IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN...

35
IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDIA (STUDI PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Studi Agama-Agama (S.Ag) Oleh: TOLHAH REZA PAHLEFI 10520009 FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Transcript of IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN...

Page 1: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN

INDIA

(STUDI PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Studi Agama-Agama (S.Ag)

Oleh:

TOLHAH REZA PAHLEFI

10520009

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh
Page 3: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh
Page 4: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh
Page 5: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

v

MOTTO

“Cinta tidak pernah meminta, ia selalu memberi”

Mahatma Gandhi

Page 6: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

vi

PERSEMBAHAN

Untuk Ayah Ibu tercinta: Wasin & Tuti Umarni

Kakak-kakakku tersayang: Novi Awalul Putro & Herman Felani

Page 7: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

vii

ABSTRAK

Penjajahan adalah hal yang tidak pernah diinginkan oleh setiap bangsa.

Sejarah telah membuktikan betapa penjajahan lebih banyak menimbulkan

penderitan akibat penindasan. Perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh

bangsa yang terjajah menjadi sangat penting guna menghilangkan kegiatan

kolonialisasi tersebut. Berbagai cara pun dilakukan untuk merebut kemerdekaan,

baik dengan cara yang diplomatik maupun secara frontal. Tujuan yaitu

memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

yang kontrofersial yang memperjuangkan kemerdekaan India. Dalam perjuangan

kemerdekaan India, Gandhi tidak menggunakan senjata perangkat keras seperti

yang dilakukan para pejuang kemerdekaan pada umumnya. Mahatma Gandhi

menghendaki supaya memakai cara-cara pantang kekerasan atau ahimsa.

Penelitian ini hendak menggali bagaimana konsep ahimsa Mahatma Gandhi serta

bagaimana implementasi dari ahimsa dalam memperjuangkan kemerdekaan India.

Penelitian ini bersifat kepustakaan murni (library research) yang

didasarkan pada karya-karya Mahatma Gandhi sebagai sumber data primer dan

buku-buku lain yang berkaitan sebagai sumber data sekunder. Sedangkan metode

yang dipakai adalah pendekatan historis filosofis yang berupaya memaparkan

pemikiran Gandhi secara jelas, akurat dan sistematis.

Hasil penelitian ini diperoleh beberapa jawaban, pertama, konsep ahimsa

Mahatma Gandhi menuntut setiap orang untuk tidak menyakiti mahluk apa pun,

baik dengan perkataan, pikiran, ucapan, dan tindakan sekalipun untuk kepentingan

manusia. Konsep ahimsa Mahatma Gandhi lahir sebagai respon terhadap

penindasan dan diskriminasi yang diterima oleh Gandhi dan rakyat India. Dalam

bidang ekonomi semangat ahimsa diimplementasikan dalam swadesi, yakni

menggerakkan rakyat India untuk mencintai produk dalam negeri. Dalam bidang

sosial Gandhi mencoba mengangkat orang-orang yang diluar kasta dengan

menyebut mereka sebagai harijan atau anak-anak Tuhan. Dalam bidang politik,

implementasi ahimsa dilakukan dengan bersikap nonkooperatif terhadap

pemerintah Inggris, gerakan nonkooperatif ini disebut dengan civil disobedience

atau ketidakpatuhan sipil. Dalam kehidupan beragama, semangat ahimsa

diimplementasikan Gandhi dengan cara berpuasa saat terjadi pertikaian antar

orang Islam dan Hindu.

Page 8: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

viii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji penulis persembahkan kepada Allah SWT sang Maha

Cinta yang karena limpahan kasih serta sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, pembawa kabar gembira, rahmat

untuk semsta alam. Semoga kita semua mendapat syafa’atnya kelak di hari

kiamat. Aamiin.

Suatu keniscayaan dan sebuah realitas objektif, bahwa tidak ada manusia

yang sempurna. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, penulis pribadi

dengan terbuka membuka ruang dan wilayah saran dan kritik bagi segenap

pembaca. Secara optimis skripsi ini tidak akan mencapai harapan ideal dan

sempurna, sehingga dengan menjunjung tinggi kebenaran Al-Qur’an, penulis

mengucapkan syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak yang berjasa atas

lahirnya skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Ustadi Hamzah, S.Ag, M.Ag, selaku Ketua Jurusan dan bapak

Khairullah Zikri, S.Ag, MA.St.Rel, selaku Sekretaris Jurusan Studi Agama-

Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.

3. Bapak Drs. M. Rifai Abduh, MA, selaku Penasehat Akademik.

4. Bapak Prof. Dr. H. Djam’annuri, MA selaku Pembimbing yang selalu

membimbing dengan tulus, sabar, dan memberikan motivasi.

Page 9: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

ix

5. Seluruh dosen Studi Agama-Agama yang sudah memberikan ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk

penulisan skripsi ini.

6. Segenap stap TU yang memberikan pelayanan terbaik dan ramah demi

kelancaran segala urusan penulisan skripsi ini.

7. Kedua orang tua saya, Ayahanda Wasin dan Ibunda Tuti Umarni yang

tercinta. Cinta, doa, dan didikan melalui sentuhan kasih sayang kalian lah

akhirnya penulis bisa selalu kuat berdiri seperti ini. Kakak-kakaku Novi

Awalul Putro dan Herman Felani. Terima kasih atas dukungannya selama ini.

8. Teman-teman satu Angkatan Studi Agama-Agama 2010 (Zulfikar, Imam, Ita,

Tami, Hari, Aris, Rama, Linda, Hani, Mahfud, Rifqi, Nifa, dan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu di sini) dan teman-teman lain selingkup Fakultas,

terimakasih atas semua yang telah kalian berikan, kalian akan selalu saya

kenang dalam mengarungi hidup ini. Semoga persahabatan kita abadi dan

diridhai Allah sampai kapanpun.

9. Teman-teman Pesantren Kaliopak (Imam, Gus Baha, Mas Munir, Brili, Gus

Zahid, Mas Tanto, Atip, Farid, Rojikin, Sofa), khususnya untuk Kyai M. Jadul

Maula, terimakasih atas olah laku, olah pikir, dan olah rasa yang diajarkan

kepada kami.

10. Teman-teman Jawara (Narso, Eghy, Awal, Agam, Hanif, Epri, Latif, Awang,

dan yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu), terimaksih atas semua

kebaikan yang telah kalian berikan, kalian adalah teman bercanda ria.

Page 10: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

x

11. Teman-teman asrama Diva Press (Yusuf, Ozi, Nor, dan yang lain yang tidak

bisa disebutkan satu persatu), terimaksih atas semua motivasi yang kalian

berikan.

12. Teman-teman HMI yang senantiasa memberikan pencerahan dalam bergerak

dan bertindak.

13. Teman-teman IKAPMAWI Yogyakarta (Gus Azky, Kang Rohman, Nuri,

Kang Husni, Trio, Awal, Tupe, Faiz, Eko, Mba Resta, Mba Ela, dan yang lain

yang tidak bisa disebutkan satu persatu) terimakasih atas semua kebaikan dan

perhatiannya.

Semoga curahan Allah tetap melimpah kepada kita semua, aamiin. Akhir

kalam, semoga skripsi yang sederhana ini dapat diambil manfaatnya.

Yogyakarta, 31 Oktober 2016

Penulis,

Tolhah Reza Pahlefi

NIM. 10520009

Page 11: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .......... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7

E. Kerangka Teori....................................................................... 9

F. Metode Penelitian................................................................... 13

G. Sistematika Pembahasan ........................................................ 17

BAB II. MENGENAL MAHATMA GANDHI

A. Riwayat Pribadi ...................................................................... 18

B. Dunia Intelektual Mahatma Gandhi ....................................... 23

C. Perjuangan Hidup Mahatma Gandhi ...................................... 29

Page 12: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

xii

D. Karya-karya Mahatma Gandhi ............................................... 38

BAB III. AHIMSA MAHATMA GANDHI

A. Pengertian Ahimsa .................................................................. 42

B. Latar Belakang Lahirnya Ahimsa Mahatma Gandhi .............. 45

C. Ahimsa Mahatma Gandhi ....................................................... 47

D. Nilai-Nilai Ahimsa Mahatma Gandhi..................................... 52

1. Non-Violence (Nir-Kekerasan) ........................................ 52

2. Kebenaran ........................................................................ 54

3. Love (Cinta) ..................................................................... 58

4. Peace (Perdamaian) .......................................................... 59

BAB IV. IMPLEMENTASI AHIMSA MAHATMA GANDHI

A. Implementasi Ahimsa Dalam Bidang Ekonomi ..................... 61

B. Implementasi Ahimsa Dalam Bidang Sosial .......................... 67

C. Implementasi Ahimsa Dalam Bidang Politik ......................... 74

D. Implementasi Ahimsa Dalam Kehidupan Beragama.............. 77

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 83

B. Saran-saran ............................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 85

CURRICULUM VITAE .................................................................. 88

Page 13: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penjajahan adalah hal yang tidak pernah diinginkan oleh setiap

bangsa. Sejarah telah membuktikan betapa penjajahan lebih banyak

menimbulkan penderitan akibat penindasan. Perjuangan kemerdekaan

yang dilakukan oleh bangsa yang terjajah menjadi sangat penting guna

menghilangkan kegiatan kolonialisasi tersebut. Berbagai cara pun

dilakukan untuk merebut kemerdekaan, baik dengan cara yang diplomatik

maupun secara frontal. Tujuan jelas, yaitu memperjuangkan hak atas tanah

kelahiran.

Salah satu negara yang pernah di bawah bayang-bayang kolonialisasi

adalah India. Sebelum India merdeka, India merupakan tanah jajahan

Inggris. India berada di bawah pengaruh kekuasaan organisasi

perdagangan British East India Company (BEIC). BEIC menghisab habis

kemakmuran India dan memberikannya ke tangan-tangan pribadi tertentu.

Industri-industri yang asli berasal dari India tertekan, tanah dikenakan

pajak, dan banyak desa-desa di India yang tidak mampu bertahan. Jutaan

rakyat kelaparan karena penjajahan tersebut. Inggris mendominasi India

secara utuh.1

1 Eknath Easwaran, Gandhi The Man, ter. Yendhi Amalia & Hari Mulyana (Bandung:

Mizan, 2014), hlm. 200

Page 14: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

2

Berbicara tentang India, memang tidak bisa dilepaskan dari sosok

penting pendukung pergerakan kemerdekaan seperti Jawaharlal Nehru dan

Ali Jinna. Namun sosok penting yang dimaksud di sini adalah dia yang

mampu untuk memobilisasi dan mengorganisir rakyat untuk bangkit

melawan ketidakadilan yang ada. Di India, banyak tokoh penting yang

posisinya sentral dalam mendukung upaya memerdekakan India. Tetapi

melihat keberadaannya, mungkin hanya ada satu sosok yang dianggap

menjadi pembeda dari yang lain. Dialah Mohandas Karamchand Gandhi,

atau yang lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi.

Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan

Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, India, pada 2 Oktober 1896.2

Seseorang dengan perawakan kurus, memakai kacamata bulat, yang

kemana-mana pergi hanya dilapisi dengan selembar kain putih panjang

yang membalut tubuhnya, dan berjalan tanpa menggunakan alas kaki.

Gandhi bisa dikatakan sebagai sosok yang kontrofersial dalam perjalanan

hidupnya dan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Tingkah

laku perbuatan maupun pemikirannya, bisa dikatakan keluar dari pola pikir

orang pada zamannya.

Dalam perjuangan kemerdekaan India, Gandhi tidak menggunakan

senjata perangkat keras seperti yang dilakukan para pejuang kemerdekaan

pada umumnya. Gandhi menghendaki supaya memakai cara-cara pantang

kekerasan atau ahimsa. Perjuangannya untuk merebut kemerdekaan India

2 M. K. Gandhi, Mahatma Gandhi Sebuah Otobiografi; Kisah Eksperimen-eksperimen

dalam Mencari Kebenaran, ter. Andri Tenri W (Yogyakarta: Narasi, 2009), hlm. 6.

Page 15: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

3

bukan didasarkan pada kebencian terhadap Inggris. Menurut Gandhi kita

harus membenci dosanya, tetapi bukan orang yang melakukan dosa

tersebut. Bagi Gandhi patrotisme sama dengan berperikemanusiaan.3

Pilihan Gandhi berjuang dengan cara ahimsa bukan dilakukan tanpa

pertimbangan. Sebagai penganut Hindu yang taat, Gandhi benar-benar

berusaha menerapkan ajaran agamanya untuk menginspirasi dunia agar

meninggalkan kekerasan, menjunjung tinggi hak asasi manusia. Gandhi

selama hidupnya berjuang agar rakyat India terlepas dari belenggu

penjajahan Inggris. Gandhi yang dikenal sebagai pejuang yang tagguh,

ternyata bukan senjata yang ia gunakan sebagai alat perjuangannya. Secara

luar biasa, Gandhi memilih dengan cara ahimsa.4

Ketaatan Gandhi terhadap ahimsa tumbuh dari pengalamannya bahwa

ahimsa merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah

konflik secara permanen. Ia merasa kekerasan hanya akan membuat solusi

tipuan dan menanamkan benih kegetiran dan permusuhan yang akhirnya

hanya akan mengacaukan situasi.5 Prinsip ahimsa merupakan pandangan

hidup Gandhi sejak awal perjuangannya hingga akhir hidupnya. Bagi

Gandhi, apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan

melahirkan kebencian dan bibit-bibit permusuhan baru.

3 Mahatma Gandhi, Semua Manusia Bersaudara; Kehidupan dan Gagasan Mahatma

Gandhi Sebagaimana Diceritakannya Sendiri, ter. Kustiniyati Mochtar (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia dan Gramedia, 1988), hlm. xvi. 4 J. Ferdinand Setia Budi, Berpikir Ala Einstein & Bertindak Ala Gandhi (Yogyakarta:

Diva Press, 2016), hlm. 110-111. 5 Eknath Easwaran, Gandhi The Man, hlm. 235-236.

Page 16: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

4

Gandhi menyadari betapa kuatnya cengkraman Inggris dalam

menguasai India. Namun Gandhi tetap berpegang teguh pada prinsip

ahimsa sebagai senjata untuk melawan Inggris, dan Gandhi enggan

menggunakan cara-cara kekerasan untuk mewujudkan tekadnya. Dengan

spirit ahimsa tersebut, Gandhi melawan penjajah Inggris dengan cara yang

lain yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa terjajah

pada umumnya.

Gandhi memberi teladan hidup yang amat sederhana. Dia telah

memimpin beribu rakyat India menentang dengan jalan ahimsa kekuasaan

kerajaan Inggris yang ketika itu merupakan kekuasaan yang terbesar di

dunia. Dia telah masuk keluar penjara. Gandhi juga melakukan tindakan

protes dan melakukan perlawanan, jika perlu sampai mati dalam tahanan

Inggris, dan selalu akhirnya dia berhasil secara moral menekan orang

Inggris untuk mundur selangkah demi selangkah. Inggris pun merasa tidak

berdaya dan seakan kehilangan akal bagaimana menghadapi Gandhi.6

Ahimsa yang menjadi prinsip perjuangan Gandhi dimulai dari sejarah

panjang yang didapatnya di Afrika Selatan selama menjalankan tugas

sebagai pengacara. Sebagai seorang pengacara muda yang haus akan

pekerjaan, Mahatma Gandhi pergi ke Afrika selatan atas saudagar kaya

India yang sedang berselisih. Gandhi diundang sebagai pengacara untuk

membantu penyelesaian kasus tersebut. Dari kesempatan ini, Gandhi

memulai karirnya sebagai pelayan masyarakat sekaligus terjun untuk

6 Mahatma Gandhi, Semua Manusia Bersaudara, hlm. viii.

Page 17: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

5

pertama kalinya dalam bidang sosial ketika ia menjumpai ketidakadilan

dan diskriminasi yang diterimanya dan orang-orang India yang berada di

Afrika Selatan.

Gandhi merupakan negosiator dan penggerak yang tekun dan sabar,

dia juga menjadi juru bicara bagi kepentingan para pedagang India.

