IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf ·...

228
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BOJA SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Fisika Oleh Ana Septia Amalia 4201409089 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf ·...

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA

MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BOJA

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Fisika

Oleh

Ana Septia Amalia

4201409089

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 30 Juli 2013

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Drs. M. Sukisno, M.Si. Dr. Sutikno, S.T., M.T.

NIP 19491115 197603 1 001 NIP 19741120 199903 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Fisika

Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP. 196306101989011002

Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted

Individualization (TAI) pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja.

Disusun oleh :

Ana Septia Amalia

4201409089

Telah dipertahankan dihadapan sidang panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 30 Juli 2013.

Panitia

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP. 196310121988031001 NIP. 196306101989011002

Ketua Penguji

Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd.

NIP 196012191985032002

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Drs. M. Sukisno, M.Si. Dr. Sutikno, S.T., M.T.

NIP 19491115 197603 1 001 NIP 19741120 199903 1 003

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila kemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai peraturan perundangan.

Semarang, Agustus 2013

Penulis,

Ana Septia Amalia

NIM 4201409089

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Sikap adalah sebuah perbuatan kecil yang mampu menghasilkan perbedaan yang besar

(Winston Churchill).

Bersyukurlah jika kau sudah di titik terendah dalam hidup, karena tidak ada pilihan

lain selain menuju titik tertinggi.

Menjadi sukses itu bukanlah suatu kewajiban, yang menjadi kewajiban adalah

perjuangan kita untuk menjadi sukses.

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini kupersembahkan teruntuk:

Abah dan ibuku yang senantasiasa mencurahkan kasih

sayang, doa dan bimbingan untukku

Sahabatku, Nurul, Emi, Ofa, makasih sudah menemaniku

menjalani hari-hari dengan penuh keceriaan

Teman-temanku kost Ambassador 1 yang selalu menghibur

dan menyemangatiku

Teman-teman seperjuanganku Nurul, Wiwit, terimakasih

telah menjadi teman sharing selama ini

Teman-teman Pendidikan Fisika Angkatan 2009

Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang

senantiasa tercurah sehingga tersusunlah skripsi berjudul “Implementasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) pada Mata

Pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja”. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran,

bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang

3. Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang

4. Drs. M. Sukisno, M.Si., Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan

bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih pula atas

ide dan masukan yang telah diberikan.

5. Dr. Sutikno, S.T. M.T., Dosen Pembimbing Pendamping yang telah berkenan

menjadi dosen pembimbing II dan meluangkan waktu serta memberikan

bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Sukiswo Supeni Edi, M.Si., Dosen Wali yang telah membimbing selama

penulis belajar di jurusan fisika ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada

penulis selama belajar di Universitas Negeri Semarang.

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

vii

8. Asikin, M.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Boja yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Boja.

9. Sri Winda Agustina W, SPd., Guru mata pelajaran Fisika SMP Negeri 2 Boja,

atas bantuan dan dukungan dalam penelitian.

10. Seluruh siswa kelas VII G dan VII H SMP Negeri 2 Boja tahun pelajaran

2012/2013 yang telah menjadi subjek penelitian, terimakasih atas

kerjasamanya.

11. Ibu dan Abah yang telah memberikan doa dan dukungan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki sehingga skripsi

ini jauh dari sempurna.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca.Amin.

Semarang, Agustus 2013

Penulis

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

viii

ABSTRAK

Septia Amalia, Ana. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Assisted Individualization (TAI) pada Mata Pelajaran IPA di

SMP Negeri 2 Boja. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

Utama: Drs. M. Sukisno, M.Si, Pembimbing Pendamping: Dr. Sutikno

S.T.,M.T.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Teams Assisted

Individualization, Hasil Belajar

Berdasarkan observasi di SMP Negeri 2 Boja, diketahui bahwa selama ini guru

fisika dalam menyampaikan materi pembelajaran masih menggunakan metode

ceramah. Selama pembelajaran berlangsung siswa menjadi pasif. Siswa kurang

terlibat dalam proses pembelajaran karena jarang diadakan kerjasama dalam

kelompok dan diskusi untuk menemukan dan memahami konsep materi yang

diajarkan. Hal ini dapat menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Oleh

karena itu, diperlukan suatu variasi model pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterlibatan siswa dalam bekerjasama dalam kelompok dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.Tujuan dari penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja.

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 2 Boja kabupaten

Kendal. Teknik random sampling digunakan dalam pengambilan sampel sehingga

diperoleh dua kelas, yaitu kelas VII H sebagai kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization (TAI) dan kelas VII G sebagai kelas kendali dengan

menggunakan metode ceramah-demonstrasi. Untuk mengetahui hasil belajar

kognitif siswa diberikan tes berbentuk pilihan ganda, sedangkan untuk

mengetahui hasil belajar afektif (kerjasama) dan psikomotorik digunakan lembar

observasi. Hasil penelitian pada aspek kognitif diperoleh rata-rata hasil belajar

kelas eksperimen sebesar 75,28 dan kelas kendali sebesar 64,50. Dilihat dari uji t

bahwa nilai thitung (3,37) > ttabel (1,99) sehingga t berada pada daerah penolakan H0,

hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas kendali

dan kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan uji gain diperoleh untuk kelas

eksperimen sebesar 0,51, dan kelas kendali sebesar 0,36. Kedua hasil uji gain ini

menunjukkan hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan dalam kategori

sedang. Aspek afektif (kerjasama), diperoleh rata-rata kelas kendali sebesar

35,31% dan kelas eksperimen sebesar 78,91%. Aspek psikomotorik diperoleh

rata-rata kelas kendali sebesar 45,47% dan kelas eksperimen sebesar 78,44%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Model ini juga dapat menjadi alternatif

pembelajaran guru dalam menambah variasi model mengajar yang dapat

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

PERNYATAAN ..................................................................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................v

KATA PENGANTAR ........................................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................6

1.4 Pembatasan Masalah ....................................................................................6

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................7

1.6 Penegasan Istilah .........................................................................................7

1.7 Sistematika Skripsi ......................................................................................9

Halaman

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Belajar 12

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ..................................................................13

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI .................................................18

2.4 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) ....................................................................23

2.5 Hasil Belajar ................................................................................................25

2.6 Keterampilan Bekerjasama dalam Kelompok .............................................27

2.7 Tinjauan Materi Gerak .................................................................................29

2.8 Kerangka Berpikir .......................................................................................37

2.9 Hipotesis ......................................................................................................40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel ....................................................................................41

3.2 Variabel Penelitian.......................................................................................42

3.3 Desain Penelitian .........................................................................................42

3.4 Alur Penelitian .............................................................................................43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................45

3.6 Analisis Instrumen Penelitian ......................................................................47

3.7 Metode Analisis Data ..................................................................................52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................58

4.2 Pembahasan .................................................................................................73

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

xi

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ......................................................................................................87

5.2 Saran…. .......................................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bagan sintak / fase-fase pembelajaran kooperatif.................................16

Tabel 3.1 Desain penelitian yang digunakan ........................................................42

Tabel 3.2 Kriteria indeks kesukaran......................................................................50

Tabel 3.3 Kriteria daya pembeda soal ...................................................................51

Tabel 4.1 Hasil uji normalitas data pre-test ..........................................................61

Tabel 4.2 Hasil uji normalitas data post-test .........................................................61

Tabel 4.3 Hasil uji kesamaan dua varian data pre-test ..........................................62

Tabel 4.4 Hasil uji kesamaan dua varian data post-test ........................................62

Tabel 4.5 Hasil uji peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif ............................63

Tabel 4.6 Hasil uji peningkatan rata-rata hasil belajarafektif ...............................64

Tabel 4.7 Hasil uji peningkatan rata-rata hasil belajar psikomotorik ...................64

Tabel 4.8 Hasil belajar kognitif siswa ...................................................................65

Tabel 4.9 Nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen dan kendali.......................67

Tabel 4.10 Nilai rata-rata setiap aspek hasil belajar afektif ..................................68

Tabel 4.11 Nilai rata-rata setiap aspek kerjasama dalam kelompok .....................70

Tabel 4.12 Nilai hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dan kendali ..........71

Tabel.4.13 Nilai rata-rata setiap aspek hasil belajar psikomotorik .......................72

Halaman

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lintasan yang ditempuh pejalan kaki ...............................................30

Gambar 2.2 Grafik percepatan rata-rata ...............................................................33

Gambar 2.3 Grafik hubungan antara jarak terhadap waktu pada GLB ................35

Gambar 2.4 Hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t) pada GLB ...................36

Gambar 2.5 Grafik hubungan antara v-t pada GLBB ..........................................36

Gambar 2.6 Grafik hubungan antara s-t, v-t, dan a-t pada GLBB .......................37

Gambar 2.7 Diagram kerangka berpikir...............................................................40

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian ....................................................................45

Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar kognitif siswa ....................................65

Gambar 4.2 Diagram batang peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif ...........66

Gambar 4.3 Diagram batang rata-rata hasil belajar afektif ...................................67

Gambar 4.4 Peningkatan rata-rata setiap aspek afektif kelas eksperimen ...........69

Gambar 4.5 Peningkatan rata-rata setiap aspek afektif kelas kendali ...................69

Gambar 4.6 Peningkatan rata-rata setiap aspek kerjasama kelas eksperimen ......70

Gambar 4.7 Diagram batang rata-rata hasil belajar psikomotorik ........................71

Gambar 4.8 Peningkatan rata-rata setiap aspek psikomotorik eksperimen...........72

Gambar 4.9 Peningkatan rata-rata setiap aspek psikomotorik kendali .................73

Halaman

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nilai UAS Semester 1 IPA .....................................................92

Lampiran 2. Uji Homogenitas Data .......................................................................94

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Uji Coba Soal Tes Kemampuan Kognitif .........95

Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Uji Coba .....................................................................96

Lampiran 5. Soal Uji Coba.....................................................................................98

Lampiran 6. Jawaban Soal Uji Coba ....................................................................107

Lampiran 7. Analisis Data Tes Uji Coba .............................................................108

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Butir Soal .....................................................110

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Instrumen .................................................112

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ............................................113

Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Soal ...................................................114

Lampiran 12. Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Post-test .............................................115

Lampiran 13. Soal Pre-test dan Post-test .............................................................117

Lampiran 14. Jawaban Soal Pre-test dan Post-test .............................................124

Lampiran 15. Silabus Kelas Eksperimen .............................................................125

Lampiran 16. RPP I Kelas Eksperimen ...............................................................127

Lampiran 17. RPP II Kelas Eksperimen ..............................................................133

Lampiran 18. RPP III Kelas Eksperimen .............................................................138

Lampiran 19. Silabus Kelas Kendali ....................................................................144

Lampiran 20. RPP I Kelas Kendali ......................................................................146

Lampiran 21. RPP II Kelas Kendali .....................................................................151

Lampiran 22. RPP III Kelas Kendali ...................................................................156

Halaman

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

xv

Lampiran 23. Lembar Kerja Siswa 1 ...................................................................161

Lampiran 24. Lembar Kerja Siswa II ...................................................................164

Lampiran 25. Lembar Kerja Siswa III .................................................................168

Lampiran 26. Daftar Skor Pre-test Kelas Eksperimen dan Kendali.....................174

Lampiran 27. Daftar Skor Post-test Kelas Eksperimen dan Kendali ...................175

Lampiran 28. Uji Normalitas Data Pre-test Kelas Eksperimen ...........................176

Lampiran 29. Uji Normalitas Data Pre-test Kelas Kendali ..................................177

Lampiran 30. Uji Normalitas Data Post-test Kelas Eksperimen ..........................178

Lampiran 31. Uji Normalitas Data Pre-test Kelas Kendali ..................................179

Lampiran 32. Uji Kesamaaan Dua Varians Data Pre-test ....................................180

Lampiran 33. Uji Kesamaaan Dua Varian Data Post-test ....................................181

Lampiran 34. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-test ................................182

Lampiran 35. Uji Gain Kemampuan Kognitif Siswa ...........................................183

Lampiran 36. Kriteria Penskoran Afektif Siswa ..................................................184

Lampiran 37. Lembar Penilaian Afektif ..............................................................187

Lampiran 38. Kriterian Penskoran Psikomotorik.................................................188

Lampiran 39. Lembar Penilaian Psikomotorik ....................................................189

Lampiran 40. Analisis Afektif (Kerjasama) I Kelas Eksperimen ........................190

Lampiran 41. Analisis Afektif (Kerjasama) II Kelas Eksperimen .......................192

Lampiran 42. Analisis Afektif (Kerjasama) III Kelas Eksperimen.....................194

Lampiran 43. Analisis Afektif (Kerjasama) I Kelas Kendali ...............................196

Lampiran 44. Analisis Afektif (Kerjasama) II Kelas Kendali .............................198

Lampiran 45. Analisis Afektif (Kerjasama) III Kelas Kendali ............................200

Lampiran 46. Uji Gain Sikap Afektif (Kerjasama) Siswa ...................................202

Lampiran 47. Analisis Psikomotorik I Kelas Eksperimen ...................................203

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

xvi

Lampiran 48. Analisis Psikomotorik II Kelas Eksperimen ..................................204

Lampiran 49. Analisis Psikomotorik III Kelas Eksperimen ...............................205

Lampiran 50. Analisis Psikomotorik I Kelas Kendali .........................................206

Lampiran 51. Analisis Psikomotorik II Kelas Kendali ........................................207

Lampiran 52. Analisis Psikomotorik III Kelas Kendali .......................................208

Lampiran 53. Uji Gain Psikomotorik Siswa ........................................................209

Lampiran 54. Dokumentasi Penelitian .................................................................210

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat mendasar bagi kelangsungan

pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang baik dapat melahirkan sumber daya

manusia yang handal dalam bidangnya untuk membantu pembangunan nasional.

Semua ini dapat tercapai, jika ada hubungan yang sinergis antara masyarakat,

pemerintah dan penyelenggara pendidikan (Ardianti, 2012: 219-243).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Indikasi lemahnya proses pembelajaran dapat

terlihat dari penggunaan metode/strategi pembelajaran yang kurang tepat. Hasil

observasi penulis selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1)

di SMP Negeri 2 Boja menyatakan bahwa sebagian besar guru sains khususnya

guru fisika dalam menyampaikan materi pembelajaran masih menggunakan

metode ceramah, latihan soal dan tidak berbasis inkuiri. Berdasarkan pangamatan

pada saat proses pembelajaran dengan metode ceramah berlangsung, siswa hanya

berinteraksi dengan guru saja yaitu sebatas belajar dan mengajar, tetapi interaksi

dengan siswa lain sangat kurang. Mereka hanya terpaku pada penjelasan guru,

siswa tidak berusaha untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan tidak

berinteraksi dengan siswa lain untuk bekerjasama saling mendiskusikan materi

yang terkait secara berkelompok. Siswa cenderung bekerja secara individual

terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Siswa tidak diberi kesempatan

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

2

untuk mengungkapkan ide/gagasan yang dimilikinya kemudian dibandingkan

dengan pendapat siswa yang lain untuk didiskusikan dalam menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi. Proses pembelajaran seperti ini dapat

mengakibatkan siswa bersifat individual, mereka hanya mementingkan diri sendiri

untuk memperebutkan nilai yang terbaik, sehingga proses pembelajaran seperti

arena kompetisi. Hal ini dapat mengakibatkan pada masa yang akan datang siswa

menjadi sulit bergaul dan bekerjasama dengan orang lain. Covey (1997)

memandang bahwa keberhasilan bukan buah dari kompetisi tetapi dari kerjasama.

Komponen yang akan menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran

salah satunya adalah kualitas hasil belajar. Hasil belajar merupakan perwakilan

dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan peserta didik

setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai

akhir yang diperoleh siswa, melainkan juga proses pembelajaran itu sendiri

(Ikmah, 2012: 1-7).

Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran fisika di SMP Negeri 2

Boja tidak berbasis inkuiri, hal ini mengakibatkan pembelajaran yang hanya

bersifat sebagai produk saja yaitu siswa hanya menghafalkan rumus dan teori.

Pembelajaran fisika sebagai proses yaitu sikap dan aplikasi tidak tersentuh sama

sekali. Di dalam proses pembelajaran siswa seharusnya mengalami sendiri,

memikirkan sendiri, membuktikan sendiri, dan mengalami sendiri proses berpikir,

sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,

memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah,

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

3

dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru (Nuryani, 2013:

1-5).

Keadaan inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, akibat dari

proses pembelajaran yang kurang optimal. Terbukti dengan presentase tinggi rata-

rata siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum). Presentase rata-rata hasil belajar fisika kelas VII dapat dilihat dari

hasil ulangan akhir semester 1 yang menunjukkan angka sebesar 58,31% dengan

siswa yang tuntas sebesar 12,5%, sedangkan siswa yang tidak tuntas mencapai

87,5%. Batas nilai standar KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja yaitu

68. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika di kelas VII belum

optimal untuk materi fisika secara keseluruhan, terlihat pada hasil ulangan akhir

semester 1 yang masih rendah.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian dan hasil belajar siswa yang

rendah, pembelajaran fisika dikelas VII SMP Negeri 2 Boja perlu dilakukan

sebuah inovasi pembelajaran yang dapat membuat sebuah proses pembelajaran

dapat diterima oleh siswa dengan baik, disukai dan dapat mempermudah siswa

dalam pembelajaran. Selain itu juga dengan adanya inovasi dalam pembelajaran

diharapkan dapat merangsang siswa agar dapat mengembangkan kemampuannya

dan aktif dalam pembelajaran.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Okta Fiana

Safitri terkait dengan “Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individulization dengan Pendekatan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 1 Ambarawa”. Hasil penelitian menunjukkan

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

4

sebelum diberi perlakuan rata-rata hasil belajar kelompok kendali menunjukkan

angka sebesar 49,16% sedangkan kelompok eksperimen menunjukkan angka

sebesar 48,31%. Hasil penelitian hasil belajar setelah diberi perlakuan pada

kelompok kendali dengan metode demonstrasi dan diskusi kelas menunjukkan

angka 65,03% dan kelas eksperimen dengan model kooperatif tipe Teams Assisted

Individulization menunjukkan angka sebesar 72,38%. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa ada suatu peningkatan hasil belajar yang

signifikan dengan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individulization.

Mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti

berinisiatif untuk menerapkan model kooperatif tipe Teams Assisted

Individulization di kelas VII SMP Negeri 2 Boja sebagai inovasi dalam

pembelajaran yang diharapkan dengan diterapkannya model ini dapat

meningkatkan kerjasama dalam kelompok dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Teams Assisted Individulization merupakan salah satu

bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-

kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Adapun

keuntungan dari pembelajaran kooperatif dalam Teams Assisted Individulization

yaitu pembelajaran kooperatif merupakan upaya pemberdayaan teman sejawat,

meningkatkan interaksi antar siswa, serta hubungan yang saling menguntungkan

antar mereka. Siswa yang pandai dapat membantu temannya yang merasa

kesulitan dalam pembelajaran. Siswa dalam kelompok akan belajar mendengar ide

atau gagasan orang lain, berdiskusi setuju atau tidak setuju, menawarkan, atau

menerima kritikan yang membangun, dan siswa tidak merasa terbebani ketika

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

5

ternyata pekerjaannya salah. Siswa bekerja dalam kelompok saling membantu

untuk menguasai bahan ajar. Keuntungan dari pembelajaran individual dalam

Teams Assisted Individulization, pembelajaran individual mendidik siswa untuk

belajar mandiri, tidak menerima pelajaran secara mentah dari guru. Melalui

pembelajaran individual ini, siswa akan dapat mengeksplorasi pengetahuan dan

pengalamannya sendiri untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga siswa

mengalami pembelajaran secara bermakna (meaningful learning) sesuai faham

konstruktivisme.

Metode pembelajaran Teams Assisted Individualization akan memotivasi

siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam

sistem kompetisi dengan lebih mengutamakan peran individu tanpa

mengorbankan aspek kooperatif (Ariani, 2008: 59-69).

Dengan adanya pembentukan kelompok diharapkan dapat menumbuhkan

keterampilan sosial diantara siswa dalam kelompok tersebut. Keterampilan yang

dimaksud adalah keterampilan bekerjasama dalam kelompok. Dengan

bekerjasama akan membuat seseorang mampu melakukan lebih banyak hal

daripada jika bekerja sendirian (Nurnawati,2012:1-7). Selain itu dengan

bekerjasama segala kesulitan dan permasalahan dalam pembelajaran dapat diatasi

dengan cara saling membantu sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis telah melakukan penelitian

tentang “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted

Individualization (TAI) pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja”.

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) pada mata

pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja dapat meningkatkan hasil belajar siswa?.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization (TAI) pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

1.4 Pembatasan Masalah

Masalah-masalah dalam penelitian ini terfokus pada implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) pada mata

pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Boja untuk meningkatakan hasil belajar siswa

yaitu meliputi ranah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif. Ranah afektif

dalam hal ini dikhususkan pada kerjasama dalam kelompok. Adapun materi yang

diteliti adalah materi gerak yang diberikan pada peserta didik SMP kelas VII

semester II.

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

7

1.5 Manfaat Penelitian

1) Bagi Sekolah

Diharapkan siswa dapat mencapai hasil dan kualitas belajar yang bagus dan

mampu memberikan output yang bagus pula bagi sekolah.

2) Bagi Guru

a) Peningkatan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas.

b) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam menyusun dan

mengembangkan strategi pembelajaran yang menerapkan bimbingan

antar teman sebagai alternatif dalam upaya mengaktifan siswa belajar.

c) Memberikan alternatif proses pembelajaran sehingga proses belajar

mengajar menjadi lebih variatif dan menarik.

3) Bagi Siswa

Untuk memotivasi belajar memecahkan permasalahan secara kooperatif dan

sikap menghargai sesama teman.

4) Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan tentang macam-macam metode pembelajaran

dan sebagai motivasi untuk kita menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran

dalam meningkatkan mutu pendidikan.

1.6 Penegasan Istilah

Penelitian ini perlu dibatasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul

penelitian agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun masalah yang dibatasi

adalah sebagai berikut :

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

8

1) Implementasi

Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan

kata benda yang artinya pelaksanaan, penerapan.

2) Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam

orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,

atau suku yang berbeda (Sanjaya, 2006: 242).

3) Teams Assited Individualization (TAI)

Model pembelajaran Teams Assisted Individualization merupakan salah satu

bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-

kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya.

Pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization ini

dikembangkan oleh Slavin. Model ini mengkombinasikan keunggulan model

kooperatif dan pembelajaran individual. Model ini dirancang untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa secara individu, oleh karena itu kegiatan pembelajarannya

lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Pembelajaran model ini akan

lebih meningkatkan kerjasama antar siswa (Romiyati, 2012: 49-51).

4) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Trianto (2007: 99) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

9

5) Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh

Sudjana (2009: 23-34), menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah

belajar, yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain),

dan ranah psikomotorik (psychomotorik domain).

6) Kerjasama Siswa

Menurut Johnson & Johnson, sebagaimana dikutip oleh Apriono (2011: 159-

172), kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan

bersama. Mengacu pada pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu

kerjasama adalah kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota

yang saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan

suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.

1.7 Sistematika Skripsi

Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu

bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi. Untuk

mempermudah memahami skripsi ini, maka perlu dituliskan sistematikannya

sebagai berikut:

1) Bagian awal skripsi

Pada bagian ini terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, halaman

motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,

dan daftar lampiran.

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

10

2) Bagian isi skripsi

Pada bagian ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:

a. BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, penegasan istilah,

dan sistematika penulisan skripsi.

b. BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu teori tentang

belajar, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Assisted Individualization (TAI), IPA (Ilmu Pengetahuan

Alam), hasil belajar, keterampilan bekerjasama dalam kelompok, materi

gerak, kerangka berpikir dan hipotesis.

c. BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode populasi dan sampel, variabel penelitian,

desain penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data, analisis

instrumen penelitian, dan metode analisis data.

d. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan

Bab ini berisi tentang semua hasil penelitian yang dilakukan dan

pembahasan.

e. BAB V : Kesimpulan dan saran

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran.

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

11

3) Bagian akhir skripsi

Pada bagian ini terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan, dan

lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi, tabel, diagram

batang dan gambar yang digunakan.

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

12

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Belajar

Belajar adalah aktifitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan

perubahan pada dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman,

dimana pelatihan tersebut menambah wawasan atau pengetahuan, perubahan

sikap, maupun keterampilan, sehingga dengan perubahan tersebut akan dapat

digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan dan penyesuaian diri dengan

lingkungan (Firmansyah, 2013: 311-317).

Efektifitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah tidak

semata-mata ditentukan oleh derajat pemilikan potensi peserta didik yang

bersangkutan, melainkan juga lingkungan, terutama pendidik yang professional.

Ada kecenderungan bahwa sikap menyenangkan, kehangatan, persaudaraan, tidak

menakutkan, dan sejenisnya, dipandang sebagian orang sebagai pendidik yang

baik. Pendidik yang profesional dituntut memiliki karakteristik yang lebih dari

aspek-aspek tersebut, seperti kemampuan untuk menguasai bahan belajar,

keterampilan peserta didik, dan evaluasi peserta didik. Dengan demikian

profesionalitas pendidik merupakan totalitas perwujudan kepribadian yang

ditampilkan sehingga mampu mendorong peserta didik untuk belajar efektif

(Rifa’i & Ani, 2009: 81).

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang

dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

13

seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan

sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh

karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar itu memegang peranan

penting dalam proses psikologis (Rifa’i & Ani, 2009: 81).

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran kelompok yang

akhir-akhir ini menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk

digunakan. Menurut Labidi (1998: 286-291) bahwa pembelajaran kooperatif

penting karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih tinggi

daripada metode pembelajaran tradisional. Selain dapat meningkatkan prestasi

akademis, pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan keterampilan sosial

siswa. Menurut Slavin, sebagaimana dikutip oleh Sanjaya (2006: 242), bahwa

pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar

berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan

keterampilan. Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan

bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama

ini memiliki kelemahan.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam

orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,

atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap

kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

14

kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan (Sanjaya, 2006:

242-243).

Margo Dellicarpini (2009: 42-50) menyatakan bahwa ada beberapa

komponen dari pembelajaran kooperatif yaitu pertama, saling ketergantungan

positif dimana pengetahuan setiap siswa terhubung dengan siswa yang lain dalam

satu kelompok dan bahwa keberhasilan kelompok tergantung pada kontribusi

individu. Dengan cara ini, semua kontribusi siswa dinilai dan diperlukan untuk

menyelesaikan tugas, dan anggota saling membantu sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Kedua, akuntabilitas individu yaitu pengetahuan yang tidak hanya

produk yang dinilai dalam kelompok tersebut, tetapi kontribusi individu juga akan

dinilai. Ketiga, interaksi tatap muka dimana setelah saling ketergantungan positif

ditetapkan, bekerjasama untuk memecahkan masalah, saling membantu,

menghargai usaha satu sama lain, mendukung, dan mendorong satu sama lain.

Berbagai strategi bahasa lisan yang digunakan (menjelaskan, mendiskusikan,

membuat permintaan, membujuk, menyarankan, mengajukan pertanyaan, mencari

klarifikasi) serta berbagai strategi interaktif (bernegosiasi, mengambil keputusan,

berbicara, mengikuti petunjuk, menggunakan dan menginterpretasikan verbal dan

non verbal. Keempat, keterampilan sosial dimana siswa harus menggunakan

keterampilan sosial yang tepat diajarkan dan diperkuat secara positif oleh guru

untuk memungkinkan mereka terlibat dalam kerjasama. Keterampilan seperti

kepemimpinan, pengambilan keputusan, membangun kepercayaan, komunikasi,

dan manajemen konflik harus ada, serta keterampilan sosial yang diperlukan

untuk lintas budaya, interaksi dan komunikasi. Kelima, pengolahan grup yang

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

15

memungkinkan peserta untuk fokus pada peran masing-masing siswa dalam satu

kelompok. Siswa harus diberi waktu yang tepat dalam kelompok mereka sehingga

mereka dapat fokus pada kerja kelompok dan terlibat dalam pemecahan masalah

untuk meningkatkan produktivitas kelompok.

Pola interaksi guru dan siswa selama pembelajaran kooperatif mempunyai

maksud dalam belajar dan mengajar di sekolah. Sebagian besar tujuan interaksi

guru dan siswa selama pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan pemahaman

siswa. Pertukaran pikiran diantara guru dan siswa dalam pembelajaran kooperatif

difokuskan agar siswa dapat berfikir dengan sendirinya tanpa membaca referensi.

Guru harus memberi petunjuk kepada siswanya dalam melaksanakan kerjasama

dan berbagi tugas dengan siswa lain dalam satu kelompok selama pembelajaran

kooperatif berlangsung. Kemudian guru juga harus memperluas interaksi antar

siswa agar masing-masing siswa mempunyai kesempatan untuk memberikan

jawaban dari tugas yang telah diberikan oleh guru (Ajaja & Eravwoke, 2010: 1-

18).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nattiv, Winitzky dan Dricky

yang menyatakan bahwa siswa berinteraksi paling banyak dengan temannya

ketika teknik pembelajaran kooperatif digunakan. Demikian pula dengan

kemajuannya dapat diamati dalam interaksi antara guru dan siswa. Dalam situasi

ini dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa secara pribadi. Dengan

demikian siswa berusaha untuk bertanggungjawab pada masing-masing anggota

kelompok dalam memberikan kontribusinya (Tanel & Erol, 2008: 124-136).

