IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH...

16
IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh Anirul Kusuma G000110077 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH...

Page 1: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DI MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi

Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh

Anirul Kusuma

G000110077

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir

Nama : Drs. M. Najmuddin Zuhdi, M.Ag

Sebagai : Pembimbing I

Nama : Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag

Sebagai : Pembimbing II

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan

ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dan mahasiswa:

Nama : Anirul Kusuma

NIM : G000110077

Program Studi : Tarbiyah

Judul Skripsi :IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA

PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 2 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 17 November 2015

Pembimbing I, Pembimbing II

Drs. M. Najmuddin Zuhdi, M.Ag Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag.

Page 3: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

ABSTRAK

Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan

masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.

Hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah

yang berhubungan dengan pendidikan. Pada hakekatnya guru masih sering

menggunakan satu metode dalam pembelajaran, yaitu metode ceramah sehingga

proses belajar anak sekedar merekam informasi saja, hal demikian mengakibatkan

proses belajar anak hanya bersifat harfiah saja

Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana implementasi metode

diskusi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan Apa faktor pendukung dan

penghambat siswa dalam implementasi metode diskusi di MAN 2 Surakarta.

Tujuan skripsi ini mengetahui implementasi metode diskusi dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa dan faktor pendukung dan penghambat siswa

dalam implementasi metode diskusi di MAN 2 Surakarta. Jenis penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif, dengan menganalisis hasil yang akurat. Pengumpulan

data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya

dengan cara mereduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.

Penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa Pengaruh

implementasi metode diskusi adalah: Proses pembelajaran lebih menyenangkan,

aktif, dan tidak membosankan, dan siswa berani mengungkapkan pendapat ketika

mengalami kesulitan dan menumbuhkan sikap kerjasama dalam berdiskusi.

Adapun faktor pendukung siswa dalam implementasi metode diskusi

adalah: semangat siswa dalam belajar, siswa yang masuk tepat waktu, adanya

media yang dapat digunakan, adanya reward, pengondisian kelas terlebih dahulu

sebelum proses belajar mengajar, adanya kerjasama yang baik antar siswa dan

adapun faktor penghambatnya adalah: adanya guru Aqidah Akhlak yang datang

terlambat, siswa yang pasif atau malu mengemukakan pendapat

Kata kunci: Implementasi Metode diskusi, Prestasi Belajar, Metode

Pembelajaran.

Page 4: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan

penting yang menyangkut kemajuan

dan masa depan bangsa, tanpa

pendidikan yang baik mustahil suatu

bangsa akan maju. Hampir seluruh

negara di dunia ini menangani secara

langsung masalah-masalah yang

berhubungan dengan pendidikan.

Undang-Undang menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Adapun arti pendidikan itu

sendiri dijelaskan oleh beberapa

tokoh pendidikan antara lain:

Pendidikan menurut Langeveld

ialah setiap usaha, pengaruh,

perlindungan dan bantuan yang

diberikan kepada anak tertuju kepada

pendewasaan anak itu, atau lebih

cepat membantu anak agar cukup

cakap melaksanakan tugas hidupnya

sendiri.1

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Identifikasi implementasi

metode diskusi dalam

meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas XI pada mata

1Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu

Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), hlm.2.

pelajaran Aqidah Akhlak di

MAN 2 Surakarta.

b. Mendiskripsikan faktor

pendukung dan

penghambat siswa dalam

implementasi metode

diskusi.

Landasan Teori

Tinjauan Pustaka

1. Fithriyanti (UMS,2009)

dengan judul skripsi:

”Pembelajaran Metode

Diskusi pada Pelajaran Hadis

di SMP Al Islam 1 Surakarta,”

mengungkapkan bahwa metode

diskusi dan mencari model

pembelajaran dengan metode-

metode baru sangatlah penting

untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang dimaksudkan

dan metode diskusi merupakan

suatu komponen yang sangat

menentukan terhadap

keberhasilan atau tidaknya suatu

proses pengajaran.

2. Andria Ekawati (UMS,2009)

dengan judul skripsi:

”Penggunaan Metode Diskusi

sebagai Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa terhadap

Mapel PAI di Kelas X SMA

Negeri 2 Surakarta,”

mengungkapkan bahwa prestasi

belajar merupakan sebagai hasil

perubahan kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik, prestasi

belajar merupakan hasil pelajaran

yang diperoleh dari kegiatan

persekolahan yang bersifat

kognitif dan biasanya ditentukan

melalui penilaian.

