IMPLEMENTASI PEMBINAAN TERPADU DISIPLIN PROFESI...
Transcript of IMPLEMENTASI PEMBINAAN TERPADU DISIPLIN PROFESI...
IMPLEMENTASI PEMBINAAN TERPADU
DISIPLIN PROFESI DOKTER DAN
DOKTER GIGI
Zaura Anggraeni
Ketua Divisi Pembinaan Kedokteran Gigi
Konsil Kedokteran Indonesia
Forum Diseminasi Regulasi Pembinaan Praktik Kedokteran
Bogor, 1-3 November 2018
UUPK mengatur:
PROFESI KEDOKTERAN HUKUM KEDOKTERAN
1. PENDIDIKAN PROFESI oleh Dalam penyelenggaraan praktik:
2. LEMBAGA-LEMBAGA PROFESI: KKI, MKDKI, IDI, PDGI, dan Kolegium
1. Persyaratan: STR dan SIP
3. ORGANISASI PROFESI 2. Dokumen Praktik: Informed Consent, Rekam Medis
4. Kewenangan dokter/dokter gigi Praktik 3. Proses Praktik: Rahasia Medis, dokter pengganti
5. Standar - standar profesi pelayanan 4. Sanksi Pidana
6. Pembinaan/pengawasan disiplin dokter dan dokter gigi
7. Penegakan disiplin: mekanisme dan sanksi disiplin
Ultimate Goal : Pengawalan Dokter & Dokter Gigi + Keselamatan Pasien
Perlu Sinkronisasi Implementasi dalam keterpaduan
Pelaksanaan amanah UUPK = multi pemangku kepentingan yang mempunyai Sistem dan mekanisme kerja yang berbeda
Sertifikat Kompetensi (SERKOM)
REGISTRASI/CREDENTIALING
STR Tiap 5 Tahun membuat Daftar STR
SIP
KOLEGIUM KKI PDGI/DINKES
PERAN KKI & MKDKI
DUGAAN PELANGGARAN
DAN SANKSI
PENEGAKAN DISIPLIN PEMBINAAN & PENGAWASAN
(Pedoman Praktik Dokter dan Dokter Gigi di Indonesia)
Sinkronisasi Implementasi Pembinaan Terpadu
Persyaratan lengkap
STR
Kolegium
Institusi Pendidikan
Lahan Pendidikan (RS Pendidikan &
jejaring) Organisasi Profesi
Sertifikat Kompetensi
Sertifikat Profesi
Clinical Privilege Clinical appointment
Pembinaan dengan 3 Dimensi:
1. Pendidikan
DPJP
Profesional Model
Taat Disiplin, Profesi, Etik
2. Pelayanan
Tumpang Tindih
Disiplin Profesi
Etik
Standard Praktik/
SOP
3. Penelitian: uji-uji klinik terkait Praktik
Dokter
Ketika terjadi Pengaduan terhadap Dokter dan Dokter Gigi:
Siapa yang berwenang menangani?
Bagaimana Tata Cara Penanganan Pengaduan Tersebut?
1. UUPK Pasal 64 huruf a, MKDKI bertugas: a. menerima pengaduan b. memeriksa pengaduan c. memutuskan pengaduan 2. Perkonsil Nomor 50 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan
Pengaduan Disiplin Dokter dan Dokter Gigi 3. Perkonsil Nomor 51 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan
Dokter dan Dokter Gigi Terpadu
Ketika Terbukti ada Pelanggaran Disiplin:
Pasal 23 (1) dan (2)
Tidak terbukti Terbukti
melanggar
Peringatan Tertulis
Rekomendasi Pencabutan
STR
Kewajiban mengikuti pendidikan/reschooling di institusi Pendidikan
/pelatihan di RSP
PUTUSAN MPD
(1) MPD menjatuhkan Putusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) berupa:
a. Teradu dinyatakan tidak melanggar
disiplin profesi atas Pengaduan; atau b. Teradu dinyatakan melanggar disiplin profesi atas Pengaduan
(2) Dalam hal MPD menjatuhkan Putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b Teradu diberi sanksi disiplin berupa:
a. pemberian peringatan tertulis; b. rekomendasi pencabutan STR untuk
sementara waktu paling lama 1 (satu) tahun atau untuk selamanya; dan/atau
c. kewajiban mengikuti pendidikan atau reschooling di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi, atau pelatihan di lingkungan rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan.
Tata Laksana Pencabutan STR Pasca Keputusan KKI
Dinkes Kota/Kabupaten
- Mencabut SIP : seberapa cepat, kewenangan siapa? - Monitor Teradu dalam masa Pembinaan
Cabut SIP ≠ Pembatalan, Pengaktifan tidak perlu mengajukan SIP yang baru. Dinkes mengirim surat Pencabutan SIP ke KKI, OP dan Teradu.
OP+Kolegium: - Memastikan Teradu tidak praktik
- Pembinaan
Apa & Bagaimana Pembinaan pasca Keputusan MKDKI
Kolegium ~ OP ~ Institusi Pendidikan: tentukan materi, tempat, di institusi pendidikan dan/atau RSP
KKI : menerbitkan STR-P untuk Pendidikan kembali Dinkes Kab/Kota : menerbitkan SIP untuk pendidikan kembali
ONLY Dokter/Dokter Gigi melaksanakan pendidikan dibawah
supervisi DPJP dan atas ijin Institusi Pendidikan dan/atau RSP Biaya: Dokter/Dokter Gigi Ybs Pelaporan: oleh Institusi/wahana Pendidikan kepada
Kolegium/OP Dinkes KKI: Pengaktifan STR kembali - Pemberitahuan kpd Dinkes SIP diaktifkan kembali
Institusi Tempat Teradu
1. Mencari Pengganti
Dokter/Dokter Gigi terkena sanksi ditugaskan di
non-klinis/ non pelayanan
Mengusulkan Dokter/Dokter Gigi Pengganti kepada
Dinkes Provinsi
2. Melaporkan selesai masa
Pembinaan kepada KKI
Berdasarkan Laporan mengaktifkan
Tidak mengaktifkan STR
Buat Surat
Pengaktifan STR
Dinkes
cc: OP
Kolegium
Instansi
Kerja DINKES
KAB/
KOTA Menyampaikan Surat Pengaktifan kembali SIP kepada KKI
Tata Laksana Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Sanksi Disiplin
Dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan peran masing-masing pemangku kepentingan (stakeholders);
1. KKI melakukan visitasi paling lambat 1 (satu) bulan setelah keputusan
2. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui mekanisme diskusi;
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memastikan dokter/dokter gigi yang dicabut STR-nya, dibekukan SIP-nya dan tidak melakukan Praktik Kedokteran;
4. Pimpinan unit kerja memastikan dokter/dokter gigi yang bersangkutan tidak melakukan Praktik Kedokteran namun tetap dapat diberikan kegiatan non klinis di unit kerja;
5. Kolegium/Organisasi Profesi melakukan monitoring kegiatan Pendidikan Kembali atau Reschooling atau Pelatihan terhadap dokter/dokter gigi teradu.
6. Instansi tempat dokter yang bekerja memastikan bahwa pelayanan tidak terganggu.
KESIMPULAN: Critical, Crucial, Principal
MKDKI dan KKI Keputusan sanksi : cabut STR
Kolegium
Sinkronisasi Keterpaduan : Tepat Waktu, Transparan, Akuntabel
Pengawalan Dokter dan Pembinaan Dokter/ Dokter Gigi + Keselamatan Pasien
Dinkes Kab/Kota
• mencabut SIP Teradu sesuai Keputusan KKI
• Memonitor dan evaluasi terhadap kegiatan Teradu selama masa pembinaan
• Dinkes menyampaikan Surat Pencabutan SIP kpd KKI, OP dan Teradu
• Dinkes mengaktifkan kembali SIP yang bersangkutan
Kolegium
• melakukan pembinaan dgn meminta Teradu utk tidak melakukan
Prakdok sesuai surat pencabutan dari Dinkes
• Kolegium brkoordinasi dgn OP dan institusi pendidikan dlm menatapkan
Materi, tempat dilaksanakannya pendidikan kembali
PERSI Melakukan pembinaan terhadap para Dokter dan Dokter Gigi
di wilayah binaannya
REGULASI : UUPK Pembinaan Disiplin Profesi
Quality – Safety
Doing the right thing right To the right patient In the right place By the right person With the right procedure With the right attitude / behaviour, and skill
IJAZAH +
SERTIFIKAT KOMPETENSI
STR + SIP - Perlindungan pada masyarakat - Mutu pelayanan - Kepastian Hukum
Hindari risiko – risiko gugatan dan pelanggaran disiplin, etika, hukum
• Rekam Medis • Informed Consent • SOP • Hak dan Kewajiban
Pasien dan Dokter
Meningkatkan kualitas dan integritas dokter dan dokter gigi
Menjaga Harkat, Martabat Profesi Dokter dan Dokter Gigi
Perlindungan Masyarakat
Taat Hukum
TERIMA KASIH
Kemenkes Dinkes
AIPKI AFDOKGI
PERSI ARSPI
MKEK/MKEKG Kolegium
PEMDA BPJS MEA
MASYARAKAT
Kemenristekdikti
PERLU MEMPERKUAT SISTEM KOORDINASI PEMBINAAN TERPADU DISIPLIN PROFESI DOKTER-DOKTER GIGI.
FASKES
LANGKAH BERIKUTNYA?