ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, - Kementerian … · Web viewDemikian pula diadakan kursus lain...

61
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN, DAN STATISTIK

Transcript of ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, - Kementerian … · Web viewDemikian pula diadakan kursus lain...

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI,PENELITIAN, DAN STATISTIK

t

B A B XVII

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DANSTATISTIK

A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN1. Pendahuluan

Dalam Repelita II kegiatan penelitian diarahkan dan di-koordinir dengan tujuan mempertinggi manfaat kegiatan pene-liitian untuk menunjang dan mengamankan usaha pembangun-an, menentukan prioritas kegiatan penelitian dan memobilisir sumber pembiayaan yang tersedia baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Di samping itu tujuan pengarahan dan koordinasi adalah pengarahan pikiran dan usaha penjaja-gan yang mempengaruhi usaha pembangunan dalam jangka panjang.

Kebijaksanaan dalam bidang pengembangan ilmu penge-tahuan, teknologi dan penelitian meliputi 2 aspek, yakni jangka pendek dan jangka panjang. Kegiatan penelitian jangka pen-dek diutamakan pada penelitian di bidang pertanian, perindus-trian dan pertambangan. Kegiatan penelitian jangka panjang mengutamakan penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang dengan tujuan memperoleh gambaran yang lebih matang dan lebih kwantitatif mengenai demografi, sumber alam, dan keadaan lingkungan alam. Penelitian tersebut juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh timbal balik antara perkembangan penduduk dengan keadaan alam, dan perkembangan teknologi yang diperkirakan dimasa yang akan datang beserta pengaruhnya terhadap ekologi dan ekonomi.

723511120

Tujuan pokok penelitian perspektif arah perkembangan masa depan adalah pengamanan daripada sumber alam, dan sumber daya manusia. Hal ini tentunya memerlukan inventa-risasi, evaluasi dan pemeliharaan/konservasi. Tiga hal ter-sebut menjadi patokan yang dipergunakan dalam penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang.

2. Tenaga Ilmiah dan Tehnis

Peningkatan kemampuan nasional di bidang ilmu penge-tahuan dan teknologi yang telah dirintis pengembangannya melalui kebijaksanaan dalam pembinaan tenaga selama Re-pelita I, terus dilanjutkan. Melalui pelbagai survey dan in-ventarisasi tentang tenaga peneliti diusahakan untuk mem-peroleh gambaran yang lebih riil tentang kapasitas lembaga-lembaga penelitian.

Dalam tahun 1974/75 usaha untuk memantapkan program dan organisasi serta sistim pembinaan karya peneliti dan tenaga teknis dilakukan melalui peningkatan keahlian dan ketrampilan antara lain dengan penyelenggaraan training dan purna sarjana tenaga peneliti dan tehnisi yang telah ada. Apabila peningkatan keahlian dalam suatu bidang tidak dapat dilakukan di dalam negeri, maka para ahli/peneliti dikirim ke luar negeri dalam rangka bantuan tehnik luar negeri dan kerjasama antar universitas dalam dan luar negeri.

Dengan mengadakan penelitian, maka ketrampilan dan pengetahuan para peneliti dapat ditingkatkan. Kecuali itu me-lalui pelbagai loka-karya, seminar, diskusi dan ceramah-cera-mah ilmiah telah diusahakan peningkatan keahlian dalam sesu-atu kegiatan ilmiah secara terarah. Antara lain telah diseleng-garakan loka-karya tentang management penelitian antara pel-bagai lembaga penelitian, perundang-undangan tenaga atom, instrumentasi nuklir, pemuliaan mutasi, fisika kesehatan dan fisika nuklir. Di samping itu telah dilakukan pula ceramah-ceramah dan diskusi-diskusi ilmiah tentang pengembangan

l

724

ilmu dan teknologi dan tentang komputerisasi dengan meng-ikutsertakan tenaga peneliti dalam kursus komputer di ITB. Demikian pula diadakan kursus lain seperti fotografi dan statistik.

Dalam rangka memperbesar jumlah tenaga peneliti, usaha penambahan dilakukan melalui seleksi lulusan perguruan tinggi dan di mana mungkin melalui ikatan dinas. Mengenai penambahan tenaga teknis sementara lembaga, diusahakan melalui pendidikan formil antara lain Lembaga Instrumentasi Nasional. BAKOSURTANAL dalam hal ini telah melaksana-kan pendidikan fotogrametri dan kartografi di Bandung.

3. Pelaksanaan kegiatan di bidang penelitian tahun 1974/75

Kegiatan dan perkembangan bidang penelitian sudah me-nampakkan adanya pola arah dan kemajuan namun demikian tetap memerlukan penyempurnaan dan pemantapan koordinasi dalam perencanaan serta pelaksanaannya.

Penelitian Perspektif Jangka Panjang:a) Penelitian Perspektif jangka Panjang Perekonomian Indo-

nesia.Dalam penelitian tersebut telah diadakan studi ke bebe-

rapa negara Eropah Timur dan Asia untuk mempelajari pro-yek-proyek penelitian perspektif jangka panjang. Di samping itu telah disusun suatu naskah mengenai kebijaksanaan ne-gara-negara ASEAN di bidang sumber daya negara-negara tersebut. Tambahan pula telah diselesaikan beberapa perbaik-an mengenai statistik pendapatan nasional, proyeksi-proyeksi konsumsi dan persediaan pangan (sampai tahun 1985), kon-sumsi dan persediaan energi dalam jangka panjang, dan pola pembagian pendapatan nasional di Indonesia.b) Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi

Maksud daripada penelitian tersebut adalah untuk men-dapatkan gambaran mengenai potensi sumber daya kehutan-

725

an, perikanan dan energi. Yang diteliti adalah perkiraan per-mintaan dunia dan kebutuhan dalam negeri, potensi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan volume serta pola perdagangan dunia dalam komoditi dan kedudukan Indo-nesia di dalamnya.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Pertama, untuk mengetahui sumber kehutanan telah di-laksanakan inventarisasi mengenai luas, jenis hutan, hasil yang diperdagangkan, sarana perdagangan dan sebagainya.

Kedua, penelitian di bidang perikanan meliputi pengum-pulan data primer dan sekunder, penelusuran literatur untuk penyusunan bibliografi guna penelitian sumber daya hayati perairan dan pengumpulan data tenaga kerja yang tersedia.

Ketiga, dalam rangka penelitian di bidang energi telah dikumpulkan beberapa data yang meliputi keadaan dunia me-ngenai batu bara, uranium, thorium dan sirkon. Di samping itu di Indonesia telah diadakan penelitian mengenai radiasi matahari.

Di samping itu dalam rangka inventarisasi kekayaan alam, dalam tahun 1974 BAKOSURTANAL telah mengadakan usa-ha-usaha pembuatan design dan persiapan suatu sistem infor-masi sumber alam dan lingkungan melalui pelaksanaan suatu pilot studi daerah di Jawa Tengah dan di Yogyakarta.

Penelitian Jangka PendekDalam Repelita II kegiatan penelitian jangka pendek di-

arahkan pada penunjang kegiatan di sektor pertanian, perin-dustrian dan pertambangan.

1. Penelitian Pertanian

Pokok masalah dalam penelitian di bidang pertanian ialah penambahan sumber makanan rakyat yang sehat serta kemung-kinan pemasarannya. Karenanya kegiatan penelitian sektor726

pertanian ditujukan kepada penelitian yang hasilnya dapat menunjang usaha-usaha peningkatan produksi dan perbaikan mutu produksi. Di bawah ini akan dibahas secara terperinci hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun pertama Repelita II.

