Ilmu pengetahuan lingkungan

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan lajuair menjadi waduk , danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air . Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Keberadaan bendungan di Bali memberikan nilai dan berperan penting bagi kehid masyarakat Bali maupun pemerintah daerah Bali baik sebagai pengatur tata air dan air sungaisungai. !ntuk menopang kegiatan pertanian di Kabupaten "embrana #Bali dimana persediaan air hanya tersedia pada musim hujan, maka dibangunlah Bendunga Benel di %esa &anistutu, Kecamatan &elaya, Kabupaten "embrana, Bali. Tujuan atau dibangunnya Bendungan Benel adalah sebagai sarana irigasi didaerah "embrana. (nd Pemandangan di Bendungan Benel menjadikannya sebagai salah satu objek w "embrana, Bali. %isisi lain, Bendungan yang terbilang besar dan luas serta didukung lindung yang hijau yang sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata. !dara di Ben juga sangat sejuk karena letaknya di daerah pengunungan dan juga Bendungan Benel memiliki pemandangan yang sangat indah karena dikelilingi oleh banyak pepohonan. %ibawah Bendungan juga terdapat sawah luas yang begitu indah dengan teraseringny Sangat cocok bagi anda para wisatawan yang merasa sangat jenuh dengan kehidupan yang begitusumpek dan banyak polusi. "adi bilaanda mempunyai waktu luang, sempatkanlah diri anda untuk melancong ke Bendungan Benel, "embrana, Bali. Berdasarkan hasil obser)asi awal di kawasan Bendungan Benel menunjukk terdapat pencemaran air di daerah tersebut,hal ini terkait dengan kuran manusia dalam menjaga bendungan sebagai sarana irigasi. &aka dari itu,penulis te untuk mempelajari lebih dalam sehingga dapat menjadi acuan dalam pemeliharaan ka Bendungan Benel. 1.2 Rumusan Masalah 1 | I l m u P e n g e t a h u a n L i n g k u n g a n

description

pendidikan biologi

Transcript of Ilmu pengetahuan lingkungan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.Keberadaan bendungan di Bali memberikan nilai dan berperan penting bagi kehidupan masyarakat Bali maupun pemerintah daerah Bali baik sebagai pengatur tata air dan sumber air sungai-sungai. Untuk menopang kegiatan pertanian di Kabupaten Jembrana (Bali barat), dimana persediaan air hanya tersedia pada musim hujan, maka dibangunlah Bendungan Benel di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Tujuan atau fungsi dibangunnya Bendungan Benel adalah sebagai sarana irigasi didaerah Jembrana. Indahnya Pemandangan di Bendungan Benel menjadikannya sebagai salah satu objek wisata di Jembrana, Bali.Disisi lain, Bendungan yang terbilang besar dan luas serta didukung kondisi hutan lindung yang hijau yang sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata. Udara di Bendungan ini juga sangat sejuk karena letaknya di daerah pengunungan dan juga Bendungan Benel memiliki pemandangan yang sangat indah karena dikelilingi oleh banyak pepohonan. Dibawah Bendungan juga terdapat sawah luas yang begitu indah dengan teraseringnya. Sangat cocok bagi anda para wisatawan yang merasa sangat jenuh dengan kehidupan di kota yang begitu sumpek dan banyak polusi. Jadi bila anda mempunyai waktu luang, sempatkanlah diri anda untuk melancong ke Bendungan Benel, Jembrana, Bali.Berdasarkan hasil observasi awal di kawasan Bendungan Benel menunjukkan bahwa terdapat pencemaran air di daerah tersebut,hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga bendungan sebagai sarana irigasi. Maka dari itu,penulis tertarik untuk mempelajari lebih dalam sehingga dapat menjadi acuan dalam pemeliharaan kawasan Bendungan Benel.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dan akan dikaji adalah sebagai berikut:1. Bagaimanakah perkembangan keadaan Bendungan Benel dan hutan lindung di sekitarnya?2. Apakah fungsi hutan lindung dalam suatu ekosistem?3. Upaya apakah yang dapat dilakukan dalam menjaga kelestarian bendungan Benel?

1.3 Tujuan PenulisanPenulisan dari makalah ini bertujuan untuk mengetahui:1. Bagaimana perkembangan keadaan Bendungan Benel dan hutan lindung di sekitarnya.2. Fungsi hutan lindung dalam suatu ekosistem.3. Upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kelestarian Bendungan Benel.

