Implementasi Kurikulum 2013

45
Drs. Agus Purnomo a g u s p u r n o m o s i t e . b l o g s p o t . c o m aguspurnomosite.blogspot.c om IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

description

Materi Seminar yang disampaikan oleh Drs. Parjito, MP. Sebagai bahan referensi bagi Sekolah, Guru, Masyarakat, Praktisi pendidikan, Siswa agar lebih mendalami Detail tentang Kurikulm 2013. Semoga bermanfaat! Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/

Transcript of Implementasi Kurikulum 2013

Page 1: Implementasi Kurikulum 2013

Drs. Agus Purnomo

ag

usp

urn

om

osite

.blo

gsp

ot.co

mag

usp

urn

om

osi

te.b

log

spot.

comIMPLEMENTASI KURIKULUM

2013

Page 2: Implementasi Kurikulum 2013
Page 3: Implementasi Kurikulum 2013

KURIKULUM 2013

Ini adalah Materi Seminar yang disampaikan oleh :

Drs. Parjito MP

Page 4: Implementasi Kurikulum 2013

PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

2013

Drs. Parjito, MP

Page 5: Implementasi Kurikulum 2013

A. Pendahuluan

Page 6: Implementasi Kurikulum 2013

BABAK BARU KURIKULUM 2013

Tetapi saatnya

IMPLEMENTASI

dan juga tidak menghiraukan

SOSIALISASI

Sudah tidak lagi mempermasalahkan

PROSES PENYUSUNAN

Page 7: Implementasi Kurikulum 2013

Fungsi Pendidi

kan Nasiona

l

UU RI No. 20 tahun 2003,

pasal 3

CITA-CITA PENDIDIKAN (das sollen)

Page 8: Implementasi Kurikulum 2013

Kenyataan (das sein)

Djohar (2003) Moral/akhlak/watak (karakter) yang lemah

dan kurang baik.

Page 9: Implementasi Kurikulum 2013

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN

1. Mengejar Mutu Pendidikan2. Menerapkan Desentralisasi Pendidikan3. Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah4. Mengembangkan Kurikulum5. Memperbaiki Sistem Pembelajaran6. Meningkatkan Kesejahteraan Pendidik

Page 10: Implementasi Kurikulum 2013

KURIKULUMSARANA

PRASARANA

LULU

SAN YAN

G

KOM

PETENKEBERHASILAN PENDIDIKAN

GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

• MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN• IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH

PESERTA DID

IK

• KOMITMEN• SISTEM POLITIK• REGULASI

• MINAT• BAKAT• MOTIVASI• KESIAPAN

Page 11: Implementasi Kurikulum 2013

B. Kurikulum 2013

Page 12: Implementasi Kurikulum 2013

Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai

1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar

1968Kurikulum Sekolah Dasar

1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

1975Kurikulum Sekolah Dasar

1984Kurikulum 1984

1994Kurikulum 1994

1997Revisi Kurikulum 1994

2004Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1945 1965 20151955 1975 20051985 1995

2013 Kurikulum 2013

Page 13: Implementasi Kurikulum 2013

Alasan Pengembangan Kurikulum 2013Tantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,

AFTA• masalah lingkungan hidup• kemajuan teknologi informasi• konvergensi ilmu dan teknologi• ekonomi berbasis pengetahuan• kebangkitan industri kreatif dan budaya• pergeseran kekuatan ekonomi dunia• pengaruh dan imbas teknosains• mutu, investasi dan transformasi pada sektor

pendidikan• Hasil TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan

• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang efektif• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran

terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang

mengglobal• Memiliki minat luas mengenai hidup • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya

Fenomena Negatif yang Mengemuka

Perkelahian pelajarNarkobaKorupsiPlagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

