IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK DI PAUD...
Transcript of IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK DI PAUD...
IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK
DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER
KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
oleh
SITI NILNA FAIZAH
M1.14.013
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK
DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER
KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
oleh
SITI NILNA FAIZAH
M1.14.013
Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
Salatiga, 12 September 2018
Prof. Dr. Mansur, M.Ag
PEMBIMBING
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan
hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak
mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan
sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah
diajukan untuk gelar atau ijazah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga
atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, 12 September 2018
Yang Membuat Pernyataan
SITI NILNA FAIZAH
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Siti Nilna Faizah
NIM : M1.14.013
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa tesis yang saya buat ini benar – benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tesis
ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.
v
ABSTRAK
Judul Tesis : Implementasi Parenting Class dalam Menunjang Pendidikan Akhlak di
PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Parenting Class dalam
Menunjang Pendidikan Akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan sosiologis. Sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan
sekunder. Pengumpulan data melalui tehnik observasi, interview dan dokumentasi.
Tehnik analisis data dengan cara mereduksi data, display data dan mengambil
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Parenting Class dalam
Menunjang Pendidikan Akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center yang sudah berjalan
dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu ragam kegiatan, partisipasi anak didik dan
orang tua, kesadaran moral kolektif guru, kebijakan sekolah berbasis pendidikan
akhlak, pelibatan integrative sekolah-masyarakat dan nilai-nilai akhlak yang
berkembang.
Adapun nilai-nilai akhlak yang dapat diungkap melalui kegiatan parenting
class antara lain menjalankan amanah dengan sebaik mungkin, Berperilaku sopan
santun terhadap siapapun, Menggunakan waktu yang ada untuk kegiatan yang
produktif dan bermanfaat, Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati,
dan Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
Kata kunci : Implementasi Parenting Class , Pendidikan Akhlak, Anak Usia Dini.
vi
ABSTRACT
Tittle : Implementation of Parenting Class in Supporting Moral Education in PAUD
Wafdaa Kids Center Pringapus Semarang Year 2017/2018
This thesis is intended to know the implementation of parenting class in
supporting moral education in PAUD Wafdaa Kids Center Pringapus Semarang, It
constitutes qualitative research by means of sociological approach. The data sources
are from primary and secondary one. The data collections are through observation,
interview and documentation technique. Meanwhile, the data analyses of this research
are to reduce data, display one and make a conclusion.
The problems of research involve various from of parenting class
implementation, moral education in the students of PAUD Wafdaa Kids Center.
The research shows that moral education implementation, parenting class in
PAUD Wafdaa Kids Center can be seen from many aspects. There are kind of
activities, such as participation of student and parents, collective moral awareness of
teacher, moral education based school policy, the intregative involment of school-
sociaty at large and the values of moral education in progress.
The moral value of parenting class is doing instruction as well as possible,
having a good behavior to anyone, doing positive things, honest and love ach other.
Keywords : Implementation of Parenting Class, moral education, Children Early Age.
vii
PRAKATA
Ya Allah, dzat yang maha segalanya. Alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji
dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhingga penulis dapat menyusun tesis ini
dengan judul “Implementasi Parenting Class Untuk Menunjang Pendidikan Akhlak
di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018”
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi utusanMu Muhammad Rasul
KekasihMu sang pembawa risalah Uswatun Khasanah beserta keluarga dan para
sahabatnya. Mudah-mudahan kita diakui sebagai umatnya dan mendapat syafaat di
yaumul qiyamah kelak.
Penulis tesis ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu
dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga
3. Hammam, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana IAIN Salatiga
viii
4. Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku pembimbing yang telah memberikan bantuan
dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah membekali
berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan tesis ini.
6. Suami dan anakku tercinta (Arrayyan Hayyan Al Ayyubi) yang telah
memberikan support dalam mengerjakan tesis ini.
7. Keluarga besar penulis, Bapak dan Ibu yang selalu mendo’akan dan
memotivasi.
8. Pengelola, Pendidik dan Wali Anak Didik PAUD Wafdaa Kids Center yang
telah membantu memperlancar penelitian.
9. Teman-teman Pascasarjana angkatan 2014, semoga jalinan persahabatan dan
kekeluargaan tetap terjaga selamanya.
Tesis ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat dan mendapat ridlo dari Allah Swt.
Salatiga, 24 September 2018
Penulis
Siti Nilna Faizah
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... ii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………….…. iii
ABSTRAK………………………………………………………………… iv
PRAKATA………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 3
C. Signifikansi Penelitian …………………………………. 4
D. Penelitian Terdahulu …………………………………… 5
E. Kerangka Teori ………………………………………… 7
F. Metode Penelitian ……………………………………… 9
G. Sistematika Penulisan ………………………………….14
BAB II IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
A. Gambaran Umum PAUD Wafdaa Kids Center ……… 15
B. Implementasi Parenting Class ………………………. 20
C. Kelebihan dan Kekurangan Program Parenting …….. 22
BAB III HASIL IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DALAM
MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK
A. Hasil Implementasi Parenting Class………..…………..24
1. Program Foundation Class……………………….. 24
x
2. Program Parents’ Gathering ……………………. 25
3. Program Seminar ………………………………… 26
4. Program Hari Konsultasi ………………………… 27
5. Program Cook on The Spot ……………………… 28
B. Nilai-nilai Akhlak Yang Berkembang ………………. 29
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Ragam Kegiatan ………………………………………31
B. Partisipasi Aktif Siswa ………………………………..32
C. Kesadaran Moral Kolektif Guru ………………………32
D. Kebijakan Sekolah Berbasis Pendidikan Akhlak ……..33
E. Pelibatan Integratif Sekolah-Masyarakat ……………..33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………..…36
B. Saran ………………………………………………….37
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………38
LAMPIRAN ……………………………………………………………..40
BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………….. 60
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Perkembangan Jumlah Anak Didik ……………………………. 17
2.2 Tabel Program Foundation Class ………………………………….… 24
2.3 Tabel Parents Gathering ……………………………………………… 25
2.4 Tabel Seminar ………………………………………………………… 26
2.5 Tabel Hari Konsultasi ………………………………………………... 27
2.6 Tabel Cook on The Spot ……………………………………………... 28
2.7 Tabel Hasil Akhlak yang Berkembang ……………………………… 29
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pedoman Wawancara ……………………………………………. 39
2. Catatan Hasil Wawancara …………...…………………………… 40
3. Surat Ijin Penelitian ……………………………………………… 55
4. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ………………………... 56
5. Dokumentasi …………………………………………………….. 57
6. Biografi Penulis ………………………………………………….. 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini sangatlah penting karena pada usia tersebut
anak mulai tumbuh dan berkembang. Sesuai dengan Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14
menerangkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun, dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.1 Pernyataan ini dapat
dikatakan sebagai sebuah implementasi dari hadist Rasulullah saw yaitu
Artinya: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim laki-laki dan perempuan
(HR. Ibnu Abdil Barr).2
Akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk
mengatur pergaulan manusia dan menentukan tujuan akhir dari usaha
dan kerjanya. Akhlak merupakan perilaku yang tampak atau terlihat dengan
1Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, 2. 2Imam An Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Darul Haq, 1995, 21.
2
jelas baik dalam kata maupun perbuatan yang dimotivasi oleh dorongan
karena Allah.3 Dapat dikatakan bahwa seorang anak adalah amanat bagi
kedua orang tuanya, yang harus dididik dan diarahkan.
Kegiatan parenting class merupakan pembelajaran bersama anak
dengan orang tua di sekolah dalam rangka menangani anak dengan
komunikasi antara guru dan orang tua murid.4
Dimensi pertama berkenaan dengan hubungan emosional orang tua
dengan anak. Dimensi kedua adalah cara cara orang tua dalam mengontrol
perilaku anaknya.5 Dengan demikian interaksi orang tua kepada anak harus
stabil agar anak dapat berkembang dengan baik yaitu salah satunya melalui
kegiatan parenting class.
Kecamatan Pringapus merupakan lingkungan industri di Kabupaten
Semarang yang cukup besar, dimana mayoritas penduduknya adalah bekerja
di pabrik. Termasuk para orang tua di PAUD Wafdaa Kids Center. Sehingga
waktu untuk mendidik dan membimbing anak sangatlah kurang dan terjadilah
krisis akhlak pada anak.
