ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI -...

55
LAPORAN PENGKAJIAN HUBUNGAN TINGKAT LITERASI INFORMASI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI PADANG Oleh: Drs. Januarisdi, M.L.I.S FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Transcript of ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI -...

Page 1: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

LAPORAN PENGKAJIAN

HUBUNGAN TINGKAT LITERASI INFORMASI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI PADANG

Oleh:

Drs. Januarisdi, M.L.I.S

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Page 2: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

HALAMAN PENGESAHAN

1

Judul Pengkajian

:

HUBUNGAN TINGKAT LITERASI INFORMASI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2 Bidang Penelitian : Ilmu Perpustakaan dan Informasi 3 Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Drs. Januarisdi, M.L.I.S b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIP : 19650119 198903 1 001 d. Disiplin ilmu : Ilmu Perpustakaan dan Informasi e. Pangkat/Golongan : Pembina/ IV.a f. Jabatan : Pustakawan Madya g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Bahasa dan Seni h. Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang i. Telpon/Faks/E-mail : 0751-7053363/ [email protected] j. Alamat Rumah : Jln. Mangga I, Nomor 137 Belimbing Padang k. Telpon/Faks/E-mail : 082174337184/ [email protected]

4 Jumlah Anggota Peneliti :

5 Lokasi Penelitian : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Menyetujui Dekan FBS UNP, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum NIP. 19610321 198602 1 001

Padang, Desember 2014 Peneliti, Drs. Januarisdi, M.L.I.S. NIP. 19650119 198903 1 001

Page 3: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

ABSTRK Peralihan paradigma pembelajaran dari behaviorism ke constructivism menuntut mahasiswa memiliki kemampuan memanfaatkan sumber pembelajaran secara efektif. Salah satu faktor intrinsik yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa di era informasi adalah kecakapan yang terkait dengan sumber pembelajaran. Literasi Informasi yang mencakup kemampuan memahami kebutuhan informasi, menelusur dan menemubalikkan informasi, mengevaluasi informasi, menggunakan informasi secara etis dan bermartabat, serta mengkomunikasi informasi baru berhubungan dengan kualitas pembelajaran. Pengkajian ini merupakan sebuah analisis hubungan antara tingkat literasi informasi dengan prestasi akademik mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FBS UNP. Sampel pengkajian ini terdiri dari 45 orang mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris yang sedang menulis skripsi dan dan akan diwisuda pada September 2014. Dari hasil analisis data ditemukan koefisien korelasi anatara literasi informasi dan prestasi akademik sebesar 0,804086. Dari hasil uji hipotesis ditemukan bahwa Hipotesi 1 (Terdapat hubungan anatara tingkat literasi iformasi dengan prestasi akademik mahasiswa Jurussan Bahasa Inggris) diterima pada pada level of confidence 0,05 (95%) sampai pada degrees of freedoom 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi iformasi berkorelasi secara positif dengan prestasi akademik mahasiswa Jurussan Bahasa Inggris.

Page 4: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

KATA PENGANTAR Walaupun belum mendapatkan perhatian serius dari akademisi dan praktisi khsusunya di

Indonesia, Literasi Informsi (Information Literacy) sudah menjadi bagian penting dalam

kehidupan masyarakat kita. Masyarakat informasi akan menghadapi kesulitan serius dalam

menjalan berbagai aspek kehidupan mereka, jika mereka tidak memiliki sensitivitas terhadap

kebutuhan informasi, kemampuan menelusur dan menemubalikkan informasi, mengevaluasi

informasi, menggunakan informasi secara etis dan bermartabat, dan mengkomunikasikan

informasi baru yang mereka ciptakan. Literasi informasi adalah kebutuhan mutlak

masyarakat informasi dalam semua sektor kehidupan, mulai dari pendidikan sampai ke

profesi dan hubungan sosial. Sehingga tidak berlebihan jika Literasi Informasi dipandang

sebagai ketrampilan pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning skills).

Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan

potensi kepada manusia untuk mengetahui semua nama (asma), pengkajian ini telah selesai

dengan baik. Walaupun memiliki berbagai kelemahan, tulisan ini diharapkan dapat

memberikan inspirasi kepada para akademisi dan praktisi untuk mencurahkan perhatian

mereka terhadap pentingnya Literasi Informasi dalam berbagai sektor kehidupan. Walaupun

dilakukan dalam cakupan yang sangat terbatas dan metodologi yang belum sempurna,

pengkajian ini diharapkan dapat mendorong para akademisi dan praktisi untuk melakukan

berbagai pengkajian yang lebih sempurna. Dengan demikian, upaya untuk memberikan

ketrampilan pembejaran sepanjang hanyat kepada masyarakat kita semakin intesif dan

berkalitas.

Akhirnya, pada kesempatan ini, kami ingin menyampakan terimaksih kepada semua

pihak, khsusnya mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris yang telah berpartisipasi dalam

pengkajian ini. Semoga kontribusi Anda bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan,

khsusnya literasi informasi, pendidikan dan pembelajaran.

Hormat kami,

Drs. Januarisdi, M.L.I.S

Page 5: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………. iABSTRAK.…………………………………………………………………….…… iiKATA PENGANTAR ………………………………………………………….….. iiiDAFTAR ISI………………………………………………………………………… ivDAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………… vDAFTAR TABEL …………………………………………………………………… viDAFTAR GRAFIK………………………………………………………………… vii BAB SATU…………………………………………………………………………. 1PENDAHLUAN .…………………………………………………………………… 11.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… 11.2 Permasalahan…………………………………………………………………… 41.3 Hipotesi…………………………………………………………………………. 51.4 Definisi Operasional …………………………………………………………… 5 BAB DUA…………………………………………………………………………… 6TINJAUAN KEPUSTAKAAN……………………………………………………. 62.1 Kahikat Literasi Informasi……………………………………………………… 62.2 Peranan Literasi Informasi dalam Pembelajaran …………………………………112.3 Standar Literasi Informasi Pendidikan Tinggi ………………………………… 142.4 Prestasi Akademik……………………………………………………………… 17 BAB TIGA…………………………………………………………………………. 22METODOLOGI…………………………………………………………………… 223.1 Desain Pengkajian ……………………………………………………………… 223.2 Populasi dan Sampel…………………………………………………………… 243.3 Data dan Pengumpulan Data…………………………………………………… 243.4 Analisis Data …………………………………………………………………… 26 BAB EMPAT………………………………………………………………………. 27TEMUAN…………………………………………………………………………… 274.1 Deskripsi Data…………………………………………………………………… 274.2 Analisis Data …………………………………………………………………… 284.3 Uji Hipotesis …………………………………………………………………… 304.4 Pembahasan…………………………………………………………………….. 32 BAB LIMA.………………………………………………………………………… 33SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………… 335.1 Simpulan…..……………………………………………………………………. 335.2 Saran……………………………………………………………………………. 34DAFTAR KEPUSTAKAAN.……………………………………………………… 35

LAPIRAN Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data untuk Literasi Informasi Lampiran 2: Data Mentah Lampiran 3: Tabel Hasil Pengolahan Data Lampiran 4: Tabel Nilai Koefisien Korelasi

Page 6: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data untuk Literasi Informasi Lampiran 2: Data Mentah Lampiran 3: Tabel Hasil Pengolahan Data Lampiran 4: Tabel Nilai Koefisien Korelasi

Page 7: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

DFTAR TABEL Tabel 3.1 Distribusi sampel berdasarkan tahun masuk dan Program Studi …………………23 Tabel 3.2: Standar Literasi Informasi untuk Pendidikan Tinggi……………………………..24 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel x dan y………………………………………………27 Tabel 4.2 Distribusi Data Kelas Interval……………………………………………………..28 Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Olahan Data………………………………………………….….29 Tabel 4.4 Nilai Koefisien Korelasi…………………………………………………………...30

Page 8: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Distribusi nilai Literasi Informasi …………………………………..28 Grafik 4.2 Distribusi IPK……………………………………………………….28

Page 9: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

BAB SATU

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran di perguruan tinggi adalah prestasi

akademik (academic achievement atau academic performence) mahasiswa. Mahasiswa yang

mencapai prestasi akademik lebih tinggi dinilai lebih berhasil daripada mereka yang

mendapatkan prestasi akademik lebih rendah. Sampai saat ini, dunia kerja masih

menggunakan indikator prestasi akademik sebagai instrumen seleksi calon tenaga kerja,

walaupun hal itu bukan satu-satunya. Sehingga tidak sedikit mahaiswa menempatkan prestasi

akademik sebagai prioritas yang lebih penting ketimbang prestasi lain dalam kehidupan

perkuliahan mereka.

Pada dasarnya, prestasi akademik adalah semua yang diketahui, difahami dan yang

dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran sebuah

mata kuliah. Namun demikian, dalam konteks relitas sehari-hari, indikator prestasi akademik

mahasiswa adalah skor atau nilai yang tertera di dalam Laporan Hasil Studi (LHS)

mahasiswa pada setiap akhir semester. Nilai ini dijadikan rujukan untuk menentukan tingkat

keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan di perguruan tinggi. Dengan

demikian, prestasi akademik seorang mahasiswa tercermin dari nilai yang tertera didalam

LHS mahasiswa pada setiap akhir semsester.

Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas, metode pembelajaran dan

pengajaran, dan latar belakang ekonomi dan sosial mahasiswa ikut mempengaruhi prestasi

akademik seorang mahasiswa. Secara umum, faktor yang memperngaruhi prestasi akademik

dapat dikelompokkan atas dua: faktor yang berasal dari dalam diri seorang mahasiswa (faktor

internal), seperti motivasi, intlegensi, minat, dan kompetensi tertentu, dan faktor yang berasal

Page 10: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

dari luar diri seorang mahasiswa (faktor eksternal), sepeerti fasilitas pembelajaran, metode

yang digunakan oleh dosen, dan suasana pembelajaran.

Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri seorang mahasiswa adalah kecakapan

(competency) yang terkait dengan sumber pembelajaran. Faktor ini berhubungan langsung

dengan proses pembelajaran yang intinya adalah keatifan mahasiswa. Mahasiswa yang

mampu menggunakan sumber pembalajaran secara efektif dan komprehensif cenderung

melakukan proses pembelajaran lebih sempurna daripada yang lain. Mahasiswa yang lebih

sering mengunjungi perpustakaan untuk tujuan pemanfaatan sumber pembelajaran cenderung

lebih efektif melakukan proses pembelajran. Akibatnya, mahasiswa tersebut cenderung

memperoleh nilai lebih tinggi daripada yang lain.

Peralihan pendekatan pembelajaran dari behaviorisme ke konstruktivisme berdampak

serius terhadap penggunaan sumber pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme yang

berasumsi bahwa pelajar (learners) memiliki potensi untuk membangun pengetahuan secara

mandiri telah memposisikan perpustakaan tidak lagi sebagai sarana penunjang sebuah

institusi pendidikan, tapi menjadi organ sentral proses pembelajaran. Abbot and Ryan (2006)

seperti dikutip oleh Costa dan Kallick (2010: 224-225) mengunkapkan bahwa pendekatan

konstruktivisme meyakini bahwa pembelajaran adalah sebuah proses aktif. Pada saat

mempelajari suatu yang baru, seorang pelajar selalu membawa pengalaman dan semua

pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya kedalam pola mental baru. Setiap fakta atau

pengalaman baru diasimilasikan kedalam jaringan hidup pemahaman yang telah ada dalam

sistem otak orang tersebut. Dengan demikian pelajar harus jauh lebih aktif melakukan proses

pembelajaran ketimbang guru atau dosen yang selama ini mendominasi proses pembelajaran.

Oleh karena itu, peran informasi dan pengetahuan yang telah ada dalam sistem kognisi

seorang mahasiswa (background knowledge) sangat menentukan keberhasilan

pembelajarannya.

Page 11: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Literasi informasi adalah sebuah kecakapan (competency) seseorang dalam

menangani informasi dan sumber informasi. American Library Association (ALA) secara

umum mendefinisikan literasi informasi sebagai serangkain kemampuan yang diperlukan

oleh seseorang untuk menyadari bila informasi dibutuhkan dan memiliki kemapuan untuk

menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif.

Brevick (1989) mengungkapkan bahwa literasi informasi bukanlah isu yang terkait dengan

pengajaran perpustakaan (library instruction), tapi konsep proses pembelajaran, khsususnya

pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Secara lebih luas, satu dekade kemudian,

Bravick (1998) mejelaskan bahwa literasi informasi mencakup konsep yang lebih luas,

seperti pembelajaran berbasis-sumber (resource-based leaarning), penelitian undergraduate,

pembelajaran jasa (service learning), dan pembelajaran berbasis-masalah (problem-based

learning). Stephenson (1996) dan Mayer (1996) seperti dikuti oleh Langford (1998)

membahas isu literasi informasi dalam konteks siswa madiri (indenpendent learners).

Namun demikian, kajian terkait literasi informasi, baik dalam kaitannya dengan

konsep pembelajaran maupun konsep ilmu perpustakaan dan informasi masih belum populer

bagi kalangan akademisi Indonesia. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

Juruan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, seperti Rizka (2009), baru melakukan kajian

deskriftif terkait dengan tingkat literaasi mahasiswa. Penelitian ini hanya mendekripsikan

tingkat literasi informasi mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara tahun ajaran 2009/2010. Sebelumnya, Rindyasari (2008)

melakukan penlitian deskriptif terhadap literasi informasi guru-guru, studi kasus guru-guru

salah satu SMA di Jakarta.

1.2 Permasalahan

Page 12: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Sebagai sebuah konsep yang dinilai baru, literasi informasi tidak mendapatkan

perhatian besar bagi kalangan akademisi dan pemerintah Indonesia. Kurangnya perhatian

para akademisi ini bukan hanya disebabkan karena ketidaktahuan tentang literasi informasi,

tapi juga rendahnya kepemihakan para penentu arah kebijakan di negeri ini terhadap dunia

informasi dan perpustakaan. Pemerintah Indonesia, baik melalui Perpustakaan Nasioanl RI,

maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum memiliki kebijkan yang terarah

pada program literasi informasi, seperti yang telah dimiliki oleh Amerika Serikat, Autralia,

Inggris, Malayasia, Philipina, dan Thailand. Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang

Perpustakaan masih belum terimplentasi secara utuh. Akibat dari keadaan ini, perhatian para

akademisi dan praktisi perpustakaan dan pendidikan terhadap dunia perpustakaan, termasuk

literasi informasi, masih sangat rendah.

Berdasarkan pengalaman empiris dan pengamatan sehari-hari peneliti, mahasiswa

yang sering berkunjung ke perpustakaan dan mereka yang memiliki kecakapan dalam

menggunakan tekhnologi informasi cenderung mengerjakan tugas-tugas perkuliahan lebih

baik. Ada indikasi bahwa mereka memiliki kesadaran dan memahami kebutuhan informasi

mereka, mengetahui dimana dan bagaimana menemukan informasi yang sesuai dengan

kebutuhannya, mampu menggunakan informasi tersebut dalam membuat tugas-tuga

perkuliahan, dan memiliki integritas akademik terhadap informasi yang mereka gunakan.

Kompetensi ini, secara teknis, disebut dengan litersi informasi (Information Literacy).

Dengan demikian permasalah peneltian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah terdapat hubungan antara tingkat literasi informasi dengan prestasi akademik

mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang?”

1.3 Hipotesis

Hipotesis peneltian ini dapat diformulasi sebagai berikut:

Page 13: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Ho: Tidak terdapat hubungan antara tingkat literasi informasi dengan prestasi akademik

mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, FBS UNP.

H1: Terdapat hubungan positif antara tingkat literasi informasi dengan prestasi akademik

mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, FBS UNP.

1.4 Definisi Opersional

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi akademik adalah tingkat ketercapain

mahasiswa dalam sebuah proses pembelajaran yang dilihat dari indek prestasi yang diperoleh

setiap akhir semester. Literasi informasi adalah kecakapan mahsiswa dalam menyadari,

mengetahui, memahami, menemukan dan menggunakan informasi secara efektif yang dilihat

dari hasil atau skor test literasi informasi yang telah dirancang khusus.

Page 14: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

BAB DUA

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Hakikat Literasi Informasi

Literasi informasi (information literacy) sebenarnya bukan terminologi baru bagi kalangan

pustakawan dan spesialis informasi. Pada tahun 1980an konsep literasi informasi telah

diperkenalkan oleh Patricia Breivik melalui karyanya yang berjudul Information Literacy:

Revolution in the Library. Dalam berbagai presentasi dan artikelnya pada tahun 1980an,

Breivik memperkenalkan model dan program literasi informasi yang sangat inspiratif. Secara

tegas ia mengungkapkan bahwa literasi informasi bukanlah isu yang terkait dengan

pengajaran perpustakaan (library instruction), tapi terkait dengan konsep proses

pembelajaran, khsususnya pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Dalam bukunya

yang kedua (Student Learning in the Information Age. Phoenix, Ariz.: American Council on

Education/Oryx, 1998), Breivik mendefinisi ulang istilah literasi informasi secara lebih luas

yang mencakup pembelajaran berbasis-sumber (resource-based leaarning), penelitian

undergraduate, pembelajaran jasa (service learning, dan pembelajaran berbasis-masalah

(problem-based learning).

Pada dekade 1990an, isu literasi informasi semakin gencar dibahas pakar ilmu

perpustakan dan informasi dan ilmu pendidikan; sebagian besar diskusi tersebut mengaitkan

literasi informasi dengan topik-topik pembelajaran. Beberapa dari tulisan tersebut, seperti

diungkapkan oleh Langford (1998), adalah Cindy, Crebert & O’leary (1994), Bruce (1996),

Dow & Geer (1996), Wright & McGurk (1996) yang mengaitkan literasi informasi dengan

isu guru pralayan (preservice teachers); Stephenson (1996) dan Mayer (1996) membahas isu

literasi informasi dalam konteks siswa madiri (indenpendent learners); Henri (1988), Cooper

& Henderson (1995) mengaitkan konsep literasi informasi dengan komunitas sekolah literat-

Page 15: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

informasi (information-literate school community); dan Johnson & Eisenberg (1991),

Eisenberg & Johnson (1996), Mitchell (1996) dan Mobley (1996) membahas isu literasi

informasi dalam hubungannya dengan tekhnologi informasi.

Pada dasarnya litrasi informasi adalah sebuah kompentensi yang dimiliki setiap orang

dalam menjalankan kehidupannya sebagai makhluk yang diberikan potensi dasar untuk

berkembang melalui proses pembelajaran. Kompetensi ini mencakup kesadaran seseorang

bahwa ia membutuhkan informasi untuk melanjutkan kehidupannya, yang kemudian

diungkapkan dalam bentuk formulasi kebutuhan informasi. Setalah memahami kebutuhan

informasi, kompetensi ini meningkat pada kemampuan menelusur dan menemukan informasi

yang dibutuhkan tersebut. Pada tahap ini, seseorang dituntut untuk mampu memilah dan

memilih informasi berdasarkan kualitas, relevansi, cakupan dan kecukupannya sesuai

kebutuhan. Pengorganisasian informasi adalah elemen kompetensi literasi informasi

berikutnya yang terkait dengan kemampuan mengelola dan menyusun informasi secara

sistematis. Kompetensi ini mencakup kemampuan mendokumentasikan, menyusun, dan

mengintegrasikan informasi dengan informasi terkait, sehingga melahirkan informasi baru.

Setelah informasi baru tercipta, ketrampilan berikutnya adalah kemampuan

mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi baru tersebut dalam berbagai bentuk

seperti laporan, presentasi, grafik dan sebagainya. Terakhir, kompentsi yang merupkan

cakupan literasi informasi adalah kemapuan menghargai informasi sebagai sebuah proses

yang tidak hanya lahir secara mandiri. Informasi baru adalah hasil proses pencernaan dan

pengolahan berbagai informasi telah diciptakan orang lain sebelumnya.

Berbagai definisi literasi informasi telah dikemukan oleh pakar dan lembaga yang

bergerak dalam bidang perpustakaan dan informasi. Secara umum literasi informasi

didefinisikan oleh Humes (2003) sebagai kemampuan seseorang untuk mengakses,

mengevaluasi, mengorganisasikan, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber. Secara

Page 16: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

formal, American Library Association (ALA) mendefinisikan literasi informasi sebagai

serangkain kemampuan yang diperlukan oleh seseorang untuk menyadari bila informasi

dibutuhkan dan memiliki kemapuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan

informasi yang dibutuhkan secara efektif. Dijelaskan lebih jauh bahwa untuk menjadi

information literate (melek informasi), seseorang harus mampu menyadari kapan informasi

dibutuhkan dan mempunyai kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan secra efektif

menggunakan informasi yang dibutuhkan tersebut. Dengan demikian, orang yang melek

informasi adalah mereka yang telah belajar bagaimana belajar. Mereka tahu bagaimana

belajar karena mereka mengetahui bagaimana ilmu pengetahuan diorganisasikan, bagaimana

menemukan, dan bagaimana menggunakan informasi tersebut dengan cara yang martabat.

Mereka adalah orang yang siap untuk belajar sepanjang hayat, karena mereka dapat

menemukan informasi yang diperlukan untuk berbagai tugas atau keputusan di tangan.

Literasi informasi bukan ketrampilan seseorang dalam menggunakan tekhnologi

informasi atau computer. Secara tegas Breivik (1992) menegaskan bahwa walaupun literasi

informasi mencakup literasi komputer, seseorang yang memahami dan trampil menggunakan

komputer tidak selalu inforation literate (melek infromasi). Gilton (1994) menekankan

bahwa literasi informasi bukan sesuatu yang identik dengan litersi komputer (computer

literate), sebuah ketrampilan yang menghendaki seseorang mampu memanipulasi piranti

keras dan piranti lunak komputer. Ia juga menegaskan bahwa literasi informasi bukan literasi

perpustakaan (library literacy) yang menuntut seseorang mampu menggunakan koleksi dan

layanan perpustakaan. Namun demikian, kedua literasi tersebut memiliki keterkaitan yang

sangat erat dengan litrasi informasi. Literasi informasi lebih dari sekadar kemampuan

mengakses informasi dan pengetahun dengan bantuan tekhnologi infromasi; literasi informasi

mencakup kualitas pengalaman belajar. Literasi informasi bukan hanya sekadar ketrampilan

menelusur informasi dan menggunakan sumber-sumber referensi, karena hal itu semua

Page 17: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

adalah persoalan tekhnis; literasi informasi sebenarnya adalah tujuan yang seharusnya

dicapai oleh setiap pelajar (learners). Darch et al. (1997) menambahkan bahwa literasi

informasi menuntut kesadaran tentang bagaimana sistem informasi bekerja, hubungan

dinamis antara kebutuhan informasi tertentu dengan sumber informasi dan saluran yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Owen (1996), seperti dikutip oleh Langford (1998), memberikan fokus penting

sebagai sebuah upaya menjelaskan litersi informasi dengan cara menilai apa yang ia anggap

mitos terkait konsep ini. Ia mengungkapkan bahwa literasi informasi disajikan melalui

kapasitas kita untuk secara menyakinkan menantang gagasan-gagasan karena kemampuan

kita mengakses dan menggunkan informasi secara efektif. Ia kemudian memperluas cakupan

literasi informasi dengan menambahkan bahwa dibalik peningkatan ketrampilan belajar dan

meneliti, literasi informasi berperan memberikan kemampuan atau kekuatan (empower),

menemukan dan memperlakukan informasi tersebut; literasi informasi merupakan alat

penguatan personal (personal empowerment) untuk semua orang, bukan hanya pelajar muda;

literasi informasi mencakup pelajar mandiri dan terarah secara mandiri (self-directed), pelajar

yang saling berketergantungan (interdependent); dan literasi informasi mencakup upaya

memperkaya dan menghidupkan pembelajaran sepanjang-hayat (life-long learning).

Secara lebih komprehensif, literasi informasi tidak hanya difahamai sebagai sebuah

kemampuan seseorang dalam menyadari bahwa ia membutuhkan informasi, menentukan

dimana sumber, memperoleh, dan mengevaluasi informasi, tapi juga sikap dan integritas

akademik seseorang terhadap informasi tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Reed (2007)

dengan membagi literasi informasi atas empat area fokus: 1) memulai dan menyelesaikan

proses penelitian, 2) tekhnik penelusuran, 3) evaluasi materi yang ditemukan, dan 4)

integritas akademik terhadap informasi yang digunaka. Secara lebih rinci, area pertama

mencakup pengetahuan tentang lokasi bahan, sumber untuk memilih topik, dan kualitas

Page 18: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

bahan yang dibutuhkan. Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki dalam area ini

antara lain adalah cara menemukan topik yang hendak ditulis atau diteliti, pengetahuan

tempat penelusuran jurnal dan buku, pengetahuan tentang peran layanan referensi (reference

desk), pengetahuan tentang jumlah dan keragaman pangkalan data yang digunkan.

Pengetahuan dan ketrampilan yang perlu dimiliki pada area fokus kedua adalah penggunaan

operator Boolean (AND dan OR), dan truncation (pemotongan kata), tekhnik penelusuran

yang efisien, pengecekan semua pilihan untuk artikel, penemuan informasi dalam buku

(seperti indeks subjeks), dan penemunan informasi bibliografis dalam buku. Pada area ketiga,

mahasiswa harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan terkait jenis terbitan, penelusuran

Internet, dan tinjauan sejawat. Sedangkan pada area terakhir, mahasiswa harus mampu

menyitir (membuat sitasi) secara benar, menghindari pelanggaran/ pencideraan integritas

akademik, dan mengetahui sistem sitasi dan gaya penulisan bibliografi (seperti MLA dan

APA).

2.2 Peranan Literasi Informasi dalam Pembelajaran

Berbagai faktor mempengaruhi keberhasilan perkuliahan mahasiswa di perguruan

tinggi; satu di antaranya adalah penguasaan mahasiswa terhadap sumber pembelajaran

(learnng resources)—cara mengakses, cara menggunakan, dan mengevaluasi sumber

tersebut. Pengetahuan dan ketrampilan ini disebut secara umum disebut dengan literasi

informasi (information literacy). Hal senada diungkapkan oleh Nidds & McGerald (1996)

yang mengemukakan beberapa karakteristik mahasiswa dikategori berhasil dalam abad ke-21.

Satu diantaranya adalah bahwa mereka harus mampu menganalisa, mengisitesa dan

mengevaluasi informasi. Lebih jauh, Reed (2007) mendeskripsikan keberhasilan program

Page 19: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

pengajaran kolaboratif anatara pustakawan dan dosen dalam hal literasi informasi yang

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dalam

konteks penyelesaian perkuliahan, Hurst (2007) mengungkapkan pengaruh pendidikan

pengguna perpustakaan (Library Instruction) terhadap kualitas karya akhir mahasiswa.

Penelitiannya membuktikan bahwa bahwa mahasiswa yang memperoleh library instruction

lebih cenderung mengutip lebih banyak sumber, menggunakan sumber yang beragam, dan

mengutip sumber dengan menggunakan fasilitas perpustakaan, dibandingkan dengan

mahasiswa yang tidak mendapatkan library instruction.

Walaupun pada awalnya diperkenalkan oleh seorang pustakawan, Patricia Breivik,

konsep literasi informasi lebih kental dngan nuansa pembelajaran ketimbang pendidikan

perpustakaan (library instruction). Sampai akhir tahun 1990an, seperti yang diungkapkan

oleh Lincoln (1987), Henri (1995), dan Holloway (1996), konsep literasi informasi dinilai masih

kabur, sehingga banyak guru kalangan pendidik yang tidak memahami dan bahkan salah faham

dengan istilah literasi informasi. Ada yang mengaitkan literasi informasi dengan pengajaran

perpustakaan (library instruction); ada yang mengaitkannya dengan konsep information skills dan

study skills; dan ada pula yang mengaitkannya dengan ketrampilan membaca (reading skills). Secara

komprehensif, Brevick (1998) mejelaskan bahwa literasi informasi mencakup konsep yang lebih

luas seperti pembelajaran berbasis-sumber (resource-based leaarning), penelitian

undergraduate, pembelajaran jasa (service learning), dan pembelajaran berbasis-masalah

(problem-based learning).

Berbagai upaya penerapan terkait literasi informasi untuk meningkatkan prestasi

akademik di perguruan tinggi telah dilakukan. Beberapa perguruan tinggi mengembangakan

pembelajaran elektronik, sementara yang lain mengembangkan program pendidikan literasi.

Uni Arab Emirates Univeristy, seperti dilaporkan oleh Taha (2006) telah mengembangkan

layanan informasi elektronik terjaring untuk mendukung proses pemebelajaran elektronik. Ia

menekankan bahwa e-literacy (sebuah aspek literasi informasi) memainkan peran yang

Page 20: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

sangat penting dalam keberhasilan penerapan pemebalajaran elektronik. Stemper dan Butler

(2001) mengembangkan sebuah model layanan refernsi digital. Dengan menggunakan sebuah

sistem yang disebut Infopoint, mereka menemukan bahwa, dengan ketersediaan layanan

referensi 7 hari x 24 jam, mahasiswa sangat terbantu dalam mengakses informasi baik yang

terdapat di perpustakaan sendiri maupun yang terdapat di perpustakaan lain. Reed (2007)

secara kreatif dan inovatif mengembangkan sebuah model pembelajaran kolaboratif antara

pustakawan dan dosen dalam mengajar literasi informasi bagi mahasiswa baru. Beberapa

orang pustakawan bekerja sama dengan bebera orang dosen bekerja sama mengajar sebuah

mata kuliah wajib, Learning and Development Strategies pada semester pertama. Mereka

berkolaborasi dalam semua aspek pengajaran mulai dari pengembangan kurikulum,

pengembangan tugas-tugas, pengajaran dalam kelas, konsultasi pengembangan mahasiswa

secara individu, dan penilian.

Berbagai penelitian tentang keterkaitan antara literasi informasi dengan pendidikan

dan proses pembelajaran telah dilakukan. Azwan Shaiza Nizam, Normazidah Che Musa dan

Wahiza Wahi (2010) menemukan adanya hubugan yang berarti anatara kemampuan literasi

informasi dengan prestasi mahasiswa dalam kelas Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua

(English as Second Language). Bleakley and Carrigan 1994 mengungkapkan bahwa karena

mahasiswa menjadi lebih mampu menggunakan pilihan sumber informasi, mereka menjadi

sadar dengan gaya belajar individual mereka dan lebih menyukai cara mengasimilasikan

pengetahuan. Literasi informasi merupakan komponen penting pendekatan individual bila ia

dibangun di atas fondasi kertampilan yang up-to-date (Bent dan Stockdale, 2009). Martin dan

Williamson (2003) sebagaimana dikutip oleh Bent dan Stockdale (2009) menggarisbawahi

bahwa semua pengguna informasi harus menjadi konsumen informasi yang kritis untuk

menghidari tumpang tindih dan mengembangkan ketrampilan intelektual baru untuk

mengelola informasi secara efektif dan mentranformasikannya menjadi ilmu pengetahuan

Page 21: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

yang bermanfaat. (Bent dan Stockdale, 2009) lebih jauh mengemukakan bahwa pendidikan di

perguruan tinggi tidak hanya tentang pemerolehan subjek ilmu tertentu, ia harus menantang

mahaiswa untuk melihat pembelajaran mereka sebagai sesuatu yang tidak dibatasi oleh waktu

di universitas tapi menjadi bagian dari dunia mereka sehari-hari. Hurst dan Leonard (2007)

menemukan pengaruh pengajaran literasi informasi terhadap kualitas term paper mahasiswa.

Gunasekara (2008) melaporkan sebuah studi kasus tentang penggunaan sebuah kerangka

literasi informasi untuk meningkatkan pembelajaran madiri dan berfikir kritis di sebuah

perguruan tinggi manajemen di Autralia. Tesis dari kajian ini adalah ” … that information

literacy frameworks provide a ‘way in’ to constructing engaging, independent learning

journeys as summative and formative assessment tasks”. Secara ringkas dapat difahami

bahwa pembelajaran di perguruan tinggi akan berhasil secara sempurna bila mahasiswa

dibekali dengan kemampuan literasi informasi yang memadai.

2.3 Standar Literasi Informasi Pendidikan Tinggi

Berbagai model dan standar literasi informasi telah dikembangkan oleh perguruan tinggi dan

asosiasi profesional. The Society of College, National and University Libraries, pada tahun

2011, telah meluncurkan model literasi informasi untuk pendidikan tinggi yang dikenal

dengan The Seven Pilar. Model ini mencakup tujuh kemampuan dasar yang harus dimiliki

oleh seorang mahasiswa. Pilar pertama adalah identify, yakni kemampuan mengidentifikasi

kebutuhan personal terhadap informasi. Pilar kedua adalah socpe, yakni kemampuan

mengakses pengetahuan terkini dan mengidentifikasi “gap”. Pilar ketiga adalah plan, yakni

kemampuan membangun strategi untuk menemukan informasi dan data. Pilar keempat adalah

gather, yakni kemampuan menemukan dan mengakses informasi dan data yang dibutuhkan.

Pilar kelima adalah evaluate, yakni kemampuan me-riview proses penelitian dan

membandingkan serta mengevaluasi informasi dan data yang diperoleh. Pilar keenam adalah

Page 22: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

manage, yakni kemampuan mengorganisir informasi secara profesional dan etis. Pilar ketujuh

adalah present, kemampuan menerapkan pengetahuan yang diperoleh: menyajikan hasil

pengkajian, mengsintesa informasi baru dan informasi lama, serta mengolah data untuk

menciptakan pengetahuan baru dan mendesiminasikannya dengan berbagai cara. Masing-

masing pilar tersebut memiliki berberapa indikator pemahaman dan indikator kemampuan

(The SCONUL, 2011).

Selain itu, The Association of College and Research Libraries, pada tahun 2000, telah

menyusun sebuah standar literasi informasi untuk pendidikan tinggi yang terdiri dari lima

standar. Standar pertama adalah bahawa mahasiswa yang melek informasi (information

literate) mampu menentukan hakikat dan tingkat kebutuhan informasinya. Indikator dari

standar ini adalah bahwa mahasiswa mampu menjelaskan dan mengungkapkan kebutuhan

informasinya; mahasiswa tersebut mampu mengidentifikasi berbagai jenis dan format sumber

informasi potensial; mahasiswa tersebut mampu mempertimbangkan biaya dan keuntungan

memperoleh informasi yang dibutuhkan; dan mahasiswa tersebut mampu mengevaluasi

kembali hakikat dan tingkat kebutuhan informasi.

Standar kedua adalah bahwa mahasiswa yang information literate (melek informasi)

mampu mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan lima

indikator. Indikator pertama adalah bahwa mahasiswa yang information literate mampu

memilih metode pencarian informasi atau sistem temubalik informasi yang paling cocok

untuk mengkases informasi yang dibutuhkan. Indikator kedua adalah bahwa mahasiswa yang

information literate mampu mengkonstruksi dan menerapkan strategi penelusuran informasi

yang dirancang secara efektif. Indikator ketiga adalah bahwa mahasiswa yang information

literate mampu menemubalikkan informasi secara online atau melalui orang (in-person)

dengan menggunakan berbagai metode. Indikator keempat adalah bahwa mahasiswa yang

melek informasi mampu memperbaiki strategi penelusurannya bila perlu. Indikator kelima

Page 23: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

adalah bahwa mahasiswa yang melek informasi mampu meringkas, mencatat, dan mengelola

informasi dan sumbernya.

Standar ketiga adalah bahwa mahasiswa yang information literate mampu

mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan mehubungkan informasi yang telah

dipilih dengan basis pengetahuannya sendiri dan sistem nilai. Standar ini memiliki tujuh

indikator. Pertama, mahasiswa yang information literate mampu meringkas ide pokok untuk

disari dari informasi yang dikumpulkan. Kedua, mahaiswa yang information literate mampu

mengkartikulasikan dan menerapkan kriteria awal untuk mengevaluasi informasi dan sumber-

sumbernya. Ketiga, mahasiswa yang information literate mampu mengsintesa ide pokok

untuk membangun konsep baru. Keempat, mahasiswa yang information literate mampu

membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya

untuk menentukan nilai tambah, kontradiksi, atau karakteristik unik lain dari informasi.

Kelima, mahasiswa yang information literate mampu menentukan apakah pengetahuan baru

memiliki dampak terhadap sistem nilai seseorang dan mengambil langkah untuk rekonsiliasi.

Keenam, mahasiswa yang information literate mampu memvalidasi pemahaman dan

penafsiran informasi melalui diskurs dengan orang lain, pakar bidang ilmu, dan/atau praktisi.

Dan Terakhir, mahasiswa yang information literate mampu menentukan apakah pencarian

sebelumnya perlu direvisi.

Standar keempat adalah bahawa mahasiswa yang information literate, baik secara

individu maupun sebagai anggota kelompok, mampu menggunakan informasi secara efektif

untuk mencapai tujuan tertentu dengan tiga indkator. Indikator pertama adalah bahwa

mahasiswa yang information literate mampu menerapkan informasi baru dan informasi

sebelumnya untuk merencanakan dan menciptakan prestasi baru atau produk tertentu.

Indikator kedua adalah bahwa mahasiswa yang information literate mampu merevisi proses

pengembangan produk atau prestasi. Indikator ketiaga adalah bahwa mahasiswa yang

Page 24: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

information literate mampu mengkomunikasikan produk atau kinerja secara efektif kepada

orang lain.

Stadar kelima adalah bahwa mahasiswa yang melek informasi (information literate)

mampu memahami berbagai isu sosial, ekonomi, dan hukum disekitar penggunaan dan akses

informasi, serta penggunaan informasi secara etis dan legal. Standar ini memiliki tiga

indikator. Pertama, mahasiswa yang information literate mamahami berbagai isu etika,

hukum, dan sosio-eknomis di sekitar informasi dan teknologi informasi. Kedua, mahasiswa

yang information literate mampu mematuhi hukum, peraturan, kebijakan institusi, dan etika

yang terkait dengan akses dan penggunaan sumber informasi. Ketiga, mahasiswa yang

information literate memberikan penghargaan terhadap penggunaan sumber informasi dalam

mengkomunikasikan produk atau kinerja.

2.4 Prestasi Akademik

Kajian tentang prestasi akademik (academic achievement/ academic performance)

sudah sangat banyak dilakukan. Berbagai variabel bebas (independent variables) dikaitkan

dengan prestasi akademik sebagai variabel trikat (independent variable). Bentley (1966),

umpamanya, meneliti hubungan antara Creativity and Academic Achievement. Mundy, et.al

(1972) mengkaji hubungan antara Social Class dan Academic Achievement. Kosmoski, Gay

dan Vockell (1990) mengaitkan Cultural Literacy dengan Academic Achievement. Selain itu,

Stepp (2008) menemukan bahwa kemampuan membaca, dalam hal ini sikap membaca,

motivasi membaca, dan prilaku membaca mempengaruhi prestasi akademi. Gordon dan Ming

Cui (2012) meneliti pengaruh School-Specific Parenting Processes terhadap Academic

Achievement pada Adolescence dan Young Adulthood. Ratusan, bahkan ribuan lagi penelitian

yang mengkaji hubungan antara variabel tertentu dengan prestasi akademik.

Page 25: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Namun demikian, penelitian yang mengkaji hubungan antara perpustakaan dan

sumber pembelajaran dengan prestasi akademik masih sangat langka. Salah satu kajian yang

secara tegas melihat pengaruh perpustakaan terhadap prestasi akademik adalah peneltian

yang dilakukan oleh Delores Z. Pretlow, Edward R. Lilly (1988). Meraka menemukan bahwa

perpustakaan/ spesialis media sangat mempengaruhi prestasi akademik siswa sekolah dasar.

Mereka menyarankan pustakawan dan spesialis media mampu untuk: 1) berperan sebagai

sumber media visual dan peranti lunak komputer mikro yang dapat mensuplemen dan

memperkuat pengajaran di kelas; 2) menyediakan berbagai aktivitas yang mendorong tekhnik

kelas; 3) menyediakan gagasan dan bahan yang disaran bagi guru untuk memperluas cakupan

bacaan sisiswa; 4) bekerja sama dengan administrator sekolah dan guru untuk merencanakan,

menyiapkan, dan menganggarakan untuk kurikulum yang tersedia; 5) menanamkan keinginan

membaca sebagai aktivitas sepanjang-hayat pada anak-anak pada tingkat sekolah dasar; 6)

mengintegasikan ketrampilan menggunakan perpustakaan dengan pengajaran kelas yang

direncanakan oleh guru; dan 7) menyediakan semua materi staf sekolah khusus untuk area

pengajaran dan administrasi mereka.

Walaupun banyak pandangan yang menilai bahwa keberhasilan akademik tidak selalu

menentukan keberhasilan seseorang dalam kehidupannya, banyak penelitian membuktikan

bahawa keberhasilan akademik sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam berbagai

aspek kehidupannya. Ellis & Worthington (1994) dan Scheuermann (2000), umpamanya,

mengungkapkan bahwa mahasiswa yang sukses selalu telah mempelajari bagaimana

menyeimbangkan aspek sosial dan aspek akademik secara efektif di sekolahnya, memiliki

harapan untuk berhasil, dan dapat digambarkan sebagai anak cerdas secara sosial,

berorientesi pada tujuan, dan bermotivasi secara instrinsik. Dengan mungutip berbagai

sumber, Brockman dan Russell (2004) mengemukankan bahwa keberhasilan akademik tidak

hanya penting karena ia merupakan ukuran kualitas seseorang dikaitkan dengan penghasilan

Page 26: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

(National Center for Education Statistics, 2001; U.S. Department of Commerce, Bureau of

the Census, 1999), tapi juga penting karena dunia kerja memerlukan orang-orang yang

berhasil secara akademik untuk menangani kemajuan tekhnologi yang sangat pesat. Dengan

demikian, mereka menambahkan, bahwa mahasiswa yang sukses secara akademik akan

memiliki peluang kerja lebih besar dari yang lain. Sementara itu, Fleetwood & Shelley (2000)

dan Rentner & Kober (2001) mengungkapkan bahwa jumlah lapangan pekerjaan yang

memerlukan kualifikasi pendidikan tinggi akan menjadi lebih dari dua kali lipat dalam waktu

sepuluh sampai dua puluh tahun kedepan. Sebuah penelitian juga telah melaporkan bahwa

mereka yang sukses secara akademik cenderung stabil dalam pekerjaan, memiliki jaminan

kesehatan, tidak banyak tergantung pada bantuan publik, jarang terlibat dalam tidak kriminal,

aktif sebagai warga negara dan relawan bantuan sosial, dan memilki fisik yang sehat

(National Alliance of Business, Inc., 1998).

Berbagai faktor, seperti intelegensi, motivasi, sosioekonomi dan ketrampilan

pembelajaran, mempengaruhi prestasi akademik seorang mahasiswa. Daka (1993)

mengelompokkan faktor tersebut atas dua kategori utama, faktor intelektual dan faktor non-

intelektual. Faktor no-intelektual, lebih rinci, dikelompokkan atas enam kategori: kepribadian

(personality), keuletan (persistence), motivasi (motivation), tujuan pendidikan dan pekerjaan

(educational and vacational goals), status sosioekonomi (socioeconomic status), dan

kebiasaan sekolah (school behaviour).

Crede and Kuncel (2008) melaporkan bahwa kebiasaan belajar, ketrampilan belajar,

dan sikap belajar sangat menentukan performa akademik mahasiswa. Ia mengungkapkan

bahwa faktor-faktor tersebut sebagai “the Third Pillar Supporting Academic Performance”

(pilar ketiga yang mendukung performa akademik), selain prior academic performance

(prestasi akademik sebelumnya) dan scores on admissions tests (skor test masuk). Mereka

juga menemukan bahwa gabungan motivasi dan ketrampilan belajar memperlihatkan

Page 27: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

hubungan yang paling kuat terhadap grade pont varage (GPA) (indek prestasi komulatif)

dan nilai untuk setiap mata kuliah. Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa kebiasaan

dan ketrampilan belajar merupakan alat prediksi keberhasilan akademik yang lebih baik

dibandingkan semua variabel nonkognitif lainnya. Mereka menyimpulkan bahwa:

“study skills, study habits, study attitudes, and study motivation exhibit relationships with academic performance that are approximately as strong as the relationship between academic performance and the two most frequently used predictors of academic performance: prior academic performance and scores on admissions tests. This finding, together with the relative independence of SHSA constructs from both prior academic performance and admissions test scores, suggests that study skills, study habits, study attitudes, and study motivation play a critical and central role in determining students' academic performance.” Crede dan Kuncel (2008:444). Crede dan Kuncel (2008) lebih jauh memperkenalkan sebuha model penentu

prestasi akademik seperti pada figur berikut:

Jika temuan diatas dikatkan dengan literasi informasi maka terdapat benang merah

hubungan antara literasi informasi dengan prestasi akademik. Ketrampilan belajar (study

skills), sebagaimana dijelaskan oleh Crede and Kuncel (2008), mengacu pada pengetahuan

mahasiswa tetang strategi dan metode belajar yang tepat dan kemampuan mengelola waktu

dan sumber pembelajaran untuk memenuhi tuntutan tugas-tugas akademik. Sementara literasi

informasi mencakup kemampuan menyadari akan kebutuhan informasi, menemukan

informasi, mengevaluasi kualitas informasi, dan kemampuan menggunakan informasi sera

legal, etis dan bermartabat. Dengan demikian hubungan anatara literasi informasi dengan

Page 28: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

prestasi akademik dalam kaitannya dengan model Crede dan Kuncel diatas dapat

digambarkan sebagai berikut:

General Cognitive Ability

Procedural Knowledge

Declarative Knowledge Academic

Performance Dimension Prior Training and

Experience

Study Skills: …. Information Literacy

Page 29: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

BAB TIGA

METODOLOGI

3.1 Desain Pengkajian

Karena hakikat penelitian ini adalah kajian hubungan antara dua variabel (tingkat literasi

informasi dan prestasi akademik mahasiswa) maka desain penelitian yang dipilih untuk

kajian ini adalah studi korelasi (correlational study). Sebagaimana yang dijelaskan oleh

Creswell (2012:338) bahwa didalam desain penelitian korelasi (correlational research

designs), peneliti menggunakan uji statistik korelasi untuk menggambarkan dan mengukur

tingkat hubungan (atau korelasi) antara dua atau lebih variabel atau serangkaian skor. Karena

pada penelitian ini, peneliti melakukan uji statistik untuk menggambarkan dan mengukur

tingkat hubungan antara tingkat literasi informasi mahasiswa dengan prestasi akademik

bukan untuk memprediksi sebuah hasil atau kriteria, maka secara lebih khusus desain

korelasional yang digunkan dalam penelitian ini adalah the explanatory desain. Sebagaimana

dijelaskan oleh Creswell (2012:340) bahwa the explanatory desain adalah sebuah desain

penelitian korelasional yang dimana penliti ingin menggambarkan tingkat co-vary dari dua

variabel atau lebih; yakni perubahan yang terjadi pada sebuah vatriabel tercermin dari

perubahan pada variabel lain. Pada penelitian ini, peneliti akan menggambarkan bagaimana

perubahan yang terjadi pada variable “prestasi akademik” mahasiswa tercermin dari “tingkat

literasi informasi” mereka.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni

yang terdaftar pada tahun akademik 2013-2014 yang berjumlah 1.114 orang. Jumlah ini

Page 30: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

terdiri dari 106 orang Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, 63 orang Program Studi

Sastra Inggris dan 14 orang Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang.

Dengan pertimbangan kemudahan, penentuan sample pengkajian ini dilakukan

purposive tanpa memperhatikan proporsi program studi, tahun masuk dan jeni kelamin.

Sampel pengkajian ini berjumlah mpat puluh lima (45) orang mahiswa yang Jurusan Bahasa

Inggris yang sedang menyelsikan tugas kahir atau skripsi dan akan wisuda pada perode ke-

101, September 2014. Jumlah ini terdiri dari 39 orang dari progrm studi Pendidikan Bahsa

Inggris, 6 orang (semua) dari Program Studi Sastra Inggiris; Program Studi Pendidikan Baha

Jepang belum ada yang akan wisuda pada periode ini. Dari tahun masuk, empat orang sampel

adalah mahaiswa dengan tahun msuk 2006, 2 orang dengan tahun masuk 2007, 4 orang

dengan tahun masuk 2008, 11 orang dengan tahun masuk 2009, dan 24 orang dengan tahun

masuk 2010. Distribusi sampel berdasarkan tahun masuk dan program studi terlihat pada

Tabel 2.1

Tabel 3.1 Distribusi sampel berdasarkan tahun masuk dan Program Studi

Tahun Masuk

Program Studi Jumlah

2006 Pendidikan Bahasa Inggris 3

4Sastra Inggris 1

2007 Pendidikan Bahasa Inggris 2

2Sastra Inggris 0

2008 Pendidikan Bahasa Inggris 1

4Sastra Inggris 3

2009 Pendidikan Bahasa Inggris 11

11Sastra Inggris 0

2010 Pendidikan Bahasa Inggris 22

24Sastra Inggris 2Junlah 45

3.3 Data dan Pengumpulan Data

Page 31: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah sebuah angket

yang terdiri dari dua bagian. Data untuk vaibel prestasi akademik dilihat dari indeks prestasi

komulatif (IPK) yang diperoleh dari dokumen Sub-Bagian Akdemik Fakulatas Bhasa dan

Seni UNP. Data untuk variabel tingkat literasi informasi diperoleh dari sebuah instrument uji

literasi informasi yang memuat pertanyaan terkait literasi informasi yang mencakup lima

komponen dasar literasi informasi berdasarkan standar literasi informasi dari The Association

of College and Research Libraries (2000) sperti terlihat pada Tabel 3.1.

Dari indikator kompetensi tersebut dikembangkan beberapa pertanyaan dengan

jawaban pilihan berganda (multiple choice) yang berjumlah 40 item pertanyaan. Semua opsi

jawaban (A, B, C, D, dan E) adalah benar, namun bobot skor untuk setap opsi berbeda,

dengan rentangan dari 1 sampai 5). Sehingga skor mentah tertinggi untuk setiap mahasiswa

adalah 200 (40 x 5) dan terendah adalah 40 (40 x 1). Nilai literasi informasi mahasisawa

dihitung dengan cara pembagian skor mentah yang diperoleh (Sm) kemungkinan dengan skor

tertinggi (Max=200) dikali 100 (Sm x Max/ 100). Umpanya seorang mahasiswa mendapat

skor mentah 150, maka nilai literasi informasinya adalah 75 (150/200 x 100). Dengan

demikian kemungkian nilai tertinggi adalah 100 (200/200 x 100) dan nilai terendah adalah 20

(40/200 x 100).

Tabel 3.2: Standar Literasi Informasi untuk Pendidikan Tinggi.

KOMPONEN LITERASI INFORMASI DAN

STANDAR KOMPETENSI

INDIKATOR

Kemampuan Mengidentifikasi dan Formulasi Kebutuhan Informasi Stadar 1: Mahasiswa yang melek informasi (information literate) mampu menentukan hakikat dan tingkat kebutuhan informasinya.

Mahasiswa mampu: 1. menjelaskan dan mengungkapkan kebutuhan

informasinya, 2. mengidentifikasi berbagai jenis dan format sumber

informasi potensial; 3. mempertimbangkan biaya dan keuntungan

memperoleh informasi yang dibutuhkan; dan 4. mengevaluasi kembali hakikat dan tingkat

kebutuhan informasi. Kemampuan Mengakses Sumber Informasi.

Mahasiswa mampu: 1. memilih metode pencarian informasi atau sistem

Page 32: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Standar 2 Mahasiswa yang information literate (melek informasi) mampu mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien

temubalik informasi yang paling cocok untuk mengkases informasi yang dibutuhkan;

2. mengkonstruksi dan menerapkan strategi penelusuran informasi yang dirancang secara efektif;

3. menemubalikkan informasi secara online atau melalui orang (in person) dengan menggunakan berbagai metode;

4. memperbaiki strategi penelusurannya bila perlu; 5. meringkas, mencatat, dan mengelola informasi dan

sumbernya. Kemampuan Melakukan Penelusuran Infromasi Standar 3 Mahasiswa yang information literate mampu mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan mehubungkan informasi yang telah dipilih dengan basis pengetahuannya sendiri dan sistem nilai. Standar ini memiliki tujuh indikator.

Mahasiswa mampu: 1. meringkas ide pokok untuk disari dari informasi

yang dikumpulkan; 2. mengkartikulasikan dan menerapkan kriteria awal

untuk mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya;

3. mengsintesa ide pokok untuk membangun konsep baru;

4. membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk menentukan nilai tambah, kontradiksi, atau karakteristik unik lain dari informasi.

5. menentukan apakah pengetahuan baru memiliki dampak terhadap sistem nilai seseorang dan mengambil langkah untuk rekonsiliasi;

6. memvalidasi pemahaman dan penafsiran informasi melalui diskurs dengan orang lain, pakar bidang ilmu, dan/atau praktisi;

7. menentukan apakah pencarian sebelum perlu direvisi.

Kemampu Mengorganisir dan Menggunaan Infromasi Standar 4 Mahasiswa yang information literate, baik secara individu maupun sebagai anggota kelompok, mampu menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

Mahasiswa mampu: 1. menerapkan informasi baru dan informasi

sebelumnya untuk merencanakan dan menciptakan prestasi baru atau produk tertentu;

2. merevisi proses pengembangan produk atau prestasi;

3. mengkomunikasikan produk atau kinerja secara efektif kepada orang lain.

Memiliki Integritas Akademik terhadap Sumber Informasi Standar 5 Mahasiswa yang melek informasi (information literate) mampu memahami berbagai isu sosial, ekonomi, dan hukum disekitar penggunaan dan akses informasi, serta penggunaan informasi secara etis dan legal

Mahasiswa: 1. berbagai isu etika, hukum, dan sosio-eknomis di

sekitar informasi dan teknologi informasi; 2. mematuhi hukum, peraturan, kebijakan institusi,

dan etika yang terkait dengan akses dan penggunaan sumber informasi;

3. memberikan penghargaan terhadap penggunaan sumber informasi dalam mengkomunikasikan produk atau kinerja.

Page 33: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

3.4 Analisis Data

Karena hakikat penelitian adalah kajian hubungan antara dua variabel (tingkat literasi

informasi dan prestasi akademik) dengan menggunakan sampel, maka data penlitian ini

dianalisis dengan menggunakan analisis inferensial. Seperti dijelaskan oleh Creswell

(2012:187) bahwa analisis inferensial dugunakan untuk kajian yang membadingkan dua

kelompok atau menghubungkan dua atau lebih variabel. Lebih jauh dijelaskan bahwa, pada

dasarnya peneliti melihat skor dari sebuah sampel dan menggunakan hasil analisis terhadap

sample untuk melakukan inferensi prakiraan tentang populasi. Karena data kedua variabel

penelitian ini bersifat categorical, maka uji statistik (statistical test) yang digunakan adalah

Spearman Rank-order Correlation, seperti yang disarankan oleh Creswell (2012:191).

Page 34: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

BAB EMPAT

TEMUAN 4.1 Deskripsi Data

Seperti terlihat Pada Tabel 4.1, dari hasil test tingkat literasi informasi ditemukan bahwa skor

mentah tertinggi yang diperoleh oleh mahasiswa adalah 187 dengan nilai 93,50, sementara

skor mentah terendah adalah 165, dengan nilai 62. Nilai rata-rata (mean) tingkat literasi

informasi adalah 82,61, sedang nilai tengah (median) adalah 84,00. Nilai yang paling sering

muncul (mode) untuk tingkat literasi informasi adalah 89,00. Sedangkan standar deviasi utuk

nilai tingkat literasi informasi adalah 8,2. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian

Administrasi Kemahasiwaan FBS, indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi mahasiswa yang

dipilih sebagai sampel adalah 3,85, sementara IPK terendah adalah 2,27. Nilai rata-rata

(mean) untuk IPK adalah 3,16, sedangkan nilai tengah (median) adalah 3,21. Nilai yang

paling sering muncul (mode) untuk IPK adalah 3,21. Sedangkan stadar deviasi untuk IPK

adalah 0,35.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel x dan y

Statistik Deskriptif Variabel LI (x) IPK (y)

Skor Tertingi 93,50 3,85Skor Terendah 62,00 2,27Mean (rata-rata) 82,61 3,16Median (nilai tenah) 84,00 3,21Mode 89,00 3,21Standar Deviasi 8,12 0,35

Setelah data dikelompok berdarakan interval, seperti terlihat pada Tabel 4.2, frekuensi

tertingg nilai tingkat literasi informasi yang diperoleh oleh sampel berada pada interval 80 –

89 (22 orang), disusul oleh interval 90 – 100 (9 orang), interval 70 – 79 (8 orang), dan

frekuensi terendah berada pada interval 60 – 69 (6 orang). Untuk indek prestasi komulatif

Page 35: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

(IPK), frekuensi tertinggi berada pada interval 3,61 – 3,60 (32 orang), disusul oleh interval

2,51 – 3,00 (9 orang), interval 3,61 – 4,00 dan interval 2,00 – 2,500 (4 orang). Secara grafis,

gambaran distribusi nilai literasi informasi dan IPK sampel pengkajaian ini terlihat pada Grafi

4.1 dan Grafik 4,2.

Tabel 4.2 Distribusi Data Kelas Interval

Litrasi Informasi IPK Interval Data Frekuensi Interval Data Frekuensi90 - 100 9 3,61 - 4,00 480 – 89 22 3,01 - 3,60 3270 – 79 8 2,51 - 3,00 960 -69 6 2,00 - 2,50 4

Grafik 4.1 Distribusi nilai Literasi Informasi Grafik 4.2 Distribusi IPK

4.2 Analisis Data

Sebagaimana disampaikan diatas bahwa data kajian ini dinalisis dengan menggunakan

statistik korelasi dengan menggunakan formula Pearson-Product Moment Correlation

sebagai berikut:

(∑x) (∑y) ∑xy – N

√ (∑x)2 (∑y)2 ∑x2 - ∑y2 –

N N Sumber: Gay (2009:322) Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Olahan Data

Page 36: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

N ∑ x ∑ y ∑ xy ∑ x2 ∑ Y2 45 3708,50 142,35 11832,19 308525,75 455,73

Catatan: Data lengkap dapat dilihat pada Lamprian 3

Berdasarkan hasil olahan data seperti terlihat pada Tabel 4.3, maka koefisien korelasi

anatara variebel x an y adalah sebagai berikut:

(3708,50) (142,35) 11832,19 - 45 √ (3708,50)2 (142,35)2 308525,75 - 455,73 –

45 45            100,9633 √ [ 2904,144] [5,4288]   100,9633 √15766,02 100,9633 125,5628 0,804086 Dengan demikian, koefisien korelasi (r) antara variable x (tingkat literasi informasi) dan

variable y (indek prestasi komulatif) sampel adalah 0,804086.

4.3 Uji Hipotesi

Untuk menentukan tingkat signifikansi korelasi antara variable x dan y, dilakukan uji

hipotesis dengan membandingkan nilai r yang peroleh dengan nilai r yang terdapat pada

Tabel Nilai Koefisien Korelasi (lihat Lampiran 4). Seperti terlihat pada Tabel 4.4, nilai r yang

diperoleh lebih besar dari nilai r yang tertera dalam tabel pada pada levelof confidence 0,10

(90%) sampai pada degrees of fredoom 4; pada level of confidence 0,05 (95%) sampai pada

degrees of freedoom 5; pada level of confidence 0,01 (99%) sampai pada degrees of

freedoom 7; dan pada levelof confidence 0,001 sampai pada degrees of freedomm 11. Ini

Page 37: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

berarti bahwa Hipotesi 1 (H1) diterima pada levelof confidence 0,10 (90%) sampai pada

degree of fredoom 4; pada level of confidence 0,05 (95%) sampai pada degree of freedoom 5;

pada levelof confidence 0,01 (99%) sampai pada degree of freedoom 7; dan pada level of

confidence 0,001 sampai pada degree of freedomm 11.

Tabel 4.4 Nilai Koefisien Korelasi

Df 0,10 0,05 0,01 0,001 3 0,8054 0,8783 0,95873 0,99116 4 0,7293 0,8114 0,91720 0,97406 5 0,6694 0,7545 0,8745 0,95074 6 0,6215 0,7067 0,8343 0,92493 7 0,5822 0,6664 0,7977 0,8982 11 0,4762 0,5529 0,6835 0,8010

4.4 Pembahasan

Hasil analisis data diatas menunjukkan bahwa pada level of confidence 0,05 (95%) nilai

koefisien korelasi (r) yang ditemukan lebih besar dari pada nilai r yang terdapat dalam tabel

Nilai Koefisien Korelasi pada degree of freedom 5. Dengan demikian, Hipotesis 1 yang

menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat literasi informasi dengan prestasi

akademik mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FBS UNP diterima dengan level of confidence

0,05 pada degree of freedoom 5. Ini mengandung makna bahwa peningkatan skor literasi

informasi seiring dengan peningkatan indeks prestasi komulatif (IPK) pada mahasiswa

Jurusan Bahasa Inggris FBS, dan sebaliknya. Dengan demikian, tingkat literasi informasi

dapat dijadikan alat prediksi terhadap prestasi akademik mahasiswa Jurrusan Bahasa Inggris

FBS UNP.

Hasil kajian ini mendukung temuan Crede and Kuncel (2008) yang mengungkapkan

bahwa kebiasaan, ketreampilan, dan sikap belajar (the Third Pillar Supporting Academic

Performance) sangat menentukan performa akademik mahasiswa. Pillar ketiga ini mengacu

pada pengetahuan tetang strategi dan metode belajar yang efektif, kemampuan mengelola

waktu, dan sumber pembelajaran dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Dengan

Page 38: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

demikian, literasi informasi yang mencakup kemampuan menyadari akan kebutuhan

informasi, menemukan informasi, mengevaluasi kualitas informasi, dan kemampuan

menggunakan informasi secara legal, etis dan bermartabat merupakan konsep yang

berhubungan erat dengan the Third Pillar yang diperkenalkan oleh Crede and Kuncel (2008).

Literasi informasi, pada dasarnya tidak berhubungan langsung dengan prestasi

akademik mahasiswa, tapi berbengaruh langsung terhadap pengetahuan dekleratif dan

pengetahuan prosedural yang mempengaruhi kualitas pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa

yang memiliki tingkat literasi informasi tinggi tidak hanya memiliki kesadaran akan

kebutuhan informasi, tapi juga memliki pengetahuan tentang sumber informasi, trampil

menggunakan sumber informasi dan tekhnologi informasi, serta memiliki sikap dan integritas

akademik yang baik. Kesadaran, pengetahuan, ketrampilan dan sikap tersebut mempengaruhi

kualitas pembelajaran yang pada gilirannya mempengarahi presasi akademik.

Temuan pengkajian ini juga mengkonfirmasi pentingnya pemenuhan standar literasi

informasi bagi mahasiswa. Untuk memperoleh prestasi akademik yang baik, seorang

mahasiswa harus memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memformulasikan kebutuhan

informasi. Mereka mampu menjelaskan dan merumuskan kebutuhan informasi mereka untuk

menyelesaikan sebuah proses pembelajaran. Mahasiswa yang berhasil secara akademik

adalah mahasiswa yang mampu mengakses sumber informasi secara efektif dan efisien.

Selain itu, mahasiswa yang memiliki prestasi akademik baik adalah mereka yang mampu

menelusur dan menemubalikkan informasi yang mereka butuhkan dalam proses

General Cognitive Ability

Procedural Knowledge

Declarative Knowledge Kualitas

Pembelajaran

Prior Training and Experience

Study Skills: …. Information Literacy

Academic Performance Dimension

Page 39: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

pembelajaran. Mahasiswa yang berhasil dalam mencapai prestasi akademik tinggi adalah

mereka yang mampu mengorganisir dan memanfaatkan informasi yang mereka peroleh

secara sistematis. Dan mahaiswa yang berprestasi akademik tinggi adalah mereka yang

memiliki integritas akademik baik, menghargai karya dan hak intelektual orang lain.

Page 40: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

BAB LIMA

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan diatas dapat dsimpulkan bahwa literasi informasi berkorelasi

secara positif dengan prestasi akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

Semakin tinggi tingkat literasi informasi seorang mahasiswa semakin tinggi pula prestasi

akademiknya; sebaliknya, semakin rendah tingkat literasi informasi seorang mahasiswa

semakin rendah pula prestasi akademiknya. Korelasi tersebut cukup tinggi (0,8040) pada

level of confidence 95% dan pada degree of freedoom 5. Dengan demikian tingkat literasi

informasi mahasiswa dapat dijadikan alat untuk memprediksi prestasi akademik mahaiswa.