3. Muhammad Qosim (UMS,2010)

dengan judul skripsi:

Page 5: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

2

“Implementasi Metode Diskusi

dalam Pembelajaran Tahfidzi

SMP Muhammadiyah 8

Surakarta,” mengungkapkan dari

hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini setelah

memanfaatkan metode pengajaran

yang digunakan dalam proses

belajar mengajar PAI pada siswa

SMP Muhammadiyah 8 Surakarta

maka siswa lebih aktif mengikuti

pelajaran, siswa merasa senang

mengikuti pelajaran, siswa

semangat terhadap materi yang

disampaikan.

Tinjauan Teoritik

1. Pengertian Belajar Mengajar

a. Pengertian Pembelajaran

Berbicara proses

belajar mengajar dalam

konteks pendidikan formal

tidak bisa terjadi dengan

sendirinya, seperti dalam

proses belajar di masyarakat

(social learning). Oleh

karena itu, agar tujuan dalam

proses belajar mengajar bisa

tercapai secara efektif dan

efisien, kemampuan seorang

pendidik dalam menguasai

materi saja tidaklah

mencukupi. Disamping

penguasaan materi, seorang

pendidik juga harus memiliki

kemampuan untuk mengelola

proses belajar mengajar

dengan baik.

Perlu disadari

bahwasanya tidak ada satu

metode yang paling baik

atau paling cocok untuk

diterapkan pada semua mata

pelajaran. Tetapi belum tentu

cocok untuk diterapkan

dalam beberapa macam

pelajaran atau materi yang

lain dikarenakan beberapa

faktor. Misalnya: tingkat

kematangan, ketersediaan

sarana dan prasarana.

Bagaimana yang kita

ketahui, bahwa metode

mengajar merupakan sasaran

interaksi antara guru dengan

siswa dalam melakukan

kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian yang perlu

diperhatikan adalah ketepatan

sebuah metode mengajar

yang dipilih dengan tujuan,

jenis dan juga sifat materi

pengajaran, serta kemampuan

guru dalam memahami dan

melaksanakan metode

tersebut.

Menurut Dimyati dan

Mudjiono, pembelajaran

adalah sebagai berikut:

“Kegiatan guru secara

terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat

siswa belajar secara aktif,

yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar

Belajar mengajar

merupakan kegiatan yang

kompleks oleh karenanya

maka hampir tidak mungkin

untuk menunjukkan dan juga

menimbulkan bahwa suatu

metode suatu belajar

mengajar tertentu lebih

unggul daripada metode

belajar lainnya dalam usaha

mencapai tujuan

pembelajaran.

Adapun yang dimaksud

dengan pengertian

Implementasi menurut Nurdin

Page 6: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

3

Usman bahwa “Implementasi

adalah bermuara pada adanya

mekanisme suatu sistem.

Implementasi bukan sekedar

aktivitas tetapi suatu kegiatan

yang terencana dan untuk

mencapai kegiatan.2

Agar pembelajaran tetap

pada suasana yang dinamis,

guru perlu merumuskan

dengan jelas tujuan apa yang

ingin dicapainya dalam

melaksanakan pembelajaran.

Tujuan ini bukan hanya

mengenai bahan materi ajar

yang harus dikuasai oleh guru,

akan tetapi juga ketrampilan

emosional dan sosial dalam

menggunakan metode dan

Metode dalam bahasa

arab dikenal dengan istilah

thoriqoh yang berarti langkah-

langkah strategis yang

dilakukan untuk melakukan

suatu pekerjaan. Metode

adalah cara yang digunakan

bertalian dengan tujuan

belajar yang ingin dicapai.

Jadi, dalam kaitannya dengan

belajar mengajar, khususnya

pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak, guru secara

profesional menempatkan

dirinya pada pendekatan

pribadi kepada siswa melalui

budi pekerti atau tingkah laku.

2Nurdin Usman, Konteks

Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), hlm.70.

Metode Penelitian

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan

data penelitiannya.3 Metode

penelitian sangat dibutuhkan

dalam melakukan suatu

penelitian maupun penyusunan

penelitian. Penggunaan metode

yang tepat berarti akan

menemukan kebenaran yang

tidak spekulatif.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk

penelitian lapangan atau kancah

(field research) yang bersifat

kualitatif dengan menggunakan

metode diskriptif. penelitian

kualitatif dilakukan untuk

memahami fenomena sosial dari

pandangan pelakunya. Alasan

pemilihan metode diskriptif

adalah karena penelitian ini

bertujuan memperoleh informasi

tentang status gejala pada saat

penelitian diajukan.

Adapun pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan

psikologi pendidikan sebagai

pendekatan dalam penelitian ini

karena psikologi pendidikan

mempelajari tentang pelajar atau

siswa, belajar, mengajar prinsip-

prinsip ini memusatkan perhatian,

dimana informasi, ketrampilan,

nilai, sikap, diteruskan dari guru

3Suharsimi Arikunto, Prosedur

Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

hlm.136.

Page 7: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

4

ke siswa. psikologi pendidikan

terutama berhubungan dengan apa

yang terjadi didalam kelas, dan

data yang dikumpulkan berupa

kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka.

C. Subyek Penelitian

Jenis data yang berupa

sumber data dan verbal dalam

penelitian kualitatif hanya

berwujud kata-kata. Data

kualitatif merupakan sumber

deskripsi yang luas dan

berlandasan kokoh, serta memuat

penjelasan tentang proses-proses

yang terjadi dalam lingkungan

tertentu. Yang dimaksud dengan

sumber data adalah dari mana

data-data dapat diperoleh. Sumber

data dalam penelitian adalah

tempat dimana peneliti

memperoleh informasi sebanyak-

banyaknya berupa data-data yang

diperlukan dalam penelitian.

D. Sumber Data

a. Sumber data dalam penelitian

ini adalah sumber data utama

yang berupa kata-kata dan

tindakan, serta sumber data

tambahan yang berupa

dokumen-dokumen. Peneliti

memperoleh beberapa data

yang dimanfaatkan dalam

penelitian ini meliputi sumber

data utama (primer)

diantaranya: kepala sekolah,

guru, dan siswa MAN 2

Surakarta. Sedangkan sumber

data tambahan (sekunder) yang

digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari dokumen data

umum seperti gambaran umum

MAN 2 Surakarta dan data

khusus seperti struktur

organisasi dan program kerja

guru.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian

ilmiah banyak cara yang dipakai

untuk pengumpulan data. Adapun

dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa metode

antara lain sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah

pengamatan dan mendengar

suatu objek dengan sistematika

fenomena yang diselidiki.4

Metode ini digunakan

peneliti untuk mengetahui dan

memperoleh gambaran secara

jelas tentang kondisi umum

MAN 2 Surakarta dan untuk

mendapatkan data yang valid

tentang pengaruh implementasi

metode diskusi dalam

meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas XI mata pelajaran

Aqidah Akhlak.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah

wawancara merupakan

metode penggalian data yang

paling banyak dilakukan, baik

untuk tujuan praktis maupun

ilmiah, terutama untuk

penelitian sosial yang bersifat

kualitatif dan percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewancara dan yang

4Imam Suprayogi, Metodologi

Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2003), hlm.167.

Page 8: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

5

diwawancarai dan menggali

struktur kognitif dan makna

dari prilaku subjek yang

diteliti.

Metode ini juga

digunakan untuk memperoleh

data tentang dampak

implementasi metode diskusi

dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas XI mata

pelajaran Aqidah Akhlak.

Kepada guru PAI, pengelola

dan tenaga kependidikan serta

yang lain untuk memperoleh

beberapa informasi yang

diperlukan.

c. Metode Dokumentasi

Didalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku,

dokumen, peraturan, notulen

rapat, catatan harian, dan

sebagainya.5 Metode ini

digunakan peneliti untuk

mendapatkan data, jumlah

keseluruhan peserta didik, guru

dan tenaga kependidikan.

Disamping itu juga untuk

memperoleh data tentang

keadaan umum obyek

penelitian.

F. Metode Analisis Data

Dalam hal analisis data

kualitatif Bogdan dan Biklen

seperti yang dikutip Lexy J.

Moleong adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat

5Suharsimi Arikunto, Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Yogyakarta, 1998), hlm.135.

dikelola, mensistensikannya,

mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari dan

memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.6

Untuk menganalisis data agar

lebih mudah dalam mengambil

kesimpulan maka dilakukan

dengan menggunakan tiga

tahapan secara

berkesinambungan, yaitu reduksi

data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.