Dari uraian tersebut, penulis akan mengungkap lebih jauh tentang
Implementasi Parenting Class Dalam Menunjang Pendidikan Akhlak di
3Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: P3 Depdikbud PN Balai Pustaka,
1976, 97. 4Elia Daryati, Parenting With Heart, Yogyakarta: Kaifa Pustaka, 2014, 5.
5Elizabeth Hurlock, Perkembangan Anak, Jakarta:Erlangga, 1977, 89.
3
PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan
akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2017/2018?
2. Apakah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan parenting class di
PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2017/2018?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bentuk implementasi parenting class dalam
menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center
Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018.
b. Untuk mengetahui hasil pelaksanaan parenting class di PAUD Wafdaa
Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018.
4
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Secara teoritis manfaat dari penelitian ini adalah hadirnya
kontribusi positif untuk pengembangan program parenting class dalam
menunjang pendidikan akhlak anak usia dini, terutama ketika
pendidikan tersebut dihadapkan pada suatu konteks di Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang yang merupakan daerah industri.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi lembaga pendidikan, sebagai kontribusi pemikiran
pengembangan kegiatan pembelajaran khususnya dalam
pembentukan akhlak siswa.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola kegiatan
pembelajaran sehingga pelaksanaan pendidikan akhlak dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
3. Bagi masyarakat umum, sabagai salah satu wawasan pentingnya
pendidikan akhlak anak usia dini sekaligus mendorong para orang
tua untuk melakukan komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
5
D. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang sejenis dan terlebih dahulu dilakukan, diantaranya
adalah :
Iing Sakrim tentang Konsep Akhlak Anak Usia Dini dalam
Perspektif Islam. Tesis Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, 2012.6 Hasilnya keluarga (orang tua) peranannya sangat
penting karena keluarga merupakan Madrasatul Ula.
Farhatin Masruroh tentang Pemikiran Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut Abdurrahman An Nahlawi. Tesis Program Pascasarjana IAIN
Sunan Ampel Surabaya, 2010.7 Menjelaskan bahwa anak adalah amanat
dari Allah yang harus dijaga kefitrahannya untuk menjadi manusia yang
memiliki nilai-nilai hidup yang bermakna yaitu manusia yang beriman,
berilmu dan berakhlak mulia.
Heri Afrizal Purba tentang Konsep Pendidikan Anak Usia Dini
dan Implementasinya dalam Sistem Pendidikan Nasional. Tesis Program
Pascasarjana di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2010.8 Mendeskripsikan
bahwa Pendidikan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh besar
terhadap karakter anak.
6Iing Sakrim, Konsep Akhlak Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam, Tesis Pascasarjana
IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012, 85. 7Farhatin Masruroh, Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Abdurrahman Annahlawi, Tesis
Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010, 79. 8Heri Afrizal Purba, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dan Implementasinya dalam Sistem
Pendidikan Nasional, Tesis Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2010, 87.
6
Julal Umam tentang Konsep Pendidikan Islam Dalam Keluarga
(Studi Pemikiran Hasan Langgulung). Tesis Program Pascasarjana IAIN
Walisongo Semarang, 2012.9 Menjelaskan bahwa pemikiran pendidikan
Islam Hasan Langgulung dalam keluarga meliputi aspek-aspek pendidikan
islam jasmani dan rohani yaitu aqidah, syariah, akhlak dll.
Ngaidin tentang Implementasi Pendidikan Karakter melalui
kegiatan ekstrakurikuler rohani islam (rohis) dan pembiasaan keagamaan
SMA Negeri Kota Salatiga. Tesis Program Pascasarjana IAIN Salatiga,
2017.10
Mendeskripsikan bahwa nilai yang diungkap melalui kegiatan ini
adalah budaya religious, kerjasama, kreatif, mandiri, dll.
Dari penelitian di atas, penulis memilki kesamaan dalam penelitian
ini yaitu meneliti tentang konsep pendidikan Akhlak, adapun yang
membedakan penelitian penulis dengan penelitian yang lain adalah dari
berbagai penelitian tentang pendidikan akhlak khususnya akhlak anak usia
dini, penulis belum menemukan penelitian yang spesifik membahas
tentang pendidikan akhlak melalui kegiatan parenting class. Penulis
menganggap perlu untuk melakukan penelitian ini agar hasil penelitian ini
dapat diimplementasikan.
9Julal Umam, Konsep Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Studi Pemikiran Hasan
Langgulung), Tesis Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2012, 83. 10
Ngaidin, Implementasi Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler rohani islam
(rohis) dan pembiasaan keagamaan SMA Negeri Kota Salatiga, Tesis Program Pascasarjana IAIN
Salatiga, 2017, 39.
7
E. Kerangka Teori
1. Pendidikan Akhlak
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suaasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.11
Pendidikan sangat penting untuk kehidupan manusia.
Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu
dan masyarakat tanpa akhlak, masyarakat manusia tidak akan berbeda
dari kumpulan binatang. Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi
melalui suatu konsep seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana
sebaiknya akhlak itu harus terwujud. Konsep atau seperangkat
pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu, disusun
oleh manusia di dalam sistem idenya.12
Dapat dikatakan bahwa akhlak
merupakan sesuatu yang dapat dibentuk.
Pendidikan akhlak adalah bimbingan asuhan dan pertolongan dari
orang dewasa agar mampu membiasakan diri dengan sifat-sifat yang
terpuji dan menghindari dari sifat-sifat yang tercela.
11
Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas, Cetakan
ke-1, 2003. 12
Salim Hadiyah, Tuntunan Akhlak bagi Anak-Anak Muslim, Bandung: Sinar Baru, 1992, 79.
8
2. Anak Usia Dini (AUD)
Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan unik.13
Anak adalah potensi utama
bagi masa depan bangsa.
Bermacam-macam cara pembagian umur pertumbuhan yang dibuat
oleh para ahli jiwa tetapi pada umumnya perbedaan yang terdapat antara
mereka tidaklah dalam hal-hal yang pokok. Kanak-kanak dibagi dua tahap
yaitu anak usia dini mulai usia 0-6 tahun dalam masa pra sekolah dan usia
6-12 tahun masa sekolah dasar. Remaja dibagi dua tahap yaitu mulai usia
13-16 tahun dalam masa remaja pertama dan usia 17-21 tahun dalam masa
remaja terakhir.14
PAUD Wafdaa Kids Center menggunakan acuan untuk
anak usia dini mulai usia 0-6 tahun.
Anak usia dini merupakan anak dalam masa perkembangan yang
luar biasa (golden age), pada masa inlah seorang anak mampu merekam
dan mempraktekkan segala perbuatan baik maupun buruk.15
Oleh
karenanya seorang orang tua harus menjadi contoh yang baik, karena
dengan pembelajaran positif di masa kecilnya anak akan memiliki
karakter yang positif demikian pula sebaliknya.
13
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan ke-
V, 2014, vii. 14
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Bulan Bintang, Cetakan ke-17, 2010, 126. 15
Sujiono, YN, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT Indeks, 2009, 125.
9
3. Parenting Class
Menurut Henry Clay Lindgren yang dikutip oleh Ratna Megawangi
menyebutkan bahwa The family, not the school, provides the first
educational experiences begining in infancy, with the attempt to guide and
direct the child-to train him.16
Keluarga bukan sekolah, memberikan
pengalaman-pengalaman pendidikan yang pertama mulai pada masa
pertumbuhan dengan usaha-usaha untuk membimbing dan mengarahkan
anak serta melatihnya.
Parenting itu merujuk pada suasana kegiatan belajar mengajar yang
menekankan kehangatan bukan ke arah suatu pendidikan satu arah atau
tanpa emosi. Dengan adanya kegiatan parenting class, selain orang tua
mendapatkan ilmu tentang cara mendidik anak, hubungan antara guru dan
orang tua akan menjadi lebih akrab sehingga akan memudahkan untuk
melakukan sharing tentang perkembangan anak.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
16
Ratna Megawangi, Character Parenting Space: Menjadi Orang tua Cerdas untuk
Membangkitkan Karakter Anak, Bandung: Mizan Media Utama, 2007, 34.
10
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang
diarahkan ke suatu penelitian lapangan (field research). Kirk dan Miller
menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial (social science) yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan
berkenaan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.17
Jadi, penulis langsung ikut serta dalam kegiatan tersebut
untuk mendapatkan informasi yang akurat.
2. Sumber Data
Penentuan sumber data dalam penelitian ini bisa dikatakan hampir
sama dengan istilah pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif.
Akan tetapi, perbedaannya terlihat dengan mengacu kepada penentuan
sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan pada perhitungan
statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi
yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan.18
Pengambilan sampel
atau penetuan sumber data dalam penelitian ini adalah menggunakan
purposive sampling.
