IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI...

182
i IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Shelfy Amanah Rohim 141324017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI...

Page 1: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

i

IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN

IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Shelfy Amanah Rohim

141324017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tuliis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana mestinya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Agustus 2018

Penulis,

Shelfy Amanah Rohim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Shelfy Amanah Rohim

Nomor Induk Mahasiswa : 141324017

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP

NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataaan ini saya buat dengan sebarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 30 Agustus 2018

Yang menyatakan

Shelfy Amanaha Rohim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

viii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS

DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

Shelfy Amanah Rohim

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah guru sudah menyusun

desain RPP mata pelajaran IPS yang memuat strategi literasi pada langkah-langkah

kegiatan pembelajaran dan (2) apakah guru sudah menerapkan kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada penggunaan strategi literasi. Penelitian ini

merupakan penelitian dengan model deskriptif kualitatif. Penelitian ini

dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pakem pada bulan April-Agustus 2018. Subjek

dalam penelitian ini adalah 95 peserta didik kelas VII-C, VII-D, dan VIII-A, VII-B

serta dua orang guru mata pelajaran IPS. Data dikumpulkan dengan menggunakan

teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain RPP yang disusun oleh

kedua guru mata pelajaran IPS telah memuat penggunaan strategi literasi pada

langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan (2) dalam melaksanakan pembelajaran

kedua guru mata pelajaran IPS sudah mengarah pada penggunaan strategi literasi.

Kata kunci: strategi literasi, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

ix

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL LITERACY MOVEMENT AS

LEARNING STRATEGY ON SOCIAL SCIENCE SUBJECT IN SMP

NEGERI 2 IN PAKEM YOGYAKARTA

Shelfy Amanah Rohim

Sanata Dharma University

2018

The objectives of this study are: (1) to describe whether the teachers have

arranged the lesson plans of social science subject covered literacy strategy in its

steps of learning activities and (2) whether the teachers have implemented learning

activities that lead literacy strategy implementation. This research is a qualitative

descriptive model. This study was conducted in SMP Negeri 2 in Pakem Yogyakarta

in April-August 2018. The subjects of the study were ninety five students of the

seventh and eighth grade and two teachers of social sciene subject. The data were

collected by observation, interview, documentation, and questionnaire.

The results of data analysis show that: (1) the teachers of social science

subject had arranged the lesson plans covered literacy strategy in its steps of

learning activities and (2) the two teachers of social science subject had run class

with literacy strategy implementation.

Keywords: literacy strategy, leasson plan (RPP), and learning activities.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Implementasi GLS Sebagai Startegi Pembelajaran Dalam

Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri 2 Pakem”.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang

telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengiucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma;

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma;

3. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

4. Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing

yang telah sabar membimbing, memberikan kritik atau saran untuk skripsi

ini;

5. Seluruh Bapak Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata

Dharma atas segala ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan selama

proses perkuliahan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xi

6. Bapak Aloysius Purwoko Sunu selaku Tenaga Administrasi Program Studi

Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan kelanacaran proses belajar

selama ini;

7. Ibu Tri Worosetyaningsih M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2

Pakem sekaligus guru mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Pakem yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan telah

bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini;

8. Bapak Dr. Priyanto selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pakem dan

sekaligus guru mata pelajaran IPS di SMP N 2 Pakem yang telah bersedia

menjadi subjek dalam penelitian ini;

9. Peserta didik kelas VII dan kelas VIII tahun ajaran 2018/2019 yang telah

bersedia membantu dalam proses observasi dan pengisian kuesioner;

10. Kedua orang tuaku Bapak Marsokip dan Ibu Nuryanti serta Nenekku Ibu

Klumpuk yang selalu mendukungku dalam do’a, dan terus memberikan

semangat, serta dorongan yang penuh dengan kasih dan kesabaran selama

kuliah hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.

11. Sahabatku Meilana Etikasari, Felisita Banadry, Kristanti Ningsih, Asih

Widayat, Lis Setyawati dan Fityatur Rosyqoh yang selalu memberikan

dukungan, semangat, motivasi, keceriaan, dan menemani penulis dalam

mengurus kelengkapan penulisan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2014, atas kerjasama,

canda tawa, dan keceriaan selama proses perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xii

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan dan penyusunan sripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

penulis membutuhkan kritik dan saran guna kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Yogyakarta, 30 Agustus 2018

Penulis,

Shelfy Amanah Rohim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. .....iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………xvii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Batasan Masalah.......................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

F. Variabel, Definisi Operasional dan Indikator ............................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11

A. Tinjauan Literasi ........................................................................ 11

1. Pengertian Literasi ............................................................... 11

2. Pengertian Literasi dalam GLS ............................................ 12

3. Ihwal Literasi Sekolah.......................................................... 13

4. Tahap Pelaksanaan GLS ...................................................... 14

B. Tinjauan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran............................18

1. Pengertian RPP .................................................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xiv

2. Prinsip Penyusunan RPP ...................................................... 19

3. Desain RPP .......................................................................... 23

C. Tinjauan Kegiatan Pembelajaran ............................................... 25

1. Pengertian Pembelajaran ...................................................... 25

2. Konsep Pembelajaran ........................................................... 26

3. Prinsip Pembelajaran ............................................................ 28

4. Pentingnya Strategi Literasi dalam Pembelajaran................ 29

5. Indikator Strategi Literasi dalam Pembelajaran ................... 33

6. Masalah Pelaksanaan Strategi Literasi ................................. 41

D. Penelitian Sebelumnya ............................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 44

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 44

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 45

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 45

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................... 46

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 47

G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................... 50

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 54

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN ................................................ 58

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Pakem ................................... 58

1. Sejarah SMP Negeri 2 Pakem .............................................. 58

2. Lokasi SMP Negeri 2 Pakem ............................................... 59

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pakem ........................... 61

B. Deskripsi Responden .................................................................. 61

1. Deskripsi Guru IPS ............................................................... 61

2. Deskripsi Peserta Didik ........................................................ 63

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian..................................................64

1. Deskripsi Hasil Wawancara ................................................. 64

2. Deskripsi Hasil Analisis Dokumentasi RPP ......................... 67

3. Deskripsi Hasil Kegiatan Observasi ..................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xv

4. Deskripsi Hasil Perhitungan Skor Kuesioner ....................... 75

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..................................... 77

A. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................77

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................77

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran.....................................85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 97

A. Kesimpulan ................................................................................ 97

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 99

C. Saran .......................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 102

LAMPIRAN ............................................................................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Peserta Didik .............................. 49

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Indikator Strategi Literasi ........................... 51

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Strategi Literasi........................ 53

Tabel 3.4 Penilaian Persepsi Peserta Didik ................................................ 56

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik ............................................ 63

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Peserta Didik ....................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gamba 4.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pakem .............................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas VII ...................................................................... 104

Lampiran 2 RPP Kelas VIII ..................................................................... 122

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Persepsi Peserta Didik ........................... 139

Lampiran 4 Lembar Instrumen Analisis RPP .......................................... 144

Lampiran 5 Lembar Instrumen Observasi Aktivitas Guru ....................... 145

Lampiran 6 Lembar Instrumen Wawancara ............................................. 146

Lampiran 7 Hasil Analisis RPP 1 ............................................................ 148

Lampiran 8 Hasil Analisis RPP 2 ............................................................ 149

Lampiran 9 Hasil Wawancara Guru 1 ...................................................... 150

Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru 2 ................................................... 152

Lampiran 11 Hasil Observasi Kelas VII .................................................. 155

Lampiran 11 Hasil Observasi Kelas VIII ................................................. 156

Lampiran 12 Rangkuman Hasil Uji Validitas Kuesioner ....................... 158

Lampiran 13 Output Hasil Uji Validitas .................................................. 159

Lampiran 14 Output Hasil Uji Reliabilitas .............................................. 160

Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian ............................................................ 161

Lampiran 16 Surat Bukti Penelitian ......................................................... 162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Literasi memiliki nilai tersendiri dalam memberdayakan dan meningkatkan

kualitas hidup baik secara individu, keluarga, maupun dalam masyarakat.

Literasi juga menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan berkelanjutan pada

suatu negara, karena literasi dapat membantu mengatasi masalah-masalah

dalam pembangunan berkelanjutan, seperti tingginya angka kemiskinan,

kematian, pengangguran dan lain sebagainya. Tinggi rendahnya literasi suatu

bangsa sangat mempengaruhi kemajuan bangsa itu sendiri, pada umumnya

negara maju memiliki tingkat literasi yang tinggi begitu juga sebaliknya

(Qomariyah 2017: 1068).

Selain itu, literasi juga merupakan salah satu penguat bangsa dalam dunia

pendidikan yang akan memberikan dampak pada penguatan karakter bangsa

serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini literasi juga tidak

bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan, sebab literasi merupakan sarana bagi

peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu pengetahuan

yang telah mereka terima selama berada di bangku sekolah. Literasi juga

memiliki hubungan erat dengan kehidupan peserta didik baik di rumah maupun

di lingkungan sekitar.

Namun sayangnya kemampuan literasi peserta didik di Indonesia justru

rendah. Rendahnya kemampuan literasi peserta didik di Indonesia dibuktikan

dengan hasil tes yang dilakukan oleh Progress International Reading Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

2

Studi (PIRLS) tahun 2011 yang mengevaluasi kemampuan membaca

peserta didik kelas IV SD menempatkan Indonesia pada peringkat ke- 45 dari

48 negara. Sementara itu, survei yang mengevaluasi kemampuan peserta didik

berusia 15 tahun yang dilakukan oleh Programme for International Student

Assesment (PISA) mencakup membaca, matematika, dan sains pada tahun 2012

menempatkan Indonesia pada urutan ke- 64 dari 65 negara.

Sejalan dengan temuan hasil UNESCO pada tahun 2012 yang mengevaluasi

kebiasaan membaca masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa hanya ada 1

dari 1.000 masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan atau hobi membaca.

Kondisi di atas jelas sangat memprihatinkan sebab kemampuan dan

keterampilan membaca merupakan dasar bagi memperoleh pengetahuan,

keterampilan, serta pembentukan sikap atau karakter peserta didik. Apalagi di

era abad 21 ini kemampuan literasi peserta didik erat kaitannya dengan tuntutan

keterampilan membaca yang berujung pada memahami informasi secara

analitis, kritis, dan reflektif.

Hal itu juga mengindikasikan bahwa proses pendidikan yang ada di

Indonesia belum mampu mengembangkan kompetensi dan minat peserta didik

terhadap pengetahuan. Praktik pendidikan yang dilaksanakan juga

memperlihatkan bahwa sekolah belum menunjukkan fungsinya sebagai

organisasi pembelajaran yang mampu menjadikan warganya sebagai

pembelajar sepanjang hayat.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan mengembangkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

3

menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran melalui pembudayaan

ekosistem literasi sekolah agar warganya menjadi literat sepanjang hayat

melalui pelibatan publik.

Pada praktiknya, GLS diwujudkan ke dalam tiga tahap pelaksanaan, yaitu

tahap pembiasaan, pengembang, dan pembelajaran. Tahap pembiasaan

dimaksudkan untuk membentuk kebiasaan membaca pada diri peserta didik

melalui kegiatan membaca buku nonpelajaran selama 15 menit sebelum jam

pelajaran dimulai. Apabila kebiasaan membaca mulai terbentuk, maka

pelaksanaan GLS akan diarahkan ke tahap yang selanjutnya, yakni tahap

pengembangan dan pembelajaran.

Penggunaan literasi dalam pembelajaran akan membantu peserta didik

dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap teks, keterampilan menulis,

dan keterampilan berkomunikasi secara menyeluruh. Keterpahaman terhadap

beragam teks merupakan hal penting karena manusia berhubungan dengan teks

sejak dilahirkan hingga kematian. Keterpahaman terhadap teks juga akan

membantu peserta didik dalam memahami kehidupan dan berbagai aspeknya.

Dimana untuk mencapai hal itu dibutuhkan kecakapan literasi. Oleh karena

itulah, aktivitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru harus lebih

ditekankan pada pengelolaan pembelajaran dengan strategi literasi guna

meningkatkan kecakapan literasi peserta didik.

Namun pada kenyataan yang ada di lapangan, program GLS yang

digalakkan oleh pemerintah sejak tahun 2016 yang lalu sampai saat ini diketahui

masih belum begitu menyentuh aspek kegiatan pembelajaran. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

4

dikarenakan pengetahuan guru tentang pentingya kemampuan literasi serta

pentingnya penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran kurang memadahi.

Selain itu berkembangnya paham bahwa strategi literasi hanya bisa diterapkan

pada mata pelajaran Bahasa turut menjadi permasalahan mengapa program GLS

hingga saat ini masih belum begitu menyentuh aspek pembelajaran. Padahal

paham tersebut tidaklah benar, sebab strategi literasi juga bisa diterapkan dalam

bidang lain atau mata pelajaran lainnya seperti Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang

kajiannya mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Tujuan dari

pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

mereka memiliki kepekaan terhadap masalah sosial, memiliki sikap mental

positif terhadap perbaikan segala ketimpangan, dan terampil dalam mengatasi

segala permasalahan yang terjadi pada dirinya maupun masyarakat. Selain itu,

dalam mata pelajaran IPS guru diharapkan mampu mengembangkan

keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik terutama keterampilan sosial dan

intelektual.

Dengan keterampilan sosial dan intelektual inilah diharapkan peserta didik

dapat hidup sesuai dengan tuntutan abad 21. Salah satu tuntutan abad 21 yang

dibutuhkan peserta didik agar dapat bertahan hidup dan berperan di dalamnya

adalah kecakapan literasi. Kecakapan literasi saat ini menjadi hal penting yang

perlu dikuasai oleh peserta didik, karena kecakapan atau kemampuan literasi

yang baik juga dapat dijadikan bekal untuk menjalani kehidupan sehari-hari

dengan lebih baik di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

5

Namun sayangnya, selama ini mata pelajaran IPS dianggap remeh oleh

kebanyakan orang sebab mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang

membosankan dan kurang menarik karena sebagian besar materi hanya hafalan.

Ditambah lagi dengan cara guru mengajar hanya menjelaskan atau ceramah

tanpa memberikan ruang yang lebih luas bagi peserta didik menjadikan

pelaksanaan pembelajaran IPS kurang bermakna.

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menggunakan strategi literasi dalam

pelaksanaan pembelajarannya. Penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran

IPS selain akan meningkatkan kecakapan literasi peserta didik juga akan

menumbuhkan kesadaran kritis peserta didik terhadap isi materi/ kompetensi

yang dipelajarinya dan manfaat materi/ kompetensi tersebut dalam kehidupan.

Sehingga pengetahuan yang telah mereka peroleh nantinya dapat digunakan

untuk berkontribusi atau berperan dalam kehidupan masyarakat.

Dalam upaya melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

strategi literasi dapat dilakukan oleh guru melalui tahap penyusunan desain

rencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yakni dengan menggunakan

indikator strategi literasi itu sendiri pada komponen langkah-langkah kegiatan

pembelajarannya barulah kemudian di laksanakan atau diwujudkan dalam

kegiatan pembelajaran.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan formal SMP Negeri 2 Pakem

merupakan salah satu sekolah yang turut serta melaksanakan program GLS,

maka dari itu penting bagi peneliti untuk memastikan bahwa pelaksanaan GLS

di SMP Negeri 2 Pakem sudah menyentuh aspek pembelajaran, khususnya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

6

mata pelajaran IPS. Mengingat bahwa selama ini program GLS disinyalir belum

menyentuh aspek pembelajaran dan beredar paham dikalangan guru bahwa

strategi literasi hanya bisa diterapkan pada mata pelajaran Bahasa.

Dalam penelitian ini, peneliti nantinya akan melakukan analisis pada aspek

desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Dengan melakukan analisis

terhadap desain RPP dan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, maka akan

terlihat apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

sudah memuat penggunaan strategi literasi.

Ketika desain RPP dan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran sudah memuat

penggunaan strategi literasi, maka dapat ditarik kesimpula bahwa pelaksanaan

GLS di SMP Negeri 2 Pakem sudah menyentuh aspek pembelajaran, khususnya

pada mata pelajaran IPS. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan nantinya

dapat memberikan pengetahuan bagi dunia pendidikan terutama bagi guru

tentang pentingnya kemampuan literasi dan pentingnya penggunan strategi

literasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Sebagai

Startegi Pembelajaran dalam Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri 2 Pakem

Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

7

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti perlu memberikan batasan

masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti

serta agar penelitian ini lebih fokus dan mendalam. Dalam penelitian ini,

peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti, yakni implementasi

gerakan literasi sekolah sebagai strategi pembelajaran dalam mata pelajaran

IPS. Selain itu penelitian juga membatasi variable yang akan diteliti yaitu RPP

dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada variabel RPP penelitian hanya

dilakukan pada komponen langkah-langkah kegiatan pembelajaran, hal ini

dikarenakan peneliti hanya ingin mengetahui apakah dalam merencanakan

kegiatan pembelajaran guru sudah memuat penggunaan strategi literasi di

dalamnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian

sebagai berikut :

1. Apakah desain RPP yang disusun oleh guru memuat penggunaan strategi

literasi pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran?

2. Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

memuat penggunaan strategi literasi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti nmelakukan penelitian

dengan tujuan sebagai berirkut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

8

1. Untuk mengetahui apakah desain RPP yang disusun oleh guru memuat

penggunaan strategi literasi pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru memuat penggunaan strategi literasi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMP Negeri 2 Pakem

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan bagi guru-guru di SMP Negeri 2 Pakem khususnya guru mata

pelajaran IPS mengenai pentingnya keterampilan atau kemampuan literasi,

pentingnya penggunaan strategi literasi di dalam pembelajaran, dan bagaimana

cara melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi literasi pada

mata pelajaran IPS. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi bahan

evaluasi bagi guru mata pelajaran IPS terkait dengan pelaksanaan pembelajaran

dengan strategi literasi yang telah dilaksanakan.

2. Bagi Mahasiswa Universita Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan tambahan

bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanatra Dharma khususnya

mahasiswa FKIP mengenai pentingnya kemampuan literasi, pentingnya

penggunaan strategi literasi dalam kegiatan pembelajaran dan cara

mengimplementasikan penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran.

Penelitian ini juga diharapkan bisa dijadikannya sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

9

3. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan penulis

sebagai calon pendidik terkait tujuan pelaksanaan GLS dan pentingnya

penggunaan strategi literasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

F. Variabel, Definisi Operasional, dan indikator

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan atau lebih yang wajib disusun secara lengkap dan sistematis oleh

setiap guru dari semua jenjang pendidikan. Indikator desain RPP yang memuat

strategi literasi akan terlihat adanya penggunaan strategi pemahaman wacana

atau teks yang meliputi kegiatan sebelum membaca, ketika membaca, dan

sesudah membaca serta adanya penggunaan alat bantu berupa pengatur grafis

atau graphic organaizer pada komponen langkah-langkah kegiatan

pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah sebuah proses yang memuat serangkaian

kegiatan yang melibatkan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung secara edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Ada delapan karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi di

dalam pelasanaan pembelajarannya, yaitu: (1) pemantauan pemahaman teks, (2)

penggunaan berbagai moda, (3) instruksi yang jelas dan eksplisit, (4)

pemanfaatan alat bantu seperti pengatur grafis atau disebut juga dengan graphic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

10

organaizer, (5) respon terhadap berbagai pertanyaan, (6) membuat pertanyaan,

(7) analisis, sintesis, dan evaluasi teks, dan (8) meringkas isi teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Literasi

1. Pengertian Literasi

Pada awal kemunculannya literasi dimaknai sebagai “keberaksaraan” dan

selanjutnya dimaknai sebagai “melek” atau “keterpahaman” yang didalamnya

meliputi kemampuan baca-tulis. Pada awalnya memang kemampuan membaca dan

menulis lebih ditekankan, karena kedua hal tersebut merupakan dasar untuk

“melek” dalam segala hal.

Tetapi, permasalahan kemampuan membaca dan menulis tidak dapat direduksi

menjadi melek huruf semata. UNESCO memberikan pemaknaan yang lebih

mendalam mengenai literasi. Menurut UNESCO literasi merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi, memahami, mengartikan, menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menghitung menggunakan materi tercetak dan tertulis

yang berkaitan dengan berbagai konteks.

Membaca dalam literasi bukan hanya sekedar mengenali huruf, namun juga

mampu mengolah huruf tersebut, menganalisa, dan kemudian memahaminya

sehingga bisa menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah

keputusan. Definisi literasi yang tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2017 tentang

Sistem Perbukuan (UU Sisbuk) yaitu “kemampuan untuk memaknai informasi

secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya” (Elga, 2017: 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

12

Peta jalan Gerakan Literasi Nasional (Kemdikbud, 2017) mendefinisikan

literasi sebagai :

a. Serangkain kecakapan membaca, menulis, serta berbicara, kecakapan

berhitung, dan kecakapan dalam mengakses serta menggunakan informasi;

b. Sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi konteks;

c. Sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai

medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu

serta gagasan yang dipelajari, dan;

d. Sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre, dan tingkat

kompleksitas bahasa.

Sesuai dengan perkembangan zaman, istilah atau makna dari literasi juga turut

berkembang. Saat ini literasi digunakan dalam istilah yang lebih kompleks, luas,

dan diamis serta terus menerus ditafsirkan dan didefinisikan dengan berbagai cara

dan berbagai sudut pandang yang akhirnya literasi merujuk pada kemampuan yang

lebih dari sekedar membaca dan menulis.

2. Pengertian Literasi dalam Konteks GLS

Literasi dalam konteks GLS dimaknai sebagai kemampuan dalam mengakses,

memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas

seperti membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara di lingkungan sekolah

(Pratiwi, dkk., 2016:2). GLS adalah sebuah gerakan sosial dengan dukungan

kolaboratif dari berbagai elemen. Pelaksanaan GLS diwujudkan dalam tiga tahap

pelaksanaan, yakni tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

13

periode waktu tertentu yang sudah dijadwalkan akan dilakukan asessment dan

evaluasi untuk mengetahui dampak keberadaan GLS serta agar keberadaannya bisa

terus dikembangkan. Dengan adanya program GLS ini, diharapkan mampu

menggerakan warga sekolah, pemangku kepentingan, serta masyarakat untuk

secara bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan GLS sebagai

bagian penting dalam kehidupan.

Sekolah sebagai pihak organisasi pembelajar seharusnya mampu

mengembangkan peserta didik melalui program GLS tersebut. GLS sendiri

merupakan sebuah upaya yang sifatnya menyeluruh atau partisipatif, karena

pelaksanaannya tidak hanya melibatkan peserta didik saja, melainkan seluruh

warga sekolah termasuk guru, kepala sekolah, karyawan, komite, wali murid, serta

masyarakat sekitar.

3. Ihwal Literasi Sekolah

Mengacu pada metode pembelajaran Kurikulum 2013 yang menempatkan

peserta didik sebagai subjek pembelajaran serta guru sebagai faslitator, menuntut

bahwa kegiatan literasi tidak hanya difokuskan pada peserta didik. Selain menjadi

fasilitator guru juga harus mampu berperan sebagai subjek pembelajaran, sebab

akses yang luas pada sumber informasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya

dapat menjadikan peserta didik lebih tahu daripada guru.

Karena itulah kegiatan peserta didik dalam berliterasi seharusnya tidak

dilepaskan begitu saja, tetapi guru perlu berkontribusi di dalamnya. Dalam hal ini

mestinya guru mampu menjadi seorang fasilitator yang berkualitas, dan guru harus

mampu menjadi figur teladan pelaksanaan literasi di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

14

Praktik GLS yang baik lebih menekankan prinsip bahwa perkembangan literasi

harus berjalan sesuai dengan tahap perkembangan yang dapat diprediksi dengan

memahami tahap perkembangan yang dapat diprediksi. Dengan memahami tahap

perkembangan literasi setiap peserta didik dapat membantu sekolah untuk memilih

strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan

perkembangan peserta didik dan setiap sekolah yang melaksanakan kegiatan literasi

harus menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda, oleh

sebab itu strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan dan

disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Selanjutnya pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung

jawab semua guru di semua mata pelajaran, sebab setiap mata pelajaran dalam

pelaksanaan pembelajarannya membutuhkan bahasa, terutama membaca dan

menulis. Dengan demikian pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu

diberikan kepada guru semua mata pelajaran. Dengan begitu, kelas berbasis literasi

diharapkan bisa memunculkan kegiatan lisan berupa diskusi. Kegiatan diskusi ini

disinyalir dapat membuka kemungkinan adanya perbedaan pendapat, dimana

dengan hal ini keterampilan abad 21 peserta didik dapat diasah (Wiedarti, dkk.,

2016: 10).

4. Tahap Pelaksanaan GLS

Dalam pelaksanaannya program GLS harus dilakukan secara bertahap dengan

mempertimbangkan kesiapan seluruh sekolah. Kesiapan yang diperlukan anatara

lain adalah kesiapan kapasitas sekolah yang mencakup ketersediaan fasilitas, bahan

bacaan, sarana dan prasarana literasi, selain itu kesiapan warga sekolah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

15

kesiapan sistem pendukung lainnya seperti partisipasi publik, dan dukungan dari

kelembagaan. Setelah semua persiapan siap, maka barulah program GLS dapat

dilaksanakan, selain itu pemantaun, evaluasi, dan tindak lanjut pelaksanaan

program ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas kegiatan literasi yang

telah dilaksanakan.

Dalam desain Induk GLS yang ditulis oleh (Wiedarti, dkk., 16: 2018)

disebutkan bahwa pelaksanaan GLS digolongkan kedalam tiga tahap pelaksanaan,

yakni tahap pembiasaan, pengembangan, serta pembelajaran. Berikut adalah

penjelasannya :

a. Tahap pembiasaan

Tahap pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat peserta didik

terhadap bacaan dan minat membaca dalam diri setiap warga sekolah. Dalam tahap

pembiasaan ini pelaksanaan GLS diwujudkan dengan melakukan kegiatan

membaca selama kurang lebih 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh semua warga sekolah.

b. Tahap pengembangan

Tahap pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik dalam memahami bacaan dan mengkaitkannya dengan pengalaman pribadi

mereka, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif

melalui kegiatan menanggapi buku bacaan dan pengayaan.

c. Tahap pembelajaran

Kegiatan literasi pada tahap pengembangan ini bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan dalam memahami bacaan, berpikir kritis, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

16

mengkaitannya dengan pengalaman pribadi, dan megolah kemampuan komunikasi

secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan

pembelajaran. Dalam kegiatan ini ada tagihan akademis yang berkaitan dengan

mata pelajaran. Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang

mensyaratkan peserta didik untuk membaca buku nonteks pelajaran. yang dapat

berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks

multimodal.

Pelaksanaan GLS ini perlu untuk digalakkan oleh semua jenjang pendidikan,

sebab program GLS ini dapat membantu meningkatkan keteranpilan membaca

peserta didik dan pengetahuan yang telah mereka peroleh dapat dikuasai dengan

lebih baik. Adapun pelaksanaan GLS ini diharapkan mampu menciptakan

ekosistem pendidikan yang literat di semua jenjang pendidikan.