Tahap pertama adalah

melakukan reduksi data, yaitu

suatu proses pemilihan,

pemusatan perhatian untuk

menyederhanakan data kasar yang

diperoleh di lapangan. Kegiatan

ini dilakukan secara

berkesinambungan sejak awal

kegiatan hingga akhir

pengumpulan data. Dalam

penelitian ini nantinya dilakukan

reduksi data menyangkut

implementasi metode diskusi di

MAN 2 Surakarta.

Tahap kedua adalah

melakukan penyajian data.

Penyajian data yang dimaksudkan

adalah menyajikan data yang

sudah diedit dan diorganisasi

secara keseluruhan dalam bentuk

naratif deskriptif. Tahap ketiga

adalah melakukan penarikan

kesimpulan yaitu merumuskan

kesimpulan setelah melakukan

tahap reduksi dan penyajian data.

6Lexy J. Moleong, Metodologi

Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.148.

Page 9: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

6

DESKRIPSI DATA DAN

PEMAPARAN IMPLEMENTASI

METODE DISKUSI DI MAN 2

SURAKARTA

A. Gambaran Umum MAN 2

Surakarta

1. Sejarah Berdiri dan

Berkembangya MAN 2

Surakarta

Untuk mengisi

kemerdekaan RI dalam segi

agama maka Departemen

Agama dengan SK Menag

No:150 C.1.4 tanggal 8

Agustus 1950 mendirikan

sekolah PGAN yang sekarang

diubah menjadi MAN 2

SURAKARTA. Sekolah ini

terletak dijalan Slompretan

tepatnya utara pasar klewer

yang menempati bekas sekolah

Mambaul Ullum yang berarti

sumber ilmu. Mambaul Ullum

sendiri mulanya adalah sekolah

milik raja Surakarta yaitu Paku

Buwono X. Dan perlu

diketahui PGAN ini

merupakan satu-satunya

PGAN yang ada di Indonesia.

Jumlah murid pertama kali

didirikan adalah sisa murid

yang ada dari Mambaul Ullum

dan otomatis menjadi murid

PGAN. Disekolah PGAN ini

lama pendidikannya 5 tahun,

dengan penerimaan murid baru

dari lulusan SD.7

7 Dokumen/Arsip MAN 2 Surakarta,

tahun 2003

2. Visi MAN 2 Surakarta

Visi MAN 2 Surakarta

adalah “Terciptanya output

yang memiliki akhlakul

karimah, mampu

mengembangkan dan

mengamalkan ilmu yang

diperoleh, memiliki

keterampilan dan kemandirian

yang tinggi serta bermanfaat

bagi masyarakat dan negara.”

3. Misi MAN 2 Surakarta

Adapun Misi MAN 2

Surakarta adalah sebagai

berikut:

a) Menumbuhkan sikap

demokrasi di lingkungan

madrasah untuk ikut

berpartisipasi dalam proses

pengambilan keputusan.

b) Menciptakan lingkungan

madrasah yang kondusif untuk

pembelajaran

c) Membudayakan nilai-nilai

sosial, humaniora, kesantunan

dan budi pekerti yang

dijiwai oleh semangat ke-

Islaman melalui keteladanan.

4. Tujuan MAN 2 Surakarta

Tujuan MAN 2 Surakarta selama

tiga tahun dididik siswa diharapkan:

a) Mampu melaksanakan ibadah

sehari-hari dengan baik dan

benar

b) Memiliki ketrampilan dan

kemandirian yang tinggi

c) Dapat bersaing unggul dalam

bidang IPTEK dengan para

siswa dari sekolah lain

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan

Siswa MAN 2 Surakarta

Page 10: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

7

Gambaran umum tingkat

profesionalisme guru dan

karyawan MAN 2 Surakarta

Tahun Pelajaran 2014/2015

adalah 72 orang guru dan 12

orang karyawan.8

Adapun data siswa MAN

2 Surakarta dan data siswa

berprestasi kelas XI pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak adalah

sebagaimana pada tabel 1 dan 2.

