ilmu pengetahuan

40
FILSAFAT (ILMU PENGETAHUAN) OLEH : LOKITA PURNAMASARI P1506214006 PROGRAM MAGISTER BIOMEDIK KONSENTRASI MIKROBIOLOGI 1

Transcript of ilmu pengetahuan

Page 1: ilmu pengetahuan

FILSAFAT

(ILMU PENGETAHUAN)

OLEH :

LOKITA PURNAMASARI

P1506214006

PROGRAM MAGISTER BIOMEDIKKONSENTRASI MIKROBIOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN2014

1

Page 2: ilmu pengetahuan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih pula kepada bapak dosen

pengampu Mata Kuliah Filsafat atas motivasi dan dorongan telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis.

Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada, Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penulisan makalah masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

penulis senantiasa mengharapkan sumbangan saran serta kritik yang bersifat membangun

dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga malakah ini dapat memberikan

manfaat bagi semua. Terima kasih.

Penulis

Lokita purnamasari

2

Page 3: ilmu pengetahuan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. 1

KATA PENGANTAR .......................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 4

B. Rumusan Masalah..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan.............................. 8

B. Sifat Ilmu Pengetahuan.............................................................. 14

C. Objek ilmu pengetahuan............................................................ 15

D. Jenis ilmu pengetahuan............................................................. 18

E. Sumber ilmu pengetauan .......................................................... 19

F. Struktur Fundamental Ilmu Pengetahuan.................................. 20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 26

B. Saran ........................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 28

3

Page 4: ilmu pengetahuan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan

merupakan informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui

manusia. Itulah bedanya dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan

pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga menguasai

pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu.

Di kalangan masyarakat saat ini, bahkan siswa, mahasiswa pun

yang tiap harinya ke sekolah, ke kampus, hilir mudik masuk gedung

pendidikan untuk menuntut ilmu, untuk menambah pengetahuan, yang

mestinya mereka tahu akan perbedaan dua kata tersebut, yang mestinya

mereka tahu dengan jelas apa itu ilmu dan pengetahuan, terkadang

mereka masih bingung dengan perbedaan ilmu dan pengetahuan.

Ilmu pengetahuan (science) mempunyai pengertian yang berbeda

dengan pengetahuan (knowledge atau dapat juga disebut common

sense). Orang awam tidak memahami atau tidak menyadari bahwa ilmu

pengetahuan itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka

menyamakan dua pengertian tersebut. Tentang perbedaan antara ilmu

pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahas disini.

4

Page 5: ilmu pengetahuan

Mempelajari apa itu ilmu pengetahuan itu berarti mempelajari atau

membahas esensi atau hakekat ilmu pengetahuan. Demikian pula

membahas pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat

pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit Filsafat Ilmu

Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat Ilmu Pengetahuan di samping

akan diketahui hakekat ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan, kita

tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin

menyempit dan eksklusif. Dengan mempelajari filsafat ilmu pengetahuan

akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat

menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain.

Dengan demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara

interdisipliner.

Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari

perintisan “ilmu pengetahuan” adalah hal-hal sebagai berikut: 1) Hal

Pengenalan, yang meliputi pengenalan inderawi; yang memberi

pengetahuan tentang hal-hal yang kongkrit dari suatu benda. Dan

pengenalan rasional, yang dapat mencapai hakekat sesuatu melalui jalan

abstraksi. 2) Hal Metode, menurut Aristoteles, “ilmu pengetahuan” adalah

pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau hukum-hukum bukan objek-

objek eksternal atau fakta. Penggunaan prinsip atau hukum berarti

berargumentasi (reasoning). Menurut Aristoteles, mengembangkan “ilmu

pengetahuan” berarti mengembangkan prinsip-prinsip, mengembangkan

5

Page 6: ilmu pengetahuan

“ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada akumulasi data tetapi

peningkatan kualitas teori dan metode.

Sebelum kita memahami ilmu pengetahuan lebih luas, maka dalam

makalah ini lebih difokuskan pada pembahasan konsep-konsep dasar

ilmu pengetahuan yang meliputi pengertian, hakekat, sifat, jenis, objek,

sumber dan struktur fundamental ilmu pengetahuan.