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (a) Sumber
Data Primer yaitu sumber data yang berkaitan langsung berkaitan dengan
17
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002, 3. 18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
Bandung:Alfabeta, 2010, 301.
11
obyek riset. Data primer dalam penelitian ini adalah perilaku subyek
penulis yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil observasi. (b)
Sumber Data Sekunder yaitu sumber data yang mendukung dan
melengkapi sumber-sumber data primer. Data sekunder dalam penelitian
ini adalah buku-buku jurnal dan penelitian orang lain yang berkaitan
dengan pendidikan moral.19
Dalam hal ini data primer didapatkan dari
pengelola, pendidik, dan orang tua murid PAUD Wafdaa Kids Center.
3. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi pengamatan (observation), wawancara (interview)
dan dokumentasi (documentation).
a. Pengamatan (observation)
Melalui observasi, penulis mengamati tentang segala hal yang
berkaitan dengan implementasi pendidikan akhlak melalui kegiatan
parenting class.
b. Wawancara (interview)
Melalui teknik ini, penulis dapat mengetahui hal-hal mendalam
tentang bagaimana pendidik menginterpretasikan fenomena yang
terjadi, di mana hal ini tidak bias ditemukan melalui pengamatan. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Stainback, sebagaimana diungkap
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:Bima Aksara,
1989, 10.
12
kembali oleh Sugiyono bahwa “interviewing provides the researcher
a means to gain a deeper understanding of how the participant
interprets a situation or phonemenom that can be gained through
observation alone”.20
Teknik wawancara harus digunakan oleh
penulis karena dapat mengamati, memahami secara langsung
bagaimana penerapan pendidikan akhlak melalui kegiatan parenting.
c. Dokumentasi (documentation)
Melalui metode dokumentasi, penulis memperoleh data-data
penting seperti deskripsi tentang tema penelitian, uraian pendukung
obyek penelitian, berikut keterangan yang lebih detail mengenai
kebijakan atau aturan-aturan tertentu sehingga hasil dari penelitian
atau riset lebih dapat dipercaya kebenarannya.
4. Kehadiran Peneliti
Penulis dalam penelitian ini bertindak secara langsung di lapangan
sehingga mendapatkan data yang riil di dalam keluarga tersebut dan
mendapatkan data yang akurat. Penulis hadir ketika program parenting
dilaksanakan dan mengamati kegiatan secara langsung.
5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang berjudul Implementasi parenting class untuk
menunjang pendidikan akhlak tepatnya di Pendidikan Anak Usia Dini
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D,…,318.
13
Wafdaa Kids Center Klepu Rt. 01 Rw. 01 Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.21
Dalam penelitian ini
digunakan metode analisis induktif, yaitu mentransformasi fakta-fakta
khusus sebagai bahan untuk membangun teori. Metode ini digunakan
untuk menganalisa realitas yang ada dalam sebuah keluarga khususnya
berkaitan dengan pendidikan akhlak.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Agar diperoleh data yang akurat penulis terjun langsung untuk
observasi dan wawancara, selain itu juga mengecek hasil wawancara dan
observasi dengan dicocokan melalui tingkah laku langsung subyek
penelitian sehingga hasilnya dapat dipercaya.
21
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996, 7.
14
G. Sistematika Penulisan
Bab I, yaitu Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kajian pustaka,
kerangka teoretik, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II, yaitu Implementasi parenting class dalam menunjang
pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus
Kabupaten Semarang.
Bab III, yaitu Paparan data dan temuan penelitian implementasi
parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids
Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang .
Bab IV, yaitu Analisis parenting class dalam menunjang pendidikan
akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang.
Bab V, yaitu Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
15
BAB II
IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER
A. Gambaran Umum PAUD Wafdaa Kids Center
PAUD Wafdaa Kids Center yang beralamat di Desa Klepu RT. 01 RW.
01 Kec. Pringapus merupakan lembaga pendidikan pra sekolah yang pertama kali
di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang yang berdiri pada tanggal 14 Mei 2005,
didirikan oleh seorang pribadi yang peduli terhadap pendidikan khususnya
Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Ibu Indhah Setiawati, S.Psi. PAUD Wafdaa
Kids Center merupakan salah satu lembaga pendidikan agama islam yang
menekankan pada fokus penanaman moral dasar Akhlaqul Karimah berdasarkan
Alquran dan Sunnah pada anak usia dini.22
Visi PAUD Wafdaa Kids Center adalah “Cerdas Iman, Cerdas Akal,
Cerdas Hati dan Cinta Ilahi”. Misinya yaitu (1) Membimbing anak memahami
tuntunan Islam dalam Al Qur’an dan Hadits dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, (2) Membimbing anak berakhlaqul karimah (berbudi
pekerti luhur), (3) Membimbing anak mengembangkan potensi-potensi
intelektual, (4) Membimbing anak agar kuat dan memiliki semangat yang tinggi
dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup, (5) Membimbing anak mencintai
22
Eni Daryani, Pengelola PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 15 April 2018,
11.00.
16
dan melestarikan lingkungan alam sekitar, (6) Membimbing anak untuk menjaga
kesehatan jasmani.
Adapun tujuan lembaga ini adalah mewujudkan anak yang memiliki
sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang seimbang pada setiap aspek
perkembangannya sebagai bekal memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.
Mewujudkan anak yang sehat, mandiri, serta peduli terhadap diri sendiri, teman
dan lingkungan sekitarnya. Mewujudkan anak yang kreatif dan aktif dalam
menciptakan hasil karya untuk dirinya dan masyarakat kelak. Menjadikan
generasi islami yang berakhlak mulia sejak dini sebagai bekal menjalani
kehidupan dewasa nanti.
Kualifikasi pendidiknya terdiri dari Sarjana Pendidikan Anak Usia
Dini (S.Pd. AUD), Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I.), Sarjana Hukum
Islam (S.Hi), Ahli Madya Teknik Komputer (A.Md.), dan yang lainnya sedang
mengikuti studi di Universitas Terbuka. Ciri khas yang menonjol keislamannya
membuat semakin tahun lebih berkembang dan banyak peminatnya. Pendidik
yang berkompeten dan sabar juga membuat para orang tua lebih percaya untuk
menyekolahkan anaknya ke PAUD Wafdaa Kids Center.23
Perkembangan
sekolahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik itu secara fisik (materi),
guru maupun anak didiknya. Berikut ini adalah perkembangan jumlah anak didik
PAUD Wafdaa Kids Center dari awal berdiri sampai saat ini.
23
Siti Amanah, Orangtua anak didik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 28
Februari 2018, 10.00.
17
Tabel 2.1
Perkembangan jumlah anak didik
No Tahun Jumlah Anak Didik Jumlah Pendidik
1 2005/2006 30 3
2 2006/2007 19 3
3 2007/2008 21 3
4 2008/2009 27 4
5 2009/2010 57 5
6 2010/2011 65 6
7 2011/2012 67 8
8 2012/2013 72 8
9 2013/2014 75 8
10 2014/2015 120 9
11 2015/2016 127 10
12 2016/2017 133 9
13 2017/2018 138 9
Dari 16 PAUD yang ada di Kecamatan Pringapus, PAUD Wafdaa Kids
Center adalah salah satu lembaga yang sudah melaksanakan kegiatan parenting
class untuk menunjang akhlak sejak usia dini. Kegiatan ini telah dilaksanakan
18
sejak tahun 2016 sesuai program pemerintah kaitannya dengan bimbingan
pendidikan keluarga.24
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh guru SR menyatakan
bahwa pelaksanaan kegiatan parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak
di PAUD Wafdaa Kids Center sungguh luar biasa, orang tua dan anak sama-
sama belajar dan membiasakan berakhlaku karimah dalam kehidupan sehari-
harinya. Oleh karena itu, penulis memilih lembaga ini untuk melakukan
penelitian mengenai implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan
akhlak anak usia dini.
Mulai awal tahun pelajaran, kegiatan parenting class ini dilaksanakan oleh
PAUD Wafdaa Kids Center. Lembaga menyusun program-program mengenai
kegiatan parenting class yang akan dilaksanakan dalam satu tahun pembelajaran.
Setiap lembaga PAUD diwajibkan untuk membuat SOP (Standar Operasional
Prosedur) sabagai pengendali pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar
keseluruhan praktek pembelajaran di setiap lembaga PAUD dapat dilaksanakan
secara optimal dan berkualitas.