1.4 Manfaat PenulisanHasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi pelestarian Bendungan Benel yang merupakan salah satu sarana irigasi air yang ada di pulau Bali. Manfaat khusus yang didapat dari penulisan makalah ini adalah:1. Bagi MasyarakatUpaya pelestarian bendungan Benel, sangat erat kaitannya dengan kondisi masyarakat terutama penduduk di sekitar bendungan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan lahan pemukiman dan pertanian semakin mengingkat, begitu juga kondisi hutannya. Dengan memahami kajian ini diharapkan penduduk nantinya lebih peduli terhadap hutan, lingkungan, dan bendungan Benel itu sendiri.2. Bagi PemerintahUpaya pelestarian bendungan Benel, tidak dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri. Harus ada campur tangan pemerintah. Dengan memahami kajian ini, pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam upaya pelestarian bendungan Benel.3. Bagi MahasiswaBendungan , hutan, dan lingkugan merupakan bahan mata kuliah yang ditemukan dalam beberapa mata kuliah seperti IPL dan Ekologi Tumbuhan. Dengan memahami kajian ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengetahuan lebih dalam mata kuliah yang terkait.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian HutanHutan lindung(protection forest) adalah kawasanhutanyang telah ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya --terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah-- tetap dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya. Undang-undang RI no 41/1999 tentang Kehutanan menyebutkan. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.Hutan lindung dapat ditetapkan di wilayah hulusungai(termasuk pegunungan di sekitarnya) sebagai wilayah tangkapan hujan (catchment area), di sepanjang aliran sungai bilamana dianggap perlu, di tepi-tepi pantai (misalnya padahutan bakau), dan tempat-tempat lain sesuai fungsi yang diharapkan.Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembab, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.

2.2 Pengertian Bendugan BenelBendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan (I:\Bendungan - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.htm). Biasanya bendungan dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Bendungan Benel yang terletak di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pada sektor pertanian di Kabupaten Jembrana (Bali barat), maka dibuatlah Bendungan Benel, hal ini dikarenakan karena persediaan air untuk pertanian hanya tersedia pada saat musim hujan. Adapun maksud dari pembuatan bendungan ini adalah sebagai sarana irigasi didaerah Jembrana.Indahnya panorama alam disekitar Bendungan Benel menjadi inspirasi untuk menjadikan tempat ini sebagai salah satu objek wisata di Jembrana. Bendungan Benel dapat dikatakan besar dan luas, dikelilingi hutan lindung yang hijau dan alami membuat udara di Bendungan ini sangat sejuk, hal ini juga karena letaknya di daerah pengunungan. Pada bagian bawah bendungan anda dapat melihat hamparan sawah yang luas dengan terasering nya sehingga sangat cocok dijadikan tempat untuk mengusir kepenatan saat anda jenuh dengan kehidupan di kota.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, pada tanggal 20 Desember 2013.3.2 Jenis dan Sumber DataJenis data yang penulis peroleh dalam penulisan karya tulis ini merupakan data primer karena merupakan hasil dari wawancara dan penelusuaran di internet. Sedangkan sumber datanya berasal dari data lapangan.3.3 Teknik Pengumpulan DataData sangat diperlukan dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan dan dapat memiliki relevansi dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:3.3.1 Teknik Observasi (Observation)Metode ini merupakan metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data di lapangan, disamping metode wawancara dan studi pustaka.. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, Balai Pustaka, hal. 623) kata observasi memiliki makna sebagai suatu pengamatan, peninjauan secara cermat. Jadi dapat disimpulkan, metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan meninjau secara cermat objek yang akan penulis teliti.Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan tersebut tergantung pada segi-segi darimana pelaksanaan observasi itu ditinjau. Bila ditinjau dari segi kontak antara pengamat (observer) dengan subyek, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tak langsung. Observasi langsung adalah suatu tehnik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan terhadap subyek atau obyek yang diteliti dengan perantara media atau alat. Dalam penelitian yang dilakukan penulis untuk kepentingan makalah ini, penulis menggunakan teknik observasi langsung dengan langsung berkunjung ke Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, pada tanggal 20 Desember 2013.3.3.2 Teknik Wawancara Metode wawancara merupakan metode terakhir yang digunakan penulis untuk memperoleh data. Metode wawancara sering disebut metode interview. Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab secara lisan dari dua orang atau lebih saling berhadap-hadapan secara fisik (secara langsung) dengan menggunakan alat panduan wawancara.Untuk kepentingan pengumpulan data sebagai bahan karya tulis ini, maka penulis mengumpulkan data dengan mewawancarai masyarakat desa Manistutu.

