengan

kepala sekolah dan wakil, guru, dan orang

tua... langkah-langkah yang perlu

ditempuh yaitu identifikasi, assesment atau

pengukuran selanjutnya guru baru mulai

mendesain program pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan anak. Jadi,

melalui beberapa langkah tadi guru tidak

sembarangan dalam memberikan

pembelajaran bagi ABK.

9 Untuk evaluasinya

bagaimana bu?

Apakah siswa ABK

juga ikut UAS seperti

siswa normal lainnya?

ABK juga mengikuti tes akhir semester

maupun UAN sama seperti anak lainnya.

Soal yang diberikan kepada ABK di SMP

ini sama dengan anak yang lain.

Sebenarnya soal yang diberikan pada ABK

tidak harus sama dengan anak yang lain.

Pada ujian akhir semester soal dapat dibuat

oleh guru pembimbing sendiri, namun

setelah diadakan pertemuan dengan wali

murid, para wali murid sepakat jika

anaknya mendapatkan soal yang sama

dengan anak yang lain. Di SMP ini para

ABK mengikuti UAN SMP sehingga

mereka bisa melanjutkan ke SMA.

Evaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

Page 131: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxi

VERBATIN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP NEGERI 4

MOJOSONGO BOYOLALI

Nama lengkap : RA (Rani Ayu Kusuma Dewi)

Jenis kelamin : Perempuan

TTL : Boyolali, 7 Maret 1997

Alamat : Gatak, Nepen, Teras, Boyolali

Agama : Islam

Asal Sekolah : SDN Nepen

Nama ayah dan ibu : Amat Juari dan Yamti

Tempat wawancara : Ruang Kelas 8A

Hari/tanggal : Kamis, 7 Mei 2014

Waktu : 11.40-12.00

NO PERANYAAN JAWABAN KODE

1 Apa yang mendorong anda

masuk ke sekolah ini?

Saya awalnya mendaftar di SMP N 3

Boyolali tapi tidak diterima makanya

saya mendaftar disini

2 Bagaimana perlakuan guru

dan teman-teman di

sekolah?

Baik mbak, teman-teman juga tidak

pernah mengejek saya. Gurunya juga

baik-baik

3 Saat di jelaskan dan belum

paham apa yang anda

lakukan?

Ya belajar terus mbak. Belajar dari jam

7- jam 8 kalau belum paham saya Tanya

sama bapak nak nggak ya sama ibuk.

Biasanya nak soal agama mereka paham

mbak.

Faktor

pendukung

4 Pembelajaran PAInya

menyenagkan tidak?

Menyenagkan mbak, pak widodo sering

guyon-guyon gitu jadi pembelajarannya

tidak membosankan. Kadang kita diajak

belajar di luar kelas, diajak ke mushoa

juga.

Setting

Lingkungan

Pembelajaran

5 Ujiannya sama dengan

teman-teman yang lain tidak

dek? Mengalami kesulitan

tidak?

Sama mbak, pas ulangan saya juga

ulangan, pas UTS saya juga UTS

bareng temen-temen. Menurut saya PAI

nggak sulit-sulit bnget ok mbak ya

sejauh ini biasa-biasa aja. Nggak sulit-

sulit banget kayak matematika gitu.

Evaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

6 Menurut anda materi apa

yang paling sulit dalam

pembelajaran PAI?

Menurut saya yang paling sulit itu

menghafal mbak. Kalau dapat tugas

menghafal gitu saya paling males.

Page 132: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxii

VERBATIN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP NEGERI 4

MOJOSONGO BOYOLALI

Nama lengkap : AP (Armedian Prasetyo)

Jenis kelamin : Laki-laki

TTL : Boyolali, 20 Desember 1996

Alamat : Wonosari, Kemiri, Mojosongo, Boyolali

Agama : Islam

Asal Sekolah : SDN 1 Kemiri

Nama ayah dan ibu : Waluyo dan Winarsih

Tempat wawancara : Ruang Kelas 8D

Hari/tanggal : Kamis, 7 Mei 2014

Waktu : 09.00-09.15

NO PERANYAAN JAWABAN KODE

1 Apa yang mendorong anda

masuk ke sekolah ini?

Soalnya deket mbak dengan rumah

saya. Daripada jauh-jauh ya saya

sekolah di sini saja

2 Bagaimana perlakuan guru

dan teman-teman di sekolah?

Biasa saja mbak. Wong saya juga punya

temen-temen maen.

3 Saat di jelaskan dan belum

paham apa yang anda

lakukan?

Lebih di dalami aja. Kalau pas pelajaran

kadang-kadang sih saya Tanya mbak

sama pak widodo. Ya, walaupun lebih

sering Tanya sama temen.