Pelaksanaan program GLS ini memiliki dua tujuan, yakni tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum dari pelaksanaan GLS ini adalah menumbuh

kembangkan peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar

mereka menjadi pembelajar yang sepanjang hayat. Sedangkan tujuan khusus dari

GLS ini adalah untuk: (1) menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah, (2)

meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agara lebih literat, (3)

menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan, (4) menjaga

keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam bacaan dan mewadahi

berbagai strategi membaca.

Agar pelaksanaan ketiga tahapan program GLS dapat berjalan dengan baik

maka perlu diperlukan berbagai persiapan. Berikut adalah persiapannya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

17

a. Persiapan

1) Rapat koordinasi

Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakan

program GLS, pemahaman tentang literasi sekolah, pembentukan tim literasi

skeolah (TLS) dan penyusunan garis besar program gerakan literasi. Rapat

koordinasi ini diikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, perwakilan guru

dan karyawan.

2) Pembentukan Tim Literasi Sekolah (TLS)

TLS adalah tulang punggung yang perlu terus diperkuat dan dikembangkan.

Dalam pembentukan TLS kepala sekolah perlu mencermati para guru yang diyakini

dapat menumbuh kembangkan literasi di sekolah, yakni guru bahasa dan guru mata

pelajaran lainnya yang peduli dengan literasi.

Kemudian kepala sekolah menentukan TLS yang terdiri dari minimal satu guru

bahasa, satu guru mata pelajaran lain, satu petugas perpustakaan atau tenaga

kependidikan. Kepala sekolah menugasi TLS dengan SK secara resmi. Para guru

yang ditunjuk menjadi TLS diberikan kesempatan atau ditugasi untuk mengikuti

pelatihan atau workshop literasi sebagai wujud pengembangan professional tenaga

literasi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan adanya kerjasama dengan perguruan

tinggi, dinas pendidikan, dinas perpustakaan, dan bahkan denga pihak eksternal.

3) Sosialisasi

Sosialisasi ini diberikan kepada: (1) guru dan karyawan, sosialisasi ini

dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan komitmen guru dan karyawan

tentang pelaksanaan kegiatan GLS, (2) siswa, sosialisasi pada siswa bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

18

untuk memberikan pemahaman tentang GLS, tujuan pelaksanaan GLS, dan

mekanisme pelaksanaan GLS, (3) komite sekolah dan orang tua siswa, sosialisasi

ini bertujuan untuk memberitahukan adanya kegiatan GLS dan berharap komite

sekolah serta orang tua siswa memberikan dukungan terhadap kegiatan GLS.

4) Persiapan Sarana dan Prasarana

Untuk menumbuhkan budaya literasi di sekolah diperlukan ekosistem sekolah

yang literat dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang perlu dimiliki

oleh sekolah seperti perpustakaan sekolah, pojok baca di kelas dan lingkungan

sekolah, serta jumlah buku sesuai dengan Permendiknas no. 24 tahun 2007, web

sekolah, akses internet di lingkungan sekolah, spanduk/ poster/ leaflet, dan atau

brosur penumbuh budaya literasi.

d. Pelaksanaan

Pada dasarnya, pelaksanaan GLS mengacu pada perencanaan, mengacu pada

keterampilan abad XXI, dan menggunakan daftar cek instrument pengembangan

budaya literasi di sekolah.

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Pengertian RPP

Di dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016 dijelaskan bahwa RPP adalah

rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP

dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik

dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD), RPP yang dikembangan dengan

rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, serta buku panduan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

19

Sebagai langkah awal kegiatan pembelajaran, setiap guru dari semua jenjang

pendidikan memiliki kewajiban untuk menyusun RPP secara lengkap dan

sistematis. Penyusunan RPP ini bertujuan agar pembelajaran dapat berlangsung

secara interaktif, inspiratif, menyanangkan, dan menantang. Penyusunan RPP

biasanya dilakukan oleh semua guru di jenjang pendidikan pada setiap awal

semester atau awal tahun pelajaran, namun RPP sendiri perlu diperbaharui sebelum

kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

Pengembangan RPP sendiri dapat dilakukan secara mandiri atau secara

berkelompok oleh semua guru di jenjang pendidikan melalui Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah/ madrasah. Namun RPP yang disusun melalui

MGMP antar sekolah atau antar wilayah perlu dilakukannya koordinasi dan

disupervisi oleh pengawas atau Dinas Pendidikan atau Kantor Kementrian Agama

setempat.

2. Prinsip Penyusunan RPP

Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,

penyusunan RPP memuat serangkaian prinsip yang harus diperhatikan guru dalam

penyusunan RPP pada sekolah menengah pertama,hendaknya guru di semua

jenjang pendidikan perlu memperhatikan serangkaian prinsip dalam menyusun

RPP. Berikut adalah prinsip penyusunan RPP yang baik dan benar :

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

Hal ini adalah hal pertama yang perlu diperhatikan oleh setiap guru, guru

seharusnya tahu bahwa setiap peserta didik memiliki gaya belajar serta kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

20

yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam menyusun RPP mestinya perlu

memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi,

kecepatan belajar, latar belakang, budaya, norma, nilai, atau lingkungan.

b. Berpusat pada peserta didik

Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kurikulum 2013, bahwasannya

kegiatan pembelajaran harus menempatkan peserta didik sebagai subjek dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini guru bukan lagi sebagai komandan atau

instruktur semata, melainkan guru harus bisa berperan sebagai seorang pembimbing

ataupun fasilitator, oleh sebab itu perlu bagi seorang guru untuk merancang

kegiatan pembelajaran yang mampu mendorong, memotivasi, serta menumbuhkan

minat dan kreativitas belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

c. Berbasis Konteks

Pembelajaran berbasis konteks ini akan terwujud apabila guru bisa

memanfaatkan berbagai macam sumber belajar lokal, kemudian guru mampu

mengenali situasi serta kondisi sosial ekonomi peserta didik, mengenal dan

mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal.

d. Berorientasi kekinian

Ini adalah kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekonologi masa kini. Pembelajaran yang berorientasi kekinian

perlu untuk dilakukan oleh setiap guru, mengingat kemajuan zaman pada saat ini

guru perlu melakukan update pengetahuan mereka, artinya seorang guru tidak lagi

gaptek agar peserta didik memiliki pengetahuan yang jauh lebih luas lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

21

e. Mengembangkan kemandirian belajar

Sebagai seorang guru tentu harus mampu mengembangkan kemandirian belajar

peserta didik agar mereka memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya

atau inisiatif mereka dengan lebih percaya diri, selain itu guru perlu mendorong

peserta didik agar memiliki keberanian untuk menentukan tujuan belajarnya.

f. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut kegiatan belajar

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,

pengayaan, dan remedi.

g. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan atau antar

muatan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,

KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar.

h. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Kegiatan pembelajaran dalam RPP disusun dengan mempertimbangkan

penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan

efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

RPP merupakan suatu kesatuan yang utuh yang memiliki beberapa komponen

di dalamnya. Penyusunan RPP nantinya akan membantu para guru dalam

melaksankan kegiatan pembelajaran, sehingga nantinya proses pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik sehingga tujuan dari kegiatan pembelajaran dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

22

Berikut adalah komponen-komponen dalam penyusunan RPP yang perlu

diperhatikan oleh semua guru mata pelajaran dan semua guru jenjang pendidikan :

a. identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan;

b. identitas mata pelajaran atau tema/ subtema;

c. kelas/semester;

d. materi pokok,;

e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan;

f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD;

g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

h. materi pembelajaran, memuat fakta,konsepm prinsip, prosedur;

i. metode pembelajaran untuk mewujudkan suasana belajar;

j. media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran;

k. sumber belajar berupa buku, media cetak, dan eletronik;

l. langkah-langkah pembelajaran;

m. penilaian hasil pembelajaran.

RPP disusun bukan hanya sekedar urusan persiapan administratif saja,

melainkan kegiatan yang melekat pada kegiatan pembelajaran sebagai sebuah

proses. Dalam praktiknya merumuskan RPP yang baik memang bukanlah hal yang

mudah, komponen-komponen pembelajaran yang disusun sebisa mungkin harus

bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Oleh sebab itu, dalam menyusun RPP guru hendaknya mempelajari dahulu

mengenai hakikat, prinsip, serta langkah-langkah penyusunan RPP. Saat ini ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

23

perubahan dalam penyusanan RPP yang perlu diperhatikan oleh guru, dimana salah

satunya adalah RPP harus diintegrasikan dengan literasi.

Indikator dalam penyusunan RPP yang bermuatan literasi hendaknya memuat

penggunaan strategi membaca dan penggunaan alat bantu berupa graphic

organaizer pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran mulai dari dari kegiatan

awal, inti, dan penutup. Dengan menggunakan strategi membaca dan pemanfaatan

graphic organaizer, kegiatan pembelajaran yang telah dirumuskan nantinya akan

mampu meningkatkan kecakapan literasi peserta didik, dan apabila kecakapan

literasi tersebut sudah terbentuk maka secara tidak langsung keterampilan berpikir

kritis pada peserta didik juga akan terbentuk.

3. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya bawa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap

pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan

sistematis agar pembelajaran dapat berjalan secara interakrif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik secara psikologis

peserta didik.

Komponen-komponen RPP yang telah disebutkan pada poin sebelumnya secara

operasional diwujudkan dalam contoh format RPP sebagai berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

24

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas / Semester :

Materi Pokok :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran regular

2. Materi pembelajaran pengayaan

3. Materi pembelajaran remedial

E. Metode Pembelajaran

F. Media dan Bahan

G. Sumber Belajar

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan pertama

a. Kegiatan pendahuluan

b. Kegiatan Inti

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua

….

Dst….

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Sikap Spiritual

b. Sikap Sosial

c. Pengetahuan

d. Keterampilan

2. Pembelajaran Remedial

3. Pembelajaran Pengayaan

4.

Yogyakarta,….,……..

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

____________________ _____________________

NIP... NIP…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

25

C. Kegiatan Pembelajaran

1. Pengertian Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran sendiri adalah sebuah proses yang memuat serangkaian

kegiatan yang melibatkan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung secara edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Arifin (2010:210) kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan strategi-

strategi, pendekatan, prinsip dari metode pembelajaran diarahkan guna mencapai

tujuan pembelajaran yang efektif serta efisien. Selain itu, pembelajaran adalah

proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar,

kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara

sungguh-sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial.

Sedangkan menurut Rusman (2017:10) kegiatan pembelajaran merupakan

proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin

meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya

untuk hidup dan bermasayarakat, berbangsa, dan berkontribusi pada kesejahteraan

hidup dan bermasyarakat.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta

didik dengan menggunakan strategi-strategi, pendekatan, prinsip dari metode

pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik yang nantinya akan

dijadikan bekal untuk hidup dan bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

26

Dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran guru harus bisa

mengembangkan suasana kesetaraan melalui komunikasi dialogis yang transparan,

toleran, dan tidak arogan. Kemudian guru harus mengembangkan suasana luas bagi

peserta didik untuk berdialog dan mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan

dengan pengembangan diri potensinya (Aunurrahman, 2012:3).

2. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi anatara

pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut

memberikan kesempatan kapada peserta didik untuk mengembangkan potensi

mereka menjadi kemampuan yang smeakin lama semakin meningkat dalam sikap

(spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukam dirinya

untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada

kesejahteraan hidup umat manusia. Keluarga merupakan tempat pertama

bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan

peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga tidak dapat sepenuhnya digantikan

oleh sekolah.

Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan

melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan

intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung

dengan mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan

rumah berbentuk proyek atau bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

27

dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan tidak terkait

langsung dengan mata pelajaran, misalnya kepramukaan, palang merah remaja,

festival seni, bazar, dan olahraga.

Masyarakat merupakan tempat pendidikan yang jenisnya beragam dan pada

umumnya sulit diselaraskan antara satu sama lain, misalnya media massa, bisnis

dan industri, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu para

tokoh masyarakat tersebut semestinya saling koordinasi dan sinkronisasi dalam

memainkan perannya untuk mendukung proses pembelajaran. Singkatnya,

keterjalinan, keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat

harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus karena tripusat

pendidikan tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.

Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar

terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke

masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik

mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya

dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut

berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan

mandiri. Terkait dengan hal tersebut, maka pembelajaran ditujukan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif,

serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan

berperadaban dunia. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk

secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

28

Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada

peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar

benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu

didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk

dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ideidenya (Permendikbud No. 103 Tahun

2014).

3. Prinsip Pembelajaran

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka pelaksanaan

kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut (Permendikbud

No. 22 Tahun 2016) :

a. Peserta didik di fasilitasi untuk mencari tahu;

b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

d. Proses pembelajaran berbasis kompetensi;

e. Pembelajaran terpadu;

f. Pembelajatran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki

kebenaran muti dimensi;

g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif

h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard skill

dan soft skills;

i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemerdayaan peserta

didik sebagai pembelajar yang sepanjang hayat;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

29

j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ing

ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani;

k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, sekolah, dan di masyarakat;

l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efetivitas pembelajaran;

m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;

n. Suasana belajar yang menyenangkan dan menantang;

Saat ini proses pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan zaman

atau sesuai dengan tuntutan pada abad sekarang ini. Sitem pembelajaran abad 21

merupakan sekolah untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada

guru menjadi pendekatan yang berpusat pada pesesrta didik. Di mana peserta didik

dilibatkan dalam proses pembelajaran dan lebih aktif dalam mencari serta

menemukan konsep secara mandiri.

4. Pentingnya Strategi Literasi dalam Pembelajaran

Dilansir dari sorotdaerah.net, Agus Marwan menjelaskan bahwa adanya

keterbukaan informasi yang nyaris tanpa ada batasnya di abad ke- 21 menjadikan

peserta didik harus memiliki kecekapan literasi. Berbagai ragam mata pelajaran

mengharuskan peserta didik mampu membaca dengan baik. Dengan hal ini,

keberadaan literasi dalam kegiatan pembelajaran akan membantu peserta didik

dalam memahami teks dalam bentuk lisan, tulis, audio, maupun gambar atau visual.

Semakin baik literasi peserta didik maka semakin baik pula prestasi belajarnya.

Kemampuan literasi yang baik dapat menjadi sebuah bekal bagi anak-anak agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

30

nanti kedepannya mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari serta mampu

menghadapi perubahan sosial yang terjadi.

Menurut Suyono (2009:206-208) ada tujuh konteks yang mampu menjelaskan

mengapa strategi literasi perlu ditekankan pada setiap mata pelajaran, berikut

adalah ke tujuh konteks tersebut:

a. Dengan menerapakan pembelajaran berbasis strategi literasi memungkinkan

pembelajaran yang dirancang oleh guru bisa mendorong peserta didik untuk

lebih banyak membaca, berpikir, serta menulis.

b. Memungkinkan pembelajaran yang dirancang oleh guru dapat mendorong

peserta didik untuk terampil mencari dan mengolah informasi yang sangat

dibutuhkan dalam kehidupan berbasis ilmu pengetahuan pada abad ke 21 saat

ini. Memungkinkan pembelajaran yang dirancang oleh guru mampu mendorong

peserta didik untuk lebih memahami dan mendalami setiap materi pelajaran

untuk mengembangkan kompetensinya.

c. Memungkinkan pembelajaran yang dirancang oleh guru dapat mendorong

peserta didik dalam mengembangkan secara optimal kemampuan membaca,

berpikir, menulis.

d. Memungkinkan pembelajaran yang dirancang oleh guru mampu mendorong

peserta didik lebih mudah dalam menghubungkan materi pelajaran satu dengan

yang lainnya.

e. Memungkinkan pembelajaran yang dirancang oleh guru mampu mendorong

peserta didik untuk belajar mengembangkan gagasan ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

31

f. Memungkinkan pembelajaran yang dirancang oleh guru dapat mendorong

peserta didik untuk memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang

ditemuinya secara empirik melalui membaca berbagai bacaan, memikirkannya,

serta akhirnya mampu menuangkannya dalam sebuah tulisan.

Selain itu, ada pula delapan prinsip yang bisa dijadikan landasan dalam

pemanfaatan strategi literasi dalam kegiatan pembelajaran agar pelaksanaan benar-

benar bisa meningkatkan kecakapan literasi dan keterampilan berpikir kritis pada

peserta didik, berikut adalah ke delapan prinsip tersebut :

a. Membangun akses bacaan beragam bagi peserta didik, hal ini perlu dilakukan

karena kebutuhan, dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis strategi

literasi akan mengkondisikan peserta didik agar mau dan mampu mengakses

bahan bacaan yang beragam.

b. Mengkondisikan munculnya beragam pandangan peserta didik terhadap setiap

materi yang dipelajari sebagai implikasi dari adanya bacaan yang beragam serta

kesempatan untuk memunculkan gagasan. Sebab dengan menerapkan strategi

pembelajaran berbasis literasi, peserta didik bisa memperoleh kesempatan

untuk memahami dan mendalami materi pembelajaran dari berbagai

pandangan.

c. Membangun tempat persemaian tumbuh kembangnya perilaku berliterasi

(motivasi, kesadaran, keterampilan, kegemaran, dan budaya membaca, berpikir,

menulis). Sebab strategi literasi dalam pembelajaran diharapkan benar-benar

menjadi tempat persemaian tumbuh-kembangnya motivasi, keterampilan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

32

kegemaran, dan budaya membaca-berpikir-menulis yang tinggi bagi peserta

didik di sekolah

d. Membangun tempat pelayanan bagi peserta didik untuk menjadi pembaca-

penulis yang kritis, kreatif, cepat, dan efektif, dan itu berarti dengan berbasis

literasi.

e. Mengondisikan percepatan perwujudan gerakan membaca-menulis lintas

kurikulum bagi peserta didik secara sungguh-sungguh.

f. Mengondisikan kemudahan dan ketuntasan pemecahan kesulitan membaca-

menulis bagi peserta didik. Dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis

literasi, pembelajaran yang dilakukan dapat membantu peserta didik

memecahkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam membaca-menulis

setiap saat.

g. Mengondisikan guna terbentuknya komunitas belajar di sekolah bagi siswa.

Komunitas-komunitas belajar itu semakin diperlukan untuk menumbuhkan,

mengembangkan, serta melestarikan perilaku literasi peserta didik.

h. Membangun terbentuknya interaksi yang intensif antar peserta didik dengan

sumber belajar, termasuk interaksi peserta didik dengan guru. Interaksi antar

peserta didik dengan peserta didik yang lainnya dengan sumber belajar akan

terkondisikan berkat dijadikannya literasi sebagai basis pengembangan

pembelajaran efektif dan produktif di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

33

5. Indikator Strategi Literasi Dalam Pembelajaran

Cf. Beers; Pahl & Rowsell (dalam Laksono, dkk., 2018:13) mengemukakan

bahwa ada delapan karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi di

dalamnya, antara lain adalah:

a. Pemantauan pemahaman teks;

b. Penggunaan berbagai moda selama pembelajaran;

c. Penggunaan pengatur grafis atau grapich organaizer;

d. Instruksi yang jelas dan eksplisit;

e. Respon terhadap berbagai pertanyaan;

f. Membuat pertanyaan;

g. Analisis, sintesis, dan evaluasi teks;

h. Meringkas isi teks.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran yang menerapkan startegi literasi

diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi literasi dapat diterapkan di dalam strategi

pembelajaran kooperatif, berbasis teks, berbasis proyek, berbasis masalah, inquiry,

discovery¸dan saintifik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi

yang akan dicapai dalam mata pelajaran tersebut (Beers 2010; Greenleaf dkk.,

2011; Robb, 2003; Toolin, 2004) (dalam Laksono, dkk., 2018: 14).

Ada sebuah hal yang perlu dipahami terlebih dahulu mengenai penggunaan

istilah “teks” dalam literasi, isitilah “teks” dalam literasi sendiri bukan semata-mata

merujuk pada teks tertulis saja, istilah “teks” dalam literasi sendiri dapat berwujud

dalam teks tulis, lisan (audio), visual, auditori, spasial, non verbal, grafik atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

34

diagaram atau flowchart, dan lain sebagainya. Kemudian wujud “teks” itu sendiri

bisa berupa digital atau nondigital.

Berkaitan dengan itu, maka setiap guru mata pelajaran dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus mempertimbangkan strategi literasi, yaitu

strategi pemahaman wacana/ teks dan penggunaan alat bantu berupa pengatur grafis

atau Graphic Organaizer. Berikut ini ada penjelasannya:

a. Kegiatan sebelum membaca:

1) membuat prediksi, yaitu mampu memperkirakan isi bacaan menggunakan fitur

(gambar, judul, jenis, sumber bacaan) pada bagian preliminari bacaan

(sampul/bagian judul/ halaman-halaman awal, dll.), dan

2) mengidentifikasi tujuan membaca, antara lain dapat menyusun daftar

pertanyaan (minimal 3) tentang hal-hal yang mereka ingin ketahui dari bacaan;

atau melakukan curah gagasan tentang hal-hal yang mereka sudah atau ingin

ketahui terkait bacaan.

b. Kegiatan ketika membaca:

1) mengidentifikasi informasi yang relevan, yakni menggunakan fitur-fitur dari

bacaan berupa paragraph, ide pokok, ide pendukung, kosakata, jenis, struktur

teks, elemen visual, dll). Untuk memahami bacaan, mengidentifikasi ide dan

argumen penting yang terdapat pada sebuah bacaan.

2) mengidentifikasi kosakata baru, kata kunci, dan/atau kata sulit dalam teks;

3) Mengidentifikasi bagian teks yang sulit (jika ada) dan/atau membaca kembali

bagian itu;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

35

4) memvisualisasi dan/atau think aloud (strategi membunyikan secara lisan apa

yang ada di dalam pikiran pada saat berusaha memahami bacaan, memecahkan

masalah, atau mencoba menjawab pertanyaan);

5) membuat inferensi (simpulan sementara berdasarkan informasi yang tersirat

dalam teks);

6) membuat pertanyaan tentang isi teks dan hal-hal yang terkait dengan topik

tersebut (dapat menggunakan sumber di luar teks atau buku pengayaan);

7) membuat keterkaitan antarteks;

c. Kegiatan setelah membaca:

1) membuat ringkasan (meringkas isi, mengidentifikasi gagasan utama,

menceritakan kembali, membuat sintesis, membuat pertanyaan tentang isi, dsb;

2) mengevaluasi teks, yakni mengkomunikasikan tanggapannya terhadap bacaan

secara verbal dan gambar/tulisan ataupun mengkomunikasikan analisis dan

evaluasinya terhadap bacaan secara verbal dan gambar/ tulisan;

3) mengubah dari satu moda ke moda yang lain (moda: bagaimana atau dengan

cara apa pesan disampaikan);

4) memilih, mengombinasikan, dan/atau menghasilkan teks multimoda untuk

mengomunikasikan konsep tertentu;

5) mengkonfirmasi, merevisi, atau menolak prediksi

d. Penggunaan alat bantu

1) Pengatur grafis atau graphic organizer (berbagai bentuk tabel atau grafik untuk

membantu pemahaman dengan cara mengorganisasikan ide/pikiran/gagasan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

36

Ada beberapa istilah teknis yang dikembangkan dalam strategi pemahaman

wacana/ teks, diantaranya adalah:

a. Think-alaoud, merupakan strategi untuk membunyikan secara lisan apa yang

ada di dalam pikiran peserta diidk atau guru pada saat berusaha memahami

bacaan, memecahkan masalah, atau mencoba menjawab pertanyaan guru atau

peserta didik lain. Strategi ini akan membantu peserta didik dalam memonitor

pemahamannya, berpikir tingkat tinggi, dan membentuk karakter.

b. Inferensi, merupakan simpulan sementara berdasarkan informasi yang tersirat

dalam teks. Inferensi dapat didukung dengan ciri/ bukti/ fitur khusus yang ada

dalam teks. Strategi ini dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

c. Keterkaitan antar teks, merujuk pada keterkaitan teks dengan teks yang pernah

dibaca sebelumnya, teks dengan pengalaman pribadi, atau teks dengan hal lain

yang membantu pembentukan karakter dan kemampuan berpikir tingkat tinggi

pada peserta didik.

d. “Ringkasan” merujuk pada arti yang luas, yakni kegiatan meringkas isi,

mengidentifikasi gagasan utama, menceritakan kembali, membuat sintesis,

membuat pertanyaan tentang isi dan sebagainya. Kegiatan tersebut dapat

membantu pembentukan karakter dan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada

peserta didik.

e. Evaluasi teks sendiri dapat berwujud seperti membuat opini terkait teks,

membuat penilaian langsung, mengkaitkan dengan teks lain, mengkaitkan

dengan pengalaman pribadi, pengetahuan sebelumnya, isu lokal dan global,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

37

memilih/ menentukan moda. Kegiatan tersebut dapat membantu pembentukan

karakter dan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik.

f. Moda merujuk pada bagaimana atau dengan cara apa pesan disampaikan.

g. Pengatur grafis atau graphic organaizer adalah berbagai bentuk tabel atau

grafik untuk membantu pemahaman dengan cara mengorganisasikan ide/

pikiran/ gagasan.

Pentingnya penggunan strategi membaca ini dikemukakan oleh Priyatni

(2017;5), penggunaan strategi membaca ini dapat menumbuhkan kesadaran kritis

peserta didik terhadap teks yang mereka baca, dimana hal ini merujuk pada

kemampuan metakognitif. Sebelum membaca teks, perlu dideteksi apakah peserta

didik melakukan strategi kognitif, yakni salah satunya dengan menyadari terlebih

dahulu jenis teks apa yang dibaca, apa tujuan dari membaca, dan startegi apa yang

mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Selanjutnya, guru yang menerapkan strategi literasi dalam pembelajaran dengan

sadar akan menggunakan instruksi-instruksi yang jelas khusunya dalam aktivitas

berpikir. Penggunaan instruksi yang jelas harus secara jelas di eksplisitkan dalam

RPP dan diekspresikan dalam aktivitas pembelajaran di ruang kelas.

Indikator strategi literasi dalam pembelajaran yang selanjutnya adalah

penggunaan alat bantu berupa pengatur grafis yang disebut dengan graphic

organaizer. Pengatur grafis atau graphic organaizer ini terdiri dari berbagai bentuk

tabel atau grafik yang dapat membantu guru dalam mengorganisasikan ide, pikiran

atau gagasan yang dimiliki oleh peserta didik. Kemudian pengunaan graphic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

38

organaizer dapat membantu peserta didik untuk lebih terbiasa membaca informasi

dalam bentuk tabel, diagram, grafik, peta konsep, dan bentuk lainnya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rengganis, tentang

penggunaan graphic organaizer dalam telaah kemampuan membaca pada

mahasiswa semester II di Universitas PGRI Madiun memberikan dampak yang

positif, dimana penggunaan graphic organaizer dapat meningkatkan pemahaman

membaca mahasiswa, dan dapat meningkatkan suasana kelas dimana mahasiswa

menjadi lebih tertarik dengan membaca dan mahasiswa menjadi lebih antusias

memperhatikan penjelasan yang dilakukan oleh dosen.