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

16

Tabel 2.1 Bagan Sintak / Fase Pembelajaran Kooperatif (Jauhar, 2011: 54)

Fase Peran Guru

1. Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang

ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut dan

memotivasi siswa belajar.

2. Menyajikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan

jalan cara demonstrasi atau bahan bacaan.

3. Mengorganisasi siswa ke

dalam kelompok belajar

Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara

membentuk kelompok belajar dan membantu

setiap kelompok agar melakukan transisi

secara efisien.

4. Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok dalam belajar, yaitu

pada saat mereka mengerjakan tugas.

5. Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari kelompok atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

6. Memberikan penghargaan Memberi penghargaan kepada individu

ataupun kelompok yang mendapatkan hasil

yang baik. Misalnya, dengan memberi hadiah.

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

17

Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka

hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerjasama mencapai tujuan tersebut.

Menurut Ibrahim, sebagaimana dikutip oleh Jauhar (2011: 55), tujuan

pembelajaran ini mencapai tiga jenis tujuan penting yaitu:

a) Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis yang lainnya. Para

pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur

penghargaan kooperatif telah meningkatkan nilai siswa pada belajar

akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

b) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas

dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,

kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi

peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja

dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur

penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

c) Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan siswa

keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial

penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang

memiliki keterampilan sosial.

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

18

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran

yaitu siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai

sumber, dan belajar dari siswa yang lain, siswa dapat mengembangkan

kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain, kemudian siswa dapat membantu

anak untuk peduli pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya

serta menerima segala perbedaan (Sanjaya, 2006: 249).

Adapaun kelemahan dari strategi pembelajaran kooperatif yaitu untuk

memahami dan mengerti filosofis strategi pembelajaran kooperatif memang butuh

waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat

mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang

dianggap memiliki kelebihan, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang

dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat

mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok. Ciri utamanya adalah bahwa

siswa saling membelajarkan. Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil

kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil

atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu.

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted

Individualization (TAI)

Model pembelajaran Teams Assisted Individualization merupakan salah

satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

19

kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai

akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan empat

sampai lima orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua

yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Teams Assisted

Individualization mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan

kognitif individu, sebagaimana yang diungkapkan Vygotsky bahwa

perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi dan percakapan seorang anak

dengan lingkungan sekitarnya, baik teman sebaya, orang dewasa, atau orang lain

dalam lingkungannya (Nuryani, 2013: 1-5).

Menurut Ibrahim, sebagaimana dikutip oleh Firmansyah (2013: 211-317),

bahwa pembelajaran kooperatif Teams Assisted Individualization memberi

keuntungan baik pada siswa kelompok atas maupun kelompok bawah yang

bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa yang pandai ikut

bertanggung jawab membantu yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian

siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya

sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami materi pelajaran.

Kunci model pembelajaran kooperatif Teams Assisted Individualization adalah

penerapan bimbingan antar teman.

Ada beberapa alasan perlunya menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Assisted Individualization untuk dikembangkan sebagai

variasi pembelajaran agar hasil belajar dapat tercapai, antara lain adalah dalam

model pembelajaran ini tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling

bekerjasama untuk menyelesaikan masalah dalam mengatasi cara berpikir yang

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

20

berbeda, siswa tidak hanya mengharap bantuan dari guru, tetapi siswa juga

termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi dan guru

setidaknya hanya menggunakan setengah dari waktu mengajarnya sehingga akan

lebih mudah dalam pemberian bantuan secara individu (Slavin, 1995: 98).

Model pembelajaran tipe Teams Assisted Individualization ini memiliki 8

komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut (Nuryani, 2013:

1-5).

a) Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5

siswa.

b) Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata

nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang

tertentu.

c) Student Creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan

menciptakan dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan

kelompoknya.

d) Teams Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh

kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang

membutuhkan.

e) Teams Score and Teams Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil

kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok

yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang

berhasil dalam menyelesaikan tugas.

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

21

f) Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang

pemberian tugas kelompok.

g) Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh

siswa.

h) Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhiri waktu

pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah (Suyitno, 2004: 8).

Adapun tahap-tahap dalam model pembelajaran TAI adalah sebagai berikut.

1) Guru menentukan suatu pokok bahasan yang akan disajikan kepada siswa

dengan mengadopsi model pembelajaran TAI

2) Guru menjelaskan kepada seluruh siswa tentang akan diterapkannya model

pembelajaran TAI, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru

menjelaskan kepada siswa tentang pola kerjasama antar siswa dalam suatu

kelompok.

3) Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok

siswa.

4) Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian

siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.

(Mengadopsi komponen Placement Test).

5) Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching

Group).

6) Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tingkat kepandaiannya

tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5

siswa. (Mengadopsi komponen Teamss).

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

22

7) Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah

dirancang sendiri sebelumnya. Kemudian siswa menerapkan bimbingan

anatar teman (Teams Assisted Individualization) sebelum guru memberikan

bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. (Mengadopsi

komponen Teams Study).

8) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan

mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru.

(Mengadopsi komponen Student Creative).

9) Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi

komponen Fact Test).

10) Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil

(jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Teams Score

and Teams Recognition).

11) Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

Setiap metode pelajaran sudah pasti ada kekurangan ada pula

kelebihannya. Begitu pula pada pembelajaran kooperatif metode TAI (Teams

Assisted Individualization), kekurangan terjadi ketika pengelolaan kelas yang

dilakukan oleh guru kurang baik maka jalan proses pembelajarannya juga kurang

baik. Dan ketika dilihat dari faktor siswa adanya anggota kelompok yang pasif

dan tidak mau berusaha serta hanya mengandalkan diri teman sekelompoknya.

Hal tersebut dapat terjadi, dan oleh karena itu instruksi dari guru dengan

pengawasan ketika dalam proses kelompok belajar harus lebih ditingkatkan dan

tentunya dapat meminimalisasi efek kepasifan siswa.

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

23

2.4 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Trianto (2007: 99) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga

dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan

yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri objektif,

metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya.

Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat

IPA meliputi empat unsur utama yaitu sikap dalam hal ini rasa ingin tahu tentang

benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang

menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar,

IPA bersifat open ended. Proses yaitu prosedur pemecahan masalah melalui

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

24

metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

Produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Dan aplikasi merupakan

penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan dapat

muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,

memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah,

dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Kecenderungan

pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA

sebagai produk, menghafalkan konsep, teori dan hukum. Keadaan ini diperparah

oleh pembelajaran yang beriorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai

proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.

Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan IPA dan teknologi dalam

berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan

komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat

menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi, mampu berpikir logis,

kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar. Dalam kenyataan, memang

tidak banyak peserta didik yang menyukai bidang kajian IPA, karena dianggap

sukar, keterbatasan kemampuan peserta didik, atau karena mereka tak berminat

menjadi ilmuwan atau ahli teknologi. Namun demikian, mereka tetap berharap

agar pembelajaran IPA di sekolah dapat disajikan secara menarik, efisien dan

efektif.

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

25

Melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta didik dapat

membangun pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerjasama dalam

kelompok, belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah.

2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Dalam peserta

didikan, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah

melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Tujuan

peserta didikan merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui

pertanyaan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri

peserta didik, yakni pernyataan tentang apa yang diingikan pada diri peserta didik

setelah menyelesaikan pengalaman belajar. Kerumitan pengukuran hasil belajar

itu disebabkan karena bersifat psikologis. Untuk mengukur kemampuan peserta

didik di dalam mencapai tujuan peserta didikan tersebut diperlukan adanya

pengamatan kinerja (performance) peserta didik sebelum dan setelah peserta

didikan berlangsung, serta mengamati perubahan kinerja yang telah terjadi (Rifa’i

& Ani, 2009: 85).

Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Sudjana (2009: 23-34),

menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah

kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah

psikomotorik (psychomotorik domain).

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

26

1) Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan

dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori sebagai

berikut :

- pengetahuan (knowledge), perilaku mengingat atau mengenali

informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya

(C1).

- pemahaman (comprehension), kemampuan memperoleh makna dari

materi pelajaran (C2).

- penerapan (application), kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit (C3).

- analisis (analysis), kemampuan memecahkan materi ke dalam bagian-

bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya (C4).

- sintesis (synthesis), kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam

rangka membentuk struktur yang baru (C5).

- penilaian (evaluation), kemampuan membuat keputusan tentang nilai

materi pembelajaran (C6).

2) Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap minat dan nilai. Kategori

tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dari keinginan untuk

menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan

peserta didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan

(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan

pembentukan pola hidup (organization by a value complex).

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

27

3) Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti

keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar karena sering kali

tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Misalnya di dalam

tujuan peserta didikan seperti : menulis kalimat sempurna. Hal ini dapat

mencakup ranah kognitif (pengetahuan tentang bagian-bagian kalimat),

ranah afektif (keinginan untuk merespon), dan psikomotorik (koordinasi

syaraf). Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut

Elizabeth Simpson adalah persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan

terbimbing (guided response), gerakan biasa (mechanism), gerakan

kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaption) dan

kreativitas (originality).

2.6 Keterampilan Bekerjasama dalam Kelompok

Keterampilan bekerjasama merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan

oleh masyarakat dalam kehidupan dewasa ini, karena hampir semua perilaku yang

ada di masyarakat menunjukkan adanya kerjasama dari semua lapisan masyarakat,

tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras laki-lakidan perempuan.

Kerjasama adalah kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang

anggota yang saling membantu dan saling bergantung satu sama lain dalam

melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Individu-individu yang

ada dalam kelompok tersebut mempunyai tanggungjawab yang sama, sehingga

tujuan yang diinginkan akan bisa dicapai oleh mereka, apabila mereka saling

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

28

bekerjasama (Apriono, 2011: 159-172). Penelitian aziz et al (2006: 98)

sebagaimana dikutip oleh Nurnawati (2012: 1-7), menemukan bahwa dalam

kerjasama potensi siswa lebih diberdayakan dengan dihadapkan pada

keterampilan-keterampilan sosial yang mengakibatkan siswa secara aktif

menemukan konsep serta mengkomunikasikan hasil pikirannya kepada orang lain.

Kerjasama memberikan banyak manfaat, begitu pula dalam pembelajaran.

Manfaat dari kerjasama adalah mempertinggi hasil belajar secara

kuantitatif maupun kualitatif. Hal tersebut disebabkan motivasi belajar anak lebih

besar karena rasa tanggungjawab bersama, kelompok lebih sanggup melihat

kekurangan-kekurangan. Untuk segera diperbaiki dan dengan kerjasama lebih

banyak orang yang memikirkannya. Keputusan kelompok lebih mudah diterima

oleh setiap anggota bila mereka turut memikirkannya dan memutuskan bersama-

sama. Dengan bekerjasama dapat dikembangkan perasaan sosial dan pergaulan

sosial yang baik. Anak-anak saling mengenal tentang hak dan kewajiban,

kelemahan dan kekuatan masing-masing. Group theraphy, Therapy atau terapi

maksudnya adalah pengobatan. Di dalam kerjasama mungkin ada anggota yang

merasa rendah diri, tak sanggup menyesuaikan diri, pemalu, nakal, dan menderita

gangguan psikologis. Dengan adanya terapi ini diharapkan dapat lebih percaya

diri untuk mengemukakan pendapat dan mengembangkan kemampuan serta

keterampilan yang dimilikinya sebagai bentuk kontribusi dalam kelompoknya.

Suatu kerjasama dalam belajar kemungkinan besar tidak dapat

berjalan/berlangsung dengan optimal dan mencapai tujuan kelompok belajar

secara maksimal tanpa didukung oleh adanya keterampilan kerjasama diantara

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

29

semua anggota. Hal ini akan mendorong para anggota kelompok bekerjasama

secara sinergis mencapai tujuan belajar secara optimal (Apriono, 2011: 159-172).

Aspek-aspek kemampuan kerjasama siswa yang diteliti, antara lain

(Nurnawati, 2012: 1-7) yaitu keterampilan berkomunikasi lisan meliputi bertanya,

menjawab pertanyaan, mengemukakan serta menanggapi pendapat. Keterampilan

berkoordinasi dalam kerjasama kelompok, aspek berkoordinasi dalam penelitian

ini meliputi menghargai serta mendengarkan pendapat atau jawaban teman, tidak

mendominasi pengerjaan tugas kelompok, pemberian kesempatan mengemukakan

pendapat ataupun berbicara dan tidak bertindak bossy terhadap siswa lain.

Berkooperasi antara lain adanya interaksi antara siswa dalam kelompok,

tanggungjawab terhadap tugas, memberi dan menerima masukan, serta percaya

diri mengemukakan pendapat. Keterampilan bertukar informasi antara lain

memberi penjelasan materi atau jawaban kepada teman, memahami pendapat, dan

berbagai informasi atau pengetahuan.

2.7 Tinjauan Materi Gerak

Kendaraan seperti sepeda, becak, sepeda motor, mobil atau bus yang

berlalu lalang di jalan raya tersebut dapat digunakan sebagai alat transportasi.

Kendaraan-kendaraan tersebut dapat digunakan untuk menempuh jarak tertentu

atau mengangkut barang. Pada pembahasan berikut ini, akan dibahas tentang

gerak lurus beraturan dari suatu benda dan gerak lurus berubah beraturan serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

30

2.7.1 Pengertian Gerak

Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan

kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi, gerak adalah perubahan

posisi atau kedudukan terhadap titik acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan

sebagai perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu.

Berbeda halnya dengan peristiwa orang berlari di mesin lari fitnes (mesin

kebugaran), anak yang bermain komputer dan lain sebagainya.

Kegiatan tersebut tidak mengalami perubahan posisi atau kedudukan karena

kerangka acuannya diam. Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak

merupakan hal yang sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung

pengertian yang relatif. Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta

api yang sedang bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap

kursi yang didudukinya dan terhadap kereta api tersebut, namun orang tersebut

bergerak relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

2.7.2 Jarak dan Perpindahan

Seorang pejalan kaki bergerak ke utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke

timur sejauh 4 km, lalu berhenti.

3 km

4 km

Awal

Akhir

Gambar 2.1 Lintasan yang ditempuh Pejalan Kaki

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

31

Jarak yang ditempuh siswa tersebut berarti keseluruhan lintasan yang

ditempuh yaitu 3 km + 4 km = 7 km, sedangkan perpindahannya sepanjang garis

putus-putus yaitu = = 5 km. Dengan demikian, jarak didefinisikan

sebagai panjang seluruh lintasan yang ditempuh. Perpindahan merupakan jarak

dan arah dari kedudukan awal ke kedudukan akhir atau selisih kedudukan akhir

dengan kedudukan awal. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan

merupakan besaran vektor.

2.7.3 Kecepatan dan Kelajuan

Istilah kecepatan dan kelajuan dikenal dalam perubahan gerak. Kecepatan

termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran

vektor memperhitungkan arah gerak, sedangkan besaran skalar hanya memiliki

besar tanpa memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan

perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan

sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis

sebagai berikut.

2.7.4 Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh

terhadap waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya

dinyatakan dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata

dapat ditulis sebagai berikut :

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

32

Keterangan :

= Kecepatan rata-rata (m/s)

= = Perpindahan (m)

= Perubahan waktu (s)

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara

matematis dapat dituliskan sebagai berikut

Keterangan :

= Kecepatan rata-rata (m/s)

s = Jarak tempuh (m)

t = Waktu tempuh (s)

2.7.5 Percepatan

Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak

dengan kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu. Misalnya, ada

sepeda yang bergerak menuruni sebuah bukit memiliki suatu kecepatan yang

semakin lama semakin bertambah selama geraknya. Gerak sepeda tersebut

dikatakan dipercepat. Jadi, percepatan adalah kecepatan tiap satuan waktu. Secara

matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

33

Keterangan :

a = Percepatan (m/s2)

v = Kecepatan (m/s)

t = Waktu (s)

Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan dapat bernilai positif (+a)

dan bernilai negatif (-a) bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut.

Percepatan yang bernilai negatif (-a) sering disebut dengan perlambatan.

Padakasus perlambatan, kecepatan v dan percepatan a mempunyai arah yang

berlawanan. Berbeda dengan percepatan, percepatan rata-rata didefinisikan

sebagai perubahan kecepatan terhadap selang waktu.

Percepatan rata-rata memiliki nilai dan arah.

Berdasarkan bahwa hubungan antara perubahan kecepatan terhadap waktu adalah

linier. Artinya perubahan kecepatan pada setiap ruas di dalam grafik dibagi

dengan selang waktu akan menghasilkan sebuah nilai tetap yang disebut

dengan percepatan rata-rata.

Percepatan rata-rata dari grafik tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

V2

V1

t1 t2

t (sekon)

V (m/s)

Gambar 2.2 Grafik Percepatan Rata-Rata

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

34

Keterangan :

= Perubahan kecepatan (m/s)

= Perubahan waktu (s)

a = Percepatan rata-rata (m/s2)

2.7.6 Gerak Lurus

Gerak suatu benda dalam lintasan lurus disebut gerak lurus. Buah kelapa

yang jatuh dari pohonnya adalah contoh gerak lurus. Gerak bumi mengelilingi

matahari merupakan gerak dengan kecepatan tetap dengan waktu tempuh satu

tahun. Menurut bentuk lintasannya, gerak lurus dibagi menjadi gerak lurus

beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak

lurus beraturan. Jadi, syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda

menempuh lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah. Pada gerak lurus

beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama.

Dengan kata lain, perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau

kecepatannya konstan. Pada gerak lurus beraturan (GLB) kelajuan dan kecepatan

hampir sulit dibedakan karena lintasannya yang lurus menyebabkan jarak dan

perpindahan yang ditempuh besarnya sama. Persamaan GLB, secara matematis

dapat dirumuskan sebagai berikut.

atau

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

35

Keterangan :

v = kecepatan (m/s)

s = perpindahan (m)

t = waktu (s)

Secara grafik digambarkan sebagai berikut

Hubungan jarak terhadap waktu adalah sebagai berikut.

Jika benda sudah memiliki jarak tertentu terhadap acuan maka :

Dengan = kedudukan benda pada t = 0 (kedudukan awal)

Kecepatan gerak benda pada GLB adalah tetap. Seperti terlihat pada grafik di

bawah, benda bergerak dengan kecepatan tetap v (m/s). Selama t sekon maka

jarak yang ditempuh adalah s = v x t. Jarak yang ditempuh benda tersebut dalam

suatu grafik v – t pada GLB adalah sama dengan luas daerah yang diarsir.

t (sekon)

V (m/s)

V

Gambar 2.3 Grafik Hubungan antara Jarak terhadap Waktu pada GLB

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

36

Jika sebuah sepeda motor menuruni sebuah bukit maka kecepatannya

semakin bertambah besar. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak

benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya berubah secara teratur tiap detik.

percepatan adalah perubahan kecepatan tiap detik. Dengan demikian, pada GLBB

benda mengalami percepatan secara teratur atau tetap.

Hubungan antara besar kecepatan (v) dengan waktu (t) pada gerak lurus

berubah beraturan (GLBB) ditunjukkan pada grafik dibawah ini.

Jika Vo menyatakan kelajuan benda mula-mula (t = 0) dan Vt menyatakan

kelajuan benda pada waktu t, maka kelajuan rata-rata benda ( dapat dituliskan

berikut ini.

t (sekon)

V (m/s)

v

t

t (sekon)

V (m/s)

Vt

t

Vo

Gambar 2.4 Hubungan Kecepatan (v) dan Waktu (t) pada GLB

Gambar 2.5 Grafik Hubungan antara v-t pada GLBB

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

37

Percepatan maka atau

Dari persamaan di atas diperoleh :

= atau

t atau

Jadi,

s menyatakan jarak yang ditempuh benda yang bergerak dengan percepatan tetap

a selama waktu t dari kedudukannya mula-mula.

Di bawah ini adalah grafik hubungan s-t, v-t dan a-t pada GLBB.

2.8 Kerangka Berpikir

Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang sangat

penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan.

s a v

t t t

Gambar 2.6 Grafik Hubungan antara ; (a) s-t, (b) v-t, (c) a-t pada GLBB

(a) (b) (c)

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

38

Melalui standar proses pendidikan setiap guru dan atau pengelola sekolah dapat

menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung (Sanjaya,

2006: 13).

Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Dengan demikian,

pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi

proses pembelajaran. Begitu banyak komponen yang dapat mempengaruhi

kualitas pendidikan, namun demikian, tidak mungkin upaya meningkatkan

kualitas dilakukan dengan memperbaiki setiap komponen secara serempak. Hal

ini selain komponen-komponen itu keberadaanya terpencar, juga kita sulit

menentukan kadar keterpengaruhannya setiap komponen.

Komponen yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses

pendidikan adalah komponen guru. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan

bahwa sebagian besar guru sains khususnya guru fisika di SMP Negeri 2 Boja

dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode ceramah, latihan soal

dan tidak berbasis kepada inkuiri. Selama proses pembelajaran dengan metode

ceramah berlangsung, sebagian besar siswa cenderung pasif, bosan dan cenderung

meremehkan penjelasan guru pada saat pembelajaran. Proses pembelajaran fisika

yang bersifat (teacher center), guru tidak berusaha untuk mengajak siswa berfikir

sehingga tidak ada timbal balik dan kerjasama kelompok atau diskusi antara guru

dan siswa saat pembelajaran berlangsung. Siswa cenderung hanya menerima

penjelasan dari guru tanpa adanya usaha untuk mengembangkan kemampuan

berpikirnya.

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

39

Pembelajaran fisika yang tidak berbasis inkuiri mengakibatkan

pembelajaran yang hanya bersifat sebagai produk saja yaitu siswa hanya

menghafalkan rumus dan teori. Pembelajaran fisika sebagai proses yaitu sikap dan

aplikasi tidak tersentuh sama sekali. Hal ini dapat berdampak pada hasil belajar

siswa yang rendah berdasarkan hasil ulangan akhir semester mata pelajaran IPA

semester 1 tahun ajaran 2012/2013.

Dalam proses pembelajaran guru harus bisa selektif dalam menerapkan,

memilih atau menggabungkan beberapa pendekatan, metode, strategi dan model-

model pembelajaran. Dengan begitu kompetensi dan tujuan pembelajaran akan

tercapai secara optimal apabila pemilihan model-model pembelajaran tepat dan

disesuaikan dengan materi, tingkat kemampuan siswa, karakter siswa,

kemampuan sarana dan prasarana dan kemampuan guru dalam menerapkan secara

tepat guna (Iru, 2012: 1).

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

bersama yaitu tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan

bahan pelajaran tetapi adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut.

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

40

Gambar 2.7 Diagram Kerangka Berpikir

2.9 Hipotesis

Berdasarkan dari tinjauan pustaka diatas, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah:

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization (TAI) pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar

siswa di SMP Negeri 2 Boja.

Penggunaan metode ceramah

Proses pembelajaran tidak ada

interaksi antar siswa dan

diskusi kelompok

Proses pembelajaran tidak

menekankan pada pengalaman

langsung

Kerjasama siswa rendah Hasil belajar siswa rendah

Model kooperatif tipe Teams

Assisted Individualization

Kerjasama siswa meningkat Hasil belajar meningkat

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

41

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua peserta

didik kelas VII SMP Negeri 2 Boja tahun pelajaran 2012/2013. Secara

keseluruhan populasi terdiri dari 8 kelas yaitu kelas VII A sampai dengan VII H.

3.1.2 Sampel

Dari populasi tersebut diambil dua kelas sebagai sampel penelitian yang

ditentukan melalui teknik random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi dengan syarat populasi tersebut bersifat homogen.

Teknik random sampling digunakan setelah memperhatikan ciri-ciri, yaitu

siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, kemudian siswa

diampu oleh guru yang sama, dan siswa menjadi objek penelitian duduk pada

tingkat kelas yang sama

Pada penelitian ini, diambil 2 sampel yaitu satu kelas sebagai kelas

eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kendali. Kelas VII H dengan jumlah

siswa 32 anak sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VII G dengan jumlah

siswa 32 anak sebagai kelas kendali.

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

42

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan bentuk

pretest-postest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

yang dipilih secara acak, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kendali (Sugiyono,

2010: 112). Dalam penelitian ini terdapat perbedaan perlakuan antara kelas

kendali dan kelas eksperimen, dimana kelas eksperimen diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization (TAI) dan kelas kendali menggunakan metode pembelajaran

ceramah-demonstrasi.

Tabel 3.1 Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

VII G O1 X1 O3

VII H O2 X2 O4

Keterangan :

O1 = Pre-test kelompok kendali

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

43

O2 = Pre-test kelompok ekperimen

X1 = Pembelajaran fisika pada kelas kendali dengan metode pembelajaran

ceramah-demonstrasi

X2 = Pembelajaran fisika pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI)

O3 = Post-test pada kelompok kendali

O4 = Post-test pada kelompok eksperimen

Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi (post-test) kemudian data-

data yang diperoleh dari soal evaluasi pada kelas eksperimen dan kelas kendali

dianalisis dengan statistik yang sesuai. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil

belajar siswa pada akhir materi yang telah disampaikan.

3.4 Alur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan dan tahap akhir.

3.4.1 Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain:

1) Menentukan populasi dan sampel.

2) Melakukan observasi awal untuk mengetahui subjek yang akan diteliti.

3) Menyusun instrumen uji coba.

4) Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba.

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

44

5) Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran, dan daya beda soal.

6) Hasil uji coba digunakan untuk mengetahui homogenitas kelas kendali dan

kelas eksperimen.

7) Memberikan pelatihan pelaksanaan eksperimen kepada para asisten dan

dilanjutkan dengan pembentukan kelompok.

3.4.2 Tahap pelaksanaan

1) Pemberian pretest kepada kelompok kendali dan kelompok eksperimen.

2) Pemberian perlakuan kepada kelompok kendali yaitu pembelajaran dengan

metode ceremah-demonstrasi.

3) Pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individuaization (TAI).

4) Pemberian post-test kepada kelompok kendali dan kelompok eksperimen.

3.4.3 Tahap Akhir

1) Mengolah data hasil penelitian.

2) Menganalisis dan membahas hasil penelitian.

3) Menarik kesimpulan.

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

45

Secara garis besar bagan alur penelitian ini diperlihatkan pada gambar berikut:

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data awal siswa berupa

daftar nama siswa dan nilai ulangan umum semester I mata pelajaran IPA kelas

VII SMP Negeri 2 Boja tahun ajaran 2012/2013.

Persiapan

Pelaksanaan Uji coba soal

Kelas Kendali

Instrumen

Kelas Eksperimen Analisis hasil

uji coba soal

Pre test Pre test

Pembelajaran

Kooperatif tipe TAI

Pembelajaran Ceramah-

demonstrasi

konvensional

Post test

Analisis Data

Post test Observasi

Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

46

3.5.2 Metode Tes (Pre-test dan Post-test)

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes yang digunakan

adalah tes objektif. Tes ini diberikan kepada siswa dalam 2 tahap (Mariati, 2011:

22-26) yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).

Tes awal diberikan kepada siswa sebelum dimulai proses belajar mengajar.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum proses

belajar mengajar dimulai. Tes akhir diberikan kepada siswa setelah

berlangsungnya proses belajar mengajar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan/pengetahuan siswa setelah diterapakan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Assisted Individualization.

3.5.3 Metode Observasi

Sudjana (2009: 84) menyatakan bahwa observasi atau pengamatan sebagai

alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun

proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Melalui pengamatan dapat diketahui

perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, kemampuan, bahkan hasil yang

diperoleh dari kegiatannya. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau

proses kegiatan dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh

pengamat. Lembar pengamatan yang digunakan yaitu lembar observasi

psikomotorik dan lembar observasi afektif.

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

47

Lembar observasi psikomotorik digunakan untuk mengamati dan menilai

kemampuan/keterampilan siswa dalam melakukan eksperimen. Lembar observasi

afektif digunakan untuk mengamati dan menilai sikap dan kemampuan kerjasama

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa

yang hendak diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam

pengisisan observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat

sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai gejala yang

tampak dari perilaku individu yang diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi

tanda (V) pada kolom jawaban hasil observasi jika pedoman observasi yang

dibuat telah disediakan jawabannya (Sudjana, 2009: 85).

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Sebelum digunakan untuk menunujukkan hasil belajar siswa, tes

diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal.

3.6.1 Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006: 168).

Untuk menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Point Biseral

Corelation :

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

48

Keterangan :

= Koefisien korelasi point biserial

Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari

korelasinya dengan tes

Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)

St = Standar deviasi skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

(Arikunto, 2006: 283)

Kemudian dari hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel

hasil korelasi point biserial dengan taraf signifikansi 5% dan n = jumlah siswa

peserta tes = 32. Jika , maka item tersebut dikatakan valid.