Kegiatan parenting class ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali di PAUD
Wafdaa Kids Center. Ragam kegiatan ini diantaranya adalah parent gathering,
foundation class, seminar, hari konsultasi, dan cook on the spot. Program-
24
Siti Rodliyah, Pendidik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 10 Mei 2018,
12.30.
19
program tersebut sesuai dengan aturan dalam kebijakan pemerintah kaitannya
dengan pendidikan keluarga.
Dalam pelaksanaan program parenting class dalam menunjang pendidikan
akhlak anak usia dini, PAUD Wafdaa Kids Center memiliki 10 penanaman
akhlak yang harus diterapkan dalam pembelajaran diantaranya adalah :25
1. Cinta Allah dengan segala CiptaanNya
2. Jujur dan dapat dipercaya (amanah)
3. Sabar
4. Teguh Hati/Konsisten/Istiqomah
5. Bertanggung Jawab
6. Peduli, Mau berbagi, suka menolong, dan bekerjasama
7. Mandiri, percaya diri, kreatif, dan suka bekerja keras
8. Hormat, santun, patuh dan taat
9. Berjiwa pemimpin dan adil
10. Suci, bersih, rapi, dan sehat
Penanaman akhlak tersebut dilaksanakan dalam program-program
parenting class dan pembelajaran sehari-hari di PAUD Wafdaa Kids Center.
Kegiatan parenting class melibatkan dengan komite sekolah dalam hal ini
Himpunan Orang Tua Murid (HOM).
25
Indhah Setiawati, Penanaman 10 Moral Dasar Berbasis Syariat Islam, Semarang: Artha
Grafika, 2013, 5.
20
B. Implementasi Parenting Class
Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary bahwa implementasi adalah
“put something into effect”, (penerapan sesuatu yang memberikan dampak atau
efek).26
Kata Implementasi secara bahasa memiliki arti penerapan atau
pelaksanaan. Implementasi merupakan suatu proses penerapan atau pelaksanaan
ide, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak atau efek baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai
dan sikap.
Dalam hal ini, implementasi dikaitkan dengan pendidikan akhlak
sehingga mengandung maksud, bahwa implementasi merupakan penerapan suatu
kegiatan atau metode yang dilakukan oleh sekolah dan berkesinambungan
sebagai upaya terhadap pembentukan akhlak peserta didik khususnya di tingkat
PAUD.
Teknis pelaksanaan parenting class adalah dengan cara mengundang
orang tua dan anak didik ke PAUD Wafdaa Kids Center untuk mengikuti
program yang akan dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Program-program
tersebut diberikan kepada orang tua.
Awal tahun ajaran baru yaitu bulan Juli adalah dengan kegiatan
Foundation Class pembelajaran bersama anak dengan orang tua di awal masuk
sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan kegiatan disekolah.
26
A.S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English.New York; Oxford
University Press, 1995, 246.
21
Setelah anak dan orang tua mengenal kegiatan di sekolah kemudian dua
bulan selanjutnya melaksanakan kegiatan parents gathering yaitu kegiatan
pertemuan orangtua dengan pihak lembaga PAUD yang difasilitasi oleh panitia
parenting guna membicarakan tentang program-program lembaga PAUD dalam
hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di keluarga dalam rangka
menumbuhkembangkan anak secara optimal.
Seminar dilaksanakan pada bulan berikutnya misalnya dengan
mengundang tokoh atau praktisi PAUD yang kompeten, pakar dongeng,
psikolog dan lain-lain.
Hari Konsultasi adalah hari konsultasi untuk orang tua yang dapat
disediakan atau dibuka oleh lembaga PAUD. Jumlah hari yang disediakan sesuai
dengan tinggi rendahnya kasus atau jumlah orang tua yang melakukan
konsultasi.
Cooking on the Spot adalah kegiatan anak-anak belajar memasak,
menyajikan makanan dengan bimbingan guru atau bersama orang tua agar
terjalin kerjasama antar orangtua dan anak.
Lima program parenting class di atas melibatkan kerjasama yang baik
antar orang tua, pendidik maupun anak didik dalam menunjang pendidikan
akhlak terutama pada anak usia dini. Para orang tua sangat antusias dengan
kegiatan tersebut karena banyak ilmu dan manfaat yang didapatkan ketika
mengikuti program parenting class.
22
C. Kelebihan dan Kelemahan Implementasi Parenting Class
Berdasarkan pelaksanaan program parenting class terdapat kelebihan dan
kelemahan diantaranya:
Kelebihannya adalah (1) lebih terjalinnya hubungan silaturrahim dan
kedekatan antara orang tua dan pendidik (2) membuka ruang diskusi atau sharing
serta keterbukaan antara orang tua dan pendidik (3) orang tua bisa mendapatkan
informasi yang utuh mengenai program pendidikan anaknya (4) orang tua dapat
langsung menyampaikan saran maupun kritik kepada pihak sekolah secara
terbuka (5) para pendidik mendapat banyak masukan sebagai acuan dalam
menjalankan proses belajar mengajar.
Orang tua dapat belajar bersama anak dan memahami karakter anak
terutama dalam hal mendidik akhlak anak mereka. Dalam hal ini orang tua dapat
aktif untuk bertanya maupun mengungkapkan pertanyaan. Seperti yang dikatakan
oleh Mel Silberman: “What I hear, I Forget. What I See, I Remember. What I
hear and See, I Remember a little. What I hear, see and ask question about or
discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss and
do, I acquire knowledge and shill. What I teach to another, I master”.27
Ketika
orang tua dan anak sama-sama belajar, itu akan lebih berhasil untuk dipraktikkan
sehingga dapat membentuk akhlak anak.
27
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategies to teach Any Subject, Allyn and Boston,
Boston: 1996, 138.
23
Kelemahannya adalah (1) kehadiran orang tua belum dapat 100%
dikarenakan kesibukan mereka dalam bekerja di pabrik yang sulit dengan
perijinan (2) kurang berperan aktif dalam mengikuti program parenting class
tersebut (3) orang tua yang berbeda pemahaman dan pemikiran dengan
program lembaga.
Dari sinilah apabila orang tua tidak bisa bekerja sama dengan pihak
lembaga maka program tersebut tidak bisa berjalan karena suatu program bisa
terlaksana dengan faktor dorongan pihak-pihak yang terkait. Misalnya orang
tua, pendidik, kepala sekolah maupun lingkungan di sekitarnya. Peran orang
tua dalam kegiatan parenting class ini sangatlah penting karena target dari
lembaga adalah kepada orang tua sehingga hasilnya nanti bisa
diimplementasikan kepada akhlak anak mereka.
24
BAB III
HASIL IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
A. HASIL IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
1. Foundation Class dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Juli 2017 di PAUD
Wafdaa Kids Center. Dalam kegiatan ini berisi tentang orientasi atau
pengenalan lingkungan sekolah berikut program kerja sekolah. Seperti yang
diungkapkan oleh salah satu orang tua anak didik inisial DW:28
“Saya senang dengan kegiatan foundation class karena dapat
mengetahui program di sekolah dan bisa saya terapkan untuk memperbaiki
akhlak anak saya. Saya berbincang-bincang mengenai lingkungan sekolah
dan bergaul sehingga kalau ada hal yang janggal atau perbuatan yang
menyimpang maka langsung saya beri pengertian dan saya nasihati. Saya
selalu memberikan teladan yang baik kepada anak saya sehingga anak saya
dapat mencontohnya”.
Berdasarkan ungkapan ibu DW dapat dikatakan program ini sangat bagus dan
bermanfaat untuk orang tua dalam mendidik akhlak anaknya. Berikut jumlah
kehadiran peserta pada program foundation class:
Tabel 2.2
Jumlah hadir program foundation class
NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR
1 Orang tua 115 23
2 Pendidik 9 0
3 Anak Didik 115 23
28
Dinda Widya, Ibu dari peserta didik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 14
Mei 2018.
25
2. Parents Gathering dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017 di halaman
PAUD Wafdaa Kids Center dengan mengundang dari pihak dinas kesehatan
dan dinas pendidikan kaitannya dengan tumbuh kembang anak, dan aspek-
aspek yang ada di lembaga PAUD. Dalam hal ini diungkapkan oleh Ibu AR:
“Yang saya terapkan dalam parent gathering yaitu mendidik akhlak
kepada anak saya dengan menampilkan sikap yang baik kepada anak saya
dan apabila anak saya melakukan kesalahan maka saya langsung
menegurnya dan memberikan nasihat dengan tujuan agar anak saya tidak
mengulangi kesalahan lagi . Saya selalu menanamkan bahwa kejujuran
adalah kunci manusia atau seseorang bisa hidup dengan tenang, selain
itu saya selalu memperhatikan tumbuh kembang anak saya dengan cara
memberikan gizi yang baik dan selalu berkomunikasi dengan para ahli
agar anak saya dapat berkembang dan tumbuh dengan baik.”29
Dari ungkapan tersebut, dapat dikatakan bahwa orang tua harus
mengetahu bagaimana perkembangan dan pertumbuhan anak di masa anak
usia dini. Berikut jumlah kehadiran dalam acara parents gathering:
Tabel 2.3
Jumlah kehadiran peserta program parents gathering
NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR
1 Kedinasan 3 3
2 Orang tua 109 29
3 Pendidik 9 0
4 Anak Didik 109 29
29
Anis Rofiqoh, Ibu dari peserta didik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 14
Mei 2018.
26
3. Seminar dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Desember 2018 di Aula PAUD
Wafdaa Kids Center dengan mengundang ahli atau tokoh agama yang
memberikan isian yang bertema “Mendidik akhlak anak sesuai tuntunan
Rosulullah”. Ungkapan dari bapak YM adalah:
“Pendidikan akhlak yang sering saya berikan kepada keluarga saya
peroleh dari sini mengikuti seminar. Saya mendapatkan banyak ilmu yang
bisa saya terapkan dalam membimbing akhlak anak saya. Kegiatan
parenting sangat banyak manfaatnya. Contohnya ilmu yang saya terapkan
dari seminar dalam parenting adalah dengan menampilkan sikap saya
yang baik dengan demikian anak akan meniru sikap saya dan untuk
lingkungan yang tidak baik saya selalu mengontrolnya. Maka dari itu dari
mengikuti seminar saya mempunyai cara yaitu dengan menasehatinya
dengan cara halus agar tidak menyakiti perasaannya. DRHM lebih
menerima dengan nasihat yang halus daripada harus dengan nasihat
yang bersifat keras dan menyakiti hatinya”.30
Program ini bertujuan agar para orang tua dapat mendidik akhlak anak
dengan baik sesuai tuntunan dari Rosulullah. Jumlah kehadiran program
seminar adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Jumlah kehadiran peserta program seminar
NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR
1 Narasumber 1 1
2 Orang tua 110 28
3 Pendidik 9 0
30
Yuni Misrun, Bapak dari peserta didik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 14
Mei 2018.
27
4. Hari konsultasi dilaksanakan setiap 6 bulan sekali ketika penerimaan
laporan perkembangan anak, selain 6 bulan sekali pihak PAUD Wafdaa
Kids Center selalu menerima terbuka untuk konsultasi. Berikut ungkapan
bapak SA setelah konsultasi dengan pendidik :
“Karena kesibukan dan keterbatasan waktu saya, adanya program
parenting yang hari konsultasi sangat berarti bagi saya. Saya selalu
menyempatkan untuk ijin di hari konsultasi karena di hari tersebut saya
bisa menanyakan detail tentang anak saya saat di sekolah. Walaupun
setiap saat pendidik anak saya bisa saya Tanya di sms atau wa tapi
dengan adanya kegiatan hari konsultasi saya lebih nyaman dan enak
ngobrol dengan pendidiknya. saya akui kadang saya kurang intens dalam
memberikan pendidikan akhlak kepada anak saya, meskipun saya sudah
berusaha untuk tetap memberikan pendidikan yang terbaik untuk keluarga
saya. Dengan demikian saya ciptakan kesinambungan antar keluarga dan
pihak sekolah, saya meminta tolong kepada pihak sekolah untuk selalu
membimbing dan mengarahkan anak saya agar anak saya menjadi lebih
baik”.31
Di hari konsultasi para orang tua bebas untuk menyampaikan segala
hal yang berhubungan dengan anak. Berikut jumlah kehadiran dalam
program hari konsultasi:
Tabel 2.5
Jumlah kehadiran peserta program hari konsultasi
NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR
1 Anak didik 131 7
2 Orang tua 131 7
3 Pendidik 9 0
31
Sugi Anto, Bapak dari Peserta didik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 14
Mei 2018
28
5. Cook On The Spot dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Maret 2018
dilaksanakan di kelas masing-masing dan dipandu langsung oleh
pendidik. Kegiatan ini berupa memasak dan makan bersama antara
orang tua dan anak. Berikut ungkapan dari Ibu DM adalah:
“ Kegiatan ini sangat bagus menurut saya karena bisa melatih
kerjasama anak dengan orang tua, menjalin keharmonisan keluarga,
saling bertukar pikiran, saling tolong menolong. Yang saya selalu
terapkan adalah ketika saya memasak dan anak saya ngikut di dapur,
biasanya langsung saya suruh pergi karena saya anggap mengganggu.
Tapi setelah saya mengikuti kegiatan parenting, ketika anak saya ikut ke
dapur saya ajak anak saya untuk bekerja sama saling tolong menolong.
Contohnya membantu memotong sayur, mengambilkan tempat makanan
dll.”32
Penerapan kerjasama dan saling tolong menolong dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa mengabaikan anak. Berikut jumlah
kehadiran program cook on the spot:
Tabel 2.6
Jumlah kehadiran peserta program cook on the spot
NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR
1 Orang tua 112 26
2 Pendidik 9 0
3 Anak Didik 112 26
32
Desi Mariyana, Ibu dari Peserta didik PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 14
Mei 2018
29
B. NILAI-NILAI AKHLAK YANG BERKEMBANG
Setiap kegiatan atau program kerja sudah semestinya memberikan efek
positif pada tindakan atau perbuatan seseorang dalam kehidupan. Dari
berbagai program kegiatan parenting class akan menjadi budaya religius dan
positif dalam mengantarkan lahirnya generasi yang berakhlak. Nilai-nilai
akhlak yang dicapai dan berkembang dengan implementasi parenting class
dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.7
Nilai-nilai akhlak yang berkembang
No Program Parenting Class Akhlak Yang Berkembang
1 Foundation Class - Bertanggung jawab
- Berjiwa pemimpin dan adil
- Teguh hati/konsisten/istiqomah
2 Parents Gathering - Cinta Alloh dengan segala
ciptaanNya)
3 Seminar - Disiplin waktu
- Melakukan kegiatan positif
4 Hari Konsultasi - Jujur dan dapat dipercaya
(amanah)
- Hormat, santun, patuh dan taat
5 Cook on the spot - Suci, rapi, bersih dan sehat
- Peduli, mau berbagi, suka
menolong dan bekerjasama
30
Nilai-nilai akhlak tersebut kemudian diimplementasikan kepada anak-
anaknya guna menunjang akhlak yang mulia sesuai dengan prinsip keislaman
seperti yang dikatakan oleh Syed Ameer Ali yaitu “The principal bases on
which the Islamic system is founded are: 1) a belief in the unity,
immateriality, power, mercy and supreme love of the creator. 2) Charity and
brotherhood among mankind. 3) Subjugation of the passions. 4) The
outpouring of a grateful heart to the giver of all good. 5) Accountability for
human actions in another existence.”33
Berdasarkan pendapat Syed Ameer Ali di atas, bahwa harusnya
pendidik dan orangtua mempunyai prinsip Islam yang sama yaitu sesuai visi
misi lembaga PAUD dengan menitikberatkan ke moral, akhlak, etika dan
karakter. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah : Pertama, keyakinan pada
pencipta yang Esa, gaib, maha kuasa, dan penuh kasih. Kedua, dermawan dan
persaudaraan diantara umat manusia. Ketiga, menaklukkan nafsu. Keempat,
mencurahkan rasa syukur pada pemberi segala kebaikan. Kelima, manusia
bertanggung jawab atas tindakannya setelah kehidupan di dunia ini.
33
Syed Ameer Ali, The Spirit of Islam: A History of The Evolution and Ideals of Islam,
London: Christopher, 1946, 138.
31
BAB IV
ANALISIS IMPLEMENTASI PARENTING CLASS
DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK
Salah satu kritikan tajam yang dilontarkan masyarakat kepada lembaga
pendidikan, khususnya di PAUD diantaranya adalah bahwa pendidikan telah gagal
membangun manusia Indonesia yang berakhlak, anak PAUD hanya diajarkan
menyanyi tepuk-tepuk saja. Sedikit sekali yang mengutamakan akhlak anak, padahal
akhlak anak ditentukan sejak usia dini. Anak lahir dalam keadaan fitrah, tergantung
bagaimana orang tua dalam mendidiknya.