Gandhi melangkah setapak demi setapak untuk menemukan obat

ketidakadilan, pertama untuk masyarakat elit India, kemudian untuk

seluruh masyarakat termasuk para pekerja kelas rendah dan mantan budak,

melalui perjuangan Ahimsa.

Afrika Selatan menjadi bumi pembuktian landasan kemunculan

Gandhi sebagai pemimpin utama komunitas India. Hingga tiba waktunya

kembali ke India, dia telah berubah total dalam berpakaian dan tata krama

sehari-hari, berfikir, dan berbicara. Gandhi menyebut tahun pertamanya di

Afrika Selatan sebagai pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupnya,

kerja publiknya diluncurkan, dan semangat keagamaannya menjadi tenaga

hidupnya. Melalui semangat ahimsa Gandhi berjuang melawan penjajahan

Iggris atas India. Berbagai bentuk pergerakan perjuangan kemerdekaan

yang dilakukan Gandhi dengan semangat ahimsa membuahkan hasil yang

positif.

Mahatma Gandhi adalah orang pertama dalam sejarah manusia yang

memperluas prinsip ahimsa dari tinggat perorangan ke tingkat sosial dan

politik. Ia masuk politik dengan tujuan melakukan percobaan atas ahimsa

dan telah membuktikan kebenarannya serta menjadikan ia orang yang

Page 18: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

6

dikagumi dan disegani oleh para pengikut dan bahkan oleh lawan

politiknya. Prestasi yang paling diakui oleh dunia adalah mundurnya

Inggris dari India dengan damai.7

Sebelum diajarkan oleh Mahatma Gandhi, dalam agama Hindu

ahimsa tidak pernah dipakai sebagai sebuah gerakan. Karena itu penulis

tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang bagaimana pemikiran Mahatma

Gandhi tentang ahimsa. Penulis juga tertarik untuk mengetahui bagaimana

implementasi dari ahimsa Mahatma Gandhi yang digunakannya sebagai

prinsip perjuangannya untuk melawan penjajahan Inggris atas India dalam

wilayah politik, sosial, ekonomi, dan juga agama.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana konsep ajaran ahimsa Mahatma Gandhi?

2. Bagaimana implementasi dari ajaran ahimsa Mahatma Gandhi dalam

perjuangan kemerdekaan India?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penyusunan proposal skripsi ini bertujuan untuk:

1. Tujuan

a. Mengetahui konsep ahimsa Mahatma Gandhi.

b. Mengetahui implementasi dari ajaran ahimsa Mahatma Gandhi

dalam perjuangan kemerdekaan India.

7 Mahatma Gandhi, Semua Manusia Bersaudara, hlm. xiv.

Page 19: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

7

2. Kegunaan

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna baik secara teoretis

maupun praktis.

a. Kegunaan secara teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi pembaca dan khasanah ilmu pengetahuan mengenai

agama Hindu, khususnya mengenai konsep ahimsa Mahatma

Gandhi.

b. Kegunaan secara Praktis

Sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya dan digunakan untuk

memperoleh gelar S. Ag

D. Tinjauan Pustaka

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Faiqotul Himmah

(Mahasiswa Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2001),

dengan judul Dimensi Spiritualitas Satyagraha Mahatma Gandhi.8

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dimensi spiritual dalam

ajaran satyagraya Mahatma Gandhi merupakan nilai-nilai manusiawi yang

inheren yang bersifat non material seperti keindahan, kebaikan, cinta kasih

yang menagcu pada perasaan dan emosi religius dan intelektual yang

kemudian diaktualisasikan dalam perlawanan tanpa kekerasan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih (Mahasiswa

Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

8 Faiqotul Himmah, Dimensi Spiritualitas Satyagraha Mahatma Gandhi, Skripsi, Fakultas

Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001, hlm. v.

Page 20: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

8

Yogyakarta Tahun 2003) dengan judul skripsinya Perempuan Dalam

Agama Hindu (Studi Pemikiran Mahatma Gandhi).9 Skripsi ini

menjelaskan tentang bagaimana perempuan India pada masa Mahatma

Gandhi. Melalui ajaran Ahimsa dan Satyagraha Mahatma Gandhi mampu

menumbuhkan kesadaran dan kepercayaan diri kaum perempuan.

Mahatma Gandhi mampu melepaskan kaum perempuan dari belenggu

tradisionalisme sehingga kaum perempuan menjadi kaum yang kuat dan

mandiri dalam segala aspek kehidupan.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Fuad Husni Amfloh

(Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2005) Dengan judul Dimensi Politis

Ajaran Ahimsa Mahatma Gandhi.10

Dalam skripsi ini ahimsa dijadiakan

sebagai asas dan teknik politik perjuangan India dalam mengusir

penjajahan Inggris. Mahatma Gandhi mampu membuktikan kepada dunia

bahwa rakyat India mampu mencapai kemerdekaan dengan jalan tanpa

kekerasan.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Rizki Amalia (Mahasiswa

Jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta Tahun 2016), dengan judul Ajaran Ahimsa dan Satyagraha

Mahatma Gandhi Serta Relevansinya Dengan Permasalahan Kelas

9 Kurniasih, Perempuan Dalam Agama Hindu (Studi Pemikiran Mahatma Gandhi),

Skripsi, Fakultas Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003, hlm.

v. 10

Fuad Husni Amfloh, Dimensi Politis Ajaran Ahimsa Mahatma Gandhi, Skripsi,

Fakultas Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005, hlm. v.