Faktor

pendukung

4 Pembelajaran PAInya

menyenagkan tidak?

Emm nag dibanding pelajaran lain sih

termasuk enak. Kadang kita diajak ke

mushola buat praktek. Jadinya nggak

membosankan. Nak di kelas teruskan

membosankan trus ngantuk san mbak.

Setting

Lingkungan

Pembelajaran

5 Ujiannya sama dengan

teman-teman yang lain tidak

dek? Mengalami kesulitan

tidak?

Sama to mbak wong ulangannya satu

kelas bareng-babreng soalnya juga

sama. Tapi nak UTS sama UAS nggak

tau mbak sama tidak soale nggak lihat

punya temen juga. Kesu;itanne dulu

mbak pas kelas 7 pelajarane susah banet

pahame. Tapi pas kelas 8 udah agak

mendingan

Evaluasi

pelaksanaan

pembelajaran

PAI

6 Menurut anda materi apa

yang paling sulit dalam

pembelajaran PAI?

Itu mbak tajwid. Saya nggak paham-

paham. Pas dijelaskan sih agak paham

tapi nag di ulangi lagi lupa lagi.

Page 133: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxiii

VERBATIN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP NEGERI 4

MOJOSONGO BOYOLALI

Nama lengkap : AM (Aziz Mustofa)

Jenis kelamin : laki-laki

TTL : Klaten, 7 Juni 1999

Alamat : Kripik Cilik, Malangan, Tulung, Klaten

Agama : Islam

Asal sekolah : SDN 2 Malangan

Nama ayah dan ibu : Muri dan Umi Jariyat

Tempat wawancara : Ruang kelas 8 F

Hari/tanggal : Rabu, 6 Mei 2014

Waktu : 09.00-09.15

NO PERANYAAN JAWABAN KODE

1 Apa yang mendorong anda

masuk ke sekolah ini?

Kepepet mbak, la wong daftar dimana-

mana nggak terima. Yasudah saya

daftar di sini saja. Eh bener Pas daftar

disini langsung ditrima

2 Saat di jelaskan dan belum

paham apa yang anda

lakukan?

Nak pelajaran PAI sih saya tanya sama

orangtua mbak. La habis nak tanya

dikelas ki pada di sorakin sama temen-

temen. Daripada malu ya saya tanya

sama ortu.

3 Pembelajaran PAInya

menyenagkan tidak?

Walah enak banget ok mbak. Pas

pelajaran di selingi becanda-becanda

gitu. Saya dan teman-teman kadang

juga di ajak ke mushola. Pernah juga

mbak di ajak ke lapangan sekolah. Nak

semua pelajaran kayak gitukan aku jadi

seneng mbak.

Faktor

pendukung

4 Ujiannya sama dengan

teman-teman yang lain tidak

dek? Mengalami kesulitan

tidak?

Ujiane sama kita nggak di beda-bedain

mbak. Ya mungkin yang bikin beda kita

sama temen-temen ki di kasih jam

tambahan buat materi-materi UN.

Sejauh ini nggak mbak, saya di rumah

ikut ngaji soale. Jadi nggak terlalu sulit

pelajaran PAI

Setting

Lingkungan

Pembelajaran

5 Materi apa yang paling sulit

dalam pembelajaran PAI?

Itu mbak nak hafalan-hafalan gitu susah

banget hafalnya.

Evaluasi PAI

Page 134: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxiv

Sekolah Inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Denah Lokasi SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Page 135: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxv

Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam

Page 136: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxvi

Ruang BK Sekaligus Ruang Guru Pembimbing Khusus

Penulis Bersama Guru Pembimbing Khusus

Page 137: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxvii

Ruang Guru di SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Ruang Tata Usaha SMP N 4 Mojosongo Boyolali

Page 138: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxviii

Suasana Saat Pembelajaran

Wawancara Penulis dengan RA

Page 139: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxxxix

Wawancara Penulis dengan AP dan AM

Wawancara Penulis dengan N

Page 140: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5118/1/IMPLEMENTASI PAI BA… · Khusus, Inklusi Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama

cxl

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Reni Widiastuti

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 29 Juli 1992

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Desa Pager RT 03 RW 01, Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Semarang

6. Tempat Penelitian : SMP Negeri 4 Mojosongo, Boyolali

B. Pendidikan

1. RA At-Taqwa Pager, Kaliwungu, Semarang, lulus tahun 1998

2. SD N 1 Mudal Boyolali, lulus tahun 2004

3. MTs Negeri Boyolali, lulus tahun 2007

4. MAN 1 Boyolali, lulus tahun 2010

5. S1 STAIN Salatiga sampai sekarang

Salatiga, 27 Agustus 2014

Penulis