6. Identitas MAN 2 Surakarta

Nama Sekolah: MAN 2

SURAKARTA

NSS : 131133720002

Propinsi : Jawa Tengah

Alamat : Jln.Brigjen Slamet

Riyadi No.308

Surakarta

Kode pos : 57141

No.Telepon : (0271) 716387

Tahun Berdiri : 8 Agustus 1950

Bangunan sek : Milik

Pemerintah

7. Struktur Organisasi MAN 2

Surakarta

8Wawancara dengan ibu Sita pada

tanggal 04 Maret 2015 di Ruang Guru

Pola organisasi sekolah

merupakan pola yang seragam,

bahkan dalam sekolah dibutuhkan

orang yang bertugas dalam

bidang-bidang yang ditentukan,

baik sekolah itu kecil, sekolah itu

tingkat dasar atau kanak-kanak

sekalipun. Berkaitan dengan hal

itu untuk mempelancar jalannya

pendidikan, MAN 2 Surakarta

membutuhkan struktur organisasi.

8. Aktivitas Siswa MAN 2 Surakarta

Proses belajar mengajar

siswa di MAN 2 Surakarta

dilaksanakan setiap hari Senin

sampai dengan hari Sabtu yang

dimulai dari pukul 07.00 pagi

sampai dengan pukul 3.00 sore,

kecuali hari Juma’t proses

pembelajaran dimulai dari pukul

07.00 pagi sampai dengan pukul

11.00 siang.

Rutinitas belajar mengajar

di MAN 2 Surakarta setiap

harinya diawali dengan do’a

sebelum belajar, dilanjutkan

dengan kegiatan belajar yang

mana pelajarannya disesuaikan

dengan jadwal pelajaran yang

telah ditentukan. khusus pada hari

Senin sebelum kegiatan belajar

mengajar seluruh siswa bersama

dewan guru melaksanakan

upacara bendera.

Adapun untuk seluruh siswa

setiap hari Senin dan Sabtu harus

mengikuti shalat dhuha yang

dilaksanakan pada pukul 9.30

pada jam istirahat.

Setelah belajar selesai atau

berakhir siswa membaca do’a dan

sebelum pulang siswa shlalat

berjamaah yang dipimpin atau

diimami oleh guru. Guru tidak

hanya sebagai imam namun juga

Page 11: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

8

mengontrol dan mengevaluasi

kegiatan siswa.

9. Program Penunjang

Ekstrakurikuler ini adalah

kegiatan yang dirancang dengan

tujuan mengembangkan minat

dan bakat siswa, kegiatan ini

antara lain: Pramuka, Drumband,

dan Kultum.

Adapun program penunjang

yang harus diikuti oleh seluruh

siswa guna menunjang prestasi

dan kreatifitas, program tersebut

antara lain: Kegiatan Isro’ Mi’roj

, Pondok Ramadhan, Halal bi

Halal, dan Pembagian Raport.

10. Keadaan Sarana dan Prasarana

di MAN 2 Surakarta

Keadaan sarana dan

prasarana di MAN 2 Surakarta

sampai tahun 2014/2015 adalah

sebagai berikut: 18 ruang

belajar, 1 ruang kantor kepala

sekolah, dan 1 ruang guru, 1

ruang TU, 1 ruang perpustakaan,

1 ruang komputer, 3

Laboratorium ( 2 bahasa dan 1

IPA ). Adapun keadaan buku

refrensi siswa sebanyak 483

judul, serta beberapa

perlengkapan sekolah yang lain,

seperti: 20 komputer, 50 Almari,

72 meja guru, 72 kursi guru,

647 meja siswa, dan 647 kursi

siswa.9

9 Dokumen/Arsip MAN 2 Surakarta,

tahun 2015

B. Pemaparan Implementasi Metode

Diskusi

Metode diskusi

merupakan salah satu metode dari

beberapa metode yang dapat

digunakan dalam pembelajaran.

Metode diskusi ini juga

merupakan salah satu metode

yang sudah digunakan oleh guru

Aqidah Akhlak di MAN 2

Surakarta Hal tersebut

berdasarkan bahwa,” Dulu

memang guru disini jarang yang

menggunakan metode diskusi

namun Alhamdulillah dengan

perkembangan yang ada, sudah

ada beberapa guru yang

menggunakan metode diskusi ini.