3.6.2 Reliabilitas Soal

Analisis reliabilitas suatu tes atau alat ukur lainnya, termasuk non tes, pada

hakikatnya menguji keajegan pertanyaan tes apabila diberikan berulang kali pada

objek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkkan hasil yang relatif sama. Pengujian suatu tes bisa

dilakukan terhadap objek yang sama pada waktu yang berlainan dengan selang

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

49

waktu yang tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu singkat, bisa juga dilakukan

dengan membandingkan hasil pengujian dari tes yang setara (Sudjana, 2009: 148).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, digunakan rumus K-R 20 :

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

S2 = Varians total

∑pq = jumlah hasil kali perkalian antara p dan q

p = Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek

yang mendapat skor 1)

q = Proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir (proporsi subjek

yang mendapat skor 0)

(Sugiyono, 2010: 186)

harga yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga dengan

taraf signifikan 5 %. Apabila , maka instrumen tersebut reliabel.

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

50

3.6.3 Taraf Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan

siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.

Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah

penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar

(Sudjana, 2009: 131).

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2009: 208)

Keterangan:

P = Indeks Kesukaran

= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.2 Kriteria Indeks Kesukaran

Interval IK Kriteria

P = 0,00 Terlalu Sukar

0,00 < IK 0,30 Sukar

0,30 < IK 0,70 Sedang

0,70 < IK 1,00 Mudah

P = 1,00 Terlalu Mudah

(Arikunto, 2002: 207)

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

51

3.6.4 Daya Pembeda

Dalam penelitian ini penentuan daya pembeda diawali dengan

menggunakan skor seluruh peserta dari skor teratas sampai skor terbawah, yang

kemudian dibagi dua kelompok. Besar indeks daya pembeda soal ditentukan

dengan rumus :

(Suherman, 2006: 201)

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

JBA = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA= Banyaknya siswa pada kelompok atas

Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda Soal

Interval DP Kriteria

DP ≤ 0,00 Sangat Jelek

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 < DP < 0,40 Cukup

0,40 < DP < 0,70 Baik

0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

52

3.7 Metode Analisis Data

Dalam penelitian yang dilaksanakan, analisis data terbagi menjadi dua tahap

yaitu tahap awal dan tahap akhir.

3.7.1 Analisis Data Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui apakah populasi

berangkat dari titik nol yang sama. Data yang digunakan untuk tahap awal adalah

nilai UAS mata pelajaran IPA kelas VII A sampai VII H semester 1 SMP Negeri

2 Boja tahun ajaran 2012/2013. Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

a. Uji Homogenitas

Uji homogenitas kesamaan dari sampel dibuktikan dengan uji Barlett.

Dengan :

Keterangan :

= Besarnya homogenitas

= Varians masing-masing kelompok

= Varians total

n = Jumlah masing-masing kelompok

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

53

Apabila x2

hitung < x2tabel , maka sampel diambil dari populasi homogen dengan taraf

signifikasi 5 % (Sudjana, 2002: 263).

3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah

dirumuskan. Perhitungan yang digunakan dalam analisis tahap akhir ini adalah uji

normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan dua rata-rata, dan uji

peningkatan hasil belajar. Data yang digunakan dalam uji normalitas, uji

kesamaan dua varians, dan uji peningkatan hasil belajar adalah data hasil pre-test

dan post-test, sedangkan untuk uji perbedaan dua rata-rata hanya menggunakan

data hasil post-test dari kelompok kendali dan kelompok eksperimen.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas menggunakan data

nilai pre-test dan post-test dari kelompok kendali yang mendapat perlakuan

metode pembelajaran ceramah-demonstrasi dan kelompok eksperimen yang

mendapatkan perlakuan pembelajaran kooperatif Teams Assisted

Individualization.

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho: data berdistribusi normal

Ha: data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan adalah rumus Chi Kuadratsebagai berikut :

(Sudjana, 1996: 273)

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

54

Keterangan:

= harga chi-kuadrat

= frekuensi hasil pengamatan

= frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika dengan

taraf nyata 5% dan adalah taraf nyata untuk pengujian. Jika yang dianalisis

berdistribusi normal maka digunakan analisis parametrik, tetapi jika data tidak

berdistribusi normal maka digunakan analisis non parametrik.

b. Uji Kesamaan Dua Varians

Adalah untuk mengetahui apakah kedua kelas mempunyai keadaan awal

yang sama atau tidak. Dalam perhitungan uji kesamaan dua varians diperlukan

hipotesis statistik, yaitu

Ho :

Ha :

Rumus yang digunakan untuk menguji kesamaan dua varians adalah :

(Sugiyono, 2004: 136)

Kriteria yang diguanakan dalam uji kesamaan dua varians adalah :

Kelompok varians sama jika:

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

55

(dk pembilang) ; (dk penyebut)

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

positif terhadap hasil belajar kognitif siswa, melalui pembelajaran kooperatif

Teams Assisted Individualization. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t

dengan uji satu pihak (pihak kanan).

Ho :

Ha :

= Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

= Rata-rata hasil belajar kelas kendali

Apabila n1 = n2 varians homogen, maka menggunakan rumus t-test sebagai

berikut:

dengan

2

)1()1(

21

2

22

2

112

nn

snsnS

(Sugiyono, 2010: 273)

Keterangan :

= Rata-rata kelompok eksperimen

= Rata-rata kelompok kendali

= Banyaknya sampel kelompok eksperimen

= Banyaknya sampel kelompok kendali

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

56

S1 = Simpangan baku kelompok eksperimen

S2 = Simpangan baku kelompok kendali

= Varian kelompok eksperimen

= Varian kelompok kendali

Kriteria pengujian

Harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n1 + n2 – 2

dan taraf kesalahan 5%. Jika , maka Ho ditolak dan Ha diterima

(Sugiyono, 2004: 119), hal ini mengandung arti bahwa adanya peningkatan hasil

belajar fisika disebabkan karena ada perlakuan.

d. Uji Peningkatan Rata-Rata Hasil belajar (Uji Gain)

Uji Gain digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil

belajar siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan. Rumus Gain yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

: skor rata-rata pre test

: skor rata-rata post test

Untuk kategorisasi Gain peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut:

: Tinggi

0,7 : Sedang

: Rendah

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

57

e. Analisis Lembar Observasi

Analisis lembar observasi untuk menilai kemampuan afektif (kerjasama

siswa) dan psikomotorik siswa menggunakan analisis rata-rata dan analisis

presentase. Untuk analisis persentase digunakan rumus distribusi persentase,

yaitu:

NP % =

Keterangan :

NP % : prosentase nilai siswa yang diperoleh

n : jumlah skor yang diperoleh

N : jumlah skor maksimal

(Purwanto, 2000: 102)

Hasil tersebut kemudian ditafsirkan dengan tentang kualitatif, yaitu ;

76% - 100% = Baik Sekali

51% - 75% = Baik

26% - 50% = Cukup

0% - 25% = Kurang

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

58

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Semester 2 SMP

Negeri 2 Boja tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas. Sampel

penelitian sebanyak 2 kelas. Pengumpulan data dan penelitian yang telah

dilakukan pada pelajaran fisika materi pokok gerak pada kelas VII diperoleh hasil

sebagai berikut.

4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Analisis instrumen yang digunakan dalam metode tes antara lain uji

validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya beda. Pengujian

validitas instrumen butir soal dilakukan dengan rumus point biseral corelation.

Butir soal dalam penelitian ini berjumlah 40 butir soal. Berdasarkan analisis uji

validitas butir soal diperoleh hasil bahwa dari 40 butir soal objektif yang diujikan

terdapat 34 soal yang dinyatakan valid (rpbis≥ rtabel), dan 6 butir soal dinyatakan

tidak valid (rpbis≤ rtabel), pada taraf signifikan 5% maka diperoleh rtabel sama

dengan 0,316. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8.

Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas

teknik Kuder Richardson-20 (KR-20). Butir-butir soal yang valid atau sahih diuji

kehandalannya (reliabilitasnya) menggunakan uji reliabilitas. Berdasarkan

perhitungan uji coba soal didapatkan 0,806. Dengan 5 % dengan n = 30

diperoleh 0,316. Karena maka dapat disimpulkan bahwa

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

59

soal uji coba tersebut termasuk reliabel. Perhitungan reliabilitas selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 9.

Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal dari empat puluh soal uji

coba diperoleh beberapa kategori tingkat kesukaran soal. Pada kriteria sukar (0,00

– 0,30) terdapat 4 butir soal, kriteria sedang (0,30 – 0,70 ) terdapat 18 butir soal,

dan kriteria mudah (0,70 – 1,00) terdapat 18 butir soal. Hasil perhitungan tingkat

kesukaran dapat dilihat pada Lampiran 10.

Penentuan daya pembeda diawali dengan menggunakan skor seluruh

peserta dari skor teratas sampai skor terbawah, yang kemudian dibagi menjadi dua

kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal dari empat puluh

butir soal uji coba didapat beberapa tingkat daya beda soal. Pada kriteria baik

(0,41 – 0,70), terdapat 2 butir soal, kriteria cukup (0,21 – 0,40), terdapat 30 soal,

kriteria jelek (0,00 – 0,20), terdapat 7 soal dan kriteria sangat jelek (< 0,00),

terdapat 1 soal. Hasil perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada Lampiran 11.

Penentuan instrumen berdasarkan hasil perhitungan analisis validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, diperoleh butir soal uji coba

yang layak digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data pada penelitian

ini sebanyak tiga puluh butir soal. Soal yang dipakai dalam penelitian adalah soal

yang memenuhi kriteria valid, reliabel, taraf kesukaran dengan klasifikasi mudah,

sedang, dan sukar serta daya pembeda dengan klasifikasi baik dan cukup. Soal uji

coba yang memenuhi kriteria tersebut dan dipakai sebagai instrumen tes dapat

dilihat pada Lampiran 7.

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

60

4.2 Hasil Analisis Data Hasil Belajar

4.2.1 Tahap Awal

Hasil uji homogenitas dari skor ulangan umum semester 1 kelas VII yang

berjumlah delapan kelas diperoleh 28,969. Sedangkan pada 5 %

dengan dk = 28 diperoleh 41, 337. Karena , maka

kedelapan sampel tersebut mempunyai varians yang sama (homogen). Untuk

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berdasarkan uji homogenitas didapatkan seluruh kelas VII homogen

sehingga dapat digunakan sebagai sampel. Teknik penentuan perlakuan untuk

sampel menggunakan sampel acak sederhana (simple random sampilng) dengan

cara diundi sehingga diperoleh dua kelas yaitu VII G dan VII H. Kelas VII G

sebagai kelas kendali diberi perlakuan dengan metode ceramah-demonstrasi,

sedangkan kelas VII H sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization.

4.2.2 Tahap Akhir

Analisis data akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah

dirumuskan. Data yang digunakan dalam analisis data akhir yaitu hasil pre-test

dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kendali. Ada beberapa

pengujian pada tahap akhir yaitu uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji

perbedaan dua rata-rata, uji peningkatan hasil belajar dan uji lembar observasi.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas juga digunakan untuk

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

61

mengetahui uji selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik

non parametrik. Dalam uji normalitas rumus yang digunakan adalah rumus Chi

Kuadrat.

Hipotesis yang diuji yaitu Ho : kelompok subjek penelitian berdistribusi

normal dan Ha : kelompok subjek penelitian tidak berdistribusi normal. Kriteria

pengujiannya jika dengan derajat kebebasan dk = k-3 dengan

taraf signifikan 5% maka data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji

normalitas hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kendali sebelum

dan setelah perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan 4.2

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test

Kelas K Kriteria Simpulan

Eksperimen 3,73 6 7,81 Ho diterima

Kendali 4,02 6 7,81 Ho diterima

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Post-test

Kelas K Kriteria Simpulan

Eksperimen 5,56 6 7,81 Ho diterima

Kendali 5,93 6 7,81 Ho diterima

Dari tabel diatas terlihat bahwa maka dapat

disimpulkan bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya mengenai uji normalitas hasil belajar kelas eksperimen dan kendali

dapat dilihat pada Lampiran 28.

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

62

Tujuan dari uji kesamaan dua varians adalah untuk mengetahui kedua

kelas mempunyai keadaan awal yang sama atau tidak. Hipotesis yang diuji yaitu

Ho : kelompok subjek penelitian homogen dan Ha : kelompok subjek penelitian

tidak homogen. Kriteria yang digunakan dalam uji kesamaan dua varians adalah

kelompok varians sama jika

Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians data hasil pre-test dan data

hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kendali dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan

4.4

Tabel 4.3 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre-test

Kelas Varians

Jumlah

Siswa

Eksperimen 93,06 32

1,65 2,05

Kendali 56,32 32

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-test

Kelas Varians

Jumlah

Siswa

Eksperimen 122,98 32

0,73 2,05

Kendali 167,35 32

Dari tabel di atas terlihat bahwa maka dapat disimpulkan

bahwa kedua kelas sampel memiliki varians yang sama atau dengan kata lain

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

63

kedua kelas sampel homogen. Perhitungan selengkapnya mengenai uji kesamaan

dua varians hasil belajar dapat dilihat pada Lampiran 32 dan 33.

Setelah diberi tes akhir yang sama pada kelompok eksperimen dan kendali,

maka dari data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan maksud untuk

pengujian hipotesis. Dari analisis data yang diperoleh bahwa rata-rata kelompok

eksperimen sebesar 75,28 dan rata-rata kelompok kendali sebesar 64,50.

Berdasarkan perhitungan uji perbedaan dua rata-rata pihak kanan

diperoleh hasil bahwa tingkat signifikan data post-test diperoleh dari hasil

= 3,37 yang dikonsultasikan ke dengan derajat kebebasan dk = 62

dan taraf signifikan 5% sebesar 1,999. Dengan demikian harga .

Hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kendali. Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat di

Lampiran 34.

Uji peningkatan rata-rata pemahaman bertujuan untuk mengetahui besar

peningkatan rata-rata hasil belajar sebelum diberi perlakuan dan setelah mendapat

perlakuan. Peningkatan rata-rata pemahaman siswa kelas eksperimen dan kelas

kendali dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Uji Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif

Kelas

Rata-Rata Pre-test

Rata-Rata Post-test

Gain

Eksperimen 49,09 75,28 0,51

Kendali 44,47 64,50 0,36

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

64

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa peningkatan hasil belajar kelompok

eksperimen dan kendali termasuk dalam kategori yang sedang. Perhitungan

selengkapnya mengenai uji gain hasil belajar dapat dilihat ada Lampiran 35.

Peningkatan hasil belajar afektif dan psikomotorik dapat dilihat pada Tabel

4.6 dan 4.7.

Tabel 4.6 Hasil Uji Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Afektif

Kelas

Rata-Rata Awal

Rata-Rata

Akhir Gain

Eksperimen 58,67% 78,91% 0,48

Kendali 27,58% 35,31% 0,11

Tabel 4.7 Hasil Uji Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik

Kelas

Rata-Rata Awal

Rata-Rata Akhir

Gain

Eksperimen 66,25% 78,44% 0,36

Kendali 38,75% 45,47% 0,11

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa peningkatan hasil belajar kelompok

eksperimen termasuk kategori sedang dan kendali termasuk dalam kategori

rendah. Perhitungan selengkapnya mengenai uji gain hasil belajar afektif dan

psikomotorik dapat dilihat pada Lampiran 46 dan 53.

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

65

4.2.3 Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa adalah pemahaman siswa pada materi gerak.

Hasil belajar kognitif siswa ini diukur menggunakan instrumen test. Setelah kedua

kelas diberikan pre-test, kelas eksperimen mendapat pembelajaran kooperatif tipe

Teams Assisted Individualization dan kelas kendali mendapat pembelajaran

pembelajaran dengan metode ceramah-demonstrasi. Hasil pre-test dan post-test

siswa dapat digambarkan dalam tabel seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 dan

dalam diagram batang pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Perhitungan

selengkapnya dimuat pada Lampiran 26 dan 27.

Tabel 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa

Hasil Tes

Kelas Eksperimen Kelas Kendali

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Nilai rata-rata 49,09 75,28 44,47 64,50

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen nilai pre-

test menunjukkan angka sebesar 49,09 dan post-test 75,28. Pada kelompok

49.0944.47

75.28

64.5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

kelas eksperimen kelas kendali

pretest

postest

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar Kognitif Siswa

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

66

kendali nilai pre-test menunjukkan angka sebesar 44,47 dan post-test 64,50. Dari

tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa kelas eksperimen memberikan hasil

belajar kognitif dan peningkatan yang lebih baik daripada kelompok kendali.

Dari hasil uji gain normal, peningkatan rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen termasuk kategori peningkatan sedang dengan nilai 0,51 demikian

juga kelas kendali, mengalami peningkatan sedang dengan nilai gain 0,36.

4.2.4 Hasil Belajar Afektif

Ranah afektif disini dikhususkan pada kerjasama siswa dalam kelompok.

Aspek yang diamati dalam penilaian afektif pada penelitian ini yaitu meliputi

bertanya, menjawab/menanggapi pertanyaan, mengemukakan pendapat,

menghargai kontribusi, mendengarkan dengan arif, tidak mendominasi pengerjaan

tugas kelompok, meminta orang lain untuk berbicara, interaksi antar siswa,

memberi penjelasan materi, dan menggunakan kesepakatan. Berdasarkan hasil

0.51

0.36

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

k.eksperimen k.kendali

k. eksperimen k.kendali

Gambar 4.2 Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

67

penelitian, diperoleh data hasil belajar afektif (kerjasama dalam kelompok) pada

kelas eksperimen dan kelas kendali sebagai berikut.

Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen dan Kendali

Kelompok kendali Kelompok Eksperimen

I III III I III III

27,58 % 31,56% 35,31% 58,67% 71,48% 78,91%

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar afektif siswa

pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kendali.

Rata-rata hasil belajar afektif siswa kelompok eksperimen pada pertemuan

pertama sebesar 58,67%, pertemuan kedua 71,48% sedangkan pada pertemuan

ketiga sebesar 78,91%. Rata-rata hasil belajar afektif siswa kelompok kendali

pada pertemuan pertama sebesar 27,58%, pertemuan kedua 31,56% sedangkan

58.67%

71.48%

78.91%

27.58%31.56%

35.31%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3

eksperimen kendali

Gambar 4.3 Diagram Batang Rata-Rata Hasil Belajar Afektif

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

68

pada pertemuan ketiga sebesar 35,31%. Dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata

hasil belajar afektif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada

kelompok kendali. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang hasil

belajar afektif siswa yang signifikan antara pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dengan

pembelajaran metode ceramah-demonstrasi. Perhitungan selengkapnya mengenai

analisis hasil belajar afektif dapat dilihat pada Lampiran 40. Untuk lebih jelasnya

perbedaan hasil belajar aspek afektif siswa dapat dilihat dalam diagram batang

pada Gambar 4.3

Untuk peningkatan setiap aspeknya pada kelas eksperimen dan kelas

kendali dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan diagram batang pada Gambar 4.4 dan

4.5

Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata setiap Aspek Hasil Belajar Afektif

No. Aspek

Kelompok Eksperimen Kelompok Kendali

I II III I II III

1 Bertanya 48,44 75,78 78,91 48,44 54,69 70,31

2

Menjawab/menanggapi

pertanyaan orang lain

50,78 66,41 75,78 57,03 69,53 70,31

3

Mengemukakan

pendapat

50,78 65,63 76,56 50 56,25 71,88

4

Mendengarkan dengan

arif

69,53 77,34 79,69 67,97 69,3 71,09

5

Meminta orang lain

untuk berbicara

53,13 61,72 75,78 52,34 65,63 69,53

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

69

48.4450.78 50.78

69.53

53.13

75.78

66.41 65.63

77.34

61.72

78.91

75.78 76.5679.69

75.78

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5

pertemuan 1

pertemuan 2

pertemuan 3

48.44

57.03

50

67.97

52.3454.69

69.53

56.25

69.53

65.63

70.3170.31

71.88 71.0969.53

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5

pertemuan 1

pertemuan 2

pertemuan 3

Gambar 4.5 Peningkatan Rata-Rata setiap Aspek Afektif Kelas Kendali

Gambar 4.4 Peningkatan Rata-Rata setiap Aspek Afektif Kelas Eksperimen

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

70

Tabel 4.11 Nilai Rata-Rata setiap Aspek Kerjasama Kelompok

No. Aspek Kelompok Eksperimen

I II III

1. Menghargai Kontribusi 53,13 71,09 73,44

2. Tidak mendominasi

pengerjaan tugas kelompok

68,75 70,31 81,25

3. Interaksi antar siswa 63,28 74,22 82,81

4. Memberi penjelasan materi 57,03 72,66 81,25

5. Menggunakan kesepakatan 71,88 79,69 83,59

4.2.5 Hasil Belajar Psikomotorik

Aspek yang diamati dalam penelitian ini pada kelompok eksperimen

meliputi merangkai alat dan bahan, melakukan percobaan, mengamati,

menyampaikan hasil percobaan dan menyimpulkan. Pada kelompok kendali

dengan metode ceramah-demonstrasi hanya ada tiga aspek yang diukur yaitu

53.13

68.7563.28

57.03

71.8871.09

70.3174.22

72.66

79.6973.44

81.25 82.81 81.25 83.59

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5

pertemuan 1

pertemuan 2

pertemuan 3

Gambar 4.6 Peningkatan Rata-Rata setiap Aspek Kerjasama Kelas Eksperimen

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

71

menuliskan hasil pengamatan, menyampaikan hasil pengamatan dan

menyimpulkan, sedangkan untuk aspek merangkai alat dan bahan, dan aspek

melakukan percobaan tidak diukur. Berdasarkan penelitian, diperoleh data hasil

belajar psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kendali.

Tabel 4.12 Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kendali

Kelompok kendali Kelompok Eksperimen

I III III I III III

38,75% 40,31% 45,47% 66,25% 72,97% 78,44%

Perhitungan selengkapanya mengenai analisis hasil belajar afektif dapat

dilihat pada Lampiran 47. Untuk lebih jelasnya perbedaan hasil belajar aspek

afektif siswa dapat dilihat dalam diagram batang pada Gambar 4.7

Untuk peningkatan setiap aspeknya pada kelas eksperimen dan kelas kendali

dapat dilihat pada Tabel 4.13 dan dalam diagram batang pada gambar 4.8 dan 4.9

66.25%

72.97%78.44%

38.75% 40.31%45.47%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3

eksperimen

kendali

Gambar 4.7 Diagram Batang Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

72

Tabel 4.13 Nilai Rata-Rata setiap Aspek Hasil Belajar Psikomotorik

No. Aspek

Kelompok Eksperimen Kelompok Kendali

I II III I II III

1 Merangkai alat dan

bahan 71,09 78,91 85,16 - - -

2 Melakukan

percobaan

62,50

68,75 70,31 - - -

3

Mengamati /

menuliskan hasil

percobaan

64,84 70,31 76,56 65,63 66,41 74,22

4 Menyampaikan

hasil percobaan 67,97 68,75 79,69 62,50 67,97 75,78

5 Menyimpulkan

hasil percobaan 64,84 78,13 80,47 65,63 67,18 77,34

71.09

62.564.84

67.9764.84

78.91

68.75 70.3168.75

78.13

85.16

70.3176.56

79.69 80.47

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5

pertemuan 1

pertemuan 2

pertemuan 3

Gambar 4.8 Peningkatan Rata-Rata setiap Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

73

4.2 Pembahasan

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, penulis terlebih dahulu melakukan

analisis tahap awal dengan mengambil populasi siswa kelas VII semster II SMP

Negeri 2 Boja tahun ajaran 2012/2013. Kelas VII terdiri atas delapan kelas yaitu

kelas VII A sampai VIIH. Dari kedelapan kelas ini kemudian dilakukan uji

homogenitas untuk pengambilan kelas sampel. Setelah pengujian homogenitas,

didapatkan hasil yaitu dengan 28,969 dan

= 41,337. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kedelapan kelas tersebut

merupakan populasi yang homogen. Dari hasil perhitungan tersebut diambil dua

sampel, teknik pengambilan sampel adalah dengan cara random sampling yaitu

memilih dua kelas secara acak tanpa melihat strata masing-masing kelas sehingga

penulis dapat menetapkan kelas VII G sebagai kelas kendali dan kelas VII H

sebagai kelas eksperimen.

65.6362.5 65.63

66.4167.97 67.18

74.22 75.78 77.34

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

3 4 5

pertemuan 1

pertemuan 2

pertemuan 3

Gambar 4.9 Peningkatan Rata-Rata setiap Aspek Psikomotorik Kelas Kendali

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

74

Sebelum dilaksanakan penelitian, penulis sebelumnya telah melakukan

observasi pada saat PPL I pada tempat yang sama yaitu di kelas VII SMP Negeri

2 Boja. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran

berlangsung guru mengajar dengan cara metode ceramah sehingga sebagian besar

siswa banyak yang berbicara dengan teman sendiri tidak memperhatikan

penjelasan guru. Siswa juga tidak diajak untuk berfikir dan berdiskusi terkait

dengan materi pembelajaran sehingga tidak ada kerjasama kelompok dalam

berdiskusi dan tidak ada timbal balik antara guru maupun siswa. Hal inilah yang

menyebabkan siswa menjadi bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung,

dan dapat mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak efektif dan efisien.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Asisted Individualization dapat meningkatkan

hasil belajar terutama pada aspek kognitif, afektif dikhususkan untuk kerjasama

dalam kelompok dan aspek psikomotorik pada pokok bahasan gerak. Kemudian

model ini akan dibandingkan dengan metode yang biasa dilakukan oleh guru

fisika pada saat mengajar di SMP Negeri 2 Boja yaitu metode ceramah-

demonstrasi.

Sebelum penelitian, penulis memberikan pre-test terhadap kelas kendali

dan kelas eksperimen. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal

masing-masing siswa sebelum diberi perlakuan dengan model pembelajaran yang

akan diterapkan. Hasil pre-test digunakan untuk menentukan normalitas dan

homogenitas kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Hasilnya

menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

75

diketahui bahwa kedua kelas tersebut dalam menerima materi beranjak dari

pemahaman yang sama sebelum penerapan pembelajaran yang ditetapkan.

Pertemuan pertama, mula-mula kelas eksperimen diberi materi secara

singkat oleh penulis kemudian masing-masing kelompok diberi sebuah Lembar

Diskusi Siswa dan setiap kelompok melakukan percobaan mengenai jarak,

perpindahan, dan kelajuan. Pertemuan kedua siswa melakukan percobaan

mengenai Gerak Lurus beraturan (GLB) dengan alat ticker timer dan mobil

mainan, percobaan ini dilakukan untuk membuktikan bahwa GLB mempunyai

kecepatan yang konstan dan diharapkan siswa dapat menggambar grafik jarak

terhadap waktu (s-t) maupun grafik kecepatan terhadap waktu (v-t). Pada

pertemuan yang ketiga siswa melakukan percobaan mengenai Gerak Lurus

Berubah Beraturan (GLBB), alat dan bahannya masih sama yaitu dengan

menggunakan ticker timer bedanya adalah pada percobaan GLBB ini

menggunakan papan luncur untuk memperoleh percepatan dari mobil tersebut,

percobaan ini dilakukan untuk membuktikan bahwa GLBB mempunyai kecepatan

yang berubah-ubah sehingga diharapkan siswa juga dapat menggambar grafik

kecepatan terhadap waktu.

Pada saat melakukan diskusi siswa dalam masing-masing kelompok yang

mempunyai kemampuan lebih dalam melakukan percobaan dan menguasai materi

diharapkan dapat membantu temannya dalam satu kelompok yang merasa

kesulitan dalam memahami materi yang terkait pada setiap pertemuan. Dari hal

itulah mereka akan saling menguntungkan. Siswa yang berkemampuan lebih

dapat menambah wawasan yang lebih dan siswa yang merasa kesulitan dapat

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

76

terbantu sehingga dapat lebih menguasai materi yang terkait. Dari percobaan dan

diskusi yang dilakukan oleh siswa tersebut dapat dinilai aspek psikomotorik dan

kerjasamanya melalui observer. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok

mempresentasikan di depan kelas untuk menyampaikan hasil percobaan yang

telah dilakukan.

Perlakuan yang diberikan pada kelompok kendali yaitu dengan metode

ceramah-demonstrasi. Penulis memberikan materi secara keseluruhan kemudian

dilanjutkan dengan demonstrasi mengenai percobaan, kemudian peneliti

menuliskan hasil dari percobaan yang telah dilakukan di papan tulis dan masing-

masing siswa menuliskan hasil percobaan yang dilakukan peneliti di Lembar

Kerja Siswa. Setelah mereka mengamati demonstrasi dari penulis kemudian

masing-masing siswa melakukan diskusi secara klasikal, mereka juga dinilai

aspek kerjasama dan aspek psikomotoriknya, akan tetapi ada beberapa aspek yang

tidak muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui hasil belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kendali selama tiga kali pertemuan maka

penulis memberikan post-test kepada kedua kelompok tersebut di akhir

pertemuan.

Pemberian post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif.

Nilai post-test dari kedua kelas ini selanjutnya dianalisis lebih lanjut untuk

mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Asisted Individualization. Nilai kogntitif dijadikan sebagai

data utama dalam penelitian ini, sedangkan aspek afektif (kerjasama dalam

kelompok) dan aspek psikomotorik sebagai data pendukung.