Page 21: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

9

Sosial.11

Dalam skripsi ini dibahas relevansi ahimsa dan satyagraha

Mahatma Gandhi dengan permasalahan kelas sosial. Ahimsa dan

satyagraha dijadikan sebagai salah satu obat untuk menyembukan dan

mengobati permasalahan kelas sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Penulisan-penulisan penelitian tersebut sengaja penulis kemukakan

sebagai pertimbangan bahwa dalam penulisan skripsi ini menjadi penting,

karena belum ada penelitian yang mengupas secara eksplisit tentang ajaran

ahimsa serta bagaimana implementasi dari ajaran ahimsa Mahatma

Gandhi tersebut. Karena itu penulis merasa perlu untuk meneliti lebih

lanjut penelitian ini.

E. Kerangka Teori

Definisi implementasi mengalami perubahan seiring dengan

perkembangan studi implementasi itu sendiri. Pressman dan Wildavsky

sebagai pelopor studi implementasi memaknai implementasi dengan

beberapa kata kunci sebagai berikut: untuk menjalankan kebijakan (to

carry out), untuk memenuhi janji-janji sebagimana dinyatakan dalam

dokumen kebijakan (to fulfill), untuk menghasilkan output sebagaimana

dinyatakan dalam tujuan kebijakan (to produce), untuk menyelesaikan

misi yang harus diwujudkan dalam tujuan kebijakan (to complete).12

Riant Nugroho dalam bukunya yang berjudul Publik Policy

menuliskan bahwa implementasi pada prinsipnya adalah cara agar sebuah

11

Rizki Amalia, Ajaran Ahimsa dan Satyagraha Mahatma Gandhi Serta Relevansinya

Dengan Permasalahan Kelas Sosial, Skripsi, Fakultas Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, hlm. v. 12

Erwan Agus Purwanto Ph.D & Dyah Ratih Sulistyastuti, M.SI, Implementasi Kebijakan

Publik: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia (Yogyakarta: Gava Media, 2012), hlm. 20.

Page 22: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

10

kebijakan dapat mencapai tujuannya.13

Intinya implementasi adalah

kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy

output) yang dilakukan oleh para implementer kepada kelompok sasaran

(target group) sebagi upaya untuk mewujudkan tujuan kebijakan. Tujuan

kebijakan diharapkan akan mencul manakala policy output dapat diterima

dan dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok sasaran sehingga dalam

jangka panjang hasil kebijakan akan mampu diwujudkan.14

Selanjutnya, dalam rangka mempertahankan eksistensinya, sebuah

bangsa memerlukan pemahaman tentang geostrategi dan perlu

mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Geostrategi yakni metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita

dan tujuan melalui proses pembangunan dan keputusan yang terukur dan

terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman

dan bermartabat.15

Di Indonesia geostrategi diwujudkan dalam rumusan ketahanan

nasional. Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa disebut

sebagai national resillience. Dalam terminologi Barat dikenal dengan

istilah national power (kekuatan nasional). Ketahanan nasional pada

hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan, penyelenggaraan

13

Dr. Riyant Nugroho, Public Polycy: Implemtasi kebijakan, Analisis Kebijakan, Proses

Kebijakan, Perumusan, Implemtasi, Revisi Risk Management dalam kebijakan Publik, Kebijakan

Sebagai The Fifth Estate, Metode Penelitian Kebijakan (Jakarta: PT Elek Media Kompotindo,

2009), hlm. 491. 14

Erwan Agus Purwanto Ph.D & Dyah Ratih Sulistyastuti, M.Si, Implementasi Kebijakan

Publik, hlm. 21 15

H. Kaelan, M. S. & H. Achmacd Zubaidi, M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan

(Yogyakarta: Paradigma, 2010), hlm. 143.

Page 23: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

11

kesejahteraan, kemakmuran, pertahanan, dan keamanan di dalam

kehidupan nasional.16

Untuk dapat mencapai suatu tujuan nasional suatu bangsa harus

mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan keuletan. Dengan

demikian jelaslah bahwa ketahanan nasional harus diimplementasikan

dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan, maupun pendekatan

keamanan. Kehidupan nasional tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa

aspek. Pertama, aspek alamiah yang meliputi letak geografis negara,

keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk. Kedua,

aspek kemasyarakatan yang meliputi idiologi, politik, ekonomi, sosial

budaya dan hankam, pertahanan dan keamanan.17

Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiyah

dan kemasyarakatan secara terpisah-pisah. Melainkan meninjaunya secara

korelatif, di mana aspek yang satu senantiasa berhubungan erat dengan

lainnya, sedangkan keseluruhannya merupakan konfigurasi yang

menimbulkan daya tahan nasional sebuah bangsa.18

Selanjutnya, hadirnya agama di dunia memiliki esensi mendasar yakni

untuk menyelamatkan umat manusia dari segala bentuk penderitaan di

dunia.19

Agama harus mampu mengentaskan manusia dari belenggu

16

Budi Juliardi, S. H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan: Untuk Perguruan Tinggi

(Jakarta: PT RajaGrafindo Prasada, 2014), hlm. 181. 17

H. Kaelan, M. S. & H. Achmacd Zubaidi, M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan, hlm.

148-149. 18

H. Kaelan, M. S. & H. Achmacd Zubaidi, M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan, hlm.

149. 19

Wasisto Raharjo Jati, Agama dan Politik: Teologi Pembebasan Sebagai Arena

Profetisasi Agama, Walisongo, Walisongo, Volume 22, Nomor 1 (Mei 2014), hlm. 138.

Page 24: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

12

kemiskinan dan diskriminasi. Dengan demikian agama juga bermakna

sebagai pembebas, yakni membebaskan manusia dari kondisi-kondisi

ketidakadilan.

