IMBALAN KERJA
description
Transcript of IMBALAN KERJA
PSAK 24
Definisi◦ Seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan
atas jasa yang diberikan oleh pekerja. PSAK 24 mengatur akuntansi dan
pengungkapan imbalan kerja. Terkait imbalan kerja, perusahaan harus
mengakui:◦ Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan
berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan
◦ Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
Imbalan kerja yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa (selain dari pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK) dan imbalan berbasis ekuitas)
Contoh:◦ Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial.◦ Cuti-berimbalan jangka pendek (compensated
absences)◦ Hutang bagi laba dan hutang bonus◦ Imbalan non moneter (non monetary benefits) yang
diberikan secara gratis atau melalui subsidi untu pekerja seperti: Jaminan kesehatan Rumah Mobil, barang atau jasa lainnya.
Pengakuan gaji & upah.◦ Diakui pada saat pekerja telah memberikan
jasanya kepada perusahaan dalam satu periode akuntansi sebesar : Jumlah tak terdiskonto (undiscounted amount) atas
imbalan kerja yang diperkirakan untuk dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
Cuti berimbalan jangka pendek◦ Cuti boleh diakumulasi
Diakui pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan di masa depan.
◦ Cuti tidak boleh diakumulasi Diakui pada saat cuti terjadi.
Cuti berimbalan jangka pendek (lanjutan)◦ Diakui dan diukur sebesar jumlah tak terdiskonto
dari perkiraan biaya imblan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berimbalan.
◦ Perusahaan harus mengukur perkiraan biaya cuti berimbalan yang boleh diakumulasi sebagai tambahan yang diperkirakan akan dibayar oleh perusahaan akibat: Hak belum digunakan; dan Terakumulasi pada tanggal neraca.
Program Bagi Laba dan Bonus◦ Perkiraan Program bagi Laba dan Bonus diakui jika,
dan hanya jika: Mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
atas pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan
Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.◦ Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, perusahaan
tidak mempunyai alternatif realistis lainnnya kecuali melakukan pembayaran.
◦ Contoh: Perusahaan mempunyai kewajiban membagi laba sebesar
5% kepada seluruh karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun penuh. Apabila laba tahun berjalan Rp 100 milyar, maka perusahaan harus mengakui utang dan beban sebesar Rp 5 milyar.
Meliputi:◦ Tunjangan pensiun◦ Imbalan pasca kerja lain, seperti: asuransi jiwa pasca kerja dan
tunjangan kesehatan pasca kerja. Klasifikasi
◦ Program Iuran Pasti Kewajiban perusahaan terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai
iuran pada entitas (dana) terpisah. Jadi jumlah imbalan kerja yang diterima pekerja ditentukan berdasar iuran yang dibayarkan perusahaan.
Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung pekerja.◦ Program Imbalan Pasti.
Kewajiban perusahaan adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja maupun mantan pekerja.
Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung perusahaan.◦ Risiko Aktuarial dan Risiko Investasi
Risiko aktuarial adalah imbalan diterima lebih kecil dari yang diperkirakan.
Risiko investasi adalah investasi tidak cukup untuk memenuhi imbalan yang diperkirakan.
Pengakuan dan Pengukuran◦ Apabila pekerja telah memberikan jasa kepada
perusahaan selama satu periode, maka perusahaan harus mengakui iuran terutang: Sebagai KEWAJIBAN (beban terakru), setelah
dikurangi dengan iuran yang elah dibayar. Jika iuran tersebut melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum tanggal neraca, maka kelebihan tersebut diakui sebagai Aset (Beban Dibayar Dimuka); dan
Sebagai BEBAN, kecuali ditentukan lain oleh PSAK lainnya.
Pengungkapan ◦ Perusahana mengungkapkan jumlah yang diakui
sebagai BEBAN untuk program iuran pasti.
Pada hakekatnya, perusahaan menanggung risiko aktuarial dan risiko investasi.
Biaya yang diakui tidak harus sebesar iuran untuk satu periode
Proses akuntansi meliputi tahap – tahap sebagai berikut:◦ Menggunakan teknik aktuarial untuk membuat estimasi yang
andal dari jumlah imbalan yang menjadi hak pekerja. Perusahaan perlu menentukan variabel yang mempengaruhi biaya imbalan seperti: Imbalan yang diberikan pada periode kini dan periode lalu. Estimasi (asumsi aktuarial) tentang variabel demografi seperti tingkat
perputaran pekerja, mortalitas, dsb. Variabel keuangan seperti: tingkat kenaikan gaji, biaya kesehatan.
◦ Mendiskontokan imbalan◦ Menentukan nilai wajar aset program.◦ Menentukan total keuntungan dan kerugian aktuarial.◦ Menentukan besarnya biaya jasa lalu saat program diterapkan
pertama kali.◦ Menentukan keuntungan atau kerugian saat saat program
diciutkan (kurtailment) atau diselesaikan.
Jumlah yang diakui sebagai Kewajiban Imbalan Pasti merupakan jumlah bersih dari (par. 54):◦ Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca (par. 66).◦ Ditambah keuntuangan aktuarial (atau dikurangi kerugian aktuarial) yang tidak
diakui karena perlakuan yang dinyatakan pada par. 94 dan 95.◦ Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui (par. 98).◦ Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca yang akan digunakan
secara langsung (par. 104 – 106) Perusahaan menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai
wajar aktiva program dengan keteraturan yang memadai sehingga jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tidak berbeda material dari jumlah yang seharusnya ditentukan pada tanggal neraca (par. 56).
Jumlah yang ditentukan berdasarkan paragraf 54 mungkin negatif (aktiva). Perusahaan harus mengukur aktiva tersebut pada nilai yang lebih rendah antara:◦ Jumlah berdasarkan paragraf 54; dan◦ Jumlah bersih dari:
Akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui (par.94, 95, 98); dan
Nilii kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa lalu.
Program imbalan pasti memiliki karakteristik sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban 1.100
Nilai wajar aset program (1.190)
(90)
Kerugian aktuarial belum diakui (110)
Biaya jasa lalu belum diakui (70)
Jumlahn negatif diukur berdasar par 54 (270)
Batas berdasarkan par. 58(b) diukur sebagai berikut
Kerugian aktuarial belum diakui 110
Biaya jasa lalu belum diakui 70
Nilai kini dari pengembalian dana masa depan dan pengurangan iuran masa depan yang tersedia 90
Batas 270
Baik perhitungan berdasarkan par. 54 maupun par. 58(b) menghasilkan batas yang sama, maka perusahaan mengakui aset sebesar 270.
Perusahaan mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aktiva:◦ Biaya jasa kini;◦ Biaya bunga;◦ Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan dari hak
penggantian;◦ Keuntungan dan kerugian aktuarial◦ Biaya jasa lalu◦ Dampak penciutan (kurtailment) atau penyelesaian
program.
Cuti berimbalan jangka panjang; Imbalan cacat permanen; Hutang bagi laba dan bonus yang
dibayarkan selama 12 bulan atau lebih setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya;
Kompensasi ditanguhkan yang dibayar dalam 12 bulan atau lebih sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan.
Pengakuan dan Pengukuran◦ Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja
jangka panjang lainnya adalah total nilai bersih dari jumlah berikut ini: Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca (par. 66),
menggunakan metode Projected Unit Credit. Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca yang akan
digunakan secara langsung (par. 104 – 106). Untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, perusahaan
harus mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aktiva:◦ Biaya jasa kini;◦ Biaya bunga;◦ Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan dari hak
penggantian;◦ Keuntungan dan kerugian aktuarial◦ Biaya jasa lalu◦ Dampak penciutan (kurtailment) atau penyelesaian program.
Perusahaan harus mengakui pesangon PKK sebagai kewajibn dan beban jika dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk;◦ Memberhentikan seseorang atau sekelompok orang
pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau◦ Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima
penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Pengukuran. Jika pesangon jatuh tempo lebih
dari 12 bulan setelah tanggal neraca, maka besarnya pesangon PKK harus didiskontokan.
Meliputi:◦ Saham, opsi saham dan instrumen ekuitas
lainnya, Diterbitkan untuk pekerja; Harga lebih rendah dari nilai wajarnya jika
instrument tersebut diterbitkan untuk pihak ketiga; dan
◦ Pembayaran tunai yang jumlahnya bergantung pada nilai pasar saham perusahaan di masa datang.
◦ Pengakuan dan pengukuran diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham.