ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita...

5

Click here to load reader

Transcript of ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita...

Page 1: ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita gunakan sebagai dasar dan acuan ... dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka

1

ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE ILMIAH

Ilmu adalah sebagai aktivitas penelitian. Sudah kita ketahui bersama bahwa ilmu

mempunyai andil yang cukup besar dalam perkembangan kehidupan manusia pada umumnya.

Kita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita gunakan sebagai dasar dan acuan dalam menghadapi

segala sesuatu yang menyangkut kemajuan dan perkembangan manusia. Ilmu bersifat dinamis.

Ilmu dapat berubah seiring berkembangnya jaman. Ilmu dapat menyesuaikan beberapa hal yang

memerlukan pembaharuan.

Ilmu bersifat luas. Ilmu memiliki cakupan bidang yang sangat sistematis. Banyak yang dapat

kita pelajari melalui ilmu, seperti ilmu alam, ilmu teknologi, ilmu sosial, ilmu budaya dll. Masing-

masing cakupan ilmu memiliki karakter dan metode yang berbeda dalam penerapanya. Ilmu harus

diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan

akhirnya aktivitas metode itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis. ilmu dapat dipahami

dari 3 sudut, yakni ilmu dapat dihampiri dari arah aktivitas para ilmuwan atau dibahas mulai dari

segi metode atau dimengerti sebagai pengetahuan yang merupakan hasil yang sudah sistematis.

Pemahaman yang lengkap akan tercapai kalau ketiga segi itu diberi perhatian yang seimbang.

Dari hal tersebut kami mencoba untuk menelaah lebih jauh tentang aplikasi sebuah ilmu

dalam aktivitas penelitian.

Definisi Ilmu

Dari segi maknanya, pengertian ilmu sepanjang yang terbaca dalam pustaka menunjuk pada

sekurang-kurangnya tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode. Dalam hal yang pertama

dan ini yang terumum, ilmu senantiasa berarti pengetahuan . Di antara para filsuf dari berbagai

aliran terdapat pemahaman umum bahwa ilmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis dari

pengetahuan. Dalam kalangan ilmuwan sendiri umumnya juga ada kesepakatan bahwa ilmu terdiri

atas pengetahuan.

Ilmu menunjuk pertama-tama pada kumpulan-kumpulan yang disusun secara sistematis dari

pengetahuan yang dihimpun tentang alam semesta yang diperoleh melalui teknik-teknik

pengamatan yang obyektif. Dengan demikian, maka isi ilmu terdiri dari kumpulan-kumpulan

teratur dari data. Pengertian ilmu sebagai pengetahuan itu sesuai dengan asal-usul istilah Inggris

science yang berasal dari perkataan Latin scientia yang diturunkan dari kata scire yang artinya

mengetahui (to know). Tetapi pengetahuan sesungguhnya hanyalah hasil atau produk dari sesuatu

kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Dengan demikian, dapatlah dipahami bilamana ada makna

tambahan dari ilmu sebagai aktivitas atau suatu proses, yakni serangkaian aktivitas yang dilakukan

manusia. Oleh karena ilmu dapat dipandang sebagai suatu bentuk aktivitas manusia, maka dari

makna ini orang dapat melangkah lebih lanjut untuk sampai pada metode dari aktivitas itu.

Demikianlah makna ganda dari pengertian ilmu. Tetapi, pengertian ilmu sebagai

pengetahuan, aktivitas, atau metode itu bila ditinjau lebih mendalam sesungguhnya tidak saling

bertentangan. Bahkan sebaliknya, ketiga hal itu merupakan kesatuan logis yang mesti ada secara

berurutan. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan

dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang

sistematis. Ilmu dapat dipahami dari 3 sudut, yakni ilmu dapat dihampiri dari arah aktivitas para

ilmuwan atau dibahas mulai dari segi metode atau dimengerti sebagai pengetahuan yang

merupakan hasil yang sudah sistematis. Pemahaman yang lengkap akan tercapai kalau ketiga segi

itu diberi perhatian yang seimbang. Pemahaman yang tertib tentang ilmu akan menghasilkan tiga

ciri pokok yaitu sebagai rangkaian kegiatan manusia atau proses, sebagai tata tertib tindakan