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

77

Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada peningkatan pada

pembelajaran fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Asisted

Individualization terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak kelas VII

semester II di SMP Negeri 2 Boja tahun ajaran 2012/2013. Terlihat pada rata-rata

hasil pre-test pada kelompok eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Asisted Individualization yang menunjukkan angka sebesar 49,09

sedangkan rata-rata hasil post-test menunjukkan angka sebesar 75,28. Pada

kelompok kendali dengan metode metode ceramah-demonstrasi menunjukkan

angka sebesar 44,47 sedangkan rata-rata hasil post-test sebesar 64,54. Dari hasil

pre-test dan post-test menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok

eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kendali dan dari kedua tes ini dapat

disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Asisted Individualization.

Adanya pembentukan kelompok menimbulkan adanya rasa saling

ketergantungan positif siswa dalam menghargai kontribusi masing-masing

anggota kelompok, disini siswa berinteraksi satu sama lain untuk saling

membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Hal ini sejalan dengan

pendapat Vygotsky bahwa model ini mempunyai peran yang sangat penting bagi

perkembangan kognitif individu yang terjadi melalui interaksi dan percakapan

seorang anak dengan lingkungan sekitarnya, baik teman sebaya orang dewasa,

atau orang lain dalam lingkungannnya (Nuryani, 2013: 1-5).

Analisis data akhir terhadap nilai post-test yang dilakukan meliputi

beberapa uji yaitu uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan dua

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

78

rata-rata (uji t pihak kanan), uji peningkatan hasil belajar (uji gain) dan analisis

lembar observasi.

Uji Normalitas nilai pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kendali

menunjukkan data berdistribusi normal yaitu kelompok eksperimen =

3,73 sedangkan kelompok kendali = 4,02. Untuk nilai post-test kelompok

eksperimen dengan = 5,56 dan kelompok kendali dengan =

5,93. Dari perhitungan tersebut didapatkan dk = 3 sehingga diperoleh =

7,81 dengan taraf signifikasi 5%. Karena maka dapat

disimpulkan bahwa data hasil pre-test dan post-test kedua kelompok berdistribusi

normal, sehingga selanjutnya menggunakan statistik parametrik.

Untuk menguji apakah kedua kelas tersebut mempunyai keadaan awal

yang sama atau tidak dan untuk menentukan rumus yang akan digunakan dalam

melakukan uji perbedaan dua rata-rata, pengujian ini dianalisis dengan uji

kesamaan dua varians data pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kendali

dengan = 1,65 dan data post-test yang menunjukkan bahwa = 0,73

yang lebih kecil dari = 2,05 pada taraf signifikan 5%, dk = 31. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang mendapat perlakuan modelpembelajaran

kooperatif tipe Teams Asisted Individualization dan siswa yang mendapat metode

ceramah-demonstrasi berasal dari sebuah populasi yang memiliki nilai

kemampuan awal homogen, sehingga pengujian yang digunakan untuk

mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas

kendali yaitu dengan uji t. Perbedaan perolehan hasil pre-test pada kelompok

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

79

eksperimen eksperimen dan kelompok kendali disebabkan karena kurangnya

pengawasan penulis pada pelaksanaan pre-test di kelas eksperimen sehingga

menyebabkan siswa menjadi lebih mudah untuk saling mencontek. Penggunaan

soal objektif dalam hal evaluasi juga menyebabkan siswa cenderung hanya

menebak jawaban tanpa berpikir untuk mencari penyelesaian jawaban yang benar.

Hasil uji-t pihak kanan menunjukkan bahwa ada perbedaan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Asisted

Individualization dengan metode ceramah-demonstrasi terhadap hasil belajar

fisika pokok bahasan gerak pada kelas VII semester II tahun ajaran 2012/2013

SMP Negeri 2 Boja. Hal ini terbukti dari hasil pengujian dengan menggunakan

uji-t pihak kanan data post-test kelompok eksperimen dan kelompok kendali

diperoleh harga = 3,368 sedangkan dari tabel distribusi t dengan taraf

signifikan 5% dan dk = 62 diperoleh harga = 1,999. Karena

maka ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Asisted Individualization dengan

metode ceramah-demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa

hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Asisted

Individualization lebih baik daripada dengan metode ceramah-demonstrasi.

Aspek psikomotorik siswa yang diteliti meliputi merangkai alat dan bahan,

melakukan percobaan, mengamati/menuliskan hasil percobaan,

mengkomunikasikan hasil percobaan dan membuat kesimpulan. Berdasarkan

analisis data penelitian, hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen dan

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

80

kelas kendali mengalami peningkatan, tetapi hasil belajar kelompok eksperimen

dengan model pembelajaran koperatif tipe Teams Assisted Individualization jauh

lebih baik daripada kelas kendali dengan ceramah-demonstrasi. Hal ini dapat

dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen pada

pertemuan yang pertama sebesar 66,25% kemudian pada pertemuan kedua

mengalami peningkatan sebesar 72,97% pertemuan ketiga sebesar 78,44%. Pada

kelompok kendali pada pertemuan pertama menunjukkan angka sebesar 38,75%

kemudian pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 40,31% dan

pertemuan ketiga sebesar 45,47%. Berdasarkan uji peningkatan rata-rata hasil

belajar psikomotorik pada kelompok eksperimen menunjukkan angka sebesar 0,36

dengan kriteria sedang sedangkan pada kelompok kendali sebesar 0,11 dengan

kriteria rendah.

Adanya perbedaan besarnya peningkatan diantara kedua kelompok

disebabkan adanya perlakuan yang dilakukan oleh penulis. Pada kelompok

eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization, masing-masing kelompok terlibat dalam proses pembelajaran,

masing-masing siswa dalam kelompok merangkai alat dan bahan yang sudah

disediakan sesuai dengan materi yaitu tentang gerak, kemudian mereka

melakukan percobaan, sehingga semua aspek yang tercakup pada lembar

penilaian psikomotrorik dapat terpenuhi. Pada kelompok kendali, siswa tidak

terlibat langsung dalam melakukan percobaan, tetapi siswa hanya mengamati

penulis melakukan demontrasi sehingga hanya aspek-aspek tertentu saja yang

muncul. Pada pembelajaran dengan metode ceramah-demonstrasi hanya tiga

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

81

aspek yang muncul dan dapat diukur yaitu aspek menuliskan hasil pengamatan,

menyampaikan hasil pengamatan dan menyimpulkan. Aspek merangkai alat dan

bahan serta melakukan percobaan tidak dinilai karena kedua aspek tersebut tidak

muncul pada metode ceramah-demonstrasi. Hal inilah yang menyebabkan

penilaian hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kendali berbeda

serta hasil dari penilaiannya juga menunjukkan angka yang berbeda.

Aspek-aspek afektif siswa yang diteliti adalah bertanya,

menjawab/menanggapi pertanyaan orang lain, mengemukakan pendapat,

menghrgai kontribusi, mendengarkan dengan arif, tidak mendominasi pengerjaan

tugas kelompok, meminta orang lain untuk berbicara, interaksi antara siswa,

memberi penjelasan materi, menggunakan kesepakatan. Aspek kerjasama dalam

kelompok yang diteliti adalah menghargai kontribusi, tidak mendominasi

pengerjaan tugas kelompok, interaksi antara siswa, memberi penjelasan materi

dan menggunakan kesepakatan. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan afektif

siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kendali. Rata-rata kemampuan

kerjasama dari pertemuan awal sampai pertemuan akhir mengalami peningkatan,

rata-rata kerjasama siswa kelas eksperimen pada pertemuan pertama sebesar

58,67%, pertemuan kedua sebesar 71,48% dan pertemuan ketiga sebesar 78,91%

hasilnya menunjukkan kategori baik sekali, sedangkan kelompok kendali pada

pertemuan pertama sebesar 27,58%, pertemuan kedua sebesar 31,56%, dan

pertemuan ketiga sebesar 35,31% hasilnya menunjukkan kategori cukup.

Berdasarkan uji peningkatan rata-rata hasil belajar afektif pada kelompok

eksperimen menunjukkan angka sebesar 0,48 dengan kriteria sedang, sedangkan

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

82

pada kelompok kendali sebesar 0,11. Hal tersebut disebabkan adanya

implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted

Individualization yang lebih menekankan bimbingan antar teman dalam satu

kelompok sehingga dengan model ini lebih berpotensi untuk meningkatkan

kemampuan bekerjasama dalam kelompok. Penelitian aziz et al (2006: 98)

menemukan bahwa dalam kerjasama potensi siswa lebih diberdayakan dengan

dihadapkan pada keterampilan-keterampilan sosial yang mengakibatkan siswa

secara aktif menemukan konsep serta mengkomunikasikan hasil pikirannya

kepada orang lain.

Pada kelompok ini ada beberapa aspek afektif yang tidak muncul yaitu

keterampilan kerjasama dalam kelompok antara lain menghargai kontribusi, tidak

mendominasi pengerjaan tugas kelompok, interaksi antar siswa, memberi

penjelasan materi, dan menggunakan kesepakatan. Hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan perlakuan pada kelompok kendali yaitu dengan metode

ceramah-demonstrasi, pada metode ini tidak ada diskusi secara berkelompok

tetapi hanya diskusi secara klasikal untuk mengaktifkan suasana pembelajaran.

Aspek menghargai kontribusi, berdasarkan analisis diperoleh hasil setiap

pertemuannya mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama sebesar 53,13,

pertemuan kedua sebesar 71,09 dan pertemuan ketiga sebesar 73,44. Di dalam

pembelajaran kooperatif dikatakan bahwa keberhasilan kelompok tergantung pada

kontribusi individu. Pada awalnya, tidak semua siswa dalam satu kelompok

memberikan kontribusinya, hanya siswa-siswa tertentu saja. Siswa yang malas-

malasan enggan untuk memberikan kontribusnya. Ada juga siswa yang mengaku

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

83

sudah memberikan kontribusi tetapi pendapatnya tidak dihargai dan diterima

siswa lain dalam satu kelompok dengan alasan jawabannya kurang tepat. Untuk

mengatasi permasalahan ini, kemudian di setiap pertemuannya semua siswa diberi

pengarahan bahwa setiap siswa harus dapat menghargai kontribusi dari masing-

masing anggota, karena setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-

beda. Jadi, akan lebih baik jika berbagai pendapat yang ditampung tersebut dapat

didiskusikan bersama-sama untuk memperoleh jawaban yang tepat.

Aspek tidak mendominasi pengerjaan tugas kelompok, berdasarkan

analisis menunjukkan adanya peningkatan, pada pertemuan pertama sebesar

68,75, pertemuan kedua sebesar 70,31 dan pertemuan ketiga sebesar 81,25. Pada

awalnya, siswa dalam satu kelompok seharusnya memperoleh tugas masing-

masing, tetapi ada siswa dalam satu kelompok yang tidak mau berusaha untuk

mengerjakan tugas-tugasnya dalam kelompok. Mereka hanya mengandalkan

temannya yang mampu mengerjakan. Akibatnya pengerjaan tugas didominasi oleh

siswa yang rajin dan pandai saja, sedangkan siswa yang malas dan kurang pandai

tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Setelah dilakukan

pengolahan grup dan pembagian tugas kelompok di setiap pertemuannnya, akan

memungkinkan siswa untuk fokus pada peran masing-masing dan kerja kelompok

sehingga semuanya dapat terlibat dalam pemecahan masalah. Hal ini sejalan

dengan pendapat Apriono (2011: 159-172), bahwa suatu kerjasama dalam belajar

kemungkinan besar tidak dapat berjalan/berlangsung dengan optimal dan

mencapai tujuan kelompok belajar secara maksimal tanpa didukung oleh adanya

keterampilan kerjasama diantara semua anggota. Hal ini akan mendorong para

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

84

anggota kelompok bekerjasama secara sinergis mencapai tujuan belajar secara

optimal.

Aspek interaksi antara siswa, berdasarkan analisis menunjukkan adanya

peningkatan, pada pertemuan pertama sebesar 63,28, pertemuan kedua sebesar

74,22 dan pertemuan ketiga sebesar 82,81. Interaksi yang dimaksud bukan hanya

terjadi antara guru dengan siswa saja tetapi siswa harus dapat berinteraksi dengan

siswa lain. Berinteraksi dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa.

Siswa dapat mengungkapkan ide/gagasan yang dimiliki dan kemudian

pendapatnya dibandingkan dengan pendapat siswa lain untuk memperoleh

kesepakatan. Berdasarkan penelitian Nattiv, Winitzky, dan Dricky mengatakan

bahwa siswa berinteraksi paling banyak dengan temannya ketika teknik

pembelajaran kooperatif digunakan. Pembelajaran dengan cara berkelompok akan

memfokuskan siswa agar tidak menggantungkan pemikirannya pada guru, tetapi

mereka berusaha untuk berfikir sendiri dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapinya. Siswa juga dapat mempunyai kesempatan berinteraksi secara luas

dengan semua anggota kelompok untuk memberikan jawaban dari pemikirannya.

Adanya interaksi semua anggota kelompok akan menumbuhkan iklim kerjasama

yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Aspek memberi penjelasan materi, berdasarkan analisis menunjukkan

adanya peningkatan, pada pertemuan pertama sebesar 57,03, pertemuan kedua

sebesar 72,66 dan pertemuan ketiga sebesar 81,25. Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Assisted Individualization akan mendorong siswa untuk

bekerjasama saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

85

Siswa menerapkan bimbingan antar teman dalam satu kelompok. Siswa yang

merasa memiliki kemampuan lebih dapat membantu dengan memberi penjelasan

materi kepada siswa yang merasa kesulitan dalam memahami materi. Kegiatan ini

dapat mendorong siswa yang pandai dalam mengembangkan kemampuan

berpikirnya. Hal ini akan meminimalisir sifat individual siswa dalam kerjasama

kelompok, karena mereka hanya belajar untuk mencari nilai dan mementingkan

diri sendiri. Adanya sikap saling memberikan bantuan, maka siswa dapat belajar

sifat peduli terhadap orang lain yang mengalami kesulitan belajar dan diharapkan

pada masa yang akan datang siswa tidak merasa kesulitan dalam bergaul dan

bekerjasama dalam masyarakat.

Aspek menggunakan kesepakatan, berdasarkan analisis menunjukkan

adanya peningkatan, pada pertemuan pertama sebesar 71,88, pertemuan kedua

sebesar 79,69 dan pertemuan ketiga sebesar 83,59. Setiap anggota kelompok

memberikan kontribusinya dengan mengungkapkan ide/gagasan yang dimilikinya.

Dari berbagai ide dan solusi pemecahan masalah tersebut, kemudian mereka

menggunakan kesepakatan hanya ada satu jawaban yang akan dijadikan solusi

dalam memecahkan permasalahan. Solusi tersebut diperoleh berdasarkan hasil

diskusi bersama, masing-masing anggota menjelaskan dan memperkuat

ide/gagasan yang mereka miliki untuk memperoleh jawaban yang tepat. Dalam

diskusi ini dapat merangsang siswa untuk berpikir dan meningkatkan belajar,

karena siswa belajar mengatur perbedaan pemikiran dari masing-masing individu.

Siswa harus dapat mengatur posisi, melihat masalah dari sudut pandang lainnya,

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

86

negosiasi, memediasi untuk menjadi penengah ketika konflik memanas, dan

menentukan kesepakatan (Hill & Tim, 1993).

Aspek yang perlu ditingkatkan adalah aspek menghargai kontribusi. Pada

kenyataanya yang terjadi dalam diskusi kelompok dan presentasi hasil percobaan,

tidak semua siswa memperhatikan anggota lain pada saat menyampaikan

pendapat. Berdasarkan pengamatan, siswa cenderung sibuk berbicara dengan

siswa lain, bermain sendiri dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain pada saat

diskusi kelompok dan presentasi berlangsung. Hal inilah yang menyebabkan

aspek menghargai kontribusi sangat rendah karena kurangnya kesadaran diri dari

masing-masing siswa dalam menghargai orang yang sedang mengemukakan

pendapat. Siswa tidak menyadari bahwa dengan mendengarkan pendapat orang

lain, mereka dapat belajar menghargai perbedaan, dengan adanya perbedaan maka

siswa mampu berpikir untuk mengatasi suatu perbedaan menjadi persamaan.

Siswa juga dapat menambah pengetahuan dari informasi yang telah disampaikan

dalam berpendapat.

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

87

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Assisted Individualization pada mata pelajaran IPA dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Boja. Hal ini ditunjukkan oleh

peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Peningkatan hasil

belajar kognitif kelas eksperimen dengan rumus gain ternormalisasi sebesar 0,51

sedangkan kelas kendali sebesar 0,36. Dari hasil uji gain kognitif kedua kelas

tersebut menunjukkan kriteria sedang. Hasil uji gain aspek afektif sebesar 0,48

dengan kriteria sedang sedangkan pada kelas kendali sebesar 0,11 dengan kriteria

rendah. Hasil uji gain aspek psikomotorik kelas eksperimen sebesar 0,36 dengan

kriteria sedang dan pada kelas kendali sebesar 0,11 dengan kriteria rendah. Selain

itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa yang

menggunakan model kooperatif tipe Teams Assisted Individualization dengan

rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah-demonstrasi.

Dari hasil analisis dengan uji perbedaan dua rata-rata data post-test menunjukkan

bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kendali diperoleh = 3,37

pada data post-test dengan taraf signifikasi 5% dan dk = 62 maka diperoleh

= 1,999. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa maka

dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kendali. Jadi

model pembelajaran IPA dengan model kooperatif tipe Teams Assisted

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

88

Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen SMP

Negeri 2 Boja. Peningkatan hasil belajar IPA dengan model kooperatif tipe Teams

Assisted Individualization lebih tinggi daripada hasil belajar dengan metode

ceramah-demonstrasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan perlu disampaikan

beberapa saran demi penyempurnaan penelitian selanjutnya. Bagi guru hendaknya

melakukan evaluasi diri dan berupaya memperbaiki proses pembelajaran dengan

tidak membiarkan siswa belajar dalam suasana kompetisi. Seorang guru

seharusnya tidak hanya mengajarkan keterampilan akademis, tetapi keterampilan

kerjasama juga harus diberikan kepada siswa, karena tindakan ini akan bermanfaat

bagi mereka untuk meningkatkan kerja kelompok dan menentukan bagi

keberhasilan hubungan sosial di masyarakat.

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih meningkatkan aspek-aspek

kerjasama yang telah diteliti terutama aspek menghargai kontribusi, dalam hal ini

sebaiknya siswa diberi motivasi untuk mempunyai nilai-nilai budi pekerti yaitu

saling menghargai dan menghormati pendapat dan berusaha untuk terbiasa dalam

menerapkan nilai-nilai budi pekerti tersebut. Pembiasaan nilai-nilai budi pekerti

ini bisa dilaksanakan oleh siswa ketika proses belajar berlangsung melalui diskusi

kelompok, belajar klasikal, individual dan ketika selesai evaluasi belajar dengan

ataupun tanpa bimbingan dari guru. Dari proses belajar itulah anak membiasakan

diri berinteraksi, berkomunikasi, menghargai pendapat teman, dan menghormati

Page 105: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

89

perbedaan. Siswa harus diberi pengarahan sebelum pembelajaran dimulai bahwa

tidak hanya siswa yang menyampaikan pendapat saja yang dinilai tetapi yang

mendengarkan dan memperhatikan juga dinilai, sehingga diharapkan siswa akan

berusaha untuk menghargai saat orang lain yang sedang menyampaikan pendapat

dan keadaan kelas bisa dikondisikan dengan baik. Peneliti selanjutnya diharapkan

dapat memunculkan aspek-aspek kerjasama yang lain, sehingga siswa dapat

mengembangkan keterampilan kerjasama secara menyeluruh. Keterampilan

kerjasama merupakan aspek kepribadian yang penting, dan perlu dimiliki oleh

setiap siswa dalam kehidupan sosial di lingkungan sekolah. Oleh karena itu,

keterampilan kerjasama khususnya dalam pembelajaran perlu mendapatkan

perhatian dari orang tua dan guru untuk diberikan kepada anak semenjak usia dini,

agar menjadi suatu kebiasaan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

90

DAFTAR PUSTAKA

Ajaja, P. & O.U. Eravwoke. 2010. Effect of Cooperative Learning Strategy on

Jonior Secondary School Student Achievement in Integrated Science

Education. Eletronic Journal of Science Education, 14(1): 1-18.

Apriyono, J. 2011.Meningkatkan Ketrampilan Kerjasama Siswa Dalam Belajar

Melalui Pembelajaran Kolaboratif. Jurnal Prospektus, 9(2):159-172.

Ardianti, N.M.Y. 2012. Developing Team Assisted Individualization Interactive

Learning Media for the Technology of Information and Communication

Subject with the Topic of Graphic Design for Grade XII Student in SMAN 1

Sukasada in the Academy Year 2011/2012. Jurnal Nasional Pendidikan

Teknik Informatika (JANAPATI), 1(3): 219-243.

Ariani, S.R.D., B. Mulyani, & F. Yulianingrum. 2008. Penggunaan Metode

Pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted Individualization) Dilengkapi

Modul dan Penilaian Portofilio untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Penentuan DH Reaksi Siswa SMA Kelas XI Semester 1. Varia Pendidikan,

20(1): 59-69.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dellicarpini, M. 2009. Enhancing Cooperative Learning in TESOL Teacher

Education. ELT Journal, 63(1): 42-50.

Fauzi, A. 2011. Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Kooperatif Model Team

Game Tournament (TGT) sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Sosial

Mahasiswa. Orbith, 7(3): 413-417.

Firmansyah, T. & I.G.P.A. Buditjahjanto. 2013. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Pada

Standar Kompetensi Menerapkan Sistem Mikrokontroller di SMKN 3

Boyolangu Tulungagung. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2(1): 311-317.

Ikmah, S.F., Margunani, & Agung Yulianto. 2012. Efektifitas Penerapan Metode

Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) Berbantuan Modul

Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Economic Education

Analysis Journal, 1(1): 1-7.

Iru, L. & L.O.S. Arihi. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan Metode, Strategi,

dan Model-Model Pembelajaran. Bantul: Multi Presindo.

Page 107: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

91

Jauhar, M. 2011. Implementasi Paikem dari Behavioristik Sampai Kontruktrivistik

Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching

& Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Kupczynski, L. et al. 2012. Cooperative learning in Distance Learning : A Mixed

Method Sudi. International Journal of Instruction, 5(2): 82-90.

Labidi, S. & J.S. Ferreira. 1998. Technologi-Assisted Instruction Applied to

Cooperative Learning : The SHIECC Project. IEEE Journal,1: 286-291.

Mariati, MR. 2011. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi

Hidrolisis Garam Di SMTI Negeri Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu,

10(1): 21-25.

Nurnawati, E., D. Yulianti, & H. Susanto. 2012. Peningkatan Kerjasama Siswa SMP

Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think pair Share. UNNES

Physics Education Journal, 1(1): 1-7.

Nuryani, A. & P. Wijayanti. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization (TAI) Pada Sub Materi fungsi dan Korespondensi Satu-satu di

Kelas VII SMPIT Al_Uswah Surabaya. Jurnal Pendidikan Matematika UNESA,

2(1): 1-6.

Rifa’i, A. & C.T. Ani. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.

Romiyati, A., R.W. Akhdinirwanto, & N. Ngazizah. 2012. Peningkatan Aktivitas

Belajar IPA Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) pada Siswa SMP Negeri 2 Kepil

Wonosobo. Jurnal Radiasi, 1(1): 49-51.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, R E. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Diterjemahkan

oleh Yusron, Narulita. 2005. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tanel, Z. & M. Erol. 2008. Effect of an Experimental Teaching Sequence. Lapen

Journal, 2(2): 124-136.

Trianto. 2007. Model pembelajaran Terpadu dalam teori dan praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Page 108: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

92

No. Nilai No. Nilai No. Nilai No. Nilai No. Nilai No. Nilai No. Nilai No. Nilai

1 77.5 1 74.5 1 77.5 1 80 1 76.5 1 72 1 65.5 1 66.5

2 76 2 72 2 72 2 77 2 81 2 77.5 2 75 2 73.5

3 73.5 3 73.5 3 80.5 3 69 3 81 3 72.5 3 70 3 75

4 75.5 4 82 4 83.5 4 77.5 4 84.5 4 78 4 70.5 4 71

5 63 5 68.5 5 71 5 82 5 81 5 70.5 5 75 5 70.5

6 72 6 67 6 78 6 80 6 84.5 6 66 6 70.5 6 70

7 74 7 70.5 7 78.5 7 81 7 80 7 77 7 75.5 7 72

8 67.5 8 74 8 82 8 82 8 76.5 8 67.5 8 75 8 72.5

9 59 9 77 9 81.5 9 73 9 81.5 9 81.5 9 72 9 70.5

10 71.5 10 77 10 78.5 10 81 10 84 10 69.5 10 80 10 67

11 72 11 73 11 68.5 11 70 11 87.5 11 72.5 11 71 11 66.5

12 70.5 12 65.5 12 78 12 69 12 80.5 12 77 12 67 12 74.5

13 64.5 13 76 13 76.5 13 70.5 13 86.5 13 65 13 72 13 69.5

14 75 14 79.5 14 78.5 14 59.5 14 77.5 14 68.5 14 72.5 14 72.5

15 74.5 15 76 15 78 15 68.5 15 80.5 15 72.5 15 75.5 15 70

16 64 16 68.5 16 83 16 65 16 82 16 72 16 72 16 72.5

17 70 17 75.5 17 68 17 80 17 83 17 73 17 70 17 72

18 74 18 77 18 72.5 18 76 18 81.5 18 70.5 18 69.5 18 75

19 67.5 19 77 19 78.5 19 77 19 86 19 72 19 71.5 19 75.5

20 75 20 66 20 78.5 20 80 20 84 20 67.5 20 71 20 76.5

21 75 21 64.5 21 77.5 21 72.5 21 81 21 72 21 73 21 77.5

22 67 22 65 22 79 22 81.5 22 81.5 22 68.5 22 72.5 22 74.5

23 67.5 23 76 23 73.5 23 83 23 86.5 23 80 23 75 23 75.5

24 73 24 68 24 79 24 78.5 24 84.5 24 75 24 72.5 24 71.5

25 69.5 25 68.5 25 77.5 25 80.5 25 82 25 74 25 73 25 69.5

26 76.5 26 68 26 77.5 26 81.5 26 84.5 26 78 26 73.5 26 71

DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII SMP NEGERI 2 BOJA

TAHIN AJARAN 2012/2013

VII E VII F VII G VII HVII A VII B VII C VII D

Lampiran 1

Page 109: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

93

27 76.5 27 66.5 27 69.5 27 82.5 27 81.5 27 75.5 27 72.5 27 68.5

28 64.5 28 73.5 28 73 28 77.5 28 82.5 28 80.5 28 72.5 28 70

29 77.5 29 72 29 73 29 78.5 29 84.5 29 74 29 70 29 71

30 68 30 73.5 30 76 30 77.5 30 89 30 81.5 30 65.5 30 71

31 68.5 31 76.5 31 80 31 81 31 83.5 31 75.5 31 77.5 31 70

32 73.5 32 84.5 32 76 32 86.5 32 77 32 74 32 71

33 82.5

Σ 2200 Σ 2315.5 Σ 2463 Σ 2448.5 Σ 2647 Σ 2436.5 Σ 2312.5 Σ 2294

n 31 n 32 n 32 n 32 n 32 n 33 n 32 n 32

x ̅ 70.968 x ̅ 72.359 x ̅ 76.969 x ̅ 76.516 x ̅ 82.719 x ̅ 73.833 x ̅ 72.266 x ̅ 71.688

S223.132 S2

21.375 S218.08 S2

33.25 S28.9183 S2

21.792 S29.5643 S2

7.7863

Page 110: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

94

Lampiran 2

Page 111: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

95

DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA SOAL TES KEMAMPUAN KOGNITIF

No. Kode Siswa Nama Siswa

1 UC-01 Choirul Muna R

2 UC-02 Zharfan Akbar

3 UC-03 Rina Setyawati

4 UC-04 Arum Puspita Sari

5 UC-05 Firman Adhi P.S

6 UC-06 Nurul Annisa Arsita

7 UC-07 Prambudi

8 UC-08 Danu Kristanto

9 UC-09 Agung Tri widodo

10 UC-10 Anita Ayu Wulandari

11 UC-11 Hapi Rohmadila Puti

12 UC-12 Andre Hariyanto

13 UC-13 Putri Sendang Sari

14 UC-14 Hendra P

15 UC-15 Devi Nur Aini

16 UC-16 Marita Riski P

17 UC-17 Apriyanto

18 UC-18 Hijayanto Risky K

19 UC-19 Sarah Permatasari

20 UC-20 Iqbal Thoriq

21 UC-21 Shabela D.L

22 UC-22 Ella Nova Ardayani

23 UC-23 Doni Setyawan

24 UC-24 Dani F

25 UC-25 Handika A.P

26 UC-26 Pavita Tiarawati

27 UC-27 Muchamad Wahyu Setyaji

28 UC-28 Tamara Elok Saputri

29 UC-29 Farida Ayu S.R

30 UC-30 Rosadita Ayu R

Lampiran 3

Page 112: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

96

KISI-KISI SOAL UJI COBA

No. Indikator Aspek Penilaian

Jumlah C1 C2 C3 C4

1. Mendeskripsikan

pengertian gerak dan

sifatnya.