3.4 Teknik Analisis DataAnalisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah terhimpun untuk memperoleh pengetahuan mengenai data tersebut dan mengomunikasikan apa yang telah ditemukan. Metode deskriptif adalah suatu cara pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis sehingga memperoleh kesimpulan umum. Sedangkan metode analisis merupakan metode suatu cara pengolahan data dengan menelaah dan menguraikan data sehingga dapat menghasilkan kesimpulan. Oleh karena data dalam penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat, paragraf yang dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat deskriptif sebagai ciri khas dari penelitian kualitatif maka dilakukan analisis kualitatif. Jadi, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif.

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Perkembangan keadaan Bendungan Benel dan hutan lindung di sekitarnya.Bendungan Benel ini terletak kurang lebih 10 km di sebelah barat pusat kota Negara yang bisa ditempuh dengan waktu tak lebih dari 20 menit. Dalam perjalanan menuju Bendungan Benel anda juga pasti tidak akan pernah bosan karena pemandangan sawah yang begitu menghijau dan jalan yang berkelok kelok selalu menemani perjalanan anda. Jadi tak terasa waktu berlalu anda sudah sampai di tempat tujuan.Bendungan Benel mulai dibangun pada tahun 2006 dan dapat terselesaikan pada tahun 2010. Bendungan Benel ini diresmikan oleh presiden Republik Indonesia yaitu DR.H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 26 januari 2010. Bendungan yang menelan biaya sebesar 107 milyar ini dipercaya mampu menjawab kebutuhan aliran irigasi untuk areal pertanian selama musim kemarau. Bendungan ini dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.047 hektare. Bahkan selain itu masih ada nilai tambahan yaitu berupa produksi air untuk kebutuhan rumah tangga yang sangat banyak yaitu mencapai 64 liter perdetik.Disisi lain Bendungan yang terbilang besar dan luas serta didukung kondisi hutan lindung yang hijau yang sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata. Udara di Bendungan ini juga sangat sejuk karena letaknya di daerah pengunungan dan juga Bendungan Benel memiliki pemandangan yang sangat indah karena dikelilingi oleh banyak pepohonan. Dibawah Bendungan juga terdapat sawah luas yang begitu indah dengan teraseringnya. Sangat cocok bagi anda para wisatawan yang merasa sangat jenuh dengan kehidupan di kota yang begitu sumpek dan banyak polusi. Jadi bila anda mempunyai waktu luang, sempatkanlah diri anda untuk melancong ke Bendungan Benel, Jembrana, Bali.Bendungan Benel yang terbilang besar ini juga dapat dimanfaatkan untuk usaha perikanan air tawar. Berbagai ikan air tawar seperti ikan mujair, ikan gabus, dan ikan air tawar lainnya terdapat di Bendungan ini. Jadi sangat cocok bagi anda para wisatawan yang gemar ataupun hobi memancing menyalurkan hobinya di Bendungan Benel ini. Dan bagi anda para wisatawan yang merasa penak dengan kehidupan kota, ataupun juga anda memiliki waktu luang tapi tidak tahu harus kemana, anda bisa menghabiskan waktu luang anda di bendungan Benel ini..

Gambar 1. Nama palang bendungan Benel dibuat di bukitKegiatan masyarakat di sekitar Bendungan Benel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ekosistem Bendungan Benel . Salah satu kegiatan yang memberikan kontribusi terbesar dalam terjadinya hidrosere di Bendungan Benel adalah adanya alih fungsi lahan, dari lahan tegalan menjadi lahan pertanian hortikultura. Masyarakat Desa Manistutu merubah komoditi pertanian, dari hasil perkebunan menjadi hasil hortikultura. Pangubahan lahan ini tidak dilakukan di topografi yang datar saja, tetapi bahkan di daerah yang berbukit-bukit dengan kemiringan lebih dari 450. Hal ini mengakibatkan beberapa hal seperti di bawah ini.1) Tumbuhan hortikultura umumnya berumur pendek sehingga pengolahan lahan sering dilakukan, padahal tanah di sana merupakan tanah gembur dengan aerasi yang baik2) Hujan langsung mengikis tanah.3) Perakaran tanaman hortikultura tidak dalam dan tidak bisa menahan tanah dan air.Ketiga hal tersebut menyebabkan peristiwa run off terjadi lebih mudah ketika hujan turun dan menampung air di bendungan Benel. Pada peristiwa ini bukan hanya tanah yang dibawa oleh air, tetapi juga bahan organik tanah tersebut, khusunya nitrogen dan fosfor. Run off yang tinggi menimbulkan sedimentasi.4.2 Fungsi hutan lindung dalam suatu ekosistem.Di Indonesia, hutan merupakan vegetasi alami utama dan salah satu sumber daya alam utama dan salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Hutan tropis Indonesia merupakan yang terluas ketiga di dunia setelah Berazildan Zaire, dengan luas kurang lebih 142,3 juta ha atau 74% dari luas daratan. Dahulu berlaku suatu ketentuan, bahwa hutan harus tetap merupakan 60% dari luas tanah suatu wilayah atau negara. Bagi suatu Negara, hutan diharapkan berfungsi seperti halnya suatu penyegar bagi kehidupan penduduknya. Selain itu hutan merupakan sumber kekayaan alam yang peanfaatannya dapat menunjang kesejahteraan hidup masyarakat. Kalau dirinci, fungsi hutan lindung sebagai berikut :1. Hutan merupakan penyimpan tumbuhan dan hewan yang sudah teruji kebenarannya, dengan demikian hutan merupakan gudang gen yang sewaktu-waktu dapat diambil untuk pemulihan tanaman-tanaman yang mengalami kemunduran akibat pemanjaan terlalu lama.2. Hutan merupakan penyangga penyakit dan hama. Ketika ada ledakan hama penyakit maka akibatnya dapat diperkecil dengan hutan sebagai penampungnya.3. Hutan atau vegetasi pada umumnya dapat menyerap CO2 di suatu lingkungan yang sedang tercemar oleh asap kendaraan dan pabrik, dapat dikatan hutan sebagai penyaring udara.4. Hutan merupakan pelindung terhadap angin. Lebatnya vegetasi menghalangi tiupan angin bagi tanaman budi daya atau pemukiman.5. Hutan merupakan pengatur tata air. Pertama karena daun-daun yang lebat menyebabkan air hujan yang jatuh dengan derasnya tidak langsung mengena tanah sehingga tidak terjadi pelumpuran yang bisa mengakibatkan erosi atau tanah longsor. Perakaran dari pohon-pohonan menyerap dan menahan air hujan, sehingga berkesempatan masuk dalam tanah sampai lapisan tanah kedap air dan muncul di suatu tempat sebagai mata air. 6. Hutan merupakan pengatur suhu lingkungan. Sinar matahari yang langsung memancar kepermukaan bumi seagian terserap kepermukaan bumi, sebagian diserap tumbuha sehinga lingkungan tidak langsung panas.4.3 Keterkaitan anatara diversitas Hutan lindung dengan kondisi air Bendungan Benel.Bendungan memberi manfaat bagi kehidupan manusia di muka bumi ini. Semua itu dilakukan untuk menjaga agar setiap rumah mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Keberadaan bendungan di Bali memegang peranan penting dalam menjaga kehidupan 3 juta penduduk Bali. Berdasarkan penjelasan siklus hidrologi hutan dan diversitasnya menjadi salah satu kunci pelestarian air di bendungan. Banyak penelitian tentang diversitas hutan disekitar danau yang telah dilakukan tidak hanya di Bali tapi di seluruh Indonesia. Salah satunya dilakukan oleh Suhardi (2005), yang meneliti perubahan penutupan lahan dan pengaruhnya terhadap cadangan air pada daerah tangkapan air bendungan Dusun Besar. Penelitiannya menggunakan tektik citra landsat TM, yaitu pengamatan lewat satelit. Pengelompokan intensitas penutupan vegetasi pada penelitian ini hanya dilakukan untuk membedakan intensitas penutupan atau tingkat kerapatan vegetasi yang diduga berkaitan erat dengan kemampuan penahanan air tanah yang merupakan sumber air danau.Hasil klasifikasi citra landsat menunjukkan terjadi penurunan luas areal yang tertutup vegetasi dari tahun 1994, 1997, dan 2003. Didapatkan pada tahun 1994 sebagian besar daerah tangkapan air danau Dusun Besar masih ditutupi vegetasi dengan kerapatan tinggi. Penutupan vegetasi ini semakin berkurang pada tahun 1997 dan hampir tidak ada pada tahun 2003. perhitungan luas areal lahan menunjukkan bahwa pada tahun 1994, luas vegetasi berkerapatan tinggi pada daerah ini adalah 2039,50 ha (84,94% dari daerah tangkapan air). Luas penutupan vegetasi ini menurun menjadi 1375,97 ha (57,31%) pada tahun 1997. Dan hanya sebesar 282,26 ha (11,76%) pada tahun 2003. Penurunan vegetasi ini diduga erat kaitannya dengan intensifitas perambatan hutan didaerah tersebut yang merubah fungsi hutan menjadi ladang.Apa yang terjadi pada daerah Danau Dusun Besar tersebut, sama halnya dengan Danau Buyan. Sekarang ini permukaan air danau semakin sempit dan dangkal. Dengan berkurangnya jumlah vegetasi hutan disekitar danau akan memungkinkan terjadi suatu erosi menuju danau saat musim hujan. Saat diversitas masih tinggi pada hutan tersebut memungkinkan adnya berragam akar yang tidak homogen yang dapat mengikat tanah lebih kuat dan menyerap air lebih baik. Hutan merupakan sumber tanah dengan kandungan organik tinggi. Saat musim hujan, hutan yang berkurang diversitasnya akan menghayutkan tanah organiknya ke danau. Bahan mineral dan organik yang masuk kedalamnya mengakibatkan kegiatan biologis dalam danau akan bertambah. Sehingga air tidak jernih lagi, maka sinar matahari yang masuk ke dalam danau mulai terhalang. Dengan demikian proses fotosintesis akan terbatas pada permukaannya saja. Berangsur-angsur bahan organik, organisme yang mati, dan lumpur akan mengendap di dasar terjadi pendangkalan. Dalam keadaan ini danau berada dalam puncak kekayaan akan zat makanan atau eutrofi. Hal ini menyebabkan tumbuhan tingkat tinggi akan tumbuh menutupi danau dari pinggir hingga semakin ke tengah, berangsur-angsur membentuk daratan atau hidrosere (Kaligis, 1993). Dan air danau semakin berkurang sesuai dengan keadaan hutan yang ada di sekelilingnya.

Gambar 2. Kondisi Hutan Sekitar Bendungan Benel

4.3 Upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kelestarian Bendungan Benel.Untuk dapat tersedianya air secara berkelanjutan,terdapat dua sasaran besar yang yang hendak dicapai yaitu melindungi badan air (bendungan dan air buatan) dari sumber-sumber pencemar,dan perlindungan pada ekosistem.a) Pengendalian pencemaran langsung ke badan air (bendungan)Saat ini telah terlibat sejumlah pencemaran plastic, kulit buah-buahan, kaca/botol,minyak,dan bahan organic lainnya ke tepian dan apungan di badan bendungan. Selain berasal dari pengunjung dan perahu motor sampah juga berasal dari pasar dan kegiatan penduduk. Untuk mengatasinya dapat dilakukan tiga hal antara lain: Pengumuman/penyadaran kepada pengunjung dan penduduk untuk tidak membuang sampah ke badan air bendungan. Pengendalian penggunaan perahu bermotor,kualitas buangan dan tumpahan minyak ke bendungan dengan cara pengendalian jumlah jam operasi perahu per minggu atau lebih baik dengan ijin operasi hanya pada hari-hari tertentu saja. Untuk dapat mengendalikan sampah masuk ke bendungan dilakukan pemasangan system besi/kawat/saringan di saluran-saluran air baik yang terisi air sepanjang waktu maupun yang terisi air hanya pada waktu-waktu tertentu saja,misalnya setelah hujan besar.Pemasangan ini diimbangi dengan upaya pembersihan saringan secara berkala misalnya setiap hari-hari tertentu.Selain itu pengembangan teknologi daur ulang air(re-use,re-cycle dan reduce) secara efisien agar dapat mengurangi penggunaan air secara boros.Dengan demikian sumber air buatan juga akan lebih terlindungi.b) Pengendalian erosiProgram penanaman pohon dan bambu pada lokasi yang tepat menjadi sumber kekuatan ekonomi dan mengendalikan erosi. Hutan lindung yang tetap asri adalah pengendali air yang baik di musim hujan dan dapt menyediakan sejumlah air di musim kemarau.