Page 2: ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita gunakan sebagai dasar dan acuan ... dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka

2

pikiran atau prosedur, dan sebagai keseluruhan hasil yang dicapai atau produk. Berdasarkan ketiga

kategori proses, prosedur, dan produk yang semuanya bersifat dinamis ilmu dapat dipahami

sebagai aktivitas penelitian, metode kerja, dan hasil pengetahuan. Dengan demikian, pengertian

ilmu selengkapnya berarti aktivitas penelitian, metode ilmiah, dan pengetahuan sistematis. Ketiga

pengertian ilmu itu saling bertautan logis dan berpangkal pada satu kenyataan yang sama bahwa

ilmu hanya terdapat dalam masyarakat manusia.

Suatu penjelasan yang sistematis harus dimulai dengan segi pada manusia yang menjadi

pelaku dari fenomena yang disebut ilmu. Hanyalah manusia dalam hal ini ilmuwan yang memiliki

kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif menyangkut pengetahuan, dan mendambakan

berbagai tujuan yang berkaitan dengan ilmu. Jadi, tepatlah bilamana pengertian ilmu pertama

dipahami dari seginya sebagai serangkaian aktivitas yang rasional, kognitif, dan bertujuan.

Sesuatu aktivitas hanya dapat mencapai mencapai tujuannya bilamana dilaksanakan dengan

metode yang tepat. Dengan demikian, penjelasan mengenai aktivitas para ilmuwan yang

merupakan penelitian akan beralih pada metode ilmiah yang dipergunakan.

Ilmu lalu mempunyai pengertian kedua sebagai metode. Dari rangkaian kegiatan studi atau

penyelidikan secara berulang-ulang dan harus dilaksanakan dengan tata cara yang metodis,

akhirnya dapat dibuahkan hasil berupa keterangan baru atau tambahan mengenai sesuatu hal.

Dengan demikian, pada pembahasan terakhir pengertian ilmu mempunyai arti sebagai

pengetahuan. kesimpulannya, ilmu merupakan rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan

kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan

kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau

keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan,

ataupun melakukan penerapan.

Peran Ilmu sebagai aktivitas penelitian

Ilmu mempunyai peran yang cukup besar dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh

seseorang dalam eksperimennya. Melalui ilmu seseorang dapat menyalurkan beberapa gagasan

yang dapat digabungkan dengan kehidupan di sekitarnya. Ilmu bersifat luas. Ilmu memiliki

cakupan bidang yang sangat sistematis. Banyak yang dapat kita pelajari melalui ilmu, seperti ilmu

alam, ilmu teknologi, ilmu sosial, ilmu budaya dll. Masing-masing cakupan ilmu memiliki

karakter dan metode yang berbeda dalam penerapanya.

Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan

metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metode itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.

Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan melakukan sesuatu

yang dilakukan oleh manusia. Ilmu tidak hanya satu aktivitas tunggal saja, melainkan suatu

rangkaian aktivitas sehingga merupakan sebuah proses. Rangkaian aktivitas itu bersifat rasional,

kognitif, dan teologis. Aktivitas rasional berarti kegiatan yang mempergunakan kemampuan

pikiran untuk menalar yang berbeda dengan aktivitas berdasarkan perasaan atau naluri. Ilmu

menampakkan diri sebagai kegiatan penalaran logis dari pengamatan empiris.

Berpangkal pada hasrat kognitif dan kebutuhan intelektualnya, manusia melakukan

rangkaian pemikiran dan kegiatan rasional yang selanjutnya melahirkan ilmu. Menurut Bernard

Barber pemikiran rasional atau rasionalitas manusia merupakan sumber utama dari ilmu.