Oleh karena itu pendidikan akhlak sangat dibutuhkan di sekolah, mengingat
pihak sekolah juga berperan di dalamnya, maka sekolah harus memiliki perencanaan
yang matang, sistematis dan teratur serta bersifat akademis, religius, intelektual, dan
profesional. pendidikan akhlak harus diterapkan sejak usia dini.
Tidak kalah penting bahwa peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam
mendidik akhlak anak karena keluarga merupakan madrasatul ula atau pendidikan
pertama yang diterima oleh anak. Anak cenderung lebih suka untuk mengikuti sikap
orang dewasa. Disinilah peran orang tua harus berhati-hati dalam mendidik anak.
Gambaran Implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak
anak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
dapat dilihat melalui hal-hal sebagai berikut:
32
1. Ragam Kegiatan
Pada dasarnya kagiatan di sekolah akan berjalan dengan lancer ketika terjalin
suatu komunikasi, interaksi dan kerjasama antara pendidik, anak didik dan
orang tua anak didik. Dalam membentuk akhlak anak usia dini di PAUD
Wafdaa Kids Center kegiatan parenting class dilakukan melalui beberapa
jenis program yaitu:
a) Parents Gathering adalah pertemuan orang dengan pihak lembaga PAUD
yang difasilitasi oleh panitia parenting guna membicarakan tentang
program-program lembaga PAUD dalam hubungannya dengan bimbingan
dan pengasuhan anak di keluarga dalam rangka menumbuhkembangkan
anak secara optimal.Materi dalam pertemuan dapat berbagai hal tentang
kebutuhan tumbuh-kembang anak, misalnya : tentang gizi dan makanan,
kesehatan, pendidikan karakter, penyakit pada anak dan sebagainya.
b) Foundation Class adalah pembelajaran bersama anka dengan orang tua di
awal masuk sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan kegiatan
disekolah.Dilaksanakan pada minggu-minggu pertama anak-anak masuk
sekolah di tahun baru.
c) Seminar adalah kegiatan dalam rangka program parenting , yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk seminar.Misalnya dengan mengundang tokoh
atau praktisi PAUD yang kompeten, pakar dongeng, psikolog dan lain-
lain.
33
d) Hari Konsultasi adalah hari konsultasi untuk orang tua yang dapat
disediakan atau dibuka oleh lembaga PAUD.Jumlah hari yang disediakan
sesuai dengan tinggi rendahnya kasus atau jumlah orang tua yang
melakukan konsultasi.
e) Cooking on the Spot adalah kegiatan anak-anak belajar memasak,
menyajikan makanan dengan bimbingan guru atau bersama orang tua.
2. Partisipasi Aktif Anak didik dan Orang tua
Akhlak anak didik dapat terbentuk melalui berbagai kegiatan parenting
diantaranya parent gathering, foundation class, seminar, hari konsultasi,
cooking on spot. Semakin tinggi partisipasi anak didik dan orang tua dalam
kegiatan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan. Secara umum semua
kegiatan yang diprogramkan mendapatkan sambutan dan dukungan yang
positif oleh seluruh siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya tingkat
partisipasi aktif mereka yang begitu tinggi terhadap kegiatan tersebut.
3. Dukungan Pendidik
Keberhasilan penerapan pendidikan akhlak sebagai langkah untuk
membentuk generasi yang sehat jasmani rohani bukan semata-mata tanggung
jawab sekolah melainkan juga keluarga dan masyarakat, pembentukan
karakter anak didik di sekolah bukan hanya merupakan tanggung jawab
kepala sekolah, melainkan menjadi tugas dan tanggung jawab bersama para
guru .
34
4. Kebijakan Sekolah Berbasis Pendidikan Akhlak
Kepemimipinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan pendidikan akhlak, melalui tugas dan wewenangnya sekaligus
sebagai fasilitator dan motivator mengajak dan mengkoordinir seluruh warga
sekolah demi suksesnya pelaksanaan semua program kegiatan termasuk
kegiatan parenting class sebagai pencanangan pendidikan keluarga.
Sebagai seorang figur, seorang kepala sekolah selalu menjadi pusat
perhatian dan suri tauladan di lembaga yang dipimpinnya sehingga semua
kebijakan yang diambil akan berefek pada keberhasilan pendidikan karakter.
Adapun kebijakan yang dilakukan oleh seluruh kepala sekolah PAUD Wafdaa
Kids Center sudah sesuai dengan visi misi masing-masing.
5. Pelibatan Integratif Sekolah Masyarakat
Keberhasilan suatu program kegiatan akan tercapai manakala
didukung oleh semua unsur yang ada di dalamnya, bukan hanya pihak sekolah
melainkan juga keluarga maupun masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seperti apa yang dikatakan oleh Jacques S. Benninga yaitu: “Moral
Education is a conscious effort shared by parent, society, and professional
educators to help shape the character of less well educated people”. 34
Dalam pendidikan akhlak perlu menggandeng berbagai pihak atau
masyarakat yang berada disekitar lingkungan sekolah atau mungkin termasuk
34
Jacques S. Benninga, Moral Character, and Civic Education in the Elementary School,
New York: Teachers College, 1991, 4.
35
orang tua siswa, yang mana selama ini hanya dilibatkan dalam acara tertentu
diantaranya pada acara halal bihalal atau sebatas pada acara pembahasan
pembiayaan dan program sekolah.
Penerapan nilai-nilai akhlak di atas akan mampu mencetak generasi
emas yang diharapkan oleh tujuan pendidikan secara nasional. Anak akan
terbiasa untuk melakukan hal positif dan berakhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan dilaksanakan kegiatan parenting maka diharapkan
orangtua berperan aktif dan dapat menerapkannya kepada anak.
Dalam kegiatan ini melibatkan peran dari kepala sekolah, pendidik,
anak didik dan orang tua. Kepala sekolah dan pendidik menjadi fasilitator dan
figur dalam mencontohkan akhlak kepada anak. Sehingga para anak didik dan
orang tua praktik dan mengamalkan apa yang dicontohkan oleh fasilitator
ketika kegiatan parenting berlangsung di PAUD Wafdaa Kids Center. Hal
yang paling menyenangkan dalam kegiatan ini adalah ketika para orang tua
dan anak didik dapat aktif mengikutinya kemudian melaksanakannya ketika di
rumah.
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak sangat
bagus untuk diterapkan di lembaga khusunya PAUD. Dengan kerjasama
yang baik antar pendidik, orang tua, anak didik atau pihak terkait lainnya
maka akan terlaksana lancar dan terarah. Parenting class merupakan
suasana kegiatan belajar mengajar yang menekankan kehangatan bukan ke
arah suatu pendidikan satu arah atau tanpa emosi.
2. Penanaman nilai-nilai akhlak yang dicapai dan berkembang dalam
implementasi parenting class adalah cinta Allah dengan segala
penciptaNya, jujur dan dapat dipercaya (amanah), sabar, teguh
hati/konsisten/istiqomah, bertanggung jawab, peduli, mau berbagi, suka
menolong, bekerjasama, mandiri, percaya diri, kreatif, suka bekerja keras,
hormat, santun, patuh, taat, berjiwa pemimpin, adil, suci, bersih, rapi dan
sehat.
37
B. Saran
1. Bagi kepala sekolah, yang sudah mengadakan kegiatan parenting, semua
pelaksanaan implementasi parenting class dalam menunjang akhlak
ataupun yang lainnya harus selalu dievaluasi dalam rangka peningkatan
kualitas pembentukan akhlak anak didik dan selalu meningkatkan program
dan mampu menerapkannya.
2. Bagi Orang tua, sebaiknya lebih berperan aktif dalam melaksanakan
kegiatan parenting agar dapat membimbing akhlak dengan baik.
3. Bagi pembaca, semoga hasil penelitian ini menjadi inspirasi untuk bisa
memanfaatkan program-program parenting sesuai dengan perkembangan
zaman atau bahkan pembaca bisa menciptakan jenis-jenis program
parenting lainnya.
4. Bagi peneliti lain, masih banyak kajian yang belum disentuh dalam
penelitian ini. Oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya dapat memperkaya
kajian ini.
38
DAFTAR PUSTAKA
An Nawawi , Imam. Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Darul Haq, 1995.