Dalam pengunaan graphic organaizer ternyata juga dapat membentuk

kreativitas peserta didik, sebab peserta didik diberikan kebebasan untuk

menuangkan pengetahuan dalam graphic organaizer dengan bentuk yang

semenarik mungkin. Dalam penggunaan graphic organaizer guru dan peserta didik

dapat mengadopsi, mengadaptasi, dan membuat pengatur grafis sendiri sesuai

dengan kebutuhan pembelajaran di dalam kelas. Pengatur grafis ini dapat digunakan

secara invidu, berpasangan, atau berkelompok (Pratiwi, dkk., 2016).

Berikut ini adalah daftar penggunaan graphic organaizer yang bisa

dimanfaatkan dalam pembelajaran dengan strategi literasi:

Tabel 2.1

Jenis-jenis Graphic Organaizer dan Fungsinya

NO Pengatur Grafis Kegiatan Pembelajaran

1. Aktivitas Pengetahuan

Latar Belakang

Menggali pengetahuan latar belakang

untuk memhamu teks nonfiksi.

2. Tabel Prediksi Membuat prediksi tentang teks non fiksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

39

3. Tahu-Ingin-Pelajari Menuliskan hal yang sudah diketahui,

yang ingin diketahui, dan yang telah

dipelajari.

4. Tahu-Ingin-

Bagaimana

Menuliskan hal yang sudah diketahui,

yang ingin diketahui dan bagaimana cara

mengetahuinya.

5. Tahu-Ingin-

BagaimanaPelajari

Menuliskan hal yang sudah diketahui,

yang ingin diketahui, bagaimana cara

mengetahuinya (di awal pembelajaran)

dan yang telah dipelajari (di akhir

pembelajaran)

6. Rantai Peristiwa Mengurutkan kejadian dalam teks

nonfliksi secara kronologis.

7. Siklus Mengurutkan siklus kejadian/peristiwa

8. Adik Simba Mengidentifikasi informasi penting

dengan menggunakan kata tanya.

9. Berpikir-Berpasangan

Berbagi

Memikirkan sebuah pertanyaan/isu

penting, bekerja berpasangan, dan

membagikan hasil diskusi.

10. Diagram Venn Membandingkan antara 2 hal/ fenomena/

tokoh, dll.

11. Hubungan

Tanya Jawab

Membuat pertanyaan tentang fakta di

dalam teks, informasi tersirat,

keterkaitan antara teks dengan diri, dan

dengan penulis/dunia luar.

12. Tabel Fakta dan Opini Mengidentifikasi fakta dan opini dalam

teks nonfiksi.

13. Tabel Lima Indra Mengindentifikasi lima indra dan

bagaimana pengaruhnya terhadap

pengalaman orang dalam sebuah teks.

14. Caption Menulis caption untuk gambar/ilustrasi

yang ada di dalam teks

15. Gambar

dengan Caption

Menggambar dan menulis caption baru

berdasarkan informasi dalam teks.

16. Peta Gagasan Utama

dan Penjelas

Mengidentifikasi gagasan utama dan

gagasan penjelas dalam teks.

17. Sebab-Akibat Menentukan sebab dan akibat sebuah

peristiwa dalam teks.

18. Masalah-Solusi Membuat ringkasan sebuah teks.

19. SQ3R Mencatat informasi penting, membuat

pertanyaan, jawaban, dan singkasan teks.

Sumber: Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran Di SMP (2018;19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

40

Laksono, dkk., (2016:30) dalam buku Manual Pendukung Pelaksanaan GLS Di

SMP menjelaskan bahwa ada empat faktor yang perlu di perhatikan pula oleh setiap

guru dalam melaksanakan pembelajaran literasi, ke empat faktor tersebut meliputi

antara lain adalah :

a. Sumber belajar

Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah darimana informasi tersebut

diperoleh peserta didik atau berupa apakah informasi tersebut disimpan. Sumber

belajar terdiri dari sumber belajar cetak dan cetak. Dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis literasi guru diharapkan tidak hanya menggunakan satu

sumber belajar saja, tetapi juga mengajak peserta didik untuk menggunakan

bebrapa sumber. Selama ini, kebanyakan guru hanya menggunakan satu sumber

saja sehingga pengetahuan yang diterima oleh peserta didik sangat minim, padahal

apabila guru menggunakan sumber belajar lebih dari satu maka pengetahuan

peserta didik jauh lebih lengkap dan berkembang.

b. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik

dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis. Menurut satgas GLS Ditjen Didaksmen

dalam (Tomlison;2007) dijelaskan bahwa bahan ajar adalah segala sesuatu yang

digunakan oleh guru dan peserta didik sehingga dapat memudahkan dalam belajar

dan meningkatkan pengalaman serta pengetahuan. Dalam pelaksanaana

pembelajaran berbasis literasi hendaknya guru dapat menggunakan bahan ajar ajar

yang dapat mendorong peserta didik belajar dengan lebih optimal, selanjutnya

diharapkan juga guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

41

c. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah pola tindakan pengajaran yang berfungsi untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam pembelajaran berbasis strategi

literasi guru perlu menggunakan strategi membaca untuk membantu peserta didik

dalam memahami bacaan ataupun materi. Strategi membaca sendiri dibagi menjadi

tiga, yakni kegiatan sebelum membaca, ketika membaca, dan setelah membaca.

d. Penilaian

Penilaian merupakan rangkaian proses belajar mengajar yang harus dilakukan

guru, penilaian berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran. dengan

penilaian guru dapat mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik dan

mengetahui ketercapaian guru dalam melaksanakan suatu program. Menurut

Kurikulum 2013 selain menekankan proses pembelajaran pada pendekatan

saintifik, penilaian juga lebih ditekankan pada jenis penilaian autentik.

6. Masalah Pelaksanaan Strategi Literasi dalam Pembelajaran

GLS sendiri dicanangkan di seluruh jenjang pendidikan yang ada di Indonesia,

GLS memiliki tiga tahap pelaksanaan yakni tahap pembiasaan, pengembangan, dan

pembelajaran. Penggunaan strategi literasi di dalam pembelajaran merupakan hal

yang sangat penting dan perlu ditumbuhkembangkan di dalam kelas, sebab

penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran disinyalir dapat meningkatkan

kecakapan literasi pada peserta didik, dan apabila kecakapan literasi sudah melekat

pada diri peserta didik, maka secara tidak langsung peserta didik juga akan

memiliki keterampilan berpikir kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

42

Kecakapan literasi merupakan serangkain kecakapan abad ke- 21 yang perlu

dikuasai oleh peserta didik agar mereka mampu bertahan hidup di abad ke 21 dan

mampu menghadapi segala perubahan sosial yang ada. Akan tetapi, pada

kenyataannya program GLS yang telah dicangkan sejak tahun 2016 yang lalu

hingga saat ini masih belum begitu menyentuh aspek pembelajaran.

Menurut Qomariyah (2017: 1071) hal tersebut dikarenakan kurang

memadahinya pemahaman guru tentang literasi dan minimnya pengetahuan tentang

startegi pembelajaran literasi dan tradisi literasi (kemampuan komunikasi yang

artikulatif secara verbal dan tulisan serta kemampuan menyerap informasi melalui

teks) juga belum tumbuh secara koheren dalam diri dari beberapa guru merupakan

salah satu hal yang menjadikan permasalahan strategi literasi dalam pembelajaran.

Sedangkan menurut Laksono, dkk., (2018:5) upaya untuk mensosialisasikan

dan meningkatkan keterampilan berliterasi di sekolah belum membuahkan hasil

yang optimal karena masih kurangnya pendampingan dan pelatihan untuk

meningkatkan kesadaran dan kemampuan literasi guru. Selain itu, materi ajar dan

teks yang tersedia di sekolah belum dimanfaatkan secara optimal untuk

mengembangkan keterampilan berliterasi peserta didik, dan strategi literasi dalam

pembelajaran belum diterapkan secara optimal oleh guru. Berkembangnya paham

bahwa literasi hanya ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia juga turut mewarnai

permasalahan mengapa hingga saat ini literasi belum menyentuh aspek kegiatan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

43

D. Penelitian Sebelumnya

Rini Kristantari, dkk., (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Literasi Sebagai

Budaya Sekolah Terhadap Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas

V. Penelitian tersebut adalah jenis penelitian Quasy Experiment (desain eksperimen

semu), berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh t hitung ≥ t tabel

(3,71 ≥ 1,670). Artinya, Ho dalam penelitian tersebut ditolak dan Ha diterima yang

berarti ada perbedaan yang signifikan kemampuan penguasaan kompetensi

pengetahuan IPS antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran

literasi dan metode konvensional. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rini Kristantari, dkk., (2017) bisa menjadikan bukti bahwa

pelaksanaan pembelajaran dengan literasi juga bisa meningkatkan penguasaan

kompetensi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif kualitatif disebut juga metode penelitian naturalistik karena penelitian

dilakukan pada kondisi natural atau alamiah (Sugiyono, 2015:8). Penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif, dimana analisis dilakukan pada desain rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) khususnya pada komponen langkah-langkah

kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Pakem. Sekolah ini dipilih menjadi

tempat penelitian karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang turut

melaksanakan program GLS. Oleh karena itu SMP Negeri 2 Pakem dipandang

sebagai tempat yang tepat untuk dijadikan tempat penelitian guna mengetahui

apakah implementasi GLS sudah menyentuh aspek pembelajaran, khususnya pada

mata pelajaran IPS.

2. Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti melakukan penelitian pada

bulan April-Agustus 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

45

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS yang mengajar di

kelas VII-C, VII-D, VIII-A, dan VIII-B. Selain itu untuk kepentingan triangulasi

data, peneliti juga menjadikan peserta didik kelas VII-C, VII-D, VIII-A, dan VIII-

B yang secara keseluruhan berjumlah 95 sebagai subjek dalam penelitian ini.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah variabel yang akan diteliti, yaitu desain

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat penggunaan strategi literasi

yang meliputi strategi pemahaman wacana atau teks dan penggunaan alat bantu

berupa pengatur grafis atau disebut juga dengan graphic organaizer. Selain RPP

objek penelitian dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran yang mengarah

pada penggunaan strategi literasi di dalamnya.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data

kualitatif adalah data yang dikumpulkan secara verbal. Data kualitatif dalam

penelitian ini yaitu gambaran mengenai implementasi GLS sebagai strategi

pembelajaran dalam mata IPS di SMP Negeri 2 Pakem yang tercermin dari desain

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

46

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang digunakan, yakni sumber

data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data

yang diperoleh langsung oleh peneliti dari sumber pertama. Adapun yang menjadi

sumber data primer dalam penelitian ini ada dua guru mata pelajaran IPS dan

peserta didik kelas VII-C, VII-D, VIII-A, dan VIII-B. Sedangkan sumber data

sekunder adalah adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari

sumber data pertama yang berupa dokumen-dokumen. Adapun sumber data

sekunder dalam penelitian ini adalah desain rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang telah disusun oleh kedua guru mata pelajaran IPS.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan

atau lebih yang wajib disusun secara lengkap dan sistematis oleh setiap guru dari

semua jenjang pendidikan. Indikator desain RPP yang memuat strategi literasi akan

terlihat adanya penggunaan strategi pemahaman wacana/ teks yang meliputi

kegiatan sebelum membaca, ketika membaca, dan sesudah membaca serta adanya

penggunaan alat bantu berupa pengatur grafis atau graphic organaizer pada

komponen langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah sebuah proses yang memuat serangkaian

kegiatan yang melibatkan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung secara edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

47

delapan karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi di dalam

pelasanaan pembelajarannya, yaitu: (1) pemantauan pemahaman teks, (2)

penggunaan berbagai moda, (3) instruksi yang jelas dan eksplisit, (4) pemanfaatan

alat bantu seperti pengatur grafis, (5) respon terhadap berbagai pertanyaan, (6)

membuat pertanyaan, (7) analisis, sintesis, dan evaluasi teks, dan (8) meringkas isi

teks.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data diperlukan beberapa teknik tertentu. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data berupa wawancara,

kuesioner, observasi, dan dokumentasi RPP. Berikut ini adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan oleh peneliti.

1. Wawancara

Wawancara ini nantinya akan dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS di

SMP N 2 Pakem yang mengajar kelas VII-C, VII-D dan VIII-A, VIII-B yang

berjumlah 2 orang. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara

langsung dari kedua guru mata pelajaran IPS apakah pelaksanaan pembelajaran

yang dilaksanakan sudah mengarah pada penggunaan strategi literasi.

2. Observasi

Observasi ini dilakukan oleh peneliti ketika pelaksanaan pembelajaran

berlangsung, dimana peneliti akan melihat seperti apa proses pelaksanaan

pembelajaran IPS yang dilaksankan oleh guru dan apakah proses pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan sudah mengarah pada penggunaan strategi literasi,

selain itu observasi ini juga digunakan untuk melihat kesesuaian atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

48

tingkat kekonsistenan pernyataan guru dengan praktek pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas yang telah diperoleh peneliti melalui kegiatan

wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data sekunder berupa

desain RPP. Desain RPP yang disusun oleh guru mata pelajaran IPS ini nantinya

akan dianalisi untuk mengetahui apakah komponen langkah-langkah kegiatan

pembelajaran sudah memuat strategi literasi di dalamnya, yakni strategi

pemahaman wacana/ teks dan alat bantu berupa pengatur grafis atau graphic

organaizer.

4. Kuesioner

Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data berupa persepsi peserta didik

kepada guru mata pelajaran IPS dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan strategi literasi. Kuesioner tersebut nantinya akan dibagikan kepada peserta

didik kelas VII-C, VII-D, VIII-A dan VIII-B. Kuesioner ini nantinya akan

dibagikan dalam bentuk tertutup dan nantinya responden tinggal memilih jawaban

yang sudah disediakan oleh peneliti. Kuesioner dirancang dengan melibatkan 5

indikator, yakni:

a. pemantauan pemahaman teks (kegiatan sebelum, ketika, dan sesudah

membaca);

b. penggunaan berbagai moda;

c. instruksi yang jelas dan eksplisit;

d. pemanfaatan alat bantu;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

49

e. respon terhadap berbagai pertanyaan.

Indikator kegiatan sebelum membaca memiliki 2 item pernyataan, kegiatan

ketika membaca memiliki 8 item pernyataan, kegiatan setelah membaca memiliki

6 item pernyataan, instruksi yang jelas dan eksplisit memiliki 2 item pernyataan,

penggunaan moda selama kegiatan pembelajaran memiliki 3 item pernyataan,

respon guru terhadap berbagai pertanyaan memiliki 5 item pernyataan, kegiatan

penutup memiliki 2 item pernyataan, dan penggunaan graphic organaizer selama

kegiatan pembelajaran memiliki 2 item pernyataan sehingga total soal dari setiap

indikator memiliki 30 pernyataan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala

likert, yang menggunakan 4 pilihan jawaban, yaitu: Selalu, Sering, Jarang, dan

Tidak Pernah. Kisi-kisi kuesoner yang akan digunakan oleh peneliti bisa dilihat

dalam table 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuisioner Persepsi Peserta Didik terhadap Guru

pada Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Strategi Literasi

NO Aspek Kegiatan Indikator Nomor

Item Jumlah

1 Kegiatan Awal Kegiatan sebelum

membaca 1, 2.

2

2 Kegiatan Inti Kegiatan ketika

membaca

7, 8, 9, 10,

11, 17, 18,

20. 8

Kegiatan setelah

membaca

19, 21, 22,

23, 24, 25. 6

Penggunaan

berbagai jenis moda 4, 5, 6.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

50

Pemanfaatan

pengatur grafis atau

graphic organaizer

28, 29.

2

Instruksi yang jelas

dan eksplisit 3, 30.

2

Respon terhadap

pertanyaan

12, 13, 14,

15, 16. 5

3

Kegiatan

Penutup

Menyimpulkan 26 1

Refleksi 27 1

Total Pernyataan 30

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini pengujian instrument hanya akan digunakan untuk menguji

kuesioner tentang persepsi peserta didik terhadap pelaksanakan kegiatan

pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru. Pengujian instrument ini tidak

digunakan untuk menguji teknik pengumpulan data lainnya seperti wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan,

yakni valid dan reliabel. Oleh karena itu untuk mengukur validitas dan reliabilitas

dari instrument berupa kuisoner maka diperlukan uji instrumen, Adapun alat

pengujian instrumen meliputi :

1. Uji Validitas

Sebuah instrument dikatakan valid apabila bisa mungkur dengan tepat dan

akurat apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari

kuesioner yang telah dibagikan kepada peserta didik guna mengetahui persepsi

peserta didik terhadap pelaksanakan kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan

oleh guru apakah sudah memuat strategi literasi. Rumus yang digunakan dalam uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

51

validitas adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang lebih dikenal dengan

rumus Product Moment.

𝑁(∑𝑋𝑌) − ∑𝑋(∑𝑌)

√{𝑁(∑𝑋2) − (∑𝑋)2} {𝑁(∑𝑌2) − (∑𝑌)2}

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi item (X) dengan item (Y)

∑𝑋 : Jumlah skor item X

∑𝑌 : Jumlah skor item Y

N : Jumlah subjek

∑𝑋𝑌 : Jumlah perkalian antara skor item X dengan skor total Y

∑𝑋2 : Jumlah skor item kuadrat X

∑𝑌2 : Jumlah skor item kuadrat Y

Uji validitas pada penelitian ini digunakan untuk setiap butir pertanyaan pada

kuisioner persepsi peserta didik terhadap guru pada pelaksanana pembelajaran IPS

yang mengarah pada penggunaan strategi pembelajaran berbasis literasi. Pada

pengujian validitas ini peneliti menggunakan data sebanyak 95 pesereta didik.

Kesimpulan hasil uji validitas diperoleh dengan membandingkan r hitung dengan r

tabel untuk n : 95 sebesar 0,201 dengan taraf signifikan 5%. Hasil uji validitas

indikator kegiatan pembelajaran berbasis strategi literasi dapat dilihat pada tabel

3.2.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Kegiatan Pembelajaran

Berbasis Strategi Literasi dalam Mata Pelajaran IPS

No Butir

Instrumen r hitung

r tabel

(N =95, α 5%) Keterangan

1 0,401 0,201 Valid

2 0,436 0,201 Valid

3 0,118 0,201 Tidak Valid

4 0, 352 0,201 Valid

5 0,581 0,201 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

52

6 0,462 0,201 Valid

7 0,654 0,201 Valid

8 0,631 0,201 Valid

9 0,625 0,201 Valid

10 0,606 0,201 Valid

11 0,501 0,201 Valid

12 0,302 0,201 Valid

13 0,345 0,201 Valid

14 0,301 0,201 Valid

15 0,446 0,201 Valid

16 0,409 0,201 Valid

17 0,245 0,201 Valid

18 0,509 0,201 Valid

19 0,400 0,201 Valid

20 0,476 0,201 Valid

21 0,387 0,201 Valid

22 0,478 0,201 Valid

23 0,564 0,201 Valid

24 0,502 0,201 Valid

25 0,451 0,201 Valid

26 0,671 0,201 Valid

27 0,451 0,201 Valid

28 0,510 0,201 Valid

29 0,530 0,201 Valid

30 0,440 0,201 Valid

Hasil uji validitas pada setiap item pernyataan tentang pelaksanaan

pembelajaran berbasis strategi literasi yang berjumlah 30 pernyataan, diketahui

terdapat 1 butir item yang dinyatakan tidak valid karena rhitung 0,118 ≤ 0,201 rtabel.

Perlakukan yang dilakukan terhadap pernyataan yang tidak valid yaitu membuang

pernyataan tersebut (tidak digunakan dalam penelitian), dengan demikian jumlah

pernyataan yang digunakan untuk penelitian menjadi 29 pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

53

2. Uji Reliabilitas

Selain harus memiliki validitas alat ukur juga harus reliabel, artinya memiliki

konsistensi ketika dilakukan pengujian berkali-kali. Oleh sebab itu reliabilitas

sering diartikan sebagai taraf kepercayaan. Sebuah instrumen dikatakan reliabel

apabila memiliki koefisen reliabilitas ≥ 0,6 (lebih besar atau sama dengan 0,6).

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas pada instrumen kuesioner atau angket

persepsi peserta didik terhadap guru pada pelaksanaan pembelajaran berbasis

strategi literasi, maka digunakan rumus Alpha Cronbach.

𝑟𝑖𝑖= ⌊𝑘

𝑘 − 1⌋ ⌊1

∑𝑠𝑖2

𝑠𝑡2⌋

Keterangan :

𝑟𝑖𝑖 : Reliabilitas instrumen

𝑘 : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑𝑠𝑖2 : Jumlah variasi butir

𝑠𝑡2 : Variansi total

Hasil uji reliabilitas dari ke sepuluh indikator kegiatan pembelajaran berbasis

strategi literasi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha N

of Item Keterangan

0, 902 30 Reliabel

Sumber: data primer dialah juli, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

54

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada setiap item pernyataan tetang

pelaksanaan pembelajaran berbasis strategi literasi yang terdiri dari 30 pernyataan

dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabel ≥ 0, 6 yakni sebesar 0, 902.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dimana analisis

dilakukan pada desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah teknik analisis untuk masing-masing

variabel :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui apakah desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran

IPS sudah memuat unsur strategi literasi, yakni strategi pemahaman wacana/teks,

maka peneliti melakukan analisis RPP pada komponen langkah-langkah kegiatan

pembelajarannya dengan menggunakan instrumen analisis RPP yang telah

disesuaikan dengan indikator strategi literasi, yakni strategi pemahaman wacana

atau teks yang dikemukakan oleh Wilson dan Chavez (2014) dalam buku Materi

Umum Pelaksanaan Literasi dalam Pembelajaran SMA (2017: 10).

Desain RPP dinilai sudah memuat penggunaan strategi literasi apabila di dalam

komponen pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sudah memuat penggunaan

strategi pemahaman wacana atau teks serta alat bantu berupa pengatur grafis atau

graphic organaizer pada komponen langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

55

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru sudah memuat strategi literasi di dalamnya, maka peneliti

juga melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan cara melihat proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup dengan

mengguankan instrument observasi yang telah disesuaikan dengan indikator

strategi literasi dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Cf. Beers; Pahl &

Rowsell (dalam Laksono, dkk., 2017:14).

Proses pembelajaran dinilai sudah memuat strategi literasi apabila hasil

analisis pada kegaiatan observasi menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan

delapan indikator startegi literasi di dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri. Untuk

melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka peneliti juga melakukan penilaian

terhadap persepsi peserta didik. Penilaian persepsi peserta didik pada guru IPS

dalam melaksanakan pembelajaran dengan strategi literasi melibatkan 5 indikator,

yakni strategi pemahaman wacana atau teks, penggunaan berbagai jenis moda,

penggunaan graphic organazier, instruksi yang jelas dan eksplisit, respon terhadap

pertanyaan, dan meringkas isi teks.

Setiap soal meggunakan 4 alternatif jawaban, yakni Selalu dengan skor 4,

Sering dengan skor 3, Jarang dengan skor 2, Tidak Pernah dengan skor 1. Pada

awalnya kuesioner memiliki 30 item pernyataan, namun karena ada 1 item yang

tidak valid, maka pernyataan tersebut tidak digunakan dalam penelitian, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

56

total pernyataan pada kuesioner tersebut tersisa 29 item. Oleh karena itu skor

maksimal pada kuesioner adalah 4 x 29 = 116 dan skor terendah adalah 1 x 29 =

29. Kemudian untuk menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor

tertinggi dengan skor terendah maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Rentang Skor = 116-29 = 87.

Rentang skor sudah didapat digunakan untuk menentukan panjang interval

kelas setiap alternatif kategori penilaian, yaitu dengan cara rentang skor dibagi

dengan alternatif kategori penilaian yang berjumlah 3 yaitu: Sangat Baik, Baik, dan

Tidak Baik. Maka perhitungannya adalah panjang interval = 87/ 3 = 29

Tabel 3.4

Penilaian Persepsi Peserta Didik

Kriteria Penilaian Rentang Skor Kode

Sangat Baik 88-116 3

Baik 59-87 2

Tidak Baik 29-58 1

Sumber; data primer diolah, 2018

Dari penilaian diatas penilaian persepsi peserta didik pada guru dalam

menerapkan strategi pembelajaran berbasis literasi pada implementasi

pembelajaran dibagi menjadi tiga kategori.

a. Guru dinilai telah menerapkan strategi literasi dalam pembelajaran dengan

sangat baik apabila telah memuat 7-8 indikator strategi literasi dalam

pembelajaran dan hasil perhitungan total skor pada kuesioner mengenai

persepsi peserta didik memperoleh skor 88-116.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

57

b. Guru dinilai telah menerapkan strategi literasi dalam pembelajaran dengan

baik apabila telah memuat 4-6 indikator strategi literasi dalam pembelajaran

dan hasil perhitungan total skor pada kuesioner mengenai persepsi peserta

didik memperoleh skor 59-87.

c. Guru dinilai telah menerapkan strategi literasi dalam pembelajaran dengan

tidak baik apabila memuat >3 indikator strategi literasi dalam pembelajaran

dan hasil perhitungan total skor pada kuesioner mengenai persepsi peserta

didik memperoleh skor 29-58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

58

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Pakem

1. Sejarah SMP N 2 Pakem

SMP N 2 Pakem mulai berdiri pada tahun 1964 sebagai Sekolah Menengah

Ekonomi Pertama (SMEP) kemudian menjadi SMP Negeri 1 Hargobinangun dan

akhirnya menjadi SMP Negeri 2 Pakem. Dilihat dari berbagai segi SMP Negeri 2

Pakem memiliki potensi untuk berkembang, potensi yang dimiliki antara lain

adalah adanya keinginan yang tinggi dari semua stakeholder, kerjasama, dan

komitmen yang tinggi untuk pencapaian harapan sekolah di masa depan agar

menjadi yang terbaik, dan berkembang secara berkelanjutan.

Antusias masyarakat untuk bersekolah di SMP Negeri 2 Pakem cukup tinggi,

baik dari wilayah dalam kecamatan, kabupaten, maupun dari luar kabupaten

Sleman. Terbukti pada saat PPDB peserta didik yang diterima selalu menyisihkan

banyak pendaftar lainnya dari quota yang ditetapkan tahun pelajaran 2016/2017.

Perkembangan sekolah sebagai pusat pengembangan pedidikan dan iptek dapat

didukung oleh letak geografis ini.