Agama harus dijadikan sebagai alat perubahan, agama harus menjadi

senjata yang ampuh bagi kelompok masyarakat yang dieksploitasi. Agama

harus diformalisasikan sebagai teologi pembebasan sehingga dapat

memainkan peran yang sentral sebagai praksis yang revolusioner.20

Agama sebagai pembebas atau teologi pembebasan merupakan paham

tentang peranan agama dalam ruang lingkup lingkungan sosial. Dengan

kata lain teologi pembebasan adalah suatu usaha kontekstualisasi ajaran-

ajaran dan nilai keagamaan pada masalah kongkret di sekitarnya. Teologi

pembebasan yakni upaya berteologi secara kontekstual. Teologi

pembebasan lahir sebagai respons terhadap situasi sosial yang dinilai

menyengsarakan rakyat seperti penindasan, rasisme, kemiskinan, atau pun

penjajahan.21

Salah satu tokoh teologi pembebasan yakni Gustavo Guitterez. Istilah

teologi pembebasan menurut Gustavo mngandung makna penyelamatan

manusia dari ketidakadilan dalam bidang sosial, politik dan ekonomi.

Agama bukanlah sebatas ritus, pemuas batin, upacara-upacara keagamaan,

20

Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan Pen. Agung Prihantoro

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 3. 21

A. Suryawarsita, Teologi Pembebasan Gustavo Guitterz (Yogyakarta: Jendela, 2001),

hlm. 15

Page 25: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

13

dan do’a tetapi sebagai pembimbing, kontrol sosial dan agen perubahan

untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.22

Berdasarkan penjelasan di atas, ahimsa sebagai salah satu ajaran dari

agama Hindu ditafsirkan kembali oleh Mahatma Gandhi. Ahimsa

digunakan sebagai senjata untuk melawan penjajahan Inggris. Ahimsa

dijadikan oleh Gandhi sebagai benteng pertahanan nasional bangsa India

yang diimplementasikan dalam beberapa aspek kehidupan kemasyarakatan

yang meliputi ekonomi, sosial, politik, dan kehidupan beragama.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kepustakaan murni (Library Reseach)23

,

yaitu cara kerja yang bermanfaat untuk mengetahui penegtahuan

ilmiah dari suatu dokumen tertentu atau berupa literatur lain yang

dikemukakan oleh para ilmuan terdahulu dan ilmuan di masa sekarang.

Dalam arti bahwa data-data dalam kajian ini berasal dari sumber-

sumber kepustakaan baik berupa buku, ensiklopedi, jurnal, majalah,

surat kabar, dan sebagainya.

2. Metode pengumpulan data

Karena penelitin ini tergolong penelitian kepustakaan maka objek

material penelitian adalah kepustakaan dari karya-karya Mahatma

Gandhi baik berupa buku-buku maupun dokumen-dokumen lain yang

22

A. Suryawarsita, Teologi Pembebasan Gustavo Guitterz, hlm. 18 23

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey (Jakarta: LP3ES, 1989), hlm. 45.

Page 26: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

14

berkaitan dengan konsep ahimsa Mahatma Gandhi.24

Upaya

penegmpulan data ini merupakan langkah awal dalam penggarapan

skripsi ini. Pengumpulan dan penelitian dilakukan dengan

membedakan antara data primer dan sekunder.

a. Data primer, yaitu data yang berupa pemikiran-pemikiran

Mahatma Gandhi secara langsung yang telah tertuang dalam

bentuk tulisan-tulisan, berupa buku, jurnal, novel, cerpen, dan

kumpulan esai. Adapun data yang menjadi sumber primer

dalam penulisan skripsi ini adalah pertama, All Man Are

Broters: LifeAnd Thouhts Of Mahatma Gandhi As Told In His

Words, buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia dengan judul Semua Manusia Bersaudara:

Kehidupan Dan Gagasan Mahatma Gandhi Sebagaimana

Diceritakannya Sendiri.Kedua, An Auobiography OR The Story

of my Experiment whit truth, buku ini juga sudah diterjemahkan

ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Mahatma Gnadhi;

Sebuah Autobiografi, Kisah tentang Eksperimen-eksperimen

Saya terhadap Kebenaran.

b. Data sekunder, yaitu data yang berupa bahan pustaka yang

memiliki kajian yang sama yang dihasilkan oleh pemikir lain

berupa tulisan-tulisan yang membahas tentang Mahatma

Gandhi. Seperti, karya Ved Metha dengan judul Mahatma

24

Kaelan, M. S, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: Paradigma,

2005), hlm. 250.

Page 27: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

15

Gandhi And His Apostles, karya Ekhnath Easwaran dengan

judul Gandhi The Man

3. Metode Pengolahan Data

Teknik pengelolaan data ini dilakukan penulis melalui bebrapa proses

berikut:

a. Mengumpulkan data dan mengamatinya terutama aspek

kelengkapan, validitas serta relevansi data dengan tema

bahasan.

b. Mengklarifikasikan dan mensistemasikan data, kemudian

memformulasikan sesuai dengan pokok-pokok permasalahan.

c. Melakukan analisis lanjutan terhadap data yang telah

diklasifikasikan dan disistemasikan dengan beberapa bukti,

kaidah, teori, dan konsep pendekatan yang sesuai, untuk

memperoleh kesimpulan yang valid.

Secara singkat dalam pengelolaan data tersebut adalah setelah data

terkumpul kemudian dianalisis denga mengatur, mengurutkan,

mengkelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikan

data sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan hipotesis kerja

berlandaskan data tersebut dengan langkah mencari muatan tentang

konsep dan implementasi ahimsa Mahatma Gandhi.

Page 28: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

16

4. Metode Analisis Data

Penilitian skripsi ini bersifat analisis deskripstif.25

Analisis

deskriptif adalah uraian secara teratur mengeni seluruh konsep

pemikiran.26

Dengan analisis ini akan dilukiskan seluruh konsepsi

Mahatma Gandhi tentang ahimsa secara tepat, jelas, akurat, dan

sistematis. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan historis dan filosofis. Pendekatan hitoris,

yaitu untuk mengkaji, mengungkap biografi, karya serta corak

perkembangan pemikiran (tokoh yang dimaksud) dari kacamata

kesejarahan, yakni dilihat dari kondisi sosial, politik, dan budaya pada

masa itu, dikaji secara kritis dan mendalam terhadap keadaan,

perkembangan masa lalu, berdasarkan urutan waktu analisa yang

berangkat dari sejarah.27

Pendekatan ini digunakan oleh peneliti sebagi

media penelusuran secara aktual dan autentik mengenai biografi

Mahatma Gandhi. Sedang pendekatan filosofis, yakni pendekatan yang

mendasari konsep-konsep pemikiran dengan cara memahami dengan

menangkap arti dan nuansa mengenai konsep ahimsa Mahatma Gandhi

dan implementasi dari ahimsa tersebut dalam bidang sosial, ekonomi,

serta politik.

25

Anton Baker dan Zubair, Metodelogi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1994)

hlm. 62 26

Winarto Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik (Bandung:

Tarsito, 1980) hlm. 139 27

Muhammad Nur, Metodologi Penelitan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998) hlm. 55.

Page 29: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

17

G. Simtematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab, yang di dalamnya berisi

sub-sub bab. Kelima bab ini disusun dengan sitematika sebagai berikut:

Bab pertama, adala pendahuluan yang di dalamnya meliputi latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka,

dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, menguraikan tentang biografi Mahatma Gandhi secara

menyeluruh, dari masa kanak-kanak sampai wafatnya. Dalam bab ini juga

akan diuraikan latar belakang pendidikan Mahatma Gandhi, perjuangan

hidup Mahatma Gandhi dan karya-karyanya.

Bab ketiga, membahas tentang pengertian ahimsa secara umum dan

pengertian ahimsa Mahatma Gandhi, serta latar belakang munculnya

ahimsa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam ahimsa Mahatma Gandhi.

Bab keempat, membahas tentang bagaimana implementasi dari ajaran

ahimsa Mahatma Gandhi dalam bidang sosial, politik, ekonomi, serta

dalam kehidupan beragama.

Bab kelima, merupakan penutup dari penulisan skripsi ini yang berisi

kesimpulan, dan saran-saran. Penulis akan berusaha menyimpulkan hasil

sebagai jawaban atas rumusan masalah.

Page 30: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ahimsa mempunyai arti yang luas, ahimsa tidak hanya larangan untuk

tidak membunuh. Ahimsa adalah kasih sayang. Ahimsa adalah cinta.

Ahimsa adalah pengorbanan. Ahimsa merupakan suatu sikap tidak

menyaiti kepada semua makhluk, baik dalam ucapan, pikiran, dan

tindakan.

2. Dalam bidang ekonomi semangat ahimsa diimplementasikan dalam

swadesi, yakni menggerakkan rakyat India untuk mencintai produk

dalam negeri. Dalam bidang sosial Gandhi mencoba mengangkat orang-

orang yang diluar kasta dengan menyebut mereka sebagai harijan atau

anak-anak Tuhan. Dalam bidang politik, implementasi ahimsa

dilakukan dengan bersikap nonkooperatif terhadap pemerintah Inggris,

gerakan nonkooperatif ini disebut dengan civil disobedience atau

ketidakpatuhan sipil. Dalam kehidupan beragama, semangat ahimsa

diimplementasikan Gandhi dengan berpuasa saat terjadi perkelahian

antara orang Islam dan Hindu. Menurut Gandhi semua agama itu benar,

semua agama bagi Gandhi sama berharganya dengan agamanya sendiri.

Setiap agama itu mengajarkan cinta, setiap agama mengajarkan kasih

sayang. Tidak ada agama manapun yang memperbolehkan umatnya

untuk saling benci, dan memusuhi.

Page 31: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

84

B. Saran-saran

1. Ajaran ahimsa Mahatma Gandhi merupakan fenomena sosial, budaya,

dan politik yang sangan mengesankan dunia, karena membawa pesan-

pesan moral kemanusiaan yang luhur dan berperadaban. Maka dari itu,

patut untuk diikuti dan diteruskan perjuangnnya.

2. Ajara ahimsa merupakan bagian kecil dari ajaran-ajaran Mahatma

Gandhi, sehingga kajian pemikiran terhadap ajaran-ajaran Gandhi

masih terbuka lebar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Page 32: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

85

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rizki. Ajaran Ahimsa dan Satyagraha Mahatma Gandhi Serta

Relevansinya Dengan Permasalahan Kelas Sosial. Skripsi. Fakultas

Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2016.

Amfloh, Fuad Husni, Dimensi Politis Ajaran Ahimsa Mahatma Gandhi. Skripsi.

Fakultas Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2005.

Baker, Anton dan Zubair. Metodelogi Penelitian Filsafat. Yogyakarta:

Kanisius. 1994.

Budi, J. Ferdinand Setia. Berpikir Ala Einstein & Bertindak Ala Gandhi.