Dikatakannya bahwa „‟benih ilmu dalam masyarakat manusia terletak di dalam usaha manusia

yang tak henti-hentinya dan asli pembawaannya untuk memahami dan menguasai dunia tempat ia

hidup dengan menggunakan pemikiran dan aktivitas rasional‟‟. Ciri penentu yang kedua dari

kegiatan yang merupakan ilmu ialah sifat kognitif, bertalian dengan hal mengetahui dan

pengetahuan. Dijelaskannya lebih lanjut demikian: “Tujuan-tujuan terpenting ilmu bertalian

dengan apa yang telah dicirikan sebagai fungsi pengetahuan atau kognitif dari ilmu, dengan fungsi

itu ilmu memusatkan perhatian terkuat pada pemahaman kaidah-kaidah yang tak diketahui

Page 3: ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita gunakan sebagai dasar dan acuan ... dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka

3

sebelumnya dan baru atau pada penyempurnaan keadaan pengetahuan dewasa ini mengenai

kaidah-kaidah demikian itu”. Jadi pada dasarnya ilmu adalah proses yang bersifat kognitif,

bertalian dengan proses mengetahui dan pengetahuan. Proses kognitif adalah suatu rangkaian

aktivitas seperti pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian, dan penalaran yang dengannya manusia

dapat mengetahui dan memperoleh pengetahuan akan suatu hal.

Ilmu selain merupakan sebuah proses yang bersifat rasional dan kognitif, juga bercorak

teologis, yakni mengarah pada tujuan tertentu karena para ilmuwan dalam melakukan aktivitas

ilmiah mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Ilmu melayani sesuatu tujuan tertentu yang

diinginkan oleh setiap ilmuwan. Dengan demikian, ilmu adalah aktivitas manusiawi yang

bertujuan. Tujuan ilmu itu dapat bermacam-macam sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

masing-masing ilmuwan. Rangkaian aktivitas pemikiran yang rasional dan kognitif untuk

menghasilkan pengetahuan, mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan

penjelasan, dan melakukan peramalan, pengendalian, atau penerapan itu dilaksanakan oleh

seseorang yang digolongkan sebagai ilmuwan. Setiap ilmuwan sejati bertugas melakukan

penelitian dan mengembangkan ilmu. Hal ini ditegaskan dalam The International Encyclopedia of

Higher Education yang mendefinisikan ilmuwan sebagai seseorang yang melakukan penelitian

ilmiah dan penelitian ilmiah diartikan sebagai penelitian yang dilaksanakan untuk memajukan

pengetahuan. Ilmu sebagai aktivitas penelitian merupakan bagian dari kesatuan proses ilmiah yang

dialami manusia. rangkaian aktivitas tersebut bersifat rasional, kognitif, dan teologi.

Aktivitas rasional berarti aktivitas yang mengaktifkan daya pikir / penalaran logis dari

kemampuan berpikir manusia. Sedangkan aktivitas kognitif ini berpusat pada konsep-konsep

pengetahuan yang belum pernah dialami oleh manusia. Proses kognitif adalah suatu rangkaian

aktivitas seperti pengenalan, penerapan, pengkonsepsian, dan penalaran yang dengannya manusia

dapat mengetahui dan memperoleh pengetahuan akan suatu hal dan ilmu sebagai aktivitas teologis

berarti ilmu ada sebagai perwujudan dari tujuan-tujuan tertentu. Yang mana para tokoh mencari

ilmu untuk meraih tujuan-tujuan mereka.

Tahap – tahap penelitian Penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif

dilaksanakan dengan tahapan-tahapan berikut :

a. Tahap orientasi.

Dalam tahap ini, peneliti akan mengumpulkan data secara umum. Orientasi bertujuan untuk

mengetahui pemetaan masalah yang akan diteliti sehingga jelas dan terarah. Hal ini dilakukan

dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka untuk memperoleh informasi yang

luas tentang objek penelitian.

b. Tahap eksplorasi.

Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang lebih spesifik. Observasi dilakukan

pada hal-hal yang berhubungan dengan fokus penelitian. Wawancara dilakukan lebih terstruktur

dengan mendalam sehingga informasi mendalam dan bermakna bisa diperoleh. Oleh karena itu,

diperlukan informasi yang berkepentingan dan mempunyai pengetahuan yang cukup banyak

tentang masalah penelitian itu sendiri. Demikian pula, sampel-sampel kualitatif cenderung lebih

menjadi purpose daripada acak. Sampel-sampel dalam kajian kualitatif dapat berubah. Seorang

informan mengamati suatu kelompok partisipasi yang berbeda, memahami suatu kebudayaan, dan

menangkap beberapa segi yang harus diselidiki dan dikaji secara individu (Mathcwe, 1992:47).

c. Tahap membercheck.