B. Rumusan masalah

1. Apakan pengertian ilmu pengetahuan?

2. Apakan perbedaan ilmu dan pengetahuan?

3. Bagaimana mendeskripsikan sifat, jenis, objek dan sumber ilmu

pengetahuan, serta struktur fundamental ilmu pengetahuan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami definisi ilmu dan pengetahuan

2. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara ilmu dan

pengetahuan

3. Untuk mengetahui sifat dan jenis ilmu pengetahuan

4. Untuk mengetahui objek dan sumber

5. Untuk mengetahui struktur fundamental ilmu pengetahuan.

6

Page 7: ilmu pengetahuan

D. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan dapat membawa manfaat dalam

menambah wawasan tentang defenisi, perbedaan ilmu dan pengetahuan,

sifat, jenis, objek dan sumber ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan

sebagai referensi selanjutnya.

7

Page 8: ilmu pengetahuan

BAB IIPEMBAHASAN

A.  Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan

Secara umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk

memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, termasuk

juga di dalamnya kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-

teori di dalam ilmu pengetahuan. Supaya lebih fokus, perlu dipertegas

beberapa poin tentang filsafat ilmu pengetahuan.

Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip

oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya adalah :

1) Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang

teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan

masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya

tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

2) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang

empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

3) Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang

komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah

yang sederhana.

4) Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang

disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan

8

Page 9: ilmu pengetahuan

percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang

dikaji.

5) Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan

yang disistemasikan dan suatu pendekatan terhadap seluruh dunia

empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia

yang pada prinsipnya dapat diamati oleh pancaindrea manusia. Lebih

lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang

mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi

dalam bentuk: “jika… maka”.

6) Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam,

masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep,

kategori dan hokum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya

diuji dengan pengalaman praktis.

Ada berbagai konsep yang digunakan secara khusus oleh seorang

ilmuwan, tetapi tidak dianalisis oleh ilmuwan tersebut. Misalnya, ilmuwan

seringkali menggunakan konsep-konsep seperti kausalitas, hukum, teori, dan

metode. Ada berbagai macam definisi atau pengertian dari ilmu, yaitu: Ilmu

merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu

yang berarti tahu atau mengetahui, sementara itu secara istilah ilmu diartikan

sebagai Idroku syai bi haqiqotih (mengetahui sesuatu secara hakiki). Dalam

bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang

pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata

9

Page 10: ilmu pengetahuan

science(berasal dari bahasa lati dari kata Scio, Scire yang berarti tahu)

umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan,

meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian

yaitu:

a. Ilmu Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu

bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu,

yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang

(pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu

ekonomi dan sebagainya.

b. Ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian,

tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya, seperti ilmu

akhirat, ilmu akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, dengan

menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu bukan sekedar pengetahuan

(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-

teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat

metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,

ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai

pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari

epistemologi. Setiap aktivitas ilmiah tentu bertolak dari konsep, karena

10

Page 11: ilmu pengetahuan

konsep merupakan sebuah struktur pemikiran. Sontag menyatakan bahwa

“setiap pembentukan konsep selalu terkait dengan empat komponen, yaitu,

kenyataan (reality), teori (theory), kata-kata (words), dan pemikiran (thought)”.

Kenyataan hanya akan merupakan sebuah misteri manakala tidak

diungkapkan ke dalam bahasa. Teori merupakan tingkat pengertian tentang

sesuatu yang sudah teruji, sehingga dapat dipakai sebagai titik tolak bagi

pemahaman hal lain. Kata-kata merupakan cerminan ide-ide yang sudah

diverbalisasikan. Pemikiran merupakan produk akal manusia yang

diekspresikan ke dalam bahasa. Kesemuanya itu akan membentuk

pengertian pada diri manusia, pengertian ini dinamakan konsep.

Daoed Joesoef menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada

tiga hal, yaitu: produk-produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan

sebagai Produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan diakui

kebanarannya oleh masyarakat ilmuwan. Pengetahuan ilmiah dalam hal ini

terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk

disepakati dan terbuka untuk diteliti, diuji, dan dibantah oleh seseorang.

