IMPALA UB akan Melakukan Ekspedisi Gua dan Karst

2
IMPALA UB akan Melakukan Ekspedisi Gua dan Karst Dikirim oleh humas3 pada 12 Agustus 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 4912 Pelepasan Tim Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara “Pegunungan Mekongga” Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB) akan melakukan Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara "Pegunungan Mekongga". Sebanyak 12 anggota IMPALA UB akan mengikuti ekspedisi yang akan dilaksanakan selama 24 hari, mulai 13 Agustus sampai 7 September 2014 ini. Pegunungan Mekongga terletak di Kabupaten Kolaka Utara, Kecamatan Iwoimenda, Desa Tamborasih Sulawesi Tenggara. Dalam ekspedisi tersebut mereka akan menyusuri 25 gua, salah satunya terdapat gua besar yang kedalamannya mencapai 500 meter yang belum pernah ditemukan dan belum ada namanya," ujar Ketua IMPALA UB Hilman Fajar Sebastian pada acara pelepasan tim ekspedisi, Senin (11/8). Target IMPALA dalam ekspedisi ini adalah pendataan potensi wilayah Karst, pemetaan gua, sumber mata air, ponor, dan inventarisasi fauna. "Disana kami akan dibantu satu mahasiswa dari MAPALA Universitas Sulawesi Tenggara, satu mahasiswa dari STAIN Kendari dan tujuh orang portir dari warga sekitar untuk membantu membawakan logistik," jelas Hilman. Dalam pemetaan gua ini, IMPALA akan mengidentifikasi potensi yang ada di dalam gua. "Seperti jika ditemukan Daerah Aliran Sungai bawah tanah akan diteliti apakah berpotensi untuk dibawa keluar untuk dimanfaatkan. Demikian pula fauna baru yang kami temukan akan kami bawa untuk diteliti di LIPI," papar mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2011 ini. Tim sudah melakukan persiapan mulai bulan Februari dengan melakukan latihan fisik, materi, dan simulasi penyisiran gua. Peralatan khusus yang dibawa antara lain tali untuk menuruni gua, Higrometer, kloroform untuk membius fauna gua, dan jaring kabut untuk menangkap kelelawar. "Untuk menjaga komunikasi, tim ekspedisi akan dibekali telepon satelit yang dapat terjangkau dalam kondisi apapun," tambahnya. Rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS yang secara resmi melepas tim ekspedisi ini, dalam sambutannya berpesan agar tim berhati-hati dalam melakukan ekspedisi serta selalu menjaga nama baik UB. "Semoga bisa membawa hasil yang berguna untuk banggakan organisasi dan UB," pungkasnya. [irene] Artikel terkait

Transcript of IMPALA UB akan Melakukan Ekspedisi Gua dan Karst

Page 1: IMPALA UB akan Melakukan Ekspedisi Gua dan Karst

IMPALA UB akan Melakukan Ekspedisi Gua dan Karst

Dikirim oleh humas3 pada 12 Agustus 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 4912

Pelepasan Tim Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara

“Pegunungan Mekongga”

Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB) akan melakukan Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara "Pegunungan Mekongga". Sebanyak 12 anggota IMPALA UB akan mengikuti ekspedisi yang akan dilaksanakan selama 24 hari, mulai 13 Agustus sampai 7 September 2014 ini. Pegunungan Mekongga terletak di Kabupaten Kolaka Utara, Kecamatan Iwoimenda, Desa Tamborasih Sulawesi Tenggara.

 Dalam ekspedisi tersebut mereka akan menyusuri 25 gua, salah satunya terdapat gua besar yang kedalamannya mencapai 500 meter yang belum pernah ditemukan dan belum ada namanya," ujar Ketua IMPALA UB Hilman Fajar Sebastian pada acara pelepasan tim ekspedisi, Senin (11/8).

Target IMPALA dalam ekspedisi ini adalah pendataan potensi wilayah Karst, pemetaan gua, sumber mata air, ponor, dan inventarisasi fauna. "Disana kami akan dibantu satu mahasiswa dari MAPALA Universitas Sulawesi Tenggara, satu mahasiswa dari STAIN Kendari dan tujuh orang portir dari warga sekitar untuk membantu membawakan logistik," jelas Hilman.

Dalam pemetaan gua ini, IMPALA akan mengidentifikasi potensi yang ada di dalam gua. "Seperti jika ditemukan Daerah Aliran Sungai bawah tanah akan diteliti apakah berpotensi untuk dibawa keluar untuk dimanfaatkan. Demikian pula fauna baru yang kami temukan akan kami bawa untuk diteliti di LIPI," papar mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2011 ini.

Tim sudah melakukan persiapan mulai bulan Februari dengan melakukan latihan fisik, materi, dan simulasi penyisiran gua. Peralatan khusus yang dibawa antara lain tali untuk menuruni gua, Higrometer, kloroform untuk membius fauna gua, dan jaring kabut untuk menangkap kelelawar. "Untuk menjaga komunikasi, tim ekspedisi akan dibekali telepon satelit yang dapat terjangkau dalam kondisi apapun," tambahnya.

Rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS yang secara resmi melepas tim ekspedisi ini, dalam sambutannya berpesan agar tim berhati-hati dalam melakukan ekspedisi serta selalu menjaga nama baik UB. "Semoga bisa membawa hasil yang berguna untuk banggakan organisasi dan UB," pungkasnya. [irene]

 Artikel terkait