Dalam kegiatan wawancara dan pengamatan, data yang terkumpul dicatat dan dibuat dalam

bentuk laporan. Hasilnya dikemukakan untuk dicek kebenarannya. Maksudnya setelah seluruh

data yang diinginkan berhasil dikumpulkan, kemudian dilakukan pengecekan dengan benar untuk

mencapai keabsahan serta relevansi data dengan permasalahan yang diajukan sebelumnya. Agar

hasil penelitiannya sahih (benar), membercheck dilakukan setelah wawancara.

Page 4: ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita gunakan sebagai dasar dan acuan ... dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka

4

Ilmu sebagai metode ilmiah

Penelitian sebagai suatu rangkaian aktivitas mengandung prosedur tertentu, yakni

serangkaian cara dan langkah tertib yang mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah ini

dalam dunia keilmuan disebut metode. Untuk menegaskan bidang keilmuan itu sering kali dipakai

istilah metode ilmiah (scientific method).

Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja,

tata langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan

pengetahuan yang ada. Prosedur yang merupakan metode ilmiah meliputi pengamatan, percobaan,

analisis, deskripsi, penggolongan, pengukuran, perbandingan, dan survei. Oleh karena ilmu

merupakan suatu aktivitas kognitif yang harus mematuhi berbagai kaidah pemikiran yang logis,

maka metode ilmiah juga berkaitan sangat erat dengan logika. Dengan demikian, prosedur-

prosedur yang tergolong metode logis termasuk pula dalam ruang lingkup metode ilmiah. Ini

misalnya ialah deduksi, abstraksi, penalaran analogis, analisis logis. Selanjutnya, metode ilmiah

meliputi suatu rangkaian langkah yang tertib. Dalam kepustakaan metodologi ilmu tidak ada

kesatuan pendapat mengenai jumlah, bentuk, dan urutan langkah yang pasti. Sheldon J. Lachman

mengurai metode ilmiah menjadi 6 langkah yang berikut :

1. Perumusan pangkal-pangkal duga yang khusus atau pernyataan-pernyataan yang khusus untuk

penyelidikan.

2. Perancangan penyelidikan itu.

3. Pengumpulan data.

4. Penggolongan data.

5. Pengembangan generalisasi-generalisasi.

6. Pemeriksaan kebenaran terhadap hasil-hasil, yaitu terhadap data dan generalisasi.

George Abell merumuskan metode ilmiah sebagai suatu prosedur khusus dalam ilmu yang

mencakup 3 langkah berikut :

1. Pengamatan gejala-gejala atau hasil-hasil dari percobaan-percobaan.

2. Perumusan pangkal-pangkal duga yang melukiskan gejala-gejala ini, dan yang bersesuaian

dengan kumpulan pengetahuan yang ada.

3. Pengujian pangkal-pangkal duga ini dengan mencatat apakah mereka secara memadai

meramalkan dan melukiskan gejala-gejala baru atau hasil-hasil dari percobaan-percobaan yang

baru. Metode ilmiah lain dikemukakan oleh J. Eigelberner yang mencakup 5 langkah sebagai

berikut :

a) Analisis masalah untuk menetapkan apa yang dicari, dan penyusunan pangkal-pangkal

duga yang dapat dipakai untuk memberi bentuk dan arah pada telaah penelitian.

b) Pengumpulan fakta-fakta yang bersangkutan.

c) Penggolongan dan pengaturan data agar supaya menemukan kesamaan-kesamaan, urutan-

urutan, dan hubungan-hubungan yang ada.

d) Perumusan kesimpulan-kesimpulan dengan memakai proses-proses penyimpulan yang

logis dan penalaran.

e) Pengujian dan pemeriksaan kebenaran kesimpulan-kesimpulan itu.

Walaupun pendapat para ahli mengenai metode ilmiah dirumuskan secara berbeda-beda, ada

4 – 5 langkah yang merupakan pola umum yang senantiasa dilaksanakan dalam penelitian.

Langkah-langkah baku itu ialah penentuan masalah, perumusan hipotesis atau pangkal duga bila

dianggap perlu, pengumpulan data, penurunan kesimpulan, dan pengujian atau verifikasi hasil.

Tata langkah tersebut di muka melibatkan berbagai konsep dalam metode ilmiah. Konsep

adalah ide umum yang mewakili sesuatu himpunan hal yang biasanya dibedakan dari pencerapan

atau persepsi mengenai suatu hal khusus satu per satu. Konsep merupakan alat yang penting untuk

pemikiran utama dalam penelitian ilmiah. Pengertian metode tidak pula sama dengan teknik.

Metode ilmiah adalah berbagai prosedur yang mewujudkan pola-pola dan tata langkah dalam

pelaksanaan sesuatu penelitian ilmiah. Pola dan tata langkah prosedural itu dilaksanakan dengan

cara-cara operasional dan teknis yang lebih terinci. Cara-cara itulah yang mewujudkan teknik.

Page 5: ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE · PDF fileKita hidup membutuhkan ilmu, ilmu kita gunakan sebagai dasar dan acuan ... dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka

5

Jadi, teknik adalah sesuatu cara operasional teknis yang sering kali bercorak rutin, mekanis, atau

spesialistis untuk memperoleh dan menangani data dalam penelitian. Dari hal-hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa, kegiatan penelaahan atau proses penelitian yang merupakan ilmu itu

mengandung prosedur, yakni serangkaian cara dan langkah tertentu yang mewujudkan pola tetap.

Rangkaian cara dan langkah ini dalam istilah dunia keilmuan dikenal sebagai metode atau

sering disebut metode ilmiah. Metode merupakan ciri penentu yang kedua dan dengan demikian

ilmu dapat pula dibahas, dipahami, dan dijelaskan sebagai metode.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dalam pembahasan kita kali ini. Di antaranya kita

mengetahui definisi ilmu, peran ilmu dalam berbagai aktivitas. Ilmu dimulai sebagai serangkaian

aktivitas budi manusia yang intelektual dan berakhir sebagai sekelompok pengetahuan sistematis

yang mempunyai berbagai ciri. Ilmu menunjukkan kumpulan-kumpulan yang disusun secara

sistematis dari pengetahuan yang dihimpun tentang alam semesta yang melulu diperoleh melalui

teknik-teknik pengamatan yang obyektif . Dengan demikian, pengertian ilmu dapat ditinjau dari 3

sudut, yaitu sebagai aktivitas, pengetahuan dan metode. . Ilmu tidak hanya satu aktivitas tunggal

saja, melainkan suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakan sebuah proses. Rangkaian aktivitas

itu bersifat rasional, kognitif, dan teologis. Kesimpulan dari pembahasan ilmu sebagai aktivitas

penelitian, metode ilmiah, dan pengetahuan sistematis adalah :

1. Dilihat dari segi hasil kegiatan, ilmu merupakan sekelompok pengetahuan mengenai sesuatu

pokok soal dengan titik pusat minat pada segi atau permasalahan tertentu sehingga merupakan

berbagai konsep.

2. Pengetahuan ilmiah itu mempunyai 5 ciri pokok, yaitu empiris, sistematis, obyektif, analitis,

dan verifikatif.

3. Dengan demikian, ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan

berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan

pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau

keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan

penjelasan, ataupun melakukan penerapan.

DAFTAR PUSTAKA

http://adilesmana.wordpress.com/2010/10/15/ilmu-sebagai-aktivitas-penelitian-metode-ilmiah-

dan-pengetahuan-sistematis/

http://www.bisosial.com/2012/05/peran-metode-ilmiah-dalam-pengembangan.html

http://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/05/30/ilmu-sebagai-aktivitas-penelitian-dan-metode-

ilmiah/

Oleh:

1. DWI ESTU MARDIKO PUTRI

2. EVI NUR KHOLIS

3. NURUL HASNAH

4. PETING INDAH TRI PAMUKTI

5. WIWIT SUSANTI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen pengampu Afid

Burhanuddin, M.Pd.