Ilmu pengetahuan sebagai Proses artinya kegiatan kemasyarakatan

yang dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana

adanya, bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas

dipakai dalam proses ini adalah analisis - rasional, objektif, sejauh mungkin

“impersonal” dari masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan

11

Page 12: ilmu pengetahuan

data yang dapat diamati. Bagi Thomas Khun “normal science” adalah ilmu

pengetahuan dalam artian proses.

Ilmu pengetahuan sebagai Masyarakat artinya dunia pergaulan yang

tindak-tanduknya, perilaku dan sikap serta tutur katanya diatur oleh empat

ketentuan (imperative) yaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih

(disinterstedness), dan skeptisisme yang teratur.

Van Meslen mengemukakan beberapa ciri yang menandai ilmu pengetahuan yaitu:

a. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan

yang secara lohis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian

(metode) maupun harus (susunan logis).

b. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan

tanggung jawab ilmuwan.

c. Universalitas ilmu pengetahuan.

d. Objektivitaas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi

oleh prasangka-prasangka subjektif.

e. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang

bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.

f. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-

sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan

menimbulkan problem-problem baru lagi.

12

Page 13: ilmu pengetahuan

g. Kritis, artinya tidak ada teori ilmiah yang difinitif, setiap teori terbuka bagi

suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.

h. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan

kebertautan antara teori dengan praktis.

Aktivitas ilmiah tergantung pada sarana ilmiah berupa bahasa,

pernyataan ilmiah. Lyotard mengajukan beberapa argumentasi yang

disyaratkan bagi sebuah pernyataan ilmiah, yaitu Pertama, diakuinya aturan-

aturan yang telah ditentukan alat argumentasi, yakni fleksibilitas sarana itu

berupa pluralitas bahasannya. Kedua, karakternya sebagai bentuk permainan

pragmatis yakni diakuinya “gerak” yang berlangsung tergantung pada suatu

rangkaian kontrkak di antara para ilmuwan sebagai partner dialog. Akibatnya

ada dua jenis kemajuan yang berbeda dalam pengetahuan: pertama,

kesesuaian pada suatu gerak baru (argumen baru) di dalam aturan-aturan

yang pasti; kedua, menemukan aturan-atuaran baru yakni perubahan pada

suatu permainan baru.

Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4 (empat) hal,

yaitu:

a. Sumber ilmu pengetahuan

Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan dari mana ilmu

pengetahuan itu diperoleh. Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman

(empires) dan dari akal (ratio). Sehingga timbul faham atau aliran yang

disebut empirisme dan rasionalisme. Aliran empirisme yaitu faham yang

13

Page 14: ilmu pengetahuan

menyusun teorinya berdasarkan pada empiri atau pengalaman. Tokoh-

tokoh aliran ini misalnya David Hume (1711-1776), John Locke (1632-

1704), Berkley. Sedang rasionalisme menyusun teorinya berdasarkan

ratio. Tokoh-tokoh aliran ini misalya Spinoza, Rene Descartes. Metode

yang digunakan aliran emperisme adalah induksi, sedang rasionalisme

menggunakan metode deduksi. Immanuel Kant adalah tokoh yang

mensintesakan faham empirisme dan rasionalisme.

b. Batas-batas Ilmu Pengetahuan

Menurut Immanuel Kant apa yang dapat kita tangkap dengan

panca indera itu hanya terbatas pada gejala atau fenomena, sedang

substansi yang ada di dalamnya tidak dapat kita tangkap dengan panca

indera disebut nomenon. Apa yang dapat kita tangkap dengan panca

indera itu adalah penting, pengetahuan tidak sampai disitu saja tetapi

harus lebih dari sekedar yang dapat ditangkap panca indera.

Yang dapat kita ketahui atau dengan kata lain dapat kita tangkap

dengan panca indera adalah hal-hal yang berada di dalam ruang dan waktu.