Dalam tahun pertama Repelita II telah dilanjutkan pene-litian untuk mendapatkan benih unggul baik untuk beras mau-pun untuk kacang kedele, jagung, tomat dan lain-lain. Di bidang peternakan, penelitian pembenihan buatan dengan sperma beku impor telah menghasilkan peningkatan mutu sapi perah.

Di bidang perikanan penelitian dapat menemukan lokasi larva yang dapat meningkatkan produksi udang di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Demikian pula telah dike-tahui potensi udang watang di Sumatera Selatan, Jambi, Riau dan Kalimantan Tengah. Penelitian pembiakan udang laut mau-pun udang air tawar diintensifkan untuk membantu penyediaan nener alam.

Kegiatan penelitian tanah berupa survey dan pemetaan tanah dalam hubungan dengan penelitian kesuburan tanah dan konservasi tanah dilanjutkan untuk menunjang pembangunan pertanian.

Penelitian kehutanan diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan pemasaran kayu Indonesia. Telah diteliti 120 jenis kayu perdagangan dan hasil-hasilnya. Dalam bidang eks-plorasi hutan telah diteliti sistim eksploitasi, cara penebangan, pengangkutan dan pengurangan limbah (waste), perawatan alat mekanis dan teknik konstruksi jalan.

2. Penelitian dalam bidang perindustrian dan teknologi

Penelitian dalam bidang perindustrian dipusatkan pada penelitian bahan alam Indonesia yang mempunyai nilai ekspor dan nilai substitusi impor serta pengolahan bahan pangan.

Penelitian-penelitian kimia meliputi kegiatan sebagai beri-kut. Dalam pengolahan kedele telah diteliti kemungkinan meng-olah minyak dari hasil ekstraksi tepung kedele, membuat kecap

727

secara fermentasi dan kemungkinan membuat kecap secara hidrolisa dengan menggunakan tepung kedele tanpa minyak sebagai bahan baku. Di samping itu juga telah diadakan pene-litian phytokimia antara lain untuk menganalisa komposisi dan sifat-sifat dari kecibeling dan kumis kucing. Selanjutnya juga telah diadakan penelitian kimia silikat untuk memanfaat-kan potensi bantuan silikat menjadi bahan kimia yang lebih berguna.

Penelitian geolistrik antara lain diarahkan untuk pengem-bangan teknik pengukuran tekanan jenis bumi dan metode inter-prestasi. Di samping itu hasil penelitian geolistrik penting untuk menentukan letak debit cadangan air dalam bumi dan air pengembangan cara penentuan penyebaran lapisan bantuan. Penelitian-penelitian instrumentasi ditujukan terutama untuk pembuatan peralatan yang diperlukan oleh lembaga-lembaga penelitian dan industri.

Di samping itu juga telah diadakan penelitian mengenai peralatan peraga pendidikan tehnik untuk sekolah-sekolah menengah. Prototype yang telah dibuat antara lain ialah alat praktikum lensa doublet untuk teleskop, interferometer seder-hana untuk mentest komponen optik, alat pengering (compart-ment drier), alat untuk mengetahui karakteristik perpindahan panas dari pipa yang dipanaskan kecaran (heat exhanger), alat pengering/pemisah untuk memisahkan cairan campuran (filter press), alat distilasi untuk mendistilasikan dua cam-puran zat cair, rotary drier, alat peraga aliran cairan dan alat peraga proses pemisahan partikel dari masa (flotation).

Penelitian elektronika dapat dibagi dalam 3 kelompok penelitian yaitu dalam bidang komponen, dalam bidang tele-komunikasi dan dalam bidang industri elektronika. Penelitian dalam bidang komponen ditujukan untuk memungkinkan pe-ngembangan produksi komponen yang merupakan unsur vital dalam industri elektronika di dalam negeri. Penelitian di bidang telekomunikasi ditujukan untuk secara bertahap meneliti pe-ngaruh cuaca dan sifat kepulauan negara kita terhadap ke-

728

adaan, sistim dan cara komunikasi radio. Dalam tahun 1974 antara lain dilakukan penelitian mengenai data modem (modu-lator/demodulator untuk saluran telepon yang dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi penggunaan komputer-komputer yang ada di Indonesia, dengan cara menyalurkan data-data dari komputer secara langsung melalui sistim komunikasi.

Di samping itu penelitian combiner untuk tropospheric kapasitas rendah, yang diharapkan dapat mewujudkan sistim komunikasi yang menggunakan peralatan buatan dalam negeri untuk menghubungkan pulau-pulau kecil, dilanjutkan.

Di bidang industri elektronika dilakukan penelitian menge-nai kemungkinan pembuatan cell detector untuk pengukuran butir-butir darah dengan menggunakan cara elektronik.

Penelitian metalurgi meliputi penelitian mengenai masalah-masalah dalam pengolahan mineral (ekstraktip-metalurgi) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan logam. Dalam pengolahan mineral, yang menjadi sasaran adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan pengembangan teknologi pengolahan beberapa jenis mineral, seperti biji-biji nikel, man-gan, ilmenit (yang mengandung unsur-unsur utama besi dan titan), dolomit dan bauksit.

Dalam bidang logam penelitian ditekankan pada masalah korosi logam, terutama untuk mengetahui masalah-masalahnya di Indonesia serta untuk pengembangan teknologi pencegahan-nya.

3. Penelitian Dalam Bidang Geologi dan Pertambangan

Kegiatan penelitian dalam bidang geologi dan pertambangan dalam tahun 1974/75 terutama ditekankan inventarisasi sumber-sumber kekayaan alam.

Inventarisasi sumber kekayaan alam dalam rangka kerja sama antara LAPAN — LIPI — BAKOSURTANAL dan NASA meliputi penelitian mengenai data-data ERTS untuk geologi dan landuse serta bantuan foto infra merah dari PN Areal Sur-

729

vey. Proyek tersebut akan berlangsung selama beberapa tahun. Sebagian pekerjaan di daerah Jampang Kulon, Jawa Barat telah diselesaikan.

Dalam pekerjaan Sandi stratigrafi, satu penampang stra-tigrafi yang mempunyai arti penting untuk industri minyak bumi sudah dapat diselesaikan.

Seluruh pekerjaan mengenai statistik dan ekonomi mine-ral telah diselesaikan dan laporan berupa peta-peta masih da-lam penyelesaian.

Di samping itu telah diadakan penelitian dan pemetaan mineral di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.

Penelitian geologi teknik dan biro-geologi yang mencakup penelitian geologi tata-kota telah dilakukan di Balikpapan, Sa-marinda dan Bandung Raya. Sedang penelitian geologi teknik telah dilakukan untuk merencanakan waduk Cibeet, Jawa Barat.

Penelitian gerakan tanah dilakukan di 21 lokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera. Penelitian hidro geologi dilakukan di Pulau Sumbawa, Medan dan Lho Seumawe untuk pemetaan dan untuk perencanaan daerah transmigrasi di Lahat dan Komering Ulu.

Penelitian energi geothermal meliputi inventarisasi potensi panas bumi di 119 lokasi di Indonesia bagian Timur. Untuk penelitian lanjutan dalam rangka eksplorasi energi panas bumi telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan di Jawa Barat dan Bali di Tuban Utara. Penelitian-penelitian geokimia dilakukan di 200 lokasi.

Pemetaan dasar nasional, yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan dilakukan di Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Riau daratan, meliputi sasaran seluas 360.000 km2. Dalam tahun 1974/75, kegiatan ini dilanjutkan.

730

Hasil-hasil yang telah dicapai sampai tahun 1974/75 adalah 132.000 lembar peta dasar topografi dengan skala 1 : 50.000 untuk daerah Kalimantan Barat, Lampung dan Sumatera Selatan. Mengenai daerah-daerah lainnya sebagian sudah selesai dengan pemotretan udara dan masih dalam tahap penelitian data lapangan.

4. Penelitian Dalam Bidang Tenaga Atom

Dalam bidang penelitian tenaga atom telah berhasil diting-katkan kemampuan pemeliharaan dan perbaikan alat elektronik nuklir.

Di samping itu telah berhasil pula dibuat prototype alat untuk mengukur refraksi sinar dan alat yang diperlukan dalam fisika kesehatan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap radiasi Gamma. Produksi isotop telah berhasil ditingkatkan dalam jumlah jenis/macam isotop, bahkan berhasil dibuat isotop radio-aktip baru, Mn-54 dan Co 58.

Dalam Repelita I telah dilakukan survey mineral radio-aktip di Kalimantan dan ditemukan daerah anomali radio-aktip. Penemuan ini memungkinkan penciutan daerah survey di daerah Batang Kawa dari seluas 55.000 Km2 menjadi 22.000 Km2 dan di daerah Luar Ella Hillir dari 9.500 Km2 menjadi 3.800 Km2. Di daerah Kalimantan Barat dalam tahun 1974 telah dilakukan pengeboran-pengeboran untuk mengetahui nilai ekonomis daerah endapan uranium. Di daerah Sumatera Barat dan Lampung telah dapat dilakukan prospeksi lapangan masing-masing 50.000 Km2 dan 100 Km2, dibuat peta-peta geologis, dilaksanakan pemetaan radiometris dan diperoleh koleksi contoh-contoh. Dari analisa dan pengolahan data hasil survey di kedua daerah diketahui adanya daerah-daerah anomali dengan radio aktivitas yang tinggi yang diduga mengandung uranium.

Di bidang ketenagaan, sejak Repelita I telah dilakukan persiapan-persiapan, pemupukan keahlian dan peningkatan

731

kemampuan tehnologi dalam soal-soal yang berhubungan dengan reaktor daya.

Dalam usaha peningkatan kemampuan di bidang teknologi reaktor, Team Pembangunan Reaktor telah memulai tugasnya dengan membuat disain sendiri dan merencanakan konstruksi sebuah Reaktor Penelitian di Pusat Penelitian GAMA dengan mempergunakan bahan bakar dari bekas teras Reaktor TRIGA yang lama.

5. Penelitian AntariksaPenelitian antariksa ditujukan untuk memberikan hasil

yang memungkinkan peningkatan teknologi antariksa dalam berbagai bidang, seperti sistem komunikasi, teledeteksi sumber alam, peramalan cuaca serta kemampuan perumusan penelitian akan sistem aplikasi teknologi antariksa lainnya. Dalam tahun 1974/75 telah dilakukan pelbagai kegiatan.

Dalam bidang pengembangan teknologi telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan mengenai kemungkinan memodifikasi roket, "micro shuttle", roket "sounding", propuisi nuklir, pengertian dasar aspek bio medis kedirgantaraan. Di samping itu juga diadakan penelitian mengenai sistem analisa, komputer, sistem diklat, sistem informasi kedirgantaraan, sistem metode otomatis pengolahan data dan studi pengadaan kelompok almiawan dalam ilmu kedirgantaraan.

Dalam bidang pemanfaatan satelit cuaca dan aplikasi lain-nya, sistem peramalan cuaca APT (Automatic Picture Tran-smission) telah diperkuat dengan penambahan unit peralatan penerima gambar-gambar awan secara otomatis.

Sebagai hasil kerja lama LAPAN-ITB dan lembaga-lemba-ga LIPI dalam penelitian tentang penerimaan (receiving) an-tena telah dihasilkan prototype-prototype unit receiving APT dan antena APT serta suatu unit mobil lengkap dengan unit penerimanya.

732

Secara teratur telah dikirim gambar-gambar awan sebagai dasar ramalan cuaca kepada lapangan terbang Kemayoran dan Halim Perdanakusumah.

Dalam bidang pemanfaatan satelit teledeteksi, maka sebagai kelanjutan kegiatan-kegiatan tahun yang lalu kegiatan dalam tahun 1974 ditekankan pada partisipasi dalam program ERTS-NASA. Dalam hubungan itu telah dilakukan pemotretan udara dengan multi-spectral camera dan scanner, serta peng-amatan di darat dan pembahasan hasil-hasilnya dalam loka-karya. Dalam pada itu telah dilakukan stud tentang teknik pengamatan, pemrosesan dan evaluasi yang mutakhir.

6. Penelitian Dalam Bidang Lingkungan HidupDalam tahun 1974/75 telah diadakan penelitian mengenai

lingkungan Hidup Manusia dan Alam Sekitarnya. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai berbagai proses kehidupan, untuk mengetahui hubu-ngan antara organisme dalam lingkungannya dan untuk mengetahui ketergantungan sumber alam yang satu dengan yang lain dalam usaha mempertahankan kelestarian masing-masing.

Selain itu telah pula dilakukan penelitian tentang pengaruh kota Jakarta terhadap tata lingkungan perairan teluk Jakarta dan sekitarnya, khususnya pengaruhnya terhadap kekayaan biota laut.

Kegiatan tersebut, dimaksudkan pula untuk memonitor per-kembangan jangka panjang kondisi lingkungan perairan teluk Jakarta dan sekitarnya.

7. Penelitian Bidang Pendidikan

Kegiatan penelitian dibidang pendidikan pada tahun 1974/ 75 dimaksudkan untuk melanjutkan program pengembangan pendidikan yang telah dimulai dalam Repelita I. Atas dasar hasil-hasil penelitian yang dilakukan, bersama-sama dengan 8 Perintis Sekolah Pembangunan, telah dibuat disain umum

733

penyusunan kurikulum/tata ajaran yang meliputi silabi dan program pengajaran bagi eksperimen Sekolah Pembangunan. Disamping itu telah disusun metode untuk pelajaran ilmu pengetahuan alam, matematika, bahasa dan ilmu pengetahuan sosial. Dalam pada itu telah pula disiapkan tenaga-tenaga peneliti melalui penataran.

Penelitian-penelitian lain juga dilakukan dengan tujuan memperoleh data yang diperlukan untuk mengembangkan satu model program pendidikan nonformil yang bersifat lintas sektoral, menentukan standar berbagai alat pendidikan, mem-peroleh informasi yang diperlukan untuk penentuan kebijak-sanaan dalam pembinaan pendidikan dan kebudayaan di ting-kat pusat dan daerah, mengembangkan pola pengelolaan dan ketenagaan dan untuk mengembangkan kebijaksanaan pergu-ruan tinggi.

8. Penelitian di Bidang Kesehatan

Program penelitian dalam bidang kesehatan meliputi kegi-atan-kegiatan penelitian pengembangan kesehatan, penelitian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, penelitian epidemio- logi, penelitian-penelitian kesehatan gigi, mutu gizi, penelitian mengenai kwalitas obat-obatan dan penelitian pendahuluan mengenai obat asli. Masalah-masalah yang mendapat perhatian dalam penelitian-penelitian tersebut adalah masalah penyakit dan gangguan kesehatan, lingkungan hidup, teknik kesehatan, gangguan cara pelayanan dan segi-segi sosial budaya serta psikologi masyarakat. Sebagian besar penelitian tersebut masih dalam taraf penyelesaian.

Disamping hal-hal tersebut juga dilakukan penelitian me-ngenai pemberantasan vektor (organism yang menyebabkan penyakit), penyakit zoonosis dan penyakit menular.

9. Penelitian di Bidang Sosial BudayaDalam bidang Sosial Budaya telah dilakukan penulisan

buku sebagai hasil dari pada penelitian-penelitian sosial yang

734

telah dilaksanakan. Dalam tahun 1974/75 juga telah diadakan penelitian mengenai ciri-ciri dan persepsi wanita kota tentang peranan mereka dalam kota dan masyarakat.

Di samping itu, di bidang kependudukan telah diadakan penelitian mengenai migrasi di 9 propinsi di Indonesia. Hasil-hasil penelitian sedang diolah.

Selanjutnya telah dilaksanakan juga penelitian tentang penyerapan tenaga kerja di sektor industri di 3 kota Surabaya, Semarang dan Bandung. Penyusunan laporan mengenai hasil penelitian ini hampir selesai.

Dalam tahun 1974 telah diadakan persiapan untuk menga-dakan penelitian tentang pengangguran dan setengah pengang-guran di Jawa.

Dalam bidang hukum telah diadakan Seminar tentang ma-salah-masalah dasar dalam hukum positif Indonesia yang ber-tujuan mengindentifikasikan masalah-masalah hukum positif guna perencanaan pembinaan hukum dan pengerahan peneli-tian-penelitian hukum. Survey pendahuluan perkembangan hu-kum positif telah dilakukan di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Di samping yang telah disebutkan di atas juga telah di-adakan penelitian mengenai kesadaran dan kewibawaan pene-gak hukum, inventarisasi hukum positif, penelitian mengenai hukum tanah, Kompedium hukum perdata, hukum positif adat dan mengenai peradilan tata usaha.

10. Pengembangan Penelitian Kawasan

Penelitian kawasan yang telah dilakukan dalam tahun 1974 bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari masalah-masalah internasional penting dewasa ini. Di samping itu juga telah diteliti sejarah politik luar negeri negara-negara wilayah Asia Tenggara dan Ero-Amerika, pengaruh Asia Timur terhadap Indonesia, peranan bahasa nasional sebagai alat komunikasi di Asia Tenggara, sejarah maritim di Asia Tenggara, dan hu-bungan MEE dengan ASEAN. Tambahan pula telah dipelajari data-data dasar organisasi masyarakat Eropa.

735

Dari penelitian kawasan tersebut telah diperoleh hasil-hasil yang berguna.

11. Pengembangan sarana ilmu dan teknologi

a. Pengembangan Sistem Jaringan untuk Dokumentasi dan Informasi.

Pengembangan komunikasi dan informasi ilmiah merupa-kan usaha vital dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Repelita I telah dimulai dirintis pengem-bangan sistem jaringan informasi dan komunikasi ilmiah se-cara nasional melalui pelbagai lokakarya dan kegiatan per-siapan serta peningkatan koleksi perpustakaan dan bahan in-formasi lainnya. Dalam tahap tersebut dimulai usaha pengem-bangan 4 pusat dokumentasi dan informasi, masing-masing dalam bidang ilmu pengetahuan alam, bidang biologi dan per-tanian, bidang kesehatan dan kedokteran dan bidang ilmu so-sial dan kemanusiaan. Di samping itu Pusat Dokumentasi dan Informasi Nasional (PDIN) telah berfungsi sebagai pusat data ilmu alam dan teknologi di samping berfungsi sebagai koordi-nator Sistem Nasional Jaringan Dokumentasi dan Informasi. Dalam melakukan kegiatannya PDIN dibantu oleh perpustaka-an-perpustakaan tertentu di Departemen-departemen/Lembaga-lembaga lain.

Pengembangan Sistem Nasional Jaringan Dokumentasi dan Informasi mencakup 2 kegiatan, yaitu mekanisasi katalog in-duk majalah dan kegiatan survey nasional informasi ilmiah. Jumlah koleksi literatur PDIN pada tahun 1974/75 meliputi puluhan ribu buku dan ratusan microfilm.

Dalam tahun 1974/75 telah diterbitkan publikasi hasil karya ilmiah & penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga dalam lingkungan LIPI melalui pelbagai penerbitan.

b. Pengembangan Sistem Nasional untuk StandarisasiUntuk pengembangan sistem nasional standarisasi dalam

tahun 1974 telah dibentuk Proyek Pengembangan Sistem Na-

736

sional untuk Standarisasi. Sebagai kelanjutan telah dibentuk beberapa Komisi-komisi Bidang yang mendapatkan tugas un-tuk menggarap pengembangan standar-standar dalam bidang masing-masing.

Komisi bidang Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi bertugas mengembangkan standar-standar yang dibutuhkan dalam pengelolaan dokumentasi dan informasi. Komisi bidang Logam dan Mesin bertugas untuk menginventarisasi standar dan kegiatan-kegiatan standardisasi dan pengembangan di bidang logam dan mesin. Komisi bidang Satuan bertugas mem-pelajari satuan-satuan yang lazim dipakai di Indonesia dan me-melopori penerapan satuan Standar Internasional (SI) dengan menyusun saran-saran tentang langkah-langkah yang perlu di usahakan agar sistem SI diterima oleh Indonesia. Kelompok inti Koms Barang Konsumsi bertugas untuk menginventari-sasikan standar-standar dan melaksanakan kegiatan standari-sasi di bidang barang konsumsi.

Pembentukan Komisi bidang Listrik masih dalam penja-jagan. Dalam bidang tersebut kini sedang diolah penyusunan kembali Peraturan Umum Instalasi Listrik untuk mengganti-kan Peraturan Umum Instalasi Listrik yang ada.

Sebagai wadah penyebaran kegiatan informasi mengenai standarisasi telah diterbitkan suatu majalah.

12. Prasarana Fisik Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi

Pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana-sarana fisik untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di lembaga-lembaga penelitian pada umumnya menunjukkan kemajuan. Hal ini diharapkan dapat mendorong perkembangan ilmu dan teknologi dan memperlancar usaha pemerataan ilmu pengetahuan di kalangan masyarakat. Prasarana dan sarana tersebut terutama terdiri atas berbagai bangunan untuk ruangruang kerja dan administrasi, ruang-ruang untuk pekerjaan laboratorium dan bengkel, bangunan-bangunan untuk gudang dan peralatan laboratorium & ilmiah.

737

Penambahan prasarana/sarana dari beberapa lembaga penelitian antara lain meliputi penambahan gedung Pusat Do-kumentasi Informasi Nasional di Jakarta, pembangunan ge-dung Pusat Penelitian & Pengetahuan Sumber Genetika di Bo-gor, pembangunan laboratorium untuk Pusat Reaktor Atom di Bandung, serta pembangunan kerangka laboratorium kimia nuklir untuk Pusat Penelitian GAMA di Yogyakarta.

B. STATISTIK

1. PendahuluanUntuk menunjang perencanaan, pengamatan kemajuan dan

penilaian hasil pembangunan secara keseluruhan, perlu dibina suatu sistim statistik yang dapat memberikan, baik gambaran yang agregatif, maupun gambaran tentang corak dan komposisi lapangan kegiatan pembangunan, seperti corak pertumbuhan pertanian, industri, corak dan komposisi ekspor, impor dan lain sebagainya.

Untuk memenuhi keperluan perstatistikan diharapkan bukan hanya supaya datanya tepat waktunya, lengkap dan ter-andalkan, melainkan juga harus terperinci menurut keperluan operasionil. Sesuai dengan salah satu tujuan yang penting da-lam Repelita II, yang sangat diperlukan ialah data yang ter-perinci tentang distribusi pendapatan dan pengeluaran menu-rut golongan penduduk dan daerah, diukur dengan pengeluaran konsumsi untuk makanan, perumahan, pemeliharaan kesehatan dan pendidikan, dan pengeluaran mutlak lainnya.

Dengan makin meningkatnya persyaratan yang diharap-kan dari perstatistikan, maka makin perlu ditingkatkan pem-binaan tenaga statistik yang makin trampil dalam penggunaan metode dan tehnik untuk mengatasi berbagai keterbatasan. Hal ini diusahakan dengan pengaturan berbagai survey dan senses yang lebih efisien dan efektif. Dalam pengembangan perstatistikan diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) apa

738

yang perlu dikumpulkan (2) sumber data dan pendekatannya; dan, (3) urutan prioritas dalam membina statistik dengan mem-perhatikan urgensinya.

2. Kebijaksanaan dalam perstatistikanDalam rangka pelayanan terhadap berbagai keperluan akan

data statistik bagi perumusan rencana pembangunan, serta penilaian perkembangan pelaksanaannya, maka dikembang-kan suatu sistim statistik. Dalam sistim statistik tersebut di satu pihak dikumpulkan statistik sebagai hasil sampingan dari administrasi berbagai macam instansi, dan di lain fihak dikum-pulkan statistik dengan usaha khusus berupa survey dan sen-sus. Antara kedua jenis kegiatan itu diadakan koordinasi, se-hingga hasilnya saling isi-mengisi dan saling menunjang.

Koordinasi antara kegiatan statistik berbagai instansi yang sudah dimulai ialah di bidang statistik pertanian, perikanan, perdagangan, ekspor, impor dan antar pulau, statistik perhu-bungan dan pariwisata, statistik tenaga kerja dan statistik harga-harga. Usaha koordinasi ini perlu ditingkatkan dan di-perluas, sehingga meliputi lebih banyak lagi jenis statistik.

Dengan mendirikan kantor-kantor cabang Biro Pusat Sta-tistik di daerah, kerja sama antara Biro Pusat Statistik dengan Pemerintah Daerah makin dirasakan manfaatnya. Dengan kerja sama ini dapat dihasilkan data statistik bagi pusat, demikian pula dapat dikeluarkan buku statistik tahunan untuk propinsipropinsi dan perkiraan pendapatan regional.

Peningkatan ketrampilan tenaga statistik, baik yang bekerja di Biro Pusat Statistik, maupun di instansi-instansi lain, dijalankan terus-menerus.

Untuk memperbaiki sistim perstatistikan nasional dan memperkuat kemampuan Biro Pusat Statistik dalam organisasi dan penatalaksanaan serta teknik statistik, diadakan kerja sama dengan badan-badan luar negeri dan badan-badan inter-nasional. Usaha lain ialah meningkatkan kemampuan membuat

737511120

berbagai analisa statistik supaya terungkapkan sudut-sudut kelemahan berbagai data, yang dapat dipakai sebagai pedo-man untuk perbaikan.

Selama Repelita II akan dilaksanakan tiga madam kegiat-an, ialah : peningkatan atau pengembangan berbagai macam statistik; kegiatan sensus dan ad hoc survey, dan pengembangan sistim perstatistikan nasional.

Peningkatan atau pengembangan statistik mencakup sta-tistik-statistik (1) pertanian; (2) industri, termasuk konstruksi; (3) pengangkutan; (4) sosial; (5) harga dan biaya hidup; (6) perdagangan. Kegiatan senses dan ad hoc survey terdiri dari (1) sensus dan survey penduduk; (2) sensus pertanian yang telah diadakan pada tahun 1973, sedang pengolahannya akan berlangsung selama dua tahun, ialah tahun 1974 dan 1975; (3) sensus industri tahun 1974/75. Program Pembangunan Sta-tistik bertujuan untuk mengembangkan sistim perstatistikan nasional.

3. Pelaksanaan kegiatan di bidang perstatistikan tahun 1974/75a. Statistik Pertanian

Usaha yang telah dilakukan pada tahun 1974/75 ialah pengembangan metode memperkirakan hasil produksi rata-rata per hektar tanaman pangan pokok berupa padi dan palawija. Survey "ubinan" yang diadakan secara nasional untuk mem-perkirakan rata-rata produksi dan yang telah dilakukan bebe-rapa tahun dirasakan belum memenuhi keperluan sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena masih belum dapat memberikan angka perkiraan yang baik untuk tingkat kabupaten, apa lagi untuk tingkat kecamatan. Untuk dapat menghasilkan angka yang cukup dipertanggung jawabkan pada tingkat daerah di bawah tingkat propinsi, diperlukan sample yang sangat besar. Masalah yang masih perlu diatasi ialah adanya jumlah orang

740

yang tidak memberikan jawaban (non-respons) yang sangat besar dengan metode yang sekarang.

Untuk memperoleh perkiraan hasil rata-rata per kabupa-ten, telah dilakukan penelitian metode lain yang lebih bank tetapi cukup sederhana, sehingga pelaksanaannya kemudian dapat diserahkan kepada pegawai Pemerintah Daerah dan Biro Pusat Statistik hanya mengurus perkiraan produksi tingkat nasional dan propinsi saja. Metode ini disebut Teknik Pengukuran Tanaman (plant measurement technique).

Di samping itu diadakan perkembangan metode meramal-kan produksi karet alam melalui model perkiraan produksi, perbaikan cara meramalkan produksi padi dengan menyelesai-kan analisa time series yang terperinci, dan lanjutan penye-lesaian pengolahan hasil sensus pertanian tahun 1973.

Sensus dan survey kopi rakyat dan sensus perikanan yang termasuk program sensus pertanian, telah selesai ditabulasikan, dan menunggu analisanya sebelum diterbitkan.

Untuk masa yang akan datang masih perlu dikembangkan (a) statistik harga produsen petani untuk menilai hasil produk-si guna perhitungan produk domestik bruto, (b) statistik ten-tang penggunaan bahan setengah jadi (intermediate consump-tion) di bidang pertanian, (c) perbaikan angka-angka laporan desa tentang jumlah ternak dan besarnya pemotongan ternak. Dalam perkiraan tentang jumlah ternak yang dipotong perlu diadakan perbaikan metodenya serta (d) statistik perikanan laut. Data yang berasal dari pelelangan ikan dirasakan sangat lemah untuk digunakan sebagai indikator perkembangan pro-duksi, sehingga diadakan perbaikan dalam perhitungan ini dengan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan.

b. Statistik industri

Mengenai statistik tahunan dan triwulan industri telah da-pat diselesaikan pengumpulan data sampai dengan tahun 1974, dan tabulasi data tentang tenaga kerja, input dan nilai tam-

741

bahaya. Data tersebut masih dipandang belum lengkap, karena ruang lingkupnya terbatas kepada perusahaan-perusahaan besar dan sedang. Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang struktur sektor industri, supaya dapat dihitung indeks produksi sektor industri sebagai indikator perkembangan sektor ini, maka mulai bulan Juli 1974 diselenggarakan sensus menyeluruh yang mencakup semua lapisan industri, pertambangan, listrik, air dan gas, dan konstruksi. Sensus industri ini masih dalam tahap pelaksanaan. Untuk sub-sektor kerajinan rumah tangga telah dilakukan pengolahan.

Untuk masa mendatang akan diteruskan pengolahan hasil sub sektor kerajinan yang dokumennya baru masuk sesudah bulan Desember 1974 dan sub-sektor-sub-sektor lainnya yang hasilnya diperkirakan akan masuk sekitar bulan Agustus 1975.

c. Statistik pengangkutan

(transpor) (i) Angkutan lautDalam rangka implementasi sistim "L-2 Scheme" yang

disarankan oleh Rapat Statistik Negara-negara Escap dan juga dimufakati dalam forum ASEAN untuk diperkembangkan ber-sama, maka telah dilakukan persiapan pembinaan statistik pengangkutan laut ini. Dengan sistim ini dimungkinkan peng-golongan barang (komoditi) menurut ciri-ciri kapal, sehingga tidak hanya tersedia data yang diperlukan untuk analisa agre-gatip, melainkan juga data yang berguna untuk pengaturan perkapalan, khususnya perkapalan nasional. Data itu dipandang sangat perlu dalam menentukan kebijaksanaan perhubungan. Yang menjadi masalah pokok dalam realisasi program ini ialah pengkode-an kapal. Dari dokumen-dokumen yang sampai seka-rang digunakan, belum dapat didapatkan seluruh keterangan yang diperlukan.

Karena dokumen-dokumen yang sampai sekarang diguna-kan dalam angkutan laut belum dapat memberikan seluruh keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan sistim "L-2

742

Scheme", maka perlu dikembangkan suatu sistem kode kapal yang sederhana, yang dapat digarap oleh tenaga-tenaga tingkat rendah. Untuk itu sedang dipelajari kemungkinan diguna-kannya International radio call sign atau simple numerical code. Di samping itu sudah dimulai dan akan terus dilengkapi penyusunan file mengenai karakteristik kapal.

(ii) Angkutan daratDalam sub-sektor angkutan darat sedang dipersiapkan

suatu rencana sample survey angkutan darat, khususnya penen-tuan macam data yang akan dikumpulkan. Survey ini dimak-sudkan untuk sekaligus dapat dipakai untuk perkiraan besar-nya kontribusi sektor angkutan darat dalam Produk Domestik Bruto.

Di waktu yang akan datang direncanakan untuk menerus-kan persiapan rencana sample survey angkutan darat. Demi-kian pula mengenai penyempurnaan statistik perkereta-apian.

d. Statistik sosialDengan selesainya pengolahan hasil sensus penduduk tahun

1971, baik untuk tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional, maka dapat dimulai berbagai analisa. Berbagai hal yang sudah dilakukan ialah (1) proyeksi penduduk untuk tahun 1971 sam-pai dengan tahun 1981, diperinci menurut umur, jenis kelamin, dan per pulau, yang didasarkan atas hasil pengolahan semen-tara dari sensus penduduk 1971. Proyeksi ini masih akan di-sempurnakan didasarkan pada hasil akhir pengolahan sensus dengan menggunakan cara yang lebih mantap. (2) Keadaan demografi di Indonesia, yang merupakan ulasan tentang per-kembangan penduduk dari tahun 1930, 1961 sampai dengan 1971. (3) Situasi angkatan kerja 1971 — 1981, yang juga masih didasarkan pada hasil sementara sensus. Pada waktu ini sedang diusahakan analisa tentang pendidikan dan peng-gunaan tenaga kerja berdasarkan hasil sensus penduduk 1971.

743

Mengingat pembangunan akan ditekankan pada pemba-ngunan ekonomi dan sosial, maka dipandang perlu untuk di-adakan perkiraan tentang jumlah penduduk untuk tahun-tahun mendatang, bukan hanya pada tingkat propinsi, melainkan juga untuk tingkat kabupaten.

Proyeksi penduduk supaya dapat dipertanggung-jawab-kan tergantung pada mutu data pokok yang digunakan sebagai dasar proyeksi, serta asumsi mengenai tingkat kelahiran, ke-matian, dan perpindahan penduduk. Karena itu terus diusaha-kan perapihan terhadap angka-angka distribusi penduduk me-nurut umur, kelamin, dan terus dilakukan penelitian tentang tingkat dan kecenderungan komponen demografis yang cocok. Di samping itu diadakan pula penelitian metode untuk memperoleh kriteria yang lebih tepat guna penentuan daerah perkotaan, yang akan digunakan pada sensus dan survey di-masa yang akan datang. Data statistik penduduk dan statistik dinamika perkembangan penduduk yang mencakup statistik kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan perpindahan, diperoleh melalui tiga sumber, ialah Sensus Penduduk, survey penduduk, dan registrasi penduduk. Ketiga sumber tersebut masih harus dibina secara berdampingan dan satu sama lain harus dapat saling mengisi.

Keadaan dewasa ini masih memerlukan perbaikan-perbaik-an karena registrasi penduduk masih sangat lemah dan belum dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan. Hal yang terutama menyebabkan rendahnya mutu data yang berasal dari registrasi penduduk antara lain ialah belum adanya pengatur-an registrasi penduduk yang berlaku seragam dan menyangkut semua lapisan penduduk. Kecuali itu belum meratanya kewa-jiban penduduk untuk mencatatkan kejadian kelahiran dan kematian dengan sistim yang sama. Demikian pula kurang adanya kesadaran penduduk akan kegunaan catatan sipil yang teratur dan tepat waktunya. Perbaikan sistem registrasi pen-duduk mutlak diperlukan dalam masa pembangunan dewasa ini, bukan hanya untuk menghasilkan statistik penduduk yang

744

bermutu, melainkan juga untuk tertib administrasi kependu-dukan.

Untuk mencari sistim registrasi penduduk yang baik, telah diadakan pilot proyek dalam bentuk penelitian/percobaan ter-lebih dahulu dibeberapa daerah. Penelitian/percobaan ini di-sebut sample registrasi penduduk untuk mempelajari secara saksama segala kelemahan sistim registrasi penduduk yang ada dan memperkembangkan suatu sistim baru yang dapat berlaku untuk seluruh tanah air dan semua lapisan masyara-kat. Demikian pula untuk mengumpulkan data kependudukan, khususnya kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk yang terperinci dan dapat dipercaya,

Selain melanjutkan proyek sample registrasi penduduk, juga dipersiapkan rencana proyek Survey Penduduk Pertengahan Dasawarsa (Intercencal Population Survey) disingkat menjadi IPS. Dalam IPS ini sekaligus akan dicakup suatu tahap untuk melaksanakan survey tingkat kelahiran sebagai partisipasi dalam Survey Fertilitas Dunia (World Fertility Survey), ialah suatu program riset internasional yang diselenggarakan oleh International Statistical Institute dan bekerja sama dengan International Union for-Scientific Study of Population dan PBB.

Tujuan dari pada IPS ialah untuk memperoleh (1) trend daripada fertilitas dan mortalitas, dan perbedaannya menurut daerah dan status sosial ekonomi, (2) menilai angka-angka yang ada dari sumber-sumber lain dengan membandingkan angka-angka periode yang jatuh bersamaan (overlap), (3) mengadakan perkiraan tentang penggunaan tenaga kerja dan keadaan tenaga kerja, (4) mendapatkan keterangan yang se-kiranya berguna untuk keperluan kebijaksanaan program ke-luarga berencana, (5) penyusunan tabel-tabel Survey Fertilitas Dunia. Persiapan untuk IPS ini dimulai pada pertengahan tahun 1974. Pekerjaan akan dapat dimulai bulan September 1975, dan diakhiri kira-kira pertengahan tahun 1976.

745

e. Statistik harga dan biaya hidup

Dalam usaha menyajikan suatu pengukur laju inflasi yang lebih luas ruang lingkupnya, maka di samping indeks biaya hidup masih sangat dibutuhkan indeks harga perdagangan besar yang menyangkut juga barang input bagi sektor pro-duksi. Statistik harga konsumen diperlukan terutama untuk menentukan upah, subsidi, dan sebagai indikator dari inflasi, sedang harga perdagangan besar sangat diperlukan dalam me-nilal kestabilan ekonomi secara umum, menentukan kebijaksa-naan dalam ekspor dan impor, mencari deflator untuk peng-hitungan pendapatan nasional dan menganalisa pasar dalam merumuskan kebijaksanaan moneter. Indeks harga perdagang-an besar meliputi sektor pertanian, sektor industri, sektor per-tambangan, sektor impor, dan sektor ekspor serta indeks ga-bungan semua sektor.

Dalam tahun 1974/1975 telah dapat diselesaikan tahap-tahap pekerjaan penentuan barang-barang yang akan dima-sukkan dalam paket indeks serta penentuan bobot timbangan-nya dan pengumpulan harga-harga, yang dilakukan untuk be-berapa tahun untuk tiap bulan dan untuk berbagai kota besar sehingga terdapat angka rata-rata tingkat nasional. Demikian pula sudah mulai dihitung indeks tiap-tiap sektor dan sub-sektor. Sektor ekspor sudah selesai dari tahun 1971 sampai dengan 1974/75, sektor pertanian dari 1971 sampai dengan 1972, sektor industri, sektor impor dan Pertambangan sedang dalam pengolahan.

Untuk harga eceran konsumen telah dilakukan perbaikan dan perluasan dalam pengumpulan data harga-harga eceran barang konsumsi, baik mengenai jenis barangnya, maupun per-luasan jumlah kotanya, yang dicacah secara berkala, dari 38 kota menjadi 96 kota. Mengenai harga eceran dipedesaan tidak diadakan perobahan, hanya ruang lingkupnya diperluas dengan desa-desa di luar Jawa, yang indeknya untuk 9 bahan pokok sudah selesai.

746

Usaha untuk menyusun indeks harga konsumen, yang ter-diri dari 100 jenis barang dan jasa, yang timbangan dan kom-posisi paketnya didasarkan atas survey pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 1968/69 dan 1970/71 di 11 kota besar terus dilakukan, Di samping indeks per-kota diberikan juga indeks gabungan. Kalaupun indeks ini belum dipakai sebagai pengganti indeks biaya hidup yang sekarang, yang terdiri dari 62 jenis barang dan jasa, maka sebagai angka pembanding dan pelengkap, indeks ini masih sangat berguna.

Pengumpulan data statistik keuangan Pemerintah Daerah mengenai realisasi penerimaan dan pengeluaran Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II dilakukan mulai dengan pe-riode 1972/73. Angka-angka untuk tahun 1973/74 hampir se-lesai penyusunannya. Penerbitannya yang akan datang akan memuat data yang lebih terperinci yang pengelompokan unsur-nya disesuaikan dengan kebutuhan penghitungan pendapatan nasional. Untuk sample desa pengumpulan statistik keuangan-nya baru dimulai pada tahun 1973/1974 dan masih dalam taraf pengolahan.

f. Statistik perdagangan luar negeri.Masalah yang menyangkut statistik impor dan ekspor ber-

talian dengan kelengkapan dokumen-dokumen yang harus datang dari 250 buah pelabuhan dan kelambanan pemasukan-nya di Biro Pusat Statistik. Hal ini secara berangsur-angsur dapat diatasi berkat kerja sama yang baik dengan instansi-instansi yang bersangkutan. Di Pusat sendiri diadakan per-baikan dalam "routing" pengadministrasian dokumen termasuk kontrole penerimaan, pekerjaan koding dan editing, dan peng-aturan kembali program tabulasi dan publikasi. Mengenai statistik arus barang antar-pulau telah diselesaikan seluruhnya untuk tahun 1972 dan 1973, sedang untuk tahun 1974 sedang dalam pengolahan.

g. Sensus Pertanian Tahun 1973Maksud dan tujuan utama daripada sensus ini adalah untuk

mengumpulkan keterangan-keterangan dasar dari sektor

747

pertanian untuk dipakai sebagai kerangka dasar bagi penye-lenggaraan berbagai macam survey dan riset di bidang per-tanian. Di samping itu dari sensus ini diperoleh pula keterang-an dasar yang diperlukan dalam perencanaan sensus industri tahun 1974/75 sehingga biaya penyelenggaraan sensus industri menjadi jauh lebih murah.

Sejalan dengan hasil-hasil yang telah dicapai sampai de-ngan tahun anggaran 1973/74, maka yang akan dilaksanakan pada tahun 1974 dan 1975 adalah tahap pengolahan, tahap ana-lisa dan penyajian hasil. Khususnya untuk tahun anggaran 1974/75 yang direncanakan ialah mulai dari menyiapkan pro-gram-program untuk pengolahan komputer hasil sensus per-tanian rakyat secara sample, sampai kepada menyiapkan pe-nerbitan hasil sensus pertanian rakyat 1973. Kecuali itu me-nyelesaikan pengolahan secara manual hasil sensus perikanan laut/tambak, dan sensus perkebunan besar, serta rencana pe-nerbitannya, dan melanjutkan pengolahan secara manual hasil sensus pertanian rakyat secara lengkap untuk keperluan pe-nyusunan kerangka sampling.

Dalam tahun 1974/75 telah dapat diselesaikan 1) Tabulasi hasil sensus pertanian rakyat secara sample untuk keperluan publikasi sementara dan analisa yang meliputi data tentang jumlah petani/peternak, luas tanah pertanian yang diusaha-kan, penggunaan tanah kering dan jumlah ternak di Indonesia. 2) Komputerisasi seluruh dokumen hasil sensus pertanian rak-yat secara sample untuk tabulasi akhir secara lengkap. 3) Se-luruh tabulasi hasil sensus perkebunan besar siap untuk diana-lisa dan dipublikasikan. 4) Tabulasi sensus perikanan laut/ tambak dari dokumen samplenya dan siap dipublikasikan sete-lah faktor pengali (infraction factor) ditentukan dari hasil pengolahan sensus lengkap. 5) Diselesaikan 40% dari peng-olahan seluruh daftar sensus lengkap data dasar usaha tani untuk keperluan kerangka sampling. Seluruh daftar ini meli-puti kurang lebih 14,7 juta usaha tani di Indonesia.

748

h. Sensus Perikanan

Sensus perikanan ini dilakukan karena data statistik per-ikanan dewasa ini sangat lemah, sangat terbatas, dan belum mampu menggambarkan struktur perikanan di Indonesia yang sebenarnya. Dalam menghadapi perkembangan perikanan akhir- akhir ini sangat diperlukan data statistik perikanan yang lengkap, khususnya untuk perumusan kebijaksanaan dan pe-rencanaan selanjutnya.

Tujuan dari pada sensus ini ialah untuk mendapatkan data statistik perikanan laut, mengenai struktur ekonomi nelayan, dan jumlah rumah tangga perikanan, termasuk rumah tangga nelayan, anggota rumah tangga dan banyaknya nelayan. Un-tuk perikanan tambak dikumpulkan data mengenai struktur ekonomi dari rumah tangga perikanan tambak, jumlah rumah tangga perikanan tambak termasuk rumah tangga buruh, ang-gauta rumah tangga dan banyaknya buruh tambak. Keterangan yang di kumpulkan antara lain ialah tentang cara pengu-sahaan, penggunaan peralatan, produksi, dan keterangan ten-tang sosial ekonomi rumah tangga perikanan.

Dengan pelaksanaan dan pengolahan sensus dan survey perikanan tersebut akan diperoleh data statistik yang meng-gambarkan struktur perikanan di Indonesia, yang kecuali dapat dipakai untuk keperluan-keperluan tersebut di atas, juga dapat dipakai sebagai landasan untuk perbaikan data statistik rutin perikanan secara bertahap.

Sampai dengan tahun 1974/75 telah diselesaikan, kecuali kegiatan-kegiatan persiapan, juga pelaksaan pencacahan pada bulan Januari 1974, tabel-tabel angka prosentase hasil pengo-lahan sample yang terdiri dari 4 5 buah tabel perikanan laut, dan 62 buah tabel perikanan tambak dan analisa mengenai struktur ekonomi perikanan laut sebagai hasil sementara.

i. Sensus dan survey kopiOleh karena keterangan-keterangan yang diperlukan me-

ngenai perkopian tidak seluruhnya tercakup dalam sensus pertanian 1973, maka diputuskan, agar penyelenggaraan sensus

749

dan survey kopi dilaksanakan terpisah dari sensus pertanian 1973. Namun demikian diusahakan agar tetap ada hubungan antara kedua proyek tersebut, supaya dapat diadakan penge-cekan timbal balik keterangan kedua proyek tersebut. Hal ini disebabkan karena ada beberapa keterangan yang terdapat baik dalam sensus pertanian 1973, maupun dalam sensus dan survey kopi 1974. Hasil sensus dan survey kopi juga diharap-kan dapat memberi gambaran sebenarnya mengenai masalah perkopian di Indonesia.

Tujuan dari pada sensus dan survey kopi ini ialah men-dapatkan data statistik kopi yang mencakup keadaan tanaman, produktivitas, keadaan sosial ekonomi petani kopi, dan data mengenai konsumsi serta pemasaran kopi, untuk dapat dipergunakan bagi perumusan kebijaksanaan pemerintah dalam sektor budi-daya kopi.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 1971 dan biaya yang tersedia, maka wilayah yang mencakup dalam sensus dan survey kopi 1974 hanya 10 propinsi saja, tetapi ini sudah mencakup hampir 90% dari luas tanaman kopi rakyat. Pro-pinsi-propinsi tersebut adalah DI Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Dari seluruh kegiatan, yang telah direalisir dalam tahun 1974/75 ialah penyusunan quesionaire dan manual untuk pilot survey kemudian penyelenggaraan sensus percobaan (pilot sensus) di daerah Malang (Jawa Timur) dan Lahat (Sumatera Selatan). Mengadakan evaluasi hasil Pilot survey dan penyusunan quesionaire dan manual untuk sensus/survey kopi serta pencetakan dan pengirimannya ke daerah-daerah. Kecuali itu telah dilakukan pengerahan petugas-petugas dan pembentukan pusat-pusat latihan di daerah-daerah, yang di-lanjutkan dengan latihan para instruktur pencacah dan peng-awas. Pelaksanaan pencacahan telah dilakukan pada bulan April-Agustus 1974 dan pengolahan hasil sensus/survey kopi yang telah dimulai sejak bulan Oktober 1974, selesai pada bulan Desember 1974.

750

j. Sensus Industri 1974/75Data-data secara terperinci dari sektor usaha perindus-

trian dewasa ini masih dirasakan belum lengkap. Sebelum sensus industri 1974/75 telah pernah dilaksanakan sensus pada tahun 1964. Akan tetapi mengingat pesatnya perkem-bangan akhir-akhir ini, maka hasil sensus industri 1964 yang lalu sudah tidak dapat mencerminkan keadaan usaha industri pada waktu ini, baik dalam komposisi, maupun dalam kwantitas dan penyebarannya. Untuk itu Biro Pusat Statistik me-laksanakan sensus industri yang dimulai pada tahun 1974/75 dan direncanakan dapat selesai sepenuhnya pada tahun 1977 yang akan datang.

Tujuan dari pada sensus industri 1974/75 ialah untuk memperoleh data statistik tentang keadaan dan trend perkem-bangan industri yang meliputi aspek berikut: Pertama, Struk-tur dan peranan sektor ini dalam kehidupan ekonomi, yang mencakup nilai tambah, banyaknya tenaga kerja yang diguna-kan, kapasitas mesin tenaga yang diperinci menurut tiap ke-lompok jenis industri, daerah dan besarnya usaha. Kedua, gam-baran yang terperinci tentang produk hasil industri dalam ne-geri yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengatur pe-nawaran barang dan kapasitas produksi. Ketiga, data tentang input dan output yang diperlukan untuk memperkirakan kebu-tuhan sektor industri akan bahan mentah, bahan penolong, dan sarana lainnya. Keempat, gambaran tentang produktivitas dan efisiensi masing-masing jenis industri yang dapat diperoleh dari sensus ini. Di samping itu hasil sensus ini dapat dipakai sebagai kerangka untuk survey-survey selanjutnya.

Proyek sensus industri ini akan berjalan dari tahun 1974/ 75 sampai dengan tahun 1976/77. Dua tahun pertama, ialah tahun 1974/75 dan 1975/76 dilakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan pencacahan, dan pengolahan. Tahun berikutnya akan dilakukan kegiatan untuk lanjutan pengolahan, tabulasi, publikasi dan analisa.

751

k. Proyek Pengembangan Sistem Perstatistikan Nasional

Pemerintah telah meninjau kemungkinan untuk memper-baiki sistem perstatistikan nasional untuk lebih memantapkan fungsi Biro Pusat Statistik sebagai lembaga yang bertanggung jawab di dalam bidang statistik. Untuk itu dibentuklah suatu proyek untuk memperbaiki mutu dan mengusahakan supaya data statistik tersedia secara cepat. Untuk perbaikan ini dikem-bangkan suatu metode yang tepat dan di mana perlu diadakan penyesuaian pengorganisasian.

Tujuan dari pada proyek ini adalah sebagai berikut: Per-tama, dalam jangka pendek untuk lebih memantapkan fungsi Biro Pusat Statistik dalam menyajikan data-data statistik se-cara cepat, tepat dan terpercaya. Kedua, menyempurnakan sis-tem/metode pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa, termasuk di dalamnya penyempurnaan di bidang perencanaan, organisasi lapangan penyusunan kebijaksanaan dan koordinasi dengan instansi-instansi lain. Ketiga, meningkatkan mutu teh-nis pegawai Biro Pusat Statistik dengan cara mengadakan pro-gram latihan secara terpusat dan terkoordinir di dalam dan di luar negeri dan lebih menyempurnakan sistim management dan organisasi Biro Pusat Statistik. Dalam jangka panjang tu-juannya adalah untuk memungkinkan Biro Pusat Statistik menghasilkan suatu sistim penghitungan produksi dan penda-patan nasional maupun regional dan mengumpulkan dan meng-olah data lain yang menyangkut lapangan social dan ekonomi.

Pada tahun 1974/75 telah dicapai beberapa hal. Perbaikan dalam survey dan sensus pertanian, statistik industri dan konstruksi, statistik perhubungan, statistik harga-harga dan survey biaya hidup, masalah sampling, statistik emografi dan analisanya, statistik perdagangan luar negeri, pendidikan dan latihan statistik, statistik pendapatan nasional, dan perbaikan dalam management dan sistim pengolahan data secara kom-puter.

752