Oleh karena itu, antusias para peserta didik terhadap kemajuan budaya dan iptek

juga tinggi. Hal ini tampak pada tingginya minat para peserta didik untuk belajar

matematika, komputer, internet, penggunaan ICT, dan lain-lain. Berdasarkan hasil

penelusuran akan sejarah SMPN 2 Pakem ini pulalah maka saat ini sekolah telah

berusaha untuk melengkapi kebutuhan akan komputer dan sebagainya untuk

mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

59

2. Lokasi SMP Negeri 2 Pakem

SMP Negeri 2 Pakem terletak di Jln. Kaliurang, km 20, Kelurahan

Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. SMP Negeri 2 Pakem adalah salah satu sekolah yang sudah menerpkan

kurikulum 2013 dalam sistem pendidikannya. Selain itu SMP Negeri 2 Pakem

adalah sekolah yang penerapan GLSnya berjalan dengan baik hingga saat ini, hal

itu terlihat dari masih berjalannya kegiatan membaca selama 15 menit sebelum jam

pelajaran dimulai. Selain itu, pelaksanaan GLS di sana sudah sampai pada tahap

pengembangan. Sebagai sekolah yang cukup diminati SMP Negeri 2 Pakem

tentunya selalu berusaha untuk terus menampilkan performa yang terbaik dalam

berbagqai bidang, baik pada bidang akademik maupun non akademik. Berikut

adalah visi dan misinya :

a. Visi SMP N 2 Pakem

Berprestasi, terampil, berbudaya yang dilandasi iman, takwa, berwawasan

lingkungan dan mitigasi bencana serta mampu berkompetisi.

b. Misi SMP N 2 Pakem

1) Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif budaya sekolah yang unggul

2) Terwujudnya penyelengaraan sekolah sesuai dengan Kurikulum Sekolah

3) Terwujudnya standar proses pembelajaran yang efektif dan efisien

4) Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan

mutakhir

5) Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan

6) Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

60

7) Terwujudnya standar penilaian pendidikan

8) Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadaTerwujudnya

budaya mutu sekolah

9) Terwujudnya lingkungan sekolah yang sejuk, nyaman, aman, rindang, asri,

bersih dan menyejahterakan

10) Terwujudnya sekolah yang siaga dan tanggap bencana

11) Terwujudnya sekolah yang mempunyai peserta didik yang berdisiplin tinggi

SMP Negeri 2 Pakem adalah sekolah yang memiliki banyak prestasi, mulai dari

prestasi akademik maupun non akademik. Untuk menunjang prestasi baik pada

bidan akademik maupun non akademik tersebut, SMP Negeri 2 Pakem juga

memberikan fasilitas yang memadahi kepada peserta didik dengan berbagai sarana

dan prasarana yang memudahkan akses peserta didik. Adapun fasilitas yang

disediakan sekolah untuk mendukung proses pembelajaran diantaranya adalah

gedung sekolah, meja-kursi, buku pelajaran, laboratorium, ruang belajar, dan lain

sebagainya.

Di sana, sekolah memiliki 12 buah ruang kelas dengan ukuran 7 x 9m2 yang

digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, masing-masing kelas memiliki 4 ruang

kelas dari kelas VII- IX. Setiap kelas dilengkapi dengan satu papan tulis, satu meja

dan kursi guru, satu meja dan kursi untuk setiap peserta didik, satu buah LCD dan

proyektor. Selain itu, untung menunjang kegiatan belajar, sekolah juga

menyediakan perpustakaan, laboratorium Fisika, Biologi, e-learning, serta ruang

keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

61

KETUA KOMITE SEKOLAH

Heru Yoga Pancaka, SP

KEPALA SEKOLAH/

Tri Worosetyaningsih, M.Pd

WAKA. UR. HUMAS

Drs. Priyanto

WAKA. UR. KURIKULUM

Priswanti Yuliani, S.Pd

WAKA. UR. KESISWAAN

Tri Wahyuningsih, S.Pd

WAKA. UR. SARPRAS

Wijokongko, S.Pd., M.Hum

KEPALA TU

Suryadi

Selain ruang belajar ada pula ruang kantor yang terdiri dari ruang kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, guru, TU, ruang tami, ruang piket. Sekolah juga

memiliki ruang penunjang lainnya seperti UKS, ruang OSIS, ruang BK, KM/WC

guru dan peserta didik, musola, koperasi, dan kantin. Sekolah juga memiliki

lapangan basket, volly, dan taman.

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pakem

Gambar 4.1

Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pakem

B. Deskripsi Responden

1. Guru IPS

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa SMP Negeri 2 Pakem

merupakan salah satu sekolah yang diminati oleh banyak kalangan yang berada di

BIMBINGAN KONSELING

Sri Ichwani Widiyati, S.Pd

SISWA

WALI KELAS

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

62

daerah pakem. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang dilakukan untuk terus

meningkatkan dan mempertahankan mutu sekolah, baik pada bidang akademik

maupun non akademik.

Untuk mencapai mutu yang baik tersebut diperlukan adanya tenaga pendidik

yang sungguh-sungguh berkompeten dalam bidang pendidikan. Secara keseluruhan

terdapat kurang lebih 26 tenaga pendidik yang ada di SMP Negeri 2 Pakem, yang

masing-masing berasal dari daerah Sleman, kota Yogyakarta, maupun dari daerah

Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa

guru memiliki hubungan yang baik dan akrab antara satu dengan yang lainnya.

Sebenarnya terdapat tiga orang guru pengajar pada mata pelajaran IPS yang

mengabdi di SMP Negeri 2 Pakem, namun dalam penelitian ini hanya dua orang

guru yang bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini. Keduanya adalah Ibu Tri

Worosetyaningsih, M.Pd. dan Bapak Drs. Priyanto. Ibu Tri Worosetyaningsih

berasal dari daerah Sleman yang berdomisili di Jangkang Widodomartani, saat ini

beliau berusia 47 tahun dengan pengalaman mengajar selama 24 tahun dan saat ini

telah menjadi Kepala Sekolah sekaligus guru mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2

Pakem. Sedangkan Bapak Drs. Priyanto adalah guru yang lahir di kota Madiun dan

saat ini beliau tinggal di daerah Cangkringan. Beliau saat ini telah berusia 51 tahun

dengan pengalaman mengajar kurang lebih sekitar 20 tahun, beliau mulai mengajar

sejak tahun 1998 dan saat ini beliau menjadi guru tetap di SMP Negeri 2 Pakem.

Kedua tenaga pendidik tersebut merupakan lulusan dari fakultas FKIP, artinya

kedua guru tersebut memiliki latar belakang pendidikan sebagai seorang guru. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

63

karena itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti keduanya memiliki

kompetensi yang baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain memiliki

latar belakang pendidikan sebagai pendidik, keduanya memiliki pengalaman

mengajar yang cukup lama dalam bidang pendidikan dan terbilang cukup lama

menjadi seorang tenaga pendidik atau guru.

2. Peserta Didik

Sebagai sekolah yang banyak diminati oleh banyak kalangan, SMP Negeri 2

Pakem memiliki jumlah peserta didik yang cukup banyak. Masing-masing peserta

didik tersebut berasal dari daerah Sleman dan Jawa Tengah dengan rata-rata usia

sebagaimana peserta didik SMP pada umumnya yakni 12-15 tahun. Berdasarkan

pengamatan yang peneliti lakukan, masing-masing peserta didik memiliki sikap

yang sopan dan ramah, hal ini dapat dilihat ketika peserta didik berinteraksi dengan

guru, karyawan, antar peserta didik, dan kepada peserta didik ketika melakukan

penelitian di sekolah tersebut. Peserta didik di SMP Negeri 2 Pakem rata-rata

memiliki akademik yang cukup bagus, dimana hal tersbut dapat dilihat ketika

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas sedang berlangsung. Jumlah peserta

didik di SMP Negeri 2 Pakem bisa dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik Per Juli 2018

Kelas Jumlah

VII A 32

VII B 32

VII C 32

VII D 32

VIII A 30

VIII B 31

VIII C 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

64

VIII D 31

IX A 30

IX B 29

IX C 30

IX D 27

Sumber: Data sekunder, diolah 2018

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya bahwa ada beberapa teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, diantaranya adalah wawancara,

dokumentasi, observasi, dan kuesioner. Di bawah ini akan dipaparkan deskripsi

mengenai data yang telah diperoleh oleh peneliti:

1. Deskripsi Hasil Wawancara

Dalam wawancara, peneliti menggunakan 10 pertanyaan yang dikembangkan

dari 8 indikator strategi literasi dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh cf.

Beers; Pahl & Rowsell (dalam Laksono, dkk., 2017: 14). Wawancara pada guru

pertama yakni Bapak Drs. Priyanto dilakukan oleh peneliti pada tanggal 27 April

2018.

Menurut pengakuan bapak Drs. Priyanto, beliau saat ini sudah menggunakan

strategi literasi ketika mengajar, karena sekarang ini literasi merupakan hal penting

yang perlu dimiliki oleh setiap siswa. Penggunaan strategi pemahman wacana atau

teks juga selalu beliau gunakan, karena dengan itu dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakannya bervariasi dan agar peserta didik tidak bosan selama kegiatan

pembelajaran, biasanya beliau menggunakan berbagai jenis moda seperti gambar,

video, atau artikel yang diperoleh dari internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

65

Terkadang beliau juga menggunakan alat pengatur grafis atau graphic

organaizer pada kegiatan pendahuluan atau inti, beliau berpendapat bahwa

penggunaan Graphic Organaizer dapat membantu menghidupkan suasana kelas

dan dapat membantu peserta didik lebih mudah dalam memahami materi. Agar

pelaksanaan pembelajaran menjadi terarah, perlu adanya instruksi yang jelas dari

guru. Oleh karena itu, selama kegiatan pembelajaran bapak Priyanto selalu

memberikan instruksi yang jelas kepada peserta didik dan instruksi tersebut sudah

di eksplisitkan dalam desain RPP secara rinci.

Dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran, membuat pertanyaan dan respon

terhadap pertanyaan merupakan hal penting yang perlu ditumbuhkan, oleh sebab

itu beliau selalu memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk

mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum mereka pahami ataupun hal lain

terkait dengan topik/ materi yang sedang dipelajari. Beliau juga selalu memberikan

respon yang positif dan apresiasi terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik, seperti pujian.

Selain itu, beliau juga mengatakan sudah mengajak peserta didik untuk

melaksanakan kegiatan meringkas, analisis, sintesis, dan evaluasi. Beliau juga

mengungkapkan bahwa terkadang mengalami kesulitan dalam menyusun desain

RPP atau ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan strategi literasi, hal

tersebut dikarenakan beliau belum pernah mengikuti workshop atau pelatihan

tentang literasi. Pihak sekolah memang sudah pernah memberikan penyuluhan

tentang penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran, namun tidak mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

66

Wawancara dengan guru kedua yakni Ibu Tri Worosetyaningsih, M.Pd.

dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2018. Berdasarkan hasil wawancara, beliau juga

mengatakan sudah menggunakan strategi literasi dalam kegiatan pembelajaran,

penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran saat ini menjadi hal penting karena

dapat memaksimalkan peserta didik dalam menggali kemampuan mereka dan dapat

membantu peserta didik dapat berpikir kritis, selain itu beliau juga mengatakan

bahawa sudah menggunakan strategi pemahaman wacana atau teks.

Agar pembelajaran yang dilakukan lebih menyenangkan dan bervariasi, beliau

menggunakan berbagai jenis moda selama kegiatan pembelajaran. Ibu Tri

Worosetyaningsih mengatakan bahwa penggunaan moda akan membuat kegiatan

pembelajaran lebih kontekstual, selain itu moda juga menjadi alternatif ketika guru

tidak bisa membawa anak pada dunia nyata.

Biasanya, beliau juga menggunakan pengatur grafis (graphic organaizer) karena

itu dapat membantu peserta didik dalam mengkonstruksi pemahaman merea

terhadap materi, beliau sendiri juga selalu memberikan instruksi atau arahan dengan

jelas kepada peserta didik pada kegiatan pendahuluan supaya pembelajaran lebih

terfokus dan terarah. Beliau juga selalu memberikan kesempatan kepada setiap

peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran

yang belum dipahami oleh peserta didik ataupun hal lain yang berkaitan dengan

materi pembelajaran.

Respon yang positif dan sikap yang terbuka kepada peserta didik juga selalu

diberikan, selain itu beliau juga memberikan reward kepada peserta didik agar

mereka lebih aktif dan termotivasi dalam mengajukan pertanyaan atau menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

67

pertanyaan. Beliau juga mengungkapkan bahwa menurutnya sudah mengajak

peserta didik untuk melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi selama pembelajaran,

untuk evaluasi dilakukan melalui kegiatan refleksi. Bagi Ibu Tri Worosetyaningsih,

menyusun desain RPP dan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan

strategi literasi bukanlah yang sulit, hal tersebut dikarenakan beliau sering

mengikuti pelatihan atau workshop tentang literasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada kedua guru

mata pelajaran IPS, sementara dapat disimpulkan bahwa mereka sudah

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan strategi literasi.

2. Deskripsi Hasil Analisis Dokumentasi RPP

Untuk mengetahui apakah guru mata pelajaran IPS di SMP N 2 Pakem telah

menyusun RPP yang bermuatan strategi literasi, maka peneliti mengumpulkan data

sekunder berupa dokumentasi RPP yang telah disusun oleh guru mata pelajaran

IPS.

RPP yang pertama dengan materi Pemahaman Lokasi Dengan Peta dan RPP

kedua dengan materi Kondisi Geografis Asean. Kedua RPP tersebut kemudian

dianalisis dengan menggunakan ceklist pada kolom instrument analisis RPP yang

telah disesuaikan dengan indikator strategi literasi dalam pembelajaran, yakni

strategi pemahaman wacana/ teks yang terdiri dari kegiatan sebelum membaca,

ketika membaca, dan setelah membaca serta penggunaan alat bantu berupa graphic

organaizer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

68

Kegiatan Pendahuluan desain RPP 1

Guru mengecek kelengkapan alat pembelajaran

Guru mengucapkan salam kepada peserta didik dan mengajak

peserta didik untuk berdo’a bersama

Guru mengecek penguasaan kompetensi peserta didik terkait

dengan materi sebelumnya

Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai

materi/ topik yang akan pelajari (Memprediksi)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai, teknik penilaian yang akan dilakukan

Guru menyampaikan secara garis besar mengenai materi yang

akan dipelajari

Pada kegiatan pendahuluan yang terdapat dalam desain RPP pertama, guru

mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengecek kelengkapan alat

pembelajaran, dilanjutkan dengan mengucapkan salam kepada peserta didik dan

mengajak peserta didik untuk berdo’a bersama. Setelah itu guru mengecek

penguasaan kompetensi peserta didik terkait dengan materi sebelumnya, kemudian

guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik seputar topik/ materi yang akan

dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai dan teknik penilaian yang akan dilakukan. Terakhir guru menyampaikan

secara garis besar mengenai materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Pendahuluan desain RPP 2

Peserta didik menyiapkan kondisi psikis dan fisik peserta

didik untuk siap belajar

Guru mengajukan pertanyaan untuk mengecek kompetensi

peserta didik terkait materi yang telah dipelajari

sebelumnya

Guru menayangkan video tentang negara ASEAN

Guru meminta peserta didik untuk mengamati video dan

mengkaitkannya dengan kehidupan

Guru mengajak peserta didik untuk membuat prediksi

mengenai topik/ materi yang akan dipelajari

Guru meminta peserta didik menyampaikan hal yang sudah

diketahui tentang ASEAN (Mengidentifikasi tujuan

membaca)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

69

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan

dilakukan, serta lingkup penilaian dan teknik penilaian yang

akan dilakukan

Pada kegiatan pendahuluan yang terdapat dalam desain RPP kedua, guru

mengawali kegiatan pembelajaran dengan menyiapkan kondisi psikis dan fisik

peserta didik untuk siap belajar. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan untuk

mengecek kompetensi peserta didik terkait materi yang telah dipelajari sebelumnya,

kemudian guru menayangkan video tentang negara ASEAN. Setelah itu guru

meminta peserta didik untuk mengemukakan hal-hal yang sudah mereka ketahui

tentang negara ASEAN, dilanjutkan dengan mengajak peserta didik untuk membuat

prediksi mengenai topik/ materi yang akan dipelajari. Terakhir guru menyampaikan

garis besar cakupan materi yang akan dilakukan, serta lingkup penilaian dan teknik

penilaian yang akan dilakukan.

Berdasarkan paparan data kegiatan pendahuluan diatas, ditememukan bahwa

pada desain RPP 1 dan RPP 2 guru merencanakan menggunakan strategi

pemahaman wacana/ teks, yakni kegiatan sebelum membaca. Pada desain RPP 1,

kegiatan sebelum membaca yang direncanakan oleh guru hanya melibatkan unsur

membuat prediski. Sedangkan pada desain RPP 2, kegiatan sebelum membaca

yang direncanakan oleh guru melibatkan unsur mengidentifikasi tujuan membaca

dan membuat prediksi.

Kegiatan Inti desain RPP 1

Guru menyajikan gambat peta Negara Indonesia

Peserta didik mengamati gambar peta Negara Indonesia

Peserta didik berdiskusi di dalam kelompok untuk

menuliskan hal-hal yang ingin diketahui terkait dengan

topik/ materi yang akan dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

70

Peserta didik merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang

ingin diketahui terkait dengan topik/ materi yang akan

dipelajari (Membuat pertanyaan tentang isi)

Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan

informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah di

rumuskan (Mengidentifikasi informasi yang relevan)

Peserta didik melalui diskusi kelompok mengolah informasi

yang telah dikumpulkan (Membuat keterkaitan antar

teks)

Peserta didik secara berkelompok mempersentasikan hasil

diskusi (Membuat ringkasan)

Kelompok lain memberikan tanggapan atas hasil simpulan

kelompok persentasi (Mengidentifkasi, merevisi,

menolak prediksi)

Guru memberikan umpan balik atas kegiatan persentasi

yang telah dilakukan (Mengidentifkasi, merevisi,

menolak prediksi)

Pada desain RPP pertama, guru mengawali kegiatan inti dengan menampilkan

gambar berupa peta Negara Indonesia dan meminta peserta didik untuk

mengamatinya. Setelah mengamati gambar peta Negara Indonesia, guru meminta

peserta didik untuk berdiskusi di dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang

ingin diketahui terkait dengan topik/ materi yang akan dipelajari. Kemudian guru

meminta masing-masing kelompok untuk merumuskan pertanyaan mengenai hal-

hal yang ingin diketahui, misalnya seperti pengertian peta, pengertian lokasi, dan

pengaruh interaksi antar ruang terhadap kehidupan manusia.

Selanjutnya, guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok untuk

mengumpulkan informasi/ data dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan

yang telah dirumuskan sebelumnya dilanjutkan dengan mengolah/ memilah

informasi yang telah dikumpulkannya tersebut. Setelah itu barulah guru meminta

peserta didik secara berkelompok untuk mempersentasikan hasil simpulan dari

jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan. Guru juga meminta kelompok lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

71

untuk memberikan tanggapan atas hasil simpulan kelompok persentasi. Terakhir,

guru memberikan umpan balik atas kegiatan persentasi yang telah dilakukan.

Kegiatan Inti desain RPP 2

Guru menampilkan peta letak Negara ASEAN dan meminta

peserta didik untuk mengamatinya

Peserta didik di dalam kelompok berdiskusi dan menuliskan

hal yang ingin diketahui atau masalah-masalah yang relevan

dengan tujuan pembelajaran

Peserta didik di dalam kelompok merumuskan pertanyaan-

pertanyaan terkait dengan kondisi geografis negara ASEAN

(Membuat pertanyaan tentang isi)

Peserta didik mengumpulkan informasi/ data untuk

menjawab perta nyaan yang telah dirumuskan

(Mengidentifikasi informasi yang relevan)

Peserta didik mencatat data/ informasi yang telah diperoleh

(Membuat ringkasan)

Peserta didik memilah-milah data yang telah diperoleh

untuk menjawab pertanyaan (Membuat keterkaitan antar

teks)

Peserta didik menjawab pertanyaan dengan informasi/ data

yang telah diperoleh

Peserta didik menyiapkan bahan persentasi dalam bentuk

visual dan verbal

Peserta didik menyajikan hasil kerja kelompoknya

(Membuat ringkasan)

Kelompok lain memberikan tanggapan atas hasil simpulan

kelompok persentasi (Mengkonfirmasi, merevisi, atau

menolak prediksi)

Guru memberikan umpan balik atas kegiatan persentasi

yang telah dilakukan (Mengkonfirmasi, merevisi, atau

menolak prediksi)

Peserta didik mendiskusikan penerapan pengetahuan atau

keterampilan yang baru saja diperoleh untuk mengatasi

masalah kehidupan sehari-hari (Membuat ringkasan)

Pada desain RPP kedua, guru mengawali kegiatan inti dengan menampilkan

gambar peta letak Negara ASEAN dan meminta peserta didik untuk mengamatinya.

Kemudian guru meminta peserta didik untuk berdiskusi di dalam kelompok dan

menuliskan hal-hal yang ingin mereka ketahui atau masalah-masalah yang relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

72

dengan tujuan pembelajaran, setelah itu barulah guru meminta peserta didik untuk

merumuskan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang ingin diketahui terkait

dengan pengamatan gambar yang telah dilakukan. Misalnya seperti pengertian

kondisi geografis ASEAN, dampak positif dan negataif kondisi geografis ASEAN,

dan pengaruh kondisi geografis ASEAN terhadap aktivitas penduduk.

Setelah itu, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan informasi/ data

dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenenai hal-hal

yang ingin diketahui, serta meminta setiap peserta didik untuk mencatat informasi/

data yang diperoleh ke dalam buku catatan. Kemudian guru meminta peserta didik

untuk mengolah atau memilah informasi/ data yang telah mereka kumpulkan.

Dilanjutkan dengan meminta peserta didik untuk mempersentasikan hasil diskusi

mereka, dan setelah itu guru memberikan umpan balik atas persentasi yang telah

dilakukan. Terakhir, guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan penerapan

pengetahuan/ keterampilan yang baru saja mereka peroleh untuk mengatasi masalah

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan paparan data kegiatan inti diatas, ditemukan bahwa kedua guru

merencanakan menggunakan strategi pemahaman wacana/ teks, yakni kegiatan

ketika membaca dan kegiatan setelah membaca. Kegiatan ketika membaca yang

direncanakan oleh kedua guru melibatkan unsur mengidentifikasi informasi yang

relevan, membuat pertanyaan tentang teks, dan membuat keterkaitan. Sedangkan

kegiatan setelah membaca melibatkan unsur membuat ringkasan, dan

mengkonfirmasi, merevisi atau menolak prediksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

73

Kegiatan Penutup desain RPP 1

Guru mengajak peserta didikk untuk membuat kesimpulan

mengenai materi yang sudah dipelajari

Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik

Guru mengajak peserta didik untuk berefleksi

Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan

dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a

Pada kegiatan penutup desain RPP 1, guru mengawali kegiatan penutup dengan

mengajak peserta didik untuk menyimpulkan mengenai materi yang sudah

dipelajari, kemudian guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dan mengajak

peserta didik untuk merefleksikan kegeiatan pembelajaran yang telah dilakaukan.

Setelah itu, guru menyampaikan kepada peserta didik tentang kegiatan belajar yang

akan dilaksanakan pada pertuan selanjutnya. Dilanjutkan menutup kegiatan

pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdo’a bersama.

Kegiatan penutup desain RPP 2

Guru mengajak peserta didik untuk membuat butir-butir

kesimpulan mengenai topik/ materi yang telah dipelajari

Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi

Guru menyampaikan penugasan kepada peserta didik untuk

menggambar peta Asia Tenggara.

Guru menyampaikan sub-sub materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya

Guru dan peserta didik berdo’a bersama untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan penutup desain RPP 2, guru mengawali kegiatan penutup dengan

meminta peserta didik menyimpulkan butir-butir kesimpulan mengenai topik/

materi yang tealah dpelajari, yakni mengenai kondisi geografis ASEAN.

Selanjutnya, guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan dilanjutkan dengan memberikan tugas individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

74

kepada peserta didik untuk menggambar peta Asia Tenggara. Setelah itu, guru

menyampaikan kepada peserta didik mengenai sub-sub materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya. Terakhir, guru dan peserta didik menutup kegiatan

pembelajaran dengan berdo’a bersama.

Berdasarkan paparan data kegiatan penutup diatas, ditemukan bahwa pada

desain RPP 1 guru merencanakan melaksanakan kegiatan penutup menyimpulkan,

evaluasi, refleksi, dan memberitahukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya. Sedangkan pada desain RPP 2 guru merencanakan melaksanakan

kegiatan menyimpulkan, refleksi, penugasan, serta memberitahukan kegiatan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

3. Deskripsi Hasil Kegiatan Observasi

Untuk memastikan bahwa kedua guru mata pelajaran IPS sudah melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang mengarah pada penggunaan strategi literasi, maka

peneliti melakukan observasi di kelas VII-C VII-D dan kelas VIII-A, VIII-B.

Observasi dilakukan dengan menggunakan 8 pernyataan yang mengacu pada

indikator penggunaan strategi literasi dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru telah memuat penggunaan indikator-

indikator strategi literasi dalam pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari adanya

penggunaan strategi pemahaman wacana/ teks, adanya penggunaan berbagai jenis

moda untuk menunjang kegiatan pembelajaran seperti gambar dan video, serta

adanya kegiatan merumuskan pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

75

Kemudian, kedua guru juga menunjukkan respon yang positif terhadap

pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, memberikan instruksi yang jelas

selama kegiatan pembelajaran, serta meminta peserta didik untuk membuat

ringkasan. Kemudian untuk kegiatan analisis, sintesis, dan evaluasi guru hanya

mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan analisis saja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pertama dan kedua diketahui bahwa

kedua guru mengatakan melaksanakan kegiatan evaluasi, namun evaluasi yang

dilakukan tidak sesuai dengan evaluasi sebagaimana yang dimaksudkan dalam

strategi literasi dalam pembelajaran, yang dimaksud evalusi dalam strategi literasi

adalah membuat opini terkait dengan teks, memberikan penilain langsung terhadap

teks, dan lain sebagainya. Selanjutnya hasil observasi juga menunjukkan bahwa

kedua guru sama-sama tidak menggunakan graphic organaizer.

4. Deskripsi Hasil Perhitungan Skor Kuesioner

Untuk melihat apakah guru sudah sunguh-sunguh melaksanakan pembelajaran

sebagaimana yang diamati oleh peneliti selama observasi, maka peneliti juga

mencari informasi dari peserta didik melalui pengisian kuesioner. Dengan

melakukan penilaian persepsi peserta didik terhadap proses pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, diharapkan data yang terkumpul dapat

menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Data hasil kuesioner dianalisis dengan menghitung total skor pada setiap peserta

didik dari 29 item pernyataan. Berikut ini adalah hasil dari analisis total skor dan

kualifikasi dari persepsi peserta didik kepada guru pada tabel 4.2 berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

76

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Kuesioner Persepsi Peserta Didik

Skor Kriteria Kelas

VII

Persentase

(%)

Kelas

VIII

Persentase

(%)

88-116 Sangat Baik 39 81, 25 % 44 93, 61 %

59-87 Baik 9 18, 75 % 3 6, 81 %

29-58 Tidak Baik - - - -

Sumber: data primer diolah, 2018.

Melalui perhitungan hasil kuesioner di atas, maka dapat diketahui bahwa guru

pertama yang mengajar di kelas VII memperoleh kriteria sangat baik dari 39 peserta

didik dengan persentase 81, 25 % dan kriteria baik sebanyak 9 peserta didik dengan

persentase 18, 75 %. Sedangkan guru kedua yang mengajar di kelas VIII

memperoleh kriteria sangat baik dari 44 peserta didik dengan persentase 93, 61 %

dan kriteria baik dari 3 peserta didik dengan persentase 6,81 %. Hasil perhitungan

jumlah skor pada kuesioner menunjukkan bahwa peserta didik menilai guru telah

melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis strategi literasi dengan sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

77

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan paparan pembahasan tentang strategi literasi dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diperoleh dari hasil analisis desain

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan paparan pembahasan tentang strategi

literasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari hasil

observasi.