Yang berada di luar ruang dan waktu adalah di luar jangkauan panca indera

kita, itu terdiri dari 3 (tiga) ide regulatif:

1) ide kosmologis yaitu tentang semesta alam (kosmos), yang tidak dapat

kita jangkau dengan panca indera,

2) ide psikologis yaitu tentang psiche atau jiwa manusia, yang tidak dapat

kita tangkap dengan panca indera, yang dapat kita tangkap dengan panca

14

Page 15: ilmu pengetahuan

indera kita adalah manifestasinya misalnya perilakunya, emosinya,

kemampuan berpikirnya, dan lain-lain,

3) ide teologis yaitu tentang Tuhan Sang Pencipta Semesta Alam.

c. Struktur

Yang ingin mengetahui adalah subjek yang memiliki kesadaran. Yang

ingin kita ketahui adalah objek, diantara kedua hal tersebut seakan-akan

terdapat garis demarkasi yang tajam. Namun demikian sebenarnya dapat

dijembatani dengan mengadakan dialektika. Jadi sebenarnya garis

demarkasi tidak tajam, karena apabila dikatakan subjek menghadapi objek itu

salah, karena objek itu adalah subjek juga, sehingga dapat terjadi dialektika.

d. Keabsahan

Keabsahan ilmu pengetahuan membahas tentang kriteria bahwa

ilmu pengetahuan itu sah berarti membahas kebenaran. Tetapi kebenaran

itu nilai (axiologi), dan kebenaran itu adalah suatu relasi. Kebenaran

adalah kesamaan antara gagasan dan kenyataan. Misalnya ada

korespondensi yaitu persesuaian antara gagasan yang terlihat dari

pernyataan yang diungkapkan dengan realita.

B. Sifat Ilmu Pengetahuan

Ciri umum dari kebenaran ilmu pengetahuan yaitu bersifat Rasional,

Empiris, dan Sementara. Rasional artinya kebenaran itu ukurannya akal.

Sesuatu dianggap benar menurut ilmu apabila masuk akal. Empiris artinya

15

Page 16: ilmu pengetahuan

ilmu itu berdasarkan kenyataan. Kenyataan yang dimaksud di sini yaitu

berdasarkan sumber yang dapat dilihat langsung secara materi atau wujud

fisik. Lain halnya dengan ilmu pengetahuan, kebenarannya bersifat

Sementara, artinya dapat dibantah apabila ditemukan teori-teori atau bukti-

bukti yang baru.

Sedangkan syarat ilmu Pengetahuan sebagaimana pendapat Dani

Vardiansyah dalam bukunya Filsafat Ilmu Komunikasi, bahwa ilmu

pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:

a. Sistematik yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai

suatu sistem.

b. Objektif atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut

terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian

bersifat universal.

c. Dapat dipertanggung jawabkan yaitu mengandung kebenaran yang

bersifat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain

atau ahli-ahli lain.

C. Objek ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan untuk

mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, yang diperoleh melalui

pendekatan atau cara pandang (approach), metode (method),dan sistem

16

Page 17: ilmu pengetahuan

tertentu. Objek ilmu pengetahuan itu ada yang berupa materi (objek materi)

dan ada yang berupa bentuk (objek formal). Objek materi adalah sasaran

material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian keilmuan bisa berupa

benda-benda material maupun yang nonmaterial,bisa pula berupa hal-

hal,masalah - masalah, ide - ide dan konsep-konsep.

a. Objek Material yaitu seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek

penyelidikan suatu ilmu.

b. Objek Formal yaitu objek materia yang disoroti oleh suatu ilmu, sehingga

membedakan ilmu satu dengan ilmu lainnya, jika berobjek material yang

sama.

Dari keterangan diatas dapat dipahami bahwa menurut objek

formalnya, ilmu pengetahuan itu justru berbeda-beda dan banyak jenis serta

sifatnya. Ada yang tergolong ilmu pengetahuan fisis (ilmu pengetahuan

alam), karena pendekatan yang dilakukan menurut segi yang fisis. Ada pula

yang tergolong ilmu pengetahuan non-fisis (ilmu pengetahuan sosial dan

humaniora serta ilmu pengetahuan Ketuhanan), Karena pendekatannya

menurut segi kejiwaan. Golongan pertama termasuk ilmu pengetahuan yang

bersifat kuantitatif, sedangkan golongan kedua merupakan ilmu pengetahuan

yang bersifat kualitatif.

17

Page 18: ilmu pengetahuan

D. Jenis Pengetahuan

Secara umum, pengetahuan terdiri atas:

a. Pengetahuan non ilmiah/ pengetahuan biasa (common sense)

Pengetahuan non ilmiah ialah pengetahuan yang diperoleh dengan

menggunakan cara-cara yang tidak termasuk dalam kategori metode

ilmiah. Secara umum pengetahuan non ilmiah ialah hasil pemahaman

manusia mengenai suatu objek tertentu yang terdapat dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Pengetahuan ilmiah ialah segenap hasil pemahaman manusia yang

diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah. Pengetahuan ilmiah

adalah pengetahuan yang sudah lebih sempurna karena telah mempunyai

dan memenuhi syarat tertentu dengan cara berpikir yang khas, yaitu

metodologi ilmiah.

c. Pengetahuan noesis (filsafat) adalah pengetahuan yang tidak mengenal

batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling hakiki.

Pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebanaran yang asli

yang mengandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,

politik, dan estetika atau pengetahuan yang objeknya adalah arche ialah

prinsip utama yang mencakup epistemologik dan metafisik, ontologi dan

aksionlogi.

18

Page 19: ilmu pengetahuan

d. Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari

Tuhan melalui para Nabi dan Rasul-Nya yang bersifat mutlak dan wajib

diikuti para pemeluknya. Menjadi tolak ukur kebenaran dalam suatu

keyakinan dan perpegang pada kitab yang dipegang oara pememluknya.

E. Sumber ilmu pengetahuan

Dalam hal ini ada beberapa pendapat mengenai sumber ilmu

pengetahuan diantaranya:

1. Empirisme

Kata ini berasal dari Yunani Empirikos, yang artinya pengalaman.

Menrut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui

pengalamannya dan bila dikembalikan kepada kata Yunani, pengalaman

yang dimaksud ialah pengalaman indrawi

2. Rasionalisme

Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian

pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan

akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap

objek. Akal menggunakan konsep-konsep rasional atau ide-ide universal.

Konsep tersebut mempunyai wujud dalam alam nyata dan bersifat

universal.Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip universal adalah

abstraksi dari benda-benda konkrit.

19

Page 20: ilmu pengetahuan

3. Intuisi

Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman

yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda

dengan kesadaran dan kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini

(intuisi) memerlukan suatu usaha. Ia juga mengatakan bahwa intuisi

adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak. Menurutnya,

mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya

bersifat analis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu penggambaran

secara simbolis. Karena itu intuisi adalah sarana untuk mengetahui

secara langsung dan seketika.

4. Wahyu

Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada

manusia lewat perantara para nabi. Para nabi memperoleh dari Tuhan

tanpa upaya, tanpa bersusah payah. Pengetahuan mereka terjadi atas

kehendak Tuhan. Tuhan mensucikan jiwa mereka untuk memperoleh

kebenaran dengan jalan wahyu.

F. Struktur Fundamental Ilmu Pengetahuan

Dalam buku What is Science karya Archei J. Bahm di dalam bukunya

Muhammad Muslih bahwa secara umum membicarakan enam komponen

dari rancang bangun ilmu pengetahuan, artinya dengan enam komponen itu,

sesuatu itu bisa disebut ilmu pengetahuan, yaitu:

20

Page 21: ilmu pengetahuan

a. Adanya masalah (problem)

Dalam persoalan ini, Archei J. Bahm menjelaskan bahwa tidak semua

masalah menunjukkan ciri keilmiahan. Suatu masalah disebut masalah ilmiah

jika memenuhi ‘persyaratan’, yaitu bahwa masalah itu merupakan masalah

yang dihadapi dengan sikap dan metode ilmiah; Masalah yang terus mencari

solusi; Masalah yang saling berhubungan dengan masalah dan solusi ilmiah

lain secara sistematis (dan lebih memadai dalam memberikan pemahaman

yang lebih besar). Untuk itu ia menawarkan, masalah yang dapat

dikomunikasikan dan capable, yang disuguhkan dengan sikap dan metode

ilmiah sebagai ilmu pengetahuan awal, sudah pantas dikatakan “masalah

ilmiah” (scientific problem).

b. Adanya sikap ilmiah

Sikap ilmiah, menurut Bahm paling tidak, meliputi enam karakteristik

pokok, yaitu: keingintahuan, spekulasi, kemauan untuk objektif, kemauan

utnuk menangguhkan penilaian, dan kesementaraan.

Pertama, Keingintahuan; Yang dimaksud di sini adalah keingintahuan

ilmiah, yang bertujuan untuk memahami. Ia berkembang dan berjalan terus

sebagai perhatian bagi penyelidikan, penelitian, pengujian, eksplorasi,

petualangan dan eksperimentasi.

Kedua, Spekulatif yang penuh arti; Yaitu diawali dengan keingintahuan

untuk mencoba memecahkan semua masalah yang ditandai dengan

beberapa usaha, termasuk usaha untuk menemukan solusi, misalnya dengan

21

Page 22: ilmu pengetahuan

mengusulkan satu hipotesa atau lebih. Artinya, spekulasi adalah sesuatu hal

yang disengaja dan berguna untuk mengembangkan dan mencoba membuat

berbagai hipotesa. Dengan demikian, spekulasi merupakan karakteristik yang

esensial dalam sikap ilmiah

Ketiga, Kemauan untuk objektif di sini Archei J. Bahm menjelaskan

bahwa ‘objektifitas’ adalah salah satu jenis sikap subjektif. Dalam arti bahwa

objektifitas bergantung kepada eksistensinya, tidak hanya eksistensi sebuah

subyek, tetapi juga atas kemauan subyek untuk memperoleh dan mengikuti

sikap objektif, dalam arti sifat untuk memahami sifat dasar objek itu sendiri,

sejauh objek tersebut bisa dipahami dengan cara ini.

Keempat, Keterbukaan. Maksud sikap ini menyangkut kemauan untuk

bersikap terbuka. Ini termasuk kemauan untuk mempertimbangkan semua

saran yang relevan dengan hipotesis, metodologi, dan bukti yang

berhubungan dengan masalah di mana seseorang bekerja. Sikap ini harus

dibarengi dengan sikap toleran, dan bahkan menerima ide-ide baru,

termasuk, tidak saja ide yang berbeda dengan ide-idenya, tetapi juga yang

kontradiksi atu yang berseberangan dengan kesimpulan-kesimpulannya.

Kelima, Kemauan, untuk menangguhkan penilain atau menunda

keputusan. Bila penyelidikan tentang suatu objek atau masalah tidak

menghasilkan pemahaman atau solusi yang diinginkan, maka seseorang

tidak boleh menuntut jawaban yang lebih dari apa yang ia peroleh. Sikap

22

Page 23: ilmu pengetahuan

ilmiah menyangkut kemauan untuk menangguhkan penilaian sampai bisa

diperolehnya semua bukti yang diperlukan.

Keenam, Kesementaraan. Sikap kesementaraan akan selalu

meragukan validitas suatu hipotesa termasuk pengerjaannya, bahkan

meragukan segala usaha ilmiah termasuk bidang keahlian seseorang.

Meskipun pengalaman perorangan dan kelompok cenderung membenarkan

keyakinan yang lebih kuat dan memandangnya sebagai kesimpulan.

c. Menggunakan metode ilmiah

Sifat dasar metode ilmiah ini, menurut Archei J. Bahm harus

dipandang sebagai hipotesa untuk pengujian lebih lanjut. “Esensi ilmu

pengetahuan adalah metodenya”, sedang sisi yang lain, “Berkenaan dengan

sifat dasar metode ilmiah. Archei J. Bahm berpendapat bahwa metode ilmiah

itu adalah satu sekaligus banyak; dikatakan satu karena metode ilmiah,

dalam penerapannya tidak ada persoalan, sedang dikatakan banyak, karena

pada kenyataannya terdapat banyak jalan. Yaitu;

1) Masing-masing ilmu mempunyai metodenya sendiri-sendiri, yang paling

cocok dengan jenis masalahnya sendiri.

2) Setiap masalah particular memerlukan metode uniknya sendiri.

3) Secara historis, para ilmuwan dalam bidang yang sama dalam waktu yang

berbeda, memakai metode yang sama sekali berbeda, lantaran berbeda

dalam perkembangan teoritis dan temuan teknologis.

23

Page 24: ilmu pengetahuan

4) Perkembangan yang cepat dalam banyak ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin lama semakin saling bergantung dewasa ini, memerlukan

perkembangan berbagai metodologi baru yang cepat, berkenaan dengan

jenis masalah yang lebih ruwet dan dinamis.

5) Siapa saja yang concern pada metode ilmiah harus mengakui bahwa

metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang membutuhkan metode

yang berbeda pada setiap tahapannya.

Secara lebih khusus, metode ilmiah meliputi lima langkah, yaitu 1)

Menyadari akan masalah; 2) Menguji masalah 3) Mengusulkan solusi 4)

Menguji usulan atau proposal; dan 5) Memecahkan masalah.

d. Adanya aktifitas

Ilmu pengetahuan adalah apa yang dikerjakan oleh para ilmuwan,

yang kemudian bisaa disebut dengan “riset ilmiah”. Riset demikian

mempunyai dua aspek: iindividu dan social. Aspek Individu; Ilmu

pengetahuan adalah suatu aktifitas yang dilaku-kan oleh orang-orang khusus.

Aspek Sosial; Aktivitas ilmiah mencakup lebih banyak dari apa yang

dikerjakan oleh para ilmuwan khusus.

e. Adanya kesimpulan

Ilmu pengetahuan adalah pengetuan yang dihasilkan. Makanya ilmu

pengetahuan sering dipahami sebagai kumpulan pengetahuan. Ide - ide

adalah ilmu pengetahuan itu sendiri. kesimpulan pemahaman yang dicapai

sebagai hasil pemecahan masalah adalah tujuan ilmu pengetahuan.

24

Page 25: ilmu pengetahuan

Kesimpulan adalah akhir atau tujuan yang membenarkan sikap, metode, dan

aktifitasnya sebagai cara-cara. Kesimpulan adalah ilmu yang diselesaikan,

bukan ilmu sebagai prospek atau dalam proses.

f. Adanya pengaruh

Ilmu pengetahuan adalah apa yang digarap oleh ilmu pengetahuan.

Bagian apa yang digarap oleh ilmu pengetahuan tersebut, kemudian

menimbulkan pengaruh beraneka ragam, yang dapat dihubungkan pada dua

hal, yaitu; a). Pengaruh ilmu pengetahuan terhadap teknologi dan industri,

yang disebut ilmu terapan. b). pengaruh ilmu terhadap atau dalam

masyarakat dan peradaban

25

Page 26: ilmu pengetahuan

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan selalu

berurusan dengan fakta-fakta, yakni informasi tentang dunia dan unsur-

unsurnya yang diaggap sebaga fakta keras dan dapat dianalisis.

Kata ilmu pengetahuan berasal dari bahasa inggris science. Kata itu

memiliki akarnya pada bahasa latin scientia yang berarti pengetahuan. Jadi,

ilmu pengetahuan menawarkan sebuah pengetahuan dan bukan sekedar

opini tanpa dasar. Jadi, Ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau

teori yang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian

secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang

sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.

Sebagai obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode

pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan

menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi

kasus, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran atas

dasar hukum logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara

analitis, induktif, kemudian ditentukan relasi antara data-data, diantaranya

relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu

sistem tertentu yang merupakan suatu keseluruhan yang terintegratif.

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan sebagai konsep awal dalam

26

Page 27: ilmu pengetahuan

memahami filsafat ilmu dengan segala keterbatasan, kami berharap juga bisa

ikut membantu dalam mencerdaskan generasi bangsa.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini jauh dari kesempurnaan

untuk itu mohon saran dan kritik, dan berharap pada Penulisan makalah inii

diharapkan dapat membawa manfaat dalam menambah wawasan tentang

ilmu pengetahuan.

27

Page 28: ilmu pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Saeful. 2007. Filsafat Ilmu Al-Ghazali:Dimensi Ontologi dan Aksiologi. Pustaka Setia: Bandung.

Bertens, K. 1989. Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsafat  Ilmu, Gramedia: Jakarta.

Dani,Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks: Jakarta.

Meslen, Van. 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita, Gramedia: Jakarta.

Muslih, Muhammad. 2004. Filsafat Ilmu; Kajian atas Asumsi Dasar Paradigma dan Kerangka teori Ilmu Pengetahuan, Belukar: Yogyakarta.

Mustansyir, Rizal. 2006. Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Suriasumantri, Jujun. 1998. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.

Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, PT Bumi Aksara: Jakarta. 2005

Wattimena, Reza. 2008. Filsafat dan Science Sebuah Pengantar. Grasindo: Jakarta.

Wahyudi, Imam. 2007. Pengantar Epistemologi, Badan Penerbitan Filsafat UGM: Yogyakarta.

28