Imam Habibi 108081000019 -...
Transcript of Imam Habibi 108081000019 -...
PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN
PERUSAHAAN, PENDAPATAN BUNGA DAN EFISIENSI TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
(Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011)
SKRIPSI
Oleh :
Imam Habibi
108081000019
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Imam Habibi
No. Induk Mahasiswa : 108081000019
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
memperanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa
izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa
saya telah melangggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan
aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 6 September 2013
Yang Menyatakan
(Imam Habibi)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Imam Habibi
Nama Panggilan : Habibi / Abhie
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Jakarta, 8 Juli 1990
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Wijaya Timur Dalam VI / Q-IV No.6 Rt 001, Rw 02 Petogogan
No. Telepon : +628567211125
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Formal :
2008 – 2013 : Program Sarjana (S1) Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
2005 – 2008 : SMA Negeri 46 Jakarta
2002 – 2005 : SMP Negeri 13 Jakarta
1996 – 2002 : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Jakarta
Non Formal :
2011 : Kursus Bahasa Inggris LaTanza
Pengalaman Organisasi
2011-2012 : Koordinatior Departemen Kemahasiswaan BEMJ Manajemen
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2008-2011 : Wakil Ketua Karang Taruna Rw 02 Kelurahan Petogogan
2008-2011 : Sekretaris Umum Ikatan Remaja Musholla Nurul Ikhlas(IRIMNI)
Petogogan, Jakarta Selatan
v
2007-2008 : Ketua Majelis Perwakilan Kelas SMA Negeri 46 Jakarta
2006-2007 : Sekretaris Umum PASKIBRA SMA Negeri 46 Jakarta
Pengalaman Kepanitiaan
2012 : Panitia Qurban Musholla Nurul Ikhlas, Petogogan
2011 : Volunteer at the multinational event “SEA GAMES XXVI
Jakarta-Palembang 2011” on Aryaduta Hotel, Semanggi, Jakarta
2011 : Chairman of the event, “Management Dream Band 2011: You are What
You Play” UIN Syahid Jakarta
2011 : Crew, “Profitable Sport” UIN Syahid Jakarta
2010 : Ketua Acara HUT-RI Ke-65 Karang Taruna Rw 02 Petogogan,
Jakarta Selatan
2010 : Ketua Acara, “Propesa”, BEM-J Manajemen UIN Syahid Jakarta
2009 : Ketua Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Musholla Nurul Ikhlas
Petogogan, Jakarta Selatan
2009 : Divisi Acara FEIS Anniversary BEM Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2008 : Ketua Panitia Zakat Fitrah Musholla Nurul Ikhlas Petogogan, Jakarta
2008 : Koordinator Acara Propesa BEM-J Manajemen UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2007 : Wakil Ketua Gladiforsi Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
2006 : Koordinator Lapangan Gladiforsi Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
2005: Koordinator Lapangan Training Centre Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
vi
Pengalaman Bekerja
2012 : Pelatih Paskibra SMP Pangudi Luhur Jakarta
2012 : Koord. Lapangan Tim Pemenangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
Kel. Petogogan, Jakarta Selatan
2012 : Data Entry di Balai Rakyat Jakarta
2011 : Part Time Polling Gramedia Kompas
2010 : Decoration and Entertainer Badut Mupri
2011-2012 : Pelatih Kepala Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
2008-2010 : Asisten Pelatih Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
Prestasi
2010 : Harapan 2 Lomba Paskibra Se-DKI Jakarta PPI-MA (Sebagai Pelatih)
2009 : Juara 3 Tim Futsal “Manajemen Cup” bersama GAMMA FC
2008 : Juara 3 Lomba Paskibra SMA Labschool, Jakarta (Sebagai Tim Pelatih)
2007 : Tim Pengibar Terbaik, Variasi Formasi Terbaik Ninenty Paskibra
Competition
2007 : Juara 1 Lomba Paskibra SMAN 90, Jakarta
2006 : Juara 2 Lomba Paskibra SMAN 82, Jakarta
2005 : Juara 3 Lomba Paskibra SMAN 90, Jakarta
Keahlian
Komputer : Ms. Office ( Ms. Word, Ms. Power Point, Ms. Excel)
Olahraga : Futsal, Renang
Seni : Bermain gitar, bernyanyi.
vii
THE INFLUENCE OF LENDING, FIRM SIZE, INTEREST INCOME AND
EFFICIENCY TO PROFITABILITY ON BANKING CORPORATE
( Case Study on Bank That Listed at Indonesia Stock Exchange Period 2008-2011 )
Imam Habibi
Abstract
This research has a purpose to provide empirical evidences about the influence of lending
(LDR), firm size (Tota Assets), interest income and efficiency (BOPO) to profitability (ROA) on
banking corporate. The sample is taken by purposive sampling which could get representative
sample as the adjusted criteria before. The sample consist of 14 banks which listed at Indonesia
Stock Exchange (IDX) since 2008-2011. The statistic method used in the study is multiple liniear
regression.
The result showed that total assets, interest income and BOPO have significant influence, while
LDR does not have significant influence to ROA. The test use 95% confidence level, indicating
that total assets, innterest income and BOPO have positive influence, while LDR have negative
influence to ROA. And among all dependent variables, the most dominant variable in affecting
ROA is Total Assets.
Keywords : LDR, Total Assets, Interest Income and BOPO
viii
PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN PERUSAHAAN,
PENDAPATAN BUNGA, DAN EFISIENSI TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN
( Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011 )
Imam Habibi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh kredit yang
disalurkan (LDR), ukuran perusahaan (total aset), pendapatan bunga, dan efisiensi (BOPO)
terhadap pofitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan. Sample diambil dengan teknik
purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai kriteria yang
ditentukan. Sampel penelitian terdiri dari 14 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama kurun waktu tahun 2008-2011. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi liniear berganda.
Hasil penelitian menunjukkam bahwa total aset, pendapatan bunga dan BOPO mempunyai
pengaruh signifikan, sedangkan LDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
Pengujian menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%, menunjukkan bahwa total aset,
pendapatan bunga, dan BOPO memiliki pengaruh positif, sedangkan LDR memiliki pengaruh
negatif terhadap ROA. Dan diantara semua variabel dependen, yang paling mempengaruhi ROA
adalah total aset.
Kata Kunci : LDR, Total Aset , Pendapatan Bunga dan BOPO
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillâhirabbil’âlamîn. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan
rahmatnya telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan. Dan tak lupa kita
panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya dan para sahabatnya yang telah menunjukan jalan yang benar kepada umat manusia
dan selalu berada di jalan Allah SWT.
Skripsi ini berjudul ”PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN
PERUSAHAAN, PENDAPATAN BUNGA DAN EFISIENSI TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi Kasus Pada Bank Yang
Terdaftar di BEI 2008-2011). Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna sehingga perlu saran, pendapat yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik
dan dapat berguna bagi pembaca.
Penyusunan skripsi ini berhasil sesuai dengan waktu yang diharapkan sehingga perlu
perbaikan-perbaikan. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana. Untuk menyusun skripsi ini memiliki banyak kendala namun skripsi
ini berhasil terlaksana. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan guna menyelesaikan skripsi ini diantaranya:
1. Kedua orang tua saya, ayah (Alm. Ali Haryoto) dan Ibu (Zuhartini). Yang jika tanpa mereka
berdua bahkan saya tak akan pernah lahir ke dunia ini. Semua dukungan moril terutama
materil yang mereka berikan sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini,
Mereka telah membebaskan saya untuk memilih mana yang akan saya lakukan. Bahkan
sampai akhir mereka terus percaya, bahwa suatu saat saya akan membahagiakan keluarga,
membawa nama baik keluarga, tak ada yang membuat mereka bahagia kecuali melihat anak-
anaknya bahagia. Saya bersumpah bahwa jantung ini, raga ini, tak akan ada satupun yang
saya sia-siakan kecuali untuk membahagiakan kalian. I love you mom, dad.
2. Bapak Ahmad Rodoni, Prof. Dr., MM, sebagai dosen pembimbing pertama saya yang
memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini, memberikan suntikan moral
dan juga semangat untuk pantang menyerah.
x
3. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM sebagai dosen pembimbing kedua saya. Beliau telah
memberikan saran dan masukan-masukan yang sangat membangun.
4. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Bapak Prof. Dr.
Abdul Hamid, MS beserta jajarannya.
5. Bapak Ketua Jurusan Manajemen Bapak Ahmad Dumyathi Bashori, BA., MA dan
Sekretaris Jurusan Manajemen Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si.
6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terimakasih atas jasa dan
ilmunya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala dan berkah yang berlipat ganda.
7. Abang Agus Romdoni, Abang Ari Syahrial, Mpok Yulien Kardina, terimakasih karena
kalian telah sabar mendidik adikmu yang nakal ini untuk menjadi yang lebih baik setiap
harinya. Dengan semua pelajaran yang telah diberikan baik langsung maupun tidak, semua
pengalaman hidup kalian memberikan pelajaran yang lebih. Luthfan Atthaya, Fathan
Syahrial dan Alkhalifi Dzikri Hadi keponakan kecil yang selalu mengganggu saat
mengerjakan skripsi, tanpa dia tak aka nada bahan lucu saat mengerjakan skripsi.
8. Keluarga besar GAMMA ‟08. Tanpa mereka tak akan ada hari yang ceria selama kurang
lebih 4 tahun kita menuntut ilmu di bangku kuliah. Terimakasih kepada Thoriq dan Dedy
yang telah banyak membantu saya dalam pembuatan skripsi ini. Mungkin tanpa dukungan
mereka berdua, skripsi ini hanya sekedar lembaran yang tersimpan dan tak pernah
dikeluarkan. Untuk teman-teman GAMMA „08 lainnya, Abdi, Thoriq, Dedy, Iswandriyanto,
Sadad, Ade, Jeki, Roby, Hendra, Rahmat, Agus, Andi dan lain-lain, tak ada kata selain
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang kalian berikan dan hari-hari
yang telah kita lewati. Jangan sampai ada silaturahmi yang putus, jangan lupakan teman-
teman yang ada di belakang kalian. GAMMA! MERDEKA!
9. Teman-teman BEMJ Manajemen, yang memberikan semangat dan dukungan sehingga saya
terus tanpa henti menyelesaikan skripsi ini,
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang mampu memberi
semangat moril untuk tetap melanjutkan penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.
xi
Selain itu juga, penulis sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kealfaan,
karena penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu masukan berupa saran ataupun kritikan senantiasa penulis harapkan guna
memperbaiki skripsi ini.
Demikian ucapan terima kasih dan permohonan maaf ini penulis sampaikan.
Jakarta, Maret 2013
Imam Habibi
xii
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 13
xiii
A. Landasan Teori .............................................................................................. 13
1. Bank ........................................................................................................ 13
a. Tugas dan Fungsi Bank ....................................................................... 15
2. Kredit ....................................................................................................... 16
a. Unsur-Unsur Kredit ............................................................................... 17
b. Klasifikasi Kredit ................................................................................ 19
c. Fungsi, Sasaran, dan Tujuan Kredit ...................................................... 22
d. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ........................................................ 24
3. Ukuran Perusahaan .................................................................................. 29
4. Pendapatan Bunga .................................................................................... 31
a. Pengertian Pendapatan ......................................................................... 31
b. Pengertian Bunga ................................................................................. 32
5. Efisiensi ..................................................................................................... 34
6. Profitabilitas ............................................................................................. 35
a. Return on Asset (ROA) ........................................................................ 36
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 38
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 44
D. Hipotesis ...................................................................................................... 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 50
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 50
B. Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 50
xiv
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 52
D. Teknik Analisis .......................................................................................... 53
1. Statistik Deskriptif ................................................................................. 53
2. Pengujian Asumsi Klasik ....................................................................... 54
3. Analisis Regresi Berganda ..................................................................... 58
4. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 59
E. Operasional Variabel ................................................................................ 61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................... 65
A. Sejarah dan Riwayat Bursa Efek Indonesia ............................................... 66
B. Hasil Analisis ............................................................................................. 69
1. Analisis Deskriptif ................................................................................ 69
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 72
a. Uji Normalitas ................................................................................... 72
b. Uji Autokorelasi ................................................................................. 73
c. Uji Multikoliniearitas .......................................................................... 74
d. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 75
1) Uji Glejser ...................................................................................... 76
3. Analisis Model Regresi Berganda ......................................................... 77
4. Koefisien Determinasi ........................................................................... 78
5. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 79
xv
a. Uji F ............................................................................................... 79
b. Uji t ............................................................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 88
A. Kesimpulan ................................................................................................... 88
B. Saran ............................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 91
LAMPIRAN .................................................................................................................... 94
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO ........................... 7
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 42
3.1 Daftar Sampel Penelitian ............................................................................................. 52
4.1 Riwayat BEI ................................................................................................................ 67
4.2 Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel ............................................................. 71
4.3 Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) ..................................................................... 74
4.4 Uji Autokorelasi ..........................................................................................................75
4.5 Uji Multikoliniearitas ..................................................................................................76
4.6 Uji Glejser ...................................................................................................................77
4.7 Hasil Regresi ...............................................................................................................78
4.8 Uji Koefisien Determinasi ..........................................................................................80
4.9 Uji F ............................................................................................................................81
4.10 Uji t .............................................................................................................................82
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................................49
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Daftar Sampel Penelitian ............................................................................................. 91
2 Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO ........................... 92
3 Hasil Output Uji Regresi Berganda ............................................................................. 92
4 Hasil Output Statistik Deskriptif ................................................................................. 93
5 Hasil Output Kolmogorov Smirnov ............................................................................ 93
6 Hasil Output Uji Autokorelasi ..................................................................................... 94
7 Hasil Output Uji Multikoliniearitas ............................................................................. 94
8 Hasil Output Uji Glejser .............................................................................................. 94
9 Data Keseluruhan Variabel Bank Sampel ................................................................... 95
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu negara, pastinya terdapat pemerintahan yang mengatur
jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara tersebut pasti terdapat sistem perekonomian yang diterapkan.
Baik negara besar ataupun kecil, dengan kepadatan penduduk rendah ataupun
tinggi pasti memiliki sistem keuangan atau moneter yang mengatur peredaran
uang di dalam negeri.
Pada sistem moneter yang diterapkan suatu negara tentu di dalamnya
terdapat unsur atau organisasi yang terpercaya dan diakui secara badan
hukum untuk mengelola dan mengatur uang beredar agar tercipta situasi
perekonomian yang kondusif. Salah satu organisasi yang umumnya ada di
setiap negara dan berperan dalam sistem moneter yaitu bank.
The Banking sector acts as the life blood of modern trade and commerce
to provide them with a major source of finance. This increasing phenomenon
of globalization has made the concept of efficiency more important both for
the non-financial and financial institutions and banks are the part of them
(Sehrish Gul, Faizha Irshad, and Khalid Zaman, 2011:2).
Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan
dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga
2
kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank
merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh
pemerintah. (Siamat, 2005: 275).
Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran berarti sebagai pelaksana
penyelesaian transaksi dari pembayar ke penerima. Hubungan antara
pembayar dengan penerima membutuhkan peran bank sebagai pendorong
kemajuan perdagangan, perekonomian dengan prinsip praktis, ekonomis dan
aman.
Sedangkan bank sebagai stabilitator perekonomian di bidang moneter
dijalankan oleh bank sentral, yang di Indonesia umumnya dikenal sebagai
Bank Indonesia. Kewajiban BI sebagai stabilitator yakni menstabilkan nilai
tukar uang, menentukan tingkat suku bunga acuan, mengawasi jumlah
peredaran uang, dan lain sebagainya. Kebijakan pun bisa diambil BI dalam
rangka pelaksanaan kewajibannya, di antaranya kebijakan diskonto, operasi
pasar terbuka, dan lain-lain.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat
3
dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan.
Pengertian bank juga didefinisikan oleh ahli di bidang perbankan. Bank
adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. (Kashmir,2003:11).
Dari berbagai definisi tentang pengertian bank, dapat dikatakan bahwa
bank merupakan otoritas moneter yang diharapkan suatu negara memiliki
peran yang strategis dan sentral dalam menjalankan perannya. Azas
kepercayaan yang melekat pada bank membuat masyarakat percaya penuh
akan uang yang disimpan pada bank, untuk kemudian bank menjadi mitra
yang dipercaya oleh para pencari dana membuat kedudukan bank kian
penting. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika negara dan pemerintahannya
mempercayai, mendukung serta mengandalkan bank sebagai salah satu alat
pendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan
kesejahteraan hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan
dengan berbagai kegiatan perekonomian.
Perekonomian merupakan kegiatan yang menjadi urat nadi bagi
masyarakat dan suatu negara. Perekonomian yang terus menerus berlangsung
dari mulai jaman dahulu kala yang belum mengenal teknologi, kebudayaan
dan alat tukar hingga sekarang yang di mana semua kebutuhan kita seolah
4
tersedia di sekitar kita. Semua terlihat semakin cepat dan mudah sehingga
masyarakat sangat terbantu dengan perkembangan jaman.
Demikian juga dengan situasi dan kondisi perekonomian yang semakin
dinamis, tidak kenal waktu dan tempat semua bersaing dan bergeliat. Tidak
terkecuali dunia perbankan yang termasuk di dalamnya. Perekonomian tidak
selalu berjalan mulus ataupun lancar yang di maa keadaan itu diharapkan oleh
kita semua. Hambatan itu terjadi salah satunya tragedi krisis moneter.
Perbankan dengan core business nya berupa jasa yang penuh dengan
kehati-hatian sangat waspada dalam segala kemungkinan kondisi
perekonomian yang terjadi. Bank harus mengetahui betul ancaman di sekitar
nya yang dapat menyerang kapanpun, mulai dari ancaman dari dalam
lingkungan bank (internal bank) hingga lingkungan luar (eksternal bank).
Ancaman eskternal yang paling nyata dan tidak dapat dihindari yakni
terjadinya krisis pada suatu negara.
Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun kebelakang
ini telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan
ekonomi karena semakin banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang
dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur,
mengingatkan bahwa betapa besar dampak ekonomi yang akan ditimbulkan
apabila terjadi kegagalan usaha perbankan. Untuk itu perlu dilakukan
serangkaian analisis yang sedemikian rupa sehingga kemungkinan kesulitan
5
keuangan dan bahkan kegagalan usaha perbankan dapat dideteksi sedini
mungkin.
Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya
kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, moral Sumber
Daya Manusia (SDM), serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan
oleh Bank Indonesia (BI). Semakin banyaknya jumlah bank di Indonesia
menciptakan persaingan yang semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi
rendah karena ketidakmampuan bersaing di pasar, sehingga banyak bank
yang sebenarnya kurang sehat atau bahkan tidak sehat secara financial. Sehat
tidaknya suatu perusahaan atau perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan
terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan perbankan tersebut.
Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur
melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-
rasio dalam kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan
dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan
melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan
dapat mengetahui keadaan serta perkembangan financial perusahaan dengan
hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang
berjalan.
6
Selain itu, dengan melakukan analisis keuangan diwaktu lampau maka
dapat diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang
dianggap cukup baik dan mengetahui potensi kegagalan suatu perusahaan
tersebut. Dengan diketahuinya kemungkinan kesulitan keuangan yang akan
terjadi sedini mungkin maka pihak manajemen dapat melakukan antisipasi
dengan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan agar dapat
mengatasinya.
Tingkat profitabilitas dalam suatu perusahaan dapat dinilai dan diukur
melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-
rasio dalam kinerja keuangan (Fitriyanti P, 2010:2). Penghitungan rasio
tersebut dilakukan, untuk kemudian dibandingkan berdasarkan rentang waktu
agar terlihat berubahannya. Dengan diketahunya hal itu maka perusahaan
dapat menentukan strategi terbaik agar tercapai tujuan dan keuntungan yang
diharapkan. Rasio yang dapat digunakan mengukur profitabilitas cukup
banyak, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA (Return on
Assests).
Alasan dipilihnya ROA (Return on Asset) sebagai indikator pengukur
tingkat profitabilitas bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan sebaik-
baiknya aktifa yang dimilikinya. Menurut Yacub Azwir (2006:6) ROA juga
sudah memperhitungkan hutang perusahaan dan pembayaran dividen, selain
itu untuk mendapatkan ROA, laba perusahaan yang digunakan adalah laba
7
bersih artinya ROA juga sudah memperhitungkan biaya bunga dan pajak
perusahaan, disamping itu juga didasarkan pada alasan bahwa bagi investor
atau pemodal adalah seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan,
sehingga investor dapat mengharapkan berapa besar tingkat kembalian yang
bakal diterima, sehingga ROA sangat bermanfaat bagi investor.
Tabel 1.1 di bawah ini adalah perhitungan rata-rata LDR, Total Assets,
Pendapatan Bunga, dan BOPO pada 14 bank Go Public dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2011.
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO Pada
14 Bank Go Public Tahun 2008-2011
No. Variabel 2008 2009 2010 2011
1. LDR 73,90% 70,26% 72,79% 78,10%
2. Total Assets Rp.101724700 Rp.125574596 Rp.138436908 Rp.162358230
3. Pend.Bunga Rp. 5570677 Rp6328700 Rp.7137485 Rp.7933738
4. BOPO 82,12% 81,71% 80,52% 73,19%
5. ROA 1,72% 1,86% 2,22% 2,29%
Sumber : Bank Indonesia & Website Bank (laporan keuangan yang diolah)
Berdasarkan tabel di atas, untuk rasio LDR dari tahun 2008 hingga 2011
mengalami fluktuasi. Dari tahun 2008 ke tahun 2009 LDR mengalami
penurunan sebesar 3,64%. Sedangkan dari tahun 2009 hingga tahun 2011
LDR terus mengalami kenaikan. Jika dilihat, nilai ROA mengalami
konsistensi karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, jika dilihat
8
kekonsistenan data antara LDR dan ROA maka terjadi inkosnsitensi data
karena LDR yang mengalami fluktuasi. Kenaikan LDR ini menurut Yusti
Agistiara (2011:8-9) menimbulkan masalah bagi bank yang mana apabila
semakin tinggi rasio ini, tingkat likuiditasnya akan semakin kecil karena
jumlah aset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin besar dan
dalam hal ini akan membawa pengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Menurut data empiris di atas, untuk total assets dari tahun 2008 hingga
tahun 2011 terus mengalami kenaikan. Aktiva yang dimiliki 14 bank go
public tidak pernah mengalami fluktuasi, sehingga dapat dikatakan nilai total
assets mengalami konsistensi data. Jika dilihat nilai antara total assets dengan
ROA, maka dapat dikatakan keduanya sama-sama mengalami konsistensi
karena terus menerus mengalami kenaikan dari tahun 2008 hingga tahun
2011. Dewi Mayasari (2008) mengatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki
hubungan negatif signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan menurut
penelitian yang dilakukan Ni Putu Ena Marbeya dan Agus Suryana (2009)
ukuran perusahaan memilki hubungan positif terhadap profitabilitas bank.
Untuk pendapatan bunga, dari tahun 2008 hingga tahun 2011 sesuai tabel
1.1 di atas menunjukkan terus mengalami kenaikan dan tidak berfluktuasi.
Untuk pendapatan bunga, mengalami konsistensi data dan sama halnya
dengan ROA yang juga konsisten terus mengalami kenaikan. Menurut
penelitian Rina Nurmila (2006) pendapatan bunga tidak berpengaruh
9
signifikan terhadap ROE. Sedangkan menurut Dewi Mayasari (2008)
pendapatan bunga memiliki hubungan positif signifikan terhadap ROA.
Selanjutnya, nilai BOPO sesuai tabel 1.1 di atas dari tahun 2008 hingga
tahun 2011 menunjukkan konsistensi yakni mengalami penurunan.
Sedangkan untuk ROA dari tahun 2008 hingga tahun 2011 mengalami
peningkatan. Sehingga, berdasarkan data empiris tersebut dapat dikatakan
bahwa antara BOPO dan ROA memiliki hubungan yang berlawanan arah.
Berdasarkan penelitian Yacub Azwir (2006) efisiensi yang diukur dengan
BOPO memilki hubungan negatif signifikan terhadap Profitabilitas yang
diukur dengan ROA. Sedangkan menurut penelitian Ahmad Buyung
Nusantara (2009) efisiensi yang diukur dengan BOPO memilki hubungan
negatif tidak signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan uraian di atas dan penjelasan data empiris, maka perbankan
telah berupaya menjadi alat bantu negara dalam terciptanya kesejahteraan.
Hal ini dapat dilihat dari penyaluran kredit perbankan go public yang bersedia
menyalurkan kredit dari dana pihak ketiganya kepada pencari dana yang
umumnya pelaku usaha. Dengan demikian, dengan adanya kredit maka sektor
usaha dapat bergeliat guna memajukan usahanya. Selain itu, ukuran
perusahaan yang dilihat dari total assests tidaklah kalah penting bagi
perbankan.
Selain itu, masih berdasarkan data empiris di atas terlihat pula usaha
bank dalam meraih pendapatan dari sektor bunga tumbuh secara meyakinkan.
10
Agresifitas bank dalam mengeksplor pendapatan bunga menunjukkan
keseriusan bank menjalankan usahanya yang ternyata berhubungan searah
dengan profitabilitas (ROA) yang juga terus meningkat. Hal ini terlihat
semakin menggembirakan dengan efisiensi (BOPO) yang berhasil ditekan
dan angka nya terus menurun dari tahun ke tahun. Sesuai data di tersebut,
semakin angka efisiensi ditekan maka profitabilitas (ROA) meningkat.
Berdasarkan latar belakang, data empiris serta beberapa penelitian
terdahulu yang memilki keterkaitan serta menginspirasi dalam penlitian ini,
maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai profitabilitas
perbankan dengan judul “Pengaruh Kredit yang Disalurkan, Ukuran
Perusahaan, Pendapatan Bunga dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan Perbankan” (Studi Kasus pada Bank yang Terdaftar
di BEI tahun 2008-2011)
Pada penelitian ini, dijelasakan mengenai batasan yang dibahas agar lebih
fokus, sesuai topik yang dibahas dan tidak keluar dari topik yang diteliti. Jadi,
batasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari
masalah penelitian yang akan berguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor
mana saja yang akan dimasukkan ke dalam ruang lingkup masalah penelitian
dan mana yang tidak dimasukkan (Abdul Hamid, 2010:14).
Untuk variabel bebas nya, difokuskan kepada kredit yang disalurkan
dengan menggunakan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), ukuran perusahaan
dengan total assets, kemudian pendapatan bunga serta efisiensi yang diukur
11
dengan BOPO (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional). Sedangkan
untuk variabel terikat nya yaitu profitabilitas dengan menggunakan rasio
ROA (Return on Assets).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Bagaimanakah pengaruh kredit yang disalurkan (LDR), ukuran
perusahaan (total assets), pendapatan bunga dan efisiensi (BOPO)
terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan?
2. Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi
profitabilitas?
C. Tujuan Penelitian
Berdasrakan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh kredit yang disalurkan, ukuran perusahaan,
pendapatan bunga dan efisiensi terhadap profitabilitas pada perusahaan
perbankan.
2. Menganalisis variabel independen manakah yang paling berpengaruh
terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan tentang seberapa
besar pengaruh kredit yang disalurkan bank, ukuran perusahaan,
12
pendapatan bunga dan efisiensi nya terhadap profitabilitas bank. Serta
penelitian ini juga merupakan syarat untuk memperoleh gelar Strata 1
(S1).
2. Manfaat bagi bank yang telah go public khusunya yaitu sedikit
memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi profitabilitas.
Sehingga dengan hal itu diharapkan bank lebih peka terhadap perubahan
situasi ekonomi yang terjadi dan tepat dalam mengambil kebijakan guna
meningkatkan keuntungan bank.
3. Bagi dunia akademis dan peneliti selanjutnya, semoga dengan sumbangan
kecil berupa penelitian ini dapat membantu perkembangan penelitian
selanjutnya dan demi kemajuan akademis di bidang perbankan khususnya.
4. Bagi pihak investor, diharapkan peneltian ini dapat menjadi salah satu
bahan masukan untuk perencanaan investasi khususnya di bidang usaha
perbankan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank
Dalam UU No. 7, Tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana telah
diubah dalam UU No. 10, Tahun 1998 disebutkan bahwa :
a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.
c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Menurut PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan, Bank adalah
suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus
unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta
sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
14
Menurut Dendawijaya (2003:25) mengemukakan bahwa bank adalah
suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang
diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-
alat penukar baru berupa uang giral.
Sedangkan menurut Kasmir (2003:11) bank adalah lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Masih menurut Kasmir
(2003:12) bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, artinya masalah perbankan selalu berkaitan masalah bidang
keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa perbankan meliputi tiga kegiatan
utama:
a. Menghimpun dana
b. Menyalurkan dana
c. Memberikan jasa bank lainnya
Berdasarkan definisi-definisi tentang perbankan tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang keberadaanya sah
derdasarkan hukum di Indonesia untuk menjalankan usahanya. Usaha yang
dijalankan bank tersebut merupakan perantara dalam sistem moneter yakni
menjadi jembatan (bridge) antara masyarakat yang memiliki dana berlebih
dan belum digunakan untuk disimpan kepada bank, untuk kemudian bank
15
menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan atau kekurangan
dana.
Secara umum, sistem seperti itu akan kita temui di seluruh bank
sebagai perannya dalam perekonomian. Mekanisme ataupun proses di
dalam sistem tersebut misalnya untuk sistem bunga, persyaratan, dan lain-
lain akan dibuat berbeda oleh masing-masing bank dalam rangka menarik
minat calon nasabah dan persaingan antar bank yang sehat.
a. Tugas dan Fungsi Bank
Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998
adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan
memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan
taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya
(Siamat, 2005:276) :
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien
dalam kegiatan ekonomi.
b. Menciptakan uang.
c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.
d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
16
2. Kredit
Istilah kredit, berasal dari perkataan latin credo, yang berarti I
Believe, I Trust, saya percaya atau menaruh harapan. Perkataan credo
berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti
kepercayaan (trust) dan perkataan latin do, yang berarti saya menaruh.
Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata
bendanya menjadi credere dan creditum (Veithzal Rivai dan Andria
Permata Veithzal, 2007:3-4).
Pada dasarnya kredit merupakan dana yang tersimpan dalam perkiraan
bank. Bagian terbesar pekerjaan bank adalah kegiatan yang berhubungan
dengan lalu lintas uang dari dan ke dalam masyarakat. Di samping
mencari laba dan memelihara pertumbuhan, bank bertujuan melayani para
nasabah dengan memberikan kredit dan pelayanan dalam lalu lintas
pembayaran da peredaran uang (William D Sunderlin dalam Ryza
Anggraeni, 2005:8).
Dari pengertian tersebut, dapat diketahui kredit merupakan salah satu
aktivitas yang dijalankan bank dalam menjalankan usahanya. Kredit
merupakan kesepakatan yang terjadi antara pihak bank sebagai pengelola
dana (kreditur) dengan dengan pihak penerima dana kredit (debitur).
Dalam kesepakatan itu, terdapat konsekuensi yang timbul bagi kedua
belah pihak tersebut. Menurut Dahlan Siamat (2005:349) kredit
17
memberikan konsekuensi bagi bank dan peminjam mengenai hal-hal
berikut :
a. Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank
(kreditur).
b. Kewajiban debitur mengembalikan kredit yang diterimanya
c. Jangka waktu pengembalian kredit
d. Perjanjian kredit
a. Unsur-Unsur Kredit
Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2007:5-6)
unsur-unsur kredit yaitu :
1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima
kredit (nasabah). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit
merupakan hubungan kerja yang saling menguntungkan.
2) Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang
didasarkan atas credit rating penerima kredit.
3) Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan
pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit
kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa
janji lisan, tertulis (akad kredit) atau berupa instrumen (Credit
Instrument).
4) Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit
kepada penerima kredit.
18
5) Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan
unsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu,
baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima
kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk
konsumsi lebih besar di masa yang akan datang. Produsen
memerlukan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi
dan konsumsi.
6) Adanya unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit
maupun di pihak penerima kredit. Risiko di pihak pemberi kredit
adalah resiko gagal bayar (risk of default), baik karena kegagalan
usaha (pinjaman komersil) atau ketidakmampuan bayar (pinjaman
konsumsi) atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko di pihak
nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditor, antara lain berupa
pemberian kredit yang semula dimaksudkan oleh pemberi kredit
untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang
dipinjamkan.
7) Adanya unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada
pemberi kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari
berbagai komponen seperti biaya modal (cost of capital), biaya
umum (overhead cost), risk premium, dan sebagainya. Jika credit
rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi
dengan safety discount.
19
b. Klasifikasi Kredit
Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:185)
kredit diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu :
1) Berdasarkan Jangka Waktu (Maturity)
(a) Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek adalah kredit yang harus dilunasi dalam
waktu setahun kurang.
(b) Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah adalah kredit yang harus dilunasi
dalam jangka waktu sampai dengan tiga tahun.
(c) Kredit jangka panjang
Kredit jangka panjang adalah kredit yang harus dilunasi dalam
jangka waktu tiga sampai lima tahun bahkan lebih.
2) Berdasarkan Jaminan (Collateral)
Berdasarkan ada tidaknya jaminan, kredit dikelompokkan
menjadi:
(a) Kredit dengan jaminan (Secured loan)
Kredit dengan jaminan adalah kredit yang disertai dengan
jamin atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah
peminjam (debitur). Bentuk jaminan dapat berupa harta
berwujud seperti tanah dan bangunan.
20
(b) Kredit tanpa jaminan (Unsecured loan)
Kredit tanpa jaminan dapat dibedakan kepada seseorang
atau perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Yang
pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan
terpercaya oleh pihak bank. Kedua, prospek usaha debitur
sangat baik dan biasanya juga terkait dengan penilaian bank
tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa
jaminan dapat diberikan pada perusahaan-perusahaan kecil dan
atau pengusaha lemah. Akan tetapi, pemberiannya harus sangat
selektif, karena pemberian kredit tanpa jaminan akan sangat
beresiko.
3) Berdasarkan Segmen Usaha
Berdasarkan segmen usaha, kredit digolongkan menjadi :
(a) Kredit pertanian
Kredit pertanian ialah kredit yang dierikan kepada sektor usaha
pertanian yakni perkebunan dan peternakan.
(b) Kredit Industri
Kredit industri ialah kredit yang disalurkan kepada sektor
industri, baik industri kecil ataupun rumah tangga. Namun,
untuk industri besar juga ada. Di Indonesia, penyaluran kredit
sektor industri lebih besar dibanding sektor pertanian.
21
(c) Kredit sektor jasa
Kredit jasa ialah kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik
usaha kecil dan menengah (UKM) maupun besar.
4) Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, kredit dikelompokkan menjadi :
(a) Kredit komersial
Kredit komersial diberikan untuk memperlancar kegiatan
nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan. Contoh
kredit komersial yaitu kredit usaha pertokoan dan kredit
ekspor.
(b) Kredit konsumtif
Kredit konsumtif yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
dan bagi debitur yang ingin membeli barang atau kebutuhan
konsumsi.
(c) Kredit produktif
Kredit produktif diberikan dalam rangka memperlancar
kegiatan produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain
kredit untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah.
5) Berdasarkan Penggunaan
Berdasarkan penggunaannya, kredit dikelompokkan menjadi :
22
(a) Kredit modal kerja
Pada prinsipnya adalah kredit untuk penggunaan dana selama
satu siklus usaha, mulai dari perolehan uang tunai dari kredit
bank kemudian penggunaannya untuk membeli barang
dagangan atau bahan baku selanjutnya dijual sampai
memperoleh uang kas kembali.
(b) Kredit investasi
Kredit investasi diberikan kepada debitur agar dapat membeli
barang-barang modal maupun jasa yang diperoleh dalam
rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan pendirian
usaha baru.
c. Fungsi, Sasaran dan Tujuan Kredit
Menurut Hasibuan (2004:88), fungsi pemberian kredit bagi
masyarakat antara lain :
1) Menjadi motivator dalam peningkatan kegiatan pendapatan
perekonomian.
2) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
3) Meningkatkan semangat berusaha masyarakat.
4) Memperbesar modal perusahaan.
Menurut Ryza Anggraeni (2005:28), mengacu pada proses
kegiatan perkreditan maka sasaran perkreditan dapat dijabarkan
sebagai berikut :
23
1) Kredit tersebut harus searah, maksudnya penggunaan kredit
tersebut harus sesuai dengan perencanaan dan kredit digunakan
untuk meningkatkan kegiatan usaha (objek kredit).
2) Kredit tersebut harus menghasilkan, dalam hal ini kredit
seyogyanya kredit dapat memberikan manfaat pada bank,
perusahaan dan masyarakat baik dalam bentuk materil maupun
good-will (citra).
3) Kredit harus aman agar bank dapat menerima kembali nilai-nilai
ekonomi dari kredit tersebut.
Selain fungsi dan sasaran, kredit juga memiliki tujuan.
Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2007:6-7)
tujuan kredit diantaranya :
1) Profitability, yaitu tujuan memperoleh hasil dari kredit berupa
keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh
nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit
kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau
mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor
kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety)
dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) dari suatu
kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan
demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang
terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.
24
2) Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan
harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat
benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena
itu, keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan
dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin
pengembaliannya sehingga keuntunga (profitability) yang
diharapkan dapat menjadi kenyataan.
d. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:193)
untuk memaksimumkan kemungkinan keberhasilan kredit maka
prinsip 5C: Character, Capacity, Collateral, Condition of Economic
dapat diterapkan dalam analisis kredit.
(a) Character (Kepribadian atau watak)
Character adalah penilaian kepada calon debitur tentang
kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, hobi, dan
keadaan sosial. Penilaian karakter memang cukup sulit, karena
masing-masing individu memiliki watak dan sifat yang berbeda-
beda. Oleh karena itu, para pengelola harus mempunyai keahlian
dan keterampilan serta pengetahuan psikologis untuk dapat
menganalisa watak calon nasabah. Penilaian karakter ini
bermanfaat untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat
25
kejujuran serta itikad baik nasabah untuk memenuhi
kewajibannya.
(b) Capacity (Kemampuan atau kesanggupan)
Capacity adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan
usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari
lembaga pemberi kredit, kemampuan calon debitur ini dapat
dilihat dari maju mundurnya usaha serta manajemennya.
(c) Capital (Modal)
Capital adalah jumlah dana sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur, yang diikutsertakan dalam kegiatan usahanya.
Penyelidikan terhadap modal pemohon tidak hanya dilihat dari
besar kecilnya gaji setiap bulannya, tetapi bagaimana distribusi
gaji bulannya ditempatkan oleh calon debitur.
(d) Collateral (Jaminan)
Collateral adalah barang jaminan yang diserahkan oleh calon
debitur sebagai agunan (jaminan) kredit yang diterimanya.
Jaminan yang dimaksud meliputi jaminan berupa benda bergerak
dan tidak bergerak.
(e) Condition of Economy
Condition of economy adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang dapat mempengaruhi perekonomian pada kurun
26
waktu tertentu yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kegiatan usahanya.
Sedangkan konsep 7P dan 3R harus diperhatikan dalam
menganalisis pemberian kredit menurut Mandala Manurung dan
Pratama Raharja (2004:194) :
(a) Personality (Kepribadian)
Tercakup dalam penilaian kepribadian calon debitur adalah
tingkah laku sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi, dan
tindakan dalam menghadapi masalah.
(b) Purpose (Tujuan)
Menilai tujuan calon debitur dalam mengajukan permohonan
kredit dan berapa besar kredit yang diajukan.
(c) Prospect (Prospek)
Menilai prospek usaha yang direncanakan debitur, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
(d) Payment (Pembayaran)
Menilai bagaimana calon debitur melunasi kredit, dari mana saja
sumber dana tersebut dan bagaimana tingkat kepastiannya.
(e) Profitability (Tingkat keuntungan)
Menilai beberapa tingkat keuntungan yang diperkirakan akan
diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama
semakin besar atau sebaliknya.
27
(f) Protection (Perlindungan)
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan
mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan
barang, orang atau asuransi.
(g) Party
Bertujuan bagaimana calon debitur berdasarkan modal, loyalitas
dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan menentukan
perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas.
LDR (Loan to Deposit Ratio)
Kredit yang disalurkan perbankan, sumber dananya
mayoritas berasal dari dana pihak ketiga yang dikelola bank.
Dana pihak ketiga artinya dana yang berasal dari simpanan
masyarakat yang disimpan dan dipercayakan pengelolaannya
oleh bank, dan sewaktu-waktu kapanpun bisa ditarik oleh
masyarakat/nasabah.
Menurut Dahlan Siamat (2005:215) kredit merupakan
kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk
kredit kepada bank lain). Dana pihak ketiga terdiri dari :
1) Giro
2) Tabungan dan
3) Deposito (tidak termasuk antar bank).
28
Loan to deposit ratio merupakan kemampuan bank
dalam membayar kembali penarikan dana oleh nasabah
dengan mengendalikan kredit yang disalurkan sebagai
sumber likuiditas.
Rasio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan
kemampuan dari suatu bank. Sebagian besar praktisi
perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu
bank adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar
antara 85% (Kasmir, 2005:272).
Adapun batasan yang diberikan BI untuk LDR yang
nlainya lebih dari 110% (>110%) maka skor nya adalah nol.
Sedangkan untuk yang kurang dari 110% (<110%) maka skor
nya adalah lima.
Tujuan dibatasi karena agar bank tidak berlebihan
memberi kredit yang berasal dari simpanan masyarakat. Hal
ini akan mengakibatkan terganggunya likuiditas bank, yaitu
saat nasabah melakukan penarikan dana yang dimiliki bank
tidak mencukupi karena dana tersebut telah tersalurkan
melalui kredit. Dampak negatif akan diterima bank karena
kepercayaan merupakan hal utama dalam bisnis bank.
29
Rumus untuk perhitungan LDR menurut Dahlan Siamat
(2005:215) yaitu :
LDR = Total Kredit x 100%
Dana Pihak Ketiga
3. Ukuran Perusahaan
Dalam menciptakan keuntungan, ukuran perusahaan menjadi penting
karena pada umumnya masyarakat/konsumen menilai barang dan jasa
yang dihasilkan dari nama besar produsen nya. Dengan semakin besarnya
sebuah perusahaan, maka akan semakin memudahkan perluasan wilayah
pemasaran produk nya agar semakin dikenal.
Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang
kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan
besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor, kebijakan
perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang
akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak
terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran
pemberian perlindungan terhadap masyarakat secara umum (Ni Ketut
Muliati, 2011:31).
Menurut Wolk dan kawan-kawan dalam Arya Haganta Amanza
(2012:28) mengemukakan bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung
melakukan perataan laba, disamping itu juga cenderung memiliki return
30
saham yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Michelson dan kawan-
kawan dalam Arya Haganta Amanza (2012:28) mengatakan bahwa
perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan
perataan dibandingkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil, hal
ini dikarenakan perusahaan besar merupakan subjek yang dituju baik oleh
pemerintah maupun masyarakat.
Pertumbuhan perusahaan umumnya diiringi dengan pertumbuhan
struktur modal hingga struktur organisasi. Adanya ekspansi dan
pendapatan yang bertambah maka assets atau aktiva yang dimilki juga
semakin besar karena kebutuhan operasional perusahaan dalam
aktivitasnya.
Menurut Halim dan kawan-kawan (2005:7), di dalam penetiannya
ukuran perusahaan diukur dari market capitalization yaitu jumlah saham
beredar di akhir tahun dikalikan dengan harga saham penutupan akhir
tahun kemudian hasil nya di-log aagar nilai tidak terlalu besar untuk
masuk ke persamaan.
Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktiva atau besar
harta perusahaan dengan menggunakan nilai total aktiva (Hartono dalam
Ni Putu Ena Marbeya dan Agung Suaryana, 2009:3). Ukuran perusahaan
menunjukkan pengalaman dan tumbuhnya suatu perusahaan yang
mengindikasikan kemampuan dan tingkat resiko dalam mengelola
31
investasi yang diberikan para stockholder untuk meningkatkan
kemampuan mereka (Ni Putu Ena Marbeya dan Agus Suryana, 2009:3).
Dari berbagai referensi di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal, pandangan masyarakat
dan pemerintah. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan lebih
mudah menciptakan laba baik dari penjualan ataupun pembelian saham
perusahaan lain. Dan semakin besar perusahaan cenderung memiliki
tingkat hutang yang juga besar.
4. Pendapatan Bunga
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan penerimaan yang dihasilkan dari aktivitas
usaha. Pendapatan akan bertransformasi menjadi laba jika dapat menutupi
seluruh pengeluaran dalam operasionalnya. Atau secara sederhananya
laba didapat apabila pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
Adam Smith, salah satu tokoh ekonomi dunia mengartikan
pendapatan sebagai suatu kenaikan kekayaan pendapatan dapat
menambah harta perusahaan jika digunakan kembali untuk kegiatan
usaha. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal (IAI, 2002 :232).
32
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan berasal dari
usaha normal perusahaan seperti : penjualan output hasil produksi,
peggunaan jasa yang digunakan pihak lain, peminjaman uang atau aktiva,
penyewaan harta, dan sebagainya. Menurut Hasibuan (2004:100)
pendapatan bersumber dari :
1. Bunga kredit yang disalurkan bank
2. Ongkos-ongkos lalu lintas pembayaran
3. Penjualan buku cek, bilyet giro, setoran dan bilyet deposito
4. Safe deposit box
5. Komisi dan provisi
6. Call money market
7. Dan lain-lain
b. Pengertian bunga
Dalam industri perbankan, bunga merupakan unsur yang tidak
dapat dipisahkan dalam aktivitas usahanya. Bunga yang muncul dari
aktivitas bank berasal dari kedua aktivitas besarnya, yaitu dari dana
yang dikumpulkan bank dan dari dana yang disalurkan bank. Masing-
masing dari kegiatan tersebut menghasilkan dua dimensi bagi bank
yaitu pengeluaran dan juga pendapatan bank.
Dimensi/sudut pandang pengeluaran bank dari sektor bunga yaitu
bank berkewajiban memberikan imbalan bagi pemilik dana yang telah
mempercayai bank menjaga dan mengelola uang mereka. Sedangkan
33
dimensi pendapatan bagi bank yaitu bank berhak mendapat imbalan
atas dana yang disalurkan nya kepada penerima kredit bank dan
penerima berkewajiban membayar agunan beserta bunganya.
Kashmir (2003:37) mengemukakan bahwa bunga bagi bank
adalah yang berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai
balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli
atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga
yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan
yang harus dibayar nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh
pinjaman).
Kashmir (2003:5) keuntungan atau pendapatan bank yang utama
diperoleh dari selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman.
Keuntungan atau pendapatan dari selisih bunga peminjam dan bunga
simpanan dikenal dengan istilah spread based. Apabila bunga
simpanan lebih tinggi dari bunga pinjaman seperti dialami perbankan
di Indonesia pada tahun 1998 dan 1999 maka bank tersebut dalam
kondisi merugi atau dikenal dengan istilah negatif spread.
5. Efisiensi
Efisiensi berasal dari bahasa Inggris yakni efficiency yang berarti tepat
guna. Sedangkan secara umum efisiensi ialah penggunaan segala sumber
daya yang dimiliki guna mencapai hasil yang optimal. Setiap institusi apapun
34
itu, baik yang mencari laba ataupun nirlaba pastinya menghendaki terjadinya
efisiensi dalam aktivitasnya.
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004 Lampiran 1d, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional
(BOPO) diukur dari perbandingan antara biaya operasional terhadap
pendapatan operasional. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Masalah efisiensi dirasakan semakin penting pada saat ini dan dimasa
yang akan datang karena adanya permasalahan yang mungkin timbul sebagai
akibat kompetisi usaha yang bertambah ketat, dan meningkatnya mutu
kehidupan yang berakibat pada meningkatnya standar kepuasan konsumen
(Yuliani, 2007:8).
Nilai Biaya Operasional dan Beban Operasional (BOPO) idealnya bagi
suatu bank agar dikatakan memenuhi standar efisiensi yakni 70%-80%. Bank
Indonesia menetapkan angka di bawah 90% ialah yang terbaik untuk rasio
BOPO. Sedangkan jika angka BOPO melebihi 90% atau bahkan mendekati
100% maka bank tersebut dinyatakan tidak efisien.
Unsur bunga tidak akan bisa lepas dari perhitungan rasio Beban
Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO). Mengapa demikian,
35
karena bank sebagai perantara dalam sebuah sistem pembayaran
(intermediary system) maka unsur bunga pastinya sangat kuat pengaruhnya.
6. Profitabilitas
Untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang notabene adalah
profit motif dapat digunakan analisis profitabilitas (Wisnu Mawardi,
2005:3). Profitabilitas atau kata lain dari tingkat keuntungan, penting
untuk dinilai serta ditindaklanjuti oleh perusahaan. Karena, keuntungan
atau laba mencerminkan hasil yang didapat atas usaha yang sudah
dijalankan. Normatifnya setiap perusahaan mengehendaki nilai
profitabilitas yang meningkat dari waktu ke waktu.
Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupaan cerminan
kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya profitabilitas.
Sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu
penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan
usahanya secara efisien, karena efisiensi baru dapat diketahui dengan
membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut dengan kata lain adalah menghitung
profitabilitas (Ahmad Buyung Nusantara, 2009:15).
The profitability determinants were divided in two main categories,
namely the internal determinants (liquidity, capital adequacy and
expenses management) and the external determinants (ownership, firm
size and external economic conditions) (Samy Ben Nacuer, 2003:4).
36
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat
profitabilitas, dan salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan.
Rasio yang digunakan pun memiliki berbagai alternatif untuk digunakan,
di antaranya Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin
(OPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI), Return
on Equity (ROE), dan Return on Asset (ROA). Pada penelitian ini rasio
yang digunakan yakni Return on Asset (ROA).
a. Return on Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba
secara keseluruhan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan menunjukkan
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik (Dendawijaya,
2003:120). Rasio return on asset yang tinggi menunjukkan efisiensi
manajemen asset, yang berarti perusahaan mampu menggunakan
asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba dari penjualan dan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut (Wahyu Widarjo
dan Doddy Setiawan, 2009:6).
Sedangkan menurut Surat Edaran BI No. 6/23 DPNP tanggal 31
Mei 2004, Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan antara
laba sebelum pajak dengan total asset dalam satu periode. Semakin
37
besar Return on Asset (ROA) menunjukkan kinerja keuangan
semakin baik karena pengembalian (return) semakin besar.
Alasan menggunakan ROA dalam penelitian ini mengacu pada
penelitian yang dilakukan Devinaga Rasiah (2010:5) bahwa ROA
merupakan indikator utama dalam mengukur efisiensi manajerial.
ROA juga menunjukkan bagaimana kemampuan manajemen bank
mengkonversi asset perusahaan nya menjadi pendapatan. Dan ROA
adalah pengukuran berharga dalam mengukur profitabilitas antara
satu bank komersil dengan bank lainnya dalam sebuah sistem secara
keseluruhan.
The ROA is primarily an indicator of managerial efficiency. It
indicates how capable the management of the bank has been in
converting the institution’s assets into net earnings. The ROA is a
valuable measure when comparing the profitability of one bank with
another or with the commercial banking system as a whole. A low
rate might be the result of conservative lending and investment
policies or excessive operating expenses (Devinaga Rasiah, 2010:2).
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, yang tercantum dalam
Surat Edaran BI No. 9/24/DPbS, secara matematis, ROA dirumuskan
sebagai berikut:
38
ROA = Laba sebelum pajak x 100%
Rata-rata total asset
B. Penelitian Terdahulu
Guna mendukung penelitian ini, berikut beberapa penelitian dan
hasilnya yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan yang
memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut di
antaranya :
Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja
profitabilitas pada sektor perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengukur hubugan antara tingkat efisiensi
operasional terhadap kinerja profitabilitas di BEJ. Dalam penelitian ini
menggunakan variabel MSDN (pangsa pasar), CAR, BOPO, LDR. CAR
berpengaruh signifikan positif, BOPO berpengaruh signifikan negatif
terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan.
Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross section.
Dewi Mayasari (2008) meneliti tentang pengaruh pemberian kredit,
pendapatan bunga, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada
industri perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2003-2006. Sampel yang
digunakan menggunakan metode judgement sampling dengan mengambil
secara acak berdasarkan tujuan dan kriteria. Metode yang digunakan
39
yakni regresi linier berganda. Variabel independen pemberian kredit
menggunakan rasio LDR dan variabel dependen profitabilitas dengan
rasio ROA.
Adapun hasil penelitian Dewi Mayasari yaitu secara umum tiga
variabel independen yang digunakan hanya dua variabel yang signifikan
terhadap variabel dependen yaitu ukuran perusahaan dan pendapatan
bunga. Variabel yang paling dominan ialah pendapatan bunga. Besar
adjusted R2
ialah 0,364%. Artinya, 36,4% dari ROA dapat dijelaskan oleh
variabel independen. Sedangkan sisanya 63,6% dijelaskan variabel lain
yang tidak masuk dalam penelitian.
Berikutnya penelitian yang dilakukan Ahmad Buyung Nusantara
(2009) tentang analisis pengaruh NPL, CAR, LDR dan BOPO terhadap
profitabilitas bank, studi kasus pada bank umum go public dan bank
umum non go public di Indonesia periode 2005-2007. Dan variabel
dependen profitabilitas menggunakan rasio ROA.
Hasil penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) yakni untuk bank
go public, variabel independen LDR berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA, variabel NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROA, CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, dan BOPO
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Besar adjusted R2
ialah
0,336%. Artinya, 33,6% dari ROA dapat dijelaskan oleh variabel
40
independen. Sedangkan sisanya 68,4% dijelaskan variabel lain yang tidak
masuk dalam penelitian.
Penelitian yang dilakukan Fitriani Prastiyaningtyas (2010) tentang
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan dengan
variabel independen Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO),
Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), dan pangsa
kredit. Sedangkan variabel dependen nya profitabilitas dengan
menggunkan rasio Return on Asset (ROA). Studi kasus terhadap bank
umum yang go public yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2005-2008), dan untuk penentuan sampel menggunakan metode
purposive sampling.
Hasil penelitian Fitriani Prastiyaningtyas (2010) yaitu dari enam
variabel independen, lima diantaranya signifikan terhadap variabel
dependen. Hanya satu variabel yang tidak signifikan yakni LDR terhadap
ROA, LDR terhadap ROA hasilnya positif tidak signifikan. Variabel
CAR berpengaruh positif signifikan, variabel NPL berpengaruh negatif
signifikan, variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan, dan variabel
NIM serta pangsa kredit berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Besar adjusted R2
ialah 0,779%. Artinya, 77,9% dari ROA dapat
dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya 22,1% dijelaskan
variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.
41
Sri Wahyuni Rasyid (2012) meneliti tentang analisis pengaruh Loan
to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM) dan Efisiensi
terhadap Return on Asset (ROA) bank umum di Indonesia. Hasilnya
menunjukkan bahwa LDR negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA, kemudian NIM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA, dan BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Agar lebih memudahkan menelaah penelitian terdahulu di atas, maka
tabel 2.1 akan meringkas penelitian-penelitian sebelumnya tersebut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti
dan Tahun
Judul Metode Hasil Penelitian
Yuliani
(2007)
Hubungan Efisiensi
dengan kinerja
Profitabilitas Pada
Sektor Perbankan
yang Terdaftar di
Regresi
time-series
cross-
seciont
Variabel yang
berpengaruh positif
signifikan terhadap
ROA: CAR dan LDR
Variabel yang
42
BEJ berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA
: BOPO
Variabel yang tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA : MSDN
(Pangsa pasar)
Dewi
Mayasari
(2008)
Pengaruh Pemberian
Kredit, Ukuran
Perusahaan dan
Pendapatan Bunga
Terhadap
Profitabilitas Pada
Industri Perbankan
di BEI
Regresi
linier
berganda
Variabel yang
berpengaruh signifikan
terhadap ROA : ukuran
perusahaan dan
pendapatan bunga
Variabel yang tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA : LDR
Ahmad
Buyung
Nusantara
(2009)
Analisi Pengaruh
NPL, CAR, LDR
dan BOPO Terhadap
Profitabilitas Bank
Regresi
linier
berganda
Untuk bank go public
variabel yang
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
ROA: LDR dan CAR
43
Variabel yang
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA
: NPL dan BOPO
Fitriyani
Prastiyaning
tyas (2010)
Analisis faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas
Perbankan
Regresi
linier
berganda
Variabel yang
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA
: CAR, NIM, dan Pangsa
kredit
Variabel yang
berpengaruh negatif dan
signifikan : BOPO, NPL
Variabel yang tidak
berpengaruh signifikan
dan positif : LDR
Sri
Wahyuni
Rasyid
(2012)
Analisis Pengaruh
LDR, NIM, dan
Efisiensi Terhadap
ROA
Regresi
linier
berganda
Variabel LDR
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
ROA, variabel BOPO
dan NIM berpengaruh
44
positif dan signifikan
terhadap ROA.
Sumber : Yuliani (2007), Dewi Mayasari (2008), Ahmad Buyung
Nusantara (2009), Fitriyani Prastiyaningtyas (2010), Sri Wahyuni Rasyid
(2012)
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinajauan pustaka di atas, maka untuk kerangka
pemikiran dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengaruh kredit yang disalurkan (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio yang
perhitungannya didapat dari hasil bagi antara total kredit yang
disalurkan bank dengan total simpanan nasabah / dana pihak ketiga.
Dengan kata lain, LDR menunjukkan kemampuan suatu bank dalam
memberikan/membayar penarikan dana nasabah dengan menjadikan
kredit yang telah diberikan sebagai sumber dananya.
Batas toleransi bagi suatu bank dalam mengelola LDR nya yaitu
antara 85%-100%. Jika hal itu dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik
oleh bank, maka implikasi nya bank pun akan menerima
pengembalian dana kredit beserta bunga nya sebagai keuntungan
bank. Keuntungan bank yang meningkat akan berdampak pada
peningkatan ROA dengan catatan tidak terjadi kredit macet.
45
Hasil penelitian Yuliani (2007) dan Ahmad Buyung Nusantara
(2009) menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dibuat
hipotesis :
H1 = LDR berpengaruh positif terhadap ROA
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ROA
Ukuran suatu perusahaan menunjukkan kredibilitas serta reputasi
yang telah dibangun sepanjang sejarah berdirinya perusahaan tersebut.
Dengan semakin besar ukuran perusahaan maka nilai serta citra
perusahaan akan semakin mudah dikenal.
Dengan kondisi semakin besar nya perusahaan, maka kemampuan
dan daya dukung dalam persaingan diharapkan berdampak pada
profitabilitas. Karena, semakin besar assets dan permodalan yang
dimiliki akan dengan mudah mengakses ke pasar modal maupun
terjun ke masyarakat langsung.
Penelitian yang dilakukan Dewi Mayasari (2008) dan Ni Putu Ena
Marbeya (2009) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. Maka dengan uraian tersebut
dapat dibuat hipotesis :
H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ROA
46
3. Pengaruh pendapatan bunga terhadap ROA
Pos terbesar pendapatan suatu bank yakni dari bunga. Bunga
ataupun sesuatu yang dapat dipersamakan dengan itu merupakan
imbalan bagi bank atas dana yang disalurkan untuk berbagai
kepentingan penerima dana tersebut.
Pendapatan bunga terbesar berasal dari bunga kredit. Kredit dapat
diberikan bagi individu, kelompok usaha hingga perusahaan berskala
besar dan multinasional. Bank harus jeli menentukan besaran bunga
kredit dan bunga bagi deposan agar terjadi selisih positif guna
mendapat keuntungan dan nilai bunga dapat bersaing/kompetitif
dengan bank lain.
Penelitian yang dilakukan Dewi Mayasari (2008) menunjukkan
bahwa terdapat pengauh yang positif dan signifikan pendapatan bunga
terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat hipotesis :
H3 = Pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap
ROA.
4. Pengaruh Efisiensi terhadap profitabilitas
Efisiensi yang dapat diukur dengan rasio BOPO (Beban
Operasional dan Pendapatan Operasional) merupakan salah satu cara
dalam mencari keterkaitan atau pengaruh nya dengan profitabilitas.
47
Karena perusahaan yang mampu menciptakan efisiensi maka
penggunaan sumber daya serta permodalan menjadi tepat guna sesuai
perencanaan.
Dengan demikian, jika kondisi efisien dapat diciptakan suatu
bank akan tercipta keuntungan sesuai ekspektasi atau bahkan melebihi
target karena terhindar dari pemborosan sumber daya. Terlebih dalam
hal operasional yang lebih banyak aktivitas di dalamnya dalam
menjalankan bisnisnya.
Penelitian yang dilakukan Fitriyani Prastiyaningtyas (2010) dan
Sri Wahyuni Rasyid (2012) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap ROA. Maka berdasarkan uraian
tersebut dapat dibuat hipotesis :
H4 = BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
Berdasarkan penjabaran teori beserta penelitian sebelumnya,
maka dapat dibuat kerangka pemikiran teoritis yang ditunjukkan pada
gambar 2.1 sebagai berikut :
48
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel Dependen:
Profitabilitas (ROA)
Bank Indonesia
Variabel Independen:
Kredit yang diukur
dengan LDR (X1)
Ukuran Perusahaan
diukur dengan Total
Aktiva (X2)
Pendapatan Bunga (X3)
Efisiensi Bank yang
diukur dengan BOPO
(X4)
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BI Periode 2008-2011
Laporan Keuangan
Uji Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikoliniearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Pengujian Hipotesis
1.Uji R2
2.Uji F
3.Uji t
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
49
D. Hipotesis
Hipotesis 1 : Kredit yang disalurkan (LDR) berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas (ROA).
Hipotesis 2 : Ukuran perusahaan (Total Assets) berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas (ROA).
Hipotesis 3 : Pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas (ROA).
Hipotesis 4 : Efisiensi (BOPO) berpengaruh negatif terhadap
Profitabilitas (ROA).
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil
laporan keuangan bank-bank yang terdaftar (listed) pada Bank Indonesia dan
Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Pemilihan lokasi penelitian ini karena
dianggap sebagai rujukan yang tepat dalam memperoleh data yang diperlukan
berupa laporan keuangan serta dokumen penunjang lain yang berkaitan
dengan penelitian ini. Pada penelitian ini membahas variabel-variabel
independen (variabel bebas) nya yakni kredit yang disalurkan dengan rasio
LDR (X1), ukuran perusahaan dengan Total Aktiva (X2), Pendapatan Bunga
(X3), dan Efisiensi yang diukur dengan BOPO (X4). Sedangkan varabel
dependen (variabel terikat) yakni Profitabilitas dengan rasio ROA (Y).
B. Teknik Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan yakni
purposive sampling, yakni sampel yang digunakan berdasarkan
pertimbangan. Adapun pertimbangan dalam pemilihan sampel, ditentukan
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
51
1. Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga Bank
Indonesia yang memiliki laporan keuangan paling lengkap dan telah
dipublikasikan di Bank Indonesia yang diakses dari tahun 2008-2011.
2. Maksimal pada awal tahun 2008 telah terdaftar (listed) di BEI.
Jumlah keseluruhan bank yang go public yang terdaftar di BEI tahun
2008 ialah 28 bank. Namun, yang memenuhi kriteria di atas hanya 14 bank.
Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 bank
go public pada tahun 2008 sampai tahun 2011.
Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian
No. Nama Bank
1. Bank Mandiri
2. Bank Negara Indonesia (BNI)
3. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
4. Bank Central Asia (BCA)
5. Bank Permata
6. Bank Victoria International
52
7. Bank Umum Koperasi Indonesia
8. Bank CIMB Niaga
9. Bank Danamon
10. Bank ICB Bumiputera
11. Bank Pan Indonesia (Panin)
12. Bank QNB Kesawan
13. Bank OCBC NISP
14. Bank Ekonomi Raharja
Sumber : Bursa Efek Indonesia
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari pihak lain dalam
bentuk jadi dan dipublikasikan.
a. Data - data dari bank Indonesia dan bank yang dijadikan sampel
Data yang diambil dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan
serta berbagai informasi terkait variabel dependen dan independen
sehingga mendukung pembuatan penelitian ini.
53
2. Riset kepustakaan
Riset kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku dalam
rangka penguatan atau pendukung teori dalam penelitian ini. Riset
kepustakaan juga bersumber pada jurnal, tesis dan lainnya yang
tentunya memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.
Selain dari buku ataupun jurnal, peneliti juga memanfaatkan internet
untuk membuka website dari objek yang diteliti sehingga diperoleh
laporan keuangan. Contohnya : www.bi.go.id dan www.idx.co.id .
D. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan
menggunakan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka.
Dalam perhitungannya, penelitian ini menggunakan metode statistik
dengan alat bantu software program pengolah data SPSS versi 17. Dan
metode-metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik,
uji signifikansi simultan (uji statitik F), koefisien determinasi R2, dan uji
signifikansi parameter individual (uji statistik t).
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
54
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2011:19).
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke
observasi lainnya. (Ghozali, 2011:110).
Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan
dengan uji Durbin Watson. Suatu model regresi tidak terjadi
autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak pada kisaran -2
sampai dengan +2 (Danang Sunyoto, 2011:135).
b. Uji normalitas
Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk
mengetahui dependen variabel dan independen variabel
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah yang memiliki distribusi normal atau mendektai normal.
Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan dua cara, yaitu
(Ghozali,2011:160):
55
1) Analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal.
Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, namun hal
ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel
yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal. Maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan dari analisis
normal probability plot adalah sebagai berikut:
(a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
(b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola
56
distribusi normal, maka mmodel regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
2) Analisis statistik
Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis :
Ho = Data residual terdistribusi normal
Ha = Data residual tidak terdistribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai
berikut :
(a) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara
statistic maka Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi
tidak normal.
(b) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara
statistic maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi
normal.
c. Uji multikoliniearitas
Menurut Imam Ghozali (2011:105) uji ini berutujuan menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya
antar variabel independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi
57
ada tidaknya multikoloniearitas dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
terikat.
2) Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas jika terdapat
korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,9) hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
3) Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance.. Sebagai dasar acuannya
dapat disimpulkan :
(a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi.
(b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
d. Uji heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139) uji Heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
58
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedastisitas itu dengan menggunakan uji Glejser.
Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui
uji Glejser dilakukan sebagai berikut :
1) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan
statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat
heteroskedastisitas.
2) Apabila probabilitas nilai tes tidak signifikan statistik, maka berarti
data empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier
berganda yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e
Dimana :
Y = Profitabilitas (ROA) Bank Sampel
a = konstanta
X1 = Kredit yang disalurkan (LDR)
X2 = Ukuran Perusahaan (Total Assets)
X3 = Pendapatan Bunga
X4 = Efisensi (BOPO)
b1-b4 = koefisien regresi
e = error term
59
Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar
analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini
berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi
pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen,
setiap kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan
kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefisien
nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya pengaruh
negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan
mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.
4. Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang
diajukan, perlu digunakan analisi regresi melalui uji t maupun uji f.
Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara
parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi
variabelvariabel independen terhadap variabel dependen. Metode
pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan
pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.
a. Uji statistik F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh LDR (Loan
to Deposit Ratio), Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO
60
(Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) terhadap Return
On Asset (ROA) secara simultan.
b. Koefisien determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus :
R2 = 1 – ESS
TSS
Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase yang
nilainya berkisar antara 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011:97). Nilai
yang mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
c. Uji statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel independen (Ghozali, 2011:98). Oleh karena itu uji t ini
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Langkah–
langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
61
Hipotesis diterima : berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen
(profitablitas) secara parsial.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.
3) Membandingkan t hitung dengan t tabel,. Jika t hitung lebih
besar dari T tabel maka Ha diterima. Berarti bahwa variabel
independen secara individu berpengaruh terhadap variabel
dependen. Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus :
T hitung = Standar deviasi
Koefisisen Regresi
4) Berdasarkan probabilitas
Hipotesis akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari
0,05 (α).
5) Menentukan variabel independen mana yang mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen.
Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.
E. Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA.
2. Variabel independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya
atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam
62
penelitian ini adalah kredit yang disalurkan yang diukur dengan LDR,
ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets, pendapatan bunga,
serta efisiensi yang diukur dengan BOPO.
Definisi operasional dari masing-masing variabel yaitu :
a. Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan
manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset
yang dimiliki (Yuliani,2007:7). ROA digunakan untuk mengukur
profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan
pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu
bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana
simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009:119).
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank
dari segi penggunaan asset. (Dendawijaya, 2009: 118). ROA
dirumuskan sebagai berikut:
Laba Sebelum Pajak
ROA = x 100%
Rata-rata Total Aset
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR adalah rasio likuiditas yang dipergunakan untuk mengukr
perbandingan antara jumlah penyaluran kredit terhadap jumlah
simpana atau dana pihak ketiga (giro, deposito, dan tabungan) yang
63
berhasil dihimpun oleh bank yang diukur dalam presentase
(Parengkuan Tommy, 2010:14). Adapun rumus menghitung rasio
LDR adalah :
LDR = Jumlah kredit yang disalurkan x 100%
Jumlah dana pihak ketiga
c. Total Assets
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara,
antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain.
d. Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga merupakan hasil dari selisih antara bunga
yang diterima pihak bank dengan bunga yang diberikan bank.
Bunga yang diterima merupakan imbalan atas kredit yang
disalurkan. Sedangkan bunga yang diberikan bank pada nasabah
merupakan konsekuensi atas dana yang dipercayakan pada bank.
e. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)
Merupakan rasio antara biaya operasional dan pendapatan
operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti
biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi
lainnya). Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank
64
yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana
dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Adapun
rumus penghitungan rasio BOPO :
BOPO = Beban Operasional x 100%
Pendapatan Operasional
65
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Riwayat Bursa Efek Indonesia (BEI)
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau
VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah.
66
Tabel 4.1 berikut ini merupakan riwayat sejarah BEI agar lebih memudahkan
dalam memahami tiap fase pergerakan sejarah BEI :
Tabel 4.1
Riwayat BEI
Keterangan
Waktu/Tahun
Peristiwa
Desember (1912) Bursa efek pertama dibentuk di Batavia oleh pemerintah
Hindia Belanda.
1914-1918 Bursa efek di Batavia ditutup selama perang dunia I.
1925-1942 Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersamaan dengan
bursa efek di Semarang dan Surabaya.
(awal tahun 1939) Karena isu politik (perang dunia II) bursa efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
1942-1952 Bursa efek di Jakarta kembali ditutup selama perang
dunia II.
1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa efek
semakin tidak aktif.
1956-1977 Perdagangan di bursa efek vakum.
67
10 Agustus 1977 Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana
Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai
HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini
juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara.
1977-1987 Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih
memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen
Pasar Modal.
1987 Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987
(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan
investor asing menanamkan modal di Indonesia.
1988-1990 Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas
bursa terlihat meningkat.
2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek
68
(PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker
dan dealer.
Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan
perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain
yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT
Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai
HUT BEJ.
22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated
Trading Systems).
10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini
mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
69
Surabaya.
2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading)
mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak
jauh (remote trading).
2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa
Efek Indonesia (BEI).
2009 Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa
Efek Indonesia: JATS-NextG.
Sumber : (http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx)
B. Hasil Analisis
1. Analisis Deskriptif
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat
dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat dalam model yang
digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17 untuk
mempercepat perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-
variabel yang diteliti. Tabel deskriptif menunjukan semua variabel yang
70
digunakan dalam model analisis regresi berganda, yaitu variabel Y
(Return On Asset) sebagai variabel Dependen, variabel X1 (Loan to
Deposit Ratio), X2 (Total Assets), X3 (Pendapatan Bunga), dan X4 (Beban
Operasional dan Pendapatan Operasional) sebagai variabel Independen.
Penjelasan dari masing-masing variabel adalah:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 56 -.02 .05 .0202 .01238
LDR 56 .40 .98 .7401 .13433
Total_Asset 56 2162316.00 4.89E8 1.3127E8 1.38052E8
Pend_Bunga 56 39442.00 33869117.00 6.7427E6 8.06821E6
BOPO 56 .54 11.46 1.1578 1.89081
Valid N (listwise) 56
Sumber : output SPSS 17 (laporan keuangan publikasi yang diolah)
Pada tabel 4.2, jumlah data atau N yang ada pada penelitian ini yakni
sejumlah 56 data. Dari 56 jumlah data, nilai minimum ROA yakni sebesar -2%
yang terdapat pada bank ICB Bumiputera tahun 2011. Untuk nilai maksimumnya
yakni 5% terdapat pada bank BRI yang juga ditahun yang sama 2011. Sedangkan
untuk nilai rata-rata nya (mean) sebesar 2,02 dengan standar deviasi 1,23. Standar
deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data
71
yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio ROA
terendah dan tertinggi.
Dari 56 jumlah data, LDR memiliki nilai minimum 40% yang terdapat pada
bank Victoria Internasional pada tahun 2010. Untuk nilai maksimumnya yakni
98% yang terdapat pada bank Danamon tahun 2011. Untuk nilai rata-rata, LDR
memiliki nilai 74,01 dengan standar deviasi 13,43. Standar deviasi yang lebih
kecil dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak
adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio LDR terendah dan tertinggi.
Dari 56 jumlah data, total assets memiliki nilai minimum 2162316 yang
terdapat pada bank QNB Kesawan pada tahun 2008. Untuk nilai maksimum yakni
489x108 pada bank Mandiri tahun 2011. Untuk nilai rata-rata sebesar 13127x10
8
dengan standar deviasi 138052x108. Standar deviasi yang lebih besar dari nilai
rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang besar atau adanya kesenjangan
yang cukup besar dari total assets terendah dan tertinggi.
Untuk variabel pendapatan bunga, dari 56 jumlah data memiliki nilai
maksimum 47466954 yang terdapat pada bank BRI tahun 2011. Untuk nilai
minimum yakni 68146 yang terdapat pada bank QNB Kesawan tahun 2011.
Sedangkan nilai rata-ratanya yaitu 67427x106 dengan standar deviasi 806821x10
6.
Standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel
data yang besar atau adanya kesenjangan yang cukup besar dari pendapatan bunga
terendah dan tertinggi.
72
Dan untuk rasio BOPO, dari 56 jumlah data memiliki nilai minimum 51%
yang terdapat pada bank Danamon tahun 2011. Untuk nilai maksimum sebesar
114,63% yang terdapat pada bank ICB Bumiputera tahun 2011. Sedangkan untuk
nilai rata-rata yaitu 115,78 dengan standar deviasi 189,081. Standar deviasi yang
lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang besar atau
adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio BOPO terendah dan tertinggi.
2. Uji Asumsi Klasik
Suatu model dikatakan baik apabila model tersebut telah lolos dari
serangkaian uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik digunakan untuk
mendukung kebenaran hasil analisis dengan model regresi. Pengujian
asumsi klasik ini meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi, uji
multikoliniearitas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Dari hasil pengolahan data, dapat
dilihat pada output berikut ini :
73
Tabel 4.3
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .00637543
Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .075
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .779
Asymp. Sig. (2-tailed) .579
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil dari output SPSS pada tabel 4.3, diketahui nilai
Asymp. Sig.> 5% tidak ada yang signifikan dengan nilai 0,579 maka
dapat disimpulkan data yang dipakai dalam penelitian ini
berdistribusi normal (Ghozali,2011:160).
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling
berkorelasi satu sama lain. Uji autokorelasi digunakan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problema
autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini
74
maka digunakan uji Durbin Watson (DW) pada tabel Model
Summary. Jika -2 < DW < 2, maka tidak terjadi autokorelasi dalam
penelitian ini. Hasil uji autokorelasi penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .857a .735 .714 .00662 1.310
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
Berdasarkan hasil dari output SPSS pada tabel 4.4 diketahui nilai
Durbin-Watson sebesar 1,310 yang berada diantara -2 dan +2, maka
dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak terdapat
Autokorelasi.
c. Uji Multikoliniearitas
Berdasarkan hasil pengolahan data, informasi yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
75
Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas
Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 LDR .962 1.040
Total_Asset .938 1.066
Pend_Bunga .967 1.034
BOPO .952 1.050
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
Dari tabel 4.5 di atas menunjukkan suatu model regresi
dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika data mempunyai
nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Dari tabel perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa semua variabel
bebas memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF
lebih kecil dari angka 10. Hasil regresi pada tabel tersebut sesuai
dengan pendapat (Ghozali,2011:105). Dengan demikian dalam model
ini tidak terdapat multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
76
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas.
1) Uji Glejser
Uji glejser jika dilihat berdasarkan hasil SPSS, maka yang kita
lihat adalah hasil sig dari output. Jika sig >5% maka H0 tidak dapat
ditolak, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain
jika sig >5% maka terjadi homokedastisitas. Dari hasil pengolahan
data,maka diperoleh hasil informasi pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6
Uji Glejser
Nilai t-statistik dan sig.
Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) .455 .651
LDR .893 .376
Total_Asset .743 .461
Pend_Bunga .537 .594
BOPO 1.238 .221
a. Dependent Variable: absRES2
Sumber : Hasil output regresi
Berdasarkan hasil tabel diatas dari kelima variabel independent
(LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga, dan BOPO) diperoleh hasil
nilai Sig. > 5%. Karena nilai Sig. > 5% maka dapat dikatakan
77
bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan hasil uji dapat
dilanjutkan.
3. Analisis Model Regresi Berganda
Berdasarkan output SPSS secara parsial pengaruh empat variabel
independen yakni LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga dan BOPO
terhadap variabel dependen yakni ROA ditunjukkan pada tabel 4.7 :
Tabel 4.7
Hasil Regresi
Nilai Coefficient, t dan sig.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .016 .005 3.024 .004
LDR -.002 .007 -.025 -.342 .734 .962 1.040
Total_Asset 6.511E-11 .000 .724 9.719 .000 .938 1.066
Pend_Bunga 3.444E-11 .000 .171 2.334 .024 .967 1.034
BOPO -.002 .000 -.317 -4.294 .000 .952 1.050
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
Hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA = 0,016 – 0,002 LDR + 6,511x1011
Total Assets + 3,444x1011
Pendapatan Bunga - 0,002 BOPO
78
Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa jika nilai LDR, Total
Asset, Pendapatan Bunga dan BOPO diasumsikan tetap/konstan, maka
bank memiliki kenaikan tingkat profitabilitas / ROA sebesar 0,016.
b. Koefisien regresi Total Asset adalah 6,511x1011
menyatakan bahwa
setiap kenaikan 1% Total Asset akan meningkatkan Return on Asset
(ROA) sebesar 651100000000
c. Koefisien regresi Pendapatan Bunga adalah 3,44x1011
menyatakan
bahwa setiap kenaikan 1% Pendapatan Bunga akan meningkatkan
Return On Asset (ROA) sebesar 344000000000
d. Koefisien regresi BOPO adalah -0,002 menyatakan bahwa setiap
kenaikan 1% BOPO akan menurunkan Return on Asset (ROA) sebesar
0,2%.
Persamaan diatas akan diguakan untuk menjelaskan bagaimana
variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan (Uji F) dan
bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial (Uji t) agar dapat menguji hipotesis yang dikemukakan penulis.
4. Koefisien Determinasi
Nilai Adjusted R Square dapat dilihat pada hasil output SPSS dalam
tabel model summary. Hasil output koefisien determinasi adalah sebagai
berikut :
79
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .857a .735 .714 .00662 1.310
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
Pada tabel 4.8 menunjukkan nilai Adjusted R Square dalam penelitian
ini adalah 0.714, yang berarti 71,4% variabel Return On Asset bisa
dijelaskan oleh variabel independen (LDR, Total Asset, Pendapatan
Bunga, dan BOPO), sedangkan sisanya (28,6%) kemungkinan dijelaskan
dengan faktor lain diluar model misalnya CAR, Kualitas Aktiva Produktif,
dan sebagainya.
5. Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis diperoleh dari hasil olah data dengan menggunakan
program SPSS. Hasil pengujian hipotesis dilihat dari tingkat
signifikansinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F
dan uji t. bentuk pengujiannya adalah:
a. Uji F
Nilai F-tabel didapat dari niali Degree of freedom (df1) = k – 1,
degree of freedom (df2) = n – k.
80
F-tabel = {α ; (df1) = k – 1, (df2) = n – k}
= 5% ; df1 = (5 – 1), df2 = 56 – 5)
= 0,050 ; df1 = 4, df2 = 51
= 2,553395
Tabel 4.9
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .006 4 .002 35.303 .000a
Residual .002 51 .000
Total .008 55
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
Kriteria pengambilan keputusan :
Hipotesis ditolak jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5%
Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%
Dari hasil F hitung pada tabel ANOVA adalah 35,303 sedangkan
nilai F tabel 2.553395, artinya variabel independen yang diteliti secara
simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F menunjukkan
bahwa nilai sig.F sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi
α=5%. Karena sig. f < α maka disimpulkan bahwa model regresi dapat
digunakan untuk mengestimasi variabel dependen. Hasil tersebut
menunjukan bahwa LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga, dan BOPO
berpengaruh secara simultan terhadap ROA.
81
b. Uji t
Pengujian parsial terhadap koefisien regresi secara parsial
menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan
dalam analisa (α) 5%.
t-tabel = {α ; df = (n – k)}
= 5% ; df = (56 – 5)
= 0,050 ; df = 51
= 1.675285
Adapun hasil dari uji hipotesis ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .016 .005 3.024 .004
LDR -.002 .007 -.025 -.342 .734 .962 1.040
Total_Asset 6.511E-11 .000 .724 9.719 .000 .938 1.066
Pend_Bunga 3.444E-11 .000 .171 2.334 .024 .967 1.034
BOPO -.002 .000 -.317 -4.294 .000 .952 1.050
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
82
Pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
1. Uji-t untuk X1 yaitu pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return
On Asset
Nilai t hitung = -.342 dimana t hitung < t tabel = 1.675285
Nilai signifikannya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.025.
Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui variabel LDR
memiliki nilai beta negatif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa
LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian
tersebut tidak sesuai dengan hipotesis alternatif pertama (H1) yang
menyebutkan LDR berpengaruh positif terhadap ROA, hal ini
menunjukkan H1 ditolak dan Ho diterima. Artinya, bahwa LDR
memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.
Hasil tersebut didukung oleh Sri Wahyuni Rasyid (2012:61) yang
menyatakan kredit yang disalurkan oleh bank tidak banyak
memberikan kontribusi laba karena terdapat gap tinggi diantara bank-
bank yang beroperasi dalam mengucurkan kredit. Contohnya pada
tahun 2009 LDR Bank Central Asia hanya 50,3% berbeda jauh
dengan LDR Bank Ekonomi Raharja yang sebesar 113,08% di tahun
yang sama. Begitupula pada tahun 2010 LDR Bank Capital Indonesia
hanya 50,6% dan LDR Bank Ekonomi Raharja sebesar 114,30% . Hal
ini ditunjukkan oleh nilai standar deviasi yang tinggi yaitu sebesar
83
17,84874. Jadi terdapat bank-bank yang kurang mengoptimalkan dana
pihak ketiga, di sisi lain terdapat bank-bank yang berlebihan dalam
memberikan kredit.
Loan to Deposit Ratio (LDR), menunjukkan seberapa besar dana
bank dilepas untuk pembiayaan berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Menurut Werdaningtyas (2002: 37), semakin tinggi
rasio ini menunjukkan semakin tidak likuid bank tersebut, yang pada
akhirnya menyebabkan penurunan profitabilitas. Makin tidak likuid
suatu bank makin besar risiko likuiditas yang ditanggung bank,
sehingga terdapat risiko tidak tersedianya aktiva likuid untuk
memenuhi kewajiban segera pada nasabah. Hal tersebut dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.
Runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dapat
menyebabkan penarikan dana yang berdampak pada makin rendahnya
likuiditas bank yang pada akhirnya menyebabkan penurunan likuiditas
(Werdaningtyas, 2002: 37).
Pada sebagian besar bank umum porsi kredit masih dominan,
namun porsi surat berharga semakin meningkat sejalan dengan
penurunan porsi kredit dalam aset bank. Selama krisis ternyata
penyaluran kredit sangat menurun dan dana masyarakat yang masuk
ke bank lebih banyak ditempatkan dalam surat-surat berharga
84
termasuk SBI atau ditempatkan di bank lain yang membutuhkan
likuiditas dalam bentuk call money (Z. Dunil, 2005 : 85).
Berdasarkan penelitian terdahulu serta teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka kredit yang disalurkan dengan menggunakan rasio
LDR tidak signifikan yang mungkin disebabkan oleh bank yang lebih
bermain aman dalam mengelola dana dari masyarakat terlebih saat
setelah reses ekonomi dunia tahun 2008. Krisis properti di Amerika
ternyata berdampak hingga ke Indonesia. Untuk itulah, sejak tahun
2008 bank lebih senang menempatkan dananya ke sekuritas rendah
resiko agar tetap mendapat untung, di samping itu likuiditasnya tetap
terjaga.
Berdasarkan hasil diatas menunjukan bahwa LDR tidak
mempunyai berpengaruh signifikan terhadap ROA. Karena nilai
signifikansinya sebesar 0,734, lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai
dengan hasil penelitian Fitriyani Prastiyaningtyas (2010) dan Sri
Wahyuni Rasyid (2012). Berdasarkan penelitian ini, jika nilai
signifikansi sebesar 0,734 > 0,05, maka disimpulkan H1 ditolak,
artinya LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
2. Uji-t untuk X2 yaitu pengaruh Total Asset terhadap Return On
Asset
Nilai t hitung = 9.719 dimana t hitung > t tabel = 1.675285
Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000.
85
Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel
total asset memiliki nilai beta positif, hal tersebut berarti menunjukan
bahwa total asset memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hasil
penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif kedua (H2), yang
menyebutkan bahwa total asset memiliki pengaruh positif terhadap
ROA.
Menurut Astuti dan Zuhrotun dalam Diah Aristya Hesti (2010:82)
perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan
perusahaan. Perusahaan yang sudah mapan biasanya kondisi
keuangannya juga sudah stabil. Dengan segala kelebihan yang
dimiliki perusahaan berukuran besar, tentunya akan terasa lebih
mudah untuk mengalahkan pesaingnya. Tapi bukan tidak mungkin
yang besar akan dikalahkan oleh yang lebih kecil.
Selain itu menurut Bashir dan Kosak dan Cok dalam Diah Aristya
Hesti (2010:82), ukuran bank yang besar memungkinkan bank
menyediakan menu jasa keuangan yang lebih luas. Bank yang
berukuran besar memiliki kemampuan untuk menghimpun kekuatan
pasar melalui citra merek yang lebih kuat.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa
total asset berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Pulic
dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Diah Aristya Hesti (2010) dan
86
Ni Ketut Muliati (2011), hasil penelitian tersebut menyatakan jika
nilai signifikansi sebesar 0.010 < 0,05, maka disimpulkan H2 diterima
bahwa total asset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Return On Asset .
3. Uji-t untuk b3 yaitu pengaruh Pendapatan Bunga terhadap Return
On Asset
Nilai t hitung = 2.334 dimana t hitung > t tabel = 1.675285
Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel
pendapatan bunga memiliki nilai beta positif, hal tersebut berarti
menunjukan bahwa pendapatan bunga memiliki pengaruh positif
terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis
alternatif ketiga (H3), yang menyebutkan bahwa pendapatan bunga
memiliki pengaruh positif terhadap ROA.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa
pendapatan bunga berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go
Public dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari
5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi Mayasari (2008),
hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar
0.000 < 0,05, maka disimpulkan H3 diterima bahwa pendapatan bunga
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset .
87
4. Uji-t untuk b4 yaitu pengaruh BOPO terhadap Return On Asset
Nilai t hitung = -4,294 dimana t hitung < t tabel = 1.675285
Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000
Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel
Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki
nilai beta negatif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa BOPO
memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan hipotesis alternatif ke empat (H4), yang menyebutkan
bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa
BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Pulic dengan
nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini
sesuai dengan hasil penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) dan
Fitriyani Prastiyaningtyas (2010), hasil penelitian tersebut menyatakan
jika nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05, maka disimpulkan H4
diterima bahwa BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Return On Asset .
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
oleh penulis, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kredit yang disalurkan
dengan rasio LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(ROA), sedangkan ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), pendapatan
bunga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), dan
efisiensi yang diukur dengan BOPO berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
2. Diantara semua variabel tersebut, variabel yang paling dominan dalam
mempengaruhi ROA adalah total asset.
B. Saran
Saran untuk penelitian mendatang yaitu :
1. Penelitian ini menggunakan variable LDR, pendapatan bunga, total asset,
dan BOPO. Dengan demikian, penelitian yang akan datang dapat
menguji variabel-variabel lain yang juga berpengaruh terhadap
profitabilitas, misalnya variabel kualitas aktifa produktif, CAR, NIM,
dan lain-lain.
89
2. Penelitian ini menggunakan sampel Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
melakukan pengujian pada sampel lain misalnya bank daerah.
91
DAFTAR PUSTAKA
Amanza, Hagata Arya. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan
Laba”. Skripsi Universitas Diponegoro, 2012.
Anggraeni, Ryza. “Pengaruh Kebijakan Kredit dan Perpencaran Bunga Terhadap
Profitabilitas Bank”. Tesis Program Magister Manajemen Universitas Widyatama
Bandung, 2005.
Azwir , Yacub. “Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, NPL, dan PPAP
Terhadap ROA Bank”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas
Diponegoro, 2006.
Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
Dunil, Z. “Risk Based Audit”. Indeks, Jakarta, 2005.
Ghozali, Imam. “Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi
Kelima”. Badan Penelitian UNDIP, Semarang, 2011.
Gul, Sehrish, Faiza Irshad, Khalid Zaman. “Factor Affercting Banks Profitability in
Pakistan”. The Romanian Economic Journal Year XIV No.39, 2011.
Hasibuan, Malayu SP. “Dasar-Dasar Perbankan”. PT Gunung Agung, Jakarta, 2004.
Hamid, Abdul, ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEB Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Halim, Julia, Carmel Meiden, Rudolf Lumban Tobing. “Pengaruh Manajemen Laba Pada
Tingkat Pengngkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Termasuk
dalam Indeks LQ-45”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 2005.
Hesti, Dyah Aristya. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas
Aktiva Produktif dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan”. Skripsi Universitas
Diponegoro Semarang, 2010.
Kasmir, “Manajemen Perbankan”. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2003.
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Rajawali Press, Jakarta, 2005.
Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
Mayasari, Dewi. “Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Pada Industri Perbankan”. Skripsi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
Prastiyaningtyas, Fitriyanti. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan”.
Skripsi Universitas Diponegoro, 2010.
92
Marberya, Ni Putu Ena dan Agung Suaryana. “Pengaruh Pemoderasi Pertumbuhan Laba
Terhadap Hubungan Antara Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio dengan
Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar pada PT Bursa Efek
Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.4 No.1 Januari, 2009.
Manurung, Mandala dan Pratama Raharja. “Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter”, FEUI,
2004.
Mawardi, Wisnu. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank
Umum di Indonesia”. Jurnal Bisnis Strategi Universitas Diponegoro, 2005.
Muliati, Ni Ketut. “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Pada Praktik
Manajemen Laba di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Tesis Program Magister Universitas Udayana Denpasar, 2011.
Naceur, Samy Ben. “The Determinants of The Tunisian Banking Industry Profitability”.
Journal of Universite Libre de Tunis, 2003.
Nurmila, Rina. “Pengaruh Jumlah Kredit dan Pendapatan Bunga Terhadap Profitabilitas
Perbankan”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Nusantara, Ahmad Buyung. “Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR dan BOPO Terhadap
Profitabilitas Bank”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro,
2009.
Rasiah, Devinaga. “Theoritical Framework of Profitability as Applied to Commercial Banks
in Malaysia”. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences
ISSN 1450-2575 Issue 19, 2010.
Rasyid, Sri Wahyuni. “Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan
Efisiensi Terhadap Return on Asset Bank Umum Indonesia”. Universitas Hasanuddin
Makassar, 2012.
Rodoni, Ahmad, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Grafika Karya Utama, Jakarta,
2006.
Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. “Credit Management Handbook”. Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2006.
Sunyoto, Danang. “Metodologi Penelitian Ekonomi”. CAPS, Jakarta, 2008.
Werdaningtyas, Hesti. “Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over
Pramerger di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia Vol 1 No.2, 2002.
Widarjo, Wahyu dan Doddy Setiawan. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi
Financial Distress Perusahaan Otomotif ”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.11 No.2,
2009.
93
www.bi.go.id
www.bei.go.id
Yuliani. “Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor
Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vo.5 No.10, 2007.
94
Lampiran 1
Daftar Sampel Penelitian
No. Nama Bank
1. Bank Mandiri
2. Bank Negara Indonesia (BNI)
3. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
4. Bank Central Asia (BCA)
5. Bank Permata
6. Bank Victoria International
7. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
8. Bank CIMB Niaga
9. Bank Danamon
10. Bank ICB Bumiputera
11. Bank Pan Indonesia (Panin)
12. Bank QNB Kesawan
13. Bank OCBC NISP
14. Bank Ekonomi Raharja
95
Lampiran 2
Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga, dan BOPO Bank Sampel
No. Variabel 2008 2009 2010 2011
1. LDR 73,90% 70,26% 72,79% 78,10%
2. Total Assets Rp.101724700 Rp.125574596 Rp.138436908 Rp.162358230
3. Pend.Bunga Rp. 5570677 Rp6328700 Rp.7137485 Rp.7933738
4. BOPO 82,12% 81,71% 80,52% 73,19%
5. ROA 1,72% 1,86% 2,22% 2,29%
Lampiran 3
Hasil Output Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .016 .005 3.024 .004
LDR -.002 .007 -.025 -.342 .734 .962 1.040
Total_Asset 6.511E-11 .000 .724 9.719 .000 .938 1.066
Pend_Bunga 3.444E-11 .000 .171 2.334 .024 .967 1.034
BOPO -.002 .000 -.317 -4.294 .000 .952 1.050
a. Dependent Variable: ROA
96
Lampiran 4
Hasil Output Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 56 -.02 .05 .0202 .01238
LDR 56 .40 .98 .7401 .13433
Total_Asset 56 2162316.00 4.89E8 1.3127E8 1.38052E8
Pend_Bunga 56 39442.00 33869117.00 6.7427E6 8.06821E6
BOPO 56 .54 11.46 1.1578 1.89081
Valid N (listwise) 56
Lampiran 5
Hasil Output Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .00637543
Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .075
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .779
Asymp. Sig. (2-tailed) .579
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
97
Lampiran 6
Hasil Output Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .857a .735 .714 .00662 1.310
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset
b. Dependent Variable: ROA
Lampiran 7
Hasil Output Uji Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 LDR .962 1.040
Total_Asset .938 1.066
Pend_Bunga .967 1.034
BOPO .952 1.050
a. Dependent Variable: ROA
Lampiran 8
Hasil Output Uji Glejser
Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) .455 .651
LDR .893 .376
Total_Asset .743 .461
Pend_Bunga .537 .594
BOPO 1.238 .221
a. Dependent Variable: absRES2
98
Lampiran 9
Data Keseluruhan Variabel Bank Sampel
Nama Bank LDR Total Asset Bunga BOPO ROA Tahun
Mandiri 56.89 338404265 24290244 73.65 2.69 2008
59.15 370310994 29876946 70.72 3.13 2009
65.44 407826161 30447660 65.63 3.63 2010
71.65 489106664 33041031 67.22 3.37 2011
BNI 68.61 200390507 16230432 90.16 1.12 2008
64.06 225541328 18920509 84.86 1.72 2009
70.15 240590147 18141737 75.99 2.49 2010
70.37 288511901 19830202 72.58 2.94 2011
BRI 79.93 246026225 28076399 72.65 4.18 2008
80.88 314748430 35092551 77.64 3.73 2009
75.17 395394177 39483967 70.86 4.64 2010
76.2 456381943 47466954 66.69 5 2011
BCA 53.78 244729251 19284613 66.76 3.42 2008
50.27 280817308 22866300 68.68 3.4 2009
55.16 320585907 20557909 64.31 3.51 2010
61.67 377250966 24414523 60.87 3.82 2011
PERMATA 81.8 53959827 4823775 88.9 1.7 2008
90.6 55900751 6064088 89.2 1.4 2009
87.64 73570033 5965346 84.83 1.89 2010
83.06 101534393 7738925 85.42 1.66 2011
VICTORIA 53.46 5580480 506803 92.23 0.88 2008
50.43 7271127 604327 92.05 1.1 2009
40.22 10106602 702756 88.21 1.71 2010
63.62 11302881 783874 78.36 2.65 2011
BUKOPIN 83.6 32649246 3344908 84.45 1.66 2008
75.99 36030388 3571654 86.93 1.46 2009
71.85 32658976 3345988 84.76 1.65 2010
82.55 54942030 3251156 83.64 1.66 2011
CIMB NIAGA 87.93 102604733 9945856 88.66 1.1 2008
95.11 106803360 11072486 82.77 1.1 2009
87.23 142812919 12336597 76.73 2.73 2010
92.73 164137582 14419450 76.32 2.78 2011
DANAMON 86.4 107628698 14189765 54.0 2.4 2008
86.5 108547324 17666106 52.87 2.56 2009
85.82 110858044 18478956 51.07 2.68 2010
98.00 113786927 19870693 51.03 2.77 2011
99
ICB Bumiputera 90.44 7005700 750382 96.81 0.09 2008
89.64 7054894 770546 98.84 0.18 2009
84.96 7032176 750921 96.96 0.24 2010
84.93 7022683 719056 114.63 -2 1011
PANIN 78.93 62772547 5663623 84.56 1.75 2008
70.78 63180068 5255799 85.77 1.67 2009
73.44 93455251 5382697 78.47 2.29 2010
80.36 91693328 5279225 80.26 2.02 2011
KESAWAN 74.66 2162316 208337 102.64 0.23 2008
66.97 2347800 221711 96.46 0.3 2009
71.65 2589915 234341 95.57 0.17 2010
68.69 3118317 68146 84.97 1.41 2011
OCBC NISP 76.69 34245838 2785731 86.12 1.54 2008
72.39 37052596 3367537 84.24 1.79 2009
77.96 35996283 3331821 84.66 1.09 2010
87.04 38649884 3558352 79.85 1.91 2011
EKONOMI 41.88 20955845 1580934 71.33 2.11 2008
45.54 21591830 1653397 75.65 2.21 2009
62.24 21522321 1466438 76.32 1.78 2010
70.06 24156175 1531858 81.02 1.42 2011