imigrasi1 fdefewtbvhyj

14
Abdullah Sjahriful Memperkenalkan Hukum Keimigrasian dan Penerapannya dalam Kehidupan Jakarta : Ghalia, 1992 DENGAN STUDI KASUS KABUPATEN TANGGERANG BAB I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Istilah imigrasi berasal dari bahasa Latin migratio yang berarti perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke tempat atau negara lain (M. Iman Santoso, 2004). Ada istilah emigratio yang memiliki arti berbeda, yaitu perpindahan penduduk dari suatu wilayah atau negara ke luar menuju wilayah atau negara lain. Sebaliknya istilah immigratio dalam bahasa Latin mempunyai arti perpindahan penduduk dari suatu negara untuk masuk ke dalam negara lain. Pada hakekatnya emigrasi dan imigrasi itu menyangkut hal yang sama yaitu perpindahan penduduk antarnegara, tetapi yang berbeda adalah cara memandangnya. Ketika seseorang pindah kenegara lain, peristiwa ini dipandang sebagai peristiwa emigrasi, namun bagi negara yang didatangi orang tersebut sebagai peristiwa imigrasi I.2. POKOK PERMASALAHAN Untuk pembahasan yang lebih terarah danterfokus, maka makalah ini hanya akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut : Pelayanan imigrasi Prosedur keberangkatan lur negeri I.3. TUJUAN ANALISA STRATEGI Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : Memenuhi tugas individu kewarganegaraan Memahami lebih jauh mengenai masalah keimigrasian I.4. METODE ANALISA Metode analisa yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah melalui studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan mempelajari buku-buku yang berisi konsep dan teori. 1

description

fdfrhjkv jkghdydtgkdgsdbskjldhuiryeorenc jdkyuiwduid

Transcript of imigrasi1 fdefewtbvhyj

Page 1: imigrasi1 fdefewtbvhyj

Abdullah SjahrifulMemperkenalkan Hukum Keimigrasian dan Penerapannya dalam Kehidupan

Jakarta : Ghalia, 1992DENGAN STUDI KASUS KABUPATEN TANGGERANG

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Istilah imigrasi berasal dari bahasa Latin migratio yang berarti perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke tempat atau negara lain (M. Iman Santoso, 2004). Ada istilah emigratio yang memiliki arti berbeda, yaitu perpindahan penduduk dari suatu wilayah atau negara ke luar menuju wilayah atau negara lain. Sebaliknya istilah immigratio dalam bahasa Latin mempunyai arti perpindahan penduduk dari suatu negara untuk masuk ke dalam negara lain. Pada hakekatnya emigrasi dan imigrasi itu menyangkut hal yang sama yaitu perpindahan penduduk antarnegara, tetapi yang berbeda adalah cara memandangnya. Ketika seseorang pindah kenegara lain, peristiwa ini dipandang sebagai peristiwa emigrasi, namun bagi negara yang didatangi orang tersebut sebagai peristiwa imigrasi

I.2. POKOK PERMASALAHAN

Untuk pembahasan yang lebih terarah danterfokus, maka makalah ini hanya akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut :

Pelayanan imigrasi Prosedur keberangkatan lur negeri

I.3. TUJUAN ANALISA STRATEGI

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : Memenuhi tugas individu kewarganegaraan Memahami lebih jauh mengenai masalah keimigrasian

I.4. METODE ANALISA

Metode analisa yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah melalui studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan mempelajari buku-buku yang berisi konsep dan teori.

I.5. KERANGKA KONSEP

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penulisan makalah ini, maka gambaran dibagi secara sistematis ke dalam lima bab yang dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUANBab ini membahas tentang latar belakang, pokok permasalahan, tujuan, metode analisa, dan

kerangka konsep yang memberikan gambaran singkat mengenai isi makalah.