1,2 2

2. Membedakan pengertian

perpindahan dan jarak. 3,4 2

3. Mendeskripsikan

pengertian kelajuan 5 6,7 3

4. Mengidentifikasi faktor-

faktor yang

mempengaruhi kelajuan.

10,11 8,9 4

5. Mendeskripsikan

pengertian GLB. 12 1

6. Mendeskripsikan ciri

GLB. 14 13,15 3

7. Mendeskripsikan

pengertian kecepatan 16,18 17

19,20,

21,23 7

8. Membuat grafik

kecepatan terhadap

waktu (v-t)

22,29 1

9. Mendeskripsikan

pengertian GLBB 24 1

10. Mendeskripsikan cirri-

ciri GLBB

25,26,27

28,30,

32

7

11. Mendeskripsikan

pengertian percepatan 33 35 36,37,38 39 6

12. Menerapkan besaran-

besaran fisika pada 40 1

Lampiran 4

Page 113: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

97

GLBB dalam bentuk

persamaan-persamaan

dan menggunakannya

dalam memecahkan

masalah

13. Menyebutkan GLBB

yang biasa ditemui dalam

kehidupan sehari-hari

31 34 2

Page 114: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

98

SOAL UJI COBA

1. Sebuah benda dikatakan bergerak jika…

a. Selalu tampak bergerak

b. Jarak benda itu jauh

c. Lintasan benda lurus

d. Benda itu mengalami perubahan kedudukan

2. Yang dimaksud dengan titik acuan suatu benda yang begerak adalah…

a. Suatu titik tempat mulai mengukur perubahan kedudukan suatu benda

b. Suatu titik yang merupakan benda tersebut

c. Suatu titik yang dilalui benda tersebut

d. Suatu titik yang bergerak bersama benda tersebut

3. Seorang pejalan kaki ke utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke timur sejauh 4 km, lalu

berhenti. Jarak yang ditempuh oleh pejalan kaki tersebut adalah…

a. 5 km

b. 6 km

c. 7 km

d. 8 km

4. Berdasarkan gambar pada soal nomor 3 maka perpindahan benda tersebut adalah…

a. 2 km

b. 3 km

c. 4 km

d. 5 km

5. Alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan suatu benda adalah…

a. Volt meter

b. Hydrometer

c. Speedoracer

3 km

4 km

Awal

Akhir

Lampiran 5

Page 115: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

99

d. Speedometer

6. Jarum speedometer pada sebuah motor menunjukkan angka 50. Hal ini berarti…

a. Kelajuan motor tersebut adalah 50 km/jam

b. Kecepatan motor tersebut adalah 50 km/jam

c. Kelajuan rata-rata mobil tersebut adalah 50 km/jam

d. Kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah 50 km/jam

7. Kelajuan sesaat selalu sama dengan kelajuan rata-rata akan berlaku pada benda…

a. Bergerak menuruni bidang miring

b. Bergerak menaiki bidang miring

c. Bergerak lurus beraturan

d. Bergerak jatuh bebas

8. Berikut ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kelajuan suatu benda yaitu…

a. Percepatan

b. Kecepatan

c. Waktu

d. Perpindahan

9. Grafik berikut menunjukkan hubungan antara kelajuan dengan waktu.

Grafik tersebut menggambarkan gerak dari…

a. Buah kelapa jatuh bebas

b. Bola ditendang mendatar

c. Mobil melaju tetap di jalan tol

d. Mobil menaiki jalan menanjak

10. Jarak yang ditempuh mobil adalah adalah sebagai berikut :

1. 5 menit pertama menempuh jarak 5 km

2. 10 menit kedua menempuh jarak 10 km

3. 15 menit ketiga menempuh jarak 15 km

Page 116: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

100

Berdasarkan data di atas maka kelajuan rata-rata mobil tersebut adalah…

a. 1 km/menit

b. 2 km/menit

c. 3 km/menit

d. 4 km/menit

11. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 80 km/jam. Jarak yang ditempuh mobil tersebut

selama 30 menit sejauh…

a. 40 km

b. 45 km

c. 60 km

d. 160 km

12. Di bawah ini, yang termasuk gerak lurus beraturan adalah…

a. Gerak yang kecepatannya berubah-ubah

b. Gerak yang lintasannnya berupa garis lurus dengan kecepatan berubah-ubah

c. Gerak yang arahnya beraturan

d. Gerak yang kecepatannya tetap dan lintasannya berupa garis lurus

13. Grafik yang menunjukkan hubungan antara kecepatan dan waktu untuk benda yang

bergerak dengan kecepatan konstan adalah…

a. Kecepatan (v) c. Kecepatan (v)

b. Kecepatan (v) d. Kecepatan (v)

Waktu (t) Waktu (t)

Waktu (t) Waktu (t)

Page 117: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

101

14. Sebuah benda menghasilkan rekaman pita ketikan sebagai berikut :

Gerak apakah yang dialami oleh benda tersebut….

a. Gerak lurus beraturan

b. Gerak lurus berubah beraturan

c. Gerak dipercepat

d. Gerak diperlambat

15. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan kecepatan

sepedanya konstan sebesar 3 m/s. jika masuk sekolah jam 07.00, paling lambat Budi

harus berangkat ke sekolah pukul…

a. 06.54

b. 06.45

c. 06.30

d. 06.50

16. Besarnya yang menyatakan besarnya jarak perpindahan tiap satuan waktu adalah…

a. Kecepatan

b. Percepatan

c. Jarak

d. Gerak

17. Jika kecepatan dinyatakan dengan v, jarak yang ditempuh dinyatakan dengan s, dan

waktu tempuh t, maka kecepatan dapat dirumuskan…

a. c.

b. d.

18. Satuan kecepatan dalam SI adalah…

a. ms

b. detik

c. ft/s

d. m/s

Page 118: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

102

19. Jika 1 km/jam dinyatakan dalam m/s sama dengan…

a. 12,5 m/s c. m/s

b. m/s d. 1200m/s

20. Sebuah benda bergerak selama 5 detik menempuh jarak 300 m. maka kecepatan benda

tersebut adalah…m/s

a. 40

b. 50

c. 60

d. 70

21. Sebuah mobil menempuh 20 km dalam waktu 30 menit. Dapat dipastikan bahwa mobil

tersebut bergerak dengan kecepatan…

a. 10 km/jam

b. 20 km/jam

c. 40 km/jam

d. 60 km/jam

22. Diagram berikut ini menunjukkan grafik kecepatan terhadap waktu dari sebuah benda

yang sedang bergerak dengan kecepatan tetap.

Jarak yang ditempuh benda selama 2,5 sekon adalah…

a. 2,5 m

b. 5,0 m

c. 4,0 m

d. 6,0 m

Page 119: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

103

23. Indra pergi ke toko buku yang berjarak 1,8 km dari rumahnya pukul 15.00. Agar Indra

dapat sampai di toko pukul 15.30, ia harus mengayuh sepedanya dengan kecepatan…

a. 1 m/s

b. 2 m/s

c. 3 m/s

d. 4 m/s

24. Benda bergerak dengan lintasan lurus dengan kecepatan berubah secara beraturan

adalah….

a. Gerak lurus beraturan

b. Gerak dipercepat beraturan

c. Gerak lurus berubah beraturan

d. Gerak diperlambat beraturan.

25. Gerak lurus berubah beraturan memiliki…

a. Kecepatan tetap

b. Percepatan tetap

c. Percepatan nol

d. Kelajuan tetap

26. Sebuah durian jatuh bebas dari pohonnya. Durian tersebut melakukan…

a. Gerak lurus beraturan

b. Gerak lurus berubah beraturan

c. Gerak lurus dipercepat

d. Gerak lurus diperlambat

27. Perhatikan pernyataan berikut.

(1) Gerak Matahari mengelilingi Bumi disebut gerak semu.

(2) Satuan kecepatan dan kelajuan tidak sama

(3) Kecepatan dan kelajuan pada lintasan lurus adalah sama

(4) Gerak benda yang mengalami perubahan kecepatan disebut gerak lurus beraturan

Pernyataan-pernyataan di atas yang tidak benar adalah…

a. (1), (2), dan (3)

b. (1), (3), dan (4)

c. (2) dan (4)

Page 120: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

104

d. (1), (2), (3), dan (4)

28. Ketika berada di dalam mobil yang sedang melaju, rumah-rumah di pinggir jalan seolah-

olah bergerak berlawanan arah dengan laju mobil. Gerak semacam ini disebut…

a. Gerak semu

b. Gerak relative

c. Gerak lurus

d. Gerak nyata

29. Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan (GLLB) adalah…

a. Kecepatan (m/s) b.Kecepatan(m/s)

c. Kecepatan (m/s) d. Kecepatan (m/s)

30. Mobil yang sedang bergerak tiba-tiba berhenti, maka mobil tersebut melakukan…

a. Gerak

b. Gerak lurus

c. Gerak lurus beraturan

d. Gerak lurus berubah beraturan

31. Salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan diperlambat adalah…

a. Motor balap yang sedang bergerak di sirkuit

b. Batu dilemparkan vertical ke atas

c. Mobil yang bergerak 40 km/jam

d. Buah kelapa jatuh dari pohonnya

Waktu (s) Waktu (s)

Waktu (s) Waktu (s)

Page 121: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

105

32. Potongan kertas pita hasil percobaan gerak menggunakan ticker timer dilukiskan seperti

pada gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak tersebut adalah…

a. Gerak semu

b. Gerak lurus berubah beraturan

c. Gerak lurus

d. Gerak lurus beraturan

33. Pertambahan kecepatan setiap detik disebut...

a. Perpindahan

b. Percepatan

c. Kecepatan

d. Perlambatan

34. Di bawah ini termasuk gerak dipercepat, kecuali…

a. Kecepatan sepeda motor mula-mula 2 m/s kemudian 3 m/s

b. Kecepatan sepeda motor mula-mula 10 km/jam kemudian 2 m/s

c. Benda diam kemudian bergerak

d. Benda bergerak dengan kecepatan 10 km/jam kemudian 3 m/s

35. Nilai percepatan mobil balap formula 1 ketika sedang melakukan start adalah…

a. Nol

b. Positif

c. Negative

d. Tidak turun

36. Sebuah truk yang mula-mula diam, 5 detik kemudian kecepatannya menjadi 6 m/s.

percepatan truk tersebut adalah…

a. 0,83 m/s2

b. 1,2 m/s2

c. 5 m/s2

d. 30 m/s2

Page 122: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

106

37. Sepeda motor bergerak dengan kecepatan 28 km/jam. Dalam waktu 6 sekon

kecepatannya menjadi 16 km/jam. Percepatan rata-rata yang dialami sepeda motor

adalah…

a. 0,5 m/s

b. 0,6 m/s

c. 0,7 m/s

d. 1 m/s

38. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 5 m/s dengan percepatan sebesar 2 m/s2, maka

kecepatan setelah bergerak selama 4 detik adalah…

a. 10 m/s

b. 11 m/s

c. 12 m/s

d. 13 m/s

39. Data ticker timer dua buah benda yang bergerak lurus ditunjukkan oleh gambar di bawah

Benda 1

Benda 2

Pernyataan yang benar adalah

a. Benda 1 bergerak lebih cepat daripada benda 2

b. Benda 2 bergerak lebih cepat daripada benda 1

c. Percepatan gerak benda 1 lebih besar daripada benda 2

d. percepatan gerak benda 2 lebih besar daripada benda 1

40. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal vo, selama selang waktu t kecepatannya

menjadi vt dengan percepatan tertentu a, maka hubungan antara vo, t, vt dan a pada

GLBB adalah ….

a.

b.

c.

d.

Page 123: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

107

JAWABAN SOAL UJI COBA

1. D 11. A 21. C 31. B

2. A 12. D 22. B 32. B

3. C 13. D 23. A 33. B

4. D 14. A 24. C 34. B

5. D 15. D 25. B 35. A

6. A 16. A 26. B 36. B

7. C 17. C 27. C 37. A

8. C 18. D 28. A 38. D

9. C 19. C 29. A 39. B

10. A 20. C 30. D 40. A

Lampiran 6

Page 124: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

108

no soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 UC-19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC-28 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 UC-29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

4 UC-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

5 UC-13 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

6 UC-20 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 UC-26 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

8 UC-14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

9 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

10 UC-25 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

11 UC-02 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

12 UC-07 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1

13 UC-03 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

14 UC-05 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

15 UC-23 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

16 UC-11 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

17 UC-21 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

18 UC-16 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1

19 UC-08 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0

20 UC-18 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0

21 UC-30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

22 UC-10 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1

23 UC-04 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1

24 UC-09 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

25 UC-01 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1

26 UC-24 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1

27 UC-22 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

28 UC-15 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1

29 UC-17 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

30 UC-27 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1

26 15 20 24 27 20 17 5 23 24 26 20 20 27 25 16 23 24 22 20 15 24 24

Mp 26.88 29.60 28.20 27.21 26.81 28.45 27.29 29.40 27.48 27.08 26.92 27.45 27.80 26.26 27.40 28.38 27.13 27.33 27.50 27.95 28.60 26.17 27.33

Mt 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87

P 0.87 0.50 0.67 0.80 0.90 0.67 0.57 0.17 0.77 0.80 0.87 0.67 0.67 0.90 0.83 0.53 0.77 0.80 0.73 0.67 0.50 0.80 0.80

Q 0.13 0.50 0.33 0.20 0.10 0.33 0.43 0.83 0.23 0.20 0.13 0.33 0.33 0.10 0.17 0.47 0.23 0.20 0.27 0.33 0.50 0.20 0.20

PQ 0.12 0.25 0.22 0.16 0.09 0.22 0.25 0.14 0.18 0.16 0.12 0.22 0.22 0.09 0.14 0.25 0.18 0.16 0.20 0.22 0.25 0.16 0.16

St 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27

Rpbis 0.41 0.60 0.53 0.43 0.45 0.58 0.26 0.25 0.47 0.39 0.43 0.36 0.44 0.19 0.55 0.43 0.37 0.47 0.43 0.47 0.44 0.10 0.47

Rhit 2.40 3.92 3.27 2.50 2.69 3.79 1.43 1.38 2.78 2.23 2.52 2.02 2.56 1.01 3.45 2.50 2.08 2.80 2.53 2.81 2.56 0.51 2.80

R0.95 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70

kriteria valid valid valid valid valid valid tidak tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid tidak valid

ΣPQ 7.64

Rhit 0.806

status reliabel

Jba 15 12 12 14 14 12 9 4 14 14 15 13 13 14 12 11 14 14 13 12 10 12 14

Jbb 11 3 8 10 13 8 8 1 9 10 11 7 7 13 13 5 9 10 9 8 5 12 10

Jsa 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Jsb 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

DB 0.3 0.6 0.3 0.3 0.1 0.3 0.1 0.2 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4 0.1 -0.1 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.0 0.3

kriteria Cukup Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Sangat jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup

B 26 15 20 24 27 20 17 5 23 24 26 20 20 27 25 16 23 24 22 20 15 24 24

Js 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TK 0.87 0.50 0.67 0.80 0.90 0.67 0.57 0.17 0.77 0.80 0.87 0.67 0.67 0.90 0.83 0.53 0.77 0.80 0.73 0.67 0.50 0.80 0.80

kriteria Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah

simpulan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai

kesu

kara

n

r hitung > r tabel = 0,806> 0,316

Rel

iab

ilita

sD

aya

Bed

aV

ALI

DIT

AS

Analisa Data Tes Uji Coba

Lampiran 7

Page 125: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

109

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 36 1296

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 34 1156

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 34 1156

1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 33 1089

1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 32 1024

1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 32 1024

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 32 1024

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 31 961

1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 31 961

1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 30 900

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 30 900

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 30 900

1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 29 841

1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 29 841

1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 28 784

1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 26 676

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 25 625

1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 23 529

0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 23 529

1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 22 484

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 484

0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 441

1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 400

1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 20 400

0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 19 361

1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 19 361

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 361

0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 256

1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 225

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 225

24 18 15 22 24 20 22 11 24 19 6 21 16 7 9 10 21 776 21214

27.46 29.17 26.33 27.50 26.29 28.10 27.41 29.00 27.63 28.42 32.17 27.71 28.81 30.57 29.11 29.50 28.29

25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87 25.87

0.80 0.60 0.50 0.73 0.80 0.67 0.73 0.37 0.80 0.63 0.20 0.70 0.53 0.23 0.30 0.33 0.70

0.20 0.40 0.50 0.27 0.20 0.33 0.27 0.63 0.20 0.37 0.80 0.30 0.47 0.77 0.70 0.67 0.30

0.16 0.24 0.25 0.20 0.16 0.22 0.20 0.23 0.16 0.23 0.16 0.21 0.25 0.18 0.21 0.22 0.21

6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27 6.27

0.51 0.64 0.07 0.43 0.14 0.50 0.41 0.38 0.56 0.54 0.50 0.45 0.50 0.41 0.34 0.41 0.59

3.12 4.46 0.39 2.53 0.72 3.08 2.36 2.17 3.58 3.35 3.07 2.67 3.07 2.40 1.90 2.38 3.86

1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70

valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

14 11 9 14 13 12 13 8 15 12 6 13 10 6 7 7 14

10 7 6 8 11 8 9 3 9 7 0 8 6 1 2 3 7

15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

0.3 0.3 0.2 0.4 0.1 0.3 0.3 0.3 0.4 0.3 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.5

Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik

24 18 15 22 24 20 22 11 24 19 6 21 16 7 9 10 21

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

0.80 0.60 0.50 0.73 0.80 0.67 0.73 0.37 0.80 0.63 0.20 0.70 0.53 0.23 0.30 0.33 0.70

Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang

Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Kelo

mpo

k At

asKe

lom

pok

Baw

ah

Page 126: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

110

Perhitungan Validitas Butir Soal

Rumus

𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 =𝑀𝑝 − 𝑀𝑡

𝑆𝑡 𝑝

𝑞

Keterangan :

Mt = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt = Rata-rata skor total

St = Standar deviasi skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

Kriteria

Apabila 𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir soal valid

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

No Kode Butir soal no 1 (X) Skor total (Y) Y2 XY

1 UC-19 1 36 1296 36

2 UC-28 1 34 1156 34

3 UC-29 1 34 1156 34

4 UC-06 1 33 1089 33

5 UC-13 1 32 1024 32

6 UC-20 1 32 1024 32

7 UC-26 1 32 1024 32

8 UC-14 1 31 961 31

9 UC-12 1 31 961 31

10 UC-25 1 30 900 30

11 UC-02 1 30 900 30

12 UC-07 1 30 900 30

13 UC-03 1 29 841 29

14 UC-05 1 29 841 29

15 UC-23 1 28 784 28

16 UC-11 1 26 676 26

17 UC-21 1 25 625 25

18 UC-16 0 23 529 0

Lampiran 8

Page 127: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

111

19 UC-08 1 23 529 23

20 UC-18 1 22 484 22

21 UC-30 1 22 484 22

22 UC-10 1 21 441 21

23 UC-04 1 20 400 20

24 UC-09 0 20 400 0

25 UC-01 1 19 361 19

26 UC-24 0 19 361 0

27 UC-22 1 19 361 19

28 UC-15 0 16 256 0

29 UC-17 1 15 225 15

30 UC-27 1 15 225 15

Jumlah 26 776 21214 698

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh :

𝑀𝑝 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑛𝑜 1

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑜 1

698

26= 26,84

𝑀𝑡 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

776

30= 25,86

𝑝 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑜 1

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

26

30= 0,87

𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,87 = 0,13

𝑆𝑡 = 21214 −

776 2

3030

= 6,27

𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 =26,84 − 25,86

6,27

0,87

0,13= 0,41

Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.316

Karena 𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka soal no 1 valid.

Page 128: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

112

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Rumus :

Keterangan :

K : Banyaknya butir soal

Spq : Jumlah dari pq

S2 : Varians total

Kriteria :

Apabila , maka instrumen tersebut reliabel

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh :

Spq = pq1 + pq2 + pq3 + pq4 + ….+ pq40

= 0,12 + 0,25 + 0,22 + 0,16 +….+ 0,21

= 7,64

Dari hasil perhitungan maka didapatkan hasil dengan

Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.316

Karena , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel

Lampiran 9

Page 129: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

113

Perhitungan Tingkat kesukaran Soal

Rumus :

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah selurus siswa yang mengerjakan tes

Kriteria

Interval IK Kriteria

0,00 < IK < 0,30 Sukar

0,30 < IK < 0,70 Sedang

0,70 < IK < 1,00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama, diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah

Lampiran 10

Page 130: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

114

Perhitungan Daya Pembeda Soal

Keterangan :

DP : Daya Pembeda

JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB : Jumlah yang salah pada butir soal pada kelompok atas

JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

Kriteria

Interval DP Kriteria

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 < DP < 0,40 Cukup

0,40 < DP < 0,70 Baik

0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Berdasarkan kriteria, maka untuk buir soal nomor 1 mempunyai daya pembeda cukup.

Lampiran 11

Page 131: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

115

KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTEST

No. Indikator Aspek Penilaian

Jumlah C1 C2 C3 C4

1. Mendeskripsikan

pengertian gerak dan

sifatnya.

1,2 2

2. Membedakan pengertian

perpindahan dan jarak. 3,4 2

3. Mendeskripsikan

pengertian kelajuan 5 1

4. Mengidentifikasi faktor-

faktor yang

mempengaruhi kelajuan.

7,8 6 3

5. Mendeskripsikan

pengertian GLB. 9 1

6. Mendeskripsikan ciri

GLB. 10 1

7. Mendeskripsikan

pengertian kecepatan 11,13 12 14,15,16 6

8. Membuat grafik

kecepatan terhadap

waktu (v-t)

20 1

9. Mendeskripsikan

pengertian GLBB 17 1

10. Mendeskripsikan cirri-

ciri GLBB

18,19,21,

23 4

11. Mendeskripsikan

pengertian percepatan 24 26,27,40 28 5

12. Menerapkan besaran-

besaran fisika pada

GLBB dalam bentuk

persamaan-persamaan

dan menggunakannya

29 1

Lampiran 12

Page 132: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

116

dalam memecahkan

masalah

13. Menyebutkan GLBB

yang biasa ditemui dalam

kehidupan sehari-hari

22 25 2

Page 133: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

117

SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST

1. Sebuah benda dikatakan bergerak jika…

a. Selalu tampak bergerak

b. Jarak benda itu jauh

c. Lintasan benda lurus

d. Benda itu mengalami perubahan kedudukan

2. Yang dimaksud dengan titik acuan suatu benda yang begerak adalah…

a. Suatu titik tempat mulai mengukur perubahan kedudukan suatu benda

b. Suatu titik yang merupakan benda tersebut

c. Suatu titik yang dilalui benda tersebut

d. Suatu titik yang bergerak bersama benda tersebut

3. Seorang pejalan kaki ke utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke timur sejauh 4 km,

lalu berhenti. Jarak yang ditempuh oleh pejalan kaki tersebut adalah…

a. 5 km

b. 6 km

c. 7 km

d. 8 km

Penyelesaian :

4. Berdasarkan gambar pada soal nomor 3 maka perpindahan benda tersebut adalah…

a. 2 km

b. 3 km

c. 4 km

d. 5 km

Penyelesaian :

3 km

4 km

Awal

Akhir

Lampiran 13

Page 134: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

118

5. Jarum speedometer pada sebuah motor menunjukkan angka 50. Hal ini berarti…

a. Kelajuan motor tersebut adalah 50 km/jam

b. Kecepatan motor tersebut adalah 50 km/jam

c. Kelajuan rata-rata mobil tersebut adalah 50 km/jam

d. Kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah 50 km/jam

6. Grafik berikut menunjukkan hubungan antara kelajuan dengan waktu.

Grafik tersebut menggambarkan gerak dari…

a. Buah kelapa jatuh bebas

b. Bola ditendang mendatar

c. Mobil melaju tetap di jalan tol

d. Mobil menaiki jalan menanjak

7. Jarak yang ditempuh mobil adalah adalah sebagai berikut :

1. 5 menit pertama menempuh jarak 5 km

2. 10 menit kedua menempuh jarak 10 km

3. 15 menit ketiga menempuh jarak 15 km

Berdasarkan data di atas maka kelajuan rata-rata mobil tersebut adalah…

a. 1 km/menit

b. 2 km/menit

c. 3 km/menit

d. 4 km/menit

Penyelesaian :

8. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 80 km/jam. Jarak yang ditempuh mobil

tersebut selama 30 menit sejauh…

a. 40 km

b. 45 km

c. 60 km

d. 160 km

Penyelesaian :

Page 135: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

119

9. Di bawah ini, yang termasuk gerak lurus beraturan adalah…

a. Gerak yang kecepatannya berubah-ubah

b. Gerak yang lintasannnya berupa garis lurus dengan kecepatan berubah-ubah

c. Gerak yang arahnya beraturan

d. Gerak yang kecepatannya tetap dan lintasannya berupa garis lurus

10. Grafik yang menunjukkan hubungan antara kecepatan dan waktu untuk benda yang

bergerak dengan kecepatan konstan adalah…

a. Kecepatan (v) c. Kecepatan (v)

b. Kecepatan (v) d. Kecepatan (v)

11. Besarnya yang menyatakan besarnya jarak perpindahan tiap satuan waktu adalah…

a. Kecepatan

b. Percepatan

c. Jarak

d. Gerak

12. Jika kecepatan dinyatakan dengan v, jarak yang ditempuh dinyatakan dengan s, dan

waktu tempuh t, maka kecepatan dapat dirumuskan…

a. c.

b. d.

13. Satuan kecepatan dalam SI adalah…

a. ms

b. detik

c. ft/s

d. m/s

14. Jika 1 km/jam dinyatakan dalam m/s sama dengan…

a. 12,5 m/s c. m/s

Waktu (t) Waktu (t)

Waktu (t) Waktu (t)

Page 136: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

120

c. m/s d. 1200m/s

Penyelesaian :

15. Sebuah mobil menempuh 20 km dalam waktu 30 menit. Dapat dipastikan bahwa

mobil tersebut bergerak dengan kecepatan…

a. 10 km/jam

b. 20 km/jam

c. 40 km/jam

d. 60 km/jam

Penyelesaian :

16. Indra pergi ke toko buku yang berjarak 1,8 km dari rumahnya pukul 15.00. Agar Indra

dapat sampai di toko pukul 15.30, ia harus mengayuh sepedanya dengan kecepatan…

a. 1 m/s

b. 2 m/s

c. 3 m/s

d. 4 m/s

Penyelesaian :

17. Benda bergerak dengan lintasan lurus dengan kecepatan berubah secara beraturan

adalah….

a. Gerak lurus beraturan

b. Gerak dipercepat beraturan

c. Gerak lurus berubah beraturan

d. Gerak diperlambat beraturan.

18. Gerak lurus berubah beraturan memiliki…

a. Kecepatan tetap

b. Percepatan tetap

c. Percepatan nol

d. Kelajuan tetap

19. Perhatikan pernyataan berikut.

(1) Gerak Matahari mengelilingi Bumi disebut gerak semu.

Page 137: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

121

(2) Satuan kecepatan dan kelajuan tidak sama

(3) Kecepatan dan kelajuan pada lintasan lurus adalah sama

(4) Gerak benda yang mengalami perubahan kecepatan disebut gerak lurus beraturan

Pernyataan-pernyataan di atas yang tidak benar adalah…

a. (1), (2), dan (3)

b. (1), (3), dan (4)

c. (2) dan (4)

d. (1), (2), (3), dan (4)

20. Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan (GLLB) adalah…

a. Kecepatan (m/s) b.Kecepatan(m/s)

c. Kecepatan (m/s) d. Kecepatan (m/s)

21. Mobil yang sedang bergerak tiba-tiba berhenti, maka mobil tersebut melakukan…

a. Gerak

b. Gerak lurus

c. Gerak lurus beraturan

d. Gerak lurus berubah beraturan

22. Salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan diperlambat adalah…

a. Motor balap yang sedang bergerak di sirkuit

b. Batu dilemparkan vertical ke atas

c. Mobil yang bergerak 40 km/jam

d. Buah kelapa jatuh dari pohonnya

23. Potongan kertas pita hasil percobaan gerak menggunakan ticker timer dilukiskan

seperti pada gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak tersebut adalah…

a. Gerak semu b. Gerak lurus berubah beraturan

Waktu (s) Waktu (s)

Waktu (s) Waktu (s)

Page 138: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

122

c. Gerak lurus d. Gerak lurus beraturan

24. Pertambahan kecepatan setiap detik disebut...

a. Perpindahan

b. Percepatan

c. Kecepatan

d. Perlambatan

25. Di bawah ini termasuk gerak dipercepat, kecuali…

a. Kecepatan sepeda motor mula-mula 2 m/s kemudian 3 m/s

b. Kecepatan sepeda motor mula-mula 10 km/jam kemudian 2 m/s

c. Benda diam kemudian bergerak

d. Benda bergerak dengan kecepatan 10 km/jam kemudian 3 m/s

26. Sebuah truk yang mula-mula diam, 5 detik kemudian kecepatannya menjadi 6 m/s.

percepatan truk tersebut adalah…

a. 0,83 m/s2

b. 1,2 m/s2

c. 5 m/s2

d. 30 m/s2

Penyelesaian :

27. Sepeda motor bergerak dengan kecepatan 28 km/jam. Dalam waktu 6 sekon

kecepatannya menjadi 16 km/jam. Percepatan rata-rata yang dialami sepeda motor

adalah…

a. 0,5 m/s

b. 0,6 m/s

c. 0,7 m/s

d. 1 m/s

Penyelesaian :

28. Data ticker timer dua buah benda yang bergerak lurus ditunjukkan oleh gambar di

bawah ini.

Benda 1

Benda 2

Page 139: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

123

Pernyataan yang benar adalah

a. Benda 1 bergerak lebih cepat daripada benda 2

b. Benda 2 bergerak lebih cepat daripada benda 1

c. Percepatan gerak benda 1 lebih besar daripada benda 2

d. Percepatan gerak benda 2 lebih besar daripada benda 1

29. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal vo, selama selang waktu t

kecepatannya menjadi vt dengan percepatan tertentu a, maka hubungan antara vo, t, vt

dan a pada GLBB adalah ….

a.

b.

c.

d.

30. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 5 m/s dengan percepatan sebesar 2 m/s2,

maka kecepatan setelah bergerak selama 4 detik adalah….

a. 10 m/s

b. 11 m/s

c. 12 m/s

d. 13 m/s

Penyelesaian

Page 140: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

124

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTEST

1. D

2. A

3. C

4. D

5. A

6. C

7. A

8. A

9. D

10. D

11. A

12. C

13. D

14. C

15. C

16. A

17. C

18. B

19. C

20. A

21. D

22. B

23. B

24. B

25. B

26. B

27. A

28. D

29. B

30. A

Lampiran 14

Page 141: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

125

SILABUS KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas : VII (Tujuh)

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

5.2 Menganalisis

data percobaan

gerak lurus

beraturan dan

gerak lurus

berubah beraturan

serta

penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Gerak - Melakukan percobaan

untuk mengetahui

pengertian gerak, jarak

dan perpindahan.

- Melakukan percobaan

untuk mengetahui kelajuan

suatu benda

- Melakukan percobaan

untuk mengetahui ciri-ciri

gerak lurus berubah

Mendeskripsikan

pengertian gerak dan

sifatnya.

Membedakan pengertian

perpindahan dan jarak.

Mendeskripsikan

pengertian kelajuan.

Mengidentifikasi faktor-

faktor yang

mempengaruhi kelajuan.

Mendeskripsikan

pengertian GLB.

Mendeskripsikan ciri

GLB.

Mendeskripsikan

pengertian kecepatan.

Membuat grafik

kecepatan terhadap

waktu (v-t)

Tes tulis

Observasi

Pilihan

Ganda

Lembar

Observasi

1. Sebuah benda dikatakan

bergerak jika…

a. Selalu tampak

bergerak

b. Jarak benda itu jauh

c. Lintasan benda lurus

d. Benda itu mengalami

perubahan kedudukan

2. Dibawah ini, yang

termasuk gerak lurus

beraturan adalah…

a. Gerak yang

kecepatannya berubah-

ubah

b. Gerak yang

lintasannnya berupa

garis lurus dengan

kecepatan berubah-

ubah

c. Gerak yang arahnya

beraturan

d. Gerak yang

kecepatannya tetap dan

lintasannya berupa

garis lurus

6 × 40' menit Bahan Ajar

LKS

Alat dan Bahan:

Mobil mainan,

stopwatch,

meteran,

ticker timer,

troly, dan

papan luncur.

Lampiran 15

Page 142: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

126

- Melakukan percobaan

untuk mengetahui ciri-ciri

gerak lurus berubah

beraturan.

- Mengapllikasikan GLB dan

GLBB dalam kehidupan

sehari-hari

Mendeskripsikan

pengertian GLBB

Mendeskripsikan cirri-

ciri GLBB

Mendeskripsikan

pengertian percepatan

Menerapkan besaran-

besaran fisika pada

GLBB dalam bentuk

persamaan-persamaan

dan menggunakannya

dalam memecahkan

masalah.

Menyebutkan GLBB

yang biasa ditemui

dalam kehidupan sehari-

hari

3. Sebuah truk yang mula-

mula diam, 5 detik

kemudian kecepatannya

menjadi 6 m/s.

percepatan truk tersebut

adalah…

a. 0.83 m/s2

b. 1.2 m/s2

c. 5 m/s2

d. 30 m/s2

Page 143: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’ menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. IndikatorPencapaianKompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian gerak dan sifatnya.

2. Membedakan pengertian perpindahan dan jarak.

3. Mendeskripsikan pengertian kelajuan.

4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui pengertian gerak, jarak dan

perpindahan siswa dapat mendeskripsikan pengertian gerak dan sifatnya dengan benar.

2. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui pengertian gerak, jarak dan

perpindahan siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak dengan tepat.

3. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui kelajuan suatu benda siswa dapat

mendeskripsikan pengertian kelajuan dengan benar.

4. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui kelajuan suatu benda siswa dapat

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan dengan baik.

5. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat meningkatkan keterampilan

bekerjasama dalam kelompok dengan baik.

Lampiran 16 125

Page 144: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

128

V. Materi Pembelajaran

Gerak

VI. Metode Pembelajaran

ModelPembelajaran : Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning (Team Assisted

Individualization)

Metodepembelajaran : Ceramah, Percobaan dan Diskusi kelompok

VII. Kegiatan Pembelajaran

No. Jenis Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1.

Kegiatan pendahuluan

- Mengawali pelajaran tepat waktu

dengan memberi salam.

- Guru meminta siswa untuk memulai

pelajaran dengan berdoa bersama-

sama.

- Guru meminta salah satu siswa

memimpin menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya sebagai bentuk rasa

nasionalisme.

- Guru menanyakan kabar siswa

dengan focus pada siswa yang tidak

masuk.

- Guru membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.

- Guru mengondisikan siswa supaya

siap mengikuti proses pembelajaran.

- Guru meminta siswa untuk

mengeluarkan buku yang

mendukung materi pelajaran hari ini.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran ( Kompetensi Dasar

dan Tujuan Pembelajaran ).

- Guru memberi motivasi tentang

10 menit

Page 145: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

129

Motivasi dan Apersepsi

Prasyarat pengetahuan

Pra Eksperimen

Kegiatan Inti

manfaat dan dampak positif yang

ditimbulkan setelah mempelajari

materi

- Guru mengajukan pertanyaan

tentang pemahaman siswa.

a. Apakah mobil yang melintas di

jalanan tergolong melakukan

gerak?

b. Bagaimana cara menghitung

kelajuan rata-rata mobil yang

sedang bergerak?

Apakah yang dimaksud gerak?

Faktor apa sajakah yang

mempengaruhi kelajuan suatu

benda?

Berhati-hatilah dalam

menggunakan peralatan yang

digunakan dalam percobaan

gerak.

- Sebelum pembelajaran dimulai,

siswa mengerjakan pre-test yang

diberikan oleh guru untuk

mengetahui kemampuan awal siswa.

- Setelah pre-test, siswa

memperhatikan pemberian materi

secara singkat yang dipaparkan oleh

guru sebagai pengetahuan awal

dalam melakukan eksperimen.

(Elaborasi)

- Setiap ketua kelompok masing-

masing mengambil peralatan

60 menit

Page 146: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

130

eksperimen dan LKS yang sudah

disediakan. (Eksplorasi)

- Masing-masing kelompok

melakukan percobaan sesuai dengan

petunjuk di LKS. (Elaborasi)

- Siswa melakukan percobaan untuk

mengetahui pengertian gerak.

(Eksplorasi)

- Guru mengawasi siswa selama

diskusi berlangsung dengan

menerapkan bimbingan antar teman

(Team Assisted Individualization).

(Elaborasi)

- Siswa mencari tahu tentang

pengertian gerak dengan bahasanya

sendiri. (Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru) berdiskusi

dengan kelompoknya tentang cirri-

ciri gerak dan beberapa contoh

gerak. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan pengertian jarak dan

perpindahan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan perbedaan antara

jarak dan perpindahan. (Elaborasi)

- Siswa melakukan percobaan untuk

mengetahui pengertian kelajuan.

(Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan pengertian kelajuan.

10 menit

Page 147: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

131

Kegiatan Penutup

(Elaborasi)

- Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi kelajuan suatu

benda. (Elaborasi)

- Siswa mempresentasikan hasil

diskusi secara klasikal. (Elaborasi)

- Guru menanggapi hasil diskusi

kelompok siswa dan memberikan

informasi yang sebenarnya.

(Konfirmasi)

- Guru merupakan narasumber dan

fasilitator dalam menjawab

pertanyaan siswa yang menghadapi

kesulitan. (Konfirmasi)

- Guru memberikan motivasi kepada

siswayang kurang atau belum

berpartisipasi aktif. (Konfirmasi)

- Siswa membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

- Guru melakukan penilaian atau

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilakukan.

- Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan pada

kelompok dengan kinerja baik.

VIII. Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Terpadu kelas VII semester 2

2. Lembar Kerja Siswa

Page 148: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

132

3. Alat dan bahan praktikum : Mobil-mobilandan stopwatch

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek yang dinilai :

a. Kognitif : Tes tertulis terlampir

b. Afektif : Terlampir

c. Psikomotorik : Terlampir

2. Jenis Tagihan : Latihan soal, efek perilaku dan kinerja

3. Bentuk Tagihan : Tes tertulis dan lembar observasi

Mengetahui, Boja, Februari 2013

Guru Mapel IPA Fisika Penulis

Sri Winda Agustina W, S.Pd Ana Septia Amalia

NIP. 198308262011012005 NIM. 4201409089

Page 149: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

133

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. IndikatorPencapaianKompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian GLB.

2. Mendeskripsikan ciri GLB.

3. Mendeskripsikan pengertian kecepatan.

4. Membuat grafik kecepatan terhadap waktu (v-t)

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian GLB dengan benar.

2. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan ciri GLB dengan benar.

3. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian kecepatan dengan benar.

4. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat membuat

grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) dengan benar.

5. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat meningkatkan keterampilan

bekerjasama dalam kelompok dengan baik.

Lampiran 17

Page 150: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

134

V. Materi Pembelajaran

Gerak

VI. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning (Team Assisted

Individualization)

Metodepembelajaran : Ceramah, Percobaan dan Diskusi kelompok

VII. Langkah Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Kegiatan pendahuluan

- Mengawali pelajaran tepat waktu

dengan memberi salam.

- Guru meminta siswa untuk memulai

pelajaran dengan berdoa bersama-

sama.

- Guru meminta salah satu siswa

memimpin menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya sebagai bentuk rasa

nasionalisme.

- Guru menanyakan kabar siswa

dengan focus pada siswa yang tidak

masuk.

- Guru membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.

- Guru mengondisikan siswa supaya

siap mengikuti proses pembelajaran.

- Guru meminta siswa untuk

mengeluarkan buku yang

mendukung materi pelajaran hari ini.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran ( Kompetensi Dasar

dan Tujuan Pembelajaran ).

10 menit

Page 151: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

135

Motivasi dan apersepsi

Prasyarat pengetahuan

Pra Eksperimen

Kegiatan Inti

- Guru memberi motivasi tentang

manfaat dan dampak positif yang

ditimbulkan setelah mempelajari

materi

- Guru mengajukan pertanyaan

tentang pemahaman siswa.

a. Apakah kalian pernah melihat

kereta api yang sedang melintas,

bagaimanakah lintasannya?

b. Apakah cirri-ciri dari gerak lurus

beraturan (GLB)

Apakah yang dimaksud gerak

lurus?

Apa yang dimaksud dengan

kecepatan?

Berhati-hatilah dalam

menggunakan peralatan yang

digunakan dalam percobaan

gerak.

- Siswa memperhatikan pemberian

materi secara singkat yang

dipaparkan oleh guru sebagai

pengetahuan awal dalam melakukan

eksperimen. (Elaborasi)

- Ketua masing-masing kelompok

mengambil peralatan dan LKS yang

sudah disediakan.(Eksplorasi)

- Masing-masing kelompok

melakukan percobaan sesuai dengan

petunjuk di LKS. (Elaborasi)

- Siswa melakukan percobaan tentang

60 menit

Page 152: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

136

gerak lurus beraturan (GLB).

(Eksplorasi)

- Guru mengawasi siswa selama

diskusi berlangsung dengan

menerapkan bimbingan antar teman

(Team Assisted Individualization).

(Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan pengertian gerak

lurus beraturan.(Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan cirri-ciri gerak lurus

beraturan.(Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan pengertian

kecepatan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) membuat

grafik kecepatan terhadap waktu (v-

t). (Elaborasi)

- Siswa mendiskusikan hasil

eksperimen secara berkelompok.

(Elaborasi)

- Siswa mempresentasikan hasil

diskusi secara klasikal. (Elaborasi)

- Guru menanggapi hasil diskusi dan

memberikan informasi yang

sebenarnya. (Konfirmasi)

- Guru mengoreksi LKS setiap

individu, jika masih ada kesalahan

guru langsung memberikan

bimbingan. (Konfirmasi)

Page 153: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

137

Kegiatan Penutup - Siswa membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

- Guru melakukan penilaian atau

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilakukan.

- Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan pada

kelompok dengan kinerja baik.

10 menit

VIII. Sumber Pembelajaran

a. Buku IPA Terpadu kelas VII semester 2

b. Lembar Kerja Siswa

c. Alat dan bahan praktikum : Mobil-mobilan dan ticker timer

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek yang dinilai :

a. Kognitif : Tes tertulis terlampir

b. Afektif : Terlampir

c. Psikomotorik : Terlampir

2. Jenis Tagihan : Latihan soal, efek perilaku dan kinerja

3. Bentuk Tagihan : Tes tertulis dan lembar observasi

Mengetahui, Boja, Februari 2013

Guru Mapel IPA Fisika Penulis

Sri Winda Agustina W, S.Pd Ana Septia Amalia

NIP. 198308262011012005 NIM. 4201409089

Page 154: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

138

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. IndikatorPencapaianKompetensi :

1. Mendeskripsikan pengertian GLBB.

2. Mendeskripsikan cirri-ciri GLBB

3. Mendeskripsikan pengertian percepatan.

4. Menerapkan besaran-besaran fisika pada GLBB dalam bentuk persamaan-persamaan

dan menggunakannya dalam memecahkan masalah.

5. Menyebutkan GLBB yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian GLBB dengan benar.

2. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan cirri-ciri GLBB dengan benar.

3. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian percepatan dengan benar.

4. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

menerapkan besaran-besaran fisika pada GLBB dalam bentuk persamaan-persamaan

Lampiran 18

Page 155: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

139

dan menggunakannya dalam memecahkan masalah dengan tepat.

5. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

menyebutkan GLBB yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

6. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat meningkatkan keterampilan

bekerjasama dalam kelompok dengan baik.

V. Materi Pembelajaran

Gerak

VI. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI) dan Cooperative Learning (Team Assisted

Individualization)

Metode pembelajaran : Ceramah, Percobaan dan Diskusi kelompok

VII. Langkah Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Kegiatan pendahuluan

- Mengawali pelajaran tepat waktu

dengan memberi salam.

- Guru meminta siswa untuk memulai

pelajaran dengan berdoa bersama-

sama.

- Guru meminta salah satu siswa

memimpin menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya sebagai bentuk rasa

nasionalisme.

- Guru menanyakan kabar siswa

dengan focus pada siswa yang tidak

masuk.

- Guru membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.

- Guru mengondisikan siswa supaya

siap mengikuti proses pembelajaran.

10 menit

Page 156: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

140

Motivasi dan apersepsi

Prasyarat pengetahuan

Pra Eksperimen

Kegiatan Inti

- Guru meminta siswa untuk

mengeluarkan buku yang

mendukung materi pelajaran hari ini.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran ( Kompetensi Dasar

dan Tujuan Pembelajaran ).

- Guru memberi motivasi tentang

manfaat dan dampak positif yang

ditimbulkan setelah mempelajari

materi

- Guru mengajukan pertanyaan

tentang pemahaman siswa.

a. Bagaimana cara menentukan

percepatan dari suatu benda yang

bergerak lurus berubah beraturan?

Apakah yang dimaksud gerak

lurus berubah beraturan?

Apa yang dimaksud dengan

percepatan?

Berhati-hatilah dalam

menggunakan peralatan yang

digunakan dalam percobaangerak.

- Siswa memperhatikan pemberian

materi secara singkat yang

dipaparkan oleh guru sebagai

pengetahuan awal dalam melakukan

eksperimen. (Elaborasi)

- Ketua masing-masing kelompok

mengambil peralatan dan LKS yang

sudah disediakan oleh guru.

(Eksplorasi)

60 menit

Page 157: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

141

- Masing-masing kelompok

melakukan percobaan sesuai dengan

petunjuk di LKS. (Elaborasi)

- Siswa melakukan percobaan gerak

lurus berubah beraturan.

(Eksplorasi)

- Guru mengawasi siswa selama

diskusi berlangsung dengan

menerapkan bimbingan antar teman

(Team Assisted Individualization).

(Elaborasi)

- Siswa mencari tahu tentang

pengertian gerak lurus berubah

beraturan dengan bahasanya sendiri.

(Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan cirri-ciri gerak lurus

berubah beraturan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikan pengertian

percepatan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) menerapkan

besaran-besaran fisika pada GLBB

dalam bentuk persamaan-persamaan

dan menggunakannya dalam

memecahkan masalah. (Elaborasi)

- Siswa menyebutkan contoh GLBB

yang bisa ditemui dalam kehidupan

sehari-hari. (Eksplorasi)

- Siswa mendiskusikan hasil

eksperimen secara berkelompok.

Page 158: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

142

Kegiatan Penutup

(Elaborasi)

- Siswa mempresentasikan hasil

diskusi secara klasikal. (Elaborasi)

- Guru menanggapi hasil diskusi dan

memberikan informasi yang

sebenarnya. (Konfirmasi)

- Guru mengoreksi LKS setiap

individu, jika masih ada kesalahan

guru langsung memberikan

bimbingan. (Konfirmasi)

- Siswa membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

- Guru melakukan penilaian atau

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilakukan.

- Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan pada

kelompok dengan kinerja baik.

- Setelah semua pembelajaran selesai,

guru memberikan posttest untuk

mengetahui hasil belajar yang telah

dilaksanakan.

10 menit

VIII. Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Terpadu kelas VII semester 2

2. Lembar Kerja Siswa

3. Alat dan bahan praktikum : Mobil-mobilan, ticker timer dan balok kayu

Page 159: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

143

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek yang dinilai :

a. Kognitif : Tes tertulis terlampir

b. Afektif : Terlampir

c. Psikomotorik : Terlampir

2. Jenis Tagihan : Latihan soal, efek perilaku dan kinerja

3. Bentuk Tagihan : Tes tertulis dan lembar observasi

Mengetahui, Boja, Februari 2013

Guru Mapel IPA Fisika Penulis

Sri Winda Agustina W, S.Pd Ana Septia Amalia

NIP. 198308262011012005 NIM. 4201409089

Page 160: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

144

SILABUS KELAS KENDALI

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas : VII (Tujuh)

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

5.2

Menganalisis

data percobaan

gerak lurus

beraturan dan

gerak lurus

berubah

beraturan serta

penerapannya

dalam

kehidupan

sehari-hari

Gerak - Mengamati guru

demonstrasi untuk

mengetahui pengertian

gerak, jarak dan

perpindahan.

- Mengamati guru

demonstrasi untuk

mengetahui kelajuan

suatu benda

- Mengamati guru

demonstrasi untuk

mengetahui ciri-ciri

gerak lurus beraturan.

Mendeskripsikan

pengertian gerak dan

sifatnya.

Membedakan

pengertian

perpindahan dan

jarak.

Mendeskripsikan

pengertian kelajuan.

Mengidentifikasi

faktor-faktor yang

mempengaruhi

kelajuan.

Mendeskripsikan

pengertian GLB.

Mendeskripsikan ciri

GLB.

Tes tulis

Observasi

Pilihan

Ganda

Lembar

Observasi

1. Sebuah benda dikatakan

bergerak jika…

a. Selalu tampak

bergerak

b. Jarak benda itu jauh

c. Lintasan benda lurus

d. Benda itu

mengalami

perubahan

kedudukan

2. Dibawah ini, yang

termasuk gerak lurus

beraturan adalah…

a. Gerak yang

kecepatannya

berubah-ubah

b. Gerak yang

lintasannnya berupa

garis lurus dengan

kecepatan berubah-

ubah

c. Gerak yang arahnya

beraturan

d. Gerak yang

4 × 40' menit Bahan Ajar

LKS

Alat dan

Bahan:

Mobil

mainan,

stopwatch,

meteran,

ticker timer,

trolly, dan

papan

luncur.

Lampiran 19

Page 161: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

145

- Mengamati guru

demonstrasi untuk

mengetahui ciri-ciri

gerak lurus berubah

beraturan.

- Mengapllikasikan GLB

dan GLBB dalam

kehidupan sehari-hari

Mendeskripsikan

pengertian kecepatan.

Membuat grafik

kecepatan terhadap

waktu (v-t)

Mendeskripsikan

pengertian GLBB.

Mendeskripsikan

cirri-ciri GLBB

Mendeskripsikan

pengertian percepatan

Menerapkan besaran-

besaran fisika pada

GLBB dalam bentuk

persamaan-persamaan

dan menggunakannya

dalam memecahkan

masalah.

Menyebutkan GLBB

yang biasa ditemui

dalam kehidupan

sehari-hari

kecepatannya tetap

dan lintasannya

berupa garis lurus

3. Sebuah truk yang mula-

mula diam, 5 detik

kemudian kecepatannya

menjadi 6 m/s.

percepatan truk tersebut

adalah…

a. 0.83 m/s2

b. 1.2 m/s2

c. m/s2

d. 30 m/s2

Page 162: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

146

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KENDALI

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’ menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mendeskripsikan pengertian gerak dan sifatnya.

Membedakan pengertian perpindahan dan jarak.

Mendeskripsikan pengertian kelajuan.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui pengertian gerak, jarak dan

perpindahan siswa dapat mendeskripsikan pengertian gerak dan sifatnya dengan benar.

2. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui pengertian gerak, jarak dan

perpindahan siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak dengan tepat.

3. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui kelajuan suatu benda siswa

dapat mendeskripsikan pengertian kelajuan dengan benar.

4. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui kelajuan suatu benda siswa

dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan dengan baik.

V. Materi Pembelajaran

Gerak

Lampiran 20

Page 163: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

147

VI. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)

Metode pembelajaran : Ceramah dan Demonstrasi

VII. Kegiatan Pembelajaran

No

. Jenis Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1.

Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan Apersepsi

- Mengawali pelajaran tepat waktu

dengan memberi salam.

- Guru meminta siswa untuk memulai

pelajaran dengan berdoa bersama-

sama.

- Guru meminta salah satu siswa

memimpin menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya sebagai bentuk rasa

nasionalisme.

- Guru menanyakan kabar siswa dengan

focus pada siswa yang tidak masuk.

- Guru membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.

- Guru mengondisikan siswa supaya

siap mengikuti proses pembelajaran.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran ( Kompetensi Dasar dan

Tujuan Pembelajaran ).

- Guru memberi motivasi tentang

manfaat dan dampak positif yang

ditimbulkan setelah mempelajari

materi

- Guru mengajukan pertanyaan tentang

pemahaman siswa.

a. Apakah mobil yang melintas di

10 menit

Page 164: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

148

Prasyarat pengetahuan

Kegiatan Inti

jalanan tergolong melakukan

gerak?

b. Bagaimana cara menghitung

kelajuan rata-rata mobil yang

sedang bergerak?

Apakah yang dimaksud gerak?

Faktor apa sajakah yang

mempengaruhi kelajuan suatu

benda?

- Sebelum pembelajaran dimulai, siswa

mengerjakan pre-test yang diberikan

oleh guru untuk mengetahui

kemampuan awal siswa.

- Setelah pre-test,siswa memperhatikan

guru dalam memberikan materi gerak.

(Elaborasi)

- Siswa memperhatikan guru dalam

mendemonstrasikan percobaan gerak.

(Elaborasi)

- Siswa mencari tahu tentang pengertian

gerak dengan bahasanya sendiri.

(Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru)

mendiskusikansecara klasikal ciri-ciri

gerak beserta contohnya. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

pengertian jarak dan perpindahan.

(Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

perbedaan antara jarak dan perpindahan.

(Elaborasi)

60 menit

Page 165: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

149

Kegiatan Penutup

- Siswa diminta untuk

mendemonstrasikan percobaan tentang

kelajuan.(Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

pengertian kelajuan. (Elaborasi)

- Siswa mendiskusikan tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi kelajuan

suatu benda. (Elaborasi)

- Siswa membacakan hasil diskusi secara

klasikal. (Elaborasi)

- Guru menanggapi hasil diskusi dan

memberikan informasi yang

sebenarnya. (Konfirmasi)

- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum diketahui.

(Konfirmasi)

- Guru merupakan narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

siswa yang menghadapi

kesulitan.(Konfirmasi)

- Guru memberikan motivasi kepada

siswa yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif. (Konfirmasi)

- Siswa membuatrangkuman/simpulan

pelajaran.

- Guru melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

- Guru memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

10 e

n

i

t

VIII. Sumber pembelajaran

150

Page 166: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

150

1. Buku IPA Terpadu Kelas VII

2. LKS (Lembar Kerja Siswa)

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek yang dinilai :

a. Kognitif : Tes tertulis terlampir

b. Afektif : Terlampir

2. Jenis Tagihan : Latihan soal, dan efek perilaku

3. Bentuk Tagihan : Tes tertulis dan lembar observasi

Mengetahui, Boja, Februari 2013

Guru Mapel IPA Fisika Penulis

Sri Winda Agustina W, S.Pd Ana Septia Amalia

NIP. 198308262011012005 NIM. 4201409089

Page 167: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

151

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KENDALI

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’ menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian GLB.

2. Mendeskripsikanciri GLB.

3. Mendeskripsikan pengertian kecepatan.

4. Membuat grafik kecepatan terhadap waktu (v-t)

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikanpengertian GLB dengan benar.

2. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikanciri GLB dengan benar.

3. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian kecepatan dengan benar.

4. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLB siswa dapat

membuat grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) dengan benar

V. Materi Pembelajaran

Gerak

Lampiran 21

Page 168: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

152

VI. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)

Metode pembelajaran : Ceramah dan Demonstrasi

VII. Kegiatan Pembelajaran

No. Jenis Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1.

Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan Apersepsi

- Mengawali pelajaran tepat waktu

dengan memberi salam.

- Guru meminta siswa untuk memulai

pelajaran dengan berdoa bersama-

sama.

- Guru meminta salah satu siswa

memimpin menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya sebagai bentuk rasa

nasionalisme.

- Guru menanyakan kabar siswa dengan

focus pada siswa yang tidak masuk.

- Guru membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.

- Guru mengondisikan siswa supaya siap

mengikuti proses pembelajaran.

- Guru meminta siswa untuk

mengeluarkan buku yang mendukung

materi pelajaran hari ini.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran ( Kompetensi Dasar dan

Tujuan Pembelajaran ).

- Guru memberi motivasi tentang

manfaat dan dampak positif yang

ditimbulkan setelah mempelajari

materi

10 menit

Page 169: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

153

Prasyarat pengetahuan

Kegiatan Inti

- Guru mengajukan pertanyaan tentang

pemahaman siswa.

- Apakah kalian pernah melihat kereta

api yang sedang melintas,

bagaimanakah lintasannya?

- Apakah cirri-ciri dari gerak lurus

beraturan (GLB)

Apakah yang dimaksud gerak lurus?

Apa yang dimaksud dengan

kecepatan?

- Siswa memperhatikan guru dalam

memberikan materi. (Elaborasi)

- Siswa membaca panduan LKS yang

diberikan oleh guru. (Elaborasi)

- Siswa memperhatikan guru dalam

mendemontrasikan percobaan gerak

lurus beraturan. (Elaborasi)

- Siswa mencari tahu tentang pengertian

gerak lurus beraturan dengan

bahasanya sendiri. (Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

secara klasikal mengenaiciri-ciri gerak

lurus beraturan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

tentang pengertian kecepatan.

(Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) membuat

grafik kecepatan terhadap waktu (v-t).

(Elaborasi)

- Siswa membacakan hasil diskusi secara

klasikal. (Elaborasi)

60 menit

Page 170: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

154

Kegiatan Penutup

- Guru menanggapi hasil diskusi dan

memberikan informasi yang

sebenarnya. (Konfirmasi)

- Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum

diketahui. (Konfirmasi)

- Guru merupakan narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

siswa yang menghadapi

kesulitan.(Konfirmasi)

- Guru memberikan motivasi kepada

siswa yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif. (Konfirmasi)

- Guru bersama-sama dengan siswa

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran.

- Guru melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

- Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

10 menit

VIII. Sumber pembelajaran

1. Buku IPA Terpadu Kelas VII

2. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Page 171: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

155

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Aspek yang dinilai :

a. Kognitif : Tes tertulis terlampir

b. Afektif : Terlampir

c. Psikomotorik : Terlampir

2. Jenis Tagihan : Latihan soal, dan efek perilaku

3. Bentuk Tagihan : Tes tertulis dan lembar observasi

Mengetahui, Boja, Februari 2013

Guru Mapel IPA Fisika Penulis

Sri Winda Agustina W, S.Pd Ana Septia Amalia

NIP. 198308262011012005 NIM. 4201409089

Page 172: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

156

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KENDALI

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 40’ menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Mendeskripsikan pengertian GLBB.