1. Persiapan Pelaksanaan

Sebelum proses kegiatan

belajar mengajar dilaksanakan,

maka terlebih dahulu yang perlu

dipersiapkan adalah:

a. Guru

1) Mempersiapkan materi

yang akan dijadikan bahan

ajar

2) Mengkondisikan murid

3) Membagi murid menjadi

beberapa kelompok

b. Murid

1) Membaca do’a

2) Mempersiapkan alat tulis

untuk menulis diskusi

Dari persiapan guru

dan murid tersebut, maka

peneliti melakukan

wawancara dengan Muh.

Supratman Al Amin, S.Ag

yang menyatakan:” Yang

perlu dipersiapkan dalam

Page 12: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

9

pelaksanaan metode diskusi

ini adalah alat peraga atau

media, misalnya: buku-buku

pelajaran serta materi yang

akan dijadikan bahan

diskusi.10

2. Hasil Penilaian Implementasi

Metode Diskusi

Hasil dari penilaian

Implmentasi metode diskusi,

masih banyak siswa yang kurang

aktif karena takut

mengungkapkan buah pikirannya

(minder), ada juga sebagian siswa

yang antusias bahkan lebih

semangat belajar dan keadaan

kelas juga lebih terkondisikan.

3. Upaya Guru dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa

Adapun yang dimaksud

dengan upaya disini adalah usaha-

usaha yang dilakukan dalam

meningkatkan prestasi belajar

siswa. Upaya tersebut dilakukan

dengan mengadakan evaluasi

maupun strategi lainnya sehingga

dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa adalah kemampuan

berfikir yang tinggi bagi para

siswa, hal ini ditandai dengan

berpikir kritis, logis, sistematis

dan objektif, menimbulkan minat

yang tinggi terhadap mata

pelajaran, serta bakat dan minat

yang khusus para siswa dapat

dikembangkan sesuai potensinya.

10 Wawancara dengan bpk Supratman

di ruang guru

Upaya yang dilakukan

guru dan kepala sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar

siswa ini sesuai dengan

wawancara peneliti dengan Drs.

H.M Haryadi Purwanto, M.Ag

selaku kepala sekolah MAN 2

Surakarta yang menyatakan

bahwa,” Upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa di MAN 2 Surakarta

ini adalah guru menggunakan

beberapa metode diantaranya

yaitu metode diskusi dan juga

mengikutkan guru-guru dalam

seminar atau penataran yang

dilakukan di wilayah Surakarta.

Dari hasil wawancara

tersebut bahwa untuk peningkatan

prestasi belajar siswa upaya yang

dilakukan oleh kepala sekolah dan

guru MAN 2 Surakarta adalah

guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)

terlebih dahulu, menyiapkan

materi dan menyiapkan metode

apa yang cocok digunakan dalam

materi yang akan disampaikan

serta terus - menerus mengikutkan

guru-guru dalam seminar-seminar

penigkatan mutu pembelajaran.

4. Faktor-Faktor yang Mendukung

dan Menghambat Siswa dalam

Implementasi Metode Diskusi

a. Faktor Pendukung

1) Semangat siswa dalam

belajar

2) Siswa yang masuk tepat

waktu

3) Adanya reward

4) Pengondisian kelas terlebih

dahulu sebelum proses

belajar mengajar

Page 13: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

10

5) Adanya kerjasama yang

baik antar siswa

Dalam implementasi

metode diskusi ini sangatlah

dibutuhkan faktor pendukung

karena dengaan adanya faktor

pendukung tersebut maka

kegiatan belajar mengajar

dapat berlangsungnya dengan

lancar. Untuk mengetahui

faktor-faktor pendukung dalam

pelaksanaan implementasi

metode diskusi ini maka

peniliti melakukan wawancara

dengan bpk Haryadi selaku

Kepala Sekolah MAN 2

Surakarta yang mengatakan

bahwa:

“Untuk berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar

supaya dapat berjalan dengan

lancar maka terdapat beberapa

faktor pendukung antara lain

pengkondisian kelas terlebih

dahulu sebelum pelaksanaan

belajar mengajar.11

Dari hasil wawancara

tersebut dapat kita ketahui

bahwa faktor pendukung

implementasi metode diskusi

ini adalah semangat siswa

dalam belajar, siswa yang

masuk tepat waktu, dan

pengondisian kelas terlebih

dahulu sebelum proses belajar

mengajar.

b. Faktor Penghambat

1) Adanya guru Aqidah

Akhlak yang datang

terlambat

11Kepala Sekolah, wawancara tanggal

22 april 2015

2) Siswa yang pasif atau

malu mengemukakan

pendapatnya

3) Tidak adanya kerja sama

antar siswa

Dengan adanya faktor

pendukung yang mempermudah

kegiatan belajar mengajar, disisi lain

juga ada faktor penghambat yang

akan memperlambat jalannya proses

atau kegiatan belajar mengajar.

Sebagaimana wawancara peneliti

dengan Ibu Sita, mengatakan bahwa,

“Implementasi metode diskusi ini

tidak akan dapat berjalan dengan

lancar dan sukses jika siswanya pasif

atau tidak mau mengeluarkan

pendapatnya.”

Dari wawancara tersebut dapat

dipahami bahwa yang menjadi faktor

penghambat adalah alat atau media,

misalnya: buku - buku pelajaran

serta materi yang akan dijadikan

bahan diskusi.

Analisis Data

1. Analisis Pemaparan Implementasi

Metode Diskusi dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa di MAN 2 Surakarta.

Setelah ditemukan adanya

beberapa data yang diinginkan

baik dari hasil penelitian

observasi, wawancara dan

dokumentasi, maka peneliti akan

menganalisa temuan yang ada dan

memodifikasi temuan yang ada

kemudian membangun penemuan

yang baru serta menjelaskan

tentang implikasi-implikasi dari

hasil penelitian. Sebagaimana

yang diterangkan dalam

rancangan penelitian peneliti

menggunakan analisis kualitatif

dan data yang peneliti peroleh

Page 14: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

11

baik melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi dan

dari pihak-pihak yang mengetahui

tentang data yang di butuhkan

oleh peneliti.

Metode ini merupakan salah

satu dari beberapa metode yang

ada dalam pembelajaran. Metode

ini juga merupakan merupakan

salah satu metode yang digunakan

di MAN 2 Surakarta dalam

pelaksanaan pembelajaran.

Penerapan metode diskusi ini

cukup baik dan kelas akan terus

hidup dengan adanya diskusi,

Sebab semua siswa ikut bekerja

dan berpartisipasi sehingga siswa

bisa memberikan pendapatnya.

Dari hasil penerapan diatas

sesuai dengan hasil yang ada dan

data yang terdapat di lapangan

yaitu melalui wawancara dan

observasi.

2. Analisis Upaya Guru dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa di MAN 2 Surakarta

Upaya yang dilakukan guru

dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di MAN 2 Surakarta

adalah mendorong siswa untuk

rajin belajar dan memberi jam

tambahan terhadap siswa.

Dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di MAN 2 Surakarta

terdapat beberapa upaya yang

harus dilakukan, Adapun upaya-

upaya yang dilakukan dalam

meningkatkan prestasi belajar

siswa di MAN 2 Surakarta ini

adalah: Kemampuan berfikir yang

tinggi bagi para siswa, hal ini

ditandai dengan berpikir kritis,

logis, sistematis dan objektif,

menimbulkan minat yang tinggi

terhadap mata pelajaran, serta

bakat dan minat yang khusus para

siswa dapat dikembangkan sesuai

potensinya.

3. Analisis Faktor Pendukung dan

Penghambat Implementasi

Metode Diskusi

Dalam implementasi metode

diskusi ini sangatlah dibutuhkan

faktor pendukung karena dengan

adanya faktor pendukung tersebut

maka kegiatan belajar mengajar

dapat berlangsung dengan lancar.

Adapun faktor pendukung

implementasi metode diskusi,

yaitu:

a. Pengkondisian kelas terlebih

dahulu sebelum pelaksanaan

belajar mengajar.

b. Adanya kerja sama yang baik

antara siswa yang satu dengan

siswa yang lain ketika proses

diskusi ini terlaksana.

Dalam Implementasi metode

diskusi ini ada beberapa faktor

penghambat, sehingga pelaksanaan

diskusi ini berjalan tidak lancar,

adapun faktor penghambat, yaitu:

a. Adanya guru Aqidah Akhlak

yang datang terlambat

b. Siswa yang pasif atau malu

mengemukakan pendapat.

c. Kurangnya persiapan guru dan

materi

Dari paparan diatas penilaian

itu merupakan umpan balik dari

proses pelaksanaan pembelajaran

yang berguna untuk memperbaiki

proses pembelajaran yang lebih

lanjut. Maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa penilaian

sangat penting yang berguna sebagai

umpan balik dari pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi.

Page 15: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

12

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Sebagai bagian akhir dari

penulisan skripsi ini, maka peneliti

akan memberikan kesimpulan

sebagai jawaban atas rumusan

masalah yang telah peneliti

kemukakan pada awal penulisan.

Dan adapun kesimpulan yang dapat

peneliti kemukakan adalah sebagai

berikut:

1. Pengaruh Implementasi Metode

Diskusi adalah:

a. Siswa berani mengemukakan

pendapat waktu berdiskusi dan

siswa memiliki ide atau

gagasan.

b. Siswa berani bertanya waktu

mengalami kesulitan atau ada

hal yang belum di pahami serta

menumbuhkan sikap

kerjasama dalam berdiskusi.

c. Ada beberapa siswa yang

berprestasi dan tidak

berprestasi dikelas karena

kurangnya belajar dan

motivasi.

d. Sebagian siswa ada yang

prestasinya baik dan

prestasinya buruk karena

kurangnya belajar dan

motivasi.

2. Faktor Pendukung dan

Penghambat Siswa dalam

Implementasi Metode Diskusi

adalah:

a. Faktor Pendukung meliputi:

Siswa yang masuk tepat waktu,

Adanya media yang dapat

digunakan, Adanya reward,

Pengondisian kelas terlebih

dahulu sebelum proses belajar

mengajar, adanya kerjasama yang

baik antar siswa yang satu dengan

siswa yang lain ketika proses

diskusi ini terlaksana.

b. Faktor penghambat meliputi:

Adanya guru Aqidah Akhlak yang

datang terlambat, Siswa yang

pasif atau malu mengemukakan

pendapat.

Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan yang

diperoleh, penulis dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru di MAN 2 Surakarta,

Hendaknya meningkatkan mutu

dan profesionalitasnya dalam

melaksanakan pembelajaran

terutama dalam mata pelajaran

Aqidah Akhlak dalam rangka

mewujudkan pembelajaran yang

aktif, guru hendaknya melibatkan

siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi siswa di MAN 2 Surakarta,

Diharapkan selalu siap dalam

mengikuti pelajaran di sekolah,

membentuk kelompok belajar,

memanfaatkan sarana dan buku-

buku dengan baik, mempunyai

buku bacaan sendiri, serta

berkomunikasi dengan guru-guru

secara baik, dan siswa harus

semangat untuk belajar harus

serta aktif dalam mengikuti

pembelajaran dikelas.

3. Bagi sekolah Di MAN 2

Surakarta, Sekolah supaya

memfasilitasi segala kebutuhan

yang diperlukan guru dan siswa

untuk memperlancar proses

kegiatan belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Guru Profesional

Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar, Bandung:

Alfabeta.2009.

Page 16: IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/39645/15/1. NASKAH PUBLIKASI.pdf · Mapel PAI di Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta,” ... mengikuti pelajaran, siswa

13

Arikunto, Suharsimi. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta.2004.

Departemen Agama RI. Al Qur’an

dan Terjemahnya, Bandung:

PT Syaamil Cipta Media.2001.

Djumhur dan Moh.Suryo. Bimbingan

Penyuluhan di Sekolah,

Bandung: CV Ilmu.1980.

Djusman. Model-Model

Pembelajaran

Mengembangkan

Profesionalisme guru, Jakarta:

PT Raja Grafindo

Persada.2001.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu

Pendidikan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.1970.

Moleong, Lexy J. Metodologi

Penelitian dan Sosial-agama,

Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.2003.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna

Pembelajaran, Bandung:

Alfabeta.2003.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.1996.

-------------------. Metodologi

Penelitian Sosial-agama,

Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.2003.

Shobron, Sudarno, dkk. Al-Islam dan

kemuhammadiyahan, Pabelan:

Lembaga Pengembangan Ilmu-

Ilmu Dasar (LPID).2003.

Sumartono, Test hasil belajar,

Semarang: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Jawa Tengah.1971.

Suprayogi, Imam, dkk. Metodologi

Penelitian Sosial-agama,

Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.2006.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi

Pendidikan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.2004.

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan

Islam, Bandung: Pustaka

setia.2010.

Usman, Nurdin. Konteks

Implementasi Berbasis

Kurikulum, Jakarta: Rineka

Cipta.2010.