Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

21
MAKALAH ARTI PENDIDIKAN DAN TANTANGAN BATAS PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN Disusun oleh : NAMA : Bagus Prasetyo NIM : 12504241022 KELAS : A PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

description

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala hal lingkungan dan sepanjang hidup atau segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah atau pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.Menurut Pendapat Suroso Prawiroharjo dalam buku (Raka Joni, dkk 1984:5) salah satu konsep tentang pendidikan yang banyak diajarkan di lembaga pendidikan guru adalah yang menggambarkan sebagai bantuan pendidik untuk membuat peserta didik dewasa, artinya kegiatan pendidik berhenti, tidak diperlukan lagi apabila kedewasaan yang dimaksud yaitu kemampuan untuk menetapkan pilihan atau keputusan serta mempertanggung jawabkan perbuatan dan perilaku secara mandiri telah tercapai. Konsep ini sama dengan pendidikan adalah persekolahan/ pendidikan formal.

Transcript of Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

Page 1: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

MAKALAH

ARTI PENDIDIKAN DAN TANTANGAN BATAS

PENDIDIKAN

ILMU PENDIDIKAN

Disusun oleh :

NAMA : Bagus Prasetyo

NIM : 12504241022

KELAS : A

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

i

Page 2: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Arti

Pendidikan dan Tantangan Batas Pendidikan”.

Makalah ini berisikan tentang perilaku sosial diantara kalangan pelajar

disekolah maupun antara kalangan luar sekolah “Arti Pendidikan dan Tantangan

Batas Pendidikan”, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada

kita semua dan berguna untuk kedepannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta, 12 November 2013

Penulis

ii

Page 3: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah....................................................................................3

C. Rumusan Masalah.......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

Kajian Teori......................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

A. Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia..............................6B. Solusi yang permasalahan pendidikan di Indonesia..................................7

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11

iii

Page 4: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan sebagai ilmu dan sebagai sistem sangat jauh dari

apa yang diharapkan. Kondisi pendidikan di Indonesia pada saat ini sangat

memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa – peristiwa

tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi. Tawuran saat ini

juga sudah menjadi budaya yang menjamur bagi para siswa khususnya di

Indonesia.

Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota – kota besar di

Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas.

Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi

baik faktor internal ataupun eksternal.

Perlikau tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta

benda atau korban cidera tetapi bisa sampai merenggut nyawa orang lain. Di

mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika

berhasil membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka.

Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat

efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi dibukti nyata

bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat

anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya

merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri

tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung.

Telah dilakukan survey oleh Polda Metro Jaya Pada tahun 2010,

setidaknya terjadi 128 kasus tawuran antar pelajar. Angka itu melonjak tajam

lebih dari 100% pada 2011, yakni 330 kasus tawuran yang menewaskan 82

pelajar. Pada Januari-Juni 2012, telah terjadi 139 tawuran yang menewaskan

12 pelajar (www. tvonenews.tv.,2012).

1

Page 5: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

Setelah melihat hasil fakta yang terjadi di lapangan dapat dipaparkan

bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih kurang dikarenakan dapat

dijustifikasi bahwa angka tawuran yang tinggi juga berbanding dengan

kualitas pendidikan yang masih kurang, dan oleh sebab itu kualitas

pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan lagi supaya hasil output belajar

siswa lebih maksimal dan menghasilkan output yang berkualitas serta

terdidik.

Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas

pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas

pendidikan adalah dengan menetapkan anggaran pendidikan yang lebih besar

dibandingkan anggaran lainnya. China dan Korea Selatan menjadi dua negara

yang begitu menekankan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Anggaran

pendidikan di China mencapai 13,1% dari anggaran negara, sedangkan di

Korea Selatan anggaran pendidikan negara mencapai 18,9%. Bandingkan

dengan Indonesia yang memang menganggarkan anggaran pendidikan

sebesar 20%, namun pada prakteknya masih jauh dari kenyataan.

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),

kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di

Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The

World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang

rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di

dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya

berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53

negara di dunia.

Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dalam bidang pendidikan

dengan menciptakan sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan perubahan

kondisi pembelajaran secara lebih efektif. Setelah menjelaskan beberapa

masalah yang dipaparkan pada latar belakang diatas ini penulis tertarik

membuat makalah yang berjudul “Perlunya Meningkatkan Kualitas

Pendidikan Di Indonesia”.

2

Page 6: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

B. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya kualitas pendidikan di Indonesia mempengaruhi etika siswa

sehingga menyebabkan tawuran.

2. Rendahnya kesadaran siswa bahwa tindakan asusila tawuran adalah

tindakan yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar.

3. Rendahnya kualitas guru sehingga menghasilkan output yang tidak

memenuhi standart.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka

permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia?

2. Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan

pendidikan di Indonesia?

3

Page 7: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

BAB II

KAJIAN TEORI

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala hal lingkungan dan sepanjang hidup atau segala situasi

hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah atau pengajaran yang

diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah

segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan

kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.

Menurut Pendapat Suroso Prawiroharjo dalam buku (Raka Joni, dkk

1984:5) salah satu konsep tentang pendidikan yang banyak diajarkan di lembaga

pendidikan guru adalah yang menggambarkan sebagai bantuan pendidik untuk

membuat peserta didik dewasa, artinya kegiatan pendidik berhenti, tidak

diperlukan lagi apabila kedewasaan yang dimaksud yaitu kemampuan untuk

menetapkan pilihan atau keputusan serta mempertanggung jawabkan perbuatan

dan perilaku secara mandiri telah tercapai. Konsep ini sama dengan pendidikan

adalah persekolahan/ pendidikan formal.

1. Batas-batas Pendidikan

Tiap proses dalam pendidikan memliki berbagai keterbatasan, yaitu :

a. Batas-batas pendidikan pada peserta didik :

Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan, dalam

kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semangat, dan sebagainya.

Intinya tiap peserta didik memiliki perbedaan kemampuan yang tidak sama

sehingga hal tersebut dapat membatasi kelangsungan hasil pendidikan, solusinya

pendidik harus mencari metode-metode pembelajaran sehingga dapat berkembang

seoptimal mungkin.

4

Page 8: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

b. Batas-batas pendidikan pada pendidik :

Sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan-keterbatasan.

Namun yang menjadi permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat ditolerir

atau tidak. Keterbatasan yang dapat ditolerir ialah apabila keterbatasan itu

menyebabkan tidak dapat terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik,

misalnya pendidik yang sangat ditakuti oleh peserta didik sehingga tidak mungkin

peserta didik datang berhadapan dengannya. Pendidik yang tidak tahu apa yang

akan menjadi isi interaksi dengan peserta didik, akan menjadikan kekosongan dan

kebingungan dalam interaksi. Serta pendidik yang bermoral, termasuk yang tidak

dapat ditolerir, karena pendidikan pada dasarnya adalah usaha yang dilandasi

moral. Para pendidik sendiri memiliki berbagai keterbatasan ada yang sifatnya

relatif masih bisa di tolerir dengan cara pendidik sendiri mengupayakan mengatasi

keterbatasannya, namun permasalahannya jika tidak dapat di tolerir berdampak

pada peserta didik itu sendiri, mereka akan tidak memahami apa yang

disampaikan pendidik.

c. Batas-batas pendidikan dalam lingkungan dan sarana pendidikan :

Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat

menentukan kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan. Lingkungan dan

sarana pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas akhir pendidikan.

Lingkungan dan sarana yang tidak memadai, akan menghambat berlangsungnya

proses pendidikan. Disini pendidik harus lebih kreatif dengan memanfaatkan alam

sekitar sebagai sumber proses pembelajaran.

5

Page 9: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

1. Lemahnya sistem pendidikan dan pelayanan dalam kegiatan belajar

mengajar

Sistem pendidikan di Indonesia sangat lemah dalam proses belajar

mengajar, ini bisa dilihat adanya pergantian mentri maka berganti pula sistem

pendidikan yang diterapakan. Tidak bakunya standar pendidikan kita juga

menyebabkan ketidak pastian dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

Bahkan untuk menetapkan standar kelulusan pun Indonesia masih sering

kebinggungan. Tidak hanya sekedar masalah kurikulum, kualitas pengajar

pun bisa dibilang tidak sesuai dengan standar yang seharusnya. Kebanyakan

para guru yang ditugaskan oleh tiap sekolah untuk memberikan transfer ilmu

seperti kebingungan dalam mengajar. Entah karena bingung dengan standar

pendidikan yang selalu berubah atau karena memang tidak ahli dalam bidang

yang diajarkan

2. Kinerja Tenaga Kependidikan belum maksimal

Berbeda dengan kebanyakan negara, Indonesia memperbolehkan

semua lulusan institusi pendidikan keguruan menjadi tenaga pengajar, tanpa

perlu melewati ujian dalam hal kesiapan untuk memberikan ilmu pengetahuan

dan keahlian mereka pada kondisi sekolah yang beragam. Pada waktu yang

sama terdapat kesulitan untuk memberhentikan tenaga pengajar yang tidak

mampu mengajar. Saat ini, dari sekitar 2,7 juta guru ada 1,7 yang belum

terkualifikasi sarjana atau diploma 4. Dari jumlahitu, 1 juta guru mengajar di

Sekolah Dasar dan 173 ribu mengajar di Madrasah Ibtidaiyah. Sebanyak 723

ribu guru yang belum terkualifikasi berstatus guru swasta. Ini yang membuat

kualitas pendidikan menjadi rendah.

6

Page 10: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

B. Solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di

Indonesia.

1. Menerapkan manajemen berbasis sekolah

Diharapkan sekolah serta masyarakat dapat ikut berkontribusi

dalam peningkatan mutu pendidikan dasar secara signifikan. Peningkatan

manajemen berbasis sekolah dapat ditempuhdengan cara:

a. Persiapkan tenaga pengajar yang lebih baik dalam mengelola sekolah.

Bangun dan kembangkan program pelatihan yang efektif dalam

perencanaan dan pembuatan anggaran, pengelolaan keuangan,

membuat suatu penilaian dan strategi komunikasi bagi kepala sekolah

dan anggota komite sekolah.

b. Menciptakan hibah pendidikan yang pro-orang miskin untuk proyek-

proyek yang didasarkan atas insiatif sekolah dan masyarakat.

Beberapa hibah dapat merangsang munculnya inovasi serta

percobaan dalam mencari sistem pendidikan yang baik, terutama

dengan maksud untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi di daerah

miskin. Bantuan khusus amat dibutuhkan bagi sekolah-sekolah dengan

kualitas yang masih dibawah standar minimal

2. Membangun jaminan kualitas dan sistem pengawasan secara nasional

Sistem pelaporan informasi pendidikan dengan cara lama yang

sentralistis telah berakhir. Sistem tersebut harus digantikan dengan

mekanisme yang lebih ditentukan oleh kebutuhan akaninformasi dan

kemampuan daerah, sistem itu juga harus dapat melayani kebutuhan

manajemen disetiap jenjang pendidikan serta menekankan standar

kecakapan dan akuntabilitas. Pada tingkatsekolah, informasi pendidikan

merupakan alat untuk mengevaluasi pemahaman murid dalammata

pelajaran tertentu, dan informasi ini juga berperan sebagai alat komunikasi

7

Page 11: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

mengenaikebutuhan serta keberhasilan yang telah dicapai oleh sekolah

kepada orang tua maupun kepadakomunitas sekolah pada umumnya.

3. Meningkatkan kualitas pengajaran melalui reformasi jenjang karir guru

Tenaga pengajar merupakan media utama dimana melalui mereka

murid-murid belajar dan alokasi dana untuk gaji guru memakan sebagian

besar anggaran publik. Para tenaga pengajar di Indonesia sepakat

mengenai perlunya kebutuhan untuk mereformasi profesi guru.

Reformasiini dapat ditempuh melalui :

a. Memperkenalkan sistem akreditasi yang transparan

Sistem akreditasi ini harus mencakup program pelatihan

sebelum mengajar selama duatahun ke depan. Seluruh proses akreditasi

tersebut diselesaikan dalam waktu 4 tahun kedepan. Berbagai program

pelatihan tersebut juga diharuskan untuk mendapatkan akreditasi ulang

setiap lima tahun sekali. Kemudian publikasikan secara lebih luas

hasildari proses akreditasi tersebut, termasuk hasil dari akreditasi ulang.

Untuk mendukung sistem akreditasi ini, pihak pemerintahan daerah

serta pihak sekolah diharapakan agar mempekerjakan tenaga pengajar

yang hanya berasal dari program yang telah terakreditasi.

b. Tempatkan dan promosikan guru berdasarkan kualitas

Mengentikan praktek pembelian posisi guru dan gantikan

dengan menciptakan suatuujian praktek dan proses sertifikasi untuk

para guru di tingkat nasional, kemudiankemukakan secara terbuka

proses pendaftaran serta seleksinya. Publikasikan hasil ujian praktek

guru tersebut kepada media massa. Para guru juga dituntut untuk selalu

memperbarui sertifikat mereka secara periodik dalam rangka promosi

jabatan.

8

Page 12: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

c. Memulai program pengembangan untuk seluruh jenjang karir bagi guru

dan kepalasekolah

Program tersebut harus meliputi persiapan pra-mengajar,

kemudian penempatan mengajar dan terakhir pengembangan profesi

yang berkelanjutan.

d. Meningkatkan kesejateraan guru

Pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan guru, kita bias

melihat banyak guru yang berpenghasilan rendah namun tidak

sebanding dengan pengorbanan yang dilakukandalam proses belajar

mengajar.

9

Page 13: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Kualitas pendidikan sebagai ilmu dan sebagai sistem sangat jauh

dari apa yang diharapkan. Kondisi pendidikan di Indonesia pada saat

ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan terjadinya

peristiwa – peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang

maraknya terjadi. Tawuran saat ini juga sudah menjadi budaya yang

menjamur bagi para siswa khususnya di Indonesia.

B. Saran

Sebaiknya guru yang akan ditugaskan pada sekolahan-sekolahan

alangkah baiknya dievaluasi terlebih dahulu supaya guru-guru di

Indonesia rata-rata guru yang memiliki bobot dan mampu

menghasilkan output yang bagus atau baik.

100

Page 14: Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022

DAFTAR PUSTAKA

Hasbulloh. (2005). Dasar-dasar Ilmu pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukardjo dan Komarudin Ukim. (2010). Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pers. 2010.

www. tvonenews.tv. (Diakses tanggal 10 November 2012).

11