2. Mendeskripsikan cirri-ciri GLBB.

3. Mendeskripsikan pengertian percepatan.

4. Menerapkan besaran-besaran fisika pada GLBB dalam bentuk persamaan-persamaan

danmenggunakannya dalam memecahkan masalah.

5. Menyebutkan GLBB yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian GLBB dengan benar.

2. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa

dapatmendeskripsikan cirri-ciri GLBB dengan benar.

3. Setelah mengamati guru demonstrasiuntuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian percepatan dengan benar.

4. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

menerapkan besaran-besaran fisika pada GLBB dalam bentuk persamaan-persamaan

dan menggunakannya dalam memecahkan masalah dengan tepat.

Lampiran 22

Page 173: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

157

5. Setelah mengamati guru demonstrasi untuk mengetahui cirri-ciri GLBB siswa dapat

menyebutkan GLBB yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

V. Materi Pembelajaran

Gerak

VI. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)

Metode pembelajaran : Ceramah dan demonstrasi

VII. Kegiatan Pembelajaran

No. Jenis Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1.

Kegiatan pendahuluan

- Mengawali pelajaran tepat waktu dengan

memberi salam.

- Guru meminta siswa untuk memulai

pelajaran dengan berdoa bersama-sama.

- Guru meminta salah satu siswa

memimpin menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya sebagai bentuk rasa

nasionalisme.

- Guru menanyakan kabar siswa dengan

focus pada siswa yang tidak masuk.

- Guru membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.

- Guru mengondisikan siswa supaya siap

mengikuti proses pembelajaran.

- Guru meminta siswa untuk

mengeluarkan buku yang mendukung

materi pelajaran hari ini.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran ( Kompetensi Dasar dan

Tujuan Pembelajaran ).

- Guru memberi motivasi tentang manfaat

10 menit

Page 174: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

158

Motivasi dan Apersepsi

Prasyarat pengetahuan

Kegiatan Inti

dan dampak positif yang ditimbulkan

setelah mempelajari materi

- Guru mengajukan pertanyaan tentang

pemahaman siswa.

b. Bagaimana cara menentukan

percepatan dari suatu benda yang

bergerak lurus berubah beraturan?

Apakah yang dimaksud gerak lurus

berubah beraturan?

Apa yang dimaksud dengan

percepatan?

- Siswa memperhatikan guru dalam

memberikan materi. (Elaborasi)

- Siswa membaca panduan LKS yang

diberikan oleh guru. (Elaborasi)

- Siswa memperhatikan guru dalam

mendemontrasikan percobaan gerak

lurus berubah beraturan. (Elaborasi)

- Siswa mencari tahu tentang pengertian

gerak lurus berubah beraturan dengan

bahasanya sendiri. (Eksplorasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

secara klasikal mengenai ciri-ciri gerak

lurus berubah beraturan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) mendiskusikan

pengertian percepatan. (Elaborasi)

- Siswa (dibimbing guru) menerapkan

besaran-besaran fisika pada GLBB

dalam bentuk persamaan-persamaan dan

menggunakannya dalam memecahkan

masalah. (Elaborasi)

60 menit

Page 175: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

159

Kegiatan Penutup

- Siswa menyebutkan contoh GLBB yang

bisa ditemui dalam kehidupan sehari-

hari.(Eksplorasi)

- Siswa membacakan hasil diskusi secara

klasikal. (Elaborasi)

- Guru menanggapi hasil diskusi dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

(Konfirmasi)

- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum diketahui.

(Konfirmasi)

- Guru merupakan narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

siswa yang menghadapi

kesulitan.(Konfirmasi)

- Guru memberikan motivasi kepada siswa

yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif. (Konfirmasi)

- Guru bersama-sama dengan siswa

membuatrangkuman/simpulan pelajaran.

- Guru melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

- Guru memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

- Setelah proses pembelajaran selesai, guru

memberi posttest untuk mengetahui hasil

belajar siswa selam proses pembelajaran.

10 menit

VIII. Sumber pembelajaran

1. Buku IPA Terpadu Kelas VII

2. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Page 176: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

160

IX. Penilaian Hasil Belajar

4. Aspek yang dinilai :

d. Kognitif : Tes tertulis terlampir

e. Afektif : Terlampir

5. Jenis Tagihan : Latihan soal, dan efek perilaku

6. Bentuk Tagihan : Tes tertulis dan lembar observasi

Mengetahui, Boja, Februari 2013

Guru Mapel IPA Fisika Penulis

Sri Winda Agustina W, S.Pd Ana Septia Amalia

NIP. 198308262011012005 NIM. 4201409089

Page 177: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

161

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

GERAK, JARAK, PERPINDAHAN DAN KELAJUAN

Nama kelompok :

Nama Anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

Kelas :

A. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

C. Tujuan pembelajaran :

1. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui pengertian gerak, jarak dan

perpindahan siswa dapat mendeskripsikan pengertian gerak dan sifatnya dengan

benar.

2. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui pengertian gerak, jarak dan

perpindahan siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak dengan

tepat.

3. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui kelajuan suatu benda siswa dapat

mendeskripsikan pengertian kelajuan dengan benar.

4. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui kelajuan suatu benda siswa dapat

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan dengan baik.

5. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat meningkatkan keterampilan

bekerjasama dalam kelompok dengan baik.

Lampiran 23

Page 178: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

162

D. Alat dan Bahan

1. Tiga buah mobil mainan

2. Seutas tali atau benang kuat

3. Sebuah mistar/meteran

4. Stopwatch

E. Prosedur Kegiatan :

Kegiatan I

a. Siapkan tiga buah mobil mainan pada suatu garis lurus di lantai, tandai mobil

tersebut dengan huruf A,B,C. Hubungkan B dan C dengan seutas tali (lihat gambar

1)

b. Ukurlah jarak antara B dan A, C dan A dengan menggunakan mistar.

c. Tarik mobil C ke kanan, kemudian ukur kembali jarak antara B dan A, C dan B serta

C dan A.

A B C

F. Pertanyaan ;

1. Bagaimanakah kedudukan B terhadap A, C terhadap B, serta C terhadap A sebelum

mobil ditarik (langkah 3) sama atau berbeda?

Jawab :

2. Berdasarkan jawabanmu diatas, nyatakan definisimu tentang gerak!

Jawab :

3. Berkaitan dengan gerak suatu benda pasti ada istilah jarak dan perpindahan, apa yang

dimaksud dengan jarak dan perpindahan?

Jawab :

4. Apakah perbedaan antara jarak dan perpindahan?

Jawab :

Page 179: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

163

5. Mungkinkah jarak akan sama dengan perpindahan? Berikan contoh kasusnya!

Jawab :

G. Prosedur kegiatan

Kegiatan II

a. Ukurlah lebar kelas kalian menggunakan meteran, mistar atau alat lain.

b. Berjalanlah menyusuri lebar kelas yang telah kalian ukur. Dengan menggunakan

stopwatch amati berapa waktu yang kalian perlukan?

c. Ulangi langkah 2, tetapi dengan berlari/berjalan cepat. Berapakah waktu yang

diperlukan?

d. Catatlah data-data yang kamu peroleh kedalam tabel pengamatan

Kegiatan yang

dilakukan

Jarak yang ditempuh Waktu yang

dibutuhkan

Kelajuan rata-

rata

Berjalan

Berjalan cepat

Berlari

H. Pertanyaan :

1. Dari tabel pengamatan yang kalian peroleh, apa yang dimaksud dengan kelajuan?

Jawab :

2. Berapakah kelajuan rata-rata saat kalian berjalan, berjalan cepat dan berlari?

Bandingkan kelajuan rata-ratamu dengan rata-rata teman kalian!

Jawab :

3. Bila kalian berlari menempuh jarak 10 km dengan kelajuan rata-rata seperti yang

kalian peroleh dari tabel pengamatan di atas, berapa waktu yang kalian butuhkan ?

Apakah itu bisa tercapai? Berilah penjelasan!

Jawab :

Page 180: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

164

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Nama kelompok :

Nama Anggota :

6.

7.

8.

9.

10.

Kelas :

A. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B. Kompetensi Dasar

Menganalisa data percobaan meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan pembelajaran

1. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian GLB dengan benar.

2. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan ciri GLB dengan benar.

3. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian kecepatan benar.

4. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLB siswa dapat membuat

grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) dengan benar.

5. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat meningkatkan keterampilan bekerjasama

dalam kelompok dengan baik.

D. Alat dan Bahan

1. Pewaktu ketik (ticker timer)

Lampiran 24

Page 181: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

165

2. Pita ticker timer

3. Mobil mainan

4. Stopwatch

5. Mistar

6. Gunting

7. Lem kertas

E. Prosedur Kegiatan :

a. Ikatkan pita pewaktu ketik (ticker timer) pada sebuah mobil mainan yang dapat

dijalankan dengan baterai.

b. Hidupkan mainan tersebut! Hidupkan pula pewaktu ketik dan stopwatch secara

bersamaan. Biarkan pewaktu ketik bergetar selama 1-2 sehingga pada pita tercetak titik-

titik hitam cukup banyak. Upayakan kira-kira ada 30-40 titik. Matikan pewaktu ketik

dan stopwatch secara bersamaan.

c. Untuk setiap lima titik berilah tanda garis

Perhatikan : Garis tersebut harus dibuat tepat pada titik kelima

d. Dengan menggunakan gunting, potonglah pita pewaktu ketik tepat pada tanda-tanda

garis yang telah kalian buat tersebut.

e. Buatlah garis lurus mendatar dan vertical saling berpotongan tegak lurus. Tempelkan

potongan pita pewaktu ketik tersebut seperti gambar!. Potongan-potongan pita yang lain

ditempel disamping tempelan pita sebelumnya.

Page 182: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

166

F. Pertanyaan :

1. Dari percobaan diatas, apa yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan (GLB)?

Jawab :

2. Bagaimanakah ciri GLB?

Jawab :

3. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan lima ketikan titik pada pita?

Jawab :

4. Ukurlah panjang tiap-tiap potongan pita pewaktu ketik dengan mistar. Tulislah hasil

pengukuranmu pada tabel! Apakah panjang potongan pita-pita tersebut sama?

Jawab :

G. Analisis dan Diskusi

1. Apa yang dapat kamu amati pada tempelan potongan-potongan pita pewaktu ketik

tersebut?

Jawab :

Potongan pita ke- Panjang pita

1

2

3

4

5

Page 183: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

167

2. Dapatkah kamu menentukan kecepatan mobil mainan yang kamu gunakan dalam

kegiatan di atas? Tentukan kecepatannya untuk setiap potongan pita dan tulislah

dalam tabel.

Potongan pita

ke- Panjang pita

Waktu untuk menghasilkan

lima ketukan Kecepatan

1

2

3

4

5

3. Dari tabel pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kecepatan adalah..

Jawab :

4. Tuliskan persamaan yang berlaku pada GLB!.

Jawab :

5. Hitunglah kecepatan dari percobaan di atas!

Jawab :

6. Apabila garis vertical dan garis mendatar tersebut dianggap sebagai sumbu-sumbu

grafik kecepatan terhadap waktu, sumbu manakah menyatakan kecepatan dan sumbu

manakah menyatakan waktu? Lengkapilah grafik yang kamu buat dengan data-data

yang telah kalian peroleh.

Jawab:

H. Kesimpulan :

Page 184: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

168

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Nama kelompok :

Nama Anggota :

11.

12.

13.

14.

15.

Kelas :

A. Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan pembelajaran

1. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian GLBB dengan benar.

2. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan cirri-ciri GLBB dengan benar.

3. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLBB siswa dapat

mendeskripsikan pengertian percepatan dengan benar.

4. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLBB siswa dapat

menerapkan besaran-besaran fisika pada GLBB dalam bentuk persamaan-persamaan

dan menggunakannya dalam memecahkan masalah dengan tepat.

5. Setelah melakukan percobaan untuk mengetahui ciri-ciri GLBB siswa dapat

menyebutkan GLBB yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

Lampiran 25

Page 185: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

169

6. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat meningkatkan keterampilan

bekerjasama dalam kelompok dengan baik.

D. Alat dan Bahan

1. Mobil-mobilan

2. Ticker timer

3. Pita pewaktu ketik

4. Balok kayu

5. Catu daya

6. Mistar

E. Prosedur Kegiatan

Kegiatan I

Dengan membaca buku siswa, lengkapilah kalimat dibawah ini dengan mengisikan kata-kata

yang tersedia dalam kotak ke tempat yang telah disediakan!

Keceptan negative lambat cepat

Percepatan waktu percepatan positif m/s2

Sama besar percepatan negatif

Selang waktu berlawanan perubahan kecepatan

Perlambatan positif kecil

…………………….menyatakan laju perubahan kecepatan, atau menyatakan

perubahan……………………per satuan…………………….Besar percepatan ditentukan

dua hal, yaitu : besarnya…………………..dan …………………………yang dibutuhkan

untuk terjadinya perubahan itu.

Disebut……………………………bila arah percepatan……………………….dengan arah

kecepatan. Percepatan…………………………menyebabkan kecepatan benda

semakin…………….sehingga gerak benda tersebut semakin……………………arah

kecepatan. Percepatan negatif lazim disebut……………………….

Kegiatan II

1. Aturlah papan luncur di atas meja, dengan salah satu ujungnya diletakkan pada penumpu

Page 186: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

170

2. Pasanglah ticker timer pada ujung yang lebih tinggi dan jepitlah menggunakan penjepit

agar posisinya tidak berubah

3. Masukkan pita ke dalam celah kertas karbon tocker timer, kemudian letakkan ujung pita

pada trolley dengan menggunakan isolasi. Letakkan trolley dengan ticker timer

4. Hubungkan catu daya dengan sumber tegangan PLN. Pilihlah tegangan yang sesuai

dengan ticker timer yang digunakan dengan cara memutar tombol pilihan pada catu daya.

5. Hubungkan ticker timer dengan catu daya

6. Hidupkan catu daya sambil mendorong trolley menempuh jarak sepanjang papan

7. Matikan catu daya setelah trolley menempuh jarak sepanjang papan

8. Ambillah pita ticker imer lalu amati titik yang terbentuk pada pita

9. Guntinglah pita untuk setiap 5 ketikan dan beri nomor urut 1,2,3,4 dan 5

10. Dengan menggunakan lem, tempelkan potongan-potongan pita tadi pada tempat yang

tersedia di bawah ini secara berdampingan sesuai urutannya dari kiri ke kanan. Jadikan

tepi kertas sebagai sumbu koordinat.

….. ….. ….. ….. ….. …..

Panjang pita (cm)

Nomor potongan pita

Page 187: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

171

11. Amati dengan teliti sepanjang setiap potongan pita tersebut.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.

1. Hitung dan catatlah jarak pada 5 ketikan, 10 ketika, 15 ketikan, 20 ketikan dan 25

ketikan.

Tabel 3.1 Hasil pengamatan

2. Gambarkan data tabel 3.1pada grafik di bawah ini dengan membuat tanda yiyik untuk

masing-masing data kemudian buatlah garis untuk menghubungkan titik-titik

tersebut.

Gambar 3.2 grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu

Setelah mengetahui grafik hubungan kecepatan v terhadap waktu t, marilah kita

menghitung percepatannya dengan persamaan percepatan yang sudah kalian ketahui.

Waktu 0 s 0,1 s 0,2 s 0,3 s 0,4 s 0,5s

Jarak

(ketik)

0 ketik ... ketik ... ketik ... ketik ... ketik ... ketik

Jarak 0 cm … .cm ….cm ….cm ….cm ….cm

Kecepatan

(m/s)

v (cm)

t (s)

Page 188: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

172

Hasil pegamatan

Waktu (t)

(s)

Kecepatan (v)

m/s

Perubahan

selang waktu

(s)

Perubahan

kecepatan

(m/s)

Percepatan

(m/s2)

t1=0,1

t2=0,2

t2=0,2

t3=0,3

t3=0,3

t4=0,4

t4=0,4

t5=0,5

F. Pertanyaan :

1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, coba definisikan pengertian GLBB!

Jawab :

2. Bagaimanakah ciri-ciri GLBB?

Jawab :

3. Apakah kereta (trolly) pada kegiatanmu mengalami percepatan? Apa yang dimaksud

percepatan?

Jawab :

4. Tuliskan persamaan yang berlaku pada GLBB!

Jawab :

5. Bagaimana hubungan antara kecepatan v dan waktu t pada gerak lurus berubah

beraturan?

Jawab :

Page 189: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

173

6. Sebutkan contoh GLBB yang kalian amati dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab :

Kesimpulan :

Page 190: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

174

No Kode Nilai Pretest No Kode Nilai Pretest

1 E-01 43 1 K - 01 43

2 E-02 57 2 K - 02 47

3 E-03 47 3 K - 03 53

4 E-04 40 4 K - 04 50

5 E-05 57 5 K - 05 43

6 E-06 40 6 K - 06 50

7 E-06 57 7 K - 07 47

8 E-07 67 8 K - 08 37

9 E-08 50 9 K - 09 47

10 E-10 63 10 K - 10 47

11 E-11 53 11 K - 11 43

12 E-12 37 12 K - 12 43

13 E-13 53 13 K - 13 47

14 E-14 47 14 K - 14 40

15 E-15 60 15 K - 15 33

16 E-16 40 16 K - 16 30

17 E-17 40 17 K - 17 37

18 E-18 50 18 K - 18 53

19 E-19 33 19 K - 19 57

20 E-20 57 20 K - 20 37

21 E-21 50 21 K - 21 47

22 E-22 40 22 K - 22 50

23 E-23 40 23 K - 23 47

24 E-24 50 24 K - 24 60

25 E-25 47 25 K - 25 27

26 E-26 67 26 K - 26 37

27 E-27 63 27 K - 27 47

28 E-28 50 28 K - 28 37

29 E-29 43 29 K - 29 53

30 E-30 30 30 K - 30 47

31 E-31 57 31 K - 31 40

32 E-32 43 32 K - 32 47

Ʃ 1571 Ʃ 1423

n1 32 n2 32

x1 49.09 X2 44.47

S12

93.06 S22

56.32

S1 9.65 S2 7.50

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

DAFTAR SKOR PRETEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KENDALI

Lampiran 26

Page 191: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

175

No Kode Nilai Postest No Kode Nilai Postest

1 E-01 90 1 K - 01 43

2 E-02 60 2 K - 02 77

3 E-03 77 3 K - 03 37

4 E-04 83 4 K - 04 83

5 E-05 87 5 K - 05 70

6 E-06 83 6 K - 06 63

7 E-06 77 7 K - 07 70

8 E-07 57 8 K - 08 77

9 E-08 77 9 K - 09 53

10 E-10 87 10 K - 10 77

11 E-11 63 11 K - 11 53

12 E-12 70 12 K - 12 57

13 E-13 73 13 K - 13 83

14 E-14 90 14 K - 14 63

15 E-15 87 15 K - 15 70

16 E-16 80 16 K - 16 77

17 E-17 73 17 K - 17 73

18 E-18 76 18 K - 18 47

19 E-19 73 19 K - 19 70

20 E-20 73 20 K - 20 60

21 E-21 77 21 K - 21 60

22 E-22 87 22 K - 22 77

23 E-23 83 23 K - 23 70

24 E-24 80 24 K - 24 77

25 E-25 63 25 K - 25 53

26 E-26 70 26 K - 26 73

27 E-27 43 27 K - 27 57

28 E-28 57 28 K - 28 73

29 E-29 90 29 K - 29 47

30 E-30 80 30 K - 30 40

31 E-31 73 31 K - 31 57

32 E-32 70 32 K - 32 77

Ʃ 2409 Ʃ 2064

n1 32 n2 32

x1 75.28 X2 64.50

S12

122.98 S22

167.35

S1 11.09 S2 12.94

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

DAFTAR SKOR POSTEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KENDALI

Lampiran 27

Page 192: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

176

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ

2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

-

χ²

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =

7.81

Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

7.81

3.726

= 3.7264

71.5 2.32 0.4899

0.431

65 71 64.5 1.60 0.4449 0.0450 1.4409 2 0.217

0.1366 4.372458 64 57.5 0.87

51 57 50.5 0.15 0.0580

0.3082

0.2770 8.8624 8

3

0.084

8.0092 7 0.1270.2503

44 50 43.5 -0.58 0.2190

0.1851 5.9246 10 2.803

30 36 29.5

37 43 36.5 -1.31 0.4041

-2.03 0.4789 0.0747 2.3916

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang untuk

Z

Luas Kls.

Untuk Z

37 9.65

6 32

2 0.064

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN

67 6.2008

30 49.09

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Lampiran 28

Page 193: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

177

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ

2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

-

χ²

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =

Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

7.81

4.022 7.81

2

0.1578 5.0507 6

0.2892 3

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

-2.39

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang untuk

Z

Luas Kls.

Untuk Z

0.178

27 32 26.5

33 38 32.5 -1.59 0.4446

0.4917 0.0471 1.5056 0.162

39 44 38.5 -0.80 0.2868 1.131

9.2013 13 1.5680.2875

0.2884 9.2304 6

45 50 44.5 0.00 0.0017

0.802

57 62 56.5 1.60 0.4455 0.0463 1.4820 2 0.181

0.1563 5.003151 56 50.5 0.80

= 4.0226

62.5 2.40 0.4919

UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS KENDALI

33 7.50

32

60 5.53

27 44.47

6

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Lampiran 29

Page 194: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

178

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ

2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

-

χ²

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =

Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

47 11.09

UJI NORMALITAS DATA POSTEST KELAS EKSPERIMEN

90 7.8767

43 75.28

6 32

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.Peluang untuk Z

Luas Kls.

Untuk ZEi Oi

(Oi-Ei)²

Ei

43 50 42.5 -2.96 0.4984 0.0112 0.3572 1 1.157

1.6765 2 0.0620.0524

0.2705 8.6572

51 58 50.5 -2.23 0.4873

59 66 58.5 -1.51 0.4349 3 0.658

67 74 66.5 -0.79 0.2858 0.2577 8.2461 8 0.007

0.1491 4.7717

8 0.050

83 90 82.5 0.65 0.2425 5.5220 10 3.631

75 82 74.5 -0.07

0.1726

0.0281

7.81

5.565 7.81

= 5.5655

90.5 1.37 0.4150

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Lampiran 30

Page 195: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

179

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ

2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

Rentang = s =

Banyak kelas = n =

-

-

-

-

-

-

χ²

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =

Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

UJI NORMALITAS DATA POSTEST KELAS KENDALI

83 7.7091

37

46

64.50

6 32

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluan

g untuk

Luas Kls.

Untuk ZEi Oi

(Oi-Ei)²

Ei

37 45 36.5 -2.16 0.4848

0.2802

0.0557 1.7837 3 0.829

4.7617 5 0.0120.148846 54 45.5 -1.47 0.4290

7 0.121

64 72 63.5 -0.08 0.0308 0.2627 8.4049 5

0.2494 7.981855 63 54.5 -0.77

0.0722

1.379

73 81 72.5 0.62 0.2318 0.1737 5.5600 10 3.546

82 90 81.5 1.31 0.4056

= 5.9286

7.81

12.94

5.928 7.81

2.3098 2 0.042

90.5 2.01 0.4778

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Lampiran 31

Page 196: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

180

Lampiran 32

Page 197: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

181

Lampiran 33

Page 198: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

182

Lampiran 34

Page 199: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

183

kemampuan kognitif siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol

= skor rata-rata tes awal (%)

= skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g

g > 0,7 tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang

g < 0,3 rendah

awal post test

Eksperimen 49.09% 75.28%

Kontrol 44.47% 64.50%

UJI GAIN KELAS EKSPERIMEN

75.28% - 49.09%

= = 0.51 <g> = sedang

100% - 49.09%

UJI GAIN KELAS KONTROL

64.50% - 44.47%

= = 0.36 <g> = sedang

100% - 44.47%

Skor rata-rata(%)Kelas

UJI GAIN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

KELAS EKSPERIMEN DAN KENDALI

Uji Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata

pre

prepost

S

SSg

00100

preS

postS

g

g

Lampiran 35

Page 200: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

184

Kriteria Penskoran Kerjasama Siswa (Afektif)

1. Bertanya

4 = Sering bertanya dengan pertanyaan yang penting dan relevan

3 = Kadang bertanya dengan pertanyaan yang relevan

2 = Pernah bertanya

1 = Tidak pernah bertanya

2. Menjawab/menanggapi pertanyaan orang lain

4 = Sering menjawab/menanggapi pertanyaan orang lain dengan benar dan relevan

3 = Kadang menjawab/menanggapi pertanyaan orang lain dengan benar dan relevan

2 = Pernah menjawab pertanyaan

1 = Tidak pernah menjawab pertanyaan

3. Mengemukakan pendapat

4 = Sering mengemukakan pendapat (lebih dari 3 kali)

3 = Kadang mengemukakan pendapat (2 samapai 3 kali)

2 = Pernah mengemukakan pendapat (1 kali)

1 = Tidak pernah mengemukakan pendapat

4. Menghargai kontribusi

4 = Memperhatikan anggota kelompok yang sedang menyampaikan pendapat dan

mencatat apabila ada yang penting

3 = Memperhatikan anggota kelompok yang sedang menyampaikan pendapat namun

tidak mencatat

2 = Memperhatikan pendapat anggota kelompok sambil mengerjakan sesuatu di luar jam

pembelajaran

1 = Tidak memperhatikan pendapat atau penjelasan guru dan anggota kelompok dan

melakukan hal diluar kegiatan diskusi

Lampiran 36 184

Page 201: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

185

5. Mendengarkan dengan arif

4 = Mendengarkan penjelasan guru dan pendapat teman serta bertanya apabila ada yang

tidak dimengerti

3 = Mendengarkan penjelasan guru dan pendapat teman namun tidak bertanya

2 = Mendengarkan penjelasan salah satu dari guru atau teman saja

1 = Tidak mendengarkan

6. Tidak mendominasi pengerjaan tugas kelompok

4 = Tugas kelompok dibagikan pada setiap anak dan kemudian didiskusikan

3 = Tugas kelompok dibagikan pada setiap anak tetapi tidak didiskusikan

2 = Sebagian tugas kelompok dikerjakan sendiri tidak dibagi secara merata

1 = Seluruh tugas kelompok dikerjakan sendiri

7. Meminta orang lain untuk berbicara

4 = Sering mendorong dan memberi kesempatan teman untuk berbicara

3 = Kadang mendorong dan memberi kesempatan teman untuk berbicara

2 = Pernah memberikan kesempatan teman untuk berbicara

1 = Diam saja

8. Interaksi antara siswa

4 = Sering berinteraksi sesama teman dalam kelompok dalam mengerjakan tugas

kelompok

3 = Kadang berinteraksi sesama teman dalam kelompok dalam mengerjakan tugas

kelompok

2 = Pernah berinteraksi sesama teman dalam kelompok dalam mengerjakan tugas

kelompok

1 = Tidak pernah berinteraksi sesama teman dalam kelompok dalam mengerjakan tugas

kelompok

9. Memberi penjelasan materi

4 = Memberi penjelasan materi pada setiap anggota kelompok dengan benar dan jelas

185

Page 202: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

186

3 = Memberi penjelasan materi pada setiap anggota kelompok dengan benar dan kurang

jelas

2 = Memberi penjelasan materi pada setiap anggota kelompok tidak jelas

1 = tidak memberi penjelasan sama sekali

10. Menggunakan kesepakatan

4 = Menyetujui, mengerti dan menerima pendapat anggota kelompok dengan alasan yang

tepat

3 = Menyetujui, mengerti dan menerima pendapat anggota kelompok dengan alasan yang

kurang tepat

2 = Menerima dan menyetujui pendapat anggota kelompok tanpa alasan

1 = Abstain/ikut-ikutan

186

Page 203: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

187

LEMBAR PENILAIAN KERJASAMA (AFEKTIF) SISWA

Responden Bertanya

Menjawab/m

enanggapi

pertanyaan

Mengemuka

kan pendapat

Menghargai

kontribusi

Mendengark

an dengan

arif

Tidak

mendominasi

pengerjaan

tugas

kelompok

Meminta

orang lain

untuk bicara

Interaksi

antara siswa

Memberi

penjelasan

materi

Menggunakan

kesepakatan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Lampiran 37

Page 204: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

188

Kriteria Penskoran Psikomotorik Siswa

1. Merangkai alat dan bahan

4 = Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru

3 = Dapat merangkai alat dan bahan dengan bantuan guru

2 = Dapat merangkai alat dan bahan tetapi kurang benar

1 = Tidak dapat merangkai alat dan bahan

2. Melakukan percobaan

4 = Dapat melakukan percobaan tanpa bantuan guru

3 = Dapat melakukan percobaan dengan bantuan guru

2 = Dapat melakukan percobaan tetapi masih banyak kesalahan

1 = Tidak dapat melakukan percobaan sama sekali

3. Mengamati

4 = Menuliskan semua hasil pengamatan dan data sesuai

3 = Menuliskan sebagian hasil pengamatan dan data sesuai

2 = Menuliskan banyak hasil pengamatan dan data kurang sesuai

1 = Menuliskan hanya sedikit hasil pengamatan

4. Mengkomunikasikan hasil percobaan

4 = Semua pertanyaan diskusi dijawab dengan benar

3 = Sebagian pertanyaan diskusi dijawab dengan benar

2 = Sebagian pertanyaan diskusi dijawab tetapi tidak sesuai

1 = Tidak dapat menjawab pertanyaan diskusi dalam LKS

5. Membuat Kesimpulan

4 = Dapat membuat kesimpulan dengan benar dan lengkap

3 = Dapat membuat kesimpulan dengan benar tetapi tidak lengkap

2 = Dapat membuat kesimpulan tetapi kurang sesuai

1 = Tidak dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan

Lampiran 38

Page 205: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

189

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA

Responden Merangkai alat dan bahan Melakukan percobaan Mengamati Menkomunikasikan hasil

percobaan Membuat kesimpulan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Lampiran 39