Mahasiswa yang memiliki tingkat literasi informasi tinggi memiliki kecenderungan yang

cukup besar untuk meraih prestasi akademik baik.

5.2 SARAN

Berdasarkan temuan pengkajian ini, dan untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa,

perlu disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Perpustakaan perguruan tinggi harus mengembangkan model literasi informasi yang

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di perguruan tinggi, seperti the Seven Pilar.

2. Perpustakaan perguruan tinggi harus mensosialisasikan dan mempromosikan literasi

informasi dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi dan pembelajaran

sepanjang-hayat (life-long learning),

3. Perguruan tinggi harus membuat sebauh standar literasi informasi untuk mahasiswa,

mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi.

Page 41: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

4. Perguruan tinggi harus menerapkan program literasi informasi, baik secara terpisah

maupun terintegrasi kedalam beberapa mata kuliah.

Page 42: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

DAFTAR KEPUSTAKAAN American Library Association, Presidential Committee on Information Literacy. 1989. Final

Report. Washington, DC. Tersedia di: The Association of College and Research Libraries (2000.) Information Literacy Competency

Standards for Higher Education. A division of the American Library Association: Chicago, Illinois.

Bentley, Joseph C. (1966). Creativity and Academic Achievement. The Journal of Educational Research, Vol. 59, No. 6 (Feb., 1966), pp. 269-272

Breivik, Patricia Senn and Gee, E. Gordon. 1989. Information Literacy: Revolution in the Library. American Council on Education and Oryx Press, Phoenix, AZ.

Breivik, Patricia Senn and Jones, Dan L. Winter 1993. "Information Literacy: Liberal Education for the Information Age". Liberal Education, Vol. 79, No. 1.

Breivik, Patricia Senn. Summer 1992. "Education for the Information Age" in Information Literacy: Developing Students as Independent Learners New Directions for Higher Education (Farmer, D.W. and Mech, T.F., editors.) San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers, No. 78.

Costa, Athur L dan Kallick, Bena. “It takes some getting used to: Rethinking curriculum fo the 21st Century”. Curriculum 21; Essential Education for a changing world. Edited by Heidi Hayes Jacub. Alexandria, Virginia: ASCD, 2010.

Creswell, John W (2012). Educational Research: Planning, Conductiing, and Evaluatiing Quantitative and Qualitative Research. Fourth Edition. New York: Pearson.

Deka, Ucharan (1993). Factors of Academic Achievement. New Delhi: Northern Book Center.

Darch, C., Karelse, C., and Underwood, P. (1997). Alternative Routes on the Super Highway. Independent Online-Higher Education Review. Independent Educational Media. http://www.

Guy, Gilton, Donna (1994). A World of Difference: Preparing For Information Literacy Instruction

for Diverse Groups. Multicultural Review. V. 3 no. 3 (September, 1994) pp. 54-62. Gordon, Mellissa S. dan Ming Cui (2012). The Effect of School-Specific Parenting Processes

on Academic Achievement in Adolescence and Young Adulthood. Family Relations, Vol. 61, No. 5 (December 2012), pp. 728-741

Humes, Barbara (2003). Understanding Information Literacy. Published by the US Federal government.

Kosmoski, Georgia J., Gay, Geneva and Vockell, Edward L. (1990). Cultural Literacy and Academic Achievement. The Journal of Experimental Education, Vol. 58, No. 4 (Summer, 1990), pp. 265-272

Langford, Linda. Information Literacy: A Clarification. School Libraries Worldwide, Volume 4, Number 1, 1998, 59-72.

Mundy, Paul, Fredericks, Marcel A. and Mackey, William J. (1972). The Minor Seminarian: Social Class and Academic Achievement. The Journal of Experimental Education, Vol. 40, No. 4 (Summer, 1972), pp. 65-69

Pretlow, Delores Z. dan Lilly, Edward R. (1988). The Library/Media Specialist: Conduit for Academic Achievement. Teacher Education Quarterly, Vol. 15, No. 1, Economics and Social Policy (WINTER 1988), pp. 83-87

Reed, M., Kinder, D. & Farnum, C. (2007) Collaboration between Librarians and Teaching Faculty to Teach Information Literacy at One Ontario University: Experiences and

Page 43: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Outcomes” Journal of information literacy, 1 (3), http://jil.lboro.ac.uk/ojs/index.php/JIL/article/view/RA-V1-I3-2007-3.

Rizka (2009). Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1), Fakultas Satra, Universitas Sumatera Utara (Semester VII/ T.A 2009/2010). Skripsi (tidak dipublikasikan). Medan: Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Satra, Universitas Sumatera Utara

SCONUL Working Group on Information Literacy (2011). The SCONUL Seven Pillars of Information Literacy Core Model For Higher Education.

Stemper, James A and Butler , John T. Developing a model to provide digital reference services. Reference Services Review; 2001; 29, 3; Research Library pg. 172

Stepp, Julie (2008) Reading Ability and Academic Achievement of College Education Majors: Reading Attitude, Motivation, and Behaviours. A Dessertation Presented to the Faculty of Graduate School, Tennessee Technological University

Taha, Ahmed Networked e-information services to support the e-learning process at UAEUniversity. The electronic Library. Volume: 25 Issue: 3 2007. Retrieved September, 2011 from www.emeraldinsight.com/0264-0473.htm

Page 44: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Lampiran 1: Instrument Uji Literasi Informasi Saudara mahasiswa yang berbahagia, Untuk tujuan pengemabangan  ilmu pengetahuan, khususnya  ilmu perpustakaan dan  informasi, dan peningkatan mutu  layanan Perpustakaan Fakultas Bahasa dan Seni, kami mohon kesedian Saudara untuk mengisi angket berikut sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.  Beri tanda silang (X) pada huruf pilihan Anda (A, B, C, D, atau E) pada lembaran jawaban yang telah disediakan.   1. Pilihlah pernyaataan berikut yang paling sesuai dengan pendapat Anda. A. Informasi merupakan kebutuhan utama dalam menyelesaikan tugas‐tugas pekuliahan. B. Tugas perkuliahan dapat  diselesaikan dengan baik bila kita memiliki catatan perkuliahan yang 

lengkap dan rapi. C. Ceramah/ presentasi dosen cukup membantu dalam membuat tugas perkuliahan.  D. Tugas  perkuliahan  bisa  diselesaikan  dengan  pengetahuan  yang  telah  diperoleh  dari 

perkulihaan. E. Teman sejawat sangat membatu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan. 

 2. Sumber  informasi  yang  paling  sering  Anda  gunakan  untuk  menyelesaikan  tugas  perkuliahan 

adalah. A. Jurnal Elektronik dan jurnal tercetak. B. Buku teks dan bahan lain yang tersedia di perpustakaan C. Situs internet yang didapatkan dari hasil penelusuran search engine (seperti Google). D. Majalah dan terbitan brseri populer lainya. E.  Catatan perkuliahan dan handout dosen. 

 3. Manakah formulasi kebutuhan informasi berikut ini yang Anda anggap paling baik 

A. Adakah hubungan anatara metacognitive skills dengan kemampuan membaca?  B. Apa/  bagaimana  hubungan  hubungan  anara  metacognitive  skills  dengan  kemampuan 

membaca. C. Buatlah  sebuah  laporan  bacaan  tentang  hubungan  anatara  metacognitive  skills  dengan 

kemampuan membaca. D. Saya memerlukan informasi terkait hubungan antara metacognitive skills dengan kemampuan 

membaca. E. Adakah informasi terkait hubungan antar metacognitive skills dengan kemampuan membaca. 

 4. Berdasarkan rumusan kebutuhan informasi di atas, Anda memerlukan informasi tentang 

A. Metacognitive skills dan ketrampilan/ kemampuan membaca (reading skills). B. Hubungan metacognitive skills dan kemampuan memabaca. C. Laporan tentang hubungan metacognitive skills dan kemampuan membaca. D. Metacognitive, rading skills dan kemampuan memabca. E. Kemampuan metacognitive, reading skills dan ketrampilan membaca. 

 

Page 45: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

5. Untuk kebutuhan  informasi  seperti dirumuskan diatas,  sumber  informasi yang paling dini Anda gunakan adalah A. Buku rujukan dosen dan buku catatan perkuliahan B. Situs internet dan perpustakaan digital C. Ensiklopedi, kamus, dan glosori D. Bibliografi dan katalog perpustakaan E. Indeks jurnal ilmiah dan indeks majalah  

6. Setelah memahami kebutuhan informasi Anda, apa yang langkah yang segera Anda lakukan? A. Menentukan titik sibak (acces point) penelusuran, seperti subjek, kata kunci, pengarang atau 

judul B. Mencari buku di perpustakaan yang berhubungan dengan kebutuhan informasi tersebut. C. Menelurus  informasi  di  internet  dengan  menggunakan  search  engine  (seperti 

Google/Yahoo). D. Mencari informasi tentang terbitan yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan. E. Mencari sumber informasi bibliografis terkait topik informasi yang dibutuhkan. 

 7.  Berikut  ini  adalah  sumber  informasi  yang  paling  cocok  digunakan  untuk  kebutuhan  informasi akademik. 

A. Perpustakaan konvensional dan perpustakaan digital. B. Pusat layanan informasi umum. C. Pusat dokumentasi informasi ilmiah. D. Badan perpustakaan dan arsip nasional/ daerah. E. Internet 

 8. Manakah alat penelusuran informasi berikut ini yang Anda kenal dan biasa Anda gunakan untuk 

menelusur informasi (pilihan boleh lebih dari satu) A.  Katalog Manual Perpustakaan B. Katalog Online (OPAC) C. Bibliografi D. Indeks Jurnal/ Majalah E. Search Engine Internet  

9. Jika  Anda  memerlukan  informasi  tentang  makna  sebuah  istilah/  konsep/  kata/  terminologi tertentu, Anda akan menggunkan ....  A. Kamus, ensiklopedi, register, dan glosori. B. Thesaurus, kamus dan direktori C. Wikipidea, ‘mbah goole’ dan  kamus online D. Handbook, buku panduan (guide book), dan  E. Search engine internet (Goole atau Yahoo). 

    

Page 46: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

10. Sumber  informasi  online  yang  paling  baik  digunakan  untuk  mengetahui  pengertian  istilah/ konsep atau terminologi yang bersifat umum adalah.... A. Britannica Online (http://www.britannica.com/)   B. Webster’s Online (http://www3.merriam‐webster.com/opendictionary/ ) C. Library of Congress Public Access Catalog (http://www.loc.gov) D. Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page ) E. Oxford Dictionary Online (http://oxforddictionaries.com/ ) 

 11. Jika  Anda  membutuhkan  informasi  tentang  terbitan  (seperti  buku,  artikel,  makalah,  dan 

sejenisnya) terkait informasi yang dibutuhkan, Anda akan menggunakan.... A.  Ensiklopedia, glosori dan handbook B. Katalog  (manual dan online), bibliografi, indeks jurnal/ majalah dan abstraks. C. Search engine internet (Goole atau Yahoo) D. Laporan penelitian, makalah dosen dan tugas akhir mahasiswa. E. Abstrak laporan peneltian, biogafi, dan buku teks dalam bidang tersebut. 

 12. Situ Web katalog perpustakaan online berikut yang Anda kenal adalah (pilihan boleh  lebih dari 

satu) A. http://www.loc.gov B. http://www.digilib.unp.ac.id C. http://www.lib.ui.ac.id/ D. http://library.usu.ac.id/ E. http://www.pnri.go.id 

  13. Jika Anda membutuhkan  informasi tentang orang (seperti tokoh, penulis, dan selebritis), Anda 

akan menggunakan .... A. Bibliografi katalog inuduk (union katalog), indeks artikel dan abstraks B. Ensiklopedia, kamus, dan glosori C. Biografi seperti Whose who,  D. Search engine internet (Goole atau Yahoo) E. Direktori  

 14. Manakah  sumber  informasi  yang  paling  untuk  mendukung  tugas‐tuga  Anda  membat  karya 

ilmiah. A. Buku referensi (reference book) B. Buku teks ilmiah C. Tugas akhir mahasiswa (tesis, skripsi dan sejenisnya) D. Artikel jurnal ilmiah E. Laporan penelitian ilmiah 

    

Page 47: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

15. Jika  Anda memerlukan  informasi  tentang  buku  teks  yang  terkait  dengan  tugas  Anda,  (judul, pengarang,  penerbit,  tgahun  terbit  dan  sebagainya), manakah  fasilitas  berikut  ini  yang Anda gunakan? A. Katalog perpustakaan (manual atau online) B. Bibliografi, indeks, dan abstraks. C. Situs web toko buku D. Daftar tambahan koleksi perpustakaan (accesssion list) E. Search engine (Google atau Yahoo) 

 16. Ketika melakukan penulusuran katalog online perpustakaan (OPAC), apa jenis penelusuran yang 

sering Anda gunakan? A. Penelusuran sederhada (simpel search) B. Penelusuran tingkat lanjut (advanced search) C. Penelusuran tajuk subjek (subejct heading search) D. Penelusuran judul dan pengarang (author and title search) E. Tidak pernah menggunakan katalog perpustakaan online (OPAC) 

 17. Jika Anda penah menggunakan penulusuran  tingkat  lanjut  (advanced  serach) melalui  katalog 

perpustakaan online (OPAC), logika Boolean yang mana yang paling sering Anda gunakan? A. AND dan OR B. OR dan NOT C. NOT dan BUT D. BUT dan AND E. Tidak pernah menggunaka advanced search katalog perpustakaan online (OPAC) 

 18. Dimana Anda bisa menemukan berbagai artikel jurnal ilmiah (abstraks, dan teks utuh) 

A. Katalog perpustakaan online B. Indeks jurnal ilmiah dan abstraks  C.  Pangkalan data jurnal ilmiah (seperti Ebsco, Emerald, Medline, Eric, ... D. Search engine (Google atau Yahoo) E. Situs Web jurnal tertentu 

 19. Jika Anda menemukan artikel jurnal yang sesuai dengan pebutuhan Anda, apa format file yang 

paling sering Anda unduh (download) A. pdf., doc. dan jpg. B. tif., gif. dan jpg. C. waf., mp3. dan jpg. D. Lain dari A, B, C, D E. Tidak tahu jenis file 

 20. Manakah situs jurnal ilmiah berikut ini yang paling Anda yakini sebagai sumber kajian satera dan 

budaya. A. http://myais.fsktm.um.edu.my B. http://jurnal‐humaniora.ugm.ac.id C. http://www.gale.cengage.com 

Page 48: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

D. http://budaya‐indonesia.org E. http://www.wiley.com/bw/   

 21. Mana  situs Web berikut berikut  ini  yang Anda  yakini  sebagai  sumber  informasi  ilmiah unutk 

pengajaran bahasa Inggris? A. http://myais.fsktm.um.edu.my/, B. http://exchanges.state.gov/englishteaching/forum‐journal.html C. http://eltj.oxfordjournals.org/ D. http://www.ox.ac.uk/research/libraries/index.html E. http://www.lib.cam.ac.uk/  

 22. Bila buku  teks yang berhubungan dengan  tugas perkuliahan Anda  telah  temui, maka  langkah 

brikutnya yang Anda lakukan adalah ... A. Langsung membaca bab yang memuat topik yang berhubungan dengan tugas Anda. B. Membaca daftar isi buku, indeks dan daftar istilah C. Membaca bab pendahuluan D. Memperhatikan dan mempelajari ilustrasi (seperti gambar, figur, tabel dll) E. Memfotokopi bagian‐bagian yang berhubungan dengan tugas Anda. 

 23. Bila Anda ingin menemukan topik/ subjek tertentu dalam sebuah buku teks, maka langlah yang 

Anda lakukan adalah .... A. Melihat indeks subjek yang biasanya diterdapat di halam‐halam akhir buku. B. Melihat daftar isi yang biasanya terdapat di halaman‐halaman depan buku. C. Melihat daftar istilah/ glosory yang biasanya terdapat di halam belakang buku. D. Melihat subheading dalam setiap bab buku. E. Melihat daftar ilustrasi, tabel dan apendiks 

 24. Bila Anda  telah menemukan sebuah buku  terkait  tugas Anda,  tapi Anda masih membutuhkan 

buku dan sumber lain untuk tugas Anda, maka langkah yang Anda lukan adalah.. A. Melihat katalog perpustakaan (manual atau online). B. Melihat bibliografi/ referensi/ daftar bacaan buku tersebut. C. Menelusur informasi dengan menggunakan search engine (Goole atau Yahoo) D. Melihat indeks artikel jurnal imiah E. Melihat / mencari buku lain di rak buku perpustakaan. 

 25. Tekhnik  membaca  apa  yang  Anda  gunakan  bila  Anda  ingin  menemukan  sebuah  informasi 

tertentu dalam sebuah dokumen (buku, artikel jurnal, dll)? A. Scanning B. Skimming C. Speed Reading D. Akademik reading E. Reading for pleasure (membaca santai) 

 26. Tekhnik membaca  apa  yang Anda  lakukan  bila Anda  ingin mendapatkan  pemahaman  umum 

yang sifat menyeluruh dari sebuah dokumen (buku, artikel jurnal, dll)? 

Page 49: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

A. Scanning B. Skimming C. Speed Reading D. Akademik reading E. Reading for pleasure (membaca santai) 

 27. Jika Anda ditugasi membuat tinjauan, analisis dan penilaian terhadap sebuah dokumen, maka 

tekhnik membaca yang Anda gunakan adalah A. Scanning B. Skimming C. Critical reading dan aktive reading (membaca kritis dan membaca aktif) D. Akademik reading E. Reading for pleasure (membaca santai) 

28. Apa yang selalu Anda lakukan pada saat atau setelah membaca dokumen (buku teks, artikel jurnal dll.). a. Membauat catatan khusus dalam sebuah buku catatan (reading note book) b. Langsung mencatatnya kedalam tuisan yang sedang dibuat. c. Memfotokopi halaman‐halaman yang memuat informasi yang dibutuhkan d. Menggarisbawahi kalimat‐kalimat penting dalam dokumen yang sedang dibaca. e. Membuat catatan khusus dalam kartu catatan baca (reading cards). 

 29. Bila menemukan sebuah dokumen online yang berhubungan dengan tugas Anda, apa yang Anda 

lakukan? a. Mengunduh (download) dokumen tersebut b. Mencetak dokumen tersebut dengan printer c. Mencatan isi dokumen tersebut sebagian atau seluruhnya d. Mengirimkannya dengan menggunakan e‐mail ke teman e. Mencatat situs web dari dokument tersebut 

 30. Setiap selesau mencatat, memfotokopi, mencetak atau mengunduh (download) dokumen, apa 

yang selali Anda lakukan? a. Mencatat data bibliografis dokumen tersebut (seperti judul, pengarang, penerbit, tahun 

terbit, nama jurnal, volume dan nomor jurnal, dll.). b.  Memfotokopi halaman verso dari buku atau halaman depan jurnal tersebut. c. Menguduh (download) data bibiliografis dokumen dari internet. d. Mencari data bibliografis dokumen tersebut didalam daftar bibliografi atau indeks jurnal. e. Mengecek katalog perpustakaan (manual atau online) 

 31. Apa yang Anda lakukan terhadap catatan bacaan dan fotokopian dokumen yang telah Anda 

buat. a. Menyusunnya dalam sebuah folder tersendiri berdasarkan subjek/ isi  dokumen. b. Menyusunnya dalam sebuah foldet tersendiri berdasarkan tanggal pencatatan/ fotokopi. c. Menyusunnya dalam sebuah folder tersendiri berdasarkan pengarang dokumen. d.  Menyusunnya dalam sebuah folder tersendiri berdasarkan nama jurnal/ judul buku. e. Menyusunnya dalam sebuah folder tersendiri berdasarkan nomor kode yang dibuat sendiri. 

32. Apa yang Anda lakukan untuk dokumen digital yang diunduh (download) dari situs Web? a. Menyimpannya (save) file dalam folder sesuai subjek/ isi dokumen b. Menyimpannya (save) file dalam folder sesuai tanggal/ waktu mengunduh (download). c. Menyimpannya (save) file dalam folder sesuai judul/ pengarang  dokumen. 

Page 50: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

d. Menyimpannya (save) file dalam folder sesuai judul buku/ nama jurnal/ nama situs. e. Menyimpannya (save) file dalam folder sesuai nomor kode yang dibuat sendiri.  

 33. Selain sumber dan data bibliografis dokumen, apa yang selalu Anda tulis didalam dokumen (biak 

hard copy mapun soft copy) yang sudah anda susun? a. Rujukan silang (cross refernce) ke dokumen lain yang berkaitan isi/ subjek. b. Daftar karya/dokumen lain yang mirip dengan dokumen tersebut. c. Membuat  hyperlink ke dokumen lain yang isi mirip dengan dokumen tersebut d. Membuat nama file dokuemn lain yang isinya mirip dengan isi file dokumen tersebut. e. Membuat tanggal, bulan dan tahun Anda mengunduh atau memfotokpi atau mencatan 

dokuen tersebut.  

34. Selain dokumen yang sudah Anda susun secara sistematis, apa yang perlu Anda lengkapi terhadap dokumen, baik hard copy maupun soft copy? a. Dafatar bibliografi untuk semua dokumen tersebut b. Daftar situs Web untuk semua dokumen tersebut c. Daftar nama pengarang dari semua dokumen tersebut d. Daftar alamat (e‐mail dan post) penerbit dan pengarang dari semua dokumen tersebut. e. Daftar subjek, kata kunci atau topik dari semua dokumen tersebut. 

 35. Setelah Anda menemukan dokumen  informasi yang Anda perkirakan relefan dengan kebutuhan 

Anda, apa yang Anda lakukan? A. Menyimpan dokumen tersebut di tempat yang mudah diakses B. Memilah dan memiliah dokumen tersebut sesuai dengan kualitasnya C. Mengelompokkan dokumen tersebut sesuai dengan subjeknya D. Membaca semua dokumen tersebut secara cepat E. Menandai bagian‐bagian yang dirasa perlu untuk dijadikan rujuan tulisan 

 36. Ketika ingin menggunakan sebuah sumber informasi sebagai rujukan karya Anda, apa yang perlu 

Anda pertimbangkan? A. Apakah sumber informasi tersebut dapat dipercayai, dan informasi didalamnya sahih.  B. Apakah informasi yang terdapat didalam sumber tersebut akurat C. Apakah  sumber  informasi  tersebut  dapat  dipercayai,  informasi  didalamnya  sahih, 

informasinya akurat, dan terkini.  D. Apakah penerbitnya, dan pengarangnya terkenal, E. Apakah tahun terbitnya terkini dan penerbitnya terkenal. 

 37. Informasi yang bisa digunakan untuk mengetahui kualitas sumber informasi adalah 

A. Nama Pengarang B. Nama Penerbit C. Tahun terbit D. Kota tempat terbit E. Nama Jurnal 

 38. Ketika Anda mengutip ide seseorang, sebagian atau keseluruhan, apa yang Anda lakukan? 

A. Menuliskan nama orang yang punya ide dan tahun terbit karya tersebut 

Page 51: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

B. Menuliskan  nama  orang  yang  punya  ide,  tahun  terbit  dan  nomor  halama  dimana  ide tersebut diungkapkan 

C. Menuliskan nama lembaga yang menerbitkan ide tersebut D. Menuliskan nama orang yang bertanggung jawab terhadap ide tersebut E. Menuliskan judul kayara diaman ide tersebut diterbitkan 

 39. Cara menuliskan sumber informasi yang Anda kutip/ Anda gunakan adalah 

A. Crede dan Kuncel (2008) B. Crede (2008) C. (Crede dan Kuncel, 2008) D. Crede dan Kuncel (2008:120‐121) E. (Crede dan Kuncel, 2008:120‐121) 

 40. Cara penulisan daftar bacaan yang benar adalah 

A. Bentley,  Joseph C. (1966). Creativity and Academic Achievement. The Journal of Educational Research, Vol. 59, No. 6 (Feb., 1966), pp. 269‐272  

B. Humes, Barbara (2003). Understanding Information Literacy. Published by the US Federal government.  

C. Kosmoski,  Georgia  J.,  Gay,  Geneva  and  Vockell,  Edward  L.  (1990).  Cultural  Literacy  and Academic  Achievement.  The  Journal  of  Experimental  Education,  Vol.  58, No.  4  (Summer, 1990), pp. 265‐272 

D. Bentley,  Joseph C. (1966). Creativity and Academic Achievement. The Journal of Educational Research, Vol. 59, No. 6 (Feb., 1966), pp. 269‐272  

E. Bentley,  Joseph C. (1966). Creativity and Academic Achievement. The Journal of Educational Research, Vol. 59, No. 6.    

 

Page 52: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Lampiran 2: Data Mentah

No. Urut Sampel 

Nomor Item Soal 

1  2  3  4  5  6  7  8  9 10 

11 

12 

13 

14 

15 

16 

17 

18 

19 

20 

21 22 

23 

24 

25 

26 

27 

28 

29 

30 

31 

32 

33 

34 

35 

36 

37 

38 

39 

40 

1  5  5  5  5  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  4  5  5  4  5  4  5  5  4  5  5  3  5  5  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  5 2  5  4  4  4  5  5  5  5  4  5  5  4  3  5  5  5  3  3  5  5  5  3  3  5  5  5  2  5  5  5  4  4  4  5  5  4  5  5  5  5 3  4  5  4  4  2  5  4  4  3  5  5  5  5  3  5  5  3  5  5  3  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  3  5  3  5 4  3  4  3  3  4  3  3  3  4  3  3  3  5  3  5  5  5  3  5  3  3  4  3  5  3  4  5  3  3  2  2  3  3  3  1  3  3  3  3  3 

5  4  4  4  4  5  3  5  5  5  4  5  5  4  4  5  5  5  5  5  5  5  5  4  4  3  3  5  5  5  3  3  3  5  5  4  3  2  3  5  5 6  4  3  3  4  5  4  4  5  5  5  5  3  4  4  3  3  3  4  4  4  4  3  4  3  4  4  4  3  2  4  4  2  4  4  3  4  3  4  4  4 

7  5  4  5  5  4  5  5  4  5  5  4  5  5  5  4  3  5  3  5  3  5  5  5  3  5  2  4  5  5  5  4  4  5  4  5  4  5  5  5  5 8  5  4  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  4  5  3  5  4  4  4  3  5  5  3  4  5  5  3  4  5  5  4  3  5  4  5  5  4  5  4  5 

9  5  5  5  4  3  5  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  4  3  4  4  5  4  5  5  4  5  5  4  4  5  5  5  4  3  2  5  3  3  5  5 10  3  4  4  4  3  3  3  5  5  3  2  3  4  4  3  3  5  5  5  5  3  4  3  3  3  3  3  3  3  4  4  3  3  3  5  2  3  3  2  3 11  5  5  5  3  5  5  5  5  3  5  5  4  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  3  5  4  5  5  3  5  3  5  3  4  5  4  5  5  3  5  2 

12  5  5  5  5  5  3  5  5  3  5  5  4  5  5  4  4  2  5  4  4  5  5  4  5  5  5  5  3  5  5  5  5  5  4  4  5  5  5  5  5 

13  4  5  5  5  5  5  4  5  5  3  5  4  5  5  5  4  4  5  5  4  5  5  5  4  5  5  5  5  4  5  4  5  4  5  5  5  4  5  5  5 

14  5  5  5  5  4  5  4  3  5  5  5  5  5  3  5  4  4  5  5  5  4  5  4  3  5  5  5  5  4  5  5  4  5  3  5  3  5  5  4  5 15  4  5  4  5  5  5  3  5  4  3  5  5  3  5  5  4  5  5  3  4  5  4  4  5  5  5  4  3  5  5  4  5  4  5  5  5  5  4  4  5 

16  3  5  5  3  5  5  4  5  4  3  5  3  5  5  3  4  5  4  5  3  4  3  5  3  5  5  4  5  3  3  5  4  4  5  5  3  5  3  5  5 17  5  5  5  5  5  5  4  5  5  4  4  5  3  5  5  5  3  5  5  5  5  5  4  3  5  5  5  5  4  4  5  5  4  5  4  4  5  5  4  5 18  5  5  4  5  5  5  5  4  5  5  3  5  5  3  5  4  5  5  5  5  4  5  5  5  5  5  3  5  5  4  5  3  5  5  3  4  5  4  5  5 

19  5  4  5  5  5  4  5  4  5  5  5  4  5  5  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  4  4  4  5  5  5  5  5  5  4  3  5  2  5  5 20  5  5  5  4  5  5  3  5  5  4  5  5  5  4  5  4  4  5  4  5  5  3  5  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  3  3  5  5  5 

21  4  5  3  5  3  4  5  4  3  5  3  3  5  4  4  2  4  5  3  2  4  4  5  4  4  3  3  5  4  5  3  3  4  3  4  5  5  4  5  5 22  5  4  5  5  5  4  3  5  5  4  5  4  5  2  5 5 3 5 4 3 5 5 3 4 3 3 5 3 5  3  3  3  5  5 4 2 3 4 5 4

23  4  3  4  4  5  3  3  4  5  4  3  4  3  3  4  2  3  4  4  3  4  5  4  4  5  4  4  5  5  4  4  5  3  4  3  4  2  4  5  4 24  4  3  3  3  2  3  4  3  3  4  3  3  4  3  2  3  3  3  5  5  5  5  3  3  3  3  3  4  3  4  3  4  3  3  3  4  3  4  2  3 25  4  5  3  5  3  4  5  4  3  4  3  3  5  4  5  2  4  5  3  2  4  4  4  4  5  3  3  5  4  5  3  3  4  3  4  5  5  4  5  5 

26  5  5  5  4  5  5  3  5  5  5  5  5  5  4  5  5  5  5  5  5  5  4  5  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  4  3  5  4  5 

27  5  4  5  4  4  5  3  5  5  5  5  5  5  4  3  5  5  5  5  5  5  4  5  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  5  4  3  5  4  5 

28  4  3  4  4  5  3  3  4  5  4  4  4  3  3  4  2  4  3  4  3  4  5  4  4  5  4  4  5  5  4  4  5  3  4  3  4  2  4  5  4 29  5  5  4  5  4  5  3  5  5  3  5  5  3  5  5  4  5  5  3  5  5  5  4  4  5  5  4  3  5  5  4  5  4  5  5  5  5  4  4  5 

30  5  4  5  5  5  5  4  5  4  5  5  5  5  5  5  4  5  5  3  5  5  4  5  5  4  5  5  3  5  4  5  5  5  5  5  4  5  5  4  5 31  4  5  4  5  5  5  3  5  5  3  5  5  3  5  5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5  5  4  5  4  5 5 5 5 4 4 532  5  4  5  4  5  5  4  5  5  5  5  5  5  5  5  4  5  5  3  5  5  5  5  5  4  3  5  5  5  4  5  5  5  5  4  4  5  5  4  5 

33  4  5  5  5  4  5  3  5  5  4  5  5  3  5  5  3  5  5  3  5  5  5  4  5  5  5  4  3  5  4  4  5  4  5  5  5  5  4  4  5 34  4  5  3  5  3  4  5  4  4  3  3  3  4  4  5  2  5  5  3  2  4  3  4  4  5  3  3  5  4  5  4  3  5  3  4  5  5  4  5  5 

35  3  4  4  4  4  3  4  3  4  5  4  4  4  5  4  4  5  3  4  4  4  4  3  4  4  4  4  5  3  4  4  3  4  4  4  3  4  4  4  3 36  4  5  5  4  5  5  5  5  5  3  5  4  4  5  5  5  4  5  5  4  5  5  5  4  5  5  5  4  4  5  5  5  4  5  5  5  4  5  5  5 

37  4  3  3  3  2  3  4  3  3  4  3  3  4  3  2  3  3  3  5  5  5  5  3  3  3  3  3  4  3  4  3  4  3  3  3  4  3  4  2  3 38  5  4  5  4  5  5  3  5  5  4  5  5  5  4  5  4  4  5  4  5  5  3  5  4  5  4  5  4  5  5  5  5  5  5  5  3  3  5  5  5 39  5  4  5  4  5  5  3  5  5  4  5  5  5  4  5  5  5  3  5  5  5  3  4  4  5  5  5  4  5  5  3  5  5  5  3  4  3  5  4  5 

40  5  3  5  4  5  5  4  5  3  5  5  5  5  5  3  5  5  5  3  3  5  4  5  5  4  5  5  3  5  4  5  5  3  5  5  4  5  3  4  5 41  4  3  3  3  2  3  4  3  3  4  3  3  4  3  2 3 3 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3  4  3  4  3  3 3 4 3 4 2 3

42  4  3  3  5  3  5  3  5  5  3  4  3  5  3  5  5  3  5  4  5  5  5  3  4  5  3  5  4  3  5  5  5  5  3  5  4  3  3  4  5 43  4  3  5  5  4  5  5  3  3  5  3  5  4  4  4  5  5  5  3  3  5  5  4  5  3  5  4  3  5  5  5  5  3  4  4  5  4  5  4  5 

44  3  3  5  3  5  5  4  3  5  5  5  5  4  5  3  5  5  5  5  5  4  3  4  4  5  3  5  5  5  4  4  3  4  5  3  5  4  5  5  4 45  4  5  4  3  5  3  4  4  5  4  3  3  4  3  5  5  3  3  5  5  5  5  3  3  5  3  3  4  3  5  3  4  3  5  5  4  5  4  5  3 

Page 53: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Lampiran 3: Tabel Hasil Pengolahan Data

Nomor Urut 

Sampel 

Score Variabel 

xy  x2  y2 Literasi Informasi 

(x)  IPK (y)  Mentah  Nilai 

1  185  92,50  3,85  356,125  8556,250  14,823 2  178  89,00  3,53  314,170  7921,000  12,461 3  157  78,50  3,07  240,995  6162,250  9,425 4  134  67,00  2,46  164,820  4489,000  6,052 5  171  85,50  3,01  257,355  7310,250  9,060 6  139  69,50  2,98  207,110  4830,250  8,880 7  173  86,50  3,11  269,015  7482,250  9,672 8  170  85,00  3,10  263,500  7225,000  9,610 9  175  87,50  3,38  295,750  7656,250  11,424 10  124  62,00  2,27  140,740  3844,000  5,153 11  167  83,50  3,23  269,705  6972,250  10,433 12  179  89,50  3,51  314,145  8010,250  12,320 13  173  86,50  3,30  285,450  7482,250  10,890 14  181  90,50  3,47  314,035  8190,250  12,041 15  178  89,00  3,27  291,030  7921,000  10,693 16  168  84,00  3,01  252,840  7056,000  9,060 17  175  87,50  3,21  280,875  7656,250  10,304 18  183  91,50  3,20  292,800  8372,250  10,240 19  170  85,00  3,26  277,100  7225,000  10,628 20  183  91,50  3,50  320,250  8372,250  12,250 21  158  79,00  3,21  253,590  6241,000  10,304 22  163  81,50  3,23  263,245  6642,250  10,433 23  154  77,00  3,06  235,620  5929,000  9,364 24  134  67,00  2,69  180,230  4489,000  7,236 25  158  79,00  3,21  253,590  6241,000  10,304 26  170  85,00  3,77  320,450  7225,000  14,213 27  178  89,00  3,61  321,290  7921,000  13,032 28  155  77,50  3,07  237,925  6006,250  9,425 29  180  90,00  3,28  295,200  8100,000  10,758 30  183  91,50  3,41  312,015  8372,250  11,628 31  180  90,00  3,28  295,200  8100,000  10,758 32  137  68,50  2,41  165,085  4692,250  5,808 33  180  90,00  3,28  295,200  8100,000  10,758 34  159  79,50  3,22  255,990  6320,250  10,368 35  155  77,50  3,00  232,500  6006,250  9,000 36  187  93,50  3,30  308,550  8742,250  10,890 37  134  67,00  2,69  180,230  4489,000  7,236 38  162  81,00  3,49  282,690  6561,000  12,180 39  167  83,50  3,79  316,465  6972,250  14,364 40  168  84,00  3,20  268,800  7056,000  10,240 41  133  66,50  2,39  158,935  4422,250  5,712 42  165  82,50  2,81  231,825  6806,250  7,896 43  162  81,00  3,05  247,050  6561,000  9,303 44  172  86,00  3,05  262,300  7396,000  9,303 45  160  80,00  3,13  250,400  6400,000  9,797 

N= 45  ∑ 3708,50  142,35  11832,19  308525,75  455,73 

Page 54: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,

Lampiran 4: Pearson’s Correlation Coefficient r (Critical Values) Level of Significance for a Two-Tailed Test df=(N-2) .10 .05 .02 .01 .001

1 0.988 0.997 0.9995 0.9999 0.99999 2 0.900 0.950 0.980 0.990 0.999 3 0.805 0.878 0.934 0.959 0.991 4 0.729 0.811 0.882 0.971 0.974 5 0.669 0.755 0.833 0.875 0.951 6 0.621 0.707 0.789 0.834 0.928 7 0.582 0.666 0.750 0.798 0.898 8 0.549 0.632 0.715 0.765 0.872 9 0.521 0.602 0.685 0.735 0.847 10 0.497 0.576 0.658 0.708 0.823 11 0.476 0.553 0.634 0.684 0.801 12 0.457 0.532 0.612 0.661 0.780 13 0.441 0.514 0.592 0.641 0.760 14 0.426 0.497 0.574 0.623 0.742 15 0.412 0.482 0.558 0.606 0.725 16 0.400 0.468 0.542 0.590 0.708 17 0.389 0.456 0.529 0.575 0.693 18 0.378 0.444 0.515 0.561 0.679 19 0.369 0.433 0.503 0.549 0.665 20 0.360 0.423 0.492 0.537 0.652 21 0.352 0.413 0.482 0.526 0.640 22 0.344 0.404 0.472 0.515 0.629 23 0.337 0.396 0.462 0.505 0.618 24 0.330 0.388 0.453 0.496 0.607 25 0.323 0.381 0.445 0.487 0.597 26 0.317 0.374 0.437 0.479 0.588 27 0.311 0.367 0.430 0.471 0.579 28 0.306 0.361 0.423 0.463 0.570 29 0.301 0.355 0.416 0.456 0.562 30 0.296 0.349 0.409 0.449 0.554 40 0.257 0.304 0.358 0.393 0.490 60 0.211 0.250 0.295 0.325 0.408

120 0.150 0.178 0.210 0.232 0.294 ∞ 0.073 0.087 0.103 0.114 0.146

Page 55: ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_KARYA-DOSEN-KARYAWAN/10... · Berbagai faktor, seperti motivasi, intelegensi, fasilitas,