Ali, Syed Ameer Ali. The Spirit of Islam: A History of The Evolution and Ideals of
Islam. London: Christopher, 1946.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Bima
Aksara, 1989.
Benninga, Jacques S. Moral Character, and Civic Education in the Elementary
School. New York: Teachers College, 1991.
Daradjat , Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, Cetakan ke-17,
2010.
Daryati , Elia. Parenting With Heart. Yogyakarta: Kaifa Pustaka, 2014.
Hadiyah, Salim. Tuntunan Akhlak bagi Anak-Anak Muslim. Bandung: Sinar Baru,
1992.
Hornby , A.S. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. New
York; Oxford University Press, 1995.
Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga, 1977.
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Cetakan ke-V, 2014.
Masruroh , Farhatin, “Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Abdurrahman
Annahlawi”, Tesis, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010.
Megawangi, Ratna. Character Parenting Space: Menjadi Orang tua Cerdas untuk
Membangkitkan Karakter Anak. Bandung: Mizan Media Utama, 2007.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
39
Muhajir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996.
Ngaidin, “Implementasi Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler rohani
islam (rohis) dan pembiasaan keagamaan SMA Negeri Kota Salatiga”, Tesis,
Program Pascasarjana IAIN Salatiga, 2017.
Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P3 Depdikbud PN Balai
Pustaka, 1976.
Purba , Heri Afrizal, “Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dan Implementasinya
dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Tesis, Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, 2010.
Sakrim, Iing, “Konsep Akhlak Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam”, Tesis,
Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012.
Setiawati, Indhah. Penanaman 10 Moral Dasar Berbasis Syariat Islam. Semarang:
Artha Grafika, 2013.
Silberman, Mel. Active Learning 101 Strategies to teach Any Subject. Allyn and
Boston, Boston: 1996.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. Bandung:Alfabeta, 2010.
Umam, Julal, “Konsep Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Studi Pemikiran Hasan
Langgulung)”, Tesis, Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2012.
Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas,
Cetakan ke-1, 2003.
YN, Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks, 2009.
40
PEDOMAN WAWANCARA
A. Wawancara ditujukan kepada kepala dan guru PAUD Wafdaa Kids Center
1. Apa pengertian pendidikan akhlak?
2. Sejauhmana pentingnya pendidikan akhlak bagi anak PAUD?
3. Akhlak apa saja yang dapat diterapkan di lembaga PAUD?
4. Bagaimana implementasi pendidikan akhlak di lembaga PAUD?
5. Apakah ada kendala dalam kegiatan parenting?
6. Bagaimana cara mengatasinya?
7. Hasil apakah yang dicapai dalam menerapkan pendidikan akhlak sejak
usia dini?
B. Wawancara ditujukan kepada orang tua anak PAUD Wafdaa Kids Center
1. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan parenting class?
2. Apa saja yang dilakukan ketika ada kegiatan parenting class?
3. Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti kegiatan parenting class?
4. Sejauhmana peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class?
5. Apa peran anda dalam mengikuti kegiatan ini?
41
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Eni Daryani, S.Pd.
Kode Responden : ED
Jabatan : Pengelola PAUD
Tanggal wawancara : 10 Mei 2018
Pukul : 11.00
Tempat : Kantor Pengelola
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut ibu, apakah
pengertian pendidikan
akhlak?
Pendidikan akhlak adalah suatu bimbingan
pengasuhan dari orangtua maupun guru agar
anak mampu membiasakan diri dengan sifat-
sifat yang terpuji atau akhlakuk karimah.
2 Sejauhmana pentingnya
pendidikan akhlak bagi anak
PAUD?
Pendidikan akhlak merupakan pondasi awal
yang harus diberikan kepada anak terutama
anak usia dini, karena pada masa ini adalah
masa emas dimana anak harus diberikan
stimulus positif. Jadi pendidikan akhlak
sangat penting bagi anak usia dini karena
42
dapat membentuk karakter anak.
3 Akhlak apa saja yang dapat
diterapkan di lembaga
PAUD?
Di PAUD Wafdaa Kids Center menerapkan
10 penanaman akhlak dan moral diantaranya
adalah Cinta Alloh dan Rosulnya, Berkata
apa adanya atau jujur, saling tolong
menolong, berjiwa pemimpin, adil, percaya
diri, berperilaku baik dan sopan dll.
4 Bagaimana implementasi
pendidikan akhlak di
lembaga PAUD yang Ibu
pimpin?
1. Internalisasi nilai positif yang
ditanamkan oleh semua warga sekolah
2. Kerjasama dengan orang tua anak
3. Membangun kegiatan positif untuk
anak dan orang tua yaitu dengan
parenting
4. Penciptaan suasana yang berkhlakul
karimah di sekolah
5 Apakah ada kendala dalam
kegiatan parenting?
Ada, kadang ada orang tua yang sibuk bekerja
sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan
parenting yang diadakan oleh sekolah.
6 Bagaimana cara
mengatasinya?
Solusinya adalah mengkoordinasikan kembali
kepada orang tua anak didik, kegiatan
43
parenting kadang dilaksanakan pada hari libur
agar orang tua bisa mengikuti secara
maksimal.
7 Hasil apakah yang dicapai
dalam menerapkan
pendidikan akhlak sejak usia
dini melalui parenting?
Terjalin kebersamaan dan kekeluargaan
Mengetahui karakter anak dan orang tua
masing-masing
Adanya komunikasi interaktif dengan orang
tua
Persamaan persepsi dalam mendidik anak
terutama akhlak pendidikan akhlak anak usia
dini
44
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Siti Rodliyah, S.Pd.
Kode Responden : SR
Jabatan : Pendidik PAUD
Tanggal wawancara : 10 Mei 2018
Pukul : 12.30
Tempat : Kantor Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut ibu, apakah
pengertian pendidikan
akhlak?
Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang
mewujudkan generasi berakhlak mulia sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.
2 Sejauhmana pentingnya
pendidikan akhlak bagi anak
PAUD?
Anak PAUD sangatlah penting untuk
diajarkan akhlakul karimah sejak usia dini
karena di usia ini ibaratnya anak seperti
kertas putih, tinggal bagaimana kita
mencoretinya. Mau dibentuk apa anak kita itu
tergantung bagaimana orangtua maupun
gurunya. Karena anak lahir adalah dalam
45
keadaan fitrah.
3 Akhlak apa saja yang dapat
diterapkan di lembaga
PAUD?
Di PAUD Wafdaa Kids Center menerapkan
10 penanaman akhlak dan moral diantaranya
adalah Cinta Alloh dan Rosulnya, Berkata
apa adanya atau jujur, saling tolong
menolong, berjiwa pemimpin, adil, percaya
diri, berperilaku baik dan sopan dll.
4 Bagaimana implementasi
pendidikan akhlak di
lembaga PAUD?
Implementasi pendidikan akhlak di lembaga
PAUD Wafdaa Kids Center adalah melalui
kegiatan parenting yang di dalamnya ada
beberapa jenis programnya yaitu parents
gathering, foundation class, seminar, hari
konsultasi, dan cook on spot.
5 Apakah ada kendala dalam
kegiatan parenting?
Ada, kadang orang tua datang terlambat
sehingga ketinggalan dengan kegiatan
parenting yang dilaksanakan
6 Bagaimana cara
mengatasinya?
Solusinya adalah mengkoordinasikan
kembali kepada orang tua anak didik
7 Hasil apakah yang dicapai
dalam menerapkan
pendidikan akhlak sejak usia
Adanya peran aktif orang tua terhadap
pendidikan anak, mereka tidak hanya
menitipkan saja tetapi terlibat langsung
46
dini melalui parenting? dalam pembelajaran di sekolah dan bisa
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari di
rumah masing-masing.
47
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Anis Rofiqoh
Kode Responden : AR
Jabatan : Orang tua Murid
Tanggal wawancara : 14 Mei 2018
Pukul : 10.00
Tempat : Ruang Kelas
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat anda
tentang kegiatan parenting
class?
Kegiatan parenting class adalah kelas orang
tua dan anak yang sama-sama belajar dan
melaksanakan kegiatan bersama.
2 Apa saja yang dilakukan
ketika ada kegiatan parenting
class?
Ada pertemuan awal dan sosialisasi lembaga,
parent gathering yang mengajarkan
bagaimana cara mendidik anak dengan
tumbuh kembang yang bagus, bagaimana
memberikan gizi kepada mereka.
3 Bagaimana perasaan anda
ketika mengikuti kegiatan
Perasaan saya pertama kali ikut kegiatan
parenting class deg degan tapi ternyata
48
parenting class? setelah mengikuti kegiatan saya merasa
nyaman dan banyak ilmu yang saya peroleh
kemudian saya terpakan kepada anak saya
ketika di rumah.
4 Sejauhmana peran lembaga
dalam mengadakan kegiatan
parenting class?
Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan
parenting class sangatlah aktif baik dari
pengelola maupun guru-gurunya saling
bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan
kegiatan parenting tersebut.
5 Apa peran anda dalam
mengikuti kegiatan ini?
Kami sebagai orang tua berperan aktif dalam
kegiatan parenting karena menurut saya
kegiatan ini sangat banyak manfaatnya, saya
dapat mendidik anak terutama dalam
akhlaknya karena saya selalu khawatir
dengan lingkungan sekitar rumah yang sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak saya.
49
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Dinda Widya
Kode Responden : DW
Jabatan : Orang tua Murid
Tanggal wawancara : 14 Mei 2018
Pukul : 11.00
Tempat : Ruang Kelas
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat anda
tentang kegiatan parenting
class?
Kegiatan parenting class adalah belajar
bersama orangtua dan anak dan dipandu oleh
bunda
2 Apa saja yang dilakukan
ketika ada kegiatan parenting
class?
Ada kegiatan foundation class yang sangat
bagus karena saya dapat tau informasi dan
mengenal lingkungan maupun aturan
pembelajaran di sekolah anak saya.
3 Bagaimana perasaan anda
ketika mengikuti kegiatan
parenting class?
Perasaan saya, senang sekali dapat
mendampingi dan mengikuti acara ini. Selain
mendapatkan ilmu saya jadi tau cara-cara
50
mendidik akhlak anak saya.
4 Sejauhmana peran lembaga
dalam mengadakan kegiatan
parenting class?
Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan
parenting class sangatlah aktif baik dari
pengelola maupun guru-gurunya saling
bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan
kegiatan parenting tersebut.
5 Apa peran anda dalam
mengikuti kegiatan ini?
Kami sebagai orang tua berperan aktif dalam
kegiatan parenting karena menurut saya
kegiatan ini sangat banyak manfaatnya, saya
dapat mengetahui program di sekolah dan
bisa saya terapkan untuk memperbaiki akhlak
anak saya. saya juga memberikan masukan
kepada lembaga PAUD agar terus
membenahi kekurangannya agar lebih maju
dan lebih baik.
51
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Yuni Misrun
Kode Responden : YM
Jabatan : Orang tua Murid
Tanggal wawancara : 14 Mei 2018
Pukul : 10.30
Tempat : Ruang Kelas
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat anda
tentang kegiatan parenting
class?
Kegiatan parenting class adalah kegiatan
orang tua dan anak yang sama-sama belajar
bersama guru di sekolah.
2 Apa saja yang dilakukan
ketika ada kegiatan parenting
class?
Ada kegiatan seminar yang dilakukan oleh
PAUD Wafdaa Kids Center dengan
mengundang narasumber dengan tema
“mendidik akhlak anak sesuai tuntunan
Rosulullah Saw”. Dari seminar ini banyak
ilmu yang kami dapat. Kami jadi mengetahui
dan memahami bagaimana mendidik akhlak
52
anak dengan baik.
3 Bagaimana perasaan anda
ketika mengikuti kegiatan
parenting class?
Saya bersyukur dengan adanya kegiatan
parenting class di PAUD Wafdaa Kids
Center, terlebih dengan adanya kegiatan
seminar karena saya merasakan banyak
manfaatnya dalam mendidik akhlak anak
saya ketika di rumah.
4 Sejauhmana peran lembaga
dalam mengadakan kegiatan
parenting class?
Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan
parenting class sangatlah aktif baik dari
pengelola maupun guru-gurunya saling
bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan
kegiatan parenting tersebut.
5 Apa peran anda dalam
mengikuti kegiatan ini?
Kami sebagai orang tua berperan aktif dalam
kegiatan parenting class, karena saya tau
bahwa kegiatan ini sangatlah penting.
Pendidikan akhlak yang sering saya berikan
kepada keluarga saya peroleh dari sini
mengikuti seminar. Saya mendapatkan
banyak ilmu yang bisa saya terapkan dalam
membimbing akhlak anak saya.
53
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Sugi Anto
Kode Responden : SA
Jabatan : Orang tua Murid
Tanggal wawancara : 14 Mei 2018
Pukul : 11.30
Tempat : Ruang Kelas
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat anda
tentang kegiatan parenting
class?
Kegiatan parenting class merupakan kegiatan
yang didalamnya membimbing anak dan
orangtua secara bersamaan.
2 Apa saja yang dilakukan
ketika ada kegiatan parenting
class?
Ada banyak kegiatan parenting class, saya
mengikuti kegiatan hari konsultasi antar
pendidik dan orang tua. Disitulah saya
mendapatkan informasi tentang perilaku anak
saya di sekolah.
3 Bagaimana perasaan anda
ketika mengikuti kegiatan
Alhamdulillah saya jadi lega setelah
mengikuti kegiatan tersebut karena saya
54
parenting class? benar-benar dapat belajar dan dapat
memahami anak saya ketika di sekolah.
Banyak sekali ilmu dan manfaat dalam
kegiatan tersebut.
4 Sejauhmana peran lembaga
dalam mengadakan kegiatan
parenting class?
Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan
parenting class sangatlah aktif baik dari
pengelola maupun guru-gurunya saling
bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan
kegiatan parenting tersebut.
5 Apa peran anda dalam
mengikuti kegiatan ini?
Karena kesibukan dan keterbatasan waktu
saya, adanya program parenting yang hari
konsultasi sangat berarti bagi saya. Saya
selalu menyempatkan untuk ijin di hari
konsultasi karena di hari tersebut saya bisa
menanyakan detail tentang anak saya saat di
sekolah.
55
CATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Informan : Desi Mariyana
Kode Responden : DS
Jabatan : Orang tua Murid
Tanggal wawancara : 14 Mei 2018
Pukul : 09.30
Tempat : Ruang Kelas
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat anda
tentang kegiatan parenting
class?
Kegiatan parenting class adalah kegiatan
belajar orang tua dan anak tentang
pengasuhan dan tumbuh kembang anak.
2 Apa saja yang dilakukan
ketika ada kegiatan parenting
class?
Di PAUD Wafdaa Kids Center ada 5 jenis
program parenting class yaitu parent
gathering, foundation class, seminar, hari
konsultasi dan cooking on the spot.
3 Bagaimana perasaan anda
ketika mengikuti kegiatan
parenting class?
Awalnya saya agak bingung dan takut
mengikuti kegiatan ini, setelah saya
mengikuti ternyata kegiatannya asyik dan
56
menyenangkan. Banyak wawasan dan
pengetahuan yang saya dapatkan dalam
mengikuti kegiatan parenting class di PAUD
Wafdaa Kids Center.
4 Sejauhmana peran lembaga
dalam mengadakan kegiatan
parenting class?
Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan
parenting class sangatlah aktif baik dari
pengelola maupun guru-gurunya saling
bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan
kegiatan parenting tersebut.
5 Apa peran anda dalam
mengikuti kegiatan ini?
Kegiatan ini sangat bagus menurut saya
karena bisa melatih kerjasama anak dengan
orang tua, menjalin keharmonisan keluarga,
saling bertukar pikiran, saling tolong
menolong. Yang saya selalu terapkan adalah
ketika saya memasak dan anak saya ngikut di
dapur, biasanya langsung saya suruh pergi
karena saya anggap mengganggu. Tapi
setelah saya mengikuti kegiatan parenting,
ketika anak saya ikut ke dapur saya ajak anak
saya untuk bekerjasama.
57
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kagiatan Hari Konsultasi
Kegiatan Parents Gathering
58
Kegiatan Foundation Class
Kegiatan olahraga sebelum Cook on The Spot
59
Kegiatan seminar
Kegiatan mengaji anak didik
60
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Siti Nilna Faizah
NIM : M1.14.013
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal lahir : Bojonegoro, 25 September 1992
Email : [email protected]
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Formal
1. SDN PRAYUNGAN 02 lulus tahun 2003
2. MTs I ATTANWIR Talun Sumberrejo Bojonegoro lulus tahun 2006
3. MA I ATTANWIR Talun Sumberrejo Bojonegoro lulus tahun 2009
4. STAIN Salatiga lulus tahun 2013