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan peneliti melalui desain RPP yang

disusun oleh kedua guru mata pelajaran IPS, yakni RPP pertama dengan materi

Pemahaman Lokasi dengan Peta dan RPP kedua dengan materi Kondisi Geografis

ASEAN ditemukan bahwa kedua RPP telah memuat penggunaan strategi literasi,

yakni strategi pemahaman wacana atau teks yang meliputi strategi sebelum, ketika,

sesudah membaca. Hal tersebut dapat dilihat pada :

1. Kegiatan Pendahuluan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa kedua RPP yang

disusun oleh guru sama-sama memuat strategi sebelum membaca. Di mana untuk

RPP 1 guru merencanakan untuk melibatkan unsur membuat prediksi, sedangkan

RPP 2 guru merencanakan untuk melibatkan unsur membuat prediksi dan

mengidentifikasi teks.

Membuat prediksi atau memperkirakan isi bacaan dapat dilakukan dengan

menggunakan fitur berupa gambar, judul, jenis, sumber bacaan, dan lain

sebagainya. Namun, dalam desain RPP 1 kegiatan memprediksi dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

78

guru dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik terkait dengan topik atau

materi yang akan dipelajari dengan menggunakan pengetahuan awal peserta didik,

yakni apa manfaat dari sebuah peta.

Seperti beberapa contoh desain RPP yang tertera pada modul Materi Umum

Pelaksanaan Literasi dalam Pembelajaran SMA (2017: 16), bahwa kegitan

membuat prediksi tidak harus dilakukan dengan menggunakan fitur berupa gambar

ataupun judul, tetapi bisa juga dilakukan dengan cara lain yakni seperti mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik terkait dengan topik materi materi yang akan

dipelajari.

Sedangkan dalam desain RPP 2 kegiatan memprediksi diwujudkan oleh guru

dengan menayangkan video tentang negara ASEAN, kemudian mengajak peserta

didik untuk mengamati isi video tersebut. Kemudian, berdasarkan hasil pengematan

yang telah dilakukan guru membimbing peserta didik untuk membuat prediksi atau

memperkirakan materi apa yang akan dipelajari. Setelah itu, barulah guru

mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi tujuan membaca.

Dalam strategi literasi, kegiatan mengidentifikasi tujuan membaca sendiri

dapat dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan mengenai hal-hal yang ingin

peserta didik ketahui tentang teks, mencurahkan gagasan tentang hal-hal yang ingin

diketahui ataupun hal-hal yang sudah diketahui terkait dengan teks atau terkait

dengan materi yang akan dipelajari. Dalam desain RPP 2, kegiatan tersebut

diwujudkan oleh guru dengan meminta peserta didik untuk mencurahkan gagasan

mereka mengenai hal-hal yang sudah diketahui terkait denga negara ASEAN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

79

Ketika guru mengajak peserta didik untuk melakukan prediksi terhadap topic

ataumateri yang akan dipelajari dengan mengajukan pertanyaan dan mengajak

peserta didik untuk mengidentifikasi tujuan membaca dengan cara meminta mereka

untuk menyebutkan hal-hal yang sudah mereka ketahui sebelumnya, maka secara

tidak langsung guru juga membimbing peserta didik untuk membunyikan secara

lisan mengenai apa yang ada di dalam pikiran mereka ketika sedang berusaha

mencoba menjawab pertanyaan dari guru dan mencoba mengungkapkan gagasan.

Dimana hal itu merupakan bagian dari strategi think aloud, strategi think aloud

tersebut nantinya akan membantu peserta didik dalam memonitor pemahamannya,

mengembangkan atau membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan

membentuk karakter.

2. Kegiatan Inti

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa kedua RPP juga

sama-sama memuat penggunaan strategi ketika dan setelah membaca. Pada desain

RPP 1 dan 2 diketahui bahwa strategi ketika membaca yang direncanakan oleh

kedua guru melibatkan unsur membuat pertanyaan tentang isi teks,

mengidentifikasi informasi yang relevan, dan membuat keterkaitan.

Pada desain RPP 1 guru merencanakan untuk menayangkan gambar tentang

peta negara Indonesia, sedangkan RPP 2 guru merencanakan menayangkan gambar

peta negara ASEAN. Kemudian kedua guru sama-sama meminta peserta didik

untuk mengamati gambar tersebut dan kemudian meminta peserta didik berdiskusi

di dalam kelompok mengenai hal apa saja yang ingin mereka ketahui tentang materi

terkait dengan hasil pengamatan peta yang telah dilakukan sebelumnya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

80

kemudian meminta peserta didik untuk merumuskannya dalam bentuk pertanyaan.

Ketika meminta peserta didik untuk merumuskan pertanyaan, maka secara tidak

langsung kedua guru tersebut telah membimbing peserta didik untuk membuat

pertanyaan tentang isi atau teks.

Selanjutnya, kegiatan mengidentifikasi informasi yang relevan diwujudkan

oleh kedua guru dengan meminta peserta didik untuk mengumpulkan data atau

informasi dari berbagai sumber belajar untuk menjawab setiap pertanyaan yang

telah dirumuskan. Setelah itu kedua guru meminta peserta didik untuk berdiskusi

tentang informasi atau data yang telah diperoleh, kemudian meminta mereka

mengolah atau memilah informasi atau data yang telah dikumpulkan sebelum

digunakan untuk mejawab pertanyaan yang dirumuskan sebelumnya. Melalui

kegiatan tersebut, maka secara tidak langsung kedua guru sudah mengarahkan

peserta didik untuk membuat keterkaitan antar teks. Keterkaitan antar teks sendiri

merujuk pada teks yang pernah dibaca sebelumnya atau teks yang sedang dibaca,

teks dengan pengalaman pribadi, ataupun teks dengan hal lain. Membuat

keterkaitan antar sendiri nantinya akan membantu peserta didik untuk lebih berpikir

komprehensif atau berpikir secara menyeluruh.

Menurut Clay dan Ferguson (dalam Wiedarti, dkk., 2016:8), literasi lebih dari

sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir

menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan

auditori. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi guru

memang diharapkan tidak hanya menggunakan satu sumber belajar saja, tetapi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

81

mengajak peserta didik untuk menggunakan berbagai jenis sumber belajar agar

pengetahuan peserta didik menjadi lebih luas, lengkap dan berkembang.

Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Subandiyah (2016:116) bahwa

peserta didik harus mampu menemukan informasi dari berbagai sumber, baik

melalui teks tertulis, teks lisan, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis yang

dilakukan oleh peneliti pada desain RPP 1 dan 2, guru memberikan kebebasan

kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi atau data dari berbagai

sumber belajar, namun sumber yang utama tetap merujuk pada buku siswa.

Selanjutnya, melalui kegiatan diskusi yang direncanakan oleh guru selama

kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan kegiatan

literasi dengan mengembangkan budaya lisan. Menurut Wiedarti, dkk., (2016: 10),

setiap kelas diharapakan mampu memunculkan berbagai kegiatan lisan, seperti

diskusi. Melalui kegiatan diskusi inilah akan memungkinkan untuk muncul

perbedaan pendapat dari masing-masing peserta didik, sehinggan dapat mengasah

kemampuan berpikir mereka. Selain itu kegiatan diskusi juga akan membimbing

peserta didik untuk lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat, saling

mendengarkan, dan menghormati perbedaan pandangan yang terjadi.

Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, juga menunjukkan bahwa kedua desain

RPP sama-sama memuat strategi setelah membaca. Di mana strategi setelah

membaca yang direncanakan oleh kedua guru juga sama-sama melibatkan unsur

membuat ringkasan, mengkonfirmasi, merevisi, atau menolak prediksi. Dalam

literasi, istilah ringkasan memiliki makna yang luas, membuat ringkasan bukan

sebatas pada kegiatan menyederhanakan teks agar lebih rinci. Membuat ringkasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

82

juga berarti mengkomunikasikan pemahamannya terhadap teks secara verbal dan

tulisan atau gambar, menceritakan kembali, dan berpartisipasi pada kegiatan tindak

lanjut setelah membaca. Dalam desain RPP 1, membuat ringkasan hanya

diwujudkan oleh guru dengan meminta peserta didik bersama kelompoknya untuk

mempersentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.

Namun, untuk desain RPP 2 kegiatan meringkas selain diwujudkan oleh

guru dengan meminta peserta didik untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka,

diwujudkan pula oleh guru dengan meminta peserta didik untuk mencatat informasi

atau data yang telah mereka peroleh dari berbagai sumber belajar ke dalam buku

catatan dan meminta peserta didik untuk berpartisipasi pada kegiatan tindak lanjut

setelah membaca.

Meminta anak untuk persentasi selama pembelajaran perlu dilakukan oleh

guru, karena melalui kegiatan persentasi bisa melatih peserta didik untuk lebih

percaya diri dalam mengkomunikasikan gagasan atau ide yang dimilikinya kepada

orang lain. Selain itu kegiatan mengkomunikasikan sendiri juga merupakan bagian

dari kecakapan literasi. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Suyono (2007: 24)

bahwa selain berdiskusi kegiatan seperti mengamati dan mempersentasikan

merupakan salah satu bentuk kegiatan yang menyertai kegiatan inti dalam

berliterasi dan merupakan perluasan praktik berliterasi yang sangat dibutuhkan oleh

setiap individu di abad ke-21.

Kegiatan tindak lanjut setelah membaca yang direncanakan oleh guru

diwujudkan dengan meminta peserta didik secara berkelompok untuk

mendiskusikan penerapan pengetahuan atau keterampilan yang baru saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

83

diperolehnya untuk mengatasi masalah kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana

caranya agar tidak terkena dampak negatif dari kondisi ASEAN, persiapan apa saja

yang perlu dilakukan dan bagaiman kesiapan masyarakat Indonesia dalam

menghadapi perdagangan bebas ASEAN.

Kegiatan tindak lanjut setelah membaca ini merupakan hal yang perlu

dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran, karena melalui kegiatan tersebut akan

lebih menyadarkan peserta didik terkait dengan manfaat mempelajari materi

tersebut bagi kehidupan sehari-hari, sehingga nanti apa yang telah mereka pelajari

bisa digunakan untuk menjalani bekal dalam menjalani kehidupan dan mengatasi

masalah yang ditemuinya serta berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada kedua desain RPP ditemukan bahwa keduanya sama-sama memuat kegiatan

mengkonfirmasi, merevisi, atau menolak prediksi. Namun berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa kedua RPP hanya memuat kegiatan

mengkonfirmasi. Di mana hal tersebut diwujudkan oleh guru dengan meminta

peserta didik yang tidak persentasi untuk menyampaikan pendapat ataupun

mengajukan pertanyaan kepada kelompok persentasi dan kemudian guru

memberikan umpan balik atau memberikan penguatan terhadap kegiatan persentasi

yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pada kedua desain

RPP, ditemukan bahwa pada desain RPP 1 guru merencanakan pelaksanakan

kegiatan penutup berupa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, evaluasi,

refleksi, dan tindak lanjut kegiatan selanjutnya. Tidak jauh dengan desain RPP 2,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

84

dimana guru juga merencanakan pelaksanakan kegiatan penutup dengan kegiatan

menyimpulkan materi yang telah dipelajari, refleksi, memberikan tugas kepada

peserta didik, dan menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

Ketika guru dan peserta didik melakukan kegiatan menyimpulkan dan

merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka secara tidak langsung akan

terjadi sebuah proses tanya-jawab antara guru dengan peserta didik. Selama

kegiatan tersebut pula guru bisa mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik

mengenai topik atau materi yang telah dipelajari. Kemudian, secara tidak langsung

guru juga mengarahkan peserta didik untuk mengungkapkan gagasan mereka

terkait dengan topik atau materi yang telah dipelajarinya dan dipahami.

Berdasarkan hasil analisis pada kedua desain RPP memang menunjukkan

bahwa keduanya telah memuat penggunaan strategi literasi yakni strategi

pemahaman wacana/teks pada komponen langkah-langkah kegiatan

pembelajarannya yang meliputi kegiatan sebelum, ketika, dan sesudah membaca,

meskipun tidak memuat semua unsur-unsur yang ada di dalamnya. Kemudian,

berdasarkan hasil analisis ditemukan pula bahwa kedua desain RPP belum memuat

penggunaan alat bantu berupa pengatur grafis atau graphic organaizer.

Namun meskipun begitu, kedua desain RPP tetap dinilai telah memuat

penggunaan strategi literasi. Sebab berdasarkan modul Materi Umum Pelaksanaan

Literasi dalam Pembelajaran SMA, keberadaan susunan desain RPP itu tidak harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

85

selalu memuat semua unsur-unsur yang ada dalam strategi pemahaman wacana/

teks dan pemanfaatan alat bantu berupa graphic organaizer.

B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Literasi merupakan kemampuan yang lebih dari sekedar membaca dan

menulis, literasi juga berarti mampu memahami, mengartikan, menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menghitung. Membaca dalam istilah literasi bukan hanya

sekedar mengenali huruf, namun juga mampu mengolah huruf tersebut,

menganalisa, dan kemudian memahaminya.

Menurut Agus Marwan, semakin baik kemampuan literasi peserta didik maka

semakin baik pula prestasinya. Hal tersebut dikarenakan peserta didik yang

memiliki kemampuan literasi pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran mereka

akan lebih mudah untuk memahami, mendalami dan menguasai materi

pembelajaran. Tentu saja hal tersebut nantinya akan berpengaruh pada prestasi

ataupun hasil belajar mereka. Karena itulah, aktivitas kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan oleh guru harus ditekankan pada pengelolaan pembelajaran dengan

strategi literasi guna meningkatkan kecakapan atau kemampuan literasi peserta

didik agar mereka nantinya bisa bertahan hidup dan berperan dalam kehidupan abad

21.

Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Suyono (2007:214), bahwa literasi

dalam pembelajaran akan mendorong peserta didik untuk lebih memahami dan

mendalami setiap materi pelajaran untuk mengembangkan kompetensinya dan

menjadikan peserta didik terampil menghubungkan antar materi pelajaran, lancar

mengembangkan gagasan, memahami dan memecahkan masalah dan pada akhirnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

86

dapat menguasai kompetensi pembelajaran dengan lebih baik dan mendorong

peserta didik untuk terampil mencari dan mengolah informasi yang sangat

dibutuhkan dalam kehidupan abad 21.

Menurut Cf. Beers; Pahl&Rowsell (dalam Laksono, dkk., 2018: 13)

mengemukakan bahwa ada delapan karakteristik pembelajaran yang menerapkan

strategi literasi didalamnya, anatara lain adalah (1) pemantauan pemahaman teks,

(2) penggunaan berbagai moda selama pembelajaran, (3) instruksi yang jelas dan

eksplisit, (4) pemanfaatan alat bantu berupa pengatus grafis atau graphic

organaizer, (5) respon terhadap berbagai pertanyaan, (6) membuat pertanyaan, (7)

analisis, sintesis, dan evaluasi teks, (8) meringkas isi teks.

Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh kedua guru telah memuat penggunaan

strategi literasi dalam pembelajaran. Di mana hal tersebut terlihat dari adanya :

1. Strategi Pemahaman Wacana atau Teks

Penggunaan strategi pemahaman wacana atau teks merupakan salah satu

indikator strategi literasi dalam pembelajaran yang perlu digunakan oleh guru,

karena dapat membantu peserta didik memahami dengan baik teks yang dibacanya

atau materi yang sedang dipelajarinya. Ketika dilakukan wawancara kepada kedua

guru apakah sudah menggunakan strategi pemahaman wacana atau teks, guru

pertama mengatakan bahwa:

“Oh strategi kegiatan sebelum, ketika, sesudah membaca. Kalau saya sudah

menggunakannya. Soalnya itu bisa membantu peserta didik dalam memahami

materi pelajaran”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

87

Sejalan dengan guru pertama, guru kedua juga mengatakan bahwa sudah

menggunakan strategi pemahaman wacana atau teks, berikut pernyataannya:

“Nah itu, saya sudah menggunakan dan saya selalu menyampaikan kepada

anak-anak apa yang harus dilakukan sebelum membaca atau mempelajari

materi, ketika membaca, dan setelah membaca harus seperti apa”.

Pernyataan kedua guru di atas juga diperkuat dengan hasil analisis pada kedua

desain RPP dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

peneliti, ditemukan bahwa penggunaan strategi pemahaman wacana atau teks ini

telah di eksplisitkan oleh guru ke dalam desain RPP dan direalisasikan oleh guru

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang melibatkan kegiatan sebelum

membaca, ketika membaca, dan setelah membaca.

Pentingnya penggunaan strategi pemahaman wacana atau teks ini juga

dikemukakan oleh Priyatni (2017:5), bahwa penggunaan strategi pemahaman

wacana/ teks juga dapat menumbuhkan kesadaran kritis peserta didik terhadap teks

yang mereka baca, dimana hal ini merupakan kemampuan metakognitif. Sebelum

membaca teks, perlu dideteksi apakah peserta didik melakukan strategi kognitif,

yakni salah satunya dengan menyadari terlebih dahulu jenis teks apa yang dibaca,

apa tujuan dari membaca, dan startegi apa yang mereka gunakan untuk mencapai

tujuan tersebut.

2. Penggunaan Berbagai Jenis Moda (Multimodal)

Istilah teks dalam literasi juga memiliki makna yang luas, teks dalam literasi

tidak hanya merujuk pada teks tertulis, namun dapat pula berbentuk audio, visual,

audiovisual, spasial, verbal, dan lain sebagainya. Teks sendiri diketahui dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

88

berbentuk digital ataupun non digital, berbagai bentuk teks tersebut disebut juga

sebagai multimodal teks.

Penggunaan multimodal teks menjadi hal penting di era teknologi saat ini.

Disadari atau tidak disadari bahwa di era globalisasi saat ini sebagian informasi

disampaikan secara multimodal. Dengan begitu, setiap peserta didik diharapkan

mampu mengembangkan praktik dan keterampilannya dalam menyatakan atau

memahami informasi dengan menggunakan berbagai bentuk teks (multimodal).

Menurut Clay & Ferguson (dalam Wiedari, dkk., 2016:8), literasi bukan hanya

sekedar membaca dan menulis, namun mencakup kemampuan dalam menggunakan

sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

Untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik, maka bacaan dengan

format multimodal harus menjadi bagian dalam praktek pembelajaran.

Penggunaan multimodal dalam kegiatan pembelajaran nantinya juga akan

mampu meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran,

membantu memenuhi keragaman dan mendorong kualitas intelektual peserta didik

serta memungkinkan peserta didik untuk mengalami pembelajaran yang lebih luas

(Al-Fajri, 2018:69).

Ketika dilakukan wawancara oleh kedua guru apaka sudah menggunakan

berbagai bentuk moda selama kegiatan pembelajaran, guru pertama menjawab:

“Iya, supaya anak itu tidak bosan, supaya anak lebih semangat dalam

mengikuti pembelajaran. Biasanya saya menggunakan artikel, gambar, atau

video yang saya ambil dari internet”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

89

Sejalan dengan guru pertama, guru kedua juga mengatakan bahwa sudah

menggunakan berbagai moda selama pembelajaran. Berikut adalah pernyataan guru

kedua ketika dilakukan wawancara :

“Moda itu harus, selain untuk varias dalam pembelajaran, pembelajaran yang

dilakukan nantinya akan lebih kontekstual. Moda juga bisa digunakan sebagai

salah satu metode jika guru tidak bisa mengajak anak ke dunia nyata, dan itu

bisa dijadikan sebagai bahan referensi anak dalam belajar”.

Pernyataan kedua guru diatas juga diperkuat dengan hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti, dimana ketika mengajar kedua guru sudah menunjukkan

adanya penggunaan moda atau multimodal, guru pertama menggunakan moda

berupa gambar peta Negara Indonesia dan guru kedua menggunakan video tentang

Negara ASEAN dan gambar peta Negara ASEAN.

3. Instruksi yang Jelas dan Eksplisit

Guru yang menerapkan strategi literasi dalam pembelajaran dengan sadar akan

menggunakan instruksi yang jelas khususnya dalam kegiatan berpikir (Priyatni,

2017:6). Pemberian instruksi yang jelas dari guru nantinya dapat memudahkan

peserta didik dalam mengerjakan tugasnya selama kegiatan pembelajaran.

Ketika dilakukan wawancara kepada kedua guru apakah ketika pembelajaran

memberikan instruksi yang jelas dan eksplisit, guru pertama mengatakan bahwa:

“Jelas sekali, karena itu penting. Kalau tidak diberi nanti anak-anak akan

kebingungan dan pembelajaran bisa menjadi kacau. Di dalam RPP biasanya

terdapat langkah-langkah pembelajaran, anak harus apa dan bagaimana, nah

itu adalah salah satu bentuk instruksi”.

Sejalan dengan guru pertama, guru kedua juga mengatakan bahwa:

“Yang namanya insruksi dalam pembelajaran bagi seorang guru itu penting.

Karena dalam pembelajaran anak harus tahu pembelajaran yang akan

dilakukan seperti apa, anak harus bagaimana selama pembelajaran, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

90

penilaiannya seperti apa. Apabila tidak ada instruksi, pembelajaran yang

dilakukan tidak akan terarah dan hasilnya pun juga tidak akan jelas. Dan hal

ini lah yang biasanya itu dilupakan oleh guru”.

Pernyataan kedua guru diatas, diperkuat pula oleh hasil analisis kedua desain

RPP dan hasil obervasi. Dimana kedua guru sudah menuliskan secara rinci tentang

instruksi yang berkaitan dengan kegiatan apa saja yang harus dikerjakan atau

dilakukan oleh peserta didik selama kegiatan pembelajaran, seperti misalnya

peserta didik diminta untuk mengamati, menanya atau merumuskan pertanyaan,

mengumpulkan informasi atau data, menganalisis data, dan menyimpulkan.

Instruksi yang dituliskan oleh kedua guru dalam desain RPP tersebut juga

disampaikan oleh kedua guru dengan jelas ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung.

4. Membuat Pertanyaan dan Respon Terhadap Pertanyaan

Dalam kegiatan pembelajaran berbasis literasi, membuat pertanyaan merupakan

hal yang penting. Karena kegiatan tersebut dapat membantu mengembangkan rasa

ingin tahu peserta didik, rasa ingin tahu juga memiliki kaitan erat dengan literasi.

Karena dengan rasa ingin tahunya tersebut peserta didik akan belajar dengan

membaca buku, berdiskusi, atau bertanya kepada orang yang dianggapnya tahu

untuk menjawab hal yang ingin diketahuinya tersebut

Meminta peserta didik untuk bertanya selama kegiatan pembelajaran juga akan

membantu merangsang aktivitas berpikir, memfasilitasi komunikasi, memperkuat

konseptualitias, dan menilai pembelajaran peserta didik (Kon-ming, 2003 dalam

Yunarti, 2009: 179). Oleh sebab itu, peserta didik perlu dibimbing dan dibiasakan

untuk belajar bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

91

Ketika dilakukan wawancara dengan kedua guru, apakah guru membimbing

peserta didik untuk membuat pertanyaan selama pembelajaran dan apakah guru

mampu memberikan respon positif kepada peserta didik ketika bertanya, guru

pertama menjawab:

“Setiap guru pasti melakukannya termasuk saya, mengajukan pertanyaan itu

merupakan hal penting. Dan saya sangat terbuka dengan yang namaya

pertanyaan dan berusaha untuk selalu merespon positif terhadap pertanyaan

siswa karena membangkitkan anak untuk bertanya itu susah, lalu bagaiman

jika guru merespon negatif, tidak akan ada anak yang mau bertanya”.

Sedangkan, ketika dilakukan wawancara dengan guru kedua mengatakan

bahwa:

“Itu perlu sekali dilakukan. Tapi anak-anak disini menurut saya masih harus

dilatih untuk belajar bertanya, sebab motivasi untuk bertanya masih tergolong

rendah. Biasanya saya memberikan reward bagi anak yang mau bertanya

ataupun bagi anak yang mau untuk menjawab pertanyaan. Menurut

pengalaman yang pernah saya alami, ketika anak dimotivasi untuk bertanya

dengan diberi reward, lama-kelamaan tanpa diberi reward pun mereka akan

aktif dalam bertanya tanpa diminta”.

Pernyataan kedua guru di atas diperkuat dengan hasil observasi yang telah

dilakukan oleh peneliti. Dimana ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, kedua

guru terlihat sudah mendorong peserta didik untuk membuat pertanyaan. Hal itu

diwujudkan oleh guru dengan meminta peserta untuk merumuskan atau

menyampaikan pertanyaan mengenai hal yang ingin mereka ketahui terkait dengan

topik atau materi yang sedang dipelajari, atau hal yang tidak mereka pahami terkait

dengan topik atau materi yang sedang dipelajari. Selain itu guru juga terlihat telah

mampu menciptakan lingkungan tanya-jawab di kelas dengan melaksanaan

kegiatan pembelajaran yang memungkinkan memunculkan kegiatan tanya-jawab

seperti diskusi dan persentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

92

Hasil observasi juga menunjukkan bahwa kedua guru mampu memberikan

respon yang positif dan sikap terbuka terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh

peserta didik. Kemudian guru kedua juga benar-benar menggunakan reward untuk

membangkitkan semangat peserta didik dalam bertanya ataupun menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru atau menjawab pertanyaan dari peserta didik

lainnya.

5. Meringkas Isi Teks

Tidak hanya sekedar membaca, kecakapan literasi juga dapat diasah dengan

kegiatan meringkas isi teks. Pemahaman yang sudah kita peroleh perlu

diungkapkan, baik melalui tulisan, lisan atau yang lainnya. Kebanyakan orang

menganggap bahwa meringkas merupakan kegiatan menyederhanakan isi dari

sebuah teks. Tetapi, meringkas dalam konteks literasi lebih dari hal itu, meringkas

dalam konteks juga berarti mengidentifikasi gagasan utama, menceritakan kembali

teks yang sudah dibaca, membuat sintesis, dan membuat pertanyaan tentang isi.

Ketika dilakukan wawancara kepada kedua guru apakah sudah melaksanakan

kegiatan meringkas isi teks, guru pertama mengatakan:

“Iya sudah, biasanya anak-anak saya minta untuk mencatat informasi atau hal

penting mengenai materi ke dalam buku catatan dengan menggunakan bahasa

mereka sendiri. Tapi biasanya saya juga meminta anak untuk persentasi,

karena dalam literasi membuat ringkasan itu tidak hanya kegiatan mencatat

saja”.

Selanjutnya, ketika dilakukan wawancara kepada guru kedua terkait kegiatan

meringkas, guru kedua mengatakan :

“Iya sudah saya lakukan juga. Jadi selama pembelajaran, anak itu perlu diajak

untuk meringkas materi yang sudah mereka pelajari, biasanya saya minta

anak itu untuk mengkomunikasikan apa yang sudah mereka pelajari dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

93

meminta mereka persentasi dan mengajak anak untuk mengikuti kegiatan

tindak lanjut setelah membaca”.

Pernyataan kedua guru di atas diperkuat dengan hasil observasi yang telah

dilakukan. Hasil observasi menunjukkan bahwa kedua guru benar-benar telah

melakukan kegiatan meringkas selama kegiatan pembelajaran. Dimana kegiatan

meringkas ini diwujudkan oleh guru dengan meminta peserta didik mencatat

informasi atau hal penting yang telah mereka peroleh mengenai topic atau materi

yang sedang dipelajari ke dalam buku catatan, meminta peserta didik untuk

persentasi dan meminta peserta didik untuk berpartisipasi pada kegiatan tindak

lanjut setelah membaca.

6. Analsisi, Sintesis, dan Evaluasi.

Kegiatan analisis, sintesis, dan evaluasi memiliki kedudukan yang penting

dalam kegiatan pembelajaran karena selain dapat meningkatkan kemampuan

literasi dapat juga melatih kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. Ketika

dilakukan wawancara kepada kedua guru apakah telah mengajak peserta didik

untuk melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi guru pertama mengatakan:

“Iya mbak”.

Sejalan dengan pernyataan guru pertama, ketika dilakukan wawancara dengan

guru kedua, beliau mengatakan bahwa:

“Kalau menurut saya sudah. Di akhir pembelajaran biasanya saya mengajak

anak untuk berefleksi, nah evaluasinya melalui refleksi itu”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pertama diketahui bahwa guru telah

melaksanakan kegiatan analisis, sintesis, dan evaluasi. Namun, berdasarkan hasil

analisis RPP dan observasi kegiatan pembelajaran diketahui bahwa guru hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

94

melaksanakan kegiatan analisis, di mana hal tersebut di wujudkan oleh guru dengan

meminta peserta didik untuk mengolah data atau informasi yang telah mereka

kumpulkan dari berbagai sumber belajar. Di dalam desain RPP 1 juga terlihat

bahwa guru merencanakan untuk melaksanakan kegiatan evaluasi di akhir kegiatan

pembelajaran, namun evaluasi yang dilakukan justru mengarah pada kegiatan

assessment.

Kemudian, berdasarkan hasil wawancara dengan guru kedua juga diketahui

bahwa guru mengatakan telah melakukan kegiatan analisis,sintesis, dan evaluasi

melalui refleksi, padahal refleksi dan evaluasi merupakan dua hal yang berbeda.

Berdasarkan hasil analisi RPP dan observasi diketahui bahwa guru kedua juga

hanya melaksanakan kegiatan analisis, dimana hal tersebut diwujudkan oleh guru

dengan meminta peserta didik untuk memilah dan mengolah data yang telah

dikumpulkan dari berbagai sumber sebelum digunakan untuk menjawab pertanyaan

yang telah di rumuskan.

Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh kedua guru tentu tidak sesuai dengan

evaluasi sebagaimana yang tertera pada indikator strategi literasi dalam

pembelajaran. Kegiatan evaluasi pada indikator strategi literasi dalam pembelajaran

merupakan kegiatan membuat opini, membuat penilaian langsung terhadap isi teks

ataupun materi pembelajaran, mengkaitkan dengan pengalaman pribadi ataupun

pengetahuan sebelumnya, isu local atau global, dan memilih atau menentukan

moda.

Sesuai dengan hasil analisis kedua RPP, hasil observasi juga menunjukkan

bahwa kedua guru belum menggunakan graphic organaizer. Hal tersebut sejalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

95

dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan kedua guru, di mana

guru pertama mengatakan bahwa penggunaan graphic organaizer tidak selalu

beliau gunakan atau hanya kadang-kadang saja. Sedangkan guru kedua mengatakan

bahwa biasanya beliau menggunakan graphic organaizer namun karena kali ini

dalam menyiapkan desain RPP terburu-buru, menjadikan perencanaan

pembelajarannya kurang maksimal, sehingga graphic organaizer tidak

dimanfaatkan.

graphic organaizer sendiri merupakan salah satu indikator penting strategi

literasi dalam pembelajaran, karena penggunaan graphic organaizer dapat

membantu peserta didik dalam memetakan proses pemahaman mereka terhadap

sebuah bacaan, informasi, atau materi pembelajaran. Selain itu, penggunaan

graphic organaizer juga dapat membantu peserta didik untuk lebih terbiasa

membaca informasi dalam bentuk tabel, diagram, grafik, peta konsep, atau yang

lainnnya.

Sedangkan apabila dilihat dari hasil perhitungan kuesioner persepsi peserta

didik terhadap guru, peserta didik menilai bahwa guru sudah menerapkan

pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi literasi. Hal tersebut dapat dilihat

dari perhitungan perolehan skor kuesioner pada masing-masing peserta didik, di

mana guru pertama memperoleh kriteria sangat baik dari 39 peserta didik dengan

persentase sebesar 81,25 % dan kriteria baik dari 9 peserta didik dengan persentase

sebesar 18,75 %. Kemudian guru kedua memperoleh penilaian dengan kriteria

sangat baik dari 44 peserta didik dengan persentase sebesar 93,61% dan kriteria

baik dari 3 peserta didik dengan persentase sebesar 6,81%. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

96

menunjukkan bahwa persepsi peserta dididk terhadap guru sesuai dengan hasil

observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru, di mana hasil observasi

menunjukkan bahwa kedua guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS

berbasis strategi literasi dengan sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

97

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan GLS di SMP Negeri

2 Pakem sudah menyentuh aspek pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran

IPS. Hal tersebut dapat dilihat dari:

1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh kedua guru sudah

memuat penggunaan strategi literasi, yakni strategi pemahaman wacana atau teks

yang meliputi strategi sebelum membaca, strategi ketika membaca, dan strategi

setelah membaca. Hal itu dapat dilihat dari komponen langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang disusun oleh guru.

Pada desain RPP 1 dan 2, guru sama-sama merencanakan menggunakan strategi

pemahaman wacana atau teks yakni strategi ketika membaca dengan melibatkan

unsur memprediksi topik atau materi yang akan dipelajari. sedangkan pada desain

RPP 2 memuat unsur membuat prediksi dan mengidentifikasi tujuan membaca.

Penggunaan strategi ketika membaca kedua desain RPP juga sama-sama

melibatkan unsur mengidentifikasi informasi yang relevan, membuat pertanyaan

tentang isi teks, dan membuat keterkaitan.

Sedangkan untuk penggunaan strategi setelah membaca kedua desain RPP

pun juga sama-sama melibatkan unsur membuat ringkasan dan mengkonfirmasi,

merevisi atau menolak prediksi. Tetapi berdasarkan hasil analisis yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

98

pada desain RPP 1 dan 2, guru hanya menggunakan kegiatan mengkonfirmasi saja.

Kemudian, ditemukan pula bahwa kedua desain RPP tersebut belum memuat

penggunaan alat bantu berupa pengatur grafis atau graphic organaizer.

Meskipun kedua desain RPP belum memuat penggunaan alat bantu berupa

pengatur grafis atau graphic organaizer, kedua RPP tersebut tetap dikatakan

memuat penggunaan strategi literasi, sebab keberadaan susunan desain RPP tidak

harus memuat semua unsur-unsur yang ada dalam strategi pemahaman wacana atau

teks dan pemanfaatan alat bantu atau graphic organaizer.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Hasil observasi yang dilakukan pada kedua guru ketika mengajar di kelas VII-

C, VII-D, VIII-A, dan VIII-B menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi literasi, meskipun

pelaksanaannya kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari adanya penggunaan

strategi pemahaman wacana atau teks, penggunaan berbagai jenis moda, pemberian

instruksi yang jelas dan eksplisit, membuat pertanyaan dan respon terhadap

pertanyaan, meringkas isi teks, serta analisis, sintesis dan evaluasi.

Akan tetapi, dalam kegiatan analisis, sintesis, dan evaluasi kedua guru hanya

melaksanaan kegiatan analisis. Hasil wawancara dengan guru pertama

menunjukkan bahwa guru sudah mengajak peserta didik untuk melakukan analisis,

sintesis, dan evaluasi. Kemudian dalam desain RPP 1 juga tertulis bahwa guru

merencanakan kegiatan evaluasi, namun evaluasi yang dilaksanakan lebih

mengarah pada kegiatan assessment. Kemudian berdasarkan hasil wawancara pada

guru kedua, diketahui bahwa guru kedua mengatakan sudah mengajak peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

99

untuk melakukan kegiatan analisis, sintesis, dan evaluasi melalui refleksi, padahal

refleksi dan evaluasi merupakan dua hal yang jelas berbeda.

Kegiatan evaluasi yang direncanakan dan dilaksanakan oleh kedua guru tentu

tidak sesuai dengan evaluasi sebagaimana yang dimaksudkan dalam strategi literasi

dalam pembelajaran. Kegiatan evaluasi yang dimaksud oleh strategi literasi dalam

pembelajaran adalah kegiatan membuat opini serta, membuat penilaian langsung

terhadap isi teks ataupun materi pembelajaran.

Hasil observasi juga menunjukkan bahwa kedua guru belum menggunakan

graphic organaizer, berdasarkan hasil wawancara dengan guru pertama, beliau

mengungkapkan bahwa penggunaan graphic organaizer tidak selalu digunakan,

hanya kadang-kadang. Sedangkan guru kedua mengatakan bahwa biasanya beliau

menggunakan graphic organaizer namun karena kali ini dalam menyiapkan desain

RPP terburu-buru, sehingga perencanaan pembelajarannya menjadi kurang

maksimal sehingga penggunaan graphic organaizer tidak dimanfaatkan.

Sedangkan apabila dilihat dari persepsi peserta didik terhadap guru, peserta

didik menilai bahwa kedua guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan strategi literasi dengan sangat baik tentu hal tersebut sesuai atau

sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.

B. Keterbatasan Penelitian

Selama menulis skripsi ini, peneliti menemukan beberapa keterbatasan

penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan terbatas pada analisis implementasi GLS sebagai

strategi pembelajaran dalam mata pelajaran IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

100

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada guru mata pelajaran IPS yang mengajar di

kelas VII-C, VII-D, VIII-A, dan VIII-B. Penelitian ini juga hanya dilaksanakan

pada peserta didik kelas VII-C, VII-D, VIII-A, dan VIII-B.

3. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada observasi tentang

frekuensi dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

penggunaan strategi literasi yang dilaksanakan oleh guru. Sedangkan instrumen

untuk mengukur kemampuan atau keterampilan literasi peserta didik tidak

disusun dalam penelitian ini.

4. Terbatasnya desain RPP yang diberikan, yakni hanya desain RPP untuk 1 kali

pertemuan sehingga peneliti tidak bisa menganalisis keseluruhan RPP yang ada

5. Penelitian tentang strategi literasi dalam pembelajaran masih sangat sedikit,

sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam memperoleh buku atau jurnal

tentang strategi literasi dalam pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru mata pelajaran IPS

Berdasarkan hasil analisis pada kedua desain RPP dan observasi yang dilakukan

oleh peneliti, guru terlihat sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

mengarah pada strategi literasi. Akan tetapi, kemampuan guru dalam menyusun

desain RPP dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan strategi literasi perlu

ditingkatkan agar strategi literasi di dalam pembelajaran menjadi lebih maksimal.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun desain rencana pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

101

pembelajaran (RPP) dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan strategi

literasi guru bisa mengikuti pelatihan atau workshop tentang literasi.

Mengingat masih ada beberapa strategi literasi yakni strategi memahami

wacana atau teks yang belum digunakan atau dimanfaatkan oleh kedua guru, seperti

membuat inferensi, mengidentifikasi kata-kata sulit, mengevaluasi teks, dan lain

sebagainya. Selain itu, terdapat dua indikator strategi literasi dalam pembelajaran

yang sama-sama belum dimanfaatkan oleh guru, yakni adalah pemanfaatan

pengatur grafis atau graphic organaizer, kegiatan membuat sintesis dan

mengevaluasi teks.

2. Peneliti Selanjutnya

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama dengan

penelitian ini disarankan untuk meneliti sampai ke tahap penilaian pembelajaran

serta disarankan pula untuk meneliti tentang kemampuan atau keterampilan

literasi peserta didik. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan juga untuk

melakukan penelitian di jenjang pendidikan lainnya misalnya di SMA/K.

2. GLS memiliki tiga tahap pelaksanaan yakni pembiasaan, pengembangan, dan

pembelajaran di mana pada ketiga tahap tersebut memiliki pelaksanaan yang

berbeda-beda. Dan dalam penelitian ini hanya dilakukan pada tahap

pembelajaran saja, oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk

melakukan penelitian pada ketiga tahap tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

102

DAFTAR PUSTAKA

Qomariyah U’um. 2017. Penguatan Literasi dan Implementasi Pembelajarannya

Bagi Siswa Sekolah Dasar. Makalah disampaikan dalam Seminar

Internasional PIBSI (Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia) pada

7-8 November 2017 di Universitas Diponegoro, Semarang.

Kristantari Rini, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Literasi Sebagai

Budaya Sekolah Terhadap Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS

Siswa Kelas V. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Mimbar PGSD. Vol: 5 No: 2 Tahun 2017.

Wiedarti Pangesti. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Laksono, dkk. 2018. Strategi Literasi dalam Pembelajaran Di Sekolah Menengan

Pertama. Jakarta: Satgas GLS Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Setyana Mujiatin. Peran Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial

Siswa Mata Pelajaran IPS di SMK. Jurnal Pendidikan Humaniora. Vol. 2.

Maret 2014, 84-88.

Andina Elga. Pentingnya Literasi Bagi Peningkatan Kualitas Muda. Kajian

Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis. Vol. IX,

No.21/I/Puslit/November/2017.

Retnaningdyah Pratiwi, dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah

Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan . Jakarta: Kencana

Ainurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sorotdaerah.net, ‘Perlunya Anak Menguasai Kecakapan Literasi di Abad 21’,

https://sorotdaerah.com/uncategorized/perlunya-anak-menguasai-

kecakapan-literasi-di-abad-21/ (diakses 8 Maret 2018).

Suyono. 2007. Pembelajaran Efektif dan Produktif Berbasis Literasi: Analisis

Konteks, Prinsip, dan Wujud Alternatif Strategi Implementasinya di

Sekolah. Sastra Indonesia Fak. Sastra Universitas Negeri Malang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

103

Priyatni Tri Endah. Strategi Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang.

Laksono, dkk. 2016. Manual Pendukung Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

di SMP. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Laksono, dkk. 2017. Materi Umum Literasi dalam Pembelajaran. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Laksono, dkk. 2017. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahmasari Septarini Brigitta dan Siwi Rengganis. Penggunaan Graphic

Organaizer dalam Telaah Kemampuan Membaca Mahasiswa Semester

II IKIP PGRI Madiun. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

UNIMPA.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

Bandung: Alfabeta.

Subandiyah Heny. 2016. Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia. Universitas Negeri Surabaya.

Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses

Pendidikan dan Menengah 2016. Jakarta: Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia.

Salinan Lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 2014. Jakarta: Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Al Fajri, Taufiq Akbar. 2018. Pentingnya Penggunaan Pendekatan Multimodal

Dalam Pembelajaran. Vol. 2, No. 1, 2018.

Yunarti Tina. 2009. Fungsi dan Pentingnya Pertanyaan Dalam Pembelajaran.

ISBN : 978-979-16335-3-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

104

LAMPIRAN 1

(Desain RPP Kelas VII)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Pakem

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : VII/Satu

Materi Pokok : Pemahaman Lokasi Melalui Peta

Alokasi Waktu : 1x pertemuan (2JP)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,

peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD Indikator

3.1.Memahami konsep

ruang (lokasi, distribusi,

poaspek keruangan dan

konektivitas antarruang

dan waktu dalam

lingkup regional serta

perubahan dan

keberlanjutan kehidupan

manusia (ekonomi,

sosial, budaya,

pendidikan, dan politik).

3.1.1 Menjelaskan pengertian lokasi

3.1.2 Menjelaskan pengertian peta

3.1.3 Mendeskripsikan syarat-syarat

proyeksi peta

3.1.4 Mendeskripsikan unsur-unsur peta

3.1.5 Membedakan jenis-jenis peta

berdasarkan isinya dan skalanya

3.1.6 Mendeskripsikan bentuk peta

3.1.7 Mendeskripsikan manfaat peta

1.1.Menyajikan hasil

pengamatan tentang

hasil-hasil

kebudayaan dan

fikiran masyarakat

Indonesia pada

4.1.1 kemampuan mempresentasikan atau

mengkomunikasikan hasil

diskusinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

106

zaman praaksara,

zaman Hindu-

Buddha, dan zaman

Islam dalam aspek

geografis, ekonomi,

budaya dan politik

yang masih hidup

dalam masyarakat

sekarang.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian lokasi

2. Menjelaskan pengertian peta

3. Mendeskripsikan syarat-syarat proyeksi peta

4. Mendeskripsikan unsur-unsur/komponen peta

5. Membedakan jenis-jenis peta berdasarkan isinya dan skalanya

6. Mendeskripsikan bentuk peta

7. Mendeskripsikan manfaat peta

8. kemampuan mempresentasikan atau mengkomunikasikan hasil diskusinya.

D. Materi Pembelajaran 1. Materi pembelajaran regular

Pemahaman Lokasi Melalui Peta

a. Pengertian lokasi

Lokasi merupakan suatu tempat atau letak daerah dimana adanya

keterkaitan suatu objek di muka bumi, letak atau tempat tersebut

dapat dilihat dari garis lintang dan garis bujur.

b. Pengertian peta

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang

diperkecil dengan skala pada suatu bidang datar.

c. Syarat-syarat peta

- Conform, artinya bentuk dipeta harus sama dengan bentuk

sebenarnya

- Ekuidistan, artinya jarak dipeta harus sebanding dengan jarak

yang sebenarnya

- Ekuivalen, artinya luas dipeta harus sebanding dengan luas

sebenarnya

d. Unsur-unsur peta

- Judul peta

Mencerminkan isi dan tipe peta. Biasanya diletakkan di bagian

tengah atas suatu peta.

- Skala peta

Skala adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak

yang sebenarnya. Skala biasanya di letakkan dekat dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

107

peta. Skala peta dapat dinyatakan dalam bentuk skala angka,

skala grafis, dan skala tulisan

- Inset

Dalam peta adakalanya terdapat peta yang berukuran lebih kecil

yang berfungsi untuk menjelaskan peta pokok atau

menggambarkan daerah yang dianggap penting.

- Petunjuk arah (orientasi)

Digunakan untuk menunjukkan arah mata angina utara, timur,

selatan dan barat.

- Legenda

Legenda atau keterangan adalah berbagai keterangan dari

symbol-simbol yang digunakan di dalam peta agar pengguna

peta mengerti arti symbol-simbol peta tersebut.

- Garis astronomis

Digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat dengan

melihat letak garis lintang dan garis bujur.

- Garis tepi (border)

Garis tepi sebagai pembatas antara daerah yang digambarkan

dengan daerah sekitarnya.

- Sumber dan tahun pembuatan

Sumber peta untuk mengetahui dari mana sumber peta diperoleh

dan siapa pembuatnya sedangkan tahun pembauatan untuk

mengetahui tahun pengeluaran.

- Symbol

Symbol peta adalah tanda-tanda konvensional pada peta untuk

mewakili keadaan sesungguhnya di lapangan.

e. Jenis-jenis peta berdasarkan isinya dan skalanya

Berdasarkan isinya

1) Peta umum

Peta yang memuat kenampakan permukaan bumi secara umum.

Peta umum dapat dibedakan sebagai berikut:

- Peta dunia, yaitu peta yang berfungsi memberikan informasi

letak dan bentuk wilayah setiap negara didunia

- Peta korografi, yaitu peta yang memberikan gambaran seluruh

atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum dan

berskala kecil.

- Peta topografi, yaitu peta yang memberikan gambaran tentang

permukaan bumi dan reliefnya.

2) Peta Khusus (tematik)

Peta yang menggambarkan berbagai kenampakan yang ada

dipermukaan bumi secara khusus. Misal peta pegunungan lahan.

Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukkan persebaran

penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

108

Berdasarkan Skalanya :

1) Peta kedaster, peta ini mempunyai skala sangat besar antara

1:100 – 1:5000. Peta kedaster ini sangat rinci sehinggan banyak

digunakan untuk keperluan teknis, misal perencanaan jaringan

jalan, jaringan air.

2) Peta skala besar, yaitu peta yang mempunyai skala 1:5000 –

1:250000. Biasanya digunakan untuk pembauatan peta

perencanaan wilayah

3) Peta skala sedang, yaitu peta yang mempunyai skala 1:250000 –

1:500000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah

yang agak luas, misal peta provinsi Maluku, peta provinsi

Sulawesi.

4) Peta skala kecil, yaitu peta yang mempunyai skala antara

1:500000 – 1:1000000. Peta skala kecil digunakan untuk

menggambarkan daerah yang relative luas, misal peta negara,

benua bahkan dunia.

5) Peta geografi/dunia, peta ini mempunyai skala lebih kecil dari

1:1000000.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar

angka pembandingnya semakin kecil skala peta.

f. Mendeskripsikan bentuk peta

1) Peta Datar (peta biasa)

Peta yang dibuat dalam suatu bidang datar seperti kertas, kayu,

ataupun triplek. Perbedaan relief permukaan bumi digambarkan

dengan perbedaan symbol warna.

2) Peta timbul

Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang

sebenarnya

3) Peta digital

Peta yang dibuat dengan program computer yang biasa

ditayangkan dilayar TV.

g. Manfaat/fungsi peta

1) Fungsi peta antara lain untuk mengetahui

- Lokasi atau daerah dipermukaan bumi

- Keadaan sosiografis, fisiografis, dan klimatologis dalam konteks

keruangan dan kewilayahan

- Kedudukan garis lintang dan garis bujur suatu tempat

- Ukuran wilayah suatu tempat

- Potensi ekonomi suatu wilayah, misalnya berbagai barang

tambang, flora fauna.

2. Materi pembelajaran pengayaan

Membuat salah satu peta provinsi yang ada di Indonesia, beserta unsur-

unsur peta.

3. Materi pembelajaran remedial

- Mendeskripsikan unsur-unsur/komponen peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

109

- Menyebutkan jenis-jenis peta berdasarkan isinya dan skalanya

- Mendeskripsikan bentuk peta

E. Metode Pembelajaran

Pembelajaran berbasis Saintifik

F. Media dan Bahan 1. Media

a. Laptop

b. LCD

c. Powerpoint

2. Bahan

a. Kertas HVS

b. Spidol

G. Sumber Belajar

- Buku Firmansyah, herlan dan dani ramdani. 2009. Ilmu Pengetahuan

Sosial.

Jakarta: CV. Djatnika

- Kemendikbud. 2016. Buku Siswa IPS Kelas VII SMP/MTs. Jakarta:

Kemendikbud

- file.upi.edu/Direktori/DUAL...DAN.../BBM_2.pdf

- https://geografikoe.files.wordpress.com/.../pengertian-...

-

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)

1. Guru mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti Whiteboard,

spidol marker, kertas lembar presentasi, powerpoint, dan laptop

2. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama peserta didik

3. Guru mengecek kehadiran (presensi) peserta didik

4. Guru memberikan apersepsi dengan mengecek penugasaan kompetensi

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, contoh apa hubungan

antara inetraksi antarruang dengan peta?

5. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari

dengan menggunakan pengetahuan awal peserta didik

Contoh: siapa yang tahu manfaat peta?

6. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai, dan penilaian selama

pembelajaran.

7. Guru menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan

disampaikan selama pembelajaran.

8. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri

atas 4 peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

110

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Tahap

Pembelaj

aran

Saintifik

Langkah-langkah Pembelajaran W

akt

u

Tahap 1

Mengama

ti

Guru menyajikan gambar peta Indonesia dan peserta didik

diminta untuk mengamati peta yang ditampilkan

- Setelah mengamati peta, peserta didik mendiskusikan di

dalam kelompok untuk menulis hal-hal yang ingin mereka

ketahui terkait pengertian lokasi, pengertian peta, syarat-

syarat peta, dan unsur-unsur peta dengan mengisi lembar

kerja peserta didik yang sudah dipersiapkan guru misalnya

pengertian lokasi, pengertian peta.

- Berdasarkan sejumlah hal-hal yang ingin diketahui dari

permasalahan yang teridentifikasi, peserta didik menentukan

satu permasalahan yang penting sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

5’

Tahap 2

Menanya

- Peserta didik merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang

ingin diketahui yang telah ditentukan terkait pengamatan

gambar pengaruh interaksi antarruang terhadap kehidupan

manusia, contoh apa pengertian lokasi? apa pengertian peta?

- Perwakilan dari masing-masing kelompok menulis

pertanyaan dari dari hal-hal yang ingin diketahui

- Peserta didik diajak untuk menyeleksi pertanyaan apakah

hal-hal yang ingin diketahui sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

5’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

111

- Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya

mencakup tujuan pembelajaran, maka guru dapat

menambahkan hal-hal yang terkait dengan tujuan

pembelajaran kedalam rumusan pertanyaan.

Tahap 3

Mengump

ulkan

informasi

Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan

informasi/data untuk menjawab pertanyaan yang telah

dirumuskan dari berbagai sumber terutama membaca buku

siswa Kemendikbud. 2016. Buku Siswa IPS Kelas VII

SMP/MTs. Jakarta: Kemendikbud Hal 7-14, dan LKS Tim

Kurniawan Jaya Mandiri. 2016. IPS Terpadu untuk SMP/MTs.

Yogyakarta: UD. Kurniawan Jaya Mandiri Klaten. Hal 8-11.

7'

Tahap 4

Mengasos

iasi

Peserta didik mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari

hasil membaca buku siswa Kemendikbud. 2016. Buku Siswa

IPS Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Kemendikbud Hal 7-14 , dan

LKS Tim Kurniawan Jaya Mandiri. 2016. IPS Terpadu untuk

SMP/MTs. Yogyakarta: UD. Kurniawan Jaya Mandiri Klaten.

Hal 8-11.

23’

20’ Tahap 5

Mengkom

unikasika

n

- Peserta didik didalam kelompok diminta mempresentaskan

hasil simpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah

dirumuskan

- Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil

simpulan kelompok yang presentasi

- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas

jawaban dari pertanyaan.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan mengenai materi yang

sudah dipelajari

b. Guru melakukan penilaian kegiatan pembelajaran dengan memberikan

evaluasi kepada siswa untuk mengukur sejauh mana materi yang

dipelajari diterima oleh siswa, dilanjutkan dengan kegiatan refleksi

c. Tindak lanjut rencana remidi dan pengayaan

d. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya, yaitu letak dan luas indonesia

e. Guru menutup kegiatan pembelajaran yang diakhiri dengan doa bersama

dan salam.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Sikap (spiritual dan sosial)

Observasi (jurnal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

112

b. Pengetahuan

Tes tertulis dalam bentuk Uraian

c. Keterampilan

Kinerja

2. Instrument penilaian

a. Sikap

Lembar observasi dalam bentuk jurnal (terlampir)

b. Pengetahuan

Daftar pertanyaan (terlampir)

c. Keterampilan

Lembar penilaian diskusi dan presentasi (terlampir)

3. Pembelajaran pengayaan

Membuat salah satu peta provinsi yang ada di Indonesia, beserta unsur-

unsur peta.