c) Mengendalikan pencemaran kimia(limpahan dari pupuk dan pestisida)Pencemaran ke badan air selain yang bersifat fisik juga dapat secara kimia.Peningkatan nutrien (N dan P) yang berlebihan ke badan air secara kasat mata terlihat oleh mulai maraknya tumbuhan eceng gondok.Selain itu juga terdapat pencemaran kimia yang dapat berasal dari pestisida dan sejumlah bahan kimia yang digunakan oleh penduduk dalam kehidupan sehari-hari.Untuk mengatasinya dapat dilakukan tiga hal antara lain: Pengendalian pemakaian pupuk kimia oleh para petani agar tidak dilakukan secara berlebihan. Agar memilih penggunaan pestisida yang ramah lingkungan dan dapat diuraikan oleh proses alami. Dapat dipertimbangkan penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dapat menghasilkan manfaat ganda.

d) Pembinaan Desa Sadar Lingkungan Hidup Desa Sadar Lingkungan Hidup patut diperkuat dan dengan otonomi yang lebih besar agar mampu bersifat mandiri.Desa asri yang digabung dengan kearifan tradisional dapat menjadi obyek wisata yang tidak kalah penting sebagai kekuatan ekonomi warga.

Gambar 4. Pura Dalam Area Hutan, Sebagai Kearifan Lokal Menjaga Kelestarian Area Hutan

BAB VPENUTUP

5.1 SimpulanBerdasarkan tujuan dari penulisan makalah ini kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:1. Bendungan Benel dari tahun ketahun mengalami perbaikan yang sangat signifikan karena pemerintah dari tahun ke tahun selalu memberikan inovasi seperti, adanya perahu boat, renovasi tempat suci Pura sebagai daya tarik wisata.2. Hutan lindung memiliki berbagai fungsi, terkait dengan peran sebagai penyangga disekitar bendungan, hutan dalam siklus hidrologi menagkap air hujan yang jatuh dan menyimpannya kemudian mengalirkan ketempat lebih rendah sebagai sumber mata air3. Upaya dalam menjaga kelestarian bendungan dilihat dari penggunaan bendungan, hutan lindung dan lahan di sekitar bendungan. Pertanian yang dilakukan harus dibenahi untuk menghindari aliran eutrifikasi ke bendungan. Dan perlu diadakan penyuluhan dan reboisasi pada hutan lindung di sekitar bendungan agar tetap terjaga kelestariannya.5.2 SaranBendungan merupakan sumber mata air bagi kehidupan masyarakat. Bendungan Benel salah satu dari tempat gentong air di Bali harus terus diperhatikan kelestariannya. Pemerintah sudah seharusnya melakukan pembenahan pengelolaan bendungan ini. Pemerintah dengan gencar memberikan penyuluhan cara bertani yang baik di sekitar danau dan pentingnya diversitas vegetasipenyangga di sekitar danau dalam menjaga debit air danau tersebut. Dan masyarakat sekitar lebih perhatian terhadap kelangsungan bendungan ini, alam memiliki fungsi ekonomis yang dapat dimanfaatkan, tapi jangan lupa alam juga berfungsi ekologis, karena tidak hanya manusia yang hidup diatas permukaan bumi ini. Bagi para intelektual harus melakukan penelitian tentang vegetasi dan kualitas air buatan bendungan sebagai pertimbangan bagi pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jembrananews.com/2013/06/bendungan-benel.html

http://wisatabalibarat.wordpress.com/2011/06/16/indahnya-pemandangan-di-bendungan-benel-bali/

http://wisatadewata.com/article/wisata/bendungan-benel

http://ariniulfa.blogspot.com/2012/05/pengertian-hutan-lindung.html

http://kebalilagi.com/bendungan-benel-di-kabupaten-jembrana/

http://ariniulfa.blogspot.com/2012/05/manfaat-hutan-lindung.html

http://sandypurnama.blogspot.com/2013/09/manfaat-dan-fungsi-hutan-lindung.html

1 | Ilmu Pengetahuan Lingkungan