BAB II LANDASAN TEORIBab ini menguraikan mengenai definisi dan teori-teori mengeni imigrasi serta teori-teori

pendukung lainnya seperti teori mengenai bagaimana mengurus segala sesuatu yang diperlukan sebelum melakukan keberangkatan luar negeri yang dikumpulkan dari referensi pustaka.

1

Page 2: imigrasi1 fdefewtbvhyj

BAB III POLA PIKIRBab ini memberikan informasi secara singkat mengeni isi yang ada di dalam makalah ini yang

diuraikan melalui bagan-bagan yang saling berkesinambungan.

BAB IV HASIL ANALISA

Bab ini membahas analisis penulis dari apa yang telah disampaikan di dalam makalah ini secara singkat, padat, dan jelas.

BAB V PENUTUP (KESIMPULAN DAN SARAN)

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang berguna sebagai masukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan prosedur keimigrasian.

2

Page 3: imigrasi1 fdefewtbvhyj

BAB II. LANDASAN TEORI

II.1 BATAS TETORIAL SUATU NEGARA

Ketika muncul konsep negara dan kedaulatan atas suatu wilayah tertentu, maka, dalam melakukan perlintasan antarnegara, digunakan paspor yang secara harfiah berarti melewati (pintu masuk) pelabuhan. Paspor adalah pas atau izin melewati pelabuhan atau pintu masuk, yang berasal dari kata to pass yaitu melewati, dan port yaitu pelabuhan atau pintu masuk. Paspor ini biasanya memuat identitas kewarganegaraan pemegangnya. Oleh karena itu negara yang mengeluarkan berkewajiban memberi perlindungan hukum dimana pun kepada pemegang berada. Selain itu di dalam paspor dicantumkan kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mengizinkan pemegang paspor berlalu secara leluasa, memberi bantuan, dan perlindungan kepadanya di dalam melintasi batas suatu negara.

Kemudian di dalam rangka menyeleksi orang asing yang ingin masuk dan melakukan perjalanan ke negara lain, dibutuhkan visa. Istilah visa berasal dari kata Latin visum yang artinya laporan atau keterangan telah diperiksa. Kemudian, istilah visa dipergunakan sebagai istilah teknis di bidang keimigrasian yang artinya adalah cap atau tanda yang diterakan pada paspor, yang menunjukkan telah diperiksa dan disetujui oleh pejabat negara tujuan, di luar negeri, untuk memasuki negara asal pejabat negara asing itu. Pemeriksaan paspor dan visa yang tercantum di dalamnya merupakan bagian dari proses keimigrasian pada saat kedatangan orang asing di suatu negara. Dalam pernyatan sedunia tentang Hak-Hak Asasi Manusia disebutkan bahwa Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam lingkungan batas-batas tiap negara dan setiap orang berhak meninggalkan suatu negeri, termasuk negerinya sendiri dan berhak kembali kenegerinya sendiri.

Ada suatu pandangan yang salah yang beranggapan bahwa fungsi keimigrasian hanya dilakukan di pelabuhan udara atau pelabuhan laut saja. Hal ini disebabkan kita terbiasa melihat petugas imigrasi hanya bertugas pada kedua tempat itu saja. Pengertian batas teritorial negara dari sudut pandang keimigrasian, secara geografis dapat dibagi dalam pengertian:Batas garis wilayah teritorial “luar”, yaitu batas teritorial negara yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan batas-batas garis wilayah negara Indonesia yang telah ditetapkan dan diakui secara internasional sebagai batas teritorial “luar” berdasarkan: (1) UU No.4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia; (2) UU No.7/1973 tentang Landas Kontinen; (3) UU RI No.6 thn.1973 tanggal 8 Desember 1973 tentang batas antara Indonesia dengan Papua New Guniea; (4) Keppres No.89 thn.1969 tanggal 5 November 1969 tentang Batas antara Indonesia dengan Malaysia. Dalam ruang lingkup ini fungsi keimigrasian pada dasarnya mempunyai tugas untuk mengamati,mengatur,dan menjaga seluruh pelintasan manusia baik masuk maupun keluar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contoh pelintasan perbatasan darat di Entikong, Kalimantan Barat atau perlintasan laut di Kepulauan Natuna-Riau, secara fisik kedua tempat tersebut berada pada garis batas teritorial negara.

Batas garis wilayah teritorial “dalam”, yang dimaksud di sini adalah batas-batas yang terdapat di dalam area pelabuhan laut atau udara internasional yang memisahkan wilayah internasional dengan wilayah nasional. Contoh: Pada pelabuhan udara internasional seperti Bandara Sukarno Hatta-Jakarta atau Bandara Juanda-Surabaya,atau pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta terdapat batas yang secara fisik berbentuk sebuah garis kuning (a yellow line) atau dikenal sebagai immigration line yang terdapat di depan arrival atau departure immigration counter. Di belakang garis kuning itu sampai pada pintu pesawat dapat diartikan sebagai wilayah internasional (international area atau sterile area) dan dalam pesawat/kapal laut berlaku hukum negara di mana pesawat itu terdaftar.

3

Page 4: imigrasi1 fdefewtbvhyj

Dalam perspektif keimigrasian setiap orang dianggap telah melewati garis wilayah perbatasan teritorial ketika telah melewati pemeriksaan keimigrasian untuk memproses pendaratan bagi setiap pelintasan baik masuk maupun keluar. Pelabuhan udara atau laut secara fisik kedua titik tersebut berada di dalam garis wilayah batas teritorial suatu negara dan merupakan bagian dari wilayah darat atau wilayah perairan pedalaman yang sepenuhnya bagian dari yurisdiksi negara. Namun berdasarkan konvensi internasional disepakati bahwa di dalam suatu pelabuhan udara atau laut internasional terdapat wilayah internasional yang berfungsi sebagai sterile area, hanya orang yang telah melewati immigration clearance yang dapat masuk atau keluar melintasi garis kuning (immigration line).

II.2 PELAYANAN PERIZINAN TUNGGAL, KELUAR, DAN, MASUK KEMBALI

II.2.1. Jenis Izin Tinggal

Jenis Perizinan Tinggal yang diterbitkan Direktorat Konsuler, Departemen Luar Negeri adalah sebagai berikut:

I.1 Izin Tinggal DiplomatikYang berhak memperoleh perizinan tinggal diplomatik adalah:o WNA pemegang paspor diplomatik dan isteri/ suami serta anak-anaknya;o WNA pemegang Laissez-Passer diplomatik; dano WNA pemegang paspor non-diplomatik berdasarkan suatu perjanjian tertentu.

I.2 Izin Tinggal DinasYang berhak memperoleh perizinan tinggal dinas adalah:o WNA pemegang paspor dinas;o WNA pemegang Laissez- Passer dinas; dano WNA yang berada di Indonesia dalam rangka kerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan telah diatur oleh perjanjian tertentu.

I.3 Izin Keluar dan Masuk Kembali (Exit and Reentry Permit) bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.

I.4 Izin Keluar (Exit Permit Only / EPO)o WNA pemegang izin tinggal diplomatik atau izin tinggal dinas yang telah berakhir masa penugasannya di Indonesia wajib mengurus EPO.o Masa berlaku EPO adalah maksimal 1 (satu) bulan.

II.3 PROSEDUR

II.3.1. Izin Tinggal Diplomatik

1.Persyaratan permohonan izin tinggal diplomatik adalah :o WNA dengan masa berlaku paspor tidak kurang dari 6 (enam) bulan;o Nota Diplomatik dari Perwakilan Asing dari WNA tersebut atau Perwakilan Asing yang mewakili di Indonesia dan ditujukan kepada Departemen Luar Negeri RI c.q. Direktorat Konsuler yang menerangkan nama lengkap, nomor paspor dan jabatan yang bersangkutan di Perwakilan Asing tersebut, serta nama anggota keluarga yang mengikuti;o Mengisi formulir permohonan izin baru (IB) atau izin perpanjangan (IP);o Mengisi formulir permohonan MERP/ SERP;

4

Page 5: imigrasi1 fdefewtbvhyj

o Mengisi kartu Tik (bagi pemohon baru);o Pasfoto pemohon (bagi pemohon baru) ukuran 4 x 6 cm 1 (satu) lembar;o Visa masuk Indonesia yang masih berlaku. Visa On Arrival (VKSK/VOA) atau Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) tidak dapat dialihfungsikan menjadi izin tinggal diplomatik; dano Permohonan perpanjangan diajukan minimal 2 (dua) minggu sebelum izin tinggal berakhir.

2. Persyaratan permohonan perpanjangan izin tinggal diplomatik adalah:

o Menyampaikan nota diplomatik dari Perwakilan Asing dari WNA tersebut di Indonesia dan ditujukan kepada Departemen Luar Negeri RI c.q. Direktorat Konsuler berisi permohonan perpanjangan izin tinggal diplomatik yang bersangkutan; dano Mengisi formulir permohonan yang tersedia.

II.3.2 Izin Tinggal Dinas

1. Persyaratan permohonan izin tinggal dinas adalah :o Nota diplomatik dari perwakilan asing negara WNA tersebut di Indonesia;o Masa berlaku paspor tidak kurang dari 6 (enam) bulan;o Surat izin dari instansi pengguna yang menyetujui penugasan yang bersangkutan;o Nota Dinas dari Sekretariat Negara (bagi tenaga ahli asing untuk bantuan teknik);o Surat rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (bagi tenaga ahli asing dalam rangka loan);o Mengisi formulir permohonan IB atau IP;o Mengisi formulir permohonan MERP/ SERP;o Mengisi kartu Tik (bagi pemohon baru); dano Pasfoto pemohon (bagi pemohon baru) ukuran 4 x 6 cm 1 (satu) lembar.o Visa masuk Indonesia yang masih berlaku. Izin tinggal dinas tidak dapat diberikan kepada WNA yang memegang Visa Kunjungan Saat Kedatangan/ Visa On Arrival (VKSK/VOA) atau Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS)

2. Persyaratan permohonan perpanjangan Izin Tinggal Dinas adalah :

o Masa berlaku paspor tidak kurang dari 6 (enam) bulan;o Surat izin dari instansi pengguna yang menyetujui perpanjangan penugasan yang bersangkutan;o Menyertakan nota dinas dari Sekretariat Negara (bagi Tenaga Ahli Asing dalam rangka bantuan teknik) berisi permohonan/ persetujuan perpanjangan izin tinggal yang bersangkutan;o Surat dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (bagi Tenaga Ahli Asing dalam rangka loan) berisi permohonan/ persetujuan perpanjangan izin tinggal yang bersangkutan;o Mengisi formulir permohonan; dano Permohonan perpanjangan diajukan minimal 2 (dua) minggu sebelum izin tinggal berakhir.

II.3.3 Izin Keluar dan Masuk Kembali (MERP/ SERP) Diplomatik dan Dinas

A. MERP / SERP Diplomatik diterbitkan setelah persyaratan pengurusan terpenuhi, yaitu:

1. Melampirkan nota diplomatik dari Perwakilan Asing dari WNA tersebut di Indonesia dan ditujukan kepada Departemen Luar Negeri RI c.q. Direktorat Konsuler berisi permohonan pemberian atau perpanjangan MERP/ SERP yang bersangkutan;2. Izin tinggal diplomatik yang masih berlaku; dan3. Mengisi formulir.

5

Page 6: imigrasi1 fdefewtbvhyj

B. MERP/ SERP Dinas diterbitkan setelah persyaratan pengurusan terpenuhi, yaitu:

1. Melampirkan nota diplomatik dari perwakilan asing negara WNA tersebut di Indonesia;2. Surat izin dari instansi pengguna yang menyetujui perpanjangan penugasan yang bersangkutan;3. Nota Dinas dari Sekretariat Negara (bagi Tenaga Ahli Asing dalam rangka Bantuan Teknik) berisi permohonan pemberian atau perpanjangan MERP / SERP yang bersangkutan;4. Surat dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (bagi Tenaga Ahli Asing dalam rangka loan) berisi permohonan pemberian atau perpanjangan MERP / SERP yang bersangkutan;5. Izin tinggal dinas yang masih berlaku; dan6. Mengisi formulir.

II.3.4 Izin Keluar (Exit Permit Only / EPO)

1. EPO diberikan kepada WNA yang telah selesai masa tugasnya dan akan meninggalkan Indonesia.2. Syarat pengurusan EPO diplomatik dan dinas adalah sebagai berikut:o Paspor diplomatik atau paspor dinas yang masih berlaku;o Izin tinggal yang masih berlaku;o Nota diplomatik dari Perwakilan Asing dari WNA tersebut di Indonesia dan ditujukan kepada Departemen Luar Negeri RI c.q. Direktorat Konsuler berisi permohonan pemberian EPO kepada yang bersangkutan (bagi pemegang paspor diplomatik dan anggota keluarganya);o Nota dinas dari Sekretariat Negara berisi permohonan pemberian EPO kepada yang bersangkutan (bagi Tenaga Ahli Asing dalam rangka bantuan teknik);o Surat dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi berisi permohonan pemberian EPO kepada yang bersangkutan (bagi Tenaga Ahli Asing dalam rangka loan); dano Mengisi formulir.

II.4.PERSYARATAN PERMOHONAN PASPOR

II.4.1.Persyaratan Permohonan Paspor RI

1. Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap (perdim 11, yang dapat diperoleh di kantor imigrasi);2. Melampirkan berkas asli dan foto kopi identitas diri, antara lain ;§ Kartu Tanda Penduduk (KTP);§ Akte Kelahiran (KK) dan atau Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;§ Surat Kawin/Akte Nikah bagi yang telah menikah;3. Paspor RI yang lama bagi pemohon penggantian paspor RI;4. Surat ganti nama (jika direncanakan akan dilakukan perubahan atau pergantian nama)5. Rekomendasi tertulis dari atasan atau pimpinan bagi mereka yang bekerja sebagai PNS, karyawan BUMN, TNI/Polri atau Karyawan Swasta;6. Pemohon melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI).

II.4.2.Persyaratan Untuk Anak di Bawah Umur (Dibawah 17 Tahun)

1. Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap (perdim 11, yang dapat diperoleh di kantor imigrasi);2. Melampirkan berkas asli dan fotokopi identitas diri, antara lain;o akte lahir;o KTP orang Tua;

6

Page 7: imigrasi1 fdefewtbvhyj

o Kartu Keluarga;o STTB/Ijazah, atau Akte Lahir Orang Tua;o Surat Kawin/Nikah Orang Tua;o Foto Kopi Paspor Orang Tua yang masih berlaku;3. Paspor RI yang lama bagi pemohon penggantian paspor RI;4. Melampirkan surat pernyataan tertulis materai Rp 6000 dari Orang Tua.5. Pemohon melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI).

II.4.3.Penggantian Paspor HilangPenggantian paspor RI yang hilang/rusak.• Hati-hatilah dalam menyimpan dan menjaga paspor anda,• Paspor anda dapat dipergunakan oleh orang lain untuk hal hal yang dapat merugikan anda.

Paspor adalah dokumen negara, maka pemegangnya diminta untuk hati-hati dalam menyimpan dan menjaganya, agar tidak hilang/rusak dan jatuh ketangan yang tidak berhak .1. Apabila paspor hilang/rusak, diminta agar segera melapor ke Kantor Imigrasi dimana pemegang berdomisili untuk meminta penggantian.2. Penggantian paspor yang hilang/rusak, dilaksanakan setelah melalui Berita Acara Pemeriksaan, dan mendapat persetujuan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan HAM dalam hal ini Koordinator Urusan Keimigrasian.3. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya unsur kecerobohan atau kelalaian, disertai alasan yang tidak dapat diterima , pemberian paspor dapat ditangguhkan selama 6 (enam) bulan sampai paling lama 2 (dua) tahun.4. Apabila paspor hilang/rusak di luar negeri, laporlah segera kepada Perwakilan RI di luar negeri, untuk mendapat penggantian

II.5.KASUS TENTANG IMIGRASI

II.5.1.Pemalsuan Dokumen untuk pembuatan paspor Kantor Imigrasi Tangerang berhasil menangkap dua warga negara asing (WNA) asal RRC yang memalsukan dokumen, yakni Zhuang Xiau Dong (24) dan Ren Heng Xiang (36). "Kedua WNA asal RRC tersebut memalsukan dokumen akte kelahiran dan kartu identitas lainnya," kata Kepala Kantor Imigrasi Tangerang, Pondang Tambunan, Rabu. Tambunan mengatakan, Zhuang Xiau Dong memiliki nama Indonesia yakni Teddy Saputra yang memalsukan dokumen seperti akta kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang beralamat di Benteng Makasar RT 03/08 Sukarasa, Kota Tangerang. Selain itu, Zhuang pemuda kelahiran Puking tanggal 30 Agustus 1984 tersebut memiliki ijazah lulusan SMP Negeri 265, Tebet, Jakarta Selatan. Sementara itu, seorang WNA lainnya Ren Heng Xiang alias Santi Melanie juga memalsukan surat dokumen seperti halnya Teddy Saputra. Xiang alias Santi, wanita kelahiran Hunam, RRC tanggal 27 Desember 1972 tersebut memiliki KTP yang berdomisili di Komplek Duren Village D-III/17 Ciledug, Kota Tangerang Tambunan menjelaskan, kronologis pengungkapan pemalsuan dokumen oleh warga asing tersebut, berawal ketika keduanya mengajukan pembuatan paspor. Petugas imigrasi mulai mencurigai saat Teddy dan Santi menjalani tes wawancara biodata dan alamat lengkapnya, namun kedua warga asli China tersebut kebingungan karena tidak mengetahui pasti lokasi tempat tinggal yang berdasarkan KTP-nya. "Keduanya tidak dapat menunjukkan lokasi tempat tinggal yang sesuai dengan KTP," kata Tambunan. Karena timbul kecurigaan, akhirnya petugas menyelidiki untuk memastikan biodata pelaku namun ternyata seluruh dokumennya palsu dan keduanya digiring ke ruang karantina di

7

Page 8: imigrasi1 fdefewtbvhyj

Kantor Imigrasi Tangerang. Tambunan menjelaskan, keduanya melakukan modus operandi yang baru dan belum pernah dilakukan WNA lain dalam pemalsuan dokumen dan penipuan status kewarganegaraan. Santi yang mengaku sebagai WNI tersebut mengajukan pembuatan paspor untuk berobat ke luar negeri karena menderita bisu dan tuli. Bahkan wanita yang berkunjung ke Indonesia sebagai turis sejak tahun 2000 tersebut memiliki surat pengantar dari salah satu dokter di Jakarta guna berobat ke luar negeri yang rencananya akan diantar kakaknya bernama A. Wijaya. Kedua WNA pelaku pemalsuan dokumen tersebut dikenai pasal berlapis yakni Pasal 52 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Imigrasi ancaman hukuman dua tahun penjara, Pasal 55 UU No. 9 Tahun 1992 tentang Warga Negara Asing Tanpa Dokumen (ancaman lima tahun penjara) dan Pasal 263 KUHAP tentang Pemalsuan Dokumen (ancaman penjara selama lima tahun). Tambunan menegaskan, pihak akan menindaklanjuti penyelidikan dibalik kasus pemalsuan dokumen resmi seperti ijazah, KTP, akta kelahiran dan Kartu Keluarga, termasuk oknum yang mengeluarkan surat palsu tersebut.

8

Page 9: imigrasi1 fdefewtbvhyj

BAB III. POLA PIKIR

9

IMIGRASI

DITJEN IMIGRASI IMIGRAN PASPOR

PEMALSUAN PASPOR

UPAYA YANG DILAKUKAN : Memingkatkan pelayanan di

kantor imigrasi Memperketat prosedur bagi

imigran yang ini masuk ke Indonesia

AKIBAT : Lalainya petugas

imgrasi dalam menyeleksi siapa saja yang dating ke dalam negeri

Penggunaan calo dalam proses pembuatan paspor

BERKURANGNYA TINDAKAN KRIMINAL, seperti penyelundupan narkoba dari luar negeri

Page 10: imigrasi1 fdefewtbvhyj

BAB IV.HASIL ANALISA DATA

Hal-hal seperti ini pemalsuan dokumen untuk mendapatkan paspor atau surat penting lainnya memang sangat sering terjadi di Indonesia.Hal seperti ini seharusya tidak boleh terjadi lagi. Semua orang yang berperan dalam kepengurusan paspor harus saling mendukung satu sama lain untuk mencegah hal seperti ini terulang kembali.

Menurut saya hal ini dapat dicegah jika bandara di mana tempat orang-orang berdatangan, khususnya dari luar negeri lebih diperketat untuk mencegah pemalsuan dokumen kartu identitas seperti ini.Hal-hal seperti pemalsuan dokumen ini dapat menyebabkan mudahnya orang melakukan transaksi kriminal, seperti penjualan obat terlarang dan sebagainya

10

Page 11: imigrasi1 fdefewtbvhyj

BAB V. PENUTUP

V.1.Kesimpulan

a. Dalam perspektif keimigrasian setiap orang dianggap telah melewati garis wilayah perbatasan teritorial ketika telah melewati pemeriksaan keimigrasian untuk memproses pendaratan bagi setiap pelintasan baik masuk maupun keluar.b. Sebelum seseorang melakukan keberangkatan luar negeri maka orang tersebut sebelumnya harus

mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan izin tinggal, paspor, dan lain-lain.c. Segala dokumen yang diperlukan didapat melalui beberapa prosedur – prosedur yang harus

dilaluid. Banyaknya imigran gelap disebabkan petugas bandaran atau imigrasi yang kurang ketat dalam

memeriksa orang-orang yang datang dari luar negeri

V.2.Saran

a. Perkembangan pelayanan Imigrasi cukuplah baik , tapi banyak hal-hal yang masih harus dibenahi misalnya mengenai masalah ijin tinggal orang ( WNA) di Indonesia yang sangat banyak , apalagi ijin kerja , itu bisa merugikan banyak pihak apalagi mematikan potensi anak Indonesia atau warga Negara Indonesia sendiri.b. Selain masalah itu kami juga mengharapkan mengenai pembuatan paspor dan dokumen penting yang dipakai juga harus benar benar diperhatikan apalagi tentu saja banyak orang yang datang dan pergi di Indoesia , hal ini tentu saja sagat penting , terutama untuk memperketat jika ada orang yang ingin melaksanakan tindakan kriminal di Indonesia atau mendapat keuntungan dari Indonesia.c. Ditjen Imigrasi harus berbenah menghadapi maraknya kasus kasus di Indonesia, walapupun memang sekarang-sekarang atau dewasa ini semakin hari sudah diperketat dengan system keamanan yang baik.d. Harus tetap lebih lagi mengawasi setiap orang yang akan melakukan Jasa imigrasi.

11