4. Pembelajaran remedial

Pembelajaran remedial dengan pemanfaatan tutor sebaya melalui belajar

kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait materi

pemahaman lokasi melalui peta

Yogyakarta, 20 Juli 2018

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Tri WoroSetyaningsih, M.Pd. Drs. Priyanto

NIP. 19171051119977032001 NIP. 196706221998031005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

113

J. Penilaian perkembangan sikap Spiritual dan Sosial siswa dalam bentuk

jurnal

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama sekolah :

Kelas/Semester : VII/Semester I

Tahun Pelajaran : 2018/2019

No. Waktu Nama

Siswa

Catatan

Perilaku

Butir

Sikap

Keterangan

1

2

3

4

5 Dst

K. Penilaian Pengetahuan

a. Kisi-Kisi Soal

KD Materi Indikator Bentuk

Soal

Jumlah

soal

3.1

Memahami

konsep ruang

(lokasi,

distribusi,

aspek

keruangan

dan

konektivitas

antarruang

dan waktu

dalam

lingkup

regional serta

perubahan

dan

keberlanjutan

kehidupan

manusia

(ekonomi,

sosial,

budaya,

pendidikan,

dan politik).

1. Pengertian peta

2. Syarat-syarat

proyeksi peta

3. Unsur-

unsur/komponen

peta

4. Jenis-jenis peta

berdasarkan

isinya dan

skalanya

Peserta didik

dapat

menyebutkan

pengertian peta

Peserta didik

dapat

menyebutkan dan

mendeskripsikan

syarat-syarat

proyeksi peta

Peserta didik

dapat

mendeskripsikan

unsur-

unsur/komponen

peta

Peserta didik

dapat

membedakan

jenis peta

Uraian 1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

114

5. Manfaat/fungsi

peta

berdasarkan isi

dan skalanya

Peserta didik

dapat

mendeskripsikan

fungsi dari peta

b. Daftar Pertanyaan

1. Apa pengertian peta?

2. Sebut dan jelaskan syarat-syarat proyeksi peta!

3. Sebutkan unsur-unsur/komponen peta!

4. Sebutkan jenis-jenis peta berdasarkan isi dan skalanya!

5. Sebutkan fungsi dari peta!

c. Kunci Jawaban

1. Pengertian peta

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil

dengan skala pada suatu bidang datar.

2. Syarat-syarat peta

a. Conform, artinya bentuk dipeta harus sama dengan bentuk

sebenarnya

b. Ekuidistan, artinya jarak dipeta harus sebanding dengan jarak yang

sebenarnya

c. Ekuivalen, artinya luas dipeta harus sebanding dengan luas

sebenarnya

3. Unsur-unsur peta

a. Judul peta

b. Skala peta

c. Inset

d. Petunjuk arah (orientasi)

e. Legenda

f. Garis astronomis

g. Garis tepi (border)

h. Sumber dan tahun pembuatan

i. simbol

4. Jenis-jenis peta berdasarkan isi dan skalanya!

a. Berdasarkan jenisnya

- Peta umum

- Peta Thematik (khusus)

b. Berdasarkan skalanya

- Peta kadaster/teknik

- Peta skala besar

- Peta skala sedang

- Peta skala kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

115

- Peta geografi/dunia

5. Fungsi peta

a. Lokasi atau daerah dipermukaan bumi

b. Keadaan sosiografis, fisiografis, dan klimatologis dalam konteks

keruangan dan kewilayahan

c. Kedudukan garis lintang dan garis bujur suatu tempat

d. Ukuran wilayah suatu tempat

e. Potensi ekonomi suatu wilayah, misalnya berbagai barang tambang,

flora fauna.

L. Penilaian Keterampilan

Rubrik Penilaian Keterampilan (diskusi)

No

.

Nama

Pesert

a

Didik

Pemaham

an Materi

Kemampuan

Mengemukak

an Pendapat

Berkontrib

usi

Kemampu

an

Menerima

Pendapat

teman

Jumla

h

Nilai

1-4 1-4 1-4 1-4

1

2

3

4

5

Ds

t

Keterangan:

1) Skor rentang antara 1-4

1 = kurang

2 = cukup

3 =baik

4 = amat baik

2) Nilai = jumlah skor/4

Indicator

1) Pemahaman materi

Kemampuan peserta didik dalam menggunakan kepandaiannya untuk

memahami materi yang akan didiskusikan.

2) Kemampuan mengemukakan pendapat

Menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan

argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya.

3) Berkontribusi

Kemampuan peserta didik untuk ikut serta dalam diskusi atau membahas

masalah-masalah yang ingin diselesaikan.

4) Kemampuan menerima pendapat teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

116

Kemampuan peserta didik dalam menerima pendapat teman yaitu tidak

memotong pembicaraan teman yang sedang mengutarakan pendapatnya.

Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)

No

.

Nama

Pesert

a

Didik

Kemampu

an

Presentasi

Kemampuan

Berargumenta

si

Kemampu

an

Menjawab

Penguasaa

n Materi

Jumla

h

Nilai

1-4 1-4 1-4 1-4

1

2

3

Keterangan:

1) Skor rentang antara 1-4

1 = kurang

2 = cukup

3 =baik

4 = amat baik

2) Nilai = jumlah skor/4

Indikator

1) Presentasi

Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil

temuannya mulai dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba),

dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan.

2) Kemampuan berargumentasi

Menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi

logis ketika ada pihak yang bertanya.

3) Kemampuan menjawab

Kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikna ide

atau gagasan dengan Bahasa lisan yang efektif

4) Penguasaan materi

Kemampuan peserta didik dalam menggunakan pengetahuan/kepandaiannya

untuk menyampaikan isi dari hasil diskusi dalam kelompok.

M. Penilaian Pengayaan

KD Materi Indikator Bentuk

Penilaian

3.1 Memahami

konsep ruang

(lokasi,

distribusi,

aspek

Pemahaman

lokasi melalui

peta

Peserta didik dapat

membuat salah satu

peta provinsi yang ada

di Indonesia, beserta

unsur-unsur peta.

Penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

117

keruangan dan

konektivitas

antarruang dan

waktu dalam

lingkup

regional serta

perubahan dan

keberlanjutan

kehidupan

manusia

(ekonomi,

sosial, budaya,

pendidikan,

dan politik).

Tugas

Buatlah salah satu peta provinsi yang ada di Indonesia, beserta unsur-unsur peta.

Penilaian pembuatan peta

No Nama

Peserta

Didik

Aspek yang dinilai dan rentang

nilai

Jumlah

Skor

Nilai

1 2 3 4

1-5 1-5 1-5 1-5

Aspek yang dinilai:

1. ketepatan pengumpulan : 5

2. produk (berupa peta) : 5

3. kemampuan menggambar peta : 5

4. kerapihan : 5

20

Jumlah skor 20 x 5 = 100

Keterangan:

a. Ketepatan

Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumpulkan

hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru

b. Produk (berupa peta)

Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan produk gambar

peta yang baik dan memenuhi unsur-unsur peta

c. Kemampuan menggambar peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

118

Menunjukkan kemampuan siswa dalam membuat peta secara

lengkap yang disertai dengan unsur-unsur peta

d. Kerapiha

e. Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan dengan kerapihan

N. Penilaian Remedial

KD Materi Indikator Bentuk

Penilaian

3.1 Memahami

konsep ruang

(lokasi,

distribusi, aspek

keruangan dan

konektivitas

antarruang dan

waktu dalam

lingkup regional

serta perubahan

dan

keberlanjutan

kehidupan

manusia

(ekonomi,

sosial, budaya,

pendidikan, dan

politik).

Pemahaman

lokasi

melalui peta

- Peserta didik dapat

mendeskripsikan unsur-

unsur/komponen peta

- Peserta didik dapat

membedakan jenis-jenis

peta berdasarkan isinya dan

skalanya

- Peserta didik dapat

mendeskripsikan bentuk

peta

Soal

uraian

Soal Remidi

1) Deskripsikan unsur-unsur/komponen peta!

2) Sebutkan perbedaan jenis-jenis peta berdasarkan isinya dan skalanya!

3) Deskripsikan bentuk-bentuk peta!

Kunci Jawaban:

1) Unsur-unsur peta

- Judul peta

Mencerminkan isi dan tipe peta. Biasanya diletakkan di bagian tengah

atas suatu peta.

- Skala peta

Skala adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang

sebenarnya. Skala biasanya di letakkan dekat dengan judul peta. Skala

peta dapat dinyatakan dalam bentuk skala angka, skala grafis, dan

skala tulisan

- Inset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

119

Dalam peta adakalanya terdapat peta yang berukuran lebih kecil yang

berfungsi untuk menjelaskan peta pokok atau menggambarkan daerah

yang dianggap penting.

- Petunjuk arah (orientasi)

Digunakan untuk menunjukkan arah mata angina utara, timur, selatan

dan barat.

- Legenda

Legenda atau keterangan adalah berbagai keterangan dari symbol-

simbol yang digunakan di dalam peta agar pengguna peta mengerti arti

symbol-simbol peta tersebut.

- Garis astronomis

Digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat dengan melihat

letak garis lintang dan garis bujur.

- Garis tepi (border)

Garis tepi sebagai pembatas antara daerah yang digambarkan dengan

daerah sekitarnya.

- Sumber dan tahun pembuatan

Sumber peta untuk mengetahui dari mana sumber peta diperoleh dan

siapa pembuatnya sedangkan tahun pembauatan untuk mengetahui

tahun pengeluaran.

- Symbol

Symbol peta adalah tanda-tanda konvensional pada peta untuk

mewakili keadaan sesungguhnya di lapangan.

2) Jenis-jenis peta berdasarkan isinya dan skalanya

Berdasarkan isinya

1. Peta umum

Peta yang memuat kenampakan permukaan bumi secara umum. Peta

umum dapat dibedakan sebagai berikut:

- Peta dunia, yaitu peta yang berfungsi memberikan informasi

letak dan bentuk wilayah setiap negara didunia

- Peta korografi, yaitu peta yang memberikan gambaran seluruh

atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum dan

berskala kecil.

- Peta topografi, yaitu peta yang memberikan gambaran tentang

permukaan bumi dan reliefnya.

2. Peta Khusus (tematik)

Peta yang menggambarkan berbagai kenampakan yang ada

dipermukaan bumi secara khusus. Misal peta pegunungan lahan. Peta

ini merupakan peta yang khusus menunjukkan persebaran penggunaan

lahan suatu wilayah yang dipetakan.

Berdasarkan Skalanya

a) Peta kedaster, peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1:100

– 1:5000. Peta kedaster ini sangat rinci sehinggan banyak

digunakan untuk keperluan teknis, misal perencanaan jaringan

jalan, jaringan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

120

b) Peta skala besar, yaitu peta yang mempunyai skala 1:5000 –

1:250000. Biasanya digunakan untuk pembauatan peta

perencanaan wilayah

c) Peta skala sedang, yaitu peta yang mempunyai skala 1:250000 –

1:500000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah

yang agak luas, misal peta provinsi Maluku, peta provinsi

Sulawesi.

d) Peta skala kecil, yaitu peta yang mempunyai skala antara 1:500000

– 1:1000000. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan

daerah yang relative luas, misal peta negara, benua bahkan dunia.

e) Peta geografi/dunia, peta ini mempunyai skala lebih kecil dari

1:1000000.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka

pembandingnya semakin kecil skala peta.

3) Mendeskripsikan bentuk peta

a) Peta Datar (peta biasa)

Peta yang dibuat dalam suatu bidang datar seperti kertas, kayu, ataupun

triplek. Perbedaan relief permukaan bumi digambarkan dengan

perbedaan symbol warna.

b) Peta timbul

Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya

c) Peta digital

Peta yang dibuat dengan program computer yang biasa ditayangkan

dilayar TV.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Petunjuk

1. Tentukan Ketua Kelompok.

2. Baca petunjuk dan penjelasan dengan cermat.

Kegiatan Mengamati

Amatilah gambar peta Indonesia dengan cermat.

Penjelasan

Peta tersebut menggambarkan letak wilayah atau daerah dimana kita

tinggal. Memahami lokasi melalui peta sangat diperlukan, misal untuk mengetahui

tempat atau daerah lain.

Tulis hal-hal yang ingin kalian ketahui dari pengamatan peta Indonesia terkait

dengan pengetian lokasi, pengertian peta, syarat-syarat proyeksi, jenis-jenis peta,

bentuk peta, dan pemanfaatan peta.

Contoh: pengertian lokasi, pengertian peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

121

Kegiatan Menanya

Rumuskan hal-hal yang ingin kalian ketahui dalam bentuk pertanyaan

Contoh: apa pengertian lokasi? Apa pengertian peta?

Jawab:.....................................................................................................

Kegiatan Mengumpulkan Informasi

Untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan bersama, cari informasi dari

berbagai sumber seperti buku paket SMP, LKS.

Kegiatan Mengolah Informasi

Informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber kemudian diolah untuk

menentukan suatu kesimpulan

Kegiatan Mengkomunikasikan Hasil

Presentasikan hasil kesimpulan dari jawaban pertanyaan yang dirumuskan di

depan kelas.

EVALUASI MATERI PEMAHAMAN LOKASI MELALUI PETA

Nama :

No. absen :

Kelas :

Kerjakan dengan singkat dan jelas pertanyaan dibawah ini!

1. Apa pengertian peta?

2. Sebut dan jelaskan syarat-syarat proyeksi peta!

3. Sebutkan unsur-unsur/komponen peta!

4. Sebutkan jenis-jenis peta berdasarkan isi dan skalanya!

5. Sebutkan fungsi dari peta!

Jawaban:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

122

LAMPIRAN 2

(Desain RPP Kelas VIII)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

B KOMPETENSI DASAR INDICATOR

PENCAPAIAN

KOMPETENSI

( IPK )

.3.1.Memahami perubahan keruangan dan interaksi

antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik.

3.1.1. Mendeskripsikan

pengertian letak

geografis ASEAN

3.1.2. Menjelaskan letak

geografis Negara-negara

ASEAN

3.1.3 mengdeskripsikan

dampak positif dan

negatifdari letak

geografisASEAN

3.1.4 menjelaskan langkah-

langkah mengurangi

dampak negatif dari letak

geografis ASEAN

3.1.5 Menganalisa pengaruh

kondisi geografis

ASEAN terhdap aktivitas

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 PAKEM

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Materi Pokok : Mengenal Negara ASEAN

Sub Materi : Kondisi Geografis Negara ASEAN

Kelas/ Semester VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 1 X pertemuan @ 2 X40’

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranahkonkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

124

penduduk(ekonomi,

sosial budaya,politik)

4.1.Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik.

4.1.1 menyajikan laporan hasil

diskusi dalam bentuk

laporan lisan dan tertulis

4.1.2 mempresentasikan

laporan hasil diskus

tentang Asia Tenggara

Fokus Penguatan Karakter : Disiplin, Peduli, dan Percaya diri .

C

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses pembelajaran discoveri/inquiri learning dengan baik, peserta

didik dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian letak geografis ASEAN

2. Menjelaskan letak geografis Negara-negara ASEAN

3. mengdeskripsikan dampak positif dan negatif dari letak geografisASEAN

4. menjelaskan langkah-langkah mengurangi dampak negatif dari letak geografis

ASEAN

5. Menganalisa pengaruh kondisi geografis ASEAN terhdap aktivitas

penduduk(ekonomi, sosial budaya, politik)

6. membuat laporan hasil diskusi dalam bentuk laporan lisan dan tertulis

7. mempresentasikan laporan hasil diskus tentang Asia Tenggara

8. Bersikap Disiplin, Peduli, dan Percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

125

D. MATERI PEMBELAJARAN.

Materi Reguler

Fakta.

Letak Negara – negara di Asia Tenggara

Letak geografis negara – negara Asia Tenggara berada di daerah 3

parairan.

Samudera Hindia dan Teluk Benggala di bagian barat

Laut China Selatan di sebelah Utara

Samudera Pasifik di bagian timur.

Konsep

Pengertian letak geografis ASEAN

Prinsip

ASEAN terletak di daerah iklim tropis

Mata pencaharian penduduk Asia Tenggara rata – rata petani

Prosedur

Langkah-langkah mengurangi dampak negatif letak geografis ASEAN

Metakognitif

pengaruh kondisi geografis ASEAN terhdap aktivitas penduduk(ekonomi, sosial

budaya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

126

Materi Pengayaan

Kerjasama ASEAN

Materi Remidial

langkah-langkah mengurangi dampak negatif dari letak geografis ASEAN

mengdeskripsikan pengaruh negatif dari letak geografisASEAN

E. PENDEKATAN DAN METODE

Pembelajaran dengan Discoveri/Inquiry learning

F MEDIA DAN BAHAN

Media : PetaAsia Tenggara, Peta Dunia dan Globe

Alat : Komputer/Notebook, LCD, PPT

G SUMBER BELAJAR

1. Buku IPS Kelas VIII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2017

2. Video Pembelajaran tentang Asia Tenggara

3. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa Lamp

1

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara

5. Sumber lain yang relevan

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Langkah-langkah Dalam Pembelajaran Waktu

A.

Awal

1. Peserta didik mengucapkan salam khas sekolah.

2. Peserta didik berdoa dipimpin oleh guru untuk memulai

pelajaran.

3. Peserta didik menyiapkan kondisi psikis dan fisik untuk siap

belajar.

4. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan guru

mengecek penguasaan kompetensi yang dipelajari

sebelumnya (kondisi geografis indonesia)

5. Peserta didik menyebutkan butir-butir pokok kompetensi

yang dipelajari sebelumnya dengan fasilitasi guru.

6. Peserta didik melihat video negara ASEAN dan mengkaitkan

dengan kehidupan.

7. Peserta didik memprediksi materi yang akan dipelajari

10’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

127

8. Peserta didik menyampaikan hal yang diketahuinya tentang

ASEAN

9. Peserta didik menyimak guru menyampaikan garis besar

cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

10. Peserta didik menyimak guru menyampaikan lingkup

penilaian, dan teknik penilaian yang akan digunakan.

B. Inti

Tahap 1 Merumuskan pertanyaan

1. Peserta didik membentuk kelompok-kelompok

beranggotakan 4 (empat) orang.

2. Peserta didik untuk mengamati peta letak negara ASEAN.

3. Peserta didik berdiskusi dan menuliskan hal-hal yang ingin

diketahui atau masalah-masalah yang relevan dengan

tujuan pembelajaran, misalnya pengertian kondidi

geografis ASEAN, dampak positif dan negatif kondisi

geografis ASEAN, langkah-langkah mengurangi dampak

positif dan negatif kondisi geografis ASEAN, dan pengaruh

kondisi geografis ASEAN terhadap aktivitas penduduk

4. Peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait

dengan kondisi geologis wilayah Indonesia, misalnya:

Bagaimana kondisi geografis ASEAN?

60’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

128

Apa dampak positif dan negatif kondisi geografis

ASEAN?

Bagaimana langkah-langkah mengurangi dampak

negatif kondisi geografis ASEAN?

Apa pengaruh kondisi geografis ASEAN terhadap

aktivitas penduduk?

5. Peserta didik mengidentifikasi dan menganalisis pertanyaan

atau masalah-masalah esensial sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dengan fasilitasi guru.

Tahap 2 Merencanakan prosedur pengumpulan dan

analisis data

Dengan bantuan guru peserta didik merencanakan prosedur

pengumpulan data, misalnya dengan cara:

1. Membaca peta ASEAN

2. Membaca buku materi/ sumber belajar lain tentang kondisi

geografis ASEAN untuk memperoleh data yang lebih

lengkap

3. Mencatat data/informasi yang diperoleh

4. Memilah-milah/menggunakan data/informasi untuk

menjawab pertanyaan

Tahap 3 Mengumpulkan dan menganalisis data

1. Peserta didik mengumpulkan informasi berdasarkan

prosedur yang sudah direncanakan untuk menjawab

masalah-masalah yang dirumuskan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka

dengan data/ informasi yang diperoleh dengan fasilitasi

guru.

Tahap 4 Menarik simpulan

1. Peserta didik merumuskan kesimpulan.

2. Peserta didik menyiapkan bahan presentasi kesimpulan

dalam bentuk verbal dan visual.

3. Peserta didik menyajikan hasil kerja kelompoknya

4. Peserta didik menanggapi kesimpulan yang disajikan

kelompok lain.

5. Peserta didik menyimak umpan balik guru (untuk

meluruskan, memperkuat, dan memperkaya penguasaan

kompetensi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

129

Tahap 5 Penerapan dan tindak lanjut

1. Peserta didik mendiskusikan penerapan

pengetahuan/keterampilan yang baru saja diperolehnya

untuk mengatasi masalah kehidupan sehari-hari misalnya:

a. Apa yang perlu dilakukan agar tidak terkena dampak

negatif dari kondisi ASEAN?

b. Apa saja yang perlu dipersiapkan?

c. bagaimana kesiapan masyarakat indonesia dalam

menghadapi perdagangan bebas ASEAN?

2. Peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan lanjutan

terkait untuk dicari jawabannya.

C. Pe

nut

up

1. Peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai

kondisi geografis ASEAN dengan fasilitasi guru.

2. Peserta didik bersama-sama guru melakukan refleksi

kegiatan pembelajaran dengan memberi pertanyaan

3. Peserta didik menyimak guru yang menyampaikan

penugasan individu, yaitu membuat gambar peta ASIA

Tenggara.

4. Peserta didik menyimak penjelasan guru menyampaikan

sub-sub materi yang dipelajari berikutnya, yaitu letak

koordinat ASEAN.

2. Peserta didik bersama guru berdoa mengakhiri pelajaran.

10’

I. Penilaian

1. Sikap (spiritual dan sosial)

Sikap Spiritual

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

Observa

si

Jurnal

Lihat lampiran

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian

untuk dan

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

130

2. Sikap Sosial

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

Observasi Jurnal Lihat

lampiran

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian untuk dan

pencapaian

pembelajaran

(assessment for and

of learning)

3. Pengetahuan

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

Penugasan tugas tertulis

berbentuk

esei.

Negara mana

saja yang

termasuk

negara

ASEAN?

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajaran

(assessment

for learning)

4.Keterampilan

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

Praktik Tugas

(keterampilan)

Menyajikan

laporan hasil

diskusi dan

mempresentas

ikan hasil

diskusi

Saat

pembelajaran

berlangsung

assessment for

learning

Praktik Tugas

(keterampilan)

Membuat peta

Asia Tenggara

Indonesia

Saat

pembelajaran

setelah usai

assessment of

learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

131

3. Pembelajaran Pengayaan

Mencari artikel dimajalah, surat kabar, dan internet terkait kerjasama

ASEAN

4. Pembelajaran Remedial

Kegiatan pembelajaran remedial dengan pemanfaatan tutor sebaya melalui

belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait

materi kondisi geografis ASEAN yang belum tuntas.

Pakem, 2 Agustus 2018

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Tri Worosetyaningsin, M.Pd.

NIP. 197105111997032001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

132

Lampiran

1. Penilaian perkembangan sikap Spiritual dan Sosial siswa dalam bentuk

Jurnal

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL

Nama Sekolah :………………………

Kelas/Semester : VIII/Semester 1

Tahun Pelajaran : 2018/2019

N0 WAK

TU

NAMA

SISWA

CATATAN

PERILAKU

BUTIR

SIKAP

TTD KETERANGAN/

TINDAK

LANJUT

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL

Nama Sekolah :………………………

Kelas/Semester : VIII/Semester 1

Tahun Pelajaran : 2018/2019

N0 WAKTU NAMA

SISWA

CATATAN

PERILAKU

BUTIR

SIKAP

TTD KETERANGAN/

TINDAK

LANJUT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

133

2. Penilaian Pengetahuan

Tertulis

a. Kisi – Kisi Soal

1. Nama Sekolah : SMP ...........

Kelas/Semester : VIII/Semester I

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Mata Pelajaran : IPS

KD Materi Indikator Bentuk

Soal Jumlah

Soal

3.1.Memahami perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik.

1. pengertian

letak

geografis

Asia

Tenggara

2. letak

geografis

ASEAN

3. Dampak

positif dan

Negatif

letak

geografis

Negara

ASEAN

4. langkah-

langkah

menguran

gi dampak

negatif

kondisi

geografis

ASEAN

5. Pengaruh

Kondisi

Geografis

ASEAN

terhadap

aktivitas

Penduduk

1. Siswa dapat

menjelaskan

pengertian

letak

geografis

ASEAN

2. Siswa dapat

menjelaskan

letak

geografis

ASEAN

3. Siswa dapat

menjelaskan

dampak

positif letak

geografis

ASEAN

4. Siswa dapat

menyebutkan

langkah-

langkah

mengurangi

dampak

negatif

kondisi

geografis

ASEAN

5. Siswa dapat

menjelaskan

pengaruh

kondisi

geografis

Uraian 1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

134

ASEAN

terhadap

aktivitas

Penduduk.

b. Daftar Pertanyaan

1. Apa pengertian letak geografis ASEAN?

2. jelaskan letak geografis ASEAN!

3. jelaskan dampak positif dari kondisi letak geografis ASEAN!

4. sebutkan langkah-langkah mengurangi dampak negatif kondisi

geografis ASEAN!

5. Bagaimana pengaruh kondisi geografis ASEAN terhadap aktivitas

Penduduk.?

c. Kunci Jawaban

1. pengertian letak geografis ASEAN

letak suatu daerah(ASEAN) dilihat dari kenyataanya di bumi atau posisi

daerah(ASEAN) itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah

lain. Letak geografis suatu wilayah atau negara menjadi aspek penting

untuk menentukan kondisi wilayah suatu negara dalam bidang politik,

sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain.

2. letak geografis ASEAN adalah

Berdasarkan letak geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra

yaitu Hindia dan Pasifik, dan terletak diantara dua benua yaitu Asia

dan Australia.

3. dampak positif dari kondisi letak geografis ASEAN

dikelilingi lautan luas kecuali Laos yang membuat hasil laut

menjadi melimpah

suhu dan iklim tropis yang cocok untuk pertanian dan perkebunan.

relatif strategis posisinya diantara benua asia australia yang

merupakan jalur lalulintas dunia

4. langkah-langkah mengurangi dampak negatif kondisi geografis

ASEAN

Dengan meningkatkan infrastruktur, komunikasi, transportasi , dan

sumber daya manusia yang ada terutama iptek karena dengan

begitu negara negara ASEAN tidak akan tertinggal dan

terbelakang dari negara di kawasan lainnya.

memberikan penyuluhan / pengetahuan utk masyarakat tentang gempa bumi, gunung meletus dan stunami

5. pengaruh kondisi geografis ASEAN terhadap aktivitas Penduduk.

Karena pengaruh letak astronomis asia tenggara yang terletak pada

daerah tropis (khatulistiwa) dan wilayah asean akan menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

135

cahaya matahari sepanjang tahun sehingga dapat menanam tanama

sepanjang tahun.

letaknya yang berada diantara dua samudera dan dua benua

menyebabkan wilayah asean menjadi wilayah pelayaran

internasional dan merupakan jalur perdagangan dunia

memiliki laut yang luas sehingga hasil laut melimpah sehingga

mata pencaharian penduduk sebagian nelayan

letaknya yang merupakan daerah pertemuan lempeng lempeng

besar dunia menyebabkan wilayah asean memiliki gunung api

terbanyak di dunia sehingga menjadi daerah rawan bencana dan

juga memiliki lahan yang subur cocok untuk pertanian

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Membuat Peta ASIA Tenggara

Kisi-Kisi

Nama : SMP…………..

Kelas/Semester : VII/ Semester 1

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

N0 Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik

Penilaian

1 4.1.Menyajikan hasil

telaah tentang

perubahan

keruangan dan

interaksi

antarruang di

Indonesia dan

negara-negara

ASEAN yang

diakibatkan oleh

faktor alam dan

manusia

(teknologi,

ekonomi,

pemanfaatan

lahan, politik)

dan

pengaruhnya

terhadap

Kondisi

Geografis

ASEAN

Siswa dapat

membuat

peta Asia

Tenggara

Praktik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

136

keberlangsungan

kehidupan

ekonomi, sosial,

budaya, politik.

Tugas

a. Buatlah Peta ASIA TENGGARA.

b. Ikuti langkah-langka membuat peta berikut.

1) Membuat peta dasar.

2) Mengklasifikasikan serta mencari data sesuai dengan kebutuhan.

3) Membuat simbol-simbol.

4) Meletakkan simbol-simbol.

1) Mengatur tata letak.

2) Membuat keterangan/legenda.

3) Melengkapi peta dengan lettering.

Alat dan Bahan

1) HVS

2) Pewarna

3) Pensil

4) Spidol

Rubrik Penskoran Penilaian praktik membuat Peta ASIA TENGGARA

N0 Aspek yang dinilai Skor

Jumlah 1 2 3 4

1 Kesesuaian kertas

2 Kelengkapan komponen peta

3 Kerapihan

4 Kesesuaian syarat-syarat membuat peta

5 Pewarnaan

Jumlah 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

137

Keterangan :

Skor terentang antara 1 – 4

1 = kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

Perhitungan pemerolehan skor nilai adalah :

Skor nilaiyang diperoleh

Skor Maksimum X 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

138

LAMPIRAN 3

(Instrumen Penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

139

KUESIONER PENELITIAN

“IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP

NEGERI 2 PAKEM”

A. Identitas diri

Nama :

Kelas :

Guru :

B. Petunjuk Pengisian

Di bawah ini telah disediakan beberapa pertanyaan. Pilihlah salah satu

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan

apa yang dilakukan guru ketika melakukan pembelajaran dengan mengisi

(√) pada kolom yang tersedia.

C. Alternatif Jawaban

SL : Selalu

SR : Sering

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

140

NO Pernyataan SL SR JR TP

1. Di awal kegiatan pembelajaran guru mengajak

peserta didik untuk melakukana prediksi

mengenai materi yang akan dipelajari.

2. Guru mengajak peserta didik untuk

mengidentifikasi tujuan mempelajari

topik/materi yang akan dipelajari.

3. Guru memberikan instruksi kepada peserta

didik mengenai proses pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

4. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru

menayangkan video yang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari.

5. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru

menayangkan gambar/foto yang berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari.

6. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru

membagikan artikel/berita atau bahan bacaan

lain yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari.

7. Guru meminta peserta didik untuk mengamati

dengan seksama tayangan video, gambar/foto,

atau membaca artikel/ berita tersebut atau

bahan bacaan lainnya.

8. Guru juga meminta peserta didik untuk

mengidentifikasi kata-kata sulit atau kosakata

baru yang dijumpai pada video, gambar/ foto,

artikel/ berita dan bahan bacaan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

141

9. Guru meminta untuk menyampaikan secara

lisan apa yang ada dipikiran peserta didik pada

saat berusaha memahami isi dari video,

gambar/ foto, artikel/ berita serta bahan bacaan

lainnya.

10. Guru juga mengajak peserta didik untuk

membuat kesimpulan sementara mengenai isi

dari video, gambar/ foto, artikel/bahan bacaan

tersebut.

11. Guru meminta peserta didik untuk

mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan isi ataupun hal lain diluar video,

gambar/ foto, artikel/ sumber bacaan lainnya

tersebut.

12. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap

setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik.

13 Guru merespon positif terhadap setiap

pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.

14. Selama kegiatan pembelajaran guru berusaha

memotivasi peserta didik untuk bertanya.

15. Ketika ada peserta didik mengajukan

pertanyaan, guru meminta peserta didik yang

lain untuk menjawabnya.

16. Dalam menjawab pertanyaan dari peserta

didik, guru mengalamatkan jawaban kepada

seluruh peserta didik di dalam kelas.

17. Guru meminta peserta didik untuk

mengidentifikasi informasi yang relevan dari

berbagai sumber yang telah diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

142

18. Guru membimbing peserta didik dalam

memilah ataupun mengolah informasi yang

diperoleh peserta didik dari berbagai sumber

terkait dengan materi yang sedang dipelajari.

19. Guru meminta peserta didik untuk mencatat

semua informasi yang telah diperoleh dari

berbagai sumber pada buku catatan mengenai

materi yang sedang dipelajari.

20. Guru meminta peserta didik berdiskusi dalam

kelompok untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan.

21. Guru berkeliling kelas untuk membantu

peserta didik dalam menyusun atau

menyiapkan laporan atau hasil diskusi yang

sesuai.

22. Guru meminta peserta didik untuk

mempersentasikan hasil laporan atau hasil

diskusi yang telah disusun kepada teman satu

kelas.

23. Guru meminta peserta didik untuk

mengemukakan pendapat atau mengajukan

pertanyaan kepada kelompok yang sedang

persentasi.

24. Guru memberikan penguatan atau masukan

terhadap persentasi yang dilakukan oleh

peserta didik.

25. Guru membimbing peserta didik untuk

merivisi hasil diskusi atau laporan berdasarkan

masukan masukan yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

143

26. Guru mengajak peserta didik untuk

menyimpulkan materi/topik pembelajaran

yang telah dipelajari.

27. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi diakhir kegiatan pembelajaran.

28. Guru menggunakan berbagai macam bentuk

tabel atau grafik untuk memudahkan peserta

didik dalam memahami materi.

29. Guru meminta peserta didik untuk

menggunakan berbagai macam bentuk tabel

atau grafik untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan.

30. Guru memberikan instruksi atau arahan yang

jelas kepada peserta didik selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, (misalnya: arahan

tentang menyelesaikan tugas, dll).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

144

Lembar Analisis RPP

NO Aspek yang Diamati ADA BELUM CATATAN

A. Strategi Literasi dalam pembelajaran

1. Sebelum membaca

a. Mengidentifikasi tujuan

membaca

b. Membuat prediksi mengenai

materi yang akan di bahas

2. Ketika membaca

a. Mengidentifikasi informasi

yang relevan

b. Mengidentifikasi kosa kata

baru dan/ atau kosa kata sulit

di dalam teks.

c. Mengidentifikasi bagian teks

yang sulit (jika ada)

d. Memvisualisasi dan/ atau

Think aloud

e. Membuat inferensi

f. Membuat pertanyaan tentang

isi teks dan hal-hal yang

terkait dengan topik tersebut

g. Membuat keterkaitan antar

teks

3. Setelah membaca

a. Membuat ringkasan

b. Mengevaluasi teks

c. Mengubah dari satu moda ke

moda yang lain

d. Memilih, mengkombinasikan,

dan/ atau menghasilkan teks

multimoda untuk

mengkomunikasikan konsep

tertentu

e. Mengkonfirmasi, merevisi,

atau menolak prediksi

B. Penggunaan alat bantu

a. Pengatur grafis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

145

Lembar Observasi Aktifitas Guru Mengajar

NO Aspek yang Diamati YA TIDAK CATATAN

1. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru menggunakan

strategi pemahaman wacana/ teks.

2. Selain itu, guru juga menggunakan

berbagai macam jenis moda.

3. Guru juga memberikan instruksi

atau arahan yang jelas kepada

peserta didik selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

4. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru memanfaatkan

berbagai macam tabel atau grafif

(Graphic Organaizer)

5. Dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran guru meminta peserta

didik untuk merumuskan

pertanyaan.

6. Guru juga menunjukkan sikap yang

terbuka dan respon yang positif

terhadap pertanyann yang diberikan

oleh peserta didik.

7. Selain itu, guru juga meminta

peserta didik untuk melakukan

kegiatan analisis, sintesis, dan

evaluasi.

8. Guru juga melaksanakan kegiatan

meringkas isi teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

146

Lembar Pertanyaan Wawancara

NO Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ ibu guru sudah menerapkan

strategi literasi ketika melaksanakan

kegiatan pembelajaran?

2. Apakah bapak/ ibu guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan strategi literasi juga menggunakan

strategi pemahaman wacana/ teks?

3. Selain itu apakah bapak/ ibu guru juga

menggunakan berbagai jenis moda?

4. Apakah bapak/ ibu guru juga menggunakan

alat bantu berupa Graphic Organaizer ?

5. Apakah bapak/ ibu guru memberikan

instruksi yang jelas dan apakah instruksi

tersebut sudah di eksplisitkan dalam desain

RPP?

6. Lalu, apakah selama kegiatan pembelajaran

berlangsung bapak/ ibu guru membimbing

atau meminta peserta didik untuk

merumuskan pertanyaan?

7. Apakah bapak/ ibu guru mampu merespon

positif terhadap setiap pertanyaan yang

diajukan oleh peserta didik?

8. Selanjutnya, apakah selama kegiatan

pembelajaran bapak/ ibu guru meminta

peserta didik untuk melakukan kegiatan

analisis, sintesis, atau bahkan evaluasi?

9. Apakah bapak/ ibu guru melakukan

kegiatan meringkas selama kegiatan

pembelajaran berlangsung?

10. Adakah kesulitan yang bapak/ ibu guru

alami ketika menyusun desain RPP atau

melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan strategi literasi?

11. Apakah bapak/ ibu guru juga pernah

mengikuti workshop atau pelatihan tentang

literasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

147

LAMPIRAN 4

(Hasil Analisis Desain RPP, Wawancara,

dan Observasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

148

Hasil Analisis Desain RPP 1

NO Aspek yang Diamati ADA BELUM CATATAN

A. Strategi Literasi dalam pembelajaran

4. Sebelum membaca

c. Mengidentifikasi tujuan

membaca

d. Membuat prediksi mengenai

materi yang akan di bahas

5. Ketika membaca

h. Mengidentifikasi informasi

yang relevan

i. Mengidentifikasi kosa kata

baru dan/ atau kosa kata sulit

di dalam teks.

j. Mengidentifikasi bagian teks

yang sulit (jika ada)

k. Memvisualisasi dan/ atau

Think aloud

l. Membuat inferensi √

m. Membuat pertanyaan tentang

isi teks dan hal-hal yang

terkait dengan topik tersebut

n. Membuat keterkaitan antar

teks

√ √

6. Setelah membaca

f. Membuat ringkasan √

g. Mengevaluasi teks √

h. Mengubah dari satu moda ke

moda yang lain

i. Memilih, mengkombinasikan,

dan/ atau menghasilkan teks

multimoda untuk

mengkomunikasikan konsep

tertentu

j. Mengkonfirmasi, merevisi,

atau menolak prediksi

B. Penggunaan alat bantu

b. Pengatur grafis √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

149

Hasil Analisis Desain RPP 2

NO Aspek yang Diamati ADA BELUM CATATAN

A. Strategi Literasi dalam pembelajaran

1. Sebelum membaca

a. Mengidentifikasi tujuan

membaca

b. Membuat prediksi mengenai

materi yang akan di bahas

2. Ketika membaca

a. Mengidentifikasi informasi

yang relevan

b. Mengidentifikasi kosa kata

baru dan/ atau kosa kata sulit

di dalam teks.

c. Mengidentifikasi bagian teks

yang sulit (jika ada)

d. Memvisualisasi dan/ atau

Think aloud

e. Membuat inferensi √

f. Membuat pertanyaan tentang

isi teks dan hal-hal yang

terkait dengan topik tersebut

g. Membuat keterkaitan antar

teks

√ √

3. Setelah membaca

a. Membuat ringkasan √

b. Mengevaluasi teks √

c. Mengubah dari satu moda ke

moda yang lain

d. Memilih, mengkombinasikan,

dan/ atau menghasilkan teks

multimoda untuk

mengkomunikasikan konsep

tertentu

e. Mengkonfirmasi, merevisi,

atau menolak prediksi

B. Penggunaan alat bantu

a. Pengatur grafis √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

150

Rangkuman Hasil Wawancara Guru 1

NO Pertanyaan Jawaban

12. Apakah bapak/ ibu guru sudah

menerapkan strategi literasi

ketika melaksanakan kegiatan

pembelajaran?

Iya mbak, saya sudah menggunakan kan

literasi itu saat ini penting bagi siswa.

13. Apakah bapak/ ibu guru dalam

melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan strategi

literasi juga menggunakan

strategi pemahaman wacana/

teks?

Strategi pemahaman wacana/ teks? Oh

Strategi kegiatan sebelum, ketika, sesudah

membaca..kalau saya sudah make itu

mbak. Soalnya itu bisa membantu peserta

didik dalam memahami materi pelajaran .

14. Selain itu apakah bapak/ ibu

guru juga menggunakan

berbagai jenis moda?

Iya mbak, biar siswa itu tidak bosan, ya

biar ada variasi juga dalam pembelajaran.

Biasanya saya pake artikel, gambar, atau

video mbak ambil dari internet.

15. Apakah bapak/ ibu guru juga

menggunakan alat bantu berupa

Graphic Organaizer ?

Kalau menggunakan grafik menurut saya

suasana kelas lebih hidup, bisa membantu

anak juga dalam memahami materi, tapi

saya menggunakannya hanya kadang-

kadang. Dan biasanya itu saya

menggunakan di awal pembelajaran atau

di tengah pembelajaran.

16. Apakah bapak/ ibu guru

memberikan instruksi yang

jelas dan apakah instruksi

tersebut sudah di eksplisitkan

dalam desain RPP?

Oh jelas mbak, soalnya itu penting. Kalau

tidak diberi nanti anak-anak jadi bingung,

terus pembelajarannya juga nanti bisa

kacau. Di dalam RPP itukan ada langkah-

langkah pembelajaran, anak harus apa dan

bagaimana, nah ya itu.. itu instruksinya.

17. Lalu, apakah selama kegiatan

pembelajaran berlangsung

bapak/ ibu guru membimbing

atau meminta peserta didik

untuk merumuskan pertanyaan?

Kalau itu menurut saya setiap guru pasti

melakukannya, termasuk saya,

mengajukan pertanyaan itu merupakan

hal penting. Dan saya sendiri sangat-

sangat terbuka ketika anak mau bertanya.

18. Apakah bapak/ ibu guru

merespon positif terhadap

setiap pertanyaan yang diajukan

oleh peserta didik?

Ya saya berusaha untuk selalu merespon

positif terhadap pertanyaan siswa karena

yang namanya membangkitkan anak

untuk bertanya itu saja susah, gimana

nanti kalau misalnya kita merespon

negatif, ndak ada anak yang mau tanya.

Paling tidak guru merespon dengan

memberikan pujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

151

19. Selanjutnya, apakah selama

kegiatan pembelajaran bapak/

ibu guru meminta peserta didik

untuk melakukan kegiatan

analisis, sintesis, atau bahkan

evaluasi?

Iya mbak.

20. Apakah bapak/ ibu guru

melakukan kegiatan meringkas

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung?

Iya mbak, sudah biasanya saya minta

anak-anak itu untuk mencatat informasi

atau hal penting mengenai materi ke

dalam buku catatan dengan menggunakan

bahasa mereka sendiri. Tapi juga biasanya

saya minta anak untuk persentasi, kan

kalau dalam literasi membuat ringkasan

itu tidak hanya mencatat.

21. Adakah kesulitan yang bapak/

ibu guru alami ketika menyusun

desain RPP atau melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan

strategi literasi?

Jujur kadang saya merasa kesulitan dalam

menyusun RPP atau melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan strategi

literasi. Soalnya kadang ada materi yang

ndak cukup kalau diajarkan dengan

strategi literasi saja.

22. Apakah bapak/ ibu guru juga

pernah mengikuti workshop

atau pelatihan tentang literasi?

Kalau untuk itu saya belum pernah mbak,

di sekolah dulu ada diberikan oleh bu

kepsek tapi tidak mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

152

Rangkuman Hasil Wawancara Guru 2

NO Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ ibu guru sudah

menerapkan strategi literasi

ketika melaksanakan kegiatan

pembelajaran?

Iya sudah, soalnya strategi literasi itu

penting karena dapat memaksimalkan

anak dalam menggali kemampuan yang

mereka miliki, tidak hanya membaca

tapi juga melalui kegiatan penghlihatan.

Membantu anak juga dalam berpikir

kritis dengan menggunakan indra yang

mereka miliki, dan rasa keingin tahunya

itu jadi lebih tinggi.

2. Apakah bapak/ ibu guru dalam

melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan strategi

literasi juga menggunakan

strategi pemahaman wacana/

teks?

Nah itu, saya sudah menggunakan..

Dan saya selalu menyampaikan kepada

anak-anak apa yang harus dilakukan

sebelum membaca atau mempelajari

materi, ketika membaca, danitu setelah

membaca harus seperti apa.

3. Selain itu apakah bapak/ ibu

guru juga menggunakan

berbagai jenis moda?

Iya, itukan juga dapat menjadikan

pembelajaran yang dilaksanakan lebih

bervariasi, dan pembelajaran yang

dilakukan nanti akan lebih kontekstual

kalau ada penggunaan moda. Moda

sendiri kan juga bisa digunakan sebagai

salah satu metode kalau kita tidak bisa

mengajak anak ke dunia nyata, dan itu

bisa dijadikan sebagai bahan referensi

anak dalam belajar.

4. Apakah bapak/ ibu guru juga

menggunakan alat bantu berupa

Graphic Organaizer ?

Kalau grafik saya menggunakan mbak,

karena dapat membantu anak

mengorganisasikan pemahamannya.

Kebetulan ini di RPP yang nanti akan

saya berikan kepada mbbaknya saya

tidak mencantumkan penggunaan

Graphic Organaizer karena dalam

menyusun RPP ini saya terburu-buru

jadi ya tidak maksimal.

5. Apakah bapak/ ibu guru

memberikan instruksi yang

jelas dan apakah instruksi

Yang namanya insruksi dalam

pembelajaran bagi seorang guru itu

penting. Karena dalam pembelajaran

anak itu harus tau pembelajarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

153

tersebut sudah di eksplisitkan

dalam desain RPP?

nanti seperti apa dan anak harus

bagaimana dan apa yang akan

dikerjakan selama pembelajaran, lalu

penilaiannya seperti apa. Kalau ndak ada

yang namanya instruksi ya nanti

pembelajarannya gak terarah, dan nanti

hasilnya pun juga tidak akan jelas. Dan

ini lah hal yang biasanya itu dilupakan

oleh guru.

6. Lalu, apakah selama kegiatan

pembelajaran berlangsung

bapak/ ibu guru membimbing

atau meminta peserta didik

untuk merumuskan pertanyaan?

Iya mbak, dan itu perlu sekali dilakukan.

Tapi anak-anak disini itu saya rasa

masih harus dilatih untuk belajar

bertanya, sebab motivasinya untuk

bertanya saja masih rendah. Nah

makanya yang namanya memotivasi

atau menarik anak untuk bertanya itu

penting gitu lho.

7. Apakah bapak/ ibu guru

merespon positif terhadap

setiap pertanyaan yang diajukan

oleh peserta didik?

Saya biasanya memberikan reward bagi

anak yang mau bertanya ataupun bagi

anak yang mau untuk menjawab

pertanyaan. Menurut pengalaman yang

pernah saya alami, ketika anak

dimotivasi untuk bertanya dengan diberi

reward dia nanti kalau gak dikasih

reward pun lama-lama akan aktif dalam

bertanya tanpa diminta. Memberikan

reward sendiri itu apa ya..menjadi

strategi bagi saya.

8. Selanjutnya, apakah selama

kegiatan pembelajaran bapak/

ibu guru meminta peserta didik

untuk melakukan kegiatan

analisis, sintesis, atau bahkan

evaluasi?

Ya..ya.. kalau menurut saya sih sudah

saya lakukan. Di akhir pembelajaran kan

biasanya anak diajak untuk berefleksi,

nah evaluasinya itu ya refleksi itu.

9. Apakah bapak/ ibu guru

melakukan kegiatan meringkas

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung?

Iya mbak, sudah saya lakukan juga. Jadi

selama pembelajaran, anak itu perlu

diajak untuk meringkas materi yang

sudah mereka pelajari, biasanya saya

minta anak itu untuk

mengkomunikasikan apa yang sudah

mereka pelajari dengan minta untuk

persentasi dan mengajak anak untuk

mengikuti kegiatan tindak lanjut setelah

membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

154

10. Adakah kesulitan yang bapak/

ibu guru alami ketika menyusun

desain RPP atau melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan

strategi literasi?

Kalau saya pribadi tidak mbak. Saya

sudah terbiasa menyusun RPP dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan strategi literasi.

11. Apakah bapak/ ibu guru juga

pernah mengikuti workshop

atau pelatihan tentang literasi?

Wah kalau itu sering mbak, kebetulan

dalam waktu dekat ini saya juga

diberikan kepercayaan untuk mengisi

seminar di UNY tentang literasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

155

Hasil Observasi Aktifitas Guru Mengajar (Kelas VII)

NO Aspek yang Diamati YA TIDAK CATATAN

1. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru menggunakan strategi

pemahaman wacana/ teks.

2. Selain itu, guru juga menggunakan

berbagai macam jenis moda.

3. Guru juga memberikan instruksi atau

arahan yang jelas kepada peserta didik

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

4. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru memanfaatkan

berbagai macam tabel atau grafif

(Graphic Organaizer)

5. Dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran guru meminta peserta

didik untuk merumuskan pertanyaan.

6. Guru juga menunjukkan sikap yang

terbuka dan respon yang positif terhadap

pertanyann yang diberikan oleh peserta

didik.

7. Selain itu, guru juga meminta peserta

didik untuk melakukan kegiatan

analisis, sintesis, dan evaluasi.

8. Guru juga melaksanakan kegiatan

meringkas isi teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

156

Hasil Observasi Aktifitas Guru Mengajar (Kelas VIII)

NO Aspek yang Diamati YA TIDAK CATATAN

1. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru menggunakan strategi

pemahaman wacana/ teks.

2. Selain itu, guru juga menggunakan

berbagai macam jenis moda.

3. Guru juga memberikan instruksi atau

arahan yang jelas kepada peserta didik

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

4. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru memanfaatkan

berbagai macam tabel atau grafif

(Graphic Organaizer)

5. Dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran guru meminta peserta

didik untuk merumuskan pertanyaan.

6. Guru juga menunjukkan sikap yang

terbuka dan respon yang positif terhadap

pertanyann yang diberikan oleh peserta

didik.

7. Selain itu, guru juga meminta peserta

didik untuk melakukan kegiatan

analisis, sintesis, dan evaluasi.

8. Guru juga melaksanakan kegiatan

meringkas isi teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

157

LAMPIRAN 5

(Rangkuman Hasil Uji Validitas dan

Reliabilitas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

158

Rangkuman Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Angket Evaluasi Peserta

Didik Terhadap Penggunaan Strategi Literasi dalam Kegiatan Pembelajaran

No Butir

Instrumen Rhitung

rtabel

(N=30,α5%) Keterangan

1 0,401 0,201 Valid

2 0,436 0,201 Valid

3 0,118 0,201 Tidak Valid

4 0,352 0,201 Valid

5 0,581 0,201 Valid

6 0,462 0,201 Valid

7 0,654 0,201 Valid

8 0,631 0,201 Valid

9 0,625 0,201 Valid

10 0,606 0,201 Valid

11 0,501 0,201 Valid

12 0,302 0,201 Valid

13 0,345 0,201 Valid

14 0,301 0,201 Valid

15 0,446 0,201 Valid

16 0,409 0,201 Valid

17 0,245 0,201 Valid

18 0,509 0,201 Valid

19 0,400 0,201 Valid

20 0,476 0,201 Valid

21 0,387 0,201 Valid

22 0,478 0,201 Valid

23 0,564 0,201 Valid

24 0,502 0,201 Valid

25 0,451 0,201 Valid

26 0,671 0,201 Valid

27 0,451 0,201 Valid

28 0,510 0,201 Valid

29 0,530 0,201 Valid

30 0,440 0,201 Valid

Sumber; data primer diolah, 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

159

Hasil Uji Validitas Angket Evaluasi Peserta Didik Terhadap Penggunaan

Strategi Literasi dalam Kegiatan Pembelajaran

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 97.27 97.307 .401 . .900

ITEM2 97.20 98.077 .436 . .900

ITEM3 97.88 99.678 .118 . .904

ITEM4 97.79 96.551 .352 . .901

ITEM5 97.69 93.321 .581 . .896

ITEM6 97.48 95.444 .462 . .899

ITEM7 97.74 92.345 .654 . .895

ITEM8 98.00 90.617 .631 . .895

ITEM9 97.85 92.148 .625 . .895

ITEM10 97.88 92.593 .606 . .896

ITEM11 97.62 94.195 .501 . .898

ITEM12 97.48 97.508 .302 . .901

ITEM13 97.36 97.594 .345 . .900

ITEM14 97.22 98.983 .301 . .901

ITEM15 98.05 93.433 .446 . .899

ITEM16 97.93 93.729 .409 . .900

ITEM17 97.61 98.538 .245 . .902

ITEM18 97.48 95.444 .509 . .898

ITEM19 97.58 96.204 .400 . .900

ITEM20 97.54 95.804 .476 . .898

ITEM21 97.51 96.338 .387 . .900

ITEM22 97.63 95.171 .478 . .898

ITEM23 97.61 94.091 .564 . .897

ITEM24 97.63 94.533 .502 . .898

ITEM25 97.64 95.849 .451 . .899

ITEM26 97.49 93.678 .671 . .895

ITEM27 98.06 94.932 .451 . .899

ITEM28 97.91 93.831 .510 . .898

ITEM29 98.01 92.840 .530 . .897

ITEM30 97.44 95.739 .440 . .899

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

160

Hasil Uji Reliabilitas Angket Evaluasi Peserta Didik Terhadap Penggunaan

Strategi Literasi dalam Kegiatan Pembelajaran

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.902 .902 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

161

LAMPIRAN 6

(Surat Ijin Penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI … · IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 PAKEM YOGYAKARTA

RIWAYAT HIDUP

SHELFY AMANAH ROHIM, dilahirkan di Kabupaten

Sleman pada hari Rabu tanggal 15 Januari 1997. Anak

pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Marsokip dan

Ibu Nuryanti yang telah menyelesaikan pendidikan Sekolah

Dasar di SD Negeri Murten, Kecamatan Sleman, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta pada tahun 2008. Pada tahun itu juga

peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5 Sleman dan tamat pada tahun

2011. Pada tahun yang sama juga, peneliti melanjutkan pendidikan di SMA Negeri

2 Sleman dan lulus jenjang pendidikan menengah atas pada tahun 2014. Peneliti

kemudian melanjutkan pendidikan lanjutan di salah satu perguruan tinggi swasta di

Yogyakarta, yakni Universitas Sanata Dharma (USD) jurusan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan dengan mengambil Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Ekonomi. Peneliti menyelesaikan kuliah strata satu (SI) pada tahun

2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI