Implementasi BAB 3

6
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No Diagnosa Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Struktur Proses Hasil 1 Gangguan rasa nyaman pada lansia berhubungan dengan proses penuaan 1. Memberikan latihan teknik relaksasi pada kader lansia Dilakukan pada: Hari/Tangga l: Jum’at, 24 April 2015 Pukul :16.00 – 18.00 WIB Tempat : Rumah Ibu RW XV 2. Memberikan latihan tehnik relaksasi pada lansia binaan Menyediakan SOP tehnik relaksasi otot progresif Jacobson Menyediakan CD tehnik relaksasi otot progresif Jacobson Menyediakan Flipchart tehnik relaksasi otot progresif Jacobson Menyediakan SOP leaflet, dan flipchart 50% undangan (3 kader) hadir dalam pelaksanaan latihan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson Kader berperan aktif dalam latihan relaksasi otot progresif Jacobson Lansia diajarkan gerakan relaksasi otot progresif 67% (2 kader) hanya mampu mengingat 8 gerakan dari 15 gerakan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson 33% (1 kader) hanya mampu mengingat 6 gerakan dari 15 gerakan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson Dari 27 lansia binaan 100% (27 lansia) melaporkan adanya Kader akan belatih lagi secara mandiri dengan melihat CD dan booklet yang telah dibagikan Lansia dapat terus mempraktekan relaksasi otot progresif Jacobsosn

Transcript of Implementasi BAB 3

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NoDiagnosaKegiatanEvaluasiRencana Tindak Lanjut

StrukturProsesHasil

1Gangguan rasa nyaman pada lansia berhubungan dengan proses penuaan 1. Memberikan latihan teknik relaksasi pada kader lansia Dilakukan pada:Hari/Tangga l: Jumat, 24 April 2015Pukul :16.00 18.00 WIBTempat : Rumah Ibu RW XV

2. Memberikan latihan tehnik relaksasi pada lansia binaan

3. Memberikan latihan tehnik relaksasi pada lansia yang hadir di posyandu lansia Dilakukan pada:Hari/Tangga l: Selasa, 28 April 2015Pukul : 09.00 12.00 WIBTempat : Rumah Ibu RW XV

Menyediakan SOP tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

Menyediakan CD tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

Menyediakan Flipchart tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

Menyediakan SOP leaflet, dan flipchart tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

Menyediakan SOP dan leaflet tehnik relaksasi otot progresif Jacobson50% undangan (3 kader) hadir dalam pelaksanaan latihan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

Kader berperan aktif dalam latihan relaksasi otot progresif Jacobson

Lansia diajarkan gerakan relaksasi otot progresif Jacobson

Lansia diminta mempraktekan gerakan relaksasi otot progresif Jacobson sebanyak 3x/hari selama 3 hari

55% lansia (35 orang) hadir pada kegiatan posyandu lansia

Lansia berperan aktif dan antusias mengikuti demonstrasi gerakan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

67% (2 kader) hanya mampu mengingat 8 gerakan dari 15 gerakan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

33% (1 kader) hanya mampu mengingat 6 gerakan dari 15 gerakan tehnik relaksasi otot progresif Jacobson

Dari 27 lansia binaan

100% (27 lansia) melaporkan adanya penurunan/ hilangnya gangguan rasa nyaman (sakit kepala) dan perasaan lebih rileks

63% (17 lansia) menunjukkan adanya penurunan tekanan systole dan diastole 10-20 mmHg 100% (35 lansia) melaporkan setelah melakukan gerakan otot progresif Jacobson merasa lebih rileks

28% (10 lansia) hanya mampu mengingat 6 gerakan dari 15 gerakan yang didemonstrasikan 72% (25 lansia) hanya mampu mengingat di bawah 6 gerakan dari 15 gerakan yang didemonstrasikan

Kader akan belatih lagi secara mandiri dengan melihat CD dan booklet yang telah dibagikan

Lansia dapat terus mempraktekan relaksasi otot progresif Jacobsosn

Relaksasi otot progresif Jacobson selanjutnya akan di demonstrasikan setiap posyandu lansia oleh kader lansia

2Ketidakefektifan performa peran pada kader lansia berhubungan dengan ketidakadekuatan keterampilan kader lansia Penyegaran kaderDilakukan pada:Hari/Tangga l: Jumat, 24 April 2015Pukul :16.00 18.00 WIBTempat : Rumah Ibu RW XV

Meyediakan modul tentang konsep lansia, posyandu lansia, penyakit yang rentan pada lansia dan konsep hipertensi

Menyediakan poster tentang Hipertensi

Menyediakan SOP pengukuran TB, BB, TD, Pengisian KMS

Mengajarkan cara mengukur gula darah dengan menggunakan Glukotest

Menyediakan SAP tentang jus mentimun, pisang, jahe dan belimbing

50% undangan (3 kader) hadir dalam kegiatan penyegaran kader

Adanya peran aktif peserta/ kader dalam kegiatan

Peserta/kader aktif dalam diskusi pengobatan non-farmakologis hipertensiTingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dari 3 kader lansia didapatkan 100% (3 kader) dengan pengetahuan cukup, Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan kader meningkat 100 % (3 kader) baik

Sebelum diberikan pelatihan hanya 1 kader yang dapat menggunakan tensimeter,Setelah diberikan pelatihan 100% (3 kader yang hadir ) mampu melakukan pengukuran TB, BB, LP, TD, Pengisian KMS, dan pengukuran gula darah dengan Glukotest

Kegiatan penyegaran kader terlaksanan dengan baik

Kader dapat bekerjasama dengan Puskesmas Kendalsari untuk penyegaran kader/pelatihan kader secara berkelanjutan

3Defisiensi pengetahuan pada lansia berhubungan dengan kurang paparan informasi tentang penyakit yang dialami(Hipertensi) dan terapiPenyuluhan tentang Hipertensi dan terapiDilakukan pada:Hari/Tangga l: Selasa, 28 April 2015Pukul : 09.00 12.00 WIBTempat : Rumah Ibu RW XVMenyediakan SAP tentang Hipertensi

Menyediakan leaflet tentang Hipertensi

Menyediakan poster tentang hipertensi

Menyediakan SAP tentang jus mentimun, pisang, jahe, dan belimbing55% lansia (35 orang) hadir pada kegiatan posyandu lansia

Lansia memperhatikan materi penyuluhan

Lansia aktif dalam diskusi materi penyuluhanTingkat pengetahuan hipertensi sebelum diberikan penyuluhan dari 35 lansia yang hadir didapatkan sebagian kecil memiliki tingkat pengetahuan yang baik 40% (14 lansia) dan 60% (21 lansia) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan lansia meningkat yakni 80% (28 lansia) berpengetahuan baik dan 20% (7 lansia) berpengetahun cukup

Pengetahuan dan minat lansia tentang pengobatan non-farmakologis lansia meningkat 100%

Lansia antusias untuk menggunakan pengobatan non-farmakologis untuk HipertensiaLaefleat tentang hipertensi diserahkan pada kader untuk dibagikan pada lansia yang tidak hadir di posyandu berikutnya dan dijelaskan oleh kader

4Resiko jatuh pada lansia berhubungan dengan usiaPenyuluhan pada lansia binaan sepanjang minggu ke-3Menyediakan SAP tentang resiko jatuh

Menyediakan leaflet tentang resiko jatuh

Menyediakan SOP penanganan jatuh pada lansia

Lansia memperhatikan materi penyuluhan

Lansia aktif dalam materi penyuluhan

Lansia mempraktekkan penangan mandiri bila jatuhPengetahuan lansia tentang resiko jatuh meningkat 100%

Lansia mampu mengingat penangan mandiri bila jatuh

Lansia dan keluarga berperan aktif agar resiko jatuh pada lansia tidak menjadi aktual