Yogyakarta: Diva Press. 2016.

Easwaran, Eknath. Gandhi The Man, ter. Yendhi Amalia & Hari Mulyana.

Bandung: Mizan. 2014.

Engineer Asghar Ali. Islam dan Teologi Pembebasan Pen. Agung

Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.

Gandhi, M. K. Mahatma Gandhi Sebuah Otobiografi; Kisah Eksperimen-

eksperimen dalam Mencari Kebenaran. Alih bahasa Andri Tenri W.

Yogyakarta: Narasi. 2009.

. Non-Violence in Peace and War. Volume I. Ahmedabad: Navijan

Publishing House. 1942.

. Semua Manusia Bersaudara; Kehidupan dan Gagasan Mahatma

Gandhi Sebagaimana Diceritakannya Sendiri. Alih bahasa Kustiniyati

Mochtar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Gramedia. 1988.

Himmah, Faiqotul. Dimensi Spiritualitas Satyagraha Mahatma Gandhi. Skripsi.

Fakultas Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2001.

Jati, Wasisto Raharjo, Agama dan Politik: Teologi Pembebasan Sebagai Arena

Profetisasi Agama, Walisongo, Walisongo, Volume 22, Nomor 1, Mei 2014.

Juliardi, Budi, S. H., M.Pd. Pendidikan Kewarganegaraan: Untuk Perguruan

Tinggi. Jakarta: PT RajaGrafindo Prasada. 2014.

Kaelan, M. S. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:

Paradigma. 2005.

Keene, Michae. Agama-Agama Dunia. Alih bahasa E. A. Soeprapto.

Yogyakarta: Kanisius. 2006.

Page 33: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

86

Kurniasih. Perempuan Dalam Agama Hindu (Studi Pemikiran Mahatma Gandhi).

Skripsi. Fakultas Ushuluddhin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. 2003.

Mehta, Ved. Ajaran-Ajaran Mahatma Gandhi; Kesaksian dari para

Pengikut dan Musuh-musuhnya. Alih bahasa Siti Farida. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2011.

Merton, Thomas. Gandhi: Tentang Pantang kekerasan. Jakarta: Yayasan

Obor. 1992.

Mulia, T. S. G. India: Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan.

Jakarta: Balai Pustaka. 1959.

Nugroho, Riyant. Public Polycy: Implemtasi kebijakan, Analisis Kebijakan,

Proses Kebijakan, Perumusan, Implemtasi, Revisi Risk Management dalam

kebijakan Publik, Kebijakan Sebagai The Fifth Estate, Metode Penelitian

Kebijakan . Jakarta: PT Elek Media Kompotindo. 2009.

Nur, Muhammad. Metodologi Penelitan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1998.

Nusantara, A. Ariobimo & R. Masri Sareb Putra. Masyarakat dan

Keadilan Sosial. Yogyakarta: Kanisius. 2007.

Purbasari, Agnes Sri. “Nasionalisme Humanistis Mahatma Gandhi”.

Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya. Volume 9. No. 2. Oktober 2007.

Purwanto, Erwan Agus Ph.D & Dyah Ratih Sulistyastuti, M.SI.

Implementasi Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Yogyakarta: Gava Media. 2012.

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. 1989.

Solikin, Nur AR. Agama dan Problem Mondial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2013.

Suhardana, Komang. Ahimsa dan Vegetarian. Surabaya: Paramita. 2010.

Surahmad, Winarto. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik.

Bandung: Tarsito. 1980.

Suryawarsita A. Teologi Pembebasan Gustavo Guitterz. Yogyakarta:

Jendela. 2001

Wegig, R. Wahana. Dimensi Etis Ajaran Gandhi. Yogyakarta: Kanisius.

1986.

Wisarja, I Ketut. Gandhi dan Masyarakat Tanpa Kekerasan. Yogyakarta:

Logung Pustaka. 2005.

Page 34: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

87

Wolpert, Stanley. Mahatma Gandhi: Sang Penakluk Kekerasan,

Hidupnya, dan Ajarannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2001.

Zaehner, Robert C. Kebijaksanaan dari Timur; Beberapa Aspek Pemikiran

Hinduisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1993.

Zubaidi, H. Kaelan, M. S. & H. Achmacd, M.Si. Pendidikan Kewarganegaraan.

Yogyakarta: Paradigma. 2010.

Page 35: IMPLEMENTASI AHIMSA DALAM PERJUANGAN …digilib.uin-suka.ac.id/23619/1/10520009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memperjuangkan hak atas tanah kelahiran. Mahatma Gandhi merupakan tokoh

88

CURRICULUM VITAE

Nama : Tolhah Reza Pahlefi

TTL : Banyumas, 9 Juli 1992

Alamat : Kebarongan RT02/08, Kemranjen, Banyumas

Telp./Hp : 085726516451

Alamat Jogja : Perum Polri D2/177 Gowok Depok Sleman Yogyakarta

Ayah : Wasin

Pekerjaan : Tani

Ibu : Tuti Umarni

Pekerjaan : Wiraswasta

No. HP : 081327404274

Riwayat Pendidikan:

1. SD N Sidamulya 1 (1998-2004)

2. MTs WI Kebarongan, Banyumas (2004-2007)

3. MA WI Kebarongan, Banyumas (2007-2010)

4. Fak. Ushuluddin dan Pemikiran Islam/Jur. Studi Agama-Agama /UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Pengalaman Organisasi

1. IKAPMAWI Yogyakarta.

2. HMI Ushuluddin.