Iman Usman - Sinar Harapan

1
Wheny Hari Muljati P EMANDANGAN tak biasa tampak di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan. Sejumlah anak muda usia sekolah menengah dan mahasiswa duduk mengelilingi meja yang diatur memanjang. Bukan karena mereka sedang menyantap hidangan ulang tahun, mereka asyik berdiskusi. Pendapat dan usul pun terdengar saling dilontarkan. Tak perlu waktu lama mengenali sebuah suara dengan gaya bertutur cepat dan terstruktur yang terdengar lebih dominan di antara suara-suara muda lain. Itu adalah suara Iman yang bernama lengkap Muhamad Iman Usman (19), pemimpin segerombolan anak muda yang sedang berdiskusi ini. “Berarti MoU ini perlu dibicarakan lagi dengan Ashoka, karena ini kerja sama dua pihak,” terdengar suara Iman membahas program kerja sama organisasi mereka dengan Ashoka--sebuah lembaga yang rutin memberikan penghargaan kepada para pembaharu sosial di Indonesia, termasuk dari kalangan muda. Fasih Berjejaring Bungsu dari enam bersaudara ini memang dikenal memiliki keterampilan berjejaring dan menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dan lembaga dalam melakukan kegiatan sosialnya. Kendati usianya dan usia organisasinya tergolong muda, sejumlah lembaga nasional maupun internasional telah dirangkulnya sebagai mitra organisasi yang didirikannya, Indonesian Future Leaders (IFL). Bersama IFL, Iman yang pernah memenangkan Microsoft Bloggership 2011 bahkan sempat bermitra dengan badan tingkat dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengampanyekan pentingnya pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Iman juga terhitung aktif di forum internasional. Di samping sebagai Duta Muda ASEAN- Indonesia, ia juga menjadi anggota Global Teen Leaders, Global Changemaker, dan aktif mengikuti forum global, seperti World Leadership Conference 2009 di Singapura, Microsoft Asia Pacific Innovative Students Forum 2009 di Malaysia, UNFPA Asia Regional Meeting di Bangkok, Youth Engagement Summit di Malaysia, G20 Youth Summit di Kanada, dan ASEAN Youth Congress 2011 di Jakarta. Mimpi Besar Sosok muda yang sejak berusia 10 tahun telah aktif mempromosikan dan memperjuangkan hak-hak anak ini mengaku bahwa semua keberhasilan yang diraihnya saat ini berawal dari mimpi besar yang dibangunnya sejak kecil. Iman berharap keberaniannya bermimpi ini dapat diikuti anak-anak muda lain, termasuk mereka yang masih berada di usia Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). “Jangan takut bermimpi besar hanya karena melihat keterbatasan kita,” ujar Iman kepada SH, Sabtu (16/4), di sela-sela pertemuannya dengan pengurus IFL di sebuah restoran di Jakarta Selatan. Menurutnya, ketika punya mimpi kita harus berupaya mewujudkannya menjadi kenyataan, seberapa pun besar mimpi itu. Iman mencontohkan, dulu ia ingin masuk Universitas Indonesia (UI) jurusan hubungan internasional tanpa tes. “Oleh karena belajar giat, saya pun berhasil masuk UI melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Jadi, saya akhirnya benar-benar bisa masuk tanpa tes,” tutur Iman dengan mata berbinar. Iman lantas juga bercita-cita bisa ke luar negeri tanpa membayar. Mimpi itu pun jadi kenyataan, karena kini ia bisa sering ke luar negeri secara cuma-cuma karena mewakili Indonesia. “Sekarang saya belum 20 tahun, tapi lebih dari 12 negara sudah saya kunjungi. Dalam setahun saya bahkan bisa ke luar negeri lebih dari lima kali karena diundang untuk berbicara di forum-forum internasional,” lanjut Iman. Sebelum ini, saya juga memimpikan membuat organisasi yang memberi dampak luas bagi kemajuan Indonesia. Alhamdulillah, IFL yang saya dirikan sekarang ini makin progresif dan telah resmi sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) sesuai yang saya inginkan,” kata Iman lagi. Menggalang Sukarelawan IFL yang didirikan Iman dikenal sebagai lembaga yang mampu menggalang sukarelawan dalam jumlah besar di kalangan kaum muda. IFL yang baru berusia dua tahun kini telah memiliki 440 anggota dan 25 pengurus pusat yang semuanya berstatus relawan. “Pada awal pendiriannya, IFL hanya memiliki tujuh anggota. Kini, selain anggotanya terus bertambah, IFL juga telah memiliki cabang di Bandung dan Sulawesi Selatan, dan rencananya akan membuka cabang di Yogyakarta,” ujar Iman. Sejumlah kalangan menilai IFL telah berhasil membuka ruang bagi anak muda untuk berkegiatan sosial, terutama bagi para siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) dan mahasiswa. “Melalui IFL, Iman mampu menciptakan ruang-ruang yang sesuai dengan kebutuhan kaum muda untuk berkarya,” tutur Agni, Program Manager Ashoka Indonesia kepada SH via telepon, Selasa (3/5). Menurut Agni, Iman juga mampu membuat kegiatan dengan bahasa bernuansa muda, misalnya “Children Behind Us”, “School of Volunteer”, dan “Student for Tommorrow”. Mimpi besar Iman lainnya adalah menyiapkan Parlemen Indonesia Muda, jejaring serupa parlemen yang terdiri dari kaum muda, dengan mekanisme pemilihan wakil di tiap provinsi. Parlemen ini antara lain akan mencermati setiap kebijakan pemerintah. “Kami tidak akan sekadar mengkritik, tapi juga akan menawarkan solusi,” ujar Iman. “Sekarang fokus kami membuat kegiatan agar kaum muda bisa membuat perubahan. Supaya anak muda tidak hanya hura-hura, tapi juga dapat berkontribusi pada perbaikan lingkungan dan masyarakat,” tutur Iman yang hingga saat ini masih menjalankan program mengajar di panti asuhan dan membuat rumah baca di beberapa daerah di luar Jawa. Pemuda yang mengaku hobi browsing ini berharap, semangatnya membuat perubahan ke arah lebih baik bisa menyebar luas. Iman percaya setiap orang punya potensi berkarya. “Kalaupun kita merasa tidak punya bakat, setidaknya kita punya minat. Kita bisa menggunakan minat yang kita miliki itu untuk mulai membuat perubahan besar bagi orang-orang di sekitar kita agar dapat hidup lebih baik,” tutur Iman. Ketika punya mimpi, kita harus berupaya mewujudkannya menjadi kenyataan, seberapa pun besarnya mimpi itu. Ruang KASiH Wirausaha Sosial 16 SINAR HARAPAN RABU 4 MEI 2011 Mimpi Besar Iman Muhamad Iman Usman (19) lahir pada 21 Desember 1991, di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Ia sering meraih penghargaan, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik, dalam ajang tingkat nasional maupun internasional. Pada Maret 2011 lalu misalnya, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), menganugerahinya Global Teen Leaders 2011, dan pada 2008, atas potensi kepemimpinannya, Iman mendapat penghargaan dari Presiden RI sebagai Pemimpin Muda Indonesia 2008, di samping penghargaan Mondialogo Junior Ambassador for Intercultural Dialogue dari Daimler dan UNESCO di Beijing, China. Selain berhasil memenangkan Pemilihan Duta Muda ASEAN- Indonesia (2009), Iman juga menerima World Youth Achiever Recognition dari Friendship Ambassador Foundation AS (2009), dan dipilih British Council sebagai salah satu global changemakers di antara 1.600 lebih aktivis muda dari seluruh dunia (2010). Sejak 2005, Iman secara rutin juga mengampanyekan pencapaian MDGs, khususnya terkait hak-hak anak, mendirikan Komunitas Anak Kritis Indonesia di Sumbar (2007) dan bersama teman-temannya mengelola sejumlah pelatihan dan seminar bagi anak-anak, misalnya mengenai kesiagaan bencana, lingkungan hidup, dll. Saat ini Iman menjadi Presiden Indonesian Future Leaders (IFL), menjadi Youth Advisory Panel United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, dan menjadi Direktur Program Parlemen Muda Indonesia. Dia juga membangun sekolah informal bagi anak-anak kurang mampu di daerah Bintaro, Tangerang, dan mengunjungi sekolah-sekolah guna menyelenggarakan berbagai pelatihan layanan masyarakat dan kepemimpinan. Pengantar Rubrik KASiH adalah kegiatan sosial karyawan dari dalam dan luar Koran Sinar Harapan, bekerja sama dan melibatkan berbagai institusi dan perorangan, untuk membantu sesama yang membutuhkan bantuan. Telp: 021-3913880. Surel: [email protected], Facebook: Kasih Sinar Harapan, Blog: www.kasih-sh.blogspot.com. Twitter: @kasihkita. Bantuan untuk korban bencana alam berupa uang dapat disalurkan via KASiH: No Rek BCA 6340233377 atas nama Wheny Hari Muljati/Mary Tomatala. Laporan pengiriman harap Hubungi Sari (081213800087) atau Mary (081807070769) atau Wheny (081282174000). Rubrik Wirausaha Sosial mulai sekarang dimuat setiap Rabu pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya, menampilkan profil seorang wirausaha sosial asal Indonesia. Rubrik ini merupakan kerja sama Sinar Harapan dengan Lembaga Ashoka. Everyone's A Changemakers ™ (Setiap Orang Agen Perubahan) Surat menyurat ke Ashoka Indonesia dapat ditujukan ke Ashoka Indonesia, Jl Durma No 17,Turangga, Bandung 40264 Indonesia Telp/Faksimile: +62-22-7306914 Surel: ashokaindonesia.or.id Laman: www.ashoka.or.id, www.ashoka.org, www.changemakers.org. SH/Budi Mulia TPA DZIHIN - KASiH menyalurkan sebagian pakaian layak pakai untuk anak-anak yang membutuhkannya di TPA Dzihin, Jl Petak Asem I, Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan ini diterima Eva, salah satu pengajar di TPA tersebut, Kamis (21/4). SH/Wheny Hari Muljati DISTRIBUSI - Sebagian pakaian layak pakai dibagikan kepada pengungsi korban lahar dingin di kawasan Desa Sirahan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/4). Pakaian didistribusikan kepada para pengungsi oleh salah satu sahabat KASiH di Magelang, Jawa Tengah, Forkom Merapi. Dok Tlatah Bocah VAKSIN - Ayam yang dibagikan dalam pro- gram Beasiswa Merapi diberi vaksin secara berkala guna menjaga kesehatan ayam dan lingkungan. SH/Wheny Hari Muljati TELUR - Bapak Gunawan dari Tlatah Bocah melihat telur salah satu ayam piaran anak- anak di Dusun Tutup Duwur. Dok M Iman Usman PEMIMPIN MUDA - Iman bersama para pemimpin muda dari berbagai penjuru dunia saat mengikuti Just Peace Summit, Global Teen Leaders 2011, di New York awal tahun ini. Iman merupakan salah satu pemimpin yang berhasil menjadi agen perubahan di kalangan kaum muda. D ua bulan ini, sumbangan pakaian layak pakai dari sahabat Kasih Sinar Harapan (KASiH) masih relatif banyak. Selain telah menyalurkannya ke beberapa pihak yang membutuhkan di Jakarta, KASiH juga menyalurkannya kepada sejumlah korban lahar dingin di Desa Sirahan Magelang, Jawa Tengah. Selama mengunjungi kawasan Merapi, KASiH sempat bertemu anak-anak yang mendapatkan Beasiswa Merapi “1Anak 1Ayam” yang digagas Tlatah Bocah. Bersama Bapak Gunawan Julianto dari Tlatah Bocah, KASiH juga melihat ayam piaran anak-anak yang sebagian mulai bertelur. Sahabat KASiH yang tertarik terlibat membantu Beasiswa Merapi ini dapat menghubungi Tlatah Bocah, Gunawan Julianto (081802723030). Muhamad Iman Usman

Transcript of Iman Usman - Sinar Harapan

Page 1: Iman Usman - Sinar Harapan

Wheny Hari Muljati

PEMANDANGAN tak biasa tampak di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan.

Sejumlah anak muda usia sekolah menengah dan mahasiswa duduk mengelilingi meja yang diatur memanjang. Bukan karena mereka sedang menyantap hidangan ulang tahun, mereka asyik berdiskusi. Pendapat dan usul pun terdengar saling dilontarkan.

Tak perlu waktu lama mengenali sebuah suara dengan gaya bertutur cepat dan terstruktur yang terdengar lebih dominan di antara suara-suara muda lain. Itu adalah suara Iman yang bernama lengkap Muhamad Iman Usman (19), pemimpin segerombolan anak muda yang sedang berdiskusi ini.

“Berarti MoU ini perlu dibicarakan lagi dengan Ashoka, karena ini kerja sama dua pihak,” terdengar suara Iman membahas program kerja sama organisasi mereka dengan Ashoka--sebuah lembaga yang rutin memberikan penghargaan kepada para pembaharu sosial di Indonesia, termasuk dari kalangan muda.

Fasih BerjejaringBungsu dari enam bersaudara

ini memang dikenal memiliki keterampilan berjejaring dan menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dan lembaga dalam melakukan kegiatan sosialnya. Kendati usianya dan usia organisasinya tergolong muda, sejumlah lembaga nasional maupun internasional telah dirangkulnya sebagai mitra organisasi yang didirikannya, Indonesian Future Leaders (IFL).

Bersama IFL, Iman yang pernah memenangkan Microsoft Bloggership 2011 bahkan sempat bermitra dengan badan tingkat dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengampanyekan pentingnya pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).

Iman juga terhitung aktif di forum internasional. Di samping sebagai Duta Muda ASEAN-Indonesia, ia juga menjadi anggota Global Teen Leaders, Global Changemaker, dan aktif mengikuti forum global, seperti World Leadership Conference 2009 di Singapura, Microsoft Asia Pacific Innovative Students Forum 2009 di Malaysia, UNFPA Asia Regional Meeting di Bangkok, Youth Engagement Summit di Malaysia, G20 Youth Summit di Kanada, dan ASEAN Youth Congress 2011 di Jakarta.

Mimpi BesarSosok muda yang sejak berusia

10 tahun telah aktif mempromosikan dan memperjuangkan hak-hak anak ini mengaku bahwa semua keberhasilan yang diraihnya saat ini berawal dari mimpi besar yang dibangunnya sejak kecil. Iman berharap keberaniannya bermimpi ini dapat diikuti anak-anak muda lain, termasuk mereka yang masih berada di usia Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

“Jangan takut bermimpi besar hanya karena melihat keterbatasan kita,” ujar Iman kepada SH, Sabtu (16/4), di sela-sela pertemuannya dengan pengurus IFL di sebuah restoran di Jakarta Selatan. Menurutnya, ketika punya mimpi kita harus berupaya mewujudkannya menjadi kenyataan, seberapa pun besar mimpi itu.

Iman mencontohkan, dulu ia

ingin masuk Universitas Indonesia (UI) jurusan hubungan internasional tanpa tes. “Oleh karena belajar giat, saya pun berhasil masuk UI melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Jadi, saya akhirnya benar-benar bisa masuk tanpa tes,” tutur Iman dengan mata berbinar.

Iman lantas juga bercita-cita bisa ke luar negeri tanpa membayar. Mimpi itu pun jadi kenyataan, karena kini ia bisa sering ke luar negeri secara cuma-cuma karena mewakili Indonesia. “Sekarang saya belum 20 tahun, tapi lebih dari 12 negara sudah saya kunjungi. Dalam setahun saya bahkan bisa ke luar negeri lebih dari lima kali karena diundang untuk berbicara di forum-forum internasional,” lanjut Iman.

Sebelum ini, saya juga memimpikan membuat organisasi yang memberi dampak luas bagi kemajuan Indonesia. Alhamdulillah,

IFL yang saya dirikan sekarang ini makin progresif dan telah resmi sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) sesuai yang saya inginkan,” kata Iman lagi.Menggalang Sukarelawan

IFL yang didirikan Iman dikenal sebagai lembaga yang mampu menggalang sukarelawan dalam jumlah besar di kalangan kaum muda. IFL yang baru berusia dua tahun kini telah memiliki 440 anggota dan 25 pengurus pusat yang semuanya berstatus relawan.

“Pada awal pendiriannya, IFL hanya memiliki tujuh anggota. Kini, selain anggotanya terus bertambah, IFL juga telah memiliki cabang di Bandung dan Sulawesi Selatan, dan rencananya akan membuka cabang di Yogyakarta,” ujar Iman.

Sejumlah kalangan menilai IFL telah berhasil membuka ruang bagi anak muda untuk berkegiatan sosial, terutama bagi para siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) dan mahasiswa. “Melalui IFL, Iman mampu menciptakan ruang-ruang yang sesuai dengan kebutuhan kaum muda untuk berkarya,” tutur Agni, Program Manager Ashoka Indonesia kepada SH via telepon, Selasa (3/5). Menurut Agni, Iman juga mampu membuat kegiatan dengan bahasa bernuansa muda, misalnya “Children Behind Us”, “School of Volunteer”, dan “Student for Tommorrow”.

Mimpi besar Iman lainnya adalah menyiapkan Parlemen Indonesia Muda, jejaring serupa parlemen yang terdiri dari kaum muda, dengan mekanisme pemilihan wakil di tiap provinsi. Parlemen ini antara lain akan mencermati setiap kebijakan pemerintah. “Kami tidak akan sekadar mengkritik, tapi juga akan menawarkan solusi,” ujar Iman.

“Sekarang fokus kami membuat kegiatan agar kaum muda bisa membuat perubahan. Supaya anak muda tidak hanya hura-hura, tapi juga dapat berkontribusi pada perbaikan lingkungan dan masyarakat,” tutur Iman yang hingga saat ini masih menjalankan program mengajar di panti asuhan dan membuat rumah baca di beberapa daerah di luar Jawa.

Pemuda yang mengaku hobi browsing ini berharap, semangatnya membuat perubahan ke arah lebih baik bisa menyebar luas. Iman percaya setiap orang punya potensi berkarya. “Kalaupun kita merasa tidak punya bakat, setidaknya kita punya minat. Kita bisa menggunakan minat yang kita miliki itu untuk mulai membuat perubahan besar bagi orang-orang di sekitar kita agar dapat hidup lebih baik,” tutur Iman.

Ketika punya mimpi, kita harus berupaya mewujudkannya menjadi kenyataan, seberapa pun besarnya mimpi itu.

Ruang KASiH

Wirausaha Sosial16 SINAR HARAPAN RABU 4 MEI 2011

Mimpi Besar Iman

Muhamad Iman Usman (19) lahir pada 21 Desember 1991, di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Ia sering meraih penghargaan, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik, dalam ajang tingkat nasional maupun internasional.

Pada Maret 2011 lalu misalnya, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), menganugerahinya Global Teen Leaders 2011, dan pada 2008, atas potensi kepemimpinannya, Iman mendapat penghargaan dari Presiden RI sebagai Pemimpin Muda Indonesia 2008, di samping penghargaan Mondialogo Junior Ambassador for Intercultural Dialogue dari Daimler dan UNESCO di Beijing, China.

Selain berhasil memenangkan Pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia (2009), Iman juga menerima World Youth Achiever Recognition dari Friendship Ambassador Foundation AS (2009), dan dipilih British Council sebagai salah satu global changemakers di antara 1.600 lebih aktivis muda dari seluruh dunia (2010).

Sejak 2005, Iman secara rutin juga mengampanyekan pencapaian MDGs, khususnya terkait hak-hak anak, mendirikan Komunitas Anak Kritis Indonesia di Sumbar (2007) dan bersama teman-temannya mengelola sejumlah pelatihan dan seminar bagi anak-anak, misalnya mengenai kesiagaan bencana, lingkungan hidup, dll.

Saat ini Iman menjadi Presiden Indonesian Future Leaders (IFL), menjadi Youth Advisory Panel United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, dan menjadi Direktur Program Parlemen Muda Indonesia. Dia juga membangun sekolah informal bagi anak-anak kurang mampu di daerah Bintaro, Tangerang, dan mengunjungi sekolah-sekolah guna menyelenggarakan berbagai pelatihan layanan masyarakat dan kepemimpinan.

Pengantar RubrikKASiH adalah kegiatan sosial karyawan dari dalam dan luar Koran Sinar Harapan, bekerja sama dan melibatkan berbagai institusi dan perorangan, untuk membantu sesama yang membutuhkan bantuan. Telp: 021-3913880. Surel: [email protected], Facebook: Kasih Sinar Harapan, Blog: www.kasih-sh.blogspot.com. Twitter: @kasihkita. Bantuan untuk korban bencana alam berupa uang dapat disalurkan via KASiH: No Rek BCA 6340233377 atas nama Wheny Hari Muljati/Mary Tomatala. Laporan pengiriman harap Hubungi Sari (081213800087) atau Mary (081807070769) atau Wheny (081282174000).

Rubrik Wirausaha Sosial mulai sekarang dimuat setiap Rabu pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya, menampilkan profil seorang wirausaha sosial asal Indonesia. Rubrik ini merupakan kerja sama Sinar Harapan dengan Lembaga Ashoka. Everyone's A Changemakers ™ (Setiap Orang Agen Perubahan)

Surat menyurat ke Ashoka Indonesia dapat ditujukan ke Ashoka Indonesia, Jl Durma No 17,Turangga, Bandung 40264 IndonesiaTelp/Faksimile: +62-22-7306914 Surel: ashokaindonesia.or.idLaman: www.ashoka.or.id, www.ashoka.org, www.changemakers.org.

SH/Budi Mulia

TPA DZIHIN - KASiH menyalurkan sebagian pakaian layak pakai untuk anak-anak yang membutuhkannya di TPA Dzihin, Jl Petak Asem I, Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan ini diterima Eva, salah satu pengajar di TPA tersebut, Kamis (21/4).

SH/Wheny Hari Muljati

DISTRIBUSI - Sebagian pakaian layak pakai dibagikan

kepada pengungsi korban lahar dingin di kawasan Desa

Sirahan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/4). Pakaian

didistribusikan kepada para pengungsi oleh salah satu

sahabat KASiH di Magelang, Jawa Tengah, Forkom Merapi.

Dok Tlatah Bocah

VAKSIN - Ayam yang dibagikan dalam pro-

gram Beasiswa Merapi diberi vaksin secara

berkala guna menjaga kesehatan ayam dan

lingkungan.

SH/Wheny Hari Muljati

TELUR - Bapak Gunawan dari Tlatah Bocah melihat telur salah satu ayam piaran anak-anak di Dusun Tutup Duwur.

Dok M Iman Usman

PEMIMPIN MUDA - Iman bersama para pemimpin muda dari berbagai penjuru dunia saat mengikuti Just Peace Summit, Global Teen Leaders 2011, di New York awal tahun ini. Iman merupakan salah satu pemimpin yang berhasil menjadi agen perubahan di kalangan kaum muda.

Dua bulan ini, sumbangan pakaian layak pakai dari sahabat Kasih Sinar

Harapan (KASiH) masih relatif banyak. Selain telah menyalurkannya ke beberapa pihak yang membutuhkan di Jakarta, KASiH juga menyalurkannya kepada sejumlah korban lahar dingin di Desa Sirahan Magelang, Jawa Tengah.

Selama mengunjungi kawasan Merapi, KASiH sempat bertemu anak-anak yang mendapatkan Beasiswa Merapi “1Anak 1Ayam” yang digagas Tlatah Bocah. Bersama Bapak Gunawan Julianto dari Tlatah Bocah, KASiH juga melihat ayam piaran anak-anak yang sebagian mulai bertelur.

Sahabat KASiH yang tertarik terlibat membantu Beasiswa Merapi ini dapat menghubungi Tlatah Bocah, Gunawan Julianto (081802723030).

Muhamad Iman Usman