Persepsi Masyarakat

• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter

Page 14: Implementasi Kurikulum 2013

A. Kompetensi Lulusan

1 Berkarakter mulia

2 Keterampilan yang relevan

3 Pengetahuan-pengetahuan terkait

B. Materi Pembelajaran

1 Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

2 Materi esensial

3 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

Identifikasi Kesenjangan KurikulumKonsep Ideal

B. Materi Pembelajaran

1 Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

2 Beban belajar terlalu berat

3 Terlalu luas, kurang mendalam

A. Kompetensi Lulusan

1 Sikap belum mencerminkan karakter mulia

2 Keterampilan belum sesuai kebutuhan

3 Pengetahuan-pengetahuan lepas

Kondisi Saat Ini

C. Proses Pembelajaran

1 Berpusat pada peserta didik (student centered active learning)

2 Sifat pembelajaran yang kontekstual

3 Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan

C. Proses Pembelajaran

1 Berpusat pada guru (teacher centered learning)

2 Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks

3 Buku teks hanya memuat materi bahasan

Page 15: Implementasi Kurikulum 2013

F. Pengelolaan Kurikulum1 Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki

kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan

2 Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

3 Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman

Identifikasi Kesenjangan KurikulumKonsep Ideal

F. Pengelolaan Kurikulum

1 Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum

2 Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

Kondisi Saat IniD. Penilaian

1 Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional

2 Penilaian test dan portofolio saling melengkapi

D. Penilaian

1 Menekankan aspek kognitif

2 Test menjadi cara penilaian yang dominan

15

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal

2 Motivasi mengajar

15

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 Memenuhi kompetensi profesi saja

2 Fokus pada ukuran kinerja PTK

Page 16: Implementasi Kurikulum 2013

KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]

Semua Jenjang

Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

Semua Jenjang

Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain

Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}

SD

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Semua Jenjang

Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum]

Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]

SD

Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya

SD

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013

Page 17: Implementasi Kurikulum 2013

KTSP 2006 Kurikulum 2013 KetTematik untuk kelas I – III [belum integratif]

Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD

TIK adalah mata pelajaran sendiri

TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

SMP

Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

SMP/ SMA/SMK

Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI

Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat

SMA/SMK

SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi

SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

SMA/SMK

Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]

Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

SMA/SMK

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013

Page 18: Implementasi Kurikulum 2013

TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW)

NATURALIZATION

Spontandan

otomatis

ARTICULATION

Akurat Dan

Cepat

PRECISION

LancarDan Tepat

MANIPULATION

Tanpa ContohVisual

Dapat Meniru

IMITATIONMeniruDengan Contoh

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( Sikap dan Nilai ) (KRATHWOHL)

CHARACTERIZATIONMenjadikan Pola Hidup

ORGANIZATION

Mengatur DiriVALUING

MenghargaiRESPONDING

MenanggapiRECEIVING

Menerima

17

Page 19: Implementasi Kurikulum 2013

Tingkat Kemampuan Kognitif

Mengingat

Memahami

Aplikasi

Analisis

Menemukan - Sintesis

Evaluasi

Page 20: Implementasi Kurikulum 2013

Elemen PerubahanElemen Deskripsi

SD SMP SMA SMKKompetensi Lulusan

• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Kedudukan mata pelajaran(ISI)

• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan (ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:• Tematik

Integratif dalam semua mata pelajaran

• Mata pelajaran

• Mata pelajaran • Vokasinal

Page 21: Implementasi Kurikulum 2013

Elemen PerubahanElemen

DeskripsiSD SMP SMA SMK

Struktur Kurikulum (Matapelajaran dan alokasi waktu)(ISI)

• Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya)

• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6

• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• TIK menjadi media semua matapelajaran

• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler

• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10

• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan

• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa

• Jumlah jam bertambah 1 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian, 40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian)

• Pengurangan adaptif dan normatif, penambahan produktif

• produktif disesuaikan dengan trend perkembangan di Industri

Page 22: Implementasi Kurikulum 2013

Elemen PerubahanElemen

DeskripsiSD SMP SMA SMK

Proses pembelajaran

• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

• Tematik dan terpadu

• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu

• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya

• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri

Page 23: Implementasi Kurikulum 2013

ElemenDeskripsi

SD SMP SMA SMK

Penilaian hasil belajar

• Penilaian berbasis kompetensi• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan

berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen

utama penilaian Ekstrakuri-kuler • Pramuka

(wajib)• UKS• PMR• Bahasa Inggris

• Pramuka (wajib)

• OSIS• UKS• PMR• Dll

• Pramuka (wajib)

• OSIS• UKS• PMR• Dll

• Pramuka (wajib)• OSIS• UKS• PMR• Dll

Elemen Perubahan

Page 24: Implementasi Kurikulum 2013

No Komponen I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2 PPKN 5 6 6 4 4 4

3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 IPA 3 3 3

6 IPS 3 3 3

Kelompok B

7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*)

4 4 4 5 5 5

8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal).

4 4 4 4 4 4

Jumlah 30 32 34 36 36 36

STRUKTUR KURIKULUM SD

Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya

Page 25: Implementasi Kurikulum 2013

STRUKTUR KURIKULUM SMP

* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

No Komponen VII VIII IXKelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 33 Bahasa Indonesia 6 6 64 Matematika 5 5 55 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7 Bahasa Inggris 4 4 4Kelompok B

8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3

9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3

10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2Jumlah 38 38 38

Page 26: Implementasi Kurikulum 2013

Mata PlajaranKelas

X XI XIIKelompok Wajib

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23 Bahasa Indonesia 4 4 44 Matematika 4 4 45 Sejarah Indonesia 2 2 26 Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B

7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 28 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 29 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan

lokal) 3 3 3

Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24

Kelompok PeminatanMatapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Page 27: Implementasi Kurikulum 2013

MATA PELAJARAN KelasX XI XII

Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4

Peminatan Sosial II 1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi & Antropologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4

Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44

Struktur Kurikulum Peminatan SMA

Page 28: Implementasi Kurikulum 2013

MATA PELAJARAN KELASX XI XII

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)

7. Seni Buadaya 2 2 28. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3Jumlah kelompok A dan B 24 24 24Kelompok C (Peminatan)

Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24TOTAL 48 48 48

Page 29: Implementasi Kurikulum 2013

C. Pergeseran Peran Guru

Page 30: Implementasi Kurikulum 2013

Pentingnya Peran GuruKURIKULUM SEBAGAI DOKUMEN ADALAH VARIABEL INSTRUMEN KEBERHASILAN

PENDIDIKAN. AKAN TETAPI YANG MENJADI VARIABEL SUBSTANSIALNYA ADALAH PARA GURU.

GURU MERUPAKAN GARDA DEPAN BAGI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN. DIALAH YANG AKAN MENENTUKAN APAKAH PENDIDIKAN INDONESIA BERHASIL ATAU TIDAK.

KURIKULUM BAGAIMANAPUN BAIKNYA TENTU MASIH SANGAT TERGANTUNG KEPADA PARA GURU. OLEH KARENA ITU PERUBAHAN MINDSET PARA GURU TENTU MENJADI SANGAT PENTING SEBAGAI PRASYARAT KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM.

DENGAN DEMIKIAN, KEBERHASILAN PENERAPAN KURIKULUM 2013 JUGA SANGAT TERGANTUNG KEPADA PERUBAHAN MINDSET PARA GURU DI DALAM MENDIDIK PARA SISWA.

Page 31: Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum yang dapat menghasilkan

insan indonesia yang:

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif

melalui penguatan Sikap,

Keterampilan, dan

Pengetahuan yang terintegrasi

Tema Kurikulum 2013

ProduktifKreatifInovatifAfektif

Page 32: Implementasi Kurikulum 2013

Fakta Kualitatif Yang Mendorong Perlunya Pergeseran Peran Guru:

I HEAR, I FORGET

I SEE, I REMEMBER

I DO, I UNDERSTAND

Hasil penelitian*, rata-rata manusia mengingat :

*Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl, Accelerated Learning for the 21st Century

– 20% dari apa yang kita dengar– 30% dari apa yang kita baca– 40% dari apa yang kita lihat prosesnya– 50% dari apa yang kita katakan– 60% dari apa yang kita kerjakan– 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan kerjakan

TELL ME AND I WILL FORGET.

SHOW ME AND I WILL REMEMBER.

INVOLVE ME AND I WILL UNDERSTAND.

Page 33: Implementasi Kurikulum 2013

Pergeseran Peran Guru

Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, sumber segala

jawaban

Sebagai Fasilitator Pembelajaran, Pelatih, Kolaborator, Navigator

Pengetahuan, Mitra belajar, Pembimbing/Konselorbecome

mengendalikan dan mengarahkan semua aspek

pembelajaran

Memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung

jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran

“mengajar” (teaching) “membelajarkan” (learning how to learn)

INSTRUKTUR FASILITATOR

Page 34: Implementasi Kurikulum 2013

TANTANGAN

GREAT TEACHER

EXCELLENT TEACHER

GOOD TEACHER

ORDINARY TEACHER

INSPIRESCAN DEMONSTRATECAN EXPLAINONLY CAN

TELL

Page 35: Implementasi Kurikulum 2013

Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk

jejaring]

Proses yang Mendukung Kreativitas

PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KONTEKSTUAL

penilaian berbasis portofolio pertanyaan yang tidak memiliki

jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban

nyeleneh, menilai proses pengerjaannya

bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll

PENILAIAN AUTENTIK

PROSES PEMBELAJARAN

PROSES PENILAIAN

Page 36: Implementasi Kurikulum 2013

Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui

pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3

dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya,

menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja

dalam jejaringan melalui collaborative learning

Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

Page 37: Implementasi Kurikulum 2013

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas

Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar

[banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang

kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya

• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis

portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian

spontanitas/ekspresif, dll)

Page 38: Implementasi Kurikulum 2013

D. Pergeseran Peran Guru Geografi

Page 39: Implementasi Kurikulum 2013

Ilmu Geografi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan

berpikir kritis dan solutif kepada peserta didik.

MENGAPA?

Karena pada hakekatnya obyek studi Geografi adalah geospheric

phenomena

PERANAN

Page 40: Implementasi Kurikulum 2013

TUGAS • Mengidentifikasi problematik wilayah• Mengenal faktor-faktor lingkungan (abiotik, biotik, sosial,

ekonomik dan kultural) yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap problematik wilayah,

• Mengidentifikasi hubungan antar variabel yang berpengaruh dan menentukan munculnya permasalahan wilayah

• Mengidentifikasi dampak negatif maupun positif dan permasalahan yang timbul baik pada saat ini maupun saat yang akan datang

• Menemukan altematif pemecahannya baik secara preventif, kuratif maupun inovatif

Page 41: Implementasi Kurikulum 2013

REALITAS

Bagaimana Realitasnya?1. Masih banyak guru geografi dalam proses pembelajaran

lebih menekankan pada menyampaian /pendiskripsian, data, fakta dan fenomena-fenomena geosfer secara terpisah.

2. Masih berhenti pada cara berpikir tingkat rendah3. Belum menginternalisasikan karakter-karakter yang bersifat

“nggeografeni”4. Untuk merubah karakter masih sebatas pada mengajarkan

karakter5. Kurikulum sekedar dokumen tertulis yg kurang (tidak)

menjadi acuan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran

Page 42: Implementasi Kurikulum 2013

Dalam rangka implementasi kurikulum 2013, harus ada perubahan mind set guru geografi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

1. Memahami dan melaksanakan kurikulum: Kompetensi inti dan kompetensi dasar

2. Menanamkan karakter mulia3. Menggeser kemampuan siswa berpikir

tingkat rendah menuju berpikir tingkat tinggi

Page 43: Implementasi Kurikulum 2013
Page 44: Implementasi Kurikulum 2013
Page 45: Implementasi Kurikulum 2013

aguspurnomosite.blogspot.com