Page 206: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

190

Kode Skor

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 E-01 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 35 87.50% Baik Sekali

2 E-02 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 33 82.50% Baik Sekali

3 E-03 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 29 72.50% Baik

4 E-04 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 30 75.00% Baik

5 E-05 2 4 4 2 3 1 3 3 4 3 29 72.50% Baik

6 E-06 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 28 70.00% Baik

7 E-07 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 27 67.50% Baik

8 E-08 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 26 65.00% Baik

9 E-09 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 27 67.50% Baik

10 E-10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 72.50% Baik

11 E-11 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 26 65.00% Baik

12 E-12 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 28 70.00% Baik

13 E-13 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 20 50.00% Cukup

14 E-14 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 21 52.50% Baik

15 E-15 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 70.00% Baik

16 E-16 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77.50% Baik Sekali

17 E-17 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 15 37.50% Cukup

18 E-18 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 15 37.50% Cukup

19 E-19 1 1 1 2 2 3 1 2 1 3 17 42.50% Cukup

20 E-20 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 23 57.50% Baik

21 E-21 1 1 3 1 3 3 2 2 1 3 20 50.00% Cukup

22 E-22 1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 20 50.00% Cukup

23 E-23 2 1 1 3 2 3 1 2 2 3 20 50.00% Cukup

24 E-24 2 1 1 3 3 3 1 2 1 3 20 50.00% Cukup

Analisis Lembar Penilaian Afektif (Kerjasama dalam kelompok) Kelas Eksperimen

Pertemuan 1

NoKriteria yang dinilai

% KET

Lampiran 40

Page 207: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

191

25 E-25 2 1 1 3 3 3 1 2 1 3 20 50.00% Cukup

26 E-26 1 1 1 2 3 4 1 2 1 2 18 45.00% Cukup

27 E-27 2 1 1 2 3 4 3 2 1 3 22 55.00% Cukup

28 E-28 1 2 1 1 3 3 2 2 2 3 20 50.00% Cukup

29 E-29 1 2 1 1 3 3 2 2 2 3 20 50.00% Cukup

30 E-30 1 2 1 1 2 3 1 3 1 3 18 45.00% Cukup

31 E-31 1 2 1 1 3 3 1 3 1 3 19 47.50% Cukup

32 E-32 1 2 1 2 2 3 1 2 1 2 17 42.50% Cukup

62 65 65 68 89 88 68 81 73 92 751 58.67% Baik

48.44 50.78 50.78 53.13 69.53 68.75 53.13 63.28 57.03 71.88 58.6719

Jumlah

Rata-rata

Page 208: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

192

Kode Skor

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 E-01 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 31 77.50% Baik Sekali

2 E-02 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72.50% Baik

3 E-03 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 30 75.00% Baik

4 E-04 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 29 72.50% Baik

5 E-05 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 29 72.50% Baik

6 E-06 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 31 77.50% Baik Sekali

7 E-07 4 2 2 3 4 3 3 3 2 2 28 70.00% Baik

8 E-08 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 30 75.00% Baik

9 E-09 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 29 72.50% Baik

10 E-10 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 32 80.00% Baik Sekali

11 E-11 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 29 72.50% Baik

12 E-12 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 30 75.00% Baik

13 E-13 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 27 67.50% Baik

14 E-14 4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 29 72.50% Baik

15 E-15 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 29 72.50% Baik

16 E-16 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 28 70.00% Baik

17 E-17 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 28 70.00% Baik

18 E-18 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 28 70.00% Baik

19 E-19 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 30 75.00% Baik

20 E-20 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 29 72.50% Baik

21 E-21 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 30 75.00% Baik

22 E-22 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28 70.00% Baik

23 E-23 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28 70.00% Baik

24 E-24 3 2 2 4 4 3 2 4 2 3 29 72.50% Baik

Analisis Lembar Penilaian Afektif (Kerjasama dalam kelompok) Kelas Eksperimen

Pertemuan 2

NoKriteria yang dinilai

% KET

Lampiran 41

Page 209: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

193

25 E-25 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30 75.00% Baik

26 E-26 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 28 70.00% Baik

27 E-27 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 25 62.50% Baik

28 E-28 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 28 70.00% Baik

29 E-29 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 65.00% Baik

30 E-30 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 65.00% Baik

31 E-31 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 65.00% Baik

32 E-32 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 65.00% Baik

97 85 84 91 99 90 79 95 93 102 915 71.48% Baik

75.78 66.41 65.63 71.09 77.34 70.31 61.72 74.22 72.66 79.69 71.4844

Jumlah

Rata-rata

Page 210: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

194

Kode Skor

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 E-01 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 34 85.00% Baik Sekali

2 E-02 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 32 80.00% Baik Sekali

3 E-03 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 31 77.50% Baik Sekali

4 E-04 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 33 82.50% Baik Sekali

5 E-05 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 31 77.50% Baik Sekali

6 E-06 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 80.00% Baik Sekali

7 E-07 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77.50% Baik Sekali

8 E-08 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 32 80.00% Baik Sekali

9 E-09 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 34 85.00% Baik Sekali

10 E-10 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 33 82.50% Baik Sekali

11 E-11 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 34 85.00% Baik Sekali

12 E-12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33 82.50% Baik Sekali

13 E-13 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 80.00% Baik Sekali

14 E-14 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 33 82.50% Baik Sekali

15 E-15 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 33 82.50% Baik Sekali

16 E-16 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 33 82.50% Baik Sekali

17 E-17 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 31 77.50% Baik Sekali

18 E-18 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 30 75.00% Baik

19 E-19 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 32 80.00% Baik Sekali

20 E-20 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 32 80.00% Baik Sekali

21 E-21 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 33 82.50% Baik Sekali

22 E-22 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 33 82.50% Baik Sekali

23 E-23 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 30 75.00% Baik

24 E-24 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 28 70.00% Baik

Analisis Lembar Penilaian Afektif (Kerjasama dalam kelompok) Kelas Eksperimen

Pertemuan 3

No

Kriteria yang dinilai% KET

Lampiran 42

Page 211: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

195

25 E-25 2 2 3 2 4 3 3 3 4 2 28 70.00% Baik

26 E-26 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77.50% Baik Sekali

27 E-27 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 30 75.00% Baik

28 E-28 4 2 3 2 4 3 2 3 3 3 29 72.50% Baik

29 E-29 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3 28 70.00% Baik

30 E-30 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 31 77.50% Baik Sekali

31 E-31 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 32 80.00% Baik Sekali

32 E-32 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 31 77.50% Baik Sekali

101 97 98 94 102 104 97 106 104 107 1010 78.91% Baik Sekali

78.91 75.78 76.56 73.44 79.69 81.25 75.78 82.81 81.25 83.59 78.9063

Jumlah

Rata-rata

Page 212: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

196

Kode Skor

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 K-01 1 2 2 2 1 8 20.00% Kurang

2 K-02 2 2 2 2 2 10 25.00% Kurang

3 K-03 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

4 K-04 3 3 2 3 2 13 32.50% Cukup

5 K-05 2 3 3 3 2 13 32.50% Cukup

6 K-06 1 2 2 2 2 9 22.50% Kurang

7 K-07 2 3 2 2 2 11 27.50% Cukup

8 K-08 2 3 2 3 3 13 32.50% Cukup

9 K-09 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

10 K-10 2 3 3 3 2 13 32.50% Cukup

11 K-11 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

12 K-12 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

13 K-13 1 1 1 3 3 9 22.50% Kurang

14 K-14 2 2 2 3 3 12 30.00% Cukup

15 K-15 1 2 2 2 2 9 22.50% Kurang

16 K-16 2 2 2 3 2 11 27.50% Cukup

17 K-17 2 2 2 3 3 12 30.00% Cukup

18 K-18 1 2 1 3 2 9 22.50% Kurang

19 K-19 2 2 1 2 1 8 20.00% Kurang

20 K-20 1 2 2 3 1 9 22.50% Kurang

21 K-21 2 2 2 3 1 10 25.00% Kurang

22 K-22 1 2 2 2 1 8 20.00% Kurang

23 K-23 2 2 1 3 3 11 27.50% Cukup

24 K-24 2 2 2 3 3 12 30.00% Cukup

Analisis Lembar Penilaian Afektif (Kerjasama dalam kelompok) Kelas Kendali

Pertemuan 1

NoKriteria yang dinilai

% KET

Lampiran 43

Page 213: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

197

25 K-25 1 2 1 2 2 8 20.00% Kurang

26 K-26 2 2 2 3 2 11 27.50% Cukup

27 K-27 2 2 2 3 2 11 27.50% Cukup

28 K-28 1 2 1 3 1 8 20.00% Kurang

29 K-29 2 2 2 3 3 12 30.00% Cukup

30 K-30 3 2 3 3 3 14 35.00% Cukup

31 K-31 2 2 1 2 2 9 22.50% Kurang

32 K-32 3 3 2 3 2 13 32.50% Cukup

62 73 64 87 67 353 27.58% Cukup

48.44 57.03 50 67.97 52.34 27.5781

Jumlah

Rata-rata

Page 214: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

198

Kode Skor

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 K-01 2 3 1 2 1 9 22.50% Kurang

2 K-02 2 2 3 3 1 11 27.50% Cukup

3 K-03 2 3 2 3 3 13 32.50% Cukup

4 K-04 3 3 2 3 3 14 35.00% Cukup

5 K-05 3 3 2 3 3 14 35.00% Cukup

6 K-06 2 3 2 2 2 11 27.50% Cukup

7 K-07 1 3 1 2 2 9 22.50% Kurang

8 K-08 1 3 2 3 2 11 27.50% Cukup

9 K-09 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

10 K-10 3 3 2 3 3 14 35.00% Cukup

11 K-11 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

12 K-12 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

13 K-13 3 2 2 3 3 13 32.50% Cukup

14 K-14 1 2 3 3 3 12 30.00% Cukup

15 K-15 1 2 3 3 3 12 30.00% Cukup

16 K-16 3 3 3 2 3 14 35.00% Cukup

17 K-17 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

18 K-18 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

19 K-19 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

20 K-20 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

21 K-21 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

22 K-22 2 2 3 3 2 12 30.00% Cukup

23 K-23 2 2 2 3 3 12 30.00% Cukup

24 K-24 2 3 1 3 3 12 30.00% Cukup

No

Kriteria yang dinilai% KET

Analisis Lembar Penilaian Afektif (Kerjasama dalam kelompok) Kelas Kendali

Pertemuan 2

Lampiran 44

Page 215: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

199

25 K-25 2 3 1 3 2 11 27.50% Cukup

26 K-26 2 3 2 3 3 13 32.50% Cukup

27 K-27 2 2 1 2 2 9 22.50% Kurang

28 K-28 2 3 2 3 3 13 32.50% Cukup

29 K-29 2 3 2 3 3 13 32.50% Cukup

30 K-30 1 3 2 2 3 11 27.50% Cukup

31 K-31 1 3 2 2 3 11 27.50% Cukup

32 K-32 1 3 2 3 3 12 30.00% Cukup

Jumlah 70 89 72 89 84 404 31.56% Cukup

Rata-rata 54.69 69.53 56.25 69.53 65.63 31.5625

Page 216: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

200

Kode Skor

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 K-01 2 3 2 2 3 12 30.00% Cukup

2 K-02 2 2 2 3 2 11 27.50% Cukup

3 K-03 3 2 3 3 4 15 37.50% Cukup

4 K-04 3 4 3 3 3 16 40.00% Cukup

5 K-05 3 4 3 3 3 16 40.00% Cukup

6 K-06 2 3 2 2 3 12 30.00% Cukup

7 K-07 3 3 3 2 3 14 35.00% Cukup

8 K-08 2 3 3 2 3 13 32.50% Cukup

9 K-09 3 3 3 3 4 16 40.00% Cukup

10 K-10 3 3 3 3 4 16 40.00% Cukup

11 K-11 2 3 3 3 2 13 32.50% Cukup

12 K-12 2 3 3 3 2 13 32.50% Cukup

13 K-13 3 3 3 4 2 15 37.50% Cukup

14 K-14 3 4 3 4 2 16 40.00% Cukup

15 K-15 2 3 3 2 3 13 32.50% Cukup

16 K-16 2 3 3 2 2 12 30.00% Cukup

17 K-17 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

18 K-18 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

19 K-19 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

20 K-20 4 4 3 3 2 16 40.00% Cukup

21 K-21 3 2 3 3 4 15 37.50% Cukup

22 K-22 3 2 3 3 3 14 35.00% Cukup

23 K-23 3 2 3 3 3 14 35.00% Cukup

24 K-24 3 3 2 2 3 13 32.50% Cukup

KET

Analisis Lembar Penilaian Afektif (kerjasama dalam kelompok) Kelas Kendali

Pertemuan 3

No

Kriteria yang dinilai

%

Lampiran 45

Page 217: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

201

25 K-25 2 2 3 3 2 12 30.00% Cukup

26 K-26 3 2 3 4 3 15 37.50% Cukup

27 K-27 3 2 3 3 2 13 32.50% Cukup

28 K-28 3 3 3 3 2 14 35.00% Cukup

29 K-29 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

30 K-30 4 2 3 2 3 14 35.00% Cukup

31 K-31 4 2 3 3 3 15 37.50% Cukup

32 K-32 3 3 3 3 3 15 37.50% Cukup

90 90 92 91 89 452 35.31% Cukup

70.31 70.31 71.88 71.09 69.53 35.3125

Jumlah

Rata-rata

Page 218: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

202

kemampuan kognitif siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kendali

= skor rata-rata tes awal (%)

= skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g

g > 0,7 tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang

g < 0,3 rendah

awal akhir

Eksperimen 58.67% 78.91%

Kontrol 27.58% 35.31%

UJI GAIN KELAS EKSPERIMEN

78.91% - 58.67%

= = 0.48 <g> = sedang

100% - 58.67%

UJI GAIN KELAS KONTROL

35.31% - 27.58%

= = 0.11 <g> = rendah

100% - 27.58%

UJI GAIN SIKAP AFEKTIF (KERJASAMA) SISWA

KELAS EKSPERIMEN DAN KENDALI

Uji Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata

Skor rata-rata(%)Kelas

pre

prepost

S

SSg

00100

preS

postS

g

g

Lampiran 46

Page 219: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

203

Nama Skor

Responden 1 2 3 4 5 Total

1 E-01 3 2 3 3 2 13 65.00% Baik

2 E-02 2 2 2 3 3 12 60.00% Baik

3 E-03 3 2 2 3 3 13 65.00% Baik

4 E-04 3 3 2 3 3 14 70.00% Baik

5 E-05 3 3 3 3 2 14 70.00% Baik

6 E-06 2 3 2 3 2 12 60.00% Baik

7 E-07 3 3 2 2 1 11 55.00% Baik

8 E-08 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

9 E-09 2 3 2 3 3 13 65.00% Baik

10 E-10 3 3 2 2 2 12 60.00% Baik

11 E-11 3 3 3 2 3 14 70.00% Baik

12 E-12 3 3 2 3 3 14 70.00% Baik

13 E-13 2 3 3 2 3 13 65.00% Baik

14 E-14 3 3 3 2 2 13 65.00% Baik

15 E-15 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

16 E-16 3 2 2 3 3 13 65.00% Baik

17 E-17 3 2 3 3 2 13 65.00% Baik

18 E-18 3 2 3 2 2 12 60.00% Baik

19 E-19 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

20 E-20 3 3 2 2 3 13 65.00% Baik

21 E-21 3 1 3 3 3 13 65.00% Baik

22 E-22 3 3 2 2 3 13 65.00% Baik

23 E-23 2 3 2 3 2 12 60.00% Baik

24 E-24 3 3 2 2 2 12 60.00% Baik

25 E-25 3 3 2 3 2 13 65.00% Baik

26 E-26 3 4 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

27 E-27 3 3 4 3 3 16 80.00% Baik Sekali

28 E-28 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

29 E-29 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

30 E-30 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

31 E-31 3 1 3 3 3 13 65.00% Baik

32 E-32 3 2 3 3 2 13 65.00% Baik

91 80 83 87 83 424 66.25% Baik

71.094 62.5 64.844 67.969 64.844 66.25

KET

Analisis Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen

Pertemuan 1

Jumlah

Rata-rata

NoKriteria yang dinilai

%

Lampiran 47

Page 220: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

204

Nama Skor

Responden 1 2 3 4 5 Total

1 E-01 3 3 3 2 3 14 70.00% Baik

2 E-02 3 3 2 2 3 13 65.00% Baik

3 E-03 3 2 3 3 4 15 75.00% Baik

4 E-04 4 3 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

5 E-05 4 3 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

6 E-06 3 3 3 2 3 14 70.00% Baik

7 E-07 4 2 3 2 3 14 70.00% Baik

8 E-08 2 2 2 4 4 14 70.00% Baik

9 E-09 2 3 3 3 3 14 70.00% Baik

10 E-10 2 3 3 3 4 15 75.00% Baik

11 E-11 3 3 3 2 3 14 70.00% Baik

12 E-12 3 3 2 4 3 15 75.00% Baik

13 E-13 3 2 3 4 2 14 70.00% Baik

14 E-14 2 2 2 4 3 13 65.00% Baik

15 E-15 2 2 3 3 4 14 70.00% Baik

16 E-16 3 2 3 2 4 14 70.00% Baik

17 E-17 3 3 3 2 3 14 70.00% Baik

18 E-18 3 2 3 2 3 13 65.00% Baik

19 E-19 4 3 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

20 E-20 4 3 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

21 E-21 4 3 3 3 4 17 85.00% Baik Sekali

22 E-22 3 3 3 2 4 15 75.00% Baik

23 E-23 3 2 3 2 3 13 65.00% Baik

24 E-24 3 4 3 2 3 15 75.00% Baik

25 E-25 2 2 3 4 3 14 70.00% Baik

26 E-26 4 3 2 3 4 16 80.00% Baik Sekali

27 E-27 4 3 3 3 4 17 85.00% Baik Sekali

28 E-28 3 3 3 2 2 13 65.00% Baik

29 E-29 4 4 3 2 2 15 75.00% Baik

30 E-30 4 3 3 3 2 15 75.00% Baik

31 E-31 3 4 2 3 2 14 70.00% Baik

32 E-32 4 2 3 3 3 15 75.00% Baik

101 88 90 88 100 467 72.97% Baik

78.91 68.75 70.31 68.75 78.13 72.9688

Jumlah

Rata-rata

Analisis Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen

Pertemuan 2

NoKriteria yang dinilai

% KET

Lampiran 48

Page 221: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

205

Nama Skor

Responden 1 2 3 4 5 Total

1 E-01 4 3 3 3 2 15 75.00% Baik

2 E-02 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

3 E-03 3 3 4 3 2 15 75.00% Baik

4 E-04 3 3 3 3 4 16 80.00% Baik Sekali

5 E-05 4 4 3 3 3 17 85.00% Baik Sekali

6 E-06 4 2 3 3 3 15 75.00% Baik

7 E-07 4 2 3 3 3 15 75.00% Baik

8 E-08 4 3 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

9 E-09 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

10 E-10 3 3 2 2 4 14 70.00% Baik

11 E-11 4 3 3 2 3 15 75.00% Baik

12 E-12 4 3 3 4 4 18 90.00% Baik Sekali

13 E-13 3 3 2 3 3 14 70.00% Baik

14 E-14 4 2 3 3 4 16 80.00% Baik Sekali

15 E-15 4 2 3 3 3 15 75.00% Baik

16 E-16 3 3 2 3 3 14 70.00% Baik

17 E-17 3 3 3 3 4 16 80.00% Baik Sekali

18 E-18 3 2 3 4 3 15 75.00% Baik

19 E-19 3 3 4 3 3 16 80.00% Baik Sekali

20 E-20 3 3 3 4 3 16 80.00% Baik Sekali

21 E-21 3 3 3 4 4 17 85.00% Baik Sekali

22 E-22 3 3 3 4 3 16 80.00% Baik Sekali

23 E-23 4 3 3 2 3 15 75.00% Baik

24 E-24 3 3 3 3 3 15 75.00% Baik

25 E-25 4 2 3 4 3 16 80.00% Baik Sekali

26 E-26 4 3 3 4 4 18 90.00% Baik Sekali

27 E-27 3 3 4 4 4 18 90.00% Baik Sekali

28 E-28 3 2 3 3 3 14 70.00% Baik

29 E-29 3 4 3 3 3 16 80.00% Baik Sekali

30 E-30 3 3 4 3 4 17 85.00% Baik Sekali

31 E-31 4 3 3 4 3 17 85.00% Baik Sekali

32 E-32 3 4 4 3 3 17 85.00% Baik Sekali

109 90 98 102 103 502 78.44% Baik Sekali

85.16 70.31 76.56 79.69 80.47 78.4375

Jumlah

Rata-rata

Analisis Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen

Pertemuan 3

NoKriteria yang dinilai

% KET

Lampiran 49

Page 222: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

206

Nama

Responden 1 2 3 4 5

1 K-01 2 3 3 8 40.00% Cukup

2 K-02 3 2 3 8 40.00% Cukup

3 K-03 2 2 3 7 35.00% Cukup

4 K-04 3 2 3 8 40.00% Cukup

5 K-05 2 3 3 8 40.00% Cukup

6 K-06 2 2 3 7 35.00% Cukup

7 K-07 3 2 3 8 40.00% Cukup

8 K-08 3 1 3 7 35.00% Cukup

9 K-09 2 3 3 8 40.00% Cukup

10 K-10 2 3 2 7 35.00% Cukup

11 K-11 3 3 2 8 40.00% Cukup

12 K-12 3 3 2 8 40.00% Cukup

13 K-13 3 3 3 9 45.00% Cukup

14 K-14 3 3 2 8 40.00% Cukup

15 K-15 2 3 3 8 40.00% Cukup

16 K-16 2 3 2 7 35.00% Cukup

17 K-17 2 3 3 8 40.00% Cukup

18 K-18 3 2 3 8 40.00% Cukup

19 K-19 2 2 3 7 35.00% Cukup

20 K-20 3 2 3 8 40.00% Cukup

21 K-21 3 2 3 8 40.00% Cukup

22 K-22 3 3 2 8 40.00% Cukup

23 K-23 3 2 3 8 40.00% Cukup

24 K-24 2 3 3 8 40.00% Cukup

25 K-25 2 3 2 7 35.00% Cukup

26 K-26 3 3 2 8 40.00% Cukup

27 K-27 3 2 3 8 40.00% Cukup

28 K-28 3 3 2 8 40.00% Cukup

29 K-29 3 2 3 8 40.00% Cukup

30 K-30 3 2 2 7 35.00% Cukup

31 K-31 3 2 2 7 35.00% Cukup

32 K-32 3 3 2 8 40.00% Cukup

84 80 84 248 38.75% Cukup

65.63 62.5 65.63 48.4375

Analisis Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Kendali

Pertemuan 1

No Skor Total % KETKriteria yang dinilai

Lampiran 50

Page 223: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

207

Nama

Responden 1 2 3 4 5

1 K-01 2 4 3 9 45.00% Cukup

2 K-02 2 4 3 9 45.00% Cukup

3 K-03 2 3 3 8 40.00% Cukup

4 K-04 2 3 3 8 40.00% Cukup

5 K-05 3 3 3 9 45.00% Cukup

6 K-06 2 3 3 8 40.00% Cukup

7 K-07 4 3 3 10 50.00% Cukup

8 K-08 2 3 3 8 40.00% Cukup

9 K-09 3 3 3 9 45.00% Cukup

10 K-10 3 2 3 8 40.00% Cukup

11 K-11 3 2 2 7 35.00% Cukup

12 K-12 3 3 2 8 40.00% Cukup

13 K-13 3 3 4 10 50.00% Cukup

14 K-14 3 2 4 9 45.00% Cukup

15 K-15 3 2 2 7 35.00% Cukup

16 K-16 3 2 2 7 35.00% Cukup

17 K-17 3 3 2 8 40.00% Cukup

18 K-18 3 3 3 9 45.00% Cukup

19 K-19 3 3 3 9 45.00% Cukup

20 K-20 2 3 2 7 35.00% Cukup

21 K-21 3 2 2 7 35.00% Cukup

22 K-22 3 3 2 8 40.00% Cukup

23 K-23 3 2 3 8 40.00% Cukup

24 K-24 3 2 3 8 40.00% Cukup

25 K-25 2 3 2 7 35.00% Cukup

26 K-26 2 2 2 6 30.00% Cukup

27 K-27 2 3 3 8 40.00% Cukup

28 K-28 2 3 3 8 40.00% Cukup

29 K-29 2 2 3 7 35.00% Cukup

30 K-30 3 2 3 8 40.00% Cukup

31 K-31 3 2 2 7 35.00% Cukup

32 K-32 3 4 2 9 45.00% Cukup

85 87 86 258 40.31% Cukup

66.406 67.969 67.188 50.390625

Analisis Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Kendali

Pertemuan 2

Jumlah

Kriteria yang dinilai

Rata-rata

No Skor Total % KET

Lampiran 51

Page 224: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

208

Nama

Responden 1 2 3 4 5

1 K-01 3 3 3 9 45.00% Cukup

2 K-02 4 2 3 9 45.00% Cukup

3 K-03 3 3 3 9 45.00% Cukup

4 K-04 3 3 3 9 45.00% Cukup

5 K-05 3 3 3 9 45.00% Cukup

6 K-06 3 4 3 10 50.00% Cukup

7 K-07 3 3 3 9 45.00% Cukup

8 K-08 2 3 3 8 40.00% Cukup

9 K-09 2 4 3 9 45.00% Cukup

10 K-10 2 3 3 8 40.00% Cukup

11 K-11 2 3 4 9 45.00% Cukup

12 K-12 3 3 3 9 45.00% Cukup

13 K-13 4 4 3 11 55.00% Cukup

14 K-14 3 4 3 10 50.00% Cukup

15 K-15 3 3 3 9 45.00% Cukup

16 K-16 2 3 3 8 40.00% Cukup

17 K-17 3 3 3 9 45.00% Cukup

18 K-18 3 3 4 10 50.00% Cukup

19 K-19 3 3 3 9 45.00% Cukup

20 K-20 4 3 3 10 50.00% Cukup

21 K-21 3 2 3 8 40.00% Cukup

22 K-22 3 2 3 8 40.00% Cukup

23 K-23 3 4 3 10 50.00% Cukup

24 K-24 3 3 2 8 40.00% Cukup

25 K-25 3 3 4 10 50.00% Cukup

26 K-26 3 3 3 9 45.00% Cukup

27 K-27 4 3 3 10 50.00% Cukup

28 K-28 3 3 3 9 45.00% Cukup

29 K-29 2 3 3 8 40.00% Cukup

30 K-30 2 2 3 7 35.00% Cukup

31 K-31 4 3 3 10 50.00% Cukup

32 K-32 4 3 4 11 55.00% Cukup

95 97 99 291 45.47% Cukup

74.219 75.781 77.344 56.8359375

Jumlah

Rata-rata

Analisis Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Kendali

Pertemuan 3

No Skor Total % KETKriteria yang dinilai

Lampiran 52

Page 225: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

209

Uji Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata

= skor rata-rata tes awal (%)

= skor rata-rata tes akhir (%)

kriteria nilai g

g > 0,7 tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang

g < 0,3 rendah

awal akhir

66.25% 78.44%

38.75% 45.47%

UJI GAIN KELAS EKSPERIMEN

78.44% - 66.25%

= = 0.36 <g> = sedang

100% - 66.25%

UJI GAIN KELAS KONTROL

45.47% - 38.75%

= = 0.11 <g> = rendah

100% - 38.75%

UJI GAIN PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS EKSPERIMEN DAN KENDALI

kemampuan kognitif siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kendali

Kontrol

KelasSkor rata-rata(%)

Eksperimen

pre

prepost

S

SSg

00100

preS

postS

g

g

Lampiran 53

Page 226: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

210

DOKUMENTASI

Gambar 1. Guru memberikan materi secara singkat kepada siswa

Gambar 2. Siswa melakukan percobaan mengenai jarak suatu benda

Lampiran 54

Page 227: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

211

Gambar 3. Siswa melakukan percobaan Gerak Lurus Beraturan

Gambar 4. Siswa melakukan percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan

Page 228: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …lib.unnes.ac.id/19757/1/4201409089.pdf · IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

212

Gambar 5. Siswa melakukan diskusi kelompok

Gambar 6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok